Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB...

54
UJI EFEKTIVITAS TAURIN DAN Gracillaria sp. TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL MENCIT (Mus musculus L.) JANTAN HIPERKOLESTEROLEMIA Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

Transcript of Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

UJI EFEKTIVITAS TAURIN DAN Gracillaria sp. TERHADAP

PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL MENCIT

(Mus musculus L.) JANTAN HIPERKOLESTEROLEMIA

Skripsi

Oleh

Icsni Poppy Resta

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

Page 2: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

ABSTRAK

UJI EFEKTIVITAS TAURIN DAN Gracillaria sp. TERHADAP

PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL MENCIT

(Mus musculus L.) JANTAN HIPERKOLESTEROLEMIA

Oleh

Icsni Poppy Resta

Hiperkolesterolemia merupakan suatu kondisi saat jumlah kolesterol melebihi

kadar normal dalam tubuh. Tujuan dari penelitian ini untuk menguji efektifitas

taurin dan Gracillaria sp. serta menentukan penggunaan bahan yang paling efektif

dalam menurunkan kadar kolesterol total pada mencit setelah efek

hiperkolesterolemia. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan

metode Rancangan Acak Lengkap menggunakan 30 ekor mencit jantan. Subjek

penelitian dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan dengan 5 pengulangan, yaitu

kontrol negatif (K-) hanya diberi pakan standar (pellet) sampai akhir masa

penelitian, kontrol positif (K+) diberi diet hiperkolesterol (suspensi otak sapi 1

ml/hari) sampai akhir masa penelitian, kontrol pembanding (KP), perlakuan 1, 2,

dan 3 (P1, P2, dan P3) diberi diet hiperkolesterol selama 14 hari. Kemudian 14

hari berikutnya KP diberi pakan standar, P1 diberi taurin 15,6 mg/gBB/hari, P2

diberi Gracillaria 32 mg/gBB/hari, dan P3 diberi campuran taurin 15,6

mg/gBB/hari + Gracillaria 32 mg/gBB/hari. Pengujian kolesterol dilakukan

menggunakan alat tes strip kolesterol Nesco pada hari ke 0, 14, dan 28. Data yang

diperoleh dianalisis dengan uji ANOVA dan dilanjutkan dengan uji LSD α = 5%.

Hasil yang diperoleh menunjukkan pemberian larutan Gracillaria 32 mg/gBB/hari

mampu menurunkan rata-rata kadar kolesterol tertinggi hingga 93,8 mg/dl dan

pemberian kombinasi larutan taurin 15,6 mg/gBB/hari + Gracillaria 32

mg/gBB/hari menurunkan rerata kadar kolesterol sebesar 30,6 mg/dl dalam 14

hari. Kadar kolesterol keduanya lebih rendah secara nyata terhadap kadar

kolesterol KP (P<0,05) dan tidak berbeda nyata terhadap kadar kolesterol mencit

normal (K-) (P>0,05). Demikian juga dengan pemberian taurin 15,6 mg/gBB/hari

menurunkan rerata sebesar 12,2 mg/dl meskipun tidak signifikan terhadap KP

(P>0,05).

Kata Kunci : Kolesterol total, mencit jantan, taurin, Gracillaria sp.,

hiperkolesterolemia.

Page 3: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

UJI EFEKTIVITAS TAURIN DAN Gracillaria sp. TERHADAP

PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL MENCIT

(Mus musculus L.) JANTAN HIPERKOLESTEROLEMIA

Oleh

Icsni Poppy Resta

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA SAINS

Pada

Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

Page 4: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum
Page 5: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum
Page 6: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, Provinsi

Lampung, pada tanggal 21 Mei 1994, sebagai anak

kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak

Tommy Sutami dan Ibu Samaria.

Penulis mulai menempuh pendidikan pertamanya di

Taman Kanak – Kanak Aisyiyah Bustanul Athfal

Panjang, Kota Bandar Lampung pada tahun 1998. Pada

tahun 2000 penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Dasar di SDN 3 Panjang

Utara Kota Bandar Lampung. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan Sekolah

Menengah Pertama di SMPN 11 Kota Bandar Lampung pada tahun 2006, dan

pada tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas di

SMAN 6 Kota Bandar Lampung.

Pada tahun 2012, penulis tercatat sebagai salah satu mahasiswa Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung melalui

jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tertulis.

Selama menjadi mahasiswa di Jurusan Biologi FMIPA Unila, penulis memperoleh

beasiswa penuh selama 4 tahun dari Bidikmisi yang merupakan program bantuan

dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah

Page 7: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

iii

Biologi Umum Jurusan Biologi dan Fakultas Pertanian, Sains Dasar Jurusan

Biologi dan Kimia, Biomedik Fakultas Kedokteran, Biosistematika Hewan,

Embriologi Hewan, Fisiologi Hewan, Pengenalan Alat Laboratorium, Genetika,

Algalogi, dan Planktonologi pada tahun 2014 hingga tahun 2016. Selain itu,

penulis juga aktif di Organisasi Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMBIO) Unila

sebagai anggota Bidang Sains dan Teknologi tahun kepengurusan 2013 – 2014

dan tahun 2014 – 2015.

Pada tahun 2015, penulis melaksanakan Program Kuliah Kerja Nyata di Desa

Mulyo Dadi, Kecamatan Rawa Pitu, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi

Lampung. Kemudian di tahun yang sama penulis melaksanakan Kerja Praktik di

Balai Veteriner Lampung, Provinsi Lampung, dengan judul “Uji Angka

Lempeng Total (ALT) Pada Daging Sapi (Bos sp.) di Balai Veteriner

Lampung”. Pada tahun 2016, penulis melaksanakan penelitian akhir dengan

judul “Uji Efektivitas Taurin dan Gracillaria sp. Terhadap Penurunan Kadar

Kolesterol Total Mencit (Mus musculus L.) Jantan Hiperkolesterolemia” di

bawah bimbingan ibu Endang Linirin Widiastuti, Ph.D., ibu Dra. Sri Murwani,

M.Sc., dan bapak Drs. Hendri Busman, M.Biomed..

Page 8: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

PERSEMBAHAN

Bissmillahir Rahmaanir Rahiim

Dengan mengucap syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan kasih-Nya untuk setiap nikmat kekuatan, kesabaran, kemudahan, dan kesehatan yang tak terputus. Tercurah pula shalawat serta

salam kepada Rasulullah Muhammad SAW.

Kupersembahkan karya kecil ini

sebagai tanda bakti dan cinta kasihku kepada :

Almarhum Ayah dan Almarhumah Mamahku tercinta serta kedua orangtua angkatku terkasih

Sebagai sumber motivasi terbesar dalam hidupku.

Kakak dan adikku, Kakek, Nenek, dan seluruh keluarga besarku tercinta yang selalu ada untukku dan tak tergantikan.

Guru-guru dan dosen-dosen

Sahabat-sahabatku Untuk segala pelajaran hidup dan suasana bahagia yang tercipta.

Almamater Tercinta.

Page 9: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

MOTTO

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila kamu sudah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),

dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (QS. Insyirah: 6-8)

Standar terbaik untuk mengukur keberhasilan anda dalam kehidupan adalah dengan menghitung jumlah orang yang telah anda buat bahagia.

(Robet J. Lumsden)

Hard work beats talent when talent doesn’t work hard. (Tim Notke)

Jika KEYAKINAN adalah alasan terbesar untuk tetap bangkit dan berjuang meraih sesuatu,

maka SABAR adalah pendampingnya. (Anonim)

Your blessing aren’t dressed the same as someone else’s. Continue to work hard in your life. Continue to give thanks for your abilities. Continue to journey in

your own light, that is extremely important. (Alex Elle)

Page 10: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

vi

SANWACANA

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur atas rahmat Allah SWT dengan segala karunia-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan salah satu syarat dalam menempuh pendidikan strata satu

(S1) atau sarjana dalam bidang sains yaitu skripsi yang berjudul “UJI

EFEKTIVITAS TAURIN DAN Gracillaria sp. TERHADAP PENURUNAN

KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA MENCIT (Mus musculus L.)

JANTAN HIPERKOLESTEROLEMIA”.

Dengan terselesaikannya skripsi ini penulis mengucapkan terimakasih yang

sebesar – sebesarnya kepada:

1. Alm. ayah (Tommy S.) dan Almh. mama (Samaria) untuk cinta kasihnya

hingga akhir hayat. Kedua orangtua angkatku tercinta, bapak Yusro dan

mama Ismawati, terimakasih untuk do’a, semangat, dukungan, dan

pengorbanan yang besar sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Endang Linirin Widiastuti, Ph.D., selaku pembimbing I yang telah begitu

sabar membimbing, menasehati, memberi saran, kritik, serta kepercayaan

bagi penulis.

Page 11: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

vii

3. Ibu Dra. Sri Murwani, M.Sc., selaku pembimbing II, terimakasih atas

bimbingan, saran, dan nasihatnya dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Nuning Nurcahyani, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Biologi FMIPA

Unila, terimakasih untuk setiap nasihat, saran, dan motivasi yang membangun

bagi penulis.

