SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

83
SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PIMPINAN PADA BAGIAN PROTOKOL SEKRETARIAT DAERAH KOTA MAKASSAR ARINA NUR ANDINI 105720433513 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2017

Transcript of SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

Page 1: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

SKRIPSI

STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN

KEPUASAN PIMPINAN PADA BAGIAN PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH KOTA MAKASSAR

ARINA NUR ANDINI

105720433513

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2017

Page 2: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

Strategi Pelayanan Prima Dalam Meningkatkan Kepuasan

Pimpinan Pada Bagian Protokol Sekretariat Daerah Kota

Makassar

ARINA NUR ANDINI

105720433513

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Mendapatkan Gelar

Sarjana Ekonomi Pada Jurusan Manajemen

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2017

Page 3: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...
Page 4: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...
Page 5: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

iii

ABSTRAK

ARINA NUR ANDINI, 2017. Strategi Pelayanan Prima DalamMeningkatkan Kepuasan Pimpinan Pada Bagian Protokol Sekretariat Daerah KotaMakassar. Dibimbing oleh Moh. Aris Pasigai, sebagai pembimbing I dan Muh.Nur Rasyid, sebagai pembimbing II.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pelayananprima terhadap meningkatnya kepuasan pimpinan pada Bagian ProtokolSekretariat Daerah Kota Makassar. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 39orang yang merupakan Para Pimpinan di Lingkup Kantor Walikota Makassar.Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner. Analisis datadilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif, uji validitas, uji reliabilitas, ujiasumsiklasik, analisis regresi linear sederhana, uji t dan uji determinasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pelayanan prima berpengaruhpositif dan signifikan terhadap meningkatnya kepuasan pimpinan pada BagianProtokol Sekretariat Daerah Kota Makassar. Kepuasan pimpinan dipengaruhi olehpelayanan prima sebesar 26,9% dan sisanya 73,1% dipengaruhi oleh variabel lainyang belum diteliti dalam penelitian ini.

Kata kunci: Strategi pelayanan prima, kepuasan pimpinan, danSekretariat Daerah

Page 6: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

iv

ABSTRAK

ARINA NUR ANDINI, 2017. Strategy Excellent Service In ImprovingLeadership Satisfaction In The Protocol Section Regional Secretariat Makassar.Guided by Moh. Aris Pasigai, as mentor I and Muh. Nur Rasyid, as mentor II.

This study aims to determine the effect of excellent service strategy onincreasing leadership satisfaction in the Protocol Section of the RegionalSecretariat of Makassar. The number of samples in this study are 39 people whoare the Leaders in the Scope of Makassar Mayor's Office. Data collection wasdone by distributing questionnaires. Data analysis was done by using descriptiveanalysis, validity test, reliability test, asumsiklasik test, simple linear regressionanalysis, t test and determination test.

The results showed that the strategy of excellent service has a positive andsignificant effect on the increasing of leadership satisfaction in the ProtocolSection of Makassar City Regional Secretariat. Leadership satisfaction isinfluenced by the excellent service of 26.9% and the remaining 73.1% influencedby other variables that have not been studied in this study.

Keywords: Excellent service strategy, leadership satisfaction, and Regional

Secretariat

Page 7: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum.Wr.Wb.

Puji terbesar dan rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT

karena dengan segala rahmat,hidayah dan anugerah-Nya sehingga dapat

menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Skripsi ini berjudul “Strategi Pelayanan Prima Dalam Meningkatkan

Kepuasan Pimpinan Pada Bagian Protokol Sekretariat Daerah Kota

Makassar” disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat menyelesaikan

pendidikan program Strata Satu (S-1) di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Dengan segala kekurangan dan kelebihannya, skripsi ini dapat

terselesaikan dengan bantuan dari berbagai pihak yang membantu, baik moril

maupun materiil.Dalam kesempatan ini secara khusus penulis mengucapkan

banyak terima kasih diberikan kepada Ibunda Hj. Darnisah Nur, dan Ayahanda H.

A. Harun Makkatutu,yang memberikan banyak pengalaman berharga dan tak

terhingga banyaknya sebagai Orang Tua, kepada Kakak-kakak ku, Hariansah

Putra dan Fadel Ma’ruf yang senantiasa membantu untuk kesuksesan penulis dan

juga kepada Suami tercinta Achiruddin Achmad, S.STP.,MM yang menemani

dalam suka dan duka memberikan dukungan yang tak terhingga banyaknya dalam

kehidupan berumah tangga dan mensupport untuk menyelesaikan S1 dengan tepat

waktu.

Tak lupa pula kepada putriku yang cantik jelita Azhalima Arumi Nur

Achiruddin yang telah memberikan motivasi mental selama didalam kandungan

sampai dia dilahirkan didunia.

Selain itu, dalam kesempatan ini dengan ketulusan dan kerendahan hati,

penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya

kepada :

Page 8: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

vi

1. BapakDr. H. Abd. Rahman Rahim, SE., MM selaku rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rosulong, SE., MM, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Moh. ArisPasigai, SE.,MM, Selaku Ketua Jurusan Manajemen

Universitas Muhammadiyah Makassar sekaligus sebagai Pembimbing I,

4. Bapak Muh. NurRasyid, SE., MM, Selaku pembimbing II.

5. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah banyak

memberikan ilmu kepada penulis.

6. Para Pimpinan terkhusus Kabag. Protokol Setda Kota Makassar yang

meluangkan waktunya untuk memberikan ilmu dan pengetahuan, serta teman-

teman staf Protokol yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih banyak kekurangan, karena

kesempurnaan hanya milik Allah SWT, oleh karena itu, kritik dan saran yang

membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan sangat penulis harapkan.

Akhir kata, semoga Skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah

wawasan bagi kita semua khususnya bagi Penulis.

Terima Kasih.

Makassar, September 2017

Penulis

Arina Nur Andini

Page 9: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

i

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iii

ABSTRAK .................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ................................................................................ vi

DAFTAR ISI............................................................................................... vii

DAFTAR TABEL....................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pelayanan Prima............................................................................ 5

B. Kepuasan....................................................................................... 10

C. Protokol......................................................................................... 12

D. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 21

E. Kerangka Pikir .............................................................................. 24

F. Hipotesis ....................................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian....................................................... 25

B. Populasi dan Sampel ..................................................................... 25

C. Jenisdan Sumber Data................................................................... 26

D. Metode Pengumpulan Data........................................................... 27

Page 10: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

ii

E. Metode Analisis Data................................................................... 27

F. Definisi Operasional Variabel....................................................... 29

BAB IV GAMBARAN UMUM BAGIAN PROTOKOL SEKRETARIAT

DAERAH KOTA MAKASSAR

A. Kondisi Umum Sekretariat Daerah Kota Makassar...................... 30

B. Fungsi Sekretariat Daerah Kota Makassar.................................... 30

C. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Sekretariat Daerah Kota

Makassar ....................................................................................... 31

D. Dasar Hukum Bagian Protokol Sekretariat Daerah Kota

Makassar ....................................................................................... 35

E. Kondisi Umum Bagian Protokol Sekretariat Daerah Kota

Makassar ....................................................................................... 35

F. Sub Bagian dan Uraian Tugas Bagian Protokol Sekretatiat

Daerah Kota Makassar .................................................................. 39

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................... 42

B. Pembahasan..................................................................................... 52

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 54

B. Saran................................................................................................ 54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 11: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

iii

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

Penelitian Terdahulu............................................................................................................ 21

Definisi Operasional ............................................................................................................ 29

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ........................................................................ 42

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................................................... 43

Distribusi Jawaban Responden Variabel Pelayanan Prima ................................................. 43

Distribusi Jawaban Responden Variabel Kepuasan Pimpinan ............................................ 44

Hasil Uji Validitas ............................................................................................................... 45

Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................................................... 46

Hasil Uji Multikolinearitas .................................................................................................. 50

Uji t ...................................................................................................................................... 51

Hasil Uji Determinasi .......................................................................................................... 52

Page 12: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

iv

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1

2

3

4

5

Kerangka Pikir ......................................................................................................... 24

Struktur Organsiasi Sekretariat Daerah Kota Makassar .......................................... 31

Grafik Histogram..................................................................................................... 47

Normal Prabability Plot .......................................................................................... 48

Diagram Scatterplot................................................................................................. 49

Page 13: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

v

DAFTAR LAMPIRAN

No.

1

2

3

4

Surat Penelitian

Kuesioner

Tabulasi Data

Output SPSS

Page 14: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejalan dengan semakin meningkatnya era globalisasi dan arus informasi

yang sedemikian pesatnya mengakibatkan tugas dan tanggung jawab pemerintah

semakin kompleks baik dalam kualitas maupun kuantitasnya.Hal ini menuntut

aparatur pemerintah memiliki kinerja yang baik sehingga dapat memberikan

pelayanan pada masyarakat.

Pelayanan adalah cara melayani, membantu, menyiapkan atau mengurus

keperluan seseorang atas sekelompok orang. Sedangkan melayani adalah

meladeni atau membantu mengurus keperluan atau kebutuhan seseorang sejak

dilakukan permintaan sampai penyelesaiannya.

Pelayanan yang dilakukan oleh instansi pemerintah merupakan sebuah

pelayanan umum artinya pelayanan tersebut merupakan segala bentuk pelayanan

publik yang dilaksanakan oleh aparatur pemerintah, baik dalam upaya pemenuhan

masyarakat yang sesuai dengan harapan mereka maupun ketentuan perundang-

undangan yang berlaku. Pelayanan yang baik (pelayanan prima) akan memberikan

manfaat yang lebih besar bagi pegawai atau instansi maupun penerima pelayanan.

Secara sederhana, pelayanan prima (excellent service) adalah suatu

pelayanan yang terbaik dalam memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan.

Dengan kata lain, pelayanan prima merupakan suatu pelayanan yang memenuhi

standar kualitas. Pelayanan yang memenuhi standar kualitas adalah suatu

pelayanan yang sesuai dengan harapan dan kepuasan penerima pelayanan.

1

Page 15: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

2

Dalam pelayanan prima terdapat dua elemen yang saling berkaitan,

yaitu pelayanan dan kualitas.Kedua elemen tersebut sangat penting untuk

diperhatikan oleh tenaga pelayanan (penjual, pedagang, pelayan, atau

salesman).Konsep pelayanan prima dapat diterapkan pada berbagai organisasi,

instansi, pemerintah, ataupun perusahaan bisnis.

Pelayanan Prima, sebagaimana tuntutan pelayanan yang memuaskan

penerima pelayanan, maka diperlukan persyaratan agar dapat dirasakan oleh

setiap pelayan untuk memiliki kualitas kompetensi yang profesional, dengan

demikian kualitas kompetensi profesionalisme menjadi sesuatu aspek penting dan

wajar dalam setiap transaksi.

Oleh karena itu, dalam memenuhi segala kualifikasi pelayanan yang baik

(pelayanan prima) dibutuhkan beberapa prinsip-prinsip yang dapat mempermudah

proses pelaksanaan, pelayanan prima yaitu sebagai berikut:

1. Kesederhanaan;

2. Kejelasan;

3. Kepastian Waktu;

4. Akurasi;

5. Keamanan;

6. Tanggung Jawab;

7. Kelengkapan Sarana dan Prasarana;

8. Kemudahan Akses;

9. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan; dan

10. Kenyamanan.

Page 16: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

3

Dalam keputusan ini disinggung juga tentang ukuran keberhasilan

penyelenggaraan pelayanan, dimana untuk mengukur keberhasilan

penyelenggaraan pelayanan ditentukan dengan tingkat kepuasan penerima

pelayanan. Kepuasan penerima pelayanan dicapai apabila penerima pelayanan

memperoleh pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan.

