SNI 3140.3 - 2010 (White Crystal Sugar)

23

Click here to load reader

description

gula

Transcript of SNI 3140.3 - 2010 (White Crystal Sugar)

Page 1: SNI 3140.3 - 2010 (White Crystal Sugar)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”

Standar Nasional Indonesia

SNI 3140.3:2010

Gula kristal - Bagian 3 : Putih

ICS 67.180.10 Badan Standarisasi Nasional

Page 2: SNI 3140.3 - 2010 (White Crystal Sugar)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”

Page 3: SNI 3140.3 - 2010 (White Crystal Sugar)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 3140.3:2010

i

Daftar isi

Daftar isi ................................................................................................................................. i

Prakata .................................................................................................................................. ii

1 Ruang lingkup ................................................................................................................. 1

2 Acuan normatif ................................................................................................................. 1

3 Istilah dan definisi ............................................................................................................ 1

4 Klasifikasi ......................................................................................................................... 1

5 Syarat mutu .................................................................................................................... 1

6 Pengambilan contoh ....................................................................................................... 2

7 Cara uji ............................................................................................................................ 2

8 Pengemasan .................................................................................................................. 13

9 Penandaan .................................................................................................................... 13

Lampiran A (normatif) Nilai hubungan indek refraksi dengan fraksi massa sukrosa ............. 14

Bibliografi ............................................................................................................................. 19

Tabel 1 - Syarat mutu gula kristal putih ................................................................................ 2

Tabel A.1 - Skala indek refraksi internasional ICUMSA untuk larutan sakarosa murni suhu20 °C dan 589 nm ................................................................................................................ 14

Tabel A.2 – Koreksi hubungan antara fraksi massa larutan sakarosa dengan indek refraksipada 589 nm apabila suhu pengukuran tidak pada 20° C .................................................... 17

Page 4: SNI 3140.3 - 2010 (White Crystal Sugar)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 3140.3:2010

ii

Prakata

Standar ini merupakan revisi SNI 01-3140-2001, Gula kristal putih, dengan tujuan untukmeningkatkan perlindungan dan acuan bagi pelaku usaha, konsumen dan masyarakatsecara luas untuk menghasilkan produk yang bermutu dan aman untuk dikonsumsi.

Revisi SNI 01-3140-2001 Gula kristal putih meliputi:- Syarat mutu gula kristal putih- Metode uji

Standar ini dirumuskan oleh Panitia Teknis (PT) 65-03 Pertanian. Standar ini telah dibahasdalam rapat teknis dan terakhir disepakati dalam rapat konsensus Panitia Teknis (PT) 65-03Pertanian pada tanggal 12 November 2009.

Standar ini telah melalui proses jajak pendapat pada tanggal 22 Januari 2010 sampaidengan 22 Maret 2010 dengan hasil akhir RASNI.

Page 5: SNI 3140.3 - 2010 (White Crystal Sugar)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 3140.3:2010

1 dari 18

Gula kristal - Bagian 3: Putih

1 Ruang lingkup

Standar ini menetapkan persyaratan mutu, pengambilan contoh, cara uji, penandaan danpengemasan gula kristal putih.

2 Acuan normatif

SNI 19-0428-1998, Petunjuk pengambilan contoh padatan.

SNI 01-2891-1992, Cara uji makanan dan minuman.

SNI 01-2896-1998, Cara uji cemaran logam dalam makanan.

SNI 01-4866-1998, Cara uji cemaran arsen dalam makanan.

3 Istilah dan definisi

3.1gula kristal putihgula kristal yang dibuat dari tebu atau bit melalui proses sulfitasi/karbonatasi/fosfatasi atauproses lainnya sehingga langsung dapat dikonsumsi

3.2warna larutansuatu parameter nilai kemurnian yang berkaitan dengan warna kejernihan larutan gula yangdiukur berdasarkan standar internasional dalam satuan internasional unit (IU)

3.3polarisasisuatu nilai kadar sakarosa dalam alat sakarimeter dari suatu larutan normal yang ditentukandengan metode polarisasi tunggal

4 Klasifikasi

Gula kristal putih diklasifikasikan menjadi 2 (dua) kelas mutu, yaitu:

- GKP 1- GKP 2

5 Syarat mutu

Syarat mutu gula kristal putih seperti pada Tabel 1 di bawah ini.

Page 6: SNI 3140.3 - 2010 (White Crystal Sugar)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 3140.3:2010

2 dari 18

Tabel 1 - Syarat mutu gula kristal putih

No. Parameter uji Satuan Persyaratan

GKP 1 GKP 2

1.

1.1

1.2

2.

3.

4.

5.

6.

6.1

7

7.1

7.2

7.3

Warna

Warna kristal

Warna larutan (ICUMSA)

Besar jenis butir

Susut pengeringan (b/b)

Polarisasi (°Z, 20°C),

Abu konduktiviti (b/b)

Bahan tambahan pangan

Belerang dioksida (SO2)

Cemaran logam

Timbal (Pb)

Tembaga (Cu)

Arsen (As)

CT

lU

mm

%

”Z”

%

mg/kg

mg/kg

mg/kg

mg/kg

4,0 -7,5

81 - 200

0,8 - 1,2

maks 0,1

min 99,6

maks 0,10

maks 30

maks 2

maks 2

maks 1

7,6 - 10,0

201 - 300

0,8 - 1,2

maks 0,1

min 99,5

maks 0,15

maks 30

maks 2

maks 2

maks 1

6 Pengambilan contoh

Cara pengambilan contoh sesuai dengan SNI 19-0428-1998.

7 Cara uji

7.1 Persiapan contoh

Cara persiapan contoh sesuai SNI 01-2891-1992.

7.2 Penentuan warna kristal

7.2.1 Prinsip

Pengukuran refleksi yang dilakukan pada 2 (dua) panjang gelombang 426 nm dan 620 nm,atau pada panjang gelombang 495 nm dan 620 nm.

