Slide Pengisian SPT Tahunan Badan Dan OP PP 46 Tahun 2013
-
Upload
agung-septia -
Category
Documents
-
view
60 -
download
7
description
Transcript of Slide Pengisian SPT Tahunan Badan Dan OP PP 46 Tahun 2013
1
Kementerian Keuangan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pajak
Pelaporan SPT Tahunan Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Badan dan Wajib Pajak Badan dan
Orang PribadiOrang Pribadi
Kategori Wajib Pajak Kategori Wajib Pajak PP Nomor 46 Tahun 2013PP Nomor 46 Tahun 2013
AgendaAgenda
•• Sekilas PP Nomor 46 Tahun 2013Sekilas PP Nomor 46 Tahun 2013
•• Studi Kasus Studi Kasus
•• Cara Pengisian SPT Tahunan PPhCara Pengisian SPT Tahunan PPh
2
Sekilas PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013
Objek Pajak
Penghasilan dari usaha yang diterima ataudiperoleh Wajib Pajak dengan peredaran brutotidak melebihi Rp4,8 miliar dalam 1 tahun.
Tidak termasuk Penghasilan dari usaha adalahpenghasilan dari jasa sehubungan denganpekerjaan bebas.
Peredaran bruto merupakan peredaran bruto dariusaha, termasuk dari usaha cabang.
3
Subjek Pajak
Orang Pribadi
Badan, tidak termasuk BUT,
yang menerima penghasilan dari usaha denganperedaran bruto tidak melebihi Rp4,8 miliardalam 1 (satu) Tahun Pajak.
WP OP yang melakukan kegiatan usahaperdagangan dan/atau jasa yang dalam usahanyamenggunakan sarana atau prasarana yang dapat
Pengecualian Subjek Pajak
dibongkar pasang, baik yang menetap maupun tidakmenetap dan menggunakan sebagian atau seluruhtempat untuk kepentingan umum yang tidakdiperuntukkan bagi tempat usaha atau berjualan,misalnya pedagang makanan keliling, pedagangasongan, warung tenda di trotoar, dansejenisnyasejenisnya.
WP Badan yang belum beroperasi secara komersialatau yang dalam jangka waktu 1 (satu) tahun setelahberoperasi secara komersial memperoleh peredaranbruto melebihi Rp4,8 miliar.
4
Atas penghasilan dari usaha yang diterima ataudiperoleh Wajib Pajak dengan peredaran bruto tidakmelebihi Rp4 8 miliar dalam 1 tahun dikenai PPh final
Tarif
melebihi Rp4,8 miliar dalam 1 tahun dikenai PPh finaldengan tarif sebesar 1% (satu persen) dari jumlahperedaran bruto setiap bulan dari setiap tempat usaha
Pajak Penghasilan terutang dihitung berdasarkan tarif1% (satu persen) dikalikan dengan dasar pengenaanpajak, yaitu jumlah peredaran bruto setiap bulan dari
ti t t hsetiap tempat usaha
PPh Terutang = 1% x PeredaranBruto Setiap Bulan
Pengenaan PPh didasarkan pada peredaran bruto dari usahadalam 1 (satu) tahun dari Tahun Pajak terakhir sebelum TahunPajak yang bersangkutan yang tidak melebihi Rp4,8 Miliar.
Dasar Penentuan Dikenakan PPh Final
201420132012
Omzet perdagangan Rp4 miliar
dikenai PPh Umum s.d. saat berlaku PP46 Tahun 2013
PPh final 1% Juli s d Des 2013
Jika omzet 2013 Rp5 miliar maka tahun 2014 dikenai denganTarif Umums.d. Des 2013
meskipun total omzet tahun berjalan misalnya Rp5 miliar
Tarif UmumKetentuan UU PPh
Dalam hal pada tahun berjalan, penghasilan bruto sudah melebihi Rp4,8 miliar, tetap dikenai PPh final sampai dengan akhir Tahun Pajak dan tahun
berikutnya dikenai ketentuan PPh umum.
5
Dasar Penentuan Dikenakan PPh Final (1)
201520142013
Dasar Penentuan Untuk Dikenakan PPh Final (2)
Dasar penghasilan bruto Rp4,8 miliar untuk dapatdikenai PPh final :
penghasilan bruto tahun terakhir (setahun ataug (disetahunkan, dalam hal tahun terakhir meliputi kurangdari 12 bulan).
Dalam hal WP baru terdaftar pada Tahun Pajak yangsama sebelum PP ini berlaku dasar PeredaranBruto adalah: akumulasi peredaran bruto dari bulanberdiri s.d. bulan sebelum PP ini berlaku, yangbe d s d bu a sebe u be a u, ya gdisetahunkan.
Dalam hal WP baru terdaftar setelah PP ini berlaku dasar peredaran bruto adalah: penghasilan brutobulan pertama disetahunkan.
6
Penghasilan yang Dikenai PPh Final Tersendiri
Penghasilan yang telah dikenai PPh dengan ketentuanperaturan perundang-undangan perpajakan tersendirip p g g p p j(a.l. konstruksi), tidak dikenai PPh yang bersifat finalberdasarkan PP ini.
Peredaran bruto usaha Wajib Pajak yang bersangkutandalam 1 (satu) tahun tidak melebihi Rp4,8 miliar tidakdikenai PPh yang bersifat final berdasarkan PP ini,tetapi mengikuti ketentuan peraturan perundang-p g p p gundangan perpajakan yang mengatur mengenaipengenaan pajak atas penghasilan tersebut.
Penghasilan dari Luar Negeri
Pajak yang dibayar atau terutang di luar negeri ataspenghasilan dari luar negeri yang diterima ataupenghasilan dari luar negeri yang diterima ataudiperoleh Wajib Pajak dapat dikreditkan terhadap PajakPenghasilan yang terutang berdasarkan ketentuanUndang-Undang Pajak Penghasilan dan peraturanpelaksanaannya.
(sesuai ketentuan Pasal 24 UU PPh dan aturan pelaksanaan yang mengaturtentang Kredit Pajak Luar Negeri)tentang Kredit Pajak Luar Negeri)
7
Kompensasi Rugi
WP yang menyelenggarakan pembukuan dapat melakukan kompensasi kerugian dengan penghasilan yang tidak dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat finalyang tidak dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final.
Ketentuan kompensasi rugi adalah :o berturut-turut sampai dengan 5 tahun.o tahun dikenai PPh final 1% tetap menjadi bagian dari
periode 5 tahun tsb.o kerugian pada tahun dikenai PPh final 1% tidak dapat
dikompensasikan pada tahun berikutnyadikompensasikan pada tahun berikutnya.
