SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

117
UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN PENYAJIAN BERITA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM DALAM PENYEBARAN INFORMASI MELALUI MAJALAH HUKUM DAN HAM Diajukan oleh : NAMA : AYU MAULIDHA NIM : 2013 41 197 KONSENTRASI : HUBUNGAN MASYARAKAT Untuk memenuhi sebagian syarat Guna mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi Jakarta 2017

Transcript of SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

Page 1: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

SKRIPSI

STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN

DAN PENYAJIAN BERITA KEMENTERIAN HUKUM

DAN HAM DALAM PENYEBARAN INFORMASI

MELALUI MAJALAH HUKUM DAN HAM

Diajukan oleh :

NAMA : AYU MAULIDHA

NIM : 2013 – 41 – 197

KONSENTRASI : HUBUNGAN MASYARAKAT

Untuk memenuhi sebagian syarat

Guna mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi

Jakarta

2017

Page 2: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

ii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ayu Maulidha

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 10 Agustus 1995

Alamat : Jalan Bangka 2 gg 7 No.17, Rt 014 / Rw 001 Jak-

sel

Telepon/HP : 087878373612

Status : Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UPDM (B)

Nim : 2013 – 41 – 197

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Konsentrasi : Hubungan Masyarakat

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi :

Judul : Strategi Humas Sub Bagian Peliputan Dan

Penyajian Berita Kementerian Hukum dan HAM

Dalam Penyebaran Informasi Melalui Majalah

Hukum dan HAM

Pembimbing I : Drs.Kustiatno, M.Si

Pembimbing II : Nasrullah Kusadjibrata, S.sos, M.Si

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang saya buat

merupakan hasil Asli (orisinil) dan bukan Duplikasi dan Skripsi orang lain.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan

apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya sanggup

untuk dikenakan sanksi akademis sesuai peraturan yang berlaku di FIKOM

UPDM (B)

Jakarta, Agustus 2017

Ayu Maulidha

Page 3: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

iii

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI : ILMU KOMUNIKASI

ABSTRAK

Nama : Ayu Maulidha

Nim : 2013 – 41 – 197

Program Studi : Ilmu komunikasi

Kosentrasi : Hubungan Masyarakat

Judul Skripsi : Strategi Humas Sub Bagian Peliputan dan Penyajian

Berita Kementerian Hukum dan HAM Dalam Penyebaran

Informasi Melalui Majalah Hukum dan HAM

Bab/Halaman : 5 Bab + 95 Halaman

Biblografi : 19 Buku + 1 Website + 2 jurnal

Pembimbing : 1. Drs. Kustiatno, M.Si

2. Nasrullah Kusadjibrata,S.Sos, M.Si

Penyebaran Informasi merupakan tugas seorang humas dalam

menyampaikan informasi mengenai lembaga atau instasi kepada publik baik

publik internal maupun eksternal,publikasi merupakan bagian terbesar dan

terpenting dari humas.

Sebagai lembaga Negara Kementerian Hukum dan HAM

(KemenkumHAM) juga mempunyai masalah terhadap pengetahuan publik

internal maupun eksternal. Banyak diantara publik yang tidak mengetahui

kegiatan apa dan isu apa yang sedang terjadi di KemenkumHAM karena

banyaknya unit kerja yaitu sebelas unit kerja. oleh karena itu di butuhkan

media internal yang berupa majalah sebagai sarana penyebaran informasi

dari KemenkumHAM kepada publik internal maupun eksternal.

Page 4: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

iv

Penelitian ini mengambil judul “Strategi Humas Sub Bagian Peliputan

dan Penyajian Berita Kementerian Hukum dan HAM Dalam Penyebaran

Informasi Melalui Majalah Hukum dan HAM. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui strategi apa yang di gunakan KemenkumHAM dalam

penyebaran informasi melalui majalah. Teori yang di gunakan adalah teori

media Nirmassa. Dimana teori ini berita yang ada di dalam majalah Hukum

dan HAM ini di susun, memunculkan isu yang hanya berkaittan dengan

kementerian Hukum dan HAM. Dalam majalah Hukum dan HAM adanya

rubrik informasi edukasi hiburan dan mempengaruhi yang sangat berkaitan

dengan media Nirmassa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode

studi kasus dengan paradigma konstruktivesme. Teknik pengumpulan data

yang digunakan adalah dengan wawancara mendalam

Hasil penelitian yang di peroleh dari strategi yang dilakukan

Kementerian Hukum dan HAM, yaitu dengan menerbitkan “majalah Hukum

dan HAM”. Majalah tersebut umumnya berisikan informasi mengenai laporan

kegiatan seluruh unit Kementerian Hukum dan HAM, inovasi – inovasi serta

isu mengenai bidang hukum. Majalah Hukum dan bertujuan untuk

menambah wawasan pembaca bertambah menjadi luas lagi dan

menhilangkan stigma negatif. Hambatan dalam penerbitan dan pembuatan

majalah Hukum dan HAM yaitu kurangnya sumber daya manusia, perlatan

dan sistem birokrasi yang panjang. Pengunaan media majalah Hukum dan

HAM ini efektif dalam menyebarkan informasi ke publik.

Kata Kunci :

Strategi ; Humas; Penyebaran Informasi; Kementerian Hukum dan

HAM RI, Majalah Hukum dan HAM.

Page 5: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

v

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI : ILMU KOMUNIKASI

ABSTRACT

Name : Ayu Maulidha

Nim : 2013 – 41 – 197

Course : communication science

Concentrations : Community Relations

Title of Thesis : Strategy of Public Relations Sub-Division of Coverage

and Presentation of Kementerian Hukum dan HAM

News in the Dissemination of Information Through the

Legal and Human Rights Magazine

Chapter/page : 5 + 95 Chapter Page

Biblografi : 19 + 1 Book + 2 Journal Website

Supervisor : 1. Drs. Kustiatno, M.Si

2. Nasrullah Kusadjibrata, s. Sos, M.Si

Dissemination of information is the task of a publicist in conveying

information regarding the institution or instasi to the public good the public

internal and external publications, is part of the largest and most important

public relations.

As State agencies of the Kementerian Hukum dan HAM

(KemenkumHAM) also has problems with internal and external public

knowledge. Many of the public who do not know what activities and what is

going on in the KemenkumHAM because of the many units working i.e

eleven units of work. It is therefore in need of internal media magazine as a

means of dissemination of information from the KemenkumHAM to the public

internal and external.

Page 6: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

vi

This research takes the title "public relations Strategy Sub Part

Coverage and presentation of Kementerian Hukum dan HAM News in the

dissemination of information through the magazine of law and human rights.

The purpose of this research is to find out what strategy to use

KemenkumHAM in the dissemination of information through the magazine.

The theory is a theory of media in use Nirmassa. Where this theory in the

news magazine of law and human rigth is in the bunk, bring up the issue that

only berkaittan with the Ministry of Justice and human rights. In the presence

of Justice and human rights magazine rubric information education

entertainment and affects a very related to media Nirmassa. The research

method used is case study method with the konstruktivesme paradigma.

Data collection techniques used are in-depth interviews with.

The research results in getting from the strategy that carried out the

Kementerian Hukum dan HAM namely by publishing "magazine of law and

human rights". The magazine generally contains information regarding

activity report the entire unit of the Ministry of Justice and human rights,

innovation – innovation as well as issues regarding the law. The magazine of

law and aims to add insight readers increased to broadly and eliminate the

negative stigma. Obstacles in publishing and magazine making justice and

human rights, namely the lack of human resources, equipment and

bureaucratic system. Use of the media magazine of law and human right is

effective in disseminating information to the public.

Keywords : The strategy; Publicist; The Dissemination Of Information;

The Kementerian Hukum dan HAM, the magazine of law

and human rights.

Page 7: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

vii

KATA PENGANTAR

Allhamdullilah Rabbil’alamin, puji dan syukur penulis panjakan

kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan petunjuk

sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul Strategi Humas

Sub Bagian Peliputan dan Penyajian Berita Kementerian Hukum dan

HAM Dalam Penyebaran Informasi Melalui Majalah Hukum dan HAM

Skripsi ini merupakan salah satu tugas akhir untuk memnuhi

persyaratan dalam mencapai gelar Sarjana Strata 1 (S1) Ilmu komunikasi

Konsentrasi Hubungan Masyarakat di Universitas Prof. Dr. Moestopo

(Beragama) Jakarta.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua

pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Semoga skripsi ini

dapat memberikan masukan bagi penulis dan mahasiswa/I dalam menekuni

belajar khususnya mahasiswa/I Hubungan Masyarakat. Terimakasih

Penulis

Ayu Maulidha

Page 8: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

viii

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkat dan rahmat-

nya yang diberikan kepada penulis sehingga dalam proses penyusunan

skiripsi ini penulis senantiasa diberikan kemudahan untuk

menyelesaikannya. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa

terimakasih atas bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain :

1. Kedua orangtuaku yang telah memberikan semangat dan doa - doa

yang tidak pernah putus, kasih sayang dan dukungan yang sangat

besar serta motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Prof. Dr. Dr. Dr. Rudy Hariyanto, MM., MSN Selaku Rektor

Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

3. Dr. Prasetya Yoga Santoso, MM Selaku Dekan Fakultas Ilmu

Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

4. Dr. Hendri Prasetyo, S.Sos., M.Si Selaku Ketua Program Studi

Hubungan Masyarakat

5. Bapak Freddy Richardo, M.Si selaku kepala jurusan Bidang

Hubungan Masyarakat Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama)

6. Bapak Drs. Kustiatno, M.Si selaku dosen pembimbing I. Terimakasih

dengan kesabarannya telah memberikan arahan, masukan serta

waktunya kepada penulis dalam melakukan bimbingan selama ini.

Page 9: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

ix

7. Bapak Nasrullah, S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing II.

Terimakasih dengan kesabarannya telah memberikan arahan,

masukan serta waktunya kepada penulis dalam melakukan

bimbingan selama ini.

8. Ibu Ria Wijayanti E,SH,MM selaku kepala bagian Hubungan

Masyarakat KemenkumHAM yang sangat membantu memberikan

informasi – informasi kepada penulis dan telah mengijinkan penulis

melakukan penelitian/observasi di tempatnya.

9. Bapak Fitriadi Agung Prabowo S.IP selaku kepala Sub Bagian

Hubungan Pers dan Media Massa di Biro Humas KemenkumHAM

yang sangat membantu memberikan informasi – informasi kepada

penulis dan telah mengijinkan penulis melakukan

penelitian/observasi di tempatnya.

10. Bapak Komarudin, SH selaku JFU Sub Bagian Peliputan dan

Penyajian Berita di KemenkumHAM yang sangat sabar dan

memberikan informasi – informasi kepada penulis

11. Sahabat tercinta penulis (Pista, Jelita, Glory, Danti) yang selalu

bersama dan menjadi penyemangat penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini

12. Dan semua pihak yang tidak dapat di sebutkan satu - persatu yang

telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis

Ayu Maulidha

Page 10: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................... i

LEMBAR ORISINALITAS SKRIPSI .................................................... ii

ABSTRAK ........................................................................................... iii

ABSTRACT ........................................................................................ v

KATA PENGANTAR ........................................................................... vii

UCAPAN TERIMAKASIH .................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................ x

DAFTAR TABEL ................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................... 1

1.2 Fokus Penelitian ........................................................ 8

1.3 Perumusan Masalah .................................................. 9

1.4 Tujuan Penelitian ....................................................... 9

1.5 Signifikansi Penelitian ................................................ 10

1.5.1 Signifikansi Teoritis ........................................... 10

1.5.2 Signifikansi Praktis ............................................ 10

BAB II KAJIAN LITERATUR DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Kajian Pustaka – Penelitian Sejenis ........................... 11

2.2 Kerangka Konsep-konsep Penelitian dan Teori ......... 18

2.2.1 Komunikasi ................................................... 18

2.2.2 Humas (Public Relations) .............................. 22

2.2.3 Media Cetak (Majalah) .................................. 31

2.2.4 Media Internal ............................................... 38

Page 11: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

xi

2.2.5 In House Journal ........................................... 40

2.2.6 Majalah “Hukum dan HAM” Media Nirmassa... 43

2.3 Bagan Alur Pikir ......................................................... 45

BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian ................................................. 48

3.2 Pendekatan Penelitian ............................................... 50

3.3 Jenis/Format Penelitian ............................................. 51

3.4 Metode Penelitian ...................................................... 53

3.5 Objek dan Subjek Penelitian ...................................... 56

3.6 Teknik Pengumpulan Data ......................................... 56

3.7 Teknik Keabsahan Data............................................. 63

3.8 Teknik Analisis Data .................................................. 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Obyek ........................................................ 68

4.1.1 Sejarah Singkat Kementerian Hukum dan

HAM RI ......................................................... 68

4.1.2 Visi dan Misi .................................................. 70

4.1.3 Logo Kementerian Hukum dan HAM

Republik Indonesia ........................................ 71

4.1.4 Tugas dan Fungsi Kementerian Hukum dan

HAM RI ......................................................... 73

4.1.5 Struktur Organisasi Kementerian Hukum dan

HAM RI ......................................................... 75

4.1.6 Tugas dan Fungsi Bagian Hubungan

Masyarakat ................................................... 76

4.1.7 Struktur Organisasi Bagian Hubungan

Masyarakat ................................................... 76

4.1.8 Majalah Hukum dan HAM ............................. 77

4.2 Deskripsi Subyek Penelitian ...................................... 79

Page 12: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

xii

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian .......................................... 81

4.4 Pembahasan ............................................................. 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ................................................................ 93

5.2 Saran ......................................................................... 95

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 13: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Matriks Penelitian Sejenis .............................................. 16

Tabel 2.2 Bagan Alur Pikir ............................................................. 47

Page 14: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Transkrip Wawancara

2. Majalah Hukum dan HAM Edisi I 2017

3. Surat Keterangan Penelitian

Page 15: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia memiliki kebutuhan terhadap komunikasi, komunikasi

menjadi suatu kebutuhan yang mendasar dan penting terutama akan

informasi. Perkembangan arus informasi tersebut berjalan dengan cepat

seiring dengan perkembangan jaman., dan kebutuhan manusia itu

sendiri. Hal tersebut terjadi karena kebutuhan suatu informasi menjadi

suatu hal yang mendasar. Informasi merupakan bagian dari komunikasi

yang selalu dilakukan sehari hari oleh setiap individu. Melalui

komunikasi, manusia dapat mengetahui informasi yang di perlukan dari

orang lain. Menjadikan manusia yang awalnya tidak tahu menjadi tahu

mengenai suatu informasi.

Menyadari pentingnya komunikasi, terlebih di era teknologi

komunikasi dan informasi yang meningkat dan mengalir begitu dahsyat

ini, banyak perusahan ataupun lembaga yang menerapkan program

yang dirancang secara khusus untuk meningkatkan komunikasi baik

didalam maupun di luar perusahaan. Informasi merupakan kebutuhan

pokok setiap orang, baik dalam mengembangkan kualitas pribadi

maupun dalam menjalani kehidupan sosial. Setiap orang dalam kualitas

dan latar belakang apapun membutuhkan informasi yang sesuai.

Informasi itu dapat di peroleh melalui media apapun dan dapat di peroleh

Page 16: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

2

lewat tatap muka dengan orang lain, bisa juga melalui berbagai macam

sarana yang tersedia. Media komunikasi yang lazim disebut dengan

media massa, yaitu termasuk di dalamnya adalah media elektronik dan

media cetak. Salah satu media komunikasi cetak yaitu “Majalah”.

Majalah adalah media komunikasi yang dinilai efektif untuk dapat

menyebarkan informasi kepada publiknya. Majalah merupakan salah

satu media komunikasi massa berusaha menyampaikan pesan kepada

khalayak dengan sangat terperinci karena memiliki karakterisik yang

berbeda dengan media cetak yang lainnya. Karakterisik dari majalah

dapat dilihat dari isi pesan yang di sajikan sebuah majalah. Dalam

penyajian pesannya, majalah menyajikan pesannya lebih mendalam,

memiliki nilai akutualitas lebih lama, gambar atau foto yang lebih banyak,

memilki cover atau sampul sebagai daya tarik. Majalah itu sendiri, terdiri

dari berbagai jenis dan fungsi. Kebutuhan masyarakat akan media cetak

khususnya majalah sangat kuat. Media Internal sebagai alat media

penghubung internal dan eksternal yang di edarkan secara gratis dalam

upaya untuk penyebaran informasi, pesan aktifitas sebuah instansi,

manfaat produk , jasa dan publikasi lainnya yang di tunjukan untuk publik

(Effendy,2000:129). Media internal dalam hal ini merupakan media yang

di kelola oleh humas, tugas humas adalah bertanggung jawab untuk

menyampaikan informasi yang penting, menciptakan citra, memberi

masukan kepada manajemen dan memberi informasi kepada khalayak

mengenai suatu informasi organisasi agar membentuk citra yang positif.

Page 17: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

3

Fungsi dan tugas seorang humas adalah berupaya untuk

membina hubungan komunikasi internal dan eksternal. Peranan tersebut

merupakan informasi dari para karyawan dan khalayak organisasi, atau

sebaliknya maupun bertindak sebagai mediator dari perusahaan

terhadap khalayak organisasi. (Yulianita,2003:49)

Secara keseluruhan, humas mempuyai fungsi khusus manajemen

yaitu membantu memlihara komunikasi ke dalam dan keluar, agar

tercapai saling pengertian, kerjasama antar organisasi dan publiknya

termasuk menanggapi opini publik yang sesuai atau tidak sesuai dengan

kebijakan yang dilakukan oleh instansi bersangkutan, serta membantu

fungsi manajemen dalam mengantisipasi dan memanfaatkan

kesempatan, serta tantangan dan perubahan yang terjadi di dalam

masyarakat/publiknya.

Hubungan baik dengan media tentunya disertai harapan berbagai

kegiatan yang dijalankan organisasi diliput media secara jujur, akurat dan

berimbang. Untuk mencapai maksud tersebut maka organisasi wajib

mengembangkan hubungan yang kokoh dan erat dengan media cetak,

media penyiaran dan tak kalah petingnya, menjalin hubungan dengan

media. Agar tujuanya citra positif organisasi atau lembaga di mata

publiknya bisa terus terjaga dengan baik. Untuk mencapai tujuan humas,

yang di antaranya citra positif dan penyalur informasi dan saling

pengertian antara publik dan organisasi, maka banyak kegiatan humas

yang dilakukan melalui media. Dengan publik yang tersebar, bukan saja

Page 18: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

4

secara geografis tapi juga secara demografis, maka kegiatan komunikasi

akan sulit dilakukan bila tidak memanfaatkan media massa. Media

massa menjadi media komunikasi yang menjangkau publik yang tersebar

dan beragam kepentingan. Dibalik semua itu, media relation sebagai

fungsi khusus kampanye Humas adalah mengikuti tahapan tahapan

dalam proses humas. Bukan sekedar mempublikasikan kegiatan yang

diselenggarakan suatu organisasi atau lembaga melainkan juga

bagaimana publikasi itu menopang atau memperkokoh citra organisasi di

mata publiknya. Bukan juga sekedar memperbanyak jumlah kegiatan

organisasi yang diliput media massa, melainkan juga bagaimana

peliputan media itu menunjang pencapaian tujuan organisasi.

