Slide Kuliah Sambungan Eksentris
-
Upload
reezali-raharjaya -
Category
Documents
-
view
238 -
download
8
description
Transcript of Slide Kuliah Sambungan Eksentris
07/05/2015
1
7 Sambungan EksentrisKL3202 Struktur Baja
Semester II 2014/2015
Rildova / Paramashanti
Capaian Belajar
Memahami perilaku sambungan eksentris Memahami kriteria desain sambungan
eksentris
2
07/05/2015
2
3
Pengantar Sambungan eksentris adalah sambungan
yang memikul beban yang bekerja tidak padacentroid sistem sambungan.
Cakupan pembahasan dalam perkuliahan ini:◦ Komponen penyambung baut yang memikul gaya
geser
◦ Komponen penyambung baut yang memikulkombinasi geser dan tarik
4
Ilustrasi Komponen penyambung memikul geser
1. R adalah gaya reaksi akibat beban yang terjadi di pertemuanbalok dan kolom.
2. Gaya R bekerja pada jarak e dari centroid sistem baut padabadan balok (gaya eksentris)
3. Terhadap sistem baut di lokasi badan balok, gaya R eksentrisberekivalen dengan total dari: 1) gaya R yang bekerja padacentroid (R konsentris) dan 2) momen puntir sebesar M = R.e.
4. Kedua gaya ekivalen tersebut memberikan reaksi geser padapenampang baut di badan balok.
Kolom
Balok
07/05/2015
3
5
Ilustrasi Komponen penyambung memikul geser dan tarik
1. Gaya R bekerja pada jarak e dari centroid sistem baut di sayap kolom (gaya eksentris)
2. Terhadap sistem baut di lokasi sayap kolom, gaya Reksentris berekivalen dengan total dari: 1) gaya R yang bekerja pada centroid (R konsentris) dan 2) momen sebesarM = R.e.
3. Kedua gaya ekivalen tersebut memberikan reaksi kombinasigeser dan tarik/tekan pada penampang baut di sayap kolom.
Cakupan Analisis Efek BebanPada Sambungan Eksentris Bautdan LasTerdapat 2 (dua) analisis yang dilakukan: Analisis I:
Perhitungan gaya yang dipikul oleh sambunganakibat R konsentris (bekerja di centroid sistemsambungan). Dalam hal ini gaya yang dipikul olehseluruh baut atau las adalah sama besarnya.
Analisis II: Perhitungan gaya yang dipikul oleh sambunganakibat M = R.e. Dalam hal ini gaya yang dipikuloleh seluruh baut atau las adalah berbedabesarnya.
6
07/05/2015
4
7
Sambungan Eksentris Baut: Geser Contoh ilustrasi:
Gaya pada sistembaut
Gaya ekivalenpada sistem baut
= +
Analisis I Analisis II
Gaya total padasatu baut
Efek Beban
Analisis I: Perhitungan gaya yang dipikuloleh baut akibat beban konsentris
Setiap baut akan memikul gaya geser yang sama besar:
P = gaya konsentris pada sistem sambungan
pc = gaya konsentris pada setiap baut
n = jumlah baut dalam sistem sambungan
8
c
Pp
n
07/05/2015
5
Pada kasus dimana P membentuk sudut terhadapsistem sumbu x dan y, maka P diuraikan menjadikomponen Px dan Py. Selanjutnya dihitung:
P = gaya konsentris pada sistem sambunganPcx = komponen gaya konsentris pada setiap baut dalam
sumbu xPcy = komponen gaya konsentris pada setiap baut dalam
sumbu yn = jumlah baut dalam sistem sambungan
9
xcx
Pp
n
ycy
Pp
n
P
Px
Py
Analisis II: Perhitungan gaya yang dipikuloleh baut akibat momen torsi: M= P.e
Tegangan geser pada baut-i dapat dihitung denganpersamaan:
J dapat didekati dengan persamaan:
10
ivi
Mdf
J
di = jarak antara centroid denganbaut-i
J = momen inersia polar dariluasan total sistem bautterhadap centroid
2 2J Ad A d A = luas penampang satu baut. Diasumsikan semua bautmemiliki luas yang sama.