5. Bapak Prof. Warsito, S.Si., D.E.A., Ph.D. sebagai Dekan Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. Hendri Busman, M.Biomed., selaku penguji skripsi, terimakasih

atas bimbingan, saran, dan kritik, serta ketersediannya menjadi pembahas

dalam penelitian ini sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

7. Bapak Drs. M. Kanedi, M.Si., selaku pembimbing akademik yang telah

membimbing, memberi nasehat, saran, dan motivasi untuk penulis.

8. Kepala Laboratorium Biologi Molekuler yang telah mengizinkan penulis

untuk melaksanakan penelitian ini serta Laboran Laboratorium Biologi

Molekuler (mbak Nunung) yang telah membantu, membimbing, dan memberi

nasihat kepada penulis selama penelitian.

9. Bapak dan Ibu Dosen, laboran dan karyawan Jurusan Biologi FMIPA Unila,

terimakasih atas ilmu, bimbingan, dan bantuannya kepada penulis.

10. Kakak dan adikku tersayang (Hafik M. dan Mario Lan) dan keluarga besarku

terimakasih atas doa, kasih sayang, kesabaran, semangat, dukungan baik

moril maupun materil, dan nasehat – nasehatnya sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini.

11. Partner penelitian Sabrina Prihantika yang selalu sabar memberikan

semangat, motivasi, bantuan, dan canda tawa selama penelitian ini.

Page 12: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

viii

12. Seluruh sahabat seperjuangan tersayang, Nora, Erika, Khorik, Henny,

Mustika, Lutfi, dan keluarga Biologi angkatan 2012 lainnya yang belum

penulis sebutkan, terimakasih atas dukungan, bantuan, saran, kritik, canda,

tawa, dan kebersamaannya untuk penulis.

13. Annisa Rizka Amalia, S.Si., Anny Ayu Safitri, Emmy Indriawati, A.Md.AK.,

Fidelia Alonigratia, A.Md.Far., Revi Junita, S.Kom., Nurmala Sari, S.Pd.,

terimakasih untuk semangat dan persahabatan yang selalu memotivasi,

always be my favorite girls.

14. Kakak tingkat 2009, 2010, 2011, adik – adik 2013, 2014, 2015 dan seluruh

Wadya Ballad Himbio yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih

kebersamaan dan pembelajaran yang sangat berarti bagi penulis.

15. Almamater tercinta.

Semoga Allah SWT selalu memberikan hidayah dan barokah kepada semua pihak

yang telah membantu penulis. Akhir kata, Penulis menyadari bahwa masih banyak

kekurangan di dalam penyusunan skripsi ini dan jauh dari kesempurnaan, akan

tetapi besar harapan semoga hasil tulisan ini berguna dan bermanfaat bagi kita

semua.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, Juli 2016

Penulis,

Icsni Poppy Resta

Page 13: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ................................................................ ............................................. i

RIWAYAT HIDUP ...................... ......................................................................... ii

PERSEMBAHAN ................................................................................................ iv

MOTTO ................................................................................................................. v

SANWACANA ......................................................................................................vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... ........ 1

B. Tujuan Penelitian ................................................................................. ..... 4

C. Manfaat Penelitian ............................................................................... ...... 4

D. Kerangka Pemikiran ............................................................................... .... 4

E. Hipotesis ..................................................................................... ............... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kolesterol .................................................... ................ .............. ........ ...... 6

1. Definisi Kolesterol ..................................... ........... .............. ............... 6

2. Klasifikasi Kolesterol ......................... ................... .............. ................ 7

3. Faktor yang mempengaruhi Jumlah Kolesterol Tubuh ...................... .. 9

4. Pemeriksaan Laboratorium Untuk Mengetahui Kadar Kolesterol .....10

a. Kolesterol Total ..................................... ......... .............. ............. 10

b. LDL Kolesterol ..................................... .......... .............. ............. 10

c. HDL Kolesterol ..................................... .......... .............. ............. 10

d. Rasio Kolesterol Total : HDL Kolesterol .................................... 10

e. Kadar Trigliserida ..................................... ...... .............. ............. 11

5. Biosintesis Kolesterol ........................................................................ 12

6. Hiperkolesterolemia .......................................................................... 13

Page 14: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

B. Taurin ................................................................. ................. ...... ........ .....15

C. Gracillaria sp. ............................................................................... ..... ..... 16

1. Morfologi Gracillaria sp. ................................................................. . 16

2. Klasifikasi Gracillaria sp. ................................................................. 17

3. Habitat dan Penyebaran ..................................................................... 18

4. Kandungan Nutrisi ............................................................................. 18

D. Mencit (Mus musculus L.) ......................................... ..............…….. .... 20

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................. 23

B. Alat dan Bahan ......................................................................................... 23

C. Pelaksanaan penelitian ......................................................................... .... 24

1. Persiapan Hewan Uji ......................................................................... . 25

2. Pemberian Pakan Tinggi Kolesterol ................................................... 25

3. Persiapan Dosis Taurin ....................................................................... 26

4. Pembuatan Pakan Alga Merah Gracillaria sp. .................................. 26

5. Pemberian Perlakuan ......................................................................... .27

6. Pengambilan Sampel Darah ............................................................... 28

7. Pengukuran Kadar Kolesterol Darah Mencit Jantan .......................... 28

8. Analisis Data ......................................................................... . ...... ..... 29

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ...................................................... .................... ........ .... 30

1. Kadar Kolesterol Total Mencit Setelah Pemberian Diet

Hiperkolesterol ................................. .................................... ........ .... 30

2. Kadar Kolesterol Total Mencit Setelah Pemberian Diet

Hipokolesterol ................................ .................................................... 32

3. Nilai Rerata Berat Badan Mencit (Mus musculus L.) Selama Masa

Penelitian ......................................... ..................................... ........ .... 33

B. Pembahasan ........................................... ..................................... ........ .... 35

V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan ........................................... .................................... ........ .... 41

B. Saran ....………………………………………....................................... 41

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

x

Page 15: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Komposisi Lipoprotein ................................................................ ............. 7

Tabel 2. Kadar Kolesterol Darah ... ....................................................................... 12

Tabel 3. Kandungan Nutrisi Gracillaria sp. Kering ............................................. 19

Tabel 4. Data Biologi Mencit ............................................................................... . 22

Tabel 5. Rerata Kadar Kolesterol Total Pada Mencit Hiperkolesterolemia

Setelah Perlakuan Diet Hipokolesterol .... ............................. ... ........ .... 32

Page 16: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Struktur Kimia Kolesterol (C27H46O) . ................................................... 6

Gambar 2. Struktur Kimia Taurin (C2H7NO3S) ..... . ................................................. 15

Gambar 3. Morfologi Gracillaria verrucosa ..... ................................. .. ........ ......... 17

Gambar 4. Mencit (Mus musculus L.) ..................................................................... 20

Gambar 5. Diagram Alir Penelitian ......................................................................... 24

Gambar 6. Kadar Kolesterol Mencit Setelah Perlakuan Hiperkolesterolemia ........ 31

Gambar 7. Rerata Perkembangan Berat Badan Mencit Selama Masa Penelitian ... 34

Gambar 8. Mencit (Mus musculus L.) jantan .......................................................... 63 6

Gambar 9. Lab animal house ................................................................................... 63

Gambar 10. Otak sapi .............................................................................................. 63

Gambar 11. Bubuk Gracillaria sp. .......................................................................... 63

Gambar 12. Taurin ................................................................................................... 63

Gambar 13. Gelas ukur dan akuades ....................................................................... 63

Gambar 15. Tisu, spuit, dan sonde .......................................................................... 63

Gambar 14. Neraca analitik ..................................................................................... 63

Gambar 16. Tabung dan rak tabung reaksi .............................................................. 64

Gambar 17. Strip cek kolesterol .............................................................................. 64

Gambar 18. Alat tes strip kolesterol ........................................................................ 64

Gambar 19. Pengukusan otak sapi .......................................................................... 64

Gambar 20. Blanding otak sapi .............................................................................. 64

Gambar 21. Pengadukan suspensi otak sapi ............................................................ 64

Gambar 22. Pemberian suspensi otak sapi .............................................................. 64

Page 17: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

Gambar 23. Penimbangan taurin dan bubuk Gracillaria ........................................ 64

Gambar 24. Pembuatan larutan Gracillaria ............................................................ 64

Gambar 25. Pengambilan sampel darah .................................................................. 65

Gambar 26. Pemeriksaan kadar kolesterol total ...................................................... 65

Gambar 27. Kadar kolesterol mencit hiperkolesterolemia ...................................... 65

Gambar 28. Kadar kolesterol mencit normal ........................................................... 65

xiii

Page 18: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Data kadar kolesterol darah mencit selama penelitian ................ 50

Lampiran 2. Data berat badan mencit selama penelitian ................................. 51

Lampiran 3. Uji statistik kadar kolesterol total mencit setelah aklimasi

(hari ke-0) pada seluruh perlakuan ............................................ 53

Lampiran 4. Uji statistik kadar kolesterol total mencit setelah perlakuan

diet hiperkolesterol (hari ke-14) pada seluruh perlakuan ........... 54

Lampiran 5. Uji statistik kadar kolesterol total mencit setelah perlakuan

diet hipokolesterol (hari ke-28) pada seluruh perlakuan ............ 57

Lampiran 6. Uji statistik bobot tubuh mencit setelah aklimasi (hari ke-0)

pada seluruh perlakuan .............................................................. 60

Lampiran 7. Uji statistik bobot tubuh mencit setelah pemberian diet

hiperkolesterol (hari ke-14) pada seluruh perlakuan ................. 61

Lampiran 8. Uji statistik bobot tubuh mencit setelah pemberian diet

hipokolesterol (hari ke-28) pada seluruh perlakuan .................. 62

Lampiran 9. Alat dan bahan yang digunakan dan kegiatan penelitian ............. 63

Page 19: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hiperkolesterolemia merupakan suatu kondisi dimana kadar kolesterol melebihi

batas normal di dalam tubuh. Kolesterol adalah senyawa sterol utama yang

dibutuhkan tubuh namun hanya dalam jumlah yang sedikit (Hernawati, 2011).

