SLIDE KULYAH EmBrioloGi

19
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIZAR, MATARAM SEMESTER I, TA. 2013/2014 MODUL : NEUROMUSKULO SKELETAL I KULIAH : EMBRIOLOGI DOSEN : dr. INDRADJID, MS. HARI/TGL : NOPEMBER 2013

description

SLIDE KULYAH

Transcript of SLIDE KULYAH EmBrioloGi

Page 1: SLIDE KULYAH EmBrioloGi

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIZAR, MATARAM

SEMESTER I, TA. 2013/2014MODUL : NEUROMUSKULO SKELETAL IKULIAH : EMBRIOLOGIDOSEN : dr. INDRADJID, MS.HARI/TGL : NOPEMBER 2013

Page 2: SLIDE KULYAH EmBrioloGi

I. PENDAHULUAN :

Tahapan pertumbuhan Embrio :

A. Periode persiapan

Proses pematangan gamet sehingga mampu melakukan pembuahan.

B. Periode pembuahan

kedua jenis gamet melakukan pembuahan (konsepsi)

C. Periode pertumbuhan awal

Pertumbuhan sejak zigot mengalami pembelahan berulang kali sampai memiliki bentuk primitif → susunan tubuh sederhana dan kasar melalui 4 tahapan

1. Tingkat pembelahan

2. Tingkat blastula

3. Tingkat gastrula

4. Tingkat tubulasi

D. Periode antara

proses transformasi bentuk dan susunan tubuh secara berangsur sampai mencapai bentuk definitif seperti bentuk dewasa

E. Periode pertumbuhan akhir

penyempurnaan bentuk definitif sampai lahir

Page 3: SLIDE KULYAH EmBrioloGi

II. PEMBUAHAN DAN PERTUMBUHAN AWAL

• Perkembangan embrio dimulai segera setelah terjadinya pembuahan (konsepsi) yaitu setelah sperma dapat menerobos sel telur (impregnasi)

• Sel telur kemudian mengeluarkan enzim hidrolitik dan polisakarida dari vesikal kortikal → membran sel telur menebal sehingga tidak ada lagi sperma yang dapat menerobos ke dalam sel telur.

Page 4: SLIDE KULYAH EmBrioloGi
Page 5: SLIDE KULYAH EmBrioloGi

• Kemudian terjadi pengeluaran sel polar kedua dan pembentukan bakal inti haploid betina.

• Pada saat yang bersamaan kepala sperma membesar dan menjadi bakal inti haploid jantan.

• Di kedua bakal inti terjadi replikasi kromosom sebelum kedua membran inti menghilang (melarut) dan dimulai proses pembelahan pertama (metafase) menjadi stadium dua sel dimana kedua puluh tiga pasang kromosom masing-masing didapat setengahnya dari ayah dan setengahnya dari ibu.

• Pada benih perempuan terdapat dua kromosom X• Pada benih laki – laki → satu kromosom X atau Y.

Proses pertumbuhan menghasilkan zigot, selanjutnya proses pembelahan eksponensial (stadium 2 sel ke 4, 8, 16 dst], sampai terbantuk kumpulan sel yang serupa (blastomer) yang disebut morula.

Morula kemudian mengalami pemadatan menjadi blastokista, selanjutnya menjadi trofoblas yang menempel dan nidasi/traplantasi pada selaput lendir uterus.

Page 6: SLIDE KULYAH EmBrioloGi
Page 7: SLIDE KULYAH EmBrioloGi

Di tempat menempelnya trofoblas, terjadi peluruhan pembuluh darah ibu → selanjutnya akan terbentuk plasenta yang akan mengambil alih seluruh fungsi vital untuk kelangsungan hidup embrio yang terbentuk di area cakram mudigah

Page 8: SLIDE KULYAH EmBrioloGi
Page 9: SLIDE KULYAH EmBrioloGi

III. PERKEMBANGAN EMBRIOBLAS⁻ Dari blastokista, sel-sel yang berada diluar akan tumbuh mejadi

trofoblas, sedangkan sel-sel bagian dalam akan tumbuh menjadi embrioblas.

⁻ Sel-sel embrioblas mula-mula membentuk 2 lapisan sel :

1. Epiblas , yang kemudian berkembang menjadi gelembung berisi sedikit cairan → rongga amnion

2. Hipoblas, sel yang memiliki karakteristik mesenkim → akan membentuk mesenkim ekstra embrional (mesenkim khorion yang dengan cepat menempati ruangan yang membesar dan diisi dengan jaringan longgar yang kaya protein → rongga khorion.

⁻ Pada area perbatasan epiblas dan hipoblas tumbuh embrio yang akan berkembang → area tersebut dinamakan cakram mudigah

Epiblas adalah bakal ectoderm Hipoblas adalah bakal endoderm

Page 10: SLIDE KULYAH EmBrioloGi
Page 11: SLIDE KULYAH EmBrioloGi

IV. SEL TUNAS EMBRIO Zigot (1-8 sel) memiliki sel-sel yang totipoten yaitu mampu membentuk

embrio secara keseluruhan. Morula (8-23 sel); tiap-tiap sel secara terpisah masih mampu

berdiferensiasi menjadi sel yang berbeda (pluripoten), namun tdak lagi mampu menghasilkan embrio lengkap.

Blastokista (64-200 sel); sel-sel pluripoten Pada cakram mudigah akan berdeferensiasi :1. Sel benih2. Epiblas (Ektoderm)⁻ Sel epidermis⁻ Sel saraf⁻ Sel pigmen3. Mesoderm ⁻ Sel otot jantung⁻ Sel tulang⁻ Sel otot⁻ Sel tubulus ginjal⁻ Sel darah4. Hipoblas (Endoderm)⁻ Sel epitel usus⁻ Sel pankreas⁻ Sel epitel paru⁻ Sel kelenjar tiroid Sel-sel cakram mudigah bersifat multipoten, yang berdeferensia hanya

untuk beberapa jaringan tertentu → sel tunas somatik.