Oleh karena itu media relations merupakan kegiatan yang

terencana, dengan perencanaan yang didasarkan hasil riset, dan

ditetapkan untuk mencapai tujuan tertentu. Uraian tentang media

relations itu bisa dilihat keterkaitannya untuk membentuk pengertian

media relation. Pertama media relation itu berkenan dengan media

komunikasi. Media komunikasi di perlukan karena menjadi sarana yang

sangat penting dan efisien dalam berkomunikasi dengan publik. Kedua,

media relation itu pada dasarnya berkenaan dengan pemberian informasi

atau memberi tanggappan. Maka ada yang menyebutkan bahwa media

relation itu merupakan fungsi khusus didalam satu kegiatan atau

program humas. Letak ke khususannya ada pada pelibatan media

Page 19: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

5

massa yang berada diluar kendali organisasi untuk bisa pencapaian

tujuan organisasi.

Media massa memang sebuah sarana untuk menyampaikan

informasi. Media internal memegang peranan yang penting guna

menjalin hubungan yang baik dalam sebuah instasi pemerintahan dan

karyawannya, karena salah satu cara utama menyediakan informasi bagi

seluruh personil instasi pemerintah, baik mengenai kebijakan dalam

organisasi, kegiatan organisasi atau peraturan baru yang terdapat di

dalam instansi pemerintah dan semua lembaga Negara.

Salah satunya adalah lembaga Negara yang memiliki media

internal. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia ( KemenkumHAM ). Tugas Kementerian Hukum dan HAM

(Pasal 2) Kementerian Hukum dan HAM mempuyai tugas

menyelenggarakan urussan pemerintah di bidang hukum dan hak asasi

manusia untuk membantu presiden dalam menyelenggarakan

pemerintahan Negara. Aktivitas hubungan masyarakat adalah salah satu

metode berkomunikasi yang digunakan perusahaan maupun lembaga

untuk membangun hubungan kerjasama antara lembaga dan

masyarakat ataupun publiknya. Bagian Hubungan Masyarakat

kementerian hukum dan HAM mempuyai tugas melaksanakan penyiapan

pembinaan hubungan masyarakat, pemberitaan dan layanan informasi

serta dokumentasi di lingkungan . Bagian kementerian hukum dan HAM

Hubungan Masyarakat menyelenggarakan Fungsi; 1. Pelaksanaan

Page 20: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

6

Peliputan dan Penyajian berita. 2. Pelaksanaan fasilitasi hubungan pers,

media massa dan analisa berita. 3. Pelaksanaan layanan informasi dan

fasilitasi penanganan pemohonan informasi. 4. Pengelola dokumentasi,

arsip dan perpustakaan. Tugas Bagian Hubungan Masyarakat: Pasal

100, Bagian Hubungan Masyarakat mempuyai tugas melaksanakan

penyiapan pembinaan hubungan masyarakat, Pemberitaan dan layanan

informasi serta dokumentasi di lingkungan kementerian hukum dan HAM.

Bagian Hubungan Masyarakat terdiri atas : 1. Sub Bagian Peliputan dan

Penyajian Berita, Mempuyai tugas melakukan peliputan dan penyajian

berita. 2. Sub Bagian Hubungan Pers dan Media Massa, mempuyai

tugas melakukan fasilitasi hubungan pers, media massa dan analisa

berita. Humas kementerian hukum dan HAM merupakan bagian yang

memberikan informasi mengenai masalah-masalah hukum dan peraturan

peraturan yang berhubungan dengan Hukum dan undang undang 1945

yang berlaku di Republik Indonesia. (Buku orta KemenkumHAM).

Majalah Hukum Kementerian Hukum dan Ham sebagai media

cetak mempuyai kemampuan yang efektif di dalam menyebarkan atau

menyampaikan informasi yang bermanfaat. Majalah Hukum dan HAM

Kementerian Hukum dan Ham adalah majalah yang isinya tentang

kegiatan Kementerian Hukum dan Ham baik di pusat maupun di daerah

dan yang ada di Kementrian Hukum dan Ham, tentang progam

Kementerian baik yang sudah dilaksanakan ataupun yang akan

dilaksanakan.

Page 21: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

7

Sebagaimana uraian di atas, maka salah satu fungsi dan peran

kehumassan Kemenkumham adalah menjelaskan dan mensosialisasikan

Peranan Kemenkumham dan setiap bagian bagiannya agar masyarakat

lebih dekat dan mengenal KemenkumHAM.

Untuk itu “Majalah Hukum dan HAM” sebagai majalah yang

dibentuk di lingkungan KemenkumHAM yaitu menjadi media untuk

menyebarkan informasi dan mempublikasikan kegiatan KemenkumHAM

kepada masyarakat yang luas.

Strategi majalah “Hukum dan HAM” harus lebih strategis didalam

mengemas berita baik isi maupun dari bentuk penyajiannya.

“Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta akan hanya menunjukan arah saja, melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik operasionalnya.”(Effendy, 2009:93). Dari definisi di atas, strategi dapat di simpulkan, selain untuk

perencanaan dan manajemen melainkan sebagai arah petunjuk

bagaimana taktik operasionalnya dijalankan. Strategi Humas

Kemenkumham dalam mengelola majalah Hukum dan HAM sangat

berperan penting, karena majalah ini merupakan suatu alat dari kegiatan

komunikasi kelembagaan.

Oleh karena itu, disini penulis tertarik untuk meneliti dan

mengangkat strategi yang di lakukan kementerian hukum dan HAM

dalam penyebaran informasi melalui majalah Hukum dan HAM dan

penulis menjadikan judul skripsi yang akan dibuat yaitu

Page 22: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

8

“Strategi Humas Sub Bagian Peliputan dan Penyajian Berita

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Dalam Penyebaran

Informasi melalui Majalah Hukum dan HAM “

1.2 Fokus Penelitian

1. Bobot Berita

Bobot berita adalah suatu nilai – nilai yang terdapat dalam

suatu berita yang menentukan kualitas isi dari berita tersebut. Dalam

hal ini bobot berita sangat berperan penting dalam mengedukasikan

publik tentang Kemenkumham.

2. Perluasan Pemberitaan

Perluasan pemberitaan adalah suatu proses pengembangan

hal – hal baru tentang studi dimana hal tersebut akan menjadi suatu

berita yang menarik minat masyarakat untuk mengetahui sisi lain

yang belum mereka ketahui. Perluasan pemberitaan majalah Hukum

dan HAM sangat berperan penting untuk menciptakan rasa ingin

tahu publik tentang KemenkumHAM.

3. Periode Pemberitaan

Periode pemberitaan adalah jeda waktu dimana berita

tersebut diterbitkan. Konsistensi dalam jeda waktu sangat berperan

penting untuk menarik minat para pembaca.

Page 23: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

9

1.3 Perumusan Masalah

Kualitas sebuah penelitian dapat di tentukan oleh luas dan

dalamnya yang dihadapi penelitian itu. Banyak rumusan masalah

menjadi salah satu indikator luas dalamnya permasalah. Rumusan

masalah berbeda dengan masalah. Rumusan masalah ialah “suatu

pertanyaan yang akan dicarikan jawabnya melalui pengumpulan data.

Namun demikian terdapat kaitan erat antara masalah dan rumusan

masalah penelitian, karena setiap rumusan masalah penelitian harus di

dasarkan pada masalah”. (Sugiyono,2010 : 35).

Bedasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas maka

penulis merumuskan masalahnya sebagai berikut :

Bagaimana “Strategi Humas Sub Bagian Peliputan dan Penyajian

Berita Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Dalam Penyebaran

Informasi melalui Majalah Hukum dan HAM ”

1.4 Tujuan Penelitian

Bedasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka

penelitian ini bertujuan :

Untuk mengetahui “Strategi Humas Sub Bagian Peliputan dan

Penyajian Berita Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Dalam

Penyebaran Informasi melalui Majalah Hukum dan HAM”

Page 24: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

10

1.5 Signifikansi Penelitian

1.5.1 Signifikansi Teoritis

Manfaat akedemis yang ingin di peroleh dari adanya

penelitian ini adalah diharapkan dapat memberikan pengetahuan

dan wawasan dalam pengembangan bidang ilmu komunikasi pada

umumnya, Manfaat akademis lainnya yaitu agar penulis mampu

berfikir logis sesuai dengan ilmu pengetahuan yang telah di

peroleh sejak awal bangku perkuliahan serta dapat menguji

fenomena atau permasalahan secara ilmiah dan terkonstruksi

dengan baik.

1.5.2 Signifikansi Praktis

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan informasi dan

mengetahui strategi dalam menyebarkan informasi melalui

majalah yang dilaksanakan oleh Kementerian Hukum dan Hak

Asasi Manusia. Hasil penelitian ini juga di manfaatkan sebagai

masukan praktis bagi Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia

dalam menyempurnakan Strategi penyebaran informasi.

Page 25: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

11

BAB II

KAJIAN LITERATUR DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Kajian Pustaka – Penelitian Sejenis

2.1.1 Judul Skripsi : Strategi Humas Badan Pengkajian dan

Penerapan Teknologi (BPPT) dalam

Meningkatkan Citra kepada Stakeholders

melalui Newsletter (edisi 1 bulan mei 2010)

Penulis : Fajar Edi Pradipta

Lembaga : Fikom UPDM (B)

Publikasi merupakan tugas seorang humas dalam

menceritakan atau menyampaikan informasi sebanyak mungkin

mengenai lembaga atau instasi kepada publik baik internal

maupun eksternal, dengan kata lain publikasi merupakan bagian

terbesar dan terpenting atau ujung tombak dari humas. Sebagai

suatu lembaga Negara non kementerian, Badan Pengkajian Dan

Penerapan Teknologi (BPPT) juga mempuyai masalah terhadap

stokeholders. Banyak di antara stakeholders BPPT tidak

mengetahui mengenai kegiatan apa yang telah dilakukan oleh

BPPT, serta teknologi apa yang telah dihasilkan BPPT. Oleh

karena itu dibutukan media internal yang berupa newsletter sebgai

sarana publikasi informasi aktifitas stakeholders. Teori yang

digunkan adalah 7cs PR communication (credibillty, contex,

Page 26: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

12

content, clarity, continuity, channel, capability of audience) dimana

didalam teori ini, humas selaku komunikator harus mempuyai

strategi yang tepat dalam meningkatkan citra kepada stakeholders

melalui newsletter, selain itu juga penulis menggunakan program

6 langkah PR yaitu : pengenalan situasi, penetapan tujuan, definisi

khalayak, pemilihan media dan teknik – teknik humas

perencanaan anggaran,dan pengukuran hasil.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif

yang bertujuan untuk mendapatkan data akurat yang menjelaskan

dan menggambarkan secara rinci mengenai strategi Humas

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam

meningkatkan citra kepada stakeholders newsletter. Metode

penelitian ini menggunakan pengumpulan data berupa wawancara

mendalam, pengamatan langsung dan penelaahan dokumentasi.

Hasil penelitian yang di peroleh dari strategi yang dilakukan

oleh humas BPPT dalam meningkatkan citra kepada stakeholders

BPPT yaitu dengan menerbitkan newsletter BPPT. Newsletter

tersebut umumnya berisikan informasi mengenai kegiatan –

kegiatan yang dilakukan BPPT dan juga teknologi – teknologi

yang dihasilkan BPPT. Serta mengangkat isu – isu yang sedang

berkembang dikaitkan dengan teknologi – teknologi yang

dihasilkan BPPT. Hambatan dalam proses penerbitan newsletter

BPPT yaitu menyangkut narasumber yang akan di wawancarai

Page 27: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

13

untuk newsletter tersebut dan terbatasnya dana atau anggaran.

Yang menyebabkan proses penerbitan newsletter menjadi mundur

dari jadwal yang telah di tentukan. Newsletter BPPT efektif dalam

memberikan informasi untuk menambah pengetahuan dan

wawasan stakeholders sehingga dapat meningkatkan citra BPPT.

2.1.2 Judul Skripsi : Strategi Pemberitaan Majalah Warta BPK Kepada

Stakholders

Penulis : Sastya Intan Pertiwi

Lembaga : Fikom UPDM(B)

Publikasi merupakan tugas seorang humas dalam

menceritakan atau menyampaikan informasi sebanyak mungkin

mengenai lembaga atau instasi kepada publik baik internal

maupun eksternal, dengan kata lain publikasi merupakan bagian

terbesar dan terpenting atau ujung tombak dari humas. Sebagai

suatu lembaga Negara non kementerian, Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK) juga mempuyai masalah terhadap stakeholders.

Banyak di antara stakeholders BPK tidak mengetahui mengenai

kegiatan apa yang telah dilakukan oleh BPK, serta hasil

pemeriksaan apa yang telah dihasilkan BPK. Oleh karena itu

dibutukan media internal yang berupa majalah yang diberi nama

“WartaBPK” sebagai sarana publikasi informasi aktifitas hasil

kegiatan kegiatan yang telah dilakukan. Teori yang digunakan

Page 28: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

14

adalah S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus – Organism –

Response. Dimana didalam teori ini, terdapat unsur 1. Pesan

(Stimulus,S) 2. Komunikan (Organism,O) 3. Efek (Response,R).

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif

yang bertujuan untuk mendapatkan data akurat yang menjelaskan

dan menggambarkan secara rinci mengenai strategi pemberitaan

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam meningkatkan citra

kepada stakeholders.

Metode penelitian ini menggunakan pengumpulan data

berupa wawancara mendalam, pengamatan langsung dan

penelaahan dokumentasi.

Hasil penelitian yang di peroleh dari strategi yang dilakukan

oleh humas BPK melalui majalah “Warta BPK”. Majalah ini

bertujuan untuk memelihara hubunngan yang baik antara

perusahaan dengan stakeholders (khalayak) serta menyampaikan

informasi kepada khalayaknya yang berkaitan dengan lembaga/

instasi sesuai dengan tujuan humas itu sendiri. Strategi itu dinilai

berhasil karena khlayak bertambah informasi mengenai BPK.

Selain itu, melalui majalah tersebut BPK mampu meningkatkan

citra positif kepada stakholders.

Page 29: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

15

2.1.3 Judul Skripsi : Strategi Humas Sub Bagian Peliputan dan

Penyajian Berita Kementerian Hukum dan HAM

Dalam Penyebaran Informasi Melalui Majalah

Hukum dan HAM

Penulis : Ayu Maulidha

Lembaga : Fikom UPDM (B)

Publikasi merupakan tugas seorang Humas dalam

menceritakan atau menyampaikan informasi sebanyak mungkin

mengenai lembaga atau instasi kepada publik baik internal

maupun eksternal, dengan kata lain publikasi merupakan bagian

terbesar dan terpenting atau ujung tombak dari Humas. Sebagai

suatu lembaga Negara , Kementerian Hukum dan HAM Banyak di

antara publik tidak mengetahui mengenai kegiatan apa yang telah

dilakukan oleh KemenkumHAM dan bagian bagian yang terdapat

di Kemenkumham. Oleh karena itu dibutukan media internal yang

berupa majalah sebagai sarana publikasi informasi aktifitas publik.

Teori yang digunakan adalah Media Internal internal dan media

Nirmassa.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif

yang bertujuan untuk mendapatkan data akurat yang menjelaskan

dan menggambarkan secara rinci mengenai strategi Humas

Kementerian Hukum dan HAM dalam penyebaran informasi

melalui majalah Hukum dan HAM. Metode penelitian ini

menggunakan pengumpulan data berupa wawancara mendalam.

Page 30: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

16

Tabel 2.1

Matriks Penelitian Sejenis

Nama

peneliti/tahun

Fajar Edi pradipta

(2006-41-378)

Sastya Intan

Pertiwi (2010-

41-392)

Ayu Maulidha

(2013-41-197)

Judul

Penelitian

Strataegi Humas

Badan Pengkajian

dan Penerapan

Teknologi (BPPT)

dalam meningkatkan

citra kepada

stakeholders melalui

Newsletter (Edisi 1

Bulan Mei 2010)

Strategi

Pemberitaan

Majalah Warta

BPK kepada

Stakeholders

Strategi Humas

Sub Bagian

Peliputan dan

Penyajian Berita

Kementerian

Hukum dan HAM

Dalam

Penyebaran

Informasi Melalui

Majalah Hukum

dan HAM

Tujuan Adapun tujuan

penelitian ini adalah

untuk mengetahui

strategi humas

BPPT dalam

meningkatkan citra

kepada stakeholders

melalui newsletter

Penerapan

strategi majalah

Warta BPK

kepada

stakeholders

Adapun tujuan

penelitian ini

untuk

mengetahhui

strategi Humas

Sub bagian

Peliputan dan

Penyajian Berita

KemenkumHAM

dalam

penyebaran

informasi melalui

majalah Hukum

dan HAM

Metode Penelitian deskriptif

kualitatif

menggunakan

pradigma

kostruktivisme

Penelitian

deskriptif

kualitatif

menggunakan

pradigma

kostruktivisme

Penelitian

deskriptif

kualitatif

menggunakan

pradigma

kostruktivisme

Teori 7cs PR

Communications

S – O – R

sebagai

Media Internal,

Media Nirmassa

Page 31: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

17

oleh Scoot M. Cutlip

dan Allen Center:

1. Credibility(kredibil

itas)

2. Contex(konteks)

3. Content(isi)

4. Clarity(kejelasan)

singkatan dari

Stimulus –

Organism –

Response. Jadi,

unsur model ini

adalah:

1. Pesan

(Stimulus,S)

2. Komunikan(O

rganism,O)

3. Efek

(Response,R)

Hasil

Penelitian

Hasil penelitian yang

diperoleh dari

strategi yang

dilakukan oleh

humas BPPT yaitu

dengan menerbitkan

newsletter BPPT

tersebut. Umumnya

berisikan informasi

mengenai kegiatan

kegiatan yang

dilakukan BPPT dan

juga teknologi

teknologi yang

dihasilkan BPPT,

serta mengangkat

isu isu yang sedang

berkembang

dikaitkan dengan

teknologi teknologi

yang dihasilkan

BPPT. Hambatan

dalam penerbitan

newsletter BPPT

yaitu menyangkut

narasumber

narasumber yang

akan di wawancarai

Hasil penelitian

yang diperoleh

dari strategi

yang dilakukan

humas BPK

melaluli majalah

BPK. Majalah ini

bertujuan untuk

memelihara

hubungan yang

baik antara

perusahaan

dengan

stakeholders

(khalayak) serta

menyampaikan

informasi

kepada

khalayaknya

yang berkaitan

dnegan

lembaga/instasi

sesuai dengan

tujuan humas itu

tersendiri.

Strategi dinilai

berhassil karena

khalayak

Page 32: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

18

untuk newsletter

tersebut dan

terbatasnya dana

atu anggaran. Yang

menyebabkan

proses penerbitan

newsletter menjadi

mundur dari jadwal

yang telah

ditentukan.

