Skripsi PDF

121
1 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER PADA SISWA KELAS II TPm4 SMK WIWOROTOMO PURWOKERTO SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Universitas Negri Semarang Oleh Mugi Waluyo NIM 5201407043 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

Transcript of Skripsi PDF

Page 1: Skripsi PDF

1

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR KOMPETENSI MELAKUKAN

PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT MELALUI PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER PADA SISWA KELAS II

TPm4 SMK WIWOROTOMO PURWOKERTO

SKRIPSI

Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Universitas Negri Semarang

Oleh

Mugi Waluyo

NIM 5201407043

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2012

Page 2: Skripsi PDF

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh:

Nama : Mugi Waluyo

NIM : 5201407043

Program studi : Pendidikan Teknik Mesin S1

Judul : “Meningkatkan Prestasi Belajar Kompetensi Melakukan

Pekerjaan dengan Mesin Bubut Melalui Pembelajaran

Kooperatif tipe Learning Together Siswa Kelas II TPm-4 SMK

Wiworotomo Purwokerto”.

Telah dipertahankan di depan penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan

memperoleh gelar Serjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Teknik

Mesin Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.

Panitia Ujian,

Ketua : Dr. M Khumaedi, MPd (.................................)

NIP. 19620913 199102 1 001

Sekretaris : Wahyudi, S.Pd. M.Eng. (.................................)

NIP. 19800319 200501 1 001

Dewan Penguji,

Pembimbing I : Drs. Boenasir, MPd (.................................)

NIP. 19490305 197603 1 001

Pembimbing II : Drs. Supraptono, MPd (.................................)

NIP. 19550809 198203 1 002

Penguji Utama : Drs. Masugino, M.Pd (.................................)

NIP. 19520721 198012 1 001

Penguji pendamping I : Drs. Boenasir, MPd (.................................)

NIP. 19490305 197603 1 001

Penguji pendamping II : Drs. Supraptono, MPd (.................................)

NIP. 19550809 198203 1 002

Ditetapkan di Semarang

Tanggal:

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Teknik

Drs. M. Harlanu, M.Pd

NIP. 19660215 199102 1 001

Page 3: Skripsi PDF

iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul

“Meningkatkan Prestasi Belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaan dengan Mesin

Bubut Melalui Pembelajaran Kooperatif tipe Learning Together Siswa Kelas II

TPm-4 SMK Wiworotomo Purwokerto” disusun berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan dengan arahan dosen pembimbing. Sumber informasi atau kutipan yang

berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Skripsi dengan judul

seperti di atas belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam program

sejenis di perguruan tinggi manapun.

Semarang, Januari 2012

Mugi Waluyo

5201407043

Page 4: Skripsi PDF

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

1. Jadilah yang terbaik untuk semua.

2. Jangan cepat merasa puas sama apa yang telah kita miliki dan kita capai.

3. Adanya besar, itu semua berawal dari hal yang kecil.

PERSEMBAHAN:

Skripsi ini saya persembahkan Kepada

1. Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa

memanjatkan doa dan mencurahkan kasih

sayang yang tulus kepada penulis.

2. Kedua kakak yang tersayang.

3. Kekasihku tercinta yang selalu memberikan

semangat.

4. SMK Wiworotomo Purwokerto.

5. Keluarga besar Gank Ijo Kost.

6. Keluarga besar “Betonan” yang selalu

memberikan doa dan nasihat.

7. Teman-teman PTM angkatan 2007.

8. Almamaterku UNNES.

Page 5: Skripsi PDF

v

ABSTRAK

Mugi Waluyo. 2011. Meningkatkan Prestasi Belajar Kompetensi Melakukan

Pekerjaan Dengan Mesin Bubut Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning

Together Siswa kelas II TPm-4 SMK Wiworotomo Purwokerto. Skripsi. Jurusan

Teknik Mesin Fakutas Teknik Universitas Negeri Semarang. Drs. Boenasir, MPd,

Drs. Supraptono, MPd.

Permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini adalah tentang

peningkatan kualitas pembelajaran jika menggunakan pembelajaran kooperatif

tipe learning together pada kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut

siswa kelas II TPm-4 SMK Wiworotomo Purwokerto. Sebelumnya dalam

penyampaian materi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut, guru masih

menngunakan model ceramah biasa, yang menyebabkan proses pembelajaran

menjadi kurang efektif dan siswa terkesan pasif.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan prestasi

belajar siswa setelah adanya pembelajaran dengan menggunakan kooperatif tipe

learning together dan seberapa besar peningkatan prestasi belajar pada

kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut. Variable hasil dalam

penelitian ini adalah prestasi belajar siswa adapun pembelajaran dengan

menggunakan kooperatif tipe learning together sebagai variable tindakan. Analisis

data menggunakan deskriptif presentase, dengan menghitung nilai rata-rata pada

tiap siklus.

Hasil penelitian tindakan kelas ini adalah peningkatan prestasi belajar

siswa pada kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut. Hasil tes untuk

kerja siklus I nilai rata-rata 76,00 dan pada siklus II meningkat menjadi 80,91,

nilai rata-rata yang di atas nilai KKM yaitu 75.00. Sehingga dapat dikatakan

bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif tipe learning together pada

kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut telah berjalan dengan baik

karena kualitas belajar siswa yang mengikuti pembelajaran kompetensi

melakukan pekerjaan dengan mesin bubut mengalami peningkatan 4,91 %.

Kata Kunci : melakukan pekerjaan dengan mesin bubut, kooperatif tipe learning

together, prestasi belajar

Page 6: Skripsi PDF

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia

dan limpahan nikmat-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan peran

berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terimakasih kepada pihak-pihak berikut:

1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmojo, M.Si, Rektor Universitas Negeri

Semarang.

2. Drs. M. Herlanu, M.Pd, Dekan Fakultas Teknik Unversitas Negeri Semarang.

3. Dr. M. Khumaedi, Ketua Jurusan Teknik Mesin Unversitas Negeri Semarang.

4. Drs. Boenasir, MPd, pembimbing I dan penguji yang telah memberikan

bimbingan, arahan, motivasi, saran dan masukan kepada penulis dalam

penyelesaian skripsi ini.

5. Drs. Supraptono, MPd, pembimbing II dan penguji yang telah memberikan

bimbingan, arahan, motivasi, saran dan masukan kepada penulis dalam

penyelesaian skripsi ini.

6. Drs. Masugino, M.Pd, penguji yang telah memberikan bimbingan, arahan,

motivasi, saran dan masukan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Drs. Susilo Riyantono, M. T, Kepala SMK Wiworotomo Purwokerto

Page 7: Skripsi PDF

vii

8. Drs. Susilo, Wakil Kepala bidang Kurikulum selaku pembimbing di sekolahan

yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi, saran dan masukan

kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Budi Prasetya, S.Pd, dan Nur Rahmat Wibowo, S.Pd. selaku guru praktik dan

ketua jurusan Teknik Pemesinan yang berkenan sebagia guru pengamat.

10. Rekan – rekan Program Studi Pendidikan Teknik Mesin S1 yang telah

membantu dari awal hingga penyelesaian skripsi ini.

11. Semua pihak yang membantu hingga selesainya karya tulis ini ini.

Semoga bantuan yang telah diberikan dengan ikhlas tersebut mendapat

imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan

skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini berguna bagi pembaca

umumnya dan penyusun pada khususnya.

Semarang, Desember 2011

Penulis

Page 8: Skripsi PDF

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv

ABSTRAK ..................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 6

E. Penegasan Istilah ................................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Belajar dan Pembelajaran .................................................................... 10

1. Pembelajaran ............................................................................. 10

2. Prestasi Belajar ............................................................................. 11

3. Materi Praktik Teknik Pemesinan ................................................ 13

B. Pengertian Pembelajaran Kooperatid tipe Learning Together ...... 22

C. Kerangka Berfikir.......................................................................... 27

D. Hopotesis Tindakan ....................................................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian dan Latar Belakang Subjek Penelitian .............. 30

B. Rancangan Penelitian .......................................................................... 31

C. Perencanaan dan Pelaksanaan Tindakan .......................................... 31

D. Prosedur Observasi dan Rafleksi Tindakan ..................................... 33

E. Prosedur Analisis Data ........................................................................ 34

Page 9: Skripsi PDF

ix

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Paparan Data ..................................................................................... 36

1. Siklus I ................................................................................... 36

a. Observasi awal .............................................................................. 36

b. Perencanaan ................................................................................... 36

c. Pelaksanaan .................................................................................... 38

d. Observasi dan Evaluasi ................................................................. 40

e. Refleksi .......................................................................................... 44

2. Siklus II ......................................................................................... 45

a. Perencanaan ........................................................................... 45

b. Pelaksanaan ........................................................................... 46

c. Observasi dan Evaluasi .......................................................... 48

B. Uji Hipotesis ......................................................................................... 51

C. Pembahasan .......................................................................................... 55

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ................................................................................................ 58

B. Saran ...................................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 60

LAMPIRAN ............................................................................................................. 61

Page 10: Skripsi PDF

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Pahat rata kanan ............................................................................. 18

Gambar 2. Alur kerangka berfikir .................................................................... 29

Gambar 3. Grafik Aktifitas Guru Siklus I ........................................................ 41

Gambar 4. Grafik Aktifitas Siswa Siklus I...................................................... 42

Gambar 5. Grafik Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I ................................. 43

Gambar 6. Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I. ..................................... 44

Gambar 7. Grafik Aktifitas Guru Siklus II................. ..................................... 48

Gambar 8. Grafik Aktifitas Siswa Siklus II ..................................................... 49

Gambar 9. Grafik Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus II ............................... 50

Gambar 10. Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ................................... 51

Gambar 11. Grafik Rekapitulasi Hasil Pengamatan Guru ............................... 52

Gambar 12. Grafik Rekapitulasi Pengamatan Keaktifan Siswa....................... 53

Gambar 13. Grafik Rekapitulasi Hasil Evaluasi Siswa .................................... 54

Gambar 14. Grafik Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siswa ............................ 55

Page 11: Skripsi PDF

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Tabel kecepatan potong ..................................................................... 20

Table 2. Fase pembelajaran kooperatif ............................................................ 24

Tabel 3. Hasil Observasi aktifitas Guru Siklus I .............................................. 40

Tabel 4. Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa Suklus I ..................................... 42

Tabel 5. Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I ................................................ 43

Tabel 6. Hasil Observasi aktifitas Guru Siklus II ............................................ 48

Tabel 7. Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa Suklus II .................................... 49

Tabel 8. Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus II ............................................... 50

Tabel 9. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Guru atau Peneliti............................ 52

Tabel 10. Rekapitulasi Pengamatan Keaktifan Siswa ...................................... 53

Tabel 11.Rekapitulasi Hasil Evaluasi Belajar Siswa ....................................... 54

Page 12: Skripsi PDF

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Lembar Pengamatan Guru Siklus I Pengamat I........................... 62

Lampiran 2. Lembar Pengamatan Guru Siklus I Pengamat II ......................... 63

Lampiran 3. Lembar Pengamatan Guru Siklus II Pengamat I ......................... 64

Lampiran 4. Lembar Pengamatan Guru Siklus II Pengamat II ........................ 65

Lampiran 5. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Guru .......................................... 66

Lampiran 6. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I Pengamat I ................ 67

Lampiran 7. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I Pengamat II ............... 68

Lampiran 8. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II Pengamat I ............... 69

Lampiran 9. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II Pengamat II ............. 70

Lampiran 10. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa ...................... 71

Lampiran 11. Hasil Nilai Pree Test .................................................................. 72

Lampiran 12. Daftar Nilai Siklus I ................................................................... 73

Lampiran 13. Daftar Nilai Siklus II ................................................................. 74

Lampiran 14. LKS Siklus I .............................................................................. 75

Lampiran 15. LKS Siklus I .............................................................................. 76

Lampiran 16. Soal Kuis Siklus I ...................................................................... 77

Lampiran 17. Soal Kuis Siklus II ..................................................................... 78

Lampiran 18. Soal Evaluasi Siklus I ................................................................ 79

Lampiran 19. Soal Evaluasi Siklus II ............................................................... 81

Lampiran 20. Soal Evaluasi Praktik Siklus I .................................................. 84

Lampiran 21. Lembar Penilaian Praktik Siklus I ............................................. 85

Page 13: Skripsi PDF

xiii

Lampiran 22. Kriterian Penilaian Praktik Siklus I ........................................... 86

Lampiran 23. Soal Evaluasi Praktik Siklus II (Job Sheet) ............................... 87

Lampiran 24. Lembar Penilaian Siklus II ........................................................ 88

Lampiran 25. Kriterian Penilaian Praktik Siklus II ......................................... 89

Lampiran 26. Soal Pree Test ............................................................................ 90

Lampiran 27. RPP Siklus I .............................................................................. 96

Lampiran 28. RPP Siklus II ............................................................................. 101

Lampiran 29. Surat Pernyataan ........................................................................ 106

Lampiran 30. Surat Keterangan Penelitian ...................................................... 107

Lampiran 31. Foto Kegiatan Penelitian ........................................................... 108

Page 14: Skripsi PDF

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan

kualitas sumber daya manusia. Untuk mencapai kualitas pendidikan yang baik,

diharapkan ada komponen yang dapat menunjang pendidikan. Salah satunya

adalah model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together. Model

pembelajaran kooperatif tipe Learning Together berperan penting membantu

tercapainya proses belajar mengajar, penyelenggaraannya mencakup interaksi

belajar mengajar antara guru dan siswa untuk mencapai tujuan pengajaran dan

kebutuhan belajar siswa.

Saat ini dunia perindustrian mengharapkan dari sekolah yang bergerak

dibidang teknologi, yakni : Sekolah Menengah Kejuruan yang mempunyai

ketrampilan, kreativitas dan mempunyai daya saing yang tinggi. SMK sebagai

salah satu bentuk pendidikan yang dilengkapi praktik perbengkelan atau

pemesinan dan laboratorium yang bertujuan agar lulusan SMK dapat siap masuk

dunia kerja serta mengembangkan sikap profesionalisme. Salah satu kompetensi

pada bidang keahlian Teknik Mesin Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK

adalah kompetensi Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut dengan kompetensi

ini diharapkan siswa memperoleh pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan

untuk mencapai kompetensi dalam menghasilkan suatu benda kerja dengan mesin

bubut.

Page 15: Skripsi PDF

2

Aktivitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya dapat berlangsung

secara wajar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak, kadang-kadang dapat

cepat menangkap apa yang dipelajari dan terkadang juga teramat sulit. Masalah

utama dalam pembelajaran kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut

adalah penggunaan metode atau model pembelajaran secara tepat, sehingga dalam

penyampainya pada saat proses pembelajaran dapat diterima dengan baik oleh

peserta didik atau siswanya, baik pembelajaran secara praktik maupun teori. Hal

ini yang belum tercapai dengan baik seperti apa yang diharapkan.

Berdasarkan wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran kompetensi

melakukan pekerjaan dengan mesin bubut dan observasi pada saat proses

pembelajaran berlangsung di kelas II TPm-4 diperoleh keterangan selama ini guru

melakukan proses pembelajaran lebih menekankan pada hasil akhir penilaian

praktik dan teori, tidak menekankan pada proses pembelajaran yang diberiakan

secara teori maupun praktik. Di samping itu dalam proses pembelajaran secara

teori guru masih menggunakan model pembelajaran ceramah yang dibantu dengan

modul pegangan siswa, sehingga dalam penyampaian materi guru lebih aktif

menjelaskan materi yang disampaikan sedangkan siswa cenderung mendengarkan

apa yang guru jelaskan dan terkesan pasif. Pemberian teori dilakukan selama satu

bulan penuh atau empat kali pertemuan yang menyebabkan kurang efektifnya

penyerapan materi yang siswa terima. Pada saat proses pembelajaran praktik,

masih banyak siswa yang belum bisa menjalankan mesin bubut dengan baik, hal

ini dikarenakan kurangnya latihan langsung atau pengenalan langsung yang guru

berikan terhadap penggunaan mesin bubut dan pendampingan yang guru berikan

Page 16: Skripsi PDF

3

selama praktik dan keterbatasan mesin yang ada pada bengkel pemesinan,

sehingga dalam praktik di laboratorium masih banyak siswa yang cenderung

bermain sendiri, meninggalkan laboratorium dengan alasan tidak mendapatkan

mesin, atau hanya menonoton temen-temennya melakukan praktik membubut.

Sementara dari nilai hasil pree test yang peneliti lakukan pada siswa kelas II TPm-

4 sebelum penelitian ini dilakukan diperoleh nilai rata-rata 63.44, sebuah rata-rata

yang masih jauh dari standar nilai kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin

bubut dengan nilai KKM 75.00, dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 51

(lihat pada lampiran 11).

Untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang fungsi job sheet dan

pemahaman tentang praktik pemesinan, maka dipandang perlu untuk memberikan

pelatihan kepada para siswa yang akan malaksanakan praktik pemesinan agar

siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik dan akan melaksanakan praktik

dengan optimal. Untuk itu dalam penelitian ini akan diterapkan pola pembelajaran

kooperatif tipe Learning Together baik dalam pembelajaran teori dan selama

praktik. David dan Roger Jhonson dari Universitas Minnesota mengembangkan

model Learning Together dari pembelajarn koperatif ( Johnson dan Johnson ),

1987 ; Johnson, Johnson & Smith, 1991 ) (dikutip dari Slavin, 2009 : 25 ), oleh

karena itu dengan adanya pembelajaran kooperatif tipe Learning Together

diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan siswa terutama

ketrampilan pada saat membubut dan ketepatan ukuran dalam menghasilkan

benda kerja. Menurut Ibrahim, dkk. pembelajaran kooperatif memiliki dampak

yang positif untuk siswa yang hasil belajarnya rendah sehingga mampu

Page 17: Skripsi PDF

4

memberikan peningkatan hasil belajar yang signifikan. Cooper mengungkapkan

keuntungan dari metode pembelajaran kooperatif, antara lain: siswa mempunyai

tanggung jawab dan terlibat secara aktif dalam pembelajaran, siswa dapat

mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, meningkatkan ingatan

siswa, dan meningkatkan kepuasan siswa terhadap materi pembelajaran (dikutip

dari Yasa, 2008).

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan di atas

penulis tertarik untuk melakukan perbaikan terhadap proses belajar mengajar yang

diharapakan dapat meningkatkan prestasi belajar siswanya dengan judul

“Meningkatkan Prestasi Belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaan dengan Mesin

Bubut Melalui Pembelajarn Kooperatif tipe Learning Together pada Siswa Kelas

II TPm-4 SMK Wiworotomo Purwokerto”.

B. Rumusan Masalah

Apakah pembelajaran model koopertif tipe Learning Together pada

pembelajaran kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut siswa kelas II

TPm-4 SMK WIWOROTOMO Purwokerto dapat meningkatkan prestasi belajar ?

Pemecahan masalah dalam penelitian ini dilakukan pada kelas II TPm-4 SMK

Wiworotomo Purwokerto dengan memberikan atau menerapkan model

pembelajaran tipe Learning Together yang dilakukan dua siklus penelitian. Setiap

siklus penelitian dilakukan dua kali pertemuan dengan rincian kegiatan sebagai

berikut.

1. Pertemuan Pertama

Page 18: Skripsi PDF

5

a. Melakukan pembagian kelompok.

b. Memaparkan dan menjelaskan materi yang akan dipelajari.

c. Mendiskusikan materi yang dijelasakan dalam bentuk kelompok kecil, jika

sudah selesai di paparkan di depan dengan cara berdiskusi bersama-sama

dengan kelompok yang lain.

d. Melakukan latihan praktik langsung pada mesin bubut dengan cara belajar

bersama ( learning together ) sesuai dengan kelompok yang sudah dibagi.

2. Pertemuan Kedua

a. Melakukan praktik dengan pembelajaran kooperatif tipe Learning

Together pada setiap kelompok yang sudah di bagi.

b. Evaluasi ( tertulis dan praktik ).

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan prestasi belajar pada mata

pelajaran Diklat- G kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut

pada siswa Kelas II TPm-4 Teknik Pemesinan SMK Wiworotomo

Purwokerto.

2. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan prestasi belajar pada mata

pelajaran Diklat- G kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut

pada siswa Kelas II TPm-4 Teknik Pemesinan SMK Wiworotomo

Purwokerto.

Page 19: Skripsi PDF

6

D. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai

berikut :

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber refrensi untuk

penelitian lebih lanjut terutama tentang mata diklat atau praktik Teknik

Pemesinan. Disamping itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat dan sumbangan pada proses pembelajaran demi kemajuan dunia

pendidikan di Indonesia pada umumnya dan di lingkup SMK Wiworotomo

Purwokerto pada khususnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, diharapkan dengan adanya metode pembelajaran seperti ini

siswa dapat dengan mudah memahami teori dan praktik Teknik

Permesinan, sehingga minat untuk belajar menjadi tinggi.

b. Bagi guru, dapat membantu dalam meningkatkan pembelajaran siswanya

pada praktik Teknik Pemesinan, sehingga dapat menciptakan metode-

metode yang lebih kreatif untuk menunjang pembelajaran, mampu

menarik perhatian dan bakat siswanya.

c. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan dan pemahaman baru pada media

pembelajaran yang dapat berguna setelah lulus dan menjadi guru di

sekolah formal.