07/05/2015
6
Persamaan tegangan geser pada baut-i di atasdapat dituliskan kembali sebagai berikut:
Gaya geser yang dipikul oleh baut-i akibat momentorsi dihitung:
11
2i
vi
Mdf
A d
2 2i i
mi vi
Md Mdp Af A
A d d
yidi
xi
pmi pada umumnya merupakan gaya yang membentuk sudut terhadap sumbu x dan y. Untukmemudahkan perhitungan, pmi dijabarkan dalamkomponen gaya pada masing-masing sumbu.
Dengan cara yang sama, komponen gaya tersebutpada sumbu y diperoleh:
12
2 2 2 2 2cos i i i i i
mx i mii ii i i i
Md y Md y Myp p
d d dx y x y
2 2i
my i
i i
Mxp
x y
07/05/2015
7
Resultan Gaya
Resultan gaya yang dipikul oleh baut-i yang mengalamigaya geser dari beban yang bekerja eksentris adalah:
dimana:
Catatan: karena pci dan pmi adalah gaya, maka operasi di atas harusmemperhatikan besar dan arah dari gaya-gaya tersebut.
13
yi cy my ip p p xi cx mx ip p p
2 2
i xi xip p p
Sambungan Eksentris Baut: Geser
Kapasitas geser dihitung seperti pada pembahasan bautsederhana yang memikul geser, yang mencakup:
◦ Kekuatan tumpu
◦ Kekuatan geser baut
◦ Kekuatan slip (untuk baut mutu tinggi dimana slip tidakdiijinkan terjadi)
Akan diperoleh kapasitas geser sebuah baut, rn
Kapasitas
07/05/2015
8
Sambungan Eksentris Baut: Geser LRFD
dimana rn adalah kapasitas geser sebuah baut, dan pu adalahgaya geser maksimum yang dipikul oleh baut akibat beban Peksentris (resultan dari P konsentris dan M= P e) ultimate darikombinasi beban dengan penerapan faktor beban.
ASD
dimana pa adalah gaya geser maksimum yang dipikul oleh bautakibat beban P eksentris (resultan dari P konsentris dan M= P e) dari kombinasi beban layan.
Kriteria Desain
n ur p 0.75
na
rp
2.00
Contoh 1 Tentukan gaya baut kritis pada sambungan
seperti tergambar.
16
07/05/2015
9
Menentukan komponen Px dan Py
Menentukan gaya geser yang dipikul oleh masing-masingbaut. Besar gaya adalah sama untuk setiap baut.
17
2 2
2 2
1 1 5022.36 ( )
5 51 22 2 100
44.72 ( )5 51 2
x
y
p p p kips arah
p p p kips arah
a) Analisis I: akibat P konsentris
22.362.795 ( )
8
44.725.590 ( )
8
xcx
ycy
pp kips arah
np
p kips arahn
Menentukan centroid sistem baut
Menentukan besarnya momen terhadap centroid
18
5.52.75
2(2)(5) (2)(8) (2)(1)
68
x in
y in
b) Analisis II: akibat M= P.e
44.72(12 2.75) 22.36(14 6) 480.7y x x yM p e p e kips in
Dari acuan baut kiri bawah:
Arah momen tersebut adalah searah jarum jam
07/05/2015
10
Menentukan gaya geser pada setiap baut akibat M
19
Rekap perhitungan untuk setiap baut:
Catatan: Arah pm pada masing-masing baut adalahtegak lurus terhadap garis yang menghubungkanantara centroid dengan baut dan mengikuti arahmomen M.
1 2
3 4
5 6
7 8
x y x2
y2
x2+y
2
in in in2
in2
in2 Besar Arah Besar Arah
1 ‐2.75 5 7.563 25 32.56 12.49 6.87 2 2.75 5 7.563 25 32.56 12.49 6.87 3 ‐2.75 2 7.563 4 11.56 4.99 6.87 4 2.75 2 7.563 4 11.56 4.99 6.87 5 ‐2.75 ‐1 7.563 1 8.563 2.50 6.87 6 2.75 ‐1 7.563 1 8.563 2.50 6.87 7 ‐2.75 ‐6 7.563 36 43.56 14.98 6.87 8 2.75 ‐6 7.563 36 43.56 14.98 6.87
192.5
pmx (kips) pmy (kips)Nomor
Baut
Total gaya geser pada setiap baut dihitung dari resultan gaya geser akibat Pyang bekerja pada centroid (P konsentris) dan gaya geser akibat M=P.e
20
b) Total Gaya Geser
Gaya geser kritis terjadi padabaut no 8 (kanan bawah) denganbesar gaya 21.71 kips.
