SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni....

85
SKRIPSI EVALUASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DI KECAMATAN TOMONI KABUPATEN LUWU TIMUR Oleh: EPI INDAH SERNIATI Nomor Induk Mahasiswa: 105610534815 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Transcript of SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni....

Page 1: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

i

SKRIPSI

EVALUASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI

DI KECAMATAN TOMONI KABUPATEN LUWU TIMUR

Oleh:

EPI INDAH SERNIATI

Nomor Induk Mahasiswa: 105610534815

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

ii

SKRIPSI

EVALUASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI

DI KECAMATAN TOMONI KABUPATEN LUWU TIMUR

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi dan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara

Disusun dan Diajukan Oleh:

EPI INDAH SERNIATI

Nomor Stambuk: 105610534815

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 3: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Proposal Penelitian : Evaluasi Program Penyediaan Air Minum dan

Sanitasi Di Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu

Timur

Nama Mahasiswa : Epi Indah Serniati

Nomor Induk Mahasiwa : 105610534815

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Menyetujui:

Pembimbing I

Dr. Anwar Parawangi , M.Si

Pembimbing II

Adnan Ma’ruf, S.Sos, M.Si

Mengetahui:

Dekan

Dr. Hj. Ihyani Malik, M.Si

NBM: 730727

Ketua Program Studi

Nasrul Haq, S.Sos, MPA

NBM: 1067463

Page 4: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

iv

HALAMAN PENERIMAAN TIM

Telah diterima oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar berdasarkan Surat Keputusan Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar,

Nomor: 0008/FSP/A,4-II/41/2020 sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

dan memperoleh gelar sarjana (S.1) dalam Program Studi Ilmu Administrasi

Negara yang dilaksanakan di Makassar pada hari Jum’at tanggal 28 bulan

Februari tahun 2020.

TIM PENILAI

Ketua

Dr. Hj. Ihyani Malik. M.Si

NBM: 730727

Sekretaris

Dr. Burhanuddin, S.Sos, M.Si

NBM: 1084366

PENGUJI:

1. Dr. Muhlis Madani, M.Si ( )

2. Dr. Hj. Fatmawati, M.Si ( )

3. Adnan Ma’ruf, S.Sos.,M.Si ( )

4. Dr. Hafiz Elfiansyah. P.,M.Si ( )

Page 5: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Epi Indah Serniati

Nomor Induk Mahasiswa : 105610534815

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Menyatakan bahwa benar skripsi ini adalah karya saya sendiri dan bukan hasil

plagiat dari sumber lain. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila

dikemudian hari ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik

berupa pencabutan gelar akademik dan pemberian sanksi lainnya sesuai dengan

aturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 25 Februari 2020

Yang Menyatakan,

Epi Indah Serniati

Page 6: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

vi

ABSTRAK

Epi Indah Serniati. Anwar Parawangi dan Adnan Ma’ruf. Evaluasi Program

Penyediaan Air Minum dan Sanitasi di Kecamatan Tomoni Kabupaten

Luwu Timur.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh ketersedian air minum dan

sanitasi lingkungan di sebagian besar desa – desa dan kelurahan yang ada di

kecamatan Timoni masih sangat terbatas. Sementara itu, air minum bersih dan

sanitasi lingkungan adalah merupakan kebutuhan dasar masyrakat yang harus

segera terpenuhi demi keberlangsungan kehidupan masyarakat.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif

yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di

kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas

Pekerjaan Umum(PU), staf Dinas Kesehatan, staf Perusahaan daerah air minum, aparat

desa Kecamatan Tomoni, dan masyarakat. Informan sebanyak 14 orang yang dipilih berdasarkan kapasitasnya dalam memberikan data-data dan informasi yang

diperlukan. Data penelitian dikumpul dengan menggunakan instrumen berupa

observasi, wawancara, dokumentasi. Data kualitatif dianalisis dengan cara reduksi data,

Penyajian data (display), dan penarikan kesimpulan (verivikasi).

Hasil penelitian menunjukan bahwa program penyedian air minum

bersih dan sanitasi lingkungan berbasis pemberdayaan masyarakat yang dimulai

pada tahap pertama tahun 2008, tahap ke-2 pada tahun 2013 hingga pada tahap

ke-3 pada tahun 2018 dapat dikatakan efektif. Hal dibuktikan dengan

diimplementasikannya program penyediaan air minum dan sanitasi disebagian

besar desa-desa dan kelurahan yang ada di kecamatan Timoni. Namun dalam

pelaksanaanya tentu terdapat beberapa kendala atau faktor penghambat,

dinataranya adalah: kesadaran masyarakat dalam menjaga fasilitas atau alat-alat

yang telah disediakan oleh pemerintah.

Kata kunci: Evaluasi, Kebijakan Publik, Program Penyediaan Air Minum dan

Sanitasi.

Page 7: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Evaluasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Di

Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur”.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang ditujukan untuk memenuhi syarat

dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, terkhusus oleh Bapak Dr.

Anwar Parawangi, M.Si selaku pembimbing I dan Bapak Adnan Ma’ruf,

S.Sos.,M.Si selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktunya, tenaga, dan

juga arahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE.,MM. Selaku Rektor

Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr. Anwar Parawangi, M.Si selaku Pembimbing I yang senantiasa

meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga

skripsi ini dapat di selesaikan.

3. Bapak Adnan Ma’ruf,S.Sos.,M.Si selaku Pembimbing II yang senantiasa

meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis sehingga

skripsi ini dapat di selesaikan.

Page 8: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

viii

4. Bapak Nasrul Haq. S.Sos, M.PA. selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi

Negara dan Ibu Nurbiah Tahir S.Sos, M.AP selaku Sekertaris Jurusan Ilmu

Administrasi Negara Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Para dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara dan seluruh staff Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

6. Kedua orang tuasaya, Ayahanda Lagimin dan Almarhumah Ibunda Tisnowati

yang telah mendidik saya dan selalu memberikan doa, semangat, motivasi,

cinta dan kasih sayangnya sepanjang masa, serta memfasilitasi penulis

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Saudara saya Sumantri, Ekafantri, Suprapti Fidyawati, Endang Setiawati,

terimakasih atas kesabaranya menjaga saya dan selalu mengajarkan saya arti

perjuangan dan kesabaran yang sesungguhnya dan terimakasih sudah

memberikan saran-saran serta motivasi kepada penulis.

8. Teman-teman ADN kelas C dan D, serta teman- teman seperjuangan Jurusan

Ilmu Administrasi Negara 2015 terimakasih atas kebersamaanya.

9. Teman-teman Kos Putri Pondok 15 Tallasalapang 1 dan Kos Putri

Perumahan Griya Fajar Mas, yang selalu mendukung dan memberi semangat

penulis serta terimakasih atas kebersamaanya.

10. Untuk kakanda Riswanto yang sudah sabar menemani, mensuport dan

membantu peneliti dalam menyeselesaikan skripsi serta terimakasih atas

kebersamaanya selama ini.

11. Para sahabat sekaligus teman-teman seperjuangan dari Kabupaten

Luwu Timur, Marwiyati Ulfa, Puji Astuti, Kiki Resky Indrayanti,

Page 9: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

ix

penulis ucapkan terimakasih atas dukungan dan motivasi

kebersamaanya selama ini.

12. Untuk kakanda Gusnadi yang sudah membantu peneliti dalam menyelesaikan

skripsi serta terimakasih atas kebersamaanya selama ini.

13. Para Kakanda Senior Fisipol, Kakanda Awa, Kakanda Yono dan yang tidak

bisa penulis sebutkan satu-persatu terimakasih telah berbagi banyak ilmu,

pengalaman dan cerita kehidupan dalam kebersamaan selama ini.

14. Keluarga besar Kantor Kecamatan Tomoni dan Desa Sekecamatan Tomoni

Kabupaten Luwu Timur dan seluruh staf-staf yang telah membantu penulis

selama penelitian.

Demikian kesempurnaan Skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya

membangun sangat penulis harapkan, semoga karya skripsi ini bermanfaat dan

dapat memberikan sumbangsi yang berarti bagi pihak yang mebutuhkan.

Makassar,25 Februari 2020

Epi Indah Serniati

Page 10: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................... ....... . ii

HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iv

ABSTRAK ....................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

DAFTAR ISI.................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………… .... 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 6

D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Kebijakan Publik ............................................................................ 8

B. Pengertian Penyediaan Air Minum dan Sanitasi......................................... 12

C. Konsep Evaluasi .......................................................................................... 14

D. Konsep Evaluasi Kebijakan ........................................................................ 17

E. Kerangka Pikir ........................................................................................... 22

F. Defenisi Fokus Penelitian ........................................................................... 24

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian ..................................................................... 26

B. Jenis dan Tipe Penelitian ........................................................................... 26

C. Sumber Data ............................................................................................... 27

D. Informan ..................................................................................................... 27

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 31

F. Teknik Analisis Data ................................................................................. 31

G. Keapsahan Data.......................................................................................... 32

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi atau Karateristik Obyek Penelitian ............................................ 34

B. Evaluasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi di Kecamatan Tomoni

Kabupaten Luwu Timur ............................................................................. 47

C. Hasil Penelitian .......................................................................................... 48

Page 11: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

xi

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................ 67

B. Saran .......................................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 70

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 12: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel Informan Penelitian ........................................................................

Tabel 2.1 Jumlah Jenis Kelamin Pegawai Kantor Kecamatan Tomoni

Kabupaten Luwu Timur ...........................................................................

Tabel 2.2 Tingkat Golongan Atau Pangkat Pegawai ..............................................

Tabel 2.3 Jumlah Penduduk di Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur

Tahun 2019 ...............................................................................................

Tabel 2.4 Lokasi Terealisasi Program Penyedian Air Minum dan Sanitasi di

Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur Tahun 2019 ....................

Page 13: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Pikir ......................................................................................... ̀

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kecamatan Tomoni .................................................

Page 14: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyedian Air Mnum dan Sanitasi di Kabupaten Luwu Timur, belum

terealisasi secara merata. Kurangnya partisipasi masyarakat menjadi salah satu

penyebabnya. Sehingga banyak masyarakat yang pro dan kontra dengan hadirnya

program ini. Banyak keluhan-keluhan masyarakat dalam pengimplementasian

program ini. Seperti halnya mengeluhkan masalah kilometer yang ada pada

Penyedian air minum dan sanitasi tersebut. Karena masyarakat menganggap hal

ini akan berdampak pada perekonomiannya. Dengan adanya kilometer maka

masyarakat setempat akan dikenakan pembayaran tiap bulannya. Sehingga

membuat banyak masyarakat menolak adanya Program ini.

Penolakan Penyedian air minum dan sanitasi ini, berawal dari isu akan

adanya penambahan kilometer. Hal ini bertujuan agar dapat meratanya pasokan

air bersih. Akan tetapi masyarakat merasa terbebani dengan bertambahnya

kilometer yang ada didesa mereka sehingga bertambah pula iuran mereka dalam

perbulannya. Sebagian besar masyarakat menolak program ini dengan alasan

kurang minat dan kurang mampu untuk membayar, karna penduduk menganggap

hampir kebanyakan mereka mempunyai sumur galian. Untuk mengatasi pasokan

air bersih, masyarakat berharap pemerintah untuk segera mencarikan solusi

terbaik dan dapat meringankan beban masyarakat.

Page 15: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

2

Persoalan air bersih menjadi masalah yang harus segera dipecahkan agar

masyarakat mudah untuk mendapatkan pasokan air bersih. Masih banyak

masyarakat yang mengeluh akan hal ini terutama di Desa Ujung Baru Kcamatan

Tomoni Kabupaten Luwu Timur. kurangnya air bersih dibeberapa desa jika/ketika

musim kemarau tiba membuat masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih.

Sehingga masyarakat setempat sangat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan

primernya. Kebutuhan primer sangat penting untuk dipenuhi, dengan keberadaan

Penyediaan air minum dan sanitasi pada saat ini cukup memberikan sumbangsih

kepada masyarakat setempat agar bisa merasakan air bersih didesanya, yaitu

dengan memanfaatkan sumber mata air yang ada salah satunya desa ujung baru.

Air merupakan hal terpenting dari kebutuhan lainya yang selalu menjadi

kebutuhan pokok utama mahkluk hidup.

Upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pokok agar dapat

mensejahterahkan masyarakat setempat salah satunya yaitu sebagai pelayanan

publik yang mendasar, sangat berkaitan erat dengan Peraturan Presiden (Perpres)

Undang-Undang No. 185 Tahun 2014 Tentang Penyedian Air Minum dan

Sanitasi, yang menyatakan bahwa air minum dan sanitasi yaitu kebutuhan yang

mendasar masyarakat yang harus dipenuhi untuk meningkatkan derajat

kesejahteraan masyarakat. Penyedia air minum dan sanitasi masih mengalami

berbagai kendala sehingga diperlukan percepatan penyediaanya untuk mencapai

universal access pada akhir tahun 2019. Program ini menjadi urusan yang wajiib

sebagai pedomanan kpada Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan

pemerintah, Program penyediaan Air Minum dan telah menjadi salah satu

Page 16: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

3

program nasional yang merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya , yaitu

Water supply and Sanittion for Low Income Communities Project (WSSLIC).

Pemerintah Kabupaten Luwu Timur sendiri telah mengadopsi program ini

sejak tahun 2008 untuk tahap awal. Pada tahap awal ini ada beberapa agenda

kegitan yang dilakukan oleh pemerintah diantaranya adalah sebagai berikut : (1)

menjelaskan pengertian dan apa yang menjadi latar belakang diadakanya program

Penyediaan air minum dan sanitasi, (2) menjelaskan apa yang menjadi manfaat

dan tujuan dari diadakanya program Penyediaan air minum dan sanitasi, (3)

menjelaskan alur atau proses dan alat bantu yang menunjang pelaksanaan program

Penyediaan air minum dan sanitasi, dan (4) menjelaskan kepada masyarakat

terkait pemanfaatan dari hasil program Penyediaan air minum dan sanitasi.

Kemudian untuk pelaksanaan tahap kedua pada tahun 2013, dari program ini

mencakup lima (5) komponen program, yakni: (1) pemberdayaan masyarakat dan

pengembangan kelembagaan daerah, (2) peningkatan perilaku higenis dan

pelayanan sanitasi, (3) penyediaan sarana air minum dan sanitasi umum, (4)

insentif desa/kelurahan dan kabupaten/kota, dan (5) dukungan manajemen

pelaksana program.

Sementara itu, untuk tahap ketiga dilaksanakan pada tahun 2018, sbanyak 29

Desaa di Kab. Luwu Timur salah satunya yaitu, Desa Ujung Baru yang terletak di

Kecamatan Tomoni yang saat ini lah mengikuti program penyedia air minum dan

sanitasi. Program trsebut punya berdampak positif dan telah dirasakan manfaatnya

oleh masyarakat.Oleh karena itu, pelayanan air minum menjadi urusan wajib

Page 17: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

4

pemerintah, baik pusat dan daerah. Maka prgram penyedia air minum dan sanitaisi

ini merupakan program seluruh Indoneia untuk meningkatkan kualitas penduduk

teradap playanan air minum dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan, yaitu (1)

100% akses air minum dan sanitasi, dan (2) sanitasi total berbasis masyarakat.

Kebutuhan akan air minum bersih dan sanitasi lingkungan merupakan hal

yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup masyarakat yang ada di

Kabupaten Luwu Timur. Oleh karena itu, sinegritas aparatur pemerintah setempat

dengan melibatkan peran aktif masyarakat setempat menjadi syarat penting dalam

keberhasilan pelaksanaan Program Penyediaan air minum dan sanitasi. Semua

program penyehatan lingkungan tersebut memiliki tujuan yang sama, yakni untuk

menggerakan dan memfasilitasi masyarakat untuk membangun daerahnya menjadi

lebih sehat dari segi penyediaan air bersih, air minum dan sanitasi lingkungan.