Newsletter BPPT

efektif dalam

memberikan

informasi untuk

menambah

pengetahuan dan

wawasan

stakeholders

sehingga dapat

meningkatkan citra

BPPT.

bertambah

informasi

mengenai BPK.

Selain itu,

melalui majalah

tersebut BPK

mampu

meningkatkan

citra positif

kepada

stakeholders

2.2 Kerangka Konsep-konsep Penelitian dan Teori

2.2.1 Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan salah satu istilah paling populer

dalam kehidupan manusia. Sebagai sebuah aktivitas,

komunikasi selalu dilakukan manusia. Manusia tidak bisa tidak

berkomunikasi jika manusia normal merupakan makhluk sosial

yang selalu membangun interaksi antar sesamanya, maka

komunikasi adalah sarana utamanya. Komunikasi menjadi

bagian keseharian hidup manusia, terlepas dari apakah

Page 33: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

19

komunikasi itu berujung pada kebahagian atau sebaliknya.

Manusia normal selalu mengkomunikasikan pikiran dan

perasaanya.

Menurut Olli (2006 :16), komunikasi merupakan suatu

proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan

stimulus dalam bentuk kata – kata dengan tujuan mengubah

perilaku orang lain (Khalayak). Komunikasi adalah proses

dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima

atau lebih dengan maksud untuk mengubah sikap dan tingkah

laku. (Komala, 2009:73)

komunikasi menurut Harold D. Laswell pengantar

komunikasi dalam karyanya The Structure and Fuction of

Comunication in Society mengatakan untuk mendefinisikan

komunikasi ialah dnegan menjawab „‟who says what in which

channel to whom with what effect„‟ (siapa mengatakan apa

melalui saluran apa kepada siapa dengan efek apa)‟‟. Dapat

diterapkan sebagai berikut :

1. Who – komunikator 2. Says What – pesanya 3. In Which Chanel – medianya 4. To whom – komunikanya 5. With What Effect – Respon

Untuk lebih jelasnya komunikasi meliputi lima (5) unsur

pokok yang diberi istilah sebagai berikut :

1. Komunikator

Page 34: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

20

Komunikator adalah seorang atau sekelompok orang yang menyampaikan pikiran atau perasaan kepada orang lain. Komunikator bertindak secara individual atau secara kolektif yang melembaga.

2. Pesan Pesan adalah lambang bermakna (meaningful

symbols) yakni lambang yang membawakan pikiran atau perasaan komunikator.

3. Media Media adalah sarana untuk menyalurkan pesan -

pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.

4. Komunikan Komunikan adalah seorang atau sejumlah orang

yang menjadi sasaran komunikator ketika ia menyampaikan pesannya. Sejumlah orang yang di jadikan sasaran itu dapat merupakan kelompok kecil maupun kelompok besar.

5. Efek Efek adalah tanggapan, respon atau reaksi dari

komunikan ketika ia atau mereka menerima pesan dari komunikator. Jadi efek adalah akibat dari proses komunikasi. ( Effendy,2005 :10 )

2. Proses komunikasi

Berangkat dari paradigma Laswell Efendy (1994:11-19)

membedakan proses komunikasi menjadi 2 tahap yaitu:

a. Proses komuniksi secara primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses

penyapaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada

orang lain dengan menggunakan lambang (symbol)

sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam

proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa) , dan

pesan non verbal (kial/gesture, isyarat, gambar, warna,

dan lain sebagainya) yang secara lansung dapat/mampu

Page 35: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

21

menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator

pada komunikan.

Seperti disinggung dimuka, komunikasi berlansung

apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang di

terima oleh komunikan. Prosesnya sebagai berikut,

pertama pertama komunikator menyandi (encode) pesan

yang akan di sampaikan pada komunikan. Ini berarti

komunikator memformulasikan pikiran dan atau

perasaanya kedalam lambang (bahasa) yang di

perkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian

giliran komunikan untuk menterjemahkan (decode) pesan

dari komunikator. Ini berarti ia menafsirkan lambang yang

mengandung pikiran dan atau perasaan komunikator tadi

dalam konteks pengertian. Yang penting dalam proses

penyandian (coding) adalah komunikator dapat menyandi

dan komunikan dapat menerjemahkan sandi tersebut

(terdapat kesamaan makna).

b. Proses Komunikasi Sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses

penyampain pesan oleh komunikator kepada komunikan

dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media

kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.

Page 36: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

22

Seorang komunikator menggunakan media kedua

dalam menyampaikan komunikasi karena komunikan

sebagai sasaran berada di tempat yang relative jauh atau

jumlahnya banyak surat, tlfn, teleks, surat kabar, majalah

,radio, televisi, film, dsb adalah media kedua yang sering

digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara

sekunder itu mnenggunakan media yang dapat di

klasifikasikan sebagai media massa(surat kabar, televisi,

radio, telfon, surat, mega phone dsb).

2.2.2 Humas (Public Relations)

1. Pengertian Humas

Istilah Public Relations atau yang lebih sering dengan

sebuttan humas, yang terus berubah merefleksikan evolusi

dalam praktik humas di dalam masyarakat dan orang

instanisasi. Perubahan ini juga menggambarkan sebuah

profesi yang berkembang mencari identitas diri dan

pengakuan professional. Evolusi ini menunjukkan bagaimana

fungsi humas menjadi bagian dari manajemen organisasi.

Public Relation adalah kelanjutan dari proses

pembuatan kebijaksanaan, pelayanan, dan tindakan bagi

kepentingan terbaik dari suatu individu atau kelompok agar

individu atau lembaga tersebut memperoleh kepercayaan dan

Page 37: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

23

goodwill dari publik. Soleh Soemirat, Ardianto, M.Si, dalam

buku Dasar-dasar Public Relation (2007 :12).

Definisi mengenai Humas sudah mulai memasukan

aspek komunikasi atau hubungan dua arah (two-ways

communication). Definisi memasukkan kata-kata seperti

reciprocal (timbal balik), mutual (saling) dan between (antara).

Dengan demikian pengertian humas sudah mengandung

pengertian aksi timbal balik (interaktif). Misalkan kamus

Webster‟s Third New International Dictionary mendefinisikan :

“Humas sebagai seni pengetahuan untuk mengembangkan pengertian timbal balik dan niat baik (Art of science of developing reciprocal understanding ang goodwill). (Cutlip dkk, 2006:3).

Kegiatan humas saat ini sudah harus diarahkan kepada

khalayak yang terbatas atau pihak-pihak tertentu yang

berbeda beda, dan masing-masing dengan cara yang

berlainan pula. Penyebaran suatu pesan humas tidak bisa

secara pukul rata ke semua orang sebagaimana pesan yang

tidak bisa dipukul rata kepada siapa saja. Setiap organisasi

memliki khalayak khususnya. Kepada khalayak yang terbatas

inilah humas senantiasa menjalin komunikasi, baik secara

internal maupun eksternal.

Page 38: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

24

2. Tujuan Humas

Humas adalah mendukung visi dan misi instansi. Hal ini

yang membuat semua humas yang ada, berorientasi pada

organisasi atau lembaga. Sasaran dari humas itu sendiri

adalah publik, publik yang dimaksud bukan hanya masyarakat

luas melainkan orang yang mempunyai tujuan yang sama

seperti orang yang membantu dalam mengembangkan

informasi instansi.

Untuk mengkaji tujuan humas berikut akan dikutip

beberapa pendapat ahli anatara lain:

Charles S Stainberg (abdurachman, 2011:116) humas

menciptakan opini publik yang favorable tentang kegiatan

kegiatan yang dilakukan oleh badan yang bersangkutan.

Frank Jefkins: PR meningkatkan favorable image atau

citra yang buruk terhadap organisasi tersebut.

Dari pendapat di atas, maka dapat dirumuskan tentang

tujuan publik relation secara umum atau universal yang ada

pada prinsipnya tujuan humas adalah :

a. Menciptakan citra yang baik. b. Memelihara citra yang baik. c. Meningkatkan citra yang baik. d. Memperbaiki citra jika citra organisasi kita menurun

atau rusak (yulianty,2005:42)

Page 39: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

25

3. Tugas Dan Fungsi Humas

Tugas humas atau PR secara umum adalah sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar atau visual kepada publik, supaya publik mempuyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan serta kegiatan yang dilakukan.

b. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat. Di samping itu, menjalankan dan bertanggung jawab terhadap kehidupan kita bersama dengan lingkungan.

c. Memperbaiki citra organisasi. Bagi humas menyadari citra yang baik tidak hanya terletak pada bentuk gendung, presentasi publikasi, dan seterusnya, tetapi terletak pada (1) bagaimana organisasi bisa menceriminkan organisasi yang di percayai memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka dan bisa di control dan di evaluasi : (2) dapat di katakan bahwa citra tersebut merupakan gambaran komponen yang kompleks.

d. Tanggung jawab sosial. PR atau humas adalah instrument untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut. Terutama pada kelompok yang berhak terhadap semua kelompok atau publik yang ada hubungannya dan memerlukan informasi.

e. Komunikasi humas mempuyai bentuk komunikasi yang khusus, komunikasi timbal balik, maka pengetahuan komunikasi menjadi modalnya. Dalam fungsinya, komunikasi itu central juga untuk dimiliki adalah pengetahuan manajemen dan kepemimpinan, struktur organisasi. (Rumanti,2004:39-42).

Dapat dipahami bahwa tugas humas adalah

bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi yang

penting, menciptakan citra, memberi masukan kepada

manajemen dan memberi informasi kepada khalayak

Page 40: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

26

mengenai suatu organisasi agar membentuk citra perusahaan

yang positif.

Fungsi dan tugas seorang humas adalah berupaya

untuk membina hubungan komunikasi internal dan eksternal.

Peranan tersebut merupakan informasi dari para karyawan

dan khalayak organisasi, atau sebaliknya mampu bertindak

sebagai mediator dari perusahaan terhadap khalayak

organisasi.

Secara keseluruhan, humas mempuyai fungsi khusus

manajemen yaitu membantu memelihara komunikasi kedalam

dan keluar agar tercapai saling pengertian, kerjasama antar

organisasi dan publiknya termasuk menanggapi opini publik

yang sesuai atau tidak sesuai dengan kebijaksanaan yang

dilakukan oleh instansi bersangkutan, serta membantu fungsi

manajemen dalam mengantisipasi, dan memanfaatkan

kesempatan, serta tantangan dan perubahan yang terjadi di

masyarakat atau publiknya.

Humas dalam kedudukannya didalam organisasi harus

mampu membina hubungan yang harmonis antara organisasi

dan publiknya dengan menciptakan komunikasi dua arah

timbal balik, mengatur arus informasi, agar informasi yang di

sampaikan diterima dengan baik.

Page 41: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

27

4. Sasaran Humas

Sasaran humas yang di maksud adalah dalam

penelitian ini adalah publik internal :

“Jefkins berpendapat bahwa khalayak atau publik adalah sekelompok atau orang – orang yang berkomunikasi dengan suatu organisasi, baik secara internal maupun eksternal„‟. (Jefkins,2003:80) Pada penelitian ini hanya akan membahas mengenai

sasaran humas yang di tunjukan pada publik internal.

5. Peran Humas

Menurut Cutlip, Center, dan Broom (2006) dalam buku

Effective Public Relations, terdapat empat peran penting

dalam humas yaitu communication technician, expert

presciber, communication fasilitator, dan problem-solving

fasilitator. Peran humas sebagai :

1. Peran Humas sebagai Communication Tehnician yaitu humas sebagai pelaksana komunikasi. Pada

tahap ini kemampuan jurnalistik dan komunikasi sangat di perlukan. Humas diarahkan untuk berperan menulis, menulis newsletter, menulis in house journal, menulis news release, menulis feature,dll. Biasanya praktisi dalam peran ini tidak hadir pada saat manajemen menemui kesulitan. Mereka tidak di libatkan dalam manajemen sebagai pengambil keputusan. Peran mereka lebih kearah penulisan tools dan mengimplementasikan program. Mereka sebagai „‟the last to know‟‟.

2. Peran humas sebagai Expert Prescriber Praktisi Humas sebagai pengidentifikasi problem,

pengembangan program dam memiliki tanggung jawab penuh untuk mengimplementasikannya.

Page 42: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

28

Mereka sebagai pihak yang pasif. Manajer lainnya menyerahkan tugas komunikasi ini sehingga mereka dapat mengerjakan pekerjaan mereka yang lainnya. Tampaknya bangga karna Humas semacam ini di anugrahi kepercayaan tinggi karena tidak adanya keterlibatan top manajemen dalam peran humas maka humas seolah terisolir dari perusahaan. Ia sibuk sendiri dengan pekerjaannya. Di pihak manajemen mereka juga menjadi sangat tergantung kepada Humasnya. Mereka menjadi minim komitmen kepada tugas – tugas humas, padahal seperti di ketahui seharusnya tugas humas harusnya dilakukan oleh semua orang yang ada di dalam sebuah perusahaan. Dalam hal diffuse peran dan fungsi humas sehingga mereka paham sprit perlunya hgumas bagi perusahaan menjadi rendah dan tidak akan tersosialisasi bahkan terburuk hingga hilang kepercayaan top manajemen akan fungsi humas bagi sebuah organisasi. Hal ini akan terjadi apabila top manajemen banyak merasa di kecewakan oleh humas yang di anggap mereka sebagai pakar.

3. Peran sebagai Communication Facilitator Humas sebagai pendengar setia dan broker

informasi. Mereka sebagai penghubung, interpter dan mediator antara organisasi dan publiknya. Mereka mengelola two way communication dengan cara membuka rintangan komunikasi yang ada/yang terjadi. Tujuan dalam hal ini adalah untuk menyediakan kebutuhan dua belah pihak. Para pelaku dengan peran ini menempatkan dirinya sebagai sumber informasi dan sebagai kontak antara organisasi dan publiknya. Sebagai wasit dari interaksi, memantapkan agenda yang akan didiskusikan antara dua belah pihak, menyimpulkan pandangan, bereaksi terhadap kasus, membantu partisipan mendiagnosa masalah membantu menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan komunikasi. Mereka menjadi boundary spanner antara perusahaan dan publiknya. Mereka berkerja di bawah asumsi bahwa Two way Communication mampu meningkatkan kualitas pengambilan keputusan organisasi dan public dalam hal prosedur, kebijakan, serta tindakan lain yang berhubngan dengan minat kedua belah pihak.

4. Peran humas sebagai Problem Solving Facilitator, mereka berkolaborasi dengan manajer lain untuk

Page 43: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

29

mendefinisikan dan memecahkan masalah, mereka menjadi bagian dalam manajemen strategi perusahaan. Bergabung dengan konsultan mulai dari awal di rencakan program hingga evaluasinya. Membantu manajemen menerapkan humas sebagai tahapan fungsi manajemen yang sama kegiatan manajemen yang lain. Humas berfungsi sebagi bagian penting penganalisis situasi, memiliki peran yang intens dalam pengembangan prosedur, kebijakan, produk dan aksi perusahaan. Mereka juga memiliki power mengubah sesuatu yang seharusnya di ubah. Mereka harus terlibat dalam segala bentuk perubahan organisasi.

6. Strategi Humas

Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan dalam

(planning) dan manajemen (management) untuk mencapai

suatu tujuan. Akan tetapi untuk mencapai suatu tujuan

tersebut, strategi tidak berfungsi sebgai peta jalan yang hanya

menunjukan peta jalan yang hanya menunjukan arah saja,

melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik

oprasionalnya.” (Effendy, 2005:32)

Menurut Ahmad S. Adnanputra yang dikutip oleh

Rosady Ruslan dalam bukunya manajemen public relations

dan media komunikasi, pengertian tentang starategi public

relations adalah : alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh

guna mencapai tujuan public relations dalam rangka suatu

rencana Public Relation (Public Relations Plan);

(Ruslan,2007:134).

Berdasarkan pengertian diatas, maka penulis

menyimpulkan bahwa strategi humas adalah cara-cara yang

Page 44: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

30

digunakan untuk mencapai tujuan dari seorang humas yang

disusun secara terencana agar tujuan tersebut dapat tercapai.

Humas eksternal bertujuan untuk memelihara

hubungan yang baik antara perusahaan dengan stakeholders

(khalayak) serta menyampaikan informasi kepada

khalayaknya yang berkaitan dengan lembaga/instansi.

Untuk mencapai suatu tujuan tersebut, strategi humas

semestinya diarahkan pada upaya menyampaikan informasi

kepada masyarakat. Konsekuensinya, jika strategi itu berhasil

maka akan menambah pengetahuan khalayak yang akan

menguntukan masyarakat (publik) sebagai khalayak sasaran,

pada akhirnya akan mengingatkan citra organisasi atau

lembaga.

Strategi Public Relations tersebut bukan hanya sebagai

rencana kedepan saja, melainkan harus dapat dilakukan

pelaksanaan dari kegiatan humas tersebut. Hal ini dapat

mengontrol apakah rencana strategis dari suatu lembaga

tersebut sudah terlaksana dengan baik atau belum. Dengan

demikian, para praktisi humas dapat memenuhi pencapaian

dan tujuan dan mengurangi konflik yang muncul dikemudian

hari.

Page 45: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

31

2.2.3 Media Cetak (Majalah)

Kini dengan kemajuan teknologi komunikasi, semakin

banyak orang menggantungkan “hidup” pada media sehingga

teknologi media sangat mempengaruhi aundiens. Marshal Mc

Luhan membagi dua jenis media dalam suatu kategori yang

bersifat binary yang di sebut Hot media dan Cool media sebagai

mana dijelaskan Mc Luhan dalam bukunnya Understanding media

yang dikutip dalam buku komunikasi serba ada serba makna

(Liliweri:2011,873), media dibagi menjadi dua tipe yakni :

1. Hot media adalah media yang mempuyai pengaruh sangat

besar terhadap manusia melalui persepsi sensorisnya, bahkan

hanya menggunakan satu sensoris atau sensoris tunggal saja

seperti melalui cahaya/mata dan suara/telinga. Intinya pada

hot media selalu melibatkan sensoris tunggal tanpa

mempertimbangkan stimulus. Media yang dimaksudkan dalam

jenis adalah alphabet fonetik, buku, fotografi, radio, dan film.

Jenis media ini selalu berisi sejumlah informasi yang sangat

terperinci sehingga audiens harus meningkatkan

konsentrasinya untuk mengakses pesan bagi keperluan

mereka.

2. Cool media adalah jenis media yang selalu melibatkan lebih

sedikit stimulus. Ketika aundiens mengakses media ini, maka

mereka harus berusaha lebih aktif untuk berpratisipasi

Page 46: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

32

misalnya dengan menfaatkan semua sensoris secara serentak

agar dapat memahami semua informasi yang mereka terima.

Jenis cool media antara lain: televisi, forum seminar, film

kartun, majalah, dan karikatur.

