Embriologi Ayam

12
Fase embriologi ayam Morulasi, proses pembelahan dari 2sel sampai 32 sel Blastulasi, proses pembelahan dari 32 sel sampai 64 sel Gastrulasi, proses pembelahan dari 64 sel sampai berkembang menjadi zigot. Selama pembelahan awal seluler, terbentuk dua lapisan sel benih dimana peristiwa ini disebut dengan gastrulasi, yang biasanya dilengkapi pada saat telur dikeluarkan dari tubuh induk. Kedua lapisan ini adalah ektoderm dan mesoderm. Lapisan ketiga yaitu endoderm akan terbentuk ketika telur sudah di tempatkan di dalam incubator. Dari ektoderm akan terbentuk sistem saraf dari bagian – bagian dari mata, bulu, paruh, kuku, dan kulit. Sedangkan dari mesoderm terbentuk tulang, otot, darah, sistem reproduksi dan sistem ekskresi. Dari endoderm terbentuk organ – organ respirasi, sekresi, serta saluran pencernaan. Pada saat telur dikeluarkan, beberapa ribu sel akan dihasilkan dan blastodisc akan menggambarkan suatu unit yang kompleks. Setelah telur dikeluarkan, pembelahan seluler terus berlangsung selagi temperature di atas 75º F. Sel telur tidak akan membelah lagi bila temperatur kembali rendah, oleh karena itu mulai saat telur ditelurkan sampai telur siap dimasukkan kedalam incubator, pembelahan seluler akan terhambat, artinya tidak terjadi pembelahan sel antara waktu tersebut. Perkembangan embrio selama masa pengeraman merupakan fase kedua dari perkembangan embrio. Salah satu perubahan struktur pertama setelah telur dieramkan adalah munculnya primitive streak bersamaan dengan differensiasi mesoderm, primitive streak membentuk dua penebalan ectoderm, bermula dititik awal endoderm. Primitive streak akhirnya hilang tetapi berfungsi sebagai tempat terdapatnya sumbu exis longitudinal tubuh dan ekstremitas posterior.

description

fvyh

Transcript of Embriologi Ayam

Page 1: Embriologi Ayam

Fase embriologi ayam

Morulasi, proses pembelahan dari 2sel sampai 32 sel

Blastulasi, proses pembelahan dari 32 sel sampai 64 sel

Gastrulasi, proses pembelahan dari 64 sel sampai berkembang menjadi zigot.

Selama pembelahan awal seluler, terbentuk dua lapisan sel benih dimana peristiwa ini disebut dengan gastrulasi, yang biasanya dilengkapi pada saat telur dikeluarkan dari tubuh induk. Kedua lapisan ini adalah ektoderm dan mesoderm. Lapisan ketiga yaitu endoderm akan terbentuk ketika telur sudah di tempatkan di dalam incubator.

Dari ektoderm akan terbentuk sistem saraf dari bagian – bagian dari mata, bulu, paruh, kuku, dan kulit. Sedangkan dari mesoderm terbentuk tulang, otot, darah, sistem reproduksi dan sistem ekskresi. Dari endoderm terbentuk organ – organ respirasi, sekresi, serta saluran pencernaan.

Pada saat telur dikeluarkan, beberapa ribu sel akan dihasilkan dan blastodisc akan menggambarkan suatu unit yang kompleks. Setelah telur dikeluarkan, pembelahan seluler terus berlangsung selagi temperature di atas 75º F. Sel telur tidak akan membelah lagi bila temperatur kembali rendah, oleh karena itu mulai saat telur ditelurkan sampai telur siap dimasukkan kedalam incubator, pembelahan seluler akan terhambat, artinya tidak terjadi pembelahan sel antara waktu tersebut.

Perkembangan embrio selama masa pengeraman merupakan fase kedua dari perkembangan embrio. Salah satu perubahan struktur pertama setelah telur dieramkan adalah munculnya primitive streak bersamaan dengan differensiasi mesoderm, primitive streak membentuk dua penebalan ectoderm, bermula dititik awal endoderm. Primitive streak akhirnya hilang tetapi berfungsi sebagai tempat terdapatnya sumbu exis longitudinal tubuh dan ekstremitas posterior.