7.2.2 Peralatan

Refleksi spektrofotometer lengkap dengan standar BaSO4 DIN 5033.

Page 7: SNI 3140.3 - 2010 (White Crystal Sugar)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 3140.3:2010

3 dari 18

7.2.3 Prosedur

- Hidupkan alat, biarkan sekitar 10 menit – 15 menit.- Ukur standar dari bawaan alat tersebut sebagai kalibrator.- Masukkan contoh ke dalam tempat contoh, usahakan agar permukaan contoh dalam

tempat contoh rata (perhatikan jangan sampai ada butiran atau kristal yang hancur),kemudian letakkan pada posisinya.

- Ukur Rekfleksi (R) pada panjang gelombang 426 nm dan 620 nm, atau 495 nm dan 620nm.

- Ulangi pengukuran, minimal 3 kali.

7.2.4 Pernyataan hasil

7.2.4.1 Perhitungan

Bila pengukuran dilakukan pada panjang gelombang 426 nm dan 620 nm dihitung dengan

25,88R(620)R(426)27,18CT

Keterangan :CT adalah warna kristal27,18 dan 25,88 adalah konstanta refleksiR adalah rekfleksi

Bila pengukuran dilakukan pada panjang gelombang 495 nm dan 620 nm dihitung dengan

41,04R(620)R(495),67CT 41

Keterangan :41,67 dan 41,04 adalah konstanta refleksi

7.2.4.2 Ketelitian

Keterulangan analisis Colour Type dengan metoda ini tidak lebih dari 0,55 poin.

7.3 Penentuan warna larutan

7.3.1 Prinsip

Gula putih dilarutkan dalam akuades hingga konsentrasi 50 %. Larutan disaring untukmenghilangkan kekeruhan. Absorbansi larutan hasil saringan diukur pada panjanggelombang 420 nm dan dihitung warna larutan tersebut.

7.3.2 Peralatan

a) Spektrofotometer (dengan prisma atau saringan monokromator, spektro yangmenggunakan saringan gelas berwarna atau filter gelatin tidak dianjurkan untukdigunakan);

b) Tabung optical cell (kuvet) tebal 4 cm atau 10 cm,c) Kertas saring whatman 42,d) Vacum oven (vacum desicator/penangas ultrasonic),e) Refraktometer;f) Timbangan analitik.

Page 8: SNI 3140.3 - 2010 (White Crystal Sugar)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 3140.3:2010

4 dari 18

7.3.3 Prosedur

7.3.3.1 Persiapan contoh

a) Timbang (50 0,1) g contoh, masukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml, tambahkan (500,1) akuades, larutkan gula dengan cara goyangan pada suhu kamar.

b) Tambahkan + 1 gram keishelghur.c) Saring larutan dengan pompa vakum dan gunakan kertas saring whatman 42, filtrat

ditampung dalam erlenmeyer kering dan bersih.d) Deaerasi, filtrat yang dihasilkan dimasukkan ke dalam vakum oven atau vakum desikator

pada suhu kamar selama 1 jam.e) Cara lain untuk deaerasi dapat dilakukan dengan cara memasukkan larutan gula ke

dalam erlemmeyer dan dimasukkan ke dalam penangas ultrasonik selama 3 menit.f) Ukur refraktormetri bahan kering (RDS) larutan dengan ketelitian 0,1 g / 100 g dengan

cara seperti pada subpasal 7.4.

7.3.3.2 Pengukuran warna

a) Ukur larutan blangko (akuades) yang telah disaring dan di aerasi untuk menentukan titiknol.

b) Masukkan larutan contoh ke dalam kuvet yang sebelumnya telah dibilas dengan larutancontoh dan tentukan absorbansinya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang420 nm.

7.3.4 Pernyataan hasil

7.3.4.1 Perhitungan

- Hitung konsentrasi zat padat contoh dalam larutan (c) dari pengukuran RDS.- RDS terkoreksi dihitung dengan cara mengalikan RDS dengan faktor 0,989.- Gunakan RDS terkoreksi untuk menentukan densitas ( ) dari pada larutan uji pada

Tabel 2.

Tabel 2 - Hubungan antara % RDS dan densitas

% RDS Densitas ( )kg/m3

47484950515253

1213,31218,71224,21229,71235,21240,71246,3

(c)padatZat 510RDS ml/g

Dari ketentuan warna ICUMSA :

)(tan ICUMSAlaruWarnacb

As1000 IU

Page 9: SNI 3140.3 - 2010 (White Crystal Sugar)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 3140.3:2010

5 dari 18

atau

Warna larutan (ICUMSA)RDSb

As810IU

Keterangan :As adalah absorbansb adalah tebal kuvet (cm)c adalah zat padat

7.3.4.2 Ketelitian

Untuk gula dengan warna larutan sampai dengan 50 IU, maka keterulangan tidak berbedalebih dari 5 IU.

7.4 Penentuan Refractometric dry substance (RDS)

7.4.1 Prinsip

Indek refraksi larutan gula tergantung jumlah zat-zat yang terlarut, meskipun demikian dapatdigunakan untuk mengukur kandungan gula. Cara ini hanya valid untuk pengukuran larutangula murni, karena adanya zat selain gula mempengaruhi indeks refraksi terhadap sakarosa.Oleh sebab itu pengukuran indek refraksi dapat digunakan untuk memperkirakan penentuankandungan zat kering larutan terutama sakarosa. Jika larutan gula mengandung zattersuspensi dan atau kristal gula, biasanya perlu dilakukan pemanasan, contoh seperti padasubpasal 7.4.3.1. Pengukuran dengan refraktometer, gula (sugar refractometers graduated)dinyatakan dalam % sakarosa (g/100 g) Sebagai alternatif hasil ini dapat diperoleh dari tabelindek refraksi untuk larutan sakarosa (Lampiran A).

