SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi...

57
SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA OLEH SATUAN PEMBINAAN MASYARAKAT POLRES BANTUL POLDA DIY Disusun Oleh : AMIR MACHMUD 17530037 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

Transcript of SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi...

Page 1: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

SKRIPSI

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA PENANGGULANGAN

PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA OLEH SATUAN PEMBINAAN MASYARAKAT

POLRES BANTUL POLDA DIY

Disusun Oleh :

AMIR MACHMUD

17530037

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”

YOGYAKARTA

2018

Page 2: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

SKRIPSI

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA PENANGGULANGAN

PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA OLEH SATUAN PEMBINAAN

MASYARAKAT POLRES BANTUL POLDA DIY

Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pada

Program Studi Ilmu Komunikasi

Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD”

Disusun Oleh :

AMIR MACHMUD

17530037

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”

YOGYAKARTA

2018

Page 3: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan
Page 4: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan
Page 5: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

HALAMAN MOTTO

TIDAK ADA BALASAN KEBAIKAN KECUALI KEBAIKAN ( PULA )

(Surat Ar Rahman : 60)

KERJA KERAS, KERJA CERDAS, KERJA TUNTAS DAN KERJA IKHLAS

(Penyusun)

TERIMA, NIKMATI, SYUKURI

( Penyusun )

Page 6: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Skripsiku ini untuk :

1. Simbok (Ibu Mariyah dan Bapak (Bapak Rubiyo) orang

tuaku tercinta, terima kasih untuk cinta, kasih sayang

pengertian, pengorbanan, dan perjuangan pantang menyerah

sejak lahir sampai kini

2. Kedua Mertuaku tercinta, terima kasih untuk cinta, kasih

sayang yang selalu memberi semangat, dukungan dan motivasi

dalam menuntut ilmu.

3. Istriku tercinta Julis Sulastri, A.Md, yang telah memberikan

semangat, doa dan dukungan, Thank’s for all

4. Anakku tercinta Mas Fira, Mas Ibnu, Mbak Tyak, Mbak

Naya, Mbak Rere, Mbak Rasya yang senantiasa menjadi

penyemangat dalam hidupku

Rekan-rekan anggota Polsek Pandak Bantul yang selalu

mendukung dan merasakan suka duka dalam menjalankan tugas

sebagai abdi negara.

Page 7: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA PENANGGULANGAN

PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA OLEH SATUAN PEMBINAAN MASYARAKAT

POLRES BANTUL POLDA DIY

Oleh:

Amir Machmud

17530037

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan di Polres Bantul Polda DIY, tepatnya pada Satuan

Pembinaan Masyarakat (Sat Binmas ) Polres Bantul. Adapun permasalahan yang dirumuskan

dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana strategi komunikasi dalam upaya menanggulangi

penyalahgunaan narkotika oleh Satuan Pembinaan Masyarakat (Sat Binmas ) Polres Bantul ?

2. Apakah faktor penghambat dari strategi komunikasi yang telah dilakukan oleh Satuan

Pembinaan Masyarakat ( Sat Binmas ) Polres Bantul dalam upaya penanggulangan

penyalahgunaan narkotika ? Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Tujuan Subyektif, untuk

mendapatkan data dalam menyusun sripsi sebagai syarat mendapat gelar Sarjana Ilmu

Komunikasi ( SI Kom.) pada Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD)

Yogyakarta Jurusan Ilmu Komunikasi. 2. Tujuan Obyektif dari penelitian ini adalah : a.

Untuk mengetahui strategi komunikasi dalam upaya menanggulangi penyalahgunaan

narkotikaoleh Satuan Pembinaan Masyarakat ( Sat Binmas ) Polres Bantul. b. Untuk

mengetahui faktor penghambat dari strategi komunikasi yang telah dilakukan oleh Satuan

Pembinaan Masyarakat (Sat Binmas ) Polres Bantul dalam upaya penanggulangan

penyalahgunaan narkotika.Sedangkan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah : 1. Jenis penelitian adalah deskriptif. 2. Sumber data meliputi sumber primer

diperoleh dengan jalan observasi dan interviev sedangkan sumber sekunder diperoleh dari

kepustakaan , media internet, serta data yang tersedia di Satbinmas Polres Bantul maupun

Polsek wilayah sample penelitian.3. Teknik Pengambilan Sampling yang digunakan adalah :

a. Area Sampling , untuk menentukan 3 (tiga) Polsek sebagai wilayah sampelpenelitian

b.Porpusive Sampling , untuk menentukan responden penelitian tingkat Polres dan Polsek. 4.

Teknik Pengumpulan Data dalam penelitian ini dilakukan dengan : studi dokumen atau

bahan pustaka, wawancara dan observasi.5. Validitas data dalam penelitian ini dilakukan

dengan metode triangulasi. Selanjutnya hasil atau temuan dari penelitian ini adalah: 1.

Strategi komunikasi yang dilakukan oleh Sat Binmas Polres Bantul dalam upaya

penanggulangan penyalahgunaan narkotika adalah : penggunaan bahasa yang tepat,

penggunaan media yang efektif, menyesuaikan permintaan komunikan/ penerima /sasaran,

dan meminimalkan gangguan. 2. Faktor penghambat dari strategi komunikasi yang telah

dilakukan oleh Sat Binmas Polres Bantul adalah, ditingkat Polres tidak mengalami kendala

namun di tingkat Polsek kendala yang dihadapi adalah : kondisi geografis di lingkungan

pedesaan, keterbatasan media / alat, belum ada ide permohonan sosialisasi dr masyarakat, dan

media sosialisasi yang dipasang hilang / dirusak oknum yang tidak bertanggungjawab.

Kata kunci : strategi komunikasi,Sat Binmas, narkotika

Page 8: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alloh SWT penyusun panjatkan karena penyusunan

Skripsi dengan judul: “Strategi Komunikasi Dalam Upaya Penanggulangan

Penyalahgunaan Narkotika oleh Satuan Pembinanaan Masyarakat Polres Bantul

Polda DIY” sudah selesai.

Penyusunan Skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu

syarat mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada jurusan Ilmu

Komunikasi Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD)

Yogyakarta.

Dalam pennyusunan Skripsi ini penyusun banyak dibantu oleh berbagai

pihak, untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih. Semoga kebaikan

Bapak/Ibu/Saudara mendapatkan pahala dari Alloh SWT. Ucapan terima kasih

kami haturkan kepada :

1. Ketua Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa. Habib Muhsin,

S.Sos, M.Si atas kemudahan dan pemberian fasilitas selama penyusun

menjalani proses perkuliahan.

2. Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi STPMD. Ade Chandra, S.Sos,M.Si atas

pemberian fasilitas selama penyusun menjalani proses perkuliahan.

3. Dosen Pembimbing Wali Akademik sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi

Ade Chandra, S.Sos,M.Si atas bimbingan, pengarahan, motivasi selama

penyusun kuliah di STPMD.

Page 9: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

vii

4. Bapak/ Ibu Dosen dan Staf STPMD yang selalu memberikan bimbingan

dan pelayanan terbaik bagi penyusun selama kuliah.

5. Kapolres Bantul, AKBP Sahat Marisi Hasibuan, SIK,MH atas ijin belajar

dan ijin penelitian bagi penyusun.

6. Kasat Binmas Polres Bantul AKP Partuti Wijayanti, SH. atas ijin untuk

penelitian dan kesediaan menjadi Nara sumber.

7. Kanit Bintibmas Sat Binmas Polres Bantul IPTU Sudiasih beserta Staf atas

kesediaan untuk menjadi responden sekaligus menyiapkan data pendukung

penelitian.

8. Babinkamtibmas Polsek Dlingo, AIPDA Gangsal Wirajati, SH. atas

kesediaan menjadi responden.

9. Babinkamtibmas Polsek Pandak, Bripka Subawa, SH. atas kesediaan

menjadi responden.

10. Brigadir Nuchi Verachristi, SH. Anggota Polsek Pandak atas kesediaan

menyiapkan data pendukung kegiatan Polsek Pandak.

11. Babinkamtibmas Polsek Sedayu, AIPDA Ekwan Setyawan. atas kesediaan

menjadi responden.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu.

“Tidak Ada Gading Yang Tak Retak” ,dalam penulisan Skripsi ini

masih terdapat kesalahan dan kekurangan ,untuk itu penyusun mohon

kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan yang akan datang.

Page 10: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

viii

Akhir kata penyusun mengucapkan selamat membaca, semoga Skripsi ini

bermanfaat.

