Slide

20
PERBEDAAN EFEKTIVITAS LARVASIDA AIR PERASAN BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L) DENGAN DOSIS BERTINGKAT TERHADAP KEHIDUPAN LARVA NYAMUK Aedes aegypti L ONY NURVERDA NPM 08310230

description

proposal

Transcript of Slide

  • PERBEDAAN EFEKTIVITAS LARVASIDA AIR PERASAN BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L) DENGAN DOSIS BERTINGKAT TERHADAP KEHIDUPAN LARVA NYAMUK Aedes aegypti LONY NURVERDANPM 08310230

  • PENDAHULUANLatar BelakangPenyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan di tularkan oleh nyamuk melalui gigitan nyamuk Aedes aegytiWorld Health Organitation mencatat bahwa sejak tahun 1968 hingga tahun 2009 negara Indonesia sebagai negara dengan kasus demam berdarah dengue ( DBD ) tertinggi di Asia Tenggara.Berbagai jenis tumbuhan yang di ketahui mengandung senyawa seperti fenilpropan, terpenoid, alkaloid, asetogenin, dan tannin yang bersifat sebagai larvasida atau insetisida. Salah satu tanaman yang mengandung insetisida botanic (alami) adalah buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) yaitu mengandung senyawa berupa saponin

  • Rumusan MasalahAdakah perbedaan efektivitas larvasida air perasan buah Averrhoa bilimbi L dengan dosis bertingkat terhadap kehidupan larva Aedes aegypti L.Tujuan PenelitianTujuan UmumTujuan KhususManfaat PenelitianMenambah pengetahuan khusus ilmu pengetahuan mengenai cara pengendalian larva nyamuk serta memberi masukan kepada peneliti selanjutnya.Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pengendalian larva yaitu dengan air perasan buah Averrhoa bilimbi L. sehingga masyarakat dapat terlindungi dari pneyebaran penyakit DBD.Memberikan informasi mengenai pengaruh air perasan buah Averrhoa bilimbi L. terhadap pertumbuhan larva nyamuk Aedes aegypti L. dan membuat dasar ilmiah mengenai pengunaan bahan-bahan tradisional.

  • TINJAUAN PUSTAKAAedes aegypti L.Klasifikasi :Kindom: AnimaliaFillum: AntrophodaSub fillum: MandibulataKelas: InsectaOrdo: DipteraFamily: CulicidaeSub family: CulicinaeTribus: CuliciniGenus: AedesSpesies: Aedes aegypti

  • MorfologiTelur LarvaPupaNyamuk Dewasa

  • Daur HidupNyamuk Aedes aegypti L. menyenangi area gelap. Nyamuk ini bersifat diurnal hanya pagi dan sore hari. Penularan demam berdarah dengue dilakukan oleh nyamuk betina, karna untuk mendapatkan protein untuk telurnya. Nyamuk betina meletakkan telur diatas permukaan air yang jernih , dan meletakkan rata-rata sebanyak 100 butir tiap bertelur

  • Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.)Kindom:Plantae Subkindom:TracheobiontaSuperdivisio:SpermatophytaDivisio:MagnoliophytaKelas:MagnoliophytaSub-kelas:RosidaeOrdo:GeranialesFamilia:OxalidaceaeGenus:AverrhoaSpesies:Averrhoa bilimbiBinomial Name:Averrhoa bilimbi L.

  • Kurane dan Ennis pada tahun 1994 merangkum pendapat-pendapat Halsted dan peneliti lain: menyatakan bahwa infeksi virus dengue menyebabkan aktivasi makrofag yang memfagositosis kompleks virus-antibodi non netralisasi sehingga virus bereplikasi di makrofag.

  • Limfosit Plasma Biru (LPB)Sel mononukleolus yang besar dengan kromatin nukleous yang homogen & halus dengan sitoplasma yang berwarna gelap & biru. Pengecatan yg digunakan pada sediaan apus darah tepi & buffy coat adalah cat Giemsa. Sensitivitas & spesifisitas adanya sel ini pada sediaan apus darah tepi sebesar 78,3 % dan 98,3 %.