Resultan p
(kips)
Besar Arah Besar Arah Besar Arah Besar Arah Besar Arah Besar Arah Besar
1 2.795 5.59 12.49 6.87 9.69 1.28 9.77
2 2.795 5.59 12.49 6.87 9.69 12.46 15.78
3 2.795 5.59 4.99 6.87 2.20 1.28 2.54
4 2.795 5.59 4.99 6.87 2.20 12.46 12.65
5 2.795 5.59 2.50 6.87 5.29 1.28 5.44
6 2.795 5.59 2.50 6.87 5.29 12.46 13.53
7 2.795 5.59 14.98 6.87 17.78 1.28 17.82
8 2.795 5.59 14.98 6.87 17.78 12.46 21.71
px (kips) py (kips)Nomor
Baut
pcx (kips) pcy (kips) pmx (kips) pmy (kips)
+
1 2
3 4
5 6
7 8
07/05/2015
11
Contoh 2 Tentukan apakah sambungan di bawah ini mampu
memikul gaya akibat beban seperti pada gambar. Bautyang digunakan adalah baut Group A dengan diameter 7/8 in dengan slip diizinkan untuk terjadi. Pelatmenggunakan mutu A36 sedangkan kolom menggunakanmutu A992. Lakukan analisis dengan menggunakanLRFD dan ASD.
21
Menentukan kekuatan geser baut
Menentukan kekuatan tumpu
22
27854 32.474n nv br F A kips
a) Kapasitas Geser
Karena nilai tFu dari kolom lebih kecil dari pelat, maka kekuatantumpu ditentukan oleh kekuatan tumpu kolom.
15162 1.531
2 2c e
hL L in
Untuk lubang ujung:
1.2 (1.2)(1.531)(0.455)(65) 54.34n c ur L tF kips
Batas atas:
2.4 (2.4)(7 / 8)(0.455)(65) 62.11 54.34n ur dtF kips kips
Gunakan rn = 54.34 kips
07/05/2015
12
23
153 2.06316cL s h in
Untuk lubang ujung:
1.2 (1.2)(2.063)(0.455)(65) 73.22n c ur L tF kips
Batas atas:
2.4 (2.4)(7 / 8)(0.455)(65) 62.11 73.22n ur dtF kips kips
Gunakan rn = 62.11 kips
Menentukan kapasitas geser
Dari perhitungan kekuatan geser dan kekuatan tumpu di atas, dapatdilihat bahwa untuk seluruh lokasi baut, kekuatan geser lebih kecildibanding dengan kekuatan tumpu. Dengan demikian kekuatan geseryang menentukan kapasitas baut.
Jadi kapasitas geser rn = 32.47 kips
Menentukan komponen Px dan Py (gaya terfaktor)
Menentukan gaya geser yang dipikul oleh masing-masingbaut
24
0
1.2 1.6 (1.2)(9) (1.6)(27) 54 ( )
x
y
p
p D L kips
b.1 Analisis I: akibat P konsentris
00
7
547.714 ( )
7
xcx
ycy
pp kips
np
p kipsn
b) Gaya Geser akibat Beban: LRFD
07/05/2015
13
Menentukan centroid sistem baut
Menentukan besarnya momen terhadap centroid
25
3(3)1.286
7(2)(3) (2)(6) (1)(9)
3.8577
x in
y in
b.2 Analisis II: akibat M= P.e
54(6.714) 362.6y xM p e kips in
Dari acuan baut kiri bawah:
Arah momen tersebut adalah searah jarum jam
Menentukan gaya geser pada setiap baut akibat M
26
Rekap perhitungan untuk setiap baut:
1
2 3
4 5
6 7
x y x2
y2
x2+y
2
in in in2
in2
in2 Besar Arah Besar Arah
1 ‐1.286 5.143 1.654 26.45 28.1 22.66 5.67 2 ‐1.286 2.143 1.654 4.592 6.246 9.44 5.67 3 1.714 2.143 2.938 4.592 7.53 9.44 7.55 4 ‐1.286 ‐0.857 1.654 0.734 2.388 3.78 5.67 5 1.714 ‐0.857 2.938 0.734 3.672 3.78 7.55 6 ‐1.286 ‐3.857 1.654 14.88 16.53 17.00 5.67 7 1.714 ‐3.857 2.938 14.88 17.81 17.00 7.55
82.29
Nomor
Baut
pmx (kips) pmy (kips)
07/05/2015
14
27