Yogyakarta, 2 Agustus 2018

Penyusun,

Amir Machmud

Page 11: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

ix

Page 12: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN MOTTO .................................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. v

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................. vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................ vii

DAFTAR ISI ................................................................................................ x

BAB I. PENDAHULUAN1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................ 2

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................... 3

1. Tujuan .................................................................... ......... 3

2. Manfaat ........................................................................ .... 3

D. Kerangka Konseptual .......................................................... 4

1. Strategi Komunikasi .............................................. ........ 4

a. Pengertian Komunikasi ............................................. 4

b. Fungsi Dan Kegunaan Komunikasi .......................... 7

c. Komponen Komunikasi ............................................ 10

d Faktor Penghambat Komunikasi.............................. 13

e. Strategi Komunikasi ........................................... ..... 15

2. Satuan Pembinaan Masyarakat (Satbinmas) ................. 17

3. Narkotika ....................................................................... 19

a. Pengertian Narkotika ............................................... 19

b. Jenis-jenis Narkotika ............................................... 20

Page 13: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

xii

c. Penyalahgunaan Narkotika ...................................... 26

E. Ruang Lingkup Penelitian ................................................... 32

F. Metode Penelitian ................................................................ 32

1. Jenis Penelitian ……………………………………….. 33

2. Lokasi Penelitian …………………………………….... 34

3. Sumber Data ................................................................... 34

4. Teknik Pengambilan Sampling ...................................... 36

5. Teknik Pengumpulan Data ............................................ .37

6. Teknik Analisa Data....................................................... 39

7 Validitas Data ................................................................ 40

BAB II. DESKRIPSI SAT BINMAS POLRES BANTUL.................... 42

A. Alamat Kantor Dan Wilayah Hukum ............................... 42

B. Visi Misi ........................................................................... 43

C. Gambar Logo Fungsi Binmas ........................................... 44

D. Job Diskripsi Satbinmas Polres Bantul ............................. 45

E. Struktur Organisasi Dan Sumberdaya Manusia (SDM) ... 47

BAB III. SAJIAN ANALISIS DATA ..................................................... .51

A. Aksi Dan Program Satuan Pembinaan Masyarakat (Sat

Binmas) .............................................................................. 51

1. Polisi Sahabat Anak ................................................ 51

2. Police Goes To Campus ............................................ 54

3. Kampanye Anti Narkoba .......................................... 58

4. Kawasan Bebas Narkoba .......................................... 59

5. Sambang Warga ........................................................ 59

6. Saka Bhayangkara ..................................................... 61

7. Satuan Mahasiswa Bhayangkara (Satmabara) .......... 63

8. Pameran..................................................................... 64

9. Pembentukan Mitra Kamtibmas ............................... 65

10. Sosialisasi / Penyuluhan .......................................... 66

Page 14: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

xii

B. Strategi Komunikasi Dalam Upaya Penanggulangan

Penyalahgunaan Narkotika oleh Satbinmas Polres Bantul. 78

1. Penggunaan Bahasa Dan Teknik Komunikasi Yang

Tepat ........................................................................ 80

2. Penggunaan Media yang Efektif ............................... 85

3. Menyesuaikan Permintaan Komunikasi ................... 86

4. Meminimalkan Ganguan ........................................... 86

C. Faktor Penghambat Yang Dihadapi Sat Binmas Polres

Bantul terhadap Strategi Komunikasi Yang Dilakukan

Dalam Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika87

BAB IV. PENUTUP ................................................................................... 92

1. Kesimpulan ........................................................................... 92

2. Saran-saran ........................................................................... 94

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 95

Page 15: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penyalahgunaan narkotika tidak mengenal umur, status sosial, latar

belakang pendidikan, pekerjaan. Data BNPN DIY angka

penyalahgunaan Narkotika dan obat-obat terlarang (Narkoba) tingkat

pelajar dan mahasiswa di DIY peringkat tertinggi se Indonesia.

Berdasarkan data angka penyalahgunaan Narkoba di DIY rangking

8 di Indonesia dengan jumlah 60.128 orang. Dari jumlah tersebut

28.000 orang coba pakai, 17.000 teratur pakai, 1.500 orang pecandu

Non suntik, lebih dari 1000 pecandu suntik

(https.//jogja.antaraNews.com)

Dalam jumpa pers di Gedung Pyramid Bantul 29/12/207 Kapolres

Bantul AKBP Imam Kabut Sariadi mengatakan pelaku

penyalahgunaan Narkoba di wilayah hukum Polres Bantul Rangking 3

di DIY. Lulusan SMA mendominasi pelaku penyalahgunaan Narkoba

sebesar 26 orang pada tahun 2016 24 orang pada tahun 2017.

Sedangkan SMP tahun 2016 sebanyak 13 orang, 2017 ada 12 pelaku

untuk pendidikan Sekolah Dasar (SD) tahun 2016 ada 9 pelaku dan

tahun 2017 ada 10 pelaku. Untuk pendidikan Perguruan Tinggi tahun

2016 dan 2017 sama 2 orang pelaku.

Untuk klasifikasi usia, kisaran 25-40 tahun (usia produktif) tahun

2016 ada 32 kasus, 2017 ada 30 kasus pengungkapan kasus tahun 2016

Page 16: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

2

sebanyak 44 kasus, tahun 2017 turun menjadi 39 kasus.Sedangkan

klasifikasi tersangka jumlah terbesar sebagai pengguna atau pemakai

tahun 2016 ada 33 pemakai 2017 ada 39 pemakai

(TribunJogja.com.2017/12/2).

Ironisnya pelaku penyalahgunaan Narkoba dikalangan pelajar dan

mahasiswa juga berasal dari keluarga atau orang tua yang

berpendidikan tinggi, karena kesibukannya tidak mengatahui putra

putri pemakai Narkoba. Kurangnya komunikasi antara orang tua dan

anak merupakan salah satu faktor penyebab penyalahgunaan

Narkotika.

Untuk mengantisipasi penyalahgunaan Narkoba dimasyarakat

Bantul perlu upaya dari berbagai pihak, masyarakat, orang tua,

sekolah, instansi pemerintah, aparat penegak hukum untuk mengawasi

peredaran Narkoba.

Polri sebagai aparat penegak hukum berkewajiban menyampaikan

informasi tentang bahaya dan penyalahgunaan Narkoba kepada seluruh

warga masyarakat perlu srtategi komunikasi agar pesan moral bisa

sampai dan dimengerti oleh seluruh lapisan masyarkat di Bantul.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana strategi komunikasi dalam upaya menanggulangi

penyalahgunaan Narkotika oleh Satuan Pembinaan Masyarakat (

Sat Binmas ) Polres Bantul ?

Page 17: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

3

2. Apakah faktor penghambat dari strategi komunikasi yang telah di

lakukan oleh Satuan Pembinaan Masyarakat ( Sat Binmas) Polres

Bantul dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Subyektif

Untuk mendapatkan data dalam menyusun skripsi sebagai salah satu

syarat meendapatkan gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Komunikasi (SI

Kom) pada Sekolah Tinggi Pembangunan dan Masyarakat Desa (STPMD)

Yogyakarta Jurusan Ilmu Komunikasi.

2. Tujuan Obyektif

a. Untuk mengetahui jenis strategi komunikasi yang di lakukan Sat

Binmas Polres Bantul dalam upaya menanggulangi penyalahgunaan

Narkoba .

b. Untuk mengetahui faktor penghambat dari implementasi atau

pelaksanaan strategi komunikasi yang telah dilakukan Sat Binmas

Polres Bantul DIY.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademik.

Penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat dalam pengembangan

ilmu pengetahuan dibidang ilmu komunikasi , khususnya teori

tentang strategi komunikasi. Selain itu penelitian ini diharapkan

Page 18: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

4

dapat menjadi sumber referensi bagi peneliti lain jika mengangkat

ide yang sama.

b. Manfaat Praktis.

Secara praktis penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat bagi:

1. Binmas Polri.

Memberikan informasi tentang strategi komunikasi yang tepat

dalam melakukan sosialisasi tentang bahaya dan sanksi

penyalahgunaan narkotika.

2. Masyarakat.

Memberikan informasi kepada masyarakat tentang tugas

Binmas Polri serta bahaya dan sanksi penyalahgunaan

narkotika.

3. Pemerintah.

Memberikan informasi kepada pemerintah khususnya

pemerintah kabupaten Bantul DIY, tentang data kasus

penyalahgunaan narkotika , sehingga bisa dijadikan

pertimbangan dalam menyusun program kebijakan “ Perangi

Narkoba” di wilayah ini.

D. Kerangka Konseptual

1. Strategi Komunikasi

a. Pengertian Komunikasi.