Apabila jumlahnya berlebih dapat memicu timbulnya penyakit lain seperti

penyakit jantung koroner (PJK) dan stroke yang diketahui sebagai salah satu

penyebab utama kematian di beberapa negara maju dan berkembang (Wikanta et

al., 2003). Penyakit jantung koroner merupakan kelainan otot jantung akibat

berkurangnya aliran darah karena terjadinya penyempitan (aterosklerosis)

pembuluh darah koroner oleh kolesterol yang secara kompleks melapisi dinding

pembuluh darah bagian dalam (Herpandi et al., 2006).

Kadar kolesterol total sangat berpengaruh terhadap insiden aterosklerosis dan

penyakit jantung koroner tersebut. Menurut Lutfiana (2006), penyebab yang

paling prediktif adalah rasio Low Density Lipoprotein (LDL) yang tinggi dan

High Density Liporotein (HDL) kolesterol yang rendah. Faktanya kondisi

hiperkolesterol bersifat reversibel, dapat normal kembali apabila kadar kolesterol

dalam darah berhasil dikontrol dengan baik, terutama menurunkan kadar LDL

plasma dan meningkatkan HDL plasma.

Page 20: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

2

Taurin merupakan salah satu senyawa asam sulfonat amino yang mampu

mengontrol kolesterol dengan meningkatkan sintesis lipoprotein di hati.

Peningkatan lipoprotein tersebut berbanding lurus dengan peningkatan kolesterol

baik atau dikenal dengan HDL. HDL berfungsi menghancurkan kelebihan

kolesterol jahat atau LDL yang beredar, sehingga menjadi indikator berkurangnya

resiko penyakit hiperkolesterolemia (Shim et al., 2009). Selain berperan dalam

proses metabolisme kolesterol, taurin juga berfungsi menstimulasi glikolisis dan

glikogenesis, mengurangi resiko penyakit kardiovaskular, antihipertensi,

antidiabetes, stabilitas membran, menghambat neurotransmitter, mengatur

keseimbangan ion Ca⁺ dan Na- pada sel, memacu pertumbuhan, osmoregulasi, dan

penglihatan (Kim et al., 2012).

Upaya pencegahan, perawatan, dan pengobatan penyakit yang disebabkan

kolesterol juga dapat dilakukan melalui pengobatan alternatif dengan

menggunakan bahan alami. World Health Organization (WHO) sedang giat

mencanangkan program back to nature (kembali ke alam) dan memperhatikan

pentingnya sistem pengobatan tradisional untuk dikaji dan dikembangkan.

Anjuran Departemen Kesehatan RI untuk kembali ke obat-obatan tradisional

adalah suatu anjuran yang tepat karena bahannya yang mudah didapat, murah,

serta terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat (Sudarsono, 2006).

Rumput laut dari jenis Gracillaria sp. telah banyak dikonsumsi oleh masyarakat

pesisir karena dipercaya memiliki efek pengobatan beberapa penyakit (Kang et

al., 2005). Selain itu, Gracillaria sp. merupakan sumber serat pangan yang baik

karena mengandung serat larut dan tak larut air yang sangat bermanfaat bagi

Page 21: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

3

tubuh (Utomo et al., 2009). Menurut Astawan et al. (2003), mengkonsumsi

makanan tinggi serat memiliki manfaat kesehatan seperti menurunkan konsentrasi

kolesterol pada penderita hiperkolesterolemik, menurunkan kebutuhan insulin

pada penderita diabetes, menurunkan konsentrasi trigliserida serum pada

penderita hipertrigliseridemia, menurunkan resiko aterosklerosis, mengurangi

resiko penyakit kanker tertentu, dan baik untuk penderita obesitas.

Gracillaria sp. merupakan salah satu makro alga yang termasuk dalam kelas alga

merah (Rhodophyta). Gracillaria sp. mengandung senyawa aktif yang berperan

dalam menurunkan kolesterol seperti betakaroten, vitamin A dan C sebagai

antioksidan, dan zat koloid hidrofilik (hidrokoloid) berupa agar dan karagenan

sebagai komponen primernya (Julyasih et al., 2010 dan Hernawati et al., 2013).

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa rumput laut yang mengandung

komponen agar dan karagenan mempunyai pengaruh kuat dalam menurunkan

kadar kolesterol plasma. Komponen agar dalam Gracillaria sp. dapat

menurunkan kolesterol darah hingga 39% (Ren et al., 1994), sedangkan

kandungan karagenannya mempunyai potensi tinggi dalam menurunkan kolesterol

melalui penghambatan absorpsi kolesterol di usus (Subroto, 2011). Selain kedua

zat tersebut, Gracillaria juga kaya akan protein yaitu sebesar 6,59 g/100 g,

karbohidrat, mineral, vitamin, dan sedikit lemak (Winarto dan Tim Lentera,

2004).

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian untuk

mengetahui efek fisiologis dari taurin, Gracillaria sp., dan kombinasi taurin

dengan Gracillaria terhadap profil total kolesterol darah pada mencit jantan.

Page 22: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

4

B. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui efektivitas taurin, Gracillaria sp., dan kombinasi taurin

dengan Gracillaria sp. terhadap penurunan kadar kolesterol total mencit

(Mus musculus L.) jantan setelah pemberian diet tinggi kolesterol.

2. Menentukan penggunaan bahan yang paling efektif antara taurin,

Gracillaria sp., dan kombinasi taurin dengan Gracillaria sp. dalam

menurunkan kolesterol total.

C. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat

mengenai efektivitas diet taurin dan Gracillaria sp. terhadap penurunan kadar

kolesterol total sebagai pengobatan alternatif penderita hiperkolesterolemia.

D. Kerangka Pemikiran

Penyakit jantung koroner dan stroke saat ini menjadi salah satu penyebab

tingginya angka kematian di negara-negara maju dan berkembang. Penyakit

tersebut merupakan manifestasi klinis dari penyakit hiperkolesterolemia yang

disebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Senyawa taurin dapat

mengontrol kadar kolesterol dengan cara meningkatkan sintesis lipoprotein yang

berperan dalam sintesis HDL dan mengontrol metabolisme lipid di hati. HDL

tersebut dapat menghancurkan kelebihan LDL yang beredar. Semakin tinggi

Page 23: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

5

kadar kolesterol HDL, merupakan indikasi berkurangnya resiko penyakit

hiperkolesterolemia. Selain dengan memanfaatkan taurin, rumput laut Gracillaria

sp. juga dapat digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol darah. Kandungan

serat yang tinggi pada Gracillaria diduga mempunyai sifat amba (bulky) yang

dapat mengikat kolesterol dan langsung dibawa melewati sistem pencernaan yang

selanjutnya dibuang bersama faeces. Semakin banyak serat yang berikatan

dengan kolesterol, maka semakin banyak pula kolesterol yang dimetabolisme,

sehingga pada akhirnya kadar kolesterol menurun. Pada peneletian ini dilakukan

pemberian senyawa taurin dan Gracillaria sp. sebagai diet hipokolesterol mencit

diharapkan dapat menurunkan kadar kolesterol total mencit setelah efek

hiperkolesterolemia.

E. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pemberian taurin, Gracillaria sp., dan kombinasi taurin dengan

Gracillaria sp. efektif dalam menurunkan kolesterol total mencit (Mus

musculus L.) jantan hiperkolesterolemia.

2. Kombinasi taurin dengan Gracillaria sp. merupakan pengobatan yang

paling efektif untuk menurunkan kadar kolesterol total pada mencit (Mus

musculus L.) jantan hiperkolesterolemia.

Page 24: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

1

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kolesterol

1. Definisi Kolesterol

Kolesterol merupakan sterol utama dalam jaringan manusia yang mempunyai

formula C27H46O, dan dapat dinyatakan sebagai 3 hidroksi-5,6 kolesten karena

hanya mempunyai satu gugus hidroksil pada atom C3 dan ikatan rangkap pada

C5 dan C6 serta percabangan pada C12, C13 dan C17 (Hernawati, 2011)

(Gambar 1).

Gambar 1. Struktur Kimia Kolesterol (C27H46O) (Murray et al., 2003).