Pada Bagian Protokol Setda Kota Makassar, fungsi pelayanan aparatur

dirasakan sangat penting dan strategis mengingat pada prakteknya di lapangan

yang merupakan tugas pokok sebagai Protokoler di pemerintahan yang langsung

berhadapan dengan pimpinan yang membutuhkan pelayanan yang baik (pelayanan

prima). Dimana atasan atau pimpinan yang wajib dilayani adalah Walikota, Wakil

Walikota, Sekretaris Daerah dan pada Asisten Pemerintah, para Staff Ahli, dan

para Kepala SKPD Kota Makassar. Adapun Pelayanan yang terkhususkan untuk

pimpinan yang disebut diatas adalah kegiatan yang berkaitan dengan aturan

dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi Tata Tempat, Tata

Upacara, dan Tata Penghormatan sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang

sesuai dengan jabatan dan/atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan, atau

masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menulis karya ilmiah

yang penulis rumuskan dengan judul: “Strategi Pelayanan Prima Dalam

Meningkatkan Kepuasan Pimpinan Pada Bagian Protokol Sekretariat

Daerah Kota Makassar.”

Page 17: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah apakah strategi pelayanan prima berpengaruh terhadap

meningkatnya kepuasan pimpinan pada bagian Protokol Sekretariat Daerah Kota

Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam melaksanakan penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengaruh strategi pelayanan prima terhadap meningkatnya

kepuasan pimpinan pada bagian Protokol Sekretariat Daerah Kota Makassar.

D. Manfaat Penelitian

Di samping tujuan penelitian yang sebagai mana dikemukakan diatas,

penelitian ini diharapkan dapat mendatangkan manfaat/kegunaan sebagai berikut :

1. Secara Teoritis,

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pemerintahan, terutama

dalam pengembangan konsep kepuasan pimpinan dalam pelayanan prima di

Bagian Protokol Sekretariat Daerah Kota Makassar.

2. Secara Praktis,

a. Diharapkan sebagai masukan dan saran yang bermanfaat bagi Bagian

Protokol Sekretariat Daerah Kota Makassar dalam rangka menyiapkan

formulasi pelayanan prima terhadap kepuasan pimpinan.

b. Bagi penulis diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan dan

pengalaman, sebagai bahan bekal untuk melaksanakan tugas di bidang

pemerintahan.

Page 18: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pelayanan Prima

Pengertian melayani adalah “membantu atau menyiapkan serta mengurus

apa yang diperlukan seseorang, sedangkan pelayanan adalah usaha melayani

kebutuhan orang lain.” Dari dua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

pelayanan adalah suatu usaha untuk membantu menyiapkan serta mengurus apa

yang diperlukan orang lain.

Dalam lingkungan pelayanan ada standar yang berkaitan dengan kualitas

pelayanan yang diberikan kepada pelanggan. Pengertian secara umum standar

adalah “merupakan suatu ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan”. Jika

dikaitkan dengan kualitas pelayanan maka standar adalah ukuran kualitas yang

dipakai sebagai patokan dalam memberikan pelayanan dan diharapkan sesuai

dengan kebutuhan penerima pelayanan dalam hal ini adalah pimpinan.

Pelayanan yang dilakukan oleh aparat pemerintah kepada masyarakat

mempunyai dampak yang sangat luas, salah satunya menyelenggarakan

pemerintahan akan berjalan dengan baik sehingga dapat mendorong dinamika

masyarakat untuk bergerak maju menyesuaikan dengan situasi dan tuntutan

zaman.

Pelayanan umum menurut Moenir (2010), menyebutkan: “Pelayanan

umum adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang

dengan landasan faktor materiil melalui sistem prosedur dan metode tertentu

dalam rangka memenuhi kebutuhan atau kepentingan orang lain sesuai haknya.”

5

Page 19: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

6

Sehubungan dengan upaya agar aparat pemerintah dapat memberikan

pelayanan prima maka dikeluarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara No. 63 Tahun 2003 yang merupakan acuan umum bagi aparat

pemerintah pusat dan daerah termasuk BUMN dan BUMD, dalam mengatur tata

laksana pelayanan umum dilingkungan instansi masing-masing dengan

mengandung unsur-unsur: kesederhanaan, kejelasan, kepastian, akurasi,

keamanan, tanggungjawab, sarana dan prasarana, kemudahan akses, kedisiplinan,

kesopanan dan loyalitas, kenyamanan.

Soetopo (2009:4) mengatakan bahwa, “Pelayanan adalah suatu usaha

untuk membantu menyiapkan (mengurus apa yang diperlukan orang lain).

Pelayanan ini dapat berupa barang atau jasa.”

Menurut SaduWasistiono (2012:51) mengatakan bahwa, “Pelayanan

adalah pemberian jasa baik oleh pemerintah, pihak swasta atas nama pemerintah

ataupun pihak swasta kepada masyarakat, dengan atau tanpa pembayaran guna

memenuhi kebutuhan dan atau kepentingan masyarakat luas bukan hanya instansi

pemerintah, melainkan juga pihak swasta.”

Sedangkan menurut Sianipar (2000), dalam Rahayu (2014:23) bahwa,

“Pelayanan adalah suatu cara melayani membantu menyiapkan, mengurus,

menyelesaikan keperluan, kebutuhan seseorang atau sekelompok orang. Artinya

obyek yang dilayani adalah masyarakat yang terdiri dari individu, golongan dan

organisasi.”

Kualitas pelayanan dapat didefinisikan sebagai suatu hubungan antara

tingkat persepsi konsumen terhadap pelayanan sebelumnya. Kualitas yang baik

Page 20: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

7

menuntut sikap dan perilaku yang sempurna dari semua fungsi yang terlibat dalam

proses pelayanan konsumen.

Dalam pengertian tersebut di atas terkandung suatu kondisi bahwa yang

melayani memiliki suatu keterampilan, keahlian di bidang tertentu. Berdasarkan

keterampilan dan keahlian tersebut pihak aparat yang melayani mempunyai posisi

atau nilai lebih dalam kecakapan tertentu, sehingga mampu memberikan bantuan

dalam menyelesaikan suatu keperluan, kebutuhan individu atau organisasi.

Menurut VincentGospers yang dikutip oleh Sianipar (2000:25) dalam

Rahayu (2014:23) ada 10 (sepuluh) dimensi karakteristik atau atribut yang harus

diperhatikan dalam perbaikan kualitas jasa pelayanan adalah:

1. Kepastian waktu pelayanan.

Ketepatan waktu yang diharapkan berkaitan dengan waktu proses atau

penyelesaian, pengiriman, penyerahan, pemberian jaminan atau garansi dan

menanggapi keluhan.

2. Akurasi pelayanan.

Akurasi pelayanan berkaitan dengan rehabilitasi pelayanan bebas dari

kesalahan-kesalahan.

3. Kesopanan dan keramahan dalam pelayanan.

Personil yang berada di garis depan yang berinteraksi langsung dengan

pelanggan eksternal harus dapat memberikan sentuhan pribadi yang

menyenangkan tercermin melalui penampilan, bahasa tubuh dan bahasa tutur

yang sopan, ramah, ceria, lincah dan gesit.

Page 21: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

8

4. Tanggung Jawab.

Bertanggung jawab dalam penerimaan pesan atau permintaan dan

penanganan keluhan pelanggan eksternal.

5. Kelengkapan.

Kelengkapan pelayanan menyangkut lingkup pelayanan, ketersediaan sarana

pendukung, dan pelayanan komplementer.

6. Kemudahan mendapatkan pelayanan.

Kemudahan mendapatkan pelayanan berkaitan dengan banyaknya outlet,

petugas yang melayani dan fasilitas pendukung.

7. Variasi model pelayanan.

Variasi model pelayanan berkaitan dengan inovasi untuk memberikan pola

pola baru pelayanan, futuristik pelayanan.

8. Pelayanan pribadi.

Pelayanan pribadi berkaitan dengan kemampuan dalam memberikan,

menanggapi kebutuhan khas.

9. Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan

Kenyamanan pelayanan berkaitan dengan ruang tunggu/tempat pelayanan,

kemudahan, ketersediaan data/informasi dan petunjuk-petunjuk.

10. Atribut pendukung pelayanan.

Atribut pendukung pelayanan dapat berupa ruang tunggu yang cukup AC,

bahan bacaan, TV, musik dan kebersihan lingkungan.

Pengertian pelayanan prima menurut Soetopo (2009:7), menyebutkan:

“Pelayanan prima merupakan terjemahan Excellent Service yang secara harfiah

Page 22: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

9

berarti pelayanan sangat baik atau pelayanan yang terbaik”. Hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam Pelayanan Prima (Soetopo, 2009:7) adalah:

1. Apabila dikaitkan dengan tugas pemerintah dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat, maka pelayanan terbaik dari pemerintah kepada

masyarakat.

2. Pelayanan prima ada mana kala ada standar pelayanan.

3. Untuk instansi yang sudah mempunyai standar pelayanan, maka pelayanan

prima adalah apabila pelayanan memenuhi standarnya.

4. Apabila pelayanan selama ini sudah memenuhi standar, maka pelayanan

prima berarti adanya terobosan baru yaitu pelayanan yang melebihi standar.

5. Untuk instansi yang belum mempunyai standar pelayanan, maka pelayanan

prima adalah pelayanan yang dianggap terbaik oleh instansi yang

bersangkutan.

Pelayanan prima adalah pelayanan yang mengutamakan kecepatan, ketepatan,

keterpaduan, sederhana, biaya murah dan kemudahan serta menimbulkan

kepuasan bagi yang dilayani.Pelayanan prima merupakan suatu pelayanan yang

tidak lepas dari kepentingan masyarakat dan bagaimana seseorang aparat

pemerintah mampu melayani kebutuhan penerima pelayanan.

Hal ini yang diambil oleh pemerintah sebagai suatu langkah nyata

memperbaiki mutu pelayanan yang diberikan pemerintah daerah kepada

masyarakat yang dipandang perlu untuk diambil aturan yang langkah-langkah

perbaikan atau penyempurnaan aturan pelayanannya dilakukan secara bertahap

dengan prioritas banyak atau yang berdampak memberikan nilai tambah bagi

kehidupan masyarakat.

Page 23: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

10

B. Kepuasan

Kepuasan (Satisfaction)adalah perasaan senang atau kecewa seseorang

yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan

terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan. Jika kinerja berada di bawah

harapan maka penerima pelayanan tidak puas.Jika kinerja memenuhi harapan

maka penerima pelayanan puas.Jika kinerja melebihi harapan maka penerima

pelayanan amat puas atau senang (Kotler&Amstrong 2012:177).Jadi, kepuasan

merupakan fungsi dari persepsi atau kesan atas kinerja dan harapan.Jika kinerja

berada dibawah harapan maka penerima pelayanan tidak puas. Jika kinerja

memenuhi harapan maka penerima pelayanan akan puas. Jika kinerja melebihi

harapan maka penerima pelayanan akan amat puas atau senang.

Menurut Lovelock dan Wirtz (2011:74) “Kepuasan adalah suatu sikap

yang diputuskan berdasarkan pengalaman yang didapatkan.Kepuasan merupakan

penilaian mengenai ciri atau keistimewaan produk atau jasa, atau produk itu

sendiri, yang menyediakan tingkat kesenangan konsumen berkaitan dengan

pemenuhan kebutuhan konsumsi konsumen.Kepuasan konsumen dapat diciptakan

melalui kualitas, pelayanan dan nilai.Kunci untuk menghasilkan kesetiaan

penerima pelayanan adalah memberikan nilai penerima pelayanan yang tinggi.

Menurut Kotler& Armstrong (2012:36), nilai penerima pelayanan adalah

perbandingan penerima pelayanan antara semua keuntungan dan semua biaya

yang harus dikeluarkan untuk menerima penawaran yang diberikan. Jumlah biaya

penerima pelayanan adalah sekelompok biaya yang digunakan dalam menilai,

mendapatkan dan menggunakan produk atau jasa.Karena kepuasan penerima

Page 24: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

11

pelayanan sangat tergantung pada persepsi dan ekspektasi penerima pelayanan,

maka sebagai pemasok produk perlu mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhinya.

Dengan demikian, kemungkinan antara ekspektasi penerima pelayanan

dan kualitas pelayanan (jasa) yang diterimanya adalah Penerima pelayanan

menjadi senang jika kualitas pelayanan yang diterima lebih baik dari

perkiraannya. Penerima pelayanan menjadi biasa saja jika kualitas pelayanan yang

terima sama dengan perkiraannya. Penerima pelayanan menjadi kecewa jika

kualitas pelayanan yang diterima lebih jelek dari perkiraannya.

