49-72 pleno

24
Kram Otot (Spasm) Kram otot (Spasm) adalah kontraksi yang terus menerus yang dialami oleh otot atau sekelompok otot dan mengakibatkan rasa nyeri. Kram yang mungkin terjadi yaitu: a) Otot Perut (Abdominal) b) Otot betis (Gastrocnenius) c) Otot paha belakang (Hamstring) d) Otot telapak kaki Penyebab terjadinya kram: a.Kurang pemanasan (Warming Up) serta pendinginan (Cooling Down). b.Otot terlalu lelah c.Dehidrasi

Transcript of 49-72 pleno

Page 1: 49-72 pleno

Kram Otot (Spasm)• Kram otot (Spasm) adalah kontraksi yang terus menerus yang dialami oleh

otot atau sekelompok otot dan mengakibatkan rasa nyeri.

• Kram yang mungkin terjadi yaitu:

a) Otot Perut (Abdominal)

b) Otot betis (Gastrocnenius)

c) Otot paha belakang (Hamstring)

d) Otot telapak kaki

Penyebab terjadinya kram:

a.Kurang pemanasan (Warming Up)

serta pendinginan (Cooling Down).

b.Otot terlalu lelah

c.Dehidrasi

Page 2: 49-72 pleno

Hub. As. Laktat dengan Kram

• Pada waktu berolahraga /aktivitas berat terjadi juga proses

metabolisme anaerobik yang menghasilkan sisa metabolik berupa

as. Piruvat yang menumpuk menjadi asam laktat.

• As. Laktat akan berdifusi ke pembuluh darah dan menyebabkan

ganguan pH dan vaskularisasi yang menuju ke otot dan dapat

menimbulkan nyeri atau sinyal sensorik lainnya yang akan

dijalarkan dari otot ke medula spinalis yang selanjutnya akan

menimbulkan refleks umpan balik berupa kontraksi otot.

Page 3: 49-72 pleno

Hub. Dehidrasi dengan Kram

• Ketika sel-sel mengalami dehidrasi, proton yang terdapat di dalam

mitokondria akan mengalami gangguan akibat dari peningkatan

konsentrasi ion yang terjadi di dalam sel.

• Gangguan pada gradien proton ini akan menghambat laju produksi

ATP (molekul dasar pembentuk energi). Karena ATP juga akan

digunakan dalam proses relaksasi otot setelah kontraksi, maka

terhambatnya laju produksi ATP akan menyebabkan terjadinya

salah satu gejala dehidrasi yaitu kram otot.

Page 4: 49-72 pleno

Tata LaksanaJika terjadi kram otot, maka penanggulangannya adalah:

• Hentikan kegiatan – relaksasikan otot

• Regangkan otot yang mengalami kram secara pasif dengan cara menarik sendi

yang terkait ke arah yang berlawanan, hingga panjang otot kembali normal

dan kedutan otot tidak

lagi tampak

• Usap/massage daerah yang mengalami kram ke arah jantung

• Minum cairan yang mengandung elektrolit (natrium)

• Jika kram tidak dapat diatasi, mintalah pertolongan dokter di fasilitas gawat

darurat

Page 5: 49-72 pleno

contPenanganan cedera pada umumnya terhadap kram otot yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

(1). Atlet diistirahatkan, diberikan semprotan chlor ethyl spray untuk menghilangkan rasa

nyeri/sakit yang bersifat lokal, atau digosok dengan obat-obatan pemanas seperti

conterpain, dan salonpas gell untuk melebarkan pembuluh darah sehingga aliran darah

tidak terganggu karena kekuatan/kekejangan otot pada terjadi kram.

(2) Pada saat otot kejang sampai kejangnya hilang. Menahan otot waktu berkontraksi sama

artinya dengan kita menarik otot tersebut supaya kram berhenti. Pada waktu ditahan

dapat disemprot dengan chlor etyl spray, hingga hilang rasa nyeri.

