Slide Renlit 49

download Slide Renlit 49

of 25

Transcript of Slide Renlit 49

RENCANA PENELITIAN (RENLIT) KRITERIA RENLIT YG BAIK, TERSUSUN SECARA SISTEMATIS DAN OPERASIONAL. 1. SISTEMATIS : berarti a. Uraian naskah Renlit disusun dlm kerangka yg saling berkait satu sm lain dgn sistimatika tertentu. b. Konsisten, yaitu terdpt kesesuaian atau kesejalanan dlm alur pikir yg mengalir secara serasi dari awal sampai akhir uraian, hingga mudah dipahami. 2. OPERASIONAL : berarti uraian dlm naskah Renlit telah menjelaskan akan bagaimana penelitian dilakukan.==MUDJ==

1

SISTIMATIKA RENLITBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan 1.2 Perumusan Permasalahan 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Manfaat Penelitian BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Kepustakaan Penelitian 2.2 Kepustakaan Konseptual 2.3 Kerangka Berfikir BAB III RANCANGAN PENELITIAN (pendekatan kualitatif) 3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian 3.2 Sumber Data/Informasi 3.3 Teknik Pengumpulan Data 3.4 Teknik Analisis Data 3.5 Jadwal Penelitian (pendekatan kuantitatif) 3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian 3.2 Populasi dan Sampel 3.3 Operasionalisasi Variabel 3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.5 Teknik Analisis Data 3.6 Jadwal Penelitian DAFTAR PUSTAKA Catatan : Judul penelitian ditulis pada halaman sampul.2

RENCANA PENELITIANMENGAPA(Latar Belakang) APAPERMASALAHAN KEPUSTAKAAN PENELITIAN KERANGKA BERFIKIR TUJUAN KEPUSTAKAAN KONSEPTUAL

BAGAIMANA(Rancangan Penelitian)

Pendekatan & Metoda

Sumber Data Teknik Pulta Informasi (Populasi/sample) Teknik Analisis

Jadwal Penelitian

3

PERUMUSAN PERMASALAHAN STUDI PENDAHULUAN+ Perhatikan pengertian, manfaat dan obyek studi pendahuluan utk membangun proses penyelidikan awal hingga ditemukan topik atau masalah yg benar-benar memenuhi syarat pemilihan topik. + Tentukan sesuatu yg paling menarik minat anda dari hasil studi awal tsb, utk diteliti lebih mendalam. + Uraikan dlm latar belakang permasalahan, mengapa topik anda menarik utk diteliti. + sebutkan fokus penelitian anda dgn menyebutkan penegasan permasalahannya. + Uraikan persoalan/pertanyaan penelitian yg akan diteliti pada latar penelitian

MENENTUKAN FOKUS

FORMULASI JUDUL

+ Susun dalam kalimat berita yg menggambarkan fokus penelitian anda + kalimat judul harus jelas dan mudah dipahami + kalimat judul harus logis + kalimat judul tidak perlu puitik==MUDJ==

4

* PENEGASAN PERMASALAHAN+ gunakan kata Tanya apa, mengapa, bagaimana terhadap judul anda yg relefan dgn tujuan penelitian.

PENENTUAN PERSOALAN/ PERTANYAAN PENELITIAN+ dijabarkan dari penegasan permasalahannya dgn mengupas elemen/komponen yg terdpt dlm penegasan permasalahan tsb. + merupakan sub permasalahan dari permasalahan utama yg terkandung dlm penegasan permasalahan. + dinyatakan dlm pertanyaan dgn menggunakan kata Tanya apa, mengapa atau bagaimana + hindari pengulangan pertanyaan yg sama dgn pertanyaan pada penegasan permasalahan.