  • Kerangka Teori

  • Kerangka Konsep

  • Hipotesis

    H0:Tidak ada jumlah Limfosit Plasma Biru pada infeksi dengue primer dan infeksi dengue sekunder.H1:Ada perbedaan jumlah Limfosit Plasma Biru pada infeksi dengue primer dan infeksi dengue sekunder.

  • METODOLOGI PENELITIANJenis PenelitianPenelitian studi komparatif dua kelompok berpasangan.Rancangan PenelitianCross sectional Waktu dan Tempat PenelitianAkan dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik RSUAM Lampung pada Bulan Juni 2013.PopulasiSediaan apusan darah tepi pasien yang terdiagnosa DBD yang dirawat di RSUAM Lampung periode Juni 2013 sampai Juli 2013.SampelTerdapat 47 sampel apusan darah tepi dari pasien yang terdiagnosa terinfeksi dengue primer dan sekunder.

  • Definisi Operasional

    No.VariabelDefenisi OperasionalCara UkurHasil UkurSkala Ukur1Infeksi Dengue PrimerInfeksi dengue yang terjadi pada penderita yang baru pertama kali terinfeksi oleh salah satu dari 4 jenis virus dengue.Dengue Rapid IgM IgG anti dengueKadar tinggi IgM baru muncul 4-6 hari setelah demam.IgG baru muncul 2 minggu setelah demam.Ordinal2Infeksi Dengue SekunderInfeksi ulang yang disebabkan oleh jenis virus dengue yang berbeda, yang meningkatkan resiko penyakit.Dengue Rapid IgM IgG anti dengueKadar IgM rendah dan kadarnya tak terdeteksi pada sekitar 20% pasien.IgG naik cepat 1-2 hari setelah timbul demam.Ordinal3Limfosit Plasma BiruLimfosit dengan sitoplasma berwarna biru tua, umumnya lebih besar atau sama dengan limfosit, sangat nyata, dan ada daerah perinuklear yang jernih. Inti terletak pada salah satu tepi sel, berbentuk oval kadang dalam inti terdapat nukleoli. Pada sitoplasma tidak ada granul azurofilik, daerah yang berdekat dengan eritrosit tidak melekuk dan bertambah biru.Memeriksa dibawah mikroskopJumlah LPBNumerik

  • Alat dan Bahan PenelitianMikroskop dan minyak imersi.Sediaan apusan darah tepi.

    Prosedur Kerja Pemeriksaan Kadar Limfosit Plasma BiruProsedur Pembuatan Apusan Darah TepiDibuat sediaan apus darah tipis, dikeringkan.Sediaan yang akan dipulas diletakkan di atas rak tempat memulas dengan lapisan darah di atas.Methanol diteteskan di atas lapisan darah dan dibiarkan sampai mengering.Larutan giemsa yang telah diencerkan dituangkan di atas apusan darah tersebut dan dibiarkan sampai mengering.Sediaan dibilas dengan air mengalir.Sediaan diletakkan secara vertikal dan dibiarkan mengering.

  • Prosedur PembacaanBaca sediaan apusan darah tepi di bawah mikroskop dengan pembesaran 100, sediaan diberi minyak imersi.Hitung jumlah LPB dimana LPB masuk ke dalam kelompok limfosit per 100 sel leukosit.

    Prosedur Interpretasi HasilJumlah absolut LPB diperoleh dengan cara mengalikan persentase LPB dengan jumlah leukosit.

  • Pengolahan DataEditingScoringCodingEntering

    Analisis DataAnalisis Univariatdistribusi frekuensiAnalisis Bivariatindependent-samples t tes pada tingkat kepercayaan 95%

  • Diagram Alur Penelitian