Skripsi -...

80
KOMPETENSI GURU DALAM PERPEKTIF ALQUR’AN (TELA’AH SURAT AN-NAJM AYAT 5-10) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh : Anggi Dwi Saputra : 109011000207 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Transcript of Skripsi -...

Page 1: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

KOMPETENSI GURU DALAM PERPEKTIF ALQUR’AN

(TELA’AH SURAT AN-NAJM AYAT 5-10)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh :

Anggi Dwi Saputra : 109011000207

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

LEMBAR PEI{GESAHAN PtrMBIMBING SKRIPSI

Kornpeusi Guru dalen Fersp*tif Al-eldm Srrat An-Najm Ayat 5_ I 0

Skripsi

Dia$ntan k€p#h Falarlhs Ihu Tarbiyah dan Kegunran

msnenuhi qaraf- sysrat m€rrcapai

Crclar Sarjana Midiksr Agama Islam

ot*:Anqgi Dsi Saprrha

NIM: 1{X}011m0207

Dibqwah BimbinganDoffi kmbimbing S.ripsi

FAKT'LTAS ILMU TARBTYAH I}AN KEGI]RUAN

JURUSAN PENDII}IKAI\T AGAMA ISI,AM

T]NIYERSTTAS ISLA}I NEGEru

SYARIT IIDAYATT}LLAII

JAKARTA

1435 llflt0l4 M

NIP: 150 {H2

Page 3: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

LEMBAR PENGESAHAN

PENGTTJI SKRIPSI

Skripsi berjudul "Kompetensi Guru dalam Per':spektif Al-Qur'an

(Tela'ah Surat An-Najm ayat -5-10' disusun oleh Anggi Dwi Saputra,

Nomor Induk Mahasiswa 109011000207, diajukan kepada Fakultas [lmu

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 26

September 2014 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak

memperoleh gelar Sarjana 51 (S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama

Islam

Jakarta 30 September 2014

Panitia Ujian Munaqasah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan)

n\^. Dr.H. Abdul Majid Khon, M.AgNIP. 19580707 198703 1 005

Sekretaris €Af)Marhamah Salelq l,c. MANrP. 19720313 200801 2 010

Penguji I(Dr. Sapiudin Shidik. M.Ae)NrP. 19670328 200003 I 00r

Penguji II(Pra. EIo.M.AIbueis. M.A)NrP. 19560119 199403 2 001

Tanggal

o(- lo-ltl

(.w/t,, 'oiv

*l',!1

,Zr,bl+Mengetahui:

Dekan,WDra. Nurlena Rifa'i. MA. Ph.DNIP. 19591020 198603 2 001

_3/{+

-,

""""""""":,/

Page 4: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

SURAT PER]TIYATAAIY KARYA SEI\'DIRI

Saya yang b€rhnda taflgan di bawah ini:

Nama

NIM

Tempat/Tgl lahir

Jurusan

Judul Skripsi

Dosen Pembimbing

Anggi Dwi Saputra

r0901rfi)0207

Bekasi, t3 April 1990

Pendidikan Agama Islam

Kompetensi Gunr Dalarn Perspe*:tif Al{uran Surat An-

Najm Ayat 5-10\.i'

hf, Dr. H. Saknan Hanrn

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil

karya sendiri dan saya bertanggung jau.ab socara ak&mis atas apa yang saya

tulis.

Jakarta, I0 September 2014

Anggi Dwi SapufaNIM: 109011000207

Page 5: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

i

ABSTRAK

Nama : Anggi Dwi Saputra

Judul : Kompetensi Guru Dalam Perspektif Al-Qur’an Surat An-Najm Ayat 5-

10

Dosen Pembimbing: Prof. Dr. H. Salman Harun

Kompetensi Guru merupakan kewenangan guru untuk melaksanakan serangkaian

tugasnya dalam kegiatan relajar mengajar. Dan ini adalah salah satu kunci

keberhasilan pendidikan. Al-Qur’an sebagai kitab petunjuk bagi orang-orang yang

bertakwa, baik tersurat maupun tersirat telah banyak memberikan inspirasi terkait

konsep pendidikan, tidak terkecuali ayat-ayat yang menjelaskan tentang

kompetensi guru khususnya surat an-Najm ayat 5-

10. Sehingga dalam penulisan

skripsi ini telah dirumuskan berbagai masalah dengan rincian sebagai berikut :

Apa konsep al-Qur’an tentang kompetensi guru dalam Surat an-Najm ayat 5-10?

Skripsi ini merupakan kajian pustaka (library reasech) yang bersifat kualitatif

deskriptif, yakni metode yang memberikan gambaran dan paparan konsep dengan

cara berpikir rasional dan reflektif. Dalam metode penafsiran al-Qur’an dikenal

dengan sebutan metode Maudhu’i yakni suatu metode yang berupaya menjelas

kan

kandungan ayat-ayat Al - Qur'an dari berbagai seginya dengan memperhatikan

runtutan ayat-ayat Al - Qur'an sebagaimana yang tercantum dalam mushaf.

Kesimpulan dari penulisan skripsi ini adalah Kompetensi yang harus dimiliki guru

menurut al-Qur’an surat an-Najm ayat 5-10 adalah memiliki kepribadian seperti

yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW., menguasai dan

memanfaatkan teknologi informasi dan komuniikasi guna pengembangan diri dan

ilmu pengetahuan dan memilki kemampuan karya tulis guna pengembangan ilmu

pengetahuan dan media komunikasi dengan orang lain. Adapun Kompetensi Guru

dalam Surat an-Najm ayat 5-10 yakni:

Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Pedagogik, Kompetensi

Sosial dan Kompetensi Profesional.

Kata kunci : Kompetensi Guru : Surat An-Najm Ayat 5-10

Page 6: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

ii

ABSTRACT

Name : Anggi Dwi Saputra

Title : Kompetensi Guru Dalam Perspektif Al-Qur’an Surat An-Najm Ayat 5-10

Thesis Supervisor: Prof. Dr. H. Salman Harun

The teacher is the authority of the teacher competence to carry out a series of duties in

teaching and learning activities. And this is one of the key educational success. The

Qur'an as a book of guidance for those who cautious, either express or implied has

inspired many related concept of education, not least the verses that describe

competence of teachers in particular an-Najm letter 5-10. So in writing This thesis has

formulated various problems with the following details: What is the concept of the

Koran on the competence of teachers in Surat an-Najm verses 5-10?

This thesis is a study of literature (library reasech) qualitative descriptive, ie, a method

that gives an overview of the concepts and exposure rational thinking and reflective. In

the method of interpretation of the Qur'an known Maudhu'i the method as a method

that attempts to explain content of the verses of Al - Quran from a variety of its aspects

with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex.

The conclusion of this study is a must-have competency of teachers letters according to

the Qur'an an-Najm verses 5-10 is to have a personality like which has been

exemplified by the Prophet Muhammad., control and utilize information technology

and self-development in order komuniikasi and science and have the ability to

advancing the science papers communication and media knowledge with others. The

Teacher Competence in Surat an Najm verses 5-10 are: Competence Personality,

Pedagogic Competence, Competence Social and Professional Competence.

Keywords: Teacher Competence: Sura al-Najm, Verses 5-10

Page 7: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, tidak ada ungkapan yang maha dahsyat, yang lebih indah, untuk

diungkapkan selain rasa syukur yang sedalamnya-dalamnya kepada Allah SWT, sang

pemilik takdir. Yang memberikan nikmat dan hidayahNya Sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di Universitas Islam Negri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Allahumma Shalli ‘ala Muhammad, shalawat beriring salam selalu tercurah

kepada junjungan mulia Nabi Muhammad saw. seorang inspirator, kreator, proklamator

panji-panji Islam, sang pemimpin, sang pencerah bagi umat Islam. Bermimpi bertemu

dengannya adalah impian bagi kita umatnya.

Banyak tantangan dan hambatan yang penulis hadapi dalam penulisan skripsi

ini, namun berkat doa, kesungguhan hati, kerja keras, dorongan dan juga bantuan dari

berbagai pihak sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Hambatan dan

kesulitan tersebut tidak ada yang tidak berguna (sia-sia), penulis akui semua itu menjadi

pelajaran yang berharga.

Selanjutnya, penulis menyadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan

pengetahuan penulis sangat terbatas namun, dengan adanya bimbingan dan arahan serta

motivasi dari berbagai pihak sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Oleh sebab itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih sedalam-dalamnya lepada

pihak yang telah berjasa dalam penulisan skripsi ini, kepada yang semua yang tercinta

dan tersayang:

1. Dr. Hj. Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

2. Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag., Kepala Jurusan Pendidikan Agama Islam,

Page 8: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

iv

3. Marhamah Saleh, Lc, MA., Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam.

4. Muhammad Zuhdi, Ph.D., Dosen Pembimbing Akademik yang selalu memberikan

motivasi.

5. Prof. Dr. H. Salman Harun, sebagai Dosen Pembimbing yang selalu meluangkan

waktunya dan membimbing serta mengajarkan kepada penulis dengan sabar,

tenang, dan teliti terhadap penulisan skripsi ini.

6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan

Ilmu yang berguna bagi diri pribadi selama perkuliahan.

7. Untuk Ibuku Bunda Siti Halyati, engkau selamanya perumpuan yang paling aku

hormati dan engkaulah yang membuat semua cita-citaku ini akan menjadi

kenyataan, dari air matamulah aku belajar jadi orang lebih giat lagi dalam

menyelesaikan skripsi ini. Serta Ayahanda Ali Munandar yang selalu memberikan

semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Serta Kakak Juliandri, terimakasih atas

segala motifasinya buat penulis.

8. Teristimewa untuk kakekku (alm) KH. Abdul Qosim, your inspiring my life

nenekku Hj. Ina Mutmainnah, paman-pamanku, Ust. Sahrul Sahnan Qosim yang

selalu memberikan support kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Teristimewa, Widia Rafika, terimakasih atas segala support yang telah diberikan

kepada penulis.

10. Amir Slamet Fauzi, Arif Budiman, S.Pd.I, yang selalu membantu penulis dalam

mengajarkan penelitian ini dan memotivasi penulis agar selalu tetap semangat

mengerjakan skripsi ini.

11. Untuk teman-teman seperjuangan Ari, Burhan, Solah, Erik, Hariri, Fuad dan teman-

teman kosan yang saya tidak bisa sebutkan satu per satu.

Page 9: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

v

12. Serta teman-teman PAI Kelas E, PAI Fiqih, Seluruh teman-teman PAI Angkatan

2009, kawan-kawan PPIQ ( Ahmad Ridwan, Agil Rexa Jaya, Akhmad Makhrus,

SH.I).

Penulis berharap semoga Allah memberikan kebaikan kepada kita semua Aamiin dan

semoga skripsi dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi semua pihak yang membacanya.

Aamiin Ya Robbal ‘Alamin.

Jakarta, September 2014

Penulis

Anggi Dwi Saputra

Page 10: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi Arab-Latin yang digunakan dalam skripsi ini berpedoman pada

buku ―Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi)‖ yang

diterbitkan oleh CEQDA (Center for Quality Development and Assurance) UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.

v

Huruf Arab Huruf Latin Keterangan

ا

ب

ث

د

ج

ح

خ

د

ذ

ر

ز

س

ش

ص

ض

ط

ظ

ع

غ

ف

ق

ك

ل

b

t

ts

j

h

kh

d

dz

r

z

s

sy

s

d

t

z

c

gh

f

q

k

l

tidak dilambangkan

be

te

te dan es

je

h dengan garis bawah

ka dan ha

de

de dan zet

er

zet

es

es dan ye

es dengan garis dibawah

de dengan garis dibawah

te dengan garis dibawah

zet dengan garis dibawah

koma terbalik diatas hadap

ge dan ha

f

ki

ka

el

v

Page 11: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

م

ن

و

ـه

ء

m

n

w

h

i

y

em

en

we

ha

if

ye

vi

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

و

a

i

u

fathah

kasrah

dammah

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

اـــ

ــ

ىــ

â

î

û

a dengan topi diatas

i dengan topi diatas

u dengan topi diatas

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

Âi a dan i ــــ

Au a dan u ـــ و

Page 12: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

(lihat contoh 3).

V. Pembauran

ال

الس

و ال

: al

: al-sy

: wa al

VI. Kata Sandang

Kata sandang yang dalam sistem aksara Arab dilambangkan dengan huruf,

yaitu ال , dialihaksarakan menjadi huruf /I/, baik diikuti huruf syamsiyyah

maupun huruf qamariyyahi. Contoh: al-Rijâl bukan ar-Rijâl.

VII. Syaddah (tasydîd)

Syaddah atau tasydîd yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan

sebuah tanda ( ), dalam alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan

menggandakan huruf yang diberi tanda Syaddah itu. Akan tetapi, hal ini tidak

berlaku jika huruf yang menerima tanda Syaddah itu terletak setelah kata sandang

diikuti oleh huruf-huruf syamsiyyah.

VIII. Ta Marbûtah

Berkaitan dengan alih aksara ini, jika huruf ta marbûtah terdapat pada kata

yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /h/ (lihat

contoh 1 di bawah). Hal yang sama juga berlaku jika ta marbûtah tersebut diikuti

oleh kata sifat (na‘at) (lihat contoh 2). Namun, jika huruf ta marbûtah tersebut

diikuti kata benda (isim), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /t/

No Kata Arab Alih Aksara

Tarîqah طريقة 1

al-Jâmi‘ah al-Islâmiyyah الجامعة األسالمية 2

Wahdat al-Wujûd وحدة الوجود 3

vii

Page 13: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

viii

DAFTAR ISI

Abstrak ………………………………………………………………….. i

Kata Pengantar ……………………………………………………………iv

Transliterasi Arab-Latin…………………………………………………. v

Daftar Isi…………………………………………………………………. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………...1

B. Identifikasi Masalah,Pembatasan dan Perumusan

Masalah…………………………………………………….4

C. Tujuan Penelitian………………………………………….5

D. Manfaat Penelitian……………………………………….. 5

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengertian Al-Qur’an………………………………….…. 7

B. Fungsi Al-Qur’an………………………………….…..... 7

C. Pengertian Kompetensi Guru………………………….... 10

D. Beberapa Teori Kompetensi Guru…………………….... 13

E. Macam-Macam Kompetensi Guru……………………….18

F. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengembangkan

Kompetensi…………………………………………….. 20

G. Karakteristik Kompetensi Guru………………………… 21

H. Manfaaat Kompetensi Guru…………………………….. 24

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian………………………………….. 26

Page 14: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

ix

BAB IV KOMPETENSI GURU DALAM SURAH AN-NAJM

AYAT 5-10

A. Tafsir Surat An-Najm Ayat 5-10 Surah dan Terjemahnya Surat

An-Najm Ayat ........................................................................ 28

B. Penjelasan Kata…………………………………………….. 29

C. Asbabunnuzul Ayat 5-10 Surat An-Najm …………………. 29

D. Tafsir Surat An-Najm ayat 5-10……………………………..30

E. Kompetensi Guru dalam Surah An-Najm Ayat 5-10……….. 37

1. Kompetensi Pedagogik………………………………… ..39

2. Kompetensi Profesional……………………………….... 45

3. Kompetensi Kepribadian…………………........................50

4. Kompetensi Sosial………………………………………. 56

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………... 62

B. Saran…………………………………………………. … 63

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… 64

Page 15: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sebagai ujung tombak kemajuan bangsa harus mendapat

perhatian yang serius dari semua pihak, terutama pihak-pihak yang ada dalam

bidang pendidikan. Kemajuan pendidikan merupakan cerminan kemajuan suatu

bangsa dan negara. Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha membudayakan

manusia atau memanusiakan manusia, pendidikan amat strategis untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa

secara menyeluruh. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dilihat dari

segi aktualisasinya, pendidikan merupakan proses interaksi antara guru dengan

peserta didik untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang ditentukan. Pendidik,

peserta didik dan tujuan pendidikan merupakan komponen utama pendidikan1.

