Lapsus Fr. Smith

60
BAB I PENDAHULUAN Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan baik yang bersifat total maupun sebagian. Fraktur dikenal dengan istilah patah tulang. Biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik. Fraktur Smith atau biasa dikenal dengan nama reverse Colles’ fracture ialah fraktur dari distal-end radius dengan fragmen distal bergeser ke arah volar. Hal ini berlawanan dengan definisi fraktur Colles yaitu fraktur distal-end radius dengan fragmen distal bergeser ke arah dorsal. Fraktur Smith terjadi lebih jarang dibandingkan dengan fraktur Colles. Terjadi pada kurang dari 3% pasien dengan fraktur radius dan ulna, dan biasanya terjadi pada segala usia, terutama laki-laki usia muda (tersering) dan wanita tua. 1

description

fr. smith

Transcript of Lapsus Fr. Smith

BAB I

PENDAHULUAN

Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan baik yang bersifat total

maupun sebagian. Fraktur dikenal dengan istilah patah tulang. Biasanya

disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik.

Fraktur Smith atau biasa dikenal dengan nama reverse Colles’ fracture ialah

fraktur dari distal-end radius dengan fragmen distal bergeser ke arah volar. Hal ini

berlawanan dengan definisi fraktur Colles yaitu fraktur distal-end radius dengan

fragmen distal bergeser ke arah dorsal.

Fraktur Smith terjadi lebih jarang dibandingkan dengan fraktur Colles. Terjadi

pada kurang dari 3% pasien dengan fraktur radius dan ulna, dan biasanya terjadi

pada segala usia, terutama laki-laki usia muda (tersering) dan wanita tua.

1

BAB II

STATUS PEMERIKSAAN PASIEN

I. IDENTITAS

Nama : An. F

Jenis kelamin : Laki-laki

Usia : 16 tahun

No. RM : 047658

Agama : Islam

Pekerjaan : Pelajar

Status perkawinan : Belum menikah

Alamat : Jl. Dg. Supu/Antang

Status pembiayaan : Jamkesda

Tanggal masuk RS : 2 Agustus 2015

Ruang rawat : P. Cempaka

II. ANAMNESIS

Dilakukan anamnesis secara auto dan allo anamnesis pada tanggal 3

Agustus di perawatan bedah cempaka.

Keluhan Utama

Nyeri pada pergelangan tangan kiri sejak 1 jam sebelum masuk rumah

sakit.

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien merasakan nyeri pada pergelangan tangan kiri sejak 1 jam

SMRS. Sebelumnya pasien mengalami kecelakaan lalu lintas pada

tanggal 2 Agustus 2015 (1 jam sebelum masuk rumah sakit). Saat itu

pasien sedang mengendarai sepeda motor dengan kecepatan cukup

kencang, menggunakan helm, kemudian pasien menghindari hewan

yang tiba-tiba menyebrang jalan. Pasien kemudian terjatuh ke sisi kiri,

2

dengan tangan kiri menopang berat badan. Posisi tangan saat itu tidak

diingat oleh pasien. Saat itu pasien tidak mendengar bunyi “krek”. Saat

jatuh, pasien sadar, kepala tidak terbentur, dan tidak ada bagian-bagian

lain yang terbentur, tidak ada mual dan muntah. Setelah jatuh yang

pasien rasakan hanya nyeri pada pergelangan tangan kirinya, juga

bengkak dan dapat digerakkan namun terbatas. Pasien ditolong oleh

warga sekitar, dan langsung dibawa ke UGD RSUD Sayang Rakyat.

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat fraktur sebelumnya disangkal. Riwayat rawat RS sebelumnya

disangkal. Riwayat penyakit sebelumnya disangkal. Riwayat alergi

disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, dan asma

disangkal pada keluarga.

Riwayat Pribadi dan Sosial Ekonomi

Pasien adalah seorang pelajar tingka SLTA. Pasien sehari-sehari

berangkat mengendarai sepeda motor. Pasien tinggal bersama orang

tua. Pasien tidak suka merokok maupun minum alkohol.

III. PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

Keadaan umum : tampak sakit sedang

Kesadaran : compos mentis, GCS 15

Tanda vital :

Tekanan darah : 110/70 mmHg

Nadi : 80 x/menit

Pernapasan : 20 x/menit

Suhu : 36oC

3

Cara berbaring dan mobilitas : tidak aktif

Tinggi badan : 165 cm

Berat badan : 58 kg

Keadaan gizi : baik

Trauma Stigmata : -

Pulsasi arteri karotis : cukup, regular

Perdarahan perifer : capilary refill time < 2 detik

KGB : tidak teraba membesar

Columna vertebralis : letak ditengah, skoliosis (-), lordosis (-)

Kulit : warna sawo matang, sianosis (-), ikterik (-)

Kepala : normosefali, rambut hitam, distribusi

merata, tidak mudah dicabut, jejas (-) nyeri tekan

(-)

Mata : Brill’s hematom -/- konjungtiva anemis -/-,

pupil bulat isokor, diameter 3mm/3mm,

refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya

tidak langsung +/+

Telinga : normotia +/+, perdarahan -/-

Hidung : deviasi septum -/-, perdarahan -/-

Mulut : bibir sianosis (-), lidah kotor (-)

Tenggorok : faring hiperemis (-), tonsil T1-T1

Leher : bentuk simetris, trakea lurus di tengah,

tidak teraba pembesaran KGB dan tiroid

Pemeriksaan Jantung

Inspeksi : ictus cordis tidak tampak

Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V 2 jari medial linea

midklavikula sinistra

Perkusi : pinggang jantung ICS III linea parasternalis

sinistra, batas kanan ICS IV linea parasternalis

4

dextra, batas kiri ICS V 2 jari medial linea

midklavikularis sinistra

Auskultasi : S1 dan S2 normal reguler, murmur (-), gallop (-)

Pemeriksaan Paru

Inspeksi : pergerakkan dada simetris pada statis dan dinamis

Palpasi : vocal fremitus kanan dan kiri simetris

Perkusi : sonor di seluruh lapang paru

Auskultasi : suara napas vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

Pemeriksaan Abdomen

Inspeksi : datar, ikut gerak napas

Palpasi : nyeri tekan (-), hepar/lien tidak teraba membesar

Perkusi : timpani

Auskultasi : bising usus (+) normal

Punggung : deformitas (-), gibus (-)

Pemeriksaan Ekstremitas

Atas : akral hangat + / +, edema - /+, vulnus excoriatum

pada regio antebrachii sinistra ukuran 2x3 cm,

perdarahan +, pus -

Bawah : akral hangat + / +, edema - / -, vulnus excoriatum

pada regio cruris sinistra ukuran 3x3 cm, perdarahan

+, pus -

Status Lokalis Regio Wrist Sinistra

Look :