Pada hari pertama, kepala embrio telah terbentuk dan didalamnya dapat dilihat permulaan pertumbuhan sistem saraf pusat, fore-got, dan traktus alimentarius. Pulau darah muncul didaerah ovaca, diluar tubuh embrio. Elastoderm membesar (melebar dengan cepat yang memulai proses pertumbuhan hingga mengelilingi kuning telur). Pada hari kedua jantung mulai tampak berdenyut. Pada hari ketiga, lapisan endoderm melekat pada kantong kuning telur dan area ovaca berubah menjadi area vasculosa, sedangkan dipertengahannya terdapat peta takdir yang akan berkembang menjadi pembuluh darah dan butir-butir darah.

Pada hari keempat, terdapat pertumbuhan endoderm kearah luar untuk membentuk usus belakang yang mendorong suatu lapisan mesoderm yang masuk kedalamnya menjadi cavitis ekstra embrionik untuk membentuk alantois. Selaput ekstra embrionik terus menerus memebesar hingga mengisi seluruh ruangan serta merupakan kantong pembuluh darah yang bergabung dengan chorion sehingga kapiler-kapilernya itu berhubungan langsung dengan selaput kuning telur.

Page 2: Embriologi Ayam

Embrio tidak memiliki hubungan anatomis dengan tubuh induk, secara alami terdapat selaput tertentu yang diperlukan untuk mengambil bahan makanan yang terdapat dalam telur. Selaput tersebut adalah selaput luar yang disebut kantung kuning telur yang membungkus kuning telur, selaput ini mengsekresikan enzim yang merupakan kandungan kuning telur menjadi suatu bahan makanan yang larut, dapat diserap, dan diangkat untuk perkembangan embrio. Pada embrio ayam tubuhnya terangkat dari kuning telur karena pembentukan lipatan-lipatan tubuh yang berkontraksi di daerah pusat sehingga terbentuk tali pusar. Tali pusar ini menghubungkan embrio dengan kantung kuning telur dengan selaput ekstra embrionik lain.

Karena kuning telur dipakai oleh embrio, maka jumlahnya atau volumnya makin lama makin mengecil seiring dengan pertumbuhan embrio. Kantung telur ditarik masuk kedalam ruang perut bersama sisa kuning telur sebagai sumber makanan sementara untuk anak ayam yang baru menetas. Kantung kuning telur dihubungkan dengan tubuh embrio oleh tungkai kuning telur.

Amnion merupakan kantong yang membantu embrio muda selama perkembangannya, dimana kantung ini dipenuhi suatu cairan yang transparan dan bersifat mukoid, dihasilkan oleh dinding amnion dan kulit tubuh embrio. Menjelang kelahiran cairan ini ditelan oleh foetus kembali. Pada ayam berfungsi untuk mencegah embrio kering, meniadakan goncangan, keleluasaan embrio berubah-ubah sikap, dan menyerap albumin.

Chorion merupakan selaput perpaduan antara selaput bagian dalam kerabang telur dengan alantois. Chorion berasal dari sebelah luar zona amniotic. Pada proses pembentukan plasenta merupakan bagian dari foetus. Bersama-sama dengan alantois membentuk selaput choriallantois. Chorion kaya akan pembuluh darah yang berfungsi menyempurnakan fungsi metabolic. Alantois merupakan selaput yang membantu system sirkulasi dan apabila telah berkembang sempurna ia akan mengelilingi embrio.

Umur 1 hari

Bentuk awal embrio pada hari pertama belum jelas terlihat ,sel benih berkembang menjadi bentuk seperti cincin dengan bagian tepinya gelap, sedangkan bagian tengahnya agak terang. Bagian tengah ini merupakan sel benih betina yang sudah dibuahi yang dinamakan zygot blastoder . setelah lebih kurang 15 menit setelah pembuahan, mulailah terjadi pembiakan sel-sel bagian awal perkembangan embrio. Jadi didalam tubuh induk sudah terjadi perkembangan embrio.

· Umur 2 hariBentuk awal embrio hari kedua mulai terlihat jelas. Pada umur ini sudah terlihat primitive

streake – suatu bentuk memanjang dari pusat blastoderm – yang kelak akan berkembang menjadi embrio. Pada blastoderm terdapat garis-garis warna merah yang merupakan petunjuk mulainya sistem sirkulasi darah.