Kolesterol adalah substansi lemak hasil metabolisme di dalam sel yang banyak

ditemukan dalam struktur tubuh manusia maupun hewan. Fungsinya sebagai

komponen pembentuk membran struktural sel dan komponen sel otak maupun

saraf. Kolesterol diperlukan oleh tubuh namun dalam jumlah sedikit, apabila

jumlah kolesterol berlebih di dalam tubuh akan membahayakan tubuh karena

dapat menyebabkan berbagai penyakit degeneratif, seperti jantung koroner,

kanker, hipertensi, dan diabetes. Orang dewasa rata-rata membutuhkan 1,1 gr

Page 25: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

7

kolesterol untuk memelihara dinding sel dan fungsi lain. Dari jumlah itu, 25%

- 40% (200 mg – 300 mg) secara normal berasal dari makanan dan selebihnya

dari endogen (biosintesis), terutama oleh hati, kemudian oleh usus kecil

(Almatsier, 2004).

Kolesterol darah adalah kolesterol yang terlarut dalam plasma darah yang bisa

berupa kolesterol bebas atau gabungan dengan asam lemak rantai panjang

sebagai ester kolesterol (Murray et al., 2003). Kolesterol tidak dapat larut

dalam air. Oleh karena itu, agar bisa diangkut, kolesterol harus bergabung

dengan molekul lemak dan protein, sehingga gabungan ini dinamakan

lipoprotein, yang kepadatannya berbeda-beda sesuai komposisi dan

kekompakan kandungannya yang terdiri dari kolesterol, trigliserida, dan

protein (Tabel 1). Sehingga dikenal adanya kolesterol berkepadatan rendah

(LDL/low density lipoprotein), dan kolesterol berkepadatan tinggi (HDL/high

density lipoprotein) (Sudoyo et al., 2007).

Tabel 1. Komposisi Lipoprotein

No Lipoprotein Trigliserida

(%)

Kolesterol

(%)

Fosfolipida

(%)

Protein

(%)

1

2

3

4

Kilomikron

VLDL

LDL

HDL

80 – 90

55 – 65

10

5

2 – 7

10 – 15

45

20

3 – 6

15 – 20

22

30

1 – 2

5 – 10

25

45 – 50

Sumber : Almatsier (2001)

2. Klasifikasi Kolesterol

Berdasarkan kepadatannya, kolesterol dibedakan kolesterol berkepadatan

rendah (LDL / low density lipoprotein) dan kolesterol berkepadatan tinggi

(HDL / high density lipoprotein). LDL dikenal dengan kolesterol “jahat” atau

Page 26: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

8

merugikan, beredar dalam tubuh mengangkut 60-80% kolesterol yang

diperlukan oleh tubuh dan akan diserap sel-sel sebagai bahan pembuat hormon

dan sel-sel tubuh. Tidak semua LDL akan digunakan sehingga sisanya

terbuang dan tetap mengalir dalam darah, karena sifat kepadatan/densitinya

rendah, LDL kolesterol dapat menumpuk dan menempel di dinding pembuluh

darah, menjadikan pembuluh darah tersebut menyempit, sehingga mengurangi

volume darah yang mengalir membawa nutrisi maupun oksigen keseluruh

jaringan tubuh. Oleh karena itu, angka normal LDL paling baik adalah kurang

dari 130 mg/dl (Rubenstein et al., 2007).

HDL dikenal sebagai kolesterol “baik” atau menguntungkan karena terdiri dari

protein dan hanya mengandung sedikit lemak. Fungsinya dapat

menghancurkan kelebihan LDL yang beredar, memperbaiki kerusakan yang

ditimbulkannya, termasuk merontokkan LDL yang menempel pada dinding

pembuluh darah. Oleh karena itu semakin tinggi kadar kolesterol HDL,

merupakan indikasi berkurangnya resiko penyakit yang disebabkan

penyumbatan pembuluh darah seperti penyakit jantung koroner dan stroke

(serangan otak /cerebro vascular attack). Sebagai pedoman aman terhadap

resiko penyakit penyempitan pembuluh darah tersebut, maka rasio

perbandingan yang baik, antara HDL dan LDL agar tidak kurang dari 1 : 3.

(Rubenstein et al., 2007).

Selanjutnya berdasarkan sumbernya, kolesterol dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Kolesterol yang berasal dari makanan (kolesterol eksogen)

2. Kolesterol yang diproduksi sendiri oleh tubuh (kolesterol endogen)

Page 27: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

9

Apabila kolesterol yang berasal dari makanan sedikit, untuk memenuhi

kebutuhan jaringan dan organ lain, maka sintesis kolesterol di dalam hati dan

usus akan meningkat. Demikian juga sebaliknya, jika jumlah kolesterol dalam

makanan meningkat maka sintesis kolesterol dalam hati dan usus akan

menurun (Hernawati, 2011).

3. Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Kolesterol Tubuh

Jumlah kolesterol dalam sel di dalam tubuh manusia dan hewan diatur oleh

banyak faktor. Pada umumnya semua faktor tersebut dapat dibagi menjadi dua

macam, yaitu faktor luar sel, seperti jumlah kolesterol bebas atau yang terikat

dalam lipoprotein di luar sel, persediaan asam lemak bebas, dan adanya

hormon tertentu. Kedua, faktor dalam sel, seperti kegiatan sistem enzim yang

berperan dalam katabolisme kolesterol, jumlah persediaan terpenoida,

lanosterol, dan skualen sebagai prekursor untuk sintesis kolesterol, jumlah hasil

metabolisme kolesterol, adanya kegiatan pengangkutan kolesterol atau

derivatnya keluar dari sel dengan mekanisme pengangkutan aktif melalui

membran sel, dan pengaruh viskositas membran. Kedua macam faktor tersebut

bekerja saling berhubungan dalam mengatur biosintesis kolesterol. Perubahan

yang terjadi pada faktor yang satu akan mempengaruhi faktor yang lainnya,

atau sebaliknya, sehingga akan mempengaruhi laju biosintesis kolesterol

(kolesterogenesis) (Hernawati, 2011).

Page 28: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

10

4. Pemeriksaan Laboratorium Untuk Mengetahui Kadar Kolesterol

a. Kolesterol Total

Kadar kolesterol total darah yang sebaiknya adalah < 200 mg/dl bila > 200

mg/dl berarti risiko untuk terjadinya penyakit jantung koroner (PJK)

meningkat. Bila kadar kolesterol darah berkisar antara 200-239 mg/dl,

tetapi tidak ada faktor resiko lainnya untuk PJK maka biasanya tidak

diperlukan penanggulangan yang intensif. Akan tetapi bila dengan kadar

tersebut didapatkan PJK atau 2 faktor risiko lainnya untuk PJK maka

diperlukan pengobatan yang intensif seperti halnya penderita dengan kadar

kolesterol yang tinggi atau > 240 mg/dl (Anwar, 2003) (Tabel 2).

b. LDL Kolesterol

Kadar LDL kolesterol lebih tepat dijadikan indikator untuk mengetahui

risiko PJK dibandingkan kadar kolesterol saja (Anwar, 2003).

c. HDL Kolesterol

Makin rendah kadar HDL kolesterol, makin besar kemungkinan resiko

terjadinya hiperkolesterolemia. Sehingga semakin tinggi kadar HDL maka

kadar kolesterol darah semakin normal (Anwar, 2003).

d. Rasio Kolesterol Total : HDL Kolesterol

Rasio kolesterol total : HDL kolesterol sebaiknya < 4,6 pada laki-laki dan

< 4,0 pada perempuan. Makin tinggi rasio kolesterol total : HDL kolesterol,

risiko hiperkolesterol makin meningkat. Pada beberapa orang yang

mempunyai kadar kolesterol total yang normal dapat menderita

hiperkolesterol juga karena disebabkan rasio kolesterol total : HDL

Page 29: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

11

kolesterol yang meninggi. Contoh penderita dengan kolesterol total 140-

185 mg/dl, HDL kolesterol 20-22 mg/dl maka rasio kolesterol total : HDL

kolesterol lebih besar dari 7. Jadi tidak hanya kadar kolesterol total yang

meninggi saja yang berbahaya, akan tetapi rasio kolesterol total : HDL

kolesterol yang meninggi juga merupakan faktor resiko terjadinya PJK

(Anwar, 2003).

e. Kadar Trigliserida

Trigliserida merupakan lemak di dalam tubuh yang terdiri dari 3 jenis lemak

yaitu lemak jenuh, lemak tidak jenuh tunggal, dan lemak tidak jenuh ganda.

Kadar trigliserida yang tinggi merupakan faktor resiko untuk terjadinya

hiperlipidemia. Kadar trigliserida perlu diperiksa pada keadaan kadar

kolesterol total >200 mg/dl (Anwar, 2003) (Tabel 2). Pengukuran kadar

trigliserida kadang-kadang diperlukan untuk menghitung kadar LDL

kolesterol, karena pemeriksaan laboratorium biasanya langsung dapat

mengukur kolesterol total, HDL kolesterol dan trigliserida sedangkan untuk

mendapatkan kadar LDL kolesterol menggunakan metode Barras (1994),

dengan rumus sebagai berikut:

LDL = Kolesterol total – HDL – Trigliserida/5

Misalnya : bila kolesterol total 200 mg/dl, HDL kolesterol 50 mg/dl dan

trigliserida 100 mg/dl, maka:

LDL = 200 – 50 – 100/5 = 130 mg/dl

Untuk mengukur kadar trigliserida harus puasa 12 jam sebelum pemeriksaan

darah karena kadarnya akan meningkat segera setelah makan. Tidak seperti

Page 30: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

12

pemeriksaan kadar kolesterol, untuk mengukurnya tidak perlu puasa

kadarnya tidak begitu terpengaruh setelah makan (Anwar, 2003).