20142012
2011
Skema Kompensasi Rugi
201520132011
2010
Rugi pada
Jangka Waktu Kompensasi Kerugian
Kompensasi atas
Dikenai PPh Final dan mengalami
kerugian
Kerugian dari penghasilanTahun Pajak2010
Kompensasi atasKerugian Tahun2010 tidak dapatdikompensasi di
Tahun Pajak 2014
Kerugian dari penghasilan yang dikenai PPh Final padaTahun Pajak 2014 tidak dapat
dikompensasi ke TahunPajak berikutnya
8
PengisianPengisian SPT SPT TahunanTahunan PPhPPh WP WP B d k i A PP N 46B d k i A PP N 46Badan terkait Aturan PP Nomor 46 Badan terkait Aturan PP Nomor 46 Tahun 2013Tahun 2013
DeskripsiDeskripsi Wajib PajakWajib Pajak
PT Murai Batu berdiri sejak Januari 2011 dan telah terdaftar sebagai Wajib Pajak pada KPP Pratama Subulussalam. PT Murai Batu bergerak dalam bidang usaha perdagangan alat tulis kantor. PT Murai Batu memiliki peredaran bruto pada tahun 2012 sebesar Rp. 678.000.000 sehingga memenuhi kriteria untuk dikenai PPh berdasarkan PP No. 46 Tahun 2013. Data Wajib Pajak selengkapnya sebagai berikut :
Nama Wajib Pajak : PT Murai Batu
NPWP : 01.234.567.8‐107.000
Jenis Usaha : Perdagangan
Alamat : Jalan Harapan Indah No.9, Subulussalam, Aceh Tenggara
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
9
LLaporan Laba Rugiaporan Laba RugiPT MURAI BATU
Laporan Laba/Rugi
Periode 1 Jan s.d. 31 Des 2013
Peredaran Usaha Rp 865.000.000
Harga Pokok Penjualan
Saldo Awal Rp (125.000.000)
Pembelian Rp (675.000.000) +
Tersedia Dijual Rp (800.000.000)
Persediaan Akhir Rp 100.000.000 +
Harga Pokok Penjualan Rp (700.000.000) +
Laba Bruto Usaha Rp 165.000.000
Biaya Administrasi dan Umum
Biaya Gaji Rp (25.000.000)
Biaya Penyusutan Rp (15.375.000)
Biaya Alat Tulis Kantor Rp (2.125.000)
Biaya Perjalanan Dinas Rp (3.000.000)
Biaya Bunga Rp (5.000.000)
Biaya Sewa Gedung Rp (5.500.000)
Biaya Telepon dan Listrik Rp (3.000.000) +
Total Biaya Rp (59.000.000) +y p ( )
Laba Neto Usaha Rp 106.000.000
Pendapatan dan Biaya Lain
Pendapatan Bunga Tabungan Rp 2.000.000
Pajak Bunga Tabungan Rp (400.000) +
Total Pendapatan dan Biaya Lain Rp 1.600.000 +
LABA NETO Rp 107.600.000
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
NNeracaeraca
PT MURAI BATU
NERACA
Per 31 Desember 2013
AKTIVA KEWAJIBAN
Aktiva Lancar
Kas Rp 98.225.000 Hutang Bank Rp 100.000.000 +
Bank Rp 180.000.000 Jumlah KEWAJIBAN Rp 100.000.000
Piutang Dagang Rp 250.000.000
Persediaan Rp 100.000.000 + EKUITAS
Jumlah Aset Lancar Rp 628.225.000 Modal Rp 500.000.000
Aktiva TetapLaba Ditahan Tahun‐Tahun Sebelumnya
Rp (24.000.000)
Aktiva Tetap Rp 101.500.000 Laba Tahun Berjalan Rp 107.600.000 +Aktiva Tetap Rp 101.500.000 Laba Tahun Berjalan Rp 107.600.000
Akumulasi Penyusutan Rp (46.125.000) + Jumlah EKUITAS Rp 583.600.000
Jumlah Aset Tetap Rp 55.375.000 + +Total AKTIVA Rp 683.600.000 Total KEWAJIBAN dan
EKUITASRp 683.600.000
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
10
Januari : Rp. 80.000.000
Februari : Rp. 90.000.000
Maret : Rp. 70.000.000
April : Rp. 40.000.000
Mei : Rp. 60.000.000
Juni : Rp. 120.000.000
J li R 95 000 000
Peredaran Bruto Januari – Desember 2013 PPh Pasal 22 Tahun 2013
Pemotong/Pemungut : Bendahara Instansi X
NPWP Pemotong/Pemungut : 00.123.456.7‐XXX.000
Jenis Transaksi/Penghasilan : Pengadaan Barang
DPP : Rp. 40.000.000
PPh Dipotong/ Dipungut : Rp. 600.000
Tanggal Transaksi : 2 Juli 2013
PPh Pasal 4 ayat (2) Tahun 2013Juli : Rp. 95.000.000
Agustus : Rp. 50.000.000
September : Rp. 60.000.000
Oktober : Rp. 70.000.000
Nopember : Rp. 80.000.000
Desember : Rp. 50.000.000
Jumlah : Rp. 865.000.000
Laba/Rugi Fiskal Tahun Pajak sebelumnya
PPh Pasal 4 ayat (2) Tahun 2013
Pemotong/Pemungut : Bank X
NPWP Pemotong/Pemungut : 21.321.654.7‐XXX.000
Jenis Transaksi/Penghasilan : Bunga Bank
DPP : Rp. 2.000.000
PPh Dipotong/ Dipungut : Rp. 400.000
PPh Final sesuai PP 46
Masa Pajak Peredaran Bruto PPh (1 %)Laba/Rugi Fiskal Tahun Pajak sebelumnya
Rugi Tahun Pajak
2011
: Rp. (75.000.000)
Laba Tahun Pajak
2012
: Rp. 51.000.000
Juli Rp 95.000.000 Rp 950.000
Agustus Rp 50.000.000 Rp 500.000
September Rp 60.000.000 Rp 600.000
Oktober Rp 70.000.000 Rp 700.000
Nopember Rp 80.000.000 Rp 800.000
Desember Rp 50.000.000 Rp 500.000
Jumlah Rp 405.000.000 Rp 4.050.000
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
Rincian Biaya
Biaya yang dapat ditentukan secara pasti pengeluarannya untuk periode Januari – Juni 2013 :
Harga Pokok Penjualan Rp 380.000.000
Biaya Gaji Rp 10.000.000
Biaya Penyusutan Rp 7.687.500
Biaya Alat Tulis Kantor Rp 1.000.000
Biaya Perjalanan Dinas Rp 3.000.000
Biaya Bunga Rp 2.500.000
Biaya yang tidak dapat ditentukan secara pasti pengeluarannya dan harus diproporsionalkan untuk menentukan biaya periode Januari – Juni 2013 : Biaya Sewa Gedung (Januari-Juni) = 6/12 x Rp 5 500 000 = Rp 2 750 000
Rincian Aset Tetap dan Biaya Penyusutan
y g p
Biaya Telepon dan Listrik Rp 1.500.000
Jumlah Rp 405.687.500
6/12 x Rp 5.500.000 = Rp. 2.750.000
Harta
Berwujud
Bulan /
Tahun
Perolehan
Harga Perolehan Akumulasi
Penyusutan Awal
Tahun 2013
Nilai Sisa Buku
Fiskal Awal
Tahun 2013
Metode
Penyusutan
Penyusutan
Fiskal Tahun
2013
Komputer Januari 2011 Rp. 3.500.000 Rp. 1.750.000 Rp. 1.750.000 Garis Lurus Rp. 875.000
Mesin Ketik Januari 2011 Rp. 500.000 Rp. 250.000 Rp. 250.000 Garis Lurus Rp. 125.000
Meja Kursi Januari 2011 Rp. 2.000.000 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 Garis Lurus Rp. 500.000
Lemari Januari 2011 Rp. 1.500.000 Rp. 750.000 Rp. 750.000 Garis Lurus Rp. 375.000
Motor Januari 2011 Rp. 14.000.000 Rp. 7.000.000 Rp. 7.000.000 Garis Lurus Rp. 3.500.000
Mobil Januari 2011 Rp. 80.000.000 Rp. 20.000.000 Rp. 60.000.000 Garis Lurus Rp. 10.000.000
Jumlah Rp. 101.500.000 Rp. 30.750.000 Rp. 70.750.000 Rp. 15.375.000
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
11
BAGAIMANA PENGISIAN CONTOHBAGAIMANA PENGISIAN CONTOHBAGAIMANA PENGISIAN CONTOH BAGAIMANA PENGISIAN CONTOH KASUS 1 KE SPT TAHUNAN PPh KASUS 1 KE SPT TAHUNAN PPh WP BADAN (FORMULIR 1771)?WP BADAN (FORMULIR 1771)?
PPengisian SPT Contoh Kasus 1engisian SPT Contoh Kasus 1
Dalam Kasus 1 Formulir yang harus diisi oleh PT Murai Batu sebagai berikut :A. Lampiran Khusus :
1) Lampiran Khusus 1A2) Lampiran Khusus 2A3) Lampiran Khusus 8A‐2
B. Form Induk dan Lampiran :1) Form 1771 – VI 2) Form 1771 – V3) Form 1771 – IV4) Form 1771 – III5) Form 1771 – II6) Form 1771 – I6) Form 1771 – I7) Form 1771 – Induk
12
LAMPIRAN KHUSUS :LAMPIRAN KHUSUS :LAMPIRAN KHUSUS 1ALAMPIRAN KHUSUS 1ALAMPIRAN KHUSUS 2ALAMPIRAN KHUSUS 2ALAMPIRAN KHUSUS 8ALAMPIRAN KHUSUS 8A‐‐22
1. Pengisian Form Lampiran Khusus 1A: 1. Pengisian Form Lampiran Khusus 1A:
Dimasukkan ke bagian Kelompok 2
Komputer, Mesin Ketik, Meja Kursi, Lemari dan Motor digabungkan ke Kelompok 1
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
13
2. Pengisian Form Lampiran Khusus 2A: 2. Pengisian Form Lampiran Khusus 2A:
Laba/Rugi Fiskal Tahun Pajak sebelumnya
Rugi Tahun Pajak
2011
: Rp. (75.000.000)
Laba Tahun Pajak
2012
: Rp. 51.000.000
Diambil dari penghitungan Netto Fiskal Form 1771‐I
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
3. Pengisian Form Lampiran Khusus 8A3. Pengisian Form Lampiran Khusus 8A‐‐2 (1/2): 2 (1/2):
Transkrip Elemen dari Neraca diisi berdasarkan
Neraca Wajib Pajak
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
14
3. Pengisian Form Lampiran Khusus 8A3. Pengisian Form Lampiran Khusus 8A‐‐2 (2/2): 2 (2/2):
Transkrip Elemen dari Laporan Laba/Rugi diisi berdasarkan Laporan Laba/Rugi Wajib Pajak
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
FORM INDUK DAN LAMPIRAN :FORM INDUK DAN LAMPIRAN :FORM 1771 FORM 1771 –– VI VI FORM 1771 FORM 1771 –– VVFORM 1771 FORM 1771 –– IVIVFORM 1771 FORM 1771 –– IIIIIIFORM 1771 FORM 1771 –– IIIIFORM 1771 FORM 1771 –– IIFORM 1771 FORM 1771 –– INDUK INDUK
15
1. Pengisian Form 1771 1. Pengisian Form 1771 –– VI : VI :
Diisi dengan Daftar Penyertaan Modal pada Perusahaan Afiliasi (dalam contoh kasus ini tidak(dalam contoh kasus ini tidak ada)
Diisi dengan Daftar Utang dari Pemegang Saham dan/atau Perusahaan Afiliasi (dalam contoh kasus ini tidak ada)
Diisi dengan Daftar Piutang dari Pemegang Saham dan/atau Perusahaan Afiliasi (dalam contoh kasus ini tidak ada)
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
2. Pengisian Form 1771 2. Pengisian Form 1771 –– V : V :
Diisi dengan DaftarPemilik Modal di PT Murai Batu meliputi rincian Nama, Alamat, NPWP dan Jumlah Modal Disetor serta persentase kepemilikan modal. Berdasarkan neraca jumlah modal PT Murai Batu adalahmodal PT Murai Batu adalah 500.000.000
Diisi dengan Daftar Susunan Pengurus dan Komisaris meliputi Nama, Alamat, NPWP dan jabatan
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
16
3. Pengisian Form 1771 3. Pengisian Form 1771 –– IV : IV :
Diisi dengan PPh Final atas Bunga Tabungan dengan tarif 20 %
Diisi dengan Perhitungan Penghasilan Usaha Dengan Peredaran Bruto Tertentu sesuai dengan PP – 46 dengan tarif 1 %.