Gaya geser kritis terjadi padabaut no 7 (kanan bawah) dengan besar gaya 22.85 kips.+
Resultan p
(kips)
Besar Arah Besar Arah Besar Arah Besar Arah Besar Arah Besar Arah Besar
1 0 7.714 22.66 5.67 22.66 2.05 22.76
2 0 7.714 9.44 5.67 9.44 2.05 9.66
3 0 7.714 9.44 7.55 9.44 15.27 17.95
4 0 7.714 3.78 5.67 3.78 2.05 4.30
5 0 7.714 3.78 7.55 3.78 15.27 15.73
6 0 7.714 17.00 5.67 17.00 ‐2.05 17.12
7 0 7.714 17.00 7.55 17.00 15.27 22.85
px (kips) py (kips)Nomor
Baut
pcx (kips) pcy (kips) pmx (kips) pmy (kips)
1
2 3
4 5
6 7
b.3 Total Gaya Geser
Total gaya geser pada setiap baut dihitung dari resultan gaya geser akibatP yang bekerja pada centroid (P konsentris) dan gaya geser akibat M=P.e
Kekuatan geser desain
Gaya geser maksimum akibat beban
28
0.75(32.47) 24.4nr kips
c) Pemeriksaan kapasitas terhadap efek beban: LRFD
22.85up kips
Hasil pemeriksaan
n ur p ok
07/05/2015
15
Menentukan komponen Px dan Py
Menentukan gaya geser yang dipikul oleh masing-masingbaut
29
0
9 27 36 ( )
x
y
p
p D L kips
d.1 Analisis I: akibat P konsentris
00
7
365.143
7
xcx
ycy
pp kips
np
p kipsn
d) Gaya Geser akibat Beban: ASD
Menentukan besarnya momen terhadap centroid
30
d.2 Analisis II: akibat M= P.e
36(6.714) 241.7y xM p e kips in
Arah momen tersebut adalah searah jarum jam
07/05/2015
16
Menentukan gaya geser pada setiap baut akibat M
31
Rekap perhitungan untuk setiap baut:
1
2 3
4 5
6 7
x y x2
y2
x2+y
2
in in in2
in2
in2 Besar Arah Besar Arah
1 ‐1.286 5.143 1.654 26.45 28.1 15.11 3.78 2 ‐1.286 2.143 1.654 4.592 6.246 6.29 3.78 3 1.714 2.143 2.938 4.592 7.53 6.29 5.03 4 ‐1.286 ‐0.857 1.654 0.734 2.388 2.52 3.78 5 1.714 ‐0.857 2.938 0.734 3.672 2.52 5.03 6 ‐1.286 ‐3.857 1.654 14.88 16.53 11.33 3.78 7 1.714 ‐3.857 2.938 14.88 17.81 11.33 5.03
82.29
Nomor
Baut
pmx (kips) pmy (kips)
32
Gaya geser kritis terjadi padabaut no 7 (kanan bawah) dengan besar gaya 15.23 kips.+
1
2 3
4 5
6 7
d.3 Total Gaya Geser
Total gaya geser pada setiap baut dihitung dari resultan gaya geser akibatP yang bekerja pada centroid (P konsentris) dan gaya geser akibat M=P.e
Resultan p
(kips)
Besar Arah Besar Arah Besar Arah Besar Arah Besar Arah Besar Arah Besar
1 0 5.143 15.11 3.78 15.11 1.37 15.17
2 0 5.143 6.29 3.78 6.29 1.37 6.44
3 0 5.143 6.29 5.03 6.29 10.18 11.97
4 0 5.143 2.52 3.78 2.52 1.37 2.86
5 0 5.143 2.52 5.03 2.52 10.18 10.48
6 0 5.143 11.33 3.78 11.33 ‐1.37 11.41
7 0 5.143 11.33 5.03 11.33 10.18 15.23
Nomor
Baut
pcx (kips) pcy (kips) pmx (kips) pmy (kips) px (kips) py (kips)
07/05/2015
17
Kekuatan geser izin
Gaya geser maksimum akibat beban
33
32.4716.24
2nr kips
e) Pemeriksaan kapasitas terhadap efek beban: ASD
15.23ap kips
Hasil pemeriksaan
na
rp ok
34
Sambungan Baut Eksentris: Geser + Tarik
Contoh ilustrasi:
Akibat P konsentris, penampang baut mengalami geser, sedangkan akibat M=P.e penampang baut mengalamitarik atau tekan (yang ditinjau hanya tarik)
Efek Beban