Menurut Zeithaml (2013:162) terdapat empat faktor yang mempengaruhi

persepsi dan ekspektasi penerima pelayanan, yaitu sebagai berikut:

1. Apa yang telah didengar penerima pelayanan dari penerima pelayanan

lainnya (word of mouth communication). Dimana hal ini merupakan faktor

potensial yang menentukan ekspektasi penerima pelayanan tersebut. Sebagai

contoh, seorang penerima pelayanan memiliki perusahaan yang diharapkan

dapat memberikan pelayanan dengan kualitas tinggi berdasarkan rekomendasi

dari teman-teman atau tetangganya.

2. Ekspektasi penerima pelayanan sangat bergantung dari karakteristik individu

dimana kebutuhan pribadi (personnel needs).

3. Pengalaman masa lalu (past experience) dalam menggunakan pelayanan

dapat juga mempengaruhi tingkat ekspetasi penerima pelayanan.

4. Komunikasi dengan pihak eksternal (external communication) dari pemberi

layanan memainkan peranan kunci dalam membentuk ekspektasi penerima

Page 25: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

12

pelayanan. Berdasarkan External communication, perusahaan pemberi

layanan dapat memberikan pesan-pesan secara langsung maupun tidak

langsung kepada penerima pelayanannya. Sebagai contoh dari pengaruh

adanya external communication adalah harga dimana biaya pelayanan sangat

berperan penting dalam membentuk ekspektasi penerima pelayanan.

Menurut Tse dan Wilton (1988) dalam Tjiptono (2012:311) kepuasan

penerima pelayanan merupakan respon penerima pelayanan terhadap evaluasi

persepsi atas perbedaan antara harapan awal sebelum pembelian (atau standar

kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk sebagaimana dipersepsikan setelah

memakai atau mengkonsumsi produk bersangkutan. Kepuasan penerima

pelayanan bukanlah konsep absolut, melainkan relatif atau tergantung pada apa

yang diharapkan penerima pelayanan. Operasionalisasi pengukuran kepuasan

penerima pelayanan bisa menggunakan sejumlah faktor, seperti ekspektasi,

tingkat kepentingan (importance), kinerja, dan faktor ideal (Tjiptono, 2012:137).

C. Protokol

1. Pengertian Protokol

Secara estimologis istilah protokol dalam bahasa Inggris protocol, bahasa

Perancis protocole, bahasa Latin protocoll (um), dan bahasa

Yunani protocollon.Awalnya, istilah protokol berarti halaman pertama yang

dilekatkan pada sebuah manuskrip atau naskah. Sejalan dengan perkembangan

zaman, pengertiannya berkembang semakin luas, yakni keseluruhan naskah yang

isinya terdiri dari catatan, dokumen persetujuan, perjanjian, dan lain-lain dalam

lingkup secara nasional maupun internasional. Perkembangan selanjutnya,

Page 26: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

13

protokol berarti kebiasaan-kebiasaan dan peraturan-peraturan yang berkaitan

dengan formalitas, tata urutan dan etiket diplomatik. Aturan-aturan protokolerini

menjadi acuan institusi pemerintahan dan berlaku secara universal.

Protokol adalah kesepakatan bersama antara kedua pihak setiap

kegiatan/upacara diatur secara protokoler.Protokol juga bisa diartikan sebagai

orang yang diserahi “Mengatur” upacara pada hakekatnya setiap kegiatan yang

melibatkan banyak orang dengan berbagai status / kedudukan, selalu harus diatur

secara Protokoler.

Dalam praktek sehari-hari Protokol adalah petugas yang mengatur

pelaksanaan jalannya upacara.Fungsi Protokol adalah menyelenggarakan

“Kenyamanan” pelaksanaan suatu kegiatan acara/upacara dalam artian yang

seluas-luasnya.

Fungsi protokol menjamin ketertiban dalam pergaulan antar bangsa

memudahkan hubungan antar bangsa agar pergaulan hidup antar bangsa menjadi

lebih serasi dan langgeng pejabat/petugas protokol bukan sekedar pelengkap

kegiatan dan pajangan, tetapi sebagai ujung tombak pengenalan citra positif.

Tugas-tugas Protokol:

a. Menyusun daftar tamu dengan segala tingkatannya.

b. Menyusun/membuat undangan

c. Mengatur lokasi dan kelengkapan acara/upacara

d. Menyusun acara

e. Menyiapkan lokasi dan kelengkapan acara/upacara

f. Mengusahakan kenyamanan suasana/tempat bagi yang diundang

Page 27: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

14

g. Membagi tugas

Protokol menurut Buku Pedoman Protokol Negara (2005), diartikan

sebagai serangkaian aturan-aturan keupacaraan dalam segala kegiatan resmi yang

diatur secara tertulis maupun dipraktekkan, yang meliputi bentuk-bentuk

penghormatan terhadap negara, jabatan kepala negara, atau jabatan menteri yang

lazim dijumpai dalam kegiatan antar bangsa. Protokol adalah seperangkat aturan

tentang perilaku dalam tata kehidupan resmi dalam upacara yang melibatkan

pemerintah dan negara serta wakil-wakilnya.

Sedangkan Acara menurut UU No.8/1987 terbagi menjadi:

a. Acara Kenegaraan, yaitu: Acara yang bersifat kenegaraan yang diatur dan

dilaksanakan secara terpusat, dihadiri oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden

serta pejabat negara dan undangan lain dalam melaksanakan acara tertentu;

b. Acara resmi, yaitu: acara yang bersifat resmi, diatur dan dilaksanakan oleh

Pemerintah atau Lembaga Tinggi Negara dalam melaksanakan tugas dan

fungsi tertentu dan dihadiri oleh Pejabat Negara dan/atau Pejabat Pemerintah

serta undangan lainnya.

Selain itu aturan protokoler tidak terlepas dari etika pergaulan umum, yang

mengatur hubungan manusia.Etika pergaulan didefinisikan sebagai ketentuan

sopan santun dalam bergaul. Sopan santun di satu tempat/negara kadang berbeda

dengan di tempat/negara lain. Jadi selain mengetahui etika pergaulan, disarankan

untuk menggunakan perasaan sehingga orang merasa senang dalam segala

suasana & keadaan.

Dengan demikian, terdapat unsur-unsur dalam protokol, yaitu:

a. Tata cara

Page 28: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

15

Acara/Upacara harus dilakukan dengan khidmad& tertib, menurut aturan dan

adat yang sudah tetap dan harus ditaati.

b. Tata karma

Diperlukan kata-kata yang baik dan tepat menurut tinggi-rendahnya derajat

pejabat, disesuaikan dengan peristiwanya.

c. Aturan

Acara/Upacara terikat pada rumus-rumus tertentu yang sudah tetap (seating

arrangement, tata tempat, perlakuan terhadap bendera/lagu

kebangsaan.Lambang negara).

Terkait dengan pengaturan tersebut, dalam protokoler diatur Tata Tempat

(Préseance) yaitu urutan siapa yang berhak mendapatkan prioritas; karena

jabatan/pangkat (VIP-Very Important Personal) atau karena derajatnya (VIC-Very

Important Citizen). Untuk mengetahui siapa yang berhak mendapat prioritas dapat

melihat aturan dasar sebagai berikut:

a. Orang yang berhak mendapat tata urutan yang pertama/paling tinggi adalah

mereka yang mempunyai urutan paling depan/mendahului.

b. Jika mereka berjajar, maka yang berada di sebelah kanan dari orang yang

mendapat urutan tata tempat paling utama, dianggap lebih tinggi/mendahului

orang yang duduk di sebelah kirinya.

c. Jika menghadap meja, maka tempat utama adalah menghadap ke pintu keluar

dan tempat terakhir adalah tempat yang paling dekat dengan pintu keluar.

Page 29: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

16

d. Jika berjajar pada garis yang sama, maka tempat yang paling utama adalah

tempat sebelah kanan luar atau tempat paling tengah. Rumusnya genap: 1-2,

ganjil, 2-1-3.

e. Naik kendaraan, bagi seseorang yang mendapat tata urutan paling utama,

apabila naik/turun kendaraan:

1) Kapal terbang, maka pejabat yang utama naik paling akhir turun paling

dulu.

2) Kapal laut, maka pejabat yang mendapat tempat paling utama adalah naik

dan turun paling dulu.

3) Mobil/kereta, maka pejabat yang mendapat tempat paling utama adalah

naik dan turun paling dulu dan duduk sebelah kanan.

f. Kedatangan dan pulang, orang yang paling dihormati selalu datang paling

akhir dan pulang paling dulu.

g. Letak kendaraan/mobil, pintu kanan mobil berada dia arah pintu keluar

gedung.

h. Jajar Kehormatan:

1) Orang yang dihormati harus datang dari sebelah kanan dari pejabat yang

menyambut.

2) Bila orang yang paling dihormati yang menyambut tamu, maka tamu

akan datang dari sebelah kirinya.

Karena tugas protokol tidak mudah, maka sebaiknya dalam memilih

petugas protokol perlu dipilih orang yang memiliki persyaratan sebagai berikut:

1) Pengetahuan dan pengalaman luas terutama dalam hubungan antar manusia.

Page 30: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

17

2) Bermental kuat dan berkepribadian tangguh.

3) Terampil dan cekatan untuk menguasai situasi.

4) Mampu mengambil keputusan dengan cepat dan cermat.

5) Sangat peka terhadap setiap permasalahan yang timbul

6) Sangat memahami perasaan orang lain.

7) Pandai membawa diri dan selalu mawas diri.

8) Penampilan menarik.

9) Berbahasa dengan tekanan yang baik

2. Ruang Lingkup Protokol

a. Penghormatan kedudukan, kebangsaan dan penghormatan terhadap

jenazah.

b. Perlakuan terhadap lambang kehormatan NKRI, pejabat negara, pejabat

pemerintah dan tokoh masyarakat tertentu.

c. Pengaturan kunjungan dan upacara dalam acara kenegaraan dan acara

resmi.

3. Aspek-Aspek Protokol

a. Regulation yaitu menguasai berbagai keprotokolan.

b. Preseance yaitu memberikan kelayakan kepada orang atau lambang,

pengaturan tata tempat, pengaturan tata ruang.

c. Appearance yaitu penampilan seseorang yang bernuansa keprotokolan.

d. Koordinasi yaitu hubungan kerjasama/us berkoordinasi semuanya dalam

pelaksanaan kegiatan.

e. Etiket yaitu tata sopan santun.

Page 31: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

18

f. Bahasa yaitu penggunaan bahasaIndonesia yang baik dan benar.

g. Security yaitu pengamanan.

h. Leadership yaitu seorang protokol harus mencerminkan seorang

pemimpin.

4. Keprotokolan

Keprotokolan adalah norma-norma atau aturan-aturan atau kebiasaan-

kebiasaan yang dianut atau diyakini dalam kehidupan bernegara, berbangsa,

berpemerintahan dan bermasyarakat. Metode keprotokolan di Indonesia adalah

undang-undang protokol yaitu peraturan perundang-undangan di bidang “domain”

keprotokolan dan yang berkaitan “related” dengan keprotokolan.

Keprotokolan menurut UU no. 9 Tahun 2010 adalah serangkaian kegiatan

yang berkaitan dengan aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang

meliputi Tata Tempat, Tata Upacara, dan Tata Penghormatan sebagai bentuk

penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan/atau kedudukannya

dalam negara, pemerintahan, atau masyarakat.

Acara Kenegaraan adalah acara yang diatur dan dilaksanakan oleh panitia

negara secara terpusat, dihadiri oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden, serta

Pejabat Negara dan undangan lain.

Acara Resmi adalah acara yang diatur dan dilaksanakan oleh pemerintah

atau lembaga negara dalam melaksanakan tugas dan fungsi tertentu dan dihadiri

oleh Pejabat Negara dan/atau Pejabat Pemerintahan serta undangan lain.

Page 32: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

19

Tata Tempat adalah pengaturan tempat bagi Pejabat Negara, Pejabat

Pemerintahan, perwakilan negara asing dan/atau organisasi internasional, serta

Tokoh Masyarakat Tertentu dalam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi.

Tata Upacara adalah aturan untuk melaksanakan upacara dalam Acara

Kenegaraan atau Acara Resmi. Tata Penghormatan adalah aturan untuk

melaksanakan pemberian hormat bagi Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan,

perwakilan Negara asing dan/atau organisasi internasional, dan Tokoh Masyarakat

Tertentu dalam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi.