Skin : hiperemis (-) hematoma (-)

5

Shape : oedem (+) deformitas (+)

Position : malposisi (-)

Feel :

Skin : hangat (+), nyeri tekan (+), sensoris baik

Soft tissue : hangat (+)

Bone : tidak teraba bone fragmen

Pulse : teraba pulsasi distal (+), CRT < 2 detik

Move : gerakan aktif dan pasif terbatas karena nyeri

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Foto rontgen antebrachii sinistra AP-Lateral

-Fraktur transversal pada metafisis distal radius dengan angulasi dan

displace ke arah volar

-Mineralisasi tulang baik

-Celah sendi yang tervisualisasi kesan baik

-Jaringan lunak sekitar nya swelling

Kesan : Fraktur distal radius (Smith’s fracture)

6

Laboratorium (2 Agustus 2015)

Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai normal

Rutin

Hemoglobin

Hematokrit

Leukosit

Trombosit

12,4

40

9.000

437.000

12-16 g/dL

38-46%

5.000-10.000

150-400 ribu/mm3

Gula

Gula darah sewaktu 100 80-125 mg%

Hematologi

Bleeding time

Clotting time

3’00”

12’00”

1-6 menit

10-16 menit

V. DIAGNOSIS

Close Fracture 1/3 Distal Radius Sinistra Displaced (Fraktur Smith

Sinistra)

VI. PENATALAKSANAAN

Prinsip penatalaksanaan :

Recognition

Reduction

Retention

Rehabilitation

Konservatif :

IVFD RL 18 tpm

Ceftriaxon 1 gr/12 jam/iv

Ketorolac 30 mg/8 jam/iv

Ranitidin 50 mg/8 jam/iv

o Imobilisasi pergelangan tangan kiri

7

Pro Open reduction, Internal Fixation (ORIF)

Operatif :

Setelah fraktur Smith sinistra dan terdiagnosis, direncanakan tindakan

operasi Open Reduction, Internal Fixation (ORIF)

VII. KOMPLIKASI

Dini

Sindroma kompartemen

Carpal tunnel syndrome

Distrofi refleks simpatetik

Lanjut

Malunion, delayed union, non-union

Hand stiffness

Shoulder stiffness

Atrofi Sudeck

VIII. PROGNOSIS

Ad vitam : Bonam

Ad functionam : Dubia ad bonam

Ad sanationam : Bonam

8

BAB III

ANATOMI ANTE-BRACHII

ANTE-BRACHII

Tulang

Antebrachii terdiri dari dua tulang : radius dan ulna.

1. Radius

Radius ialah tulang pada bagian lateral antebrachii. Ujung proksimalnya

berartikulasi dengan humerus pada sendi siku dan dengan ulna pada sendi

radioulnar proksimal. Ujung distalnya berartikulasi dengan tulang skafoid dan

lunatum tangan pada sendi pergelangan tangan dan dengan ulna pada sendi

radioulnar distal.

Pada ujung proksimal radius terdapat kaput sirkular kecil. Permukaan atas

kaput berbentuk konkaf dan berartikulasi dengan kaput konveks humerus. Lingkar

kaput berartikulasi dengan radial notch pada ulna. Di bawah kaput, terdapat leher.

Di bawah leher, terdapat tuberositas bisipital sebagai insersio muskulus biseps.

Batang radius, berlawanan dengan ulna, melebar ke bawah. Batang radius

memiliki batas interosseus yang tajam di bagian medial yang melekatkan radius

dan ulna. Tuberkulum pronator, sebagai insersio dari muskulus pronator teres,

berada di bawahnya, di sisi lateral.

Pada ujung distal radius, terdapat prosesus stiloideus. Pada permukaan

medial terdapat ulnar notch, tempat berartikulasi dengan kaput ulnaris. Permukaan

artikular inferior berartikulasi dengan tulang skafoid dan lunatum. Pada bagian

posterior dari ujung distal, terdapat tuberkulum kecil, tuberkulum dorsal, yang

terdapat pada sisi medial dari tendon ekstensor pollicis longus.

2. Ulna

Ulna ialah tulang yang terletak di sisi medial dari antebrachii. Ujung

proksimalnya berartikulasi dengan humerus pada sendi siku dan dengan kaput

radius pada sendi radioulnar proksimal. Ujung distalnya berartikulasi dengan

9

radius pada sendi radioulnar distal, namun dikeluarkan dari sendi pergelangan

tangan oleh diskus artikuler.

Ujung proksimal ulna ialah besar dan dikenal sebagai prosesus olekranon;

hal ini menyebabkan penonjolan pada siku. Ulna memiliki cekungan pada

permukaan anterior, trochlear notch, yang berartikulasi dengan trochlea humerus.

Di bawah trochlear notch terdapat segitiga prosesus koronoid, dimana permukaan

lateralnya terdapat radial notch sebagai artikulasio dengan kaput radius.

Batang ulna semakin mengecil kebawah. Ulna memiliki batas interosseus

yang tajam sebelah lateral sebagai perlekatang membran interosseus. Batas

posterior berbentuk lingkaran dan subkutaneus dan dapat dengan mudah dipalpasi

keseluruhan panjangnya. Di bawah radial notch terdapat depresi, fossa supinator,

yang memberikan keleluasaan gerak dari tuberositas bisipital radius. Batas

posterior dari fossa ialah tajam dan dikenal sebagai supinator crest, sebagai origin

dari muskulus supinator.

Pada ujung distal ulna, terdapat kaput melingkar, yang berproyeksi dari

medial ialah prosesus stiloideus.

Gambar 1. Radius dan ulna.

10

Gambar 1a. Muskulus dan ligamen penting yang menempel pada radius dan ulna.

Ruang Fascial Lengan Bawah

Isi Ruang Fascial Anterior Lengan Bawah

Otot : kelompok superficial terdiri atas muskulus pronator teres, flexor carpi

radialis, palmaris longus, dan flexor carpi ulnaris. Kelompok intermedia terdiri

atas muskulus flexor digitorum superficialis. Kelompok profunda terdiri atas

muskulus flexor pollicis longus, flexor digitorum profundus, dan pronator

quadratus.

Suplai darah ke otot : arteria ulnaris dan arteria radialis

Persarafan ke otot : semua otot dipersarafi oleh nervus medianus dan cabang-

cabangnya, kecuali muskulus flexor carpi ulnaris dan bagian medial muskulus

flexor digitorum profundus yang dipersarafi oleh nervus ulnaris.

11

Otot-otot ruang fascial anterior lengan bawah : Kelompok superficial

Otot-otot kelompok superficial mempunyai tendi bersama sebagai origo yang

melekat pada epicondylus medialis humeri.

