The Way of the Shepherd

22

description

Kalau ada mengharapkan yang terbaik dari bawahan Anda, Anda pun harus memberikan yang terbaik pada bawahan Anda. Buku ini ditulis dalam gaya perumpamaan, menunjukkan kepada kita prinsip-prinsip manajemen yang membuat Anda menjadi pemimpin yang besar. Dalam buku ini Anda akan menemukan prinsip-prinsip manajemen yang: TIDAK LEKANG OLEH WAKTU - semenjak manusia belajar menggembalakan domba, sampai zaman sekarang, prinsip-prinsip ini masih bisa diterapkan. MENANTANG - prinsip-prinsip manajemen dalam buku ini akan menantang Anda untuk memberikan yang terbaik supaya Anda mendapat yang terbaik. TIDAK BIASA - sangat tidak biasa sehingga Anda akan menjadi pemimpin yang tidak biasa pula yang tingkat efektivitasnya sangat tinggi.

Transcript of The Way of the Shepherd

Page 1: The Way of the Shepherd

SHEPHERDO F T H E

THE WAY

-P S G-

D r . K e v i n L e m a nW i l l i a m P e n ta k

Page 2: The Way of the Shepherd
Page 3: The Way of the Shepherd

Dipersembahkan untuk :

Dengan pesan :

Teriring salam :

Page 4: The Way of the Shepherd
Page 5: The Way of the Shepherd

Buku ini menunjukkan bagaimana seorang pemimpin bisa me-rawat bawahannya. Baca, pelajari dan terapkan kebenaran yang tertulis di dalamnya.

Ken BlanchardCo-penulis The One Minute Manager dan The Servant Leader

dan co-pendiri Center for Faith Walk Leadership

Jika saat ini Anda sedang mencari jawaban atas pertanyaan, “Ba-gaimana caranya memanajemeni bawahan agar tercipta satu tim kerja yang kompak, loyal dan produktif?” maka buku ini adalah jawabannya! Dr. Jack Neumann telah memberikan manajemen kepemimpinan yang disebutnya sebagai Prinsip Sang Gembala. Dengan bahasa yang sederhana namun penuh makna, lugas na-mun berbobot pengajaran yang paling mendasar, ketujuh Prin-sip Sang Gembala diberikan dengan praktek langsung terhadap domba-domba dan dituturkan kembali oleh William Pentak dengan gaya “story telling”. Buku ini bukan buku teori manaje-men namun sebuah kesaksian hidup yang berhasil karena me-nerapkan prinsip-prinsip yang mendasar. Jika buku-buku mana-jemen diibaratkan sebagai kerangkanya, maka buku ini adalah jiwanya. Buku ini tidak membosankan untuk dibaca dan buku ini akan mengubah gaya kepemimpinan Anda sehingga dapat menciptakan satu team work yang kuat dan produktif di bawah kepemimpinan Anda jika Anda menerapkan ketujuh Prinsip Sang Gembala yang diajarkan. Sebuah buku wajib bagi seorang pemimpin sejati!

Erich Unarto Pimpinan Renungan Harian Manna Sorgawi

Page 6: The Way of the Shepherd

Apakah dalam olahraga atau bisnis, Anda perlu orang-orang yang berdedikasi dan bermotivasi. The Way of The Shepherd adalah buku yang mesti dibaca oleh semua manajer di semua level.

Jerry ColangeloKetua dan CEO, Arizona Diamondbacks dan Phoenix Suns.

Buku ini sangat bagus! Mengajarkan bagaimana caranya men-gelola manusia dan memimpin dengan hati. Bahasannya men-dalam namun disajikan dengan bahasa sederhana dan analogi yang tepat. Saya mendapat manfaat yang besar melalui buku ini. Saya yakin, Anda juga!