Tabel 2. Kadar Kolesterol Darah

Jenis Kolesterol Normal

(mg/dl)

Hati-hati

(mg/dl)

Bahaya

(mg/dl)

Kolesterol Total < 200 200 - 240 > 240

Kolesterol LDL

-tanpa PJK

-dengan PJK

< 130

< 100

130 - 160

-

> 160

-

Kolesterol HDL > 45 35 - 45 < 35

Trigliserida

-tanpa PJK

-dengan PJK

< 200

< 150

200 - 400

-

> 400

-

Sumber : Anwar (2003).

5. Biosintesis Kolesterol

Kolesterol disintesis dari asetil-KoA yang dapat berasal dari perombakan

karbohidrat, asam amino, dan lemak. Hati merupakan tempat utama sintesis

kolesterol di samping usus dan kelenjar-kelenjar yang memproduksi hormon

steroid yaitu korteks adrenal, testis, dan ovarium. Semua reaksi sintesis

berlangsung dalam kompartemen sitoplasma sel (Montgomery et al., 1983).

Kolesterol itu sendiri merupakan komponen utama cairan empedu, sekitar 50

mg asam empedu dibentuk dari kolesterol (Linder, 2006). Sintesis asam

empedu primer dari kolesterol dimulai dengan reaksi hidroksilasi yang

dikatalisis oleh enzim 7α-hidroksilase yang diaktifkan oleh vitamin C dan

membutuhkan oksigen, NADPH, serta sitokrom P-450. Kolesterol bebas akan

diubah menjadi 7α-hidroksikolesterol. Selanjutnya ikatan rangkapnya

mengalami reduksi dan terjadi hidroksilasi tambahan sehingga dihasilkan dua

asam empedu yang berbeda, yaitu asam kenodeoksikolat, yang memiliki gugus

Page 31: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

13

A-hidroksi pada posisi 3,7, dan 12 (Marks, 1996). Menurut Stryer (2000),

mekanisme sintesis kolesterol dimulai dari :

Asetat (C2) Mevalonat (C30) Isopentenil pirofosfat (C5) Skualen (C30)

Kolesterol (C27).

Sintesis mevalonat merupakan langkah kunci dalam pengaturan sintesis

kolesterol dan enzim 3-hidroksi-3-metil-glutaril CoA sebagai kontrol penting

di dalam biosintesis kolesterol (Stryer, 2000). Jika diuraikan sintesis kolesterol

terdiri atas tiga tingkat yaitu :

1. Asetil CoA diubah menjadi senyawa triester enam karbon, 3-hidroksi-

3metilglutaril CoA (HMG-CoA). Dalam uraian reaksi tersebut, asetil CoA

diubah menjadi HMG-CoA.

2. HMG-CoA diubah menjadi skualen, suatu hidrokarbon asiklik yang

mengandung 30 atom karbon.

3. Skualen dijadikan siklik dan diubah menjadi sterol dengan 27 atom karbon

(kolesterol). Seluruh reaksi skualen menjadi kolesterol berlangsung dalam

retikulum endoplasma (Stryer, 2000).

6. Hiperkolesterolemia

Hiperkolesterolemia adalah suatu kondisi di mana kadar kolesterol dalam darah

melebihi batas yang dibutuhkan. Tingginya kadar total kolesterol di dalam

serum darah disebabkan perubahan dinding pembuluh darah, peningkatan

hipoksia pada jaringan usus besar, perubahan homeostasis sel-sel, umur,

Page 32: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

14

heriditas, kesalahan pola makan, gaya hidup, polusi lingkungan, konsumsi

alkohol dan rokok dalam waktu lama (Herbey et al., 2005).

Peningkatan jumlah kolesterol yang dicerna setiap hari sedikit meningkatkan

konsentrasi plasma, tetapi bila kolesterol diabsorbsi oleh sel-sel tubuh maka

peningkatan konsentrasi kolesterol menghambat enzim 3-hidroksi-3-

metilglutaril KoA reduktase untuk pembentukan kolesterol dan ini menjadi

sistem kontrol umpan balik intrinsik untuk mencegah peningkatan konsentrasi

LDL (kolesterol jahat) yang berlebihan. Konsentrasi HDL (kolesterol baik)

biasanya tidak berubah naik atau turun kurang lebih 15%, kecuali bila

dilakukan pengubahan jumlah kolesterol dalam diet. Diet lemak yang sangat

jenuh meningkatkan konsentrasi kolesterol LDL sebanyak 15-25% (Guyton,

2007). Kadar LDL yang meningkat dapat mempercepat terjadinya penyakit

aterosklerosis vaskuler yang merupakan manifestasi klinis dari

hiperkolesterolemia.

Peningkatan LDL disebabkan oleh kenaikkan kolesterol yang terdapat pada

very low density beta lipoprotein dan low density beta lipoprotein sekunder

akibat peningkatan trigliserida/lemak yang besar dalam sirkulasi, sehingga

dapat menyebabkan peningkatan asetil Ko-A dalam sel hati untuk

menghasilkan kolesterol (Ganong, 2005). Oleh karena itu, untuk menurunkan

konsentrasi kolesterol LDL sangat penting yaitu dengan mempertahankan diet

rendah lemak jenuh dan diet rendah kolesterol (Guyton, 2007).

Mekanisme penurunan kolesterol oleh obat maupun pangan fungsional ada tiga

cara yaitu melalui penghambatan terhadap aktivitas enzim pembentuk

Page 33: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

15

kolestrol, menghambat pembentukan kolesterol melalui regulasi fungsi garam

empedu, serta entrapping kolesterol dengan serat. Rata-rata pengurangan

kadar kolesterol dengan terapi pengaturan makanan hanya 12%. Apabila

dengan terapi pengaturan makanan tidak memberikan respon positif, maka

diperlukan bantuan dengan terapi obat (Simatupang, 1997).

B. Taurin

Taurin (C2H7NO3S) dengan nama kimia 2-aminoethanesulfonic acid merupakan

asam amino yang mengandung gugus asam sulfonat, berbeda dengan molekul

asam amino lainnya yang terdapat gugus asam karboksilat (Raiha et al., 1975)

(Gambar 2). Taurin dapat ditemukan dalam bentuk bebas ataupun dalam bentuk

peptida sederhana yang jumlahnya melimpah di jaringan tubuh, seperti pada otot

jantung, otot rangka, dan otak (Huxtable, 1992). Senyawa taurin pertama kali

ditemukan pada tahun 1827 oleh dua orang ilmuwan asal Jerman, yaitu Friedrich

Tiedemann dan Leopold Gmelin dalam empedu sapi jantan (Raiha et al., 1975).

Taurin termasuk dalam asam amino semi-essensial karena dapat disintesis dari

asam sulfonat amino lain seperti sistein dan metionin dengan bantuan vitamin B6

(Shin dan Linkswiler, 1974).

Gambar 2. Struktur Kimia Taurin (C2H7NO3S) (Birdsall, 1998)

Page 34: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

16

Tahun 1975, taurin pertama kali diketahui memiliki manfaat penting bagi

kesehatan manusia (Raiha et al., 1975). Taurin berperan penting dalam beberapa

proses fisiologis dalam tubuh, seperti dalam proses detoksifikasi, stabilisasi

membran, osmoregulasi, dan modulasi kadar kalsium seluler. Selain itu taurin

sering digunakan dalam pengobatan beberapa penyakit, seperti penyakit

kardiovaskuler, epilepsi, kelainan pada hati (liver), alzheimer, dan fibrosis sistic.

Namun yang paling dikenal adalah perannya dalam meningkatkan HDL sebagai

upaya mengontrol kadar LDL kolesterol darah (Birdsall, 1998).

Peran taurin dalam metabolisme kolesterol merupakan fungsi terbaik dari taurin

yang pernah diketahui (Truswell et al., 1965). Taurin mampu meningkatkan

sintesis protein sehingga mempengaruhi kadar lipoprotein pembentuk HDL.

Sedangkan kadar HDL dalam serum berbanding terbalik terhadap kadar LDL

dalam serum. Semakin tinggi kadar HDL maka kadar LDL serum akan semakin

menurun sehingga mengurangi resiko hiperkolesterolemia (Shim et al., 2009).

C. Gracillaria sp.

1. Morfologi Gracillaria sp.

Gracillaria sp. merupakan jenis alga merah termasuk divisi Thallophyta

(tumbuhan bertalus) karena memiliki struktur kerangka tubuh (morfologi) yang

tidak berdaun, berbatang, dan berakar, semuanya terdiri dari talus (batang saja)

(Aslan, 2003). Gracillaria sp. memiliki permukaan licin dan diameter talus

berkisar antara 0,5 – 2 mm dengan bentuk talus gepeng atau silindris,

sedangkan pada permukaan talusnya halus atau berbintil – bintil, talus tersusun

Page 35: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

17

oleh jaringan yang kuat, bercabang-cabang dengan panjang kurang lebih 250

mm (Dawes, 1981). Sedangkan panjang dari Gracillaria sp. dapat mencapai

30 cm (Anggadiredja et al., 2006) (Gambar 3).