Page 6: 49-72 pleno

SEBELUM LATIHAN1. Minum yang cukup 3-4 jam sebelum latihan 0.5 liter/jam (90 kg)2. 2. Mengkonsumsi minuman / makanan dengan natrium untuk merangsang haus

dan mempertahankan cairan dikonsumsi.SELAMA LATIHAN1. Minum 0.4 – 0.8 liter / jam (tergantung)Tidak mengkonsumsi karbohidrat lebih dari

10% 2. Karbohidrat boleh dikonsumsi 1 jam setelah latihan3. Mengasup Na dan K untuk menyeimbangkan kadar elektrolit

terutama jika ;– Tdk mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung Na dan K– Latihan selama lebih dari 4 jam– Keadaan lingkungan panas

SETELAH LATIHAN1. Minum setidaknya 0.5 liter / pon weight lost2. Konsumsi makanan yang mengandung sodium untuk proses recoveri

Page 7: 49-72 pleno

Plantar fleksi &

dorsifleksi

GERAK PADA PERGELANGAN KAKI

(articulatio talocrural)(articulatio talocrural)

Plantarfleksi/ekstensi:• M.gastrocnemius• M.soleusDorsifleksi/fleksi:• M.tibialis anteriorSource: Interactive Functional Anatomy (DVD). 3rd ed.Primal Pictures Ltd.

Page 8: 49-72 pleno

Struktur yang berperan dalam pergerakan

• Tulang • Sendi • Otot• Susunan saraf

Peranan otot rangka Agonis• Otot yang menghasilkan

gerak yang dikehendakAntagonis• Otot yang bekerja yang

berlawanan dengan agonisStabilizer• otot-otot yang bekerja pada

suatu segmen sehingga pergerakan pada segmen yang berdekatan bisa terjadi

Neutralizer• Otot yang mengeliminir

gerakan yang tdak diinginkan dari otot lain

Page 9: 49-72 pleno

Gerak Gerak dasar • Berjalan, berlari, melempar, melompat.Gerak yang bertujuan• Menulis, bersepeda.

Yg terjadi saat berlariPevic rotation• Saat kaki melayang, pelvis berputar ke depan.• Saat kaki melangkah, pusat gravitasi pindah ke depan.Pelvic tilt• Pelvis miring kearah bawah, selama priode stance

memendekkan kaki

Page 10: 49-72 pleno

Con`tFlexion at the knee• Foot stike --> ekstensi penuh pada lutut• Mid support --> mulai fleksi lutut• Mencegah pusat gravitasi agar tidak turun naikFoot and ankle motionKaki dan pergelangan kaki membantu melancarkan jalur pusat

gravitasi pada saat foot strikeKnee motion • Fleksi lutut --> toe offLateral movement of the pelvis• Setiap tahap --> Lateral movement pelvis• Femur aduksi

Page 11: 49-72 pleno

Saat persiapan berlari

Page 12: 49-72 pleno

Saat berlari

Page 13: 49-72 pleno

Otot-otot yang terlibat disaat berlari

Page 14: 49-72 pleno

PENGARUH CAIRAN TERHADAP OTOT

BEBERAPA KONDISI KRAM DISEBABKAN OLEH DEHIDRASI, SEHINGGA MENGONSUMSI AIR LEBIH BANYAK BISA MEMBANTU MERINGANKAN KRAM.

SESEORANG YANG MELAKUKAN OLAHRAGA AKAN MENGALAMI PENINGKATAN SUHU TUBUH, SEHINGGA KONSUMSI AIR HARUS LEBIH BANYAK DARI BIASANYA UNTUK MENCEGAH DEHIDRASI YANG DAPAT MEMICU KRAM.

Page 15: 49-72 pleno

PENGARUH CAIRAN TERHADAP OTOT

Cairan tubuhCairan tubuhcairan ekstraselulercairan ekstraseluler

cairan intraselulercairan intraseluler

Zat terlarutZat terlarut

ElektrolitElektrolit

Non-elektrolitNon-elektrolit

Page 16: 49-72 pleno

KRAM MERUPAKAN NYERI AKIBAT SPASME OTOT YANG TIMBUL KARENA OTOT BERKONTRAKSI TERLALU KERAS. SALAH SATU PENYEBAB NYERI TERSEBUT ADALAH SUHU.