Dr. Rubin Adi Abraham, Ph.D.DelGembala Sidang GBI, Ketua STT Kharisma Bandung,

Pembicara TV dan Radio, Penulis Buku

“Apakah tujuan akhir yang Anda ingin capai dalam Kepemim-pinan anda”? Apakah anda membawa domba-domba Anda ke padang yg berumput hijau dan airnya tenang, atau membawa domba-domba Anda ke padang rumput yg kering dan airnya bergejolak? Kalau Anda ingin Sukses Sejati sebagai Pemimpin, “the Way of the Shepherd” akan menunjukkan kepada Anda, ba-gaimana membuat domba domba mengikuti kemanapun Anda pergi!

Timotius Adi TanWTC-Writer Trainer Counsultant dan

Dosen Magister Management Leadership Universitas Maranatha

Buku ini benar-benar MENGAGUMKAN! Sebagai orang yang banyak mendalami mengenai Kecerdasan Emosi dalam dunia profesional dan kepemimpinan, saya merasa buku ini benar-benar sebuah pegangan wajib bagi semua pemimpin yang in-

Page 7: The Way of the Shepherd

gin mencapai tingkat produktifitas tim MENEMBUS BATAS. Dengan gaya bercerita, kedua penulis membuat buku ini terasa RINGAN dan MUDAH untuk dibaca dan dicerna namun me-nyampaikan pesan yang tajam dan menjawab kebutuhan Anda! Yang perlu Anda lakukan sekarang adalah : bawa buku yang Anda pegang ini ke kasir! Anda HARUS memiliki buku ini!”

Josua Iwan Wahyudi Master Trainer EQ Indonesia, Penulis buku “Emotion for Success”

dan 15 buku bestseller lainnya

“Di tangan para konsultan bisnis, prinsip gembala yang bibli-kal dan klasikal ini menjadi begitu luwes dan sangat praktikal! Karya tulis ini adalah sebuah pembuktian nyata tentang prinsip gembala yang walaupun biblikal dan klasikal, tetapi dapat di-terapkan dalam seluruh aspek kehidupan pada sepanjang abad dan zaman! Bila prinsip itu diwujud nyatakan  dalam kehidupan berkarya di masyarakat secara luas (dan bukan hanya dalam ke-hidupan bergereja), maka akan berdampak efektif dalam upaya menggarami dunia: memasyarakatkan gembala dan menggem-balakan masyarakat! Inilah buku wajib bagi semua pemimpin dalam segala karya dan bidang usahanya!”

Nicholas Kurniawan, S.Th. Rohaniwan GKI Bromo, Malang

Buku kepemimpinan ini membahas hal-hal yang amat mendasar dalam membangun pondasi kepemimpinan. Berlandaskan nilai spiritual yang telah terbukti selama ribuan tahun, buku ini akan sangat berguna bagi para pemimpin.

Paulus Winarto Penulis Best Seller Starting Your Leadership Journey

dan Motivational Teacher

Page 8: The Way of the Shepherd

Butir-butir kebijaksanaan illahi yang sangat relevan dalam uru-san sehari-hari. Ya, inilah The Way of Shepherd.

Pdt. Wahyu Pramudya, M.Th. Pendeta GKI Ngagel; penulis dan pengkhotbah

Page 9: The Way of the Shepherd

The WayOF THE

ShepherdPrinsip Sang Gembala

7 Rahasia Kuno untuk Mengelola Orang Menjadi Lebih Produktif

Dr . Kevin LemanWilliam Pentak

Page 10: The Way of the Shepherd

Originally published in the U.S.A. under the title :Way of The Shepherd, TheCopyright © 2004 by Kevin Leman; William Pentak.Published by permission of Zondervan, Grand Rapids, Michiganwww.zondervan.com

Penerjemah : Denny PranoloPenyunting : James YanuarProff Reader : Robin Kristanto

Materi Tongkat Gembala diambil dari : Museum Benda-benda Alkitab Yerushalayim,Manna Sorgawi, Jakarta

Hak terjemahan Bahasa Indonesia ada pada :PT. VISI ANUGERAH INDONESIAJl. Karasak Lama No.2 - Bandung 40235Telpon : 022-522 5739 - Fax : 022-521 1854Email : [email protected]

ISBN : 978-602-8073-33-2Cetakan pertama, Juli 2010Indonesian Edition © visipress 2010

Hak cipta dilindungi oleh undang-undangDilarang memperbanyak sebagian atauseluruh isi buku ini tanpa seizin Penerbit.