Penyediaan air minum dan sanitasi yang sudah berjalan dari tahun 2008 sejak

dikeluarkan undang-undang yang ditetapkan oleh presiden sampai saat ini

dilaksanakan dengan berbasis masyarakat dan partisipatif, artinya seluruh proses

perencanaan Penyediaan air minum dan sanitasi seperti pemilihan kebutuhan air

dan pelaksanaan kegiatan menyertakan partisipasi aktif masyarakat, tidak

terkecuali kaum perempuan. Program Penyedia air minum dan sanitasi dilakukan

degan pndekatan berbasis msyarakat mlalui plibatan masyarakat yang tanggap

terhadap kebutuhan masyarakat. Kedua pndekatan trsebut dilakukan melewati

proses memberdaykan warga untuk meningkatkan prakarsa, inisiatif, dan

partisipasi aktif masyarakat dalam memutuskan, merencanakan, menyiapkan,

melaksanakan, mengoperasikan dan memelihara sarana yang telah dibangun, serta

Page 18: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

5

melanjutkan kegiatan peningkatan derajat kesehatan di masyarakat. Namun dalam

pelaksanaanya masih terkendala beberapa masalah, antara lain sebagai berikut: 1)

Keadaan geografis kabupaten Luwu Timur yang cukup terjal, karena ada beberapa

desa yang letaknya di daerah pengunungan yang cukup susah dijangkau. Keadaan

ini tentunya berdampak pada kurangnya supplay air ke tempat tujuan, 2) Tingkat

kesadaran masyarakat Luwu Timur yang dapat dikatakan masih cukup rendah.

Hal ini terbukti dengan adanya beberapa Desa yang enggan menerima Program

Penyediaan Air Minum dan Sanitasi, dan yang ke 3) Rendahnya pola hidup sehat.

Fenomena di lapangan menggambarkan, masyarakat sebagai sasaran dari

program lebih berdaya, dengan diberikannya bantuan program Penyediaan air

minum dan sanitasi ini. Selain mereka bisa merasakan akses air minum bersih

yang awalnya sebagian dari mereka tidak semuanya bisa mengakses air minum

bersih sekarang mereka bisa merasakan manfaat dari adanya program ini. Program

ini diharapkan dapat memberikan layanan kebutuhan air minum secara

berkelanjutan dengan kualitas yang dapat diterima oleh pengguna. Kebutuhan dan

keterlibatan partisipasi masyarakat dalam pengoperasian, pengelolaan,

pemeliharaan sarana dan prasarana air minum tetap berfungsi dan dapat berjalan

sesuai peruntukannya.

Pembangunan kesejahteraan sosial merupakan bagian dari pembangunan

sosial yang memberi perhatian pada keseimbangan kehidupan manusia dalam

memperbaiki atau menyempurnakan kondisi-kondisi sosialnya. Hal ini dijamin

oleh Negara dalam Undang-undang Dasar 1945 No. 11 Tahun 2009 tentang

kesejahteraan sosial yang menyebutkan bahwa Kesejahteraan sosial adalah

Page 19: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

6

kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar

dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat

melaksanakan fungsi sosialnya”. Undang-undang tersebut mengarah pada upaya

masyarakat untuk memaksimalkan potensinya dalam meningkatkan kesejahteraan

sosial agar tercapai kondisi atau taraf hidup yang sesuai dengan kehidupan di

masyarakat pada umumnya.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka peneliti merasa tertarik untuk

melakukan penelitian lebih lanjut terkait pelakasanaan Program Penyediaan Air

Minum dan Sanitasi yang ada di Kabupaten Luwu Timur dengan judul “ Evaluasi

Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi di Kecamatan Tomoni

Kabupaten Luwu Timur”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dalam hal ini penulis mengemukakan

beberapa rumusan masalah yaitu sebagai berikut:

“Bagaimana Evaluasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi di

Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur”?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, adalah sebagai

berikut:

Untuk mengetahui mengenai Evaluasi Program Penyediaan Air Minum

dan Sanitasi di Kecamatan Tomoni kabupaten Luwu Timur?

Page 20: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

7

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk meninjau dan menganalisis program

pemerintah daerah. Untuk itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:

1. Manfaat Praktis

Penulis berharap agar penelitian ini dapat memberikan sumbangan

informasi yang terkait dengan pelaksanaan Evaluasi Program Penyediaan

Air Minum dan Sanitasi. Dengan kata lain membantu pihak organisasi

dalam hal menyadari pentingnya program penyediaan air minum dan

sanitasi.

2. Manfaat Akademis

Adalah untuk memperkaya dan menambah pengetahuan penulis tentang

Evaluasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitas, sehingga dengan

penelitian ini sedapat munkin berguna dan sebagai tambahan wacana dan

sebagai salah satu masukan bagi yang berminat untuk meneliti lebih jauh

tentang program penyediaan air minum.

Page 21: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Kebijakan Publik

Menurut konsep dari demokrasi modern, kebijakan publik tidaklah hanya

berisi cetusan pikiran atau pendapat para pejabat yang mewakili rakyat, tetapi

opini publik (publik opinion) juga mempunyai porsi yang sama besarnya untuk

diisikan (tercermin) dalam kebijakan-kebijakan negara. Setiap kebijakan negara

harus selalu berorientasi pada kepentingan publik (publik interest).

Kebijakan dapat didefenisikan sebagai serangkaian rencana program,

aktivitas, aksi, keputusan, sikap, untuk bertindak maupun tidak bertindak yang

dilakukan oleh para pihak (aktor-aktor), sebagai tahapan untuk penyelesaian

masalah yang dihadapi. Penetapan kebijakan merupakan suatu faktor penting bagi

organisasi untuk mencapai tujuannya Iskandar (2012). Lebih lanjut,kebijakan

memiliki dua aspek Thoha (2012), yakni:

1. Kebijakan merupakan praktika sosial, kebijakan bukan event yang tunggal

atau terisolir, dengan demikian, kebijakan merupakan suatu yang

dihasilkan pemerintah yang dirumuskan berdasarkan dari segala kejadian

yang terjadi di masyarakat. Kejadian tersebut ini tumbuh dalam praktika

kehidupan kemasyarakatan, dan bukan merupakan peristiwa yang berdiri

sendiri, terisolasi, dan asing bagi masyarakat.

2. Kebijakan adalah suatu respon atas peristiwa yang terjadi, baik untuk

menciptakan yang harmonis dari pihak-pihak yang berkonflik, maupun

8

Page 22: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

9

menciptakan yang insentif atas tindakan bersama bagi para pihak yang

mendapatkan perlakuan yang tidak rasional atas usaha bersama tersebut.

Dengan demikian, kebijakan dapat dinyatakan sebagai usaha untuk

mencapai tujuan-tujuan tertentu, sekaligus sebagai upaya pemecahan masalah

dengan menggunakan sarana-sarana tertentu, dan dalam tahapan waktu tertentu.

Kebijakan umumnya bersifat mendasar, karena kebijakan hanya menggariskan

pedoman umum sebagai landasan bertindak dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Kebijakan bisa berasal dari seorang pelaku atau sekelompok pelaku

yang memuat serangkaian program/aktivitas/ tindakan dengan tujuan

tertentu.Kebijakan diikuti dan dilaksanakan oleh para pelaku (stakeholders) dalam

rangka memecahkan suatu permasalahan tertentu Haerul, Akib& Hamdan (2016).

Proses kebijakan dapat dijelaskan sebagai suatu sistem, yang meliputi:

input, proses dan output. Input kebijakan merupakan isu kebijakan atau agenda

pemerintah, sedangkan proses kebijakan berwujud perumusan formulasi kebijakan

dan pelaksanaan kebijakan. Isu dan formulasi kebijakan dapat dipahami sebagai

proses politik yang dilakukan elit politik dan / atau kelompok-kelompok penekan.

Output dari proses kebijakan adalah kinerja kebijakan Wahyudi (2016). Oleh

karena itu kebijakan tidak bersifat permanen.Kebijakan dibuat sekali untuk

rentang waktu tertentu sebagai sebuah solusi atas permasalahan yang ada dan

kepentinganya melayani Godin, Rein & Moran (2006).

Kebijakan publik merupakan suatu ilmu terapan Freeman.R.(2006).

Pengertian kebijakan publik oleh para pakar didefenisikan secara beragam, hal

tersebut dipengaruhi oleh berbagai kepentingan yang melandasi perumusannya.

Page 23: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

10

Thoha(2012). memberikan penafsiran tentang kebijakan publik sebagai hasil

rumusan dari suatu pemerintahan. Dalam pandangan ini, kebijakan publik lebih

dipahami sebagai apa yang dikerjakan oleh pemerintah dibandingkan dari pada

proses hasil yang dibuat. Mengenai kebijakan publik, lebih lanjut Wahab (2010)

menyatakan bahwa:

1. Kebijakan publik lebih merupakan tindakan sadar yang berorientasi pada

pencapaian tujuan dari pada sebagai perilaku/tindakan yang dilakukan

secara acak dan kebetulan.

2. Kebijakan publik pada hakekatnya terdiri dari tindakan-tindakan yang

berkaitan dan memiliki pola tertentu yang mengarah pada pencapaian

tujuan tertentu yang dilakukan oleh pemerintah, dan bukan merupakan

keputusan yang berdiri sendiri.

3. Kebijakan publik berkenaan dengan ativitas/tindakan yang dilakukan

secara sadar dan terukur oleh pemerintah dalam bidang tertentu.

4. Kebijakan publik dimungkinkan bersifat positif dalam arti merupakan

pedoman tindakan pemerintah yang harus dilakukan dalam menghadapi

suatu masalah tertentu, atau bersifat negatif dalam arti merupakan

keputusan pejabat pemerintah untuk tidak melakukan sesuatu.

Berdasarkan pendapat tersebut, kebijakan publik dapat didefenisikan

sebagai serangkaian kegiatan yang sadar, terarah dan terukur yang dilakukan oleh

pemerintah yang melibatkan para pihak yang berkepentingan dalam bidang-

bidang tertentu dalam mengarah pada tujuan-tujuan tertentu. Sehingga untuk

efektivitas kebijakan publik diperlukan kegiatan sosialisasi, pelaksanaan dan

Page 24: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

11

pengawasan kebijakan. Perlu ditekankan bahwa sifat kebijakan publik perlu

dituangkan pada peraturan-peraturan perundangan yang bersifat memaksa. Dalam

pandangan ini dapat diasumsiakan bahwa kebijakan publik merupakan kebijakan

yang di buat pemerintah yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat, yang

dapat diwujudkan peraturan-peraturan, perundang-undangan dan sebagainya.

Kebijakan publik mempunyai sifat mengikat dan harus dipatuhi oleh seluruh

anggota masyarakat tanpa terkecuali. Sebelum kebijakan publik itu diterbitkan

dan dilaksanakan, kebijakan tersebut harus ditetapkan dan disahkan oleh badan /

lembaga yang berwenang.

Menurut Harold D. Lasswell dan Abraham Kaplan (Islamy, 2014)

merupakan suatu program pencapaian tujuan, nilai-nilai dan praktek-praktek yang

terarah. Berdasarkan pengertian di atas bahwa sebuah kebijakan publik harus

mempunyai tujuan tertentu yang mampu menghasilkan nilai-nilai dengan melalui

praktek-praktek yang telah diarahkan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.

Menurut Thomas R. Dye (Islamy, 2014) mendefenisikan kebijakan publik

adalah apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan.

Selanjutnya Dye mengatakan bahwa bila pemerintah memilih untuk melakukan

sesuatu maka harus ada tujuannya (obyektifnya) dan kebijakan negara itu harus

meliputi semua tindakan pemerintah jadi bukan semata-mata merupakan

pernyataan keinginan pemerintah atau pejabat pemerintah saja. Disamping itu

sesuatu yang tidak dilaksanakan oleh pemerintah pun termasuk kebijakan publik.

hal ini disebabkan karena ”sesuatu yang tidak dilakukan” oleh pemerintah akan

mempunyai pengaruh (dampak) yang sama besarnya dengan “sesuatu yang

Page 25: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

12

dilakukan” oleh pemerintah. Menurut David Easton (Islamy, 2014) memberikan

arti kebijakan publik sebagai pengalokasian nilai-nilai secara paksa kepada

seluruh anggota masyarakat. berdasarkan defenisi ini Easton menegaskan bahwa

hanya pemerintahlah yang secara syah dapat berbuat pada masyarakatnya dan

pilihan pemerintah untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu

tersebut merupakan dalam bentuk pengalokasian nilai-nilai pada masyarakat.

B. Pengertian Penyediaan air minum dan sanitasi

Penyediaan Air Minum dan Sanitasi merupakan salah satu program solusi

dan nyata pemerintah (pusat dan daerah) dengan dukungan Bank Dunia untuk

meningkatkan penyediaan air minum, sanitasi, dan meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat terutama dalam menurunkan angka penyakit diare dan

penyakit lainya yang ditularkan melalui air dan lingkungan, yang bertujuan

menciptakan masyarakat hidup bersih dan sehat dengan meningkatkan akses air

minum dan sanitasi yang berkelanjutan serta melibatkan masyarakat secara aktif

melalui sosialisasi program, pembangunan sarana air bersih, pembentukan

pengelola, pemeliharaan dan pengelolaan sarana, dan kesinambungan program

Perencanaan pembangunan desa tidak terlepas dari konteks perencanaan ditingkat

kabupaten karena kedudukan desa dalam konteks yang lebih luas (sosial,

ekonomi, akses pasar dan politik) harus melihat keterkaitan antar desa, desa dalam

kecamatan, antar kecamatan dan kabupaten. Oleh karena itu pembangunan desa

harus dilihat dalam konteks pembangunan daerah. Hal ini tidak berarti menggugat

atau memperlemah upaya otonomi desa tetapi justru memperkuat porsi tawar dan

percepatan pembangunan di desa yang bersangkutan.

Page 26: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

13

Tujuan Program penyediaan air minum dan sanitasi adalah terciptanya

masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat melalui peningkatan akses

masyarakat miskin pedesaan dan pinggiran kota terhadap pelayanan air minum

dan sanitasi. Secara rinci program penyediaan air minum dan sanitasi bertujuan

untuk:

1. Meningkatkan Praktik hidup bersih dan sehat di masyarakat

2. Meningkatkan akses masyarakat dilokasi program terhadap pelayanan air

minum dan sanitasi yang berkelanjutan dan dikelola secara efektif

3. Meningkatkan kapasitas masyarakat dan kelembagaan lokal dalam

penyelenggaraan layanan air minum dan sanitasi.

Sebagai pelayanan publik yang mendasar, berdasarkan UU No. 23 Tahun

2014 tentang pemerintah daerah, pelayanan air minum dan sanitasi menjadi

urusan wajib pemerintah daerah. Untuk mendukung kapasitas pemerintah daerah

dalam meyediakan layanan air bersih dan sanitasi yang memenuhi Standar

Pelayanan Minimal (SPM). Sistem penyediaan air minum yang disingkat SPAM

merupakan satu kesatuan sistem fisik (teknik) dan non fisik dari prasarana dan

sarana air minum, pengembangan SPAM adalah kegiatan yang bertujuan

membangun, memperluas dan meningkatkan sistem fisik (kelembagaan,

manajemen, keuangan, peran masyarakat dan hukum) dalam kesatuan yang utuh

untuk melaksanakan penyediaan air minum kepada masyarakat menuju keadaan

yang lebih baik. Sanitasi adalah segala sesuatu upaya yang dilakukan untuk

menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan melalui

Page 27: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

14

pembangunan sanitasi, adapun Ruang lingkup Program Penyediaan air minum dan

sanitasi mencakup lima (5) komponen program, yakni:

1. Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kelembagaan daerah dan

desa.