Page 20: Skripsi PDF

7

d. Bagi sekolah, dapat memberikan masukan dalam upaya peningkatan

kualitas pembelajaran di SMK Wiworotomo pada umumnya dan jurusan

Teknik Pemesinan pada khususnya.

E. Penegasan Istilah

Untuk mempertegas makna yang terkandung dalam judul skripsi dengan jelas

dan menghindari kesalahpahaman penafsiran terhadap judul penelitian

“Meningkatkan Prestasi Belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaan dengan Mesin

Bubut Melalui Pembelajarn Kooperatif tipe Learning Together pada Siswa Kelas

II TPm-4 SMK Wiworotomo Purwokerto” maka penulis perlu memberikan

penjelasan beberapa istilah yang digunakan dalam judul penelitian. Berikut

dijelaskan batasan-batasan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan

Meningkatakan adalah menaikan (derajat, taraf, dsb), mempertinggi,

memperhebat dan mengangkat diri atau individu.

(http://kamusbahasaindonesia.org/meningkatkan).

Meningkatakan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

keberhasialan bimbingan belajar kooperatif Learning Together dalam

pembelajaran paraktik Teknik Pemesinan yang ditunjukan dengan prestasi

belajar siswa.

Page 21: Skripsi PDF

8

2. Kooperatif.

Menurut Slavin pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang

dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelas dijadikan kelompok-

kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk memahami konsep

yang difasilitasi oleh guru. Model pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran dengan setting kelompok-kelompok kecil dengan

memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa

bekerjasama dan memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan

teman sebayanya, memberikan kesempatan pada peserta didik untuk

mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi

narasumber bagi teman yang lain. Jadi Pembelajaran kooperatif merupakan

model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

Model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri: untuk

menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok

secara kooperatif, kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang

memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah, jika dalam kelas

terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras, suku, budaya

jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan agar dalam tiap

kelompok terdiri dari ras, suku, budaya, jenis kelamin yang

berbeda pula, dan penghargaan lebih diutamakan pada kerja

kelompok dari pada perorangan (Yasa, 2008).

Sedangkan tujuan dari pembelajaran kooperatif itu sendiri

adalah sebagai berikut :

a. Hasil belajar akademik , yaitu untuk meningkatkan kinerja

siswa dalm tugas-tugas akademik. Pembelajaran model ini

dianggap unggul dalam membantu siswa dalam memahami

konsep-konsep yang sulit.

Page 22: Skripsi PDF

9

b. Penerimaan terhadap keragaman, yaitu agar siswa menerima

teman-temannya yang mempunyai berbagai macam latar

belakang.

c. Pengembangan keterampilan sosial, yaitu untuk

mengembangkan keterampilan sosial siswa diantaranya:

berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain,

memancing teman untuk bertanya, mau mengungkapkan ide,

dan bekerja dalam kelompok (Aprilio, 2010).

3. Learning Together.

Learning Together dari pembelajarn koperatif ( Johnson dan Johnson ),

1987 ; Johnson, Johnson & Smith, 1991 ). Metode yang diteliti melibatkan

siswa yang terdiri atas empat atau lima kelompok dengan belakang berbeda

mengerjakan tugas ( dikutip dari Slavin, 2009 : 25 ).

Dalam penelitian ini pembagaian kelompok dibagi menjadi enam

kelompok yang terdiri dari enam sampai tujuh siswa tiap kelompoknya.

4. Prestasi Belajar

Pengertian Prestasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata

pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang

diberikan oleh guru (http://kamusbahasaindonesia.org/prestasi belajar).

Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

meningkatanya prestasi belajar praktik pada siswa setelah adanya

pembelajaran kooperatif tipe learning together, yang ditandai dengan nilai

rata-rata yang diperoleh siswa diatas nilai minimal, yaitu 75.00 sebagai nilai

minimal dalam ketuntasan belajar teori dan praktik kompetensi melakukan

pekerjaan dengan mesin bubut.

Page 23: Skripsi PDF

10

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Belajar dan Pembelajaran

1. Pembelajaran

Kegiatan belajar tidak dapat di pisahkan dengan kegiatan pembelajaran.

Belajar pada dasarnya merupakan aktifitas yang secara sadar dilakukan oleh

siswa. Pembelajaran merupakan akatifitas guru dalam usaha membantu siswa

melakukan kegiatan belajar. Pembelajaran diartikan mengajar, yaitu kesesuaian

strategi dan metode dengan kompetensi yang akan dicapai, efisien dan

produktivitas, dan penggunaan teknologi pembelajaran dan sumber informasi dan

belajar, misal tentang keaktifan siswa dan motivasi siswa untuk mengembangkan

kompetensi, tata nilai, sikap dan kemandirian (Susilo, 2008 : 165 ). Tujuan

pembelajaran merupakan deskripsi tentang perubahan perilaku yang diinginkan

atau deskripsi produk yang menunjukan bahwa belajar telah terjadi (Gerlach dan

Ely, 1980) (dikutip dari Anni,dkk, 2007 : 5).

Istilah lain dari pembelajaran adalah proses belajar mengajar (PBM) atau

kegiatan belajar mengajar (KBM). Proses belajar mengajar akan senantiasa

merupakan proses kegiatan interaksi antara dua unsure manusiawai yaitu siswa

sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar dengan siswa

sebagai pokoknya.

Page 24: Skripsi PDF

11

2. Prestasi Belajar

Pengertian Prestasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata

pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan

oleh guru (http://kamusbahasaindonesia.org/prestasi belajar). Prestasi ini

dapat dinyatakan dengan kuantitatif dan kualitatif. Prestasi kuantitatif adalah

prestasi yang dinyatakan dengan angka. Sedangkan prestasi kualitatif adalah

prestasi yang dinyatakan dengan kata-kata, seperti baik, cukup, sedang, kurang,

dan lain-lain. Dengan mengutip pendapat Gagne yang mengungkapkan bahwa

prestasi belajar (educational echievement) terwujud berkat adanya perubahan

dalam kecakapan, tingkah laku, ataupun pematangan yang dapat bertahan lama,

beberapa waktu dan yang tidak disebabkan oleh proses pertumbuhan tetapi oleh

adanya suatu situasi proses belajar. Perwujudanya berupa perbuatan variabel-

variabel maupun tulisan, keterampilan, keterampilan yang bersifat mekanikal dan

pemecahan masalah yang langsung dapat diukur atau dinilai dengan mengunakan

tes-tes yang sudah standar. Perubahan dalam hal kecakapan, tingkah laku, ataupun

kemampuan itu diukur dengan apa yang mungkin dan dapat diperbuat setelah

melalui proses belajar tersebut.

Aktivitas belajar dapat dikatakan berprestasi dengan baik apabila perubahan

yang diharapkan tersebut tercapai pada waktu yang ditentukan, sehingga evaluasi

belajar merupakan keharusan untuk dilaksanakan secara bertahap hingga akhir

dari proses belajar itu dapat mengetahui taraf keberprestasian siswa. Sehingga

untuk mempermudah dalam mengistilahkan pengertian identik dengan nilai

Page 25: Skripsi PDF

12

belajar, yaitu suatu nilai yang diberikan guru pada siswanya karena siswa

melakukan suatu kegiatan sebagaimana yang telah diprogramkan dalam proses

belajar-mengajar diadakan.

Sehingga untuk mempermudah dalam mengistilahkan dengan “nilai belajar”,

yaitu suatu nilai yang diberikan guru kepada siswanya karena siswanya

melakukan suatu kegiatan sebagaimana yang telah diprogramkan dalam proses

belajar mengajar yang diadakan, nilai disini dimaksudkan nilai raport siswa.

Berdasarkan pengertian diatas untuk sementara dapat disimpulkan bahwa

prestasi belajar merupakan ukuran keberprestasian peserta didik di dalam

melakukan kegiatan belajar. Prestasi belajar dapat diperoleh dengan perangkat tes

dan prestasi tes yang akan memberikan informasi-informasi tentang apa yang

dikuasai oleh peserta didik. Peserta didik dapat dikatakan berprestasi dalam

belajar apabila prestasi yang diperoleh menunjukkan nilai yang tinggi atau sesuai

dengan target yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Prestasi belajar dapat

dilihat pada prestasi evaluasi, sedangkan evaluasi yang dimaksud untuk

mengetahui sejauh mana siswa menguasai berbagai hal yang pernah diajarkan

sehingga dapat diperoleh gambaran tentang pencapaian program pendidikan

secara menyeluruh.

Untuk mengetahui peningkatan prestasi siswa, peneliti tidak hanya

mengambil hasil dari evaluasi siswa, tetapi dalam penelitian ini dilakukan

penilaian dari proses dan hasil pembelajaran siswa. Proses pembelajaran dilihat

dari pengamatan aktifitas siswa meliputi bertanya, menjawab pertanyaan,

berpendapat dan mengerjakan tugas meningkat, aktifitas guru dalam melakukan

Page 26: Skripsi PDF

13

proses pembelajaran juga mengalami peningkatan dari pertemuan sebelumnnya,

dari peningkatan-peningkatan baik oleh guru dan siswa selama proses

pembelajaran, kemampuan siswa dalam melakukan pekerjaan membubut atau

ketrampilan siswa dalam menghasilkan benda kerja yang tepat ukuran dengan

menggunakan metode yang guru gunakan yaitu kooperatif tipe learning together

makin meningkat. Prestasi belajar dalam penelitian ini di ambil dari data

pengamatan siswa dan pengamatan guru, dan hasil evaluasi siswa dari

penggabungan nilai teori dan nilai praktik dengan nilai KKM 75.00.

3. Materi Praktik Teknik Pemesinan

Berdasarkan silabus dengan kompetensi dasar memperhatikan keselamatan

kerja dan pengoprasian mesin bubut dengan indikator yang tercantum dalam RPP

yang dibuat untuk kompetensi dasar Program Diklat Teknik Pemesinan

(melakukan pekerjaan dengan mesin bubut) SMK WIWOROTOMO yang

diberikan pada kelas II TPm-4. Kompetensi yang diberikan memiliki kriteria nilai

minimal (KKM) yaitu 75.00, dengan adanya penelitian ini diharapkan nilai rata-

rata siswa dapat meningkat dan nilai rata-rata siswa di atas nilai KKM 75.00.

Berikut penjelasan materi mesin bubut dengan kompetensi melakukan pekerjaan

dengan mesin bubut dengan indikator sesuai dengan RPP yang sudah dibuat (lihat

pada lampiran 27 dan 28 ).

a. Prinsip kerja mesin bubut

Proses bubut adalah proses pemesinan untuk menghasilkan bagian-bagian

mesin berbentuk silindris yang dikerjakan dengan menggunakan Mesin Bubut.

Page 27: Skripsi PDF

14

Prinsip dasarnya dapat didefinisikan sebagai proses pemesinan permukaan luar

benda silindris atau bubut rata : Dengan benda kerja yang berputar, dengan satu

pahat bermata potong tunggal (with a single-point cutting tool), dan dengan

gerakan pahat sejajar terhadap sumbu benda kerja pada jarak tertentu sehingga

akan membuang permukaan luar benda kerja.

Proses bubut permukaan adalah proses bubut yang identik dengan proses

bubut rata, tetapi arah gerakan pemakanan tegak lurus terhadap sumbu benda

kerja. Proses bubut tirus sebenarnya identik dengan proses bubut rata di atas,

hanya jalannya pahat membentuk sudut tertentu terhadap sumbu benda kerja.

Demikian juga proses bubut kontur, dilakukan dengan cara memvariasi

kedalaman potong, sehingga mengha-silkan bentuk yang diinginkan. Walaupun

proses bubut secara khusus menggunakan pahat bermata potong tunggal, tetapi

proses bubut bermata potong jamak tetap termasuk proses bubut juga, karena pada

dasarnya setiap pahat bekerja sendiri-sendiri. Selain itu proses pengaturan

(setting) pahatnya tetap dilakukan satu persatu. Fungsi utama mesin bubut

konvensional adalah untuk membuat/memproduksi benda-benda berpenampang

silindris,misalnya poros lurus, poros bertingkat (step shaft), poros tirus (cone

shaft), poros beralur (grooveshaft), poros berulir (screw thread) dan berbagai

bentuk bidang permukaan silindris lainnya misalnya anak buah catur (raja, ratu,

pion dll).

Ada berapa jenis – jenis dari mesin bubut itu sebdiri, diantaranya adalah :

Dilihat dari segi dimensinya, mesin bubut konvensional dibagi dalam beberapa

Page 28: Skripsi PDF

15

kategori, yaitu : mesin bubut ringan, mesin bubut sedang, mesin bubut standar,

dan mesin bubut berat. Mesin bubut berat digunakan untuk pembuatan benda

kerja yang berdimensi besar, terbagi atas mesin bubut beralas panjang, mesin

bubut lantai, mesin bubut tegak.

b. Bagian-bagian utama mesin bubut

Bagian-bagian utama pada mesin bubut konvesional pada umumnya sama

walaupun merk atau buatan pabrik yang berbeda, hanya saja terkadang posisi

handel/tuas, tombol, tabel penunjukan pembubutan dan rangkaian penyusunan

roda gigi untuk berbagai jenis pembubutan letak/posisinya berbeda. Demikian

juga cara pengoperasianya karena memilki fasilitas yang sama juga tidak jauh

berbeda. Berikut ini akan diuraikan bagian-bagian utama mesin bubut konvesional

(biasa) yang pada umumnya dimilki oleh mesin tersebut, adalah :

1. Sumbu Utama (Main Spindle)

Sumbu utama atau dikenal dengan main spindle merupakan suatu sumbu

utama mesin bubut yang berfungsi sebagai dudukan chuck (cekam), plat

pembawa, kolet, center tetapdan lain-lain.

2. Meja Mesin (bed)

Meja mesin bubut berfungsi sebagai tempat dudukan kepala lepas, eretan,

penyangga diam (steady rest) dan merupakan tumpuan gaya pemakanan

waktu pembubutan. Bentuk alas ini bermacam-macam, ada yang datar dan

ada yang salah satu atau kedua sisinya mempunyai ketinggian tertentu.

Page 29: Skripsi PDF

16

3. Eretan (carriage)

Eretan terdiri atas eretan memanjang (longitudinal carriage) yang

bergerak sepanjang alas mesin, eretan melintang(cross carriage) yang

bergerak melintang alas mesin dan eretan atas (top carriage), yang

bergerak sesuai dengan posisi penyetelan di atas eretan melintang.

Kegunaan eretan ini adalah untuk memberikanpemakanan yang besarnya

dapat diatur menurut kehendak operator yang dapat terukur dengan

ketelitian tertentu yang terdapat pada roda pemutarnya.

4. Kepala Lepas (tail stock)

Kepala lepas sebagaimana digunakan untuk dudukan center putar sebagai

pendukung benda kerja pada saat pembubutan, dudukan bor tangkai tirus

dan cekam bor sebagai menjepit bor. Kepala lepas dapat bergeser

sepanjang alas mesin, porosnya berlubang tirus sehingga memudahkan

tangkai bor untuk dijepit. Tinggi kepala lepas sama dengan tinggi center

tetap.

5. Tuas Pengatur Kecepatan Transporter dan Sumbu Pembawa

6. Pelat table

7. Tuas pengubah pembalik transporter dan sumbu pembawa

8. Plat Tabel Kecepatan Sumbu Utama

9. Tuas-Tuas Pengatur Kecepatan Sumbu Utama

10. Penjepit Pahat (Tools Post)

11. Eretan Atas

Page 30: Skripsi PDF

17

Eretan atas sebagaimana berfungsi sebagai dudukan penjepit pahat yang

sekaligus berfungsi untuk mengatur besaran majunya pahat pada proses

pembubutan ulir, alur, tirus, champer (pingul) dan lain-lain yang

ketelitiannya bisa mencapai 0,01 mm.

12. Keran pendingin

13. Roda Pemutar

14. Transporter dan Sumbu pembawa

Transporter atau poros transporter adalah poros berulir segi empat atau

trapesium yang biasanya memiliki kisar 6 mm, digunakan untuk membawa

eretan pada waktu kerja otomatis, misalnya waktu membubut ulir, alur dan

atau pekerjaan pembubutan lainnya.

15. Tuas Penghubung

Tuas penghubung sebagaimana digunakan untuk menghubungkan roda

gigi yang terdapat pada eretan dengan poros ranspoter sehingga eretan

akan dapat berjalan secara otomatis sepanjang alas mesin.

16. Eretan Lintang

c. Alat potong atau pahat

Yang dimaksud dengan alat potong adalah alat/pisau yang digunakan untuk

menyayat produk/benda kerja. Dalam pekerjaan pembubutan salah satu alat

potong yang sering digunakan adalah pahat bubut. Jenis bahan pahat bubut yang

banyak digunakan di industri-industri dan bengkel-bengkel antara lain baja

karbon, HSS, karbida, diamond dan ceramik. Slah satu contohnya adalah pahat

Page 31: Skripsi PDF

18

bubut rata kanan. Pada umumnya digunakan untuk pembubutan rata memanjang

yang pemakanannya dimulai dari kiri ke arah kanan mendekati posisi cekam.

Pahat bubut yang akan digunakan dijepit dahulu pada pada rumah pahat atau

toll post. Sedang kedudukan pahat harus diatur sedemikian rupa, agar tinggi ujung

pahatnya sama tingginya dengan tinggi ujung center kepala lepas ( Boenasir, 1994

: 21-21). Pengaturan pahat dibuat setinggi center bertujuan untuk menghasilkan

benda kerja yang presisi dan hasil sayatan yang bagus pada saat proses

pembubutan. Teknik pemasangan pahat agar tepat setinggi center dilakukan

pengukuran antara jarak center kepala lepas dengan rumah pahat, kemudian

dikurangi tebal pahat yang digunakan untuk menghasilkan tebal plat-plat tipis

yang digunakan sebagai pengganjal pahat agar stinggi center.

Gambar 1. Pahat Bubut Rata Kanan (Sumbodo,dkk, 2008 : 255)

d. Alat Pelindung Anggota Badan (K3)

1. Baju pelindung/pakaian kerja (Work Pack)

Pakaian yang harus dipakai ketika bekerja adalah baju kerja yang dalam

keadaan rapih dan baik. Untuk menghindari tersangkutnya pada bagian-

Page 32: Skripsi PDF

19

bagian mesin yang bergerak. Buah baju harus terkancing tidak perlu

memakai dasi dan lebih baik lengan baju dibuat pendek di atas siku.

2. Alat Pelindung Mata

Alat pelindung mata atau kacamata ini dipakai supaya mata terhindar dari

percikan/loncatan beram atau tatal benda kerja pada saat melakukan

pembubutan.

3. Alat Pelindung Kepala

Topi/ikat kepala hanya diperuntukkan apabila rambut peserta

diklat/operator panjang dengan alasan untuk menjaga kemungkinan

terpuntirnya rambut oleh putaran mesin.

4. Alat Pelindung Hidung

Masker hidung adalah alat pelindung hidung yang dipakai untuk

menghindari terisapnya gas-gas yang beracun dan digunakan apabila

benda kerja yang dikerjakan menimbulkan serbuk/debu.

5. Alat Pelindung Kaki

Sepatu pengaman harus selalu dipakai pada saat kerja di bengkel, guna

menghindari telapak kaki menginjak beram yang tajam atau tertimpa alat

perkakas yang digunakan. Pilih sepatu dari kulit yang pada bagian

ujungnya dilapisi dengan baja dan alasnya anti selip/tidak licin pada saat

dipakai.

e. Kecepatan putaran mesin

Kecepatan putar, n (speed), selalu dihubungkan dengan sumbu utama

Page 33: Skripsi PDF

20

(spindel) dan benda kerja. Kecepatan putar dinotasikan sebagai putaran per

menit (rotations per minute, rpm). Akan tetapi yang diutamakan dalam

proses bubut adalah kecepatan potong (cutting speed atau v) atau kecepatan

benda kerja dilalui oleh pahat/keliling benda kerja. Secara sederhana

kecepatan potong dapat digambarkan sebagai keliling benda kerja dikalikan

dengan kecepatan putar, dengan rumus :

Keterangan :

n = kecepatan putaran mesin ….putaran / menit

V = kecepatan potong ……………meter /menit

D = Diameter benda kerja………….mm

Tabel 1. Kecepatan Potong untuk Pahat HSS

f. Cara Membubut

Membubut permukaan hendaklah diperhatikan beberapa hal berikut ini :

1. jangan terlalu panjang keluar benda kerja terikat pada cekam

2. pahat harus setinggi center

KECEPATAN POTONG YANG DIANJURKAN UNTUK PAHAT HSS

PEMBUBUTAN DAN

PENGEBORAN

PENGULIRAN

MATRIAL PEKERJAAN

KASAR

PEKERJAAN

PENYELESAIAN

m/min ft/min m/min ft/min m/min ft/min

Baja mesin 27 90 30 100 11 35

Baja

perkakas

21 70 27 90 9 30

Besi tuang 18 60 24 80 8 25

Perunggu 27 90 30 100 8 25

Aluminium 61 200 93 300 18 60

Page 34: Skripsi PDF

21

3. gerakan pahat maju mulai dari sumbu benda kerja dengan putaran benda

kerja searah jarum jam atau gerakan pahat maju menuju sumbu benda

kerja dengan putaran benda kerja berlawanan arah jarum jam (putaran

mesin harus berlawanan dengan arah mata sayat alat potong).

g. Membubut Lurus

Proses membubut lurus adalah menyayat benda kerja dengan gerak pahat

sejajar dengan sumbu benda kerja. Perencanaan proses penyayatan benda kerja

dilakukan dengan cara menentukan arah gerakan pahat, kemudian menghitung

elemen dasar proses bubut sesuaiPekerjaan membubut lurus untuk jenis pekerjaan

yang panjangnya relatif pendek, dapat dilakukan dengan pencekaman langsung.