Kemudian didalam proses pembelajaran, guru adalah orang yang

memberikan pelajaran dan siswa adalah orang yang menerima pembelajaran.

Dalam mentranfer pengetahuan kepada siswa diperlukan pengetahuan atau

kecakapan serta keterampilan sebagai guru, sebab tanpa ini semua tidak mungkin

proses tersebut dapat berjalan secara kondusif. Oleh karena inilah kompetensi

dalam arti kemampuan, mutlak diperlukan guru dalam melaksanakan tugasnya

sebagai pendidik.

1 Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, (Bandung :

Rosdakarya, 1997), cet. 1, h. 191

Page 16: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

2

Guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan

keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di

luar bidang pendidikan. Walaupun pada kenyataanya masih terdapat hal-hal

tersebut diluar bidang kependidikan. Untuk seorang guru perlu mengetahui dan

dapat menerapkan beberapa prinsip mengajar agar ia dapat menerapkan beberapa

prinsip mengajar agar ia dapat melaksanakan tugasnya secara professional.

Profesi guru saat ini masih banyak dibicarakan orang baik dikalangan para

pakar pendidikan maupun diluar pakar pendidikan. Bahkan selama dasawarsa ini

banyak media yang cetak maupun elektronik yang memberitakan tentang guru.

Ironisnya berita-berita tersebut banyak yang cenderung melecehkan posisi guru,

baik yang sifatnya menyangkut kepentingan umum maupun yang sifatnya pribadi.

Sikap dan prilaku masyarakat tersebut memang bukan tampa alasan, karena

memang ada sebagian oknum guru yang melanggar/menyimpang dari kode

etiknya. Anehnya lagi alasan sekecil apapun yang diperbuat guru mengundang

reaksi yang begitu hebat di masyarakat. Hal ini dapat dimaklumi karena dengan

adanya sikap demikian menunjukan bahwa guru memang seharusnya menjadi

panutan dimasyrakat disekitarnya.2

Faktor lain yang mengakibatkan rendahnya pengakuan masyarakat terhadap

profesi guru yakni kelemahan yang terdapat pada guru itu sendri, seperti rendahya

tingkat kompetensi profesionalisme mereka, penguasaan guru terhadap materi dan

metode pengajaran yang masih dibawah standar.3 Dari kenyataan-kenyataan ini

walaupun pahit bagi guru, sudah saatnya kompetensi guru harus ditingkatkan.

Selanjutnya tingginya kedudukan tenaga yang professional dibidang

pendidikan, seorang guru disamping memahami hal-hal yang bersifat filosofis dan

2 Moh. Uzer Usman, Menjadi guru Profesional, (bandung: PT. Remaja

Rosdakarya,1989)h.1. 3 Ibid, Menjadi Guru Profesional, hal 2

Page 17: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

3

konseptual, harus juga mengetahui dan melaksanakan hal-hal yang bersifat

teknis.4

Sebenarnya tingginya kedudukan guru dalam Islam merupakan realisasi

ajaran dari Islam itu sendiri. Islam memuliakan pengetahuan dan pengatahuan itu

tidak dapat dicari dengan sendirinya tetapi hasil dari belajar mengajar yang

menjadi subjeknya adalah guru sebagai pengajar dan guru yang baik adalah guru

yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedomanya.

Diantara kompetensi yang harus dimiliki seorang guru adalah pengendali

dan pengaruh proses, serta pembimbing arah perkembangan dan pertumbuhan

manusia didik bagi kehidupannya dimasa depan. Dan pendidik harus memahami

dan pandai menggunakan berbagai macam metode yang berdaya guna dalam

proses kependidikan sesuai dengan tingkat perkembangan dan pertumbuhan

mereka yang bersifat kognitif, konatif (kemauan) dan emosianal atau afektif serta

psikomotorik manusia didik dalam rangka fitrah masing-masing.5

Selanjutnya dalam undang-undang Republik Indonesia nomor 14 Tahun

2005 tentang guru dan dosen, Bab IV telah dijelaskan tentang kompetensi Guru,

pasal 10 berbunyi :

1. Bahwa kompetensi guru yang dimaksud dalam pasal 8 meliputi

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,

dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan

profesi.

2. Ketententuan lebih lanjut mengenai kompetensi guru sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan Pemerintah.6

Dan penjelasan dari pasal 10 ayat (1) bahwa dimaksud dengan kompetensi

pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Yang

dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang

mantap, berakhlak mulia, arif dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik.

4 Sardiman A.M., Interaksi dan Motifasi Belajar Mengajar. (Jakarta:PT Raja Grafindo

Persada. 2001) h. 161. 5M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta :Bumi Aksara, 1996), h. 143

6 Tim Redaksi Sinar Grafika, Undang-undang Guru dan Dosen(UU RI No, 14 Tahun

2005), Jakarta, Sinar Grafika,2009) Cet. 2. h. 9

Page 18: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

4

Yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk

berkomunikasi berinteraksi secara efektif dan efisien dengann peserta didik,

sesama guru, orang tua wali murid dan masyarakat sekitar. Yang dimaksud

dengan kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran

secara luas dan mendalam. Ketentuan lebih lanjut mengenai kompetensi guru

diatur dengan peraturan pemerintah.7

Kompetensi seorang guru atau pendidik dalam melaksanakan tugas

mendidik harus susuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya

dan harus disertai dengan perilaku rasional yang dapat dipertanggung jawabkan

serta layak sebagai bagian dari seorang guru.

Kemudian jika macam-macam kompetensi tersebut dilihat dari sundut

pandang Al-Qur’an yang menjadi salah satu sumber Ilmu pengetahuan dan yang

telah banyak memberikan inspirasi edukatif, dengan cara mengintrodusir konsep-

konsep Al-Qur’an tentang kependidikan, misalnya ayat-ayat yang menjelaskan

tentang kompetensi guru.

Berdasarkan pemikiran tersebut penulis terinspirasi untuk menumpahkanya

dalam sebuah karya ilmiah yang berjudul “Kompetensi Guru dalam Perpektif

Al-Qur’an ( Tela’ah Surat An-Najm 5 -10)

B. Identifikasi,Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis

mengidentifikasikan masalah yang berkaitan dengan judul yang

dibahas dalam tulisan ini yaitu :

a. Banyaknya guru belum memiliki kompetensi guru yang telah

disebutkan UU nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen,

Bab IV menjelaskan tentang kompetensi Guru

b. Banyaknya guru belum memiliki kode etik guru

c. Banyak ayat-ayat yang berbicara tentang kompetensi guru

7Ibid, h. 56-57

Page 19: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

5

2. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan penenelitian ini lebih terarah dan lebih

fokus pada penelitian itu sendiri maka penulis membatasi masalah

ini pada :

1. Yang di maksud dengan tafsir surat an-Najm ayat 5-10

adalah penjelasan tentang kandungan makna surat an-

Najm ayat 5-10 yang ada dalam tafsir Al-Misbah, Tafsir

Ibnu qoyim, Al-Maraghi dan Tafsir adwa’ul bayan dan

Tafsir Al- Qurthubi.

2. Yang di maksud kompetensi guru adalah meliputi

kompentensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi sosial dan kompetensi prefesional, didalam

surat An-Najm Ayat 5-10.

3. Perumusan masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut diatas, maka perumusan

masalahnya adalah “Apa saja Kompetensi Guru dalam Perspektif

Al-Qur’an Surat An-Najm Ayat 5-10.”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan latar belakang perumusan masalah yang telah

dikemukakan maka penulisan ini bertujuan Untuk mengetahui

kompetensi guru yang terdapat didalam al-Qur’an surat an-Najm ayat

5-10.

D. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan pertimbangan terhadap guru agar meningkatkan

mutu pengajaranya dengan menanamkan kompetensi yang ada

pada dirinya dengan ajaran Al-Qur’an di dalam Surat an-Najm ayat

5-10.

Page 20: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

6

2. Untuk memenuhi tugas dan syarat agar menyelesaikan studi guna

mencapai gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam pada Fakultas

Tarbiyah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 21: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Al-Qur’an

Al-qur’an berasal dari kata (Qoro’a) yang berarti رأق

mengumpulkan atau menghimpun, dan Qiro’ah berarti menghimpun

huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam satu ucapan

yang tersusun rapi.

Menurut bahasa, Qur’an berarti bacaan, pengertian seperti ini

dikemukakan didalam Al-Qur’an sendiri yakni didalam surat Al-

Qiyamah, Ayat 17-18:

“Sesungguhnya Mengumpulkan Al-Qur’an (didalam dadamu) dan

(menetapkan) bacaanya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan

kami. (karena itu), jika kami telah membacakannya, hendaklah kamu

ikut bacaannya (Q.S. Al-Qiyamah:17-18)

Beberapa kalangan ulama mendefinisikannya menurut

Muhammad Ali Ash-Shaabuuniy Al-Qur’an adalah kalam yang tiada

tandingannya (mukzizat), diturunkan kepada Nabi Muhammad,

penutup para Nabi dan Rasul dengan perantara malaikat Jibril,

dimulai dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas,

dan ditulis didalam mushaf-mushaf yang disampaikan kepada kita

secara mutawatir serta mempelajarinya dinilai sebagai ibadah.1

B. Fungsi Al-Qur’an

1 Muhammad Ali Ash-Shaabuuniy,Studi Ilmu Al-Qur’an,(Bandung

:Pustaka Setia, 1991).Cet.1, h.15

Page 22: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

8

Sebagaimana tersurat didalam nama-nama-Nya, maka fungsi Al-

Qur’an adalah sebagai berikut:2

1. Al-Huda (petujuk) didalam Al-qur’an terdapat kategori tentang

posisi Al-Qur’an sebagai petunjuk, pertama , petunjuk manusia

sebagai keseluruhan. Allah berfirman :

”(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan

yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai

petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk

itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu,

barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di

bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan

barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka

(wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya

itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan

bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah

kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu

mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu,

supaya kamu bersyukur.” (Q.S. Al-Baqoroh :185)

Kedua, Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi orang-orang bertaqwa.

Allah berfirman :

2 Atang Abdul Hakim-Jaih Mubarok, Metodelogi Studi Islam,

(Bandung:Remaja Rosda Karya, 2007), h. 70

Page 23: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

9

”Kitab (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi

mereka yang bertaqwa.” (Q.S) Al-Baqoroh :2)

Ketiga, petunjuk bagi orang-orang yang beriman, Allah berfirman :

“Dan Jikalau kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa

selain Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak

dijelaskan ayat-ayatnya?" apakah (patut Al Quran) dalam bahasa

asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al Quran itu

adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. dan orang-

orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan,

sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka mereka itu adalah

(seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh".(Q.S.Fushilat :44) .

2. Al-Furqon (pemisah), didalam Al-Qur’an dikatakan bahwa ia

adalah pemisah antara hak dan yang bathil, seperti firman

Allah QS. Al-Baqoroh ayat 185.

Page 24: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

10

3. Al-Syifa (obat), dalam Al-Qur’an dikatakan bahwa ia

berfungsi sebagai obat penyakit dalam dada atau penyakit

psikologis. Allah berfirman :

“Hai manusia, Sesungguhnya Telah datang kepadamu pelajaran

dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada)

dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang

beriman.(Q.S. Yunus : 57)

4. Al-Mauidhah (nasehat). Didalam Al-Qur’an dikatakan bahwa

ia berfungsi sebagai nasehat bagi orang-orang yang bertaqwa.

Allah berfirman :

“(Al Quran) Ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan

petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang

bertakwa.”(Q.S. Ali Imran :138)

C. Pengertian Kompetensi Guru

Kompetensi dalam bahasa Inggris adalah competency atau

competence yang berarti “kemampuan, wewenang atau kecakapan”.3

3 Jhon M. Echokols, et. all. Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta : Gramedia

Pustaka Utama, 1995). Cet. XXI, h. 132.

Page 25: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

11

Menurut kamus besar bahasa Indonesia karangan WJS.

Purwadarminta dan juga dikutip oleh Uzer Usman “kompetensi

berarti (kewenangan), kekuasaan untuk menentukan atau

memutuskan suatu hal. Seperti juga yang dikutip oleh Uzer Usman

dalam bukunya “Menjadi Guru Profesional”.4

Istilah kompetensi memiiki banyak pengertian dikemukakan

sebagai berikut :

a. Menurut Broke dan Stone “Competenci is descriptive of

aucitativenature of teacher behavior appears to be

entirely meaningful”. Kompetensi merupakan gambaran

hakikat kualitatif dan prilaku guru yang sangat berarti.

Dan juga menurut Charles E. Jhonson : “Kompetensi

merupakan prilaku rasional untuk mencapai tujuan yang

dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan.5

b. Dalam konsep pelatihan yang berbasis kompetensi

(competency based training) dijelaskan bahwa

kompetensi itu adalah gabungan antara keterampilan,

pengetahuan dan sikap.6

c. Menurut A. Sahertian yang dimaksud “kompetensi

adalah kemampuan melaksanakan sesuatu yang

diperoleh melalui pendidikan dan latihan”.7 Pengertian

ini masih global karena masih bisa mencakup

kompetensi siswa yang sedang melakukan pendidikan

formal dan bisa juga kompetensi dalam suatu bidang

pekerjaan keahlian yang bisa didapat setelah melakukan

pelatihan-pelatihan. Sebagaimana E. Mulyasa yang

4 J.S Badudu. Sutan Mohammad Zain, Kamus Umum Bahasa

Indonesia,(Jakarta:Pustaka Sinar Harapan, 1996)cet. Ke 3 h. 704 5Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 1996), Cet. VIII, h. 19 6 Indra Jati Sidi, Menuju Masyarakat Belajar, (Jakarta : logos, 2001) Cet. I,

h. 123. 7Piet A. Sahartian, Supervisi Pendidikan dalam Rangka Program in Service

Education, (Jakarta : Rineka Cipta, 1992), h. 25

Page 26: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

12

mengutip Mc. Ahsan mengemukakan bahwa:

“competency is a knowledge, skill and ability can a

person achieves, qick become part of his or her being to

the extend can satisfactorily perform particular

cognitive, affective, and psychomotor behavior”.8

Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan

dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah

menjadi bagian dari dirinya sendiri sehingga dapat

melakukan perilaku-perilaku berdasarkan dari kognitif,

afektif dan psikomotor yang sebaik-baiknya. Hal ini

menjelaskan bahwa seseorang yang berkompetensi

bukan hanya berdasarkan ilmu pengetahuan yang

dimiliki dan keterampilan serta melakukan pelatihan, tapi

juga membutuhkan aspek-aspek lain dalam individu

yang akan menjadi kesatuan yang baik. Secara

keseluruhan kompetensi bukan hanya pemilikan

pengetahuan, keterampilan, serta kemampuan sebagai

tugas seseorang tetapi juga merupakan pengusaan dalam

diri seseorang yang mencakup prilaku rasional sebagai

wujud dari pengetahan keterampilan yang dimiliki

seseorang.

d. Mengenai kompetensi guru agama, Zakiah Daradjat

mengatakan bahwa “kompetensi guru adalah

kewenangan untuk menentukan pendidikan agama yang

diajarkan pada jenjang tertentu disekolah tempat guru itu

mengajar”.9

e. Kompetensi guru menurut Departemen Pendidikan

Nasional diartikan sebagai : “pengetahuan, keterampilan

8 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung : Remaja Rosda

Karya, 2002) 9 Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta

: Ruhama, 1994), Cet. Ke-1, h. 95.

