SMK SBI
-
Upload
brew81sbg5054 -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of SMK SBI
-
7/26/2019 SMK SBI
1/21
GOOD PRACTICES PADA PENYELENGGARAANSMK BERTARAF INTERNASIONAL
(Studi Kasus di SMK Negeri 5 Surabaya da SMK Mi!ae" S#"#$
Oleh:
Tri Rijanto*), Dwi Winanto Hadi**), dan Relisa**)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mencari praktik-praktik yang baik (good practices) melalui
paradigma input, proses, output, dan outcome pendidikan. Penelitian dilakukan pada 2007
dengan latar penelitian S! "egeri # Surabaya dan S! ikael Solo. etode yang digunakan
adalah kualitati$ bersi$at exploratory dan explanatoryyang mem$okuskan padagood practices
yang dilakukan sekolah. Sebagai in$orman kunci adalah kepala sekolah dan in$orman lain adalah
guru mata pelajaran normati$, adapti$, produkti$, sis%a, dan ketua komite sekolah. &nalisis
dilakukan melalui langkah-langkah reduksi data, display data, simpulan dan $eri$ikasi.
'asil penelitian menunjukkan, dari sisi input penerimaan sis%a baru di kedua sekolah
menghasilkan keketatan persaingan (:). *ari sisi proses, S! "egeri # Surabaya menerapkanlama belajar empat tahun, proses belajar mengajar tiga tahun dilakukan di sekolah dan satu tahun
kegiatan magang di industri. Sekolah menjalin kerjasama dengan dunia usaha dan industri.
!erjasama tersebut diikat melalui nota kesepahaman. +ayanan sis%a dilakukan melalui
bimbingan konseling, career path, dan bursa kerja. S! ikael Solo menerapkan lama belajar
tiga tahun. Pembelajaran mata pelajaran produkti$ dilakukan terintegrasi dengan unit produksi di
sekolah. *i kedua sekolah manajemen pengelolaan menggunakan standar internasional SO
00(:2000.Outputlulusan di kedua sekolah mempunyai persentase tinggi dan tingkat drop out
*O/ rendah, nilai rerata " di kedua sekolah di atas 7,0 dan rerata keterserapan lulusan tiga
tahun terakhir di S!" # Surabaya 0,1 dan di S! ikael Solo sebesar (,2#.
Penelitian ini menyimpulkan praktik-praktik yang baik (good practices)yang dilakukan
sekolah adalah: (/ penerapan proses belajar selama empat tahun dengan satu tahun terakhir
magang di industri, 2/ penerapan proses belajar tiga tahun dengan pembelajaran mata pelajaran
produkti$ dilakukan terintegrasi dengan unit produksi, )/ manajemen mutu penyelenggaraan
sekolah standar internasional SO 00(-2000, 3/ kerja sama dengan dunia usaha dan industri,
dan #/ layanan terhadap sis%a berupa bimbingan konseling, career path, dan bursa kerja.
Kata Kunci:good practices, career path,S4, dan S!.
_____________
5/
Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas egeri !ura"aya (UE!#)$55/
!ta% pada &usat &enelitian 'e"iakan dan novasi &endidikan (&uslitaknov) *alit"ang Depdiknas$
A. Pendahuluan
1 .!atar "elakan#!einginan melakukan penyelenggaraan sekolah bertara$ internasional S4/
dilatarbelakangi oleh tiga alasan yaitu (/ kebutuhan sumber daya manusia S*/ di era global,
2/ adanya dasar hukum yang kuat, dan )/ landasan $iloso$i eksistensialisme dan esensialisme
$ungsionalisme/ *epdiknas, 2006:(-2/. ra globalisasi menuntut kemam-puan daya saing yang
kuat dalam teknologi, manajemen dan sumberdaya manusia. !eunggulan teknologi akan
menurunkan biaya produksi, meningkatkan kandungan nilai tambah, memperluas keragaman
-
7/26/2019 SMK SBI
2/21
produk, dan meningkatkan mutu produk. !eunggulan manajemen akan meningkatkan e$ekti8itas
dan e$isiensi. !eunggulan S* merupakan kunci daya saing karena S* yang akan
menentukan siapa yang mampu menjaga kelangsungan hidup, perkembangan, dan kemenangan
dalam persaingan.
Penyelenggaraan S4 merupakan amanat undang-undang. &manat tersebut tertuang dalam
ndang-ndang "omor 20 9ahun 200) tentang Sistem Pendidikan "asional. Pasal #0 &yat )/
undang-undang tersebut menyatakan, pemerintah danatau pemerintah daerah menyelenggarakan
sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untukdikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertara$ internasional. Selain undang-undang,
Peraturan Pemerintah "omor ( 9ahun 200# tentang Standar "asional Pendidikan juga
menegaskan kembali perlunya sekolah bertara$ internasional. Pasal 6( &yat (/ peraturan
pemerintah tersebut menyatakan, pemerintah bersama-sama pemerintah daerah
menyelenggarakan satu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan sekurang-
kurangnya satu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah untuk dikembangkan
menjadi satuan pendidikan yang bertara$ internasional. *engan demikian penyelenggaraan
sekolah bertara$ internasional dijamin oleh undang-undang.
*i samping itu penyelenggaraan S4 didasari oleh $iloso$i eksistensialisme dan
esensialisme $ungsionalisme/. ;iloso$i eksistensialisme berkeyakinan bah%a pendidikan harus
menyuburkan dan mengembangkan eksistensi peserta didik seoptimal mungkin melalui $asilitasiyang dilaksanakan melalui proses pendidikan yang bermartabat, kreati$, ino8ati$, bermakna,
serta menumbuhkembangkan bakat, minat, dan kemamampuan peserta didik. ;iloso$i
esensialisme menekankan bah%a pendidikan harus ber$ungsi dan rele8an dengan kebutuhan,
baik kebutuhan indi8idu, keluarga, maupun kebutuhan berbagai sektor, baik lokal, nasional,
maupun internasional. 9erkait dengan tuntutan globalisasi, pendidikan harus menyiapkan
sumberdaya manusia ndonesia yang mampu bersaing secara internasional.
!eberadaan sekolah bertara$ internasional yang dimaksud oleh undang-undang dan
peraturan pemerintah, di samping untuk memicu peningkatan mutu pendidikan, bertujuan untuk
meningkatkan mutu pendidikan setingkat atau memiliki le8el yang sama dengan sekolah-sekolah
sejenis di negara-negara maju. Oleh karena itu mutu pendidikan tidak hanya mempunyai
keunggulan lokal tetapi juga keunggulan internasional atau global.Saat ini penyelenggaraan S4 dilakukan oleh masyarakat maupun pemerintah. 4eberapa
sekolah menggunakan label sekolah internasional maupun kelas internasional dengan pola
penyelenggaraan yang berbeda. &da pula sekolah penyelenggara S4 yang memperlakukan
sis%a secara keseluruhan sebagai sis%a internasional, bukan kelas internasional, sedangkan
dilihat dari segi ketenagaan, S4 juga memiliki karakteristik yang berbeda-beda. &da juga S4
yang menggunakan tenaga asing expatriate/ sebagai tenaga pendidik dan ada pula yang
menggunakan guru lokal secara keseluruhan.
Sementara itu, masing-masing S4 memiliki keunggulan kompetiti$ sendiri-sendiri.
+ulusan S& diproyeksikan untuk mengembangkan kemampuan akademiknya di perguruan
tinggi, sedangkan lulusan S! diproyeksikan untuk dapat memasuki dunia kerja. 'al tersebut
menuntut S4 dapat menghasilkan lulusan dengan keunggulan kompetiti$. Oleh karena itu
penyelenggaraan S4 harus memiliki praktik-praktik yang baik good practices/ untuk
menghasilkan lulusan sesuai tuntutan dalam rangka peningkatan mutu dan daya saing.
-
7/26/2019 SMK SBI
3/21
$.%asalah dan Arti Pentin# Hasil PenelitianSeiring dengan tuntutan peraturan perundangan dan era global, penyelenggaraan S4 harus
memiliki keunggulan kompetiti$. Penyelenggaraan S4 pada S! diproyek-sikan agar
lulusannya dapat segera terserap di dunia kerja, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Penyelenggaraan S4 perlu memiliki strategi-strategigood practiceuntuk menghasilkan lulusan
sesuai tuntutan dunia kerja dalam rangka peningkatan mutu dan daya saing. &rtinya, good
practices merupakan karakteris-tik atau ciri penting penyelenggaraan S4 yang dapat diadopsi
atau diadaptasi oleh sekolah lainnya. *engan demikian sebelum good practicesdapat diterapkandi sekolah lain diperlukan pengkajian secara empirik.
Penelitian ini mempunyai arti penting karena dapat memberikan in$ormasi tentang berbagai
good practices penyelenggaraan S! bertara$ internasional. *i samping itu hasilnya akan
digunakan sebagai bahan masukan kebijakan penyelenggaraan S! melalui pihak terkait dalam
rangka pembinaan S! di ndonesia.
1 &.Tujuan9ujuan penelitian ini adalah mengidenti$ikasi good practices yang dilakukan sekolah
bertara$ internasional dalam rangka memberikan usulan saran kebijakan. Secara lebih khusus
studi ini bertujuan untuk memperoleh in$ormasi good practices dilihat dari sisi input, proses,output dan outcomependidikan.
'.!in#ku(=uang lingkup penelitian adalah sebagai berikut: (/ sekolah yang menjadi $okus penelitian
adalah S! "egeri # Surabaya dan S! ikael Solo sebagai penyelenggara sekolah bertara$
internasional, dan 2/good practicesyang dilakukan sekolah bertara$ internasional dilihat dari
input, proses, output dan outcome pendidikan. nput meliputi sis%a, pendidik, tenaga
kependidikan, kurikulum, sarana dan prasarana, kerjasama, budaya sekolah, pengelolaan, dan
pembiayaan. Proses meliputi persiapan, pelaksanaan, dan penilaian. Output meliputi prestasi
akademik dan non akademik, tingkat drop out (DO), dan persentase kelulusan. Outcome
meliputi masa tunggu untuk mendapatkan pekerjaan a%al dan keterserapan lulusan di duniakerja.
.%etode PenelitianPenelitian ini menggunakan metode kualitati$ yang bersi$at exploratory dan explanatory.
>ara ini digunakan untuk mengungkap gejala yang ada secara menyeluruh namun kontektual
dengan $okus penelitian, yaitu untuk mengetahui praktik-praktik yang baik (good practices)
yang dijadikan ciri keberhasilan sekolah melalui paradigma input, proses, output dan outcome
pendidikan. +atar penelitian adalah S! "egeri # Surabaya dan S! ikael Solo dan
penelitian ini dilakukan pada 2007.
n$orman kunci (key in%orman) dalam penelitian ini adalah kepala sekolah. Pemilihan
in$orman tenaga pendidik, sis%a, tenaga kependidikan, dan orangtua sis%a dan in$orman lain/
ditunjuk oleh in$orman kunci yang dipandang rele8an untuk memberikan in$ormasi. Seluruh datadan in$ormasi, selain dikumpulkan melalui kegiatan pengamatan pada latar, da$tar isian, juga
melalui %a%ancara sehingga memungkinkan dapat berinteraksi secara alamiah.