Pengertian komunikasi harus ditinjau dari dua sudut pandang,

yaitu dalam pengertian secara umum dan pengertian

Page 19: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

5

paradigmatik. Pengertian secara umum dapat dilihat dari dua

segi , yaitu:

1). Pengertian komunikasi secara etimologis.

Secara etimologis atau menurut asal katanya, istilah

komunikasi berasal dari bahasa Latin communication, yang

bersumber dari kata communis, yang artinya sama dalam arti

kata sama makna yaitu sama makna mengenai suatu hal.

Jadi kumunikasi berlangsung apabila antara orang orang yang

terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang

dikomunikasikan. Jelasnya jika seseorang mengerti tentang

sesuatu yang dinyatakan orang lain kepadanya, maka

komunikasi berlangsung. Dengan kata lain hubungan antara

mereka bersifat komunikatif.

2) Pengertian komunikasi secara terminologis.

Secara terminologis komunikasi berarti proses penyampaian

suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dari

pengertian ini jelas bahwa komunikasi melibatkan sejumlah

orang, di mana seseorang menyatakansesuatu kepada orang

lain. Jadi, yang terlibat dalam komunikasi adalah

manusia.Dengan istilah lain komunikasi manusia atau dalam

bahasa asing human communiation.

3). Pengertian komunikasi secara paradikmatis adalah:

Page 20: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

6

Proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang

lain untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap , pendapat,

atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung

melalui media.

Dari definisi tersebut tersimpul tujuan , yakni memberitahu

atau mengubah sikap(attitude), pendapat (opinion), atau

perilaku (behavior)( Onong Uchjana Effendy, 1993: 3- 5)

Stephen Littlejohn mengatakan; Communicationis difficult to

define. The word is abstract and, like most terms, posses

numerous meanings (komunikasi sulit untuk didefinisikan .

Kata “ komunikasi” bersifat abstrak, seperti kebanyakan istilah,

memiliki banyak arti.( Morissan, 2013 : 8 )

Frank Dance mengambil sebuah langkah besar dalam

mengklarifikasi konsep kasar ini dengan menggaris bawahi

sejumlah elemen yang digunakan untuk membedakan

komunikasi. Ia mendapatkan 3 (tiga) point dari “ perbedaan

konseptual yang penting yang membentuk dimensi dimensi

dasar komunikasi :

Dimensi yang pertama adalah tingkat pengamatan atau

keringkasan; Dimensi yang kedua adalah tujuan ; Dimensi

ketiga adalah penilaian normative. ( Stephen W. Littlejohn dan

Karen A. Foss, 2011 : 4-5 ).

Page 21: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

7

Untuk memahami pengertian komunikasi berikut diambil

pendapat Harold Lasswell dalam karyanya , The Structure and

Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan

bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah

menjawab pertanyaan sebagai berikut:

Who Says, What In, Which Channel To, Whom Whith, What

Effet?

Paradigma Lasswel di atas menunjukkan bahwa komunikasi

adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator,kepada

komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu(

Onong Uchjana Effendy,2016 : 10).

b. Fungsi dan Kegunaan Komunikasi.

Fungsi adalah potensi yang dapat digunakan untuk memenuhi

tujuan tertentu. Komunikasi sebagai ilmu pengetahuan memiliki

fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya. Secara klasik fungsi komunikasi ditujukan

untuk: 1) memberi informasi; 2) menghibur; 3) mendidik; 4)

membentuk opini public ( Hafied Cangara, 2017: 42)

Fungsi komunikasi dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat)

fungsi, yakni:

1) Menyampaikan informasi (to inform)

2) Mendidik (to educate)

3) Menghibur (to entertain)

Page 22: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

8

4) Mempengaruhi (to influence) (Onong Uchjana Effendy,

2016:31).

David K. Berlo ( Hafied Cangara, 2017) menyebutkan , bahwa

komunikasi sebagai instrument interaksi sosial berguna untuk

mengetahui dan memprediksi sikap orang lain, juga untuk

mengetahui keberadaan diri sendiri dalam menciptakan

keseimbangan dengan masyarakat.

Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa komunikasi tidak

dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia, baik sebagai

individu maupun anggota masyarakat.

Selanjutnya dikemukakan oleh Goran Hadebro dalam bukunya

Communication and Social Change in Developing Nations

(1982)berhasil mengembangkan kegunaan media komunikasi

menjadi 12 (dua belas) fungsi, yakni:

1). Menciptakan iklim perubahan dengan memperkenalkan

nilai nilai baru untuk mengubah sikap dan perilaku kea rah

modernisasi.

2). Mengajarkan ketrampilan ketrampilan baru kepada

masyarakat.

3). Berperan sebagai pelipat ganda (multiplier effet) ilmu

pengetahuan dengan penyebarluasan melalui media

komunikasi.

Page 23: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

9

4). Menciptakan effisiensi tenaga dan biaya terhadap mobilitas

seseorang melalui informasi yang mereka terima dari

media , tanpa perlu mengunjungi tempat tempat yang

diinformasikan.

5). Meningkatkan aspirasi seseorang dengan informasi yang

dibaca , didengan, dan dilihat.

6). Menumbuhkan partisipasi dalam pengambilan keputusan

terhadap hal hal menyangkut kepentingan orang banyak.

7). Membantu masyarakat dalam menemukan nilai nilai baru

dan keharmonisan dari suatu situasi tertentu.

8). Mempertinggi rasa kebangsaan melalui penyajian informasi

yang menggugah rasa peduli pada nasib bangsa dan

Negara.

9). Meningkatkan aktivitas politik seseorang untuk ikut

mengambil bagian dalam penentuan kebijakan public.

10). Mengubah struktur kekuasaan dalam suatu masyarakat

melalui penyatuan sikap untuk menumbangkan tirani.

11). Menjadi sarana pembelajaran melalui pertukaran ide dan

pengalaman para anggota masyarakat tanpa mengenal

tempat dan jarak.

12). Mendukung pelaksanaan program program pembangunan

di bidang ekonomi, sosial serta keamanan dalam rangka

Page 24: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

10

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.(Hafied Cangara,

2017: 42 – 43)

c.Komponen Komunikasi.

Terjadinya suatu proses komunikasi karena didukung oleh beberapa

elemen atau unsur, yakni:

1) Sumber

2) Pesan

3). Saluran

4). Penerima

5). Efek

6). Umpan Balik

7). Lingkungan atau situasi (Hafied Cangara, 2017 : 36 -37).

Dikemukakan oleh Lasswell, bahwa komunikasi meliputi lima unsur

sebagai jawaban dari pertanyaan : Who Says, What In, Which Channel

To, Whom With, dan What Effect meliputi :

1). Komunikator ( communicator, source, sender)

2). Pesan ( message)

3). Media ( channel, media)

4). Komunikan (communicant, communicateee, reeiver, recipient).

5). Efek(effect, impact, influence).( Onong Uchjana Effendy, 2016: 10)

Dinyatakan oleh Joseph R. Dominick, dalam Morissan (2015) “ Pada

dasarnya gagasan mengenai elemen komunikasi adalh juga teori yang

Page 25: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

11

melihat komunikasi berdasarkan unsure unsure atau elemen yang

membentuknya, yang terdiri dari :

1). Sumber (komunikator).

Komunikator adalah sumber atau pengirim pesan dimana gagasan ,

idea tau pikiran berasal, yang kemudian akan disampaikan kepada

pihak lainnya yaitu penerima pesan.

2). Enkoding.

Enkoding adalah kegiatan yang dilakukan sumber atau pengirim

untuk menerjemahkan pikirandan ide idenya ke dalam suatu berita

yang dapat diterima oleh indra pihak penerima.

3). Pesan

Dinyatakan oleh Dominick dalam Morissan (2015), Pesan sebagai :

the actual physical product that the source encodes ( produk fisik

actual yang telah dienkoding sumber). Disini harus dibedakan

antara encoding dengan pesan. Enkoding adalah proses yang

terjadi di otak untuk menghasilkan pesan, sedangkan pesan adalah

hasil dari proses encoding yang dapat dirasakan dan dapat diterima

oleh indra.

4). Saluran.

Saluran atau chanel adalah jalan yang dilalui pesan untuk sampai

kepada penerima. Contoh gelombang radio dan televise, untuk

pesan melalui radio televisi, sentuhan huruf Braille bagi orang

Page 26: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

12

buta, komunikasi tatap muka atau face to face communication atau

komunikasi interpersonal.

5). Dekoding.

Dekoding adalah kegiatan untuk menerjemahkan atau

mengintepretasikan pesan pesan fisik ke dalam suatu bentuk yang

memiliki arti bagi penerima.