Page 27: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

13

dan nilai-nilai dasar yang direflesikan dalam kebiasaan

berfikir dan bertindak”.10

Dalam pengertian kompetensi

diarahkan untuk dapat digunakan dalam kehidupan

sehari-hari baik dalam suatu profesi dalam pekerjaan.

Meskipun para ahli berbeda dalam merumuskan definisi dari

kompetensi, namun pada dasarnya kalau dilihat dari esensi dan

tujuannya akan terdapat pada titik temu yang sama. Dengan kata lain

kompetensi guru tidak terlepas dari kualitas, wewenang dan tindakan

professional guru itu sendiri dalam profesinya.

Dengan demikian, “kompetensi guru merupakan kemampuan

seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajibanya secara

tanggung jawab dan layak.

D. Beberapa Teori Kompetensi Guru

Ada 3 kompetensi yang sering disinggung oleh ahli

pendidikan yaitu :

1. Kompetensi Pribadi.

2. Kompetensi sosial, dan

3. Kompetensi Profesional.

Dalam pengistilahan kompetensi pribadi sering juga

disebut dengan istilah kompetensi personal yaitu :

1. Nana Sudjana menggunakan kompetensi pribadi

dengan istilah kompetensi sikap dan prilaku, dalam

banyak analisis tentang kompetensi keguruan aspek

kompetensi pribadi dan sosial umumya disatukan.

2. Samana menyebutkan dalam bukunya

“Profesionalisme Keguruan” yang mengutip dari

10

Departemen Pendidikan Nasional, kurikulum berbasis kompetensi,

(Jakarta :Pusat kurikulum Balitbang Departemen Pendidikan Nasional, 2002), hal

1.

Page 28: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

14

Cordi Zabal dkk.11

Hal ini wajar karena menurutnya

sosialitas manusia (termasuk guru) dapat dipandang

pengejawantahkan pribadinya.

3. Uzer Usman membagi jenis-jenis kompetensi

keguruan dalam ”Menjadi Guru Profesional“. Hanya

ada 2 kompetensi pribadi dan professional :

a. Kompetensi pribadi

Kemampuan pribadi ini meliputi hal-hal berikut :

a) Mengembangkan kepribadian

1) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2) Berperan dalam masyarakat sebagai warga

Negara berjiwa Pancasila.

3) Mengimbangkan sifat-sifat terpuji yang

dipersyaratkan

b) Berinteraksi dan berkomunikasi

1) Berinteraksi dengan sejawat untuk

meningkatkan kemampuan professional.

2) Berinterinteraksi dengan masyarakat

untuk penunaian misi pendidikan.

c) Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan

1) Membimbing siswa yang mengalami

kesulitan pengajar.

2) Melaksanakan kegiatan administrasi

sekolah.

b. Kompetensi professional

Kemampuan professional ini meliputi hal-hal

berikut :

a) Menguasai landasan pendidikan

11

A. Samana, Profesionalisme Keguruan,(Jakarta: Kanisius, 1990) cet. I

h.53.

Page 29: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

15

1) Mengenal tujuan pendidikan untuk

mencapai tujuan pendidikan nasional

2) Mengenal prinsip-prinsip psikologi

pendidikan yang dapat dimanfaatkan dalam

proses belajar mengajar.

3) Mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat

b) Mengusai bahan pengajaran

1) Menguasai bahan pengajaran kurikulum

pendidikan dasar dan menengah

2) Menguasai bahan pengayaan

c) Menyusun program pengajaran

1) Menetapkankan tujuan pembelajaran

2) Memilih dan mengembangkan bahan

pengajaran

3) Memilih dan mengembangkan strategi

belajar mengajar

4) Memilih dan mengembangkan media

pengajaran yang sesuai.

5) Memilih dan memanfaatkan sumber belajar.

d) Melaksanakan program pengajaran

1) Menciptakan iklim belajar megajar yang

tepat.

2) Mengatur ruangan belajar.

3) Mengelola interaksi belajar mengajar.

e) Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang

telah dilaksanakan

1) Menilai prestasi murid untuk kepentingan

pengajaran.

Page 30: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

16

2) Menilai proses belajar mengajar yang telah

dilaksanakan.12

Namun demikian nampaknya Uzer Usman hanya memberikan

gambaran global dan sederhana dari masing-masing point tersebut

sehingga diperlukan penafsiran yang lebih rinci lagi.

Sementara itu Samana memperinci kompetensi personal-sosial

dengan uraian begitu panjang. Pendapatnya di ilhami oleh A.S Cordi

Zabar dkk. Namun penulis meringkasnya dengan mengambil yang

terpenting saja sebagai berikut:

a. Guru menghayati serta mengamalkan nilai hidup

(termasuk dengan moral dan keimanan). Dengan kata

lain guru hendaknya memiliki keyakinan (keimanan)

b. Guru hendaknya bertindak jujur dan bertanggung jawab

c. Guru hendaknya mampu berperan sebagai pemimpin

d. Guru bersikap bersahabat dan terampil berkomunikasi

dengan siapapun demi tujuan yang baik

e. Guru mampu berperan serta aktif dalam pelestarian dan

pengembangan budaya masyarakat

f. Dalam bersahabat dengan siapapun guru tidak

kehilangan prinsip-prinsip serta nilai-nilai hidup yang

diyakininya

g. Guru bersedia ikut berperan dalam berbagai kegiatan

sosial, baik dalam lingkungan kesejawatan dalam

kehiduan masyarakat pada umumnya

h. Guru adalah pribadi yang bermental sehat dan stabil

i. Guru tampil secara pantas dan rapih

j. Guru tampil berbuat kreatif dengan penuh perhitungan

k. Dalam keseluruhan relasi sosial dan profesinya guru

hendaknya mampu bertindak tepat waktu dalam janji dan

penyelesaian tugas-tugasnya.

l. Guru hendaknya dapat menggunakan waktu luangnya (di

luar tuntutan tugas keguruan) secara bijaksana dan

produktif. .13

12

Moh. Uzer Usman,Menjadi Guru Profesional (Bandung, PT. Remaja

Rosada Karya, 1996)Cet. VII,Hal 16-19 13

A. Samana,Op.cit, Hal. 55-57

Page 31: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

17

Para ahli pendidikan muslimin berusaha merumuskan

kompetensi pendidik/guru ini dengan rumusan yang bermacam-

macam, hanya saja dalam literature yang penulis temukan, mereka

tidak menggunakan kompetensi guru tetapi menggunakan sifat

pendidik/guru. Hal ini dapat dimaklumi karena kompetensi berasal

dari bahasa asing kalaupun mau dilihat persamaannya kompetensi

yang harus dimiliki guru sama dengan sifat yang seharusnya dimiliki

guru. Ini bisa dilihat dengan pendapat para ahli pendidikan yang

menjadikan agama sebagai paradigma berpikirnya.

Yang kemudian dibuktikan dengan firman Allah SWT dalam

Surat Luqman (31) ayat 13

Artinya “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di

waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah

kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan

(Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar"

Dalam ayat tersebut, luqman menasehati anaknya di

ibaratkan seorang guru menasehati seorang muridnya agar tidak

menyekutukan Allah dengan apapun.

Al-Abrasyi misalnya, sebagaimana yang dikutip oleh Ahmad

Tafsir bahwa guru dalam Islam sebaiknya, memiliki sifat.

1. Zuhud, tidak mengutamakan materi, mengajar di lakukan

karena mencari keridhaan Allah.

Page 32: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

18

2. Bersih tubuhnya, jadi penampilan lahiriahnya

menyenangkan.

3. Bersih jiwanya, tidak mempunyai dosa besar

4. Tidak ria-ria akan menghilangkan keikhlasan.

5. Tidak memendam rasa dengki dan iri hati.

6. Tidak menyenangi permusuhan.

7. Ikhlas dalam melaksanakan tugas.

8. Sesuai perbuatan dengan perkataan.

9. Tidak malu mengakui ketidaktahuan.

10. Bijaksana.

11. Tegas dalam perkataan dan perbuatan tetapi tidak kasar.

12. Rendah hati.

13. lemah lembut.

14. Pemaaf.

15. Sabar.

16. Berkepribadian.

17. Tidak merasa rendah diri.

18. Mengetahui karakter murid, mencakup pembawaan,

kebiasaan, perasaan, dan pemikiran6.

E. Macam-macam kompetensi Guru

Dalam dunia pendidikan, macam-macam kompetensi guru

menurut beberapa para ahli berbeda-beda. Menurut Nana Sudjana

sebagaimana yang dikutip A. Samana membagi kompetensi menjadi

tiga, yakni :

a. Kompetensi kognitif, yaitu kemampuan intelektual, seperti

penguasaan mata pelajaran, pengetahuan mengenai cara

belajar, pengetahuan mengenai belajar dan tingkah laku

individu, pengetahuan tentang bimbingan dan penyuluhan,

6 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perpektif Al-Qur’an, (Bandung :

Rosdakarya,2000), h.82-83.

Page 33: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

19

pengetahuan tentang administrasi kelas, pengetahuan tentang

cara menilai hasil belajar siswa, dan pengetahuan tentang

kemasyarakatan, serta pengetahuan umum lainnya.

b. Kompetensi bidang sikap, adalah kesiapan dan kesediaan

guru terhadap berbagai hal yang berkenaan dengan tugas dan

profesi.

c. Kompetensi prilaku, performance, menyangkut keterampilan

mengajar, membimbing, menilai, menggunakan alat bantu

belajar siswa, keterampilan menyusun atau perencanaan

mengajar, keterampilan melakukan administrasi kelas dan

sebagainya.14

Dalam undang-undang No. 14 tahun 2005. Macam-

macam kompetensi adalah :

a. Bahwa pembangunan nasional dalam bidang

pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan

bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia

yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia serta

menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dalam

mewujudkan masyarakat maju, adil, makmur dan

beradab berdasarkan pancasila dan undang-undang

dasar Negara Republik Indonesia.

b. Bahwa untuk menjamin perluasan dan pemerataan

akses, peningkatan mutu dan relavansi, serta tata

pemerintahan yang baik dan akuntanbilitas pendidikan

yang mampu menghadapi tantangan sesuai dengan

tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan

global perlu dilakukan pemberdayaan dan peningkatan

guru dan dosen secara terencana, terarah dan

bersekinambungan. Dalam PP No. 19 tahun 2005

tentang standar Nasional Pendidikan pasal 28 ayat 3

14

A. Samana, Opcit, h. 55-57

Page 34: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

20

desebutkan bahwa seorang pendidik ataupun pengajar

harus memiliki 4 kompetensi yaitu :

a) Kompentensi pedagogik, yaitu kemampuan

mengelola pembelajaran peserta didik meliputi

pemahaman terhadap peserta didik, perancangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya.

b) Kompetensi kepribadian, adalah kemampuan

kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif,

berwibawa menjdi teladan bagi peserta didik,

dan berakhlak mulia.

c) Kompetensi professional, adalah kemampuan

penguasaan materi pembelajaran yang luas dasn

mendalam dapat memungkinkan membimbing

peseta didik memenuhi stadar kompetensi yang

ditetapkan dalam SNP.15

Dari beberapa definisi tersebut, penulis meyimpulkan bahwa

kompetensi seorang guru dalam melakukan tugasnya mendidik

haruslah sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang

dimilikinya serta diikuti oleh prilaku rasional yang bertanggung

jawab dan layak sebagai bagian dari seorang guru.

F. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam mengembangakan

Kompetensi

Faktor-faktor yang mempengaruhi kwalitas guru, antara lain :

a. Penguasaaan guru atas bidang studi.

b. Penguasaan guru atas metode pembelajaran

c. Kwalitas pendidikan guru

15

Peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 9 tahun 2005 tentang

SNP(http:www.SEKJENDIKNAS.or.id 2005)

Page 35: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

21

d. Rekruitmen guru

e. Status guru dimasyarakat

f. Manajemen sekolah

g. Dukungan masyarakat dan

h. Dukungan pemerintah

Penguasaan guru atas bidang studi yang diajarkan kepada para

peserta didik merupakan sesuatu yang mutlak sifatnya, sebab,

dengan materi bidang studi tidak saja guru akan mentranformasikan

ilmu pengetahuan kepada peserta didik, tetapi lebih dari itu,

mengembangkan critical thinking, mendorong kemampuan untuk

belajar lebih lanjut dan yang tidak kalah pentingya adalah

menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam ilmu pengetahuan

itu sendiri pada diri peserta dididk sebagai dari karakter.16

G. Karakteristik Kompetensi Guru

Karakteristik dapat ditinjau dari berbagai segi tanggung jawab

guru, fungsi dan peranan guru, tujuan pendidikan sekolah, dan

peranan guru dalam proses belajar mengajar.

a. Fungsi, peranan guru dan kompetensinya.

Sebagaimana telah dikemukakan bahwa professional guru

mengandung pengertian yang mengandung unsur-unsur

kepribadian, keilmuan dan keterampilan. Dengan demikian

dapat diartikan, bahwa kompetensi profesioanal guru tentu

saja akan meliputi tiga unsur walaupun tekanan yang lebih

besar terletak pada unsur keterampilan sesuai dengan peranan

yang dipekerjakan.

1) Guru sebagai pendidik dan pengajar

Peranan ini akan dapat dilaksanakan bila guru memenuhi

syarat-syarat kepribadian dan penguasaan ilmu. Guru

16

Muhammad Thobroni dan Arif Mustopa, Belajar dan Pembelajara, h. 33.

Page 36: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

22

akan mampu mendidik dan mengajar apabila dia

mempunyai kestabilan emosi, memiliki rasa tanggung

jawab yang besar untuk memajukan anak didik, bersikap

realistis, bersikap jujur, serta bersikap terbuka dan peka

terhadap perkembangan, terutama terhadap inovasi

pendidikan.