9eknik pengumpulan data dilakukan menggunakan pengamatan (o"servation), a%ancara,
da$tar isian, dan analisis dokumen. 9eknik analisis data dilakukan dengan langkah-langlah: (/
reduksi data, yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan atau
menyingkat data dalam bentuk uraian secara rinci dan sistematis, yakni menonjolkan hal-hal
pokok yang penting agar lebih mudah dikendalikan, 2/ display data,yaitu upaya menyajikan
data dengan melihat gambaran keseluruhan atau bagian tertentu dari penelitian, )/kesimpulkan
dan 8eri$ikasi, yaitu upaya untuk mencari makna terhadap data yang dikumpulkan dengan
mencari pola, hubungan, persamaan yang sering timbul dan sebagainya.
Pemeriksaan keabsahan data dilakukan melalui ketekunan pengamatan dan triangulasi.!etekunan pengamatan merupakan pemusatan diri pada hal-hal tertentu secara teliti, rinci, dan
berkesinambungan terhadap $aktor-$aktor yang menonjol sehubungan dengan $okus penelitian.
-
7/26/2019 SMK SBI
4/21
*engan demikian dapat ditemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang rele8an dengan
masalah. 9riangulasi merupakan upaya untuk mencari kebenaran data dengan jalan
membandingkan antara satu data dan data lainnya. 9riangulasi bukan untuk mencari pemahaman
tentang beberapa $enomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa
yang ditemukan Sugiono, 2006:270/.
". Kajian Teori
. Pen#ertian ekolah "ertara+ nternasional
9erminologi sekolah bertara$ internasional dapat ditemui dalam ndang-ndang "omor 20
9ahun 200), Peraturan Pemerintah "omor ( 9ahun 200#, dan =enstra *epdiknas 9ahun 200#-
20(0. &yat )/ Pasal #0 ndang-ndang "omor 20 9ahun 200) menyatakan bah%a, pemerintah
danatau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada
semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadisuatu satuan pendidikan yang "ertara%
internasional. !ata bertara$ internasional di sini memiliki arti bah%a sekolah setingkat atau
memiliki le8el yang sama dengan sekolah-sekolah sejenis di negara-negara lain, khususnya
negara maju. !ata setingkat atau le8el yang sama ini dapat merujuk pada input, proses, dan
output-nya dengan sekolah sejenis di negara maju.*emikian pula halnya, &yat (/ Pasal 6( Peraturan Pemerintah "omor ( mengamanatkan
bah%a, pemerintah bersama-sama pemerintah daerah menyelengga-rakan sekurang-kurangnya
satu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan sekurang-kurangnya satu satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan menengah untuk dikembangkan menjadi suatu satuan
pendidikan yang "ertara% internasional. Pengertian sekolah bertara$ internasional ini kurang
lebih memiliki arti yang sama dengan pengertian pada &yat )/ Pasal #0 ndang-ndang "omor
20 9ahun 200) di atas.
enurut *epdiknas 2006:)/ S4 adalah sekolah nasional yang menyiapkan peserta
didiknya berdasarkan standar nasional pendidikan S"P/ ndonesia dan tara$nya internasional,
sehingga lulusannya memiliki kemampuan daya saing internasional. *engan pengertian ini, S4
dapat dirumuskan sebagai berikut:" - P / 0
di mana S"P adalah standar nasional pendidikan S"P/ yang meliputi: kompetensi lulusan, isi,
proses, pendidik, dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, dana pengelolaan, dan
penilaian. ? merupakan penguatan, pengayaan, pengembangan, perluasan, pendalaman melalui
adaptasi atau adopsi terhadap standar pendidikan, baik dari dalam maupun luar negeri yang
diyakini telah memiliki reputasi mutu yang diakui secara internasional.
eskipun secara $ormal belum dinamakan S4, sebenarnya di ndonesia telah ada sejumlah
sekolah yang merintis ke arah sekolah bertara$ internasional, mulai dari sekolah dasar hingga
sekolah menengah atas baik umum maupun kejuruan. Sekolah-sekolah tersebut selain sis%anya
berasal dari dalam negeri, ada juga yang memiliki sejumlah sis%a yang berasal dari negara-
negara lain. Pada umumnya lulusan dari sekolah-sekolah tersebut dengan mudah diterima jika
melanjutkan pendidikan atau bekerja di negara-negara maju.
+ulusan S4 diharapkan, selain menguasai S"P ndonesia, juga menguasai kemampuan-
kemampuan kunci global agar setara dengan rekannya dari negara-negara maju. ntuk itu
pengakraban peserta didik terhadap nilai-nilai progresi$ yang diunggulkan dalam era global perlu
digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan S4. "ilai-nilai progresi$ tersebut akan dapat
mempersempit kesenjangan antara ndonesia dan negara-negara maju khususnya dalam bidang
ekonomi dan teknologi.
Perkembangan ekonomi dan teknologi sangat tergantung pada penguasaan disiplin ilmu keras
(hard science)dan disiplin ilmu lunak (so%t science). *isiplin ilmu keras meliputi matematika,
$isika, kimia, biologi, astronomi, dan terapannya yaitu teknologi yang meliputi teknologikomunikasi, transportasi, manu$aktur, konstruksi, bio, energi, dan bahan. *isiplin ilmu lunak
(so%t science)meliputi, misalnya sosiologi, ekonomi, bahasa asing terutama bahasa nggris/ dan
-
7/26/2019 SMK SBI
5/21
etika global.
konomi dan teknologi keduanya memiliki hubungan yang saling menghidupi simbiosis/. @ika
ingin memajukan ekonomi, maka teknologi merupakan alat utamanya. Sebaliknya untuk
memajukan teknologi, ekonomi yang dapat menghidupinya. Oleh karena itu, pengembangan S4
perlu bekerjasama dengan satuan-satuan pendidikan, pelatihan, industri, lembaga serti$ikasi,
lembaga tes, dan sebagainya dari negara-negara tertentu yang memiliki nilai-nilai ekonomi dan
teknologi lebih maju dan mereka juga telah teruji dalam menyiapkan sumberdaya manusianya
untuk mendukung pengem-bangan ekonomi dan teknologi.*i samping itu mengacu pada 8isi pendidikan nasional dan 8isi *epdiknas, maka 8isi S4
adalah Ater%ujudnya insan ndonesia yang cerdas dan kompetiti$ secara internasionalB. Cisi
tersebut memiliki implikasi bah%a penyiapan manusia bertara$ internasional memerlukan upaya-
upaya yang dilakukan secara intensi$, terarah, terencana, dan sistematik agar dapat me%ujudkan
bangsa yang maju, sejahtera, damai, dihormati, dan diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain.
4erdasarkan 8isi tersebut, maka misi S4 adalah me%ujudkan manusia ndonesia cerdas dan
kompetiti$ secara internasional, yang mampu bersaing dan berkolaborasi secara global. isi ini
direalisasikan melalui kebijakan, rencana, program, dan kegiatan S4 yang disusun secara
cermat, tepat, $uturistik, dan berbasis demand-driven.
Penyelenggaraan S4 bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang berkelas nasional dan
internasional sekaligus. +ulusan yang berkelas nasional secara jelas telah dirumuskan dalam "o. 20200) dan dijabarkan dalam PP (200# dan lenbih rinci lagi dalam Permendiknas "o.
2)2006 tentang Standar !ompetensi +ulusan S!+/. 9ujuan pendidikan menengah umum
bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Pendidikan menengah
kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan
kejuruannya.
Perlu dicatat bah%a sebagai upaya untuk mengembangkan pendidikan bertara$ internasional,
S4 harus tetap memegang teguh untuk mengembangkan jati diri, nilai-nilai bangsa ndonesia, di
samping mengembangkan daya progresi$ global yang diupayakan secara eklekti$ inkorporati$
melalui pengenalan, penghayatan dan penerapan nilai-nilai yang diperlukan dalam erakesejagatan, yaitu religi, ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi, seni, solidaritas, kuasa, dan
etika global. ntuk memperlancar komunikasi global, S4 menggunakan bahasa komunikasi
global, terutama 4ahasa nggris dan menggunakan teknologi komunikasi in$ormasi (in%ormation
communication technology, .T).
$. tandar "
engingat S4 merupakan upaya sadar, intens, terarah, dan terencana untuk me%ujudkan citra
manusia ideal yang memiliki kemampuan dan kesanggupan hidup secara lokal, regional,
nasional, dan global, maka perlu dirumuskan standard S4 yang meliputi input, proses, dan
output.nputadalah segala hal yang diperlukan untuk berlangsungnya proses dan harus memiliki
tingkat kesiapan yang memadai.nputpenyelenggaraan S4 yang ideal untuk menyelenggarakanproses pendidikan yang bertara$ internasional meliputi sis%a baru (intake)yang diseleksi secara
ketat dan masukan instrumental yaitu kurikulum, pendidik, kepala sekolah, tenaga pendukung,
sarana dan prasarana, dana, dan lingkungan sekolah.ntakesis%a baru/ diseleksi secara ketat
melalui saringan rapor SP, hasil ujian nasional "/, scholastic aptitude test (!#T), kesehatan
$isik, dan tes %a%ancara. Sis%a baru S4 memiliki potensi kecerdasan unggul, yang ditunjukkan
oleh kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual, dan potensi untuk bekembang.
!urikulum diperkaya diperkuat, diperluas, dan diperdalam/ agar memenuhi standard isi S"P
plus kurikulum bertara$ internasional yang digali dari berbagai sekolah dari dalam dan dari luar
negeri yang jelas-jelas memiliki reputasi internasional. *i samping itu guru harus memiliki
kompetensi pro$essional penguasaan matapelajaran/, pedagogik, kepribadian, dan sosial bertara$
internasional, serta kemampuan berkomu-nikasi secara internasional yang ditunjukkan oleh
penguasaan salah satu bahasa asing, misalnya bahasa nggris. Selain itu guru memiliki
-
7/26/2019 SMK SBI
6/21
kemampuan menggunakan >9 mutakhir dan canggih. !epala sekolah harus memiliki
kemampuan pro$esional dalam manajemen, kepemimpinan, organisasi, adminsitrasi, dan
ke%irausahaan yang diperlu-kan untuk menyelenggarakan S4, termasuk kemampuan
komunikasi dalam bahasa asing, khususnya 4ahasa nggris.
9enaga pendukung, baik jumlah, kuali$ikasi maupun kompetensinya memadai untuk
mendukung penyelenggaraan S4. 9enaga pendukung yang dimaksud meliputi, laboran, teknisi
komputer, kepala 9, tenaga administrasi keuangan, akuntansi, kepega%aian, akademik, sarana
dan prasarana, dan kesekretariatan/. Sarana dan prasarana harus lengkap dan mutakhir untukmendukung penyelenggaraan S4, terutama yang terkait dlangsung dengan penyelenggaraan
proses pembelajaran, baik buku teks, re$erensi, modul, media pembelajaran, peralatan dan
sebagainya. Organisasi, manajemen, dan administrasi S4 memadai untuk penyelenggaraan S4,
yang ditunjukkan oleh: (/ organisasi, kejelasan pembagian tugas dan $ungsi dan koordinasi
yang baik antar tugas dan $ungsi, 2/ manajemen tangguh, mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, koordinasi dan e8aluasi, dan )/ administrasi rapi, yang
ditunjukkan oleh pengaturan dan pendayagunaan sumberdaya pendidikan secara e$ekti$ dan
e$isien. +ingkungan sekolah, baik $isik maupun nir-$isik kultur/, sangat kondusi$ bagi
penyelenggaraan S4. +ingkungan nir-$isik sekolah mampu menggalang kon$ir-misme perilaku
%arganya untuk menjadikan sekolahnya sebagai pusat gra8itasi keunggulan pendidikan yang
bertara$ internasional.Proses penyelenggaraan S4 mampu mengakrabkan, menghayatkan dan menerap-kan nilai-nilai
religi, ekonomi, seni, solidaritas, dan teknologi mutakhir dan canggih/, norma-norma untuk
me%ujudkan nilai-nilai tersebut, standar-standar, dan etika global yang menuntut kemampuan
bekerjasama lintas budaya dan bangsa. Selain itu proses pembelajaran dalam S4 harus pro-
perubahan yaitu mampu menumbuhkem-bangkan daya kreasi, ino8asi, nalar dan eksperimentasi
untuk menemukan kemungkinan baru (a oy o% discovery)yang tidak tertambat pada tradisi dan
kebiasaan proses pembelajaran di sekolah yang lebih mementingkan memorisasi dan recall
dibandingkan daya kreasi, nalar, dan eksperimentasi peserta didik untuk menemukan
kemungkinan baru.