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
4. Pengisian Form 1771 4. Pengisian Form 1771 –– III : III :
Diisi dengan Kredit Pajak Dalam Negeri dalam kasus ini PPh Pasal 22 terkait Pengadaan Barang :
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
17
5. Pengisian Form 1771 5. Pengisian Form 1771 –– II : II :
Diisi berdasarkan data rincian HPP dan Biaya di Laporan
Laba/Rugi PT Murai Batu.
Dipindahkan ke Form 1771‐I
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
6. Pengisian Form 1771 6. Pengisian Form 1771 –– I : I :
Diisi dengan peredaran usaha dari laporan Laba/Rugi
Diisi dari Form 1771‐II
Diisi dengan pendapatan dari luar usaha (i.e : dari Tabungan) d L L b /R ipada Laporan Laba/Rugi
Diisi dengan jumlah seluruh Penghasilan yang dikenakan PPh Final dimana berdasarkan Form 1771‐IV yang telah diisi sebagai berikut :1. Bunga Deposito / Tabungan, Dan Diskonto SBI / SBN =
2.000.000.14. Penghasilan Usaha Dengan Peredaran Bruto Tertentu
(sesuai PP 46) = 405.000.000Total = 407.000.000
Diisi dengan penyesuaian Fiskal Positif Lainnya yang dihitung dari :
Dipindahkan ke Formulir 1771 Huruf A Angka 1.
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
18
7. Pengisian Form 1771 7. Pengisian Form 1771 –– Induk (1/2) : Induk (1/2) :
Diisi dengan tahun pajak
Diisi dengan identitas Wajib Pajak (PT Murai Batu)
Diisi dengan status Pembukuan/Laporan Keuangan (dalam hal ini PT Murai Batu tidak diaudit)
Diisi dari Form 1771‐II
Diisi dengan Laba/Rugi Fiskal Tahun Pajak sebelumnya : 75.000.000 – 51.000.000 = 24.000.000
Dihitung dengan menggunakan Tarif PPh Pasal 31E ayat (1)
Diisi dengan kredit pajak dalam Negeri (dari Form 1771‐III)
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
7. Pengisian Form 1771 7. Pengisian Form 1771 –– Induk (2/2) : Induk (2/2) :
Diisi dengan perhitungan Angsuran PPh Pasal 25 Tahun Berjalan (DIKOSONGKAN KARENA MEKANISME PP 46)
Diisi dengan PPh Final dan Penghasilan Tidak termasuk Objek P j k (d i F li 1771 IVPajak (dari Formulir 1771‐IV
Diisi dengan chek list lampiran yang dilaporkan
Diisi dengan Tanda Tangan dan Nama Pengurus/Kuasa
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
19
PengisianPengisian SPT SPT TahunanTahunan PPhPPh WP WP B d k i A PP N 46B d k i A PP N 46Badan terkait Aturan PP Nomor 46 Badan terkait Aturan PP Nomor 46 Tahun 2013Tahun 2013
DeskripsiDeskripsi Wajib PajakWajib Pajak
PT Murai Batu berdiri sejak Januari 2011 dan telah terdaftar sebagai Wajib Pajak pada KPP Pratama Subulussalam. PT Murai Batu bergerak dalam bidang usaha perdagangan alat tulis kantor. PT Murai Batu memiliki peredaran bruto pada tahun 2012 sebesar Rp. 678.000.000 sehingga memenuhi kriteria untuk dikenai PPh berdasarkan PP No. 46 Tahun 2013. Data Wajib Pajak selengkapnya sebagai berikut :
Nama Wajib Pajak : PT Murai Batu
NPWP : 01.234.567.8‐107.000
Jenis Usaha : Perdagangan
Alamat : Jalan Harapan Indah No.9, Subulussalam, Aceh Tenggara
Perbedaan dengan Contoh Kasus 1 adalah pada contoh 2 PT Murai Batu tidak mengalami kerugian pada tahun‐tahun sebelumnya dan memiliki PPh Pasal 25 yang telah
dibayar pada Masa Pajak 2013
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
20
LLaporan Laba Rugiaporan Laba RugiPT MURAI BATU
Laporan Laba/Rugi
Periode 1 Jan s.d. 31 Des 2013
Peredaran Usaha Rp 865.000.000
Harga Pokok Penjualan
Saldo Awal Rp (125.000.000)
Pembelian Rp (675.000.000) +
Tersedia Dijual Rp (800.000.000)
Persediaan Akhir Rp 100.000.000 +
Harga Pokok Penjualan Rp (700.000.000) +
Laba Bruto Usaha Rp 165.000.000
Biaya Administrasi dan Umum
Biaya Gaji Rp (25.000.000)
Biaya Penyusutan Rp (15.375.000)
Biaya Alat Tulis Kantor Rp (2.125.000)
Biaya Perjalanan Dinas Rp (3.000.000)
Biaya Bunga Rp (5.000.000)
Biaya Sewa Gedung Rp (5.500.000)
Biaya Telepon dan Listrik Rp (3.000.000) +
Total Biaya Rp (59.000.000) +y p ( )
Laba Neto Usaha Rp 106.000.000
Pendapatan dan Biaya Lain
Pendapatan Bunga Tabungan Rp 2.000.000
Pajak Bunga Tabungan Rp (400.000) +
Total Pendapatan dan Biaya Lain Rp 1.600.000 +
LABA NETO Rp 107.600.000
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
NNeracaeraca
PT MURAI BATU
NERACA
Per 31 Desember 2013
AKTIVA KEWAJIBAN
Aktiva Lancar
Kas Rp 357.225.000 Hutang Bank Rp 100.000.000 +
Bank Rp 180.000.000 Jumlah KEWAJIBAN Rp 100.000.000
Piutang Dagang Rp 250.000.000
Persediaan Rp 100.000.000 + EKUITAS
Jumlah Aset Lancar Rp 887.225.000 Modal Rp 500.000.000
Aktiva TetapLaba Ditahan Tahun‐Tahun Sebelumnya
Rp 235.000.000
Aktiva Tetap Rp 101.500.000 Laba Tahun Berjalan Rp 107.600.000 +Aktiva Tetap Rp 101.500.000 Laba Tahun Berjalan Rp 107.600.000
Akumulasi Penyusutan Rp (46.125.000) + Jumlah EKUITAS Rp 842.600.000
Jumlah Aset Tetap Rp 55.375.000 + +Total AKTIVA Rp 942.600.000 Total KEWAJIBAN dan
EKUITASRp 942.600.000
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
21
Januari : Rp. 80.000.000
Februari : Rp. 90.000.000
Maret : Rp. 70.000.000
April : Rp. 40.000.000
Mei : Rp. 60.000.000
Juni : Rp. 120.000.000
Juli : Rp. 95.000.000
0 000 000
Peredaran Bruto Januari – Desember 2013 PPh Pasal 22 Tahun 2013
Pemotong/Pemungut : Bendahara Instansi X
NPWP Pemotong/Pemungut : 00.123.456.7‐XXX.000
Jenis Transaksi/Penghasilan : Pengadaan Barang
DPP : Rp. 40.000.000
PPh Dipotong/ Dipungut : Rp. 600.000
Tanggal Transaksi : 2 Juli 2013
PPh Pasal 4 ayat (2) Tahun 2013Agustus : Rp. 50.000.000
September : Rp. 60.000.000
Oktober : Rp. 70.000.000
Nopember : Rp. 80.000.000
Desember : Rp. 50.000.000
Jumlah : Rp. 865.000.000
PPh Pasal 25
Masa Pajak PPh Pasal 25
Januari 2013 200 000
PPh Pasal 4 ayat (2) Tahun 2013