6). Penerima (komunikan)

Penerima atau receiver atau disebut juga audiensi adalah sasaran

atau target pesan. Penerima sering pula disebut komunikan.

Penerima dapat berupa datu individu, satu kelompok, lembaga atau

bahkan suatu kumpulan besar manusia yang tidak saling mengenal.

7). Umpan Balik.

Umpan balik atau feedback adalah tanggapan atau respon dari

penerima pesan yang membentuk dan mengubah pesan berikut

yang akan disampaikan sumber. Umpan balik menjadi tempat

perputaran arah dari arus komunikasi. Artinya sumber pertama

kemudian menjadi penerima, sementara penerima pertama menjadi

sumber baru.Umpan balik berguna bagi sumber karena umpan

balik memungkinkan sumber untuk memberikan jawaban terhadap

pertanyaan yang muncul. Umpan balik juga penting bagi penerima

karena memungkinkan penerima berusaha untuk mengubah elemen

elemen dalam komunikasi.

Page 27: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

13

8). Ganggguan.

Gangguan adalah segala sesuatu yang mengintervensi proses

pengiriman pesan. ( Morissan, 2015: 17- 24)

d.Faktor faktor Penghambat Komunikasi.

Faktor penghambat komunikasi disebabkan karena gangguan atau

rintangan komunikasi. Menurut Shannon dan Weaver dalam bukunya

Hafied Cangara(2017), “ Gangguan komunikasi terjadi jika terdapat

intervensi terhadap salah satu komponen komunikasi sehingga proses

komunikasi tidak dapat berlangsung secara efektif.Seedangkan

rintangan komunikasi dimaksudkan yakni adanya hambatan yang

membuat proses komunikasi tidak berlangsung sebagaimana harapan

komunikator dan penerima.

Gangguan dan rintangan komunikasi dapat dibedakan atas 8 (delapan )

macam, yakni:

1). Gangguan teknis.

Gangguan teknis terjadi jika salah satu alat yang digunakan dalam

berkomunikasi mengalami gangguan , sehingga informasi yang

ditransmisikan melalui saluran mengalami kerusakan ( channel

noise).

2). Gangguan semantik.

Gangguan semantik adalah gangguan komunikasi yang disebabkan

karena adanya kesalahan pada bahasa yang digunakan.

3). Gangguan psikologi.

Page 28: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

14

Adalah gangguan yang terjadi karena adanya persoalan yang timbul

dalam diri individu.

4). Rintangan Fisik dan Organik.

Adalah rintangan yang disebabkan oleh kondisi geografis. Dalam

komunikasi antarmanusia rintangan fisik bisa juga diartikan adanya

gangguan organic pada fisik manusia.

5). Rintangan Status.

Adalah rintangan yang disebabkan oleh jarak sosial diantara peserta

komunikasi.

6). Rintangan Kerangka Berpikir.

Adalah rintangan yang disebabkan adanya perbedaan persepsi

antara komunikator dan khalayak.

7). Rintangan Budaya.

Adalah rintangan yang terjadi disebabkan oleh adanya perbedaan

norma, niali, dan kebiasaan yang dianut oleh pihak pihak yang

berkomunikasi.

8). Rintangan Birokrasi.

Adalah terhambatnya suatu proses komunikasi yang disebabkan

oleh struktur organisasi.(Hafied Cangara, 2017: 40-41).

Dinyatakan oleh Morissan, setidaknya terdapat tiga jenis

gangguan dalam kumunikasi, yakni: gangguan semantik, gangguan

mekanik dan gangguan lingkungan. Gangguan semantik terjadi

bilamana orang memiliki arti yang berbeda atas kata kata atau

Page 29: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

15

ungkapan yang sama. Contoh kata “tulang” bisa berarti tulang manusia

tatapi bisa berarti paman dalam bahasa Batak.

Gangguan mekanik terjadi jika munul masalah dengan alat yang

digunakan untuk membantu terjadinya komunikasi. Sedangkan

gangguan lingkungan terjadi jika sumber gangguan berasal dari luar

elemen elemen komunikasi yang sdh disebutkan bahasan sebelumnya.(

Morissan, 2015: 26).

e. Strategi Komunikasi.

1). Pengertian Strategi Komunikasi.

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani klasik yaitu stratus yang

artinya tentara dan kata agein yang berarti memimpin. Dengan

demikian strategi dimaksudkan adalah memimpin tentara. Lalu muncul

kata strategi yang artinya pemimpin tentara pada tingkat atas. Jadi

strategi adalah konsep militer yang bisa diartikan sebagai seni perang

para jenderal (The Art Of General), atau suatu ranangan yang terbaik

untuk memenangkan peperangan. Dalam strategi ada prinsip ada prinsip

yang harus dicamkan, yakni “ tidak ada sesuatu yang berarti dari

segalanya keuali mengetahui apa yang akan dikerjakan oleh musuh,

sebelum mereka mengerjakanya.”

Karl von Clausewitz ( 1780 – 1831), seorang pensiunan jenderal

Prusia dalam bukunya On War merumuskan strategi ialah suatu seni

menggunakan sarana pertempuran untuk mencapai tujuan perang.

Marthin – Anderson (1968) merumuskan ,strategi adalah seni dimana

Page 30: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

16

melibatkan kemampuan intelegensi/pikiran untuk membawa semua

sumber daya yang tersedia dalam mencapai tujuan denagn memperoleh

keuntungan yang maksimal dan efisien.

Pakar komunikasi juga dihadapkan pada persoalan , terutama

dalam kaitannya dengan strategi penggunaan sumberdaya komunikasi

yang tersedia untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Roger (1982)

memberi batasan pengertian strategi komunikasi sebagai suatu

rancangan yang dibuat untuk mengubah tingkah laku manusia dalam

skala yang lebih besar melalui transfer ide ide baru. Selanjutnya

Middleton (1980) membuat definisi dengan menyatakan “ Strategi

komunikasi adalah kombinasi yang terbaik dari semua elemen

komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran (media), penerima

sampai pada pengaruh (efek) yang dirancang untuk mencapai tujuan

komunikasi yang optimal ” ( Hafied Cangara, 2017 : 64 ).

Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan

manajemen ( management) untuk mencapai tujuan. Akan tetapi , untuk

mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan

yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu

menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.

Demikian pula strategi komunikasi yang merupakan paduan

perenanaan komunikasi ( communication planning) dengan manajemen

komunikasi (communication management) untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Strategi komunikasi harus mampu menunjukkan

Page 31: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

17

bagaimana operasional nya secara praktis harus dilakukan , dalam arti

kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu waktu

tergantung pada situasi dan kondisi.(Onong Uchjana Effendy,2016 :

32).

2).Tujuan Strategi Komunikasi.

R. Wayne Pace , Brent D. Peterson, dan M. Dallas Burnett dalam

bukunya , Techniques for Effective Communiation, menyatakan bahwa

tujuan sentral kegiatan komunikasi terdiri atas tiga tujuan utama, yaitu:

a). to secure understanding,

b). to establish acceptance,

c).to motivate action.

Tujuan pertama adalah to secure understanding , memastikan bahwa

komunikan mengerti pesan yang diterimanya. Apabila komunikan

sudah dapat mengerti dan menerima, maka penerimaannya itu harus

dibina ( to establish acceptance), pada akhirnya kegiatan dimotivasikan

(to motivate action)( Onong Uchjana Effendy, 2016: 32).

2. Satuan Pembinaan Masyarakat (Sat Binmas)

Satbinmas merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di

bawah Kapolres.Satbinmas bertugas melaksanakan pembinaan masyarakat

yang meliputi kegiatan penyuluhan masyarakat, pemberdayaan Perpolisian

Masyarakat (Polmas), melaksanakan koordinasi, pengawasan dan

pembinaan terhadap bentuk-bentuk pengamanan swakarsa (pam

swakarsa), Kepolisian Khusus (Polsus), serta kegiatan kerja sama dengan

Page 32: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

18

organisasi, lembaga, instansi, dan/atau tokoh masyarakat guna peningkatan

kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap hukum dan ketentuan

peraturan perundang-undangan serta terpeliharanya keamanan dan

ketertiban masyarakat.