Proses pembelajaran S4 harus dikembangkan melalui berbagai gaya dan selera agar mampu
mengaktualisasikan potensi peserta didik, baik intelektual, emosional maupun spiritualnyasekaligus. Penting diharisba%ahi bah%a proses pembelajaran yang bermatra indi8idu-sosial-
kultural perlu dikembangkan sekaligus agar sikap dan perilaku peserta didik sebagai mahkluk
indi8idu tidak terlepas dari kaitannya dengan kehidupan masyarakat lokal, regional, dan
nasional. 4ahasa pengantar yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah 4ahasa
ndonesia dan bahasa asing khususnya 4ahasa nggris/ dan menggunakan media pendidikan
yang ber8ariasi serta berteknologi mutakhir dan canggih, misalnya laptop, +>*, dan C>*.
Oleh karena itu ta$sir ulang terhadap praksis-praksis penyelenggaraan proses pembelajaran yang
berlangsung selama ini sangat diperlukan. Proses pembelajaran di sekolah saat ini lebih
mementingkan ja%aban baku yang dianggap benar oleh guru, tidak ada keterbukaan dan
demokrasi, tidak ada toleransi pada kekeliruan akibat kreati8itas berpikir karena yang benar
adalah apa yang dipersepsikan benar oleh guru. tulah yang disebut memorisasi dan recall. S4
harus mengembangkan proses pembelajaran yang: (/ mendorong keingintahuan (a sense o%
curiosity and onder), 2/ keterbukaan pada kemungkinan-kemungkinan baru, )/ prioritas pada
$asilitas kemerdekaan dan kreati8itas dalam mencari ja%aban atau pengetahuan baru meskipun
ja%aban itu salah atau pengetahuan baru dimaksud belum dapat digunakan/, dan 3/ pendekatan
yang di%arnai oleh eksperimentasi untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan baru
*epdiknas, 2006:1/.
Output S4 memiliki kemampuan-kemampuan bertara$ nasional plus internasional sekaligus,
yang ditunjukkan oleh penguasaan S"P ndonesia dan penguasaan kemampuan-kemampuan
kunci yang harus dimiliki dalam era global. S"P merupakan standar minimal yang harus diikuti
oleh semua satuan pendidikan yang berakar ndonesia, namun tidak berarti bah%a output satuanpendidikan tidak boleh melampaui S"P. S"P boleh dilampaui asal memberikan nilai tambah
yang positi$ bagi pengaktualan potensi peserta didik, baik intelektual, emosional, maupun
-
7/26/2019 SMK SBI
7/21
spiritualnya. Selain itu, nilai tambah yang dimaksud harus mendukung penyiapan manusia-
manusia ndonesia abad ke-2( yang kemampuannya berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi,
beretika global, dan sekaligus berji%a dan bermental kuat, integritas etik dan moralnya tinggi,
dan peka terhadap tuntutan keadilan sosial. Penguasaan kemampuan-kemampuan kunci yang
diperlukan dalam era global merupakan kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk
bersaing dan berkolaborasi secara global dengan bangsa-bangsa lain, yang setidaknya meliputi
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir yang canggih serta kemampuan
berkomunikasi secara global.
&. Pendidikan Kejuruan
*itinjau secara sistemik, pendidikan kejuruan pada dasarnya merupakan subsistem dari sistem
pendidikan. 9erdapat banyak de$inisi yang diajukan oleh para ahli tentang pendidikan kejuruan
dan de$inisi-de$inisi tersebut berkembang seirama dengan persepsi dan harapan masyarakat
tentang peran yang harus dimainkannya Samani, (2:(3/. 8ans D d%in (71:23/
mengemukakan bah%a pendidikan kejuruan merupakan bagian dari sistem pendidikan yang
mempersiapkan indi8idu pada suatu pekerjaan atau kelompok pekerjaan. 'arris seperti yang
dikutip oleh Slamet (0:2/, menyatakan pendidikan kejuruan adalahpendidikan untuk suatu
pekerjaan atau beberapa jenis pekerjaan yang disukai indi8idu untuk kebutuhan sosialnya.
enurut/ouse .ommittee on Education and 0a"our (/.E0)pendidikan kejuruan adalah suatubentuk pengembangan bakat, pendidikan dasar keterampilan, dan kebiasaan-kebiasaan yang
mengarah pada dunia kerja yang dipandang sebagai latihan keterampilan alik, (0:3/. *ari
de$inisi tersebut terdapat satu pengertian yang bersi$at uni8ersal seperti yang dinyatakan oleh
ational .ouncil %or 1esearch into 2ocational Education&mereka Serikat ">=C, (1(:(#/,
yaitu bah%a pendidikan kejuruan merupakan subsistem pendidikan yang secara khusus
membantu peserta didik dalam mempersiapkan diri memasuki lapangan kerja. *ari batasan yang
diajukan oleh 8ans, 'arris, '>+, dan ">=C tersebut dapat disimpulkan bah%a salah satu
ciri pendidikan kejuruan dan yang sekaligus membedakan dengan jenis pendidikan lain adalah
orientasinya pada penyiapan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja.
&gak berbeda dengan batasan yang diberikan oleh 8ans, 'arris, '>+, dan ">=C, ;inch D
>runkilton (13:(6(/ menyebutkan pendidikan kejuruan sebagai pendidikan yang memberikanbekal kepada peserta didik untuk bekerja guna menopang kehidupannya (education %or earning
a living)$
*ari de$inisi yang diajukan oleh 8ans D d%in, 'arris, '>+, ">=C maupun ;inch D
>runkilton dapat disimpulkan bah%a pendidikan kejuruan mempersiapkan peserta didik untuk
dapat bekerjaa pada bidang tertentu, berarti pula mempersiapkan mereka agar dapat memperoleh
kehidupan yang layak melalui pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan masing-masing serta
norma-norma yang berlaku.
>iri pendidikan kejuruan sebagai persiapan untuk memasuki dunia kerja dapat dimengerti
karena secara historis pendidikan kejuruan merupakan perkembangan dari latihan dalam
pekerjaan (on the o" training)dan pola magang (apprenticeship) 8ans D d%in, (71:)6/.
Pada pola latihan dalam pekerjaan peserta didik belajar sambil langsung bekerja sebagai
karya%an baru tanpa ada orang yang secara khusus ditunjuk sebagai instruktur, sehingga tidak
ada jaminan bah%a peserta didik akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan. Ealaupun demikian pola latihan dalam pekerjaan memiliki keunggulan karena
peserta didik dapat langsung belajar pada keadaan yang sebenarnya sehingga mendorong dia
belajar secara inkuiri lliot, (1):(#/.
Pada pola magang terdapat seorang karya%an senior yang secara khusus ditugasi sebagai
instruktur bagi kerya%an baru peserta didik/ yang sedang belajar. nstruktur tersebut
bertanggungja%ab untuk membimbing dan mengajarkan pengetahuan serta keterampilan yang
sesuai dengan tugas karya%an baru yang menjadi asuhannya. *engan demikian pola magang
relati$ lebih terprogram dan jaminan bah%a karya%an baru akan dapat memperoleh pengetahuandan keterampilan tertentu lebih besar dibanding pola latihan dalam pekerjaan 8ans D d%in,
(71:)1/.
-
7/26/2019 SMK SBI
8/21
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin canggih memba%a pengaruh
terhadap pola kerja manusia. Pekerjaan menjadi kompleks dan memerlukan bekal pengetahuan
dan keterampilan yang makin tinggi, sehingga pola magang dan latihan dalam pekerjaan kurang
memadai karena tidak memberikan dasar teori dan keterampilan sebelum peserta didik
memasuki lapangan kerja sebagai karya%an baru. Oleh karena itu kemudian berkembang bentuk
sekolah dan latihan kejuruan yang diselenggarakan oleh sekolah kejuruan bekerja sama dengan
kalangan industri dengan tujuan memberikan bekal teori dan keterampilan sebelum peserta didik
memasuki lapangan kerja.Perlu diingat bah%a pembagian pendidikan kejuruan menjadi beberapa model tersebut bukanlah
suatu pembagian yang bersi$at ekskusi$ dan tumpang tindih. Semua model tersebut tetap berjalan
bahkan sering digunakan secara saling melengkapi. 4anyak sekolah atau latihan kejuruan yang
pada saat tertentu menerapkan latihan dalam pekerjaan atau magang di perusahaan yang sesuai
dengan programnya.
*itinjau dari tujuannya, menurut 9horogood (12:)21/di sebagian besar negara Organi3ation
%or Economic cooperation and Development (OE.D)pendidikan kejuruan bertujuan untuk: (/
memberikan bekal keterampilan indi8idual dan keterampilan yang laku di masyarakat, sehingga
peserta didik secara ekonomis dapat menopang kehidupannya, 2/ membantu peserta didik
memperoleh atau mempertahankan pekerjaan dengan jalan memberikan bekal keterampilan yang
berkaitan dengan pekerjaan yang diinginkannya, )/ mendorong produkti8itas ekonomi secararegional maupun nasional, 3/ mendorong terjadinya tenaga terlatih untuk menopang
perkembangan ekonomi dan industri, #/ mendorong dan meningkatkan kualitas masyarakat.
&gak berbeda dengan 9horogood, 8ans seperti yang dikutip oleh Eenrich D Eenrich
(73:6)/ menyebutkan bah%a pendidikan kejuruan bertujuan untuk: (/ menghasilkan tenaga
kerja yang diperlukan oleh masyarakat, 2/ meningkatkan pilihan pekerjaan yang dapat diperoleh
oleh setiap peserta didik, dan )/ memberikan moti8asi kerja kepada peserta didik untuk
menerapkan berbagai pengetahuan yang diperolehnya.
*ari tujuan pendidikan kejuruan yang diajukan oleh 9horogood dan 8ans tersebut dapat
disimpulkan bah%a di samping mengemban tugas pendidikan secara umum, pendidikan kejuruan
mengemban misi khusus, yaitu memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada peserta
didik untuk memasuki lapangan kerja dan sekaligus menghasilkan tenaga kerja terampil yangdibutuhkan oleh masyarakat.
*i samping tujuan khusus yang diajukan oleh 9horogood dan 8ans tersebut, >runkilton
(13:2#/ menyebutkan bah%a salah satu tujuan utama pendidikan kejuruan adalah
meningkatkan kemampuan peserta didik sehingga memperoleh kehidupan yang lebih baik dari
sebelumnya. enurut iner (73:31-#6/ bekal yang dipelajari dalam pendidikan kejuruan akan
merupakan bekal untuk mengembangkan diri dalam bekerja. *engan bekal kemampuan
mengembangkan diri tersebut diharapkan karier yang bersangkutan dapat meningkat dan pada
gilirannya kehidupan mereka akan makin baik !arabel D 'asley, (77:(3/. Penelitian yang
dilakukan "urhadi (11/ dan Samani (2/ ternyata memperkuat pendapat iner serta
!arabel dan 'asley tersebut.