2. Peningkatan perilaku higienis dan pelayanan sanitasi

3. Penyediaan sarana air minum dan sanitasi umum

4. Hibah insentif dan

5. Dukungan teknis dan manajemen pelaksanaan program

C. Konsep Evaluasi

Evaluasi diartikan sebagai riset untuk mengumpulkan, menganalisis, dan

menyajikan informasi yang bermanfaat mengenai objek evaluasi, menilainya

dengan membandingkannya dengan indikator evaluasi dan hasilnya dipergunakan

untuk mengambil keputusan mengenai objek evaluasi. Evaluasi adalah kegiatan

yang dilakukan secara independen untuk menilai proses kegiatan program baik

dari aspek efesiensi dan efektifitas kegiatan maupun dampak dari program.

Kegiatan evaluasi program penyediaan air minum dan sanitasiakan mencakup

aspek monitoring kesinambungan (proses partisipasi dan outcome), pelaksanaan

dan output kegiatan, evaluasi dampak program, dan evaluasi yang meliputi proses,

hasil, dan pendanaan. Evaluasi program penyediaan air minum dan sanitasi

bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai hal yang muncul dalam pelaksanaan

program sehingga memberi kesempatan kepada pelaksanan program untuk

melakukan perbaikan yang diperlukan berdasarkan rekomendasi dan hasil

pemantauan, dengan kata lain evaluasi program berguna untuk melihat apakah

Page 28: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

15

intervensi input yang dilakukan telah memberikan dampak sesuai harapan

program yang ditetapkan tersebut, yaitu:

1. Bahwa penilaian merupakan fungsi organik karena pelaksanaan fungsi

tersebut turut menentukan mati hidupnya suatu organisasi.

2. Bahwa penilaian itu adalah suatu proses yang berarti bahwa penelitian

adalah kegiatan yang terus menerus dilakukan oleh administrasi dan

manajemen.

3. Bahwa penelitian menunjukkan jurang pemisah antara hasil pelaksanaan

yang sesungguhnya dengan hasil yang seharusnya dicapai.

Pendapat di atas dapat diperoleh gambaran bahwa evaluasi adalah suatu

kegiatan yang dilakukan untuk mengukur serta membandingkan hasil-hasil

pelaksanaan kegiatan yang telah dicapai dengan hasil yang seharusnya menurut

rencana. Sehingga diperoleh informasi mengenai nilai atau manfaat hasil

kebijakan, serta dilakukan perbaikan bila terjadi penyimpangan didalamnya. Di

Dalam bukunya Wibowo tentang “Manajemen kinerja” bahwa evaluasi

mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan, evaluasi menunjukkan

keterampilan dan kompetensi pekerja yang ada sekarang ini kurang cukup

sehingga dikembangakan program. Efektifitas pelatihan dan pengembangan

dipertimbangkan dengan mengukur seberapa baik pekerja yang berpartisipasi

mengerjakan evaluasi kinerja.

Menurut Kreitner & Kinicki (Wibowo, 2016) melihat sasaran evaluasi dari

segi pendekatannya, yang disebutkan sebagai pendekatan terhadap sifat, perilaku,

hasil, dan kontigensi. Sementara itu, Robbins (Wibowo, 2016) melihat evaluasi

Page 29: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

16

kinerja dalam ukuran hasil pekerjaan individu, perilaku, dan sikap. Pendapat

diantara keduanya bersifat saling melengkapi dan dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Pendekatan sikap, pendekatan ini menyangkut penilaian terhadap sifat atau

karateristik individu.

2. Pendekatan perilaku, masalah pendekatan perilaku menunjukkan

bagaimana orang berperilaku.

3. Pendekatan hasil, apabila pendekatan sikap memfokuskan pada orang dan

pendekatan perilaku memfokuskan pada proses, pendekatan hasil

memfokuskan pada produk atau hasil seseorang.

4. Pendekatan kontigensi, pendekatan sifat, perilaku, dan hasil cocok untuk

dipergunakan tergantung pada kebutuhan pada situasi tertentu.

Berdasarkan pengertian diatas bahwa untuk melakukan evaluasi kinerja

banyak hal yang harus diperhatikan terutama dengan melalu berbagai pendekatan-

pendekatan yang ada, sebagai pedoman dalam mencapai sebuah target atau tujuan

tersebut.

Dalam bukunya “Manajemen Kinerja Sektor Publik “Menurut Mahmudi

(2010:73) Evaluasi kinerja merupakan pelaporan kinerja harus memiliki dua

manfaat utama yaitu bagi pihak internal dan eksternal. Berdasarkan dari

pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa bagi pihak internal laporan kinerja

digunakan sebagai alat pengendalian manajemen untuk menilai kinerja manajer

dan staf.Bagi pihak eksternal laporan kinerja berfungsi sebagai alat

pertanggungjawaban organisasi. Laporan kinerja, bagi manajer memungkinkan

Page 30: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

17

untuk membandingkan antara input dan output yang direncanakan dengan

realisasinya. Jika terdapat penyimpangan yang signifikan, manajer dapat

melakukan tindakan koreksi sebagai umpan balik. Evaluasi kinerja organisasi

merupakan penilaian kinerja organisasi secara keselruhan. Penilaian ini

dimaksudkan untuk menilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban. Penilaian

kinerja organisasional berdampak pada pemberian penghargaan, kritik yang

sifatnya membangun, kenaikan pangkat, penugasan kembali, atau pemberhentian

dan pemecatan kepada manajer pusat pertanggungjawaban. (Mahmudi,2010:73).

Sedangkan Evaluasi program merupakan laporan kinerja yang dapat

digunakan sebagai dasar untuk melakukan evaluasi program. Pelaksanaan

program yang tidak optimal memerlukan revisi anggaran program. Jika evaluasi

program menunjukkan bahwa program yang dilaksanakan tidak efektif, maka

manajer perlu mengkaji ulang terhadap strategi untuk mencapai tujuan, atau

bahkan merevisi tujuan.

D. Konsep Evaluasi Kebijakan

Evaluasi kebijakan yang secara spesifik terfokus pada berbagai indikator kinerja

yang terkait kebijakan dan rencana yang telah ditetapkan, yaitu mengembangkan

penilaian-penilaian yang dapat dipercaya. Penilaian terhadap unggulan dan nilai

(assessment of merit and worth) Tujuan evaluasi menurut Mark. Instrumen

kebijakan yang dipergunakan penilaian terhadap perluasan dari program seperti

status perintah. Mustopadidjaja (Amirullah, 2012) mengatakan bahwa evaluasi

merupakan kegiatan pemberian nilai atas suatu fenomena. Kekeliruan dan

kesesuaian (oversight and compliance). Secara umum kinerja yang dicapai.

Page 31: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

18

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan

tujuan yang telah ditetapkan. yaitu akibat dan konsekuensi yang ditimbulkan

dengan diterbitkan dan diimplementasikannya suatu kebijakan.

Menurut Muchisin (Amirullah,2012) evaluasi kebijakan pemerintah adalah

sebagai hakim yang menentukan kebijakan yang ada telah sukses atau gagal

mencapai tujuan dan dampak-dampaknya. Evaluasi kebijakan dapat dikatakan

sebagai dasar apakah kebijakan yang ada layak untuk dilanjutkan, direvisi atau

bahkan dihentikan sama sekali.

Secara umum istilah evaluasi dapat disamakan dengan penaksiran

(appraisal), pemberian angka (rating) dan penilaian (assessment), kata- kata yang

menyatakan usaha untuk menganalisis hasil kebijakan dalam arti satuan nilai.

Dalam arti yang lebih spesifik, evaluasi berkenaan dengan produktif informasi

mengenai nilai atau manfaat hasil kebijakan (Dunn,2012: 608).

Pengertian di atas menjelaskan bahwa evaluasi kebijakan merupakan hasil

kebijakan dimana pada kenyatannya mempunyai nilai dari hasil tujuan atau

sasaran kebijakan. Sebagian akhir dari suatu proses kebijakan adalah evaluasi

kebijakan. Menurut William N. Dunn (2012:609) Evaluasi mempunyai

karateristik yang membedakannya dari metode-metode analisis kebijakan lainnya

yaitu:

1. Fokus nilai. Evaluasi berbeda dengan pemantauan, dipusatkan pada

penilaian menyangkut keperluan atau nilai dari suatu kebijakan dan

program.

Page 32: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

19

2. Interdependensi Fakta Nilai. Tuntutan evaluasi tergantung baik ”fakta”

maupun “nilai”.

3. Orientasi Masa Kini dan Masa Lampau. Tuntutan evaluatif, berbeda

dengan tuntutan–tuntutan advokatif, diarahkan pada hasil sekarang dan

masa lalu, ketimbang hasil di masa depan.

4. Kualitas nilai. Nilai yang mendasari tuntutan evaluasi mempunyai kualitas

ganda, karena dipandang sebagai tujuan dan sekaligus cara.

Berdasarkan penjelasan diatas, karateristik evaluasi adalah penilaian

karakter yang pertama yaitu fokus nilai, karena evaluasi adalah penilaian dari

suatu kebijakan dalam ketepatan dalam pencapaian tujuan dan sasaran kebijakan.

Kedua yaitu interdependensi fakta nilai, karena untuk menentukan nilai dari suatu

kebijakan bukan hanya dilihat dari tingkat kinerja tetapi juga dilihat dari bukti

atau fakta bahwa kebijakan dapat memecahkan masalah tertentu. Ketiga yaitu

orientasi masa kini dan masa lampau, karena tuntutan evaluatif diarahkan pada

hasil sekarang dan masa lalu sehingga hasil evaluasi dapat dibandingkan nilai dari

kebijakan tersebut. Keempat yaitu kualitas nilai, karena nilai-nilai dari relevan

mempunyai arti ganda baik rekomendasi sejauh berkenaan dengan nilai yang ada

maupun nilai yang diperlukan dalam mempengaruhi pencapaian tujuan-tujuan

lain.

Untuk mengevaluasi suatu program atau kebijakan publik diperlukan

adanya suatu kriteria untuk mengukur suatu keberhasilan tersebut. Mengenai

kinerja dalam menghasilkan informasi yang terdapat. Menurut William N. Dunn

(2012) adapun kriteria evaluasi sebagai berikut:

Page 33: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

20

1. Efektivitas

efektivitas (effectiveness) berkenaan dengan apakah suatu alternatif

mencapai hasil (akibat) yang diiharapkan, atau mencapai tujuan dari diadakannya

tindakan. Yang secara dekat berhubungan dengan rasionalitas teknis, selalu diukur

dari unit produk atau layanan nilai moneternya. Jadi, apabila setelah pelaksanaan

kegiatan kebijakan publik ternyata dampaknya tidak mampu memecahkan

permasalahan yang tengan dihadapi masyarakat, maka dapat dikatakan bahwa

suatu kegiatan kebijakan tersebut telah gagal, tetapi adakalanya suatu kebijakan

publik hasilnya tidak langsung efektif dalam jangka pendek, akan tetapi setelah

melalui proses tertentu.

2. Efesien

Efektivitas dan efesien sangatlah berhubungan, efesien (effeciency)

berkenaan dengan jumlah usaha yang diperlukan untuk menghasilkan tingkat

efektivitas tertentu. Kebijakan yang mencapai efektivitas tertinggi dengan biaya

terkecil dinamakan efesien.

3. Kecukupan

Kecukupan dalam kebijakan dapat dikatakan tujuan yang telah dicapai

sesuai dirasakan mencukupi dalam berbagai hal. Kecukupan (eduquacy)

berkenaan dengan seberapa jauh suatu tingkat efektivitas memuaskan kebutuhan,

nilai, atau kesempatan yang menumbuhkan adanya masalah.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kecukupan masih

berhubungan dengan efektivitas dengan mengukur atau memprediksi seberapa

Page 34: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

21

jauh alternatif yang ada ada dapat memuaskan kebutuhan, nilaiatau kesempatan

dalam.

4. Perataan

Perataan dalam kebijakan publik dapat dikatakan mempunyai arti dengan

keadilan yang diberikan dan diperoleh sasaran kebijakan publik.Dunn (2012),

menyatakan bahwa kriteria kesamaan (equity) erat berhubungan dengan

rasionalitas legal dan sosial dan menunjuk pada distribusi akibat dan usaha antara

kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat. Kebijakan yang

berorientasi pada para perataan adalah kebijakan yang akibatnya atau usaha secara

adil didistribusikan. Jadi pelaksanaan kebijakan haruslah bersifar adil dalam arti

semua sektor dari segi lapisan masyarakat haru sama-sama menikmati hasil

kebijakan.

5. Responsivitas

Responsivitas dalam kebijakan publik dapat diartikan sebagai respon dari

suatu aktivitas yang berarti tanggapan sasaran kebijakan publik atas penerapan

suatu kebijakan. Responsivitas (responsiveness) berkenaan dengan seberapa jauh

suatu kebijakan dapat memuaskan kebutuhan, preferensi, atau nilai kelompok-

kelompok masyarakat tertentu. Suatau keberhasilan kebijakann dapat dilihat

melalui tanggapan masyarakat yang menanggapi pelaksanaan setelah tertebih

dahulu memprediksi pengaruh yang akan terjadi jika suatu kebijakan akan

dilaksanakan, juga tanggapan masyarakat setelah dampak kebijakan sudah mulai

dapat dirasakan dalam bentuk yang positif berupa dukungan ataupun wujud yang

negatif berupa penolakan.

Page 35: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

22

6. Ketepatan

Ketepatan merujuk pada nilai atau harga dari tujuan program dan pada

kuatnya asumsi yang melandasi tujuan-tujuan tersebut. Ketepatan

(Appropriateness) adalah kriteria yang dipakai untuk menseleksi sejumlah

alternatif untuk dijadikan rekomendasi dengan menilai apakah hasil dari alternatif

yang direkomendasikan tersebut merupakan pilihan tujuan yang layak. Artinya

ketepatan dapat diisi oleh indikator keberhasilan kebijakan lainnya (bila ada).

Misalnya dampak lain yang tidak mampu diprediksi sebelumnya baik dampak tak

terduga secara positif maupun negatif atau dimunkinkan alternatif lain yang

dirasakan lebih baik dari suatu pelaksanaan kebijakan sehingga kebijakan bisa

lebih dapat bergerak secara lebih dinamis.

E. Kerangka Pikir

Mengacu pada berbagai teori yang relevan serta prinsip-prinsip yang

tercantum didalam petunjuk pelaksanaan maka manajemen pembangunan yang

diaplikasikan pada kebijakan program Penyediaan air minum dan sanitasi adalah

manajemen pembangunan yang berdimensi partisipatif. Hal ini terlihat pada

besarnya peran yang diberikan kepada masyarakat dan kedudukan masyarakat

sebagai sentral dalam pelaksanaan program tersebut. Disisi lain, fasilitator

berperan sebagai pendorong partisipasi dan pendamping masyarakat pada setiap

tahapan kegiatan, dengan tujuan agar kegiatan yang akan direncanakan serta

dilaksanakan sesuai dengan potensi dan kebutuhan desa/kelurahan dan potensi

pasar, serta sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh

masyarakat penerima bantuan. Dalam mekanisme pelaksana, peran birokrasi

Page 36: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

23

pemerintah terbatas pada fungsi pembinaan, penyaluran informasi, koordinasi dan

penilaian kelayakan usaha/kegiatan.