1. Majalah

a. Pengertian Majalah

Majalah adalah salah satu bentuk dari media cetak

yang memiliki segmentasi tersendiri. Majalah memiliki jumlah

massa yang lebih sedikit di bandingkan surat kabar. Mengenai

struktur majalah dapat di bedakan atas dasar frekuensi

penerbitan dan publik pembacanya. Menurut frekuensi

penerbitannya dapat di bedakan menjadi mingguan, bulanan

bahkan ada yang triwulan.

Pembaca majalah dapat diklasifikasikan menurut

segment segment demografis (misalnya ada majalah anak

anak, remaja pria dan wanita, dan pria wanita dewasa)

ataupun secara geografis, psikografis dan dari segi

kebijaksanaan editorial dapat dibedakan antara majalah

berita, majalah umum, bisnis dan ekonomi

(Assumpta,2005:126).

Dalam buku dasar-dasar PR (Assumpta, 2005:127)

kekuatan majalah yakni:

a. Publik sasaran, majalah dapat menjangkau segmen pasar tertentu yang terspesialisasi.

Page 47: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

33

b. Long life span yang memiliki usia edar lebih panjang. c. Kualitas visual, lebih menarik karena kertas maupun

cetaknya berkualitas, terutama beritanya. d. Promosi penjualan, sebagai media yang efektif untuk

menyiarkan pesan iklan, cenderung ke promosi penjualan, seperti kupon, contoh produk, kartu-kartu petunjuk.

Sedangkan kelemahan majalah yakni:

a. Biaya tinggi Karena majalah pada umumnya menggunakan

kertas kualitas baik dan eksemplar yang terbatas, ini menyebabkan biaya produksi lebih tinggi.

b. Distribusi Banyak majalah yang peredaranya lambat sehingga

hanya menumpuk di toko-toko. Hal ini terjadi jika suatu majalah tidak memiliki jaringan distribusi yang tepat. Khusus untuk daerah-daerah pedalaman harga bisa bertambah mahal karena biaya pengiriman yang tinggi.

Majalah termasuk kedalam pers dalam arti sempit. Ada beberapa pengertian yang secara khusus membahas tentang majalah salah satunya adalah seperti yang dikemukakan oleh Fetzer.

b. Klasifikasi Majalah

Untuk lebih memperjelas tentang majalah, selanjutnya

akan di kemukakan tentang klasifikasi majalah baik dari segi

isi maupun dari segi waktu terbit.

Adapun untuk lebih megetahui tentang jenis – jenis

majalah kita dpat melihat klasifikasinya yang di uraikan oleh

MO. Palapah dan atang syamsudin. Secara garis besar

majalah dapat di klasifikasikan kedalam dua bagian yakni:

Page 48: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

34

a. Mass magazine

Adalah majalah yang ditunjukan untuk semua golongan,

jadi merupakan majalah umum. Untuk general public,

misalnya newsweek, Time dan sebagainya.

b. Class Magazine

Adalah majalah yang di tunjukan untuk high class, middle

class saja, isinya mengenai bidang bidang tertentu:

1) Quality Magazine, yaitu majalah yang mementingkan

mutu isinnya dank arena itu hanya di tunjukan kepada

mereka yang terpelajar, contohnya majalah – majalah

ilmiah.

2) Idea Magazine, yaitu juga di tunjukan kepada para

terpelajar, terutama mengenai konsepsi – konsepsi

tertentu, misalnya dalam bidang – bidangnya politik,

ekonomi, dan kebudayaan.

3) Sophisticated Magazine, yaitu majalah yang memuat

peristiwa – peristiwa yang menarik dan menggairahkan,

humor dan sebagainya yang di tunjukan kepada para

pembaca tertentu.

4) Specialized Magazine, sebagaimana namanya adalah

majalah khusus dan di tunjukan kepada para pembaca

yang khusus umpamanya hanya mengkhususkan dari

bidang tertentu: teknik, pertanian, industri,

Page 49: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

35

perdagangan, komunikasi, olahraga, agama, music,

film, pendidikkan dan sebagainya. (Palapah dan

syamsudin, 1983: 103 – 106).

Bila melihat pada klarifikasi di atas maka “majalah

Hukum dan HAM” dapat di kategorikan kedalam Specialized

Magazine, karena majalah Hukum dan HAM mengkhususkan

diri pada bidang kegiatan – kegiatan atau program program

instasinya, yakni memuat informasi seputar hasil kegiatan

yang dilakukan. Selain itu dapat juga di lihat dari sasaran

pembacanya yaitu di khususkan atau di tujunjukan bagi para

karyawan dan publik.

c. Fungsi Majalah

Majalah sebagai media komunikasi massa mempuyai

empat fungsi utama antara lain :

a. Menyiarkan dan memberikan informasi kepada khlayak pembaca

b. Memberikan unsur dan bersifat mendidik c. Memberikan hiburan kepda khalayak pembaca d. Mampu dan bersikap mempengaruhi perilaku positif

khalyak pembacanya. (Romly,2002:39)

Fungsi mempengaruhi pada majalah dapat terlihat

secara ekspilit dan implisit. Secara implisit biasanya disajikan

pada rubrik berita sedangkan secara ekspilisit terlihat pada

rubrik artikel atau tajuk rencana.

Page 50: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

36

a. Tinjauan Rubrik

1) Pengertian Rubrik

Seringkali pada sebuah majalah kita dan

khususnya peneliti menemukan dan mendengar istilah

rubrik itu terdiri dari berbagai bentuk tulisan. Bila

berupa artikel, berita utama, cerpen, puisi, cerpen,

hiburan dan lain sebagainya yang dikemas kedalam

suatu rubrik dengan demikian dapat mempermudah

bagi pembaca untuk melihat dan membacanya

sehingga jadi menarik. Ada beberapa definisi tentang

rubrik, diantaranya adalah menurut Onong Uchjana

Effendy yang menyatakan bahwa rubrik adalah:

“Ruang pada ruangan surat kabar atau majalah atau media lain mengenai suatu aspek atau kegiatan dalam kehidupan masyarakat”. (Effendy, 2003:316)

Sedangkan menurut Komarudin yang dimaksud

dengan rubrik adalah

“kepala karangan, bab, atau pasal dalam surat kabar atau majalah yang sering diartikan sebagai ruangan, missal rubric tinjauan luar negri rubrik, ekonomi, rubrik kewanitaan” (Komaruddin, 1974:74). Dari dua definisi di atas, maka dapat

disimpulkan adanya suatu persamaan pendapat yang

menyatakan bahwa rubrik tersebut adalah ruangan

yang terdapat pada surat kabar atau majalah.

Biasanya rubrik disajikan dalam ruangan atau

Page 51: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

37

halaman yang tetap dan di asuh oleh redaktur

tersendiri yang disebut pengasuh rubrik. Sedangkan

isi rubrik itu sendiri bermacam – macam, biasanya

menganalisis suatu masalah yang berhubungan

dengan ekonomi, politik, sosial budaya, hukum dan

keamanan termasuk kehidupan manusia, karena

rubrik adalah menyakut isi dari surat kabar, majalah,

dan media cetak yang lainnya.

Dalam majalah media terdapat bermacam –

macam rubric seperti rubrik berita utama, artikel,

rubric criminal, rubrik internasional dan sebagainya.

2) Jenis – jenis Rubrik

Menurut Komaruddin dalam bukunya yang

berjudul : Kamus istilah skripsi dan tesis mengatakan

bahwa rubric memeliki jenis – jenisnya antara lain:

a) Rubrik yang menyajikan seputar ekonomi b) Rubrik yang menyajikan seputar Humaniora c) Rubrik yang menyajikan seputar hukum dan

kriminal d) Rubrik yang menyajikan seputar sosial

budaya e) Rubrik yang menyajikan seputar hiburan dan

lain – lainya. (Komaruddin, 1974:74) Bedasarkan pendapat di atas, pada dasarnya

semua media mempuyai ruang halaman atau rubric

masing – masing tetapi secara umum sama, misalnya

pada harian umum kompas terdapat rubrik Bedah

Page 52: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

38

Editorial dam pada majalah Cimahi terdapat rubrik

berita utama, rubrik hiburan dan lain sebagainya.

2.2.4 Media Internal

Media internal adalah media yang menjadi tool seorang

praktisi humas dalam mengemban misi misi kehumasan.

Sedangkan menurut (jefinks, 2003:127) internal media disebut

internal journal (jurnal internal) yang semata mata bersifat internal

(khusus untuk staf pegawai) dan yang ada sampai pada batas

tertentu bersifat eksternal (sebagaimana juga diarahkan pada

pihak luar tertentu). Menurut (Ruslan, 2006:189) tujuan media

internal antara lain :

1) Membangun komunikasi atas dasar human relationship untuk menanamkan visi, misi, falsafah, nilai – nilai dari budaya perusahaan (corporate culture)

2) Menamnamkan semangat korps 3) Meningkatkan motivasi dan produktifitas karyawan 4) Meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan 5) Meningkatkan rasa memilki karyawan terhadap

perusahaan 6) Menyebarkan best practice diantara karyawan 7) Mendorong transprasi dan komunikasi internal

Media berkala internal merupakan media komunikasi

massa, yang sebagaimana jenis – jenis media komunikasi lainnya

harus menimbulkan efek kognitif, afektif, dan konatif. (Effendy,

200:129)

Page 53: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

39

“Media merupakan bentuk jamak dari medium. Media

adalah “alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari

sumber kepada penerima”. (Canggara, 2003:24)

Media Humas adalah salah satu sarana penghubung yang

dipergunakan Humas (mewakili perusahaan) dengan publiknya,

yaitu publik internal maupun publik eksternal untuk membantu

pencapaian tujuan.

Sedangkan menurut Franks Jefinks dalam bukunya public

relation media internal merupakan jurnal internal, bulletin atau

majalah perusahaan, namun istilah itu mengacu pada suatu bentuk

terbitan dari sebuah perusahaan atau organisasi yang sengaja di

buat dalam rangka mengadakan komunikasi dan khlayak.

Fungsi Media Internal menurut Rosady Ruslan diantaranya

sebagai berikut :

a) Sebagai media hubungan komunikasi internal dan eksternal yang di edarkan atau diberikan secara gratis dalam upaya menyampaikan pesan – pesan, informasi dan berita.

b) Sebagai ajang komunikasi khusus antar karyawan. c) Sebagai saran media untuk pelatihan dan pendidikan

dalam bidang tulis menulis bagi karyawan. d) Terdapat nilai tambah (valuie added) bagi kementerian

humas atau public relations untuk menunjukan kemampuan dalam upaya menerbitkan media khusus yaitu in House journal yang bermutu, kontinyu, terbit secara berkala dan teratur, dan lebih menarik dari segi cover atau seninya(arts), serta tata warna dan sebagainya.

(Ruslan,2008 :201-202)

Page 54: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

40

2.2.5 In House Journal

Bedasarkan definisi yang di ungkapkan oleh Maria

Assumpta Rumanti, House Jurnal (media internal perusahaan)

dibuat hanya untuk para karyawan perusahaan dan bukan untuk

pelanggan atau publik eksternal perusahaan, karena House Jurnal

tergolong kepada private publication.

House jurnal ini tergolong private publication.

House jurnal ini tergolong kepada Private Publications

(penerbitan untuk kalangan sendiri atau tententu) yang di bedakan

dari commercial press (media massa yang dijual untuk umum).

Jenis House journal bisa dibedakan dari sasaran pembacanya

yaitu bersifat eksternal untuk publik di luar perusahaan. Media

internal atau house jurnal biasanya berbentuk newsletter,

magazine, tabloid, bulletin, company profile, annual report, dll.

Dalam sebuah penerbitan pers atau house journal,

merumuskan siapa readers/ pembaca adalah langkah awal yang

sangat penting. Bila tidak jelas merumuskan siapa pembaca tentu

saja isi media menjadi tidak jelas dan tidak akan di baca khalayak.

Sebuah penerbit pers atau house journal suatu perusahaan

perlu memperjelas siapa pembacanya. Misalnya kelompok

usahawan, praktrisi hukum, umum, menengah keatas (Bagi

Page 55: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

41

penerbitan pers), karyawan, pelanggan, manajemen atau publik

lainnya (bagi penerbitan house journal suatu perusahan).

Kejelasan atas sasaran pembaca akan membuat para

pekerja redaksional selalu berkerja dengan bayangan pembaca

dalam pikirannya, serta memudahkan para pengelola penerbitan

berkomunikasi dengan pembaca mereka. Setelah merumuskan

dengan tajam siapa pembaca media yang kita buat, pertanyaan

berikut yang harus dijawab adalah :

a. Apa yang harus disajikan kepada mereka/ pembaca?

b. Jenis informasi apa yang harus diberikan?

c. Apa informasi yang bersifat umum atau khusus?

Misalnya informasi tentang karyawan, perkembangan

teknologi yang mempengaruhi perusahaan, dan kegiatan –

kegiatan perusahaan.

Perencanaan isi dan rubrikasi disebut dengan editorial mix.

Dari sininlah di susun rubrik untuk suatu penerbitan pers suatu

perusahaan. Setelah gambaran rubrikasi diperoleh, perlu

pendekatan dalam pemilihan informasi atau pemuatan informasi

yaitu : pendekatan kualitatif, pendekatan kuatitatif atau kombinasi

keduanya. Pendekatan kualikatif adalah pemelihan informasi yang

akan dimuat bedasarkan kualitas informasi yang mengaju pada

tinggi rendahnya nilai berita dan berharga tidaknya berita.

Page 56: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

42

Pendekatan kuantitatif adalah usaha memuat informasi dalam

rubrik bedasarkan jumlah halam yang telah tentukan.

Beberapa hal pokok untuk menilai informasi tersebut

mempuyai news value (nilai berita) dan news worthy (Berhaga

sebagai berita) atau tidak yaitu :

a. Significant (Penting), apakah berita itu penting untuk pembaca

atau tidak?

b. Magnitude (Besar), cukup besarkah pengaruh berita itu

terhadap pembaca atau tidak?

c. Aktualitas, apakah berita ini baru untuk pembaca atau tidak?

d. Proximity (jarak), apakah berita tersebut punya kedekatan

jarak atau tidak terhadap pembaca. Kedekatan ini bisa bersifat

geografis atau psikologis.

e. Humas interest, ada sentuhan kemanusiannya atau tidak?

f. Prominent (terkenal), apakah yang diberikan cukup terkenal

atau tidak?

Melvin Mencher, dalam bukunya basic news writing

mengemukakan tiga sumber utama memperoleh informasi untuk

berita adalah :

a. pengamatan lansung : fakta dan data di peroleh seorang reporter dengan melakukan pengamatan lansung atau observasi ke lokasi kejadian atau peristiwa secara langsung. Pada pelaksanaanya reporter dikejar waktu dan banyak beresiko tinggi. Fakta inilah yang membawa tingginya nilai berita.

b. Human Source (Narasumber) : fakta dapat diperoleh dengan melakukan wawancara kepada orang orang

Page 57: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

43

yang menyasikkan, terlibat atau terkait dengan peristiwa itu. Misalnya orang yang berwenang suatu objek, orang yang terlibat dalam suatu peristiwa. Reporter melakukan hal ini biasanya karena untuk menambah fakta dan data setelah mengamati lansung atau reporter tidak dapat mengamati lansung suatu peristiwa.

c. menelusuri berbagai laporan, dokumen,bahan referensi lainnya, termasuk kliping Koran, film dan rekaman dari perpustakan stasiun penyiaran, pertemuan,dan rekaman tape.“Bahasa” rupa, yang mempertimbangkan pula ekonomis (biaya, pemasaran), adalah inti garapan dunia perancangan grafis pada umumnya.

Fungsi desain bukanlah bertujuan mebuat produk yang

indah menarik saja, akan tetapi haruslah komunikatif. Artinya

dapat dicerna dengan baik, dipahami oleh khlayak sasaran dan

sedapat mungkin mengesankan. Jadi kalau ibaratkan tata rias,

perancangan majalah bukanlah tata rias sehari hari guna

mempercantik diri, tetapi lebih condong kepada tata rias pentas,

yakni tata rias untuk menjelmakan karakter yang meyakinkan bagi

peran yang harus dimainkan. Hal ini dapat di pecahkan dengan

pemilihan huruf yang cocok, pemilihan unsur – unsur rupa lain

yang tepat, sistem dan struktur yang di perhitungkan dengan baik

(Sutanto, 1992).

2.2.6 Majalah “Hukum dan HAM” Media Nirmassa

Media nirmassa berbedaa dengan media massa.

Komunikasi media massa adalah komunikasi yang dilakukan

melalui media massa. Pesan yang disampaikan melalui media

massa bersifat umum karena di tujukan kepada umum dan

Page 58: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

44

mengenain kepentingan umum. Sedangkan yang dimaksud media

Nirmassa itu bersifat tidak umum karena di tunjukan kepada publik

internalnya saja. Media Nirmassa atau bisa kita sebut sebagai

media non komersial tidak memiliki efek keserempakan. Seperti

media bermassa atau umum dan komunikasinya tidak dalam

jumlahnya masal (terbatas) yang di tunjukan pada orang – orang

tertentu. Misalnnya publik internal, para pelanggan, rekan bisnis,

dll tetapi media nirmassa ini cukup efektif dalam menunjang

proses publikasi.

Majalah organisasi, surat kabar kampus, radio telegrafi, film

dokumenter, televise siaran sekitar adalah contoh dari media

nirmassa karena ditunjukan pada kelompok tertentu. (Effendy,

1984:136).

Majalah Hukum dan HAM termasuk kedalam komunikasi

media Nirmassa, karena penerbitan mempuyai efek yang cukup

baik bagi kementerian dan para publik internal yang ada dilam

kementerian. Dalam pembuatan media internal juga harus di

perhatikan dari melalui cara pembuatannya sampai media internal

tersebut sampai ketangan pegawai yang berhak menerimanya,

jika semua di perhatikan maka informasi berisi pengetahuan yang

sudah di sebarluaskan tidak akan sia – sia dan mempuyai efek

yang cukup baik bagi kementerian dan para publik internal yang

ada di dalam kementerian tersebut.

Page 59: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

45

2.3 Bagan Alur Pikir

Kerangka pemikiran merupakan model koseptual tentang

bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang salah

diidentifikasikan sebagai masalah penting” (sugiyono,2005 : 283).

Oleh karena itu kerangka pemikiran merupakan uraian mengenai

dasar atau model yang digunakan sebagai acuan pertama penelitian dan

berfungsi sebagai alat untuk mencapai satuan pengetahuan yang

sistematis dan untuk membimbing penelitian. Untuk itu maka penulis

menjelaskan teori yang akan digunakan dalam penelitian ini.

Penulis dalam penelitian ini menggunakan model strategi media

relation. Uraian tentang media relations bisa di lihat keterkaitannya untuk

membentuk pengertian media relations. Pertama media relations itu

berkenaan dengan media komunikasi. Media komunikasi ini penting

karena menjadi sarana yang sangat penting dan efisien dalam

berkomunikasi dengan publik. Agar komunikasi dengan publik tersebut

bisa terpelihara, maka segala kepentingan media terhadap organisasi

mesti di respons organisasi. Tujuannya adalah untuk keberhasilan

program. Dalam pengertian media relation di atas bila di ringkas kurang

lebih menjadi: mempromosikan organisasi melalui media.

