49-72 pleno
-
Upload
seilasiregar -
Category
Documents
-
view
476 -
download
0
Transcript of 49-72 pleno
Kram Otot (Spasm)• Kram otot (Spasm) adalah kontraksi yang terus menerus yang dialami oleh
otot atau sekelompok otot dan mengakibatkan rasa nyeri.
• Kram yang mungkin terjadi yaitu:
a) Otot Perut (Abdominal)
b) Otot betis (Gastrocnenius)
c) Otot paha belakang (Hamstring)
d) Otot telapak kaki
Penyebab terjadinya kram:
a.Kurang pemanasan (Warming Up)
serta pendinginan (Cooling Down).
b.Otot terlalu lelah
c.Dehidrasi
Hub. As. Laktat dengan Kram
• Pada waktu berolahraga /aktivitas berat terjadi juga proses
metabolisme anaerobik yang menghasilkan sisa metabolik berupa
as. Piruvat yang menumpuk menjadi asam laktat.
• As. Laktat akan berdifusi ke pembuluh darah dan menyebabkan
ganguan pH dan vaskularisasi yang menuju ke otot dan dapat
menimbulkan nyeri atau sinyal sensorik lainnya yang akan
dijalarkan dari otot ke medula spinalis yang selanjutnya akan
menimbulkan refleks umpan balik berupa kontraksi otot.
Hub. Dehidrasi dengan Kram
• Ketika sel-sel mengalami dehidrasi, proton yang terdapat di dalam
mitokondria akan mengalami gangguan akibat dari peningkatan
konsentrasi ion yang terjadi di dalam sel.
• Gangguan pada gradien proton ini akan menghambat laju produksi
ATP (molekul dasar pembentuk energi). Karena ATP juga akan
digunakan dalam proses relaksasi otot setelah kontraksi, maka
terhambatnya laju produksi ATP akan menyebabkan terjadinya
salah satu gejala dehidrasi yaitu kram otot.
Tata LaksanaJika terjadi kram otot, maka penanggulangannya adalah:
• Hentikan kegiatan – relaksasikan otot
• Regangkan otot yang mengalami kram secara pasif dengan cara menarik sendi
yang terkait ke arah yang berlawanan, hingga panjang otot kembali normal
dan kedutan otot tidak
lagi tampak
• Usap/massage daerah yang mengalami kram ke arah jantung
• Minum cairan yang mengandung elektrolit (natrium)
• Jika kram tidak dapat diatasi, mintalah pertolongan dokter di fasilitas gawat
darurat
contPenanganan cedera pada umumnya terhadap kram otot yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
(1). Atlet diistirahatkan, diberikan semprotan chlor ethyl spray untuk menghilangkan rasa
nyeri/sakit yang bersifat lokal, atau digosok dengan obat-obatan pemanas seperti
conterpain, dan salonpas gell untuk melebarkan pembuluh darah sehingga aliran darah
tidak terganggu karena kekuatan/kekejangan otot pada terjadi kram.
(2) Pada saat otot kejang sampai kejangnya hilang. Menahan otot waktu berkontraksi sama
artinya dengan kita menarik otot tersebut supaya kram berhenti. Pada waktu ditahan
dapat disemprot dengan chlor etyl spray, hingga hilang rasa nyeri.
SEBELUM LATIHAN1. Minum yang cukup 3-4 jam sebelum latihan 0.5 liter/jam (90 kg)2. 2. Mengkonsumsi minuman / makanan dengan natrium untuk merangsang haus
dan mempertahankan cairan dikonsumsi.SELAMA LATIHAN1. Minum 0.4 – 0.8 liter / jam (tergantung)Tidak mengkonsumsi karbohidrat lebih dari
10% 2. Karbohidrat boleh dikonsumsi 1 jam setelah latihan3. Mengasup Na dan K untuk menyeimbangkan kadar elektrolit
terutama jika ;– Tdk mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung Na dan K– Latihan selama lebih dari 4 jam– Keadaan lingkungan panas
SETELAH LATIHAN1. Minum setidaknya 0.5 liter / pon weight lost2. Konsumsi makanan yang mengandung sodium untuk proses recoveri
Plantar fleksi &
dorsifleksi
GERAK PADA PERGELANGAN KAKI
(articulatio talocrural)(articulatio talocrural)
Plantarfleksi/ekstensi:• M.gastrocnemius• M.soleusDorsifleksi/fleksi:• M.tibialis anteriorSource: Interactive Functional Anatomy (DVD). 3rd ed.Primal Pictures Ltd.
Struktur yang berperan dalam pergerakan
• Tulang • Sendi • Otot• Susunan saraf
Peranan otot rangka Agonis• Otot yang menghasilkan
gerak yang dikehendakAntagonis• Otot yang bekerja yang
berlawanan dengan agonisStabilizer• otot-otot yang bekerja pada
suatu segmen sehingga pergerakan pada segmen yang berdekatan bisa terjadi
Neutralizer• Otot yang mengeliminir
gerakan yang tdak diinginkan dari otot lain
Gerak Gerak dasar • Berjalan, berlari, melempar, melompat.Gerak yang bertujuan• Menulis, bersepeda.
Yg terjadi saat berlariPevic rotation• Saat kaki melayang, pelvis berputar ke depan.• Saat kaki melangkah, pusat gravitasi pindah ke depan.Pelvic tilt• Pelvis miring kearah bawah, selama priode stance
memendekkan kaki
Con`tFlexion at the knee• Foot stike --> ekstensi penuh pada lutut• Mid support --> mulai fleksi lutut• Mencegah pusat gravitasi agar tidak turun naikFoot and ankle motionKaki dan pergelangan kaki membantu melancarkan jalur pusat
gravitasi pada saat foot strikeKnee motion • Fleksi lutut --> toe offLateral movement of the pelvis• Setiap tahap --> Lateral movement pelvis• Femur aduksi
Saat persiapan berlari
Saat berlari
Otot-otot yang terlibat disaat berlari
PENGARUH CAIRAN TERHADAP OTOT
BEBERAPA KONDISI KRAM DISEBABKAN OLEH DEHIDRASI, SEHINGGA MENGONSUMSI AIR LEBIH BANYAK BISA MEMBANTU MERINGANKAN KRAM.
SESEORANG YANG MELAKUKAN OLAHRAGA AKAN MENGALAMI PENINGKATAN SUHU TUBUH, SEHINGGA KONSUMSI AIR HARUS LEBIH BANYAK DARI BIASANYA UNTUK MENCEGAH DEHIDRASI YANG DAPAT MEMICU KRAM.
PENGARUH CAIRAN TERHADAP OTOT
Cairan tubuhCairan tubuhcairan ekstraselulercairan ekstraseluler
cairan intraselulercairan intraseluler
Zat terlarutZat terlarut
ElektrolitElektrolit
Non-elektrolitNon-elektrolit
KRAM MERUPAKAN NYERI AKIBAT SPASME OTOT YANG TIMBUL KARENA OTOT BERKONTRAKSI TERLALU KERAS. SALAH SATU PENYEBAB NYERI TERSEBUT ADALAH SUHU.
SUHU
JUMLAH SUBJEK
4543 47
PENGARUH SUHU TERHADAP OTOT
Nyeri pada KeramPengaruh saraf pada otot
nyeri
Reseptor nyeri sensitif dengan :
-Iskemi --> Ph turun (reseptor vanilloid)
-Kerusakan jaringan--> adanya ATP (reseptor purinergic)
Pada kram = penurunan Ph
Kesimpulan
Kram pada betis kanan bambang terjadi karena peningkatan aktivitas otot yang berlebihan dari biasanya.
Daftar pustaka• Guyton and Hall. 2007. Fisiologi kedokteran. EGC : Jakarta. • Pearce. E., 1982. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis.
PT Gramedia. Jakarta • http://id.wikipedia.org. diakses pada tanggal 22 desember
2010.• http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/
15_Perkembangan.pdf/15_Perkembang an.html, diakses pada tanggal 22 desember 2010.
• Noortiningsih, N. Ayu Ratmini, Ida Wiryanti. Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan. Laboratorium Zoologi Fakultas Biologi Universitas Nasional. Jakarta. 2009.
• Syaiffudin,Drs (2006). Anatomi Fisiologi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Daftar Pustaka
• Furqonita, Deswaty. KuliahAnatomiFKIKUINSH. DepartemenAnatomiFKUI.Jakarta;2010 (sumber: Marleb & Mallat. Human Anatomy. 3rd ed. Benjamin Cummings;2001)
• Kamus kedokteran Dorland• Langman embriologi kedokteran• Anatomi sobotta• Irawan, Anwari M. Metabolisme Energi dan
Olahraga. Volume 01 No. 07. 2007.
Daftar pustaka
• Marks, Dawn B et all. Biokimia Kedokteran Dasar : Sebuah Pendekatan Klinis. Jakarta : EGC. 2000.
• Tortora, Gerard J, Derrickson, Bryan H. Principles of Anatomy and Physiology 12th edition vol 1. John Wiley and Sons Inc : Hoboken. 2009.
• Anatomi Klinik – Richard.S Snell• Sobotta jilid 1• Fundamentals of Anatomy and Physiology – Frederic.H
Martini• Histologi difiore
DAFTAR PUSTAKA• Guyton AC, Hall JE.Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC;2007
.
• Snell RS. Neuroanatomi klinik. Jakarta:EGC; 2006
• Mense S. The pathogenesis of muscle pain. Current pain and headache report. 2003, 7:419–425
• Quinn E. Muscle Spasms and Cramps - What Causes Painful Muscle Spasms and Cramps [Internet]. 2009 [updated 2009 Jun 12; cited 2010 Dec 25]. Available from: http://sportsmedicine.about.com/od/legpainandinjuries/a/muscle_spasms.htm
• Stöppler MC. Muscle Cramps (of Skeletal Muscles) [Internet]. 2010 [updated 2010 Mar 18; cited cited 2010 Dec 25]. Available from: http://www.medicinenet.com/muscle_cramps/page7.htm
Daftar Pustaka
• Guyton & Hall.”Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed.11”.2008
• “Muscle Spasm”. ICD-9-CM:724.8, 728.85, 729.82
http://www.mdguidelines.com/muscle-spasm
• “Muscle Cramp”. http://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?topic=A00200
• “Muscle Spasms and Cramps - What Causes Painful Muscle Spasms and
Cramps”.
http://sportsmedicine.about.com/od/legpainandinjuries/a/muscle_spasms.ht
m
• Anwari irawan.“Konsumsi cairan dan olahraga”. 2007.Sports Science Brief. At
http://www.pssplab.com/journal/02.pdf