Untuk pekerjaan membubut lurus yang dituntut hasil kesepusatan yang presisi,

maka pembubutannya harus dilakukan diantara dua center. Sedangkan pekerjaan

membubut lurus untuk benda yang panjang dan berdiameter kecil maka harus

diperhatikan beberapa hal berikut ini :

1. benda kerja didukung dengan dua buah center.

2. gunakan penyangga, plat pembawa dan pembawa bila benda kerjanya

panjang.

3. pahat harus setinggi center.

4. pilih besarnya kecepatan putaran menggunakan rumus atau menggunakan

tabel.

5. setel posisi pahat menyentuh benda kerja dan set dial ukur pada eretan

melintang menunjuk posisi nol.

6. setel posisi pahat pada batas ujung maksimum awal langkah pada dial

eretan memanjang posisi nol.

7. pengukuran sebaiknya menggunakan alat ukur mesin itu sendiri.

8. gunakan pahat yang mempunyai sudut potong yang tepat.

9. jalankan mesin dan perhatikan besarnya pemakanan serta hasil

penyayatannya.

Page 35: Skripsi PDF

22

B. Pengertian Pembelajaran Kooperatif tipe Learning Together

Dalam pembelajaran kooperatif, dua atau lebih individu saling tergantung

satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan bersama. Siswa yakin bahwa tujuan

mereka akan tercapai jika dan hanya jika siswa lainnya juga mencapai tujuan

tersebut. Untuk itu setiap anggota berkelompok bertanggung jawab atas

keberhasilan kelompoknya. Siswa yang bekerja dalam situasi pembelajaran

kooperatif didorong untuk bekerjasama pada suatu tugas bersama dan mereka

harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugasnya.

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-

tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting. Menurut Depdiknas tujuan pertama

pembelajaran kooperatif, yaitu meningkatkan hasil akademik, dengan

meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademiknya. Siswa yang lebih

mampu akan menjadi nara sumber bagi siswa yang kurang mampu, yang memiliki

orientasi dan bahasa yang sama. Sedangkan tujuan yang kedua, pembelajaran

kooperatif memberi peluang agar siswa dapat menerima teman-temannya yang

mempunyai berbagai perbedaan latar belajar. Perbedaan tersebut antara lain

perbedaan suku, agama, kemampuan akademik, dan tingkat sosial. Tujuan penting

ketiga dari pembelajaran kooperatif ialah untuk mengembangkan keterampilan

sosial siswa. Keterampilan sosial yang dimaksud antara lain, berbagi tugas, aktif

bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya,

mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya.

Menurut Ibrahim, dkk. pembelajaran kooperatif memiliki

dampak yang positif untuk siswa yang hasil belajarnya rendah

sehingga mampu memberikan peningkatan hasil belajar yang

signifikan. Cooper mengungkapkan keuntungan dari metode

Page 36: Skripsi PDF

23

pembelajaran kooperatif, antara lain: 1) siswa mempunyai tanggung

jawab dan terlibat secara aktif dalam pembelajaran, 2) siswa dapat

mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, 3)

meningkatkan ingatan siswa, dan 4) meningkatkan kepuasan siswa

terhadap materi pembelajaran.

Menurut Ibrahim, unsur-unsur dasar pembelajaran

kooperatif sebagai berikut: 1) siswa dalam kelompok haruslah

beranggapan bahwa mereka sehidup sepenanggungan bersama, 2)

siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu didalam kelompoknya,

3) siswa haruslah melihat bahwa semua anggota didalam

kelompoknya memiliki tujuan yang sama, 4) siswa haruslah

membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota

kelompoknya, 5) siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan

penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota

kelompok, 6) siswa berbagi kepemimpinan dan mereka

membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses

belajarnya, dan 7) siswa akan diminta mempertanggungjawabkan

secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif

(dikutip dari Yasa, 2008).

Dalam pembelajaran kooperatif, setiap anggota kelompok harus menyadari

bahwa tujuan pembelajaran akan lebih baik hasilnya jika dikerjakan secara

bersama-sama. Dengan adanya jiwa ini lah akan timbul rasa kebersamaan dan

tekad untuk belajar, juga tanggung jawab terhadap diri sendiri dan kelompoknya

untuk menjadi yang terbaik. Model pembelajaran kooperatif tidak sama dengan

sekedar belajar dalam kelompok.

Terdapat enam langkah-langkah kooperatif, dimulai dengan guru

menyampaikan tujuan pembelajaran dan motivasi siswa untuk belajar. Fase ini

diikuti oleh penyajian informasi, seringkali dengan bahan bacaan daripada secara

verbal. Selanjutnya siswa dikelompokkan ke dalam tim-tim belajar. Tahapan ini

diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerja bersama untuk menyelesaikan

tugas bersama mereka. Fase terakhir pembelajaran kooperatif meliputi fersentasi

hasil kerja kelompok atau evaluasi tentang apa tang telah mereka pelajari dan

Page 37: Skripsi PDF

24

memberi penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu. Adapun

langkah-langkah model pembelajaran kooperatif dapat di lihat pada table berikut :

Tabel 2. Fase Pembelajaran Kooperatif

Fase Tingkah Laku Guru

Fase 1

Menyampaikan tujuan dan

memotifasi siswa

Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut

dan memotifasi siswa belajar

Fase 2

Menyajikan informasi

Guru menyajikan informasi kepada siswa

dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan

bacaan

Fase 3

Mengorganisasikan siswa

kedalam kelompok-kelompok

belajar

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana

caranya membentuk kelompok belajar dan

membantu setiap kelompok agar melakukan

transisi secara efisien

Fase 4

Membimbing kelompok kerja

dan belajar

Guru membimbing kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka mengerjakan tugas

mereka

Fase 5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang

materi yang telah dipelajari atau masing-

masing mempersentasikan hasil kerjanya

Fase 6

Memberikan penghargaan

Guru mencari cara-cara untuk menghargai

baik upaya maupun hasil belajar individu dan

kelompok

(Aprilio, 2010)

Learning Together berasal dari bahasa inggris yang artinya belajar bersama.

Diharapkan dengan mengunakan pembelajaran seperti ini para siswa dapat dengan

mudah menangkap apa yang guru sampaikan atau materi yang di berikan. Peran

guru tidak hanya memberikan materi dengan ceramah, diskusi, praktik atau

dengan demonstrasi tetapi dalam melakukan proses pembelajaran guru

Page 38: Skripsi PDF

25

memberikan bimbingan belajar yang dilakukan pada tiap- tiap kelpmpok,

sehingga proses peembelajaran secara bersama dapat berjalan dengan baik.

Metode kooperatif learning together menekankan pada

empat unsur, yaitu: Interaksi tatap muka : para siswa bekerja dalam

kelompok yang beranggotakan empat sampai lima orang.

Interdependensi positif : para siswa bekerja sama untuk mencapai

tujuan kelompok. Tanggung jawab individual : para siswa harus

memperlihatkan bahwa mereka secara individual telah menguasai

materinya. Kemampuan- kemampuan interpersonal dan kelompok

kecil : para siswa diajari ,ngenai saran-sarana yang efektif untuk

bekerja sama dan mendiskusikan seberapa baik kelompok mereka

bekerja dalam mencapai tujuan mereka (Slavin, 2009 : 250 ).

Pada pembelajaran kooperatif tipe learning together menurut Robert E.

Slavin, penelitian mengenai metode-metode ini telah menemukan bahwa

penghargaan yang diberikan kepada kelompok didasarkan pada pembelajaran

individual semua anggota kelompok. Pembelajaran kooperatif tipe learning

together yang peneliti terapkan, sebelumnya peneliti melakukan pree test untuk

mengetahui kemapuan dasar siswa dan nilai tersebut dijadikan sebagai dasar

dalam pembentukan kelompok, sehingga kelompok tersebut menjadi heterogen.

Data awal pada saat pree test diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 63.44 (lihat

lampiran 11), nilai yang masih jauh dari nilai KKM yaitu 75.00. Dalam hal ini

guru memberikan materi pelajaran kepada siswanya sesuai dengan materi yang

akan dipelajari tentang kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut.

Pertemuan pertama siswa diminta berkelompok sesuai dengan kelompoknya

masing-masing, tiap kelompok ada salah satu siswa yang menjadi ketua

kelompoknya. Setelah siswa membentuk kelompok kecil, guru membagikan

modul belajar sebagai pegangan dalam proses belajar mengajar, kemudian guru

atau peneliti menyampaikan materi sesuai dengan RPP (lihat lampiran 27 dan 28)

Page 39: Skripsi PDF

26

yang ada. Dalam penyampaian materi yang diberikan, guru lebih menekankan

keaktifan masing-masing individu dan kelompok untuk bertanya atau menjawab

pertanyaan. Untuk menembah wawasan atau gambaran langsung tentang mesin-

mesin perkakas atau mesin bubut, dalam penyampainya guru memberikan

penjelasan langsung di bengkel atau di laboratorium teknik pemesinan, hal ini

betujuan agar siswa dapat bersinggungan langsung dan mengerti apa itu mesin

bubut, jenis mesin bubut bagian utama dari mesin bubut, prinsip kerja mesin

bubut, alat potong yang digunakan, yang diharapkan siswa tidak hanya bisa secara

teori tetapi terampil dalam praktik pemesinan. Siswa diberikan LKS atau lembar

kerja siswa yang dikerjakan secara kelompok, dalam mengerjakan tugasanya tiap

kelompok dibagi menjadi dua bagian, bagian yang pertama mengerjakan tiap soal

menurut pendapat mereka sesuai apa yang diketahui, sedangkan bagian yang

kedua mengerjakan soal menurut pendapat yang diketahui. Kemudian mereka

bertukar peran dan memperdebatkan sisi atau jawaban yang berlawanan, sehingga

didapatkan jawaban yang benar pada tiap kelompoknya. Setelah itu salah satu

kelompok memaparkan hasil dari kerja kelomponya didepan kelas, yang

diharapkan didapat jawaban yang tepat dan mencapai kesepakatan. Pada

pertemuan berikutnya atau pada Siklus II peneliti melakukan perlakuan yang sama

dengan adanya perbaikan yang tidak ditemui pada Siklus I, yang diharapkan

hasilnya lebih meningkat.

Para siswa harus mengikuti aturan saat bekerja, yaitu : Saya kritis

terhadap gagasan, bukan orang, saya ingat bahwa kami semua

melakukan hal ini bersama, saya mendorong semua orang untuk ikut

berpartisipasi, saya mendengarkan gagasan yang dilontarkan setiap

orang, sekalipun saya tidak setuju dengan mereka, saya mengulang

kembali apa yang dikatakan seseorang apabila memang tidak jelas,

Page 40: Skripsi PDF

27

saya mencoba memahami kedua belah sisi dari isu tersebut, pertama-

tama saya akan mengeluarkan semua gagasan, baru saya kumpulkan

jadi satu (Slavin, 2009 : 251 ).

Pada pembelajaran praktik membubut, siswa diajarkan cara membubut muka

dan rata. Secara berkelompok dengan bimbingan guru siswa mengerjakan satu

benda kerja untuk melatih kerja sama dan ketepatan ukuran dalam menghasilkan

benda kerja, jadi setiap siswa membubut rata dengan diameter dan panjang benda

kerja yang berbeda-beda (dilakukan berurutan, dari diameter terbesar sampai yang

terkecil). Jadi dalam pembelajaran kooperatif tipe learning together, siswa

berkelompok untuk belajar teori dan belajar praktik membubut, yang diharapakan

ketrampilan membubut semakin meningkat.

C. Kerangka Berfikir

Untuk meningkatkan prestasi belajar banyak diperlukan cara dalam

menyampaikan materi atau mata diklat, terutama dengan suatu model

pembelajaran yang dapat menunjang kegiatan belajar dengan tujuan materi yang

disampaikan dapat diterima dengan baik.

Model pembelajaran yang dimaksudkan sebagai pola interaksi siswa dengan

guru di dalam kelas yang menyangkut strategi, pendekatakn, metode dan teknik

pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajra mengajar di

kelas. Penggunaan model pemebelajaran yang tepat dan sesuai akan mendukung

tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Model merupakan model yang paling

sederhana yang menekankan adanya umpan balik (Susilo, 2008 : 52).

Page 41: Skripsi PDF

28

Model pembelajaran kooperatif tipe leraning together mendukung siswa

aktif dalam proses pembelajaran, dalam hal ini siswa bisa aktif bertanya,

mengeluarkan pendapat, saling membantu teman sebaya dalam kelompoknya atau

kelompok laen jika ada yang belum jelas tentang apa yang guru terangkan, dan

menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menarik.

Model pembelajaran yang dapat menciptakan kondisi tersebut adalah dengan

menerapkan pembelajaran model kooperatif tipe learning together yang dapat

memberikan suatu alternative yang dapat diterapkan di kelas dalam proses

pembelajaran. Dengan model pembelajaran tipe learning together memungkinkan

siswa untuk berdiskusi dalam suatu kelompok kecil dan dalam kelompok besar,

yang memungkinkan siswa untuk mendapatkan pemahaman materi yang berbeda

dari pendapat kelompok yang lain.

Dalam kaitannya proses pembelajaran didalam kelas, mendapatkan

pemahaman materi dari penjelalasan guru, setelah itu guru memberikan latihan

soal yang dikerjakan dengan cara kelompok sesuai pendapat masing-masing

kelompok, setelah selesai salah satu kelompok maju untuk memaparkan hasil

yang didiskusikan dalam kelompoknya tersebut dan kelompok yang lain

menambah atau membetulkan jika ada kesalahan, sehingga di dapat hasil jawaban

yang benar dalam latian yang di bombing dan diberikan oleh guru. Untuk

mengetahui seberapa besar siswa menangkap penjelasan dari guru dan diskusi

yang dilakukan oleh temen sebaya, guru memberikan kuis yang dikerjakan oleh

masing-masing siswa. Dengan adanya pembelajaran tipe leraning together

diharapkan bukan hanya menguasai dalam hal teorinya tapi terampil dalam

Page 42: Skripsi PDF

29

melakukan praktik pada mesin, hal ini dapat dilakukan dengan cara belajar

bersama, baik dengan teman sebaya atau dengan bimbingan guru langsung.

Adapun gambaran tentang pembelajarn dapat dilihat pada bagan sebagai berikut :

Gambar 2. Alur Kerangka Berfikir

D. Hipotesis Tindakan

Dalam penelitian ini hipotesis yang di ambil oleh peneliti adalah dengan

adanya pembelajaran model kooperatif tipe learning together dapat meningkatkan

prestai belajar siswa pada kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut.

Pembelajaran dengan

kooperatif tipe learning

together

Memperkuat Pemahaman

Materi baik teori dan praktik

Prestasi belajar meningkat dan

lebih baik

Menimbulkan Motivasi

Belajar

Page 43: Skripsi PDF

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian dan Latar Belakang subjek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas II TPm-4 SMK Wiworotomo

Purwokerto, dengan jumlah 37 siswa dan semuanya adalah laki-laki.

2. Pihak yang Dilibatkan

Pihak-pihak yang dilibatkan dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Guru pengampu mata pelajaran Diklat-G kompetensi melakakukan

pekrjaan dengan mesin bubut.

b. Kepala SMK Wiworotomo Purwokerto

c. Wakil Kepala SMK Wiworotomo Purwokerto bidang kurikulum selaku

pembimbing.

d. Ketua Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Wiworotomo

Purwokerto.

3. Variabel yang Diselidiki

Variabel yang akan di ungkap dalam penelitian ini adalah (1) variable proses

pembelajaran kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut dengan

pembelajaran model kooperatif tipe Learning Together. (2) variable prestasi

belajar siswa dalam kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut.

Page 44: Skripsi PDF

31

B. Rancangan Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri atas dua siklus penelitian. Tiap-

tiap siklus penelitian terdiri atas tahap perencanaan, implementasi tindakan,

observasi dan interprestasi, serta analisis dan refleksi.

C. Perencanaan dan Pelaksanaan Tindakan

Perencanaan dan pelaksanaan tindakan terdiri dari berbagai macam tahap dan

masing – masing tahap adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

a. Melakukan obsevasi awal tentang kegiatan pembelajaran yang ada di SMK

Wiworotomo Purwokerto, dengan tahapan sebagai berikut : tahap pertama

melakukan wawancara terhadap guru pengampu mata pelajaran yang akan

diteliti, tahap kedua melihat langsung proses pembelajaran yang dilakukan

oleh guru pengampu (observasi awal), tahap ketiga memberikan pree test

sebelum di adakan penelitian untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa

tentang materi yang guru sampaikan.

b. Konsultasi dengan guru pengampu mata pelajaran yang akan di teliti.

c. Menentukan materi yang akan di pelajari.

2. Tahap Perencanaan

Melakukan konsultasi dengan pembimbing sekolah untuk menyusun RPP

yang sesuai dengan silabus Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan SMK Program

Keahlian Teknik Pemesinan pada kompetensi Melakukan Pekerjaan dengan

Mesin Bubut.

Page 45: Skripsi PDF

32

a. Menyusun rancangan tindakan dalam bentuk satuan-satuan pembelajaran.

b. Menyusun pedoman pengamatan dan monitoring terhadap aspek-aspek

yang akan di observasi.

c. Menyusun rancangan evalaluasi program.

3. Tahap Implementasi Tindakan

Melakukan implementasi tindakan dengan menerapkan model pembelajaran

model kooperatif tipe Learning Together, siklus I kompetensi melakukan

pekerjaan dengan mesin bubut pada pokok bahasan, prinsip kerja mesin bubut

dipahami dengan benar, bagian-bagian utama dan fungsi meisn bubut dapat

diidentifikasi dengan cermat, pemilihan pahat bubut sesuai dengan jenis

pekerjaan, teknik pencekaman benda kerja dilaksanakan sesuai SOP, siklus II

kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut pada pokok bahasan, teknik

penyayatan dapat dipahami dengan benar, keselamatan kerja selalu diutamakan,

kecepatan putaran/gerakan mesin dapat diatur sesuai spesifikasi benda kerja,

Pembubutan muka dan memanjang dapat dipahami dengan benar, dengan

langkah- langkah sebagai berikut :

a. Mengatur siswa kedalam kelompok sesuai hasil penilaian pada pree test

yang dilakukan oleh peneliti sebelum dilakukan penelitian.

b. Menjelaskan materi yang akan disampaikan.

c. Pembagian lembar kerja siswa yang dikerjakan dan didiskusikan dalam

kelompok.

d. Menerapkan pembelajaran model kooperatif tipe Learning Together

selama diskusi. Pada pembelajaran teori, diskusi dilakukan pada saat

Page 46: Skripsi PDF

33

pengerjaan LKS secra kelompok kecil, setelah itu diskusi dilanjutkan

didepan kelas dengan salah satu kelompok memaparkan jawabannya, yang

diharapkan siswa jadi lebih aktif dalam pembelajaran yang dilakukan

secara bersama-sama. Untuk pembelajaran praktik, dengan panduan guru

siswa melakukan latihan praktik membubut, dari membubut muka dan

membubut rata atau memanjang.

e. Mempresentasikan hasil diskusi lembar kerja siswa yang dikerjakan secara

kelompok di depan kelas, dengan dipandu oleh peneliti atau guru.

f. Latian praktik langsung pada mesin bubut dengan cara belajar bersama

sesuai dengan kelompok yang sudah dibagi.

g. Evaluasi.

D. Prosedur Observasi dan Refleksi Tindakan

1. Prosedur Observasi terdiri dari :

a. Melakukan observasi atau pengamatan terhadap kaktifan guru dan

keaktifan siswa pada saat penelitian tindakan kelas ini di terapkan.

b. Melakukan penyekoran sesuai dengan standar penilaian yang telah

disiapkan.

c. Melakukan evaluasi secara individu.