Dalam proses Evaluasi Penyediaan air minum dan sanitasi, ada tiga (3)

indikator, yaitu partisipasi, perencanaan, dan strategi kebijakan, serta ada enam

(6) kriteria untuk mengukur tingkat keberhasilan kebijakan tersebut, yaitu

efektivitas, efesiensi, kecukupan, perataan, responsivitas, dan ketetapan. Dengan

ketiga indikator dan keenam kriteria ini diharapkan mampu untuk menilai tingkat

keberhasilan program Penyediaan air minum dan sanitasi tersebut. Secara

sederhana kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.1: Kerangka Pikir

Evaluasi Program

Penyediaan Air Minum

Dan Sanitasi

Ada enam (6) Kriteria dalam Proses Evaluasi

Kebijakan:

1. Efektifitas

2. Efesiensi

3. Kecukupan

4. Perataan

5. Responsivitas

6. Ketetapan

Pemberdayaan Masyarakat

diKecamatan Tomoni

Kabupaten Luwu Timur

Page 37: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

24

F. Defenisi Fokus Penelitian

1. Evaluasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi adalah suatu cara

untuk menilai apakah kebijakan program Penyediaan air minum dan

sanitasi berjalan dengan baik atau tidak.

2. Kriteria dalam menilai pelaksanaan kebijakan Program Penyediaan Air

Minum dan Sanitasi yaitu:

a. Efektivitas merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan alternatif

atau cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan

b. Efesiensi merupakan sesuatu yang berkaitan dengan waktu yang

digunakan tepat atau malah sebalikanya.

c. Kecukupan merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan fasilitas yang

digunakan cukup memadai dan berfungsi atau malah sebaliknya

d. Perataan merupakan segala kegiatan yang dilakukan harus melibatkan

seluruh kalangan masyarakat bawah maupun atas tanpa melihat status.

e. Responsivitas merupakan suatu respon tanggapan dari seseorang mengenai

program kegiatan yang akan dilaksanakan

f. Ketetapan dapat dikatakan apakah program kegiatan tersebut tepat atau

cocok untuk dilaksanakan dilingkungan tersebut atau tidak.

g. Adapun tujuan dari program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi itu

sendiri yaitu :

Program Penyediaan air minum dan sanitasi bertujuan untuk meningkatkan

jumlah fasilitas pada warga masyarakat yang kurang terlayani termasuk

masyarakat pada kalangan bawah. Dengan adanya Penyediaan Air Minum dan

Page 38: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

25

Sanitasi maka dapat menumbuhkan jiwa partisipasi masyarakat terhadap sebuah

program kebijakan pemerintah. Diharapkan mereka dapat mengakses pelayanan

air minum dan sanitasi yang berkelanjutan serta meningkatkan penerapan perilaku

hidup bersih dan sehat.

Page 39: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitiaan ini dilakukan dua (2) bulan setelah keluarnya surat izin

penelitian dari LP3M, yaitu pada tanggal 26 Oktober sampai 26 Desember tahun

2019. Dari ke enam Desa dan satu Kelurahan ini, peneliti jadikan tempat

penelitian dengan pertimbangan baik tenaga, dana, waktu dan jarak tempat

penelitan dengan tempat tinggal peneliti yang dapat dijangkau dalam waktu

kurang dari 30 menit.

Peneliti mengambil tempat penelitian di Kantor Kecamatan untuk

mengambil data-data yang berkaitan dengan penelitian ini dan memastikan data-

data tersebut apakah sudah sesuai atau belum dengan yang dilapangan.

Ssedangakan di Desa, penelitian ini berfungsi untuk mengetahui bagaimana

program tersebut di implementasikan, dengan pertimbangan memilih beberapa

desa yang memiliki kategori jumlah penduduk terbanyak, sedang dan rendah.

Bukan hanya itu, peneliti juga melihat beberapa desa yang telah ikut serta dalam

program tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana partisipasi

masyarakat dalam program penyediaan air minum dan sanitasi yang diterapkan di

Kantor dan Desa yang ada di Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian kualitatif. Dimana

peneliti akan mendeskripsikan secara utuh dan mendalam tentang realita sosial

dan fenomena yang terjadi di masyarakat.Adapun Tipe penelitian yang digunakan

26

Page 40: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

27

dalam penelitian ini yaitu: penelitian fenomenologi. Tipe penelitian ini digunakan

untuk memberikan gambaran mengenai masalah yang diteliti dan untuk

memperoleh data berdasarkan dari sumber objek langsung dilapangan.

C. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 (dua) yaitu, data

primer dan data sekunder.

1. Data primer

Dimana sumber data primer dalam penelitian ini didapatkan dari data-data

yang diperoleh dari hasil wawancara langsung dan berupa dokumentasi

atau foto.

2. Data sekunder

Sumber data sekunder peneliti peroleh dari berbagai arsip, laporan, buku,

skripsi, jurnal dan diberbagai media massa.

D. Informan penelitian

Berdasarkan dari sumber data di atas maka dapat diperkuat dengan

melakukan observasi, wawancara serta memberikan kan kueisoner kepada pihak

substansi tersebut. agar informasi yang diperoleh mudah dan jelas. dibawah ini

yang menunjukan substansi yang bersangkutan dalam kesejahteraan sosial

terdapat lima sektor utama yaitu:

Tabel. 1.1. Tabel Informan Penelitian

No Jabatan

1 Staf Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur

2 Staf Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Luwu Timur

Page 41: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

28

3 Staf Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur

4 Staf Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Mangkutana Kabupaten Luwu Timur

5 Aparat Desa Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur

6 Masyarakat

Dilihat dari tabel 1.1 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Staf Kantor Kecamatan Tomoni yang di maksud pada penelitian ini yaitu,

staf yang bekerja di Kantor Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur

yang dianggap memiliki informasi keterkaitan dalam penelitian ini. Yaitu,

Kelapa Camat,Sekertaris Camat, penata Kasi PMD (Pemberdaya

Masyarakat Desa), Kasih Tata Pemerintahan Umum, Kasi Pelayanan

Umum, Kasubag Perencanaan dan Kepegawaian, Staf Penata Muda,

Pengelola Kepegawaian, Pranata Barang dan Jasa Kecamatan Tomoni

Kabupaten Luwu Timur.

2) Staf Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Luwu Timur yang dimaksud pada

penelitian ini yaitu, Kepala Dinas yang memiliki tugas dan fungsi sebagai

penyelenggara penyusunan rencana kerja dinas pekerjaan umum,

perumahan, kawasan permukiman, perumusan kebijakan teknis urusan

pemerintahan bidang pekerjaan umum, pelaksanaan, pelayanan,

pembinaan dan pengendalian urusan pemerintahan, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan urusan pemerintah bidang pekerjaan umum dan kawasan

permukiman, serta pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati

Page 42: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

29

sesuai tugas dang fungsinya atau sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan.

3) Staf Dinas Kesehatan Kabupten Luwu Timur yang dimaksud pada

penelitian ini yaitu, Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung

jawab kepada Bupati melalui Sekertaris Daerah. Yang mempunyai Tugas

dan fungsi sebagai penyelenggara perumusan kebijakan teknis dibidang

kesehatan, penyelenggara urusan pemerintah dan pelayanan umum

dibidang kesehatan, pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kesehatan,

pengelolaan administarasi umum meliputi ketatalaksanaan, kepegawaian,

perlengkapan dan peralatan serta pelaksanaan tugas lain yyang diberikan

oleh Bupati sesuai dengan fungsinya. Jadi, peneliti mengaggap beliaulah

yang lebih mengetahui urusan-urusan yang ada di Dinas Kesehatan.

4) Staf Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang dimaksud peneliti ini

yaitu, Kepala Cabang yang mempunyai tugas menyelenggarakan

pengelolaan air minum untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

yang mencakup aspek social, kesehatan dan pelayanan umum. Dan

memiliki fungsi yaitu, mengusahakan pengeadaan/ penyediaan air minum

sesuai dengan program pembangunan tingkat Kecamatan Kabupaten Luwu

Timur, membangun, mengelola,dan memelihara Bangunan Sadap (Intake)

dan instalasi pengelolahan air serta tempat penyimpanan air,membantu

membangun dan atau member bantuan teknis penyediaan air minum

melalui pemanfaatan mata air atau sumur dalam (deep well), yang

dipergunakan untuk keperluan penduduk. Serta mengadakan penelitian

Page 43: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

30

laboratories terhadap sumber dan produk air minum sesuai dengan standar

baku mutu kesehatan.

5) Aparat Desa yang dimaksud peneliti yaitu, Kepala Desa atau biasa yang

disebut Kades yang mempunyai tugas dan fungsi sebagai penyelenggara

dalam menjalankan roda pemerintahan desa dengan dasar kebijakan yang

telah ditetapkan bersama dengan BPD ( Badan Perwakilan Daerah),

mengajukan suatu rancangan tentang peraturan daerah yang akan

diterapkan disuatu desa, menetapkan peraturan desa yang sudah disetujui

bersama dengan BPD menyusun serta membuat peraturan tentang

anggaran pendapatan desa yang selanjutnya akan dibahas dan diterapkan

bersama-sama dengan BPD, melakukan pembinaan terhadap masyarakat

desa dan juga ekonomi desa, pembangunan yang hendak dilakukan didesa,

lebih dahulu dikoordinasikan dan dilaksanakan dengan pasrtisipasi semua

warga, mewakili desa baik diluar pengadilan atau dalam pengadilan serta

memiliki hak tentunya sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku,

dan melakukan kewajiban dan wewenang kepada desa sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

6) Masyarakat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah masyarakat yang

menetap dan bertempat tinggal di Kabupaten Luwu Timur. Dalam hal ini

masyarakat Kecamatan Tomoni yang berpartisipasi dan merasakan

dampak dari program penyediaan air minum dan sanitasi di Kecamatan

Tomoni Kabupaten Luwu Timur.

Page 44: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

31

Kelima bidang tersebut dapat berinteraksi satu sama lainnya guna

mempengaruhi pendekatan pembangunan kesejahteraan sosial yang dilaksanakan

oleh penyelenggara kesejahteraan sosial Kabupaten Luwu Timur.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu,

observasi, wawancara, dan dokumentasi.

1) Observasi

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat

langsung antarakesesuaian dengan kondisi yang telah terjadi dilapangan.

2) Wawancara yang dilakukan peneliti bertujuan untuk memperoleh

informasi sebanyak-banyaknya dari narasumber.

3) Dokumentasi dilakukan peneliti sebagai bukti peneliti bahwa telah

melakukan penelitian dan mengambil data yang dibutuhkan dalam

penelitian ini, seperti, berupa foto, buku-buku, majalah, dokumen,

peraturan-peraturan dan website resmi Kabupaten Luwu Timur dan di

Kantor Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan suatu analisis yang didasarkan oleh data yang

diperoleh, dikembangkan, disusun dan disimpulkan dalam sebuah penelitian

sehingga mudah dipahami (Sugiono, 2016:246-253). Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan tiga teknik analisis data yaitu, reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan atau verifikasi data.

Page 45: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

32

1. Data Reduktion atau redukasi data, dalam penelitian ini dilakukan untuk

memilih data-data yang perlu atau tidak perlu dimasukkan dalam penelitian ini.

Dalam artian merangkum, memilih hal-hal yang pokok dan memfokuskan pada

hal-hal yang yang penting saja.

2. Penyanjian data atau Data Display dalam penelitian ini dilakukan dalam bentuk

uraian singkat bersifat naratif yang memberikan penyajian data dalam bentuk

matris dan grafik, dengan begitu dengan begitu penelitian dapat menguasai

data.

3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi yang dilakukan yaitu untuk

menyimpulkan hasil penelitian yang mewakili secara keseluruhan dari

penelitian yang telah dilakukan.

G. Keapsahan Data

Salah satu cara untuk mengetahui keabsahan data yaitu, menguji

kredibilitas data dengan cara triangulasi (bermacam-macam). Terdapat tiga

triangulasi dalam penelitian yaitu, tringulasi sumber, tringulasi teknik dan

tringulasi waktu. Hal ini dilakukan peneliti dengan mempertimbangkan baik

tenaga dan waktu penelitian.

1. Tringulasi sumber dilakukan peneliti untuk mengecek kembali data-data

yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber. Dalam artian teknik

keabsahan data dengan membandingkan hasil wawancara dengan isi

dokumen.

2. Triangulasi teknik digunakan peneliti untuk mengecek data kepada sumber

yang sama dengan teknik yang berbeda. Apabila dengan teknik

Page 46: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

33

kreadibilitas data, menghasilkan data yang berbeda maka peneliti

melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan

karena sudut pandangnya berbeda-beda.

Triangulasi waktu dilakukan peneliti untuk mengecek kembali data-data

yang diperoleh dengan cara menggunakan teknik wawancara atau teknik

lain dengan waktu dan situasi yang berbeda sampai ditemukan kepastian

datanya. Seperti, data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara dipagi

hari belum tentu sama pada sore harinya.

Page 47: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi atau Karateristik Obyek Penelitian

1. Gambaran umum georafis Kabupaten Luwu Timur

Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman yang sangat

kompleks, terutama suku dan kebudayaanya yang tersebar luas diberbagai

wilayah. Salah satunya di Sulawesi Selatan khususnya di kabupaten Luwu timur.

Kabupaten luwu timur secara geografis merupakan kabupaten yang

berbatasan dengan dua propinsi yaitu provinsi Sulawesi Tenggara disebelah

selatan.Selain itu kabupaten Luwu Timur juga berbatasan langsung dengan laut

yaitu dengan Teluk Bone disebelah selatan. Kabupaten Luwu Timur terletak

disebelah selatan garis katulistiwa di antara 2003’00’’- 2

003’25’’ Lintang selatan

dan 119028’56’’- 121

047’27” Bujur Timur berada di sebelah ujung timur.

Kabupaten Luwu Timur merupakan kabupaten paling timur di Provinsi Sulawesi

Selatan.Adapun batas-batas wilayah administrasi Kabupaten Luwu Timur sebagai

berikut:

Sebelah Utara berbatasan dengan kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi

Tengah

Sebelah Timur Berbatasan dengan kabupaten Morowali, Provinsi

Sulawesi Tengah

Sebelah Selatan Berbatasan dengan Teluk Bone, Kabupaten, Kolaka,

Provinsi Sulawesi Tenggara

34

Page 48: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

35

Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Luwu Utara, Provinsi

Sulawesi Selatan.

Malili merupakan ibukota Kabupaten Luwu Timur. Luas wilayah

Kabupaten Luwu Timur tercatat 6.944,88 km2

atau sekitar 11, 14% dari luas

wilayah Provinsi Sulawesi selatan dengan jumlah penduduk tahun 2017,

berjumlah 243.064 jiwa. Kabupaten ini terdiri atas 11 kecamatan yakni kecamatan

Malili, kecamatan Angkona, Tomoni, Tomoni Timur, Kalaena, Towuti, Nuha,

Wasponda, Wotu, Burau dan Mangkutana. Wilayah ini merupakan hasil

pemekaran dari kabupaten Luwu Utara yang disahkan dengan undang-undang

Nomor 7 Tahun 2003 pada tanggal 25 Februari 2003. Kabupaten luwu timur

Salah satu kabupaten yang memiliki heterogenitas penduduk, beragam suku dan

kebudayaan. Agar terwujudnya pemerintah yang baik di negara ini, sangat

dibutuhkan adanya pelaksanaan kegiatan secara efektif dan efesien, sehingga

kebijakan yang dibuat benar-benar bermanfaat untuk kepentingan masyarakat.