Gambar 3. Morfologi Gracillaria verrucosa (Anggadiredja et al., 2006)

Gracillaria sp. memiliki percabangan berseling tidak beraturan dan memusat

ke arah pangkal. Cabang lateral memanjang menyerupai ramput (Anggadireja

et al., 2006). Talus menyempit pada pangkal percabangan dan meruncing pada

ujung-ujungnya, sifat substansi talus Gracillaria menyerupai gel atau lunak

seperti tulang rawan (Risiani, 2004).

2. Klasifikasi Gracillaria sp.

Mengutip dari Jana (2006), berikut adalah klasifikasi Gracillaria sp. :

Kerajaan : Plantae

Divisi : Rhodophyta

Subdivisi : Eurhodophyta

Kelas : Rodhophyceae

Bangsa : Gigartinales

Suku : Gracilariacea

Marga : Gracillaria

Jenis : Gracillaria sp.

Page 36: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

18

3. Habitat dan Penyebaran

Gracillaria sp. dapat hidup dan tumbuh pada kisaran salinitas yang sempit

antara 20 sampai 30 permil karena bersifat eurihalin, dan penyebarannya ada di

wilayah tropis (Risiani, 2004). Gracillaria sp. tumbuh melekat pada substrat

karang di terumbu karang berarus sedang, selain itu juga dapat tumbuh di

sekitar muara sungai. Umumnya pertumbuhan Gracillaria sp. jauh lebih baik

di daerah dangkal dibandingkan di tempat yang dalam. Alga merah ini hidup

kosmopolit, karena tidak mempunyai akar sebenarnya, alga menempel pada

substratnya (fitobentes) yang berupa lumpur, pasir, karang, fragmen karang

mati, kulit kerang, batu dan kayu dan seluruh bagian talus mengambil makanan

dari air di sekitarnya dengan cara osmosa (Mubarak et al.,1990).

Sebagian besar Gracillaria sp. lebih menyukai intensitas cahaya yang tinggi

dan suhu merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan

perkembangbiakannya. Suhu optimum untuk pertumbuhan adalah antara (20-

28) °C (Soegiarto, 1987).

4. Kandungan Nutrisi

Rumput laut dikenal sebagai sumber makanan yang mengandung serat tinggi

karena mampu menghasilkan senyawa hidrokoloid sebagai komponen

utamanya, begitu pula pada Gracillaria sp. yang sebagian besar kandungannya

adalah zat hidrokoloid berupa agar dan karagenan, keduanya mempunyai

kekuatan gel yang besar. Pada umumnya agar digunakan oleh industri

makanan untuk menghasilkan produk makanan olahan seperti jelly, ice cream,

makanan kaleng, roti, manisan, dan sebagainya (Atmadja, 1988). Selain itu,

Page 37: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

19

zat hidrokoloid juga memiliki manfaat dari aspek kesehatan, salah satunya

adalah untuk mereduksi lemak dan kolesterol dengan prinsip entrapping

kolesterol. Serat pada Gracillaria sp. mampu mengikat kolesterol dan

mengekskresikannya bersamaan dengan feses (Ren et al., 1994).

Selain senyawa hidrokoloid, Gracillaria sp. juga mengandung karbohidrat

(Gula Vegetable GUM), protein, sedikit lemak, abu, dan sebagian besarnya

merupakan senyawa garam dan kalori. Selain itu mengandung vitamin-vitamin

seperti A, B1, B2, B6, B12, dan C, betakaroten, serta mineral penting seperti

kalsium, dan zat besi (Tabel 3). Bila dibandingkan dengan tanaman dan sayur-

sayuran yang tumbuh di darat, kandungan protein rumput laut jauh lebih tinggi

(Winarto dan Tim Lentera, 2004).

Tabel 3. Kandungan nutrisi Gracilaria sp. kering

Parameter Kandungan (100 gram kering)

Kalori (kkal) 312

Protein (g) 1,3

Lemak (g) 1,2

Karbohidrat (g) 83,5

Serat (g) 2,7

Abu (g) 4

Kalsium (g) 756

Fosfor (mg) 18

Besi (mg) 7,8

Sodium (mg) 115

Potassium (mg) 107

Thiamin (mg) 0,01

Riboflavin (mg) 0,22

Niasin (mg) 0,2

Sumber : Septian (2014).

Page 38: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

20

D. Mencit (Mus musculus L.)

Mencit adalah hewan pengerat yang termasuk dalam genus Mus, subfamili

Murinae, famili Muridae, dan ordo Rodentia. Mencit yang biasa digunakan dalam

penelitian biomedis adalah jenis Mus musculus (Gambar 4). Berbeda dengan

hewan-hewan lainnya, mencit tidak memiliki kelenjar keringat. Pada umur 4

minggu telah menjadi mencit dewasa dengan berat badan mencapai 18-20 gram.

Mencit memiliki bentuk tubuh yang kecil, dengan panjang tubuh 75-100 mm, dan

luas permukaan tubuh 36 cm2, sehingga dapat dipelihara dan digunakan dalam

jumlah banyak (Setijono, 1985).

Gambar 4. Mencit (Mus musculus L.)

Mencit memiliki jantung yang terdiri dari empat ruangan dengan dinding atrium

yang tipis dan dinding ventrikel yang lebih tebal. Peningkatan temperatur tubuh

tidak mempengaruhi tekanan darah, sedangkan frekuensi jantung, cardiac output

berkaitan dengan ukuran tubuhnya. Hewan ini memiliki karakter yang lebih aktif

Page 39: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

21

pada malam hari daripada siang hari dan memiliki kadar kolesterol normal sebesar

26,0-82,4 mg/dl (Kusumawati, 2004). Di antara spesies-spesies hewan lainnya,

mencitlah yang paling banyak digunakan untuk tujuan penelitian medis (60-80%)

karena dapat memberikan keuntungan ganda baik dalam segi waktu, tempat,

tenaga, dan biaya karena morfologinya yang kecil, konsumsi makanan yang relatif

sedikit, kapasitas reproduksi yang tinggi, siklus hidupnya yang singkat, dan

kelebihan lainnya (Tabel 4). Apabila menggunakan hewan ini dalam percobaan

masih harus dikonversi dan dilakukan pendekatan dengan perhitungan matematik

yang akurat, sebab hasilnya belum dapat persis sama jika diterapkan pada manusia

atau hewan lain (Setijono, 1985).

Menenurut Lane-Petter (1976) dan Ungerer (1985), klasifikasi dari mencit adalah

sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Sub phylum : Vertebrata

Class : Mamalia

Ordo : Rodentia

Sub ordo : Myomorpha

Famili : Muridae

Sub famili : Murinae

Genus : Mus

Spesies : Mus musculus L.

Page 40: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

22

Tabel 4. Data Biologi Mencit (Mus musculus L.)

Data Biologi Keterangan

Berat badan jantan (gram) 20-40

Berat badan betina (gram) 18-35

Lama hidup (tahun) 1-3

Temperature tubuh (0C) 36,5

Kebutuhan air Ad libitum

Kebutuhan makanan (g/hari) 4-5

Pubertas (hari) 28-49

Lama kebuntingan (hari) 17-21

Mata membuka (hari) 12-13

Tekanan darah :

Sistolik (mmHg) 133-160

Diastolik (mmHg) 102-110

Kolesterol (mg/dl) 26,0-82,4

Sumber : Kusumawati (2004)

Page 41: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

1

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biomolekuler, Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung, pada

bulan Februari sampai dengan Maret 2016.

B. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah 6 unit kandang mencit

berukuran 30 cm x 25 cm x 10 cm dilengkapi kawat kasa sebagai penutup

kandang, serbuk kayu sebagai alas mencit di dalam kandang agar kotoran mencit

mudah dibersihkan, tempat pakan dan botol minumnya. Kemudian neraca

analitik, timbangan untuk menimbang berat badan mencit, jarum franke untuk

mengambil sampel darah mencit, dan kapas. Selanjutnya mortar untuk

menghaluskan Gracillaria , saringan untuk memisahkan serbuk halus Gracillaria,

sonde lambung, blender, panci pengukus, beaker glass, alat cek kolesterol dan

strip tes kolesterol untuk mengukur kadar kolesterol darah mencit.

Sedangkan bahan-bahan yang digunakan adalah 30 ekor mencit jantan dengan

berat badan 20-40 gram, taurin, rumput laut Gracillaria sp., akuades, alkohol

70%, pakan standar (pellet), dan otak sapi sebagai diet tinggi lemak.

Page 42: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

24

C. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam tahap-tahap yang ditampilkan pada Gambar 5.