==MUDJ==

5

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Berbagai istilah yg digunakan : Latar belakang penelitian Latar belakang masalah Latar belakang pemilihan judul Alasan pemilihan judul/masalah Kontek Di PTIK digunakan : Latar belakang permasalahan. FUNGSI LATAR BELAKANG PERMASALAHAN 1. Menggambarkan bahwa permasalahan cukup menarik utk diteliti. 2. Menggambarkaan arti penting penelitian bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan/atau kebutuhan praktis. 3. Sebagai pengantar utk mengidentifikasi dan menegaskan permasalahan penelitian. 4. Sebagai pengantar untuk menyatakan tujuan penelitian. 5. Sebagai pengantar untuk menunjukkan manfaat penelitian.==MUDJ==

6

PEDOMAN MENYUSUN LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

Uraikan keadaan umum permasalahan Dari segi sejarah perkembangannya, Akibat yg terjadi, Asumsi ke masa depan. 2.Uraikan pendapat yg berkembang sekitar permasalahan 3.Uraikan keadaan lain yg berkait dgn permasalahan 4.Uraikan arti penting penelitian 5.Tegaskan permasalahannya 6.Sebutkan judul penelitiannya.1.==MUDJ==

7

TUJUAN PENELITIAN EKSPLORATIF : Berusaha menggali dan mengungkap berbagai keunikan yg terdpt dlm obyek penelitian (individu, kelpk masy, orgss) secara menyeluruh, rinci dan mendalam. = utk memenuhi rasa ingin tahu = utk memahami obyek lit secr lebih baik = utk mengembangkan metode lit yg tepat. = utk memperoleh pengetahuan yg lebih luas hingga dpt diungkap teori yg relevan. DESKRIPTIF : Berusaha menggambarkan mengenai obyek penelitian secr lengkap, agar jelas keadaan atau kondisi obyek tsb = utk memperoleh gambaran ttg suatu situasi /peristiwa secr mendlm = utk menemukan pola hub antar suatu sit/ peristiwa hingga dpt mengungkapkan sisi keunggulan dan kelemahannya EKSPLANATIF : Berusaha utk menjelaskan keadaan obyek penelitian dan hubungan antar variabel melalui pengujian hipotesis.==MUDJ==

8

TUJUAN GANDAPada umumnya tujuan lit bukan tunggal misalnya eksploratip dan deskriptif. diungkapkan dgn kalimat yg jelas. Contoh Tujuan penelitian adalah berusaha menggali dan mengungkap berbagai keunikan yg terdpt dlm obyek penelitian untuk memperoleh gambaran ttg situasi/ peristiwa yg terkandung di dalamnya secr mendlm. Tujuan ini difokuskan pada : 1) Untuk memahami dan memperoleh gambaran ttg .. (permsalahan ke 1) 2) Untuk memahami dan memperoleh gambaran ttg .. (permslh ke 2) 3) Untuk memahami dan memperoleh gambaran ttg .. (permslh ke 3) 4) ..==MUDJ==

9

CONTOH TUJUAN DESKRIPTIF DAN EKSPLANATIF

Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran ttg situasi/peristiwa yg terkandung di dalam obyek penelitian dan selanjutnya menerangkan tentang hubungan antar variabel. Tujuan ini difokuskan untuk menerangkan hub antara variabel.(X) Dgn variabel....(Y) Dan menguraikan gambaran ttg situasi kondisi responden serta daerah lit. ==MUDJ==

10

TINJAUAN KEPUSTAKAANPRINSIP : RELEVAN & UP TO DATE

+ KEPUSTAKAAN PENELITIAN JURNAL, SKRIPSI, TESIS, DISERTASI YG DIAMBIL TEMUAN-TEMUANNYA, BUKAN KONSEP YG ADA DI DALAMNYA. DILARANG MENGUTIP TEORI-TEORI YG DIKUTIP PENYUSUN SKRIPSI/TESIS.

