Skripsi Penelitian - ikm

download Skripsi Penelitian - ikm

of 46

Transcript of Skripsi Penelitian - ikm

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    1/46

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    2/46

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    3/46

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    4/46

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    5/46

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    6/46

    #!

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat

    dan karunia-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakansalah satu syarat dalam menyelesaikan tugas kepaniteraan klinik pada Bagian

    Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas

    Kedokteran Universitas Hasanuddin.

    Secara khusus penulis sampaikan rasa hormat dan terima kasih yang

    mendalam kepada Dr. dr. A. Armyn Nurdin, M.Sc, selaku pembimbing yang telah

     banyak meluangkan waktu dengan tekun dan sabar memberikan arahan, koreksi

    dan bimbingannya tahap demi tahap dalam penyusunan skripsi ini. Waktu yang

     beliau berikan merupakan kesempatan berharga bagi penulis untuk belajar.

    Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, juga penulis sampaikan kepada:

    1. 

    Ketua bagian dan seluruh staf Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan

    Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas

    Hasanuddin, Makassar.

    2. 

    Seluruh keluarga dan dosen-dosen penulis yang juga telah memberikan

    dorongan dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.

    3.  Teman-teman seminggu penulis di Bagian IKM-IKK.

    4. 

    Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang

    tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari yang diharapkan,

    untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis menerima kritik dan saran dari

    semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Namun demikian, dengan segala

    keterbatasan yang ada, mudah-mudahan skripsi ini ada manfaatnya. Akhirnya

     penulis hanya dapat berdoa semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan

    yang setimpal kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian

    skripsi ini. Amin.

    Makassar, Agustus 2015

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    7/46

    #!!

    Penulis

    SKRIPSI 

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    AGUSTUS 2015

    Fyco Christian K (C 111 10 264)

    Dr. dr. A. Armyn Nurdin, M.Sc

    PERSEPSI PASIEN TERHADAP LAYANAN RAWAT JALAN DI RSUD

    DAYA, MAKASSAR

    ( xiv + 30 Halaman + 7 Tabel + 3 Halaman Lampiran )

    ABSTRAK

    Latar Belakang : Perkembangan rumah sakit di Indonesia semakin pesat dan hal

    ini dapat dilihat dari banyaknya rumah sakit di seluruh Indonesia. Dalam

    menghadapi perkembangan rumah sakit di era globalisasi dan tuntutan masyarakat

    akan kualitas pelayanan yang semakin tinggi harus mempertimbangkan perilaku

    konsumen dalam perencaan desain produk dan jasa di rumah sakit. Persepsi

     pasien sangat dibutuhkan dalam pelayanan yang berkualitas di rumah sakit.

    Metode :  Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakanmetode cross sectional  dengan tujuan untuk mengetahui Persepsi Pasien Terhadap

    Layanan Rawat Jalan di RSUD Daya. Penelitian dilakukan pada tanggal 28 Juni –

    3 Juli 2015. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara accidental sampling  

    dengan jumlah sampel sebanyak 96 orang pasien rawat jalan. Pengumpulan data

    menggunakan data primer yang diperoleh melalui kuisioner.

    Hasil Penelitian :  Hasil penelitian menunjukkan responden terbanyak pada

    rentang usia 17-30 tahun, presentase responden terbanyak berpendidikan SMA

    dan 64% responden tidak bekerja. Pada pelayanan administrasi sebanyak 26%

    memiliki persepsi cukup; 74% memiliki persepsi baik. Pada pelayanan apotek,

    4.2% merasa kurang; 61.4% memiliki persepsi cukup; 34.4% memiliki persepsi baik. Terhadap pelayanan dokter, 20.8% pasien merasakan cukup; 79.2%

    merasakan baik. Terhadap pelayanan perawat, yaitu 5.2% merasa kurang; 40.6%

    merasa cukup; 54.2% merasa baik.

    Saran :  Diharapkan semua pihak RSUD Daya agar tetap mempertahankan,

    menjaga serta meningkatkan kualitas pelayanan. Senantiasa melakukan perbaikan

    secara terus-menerus untuk meminimalisir keluhan-keluhan dari pasien, terutama

    terhadap pelayanan di bagian administrasi, apotek dan perawat. Bagi penelitian

    lanjutan disarankan untuk meneliti dimensi-dimensi lain yang mempengaruhi

    tingkat kepuasan pasien di instalasi rawat jalan RSUD Daya.

    Kata Kunci: Persepsi Pasien, Pelayanan Kesehatan, Rawat Jalan, RSUD Daya

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    8/46

    #!!!

    Daftar Pustaka : 13 (1992-2009)

    THESIS

    FACULTY OF MEDICINE

    HASANUDDIN UNIVERSITY

    AUGUST 2015

    Fyco Christian K (C 111 10 264)

    Dr. dr. A. Armyn Nurdin, M.Sc

    Patient’s Perception toward Outpatient Services In Daya Hospital, Makassar

    (xiv + 30 pages + 7 tables + 3 additional)

    ABSTRACT

    Background : Hospitals Developments in Indonesia grew rapidly as it can be

    seen from the numbers of hospitals in Indonesia. In facing the developments of

    hospitals in globalization era and public demanding of the high quality of service

    highly increase that should be considered the consumer behavior in the planning

    design of product and services in the hospital. Patient’s perception is really

    needed in a quality service at the hospital

    Method :

    Results :

    Suggestions :

    Keywords : Patient’s Perception, Healthcare Services, Outpatient Installation,

    Daya Hospital

    References : 13 (1992-2009)

    DAFTAR ISI

    BAB Halaman

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

    HALAMAN PERSETUJUAN CETAK ........................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

    LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. iv

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    9/46

    !$

    KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi

    ABSTRAK ........................................................................................................ vii

    DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

    DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

    1.2 

    Rumusan Masalah ................................................................................. 5

    1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 6

    1.4 

    Manfaat Penelitian ................................................................................ 6

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Tinjauan Persepsi .................................................................................. 7

    2.2 Tinjauan tentang Pasien ........................................................................ 9

    2.3 

    Tinjauan Umum tentang Pasien Rawat Jalan ....................................... 11

    2.4 

    Tinjauan tentang Rumah Sakit .............................................................. 11

    2.5 Kerangka Teori ..................................................................................... 14

    2.6 Kerangka Konsep .................................................................................. 15

    BAB III METODE PENELITIAN

    3.1 

    Desain Penelitian .................................................................................. 16

    3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 16

    3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................ 16

    3.4 Metode Pengambilan Sampel ............................................................... 16

    3.5 

    Instrumen Penelitian ............................................................................. 17

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    10/46

    $

    3.6 Definisi Operasional dan Kriteria Objektif ........................................... 17

    3.7 Pengumpulan Data ................................................................................ 20

    3.8 Analisis Data ......................................................................................... 20

    BAB IV HASIL PENELITIAN

    4.1 

    Hasil Penelitian ..................................................................................... 21

    4.2 

    Demografi Pasien Rawat Jalan ............................................................. 21

    4.3 Karaktersitik Variabel Penelitian .......................................................... 23

    4.4 Pembahasan .......................................................................................... 25

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 28

    5.2 

    Saran ..................................................................................................... 28

    DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 30

    LAMPIRAN ..................................................................................................... 31

    DAFTAR TABEL

    Tabel 4.2.1 Distribusi pasien rawat jalan di RSUD DAYA Makassar

     berdasarkan usia ............................................................................................... 21

    Tabel 4.2.2 Distribusi pasien rawat jalan di RSUD DAYA Makassar

     berdasarkan pendidikan ................................................................................... 21

    Tabel 4.2.3 Distribusi pasien rawat jalan di RSUD DAYA Makassar

     berdasarkan pekerjaan...................................................................................... 22

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    11/46

    $!