2. Prosedur refleksi terdiri dari :

a. Melakukan refleksi terhadap hasil observasi dan hasil penyekoran.

b. Menyusun rencana tindakan pada siklus dengan mempertimbangkan

temuan-temuan pada siklus pertama.

Page 47: Skripsi PDF

34

E. Prosedur Analisa Data

1. Sumber Data

Sumber data dari penelitian ini adalah dari guru pengamat, peneliti dan siswa

TPm-4 yang melaksanakan proses pembelajaran melakukan pekerjaan dengan

mesin bubut.

2. Jenis Data

a. Data kuantitatif berupa skor teori dan praktik melakukan pekerjaan dengan

mesin bubut, dan teknik pemasangan pahat dan benda kerja pada mesin

bubut dengan rentang nilai 1 – 10.

b. Data kualitatif berupa deskripsi hasil observasi yang telah dikelompokan

sesuai aspek-aspek yang di observasi.

3. Alat Pengambil Data

a. Lembar pengamatan terhadap peneliti atau guru peneliti, lembar

pengamatan terlampir menurut buku Langkah Mudah Penelitian Tindakan

Kelas (Kunandar, 2009 : 302).

b. Lembar pengamatan terhadap keaktifan siswa pada saat diskusi.

c. Kuis terhadap siswa.

d. Soal test teori dan praktik.

4. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data berupa teknik tes yang digunakan untuk

mendapatkan skor teori dan praktik pemasangan pahat dan benda kerja pada

mesin bubut dan melakukan pekrejaan dengan mesin bubut yang dihasilkan

oleh siswa baik pada siklus I maupun pada siklus II.

Page 48: Skripsi PDF

35

5. Teknik Analisis Data

Data penelitian yang terkumpul, setelah di tabulasi kemudian di analsisi

menggunakan teknik deskripif analitik, dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Data kuantitatif diolah dengan menggunakan deskriptif presentase. Nilai

yang diperoleh siswa dirata-rata untuk ditemukan keberhasilan individu

dan keberhasilan klasikal sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

b. Data kualitatif yang berasal dari hasil pengamatan guru peneliti dan siswa

diklasifikan berdasarkan aspek-aspek yang dijadikan focus analisis, untuk

kemudian dikaitkan dengan data kuantitatif sebagai dasar untuk

mendeikripsikan kebrhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan di tandai

semakin meningkatnya prestasi siswa dalam pembelajarn kompetensi

melakukan pekrjann dengan mesin bubut.

Page 49: Skripsi PDF

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Paparan Data

1. Siklus I

a. Observasi Awal

Hasil pree test dengan materi dasar-dasar melakukan pekerjaaan dengan

mesin bubut yang dilaksanakan pada tanggal 8 September 2011 diperoleh data

awal atau nilai rata-rata pree test pada siswa kelas II TPm-4 sebesar 63,44 (lihat

pada lampiran 11). Siswa mempunyai kemampuan dasar untuk melakukan

pekerjaan dengan mesin bubut dan bisa mempraktikan dengan baik cara

menggunakan mesin bubut yang baik dan benar sesuai dengan penggunaannya.

Hasil observasi di kelas II TPm-4 dan wawancara dengan guru pengampu mata

pelajaran melakukan pekerjaan dengan mesin bubut menunjukan partisipasi siswa

dalam proses pembelajaran masih kurang, hal ini terlihat guru terkesan lebih aktif

dalam penyampain materi yang diberikan. Dalam hal praktik penggunaan mesin

bubut siswa masih kurang terampil hal ini dikarenakan siswa kurang memahami

dan kurangnya latian dalam menggunakan mesin bubut.

Untuk hasil pree test akan di gunakan sebagai dasar pembentukan kelompok

belajar, dari nilai yang paling tinggi sampai ke nilai yang paling rendah pada tiap

kelompoknya.

b. Perencanaan

Pada tahap perencanaan dilakukan beberapa persiapan yang peneliti lakukan,

yaitu :

Page 50: Skripsi PDF

37

1. Persiapan pelaksanaan pembelajaran.

Persiapan yang harus dilakukan sebelum proses pembelajaran adalah

membuat RPP (lihat lampiran 27 dan 28) yang berpedoman pada silabus Teknik

Pemesinan SMK, menentukan materi pembelajaran yang akan disampaikan

dengan materi pembelajarannya adalah menjelaskan teknik pengoprasian mesin

bubut pada kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut, membuat

instrument evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa dalam menjelaskan teknik

pengoprasian mesin bubut.

2. Persiapan proses pembelajaran.

Persiapan proses pembelajaran terdiri dari menyiapkan instrument observasi

aktivitas guru atau instrument pengamatan aktifitas terhadap guru, dan

mempersiakan lembar pengamatan terhadap keaktifan siswa selama mengikuti

proses diskusi kelompok, menyiapakan instrument evaluasi untuk mengukur

kemampuan siswa dalam melakukan pekerjaan dengan mesin bubut, menyiapkan

evaluasi praktik dalam melakukan pekerjaan dengan mesin bubut, dan

menyiapakn instrument penilaian terhadap evaluasi praktik membubut,

menyiapkan daftar pembagian kelompok menjadi 6 kelompok belajar bersama

yang terdiri dari 6 sampai 7 siswa tiap kelompoknya, pembagian kelompok dibagi

sesuai dari nilai hasil pree test (dari nilai paling tinggi, sedang, rendah),

mengadakan diskusi dengan guru pembimbing, kepala jurusan teknik pemesinan

dan guru pengamat dengan tujuan untuk mengetahui kesiapan peneliti dalam

menerapkan pembelajaran kooperatif tipe learning together.

Page 51: Skripsi PDF

38

3. Persiapan setelah proses pembelajaran.

Setelah proses pembelajaran selesai dilakukan persiapan yang terdirir dari

menyiapakan format-format pengolahan data kualitatif dan data kwantitatif,

menyiapakan daftar rekapitulasi hasil pengamatan guru di kelas, pengamatan

terhadap keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran.

c. Pelaksanaan

Dengan berpedoman pada RPP (lihat lampiran 27 dan 28) yang telah disusun

oleh peneliti untuk melakukan proses belajar mengajar melakukan pekerjaan

dengan mesin bubut dengan cara learning together atau belajar bersama pada

kelas II TPm-4 SMK Wiworotomo Purwokerto.

Pertemuan pertama siswa diminta berkelompok sesuai dengan kelompoknya

masing-masing, tiap kelompok ada salah satu siswa yang menjadi ketua

kelompoknya. Setelah siswa membentuk kelompok kecil, guru membagikan

modul belajar sebagai pegangan dalam proses belajar mengajar, kemudian guru

menyampaikan materi sesuai dengan RPP yang ada (lihat lampiran 27 dan 28).

Dalam penyampaian materi yang diberikan, guru lebih menekankan keaktifan

masing-masing individu dan kelompok untuk bertanya atau menjawab pertanyaan.

Untuk menambah wawasan atau gambaran langsung tentang mesin-mesin

perkakas atau mesin bubut, dalam penyampainya guru memberikan penjelasan

langsung di bengkel atau di laboratorium teknik pemesinan, hal ini bertujuan agar

siswa dapat bersinggungan langsung dan mengerti apa itu mesin bubut, jenis

mesin bubut bagian utama dari mesin bubut, prinsip kerja mesin bubut, alat

potong yang digunakan, yang diharapkan siswa tidak hanya bisa secara teori tetapi

Page 52: Skripsi PDF

39

terampil dalam praktik pemesinan. Setelah semua siswa merasa jelas, untuk

menambah pengetahuan siswa, guru memberikan LKS atau lembar kerja siswa

(lihat lampiran 14) yang dikerjakan secara kelompok. Pada saat pengerjaan, siswa

mendiskusikan dalam kelompoknya untuk menjawab setiap pertanyaan dengan

cara belajar bersama-sama. Setelah itu salah satu kelompok memaparkan

jawabannya di depan kelas, yang diharapkan ada keaktifan siswa dalam

menjawab, berpendapat/menyanggah, dan mengajukan pertanyaan. Sebelum

pemebelajaran selesai, peneliti memberikan kuis yang dikerjakan secara individu,

untuk mengetahui seberapa besar siswa menangkap materi yang guru berikan

sebelum diadakan evaluasi secara praktik dan teori.

Pada awal pertemuan kedua, siswa diminta untuk berkelompok sesuai dengan

kelompok minggu sebelumnya. Selanjutnya guru memberikan pengarahan tentang

evaluasi yang akan diberikan. Sebelum evaluasi secara praktik ( memasang pahat

dan benda kerja ) dan teori, masing-masing kelompok menuju mesin bubut yang

sudah dibagi dan diberikan waktu untuk berlatih praktik memasang pahat dan

diberikan penjelasan tentang pemasangan pahat dengan dibimbing oleh guru

dengan dibantu ketua kelompok pada tiap kelompoknya. Pada pembelajaran

praktik, setiap siswa dalam kelompoknya belajar bersama dalam pemasangan

pahat dengan salah satu siswa sebagai tutor sebaya. Setiap siswa diberi waktu

untuk berlatih memasng pahat dan benda kerja yang sesuai prosedur dengan

dibantu teman sebaya dan guru apabila mengalami kesulitan. Setelah selese, pada

akhir pertemuan guru memberikan evaluasi secara praktik dan teori untuk

mengetahui kemampuan siswa dalam melakuakn pemasangan pahat dan benda

Page 53: Skripsi PDF

40

kerja pada mesin bubut, dan kemampuan secara teori dalam melakukan pekerjaan

dengan mesin bubut.

Hasil pelaksanaan tindakan siklus I berupa, (1) hasil belajar bersama (learning

together) antara siswa kelas II TPm-4 dengan guru sebagai pembimbing antara

lain tentang macam-macam bagian utama dari mesin bubut, prinsip kerja mesin

bubut, cara pemilihan pahat bubut, dan cara memasang pahat dan benda kerja

pada mesin bubut yang baik dan benar, dan (2) prestasi belajar dari siswa setelah

metode ini diterapkan, sebagaimana dijelaskan pada sub observasi dan evaluasi.

d. Observasi dan Evaluasi

Berdasarkan observasi atau pengamatan terhadap tindakan selama proses

pembelajaran diperoleh data sebagai berikut :

1. Aktifitas Guru ( Peneliti )

Tabel 3. Hasil observasi aktifitas guru siklus I

NO Aktifitas Guru Nilai

1 Apersepsi 2

2 Penjelasan materi 2

3 Penjelasan metode kooperatif 2

4 Teknik pembagian kelompok 2.5

5 Pengelolaan kegiatan diskusi 2.5

6 Pemberiaan pertanyaan atau kuis 2.5

7 Kemampuan melakukan evaluasi 2.5

8 Memberikan penghargaan individu dan kelompok 3

9 Menentukan nilai individu dan kelompok 3

10 Menyimpulkan materi pembelajaran 3

11 Menutup pembelajaran 3

Jumlah

Nilai

Kriteria

28

63,63

Cukup baik

Page 54: Skripsi PDF

41

Gambar 3. Grafik Aktifitas Guru Siklus I

Hasil pengamatan guru pada siklus I, diperoleh nilai 63,63 (lihat lampiran 1)

artinya bahwa guru dalam pengelolaan kelas dengan menerapkan pembelajaran

kooperatif tipe learning together masuk dalam kategori cukup baik, terutama

dalam memberikan penghargaan individu dan kelompok, menentukan nilai secara

individu maupun kelompok, menyimpulkan materi yang ada dan menutup

pembelajaran. Adapun aktifitas guru yang perlu mendapat perhatian yaitu, guru

dalam menjelaskan meteri sudah cukup baik dilihat dari pengulangan materi yang

sebelumnya dibahas kembali sebelum memulai pembelajaran yang baru, cara

pembagian kelompok yang sudah cukup baik dengan menggunakan hasil pree

test, cara guru membimbing dalam diskusi dan pembelajaran sudah cukup baik,

hal ini ditunjukan dengan keaktifan guru membimbing tiap kelompok dan tiap

siswa, cara guru memberikan kuis dan evaluasi sudah cukup baik dengan

pembuatan soal yang mencakup materi yang sudah dipelajari sebelumnya, cara

2 2 2

2.5 2.5 2.5 2.5

3 3 3 3

2.55

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

nilai pengamatan

rata-rata

Aktifitas Guru

Nila

i

Page 55: Skripsi PDF

42

21.88 28.13

9.36

100

39.85

0

20

40

60

80

100

bertanya berpendapat menyanggah mengerjakantugas

rata-rata

aktifitas siswa

rata-rata aktifitas siswa

guru memanfaatkan waktu, ruangan dan perlengkapan pembelajaran sudah cukup

baik, namun dalam hal ini masalah pembagian waktu perlu diperbaiki, agar siswa

lebih mudah menyerap apa yang guru sampaikan.

2. Aktifitas Siswa

a. Aktifitas siswa selama pembelajaran

Tabel 4 . Hasil pengamatan keaktifan siswa Siklus I

No Aktifitas siswa Rata-rata

1

2

3

4

Menyampaikan pertanyaan

Menyampaikan pendapat

Menyampaikan sanggahan

Mengerjakan tugas terstruktur dengan baik

21,88%

28,13%

9,36%

100%

Rata-Rata 39,85%

Gambar 4. Grafik Aktifitas Siswa Siklus I

Hasil pengamatan terhadap keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran

dengan materi pokok macam-macam bagian utama mesin bubut, cara pemilihan

pahat bubut, pemasangan benda kerja dan pahat pada mesin bubut, dan prinsip

Pro

sen

tase

Page 56: Skripsi PDF

43

70

90.7

76

0

20

40

60

80

100

Nilai Minimum Nilai Maksimum rata-rata

Nilai yang dperoleh nilai rata-rata

kerja mesin bubut, rata-rata sebesar 39,85% (lihat lampiran 6 dan 7). Dilihat dari

jumlah rata-rata selama pembelajaran dapat dikatakan masih sangat kurang

partisipasi atau keaktifan siswanya, karena masih kurang dari 50% dari jumlah

siswanya. Hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang bertanya sebanyak 21,88%,

jumlah siswa yang menyampaikan pendapat 28,13%, jumlah siswa yang

menyanggah hanya 9, 26% dan pengerjaan tugas terstruktur 100%. Dari keaktifan

siswa dapat dikatakan cukup baik, namun perlu ditingkatkan pada siklus II.

b. Hasil evaluasi / Prestasi siswa

Tabel 5 . Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I

No. Pencapaian Siklus I

1

2

3

4

5

Nilai minimum

Nilai maksimum

Nilai rata-rata

Nilai ketuntasan belajar

Nilai belum tuntas belajar

70

90,7

76,00

45,95%

54,05%

Gambar 5. Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I

Nila

i Per

ole

han

Page 57: Skripsi PDF

44

45.95 54.05

0

20

40

60

80

100

Tuntas BelumTuntas

ketuntasan belajar

Gambar 6. Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I

e. Refleksi

Berdasarkan rekaman hasil pengamatan terhadap kemampuan guru atau

peneliti selama proses pembelajaran kompetensi melakukan pekerjaan dengan

mesin bubut dengan menerapak model pembelajaran kooperatif tipe learning

together ( belajar bersama ) berjalan cukup baik, namun belum maksimal dalam

membantu meningkatkan cara belajar bersama dengan teman satu kelompoknya,

sehingga terdapat interaksi yang baik antar kelompok dalam meningkatakan

ketrampilan siswa dalam membubut. Untuk itu masih banyak yang perlu

diperbaiki pada pertemuan berikutnya, diantaranya adalah: memeperbaiki gaya

mengajar dengan kalimat yang baku dan mudah dipahami siswa, lebih

mendekatkan pada siswa-siswa yang mengalami kesulitan dengan cara

memberikan bimbingan dan penejelasan yang lebih banyak, memanfaatkan waktu

belajar yang ada dengan baik, sehingga tidak ada waktu yang terbuang, dan

Pro

sen

tase

Page 58: Skripsi PDF

45

memberikan motivasi terhadap siswanya agar dapat mengikuti pelajaran dengan

baik dan aktif didalam kelas.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan dilakukan beberapa persiapan, yaitu :

1. Persiapan pelaksanaan pembelajaran.

Memepersiapkan pelaksanaan pada siklus II antara lain membuat RPP (lihat

lampiran 28) yang berpedoman pada proses pembelajaran bersama (learning

together), baik secara teori maupun pelatihan praktik dan temuan-temuan

pada siklus I, penentuan materi pembelajaran. Materi pembelajaranya adalah

teknik penyayatan, keselamatan kerja yang harus diutamakan, kecepatan

putar pada mesin bubut dan praktik pembubutan muka dan memanjang,

menyiapakan mesin bubut, benda kerja, pahat dan kelengkapan yang lain

untuk proses pembelajran, menyiapakn instrument evaluasi untuk mengetahui

kemampuan siswa dalam melakukan proses pembubutan muka dan

memanjang.

2. Persiapan proses pembelajaran.

Persiapan untuk proses pembelajaran pada siklus II dengan dilakukan

perbaikan yaitu menyiapakan instrument observasi yang terdiri dari lembar

pengamatan guru dalam mengajar atau memberikan pembelajaran dengan

kooperatif tipe learning together, dan instrument keaktifan siswa mengikuti

diskusi kelompok, menyiapkan daftar pembagian kelompok menjadi 6

kelompok yang belajar bersama yang terdiri dari 6 sampai 7 siswa tiap

Page 59: Skripsi PDF

46

kelompoknya, pembagian kelompok dibagi sesuai hasil pree test,

mengadakan diskusi dengan guru pembimbing, kepala jurusan teknik

pemesinan dan guru pengamat dengan tujuan untuk mengetahui kesiapan

guru dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe learning together.

3. Persiapan paska proses pembelajaran.

Setelah pembelajaran pada siklus II selesai persiapan setelah pembelajaran

yaitu menyiapakan format-format pengolahan data kualitatif dan data

kwantitatif, menyiapakan daftar rekapitulasi hasil pengamatan guru di kelas,

pengamatan terhadap keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Pada pertemuan pertama, guru memberikan pertanyaan kepada siswanya

tentang materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Setelah iu

siswa kembali berkelompok sesuai dengan kelompok yang sudah dibentuk. Jika

siswa sudah berkelompok, guru memberikan atau menjelaskan materi yang akan

dipelajari, kegiatan ini dilakukan dengan cara tiap kelompok memegang mesin

bubut, agar apa yang disampaikan lebih dimengerti, jadi tidak hanya teori tapi

juga bisa mempraktikan langsung tentang apa yang guru sampaikan. Setelah

semaunya selesai, guru membagikan siswa LKS ( lihat lampiran 15) yang

dikerjakan secara kelompok, dengan cara diskusi pada tiap kelompoknya. Tugas

yang dikerjakan bersama diharapakan adanya proses belajar bersama dalam

kelompok kecil, sebelum diadakan diskusi kelompok. Pada waktu siswa sedang

melakukan diskusi kelompok, guru membimbing siswa untuk aktif dalam

bertanya, berpendapat, dan menyamnggah, sehingga suasana belajar secra

Page 60: Skripsi PDF

47

bersama dapat tercipta dengan baik. Disamping LKS selama diskusi, guru

memberikan siswa gambar kerja, setelah itu siswa disuruh membuat langkah kerja

yang sesuai dari gambar kerja atau job sheet yang guru berikan, seperi

menghitung kecepatan, proses dari awal sampai akhir,alat-alat yang digunakan,

dan keselamatan kerja yang perlu diutamakan. Hal ini bertujuan agar siswa

bekerja sesuai prosedur yang benar dan tidak secara hafalan karena sudah ditulis

oleh siswa dan dipahami di lembar persiapan kerja, sehingga pada saat evaluasi

praktik siswa tinggal mempraktikan langsung apa yang tertulis di lembar

persiapan kerja. Terakhir guru memberikan kuis untuk mengetahui kemampuan

tiap individu.

Pada awal pertemuan kedua, siswa diminta untuk berkelompok sesuai

dengan kelompok minggu sebelumnya. Selanjutnya guru memberikan pengarahan

tentang evaluasi yang akan diberikan. Sebelum evaluasi secara praktik (

memasang pahat dan benda kerja ) dan teori, masing-masing kelompok menuju

mesin bubut yang sudah dibagi dan diberikan waktu untuk berlatih praktik

melakuakn penyetelan kecepatan mesin , membubu muka dan memanjang, dengan

dibimbing oleh guru dan dibantu ketua kelompok pada tiap kelompoknya. Setelah

selesai, pada akhir pertemuan guru memberikan evaluasi secara praktik dan teori

untuk mengetahui kemampuan siswa dalam melakuakn pekerjaan dengan mesin

bubut dan memahai job sheet dengan baik, dan kemampuan secara teori dalam

melakukan pekerjaan dengan mesin bubut.