+ KEPUSTAKAAN KONSEPTUAL

MEMBAHAS TEORI, KONSEP DARI PARA PAKAR YG RELEVAN DGN PERMASALAHAN. DPT DIKEMBANGKAN MEMBAHAS KONSEP PERILAKU ATAU KEGIATAN : JUKLAK, RENOP, JUKNIS DLL YG RELEVAN DIGUNAKAN UTK MEMBAHAS TEMUAN PENELITIAN (UTK Kualitatif), ATAU SUSUN HIPOTESIS (Utk Kuantitatif) ADALAH PANDANGAN PENELITI/PENULIS TTG PERMASALAHAN YG DITELITINYA MEMBANGUN HUBUNGAN ANTAR KONSEP11

+ KERANGKA BERFIKIR

==MUDJ==

PENGERTIAN BEBERAPA ISTILAH YG SERING DITEMUI

ASUMSI : SANGKAAN, DUGAAN,

ANGGAPAN DASAR ATAU PRA ANGGAPAN ATAU PENDPT BERDASARKAN PENALARAN YG DIANGGAP BENAR TANPA MEMERLUKAN PEMBUKTIAN SECARA EMPIRIK

PENALARAN YG KEBENARANNYA MASIH PERLU DIBUKTIKAN SECARA EMPIRIK.

HIPOTESIS : SUATU PENDPT BERDASAR PRINSIP : HIPOTESIS YG SUDAH TERUJI KONSEP :

KEBENARANNYA

b. ADALAH ABSTRAKSI MENGENAI SUATU GEJALA / REALITA ATAU PENGERTIAN YG MENJELASKAN MENGENAI SUATU GEJALA / REALITA c. Bagan fikiran yg mencoba menggambarkan dgn kata-kata ttg eksistensi suatu fenomena social dgn cirri-cirinya yg12

memiliki karakteristik tertentu. (Kartini Kartono)

PROPOSISI : PERNYATAAN MENGENAI PROPOSISI : UNGKAPAN YG DPT

SIFAT SUATU GEJALA, FENOMENA SOSIAL ATAU SUATU REALITA.

DIPERCAYA ATAU DISANGKAL, ATAU DIBUKTIKAN KEBENARANNYA. (Yandianto, 2000, KBI, 457)

TEORI

: ADALAH PRINSIP UMUM YG

DIRUMUSKAN UTK MENJELASKAN KELOMPOK GEJALA YG SALING BERKAITAN(YG BERKEMBANG DAN TERUJI SEKIAN LAMA) (Kartini Kartono)

YG DIKEMUKAKAN UTK MENJELASKAN HUBHUNGAN ANTARA DUA ATAU LEBIH FAKTA YG DPT DIAMATI (J.A.F STONER & EDWARD FREEMAN, TERJEMAHAN WILHELMUS W BAKOWATUN & BENYAMIN MOLAN, 1994; 43).

TEORI

: ADALAH SEKELOMPOK ASUMSI LOGIS

TEORI ILMU :

TERDIRI ATAS HUKUM13

HUKUM, HIPOTESIS-HIPOTESIS DAN IDE-IDE TTG

SEMESTA YG TERTATA HIRARKHIK ( TOULMAN, 1953, DALAM NOENG MUHAJIR, 2000; 19).

TEORI

: PADA HAKEKATNYA MERUPAKAN

HUB. ANTR DUA FAKTA ATAU LEBIH, ATAU CARACARA TERTENTU. FAKTA TSB MERUPAKAN SESUATU YG DPT DIAMATI DAN PD UMUMNYA DPT DIUJI SECR EMPIRIS. OLEH SEBAB ITU DLM BENTUKNYA YG PALING SEDERHANA SUATU TEORI MERUPK HUB. ANTR DUA VARIABEL ATAU LEBIH YG TELAH DIUJI KEBENARANNYA.

(SOERJONO SOEKANTO, 2004 ; 27)

PENALARAN YG MERUPAKAN SEPERANGKAT KONSEP, DEFINISI DAN PROPOSISI YG DISUSUN SECARA SISTEMATIS (SUGIYONO, 2001 ; 43)

TEORI

: ADALAH ALUR LOGIKA ATAU

FUNGSI TEORI1. MENJELASKAN (EXPLANATION) 2. MERAMALKAN (PREDICTION) 3. PENGENDALIAN (CONTROL)==MUDJ==

14

PENGUMPULAN DATAPulta dlm penelitian dgn pendekatan kualitatif mengandalkan kecermatan dan ketekunan utk memperoleh hasil penelitian dengan Validitas dan reliabilitas yg tinggi

TEKNIK PULTA KUALITATIF1. WAWANCARA MENDALAMDidasari dgn rasa skeptis yg tinggi Banyak diwarnai probing dgn pertanyaan yg akan diajukan mengikuti Sikon. Yg berkembang. Perlu diciptakan prakondisi kedekatan/keakraban hubungan pewawancara (komunikator) dgn yg diwawanarai (komunikan) Tingkat pemahaman komnikator thd informasi yg diterima dari komunikan dipengaruhi keinginan, persepsi dan budaya komunikan. Dilakukan berulang-ulang dan Trianggulasi. Menggunakan pedoman wawancara terbuka.

2. OBSERVASI PARTISIPATIF 3. STUDI DOKUMEN 4. DISKUSI KELOMPOK TERARAH(Focus group discussion)

15

==MUDJ==

PEDOMAN PENGUMPULAN DATAJudul :

PENEGAKAN HUKUM DALAM EKSPLOITASI SUMBER DAYA AIR DI KAB. BOGORLATAR BELAKANG PERMASALAHAN PERTANYAAN PENELITIAN

A. BGMN KONDISI PELANGGARAN HUKUM DLM EKSPLOITASI SUMBER DAYA AIR DI KAB. BOGOR ? B. BGMN LANGKAH-LANGKAH GAKKUM APARAT TERKAIT DLM EKSPLOITASI SUMDA AIR DI KAB. BOGOR ? C. FAKTOR-FAKTOR APA YG BERPENGARUH DLM GAKKUM TERSEBUT ? DAFTAR INFORMASI YG AKAN DICARIA.

BGMN KONDISI PELANGGARAN HUKUM DLM EKSPLOITASI SUMDA AIR DI KAB. BOGOR ?1. Karakteristik potensi sumda air dan lokasinya di Bogor. 2. Potensi daya dukung lingkungan Sumda air di Kab. Bogor thd kota-kota di sekitarnya. 3. Subyek yg termasuk dlm lingkup perundang-undangan Sumda air (UU Perda) 4. Kondisi Sosbud pengguna (yg Mengeksploitasi) Sumda air. 5. Eksploitasi Sumda air yg berlangsung di Kab. Bogor. 6. tanggapan aparat terkait mengenai celah-celah ketentuan perundang-undangan yg memungkinkan pelanggaran Hk. 7. Kuantitas dan kualitas pelanggaran hukum yg terjadi. 8. Jenis pelanggaran hukum yg terjadi (tdk Pidana, adm, dll) 9. dst16

B.

BAGAMANA LANGKAH-LANGKAH GAKKUM APARAT TERKAIT TERHADAP PELANGGARAN HUKUM DLM EKSPLOITASI SUMDA AIR DI KAB. BOGOR ? 1. Kemampuan Aparat Gakkum dlm implementasi perundangundangan tentang sumda air. 2. Aparat Gakkum mana saja yg menangani pelanggaran hukum yg terjadi (pidana, adm dll). 3. Bentuk Korwas PPNS yg dilaksanakan Polri. 4. Koordinasi lintas sektoral dlm pelaksanaan Gakkum. 5. Operasi yg dilaksanakan. 6. Tanggapan aparat terkait dlm hubungannya dgn perlindungan konsumen. 7. Penyelesaian kasus-kasus yg sudah terjadi. 8. Tanggapan aparat penuntut dan peradilan tentang kasus yg sudah terjadi. 9. dst 10. dst, dst. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH. 1. Ketentuan perundang-undangan. 2. Aparat penegak hukum. 3. Sarana dan atau fasilitas 4. Kondisi masyarakat 5. Budaya masyarakat==MUDJ==

C.