7.4.2 Peralatan

- Refraktometer, dikalibrasi pada suhu 20 °C dan mempunyai prisma bermantel air,- Sumber sinar, lampu tungsten,- Batang plastik diameter ± 3 mm,- Termometer 150 mm, range suhu 0 °C sampai 50 °C,- Gelas piala 50 ml,- Penangas air dan pompa (untuk menstabilkan suhu air pada 20 °C).

7.4.3 Prosedur

7.4.3.1 Persiapan contoh

- Untuk contoh yang tidak mengandung zat tersuspensi diproses seperti pada subpasal7.3.4.1. Zat tersuspensi, zat larut yang bukan gula dan adanya warna gelap dalamlarutan gula cenderung mengurangi ketajaman dari pada garis pembatas padarefraktometer.

- Jika didalamnya terdapat suspensi gula kristal, maka panaskan larutan gula sampaisuhu 60 °C atau aduk sampai kristal larut. Dalam keadaaan ini penguapan air dalamlarutan gula harus dapat dicegah dengan menempatkan larutan gula dalam botoltertutup.

- Setelah kristal gula larut, dinginkan secepatnya sampai suhu yang diperlukan sebelumpembacaan refraktometer.

Page 10: SNI 3140.3 - 2010 (White Crystal Sugar)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 3140.3:2010

6 dari 18

7.4.3.2 Pembacaan refraktometer

- Masukkan peralatan yang telah dipersiapkan dan diteliti menurut buku panduan alat danbersihkan permukaan prisma lalu keringkan. Selanjutnya alirkan air pengontrol 20 °C,mengalir melalui mantel prosma pada jangka waktu tertentu supaya terjadikeseimbangan suhu ± 5 menit (prisma dalam keadaan tertutup)

- Pindahkan satu tetes air ke prisma refraktometer untuk menentukan titik nol ataudigunakan sebagai koreksi.

- Kemudian pindahkan sedikit larutan gula ke dalam gelas piala dan atur suhu larutan gulaantara 18 °C sampai 28 °C,

- Buka pisma dan teteskan larutan gula ke permukaan prisma dengan batang plastik.Biarkan larutan gula menyebar kepermukaan prisma tanpa disentuh dengan batangplastik dan juga jangan sampai terbentuk gelembung, secepatnya prisma ditutup.

- Gunakan beberapa skala koreksi untuk mendapatkan pembacaan terkoreksi.

CATATAN Apabila dikerjakan pada suhu selain 20 °C, maka pembacaan Tabel A.1 Lampiran Aharus dikoreksi dengan Tabel A.2.

7.4.4 Pernyataan hasil

Nyatakan hasil yang terdekat dengan 0,1 °Brix (0,1 % RDS).

7.4.4.1 Perhitungan

Bila refraktometer dikalibrasi dalam indek refraksi, baca yang terdekat dengan 0,00005satuan dan dapatkan °Brix (RDS %) pada tabel sakarosa (Lampiran A)

7.4.4.2 Ketelitian

Pencapaian pengulangan tidak boleh lebih besar dari 0,2 °Brix (0,2 % RDS).

7.5 Penentuan besar jenis butir (BJB)

7.5.1 Prinsip

Sejumlah contoh diletakkan pada bagian atas dari satu set ayakan, kemudian diayak, akanterjadi pemisahan masing-masing ukuran fraksi. Timbang setiap fraksi dan tentukanpersentase bobot dari contoh.

7.5.2 Peralatan

- Neraca semi analitik (Top loading balance),- Mesin pengayak,- Satu set ayakan dengan ukuran 12 mesh, 16 mesh, 20 mesh, 30 mesh dan 50 mesh.

7.5.3 Prosedur

- Susun ayakan pada mesin pengayak dengan bukaan terbesar (mesh terkecil adadibagian paling atas).

- Timbang 60 g sampai 70 g contoh kemudian masukkan pada ayakan paling atas.- Hidupkan mesin ayakan selama 10 menit.- Timbang contoh yang ada pada setiap fraksi ayakan (ada 6 fraksi) kemudian hitung

persentasenya.

Page 11: SNI 3140.3 - 2010 (White Crystal Sugar)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 3140.3:2010

7 dari 18

7.5.4 Pernyataan hasil

7.5.4.1 Perhitungan

Misal bobot contoh dalam masing-masing fraksi sebagai berikut :

Fraksi I (12 mesh) = k gramFraksi II (16 mesh) = l gramFraksi III (20 mesh) = m gramFraksi IV (30 mesh) = n gramFraksi V (50 mesh) = o gramFraksi VI (baki) = p gramJumlah = y gram

Besar jenis butir (BJB) dihitung dengan rumus sebagai berikut :

q4,8Y100)(kIFraksi

r7,1Y100)(lIIFraksi

s10,0Y100)(mIIIFraksi

t14,1Y100)(nIVFraksi

u24,Y100)(oVFraksi 0

v48,Y100)(pVIFraksi 0

vutsrqZ

mm10Z

100(BJB)butirjenisBesar

Keterangan :4,8; 7,1; 10,0; 14,1; 24,0; 48,0 adalah faktor ayakan

7.5.4.2 Ketelitian

Keterulangan bobot setelah dikeringkan pada suhu 105 °C selama 3 jam.

7.6 Penentuan susut pengeringan

7.6.1 Metoda oven

7.6.1.1 Prinsip

Pengurangan bobot setelah dikeringkan pada suhu 105 °C selama 3 jam.

Page 12: SNI 3140.3 - 2010 (White Crystal Sugar)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 3140.3:2010

8 dari 18

7.6.1.2 Peralatan

- Pengering;- Timbangan analitik;- Botol timbang;- Eksikator.