Hasil pelaksanaan tindakan siklus II berupa, (1) hasil belajar bersama

(learning together) antara siswa kelas II TPm-4 dengan guru sebagai pembimbing

Page 61: Skripsi PDF

48

3.5 3.5 3

4 3.5 3.5 3.5 3

4 4 4 3.59

00.5

11.5

22.5

33.5

4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

nilai pengamatan rata-rata

antara lain cara mengatur kecepatan putar pada mesin, keselamatan kerja yang

harus diutamakan dan teknik membubut muka dan memanjang, dan (2) prestasi

belajar dari siswa setelah metode ini diterapkan, sebagaimana dijelaskan pada sub

observasi dan evaluasi.

c. Observasi dan Evaluasi

1. Aktivitas Guru ( peneliti )

Tabel 6 . Hasil observasi aktifitas guru siklus II

NO Aktifitas Guru Nilai

1 Apersepsi 3.5

2 Penjelasan materi 3.5

3 Penjelasan metode kooperatif 3

4 Teknik pembagian kelompok 4

5 Pengelolaan kegiatan diskusi 3.5

6 Pemberiaan pertanyaan atau kuis 3.5

7 Kemampuan melakukan evaluasi 3.5

8 Memberikan penghargaan individu dan kelompok 3

9 Menentukan nilai individu dan kelompok 4

10 Menyimpulkan materi pembelajaran 4

11 Menutup pembelajaran 4

Jumlah

Nilai

Kriteria

39.5

89.78

Baik

Gambar 7. Grafik Hasil observasi aktifitas guru siklus II

Nila

i

Aktifitas Guru

Page 62: Skripsi PDF

49

46.15

38.46

19.23

100

50.96

0

20

40

60

80

100

bertanya berpendapat menyanggah mengerjakan

tugas

rata-rata

aktifitas siswa

rata-rata aktifitas siswa

Hasil pengamatan kegiatan guru atau peneliti pada saat proses pembelajaran

terhadap kemampuan guru dalam mengembangkan pembelajaran menunjukan ada

peningkatan yang baik bila dibandingkan dengan proses pembelajaran pada siklus

I. Pada siklus II hasil pengamatan kaktifan guru pada saat proses belajar mengajar

mendapat nilai 89,78, nilai ini dapat dikatakan baik dibandingkan pada siklus I

yang mendapat 63,63, jadi ada peningkatan sebanyak 24,15 (lihat lampiran 3 dan

4).

2. Aktifitas siswa selama pembelajaran

Tabel 7. Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa Siklus II

No Aktifitas siswa Rata-rata

1

2

3

4

Menyampaikan pertanyaan

Menyampaikan pendapat

Menyampaikan sanggahan

Mengerjakan tugas terstruktur dengan baik

46,15%

38,46%

19,23%

100%

Rata-Rata 50,96%

Gambar 8. Grafik Aktifitas Siswa Siklus II

Pro

sen

tase

Page 63: Skripsi PDF

50

70

90.8

80.91

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Nilai Minimum Nilai Maksimum rata-rata

Nilai yang dperoleh

nilai rata-rata

Hasil pengamatan terhadap keaktifan siswa pada siklus II mengalami

peningkatan keaktifan siswa dalam berdiskusi yaitu sebanyak 11,11%, dari hal

tersebut menunjukan adanya antusias atau semangat belajar yang dimiliki para

siswa dan sikap keingin tauan terhadap materi yang diberikan lebih meningkat.

Hal ini terlihat dari siswa yang bertanya sebanyak 46,15%, siswa yang

mengeluarkn pendapatnya sebanyak 38,46%, siswa yang menyanggah jawaban

atau pendapat temen yang lain sebanyak 19,23%, dan siswa yang mengerjakan

tugas terstruktur masih sama sebanyak 100% (lihat lampiran 8 dan 9).

3. Hasil evaluasi / Prestasi siswa

Tabel 8. Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus II

No. Pencapaian Siklus II

1

2

3

4

5

Nilai minimum

Nilai maksimum

Nilai rata-rata

Nilai ketuntasan belajar

Nilai belum tuntas belajar

70

90.8

80.91

83.78%

16.22%

Gambar 9. Grafik Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus II

Nila

i Per

ole

han

Page 64: Skripsi PDF

51

83.78

16.22

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Tuntas BelumTuntas

ketuntasan belajar

Gambar 10. Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II

B. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan adanya pembelajaran model

kooperatif tipe learning together dapat meningkatkan prestai belajar siswa pada

kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut. Adapun keberhasilan

dalam penelitian ini diukur dari adanya peningkatan prestasi siswa selama dalam

pembelajaran melakukan pekerjaan dengan mesin bubut pada tiap individu.

Keberhasilan individu ditentukan dengan nilai minimal yang harus dicapai oleh

siswa yaitu bernilai 75,00. Hal ini terlihat dari peningkatan ketuntasan belajar

pada siklus I sebesar 45,95 % menjadi 83,78% pada siklsu II (lihat lampiran 12

dan 13), sehingga hipotesis dalam penelitian ini terbukti dapat meningkatkan

prestasi siswa. Selain itu adanya perubahan sikap dan keaktifan siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran serta antusias dan semangat siswa dalam belajar

melakukan pekerjaan dengan mesin bubut lebih meningkat.

Pro

sen

tase

Page 65: Skripsi PDF

52

Berdasarkan hasil pengamatan selama penelitian dan hasil evaluasi siswa

dijelaskan pada uraian rekapitulasi sebagai berikut.

1. Hasil pengamatan guru atau peneliti.

Tabel 9. Rekapitulasi Hasil Pengamatn Guru atau Peneliti

NO Aktifitas Guru Penilain

Siklus I

Penilain

Siklus II

1 Apersepsi 2 3.5

2 Penjelasan materi 2 3.5

3 Penjelasan metode kooperatif 2 3

4 Teknik pembagian kelompok 2.5 4

5 Pengelolaan kegiatan diskusi 2.5 3.5

6 Pemberiaan pertanyaan atau kuis 2.5 3.5

7 Kemampuan melakukan evaluasi 2.5 3.5

Memberikan penghargaan individu dan

kelompok

3 3

9 Menentukan nilai individu dan

kelompok

3 4

10 Menyimpulkan materi pembelajaran 3 4

11 Menutup pembelajaran 3 4

Jumlah

Nilai

Kriteria

28

63,63

Cukup baik

39.5

89.78

Baik

Gambar 11. Grafik Rekapitulasi Hasil Pengamatan Guru

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

nilai siklus I 2 2 2 2.5 2.5 2.5 2.5 3 3 3 3

nilai siklus II 3.5 3.5 3 4 3.5 3.5 3.5 4 4 4 4

rata-rata siklus I 2.55

rata-rata siklus II 3.59

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

Nila

i

Page 66: Skripsi PDF

53

21.88 28.13

9.36

100

46.15 38.46

19.23

100

39.85

50.96

0

20

40

60

80

100

bertanya berpendapat menyanggah mengerjakantugas

rata-rata

siklus I siklus II rata-rata siklus I rata-rata siklus II

2. Hasil pengamatan keaktifan siswa.

Tabel 10. Rekapitulasi Pengamatan Keaktifan Siswa

No Aktifitas siswa Siklus I Siklus II

1

2

3

4

Menyampaikan pertanyaan

Menyampaikan pendapat

Menyampaikan sanggahan

Mengerjakan tugas terstruktur dengan

baik

21,88%

28,13%

9,36%

100%

46,15%

38,46%

19,23%

100%

Rata-Rata 39,85% 50,96%

Gambar 12. Grafik Rekapitulasi Pengamatan Keaktifan Siswa

Hasil pengamatan terhadap keaktifan siswa pada siklus II mengalami

peningkatan terhadapa keaktifan siswa dalam berdiskusi yaitu sebanyak 11,11%,

dari hal tersebut menunjukan adanya antusias atau semangat belajar yang dimiliki

para siswa dan sikap keingin tauan terhadap materi yang diberikan lebih

meningkat.

Dalam hal ini meunjukan adanya perubahan sikap dan aktifitas siswa yang

positif yaitu siswa lebih berani bertanya, menjawab atau dalam hal menyanggah

Page 67: Skripsi PDF

54

dan berpendapat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa melalui model

pemeblajaran kooperatif tipe learning together aktifitas siswa dan pertisispasi

siswa kelas II TPm-4 SMK Wiworotomo Purwokerto pada kompetensi melakukan

pekerjaan dengan mesin bubut meningkat.

3. Hasil evaluasi belajar siswa.

Tabel. 11. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Belajar Siswa

No. Pencapaian Siklus I Siklus II

1

2

3

4

5

Nilai minimum

Nilai maksimum

Nilai rata-rata

Nilai ketuntasan belajar

Nilai belum tuntas belajar

70

90,7

76,00

45,95%

54,05%

70

90.8

80.91

83.78%

16.22%

Gambar 13. Grafik Rekapitulasi Hasil Evaluasi Belajar Siswa

70

90.7

70

90.8

76 80.91

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

nilai minimum nilai maksimum rata-rata

siklus I siklus II nilai rata-rata siklus I nilai rata-rata siklus II

Page 68: Skripsi PDF

55

45.95

54.05

83.78

16.22

0

20

40

60

80

100

Tuntas Belum Tuntas

Siklus I

Siklus II

Gambar 14. Grafik Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siswa

Adanya peningkatan prestasi belajar yang diperoleh oleh siswa, dari

perolehan nilai siswa pada siklus I yang rata-ratanya 76,00 menjadi 80,91 pada

siklus II, dan banyaknya ketuntasan belajar pada siklus I 45,95% menjadi 83,78%

pada siklus II, dalam hal ini adanya peningkatan ketuntasan belajar sebanyak 37,

83 %. Dengan hal ini hasil evaluasi siswa dan ketuntasan belajar selama proses

pembelajaran menggunakan koopertaif tipe learning together mengalami

peningktan, dan dapat dikatakan dengan adanya pembelajaran menggunakan

kooperatif tipe learning together prestasi belajar siswa kelas II TPm-4 SMK

Wiworotomo Purwokerto pada kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin

bubut meningkat.

C. Pembahasan

Pada siklus I, pembelajaran melakukan pekerjaan dengan mesin bubut

kompetensi dasar menjelaskan teknik pengoprasian mesin bubut berjalan sesuai

Page 69: Skripsi PDF

56

yang direncanakan. Siswa terlihat antusias dalam kelompoknya melakukan diskusi

dan belajar bersama dengan teman satu kelompoknya, baik pembelajaran teori

maupun praktik. Kemampuan diskusi siswa menjadi lebih baik, siswa lebih berani

untuk menyampaikan pertanyaan, menjawab pertanyaan, memeberikan sanggahan

atau memberikan pendapat. Namun dalam hal parktik, masih banyak siswa yang

masih ragu-ragu dalam bekerja dan masih merasa takut salah, hal ini dikarenakan

masih kurangnya waktu latihan yang dimliki siswa, untuk itu guru perlu

memberikan pelatihan dan bimbingan yang lebih banyak agar kemampuan siswa

lebih meningkat. Pada pertemuan ke dua, dilakukan evaluasi secara tertulis dan

secara praktik secara individu untuk mengukur prestasi belajar siswa setalah di

adakan pembelajaran dengan cara learning together.

Pada siklus II, pembelajaran melakukan pekerjaan dengan mesin bubut

kompetensi dasar menjelaskan teknik pengoprasian mesin bubut berjalan sesuai

yang direncanakan. Siswa dalam hal ini lebih antusias dan lebih memiliki

semangat belajar yang tinggi, hal ini ditunjukan dengan kaktifan siswa dalam

berdiskusi, serta kosentarsi siswa dalam mengerjakan tugas kelompoknya. Dalam

pembelajaran praktik dan latian membubut, siswa terlihat lebih antusias dalam

melakuakan proses pembubutan, hal ini ditunjukan kurangya siswa yang keluar

masuk bengkel dan banyaknya siswa yang mengikuti latian praktik dengan baik.

Hal ini ditunjukn dengan tanggung jawab siswa dan kelompok menyelesaikan

benda kerja tepat waktu dan dengan hasil yang cukup baik pada taraf latian.

Jumlah kehadrian siswa juga meningkat, kurangnya siswa yang alfa atau alasan

tidak mengikuti pembelajaran, menunjukan pemebelajaran dengan kooperatif tipe

Page 70: Skripsi PDF

57

learning together dapat menarik siswa untuk belajar dengan baik. Ini menandakan

bahawa perubahan yang guru berikan selama proses pemebelajran, baik dalam

membantu siswa dalam praktik membubut atau dalam berdiskusi, menjadikan

siswa memiliki kepercayaan diri yang cukup baik, hal ini terlihat dari keaktifan

siswa yang meningkat dari 39,85 % pada siklus I menjadi 50,96 % pada siklus II.

Dari hasil evaluasi belajar antara siklus I dan siklus II mengalami peningkatan,

baik dari nilai maupun jumlah ketuntasan belajar siswanya. Pada siklus I nilai

rata-ratanya adalah 76,00 dengan ketuntasan belajar sebesar 45,95 %, pada siklus

II mengalami peningkatan dengan nilai rata-ratanya 80,91 dengan ketuntasan

belajar sebesar 83,78 %. Karena partisipasi siswa dan keaktifan siswa meningkat

hal ini berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada saat diadakan evaluasi

secara teori dan praktik pada pertemuan berikutnya.

Page 71: Skripsi PDF

58

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan analisis terhadap pelaksanaan tindakan dan hasil tes kemampuan

dalam proses pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe learning

together dapat disimpulkan metode yang digunakan lebih efektif, hal ini dapat

dilihat dari :

1. Adanya peningkatan-peningkatan baik oleh guru dan siswa selama proses

pembelajaran, kemampuan siswa dalam melakukan pekerjaan membubut atau

ketrampilan siswa dalam menghasilkan benda kerja yang tepat ukuran dengan

menggunakan metode yang guru gunakan yaitu kooperatif tipe learning

together makin meningkat.

2. Dilihat dari hasil evaluasi dan pengamatan terhadap keaktifan siswa,

pembelajaran dengan model kooperatif tipe learning together lebih efektif

dan memudahkan siswa dalam menerima materi yang guru berikan, sehingga

memudahkan siswa untuk mengingat dan memahami materi yang guru

berikan yang menyebabkan prestasi belajar siswa jadi lebih meningkat.

B. Saran

Bertolak dari kesimpulan hasil pembelajran kooperatif tipe learning together

ada dua rekomendasi penting untuk ditindak lanjuti, yaitu :

1. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe learning together pada kompetensi

melakukan pekerjaan dengan mesin bubut dapat dijadikan alternatif untuk

Page 72: Skripsi PDF

59

meningkatkan prestasi belajar siswa dan kemampuan ketrampilan siswa

dalam melakukan praktik pekerjaan membubut untuk menghasilkan benda

kerja yang berkualitas.

2. Hasil penerapan pembelajaran kooperatif tipe learning together pada kelas II

Tpm-4 hanya sampai batasan pembubutan muka dan memanjang, belum

sampai ke proses pembubutan yang lain, seperti pembuatan ulir, bubut dalam,

pembuatan tirus, pembuatan alur dan proses pembuatan kartel menggunakan

mesin bubut. Untuk itu perlu ditindaklanjuti adanya penelitian lain yang dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam proses membubut yang menghasilkan

benda kerja tepat ukuran serta berkualitas sesuai yang diharapkan.

Page 73: Skripsi PDF

60

DAFTAR PUSTAKA

Anni, Catharina Tri, Achmad Rifa’I, Eddy Purwanto, Daniel Purnomo. 2007.

Psikologi Belajar. Semarang : UPT UNNES Press

Aprilio, Muhammad Firdaus, 2010. Model Pembelajaran Kooperatif.

http://muhfida.com/model-pembelajaran-kooperatif/ ( Diunduh 25

November 2011)

Boenasir. 1994. Mesin Perkakas Produksi. Semarang : IKIP Semarang Press

Kunandar. 2009. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning. Bandung : PN. Nusa Media

Sumbodo, Wirawan, Sigit Pujiono, Agung Pambudi, Komariyanto, Samsudin

Anis, Widi Widayat. 2008. Teknik Produksi Mesin Industri, Jakarta:

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Susilo, Muhammad Joko. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Yasa, Doantara. 2008. Metode Pembelajaran Kooperatif.

http://ipotes.wordpress.com/2008/05/10/metode-pembelajaran-kooperatif

( Diunduh 25 November 2011)

(http://kamusbahasaindonesia.org/meningkatkan)( Diunduh 4 Januari 2012)

(http://kamusbahasaindonesia.org/prestasi belajar )( Diunduh 4 Januari 2012)

Page 74: Skripsi PDF

58

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 75: Skripsi PDF

62

LEMBAR PENGAMATAN

PROSES BELAJAR MENGAJAR

RESPONDEN GURU

Nama Sekolah : SMK WIWOROTOMO Purwokerto

Tahun Pelajaran : 2011 / 2012

Kelas / Semester : II TPm-4 / 3

Pokok Bahasan : a. Prinsip kerja mesin bubut dipahami dengan benar.

b. Bagian-bagian utama dan fungsi meisn bubut dapat

diidentifikasi dengan cermat.

c. Pemilihan pahat bubut sesuai dengan jenis pekerjaan.

d. Teknik pencekaman benda kerja dilaksanakan sesuai

SOP.

SIKLUS I ( Pertemuan ke satu )

Berikan penilaian dengan menuliskan tanda ( √ ) pada kolom yang tersedia

NO KEGIATAN 4 3 2 1

1 Apersepsi √

2 Penjelasan materi √

3 Penjelasan metode kooperatif √

4 Teknik pembagian kelompok √

5 Pengelolaan kegiatan diskusi √

6 Pemberiaan pertanyaan atau kuis √

7 Kemampuan melakukan evaluasi √

8 Memberikan penghargaan individu dan kelompok √

9 Menentukan nilai individu dan kelompok √

10 Menyimpulkan materi pembelajaran √

11 Menutup pembelajaran √ Keterangan :

SB : Sangat baik ( 4 )

B : Baik ( 3 )

C : Cukup ( 2 )

K : Kurang ( 1 )

Purwokerto, 20 Oktober 2011

Guru Pengamat I

Budi Prasetya, S.Pd.

NIP. 19580117 198702 1 001

Page 76: Skripsi PDF

63

LEMBAR PENGAMATAN

PROSES BELAJAR MENGAJAR

RESPONDEN GURU

Nama Sekolah : SMK WIWOROTOMO Purwokerto

Tahun Pelajaran : 2011 / 2012

Kelas / Semester : II TPm-4 / 3

Pokok Bahasan : a. Prinsip kerja mesin bubut dipahami dengan benar.

b. Bagian-bagian utama dan fungsi meisn bubut dapat

diidentifikasi dengan cermat.

c. Pemilihan pahat bubut sesuai dengan jenis pekerjaan.

d. Teknik pencekaman benda kerja dilaksanakan sesuai

SOP.

SIKLUS II ( Pertemuan ke satu )

Berikan penilaian dengan menuliskan tanda ( √ ) pada kolom yang tersedia

NO KEGIATAN 4 3 2 1

1 Apersepsi √

2 Penjelasan materi √

3 Penjelasan metode kooperatif √

4 Teknik pembagian kelompok √

5 Pengelolaan kegiatan diskusi √

6 Pemberiaan pertanyaan atau kuis √

7 Kemampuan melakukan evaluasi √

8 Memberikan penghargaan individu dan kelompok √

9 Menentukan nilai individu dan kelompok √

10 Menyimpulkan materi pembelajaran √

11 Menutup pembelajaran √ Keterangan :

SB : Sangat baik ( 4 )

B : Baik ( 3 )

C : Cukup ( 2 )

K : Kurang ( 1 )

Purwokerto, 20 Oktober 2011

Guru Pengamat II

Nur Rahmat Wibowo, S.Pd.

NIK. 750910.1.36

Page 77: Skripsi PDF

64

LEMBAR PENGAMATAN

PROSES BELAJAR MENGAJAR

RESPONDEN GURU

Nama Sekolah : SMK WIWOROTOMO Purwokerto

Tahun Pelajaran : 2011 / 2012

Kelas / Semester : II TPm-4 / 3

Pokok Bahasan : a. Teknik penyayatan dapat dipahami dengan benar.

b. Keselamatan kerja selalu diutamakan.

c. Kecepatan putaran / gerakan mesin dapat diatur sesuai

spesifikasi benda kerja.

d. Pembubutan muka dan memanjang dapat dipahami

dengan benar.

SIKLUS II ( Pertemuan ke tiga )

Berikan penilaian dengan menuliskan tanda ( √ ) pada kolom yang tersedia

NO KEGIATAN 4 3 2 1

1 Apersepsi √

2 Penjelasan materi √

3 Penjelasan metode kooperatif √

4 Teknik pembagian kelompok √

5 Pengelolaan kegiatan diskusi √

6 Pemberiaan pertanyaan atau kuis √

7 Kemampuan melakukan evaluasi √

8 Memberikan penghargaan individu dan

kelompok

9 Menentukan nilai individu dan kelompok √

10 Menyimpulkan materi pembelajaran √

11 Menutup pembelajaran √ Keterangan :

SB : Sangat baik ( 4 )

B : Baik ( 3 )

C : Cukup ( 2 )

K : Kurang ( 1 )

Purwokerto,3November 2011

Guru Pengamat I

Budi Prasetya, S.Pd.