17

KUTIPANKETENTUAN UMUM 1. TERDIRI DARI KUTIPAN LANGSUNG (KL) & KUTIPAN TIDAK LANGSUNG (KTL) 2. TIAP KUTIPAN HRS DISEBUTKAN SUMBER ACUANNYA DG TATACARA YG BENAR. 3. SUMBER KUTIPAN DICANTUMKAN DALAM DAFTAR PUSTAKA 4. KUTIPAN DIAMBIL DARI KUTIPAN ORANG LAIN, HRS DISEBUT KEDUANYA. DIMULAI MENYEBUT PEMILIK GAGASAN ASLI KEMUDIAN DIKUTI MENYEBUT PENGUTIP SEBAGAI SUMBER ACUAN. 5. KUTIPAN DLM BHS ASING (BUKAN BAHASA INDONESIA) HARUS DITERJEMAHKAN KE DLM BAHASA INDONESIA DAN DITEMPATKAN DLM TANDA KURUNG. 6. PENJELASAN LAIN DITULIS DLM CATATAN KAKI, DITULIS SECARA BEBAS SESUAI DGN MAKSUD PENJELASAN YG INGIN DISAMPAIKAN PENULIS.

18

TEKNIK PENULISAN KUTIPAN dan CATATAN SUMBER KUTIPAN+ KUTIPAN TERDIRI ATAS KUTIPAN LANGSUNG (KL) dan KUTIPAN TIDAK LANGSUNG (KTL) + CATATAN SUMBER KUTIPAN MULAI ANGKT 48 TDK DIBUAT PADA CATATAN KAKI (FOOTNOTE) MELAINKAN PADA CATATAN DALAM TEKS (INNOTE)**Penulisan innote untuk KL dapat dilakukan sebelum atau sesudah kutipan + sebelum kutipan menurut Suryono Sukanto (2000: 15) kutipan

+ sesudah kutipan kutipan (Suryono Sukanto, 2000: 15) **Penulisan innote pada KTL dilakukan pada akhir kutipan.==MUDJ==

19

CONTOH KUTIPAN LANGSUNGEmpat baris atau Kurang= Sumber kutipan ditulis pada akhir kutipan pembentukan pribadi dan perilaku ditentukan pula oleh reference group yaitu kelompok social yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya (Suryono Sukanto, 2004: 17)

= Sumber kutipan ditulis pada awal kutipan pembentukan pribadi dan perilaku ditentukan pula oleh reference group. Menurut Suryono Sukanto (2004: 17) reference group yaitu kelompok social yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya

PENULISAN KUTIPAN+ mengikuti alur teks naskah + jarak dua spasi==MUDJ==

20

Contoh KL Lebih dari empat barisIhdshjsjjjn hhjdjsha jkhsagkhkbsa kskadhdsa kjdskbsdnkds hidshojdsj hsdjljsa hdsjhlde lkjsdsd jhsjhkjds jhsdaj lkjndsjlj lsjljlsa lknldsalj dsggfl hsdigvsadh kjhdsgksa kgsdhsljlsa oashisdaa kan ksadkksn shsakjs nlsjlk sknjsl nsadkjhl nsabklnsanl sanlnlnsal lnljlsd lnsjmsaln lndslndsnsa lnsa kjfdkgj nksn kjdfs nkkdsjjb. (Wiryanto, 2004: 17)

Bila yg dikutip merupakan kutipan dari sumber lainIhdshjsjjjn hhjdjsha jkhsagkhkbsa kskadhdsa kjdskbsdnkds hidshojdsj hsdjljsa hdsjhlde lkjsdsd jhsjhkjds jhsdaj lkjndsjlj lsjljlsa lknldsalj dsggfl hsdigvsadh kjhdsgksa kgsdhsljlsa oashisdaa kan ksadkksn shsakjs nlsjlk sknjsl nsadkjhl nsabklnsanl sanlnlnsal lnljlsd lnsjmsaln lndslndsnsa lnsa kjfdkgj nksn kjdfs kkdsjjb. (Laswel, 1978: 34) seperti dikutip Wiryanto (2004: 17)

PENULISAN KUTIPAN+ masuk 1,5 Cm dari margin kiri teks yg sedang dibuat + jarak baris pada kutipan satu spasi + Tidak diawali dengan tanda kutip.==MUDJ==