Gaya ekivalen padasistem baut
07/05/2015
18
Analisis I: Perhitungan gaya yang dipikuloleh baut akibat beban konsentris
- Memberi efek geser pada penampang baut
- Setiap baut akan memikul gaya geser yang sama besar:
P = gaya konsentris pada sistem sambungan
pc = gaya konsentris pada setiap baut
n = jumlah baut dalam sistem sambungan
35
c
Pp
n
Pada kasus dimana P membentuk sudut terhadapsistem sumbu x dan y, maka P diuraikan menjadikomponen Px dan Py. Selanjutnya dihitung:
P = gaya konsentris pada sistem sambunganpcx = komponen gaya konsentris pada setiap baut dalam
sumbu xpcy = komponen gaya konsentris pada setiap baut dalam
sumbu yn = jumlah baut dalam sistem sambungan
36
xcx
Pp
n
ycy
Pp
n
P
Px
Py
07/05/2015
19
Analisis II: Perhitungan gaya yang dipikuloleh baut akibat momen : M= P.e- Memberikan efek tarik atau tekan pada penampang
baut (tergantung arah M dan posisi baut). Yang dihitung hanya efek tarik.
Untuk menentukan besarnya gaya tarik yang dipikul olehbaut, tinjau system baut berikut yang memikul M:
37
Garis Netraln1rt
n1rt
n1 = jumlah bautpada seratatas/bawahgaris netral
rt = gaya tarikyang dipikuloleh masing-masing baut
Gaya tarik n1rt yang terjadi pada serat atas danbawah garis netral akan menimbulkan momen kopelsebesar:
Telah diketahui bahwa M = P.e, dengan demikian:
38
1 tM n r d
Gaya tarik yang dipikul olehsebuah baut akibat beban P eksentris
1 tn r d Pe
1t
Per
n d
07/05/2015
20
Sambungan Eksentris Baut: Geser + Tarik
Kapasitas geserDihitung seperti pada pembahasan baut sederhana yang memikul geser, yang mencakup:◦ Kekuatan tumpu◦ Kekuatan geser baut◦ Kekuatan slip (untuk baut mutu tinggi dimana slip tidak
diijinkan terjadi)
Akan diperoleh kapasitas geser sebuah baut, rn
Kapasitas
Kapasitas tarik
Kapasitas tarik sebuah baut dengan keberadaan gaya geserdihitung dengan persamaan:
dimana:
F’nt = tegangan tarik baut dengan keberadaan gaya geser
Ab = luas penampang baut
'nt nt br F A
07/05/2015
21
Tegangan tarik baut dengan keberadaan gaya geser F’nt
dihitung dengan persamaan:
◦ LRFD:
◦ ASD:
' 1.3 ntnt nt rv nt
nv
FF F f F
F
0.75
' 1.3 ntnt nt rv nt
nv
FF F f F
F
2.00
dimana:
Fnt = tegangan tarik nominal baut tanpa keberadaan
gaya geser (tergantung mutu baut)
Fnv = tegangan geser nominal baut tanpa keberadaan
gaya tarik (tergantung mutu baut)
frv = tegangan geser yang terjadi akibat beban,
yang dihitung dari:
pc = gaya geser akibat beban = P/n
crv
b
pf
A
07/05/2015
22
Nilai Fnt dan Fnv dari baut:
Jenis BautKuat Tarik,
Fnt
Kuat Geser,Fnv
ksi MPa ksi MPa
A307 45 310 27 188
Grup A (A325)
tidak ada thread pada bidang geser
90 620 68 457
thread pada bidang geser
90 620 54 372
Grup B (A490)
tidak ada thread pada bidang geser
113 780 84 572
thread pada bidang geser
113 780 68 457
Sambungan Eksentris Baut: Geser + TarikDilakukan pemeriksaan terhadap masing-masing kondisi: geser dan tarik.