Pemotong/Pemungut : Bank X
NPWP Pemotong/Pemungut : 21.321.654.7‐XXX.000
Jenis Transaksi/Penghasilan : Bunga Bank
DPP : Rp. 2.000.000
PPh Dipotong/ Dipungut : Rp. 400.000
PPh Final sesuai PP 46
Masa Pajak Peredaran Bruto PPh (1 %)
Juli Rp 95 000 000 Rp 950 000Januari 2013 200.000
Februari 2013 200.000
Maret 2013 200.000
April 2013 350.000
Mei 2013 350.000
Juni 2013 350.000
Jumlah 1.650.000
Juli Rp 95.000.000 Rp 950.000
Agustus Rp 50.000.000 Rp 500.000
September Rp 60.000.000 Rp 600.000
Oktober Rp 70.000.000 Rp 700.000
Nopember Rp 80.000.000 Rp 800.000
Desember Rp 50.000.000 Rp 500.000
Jumlah Rp 405.000.000 Rp 4.050.000
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
Rincian Biaya
Biaya yang dapat ditentukan secara pasti pengeluarannya untuk periode Januari – Juni 2013 :
Harga Pokok Penjualan Rp 380.000.000
Biaya Gaji Rp 10.000.000
Biaya Penyusutan Rp 7.687.500
Biaya Alat Tulis Kantor Rp 1.000.000
Biaya Perjalanan Dinas Rp 3.000.000
Biaya Bunga Rp 2.500.000
Biaya Telepon dan Listrik Rp 1.500.000
Biaya yang tidak dapat ditentukan secara pasti pengeluarannya dan harus diproporsionalkan untuk menentukan biaya periode Januari – Juni 2013 : Biaya Sewa Gedung (Januari-Juni) = 6/12 x Rp 5.500.000 = Rp. 2.750.000
Rincian Aset Tetap dan Biaya Penyusutan
Biaya Telepon dan Listrik Rp 1.500.000
Jumlah Rp 405.687.500
Harta
Berwujud
Bulan /
Tahun
Perolehan
Harga Perolehan Akumulasi
Penyusutan Awal
Tahun 2013
Nilai Sisa Buku
Fiskal Awal
Tahun 2013
Metode
Penyusutan
Penyusutan
Fiskal Tahun
2013
Komputer Januari 2011 Rp. 3.500.000 Rp. 1.750.000 Rp. 1.750.000 Garis Lurus Rp. 875.000
Mesin Ketik Januari 2011 Rp. 500.000 Rp. 250.000 Rp. 250.000 Garis Lurus Rp. 125.000
Meja Kursi Januari 2011 Rp. 2.000.000 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 Garis Lurus Rp. 500.000
Lemari Januari 2011 Rp. 1.500.000 Rp. 750.000 Rp. 750.000 Garis Lurus Rp. 375.000
Motor Januari 2011 Rp. 14.000.000 Rp. 7.000.000 Rp. 7.000.000 Garis Lurus Rp. 3.500.000
Mobil Januari 2011 Rp. 80.000.000 Rp. 20.000.000 Rp. 60.000.000 Garis Lurus Rp. 10.000.000
Jumlah Rp. 101.500.000 Rp. 30.750.000 Rp. 70.750.000 Rp. 15.375.000
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
22
BAGAIMANA PENGISIAN CONTOHBAGAIMANA PENGISIAN CONTOHBAGAIMANA PENGISIAN CONTOH BAGAIMANA PENGISIAN CONTOH KASUS 2 KE SPT TAHUNAN PPh KASUS 2 KE SPT TAHUNAN PPh WP BADAN (FORMULIR 1771)?WP BADAN (FORMULIR 1771)?
PPengisian SPT Contoh Kasus 2engisian SPT Contoh Kasus 2
Dalam Kasus 2 Formulir yang harus diisi oleh PT Murai Batu sebagai berikut :A. Lampiran Khusus :
1) Lampiran Khusus 1A2) Lampiran Khusus 8A‐2
B. Form Induk dan Lampiran :1) Form 1771 – VI 2) Form 1771 – V3) Form 1771 – IV4) Form 1771 – III5) Form 1771 – II6) Form 1771 – I7) Form 1771 – Induk
Pada contoh kasus 2 tidak perlu
mengisi Lampiran Khusus 2 A karena PT Murai Batu tidak mengalami kerugian fiskal
7) Form 1771 – Induk
23
LAMPIRAN KHUSUS :LAMPIRAN KHUSUS :LAMPIRAN KHUSUS 1ALAMPIRAN KHUSUS 1ALAMPIRAN KHUSUS 1ALAMPIRAN KHUSUS 1ALAMPIRAN KHUSUS 8ALAMPIRAN KHUSUS 8A‐‐22
1. Pengisian Form Lampiran Khusus 1A: 1. Pengisian Form Lampiran Khusus 1A:
Dimasukkan ke bagian Kelompok 2
Komputer, Mesin Ketik, Meja Kursi, Lemari dan Motor digabungkan ke Kelompok 1
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
24
2. Pengisian Form Lampiran Khusus 8A2. Pengisian Form Lampiran Khusus 8A‐‐2 (1/2): 2 (1/2):
Transkrip Elemen dari Neraca diisi berdasarkan
Neraca Wajib Pajak
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
2. Pengisian Form Lampiran Khusus 8A2. Pengisian Form Lampiran Khusus 8A‐‐2 (2/2): 2 (2/2):
Transkrip Elemen dari Laporan Laba/Rugi diisi berdasarkan Laporan Laba/Rugi Wajib Pajak
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
25
FORM INDUK DAN LAMPIRAN :FORM INDUK DAN LAMPIRAN :FORM 1771 FORM 1771 –– VI VI FORM 1771 FORM 1771 –– VVFORM 1771 FORM 1771 –– IVIVFORM 1771FORM 1771 IIIIIIFORM 1771 FORM 1771 –– IIIIIIFORM 1771 FORM 1771 –– IIIIFORM 1771 FORM 1771 –– IIFORM 1771 FORM 1771 –– INDUK INDUK
1. Pengisian Form 1771 1. Pengisian Form 1771 –– VI : VI :
Diisi dengan Daftar Penyertaan Modal pada Perusahaan Afiliasi (dalam contoh kasus ini tidak(dalam contoh kasus ini tidak ada)
Diisi dengan Daftar Utang dari Pemegang Saham dan/atau Perusahaan Afiliasi (dalam contoh kasus ini tidak ada)
Diisi dengan Daftar Piutang dari Pemegang Saham dan/atau Perusahaan Afiliasi (dalam contoh kasus ini tidak ada)
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
26
2. Pengisian Form 1771 2. Pengisian Form 1771 –– V : V :
Diisi dengan DaftarPemilik Modal di PT Murai Batu meliputi rincian Nama, Alamat, NPWP dan Jumlah Modal Disetor serta persentase kepemilikan modal. Berdasarkan neraca jumlah modal PT Murai Batu adalah 500 000 000500.000.000
Diisi dengan Daftar Susunan Pengurus dan Komisaris meliputi Nama, Alamat, NPWP dan jabatan
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
3. Pengisian Form 1771 3. Pengisian Form 1771 –– IV : IV :
Diisi dengan PPh Final atas Bunga Tabungan dengan tarif 20 %
Diisi dengan Perhitungan Penghasilan Usaha Dengan Peredaran Bruto Tertentu sesuai dengan PP – 46 dengan tarif 1 %.
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
27
4. Pengisian Form 1771 4. Pengisian Form 1771 –– III : III :
Diisi dengan Kredit Pajak Dalam Negeri dalam kasus ini PPh Pasal 22 terkait Pengadaan Barang :
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
5. Pengisian Form 1771 5. Pengisian Form 1771 –– II : II :
Diisi berdasarkan data rincian HPP dan Biaya di Laporan
Laba/Rugi PT Murai Batu.