4agi masyarakat ndonesia misi pendidikan kejuruan, seperti diungkapkan oleh >runkilton
tersebut, sangat penting karena pada umumnya sis%a sekolah kejuruan berasal dari masyarakat
dengan tingkat sosial ekonomi rendah 4rotosis%oyo, ((:1/, sehingga apabila sekolah
kejuruan berhasil me%ujudkan misinya berarti akan membantu menaikkan status sosiala
ekonomi masyarakat tingkat ba%ah. *engan kata lain sekolah kejuruan dapat membantu
meningkatkan mobilitas 8ertikal dalam masyaarakat lliot, (1):32/.
Pendidikan kejuruan dapat dikelompokkan berdasarkan jenjang dan menurut struktur
programnya. Pengelompokan berdasarkan jenjang dapat didasarkan atas jenjang kecanggihan
keterampilan yang dipelajari atau jenjang pendidikan $ormal yang berlaku Fulbakir D ;aGil,
(11:7/. @enjang pendidikan $ormal yang berlaku dikenal pendidikan kejuruan tingkat sekolah
menengah (secondary) atau Sekolah enengah !ejuruan S!/ dengan berbagai programkeahlian seperti +istrik, lektronika anu$aktur, lektronika Otomasi, etals, Otomoti$, 9eknik
Pendingin,
-
7/26/2019 SMK SBI
9/21
dan sebagainya serta tingkat di atas sekolah menengah (post secondary) misalnya politeknis
S, (16:(23/.
4erdasarkan struktur programnya, khususnya dalam kaitan dengan bagaimana sekolah kejuruan
mendekatkan programnya dengan dunia kerja, 8ans seperti yang dikutip oleh 'adi%iratama
(10:60-6/ membagi sekolah kejuruan menjadi lima kategori, yaitu (/ program pengarahan
kerja (pre vocational guidance education), 2/ program persiapan kerja (employa"ility
preparation education), )/ program persiapan bidang pekerjaan secara umum (occupational
area preparation education), 3/ program persiapan bidang kerja spesi$ik (occupational speci%iceducation), dan #/ program pendidikan kejuruan khusus (o" speci%ic education).
Pada program pengarahan kerja, sekolah memberikan pengetahuan dasar dan umum tentang
berbagai jenis pekerjaan di masyarakat sekaligus menumbuhkan apresiasi terhadap berbagai
pekerjaan tersebut, sedangkan pada program persiapan kerja, sekolah memberikan dasar-dasar
sikap dan keterampilan kerja, meskipun masih bersi$at umum. *engan program ini diharapkan
peserta didik mempunyai peluang yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan, meskipun
tentunya masih harus melalui latihan di dalam pekerjaan.
ntuk program persiapan bidang pekerjaan secara umum, sekolah memberikan bekal guna
meningkatkan kemampuan bekerja untuk bidang pekerjaan yang memerlukan pengetahuan,
peralatan yang sejenis. *engan program ini diharapkan peserta didik mempunyai pilihan
lapangan pekerjaan yang lebih jelas dan lebih cepat mengikuti latihan di dalam pekerjaan.Program persiapan kerja yang spesi$ik memberikan bekal yang sudah mengarah kepada jenis
pekerjaan tertentu, meskipun belum pada suatu perusahaan tertentu. +ebih khusus lagi adalah
program pendidikan kejuruan khusus yang sudah terarah pada pekerjaan khusus, yaitu mendidik
sis%a untuk memenuhi persyaratan yang diminta oleh suatu perusahaan tertentu.
Penjenjangan kedekatan pendidikan kejuruan yang disebutkan oleh 8ans di atas berarti juga
kesiapan lulusan dalam memasuki lapangan kerja. akin khusus jenis pendidikan kejuruan akan
makin siap lulusannya memasuki lapanan kerja, tetapi juga makin sempit bidang pekerjaan yang
dapat dimasuki. Ealaupun demikian, kecuali untuk keperluan tertentu pendidikan kejuruan yang
khusus (o" speci%ic education)sangat sulit diterapkan di ndonesia, mengingat jenis industri di
ndonesia sangat ber8ariasi. *i sini mulai timbulnya dilema antara siap pakai atau siap latih
dalam pendidikan kejuruan. *alam kaitan dengan hal tersebut, menurut Semia%an ((:6/,yang penting adalah kesiapan mental untuk mengembangkan dirinya serta keterampilan dasar
untuk setiap kali dapat menyesuaikan diri kembali pada perubahan tertentu (retraina"ility).
*engan bekal tersebut diharapkan lulusan sekolah kejuruan tidak hanya terpancang pada jenis
pekerjaan yang ada, tetapi juga terdorong untuk me%ujudkan lapangan kerja baru dengan
mengembangkan prakarsa dan kreati8itasnya secara optimal. Sejalan dengan itu 9ilaar ((:(2/
menegaskan bah%a pendidikan $ormal sekolah kejuruan/ seharusnya menghasilkan lulusan
yang memiliki kuali$ikasi siap latih yang kemudian diteruskan dengan program pelatihan, baik di
dalam industri atau lembaga pelatihan tertentu.
1. Hasil dan Pe2bahasan
. n(ut
. iswa "aru (Raw Input)
asukan atau inputberupa sis%a baru sangat penting agar dapat menghasilkan lulusan
dengan kompetensi yang diinginkan. ntuk mendapatkan masukan tersebut S!" # Surabaya
melakukan penjaringan sis%a baru melalui penerimaan sis%a baru PS4/ secara on-line,
pelaksanaannya dilakukan satu kali dalam setahun, yaitu pada bulan @uli. Persyaratan
penda$taran meliputi: (/ "ilai jian "asional "/, 2/ sehat jasmani dan rohani, dan )/ tidak
buta %arna. Penentuan nilai " ditentukan berdasarkan rangking nilai " sesuai dengan pagu
tiap-tiap program keahlian. *ari hasil seleksi tiga tahun terakhir diperoleh nilai " tertinggi dan
terendah untuk tiga mata pelajaran 4ahasa ndonesia, 4ahasa nggris, dan atematika/, yaitu
pada tahun 200# nilai tersebut 2,2# dan 27,(6 pada tahun 2006 2,(7 dan 26,1) sedangkan
pada tahun 2007 nilai " tertinggi adalah 2,00 dan terendah adalah 26,#). *engan demikikan
-
7/26/2019 SMK SBI
10/21
rerata nilai " yang diterima pada program keahlian Otomoti$ untuk tiga tahun terakhir di atas
1,00 dan keketatan persaingan (:). &rtinya, satu bangku diperebutkan oleh tiga calon sis%a baru.
*i samping persyaratan di atas S! ikael Solo menentukan persyaratan lain, yaitu: (/
nilai raport SP, 2/ kerajinan, )/ latar belakang sis%a, 3/ tes kemampuan akademik, #/ tes
4ahasa nggris,dan 6/ %a%ancara. "ilai raport SP digunakan untuk memperoleh data tentang
catatan prestasi akademik dan a$ekti$ sis%a. "ilai raport memiliki rerata 7,00 tiap semester dan
mempunyai kecenderungan meningkat tiap semesternya. +atar belakang sis%a untuk
memperoleh data tentang status sosial ekonomi orangtua. 9es kemampuan akademik dan bahasanggris untuk memperoleh data tentang kemampuan akademik sis%a dan kemampuan bahasa
nggris sis%a. Ea%ancara dilakukan untuk memperoleh data tentang moti8asi sis%a memasuki
S!. @umlah perda$tar tahun pelajaran 2003200# sebanyak )6( orang, tahun 200#2006
sebanyak )2 orang, tahun 20062007 sebanyak )22 orang, dan tahun 20072001 sebanyak )#0
orang, sedangkan pagu sekolah sebanyak (20 orang. *engan demikian keketatan persaingan
masuk (:) atau satu bangku diperebutkan oleh tiga calon sis%a baru dan sis%a yang diterima
sebagian besar berasal dari SP negeri dan s%asta $a8orit. *engan demikian diperoleh sis%a
baru yang berkualitas dan data sis%a yang lebih komprehensi$.
elalui PS4 di kedua sekolah dapat dijaring input sis%a baru/ dengan kualitas baik dan
keketatan persaingan (:). !eketatan persaingan tersebut menunjukkan bah%a sekolah
penyelenggara S4 sudah menjadi tujuan lulusan SP untuk melanjutkan studinya. *i sampingitu dengan rerata nilai " yang tinggi memudahkan sekolah untuk mengembangkan potensi
peserta didikya lebih lanjut sesuai dengan tujuan penyelenggaraan S! S4. *engan demikian
rerata " yang tinggi dan keketatan persaingan merupakan ciri penting keberhasilan
penyelenggaraan S! S4.
Persyaratan, pola menerimaan, dan ketetatan persaingan masuk di kedua sekolah tersebut dapat
disebut sebagaigood practiceS! bertara$ internasional. 'al ini didukung data output dengan
kualitas yang tinggi, yaitu rerata hasil " yang tinggi, tingkat kelulusan yang tinggi, dan
tingkat *O yang rendah/. *i samping itu didukung pula oleh data outcomeberupa keterserapan
lulusan yang tinggi oleh dunia kerja. *engan demikian penerimaan sis%a baru tersebut
merupakangood practicedilihat dari sisi input pada sekolah kejuruan bertara$ internasional.
*ilihat dari pola pikir yang dimiliki, input sis%a di S! bertara$ internasional merupakaninput yang baik. *i kedua sekolah tersebut sebagian besar sis%a telah mempunyai pola pikir
cukup tinggi yang ditunjukkan oleh sikap mereka terhadap kebutuhan sumber in$ormasi, diskusi
kelompok, diskusi dengan guru dan bahkan berbeda pendapat, dan suka mendemonstrasikan
hasil karyanya. *i samping itu pereubahan pola pikir ditunjukkan oleh sikap sis%a terhadap
perbedaan pendapat, memiliki akternati$ untuk meningkatkan pengetahuannya, kesiapan
melanjutkan sekolah ke luar negeri, bahasa bukan menjadi $aktor penghalang, sis%a memiliki
akses sumber belajar internet sekolah, dan akses sumber belajar diperpustakaan sekolah. >iri
perubahan pola pikir tersebut merupakan salah satu ciri penyelenggaraan S4.
.$ Pendidik
*ilihat dari latar belakang pendidikannya, data di S!" # Surabaya menunjukkan bah%atingkat pendidikan guru adalah sarjana S(/, bahkan terdapat guru produkti$ dengan ijaGah
magister S2/ yang diperoleh guru setelah mereka dalam jabatan. *i S! ikael Solo guru
yang mengampu mata pelajaran produkti$ mempunyai serti$ikasi yang telah berstandar nasional
atau internasional.
=ekruitmen tenaga pendidik di S!" # Surabaya dilakukan melalui *inas Pendidikan,
dengan persyaratannya: (/ sarjanaS( sesuai dengan kebutuhan, 2/ tes dan %a%ancara. 9es
dilakukan oleh *inas Pendidikan dan sekolah menerima guru sesuai dengan penempatan yang
dilakukan oleh *inas Pendidikan, sehingga sekolah tidak dapat merekrut guru sesuai dengan
kebutuhan program keahlian yang ada di sekolah. ni merupakan salah satu kelemahan
rekruitmen yang dilakukan oleh *inas Pendidikan di mana sekolah tidak mempunyai posisi
ta%ar untuk menentukan kualitas guru yang diinginkan.
