SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKANKESEHATAN DENGAN …...Keywords: Family, Health Education with Audio...
Transcript of SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKANKESEHATAN DENGAN …...Keywords: Family, Health Education with Audio...
SKRIPSI
PENGARUH PENDIDIKANKESEHATAN DENGAN
MEDIAAUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN
KELUARGA TENTANG DIABETES MELLITUS
DI KLINIK ROMANA TANJUNG ANOM
Oleh :
INDAH SUSISUSANTI LAOLI
032015075
PROGRAM STUDI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANSANTA ELISABETH
MEDAN
2019
SKRIPSI
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATANDENGANMEDIA
AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUANKELUARGA
TENTANG DIABETES MELLITUSDI KLINIK
ROMANA TANJUNG ANOM
UntukMemperoleh Gelar Sarjana Keperawatan
Dalam Program Studi Ners
Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth
Oleh:
INDAH SUSISUSANTI LAOLI
032015075
PROGRAM STUDI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH
MEDAN
2019
ABSTRAK
Indah SusisusantiLaoli
032015075
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media Audio Visual Terhadap
Pengetahuan Keluarga Tentang Diabetes Mellitus di Klinik Romana Tanjung
Anom
Prodi NersAkademik 2019
Kata Kunci : Keluarga, Pendidikan Kesehatan dengan Media Audio Visual,
Pengetahuan Diabetes Mellitus
(xviii +52+ Lampiran)
Salah satu masalah kesehatan yang serius dimasyarakat saat ini adalah diabetes
mellitus. Diabetes mellitus adalah penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup
yang kurang sehat sehingga penting agar pendidikan kesehatan dilaksanakan.
Pendidikan kesehatanakan lebih efektif dan sesuai, maka diperlukan media yang
menarik dan lebih mudah diterima oleh sasaran. Salah satu media yang biasa
digunakan adalah media audio visual. Tujuan penelitian untuk mengetahui
pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audio visual terhadap pengetahuan
keluarga tentang diabetes mellitus di Klinik Romana Tanjung Anom. Jenis
penelitian pra eksperimental dengan menggunakan one-group pre-post test
design. Jumlah sampel 15 orang dengan teknik Purposive sampling. Instrumen
penelitian menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan uji wilcoxon.
Hasil Penelitian Pengetahuan keluarga cukup 66,7% sebelum mendapatkan
pendidikan kesehatan dan Pengetahuan keluarga keluarga baik (100%) setelah
mendapatkan pendidikan kesehatan. Hasil uji Wilcoxon Rank Test adalah 0,001 (
p < 0,05 ) menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audio
visual terhadap pengetahuan keluarga tentang diabetes mellitus di Klinik Romana
Tanjung Anom. Disarankan tenaga kesehatan memberikan pendidikan kesehatan
terprogram dan berkelanjutan sehingga keluarga mampu mengaplikasikan kepada
orang lain.
Daftar Pustaka (2009 – 2019)
ABSTRACT
Indah SusisusantiLaoli
032015075
The Effect of Health Education with Audio Visual Media on Family Knowledge
About Diabetes Mellitus atRomana Clinic, TanjungAnom
Nursing Study Program 2019
Keywords: Family, Health Education with Audio Visual Media, Diabetes Mellitus
Knowledge
(xviii + 52 + Appendix)
One of the serious health problems in the community today is diabetes mellitus.
Diabetes mellitus is a disease associated with an unhealthy lifestyle so it is
important that health education be carried out. Health education will be more
effective and appropriate, so it is necessary to have an attractive medium and be
more easily accepted by the target. One of the commonly used media is audio
visual media. The purpose of the study is to determine the effect of health
education with audio visual media on family knowledge about diabetes mellitus at
the Romana Clinic,TanjungAnom. This type of pre-experimental research uses
one-group pre-test and post-test design. The samples are 15 people with
Purposive sampling technique. The research instrument uses questionnaires and
data analysis using the Wilcoxon test. Research Results Family knowledge is
66.7% before getting a health education and family knowledge is good (100%)
after getting a health education. The Wilcoxon Rank Test results is 0.001 (p
<0.05) indicating there is an effect of health education with audio visual media on
family knowledge about diabetes mellitus at Romana Clinic,TanjungAnom. It is
recommended that health workers provide programmatic and sustainable health
education so that families are able to apply to others.
References (2009-2019)
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan kasihNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Pendidikan Kesehatan
Dengan Media Audio Visual Terhadap Pengetahuan Keluarga Tentang
Diabetes Mellitus Di Klinik Romana Tanjung Anom”. Skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan jenjang S1
Ilmu Keperawatan program studi Ners di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKes) Santa Elisabeth Medan. Penyelesaian skripsi ini telah banyak
mendapat bantuan, bimbingan dan dukungan. Oleh karena itu, peneliti
mengucapkan terima kasih kepeada :
1. Mestina Br.Karo S.Kep., Ns., M.Kep., DNS selaku Ketua STIKes
Santa Elisabeth Medan yang telah memberikan kesempatan dan
fasilitas untuk mengikuti serta menyelesaikan pendidikan di STIKes
Santa Elisabeth Medan.
2. Nasipta Ginting, SKM., S.Kep., Ns., MPD selaku Pimpinan Klinik
Romana Tanjung Anom yang telah memberikan izin kepada peneliti
untuk melaksanakan penelitian di Klinik Romana Tanjung Anom.
3. Samfriati Sinurat S.Kep., Ns., MAN selaku Ketua Program studi Ners
yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian
dalam upaya penyelesaian pendidikan di STIKes Santa Elisabeth
Medan.
4. Pomarida Simbolon S.KM., M.Kes selaku dosen pembimbingI dan
penguji I yang telah membantu dan membimbing dengan sabar dalam
upaya penyelesaian skripsi ini.
5. Lindawati Simorangkir S.Kep., Ns., M.Kes selaku dosen pembimbing
II dan penguji II yang telah membantu dan membimbing dengan baik
dalam upaya penyelesaian skripsi ini.
6. Imelda Derang S.Kep., Ns., M.Kep selaku dosen penguji III yang
telah membantu dengan sabar dalam penyelesaian proposal ini.
7. Lindawati F. Tampubolon S.Kep., Ns., M.Kep selaku dosen
pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan dan
dukungan selama mengikuti pendidikan di STIKes Santa Elisabeth
Medan
8. Seluruh Staff dan tenaga kependidikan STIkes Santa Elisabeth Medan
yang telah membimbing dan mendidik peneliti dalam upaya
pencapaian pendidikan sejak semester I sampai dengan semester VII.
Terima kasih untuk motivasi dan dukungan yang diberikan kepada
peneliti selama proses pendidikan sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini.
9. Teristimewa kepada keluarga tercinta Ayahanda OD. Laoli dan
Ibunda F. Waruwu yang telah membesarkan saya dengan penuh cinta
dan kasih sayang, yang tiada henti memberikan doa, dukungan moral,
material dan motivasi yang luar biasa dalam upaya untuk meraih cita-
cita saya selama ini. Kepada Adikku Putra M. Laoli, abang Canda
waruwu dan abang Meiman Hia, terima kasih untuk motivasi, doa dan
dukungan dari kalian dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Koordinator asrama kami Sr. Athansia, FSE dan seluruh karyawan
asrama secara khusus kepada kakak Widya Tamba selaku ibu asrama
tingkat IV Ners yang telah memberikan nasehat dan yang senantiasa
memberikan dukungan dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.
11. Untuk Seluruh teman-teman Mahasiswa Stambuk 2015 Angkatan IX
STIKes Santa Elisabeth Medan yang telah memberikan dukungan dan
motivasi selama proses dalam pelaksanaan pendidikan dan
penyelesaian skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, baik isi maupun teknik penulisan. Oleh karena itu, peneliti
sungguh sangat menerima kritikan dan saran yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan skripsi ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa mencurahkan berkat dan
karuniaNya kepada semua pihak yang telah membantu peneliti. Harapan
peneliti semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya profesi keperawatan.
Medan, 15 Mei 2019
Peneliti
(Indah Susisusanti Laoli)
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DEPAN .............................................................................................. i
SAMPUL DALAM ............................................................................................. ii
HALAMAN PERSYARATAN GELAR ......................................................... iii
LEMBARAN PERNYATAAN ......................................................................... iv
PERSETUJUAN ................................................................................................. v
PENGESAHAN ................................................................................................... vii
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI ........................................................... viii
ABSTRAK .......................................................................................................... ix
ABSTRACT ......................................................................................................... x
KATA PENGANTAR ........................................................................................ xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvi
DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xvii
DAFTAR SINGKAT .......................................................................................... xviii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .......................................................................... 4
1.3 Tujuan ................................................................................................ 4
1.3.1 Tujuan umum .......................................................................... 4
1.3.2 Tujuan khusus ......................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 5
1.4.1 Manfaat teoritis ....................................................................... 5
1.4.2 Manfaat praktis........................................................................ 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 7
2.1 Pendidikan Kesehatan....................................................................... 7
2.1.1 Definisi pendidikan kesehatan ............................................... 7
2.1.2 Tujuan pendidikan kesehatan ................................................. 7
2.1.3 Ruang lingkup pendidikan kesehatan .................................... 8
2.1.4 Strategi dalam pendidikan kesehatan..................................... 9
2.1.5 Metode dalam pendidikan kesehatan ..................................... 9
2.1.6 Sasaran pendidikan kesehatan ................................................ 10
2.1.7 Media pendidikan kesehatan .................................................. 10
2.2 Audio Visual ..................................................................................... 12
2.2.1 Definisi audio visual ............................................................... 12
2.2.2 Macam-macam audio visual................................................... 12
2.2.3 Karakteristik audio visual ....................................................... 12
2.2.4 Manfaat audio visual ............................................................... 13
2.2.5 Kelebihan audio visual ........................................................... 13
2.3 Pengetahun ........................................................................................ 13
2.3.1 Definisi pengetahuan .............................................................. 13
2.3.2 Tingkat pengetahuan ............................................................... 14
2.3.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan .................. 15
2.3.4 Pengetahuan kesehatan ........................................................... 17
2.3.5 Kriteria pengetahuan ............................................................... 18
2.4 Diabetes Mellitus .............................................................................. 18
2.4.1 Pengertian diabetes mellitus ................................................... 18
2.4.2 Penyebab.................................................................................. 18
2.4.3 Patofisiologi............................................................................. 19
2.4.4 Jenis-jenis diabetes mellitus ................................................... 20
2.4.5 Tanda dan gejala ..................................................................... 21
2.4.6 Komplikasi .............................................................................. 23
2.4.7 Penatalaksanaan ...................................................................... 24
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ........... 26
3.1 Kerangka Konsep .............................................................................. 26
3.2 Hipotesis ............................................................................................ 27
BAB 4 METODE PENELITIAN ..................................................................... 28
4.1 Rancangan Penelitian ....................................................................... 28
4.2 Populasi dan Sampel ......................................................................... 29
4.2.1 Populasi ................................................................................... 29
4.2.1 Sampel ..................................................................................... 29
4.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................................. 30
4.3.1 Variabel independen ............................................................... 30
4.3.2 Variabel dependen .................................................................. 30