NIP. 19580117 198702 1 001

Page 78: Skripsi PDF

65

LEMBAR PENGAMATAN

PROSES BELAJAR MENGAJAR

RESPONDEN GURU

Nama Sekolah : SMK WIWOROTOMO Purwokerto

Tahun Pelajaran : 2011 / 2012

Kelas / Semester : II TPm-4 / 3

Pokok Bahasan : a. Teknik penyayatan dapat dipahami dengan benar.

b. Keselamatan kerja selalu diutamakan.

c. Kecepatan putaran / gerakan mesin dapat diatur sesuai

spesifikasi benda kerja.

d. Pembubutan muka dan memanjang dapat dipahami

dengan benar.

SIKLUS II ( Pertemuan ke tiga )

Berikan penilaian dengan menuliskan tanda ( √ ) pada kolom yang tersedia

NO KEGIATAN 4 3 2 1

1 Apersepsi √

2 Penjelasan materi √

3 Penjelasan metode kooperatif √

4 Teknik pembagian kelompok √

5 Pengelolaan kegiatan diskusi √

6 Pemberiaan pertanyaan atau kuis √

7 Kemampuan melakukan evaluasi √

8 Memberikan penghargaan individu dan

kelompok

9 Menentukan nilai individu dan kelompok √

10 Menyimpulkan materi pembelajaran √

11 Menutup pembelajaran √ Keterangan :

SB : Sangat baik ( 4 )

B : Baik ( 3 )

C : Cukup ( 2 )

K : Kurang ( 1 )

Purwokerto,3November 2011

Guru Pengamat II

Nur Rahmat Wibowo, S.Pd.

NIK. 750910.1.36

Page 79: Skripsi PDF

66

LEMBAR PENGAMATAN

PROSES BELAJAR MENGAJAR

RESPONDEN GURU

Nama Sekolah : SMK WIWOROTOMO Purwokerto

Tahun Pelajaran : 2011 / 2012

Kelas / Semester : II TPm-4 / 3

REKAPITULASI HASIL

PENGAMATAN AKTIFITAS GURU

NO Aktifitas Guru Penilain

Siklus I

Penilain

Siklus II

1 Apersepsi 2 3.5

2 Penjelasan materi 2 3.5

3 Penjelasan metode kooperatif 2 3

4 Teknik pembagian kelompok 2.5 4

5 Pengelolaan kegiatan diskusi 2.5 3.5

6 Pemberiaan pertanyaan atau kuis 2.5 3.5

7 Kemampuan melakukan evaluasi 2.5 3.5

Memberikan penghargaan individu dan

kelompok

3 3

9 Menentukan nilai individu dan

kelompok

3 4

10 Menyimpulkan materi pembelajaran 3 4

11 Menutup pembelajaran 3 4

Jumlah

Nilai

Kriteria

28

63,63

Cukup baik

39.5

89.78

Baik

Purwokerto, 1 Desember 2011

Guru Pengamat I, Guru Pengamat II,

Budi Prasetya, S.Pd. Nur Rahmat Wibowo,S.Pd.

NIP. 19580117 198702 1 001 NIK. 750910.1.36

Page 80: Skripsi PDF

58

SATUAN PENDIDIKAN : SMK Wiworotomo Purwokerto

Standar Kompetensi : Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut

Kompetensi Dasar : Menjelaskan teknik pengoperasian mesin bubut

Kelas / Semester : II TPm- 4 / 3

Alokasi Waktu : 4 Jam x @ 45 Menit

Hari / Tanggal : 20 Oktober 20011

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS I PENGAMAT ( I )

Berikan penilaian dengan menuliskan tanda ( √ ) pada kolom yang tersedia

NO NAMA SISWA KELOMPOK AKTIVITAS SISWA

1 2 3 4

1 Rizal Maulid √ √

2 Rohmat Santoso √

3 Syarif Hidayatulloh KELOMPOK √

4 Pratomo Adi Laksono (1) √

5 Rialvindra Yudhatama Putra √ √ √

6 Rial Aji Laksana √

7 Rifki Subagyo √

8 Oni Wiyoga √ √ √

9 Singgih V. G √

10 Sabar Pambudi KELOMPOK √

11 Sigit Julianto ( II ) √

12 Wisnu Panji Asmoro √

13 Siswo Handi Yatno √

14 Rijal Khulefi keluar

15 Triono Subekti √ √ √

16 Pamela risky Saputra √

17 Ranto Wibowo KELOMPOK √

18 Nurul Mufti (III) √

19 Sahlan Haryono √

20 Samsul Anwar √

21 Panji Nur Hidayat √ √ √

22 Oni Ramadhan √

23 Rizki Maulan Akbar KELOMPOK √ √

24 Yanuar Ilham Bintang (IV) √

25 Yoga Prasteyio √

26 Teguh Setyawan √

27 Yoga Agung Kurniawan √ √ √

28 Puput Adi Winarno √

29 Wiwit Suseno KELOMPOK √

30 Randhi Cahyadi (V) √ √ √

31 Vava Febry Kurniawan √

32 Wawan Egi Rianto √

33 Yuni Anto √ √ √

34 Wismo Nur .F √

35 Rudi Priyono KELOMPOK √ √ √

36 Purijan Karisman dely (VI) √

37 Randitya Aji Banurestyo √

38 Yanuar Rismiaji √

JUMLAH 7 9 3 37

PRESENTASE 21,88 % 28,13% 9,36 % 100 %

Keterangan jenis kegiatan

1. Menyampaikan pertanyaan

2. Menyampaikan pendapat Purwokerto, 20 Oktober 2011

3. Menjawab pertanyaan Guru Pengamat I,

4. Mengerjakan tugas terstruktur

Budi Prasetya, S.Pd.

Page 81: Skripsi PDF

68

NIP. 19580117 198702 1 001

SATUAN PENDIDIKAN : SMK Wiworotomo Purwokerto

Standar Kompetensi : Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut

Kompetensi Dasar : Menjelaskan teknik pengoperasian mesin bubut

Kelas / Semester : II TPm- 4 / 3

Alokasi Waktu : 4 Jam x @ 45 Menit

Hari / Tanggal : 20 Oktober 20011

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS I PENGAMAT ( II )

Berikan penilaian dengan menuliskan tanda ( √ ) pada kolom yang tersedia

NO NAMA SISWA KELOMPOK AKTIVITAS SISWA

1 2 3 4

1 Rizal Maulid √ √

2 Rohmat Santoso √

3 Syarif Hidayatulloh KELOMPOK √

4 Pratomo Adi Laksono (1) √

5 Rialvindra Yudhatama Putra √ √ √

6 Rial Aji Laksana √

7 Rifki Subagyo √

8 Oni Wiyoga √ √ √

9 Singgih V. G √

10 Sabar Pambudi KELOMPOK √

11 Sigit Julianto ( II ) √

12 Wisnu Panji Asmoro √

13 Siswo Handi Yatno √

14 Rijal Khulefi keluar

15 Triono Subekti √ √ √

16 Pamela risky Saputra √

17 Ranto Wibowo KELOMPOK √

18 Nurul Mufti (III) √

19 Sahlan Haryono √

20 Samsul Anwar √

21 Panji Nur Hidayat √ √ √

22 Oni Ramadhan √

23 Rizki Maulan Akbar KELOMPOK √ √

24 Yanuar Ilham Bintang (IV) √

25 Yoga Prasteyio √

26 Teguh Setyawan √

27 Yoga Agung Kurniawan √ √ √

28 Puput Adi Winarno √

29 Wiwit Suseno KELOMPOK √

30 Randhi Cahyadi (V) √ √ √

31 Vava Febry Kurniawan √

32 Wawan Egi Rianto √

33 Yuni Anto √ √ √

34 Wismo Nur .F √

35 Rudi Priyono KELOMPOK √ √ √

36 Purijan Karisman dely (VI) √

37 Randitya Aji Banurestyo √

38 Yanuar Rismiaji √

JUMLAH 7 9 3 37

PRESENTASE 21,88 % 28,13% 9,36 % 100 %

Keterangan jenis kegiatan

1. Menyampaikan pertanyaan

2. Menyampaikan pendapat Purwokerto, 20 Oktober 2011

3. Menjawab pertanyaan Guru Pengamat II,

4. Mengerjakan tugas terstruktur

5.

Nur Rahmat Wibowo, S.Pd.

Page 82: Skripsi PDF

69

NIK. 750910.1.36

SATUAN PENDIDIKAN : SMK Wiworotomo Purwokerto

Standar Kompetensi : Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut

Kompetensi Dasar : Menjelaskan teknik pengoperasian mesin bubut

Kelas / Semester : II TPm- 4 / 3

Alokasi Waktu : 4 Jam x @ 45 Menit

Hari / Tanggal : 3 November 2011

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS II PENGAMAT ( I )

Berikan penilaian dengan menuliskan tanda ( √ ) pada kolom yang tersedia

NO NAMA SISWA KELOMPOK AKTIVITAS SISWA

1 2 3 4

1 Rizal Maulid √ √ √

2 Rohmat Santoso √

3 Syarif Hidayatulloh KELOMPOK √

4 Pratomo Adi Laksono (1) √ √

5 Rialvindra Yudhatama Putra √ √ √

6 Rial Aji Laksana √

7 Rifki Subagyo √

8 Oni Wiyoga √ √ √ √

9 Singgih V. G √ √

10 Sabar Pambudi KELOMPOK √ √

11 Sigit Julianto ( II ) √

12 Wisnu Panji Asmoro √

13 Siswo Handi Yatno √

14 Rijal Khulefi keluar

15 Triono Subekti √

16 Pamela risky Saputra √

17 Ranto Wibowo KELOMPOK √ √ √

18 Nurul Mufti (III) √ √

19 Sahlan Haryono √

20 Samsul Anwar √

21 Panji Nur Hidayat √ √

22 Oni Ramadhan √ √ √

23 Rizki Maulan Akbar KELOMPOK √

24 Yanuar Ilham Bintang (IV) √ √

25 Yoga Prasteyio √

26 Teguh Setyawan √

27 Yoga Agung Kurniawan √

28 Puput Adi Winarno √

29 Wiwit Suseno KELOMPOK √ √

30 Randhi Cahyadi (V) √ √ √ √

31 Vava Febry Kurniawan √ √

32 Wawan Egi Rianto √

33 Yuni Anto √

34 Wismo Nur .F √

35 Rudi Priyono KELOMPOK √ √ √

36 Purijan Karisman dely (VI) √ √

37 Randitya Aji Banurestyo √

38 Yanuar Rismiaji √ √ √

JUMLAH 12 10 5 37

PRESENTASE 46,15% 38,46% 19,23 % 100 %

Keterangan jenis kegiatan

1. Menyampaikan pertanyaan

2. Menyampaikan pendapat Purwokerto, 3 November 2011

3. Menjawab pertanyaan Guru Pengamat I,

4. Mengerjakan tugas terstruktur

Budi Prasetya, S.Pd.

NIP. 19580117 198702 1 001

Page 83: Skripsi PDF

70

SATUAN PENDIDIKAN : SMK Wiworotomo Purwokerto

Standar Kompetensi : Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut

Kompetensi Dasar : Menjelaskan teknik pengoperasian mesin bubut

Kelas / Semester : II TPm- 4 / 3

Alokasi Waktu : 4 Jam x @ 45 Menit

Hari / Tanggal : 3 November 2011

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS II PENGAMAT ( II )

Berikan penilaian dengan menuliskan tanda ( √ ) pada kolom yang tersedia

NO NAMA SISWA KELOMPOK AKTIVITAS SISWA

1 2 3 4

1 Rizal Maulid √ √ √

2 Rohmat Santoso √

3 Syarif Hidayatulloh KELOMPOK √

4 Pratomo Adi Laksono (1) √ √

5 Rialvindra Yudhatama Putra √ √ √

6 Rial Aji Laksana √

7 Rifki Subagyo √

8 Oni Wiyoga √ √ √ √

9 Singgih V. G √ √

10 Sabar Pambudi KELOMPOK √ √

11 Sigit Julianto ( II ) √

12 Wisnu Panji Asmoro √

13 Siswo Handi Yatno √

14 Rijal Khulefi keluar

15 Triono Subekti √

16 Pamela risky Saputra √

17 Ranto Wibowo KELOMPOK √ √ √

18 Nurul Mufti (III) √ √

19 Sahlan Haryono √

20 Samsul Anwar √

21 Panji Nur Hidayat √ √

22 Oni Ramadhan √ √ √

23 Rizki Maulan Akbar KELOMPOK √

24 Yanuar Ilham Bintang (IV) √ √

25 Yoga Prasteyio √

26 Teguh Setyawan √

27 Yoga Agung Kurniawan √

28 Puput Adi Winarno √

29 Wiwit Suseno KELOMPOK √ √

30 Randhi Cahyadi (V) √ √ √ √

31 Vava Febry Kurniawan √ √

32 Wawan Egi Rianto √

33 Yuni Anto √

34 Wismo Nur .F √

35 Rudi Priyono KELOMPOK √ √ √

36 Purijan Karisman dely (VI) √ √

37 Randitya Aji Banurestyo √

38 Yanuar Rismiaji √ √ √

JUMLAH 12 10 5 37

PRESENTASE 46,15% 38,46% 19,23 % 100 %

Keterangan jenis kegiatan

1. Menyampaikan pertanyaan

2. Menyampaikan pendapat Purwokerto, 3 November 2011

3. Menjawab pertanyaan Guru Pengamat II,

4. Mengerjakan tugas terstruktur

Nur Rahmat Wibowo, S.Pd.

NIK. 750910.1.36

Page 84: Skripsi PDF

71

SATUAN PENDIDIKAN : SMK Wiworotomo Purwokerto

Standar Kompetensi : Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut

Kompetensi Dasar : Menjelaskan teknik pengoperasian mesin

bubut

Kelas / Semester : II TPm- 4 / 3

Alokasi Waktu : 4 Jam x @ 45 Menit

REKAPITULASI HASIL

PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA

No Aktifitas siswa Siklus I Siklus II

1

2

3

4

Menyampaikan pertanyaan

Menyampaikan pendapat

Menyampaikan sanggahan

Mengerjakan tugas terstruktur dengan

baik

21,88%

28,13%

9,36%

100%

46,15%

38,46%

19,23%

100%

Rata-rata 39,85% 50,96%

Purwokerto, 1 Desember

2011

Guru Pengamat I, Guru Pengamat II,

Budi Prasetya, S.Pd. Nur Rahmat Wibowo,S.Pd.

NIP. 19580117 198702 1 001 NIK. 750910.1.36

Page 85: Skripsi PDF

72

SATUAN PENDIDIKAN : SMK Wiworotomo Purwokerto

Standar Kompetensi : Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut

Kompetensi Dasar : Menjelaskan teknik pengoperasian mesin bubut

Kelas / Semester : II TPm- 4 / 3

Alokasi Waktu : 4 Jam x @ 45 Menit

NO NAMA SISWA NILAI PREE TEST 1 Rizal Maulid 80

2 Rohmat Santoso 76

3 Syarif Hidayatulloh 74

4 Pratomo Adi Laksono 72

5 Rialvindra Yudhatama Putra 72

6 Rial Aji Laksana 56

7 Rifki Subagyo

8 Oni Wiyoga 78

9 Singgih V. G 76

10 Sabar Pambudi 78

11 Sigit Julianto 72

12 Wisnu Panji Asmoro 67

13 Siswo Handi Yatno 51

14 Rijal Khulefi

15 Triono Subekti 80

16 Pamela risky Saputra 76

17 Ranto Wibowo 74

18 Nurul Mufti 72

19 Sahlan Haryono 67

20 Samsul Anwar

21 Panji Nur Hidayat 78

22 Oni Ramadhan 78

23 Rizki Maulan Akbar 76

24 Yanuar Ilham Bintang 72

25 Yoga Prasteyio 62

26 Teguh Setyawan

27 Yoga Agung Kurniawan 78

28 Puput Adi Winarno 76

29 Wiwit Suseno 74

30 Randhi Cahyadi 72

31 Vava Febry Kurniawan 60

32 Wawan Egi Rianto

33 Yuni Anto 80

34 Wismo Nur .F 76

35 Rudi Priyono 74

36 Purijan Karisman dely 72

37 Randitya Aji Banurestyo 51

38 Yanuar Rismiaji

Rata-rata Hasil Pree Test 63.44

Purwokerto, Oktober 2011

Mengetahui,

Penelit

Page 86: Skripsi PDF

DAFTAR NILAI SIKLUS I

Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut SMK Wiworotomo Purwokerto

NO NAMA SISWA KELOMPOK Nilai Tes Siklus I

Teori 30% Praktik 70% Nilai Rata-rata

1 Rizal Maulid 90 27 82 57,1 84,1

2 Rohmat Santoso 70 21 70 49 70

3 Syarif Hidayatulloh KELOMPOK 90 27 91 63,7 90,7

4 Pratomo Adi Laksono (1) 70 21 70 49 70

5 Rialvindra Yudhatama Putra 70 21 87 60,9 81,9

6 Rial Aji Laksana 70 21 70 49 70

7 Rifki Subagyo 70 21 70 49 84,1

Jumlah Rata-Rata Kelompok 78,69

8 Oni Wiyoga 70 21 70 49 70

9 Singgih V. G 70 21 70 49 70

10 Sabar Pambudi KELOMPOK 80 24 85 59,5 83,5

11 Sigit Julianto ( II ) 70 21 70 49 70

12 Wisnu Panji Asmoro 70 21 70 49 70

13 Siswo Handi Yatno 70 21 70 49 70

Jumlah Rata-Rata Kelompok 72,25

15 Triono Subekti 90 27 87 60,9 87,9

16 Pamela risky Saputra 80 24 80 56 80

17 Ranto Wibowo KELOMPOK 70 21 70 49 70

18 Nurul Mufti (III) 80 24 85 59,5 83,5

19 Sahlan Haryono 70 21 70 49 70

20 Samsul Anwar 70 21 70 49 70

Jumlah Rata-Rata Kelompok 76,9

21 Panji Nur Hidayat 90 27 77 53,9 80,9

22 Oni Ramadhan 80 24 89 62,3 86,3

23 Rizki Maulan Akbar KELOMPOK 70 21 70 49 70

24 Yanuar Ilham Bintang (IV) 70 21 70 49 70

25 Yoga Prasteyio 80 24 83 58,1 82,1

26 Teguh Setyawan 80 24 85 59,5 83,5

Jumlah Rata-Rata Kelompok 78,8

27 Yoga Agung Kurniawan 90 27 85 59,5 86,5

28 Puput Adi Winarno 70 21 70 49 70

29 Wiwit Suseno KELOMPOK 70 21 85 59,5 80,5

30 Randhi Cahyadi (V) 70 21 87 60,9 81,9

31 Vava Febry Kurniawan 70 21 70 49 70

32 Wawan Egi Rianto 70 21 70 49 70

Jumlah Rata-Rata Kelompok 76,48

33 Yuni Anto 80 24 85 59,5 83,5

34 Wismo Nur .F 90 27 79 55,3 82,3

35 Rudi Priyono KELOMPOK 90 27 82 57,1 84,1

36 Purijan Karisman dely (VI) 70 21 70 49 70

37 Randitya Aji Banurestyo 70 21 70 49 70

38 Yanuar Rismiaji 70 21 70 49 70

Jumlah Rata-Rata Kelompok 76,65

Total nilai rata-rata 76,00

Ketuntasan belajar 45,95%

Belum tuntas belajar 54,05 %

Nilai terendah 70

Nilai Tertinggi 90,7

Page 87: Skripsi PDF

DAFTAR NILAI SIKLUS I

Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut SMK Wiworotomo Purwokerto

NO NAMA SISWA KELOMPOK Nilai Tes Siklus II

Teori 30% Praktik 70% Nilai Rata-rata

1 Rizal Maulid 87 26,1 85 59,5 85,6

2 Rohmat Santoso 80 24 85 59,5 83,5

3 Syarif Hidayatulloh KELOMPOK 87 26,1 90 63 89,1

4 Pratomo Adi Laksono (1) 87 26,1 85 59,5 85,6

5 Rialvindra Yudhatama Putra 87 26,1 90 63 89,1

6 Rial Aji Laksana 80 24 85 59,5 83,5

7 Rifki Subagyo 80 24 80 56 80

Jumlah Rata-Rata Kelompok 85,2

8 Oni Wiyoga 80 24 85 59,5 83,5

9 Singgih V. G 80 24 87 60,9 84,9

10 Sabar Pambudi KELOMPOK 87 26,1 85 59,5 85,6

11 Sigit Julianto ( II ) 80 24 85 59,5 83,5

12 Wisnu Panji Asmoro 70 21 70 49 70

13 Siswo Handi Yatno 70 21 70 49 70

Jumlah Rata-Rata Kelompok 79,58

15 Triono Subekti 87 26,1 85 59,5 85,2

16 Pamela risky Saputra 80 24 85 59,5 83,5

17 Ranto Wibowo KELOMPOK 70 21 70 49 70

18 Nurul Mufti (III) 87 26,1 87 60,9 80,5

19 Sahlan Haryono 70 21 85 59,5 70

20 Samsul Anwar 70 21 70 49 87

Jumlah Rata-Rata Kelompok 79,37

21 Panji Nur Hidayat 90 27 85 59,5 80,5

22 Oni Ramadhan 87 26,1 90 63 70

23 Rizki Maulan Akbar KELOMPOK 80 24 85 59,5 86,5

24 Yanuar Ilham Bintang (IV) 80 24 85 59,5 89,1

25 Yoga Prasteyio 87 26,1 85 59,5 83,5

26 Teguh Setyawan 87 26,1 87 60,9 83,5

Jumlah Rata-Rata Kelompok 82,18

27 Yoga Agung Kurniawan 87 26,1 87 60,9 85,6

28 Puput Adi Winarno 87 26,1 85 59,5 87

29 Wiwit Suseno KELOMPOK 80 24 87 60,9 87

30 Randhi Cahyadi (V) 87 26,1 91 63,7 90,8

31 Vava Febry Kurniawan 80 24 85 59,5 83,5

32 Wawan Egi Rianto 70 21 70 49 70

Jumlah Rata-Rata Kelompok 84,13

33 Yuni Anto 87 26,1 85 59,5 85,6

34 Wismo Nur .F 87 26,1 80 56 82,1

35 Rudi Priyono KELOMPOK 87 26,1 87 60,9 87

36 Purijan Karisman dely (VI) 87 26,1 85 59,5 85,6

37 Randitya Aji Banurestyo 70 21 70 49 70

38 Yanuar Rismiaji 80 24 85 59,5 83,5

Jumlah Rata-Rata Kelompok 82,3

Total nilai rata-rata 80,91

Ketuntasan belajar 83,78%

Belum tuntas belajar 16,22%

Nilai terendah 70

Nilai Tertinggi 90,8

Page 88: Skripsi PDF

75

LEMBAR KERJA SISWA (LKS ) SIKLUS I

PERTEMUAN KE SATU

Petunjuk :

1) Dikerjakan secara berkelompok.