Gambar 5. Diagram Alir Penelitian

Aklimasi selama 7 hari (diberi pakan standar dan air minum)

Uji kadar kolesterol normal

5 ekor

mencit P3

5 ekor

mencit P2

5 ekor

mencit P1

5 ekor

mencit

K-

pakan

standar

(pellet)

sampai

akhir masa

penelitian

pakan

standar +

pakan

tinggi

kolesterol

sampai

akhir masa

penelitian

Uji kadar kolesterol hingga mencapai

≥100 mg/dl

pakan standar + diet tinggi

kolesterol selama 14 hari

P3 : pakan

standar +

taurin +

Gracillaria

selama 14 hari

P2 : pakan

standar +

Gracillaria

selama 14

hari

P1 : pakan

standar +

taurin

selama 14

hari

Analisis data

Uji kadar kolesterol total mencit

Mencit dipuasakan selama 8 jam

5 ekor

mencit

K+

5 ekor

mencit KP

KP :

pakan

standar

selama 14

hari

Menyiapkan 30 ekor mencit jantan

Page 43: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

25

Adapun tahap-tahap penelitian lebih lengkap adalah sebagai berikut :

1. Persiapan Hewan Uji

Dalam tahap ini, disiapkan mencit dengan berat berkisar 20-40 gram sebanyak

30 ekor yang diperoleh dari Balai Veteriner Lampung. Sebelum diberi

perlakuan, mencit diaklimasi selama 7 hari dalam Laboratorium. Selama

aklimasi semua mencit hanya diberi pakan standar (pellet) dan air.

2. Pembuatan Diet Tinggi Kolesterol

Pembuatan diet tinggi kolesterol mengikuti metode yang telah dilakukan

Pratama dan Probosari (2012) menggunakan suspensi otak sapi sebanyak 2

ml/hari dan terbukti dapat meningkatkan kadar kolesterol pada tikus putih

secara bermakna dalam 15 hari. Pembuatan suspensi otak sapi diolah dengan

cara dikukus lalu diblender dengan penambahan air dalam perbandingan 1:1.

Pada penelitian ini digunakan hewan uji mencit yang memiliki range kadar

kolesterol normal yang lebih rendah (26 – 82,4 mg/dl) dibandingkan kadar

kolesterol normal pada tikus putih sehingga suspensi otak sapi yang

diinduksikan hanya sebanyak 1 ml/hari untuk membuat mencit

hiperkolesterolemia.

Diet tinggi kolesterol mulai diberikan setelah aklimasi (hari ke-0) pada

kelompok K+, KP, P1, P2, dan P3 selama 14 hari atau sampai kadar kolesterol

mencit ≥100 mg/dl (berdasarkan batas minimum dari kadar kolesterol yang

dapat terdeteksi pada alat cek kolesterol).

Page 44: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

26

3. Persiapan Dosis Taurin

Dosis taurin yang digunakan mengikuti penelitian yang dilakukan Maysa

(2015) yaitu sebanyak 15,6 mg/gBB/hari yang dilarutkan dalam 1 ml akuades

terbukti mampu menyembuhkan kanker pada mencit secara signifikan.

Sehingga pada penelitian ini diharapkan penggunaan dosis tersebut juga dapat

menyembuhkan hiperkolesterolemia pada mencit percobaan.

4. Pembuatan Suspensi Rumput Laut Gracillaria sp.

Pembuatan larutan Gracillaria sp. dilakukan dengan cara mencuci Gracillaria

terlebih dulu hingga benar-benar bersih lalu keringkan matahari selama 2 hari.

Selanjutnya dilakukan sortasi untuk memperoleh Gracillaria tanpa campuran

bahan lain. Setelah itu digiling dan diayak untuk memisahkan Gracillaria

yang masih kurang halus sehingga hanya diperoleh serbuk Gracillaria sp. yang

sudah benar-benar halus saja. Untuk serbuk yang belum lolos ayakan, dapat

dihancurkan lagi (Prosky et al., 1988). Pada penelitian ini digunakan diet

rumput laut dalam bentuk larutan, sehingga serbuk yang sudah dibuat akan

dilarutkan dengan akuades dalam dosis tertentu.

Dosis Gracillaria sp. yang digunakan mengikuti dosis dalam penelitian

Edriansyah (2013) sebanyak 160 mg/200g bb/hari yang dilarutkan dalam 1 ml

akuades terbukti mampu menurunkan kolesterol darah hingga batas normal

pada tikus putih. Pada penelitian ini digunakan mencit dengan berat badan

(bb) maksimal 40 g sebagai hewan uji, sehingga dosis Gracillaria yang

digunakan adalah :

Page 45: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

27

Dosis Gracillaria/gram bb = 160 mg

200 g = 0,8 mg/g

Dosis Gracillaria untuk mencit = 0,8 mg/g x 40 g (bb mencit)

= 32 mg/gBB/hari

5. Pemberian Perlakuan

Setelah mencit selesai diaklimasi selama 7 hari, maka pemberian perlakuan

dapat segera dimulai. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan

metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dengan

masing-masing perlakuan sebanyak 5 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan

adalah sebagai berikut :

1. Kontrol negatif (K-) : Pakan standar berupa pellet selama masa penelitian

(hari ke 0 - 28).

2. Kontrol positif (K+) : Suspensi otak sapi 1ml/hari selama masa penelitian

(hari ke 0 - 28).

3. Kontrol pembanding (KP) : Suspensi otak sapi 1 ml/hari (hari 0-14).

Pakan standar selama 14 hari (hari ke 15–28)

4. Perlakuan 1 (P1) : Suspensi otak sapi 1 ml/hari (hari ke 0-14).

Larutan taurin 15,6 mg/gBB (hari ke 15-28).

5. Perlakuan 2 (P2) : Suspensi otak sapi 1 ml/hari (hari ke 0-14).

Larutan Gracillaria 32 mg/gBB (hari ke 15-28).

6. Perlakuan 3 (P3) : Suspensi otak sapi 1 ml/hari (hari ke 0–14).

Larutan taurin 15,6 mg/gBB + larutan Gracillaria

32 mg/gBB (hari ke 15 -28).

Page 46: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

28

6. Pengambilan Sampel Darah

Pengambilan sampel darah dilakukan setelah mencit dipuasakan selama 8 jam.

Darah diambil melalui bagian ekor mencit. Sebelumnya ekor mencit

dibersihkan dengan alkohol 70%, selanjutnya darah diambil secukupnya pada

vena dari bagian pangkal ekor mencit menggunakan jarum franke lalu dicek

secara otomatis menggunakan alat cek kolesterol.

Pengambilan darah dilakukan pada tiga waktu, yaitu setelah selesai aklimasi

(hari ke-0), setelah pemberian diet tinggi kolesterol (hari ke-14), dan terakhir

setelah diberi perlakuan diet taurin dan rumput laut (hari ke-28). Mencit

dinyatakan hiperkolesterol apabila kolesterolnya telah mencapai ≥100 mg/dl

(berdasarkan batas minimum dari kadar kolesterol yang dapat terdeteksi pada

alat cek kolesterol).

7. Pengukuran Kadar Kolesterol Darah Mencit Jantan

Pengukuran kadar kolesterol darah dilakukan menggunakan alat cek kolesterol

dan strip tes kolesterol Nesco yang dirancang untuk pengukuran kuantitatif

kadar kolesterol total dalam darah. Prinsip kerja dari alat cek kolesterol ini

berdasarkan reaksi kolesterol pada strip yang dapat menyebabkan perubahan

arus dari reagen pada elektroda di strip tersebut (Edriansyah, 2013).

Langkah pengujian kadar kolesterol total adalah sebagai berikut:

1. Disiapkan alat cek kolesterol dan test strip kolesterol. Dimasukkan chip

warna kuning pada alat hingga muncul “OK” pada layar.

2. Dimasukkan test strip untuk kolesterol ke dalam slot pada alat.

Page 47: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

29

3. Diteteskan darah mencit pada daerah uji strip target. Darah secara

otomatis ditarik ke dalam zona reaksi dari strip hingga pipa kapiler

berubah menjadi merah.

4. Dibaca hasil pengujian yang ditampilkan di layar setelah alat tes kolesterol

menghitung mundur 150 detik.

D. Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Oneway ANOVA pada taraf α = 5%

untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata kadar kolesterol diantara 6

kelompok perlakuan. Jika terdapat perbedaan yang signifikan dilanjutkan dengan

uji Least Significant Difference (LSD) pada taraf α = 5% untuk melihat lebih

jelas perbedaan antarkelompok perlakuan.

Page 48: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai

berikut :

1. Larutan Gracillaria sp. 32 mg/gBB/hari mampu menurunkan rerata kadar

kolesterol tertinggi hingga 93,8 mg/dl dan kombinasi larutan taurin 15,6

mg/gBB/hari + Gracillaria 32 mg/gBB/hari mampu menurunkan rerata kadar

kolesterol 30,6 mg/dl dalam 14 hari, keduanya lebih baik dalam menurunkan

kolesterol total mencit (Mus musculus L.) jantan hiperkolesterolemia hingga

mendekati kadar kolesterol mencit normal. Demikian pula larutan taurin 15,6

mg/gBB/hari mampu menurunkan rerata kadar kolesterol sebesar 12,2 mg/dl.

2. Larutan Gracillaria sp. 32 mg/gBB/hari merupakan penggunaan bahan yang

paling efektif dalam menurunkan kadar kolesterol total dalam penelitian ini.

B. Saran

1. Diperlukan penelitian lanjut tentang efektivitas taurin dan Gracillaria terhadap

profil HDL, LDL, dan trigliserida pada mencit jantan hiperkolesterolemia.