4.3.3 Definisi operasional ................................................................ 30
4.4 Instrumen Penelitian ......................................................................... 31
4.5 Tempat Penelitian ............................................................................. 33
4.5.1. Lokasi ...................................................................................... 33
4.5.2 Waktu ....................................................................................... 33
4.6 Prosedur Pengambilan Data dan Pengumpulan Data ..................... 33
4.6.1 Pengambilan data .................................................................... 33
4.6.2 Teknik pengumpulan data ...................................................... 34
4.6.3 Ujivaliditas dan reliabilitas ..................................................... 35
4.7 Kerangka Konsep .............................................................................. 37
4.8 Analisa Data ...................................................................................... 38
4.9 Etika Penelitian ................................................................................. 41
BAB 5 HASIL PENELITIAN ........................................................................... 42
5.1 Hasil Penelitian .................................................................................. 42
5.1.1 Karakteristik Responden ........................................................ 43
5.1.2 Pengetahuan keluarga sebelum diberikan intervensi
pendidikan kesehatan di Klinik Romana Tanjung Anom.... 44
5.1.3 Pengetahuan keluarga sesudah diberikan intervensi
pendidikan kesehatan di Klinik Romana Tanjung Anom .... 44
5.1.4 Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan media Audio
Visual Terhadap Pengetahuan Keluarga di Klinik
Romana Tanjung Anom ......................................................... 44
5.2 Pembahasan ....................................................................................... 46
5.2.1 Pengetahuan responden sebelum dilakukan intervensi
pendidikan kesehatan .............................................................. 46
5.2.2 Pengetahuan responden sesudah dilakukan intervensi
pendidikan kesehatan .............................................................. 47
5.2.3 Pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audio
visual tentang diabetes mellitus ............................................. 48
BAB 6 KESIMPULAN ...................................................................................... 51
6.1 Simpulan ............................................................................................. 51
6.2 Saran ................................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 53
Lampiran
1. Usulan Judul Proposal ............................................................................... 54
2. Pengajuan Judul ......................................................................................... 55
3. Surat Permohona Izin Pengambilan Data Awal Penelitian .................... 56
4. Surat Persetujuan Pengambilan Data Awal Penelitian ........................... 57
5. Surat Permohonan Izin Uji Validitas ....................................................... 58
6. Surat Persetujuan Izin Uji Validitas ......................................................... 59
7. Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................................ 60
8. Surat Persetujuan Izin Penelitian .............................................................. 61
9. Surat Keterangan Selesai Penelitian......................................................... 62
10. Lembaran Persetujuan Responden ........................................................... 63
11. Informed Consent ...................................................................................... 64
12. Lembaran Kuesioner ................................................................................. 65
13. Dokumentasi .............................................................................................. 66
14. SAP (Satuan Acara Pengajaran) ............................................................... 68
15. Flowchart ................................................................................................... 71
16. Kartu Bimbingan ....................................................................................... 72
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel4.1 Definisi Operasional Pengaruh Pendidikan Kesehatan
denganMenggunakan Media Audio Visual Terhadap
Pengetahuan Keluarga Tentang Diabetes Mellitus di
Klinik Romana Tanjung Anom .............................................. 31
Tabel 4.6 Nilai Item Uji Valid Kuesioner .............................................. 36
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Klinik
Romana Tanjung Anom ......................................................... 43
Tabel 5.2 Pengetahuan Responden Sebelum diberikan pendidikan
Kesehatan di Klinik Romana Tanjung Anom ....................... 44
Tabel 5.3 Pengetahuan Responden Sesudahdiberikan pendidikan
Kesehatan di Klinik Romana Tanjung Anom ....................... 44
Tabel 5.4 Perbedaan Pengetahuan Responden Sebelum dan Sesudah
Dilakukan Intervensi Pendidikan Kesehatan dengan Media
Audio Visual Terhadap Pengetahuan Keluarga di Klinik
Romana Tanjung Anom ......................................................... 45
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1 Kerangka konsep Pengaruh pendidikan kesehatan
dengan media audio visual terhadap pengetahuan
keluarga tentang diabetes mellitus di Klinik Romana
Tanjung Anom ........................................................................ 26
Bagan 4.1 Desain penelitian Pra Experiment One-group pre-post test
Design ...................................................................................... 28
DAFTAR SINGKAT
DM : Diabetes Mellitus
IDF : International Diabetes Federation
RISKEDAS : Riset Keperawatan Dasar
WHO : World Health Organization
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu masalah kesehatan yang serius dimasyarakat saat ini adalah
Diabetes Mellitus (DM). Diabetes mellitus adalah kelainan metabolisme,
dimana kemampuan tubuh untuk memanfaatkan glukosa, lemak dan protein
terganggu karena defesiensi insulin atau resistensi insulin (Dalimunthe,
2016). Diabetes Mellitus ini juga merupakan penyakit degeneratif akibat
fungsi atau struktur dari jaringan organ tubuh yang secara progresif
menurun dari waktu ke waktu karena usia atau gaya hidup(Phitri,
2013).Sejalandengan Pal (2010) mengatakanbahwa diabetes mellitus adalah
metabolik kronis umum dan mahal yang berhubungan dengan mortalitas dan
morbiditas prematur yang signifikan yang membutuhkan perubahan gaya
hidup.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan diabetes mellitus antara lain
faktor genetik atau keturunan, virus, bakteri, bahan toksik yang beracun,
nutrisi, dan pola hidup yang kurang sehat seperti malas berolahraga, suka
makan makanan yang instan, merokok dan mengkonsumsi alkohol (Ayu KB
& Damayanti, 2015). Diabetes mellitus yang tidak terkontrol akan
menyebabkan komplikasi pada berbagai sistem tubuh seperti penyakit
jantung koroner, gagal ginjal, kecacatan, kebutaan akibat retinopati, infeksi
kaki yang kemudian dapat berkembang menjadi luka atau ganggren diabetes
bahkan dapat menyebabkan kematian (Dalimunthe, 2016).
Di dunia jumlah penderita diabetes mellitus menurut International
Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2017 prevalensinya mencapai 424,9
juta jiwa dan diperkirakan pada tahun 2045 akan mencapai 628,6 juta
jiwa.Penderita diabetes mellitus yang tinggi terdapat di wilayah Asia dan
Pasifik dimana indonesia merupakan negara urutan ke-6 terbanyak di
dunia.Di indonesia presentase DM pada tahun 2017 mencapai 10,3 juta jiwa
dan di perkirakan pada tahun 2045 akan mengalami kenaikan hingga
mencapai 16,7 juta jiwa. Hasil Riskesdas (2018) penderita DM di Sumatera
Utara yaitu 2% dan di Klinik Romana Tanjung Anom berjumlah 36 jiwa.
Akibat peningkatan yang terus menerus pertahunnyaini maka
merupakan suatu masalah kesehatan yang harus ditanggani dengan serius,
seperti diet yang benar, latihan atau olah raga, pemantauan glukosa darah,
terapi dan pendidikan (Phitri, 2013). Untuk itu perlu pemahaman melalui
berbagai cara agar lebih mengerti dan bahkan mengaplikasikan (Heriani,
2013).
Chawala (2019) mengatakanbahwa pendidikan kesehatan memberikan
pengetahuan tentang lingkungan, fisik, sosial, emosional, intelektual, dan
spiritual. Pendidikan kesehatan yang tulus dapat mengasah pengetahuan,
sikap, dan praktik individu dan dapat mengarah pada pengendalian diabetes
yang lebih baik. Pengetahuan merupakanhasil dari tahu dan ini terjadi
setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek yang dimilikinya
seperti: mata, hidung, telinga, dsb (Puspitasari, 2014). Penginderaan
seseorang terhadap suatu objek tersebut akan menghasilkan pengetahuan
barudan merupakan dasar utama berhasilnya suatu pengobatan (Dari, 2014).
Keluarga memiliki peran yang sangat penting terhadap status kesehatan
penderita terkait dengan penyakit yang dialaminya. Editorial (2018)
menunjukkanabahwa memiliki anggota keluarga dengan diabetes dapat
memiliki konsekuensi besar bagi keluarga, yang mencakup lebih dari 2000
anggota keluarga dengan diabetes mellitus sepertiga dari mereka yang
disurvei melaporkan beban penting dan dampak negatif diabetes mellitus,
termasuk efek pada kesejahteraan emosionaldansituasi kesehatan fisik..
Tingkat pengetahuan keluarga juga dapat mendukung kesembuhan
pasien dan dapat memberikan dampak positif terhadap manajemen
perawatan pada penderita DM (Ningrum, 2018), sekaligus merupakan suatu
cara untuk meminimalisir angka kejadian DM maka perlu dilakuakan
penyuluhan maupun pendidikan kesehatanyang berkesinambungan akan
menyegarkan dan mengingatkan kembali prinsip-prinsip penatalaksanaan.
Dengan pendidikan kesehatan yang efektif media seperti audio visual (Dari,
2014) sebab dengan audio visual membantu seseorang agar lebih mudah
memahami dan mengaplikasikan suatu tindakan dengan baik dan benar.
Media audio visual merupakan suatu cara yang dapat di terima oleh
seseorang melalui indera terutama indera penglihatan dan pendengaran serta
media ini digunakan untuk merangsang masyarakat terutama keluarga agar
mampu menjadi inovator dilingkungan rumah tangganya sendiri (Siswanto,
2016). Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan melalui wawancara
pada pegawai Klinik Romana bahwa apabila ada pemberian pendidikan
kesehatan tentang diabetes melitus, keluarga sebagian besar (60%) tidak
bisa hadir di karenakan faktor pekerjaan dan adanya keluarga yang tidak
mengalami riwayat penyakit diabetes mellitus.
Muhibuddin (2016) dalam penelitiannya mengatakan bahwa ada
pengaruh yang signifikan antara pengetahuan keluarga terhadap
terkendalinya kadar gula darah pada pasien DM.KB Ayu (2015) dalam
penelitiannya mengatakan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan
terhadap tingkat pengetahuan pasien DM.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitia
tentang pengaruh pendidikan kesehatan dengan media Audio visual
terhadap pengetahuan keluarga tentang Diabetes Mellitus di Klinik Romana
Tanjung Anom.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan audio visual
terhadap pengetahuan keluarga tentang Diabetes Mellitus di Klinik Romana
Tanjung Anom?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan umum
Apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audio
visual terhadap pengetahuan keluarga tentang Diabetes Mellitus di
Klinik Romana Tanjung Anom ?
1.3.2. Tujuan khusus
1. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang diabetes mellitus
sebelum dilakukan penyuluhan
2. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang diabetes mellitus
setelah dilakukan pendidikan kesehatan dengan media audio
visual
3. Mengidentifikasi pengaruh pendidikan kesehatan dengan audio
visual terhadap pengetahuan keluarga tentang Diabetes Mellitus
di Klinik Romana Tanjung Anom.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi salah satu sumber
pengetahuan keluarga tentang diabetes mellitus dan mampu
menerapkan dalam keluarga ataupun masyarakat.
1.4.2 Manfaat praktis
1. Bagi masyarakat
Dapat mengetahui apa pengaruh pendidikan kesehatan dengan
media audio visual terhadap pengetahuan keluarga tentang
diabetes mellitus di Klinik Romana Tanjung Anom.
2. Bagi pendidikan kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
masukan untuk institusi keperawatan selaku pemberi
pelayanan kesehatan, bagi masyarakat untuk meningkatkan
sikap tenaga keperawatan dalam pemberian pendidikan
kesehatan terhadap pengetahuan keluarga tentang diabetes
mellitus.
3. Bagi institusi pendidikan
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumber informasi dan bahan masukkan kepada pihak
Pendidikan Program Ners STIKes Santa Elisabeth Medan,
untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang dapat
memberikan metode atau media yang lebih tepat untuk
pendidikan kesehatan tentang diabetes mellitus.
4. Bagi responden
Hasil penelitian ini akan memberi informasi tentang diabetes
mellitus bagi responden dan dapat diterapkan pada keluarga
yang mengalami penyakit diabetes mellitus.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pendidikan Kesehatan
2.1.1 Definisi Pendidikan Kesehatan
Steward (1968) mendefenisikan : pendidikan kesehatan adalah
unsur program kesehatan yang didalamnya terkandung rencana untuk
mengubah perilaku perorangan dan masyarakat dengan tujuan untuk
membantu tercapainya program pengobatan, rehabilitasi, pencegahan
penyakit dan peningkatan kesehatan (Suryani & Machfoedz, 2009).
Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk
menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya
pendidikan kesehatan berupaya agar masyarakat menyadari bagaimana
cara memelihara kesehatan, mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan
dirinya dan kesehatan orang lain (Windasari, 2014).
Muwarni (2014) pendidikan kesehatan adalah upaya untuk
mempengaruhi atau mempegaruhi orang lain, baik individu, kelompok,
atau masyarakat, agar melaksanakan perilaku hidup sehat. Sedangkan
secara operasional, pendidikan kesehatan merupakan suatu kegiatan untuk
memberikan atau meningkatkan pengetahuan, sikap, dan praktik
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka
sendiri.
2.1.2 Tujuan Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah untuk merubah perilaku orang atau
masyarakat dari perilaku tidak sehat menjadi perilku sehat (Suryani &
Machfoedz, 2009). Secara umum, tujuan dari pendidikan kesehatan ialah
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik, mental dan socialnya sehingga
produktif secara ekonomi maupun social (Murwani, 2014).
2.1.3 Ruang lingkup pendidikan kesehatan
Setiawati dan Dermawan (2008) ruang lingkup pendidikan dapat
dilihat dari berbagai dimensi, antara lain:
1. Aspek Kesehatan
Telah menjadi kesepakatan umum bahwa kesehatan masyarakat itu
mencakup 4 aspek pokok yaitu :
a. Promosi (promotif)
b. Pencegahan (preventif)
c. Penyembuhan (kuratif)
d. Pemulihan (rehabilitative)
2. Tempat pelaksanaan pendidikan kesehatan
Pendidikan kesehatan dapat dikelompokkan menjadi lima yaitu :
a. Pendidikan kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga)
b. Pendidikan kesehatan pada tatanan sekolah, dilakukan di sekolah
dengan sasaran murid
c. Pendidikan kesehatan di tempat-tempat kerja dengan sasaran buruh
atau karyawan yang bersangkutan
d. Pendidikan kesehatan di tempat-tempat umum
e. Pendidikan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan
2.1.4 Strategi dalam pendidikan kesehatan
1. Advokasi
Kegiatan yang ditujukan kepada pembuatan keputusan (decision
makers) atau penentu kebijakan (policy makers) dibidang kesehatan,
yang mempunyai pengaruh terhadap publik.
2. Dukungan social (Sosial Suport)
Kegiatan yang ditujukan kepada tokoh masyarakat baik formal (guru,
lurah, camat, petugas kesehatan, dan sebagainya) maupun informal
tokoh agama dan sebaginya, yang mempuyai pengaruh dimasyarakat.
3. Pemberdayaan masyarakat ( Empowerment )
Pemberdayaan ini ditujukan kepada masyarakat langsung sebagai
sasaran promer atau utama promasi kesehatan.
2.1.5 Metode dalam pendidikan kesehatan
1. Metode pendidikan individual
a. Bimbingan dan penyuluhan
b. Wawancara ( interview )
2. Metode pendidikan kelompok
a. ceramah
b. seminar
3. Metode pendidikan massa
a. ceramah umum
b. pidato melalui media elektronik
Metode ini dipilih berdasarkan tujuan pendidikan kesehatan, kemampuan
perawat sebagai tenaga pengajar, kemampuan individu/ keluarga/ kelompok/
masyarakat, besarnya kelompok, waktu pelaksanaan pendidikan kesehatan, serta
ketersediaan fasilitas pendukung (Muwarni, 2014).
2.1.6 Sasaran pendidikan kesehatan
1. Sasaran Primer
Sasaran utama dan menjadi sasaran langsung atau upaya melakukan
pendidikan kesehatan atau promosi kesehatan. Misalnya pada pasangan
usia subur untuk sasaran penyuluhan penggunaan kontraksepsi.
2. Sasaran Sekunder
Sasaran sekunder terdiri atas tokoh agama, tokoh adat dan tokoh
masyarakat.
3. Sasaran Tesier
Sasaran tesier adalah para pembuat keputusan, pengambilan kebijakan,
misalnya pemerintah, pejabat dan pengusaha (Setiawati dan Dermawan,
2008).
2.1.7 Media pendidikan kesehatan
Media pendidikankesehatan adalah alat bantu pendidikan (audio
visual aids/ AVA). Berdasrkan fungsinya sebagai penyalurkan pesan-
pesan kesehatan (media), media ini dibagi menjadi tiga, yakni :
1. Media cetak
a. Booklet : menyampaikan pesan dalam bentuk buku, baik tulisan
maupun gambar
b. Leaflet : melalui lembar yang dilipat, isi pesan bisa gambar/
tulisan atau keduanya
c. Flyer : seperti leaflet tetapi tidak dalam bentuk lipat
d. Flip chart : pesan / informasi kesehatan dalam bentuk lembaran
balik
e. Rubrik : tulisan pada surat kabar
f. Poster : media cetak berisi pesan yang biasa ditempel ditempat
umum
g. Foto : yang berisi informasi-informasi kesehatan
2. Media elektronik
a. Televisi : dalam bentuk sinetron/ Tanya jawab, pidato/ ceramah
b. Radio : dalam bentuk obrolan/ Tanya jawab, ceramah,
c. Video : penyampaian informasi atau pesan kesehatan dapat
melalui video
d. Slide : dapat digunakan untuk menyampaikan pesan/ informasi
kesehatan
3. Media papan (bill board)
Papan (Bill board) yang dipasang di tempat-tempat umum dapat
dipakai diisi dengan pesan-pesan atau infomasi-informasi
kesehatan. Media papan disini juga mencakup pesan-pesan yang
ditulis pada lembaran yang ditempel pada kendaraan-kendaraan
umum (bus atau taksi) (Suryani & Machfoedz, 2009).
2.2 Audio Visual
2.2.1 Definisi audio visual
Audio visual adalah media intruksional modern yang sesuai dengan
dengan perkembangan zaman atau kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang meliputi media yang dapat dilihat serta dapat didengar
(Rohman, 2015).
2.2.2 Macam-macam audio visual
Purwono (2014) Media audio visual mempunyai beberapa bentuk
antara lain sebagai berikut :
a. Media audio visual gerak
Media audio visual gerak adalah media intruksional modern yang
sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi) karena meliputi penglihatan, pendengaran dan
gerakan, serta menampilkan unsur gambar yang bergerak.
b. Media audio visual diam
Media audio visual diam yaitu media yang menampilkan suara dan
gambar diam
2.2.3 Karakteristik audio visual
Karakteristik media audio visual adalah memiliki unsure suara dan
unsur gambar. Jenis audio visual ini mempunyai kemampuan yang lebih
baik, karena meliputi kedua jenis media yaitu media audio dan visual
(Purwono, 2014).
2.2.4 Manfaat media audio visual
a. Untuk meningkatkan persepsi
b. Untuk meningkatkan pengertian
c. Untuk meningkatkan transfer (penglihatan) belajar
d. Untuk memberikan penguatan (reinforecement) atau penegtahuan
hasil yang dicapai
e. Untuk meningkatkan retensi (ingatan)
2.2.5 Kelebihan audio visual
Purwono (2014) Media audio visual memiliki beberapa kelebihan atau
kegunaan, antara lain :
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu besifat verbalistis
(dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan)
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera
3. Media audio visual bias berperan dalam pembelajaran tutorial
2.3 Pengetahuan
2.3.1 Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang
mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan ini
sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal. Pengetahuan ini sangat
erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan bahwa dengan
pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula
pengetahuannya (Murwani, 2014).
2.3.2 Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif menurut
Notoatmodjo (2012) mempunyai 6 tingkatan yaitu:
1. Tahu (know)
Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang
telah ada sebelumya setelah mengamati sesuatu.
2. Memahami (comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek
tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut
harus dapat mengintepretasikan secara bener tentang objek yang
diketahui tersebut.
3. Aplikasi (applications)
Aplikasi ini diartikan apabila orang yang telah memahami objek
yang telah dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan
prinsip yang telah diketahui tersebut pada situasi yang lain.
4. Analisa (analysis)
Analisa adalah kemampun seseorang untuk menjabarkan atau
memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-
komponen yang dapat dalam suatu masalah atau objek yang
diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan sesorang itu sudah sampai
pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat
membedakan, atau memisahkan, mengelompokkan, membuat
diagram (bagan) terhadap pengetahuan atas objek tersebut.
5. Sintesis (synthesis)
Suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan
dalam suatu hubungan yang logis dari komponen-komponen
pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyususn formulasi baru dari formulasi-
formulasi yang telah ada. Misalnya, dapat membuat atau meringkas
dengan kata-kata atau kalimat sendiri tentag hal-hal yang telah
dibaca atau didengar, dapat membuat kesimpulan tentang artikel
yang telah dibaca.
6. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini
dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteia yang ditemukan
sendiri atau norma-norma yang berlaku dimasyarakat.
2.3.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang menurut
Wawan dan Dewi (2010) antara lain :
1. Faktor internal
a. Pendidikan
Pendidikan adalah bimbingan yang diberikan seseorang terhadap
perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang
menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk
mencapai keselamatan dan kebahagian. Pendidikan diperlukan
untuk mendapatkan informasi misalnya hal-hal yang menunjang
kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.
b. Pekerjaan
Pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk
menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga.
c. Umur
Semakin cukup umur individu, tingkat kematangan dan kekuatan
seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja.
d. Informasi
Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak
akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas.
2. Faktor eksternal
a. Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar
manusia dan pengaruhnya yang dapat memengaruhi
perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.
b. Sosial budaya
Sosisal budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi
dari sikap dalam memengaruhi informasi.
2.3.4 Pengetahuan kesehatan
Pengetahuan tentang kesehatan adalah mencakup apa yang
diketahui oleh orang terhadap cara memelihara kesehatan. Pengetahuan
tentang cara memelihara kesehatan ini meliputi cara:
1. Pengetahuan tentang penyakit menular dan tidak menular (jenis
penyakit dan tanda-tandanya atau gejalanya, penyebabnya, cara
penularannya, cara pencegahannya, cara mengatasinya atau menangani
sementara)
2. Pengetahuan tentang fakto-faktor yang berkaitan dan memengaruhi
kesehatan antara lain: gizi makanan, sasaran air bersih, pembuangan
sampah, perumahan sehat, dan populasi udara
3. Pengetahuan tentang fasilitas pelayanan kesehatan yang profesional
maupun yang tradisional
4. Pengetahuan untuk menghindari kecelakan baik kecelakaan rumah
tangga, maupun kecelakaan lalu lintas, dan tempat-tempat umum
2.3.5 Kriteia Pengetahuan
Muwarni (2014) Seseorang dapat diketahui dan dapat di
interprestasikan skala yang bersifat kualitatif, yaitu:
1. Baik : Hasil persentase 76-100%
2. Cukup : Hasil persentase 56-75%
3. Kurang : Hasil persentase ≤55%
2.4 Diabetes Mellitus
2.4.1 Pengertian diabetes mellitus
Diabetes mellitus dikenal juga sebagai penyakit kencing manis,
kondisi dimana jumlah kadar gula di dalam darah melebihi keadaan
normal (Maryunani, 2013).
Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang terjadi karena
pankreas tidak cukup menghasilkan insulin, atau saat tubuh tidak efektif
memanfaatkan insulin yang dihasilkan (WHO, 2017).
2.4.2 Penyebab
Penyebab diabetes mellitus adalah kurangnya produksi dan
ketersediaan insulin dalam tubuh atau terjadinya gangguan fungsi insulin,
yang sebenarnya jumlahnya cukup. Kekurangan insulin disebabkan
terjadinya kerusakan sebagian kecil atau sebagian besar sel-sel beta pulau
langerhans dalam kelenjar pankreas yang berfungsi menghasilkan insulin
(Sari, 2012).