Satbinmas menyelenggarakan fungsi:

Pembinaan dan pengembangan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa

dalam rangka

1. Peningkatan kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap hukum dan

ketentuan peraturan perundang-undangan; pengembangan peran serta

masyarakat dalam pembinaan keamanan, ketertiban, dan

2. perwujudan kerja sama Polres dengan masyarakat;

3. pembinaan di bidang ketertiban masyarakat terhadap komponen

masyarakat antara lain. remaja, pemuda, wanita, dan anak;

4. pembinaan teknis, pengkoordinasian, dan pengawasan Polsus serta

Satuan Pengamanan. (Satpam); dan

5. pemberdayaan kegiatan Polmas yang meliputi pengembangan kemitraan

dan kerja sama antara Polres dengan masyarakat, organisasi, lembaga,

instansi, dan/atau tokoh masyarakat.

3. Narkotika

a. Pengertian Narkotika

Page 33: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

19

Narkotika adalah sejenis zat yang dapat menimbulkan pengaruh-

pengaruh tertentu bagi orang-orang yang menggunakannya, yaitu dengan

cara memasukkan ke dalam tubuh. Menurut Undang-Undang No 35 tahun

2009 Pasal 1, narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman

atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat

menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,

mengurangi, sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan

ketergantungan, yang dibedakan kedalam golongangolongan sebagaimana

terlampir dalam Undang-Undang ini. Istilah Narkotika di kalangan

masyarakat dikenal dari singkatan “narkotik dan obat-obatan terlarang”

atau “narkotika dan obat-obatan berbahaya”. Selain istilah tersebut, banyak

lagi istilah yang digunakan dan dikenal masyarakat. Istilah narkotika di

kalangan bandar, pengedar, dan pemakai. Narkotika atau sering

disalahartikan sebagai drug atau sejenis zat yang memiliki ciri-ciri tertentu.

Berdasarkan pengaruhnya Soedjono Dirdjosisworo memberi pengertian

“narkotika sebagai sejenis zat yang memiliki ciri- ciri tertentu yang bisa

menimbulkan pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakan dengan

memasukkannya kedalam tubuh. Pengaruh tersebut berupa pembiusan,

hilang rasa sakitnya, rangsangan semangat, dan halusinasi atau timbulnya

khayalan- khayalan. (Soedjono Dirdjosisworo, 1990:33) Narkotika oleh

pemerintah pada dasarnya diperbolehkan atau diijinkan untuk diproduksi,

tetapi dengan pengawasan dari pemerintah, dalam hal ini diawasi oleh

Menteri Kesehatan. Narkotika hanya boleh digunakan untuk kepentingan

Page 34: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

20

kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Namun, dalam kenyataan

sekarang ini banyak terjadi penyimpangan dalam penggunaan narkotika.

b. Jenis- Jenis Narkotika

Narkotika merupakan zat yang sebenarnya ditujukan untuk

pengobatan, namun dalam prakteknya banyak terjadi penyalahgunaan

narkotika untuk tujuan mencari kesenangan yang pada akhirnya

membahayakan jiwa pemakai. Penggunaan narkotika dalam dunia

kedokteran dalam pembiusan pasien yang akan menjalani operasi.

Narkotika tersebut diberikan sesuai dengan dosis yang tidak

membahayakan nyawa si pasien. Narkotika terdiri dari 3 golongan. Hal ini

dapat dilihat dalam penjelasan pasal 6 ayat (1) Undang- undang No.35

Tahun 2009 tentang narkotika yang membagi narkotika kedalam 3

golongan, antara lain:

1). Narkotika golongan I adalah narkotika yang hanya dapat digunakan

untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan

dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan

ketergantungan. Narkotika golongan I adalah narkotika yang

berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat

digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan pengembangan ilmu

pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan

ketergantungan;

Page 35: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

21

2). Narkotika golongan II adalah narkotika yang berkhasiat pengobatan

dan banyak digunakan dalam terapi dan atau tujuan pengembangan

ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan menyebabkan

ketergantungan;

3). Narkotika golongan III adalah narkotika yang berkhasiat pengobatan

dan banyak digunakan dalam terapi dan atau tujuan pengembangan

ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan menyebabkan

ketergantungan.

Undang-Undang No 35 Tahun 2009 terntang Narkotika dalam

lampirannya juga menguraikan ada 65 macam narkotika yang

termasuk golongan I, untuk golongan II ada 86 macam, dan untuk

golongan III ada 14 macam narkotika. Dapat diketahui bahwa untuk

narkotika golongan I mempunyai potensi ketergantungan yang

sangat tinggi dibandingkan dengan jenis narkotika yang lain dan

hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu

pengetahuan. Berbeda dengan narkotika golongan II dan golongan

III. Selain digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dapat

juga digunakan untuk kepentingan pengobatan. Narkotika untuk

kepentingan ikmu pengetahuan diatur dalam pasal 10 Undang-

Undang Narkotika, antara lain disebutkan bahwa lembaga ilmu

pengetahuan yang salah satu fungsinya melakukan kegiatan

percobaan, penelitian, dan pengembangan, dengan izin Menteri

Kesehatan dapat memperoleh, menanam, menyimpan, dan

Page 36: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

22

menggunakan narkotika. Ketentuan ini dimaksudkan dalam rangka

pengawasan terhadap kegiatan menyangkut narkotika yang

dilakukan oleh pemerintah dan untuk mencegah jangan sampai

terjadi adanya penyalahgunaan maupun peredaran gelap narkotika.

Hal tersebut diatas sejalan dengan pasal 3 Undang-Undang

Narkotika, dengan adanya izin Menteri Kesehatan tersebut secara

formal pemerintah akan mengetahui lembaga-lembaga ilmu

pengetahuan mana yang secara resmi melakukan kegiatan

penggunaan narkotika untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Adapun

untuk jenis-jenis narkotika yang tidak mengakibatkan

ketergantungan (diluar golongan I, II dan III) dimasukkan ke dalam

golongan obat keras.

Jenis-jenis narkotika yang perlu diketahui dalam kehidupan sehari-

hari menurut M. Taufiq Makarao dkk, antara lain :

1) Candu

Candu atau yang disebut dengan Opium Berasal dari jenis tumbuh-

tumbuhan yang dinamakan papaver someniferum. Nama lain dari candu

selain opium adalah madat. Di Jepang disebut “ikkanshu” dan di China

dinamakan “japien”. Tanaman jenis ini banyak ditemukan di negara-

negara seperti Turki, Irak, Iran dan India. Bagian yang dapat

dipergunakan dari tanaman candu adalah getah yang diambil dari

Page 37: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

23

buahnya. Dalam dunia kedokteran, candu dipakai sebagai pembunuh rasa

sakit yang kuat.

Ciri-ciri tumbuhan papver someniferum adalah:

a) Termasuk golongan tumbuhan semak (perdu);

b) Warna daun hijau tua (keperak-perakan);

c) Lebar daun 5-10 cm dan panjang 10-25 cm;

d) Permukaan daun tidak rata melainkan berlekuk-lekuk;

e) Buahnya berbentuk seperti tabung gong;

f) Pada tiap tangkai hanya terdapat 1 (satu) buah saja yang berbentuk

buah polong bulat sebesar buah jeruk, pada ujungnya mendatar dan

terdapat gerigi-gerigi. (M. Taufi Makarao,2003;22) Candu terbagi

dalam 2 (dua) jenis, yaitu candu mentah dan candu matang. Candu

mentah dapat ditemukan dalam kulit buah, dan bagianbagian yang

lainnya terbawa sewaktu pengumpulan getah yang mengering pada

kulit buah. Bentuk candu mentah berupa adonan seperti aspal lunak

berwarna coklat kehitam-hitaman. Adapun candu masak merupakan

hasil olahan dari candu mentah melalui rentetan pengolahan,

khususnya dengan pemanasan dan peragian dengan atau tanpa

penambahan bahan-bahan lainnya dengan maksud mengubahnya

menjadi suatu ekstrak yang cocok untuk pemadatan. Candu atau

Page 38: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

24

opium ini turunannya menjadi morphine dan Heroine (putaw) dalam

bentuk sintesis (buatan yang diolah secara kimiawi difarmakologi).

Morphine dan Heroine hasilnya berupa pethidine dan methadone

yang digunakan sebagai obat. Ciri-ciri berbentuk bubuk, warna

coklat atau hitam dan mempunyai bau yang khas.

2) Morphine

Morphine adalah zat yang berkhasiat narkotika yang terdapat

pada candu mentah, diperoleh dengan mengolah secara kimia.

Morphine termasuk jenis narkotika yang membahayakan dan

memiliki daya eskalasi yang relatif cepat, dimana seorang pecandu

uantuk memperoleh rangsangan yang diinginkan selalu memerlukan

penambahan dosis yang lambat laun membahayakan jiwa. Apabila

pemakaian morphine disalahgunakan maka selalu menimbulkan

ketagihan psikis bagi pemakai. Dari penemuan ahli farmasi, hasil

bersama dari morphine dan opium atau candu menghasilkan codein,

efek codein lebih lemah dibandingkan Heroine.