2) Guru sebagai anggota masyarakat

Guru melaksakan peranan ini, guru harus memenuhi

syarat-syarat kepribadian dan syarat penguasaan ilmu

tertentu, guru harus bersikap terbuka, tidak bertindak

secara otoriter, tidak bersikap angkuh, bersikap ramah

tamah.

3) Guru sebagai pimpinan

Peranan kepemimpinan akan berhasil apabila guru

memiliki kepribadian, seperti kondisi fisik yang sehat,

percaya diri sendiri, memiliki daya kerja yang besar dan

antusiasme, dan dapat mengambil keputusan, bersikap

objektif dasn mampu menguasai emosi serta bertindak

adil (Sondang P. Siagian, 1978). Selain dari itu, guru

harus menguasai ilmu tentang teori kepemimpinan dan

dinamika kelompok, menguasai prinsip-prinsip hubungan

massyarakat, menguasai teknik berkomunikasi, dan

menguasai semua aspek kegiatan organisasi

persekolahan.

4) Guru sebagai pelaksana administrasi ringan

Peranan ini memerlukan syarat-syarat kepribadian,

seperti jujur, teliti dalam bekerja, rajin, harus mengetahui

ilmu mengenai tata buku ringan, korespondensi,

Page 37: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

23

penyimpanan arsip dan ekspedisi, dan administrasi

pendidikan.17

b. Peranan dan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar

Berdasarkan studi literature terhadapa pandangan Adams &

Dickey dalam bukunya Basic Principles of Student Teaching,

dapat ditarik kesimpulan bahwa paling tidak dapat terdapat

13 peranan guru dalam kelas (dalam situasi belajar

mengajar). Tiap peranan menuntut berbagai kompetensi atau

keterampilan diantaranya :

1) Guru sebagai pengajar, menyampaikan ilmu pengetahuan,

perlu memiliki keterampilan memberikan informasi

kepada kelas.

2) Guru sebagai pimpinan kelas, perlu memiliki

keterampilan cara memimpin kelompok-kelompok murid.

3) Guru sebagai pembimbing, perlu memiliki keterampilan

cara mengarahkan dan mendorong sebgai kegiatan siswa.

4) Guru sebagai pengatur lingkungan, perlu memiliki

keterampilan mempersiapkan dan menyediakan alat dan

bahan pelajaran.

5) Guru sebagai ekspeditur, perlu memiliki keterampilan

menyelidiki sumber-sumber massyarakat yang akan

digunakan.

6) Guru sebagai perencana, perlu memiliki keterampilan

cara memilih dan meramu bahan pembelajaran secara

professional.

7) Guru sebagai supervisor, perlu memiliki keterampilan

mendorong motivasi belajar kelas.

17

Omar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi,

(Jakarta:PT. Bumi Aksara, 2009), Cet. Ke-6, hal 38-44.

Page 38: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

24

8) Guru sebagai pengajar, perlu memiliki keterampilan cara

memberikan penghargaan kepada anak-anak yang

berprestasi.

9) Guru sebagai evaluator, perlu memiliki keterampilan cara

menilai anak-anak secara objektif, kontinu, dan

komprehensif.

10) Guru sebagai konselor, perlu miliki keterampilan cara

membantu anak-anak yang mengalami kesulitan

tertentu.18

H. Manfaat Kompetensi Guru

Walaupun menjadi tugas yang cukup berat bagi para guru

untuk bisa disebut sebagai guru professional, namun mana kala guru

dalam memenuhi persyaratan berkenaan dengan kompetensi yang

harus dimiliki, maka ada beberapa manfaat untuk kepentingan yang

meliputi :

Pertama, standar kompetensi guru diperlukan oleh lenbaga

Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) untuk meningkatkan mutu

guru melalui inservice training, sementara lembaga pendidikan

sekola memerlukannya untuk pembinaan intern dalam proses

pendidikan.

Kedua, standar kompetensi guru digunakan sebagai dasar

untuk penyusunan intrumen skill audit yang harus diikuti oleh para

guru. Oleh karenanya, guru harus memiliki kompetensi pada tingkat

dasar dsalam jangka waktu tertentu harus mengikuti diklat untuk

memperoleh yang lebih tinggi.

Ketiga, standar kompetensi guru digunakan untuk menjadi

salah satu dasar penting untuk kegiatan penilaian guru. Misalnya

memberikan penilaian terhadap kinerja guru guru berprestasi.

18

Ibid,. hal 48-49

Page 39: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

25

Keempat, standar kompetensi guru juga amat terkait dengan

system akreditasi guru.

Kelima, standar kompetensi guru digunakan sebagai dasar

pembinaan guru, dengan standar kompetensi guru, maka pendidikan

dan pelatihan dapat dilaksanakan secara afektif, sehingga

pelaksanaan diklat menjadi lebih efektif dan efisien, karena yang

harus mengikutinya adalah yang benar-benar membutuhkanya.19

19

Suparlan, Guru Sebagai Profesi,(Yogyakarta :HIKAYAT Publishing,

2006), h. 93-95

Page 40: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

26

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Metodelogi Penelitian

Metodelogi penelitian dalam skripsi ini adalah bersifat deskriptif analisis

dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kajian ini melalui studi

kepustakaan (Library Research).yaitu dengan membaca, meneliti, dan mengkaji

buku-buku, hasil tulisan yang berhubungan dengan topik dan pokok masalah.

1. Jenis penelitian

Penelitian ini bercorak pure library research (penelitian kepustakaan

murni). Dengan mempelajari kitab-kitab tafsir seperti tafsir Al-

Misbah, Tafsir Ibnu qoyim, Al-Maraghi dan Tafsir adwa’ul bayan dan

Tafsir Al- Qurthubi.

Sumber Data

Semua sumber datanya berasal dari bahan-bahan tertulis yang

berkaitan topik yang dibahas. Karena studi ini menyangkut Al-Qur’an

maka sumber yang paling utama adalah Al-Qur’an. Dan sumber-

sumber buku lainya yang berhubungan dengan tafsir-tafsir tentang

kompetensi guru dan propesionalisme guru.

2. Analisis Data

Adapun analis yang digunakan dalam skripsi adalah analisis metode

tafsir tematik (maudu’iy), langkah-langkah metode tafsir maudlu’i

diantara adalah sebagai berikut :

a. Memilih dan menetapkan masalah Al-Qur’an yang dikaji

secara maudlu’i (Tematik).

b. Melacak dan menghimpun ayat-ayat yang terkait dengan

masalah yang telah ditetapkan, baik ayat-ayat makiyah atau

ayat-ayat Madaniyah.

c. Menyusun ayat-ayat tersebut secara runtut menurut kronologis

masa turunya disertai pengetahuan tentang masa turunya ayat.

Page 41: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

27

d. Mengetahui korelasi ayat-ayat tersebut didalam masing-masing

suratnya.

e. Menyusun tema pembahasan didalam kerangka yang sesuai,

sistematis dan sempurna.

f. Melengkapi pembahasan dan uraian dengan hadis bila

dipandang perlu, sehingga pembahasan semakin sempurna.

g. Mempelajari ayat-ayat tersebut secara tematik dan menyeluruh

dengan cara menghimpun ayat-ayat yang mengandung

pengertian serupa, mengkompromikan Antara pengetian yang

am dan yang khas antara yang mutlak dan muqoyyad,

mensingkronkan ayat-ayat yang lahir tampak kontradiktif,

menjelaskan ayat nasikh dan mansukh, sehingga semua ayat

tersebut bertemu dalam satu muara tanpa perbedaan atau

tindakankan pemaksaan terhadap sebagian ayat yang

sebenarnya tidak tepat.1

3. Teknik Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini penulis mengacu pada buku pedoman

akademik Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tahun ajaran 2013

1Rohimin, Metodelogi Ilmu Tafsir, (Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2007)h. 76

Page 42: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

28

BAB IV

TAFSIR SURAT AN-NAJM AYAT 5 -10

A. Teks Surat dan Terjemahanya 5 -10

Artinya:

5. Yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat.

6. Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan

rupa yang asli.

7. Sedang dia berada di ufuk yang Tinggi.

8. Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi.

9. Maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau

lebih dekat (lagi).

10. Lalu dia menyampaikan kepada hambaNya (Muhammad) apa yang Telah Allah

wahyukan.

Page 43: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

29

B. Penjelasan Kata

= Syadidul Quwa: yang amat kuat, maksudnya ialah Jibris as. شديد القوى

Dzumirrotin : yang mempunyai akal yang cerdas dan berakal = ذوامرة

cemerlang

istawa: dia menampakan diri dalam rupa yang asli, sebagaimana Allah = استوى

menciptkan dengan rupa tersebut, yaitu ketika nabi berada di gua hira.

Wahua bil ufuqil a‟la : dia berada pada arah yang = وهو باالفق االعلي

tertinggi dilangit yang ada dihadapan Nabi Muhammad

= tsumma dana : kemudian dia mendekatثم دنا

= fatadalla: lalu turunفتدلي

= al-qob:ukuran panjang antara pegangan dengan ujungnya.القا ب

= au adna: atau lebih dekat lagi dari situ اوادنا1

C. Asbabunnuzul (Latar Belakang Turunnya Ayat)

Surat ini berada dalam deretan surat ke 53 yang merupakan Surat Makiyyah.

Safiyyurohman Al-Mubarrokfuri mengatakan sepeti yang telah dikutip Iyus Kurnia,

dkk. Bahwasanya Imam Bukhori pernah meriwayatkan hadis dari Ibnu Mas’ud RA.

Bahwa sesungguhnya ketika Nabi Muhammad SAW. Membaca Surat An-Najm, lalu

bersujud, tidak seorangpun kafir Quraisy yang tidak bersujud. Salah seorang laki-laki

dari mereka kemudian mengambil segenggam batu kerikil atau tanah pasir dan

mengusapkannya seraya berkata, “Ini sudah cukup bagiku.”Ibnu Mas’ud

1 Ahmad Musthopa al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi (Terj). (Semarang: PT. Karya

Toha Putra, 1993). h.74-75

Page 44: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

30

berkata,”setelah itu kulihat laki-laki itu mati dalam keadaan kafir.“2 didalam tafsir al-

Qurthubi dijelaskan laki-laki itu bernama bernama Umaiyah bin Khalaf.3

Surat an-Najm diturunkan untuk meneguhkan hati Nabi Muhammad SAW

dan para pengikutnya untuk pergi hijrah karena banyak para pengikut Nabi yang

disiksa dikota Mekah sehingga beliau memerintahkan para pengikutnya untuk hijrah

kesuatu Negeri yang bernama Habasyah. Beliau ingin meyakinkan bahwasanya Rosul

selalu diajarkan oleh malaikat Jibril yang mulia bahkan didalam surat An-Najm

menyebutkan bahwa Rosul bertemu dengan Malaikat Jibril dengan rupanya yang asli

dengan sayap yang lebarnya daru ujung barat sampai keujung timur dunia ini. Rosul

seperti ingin memberitahukan kepada pengikutnya kala itu bahwa walaupun dia

ummi (tidak bisa membaca dan menulis) tetapi dia diajarkan oleh guru yang maha

dahsyat yakni malaikat Jibril A.S. sehingga Rosul selalu cerdas dimata para

pengikutnya maupun para musuh-musuhnya yang banyak menyiksa kaumnya dimasa

Rosul sedang menyebarkan agama Islam rahmatan lil a‟lamin.

D. Tafsir Surat An-Najm Ayat 5-10

1. Q.S an-Najm Ayat 5

“Dia diajar oleh (Jibril) yang sangat kuat.”

Menurut Quraish Shihab dalam tafsir Al-Misbah Kata ) علمه) a‟llamahu/

diajarkan kepadanya bukan berarti bahwa wahyu tersebut tersumber dari malaikat

Jibril. Didalam ayat lain Allah berfirman dalam surat asy-Syu’araa ayat 192-194

2Iyuz Kurnia, dkk. Al-Qur.an Cordoba, Amazing : 33 Tuntunan Al-qur‟an untuk hidup anda

(Bandung : Cordoba,2012)h.526 3 Syeikh Imam al-Qurthubi, Tafsir al-Qurthubi (Terj). (Jakarta: Pustaka Azzam,2009) cet.I,

h.359

Page 45: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

31

Artinya”Dan sesungguhnya al-Qur‟an itu benar-benar diturunkan oleh Tuhan

semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh al-Amin (Jibril), kedalam hatimu

(Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang diantara orang-orang yang memberi

peringatan.”( asy-Syu’araa ayat 192-194)

Malaikat Jibril hanya menyampaikan dan mengajarkan saja kepada Nabi saw,

didalam surat thaaha ayat 114 dijelaskan

“dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca al-Qur‟an sebelum

disempurnakan mewahyukannya kepadamu”

Maksudnya adalah menurut Asy-Syanqithi malaikat jibril yang diutus oleh

Allah kepada Nabi saw dan dia (Jibril) membacakannya kepada nabi saw maka

dengarkanlah bacaan itu dan ikutilah bacaanya seperti yang dibacakan Jibril4

Menurut Quraish Shihab seorang yang mengajar tidak mutlak mengajarkan

sesuatu yang bersumber dari sang pengajar. Menyampaikan atau menjelaskan sesuatu

yang baik dan benar adalah salah bentuk pengajaran. Malaikat menerima wahyu dari

Allah dengan tugas menyampaikan secara utuh baik dan benar kepada Nabi

Muhammad SAW, dan itu yang dimaksud dengan pengajarannya.5

4 Syeikh Asy-Syanqithi, Tafsir Adhwa‟ul Bayan (Terj), (Jakarta :Pustaka Azzam,2010), Cet. 1,

h. 218.

5 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Jilid 13. (Jakarta :Lentera hati,2002 ) Cet. I h.410

Page 46: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

32

Menurut Al-Maraghi Maksud شديد القوى syadidul quwwa/ yang sangat kuat

dalam ayat ini adalah Jibril A.S, Malaikat Jibril adalah seorang mahluk yang

berkekuatan hebat, baik ilmu maupun perbuatannya, dan ketika malaikat jibril

menampakan aslinya didepan Nabi Muhammad SAW, dia menampakan wujud

aslinya dengan fisik yang sangat kuat, artinya Nabi SAW diberikan pengajaran

mengenai wahyu ini oleh seorang malaikat yang sangat kuat, baik fisik maupun dari

segala potensi akhliahnya yaitu Jibril A.S.6 kemudian dipertegas kembali dengan

pendapat Syeikh Asy- Syanqity didalam Tafsir Adhwa’ul Bayan ayat ini mengandung

dua perkara :

Pertama : Bahwa wahyu ini, dan yang paling agungnya adalah Al-qur’an ini telah

diajarkan kepada Jibril kepada Nabi SAW dengan perintah dari Allah SWT.

