Smith Chart1

7
1 Saluran Transmisi { Metoda Grafik : Smith Chart } Pada Smith Chart : Yang digunakan adalah nilai-nilai impedansi ternormalisasi terhadap Z 0 . Impedansi yang dinormalkan terdiri atas resistansi normal dan reaktansi normal (z L = r +jx) Terdapat lingkaran ‘r’ untuk memplot nilai resistansi Terdapat lingkaran ‘x’ untuk memplot nilai reaktansi Tidak terdapat lingkaran Koefisien Pemantulan, tetapi terdapat sudut koefisien pemantulan yang terletak pada keliling lingkaran smith chart. Jari-jari lingkaran smith chart adalah 1 dan berpusat pada Γ r dan Γ i = 0 : titik asal : sumbu r dengan nilai r =1 Terdapat dua skala pag pada keliling lingkaran. Skala ini bersatuan panjang gelombang (λ), yaitu : Skala pag untuk panjang gelombang ke arah generator : arah pergerakkan berlawanan jarum jam Skala pag untuk panjang gelombang ke arah beban : pergerakkan searah jarum jam Satu putaran ( keliling ) smith chart bernilai 0.5λ

description

Cara menggunakan smith chart

Transcript of Smith Chart1

Page 1: Smith Chart1

1

Saluran Transmisi{ Metoda Grafik : Smith Chart }

Pada Smith Chart : Yang digunakan adalah nilai-nilai impedansi ternormalisasi terhadap Z0.

Impedansi yang dinormalkan terdiri atas resistansi normal dan reaktansi normal (zL = r +jx)

Terdapat lingkaran ‘r’ untuk memplot nilai resistansi Terdapat lingkaran ‘x’ untuk memplot nilai reaktansi Tidak terdapat lingkaran Koefisien Pemantulan, tetapi terdapat sudut

koefisien pemantulan yang terletak pada keliling lingkaran smith chart. Jari-jari lingkaran smith chart adalah 1 dan berpusat pada Γr dan Γi = 0 : titik

asal : sumbu r dengan nilai r =1 Terdapat dua skala pag pada keliling lingkaran. Skala ini bersatuan panjang

gelombang (λ), yaitu : Skala pag untuk panjang gelombang ke arah generator : arah

pergerakkan berlawanan jarum jam Skala pag untuk panjang gelombang ke arah beban : pergerakkan

searah jarum jam Satu putaran ( keliling ) smith chart bernilai 0.5λ

Page 2: Smith Chart1

2

Page 3: Smith Chart1

3

Saluran Transmisi{ Metoda Grafik : Penggunaan Smith Chart }

Menentukan posisi zL : Normalisasi ZL terhadap Z0 : zL = ( ZL/ Z0) = r +jx Tentukan lingkaran resistansi ‘r’ dan reaktansi ‘x’ Titik potongan kedua lingkaran tersebut adalah titik posisi zL

Tarik garis lurus dari titik asal menuju titik posisi zLsampai ke pag terluar. Angka yang terbaca pada skala pag adalah posisi beban

Menentukan Koefisien pantul ( Γ ): Buat lingkaran gamma (Γ) yaitu lingkaran dengan titik asal sebagai

titik pusat dan memotong titik posisi zL. Tentukan magnitud koefisien pantul ( | Γ| ) ada 2 cara:

1. Dengan mistar : jari-jari smith chart = 1 = a cm

jarak titik pusat ke zL = | Γ | = b cm

2. Dengan Skala : ukur jarak dari titik pusat ke zL kemudian sesuaikan dengan skala koefisien Pantul

Menentukan sudut Γ : tarik garis dari titik pusat ke zL sampai ke pag sudut Γ. Nilai sudut yang terbaca adalah sudut Γ

| Γ | = (1 x b)/a

Page 4: Smith Chart1

4

Saluran Transmisi{ Metoda Grafik : Penggunaan Smith Chart } Menentukan besar impedansi input (Zin)

Posisi zin pada jarak 1 panjang saluran dari zL

Konversikan panjang saluran kedalam satuan λ (mis: l = d λ ) Posisi zin pada pag = posisi zL pada pag + d

Tarik garis lurus dari titik asal ke posisi zin pad pag.Titik potong garis tersebut dengan lingkaran Γ adalah titik posisi z in normal

Tentukan lingkaran r dan x ( zin = r + jx ). Kalikan dengan Z0

untuk mendapatkan nilai impedansi input yang sebenarnya. Menentukan maksimum dan minimum :

Maksimum tegangan atau minimum arus terjadi bila r >1 atau pada pag 0.25

Minimum tegangan atau maksimum arus terjadi bila r<1 atua pada pag 0

Menentukan SWR : Besar r pada perpotongan lingkaran Γ dengan sumbu r, yaitu r > 1

Page 5: Smith Chart1

5

Saluran Transmisi :Metoda Grafik {Perancangan Suatu Jaringan Penyepadanan } Penyepadanan dilakukan dengan : Stub (batang) terpintas dengan parameter yang perlu

diperhitungkan adalah : Panjang ‘d1’stub Posisi stub pada jarak ‘d’ dari beban Impedansi karakteristiknya

(biasanya sama dengan saluran utama) Stub terbuka atau terhubung singkat.

Bila stub dihubungkan seri dengan saluran utama, akan lebih baik jika menggunakan nilai-nilai impedansi (resistansi dan reaktansi).

Bila stub dihubungkan paralel (susunan yang paling mudah untuk saluran-saluran koaksial), akan lebih baik menggunakan nilai-nilai admitansi ( konduktansi dan suseptansi)

ZL

d

d1

Stubhub.

singkat

Page 6: Smith Chart1

6

Saluran Transmisi :Metoda Grafik {Perancangan Suatu Jaringan Penyepadanan }

Langkah-langkah: Tentukan zL normalisasi Tentukan admitansi beban normalisasi:

1. yL = 1/ zL = konduktansi + j suseptansi ; atau

2. Pag yL = pag zL + λ/4 = pag zL + 0.25; kemudian tarik garis dari pusat ke pag yLdan titik potong dengan lingkaran Γ adalah yL

Menentukan stub : Tentukan titik-titik potong lingkaran Γ dengan r = 1 Pilih titik yang paling dekat ke beban ( memperkecil jarak d)

Menentukan posisi jarak stub dari beban : jarak admitansi beban ke stub yang dipilih dalam arah panjang gelombang ke arah generator

Menghitung panjang stub untuk stub hubung singkat : Konduktansi masukan = 0 ; y = ∞ dan pag 0.25 Tentukan titik konduktansi = 0 dan suseptansi = - j stub (= 0 – j stub) Tarik garis dari titik pusat ke ( 0 – j stub ) hingga ke pag dan jarak

antara pag 0.25 dengan pag ( 0 – j stub ) = panjang stub

Page 7: Smith Chart1

7