Ada juga yang menyebutnya media relations itu pada dasarnya

berkenaan dengan pemberian informasi atau memberi tanggapan pada

media pemberitaan atas nama organisasi atau klien. Karena

berhubungan dengan media massa itulah, maka ada yang menyebutkan

Page 60: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

46

bahwa media relations itu merupakan fungsi khusus di dalam suatu

kegiatan atau program humas.

Mempromosikan organisasi melalui media massa itu, tentunya

pertama – tama ditunjukan kepada humas internal. Itu sebabnya

digunakan media internanl untuk mengkomunikasikanya. Ini sejalan

dengan tugas penting internal humas, sebagaimana di ungkapkan

seorang perintis pendidikan humas di Indonesia, Oemi Abdurrachman

(1979:38), “mengadakan komunikasi yang efektif, yang sifatnya

informative dan persuasif, yang di tujukan kepada publik.

Page 61: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

47

BAGAN ALUR PIKIR

Kementerian Hukum dan

HAM

Humas Kementerian

Hukum dan HAM

Sub Bagian

Peliputan dan Penyajian berita

Majalah

Hukum dan HAM

Strategi Penyebaran Informasi

Majalah Hukum dan HAM

- Informasi

- Edukasi

- Hiburan

- Mempengaruhi

Informasi

Page 62: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

48

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian

Paradigma adalah cara kita memandang atau cara kita

menentukan sudut pandang ketika mengamati sesuatu. Nilai persepektif

kita tidak terletak dalam nilai kebenarannya atau seberapa baik ia

mencerminkan realitas yang ada. Konsekuensi dari penggunaan

perspektif adalah kearifan untuk menyatakan bahwa apa yang kita

ketahui sekarang bukanlah kebenaran mutlak, melainkan hanya

pemahaman yang diciptakan manusia. Paradigma adalah suatu cara

pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata.

Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan

praktisinnya. Paradigma menunjukan pada mereka apa yang penting,

absah, dan masuk akal. Paradigma juga bersifat normatif, menunjukan

kepada praktisinya apa yang harus dilakukan tanpa perlu melakukan

pertimbangan eksistensial atau epitemologis yang panjang (Ardianto

dkk, 2007: 76-77).

Secara umum, paradigma dapat diartikan sebagai seperangkat

kata kepercayaan atau keyakinan dasar yang menuntun seseorang

dalam bertindak di kehidupan sehari – hari.

Paradigma Constructivism (Konstruktivisme), paradigma ini

hampir merupakan antithesis terhadap paham yang menempatkan

Page 63: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

49

pentingnya pengamatan dan objektifitas dalam menemukan suatu

realitas atau ilmu pengentahuan. Secara ontology, aliran ini menyatakan

bahwa realitas itu ada dalam bentuk kontruksi mental yang di dasarkan

pada pihak yang melakukannya. Karna itu, realitas yang di amati oleh

seseorang tidak bisa di lakukan di kalangan Positivist atau pos-

positivist. Atas dasar filosofis ini, aliran ini menyatakan bahwa hubungan

epistimologis antara pengamat dan objek merupakan satu kesatuan,

subjektif, dan merupakan hasil panduan antara keduanya.

Konstruktivisme adalah sebuah teori yang di kembangkan oleh

Jesse Delia dan koleganya, memiliki pengaruh yang kuat pada bidang

komunikasi. Teori tersebut mengatakan bahwa individu menafsir dan

bertindak menurut kategori konseptuak yang ada di dalam pikiran.

Realitas tidak menghadirkan dirinya dalam bentuk kasar, tetapi harus

disaring melaluli cara seseorang melihat sesuatu. (Little John, 2009:179-

180).

Tujuan penelitian dalam paradigma konstruktivisme adalah „‟

memahami dan membentuk ulang konstruksi – konstruksi yang saat di

pegang (termasuk oleh periset itu sendiri)‟‟ (Agus Salim, 2006 : 71 – 72).

Paradigma konstruktivisme menyebut tingkat kepercayaan

(trustwhorthiness) dan keaslian (authenticity) sebagai kriteria kebenaran.

Kedua aspek tersebut mengacu pada berbagai konsep mengandung

lima unsur berikut : kredibilitas (kepercayaan yang berasal dari dalam),

Transferabilitas (garis kebenaran yang bisa dikembangkan / disandarkan

Page 64: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

50

kepada unsur kebenaran yang lain), Konfirmibilitas (penegasan terhadap

objektivitas), Keaslian-ontologis (kemampuan untuk memperluas

konstruksi konsepsi yang ada), Edukative-authencity (kebenaran

pendidikan, kemampuan pemimpin dan mengadakan perbaikan),

Tactical-authenticity (kemapuan untuk memberdayakan masyarakat).

(Agus Salim, 2006 : 71-72).

3.2 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan penulis dalam melakukan

penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan penelitian

kualitatif yang bersifat deskriptif. Pendekatan penelitian kualitatif

berusaha memahami dan menafsirkan peristiwa interaksi tingkah laku

manusia dalam situasi tertentu menurut perspektif peneliti sendiri.

Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang tidak mengandalkan bukti

berdasarkan logika sistematis prinsip angka adalah metode statistik

pembicara sebenarnya, syarat dan tindakan sosial lainnya adalah bahan

mentah untuk analisis kualitatif. (Mulyana, 2006:150).

Menurut Strauss dan Corbin (1997), qualitative research atau

penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang menghasilkan

penemuan – penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan

prosedur statistik atau secara kuantifikasi lainnya. Penelitian kualitatif ini

dapat dipergunakan untuk penelitian kehidupan masyarakat, sejarah,

tingkah laku, funsional organisasi, peristiwa tertentu, pergerakan –

Page 65: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

51

pergerakan sosial, dan hubungan kekerabatan dalam kekeluargaan.

(Notoadmodjo, Soekidjo, 2005:138).

Penelitian kualitatif ini diharapkan mampu menghasilkan suatu

uraian mendalam mengenai kejiwaan, perilaku, sikap, kelompok. Maka

risetnya dilaksanakan dengan teknik – teknik wawancara.

Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman

yang sifatanya umum terhadap kenyataan sosial dan persepektif yang

partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi

diperoleh setelah melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang

menjadi fokus penelitian, dan kemudian ditarik suatu kesimpulan berupa

umum tentang kenyataan – kenyataan tersebut. (Ruslan,2004:215)

3.3 Jenis/Format Penelitian

Jenis/Format Penelitian adalah penelitian deskriptif, penelitian

deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-

gejala, fakta-fakta atau kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai

sifat-sifat popular atau daerah tertentu. Dalam penelitian deskriptif

cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan dan

menguji hipotesis. (Zurian, 2006 : 63)

Masri Singarimbun dan Sofian Efendy mengatakan “penelitian

deskriptif biasanya memiliki 2 (dua) tujuan”, antara lain:

1. Untuk mengetahui perkembangan secara fisik tertentu atas

frekuensi terjadinya suatu aspek fenomena sosial tertentu.

Page 66: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

52

2. Mendeskripsikan secara terperinci fenomena sosial tertentu.

3. Penelitian ini biasanya dilakukan tanpa hipotesis yang telah

dirumuskan secara ketat.

Pada penelitian ini tidak memakai hitungan angka, tetapi lebih

pada data-data deskriptif. Pendekatan Deskriptif juga merupakan

prosedur pemecahan masalah yang di selidiki dengan menggambarkan

atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang,

lembaga, masyarakat,dll). Pada saat sekarang bedasarkan fakta – fakta

yang tampak/sebagaimana adanya. Metode Deskriptif tidak lebih

daripada penelitian yang bersifat penemuan fakta – fakta seadanya

(fact finding). Gejala tersebut mengemukakan hubungannya yang satu

dengan yang lain.

Pada tahap berikutnya, metode ini harus di beri bobot yang lebih

tinggi, karena sulit artinya. Metode ini tidak terbatas sampai pada

pengumpulan dan menyusun data, tetapi juga meliputi analisa dan

intrepretasi tentang arti data itu. Penelitian ini dapat diwujudkan juga

sebagai usaha memecahkan masalah dengan membandingkan

persamaan dan perbedaan gejala yang ditemukan, mengukur dimensi

suatu gejala, mengadakan hubungan antara gejala, menilai gejala,

menetapkan standar, menetapkan hubungan antar gejala-gejala yang di

temukan,dll. “Metode deskriptif merupakan langkah - langkah

melakukan representasi objektif tentang gejala – gejala yang terdapat di

dalam masalah yang di selidiki” (Nawawi,2005 :63).

Page 67: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

53

3.4 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode studi

kasus. Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif

mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu

organisasi (komunitas), suatu program, suatu situasi sosial. Peneliti studi

kasus berupaya menelaah sebanyak mungkin data mengenai subjek

yang diteliti.

Studi kasus dapat diartikan sebagai metode atau strategi

penelitian dan sekaligus hasil suatu penelitian pada kasus tertentu. Studi

kasus lebih dipahami sebagai pendekatan untuk mempelajari,

menerangkan, atau menginterpretasi suatu „kasus‟ dalam konteksnya

yang alamiah tanpa adanya intervensi pihak luar. Di antara semua raga

studi kasus, kecenderungan yang paling menonjol adalah upaya untuk

menyoroti suatu keputusan atau seperangkat keputusan, yakin mengapa

keputusan itu diambil, bagaimana ia diterapkan, dan apa pula hasilnya

(Schramm, Salim, 2015: 118).

Metode studi kasus menurut Creswel (Herdiansyah,2010:76) studi

kasus (case study) adalah suatu model yang menekankan pada

eksplorasi dari suatu “sistem yang terbatas” (bounded system) pada

suatu kasus atau beberapa kasus secara mendetail, disertai dengan

penggalian data secara mendalam yang melibatkan beragam sumber

informasi yang kaya akan konteks.

Page 68: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

54

Salah satu ciri khas dari studi kasus adalah adanya “sistem yang

terbatas” (bounded system). Hal yang dimaksud dengan sistem yang

terbatas adalah adanya batasan dalam hal waktu dan tempat serta

batasan dalam hal kasus yang diangkat (dapat berupa program,

kejadian, aktivitas, atau subjek penelitian). Ciri lainnya dari model studi

kasus adalah keunikan dari kasus yang diangkat. Dalam studi kasus,

kasus yang diangkat biasanya kasus-kasus yang memiliki keunikan,

kekhasan tersendiri. Dari keunikan dan kekhasannya tersebut yang

dijadikan daya tarik dari model ini.

Studi kasus menggunakan berbagai metode seperti wawancara,

observasi, dokumentasi, studi arsip, pemeriksaan fisik, dan lainya untuk

menguraikan suatu kasus secara terinci. Dengan mempelajari

semaksimal mungkin seorang individu, suatu kelompok, atau suatu

kejadian, peneliti bertujuan memberikan pandangan yang lengkap dan

mendalam mengenai subjek yang diteliti.

Black & Champion mengemukakan kelebihan-kelebihan dari

metode studi kasus, sebagai berikut:

1. Bersifat luwes dalam hal metode pengumpulan data yang digunakan.

Metode pengumpulan data yang dapat digunakan dalam studi kasus,

antara lain wawancara, observasi, materi audiovisual, focus group

discussion, dan dokumentasi. Konteks dari kasus yang diangkat

meliputi situasi dan setting-nya (dapat berupa setting fisik, sosial,

budaya, atau ekonomi).

Page 69: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

55

2. Dapat lebih menjangkau dimensi yang lebih spesifik dari topik yang

diselidiki.

Salah satu kelebihan studi kasus adalah mampu mengungkap hal

yang spesifik dan unik dari bounded system yang diteliti karena hal

spesifik tersebut bersifat unik dan khas. Jenis studi kasus yang

mampu menjangkau dimensi yang spesifik adalah intrinsik studi

kasus.

3. Dapat dilakukan secara lebih praktis pada banyak lingkungan sosial.

Berbagai lingkungan sosial beserta faktor budaya dan konstruk nilai

yang mendasari lingkungan sosial tersebut merupakan serangkaian

aspek yang juga ikut memengaruhi topik yang diteliti. Dengan

menggunakan studi kasus, faktor lingkungan sosial apa pun tidak

menjadi halangan dan hambatan bagi peneliti.

4. Studi kasus dapat digunakan sebagai penguji suatu teori.

Bukan hanya model grounded theory yang dapat berfungsi sebagai

penguji suatu teori, dalam beberapa kasus, studi kasus pun dapat

difungsikan sebagai penguji teori, jenis studi kasus yang dapat

digunakan untuk menguji suatu teori adalah instrumental studi kasus.

5. Dapat dilakukan dengan dana yang minim jika dilakukan dengan

metode pengumpulan data yang sederhana (Herdiansyah, 2012:80).

Page 70: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

56

3.5 Objek dan Subjek Penelitian

Objek dalam penelitian yang dilakukan peneliti yaitu untuk

mengetahui strategi Humas Kementerian Hukum dan HAM melalui

majalah. Serta gejala-gejala yang terjadi dapat memperoleh gambaran

aktifitas kegiatan-kegiatan Kementerian Hukum dan HAM dan efesiensi

tujuan yang dicapai, dalam rangka penyampaian dan penyebaran

informasi kepada publik melalui media majalah Hukum dan HAM.

Subjek penelitian ini adalah informan atau pegawai di Biro Humas

Seketariat Jendral Kementerian Hukum dan HAM RI.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling

starategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini

adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data,

maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar

data yang di tetapkan”. (Sugiyono, 2006:62)

Teknik pengumpulan data di bedakan antara data primer dan data

sekunder. Data primer merupakan data – data yang di gunakan penulis

sebagai acuan utama dalam melakukan penelitian. Data primer di

peroleh secara lansung dengan upaya penulis sendiri. Sedangkan data

sekunder merupakan data – data yang di gunakan oleh penulis sebagai

bahan tambahan dalam melakukan penelitian yang di peroleh dari buku–

Page 71: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

57

buku yang telah ada untuk mendukung teori – teori yang di perlukan oleh

penulis.

Untuk mendapatkan data – data yang lengkap, akurat, serta dapat

dipertanggung jawabkan, penelitian menggunakan teknik pengumpulan

data sebagai berikut:

1. Data Primer

a. Wawancara Mendalam ( Indepth interviews )

„‟Wawancara dalam penelitian ini termasuk dalam katagori

indepth interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas di

bandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari

wawancara jenis ini adalah untuk mememukan permasalahan

secara lebih terbuka dimana pihak yang di ajak wawancara

dimintai pendapat, dan ide – idenya dalam melakukan

wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan

mencatat apa yang di kemukakan oleh informan. „‟ ( Sugiyono,

2006 : 262 – 263 ).

b. Observasi Tidak Lansung (Nonpartisipant Observation)

Menurut Bungin, “observasi pada hakikatnya merupakan

kegiatan dengan menggunakan panca indra, bisa penglihatan,

penciuman, pendengaran, untuk memperoleh informasi yang di

perlukan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil observasi

berupa aktivitas, kejadian atau peristiwa, objek, waktu, dan

perasaan.” (Moleong,2013:115-117)

Page 72: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

58

Dalam penelitian ini, observasi yang penulis lakukan

adalah observasi non partisipan, dimana penulis bertindak

sebagai pengamat pasif, yaitu mengamati secara lansung

terhadap permasalahan tanpa mengambil peran atau

berpatisipasi dalam peristiwa yang sedang diteliti.

Observasi non partisipan adalah jenis metode observasi,

dimana penulis hanya berperan sebagai “penonton” saja tidak

terjun sebagai “pemain” seperti dalam observasi partisipan,

dengan instrument data yang dimilikinya, yaitu pendoman

observasi, penulis dapat mengamati dan men-ceklis atau

mendata fenomena atau segala kejadian yang diperlukan dalam

penelitian itu.

Penulis melaksanakan observasi lansung di Kementerian

Hukum dan HAM RI.

Data merupakan bahan penting yang digunakan oleh

peneliti untuk menjawab pertanyaan atau menguji hipotesis dan

mencapai tujuan penelitian. Oleh karena itu, data dan kualitas

data merupakan pokok penting dalam penelitian karena

menentukan kualitas hasil penelitian. Data diperoleh dari suatu

proses yang disebut pengumpulan data.

Menurut Ulber Silalahi (2009: 280) pengumpulan data

adalah satu proses mendapatkan data empiris melalui

responden dengan menggunakan metode tertentu. Dari

Page 73: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

59

pengertian diatas dapat diketahui bahwa proses pengumpulan

data adalah proses untuk mengumpulkan berbagai hal yang

akan digunakan sebagai bahan penelitian.

1) Observasi

(a) Observasi partisipan

Pada observasi ini, peneliti mengamati peristiwa,

kejadian, pose, dan sejenisnya disertai dengan daftar

yang perlu diobservasi (Basuki, 2006:149).

Peneliti melakukan pengamatan langsung dengan

membawa data observasi yang telah disusun

sebelumnya untuk melakukan pengecekan kemudian

peristiwa yang diamati dicocokkan dengan data

observasi.

(b) Observasi secara terang-terangan atau tersamar

Pada saat melakukan pengumpulan data, peneliti

menyatakan terus terang kepada sumber data bahwa Ia

sedang melakukan penelitian. Pada suatu saat peneliti

juga tidak terus terang atau tersamar dalam observasi

untuk mencari data yang bersifat rahasia (Sugiyono,

2012: 226).

(c) Observasi tak berstruktur

Observasi ini tidak dipersiapkan secara sistematis

tentang apa yang akan diobservasi. Observasi ini dipakai

Page 74: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

60

karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang

akan diamati. Dalam melakukan pengamatan, peneliti

tidak menggunakan instrumen yang telah baku tetapi

hanya berupa rambu-rambu pengamatan (Sugiyono,

2012:226).

Peneliti melakukan observasi secara terang-

terangan atau tersamar kepada pihak Humas Seketariat

Jendral Kementerian Hukum dan HAM

2) Wawancara Mendalam (In Depth Interview)

Wawancara mendalam berusaha menggali informasi

yang detail dari informan mengenai satu hal. Wawancara

mendalam merupakan wawancara yang lingkupnya tidak

terbatas, dimana informan dapat didorong untuk

mendiskusikan suatu hal, masalah dan pertanyaan menurut

kondisi dan pandangan orang tersebut. Setiap pertanyaan

ditujukan untuk mendapat data yang utuh dan valid.

3) Dokumen

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah

berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-

karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk

tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, cerita,

Page 75: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

61

biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk

gambar misalnya, foto, gambar hidup dan sketsa. Dokumen

yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat

berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen

merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi

dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

Menurut Guba dan Lincoln (Moleong, 2002:161)

penggunaan dokumen dan record digunakan karena alasan-

alasan yang dapat dipertanggung jawaKan seperti berikut ini:

(a) Dokumen dan record digunakan karena merupakan

sumber yang stabil, kaya dan mendorong.

(b) Berguna sebagai „bukti‟ untuk suatu pengkajian.

(c) Keduanya berguna dan sesuai dengan penelitian

kualitatif karena sifatnya yang alamiah, sesuai dengan

konteks, lahir dan berada dalam konteks.