Kedua : bahwa jibril yang sangat kuat. Kedua perkara ini telah dijelaskan pada

pembahasan lain. Pertama, yaitu keberadaan Jibril yang turun kepada Nabi SAW

dengan membawa wahyu dan mengajarkan kepada beliau, dijelaskan dari beberapa

Ayat, diantaranya :

“Katakanlah ,barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah

menurunkan Al-Qur‟an kedalam hatimu dengan seizin Allah.”(QS. Al-Baqoroh :97)7

Kesimpulan yang dibuat al-Maraghi yang dikutip didalam tafsir al-Maraghi

bahwa Nabi Muhammad tidak pernah diajari oleh seorang manusiapun, akan tetapi ia

diajari oleh Jibril yang berkekuatan hebat, sedang manusia itu diciptakan sebagai

mahluk yang dhoif, ia tidak mendapatkan ilmu kecuali sedikit saja. Disamping itu

6 Ahmad Musthopa al-Maraghi. Tafsir Al-Maraghi (Terj). (Semarang: PT. Karya

Toha Putra, 1989). Cet. 2 hal. 79 7Syeikh Asy-Syanqithi, Op.cith. 217.

Page 47: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

33

menurutnya lagi Jibril adalah terpercaya perkataanya, sebab kecerdasan yang kuat

merupakan syarat kepercayaan orang terhadap perkataan orang lain, begitupula ia

terpercaya hafalan maupun amanatnya, artinya dia tidak lupa dan tak mungkin

merubah/ragu.8

2. Q.S an-Najm Ayat 6

“Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa

yang asli.”

Menurut Imam al-Qurthubi didalam tafsir al-Qurthubi bahwa makna )ذومرة(/

dzumiirrotin adalah dzuquwwatin (yang memiliki kekuatan). Al-Kalbi berkata”

diantara bukti kekuatan Jibril adalah dia mampu mengangkat kota-kota kaum Luth

dari bawah tanah, lalu dia bawa diatas sayapnya hingga naik ke langit sehingga

penduduk langit dapat mendengar suara-suara penduduk itu. Diantara bukti

kekuatannya juga, teriaknnya pada kaum tsamut yang begitu banyak jumlahnya.

Seketika itu juga, mereka tersungkur9.

Menurut pemahaman Al-Biqo’i yang dikutip M. Quraish Shihab Kata

) dzumiirrotin terambil dari kalimat/ )ذومة( الحبل تامةر ) amrortu bil habla yang

berarti melilitkan tali guna menguatkan sesuatu. Kata ()ذومة) /dzumiirrotin

digunakan untuk menggambarkan kekuatan nalar dan tingginya kemampuan

seseorang. memahaminya dalam arti ketegasan dan kekuatan yang luar biasa untuk

8 Ahmad Musthopa al-Maraghi.Tafsir Al-Maraghi (Terj). loc,cit h. 80

9 Syeikh Imam al-Qurthubi,op,cit.,h.367.

Page 48: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

34

melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya tanpa sedikitpun mengarahkan tugas

selainya disertai dengan keikhlasan penuh. Ada juga yang memahaminya dalam arti

kekuatan fisik, akal dan nalar.10

Kemudian dipertegas kembali didalam ayat

Yang dimaksud dalam ayat ini adalah pengajar atau yang menjadi subyek

disini adalah Malaikat Jibril, bukan berarti bahwa wahyu tersebut bersumber dari

Malaikat Jibril. Seseorang yang mengajar tidak mutlak mengajarkan sesuatu yang

bersumber dari sang pengajar. Bukankah kita mengajar seorang anak membaca,

padahal bacaan itu juga bukan merupakan karya kita?. Menyampaikan sesuatu secara

baik dan benar adalah satu bentuk pengajaran. Malaikat menerima wahu dari Allah

dengan tugas menyampaikannya secara baik dan benar kepada Nabi Muhammad

Saw. dan itulah yang dimaksud dalam ayat menurut kesimpulan penulis. disini.

3. Q.S an-Najm Ayat 7

“ Sedang dia berada di ufuk yang Tinggi.”

Menurut imam al-Qurtubi kalimat ini berada pada posisi haal . maknanya, fa istawaa

„aaliyan.” (berada dalam keadaan tinggi) nmaksudnya, Jibril berada tinggi dalam bentuk

aslinya dan rosullulloh saw belum pernah melihastnya dlam bentuk tersebut sebelumnya.

Oleh karena itulah beliau meminta jibril untuk memperlihatkan wujud aslinya.11

10

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Jilid 13. Loc.cit . 411. 11

Syeikh Imam al-Qurthubi,op.cit.,h. 370.

Page 49: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

35

Didalam Tafsir Ibu Qoyyim, Ufuk yang tinggi merupakan satu sisi dari langit

yang tinggi. Ini merupakan istiwa‟-nya Jibril di ufuk. Sedangkan istiwa‟-nya Allah

diatas Arsy.12

(Sedangkan dia berada di ufuk yang tinggi) berada pada tempat

terbitnya matahari dalam bentuk aslinya ketika ia (Jibril) diciptakan. Nabi

Muhammad melihatnya sewaktu berada di gua hira dan ternyata tubuh malaikat Jibril

menutupi cakrawala tempat terbitnya matahari hingga sampai ke cakrawala bagian

timur. Lalu Nabi SAW pingsan tidak sadarkan diri setelah melihat wujud asli

malaikat Jibril itu. Nabi SAW pernah meminta kepada malaikat Jibril supaya

menampakkan wujud aslinya sebagaimana ketika ia diciptakan oleh Allah, lalu

malaikat Jibril menjanjikan akan memenuhi hal tersebut di gua Hira. Setelah itu baru

malaikat Jibril turun untuk menemuinya dalam bentuk Bani Adam.

4. Q.S an-Najm Ayat 8

“Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi”

Menurut Imam al-Qurthubi maksud jibril mendekat

Menurut al-Maraghi kata ( ثم دنا ) /Tsumma dana adalah kemudian ia

mendekat, semakin dekat, mendekati Rosulluloh, kemudian dalam kata ( فتدلى

)/fatadalla lalu turun, yakni dari kata-kata Ad-Dawali yang artinya buah yang

bergantung, seperti gugusan Anggur.13

Jika dilihat dari apa yang ditafsirkan al-

Maraghi bahwasanya malaikat Jibril mendekati dan turun dari atas untuk

12

Ibnu Qoyyim al- Jauziyyah, Tafsir Ibnu Qoyyim : Tafsir Ayat-ayat Pilihan, (Jakarta : Darul

Fallah,2000). Cet. 1. h. 543. 13

Ahmad Musthopa al-Maraghi. Tafsir Al-Maraghi (Terj). (Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1989). Cet. 2 hal. 80

Page 50: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

36

menyampaikan wahyu kepada Rosulluloh dengan penuh kedekatan. Posisi yang

berdekatan inilah yang membuat proses penyampaian wahyu menjadi sangat jelas

sehingga mudah dipahami oleh Rosullullah.

5. Q.S an-Najm Ayat 9

“Maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau

lebih dekat (lagi).”

Maksudnya dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi).” Adalah bangsa Arab

mengenal ini adalah sebuah ungkapan yang menunjukan kedekatan yang luar biasa.

Atau ia dipahami dalam arti seandainaya jika ada yang melihat itu, maka dia akan

berkata bahwa kedekatan nabi Muhammad dengan Jibril adalah sejarak dua ujung

busur panah atau lebih dekat (lagi).” Didalam Tafsir Misbah yang ditulis Quraish

Sihab Maksudnya adalah jarak kedekatan Malaikat Jibril dalam menyampaikan

wahyu sangat dekat sekali sehingga diibaratkan seperti dua ujung busur panah. Kata

)قوس qousain adalah dalam bentuk dual dari kata )قوسين qaus yang berarti busur

panah. Ada juga yang memahaminya dalam arti lengan.14

6. Q.S an-Najm Ayat 10

“Lalu dia menyampaikan kepada hambaNya (Muhammad) apa yang telah Allah

wahyukan”.

14

M. Quraish Shihab, Opcit, hal. 412

Page 51: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

37

M. Quraish Sihab memahaminya dalam Tafsir Al-Misbah bahwa dalam arti

“Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya” Melalui malaikat Jibril apa yang

diwahyukan. atau bermakna : dia yakni malaikat jibril mewahyukan kepada

hambanya yakni hamba Allah itu apa yang diwahyukan Allah kepada malaikat jibril

untuk disampaikan kepada hambanya.

Firmannya : ما اوحى( ma auha mengisyaratkan bahwa wahyu yang disampaikan

itu adalah sesuatu yang sangat agung, yang dampaknya terhadap umat manusia

bahkan alam semesta amatlah besar.15

E. Kompetensi Guru Dalam Surat An-Najm Ayat 5-10

Seorang guru dianggap kompeten apabila ia memiliki kemampuan untuk

mengembangkan kepribadiannya, menguasai ilmu pengetahuan yang luas, memiliki

keterampilan, memiliki kemampuan berkarya sehingga dapat mandiri, menilai dan

mengambil keputusan secara bertanggung jawab, dapat hidup bermasyarakat dan

bekerjasama, saling menghormati dan menghargai nilai-nilai pluralisme serta

kedamaian.

Seorang guru harus bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan

kebudayaan nasional Indonesia, disamping itu, guru harus bersifat inklusif, bertindak

objektif, serta tidak diskriminatif dalam menghadapi para peserta didik yang

beragam, tentunya seorang guru harus menguasai materi pelajaran, stuktur, konsep

dan pola pikir keilmuan yang mendukung bidang pengembangan yang berlaku dalam

pengembangan materi pelajaran secara kreatif. Karena hal ini juga diterangkan dalam

undang-undang, yaitu :

Standar guru yang tertuang dalam undang-undang Republik Indonesia No.

14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, menyatakana bahwa guru memiliki

empat kompetensi yaitu kompetensi pedagogik (kemampuan mengelola

pelajaran peserta didik), kompetensi kepribadian (kompetensi keperibadian

15

Ibid, 413

Page 52: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

38

yang mantap, berakhlak mulia, arif dan beribawa serta menjadi teladan

berinteraksi secara efisien dengan peserta didik, dan masyarakat sekitar), dan

kompetensi professional (kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas

dan mendalam)16

Dalam bergaul dengan peserta didik, tenaga pendidikan, orang tua wali,

masyarakat, guru juga harus bersikap komunikatif, empatik dan santun.

Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan mampu menjadi

teladan bagi mereka, menampilkan diri menjadi pribadi yang mantap, stabil, dewasa,

arif dan berwibawa, menunjukan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga

menjadi guru dan rasa percaya diri, menjunjung kode etik profesi guru, beradabtasi

ditempat bertugas diseluruh Indonesia yang memiliki keberagaman sosial budaya.

Kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan yang harus ada dalam diri

guru agar dapat menunjukan kinerjanya secara tepat dan afektif. kompetensi guru

tersebut meliputi :

a. Kompetensi intelektual; perangkat kemampuan fisik yang diperlukan

untuk menunjang pelaksaanaan tugas sebagai guru dalam berbagai situasi.

b. Kompetensi pribadi; perangkat prilaku yang berkaitan dengan kemampuan

individu dalam mewujudkan dirinya sebgai peribadi mandiri untuk

melakukan transformasi diri, identitas dan pemahaman diri.

c. Kompetensi sosial; perangkat prilaku tertentu yang merupakan dasar dari

pemahan diri sebagai bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan sosial

serta tercapainya interaksi sosial secara afektif.

d. Kompetensi spiritual; pemahaman penghayatan serta pengalaman kaidah-

kaidah keagamaan.

16

Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Bagian 3,

(PT.IMTIMA, 2007), h. 199

Page 53: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

39

e. Kompetensi fisik; perangkat fisik yang diperlukan untuk menunjang

pelaksanaan tugas sebagai guru dalam berbagai situasi.17

Dari pengertian kompetensi guru diatas, dapat penulis jabarkan bahwa

seorang guru harus dapat menguasai karakteristik para peserta didik dalam berbagai

aspek, diantaranya aspek fisik , moral ,kultural, emosional dan intelektual selanjutnya

guru harus menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik,

kemudian mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan

yang diampu. Guru juga harus kreatif dan menyelenggarakan kegiatan pengembangan

yang mendidik, memfasilitasi pengembangan potensi yang dimiliki, berkomunikasi

secara afektif, empatik dan santun dengan peserta didik. Selanjutnya, guru harus

mampu memberikan penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar,

kemudian memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan kegiatan

pengembangan.

Masalah kompetensi guru di Indonesia merupakan keutamaan yang harus

dimiliki oleh setiap oleh setiap guru, baik yang berhubungan dengan pribadi guru

(internal) maupun saat melakukan interaksi dengan peserta didik, sesama guru dan

masyarakat (eksternal). Agar guru dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dalam

tugas dan fungsinya dalam pendidikan secara professional. Sehingga pendidikan

menjadi media transformasi keilmuan, pengalaman, emosional dan spiritual. dan

peningkatan sumber daya masyarakat (SDM) dapat terwujud sesuai dengan tujuan

yang telah ditetapkan bersama.

1. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik adalah guru harus paham terhadap peserta didik,

perancangan, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi, dengan pengembangannya, dengan

memahami semua aspek potensi peserta didik, menguasai teori dan strategi belajar

17

Kunandar,Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan

Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007) h.55-61

Page 54: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

40

serta pembelajarannya, mampu merancang pembelajaran, menata latar dan

melaksanakannya, dan mampu melakukan pengembangan akademik dan non

akademik.18

Didalam ayat ini mengambarkan betapa peserta didik mempunyai sikap senang,

percaya, dan kasih sayang terhadap peserta didiknya. Hal demikian ini seperti

didalam surah an-Najm ayat 8

“Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi”

Menurut al-Maraghi kata ( ثم دنا ) /tsumma dana adalah kemudian ia mendekat,

semakin dekat, mendekati Rosulluloh, kemudian dalam kata (فتدلى)/fatadalla lalu

turun, yakni dari kata-kata Ad-Dawali yang artinya buah yang bergantung, seperti

gugusan Anggur.19

Jika dilihat dari apa yang ditafsirkan al-Maraghi bahwasanya

malaikat Jibril mendekati dan turun dari atas untuk menyampaikan wahyu kepada

Rosulluloh dengan penuh kedekatan. Posisi yang berdekatan inilah yang membuat

proses penyampaian wahyu menjadi sangat jelas sehingga mudah dipahami oleh

Rosullullah.

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik.

Maka seorang guru harus dilengkapi kemampuan sebagai berikut :

a. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan.

b. Pemahaman terhadap peserta didik.

c. Pengembangan kurikulum/silabus

18

Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam; Pengembangan Pendidikan Integratif di Sekolah,

Keluarga dan Masyarakat, (Jogyakarta : PT. LKIS Printing Cemerlang,2009, cet.I, h. 52. 19

Ahmad Musthopa al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi (Terj). (Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1989). Cet. 2 hal. 80

Page 55: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

41

d. Perancangan pembelajaran.

e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan idialogis

f. Evaluasi hasil belajar; dan Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang mimilikinya.20

“Maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau

lebih dekat (lagi).”