    Tabel 4.3.1 Persepsi pasien rawat jalan terhadap pelayanan administrasi di

    RSUD DAYA Makassar periode 28 Juni – 3 Juli 2015 .................................. 23

    Tabel 4.3.2 Persepsi pasien rawat jalan terhadap pelayanan apotek di

    RSUD DAYA Makassar periode 28 Juni – 3 Juli 2015 .................................. 23

    Tabel 4.3.3 Persepsi pasien rawat jalan terhadap pelayanan dokter di

    RSUD DAYA Makassar periode 28 Juni – 3 Juli 2015 .................................. 24

    Tabel 4.3.4 Persepsi pasien rawat jalan terhadap pelayanan perawat di

    RSUD DAYA Makassar periode 28 Juni – 3 Juli 2015 .................................. 24

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Pelayanan Umum di RSUD Daya ................................................. 5

    Gambar 2.5 Kerangka Teori ............................................................................. 14

    Gambar 2.6 Kerangka Konsep .......................................................................... 15

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    12/46

    $!!

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Kuisioner Penelitian .................................................................... 31

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    13/46

    $!!!

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    14/46

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    15/46

    &

    sangat diperlukan adanya upaya peningkatan kesadaran akan pentingnya

    membangun sistem manajemen pelayanan dan kualitas pelayanan rumah sakit

    yang berfokus pada kepuasan pasien. Menurut Kotler (1993 dikutip dari wanti,

    2011) kepuasan pasien adalah perasaan senang dan kecewa pasien sebagai hasil

     perbandingan antara prestasi yang dirasakan dengan harapan. Pasien akan puas

    apabila layanan yang didapatkannya sekurang-kurangnya sama atau melampaui

    harapan pasien. Sedangkan ketidakpuasan akan timbul apabila hasil tidak

    memenuhi harapan pasien.

    Salah satu bentuk pelayanan yang paling mempengaruhi tingkat kepuasan pasien di rumah sakit adalah pelayanan kesehatan .Penelitian Otani dkk. Dari

    tahun 2005 hingga tahun 2007 di lima rumah sakit di daerah

    metropolitanSt.Louis mid-Missouri dan bagian selatan Illinois Amerika Serikat

    menunjukkan kenyataan tersebut. Ada enam unsur pelayanan yang dinilai dalam

     penelitian tersebut;proses registrasi,pelayanan keperawatan,pelayanan dokter,

     pelayanan staf,pelayanan makanan, dan pelayanan ruangan.Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan oleh staf dan perawat adalah

    faktor yang paling mempengaruhi tingkat kepuasan pasien dibandingkan faktor

    lainnya. (Otani,Brian, Faulkner, Boslaugh, Burroughs, & Dunaga, 2009)

    Hal tersebut dapat dimaklumi karena pelayanan kesehatan diberikan

    selama 24 jam dimulai dari awal masuk hingga kepulangan pasien.Sepanjang

     pasien dirawat di ruangan,pasien akan terus berinteraksi dengan dokter dan

     perawat.Dokter dan perawatlah jugalah yang membantu pasien dalam memenuhi

    kebutuhan dasarnya dan membantu dalam pemulihan dan penyembuhan

     pasien.Sehingga hubungan dan interaksi antara tenaga kesehatan-pasien akan

    sangat menentukan tingka kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan di

    rumah sakit.Menurut Otani dkk.(2009) ada empat indikator agar kualitas

     pelayanan kesehatan bisa dikatakan prima atau excellent, yaitu: responsiveness

    atau ketanggapan pelayana kesehatan ketika dipanggil, helpfulness atau keinginan

    untuk membantu menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri pasien, kemampuan

     berkomunikasi dengan pasien,dan kemampuan untukmemberikan instruksi atau

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    16/46

    '

     penjelasan yang memadai terhadap pengobatan atau perawatan pasien.Apabila

    indikator-indikator tersebut dapat dipenuhi dengan sangat baik oleh tenaga

    medis, maka pasien akan sangat puas dan menganggap bahwa kualitas pelayanan

    yang didapatkannya sudah prima.

    Kualitas pelayanan kesehatan yang prima memiliki makna bahwa kualitas

     pelayananan yang diberikan dokter ataupum perawat kepada pasien melebihi

    kualitas yang telah distandarkan yang bertujuan untuk mewujudkan kepuasan

     pasien.Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata prima sebagai

     pertama;sangat baik;utama(Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional,2008). Kataprima jika digandengkan dengan kata pelayanan akan

    mengindikasikan bahwa pelayanan tersebut adalah pelayanan yang terbaik dan

     bukan sekedar baik. Apabila pelayanan yang baik telah membuat pasien

    “puas”,maka logikanyapelayanan yang terbaik atau sangat baik adalah pelayanan

    yang membuat pasien“sangat puas”. Penilaian atau persepsi pasien terhadap

    kualitas pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor baik itu yang

     berhubungan langsung dengan proses penyampaian jasa pelayanan kesehatan

    oleh dokter dan perawat kepada pasien maupun yang tidak berhubungan langsung

    dengan proses penyampaian jasa seperti aspek fisik dan persyaratan pelayanan.

    Oleh sebab itu, untuk menilai tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas

     pelayanan kesehatan di rumah sakit,diperlukan indikator-indikator yang

    relevan, valid dan reliabel agar aspek yang benar-benar mempengaruhi tingkat

    kepuasan pasien benar-benar dapat terwakili.Dalam Kepmenpan Nomor 25

    Tahun 2004 terdapat empat belas indikatoryang "relevan,valid,dan reliabel"

    sebagai unsur pelayana yang prima yang sangat berpengaruh terhadap tingkat

    kepuasan masyarakat terhadap pelayanan dibidang jasa, yaitu; prosedur

     pelayanan, persyaratan pelayanan, kejelasan petugas, kedisiplinan

     petugas,tanggung jawab petugas,kemampuan petugas,kecepatan pelayanan,

    keadilan mendapatkan pelayanan, kesopanan dan keramahan petugas,kewajaran

     biaya,kepastian biaya,kepastian jadwal pelayanan,kenyamanan lingkungan dan

    keamanan pelayanan (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara,2004).

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    17/46

    (

    Berdasarkan ke-empat belas indikator tersebut dapat dianalisis distribusi

    tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit

    dengan cara membandingkan skor penilaian pasien pada tingkat harapan

     pasien dan tingkat kinerja pelayanan.Melalu ke-empat belas indikator tersebut

    tidak hanya tingkat kepuasan pasien yang dapat diukur tapi juga

    indeks kepuasan pasien dan tingkat kepentingan-kinerja dapat diketahui.

    Indeks kepuasan pasien diukur berdasarkan skor tingkat kinerja pelayanan

    keperawatan. Semakin tinggi skor tingkat kinerja pelayanan kesehatan semakin

     baik pula kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit. Adapun tingkat

    kepentingan-kinerja pelayanan kesehatan diukur dengan membandingkan tingkat

    harapan pasien dan tingkat kinerja pelayanan menggunakan “dua titik

     potong” pada diagram kartesius yang didapatkan dari nilai rata-rata

    tingkat harapan pasien dan nilai rata-rata tingkat kinerja pelayanan

    kesehatan.Titik potong tersebut akan membagi diagram kartesius menjadi

    empat bagian yang akan menentukan skala prioritas ke-empat belas indikator

    tersebut.

    Dengan terbentuknya empat kuadran dalam diagram kartesius maka

    akan diketahui indikator mana yang yang harus menjadi prioritas dan didahulukan

    untuk diperhatikan dan diperbaiki .Rumah Sakit Umum Daerah Daya,(RSUD)

    Makassar adalah Rumah Sakit kelas B dan merupakan Rumah Sakit

    Pendidikan yang terletak di kota Makassar,Propinsi Sulawesi Selatan Rumah

    Sakit Umum Daerah Daya Kota Makassar adalah satu-satunya Rumah Sakit

    milik Pemerintah Kota Makassar dan merupakan Konversi dari

    Puskesmas Plus Daya menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Kota makassar

    Tipe B, dan juga merupakan Pusat Rujukan Pintu Gerbang Utara

    Makassar sesuai dengan Keputusan Gubernur Propinsi Sulawesi Selatan..