Member of CBA IndonesiaNo : 05/PBL-BS/1108/CBA-Ina

Member of IKAPINo : 185/JBA/2010

Page 11: The Way of the Shepherd

Untuk gembala terbaik yang kami kenal, Jodie and Sande

Dan kawanan domba kecil William,Marshall and Anna

UCAPAN TERIMA KASIHUntuk editor kami yang sangat perhatian, perfeksionis,

dan sangat membantu, John Sloan, untuk bantuannya yang tidak ternilai harganya.

Page 12: The Way of the Shepherd
Page 13: The Way of the Shepherd

DAFTAR ISI

Prolog : Wawancara 131. Kenali Kondisi Domba Anda 172. Temukan SHAPE Kawanan Domba Anda 293. Tandai Domba Anda 414. Jadikan Padang Rumput Anda Tempat yang Aman 515. Tongkat Arahan 636. Gada Teguran 757. Hati Gembala 89 Epilog : Akhir Wawancara 99 Prinsip Sang Gembala 105 Catatan-catatan 111 Bibliografi 113 Biografi Penulis 115

Page 14: The Way of the Shepherd
Page 15: The Way of the Shepherd

15

WAWANCARA

Waktu itu saya masih baru jadi wartawan dan baru saja kembali dari meliput acara peresmian ketiga untuk

minggu itu, tiba-tiba saya melihat kertas berwarna pink bertuliskan nama Christina Nickel. Buku ini dilahirkan dari teleponnya ke kantor berita Texas Star hari itu. Karena ingin membuat editor saya terkesan, saya menghubungi Christina tiga minggu sebelumnya, meminta waktu untuk mewawancarai Theodore McBride, pengusaha paling dihormati di Amerika. Dia telah menjadi CEO General Technologies selama 17 tahun. Dengan harap-harap cemas, saya menekan nomor telepon Christina. Ternyata benar dugaan saya. “Mr. Pentak,” katanya, “Mr. McBride meminta saya menelepon Anda.” “Ya,” kata saya, sambil menahan napas. “Beliau setuju diwawancarai.” Saya tidak tahu harus berkata apa. Pada hari yang telah ditentukan saya tiba di kantor pusat General Technologies sedikit lebih awal dari waktu yang dijanjikan. Ada dua hal yang membuat saya terkejut. Pertama, atmosfer dinamis yang ada di sana. Anda bisa merasakan energi yang dipancarkan oleh para karyawan yang mondar-mandir di gedung itu. Kedua, General Technologies jelas-jelas berusaha

Page 16: The Way of the Shepherd

The Way of the Shepherd

16

membuat karyawannya merasa berharga. Mulai dari lobi, tempat fitnes, konter kartu kredit, kantin bahkan di televisi layar datar di dalam lift kita bisa membaca kata-kata ‘General Technologies: Orang-orang Kami adalah Keunggulan Kami.’ Saya harus bekerja di sini. Itu yang ada dalam pikiran saya saat saya menuju lantai empat puluh. Pasti menyenangkan bekerja di tempat di mana Anda tidak dianggap sebagai baut kecil dalam sebuah roda raksasa. Beberapa saat kemudian saya sudah berada di ruang tunggu kantor Theodore McBride, berbicara pada Christina Nickel. ‘Halo, Mr Pentak,’ katanya. ‘Mr. McBride sudah menunggu Anda. Beliau sedang mengadakan konferensi internasional sekarang dan sebentar lagi akan menyediakan waktu untuk Anda.’ “Tidak masalah,” kata saya. Saya tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk mengadakan investigasi. “Sudah berapa lama Anda bekerja untuk Mr. McBride?” Christina tersenyum, “Empat belas tahun,” jawabnya. “Anda pasti suka bekerja di sini makanya Anda bekerja selama itu.” “Mr. McBride adalah majikan terbaik yang pernah saya temui,” katanya. “Kenapa?” tanya saya. Pada saat itu lampu ekstensi Mr. McBride di telepon Christina menyala. “Beliau sudah siap. Silakan lewat sini.” Sambil membimbing saya menuju ruangan Mr. McBride, dia menjawab pertanyaan saya. “Beliau selalu mengharapkan yang terbaik dari kami dan kami memberikan yang terbaik padanya karena kami tahu beliau memberikan yang terbaik juga untuk kami.” Pintu terbuka dan saya berhadapan dengan Theodore McBride yang legendaris, yang bagi saya tampak seperti kakek saya sendiri. Saya terkejut waktu dia menyapa saya duluan. “Senang bertemu Anda, Mr Pentak,” katanya sambil menjabat tangan saya dengan kedua tangannya erat-erat. “Saya