Pembangunan secara merata tentunya tidak terlepas dari campur tangan

pemerintah Kabupaten Luwu Timur. Komitmen pemerintah Kabupaten Luwu

Timur untuk melakukan pelayanan mengenai air bersih di wujudkan dengan

adanya Program penyediaan air minum dan sanitasi melalui peraturan daerah

kabupaten luwu timur Nomor 23 Tahun 2014. Dalam mempertanggung jawabkan

kinerjanya. Sangat dibutuhkan adanya laporan akuntabilitas instansi pemerintah.

Pelayanan dan mekanisme administrasi dalam peraturan pemerintah Nomor

8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara penyususnan, Pengendalian dan

Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah ditegaskan bahwa Rencana Strategis

Page 49: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

36

Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disebut Renstra SKPD adalah

dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana Strategis

Kecamatan Tomoni kabupaten Luwu Timur merupakan dokumen perencanaan

pembangunan daerah untuk jangka waktu lima tahun kedepan yang memuat

visi,misi, tujuan,strategi, kebijakan, program dan kegiatan, baik yang

dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan

mendorong partisipasi masyarakat.

2. Kondisi Geografis Kantor Kecamatan Tomoni

Kecamatan Tomoni memiliki luas wilayah 230.09 km2 atau sekitar 3,31

persen dari total luas wilayah Kabupaten Luwu Timur. Kecamatan yang terletak

di sebelah barat ibukota Kabupaten Luwu Timur ini berbatasan langsung dengan

Kecamatan Mangkutana disebelah utara. Sebelah timur berbatasan dengan

Kecamatan Tomoni Timur. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Wotu,

Burau dan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Luwu Utara.Kecamatan

Tomoni terdiri dari 12 desa dan 1 kelurahan yang seluruh desa/kelurahanya

berstatus desa definitif.Wilayah Kecamatan Tomoni adalah daerah yang seluruh

desanya merupakan wilayah bukan pantai, secara topografi wilayah Kecamatan

Tomoni sebagian besar daerahnya merupakan daerah datar.Terdapat satu sungai

yang mengaliri kecamatan ini yaitu sungai Tomoni. Pemerintahan pada tahun

2019 di Kecamatan Tomoni terdapat 51.

Page 50: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

37

3. Visi dan Misi Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur

Untuk saat ini masih gabung dengan visi dan misi Kabupaten demi

mewujudkan pelayanan yang prima, efektif dan efesien, Kecamatan Tomoni

Kabupaten Luwu Timur:

a. Visi

Keberlanjutan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik

diKecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur yang maju, sejahtera dan

mandiri.

b. Misi

1. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan

pelayanan public sebaik-baiknya.

2. Memperkuat kompetensi dan kapasitas sumber daya manusia

didaerah untuk menjadi handal, berdayaguna, berhasil guna, untuk

selanjutnya dapat meningkatkan partisipasi dalam kemajuan daerah.

3. Menjaga suasana kebersamaan antar kompenen warga agar tetap

harmonis, tertib dan aman guna menunjang hidup dan kehidupan

masyarakat yang lebih maju dan bermartabat dalam kesesuaian

tatanan nilai-nilai budaya luhur dan tuntunan agama

Berdasarkan visi dan misi di atas dapat dijelaskan bahwa dengan

melanjutkan momentum dan meningkatkan kualitas pembangunan daerah dengan

memperluas aksesibilitas dapat meningkatkan daya saing daerah untuk

mengantisipasi perkembangan situasi perekonomian nasional dan internasional,

melalui industrialisasi perdesaan dan agroindustri.

Page 51: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

38

4. Sarana dan Prasarana Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur

a. Sarana

Sarana kegiatan yang dimiliki oleh Kantor Kecamatan Tomoni Kabupaten

Luwu Timur sebagai penunjang proses pelayanan kepada masyarakat yang

mengurus dokumen kependudukan dan lain sebagainya termasuk

perbaikan,pemeliharaan kebersihan dan kenyamanan dalam melakukan aktivitas

ditunjang dengan ketersedianya gedung Aula yang terletak di samping kantor

kecamatan, kemudian untuk kantor Kecamatan Tomoni sendiri telah dilengkapi

dengan ruang tunggu bagian adminstrasi, adapun alat penunjang proses

pelayanan seperti, Komputer, printer, scanner, papan pengumuman, meja, kursi

besi , lemari,kipas, cc tv, dan lain sebagainya.

b. Prasarana

Dalam rangka meningkatkan pelayananan administrasi kepada masyarakat

tentunya tidak terlepas dari aspek kecukupan dan kewajaran penyediaan prasarana

pada dasarnya telah memenuhi standar. Untuk menjamin penyelenggaraan proses

pelayanan kepada masyarakat yang mengurus dokumen dan melakukan proses

adminstrasi kependudukannya. Ruangan yang tersedia cukup memadai dan

memberikan kenyamanan masyarakat yang akan mengurus KK, KTP/E-KTP,

IMB, Akta Kelahiran, dan sebagaianya dengan tersedianya fasilitas yang

dilengkapi dengan gedung Aula, ruang tunggu, WC pria dan wanita yang cukup

terjaga kebersihanya, halaman parkir yang memadai. Dengan Ruang tunggu

pelayanan administrasi kependudukan ini status proses pelayanan cukup baik.

Page 52: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

39

Hal ini sangat mendukung tertibnya pelayanan administrasi kependudukan

yang ada dikantor Kecamatan Tomoni untuk mewujudkan keharmonisan kepada

masyarakat setempat.

5. Tugas dan Fungsi Kecamatan Tomoni

Kecamatan Tomoni mempunyai tugas melaksanakan koordinasi

penyelenggaraan pemerintah, pelayanan publik, dan pemeberdayaan masyarakat

desa dan kelurahan serta melaksanakan tugas yang dilimpahkan oleh bupati untuk

melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah.

Tugas Kecamatan Tomoni mempunyai rincian sebagai berikut:

a) Menetapkan Rencana Strategi, Program dan Rencana Kerja Kecamatan

b) Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Umum

c) Mengkoordinasikan kegiatan Pemebrdayaan Masyarakat

d) Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum

e) Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan

Bupati

f) Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum

g) Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemeliharaan yang dilakukan

oleh Perangkat Daerah di tingkat Kecamatan

h) Membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan desa dan/ atau kelurahan.

i) Melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah yang

tidak dilaksanakan oleh unit kerja Pemerintah Daerah yang ada di Kecamatan,

dan

Page 53: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

40

j) Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan Bupati berdasarkan peraturan

Perundang-undangan.

6. Struktur Organisasi Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur

Gambar 2.2

STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN TOMONI

Sumber: Kantor Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur 2019

KELOMPOK

JABATAN

FUNGSIONAL

CAMAT

SEKRETARIS

CAMAT

SUBBAG.

UMUM &

KEUANGAN

SUBBAG.

PERENCANAAN

&

KEPEGAWAIAN

SEKSI

PEMERINTAHAN

UMUM

SEKSI

PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT

DESA

SEKSI

PELAYANAN

UMUM

SEKSI

KETENTRAMAN

DAN

KETERTIBAN

UMUM

DESA KELURAHAN

Page 54: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

41

7. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia (SDM) sangat penting dalam menunjang kinerja

organisasi.Untuk melaksanakan dan menjalankan suatu program sangatlah

dibutuhkan adanya SDM guna mendukung terlaksannya program dengan baik.

Oleh karena itu, SDM yang cukup dan berkompetensi akan mendorong

keberhasilan suatu program. Untuk mengetahui keadaan sumber daya aparatur

pada Kantor Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur berdasarkan jenis

kelamin yang dapat dilihat pada table berikut:

Table 2.1

Jumlah jenis kelamin pegawai

Kantor Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-laki 16

2 Perempuan 15

Total 31

Sumber: Kantor Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur, 2019.

Dari tabel 2.1 diatas dapat dilihat bahwa jumlah sumber daya aparatur

pada Kantor Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur, dilihat dari jenis

kelamin laki-laki berjumlah 16 (Enam belas)orang dan perempuan 15 (Lima

belas) orang. Pegawai di kantor Kecamatan Tomoni dominan laki-laki. Hal ini

sangat berpengaruh pada pengelolaan pekerjaan yang lebih bersifat membutuhkan

keahlian kecekatan, kompeten dalam masing-masing bidang.

Hingga akhir tahun 2019, jumlah pegawai Kantor Kecamatan Tomoni

Kabupaten Luwu Timur sebanyak 17 (Tujuh belas) orang PNS dan 14 (Empat

Page 55: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

42

belas orang upah jasa. Berdasarkan keadaan sumber daya aparatur pada Kantor

Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur, maka dapat dilihat pangkat

golongan sebagai beriku:

Tabel 2.2

Tingkat golongan atau pangkat pegawai

No Golongan Jumlah (Orang)

Golongan IV

1 Golongan IV/d -

2 Golongan IV/c -

3 Golongan IV/b -

4 Golongan IV/a 1

Golongan III

1 Golongan III/d 2

2 Golongan III/c 2

3 Golongan III/b 1

4 Golongan III/a 4

Golongan II

1 Golongan II/d 3

2 Golongan II/c 4

3 Golongan II/b -

4 Golongan II/a -

Upah Jasa 14

Total 31

Sumber:Kantor Kecamatan Tomoni,2019.

Page 56: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

43

Dari tabel 2.2 diatas dapat dilihat bahwa jumlah pegawai memiliki tingkat

golongan IV (empat) terdapat 1(satu) orang, jumlah pegawai tingkat golongan III

(tiga) sebanyak 8 (delapan) orang dan tingkat golongan II (dua) berjumlah 7

(tujuh) orang. Jadi, total keseluruhan pegawai yang ada di Kantor Kecamatan

Tomoni Kabupaten Luw u Timur sebanyak 17 (tujuh belas) orang. Dapat

dikatakan sumber daya manusia yang ada di Kantor Kecamatan Tomoni

Kabupaten Luwu Timur lebih dari cukup.

8. Data Pendudukan Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur

Sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai Program Penyediaan Air

Minum dan Sanitasi yang ada di Kecamatan Tomoni, terlebih dahulu melihat

jumlah penduduk yang ada di Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur.

Tabel 2.3

Jumlah penduduk di Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timurdi Tahun

2019.

No

DESA/LURAH JML.PEND AKHIR JUMLAH KE

T

LK PR L+P DSN LUAS

WIL

KK

1 TOMONI 1,639 1,713 3,352 4 1,8 KM2

836

2 LESTARI 1,491 1,496 2,987 5 2,54 KM2

866

3 MULYASRI 1,409 1,365 2,774 4 4,8 KM2

825

4 BAYONDO 733 797 1,530 3 1,50 KM2

427

5 BERINGIN

JAYA

1,012 1,003 2,015 4 3,75 KM2

543

6 KALPATARU 826 738 1,564 4 15,5 KM2

410

7 TADULAKO 502 506 1,008 4 15,45KM2

280

Page 57: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

44

8 SUMBER

ALAM

392 375 767 3 8,9 KM2

222

9 UJUNG BARU

503 435 938 6 17 KM2

286

10 MANDIRI

1,466 1,460 2,925 3 3,00 KM2

766

11 BANGUN

JAYA

1,297 1,295 2,592 4 4,8 KM2

777

12 RANTE

MARIO

852 716 1,568 3 6,25 KM2

368

13 BANGUN

KARYA

718 688 1,406 4 3 KM2

388

JUMLAH 12,840 12,587 25,427 51 31.095

6,9

94

Sumber Data: Kantor Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur,2019.

Tabel 2.4

Lokasi Terealisasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi di Kecamatan

Tomoni Kabupaten Luwu Timur Tahun 2019.

No Kecamatan Desa /1 Kel Dusun RT Kondisi Water

Meter(Segel/tutu

p)

Tomoni 1. L.Kuwarasan 1

2. L.Kuwarasan 2

3. L.Kuwarasan 3

4. L. Bulu-Bulu

45

36

20

37

1

0

2

0

Page 58: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

45

1. TOMONI

Lestari 1. Sumber Agung

2. Mojosari

3. Sumberjo

4. Mojokerto

5. Sidorejo

0

0

0

0

4

0

0

0

0

0

Sumber Alam 1. Pepuro

2. Harapan Makmur

3. Sumber Alam

9

10

30

0

0

0

Rante Mario 1. Mandiri

2. Pengkosituru

3. Pompini

4. Maranu

18

12

10

5

1

0

0

0

Bayondo 1. Bayondo

2. Indrokilo

3. Balele

64

61

59

1

0

0

Kalpataru

1. Marannu

2. Rante Mario

3. Sukadamai

4. Suryasakti

0

0

79

91

0

0

2

1

Page 59: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

46

Ujung Baru

1. Tunas Baru

2. Soreang

3. Ujung Baru

4. Tabaro Mario

5. Masoki

6. Mandiri

0

0

20

47

36

67

0

0

1

0

0

1

JUMLAH 7 29 740 9

Sumber Data: PDAM(Perusahaan Daerah Air Minum) Kecamatan Tomoni

Kabupaten Luwu Timur,di olah .2019.

Berdasarkan tabel di atas 2.3 dan tabel 2.4, peneliti menarik kesimpulan

bahwa di Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur terdiri dari 12 (dua belas)

Desa dan 1 (satu) Kelurahan dan 51 ( lima puluh satu) dusun, hanya beberapa

desa dan dusun di Kecamatan Tomoni yang terealisasi Program Penyediaan Air

Minum dan Sanitasi. Kelurahan Tomoni yang terdiri dari 4 (empat) dusun hanya

138

(seratus tiga puluh delapan) Rumah tangga saat ini yang aktif dan ada 3 yang

tersegel atau tutup, Desa Lestari terdiri dari 5 (lima) Dusun, hanya 4 (empat)

rumah tangga saat ini yang terealisasi yaitu didusun Mojokerto dan Sidorejo, Desa

Sumber Alam terdiri dari 3 (tiga) dusun, hanya 49 rumah tangga saat ini yang

terealisasi, Desa Rante Mario terdiri dari 3 (tiga) dusun, hanya 45 ( empat puluh

lima) rumah tangga yang terealisasi Air pam dan 1 (satu) yang tersegel atau tutup,

Desa Bayondo terdiri dari 3 (tiga) dusun, hanya 184 (seratus delapan puluh

empat) rumah tangga yang terealisasi dan 1 (satu) yang tersegel atau tutup yaitu

Page 60: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

47

didusun Bayondo, Desa Kalpataru terdiri dari 4(empat) dusun, hanya 170 (seratus

tujuh puluh) rumah tangga yang terealisasi Air Pam didusun Sukadamai, dusun

Suryasakti dan ada 3(tiga) yang tersegel/tutup, dan Untuk Penyediaan air minum

dalam bentuk Pamsimas di Desa Ujung Baru yang terdiri dari 6 (enam) dusun,

hanya150 (lima puluh) rumah tangga yang terealisasi yaitu didusun Ujung

Baru,dusun Tabaro Mario, dusun Masoki , dusun Mandiri dan yang tersegel/ tutup

didusun Ujung Baru dan dusun Mandiri.

Jadi, jumlah keseluruhan rumah tangga yang terealisasi Program

Penyediaan Air Minum dan Sanitasi ada 740 (Tujuh ratus empat puluh) rumah

tangga yang ada di Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur.

B. Evaluasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi di Kecamatan

Tomoni Kabupaten Luwu Timur

Di Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur memiliki 2 (dua) macam

penyediaan air yaitu Pamsimas dan Air Pam. Untuk Pamsimas sendiri ialah

program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat yang merupakan

salah satu program pembangunan infrastruktur pemerintah dalam memenuhi

kebutuhan air minum yang hanya ada di desa Ujung Baru yang terletak di daerah

pegunungan dengan lokasi yang cukup terjal, dimana masyarakat diberdayakan

dengan cara memanfaatkan danmengeolah sumber mata air yang ada di desa

tersebut dan tidak melibatkan pihak dari PDAM dengan alasan bahwa jarak dari

lokasi yang ditempuh tidak terjangkau sehingga pipa saluran air dari PDAM

seringkali terputus dan menyebabkan oprasional diberhentikan.

