Skripsi Pak Cipto

17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK PGRI 4 Kota Madiun pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Dalam hal ini, tempat penelitian sekaligus dijadikan sebagai tempat diselenggarakan latihan dan pengambilan data penelitian. 2. Waktu Penelitian Waktu Penelitian ini dilaksanakan selama 1,5 bulan atau 6 minggu dengan waktu 90 menit setiap kali latihan. Latihan dilaksanakan pada sore hari, sesuai dengan jadwal latihan senin, rabu, sabtu. Jumlah total latihan selama 16 kali pertemuan yang dimulai pada tanggal 18 Mei 2013. B. Metode dan Rancangan Penelitian. 53

Transcript of Skripsi Pak Cipto

54

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK PGRI 4 Kota Madiun pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Dalam hal ini, tempat penelitian sekaligus dijadikan sebagai tempat diselenggarakan latihan dan pengambilan data penelitian.2. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian ini dilaksanakan selama 1,5 bulan atau 6 minggu dengan waktu 90 menit setiap kali latihan. Latihan dilaksanakan pada sore hari, sesuai dengan jadwal latihan senin, rabu, sabtu. Jumlah total latihan selama 16 kali pertemuan yang dimulai pada tanggal 18 Mei 2013.B.Metode dan Rancangan Penelitian.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Metode ini dipilih untuk mengetahui gejala-gejala tertentu melalui perlakuan-perlakuan yang dikenakan terhadap sampel percobaan. penelitian ini penulis bermaksud ingin mengetahui tentang pengaruh latihan double leg bound dengan alternate leg bound terhadap peningkatan dan implikasinya terhadap prestasi lompat jauh gaya jongkok pada siswi putri SMK PGRI 4 Kota Madium. Pelaksanaan dari penelitian eksperimen ini dilakukan dengan cara memberikan program latihan kepada kedua kelompok yang berbeda perlakuannya yaitu kelompok A latihan double leg bound dan kelompok B latihan alternate leg bound. Tujuan diberikannya kedua latihan ini adalah untuk mengetahui manakah yang lebih baik adanya pengaruh terhadap peningkatan prestasi lompat jauh gaya jongkok. Desain penelitian eksperimen perlu dipilih suatu desain atau pola yang tepat dan sesuai dengan tuntutan variable-variable yang terdapat pada masalah serta hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Dalam model ini sebelurn dimulai penilaian kepada kedua keIompok diberi tes atau pretest untuk mengukur kondisi awal (TI ), selanjutnya pada kelompok eksperimen diberi perlakuan ( x ) dan pada kelompok pembanding diberi perlakuan yang berbeda, sesudah perlakuan kedua kelompok diberi tes lagi sebagai postest (T2).

Observasi dilakukan selama berlangsungnya eksperimen yaitu mengobservasi pengaruh yang ditimbulkan dari perlakuan (treatment) yang dikenakan pada sampel percobaan.

Rancangan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan rancangan Two Group Desain. Ini berdasarkan jumlah variabel yang ada, yaitu: (1) Variabel independent, yaitu latihan double leg bound dan alternate leg bound, (2) Variabel dependent, yaitu prestasi lompat jauh gaya jongkok.C.Variabel Penelitian

Variable penelitian terdiri dari :

1. Variabel independent, yaitu Variabel yang dimanipulatif berupa latihan double leg bound dan latihan alternate leg bound.2. Variabel dependent, adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel yang telah dimanipulatif, yaitu prestasi lompat jauh gaya jongkok.D.Definisi Operasional Variabel

Supaya tidak menimbulkan berbagai penafsiran yang salah, maka perlu dijelaskan definisi masing-masing variable sebagai berikut:1. Double leg bound latihan mengembangkan power otot-otot tungkai dang pinggul, khususnya gluteals, hamstrings, quadriceps, dan gastrocnemius. Otot otot lengan dan bahu secara tidak langsung juga terlibat. Latihan ini memiliki aplikasi yang luas untuk berbagai cabang olahraga yang melibatkan lompat / loncat, lari, angkat besi, dan renang.

Gambar 1. Gambar gerakan latihan double leg bound

(M Furqon H dan HuchsinDoewes, 2002: 45).Posisi awal: Mulai dengan posisi halfsquar. Lengan berada di samping badan, bahu condong ke depan melebihi posisi lutut, usahakan punggung lurus dan pandangan kedepan.

Pelaksanaan : loncatlah ke depan dan ke atas, menggunakan ekstensi pinggul dan gerakan lengan untuk mendorong ke depan. Usahakan untuk mendapat ketinggian dan jarak yang maksimum dengan posisis tubuh tegak. Setelah mendarat kembali lagi ke posisi awal dan mulai bounding berikutnya. Lakukan 3 5 set, jumlah ulangan 8 12 kali, dan waktu istirahat kira kira 2 menit di antara set.2. Latihan squat jump Latihan ini hampir sama dengan latihan double leg bound, untuk mengembangkan power tungkai dan pinggul. Dengan mengubah kedua tungkai khususnya kedua kerja flexors dan extensors paha dan pinggul, maka latihan ini digunakan untuk lari, langkah, dan gerakan lari cepat.