    Rumah sakit ini juga menjadi Rumah Sakit rujukan dari rumah sakit

    kabupaten.Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan, Rumah Sakit

    Umum Daerah Daya bertekad memberi pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat

    serta mendukung tercapainya Kota Makassar, Propinsi, dan Indonesia Sehat

    dengan cara meningkatkan pelayanan kesehatan paripurna sesuai dengan Visi, dan

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    18/46

    )

    Misi Rumah Sakit Umum Daerah Daya. RSUD Daya Makassar memiliki

     produk layanan Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap dan Instalasi

    Gawat Darurat/ IGD Level III. Rumah Sakit Umum Daya Makassar juga sebagai

    rumah sakit rujukan baik rawat jalan maupun rawat inap, Untuk memudahkan

     pasien dalam menerima layanan kesehatan secara berkualitas, pihak

    RSUD Daya telah mengatur beberapa pelayanan yang dilewati oleh pasien, yaitu :

    Gambar 1.1 Pelayanan Umum di RSUD Daya

    Melalui pelayanan ini diharapkan masyarakat dapat menerima pelayanan

    yang baik dari pegawai maupun tenaga medis. Untuk menunjang pelaksanaan

     prosedur secara berkualitas tentu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh

     pihak RSUD Daya, seperti sarana dan prasarana yang ada, kualitas SDM yang

    melayani dalam hal ini pegawai dan tenaga medis, sikap pegawai/ tenaga medis

    menunjang pelaksabaab prosedur ini secara maksimal.Keliat, dkk (2006)

    mengatakan bahwa indikator mutu keberhasilan sebuah rumah sakit dapat dilihat

    dari peningkatan Bed Occupancy Rate (BOR), penurunan Average Lenght Of Stay 

    (ALOS) dan penurunan angka lari pasien.

    1.2  Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dalam penulisan ditatas,

    maka masalah yang akan diteliti adalah bagaimana persepsi pasien terhadap

    layanan kesehatan di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Umum Daya dan faktor -

    faktor apa yang berhubungan dengan persepsi pasien terhadap layanan kesehatan

    di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Umum Daya

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    19/46

    *

    1.3  Tujuan Penelitian

    1.3.1  Tujuan Umum

    Untuk mengetahui persepsi pasien terhadap layanan kesehatan di instalasi

    rawat jalan Rumah Sakit Umum Daya

    1.3.2  Tujuan Khusus

    Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :

    1. 

    Untuk mengetahui distribusi kepuasan pasien di instalasi rawat jalan terhadap

     pelayanan kesehatan

    2.  Untuk mengetahui distribusi frekuensi tingkat kepuasan pasien yang meliputi:

     prosedur pelayanan, persyaratan pelayanan, kejelasan petugas pelayanan

    kedisiplinan perawat, tanggung jawab tenaga medis, kemampuan tenaga

    medis, kecepatan pelayanan, keadilan mendapatkan pelayanan, kesopanan dan

    keramahan petugas kesehatan.

    1.4  Manfaat Penelitian

    1.4.1. 

    Manfaat teoritik  

    Dengan diketahuinya persepsi pasien terhadap layanan rawat jalan di

    RSUD Daya dapat menambah informasi ilmu pengetahuan dalam bidang

    kedokteran komunitas khususnya mengenai costumer satisfaction  dalam

     pelayanan medis.

    1.4.2.  Manfaat aplikatif  

    Dengan diketahuinya persepsi pasien terhadap layanan rawat jalan di

    RSUD Daya dapat memberi masukan kepada manajemen rumah sakit tentang

    karakteristik pasien di instalasi rawat jalan RSUD Daya sehingga pelayanan

    tenaga medis terhadap pasien dapat ditingkatkan.

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    20/46

    +

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1  Tinjauan Persepsi

    Kamus Besar Bahasa Indonesia, persepsi merupakan suatu tanggapan atau

     penerimaan langsung dari suatu serapan yaitu proses seseorang mengetahui

     beberapa hal melalui panca indera (Depdiknas, 1990: 672). Persepsi secara

    etimologis, persepsi berasal dari bahasa Latin perception, asal kata percipere yang

     berarti menerima atau mengambil. Arti sempit persepsi merupakan cara

     bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. (Alex Sobur, 2003:

    445)

    Menurut Adam Ibrahim seperti yang dikutip Gutomo, dkk (2009:11) yang

    mengemukakan persepsi merupakan suatu proses dimana seseorang

    mengorganisir dalam pikirannya, menafsirkan, dan mengoleh pertanda atau gejala

    sesuatu yang terjadi di lingkungannya. Gejala tersebut mempengaruhi persepsi

    seseorang pada gilirannya akan mempengaruhi hal yang dipilihnya. Hal ini juga

    diungkapkan oleh New Camb, bahwa persepsi berkait erat dengan proses

     psikologi seseorang dalam memberikan arti terhadap rangsangan yang diterima

    oleh orang lain atau lingkungannya, dan selanjutnya mempengaruhi tingkah laku

    maupun tindakannya.

    Persepsi menurut Bimo Walgito (2001:85) adalah suatu proses yang

    didahului oleh penginderaan, yang merupakan proses diterimanya stimulus oleh

    individu melalui alat reseptornya. Artinya dalam persepsi tersebut terdapat

    kegiatan psikis yang meliputi aspek kognitif, afektif yang dalam aspeknya

    menyangkut aspek sosiologis. Irwanto dkk (1989: 71), menyatakan bahwa

     persepsi merupakan proses diterimanya rangsangan yang dapat berupa objek,

    kualitas hubungan antara gejala maupun peristiwa sampai rangsangan itu disadari

    dan dimengerti. Kunci terpenting ataupun hal utama dalam persepsi adalah proses

    bottom-up dan top-down. Proses bottom-up digerakkan sematamata oleh

    masukkan. Proses top-down didorong oleh pengetahuan dan harapan seseorang.

    Terjadinya persepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor meliputi:

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    21/46

    ,

    a.  Objek yang dipersepsi

    Objek menimbulkan adanya stimulus yang mengenai alat indera. Stimulus

    tersebut datang dari luar individu yang bersangkutan. Objek yang dipersepsi

    sangat banyak, yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan selain itu

    manusia itu sendiri dapat pula menjadi objek persepsi. Objek persepsi yang begitu

     banyak maka secara umum dapat diklasifikasikan menjadi objek yang berupa

    manusia ( person perception atau  social perception) dan objek non manusia (non

     social perception/thing percertion).

     b.  Alat indera, syaraf dan pusat susunan syaraf.

    Alat indera merupakan suatu alat utama untuk menerima stimulus, alat indera

    merupakan syarat utama ketika terjadi suatu persepsi, selain itu harus terdapat

     pula syaraf sensorik sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima oleh

    susunan syaraf yaitu sebagai pusat kerja.

    c. 

    Perhatian.

    Perhatian merupakan proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi

    menonjol dalam kesadaran, dimana dalam mengadakan persepsi diperlukan

     perhatian. Hal itu dikarenakan juga merupakan suatu langkah pertama sebagai

    suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. (Jalanuddin Rakhmat, 2007:

    52)

    Menurut Miftah Toha (2003: 154) faktor yang mempengaruhi persepsi

    seseorang terbangun dalam fikirannya dan berbeda-beda satu dengan yang lainnya

    adalah sebagai berikut:

    a.  Faktor internal, berupa kondisi perasaan, sikap dan kepribadian individu,

     prasangka, keinginan atau harapan, perhatian (fokus), proses belajar,

    keadaan fisik, gangguan kejiwaan, nilai dan kebutuhan, minat dan

    motivasi.

     b.  Faktor eksternal, berupa latar belakang keluarga, informasi yang

    diperoleh, pengetahuan dan kebudayaan sekitar, keberlawanan,

     pengulangan gerakan, hal-hal baru dan  familier atau ketidak asingan

    terhadap suatu objek. Individu dalam mempresepsikan sesuatu terhadap

    suatu hal terkadang melakukan kesalahan dalam mempersepsikannya.