Page 61: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

48

Sedangkan untuk Air Pam yang ada hanya bisa mengaliri daerah yang

mempunyai dataratan rendah yang cukup dijangkau oleh pipa-pipa dari PDAM di

Kecamatan Tomoni bekerjasama langsung dengan Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM). Yang merupakan salah satu unit usaha milik daerah yang bergerak

dalam distribusi air bersih bagi masyarakat umum terutama di Kecamatan

Tomoni. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) kerjasama dimunkinkan dilakukan dalam mengoptimalkan sumber daya

air baku disuatu kawasan yaitu Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur.

Dengan menngoptimalkan sumur Pamsimas untuk memperkuat Produksi air

bakunya.

Sementara dalam hal keikutsertaan masyarakat terkait kegiatan sanitasi

lingkungan adalah dengan melakukan kegiatan yang bertujuan untuk menjamin

kebersihan lingkungan manusia sehingga terwujud suatu kondisi lingkungan yang

sehat. Secara umum, berikut adalah contoh-contoh kegiatan sanitasi lingkungan.

1. Membuat dan mengatur saluran pembuangan air hujan di pinggir jalan

(pembersihan dreinase).

2. Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.

3. Penyediaan fasilitas toilet umum yang bersih dan terawatt

Dengan melakukan kegiatan sanitasi di atas tentu berdampak pada

lingkungan manusia, air, dan udara. Secara singkat berikut adalah beberapa

manfaat sanitasi lingkungan:

1. Terciptanya lingkungan manusia yang lebih bersih, sehat, nyaman bagi

keberlangsungan kehidupan manusia.

Page 62: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

49

2. Mencegah imbulnya penyakit menular, dan

3. Menghindari pencemaran lingkungan

Guna mendapatkan hasil penelitian yang dapat menjawab pertanyaan yang

telah dirumuskan maka berikut ini adalah indikator yang dipakai pada saat

melakukan wawancara dengan beberapa informan penelitian tentang penyediaan

air minum dan sanitasi lingkungan yang telah dilakukan:

Efektivitas

Efisiensi

Kecukupan

Perataan atau Pemerataan

Responsivitas

Ketepatan atau tepat sasaran

1. Efektifitas

Efektifitas merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan alternatif atau

cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penyediaan air minum dan

sanitasi lingkungan. Persoalan air minum dan sanitasi lingkungan tentu

merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh seluruh masyarakat. Oleh karena itu,

untuk dapat menikmati manfaat dari penyediaan air minum dan sanitasi

lingkungan tersebut perlu dilakukan dengan seefektif mungkin oleh semua pihak

yang berkepentingan.

Berikut ini wawancara peneliti depala koordinator Pemberdayaan

Maasyarakat terkait efektifitas pengadaan air minum dan sanitasi di Kecamatan

Tomoni Kabupaten Luwu Tirnur.

Page 63: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

50

“Saya selaku staf disini, mengenai program yang dilakukan pemerintah

mengenai penyediaan air minum dan sanitasi sudah cukup bagus.

Pemerintah menginginkan masyarakat hidup sehat, dan pemerintah hanya

perlu meningkatkan informasi atau penyuluhan mengenai pentingnya air

pam. Walaupun untuk saat ini banyak masyaraktan yang menggunakan

sumur sendiri” (Hasil wawancara Bpk. W, 12 November 2019).

Lanjut wawancara masyarakat yang terkait efektifitas Program penyediaan air

minum:

“ Menurut saya mbak,, kondisi yang ada, saat ini mengenai penyediaan air

minum belum cukup efektif dikarenakan masih ada masyarakat yang

kurang faham atas informasi terkait kebersihan air pam dan mayoritas

masyarakat didesa sudah memiliki air sumur sendiri yang secara materi

lebih irit sehingga mereka enggan untuk menggunakan air pam”(hasil

wawancara dengan Bpk. W, 12 November 2019).

Berdasarkan pemaparan diatas, bahwa program yang dilakuakn pemerintah

sangat efektif karena sudah banyak masyarakat yang mulai menggunakan air

pam, walaupun ini masih bertahap dilakukan pemerintah demi kesehatan bersama

dan untuk masa jangka panjang dan waktu yang akan datang, karna dengan

melihat kondisi penduduk yang semakin padat pasti kedepanya dapat

mempengaruhi lingkungan saat ini entah dari pencemaran lingkungan dan lain-

lain. Untuk hal-hal yang tidak di inginkan maka dari itu pemerintah membuat

program penyediaan air minum dan sanitasi seperti saat ini. Untuk masyarakat

yang merasa belum efektif, adanya program ini karena mereka masih memiliki

air sumur sendiri, dan masih banyak pula masyarakat yang belum mengerti

mengenai manfaat penyuluhan air pam dan informasi yang akurat mengenai air

pam.

Page 64: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

51

2. Efesien

Efesien merupakan sesuatu yang berkaitan dengan waktu yang digunakan

tepat atau malah sebaliknya. Berdasarkan data yg diperoleh peneliti, Kecamatan

Tomoni memprogramkan air bersih dan sinitasi untuk lima tahun kedepan sudah

efisieen, Sebab tujuh desa di kecematan tomoni sudah terealisasi selama dua tahun

terakhir. Artinya masih ada enam desa untuk dikerjakan tiga tahun kedepan.

Berikut ini adalah wawancara peneliti dengan Kepala Kasih

Pemberdayaan Masyarakat terkait efisinsi pengadaan air minum dan sanitasi

lingkungan di Kecamatan Timoni Kabupaten Luwu Timur.

“Saya selaku staf pemberdayaan masyarakat hanya melakukan pembinaan

dalam hal pemahaman kepada masyarakat setempat mengenai pentingnya

air minum bersih dan sanitasi dan dalam proses pembinaan ,untuk saat ini

belum ada kendala yang kami hadapi atau keluhan yang kami terima dan

semua cukup berjalan dengan baiksesuai dengan kebutuhan masyarakat”(

hasil wawancara dengan Bpk. W, 12 November 2019).

Berdasarkan pemaparan dan data diatas, bahwa program penyediaan air

minum dan sanitasi sampai saat ini dapat dikatakan efektif dan efisien, berjalan

dengan baik dan semua program yang dikembangkan bersifat akuntabilitas sesuai

dengan rencana pemerintah kecamatan tomoni serta dapat dipertanggung

jawabkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam rangka penyelengaraan program penyediaan air minum dan sanitasi

untuk wilyah Kecamatan Tomoni khususnya. Lebih lanjut beliau mengatakan

sebagai berikut:

“Untuk program penyediaan air minum di kecamatan tomoni sendiri ada

2(dua) macam sebagai berikut: yang pertama penyediaan air minum dalam

bentuk Air Pam dan khusus untuk yang ke 2(dua) dalam bentuk pamsimas

hanya ada di Desa Ujung Baru “(hasil wawancara dengan Bpk W, 12

November 2019).

Page 65: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

52

Berdasarkan pemaparan diatas bahwa program penyediaan air minum dan

sanitasi yang di hadirkan oleh Kecamatan Tomoni ada 2 (dua) yaitu, dalam bentuk

Air Pam dari PDAM dan Pamsimas yang di berdayakan oleh masyarakat

setempat. Program penyediaan air minum dan sanitasi yang ada di Kecamatan

Tomoni dapat dikatakan efektif dan efisien serta akan terus ditingkatkan. Semua

ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan peduli akan

lingkungan sekitar.

Berikut hasil pernyataan wawancara dengan masyarakat:

“Air Pam yang mengalir dirumah saya terkadang tidak lancar, masih

sering tersedat-sedat terkadang lancar dan terkadang juga sebaliknya,saya

sebagai pengguna Air Pam sangat mengeluhkan hal ini apalagi saat ini

musim kemarau sumur juga mengering,,jadi menurut saya ini kurang

efektif”’( hasil wawancara dengan ibu M ,13 November 2019).

Dari hasil wawancara diatas dapat dilihat bahwa untuk pelayanan Air Pam

yang ada di Kecamatan Tomoni tidak efektif. Hal ini dipicu karna kurang

lancarnya air yang mengalir didesa tersebut, sehinggga menyebabkan masyarakat

mengeluh akan hal ini. Namun sebagian besar masih ada masyarakat yang

menggunakan air dari sumur galian, Walaupun program Penyediaan Air Minum

dan Sanitasi terlaksana namun masih ada masyarakat yang tidak menggunakan

Air Pam. Lanjut informan:

“saya memilih untuk menggunakan air dari sumur galian, karna menurut

saya air dari sumur galian lebih bagus dan tidak mengandung zat kapur

dan juga sudah terlalu nyaman saja” (hasil wawancara dengan ibu L, 13

November 2019).

Berdasarkan pemaparan diatas menurut peneliti bahwa masih ada

masyarakat yang enggan menggunakan Air Pam dikarnakan sudah menjadi

Page 66: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

53

kebiasaan mereka menggunakan air dari sumur galian, mereka menganggap

bahwa Air pam terlalu banyak mengandung zat kapur. Sehingga menyebabkan

beberapa sebagian masyarakatan memilih untuk menggunakan air dari sumur

galian untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk di Kecamatan Tomoni sebagian juga

masyarakatnya menggunakan keduanya baik air pam maupun air dari sumur

galian. Berikut pernyataan dari wawancara masyarakat:

“ Dirumah saya untuk keseharianya masih menggunakan air pam dan air

dari susmur galian, untuk air pam sendiri kegunaanya dirumah saya hanya

saya gunakan untuk mencuci dan mandi, sedangkan air sumur saya

gunakan untuk kebutuhan air minum saja jika sudah dimasak dan

mengantisipasi jika musim kemarau tiba. (hasil wawancara dengan ibu T,

13 November 2019).

Dari hasil wawancara diatas peneliti dapat katakan bahwa sebagian

masyarakat lebih memilih untuk menggunakan keduanya, artinya masih kurang

efektif dalam pelayanan dan pemanfaatanya. Sebab mereka masih menggunakan

sebagai cadangan ketika musim kemarau tiba. Adapula masyarakat yang ingin

sekali menggunakan air pam yang ada di Kecamatan Tomoni. Namun masih

terkendala dalam proses, berikut hasil wawancara masyarakat:

“Saya ingin sekali dirumah saya di aliri air pam, saya sudah beberapa kali

mendaftar tapi tidak pernah direspon, dan saya sudah pernah bertanya

kepada pegawainya langsung,kenapa prosesnya lama sekali, sudah hampir

tiga minggu tapi belum juga ada panggilan, katanya harus menunggu dan

semua sesuai nomor antrian pendaftaran.

(hasil wawancara Bpk A,14 November 2019).

Berdasarkan hasil wawancara diatas menurut peneliti bahwa masih ada

kendala dalam melakukan proses pendaftaran, entah itu mengenai berkas yang

kurang lengkap. Namun dapat dilihat bahwa ada masyarakat yang ingin rumahnya

di aliri air pam akan tetapi, kurangnya respon dari pihak yang bersangkutan.

Page 67: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

54

Untuk hal ini selaku pelayan public melakukan administrasi yang diterapkan di

lapangan secara langsung di Desa Sumber Alam masih kurang efektif dan kurang

efisien. Berikut hasil wawancara dengan salah satu Kepala dusun di Desa Sumber

Alam sebagai pelayan publik:

“Untuk di Dusun Sumber alam sendiri kurang lebih baru 20 (dua puluh) kk

yang sudah mendaftar dan sudah di aliri air pam, sedangkan untuk di

dusun lainya masih belum sampai kesana pipa dari PDAM”.

(hasil wawancara ibu N ,14 November 2019).

Dari hasil wawancara diatas peneliti mengatakan bahwa masih tidak

efisien dalam pelayanan public, seperti yang dijelaskan oleh kepala dusun sumber

alam yang mengatakan baru 20 kk yang menikmati air pam dari 73 kk,secara

langsung dapat dilihat bahwa masih banyak masyarakat yang kurang minat

dengan air pam. Dan masih banyak desa yang belum dimasuki oleh pipa-pipa dari

PDAM. Lanjut informan yang sama:

“Saya sendiri sebagai pengguna, Untuk iuran perbulanya sendiri

tergantung pemakaian, kalau untuk dirumah saya sendiri perbulanya

dikenakan biaya 20 ribu/ perbulan. Manfaat yang saya rasakan ada, hanya

kurang puas dengan pelayananya untuk sarananya sendiri kurang memadai

sehigga minat masyarakat masih kurang, harapan saya kedepanya agar air

pam mengalir dengan lancar dan pelayanan di optimalkan lagi, untuk saat

ini dapat saya katakana kurang efektif dan kurang maksimal” (hasil

wawancara ibu N, 14 November 2019).

Berdasarkan hasil wawancara diatas peneliti mengatakan bahwa masih

kurang puasnya pelanggan dengan pelayanan air pam. Manfaat yang mereka

rasakan dengan adanya program penyediaan air minum dan sanitasi yang ada di

Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur belum memuaskan, dikarnakan

pelayanan yang diberikan kurang optimal. mereka berharap untuk kedepanya agar

penyelenggara pelayanan air pam lebih maksimal lagi, demi kenyamanan

Page 68: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

55

masyarakat dan pelanggan sebagai pengguna Air Pam. Sebagai penyelenggara

program penyediaan air minum dan sanitasi yang melibatkan beberapa pihak salah

satunya PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) yang merupakan satuan unit

usaha milik daerah yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi masyarakat

umum terutama di Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur. Dalam

pengimplementasianya Perusahaan Daerah Air Minum akan turun langsung

keseluruh Desa yang ada di Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur. Berikut

hasil wawancara dengan salah satu staf di PDAM Ikatan Kecamatan:

“Kami sebagai penyedia dan pengelola Air Pam, akan membantu

semaksimal munkin mengenai keluhan air pam, dan memang benar ada

beberapa persyaratan dokumen yang dibutuhkan untuk mendaftar sebagai

pelanggan baru, antara lain: foto kopi KTP atau foto kopi akta pendirian

perusahaan, foto kopi akta jual beli, foto kopi PBB tahun terakhir atau

surat keterangan dari kelurahan setempat, menyertakan materai 6000, dan

menyerahkan surat kuasa (jika mewakili instansi atau perusahaan) dan

untuk biaya pendaftar awal ditentukan 50.000 (lima puluh ribu rupiah)

sudah termasuk materai dan ada kriteria golongan RT 1,RT 2,RT 3 serta

etika Pam”.( hasil wawancara Bpk E.S,16 November 2019).

