SMK Makalah Kangkung

18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kangkung termasuk jenis sayuran yang populer khususnya bagi kalangan masyarakat menengah kebawah. Kangkung disebut juga Swamp cabbage, Water convovulus, Water spinach. Komoditas asalnya dari India yang kemudian menyebar ke Malaysia, Burma, Indonesia, China Selatan Australia hingga bagian negara Afrika. Kangkung kadang dianggap sepele, bahkan sangat jarang menarik perhatian para calon petani (investor). Karena tanaman kangkung dapat tumbuh secara liar. Padahal harga kangkung relatif stabil, dengan pasar yang cukup luas. Konsumen kangkung terdiri dari masyarakat lapis bawah, sampai ke kalangan elite. Kangkung dipasarkan mulai dari pedagang keliling hingga pasar swalayan. Namun kangkung tergolong jenis sayuran yang sangat terbatas variasi masakannya. Tanaman kangkung banyak ditanam di Pulau Jawa khususnya di Jawa Barat, juga di Irian Jaya. Di kecamatan Muting Kabupaten Merauke kangkung merupakan lumbung hidup sehari-hari. Di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar tanaman kangkung darat banyak ditanam penduduk untuk konsumsi keluarga maupun untuk dijual ke pasaran. 1

Transcript of SMK Makalah Kangkung

Page 1: SMK Makalah Kangkung

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kangkung termasuk jenis sayuran yang populer khususnya bagi kalangan

masyarakat menengah kebawah. Kangkung disebut juga Swamp cabbage, Water

convovulus, Water spinach. Komoditas asalnya dari India yang kemudian menyebar

ke Malaysia, Burma, Indonesia, China Selatan Australia hingga bagian negara

Afrika.

Kangkung kadang dianggap sepele, bahkan sangat jarang menarik perhatian

para calon petani (investor). Karena tanaman kangkung dapat tumbuh secara liar.

Padahal harga kangkung relatif stabil, dengan pasar yang cukup luas. Konsumen

kangkung terdiri dari masyarakat lapis bawah, sampai ke kalangan elite. Kangkung

dipasarkan mulai dari pedagang keliling hingga pasar swalayan. Namun kangkung

tergolong jenis sayuran yang sangat terbatas variasi masakannya.

Tanaman kangkung banyak ditanam di Pulau Jawa khususnya di Jawa Barat,

juga di Irian Jaya. Di kecamatan Muting Kabupaten Merauke kangkung merupakan

lumbung hidup sehari-hari. Di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar

tanaman kangkung darat banyak ditanam penduduk untuk konsumsi keluarga

maupun untuk dijual ke pasaran.

Dengan pasar yang demikian luas dan harga yang relatif stabil, sayuran

kangkung sebenarnya aman untuk dibudidayakan, karena resikonya tidak terlalu

besar. Hanya saja, budidaya kangkung memerlukan pengaturan yang cermat.

Terutama kangkung darat karena kita tidak mungkin menanam kangkung seluas satu

hektar secara bersamaan, untuk dipanen sekaligus. Apabila hal tersebut dilakukan,

maka pasar akan kelebihan pasokan hingga harga sangat jatuh. Kangkung air pun,

tidak pernah dipanen secara bersamaan, karena faktor daya serap pasar yang kurang.

B. Tujuan

Untuk mengetahui dan mengamati perkembangan salah satu tanaman

sayuran, yaitu kangkung.

1

Page 2: SMK Makalah Kangkung

BAB IIPEMBAHASAN

A. Sistematika tanaman kangkung :

Kingdom : Plantae

Sub Kingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Solanales

Famili : Convolvulaceae

Genus : Ipomoea

Spesies : Ipomoea aquatica Forsk./Ipomoea reptana Poir.

B. Pengertian Kangkung

Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran daun yang telah banyak dikenal

oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa nama sebutan

antara lain swap cabbage, water convovulus, water spinach, dan kangkong. Bagian

yang dikonsumsi pada kangkung adalah daun dan batang mudanya. Selain rasanya

yang enak kangkung juga memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, mengandung

vitamin A, B dan vitamin C serta bahan-bahan mineral terutama zat besi yang

berguna bagi pertumbuhan badan dan kesehatan (Emilia dan Ainun, 1999).