7.6.1.3 Prosedur

- Timbang 20 g sampai 30 g contoh dalam botol timbang yang telah diketahui bobotnya.- Masukkan ke dalam pengering pada suhu 105 °C selama 3 jam.- Dinginkan dalam eksikator dengan pengering silika gel dan timbang.

7.6.1.4 Pernyataan hasil

7.6.1.4.1 Perhitungan

%100x3W

2W1WnpengeringaSusut

Keterangan:W1 adalah bobot botol timbang dan contoh;W2 adalah bobot botol timbang dan contoh setelah pengeringan selama 3 jam;W3 adalah bobot contoh.

7.6.1.4.2 Ketelitian

Keterulangan analisis kadar air dengan metoda ini tidak lebih dari 0,03 poin.

7.6.2 Metoda infra red drying

7.6.2.1 Prinsip

Pemanasan pada suhu 105 °C dengan tekanan atmosfir ruangan dengan pendinginansetelah pemanasan.

7.6.2.2 Peralatan

- Infra red drying- Cawan diameter 6 cm sampai 10 cm- Thermometer.

7.6.2.3 Prosedur

- Letakkan tempat contoh pada pemanas, atur skala pemanas pada skala “10 “.- Hdupkan timbangan dan pemanas.- Lakukan pemanasan alat selama 10 menit, setelah stabil buka tutup pemanas dan

timbang contoh 40 g sampai 50 g, pemanas ditutup kembali.- Pemanasan dilanjutkan sekitar 3 menit, perhatikan penurunan berat, perhatikan

penurunan berat contoh pada timbangan, setelah stabil catat beratnya sekarang.- Buka tutup pemanas dan keluarkan tempat contoh beserta contoh gula.

Page 13: SNI 3140.3 - 2010 (White Crystal Sugar)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 3140.3:2010

9 dari 18

7.6.2.4 Pernyataan hasil

7.6.2.4.1 Perhitungan

%100x1W

2W1WnpengeringaSusut

Keterangan :W1 adalah berat asalW2 adalah berat kering konstan

7.6.2.4.2 Ketelitian

Keterulangan analisis kadar air dengan metoda ini tidak lebih dari 0,03 poin.

7.7 Penentuan polarisasi

7.7.1 Prinsip

Metoda ini adalah analisis fisika yang terdiri dari 3 tahap:

- Persiapan “larutan normal” dari contoh sebanyak 100 ml;- Pengukuran berat larutan untuk menghitung koreksi volume;- Pengukuran putaran optik contoh dibandingkan dengan putaran optik larutan gula murni.

7.7.2 Pereaksi/bahan kimia

Bahan penjernih yang terdiri dari:

- Aluminium sulfat 0,9 M, timbang 30,76 g aluminium sulfat, larutkan dengan air suling,masukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan tepatkan isinya.

- Natrium hidroksida 4,4 M, ditimbang 17,6 g NaOH, larutkan dengan air suling panas,masukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan tepatkan isinya.

7.7.3 Peralatan

- Polarimeter; Polarimeter dengan internasional sugar scale dalam “Z” dengan ketelitian ± 0,01 °Z.- Kwarsa penguji; Kwarsa penguji yang digunakan dalam °Z pada suhu 20 °C.- Labu ukur 100 ml; Labu ukur yang digunakan termasuk ke dalam kelas A sesuai dengan spesifikasi dari

ISO (International Organization for Standardization) dengan penyimpangan tidak lebihdari 0,1 ml.

- Tabung polarimeter; Digunakan tabung polarimeter ukuran 200 mm sesuai dengan ICUMSA kelas A, toleransi

yang diijinkan 0,01 %.- Timbangan analitik terkalibrasi (ketelitian 1 mg);- Penangas air dengan kontrol thermostat pada (20 ± 0,1) °C.

Page 14: SNI 3140.3 - 2010 (White Crystal Sugar)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 3140.3:2010

10 dari 18

7.7.4 Prosedur

Pengukuran polarimeter larutan gula:

- Timbang (26,000 ± 0,001) g contoh, pindahkan ke dalam labu ukur yang kering,tambahkan air bersuhu 20 °C sebanyak 60 ml dan larutkan, dan tambahkan penjernihmasing-masing ± 1 ml.

- Letakkan dalam penangas air bersuhu 20 °C, keringkan bagian atas dari labu dengankertas saring, diamkan selam 30 menit agar tercapai keseimbangan suhu, kemudiantempatkan 100 ml dengan air bersuhu 20 °C.

- Saring dengan kertas saring Whatman 91 atau yang sepadan, filtrat ditampung dalamgelas penampung filtrat. Setelah itu letakkan dalam penangas air, diamkam selama 30menit agar tercapai keseimbangan suhu.

- Isi tabung polarimeter dengan filtrat, catat suhu ruangan. Letakkan tabung pada selkompartemen dan catat pembacaan polarisasinya.

- Pengukuran polarimeter dari kwarsa penguji.- Letakkan tabung standar kwarsa penguji pada sel kompartemen dan catat pembacaan

polarisasinya.- Koreksi nol dari polarimeter. Catat pembacaan polarisasi pada alat dengan

kompartemen kosong.- Koreksi tabung polarimeter. Bersihkan tabung, ukur tabung polarimeter dalam keadaan

kosong.

7.7.5 Pernyataan hasil

7.7.5.1 Perhitungan

Kadar sakarosa (polarisasi, %) terkoreksi pada suhu 20 °C adalah P20 :

20)}(t0,00014420)(tc{1)0P1(P20Q)0P1(P

20P

Keterangan:Pt adalah pembacaan polarimeter dari larutan gula pada suhu ruangan t °C;PO adalah pembacaan polarimeter dari tabung polarimeter kosong pada suhu ruangan t °C;Qt adalah pembacaan polarimeter dari standar kwarsa penguji pada suhu ruangan t °C;Q20 adalah suhu ruangan polarimeter;c adalah faktor tabung polarimeter;c adalah 0,000467 jika tabung dibuat dari gelas borosilika;c adalah 0,000462 jika tabung dibuat dari gelas windows;c adalah 0,000455 jika tabung dibuat dari stainless steel.