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    22/46

    -

    Kesalahan persepsi menurut I Nyoman Sudita, dkk (2000: 17) antara lain:

    a.  Stereotyping

    Stereotyping adalah mengkategorikan atau menilai seseorang atas dasar

    atau beberapa sifat dari kelompoknya. Stereotyping sering didasari oleh

     jenis kelamin, keturunan, umur, agama, kebangsaan dan kedudukan atau

     jabatan.

    b.   Halo Effect

     Halo Effect adalah kecenderungan menilai seseorang hanya atas dasar

    salah satu sifatnya saja.  Halo Effect sering terjadi saat melakukan

     penilaian wawancara.

    c. 

     Projector

     Projector adalah kecenderungan seseorang untuk menilai orang lain atas

    dasar perasaan dan sifatnya. Projector berfungsi sebagai suatu mekanisme

     pertahanan dari konsep diri seseorang sehingga lebih mampu menghadapi

    yang dilihatnya tidak wajar.

    2.2 

    Tinjauan tentang Pasien

    Pasien merupakan konsumen pengguna jasa layanan kesehatan. Pasien di

    rumah sakit terbagi menjadi pasien rawat jalan, pasien rawat inap dan pasien

    gawat darurat. Kategori pasien yang masuk rawat inap adalah pasien yang perlu

     perawatan intensif atau observasi ketat berdasarkan penyakitnya. Pasien setelah

    mendapatkan layanan dari rumah sakit sering merasa tidak puas dengan pelayanan

    yang diberikan oleh pihak rumah sakit. Salah satu penyebabnya adalah karena

    kurangnya komunikasi antara pasien dengan dokter maupun petugas pelayanan

    kesehatan. Komunikasi yang kurang ini menyebabkan pasien kurang mengetahui

    hak-haknya. Pasien memiliki beberapa hak sebagai konsumen layanan kesehatan.

    Hak-hak pasien antara lain:

    a.  Hak untuk mendapatkan informasi.

    Pasien berhak mendapatkan informasi yang dapat dipahaminya dari

    seorang dokter atau ahli kesehatan lainnya, Informasi dapat berupa: sakit

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    23/46

    %.

    yang diderita pasien, penyebab sakit, cara pengobatan yang akan

    dilakukan, perawatan yang harus dijalani, efek samping dalam

     pengobatan, biaya yang harus dikeluarkan, sistem pemeliharaan kesehatan.

     b.  Hak untuk mendapatkan keamanan dan keselamatan

    Pasien berhak untuk dirawat dan dilayani dengan baik dan dimuliakan.

    c.  Hak mendapat ganti rugi.

    Pasien berhak mendapatkan bantuan hukum, sehubungan perkara yang

    mungkin timbul akibat perawatan yang dilakukan.

    d.  Hak untuk memilih.

    Hak untuk memilih pada pasien meliputi:

    1) 

    Membatalkan persetujuan.

    2)  Menolak pengobatan atau tindakan medis yang dilakukan terhadap

     pasien.

    3) 

    Meninggalkan rumah sakit sewaktu-waktu. Jika pasien ingin

    meninggalkan rumah sakit tanpa persetujuan rumah sakit maka pasien

    harus bertanggung jawab penuh terhadap semua akibat-akibat lebih

    lanjut. (Marius Widjayarta, dkk, 1995: 3-4)

    Hak-hak dari pasien tersebut diinformasikan kepada pasien agar pasien

    mengetahui haknya sehingga tidak terjadi ketidakpuasan pasien. Pasien dalam

    layanan kesehatan tidak hanya melihat haknya saja tetapi juga harus

    memperhatikan kewajibannya sebagai pasien. Berikut ini kewajiban dari pasien

    yaitu:

    a. 

    Kewajiban untuk bersikap kritis. Bersikap kritis pasien meliputi:

    1) 

    Mengetahui sejarah atau riwayat pengobatan mereka sendiri.

    2)  Menepati janji dengan petugas kesehatan, sehubungan dengan

     perawatan sakitnya.

    3) 

    Mematuhi perawatan yang diberikan dan kooperatif.

    4)  Memberi tahu dokter yang bersangkutan jika menerima perawatan dari

    ahli kesehatan lainnya.

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    24/46

    %%

    5)  Mengetahui apa yang dapat atau tidak dapat diatasi oleh perusahaan

    asuransi. Jika pasien menggunakan jaminan kesehatan.

     b.  Kewajiban untuk memiliki kepedulian sosial. Menjaga diri sendiri dan

    sekitarnya sehingga tidak melakukan hal-hal yang mengganggu ketertiban

    atau mengganggu hak pasien lain atau petugas. (Marius Widjayarta, dkk,

    1995: 5-6)

    2.3  Tinjauan Umum Tentang Pasien Rawat Jalan

    Pelayanan Rawat Jalan adalah pelayanan pasien untuk observasi,

    diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa

    menginap di rumah sakit 

    Pelayanan rawat jalan (ambulatory) adalah satu bentuk dari pelayanan

    kedokteran. Secara sederhana yang dimaksud dengan pelayanan rawat jalan

    adalah pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien tidak dalam bentuk

    rawat inap (hospitalization). Pelayanan rawat jalan ini termasuk tidak hanya yang

    diselenggarakan oleh sarana pelayanan kesehatan yang telah lazim dikenal rumah

    sakit atau klinik, tetapi juga yang diselenggarakan di rumah pasien (home care)

    serta di rumah perawatan (nursing homes) 

    2.4  Tinjauan tentang Rumah Sakit

    Menurut Benyamin Lumenta, rumah sakit adalah salah satu jasa yang

    menyelenggarakan upaya terutama penyembuhan penyakit dan pemulihan

    kesehatan (Benyamin Lumenta, 1989:11). Pelayanan rumah sakit yang diberikan

     bersifat individual, tergantung dari jenis penyakit, kondisi pasien, latar belakang

    kehidupan, pendidikan, sosial, ekonomi, dan budaya yang diharapkan mampu

     bersaing dan mampu mewujudkan pelayanan efektif, efisien dan bertujuan

    memfokuskan pelayanan yang berkualitas dan berorientasi pada kepuasan pasien.

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    25/46

    %&

    Rumah sakit merupakan suatu unit usaha jasa yang memberikan jasa

     pelayanan sosial di bidang medis klinis. Menurut Laksono (2006) rumah sakit di

    Indonesia dibedakan sebagai berikut ini:

    a.  Rumah sakit milik pemerintah

    Rumah sakit pemerintah dibedakan menjadi dua yaitu rumah sakit milik

     pemerintah pusat (RSUP) dan rumah sakit milik pemerintah provinsi,

    kabupaten atau kota.

     b. 

    Rumah sakit milik militer

    Rumah sakit ini memiliki misi yaitu kesehatan militer dan persiapan

     perang. Rumah sakit militer merupakan ujung tombak kemajuan

     pelayanan kesehatan militer.

    c.  Rumah sakit swasta milik yayasan keagamaan dan kemanusiaan

    Rumah sakit keagamaan dan yayasan di Indonesia dalam

     perkembangannnya terkenal sebagai rumah sakit untuk kelas menengah ke

    atas. Hal ini karena tarif sebagian besar layanannya mahal.

    d.  Rumah sakit swasta milik dokter

    Rumah sakit swasta milik dokter bersumber dari prestasi klinis seorang

    dokter. Bahkan beberapa dokter yang memiliki keahlian yang sama

     bergabung dan bekerja sama untuk mendirikan rumah sakit. Namun hal ini

    dapat mengurangi laju perkembangan rumah sakit pemerintah karena

    dokter senior lebih banyak melakukan kegiatan di rumah sakitnya.

    e.  Rumah sakit milik badan usaha milik negara

    Rumah sakit ini didirikan oleh badan usaha milik negara. Perkembangan

    rumah sakit ini sangat tergantung pada kondisi keuangan pada badan usaha

    tersebut.