· Umur 3 hari Pada jantung hari ke 3 ini sudah ulai terbentuk dan berdenyut serta bentuk embrio sudah mulai

tampak . dengan menggunakan alat khusus seperti mikroskop gelembung dapat dilihat gelembung bening , kantung amnion , dan awal perkembangan alantois. Gelembung-gelembung bening tersebut nantinya akan menjadi otak. Sementara kantongamnion yang berisi cairan warna putih berfungsi melindungi embrio dari goncangan dan membuat embrio bergerak bebas.

· Umur 4 hari

Page 3: Embriologi Ayam

Dihari ini, mata sudah mulai kelihatan,. Mata tersebut tampak sebagai bintik gelap yang terletak disebelah kanan jantung . selain itu jantung sudah membesar. Dengan menggunakan mikroskop, dapat dilihat otaknya. Otak ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu otak depan, otak tengah dan otak belakang.

· Umur 5 hari Pada hari kelima ini, embrionya sudah mulai tampak lebih jelas. Kuncup-kuncup anggota badan

sudah mulai terbentuk. Ekor dan kepala embrio sudah berdekatan sehingga tampak seperti huruf C. Dengan menggunakan mikroskop, dapat dilihat bahwa telah terjadi perkembangan alat reproduksi dan sudah terbentuk jenis kelaminnya. Sementara amnion dan alantois sudah kelihatan.

· Umur 6 hari Pada hari keenam ini kuncup-kuncup anggota badan sudah mulai terbentuk. Mata sudah tampak

menonjol. Dengan mikroskop dapat dilihat bahwa rongga dada sudah mulai berkembang dan jantung sudah membesar. Selain itu, dapat dilihat otak, amnion dan alantois, kantong kuning telur, seta paruhnya.

· Umur 7 hariPada umur tujuh hari, paruhnya sudah tampak seperti bintik gelap pada dasar mata. Dengan

menggunakan mikroskop dapat dilihat bahagian tubuh lainnya sudah mulai terbentuk, yaitu otak dan leher.

· Umur 8 haripada hari kedelapan ini, mata embrio sudah jelas terlihat.

· Umur 9 hariUmur sembilan hari ini lipatan dan pembuluh darahnya sudah bertambah seta jari kakinya mulai

terbentuk.

· Umur 10 hariUmur sepuluh hari ini biasanya paruhnya sudah mulai keras. Dengan menggunakan mikroskop

dapat dilihat folikel bulu embrio yang mulai terbentuk.· Umur 11 hari

Embrio pada hari kesebelas sudah tampak seperti ayam. embrio ini menjadi semakin besar sehingga yolk akan menyusut dan paruhnya sudah mulai terlihat jelas.

· Umur 12 hariEmbrio umur dua belas hari sudah semakin besar dan mulai masuk ke yolk sehingga yolk

semakin kecil. Mata sebelah kanan mulai membuka sedikit, sedangkan telinganya sudah terbentuk dan sudah tampak permulaan pertumbuhan bulu bagian bawah.

· Umur 13 hariPada hari ke 13, sisik dan cakar sudah mulai tampak jelas.

· Umur 14 hariPerkembahan embrio pada hari keempat belas ini, punggung telah tampak meringkuk atau

melengkung. Sementara bulu hampir menutupi seluruh tubuhnya· Umur 15 hari

Pada umur 15 hari , biasanya kepala embrio sudah mengarah kebagian tumpul bagian telur .

· Umur 16 hari

Page 4: Embriologi Ayam

Embrio pada umur enam belas hari sudah mengambil posisi yang baik didalam kerabang. Sisik, cakar dan paruh sudah mulai mengeras dan bertanduk.

· Umur 17 hariPada umur tujuh belas hari ini, paruh embrio sudah mengarah kekantung udara.

· Umur 18 hariPada umur delapan belas hari ini, embrio yang sudah tampak jelas seperti ayam akan

mempersiapkan diri akan menetas. Jari kaki, sayap, dan bulunya berkembang dengan baik.