Menurut pendapat Quraish Sihab adalah jarak kedekatan Malaikat Jibril

dalam menyampaikan wahyu sangat dekat sekali sehingga diibaratkan seperti dua

ujung busur panah. Kata قوسين( qousain adalah dalam bentuk dual dari kata

qaus yang berarti busur panah. Ada juga yang memahaminya dalam arti )قوس

lengan.21

Didalam ayat ini menggambarkan bahwasanya tentang kedekatan guru dan

murid harus bias menjalin komunikasi yang efektif. Memberikan tugas secara

independent, menghindari kekerasan/kekangan dan menciptakan kegiatan- kegiatan

yang dapat merangsang otak, memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

berfikir reflektif terhadap setiap masalah yang dihadapi, menghargai perbedaan

individu peserta didik, dengan melonggarkan aturan dan norma kelas, tidak

memaksakan kehendak kepada peserta didik, menunjukkan perilaku-perilaku baru

dalam pembelajaran, mengembangkan tugas-tugas yang dapat merangsang

tumbuhnya kreatifitas, mengembangkan rasa percaya diri peserta didik dengan

membantu mereka mengembangkan kesadaran dirinya secara positif tanpa menggurui

20 Achjar Chalil, Pembelajaran Berbasis Fitrah. (Jakarta: PT. Balai Pustaka, 2008) Cet. Ke-1.

h. 67-68 21

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Jilid 13. (Jakarta :Lentera hati,2002 ) Cet. I h. 412

Page 56: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

42

dan mendikte mereka, mengembangkan kegiatan-kegiatan yang menarik seperti kuis,

teka-teki dan nyanyian yang dapat memacu potensi secara optimal, melibatkan

peserta didik secara optimal dalam proses pembelajaran, sehingga proses mentalnya

bisa lebih dewasa dalam menemukan konsep dan prinsip-prinsip ilmiah. Selain itu

seorang guru harus mampu menerapkan teori belajar dan pembelajaran, guru dapat

menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik para eserta didik, guru

juga harus dapat mengidentifikasikan kompetensi yang ingin dicapai bagi peserta

didik, hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan dorongan kepada peserta

didik untuk mengekspresikan pendapatnya masing-masing secara langsung, dan guru

membantu mereka dalam menyusun kebutuhan belajar beserta hambatan-

hambatannya. Berdasarkan pendapat dari peserta didik tersebut, kemudian

diidentifikasi sejumlah kompetensi untuk dijadikan bahan pembelajaran.

Hal ini dilakukan supaya peserta didik mengetahui identifikasi tujuan belajar

dan mengetahui tingkat-tingkat penguasaan yang akan digunakan sebagai kriteria

pencapaian kompetensi, kemudian disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). Sehingga program pembelajaran yang mencakup kompetensi dasar, materi

standar, metode, tehnik, media, dan sumber belajar dan lainnya menjadi jelas. Setelah

itu guru harus menguasai materi ajar yang akan disampaikandan guru mampu

menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih. Kemudian guru

menata latar (setting) pembelajaran dan guru mampu melaksanakan pembelajaran

yang kondusif. Kemudian guru merancang dan melaksanakan evaluasi proses dan

hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode, kemudian guru

menganalisis hasil hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat

ketuntasan belajar, dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan

kualitas program pembelajaran secara umum. Hal ini berkaitan dengan apa yang

dikatakan didalam Surah An-Najm Ayat 10 dalam kata yakni :

Page 57: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

43

“Lalu dia menyampaikan”

Didalam ayat 10 Surat An-Najm jika dihubungkan dengan kompetensi guru

adalah setiap guru wajib memahami setiap bahan ajar/materi yang akan disampaikan

seperti wahyu yang disampaikan kepada Nabi Muhammad menjadi sangat penting.

Karena bahan ajar atau materi yang disampaikan sangat berguna bagi peserta didik

dalam memami setia pembelajaran yang akan dia dapat.

Dalam menyampaikan bahan pengajaran itu yang perlu diperhatikan adalah:

1. Bahan yang di sampaikan benar, tidak ada yang menyimpang

2. Penyampaian lancar, tidak tersendat-sendat.

3. Penyampaian harus sistematis

4. Bahasannya jelas dan benar, mudah dipahami oleh murid-murid

Proses belajar mengajar dapat juga disebut dengan proses pengajaran, karena didalam

proses tersebut terdapat unsur interaksi antara guru dengan siswa. Melalui kegiatan

terpadu dan dari kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh siswa, dan kegiatan

mengajar yang dilaksanakan oleh guru. Selain terjadinya interaksi dalam proses

pengajaran itu, juga terdapat 4 komponen utama yang perlu diatur dan dikembangkan

secara baik, sehingga dari semua komponen itu saling berpengaruh dan berhubungan

dalam pencapaian tujuan yang telah di rumuskan.4 komponen itu antara lain:

1. Tujuan

2. Bahan pengajaran

3. Methode dan alat

4. Evaluasi (penilaian)

Sebagai guru berarti harus menguasai bahan sebelum dimulainya proses

belajar mengajar. Bila guru tidak menguasai bahan pengajaran maka akan menemui

kesulitan dalam mengelola interaksi belajar mengajar. Didalam proses belajar

mengajar terjadi interaksi berupa komunikasi antara guru dan siswa dengan guru

berperan sebagai komunikator atau administrator. Kedua fungsi tersebut mengambil

peran penting dalam proses belajar mengajar bahwa guru menjadi penyampaian

pesan-pesan (bahan pelajaran) yang harus diberikan kepada siswa.

Page 58: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

44

Suatu bahan yang akan disampaikan kepada murid tentunya gagasan tersebut

telah ada dan sangat dipahami dalam alam pikiran guru tersebut. Kegiatan pertama

adalah merancang apa-apa yang akan disajikan dan selanjutnya mengungkapkan apa

yang telah dirancang. karena belajar itu dapat berjalan kurang berhasil apabila :

a. Tidak memiliki tujuan mengajar dan bahan ajar yang pasti. Bahkan guru

tersebut juga tidak mengetahui akan mengajar apa, menyampaikan apa dan

sebagainya.

b. Tidak mampu berpikir secara logis terhadap apa yang akan dibicarakanya

c. Tidak mampu melakukan analisis

d. Tidak ada konsep yang akan dijabarkan, sehingga apa yang di berikan atau

di sampaikan menjadi kacau balau

e. Miskin perbendaharan kata

f. Berbicara tidak jelas, lirih, sengau, monoton dan membentak-bentak

g. Kalimatnya panjang-panjang, bertele-tele dan kabur

h. Sering salah bicara, salah menyusun kalimat

i. Tidak mampu menekankan hal-hal yang penting.22

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kemampuan menguasai bahan

pengajaran oleh guru itu sangat mempengaruhi keberhasilan atau pencapaian tujuan

dalam proses belajar mengajar, baik itu tujuan pengajaran umum maupun tujuan

pengajaran khusus. Karena salah satu dari proses belajar mengajar itu adalah

kompetensi penguasaan bahan pengajaran. Kemudian memfasilitasi peserta didik

untuk pengembangan berbagai kompetensi akademik dan memfasilitasi peserta didik

untuk mengembangkan berbagai potensi non akademik.

Dalam teori lain dijelaskan bahwa kompetensi pedagogik merupakan

kemampuan guru dalam pengelolaan, pembelajaran untuk kepentingan peserta

didik, paling tidak harus meliputi pemahaman wawasan atau landasan

kepemimpinan dan pemahaman terhadap peserta didik. Selain itu, juga

meliputi kemampuan dalam pengembangan kurikulum dan silabus termasuk

22

Soekartawi dkk, Meningkatakan Rancangan Instruksional, Raja Grafindo Persada, Jakarta,

1995, h, 54.

Page 59: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

45

perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang mendidik serta dialogis.

Adapemanfaatan tehnologi pembelajaran, evaluasi akhir belajar, dan

pengembangan peserta didik di dalamnya. Ini semua dimaksudkan demi

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki oleh guru, sekali lagi untuk

kepentingan pencapaian tujuan pembelajaran.23

Dengan memiliki kompetensi pedagogik yang baik, guru diharapkan dapat

menyusun rancangan pembelajaran dan melaksanakannya. Untuk melaksanakan

proses belajar mengajar yang maksimal guru memang tidak cukup mengandalkan

rancangan yang telah dibuatnya. Guru harus tetap mencari metode dan strategi

pembelajaran yang lain.

2. Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi

pembelajaran secara meluas dan mendalam24

yaitu meliputi konsep, struktur, dan

metode keilmuan teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan materi ajar yang ada

dalam kurikulum sekolah, hubungan konsep antar mata pelajaran terkait, penerapan

konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari dan kompetensi secara

profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya

nasional.25

Kompetensi profesional dalam arti guru harus menguasai keilmuan bidang studi

yang diajarkannya, serta mampu melakukan kajian keritis dan pendalaman isi bidang

studi.26

Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara

luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di

23

M. Gorky Sembiring, Menjadi Guru Sejati. (Jogjakarta, Best Publisher,2009). cet. Ke-2. h. 39

24

M. Gorky Sembiring, Menjadi Guru Sejati, (Jogyakarta, Best publisher, 2009), cet . ke-2 , h.

40

25 Achjar Chalil, Pembelajaran Berbasis Fitrah , ( Jakarta : PT.Balai Pustaka, 2008),cet ket-1,

hal. 69 26

Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam ; Pengembangan Pendidikan Intergratif Di

Sekolah,Keluarga,Masyarakat, (Jogyakarta:PT LKIS Printing cemerlang,2009) cet.I. h 53.

Page 60: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

46

sekolah dan subtansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap

struktur dan metodelogi keilmuanya.27

Sebelum memberikan materi seorang guru harus yakin bahwa materi yang

diberikan telah teruji kebenaranya, dan materi tersebut dikaitkan dengan kebutuhan

dan kemampuan peserta didik. Materi standar yang diberikan harus relavan dengan

keadaan dan kebutuhan peserta didik sehingga bermanfaat buat kehidupanya. Materi

pelajaran tidak terlalu sulit, tidak terlalu mudah dan disesuaikan dengan variasi

lingkungan setempat dan kebutuhan dilapangan pekerjaan serta pengguna saat ini dan

akan datang. Materi yang diberikan sangat menarik dan hendaknya mampu

memotifasi peserta didik sehingga peserta didik mempunyai minat untuk mengenali

dan mengembangkan keterampilan lebih lanjut dan lebih mendalam dari apa yang

diberikan melalui proses belajar mengajar disekolah. Hasil pembelajaran yang

diperoleh peserta didik benar-benar bermanfaat bagi kehidupannya, dan peserta

didik benar-benar dapat bekerja menggunakan dan mengamalkan ilmu tersebut.

Seperti apa yang terdapat didalam surat An-Najm ayat 5 dalam kata

al-Maraghi mengatakan bahwa Rosullullah diajarkan oleh malaikat yang amat

kuat dalam setiap menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada Rosullullah dan

kemudian Rosullullah melihat melihat Jibril dengan sosoknya dan rupanya yang asli.

Menurul al-maraghi Rosullullah tidak pernah diajarkan oleh seorang manusia

apapun. Akan tetapi ia diajarkan oleh Malaikat Jibril yang berkekuatan hebat,

sedangkan manusia diciptakan sebagai mahluk yang dhaif.28

27

Farida Samariya, Sertifikasi Guru;Apa, Mengapa, dan Bagaimana?(Bandung:Yrama Widya,

2008), Cet. Ke-1, h. 21 28

Ahmad Musthopa al-Maraghi. Tafsir Al-Maraghi (Terj). (Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1989). Cet. 2 hal. 79

Page 61: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

47

Kemudian kompetensi guru didalam kata علمه /allamahu Setelah dianalisis

dari Tafsir al-Misbah, al-Maraghi, Penulis menganalisa bahwa didalam surat an-

Najm kata ini dapat diartikan guru yang kompeten harus mampu menguasai materi

dalam mengajar, kemudian mampu menguasai metode kemudian setelah itu

mengevaluasi hasil pengajaran yang telah diajarkan oleh peserta didiknya.

Kompetensi professional adalah berbagai kemampuan guru dalam

melaksanakan tugasnya sebagai tenaga kependidikan yang meliputi penguasaan

pengetahuan, pengetahuan metodelogi, manajemen dan sebagainya yang tercermin

dalam kinerja pendidikan.29

Ruang lingkup kompetensi professional guru :

a. Mengerti dan dapat menerapkan landasan pendidikan baik filosofi,

psikologis, sosiologis, dan sebagainya.

b. Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembangan

peserta didik.

c. Mampu menangani dan mengembangkan bidang stuasi yang menjadi

tanggung jawabnya.

d. Mampu menggunakan dan mengembangakan berbagai alat, media, dan

sumber belajar yang relavan.

e. Mampu mengorganisasi dan melaksanakan program pembelajaran.

f. Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik.

g. Mampu menumbuhkan kpribadian peserta ddik.30

Kompetensi professional merupakan kemampuan penguasaan materi

pembelajaran secara mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik

mencapai standar kompetensi.31

Dalam membentuk kompetensi peserta didik, harus dilakukan secara sistematis,

diantaranya dengan melalui cara sebagai berikut : Mula-mula guru menyajikan materi

pembelajaran yang bersifat fakta, kemudian menyajikan konsep/pengertian/definisi

29

Mohammad Surya, Bunga Rampai Guru dan

Pendidikan,. Bangsa Rampai Guru Dan Pendidikan. (Jakarta: Balai Pustaka, 2004). Cet, Ke-1. h. 18 30

Mulyasa, Opcit, h. 135-136 31

Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan, Ilmu &Aplikasi Pendidikan; Pendidikan Lintas Bidang

FIP dan UPI, bagian 4, h. 404

Page 62: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

48

dan prosedur, selanjutnya menyajikan prinsip-prinsip dan suatu gagasan baru atau

permasalahan, kemudian diakhiri dengan pemecahan masalah.

Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3) butir c

dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi professional adalah

kemampuan penguasan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang

memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang

ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.32

1. Ruang Lingkup Kompetensi Profesional

Dari berbagai sumber yang membahas tentang kompetensi guru, secara

umum dapat didefinisikan dan disarikan tentang ruang lingkup kompetensi

professional guru sebagai berikut :

a. Mengerti dan dapat menerapkan landasan pendidikan baik filosofis,

psikologis, sosiologis, dan sebagainya.

b. Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembangan

peserta didik.

c. Mampu menangani dan mengembangakan bidang studi yang menjadi

tanggungjawabnya.

d. Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi.

e. Mampu mengembangakan dan menggunakan berbagai alat, media, dan

sumber belajar yang relavan.

f. Mampu mengorganisasi dan melaksanakan program pembelajaran.

g. Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik.

h. Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik.33

Seorang guru harus memahami jenis-jenis materi pembelajaran. Beberapa hal

penting yang harus dimiliki guru adalah kemampuan menjabarkan materi standar

dalam kurikulum. Untuk kepentingan tersebut, guru harus menentukan secara tepat

materi yang relavan dengan dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik.

Beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih dan menentukan materi

standar yang akan diajarkan kepada peserta didik, menurut Hasan (2004), sedikitnya

mencakup hal-hal sebagai berikut :

32

Suryosubroto, Beberapa Aspek Dasar-Dasar Kependidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010)

h.308 33

Mulyasa, Opcit, h. 135-136

Page 63: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

49

a. Validitas (Validity) atau tingkat ketepatan materi, sebelum

memberikan materi pelajaran seorang guru harus yakin bahwa

materi yang diberikan telah teruji kebenaranya.

b. Keberanian atau tingkat kepentingan materi tersebut dikaitkan

dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik. Materi standar

yang diberikan harus relavan dengan keadaan dan kebutuhan

peserta didik, sehingga bermanfaat bagi kehidupannya.

c. Relavansi (Relavance) dengan tingkat kemampuan peserta didik,

artinya tidak terlalu sulit, tidak terlalu mudah disesuaikan dengan

variasi lingkungan setempat dan kebutuhan lapangan pekerjaan

serta masyarakat pengguna saat ini dan yang akan datang.

d. Kemenarikan (Interes), pengertian menarik disini bukan hanya

sekedar menarik perhatian peserta didik pada saat mempelajari

suatu materi pelajaran.

e. Kepuasan (Satisfaction), kepuasan yang dimaksud merupakan

pembelajaran yang diperoleh peserta didik benar-benar bermanfaat

bagi kehidupanya, dan peserta didik benar-benar dapat bekerja

dengan menggunakan dan mengamalkan ilmu tersebut. Dengan

memperoleh nilai/ insentif yang sangat berarti bagi kehidupannya

dimasa depan.34

2. Mengorganisasikan Materi Pembelajaran

Seorang guru dituntut untuk menjadi ahli penyebar informasi yang baik karena

tugas utamanya antara lain menyampaikan informasi kepada peserta didik. Di

samping itu, guru juga berperan sebagai perencana (designer), pelaksana

(implementer), dan penilai (evaluator) materi pembelajaran. Apabila pembelajaran

diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pribadi para peserta didik dengan penyediaan

ilmu yang tepat dan latihan keterampilan yang mereka perlukan, haruslah ada

ketergantungan terhadap materi pembelajaran yang efektif dan terorganisasi. Untuk

itu diperlukan peran baru dari para guru, mereka dituntut memiliki keterampilan-

keterampilan teknis yang memungkinkan untuk mengorganisasikan bahan

pembelajaran serta menyampaikan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran35

.

3. Mendaya gunakan Sumber Belajar

34

Ibid, h. 138-140 35

Ibid, h. 148-149

Page 64: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

50

Derasnya arus informasi yang berkembang di masyarakat menuntut setiap

orang untuk bekerja keras agar dapat mengikuti dan memahaminya, kalau tidak kita

akan ketinggalan zaman. Demikian halnya dalam pembelajaran di sekolah, untuk

memperoleh hasil yang optimal dituntut tidak hanya mengandalkan terhadap apa

yang ada didalam kelas, tetapi harus mampu dan mau menelusuri berbagai sumber

pembelajaran yang diperlukan. Guru dituntut tidak hanya mendaya gunakan sumber-

sumber pembelajaran yang ada di sekolah tetapi dituntut untuk mempelajari berbagai

sumber, seperti majalah, surat kabar, dan internet. Hal ini penting, agar apa yang

dipelajari sesuai dengan kondisi dan perkembangan masyarakat, sehingga tidak

terjadi kesenjangan dalam pola pikir peserta didik36

3. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian adalah berbagai unsur kepribadian guru sebagai landasan

kinerjanya seperti kematangan, kemandirian, kehidupan religi, kehidupan keluarga,

kreatifitas dan sebagainya.37

yang mencukupi dengan fisik yang kuat dapat

membentuk kepribadian yang baik didepan para peserta didiknya.

Dalam hal ini guru tidak hanya dituntuk dalam menguasai materi dan

pembelajaran saja tetap harus ditopang kemampuan fisik yang bagus sehingga dapat

menciptakan kepribadian karakter anak yang memiliki kepribadian yang baik

terutama pada peserta didik. Hal ini tertuang dalam kata diayat

“yang sangat kuat”

36

Ibid, h. 156 37

M. Surya, Bangsa Rampai Guru dan Pendidikan, (Jakarta:Balai Pustaka, 2004) Cet, Ke-1, h.

18

Page 65: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

51

Ayat ini menjelaskan bagaimana seorang pendidik selain mengajarkan,

seorang juga harus memiliki fisik yang kuat sehingga tidak mudah lemas dan loyo

dalam mengajarkan kepada peserta didiknya. Seperti apa yang telah diajarkan Jibril

kepada Rosullullah SAW. Kemudian didalam hadis Nabi saw dikatakan pula

المؤمن القوى خية وأحب إلى الله من المؤمن الضعيف )الحديث

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin

yang lemah.”

Pribadi guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan

pendidikan. Khususnya dalam kegiatan pembelajaran dan pembentukan pribadi

peserta didik. Ini dapat memaklumi karena manusia adalah mahluk yang mencontoh,

termasuk mencontoh pribadi gurunya dalam pembentukan pribadinya. Semua itu

menunjukan itu kompetensi personal dan kepribadian guru sangat dibutuhkan oleh

peserta didik dalam proses pembentukan pribadinya. Oleh karena itu guru harus

tampil beda dari penampilan orang lain yang bukan guru, beda dan unggul. Sebab,

penampilan guru, bisa membuat murid nyaman dan senang dalam belajar.

Kompetensi kepribadian sekurang-kurangnya mencakup kepribadian yang

mantap, stabil, dewasa, arif dan bijaksana, berwibawa, berakhlak mulia menjadi

teladan bagi peserta didik dan masyarakat, secara obyektif mengevaluasi kinerja

sendiri, dan mengembangakan diri secara mandiri dan berkelanjutan.38

Dengan kata lain guru harus melaksanakan tugasnya dengan baik,

professional dan dapat dipertanggungjawabkan, guru harus memiliki kepribadian

yang mantap stabil, dewasa, ketidakstabilan akan mengakibatkan emosi yang

melunjak, yang terungkap dengan kata-kata, raut muka, gerakan-gerakan tertentu,

bahkan ada yang dilahirkan dalam bentuk memberikan hukuman tertentu. Misalnya

banyak kasus guru yang memukul atau mengampar peserta didiknya karena tidak

38

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendididkan, Jakarta:

Fajar Interpratama Offest , 2008). Cet. Ke-4, h. 20

Page 66: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

52

mampu mengontrol emosi ketika mengajar mereka atau banyak juga di berbagai

media beberapa oknum guru dan stafnya melakukan pencabulan kepada anak

didiknya.

Masalah kompetensi guru di Indonesia merupakan keutamaan yang harus

dimiliki oleh setiap oleh setiap guru, baik yang berhubungan dengan pribadi guru

(internal) maupun saat melakukan interaksi dengan peserta didik, guru lain sesama

guru dan masyarakat (eksternal). Agar guru dapat melaksanakan tugas dan fungsinya

dalam tugas dan fungsinya dalam pendidikan secara professional. Sehingga

pendidikan menjadi media transformasi keilmuan, pengalaman, emosional dan

spiritual. Dan peningkatan sumber daya masyarakat (SDM) dapat terwujud sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan bersama.

Dari uraian diatas, setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi kepribadian yang

mencukupi dengan fisik yang kuat dapat membentuk kepribadian yang baik didepan

para peserta didiknya. Dalam hal ini guru tidak hanya dituntuk dalam menguasai

materi dan pembelajaran saja tetap harus ditopang kemampuan fisik yang bagus

sehingga dapat menciptakan kepribadian karakter anak yang memiliki kepribadian

yang baik terutama pada peserta didik.

Menurut Abdul Majid dalam bukuya belajar dan pemebelajaran PAI,

kompetensi kepribadian meliputi; 1) bertindak sesuai dengan norma agama,

hukum, sosial dan kebudayaan; 2) menampilkan diri sebagai pribadi yang

jujur, mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa; 3) menunjukan etos kerja

tanggung jawab yag tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri;

4) menjunjung tinggi kode etik profesi guru.39

Hal yang demikian ini sangat terkait dengan kata didalam Surat An-

Najm Ayat 6 yakni

39

Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Agama Islam (Bandung:PT. Remaja Rosda

Karya,2012) Cet.I, h. 93

Page 67: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

53

“Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri

dengan rupa yang asli.”

. Kata )ذومة( dzumirroh yang digunakan untuk menggambarkan kekuatan

nalar dan tingginya kemampuan. memahaminya dalam arti ketegasan dan kekuatan

yang luar biasa untuk melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya tanpa

sedikitpun mengarahkan tugas selainya disertai dengan keikhlasan penuh. Ada juga

yang memahaminya dalam arti kekuatan fisik, akal dan nalar.40

Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap dan

berakhlak mulia, arif dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik.41

a. Kepribadian yang Mantap, Stabil, dan Dewasa

Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, professional dan dapat

dipertanggung jawabkan, guru harus memiliki kepribadian yang mantap, stabil, dan

dewasa. Hal ini penting, karena banyak masalah pendidikan yang disebabkan oleh

faktor kepribadian guru yang kurang mantap, kurang stabil, dan kurang dewasa.

Kondisi kepribadian yang demikian sering membuat guru melakukan tindakan-

tindakan yang kurang professional, tidak terpuji, bahkan tindakan-tindakan yang tidak

senonoh yang merusak citra dan martabat guru, berbagai kasus yang disebkan oleh

kepribadian guru yang kurang kompeten, kurang stabil dalam emosi dan berprilaku

asusila kepada peserta didiknya. Sering sekali kita dengar banyak disurat-surat kabar,

media cetak, media-media elektronik dan diberbagai media lainya.

Ujian berat bagi guru dalam hal kepribadian ini adalah rangsangan yang sering

memancing emosinya, kesetabilan emosi sangat diperkukan namun tidak semua

orang dapat mengontrol emosi terhadap rangsangan yang menyinggung perasaan, dan

memang diakui bahwa tiap orang mempunyai tempramen yang berbeda dengan orang

lain. Untuk keperluan tersebut, upaya dalam bentuk latihan mental akan sangat

40

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Jilid 13. Loc.cit . 411. 41

Undang-undang No. 14. Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 10 ayat 1.

Page 68: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

54

berguna. Guru yang mudah marah akan membuat peserta didik menjadi takut untuk

mengikuti kegiatan belajar, sebab karena ketakutan itu yang membuat minat mereka

terhadap belajar menjadi terganggu. Baik dalam segi konsentrasinya maupun dalam

segi psikologisnya, mereka akan sangat takut apabila salah, takut dimarahi oleh

gurunya.

b. Disiplin, Arif, dan Berwibawa

Dalam pendidikan, mendisiplinkan peserta didik harus dimulai dengan

kedisiplinan gurunya, arif dan berwibawa. Kita tidak bisa berharap banyak akan

terbentuknya peserta didik yang disiplin dari guru yang tidak disiplin, kurang arif dan

kurang berwibawa. Dalam hal ini disiplin harus ditunjukan untuk membantu peserta

didik menemukan diri; mencegah timbulnya masalah disiplin, dan berusaha

menciptakan situasi yang menyenangkan bagi kegiatan pembelajaran, sehingga

mereka dapat mentaati segala peraturan yang telah ditetapkan.42

c. Menjadi Teladan bagi Peserta Didik

Ini sejalan dengan Firnan Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 21 yang

mengatakan :

“ Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik

bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)

hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”(Qs. Al-Ahzab :21)

Guru merupakan teladan bagi para peserta didik dan semua orang yang

menganggap dia adalah seorang guru. Terdapat kecendrungan yang besar

menganggap bahwa peran ini tidak mudah untuk ditentang, apalagi ditolak. Sebagai

42

http://rudien87.wordpress.com/2010/03/20/kompetensi-kepribadian/

Page 69: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

55

teladan, tentu saja pribadi dan apa dilakukan oleh guru akan menjadi sorotan peserta

didik serta orang berada disekitar lingkungannya yang menganggap dan mengakuinya

sebgai seorang guru. Secara teoritis, menjadi teladan merupakan bagian dari integral

seorang guru, sehingga menjadi guru berarti menerima tanggung jawab sebagai

teladan yang baik.

d. Berakhlak mulia

Guru harus berakhlak mulia, karena guru adalah seorang penasehat bagi peserta

didik, bahkan bagi orang tua, meskipun mereka tidak mempunyai latihan khusus

sebagai penasehat dan dalam beberpa hal yang tidak berharap untuk menasehati

orang. Banyak guru cenderung menganggap bahwa konseling terlalu banyak

membicarakan klien, seakan-akan berusaha mengatur kehidupan orang. dan oleh

karenanya mereka tidak senang melaksanakan fungsi ini. Padahal menjadi guru

tingkat manapun berarti menjadi penasehat dan menjadi orang kepercayaan yang

harus berakhlak mulia, kegiatan pembelajaran guru meletakanya pada posisi tersebut.

Peserta didik senantiasa berhadapan dengan gurunya. Peserta didik akan menetukan

sendiri dan secara mengherankan, bahkan mungkin menyalahkan apa yang mungkin

ditemukanya, serta akan mengadu kepada guru sebagai orang kepercayaanya. Makin

efektif guru menangani setiap permasalahan, makin banyak kemungkinan peserta

didik berpaling kepadanya untuk mendapatkan nasehat dan kepercayaan diri.

Disinilah pentingnya guru berakhlak mulia.43

Kemudian guru juga harus memiliki

sifat lemah lembut terhadap peserta didiknya dan tidak berhati kasar/membentak

kepada peserta didiknya. Sebagaimana didalam Qs. Ali- Imran ayat 159

43

E. Mulyasa, M.Pd, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung : Rosda Karya,

2009), cet, Ke IV, h. 117-129

Page 70: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

56

Artinya :Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut

terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah

mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.karena itu ma'afkanlah mereka,

mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam

urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah

kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal

kepada-Nya.

4. Kompetensi Sosial

Berbagai teori tentang kompetensi sosial adalah sebagai berikut : kompetensi

sosial meliputi kualitas guru sebagai bagian dari kehidupan sosial, kontribusi didalam

kehidupan sosial, penerimaan masyarakat, dan sebagainya. Kompetensi sosial

merupakan kemampuan dalam menjamin hubungan sosial secara langsung maupun

menggunakan media di sekolah dan diluar sekolah. Kompetensi sosial yaitu

kemapuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki kemampuan :

berkomunikasi lisan dan tulisan; menggunakan teknologi komunikasi dan info

bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga pendidikan,

orang tua/wali peserta didik, dan bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.

Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat

yang sekurang-kurangnya meliputi kemampuan berkompetensi agar mampu

Page 71: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

57

berkompetensi secasara lisan tulisan dan secara isyarat mampu pula memilah ,

memilih memanfaatkan alat telekomunikasi yang sesuai secara fungsional dan

bergaul secara efektif dengan berbagai kalangan serta lapisan. Pergaulan itu bisa

dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga pendidikan atau dengan orang tua

peserta didik. Ini berarti pula bahwa guru dalam konteks kompetensi sosial harus

kompeten bergaul secara santun dengan masyrakat disekitar tempat kerja dan

lingkungan tempat tinggalnya.