Kangkung merupakan tanaman yang tumbuh cepat yang memberikan hasil

dalam waktu 4-6 minggu sejak dari benih. Kangkung yang dikenal dengan nama

Latin Ipomoea reptana terdiri dari dua varietas, yaitu Kangkung Darat yang disebut

Kangkung Cina dan Kangkung Air yang tumbuh secara alami di sawah, rawa atau di

parit-parit.

Tanaman kangkung (Ipomoea reptans) sudah sangat dikenal masyarakat

Indonesia karena tanaman ini termasuk dalam sayuran daun yang dikonsumsi sehari-

hari oleh masyarakat kita. Kandungan vitamin dan mineral yang terdapat pada

kangkung terdiri dari 89,7 gram air ; 3,0 gram protein ; 0,3 gram lemak ; 5,4 gram

karbohidrat ; 29 mg kalori ; 73 mg kalsium ; 50 mg potassium ; 2,5 mg besi, 32 mg

2

Page 3: SMK Makalah Kangkung

vitamin C ; 6300 s.l vitamin A dan 0,07 mg vitamin B (Abidin, Suwarna, Veggel,

1990).

Umunya kangkung merupakan tanaman hari pendek dan termasuk tipe

sayuran dataran rendah. Kangkung jarang tumbuh pada ketinggian lebih dari 700 m2

karena pada suhu rata-rata 23oC kecepatan pertumbuhannya akan mengalami

penurunan, oleh karenanya jika dibudidayakan sebagai sayuran komersial tidak akan

memberikan keuntungan pada petani. Di daerah yang memiliki garis lintang yang

tinggi seperti Thailand Utara, Vietnam Utara dan Hongkong, kangkung umumnya

tumbuh sebagai sayuran musim panas. Kangkung dapat tumbuh dan berproduksi

dengan baik jika dibudidayakan pada tempat dengan ketinggian maksimal 2000

meter diatas permukaan laut. Tanaman ini membutuhkan tanah yang gembur dan

mengandung banyak bahan organik sebagai tempat tumbuhnya, untuk kangkung

darat khususnya tidak menyukai lahan yang tergenang karena akarnya mudah

membusuk, sedang kangkung air membutuhkan tanah yang selalu tergenang.

Kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau lahan yang mendapatkan sinar

matahari yang cukup sebagai tempat tumbuhnya, karena di lahan yang ternaungi

tanaman kangkung akan tumbuh memanjang. Tanaman ini tumbuh baik sepanjang

tahun, curah hujan yang optimal untuk kangkung adalah 500-5000 mm/tahun.

Kangkung merupakan tanaman yang memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi

sehingga dapat tumbuh dihampir semua kondisi lahan, namun jika ditanam pada

lahan yang memiliki suhu udara relatif panas batang tanaman ini akan mengeras

(Emilia dan Ainun, 1999).

Panen pada tanaman kangkung yang ditanam di darat bisanya dilakukan pada

umur 20-50 hari setelah benih disebar. Dengan hasil tanaman berkisar antara 7-30

ton/ha produk segar, dan pertahunnya dapat mencapai 400 ton/ha. Sedangkan

kangkung yang ditanam di air, di Thailand hasil produksinya dapat mencapai 90

ton/ha produk segar (Hayati, 2005).

Tanaman kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau mendapat sinar

matahari yang cukup. Di tempat yang terlindung (ternaungi) tanaman kangkung akan

tumbuh memanjang (tinggi) tetapi batangnya kurus-kurus. Kangkung sangat kuat

menghadapi panas terik dan kemarau yang panjang. Apabila ditanam di tempat yang

3

Page 4: SMK Makalah Kangkung

agak terlindung, maka kualitas daun bagus dan lemas sehingga disukai konsumen.

Suhu udara dipengaruhi oleh ketinggian tempat, setiap naik 100 m tinggi tempat,

maka temperatur udara turun 1 derajat C. Apabila kangkung ditanam di tempat yang

terlalu panas, maka batang dan daunnya menjadi agak keras, sehingga tidak disukai

konsumen.