Pejabat Negara adalah pimpinan dan anggota lembaga negara sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

dan Pejabat Negara yang secara tegas ditentukan dalam Undang-Undang.

Pejabat Pemerintahan adalah pejabat yang menduduki jabatan tertentu

dalam pemerintahan, baik di pusat maupun di daerah.Tamu Negara adalah

pemimpin negara asing yang berkunjung secara kenegaraan, resmi, kerja, atau

pribadi ke negara Indonesia.Tokoh Masyarakat Tertentu adalah tokoh masyarakat

yang berdasarkan kedudukan sosialnya mendapat pengaturan

Keprotokolan.Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah lembaga perwakilan

rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

5. Etika Protokol Dan Etiket Protokolan

a. Pengertian Etika dan Etiket

Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu etos yang berarti watak kesusilaan

atau kebiasaan.Menurut William Benton etika asal kata Yunani “ethos” yang

berarti karakter adalah studi sistematis dari konsep-konsep nilai baik/buruk,

Page 33: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

20

benar/salah atau prinsip-prinsip umum yang membenarkan sesuatu sebagai adat

istiadat (mores).Etika juga sering diartikan dengan moral (tingkah laku/akhlak).

Menurut SolehSumirat, etika adalah nilai-nilai dan asas moral yang dipakai

sebagai pegangan umum bagi penentuan baik buruknya perilaku manusia atau

benar salahnya tindakan manusia sebagai manusia. Etika bertujuan meneliti

tingkah laku manusia yang dianggap merupakan cerminan dari apa yang

terkandung dalam jiwa atau dalam hati nuraninya.

Etiket asal kata dari Perancis “etiquette” yaitu tata sopan santun atau kartu

undangan atau label dalam suatu kemasan. Pengertian luas etiket “etalase” yaitu

objek/seseorang sehingga sangat penting dalam membentuk citra seseorang atau

sebuah lembaga. Etiket terkait dengan pergaulan manusia, yang mengandung arti

“tata krama”, ”sopan santun”, dan “tata tertib”. Etiket berkonotasi dengan sesuatu

yang indah, cantik atau estetika.

b. Perbedaan Etika dan Etiket

1) Etika

a) Etika tidak terbatas pada cara dilakukannya suatu perbuatan namun

memberi norma pada perbuatan itu sendiri.

b) Etika selalu berlaku tanpa batas ruang dan waktu atau bersifat universal.

c) Etika bersifat absolut/mutlak dengan sanksi yang jelas.

d) Etika menyangkut hidup manusia fisik dan non fisik (dunia akhirat).

2) Etiket

a) Etiket menyangkut suatu perbuatan yang harus dilakukan manusia.

b) Etiket hanya berlaku dalam pergaulan manusia.

Page 34: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

21

c) Etiket bersifat relatif.

d) Etiket hanya memfokuskan perhatian pada manusi dari segi lahiriah.

3) Pengertian Etika Protokol

Etika protokol adalah nilai-nilai, norma-norma atau kaidah-kaidah,

ukuran-ukuran yang berupa aturan-aturan tatanan yang harus ditaati dalam acara

kenegaraan atau acara resmi yang meliputi pengaturan mengenai tata tempat, tata

upacara, dan tata penghormatan.

c. Posisi Etiket Keprotokolan

1) Al-Qur’an Dan Hadist (kebenaran dunia akhirat)

2) Etika dan Filsafat (kebenaran manusia secara universal)

3) Norma-Norma (kebenaran perspektif budaya)

4) Hukum/Aturan (kebenaran sosial/negara)

5) Etiket/Tata sopan Santun (kebenaran relatif)

D. Penelitian Terdahulu

Tabel 1. Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul Hasil Penelitian1. Erlanda (2008) Analisis Pengaruh

Pelayanan Prima(Service Excellence)Terhadap KepuasanPelanggan (StudiPada SpbuPertamina 34-12708)

Pengujian hipotesa dalampenelitian ini melalui tahapananalisa regresi berganda, yangmenyatakan bahwa variabelpelayanan prima secarasimultan mempengaruhikepuasan pelanggan SPBUPertamina 34-12708 Jl. KaptenTendean, variabel pelayananprima secara parsial hanya

Page 35: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

22

variabel sikap, perhatian dankenyamanan yang tidakberpengaruh terhadap kepuasanpelanggan SPBU Pertamina34-12708 Jl. Kapten Tendeandan variabel variabel yangmempunyai hubungan palingkuat dengan kepuasanpelanggan adalah variabelketepatan dan variabel yangmempunyai hubungan terlemahdengan kepuasan pelangganadalah variabel tanggungjawab.

2. Dwi Kartika Sari(2010)

EfektivitasPelayanan Prima(Service Excellence)Terhadap KepuasanPelanggan YangBerdampak PadaLoyalitas PelangganPada Toko ObatDewi Farma

Hasil dari penelitian inidiketahui bahwa: (1) variabelpelayanan prima (serviceexcellence) berpengaruhsignifikan terhadap variabelkepuasan pelanggan; (2)variabel pelayanan prima(service excellence)berpengaruh signifikanterhadap loyalitas pelanggan;dan (3) variabel pelayananprima terhadap kepuasanpelanggan yang berdampakterhadap loyalitas pelangganberpengaruh tidak signifikan.

3. MeilastriNovita(2012)

Pengaruh PelayananPrima TerhadapKepuasan NasabahPada PT. BankMandiri (Persero)Tbk Cabang KartiniMakassar

Hasil persamaan regresimenunjukkan bahwa keenamvariabel yakni kemampuan,sikap, penampilan,perhatian,tindakan dan tanggungjawabmempunyai pengaruh yangpositif dan signifikan. Dengandemikian hipotesis pertamayang diajukan terbuktikebenarannya. Dari keenamvariabel yakni (kemampuan,

Page 36: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

23

sikap, penampilan, perhatian,tindakan dan tanggungjawab)yang telah diuji maka variabelyang paling dominanmempengaruhikepuasannasabah pada PT. BankMandiri (Persero) Tbk. CabangKartini Makassar adalahperhatian. Hal ini disebabkankarena besarnya perhatian yangdiberikan oleh karyawankepada nasabah maka akanmemberikan kepuasan baginasabah penabung. Dengandemikian hipotesis kedua yangdiajukan tidak terbuktikebenarannya.

4. Eka BudiRahayu (2014)

PentingnyaPelayanan Prima diKantor Pemerintahan

(1) Pentingnya pelayananprima di kantor adalahdengan melaksanakanpelayanan primapelanggan atau customerakan merasa puas dannyaman.

(2) Dampak dari pentingnyapelaksanaan pelayananprima di kantor adalahdapat menumbuhkankepercayaan pelangganatau customer terhadapkantor, dapat memberikancitra yang baik kepadakantor, dapat menigkatkankualitas kinerja karyawan,dan dapat memotivasikaryawan.

(3) Upaya yang dilakukanuntuk mencapai pelayananprima yaitu 1) penyusunanstandar pelayanan, 2)

Page 37: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

24

penyusunan StandardOperating Procedures(SOP), 3) pengukurankinerja pelayanan, 4)pengelolaan pengaduan, 5)adanya pelatihan atautraining (QualityCustomer Services) bagikaryawan.

E. Kerangka Pikir

Berikut ini akan dikemukakan bagan kerangka pikir pada gambar berikut.

Gambar 1. Kerangka Pikir

F. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “diduga bahwa strategi

pelayanan prima berpengaruh signifikan terhadap meningkatnya kepuasan

pimpinan pada bagian Protokol Sekretariat Daerah Kota Makassar.”

Strategi Pelayanan Prima

- Akurasi- Kesopanan dan keramahan- Loyalitas- Tanggung jawab

Kepuasan Pimpinan

- Tingkah laku- Cara penyampaian- Ketepatan waktu

Page 38: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bagian Protokol Sekretariat Daerah Kota

Makassar, Jalan Ahmad Yani Nomor 2, Kelurahan Bulo Gading, Kecamatan

Ujung Pandang, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Waktu penelitian

dimulai pada bulan Mei 2017 sampai dengan bulan Juni2017.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013:61).

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan atasan atau pimpinan

yang dilayani oleh Bagian Protokol Sekretariat Daerah Kota Makassar.

Keselurhan pimpinan yang dilayani oleh Bagian Protokol Sekretariat Daerah Kota

Makassar berjumlah 39 orang yang terdiri dari Walikota, Wakil Walikota,

Sekretaris Daerah dan pada Asisten Pemerintah, para Staff Ahli, dan para Kepala

SKPD Kota Makassar.

2. Sampel

Sampel (sample) adalah sebagian dari populasi.Sampel terdiri atas

sejumlah anggota yang dipilih dari populasi (Sugiyono, 2013:61). Menurut

Arikunto (2013:112), apabila jumlah populasi dalam penelitian kurang dari 100,

25

Page 39: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

26

maka sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi. Maka jumlah

sampel dalam penelitian ini adalah 39 orang yang merupakan para pimpinan.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

a. Data kuantitatif

Merupakan penelitian yang lebih berdasarkan pada data yang dapat

dihitung untuk menghasilkan suatu penaksiran.Isi rencana analisa data selalu

didasarkan pada rencana penelitian yang telah dirumuskan dan data yang sudah

siap diolah.

b. Data kualitatif

Data kualitatif merupakan data yang tidak dapat dihitung dan bukan

berupa angka-angka antara lain sejarah singkat perusahaan, visi, filosofi, dan nilai

perusahaan, kegiatan produksi perusahaan, dan struktur organisasi berikut uraian

pekerjaannya, serta kondisi umum Bagian Protokol Sekretariat Daerah Kota

Makassar.

2. Sumber Data

a. Data primer

Data primer yaitu data-data yang diperoleh dari perusahaan serta

wawancara langsung dan memberikan kuisioner kepada para pimpinan selaku

pihak yang menggunakan pelayanan protokoler.

b. Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari luar perusahaan berupa

referensi buku serta literatur lainnya yang relevan dengan masalah yang dibahas

dan juga sebagai dasar untuk peralatan teori penulis.

Page 40: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

27

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut:

1. Penelitian Langsung (Field Research) yaitu penelitian dilakukan dengan cara

observasi langsung, wawancara dengan memberikan kuesioner kepada para

pimpinan selaku pihak yang menggunakan pelayanan protokoler.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) yaitu penelitian yang

dilaksanakan dengan mempelajari berbagai literatur, buku, referensi,

dokumen, dan sebagainya yang berkaitan dengan objek pembahasan sebagai

bahan analisis.

E. Metode Analisis Data

Adapun Metode Analisis Data yang digunakan untuk pembahasan dalam

penelitian ini adalah:

1. Analisis Deskriptif

Metode analisis yang dilakukan untuk menafsirkan data - data dan

keterangan yang diperoleh dengan jalan mengumpulkan, menyusun dan

mengklasifikasikan data-data yang diperoleh yang selanjutnya akan dapat

digunakan untuk memberikan gambaran sebenarnya mengenai pengaruh strategi

pelayanan prima terhadap meningkatnya kepuasan pimpinan pada bagian Protokol

Sekretariat Daerah Kota Makassar.

2. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji

Validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak

digunakan sebagai instrument penelitian.Valid artinya data yang diperoleh melalui

kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian.Reliabel artinya data yang diperoleh

Page 41: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

28

melalui kuesioner hasilnya konsisten bila digunakan peneliti lain. Penulis

menggunakan bantuan program software SPSS versi 17,00 untuk memperoleh

hasil yang terarah.

3. Analisis Regresi Linear Sederhana (Simple Linear Regression)

Persamaan regresi linear sederhana dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Y = α+ bx + e

Keterangan:

Y = Kepuasan Pimpinan

α = Nilai Konstan

X = Strategi Pelayanan Prima

b = Koefisien Regresi

e = Standar error

4. Uji t-hitung (Uji parsial)

Uji thitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang

signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Model hipotesis yang digunakan dalam uji thitung ini adalah:

H0 : bi = 0 (variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan

terhadap variabel terikat).

H0 : bi = 0 (variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap variabel terikat).

Nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan

keputusan yaitu: H0 diterima bila ttabel>thitung pada a = 5%

Page 42: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

29

Ha diterima bila thitung< -ttabel atau thitung>ttabel pada a = 5%

5. Pengujian Koefisien Determinan (R2)

Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar terhadap variabel

terikat. Dengan kata lain koefisien determinan digunakan untuk mengukur

besarnya pengaruh variabel bebas yang diteliti yaitu strategi pelayanan

primaterhadap kepuasan pimpinan yang merupakan variabel terikat. Koefisien

determinan (R2) berkisar antara nol sampai dengan satu (0≤R2≤ 1). Hal ini berarti

R2 = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat.

F. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Tabel 2. Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Operasional Indikator1. Pelayanan

Prima (X)Pelayanan yang terbaik(Soetopo, 2009:7)

1) Akurasi2) Kesopanan dan

keramahan3) Loyalitas4) Tanggung jawab

2. KepuasanPimpinan (Y)

Perasaan seseorangmengenai kesenangan atauhasil yang mengecewakandari membandingkanpenampilan produk yangtelah disediakan (hasil) yangberhubungan denganharapan penggunapelayanan (Kotler&Armstrong, 2012:36)

1) Tingkah laku2) Cara penyampaian3) Ketepatan waktu

Page 43: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

30

BAB IV

GAMBARAN UMUM BAGIAN PROTOKOLSEKRETARIAT DAERAH

KOTA MAKASSAR

A. Kondisi Umum Sekretariat Daerah Kota Makassar

Sekretariat Daerah Kota Makassar merupakan institusi setingkat SKPD

yang berlokasi di Kantor Balaikota Makassar, Jl.Ahmad Yani No. 2

Makassar.Sekretariat Daerah Kota Makassar merupakan instansi pemerintah

daerah yang mencakup unsur kepegawaian negara yang membantu Walikota

sebagai kepala pemerintahan daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan

daerah.Sekretariat Daerah dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang berada

dibawah Walikota dan bertanggung jawab langsung kepada Walikota. Sekretariat

Daerah mempunyai tugas dan kewajiban membantu Walikota dalam menyusun

kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah.

B. Fungsi Sekretariat Daerah Kota Makassar

Untuk melaksanakan tugas pokok, Sekretariat Daerah mempunyai fungsi:

1. Pengkoordinasian perumusan kebijakan pemerintah kota;

2. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga teknis daerah;

3. Pembinaan organisasi, ketatalaksanaan, keuangan, sarana dan prasarana;

4. Pembinaan pegawai negeri sipil daerah;

5. Penyelenggaraan administrasi pemerintahan; dan

6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

30

Page 44: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

31

C. Struktur Organisasi dan Uraian TugasSekretariat Daerah Kota

Makassar

Gambar 2. Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kota Makassar

Berikut uraian tugas jabatan struktur organisasi Sekretariat Daerah Kota

Makassar berdasarkan Peraturan Walikota Makassar nomor 22 tahun 2009 tentang

Uraian Tugas Jabatan Struktural pada Sekretariat Daerah Kota Makassar:

1. Asisten I Bidang Pemerintahan Umum

Asisten Bidang Pemerintahan mempunyai tugas merumuskan,

mengkoordinasikan, membina, mengendalikan, melaksanakan sebagian tugas

sekretariat di bidang pemerintahan, perumusan produk hukum daerah serta

organisasi dan ketatalaksanaan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Asisten

Bidang Pemerintahan mempunyai fungsi:

Page 45: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

32

a. Penyusunan rumusan kebijaksanaan dan pengkoordinasian dalam

penyelenggaraan bidang pemerintahan;

b. Penyusunan rumusan kebijaksanaan pembinaan organisasi dan

ketatalaksanaan;

c. Penyusunan rumusan kebijaksanaan pembinaan hukum dan pengkoordinasian

penyusunan produk hukum daerah;

d. Pengkoordinasian perangkat daerah berdasarkan pengelompokan fungsi yang

ditetapkan dengan keputusan walikota.

Asisten Bidang Pemerintahan Umum terdiri atas:

1) Bagian Tata Pemerintahan

2) Bagian Organisasi dan Tata Laksana

3) Bagian Hukum dan Hak Azasi Manusia

2. Asisten II Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Sosial

Asisten Bidang Perekonomian, pembangunan dan Sosial mempunyai tugas

merumuskan, mengkoordinasikan, membina, mengendalikan, melaksanakan

sebagian tugas sekretariat di bidang pembinaan pembangunan, pembinaan mental

spiritual dan lembaga sosial dan keagamaan. Untuk menyelenggarakan tugas

tersebut, Asisten Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Sosial mempunyai

fungsi:

a. Penyusunan rumusan kebijaksanaan, pengkoordinasian pembinaan

pengembangan serta administrasi pelaksanaan pembangunan;

b. Penyusunan rumusan kebijaksanaan teknis pembinaan mental spiritual,

pengelolaan sarana ibadah serta lembaga sosial dan keagamaan;

Page 46: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

33

c. Penyusunan rumusan kebijaksanaan teknis pembinaan pengendalian

Administrasi pembangunan, pembinaan perusahaan daerah dan kerjasama

pembangunan daerah;

d. Pengkoordinasian perangkat daerah berdasarkan pengelompokan fungsi yang

ditetapkan dengan Keputusan Walikota.

Asisten Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Sosial terdiri atas:

1) Bagian Perekonomian dan Pembangunan

2) Bagian Kesejahteraan Rakyat

3. Asisten III Bidang Keuangan dan Asset

Asisten Bidang Keuangan dan Asset mempunyai tugas merumuskan,

mengkoordinasikan, membina, mengendalikan, melaksanakan sebagian tugas

sekretariat dalam bidang keuangan dan perlengkapan. Untuk menyelenggarakan

tugas tersebut, Asisten Bidang Keuangan dan Asset mempunyai fungsi:

a. Penyusunan rumusan kebijaksanaan dan pengkoordinasian dan petunjuk

teknis pembinaan administrasi pengelolaan keuangan;

b. Penyusunan perumusan kebijaksanaan dan pengkoordinasian petunjuk teknis

penyusunan program analisa kebutuhan dan pengadaan dan asset daerah serta

penyiapan administrasi perlengkapan;

c. Pengkoordinasian perangkat daerah berdasarkan pengelompokan fungsi yang

ditetapkan dengan Keputusan Walikota.

Asisten Bidang Keuangan dan Asset terdiri atas:

1) Bagian Keuangan

2) Bagian Perlengkapan

Page 47: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

34

4. Asisten IV Bidang Administrasi Umum

Asisten Bidang Administrasi Umum mempunyai tugas merumuskan,

mengkoordinasikan, membina, mengendalikan, melaksanakan sebagian tugas

sekretariat di bidang umum dan protokol serta hubungan masyarakat. Untuk

menyelenggarakan tugas tersebut, Asisten Bidang Administrasi Umum

mempunyai fungsi:

a. Penyusunan rumusan kebijaksanaan dan pengkoordinasian dan petunjuk

teknis pembinaan ketatausahaan, kearsipan, pengamanan informasi sandi dan

pesawat telepon, pengelolaan rumah tangga serta pelaksanaan administrasi

kepegawaian dalam lingkup Sekretariat Daerah Kota Makassar;

b. Penyusunan perumusan kebijaksanaan, pengkoordinasian petunjuk teknis

penyiapan bahan SPPD, persiapan akomodasi serta melakukan urusan

penyusunan acara pemerintah kota;

c. Penyusunan perumusan kebijaksanaan, pengkoordinasian petunjuk teknis dan

pembinaan terhadap pengembangan hubungan masyarakat; dan

d. Pengkoordinasian perangkat daerah berdasarkan pengelompokan fungsi yang

ditetapkan dengan Keputusan Walikota.

Asisten Bidang Administrasi Umum terdiri atas:

1) Bagian Umum dan Kepegawaian.

2) Bagian Protokol.

3) Bagian Hubungan Masyarakat.

Page 48: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

35

D. Dasar Hukum Bagian Protokol Sekretariat Daerah Kota Makassar

1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1987 tentang Protokol;

2. Undang-undang Nomor 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan;

3. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan

dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Makassar;

4. Peraturan Walikota Makassar Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas

Jabatan Struktural pada Sekretariat Daerah Kota Makassar; dan

5. Peraturan Walikota Makassar Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pengelompokan

Koordinasi Satuan Kerja Perangkat Daerah Menurut Fungsi Asisten

Sekretariat Daerah Kota Makassar.

E. Kondisi Umum Bagian Protokol Sekretariat Daerah Kota Makassar

Makassar sebagai ibukotaProvinsi Sulawesi Selatan, mempunyai

kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat pelayanan dan pengembangan di

Kawasan Timur Indonesia (KTI). Hal tersebut mempunyai konsekuensi terhadap

Pemerintah Kota Makassar dalam mengelolah potensi yang ada, serta mampu

mengatasi kendala dan tantangan yang akan dihadapi kedepannya.

Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 25 tahun 1999 tentang

Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah membawa dampak pada pergeseran

penyelenggaraan Pemerintahan daerah dan system sentralisasi ke system

desentralisasi, hal ini dapat memberikan pengaruh yang cukup signifikan akan

kewenangan yang lebih besar kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam

merencanakan, melaksanakan dan mengawasi pembangunan di daerahnya, dengan

tetap berpedoman kepada garis kebijakan yang bersifat nasional.

Page 49: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

36

Seiring dengan perjalanan Pemerintahan desentralisasi, dalam kurun waktu

satu dasawarsa terakhir eksistensi Bagian Protokol Sekretariat Daerah Kota

Makassar telah menunjukkan peran yang sangat besar dalam mengawal

Pemerintahan Kota Makassar, dan adanya sinerginitas antara SKPD/Instansi dan

stakeholder serta seluruh elemen masyarakat, sehingga mampu menggali potensi

yang dapat dipersembahkan bagi terwujudnya sebuah kegiatan,acara secara

professional berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun

2010 tentang Keprotokolan.

Berdasarkan hal tersebut sejak tahun 1970an Bagian Umum, Humas dan

Protokol masih bergabung sehingga acara/kegiatan maupun upacara di lingkup

Pemerintah Kota Makassar dulunya Kotamadya Ujung Pandang selalu diberikan

porsi yang standar. Untuk mengantisipasi pertumbuhan yang semakin pesat,

bergerak dinamis menuju kota metropolitan, hingga tahun 1999, berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 1999, atas persetujuan Presiden Republik

Indonesia yang ke 3 Prof. Dr. Ing. BJ.Habibie, sebagai putra Sulawesi Selatan,

kembali menetapkan Kota Ujung Pandang menjadi Kota Makassar pada tanggal 9

Nopember 1999.

Makassar sebagai salah satu pusat perhelakan berbagai macam kegiatan

baik tingkat internasional, nasional dan Provinsi maupun Kota Bagian Umum,

Humas dan Protokol Pemerintah Daerah Kota Makassar merasa terpanggil untuk

mensukseskan kegiatan tersebut. Karena itu, Pemerintah Kota Makassar menaruh

perhatian kepada Bagian Umum, Humas dan Protokol akan sukses tidaknya

sebuah acara maupun kegiatan yang dilaksanakan.

Page 50: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

37

Diawali Pemerintahan DR. Ir. H. Ilham AriefSirajuddin, MM bersama

Drs. H. Supomo Guntur, MM dengan Visi dan Misi “Makassar Menuju Kota

Dunia” membuat regulasi agar seluruh jadwal acara, kegiatan dan upacara

maupun pertemuan penting Lingkup Pemerintah Kota Makassar terarah dan

terukur maka diadakan pembentukan dan perubahan susunan organisasi perangkat

daerah Kota Makassar sesuai Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 3 Tahun

2009, sehingga Bagian Umum, Humas dan Protokol dipisahkan menjadi Bagian

Protokol Sekretariat Daerah Kota Makassar dengan Sub Bagian terdiri dari 3 yaitu

Perjalanan Dinas, Akomodasi dan Pengaturan Acara.

Bagian Protokol Setko Makassar:

1. Kriteria:

a. Mampu bekerjasama secara team;

b. Mampu menjalankan tupoksinya;

c. Mampu berkoordinasi;

d. Mampu secara konseptual; dan

e. Mampu mengamankan kebijakan pimpinan.