Faktor-faktor yang menyebabkan diabetes mellitus yaitu :
a. Faktor keturunan
b. Virus dan bakteri
c. Bahan beracun
d. Nutrisi
2.4.3 Patofisiologi
a. Diabetes mellitus tipe I
Pada DM tipe I terdapat ketidakmampuan untuk menghasilkan
insulin karena sel-sel beta pankreas telah dihancurkan oleh proses
autoimun. Kerusakan sel-sel beta pankreas membuat defisiensi
insulin yang menggangu metabolisme glukosa, protein dan lemak.
Metabolisme glukosa yang terganggu menyebabkan hiperglikemi
puasa yang diakibatkan oleh produksi gula oleh hati yang tidak
terukur, dan hiperglikemi postprandial (sesudah makan) karena
glukosa dari makanan tidak dapat tersimpan dalam hati.
Gangguan metabolisme lemak dan protein menyebabkan
terjadinya penurunan berat badan (Brunner & Suddarth, 2012).
b. Diabetes mellitus tipe II
Masalah utama pada DM tipe II yang berkaitan dengan insulin
yaitu resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Resistensi
insulin merupakan gangguan ikatan antara insulin dan reseptor
khusus insulin di permukaan sel yang mengakibatkan penurunan
reaksi intrasel dan insulin menjadi tidak efektif untuk
menstimulasi pengambilan gula jaringan. Gangguan sekresi
insulin merupakan penurunan sekresi insulin namun jumlah
insulin masih adekuat untuk mencegah pemecahan lemak dan
produksi badan keton yang menyertainya (Brunner & Suddarth,
2012). Penderita diabetes mellitus memiliki kadar gula darah di
dalam darah melebihi dari normal, yaitu lebih dari 80-120 mg/dl
(dalam keadaan puasa) dan lebih dari 130 mg/dl (sesudah makan).
2.4.4 Jenis-jenis Diabetes mellitus
Diabetes mellitus ada 2 yaitu:
1. Diabetes Mellitus Tipe I
Banyak orang menyebutnya baby diabetes mellitus karena
menjangkit diebetis di masa anak-anak serta usia kurang dari 35
tahun. Dalam diabetes mellitus tipe I ini pankreas benar-bener
tidak dapat menghasilkan insulin karena rusaknya sel-sel beta yang
ada dalam pankreas oleh virus atau autoimunitas. Jadi, antibody
yang ada dalam tubuh manusia membunuh siapa saja yang tidak
dikenalinya termasuk zat-zat yang dihasilkan oleh tubuh dianggap
benda asing termasuk zat-zat penghasil insulin maka dari itu
diabetes mellitus tipe 1 disebut dengan insulin dependet diabetes
mellitus (Sari, 2012).
2. Diabetes Mellitus Tipe II
Ada dua bentuk diabetes mellitus tipe II yakni :
a. Kekurangan insulin, berat badan cenderung normal
b. Resitensi insulin, memiliki berat badan besar dan gemuk
Diabetes mellitus tipe II ini disebut sebagai penyakit yang lama dan
tenang karena gejalanya yang tidak mendadak seperi tipe I, tipe II
cenderung lambat dalam mengerluarkan gejala hingga banyak orang yang
baru mengetahui dirinya terdiagnosa berusia lebih dari 40 tahun. Gejala-
gejala yang timbulpun terkadang tidak terlalu nampak karena insulin
dianggap normal tetapi dapat membuang glukosa kedalam sel-sel sehingga
obat-obatan yang diberikan punada 2 selain obatuntuk memperbaiki
resistensi insulin serta obat yang meragsang pankreas menghasilkan insulin
(Sari, 2012).
2.4.5 Tanda dan gejala
Gejala-gejala diabetes mellitus ada yang khas dan tidak khas,
masing-masing diuraikan berikut ini (Maryunani, 2013) :
a. Gejala khas
1. Banyak buang air kecil (poliuria)
Kadar gula darah yang tinggi menyebabkan sring berkemih,
kencing dalam jumlah banyak
2. Banyak minum (polidipsia)
Untuk mengimbangi banyak urin/ air kecingyang keluar, pasien
akan banyak minum (sering haus)
3. Banyak makan (poliphagia)
Karena sel kekurangan glukosa, timbul keinginan untuk makan
4. Berat badan yang menurun dengan cepat
Karena tidak terdapat cukup insulin untuk mengubah gula
menjadi tenaga, tubuh menggunakan simpanan lemak dan
protein yang menyebabkan hilangnya berat badan
b. Gejala tidak khas
1. Pandangan kabur
2. Infeksi jamur
3. Keputihan pada wanita
4. Cepat lelah
5. Terjadi perubahan daya tahan tubuh terhadap infeksi sehingga
luka sulit sembuh
6. Infeksi yang berat
7. Diabetes merusak jaringan syaraf dan pembuluh darah pada
kemaluan dan kaki (kesemutan)
Selain gejala-gejala diatas ada pun gejala lain yang dirasakan, seperti, (Sari,
2012):
a. Sering mengantuk
b. Gatal-gatal, terutama di daerah kemaluan
c. Pandangan mata kabur
d. Berat badan berlebih
e. Mati rasa atau rasa sakit pada bagian tubuh bawah
f. Infeksi kulit
g. Penurunan berat badan drastic
h. Cepat naik darah
i. Cepat lelah
j. Mual-mual dan muntah
k. Terdapat gula pad air seni
l. Peningkatan kadar gula dalam darah
2.4.6 Komplikasi
Diabetes mellitus dapat mengalami berbagai komplikasi khususnya
bagi mereka yang kadar gula darahnya tidak tekontrol. Komplikasi
diabetes mellitus dikelompokkan menjadi 2 yaitu (Maryunani, 2013) :
a. Komplikasi Akut
1. Hipoglikemia
2. Hiperglikemia
3. Ketoasidosis
b. Komplikasi Kronis
1. Komplikasi spesifik
a. Retinopati diabetika (RD), gejalanya penglihatan
mendadak buram seperti berkabut. Akibatnya harus
sering mengganti kacamata
b. Nefropati (ND), gejalanya ada protein dalam air kencing,
terjadi pembengkakan, hipertensi, dan kegagalan fungsi
ginjal yang menahun
c. Neuropati (Neu.D), gejalanya perasaan terhadap getaran
berkurang, rasa panas seperti terbakar di bagian ujung
tubuh, rasa nyeri, rasa kesemutan, serta rasa terhadap
dingin dan panas berkurang, selain itu, otot lengan atas
menjadi lemah, penglihatan kembar, impotensi
sementara, mengeluarkan banyak keringat, dan rasa
berdebar waktu istrahat
d. Diabetik foot (DF)/ Kaki diabetik dan kelainan kulit,
seperti adanya gelembung berisi cairan di bagian kulit
dan kulit mudah terinfeksi
2. Komplikasi tak spesifik
a. Kelainan pembuluh darah besar
b. Kekurangan pada lensa mata (Katarak)
c. Adanya infeksi seperti infeksi saluran kencing dan
tuberculosis (TBC) paru (Sari, 2012)
2.4.7 Penatalaksanaan
Tujuan dilakuakan penatalaksaan ini untuk mencegah jangka
panjang komplikasi dan jangka pendek menghilangkan keluhan/gejala
diabetes mellitus. Penatalaksanaan yang dilakukan yaitu :
1. Terapi non farmakologi
a. Pengaturan Diet
Diet merupakan langkah penting dalam penanganan pada
pasien DM. Diet yang baik merupakan kunci keberhasilan
penatalaksanaan DM. Perhimpunan diabetes Amerika dan
persatuan diabetik Amerika merekomendasikan = 50-60%
kalori yang berasal dari :
1. Karbohidrat : 60-70%
2. Protein : 12-20%
3. Lemak :20-30%
b. Olahraga
Olah raga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan, atau memelihara kesegaran jasmani
atau sebagai terapi untuk memperbaiki kelainan yang
mengembalikan fungsi organ dan fungsi fisiologis tubuh. Olah
raga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan
fisik sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan
kebugaran.
2. Terapi Farmakologi
Obat hipoglikemik oral (OHO)
a. Pemicu sekresi insulin
1. Sulfonilurea : Obat golongan sulfonylurea bekerja dengan
cara :
a. Menstimulasi penglepasan insulin yang tersimpan
b. Menurunkan ambang sekresi insulin
c. Meningkatan sekresi insulin sebagai akibat rangsangan
glukosa
2. Biguanid : Menurunkan kadar glukosa darah tapi tidak
sampai di bawah normal
3. Inhibilator dan glukosidase : Menghambat kerja enzim dan
glukosidase di dalam saluran cerna; sehingga menurunkan
penyerapan glukosa dan menurunkan hiperglikemia pasca
prandial.
4. Insulin sensiting agent : Thoazahdine diones meningkatkan
sensitivitas insulin, sehingga bisa mengatasi masalah
resistensi insulin tenpa menyebabkan hipoglikemia, tetapi
obat ini belum beredar di Indonesia.
b. Insulin :
Indikasi gangguan :
1. Diabetes mellitus dengan berat badan menurun dengan
cepat
2. Ketoasidosis asidosis laktat dengan koma hiperosmolar
3. Diabetes mellitus yang mengalami stres berat (infeksi
sistemik, operasi berat dll)
4. Diabetes mellitus dengan kehamilan atau diabetes mellitus
gastasional yang tidak terkendali dalam pola makan
5. Diabetes mellitus tidak berhasil dikelola dengan obat
hipoglikemik oral dengan dosis maksimal (kontraindikasi
dengan obat tersebut)
c. Penambahan sensitifitas insulin
Metformin : penurunan kadar glukosa darah melalui hepar dan
meningkatkan absorbs glukosa di otot rangka
BAB 3
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 KerangkaKonsep
Konsep adalah abstrak dari suatu realitas agar dapat di komunikasikan
dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antar variabel
(baik variabel yang diteliti maupun yang tidak diteliti). Kerangka konsep
akan membantu peneliti menghubungkan hasil penemuan dengan teori
(Nursalam, 2014).
Bagan 3.1 Kerangka konsep Pengaruh pendidikan kesehatan dengan
media audio visual terhadap pengetahuan keluarga tentang
diabetes mellitus di Klinik RomanaTanjungAnom
Pendidikan kesehatan
tentang
diabetes
mellitus
dengan
media
audio
visual
Pre intervensi
Pengetahuan
Kelua
rga
tenta
ng
diabe
tes
mellit
us
Intervensi
Post Intervensi
Baik: 76-100%
Cukup : 56-
75%
Kurang :
≤55
%
Keterangan :
= Variabel yang diteliti
= Mempengaruhiantarvariabel
3.2 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan sementara dari
rumusan masalah atau pertanyaan peneliti. Hipotesis di susun sebelum
penelitian dilaksanakan karena hipotesis akan bias memberikan petunjuk
pada tahap pengumpulan, analisis dan interpretasi data (Nursalam, 2014).
Ha: Ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audio visual
terhadap pengetahuan keluarga tentang diabetes mellitus di Klinik Romana
Tanjung Anom.
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan rancangan pra eksperimental dengan penelitian (one-group
pre-post test design). Pada desain ini, kelompok subjek diobservasi sebelum
dilakukan intervensi, yaitu diberi pre test dan kemudian diobservasi kembali
atau post test setelah pemberian intervensi untuk mengetahui akibat dari
perlakukan yang diberikan. Rancangan tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut :
Pre test Intervensi Post test
O1 O1 X1 O1 O2 O2
Bagan 4.1 Desain penelitian Pra Experiment One-group pre-post test
design (Polit dan Back, 2012)
Keterangan :
O1 : Nilai pre test (Sebelum diberikan pendidikan kesehatan)
X1 : Intervensi (Pemberian Pendidikan Kesehatan Diabetes Mellitus)
O2 : Nilai post test (Sesudah diberikan pendidikan kesehatan)
4.2 Populasi Dan Sampel
4.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian adalah keseluruhan subjek yang memenuhi
Kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2013).