2) Setiap kelompok mengumpulkan satu lembar jawab.

3) Setiap anak menyalin jawaban pada buku.

4) Tulis ketua kelompok lengkap dengan anggotanya.

5) Waktu pengerjaan 50 menit.

1. Jelaskan prinsip kerja dari mesin bubut?

2. Sebutkan bagian-bagian utama dan fungsi mesin bubut?

3. Ada berapa eretan yang ada pada mesin bubut? Jelaskan !

4. Jelaskan fungsi dari mesin bubut itu sendiri !

5.

Dari gambar di atas ada beberapa proses pembubutan, jelaskan sesuai gambar

6. Sebutkan jenis pahat yang digunakan dalam pengerjaan benda kerja di atas

dan jelaskan fungsinya !

Page 89: Skripsi PDF

76

LEMBAR KERJA SISWA ( LKS ) SIKLUS II

PERTEMUAN KE TIGA

Petunjuk :

1) Dikerjakan secara berkelompok.

2) Setiap kelompok mengumpulkan satu lembar jawab.

3) Setiap anak menyalin jawaban pada buku.

4) Tulis ketua kelompok lengkap dengan anggotanya.

5) Waktu pengerjaan 50 menit.

1. Sebutkan dua teknik penyayatan yang ada?

2. Jelaskan cara membubut muka yang benar dan alat pelindung tubuh apa yang

harus digunakan pada saat membubut ?

3. Bagaimana cara berpakaian yang benar pada saat kita praktik ?

4. Secara berkelompok, siswa berdiskusi kecelakaan apa saja yang bisa terjadi

apabila mengabaikan keselamatan kerja.

5. Mengapa harus menggunakan kacamata pada saat membubut? Jelaskan

bagaimana pentingnya penggunaan kacamata pada saat membubut !

6. Apa manfaat dari penggunaan keselamatan kerja yang baik, jelaskan !

7. Sebutkan rumus yang di gunakan untuk menghitung putaran mesin bubut dan

beri keterangannya!

8. Hitung kecepatan putar pada benda kerja di bawah ini, dengan Vc 20 m /

menit.

Kecepatan putar yang di sediakan : 55, 110, 200, 300, 410, 600, 1100, 2200

Page 90: Skripsi PDF

77

SOAL KUIS SIKLUS I

Nama : ……………………………………………………………………

No Absent : …………………………………………………………………...

Kelas : ……………………………………………………………………

Jurusan : ……………………………………………………………………

Hari/tanggal : ……………………………………………………………………

Petunjuk :

1) Dikerjakan secara individu.

2) Dikerjakan langsung pada lembar jawab.

3) Tulis jawaban dengan benar,tepat dan jelas.

4) Waktu pengerjaan 20 menit.

LEMBAR JAWAB SOAL KUIS

1. Bagaimana prinsip kerja mesin bubut ?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

2. Bagaimana cara memasang pahat pada mesin bubut ?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

3. Apa fungsi dara pahat rata kanan ?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

……………………

4. Sebutkan bagian utama dari mesin bubut dan jelaskan fungsinya !

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………

Start pengerjaan :……........WIB Purwokerto, Oktober 2011

Selesai pengerjaan :…………WIB Mengetahui siswa,

(……………………)

Page 91: Skripsi PDF

78

SOAL KUIS SIKLUS II

Nama : ……………………………………………………………………

No Absent : …………………………………………………………………...

Kelas : ……………………………………………………………………

Jurusan : ……………………………………………………………………

Hari/tanggal : ……………………………………………………………………

Petunjuk :

1) Dikerjakan secara individu.

2) Dikerjakan langsung pada lembar jawab.

3) Tulis jawaban dengan benar,tepat dan jelas.

4) Waktu pengerjaan 20 menit.

LEMBAR JAWAB SOAL KUIS

9. Sebutkan dua teknik penyayatan yang ada?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

10. Apa syarat utama pakaian kerja operator mesin bubut?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

11. Jelaskan cara mengurangi diameter pada benda kerja di mesin bubut?

…………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

12. Berapa kecepatan putaran mesin, jika mau membubut baja lunak ( Vc = 35 m

/men ) diameter 30 mm, akan di bubut dengan pahat HSS.

…………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

Start pengerjaan :……........WIB Purwokerto, November 2011

Selesai pengerjaan :…………WIB Mengetahui siswa,

(………………………….)

Page 92: Skripsi PDF

79

SOAL EVALUASI SIKLUS I

Nama : ……………………………………………………………………

No Absent : …………………………………………………………………...

Kelas : ……………………………………………………………………

Jurusan : ……………………………………………………………………

Hari/tanggal : ……………………………………………………………………

Petunjuk :

5) Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X)

pada lembar jawaban yang tersedia.

6) Apabila anda ingin mengganti jawaban anda yang salah, coretlah dengan

memberi tanda (=) pada jawaban yang salah tersebut dan silanglah jawaban

yang anda anggap paling benar.

7) Periksalah jawaban anda sekali lagi, sebelum anda mengakhirinya.

8) Dilarang mencontek dan bekerja sama dengan teman, karena kejujuran dan

kesungguhan anda dalam mengerjakan soal ini sangat diharapkan.

9) Waktu pengerjaan 20 menit.

10) Dikerjakan pada lembar soal ini.

1. Fungsi utama mesin bubut adalah...

a. Mengebor atau membuat lubang pada benda kerja

b. Menyayat sebagian bahan/benda kerja

c. Mengubah dan membentuk permukaan bidang rata

d. Menajamkan sisi – sisi sayat perkakas

2. Bagian manakah dari mesin bubut yang berfungsi untuk penempatan pahat?

a. Kepala lepas c. Eretan

b. Kepala tetap d. Alas mesin/bed

3. Di bawah ini yang merupakan bagian utama mesin bubut, kecuali…

a. Kepala tetap c. Pahat bubut

b. Kepala lepas d. Alas mesin

4. Dari gambar di bawah, bagian yang ditunjuk dengan no 1 adalah…

a. Kepala tetap c. Kepala lepas

b. Eretan d. Mekanis kecepatan

5. Dari gambar no. 4, bagian yang ditunjuk no. 2 adalah…

a. Kepala tetap c. Kepala lepas

b. Eretan d. Mekanis kecepatan

6. Dari gambar no. 4, bagian yang ditunjuk no. 3 adalah…

a. Kepala tetap c. Mekanis kecepatan

b. Eretan d. Kepala lepas

3 1 2

Page 93: Skripsi PDF

80

7. Gambar pahat bubut di bawah ini yang disebut pahat potong adalah no…..

a. 1 c. 3

b. 2 d. 4

8. Dari gambar no. 7, pahat bubut yang digunakan untuk membubut rata adalah no…

a. 5 c. 7

b. 6 d. 8

9. Di bawah ini yang merupakan fungsi kepala lepas, kecuali…

a. Penyangga bnda kerja yang panjang.

b. Tempat senter.

c. Tempat mata bor.

d. Pemegang benda kerja.

10. Pahat bubut berfungsi untuk….

a. Alat penjepit benda kerja

b. Memegang titik sumbu dari kedua ujung dari benda kerja

c. Memotong/menyayat benda kerja

d. Membawa benda kerja supaya ikut berputar

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Page 94: Skripsi PDF

81

SOAL EVALUASI SIKLUS II

Nama : ……………………………………………………………………

No Absent : …………………………………………………………………...

Kelas : ……………………………………………………………………

Jurusan : ……………………………………………………………………

Hari/tanggal : ……………………………………………………………………

Petunjuk :

11) Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang

(X) pada lembar jawaban yang tersedia.

12) Apabila anda ingin mengganti jawaban anda yang salah, coretlah dengan

memberi tanda (=) pada jawaban yang salah tersebut dan silanglah

jawaban yang anda anggap paling benar.

13) Periksalah jawaban anda sekali lagi, sebelum anda mengakhirinya.

14) Dilarang mencontek dan bekerja sama dengan teman, karena kejujuran dan

kesungguhan anda dalam mengerjakan soal ini sangat diharapkan.

15) Waktu pengerjaan 20 menit.

16) Dikerjakan pada lembar soal ini.

11. Fungsi utama mesin bubut adalah...

a. Mengebor atau membuat lubang pada benda kerja

b. Menyayat sebagian bahan/benda kerja

c. Mengubah dan membentuk permukaan bidang rata

d. Menajamkan sisi – sisi sayat perkakas

12. Bagian manakah dari mesin bubut yang berfungsi untuk penempatan pahat?

a. Kepala lepas c. Eretan

b. Kepala tetap d. Alas mesin/bed

13. Di bawah ini yang merupakan bagian utama mesin bubut, kecuali…

a. Kepala tetap c. Pahat bubut

b. Kepala lepas d. Alas mesin

14. Dari gambar di bawah, bagian yang ditunjuk dengan no 1 adalah…

a. Kepala tetap c. Kepala lepas

b. Eretan d. Mekanis kecepatan

15. Dari gambar no. 4, bagian yang ditunjuk no. 2 adalah…

a. Kepala tetap c. Kepala lepas

b. Eretan d. Mekanis kecepatan

16. Dari gambar no. 4, bagian yang ditunjuk no. 3 adalah…

a. Kepala tetap c. Mekanis kecepatan

b. Eretan d. Kepala lepas

3 1 2

Page 95: Skripsi PDF

82

17. Di bawah ini yang merupakan fungsi kepala lepas, kecuali…

a. Penyangga bnda kerja yang panjang.

b. Tempat senter.

c. Tempat mata bor.

d. Pemegang benda kerja.

18. Pahat bubut berfungsi untuk….

a. Alat penjepit benda kerja

b. Memegang titik sumbu dari kedua ujung dari benda kerja

c. Memotong/menyayat benda kerja

d. Membawa benda kerja supaya ikut berputar

19. Untuk mendapatkan hasil bubutan yang rata dan halus sangat dipengaruhi oleh

beberapa faktor, kecuali...

a. Kecepatan putaran mesin

b. Bentuk mata pahat

c. Diameter benda kerja

d. Kecepatan dan tebal pemakanan pahat

20. Di bawah ini termasuk tanda – tanda pahat tumpul sewaktu dipakai, kecuali…

a. Hasil sayatan pahat halus c. Berbunyi menggerit

b. Pahat berasap d. Mesin bergetar

21. Apa akibatnya jika pemasangan benda kerja pada cekam miring?

a. Pemakanan benda kerja tidak rata.

b. Garis sumbu benda kerja tegak lurus dengan diameternya

c. Hasil benda kerja miring

d. Hasil sayatan kasar

22. Apa yang terjadi jika ujung pisau pahat tidak setinggi ujung senter?

a. Timbul tonjolan pada sumbu benda kerja

b. Timbul cekungan pada sumbu benda kerja

c. Hasil benda kerja miring

d. Hasil sayatan kasar

23. Di bawah ini gambar senter adalah…

a. c.

b. d.

24. Rumus di bawah ini yang termasuk rumus kecepatan potong adalah…

a. V =

c. V = n

LD

b. V = d. V = nD

L

L

nD

Dxn

Page 96: Skripsi PDF

83

25. Benda kerja dari besi tuang dengan diameter (D)= 50mm, panjang (L)=

1000mm, akan dibubut pada putaran mesin (n)= 160 put/menit. Berapakah

kecepatan potong mesin?

a. 25 mm/menit c. 98 mm/menit

b. 80 mm/menit d. 160 mm/menit

Page 97: Skripsi PDF

84

SOAL TEST PRAKTIK SIKLUS I

1. Praktik memasang pahat pada mesin bubut dan pemasangan benda

kerja pada mesin bubut yang baik dan benar, dengan ketentuan sebagai

berikut :

a. Pahat dipasang setinggi center.

b. Benda kerja dipasang pada cekam dengan tepat.

c. Waktu pemasangan 10 menit.

d. Dikerjakan secara individu.

e. Panjang pemasangan pahat dan benda kerja disesuaikan.

Page 98: Skripsi PDF

85

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK MEMASANG PAHAT DAN BENDA

KERJA SIKLUS I

Nama : ……………………………………………………………………

No Absent : …………………………………………………………………...

Kelas : ……………………………………………………………………

Jurusan : ……………………………………………………………………

Hari/tanggal : ……………………………………………………………………

BOBOT EVALUASI RENTANG

SKOR

SKOR JUMLAH

PERSIAPAN

20 % Mempersiapkan alat kerja 20

PROSES DAN HASIL PEMASANGAN

1. Keselamatan kerja 5

70 % 2. Perawatan alat 5

3. Pahat setinggi center *) 20

4. Pemasangan panjang benda kerja

tepat *)

20

5. Pemasangan panjang pahat tepat

*)

20

WAKTU

1. Sesuai alokasi waktu 10

10 % 2. Lebih cepat 10

3. Lebih lambat 6

100 % TOTAL SKOR Keterangan :

*) Penilaian ditentukan dengan :

- Masuk sesuai ketentuan = skor maksimum x 100 %

- Menyimpang dari ketentuan = skor maksimum x 80 %

- Gagal = skor 1

Purwokerto, Oktober

2011

Peneliti / Penguji,

Mugi Waluyo

NIM. 520140743

Page 99: Skripsi PDF

86

KRITERIA PENILAIAN PRAKTIK PEMASANGAN PAHAT DAN BENDA

KERJA PADA MESIN BUBUT

1. KRITERIA PENILIAN EVALUASI PRAKTIK SIKLUS I

JENIS PEKERJAAN NILAI YANG

DIBERIKAN

Menggunakan alat kerja sesuai dengan fungsinya

dan memeprsiapkan alat-alat dengan baik.

20

Mempersiapkan alat kurang lengkap dan

penggunaan alat kurang tepat.

15-18

Persiapan kerja kurang baik dan penggunaannya

tidak pada mestinya.

5-8

Keselamatan

kerja

Bekerja sesuai

keselamatan kerja

Kurang

mengindahkan

keselamatan kerja

Tidak

memperhatikan

keselamatan

kerja

Nilai 5 3-4 2

Perawatan alat Penggunaan alat

yang sesuai

Penggunaan alat

kurang tepat

Penggunaan alat

salah

Nilai 5 3-4 2

Page 100: Skripsi PDF

90

SOAL TEST PRAKTIK SIKLUS II

1. Melakukan praktik membubut muka dan rata sesuai benda kerja.

LEMBAR PENILAIAN

MEMBUBUT

Nama Job : BUBUT BENDA PANJANG

Nama Siswa/ No : ...........................................

BOBOT EVALUASI RENTANG

SKOR

SKOR JUMLAH

PROSES

1. Pemasangan alat 1 – 5

20 % 2. Prosedur 1 – 5

3. Keselamatan kerja 1 – 5

4. Perawatan alat 1 – 5

HASIL BUBUTAN

1. Panjang………*) 20

2. Panjang ……….*) 10

70 % 3. Diameter………*) 15

4. Diameter………*) 15

5. Kehalusan 2 – 5

6. Kerataan 2 – 5

WAKTU

1. Sesuai alokasi waktu 10

10 % 2. Lebih cepat 10

3. Lebih lambat 6

100 % TOTAL SKOR

Keterangan :

*) Penilaian ditentukan dengan :

- Masuk pada daerah toleransi = skor maksimum x 100 %

- Menyimpang daerah tpleransi = skor maksimum x 80 %

- Gagal = skor 1

Purwokerto,November 2011

Mengetahui,

Peneliti

Page 101: Skripsi PDF

91

KRITERIA PENILAIAN PRAKTIK MEMBUBUT MUKA DAN RATA PADA

SIKLUS II

Pemasangan alat Pemasangan alat

tepat

Pemasangan alat

kurang tepat

Pemasangan alat

salah

Nilai 5 3-4 2

Prosedur Bekerja sesuai

prosedur

Prosedur kurang

tepat

Tidak bekerja

sesuai prosedur

Nilai 5 3-4 2

Keselamatan

kerja

Bekerja sesuai

keselamatan kerja

Kurang

mengindahkan

keselamatan kerja

Tidak

memperhatikan

keselamatan

kerja

Nilai 5 3-4 2

Perawatan alat Penggunaan alat

yang sesuai

Penggunaan alat

kurang tepat

Penggunaan alat

salah

Nilai 5 3-4 2

Kehalusan N7 N8 N9

Nilai 5 3-4 2

Kerataan Rata Kurang rata Benda pejal

Nilai 5 3-4 2

Page 102: Skripsi PDF

92

Instrumen Tes Hasil Belajar Teori

Pokok Bahasan : Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut

Waktu : 45 menit

Petunjuk :

a. Tuliskan nama sebelumnya pada lembar jawaban yang tersedia.

b. Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang

(X) pada lembar jawaban yang tersedia.

c. Apabila anda ingin mengganti jawaban anda yang salah, coretlah dengan

memberi tanda (=) pada jawaban yang salah tersebut dan silanglah

jawaban yang anda anggap paling benar.

d. Periksalah jawaban anda sekali lagi, sebelum anda mengakhirinya.

e. Dilarang mencontek dan bekerja sama dengan teman, karena kejujuran dan

kesungguhan anda dalam mengerjakan soal ini sangat diharapkan.

Soal :

26. Fungsi utama mesin bubut adalah...

a. Mengebor atau membuat lubang pada benda kerja

b. Menyayat sebagian bahan/benda kerja

c. Mengubah dan membentuk permukaan bidang rata

d. Menajamkan sisi – sisi sayat perkakas

27. Di bawah ini yang tidak termasuk jenis Mesin Bubut adalah…

a. Mesin Bubut Potong c. Mesin bubut biasa

b. Mesin bubut revolver d. Mesin bubut karosel

28. Jenis mesin bubut yang digunakan untuk membubut benda kerja dengan

diameter besar adalah...

a. Mesin Bubut Potong c. Mesin bubut biasa

b. Mesin bubut revolver d. Mesin bubut karosel

29. Bagian manakah dari mesin bubut yang berfungsi untuk penempatan pahat?

a. Kepala lepas c. Eretan

b. Kepala tetap d. Alas mesin/bed

30. Di bawah ini yang merupakan bagian utama mesin bubut, kecuali…

a. Kepala tetap c. Pahat bubut

b. Kepala lepas d. Alas mesin

31. Dari gambar di bawah, bagian yang ditunjuk dengan no 1 adalah…

a. Kepala tetap c. Kepala lepas

b. Eretan d. Mekanis kecepatan

32. Dari gambar no. 6, bagian yang ditunjuk no. 2 adalah…

1 2

4 5

3

Page 103: Skripsi PDF

93

a. Kepala tetap c. Kepala lepas

b. Eretan d. Mekanis kecepatan

33. Dari gambar no. 6, bagian yang ditunjuk no. 3 adalah…

a. Kepala tetap c. Mekanis kecepatan

b. Eretan d. Kepala lepas

34. Di bawah ini adalah jenis bidang atau alas permukaan landas mesin bubut,

kecuali...

a. Alas Eropa c. Alas Finlandia

b. Alas Amerika d. Alas Schaerrer

35. Di bawah ini yang merupakan fungsi kepala lepas, kecuali…

a. Penyangga bnda kerja yang panjang.

b. Tempat senter.

c. Tempat mata bor.

d. Pemegang benda kerja.