2. Pendidikan:

a. Kepala Bagian S2;

b. Para Kepala Sub Bagian S2;

c. Staf PNS S2, S1 dan D3 (sesuai spesifikasi jenjang pendidikan); dan

d. Staf Tenaga Kontrak S2, S1, D3 dan SMA sederajat (sesuai spesifikasi

jenjang pendidikan).

Page 51: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

38

3. Jumlah Pegawai:

a. 60 orang terdiri dari Laki-laki 32 orang, Perempuan 28 orang;

b. PNS 17 Orang; dan

c. Tenaga Kontrak 43;

4. Tingkat Pemahaman Peraturan Keprotokolan :

Sejak dilaksanakannya sosialisasi Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan di lingkup Pemerintah Kota

Makassar, hampr seluruh jajajaran mulai dari para pejabat eselon, SKPD,

Kecamatan, Kelurahan dan Kepala Sekolah serta Organisasi kemasyarakatan

sudah mampu dan dapat memahami isi dari Undang-undang maupun peraturan

lainnya yang menyangkut Keprotokolan, Pakain Dinas, Tata Cara Pelantikan, Tata

Upacara baik Sipil maupun Militer serta Tata Urutan penggunaan Nomor

Kendaraan di Pemerintahan sehingga apa yang akan kita laksanakan secara serta

merta dapat terlaksana dengan teratur dengan menempatkan orang-orang pilihan

baik itu MC, pengatur acara, pengatur posisi dan tempat duduk para pejabat

maupun tamu.

Bagian Protokol Pemkot Makassar pada tanggal 8 Mei 2014 yang lalu

mendapatkan peran dan posisi penting dalam mengatur prosesi Upacara

Pengucapan Sumpah Jabatan dan Pelantikan Walikota Bapak Moh.

RamdhanPomanto dan Wakil Walikota Makassar Bapak Syamsu Rizal Mi masa

jabatan 2014 – 2019 di pelataran 4 (empat)etnis : Bugis, Makassar, Mandar dan

Toraja Pantai Losari yang merupakan kebanggaan Kota Makassar, itulah bukti

nyata bahwa Protokol bukan sekedar pembawa acara ataupun mengatur tempat

Page 52: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

39

duduk tetapi lebih dari itu, karena sukses tidaknya sebuah acara Protokol adalah

salah penentu disamping bagian yang lain. Sedangkan posisi Bagian Protokol

Pemerintah Kota Makassar sesuai peraturan pada berbagai perhelatan politik baik

di Sulawesi Selatan maupun di Kota Makassar sudah sangat jelas bahwa sesuai

tupoksinya adalah menyesuaikan dan tidak memihak kepada siapapun.

Demikian sekilas perjalanan Bagian Protokol Sekretariat Kota Makassar

Provinsi Sulawesi Selatan 2014, semoga apa yang kami sajikan dapat seiring dan

sejalan dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2010 tentang

Keprotokolan dan Peraturan lainnya.

F. Sub Bagian dan Uraian Tugas Bagian Protokol Sekretariat Daerah Kota

Makassar

Bagian Protokol terdiri dari:

1. Sub Bagian Perjalanan Dinas mempunyai tugas:

a. Melaksanakan penyusunan rencana kerja sesuai tupoksi;

b. Mempersiapkan surat perintah perjalanan dinas (SPPD) bagi pejabat

pegawai dalam lingkup Pemerintah Kota Makassar serta perhitungan

biaya perjalanan dinas dalam daerah, luar daerah maupun luar negeri;

c. Meneliti permintaan dan penetapan biaya perjalanan dinas untuk

dikoordinasikan dengan bagian keuangan dalam pelaksanaan

pembayarannya;

d. Meneliti surat perjalanan dinas yang telah ditandatangani dan dibubuhi

cap oleh pejabat yang dikunjungi;

Page 53: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

40

e. Melakukan pencatatan secara teratur terhadap pelaksanaan perjalanan

dinas;

f. Mempersiapkan bahan-bahan penyusunan laporan secara periodic bila

mana diperlukan berkenaan perjalanan dinas;

g. Melakukan penelitian dan penyelesaian masalah-masalah penambahan

biaya perjalanan dinas;

h. Melakukan koordinasi dengan unit kerja/instansi lain yang terkait bidang

tugasnya;

i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan;

j. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.

2. Sub Bagian Akomodasi mempunyai tugas:

a. Melaksanakan penyusunan rencana kerja sesuai tugas pokok dan

fungsinya;

b. Mempersiapkan akomodasi dan pelayanan tamu serta menyiapkan

fasilitas kendaraan tamu pemerintah daerah, baik dalam daerah, luar

daerah dengan koordinasi kepala satuan perangkat daerah dan instansi

terkait lainnya;

c. Mengatur jadwal acara pimpinan Pemerintah Kota Makassar;

d. Mengkoordinir jalannya mess pemerintah daerah di Jakarta;

e. Melaksanakan pemeliharaan terhadap asset/barang rumah tangga yang

ada di Mess Pemerintah Daerah di Jakarta;

f. Mengkoordinir kunjungan kerja pimpinan ke instansi pemerintah daerah;

g. Melakukan koordinasi dengan unit kerja/instansi yang terkait dengan

bidang tugasnya serta penyelesaian administrasi lainnya;

Page 54: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

41

h. Melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan; dan

i. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.

3. Sub Bagian Pengaturan Acara mempunyai tugas:

a. Melaksanakan penyusunan rencana kerja sesuai tupoksi;

b. Menyiapkan/mengatur acara, rapat-rapat dan pertemuan dinas lainnya

serta mempersiapkan tenaga/petugas acara jika diperlukan;

c. Mempersiapkan penyerahan penghargaan/bingkisancinderamata bagi

pejabat Negara, daerah atau instansi lainnya;

d. Mengagendakan undangan masuk, audensi dan menyusun jadwal acara;

e. Menyiapkan dan mengkoordinasikan penyelenggaraan penerimaan tamu-

tamu Negara dan tamu pemerintah kota lainnya;

f. Mengatur persiapan rapat, pertemuan/resepsi, upacara yang memerlukan

pelayanan secara protokoler;

g. Menyiapkan dan mengatur seluruh rangkaian upacara dan melakukan

koordinasi dengan instansi lain dalam bidang protokoler;

h. Menyiapkan naskah pidato/sambutan pimpinan dari instansi yang terkait;

i. Melakukan koordinasi dengan unit kerja/instansi yang terkait dengan

bidang tugasnya;

j. Menyiapkan bahan koordinasi, pembinaan, pengendalian dalam rangka

inventarisasi kebutuhan pegawai;

k. Melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan; dan

l. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.

Page 55: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

42

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Penelitian ini dilakukan dengan membagi kuesioner kepada 39 orang

responden yang merupakan jajaran pimpinan di lingkup pemerintahan Kota

Makassar untuk dalam rangka menganalisis pengaruh strategi pelayanan prima

terhadap meningkatnya kepuasan pimpinan pada bagian Protokol Sekretariat

Daerah Kota Makassar. Dari 39 kuesioner yang dibagi, 35 kuesioner di antaranya

yang kembali.Pembagian kuesioner dilakukan dari tanggal 30 Mei sampai dengan

12 Juni 2017.Berikut karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin,

pendidikan terakhir dan lama bekerja. Berikut akan diuraikan setiap karakteristik

responden dalam penelitian ini.

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase

≥ 35 Tahun 35 100%

< 35 Tahun 0 0

Total 35 100%

Sumber: Data primer diolah, 2016

Dari tabel di atas dapat diidentifikasi bahwa responden dalam penelitian

ini berjumlah 35 responden di mana keseluruhan adalah kelompok usia ≥ 35

Tahun.

42

Page 56: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

43

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah PersentaseLaki-Laki 32 92,43%Perempuan 3 8,57%

Total 35 100%Sumber: Data primer diolah, 2016

Dari tabel di atas dapat diidentifikasi bahwa responden dalam penelitian

ini berjumlah 35 responden dimana berdasarkan kelompok jenis kelamin,

didominasi oleh laki-laki sebanyak 32 orang (92,43%). Sisanya 3 orang (8,57%)

adalah responden perempuan.

2. Deskripsi Jawaban Responden

a. Variabel Pelayanan Prima

Variabel pelayanan prima dalam penelitian ini terdiri dari 8 butir

pertanyaan di mana setiap dua pertanyaan mewakili satu indikator.Indikator

pelayanan prima dalam penelitian ini terdiri dari akurasi, kesopanan dan

keramahan, loyalitas dan tanggung jawab.Berikut adalah hasil jawaban kuesioner

dari variabel pelayanan prima.

Tabel 5 Distribusi Jawaban Responden Variabel Pelayanan Prima

XSangat

Tidak SetujuTidakSetuju

KurangSetuju

Setuju SangatSetuju

F % F % F % F % F %X1 0 0 8 22,9 10 28,6 14 40,0 3 8,6X2 3 8,6 4 11,4 9 25,7 16 45,7 3 8,6X3 2 5,7 4 11,4 11 31,4 16 45,7 2 5,7X4 0 0 2 5,7 16 45,7 15 42,9 2 5,7X5 1 2,9 5 14,3 13 37,1 11 31,4 5 14,3X6 1 2,9 6 17,1 14 40,0 12 34,4 2 5,7X7 3 8,6 8 22,9 9 25,7 13 37,1 2 5,7X8 3 8,6 8 22,9 9 25,7 12 34,3 3 8,6

Sumber: Output SPSS, 17.0, 2017

Page 57: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

44

Berdasarkan tabel di atas, diketahui tentang distribusi jawaban responden

menjawab Sangat Setuju terbanyak berada pada butir pertanyaan nomor 5 tentang

loyalitas.Sementara untuk jawaban Setuju, jawaban responden paling banyak

berada pada butir pertanyaan nomor 2 tentang keakuratan dan pertanyaan nomor 3

tentang kesopanan dan keakuratan.

Distribusi untuk jawaban Kurang Setuju paling banyak tedapat pada

pertanyaan nomor 4 tentang kesopanan dan keakuratan. Sedangkan untuk jawaban

Tidak Setuju, kebanyakan jawaban responden terbesar berada pada butir

pertanyaan nomor 1, 7 dan 8.

Pertanyaan yang paling banyak dijawab dengan opsi “Sangat Tidak

Setuju” untuk variabel pelayanan prima terdapat pada butir pertanyaan 2, 7 dan 8.

b. Variabel Kepuasan

Variabel kepuasan dalam penelitian ini terdiri dari 3 butir pertanyaan, di

mana setiap pertanyaan mewakili setiap indikator. Variabel kepuasan pimpinan

dalam penelitian ini memiliki tiga indicator, yaitu tingkah laku, cara penyampaian

dan ketepatan waktu. Berikut adalah hasil jawaban kuisioner dari variabel

kepuasan pimpinan.

Tabel 6 Distribusi Jawaban Responden Variabel Kepuasan Pimpinan

Y

SangatTidakSetuju

TidakSetuju

KurangSetuju

Setuju SangatSetuju

F % F % F % F % F %Y1 0 0 8 22,9 11 31,4 16 45,7 0 0Y2 0 0 10 28,6 15 42,9 9 25,7 1 2,9Y3 0 0 11 31,4 14 40,0 8 22,9 2 5,7

Sumber: Output SPSS, 17.0, 2017

Page 58: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

45

Berdasarkan tabel di atas, diketahui tentang distribusi jawaban responden

menjawab Sangat Setujudan Tidak Setuju terbanyak berada pada butir pertanyaan

nomor 3 tentang ketepatan waktu.Sementara untuk jawaban Setuju, jawaban

responden paling banyak berada pada butir pertanyaan pertama tentang tingkah

laku.

Distribusi untuk jawaban Kurang Setuju paling banyak terdapat pada

pertanyaan nomor dua tentang cara penyampaian. Dalam penelitian ini tidak ada

jawaban responden yang memilih opsiSangat Tidak Setuju.

3. Uji Validitas

Pengujian validitas menunjukkan ketelitian serta ketepatan kuesioner yang

dibagikan kepada responden.Untuk mengetahui validitas pertanyaan dari setiap

variabel, maka rhitung dibandingkan dengan rtabel.rtabel dapat dihitung dengan df = N

– 2. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 100, sehingga df = 35-2 =

33, r (? :33) = 0,282. Jika r-hitung > r-tabel, maka pertanyaan tersebut dikatakan

valid.