SUHU

JUMLAH SUBJEK

4543 47

PENGARUH SUHU TERHADAP OTOT

Page 17: 49-72 pleno

Nyeri pada KeramPengaruh saraf pada otot

Page 18: 49-72 pleno

nyeri

Reseptor nyeri sensitif dengan :

-Iskemi --> Ph turun (reseptor vanilloid)

-Kerusakan jaringan--> adanya ATP (reseptor purinergic)

Pada kram = penurunan Ph

Page 19: 49-72 pleno

Kesimpulan

Kram pada betis kanan bambang terjadi karena peningkatan aktivitas otot yang berlebihan dari biasanya.

Page 20: 49-72 pleno

Daftar pustaka• Guyton and Hall. 2007. Fisiologi kedokteran. EGC : Jakarta. • Pearce. E., 1982. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis.

PT Gramedia. Jakarta • http://id.wikipedia.org. diakses pada tanggal 22 desember

2010.• http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/

15_Perkembangan.pdf/15_Perkembang an.html, diakses pada tanggal 22 desember 2010.

• Noortiningsih, N. Ayu Ratmini, Ida Wiryanti. Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan. Laboratorium Zoologi Fakultas Biologi Universitas Nasional. Jakarta. 2009.

• Syaiffudin,Drs (2006). Anatomi Fisiologi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Page 21: 49-72 pleno

Daftar Pustaka

• Furqonita, Deswaty. KuliahAnatomiFKIKUINSH. DepartemenAnatomiFKUI.Jakarta;2010 (sumber: Marleb & Mallat. Human Anatomy. 3rd ed. Benjamin Cummings;2001)

• Kamus kedokteran Dorland• Langman embriologi kedokteran• Anatomi sobotta• Irawan, Anwari M. Metabolisme Energi dan

Olahraga. Volume 01 No. 07. 2007.

Page 22: 49-72 pleno

Daftar pustaka

• Marks, Dawn B et all. Biokimia Kedokteran Dasar : Sebuah Pendekatan Klinis. Jakarta : EGC. 2000.

• Tortora, Gerard J, Derrickson, Bryan H. Principles of Anatomy and Physiology 12th edition vol 1. John Wiley and Sons Inc : Hoboken. 2009.

• Anatomi Klinik – Richard.S Snell• Sobotta jilid 1• Fundamentals of Anatomy and Physiology – Frederic.H

Martini• Histologi difiore

Page 23: 49-72 pleno

DAFTAR PUSTAKA• Guyton AC, Hall JE.Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC;2007

.

• Snell RS. Neuroanatomi klinik. Jakarta:EGC; 2006

• Mense S. The pathogenesis of muscle pain. Current pain and headache report. 2003, 7:419–425

• Quinn E. Muscle Spasms and Cramps - What Causes Painful Muscle Spasms and Cramps [Internet]. 2009 [updated 2009 Jun 12; cited 2010 Dec 25]. Available from: http://sportsmedicine.about.com/od/legpainandinjuries/a/muscle_spasms.htm

• Stöppler MC. Muscle Cramps (of Skeletal Muscles) [Internet]. 2010 [updated 2010 Mar 18; cited cited 2010 Dec 25]. Available from: http://www.medicinenet.com/muscle_cramps/page7.htm

Page 24: 49-72 pleno

Daftar Pustaka

• Guyton & Hall.”Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed.11”.2008

• “Muscle Spasm”. ICD-9-CM:724.8, 728.85, 729.82

http://www.mdguidelines.com/muscle-spasm

• “Muscle Cramp”. http://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?topic=A00200

• “Muscle Spasms and Cramps - What Causes Painful Muscle Spasms and

Cramps”.

http://sportsmedicine.about.com/od/legpainandinjuries/a/muscle_spasms.ht

m

• Anwari irawan.“Konsumsi cairan dan olahraga”. 2007.Sports Science Brief. At

http://www.pssplab.com/journal/02.pdf