3) Heroine

Berasal dari tumbuhan papaver someniferum, tanaman ini

menghasilkan codein, morphine, dan opium. Heroine disebut juga

putaw. Heroine mempunyai efek ketergantungan 4 kali lebih besar

daripada morphine. Oleh karena itu, Heroine tidak pernah dipakai

dalam dunia pengobatan dan hanya diperuntukan bagi para pemakai,

Page 39: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

25

semata-mata untuk bersenang-senang bagi kehidupannya tidak dapat

melepaskan diri dari Heroine. Heroine biasanya dipakai dengan

disuntukan, dimakan atau dihisap dengan rokok.

4) Cocaine

Cocaine berasal dari tumbuh-tumbuhan yang disebut

aritharoksilon coca. Untuk memperoleh Cocaine yaitu dengan

memetik daun coca, lalu dikeringkan di pabrik dan diolah dengan

bahan-bahan kimia. Serbuk Cocaine berwarna putih, rasa pahit, dan

lama-lama serbuk tadi menjadi basah. Dalam bidang ilmu

kedokteran, Cocaine dipakai sebagai obat pemati rasa jika

disuntukkan ketubuh pasien yang akan dioperasi, sehingga hilang

rasa sakit dn nyeri. Jika Cocaine dipakai sebagai obat luar, tentu

akan berbahaya bagi susunan syaraf.

5) Ganja

Ganja berasal dari bunga dan daun-daun sejenis tumbuhan

rumput bernama cannabis sativa. Sebutan lain dari ganja adalah

mariyuana, sejenis dengan mariyuana adalah hasis yang dibuat dari

dammar tumbuhan cannabis sativa. Efek dari hasis lebih kuat

daripada ganja. Ganja di Indonesia pada umumnya terdapat di daerah

Aceh. Ganja terbagi atas dua jenis yaitu ganja jenis jantan, dimana

jenis ini kurang bermanfaat, yaitu diambil seratnya saja untuk

pembuatan tali dan ganja jenis betina, jenis ini dapat berbunga dan

Page 40: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

26

berbuah biasanya digunakan untuk rokok ganja. Selain dikenal

beberapa jenis ganja, terdapat pula beberapa fariasi tentang ganja

yaitu minyak ganja, dammar atau getah ganja yang disebut hasis

yang diperoleh dari hasil penyulingan, budha stik atau thai stik.

Penggunaan ganja pada umumnya dihisap seperti rokok yang

berbentuk lintingan. Dalam dunia kedokteran penggunaan ganja

tidak ada. Namun ganja dikenal sebagai penghilang rasa nyeri pada

pembedahan.

c. Penyalahgunaan Narkotika

1). Pengertian Penyalahgunaan Narkotika

Penyalahgunaan narkotika dapat diartikan dengan suatu perbuatan

yang melanggar ketentuan-ketentuan hukum narkotika, dalam hal ini

adalah Undang-Undang No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan

ketentuanketentuan lain yang termasuk dan tidak bertentangan dengan

Undang-Undang tersebut.

2). Bentuk-Bentuk Penyalahgunaan Narkotika

Narkotika apabila dipergunakan secara proporsional, artinya sesuai

menurut asas pemanfaatan, baik untuk kesehatan maupun untuk

kepentingan ilmu pengetahuan, maka hal tersebut tidak dapat dikwalifikasi

sebagai tindak pidana narkotika. Akan tetapi apabila dipergunakan untuk

maksud-maksud yang lain dari itu, maka perbuatan tersebut dapat

dikategorikan sebagai perbuatan yang jelas sebagai perbuatan pidana dan

Page 41: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

27

atau penyalahgunaan narkotika berdasarkan Undang-Undang No 35 tahun

2009. Bentuk penyalahgunnaan narkotika yang umum dikenal antara lain:

a) Penyalahgunaan/melebihi dosis

b) Pengedaran narkotika; karena keterikatan dengan sesuatu mata rantai

peredaran narkotika, baik nasional maupun internasional.

c) Jual beli narkotika; ini pada umumnya dilatarbelakangi oleh motivasi

untuk mencari keuntungan materil, namun ada juga karena motivasi untuk

kepuasan.

3) Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Penyalahgunaan Narkotika

Pada umunya secara keseluruhan faktor-faktor penyebab terjadinya

penyalahgunaan narkotika dapat dikelompokkan menjadi:

a) Faktor Internal Pelaku

Ada berbagai macam penyebab kejiwaan yang dapat mendorong seseorang

terjerumus ke dalam tindak pidana narkotika, penyebab internal itu antara

lain sebagai berikut:

(1) Perasaan Egois

Merupakan sifat yang dimiliki oleh setiap orang. Sifat ini seringkali

mendominir perilaku seseorang secara tanpa sadar, demikian juga bagi

orang yang berhubungan dengan narkotika/para pengguna dan pengedar

narkotika. Pada suatu ketika rasa egoisnya dapat mendorong untuk

Page 42: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

28

memiliki dan atau menikmati secara penuh apa yang mungkin dapat

dihasilkan dari narkotika.

(2) Kehendak Ingin Bebas

Sifat ini adalah merupakan suatu sifat dasar yang dimiliki manusia.

Sementara dalam tata pergaulan masyarakat banyak, norma-norma yang

membatasi kehendak bebas tersebut. Kehendak ingin bebas ini muncul dan

terwujud ke dalam perilaku setiap kali seseorang dihimpit beban pemikiran

maupun perasaan. Dalam hal ini, seseorang yang sedang dalam himpitan

tersebut melakukan interaksi dengan orang lain sehubungan dengan

narkotika, maka dengan sangat mudah orang tersebut akan terjerumus pada

tindak pidana narkotika.

(3) Kegoncangan Jiwa

Hal ini pada umumnya terjadi karena salah satu sebab yang secara

kejiwaan hal tersebut tidak mampu dihadapi/diatasinya. Dalam keadaan

jiwa yang labil, apabila ada pihak-pihak yang berkomunikasi dengannya

mengenai narkotika maka ia akan dengan mudah terlibat tindak pidana

narkotika.

(4) Rasa keingintahuan

Perasaan ini pada umumnya lebih dominan pada manusia yang usianya

masih muda, perasaan ingin ini tidak terbatas pada hal-hal yang positif,

tetapi juga kepada halhal yang sifatnya negatif. Rasa ingin tahu tentang

Page 43: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

29

narkotika, ini juga dapat mendorong seseorang melakukan perbuatan yang

tergolong dalam tindak pidana narkotika.

b) Faktor Eksternal Pelaku

Faktor-faktor yang datang dari luar ini banyak sekali, di antaranya yang

paling penting adalah sebagai berikut ;

(1) Keadaan ekonomi.

Keadaan ekonomi pada dasarnya dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu

keadaan ekonomi yang baik dan keadaan ekonomi yang kurang atau miskin.

Pada keadaan ekonomi yang baik maka orang-orang dapat mencapai atau

memenuhi kebutuhannya dengan mudah. Demikian juga sebaliknya, apabila

keadaan ekonomi kurang baik maka pemenuhan kebutuhan sangat sulit

adanya, karena itu orang-orang akan berusaha untuk dapat keluar dari

himpitan ekonomi tersebut. Dalam hubungannya dengan narkotika, bagi

orangorang yang tergolong dalam kelompok ekonomi yang baik dapat

mempercepat keinginankeinginan untuk mengetahui, menikmati, dan

sebagainya tentang narkotika. Sedangkan bagi yang keadaan ekonominya

sulit dapat juga melakukan hal tersebut, tetapi kemungkinannya lebih kecil

dari pada mereka yang ekonominya cukup.

(2) Pergaulan/Lingkungan

Pergaulan ini pada pokoknya terdiri dari pergaulan/lingkungan tempat

tinggal, lingkungan sekolah atau tempat kerja dan lingkungan pergaulan

Page 44: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

30

lainnya. Ketiga lingkungan tersebut dapat memberikan pengaruh yang negatif

terhadap seseorang, artinya akibat yang ditimbulkan oleh interaksi dengan

lingkungan tersebut seseorang dapat melakukan perbuatan yang baik dan

dapat pula sebaliknya. Apabila lingkungan tersebut narkotika dapat diperoleh

dengan mudah, maka dengan sendirinya kecenderungan melakukan tindak

pidana narkotika semakin besar adanya.

(3) Kemudahan

Kemudahan disini dimaksudkan dengan semakin banyaknya beredar jenis-

jenis narkotika di pasar gelap maka akan semakin besarlah peluang terjadinya

tindak pidana narkotika.