Gambar 2. Bentuk cara melakukan latihan alternate leg bound(M Furqon H dan Muchsin Doewes, 2002 : 45)

Posisi awal :dilakukan dengan cara ambillah sikap berdiri yang enak dengan salah satu kaki di depan untuk mulai melangkah, lengan relaks di samping badan. Pelaksanaan :Mulai dengan tolakan tungkai belakang, gerakan lutut ke dada dan usahakan loncat setinggi dan sejauh mungkin sebelum mendarat. Bentangkan kaki ke depan secara cepat, ayunkan kedua lengan. Ulangi rangkaian ( dengankaki lain ) pada saat mendarat. Jarak yang di tempun 10 meter.

E.Populasi dan Sampel

1.Populasi

Populasi adalah himpunan sampel atau anggota yang akan diamati sedangkan sampel merupakan anggota populasi.(Menurut Siswandari, 2009:5).

Sedangkan menurut Husaini usman dan R. Purnomo setiady akbar (2003:181), Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pegukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, daripada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelasDari uraian diatas dapat diartikan populasi adalah individu yang ditetapkan sebagai objek penelitian yang dikenai generalisasi. Dalam penelitian ini populasinya adalah siswi SMK PGRI 4 Kota Madium. Dari hasil observasi diketahui bahwa jumlah siswa putri kelas XI berjumlah 30 orang.Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa putri kelas XI SMK PGRI 4 Kota Madiun tahun pelajaran 2012/2013. Populasi tersebar dalam beberapa kelas dengan kesamaan yang dijadikan dasar dalam pengambilan populasi.

Adapun rincian populasi siswa putri kelas XI SMK PRGI 4 Kota Madiun Tahun pelajaran 2012/2013 adalah sebagai berikut:Tabel 1 : Populasi penelitianNO.KELASSISWA

PUTRASISWA

PUTRIJUMLAH

SISWA

1.Administrasi Perkantoran -2020

3.Akutansi -1010

TOTAL-3030

Berdasarkan table di atas jumlah siswa putri kelas XI SMK PGRI 4 Kota Madiun Tahun pelajaran 2012/2013 adalah 30 siswi yang menjadi populasi dalam penelitian ini.

2.

Sampel

Sampel merupakan sebagian anggota populasi sedangkan sampling dapat diartikan sebagai cara untuk menentukan sampel.

Sekedar ancer-ancer bila subyeknya kurang dari 100, maka lebih baik semua populasi diambil, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subyeknya lebih dari 100 atau lebih besar maka dapat diambil antara 10-15%, 20-25%, atau lebih.(Suharsimi Arikanto, 1992:107)Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa putri kelas XI sebesar 30 siswa. Dari jumlah semua populasi yang ada untuk menjadi sampel harus memenuhi ketentuan-ketentuan untuk memenuhi tujuan penelitian. Ketentuan-ketentuan tersebut adalah :

1. Jenis kelamin perempuan.2. Sehat jasmani dan rohani.

3.Bersedia menjadi sampel penelitian.

4. Sama-sama kelas XI SMK PGRI 4 Kota Madiun tahun pelajaran 2012/2013.5. Mendapatkan jam pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.Seluruh populasi dites kemampuan lompat jauh gaya jongkok, hasil tes tersebut dirangking dari 1-30, setelah dirangking dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 15 siswa yang memiliki hasil tes rata-rata tinggi diklasifikasikan siswa yang memiliki prestasi lompat jauh gaya jongkok. 15 siswa yang memiliki hasil tes di bawah rata-rata diklasifikasikan siswa yang memiliki prestasi lompoat jauh gaya jongkok rendah.

Tingkat pengukuran dalam penelitian ini menggunakan tingkat pengukuran ordinal pairing.Pengukuran ordinal adalah ukuran yang berhubungan dengan variabel yang atributif-atributifnya bisa dikategorikan (diklasifikasikan) dan diurutkan (di-Ranking) dari yang tertinggi sampai yang terendah atau sebaliknya.(Siswandari, 2009: 4)Mengatakan bahwa metode Matching by Subject adalah sekaligus group matching karena pada hakekatnya metode ini merupakan pemisahan dari pasangan-pasangan subyek penelitian atau pair of subject. Subject penelitian dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan ordinal pairing yang diperoleh melalui test prestasi lompat jauh gaya jongkok. Hasil tes kemudian dipasangkan atau diseimbangkan dengan pola A-B-B-A dan tiap pasangan dipisahkan menjadi dua kelompok sehingga dapat diperoleh pasangan-pasangan yang seimbang dan bertolak pada titik tolak yang sama yaitu hasil test.(Sutrisno Hadi, 2000:484)Hasil tersebut dibagi menjadi dua kelompok perlakuan, satu kelompok diberi latihan double leg bound dan kelompok yang lain diberi latihan alternate leg bound.F.Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini dengan menggunakan tes dan pengukuran yaitu :1. Prestasi Lompat Jauh Setiap peserta boleh melakukan tiga atau enam lompatan. Lompatan yang diperhitungkan adalah lompatannya yang paling jauh.