Tabel 7 Hasil Uji Validitas

Variabel Pertanyaan rhitung>rtabel KeteranganPelayanan Prima X1 0,305>0,282 Valid

X2 0,690>0,282 ValidX3 0,526>0,282 ValidX4 0,390>0,282 ValidX5 0,481>0,282 ValidX6 0,555>0,282 ValidX7 0,600>0,282 ValidX8 0,659>0,282 Valid

Kepuasan Pimpinan Y1 0,915>0,282 ValidY2 0,817>0,282 ValidY3 0,860>0,282 Valid

Sumber: Output SPSS, 17.0, 2017

Page 59: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

46

Hasil uji validitas menunjukkan bahwa semua item pertanyaan dalam

variabel pelayanan prima dan kepuasan pimpinan dalam kuesioner adalah valid

dan dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian. Hal ini dibuktikan dengan nilai

Corrected Item – Total > 0,282.

4. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas menunjukkan seberapa besar suatu instrument

tersebut dapat dipercaya dan digunakan sebagai alat pengumpul data.Reliabilitas

instrumen yang semakin tinggi, menunjukkan hasil ukur yang didapatkan semakin

terpercaya (reliabel). Semakin reliabel suatu instrument, membuat instrument

tersebut akan mendapatkan hasil yang sama, bila digunakan beberapa kali

mengukur pada obyek yang sama. Metode reliabilitas yang sering digunakan

adalah metode Alpha Cronbachmenunjukkan sejauh mana kekonsistenan

responden dalam menjawab instrumen yang dinilai.Suatu instrumen penelitian

dikatakan reliable apabila nilai alpha> 0,601. Penentuan reabilitas instrumen

suatu penelitian adalah:

a. Jika cronbach’s alpha < 0,6 maka reabiliti dikatakan buruk

b. Jika cronbach’s alpha 0,6 – 0,77 maka reabiliti dikatakan cukup

c. jika cronbach’s alpha > 0,8 maka reabiliti dikatakan baik

Berikut adalah hasil uji reliabilitas atas variabel-variabel:

Tabel 8 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Koefisien Alpha KeteranganPelayanan Prima (X) 0,639> 0,601 ReliabelKepuasan Pimpinan (Y) 0,829> 0,601 Reliabel

Sumber: Output SPSS, 17.0, 2017

Page 60: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

47

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas, menunjukkan bahwa semua

variabel yang dijadikan instrumen dalam penelitian adalah reliabel dan dapat

digunakan sebagai alat pengumpulan data. Sehingga berdasarkan hasil uji

reliabilitas diatas, menunjukkan bahwa instrument memiliki tingkat reliabilitas

yang tinggi, hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien alpha> 0,601, jadi hasil ukur

yang akan didapatkan dapat dipercaya.

5. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi

variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau

tidak.Model regresi yang baik adalah model regresi yang berdistribusi

normal.Cara mendeteksi normalitas dilakukan dengan melihat grafik histogram.

Gambar 3. Grafik HistogramSumber: Output SPSS, 17.0, 2017

Berdasarkan grafik histogram diatas, dapat disimpulkan bahwa grafik

histogram memberikan pola distribusi yang mendekati normal, hal ini dibuktikan

dengan melihat bahwa grafik membentuk simetris dan mengikuti garis

Page 61: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

48

diagonal.Akan tetapi grafik histogram ini hasilnya tidak terlalu akurat apalagi

ketika jumlah sampel yang digunakan kecil.

Metode yang handal adalah dengan melihat normal probability plot.Pada

grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta

penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.

Gambar 4.Normal Probability PlotSumber: Output SPSS 17.0, 2017

Berdasarkan grafik normal probability plot, dapat dilihat bahwa titik

menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti garis diagonal,

sehingga dapat dikatakan bahwa pola distribusinya normal. Melihat kedua grafik

diatas, dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini dapat

digunakan karena memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa variansi variabel tidak sama

untuk semua pengamatan. Jika variansi dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang

Page 62: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

49

baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas karena

data cross section memiliki data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang,

dan besar).Untuk mendeteksi adanya Heteroskedastisitas, metode yang digunakan

adalah metode chart (diagram Scatterplot). Jika: 1. Jika ada pola tertentu terdaftar

titik-titik, yang ada membentuk suatu pola tertentu yang beraturan (bergelombang,

melebar, kemudian menyempit), maka terjadi Heteroskedastisitas. 2. Jika ada pola

yang jelas, serta titik-titik menyebar keatas dan dibawah 0 pada sumbu Y, maka

tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Gambar 5. Diagram ScatterplotSumber: Output SPSS 17.0, 2017

Berdasarkan diagram diatas, maka dapat dilihat bahwa data tersebar secara

acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu, hal ini menunjukkan bahwa tidak

terdapat heteroskedastisitas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

terjadinya perbedaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan

yang lain.

Page 63: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

50

c. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan menguji adanya korelasi antara variabel

bebas (independent) pada model regresi.Pada model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi diantara variabel. Untuk menguji ada atau tidaknya

multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan

lawannya, yaitu dengan melihat variance inflation factor (VIF). Nilai cut-off yang

umum dipakai adalah nilai tolerance 0,01. Salah satu cara untuk menguji adanya

multikoloniearitas dapat dilihat dari Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai

VIF > 10 maka terjadi multikolinearitas.

Tabel 9. Hasil Uji MultikolinearitasVariabel VIF Keterangan

Pelayanan Prima 1.000 Tidak MultikolinearitasSumber: Output SPSS 17.0, 2017

Berdasarkan tabel 9, dapat disimpulkan bahwa model regresi untuk

variabel independen yang diajukan oleh peneliti untuk diteliti bebas dari

multikolinearitas.Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat table diatas yang

menunjukkan nilai VIF dari variabel independen <10, dan dapat digunakan untuk

mengetahui pengaruhnya terhadap kepuasan pimpinan.

6. Analisis Regresi Linear Sederhana

Hasil uji regresi linear sederhana dapat dilihat dari persamaan berikut.

Y = 0,738+ 0,716X

Dalam persamaan regresi linear sederhana di atas dapat dijelaskan secara

rinci:

a. Konstanta sebesar 0,738, dengan nilai positif. Hal ini berarti jika tidak ada

perubahan variabel pelayanan prima, maka kepuasan pimpinan adalah sebesar

0,738.

Page 64: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

51

b. Nilai koefisien regresi untuk pelayanan prima sebesar 0,716. Dalam

penelitian ini dapat dinyatakan bahwa pelayanan prima berpengaruh positif

terhadap kepuasan pimpinan. Hal ini menunjukkan bahwa ketika kepuasan

kerja meningkat sebesar satu satuan maka kinerja karyawan akan meningkat

sebesar 0,716.

7. Uji t

Uji persial digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent(X)

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y). Pengujian dilakukan

dengan taraf signifikansi 0,05. Jika t-hitung > dari t-tabel maka hipotesis yang

diajukan diterima.Sebaliknya Jika t-hitung < dari t-tabel maka hipotesis yang

diajukan ditolak.

Tabel 10. Uji tVariabel t-hitung> t-tabel Sig.< α Keterangan

Pelayanan Prima 3,486 > 1,692 0,001 <0,05 SignifikanSumber: Output SPSS 17.0 (2017)

Berdasarkan hasil uji parsial telah dilakukan antara pelayanan prima

dengan kepuasan pimpinan menunjukkan t-hitung sebesar 3,486, dengan tingkat

signifikansi sebesar 0,001. Hasil uji t-hitung tersebut lebih besar jika

dibandingkan dengan t-tabel pada tingkat signifikansi (α) 0,05 yaitu 1,692. Ini

berarti hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, di mana, “didugabahwa

strategi pelayanan prima berpengaruh signifikan terhadap meningkatnya

kepuasan pimpinan pada bagian Protokol Sekretariat Daerah Kota Makassar”,

diterima.

Page 65: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

52

8. Uji Determinasi

Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui persentase

besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel independen.

Tabel 11. Hasil Uji Determinasi

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error ofthe Estimate

1 .519a .269 .247 .62971

Sumber: Output SPSS, 17.0, (2017)

Berdasarkan hasil uji koefisien deteminasi di atas, nilai Rsquareyang

diperoleh sebesar 0,269 yang menunjukkan bahwa kepuasan pimpinan

dipengaruhi oleh pelayanan prima sebesar 26,9% dan sisanya 73,1% dipengaruhi

oleh variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian ini.

B. Pembahasan

Kepuasan adalah perasaan seseorang mengenai kesenangan atau hasil yang

mengecewakan dari membandingkan penampilan produk yang telah disediakan

(hasil) yang berhubungan dengan harapan pengguna pelayanan.Dalam penelitian

ini, kepuasan yang diuji adalah kepuasan para pimpinan dalam memanfaatkan

pelayanan pegawai bagian protokol Sekretariat Daerah Kota Makassar.

Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana diketahui bahwa

pelayanan prima memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan pimpinan. Hal ini

berarti bahwa ketika terjadi peningkatan pelayanan prima pada bagian protokol

maka akan berdampak terhadap peningkatan kepuasan pimpinan sebagai pihak

pengguna pelayanan.

Page 66: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

53

Sementara itu berdasarkan hasil uji parsial diketahui bahwa pelayanan

prima memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pimpinan.Hal ini

berarti bahwa pelayanan prima pada bagian protokol merupakan faktor penentu

puas dan tidaknya pimpinan sebagai pengguna pelayanan.

Hasil penelitian ini mendukung temuan penelitian sebelumnya dari

Erlanda (2008), Sari (2010), dan Novita (2012), yang menemukan bahwa

pelayanan prima memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan.

Bahwa kepuasan pengguna layanan sangat bergantung pada pemberian pelayanan

yang unggul dan baik.

Penelitian ini juga mendapati bahwa kepuasan pimpinan di jajaran

pemerintah Kota Makassar mampu dijelaskan oleh pelayanan prima bagian

protokol sebesar 26,9%. Hal ini berarti bahwa ada ruang sebesar 73,1% di mana

kepuasan pimpinan dipengaruhi oleh variabel lainnya seperti kinerja, kompensasi

dan lain sebagainya.

Page 67: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

54

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Strategi pelayanan prima berpengaruh positif dan signifikan terhadap

meningkatnya kepuasan pimpinan pada bagian Protokol Sekretariat Daerah

Kota Makassar.

2. Kepuasan pimpinan dipengaruhi oleh pelayanan prima sebesar 26,9% dan

sisanya 73,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang belum diteliti dalam

penelitian ini.

B. Saran

1. Bagian Protokol Sekretariat Daerah Kota Makassar perlu meningkatkan dan

memperhatikan pemberian pelayanan prima yang selama ini diberikan karena

terbukti menjadi faktor penentu kepuasan pimpinan sebagai pihak pengguna

pelayanan.

2. Kepada peneliti selanjutnya agar meneruskan penelitian ini pada lokasi

penelitian yang berbeda serta memperbanyak penggunaan variabel selain

pelayanan prima mengingat masih ada ruang sebesar 73,1% dari kepuasan

pimpinan yang dipengaruhi oleh variabel lain.

54

Page 68: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

55

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Rineka Cipta, Jakarta.

Coulsan, Colin dan Thomas.2002.Public Relations Pedoman Praktis untuk PR.Jakarta.SinarGrafika Offset.

Erlanda. 2008. Analisis Pengaruh Pelayanan Prima (Service Excellence)Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Pada SPBU Pertamina 34-12708). Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/economy/2009/Artikel_10205429.pdfdiakses pada 22 Mei 2017.

Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2012. Principles of Marketing. New Jersey:Prentice Hall.

Lovelock, Wirtz. 2011. Services Marketing (People, Technology, Strategy).Pearson Education Limited. England

Moenir.H.A.S, 2010, Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia, BumiAksara, Jakarta.

NovitaMeilastri. 2012. Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap KepuasanNasabah Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang KartiniMakassar.Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.Makassar.http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/3028diaksespada 22 Mei 2017.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 Tentang Pedoman OrganisasiPerangkat Daerah.

Rahayu, Eka Budi. 2014. Pentingnya Pelayanan Prima di KantorPemerintahan.http://eprints.uny.ac.id/16856/1/TA%20Eka%20Budi%20Rahayu_11411134016.pdfdiakses pada 22 Mei 2017.