LRFD◦ Geser
dimana rn adalah kapasitas geser sebuah baut, dan pu adalah gayageser maksimum yang dipikul oleh baut akibat beban P konsentrisultimate dari kombinasi beban dengan penerapan faktor beban.◦ Tarik
dimana rnt adalah kapasitas tarik sebuah baut dengan keberadaangaya geser, dan rtu adalah gaya tarik maksimum yang dipikul olehbaut akibat beban M=Pe ultimate dari kombinasi beban denganpenerapan faktor beban.
Kriteria Desain
n ur p 0.75
nt tur r 0.75
07/05/2015
23
ASD◦ Geser
dimana rn adalah kapasitas geser sebuah baut, dan pa adalah gayageser maksimum yang dipikul oleh baut akibat beban P konsentrisdari kombinasi beban layan.
◦ Tarik
dimana rnt adalah kapasitas tarik sebuah baut dengan keberadaangaya geser, dan rta adalah gaya tarik maksimum yang dipikul olehbaut akibat beban M=Pe dari kombinasi beban layan.
na
rp
2.00
ntta
rr
2.00
Contoh 3 Periksa apakah sambungan baut antara kolom dan profil
tee dalam gambar di bawah ini memenuhi syarat ASD dan LRFD. Baut yang digunakan berdiameter ¾ in mutuA325 dengan thread di bidang geser. Slip pada bautdiizinkan. Mutu material baja yang digunakan adalahA992.
46
07/05/2015
24
47
I. Pemeriksaan Dengan LRFDI.1 Perhitungan Efek Beban
Perhitungan komponen Px dan Py (gaya terfaktor)
Perhitungan gaya geser yang dipikul oleh masing-masing baut
0
1.2 1.6 (1.2)(20) (1.6)(40) 88 ( )
x
uy
p
p D L kips
I.1.a. Analisis I: akibat P konsentris, menimbulkan gaya geser
00
8
8811 ( )
8
uxcux
uycuy
pp kips
np
p kipsn
Penentuan posisi garis netral dan lengan kopel
48
3 3 6d in
Dari acuan system baut berikut, diketahui bahwa garis netral beradapada 4.5 in dari baut bawah. Lengan kopel dapat dihitung dari jarakantara centroid baut-baut yang ada di atas dan di bawah garis netral.
Dari gambar di atas, dapat dihitung lengan kopel:
I.1.b. Analisis II: akibat M= Pe, menimbulkan gaya tarik
Centroid baut-baut di atas garis netral
Centroid baut-baut di bawah garis netral
Lengan kopel
07/05/2015
25
Perhitungan momen yang terjadi akibat beban eksentris
49
88 2.75 242uy uyM P e kips in
Perhitungan gaya tarik yang dipikul oleh setiap baut
1
24210.08
4 6uy
tu
Mr kips
n d
I.2 Perhitungan Kapasitas
Perhitungan kekuatan geser baut
2
1 30.75 54 17.9
4 4n nv br F A kips
I.2.a Kapasitas geser
50
Perhitungan kekuatan tumpu pelat
49.2nr kips
Dari perbandingan antara tebal flange dari profil kolomdan tebal flange dari profil tee yang digunakan, diketahuibahwa tebal flange kolom lebih kecil sehingga perhitungankekuatan tumpu pelat dilakukan pada flange kolom.Catatan: mutu material yang dipakai untuk keduanya sama.