Musculus Pronator Teres

o Origo : caput humerale yang berasal dari tendo bersama melekat pada

epicondylus medialis humeri, dan caput ulnare yang berasal dari margo

medialis processus coronoideus ulnae.

o Insertio : kedua caput bersatu untuk berinsertio pada tuberositas pronatoria

pada permukaan lateral corpus radii.

o Persarafan : nervus medianus.

o Fungsi : pronasio dan flexio lengan bawah.

Musculus Flexor Carpi Radialis

o Origo : dari tendo bersama melekat pada epicondylus medialis humeri.

o Insertio : tendo berjalan melalui saluran sinovial pada bagian lateral

retinakulum muskulorum fleksorum di dalam alur pada os trapezium dan

berinsertio pada basis os metacarpal II dan III.

o Persarafan : nervus medianus.

o Fungsi : flexio dan abductio tangan pada articulatio radiocarpalis.

Musculus Palmaris Longus

o Origo : epicondylus medialis humeri

o Insertio : retinacuum musculorum flexorum dan aponeurosis palmaris

o Persarafan : nervus medianus

o Fungsi : flexio tangan

Musculus Flexor Carpi Ulnaris

o Origo : caput humerale yang berasal dari tendo bersama melekat pada

epicondylus medialis humeri dan caput ulnare yang berasal dari

permukaan medial prosessus olekranii ulnae dan pinggir posterior ulnae.

12

o Insertio : kedua caput bersatu untuk membentuk tendo panjang yang

berinsertio pada os pisiforme, hamulus ossis hamati, dan basis os

metacarpal V.

o Persarafan : nervus ulnaris.

o Fungsi : flexio dan adductio tangan pada articulatio radiocarpalis.

Otot-otot ruang fascial anterior lengan bawah : Kelompok intermedia

Muskulus Flexor Digitorum Superficialis

o Origo : caput humeroulnare melekat pada epicondylus medialis humeri,

pinggir medial processus koronoideus ulnae, caput radial melekat pada

linea obliqua pada permukaan anterior corpus radii.

o Insertio : phalanges tengah empat jari medial

o Persarafan : nervus medianus

o Fungsi : flexio phalanges tengah jari-jari dan membantu flexio phalanges

proximal dan tangan

Otot-otot ruang fascial anterior lengan bawah : Kelompok profunda

Muskulus Flexor Pollicis Longus

o Origo : permukaan anterior corpus radii

o Insertio : phalanges distal pollex

o Persarafan : ramus interosseus anterior nervi medianus

o Fungsi : flexio phalanges distal pollex

Muskulus Flexor Digitorum Profundus

o Origo : permukaan antermedial corpus ulnae

o Insertio : phalanges distal empat jari medial

o Persarafan : nervus ulnaris (setengah medial) dan nervus medianus

(setengah lateral)

o Fungsi : flexio phalanges distal jari; kemudian membantu flexio phalanges

tengah dan proksimal dan regio carpalis

Muskulus Pronator Quadratus

13

o Origo : permukaan anterior corpus ulnae

o Insertio : permukaan anterior corpus radii

o Persarafan : ramus interosseus anterior nervi medianus

o Fungsi : pronatio lengan bawah

Arteriae ruang fascial anterior lengan bawah

Arteria ulnaris

Arteria ulnaris merupakan cabang terminal arteria brachialis yang lebih

besar. Arteria ini berawal dari fossa cubiti setinggi collumn radii.

Pembuluh ini berjalan ke distal di dalam ruang anterior lengan bawah, dan

masuk ke dalam telapak tangan di depan retinaculum musculorum

flexorum bersama dengan nervus ulnaris. Arteria ulnaris berakhir dengan

membentuk arcus palmaris superficialis, biasanya beranastomosis dengan

ramus superficialis arteriae radialis.

Pada bagian proksimal perjalanannya, arteria ulnaris terletak di bawah

sebagian besar otot-otot fleksor. Di distal menjadi lebih superficial serta

terletak di antara tendo muskuli fleksor carpi ulnaris dan muskulus flexor

digitorum superficialis. Di depan retinaculum musculorum flexorum,

arteria ulnaris terletak tepat lateral terhadap os pissiforme dan ditutup

hanya oleh kulit serta fascia (tempat untuk memeriksa denyut nadi

ulnaris).

Cabang-cabang :

o Rami musculares untuk otot-otot di sekitarnya

o Rami recurrens ikut serta pada anastomosis di sekitar articulatio

cubiti

o Cabang-cabang yang ikut serta pada anastomosis arteria di sekitar

articulatio radiocarpalis.

o Arteria interosseus communis, yang berasal dari bagian proksimal

arteriae ulnaris dan segera bercabang menjadi arteria interossea

anterior dan posterior. Arteriae interossea akan memberi darah

14

untuk otot-otot yang terletak di depan dan belakang membrana

interossea; arteri tersebut juga mempercabangkan arteria nutritia

untuk radius dan ulna.

Arteria radialis

Arteria radialis adalah cabang terminal yang lebih kecil dari arteria

brachialis. Pembuluh ini mulai dari fossa cubiti setinggi collumn radii.

Arteria radialis berjalan ke distal dan lateral, di bawah muskulus

brachioradialis dan terletak pada otot-otot kelompok profunda lengan

bawah. Pada dua per tiga perjalanannya, ramus superficialis nervi radialis

terletak di sebelah lateralnya.

Pada bagian distal lengan bawah, arteria radialis terletak di permukaan

anterior radius dan hanya ditutupi oleh kulit dan fascia. Di tempat ini, di

lateral arteria radialis terdapat tendo muskuli brachioradialis dan di sebelah

medialnya terdapat tendo muskuli flexor carpi radialis (tempat untuk

memeriksa denyut nadi radialis).

Arteria radialis meninggalkan lengan bawah dengan membelok di sekitar

pinggir lateral regio carpalis untuk mencapai permukaan posterior tangan.

Cabang-cabang :

Rami musculare untuk otot-otot di sekitarnya

Rami recurrens ikut serta pada anastomosis di sekitar articulatio

cubiti

Ramus palmaris superficialis, yang dipercabangkan tepat di atas

regio carpalis, masuk ke telapak tangan, dan sering bergabung

dengan arteria ulnaris untuk membentuk arcus palmaris

superficialis

Saraf ruang fascial anterior lengan bawah

Nervus medianus

15

Nervus medianus meninggalkan fossa cubiti dengan berjalan di antara

kedua caput musculus pronator teres. Pembuluh ini terus berjalan ke distal

di belakang muskulus flexor digitorum superficialis dan terletak posterior

terhadap musculus flexor digitorum profundus. Di regio carpalis, nervus

medianus muncul di sisi lateral musculus flexor digitorum superficialis

dan terletak di belakang tendo musculi palmaris longus. Saraf ini masuk ke

telapak tangan dengan berjalan di belakang retinaculum musculorum

flexorum.