(d) Record relatif murah dan tidak sukar diperoleh, tetapi

dokumen harus dicari dan ditemukan.

(e) Keduanya tidak reaktif sehingga tidak sukar ditemukan

dengan teknik kajian isi.

(f) Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk

lebih memperluas tubuh pengetahuan terhadap suatu

yang diselidiki.

Page 76: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

62

Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan

data dilapangan difokuskan pada dua macam data yang

diperoleh antrara lain:

(a) Data Primer

Data primer adalah kata-kata dan tindakan orang-

orang yang diamati atau diwawancarai yang didapat

melalui catatan tertulis atau melalui rekaman video atau

audiotape, dan pengambilan foto atau film.

Data primer merupakan data yang diperoleh dari

tangan pertama data ini berasal dari informan dan key

informan. Sehingga penelitian ini yang menjadikan data

primer untuk mendapatkan informasi mengenai

penguatan dan kendala.

Dalam melakukan studi deskriptif ini, teknik

pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan

menggunakan wawancara terstruktur dan observasi

secara terang-terangan.

(b) Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh

sebagai bahan tambahan yang berasal dari sumber

tertulis yang dapat dibagi atas sumber buku, majalah

Page 77: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

63

ilmaiah, sumber dan arsip, foto, dokumen pribadi dann

berbagai dokumen resmi.

Sehingga dalam penelitian ini pemilihan

wawancara dan observasi menjadi salah satu cara yang

dipilih peneliti untuk mengumpulkan informasi.

3.7 Teknik Keabsahan Data

Untuk memperoleh data yang valid/akurat maka dalam penelitian

ini peneliti menggunakan triangulasi sebagai teknik untuk menguji

keterpercayaan data (memeriksa keabsahan data atau verifikasi data),

atau dengan istilah lain dikenal dengan “trustworthiness” dengan

memanfaatkan hal-hal lain yang ada diluar data tersebut untuk keperluan

mengadakan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang

telah dikumpulkan.

Keabsahan atau truthwothiness dalam penelitian kualitatif dapat

diperiksa melalui empat teknik, yaitu perpanjangan keikutsertaan,

ketekunan pengamatan, tirangulasi data dan pemeriksaan sejawat

melalui diskusi (Moleong, 2011: 327332).

Menurut Denzin dalam Lexy J. Moleong (2011:330-331)

triangulasi dibedakan dalam empat macam, yaitu dengan penggunaan

sumber, metode, peneliti dan teori.

Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari

Page 78: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

64

sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipatif,

wawancara mendalam dan dokumentasİ untuk sumber data yang sama

secara serempak (Sugiyono, 2009: 423). Analisis triangulasi yaitu

menganalisis jawaban Subjek dengan meneliti kebenarannya dengan

data empiris (sumber data lainnya) yang tersedia. Disini jawaban di

cross-check dengan dokumen yang ada (Kriyantono: 2010: 72).

Menurut Dwidjowinoto dalam Kriyantono (2010: 72) ada beberapa

macam triangulasi yaitu:

1. Triangulasi Sumber

Membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda. Misalnya,

wawancara; membandingkan hasil pengamatan dengan

membandingkan apa yang dikatakan umum dengan yang

dikatakan pribadi.

2. Triangulasi Waktu

Berkaitan dengan perubahan suatu proses dan perilaku manusia,

karena perilaku manusia dapat berubah setiap waktu. Karena itu

periset perlu mengadakan observasi tidak hanya satu kali.

3. Triangulasi Teori

Memanfaatkan dua atau lebih teori untuk diadu atau dıpadu. Untuk

itu diperlukan rancangan riset, pengumpulan data, dan analisis data

yang lengkap supaya hasilnya komprehensif

Page 79: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

65

4. Triangulasi Periset

Menggunakan lebih dari satu periset dalam mengadakan observasi

atau wawancara. Karena masing-masing periset mempunyai gaya,

sikap, dan persepsi yang berbeda dalam mengamati fenomena maka

hasil pengamatannya bias berbeda meski fenomenanya sama.

5. Triangulasi Metode

Usaha mengecek keabsahan data atau mengecek keabsahan

temuan riset. Triangulasi metode dapat dilakukan dengan

menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk

mendapatkan yang sama.

Dari lima macam triangulasi tersebut dalam penelitian ini penulis

hanya menggunakan teknik pemeriksaan dengan memanfaatkan

sumber. Tiangulasi sumber berarti, untuk mendapatkan data dari sumber

yang berbeda-beda dengan teknik yang sama (Sugiyono, 2009: 423).

Menurut Patton dalam Moleong (2011: 330-331) Triangulasi sumber

dapat dicapai dengan melalui lima cara yaitu:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara;

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum;

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang – orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang wa ktu;

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang

Page 80: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

66

yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang

pemerintahan;

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

Dalam penelitian ini digunakan teknik pemeriksaan triangulasi

dengan penggunaan sumber, guna untuk dapat mengetahui alasan yang

menyebabkan terjadinya perbedaan informasi, bukan semata-mata untuk

memperoleh hasil pembandingan yang berupa kesamaan pandangan

pendapat atau pemikiran. Sehingga dalam penelitian ini triangulasi

didapat melalui wawancara dengan narasumber.

3.8 Teknik Analisis Data

Menurut Miles dan Huberman (Herdiansyah, 2012:163),

mengemukakan bahwa aktivitas dan analisis data dilakukan secara

interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas.

Dalam hal ini dilakukan proses pengumpulan data di lapangan

berupa observasi di humas Seketariat Jendral Kementerian Hukum dan

HAM serta dilakukan wawancara untuk mendapatkan data yang relevan.

Dan mendapat beberapa hasil mengenai data yang dibutuhkan untuk

menjawab dari beberapa narasumber. Sehingga mendapatkan

gambaran data yang banyak, untuk mempermudah.

Page 81: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

67

1. Pengumpulan Data (Data Collection)

Proses pengumpulan data dilakukan sebelum penelitian, pada saat

penelitian, dan bahkan di akhir penelitian.

2. Reduksi Data (Data Reduction)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal yang penting, dicari tema dan polanya.

Dengan demikian data yang direduksi akan memberikan gambaran

lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutnya.

3. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data dapat dilakukan dalam uraian singkat, bagan,

hubungan antar kategori. Menurut Miles dan Huberman yang paling

sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif

adalah dengan teks yang bersifat negatif.

4. Penarikan Serta Pengujian Kesimpulan (Drawing and Verifying

Conclusion)

Langkah ketiga dalam menganalisis data kualitatif menurut

Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dari verifikasi.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan

akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung

pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Page 82: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

68

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Obyek

4.1.1 Sejarah Singkat Kementerian Hukum dan HAM RI

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pertama kali

dibentuk pada tanggal 19 Agustus 1945 dengan nama Departemen

Kehakiman. Menteri Kehakiman yang pertama menjabat

adalah Soepomo. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

pada zaman pemerintahan Belanda disebut Departemen Van

Justitie yaitu berdasarkan peraturan Herdeland Yudie Staatblad

No.576.

Dalam sidang PKKI tahun 1945 menetapkan mengenai

Departemen Kehakiman dalam struktur Negara menurut UUD.

Dalam UUD tadi disebutkan departemen termasuk Departemen

Kehakiman yang mengurus tentang pengadilan, penjara, kejaksaan

dan sebagainya. Dalam sidang PPKI tersebut dibuat pula

penetapan tentang tugas pokok masalah ruang lingkup tugas

Departemen Kehakiman walaupun secara singkat masih mengacu

kepada peraturan Herdeland Yudie Staatblad No.576.

Pada tanggal 1 Oktober 1945 kewenangan Departemen

Kehakiman diperluas yakni Kejaksaan berdasarkan Maklumat

Pemerintah tahun 1945 tanggal 1 0ktober 1945 dan Jawatan

Page 83: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

69

Topograpi berdasarkan Penetapan pemerintah tahun 1945 Nomor

1/S.D. Jawatan Topograpi kemudian dikeluarkan dari Departemen

Kehakiman dan masuk ke Departemen Pertahanan berdasarkan

Penetapan Pemerintah tahun 1946 nomor 8/S.D.

Ketika Departemen Agama dibentuk pada tanggal 3

Januari 1946, Mahkamah Islam Tinggi dikeluarkan dari Departemen

Kehakiman Republik Indonesia dan masuk ke Departemen Agama

Republik Indonesia berdasarkan penetapan pemerintah tahun 1946

Nomor 5/S.D.

Pada 22 Juli 1960, rapat kabinet memutuskan

bahwa kejaksaan menjadi departemen dan keputusan tersebut

dituangkan dalam Keputusan Presiden RI Nomor 204/1960

tertanggal 1 Agustus 1960 yang berlaku sejak 22 Juli 1960. Sejak

itu pula, Kejaksaan RI dipisahkan dari Departemen Kehakiman.

Pemisahan tersebut dilatarbelakangi rencana kejaksaan mengusut

kasus yang melibatkan Menteri Kehakiman pada saat itu.

Pengalihan Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha

Negara dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

ke Mahkamah Agung berawal dari Undang-Undang No 35 Tahun

1999 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman

yang kemudian dijabarkan dalam Undang-Undang No. 4 Tahun

2004 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang No. 5

Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 14

Page 84: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

70

Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung. Pada tanggal 23 Maret

2004 Presiden Megawati mengeluarkan Keputusan Presiden RI No.

21 Tahun 2004 tentang pengalihan organisasi, administrasi dan

finansial dan lingkungan Peradilan Umum dan Tata Usaha Negara,

Pengadilan Agama ke Mahkamah Agung yang kemudian

ditindaklanjuti dengan serah terima Pengalihan organisasi,

administrasi dan finansial di lingkungan Peradilan Umum dan

Peradilan Tata Usaha Negara ke Mahkamah Agung pada tanggal

31 Maret 2004.

Nama Departemen Kehakiman telah beberapa kali berubah

nama karena disesuaikan dengan fungsi dari Departemen tersebut

yaitu dari Departemen Kehakiman menjadi Departemen Hukum dan

Perundang Undangan dan sekarang menjadi Kementerian Hukum

Dan Hak Asasi Manusia.

4.1.2 Visi dan Misi

Visi

"Masyarakat memperoleh kepastian hukum".

Misi

1. Mewujudkan peraturan Perundang-Undangan yang berkualitas;

2. Mewujudkan pelayanan hukum yang berkualitas;

3. Mewujudkan penegakan hukum yang berkualitas;

Page 85: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

71

4. Mewujudkan penghormatan, pemenuhan, dan perlindungan

HAM;

5. Mewujudkan layanan manajemen administrasi Kementerian

Hukum dan HAM; serta

6. Mewujudkan aparatur Kementerian Hukum dan HAM yang

profesional dan berintegritas.

4.1.2 Logo Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia

1. Arti warna dan Bentuk Logo Kementerian Hukum dan HAM

a. Logo menggambarkan tugas dan fungsi kementerian

Hukum dan Ham yang memuat:

1) tulisan : PENGAYOMAN

2) gambar : 1. 5(lima) garis busur

2. 2(dua) garis tegak lurus sejajar dan

3.garis siku kanan dan garis siku kiri:

Page 86: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

72

3)tata warna : 1. warna biru tua sebagai dasar dan,

2. warna emas pada garis lukisan logo dan

tulisanPENGAYOMAN.

b. Makna tulisan PEAYOMAN sebagaimana berarti

mengayomi dan melindungiseluruh rakyat Indonesia di

bidang Hukum dan HAM.

c. Makna gambar sebagai berikut:

1) 5(lima) garis busur melambangkan pancasila yang

merupakan falsafah negara.

2) 2(dua) garis tegak lurus sejajar yang mempuyai makna

demokrasi dari keadilan untuk mewujudkan

kesejahteraan bangsa Indonesia.

3) garis siku kanan bermakna hukum dan garis siku kiri

bermakna hak asasi manusia yang menjujung tinggi

agama dan moral.

d. Makna warna sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf c

sebagai berikut:

1) Warna biru tua sebagai dasar yang mempuyai makna

amanah, keamanan, keteraturan, kedalaman, makna

jati diri bangsa, percaya diri, ketertiban dan inovasi

teknologi dan;

2) Warna emas bermakna keagungan,keluhuran, dan

kewibawaan.

Page 87: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

73

Selanjutnya untuk menyempurnakan letak tulisan

PENGAYOMAN dan betuk gambar yang melambangkan satu

kesatuaan utuh logo Kementerian Hukum dan HAM, peraturan

menteri Nomor M.HH-05 UM.01.01 Tahun 2011 tentang logo

Kementerian Hukum dan HAM Nomor M.HH.07.UM.01.01

Tahun 2011 tentang perubahan Atas peraturan Menteri Hukum

dan HAM Nomor M. HH-05.UM01.01 Tahun 2011 tentang logo

Kemenkumham, Muncullah peraturan Menteri Kemenkumham

Nomor 16 Tahun 2012 Tentang perubahan kedua atas

peraturan Menteri Kemenkumham Nomor M.HH-05UM01.0

Tahun 201 tentang logo Kemenkumham.

4.1.4 Tugas dan Fungsi Kementerian Hukum dan HAM RI

Tugas

Kementerian Hukum dan HAM mempunyai tugas

menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang hukum dan hak

asasi manusia untuk membantu Presiden dalam

menyelenggarakan pemerintah negara.

Fungsi

Untuk melaksanakan tugas Kementerian Hukum dan HAM

menyelenggarakan fungsi :

Page 88: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

74

1. Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan di bidang

peraturan perundang-undang, administrasi hukum umum,

pemasyarakatan, keimigrasian, kekayaan intelektual dan hak

asasi manusia

2. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian

dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di

lingkungan Kementerian HAM

3. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi

tanggung jawab Kementerian Hukum dan HAM

4. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan

Kementerian Hukum dan HAM

5. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervise atas pelaksanaan

urusan Kementerian Hukum dan HAM di daerah

6. Pelaksanaan pembinaan hukum nasional

7. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang hukum

dan hak asasi manusia

8. Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang

hukum dan hak asasi manusia

9. Pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional

10. Pelaksanaan tugas pokok sampai ke daerah dan

11. Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantive kepada

seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Hukum

dan HAM.

Page 89: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

75

4.1.5 Struktur Organisasi Kementerian Hukum dan HAM RI

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia terdiri atas:

1. Sekretariat Jenderal;

2. Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan;

3. Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum;

4. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan;

5. Direktorat Jenderal Imigrasi;

6. Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual;

7. Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia;

8. Inspektorat Jenderal;

9. Badan Pembinaan Hukum Nasional;

10. Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi

Manusia;

Page 90: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

76

11. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak

Asasi Manusia;

12. Staf Ahli Bidang Politik dan Keamanan.

4.1.6 Tugas dan Fungsi Bagian Hubungan Masyarakat

Tugas

Bagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan pembinaan hubungan masyarakat,

pemberitaan dan layanan informasi serta dokumentasi di

lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Fungsi

Bagian Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:

1. Pelaksanaan peliputan dan penyajian berita

2. Pelaksanaan fasilitasi hubungan pers, media massa dan

analisa berita

3. Pelaksanaan layanan informasi dan fasilitasi penanganan

permohonan informasi dan

4. Pengelolaan dokumentasi, arsip, dan perpustakaan.

4.1.7 Struktur Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat

Bagian Hubungan Masyarakat terdiri atas:

Page 91: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

77

1. Subbagian Peliputan dan Penyajian Berita, mempunyai tugas

melakukan peliputan dan penyajian berita.

2. Subbagian Hubungan Pers dan Media Massa, mempunyai

tugas melakukan fasilitasi hubungan pers, media massa dan

analisa berita.

3. Subbagian Arsip dan Dokumentasi, mempunyai tugas

melakukan layanan informasi, fasilitasi penanganan

permohonan informasi, dan pengelolaan dokumentasi, arsip,

dan perpustakaan.

4.1.8 Majalah Hukum dan HAM

1. Majalah merupakan media informasi dan pencitraan yang

menekankan pada kedalaman informasi dan analisa informasi,

sehingga pembaca yaitu publik internal maupun ekternal.

Pembangunan hukum dan HAM akan memahami secara

mendalam dan akurat tentang kebijakan dan program yang di

buat oleh kementerian hukum dan HAM.

2. Maksud dan Tujuan

a. Menciptakan sosialisasi, program dan kebijakan Hukum

dan HAM

b. Membentuk opini publik yang tepat dan mendalam tentang

suatu isu hukum dan HAM

Page 92: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

78

c. Menciptakan pencitraan yang positif bagi kementerian

Hukum dan HAM

d. Memberikan informasi yang berimbang seputar

kementerian Hukum dan HAM

3. Ruang Lingkup

a. Stakeholders

b. Karyawan seluruh unit kerja Kementerian Hukum dan HAM

c. Pimpinan Kementerian Hukum dan HAM

d. Mitra Kerja Kementerian Hukum dan HAM (DPRRI,

Kejaksaan Agung, Mahkamah Agung, Kepolisian, BNN dll)

e. Media Massa

4. Dasar

a. UU No.40 Tahun 1999 tentang pers

b. UU No. 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan infromasi

publik

c. UU No.25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik

d. Keputusan Menteri Hukum dan HAM No. M.HH-01.IN.01.03

Tahun 2010 tentang pejabat pengelola informasi dan

dokumentasi kementerian Hukum dan HAM

e. Peraturan Menteri Hukum dan HAM nomor M.HH-

04.IN.04.02 Tahun 2011 tentang tata cara pengelolaan dan

pelayanan informasi publik kementerian Hukum dan HAM.

5. proses pembuatan majalah

Page 93: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

79

Ada jadwal, 3 bulan sebelumnya proses pengumpulan

dan pencarian berita serta dilakukan analisa dan koreksi berita

mana yang layak untuk di tampilkan. Dalam proses pembuatan

ada 4 kali rapat :

a. Persiapan, mengumpulkan bahan berita yang akan di muat

di rubrik majalah

b. Menyortir, proses ini dilakukan selama satu bulan untuk

memilih berita mana yang layak di masukkan ke dalam

rubrik majalah.

c. Penentuan cover depan dan design dan tampilan.

d. Final persiapan cetak dan pendistribusian, pendistribusian

dilakukan awal bulan

e. Pembagian di minggu ke 2 setiap bulannya.

1200 example di cetak untuk dibagikan ke 33 kantor wilayah

Kementerian Hukum dan HAM dan UPT (unit pelayanan teknis)

seluruh Indonesia, dibagikan pada acara kegiatan pameran yang

diikuti KemenkumHAM. LSM, kampus dan juga di minta untuk

dokumentasi perusahaan dan juga di publikasi di website

Kementerian Hukum dan HAM.

4.2 Deskripsi Subyek Penelitian

Wawancara yang dilakukan oleh penulis sebagai berikut

1. Nama : Fitriadi Agung Prabowo, S.IP

Jabatan : Kepala Sub Bagian Hubungan Pers dan Media Massa

Page 94: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

80

Penulis melakukan wawancara dengan Bapak Fitriadi pada

hari rabu tanggal 5 juli 2017 di lantai 3. Penulis melakukan

wawancara dengan Bapak Fitradi karena beliau merupakan seorang

pejabat Kepala Sub Bagian Hubungan Pers dan Media Massa yang

memiliki tugas salah satunya menangani penyebaran informasi ke

publik salah satunya melalui majalah Hukum dan HAM.