· Umur 19 hariPada umur 19 hari , biasanya paruh ayam sudah siap mematuk dan menusuk selaput kerabang

dalam.

· Umur 20 hari

Pada umur 20 hari, kantong kuning telur sudah masuk seluruhnya kedalam rongga perut . embrio ayam ini hampir menempati seluruh rongga di dalam telur, kecuali kantung udara. Pada hari kedua puluh ini terjadi serangkaian proses penetasan yang dimulai dengan kerabang mulai terbuka. Untuk membuka kerabang ini, ayam menggunakan paruhnya dengan cara mematuk. Semakin lama, kerabang akan semakin besar membuka, sehingga ayam dapat bernafas. Pada saat ini kelembaban sangat penting agar pengeringan selaput kerabang dan penempelan perut pada kerabang dapat dicegah. Selanjutnya ayam memutar tubuhnya dengan bantuan dorongan kakinya. Dengan bantuan sayapnya, keadaan pecahnya kerabang semakin besar.

· Umur 21 hari

Dihari ke dua puluh satu ini, ayam sudah membuka kerabangnya walaupun belum seluruhnya. Dari keadaan ini biasanya tubuh ayam memerlukan waktu 12 – 18 jam untuk keluar dari kerabang. Setelah keluar dari kerabang, tubuh masih basah. Agar kering, diperlukan waktu sekitar 6 – 12 jam, bila sudahkering, ayam tersebut dapat dikeluarkan dari dalam ruang mesin penetas.

Perkembangan embrio ayam dibantu oleh :

-       Kuning telur (vitellus),

-       Amnion selaput yang menyelubungi embrio, berfungsi sebagai bantal agar vitellus tetap

berada di tempatnya

-       Alantois berfungsi untuk mengedarkan zat-zat makanan ke embrio, organ respirasi dan

pembuangan sisa metabolisme, dan

Page 5: Embriologi Ayam

-       Chorion merupakan selaput ekstra embrionik paling luar. chorion bersama- sama dengan

alantois berfungsi di dalam pertukaran gas dan air.

Telur terdiri dari enam bagianyaitu kerabang telur atau kulit luar (shell), selaput kerabang, putih telur (albumin), kuning telur (yolk), talikuning telur (chalaza) dan sel benih (germ plasm). Masing-masing bagian memiliki fungsi khas.Kerabang telur berfungsi sebagai pelindung embrio dari gangguan luar yang tidak menguntungkan.Kerabang juga berfungsi melindungi putih telur dan kuning telur agar tidak keluar dan terkontaminasi darizat-zat yang tidak diinginkan. Kerabang telur memiliki pori-pori sebagai media lalu lintas gas oksigen(O2) dan karbon dioksida (CO2) selama proses penetasan. Oksigen diperlukan embrio untuk prosespernapasan dan perkembangannya.Putih telur merupakan tempat penyimpanan air dan zat makanan didalam telur yang digunakan untuk pertumbuhan embrio. Kuning telur merupakan bagian telur yang bulatbentuknya, berwarna kuning sampai jingga dan terdapat di tengah-tengah telur. Kuning telur mengandungzat lemak yang penting bagi pertumbuhan embrio. Di dalam kuning telur terdapat sel benih yang menjadiunsur utama embrio unggas.

Pada bagian ujung yang tumpul dari telur terdapat rongga udara yangberguna untuk bernapas bagi embrio selama periode penetasan, yang berlangsung rata-rata 20-22 hari.Oosit sebagai suatu sel mempunyai membran plasma, ooplasma dan inti, oosit melakukan sintesissebagai senyawa dan disimpan di dalam ooplasmanya, sehingga terbentuk suatu pola organisasi di dalamsel telur, yang disebut polaritas telur. Dalam hal polaritas telut dikenal kutub amina dan kutub vegetal(kutub vegetatif). Inti sel telur dekat kutub amina (wilayah atas), sedangkan yolk sebagai bahan cadangannutrisi untuk perkembangan emberio ditimbun di kutub vegetal (wilayah bawah). Ada telur yang yolknyamenyebar merata, maka ada ciri khas yaitu ketika oosit menyelesaikan meosis, inti terletak dikutub aminadan badan polar secara terpisah dilepaskan dekat wilayah kutub anima.

hari pertama