Dari hasil wawancara diatas peneliti mengatakan bahwa untuk

mendapatkan air bersih, masyarakat dapat menggunakan jasa dari perusahaan

daerah air minum (PDAM) yang mendistribusikan air bersih untuk masyarakat

dimasing-masing daerah.Sebagai instansi yang terkait dengan adanya program

penyediaan air minum dan sanitasi, memberikan pelayanan semaksimal

munkin.Bagi masyarakat dan untuk calon pengguna harus melengkapi berkas

atau persyaratan dokumen yang telah di tetapkan dan dengan biaya awal yang

harus dibayar seperti, foto kopi KTP atau foto kopi akta pendirian perusahaan,

foto kopi akta jual beli, foto kopi PBB tahun terakhir atau surat keterangan dari

kelurahan setempat, menyertakan materai 6000, dan menyerahkan surat kuasa

Page 69: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

56

(jika mewakili instansi atau perusahaan) dan untuk biaya pendaftar awal

ditentukan 50.000 (lima puluh ribu rupiah) sudah termasuk materai. Untuk proses

awal yang perlu di terapkan bagi calon pengguna. Dan dapat dilihat juga bahwa

ada kriteria golongan untuk pemasangan Air Pam yaitu, RT 1,RT 2 dan RT 3, dari

ketiga golongan tersebut ditujukan seperti Rumah tangga,instansi,pelayanan

umum, Rumah sakit, Sekolah, dan pelayanan social lainya. Kemudian Pelayan

publik dalam pelayanan air minum adalah kegiatan yang mendukung tupoksi di

Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur dalam melayani masyarakat untuk

penyediaan air minum dan sanitasi. Lanjut dengan informan yang sama:

“Untuk keluhan para pelanggan yang sering kali terdengar, mengenai

penambahan kilometer dan masuknya air yang mengalir, kami dari pihak

perusahaan berusaha menjelaskan kepada masyarakat atau pelanggan. Hal

ini disebabkan ketika air yang mengalir kurang lancar dikarnakan

berkurangnya debit air dipenampuangan ditempat kami, apalagi ketika

musim kemarau maka diperusahaan kami debitnya menurun, dan untuk

penambahan pemasangan kilometer lebih jelasnya bahwa kami hanya

memperbaiki kilometer yang sering kali rusak yang di akibatkan oleh

beberapa hal”(hasil wawancara Bpk E.S 16 November 2019).

Berdasarkan pemaparan diatas, dapat dikatakan bahwa pelayanan pihak

pengelola sudah efisien, sebab terjadinya beberapa masalah mengenai air pam

tidak semua terjadi karena ketersengajaan dari pihak perusahaan daerah air minum

itu sendiri , melainkan karna hal yang tak terduga, dan pihak perusahaan berusaha

semaksimal munkin mengoptimalkan kinerja mereka dan menjelaskan kepada

pengguna air pam agar lebih sabar dengan pelayanan pihak perusahaan

berikandemi kenyamanan masyarakat pengguna air pam.Kemudian Lanjut

informan berikutnya Staf PDAM:

“Untuk kendala yang sering kami hadapi itu, dimulai dari Teknis, stok

barang yang kurang memadai dan oprasional dilapangan. Ditambah

Page 70: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

57

dengan keluhan para pelanggan yang kurang puas dengan pelayanan air

pam kami” (hasil wawancara Bpk M, 16 November 2019).

Berdasarkan pemaparan di atas peneliti megatakan bahwa dalam

oprasional yang dilakukan oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), tidak

semudah yang di pikirkan oleh masyarakat setempat, sering kali terjadi masalah

dalam hal pemasangan pipa dilapangan, stok barang yang kurang memadai

terkadang menjadi penghambat dalam proses oprasional dilapangan yang

sehingga menyebabkan keterlambatan pemasangan dan sering kali terjadi

penundaan dalam pemasangan pipa di rumah warga begitu pula jarak yang

ditempuh terkadang tidak dapat di akses oleh jaringan Pipa PDAM. maka dapat

dikatakan bahwa kurang efesien dalam oprasional yang dilakukan oleh Penyedia

air minum bersih dan sanitasi yang dilakukan di Kecamatan Tomoni Kabupaten

Luwu Timur.

Sebagai pihak yang terlibat dalam Penyediaan air minum dan sanitasi di

Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur, yang melibatkan beberapa instansi

pemerintah sebagai penguat data dan informasi Penelitian diantaranya Dinas

Pekerjaan Umum (PU) Pengairan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur.

Berikut wawancara yang dilakukan Peneliti Kepada Staf Dinas PU sebagai

berikut:

“Kami disini hanya sebagai penghubung dalam oprasional penyediaan air

minum dan sanitasi, dan selaku Sekertaris Koordinator melakukan

peninjaun lansung ke lokasi yang akan dilakukan sanitasi untuk wilayah

yang akan dimasuki sanitasi ini. (hasil wawancara dengan Bpk A.P, 18

November 2019).

Lanjut informan yang sama:

Page 71: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

58

“untuk sanitasi sendiri dapat saya katakan belum terlayani secara merata,

tapi sementara “diupayakan untuk itu. Karna sekarang target 100% Air

bersih dan 0% Kumuh, untuk saat ini baro 90% yang sudah dilakukan

sanitasi (Pembangunan yang sudah di anggap layak (hasil Wawancara

dengan Bpk A.P,18 November 2019).

Berdasarkan pemaparan diatas peneliti mengatakan bahwa keterlibatan

Dinas Pekerjaan Umum (PU) pengairan, sebagai penghubung dalam oprasional

saat melakukan peninjauan langsung kelapangan atau lokasi yang akan dilakukan

sanitasi untuk wilayah pembangunan yang sudah di anggap layak dilakukan

sanitasi di Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur sudah sangat efisien dan

efektif. Dalam hal ini juga melibatkan instansi yang bersangkutan antara lain

Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur. Berikut wawancara Staf Dinas

Kesehatan:

“Kami dari dinas kesehatan memeriksa kondisi air dan lingkungan yang

akan dijadikan lokasi sasaran tepat atau tidak sanitasi yang akan dilakukan

di wilayah Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur. Dan data yang

kami kumpulkan akan di kirim ke Dinas PU sebagai bahan materi untuk

ditinjau kembali.(hasil wawancara dengan ibu M, 18 November 2019).

Lanjut informan yang sama:

“Untuk kriteria dari Dinas Kesehatan itu sendiri mengenai sanitasi, yang

penting sudah mempunyai jamban yang di anggap tidak mencemari

lingkungan, dan selama tidak buang air besar di sembarang tempat maka

sudah terhitung dalam sanitasi yang dan dapat dikatakan sudah punya

akses sendiri”(hasil wawancara dengan ibu M,18 November 2019).

Dari hasil wawancara diatas peneliti dapat katakan bahwa kerja sama antar

Dinas Pekerjaan Umum bagian pengairan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu

Timur sudah sangat efisien dan efektif. Fenomena dilapangan menggambarkan

bahwa proyek kegiatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi di masyarakat adalah

sebagai sasaran dari program pemeberdayaan, dikatakan demikian karena dengan

Page 72: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

59

diberikannya bantuan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi ini diharapkan

dapat memberikan layanan kebutuhan air minum secara berkelanjutan dengan

kualitas yang dapat diterima oleh pengguna, dalam hal ini adalah masyarakat

maupun pemerintah.mencukupi kebutuhan dan keterlibatan partisipasi dari

masyarakat dalam pengoperasian, pengelolaan, pemeliharaan sarana dan prasarana

air minum tetap berfungsi dan berjalan.

3. Kecukupan

Kecukupan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ketersediaan sarana

dan prasarana sebagai alat penunjang keberhasilan pelaksanaan program air

minum dan sanitasi di kecamatan Tomoni. Dalam upaya pelaksanaan

implementasi kebijakan publik terntu sarana dan prasarana menjadi sesuatu yang

penting untuk diadakan guna tercapainya tujuan dari program tersebut dengan

pendekatan asas efektif, efisiensi dan akuntabel.

Untuk mengukur sejauh mana kecukupan sarana dan prasarana yang ada di

kecamatan Tomoni dalam pelaksanaan program air minum dan sanitasi, peneliti

telah melakukan wawancara dengan staff PDAM bagian Koordinator lapangan.

Beliau memaparkan bahwa:

“Ketersediaan pipa air masih minim lantaran distribusi yang dilakukan

pusat mengalami keterlambatan, kilometer air yang sering rusak, suplay

air yang kurang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat”(Wawancara

dengan Bpk. M pada tanggal 18 November 2019).

Sementara itu, lebih lanjut peneliti melakukan wawancara dengan Dinas

PU dan Kesehatan dalam hal ini terjalin kerjasama antara kedua dinas tersebut.

Dinas kesehatan melakukan observasi dilapangan terkait masalah air yang

sekiranya telah tercemar dan melakukan pengecekan lokasi masyarakat guna

melakuakan pemetaan wilayah yang perlu dilakukan sanitasi lingkungan. Seperti

Page 73: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

60

keadaan jamban dan pemeriksaan dan pembersihan bak penampung air yang

dialiri ke rumah-rumah warga. Lebih lanjut Beliau memaparkan bahwa:

“Setelah adanya laporan dari Dinas kesehatan, baru kemudian kami dari

Dinas PU turun ke masyarakat melakukan pembongkaran jamban yang

sudah tidak layak untuk digunakan dan sesegera mungkin melakukan

pengadaan WC umun dengan tujuan agar masyarakat tidak buang air besar

sembarangan. Beliau menambahkan bahwa ketersediaan WC umum

dilakukan secara bertahap sesuai dengan keadaan yang ada di

masyarakat”. (Wawancara dengan Bpk. A.P pada tanggal 18 November

2019).

Sementara itu, lebih lanjut peneliti melakukan wawancara dengan

masyarakat setempat yang telah melakukan pemasangan air PDAM dan yang

telah mendapat sanitasi oleh dinas kesehatan. Dan berikut ini adalah wawancara

peneliti dengan masyarakat:

“Ketersedian meteran air yang diadakan oleh dinas PU masih kurang,

lantaran sudah lumayan banyak masyarakat yang sadar akan kebutuhan air

minum bersih dan sehat. Apalagi kalau sudah masuk musim kemerau

suplay air pasti kurang lantaran mengalami kekeringan. Lebih lanjut beliau

menjelaskan bahwa kegiatan sanitasi dalam menunjang kebersihan air

minum masih jarang dilakukan karena dinas terkait baru mau turun ke

lapangan melakukan pengecekan ketika ada laporan masuk”. (Wawancara

dengan ibu Y, 19 November 2019)

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa nara sumber atau informan

penelitian di atas, maka peneliti mencoba menyimpulkan bahwa berkaitan dengan

kecukupan sarana dan sarana penunjang dalam program pengadaan dan penyedian

air bersih dan sanitasi lingkungan di Kecamatan Tomoni bahwa masih banyak

sarana dan prasarana yang kurang terpunuhi seperti misalnya jumlah meteran air

yang masih kurang lantar keterlambatan distribusi dari pusat, pengadaan pipa air

sehingga pemasangannya membutuhkan waktu yang lama. Lebih lanjut dapat

peneliti katakana bahwa ketersedian air minum saat musim kemerau mengalami

penguranngan lantaran yang menjadi sumber utama kebutuh air masyarakat

Page 74: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

61

adalah air hujan yang ditampung baru kemuduan didistrubusi melalui pipa-pipa

yang telah dipasang ke rumah-rumah warga.

4. Perataan

Perataan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sejauh mana program

penyediaan air minum dan sanitasi lingkungan yang dilakukan di Kecamatan

Timoni dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Dalam implementasi kebijakan

publik tentu ada indikator atau tolak ukur yang dipakai agar kebijakan tersebut

dapat dikatakan berhasil dengan kata lain adanya pemerataan.

Terkait masalah pemeratan dalam program air minum dan sanitasi

lingkungan yang dilakukan oleh beberpa dinas terkait, peneliti telah melakukan

wawancara dengan PDAM. Berikut ini adalah hasil wawancara yang telah

dilakukan oleh peneliti:

“Kalau masalah pemerataan penerimaan manfaat dari program penyediaan

air minum yang tersebar di hampir seluruh wilayah kecamatan Tomoni

memang dapat dikatakan belum merata. Hal ini disebabkan oleh masih

banyaknya warga yang enggan melakukan pemasangan air dari PDAM,

mereka masih mengandalkan sumber air dari sumur galian”. (wawancara

dengan Bpk M, 19 November 2019).

Sementara itu, terkait masalah pemerataan sanitasi lingkungan, berikut ini

hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dengan dinas kesehatan:

“Yang dilakukan oleh dinas kesehatan terkait masalah sanitasi lingkungan

adalah melakukan pembersihan selokan bersama jajaran pemerintah desa

dan kelurahan terkait dengan melibatkan masyarakat. Lebih lanjut beliau

mengatakan bahwa sanitasi total akan dilakukan apabila ada laporan dari

dinas PU terkait keadaan lingkungan yang betul-betul memenuhi syarat

untuk dilakukan sanitasi total berdasarkan hasil dari LAB”. (Wawancara

dengan Ibu M pada tanggal 19 November 2019)

Sementara itu, berbeda halnya dengan wawancara yang peneliti lakukan dengan

Ibu N. Beliau memaparkan bahwa:

Page 75: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

62

“Sebenarnya bukan masalah pemerataanya yang dikeluhkan oleh kami

masyarakat. Tapi pada dasarnya terdapat perbedaan kualitas air dari sumur

galian dan air PDAM. Air dari sumur galian tidak mengandung zat kapur

sementara air dari PDAM mengandung zat kapur. Inilah yang menjadi

alasan kenapa kami enggan melakukan pemasangan air PDAM. Lebih

lanjut Beliau mengatakan bahwa ada juga warga yang menggunakan air

PDAM untuk mencuci dan mandi, sedangkan untuk kebutuhan air minum

menggunakan air dari sumur galian”. (wawancara dengan Ibu N, 19

November 2019)

Dalam waktu yang bersamaan peneliti juga melakukan wawancara dengan

Ibu W terkait indikator pemerataan program penyediaan air minum dan sanitasi

lingkngan di kecamatan Tomoni. Beliau mengungkapkan bahwa:

“Upaya pemerataan dari program penyedian air minum dan sanitasi

lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah kecamatan Tomoni terbilang

sudah cukup maksimal. Hampir sebagian besar masyarakat yang ada sudah

bisa menikmati air PDAM yang telah dicanangkan. Namun masih sering

terjadinya kerusakan pada meteran air yang dikeluhkan oleh masyarakat.

Hal ini berdampak terhambatnya aktivitas rumah tangga bagi ibu-ibu yang

tidak punya sumur galian lantaran meteran air sering mengalami

kerusakan”. (Wawancara dengan Ibu W pada tanggal 19 November 2019).

Berdasarkan pada hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dengan

beberapa informan penelitian di atas terkait indikator Perataan dari grogram

penyediaan air minum dan sanitasi lingkungan oleh pemerintah kecematan

Tomoni, dapat dikatakan sudah cukup merata karena sudah menjangkau lapisan-

lapisan masyarakat yang secara geografis kewilayahan cukup susah untuk

dijangkau telah menikmati air minum PDAM. Namun dalam realisasi

pelaksanaannya masih banyak warga yang megeluhkan rusaknya meteran air yang

berdampak pada aktivitas ibu-ibu rumah tanggga.

Page 76: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

63

5. Responsivitas

Responsivitas merupakan suatu respon tanggapan dari seseorang mengenai

program kegiatan yang akan dilaksanakan. Terkait dengan hubungan dalam

penilitian ini, responsivitas yang dimaksud adalah respon masyrakat terhadap

kinerja pemerintah dalam hal pengadaan air bersih dan sinitasi.

Terkait masalah responsivitas masyrakat dalam hal program air minum

dan sanitasi lingkungan yang dilakukan oleh beberapa dinas terkait, peneliti telah

melakukan wawancara dengan pemerintah dan masyrakat terkait. Berikut ini

adalah hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti Aparat Desa:

“Kalau menurut saya sendiri selain selaku pemerintah setempat, saya

sangat antusias dalam melancarkan kegiatan ini. Sebab kami sendiri juga

menggunakan dan menkmati hasil dari program ini “(wawancara dengan

Bpk. I, 20 November 2019).

Dalam waktu yang bersamaan peneliti juga melakukan wawancara dengan

Ibu D terkait indikator responsivitas dalam program penyediaan air minum dan

sanitasi lingkngan di kecamatan Tomon i. Beliau mengungkapkan bahwa:

“Menurut saya si mbak, program nya udah bagus hanya saja kami sebagai

masyrakat selalu sulit dalam hal administrasi. Misalnya mbak masalah

pendaftaran, taulah mbak kami ini masih banyak yang tidak paham

dengan masalah teknologi “(Wawancara dengan Ibu D, 20 November

2019).