CATATAN 1 Jika polarimeter yang digunakan dalam satuan °S maka pembacaan yang dihasilkanharus dikonversikan kedalam satuan “Z” dengan mengkalikan factor 0,99971.

7.7.5.2 Ketelitian

Keterulangan analisis polarimeter dengan metoda ini tidak lebih dari 0,05 poin.

Page 15: SNI 3140.3 - 2010 (White Crystal Sugar)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 3140.3:2010

11 dari 18

7.8 Penentuan kadar abu

7.8.1 Prinsip

Penentuan kadar abu berdasarkan pengukuran konduktivitas spesifik larutan gula (kadar28 g/100 ml)

7.8.2 Pereaksi/bahan kimia

- Air murni (air yang telah mengalami dua kali penyulingan atau air deionisasi dengankonduktivitas kurang dari 2 µS/cm.

- KCl 0,01 mol/lTimbang 745,5 mg KCl yang telah dikeringkan pada suhu 500 °C dan larutkan dengan airsuling dalam labu ukur 1 liter kemudian tepatkan sampai tanda dan kocok hinggahomogen.

- KCl 0,0025 mol/l.Pipet 10 ml larutkan KCl 0,01 mol/l dan masukkan ke dalam labu ukur 500 ml danencerkan dengan air suling sampai tanda dan kocok hingga homogen. Larutan inimempunyai konduktivitas (26,6 ± 0,3) µS/cm pada suhu 20 °C (setelah dikurangi dengankonduktivitas spesifik dari pada air yang digunakan).

7.8.3 Peralatan

- Labu ukur 100 ml, 500 ml dan 1000 ml;- Pipet volume 10 ml,- Timbangan analitik.

7.8.4 Prosedur

- Timbang (31,3 ± 0,1) g gula masukkan kedalam labu ukur 100 ml dan larutkan denganair suling kemudian tepatkan sampai tanda pad suhu 20 °C atau larutkan (28,0 ± 0,1) ggula dalam air suling dan timbang sehingga bobotnya menajdi 100 g. Jumlah padatandalam larutan harus 31,1 g/100 ml atau 28 g/100 g larutan.

- Campur dengan baik kemudian pindahkan larutan ke dalam sel pengukur (measuringcell) dan ukur konduktivitas pada suhu (20 ± 0,2) °C, cek pengukuran menggunakanlarutan baku (KCl 0,0002 mol/l).

7.8.5 Pernyataan hasil

7.8.5.1 Perhitungan

Jika C1 adalah hasil pengukuran konduktivitas contoh pada suhu 20 °C. T (µS/cm). Makakonduktivitas terkoreksi untuk 28 g/100 g larutan adalah :

2C0,351C28C

%28C410x6tikonduktiviabuKadar

Page 16: SNI 3140.3 - 2010 (White Crystal Sugar)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 3140.3:2010

12 dari 18

Koreksi suhu

Bila penentuan hasil dilakukan pada suhu (20 ± 5) °C, buatlah koreksi suhu pada akhirpengujian :

26)(T0,0261CT

20C

Keterangan :CT adalah abu konduktivitas pada suhu T °C.C20 adalah kadar abu konduktiviti pada suhu 20 °C.

CATATANKonduktiviti larutan standar KCl 0,0002 mol/l ditentukan pada suhu (20 ± 5) °C makaKonduktiviti KCl standar ditentukan dengan rumus :Konduktiviti KCl 0,0002 mol/l pada suhu T °C = 26.6 {1+0,021(T-20)}

7.8.5.2 Ketelitian

Keterulangan analisis kadar abu dengan metoda ini tidak lebih dari 0,00177 poin.

7.9 Penentuan belerang dioksida

7.9.1 Prinsip

Gula dilarutkan dalam air yang bebas sulfit dan zat-zat yang dapat mereduksi iodium,kemudian larutan gula diasamkan untuk membebaskan sulfite yang terikat. Sulfit bebasdititrasi dengan Iod yang telah diketahui konsentrasinya.

7.9.2 Pereaksi

- Larutan Iodium yang setara dengan ± 0,2 mg SO2/ml.

Ditimbang 6 ,0 gram KI dilarutkan sedikit demi sedikit dalam labu takar 1000 ml, setelahlarut diberi 0,8 gram Iod kristal, kemudian di kocok hingga larut dan di tepatkan hingga1000 ml. Diamkan selama 24 jam sebelum digunakan, simpan dalam botol warna gelap.Pipet 40 ml larutan Iod tersebut diatas ke dalam erlenmeyer 300 ml, tambahkan 25 ml air.Titrasi dengan larutan Tio sulfat hingga warna kuning muda, kemudian tambahkanIndikator kanji 10 ml, lanjutkan titrasi hingga warna biru hilang.Misal 40 ml Iod (1 ml = 0,2025 mg SO2) memerlukan 38,5 ml Tio, maka jumlah SO2 yangDiperlukan = 38,5 x 0,2025 = 7,7962 mg.Jadi 1 ml setara 7,7962 mg /40 ml = 0,1949 mg SO2

- Larutan standar Tio sulfat, menimbang 1,55 gram Na2S2O3.5H2O, dilarutkan dalam 1000 ml akuades, 1 ml larutan ini setara dengan 0,200 mg SO2- HCl 5 %- Larutan kanji 0,2 %

7.9.3 Peralatan

- timbangan analitik atau semi analitik ketelitian 0,1 mg;- erlenmeyer 300 ml;- buret mikro 10 ml;- magnetic stirrer;- cawan timbang.

Page 17: SNI 3140.3 - 2010 (White Crystal Sugar)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 3140.3:2010

13 dari 18

7.9.4 Prosedur

a) Lakukan blanko dengan 150 ml akuades ditambah 10 ml indikator kanji dan 10 ml HCl,kemudian titrasi dengan larutan iodium, titik akhir pada saat timbul warna ungu muda,misal memerlukan v ml.

b) Timbang 50,0 g contoh, kemudian dilarutkan dalam 150 ml akuades.c) Tambahkan 10 ml HCl dan 10 indikator kanji .d) Titrasi dengan larutan iodium, titik akhir pada saat warna ungu muda, misal memerlukan

t ml.

7.9.5 Perhitungan

Misal 1 ml larutan Iod setara dengan 0,1995 mg SO2/ml

(g)contohBeratSOg/g1000x0,1995xv)(t

(ppm)SOKadar 22

Keterangan : t = titran (ml) contoh v = titran (ml) blanko

Ketelitian

Keterulangan analisis kadar SO2 dengan metoda ini tidak lebih dari 0,3 poin.

7.10 Penentuan cemaran logam

Cara uji cemaran logam sesuai dengan SNI 19-2896-1998.

7.11 Penentuan arsen (As)

Cara uji arsen sesuai dengan SNI 01-4866-1998.

8 Pengemasan

Produk dikemas dengan wadah yang tertutup rapat, tidak dipengaruhi atau mempengaruhiisi, tahan terhadap penyimpanan dan pengangkutan serta diberi label.

9 Penandaan

Penandaan gula kristal putih sesuai dengan ketentuan tentang label dan iklan pangan.

Page 18: SNI 3140.3 - 2010 (White Crystal Sugar)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”

RSNI3 3140.3:2010

14 dari 18

Lampiran A(normatif)

Nilai hubungan indek refraksi dengan fraksi massa sukrosa

Tabel A.1 - Skala indek refraksi internasional ICUMSA untuk larutan sakarosa murni suhu 20 °C dan 589 nm

Sakarosag/100 g

0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9

0123456789

101112131415161718192021222324252627

1.3329861.3344201.3358641.3373201.3387861.3402641.3417531.3432531.3447651.3462891.3478241.3493711.3509301.3525011.3540841.3556791.3572871.3589071.3605391.3621851.3638421.3655131.3671971.3688941.3706041.3723281.3740651.375815

1.3331291.3345641.3360091.3374661.3389331.3404121.3419031.3434041.3449171.3464421.3479781.3495271.3510871.3526591.3542431.3558401.3574481.3590701.3607031.3623501.3640091.3656811.3673661.3690641.3707761.3725011.3742391.375991

1.3332721.3347081.3361541.3376121.3390811.3405611.3420521.3435551.3450691.3465951.3481331.3496821.3512431.3528171.3544021.3560001.3576101.3592321.3608671.3625151.3641761.3658491.3675351.3692351.3709481.3726741.3744141.376167

1.3334151.3348521.3363001.3377581.3392281.3407091.3422021.3437061.3452211.3467481.3482871.3498381.3514001.3529751.3545611.3561601.3577721.3593951.3610321.3626811.3643421.3660171.3677051.3694061.3711201.3728471.3745881.376343

1.3335581.3349961.3634451.3379051.3393761.3408581.3423521.3438571.3453731.3469021.3484421.3499931.3515571.3531331.3547211.3563211.3579331.3595581.3611961.3628461.3645091.3661851.3678741.3695761.3712921.3730211.3747631.376519

1.3337021.3351411.3365901.3380511.3395241.3410071.3425021.3440081.3455261.3470551.3485961.3501491.3517141.3532911.3548801.3564821.3580951.3597221.3613601.3630121.3646761.3663541.3680441.3697471.3714641.3731941.3749381.376695

1.3338451.3352851.3367361.3381981.3396711.3411561.3426521.3441591.3456781.3472091.3487511.3503051.3518711.3534491.3550401.3566421.3582571.3598851.3615251.3631781.3648431.3666221.3682141.3699181.3716371.3733681.3751131.376872

1.3339891.3354301.3368821.3383451.3398191.3413051.3428021.3443111.3458311.3473621.3489061.3504611.3520291.3536081.3551991.3568031.3584201.3600481.3616901.3633441.3650111.3666911.3683841.3700901.3718091.3735421.3752881.377049

1.3341321.3355741.3370281.3384921.3399671.3414541.3429521.3444621.3459831.3475161.3490611.3506171.3521861.3537671.3553591.3569641.3585821.3602121.3618541.3635101.3651781.3668591.3685541.3702611.3719821.3737161.3754641.377225

1.3342761.3357191.3371741.3386391.3401161.3416041.3431031.3446141.3461351.3476701.3492161.3507741.3523431.3539251.3555191.3571261.3587441.3603761.3620191.3636761.3653461.3670281.3687241.3704331.3721551.3738901.3756391.377402

Page 19: SNI 3140.3 - 2010 (White Crystal Sugar)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 3140.3:2010

15 dari 18

Tabel A.1 Lanjutan

Sakarosag/100 g

0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9

28293031323334353637383940414243444546474849505152535455565758596061

1.3775791.3793571.3811491.3829551.3847751.3866101.3884591.3903221.3922001.3940921.3960001.3979221.3998601.4018131.4037811.4057641.4077631.4097771.4118081.4138531.4159151.4179931.4200871.4221971.4243231.4264661.4286251.4308001.4329931.4352011.4374271.4396691.4419281.444204

1.3777561.3795361.3813291.3831371.3849581.3867941.3886441.3905091.3923881.3942831.3961921.3981161.4000551.4020091.4039781.4059631.4079641.4099801.4120111.4140591.4161221.4182021.4202971.4224091.4245371.4266811.4288421.4310191.4332131.4354231.4376501.4398941.4421551.444432