Page 12: SLIDE KULYAH EmBrioloGi

V. PERKEMBANGAN TUBUH EMBRIO⁻ Dimulai hari ke 16/17 didaerah cakram mudigah melalui pergerakan

sel dan proliferasi sel pada pertengahan epiblas yang menuju ke suatu lekukan panjang → primitive streak → membentuk lempeng mudigah mesoderm.

⁻ Pada ujung depan primitive streak terbentuk penonjolan → primitive node / nodus Hensen

⁻ Dibelakangnya terbentuk celah yang tumbuh kedepan → processus capitis / notokord → tempat munculnya chorda dorsalis yang merupakan batang sumbu primitif pada tubuh embrio → mesoderm axial.

⁻ Chorda dorsalis akan menginduksi bakal sistem saraf melalui pelepasan zat induksi dari notokord, akan tumbuh dua lipatan saraf membentuk neural tube.

⁻ Bila lipatan saraf tumbuh kedepan maka bakal otak akan terbentuk dan bila tumbuh kebelakang akan terbentuk bakal medulla spinalis.

⁻ Disamping notokord / chorda dorsalis → sel-sel mesenkim membentuk suatu lempeng mesoderm para aksial → struktur berbentuk kotak yang berurutan dari kranial ke kaudal (vetebra primitif) → disebut SOMIT→ susunan segmental batang tubuh.

Page 13: SLIDE KULYAH EmBrioloGi

⁻ MESODERM (M)1. Chorda dorsalis (m.aksial)

induksi neural tube2. Somit (m.paraaksial)» dermatom (segmen kulit)» Miotom (otot rangka dan otot batang tubuh)» Sklerotom (vertebra, tl-iga)3. Nefrotom → ginjal, epididimis4. Lempeng lateral» Lapisan parietal (somato-pleura)→ tulang ekstremitas dll» Lapisan viseral • Dinding usus.

Page 14: SLIDE KULYAH EmBrioloGi
Page 15: SLIDE KULYAH EmBrioloGi

VI. PERKEMBANGAN EKSTREMITAS (TULANG OTOT) Bakal awal dari tangan dan kaki berasal dari lapisan/lipatan

ektoderm anggota gerak (lipat Wolff) pada dinding lateral batang tubuh kira pada hari ke 26 yang terdiri :

1. Tunas kranial di induksi oleh mesenkin somatopleura2. Tunas tungkai Mesenkin dari somatopleura membentuk seluruh jaringan ikat dan

jaringan penunjang pada ekstremitas termasuk tulang dan sendi-sendi, hanya bakal otot yang berasal dari miotom.

Proses pertumbuhan :• Mula-mula organ fungsional yang terbentuk (tangan , kaki),

kemudian bagian anggota gerak tumbuh memanjang ke arah perifer.• Jari-jari tangan dan jari-jari kaki berasal dari bentuk lempeng yang

kemudian bagian diantara jari-jari mengalami degenerasi sel (apoptosis) → disebut zona nekrosis interdigital.

Page 16: SLIDE KULYAH EmBrioloGi

Perkembangan tulang ekstremitas• Mesenkim somatopleura pada bakal ekstremitas memadat di

sentral menjadi elemen kerangka yang memanjang dan mula-mula berupa tulang rawan dan kemudian terjadi proses ossifikasi desmal yaitu pada kedua epifisis tulang rawan terjadi pertumbuhan tulang rawan yang pesat → menebal dan memanjang kearah zonaresorpsi, kemudian mengalami hipertrofi, penumpukan zat kapur dan terjadi proses pembangunan dan penguraian oleh osteoblas dan asteoklas.

• Di daerah diafisis terjadi ossifikasi endokondral → penebalan dan penguraian tulang rawan.

Otot rangka ekstremitas berkembang dari mioblas yang berasal dari somit pada tunas ekstremitas

• Mioblas akan kehilangan kemampuan membelah dan menyatu satu sama lainnya menjadi syncytial myotube yang besar dan berinti banyak dan termampatkan kesebelah tapi karena miofibril bertambah banyak

• Sebagian mioblas masih mampu berproliferasi.

Page 17: SLIDE KULYAH EmBrioloGi

Persyaratan Ekstremitas• Ekstermitas baru berfungsi setelah berhubungan dengan sistem

saraf• Medula spinalis memperoleh saraf yang tumbuh dan berhubungan

dengan bakal otot segmen kulit• Setelah pemisahan neural tube dari ektoderm, sel-sel krista neuralis

tumbuh kearah perifer → membentuk saraf spinal.Saraf spinalis mempersarafi segmen khusus diarea otot dan kulitKarena akson eferen sudah tumbuh antara hari ke 26-28 yang ketika

itu miotom masih terletak dekat neural tube → maka jarak antara saraf dan bakal otot sangat pendek. Akson pertama yang berkontak dengan sel otot dinamakan serabut pioner → sebagai struktur penuntun sehingga terbentuk berkas serabut saraf yang tersusun pada kelompok otot yang sesuai.

Page 18: SLIDE KULYAH EmBrioloGi
Page 19: SLIDE KULYAH EmBrioloGi

REFERENSI :

Rohen JW et al (2003): Embriologi Fungsional, Edisi 2. Alih Bahasa Widjaja I.H. Penerbit EGC, Jakarta.

Wibowo, DS (2008) : Neuro anatomi, Edisi I. Bayumedia Publishing, Malang.

Yatim, W (1994) : Embriologi, Edisi 4, Penerbit Tarsito, Bandung.