Kompetensi Sosial jika dilihat dari kualifikasi guru adalah :

a. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena

perkembangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang

keluarga, dan status social ekonomi.

b. Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan dengan sesame

pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.

c. Beradaptasi ditempat bertugas diseluruh wilayah kesatuan Republik

Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.

d. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara

lisan dan tulisan atau bentuk lain.44

Hal ini sangat berkaitan dengan Ayat 7 surat An-Najm

“ Sedang dia berada di ufuk yang Tinggi.”

Kompetensi sosial dalam arti guru harus mampu berkomunikasi dan bergaul

dengan peserta didik, kolega dan masyarakat yakni dengan kemampuan bersikap

menarik, empati, koloboratif, suka menolong, menjadi panutan, komunikatif, dan

kooperatif.

44

Rugaiyah dan Atiek Sismiati. Profesi Pendidikan (Bogor:Ghalia Indonesia, 2011) cet. 1, h.87

Page 72: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

58

Kompetensi sosial adalah kompetensi yang ;

a. Terkait dengan nilai-nilai sosial budaya dan tuntutan hidup masyarakat

sebagai mahluk sosial.

b. Tercermin dipekerjaan dalam bentuk kemampuan bekerjasama dan bergaul,

berkomunukasi, berkordinasi dan mengeksperesi pendapat orang lain.

Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan

bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan

orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Kompetensi sosial guru memegang peranan yang sangat penting karena sebagai

pribadi yang hidup ditengah-tengah masyarakat, guru perlu juga memiliki

kemampuannya antara lain melaui kegiatan olahraga keagamaan dan kepemudaan,

keluasan bergaul harus dimiliki sebab kalau tidak ada, bergaulnya akan menjadi kaku

dan berakibat yang bersangkutan kurang bisa diterima oleh masyarakat.

Dalam kesempatan tertentu sejumlah peserta didik membicarakan kebaikan

gurunya akan tetapi dalam situasi lain mereka membicarakan kekuranganya, dimikian

halnya masyarakat. Oleh karena itu sebaiknya guru sering meminta pendapat teman

sejawat atau peserta didik tentang penampilanya sehari-hari, baik disekolah maupun

dimasyarakat, dan segera memanfaatkan pendapat yang telah diterima dalam upaya

merubah atau memperbaiki penampilan tertentu yang kurang tepat selain itu guru

juga harus memiliki pengetahuan tentang adat istiadat, baik sosial maupun agama

budaya, tradisi, dan memiliki apresiasi dan kesadaran sosial, serta setia terhadap

harkat dan martabat manusia.

Untuk menjadi guru yang baik tidak cukup digantungkan kepada bakat

kecerdasan, kecakapan saja. Tetapi, harus beritikad baik sehingga hal ini menyatu

dengan norma yang dijadikan landasan dalam melaksanakan tugasnya. Tingkah laku

sepak terjang yang dilakukan guru disekolah dan dimasyarakat menjadi sesuatu yang

sangat penting. Apa yang dilakukam atau tidak dilakukan guru menjadi panutan

masyarakat. Dalam posisi yang demikiam inilah guru harus memperlihatkan prilaku

prima. Apabila masyarakat telah mengetahui bahwa guru-guru sekolah tertentu dapat

Page 73: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

59

dijadikan suri tauladan dimasyarakat, kepercayaan masyarkat kepada sekolah akan

menjadi lebih besar yang pada akhirnya bantuan dan dukungan positif masyarakat

terhadap sekolah pun akan menjadi lebih besar.

Ternyata kedudukan guru bergeser jauh menembus batas halaman sekolah

yang berada langsung ditengah masyarakat, untuk itu guru harus memiliki

kompetensi berkomunikasi dengan masyarakat, mampu bergaul dan melayani

masyarakat dengan baik, mendorong dan menunjang kreatifitas masyarakat dan

menjaga emosi dan prilaku yang kurang baik.

Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 (ayat 3) butir

dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah

kemampuan guru sebagai bagian dari masyrakat untuk berkomunikasi dan

bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga

kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.45

Hal tersebut diuraikan lebih lanjut dalam rpp tentang guru, bahwa kompetensi sosial

merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarkat, dan sekurang-kurangnya

memiliki kompetensi untuk :

a. Berkomunikasi secara lisan, tulis, dan isyarat,

b. Menggunakan teknologi dan komunikasi dan informasi secara fungsional

c. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga

kependididkan, orang tua/wali perserta didik.

d. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.

Guru adalah mahluk sosial yang dalam kehidupan tidak bisa terlepas dari

kehidupan sosial masyarkat dan lingkungannya, oleh karena itu, guru dituntut untuk

memiliki kompetensi sosial yang memadai, terutama dalam kaitannya dengan

pendidikan, yang tidak terbatas pada pelajaran sekolah tetapi pada pendidikan yang

terjadi dan berlangsung dimasyarakat.

a. Pentingnya kompetensi sosial

45

Suryosubroto, Opcit, h. 308

Page 74: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

60

Sebagai individu yang berkecimpung dalam penddikan, guru harus memiliki

kepribadian yang mencerminkan seorang pendidik tuntunan akan kepribadian sebagai

pendidik kadangkala dirasakan lebih berat dibandingkan dengan profesi lainya.

Ungkapan yang sering dikemukakan adalah ”guru bisa digugu dan tiru”. Digugu

maksudnya bahwa pesan-pesan yang disampaikan guru bisa dipercaya utuk

dilaksanakan pola hidupnya bisa ditiru atau diteladani.guru sering dijadikan panutan

oleh masyarakat, untuk itu guru harus mengenal nilai-nilai yang dianut dan

berkembang dimasyarkat tempat melaksanakan tugas dan bertimpat tinggal, secara

nasional nilai-nilai tersebut sudah dirumuskan, teapi barangkali masih ada nilai

tertentu yang belum terwadahi dan harus dikenal oleh guru, agar dapat

melestarikanya dan berniat untuk tidak berprilaku yang bertentangan sengan nilai

tersebut jika ada nilai yang bertentangan dengan nilai yag dianut, maka dengan cara

yang tepat dia menyikapi hal tersebut, wawasan nasional mutlak diperlukan dalam

pendidikan dan pembelajaran,

b. Berkomunikasi dan bergaul secara efektif

Sedikitya terdapat tujuh kompetensi sosial yang harus dimiliki oleh guru agar

dapat bekomunikasi dan bergaul secara efektif, baik disekolah maupun

dimasyarakat. Ketujuh kompetensi tersebut dapat diidentifikasi sebagai

berilkut :

a. Memiliki pengetahuan tentang adat istiadat baik sosial maupun agama

b. Memiliki pengethuan tentang budaya dan tradisi

c. Memiliki pengetahuan tentang inti demokrasi

d. Memilikii pengetahuan tentang estetika

e. Memilki apresiasi dsan kesadaran sosial

f. Memiliki sikap yang benar terhadap pengetahuan dan pekerjaan

g. Setia terhadap harkat dan martabat manusia

c. Hubungan sekolah dengan masyarakat

Husemas (hubungan sekolah dengan masyarakat) adalah suatu proses

komunikasi antara sekolah denrgan masyarakat untuk meningkatkan

Page 75: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

61

pengertian masyarakat tentang kebutuhan dan kegiatan pendidikan serta

mendorong minat dan kerjasama peningkatan dan pengembangan sekolah.

Husemas ini merupakam usaha koperatif untuk menjaga dan mengembangkan

saluran informasi dua arah yang efisien serta saling pengertian antara sekolah,

personel sekolah dengan masyarakat.

d. Peran Guru di masyarakat

Guru merupakan kunci penting dalam kegiatan hubungan sekolah

dengan masyarakat.Oleh karena itu ia harus memiliki kompetensi untuk

melakukan beberapa hal sebagai berikut:

a. Membantu sekolah dalam melaksanakan teknik-teknik Husemas

b. Membuat diri lebih baik lagi dalam bermasyarakat

c. Dalam melaksanakan semua itu guru harus melaksanakan kode etiknya.

Kompetensi sosial guru adalah kemampuan guru untuk mempersiapkan

peserta didik menjadi anggota masyarakat yang baik serta kemampuan

mendidik, membimbing masyarakat dalam menghadapi kehidupan dimasa

yang akan datang.

e. Guru Sebagai Agen perubahan sosial

UNESCO mengungkapkan bahwa guru adalah agen perubahan yang

mampu mendorang terhadap pemahaman dan toleransi, dan tidak sekedar

hanya mencerdaskan peserta didik tetapi mampu membangkan kepribadian

yang untuk berakhlak, dan berkarakter. salah satu tugas guru adalah

menterjemahkan pengalaman yang telah lalu kedalam kehidupan yang

bermakna bagi peserta didik46

46

E. Mulyasa, M.Pd, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung:Rosda Karya, 2009),

Cet. Ke IV, h, 173-174

Page 76: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

62

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pemaparan yang telah disampaikan oleh penulis, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kompetensi yang harus dimiliki guru menurut al-Qur’an surat An-Najm ayat 5-10

adalah memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi professional, kompetensi

kepribadian dan kompetensi social, serta memiliki kepribadian seperti yang telah

dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

2. Seorang guru harus mampu menguasai semua kompetensi yang telah ditetapkan

dalam didukung oleh ayat al-Qur’an, dalam hal ini surat An-Najm 5-10 agar dapat

membimbing peserta didik dalammencapai tujuan pendidikan.

3. Seorang guru juga harus memiliki akhlak yang baik seperti yang telah dicontohkan

oleh Nabi Muhammad saw. sehingga dapat dijadikan tauladan oleh peserta didik

dalam menjalani kehidupan bermasyarakat

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka saran yang dapat

diberikan oleh penulis adalah :

a. Terus menerus menggali isi dan makna al-Qur’an. Sebab, banyak sekali makna-

makna yang terkandung didalam al-Qur’an diantara tentang pendidikan dan

khususnya tentang kompetensi guru.

b. Menjadikan Rasulullah SAW. sebagai satu-satunya suri tauladan dalam

Page 77: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

63

kehidupan, khususnya bagi guru sebagai Waratsatul Anbiya. sebab karena guru,

penulis dan semua orang bisa menjadi seperti ini dengan menggapai impian dan cita-

cita.

Page 78: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

64

DAFTAR PUSTAKA

A. Sahartian, Piet, Supervisi Pendidikan dalam Rangka Program in Service,(Jakarta :

Rineka Cipta), 1992

Al-Maraghi, Ahmad Musthopa, terjemahan tafsir Al-Maraghi(Semarang: CV Putra

Toha Semarang), Cet. 2, 1989

Al-Qurthubi, Syeikh. Tafsir al-Qurthubi (Terj). (Jakarta: Pustaka Azzam,2009)

Arifin, M, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara),1996

Al-Farrawi, Abdul Hayyi, Metode Tafsir Maudu’iy:Suatu Pengantar. Ter. A.Jamrah,

(Jakarta: PT,Raja Grafindo Persada),1996

Ashabuuniy, Muhammad Al,i Studi Ilmu Al-Qur’an, (Bandung : Pustaka Setia), 1991

As-Shanqithi, Syeikh, Tafsir Adhwa’ul Bayan, (Jakarta: Pustaka Azzam), Cet. I, 2010

A.M, Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, ( Jakarta:PT Raja

Grafindo Persada),2001

Badudu, J.S dan Zain, Sutan Muhammad, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Pustaka Sianar Harapan,) Cet. 3, 1996

Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum Berbasis Kompetensi,(Jakarta: Pusat

Kurikulum Balitbang Departemen Pendidikan nasional),2002

Echokols, Jhon M, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta:Gramedia Pustaka Utama),Cet

.XXI, 1995

Hakim, Abdul Atang dan Mubarok Jaih, Metodelogi Studi Islam, (Bandung: Remaja

Rosda Karya),2007

Hamalik, Omar, Pendidikan Guru berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta: PT.

Bumi Aksara), Cet. 6, 2009

Hamka, Tafsir Al-Azhar, (Jakarta: Pustaka Panjimas), 1980

Jati Sidi,Indra, Menuju Masyarakat Belajar, (Jakarta:logos, ) Cet I, 2001

Page 79: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

65

Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan tafsirnya Jilid 2 Juz 4-5-6( Jakarta:

Kementrian Agama RI),2009

Kurnia,Iyus. dkk, Al-Qur’an Cordoba Amazing, (Bandung : Cordoba), 2012

Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru,(Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada), 2007

Mulyasa, E, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: Remaja Rosda Karya), 2002

Majid, Abdul, Belajar dan Pembelajaran Agama Islam (Bandung:PT. Remaja

Rosda Karya,) 2012

Rohimin, Metodelogi Ilmu Tafsir, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), 2007

Rosyadi, Dusi. Dkk, Terjemah Tafsir Al-Qurthubi, (Jakarta: Pustaka Azzam), 2008

Suparlan, Guru Sebagai Profesi, (Yogyakarta: Hikayat Publishing),2006

Samana, A, Profesionalisme Keguruan, (Jakarta : Kanisius) Cet. I h. 53

Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah Jilid 13. (Jakarta : Lentera hati),2002

Sanjaya, Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendididkan,

Jakarta: Fajar Interpratama Offest ,) 2008.

Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan Dalam Perpektif Al-Qur’an,(Bandung :Rosdakarya)

,2000

Sembiring, M. Gorky Menjadi Guru Sejati, (Jogyakarta, Best publisher,) 2009

Thobrani, Muhammad, dan Musthopa, Arif, Belajar dan Pembelajaran

Tim Redaksi Sinar Grafika : undang-undan guru dsan dosen (UU RI No. 14 Tahun

2005), Jakarta :Sinar Grafika), Cet. 2, 2009

Uzer Usman, Moh, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya),

1985

Page 80: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25835/3/ANGGI... · with regard sequence of the verses of Al - Quran as stated in the codex. The

KETENTERIAN AGATA

-+-.- :r'I(JAKARTAN{!!j n',,i)*,**#asrbtlill2t,,tlotsb

FORM (FRl

No. Dokumen : FITK-FR-AKD48lTgl. Terbit : 1 Maret 2010

No. Revisi: : 01

Hal 1t1

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

Nomor : Un.Olff. l/KM .01.31........12014

Lamp. : -Hal : Bimbingan Skripsi

Nama

NIM

Jurusan

Semester

Judul Skripsi

Tembusan:l. Dekan FITK2. Mahasiswaybs.

Jakart4 I I April2014

Kepada Yth.

Prof. Dr- H- Salman HarunPembimbing SkripsiFakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif HidayatullahJakarta.

As salamu' al oikum wr.w b.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing IflI(materilteknis) penulisan skripsi mahasiswa:

Anggi fhri Saputra

10901 r000207

Pendidikan Agama Islam

X (Sepuluh)

: Kompetensi Guru dalam Perspektif Al-Qur'an Surat An-Najm

Ayat 5-10

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal I I April 2014,

ab*raksrloutline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judultersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi

Jurusan terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat

drperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan-

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Was s alsmu' alaikum wr.w b.

a.n. DekanKajur Pendidikan Agama Islam

19s80707 198703 I 005