Kangkung, disebut sebagai water spinach, swamp cabbage, water

convolvulus, water morning-glory (Ipomoea aquatica). Meskipun habitat aslinya

tidak diketahui, diperkirakan kangkung merupakan tanaman asli Asia Tenggara. Ada

dua varietas kangkung. Pertama varietas kangkung darat, yang berbatang dan

bertangkai daun hijau, serta berbunga putih. Varietas kangkung ini biasa

dibudidayakan di lahan kering. Karenanya, kangkung putih ini juga sering disebut

sebagai kangkung darat. Memanen kangkung darat, selalu dengan cara dicabut.

Karenanya, kangkung jenis ini juga disebut sebagai kangkung cabut.

Penentuan kerapatan tanam pada suatu areal pertanaman pada hakekatnya

merupakan salah satu cara unutuk mendapatkan hasil tanaman secara maksimal.

Dengan pengaturan kepadatan tanaman sampai batas tertentu, tanaman dapat

memanfaatkan lingkungan tumbuhnya secara efisien. Kepadatan populasi berkaitan

erat dengan jumlah radiasi matahari yang dapat diserap oleh tanaman. Disamping itu,

kepadatan tanaman juga mempengaruhi persaingan diantara tanaman dalam

menggunakan unsur hara (Atus’sadiyah, 2004).

Kerapatan tanam akan menyebabkan terjadinya kompetisi diantara tanaman.

Masing-masing tanaman akan saling memperebutkan bahan-bahan yang dibutuhkan

seperti cahaya, air, udara dan hara tanah. Terjadinya kompetisi tergantung dari sifat

komunitas tanaman dan ketersedian faktor pertumbuhan. Tanaman yang memiliki

sifat agresifitas dan habitus yang tingggi akan mempunyai daya saing yang kuat

(Moenandir,1988).

4

Page 5: SMK Makalah Kangkung

C. Perawatan Kangkung

Yang perlu diperhatikan adalah penyiraman dan pemeliharaan tanaman dari

tempat yang ternaungi. Karena kangkung ini merupakan kangkung darat maka

pemeliharaan tidak seperti kangkung air yang tidak perlu disiram. Budidaya

kangkung darat memerlukan biaya lebih tinggi, karena dari satu kali penanaman,

hanya akan dihasilkan panen satu kali pula. Jangka waktu panen kangkung darat juga

lebih panjang 2 minggu dibanding kangkung air.  Kalau kangkung air bisa dipanen 1

bulan setalah tanam, maka kangkung darat baru 1,5 bulan setelah tanam. Hingga

harga kangkung darat juga selalu lebih tinggi dibanding kangkung air. Setelah

dipanen dengan cara dicabut, lahan untuk kangkung darat harus kembali diolah dan

dipupuk, agar bisa ditanami kembali.

Persiapan tanah dilakukan dengan mengambil tanah bebas dan dimasukkan

kedalam polybag berukuran 5 kg. Sebelum biji disebarkan langsung pada polybag

diatas permukaan tanah yang telah disiapkan, biji direndam dalam air sehari semalam

agar lebih cepat berkecambah, dimana tiap perlakuan berbeda tingkat populasi

tanamannya. Penanaman dilakukan pada sore hari agar setelah biji ditanam tidak

langsung mendapat udara kering sehingga biji akan lebih cepat berkecambah.

Pada budidaya kangkung air, panen dilakukan dengan pemotongan pucuk,

yang dilakukan dengan sabit atau pisau yang tajam. Setelah petak kangkung dipanen,

lahan segera dipupuk, sambil disiangi. Beberapa hari  kemudian tanaman akan

kembali bertunas, hingga bisa dipanen setelah selang seminggu sampai 10 hari

kemudian. Di pasaran, kangkung darat dan kangkung air, bisa mudah sekali

dibedakan. Perbedaan paling mencolok adalah, ikatan kangkung darat selalu masih

ada akarnya. Sementara kangkung air, hanya ada bekas potongan.

Batang dan tangkai daun kangkung darat berwarna hijau muda cerah,

sedangkan batang, dan tangkai kangkung air berwarna cokelat keunguan. Tahun

1980an, kangkung darat hanya biasa dipasarkan di pasar swalayan. Ketika itu

populer pula kangkung hidroponik, yang harganya sepuluh kali lipat kangkung air.