Selama melakukan wawancara dengan Bapak Fitriadi, beliau

sangat membantu dengan menjawab pertanyaan wawancara. Beliau

juga banyak membantu dan juga memberikan saran untuk penulisan

penelitian ini.

2. Nama : Komarudin, S.H

Jabatan : JFU Sub bagian peliputan dan penyajian berita

Penulis melakukan wawancara dengan Bapak Komar pada

hari rabu tanggal 5 juli 2017 di lantai 3. Penulis melakukan

wawancara dengan Bapak Komar karena beliau merupakan pegawai

JFU Sub bagian Peliputan dan Penyajian Berita yang memiliki tugas

salah satunya menangani pembuatan majalah Hukum dan HAM.

Selama melakukan wawancara dengan Bapak Komar, beliau

sangat membantu dengan menjawab pertanyaan wawancara. Beliau

juga banyak membantu dan juga memberikan saran untuk penulisan

penelitian ini.

Page 95: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

81

Kedua narasumber tersebut di wawancarai dengan waktu

yang sama, wawancara tersebut dilakukan untuk memperoleh data

dan informasi yang sesuai dengan judul dan permasalahan yang di

angkat oleh penulis

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian

Setelah melakukan penelitian ini di Biro Hubungan Masyarakat,

Hukum dan Kerja Sama, Kementerian Hukum dan HAM RI, penulis

melakukan wawancara dengan dua narasumber yang merupakan. 1.

Kepala Sub Bagian Hubungan Pers dan Media Massa 2. Jabatan

Fungsional Umum (JFU) Bagian Peliputan dan Penyajian Berita. Penulis

mendeskripsikan beberapa hasil penelitian mengenai strategi

penyebaran Informasi melalui majalah Hukum dan HAM di Kementerian

Hukum dan HAM. Berdasarkan teori-teori yang ada pada bab II dan

rumusan masalah pada bab I, pemaparan hasil penelitian diperoleh

penulis dengan menggunakan teknik pengumpulan data hasil dilapangan

dengan melalui proses wawancara kepada informan dan observasi.

Adapun hasil wawancara dan pengumpulan data yang di dapatkan

oleh penulis, yaitu :

Media Nirmassa

Majalah merupakan kumpulan berita yang secara kronologis

dan lebih menekankan ke analisa artinya berita itu padat dan lebih

di uraikan lagi. Kementerian Hukum dan HAM mempuyai Majalah

Hukum dan HAM ada sejak tahun 2003 dimana ada pergantian

Page 96: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

82

nama dari Departemen Kehakiman menjadi Departemen Hukum

dan HAM. Dulu Majalah Hukum dan HAM bernama

“Pengayoman”, Bukan majalah tetapi bentuknya bulletin dan

cenderung membosankan penampilannya, sejak 2003 dirubah

menjadi majalah Hukum dan HAM. Majalah ini berisi tentang

berita utama, laporan, legislasi (perundang – undangan), fokus,

sosok, rehat, ragam, resensi buku dan galeri foto. Majalah ini

terbitkan 3 kali dalam satu tahun atau empat bulan sekali. Majalah

internal ini di tunjukkan untuk publik internal mapun ekternal,

Pimpinan Kementerian Hukum dan HAM, karyawan

KemenkumHAM Mitra Kerja Kementerian Hukum dan HAM,

(DPR) RI, Kejaksaan Agung, Mahkamah Agung, Kepolisian, BNN

dll) media massa serta masyarakat.

Proses pembuatan majalah ini dilaksanakan dengan cara

swakelola oleh Biro Humas, Hukum dan Kerjasama. Untuk

menghasilkan Majalah Hukum dan HAM yang baik, berkualitas,

dan sejajar dengan majalah nasional.

Menurut Bapak Fitriadi Agung Prabowo menjelaskan tentang

bagaimana proses dibuatnya majalah Hukum dan HAM

“Biro Humas Hukum dan Kerjasama mengumpulkan beberapa data yang akan dijadikan Headline, berita utama, berita khusus, berita daerah ataupun sosok yang akan ditampilkan. Pemilihan headline merupakan kewenangan dari pembina dan dewan redaktur Majalah Hukum dan HAM, hasil dari berita tersebut kemudian akan di berikan kepada dikoreksi yang kemudian akan naik kepada Menteri Hukum dan HAM untuk dimintakan koreksi terakhir sebelum naik cetak”.

Proses pembuatan majalah ini secara swakelola pemilihan berita

– berita yang akan di masukkan ke dalam majalah semuanya

Page 97: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

83

kewenangan dari dewan redaktur, dan akan di koreksi oleh menteri

sebelum majalah itu naik cetak.

Proses pendistribusian majalah Hukum dan HAM di bagi dalam

dua tahap, yang pertama Untuk Seluruh Pimpinan Unit Utama, Kepala

Unit layanan Teknis dan seluruh steakholder atau mitra Kerja

Kementerian Hukum dan HAM di Jakarta akan di antar langsung oleh tim

distributor.Untuk Seluruh Pimpinan Kantor wilayah dan Unit Pelayanan

Teknis yang ada didaerah akan dikirim melalui paket antar barang.

Biro Humas, Hukum dan Kerjasama mempunyai tugas pokok dan

fungsi membentuk citra positif bagi Kementerian, yakni menyajikan hasil

kinerja program unggulan serta pelayanan publik di lingkungan

Kementerian Hukum dan HAM.

Menurut bapak Fitriadi Agung Prabowo menjelaskan apa maksud

dan tujuan dari di buatnya majalah Hukum dan HAM

“Untuk mengakomodasi tugas tersebut, diperlukan media untuk menyebarkan informasi, baik ke dalam lingkungan kementerian, maupun ke luar kementerian.Media yang dimaksud dalam hal ini adalah majalah kementerian, yaitu Majalah Hukum dan HAM. Dengan dibuatnya Majalah Hukum dan HAM yang baik, diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi internal maupun eksternal dan citra positif bagi kementerian. Maksud dan tujuan dari majalah ini humas mengharapkan bisa

menyebarkan informasi ke dalam lingkungan maupun ke luar

Kementerian memberikan pengtahuan dan dapat memberikan citra

positif bagi kementerian.

Page 98: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

84

Peran dan fungsi majalah Hukum dan HAM adalah sebagai

penyampaian informasi tentang pelaksanaan tugas dan fungsi

kementerian hukum danHAM, memberikan pengetahuan tentang apa

yang sudah dilakukan oleh kementerian Hukum dan HAM baik dalam

pembangunan hukum, pembinaan hukum, pelayanan hukum dan

penegakan hukum.

Menurut bapak Fitriadi Agung Prabowo menjelaskan apa peran

dan fungsi dari di buatnya majalah Hukum dan HAM

“Perbedaan karekteristik dan juga perbedaan tugas pokok dan fungsi antara unit utama eselon 1 menciptakan sebuah harmonisasi yang jika dilihat dari sisi publikasi sangat baik. Hal-hal yang jarang dipublikasikan dalam pelaksanaan tugas jajaran Kementerian Hukum dan HAM pada satu sisi bisa semakin menciptakan kekuatan bahwa apa yang dilakukan dapat diketahui oleh publik internal maupun eksternal dan pada satu sisi apa yang dilakukan akan menciptakan sebuah benang merah antara publik dengan Kementerian Hukum dan HAM sehingga pemikiran atau stigma negatif kepada Kementerian Hukum dan HAM dapat dihilangkan” Karena adanya perbedaan antara unit kerja yang memyebabkan

ketidaktahuan publik karena kurangnya publikasi menyebabkan

kurangnya pengetahuan, karena itu peran dan fungsi dari majalah hukum

dan HAM ini mempublikasikan memberikan pengetahuan tentang apa

yang sudah dilakukan oleh kementerian Hukum dan HAM baik dalam

pembangunan hukum, pembinaan hukum, pelayanan hukum dan

penegakan hukum sehingga bisa menghilangkan stigma negatif di publik

eksternal dan menambah pengetahuan bagi publik internal.

Page 99: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

85

Salah satu unsur penting dalam penyampaian informasi positif

bagi publik, memang ada juga media internal Kemenkumham seperti

web (www.kemenkumham.go.id) yang juga menyampaikan berita

Kementerian Hukum dan HAM.

Strategi yang digunakan humas Kementerian Hukum dan HAM

untuk menarik minat pembaca majalah Hukum dan HAM adalah bahwa

berita yang disajikan sesuai data dan fakta yang ada, kemudian harus

berita yang update. Kemudian dalam hal penulisan memakai metode

diskritif yang berusaha menjelaskan seolah-olah yang membaca ada

dalam tulisan itu, kemudian tampilan lay out mulai halaman depan,

tengah sampai belakang juga harus menarik baik dalam tata letak, warna

dan tulisan di halaman depan juga harus enak dilihat.

Menurut bapak Komarudin strategi yang digunakan untuk menarik

minat pembaca adalah

“Dari awal Tampilan update, usahakan ada sosok yang atau kejadian yang menarik, layout buat semaksimal mungkin agar mudah dimengerti dan dipahami.”

Strategi yang digunakan untuk menarik minat pembaca adalah

dibuatnya majalah semenarik mungkin dan mudah dipahami oleh

pembaca agar pembaca bisa memahami isi dari majalah .

Pembuatan majalah hukum dan HAM ini mengikuti fenomena

yang terjadi khususnya untuk berita rubik rehat tim mengikuti fenomena

di masyarakat yang bersifat positif, tapi untuk tampilan secara

keseluruhan Majalah Hukum dan HAM tidak mengikuti fenomena yang

Page 100: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

86

terjadi, tapi mengikuti isu aktual yang ada di dalam Kementerian Hukum

dan HAM. Karena kita adalah media internal, media publikasi dari dalam

Kementerian.

Di dalam majalah internal Hukum dan HAM ini jumlah berita yang

digunakan tidak ada batasnya karena ada banyak jenis rubik dan juga di

setiap berita yang di muat di rubrik beserta foto.

Menurut bapak Komarudin menjelaskan tentang jumlah berita

yang ada di dalam majalah Hukum dan HAM

“Karena bagian dari kementerian kita juga ada yang namanya direktorat perundang undangan yang kita liput kinerja mereka tentang pembahasan perundang undangan, terus yang di DPR MPR itu kita muat soalnya itu juga penting terus ada lagi laporan laporan itu sifatnya dari unit unit kita punya sebelas unit itu kan semuanya pasti punya laporan, terus ada lagi profile itu kita tampilkan berupa sosok – sosok yang layak untuk di tiru program programnya atau seseorang yang mempuyai kreatifitas atau inovasi di bidang hukum dan HAM yang berguna untuk publik internal di Kementerian.

“contohnya kepala lapas Grobokan Bali yang mempuyai kegiatan inovasi Go green, jadi setiap napi di berikan pengetahuan tentang bercocok tanam. Agar lapas menjadi sejuk, karena selama ini kan masyarakat taunya lembaga permasyarakatan selama ini masyarakat cenderung ke narapidana itu orang di tahan di dalam sel gak boleh keluar, makan hanya di kasih seadanya, kan sebenernya prateknya tidak seperti itu masyarakat belum ada yang tau jadi sekarang narapidana itu sudah berganti menjadi warga binaan jadi sekarang itu dia benar benar di bina, di latih sesuai dengan kemampuan yang dia miliki di ajarkan untuk bekerja dan itu sangat berguna setelah dia keluar dari lapas supaya dia bisa berkelakuan baik.

Menurut bapak Fitriadi Agung Prabowo menjelaskan siapa saja

yang memasukkan rubrik berita ke dalam majalah Hukum dan HAM

“Yang memasukan berita adalah dewan redaksi setelah mendapat persetujuan pelindung, penasehat, pimpinan/penanggungjawab.

Page 101: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

87

Setelah dimasukan oleh redaksi akan Majalah Hukum dan HAM membertikan prioritas kepada berita kegiatan Menteri Hukum dan HAM yang aktual dan faktual.”

Rubrik berita yang ada di majalah hukum dan HAM di masukkan

oleh tim khusus yang di buat oleh Humas KemenkumHAM. Cara

penyampaian rubrik berita semua di sertai berikut foto yang kuat karena

itu sangatlah penting, foto yang dimasukkan melalui koreksi dan analisa

terdiri dari beberapa kejadian yang semua di rangkum sejelas jelasnya

agar mudah di mengerti pembaca. Pentingnya peran foto di rubrik profile,

karena bisa mengambarkan suasana agar pembaca bisa secara jelas

dan tidak ada yang bias.

Meletakkan berita penting di halaman depan majalah Hukum dan

HAM merupakan sebuah tiang dari sebuah media majalah, seperti yang

dijelaskan oleh Bapak Komarudin tentang berita penting sebagai tiang

utama :

“ Ya beberapa berita terkini bermuatan positif dan juga untuk pencitraan kementerian hukum dan HAM, kenapa muat di depan itu salah satunya untuk menarik minat pembaca”

Tiang dari sebuah majalah terletak dari tampilan depan dan berita

yang ada di dalam halaman pertama, karena setiap pembaca majalah

hal yang utama di lihat dan di nilai adalah tampilan depan dan berita

utama yang di muat. Majalah ini berisi tentang berita utama, laporan,

legislasi (perundang – undangan), fokus, sosok, rehat, ragam, resensi

buku dan galeri foto majalah ini tunjukan.

Page 102: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

88

Strategi memasukkan unsur – unsur Informasi dalam di pilihnya

berita, Sebagai bahan edukasi bagi pembaca seperti yang disampaikan

bapak Fitriadi Agung Wibowo dalam menjelaskan strategi memasukan

unsur – unsur dalam di pilihnya berita yang di anggap sebagai bahan.

a. Nilai value atau isi berita tersebut mampu membuat sebuah informasi menarik perhatian masyarakat atau khalayak banyak

b. Narasumber atau obyek yang memberikan keterangan haruslah yang berkopenten dan merupakan pimpinan tertinggi dari sebuah organisasi (menteri)

c. Berita tersebut menarik karena sebuah ada sebuah informasi yang tidak pernah ada diangkat menjadi berita.

Bapak Fitriadi Agung Prabowo juga mengelola informasi yang

dimaksukan kedalam seperti apa yang di masukkan menjadi

informasi yang di jadikan berita penting di dalam majalah Hukum

dan HAM.

“Dalam mengelola informasi yang dimaksukan perlu adanya seleksi berita utama kita sajikan sebagai pokok berita dan disertai penajaman pada isi berita, berita penting kita jadikan sebuah pilihan untuk membuat sebuah majalah semakin menarik. Berita akan penting ketika kapan kejadian tersebut ada, siapa yang menjadi narasumber dan dimana kejadian tersebut terjadi, kalau informasi tersebut menarik dan memang layak untuk dijadikan berita dan mendapat atensi dari pimpinan maka redaktur akan menjadikan berita tersebut sebagai berita penting “

Dalam pemilihan berita penting dan berita utama sebagai bahan

edukasi sama di butuhkan seleksi dengan rapat yang ketat dan

pemilihan berita butuh kriteria yang sesuai dengan kebijakan yang

berlaku agar berita yang di sampaikan bisa memberikan informasi

yang tepat dan menarik pembaca.

Page 103: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

89

Seperti berita mengenai Kemenangan Perdana RI di ICSID di

majalah Hukum dan HAM edisi pertama di tahun 2017 yang dijadikan

berita penting di majalah Hukum HAM, Bapak Fitriadi Agung

menjelaskan bagaimana proses di pilihnya mengenai berita

kemenangan RI di ICSID

“Proses dipilihnya berita tersebut melalui rapat redaksi yang sangat ketat, karena redaksi melihat bahwa berita itu merupakan berita luar biasa dan mempunyai nilai atau value yang akan menjadi informasi kepada masyarakat. Berita tersebut jadi berita utama karena itu kemenangan pertama pemerintah Indonesia melawan perusahaan Asing besar dalam sengketa perdata di pengadilan ICSID.berita ini juga selain mengangkat citra positif indonesia juga memnunjukan bahwa apa yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam hal penegakan hukum sesuai dengan prosedur tanpa pandang bulu, dan ini merupakan berita yang sangat menarik”

Sebagai konten hiburan redaksi majalah Hukum dan HAM

memasukkan Galeri foto kedalam majalah Hukum dan HAM

4.4 Pembahasan

Majalah Hukum dan HAM merupakan majalah yang di terbitkan

oleh Humas Kementerian Hukum dan HAM secara swakelola yang di

terbitkan empat bulan sekali. Majalah ini berisi tentang berita utama,

laporan, legislasi (perundang – undangan), fokus, sosok, rehat, ragam,

resensi buku dan galeri foto. Majalah ini di tujukan untuk pimpinan

Kementerian Hukum dan HAM, karyawan Kementerian Mitra Kerja

Kementerian Hukum dan HAM, (DPR) RI, Kejaksaan Agung, Mahkamah

Agung, Kepolisian, BNN dll), media massa serta masyarakat.

Page 104: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

90

Majalah Hukum dan HAM ini mempuyai tujuan khusus untuk

memberikan pengetahuan informasi ke publik internal , dan majalah ini

mempuyai peran khusus adalah sebagai penyampaian informasi tentang

pelaksanaan tugas dan fungsi kementerian hukum dan HAM,

memberikan pengetahuan tentang apa yang sudah dilakukan oleh

kementerian Hukum dan HAM baik dalam pembangunan hukum,

pembinaan hukum, pelayanan hukum dan penegakan hukum. Berita

yang dituangkan cukup tepat dengan minat pembaca karena

penyampaian informasi disesuaikan dengan kegiatan kementerian, isu

isu atau hal – hal mengenai bidang hukum yang ingin di ketahui oleh

pembaca.

Untuk menarik minat pembaca majalah Hukum dan HAM ini

memiliki strategi khusus seperti layout di buat semenarik mungkin

Strategi yang digunakan untuk menarik minat pembaca adalah dibuatnya

majalah semenarik mungkin dan mudah dipahami oleh pembaca agar

pembaca bisa memahami isi majalah.

Pembuatan majalah hukum dan HAM ini mengikuti fenomena

yang terjadi khususnya untuk berita rubik rehat tim mengikuti fenomena

di masyarakat yang bersifat positif, tapi untuk tampilan secara

keseluruhan Majalah Hukum dan HAM tidak mengikuti fenomena yang

terjadi, tapi mengikuti isu aktual yang ada di dalam Kementerian Hukum

dan HAM. Karena kita adalah media internal, media publikasi dari dalam

Kementerian.

Page 105: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

91

Di dalam majalah Hukum dan HAM ini jumlah berita yang

digunakan tidak ada batasnya karena berita yang sudah di masukkan

oleh tim redaktur di pilih mana yang di anggap penting untuk pembuat

majalah dan pembaca khususnya publik internal karna di dalam rubrik

majalah ini di masukkan berita – berita penting mengenai Kementerian

yang bisa menambah pengetahuan serta untuk meningkatkan citra.