Cabang-cabang :

o Rami musculares di fossa cubiti, menyarafi musculus pronator

teres, musculus flexor carpi radialis, musculus palmaris longus,

dan musculus flexor digitorum superficialis.

o Rami articularis, untuk articulatio cubiti

o Nervus interosseus anterior

o Ramus cutaneus palmaris. Dipercabangkan di bagian distal lengan

bawah dan didistribusikan ke kulit di sekitar bagian lateral telapak

tangan.

Nervus interosseus anterior

Nervus interosseus anterior dipercabangkan dari nervus medianus di

tempat nervus medianus keluar dari antara kedua caput musculus pronator

teres. Saraf ini berjalan ke bawah pada permukaan anterior membrana

interosseus, di antara musculus pollicis longus dan musculus flexor

digitorum profundus. Saraf ini berakhir pada permukaan anterior ossa

carpi.

Cabang-cabang :

Rami musculares, untuk musculus flexor pollicis longus, pronator

quadratus, dan setengah bagian lateral flexor digitorum profundus.

Rami articulares, untuk articulatio radiocarpalis dan articulatio

radioulnaris distalis. Saraf ini juga menyarafi sendi-sendi pada

tangan.

Nervus ulnaris

16

Nervus ulnaris berjalan dari dorsal epicondylus medialis humeri,

menyilang ligamentum mediale articulatio cubiti, dan masuk ke bagian

depan lengan bawah dengan berjalan di antara kedua caput musculus

flexor carpi ulnaris. Kemudian berjalan ke distal lengan bawah di antara

musculus flexor carpi ulnaris dan musculus flexor digitorum profundus.

Pada dua per tiga distal lengan bawah, arteria ulnaris terletak di sisi lateral

nervus ulnaris. Pada radiocarpalis, nervus ulnaris terletak superficial di

antara tendo musculi flexor carpi ulnaris dan musculus flexor digitorum

superficialis. Nervus ulnaris sampai ke telapak tangan berjalan di depan

retinaculum musculorum flexorum dan lateral terhadap os pissiforme; di

sini arteria ulnaris terletak di lateral nervus ulnaris.

Cabang-cabang :

o Rami musculare, untuk musculus flexor carpi ulnaris dan setengah

bagian medial musculus flexor digitorum profundus.

o Rami articulares, untuk articulatio cubiti

o Ramus cutaneus palmaris, ini merupakan cabang kecil yang keluar

pada pertengahan lengan bawah dan menyarafi kulit di sekitar

eminentia hypothenar

o Ramus cutaneu dorsalis atau posterior. Merupakan cabang besar

yang terdapat pada sepertiga bagian distal lengan bawah. Cabang

ini berjalan ke medial di antara tendo musculi flexor carpi ulnaris

dan ulna, dan didistribusikan ke permukaan posterior tangan dan

jari.

17

Gambar 2. Sisi anterior antebrachii.

18

Gambar 3. Sisi anterior antebrachii.

19

Gambar 4. Sisi anterior antebrachii.

Isi Ruang Fascial Lateral Lengan Bawah

Ruang ini dapat dianggap sebagai bagian dari ruang fascial posterior.

Otot : muskulus brachioradialis dan ekstensor carpi radialis longus

Pendarahan : arteria radialis dan arteria brachialis

Persarafan untuk otot : nervus radialis

Otot-otot ruang fascial lateral lengan bawah

20

Muskulus Brachioradialis

o Origo : crista supracondylaris lateralis humeri

o Insertio : basis prosessus styloideus radii

o Persarafan : nervus radialis

o Fungsi : flexio lengan bawah pada articulatio cubiti; rotatio lengan

bawah ke posisi semipronatio

Muskulus Ekstensor Carpi Radialis Longus

o Origo : crista supracondylaris lateralis humeri

o Insertio : permukaan posterior basis ossis metacarpi II

o Persarafan : nervus radialis

o Fungsi : extentio dan abductio tangan pada articulatio radiocarpalis

Arteri ruang fascial lateral lengan bawah

Arteri yang mengurus ruang ini berasal dari cabang arteria radialis dan arteria

brachialis.

Saraf ruang fascial lateral lengan bawah

Nervus radialis menembus septum intermusculare laterale pada bagian bawah

lengan atas dn berjalan ke dalam fossa cubiti. Saraf ini kemudian berjalan turun di

depan epicondylus lateralis humeri, terletak di antara musculus brachialis pada sisi

medial dan musculus brachioradialis dan musculus carpi radialis longus pada sisi

lateral. Pada tingkat epicondylus lateralis, saraf ini terbagi dua menjadi ramus

superficialis dan ramus profundus.

Cabang-cabang :

Rami musculares, untuk musculus brachioradialis, ekstensor carpi radialis

longus, dan suatu cabang kecil bagian lateral brachialis.

Rami articulares, untuk articulatio cubiti.

21

Ramus profundus nervi radialis. Saraf ini membelok di sekitar collumn

radii, di dalam musculus supinator, dan masuk ke ruang posterior lengan

bawah.

Ramus superficialis nervi radialis. Merupakan lanjutan langsung nervus

radialis setelah saraf ini mempercabangkan ramus profundus di depan

epicondylus lateralis humeri. Saraf ini berjalan ke bawah ditutupi oleh

musculus brachioradialis pada sisi lateral arteria radialis. Pada bagian

distal lengan bawah saraf ini meninggalkan arteria dan berjalan ke

belakang di bawah tendo musculi brachioradialis. Saraf ini mencapai

permukaan posterior regio carpalis, di tempat ini bercabang menjadi

cabang-cabang terminal yang menyarafi kulit dua per tiga lateral

permukaan posterior tangan dan permukaan posterior 3 1/2 jari lateral

phalanges proksimal. Area kulit dorsum manus yang dipersarafi oleh saraf

ini bervariasi.

Isi Ruang Fascial Posterior Lengan Bawah

Otot : kelompok superficial terdiri dari muskulus ekstensor carpi radialis

brevis, ekstensor digitorum, ekstensor digiti minimi, ekstensor carpi

ulnaris, dan anconeus. Otot-otot ini mempunyai tendo bersama pada

origonya yang melekat pada epicondylus lateralis humeri. Kelompok

profundus terdiri dari muskulus supinator, abductor pollicis longus,

ekstensor pollicis brevis, ekstensor pollicis longus, dan ekstensor indicis.

Pendarahan : arteriae interosseus anterior dan posterior.