Dipindahkan ke Form 1771‐I
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
28
6. Pengisian Form 1771 6. Pengisian Form 1771 –– I : I :
Diisi dengan peredaran usaha dari laporan Laba/Rugi
Diisi dari Form 1771‐II
Diisi dengan pendapatan dari luar usaha (i.e : dari Tabungan) pada Laporan Laba/Rugi
Diisi dengan jumlah seluruh Penghasilan yang dikenakan PPh Final dimana berdasarkan Form 1771‐IV yang telah diisi sebagai berikut :1. Bunga Deposito / Tabungan, Dan Diskonto SBI / SBN =
2.000.000.14. Penghasilan Usaha Dengan Peredaran Bruto Tertentu
(sesuai PP 46) = 405.000.000Total = 407.000.000
Diisi dengan penyesuaian Fiskal Positif Lainnya yang dihitung dari :
Dipindahkan ke Formulir 1771 Huruf A Angka 1.
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
7. Pengisian Form 1771 7. Pengisian Form 1771 –– Induk (1/2) : Induk (1/2) :
Diisi dengan tahun pajak
Diisi dengan identitas Wajib Pajak (PT Murai Batu)
Diisi dengan status Pembukuan/Laporan Keuangan (dalam hal ini PT Murai Batu tidak diaudit)
Diisi dari Form 1771‐II
Berbeda dengan Contoh 1, pada contoh kasus 2, ini dikosongkan karena tidak ada kerugian fiskal tahun sebelumnya
Dihitung dengan menggunakan Tarif PPh Pasal 31E ayat (1)
Diisi dengan kredit pajak dalam Negeri (dari Form 1771‐III)
Diisi dengan PPh Pasal 25 yang telah dibayar
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
29
7. Pengisian Form 1771 7. Pengisian Form 1771 –– Induk (2/2) : Induk (2/2) :
Diisi dengan perhitungan Angsuran PPh Pasal 25 Tahun Berjalan (DIKOSONGKAN KARENA MEKANISME PP 46)
Diisi dengan PPh Final dan Penghasilan Tidak termasuk Objek Pajak (dari Formulir 1771‐IV)
Diisi dengan chek list lampiran yang dilaporkan
Diisi dengan Tanda Tangan dan Nama Pengurus/Kuasa
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
PengisianPengisian SPT SPT TahunanTahunan PPhPPh WP WP O P ib di k i A PPO P ib di k i A PPOrang Pribadi terkait Aturan PP Orang Pribadi terkait Aturan PP Nomor 46 Tahun 2013Nomor 46 Tahun 2013
30
Deskripsi Studi Kasus
A. Informasi UmumDokter Ahmad Rais seorang Wajib Pajak yang berprofesi sebagaidokter anak dengan status belum menikah bertempat tinggal diSuraba a dengan NPWP 05 321 616 6 615 000 PenghasilanSurabaya dengan NPWP 05.321.616.6-615.000. Penghasilanyang diterima selama tahun 2013 diperoleh dari beberapasumber yaitu penghasilan jasa dokter dari praktek di RumahSakit Medika Utama, penghasilan dari praktek dokter di klinikpribadinya yang berlokasi di Surabaya, dan penghasilan dariusaha apotek yang dimilikinya. Ahmad Rais telah mengajukanijin menyampaikan surat pemberitahuan penggunaan NormaPenghitungan Penghasilan Neto untuk perhitungan PPh TahunPenghitungan Penghasilan Neto untuk perhitungan PPh TahunPajak 2013 ke KPP Pratama Surabaya Rungkut.
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan kewajibanbagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah ditentukan dalamperaturan perpajakan yang berlaku.
Deskripsi Studi Kasus
B. Data-DataSelama tahun pajak 2013 penghasilan yang diterima adalahsebagai berikut:No. Bulan Penghasilan
jasa dokter di Penghasilan dari
praktek dokter di
Jumlah
Peredaran Rumah Sakit
Medika
praktek dokter di
klinik pribadinya Bruto Apotek
1 Januari 23.000.000 15.000.000 20.000.000
2 Februari 24.000.000 12.000.000 22.000.000
3 Maret 20.000.000 11.000.000 23.000.000
4 April 21.000.000 13.000.000 20.000.000
5 Mei 25.000.000 15.500.000 21.000.000
6 Juni 20.000.000 14.000.000 25.000.000
7 Juli 25.000.000 12.500.000 22.000.000
8 Agustus 24 000 000 12 750 000 20 000 000 8 Agustus 24.000.000 12.750.000 20.000.000
9 September 22.500.000 13.750.000 23.000.000
10 Oktober 23.500.000 14.250.000 26.000.000
11 November 22.000.000 11.150.000 25.250.000
12 Desember 25.000.000 14.000.000 24.000.000
Total 275.000.000 158.900.000 271.250.000
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan kewajibanbagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah ditentukan dalamperaturan perpajakan yang berlaku.
31
Deskripsi Studi Kasus
B. Data-DataData pembayaran PPh yang dibayar sendiri dan PPh yangdipotong/dipungut oleh pihak lain sebagai berikut:
No. Bulan PPh Pasal 21 atas PPh Pasal 25 No. Bulan PPh Pasal 21 atas Penghasilan
jasa dokter di Rumah Sakit Medika
PPh Pasal 25
1 Januari 575.000 1.000.000 2 Februari 600.000 1.000.000 3 Maret 500.000 1.000.000 4 April 525.000 1.500.000 5 Mei 1.275.000 1.500.000 6 Juni 1.500.000 1.500.000 7 Juli 1.875.000 1.500.000 8 Agustus 1.800.000 1.500.000 9 September 1.687.500 1.500.000 10 Oktober 1.762.500 1.500.000 11 November 1.650.000 1.500.000 12 Desember 1.875.000 1.500.000
Total 15.625.000 16.500.000
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan kewajibanbagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah ditentukan dalamperaturan perpajakan yang berlaku.
Deskripsi Studi Kasus
B. Data-DataPeredaran bruto atas usaha apotek selama tahun 2012 adalahsebesar Rp1.450.000.000,00. Sehingga sejak masa Juli 2013atas usaha apotek tersebut termasuk dikenai Pajak Penghasilanatas usaha apotek tersebut termasuk dikenai Pajak Penghasilanyang bersifat final menurut Peraturan Pemerintah nomor 46Tahun 2013. Pajak Penghasilan yang dibayar adalah sebagaiberikut:
No. Bulan PPh Pasal 4 ayat (2) yang bersifat final
1 Juli 220.000 2 Agustus 200.000 3 September 230.000 4 Oktober 260.000 5 November 252.500 6 Desember 240.000
Total 1.402.500
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan kewajibanbagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah ditentukan dalamperaturan perpajakan yang berlaku.
32
Deskripsi Studi Kasus
B. Data-DataData-data lain selama tahun 2013 sebagai berikut:
membayar zakat melalui Badan Amil Zakat sebesar
No Uraian Aset Nilai Perolehan (Rp) Tahun Perolehan1 Rumah di Jalan Rungkut
Madya 10 550.000.000 20052 Tanah di Siwalankerto no.
103 A300.000.000 2007
3 Mobil 225 000 000 2010
Daftar Harta Pada akhir Tahun 2013
Rp16.500.000,00;
Daftar harta dan kewajiban
3 Mobil 225.000.000 20104 Tabungan di Bank Harapan
Cabang Surabaya40.000.000 2009
5 Deposito di Bank Mulia Cabang Rungkut
175.000.000 2012
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan kewajibanbagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah ditentukan dalamperaturan perpajakan yang berlaku.
Pembahasan Studi Kasus
No. Jumlah (Rp)
A.1
a P ktik di R h S kit M dik
UraianPenghitungan penghasilan netoPenghasilan neto dari pekerjaan bebas:
Menghitung PPh yang terutang untuk tahun pajak 2013
a. Praktik di Rumah Sakit Medika
45% x Rp275.000.000 123.750.000
b. Praktik di klinik pribadi
45% x Rp158.900.000 71.505.000
195.255.000 2
39.300.000
234.555.000
B. 16.500.000 218.055.000
C. PTKP (TK):
Penghasilan neto dari usaha dan pekerjaan bebasPenghasilan neto dari usahaPenghasilan usaha apotik bulan Januari sampai dengan Juni 2013 (30% x Rp131.000.000,00)Jumlah Penghasilan Neto
Jumlah Penghasilan neto setelah zakatZakat
24.300.000
24.300.000
D. 193.755.000
E.a. 5% x 50.000.000 2.500.000
b. 15% x 143.755.000 21.563.250 24.063.250 PPh yang terutang
Wajib Pajak sendiri
PPh TerutangPenghasilan Kena Pajak
Jumlah PTKP
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan kewajibanbagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah ditentukan dalamperaturan perpajakan yang berlaku.