Page 17: The Way of the Shepherd

Wawancara

17

Ted McBride.” Tiba-tiba saja saya merasa seperti anak sembilan tahun yang mengenakan celana pendek. Saya tidak percaya kalau saya bisa gugup saat itu. Setelah beberapa menit basa basi, dia membuat saya merasa nyaman. Dia mempunyai kepribadian yang menenangkan dan dia mendengarkan semua yang saya katakan dengan penuh perhatian. Akhirnya saya menanyakan satu pertanyaan yang saya pikirkan sepanjang malam. “Saya ingin tahu,” kata saya. “Benar-benar ingin tahu –“ “Kenapa saya memilih Anda untuk mewawancarai saya?” potongnya. “Ya,” saya mengangguk, “dan kenapa sekarang?” “Karena Anda masih muda dan hijau dan belum ternoda oleh kesombongan. Soal mengapa sekarang, Anda tidak perlu tahu. Saya punya alasan sendiri.” Dia memperhatikan ekspresi keheranan di wajah saya. “Jangan terlalu dimasukkan hati. Setiap tahun saya mendapat ratusan tawaran wawancara seperti ini dari jurnalis media bisnis yang sudah ‘tahu’ semua jawabannya. Mereka sudah sering muncul di berita malam dan bisa memperkirakan pergerakan pasar dengan tepat dan kenapa hal itu terjadi. Masalahnya, orang yang satu mengatakan pasar akan naik, sementara yang satu mengatakan pasar akan turun. Mereka adalah orang yang sama yang membuat berita tentang perusahaan saya selama bertahun-tahun.” “Satu hari, salah seorang dari jurnalis itu menulis, setelah saya menguangkan sebagian besar saham saya, bahwa menurut informasi orang dalam, perusahaan kami mengalami penurunan pendapatan. Dia menuntut saya menjelaskan tindakan saya dan mengusulkan untuk saya diperiksa oleh SEC (Komite Saham Nasional). Semua orang percaya karena itu adalah sebuah ‘berita’. Masalahnya kami tidak pernah mengalami penurunan pendapatan. Saya menguangkan saham saya karena putri saya

Page 18: The Way of the Shepherd

The Way of the Shepherd

18

akan menikah. Itu saja. Saya memilih Anda, Mr. Pentak, karena Anda tidak menulis seperti orang itu. Ada kejujuran dalam tulisan Anda, lagipula Anda masih muda, idealis dan bisa diajar. Saya tidak akan mewariskan tujuh prinsip utama manajemen kepada orang yang sudah tahu semua jawabannya.” Saya tergagap-gagap, “Tujuh prinsip utama manajemen?” Saya tidak menyangka kalau wawancara kami akan berubah menjadi seperti ini. “Ya, itu sebabnya General Technologies menjadi perusahaan nomor satu di Amerika selama satu dekade terakhir ini. Ada semangat kerja tim di sini yang tidak akan ditemukan di perusahaan lain. Dan semua itu tidak terjadi begitu saja.” “Dan itu terjadi karena ketujuh prinsip utama tadi?” tanya saya. “Ya. Yang luar biasanya, kita tidak perlu punya lima puluh ribu pegawai untuk bisa melaksanakannya. Prinsip ini bekerja tidak peduli berapa besar perusahaan kita. Apakah kita cuma sales manager untuk sebuah perusahaan farmasi raksasa atau manager usaha franchise kecil-kecilan atau ketua departemen sekolah minggu, prinsip ini tetap berlaku. Karena manusia itu sama saja. Kita hanya harus tahu prinsipnya dan melakukannya.” “Bagaimana Anda menemukannya?” tanya saya. “Saya tidak menemukannya,” dia bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah jendela. “Saya mendapatkannya dari seorang besar, jauh lebih besar dari ayah saya, yang pernah saya tahu. Dia memberikannya waktu saya masih seumur Anda.” Mr. McBride menatap keluar jendela, berhenti sebentar, lalu berkata lagi, “Dan sekarang saya wariskan prinsip ini kepada Anda.” Saya langsung melupakan semua daftar pertanyaan yang sudah saya siapkan dan menyiapkan buku catatan saya.