1.3779341.3797151.3815091.3833181.3851411.3869781.3888301.3906961.3925771.3944731.3963831.3983091.4002491.422051.4041761.4061631.4081651.4101821.4122151.4142651.4163301.4184111.4205081.4226211.4247501.4268961.4290591.4312381.4334331.4356451.4378741.4401191.4423821.444661

1.3781111.3798931.3816901.3835001.3853241.3871631.3890161.3908841.3927661.3946631.3965751.3985021.4004441.4024011.4043741.4066321.4083661.4103851.4124201.4144701.4165371.4186201.4207181.4228331.4249641.4271221.4292761.4314561.4336531.4358671.4380981.4403451.4426091.444890

1.3782891.3800721.3818701.3836821.3855071.3873481.3892021.3910711.3929551.3948541.3967671.3986961.4006391.4025981.4045721.4065621.4085671.4105881.4126241.4146761.4167441.4188291.4209291.4230461.4251781.4273281.4294931.4316751.4338741.4360891.4383221.4405711.4428361.445119

1.3784671,3802511.3820501.3838631.3856911.3875321.3893881.3912591.3931441.3950441.3969591.3988891.4008341.4027951.4047701.4067621.4087681.4107901.4128281.4148821.4169521.4190381.4211401.4232581.4251781.4273281.4294931.4316751.4338741.4360891.4383221.4405711.4428361.445119

1.3786441.3804311.3822311.3840461.3858741.3877171.3895751.3914471.3933341.3952351.3971521.3990831.4010301.4029921.4049691.4069611.4089701.4109941.4130331.4150891.4171601.4192471.4213511.4234711.4256071.4277591.4299281.4321141.4343161.4365351.4387701.4410221.4432921.445578

1.3788221.3806101.3824121.3842281.3860581.3879021.3897611.3916351.3935231.3954261.3973441.3992771.4012251.4031891.4051671.4071621.4091711.4111971.4132381.4152951.4173681.4194571.4215621.4236841.4258211.4279751.4301461.4323331.4345371.4367571.4389941.4412481.4435191.445807

1.3790011.3807901.3825931.3844101.3862421.3880881.3899481.4918231.3937131.3956171.3975371.3994711.4014211.4033861.4053661.4073621.4093731.4114001.4134431.4155021.4175761.4196671.4217741.4238971.4260361.4281921.4303641.4325531.4347581.4369801.4392191.4414751.4437471.446037

1.3791791.3809691.3827741.3845931.3864261.3882731.3901351.3920111.3939031.3958091.3977301.3996661. 4016171.4035831.4055651.4075621.4095751.4116041.4136481.4157081.4177851.4198771.4219851.4241101.4262511.4284081.430582?1.4349801.4372031.4394441.4417011.4439761.446267

Page 20: SNI 3140.3 - 2010 (White Crystal Sugar)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”

RSNI3 3140.3:2010

16 dari 18

Tabel A.1 lanjutan

Sakarosag/100 g

0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9

626364656667686970717273747576777879808182838485

1.4454971.4488071.4511341.4534781.4558391.4582171.4606131.4630261.4654561.4679031.4703681.4728501.4753491.4778661.4804001.4829511.4855201.4881051.4907081.4933281.4959661.4986201.5012921.503980

1.4467271.4490391.4513671.4537131.4560761.4584561.4608541.4632681.4657001.4681491.4706161.4730991.4756001.4781191.4806541.4832071.4857771.4883651.4909701.4935911.4962301.4988871.501560

1.4469371.4492711.4516011.4539491.4563131.4586951.4610941.4635111.4659441.4683951.4700631.4733491.4758511.4783711.4809091.4834631.4860351.4886251.4912311.4938551.4964951.4991531.501828

1.4471881.4495031.4518351.4541841.4565511.4589341.4613351.4637531.4661881.4686411.4711111.4735981.4761031.4786241.4811631.4837201.4862931.4888841.4914931.4941181.4967601.4994201.502096

1.4474191.4497361.4520691.4544201.4567881.4591741.4615761.4639961.4664331.4688871.4713591.4738481.4763541.4788771.4814181.4839761.4865521.4891481.4917541.4943811.4970251.4996871.502365

1.4474191.4497361.4520691.4544201.4567881.4591741.4615761.4639961.4664331.4688871.4713591.4738481.4763541.4788771.4814181.4839761.4865521.4891481.4917541.4943811.4970251.4996871.502365

1.4478811.4502011.4525381.4548931.4572641.4596531.4620591.4644821.4669221.4693801.4718551.4743481.4768571.4793841.4819291.4844901.4870691.4896651.4922781.4949091.4975561.5002211.502903

1.4481121.4504341.4527731.4551291.4575021.4598931.4623001.4647251.4671671.4696271.4721041.4745981.4771091.4796381.4821841.4847471.4873281.4899261.4925411.4951731.4978221.5004881.503172

1.4483431.4506671.4530081.4553651.4577401.4601331.4525421.4649691.4674131.4698741.4723521.4748481.4773611.4798921.4824391.4850051.4875871.4901861.4928031.4954371.4980881.5007561.503441

1.4485751.4509001.4532431.4556021.4579791.4603731.4627841.4652121.4676581.4701211.4726011.4750991.4776141.4801461.4826951.4852621.4878461.4904471.4930661.4957011.4983541.5010241.503711

Page 21: SNI 3140.3 - 2010 (White Crystal Sugar)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 3140.3:2010

17 dari 18

Tabel A.2 – Koreksi hubungan antara fraksi massa larutan sakarosa dengan indek refraksi pada 589 nmapabila suhu pengukuran tidak pada 20 °C

Suhu(°C)

Sakarosa terukur (fraksi massa)

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 851516171819202122232425262728293031323334353637383940

-0.29-0.24-0.18-0.12-0.060.00

+0.06+0.13+0.20+0.27+0.34+0.42+0.50+0.58+0.66+0.74+0.83+0.92+1.01+1.10+1.19+1.29+1.39+1.49+1.59+1.69