33
Pembahasan Studi Kasus
Penghitungan angsuran PPh Pasal 25 untuk Tahun Pajak 2014:
Penghasilan Neto seluruhnya Rp 234.555. 000,00 Penghasilan Neto Usaha Apotik Rp 39.300.000,00 (-) Jumlah Penghasilan Neto setelah pengurangan usaha apotek Rp 195.255.000,00 Zakat atas Penghasilan Rp 16 500 000 00 ( ) Zakat atas Penghasilan Rp 16.500.000,00 (-) Jumlah Penghasilan Neto setelah pengurangan zakat Rp 178.755.000,00 PTKP TK/0 Rp 24.300.000,00 (-) Penghasilan Kena Pajak Rp 154.455.000,00 PPh Terutang:
5% x Rp 50.000.000,00 Rp 2.500.000,0015% x Rp104.455.000,00 Rp 15.668.250,00
-------------------------(+)Rp 18.168.250,00
Kredit Pajak PPh Ps. 21 Tahun Pajak 2013 Rp 15.625.000,00 j j p ,-------------------------- (-)Rp. 2.543.250,00
Angsuran bulanan PPh Ps.25 Tahun Pajak 2013:1/12 x Rp2.543.250,00 : Rp 211.937,00Besarnya angsuran PPh Pasal 25 yang harus dibayar setiap masa pajak pada tahun 2014 setelah bulan disampaikannya SPT Tahunan adalah sebesar Rp 211.937,00.
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan kewajiban bagiWajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah ditentukan dalam peraturanperpajakan yang berlaku.
BAGAIMANA PENGISIAN CONTOHBAGAIMANA PENGISIAN CONTOHBAGAIMANA PENGISIAN CONTOH BAGAIMANA PENGISIAN CONTOH KASUS KASUS 3 3 KE SPT TAHUNAN PPh KE SPT TAHUNAN PPh WP WP OP OP (FORMULIR (FORMULIR 1770)?1770)?
34
STEP 1Isi Tahun Pajak , Metode Pembukuan, dan Identitas
Tahun Pajak
Metode Pencatatan
MEMPUNYAI PENGHASILAN :
•• DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA
• YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL x NORMA PEMBUKUAN
• DARI PENGHASILAN LAIN
SPT PEMBETULAN KE - ……….
• • ISI DENGAN HURUF CETAK / DIKETIK DENGAN TINTA HITAM •
s.d
BERI TANDA " X " DALAM
TH
DARI USAHA/PEKERJAAN BEBAS YANG MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN
DIREKTORAT JENDERAL PAJAKKEMENTERIAN KEUANGAN RI
SEBELUM MENGISI BACALAH BUKU PETUNJUK PENGISIANPERHATIAN
FO
RM
UL
IR 1 3
0 1BL
(KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI
01770 NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO 1 3
2
TA
HU
NP
AJA
K
1THBL
3
SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
12
Periode Pembukuan
NPWP : 0 5 3 2 1 6 1 6 6 6 1 5 0 0 0
NAMA WAJIB PAJAK : A H M A D R A I S
JENIS USAHA/PEKERJAAN BEBAS : D O K T E R 8 6 2 0 2
NO. TELEPON/FAKSIMILI : 0 3 1 3 0 2 0 2 7 4 / -
PERUBAHAN DATA : LAMPIRAN TERSENDIRI X TIDAK ADA
KLU :
IDE
NT
ITA
S
IdentitasWajib Pajak
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan kewajibanbagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah ditentukan dalamperaturan perpajakan yang berlaku.
SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
• 0 1 1 3 s.d 1 2 1 3
• x NORMA PEMBUKUAN
PERHATIAN • SEBELUM MENGISI BACALAH BUKU PETUNJUK PENGISIAN • ISI DENGAN HURUF CETAK / DIKETIK DENGAN TINTA HITAM • BERI TANDA " X " DALAM
NPWP : 0 5 3 2 1 6 1 6 6 6 1 5 0 0 0
NAMA WAJIB PAJAK : A H M A D R A I S
1 3
FO
RM
ULIR
•DIREKTORAT JENDERAL PAJAKKEMENTERIAN KEUANGAN RI BL THKEWAJIBAN/UTANG PADA AKHIR TAHUN BL TH
1770 - IV 02
(KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI
HARTA PADA AKHIR TAHUN
LAMPIRAN - IV
TA
HU
N P
AJA
K
DAFTAR SUSUNAN ANGGOTA KELUARGA
STEP 2Masukkan Harta, Kewajiban, dan Susunan Keluarga
BAGIAN A :
NO. JENIS HARTA
3
4
1 Rumah di Jalan Rungkut Madya 10
2 Tanah di Siwalankerto no. 103 A
(1)
8
TAHUN PEROLEHAN
HARTA PADA AKHIR TAHUN
NOP: 62.32.060.033.009.0245.0
-
550.000.000
300.000.000
6
9
2010
2009
10dst
7
5 Deposito di Bank Mulia Cabang Rungkut
KETERANGAN
(3)(2) (4) (5)
HARGA PEROLEHAN (Rupiah)
NOP: 65.58.070.032.007.0123.0
Mobil
Tabungan di Bank Harapan Cabang Surabaya
BPKB: L. 3842752.7
-
225.000.000
40.000.000
2012 175.000.000
2005
2007
a bc
JBA 1.290.000.000JUMLAH BAGIAN A
No Uraian Aset Harga Perolehan Tahun Perolehan
1 Rumah di Jalan Rungkut Madya 10 550.000.000 2005
2 Tanah di Siwalankerto No. 103 A 300.000.000 2007
3 Mobil 225.000.000 2010
4 Tabungan di Bank Harapan Cabang Surabaya 40.000.000 2009
5 Deposito di Bank Mulia Cabang Rungkut 175.000.000 2012
a b c
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan kewajiban bagi Wajib Pajakuntuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
35
• 0 1 1 3 s.d 1 2 1 3
• PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK
• PENGHASILAN ISTERI YANG DIKENAKAN PAJAK SECARA TERPISAH x NORMA PEMBUKUAN
PERHATIAN : • • ISI DENGAN HURUF CETAK / DIKETIK DENGAN TINTA HITAM •NPWP : 0 5 3 2 1 6 1 6 6 6 1 5 0 0 0
NAMA WAJIB PAJAK : A H M A D R A I S
BAGIAN A :
NO
(1)
BL
(KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI
THBL TH
PPh TERUTANG (Rupiah)
PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PAJAK FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL
(2)
JENIS PENGHASILAN
FORMULIR 02
SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
LAMPIRAN - III
PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PAJAK FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL
TAHUN PAJA
K
BUNGA DEPOSITO TABUNGAN DISKONTO SBI SURAT BERHARGA
1 3
DASAR PENGENAAN PAJAK/PENGHASILAN BRUTO
1770 - III
SEBELUM MENGISI BACALAH BUKU PETUNJUK PENGISIAN
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
(4)(3)
BERI TANDA " X " DALAM
No
Bulan PPh Pasal 4 Ayat (2) Final
STEP 3Masukkan Peredaran Bruto Dari Usaha Dagang/Jasa
dan PPh Pasal 4 (2) Final Yang Terhutang
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11. -
12.
13.
14. -
15.
-
-
-
-
-
-
-
-
- -
-
-
-
-
-
-
-
-
- PENGHASILAN ISTRI DARI SATU PEMBERI KERJA
PENYALUR/DEALER/AGEN PRODUK BBM
BUNGA SIMPANAN YANG DIBAYARKAN OLEH KOPERASI KEPADA ANGGOTA KOPERASI
PENGHASILAN DARI TRANSAKSI DERIVATIF
DIVIDEN
PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN
BANGUNAN YANG DITERIMA DALAM RANGKA BANGUNAN GUNA SERAH
-
- -
- -
SEWA ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN
USAHA JASA KONSTRUKSI
HONORARIUM ATAS BEBAN APBN / APBD
-
- -
PESANGON, TUNJANGAN HARI TUA DAN TEBUSANPENSIUN YANG DIBAYAR SEKALIGUS
BUNGA DEPOSITO, TABUNGAN, DISKONTO SBI, SURAT BERHARGA NEGARA
BUNGA/DISKONTO OBLIGASI
PENJUALAN SAHAM DI BURSA EFEK
HADIAH UNDIAN -
1 Juli 220.000
2 Agustus 200.000
3 September 230.000
4 Oktober 260.000
5 November 252.500
6 Desember 240.000
Total 1.402.500
16.
17.