Persarafan untuk otot : ramus profundus nervi radialis

Otot-otot ruang fascial posterior lengan bawah : Kelompok superficial

Muskulus Ekstensor Carpi Radialis Brevis

o Origo : epicondylus lateralis humeri

o Insertio : permukaan posterior basis ossis metacarpi III

o Persarafan : ramus profundus nervi radialis

22

o Fungsi : ekstensio dan abductio tangan pada articulatio

radiocarpalis

Muskulus Ekstensor Digitorum

o Origo : epicondylus lateralis humeri

o Insertio : phalanges tengah dan distal empat jari medial

o Persarafan : ramus profundus nervi radialis

o Fungsi : extentio jari-jaru dan tangan

Muskulus Ekstensor Digiti Minimi

o Origo : epicondylus lateralis humeri

o Insertio : ekspansi ekstensor digitus minimus

o Persarafan : ramus profundus nervi radialis

o Fungsi : extentio articulatio metacarpophalangeal digitus minimus

Muskulus Ekstensor Carpi Ulnaris

o Origo : epicondylus lateralis humeri

o Insertio : basis ossis metacarpi V

o Persarafan : ramus profundus nervi radialis

o Fungsi : extentio dan adductio tangan pada articulatio radiocarpalis

Muskulus Anconeus

o Origo : epicondylus lateralis humeri

o Insertio : permukaan lateral processus olecranii ulnae

o Persarafan : nervus radialis

o Fungsi : extentio articulatio cubiti

Otot-otot ruang fascial posterior lengan bawah : Kelompok profunda

Muskulus Supinator

o Origo : epicondylus lateralis humeri, ligamentum annulare

articulatio radioulnaris proksimal, dan ulna

o Insertio : collum dan corpus ulnae

o Persarafan : ramus profundus nervi radialis

o Fungsi : supinatio lengan bawah

23

Muskulus Abductor Pollicis Longus

o Origo : permukaan posterior corpus radii dan ulnae

o Insertio : basis ossis metacarpi I

o Persarafan : ramus profundus nervi radialis

o Fungsi : abductio dan extentio pollex

Muskulus Ekstensor Pollicis Brevis

o Origo : permukaan posterior corpus radii

o Insertio : basis phalanges proximal pollex

o Persarafan : ramus profundus nervi radialis

o Fungsi : extentio articulatio metacarpophalangea pollex

Muskulus Ekstensor Pollicis Longus

o Origo : permukaan posterior corpus ulnae

o Insertio : basis phalanges distal pollex

o Persarafan : ramus profundus nervi radialis

o Fungsi : extentio phalanges distal pollex

Muskulus Ekstensor Indicis

o Origo : permukaan posterior corpus ulnae

o Insertio : expansi extensor index

o Persarafan : ramus profundus nervi radialis

o Fungsi : extentio articulatio metacarpophalangea index

Arteria ruang fascial posterior lengan bawah

Arteria interossea anterior dan posterior berasal dari arteria interossea communis,

cabang dari arteria ulnaris. Pembuluh-pembuluh ini berjalan turun pada

permukaan anterior dan posterior membrana interossea di antara radius dan ulna,

dan mendarahi otot-otot dan tulang-tulang yang berdekatan. Mereka berakhir

dengan ikut membentuk anastomosis di sekitar articulatio radiocarpalis.

Saraf ruang fascial posterior lengan bawah

24

Ramus profundus nervi radialis. Ramus profundus nervi radialis dipercabangkan

dari nervus radialis di depan epicondylus lateralis humeri di fossa cubiti. Saraf ini

menembus musculus supinator dan membelok di sekitar permukaan lateral

collumn radii di dalam substansia otot untuk mencapai ruang posterior lengan

bawah. Saraf turun di dalam celah di antara kelompok superficial dan profunda

otot-otot. Kadang-kadang saraf ini sampai pada permukaan posterior articulatio

radiocarpalis.

Cabang-cabang :

Rami musculares, untuk musculus extensor carpi radialis brevis dan

supinator, ekstensor digitorum, ekstensor digiti minimi, ekstensor carpi

ulnaris, abductor pollicis longus, ekstensor pollicis brevis, ekstensor

pollicis longus dan ekstensor indicis.

Rami articulares untuk sendi pergelangan tangan dan sendi-sendi telapak

tangan.

25

Gambar 5. Sisi posterior antebrachii.

26

Gambar 6. Sisi posterior antebrachii.

CARPAL

Anterior

Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum

flexorum dari medial ke lateral.

1. Tendo musculus flexor carpi ulnaris, berakhir pada os pisiforme.

27

2. Nervus ulnaris, terletak lateral terhadap os pisiforme.

3. Arteria ulnaris, terletak lateral terhadap nervus ulnaris.

4. Ramus cutaneus palmaris nervi ulnaris

5. Tendo musculus palmaris longus, berjalan ke insertionya pada retinaculum

musculorum flexorum dan aponeurosis palmaris

6. Ramus cutaneus palmaris nervi medianus

Struktur berikut ini berjalan di bawah retinaculum muscularum flexorum dari

medial ke lateral.

1. Tendo musculus flexor digitorum superficialis, posterior terhadap tendo-

tendo ini terdapat tendo musculi flexor digitorum profundus; kedua

kelompok tendo ini mempunyai sarung sinovial yang sama

2. Nervus medianus

3. Tendo musculus flexor pollicis longus, dibungkus oleh selubung sinovial

4. Tendo musculus flexor carpi radialis, terbagi dua di retinaculum

musculorum flexorum. Tendo ini dibungkus oleh selubung sinovial.

Posterior

Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum

extensorum dari medial ke lateral.

1. Ramus cutaneus dorsalis (posterior) nervi ulnaris

2. Vena basilica

3. Vena cephalica

4. Ramus superficialis nervi radialis

Struktur berikut ini berjalan di bawah retinaculum muscularum extensorum dari

medial ke lateral.

1. Tendo musculus extensor carpi ulnaris

2. Tendo musculus extensor digiti minimi

3. Tendo musculus extensor digitorum dan extensor indicis

4. Tendo musculus extensor pollicis longus

28

5. Tendi musculus extensor carpi radialis longus dan brevis

6. Tendo musculus abductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis

brevis

Gambar 7. Regio wrist.

29

ARTICULATIO

Articulatio Cubiti

Articulatio : terdapat di antara trochlea dan capitulum humeri serta

incisura trochlearis ulnae dan caput radii. Facies articularis ditutupi oleh

tulang rawan hyalin.

Tipe : sendi engsel sinovial

Capsula : di anterior, capsula melekat di atas pada humerus sepanjang

pinggir atas fossa coronoidea dan fossa radii, di depan pada epicondylus

medialis dan lateralis, dan di bawah melekat pada pinggir processus

coronoideus ulnae dan ligamentum annulare yang mengelilingi caput radii.

Di posterior, capsula melekat ke atas pada pinggir fossa olecranii dan di

bawah melekat pada pinggir atas dan sisi-sisi processus olecranii ulnae dan

ligamentum annulare.

Ligamentum : ligamentum collateral lateral berbentuk segitiga dengan

apex melekat pada processus lateralis humeri, dan dasarnya melekat pada

pinggir atas ligamentum annulare. Ligamentum collateral medial juga

berbentuk segitiga dan terdiri atas tiga pita utama yang kuat : pita anterior

yang terbentang dari epicondylus medialis humeri ke pinggir medial

prosesus koronoideus, pita posterior yang berjalan dari epicondylus

medialis humeri ke sisi medial olecranon, dan pita transversal yang

berjalan di antara perlekatan ulna dari kedua pita lainnya.

Membrana sinovial : melapisi capsula dan menutupi bantalan lemak pada

dasar fossa coronoidea, fossa radii, dan fossa olecranii; membrana ini

berhubungan ke distal dengan membrana sinovial articulatio radioulnaris

proksimal.

Pergerakan

Articulatio cubiti dapat melakukan flexio dan extentio. Flexio dibatasi oleh

bertumbuknya permukaan anterior lengan bawah dan lengan atas. Extentio

dibatasi oleh teregangnya ligamentum anterior dan muskulus brachialis.

Flexio dilakukan oleh muskulus brachialis, biceps brachii, brachioradialis,

30

dan pronator teres. Extentio dilakukan oleh muskulus triceps brachii dan

anconeus.

Articulatio cubiti adalah sendi engsel yang stabil karena bentuk ulir

incisura trochlearis yang sesuai dengan bentuk katrol dari trochlea humeri.

Sendi juga diperkuat oleh ligamentum collaterale mediale dan laterale

yang kuat.

Articulatio Radioulnaris Proksimal

Articulatio : di antara circumferentia articulare radii dan ligamentum

annulare serta incisura radialis ulnae.

Tipe : sendi pivot sinovial.

Capsula : capsula membungkus sendi dan berlanjut sebagai capsula

articulatio cubiti.

Ligamentum : ligamentum annulare melekat pada pinggir anterior dan

posterior incisura radialis ulnae membentuk cincin di sekitar caput radii.

Capsula ini berlanjut ke atas sebagai capsula articulatio cubiti dan capsula

ini tidak melekat pada os radius.

Membrana sinovial : di atas berhubungan dengan membrana sinovial

articulatio cubiti. Di bawah melekat pada pinggir inferior facies articularis

radii dan pinggir bawah incisura radialis ulnae.

Persarafan : cabang-cabang nervus medianus, ulnaris, musculocutaneus,

dan radialis.

Pergerakan : pronatio dan supinatio lengan bawah

Articulatio Radioulnaris Distal

Articulatio : di antara caput ulna dan incisura ulnaris radii.

Tipe : sendi pivot sinovial

Capsula : capsula membungkus sendi tetapi tidak sempurna di bagian atas

Ligamentum : ligamentum anterior dan posterior yang lemah berfungsi

memperkuat capsula

31

Discus articularis : berbentuk segitiga dan dibentuk oleh fibrokartilago.

Apexnya melekat pada sisi lateral basis prosesus styloideus ulnae dan

dasarnya ke pinggir bawah incisura ulnaris radii. Discus ini memisahkan

articulatio radioulnaris distal dengan articulatio radiocarpalis serta

memperkuat hubungan radius dan ulna.

Membrana sinovial : melapisi capsula dan berjalan dari pinggir facies

articularis yang satu ke sisi yang lain.

Persarafan : nervus interosseus anterior dan ramus profundus nervi

radialis.

Pergerakan

Pergerakan pronatio dan supinatio lengan bawah meliputi rotatio di sekitar

sumbu vertikal pada articulatio radioulnaris proksimal dan articulatio

radioulnaris distal. Sumbu gerak berjalan dari caput radii di sebelah atas

sampai perlekatan apex diskus articulare triangularis di bawah.

Pada gerakan pronatio, caput radii berputar dalam ligamentum annulare,

sementara itu ujung distal radius beserta tangan bergerak ke depan,

incisura ulnaris radii bergerak di sekitar circumferentia articulare ulnae.

Selain itu, ujung distal ulna bergerak ke lateral, sehingga tangan tetap

berada dalam satu garis dengan extremitas superior dan tidak bergeser ke

medial. Pronatio dilakukan oleh musculus pronator teres dan musculus

pronator quadratus. Supinatio dilakukan oleh musculus biceps brachii dan

supinator. Supinatio merupakan gerakan yang lebih kuat daripada pronatio

karena kekuatan muskulus biceps brachii.

Articulatio Radiocarpal

Articulatio : di antara ujung distal radius dan discus articularis di sebelah

atas (lekuk sendi) dengan os scaphoideum, os lunatum, dan os triquetrum

di bagian bawah (kepala sendi).

Tipe : sendi elipsoidea sinovial.

Capsula : capsula membungkus sendi dan di atas melekat pada ujung distal

radius dan ulna dan di bawah melekat pada deretan proximal ossa carpalia.

32

Ligamentum : ligamentum anterior dan posterior yang memperkuat sendi.

Ligamentum mediale melekat pada prosesus styloideus ulnae dan os

triquetrum. Ligamentum laterale melekat pada prosesus styloideus radii

dan os scaphoideum.

Membrana sinovial : melapisi capsula dan mekelat pada pinggir-pinggir

facies articularis. Cavum articulatio tidak berhubungan dengan articulatio

radioulnaris distal atau dengan cavum articulare articulatio intercarpalia.

Persarafan : nervus interosseus anterior dan ramus profundus nervi

radialis.

Pergerakan

Gerakan-gerakan yang mungkin dilakukan adalah flexio, extentio,

abductio, adductio, dan circumdictio.

Flexio dilakukan oleh muskulus flexor carpi radialis, flexor carpi ulnaris,

dan palmaris longus. Otot-otot tersebut dibantu oleh muskulus flexor

digitorum superficialis, flexor digitorum profundus, dan flexor pollicis

longus.

Extentio dilakukan oleh muskulus extensor carpi radialis longus, extensor

carpi radialis brevis, dan extensor carpi ulnaris. Otot-otot ini dibantu oleh

muskulus extensor digitorum, extensor indicis, extensor digiti minimi, dan

extensor pollicis longus.

Abductio dilakukan oleh muskulus flexor carpi radialis, extensor carpi

radialis longis dan extensor carpi radialis brevis. Otot-otot ini dibantu oleh

muskulus abduktor pollicis longus, extensor pollicis longus, dan extensor

pollicis brevis.

Adductio dilakukan oleh muskuli flexor dan extensor carpi ulnaris.

33

BAB IV

HISTOLOGI

Mekanisme Penyembuhan Fraktur Tulang

Secara histologis, mekanisme penyembuhan fraktur tulang terdiri dari dua, dibagi

berdasarkan jenis tulang yang terkena fraktur (tulang kortikal atau tulang

kanselosa) dan tipe fiksasi yang digunakan (rigid atau tidak rigid).

Penyembuhan fraktur primer terjadi pada tulang kortikal dan kanselosa

(metafisis), yang diikuti dengan fiksasi rigid, atau setelah impaksi pada tulang

kanselosa.

Penyembuhan fraktur sekunder terjadi pada tulang kortikal, diikuti dengan fiksasi

intramedullar atau imobilisasi dengan cast (gerakan bebas).

Penyembuhan fraktur primer

Penyembuhan fraktur terjadi tanpa pembentukan kalus pada kedua jenis tulang,

tulang kortikal dan kanselosa, saat fragmen tulang terfiksasi secara rigid.

Pada fraktur tulang kortikal, remodelling Haversian dimulai dengan pembentukan

kavitas resorpsi yang menembus secara longitudinal dari tulang yang sehat sampai

pada akhir fragmen nekrotik. Kavitas resorpsi dibentuk oleh sekelompok

osteoklas yang membentuk cutting cone. Cone ini terbentuk secara longitudinal

meninggalkan kavitas resorptif. Kapiler-kapiler berdinding tipis terbentuk pada

pusat kavitas resorptif mengikuti osteoklas. Pembuluh darah yang terbentuk ini

disertai dengan sel mesenkimal dan prekursor sel osteoblas. Osteoblas yang baru

terbentuk ini mengisi kavitas resorptif dan memulai produksi osteoid dengan arah

sentripetal. Akhirnya, kavitas resorptif diisi seluruhnya dengan lapisan konsentrik

tulang baru, kemudian menjadi osteon di sepanjang garis fraktur dan pada proses

penyembuhan fraktur.

Penyembuhan fraktur pada area tulang kanselosa dimana fragmen fraktur pada

aposisi langsung, tanpa gap, disatukan dengan fiksasi rigid atau setelah impaksi.

34

Pada penyembuhan tipe ini, remodeling dari tempat fraktur terjadi segera, tanpa

deposisi primer dari tulang anyaman. Cutting cone dari osteoklas terjadi

sepanjang garis fraktur, diikuti dengan kapiler-kapiler dan sel osteoprogenitor

yang menjadi sumber osteoblas. Osteoblas membentuk osteoid dan membentuk

tulang trabekulae. Proses ini mengakibatkan union dan rekonstruksi dari ujung

fraktur.

Penyembuhan fraktur sekunder

Proses perbaikan fraktur beragam sesuai dengan jenis tulang yang terkena dan

jumlah gerakan di tempat fraktur. Pada tulang tubuler, dan bila tak ada fiksasi

yang kaku, penyembuhan dimulai dalam lima tahap :

1. Kerusakan jaringan dan pembentukan hematoma

Pembuluh darah robek dan terbentuk hematoma di sekitar dan di dalam

fraktur. Tulang pada permukaan fraktur, yang tidak mendapat persediaan

darah akan mati sepanjang satu atau dua milimeter.

2. Radang dan proliferasi seluler

Dalam 8 jam setelah fraktur terdapat reaksi radang akut disertai proliferasi

sel di bawah periosteum dan di dalam saluran medula yang tertembus.

Ujung fragmen dikelilingi oleh jaringan sel, yang menghubungkan tempat

fraktur. Hematoma yang membeku perlahan-lahan diabsorbsi dan kapiler

baru yang halus berkembang ke dalam daerah itu.

3. Pembentukan kalus

Sel yang berkembang biak memiliki potensial kondrogenik dan

osteogenik; bila diberikan keadaan yang tepat, sel itu akan mulai

membentuk tulang dan dalam beberapa keadaan, juga kartilago. Populasi

sel sekarang juga mencakup osteoklas (mungkin dihasilkan dari pembuluh

darah baru) yang mulai membersihkan tulang yang mati. Massa sel yang

tebal dengan pulau-pulau yang imatur dan kartilago, membentuk kalus

atau bebat pada permukaan periosteal dan endosteal. Sementara tulang

fibrosa yang imatur (atau anyaman tulang) menjadi lebih padat, gerakan

35

pada tempat fraktur semakin berkurang dan pada empat minggu setelah

cedera fraktur menyatu.

4. Konsolidasi

Bila aktivitas osteoklastik dan osteoblastik berlanjut, anyaman tulang

berubah menjadi tulang lamelar. Sistem itu sekarang cukup kaku untuk

memungkinkan osteoklas menerobos melalui reruntuhan pada garis

fraktur, dan dekat di belakangnya osteoblas mengisi celah-celah yang

tersisa di antara fragmen tulang yang baru. Ini adalah proses yang lambat

dan mungkin perlu beberapa bulan sebelum tulang cukup kuat untuk

membawa beban yang normal.

5. Remodeling

Fraktur telah dijembatani oleh suatu manset tulang yang padat. Selama

beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun, pengelasan kasar ini dibentuk

ulang oleh proses resorpsi dan pembentukan tulang yang terus menerus.

Lamela yang lebih tebal diletakkan pada tempat yang tekanannya tinggi :

dinding-dinding yang tidak dikehendaki dibuang; rongga sumsum

dibentuk. Akhirnya, dan terutama pada anak-anak tulang akan

memperoleh bentuk yang mirip bentuk normalnya.

Gambar 8. Penyembuhan fraktur sekunder.

36

BAB V

FRAKTUR DISTAL-END RADIUS

Fraktur distal-end radius terdiri dari fraktur Colles (pergeseran fragmen ke arah

dorsal) dan fraktur Smith (pergeseran fragmen ke arah volar).

Klasifikasi dari fraktur distal-end radius ialah menggunakan klasifikasi Frykman

dan Melone. Frykman terdiri dari 8 tipe, dimana tipe dengan angka genap

menunjukkan adanya fraktur styloideus ulna. Tipe I ialah fraktur ekstraartikular,

tipe III fraktur radiokarpal, tipe V fraktur radioulnar, dan tipe VII fraktur

radiokarpal dan radioulnar.

Gambar 9. Klasifikasi Frykman.

Klasifikasi Melone terdiri dari 4 tipe, yaitu tipe I terjadi pergeseran minimal, tipe

II pergeseran carpal, tipe III spike volar, dan tipe IV rotasi fragmen volar.3

37

Gambar 10. Klasifikasi Melone.

Klasifikasi AO terdiri dari 3 tipe, yaitu tipe A fraktur distal radius yang tidak

melibatkan permukaan intraartikular, tipe B fraktur distal radius yang melibatkan

permukaan artikular, dan tipe C fraktur distal radius yang melibatkan kerusakan

komplit permukaan artikular. Dari masing-masing tipe dibagi lagi menjadi subtipe

lainnya seperti pada gambar berikut :

Gambar 11. Klasifikasi Muller/AO.

38

FRAKTUR SMITH

Definisi

Fraktur Smith atau biasa dikenal dengan nama reverse Colles’ fracture ialah

fraktur dari distal-end radius dengan fragmen distal bergeser ke arah volar. Hal ini

berlawanan dengan definisi fraktur Colles yaitu fraktur distal-end radius dengan

fragmen distal bergeser ke arah dorsal.

Fraktur ini merupakan fraktur transversa ekstra-artikuler, dibedakan dengan

fraktur intra-artikuler dengan pergeseran ke arah volar pada fraktur Barton.

Sejarah

Fraktur ini dinamakan diambil dari nama seorang dokter bedah orthopedi, Robert

William Smith (1807-1873) pada bukunya yang berjudul “A Treatise on Fractures

in the Vicinity of Joints, and in certain forms of Accidents and Congenital

Dislocations” yang dipublikasi pada tahun 1847.

Mekanisme Cedera

Fraktur ini disebabkan oleh cedera pronasi, dengan hantaman langsung pada

punggung tangan dengan posisi pergelangan tangan fleksi.

Gambar 12. Mekanisme cedera fraktur Smith.

39

Insidensi

Fraktur Smith terjadi lebih jarang dibandingkan dengan fraktur Colles. Terjadi

pada kurang dari 3% pasien dengan fraktur radius dan ulna, dan biasanya terjadi

pada segala usia, terutama laki-laki usia muda (tersering) dan wanita tua.

Gejala dan Tanda

Pasien mengalami cedera pergelangan tangan, tetapi tidak terdapat dinner-fork

deformity seperti yang tampak pada fraktur Colles. Deformitas pada fraktur Smith

dinamakan garden-spade deformity.

Gambar 13. Garden spade deformity.

Diagnosis

Pada foto rontgen, didapatkan fraktur pada metafisis radius distal. Foto lateral

menunjukkan bahwa fragmen distal bergeser dan miring ke anterior (sangat

berlawanan dengan fraktur Colles).

40

Tatalaksana

Reduksi dengan posisi supinasi dari pergelangan tangan, namun biasanya

diperlukan reduksi terbuka dengan internal fiksasi. Imobilisasi dalam gips sampai

dengan atas siku dalam posisi supinasi diperlukan selama 6 minggu.

Tatalaksana tergantung dari tipe fraktur, stabilitas, dan kemampuan untuk reduksi

fraktur. Sebagian besar kasus dapat dilakukan reduksi tertutup dan imobilisasi

dengan gips.

Apabila fraktur dapat direduksi namun tidak stabil, atau tidak dapat direduksi,

maka diperlukan fiksasi operatif.

Komplikasi

Malunion, dengan pergeseran volar residual, dapat menyebabkan deformitas

kosmetik yang disebut sebagai Garden Spade Deformity. Dapat juga menekan

carpal tunnel, yang menyebabkan carpal tunnel syndrome.

FRAKTUR COLLES

Cedera yang diuraikan oleh Abraham Colles pada tahun 1814 adalah fraktur

melintang pada radius tepat di atas pergelangan tangan, dengan pergeseran dorsal

fragmen distal. Ini adalah fraktur yang paling sering ditemukan pada manula,

insidensinya yang tinggi berhubungan dengan permulaan osteoporosis pasca

menopause. Karena itu pasien biasanya wanita yang memiliki riwayat jatuh pada

tangan yang terentang.

Mekanisme Cedera

Benturan mengena di sepanjang lengan bawah dengan posisi pergelangan tangan

berekstensi. Tulang mengalami fraktur pada sambungan kortikokanselosa dan

fragmen distal remuk ke dalam ekstensi dan pergeseran dorsal.

41

Gambar 14. Mekanisme cedera fraktur Colles.

Gambaran Klinik

Kita dapat mengenali fraktur ini dengan sebutan dinner-fork deformity, dengan

penonjolan punggung pergelangan tangan dan depresi di depan. Pada pasien

dengan sedikit deformitas mungkin hanya terdapat nyeri tekan lokal dan nyeri bila

pergelangan tangan digerakkan.

Diagnosis

Terdapat fraktur radius melintang pada sambungan kortikokanselosa, dan

prosesus stiloideus ulnar sering putus. Fragmen radius bergeser dan miring ke

belakang, bergeser dan miring ke radial, dan terimpaksi. Kadang-kadang fragmen

distal mengalami peremukan dan kominutif yang hebat.

Fraktur Colles terdiri atas :

Fraktur radius 1 inci di atas sendi pergelangan tangan

Angulasi dorsal fragmen distal

Pergeseran ke dorsal dari fragmen distal

Fraktur prosesus stiloideus ulna

42

Tatalaksana

Fraktur tanpa pergeseran diobati dengan pemasangan gips sirkuler di bawah siku,

lengan bawah dalam keadaan pronasi, deviasi ulna serta fleksi. Pada fraktur

dengan pergeseran fragmen dilakukan reposisi dengan pembiusan umum atau

lokal. Imobilisasi dengan gips dilakukan selama enam minggu dan dilanjutkan

dengan fisioterapi yang intensif.

Reduksi tertutup dan immobilisasi dapat dilakukan dengan syarat : kemiringan

palmar (palmar tilt) < 10o, pemendekan radial < 2 mm, perubahan angle radial < 5

mm, dan artikular step-off < 1-2 mm.

Komplikasi

Atrofi Sudeck

Trauma nervus medianus

Ruptur tendo ekstensor polisis longus

Malunion

Gangguan pergerakan sekitar sendi pergelangan tangan, pronasi, supinasi,

fleksi palmar, pergerakan serta ekstensi

Malunion sering memberikan gangguan nyeri. Untuk menanggulangi nyeri dapat

dilakukan :

Prosedur Baldwin, yaitu eksisi 2 cm distal ulna serta periost (operasi

Darroch)

Osteotomi radius

DAFTAR PUSTAKA

43

1. Snell RS. Anatomi klinik. Ed 6. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC :

2000.

2. Apley AG, Solomon L. Buku ajar ortopedi dan fraktur sistem Apley. Ed 7.

Jakarta : Penerbit Widya Medika; 1995.

3. Miller MD. Review of orthopaedics. 4th ed. Philadelphia : Saunders :

2004.

4. Elstrom JA, Virkus WW, Pankovich AM. Handbook of fractures. 3rd ed.

New York : McGraw-Hill; 2006.

5. Author. Smith’s fracture. Available at : www.wikipedia.com. Accessed

on : December 11th, 2013.

6. Salter RB. Textbook of disorders and injuries of the musculoskeletal

system. 3rd ed. Baltimore : Williams & Wilkins; 1999.

7. Rasjad C. Pengantar ilmu bedah ortopedi. Ed 3. Jakarta : Penerbit PT

Yarsif Watampone; 2012.

44