*i S! ikael Solo rekruitmen tenaga pendidik dilakukan melalui/uman 1esources and
-
7/26/2019 SMK SBI
11/21
Development (/1D/. Persyaratannya adalah di samping persyaratan terdahulu terdapat
persyaratan lain, yaitu psikotes dan tes kemampuan mengajar. *ari psikotes dan tes kemampuan
mengajar diambil nilai tertinggi di antara peserta tes. *engan persyaratan tersebut diperoleh
tenaga pendidik sesuai dengan kebutuhan sekolah. S! ikael Solo juga menerapkan syarat
lain, yaitu kemampuan berbahasa nggris dengan indikator skor 9O;+ minimal 3#0 dan
pengalaman industri yang untuk guru mata pelajaran produkti$. @adi, pendidik pada S4
mempunyai standar pendidikan minimal S( dan mempunyai serti$ikat nasional atau internasional
untuk guru mata pelajaran produkti$.
.&Tena#aKe(endidikan
9enaga kependidikan laboran dan tata usaha/ di kedua sekolah berijaGah S& dan
sederajat serta telah mempunyai kompetensi aplikasi perangkat lunak (so%t are)komputer dan
menguasai bahasa nggris secara memadai. ntuk kepala tata usaha dan pustaka%an
berpendidikan sarjana S(/ sesuai dengan bidang tugasnya. Seleksi penerimaan tenaga
kependidikan di S!" # Surabaya dilakukan oleh dinas pendidikan dan seleksi melalui '=*
dilakukan oleh S! ikael Solo. Seleksi yang dilakukan melalui '=* lebih dapat menjamin
diperoleh tenaga kependidikan yang diinginkan dibandingkan dengan seleksi yang dilakukan
oleh dinas pendidikan. Seleksi yang dilakukan oleh dinas pendidikan diikuti oleh banyak peserta
karena ada harapan diangkat menjadi pega%ai negeri. *engan demikian tenaga kependidikanlaboran dan tata usaha/ berijaGah S& dan mempunyai kompetensi aplikasi perangkat lunak
(so%t are)komputer, sedangkan kepala tata usaha dan kepala perpustakaan berijaGah S(.
.' Kurikulu2
!edua sekolah menggunakan !urikulum "asional 2003 !4!/ dan !9SP kurikulum
sekolah/. !urikulum sekolah !9SP/ untuk mata pelajaran normati$ dan adapti$ diambil dari
Standar si S/ dan Standar !ompetensi +ulusan S!+/, sedangkan untuk mata pelajaran
produkti$ menggunakan S!!" Standar !ompetensi !erja "asional ndonesia/ sesuai dengan
program studinya. eskipun menggunakan S!!" untuk mata pelajaran produkti$, kurikulum
disusun dengan melibatkan pihak industri pasangan yang telah diakui secara nasional maupun
internasional, misalnya &stra nternasional untuk S!" # Surabaya dan &9 Solo untuk S!ikael Solo. odel penyusunan kurikulum tersebut dilakukan agar lulusannya terserap di dunia
kerja. 'al ini didukung oleh data keterserapan lulusan empat tahun terakhir berturut-turut
1,3, 16,#1, 3,31, dan 2,(3 untuk S!" # Surabaya. 4ahkan di S! ikael Solo
menunjukkan sekolah belum dapat memenuhi pesanan tenaga kerja dari dunia kerja. odel
penyusunan kurikulum yang melibatkan pihak industri pasangan merupakan salah satu good
practicedalam pengelolaan S! bertara$ internasional.
Penyusunan kurikulum disusun di kedua sekolah oleh tim khusus pengembang kurikulum
dan guru mata pelajaran serta melibatkan pihak industri pasangan. Penyusunan kurikulum ini
dilakukan terutama untuk mata pelajaran produkti$. 8aluasi kurikulum dilakukan oleh guru
mata pelajaran. &spek-aspek yang dinilai meliputi mencapaian standar kompetensi, sillabus,
rencana pelaksanaan pembelajaran =PP/ serta alokasi %aktunya. 8aluasi ini dilakukan tiaptahun dan hasil e8aluasi digunakan untuk perbaikan kurikulum berikutnya. *engan demikian
kurikulum yang digunakan akan selalu mengikuti perkembangan jaman dan rele8an dengan
kebutuhan dunia kerja.
@umlah jam mata pelajaran sebanyak 3 jam untuk normati$, 7 jam untuk adapti$, dan 7 jam
pelajaran untuk produkti$ satu jam pelajaran H 3# menit/. @umlah alokasi %aktu jam pelajaran
per minggu 31 sampai dengan #0 jam pelajaran. 4atasan jumlah minimal jam mengajar guru
sebanyak (1 jam dan maksimal sebanyak 30 jam per minggu. S!" # Surabaya menerapkan
lama belajar 3 empat/ tahun dan disebut S! 3 tahun. Satu tahun terakhir kelas empat/ proses
belajar mengajar dilakukan di dunia kerja dalam bentuk magang. odel ini dilakukan untuk
mendekatkan sis%a dengan dunia kerja sebenarnya, sehingga melalui magang dapat ditanamkan
nilai-nilai kerja, disiplin kerja, dan menumbuhkan etos kerja sis%a. *engan kata lain penerapankurikulum yang demikian merupakan salah satu good practice ciri penyelenggaraan S!
bertara$ internasional.
-
7/26/2019 SMK SBI
12/21
S! ikael Solo dalam menyusun kurikulum relati$ sama dengan S!" # Surabaya,
jumlah jam pelajaran rata-rata #0 jam pelajaran per minggu. Sekolah ini mempunyai unit
produksi yang dapat memproduksi barang atau jasa yang laku dijual. Sistem pembelajaran
praktik dilakukan melalui sistem production "ase education and training (&*ET), yaitusistem
yang memadukan antara praktik dan produksi sebagai bentuk implementasi link and macth
sehingga dapat memberikan pengalaman produksi dan aplikasi bagi para sis%a. Pelaksanaan
pembelajarannya menggunakan mesin standar internasional. *i samping itu diterapkan total
"lock system, capasity oriented dengan dua shi%t. @adi ciri-ciri tersebut merupakan salah satugood practicepenyelenggaraan S! bertara$ internasional.
S!" # Surabaya menggunakan !urikulum "asional 2003 dan !9SP untuk normati$ dan
adapti$ sedangkan untuk produkti$ menggunakan Standar !ompetensi !erja "asional ndonesia
S!!"/. Program !eahlian ekanik Otomoti$ menggunakan standar astra internasional dan
penyusunan kurikulum melibatkan industri pasangan. 'al ini dilakukan agar kompetensi
lulusannya sesuai dengan kompetensi yang dituntut oleh dunia kerja terutama industri pasangan.
Pemilihan isi kurikulum produkti$ berdasarkan standar internasional &stra nternasional/ sudah
tepat. 'anya saja yang perlu diingat adalah implementasi kurikulum harus sesuai dengan
standar astra pula, baik proses maupun e8aluasi kinerja sis%a. @ika semua proses dan
implementasi kurikulum sesuai dengan standar, lulusannya akan dapat bekerja di seluruh dunia
sepanjang terdapat pekerjaan yang berstandar astra.*emikian juga di S! ikael Solo, kurikulum yang digunakan adalah !urikulum
"asional 2003 dan !9SP untuk normati$ dan adapti$ sedangkan untuk produkti$ menggunakan
Standar !ompetensi !erja "asional ndonesia S!!"/. !urikulum disusun berdasarkan
kebutuhan pangsa pasar yang dilakukan sekolah bersama dengan perusahaan dan sekolah partner
&9/, sehingga sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
!urikulum yang digunakan di kedua sekolah di atas khususnya untuk mata pelajaran
produkti$/ menggunakan pendekatan $ungsional, yaitu penentuan isi kurikulum dilakukan
dengan cara yang lebih obyekti$. Pendekatan ini didasari oleh asumsi bah%a peserta didik yang
belajar melalui S! S4 harus mempelajari $ungsi-$ungi apa yang harus ada untuk menjamin
kelangsungan kerja suatu industri atau dunia usaha tertentu dan kemudian dijabarkan menjadi
penampilan-penampilan (per%ormance) yang terkait dengan $ungsi atau tugas tertentu untukdijadikan masukan bagi perencanaan kurikulum Sukamto, (11:1/. Pendekatan kurikulum
secara $ungsional akan meningkatkan rele8ansi kompetensi lulusan dengan $ungsi pekerjaan di
dunia kerja dan merupakangood practicedalam pengelolaan S! bertara$ internasional.
ntuk meningkatkan hasil yang sudah dicapai S!" # Surabaya dalam rencana 3 empat/
tahunan menuangkan program-programnya ke dalam rencana kerja. *alam rencana tersebut
terdapat (( sebelas/ kegiatan penting, yaitu: (/ pengembangan sistem manajemen mutu SO
00(:2000, 2/ minimal 3 empat/ pelajaran produkti$ meng-gunakan bahasa nggris, )/
advanced training orkshop, 3/ teaching %actory, #/ lingkungan, 6/ adanya orang asing untuk
pembelajaran komunikasi bahasa nggris, 7/ mitra asing, 1/ lulusan ke luar negeri, / skor
9O> lebih besar 300, (0/ program >9, sistem administrasi sekolah atau S&S, ((/ serti$ikasi
internasional. *emikian dengan S! ikael Solo, terdapat (2 dua belas/ janji kinerja yang
juga merupakan program kegiatan penting, yaitu: (/ pengembangan S-SO 00(-2000, 2/
minimal 3 pelajaran produkti$ menggunakan 4ahasa nggris, )/standard training orkshop, 3/
advance training orkshop, #/ teaching %actory, 6/ lingkungan, 7/ sel% access study dan
komunikasi dalam bahasa asing, 1/ partner asing, / lulusan ke luar negeri, (0/ score 9O>
lebih besar 300, ((/ program >9, dan (2/ serti$ikasi internasional. *engan demikian melalui
program kerja tersebut sekolah betul-betul merencanakan lulusannya tidak hanya dapat
memenuhi lapangan kerja nasional tetapi juga internasional atau global.
Program yang direncanakan cukup apresiati$ untuk menuju sekolah berstandar
iternasional, misalnya minimal 3 empat/ pelajaran produkti$ menggunakan bahasa nggris,
lulusan ke luar negeri, adanya orang asing untuk pembelajaran komunikasi bahasa nggris, danlulusan ke luar negeri. &kan tetapi perlu dipikirkan untuk mencapai harapan tersebut belum
disebutkan masukan input/ sis%a yang bagaimana agar dapat dicapai tujuan tersebut. *i
-
7/26/2019 SMK SBI
13/21
samping itu belum tampak adanya aspek keberlanjutannya sustaina"ility/ dari program tersebut.
*ikha%atirkan program tersebut tidak akan tercapai jika tidak ada keberlanjutan dukungan dana,
baik dari pemerintah pusat, daerah, maupun orangtua dan masyarakat.
."ia3a
*i S!" # Surabayasumber pembiayaan sekolah berasal dari sumbangan a%al tahun untuk
sis%a baru sebesar =p (.000.000,00 Satu juta rupiah/, SPP sebesar =p (00.000,00 Seratus ribu
rupiah/ per bulan, dan kegiatan ekstra kurikuler sebesar =p #0.000,00 +ima puluh ribu rupiah/
per semester. 4iaya masuk untuk sis%a baru sebesar =p (.(#0.000,- sedangkan besarnya SPP
tetap sampai sis%a tersebut lulus. Penetapan besarnya sumbangan a%al, SPP, dan kegiatan ekstra
tersebut didasarkana pada petunjuk dari *inas Pendidikan, sekolah tidak diperbolehkan
menentukan sendiri. *engan demikian terkait dengan penyelenggaraan S4 sekolah tidak
mempunyai ke%enangan menentukan besarnya dana dari masyarakat. 'al ini berakibat sekolah
tidak dapat merencanakan biaya penyelenggaraan proses pembelajaran dari sumber dana
masyarakat dan dikha%atirkan meyelenggaraan pembelajaran terganggu.