Page 19: The Way of the Shepherd

17

BAB 1

KENALI KONDISI

DOMBA ANDA

“Waktu itu saya masih mahasiswa MBA di University di Austin,” kata McBride. “Semester terakhir itu sangat

menegangkan karena kami semua harus bertahan sampai kelulusan. Dosen-dosen kami mengajar kami dengan cepat. Kami suka bercanda waktu itu sepertinya kami minum air dari hidran pemadam kebakaran. Tapi bukannya merasa senang, kami merasa tegang karena harus menemukan tempat kerja. Jadi kami semua sibuk mengikuti wawancara kerja di kampus. Akhirnya hari yang saya impi-impikan tiba juga. Saya diterima di General Technologies. Saya sangat senang... dan juga takut.” “Kenapa?” tanya saya. “Saya diterima sebagai manajer di divisi operasional dan keuangan. Tugas saya adalah mengawasi sembilan orang yang ada di bawah saya.” “Jadi Anda takut karena merasa Anda tidak cocok dengan posisi itu?” “Ya dan tidak. Saya tidak takut bekerja di bagian keuangan, tapi mengawasi sembilan orang di bawah saya itu yang menakutkan.” Pandangan McBride menerawang. Dia pasti sedang mengingat masa lalunya. Dia menggelengkan kepala

Page 20: The Way of the Shepherd

The Way of the Shepherd

18

pelan-pelan. “Kalau saya lihat lagi sekarang,” katanya, “Well...saya ingin tertawa. Saya adalah lulusan MBA yang punya semua jawaban, tapi saya tidak tahu harus mulai dari mana.” “Jadi apa yang Anda lakukan?” desak saya. “Saya menemui salah satu dosen saya Dr. Jack Neumann. Beliau mengajar salah satu mata kuliah di program MBA. Beliau juga mentor saya. Hari di mana saya diterima di General Technologies, saya langsung memberitahunya dan saya juga ingin meminta bantuannya.” “Dan beliau yang mengajari Anda tujuh prinsip ini?” “Tepat sekali.” Kemudian McBride duduk dan mulai menceritakan masa lalunya yang kedengarannya lebih seperti dongeng daripada kisah nyata. Menurutnya apa yang dia pelajari dari Dr. Neumann telah membuka lebih banyak rahasia menjadi pemimpin yang hebat daripada semua prinsip atau program yang dia pernah pelajari. Saya duduk dengan tegang, siap mendengar rahasia yang diwariskan pada McBride empat puluh lima tahun yang lalu. Tepatnya tanggal 12 April 1957.

12 April 1957

Waktu saya diterima di General Technologies, saya langsung berlari sepanjang Austin Speedway Avenue menuju gedung Fakultas Bisnis, menaiki tiga lantai dan sampai ke kantor Dr. Neumann. “Dr. Neumann, Saya diterima! Anda percaya? General Technologies!” “Hebat! Selamat, Ted,” dia menaruh tangannya di lengan saya. “General Technologies adalah perusahaan hebat. Saya bangga pada kamu. Saya tahu kamu bisa bekerja dengan baik disana. Kamu jadi apa di sana?” “Manajer di divisi keuangan.”