Majalah memuat berita yang di anggap penting di muat di depan

itu salah satunya untuk menarik minat pembaca karena tiang dari sebuah

majalah terletak dari tampilan depan dan berita yang ada di dalam

halaman pertama.

Seperti berita kemenangan RI di ICSID di majalah Hukum dan

HAM edisi pertama tahun 2017, pemilihan berita proses dipilihnya berita

tersebut melalui rapat redaksi yang sangat ketat, karena redaksi melihat

bahwa berita itu merupakan berita luar biasa dan mempunyai nilai atau

value yang akan menjadi informasi kepada masyarakat.

Batasan – batasan yang digunakan untuk memilih berita penting

yang akan masuk ke dalam Majalah Hukum dan HAM haruslah berita

yang mempuyai nilai,narasumber yang berkompeten dan berita yang

menarik.

Bedasarkan data penelitian yang di peroleh fungsi, tujuan dan

peran dari majalah maka penulis menyimpulkan bahwa yang ada di

dalam rubrik majalah hukum dan HAM mampu memberikan informasi

dari Kementerian Hukum dan HAM karena berita yang di masukkan

Page 106: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

92

laporan – laporan kegiatan seluruh unit Kementerian Hukum dan HAM,

inovasi – inovasi serta isu – isu mengenai bidang hukum yang ingin di

ketahui oleh pembaca agar bisa menambah pengetahuan pembaca

majalah.

Berita yang ada di dalam majalah Hukum dan HAM ini di susun,

memunculkan isu tersebut dengan tujuan mempengaruhi apa yang oleh

pembaca, dalam pembuatan majalah ini di perlukan proses untuk

menyaring berita, artikel, atau tulisan yang akan di siarkannya secara

selektif, seperti penyuting, redaksi bahkan wartawan sendiri menentukan

mana yang pantas diberitakan dan mana yang tidak. Agar berita yang di

sampaikan bisa memahami isi majalah.

Beberapa berita terkini bermuatan positif dan juga berita

pencitraan kementerian hukum dan HAM, di letakan di halaman di dalam

halaman pertama karena sebagai tiang dari majalah Hukum dan HAM.

Di buatnya majalah Hukum dan HAM ini untuk menambah

wawasan pembaca bertambah menjadi luas lagi yang tadinya mereka

tidak tahu akhirnya menjadi tahu, Dan bagi pembaca internal majalah

Hukum dan HAM bisa menjalankan tugas dan kewajibannya dengan

baik.

Page 107: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

93

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Sebagai bagian terakhir dari skripsi ini mengenai Strategi Kementerian

Hukum dan HAM Dalam Penyebaran informasi Melalui Majalah Hukum dan

HAM, Maka dalam bab ini penulis dapat menarik kesimpulan serta

memberikan beberapa saran sebagai berikut.

5.1 Kesimpulan

Media majalah Hukum dan HAM merupakan media yang dibuat

humas Kementerian Hukum dan HAM bedasarkan data penelitian

peroleh fungsi dan tujuan dan peran dari majalah Hukum dan HAM. Di

dalam rubik majalah hukum dan HAM mampu meberikan Informasi.

Kesimpulan dari Strategi Humas Sub Bagian Peliputan dan Penyajian

Berita Kementerian Hukum dan HAM Dalam Penyebaran Informasi

Melalui Majalah Hukum dan HAM. Sebagai Berikut:

a. Majalah Hukum dan HAM adalah salah satu media cetak yang

di hasilkan humas Sub Bagian Peliputan dan Penyajian Berita

Kementerian secara swakelola dengan tujuan publik internal

mengetahui apa yang menjadi kegiatan atau program – program

yang di lakukan dan di hasilkan oleh Kementerian Hukum dan

HAM.

b. Strategi Penyebaran informasi dilakukan dengan penerbitan

majalah hukum dan HAM dilakukan empat bulan sekali, Yang di

Page 108: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

94

sebarkan ke publik internal. Strategi penyebaran informasi

melalui media majalah adanya seleksi pemilihan berita yang

tepat agar bisa menjadi bahan edukasi, dan berita yang di

masukkan sudah di pilih di susun secara baik agar informasi

yang di sampaikan bermanfaat dan menambah pengetahuan

bagi pembaca.

c. Bedasarkan data penelitian yang di peroleh berita yang di

masukkan laporan – laporan kegiatan seluruh unit kerja

KemenkumHAM, inovasi – inovasi serta isu – isu mengenai

bidang hukum yang ingin di ketahui oleh pembaca agar bisa

menambah pengetahuan pembaca majalah.

d. Berita yang ada di dalam majalah Hukum dan HAM ini di susun,

memunculkan isu tersebut dengan tujuan mempengaruhi apa

yang di anggap penting oleh pembaca, dalam pembuatan

majalah ini di perlukan proses untuk menyaring berita, artikel,

atau tulisan yang akan di siarkannya secara selektif,seperti

penyuting, redaksi bahkan wartawan sendiri menentukan mana

yang pantas diberitakan dan mana yang tidak. Agar berita yang

di sampaikan bisa di pahami oleh pembaca.

e. Batasan – batasan yang digunakan untuk memilih berita penting

yang akan masuk ke dalam Majalah Hukum dan HAM haruslah

berita yang mempuyai nilai, narasumber yang berkompeten dan

berita yang menarik.

Page 109: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

95

5.2 Saran

Bedasarkan uraian dan kesimpulan serta analisis penulis terhadap

masalah penelitian, maka beberapa saran yang dapat penulis berikan,

yang di harapkan mampu untuk lebih menyempurnakan langkah –

langkah penyebaran informasi melalui majalah Hukum dan HAM ini,

adalah sebagai berikut:

a. Humas KemenkumHAM perlu penambahan sumber daya

manusia yang berpengalaman dan kompeten dalam

pembuatan majalah Hukum dan HAM.

b. Jumlah majalah yang dicetak dan di terbitkan lebih banyak

agar semakin banyak publik yang menerima manfaat dari

majalah Hukum dan HAM.

c. Waktu penerbitan lebih tepat, agar para publik yang menerima

majalah Hukum dan HAM sebagai pembaca rutin

mendapatkan informasi lebih aktual dab tetap update.

d. SOP mengenai pembuatan/penerbitan majalah Hukum dan

HAM agar untuk di permudah dan tidak berbelit untuk

mengoptimalkan dan percepatan pembuatan/penerbitan

majalah Hukum dan HAM.

Page 110: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

96

Page 111: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto,2007, Metodelogi penelitian untuk public relations kuantitatif dan kualitatif , Bandung :PT Simbiosa Rekatama Media.

Ardianto, Komala,2004 Komunikasi Massa, Bandung :PT Simbiosa Rekatama Media.

Cutlip, dkk,2006, Efective Public Relattions edisi 9, Jakarta :PT Prenada Media Group.

Daryanto, Rahardjo,2016, Teori Komunikasi, Yogyakarta :PT Gava Media

Effendy, Onong, 2009, Ilmu Komunikasi Teori dan Pratek, Bandung :PT Remaja Rosda Karya.

Gunadi,YS,1998, Himpunan Istilah Komunikasi, Jakarta :PT Grasindo.

Iriantara,2005, Media Relation, Bandung :PT Simbiosa Rekatama Media.

Jefkins Frank, 2003, Public Relation, edisi 5, Jakarta :PT Erlangga

Little John, 2009, Teori Komunikasi, Jakarta, :PT Salemba Humanika

Moleong, 2013 Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung :PT Remaja Rosdakarya.

Mulyana, 2006, Metodelogi Penelitian Kualitatif , Bandung :PT Remaja Rosdakarya.

Nawawi, 2005, Metodelogi Penelitian Bidang Sosial, Yogya :PT Gadjah Mada University Press

Rakhmat,2012, Psikologi Komunikasi,Bandung :PT:Remaja Rosdakarya

Page 112: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

Rumanti, 2004, Dasar – dasar Public Relations Teori dan Pratek, Jakarta :PT Grasindo

Ruslan, 2007, Management Public Relation dan Media Komunikasi, Jakarta :PT Raja Gravindo Persada

Salim, 2006, Teori dan Paradigma Penelitian sosial, Jogya :PT Tiara Wacana

Sugiyono, 2005, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung :PT Alfabeta

________, 2006, Teknik Penelitian Kualitatif, Yogya :PT Pines

Yulianita,2003,Dasar – Dasar Public Relation,Bandung :Pusat Penerbitan Universitas

Sumber lain

Jurnal

Buku Orta Kementerian Hukum dan HAM

Jurnal Hasil Majalah 2013

Website

https://id.wikipedia.org/wiki/Kementerian_Hukum_dan_Hak_Asasi_Manusia_Republik_Indonesia

Page 113: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

Nama : Fitriadi Agung Prabowo S.IP

Jabatan : Kepala Sub Bagian Hubungan Pers dan Media Massa di Biro

Humas, Hukum dan Kerja Sama

Tempat Bekerja : Kementerian Hukum dan HAM RI

1. Sejak kapan majalah Hukum dan HAM itu di terbitkan ?

Majalah Hukum dan HAM ada sejak tahun 2003 dimana ada pergantian nama

dari Departemen Kehakiman menjadi Departemen Hukum dan HAM. Dulu

Majalah Hukum dan HAM bernama “Pengayoman”, bukan majalah tetapi

bentuknya bulletin dan cenderung membosankan penampilannya, sejak 2003

dirubah menjadi majalah Hukum dan HAM.

2. Ditunjukan untuk siapa saja majalah Hukum dan HAM?

1. Masyarakat

2. Pimpinan Kementerian Hukum dan HAM

3. Mitra Kerja Kementerian Hukum dan HAM (DPRRI, Kejaksaan Agung,

Mahkamah Agung, Kepolisian, BNN dll)

4. Media Massa

3. Apa maksud dan tujuan dari dibuat nya majalah Hukum dan HAM ?

Biro Humas, Hukum dan Kerjasama mempunyai tugas pokok dan fungsi

membentuk citra positif bagi kementerian, yakni menyajikan hasil kinerja

program unggulan serta pelayanan publik di lingkungan Kementerian Hukum dan

HAM. Untuk mengakomodasi tugas tersebut, diperlukan media untuk

menyebarkan informasi, baik ke dalam lingkungan kementerian, maupun ke luar

kementerian. Media yang dimaksud dalam hal ini adalah majalah kementerian,

yaitu Majalah Hukum dan HAM. Dengan dibuatnya Majalah Hukum dan HAM

yang baik, diharapkan dapat memberikan citra positif bagi kementerian.

4. Apa peran dan fungsi dari majalah Hukum dan HAM ?

Peran dan Fungsi Majalah Hukum dan HAM adalah sebagai media

penyampaian Informasi tentang pelaksanaan tugas dan fungsi kementerian

hukum dan HAM kepada masyarakat.

5. Apakah Majalah Hukum dan HAM merupakan unsur yang penting bagi

Kemenkum HAM?

Page 114: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

Salah satu unsur penting dalam penyampaian informasi positif bagi masyarakat.

Memang ada juga media internal di Kumham seperti web kementerian

(www.kemenkumham.go.id) yang juga menyampaikan berita Kementerian

Hukum dan HAM

6. Bagaimana proses di pembuatan majalah Hukum dan HAM ?

Majalah Hukum dan HAM dilaksanakan dengan cara swakelola oleh Biro

Humas, Hukum dan Kerjasama. Untuk menghasilkan Majalah Hukum dan HAM

yang baik, berkualitas, dan sejajar dengan majalah nasional, Biro Humas

Hukum dan Kerjasama mengumpulkan beberapa data yang akan dijadikan

Headline, berita utama, berita khusus, berita daerah ataupun sosok yang akan

ditampilkan. Pemilihan headline merupkan kewenangan dari pembina dan

dewan redaktur Majalah Hukum dan HAM, hasil dari berita tersebut kemudian

akan di berikan kepada dikoreksi yang kemudian akan naik kepada Menteri

Hukum dan HAM untuk dimintakan koreksi terakhir sebelum naik cetak.

7. Bagaimana metode pendistribusian majalah Hukum dan HAM?

Dalam pengiriman kita bagi dalam dua tahap

1. Untuk Seluruh Pimpinan Unit Utama dan Kepala Unit layanan Teknis di

Jakarta akan dinatar langsung oleh tim distributor.

2. Untuk seluruh steakholder atau mitra Kerja Kementerian Hukum dan HAM

3. Untuk Seluruh Pimpinan Kantor wilayah dan Unit Pelayanan Teknis yang ada

didaerah akan dikirim melalui paket antar barang.

8. Apakah dalam pembuatan majalah Hukum dan HAM mengikuti fenomena

yang terjadi saat ini?

Untuk berita rubik rehat tim mengikuti fenomena di masyarakat yang bersifat

positif, tapi untuk tampilan secara keseluruhan Majalah Hukum dan HAM tidak

mengikuti fenomena yang terjadi, tapi mengikuti isu actual yang ada di dalam

Kementerian Hukum dan HAM. Karena kita adalah media internal, media

publikasi dari dalam Kementerian.

9. Siapa saja yang memasukkan rubrik berita kedalam majalah Hukum dan

HAM?

Yang memasukan berita adalah dewan redaksi setelah mendapat persetujuan

pelindung, penasehat, pimpinan/penanggungjawab. Setelah dimasukan oleh

redaksi akan Majalah Hukum dan HAM membertikan prioritas kepada berita

kegiatan Menteri Hukum dan HAM yang aktual dan faktual.

10. Strategi apa yang digunakan untuk menarik minat pembaca ?

Page 115: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

Startegi yang digunakan adalah bahwa berita yang disajikan sesuai data dan

fakta yang ada, kemudian harus berita yang update. Kemudia dalam hal

penulisan memakai metode diskritif yang berusaha menjelaskan seolah-olah

yang membaca ada dalam tulisan itu, kemudia tampilan lay out mulai halaman

depan, tengah sampai belakang juga harus menarik baik dalam tata letak, warna

dan tulisan di halaman depan juga harus enak dilihat.

11 Apa yang menjadi batasan-batasan dalam di pilihnya berita penting itu dan

dijadikan berita utama?

Berita menjadi penting dan dijadikan utama adalah :

a. Nilai value atau isi berita tersebut mampu membuat sebuah informasi

menarik perhatian masyarakat atau khalayak banyak

b. Narasumber atau obyek yang memberikan keterangan haruslah yang

berkopenten dan merupakan pimpinan tertinggi dari sebuah organisasi

(menteri)

c. Berita tersebut menarik karena sebuah ada sebuah informasi yang tidak

pernah ada diangkat menjadi berita.

12 Kriteria seperti apa yang bisa di masukan menjadi berita penting?

Berita penting hampir sama dengan berita utama yang membedakan berita

utama kita sajikan sebagai pokok berita dan disertai penajaman pada isi berita,

berita penting kita jadikan sebuah pilihan untuk membuat sebuah majalah

semakin menarik. Berita akan penting ketika kapan kejadian tersebut ada, siapa

yang menjadi narasumber dan dimana kejadian tersebut terjadi, kalau informassi

tersebut menarik dan memang layak untuk dijadikan berita dan mendapat atensi

dari pimpinan maka redaktur akan menjadikan berita tersebut sebagai berita

penting

13. Bagaimana proses dipilihnya berita kemenangan perdana RI di ICSID ?

dan mengapa berita itu dijadikan berita utama ?

Proses dipilihnya berita tersebut melalui rapat redaksi yang sangat ketat, karena

redaksi melihat bahwa berita itu merupakan berita luar biasa dan mempunyai

nilai atau value yang akan menjadi informasi kepada masyarakat. Berita tersebut

jadi berita utama karena itu kemenangan pertama pemerintah Indonesia

melawan perusahaan Asing besar dalam sengketa perdata di pengadilan

ICSID.berita ini juga selain mengangkat citra positif indonesia juga memnunjukan

bahwa apa yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam hal penegakan hukum

sesuai dengan prosedur tanpa pandang bulu, dan ini merupak berita yang

sangat menarik

Page 116: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

Nama : Komarudin,SH

Jabatan : JFU Sub Bagian Peliputan dan Penyajian Berita

Tempat Bekerja : Kementerian Hukum dan HAM RI

1. Strategi apa yang dilakukan untuk menarik minat pembaca?

Tampilan update, usahakan ada sosok yang atau kejadian yang menarik, layout

buat semaksimal mungkin agar mudah dimengerti dan dipahami.

2. Berapa banyak jumlah berita yang dimasukkan kedalam majalah Hukum

dan HAM dan berapa jumlah halaman majalah Hukum dan HAM?

Berita tidak ada batasan karena ada berita legisasi, perundang – perundangan,

laporan, sifatnya dari 11 unit profile, kita tampilkan sosok yang layak ditiru

programnya.

3. Apakah anda menaruh berita penting di halaman depan majalah Hukum

dan HAM?

Iya berita terkini, muatan positif dan pencitraan, fungsinya untuk menarik minat

pembaca.

4. Apakah tata letak rubrik berita penting untuk anda?

Penting, halaman pertama serba – serbi, cerita singkat kantor wilayah kegiatan

kebijkan, halaman berikutnya informasi – informasi penting kebijakan menteri

profile di halaman tengah.

5. Bagaimana cara penyampaian isi pesan majalah Hukum dan HAM?

Muat berita berikut foto, melalui koreksi dan analisa terdiri dari beberapa

kejadian yang semua di rangkum sejelas jelasnya agar mudah di mengerti

pembaca.

6. Seberapa penting peran foto dalam pembuatan majalah Hukum dan HAM?

Penting, apalagi di rubrik profile semua berita dimasukkan foto yang kuat.

7. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan majalah Hukum dan

HAM?

Ada jadwal, 3 bulan sebelumnya, proses pengumpulan dan pencarian berita

serta dilakukan analisa dan koreksi berita mana yang layak untuk ditampilkan.

4 kali rapat

1. Persiapan mengumpulkan bahan berita, yang akan dimuat di rubric

Page 117: SKRIPSI STRATEGI HUMAS SUB BAGIAN PELIPUTAN DAN …

2. Menyortir, (1bulan) untuk memilih berita yang layak.

3. Penentuan cover depan dan desain yang menarik

4. Final persiapan cetak dan pendistribusian awal bulan Pembagian minggu ke

2 setiap bulan

8. Golongan berita apa saja yang dimasukkan kedalam majalah Hukum dan

HAM?

Mengikuti perkembangan dan fenomena intinya dominan ke inovasi dan

kebijakan pimpinan dan kejadian biar adanya keseimbagan berita dengan media

cetak lainnya.

9. Bagaimana perkembangan majalah Hukum dan HAM sampai saat ini,

apakah sudah sesuai dengan tujuan ?

Sudah sesuai tujuan karena sudah bisa mensosialisasikan ke masyarakat.

10. Harapan apa untuk kedepanya dalam pembuatan majalah Hukum dan

HAM?

Rencana halaman agar semua infromasi bisa lebih banyak agar bisa mendalam

untuk sampai ke masyarakat, agar lebih banyak oplah (majalah yang sudah di

cetak) supaya masyarakat yang menerima manfaat dari majalah.