Untuk posisi baut dalam:
Lakukan perhitungan seperti pada pembahasan bautsederhana dengan persamaan:
akan diperoleh:
Untuk posisi baut tepi: 27.7nr kips
1.2 2.4n c u ur l tF dtF
07/05/2015
26
51
Perhitungan kekuatan geser yang menentukan
17.9nr kips
Berdasarkan perhitungan kekuatan geser baut dankekuatan tumpu pelat, diperoleh bahwa kekuatanyang menentukan untuk seluruh baut adalah kekuatangeser baut. Dengan demikian didapat besar kapasitasbaut:
Perhitungan kapasitas tegangan tarik denganadanya gaya geser
I.2.b Kapasitas Tarik dengan Keberadaan Gaya Geser
' 1.3 ntnt nt rv nt
nv
FF F f F
F
dimana: Fnt = 90 ksi dan Fnv = 54 ksi (berdasarkan mutubaut yang digunakan)
52
2
1124.9
1 34 4
cuyrv
b
pf ksi
A
Tegangan geser akibat beban,
' 901.3 90 24.9 61.67 90
0.75 54ntF ksi ksi
Jadi kapasitas tegangan tarik dengan adanya gaya geser,
yang menentukan
Perhitungan kekuatan tarik dengan adanya gayageser
2
' 1 30.75 61.67 20.4
4 4nt nt br F A kips
07/05/2015
27
53
I.3 Pemeriksaan dengan LRFD
Efek beban:
I.3.a Pemeriksaan geser
Kapasitas: 17.9nr kips
11cuyp kips
Jadi diperoleh n cuyr p
Efek beban:
I.3.b Pemeriksaan tarik
Kapasitas:
Jadi diperoleh
20.4ntr kips
10.08tur kips
nt tur r
Ok
Ok
54
II. Pemeriksaan Dengan ASDII. 1 Perhitungan Efek Beban
Perhitungan komponen Px dan Py (gaya terfaktor)
Perhitungan gaya geser yang dipikul oleh masing-masing baut
0
20 40 60 ( )
x
ay
p
p D L kips
II.1.a. Analisis I: akibat P konsentris, menimbulkan gaya geser
00
8
607.5 ( )
8
axcax
aycay
pp kips
np
p kipsn
07/05/2015
28
Penentuan posisi garis netral dan lengan kopel
55
3 3 6d in
Dari acuan system baut berikut, diketahui bahwa garis netral beradapada 4.5 in dari baut bawah. Lengan kopel dapat dihitung dari jarakantara centroid baut-baut yang ada di atas dan di bawah garis netral.
Dari gambar di atas, dapat dihitung lengan kopel:
II.1.b. Analisis II: akibat M= Pe, menimbulkan gaya tarik
Centroid baut-baut di atas garis netral
Centroid baut-baut di bawah garis netral
Lengan kopel
Perhitungan momen yang terjadi akibat beban eksentris
56
60 2.75 165ay ayM P e kips in
Perhitungan gaya tarik yang dipikul oleh setiap baut
1
1656.875
4 6ay
ta
Mr kips
n d
II. 2 Perhitungan Kapasitas
Perhitungan kekuatan geser baut
254 1 311.9
2.00 4 4n nv br F A
kips
II.2.a Kapasitas geser
07/05/2015
29
57
Perhitungan kekuatan tumpu pelat
32.8nr kips
Dari perbandingan antara tebal flange dari profil kolomdan tebal flange dari profil tee yang digunakan, diketahuibahwa tebal flange kolom lebih kecil sehingga perhitungankekuatan tumpu pelat dilakukan pada flange kolom.Catatan: mutu material yang dipakai untuk keduanya sama.
Untuk posisi baut dalam:
Lakukan perhitungan seperti pada pembahasan bautsederhana dengan persamaan:
akan diperoleh:
Untuk posisi baut tepi: 18.4nr kips
1.2 2.4n c u ur l tF dtF
58
Perhitungan kekuatan geser yang menentukan
Berdasarkan perhitungan kekuatan geser baut dankekuatan tumpu pelat, diperoleh bahwa kekuatanyang menentukan untuk seluruh baut adalah kekuatangeser baut. Dengan demikian didapat besar kapasitasbaut:
Perhitungan kapasitas tegangan tarik denganadanya gaya geser
II.2.b Kapasitas Tarik dengan Keberadaan Gaya Geser
' 1.3 ntnt nt rv nt
nv
FF F f F
F
dimana: Fnt = 90 ksi dan Fnv = 54 ksi (berdasarkan mutubaut yang digunakan)
11.9nr kips
07/05/2015
30
59
2
7.516.98
1 34 4
cayrv
b
pf ksi
A
Tegangan geser akibat beban,
' 2.00 901.3 90 16.98 60.4 90
54ntF ksi ksi
Jadi kapasitas tegangan tarik dengan adanya gaya geser,
yang menentukan
Perhitungan kekuatan tarik dengan adanya gayageser
2' 60.4 1 313.3
2.00 4 4nt nt br F A
kips
60
II. 3 Pemeriksaan dengan ASD
Efek beban:
II.3.a Pemeriksaan geser
Kapasitas: 11.9nr kips
7.5cayp kips
Jadi diperoleh ncay
rp
Ok
Efek beban:
II.3.b Pemeriksaan tarik
Kapasitas:
Jadi diperoleh:
13.3ntrkips
6.875tar kips
ntta
rr
Ok