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 36 orang di Klinik
Romana Tanjung Anom.
4.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,
2013).Sampel merupakan bagian dari populasi yang dapat dijadikan sebagai
subjek pada penelitian melalui proses penentuan pengambilan sampel yang
ditetapkan dalam berbagai sampel (Nursalam, 2014).
Teknik Pengambilan sampel dengan menggunakanPurposive
sampling yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel
diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan/masalah
dan penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik
populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam, 2014).
Adapun kriteria inklusi yang telah ditetapkan oleh peneliti yaitu :
1. Keluarga yang tidak mengalami gangguan pendengaran dan penglihatan
2. Bersedia menjadi responden
Pengambilan sampel berpedoman pada Suryani ( 2015) untuk
penelitian eksperimen yang sederhana dengan pengendalian yang ketat.
Ukuran sampel bias 10 s/d 20 elemen.Jumlah sampel yang digunakan
peneliti adalah 15 orang.
4.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
4.3.1 Variabel independen
Adapun variabel independen pada rencana penelitian ini adalah
Pendidikan kesehatan dengan menggunakan media audio visual.
4.3.2 Variabel dependen
Adapun variabel dependen pada rencana penelitian ini adalah
pengetahuan keluarga tentang diabetes mellitus.
4.3.3 Definisi operasional
Tabel 4.1 Definisi Operasional Pengaruh Pendidikan Kesehatan
denganMenggunakan Media Audio Visual Terhadap
Pengetahuan Keluarga Tentang Diabetes Mellitus di Klinik
Romana Tanjung Anom
Variabel Defenisi Indikator Alat ukur Skala Skor
independen
:
Media
audio visual
Media audio visual
adalahsuatu teknik
atau cara untuk
menyampaikan
informasi melalui
media audio visual
agar lebih mudah
untuk dipahami.
Pengetahuan diabetes
mellitus meliputi :
1. Pengertian diabetes
mellitus
2. Tanda dan gejala
diabetes mellitus
3. Komplikasi
diabetes mellitus
4. Penatalaksanaan
SAP - -
Dependen:
Pengetahua
n keluarga
tentang
diabetes
mellitus
Pengetahuan
keluarga tentang
diabetes mellitus
adalah suatu yang
diperoleh melalui
aspek yang telah
dilihat dan didengar
sehingga dapat
diaplikasikan
Pengetahuan
diabetes mellitus
meliputi :
1. Pengertian diabetes
mellitu
2. Tanda dan gejala
diabetes mellitu
3. Komplikasi
diabetes mellitu
4. Penatalaksanaan
Kuesioner
berjumlah
20 item
pertanyaan
dengan nilai
Ya (1)
Tidak (0)
ordinal
1. B
aik = 76
- 100%
2. C
ukup =
56 –
75%
3. K
urang =
≤55%
4.4 Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar
kegiatan tersebut menjadi sistematisdan dipermuda oleh (Arikunto, 2013).
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesionerdiberikan kepada
responden, yang meliputi:
1. Instrumen pendidikan kesehatan
Instrumen penelitian untuk pendidikan kesehatan adalah
menggunakan media audio visual gerak dengan alat yangdibutuhkan
adalah laptop dan LCD.
2. Instrumen Pengetahuan
Instrumen penelitian pada pengetahuan adalah kuesioner.
Kuesioner merupakan teknik penggumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab. Jumlah pernyataan pada kuesioner penelitian ini ada sebanyak
20 item pernyataan dengan skala Guttman. Pilihan jawaban ada 2 yakni:
Ya bernilai (1) dan Tidak bernilai (0). Pengetahuan pada penelitian ini
di bagi dalam 3 kategori yaitu, baik= 76-100%, cukup= 56-75% dan
kurang ≤55%.
Sehingga didapatkan skor kategori:
P1= % nilai x nilai tertinggi P1= % nilai x nilai tertinggi
P1= 76% x 20 P1= 55% x 20
P1= 15,2 P1= 11,0
P1= 16 P1= 12
P1= % nilai x nilai tertinggi
P1= 56% x 20
P1= 11,2
P1= 12
Dengan menggunakan P diatas, maka didapatkan nilai intervalnya
pengetahuan keluarga tentang diabetes mellitus:
Baik= 16 – 20
Cukup= 12 – 15
Kurang = 1 – 11
4.5 Tempat Penelitian
4.5.1 Lokasi
Penelitian ini dilakukan di Klinik Romana Tanjung Anom yang
berlokasi di Tanjung Anom.Adapun alasan peneliti memilih tempat ini
karena terdapat banyak yang mengalami penyakit diabetes mellitus.
4.5.2 Waktu
Peneliti mulai melakukan penelitian pada bulan April 2019.
4.6 Posedur Pengambilan Data dan Pengumpulan Data
4.6.1 Pengambilan data
Pengambilan data dilakukan memberikan kuesioner.Data primer
merupakan data yang dikumpulkan oleh peneliti. Ada 3 bagian teknik
pengambilan data yaitu : pengambilan data pre intervensi, intervensi dan
data post intervensi. Peneliti melakukan pengumpulan data penelitian
setelah mendapat izin dari STIKes Santa Elisabeth Medan dan mendapatkan
surat izin dari pimpinan Klinik Romana Tanjung Anom. Jenis pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.Data primer
adalah data yang diperoleh peneliti terhadap sasarannya (Polit, 2012).Data
primer dalam penelitian diperoleh dengan memberikan kuesioner dan
pendidikan kesehatan tentang diabetes mellitus pada keluarga di tanjung
anom.
4.6.2 Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan setelah penelitian mendapatkan izin dari
pimpinan Klinik Romana Tanjung Anom, kemudian melakukan kontrak
waktu pada salah satu anggota keluarga yang mengalami DM untuk
diadakan penyuluhan tentang diabetes mellitus dengan media audio visual.
Pendidikan kesehatan yang dilakukan peneliti dibantu oleh yupi pentasari
zai sebagai asisten dokumentasi.Penelitian ini dilakukan pada hari minggu
sebanyak satu kali pertemuan yang di laksanakan tanggal 17 April 2019.
Pada pertemuan awal, peneliti memperkenalkan diri, kontrak waktu
dan tujuan melakukan pendidikan kesehatan tentang diabetes mellitus,
yaitu 10 menit. Peneliti meminta calon responden agar bersedia untuk
menjadi responden penelitian menggunakan surat persetujuan, kemudian
peneliti melakukan pre test pada responden selama 20 menit.
Tahap intervensi, peneliti memberikan pendidikan kesehatan tentang
diabetes mellitus dengan media audio visual.Materi yang diberikan
meliputi pengertian, tanda dan gejala, komplikasi, penatalaksanaan
diabetes mellitus berlangsung.Pemberian materi diabetes mellitus
berlangsung selama 15 menit, evaluasi/Tanya jawab 10 menit dan penutup
5 menit.
Tahap terakhir, peneliti melakukukan post test pada responden.Post
test ini berlangsung selama 20 menit. Setelah itu, peneliti mengevaluasi
responden selama mengikuti pendidikan kesehatan tentang diabetes
mellitus ini, dan menutup pertemuan.
Setelah seluruh kegiatan pendidikan selesai, maka peneliti melakukan
pengolahan data agar tercapai tujuan pokok dari penelitian (Nursalam,
2014).
4.6.3 Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji validitas
Validitas merupakan derajat ketetapan, yang berarti tidak ada
perbedaan antara data yang diperoleh oleh peneliti dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada objek peneliti (Grove, 2014).
Untuk mengetahui kuesioner yang kita susun maka kita perlu
uji korelasi antara skor tiap item pertanyaan dengan skor total
kuesioner tersebut. Uji validitas digunakan untuk mengetahui
kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam
mendefinisikan suatu variabel.Daftar pertanyaan ini mampu
mendukung suatu pertanyaan di uji validitasnya.Uji validitas ini
dilakukan kepada 30 respnden yang memiliki kriteria yang sama
dengan sampel, yaitu keluarga yang mengalami diabetes mellitus di
Klinik Pratama Mitra Bakti Husada pada tanggal 16 Maret 2019.
Tabel 4.6 Uji Validitas
Item Nilai Valid
P1 0,523
P2 0,611
P3 0,503
P4 0,718
P5 0,449
P6 0,544
P7 0,708
P8 0,414
P9 0,629
P10 0,427
P11 0,459
P12 0,603
P13 0,692
P14 0,478
P15 0,829
P16 0,642
P17 0,459
P18 0,470
P19 0,500
P20 0,834
Dari hasil uji validitas didapatkan nilai r hitung > dari r tabel
dengan taraf signifikasi 0,05 dengan hasil yaitu r hitung > 0,361, maka
seluruh pernyataan dalam kuesioner adalah telah valid dan telah
digunakan dalam penelitian.
2. Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal
maupun internal.Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan
test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya.Secara
internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis
konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu
(Grove, 2014).
Hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan dengan menggunakan
kuesioner yang berisi pertanyaan, nilai Cronbach’s alpha yang
diperoleh yaitu 0,898, yang berarti sangat reliable.
4.7 Kerangka Konsep
Bagan 4.2 Kerangka Operasional Pengaruh Pendidikan Kesehatan
dengan Media Audio Visual Terhadap Pengetahan Keluarga
Tentang Diabetes Mellitus di Klinik Romana Tanjung Anom
Pengajuan judul
pr
o
p
os
al
Pengambilan data awal
Klinik Romana Tanjung
Anom Informed Consent
Pengambilan data pre test tentang diabetes mellitus
Intervensi pendidikan kesehatan diabetes mellitus
Pengambilan data post test tentang diabetes mellitus
Analisa data
Prosedur izin penelitian
Pengolahan data editing, coding, processing and cleaning
Hasil Seminar
4.8 Analisa Data
Analisa data merupakan salah satu komponen terpenting dalam
penelitian untuk mencapai tujuan pokok penelitian, yaitu menjawab
pernyatan-pernyataan penelitian yang mengungkapkan kebenaran.Teknik
analisa data juga sangat dibutuhkan untuk mengolah data penelitian untuk
mengolah data penelitian menjadi sebuah informasi. Dalam tujuan untuk
membuat informasi terlebih dahulu dilakukan pengolahan data penelitian
yang sangat besar menjadi informasi yang sederhana melalui uji statistic
yang akan di interpretasikan dengan benar, statistic berfungsi untuk
membantu membuktikan hubungan, perbedaan atau pengaruh asli yang
diperoleh pada variabel-variabel yang diteliti (Nursalam, 2013).
1. Analisa univariat
Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian (Nursalam, 2014).Analisa univariat
pada penelitian ini adalah mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang
diabetes mellitus di Klinik Romana Tanjung Anom sebelum diberikan
pendidikan kesehatan dengan media audio visual tentang diabetes mellitus
dan mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang diabetes mellitus di
Klinik Romana Tanjung Anom sesudah diberikan pendidikan kesehatan
dengan media audio visual tentangan diabetes mellitus.
2. Analisa bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa untuk mengetahui apakah ada atau
tidaknya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan
(Muwarni,2014). Analisa data penelitian ini menggunakan uji wilcoxon.Uji
wilcoxon adalah uji non parametric yang digunakan untuk mengetahui
apakah ada perbedaan rata-rata sampel yang diambil apabila tidak
berdistribusi normal (Dahlan, 2009). Uji ini juga biasa digunakan untuk
gejala yang sama yaitu sebelum dan sesudah dengan skala data lebih rendah
setingkat skala ordinal, misalnya tingkat pengetahuan, skore lainnya
(Santjaka, 2011).
Pada penelitian ini menggunkan uji wilcoxon. Uji wilcoxon digunkan
karena data tidak berdistribusi normal, adapun hasil uji normalitas diperoleh
skewness yaitu 14,44 dan kurtosis 25,03 serta nilai Shapiro-wilk untuk
responden <50 didapatkan nilai makna, yaitu p = 0,001 > 0,05.
4.9 Etika Penelitian
Unsur penelitian yang tak kalah penting adalah etika penelitian
(Nursalam, 2014).Etika penelitian yang dilakukan peneliti dalam penelitian
yaitu pertama peneliti memperkenalkan diri kemudianmemberikan
penjelasan kepada calon responden penelitian tentang tujuan penelitian dan
prosedur pelaksanaan penelitian. Adapun calon responden sudah mengerti
mengenai apa yang telah dijelaskan oleh peneliti dan bersedia menjadi
responden, maka peneliti hendaknya mempersilahkan sicalon responden
untuk mendatangani informed concent (surat persetujuan). Surat persetujuan
ini bertujuan agar jika sewaktu-waktu responden merasa dirugikan ataupun
terjadi sesuatu yang tidak seperti dijelaskan, maka responden berhak untuk
membatalkan persetujuan tersebut.
Masalah etika penelitian yang perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1. Informed Consent
Informend consent merupakan lembaran persetujuan yang diteliti
agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian. Bila responden
tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak-hak responden.
2. Tanpa nama (Anomity)
Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak
mencantumkan nama responden dan hanya menuliskan kode pada
lembaran pengumpulan data.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan
kepada pihak yang terkait dengan peneliti (Nursalam, 2014).
Pada penelitian ini, pertama sekali peneliti mengajukan permohonan
izin peneliti kepada Ketua STIKes Santa Elisabeth Medan, kemudian surat
izin dari kampus diserahkan ke Klinik Romana Tanjung Anom untuk
mendapat persetujuan penelitian. Setelah mendapatkan persetujuan untuk
melakukan penelitian, maka peneliti melakukan pengumpulan data awal
penelitian.Salanjutnya pada tahap pelaksanaan peneliti, peneliti memberikan
penjelasan kepada responden tentang tujuan dan prosedur penelitian yang
dilakukan terhadap responden. Selanjutnya jika responden bersedia turut
serta dalam penelitian sebagai subjek maka responden terlebih dahulu
menandatangani lembaran persetujuan (informed concent). Kemudian
peneliti memulai penelitian sesuai dengan penjelasan dan prosedur yang
telah disepakati.Peneliti menghargai hak-hak otonomi responden dan
keluarga dalam melakukan penelitian dan tidak ada pemaksaan kehendak
terhadap subjek penelitian. Peneliti menjaga kerahasiaan dari informasi
yang diberikan oleh responden dan tidk mencantumkan nama responden
dalam pengumpulan data penelitian.
Keterangan layak etik, sesuai dengan nomor surat etik penelitian
kesehatan nomor 0096/KEPK/PE-DT/III/2019 dengan judul pengaruh
pendidikan kesehatan dengan media audio visual terhadap pengetahuan
keluarga tentang diabetes mellitus di klinik romana tanjung anom.
Dinyatakan layak etik sesuai tujuh standar WHO 2011, yaitu :
1. Nilai Sosial
2. Nilai ilmiah
3. Pemerataan beban dan manfaat
4. Resiko
5. Bujukan/Eksploitas
6. Kerahasiaan/Privasy
7. Persetujuan setelah penjelasan
Yang merujuk pada pedoman CIOMS 2016.Hal ini seperti yang ditunjukkan
oleh terpenuhinya indicator setiap standar.
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
Pada Bab ini menguriaikan hasil penelitian tentang pengaruh pendidikan
kesehatan dengan media audio visual terhadap pengetahuan keluarga tentang
diabetes mellitus, sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pendidikan kesehatan
dan akan dijelaskan bagaimana pengaruh pendidikan kesehatan dengan media
audio visual terhadap pengetahuan keluarga tentang diabetes mellitus. Ada pun
jumlah responden dalam penelitian ini yaitu sebanyak 15 responden.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga April 2019 di Klinik
Romana Tanjung Anom, yang berlokasi Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Deli
Serdang dengan alamat Jl. Besar Tanjung Anom, Durian Jangak, Pancur Batu.
Klinik Romana ini merupakan pelayanan kesehatan yang menerima pasien dengan
Kartu BPJS dan memilik ruangan IGD dan persalinan. Klinik Romana memiliki
petugas pelayanan kesehatan serta dokter jaga yang selalu ada dalam 24 jam di
klinik. Penelitian pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audio visual
terhadap pengetahuan keluarga tentang diabetes mellitus yang dilakukan oleh
peneliti di Klinik Romana Tanjung Anom.
5.1.1 Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa responden, berjenis
kelamin perempuan yaitu sebanyak 9 orang (60%). Umur responden 18 – 25 dan
46 – 55 tahun sebanyak 8 orang (53,4%). Agama responden adalah protestan
sebanyak 9 orang (60%). Pekerjaan responden IRT sebanyak 6 orang (40%) dan
wirausaha sebanyak 5 orang (33,3%). Pendidikan responden rata-rata SMA
sebanyak 10 orang (66,7%). Berdasarkan riwayat DM keluarga tidak ada
sebanyak 10 orang (66,7%). Untuk penjelasan data diatas dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Klinik Romana
Tanjung Anom
Karakteristik Frekuensi (f) Persentase (%)
Jenis Kelamin
Perempuan 9 60,0
Laki-laki 6 40,0
Total 15 100
Umur
18-25 Tahun 4 26,7
46-55 Tahun 4 26,7
56-55 Tahun 3 20,0
36-45 Tahun 3 20,0
26-35 Tahun 1 6,7
Total 15 100
Agama
Protestan 9 60,0
Islam 6 40,0
Total 15 100
Pekerjaan
IRT 6 40,0
Wirausaha 5 33,3
Mahasiswa 3 20,0
PNS 1 6,7
Total 15 100
Riwayat DM Keluarga
Tidak ada 10 66,7
Ada 5 33,3
Total 15 100
5.1.2 Pengetahuan responden sebelum diberikan intervensi pendidikan kesehatan
di Klinik Romana Tanjung
Tabel 5.2 Pengetahuan responden sebelum diberikan intervensi
pendidikan kesehatan di Klinik Romana Tanjung Anom
Pengetahuan Pre Intervensi
F %
Baik 3 20,0 Cukup 10 66,7 Kurang 2 13,3
Total 15 100
Berdasarkan tabel 5.2 diperoleh data bahwa sebelum intervensi pendidikan
kesehatan, responden berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 10 orang (66,7%),
dan responden yang berpengetahuan baik yaitu sebanyak 3 orang (20%) dan
berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 2 orang (13,3%).
5.1.3 Pengetahuan responden setelah diberikan intervensi pendidikan kesehatan di
Klinik Romana Tanjung
Tabel 5.3 Pengetahuan responden sesudah diberikan intervensi
pendidikan kesehatan di Klinik Romana Tanjung Anom
Pengetahuan Pre Intervensi
F %
Baik 15 100 Cukup - - Kurang - -
Total 15 100
Berdasarkan tabel 5.3 diperoleh data bahwa setelah intervensi pendidikan
kesehatan, responden berpengetahuan baik yaitu sebanyak 15 orang (100%).
5.1.4 Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan media Audio Visual Terhadap
Pengetahuan Keluarga di Klinik Romana Tanjung Anom
Responden yang berjumlah 15 orang sebelum dilakukan intervensi
pendidikan kesehatan diabetes mellitus diperoleh data bahwa responden yang
memiliki pengetahuan cukup sebanyak 10 orang (66,7%).
Tabel 5.3 Perbedaan Pengetahuan Responden Sebelum dan Sesudah
Dilakukan Intervensi Pendidikan Kesehatan Dengan Media
Audio Visual Terhadap Pengetahuan Keluarga di Klinik
Romana Tanjung Anom
Pengetahuan f Mean Std. Deviation Sig. (2tailed) Z
Pre Intervensi 15 13,93 2,492 -3,368
Post Intervensi 15 19,07 0,884 p = 0,001
Berdasarkan tabel 5.3 diperoleh hasil, rata-rata pengetahuan sebelum
intervensi pendidikan kesehatan adalah 13,93, sedangkan sesudah intervensi 19,07
dan nilai Std. Deviation sebelum intervensi 2,492, sedangkan sesudah intervensi
0,884. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi
pendidikan kesehatan diabetes mellitus pada keluarga di Klinik Romana Tanjung
Anom.
Berdasarkan hasil uji statistic diperoleh p=0,001 dimana p < 0,05. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh yang bermakna sebelum dan sesudah
dilakukan pendidikan kesehatan dengan media audio visual terhadap pengetahuan
keluarga tentang diabetes mellitus di Klinik Romana Tanjung Anom.
5.2 Pembahasan
5.2.1 Pengetahuan responden sebelum dilakukan intervensi
Pada penelitian ini, pengetahuan keluarga di Klinik Romana Tanjung Anom
sebelum dilakukan intervensi pendidikan kesehatan diabetes mellitus diperoleh
data bahwa responden memiliki pengetahuan yang cukup sebanyak (66,7%). Hal
ini disebabkan karena responden memperoleh pengetahuan melalui media cetak,
media massa, dan elektronik. Dan hasil penelitian sebelum pendidikan kesehatan
didapatkan juga (13,3%) berpengetahuan kurang, hal ini disebabkan karena
responden belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan mengenai diabetes
mellitus. Responden juga mengatakan tidak pernah membaca dari media cetak
ataupun media massa yang disebabkan karna kurangnya keinginan untuk
mengetahui informasi tentang diabetes mellitus.
Pernadi (2016) mengatakan bahwa pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya pengalaman, paparan media massa, ekonomi, lingkungan,
hubungan sosial, akses layanan kesehatan, umur, pendidikan dan pekerjaan.
Pendidikan seseorang juga mempengaruhi pengetahuan, semakin tinggi
pendidikan maka semakin mudah untuk mendapatkan informasi. Dengan
pendidikan yang tinggi maka seseorang akan lebih cenderung untuk mendapatkan
informasi baik dari orang lain maupun dari media masa. Sejalan dengan penelitian
Galang (2017) menunjukkan bahwa sebelum diberikan pendidikan kesehatan
sebagian besar berpengetahuan cukup yaitu sebesar 36 responden (63,2%) hal ini
dikarenakan pengetahuan seseorang didapatkan dari hasil interaksi lingkungan
kehidupan dalam proses perkembangannya. Hal lain yang mampu mmpengaruhi
pengetahuan seseorang adalah kemampuan, perasaan, perhatian, ingatan, kemauan
dan pengalaman hidup yang turut mempengaruhi minat ingin tahu Murwani
(2014).
Hasil penelitian dari Klinik Romana Tanjung Anom sebelum dilakukan
intervensi pendidikan kesehatan berpengetahuan cukup, hal ini dikarenakan
beberapa dari anggota keluarga pernah mendapatkan pengetahuan dan
pengalaman yang berbagai macam sumber seperti penyuluhan, media massa,
media elektronik, poster, kerabat dekat, petugas kesehatan dan sebagainya.
Responden juga memiliki keluarga yang mengalami penyakit diabetes mellitus
sehingga responden memiliki pengetahuan yang cukup, mayoritas pada penelitian
ini sebagian kecil berpengetahuan kurang dikarenakan belum pernah mengikuti
penyuluhan ataupun kurang mendapatkan informasi.
5.2.2 Pengetahuan responden sesudah dilakukan intervensi
Pengetahuan responden setelah dilakukan intervensi pendidikan kesehatan
tentang diabetes mellitus, diperoleh data bahwa pengetahuan responden semakin
meningkat menjadi baik sebanyak (100%). Hal ini disebabkan oleh proses
keseriusan responden terhadap suatu objek, dimana peneliti memberikan
pendidikan kesehatan dengan menggunakan media audio visual tentang diabetes
mellitus sehingga responden merasa tertarik untuk mengikuti kegiatan dan
membuat rasa ingin tahu responden semakin tinggi.
Methania (2019) mengatakan bahwa setelah diberikan pendidikan kesehatan
pengetahuan responden dalam kategori baik sebanyak (100%). Hal ini disebabkan
karena keefektifan dalam pemberian pendidikan kesehatan dengan metode audio
visual sehingga responden lebih menarik dan lebih berefek, yang melibatkan dua
indra yaitu indra penglihatan dan pendengaran yang dapat memaksimalkan
penerimaan informasi dengan cepat. Sesuai dengan penelitian Hanna (2015)
mengatakan bahwa setiap tindakan seseorang didasarkan pada pengetahuan dan
pengindraannya terhadap suatu objek tertentu sehingga responden mampu lebih
cepat memahami suatu informasi yang berikan. Pengetahuan pada responden
setelah dilakukan pendidikan kesehatan ini sesuai dengan teori Ni putu (2015)
bahwa pendidikan kesehatan merupakan tingkat pengetahuan seseorang dalam
pengindraan untuk melakukan sesuatu yang penting bagi kesehatannya.
Hasil penelitian di Klinik Romana Tanjung Anom sesudah dilakasnakan
intervensi pendidikan kesehatan semakin meningkat, hal ini dikarenakan telah
mendapatkan informasi baru dengan memberikan penyuluhan secara singkat, jelas
sehingga mampu menerima pengetahuan keluarga tentang diabetes mellitus.
Selain itu di Klinik Romana selalu memberikan pendidikan kesehatan ataupun
penyuluhan kepada keluarga atau pasien yang berkunjung. Biasanya dilakukan
satu kali dalam satu bulan setiap akhir bulan pemberian penyuluhan tentang
diabetes mellititus di Klinik Romana Tanjung Anom.
5.2.3 Pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audio visual terhadap
pengetahun tentang diabetes mellitus
Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh p = 0,001 dimana p < 0,05. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan media
audio visual terhadap pengetahuan keluarga tentang diabetes mellitus di Klinik
Romana Tanjung Anom. Penelitian ini didukung oleh penelitian Methania (2019)
tentang pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audio visual terhadap
perawatan hipertensi dengan hasil terdapat pengaruh pendidikan kesehatan dengan
menggunakan media audio visual hal ini menunjukkan bahwa adanya keefektifan
dalam pemberian pendidikan kesehatan dengan media audio visual berpengaruh
baik. Dikarenakan pendidikan dengan media audio visual lebih menarik dan lebih
berefek karena melibatkan dua indra yaitu indra penglihatan dan pendengaran
yang dapat memaksimalkan penerimaan informasi dan lebih cepat memberikan
informasi dikarena secara langsung dan bisa diulang-ulang sehingga membuat
responden lebih antusias dalam mendapatkan informasi.
Risma (2018), dalam penelitian tentang pengaruh edukasi melalui media
audio visual terhadap pengetahuan remaja dikarenakan dengan penggunaan media
audio visual mendorong keinginan untuk mengetahui lebih banyak informasi dan
media audio visual memberikan rangsangan yang lebih baik sehingga lebih
banyak informasi yang diresap. Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan
sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi intensitas
perhatian dan persepsi terhadap objek Nur(2018). Media audio visual adalah
perpaduan antara video dan visual yang menyediakan atau menampilkan suatu
tindakan (Nurdina, 2016). Media audio visual dapat menyampaikan pesan dengan
alat bantu dalam menerima suatu pesan, sehingga dapat memperoleh informasi
yang ingin dicapai dan pengalaman dalam hal ini adalah latihan otak dan daya
ingat (Ramegowda2016).
Fanny (2017) menyatakan bahwa keuntungan yaitu lebih menarik dan lebih
mudah dipahami, dengan video seseorang depat belajar sendiri, dapat diulang
pada bagian tertentu yang belum jelas, menampilkan sesuatu yang detail dan dapat
dipercepat dan diperlambat. Sehingga pendidikan kesehatan lebih efektif jika
dilakukan dengan menggunakan media audio visual (Deni,2019).
Pendidikan kesehatan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan
menyampaikan pesan kesehatan bagi masyarakat. Hal ini dilakukan dengan
menggunakan alat berupa media cetak maupun media elektronik, dalam
penyampaian pendidikan kesehatan dapat digunakan metode pendidikan individu
beru bimbingan, metode kelompok/massa dengan metode ceramah dan seminar
(Muwarni, 2014).
Hasil penelitian yang telah dilakukan di Klinik Romana kepada keluarga
tentang pendidikan kesehatan diabetes mellitus, didapatkan bahwa proses
pemberian pendidikan kesehatan dengan media audio visual yang dilakukan oleh
peneliti kepada responden dimana responden focus dan aktif dalam mengikuti
pendidikan kesehatan. Responden mengatakan baru pertama kalinya mendapatkan
pendidikan kesehatan dengan menggunakan audio visual. Biasanya
respondenmendapatkan penyuluhan dengan metode ceramah, sehingga dalam
pemberian pendidikan kesehatan dengan media audio visual, responden sangat
berpengaruh dalam tingkat pengetahuan, karena menggunakan media audio visual
yang mampu menarik daya ingat seseorang. Hal ini juga didukung karena alat
yang digunakan saat memberika pendidikan kesehatan, dimana peneliti
menggunakan video dan disertai dengan gambar sehingga responden lebih tertarik
dan antusias dalam peyuluhan pendidikan kesehatan tentang diabetes mellitus
tersebut.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Hasil penelitian dengan jumlah sampel 15 orang didapatkan adanya
pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audio visual terhadap pengetahuan
keluarga tentang diabetes mellitus di Klinik Romana Tanjung Anom. Secara
keseluruhan dapat diuraikan sebagai berikut :
6.1.1 Pengetahuan keluarga responden pre intervensi pada keluarga tentang
diabetes mellitus di Klinik Romana Tanjung Anom sebanyak 10 orang
berpengetahuan cukup.
6.1.2 Pengetahuan keluarga responden post intervensi pada keluarga tentang
diabetes mellitus di Klinik Romana Tanjung Anom sebanyak 15 orang
bepengetahuan baik.
6.1.3 Terhadap pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audio visual
terhadap pengetahuan keluarga tentang diabetes mellitus di Klinik Romana
Tanjung Anom dengan hasil uji statistic wilcoxon sign rank test, diperoleh
p value = 0,001 (p < 0,05).
6.2 Saran
Hasil penelitian dengan jumlah responden sebanyak 15 orang mengenai
pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audio visual terhadap pengetahuan
keluarga tentang diabetes mellitus di Klinik Romana Tanjung Anom maka
disarankan kepada :
6.2.1 Untuk Klinik Romana Tanjung Anom
Diharapkan diabetes mellitus dapat meminimalisir angka kejadian dan
memberikan terus menerus edukasi dalam penanganan dan pencegahan diabetes
mellitus di Klinik Romana Tanjung Anom.
6.2.2 Untuk Pendidikan Keperawatan
Diharapkan institusi pendidikan keperawatan diabetes mellitus ini dapat
dijadikan sebagai bahan pembelajaran dasar untuk lebih memahami dalam
memberikan penanganan atau pencegahan.
6.2.3 Untuk Responden
Diharapkan pada keluarga setelah mendapatkan pendidikan kesehatan
tentang diabetes mellitus mampu menjalankan dan mengaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari, keluarga ataupun dalam masyarakat.
6.2.4 Untuk Penelitian Selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini
dengan meneliti pengaruh edukasi pemberian media leaflet terhadap tingkat
pengetahuan, perilaku dan sikap keluarga tentang diabetes mellitus.
DAFTAR PUSTAKA
Ayu KB.(2015). The Influence Of Health Education Towards The Knowledge On
Diabetic Foot Ulcer Prevention Of Diabetes Mellitus Type 2 Sufferers In
Panembahan Senopati General Hospital Of Bantu. Jurnal Keperawatan
Respati Vol. 2 No. 1 Maret 2015
Brunner & Suddarth.(2012). Buku ajaran keperawatan medikal bedah, edisi 10
volume 2. Jakarta EGC.
Brunner &Suddarth.(2015). Keperawatan Medical Bedah.Jakarta : EGC
Chavan. (2015). Knowledge About Diabetes And Relationship Between
Compliance To The Management Among The Diabetic Patients From Rural
Area Of Sangli District, Maharashtra, India.J Family Med Prim Care. 2015
Jul-Sep; 4(3): 439–443
Chawla. (2019). Impact Of Health Education On Knowledge, Attitude, Practices
And Glycemic Control In Type 2 Diabetes
Mellitus.Volume:8;Issue:1;Page:261-268
Dalimunthe. (2016). Pengaruh Diabetes Self Management Education (DSME)
Sebagai Model Keperawatan Berbasis Keluarga Terhadap Pengendalian
Glukosa Pada Penderita Diabetes Mellitus. Jurnal Mutiara Kesehatan
Masyarakat Vol.1, No.1 November 2016
Dari dkk. (2014). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Senam Kaki Melalui Media
Audio Visual Terhadap Pengetahuan Pelaksanaan Senam Kaki Pada Pasien
DM Tipe 2. JOM PSIK Vol.1 No.2 email: [email protected] Oktober
2014
Deni.(2019). The Effect Of Health Education About Nutrition Through Interactive
Visual Media On Eating Culture (Tarak) In Diabetic Foot Ulcer Patients In
Bojonegoro District. Nursing of Journal STIKES. MedikaJombang Vol.17
No. 1 Maret 2019
Editorial. (2018). Family Matters In Diabetes Care. Published: November 13,
2018DOI: https://doi.org/10.1016/S2213-8587(18)30317-6
Fatmah. (2017). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media Audio visual
Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Inisiasi Menyusu Dini Di
Kota Yogyakarta. Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Galang. (2017). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan
Kesehatan Reproduksi Remaja Pada Siswi Kelas Viii Di SMP Negeri 28
Semarang. Jurnal Keperawatan, Universitas : Semarang
Grove, Susan. (2014). Understanding Nursing Research Building AnAvidence
Based Practice, 6th Edition. China : Elsevier
Heriani. (2013). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Penyakit Diabetes
Mellitus Terhadap Mekanisme Koping Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di
RSUD Teluk Kuantar. Jurnal Keperawatan.
International Diabetes Federation. (2017). IDF Diabetes Atlas Seventh Edition
2017. Dunia : IDF
Maryunani.(2013). Diabetes Mellitus PadaKehamilan. Jakarta : Tim
Methania. (2019). The Effect of Health Education with Audio Visual Media on
Hypertensive Care Behavior in the Elderly in BejiWetan Hamlet
SendangsariBantul Display Yogyakarta. Nursing Journal, University:
Yogyakarta
Muhibuddin. (2016). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Keluarga Dengan
Terkendalinya Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. JSK
Vol. 2 No. 1 diakses 1 september 2016
Murwani. (2014). Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan. Yogyakarta
:Fitramaya
Mutoharo. (2017). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat
Pengetahuan Tentang Penyakit Diabetes Mellitus Pada Penderita Diabetes
Mellitus Tipe 2 Di Desa Ngadiwarno Sukorejo. Jurnal Keperawatan,
Universitas : Jakarta
Ningrum. (2018). Hubungan Dukungan Keluarga Dan Tingkat Pengetahuan
Dengan Kualitas Hidup Pasien Dm Tipe 2 Di Puskesmas Nogosari
Boyolali. Universitas Muhammadiyah Surakarta : Surakarta
Nur. (2018).The Difference Level Of Knowledge About Diabetes Mellitus Type Ii
Before Andafter Give Education With Audio Visual Media On Patients Dm
Type Ii In Dusun Sentong Desa Karangduren Kecamatan Pakisaji Malang.
Nursing News Volume 3, Nomor 1, 2018
Nurdina. (2016). The Effect of Audio Visual Media in Health Promotion Program
on Knowledge Level and Attitude of Diabetes Mellitus Prevention in
PedukuhanKasihanBantul Society. Nursing Student, Nursing Departement
Faculty of Medicine and Health Sciences Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
Nursalam.(2014).Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis
Edisi 4. Jakarta :SalembaMedika
Nurul. (2014). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan
Sikap Ibu Tentang Pola Asuh Anak Usia Bayi (Infant) Diwilayah Kerja
Puskesmas Kartasura. Jurnal Keperawatan, Universitas : Surakarta
Pal. (2010). Health Education Intervention On Diabetes In Sikkim.Indian J
Endocrinol Metab. 2010 Jan-Mar; 14(1): 3–7
Permadi. (2016). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan
Sikap Pasien Tentang Pengelolaan Diet Diabetes Mellitus Di Puskesmas
Boyolali I. Universitas Muhammadiyah Surakarta
Phitri & Widiyaningsih (2013). Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap
Penderita Diabetes Mellitus Dengan Kepatuhan Diet Diabetes Mellitus di
RSUD AM. Parikesit Kalimantan Timur. Jurnal keperawatan medikal bedah.
Vol.1, No.1, Mei 2013
Polit. (2010). Essential of Nursing Research: apparaising evidence for nursing
practice (seventh edition ed): Lippincot Williams & Wilkins.
Polit. (2012). Generating and assesing vidence for nursing practice. Ninth Edition
Prawesti.(2018). Effect Of Health Education Using Video And Brochure On
Maternal Health Literacy.Belitung Nursing Journal. 2018 December;4(6):
612-618
Purwono, dkk. (2014). Penggunaan Media Audio-Visual Pada Mata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam Disekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan.
Jurnal teknologi pendidikan dan pembelajaran Vol.2, No.2, hal 127-144,
Edisi April 2014.
Puspitasari. (2014). Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Tentang
Monitoring Kadar Gula Darah Mandiri Pada Penderita DM di RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta. Jurnal Keperawatan falkutas kedokteran
Ramegowda. (2016). Effectiveness Of Health Education On Knowledge And
Attitude Regarding Diabetes In Type Ii Diabetes Mellitus Patients In
Bengaluru.National Journal of Community Medicine 2016; 7(7):587-591
Riskesdar.(2018). Laporanhasilrisetkesehatandasar. (Rikesdas) Indonesia tahun
2018. Jakarta :Kemenkes RI
Risma. (2018). Effect of Audio Visual Media Education on Knowledge and
Attitudes of Adolescents Overweight. Journal of Health Volume 9, Number
3, November 2018
Rohman. (2015). Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Fiqih Di
Kelas VII Di Mts SA PP Roudlotut Tholibin Bandungharjo Donorojo Jepara
Tahun Ajaran 2014/2015. Naskah Publikasi : Jepara
Sanjaya. (2009). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikaan.
Prenada: Jakarta
Santjaka. (2011). Statistik untuk penelitian kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medik
Sari.(2012). Diabetes Mellitus.Yogyakarta :Nuha Medika
Siswanto. (2016). Model pembelajaran mengajar menulis cerita. Bandung: PT
Refika Aditama
Suryani & Machfoedz. (2009). Pendidikan promosi kesehatan Yogyakarta
:Fitramaya
Suryani. (2015). Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi pada Penelitian
Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Jakarta: Prenada Media Group
Wawan dan Dewi. (2010). Teori dan pengukuran pengetahuan, sikap dan
perilaku manusia. Yogyakarta: Nuha Medika
Windasari. (2014). Pendidikan Kesehatan Dalam Meningkatkan Kepatuhan
Merawat Kaki Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II. Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta : Yogyakarta
Worldh Health organization. (2017). National Diabetes Statistics Report.
Estimates Of Diabetes And Its Burden In The United States
Wulan dari, dkk. (2014). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Senam Kaki Melalui
Media Audio Visual Terhadap Pengetahuan Pelaksanaan Senam Kaki Pada
Pasien DM Tipe 2. Jurnal JOM PSIK Vol.1, No.2 oktober 2014.
Lembaran Penjelasan Kepada Responden
Kepada Yth,
Calon Responden Penelitian
Di
Tempat
DenganHormat,
Nama : Indah SusisusntiLaoli
Nim : 032015075
Saya mahasiswa STIKes Santa Elisabeth Medan sedang melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media
Audio Visual Terhadap Pengetahuan Keluarga Tentang Diabetes Mellitus Di
klinik Romana Tanjung Anom”. Untuk penulisan skripsi sebagai tugas akhir
untuk menyelesaikan pendidikan sebagai Sarjana Keperawatan (S.Kep).
Dalam lampiran ini terdapat beberapa pertanyaan yang berhubungan
dengan penelitian, untuk itu saya harap dengan kerendahan hati agar responden
bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan.
Kerahasiaan jawaban dari responden akan dijaga dan hanya diketahui oleh
peneliti. Apabila anda bersedia menjadi responden, saya mohon kesediaannya
menandatangani persetujuan dan menjawab semua pertanyaan serta melakukan
tindkan sesuai dengan petunjuk yang ada.
Saya ucapkan terimakasih atas bantuan dan partisipasi responden dalam
pengisian kuesioner ini.
Hormat Saya,
(Indah Susisusanti Laoli)
INFORMED CONSENT (SURAT PERSETUJUAN)
Dengan ini saya menyatakan persetujuan saya untuk ikut berpartisipasi sebagai
responden setelah mendapat penjelasan dari saudari Indah susisusanti laoli dalam
penelitian yang berjudul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media
Audio Visual Terhadap Pengetahuan Keluarga Tentang Diabetes Melitus Di
Klinik Romana Tanjung Anom”. Saya menyatakan bahwa keikutsertaan saya
dalam penelitian ini saya lakukan dengan sukarela atau tanpa paksaan dari pihak
manapun.
Saya juga memperkenankan kapada peneliti untuk mengambil data-data saya
untuk digunakan sesuai kepentingan dan tujuan penelitian.Sebagai responden
dalam penelitian ini, saya menyetujui untuk bertemu dan melakukan wawancara
pada waktu dan tempat yang telah di sepakati antara peneliti dan responden maka
dengan ini saya menyatakan bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian
ini, dengan catatan bila sewaktu-waktu saya dirugikan dalam bentuk apapun, saya
berhak membatalkan persetujuan ini.
Medan, April 2019
Responden
( )
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA AUDIO
VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG
DIABETES MELLITUS DI KLINIK TANJUNG ANOM
Inisial Responden: No.Responden :
Petunjuk pengisian:
Pililah jawaban sesuai dengan yang bapak/ibu ketahui, dengan memberikan
tanda (√) pada kolom yang telah disediakan. Semua pertanyaan harus
dijawab dengan satu pilihan.
A. Data Demografi
Umur : tahun
Jenis Kelamin : Perempuan/ Laki-laki
Suku :
Agama :
Pekerjaaan :
Lama menderita DM : tahun
Pendidikan : SD . SMP SMA
S1 TS
Riwayat DM keluarga : Ada Tidak ada
B. Pengetahuan tentang diabetes mellitus
No. Pertanyaan Ya Tidak
1. Diabetes mellitus adalah kurangnya insulin yang dihasilkan
dalam tubuh
2. Penyakit diabetes mellitus disebut juga penyakit kencing
manis
3. Ada dua jenis tipe Diabetes mellitus (Diabetes mellitus tipe I
dan Diabetes Mellitus tipe II)
4. Peningkatan gula darah melebihi 120 mg/dl disebabkan
kurangnya insulin
5. Penyebab diabetes mellitus salah satunya adalah faktor
keturunan
6. Normal kadar gula dalam darah 80 – 120 mg/dl
7. Gejala diabetes mellitus di tandai dengan sering makan
8. Gejala diabetes mellitus di tandai dengan berat badan menurun
dengan cepat
9. Gejala diabetes mellitus akan merasa mudah lelah dan
mengantuk
10. Sering kencing dan haus merupakan tanda rendahnya kadar
gula darah dalam tubuh
11. Komplikasi yang terjadi pada diabetes mellitus adalah kaki
diabetik dan katarak
12. Gejala komplikasi yang terjadi pada diabetes mellitus adalah
rasa nyeri
13. Gejala komplikasi yang terjadi pada diabetes mellitus adalah
kesemutan otot lengan atas menjadi lemah
14. Gejala komplikasi yang terjadi pada diabetes mellitus adalah
penglihatan kabur
15. Gejala komplikasi yang terjadi pada diabetes mellitus adalah
keringat banyak
16. Indikasi gangguan diabetes mellitus dengan berat badan
menurun dengan cepat
17. Olahraga adalah salah satu cara menurunkan kadar gula dalam
darah
18. Pengaturan diet karbohidrat 60-70%
19. Pengaturan diet protein 12-20%
20. Pengaturan diet lemak 20-30%
SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN
(SAP)
Pokok Pembahasan : Pemberian Pendidikan Kesehatan Diabetes Mellitus
Sasaran : Keluarga Tanjung Anom
Waktu : 45 menit (1 kali pertemuan)
Tempat : Klinik Romana Tanjung Anom
Pemateri : Indah Susisusanti Laoli
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan diabetes mellitus
mampu menambahkan pengetahuan pada keluarga di Tanjung Anom
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan pendidikan kesehatan diabetes mellitus, diharapkan
keluarga dan penderita mampu:
a. Mengetahui pengertian diabetes mellitus
b. Mengetahui penyebab diabetes mellitus
c. Mengetahui tanda dan gejala diabetes mellitus
d. Mengetahui penanganan dan pencegahan diabetes mellitus
B. Materi (Terlampir)
Modul pendidikan kesehatan diabetes mellitus meliputi:
1. Pengertian diabetes mellitus
2. Penyebab diabetes mellitus
3. Tanda dan gejala diabetes mellitus
4. Penanganan dan pencegahan diabetes mellitus
C. Alat
- Metode : Tanya Jawab
- Media : Power poin/Slide Audio Visual
D. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Respon peserta
1. Pembukaan
(5 menit)
1. Memberikan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
pendidikan kesehatan
4. Membuat kontrak waktu
1. Menjawab salam
2. Mendengarkan
dan
memperhatikan
3. Menyetujui
kontrak waktu
2. Penjelasan
Materi (20
menit)
1. Menjelaskan pengertian
diabetes mellitus
2. Menjelaskan penyebab
diabetes mellitus
3. Menjelaskan tanda dan gejala
diabetes mellitus
4. Menjelaskan penanganan dan
pencegahan diabetes mellitus
Mendengarkan dan
memperhatikan
3. Evaluasi
(15 menit)
1. Memberikan kesempatan
bertanya kepada peserta
2. Menanyakan kembali materi
1. Memberikan
pertanyaan
tentang materi
2. Menjawab
pertanyaan
4. Penutup
(5 menit)
Mengucapkan salam Mengucapkan
salam
E. Evaluasi
1. Kriteria evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Persiapan media yang akan digunakan
2) Persiapan tempat yang akan digunakan
b. Evaluasi Hasil
1) Menjelaskan pengertian diabetes mellitus
2) Menjelaskan penyebab diabetes mellitus
3) Menjelaskan tanda dan gejala diabetes mellitus
4) Menjelaskan penanganan dan pencegahan diabetes mellitus