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    26/46

    %'

    Fungsi rumah sakit sebagai tempat untuk mendapatkan layanan kesehatan

    yang diperlukan dalam proses penyembuhan maupun pemeliharaan kesehatan.

    Rumah sakit memiliki fungsi sosial dan ekonomi. Secara garis besar fungsi rumah

    sakit adalah sebagai berikut:

    a. 

    Fungsi layanan ekstramural , yaitu kegiatan yang dilakukan di luar rumah

    sakit yang menyelenggarakannya, dapat dilakukan di luar batas kegiatan

    tersebut. Seperti pelayanan gizi, pelayanan kegiatan masyarakat, dan

     program kesehatan lingkungan.

     b.  Fungsi layanan intramural , yaitu segala kegiatan yang dilaksanakan di

    dalam rumah sakit itu sendiri. Seperti pelayanan pengobatan dan

     penyembuhan, pelayanan pada rawat inap maupun rawat jalan, pelayanan

    administrasi, dan penyelenggaraan pendidikan bagi pendidik, mahasiswa

    kedokteran dan asisten ahli. (Benyamin Lumenta, 1989:109-101)

    Menurut RS Tjikini (1986) rumah sakit ditinjau dari wewenag dan

     pembiayaan dibagi menjadi rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta.

    Ditinjau dari sudut jenis pelayanan maka rumah sakit terbagi atas rumah sakit

    umum tipe A, rumah sakit tipe B rumah sakit tipe C, dan rumah sakit khusus,

    misalnya rumah sakit mata. Rumah sakit yang baik harus memenuhi persyaratan

    lingkungan rumah sakit yaitu :

    1.  Memiliki cahaya matahari yang cukup.

    2.  Memiliki udara yang bersih

    3.  Memiliki penerangan yang cukup.

    4. 

    Mempunyai persediaan air yang cukup.

    5. 

    Mudah berhubungan

    6.  Mempunyai sanitasi yang baik dan jauh dari keramaian.

    Berdasarkan persyaratan di atas sebagian besar rumah sakit di Indonesia

    memilih untuk membangun rumah sakit di pusat kota atau di tempat strategis agar

    mudah dijangkau masyarakat.

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    27/46

    %(

    2.5  Kerangka Teori

    Berdasarkan tinjauan kepustakaan di atas, berikut ini disajikan kerangka

    teori dari penelitian mengenai “Persepsi Pasien Terhadap Layanan Rawat Jalan di

    Rumah Sakit Umum Daerah.”

    Gambar 2.5 Kerangka Teori

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    28/46

    %)

    2.6  Kerangka Konsep

    Kerangka konsep penelitian dapat dilihat pada skema berikut :

    Gambar 2.6 Kerangka Konsep

    Pelayanan administrasi

    Pelayanan farmasi

    Pelayanan tenaga

    kesehatan

    Persepsi

     pasien

    : Variabel Independen

    : Variabel Dependen

    : Variabel yang Diteliti

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    29/46

    %*

    BAB III 

    METODE PENELITIAN 

    3.1  Desain Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu rancangan penelitian

    sederhana yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui persepsi pasien rawat

     jalan terhadap layanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Daya, Kota

    Makassar, dengan pendekatan cross sectional .

    3.2  Lokasi dan Waktu Penelitian

    Lokasi Penelitian adalah Poliklinik Rumah Sakit Umum Daerah Daya, Kota

    Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Waktu pelaksanaan penelitian pada tanggal

    28 Juni 2015 sampai 3 Juli 2015.

    3.3  Populasi dan Sampel

    Populasi

    Populasi pada penelitian ini adalah pasien rawat jalan yang berkunjung

    dan mendapat pelayanan kesehatan di Poliklinik Rumah Sakit Umum Daerah

    Daya

    Sampel

    Sampel dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan yang berkunjung

    dan mendapat pelayanan kesehatan di Poliklinik Rumah Sakit Umum Daerah

    Daya saat periode penelitian.

    3.4 

    Metode Pengambilan Sampel

    Cara pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Accidental sampling

    yaitu sampel yang diambil adalah pasien rawat jalan yang ditemui pada saat

     penelitian berlangsung secara acak. Responden akan dipilih berdasarkan

     peserta yang masuk dalam kriteria/persyaratan yang telah ditentukan, apabila

    responden tersebut tidak memenuhi kriteria yang ada maka tidak dapat

    menjadi responden penelitian.

    Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    30/46

    %+

    1.  Pasien yang telah memanfaatkan pelayanan klinik umum unit rawat

     jalan sebelumnya

    2.  Bersedia menjadi responden penelitian

    Adapun kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:

    1. 

    Pasien rawat jalan yang tidak bisa menggunakan bahasa indonesia

    2.  Pasien rawat jalan yang tidak bisa membaca dan menulis

    3.5  Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian adalah berupa kuisioner yang dipergunakan untuk

     pengumpulan data.

    3.6  Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

    3.6.1  Definisi Opersional

    Definisi operasional sebagai batasan-batasan dalam penelitian ini adalah :

    a.  Pelayanan administrasi yaitu penilaian pasien terhadap sistem prosedur

     pengurusan data administrasi

    Alat ukur : kuesioner

    Cara ukur : dengan mengambil data dari kuesioner yang diisi sendiri oleh

    responden meliputi prosedur penerimaan atau tata urutan

     pelayanan, respon petugas loket, kecepatan proses registrasi

    didukung dengan kelengkapan perangkat administrasi,

    menyediakan fasilitas media informasi.

     b.  Pelayanan farmasi adalah pelayanan langsung dan bertanggung jawab

    kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi (obat)

    Alat ukur : kuesioner

    Cara ukur : dengan mengambil data dari kuesioner yang diisi sendiri oleh

    responden yang meliputi bagaimana penilaian pasien

    terhadap tersedianya obat di rumah sakit, kemudahan untuk

    mendapatkan obat yang sesuai resep, informasi mengenai

    obat.

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    31/46

    %,

    c.  Pelayanan petugas kesehatan adalah tanggapan pasien mengenai sikap dan

     perilaku tenaga kesehatan dalam melayani pasien

    Alat ukur : kuesioner

    Cara ukur : dengan mengambil data dari kuesioner yang diisi sendiri oleh

    responden penilaian pasien mencakup proses pemeriksaan

    yang dilakukan oleh dokter dan pelayanan perawat, petugas

    memberikan informasi mengenai penyakit, ramah dalam

    memberikan pelayanan.

    3.6.2  Kriteria Objektif

    Dalam melakukan penelitian terhadap persepsi pasien rawat jalan, yaitu :

     pelayanan adminstrasi, pelayanan farmasi, pelayanan petugas kesehatan

    didasarkan atas nilai rata-rata jawaban responden, kemudian dengan

    menggunakan skala Likert. Adapun nilai tiap jawaban untuk pelayanan

    administrasi di bagian pendaftaran, pelayanan dokter dan pelayanan perawat di

    instalasi rawat jalan adalah sebagai berikut :

    5 = Sangat Baik

    4 = Baik

    3 = Cukup

    2 = Kurang

    1 = Sangat Kurang

    Berikut ini kriteria mutu pelayan administrasi di bagian pendaftaran,

     pelayanan dokter dan pelayanan perawat di instalasi rawat jalan yang merujuk

     pada skala Likert (Sugiono, 2000) dimana jawaban itu digolongkan dalam dua

    kategori (K) yaitu :

    Skor tertinggi jawaban responden (X) = jumlah pertanyaan x skor jawabantertinggi

    = 7 x 5= 35 (100%)

    Skor terendah jawaban responden (Y) = jumlah pertanyaan x skor jawaban

    terendah

    = 7 x 1

    = 7 ( 20%)

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    32/46

    %-

    Range (R) = X-Y

    = 100% - 20 % = 80%

    Interval (I) = R : Y

    = 80% : 3

    = 26,7 %

    Jadi kriterianya :

    1.  Baik jika jawaban responden berada pada indeks 73.3%-100% dengan jumlah

    nilai 26-35

    2. 