Berdasarkan pada hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dengan

beberapa informan di atas terkait indikator responsivitas dari grogram penyediaan

air minum dan sanitasi lingkungan oleh pemerintah kecematan Tomoni, dapat

dikatakan respon masiarakat terhadap program ini sudah bagus, hanya saja ada

beberapa hal yang harus pemerintah benahi seperti yang dikatakan responden

terkait masalah administrasi.

Page 77: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

64

6. Ketepatan

Ketepatan dapat dikatakan apakah program kegiatan teersebut tepat atau

cocok dilaksanakan dilingkungan terkait atau tidak. Ketepatan juga dapat di

tafsirkan apakah program terkait tepat mengenai sasaran atau tidak. Dilihat dari

keadaan geografis masyrakat Tomoni program air bersih dan sanitasi sangat tepat

diadakan. Hanya saja persoalan ketepatan sasaran yang akan menjadi pembahasan

mendalam peneliti selanjutnya.

Berikut ini adalah wawancara peneliti dengan pihak PDAM terkait

masalah indikator ketepatan program penyediaan air minum dan sanitasi

lingkungan di Kecamatan Tomoni:

“Menurut kami sebagai pemerinntah dalam hal pemenuhan kebutuhan

dasar air minum sudah tepat sasaran menjangkau sampai pada masyarakat

level bawah. Meskipun masih banyak masyarakat yang mengeluh terkait

masalah meteran air yang rusak. Namun kami telah melakukan upaya-

upaya perbaikan seperti apa yang menjadi keluhan-keluhan masyarakat.

Upaya-upaya tersebut tentu akan selalu kami tindak lanjuti sesuai dengan

keadaan di lapangan”(wawancara dengan Bpk.E.S pada tanggal 19

November 2019).

Dilain pihak peneliti juga melakukan wawancara dengan Dinas kesehatan

terkait indikator ketepatan masalah sanitasi lingkungan yang telah dilakukan

sebagai bahan evaluasi jangka panjang. Berikut adalah hasil wawancaranya:

“Untuk urusan ketepatan sanitasi lingkungan kami perlu melakukan

koordinasi dengan Dinas PU yang melaporkan keadaan dan kondisi di

lapangan sebagai prasyarat untuk dapat dilakukan sanitasi lingkungan.

Sanitasi lingkungan yang telah dilakukan seperti pengadaan WC umum,

pembersihan selokan –selokan” (Wawancara dengan Ibu M pada tanggal

19 November 2019).

Page 78: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

65

Sementara itu peneliti juga melakukan wawancara dengan masyarakat

selaku penerima sasaran dari program penyediaan air minum dan sanitasi

lingkungan:

Terkait masalah penyediaan air minum PDAM yang telah dilakukan oleh

pihak PDAM menurut saya kurang tepat sasaran, masih banyak kami

warga yang mengeluhkan kualitas air PDAM yang berzat kapur. Sehingga

kami lebih cenderung menggunakan air sumur galian untuk air minum. Air

dari PDAM kami gunakan hanya untuk mencuci dan mandi.

Lebih lanjut Beliau menambahkan bahwa terkait masalah indikator

ketepatan terhadap program penyediaan air minum dan sanitasi lebih

cenderung dinikmati oleh masyarakat menengah ke atas. Banyak

masyarakat yang melakukan pendaftar lebih awal untuk pemesanan

pemasangan meteran air PDAM malah tidak ada tindakan lebih lanjut.

(wawancara dengan Ibu H ,19 N0vember 2019)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dengan beberapa

informan penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa terkait indikator ketepatan

program penyediaan air minum dan sanitasi lingkungan yang telah dilakukan oleh

pemerintah kecamatan Tomoni dapat dikatakan cukup tepat sasaran. Hal menjadi

indikator peneliannya adalah masih banyak masyarakat menengah ke bawah yang

belum dilayani dengan baik. Selain itu juga, masih sering terjadinya kerusakan

pada meteran air yang dikeluhkan oleh warga, meskinpun telah dilakukan upaya

perbaikan terhadap meteran air oleh pihak PDAM. Dari kesimpulan di atas maka

dapat peneliti bandingkan dengan berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang

dapat dijadikan referensi oleh peneliti yaitu, hasil dari penelitian Anggraeni pada

tahun 2017 yang berjudul Evaluasi Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan

Nasional di Kabupaten Luwu, mengatakan bahwa berdasarkan survey lapangan

yang beliau dapat masih kurangnya ketersediaanya fasilitas yang belum berjalan

Page 79: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

66

dengan baik. Sehingga keterjangkauan informasi belu m merata keseluruhan

lapisan masyarakat.

Page 80: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

67

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil temuan data yang telah di sajikan dan dianalisis

sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa kebutuhan air minum dan sanitasi

lingkungan merupakan hal yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup

masyarakaat yang ada di K abupaten Luwu Timur. Oleh karena itu, semua

program penyehatan lingkungan tersebut memiliki tujuan yang sama, yakni untuk

menggerakan dan memfasilitasi masyarakat untuk membangun daerahnya

menjadi lebih sehat dari segi penyediaan air minum dan sanitasi lingkungan dalam

Undang- Undang No. 185 tahun 2014.

kebijakan publik dapat didefenisikan sebagai serangkaian kegiatan yang sadar,

terarah dan terukur yang dilakukan oleh pemerintah yang melibatkan para pihak

yang berkepentingan dalam bidang-bidang tertentu dalam mengarah pada tujuan-

tujuan tertentu, Program Penyediaan air minum dan sanitasi bertujuan untuk

meningkatkan jumlah fasilitas pada warga masyarakat yang kurang terlayani

termasuk masyarakat pada kalangan bawah.

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi

Selatan, tepatnya di Kantor Kecamatan Tomoni dan lima Desa satu kelurahan

yaitu kelurahan Tomoni, Desa Lestari, Desa Bayondo, Desa Kalpataru, Desa

Sumber Alam, Desa Ujung Baru dan Desa Rante Mario.

Dengan menggunakan indikator efektivitas, efesiensi, kecukupan, perataan,

responsifitas dan ketepatan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

67

Page 81: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

68

1. Masih banyak masyarakat menengah yang kebawah yang belum dilayani

dengan baik.

2. Masih sering terjadinya kerusakan pada meteran air yang dikeluhkan oleh

warga, meskipun telah dilakukan upaya perbaikan terhadap meteran air

oleh pihak PDAM.

3. Pengadaan stok barang yang sangat minim, sehingga dapat memperlambat

oprasional pemasangan air pam dirumah warga.

Tujuan dari adanya program penyediaan air minum dan sanitasi ini adalah

terciptanya masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat melalui

peningkatan akses masyarakat miskin pedesaan dan pinggiran kota yang

berkelanjutan dan dikelola secara efektif. Akan tetapi ada beberapa hambatan atau

masalah dalam pelaksanaan program tersebut yaitu: pelaksanaan teknis seperti

pengadaan stok barang yang memakan waktu cukup lama sehingga

memperlambat proses pelaksanaan kegiatan dalam hal pemasangan air pam dan

akses jaringan yang kurang,hal ini membuat jarak kelokasi susah dijangkau

sehingga masih belum merata keberbagai pelosok, meningkatkan kapasitas

masyarakat dan kelembagaan lokal dalam penyelenggaraan layanan air minum

dan sanitasi.Penerapan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi merupakan program

Nasional yang dilanjutkan dan dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Luwu

Timur di wilayah Kecamatan Tomoni.

Program Penyediaan Air Minum di Kecamatan Tomoni ada 2(dua) macam

yang diterapkan di Kantor Kecamatan Tomoni dan Desa/ kelurahan Tomoni.

Pertama dalam bentuk Air Pam dan yang ke dua dalam bentuk Air Pamsimas

Page 82: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

69

yang dikelolah oleh masyarakat setempat dan hanya ada di Desa Ujung Baru

Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, ada beberapa masalah yang

belum bisa dipecahkan. Sehingga peneliti memberikan beberapa saran sebagai

berikut:

1. Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur harus lebih gencar lagi

melaksanakan sosialisasi dan memberikan pemahaman terkait

program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi, kegiatan atau program

baru yang akan diberikan kepada masyarakat baik secara langsung

maupun tidak langsung, seperti melalui media social dan media cetak.

2. Dalam menjalankan beberapa program sekaligus yang begitu banyak,

sebaiknya pihak Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur lebih

mengkondisionalkan lagi, untuk program yang hamper sama dengan

tujuan dan sasaranya akan lebih baik lagi diperbaharui kembali atau

sdihentikan sehingga tidak hanya menjadi wacana. Masyarakat sebagai

pelanggan atau pengguna jasa layanan seharusnya menyadari dan

memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi dan komunikasi

saat ini dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, sehingga program

layanan yang diberikan Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur

dapat dimaksimalkan secara menyeluruh.

Page 83: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

70

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku

Abdurahmanson. 2018. Program Pamsimas Tidak dinikmati masyarakat di

Lutim.Celesonline.Pada tanggal 22 februari 2018.

(https://celebesonline.com)Diakses pada tanggal 18 Oktober 2018.

Afriadi, Wahyono, 2012. Partisipasi Masyarakat dalam Penyediaan Air Minum dan

Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS)di Kecamatan Simpur Kabupaten

Hulu Sungai Selatan. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota.Vol 8 No. 4.

Diakses pada tanggal 1 Februari 2019.

Afrilya,Rahmawati. 2014.Program Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat di

Desa Tiris Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo. Artikel Ilmiah Hasil

Penelitian Mahasiswa. Universitas Jember.

Amirullah .2012.Evaluasi Kebijakan Sistem Dukungan (SISDUK) Terpadu

Masyarkat Desa di Kecamatan Polong Bangkeng Utara Kabupaten

Takallar.Skripsi.Universitas Muhammadiyah Makassar.

Anggraeni, Faradiba. 2017. Evaluasi Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan

Nasional di Kabupaten Luwu.Skripsi. Universitan Hasanuddin.

Dunn,William. N.2012. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadja

Mada University Press.

Edhy.2019. Warga Desa Ujung Baru Akhirnya Menikmati Listrik dan Air

Bersih.Radar Reportase News. Pada tanggal 25 Maret 2019

(http://radarreportasenews.com) Diakses pada tanggal 2019

Endang. 2015. Bersama Masyarakat Menuju Universal Acces Air Minum dan

Sanitasi. Pokja Ampl. 26 Januari 2015 (http://www.ampl.or.id) Di akses pada

tanggal 1 Februari 2019

Freeman, R. (2006). Learning in Public Policy.In M. Moran, M. Rein, & R.E.Goodin,

The Oxford Handbook of Public Policy (p.367). New York: Oxford

University Press. Di akses pada tanggal 10 Agustus 2019

Godin,R.E., Rein, M.,& Moran,&. M. (2006).The Public and its Policies.in M.

Moran, M. Rein, & R.E. Goodin, The Oxford Handbook ff Public Policy

(.New York: Oxford University Press. Di akses pada tanggal 10 Agustus

2019.

Haerul, Akib, H., &Hamdan.(2016).Implementasi Kebijakan Program Makassar

Tidak Rantasa di Kota Makassar.Jurnal Administrasi Publik, Vol 6 No. 2.

(http//ojs.unm.ac.id/index.php/iap/article/view/2477/1272). Di akses pada

tanggal 6 Agustus 2019.

Hr/hms.2013.39 Desa Ikut Seleksi Pamsimas II.Luwutimurkab.Pada tangga 27

November 2013. (http://www.luwutimurkab.go.id) Diakses pada tanggal 18

Oktober 2018.

Iskandar,J. (2012). Kapita Selekta Teori Administrasi Negara. Bandung: Puspaga.

70

Page 84: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

71

Islamy.2014. Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. Jakarta: Bumi

Aksara.

Mahmudi, 2010.Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: Sekolah Tinggi

Ilmu Manajemen YKPN.

Malau. 2017. Evaluasi Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 196 Tahun 2015

Tentang Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Jakarta

Pusat.Skripsi.Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang.

Methasari.A, Subowo.A. 2016. Evaluasi Program Air Minum dan Sanitasi Berbasis

Masyarakat (Pamsimas) di desa Kebongulo Kecamatan Musuk Kabupaten

Boyolali. Journal of Public Policy And Management Revew. Vol 5 No. 2

Diakses pada tanggal 18 Februari 2019.

Nazar, Dkk. 2018.Evaluasi Keberhasilan Pengelolaan Program Air Minum dan

Sanitasi Berbasis Masyarakat di Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Teknik Sipil

Universitas Syiahkuala. Vol Special Issue No.

4.(http://new.pamsimas.org)Diakses pada tanggal 17 Oktober 2018

Nilasari, Dias. 2017. Analisis Peran Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir di Desa Wawangiru Kecamatan Malili Kabupaten Luwu

Timur.Skripsi.Universitas Hasanuddin Makassar.

Ramdhani, M,A.,&Ramdhani. 2017. Konsep Umum Pelaksanaan Kebijakan Publik:

Jurnal Publik, Vol 11 No.2. (www. jurnal.uniga.ac.id).Diakses pada tanggal

12 Februari 2019.

Ranger,Park.2019.Evaluasi Kebijakan Publik (W.Duun).Scribd. pada tanggal 26

Maret 2019. (https://www.scribd.com).Diakses pada tanggal 12 Februari 2019

Sukma. 2018. Program Psamsimas 29 Desa di Luwu Timur Ikut

Terlibat.Komimfo.Pada tanggal 22 Februari 2018. (https://infolutim.com) Di

akses pada tanggal 1 januari 2019.

Thoha,M.(2012). Dimensi-dimensi Prima Ilmu Administrasi Negara. Jakarta: Raja

Grafindo.

Tri Astuti, R. & Rahdriawan, M. 2013.Evaluasi Pengelolaan Program Pamsimas di

Lingkungan Permukiman Kecamatan Mijen Kota Semarang.Jurnal Teknik

PWK, Vol 2 No. 4. (http://ejournal-undip.ac.id/index.php/pwk)Di akses pada

tanggal 10 Agustus 2019

Wahab,S.A. (2010). Pengantar Analisis Implementasi Kebijakan Negara. Jakarta:

Rineka.

Wahyudi,A. (2016).Implementasi Rencana Strategis Badan Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa Dalam Upaya Pengembangan Badan Usaha Milik

Desa di Kabupaten Kotawaringin Barat.Jurnal Ilmiah Administrasi Publik,

Vol 2 No.2. (http//ejournalfia.ub.ac.id/index/php/jiap/article/view/

566/851).Di akses pada tanggal 25 juli 2019.

Wibowo. 2016. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers.

Page 85: SKRIPSI...yang mencoba menggambarkan keadaan objektif lingkungan yang ada di kecamatan Tomoni. Informan penelitian berasal dari staf kecamatan, staf Dinas Pekerjaan Umum(PU), staf

72

Adisasmita, Rahardjo, 2006. MembangunDesaPartisipatif.Yogyakarta:

PenerbitGrahaIlmu.

Hamisi, F.N. 2013.Partisipasi PolitikMasyarakatDalamPembuatanKebijakan

(SuatuStudiTerhadapMusyawarahRencana Pembangunan Di

KecamatanJailili).JurnalUnsrat.Di aksespadatanggal 20 Oktober 2019.

Perundang- undangan

Undang-undang Nomor 185 Tahun 2014 Tentang Percepatan Penyediaan Air Minum

dan Sanitasi

Undang-undang Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata cara

penyusunan,Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tentang Undang-Undang Dasar 1945

Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial