Slide proposal itha

22
FORMULASI SEDIAAN GEL TOPIKAL EKSTRAK KENTAL BUAH CABE MERAH (Capsicum annuum L.) Disusun Oleh : SITI ULFAH JUWITA P2.31.09.0.06.085 Pembimbing I Dra. Gloria Murtini T, M.Si, Apt Pembimbing II Junaedi, S.Si, Apt PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Transcript of Slide proposal itha

Page 1: Slide proposal itha

FORMULASI SEDIAAN GEL TOPIKAL EKSTRAK KENTAL

BUAH CABE MERAH (Capsicum annuum L.)

Disusun Oleh :SITI ULFAH JUWITAP2.31.09.0.06.085

Pembimbing I

Dra. Gloria Murtini T, M.Si, Apt

Pembimbing II

Junaedi, S.Si, Apt

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Page 2: Slide proposal itha

LATAR BELAKANGSUMBER DAYA ALAM INDONESIA

CABE MERAH

SEDIAAN GEL

Page 3: Slide proposal itha

PERUMUSAN MASALAH

Bagaimana membuat formulasi sediaan gel

ekstrak kental buah cabe merah (Capsicum annuum L)

yang sesuai dengan persyaratan uji fisik sedian

gel ?

Page 4: Slide proposal itha

TUJUAN PENELITIAN

MENDAPATKAN

FORMULASI SEDIAAN GEL YANG MEMENUHI SYARAT UJI

FISIK

Page 5: Slide proposal itha

MANFAAT PENELITIAN

BAGI PENULIS• Sarana pengaplikasian

ilmu yang telah diperoleh

BAGI INDUSTRI FARMASI• Memberikan alternatif

formula

Page 6: Slide proposal itha

TINJAUAN PUSTAKA• Taksonomi• Deskripsi• Sifat dan Khasiat• Kandungan Kimia• Bagian yang Digunakan• Toksisitas

Cabe Merah (Capsicum annuum L)

• Simplisia• Ekstrak• Ekstraksi

Simplisia, Ekstrak dan

Ekstraksi

• Definisi• Komponen • Pembuatan• Pengujian

Gel

Page 7: Slide proposal itha

KERANGKA KONSEP

Ekstrak Kental Buah

Cabe Merah

( Capsicum annuum L )

Gel yang memenuhi persyaratan uji fisik sediaan:

1. Organoleptis

2. Homogenitas

3. pH

4. BJ

5. Kekentalan

Formulasi gel

Variabel Independent Variabel Dependent

Page 8: Slide proposal itha

DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi

Operasion

al

Alat Ukur Hasil

Ukur

Skala

Ukur

A. Independen

ekstrak

kental buah

cabe merah

(Capsicum

annuum L)

Ekstrak

etanol yang

diperoleh

dengan

cara

soxhletasi

Timbangan

analitik

Ekstrak

kental

dalam

gram

Rasio

Page 9: Slide proposal itha

DEFINISI OPERASIONAL (LANJUTAN)

B Dependen

1. Organoleptis

2. Homogenitas

3. pH

4. BJ

5. Kekentalan

Penampilan umum

gel yang telah

dibuat

Penampilan susunan

partikel gel yang

telah dibuat

Besarnya pH dari

sediaan gel yang

telah dibuat.

Besarnya bobot

jenis dari sediaan

gel yang telah

dibuat

Besarnya nilai

kekentalan dari

sediaan gel yang

telah dibuat.

Pengamatan secara

kasat mata

Pengamatan secara

kasat mata di atas

Kaca objek

pH meter

Piknometer

Viskometer

Bentuk, warna dan

bau

Homogen atau

tidak homogen

Ukuran dalam

angka

Ukuran dalam

angka

Ukuran dalam

angka

Nominal

Nominal

Rasio

Rasio

Rasio

Page 10: Slide proposal itha

METODE PENELITIAN

EKSPERIMENTAL

Perhitungan Dosis

Pembuatan Formula

Pengumpulan Bahan dan Penyiapan Alat

Pembuatan Ekstrak Kental

Pengujian Ekstrak

Pembuatan Sediaan Gel

Pengujian Sediaan Gel

Page 11: Slide proposal itha

RENCANA KEGIATANTEMPAT DAN WAKTU:

Lab. Farmakognosi : Pekan IV Apri l– Pekan I MeiLab. Farmasi Industri : Pekan II Mei – Pekan II JuniLab. Fisika Farmasi : Pekan II Mei – Pekan II Juni

BAHAN• Simplisia• Carbopol 940• TEA• Propilen Glikol• Metil Paraben• Propil Paraben• Etanol 96 %• Air (Aquadest)

ALAT• Penggiling, Timbangan Analitik• Soxhlet, Evaporator, Waterbath• Cawan Uap, Beaker Glass• Gelas Ukur, Batang Pengaduk• Mortir & Stamper• pH Meter, Viskometer,

Piknometer, Kaca Objek

Page 12: Slide proposal itha

PROSEDUR KERJA PENELITIAN

Perhitungan Dosis

Pembuatan Formula

Pengumpulan Bahan dan Penyiapan Alat

Pembuatan Ekstrak Kental

Pengujian Ekstrak

Pembuatan Sediaan Gel

Pengujian Sediaan Gel

Page 13: Slide proposal itha

PENGELOLAAN & ANALISIS DATA

Data yang diperoleh merupakan data primer dengan cara ekperimental

Analisis data dilakukan dengan cara : membandingkan masing – masing data hasil pengujian sediaan, kemudian membuat kesimpulan yaitu formula dengan pelarut dan konsentrasi carbopol 940 yang manakah yang dapat membentuk sediaan gel yang terbaik.

Page 14: Slide proposal itha

FORMULA

PELARUT ETANOL 96

%

PELARUT AIR

H

G

F

E

D

C

B

A

AIRTERBAIK

ETANOL 96 %

TERBAIK

FORMULATERBAIK

Page 15: Slide proposal itha

DAFTAR PUSTAKAAnonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, xxx, 9, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.Anonim, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, 10, 11, 31, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Anonim, 2001, Inventaris Tanaman Obat Indonesia (1), jilid 2, 61 – 62, Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesi, Badan Penelitian dan Perkembangan Kesehatan, Jakarta.Anonim, 2006, Acuan Sediaan Herbal, volume 2, edisi I, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.Anonim, 2007, Diktat Praktikum Teknologi Sediaan Liquida dan Semi Solid, Edisi Apoteker, 127, Staf Pengajar UI, Jakarta.Ansel, C. Howard, 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi IV, Universitas Indonesia Press, Jakarta.Barnes, Joanne at all, 2007, Herbal Medicine, third edition, 125 – 127, The Pharmaceutical Press, London.

Page 16: Slide proposal itha

DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)

Dalimartha, Setiawan, 2000, Atlas Tanaman Obat Indonesia, Jilid 1, 50-51, Trubus Agriwidya, JakartaLachman, L., Lieberman H.A., Kanig, J.L., 1994, Teori dan Praktek Farmasi Industri, Jilid 2, UI Press, Jakarta.Lieberman, Rieger, M.M and Banker, 1989, Pharmaceutical Dosage Form: disperse system volume 2, Marcell dekker Inc, New York. Martin, Alfred dkk, 1993, Farmasi Fisik: Dasar – dasar Kimia Fisika Dalam Ilmu Farmasetik, Edisi ketiga,terj dari Physical Pharmacy: Physical Chemical Principles in the Pharmaceutical Sciences oleh Yosita, 1100 – 1101, UI Press, JakartaPearce, E. C, 1983, Anatomi dan fisiologi untuk paramedis, PT gramedia, Jakarta.Reynolds, J.E.F., 1982, Martindale The Ekstra Pharmacopoeia, Jilid 28, The Pharmaceutical Press, London.Voight, Rudolf. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi,, Gajah Mada

University Press, Yogyakarta.Wade A & Weller, 1994, Handbook of Pharmaceutical Excipients, 2nd Edition, The Pharmaceutical Press, London. (http://www.indoforum.org/showthread.php?t=3090).

Page 17: Slide proposal itha

SEKIANDAN

TERIMA KASIH

Page 18: Slide proposal itha

Dosis kapsaisin yang digunakan dalam penelitian sebesar 0,025% (Barnes, 2007). Dosis kapsaisin = 0,025 X 1.000 mg = 0,25 mg/g basis

100

Ekstrak kental kapsaisin mengandung tidak lebih dari 8% kapsaisin (Reynolds, 1982).Kapsaisin = 8 X 1.000 mg = 80 mg/g ekstrak

100

Dosis ekstrak cabe merah (Capsicum annuum L.) dalam satu gram basis = 0,25 mg/g basis : 80 mg/g ekstrak = 0,25 mg X 1 g ekstrak = 3,125 mg ekstrak/g basis 80 mg 1 g basis

= 0,003125 g ekstrak/g basis X 100 % = 0,3125 % ekstrak/g basis

Perhitungan Dosis

BACK

Page 19: Slide proposal itha

Pembuatan Formula

Nama BahanFormula (% b/v)

A B C D

Ekstrak Cabe Merah

Carbopol 940

Trietanolamina

Propilen Glikol

Metil Paraben

Propil Paraben

Aquadest ad

0,3125

0,5

0,002

15

0,075

0,025

100

0,3125

1

0,004

15

0,075

0,025

100

0,3125

1,5

0,006

15

0,075

0,025

100

0,3125

2

0,008

15

0,075

0,025

100

BACK

Page 20: Slide proposal itha

Pembuatan Formula

Nama BahanFormula (% b/v)

E F G H

Ekstrak Cabe Merah

Carbopol 940

Trietanolamina

Propilen Glikol

Metil Paraben

Propil Paraben

Etanol 96% ad

0,3125

0,5

0,002

15

0,075

0,025

100

0,3125

1

0,004

15

0,075

0,025

100

0,3125

1,5

0,006

15

0,075

0,025

100

0,3125

2

0,008

15

0,075

0,025

100

BACK

Page 21: Slide proposal itha

Pembuatan Ekstrak Kental

Penghalusan Simplisia

Sokhletasi dg pelarut etanol 96%

Evaporasi selama 20

menit

Waterbath selama 1

jam

Uji Organolepti

s

Perhitungan Rendemen BACK

Page 22: Slide proposal itha

Pembuatan Sediaan Gel

Teteskan TEA (aduk ad homogen)

Campurkan metil paraben, propil paraben dan propilen glikol sampai homogen

Campurkan kedua massa

Tambahkan sisa pelarut

Evaluasi Sediaan

BACK