(4) Kurangnya Pengawasan

Pengawasan di sini dimaksudkan adalah pengendalian terhadap persedian

narkotika, penggunaan, dan peredarannya. Jadi tidak hanya mencakup

pengawasan yang dilakukan pemerintah, tetapi juga pengawasan oleh

masyarakat. Pemerintah memegang peranan penting membatasi mata rantai

peredaran, produksi, dan pemakaian narkotika. Dalam hal kurangnya

pengawasan ini, maka pasar gelap, produksi gelap, dan populasi pecandu

narkotika akan semakin meningkat. Pada gilirannya, keadaan semacam itu

sulit untuk dikendalikan. Di sisi lain, keluarga merupakan inti dari intensif

terhadap anggota keluarganya untuk tidak terlibat keperbuatan yang tergolong

pada tindak pidana narkotika. Dalam hal kurangnya pengawasan seperti

Page 45: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

31

dimaksudkan di atas, maka tindak pidana narkotika bukan merupakan

perbuatan yang sulit untuk dilakukan.

(5) Ketidaksenangan dengan Keadaan Sosial

Bagi seseorang yang terhimpit oleh keadaan sosial maka narkotika dapat

menjadikan sarana untuk melepaskan diri dari himpitan tersebut, meskipun

sifatnya hanya sementara. Tapi bagi orang-orang tertentu yang memiliki

wawasan, uang, dan sebagainya, tidak saja dapat menggunakan narkotika

sebagai alat melepaskan diri dari himpitan keadaan sosial, tetapi lebih jauh

dapat dijadikan alat bagi pencapaian tujuan-tujuan tertentu. Kedua faktor

tersebut diatas tidak selalu berjalan sendirisendiri dalamsuatu peristiwa

pidana narkotika, tetapi dapat juga merupakan kejadian yang disebabkan

karena kedua faktor tersebut saling mempengaruhi secara bersama.

4. Upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba

Upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba (narkotika, psikotropika dan

obat-obat adiktif terlarang) dapat dilakukan melalui empat macam tahapan,

antara lain :

a) Upaya preemtif yaitu upaya meniadakan suatu perbuatan menyangkut

kepentingan orang banyak sebelum perbuatan itu terjadi. Upaya tersebut

dengan cara mengeliminir faktor yang mendasar (korelatif krominogen),

dengan kata lain menghilangkan faktor yang mendasari penyebab terjadinya

penyalahgunaan, antara lain melalui peningkatan kampanye membangun

kesadaran masyarakat.

Page 46: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

32

b) Upaya preventif yaitu tindakan pencegahan tindak pidana narkoba tidak

hanya melaksanakan penjagaan dan patrol saja, tetapi juga melakukan

tindakan pencegahan lain berupa peningkatan sistem pengawasan terhadap

narkoba dari luar negeri dan mengadakan pengawasan penggunaan narkoba

untuk obat-obatan secara wajar.

c) Upaya represif yaitu upaya penindakan terhadap pelaku yang melakukan

tindak pidana pengadaan dan penggunaan narkoba guna diproses sesuai

dengan hukum yang berlaku.

d) Upaya rehabilitasi yaitu merupakan upaya untuk menolong, merawat dan

merehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba dalam lembaga tertentu,

sehingga diharapkan para korban dapat kembali ke masyarakat.

E. Ruang Lingkup Penelitian.

Penelitian ini berfokus pada deskripsi daerah penelitian , strategi

yang dilakukan Binmas Polres Bantul dalam upaya penanggulangan

penyalahgunaan narkotika, faktor penghambat dari strategi komunikasi

yang telah dilakukan selama ini, sehingga bisa dijadikan evaluasi

untuk menentukan strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan

penyalahgunaan narkotika di masa yang akan datang.

F. Metode Penelitian

1) Jenis Penelitian.

Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Menurut Lexy J.

Moleong ( 2017 : 6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang

Page 47: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

33

bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

tindakan dan lain lain secara holistic, dan dengan cara deskriptif

dalam bentuk kata kata dan bahasa , pada suatu konteks khusus

yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Kemudian kalau dilihat dari sifatnya penelitian ini termasuk

penelitian deskriptif. Suatu penelitian deskriptif , dimaksudkan

untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia,

keadaan atau gejala gejala lainnya. Maksudnya adalah terutama

untuk mempertegas hipotesa hipotesa, agar dapat membantu

didalam memperkuat teori teori lama, atau didalam kerangka

menyusun teori teori baru.( Soerjono Soekanto, 2012: 10)

Penelitian sosial menggunakan format deskriptif kualitatif

bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi ,

berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada

dimasyarakat yang menjadi obyek penelitian, dan berupaya

menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat,

model, tanda, atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun

fenomena tertentu (Burhan Bungin, 2017: 68).

Pemilihan metode ini bertujuan untuk mendapatkan informasi

secara objektif dan mendalam sesuai kenyatan di lokasi penelitian

dan berusaha unutuk mendiskripsikan atau menggambarkan

Page 48: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

34

tentang strategi komunikasi yang dilakukan oleh Binmas Polres

Bantul dalam upaya menanggulangi penyalahgunaan narkotika.

2) Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Polres Bantul tepatnya pada Satuan

Pembinaan dan Pengawasan Masyarakat (Satbinmas). Alasan

penulis memilih lokasi penelitian ini karena Satbinmas sebagai

bagian dari Polri yang bertugas melakukan edukasi dan sosialisasi

berbagai permasalahan dalam masyarakat.

3) Sumber Data

Sumber data jenis informasi dokumenter pada umumnya dibagi

dua, yaitu yang primer dan yang sekunder. Sumber informasi

documenter yang primer memberikan informasi dan data secara

langsung , sebagai hasil pengumpulan sendiri, untuk kemudian

disiarkan secara langsung. Data yang dikumpulkan dan disiarkan

benar benar orisinil sifatnya. Sedangkan sumber informasi

sekunder itu memberikan informasi dan data yang telah disalin,

diterjemahkan atau dikumpulkan dari sumber sumber aslinya, dan

dibuat foto kopi - foto kopinya(Kartini Kartono, 1983: 65-66)

Dalam penelitian ini sumber sumber primer diperoleh peneliti

dengan jalan observasi dan interview, sedangkan sumber sekunder

diambil dari kepustakaan, yang berbentuk literature cetak (buku

buku) maupun letaratur elektronik (media internet).

Page 49: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

35

a. Informan penelitian.

Informan penelitian didalam penelitian kualitatif berkaitan

dengan bagaimana langkah yang ditempuh peneliti agar data

atau informasi dapat diperolehnya. ( Burhan Bungin, 2017 :

107) . Dalam penelitian ini informan penelitian dilakukan

dengan prosedur purposive adalah salah satu strategi

menentukan informan yang paling umum dalam penelitian

kualitatif yaitu menentukan kelompok peserta yang menjadi

informan sesuai dengan kriteria terpilih yang relevan dengan

masalah tertentu. Dalam penelitian ini informan yang dipilih

adalah Kasat Binmas dan Babinkamtibmas di wilayah hukum

Polres Bantul. Pihak ini dipilih karena dirasakan tepat dan

mengetahui strategi komunikasi yang dilakukan Polres Bantul

dalam menanggulangi penyalah gunaan narkotika.

b. Tempat atau peristiwa /Fokus Penelitian

Pada penelitian ini yang menjadi obyek adalah strategi

komunikasi yang dilakukan oleh Binmas Polres Bantul dalam

upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika. Penulis

diharapkan bisa mengetahui bagaimanakah strategi komunikasi

yang dilakukan oleh petugas Binmas Polres Bantul terutama

dalam mensosialisasikan bahaya dan sanksi penyalahgunaan

narkotika.

Page 50: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

36

c. Dokumen Arsip.

Dokumen atau arsip yang dimaksud dalam penelitian ini

berupa foto kegiatan, materi kegiatan, data peserta kegiatan,dan

data jadwal atau waktu kegiatan.

4) Teknik Pengambilan Sampling

Teknik pengambilan sample untuk menentukan lokasi penelitian

dilakukan dengan pengambilan sample area ( area sampling). Cara

penentuan sample ini adalah menentukan wilayah yang akan

diteliti.Dalam penelitian ini wilayah penelitian adalah wilayah

hukum Satbinmas Polres Bantul. Seluruh wilayah penelitian

kemudian dibagi dalam segmen-segmen wilayah yang

mengandung jumlah unit penelitian. Dalam penelitian ini segmen

wilayah meliputi Polsek yang ada di Wilayah Hukum Polres

Bantul yang berjumlah 17 Polsek. Setiap segmen wilayah atau

Polsek diberi nomor, kemudian dari sejumlah populasi yang ada

(17 nomor) diambil sejumlah sample secara acak. Dalam penelitian

ini diambil 3(tiga) nomor, yang keluar adalah : nomor 1: Polsek

Dlingo, nomor 5 :Polsek Pandak dan nomor 17: Polsek Sedayu.