*i S! ikael Solo komponen pembiayaan terdiri dari sumbangan pembinaan pendidikan
SPP/ sebesar =p (00.000,00 Seratus ribu rupiah/ per bulan untuk kelas dua dan tiga, sedangkan
untuk kelas satu sebesar =p (#0.000,00 Seratus lima puluh ribu rupiah/ tiap bulan. Sumbangan
a%al masuk tiap sis%a sebesar =p ).7#0.000,00 9iga juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah/.*engan demikian besarnya biaya masuk untuk sis%a baru sebesar =p ).00.000,- sedangkan
besarnya SPP tetap sampai sis%a lulus. @adi besarnya baiaya pada S4 sekolah s%asta lebih
mahal daripada sekolah negeri.
*i samping itu S! ikael Solo mempunyai unit produksi dan telah menghasilkan
keuntungan pro%it/. *ata menunjukkan bah%a pada tahun 2007 memilikigross pro%itsebesar =p
)0.3)0.000,00 9iga ratus sembilan puluh juta empat ratus tiga puluh ribu rupiah/. Sumber
keuntungan ini didapat dari unit produksi dan pendapatan training and production/ dan
keuntungan tersebut masih terus dapat ditingkatkan. 'al ini menunjukkan bah%a mengelolaan
unit produksi secara pro$esional dan menghasilkan keuntungan menjadi salah satu ciri penting
pengelolaan S4.
.4arana Prasarana
+uas tanah 37.#6# m2, di atas tanah tersebut berdiri ruang kelas (.#2 m
2, ruang guru 210 m
2,
ruang rapat 10 m2
, ruang laboratoriumorkshop (.0)2 m2
, perpustakaan (0# m2
, lapangan
upacara (3 m2
, taman sekolah (.100 m2, lahan dan tempat parkir 3#0 m
2, lapangan dan tempat
olah raga (.100 m2, dan kebun sekolah 200 m
2. +uas bangunan S!" # Surabaya .600 m
2,
terdiri dari ruang kelas sebanyak 3( ruang, laboratorium bahasa dua buah, laboratorium
komputer dua buah dapat mengakses internet dengan )0 klien/, dua buah kantin, dua buah
ruang 9, dua buah pos jaga, dua buah bangsal kendaraan sis%a, dua unit rumah dinas penjaga,
tujuh taman sekolah, empat buah lapangan bermain, dan masing-masing satu buah yaitu ruang
perpustakaan, aula, lapangan upacara, lapangan sepak bola, ruang kepala sekolah, ruang guru,
ruang 4!, ruang !S, ruang pramuka, tempat ibadah, ruang olah raga, ruang OSS, ruang
koperasi, ruang rapat, ruang tamu, gudang, ruang dapur, bangsal kendaraan guru, dan pagar
sekolah. +etak sekolah mudah dijangkau oleh kendaraan umum dari semua jurusan. elalui
kelebihan luas lahan memungkinkan untuk penambahan gedung dan sarana pendidikan yang
lain.
Sarana penting bagi penyelenggaraan S! adalah orkshop. 4orkshop mekanik otomoti$
terdiri dari dua unit, yaitu orkshopsepeda motor dan mobil. 4orkshopsepeda motor berstandar
&hass &stra, sedangkan orkshop mobil berstandar &d8ance &stra nternasional di antaranya
terdiri dariDigital !canner Tools,Digital !pooring *alancing, mesin pengukur kadar emisi, dan
berbagai tipe mesin toyota. *i samping itu untuk proses pembelajaran guru dapat menggunakanlaptop dan +>* projector. @adi sarana prasarana tersebut merupakan aset dan salah satu ciri
sarana prasarana yang dimiliki sekolah dalam menyelenggarakan S4.
-
7/26/2019 SMK SBI
14/21
S! akael Solo mempunyai luas bangunan 2.#26 m2, termasuk di dalamnya unit
produksi ruang praktik mesin/ dengan luas 1)2 m2
. =uang teori sebanyak delapan buah #(2
m2
/, kamar mandiE> sebanyak tiga buah (33 m2
/, masing-masing satu buah terdiri dari:
ruang administrasi )2 m2
/, ruang kepala sekolah 63 m2/, ruang guru )2 m
2/, ruang 9 )2
m2
/, ruang 4P4! )2 m2
/, ruang kurikulum )2 m2/, ruang kesis%aanpamong )2 m
2/, lab
$isika dan kimia )2 m2/, lab komputer 0 m2/, lab bahasa 63 m2/, ruang perpustakaan 63
m2
/, ruang OSS )2 m2
/, dan aula )00 m2
/. +okasi sekolah terletak di !elurahan !arangasem
!ecamatan +a%eyan, termasuk daerah perkotaan atau dalam kota, jarak ke pusat kecamatan 2
km dan jarak ke pusat pemerintah kota 1 km, sehingga mudah dijangkau. +okasi sekolah yang
mudah dijangkau merupakan sarana penting untuk pengembangan S4.
erupakan sarana penting di S! ikael Solo adalah ruang gambar dan ruang praktik
mesin. =uang gambar seluas 200 m2
terdiri dari meja gambar manual dan gambar menggunakan
bantuan komputer. 4orkshoppraktik mesin disebut juga unit produksi terdiri dari mesin bubut
dari manual hingga >"> dengan berbagai jenis peralatan pendukung lainnya. elalui peralatan
tersebut dihasilkan produk sesuai dengan standard industri. *engan demikian unit produksi yang
dapat menghasilkan produk sesuai dengan standard industri merupakan sarana prasarana ("est
practice)dalam penyelenggaraan S4.
$ Proses
$. Pen#elolaan
!edua sekolahmemiliki5isi, misi, dan tujuan yang disusun berdasarkan pada tujuan pendidikan
nasional, 8isi, misi, dan tujuan sekolahyayasan, serta rencana pengembangan sekolah. =encana
sekolah disusun untuk kurun %aktu tahunan dan empat tahunan. =encana sekolah tahunan
merupakan penjabaran rencana kerja sekolah empat tahunan. ntuk mencapai tujuan
penyelenggaraan sekolah unsur-unsur internal dan eksternal dikoordinasikan oleh kelompok
kerja (team ork)$ Strategi dalam mengelola sumber daya manusia untuk mencapai tujuan
sekolah dilakukan dengan jalan memberikan kesejahteraan yang memadai, moti8asi internal,kesempatan berkembang, dan aktualisasi diri.
*alam mengelolasekolah, kepala sekolah dikedua sekolah mensosialisasikan 8isi, misi,
tujuan, dan Standar Operasi Prosedur SOP/ sekolah kepada guru, sis%a, karya%an, orangtua,
dan stakeholder. *i samping itu kepala sekolah juga mendorong budaya inkuiri, misalnya
mengajak guru-guru untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas P9!/, ikut membantu
membimbing peserta didik mengikuti lomba, misalnya +omba !eterampilan Sis%a +!S/ dan
lomba matapelajaran dan lain-lain. odel pengelolaan kepala sekolah yang demikian merupakan
ciri S4.
'ubungan dengan %arga sekolah dilakukan menggunakan komunikasi positi$ dan rapat-rapat
sta$. 'ubungan dengan pihak luar dilakukan dengan melakukan kunjungan ke dunia usaha dan
dunia industri, telepon, dan surat menyurat. Sekolah menjalin hubungan dengan dunia usaha dan
dunia industri, dinas pendidikan dan kebudayaan, perguruan tinggi, orangtua sis%a, maupun
lulusan. >iri pengelolaan manajemen komunikasi tersebut merupakan salah satu ciri komunikasi
dalam S4.
anajemen bidang akademik di kedua sekolah meliputi perencanaan, pelaksanaan, e8aluasi,
penga%asan, pelaporan. Strategi yang dilakukan untuk mengorganisasikan pembelajaran dengan
melihat kesuaian perencanaan pembelajaran dengan akti8itas pembelajaran ketuntasan materi/.
ntuk kelas tiga materi harus selesai satu semester dan semester berikutnya dilakukan latihan
ujian nasional (drill)$ Sistem penilaian dilakukan tiap kali selesai satu kompetensi dan teknik
penilaiannya menggunakan tes tulis paper and pencil test/ dan lisan. Penilaian dilakukan oleh
guru tiap selesai satu kompetensi dan $rekuensinya 2) kali semester. *engan demikian haltersebut merupakan ciri manajemen bidang akademik dalam penyelenggaraan S4. anajemen
kesis%aaan berupa layanan terhadap sis%a yang meliputi bimbingan konseling, career path, dan
-
7/26/2019 SMK SBI
15/21
bursa kerja. +ayanan tersebut dilakukan sepanjang semester dan sepanjang tahun tidak terbatas/.
*i samping itu untuk membantu lulusan sis%a mendapatkan pekerjaan, dibentuk tim untuk
menangani bursa kerja. +ayanan bimbingan dan bursa kerja tersebut dapat dijadikan sebagai
salah satu indikator layanan kesis%aan pada S4.
anajemen bidang sarana prasarana di kedua sekolah, seperti perpustakaan menyediakan ruang
baca dan peminjaman buku atau sirkulasi. *i samping itu laboratoriumorkshopmenyediakan
layanan berupa peminjaman penggunaan alat dan $asilitasnya. +aboratorium komputer dengan
layanan internet meskipun dalam jumlah terbatas sudah dapat memoti8asi sis%a mengaksesinternet jika guru memberikan tugas pelajaran tertentu. Perbandingan guru dan sis%a untuk mata
pelajaran normati$ dan adapti$ adalah satu guru untuk satu kelas )# orang/. ntuk mata
pelajaran produkti$ rasionya satu guru untuk setengah kelas dan di bantu oleh toolman.
Penempatan guru sesuai dengan matapelajaran yang diampu.
$.$ Pe2belajaran
*i S!" # Surabaya guru matapelajaran produkti$ lulusan sarjana pendidikan yang sesuai
dengan program studinya, memiliki akta mengajar C dan memperoleh kesempatan melanjutkan
studi pascasarjana S2/ 94 4andung @urusan etalurgi. *i keedua sekolah guru pengajar mata
pelajaran adapti$ lulusan sarjana pendidikan sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. *i
samping mengajar mata pelajaran adapti$ juga memiliki keterampilan yaitu komputer dan bahasanggris. *i S! ikael Solo guru mata pelajaran produkti$ memiliki akta mengajar C dan
mempunyai pengalaman industri.
*i kedua sekolah persiapanguru dalam proses pembelajaran dilakukan dengan menyusun
rencana pembelajaran pada a%al tahun ajaran dengan melihat kalender akademik. Perumusan
tujuan pembelajaran telah dituliskan secara jelas mengandung perilaku hasil belajar sehingga dan
tidak menimbulkan pena$siran ganda. ateri ajar disesuaikan dengan karakteristik peserta didik
dan tujuan pembelajaran. *i samping itu materi ajar diorganisasikan dengan runtut, sistematis,
dan sesuai dengan alokasi %aktu. Pemilihan sumbermedia pembelajaran dengan tepat sesuai
dengan tujuan, materi, dan karakteristik peserta didik.Sumber materi ajar yang dikomunikasikan
kepada peserta didik berupa latihan soal dan terdapat kesesuaian metode pembelajaran dengan
tujuan pembelajaran. !riteria !etuntasan inimal !!/ sebesar 7#. *i samping itu e8aluasidirencanakan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran yang dikelola seperti di
atas merupakan salah satu indikator S4.