Lompatan harus dimulai dari sebuah papan yang panjangnya 1,22 m. Ujung papan yang paling dekat dengan daerah landing disebut garis take off.

Jika sipelompat menyentuh daerah di luar batas take off dengan salah satu bagian tubuh tanpa melompat, maka disebut foul atau dis.

Sebelum pelompat mulai melompat, ia boleh lari dulu dalam jarak tak terbatas. Untuk mencapai kecepatan yang maksimum biasanya dengan jarak 30 40 meter. Panjang langkah, jumlah langkah dan kecepatan berlari dalam mengambil awalan harus selalau sama.(Siswandari, 2009: 4) Bagi para pemula seperti siswa SMP mengambil awalan cukup 20 25 meter, tetapi bagi atlet yang sudah mapan, untuk membangun kecepatan maksimum harus mengambil awalan antara 30 40 meter.(Siswandari, 2009: 4) Jarak lompatan diukur pada sudut tertentu mulai dari jejak terdekat dari daerah landing bagian tubuh manapun sampai kegaris take off . Jika pelompat pada saat landing menyentuh tanah di daerah landing, pada jarak yang lebih dekat ke garis take off dari jejak dipasir, maka dihitung dis (Jess Jarver, 2007:1819).2. Mencari Reliabilitas Tes

Tes yang dipergunakan untuk mengumpulkan data prestasi lompat jauh yang perlu diuji reliabilitasnya sesuai dengan karakteristik dari populasi penelitian. Penghitungan dicari dengan ANAVA (Baumgartner & Jackson, 1998:84). Rumus reliabilitasnya adalah :

R = Reliabilitas

MSP = Mean Square antar subyek

MSW = Mean Square di dalam subyek

Tabel 2Koefisien Korelasi Reliabilitas ( Stand et all. 1993 dalam Mulyono B, 2007:38)

KOEFISIENRELIABILITAS

95 - 99Excellent

90 - 94Very good

80 - 89Acceptable

70 - 79Poor

60 - 69Questionable

Untuk mengetahui keajegan hasil tes yang dilakukan dalam pengumpulan data penelitian, dilakukan uji reliabilitas pada prestasi lompat jauh pada tes awal maupun tes akhir. Berdasarkan hasil analisis uji reliabilitas tes awal dan tes akhir prestasi lompat jauh.

G.Teknik Analisis Data

1. Uji Persyaratana. Uji Normalitas.

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apak sampel yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Teknik yang digunakan adalah statistik Anderson Darling (pendekatan grafik) yang dilakukan dengan menggunakan bantuan software MINITAB (Siswandari, 2009:202).b. Uji Homogenitas

Untuk menghitung uji homogenitas digunakan rumus uji Bartlett pada taraf signifikansi = 0.05. Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika X2h < X2t pada taraf signifikansi = 0.05 yang berarti penyebaran data dalam penelitian bersifat homogen. Teknik ini dilakukan dengan menggunakan analisis statistik yang dilakukan dengan manual dan agar lebih yakin tentang kebenaranya dari hasil yang diperoleh dilanjutkan dengan uji statistik. Untuk pengecekan dan pemahaman dilanjutkan penghitungan manual dengan memakai rumus:

(Sudjana, 2005:261-265).

Apabila x2 hitung < x2 tabel, maka H0 diterima, artinya varians sampel bersifat homogen. Sebaliknya apabila x2 hitung > x2 tabel, maka H0 ditolak, artinya varians sampel bersifat tidak homogen.

2. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas, dilanjutkan dengan menggunakan statistika t test dengan dua sampel yang saling berhubungan yaitu dengan Rumus untuk mencari t atau to dalam keadaan dua sampel yang diteliti merupakan sampel kecil (N kurang dari 30), sedangkan kedua sampel satu sama lain mempunyai hubungan adalah sebagai berikut:

MD to =

SEMD

MD = Mean of Difference Nilai Rata-rata Hitung dari Beda/Selisih antara Skor Variabel 1 dan Skor Variabel II, yang dapat diperoleh dari:

D

MD =

N

D = Jumlah Beda/Selisih antara Skor Variabel I (Variabel X) dan Skor Variabel II (Variabel Y), dan D dapat diperoleh dari :

D = X Y

N = Number of Cases = Jumlah Subjek yang diteliti (Anas Sudijono, 2010:305)53

_1430201444.unknown

_1430201445.unknown