    Cukup jika jawaban responden berada pada indeks 46.7%-73.3% dengan

     jumlah nilai 16-25

    3.  Kurang jika jawaban responden berada pada indeks < 46.7% dengan jumlah

    nilai < 16

    Adapun nilai tiap jawaban untuk pelayanan apotek adalah sebagai berikut:

    5 = Sangat Baik

    4 = Baik

    3 = Cukup

    2 = Kurang

    1 = Sangat Kurang

    Berikut ini kriteria pelayanan apotek merujuk pada skala Likert (Sugiono,

    2000) dimana jawaban itu digolongkan dalam dua kategori (K) yaitu :

    Skor tertinggi jawaban responden (X) = jumlah pertanyaan x skor jawaban

    tertinggi

    = 6 x 5= 30 (100%)

    Skor terendah jawaban responden (Y) = jumlah pertanyaan x skor jawaban

    terndah

    = 6 x 1

    = 6 (20%)

    Range (R) = X-Y

    = 100% - 20 % = 80%

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    33/46

    &.

    Interval (I) = R : Y

    = 80% : 3

    = 26,7 %

    Jadi kriterianya :

    1. 

    Baik jika jawaban responden berada pada indeks 73.3%-100% dengan jumlah

    nilai 22-30

    2.  Cukup jika jawaban responden berada pada indeks 46.7%-73.3% dengan

     jumlah nilai 14-21

    3.  Kurang jika jawaban responden berada pada indeks < 46.7% dengan jumlah

    nilai < 14

    3.7  Pengumpulan Data

    Dalam penelitian dipergunakan data primer, yang mana data ini diperoleh

    melalui wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan kuesioner

    secara terstruktur dan sistematis disertai pengamatan langsung.

    3.8 

    Analisis Data

    Data yang telah diolah akan disajikan dalam bentuk tabel untuk

    menggambarkan persepsi layanan pada pasien rawat jalan disertai dengan

     penjelasan. Setelah data terkumpul, maka analisa data dilakukan melalui

     pengolahan data deskriptif. Data demografi dan hasil kuesioner disajikan dalam

     bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase. Sedangkan data hasil kuesioner

    terlebih dahulu akan diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1)  Editing ,

    memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. (2) Coding ,

     pemberian kode numerik (angka) terhadap data. (3) Entry data, memasukkan data

    yang telah dikumpulkan ke dalam tabel atau database  komputer, kemudian

    membuat distribusi frekuensi. (4) Kemudian data dianalisis, lalu disajikan dalam

     bentuk tabel distribusi frekuensi.

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    34/46

    &%

    BAB IV 

    HASIL PENELITIAN 

    4.1 Hasil Penelitian

    Penelitian dilaksanakan di Poliklinik Rumah Sakit Daya, Makassar.

    Dengan pengumpulan data yang dilakukan pada tanggal 28 Juni – 3 Juli 2015.

    Banyaknya pasien rawat jalan yang menjadi responden yaitu 96 orang. Penelitian

    ini menggunakan data primer yang diambil dengan menggunakan kuisioner.

    Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka penyajian

    data dilakukan dalam bentuk deskripsi umum tentang karakteristik responden dan

    variabel penelitian yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi, frekuensi dan

     presentase.

    4.2 Demografi Pasien Rawat Jalan

    4.2.1 

    Usia

    Tabel 4.2.1 Distribusi pasien rawat jalan di RSUD DAYA Makassar

     berdasarkan usia

    Usia (tahun) N (orang) Presentase (%)

    17-30 53 55.2

    31-45 32 33.3

    46-65 9 9.4

    >65 2 2.1

    Total 96 100

    Sumber : data primer

    Pada tabel 4.2.1 dapat dilihat bahwa pasien rawat jalan yang ikut serta

    dalam penelitian terbanyak pada rentang usia 17 hingga 30 tahun, yaitu

    sebesar 53 orang atau 55.2%.

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    35/46

    &&

    4.2.2  Pendidikan

    Tabel 4.2.2 Distribusi pasien rawat jalan di RSUD DAYA Makassar

     berdasarkan pendidikan

    Pendidikan N (orang) Presentase (%)

    SD 4 4.2

    SMP 25 26.1

    SMA 53 55.2

    Perguruan Tinggi 14 14.5

    Total 96 100

    Sumber : data primer

    Pada tabel 4.2.2 dapat dilihat bahwa pendidikan akhir pasien rawat jalan

    yang ikut serta dalam penelitian ini berada pada jenjang SMA, yaitu

    sebanyak 53 orang atau 55.2%.

    4.2.3  Pekerjaan

    Tabel 4.2.3 Distribusi pasien rawat jalan di RSUD DAYA Makassar

     berdasarkan pekerjaan

    Pekerjaan N (orang) Presentase (%)

    Bekerja 32 33.3

    Tidak Bekerja 64 66.7

    Total 96 100

    Sumber : data primer  

    Pada tabel 4.2.3 dapat dilihat bahwa distribusi pasien rawat jalan

     berdasarkan pekerjaan, yaitu 32 orang atau 33.3% memiliki pekerjaan dan

    64 orang atau 66.7% tidak memiliki pekerjaan.

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    36/46

    &'

    4.3 Karakteristik Variabel Penelitian

    4.3.1  Pelayanan Administrasi

    Tabel 4.3.1 Persepsi pasien rawat jalan terhadap pelayanan administrasi di

    RSUD DAYA Makassar periode 28 Juni – 3 Juli 2015

    Pelayanan

    Administrasi

    N (orang) Presentase (%)

    Baik 71 74

    Cukup 25 26

    Kurang 0 0

    Total 96 100

    Sumber : data primer  

    Tabel 4.3.1 diatas menunjukkan distribusi frekuensi persepsi pasien

    terhadap pelayanan administrasi pada instalasi rawat jalan di RSUD

    DAYA Makassar terbanyak memiliki persepsi baik yaitu 71 orang atau

    74%, diikuti oleh persepsi cukup sebanyak 25 orang atau 26%. Tidak

    terdapat responden yang memiliki persepsi kurang terhadap layanan

    administrasi.

    4.3.2  Pelayanan Apotek

    Tabel 4.3.2 Persepsi pasien rawat jalan terhadap pelayanan apotek di

    RSUD DAYA Makassar periode 28 Juni – 3 Juli 2015

    Pelayanan

    Apotek

    N (orang) Presentase (%)

    Baik 33 34.4

    Cukup 59 61.4

    Kurang 4 4.2

    Total 96 100

    Sumber : data primer  

    Tabel 4.3.2 diatas menunjukkan distribusi frekuensi persepsi pasien

    terhadap pelayanan apotek pada instalasi rawat jalan di RSUD DAYA

    Makassar terbanyak memiliki persepsi cukup yaitu 59 orang atau 61.4%,

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    37/46

    &(

    diikuti oleh persepsi baik sebanyak 33 orang atau 34.3%. responden. Dan

    terdapat 4 orang atau 4.2% responden yang memiliki persepsi kurang

    terhadap layanan apotek.