21

KUTIPAN TIDAK LANGSUNG+ JENISNYA ADALAH KTL SADURAN + TIDAK GUNAKAN TANDA KUTIP () + Kutipan ditulis mengikuti alur teks skripsi + jarak antar baris tetap dua spasi + SUMBER DITULIS PD AKHIR KUTIPAN Contoh : konunikasi merupakan ungkapan verbal

dari pertanyaan who, says what, in which channel, to whom, with what effect. Unsur sumber (who) mengundang pertanyaan tentang pengendali pesan. Unsur pesan (says what) merupakan bahan untuk analisis isi. Saluran komunikasi (in which channel) utk mengkaji mengenai media. Unsur penerima (to whom) banyak digunakan untuk analisis khalayak. Unsur pengaruh (with what effect) berhubungan dgn kajian mengenai efek pesan pada khalayak. (disadur dari Wiryanto, 2004: 17) Bila Wiryanto menyadur dari sumber lain maka sumber lain harus ditulis pula, hingga penulisan sumber kutipan pada skripsi menjadi sebagai berikut : (disadur dari Wiryanto, 2004: 17, menyadur dari Laswel, 1978: 34)==MUDJ==

22

DAFTAR PUSTAKAMERUPAKAN HIMPUNAN KETERANGAN SECARA LENGKAP TTG SUMBER TERTULIS YG DIRUJUK OLEH PENULIS DLM BENTUK KUTIPAN PADA NASKAH SKRIPSI. URUTAN PENULISAN SUMBER TERTULIS. 1. NAMA PENULIS / PENULIS-PENULIS. 2. TAHUN PENERBITAN TULISAN 3. JUDUL ARTIKEL (BILA ADA) 4. JUDUL BUKU (TERMASUK JILID KEBERAPA JIKA ADA) cetak miring. 5. EDISI PENERBITAN (JIKA LEBIH DARI SATU KALI PENERBITAN) 6. NAMA KOTA PENERBITAN 7. NAMA PENERBIT CONTOH

Mukayat Brotowidjoyo, 1993, Penulisan Karangan Ilmiah, edisi revisi, cet. 3, Jakarta, Akademika Pressindo.

AtauBrotowidjoyo, Mukayat. 1993, Penulisan Karangan Ilmiah, edisi revisi, cet. 3, Jakarta, Akademika Pressindo.

Catatan : Perhatikan cara penulisan nama pengarang/penulis

23

SEMINAR USULAN PENELITIAN HARI PERTAMA KULIAH GAB. H+1 S.D. H+5 MHS DIBAGI 4 KELAS MASING-MASING KELAS DIDAMPINGI SEORANG DOSEN MHS YG DITUNJUK/YG SIAP PAPARKAN RENLIT :+ Judul + Latar Belakang Permasalahan + Rumusan Permasalahannya + Tinjauan kepustakaan + Rencana pengumpulan data

MHS LAINNYA MEMBERIKAN MASUKAN UTK PENYEMPURNAAN H+6 KULIAH GABUNGAN : Tanya jawab. PENUGASAN+ Mhs membuat Pedoman pengumpulan data : Judul, Latar belakang permslahan (singkat), Rumusan Permasalahannya, Daftar informasi yg akan dicari (utk Kualitatif)/Instrumen penelitian (utk Kuantitatif). + Dikumpulkan kepada Dosen pada H+5.==MUDJ==

24

PENJABARAN TOPIK PERPOLISIAN MASYARAKAT a. Program polmas (aktualisasi, penyusunan, anggaran, dll) b. Petugas polmas (dari Polri, dari masyarakat, Babinkamtibmas, informalider, dll) c. Dll IMPLEMENTASI KUHAP a. Penyelidikan b. Penangkapan c. Penahanan d. Pemeriksaan e. dll ANGGARAN OPERASIONAL a. Penyusunan anggaran b. Kebutuhan faktual c. Aktualisasi distribusi d. Dll Mmm

25