BAGIAN B : PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK
NO
(1)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
BAGIAN C : PENGHASILAN ISTERI YANG DIKENAKAN PAJAK SECARA TERPISAH
-
1.402.500
-
-
-
-
-
PENGHASILAN NETO ISTERI YANG DIKENAKAN PAJAK SECARA TERPISAH
PENGHASILAN LAIN YANG DIKENAKAN PAJAK FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL
PENGHASILAN BRUTO (Rupiah)
(3)
JUMLAH (1 s.d. 16) 1.402.500
(2)
-
-
(Rupiah)
BEASISWA
JUMLAH BAGIAN B
WARISAN
KLAIM ASURANSI KESEHATAN, KECELAKAAN, JIWA, DWIGUNA, BEASISWA
JBB
PENGHASILAN LAIN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK
BANTUAN / SUMBANGAN / HIBAH
BAGIAN LABA ANGGOTA PERSEROAN KOMANDITER TIDAK ATAS SAHAM, PERSEKUTUAN, PERKUMPULAN, FIRMA, KONGSI
140.250.000
SUMBER/JENIS PENGHASILAN
Peringatan:Simulasi kasus ini hanya berlakuterbatas untuk contoh kasus yangtelah disebutkan dan tidakmenggugurkan kewajiban bagiWajib Pajak untuk mengisi SPT-nyasecara benar, lengkap, jelas, danditandatangani sebagaimana telahditentukan dalam peraturanperpajakan yang berlaku.
STEP 4Masukkan Daftar Bukti Potong PPh Pasal 21/22/23/24/26/DTP
0 1 1 3 s.d 1 2 1 3
x NORMA PEMBUKUAN
• • ISI DENGAN HURUF CETAK / DIKETIK DENGAN TINTA HITAM •NPWP : 0 5 3 2 1 6 1 6 6 6 1 5 0 0 0
NAMA WAJIB PAJAK : A H M A D R A I S
BAGIAN A :
1 31770 - II
PERHATIAN :
FO
RM
ULIR 2
BERI TANDA " X " DALAM
BLKEMENTERIAN KEUANGAN RI
DAFTAR PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PPh OLEH PIHAK LAIN,PPh YANG DIBAYAR/DIPOTONG DI LUAR NEGERI DAN
PPh DITANGGUNG PEMERINTAH
TA
HU
N P
AJA
K
DAFTAR PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PPh OLEH PIHAK LAIN, PPh YANG DIBAYAR / DIPOTONG DI LUAR NEGERI DAN PPh DITANGGUNG PEMERINTAH
(KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
0
THTH
LAMPIRAN - II
SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
BL
SEBELUM MENGISI BACALAH BUKU PETUNJUK PENGISIAN
No Bulan PPh Pasal 21atas Penghasilan
di RS Medika
1 Januari575.000
Febr ari
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
27 FEBRUARI 2013
PPH PASAL 21 600.000
575.000 RS MEDIKA
(6)(4) (5)
NO
NAMA PEMOTONG/PEMUNGUT
PAJAK
500.000
29 AGUSTUS PPH PASAL 21 1 800 000
PPH PASAL 21
PPH PASAL 21
28 MEI 2013 PPH PASAL 21
PPH PASAL 21
JENIS PAJAK : PPh PASAL 21/ 22/23/24/26/DTP *)
NPWP PEMOTONG/PEMUNGUT
PAJAK
RS MEDIKA 02.331.551.5-615.000 20/02//MS/2013
15/06//MS/2013 28 JUNI 2013
04/03//MS/2013
13/04//MS/2013
11/05//MS/2013
21/08//MS/2013
1.275.000
1.500.000
PPH PASAL 21 525.000
13/07//MS/2013 1.875.000 29 JULI 2013
28 MARET 2013
30 APRIL 2013
PPH PASAL 21
02 331 551 5-615 000
02.331.551.5-615.000
RS MEDIKA
RS MEDIKA
RS MEDIKA
RS MEDIKA
RS MEDIKA
02.331.551.5-615.000
02.331.551.5-615.000
02.331.551.5-615.000
02.331.551.5-615.000
(7)
BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN
TANGGAL
JUMLAH PPh YANG DIPOTONG / DIPUNGUT
(Rupiah)NOMOR
(2) (3)
10/01//MS/201331 JANUARI
201302.331.551.5-615.000
RS MEDIKA
2 Februari600.000
3 Maret500.000
4 April525.000
5 Mei1.275.000
6 Juni1.500.000
7 Juli1.875.000
8 Agustus1 800 000
aa
8
9
10
11
12
13
14
15 dst
30 OKTOBER 2013
PPH PASAL 21 1.762.500
PPH PASAL 21 1.687.500
2013PPH PASAL 21 1.800.000
30 DESEMBER 2013
PPH PASAL 21
PPH PASAL 21
1.875.000 12/12//MS/2013
30 SEPTEMBER 2013
05/09//MS/2013
21/08//MS/2013
20/10//MS/2013
1.650.000 02.331.551.5-615.000
02.331.551.5-615.000
RS MEDIKA
RS MEDIKA
28 NOVEMBER 2013
07/11//MS/2013
02.331.551.5-615.000
02.331.551.5-615.000
02.331.551.5-615.000
JBAJUMLAH BAGIAN A
Pindahkan Jumlah Bagian A Kolom 7 ke Formulir 1770 Angka 15
15.625.000
RS MEDIKA
RS MEDIKA
RS MEDIKA
1.800.000
9 September1.687.500
10 Oktober1.762.500
11 November1.650.000
12 Desember1.875.000
Total 15.625.000
36
STEP 5Masukkan Penghasilan dari Usaha/Pekerjaan Bebas
/Sehubungan Pekerjaan/Penghasilan Lainnya
• 0 1 1 3 s.d 1 2 1 3
•• PENGHASILAN DALAM NEGERI LAINNYA x NORMA PEMBUKUAN
1 3
PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN
1770 - I2
PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI YANG MENGGUNAKAN NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO
SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
BL
LAMPIRAN - I
TH
TA
HU
N P
AJ
AK
BL
0
TH
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
FO
RM
UL
IR
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
HALAMAN 2
Jumlah peredaran brutoPERHATIAN : • • ISI DENGAN HURUF CETAK / DIKETIK DENGAN TINTA HITAM •
NPWP : 0 5 3 2 1 6 1 6 6 6 1 5 0 0 0
NAMA WAJIB PAJAK : A H M A D R A I S
BAGIAN B: PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI DARI USAHA DAN/ATAU PEKERJAAN BEBAS
1
JENIS USAHANORMA
(%)PEREDARAN USAHA
(Rupiah)
(4)
30%131.000.000,00
(3)
DAGANG
PENGHASILAN NETO (Rupiah)
(1)
NO.
(5)
39.300.000
(BAGI WAJIB PAJAK YANG MENGGUNAKAN NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO )
(2)
(KOTAK PILIHAN) YANG SESUAISEBELUM MENGISI BACALAH BUKU PETUNJUK PENGISIAN BERI TANDA " X " DALAM Jumlah peredaran bruto
dari usaha apotek sejak bulan Januari 2013 s/d Juni 2013
Jumlah peredaran bruto dari penghasilan jasa dokter
di RS Medika sejak bulan Januari 2013 s/d Desember 2013
+
Pindahkan Jumlah Bagian B Kolom (5) ke Formulir 1770 Angka 1
JBB
433.900.000,00
USAHA LAINNYA
JUMLAH BAGIAN B
45%
234.555.000
4
5
195.255.000
2 INDUSTRI
JASA
PEKERJAAN BEBAS
3
Jumlah peredaran bruto dari penghasilan praktek dokter di klinik pribadinya sejak bulan
Januari 2013 s/d Desember 2013
Pindahkan Angka Ini ke STEP-6
STEP 6Isi Penghasilan Neto Yang Diambil Dari Lampiran –I,
Halaman 2, Bagian B, C, dan D
Pindahan Dari Lampiran – I, Halaman 2, Bagian C,
Kolom Penghasilan Neto (Lihat STEP 5)
1.1
2.2
]3.
3
4.4
5.
*) Pengisian kolom-kolom y ang berisi nilai rupiah harus tanpa nilai desimal (contoh penulisan lihat buku petunjuk hal. 3)
PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN [Diisi dari Formulir 1770 - I Halaman 2 Jumlah Bagian C Kolom 5]
234.555.000
-
PENGHASILAN NETO LUAR NEGERI [Apabila memiliki penghasilan dari luar negeri agar diisi dari Lampiran Tersendiri, lihat buku petunjuk]
-
234 555 000JUMLAH PENGHASILAN NETO (1 + 2 + 3 + 4)
RUPIAH *)
-
PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI DARI USAHA DAN/ATAU PEKERJAAN BEBAS [Diisi dari Formulir 1770 - I Halaman 1 Jumlah Bagian A atau Formulir 1770 - I Halaman 2 Jumlah Bagian B Kolom 5]
PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI LAINNYA [Diisi dari Formulir 1770 - I Halaman 2 Jumlah Bagian D Kolom 3]
NG
HA
SIL
AN
NE
TO
Pindahan Dari Lampiran – I, Halaman 2, Bagian B,
Kolom Penghasilan Neto (Lihat STEP-5)
(Lihat STEP-5)
5.5
6.6
7. JUMLAH PENGHASILAN NETO SETELAH PENGURANGAN ZAKAT /SUMBANGAN KEAGAMAAN YANG SIFATNYA WAJIB ( 5- 6)
234.555.000
16.500.000
JUMLAH PENGHASILAN NETO (1 2 3 4)
ZAKAT / SUMBANGAN KEAGAMAAN YANG BERSIFAT WAJIB
218.055.000 7
A.