WasistionoSadu. 2012. Manajemen Pemerintahan Daerah. Bandung: AlqaPrint.

55

Page 69: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

56

Sari, Dwi Kartika. 2010. Efektivitas Pelayanan Prima (Service Excellence)Terhadap Kepuasan Pelanggan Yang Berdampak Pada LoyalitasPelanggan Pada Toko Obat Dewi Farma.http://p2m.polibatam.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/13-Dwi-Pengaruh-Pelayanan-Prima-thd-Kepuasan-Pelanggan-yang-Berdampak-pada-Loyalitas.pdfdiakses pada 22Mei 2017.

Soetopo, 2009, Pelayanan Prima, LAN RI, Jakarta

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.Bandung: Alfabeta.

Tjiptono, Fandy. 2012. Service Management Mewujudkan Layanan Prima.Yogyakarta: CV Andi Offset

Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

Zeithaml.Valarie, Bitner&Gremler. 2013. Service Marketing - IntegratingCustomer Focus Across The Firm, Sixth Edition. New York: McGrawHil.

Page 70: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

57

Kepada Yth: Bapak/Ibu

di – Tempat

Saya sedang melakukan penelitian “Strategi Pelayanan Prima Dalam

Meningkatkan Kepuasan Pimpinan Pada Bagian Protokol Sekretariat

Daerah Kota Makassar”. Saya berharap Bapak/Ibu/Saudara/I dapat memberikan

jawaban yang sesuai dengan kenyataan yang dirasakan.

Terima Kasih.

A. Profil Responden

Nama :

Usia : ……. Tahun

Jenis Kelamin : (a) Pria (b) Wanita

Pendidikan : (a) D3

(d) S3

(b) S1

(e) lainnya….

(c) S2

Golongan : ………..

B. Petunjuk Pengisian

1. Sebelum mengisi kuesioner, pastikan anda mengisi identitas repsonden.

2. Bacalah setiap pertanyaan yang diberikan secara seksama.

3. Hanya diperbolehkan mengisi kolom penegasan pertanyaan dengan satu

pilihan yang paling sesuai menurut anda.

4. Disediakan lima alternative penegasan pertanyaan yang dapat dipilih

sesuai dengan kriteria anda, dengan memberikan ceklis (√) pada kolom

yang tersedia.

Page 71: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

58

Sangat Setuju

(SS)

Setuju

(S)

Netral

(N)

Tidak

Setuju

(TS)

Sangat Tidak

Setuju

(STS)

5 4 3 2 1

C. Daftar Pertanyaan

Pelayanan Prima (X)NO. PERTANYAAN Sangat

TidakSetuju

TidakSetuju

Netral Setuju SangatSetuju

1 2 3 4 51. Pegawai bagian protokol

sangat akurat dalammemberikan pelayanan

2. Pelayanan yang diberikanpegawai bagian protokolsudah tepat dan benar

3. Pegawai bagian protokoldalam memberikanpelayanan selalumengedepankan kesopanan.

4. Pegawai bagian prokolerramah dalam memberikanpelayanan.

5. Pegawai bagian protokolmemiliki kepedulian yangtinggi dalam melakukanpelayanan.

6. Pegawai bagian protokolselalu menunjukkan yangterbaik dalam memberikanpelayanan.

7. Pegawai bagian protokolselalu memberikanpelayanan yang maksimalkepada anda.

8. Pegawai bagian protokolsangt tanggap dalammerespon keluhan anda.

Page 72: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

59

Kepuasan (Y)NO. PERTANYAAN Sangat

TidakSetuju

TidakSetuju

Netral Setuju SangatSetuju

1 2 3 4 51. Saya puas dengan sikap dan

tingkah laku pegawaiprokoler dalam memberikanpelayanan.

2. Saya merasa mudahmenyampaikan pengaduan,keluhan atau keinginankepada pegawai protokolerdalam memberikanpelayanan.

3. Ketepatan waktu pelayananoleh pegawai bagianprotokol sesuai denganjadwal yang ditentukan.

Terima kasih

Page 73: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

60

LAMPIRAN

TABULASI HASIL KUESIONER

NO PELAYANAN PRIMA KEPUASAN1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3

1 5 5 4 5 4 3 4 3 3 3 32 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 43 5 5 4 4 5 4 3 4 4 3 44 4 3 1 3 5 4 4 4 4 4 45 4 4 4 3 5 2 1 3 2 2 26 3 4 5 3 3 5 5 5 4 4 57 2 2 3 4 3 4 4 4 4 5 38 2 4 4 4 3 4 5 5 4 4 59 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4

10 2 4 3 4 3 4 4 3 4 3 311 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 312 5 1 4 4 4 3 2 2 2 2 213 3 4 4 4 2 2 2 2 2 3 214 3 5 4 3 4 4 3 2 3 4 215 3 3 4 3 4 1 2 2 2 2 216 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 317 3 3 2 3 4 3 1 2 3 2 218 4 4 4 3 1 4 4 4 3 3 419 4 1 2 3 2 2 2 1 2 2 220 2 3 1 4 2 3 4 4 4 4 321 4 1 2 3 3 4 3 3 4 4 322 4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 323 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 324 4 3 3 2 2 3 3 1 4 3 425 4 4 4 5 5 2 1 3 2 2 226 2 4 4 4 4 3 3 1 3 3 227 4 4 5 4 5 4 4 4 3 2 428 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 229 3 2 3 4 2 2 2 3 3 2 330 2 2 3 3 3 5 4 4 4 3 331 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 332 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 433 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 334 3 3 3 4 4 3 3 2 2 2 235 4 4 4 4 3 2 2 2 3 3 3

Page 74: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

61

OUTPUT SPSS

X1

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 2 8 22.9 22.9 22.9

3 10 28.6 28.6 51.4

4 14 40.0 40.0 91.4

5 3 8.6 8.6 100.0

Total 35 100.0 100.0

X2

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 1 3 8.6 8.6 8.6

2 4 11.4 11.4 20.0

3 9 25.7 25.7 45.7

4 16 45.7 45.7 91.4

5 3 8.6 8.6 100.0

Total 35 100.0 100.0

X3

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 1 2 5.7 5.7 5.7

2 4 11.4 11.4 17.1

3 11 31.4 31.4 48.6

4 16 45.7 45.7 94.3

5 2 5.7 5.7 100.0

Total 35 100.0 100.0

Page 75: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

62

X4

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 2 2 5.7 5.7 5.7

3 16 45.7 45.7 51.4

4 15 42.9 42.9 94.3

5 2 5.7 5.7 100.0

Total 35 100.0 100.0

X5

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 1 1 2.9 2.9 2.9

2 5 14.3 14.3 17.1

3 13 37.1 37.1 54.3

4 11 31.4 31.4 85.7

5 5 14.3 14.3 100.0

Total 35 100.0 100.0

X6

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 1 1 2.9 2.9 2.9

2 6 17.1 17.1 20.0

3 14 40.0 40.0 60.0

4 12 34.3 34.3 94.3

5 2 5.7 5.7 100.0

Total 35 100.0 100.0

Page 76: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

63

X7

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 1 3 8.6 8.6 8.6

2 8 22.9 22.9 31.4

3 9 25.7 25.7 57.1

4 13 37.1 37.1 94.3

5 2 5.7 5.7 100.0

Total 35 100.0 100.0

X8

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 1 3 8.6 8.6 8.6

2 8 22.9 22.9 31.4

3 9 25.7 25.7 57.1

4 12 34.3 34.3 91.4

5 3 8.6 8.6 100.0

Total 35 100.0 100.0

Y1

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 2 8 22.9 22.9 22.9

3 11 31.4 31.4 54.3

4 16 45.7 45.7 100.0

Total 35 100.0 100.0

Page 77: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

64

Y2

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 2 10 28.6 28.6 28.6

3 15 42.9 42.9 71.4

4 9 25.7 25.7 97.1

5 1 2.9 2.9 100.0

Total 35 100.0 100.0

Y3

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 2 11 31.4 31.4 31.4

3 14 40.0 40.0 71.4

4 8 22.9 22.9 94.3

5 2 5.7 5.7 100.0

Total 35 100.0 100.0

Page 78: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

65

Correlations

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8PELAYANAN

_PRIMA

X1 Pearson Correlation 1 .142 .191 .097 .318 -.163 -.173 -.038 .305

Sig. (2-tailed) .417 .273 .579 .063 .348 .321 .828 .075

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

X2 Pearson Correlation .142 1 .502** .316 .329 .127 .247 .231 .690**

Sig. (2-tailed) .417 .002 .064 .053 .467 .152 .182 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

X3 Pearson Correlation .191 .502** 1 .224 .217 .009 .055 .071 .526**

Sig. (2-tailed) .273 .002 .196 .210 .961 .755 .687 .001

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

X4 Pearson Correlation .097 .316 .224 1 .217 -.087 .059 .076 .390*

Sig. (2-tailed) .579 .064 .196 .211 .620 .736 .664 .020

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

X5 Pearson Correlation .318 .329 .217 .217 1 .026 -.139 .114 .481**

Sig. (2-tailed) .063 .053 .210 .211 .883 .426 .516 .003

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

X6 Pearson Correlation-.163 .127 .009 -.087 .026 1

.747*

*.573*

* .555**

Sig. (2-tailed) .348 .467 .961 .620 .883 .000 .000 .001

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

X7 Pearson Correlation-.173 .247 .055 .059 -.139 .747** 1

.609*

* .600**

Sig. (2-tailed) .321 .152 .755 .736 .426 .000 .000 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

X8 Pearson Correlation-.038 .231 .071 .076 .114 .573** .609*

* 1 .659**

Sig. (2-tailed) .828 .182 .687 .664 .516 .000 .000 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

PELAYANAN_PRIMA

Pearson Correlation.305 .690** .526** .390* .481** .555** .600*

*.659*

* 1

Page 79: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

66

Sig. (2-tailed) .075 .000 .001 .020 .003 .001 .000 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

Y1 Y2 Y3KEPUASA

N

Y1 PearsonCorrelation

1 .655** .727** .915**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 35 35 35 35

Y2 PearsonCorrelation

.655** 1 .481** .817**

Sig. (2-tailed) .000 .003 .000

N 35 35 35 35

Y3 PearsonCorrelation

.727** .481** 1 .860**

Sig. (2-tailed) .000 .003 .000

N 35 35 35 35

KEPUASAN

PearsonCorrelation

.915** .817** .860** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 35 35 35 35

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

RELIABILITY/VARIABLES=X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA.

Page 80: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

67

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 35 100.0

Excludeda 0 .0

Total 35 100.0

a. Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach'sAlpha N of Items

.639 8

RELIABILITY/VARIABLES=Y1 Y2 Y3/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA.

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 35 100.0

Excludeda 0 .0

Total 35 100.0

a. Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach'sAlpha N of Items

.829 3

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error ofthe Estimate

1 .519a .269 .247 .62971

Page 81: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

68

a. Predictors: (Constant), PELAYANAN_PRIMA

b. Dependent Variable: KEPUASAN

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

BStd.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .738 .684 1.078 .289

PELAYANAN_PRIMA

.716 .205 .519 3.486 .001 1.000 1.000

a. Dependent Variable:KEPUASAN

Page 82: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

69

Page 83: SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN ...

RIWAYAT HIDUP

ARINA NUR ANDINI

Dilahirkan di Provinsi Sulawesi Selatan, di Kota Ujung Panang padatanggal 08 Februari 1994 anak ke-3 dari tiga bersaudara. Daripasangan suami isteri H. A. Harun Makkatutu dan Hj. Darnisah Nur.

Peneliti menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD INP.MACCINI SOMBALA MAKASSAR pada tahun 2006, danmelanjutkan ke tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN

NEGERI 3 MAKASSAR pada tahun 2009, dan melanjutkan pendidikan ditingkatSekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 11 MAKASSAR pada tahun 2012.

Pada Tahun 2013 peneliti melanjutkan pendidikan Perguruan Tinggi di UNIVERSITASMUHAMMADIYAH MAKASSAR (UNISMUH). Tepatnya di Fakultas Ekonomi danBisnis pada program studi Manajemen. Dan peneliti menyelesaikan Pendidikan StrataSatu (S1) pada tahun 2017.