*i kedua sekolah jumlah sis%a dalam satu kelas maksimal sebanyak )2 orang.
Pembelajaran didukung oleh alat pembelajaran yang lengkap terutama untuk mata pelajaran
produkti$ dan memberikan perhatian pada sis%a dalam bentuk memberian tugas presentasi
setelah ada penjelasan dari guru secara berkelompok, tiap kelompok terdiri dari dua sampai tiga
orang sis%a.
-
7/26/2019 SMK SBI
16/21
*i S!" # Surabaya untuk program keahlian otomoti$, guru mengembangkan
kemampuan sis%a melalui metode pembelajaran trou"le shooting, baik untuk sepeda motor
maupun mobil$ etode tersebut meliputi langkah-langkah: mengidenti$ikasi, merumuskan
masalah, menganalisis, dan membuat alternati$ penyelesaian masalah. Strategi pembelajaran
tersebut dilakukan pada pembelajaran mata pelajaran produkti$, strategi tersebut dikenal dengan
keterampilan proses. *i samping itu guru memberikan kesempatan pada sis%a dalam
mengembangkan keingintahuan intelektual dan kreati$itas dengan jalan memberi kesempatan
eksperimen kepada sis%a. !arakteristik pengem-bangan kemampuan sis%a yang demikiandalam proses pembelajaran merupakan salah satu ciri pembelajaran S4.
*i S! ikael Solo pembelajaran mata pelajaran produkti$ menggunakan pendekatan
production "ase education training (&*ET). Pembelajaran ini dilakukan di unit produksi dan
merupakan satu-satunya S! di ndonesia yang menerapkan sistem P49. Sistem ini
memadukan antara praktik dan produksi sebagai bentuk implementasi link and matchsehingga
dapat memberikan pengalaman produksi dan aplikasi serta nilai-nilai kerja bagi peserta didik.
Sistem ini didukung oleh unit produksi dengan menerapkan sistem blok secara penuh (total
"lock system) dengan dua shi%t praktik. *i samping itu unit produksi tersebut mulai dari
pengembangan materi praktik, penilaian, produksi, sampai pada pemasaran hasil bekerjasama
dengan unit produksi &kademi 9eknik esin dan ndustri &9/ Solo. nit produksi ini telah
mendapatkan pengakuan baik nasional maupun internasional. 'al ini dibuktikan dengan telahditerimanya produk yang dihasilkan oleh customerdari dalam dan luar negeri.
*i S!" # Surabaya dan S! ikael Solo, guru ikut mengembangkan kemampuan
sis%a tentang pilihan jurusannya. *i samping itu ia juga mengembangkan kemampuan adapti$
dan tanggungja%ab dengan cara memberi pengarahan untuk bertanggungja%ab terhadap
ke%ajiban sekolah. 9anggungja%ab sosial dikembangkan dengan cara memberi pengarahan
toleransi terhadap sesama temannya. Pengembangkan kemampuan interpersonal pada diri sis%a
dikembangkan guru dengan cara memberi penjelasan lisan dan demonstrasi. iri proses pembelajaran tersebut merupakan salah satu ciri S4.
4erkaitan dengan pembelajaran di kedua sekolah, guru memiliki karakteristik pola pikir
yang dapat menghasilkan pembelajaran yang baik. 4erdasarkan data yang berhasil dikumpulkan
pola pikir guru dalam pembelajaran adalah ia memberikan layanan pada sis%a dengan
memberikan berbagai macam sumber in$ormasi pada sis%a dan siap memberikan layanan
akademik pada setiap saat di sekolah. *i samping itu ia menyediakan porto$olio pembelajaran
untuk sis%a yang mencakup seluruh materi ajar pada semester tersebut. *an guru mengarahkan
sis%a untuk menemukan masalah dan membimbing sis%a untuk menyelesaikan masalahtersebut.
ntuk mengkaitkan in$ormasi pembelajaran sebelumnya dilakukan dengan memberikan
-
7/26/2019 SMK SBI
17/21
penjelasan, demonstrasi, dan percobaan. Selanjutnya sis%a diberi penugasan dan dilihat
hasilnya.
-
7/26/2019 SMK SBI
18/21
S! ikael Solo memiliki unit produksi yang terintegrasi dengan pembelajaran mata pelajaran
produkti$ di sekolah. Sejak 2002 sekolah memperoleh serti$ikat Sistem anajemen utu
Standar nternasional SO 00(-2000. Sekolah juga dipercaya menjadi !ister darindonesian
+erman nstitute (+)untuk pengembangan kualitas sumber daya manusia di ndonesia melalui
Program Pendidikan S! dan !ocial +rassroot Training .enter (!+T.)$ *i samping itu
sekolah memiliki tim penjamin mutu, yaitu &kademi 9eknik esin ndustri &9/. S! yang
mempunyai kerjasama dengan dunia usaha dan industri, unit produksi, sistem manajemen mutu
standar internasional SO 00(:2000, dan penjaminan mutu sekolah menjadi ciri penting daripengelolaan S4 dan merupakan salah satu good practice penyelenggaraan S! bertara$
internasional.
!erjasama dan unit produksi di kedua sekolah tersebut sesuai dengan teori kejuruan yang
dikemukakan Prosser D &llen, tiga di antaranya adalah: (/ latihan kejuruan akan e$ekti$, jika
latihan kerja dilakukan dengan cara pengoperasian alat dan mesin yang sama dengan di tempat
kerja itu sendiri, 2/ penumbuhan kebiasaan kerja kepada sis%a dapat e$ekti$ apabila latihan
dilaksanakan di tempat kerja sesungguhnya, bukan pada pekerjaan semu atau latihan, )/
pendidikan kejuruan akan e$ekti$, apabila guru telah mempunyai pengalaman yang berhasil
dalam menerapkan keterampilan dan pengalaman mengenai operasi dan proses >hamp D
'illison, (13:()-2(/. 9eori kejuruan tersebut menekankan perlunya pengalaman bagi peserta
didik dan guru pada dunia kerja sesungguhnya. @adi, kerjasama dan unit produksi yang dilakukanoleh kedua sekolah merupakangood practicepenyelenggaraan S! bertara$ internasional.
&. Output
Output pendidikan dapat dilihat dari angka mengulang kelas, jumlah *O, nilai ", dan
persentase lulusan. *i S!" # Surabaya selama tiga tahun terakhir di program keahlian
otomoti$ terdapat seorang yang drop out (DO) yang terjadi pada tahun 2007. Penyebabnya
adalah $aktor sikap a$ekti$/ sis%a yang tidak baik dan tidak terdapat angka mengulang kelas.
"ilai rerata " untuk mata pelajaran 4ahasa nggris tiga tahun terakhir 2003200#, 200#2006,
20062007/ berturut-turut 7,0)I 7,(I dan 1,11. "ilai rerata " untuk mata pelajaran atematika
tiga tahun terakhir 2003200#, 200#2006, 20062007/ berturut-turut 1,26I ,(7I dan 1,#6.
Persentase lulusan tiga tahun terakhir 2003200#, 200#2006, dan 20062007 berturut-turutadalah 7,)(, ,70, dan 7,62.
*i S! ikael Solo tingkat angka mengulang kelas sebesar 0,1 dan terjadi pada tahun
pelajaran 200#2006, sedangkan pada tahun pelajaran 2003200# dan 20062007 angka
mengulang kelas nol persen. "ilai rerata " 4ahasa nggris tiga tahun terakhir 2003200#,
200#2006, dan 20062007/berturut-turut 6,12I 1,03I dan 1,2."ilai rerata " untuk mata
pelajaran atematika tiga tahun terakhir 2003200#, 200#2006, dan 20062007/ berturut-turut
7,7#I 7,61I dan 1,2). Persentase lulusan empat tahun terakhir 2003, 200#, 2006, dan 2007/
berturut-turut #I 7,#I (00I dan (00. *engan demikian angka pengulang kelas, jumlah
*O, nilai ", dan jumlah lulusan yang demikian di kedua sekolah tersebut menjadi salah satu
good practice dan ciri keberhasilan pengelolaan S! bertara$ internasional.
*ari data tersebut kedua sekolah telah menghasilkan output yang sangat baik. 'al ini
merupakan salah satu ciri keberhasilan pengelolaan S! bertara$ internasional. !eberhasilan ini
tidak terlepas dari mutu input yang baik dengan rerata nilai " cukup tinggi di samping proses
pembelajaran yang dilakukan. eskipun demikian menurut Sukamto (11:#3/ keberhasilan
lembaga pendidikan kejuruan berlainan dengan pendidikan umum, kriteria untuk menentukan
keberhasilan suatu lembaga pendidikan kejuruan pada dasarnya menerapkan ukuran ganda, yaitu
keberhasilan sis%a di sekolah (in-school success) dan keberhasilan di luar sekolah (out-o%-school
success). !riteria yang pertama meliputi aspek keberhasilan sis%a dalam memenuhi persyaratan
kurikuler yang sudah diorientasikan ke persyaratan dunia kerja. !riteria yang kedua
diindikasikan oleh keberhasilan atau penampilan lulusan setelah berada di dunia kerja yang
sebenarnya, seperti misalnya proporsi lulusan yang mendapat pekerjaan sesuai dengan bidangstudinya, jarak %aktu antara kelulusan dan saat mendapatkan pekerjaan pertama, dan
keberhasilan lain dalam bentuk imbalan ekonomis, kriteria ini disebut juga outcomependidikan
-
7/26/2019 SMK SBI
19/21
kejuruan.
'. Outcome
Salah satu indikator outcomeadalah keterserapan lulusan di dunia kerja. *i S!" #
Surabaya menunjukkan bah%a selama empat tahun terakhir 200)2003, 2003200#, 200#2006,
dan 20062007/ keterserapan lulusan ke dunia kerja berturut-turut sebesar 1,3I 16,#1I
3,31, dan 2,(3. +ulusan tersebut bekerja sesuai dengan program keahliannya dan tingkat
keterserapan lulusan oleh dunia kerja tersebut tergolong tinggi. *i samping itu terdapat lulusan
yang melanjutkan trainingke luar negeri selama tiga tahun terakhir 2003200#, 200#2006, dan
20062007/ berturut-turut sebanyak 3 orang, # orang, dan 2 orang.
*i S! ikael Solo jumlah lulusan empat tahun terakhir 2003, 200#, 2006, dan 2007/
yang mengisi kesempatan kerja sesuai dengan program studinya berturut-turut sebanyak 3)
orang, #7 orang, # orang, 60 orang. Sisanya lebih kurang #0 lulusan dari tahun 2003, 200#,
2006, dan 2007 melanjutkan ke perguruan tinggi. ayoritas ke &kademik 9eknik esin dan
ndustri &9/ Solo, ni8ersitas Sanata *harma, &tmajaya Jogyakarta, dan sejumlah
perguruan tinggi negeri. asa tunggu untuk mendapatkan pekerjaan pertama maksimal (-)
bulan. *i samping itu permintaan tenaga kerja oleh industri selama empat tahun terakhir 2003,
200#, 2006, dan 2007/ berturut-turut 32 orang, #0 orang, 3) orang, dan #0 orang. *ari
permintaan tersebut hanya dapat dipenuhi sebanyak (0 orang, (6 orang, () orang, dan (# orang,sehingga terdapatsurpluspermintaan sebesar )2 orang, )3 orang, )0 orang, dan )# orang tenaga
kerja. *engan demikian banyaknya lulusan yang terserap oleh dunia kerja, surpluspermintaan
tenaga kerja, dan masa tunggu yang relati$ pendek untuk mendapatkan pekerjaan pertama
merupakangood practicepengelolaan S! bertara$ internasional.