Dengan teknik pengambilan sampel secara acak maka

didapatkan 3(tiga) sample lokasi penelitian yaitu Polsek

Dlingo,Polsek Pandak dan Polsek Sedayu. Kemudian untuk

menentukan Narasumber dari masing masing Polsek, digunakan

teknik pusposive sampling yaitu metode pengambilan sampling

Page 51: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

37

dengan pertimbangan tertentu yang dianggap relevan atau dapat

mewakili objek yang akan diteliti (Sofian Effendi dan Tukiran

2012 : 172).

Sample yang dipilih ditingkat Polsek adalah 1(satu) petugas

Babinkamtibmas, yang bertugas memberikan penyuluhan dan

informasi yang berkaitan dengan Kamtibmas secara langsung

kemasyarakat. Dalam penelitian ini petugas Babinkamtibmas

sebagai sample/narasumber adalah ;

1. AIPDA Gangsal Wirajati, SH dari Polsek Dlingo

2. BRIPKA Subawa , SH dari Polsek Pandak

3. AIPDA Ekwan Setyawan dari Polsek Sedayu

Kemudian untuk menentukan Narasumber dari Satbinmas

Polres Bantul digunakan teknik pengambilan sample Puposive

Sampling yaitu menunjuk seseorang narasumber yang dianggap

menguasai materi / objek penelitian. Narasumber yang dijadikan

sample adalah AKP Partuti Wijayanti, SH selaku Kasat Binmas

Polres Bantul.

5) Teknik Pengumpulan Data

Di dalam penelitian pada umumnya dikenal tiga jenis alat

pengumpul data, yaitu studi dokumen atau bahan pustaka,

pengamatan atau observasi, wawancara atau interview (Soerjono

Soekanto, 2012:21).

Page 52: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

38

Dalam penelitian ini alat atau teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah :

a. Studi Dokumen atau Bahan Pustaka.

Studi dokumen meerupakan alat pengumpulan data yang

dilakukan melalui data tertulis. Dalam penelitian ini studi

dokumen atau bahan pustaka yang dilakukan adalah

mengumpulkan data yang berhubungan dengan penelitian,

dengan mencari sumber sumber literature tentang komunikasi,

kepolisian, narkoba , metode penelitian serta peraturan

perundangan yang mengatur tentang Kepolisian Negara

Republik Indonesia maupun narkotika. Selain literature tertulis,

penulis juga mengambil dari media internet. Dokumen lain

yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen yang

disimpan di Satbinmas Polres Bantul, dan polsek berupa data

kegiatan sosialisasi dalam rangka penanggulangan

penyalahgunaan narkotika.

b. Pengamatan (observasi).

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis

teerhadap fenomena – fenomena yang diselidiki. Adapun

teknik observasi yang digunakan penelitian ini adalah teknik

observasi terlibat (participant observation).

Dalam penelitian ini penulis menjadi bagian dari gejala yang

diamati yaitu sebagai anggota Polri yang terlibat dalam upaya

Page 53: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

39

penanggulangan narkoba maupun bersama sama dengan

Binmas Polres Bantul melakukan sosialisasi bahaya dan sanksi

penyalahgunaan narkotika.

c. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data

dengan mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung

keadaan responden (Sofian Effendi dan Tukiran, 2012: 207).

Wawancara merupakan proses interaksi dan komunikasi secara

langsung terhadap responden atau informan. Dalam penelitian

ini penulis melakukan wawancara kepada :

1. Kasat Binmas Polres Bantul.

2. Kanit Bintibmas Satbinmas Polres Bantul

3. Babinkamtibmas Polsek Dlingo

4. Babinkamtibmas Polsek Pandak

5. Babinkamtibmas Polsek Sedayu.

yang mempunyai tugas mensosialisasikan bahaya dan sanksi

penyalahgunaan narkotika terhadap warga masyarakat.

6) Teknik Analisis Data .

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan

data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga

dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti

yang disarankan oleh data ( Lexy J. Moleong, 2017: 280). Dalam

penelitian ini analisis data dilakukan dengan cara mengorganisasi

Page 54: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

40

atau mengelompokkan data . Data yang terkumpul yang terdiri dari

catatan lapangan hasil wawancara maupun hasil observasi, gambar,

foto, dokumen berupa laporan kegiatan sosialisasi, artikel maupun

bahan dari literature cetak maupun elektronik. Kegiatan analisis

data selanjutnya adalah mengatur, mengurutkan ,

mengelompokkan, memberikan kode, dan mengkategorisasi.

Pengelolaan data dan pengorganisasian tersebut bertujuan

menemukan tema yang akhirnya diangkat untuk merumuskan

kesimpulan.

7) Validitas Data.

Dalam penelitian ini validasi atau keabsahan data diperiksa

dengan metode Triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data

itu untuk keperluan pengeekan atau sebagai pembanding terhadap

data itu (Lexy J. Moleong, 2017: 330).

Metode Triangulasi sebagai teknik pemeriksaan dan keabsahan

data memanfaatkan penggunaan : sumber, metode, penyidik dan

teori.

Dalam penelitian ini metode Triangulasi yang digunakan adalah

Triangulasi dengan sumber . Menurut pendapat Patton, (Lexy J.

Moleong: 2017) Triangulasi dengan sumber berarti

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu

Page 55: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

41

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda

dalam penelitian kualitatif. Hal ini bisa dicapai dengan jalan:

1). Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil

wawancara.

2). Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum

dengan apa yang dikatakan pribadi.

3). Membandingkan apa yang dikatakan orang orang tentang

situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.

4). Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang

yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang

pemerintahan.

5). Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen

yang berkaitan. (Lexy J. Moleong, 2017:331)

Dalam penelitian ini metode Triangulasi model sumber dilakukan

dengan cara membandingkan data hasil pengamatan dengan

wawancara yang dilakukan kepada Kasat Binmas Polres Bantul

serta mengcrosschek dengan petugas atau masyarakat yang

berbeda, sehingga validasi data akan ditemukan.

Page 56: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

42

BAB II

DESKRIPSI SAT BINMAS POLRES BANTUL

A. Alamat Kantor Dan Wilayah Hukum.

Satbinmas Polres Bantul beralamatkan di Jalan Jendral Sudirman

No. 202 Bantul, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa

Yogyakarta. Nomor telfon (0274)367111.

Wilayah hukum satbinmas Polres Bantul meliputi:

1. Polsek Piyungan,

2. Polsek Dlingo,

3. Polsek Bambanglipuro,

4. Polsek Kretek,

5. Polsek Banguntapan

6. Polsek Sanden

7. Polsek Srandakan

8. Polsek Pandak

9. Polsek Pajangan

10. Polsek Sedayu

11. Polsek Jetis

12. Polsek Imogiri

13. Polsek Kasihan

14. Polsek Batul Kota

15. Polsek Sewon

16. Polsek Pleret

Page 57: SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA …repo.apmd.ac.id/502/1/Skripsi Amir Machmud 2.pdfskripsi strategi komunikasi dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh satuan

43

17. Polsek Pundong

B. VISI MISI

1. Visi Satbinmas Polres Bantul

Menjadi sahabat dan mitra masyarakat dalam memecahkan

masalah-masalah sosial yang dapat mengganggu ketertiban dan

keamanan lingkungan.

2. Misi Satbinmas Polres Bantul

a. Hadir di tengah-tengah masyarakat untuk melindungi, mengayomi

dan melayani masyarakat.

b. Membangun kominikasi yang efekif dan intensif dengan

masyarakat baik individu maupun kelompok atau komunitas.

c. Mengidenstifikasi masalah-masalah sosial dan keamanan yang

timbul dalam masyarakat serta menemukan jalan pemecahanya.

d. Bersama masyarakat mencegah dan menangkal timbulnya penyakit

masyarakat.

e. Bersama masyarakatmenjaga ketertiban dan keamanan lingkungan.

f. Membangun dan mengembangan kemitraaan dengan segenap

komunitas dalam memelihara situasi kantibnas yang kondusif.

g. Mendorong partisipasi masyarakat dalam menumbuh kembangkan

daya cegah dan daya tangkal terhadap segala bentuk ganguan

kantipnas.