Page 21: The Way of the Shepherd

Kenali Kondisi Domba Anda

19

“Hebat!” kata Neumann. “Akhirnya semua usaha kamu belajar keuangan sampai subuh terbayar sudah. Kamu akan jadi aset perusahaan dan menjadi contoh bagi program kita. Saya yakin.” “Terima kasih. Semoga saja,” kata saya sambil menundukkan kepala. “Saya menghabiskan banyak energi untuk meraih gelar ini dan lolos wawancara sampai saya tidak berpikir apa saya cocok untuk posisi ini.” Dr. Neumann memandang saya tanpa berkata-kata dari mejanya. “Okay Ted, ada apa? Kamu takut? Jangan. Kamu salah satu mahasiswa teladan yang selalu mendapat A untuk semua mata kuliah.” “Well, Dr. Neumann yang membuat saya takut bukan masalah pekerjaannya,” saya terbata-bata menjelaskan. Saya malu terlihat lemah di depan orang yang sangat saya hormati. “Lalu apa?” “Bagian manajemen yang saya takutkan. Saya harus meng-awasi sembilan orang. Dan saya belum pernah melakukannya sebelumnya. Sekarang saya harus mengawasi sembilan orang sekaligus. Dr. Neumann, jujur saja, saya sangat takut. Saya bahkan tidak tahu harus mulai dari mana.” Saya meremas-remas tangan saya selama beberapa saat sebelum akhirnya menanyakan pertanyaan ini, “Bisakah Anda membantu saya?” Hening seketika. Saya merasa bersalah telah meminta itu dari mentor saya. Jack Neumann mengajar salah satu program MBA terbaik di negeri ini. Saya tidak percaya saya mengatakan hal itu, pikir saya. Beliau itu orang sibuk. Beliau sudah tidak punya waktu lagi, apalagi saya sudah menyita 90% waktu beliau selama ini. Dr. Neumann duduk diam, memandangi saya seakan-akan sedang menimbang-nimbang sesuatu. Akhirnya setelah beberapa waktu, dia berbicara. “Ted kamu satu-satunya mahasiswa saya yang tidak kena

Page 22: The Way of the Shepherd

The Way of the Shepherd

20

demam musim semi di akhir perkuliahan ini. Biasanya maha-siswa yang lulus dari sini mengalami goncangan mental, teru-tama saat mereka masuk dunia kerja. Saya tahu kamu dapat tugas yang banyak di kelas strategi dan keuangan, belum lagi kamu harus mendapat nilai bagus di UAS B-Law untuk bisa lulus. Saya bisa mengajari kamu bagaimana caranya memanajeri orang, tapi berarti kamu akan sangat sibuk dan kamu harus merelakan hari Sabtu kamu sejak hari ini sampai lulus.” Sekarang giliran saya yang bengong. Beliau benar. Saya memang tidak kena demam musim semi. Saya menganggap kuliah MBA ini salah satu momen terbesar dalam hidup saya, tapi yang saya inginkan sekarang adalah cepat-cepat lulus. Tiba-tiba Neumann membuat saya tersadar dari keterkejutan saya. “Ted, saya tidak keberatan memberi kamu pelajaran tambahan di hari Sabtu, tapi saya akan hentikan kalau kamu tidak niat belajar. Pelajaran tambahan ini resikonya sangat besar. Saya bisa kehilangan banyak waktu saya. Pikirkan lagi dan beritahu saya jawabannya malam ini.” Sore itu saya pulang dan memikirkannya. Tentu pasti, General Technologies pasti akan memberi saya pelatihan, pikir saya. Sedang Neumann hanya seorang dosen yang terpaku pada textbook. Dia memang sudah sering kali terpilih sebagai dosen terbaik tahunan sampai enam kali, karena dia punya pengalaman di dunia nyata. Bahkan dia punya perusahaan konsultasi sendiri. Saya tidak berpikir lama. “Aku pasti sudah gila.” Saya berteriak sambil menekan nomor telepon Dr. Neumann. Tapi sebelum saya sempat mengubah pikiran saya, beliau sudah menjawab telepon saya. “Halo,” katanya. “Dr. Neumann...” “Ya, Ted. Kamu sudah memutuskan?” “Saya ambil kesempatan itu.”