!eterserapan lulusan S!" # Surabaya di dunia kerja empat tahun terakhir rata-rata
0,1 dan tingkat keterserapan ini tergolong tinggi. *i samping itu terdapat lulusan yang
melanjutkan training ke luar negeri. @umlah ini memang masih sedikit, akan tetapi lulusan yang
sudah mempunyai pengalaman pelatihan di luar negeri merupakan aset bagi sekolah. Pengertian
aset bermakna: (/ memoti8asi sis%a yang lain, 2/ sebagai pembuka jalan bagi lulusan yang
lain, dan )/ dapat diman$aatkan sebagai instruktur tamu. *emikian pula lulusan S! ikael
Solo, kurang lebih #0 lulusannya terserap di dunia kerja sesuai dengan program keahliannyadan sisanya melanjutkan ke perguruan tinggi dan masa tunggu untuk mendapatkan pekerjaan
pertama maksimal (-) bulan. *i samping itu permintaan tenaga kerja oleh industri belum dapat
terpenuhi atau terdapat surplus permintaan tenaga kerja. &rtinya, outcome yang demikian di
kedua sekolah tersebut merupakan kriteria keberhasilan sekolah kejuruan (out-o%-school
success). *engan demikian banyaknya lulusan yang terserap oleh dunia kerja, surplus
permintaan tenaga kerja, dan masa tunggu yang relati$ pendek untuk mendapatkan pekerjaan
pertama merupakangood practice S! bertara$ internasional.
!eterserapan lulusan S!" # Surabaya banyak dipengaruhi oleh masa studi dari S!
tiga tahun menjadi S! empat tahun. *i mana selama tiga tahun pertama peserta didik belajar
di sekolah dan tahun ke empat sis%a melakukan praktik kerja di industri selama satu tahun.
*engan pola ini sis%a menghadapi pekerjaan secara langsung sehingga tertanam pola pikir, polakerja, nilai-nilai kerja, tanggungja%ab, kerjasama dalam tim, menghargai %aktu, disiplin, kehati-
hatian, dan sikap-sikap positi$ lainnya yang tidak dapat diperoleh dalam situasi sekolah. *engan
situasi yang sama, di S! ikael Solo, meskipun masa studi tiga tahun penanaman nilai-nilai
kerja tersebut dilakukan sejak kelas satu sasmpai kelas tiga melalui kegiatan praktik di unit
produksi yang dikelola seperti tempat kerja sesungguhnya. Sekolah dalam situasi apapun belum
mampu menanamkan nilai-nilai kerja yang diinginkan dunia kerja. Oleh karena itu hal ini sejalan
dengan teori Prosser D &llen yang telah dikemukakan terdahulu.
*i samping itu keterserapan lulusan S!" # Surabaya empat tahun terakhir menjadi
$enomena menarik. Salah satunya hal ini disebabkan adanya bursa kerja sebagai jembatan antara
pencari kerja dan pemberi kerja. 4ursa ini kerja ini tidak dapat berdiri sendiri membantu
menyalurkan lulusan, tetapi berkaitan dengan mutu lulusan. Pada tahun 2006 S! "egeri #
Surabaya memperoleh serti$ikat managemen mutu SO 00(-2000. Serti$ikat tersebut bermakna
-
7/26/2019 SMK SBI
20/21
ada komitmen meningkatkan mutu pengelolaan pendidikan dari ci8itas akademika sekolah.
ulai dari kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, pustaka%an, laboran, tenaga kebersihan,
keamanan, sis%a, dan orangtua sis%a bersama-sama untuk me%ujudkan terselenggaranya
sekolah bermutu melalui managemen pengelolaan yang terstandar. Pilihan SO 00(-200(
adalah tepat karena hal tersebut merupakan pengakuan internasional.
Eenrich D Eenrich (73:6)/ berpendapat bah%a pendidikan kejuruan bertujuan untuk:
(/ menghasilkan tenaga kerja yang diperlukan masyarakat, 2/ meningkatkan pilihan pekerjaan
yang dapat diperoleh oleh setiap peserta didik, dan )/ memberikan moti8asi kerja kepadapeserta didik untuk menerapkan berbagai pengetahuan yang diperolehnya. 'al ini sejalan dengan
kondisi lulusan di kedua sekolah yaitu ada yang bekerja dan melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi.
D. i2(ulan dan aran
. i2(ulan
4erdasarkan analisis kualitati$ dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan bah%a
praktik-praktik yang baik (good practices) yang dilakukan di kedua sekolah adalah: (/
penerapan proses belajar dari tiga tahun menjadi empat tahun, tiga tahun pertama di sekolah dan
tahun keempat magang di industri telah mendekatkan kompetensi lulusan ke dunia kerja secara
$ungsional, 2/ penerapan proses belajar tiga tahun dengan pembelajaran mata pelajaranprodukti$ dilakukan terintegrasi dengan unit produksi di sekolah dapat membentuk kompetensi
sis%a sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, )/ di kedua sekolah telah menerapkan manajemen
mutu penyelenggaraan sekolah berstandar internasional SO 00(-2000, ini menunjukkan
kesungguhan dari ci8itas sekolah untuk menjadikan sekolah unggul, 3/ kerja sama dengan dunia
usaha dan industri yang dilakukan oleh kedua sekolah telah meningkatkan mutu pembelajaran
praktik dan mendekatkan kebutuhan dunia industri akan tenaga kerja terdidik dan terampil, dan
#/ layanan terhadap sis%a berupa bimbingan konseling, career path, dan bursa kerja dapat
meningkatkan keterserapan lulusan ke dunia kerja.
$. aran
4erdasarkan simpulan di atas dikemukakan saran sebagai berikut (/ S! lain dapatmengadopsi atau mengadaptasi lama belajar dari tiga tahun menjadi empat tahun dengan
mempertimbangkan semua aspek secara komprehensi$ dengan melibatkan komiter sekolah dan
orangtua sis%a. Perubahan lama belajar tersebut dilakukan untuk mendekatkan lulusannya
dengan dunia kerja baik regional, nasional, maupun internasional, 2/ lama belajar tiga tahun
yang selama ini dilakukan oleh S! lain harus ditunjang oleh ketersediaan sarana memadai,
terutama unit produksi yang dikelola seperti keadaan dunia kerja sebenarnya, )/ pengelolaan
S! dengan manajemen standar SO 00(-2000 harus sudah dimulai, dengan standar tersebut
pengelolaan sekolah terstandar secara internasional, 3/ kerjasama dengan dunia usaha dan
industri bagi S! lain menjadi keharusan, kerja sama tersebut mengikat kedua belah pihak dan
saling menguntungkan, dan #/ S! lain dapat memberikan layanan berupa bimbingan
konseling, career path, dan bursa kerja untuk meningkatkan keterserapan lulusan ke dunia kerja.
Pustaka Pustaka
4rotosis%oyo, Suprapto. ((, &gustus/. &endidikan menengah. akalah Pengantar *iskusi
!elompok =apat !erja "asional. @akarta: *epdikbud.
>amp, . D 'illison, @. '. (13/. ProsserKs siL-siLteen theorem: 9ime $or reconsideration.
Journal o% 2ocational and Technical Education, 6, 67-86$
>linton, =. . (13/. # rationale %or colla"oration9 The vie %rom industry$ .olla"oration
vocational education and the privat sector (pp$:7-;7)$ &rlington, C&: 9he &merican
Cocational &ssociation.
*epdiknas. 200#/. 1encana !trategis Departemen &endidikan asional 8
-
7/26/2019 SMK SBI
21/21
Dasar dan 5enengah. @akarta: *epartemen Pendidikan "asional.
lliot, @anet. (1)/. The organi3ation o% productive ork in secondary technical and vocational
education the united 'ingdom. +ondon: nesco.
8ans, =. ". D d%in, +. '. (71/. Foundation o% vocational education. >olumbus, O':
>harles . erril Publishing >ompany.
;inch, >urtis =. D >runkilton, @ohn =. (13/. .urriculum Development in 2ocational and
Technical Education9 &lanning, .ontent, and mplementation . 4oston: &llyn and 4acon,
nc.ollaboration in apprentice program: Lperience %ith in-school
apprenticeship. .olla"oration vocational education and the private sector pp.(3(-(3/.
&rlington, C&: 9he &merican Cocational &ssociation.
S. (16/. ndonesia Education and /uman 1esources !ector 1evie$ .hapter 2-
2ocational>Technical Education. @akarta: *epdikbud and S&*.
!arabel, =. +. D 'asley, =. &. (77/. 2ocational Education Outcomes9 &erspective %or
Evaluation$>olumbus: ">=C.
alik, Oemar '. (0/. &endidikan tenaga kera nasional, keuruan, keirasastaan, dan
manaemen$4andung: P9. >itra &ditya 4hakti.
iner, @acob. (73/. ;amily ns8esment in 'uman >apital: arning o$ Eoman. Journal o%
&olitical Economy ?8 (8)$ Pp.31-#6."ational >ouncil $or =esearch into Cocational ducation ">=C/. (1(/. Toards a theory o%
vocational educational. >olumbus, Ohio: ">=C Publication.
"urhadi, ulyani &. (11/. The e%%ects o% schooling %actor on personal earning ithin the
context o% internal la"or market in &T$ &etrokimia +resik (&ersero) ndonesia$Jogyakarta:
PPS !P Jogyakarta.
Peraturan Pemerintah =epublik ndonesia "omor ( 9ahun 200# tentang !tandar &endidikan
asional. @akarta: *epartemen Pendidikan "asional.
Samani, uchlas. (2/. 'ee%ekti%an program pendidikan !T59 !tudi penelitian pelacakan
terhadap lulusan !T5 rumpun mesin tenaga dan teknologi pengeraan logam di
'otamadya !ura"aya tahun 6=?@ dan 6=?A. *isertasi doktor !P @akarta, (2.
Semia%an, >ony =. ((, @anuari/.&engem"angan kirikulum untuk !5'T# menyongsong eratinggal landas$akalah pada seminar pengembangan kurikulum P!. @akarta: 4alitbang
*ikbud.
Slamet. (0/.&ondasi pendidikan keuruan$ 0em"aran perkuliahan. Jogyakarta: Pascasarjana
!P Jogyakarta.
Sugiono. 2006/.5etode &enelitian 'ualitati%, 'uantitati% dan 1 B D. 4andung: &l$abeta.
9ilaar, '.&.=. ((, September/. !istem pendidikan yang modern "agi pem"angunan
masyarakat industri modern "erdasarkan &ancasila. akalah pada !P"&S C, @akarta.
9horogood, =ay. (12/. .urrent themes in voational education and training policies, &art $
ndustrian and .ommercial Training =,pp. )21-))(.
ndang-ndang "omor 20 9ahun 200) tentang Sistem Pendidikan "asional. @akarta:
*epartemen Pendidikan "asional.
Eenrich, =alph >. D Eenrich, Eilliam @. (73/. 0eadership in administration o% vocational
education. >olumbus, Ohio: >harles . erril Publishing >o.
Fulbakir D ;aGil. (11, @uli/. &rogram pendidikan menengah teknologi dan perkem"angan
&TE' di ndonesia$akalah disampaikan pada !On8ensi "asional Pendidikan (11,
4andung.