PE
Pindahan Dari Lampiran – I, Halaman 2, Bagian D,
Kolom Jumlah Penghasilan Neto (Lihat STEP-5)
Peringatan:Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contohkasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkankewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nyasecara benar, lengkap, jelas, dan ditandatanganisebagaimana telah ditentukan dalam peraturanperpajakan yang berlaku.
37
STEP 7Isi Penghasilan Kena Pajak (Bagian B, Induk)
dan PPh Terhutang (Bagian C, Induk)
1.1
2.2
]3.
3PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI LAINNYA [Diisi dari Formulir 1770 - I Halaman 2 Jumlah Bagian D Kolom 3]A
N N
ET
O
-
RUPIAH *)
PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI DARI USAHA DAN/ATAU PEKERJAAN BEBAS [Diisi dari Formulir 1770 - I Halaman 1 Jumlah Bagian A atau Formulir 1770 - I Halaman 2 Jumlah Bagian B Kolom 5]
*) Pengisian kolom-kolom y ang berisi nilai rupiah harus tanpa nilai desimal (contoh penulisan lihat buku petunjuk hal. 3)
PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN [Diisi dari Formulir 1770 - I Halaman 2 Jumlah Bagian C Kolom 5]
234.555.000
-
4.4
5.5
6.6
7. JUMLAH PENGHASILAN NETO SETELAH PENGURANGAN ZAKAT /SUMBANGAN KEAGAMAAN YANG SIFATNYA WAJIB ( 5- 6)
8.8
9.9
10. PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAKTK/ 0 K/ K/I/ PH/ HB/ 10
[Diisi dari Formulir 1770 I Halaman 2 Jumlah Bagian D Kolom 3]
KOMPENSASI KERUGIAN
A.
PE
NG
HA
SIL
EN
GH
AS
ILA
N
NA
PA
JAK
PENGHASILAN NETO LUAR NEGERI [Apabila memiliki penghasilan dari luar negeri agar diisi dari Lampiran Tersendiri, lihat buku petunjuk]
-
234.555.000
16.500.000
-
JUMLAH PENGHASILAN NETO (1 + 2 + 3 + 4)
218.055.000
24.300.000
ZAKAT / SUMBANGAN KEAGAMAAN YANG BERSIFAT WAJIB
218.055.000 7
JUMLAH PENGHASILAN NETO SETELAH KOMPENSASI KERUGIAN (7 - 8)
Lakukan pengisian dengan
11.11
12.12
14.14
PENGEMBALIAN/PENGURANGAN PPh PASAL 24 YANG TELAH DIKREDITKAN
C.
PP
h
TE
RU
TA
NG
13.
B.
PE
KE
PPh TERUTANG (TARIF PASAL 17 UU PPh X ANGKA 11)
JUMLAH PPh TERUTANG ( 12 + 13)
193.755.000
13
PENGHASILAN KENA PAJAK (9 -10)
24.063.250
24.063.250
-
pengisian dengan mengikuti hasil
perhitungan atau pengisian dari
baris diatasnya.
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan kewajiban bagiWajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah ditentukan dalam peraturanperpajakan yang berlaku.
STEP 8Isi Kredit Pajak(Bagian D, Induk)
dan PPh Kurang/Lebih Bayar (Bagian E, Induk)
12.12
14.14
PENGEMBALIAN/PENGURANGAN PPh PASAL 24 YANG TELAH DIKREDITKAN
C.
PP
h
TE
RU
TA
NG
13.
PPh TERUTANG (TARIF PASAL 17 UU PPh X ANGKA 11)
JUMLAH PPh TERUTANG ( 12 + 13)
13
24 063 250
24.063.250
-
14
15.15
16. x a. PPh YANG HARUS DIBAYAR SENDIRI
b. PPh YANG LEBIH DIPOTONG/DIPUNGUT
17. a. 17a
b. 17b
c 17
PPh YANG DIPOTONG / DIPUNGUT OLEH PIHAK LAIN, PPh YANG DIBAYAR / DIPOTONG DI LUAR NEGERI DAN PPh DITANGGUNG PEMERINTAH [Diisi dari formulir 1770 -II Jumlah Bagian A Kolom 7]
(14-15)
STP PPh PASAL 25 (HANYA POKOK PAJAK)
FISKAL LUAR NEGERI
PPh YANG DIBAYAR SENDIRI PPh PASAL 25 BULANAN
24.063.250
D.
KR
ED
IT P
AJA
K
15.625.000
8.438.250
16.500.000
-
16
Pindahan dari formulir 1770-II, Bagian Kolom 7
Lakukan perhitungan berupa pengurangan
atau penjumlahan seperti biasa Untukc. 17c
18.18
a. PPh YANG KURANG DIBAYAR (PPh PASAL 29)
b. X PPh YANG LEBIH DIBAYAR (PPh PASAL 28 A)
20. PERMOHONAN : PPh Lebih Bayar pada 19.b mohon DIRESTITUSIKAN
DIPERHITUNGKAN DENGAN
UTANG PAJAK
DIKEMBALIKAN DENGAN SKPPKP PASAL 17 C (WP
19
E.
PP
h K
UR
AN
G/
LE
BIH
B
AY
AR
19.
tgl bln
b.
a.
-
JUMLAH KREDIT PAJAK (17a+17b+17c)
TGL LUNAS
PATUH)
DIKEMBALIKAN DENGAN SKPPKP PASAL 17 D (WP
TERTENTU d.
X c.
FISKAL LUAR NEGERI D
(16-18)thn
16.500.000
(8.061.750)
seperti biasa. Untuk PPh Pasal 25, lihat
dalam deskripsistudi kasus
Asumsikan WP mengajukan restitusi atas SPT LB-nya
38
STEP 9Isi Perhitungan Angsuran PPh Pasal 25 (Bagian F, Induk),
Lampiran (Bagian G, Induk), dan Bagian Identitas
DIHITUNG BERDASARKAN :
a. 1/12 X JUMLAH PADA ANGKA 16 c. X PERHITUNGAN DALAM LAMPIRAN TERSENDIRI
21 211.937 ANGSURAN PPh PASAL 25 TAHUN PAJAK BERIKUTNYA DIHITUNG SEBESAR
NG
SU
RA
N P
Ph
2
5 T
AH
UN
PA
JAK
ER
IKU
TN
YA
21.
Perhitungan PPh Pasal 25 menggunakan lampiran
tersendiri
b. PERHITUNGAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PENGUSAHA TERTENTU
SELAIN FORMULIR 1770 - I SAMPAI DENGAN 1770 - IV (BAIK YANG DIISI MAUPUN YANG TIDAK DIISI) HARUS DILAMPIRKAN PULA :
a. SURAT KUASA KHUSUS (BILA DIKUASAKAN) g. x PERHITUNGAN ANGSURAN PPh PASAL 25 TAHUN PAJAK BERIKUTNYA
b. SSP LEMBAR KE-3 PPh PASAL 29 h. FOTOKOPI TANDA BUKTI PEMBAYARAN FISKAL LUAR NEGERI (TBPFLN)
c. x i.
d. PERHITUNGAN KOMPENSASI KERUGIAN FISKAL j.
e. x k. ......................................................................................................................................
DAFTAR JUMLAH PENGHASILAN DAN PEMBAYARAN PPh PASAL 25 (KHUSUS UNTUK ORANG PRIBADI PENGUSAHA TERTENTU)
F.
AP
AS
AL B
NERACA DAN LAP. LABA RUGI / REKAPITULASI BULANAN PEREDARAN BRUTO DAN/ATAU PENGHASILAN LAIN DAN BIAYA
G. L
AM
PIR
AN
BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN OLEH PIHAK LAIN/DITANGGUNG PEMERINTAH DAN YANG DIBAYAR/DIPOTONG DI LUAR NEGERI
PERHITUNGAN PPh TERUTANG BAGI WAJIB PAJAK KAWIN PISAH HARTA DAN/ATAU MEMPUNYAI NPWP SENDIRI
Check out kotak yang tersedia sesuai dengan
dokumen yang dilampirkan
f. FOTOKOPI FORMULIR 1721-A1 DAN/ATAU 1721-A2 (4LEMBAR) l.
x WAJIB PAJAK KUASA 2 0 - 0 3 - 2 0 1 4
A H M A D R A I S
0 5 3 2 1 6 1 6 6 6 1 5 0 0 0
......................................................................................................................................
TANDA TANGANPERNYATAAN
NPWP :
Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.
TANGGAL:
NAMA LENGKAP :
G
Isi dengan identitas Wajib Pajak dan tanda tangani
Isilah SPT TahunanAnda dengan
BENAR, LENGKAP, dan JELAS
39