    4.3.3 

    Pelayanan Dokter

    Tabel 4.3.3 Persepsi pasien rawat jalan terhadap pelayanan dokter di

    RSUD DAYA Makassar periode 28 Juni – 3 Juli 2015

    Pelayanan

    Dokter

    N (orang) Presentase (%)

    Baik 76 79.2

    Cukup 20 20.8

    Kurang 0 0

    Total 96 100

    Sumber : data primer  

    Tabel 4.3.3 diatas menunjukkan distribusi frekuensi persepsi pasien

    terhadap pelayanan dokter pada instalasi rawat jalan di RSUD DAYA

    Makassar terbanyak memiliki persepsi baik yaitu 76 orang atau 79.2%,

    diikuti oleh persepsi cukup sebanyak 20 orang atau 20.8%. Tidak terdapat

    responden yang memiliki persepsi kurang terhadap pelayanan dokter.

    4.3.4  Pelayanan Perawat

    Tabel 4.3.4 Persepsi pasien rawat jalan terhadap pelayanan perawat di

    RSUD DAYA Makassar periode 28 Juni – 3 Juli 2015

    Pelayanan

    Perawat

    N (orang) Presentase (%)

    Baik 52 54.2

    Cukup 39 40.6

    Kurang 5 5.2

    Total 96 100

    Sumber : data primer  

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    38/46

    &)

    Tabel 4.3.4 diatas menunjukkan distribusi frekuensi persepsi pasien

    terhadap pelayanan perawat pada instalasi rawat jalan di RSUD DAYA

    Makassar terbanyak memiliki persepsi baik yaitu 52 orang atau 54.2%,

    diikuti oleh persepsi cukup sebanyak 39 orang atau 40.6%. Dan terdapat 5

    orang atau 5.2% responden yang memiliki persepsi kurang terhadap

     pelayanan perawat.

    4.4 Pembahasan

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan

    instrumen kuisioner terhadap 96 responden di instalasi rawat jalan di RSUD Daya

    Makassar didapatkan bahwa pasien rawat jalan yang menjadi responden penelitian

    ini terbanyak pada usia produktif, yaitu pada kisaran usia 17-30 tahun (55.2%)

    dan 31-45 tahun (33.3%). Dimana dari responden tersebut kebanyakan tidak

    memiliki pekerjaan (66.7%).

    4.4.1  Pelayanan Administrasi

    Pelayanan yang pertama yang diperoleh masyarakat saat berkunjung ke

     pelayanan kesehatan seperti rumah sakit adalah pelayanan administrasi. Pelayanan

    yang diperoleh berhubungan dengan proses pendaftaran dan registrasi termasuk

    yang secara langsung dapat dinilai oleh pasien.

    Sebanyak 25 orang atau 26% pasien di instalasi rawat jalan memiliki

     persepsi cukup terhadap pelayanan administrasi dan 71 orang atau 74% memiliki

     persepsi baik.

    Kriteria-kriteria pelayanan yang memuaskan menurut Henita(Woworuntu,1997) adalah kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi, mampu

    memberikan pelayanan yang baik, tidak berbelit-belit, menyingkat waktu tunggu

    masyarakat, dan dapat menguntungkan semua pihak.

    Apabila prosedur pelayanan administrasi untuk mendapatkan pelayanan

    kesehatan dibuat berbelit-belit maka dapat dikatakan pelayanan kesehatan itu

    kurang memuaskan begitu pula sebaliknya. Menurut penelitian yang dilakukan

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    39/46

    &*

    oleh Lubis (2008) di RS Haji Medan mengeni prosedur administrasi untuk

    mendapatkan pelayanan kesehtan tergolong mudah.

    Berdasarkan daftar tilik yang terdapat pada kuisoner, responden mengeluh

    kurangnya penyediaan fasilitas yang dapat menunjang administrasi contohnya

    mesin fotocopy.

    4.4.2  Pelayanan Apotek

    Salah satu unsur dalam dimensi kepuasa pasien yang mengacu pada

     penerapan standar kode etik profesi adalah kenyamanan pelayanan. Salah satu dari

    unsur kenyamanan pelayanan ini adalah tersedianya fasilitas dalam menunjang

     pelayanan kesehatan. Salah satu fasilitas yang harus tersedia di rumah sakit adalah

    farmasi atau bagian obat. Ketersediaan obat merupakan salah satu hal yang sangat

     penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien dan merupakan

    kriteria untuk mengetahui kualitas pelayanan di Rumah Sakit.

    Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa 4 orang atau 4.2% pasien

    rawat jalan memiliki persepsi kurang terhadap pelayanan apotek, sebanyak 59

    orang atau 61.4% memiliki persepsi cukup dan 33 orang atau 34.4% memiliki

     persepsi baik.

    Beberapa responden merasa pelayanan pada bagian farmasi perlu

    diperbaiki dalam hal pelayanan, hal ini disebabkan karena pelayanan dalam

     pemberian obat lambat padahal petugas yang berjaga di apotik bukan hanya satu

    orang saja melainkan ada beberapa petugas yang melayani di tempat tersebut dan

     juga kurangnya informasi mengenai obat yang diberikan kepada pasien.

    4.4.3  Pelayanan Dokter dan Perawat

    Peranan petugas kesehatan di Rumah Sakit sangat besar pengaruhnya

    terhadap penyelenggaraan program pelayanan perawatan pada suatu Rumah Sakit.

    Sebab kehadirannya dapat memberikan pelayanan yang lebih profesional sesuai

    dengan bidang ilmu yang dimilikinya. Salah satu indikator yang dipakai oleh

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    40/46

    &+

     pelanggan (pasien) dalam mengevaluasi mutu terhadap pelayanan adalah

     bagaimana pelayanan yang diberikan oleh seorang dokter dan perawat.

    Pengetahuan, kemampuan dan kesopanan pemberi jasa untuk menimbulkan

    kepercayaan dan keyakinan terlihat dari: Pengetahuan dan kemampuan petugas

    menetapkan permasalahan pasien, keterampilan petugas dalam bekerja, pelayanan

    yang sopan dan ramah.

    Terhadap pelayanan dokter di instalasi rawat jalan didapatkan bahwa 20

    orang atau 20.8% pasien merasakan pelayanan dokter masuk dalam kategori

    cukup dan sebanyak 76 orang atau 79.2% merasakan pelayanan dokter masukdalam kategori baik. Sedangkan terhadap pelayanan perawat di instalasi rawat

     jalan didapatkan 5 orang atau 5.2% merasa pelayanan perawat masuk kategori

    kurang, cukup sebanyak 39 orang atau 40.6% dan baik sebanyak 52 orang atau

    54.2%.

    Salah satu kriteria pelayanan kesehatan dikatakan memuaskan apabila

    dapat memberikan pelayanan yang baik dan salah datu contohnya dilihat dari

    kesigapan dokter dan perawat dalam melayani pasien.

    Beberapa responden merasa pelayanan perawat perlu ditingkatkan lagi

    terutama dalam hal pemberian informasi mengenai tindakan medis dan

    keberadaan perawat pada saat dibutuhkan untuk mengurus berkas rekam medis

    setelah pemeriksaan dokter.

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    41/46

    &,

    BAB V 

    KESIMPULAN DAN SARAN 

    5.1 Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan mengenai

    “Persepsi Pasien Terhadap Layanan Rawat Jalan Di RSUD Daya Makassar

    Periode Juni 2015” dapat disimpulkan sebagai berikut :

    1.  Berdasarkan hasil penelitian persepsi pasien terhadap pelayanan

    administrasi pada instalasi rawat jalan di RSUD Daya tergolong cukup

    sebanyak 25 orang atau 26% dan baik sebanyak 71 orang atau 74%.

    2.  Berdasarkan hasil penelitian persepsi pasien terhadap pelayanan apotek

     pada instalasi rawat jalan di RSUD Daya tergolong kurang sebanyak 4

    orang atau 4.2%, cukup sebanyak 59 orang atau 61.4% dan baik sebanyak

    33 orang atau 34.4%.