36. Di bawah ini yang merupakan alat perlengkapan mesin bubut, kecuali…

a. Pahat bubut c. Alat pencekam benda kerja

b. Kepala lepas d. Senter

37. Pahat bubut berfungsi untuk….

a. Alat penjepit benda kerja

b. Memegang titik sumbu dari kedua ujung dari benda kerja

c. Memotong/menyayat benda kerja

d. Membawa benda kerja supaya ikut berputar

38. Gambar pahat bubut di bawah ini yang disebut pahat potong adalah no…..

a. 1 c. 3

b. 2 d. 4

39. Dari gambar no. 13, pahat bubut yang berfungsi untuk membuat ulir adalah

no…

a. 2 c. 7

b. 3 d. 8

40. Dari gambar no. 13, pahat bubut yang digunakan untuk membubut rata adalah

no…

a. 5 c. 7

b. 6 d. 8

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Page 104: Skripsi PDF

94

41. Gambar di bawah ini yang termasuk alat pencekam adalah…

a. c.

b. d.

42. Di bawah ini gambar senter adalah…

a. c.

b. d.

43. Sudut senter yang digunakan untuk menahan benda kerja ringan adalah

sebesar...

a. 600 c. 80

0

b. 750 d. 90

0

44. Flens pembawa berfungsi untuk…

a. Menyangga benda kerja agar tidak melengkung.

b. Membawa serta benda kerja agar ikut berputar seirama sumbu mesin.

c. Memegang titik sumbu dari kedua ujung benda kerja

d. Alat penjepit benda kerja.

45. Yang termasuk pekerjaan membubut, kecuali…

a. Memotong benda kerja c. Mengkartel

b. Mengebor benda kerja d. Membuat roda gigi

46. Alat yang berfungsi untuk mengetes baiktidaknya putaran benda kerja

adalah…

a. Plat Cekam c. Jarum pengukur

b. Flens pembawa d. Penyangga/kaca mata

Page 105: Skripsi PDF

95

47. Alat yang berfungsi untuk menjaga benda kerja agar tidak bergetar dan

putarannya stabil adalah…

a. Plat Cekam c. Jarum pengukur

b. Flens pembawa d. Penyangga/kaca mata

48. Gambar no 1di bawah adalah gambar…

a. Plat Cekam c. Jarum pengukur

b. Flens pembawa d. Penyangga/kaca mata

49. Alat yang berfungsi untuk membuat alur – alur kecil pada benda kerja agar

tidak licin saat dipegang adalah…

a. Pahat bubut c. Alat pencekam benda kerja

b. Kartel d. Senter

50. Membuat benda kerja dengan diameter yang tetap disebut…

a. Membubut tirus c. Membubut ulir

b. Membubut lurus d. Membubut alur

51. Apakah fungsi dari lonceng ulir?

a. Agar penyayatan pahat tetap pada kedudukan semula

b. Agar tebal pemakanan pahat sama

c. Supaya benda yang dibubut hasilnya dapat halus

d. Supaya cekam dapat berputar dengan baik

52. Yang termasuk dalam bahan pendingin pahat bubut, kecuali...

a. Cairan sabun c. Bensin

b. Udara d. Terpentin

53. Manakah bentuk tirus di bawah ini yang benar?

a. Tirus tegak c. Tirus jurno

b. Tirus keras d. Tirus Universal

54. Bagian mesin yang berfungsi untuk meneruskan putaran dari poros (sumber)

ke poros yang lainnya adalah…

a. Kopling c. Arbor

b. Sabuk d. Jack

55. Untuk mendapatkan hasil bubutan yang rata dan halus sangat dipengaruhi oleh

beberapa faktor, kecuali...

a. Kecepatan putaran mesin

b. Bentuk mata pahat

c. Diameter benda kerja

d. Kecepatan dan tebal pemakanan pahat

56. Posisi yang benar pada saat akan membubut adalah...

a. Pahat miring ke kiri sehingga sisi sejajar membentuk sudut

b. Ujung mata pahat setinggi ujung senter

c. Putaran mesin cepat untuk benda kerja diameter besar

3 2

1

Page 106: Skripsi PDF

96

d. Putaran mesin cepat untuk benda kerja yang panjang

57. Di bawah ini termasuk tanda – tanda pahat tumpul sewaktu dipakai, kecuali…

a. Hasil sayatan pahat halus c. Berbunyi menggerit

b. Pahat berasap d. Mesin bergetar

58. Apa akibatnya jika pemasangan benda kerja pada cekam miring?

a. Pemakanan benda kerja tidak rata.

b. Garis sumbu benda kerja tegak lurus dengan diameternya

c. Hasil benda kerja miring

d. Hasil sayatan kasar

59. Apa yang terjadi jika ujung pisau pahat tidak setinggi ujung senter?

a. Timbul tonjolan pada sumbu benda kerja

b. Timbul cekungan pada sumbu benda kerja

c. Hasil benda kerja miring

d. Hasil sayatan kasar

60. Apa akibatnya jika pada saat membubut tanpa adanya pendingin? Kecuali...

a. Hasil sayatan kasar c. Timbul asap

b. Pahat cepat rusak d. Hasil benda kerja miring

61. Berikut ini adalah cara membubut rata bagian luar, kecuali...

a. Menjepit benda kerja dengan plat cekam

b. Harus menggunakan kaca mata diam atau jalan

c. Dengan menggunakan dua senter

d. Dengan menggunakan satu senter

62. Bagaimana cara untuk membubut dalam?

a. Benda kerja harus sudah berlubang

b. Benda kerja harus masih rata

c. Benda kerja tidak harus rata maupun berlubang

d. Tidak dapat menggunakan pahat tetapi menggunakan bor

63. Ketika kita mengebor pada mesin Bubut maka kecepatan mesin yang kita

gunakan sebagai berikut…

a. Sesuai diameter bor c. Lambat

b. Cepat d. Sesuai diameter benda

64. Berikut adalah cara membubut tirus, kecuali...

a. Dengan menggeser posisi kepala lepas ke arah melintang

b. Dengan menggeser sekian derajat eretan atas (penjepit pahat)

c. Dengan perkakas pembentuk

d. Dengan memiringkan benda kerja saat dicekam

65. Dalam memotong benda kerja dengan menggunakan mesin bubut sebaiknya

posisi pisau bubut adalah...

a. Tegak lurus benda kerja c. Miring ke kanan benda kerja

b. Miring ke kiri benda kerja d. Sejajar benda kerja

66. Bagaimana rumus pergeseran senter kepala lepas ketika membuat tirus?

a. c.

X = X =

b. d.

X = X =

dl

DL

2

l

dD

2

l

LdD

2

L

Dld 2

Page 107: Skripsi PDF

97

67. Sebuah benda kerja yang akan dibuat tirus dengan panjang benda seluruhnya

L= 20mm, dan panjang yang akan ditirus l= 10mm dengan diameter besar D=

10mm dan diameter kecil d= 5mm. Berapakah jarak pergeseran

kedalamannya?

a. 5 mm c. 15 mm

b. 10 mm d. 20 mm

68. Rumus di bawah ini yang termasuk rumus kecepatan potong adalah…

a. V = c. V = n

LD

b. V = d. V = nD

L

69. Benda kerja dari besi tuang dengan diameter (D)= 50mm, panjang (L)=

1000mm, akan dibubut pada putaran mesin (n)= 160 put/menit. Berapakah

kecepatan potong mesin?

a. 25 mm/menit c. 98 mm/menit

b. 80 mm/menit d. 160 mm/menit

70. Diketahui diameter suatu benda kerja D= 1,5", kecepatan sayat 90 feet/menit.

Berapakah kecepatan putar mesin?

a. 60 put/menit c. 180 put/menit

b. 120 put/menit d. 240 put/menit

-----Selamat mengerjakan-----

L

nD

Dxn

Page 108: Skripsi PDF

98

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Wiworotomo Purwokerto

Program Studi Keahlian : Teknik Mesin

Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan

Kelas / Semester : II / 3

Standar Kompetensi : Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut

Kompetensi Dasar : Menjelaskan teknik pengoperasian mesin bubut

Indikator :

a. Prinsip kerja mesin bubut dipahami dengan

benar.

b. Bagian-bagian utama dan fungsi meisn bubut

dapat diidentifikasi dengan cermat.

c. Pemilihan pahat bubut sesuai dengan jenis

pekerjaan.

d. Teknik pencekaman benda kerja dilaksanakan

sesuai SOP.

Pertemuan Ke / Siklus : 1 , 2 dan 3 / I

Alokasi Waktu : 4 Jam x @ 45 Menit

A. Tujuan pembelajaran

1. Tujuan Instruksional Umum :

a. Memahami prisnsip kerja mesin bubut, bagian –

bagian utama dan fungsi dari mesin bubut dengan

benar.

b. Menguasai pemasangan pahat dan cekam sesuai

standar yang ditetapkan.

2. Tujuan Instruksional Khusus :

a. Siswa dapat menjelaskan prinsip kerja mesin bubut.

b. Siswa dapat menyebutkan bagian utama mesin bubut

dan dapat menjelaskan fungsinya dari setiap bagian.

Page 109: Skripsi PDF

99

c. Siswa dapat memahami dan mempraktikan

pemilihan pahat bubut sesuai dengan jenis

pekerjaan.

d. Siswa dapat memahami dan mempraktikan teknik

pencekaman benda kerja yang sesuai SOP.

B. Materi pembelajaran

a. Prinsip kerja mesin bubut.

b. Bagian-bagian utama mesin bubut.

c. Pemilihan pahat bubut.

d. Teknik pencekaman

C. Kegiatan Belajar Mengajar

1. Model Pembelajaran : Kooperatif

2. Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab,

dan Pemberian tugas

D. Langkah-langkah pembelajaran

a. Kegiatan awal ( 30 menit ):

a. Salam pembuka

b. Memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran dengan

baik.

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

d. Membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 6 - 7

orang dengan kemampuan yang berbeda-beda.

b. Kegiatan inti ( 120 menit ):

No. Kegiatan Al. Waktu

1 Siswa mengamati mesin bubut dan bagian – bagian

utamanya. Setelah itu Guru menjelaskan materi

tentang prinsip kerja mesin bubut, bagian utama

dari mesin bubut beserta funsinya

15

2 Membagikan LKS kepada masing – masing

kelompok

5

Page 110: Skripsi PDF

100

3 Menyuruh siswa mengerjakan LKS secara bersama

– sama dalam kelompoknya.

Catatan :

Saat siswa mengerjakan LKS, guru berkeliling

mengamati pekerjaan siswa dan mendorong siswa

kerjasama sambil memberikan bimbingan dan

bantuan apabila siswa mengalami kesulitan.

50

4 Membahas LKS secara bersama – sama melalui

diskusi paripurna.

50

c. Penututp / kegiatan akhir ( 30 menit ) :

a. Membimbing siswa menyimpulkan materi pelajaran.

b. Memberikan kuis / posttest

c. Mengingatkan materi yang akan dipelajari

selanjutnya

Pertemuan kedua :

a. Kegiatan awal ( 30 menit ):

a. Salam pembuka.

b. Guru melakukan absensi terhadap siswanya.

c. Memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran dengan

baik.

d. Sebelum melanjutkan materi, guru mengadakan

tanya jawab tentang materi yang sudah di bahas

pada pertemuan sebelumnya.

b. Kegiatan inti ( 120 menit ):

No Kegiatan Al. Waktu

1 Menjelaskan tentang penggunaan pahat dan

pencekaman pada mesin bubut yang baik dan benar.

15

2 Guru membagikan gambar kerja / jobsheet atau LKS

secara berkelompok.

5

Page 111: Skripsi PDF

101

3 Secara berkelompok siswa mengamati gambar kerja

untuk memahami pahat jenis apa yang digunakan

dalam pengerjaan benda kerja tersebut.

Catatan :

Guru memberikan bibimbingan selama proses belajar

berlangsung, jika sudah selesai siswa bisa belajar

memppraktikan cara pemasangan pahat dan benda

kerja.

50

4 Membahas hasil kerja kelompok secara bersama –

sama.

50

c. Penututp / kegiatan akhir ( 30 menit ) :

a. Pengkondisian kembali tempat kerja siswa :

pengembalian alat, kebersihan mesin dan bengkel.

b. Berdoa dan salam penutup.

Pertemuan ketiga :

a. Kegiatan awal ( 30 menit ):

a. Salam pembuka.

b. Guru melakukan absensi terhadap siswanya.

c. Memberikan pengarahan tentang evaluasi

pembelajaran yang akan dikerjakan.

b. Kegiatan inti ( 120 menit ):

a. Mengadakan evaluasi atau ujian praktik yang

dikerjakan seluruh siswa secara individu.

c. Penututp / kegiatan akhir ( 30 menit ) :

a. Pengkondisian kembali tempat kerja siswa :

pengembalian alat, kebersihan mesin dan bengkel.

b. Berdoa dan salam penutup.

Page 112: Skripsi PDF

102

E. Alat / bahan / sumber belajar

a. Mesin bubut

b. Alat bantu mesin bubut

c. Gambar kerja

d. Modul siswa dan LKS

F. Soal test

a. Materi Evaluasi : cara kerja mesin bubut dan bagian utama

beserta fungsinya, macam- macam pahat bubut dan

pencekaman benda kerja.

b. Bentuk Evaluasi :

1) Evaluasi dengan bentuk pilihan ganda 30 %.

2) Penilaian pengamatan dan kemampuan praktik dengan

bobot 70 %.

Purwokerto, 10 Oktober 2011

Guru Mata Diklat, Peneliti,

Budi Prasetya, S. Pd. Mugi Waluyo

NIP. 19580117 198702 1 001 NIM. 5201407043

Mengetahui,

Kepala Sekolah, Ketua Program TP,

Drs. Susilo Riyantono, M.T. Nur Rahmat Wibowo, S. Pd.

NIP. 19601110 198603 1 028 NIK. 750910.1.36

Page 113: Skripsi PDF

103

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Wiworotomo Purwokerto

Program Studi Keahlian : Teknik Mesin

Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan

Kelas / Semester : II / 3

Standar Kompetensi : Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut

Kompetensi Dasar : Menjelaskan teknik pengoperasian mesin bubut

Indikator :

a. Teknik penyayatan dapat dipahami dengan

benar.

b. Keselamatan kerja selalu diutamakan.

c. Kecepatan putaran / gerakan mesin dapat diatur

sesuai spesifikasi benda kerja.

d. Pembubutan muka dan memanjang dapat

dipahami dengan benar.

Pertemuan Ke / Siklus : 4, 5 dan 6 / II

Alokasi Waktu : 4 Jam x @ 45 Menit

A. Tujuan pembelajaran

1. Tujuan Instruksional Umum :

a. Memahami teknik penyayatan pada mesin bubut

dengan benar.

b. Memahami dan menguasai cara membubut muka

dan memanjang dengan pengaturan kecepatan mesin

yang sesuai spesifikasi benda kerja.

2. Tujuan Instruksional Khusus :

Page 114: Skripsi PDF

104

a. Siswa dapat menjelaskan dan memahami teknik

penyayatan dengan benar.

b. Siswa dapat menjelaskan keselamatan kerja dan selalu

mengutamakannya.

c. Siswa dapat mempraktikan cara membubut muka dan

memanjang dengan benar.

d. Siswa dapat menghitung putaran mesin sesuai

spesifikasi benda kerja dan dapat mengatur pada

mesin bubut.

B. Materi pembelajaran

a. Putaran mesin.

b. Teknik penyayatan.

c. Pembubutan muka.

d. Pembubutan memanjang.

C. Kegiatan Belajar Mengajar

1) Model Pembelajaran : Kooperatif

2) Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab,

dan Pemberian tugas

D. Langkah-langkah pembelajaran

a. Kegiatan awal ( 30 menit ):

a. Salam pembuka.

b. Mengkondisikan siswa untuk memulai pelajaran.

c. Memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran dengan

baik.

d. Menyampaikan ruang lingkup materi pelajaran yang

akan dibahas.

e. Mengingatkan kepada siswa tentang kelompok

belajar tidak ada perubahan.

Page 115: Skripsi PDF

105

b. Kegiatan inti ( 120 menit ):

No Kegiatan Al. Waktu

1 Menjelaskan materi tentang teknik penyayatan pada

benda kerja dan keselamatan kerja yang harus di

utamakan.

15

2 Membagikan LKS kepada masing – masing

kelompok.

5

3 Menyuruh siswa mengerjakan LKS secara bersama –

sama dalam kelompoknya.

Catatan :

Saat siswa mengerjakan LKS, guru berkeliling

mengamati pekerjaan siswa dan mendorong siswa

kerjasama sambil memberikan bimbingan dan

bantuan apabila siswa mengalami kesulitan.

50

4 Membahas LKS secara bersama – sama melalui

diskusi paripurana.

50

c. Penututp / kegiatan akhir ( 30 menit ) :

a. Membimbing siswa menyimpulkan materi

pelajaran.

b. Memberikan kuis / posttest

c. Mengingatkan materi yang akan dipelajari

selanjutnya

Pertemuan kedua :

a. Kegiatan awal ( 30 menit ):

a. Salam pembuka.

b. Guru melakukan absensi terhadap siswanya.

c. Memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran dengan

baik.

Page 116: Skripsi PDF

106

d. Sebelum melanjutkan materi, guru mengadakan

tanya jawab tentang materi yang sudah di bahas

pada pertemuan sebelumnya.

b. Kegiatan inti (120 menit ):

No Kegiatan Al. Waktu

1 Menjelaskan tentang pembubutan muka dan

memanajng dengan pengaturan kecepatan yang

sesuai benda kerja.

15

2 Guru membagikan gambar kerja / jobsheet dan WP

secara berkelompok dan individu.

5

3 Secara berkelompok siswa mengamati gambar

kerja untuk menghitung kecepatan mesin, dan

langkah kerja yang sesuai pada lembar langkah

kerja.

Catatan :

Guru memberikan bibimbingan selama proses

belajar berlangsung, jika sudah selesai siswa bisa

belajar mempraktikan cara pada mesin bubut.

50

4 Membahas hasil kerja kelompok secara bersama –

sama.

50

c. Penututp / kegiatan akhir ( 30 menit ) :

a. Pengkondisian kembali tempat kerja siswa :

pengembalian alat, kebersihan mesin dan bengkel.

b. Berdoa dan salam penutup.

Pertemuan ketiga :

a. Kegiatan awal ( 30 menit ):

a. Salam pembuka.

b. Guru melakukan absensi terhadap siswanya.

Page 117: Skripsi PDF

107

c. Memberikan pengarahan tentang evaluasi

pembelajaran yang akan dikerjakan.

b. Kegiatan inti ( 120 menit ):

a. Mengadakan evaluasi atau ujian praktik yang

dikerjakan seluruh siswa secara individu.

c. Penututp / kegiatan akhir ( 30 menit ) :

a. Pengkondisian kembali tempat kerja siswa :

pengembalian alat, kebersihan mesin dan bengkel.

b. Berdoa dan salam penutup.

E. Alat / bahan / sumber belajar

a. Mesin bubut

b. Alat bantu mesin bubut

c. Gambar kerja

d. Modul siswa dan LKS

Page 118: Skripsi PDF

108

F. Soal test

a. Materi Evaluasi : cara kerja mesin bubut dan bagian utama

beserta fungsinya, macam- macam pahat bubut dan

pencekaman benda kerja.

b. Bentuk Evaluasi :

1) Evaluasi dengan bentuk pilihan ganda 30 %.

2) Penilaian pengamatan dan kemampuan praktik dengan

bobot 70 %

Purwokerto, 10 Oktober 2011

Guru Mata Diklat, Peneliti,

Budi Prasetya, S. Pd. Mugi Waluyo

NIP. 19580117 198702 1 001 NIM. 5201407043

Mengetahui,

Kepala Sekolah, Ketua Program TP,

Drs. Susilo Riyantono, M.T. Nur Rahmat Wibowo, S. Pd.

NIP. 19601110 198603 1 028 NIK. 750910.1.36

Page 119: Skripsi PDF

110

Foto 1. Pengamat dan peneliti memantau kegiatan diskusi siswa

Foto 2. Siswa melakukan praktik membubut dengan teliti

Page 120: Skripsi PDF

111

Foto 3. Siswa berdiskusi dan belajar bersama secara kelompok

Foto 4. Siswa antusias memperhatikan penjelasan guru

Page 121: Skripsi PDF

112

Foto 5. Guru memberikan penjelasan singkat dengan didampingi guru pengamat

Foto 6. Peneliti memantau kegiatan praktik siswa