Sekarang kangkung sudah biasa dipasarkan di tukang sayur keliling untuk konsumsi

5

Page 6: SMK Makalah Kangkung

rumah tangga. Konsumen kangkung air, saat ini justru terbatas hanya restoran,

asrama dan lain-lain yang memerlukan produk massal dengan harga murah.

Sedangkan untuk gejala serangan hama pada tanaman kangkung yang

ditanam tidak terlihat, hanya ada sedikit daun yang kering pada ujungnya, mungkin

ini disebabkan oleh faktor lingkungan yang merusak organ tanaman kangkung

tersebut.

6

Page 7: SMK Makalah Kangkung

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Tanaman Kangkung terdiri dari dua jenis yaitu kangkung darat (Ipomoea

reptana) dan kangkung air (Ipomoea aquatica).

2. Budidaya kangkung tidak membutuhkan perlakuan yang istimewa agar dapat

tumbuh dengan baik.

3. Pertumbuhan kangkung akan tumbuh baik apabila didukung dengan kondisi

iklim yang baik pula.

4. Rata-rata pertumbuhan kecambah pada tanaman kangkung (Ipomoea reptana)

yaitu ± 3 hari.

5. Tanaman kangkung jarang terkena gejala serangan penyakit.

B. Saran

1. Sebaiknya jumlah tanaman kangkung dalam satu polybag dikurangi

agar jarak antar tanaman tidak terlalu rapat.

2. Hendaknya polybag 1 dan 2 diberi perlakuan yang berbeda agar

praktikkan dapat membandingkan. (Misalnya diberi naungan, iklim,

dll)

7

Page 8: SMK Makalah Kangkung

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Suwarna, Veggel.1990. Pengaruh Cara Penanaman, Jumlah Bibit dan

Aplikasi Pemberian Pupuk Nitrogen Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Kangkung

Darat ( Ipomoea reptans Poirs) Pada Tanah Latosol Subang . Bull.Penelt. Hort :

19:3,15-24.

Atus’sadiyah, Mir. 2004. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Buncis ( Phaseolus

vulgaris L) Tipe Tegak Pada Berbagai Variasi Kepadatan Tanaman dan Waktu

Pemangkasan Pucuk. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.

h.5-6.

Emilia dan Ainun. 1999. Kangkung (Ipomoea reptans).

Harjadi, S.S. 1993. Pengantar Agronomi. PT. Gramedia. Jakarta.

Hayati, Noor. 2005. Studi Pengaruh KNO 3 Terhadap Kualitas dan Hasil Tanaman

Kangkung ( Ipomoea reptans Poirs). Dengan Sistem Hidroponik . Skripsi. Fakultas

Pertanian Universitas Brawijaya. Malang. h. 1-8.

8

Page 9: SMK Makalah Kangkung

KATA PENGANTAR

Dengan rahmat dan hidayah Allah SWT, penulis panjatkan karena berkat dan

hidayah-Nya pula yang penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam penulisan

makalah ini penulis menyadari adanya kekurangan dan ketidak sempurnaan baik dari

segi isi maupun penulisan dan kata bahasanya, hal ini sesuai dengan kedangkalan

pengetahuan yang penulis miliki, maka dari itu penulis meminta saran maupun kritik

dari para pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua khususnya para

pembaca.

i

Page 10: SMK Makalah Kangkung

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................ i

Daftar Isi ......................................................................................................... ii

BAB I .............................................................................................................. 1

A. Latar belakang .................................................................................... 1

B. tujuan 1

BAB II ............................................................................................................ 2

A. Sistematika Tanaman Kangkung ........................................................ 2

B. Pengertian kangkung .......................................................................... 2

C. Perawatan Kangkung .......................................................................... 5

BAB III ........................................................................................................... 7

A. Kesimpulan ......................................................................................... 7

B. Saran ................................................................................................... 7

ii

Page 11: SMK Makalah Kangkung

“BUDIDAYA TANAMAN KANGKUNG”

Guna Memenuhi Tugas Hortikultura

Oleh :

FAHRIZAL

Kelas XI (Sebelas)

SMKN 1 KARANGJAYA