    3. 

    Berdasarkan hasil penelitian persepsi pasien terhadap pelayanan dokter

     pada instalasi rawat jalan di RSUD Daya tergolong cukup sebanyak 20

    orang atau 20.8% dan baik sebanyak 76 orang atau 79.2%.

    4. 

    Berdasarkan hasil penelitian persepsi pasien terhadap pelayanan perawat

     pada instalasi rawat jalan di RSUD Daya tergolong kurang sebanyak 5

    orang atau 5.2%, cukup sebanyak 39 orang atau 40.6% dan baik sebanyak

    51 orang atau 53.2%.

    5.2 Saran

    1.  Diharapkan semua pihak yang bertugas dalam memberikan pelayanan

    maupun yang bertugas menentukan kebijakan di RSUD Daya agar tetap

    mempertahankan, menjaga serta meningkatkan kualitas pelayanan yang

    dapat diberikan kepada masyarakat.

    2.  Meskipun mutu pelayanan yang diterima oleh pasien-pasien di instalasi

    rawat jalan baik, namun masih terdapat beberapa keluhan dari pasien,

    sebaiknya pihak manajemen RSUD Daya senantiasa melakukan perbaikan

    secara terus-menerus untuk meminimalisir keluhan-keluhan dari pasien.

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    42/46

    &-

    3.  Diharapkan adanya perbaikan terhadap pelayanan di bagian administrasi,

    terutama mengenai keluhan pasien yaitu tidak terdapatnya mesin fotocopy

    ataupun penyediaan ATK di dalam lingkungan RSUD Daya yang dapat

    dipergunakan ataupun diketahui oleh pasien.

    4. 

    Diharapkan adanya perbaikan terhadap pelayanan di bagian Apotek,

    terutama dalam mengurangi waktu tunggu pasien dalam pengambilan

    obat.

    5. 

    Diharapkan adanya perbaikan terhadap mutu pelayanan perawat, terutama

    dalam pemberian informasi kepada pasien dan membantu pasien agar

    lebih mudah dalam mendapatkan pelayanan.

    6. 

    Bagi penelitian lanjutan disarankan untuk meneliti dimensi-dimensi lain

    yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien di instalasi rawat jalan di

    RSUD Daya, Makassar.

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    43/46

    '.

    DAFTAR PUSTAKA

    Agung Kurniawan. 2005. Transformasi Pelayanan Publik . Yogyakarta:

    Pembaharuan. 

    Arwani, dkk. 2005.  Manajemen Bangsal Keperawatan. Jakarta: Penerbit

     buku Kedokteran EGC.

    Bimo Walgito. 2002.  Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja

    Rosdakarya.

    Hanum Marimbi. 2009. Sosiologi dan Antropologi Kesehatan.

    Yogyakarta: Nuha Medika. 

    Howard. B Waitzkin. 1995. Sosiologi Kesehatan Mengeksploitasi Penyakit

     Mencari Keuntungan. Jakarta: Prima Aksara

    Huberman dan Milles. 1992. Analisis Data Kualitatif . Jakarta: Universitas

    Indonesia Pers. 

    Lijan Poltak Sinambela. 2008. Reformasi Pelayanan Publik, Jakarta: Bumi

    Aksara.

    Moenir A,S. 1998.  Pendekatan Manusiawi dan Organisasi Terhadap

     Kepegawaian. Gunung Agung. Jakarta.

    Moleong, Lexy. J. 2007.  Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

    Remaja Rosdakarya.94 

    Soerjono Soekanto. 2000. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja

    Grafindo Persada.

    Tri Gutomo dan Etty Padmiati. 2009.  Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia:

     Pelayanan Sosial Lanjut Usia dalam Keluarga. Salatiga: Widya Sari Press

    Undang-undang No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan. 

    Lubis, SH.2008.  Persepsi Pengguna Jaminan Kesehatan Masyarakat

    (Jamkesmas) terhadap Pelayanan Kesehatan di RS Haji Medan. 

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    44/46

      '%

    Tgl: …. /0 /15 No. Kuesioner*):

    KUESIONER

    Kepada Responden yang terhormat,

    Saat ini peneliti sedang melakukan survei Persepsi Pasien Terhadap Layanan Rawat Jalan di RSUD

    Daya.

    Partisipasi Anda sangat kami harapkan dalam mengisi kuesioner ini. Kami harap informasi yang Anda

     berikan adalah sesuai dengan keyakinan Anda. Setiap jawaban yang Anda berikan merupakan bantuan yang

    tidak ternilai besarnya bagi penelitian kami. Bila terdapat kesulitan menjawab, dapat bertanya langsung kepada

    Interviewer.

    Terima kasih atas bantuan dan kesediaan Anda meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini.

    .

    IDENTITAS RESPONDEN 

     Nama :

    Umur :

    Pendidikan :

    Pekerjaan :

     Petunjuk Pengisian

    Petunjuk Pengisian Kuesioner :

    1.  Berilah tanda (!) pada kolom yang anda pilih sesuai keadaan yang sebenarnya

    2.  Ada tiga alternatif jawaban yang dipilih yaitu :

    5 = Sangat Baik4 = Baik

    3 = Cukup2 = Kurang

    1 = Sangat Kurang

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    45/46

      '&

    No Pertanyaan

    Jawaban

    1 2 3 4 5

    Sangat

    KurangKurang Cukup Baik

    Sangat

    Baik

    A. Pelayanan Administrasi di Bagian Pendaftaran

    1.Prosedur penerimaan pasien di bagian

    administrasi 

    2. Pelayanan administrasi 3. Respon petugas loket 

    4. Kecepatan proses registrasi 

    5.Arahan pelayanan selanjutnya dari petugasloket 

    6. Fasilitas (fotocopy,ATK) yang ada 7. Media informasi disekitar loket yang ada B. Pelayanan di Apotek

    1. Ketersediaan obat di apotek  

    2. Kecepatan pelayanan obat pada pasien 

    3. Prosedur pelayanan obat-obatan 

    4.

    Ketepatan dalam memberikan obat sesuai

    dengan kebutuhan pasien (sesuai dengan

    resep dokter) 

    5.Informasi mengenai tanggal kadaluarsa

    obat 

    6. Keterjangakauan harga obatC. Pelayanan Dokter di Instalasi Rawat Jalan

    1.Dokter mampu mendiagnosa penyakitdengan cepat dan tepat 

    2. Dokter senantiasa mau mendengar keluhandari pasien. 

    3.Dokter selalu memberikan nasehat-nasehatkepada pasien demi kesembuhannya. 

    4.Dokter bila dibutuhkan selalu ada ditempat 

    5.Dokter selalu memberikan informasi

    mengenai penyakit pasien

    6.

    Dokter bila melakukan tindakan medisyang berkaitan dengan anda, selalu

    memberikan informasi anda atau keluarga 

    7.Keramahan dokter dalam memberikan

     pelayanan kepada pasienD. Pelayanan Perawat di Instalasi Rawat Jalan

    1.Perawat mampu mendiagnosa penyakitdengan cepat dan tepat 

    2.Perawat senantiasa mau mendengarkeluhan dari pasien. 

    3.

    Perawat selalu memberikan nasehat-

    nasehat kepada pasien demikesembuhannya. 

    4. Perawat bila dibutuhkan selalu ada di

  • 8/18/2019 Skripsi Penelitian - ikm

    46/46

    tempat 

    5.Perawat selalu memberikan informasi

    mengenai penyakit pasien

    6.

    Perawat bila melakukan tindakan medisyang berkaitan dengan anda, selalu

    memberikan informasi anda atau keluarga 

    7.

    Keramahan Perawat dalam memberikan

     pelayanan kepada pasien