-0.30-0.25-0.19-0.13-0.060.00+0.07+0.14+0.21+0.28+0.35+0.43+0.51+0.59+0.67+0.76+0.84+0.93+1.02+1.11+1.21+1.30+1.40+1.50+1.60+1.70

-0.32-0.26-0.20-0.13-0.070.00+0.07+0.14+0.21+0.29+0.36+0.44+0.52+0.60+0.68+0.77+0.85+0.94+1.03+1.13+1.22+1.31+1.41+1.51+1.61+1.71

-0.33-0.27-0.20-0.14-0.70.00+0.07+0.14+0.22+0.29+0.37+0.45+0.53+0.61+0.70+0.78+0.87+0.96+1.05+1.14+1.23+1.33+1.42+1.52+1.62+1.72

-1.34-0.28-0.21-0.14-0.070.00+0.07+0.15+0.22+0.30+0.38+0.46+0.54+0.62+0.71+0.79+0.88+0.97+1.06+1.15+1.24+1.34+1.43+1.53+1.63+1.73

-0.35-0.28-0.21-0.14-0.070.00+0.07+0.15+0.23+0.30+0.38+0.46+0.55+0.63+1.71+0.80+0.89+0.98+1.07+1.16+1.25+1.34+1.44+1.53+1.63+1.73

-0.36-0.29-0.22-0.15-0.070.00+0.08+0.15+0.23+0.31+0.39+0.47+0.55+0.64+0.72+0.81+0.89+0.98+1.07+1.16+1.25+1.35+1.44+1.54+1.63+1.73

-0.37-0.30-0.22-0.15-0.080.00+0.08+0.15+0.23+0.31+0.39+0.47+0.56+0.64+0.73+0.81+0.90+0.99+1.08+1.17+1.26+1.35+1.44+1.54+1.63+1.73

-0.37-0.30-0.23-0.15-0.080.00+0.08+0.16+0.23+0.31+0.40+0.48+0.56+0.64+0.73+0.82+0.90+0.99+1.08+1.17+1.26+1.35+1.44+1.53+1.63+1.72

-0.38-0.30-0.23-0.15-0.080.00+0.08+0.16+0.24+0.32+0.40+0.48+0.56+0.65+0.73+0.82+0.90+0.09+1.08+1.16+1.25+1.34+1.43+1.53+1.62+1.71

-0.38-0.31-0.23-0.15-0.080.00+0.08+0.16+0.24+0.32+0.40+0.48+0.56+0.65+0.73+0.81+0.90+0.99+1.07+1.16+1.25+1.34+1.43+1.52+1.61+1.70

-0.38-0.31-0.23-0.15-0.080.00+0.08+0.16+0.24+0.32+0.40+0.48+0.56+0.64+0.73+0.81+0.89+0.98+1.07+1.15+1.24+1.33+1.41+1.50+1.59+1.68

-0.38-0.31-0.23-0.15-0.080.00+0.08+0.16+0.24+0.32+0.40+0.48+0.56+0.64+0.72+0.80+0.89+0.97+1.06+1.14+1.23+1.31+1.40+1.48+1.57+1.66

-0.38-0.31-0.23-0.15-0.080.00+0.08+0.16+0.23+0.31+0.39+0.47+0.55+0.63+0.72+0.80+0.88+0.96+1.04+1.13+1.21+1.29+1.38+1.46+1.55+1.63

-0.38-0.31-0.23-0.15-0.080.00+0.08+0.15+0.23+0.31+0.39+0.47+0.55+0.63+0.71+0.79+0.87+0.95+1.03+1.11+1.19+1.28+1.36+1.44+1.52+1.61

-0.38-0.30-0.23-0.15-0.080.00+0.08+0.15+0.23+0.31+0.38+0.46+0.54+0.65+0.70+0.78+0.86+0.93+1.01+1.09+1.17+1.25+1.33+1.42+1.50+1.58

-0.38-0.30-0.23-0.15-0.080.00+0.08+0.15+0.23+0.30+0.38+0.46+0.53+0.61+0.69+0.76+0.84+0.92+1.00+1.07+1.15+1.23+1.31+1.39+1.47+1.54

-0.37-0.30-0.22-0.15-0.070.00+0.07+0.15+0.22+0.30+0.37+0.45+0.52+0.60+0.67+0.75+0.82+0.90+0.98+1.05+1.13+1.20+1.28+1.36+1.43+1.51

Page 22: SNI 3140.3 - 2010 (White Crystal Sugar)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”

Page 23: SNI 3140.3 - 2010 (White Crystal Sugar)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 3140.3:2010

18 dari 18

Bibliografi

Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan.

ICUMSA Methods Book no. GS 2-13 (1994), The Determination of the reflactance of whitesugar.

ICUMSA Methods Book no. GS 2-33 (1994), The Determination of Sulphite in white sugar bythe Rosaniline Colorimetric Method.ICUMSA Methods Book no. GS 2-37 (1994), The Determination of Particle Size Distributionof White Sugar by sieving.

ICUMSA Methods Book no. GS 21/3-15 (1994), The Determination of Sugar Maisture by lossof drying.

ICUMSA Methods Book no. GS 2/3-1 (1994), The Determination of the Polaristion of WhiteSugar by Polarimetry.

ICUMSA Methods Book no. GS 2/3-5 (1994), The Determination of Redusing sugars in WhiteSugar by the Knight and Allen EDTA Method.

ICUMSA Methods Book no. GS 2/3-17 (1994), The Determination of Conductivity Ash inRefined Sugar Product.ICUMSA Methods Book no. GS 4-13 (1994), The Determination of Refractometric DrySubtance.

Codex Alimentarius Commission Volume II, Sugar, Cocoa products and Chocolate andMiscellaneous Products, FAO, Rome 1994.

Food Standars Code, Part K- Sugar ang Related Products, Honey, Confectionery and IcingMixture, 1997.