2. Perlu dilakukan penelitian tentang efektivitas taurin dan Gracillaria dalam

menurunkan kolesterol total pada mencit betina hiperkolesterolemia.

Page 49: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

1

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi Cetakan keempat. PT. Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta.

Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.

Anggadiredja T. J., A.Zatnika, Heri, dan P.Istini. 2006. Rumput Laut. Penebar

Swadaya, Jakarta.

Anonim. 2013. Langkah Menurunkan Kadar Kolesterol Jahat. Terdapat Pada:

http://pengobatankolesterol.com/2013/12/langkah-menurunkan-kadar-

kolesterol-jahat//. Diakses 2 April 2016.

Anwar, T. B. 2003. Manfaat Diet Pada Penanggulangan Hiperkolesterolemi.

[Skripsi]. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Medan.

Aslan, L. M. 2003. Budidaya Rumput Laut. Penerbit kanisius. Yogyakarta.

Astawan M., F.Kusnandar, dan Subarna. 2003. The addition of Eucheuma cottonii

Seaweed to Increase Iodine and Dietary Fiber Contents of Noodles and

Some Indonesian Traditional Snacks. Proceeding of the 8th Asean Food

Conference, 8-11 October 2003. Hanoi. Vietnam.

Atmadja, W.S. 1988. Rumput Laut Sebagai Obat. Oseana 17 : 1-5.

Barras, F. 1994. Mencegah Serangan Jantung dengan Menekan Kolesterol.

Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Birdsall, T. C. 1998. Therapeutic Applications of Taurine. Altern Med Rev 3 :

128-136.

Carvalho A.F.U, M.C.C.Portela, M.B.Sousa, F.S.Martins, F.C.Rocha, D.F.Farias.

2009. Physiological and physico-chemical characterization of dietary fibre

from the green seaweed Ulva fasciata Delile. Braz J. Bio. 69:969-977.

Dawes, C. J. 1981. Marine botany. A. Wiley – Interscience Publication. United

states.

Page 50: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

44

Edriansyah. 2013. Uji Aktivitas Ekstrak Ethanol 70% Ganggang Merah

(Gracillaria verrucosa) Terhadap Penurunan Kolesterol Total Pada Tikus

Putih Jantan. [Skripsi]. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. UIN

Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Ganong, W. F. 2005. Review Of Medical Physiology 22nd ed. Mc Graw Hill.

Singapore.

Guyton, A. C. 1991. Buku Teks Fisiologi Kedokteran. Adji Dharmadan P.

Lukmanto. [Ed]. EGC. Jakarta.

Hartoyo A., dan M. Astuti. 2002. Aktivitas Antioksidatif dan Hipokolesterolemik

Ekstrak Teh Hijau dan Teh Wangi pada Tikus yang diberi Ransum Kaya

Asam Lemak Tidak Jenuh Ganda. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan.

XIII(1).

Herbey I.I., N.V. Ivankova, V.R. Katkoori, dan O.A. Mamaeva. 2005.

Experimental Oncology. 27 : 166-178.

Hernawati. 2011. Peranan Berbagai Sumber Serat dalam Dinamika Kolesterol

Pada Individu Hiperkolesterolemia dan Normokolesterolemia. [Artikel].

Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Hernawati, W. Manalu, A. Suprayogi, D.A. Astuti. 2013. Suplementasi Serat

Pangan Keragenan dalam Diet untuk Memperbaiki Parameter Lipid Darah

Mencit Hiperkolesterolemia. Makara Seri Kesehatan. 17:1-9.

Herpandi, M. Astawan, T. Wresdiyati, N.S. Palupi. 2006. Perubahan Profil Lipida,

Kolesterol Digesta, dan Asam Propionat Pada Tikud dengan Diet Tepung

Rumput Laut. Jurnal Teknol. dan Industri Pangan. 17:227-232.

Huxtable, R. J. 1992. Physiological Actions Of Taurine. Physiol Rev. 72:101-163.

Jana, T. 2006. Rumput laut. Penebar Swadaya. Jakarta.

Jae, K.W. 2008. Kolesterol. [Internet]. Terdapat pada: Yayasan Jantung Indonesia.

URL: http://www.heartinfo.org. Diakses: 23 Desember 2015.

Jenkins A., D. Jenkins, U. Zdravkovic, P. Wursch, V.Vuksan. 2002. Depression of

glycemic index by high levels of β-glucan fiber in two functional foods

tested in type 2 diabetes. Eur J Clin Nutr. 56:622-628.

Jiao G., G. Yu, J. Zhang, H.S. Ewart. 2011. Chemical structures and bioactivities

of sulfated polysaccharides from marine algae. Mar Drugs. 9:196-223.

Julyasih K.S.M, I.G.P. Wirawan, W. Widajati, W.S. Harijani. 2010. Aktivitas

Antioksidan Beberapa Jenis Rumput Laut (Seaweeds) Komersial di Bali dan

Potensinya dalam Menurunkan Kadar Kolesterol Darah. [Artikel]. Seminar

Page 51: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

45

Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Oleh LPPM-UPN

Veteran. Surabaya.

Julyasih, K.S.M. 2012. Tepung Rumput Laut Menurunkan Kadar LDL (Low

Density Lipoprotein) Plasma Tikus Wistar Hiperkolesterolemia.

Rekapangan. 6:8-12.

Kang K.A., H.D. Bu, D.S. Park, G.M. Go, Y. Jee, T. Shin, dan J.W. Hyun. 2005.

Antioxidant Activity of Ethanol Extract of Callophyllis japonica. Phytother

Res 19 : 506-510.

Kim K.S., D.H.Oh, J.Y.Kim, B.G.Lee, J.S.You, K.J.Chang, H.Chung, M.C.Yoo,

H.I.Yang, J.H.Kang, Y.C.Hwang, K.J.Ahn, H.Y.Chung, dan I.K.Jeong.

2012. Taurine Ameliorates Hyperglycemia and Dyslipidemia By Reducing

Insulin Resistance and Leptin Level in Otsuka Long-Evans Tokushima Fatty

(OLETF) Rats with Long-Term Diabetes. Experimental and Molecular

Medicine. 44:665-673.

Kusumawati, D. 2004. Bersahabat dengan Hewan Coba. Gadjah Mada University

Press. Yogyakarta.

Lane-Petter, W. 1976. The Laboratory Mouse. In : C. W. Hume. The UFAW

Handbook on the Care and Management of Laboratory Animals. Churchill

Livingstone. Edinburg, New York.

Linder, M. C. 1985. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme Ed ke-1. Aminuddin

Parakkasi. [Ed]. Univ. Indonesia Press. Jakarta.

Lutfiana, S. 2006. Pengaruh Pemberian Virgin Coconut Oil Terhadap Kadar

Kolesterol HDL Serum Tikus Wistar Setelah Diinduksi Aterogenesis.

Fakultas Kedokteran UNDIP. Semarang.

Marks, D. B. 1996. Biokimia Kedokteran Dasar : Sebuah Pendekatan Klinis. Joko

Suyono. [Ed]. EGC. Jakarta.

Maryanto S, S. Fatimah, Sugiri, Y. Marsono. 2013. Efek pemberian buah jambu

biji merah terhadap produksi SCFA dan kolesterol dalam caecum tikus

hiperkolesterolemia. Agritech. 33:334-339.

Maysa, A. 2015. Uji Senyawa Taurin Sebagai Antikanker Terhadap Jumlah Sel-

Sel Leukosit dan Sel-Sel Eritrosit Mencit (Mus musculus L.) yang Diinduksi

Benzo α Pyren Secara In Vitro. [Skripsi]. Universitas Lampung. Lampung.

Montgomery R., R.L.Dryer, T.W.Conway, dan A.A.Spector. 1993. Biokimia :

Suatu Pendekatan Berorientasi Kasus. Universitas Gadjah Mada.

Yogyakarta.

Page 52: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

46

Mubarak H., S.Ilyas, W.Ismail, dan I.S.Wahyuni. 1990. Petunjuk Teknik

Budidaya Rumput Laut. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan.

Jakarta. 94 hal.

Muchtadi D., N.S.Palupi, dan M.Astawan. 1993. Metabolisme Zat Gizi : Sumber,

Fungsi, dan Kebutuhan Bagi Manusia. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.

Murakami S., I.Yamagishi, Y.Asami, Y.Ohta, Y.Toda, Y.Nara,Y.Yamori. 1996.

Hypolipidemic effect of taurine in stroke-prone spontaneously

hypersensitive rats. Pharmacology. 52:303-13.

Murray R.K., D.K.Granner, P.A.Mayes, dan V.W.Rodwell. 2003. Biokimia

Klinik Edisi 4. EGC. Jakarta.

Myers, S. 2005. The Carotenoids Palette. An array of colors, researched health

benefits and formulation challengers highlight the future of carotenoids.

Terdapat di: http:// www.naturalproductsinsider.com. Diakses 5 April 2016.

Nakaya Y., A.Minami, N.Harada, S.Sakamoto, Y.Niwa, M.Ohnaka. 2000.

Taurine Improves Insulin Sensitivity in the Otsuka Long-Evans Tokushima

Fatty Rat, a model of spontaneous type 2 diabetes. Am J Clin Nutr. 71:54-8.

Panlasigui LN, O.Q.Baello, J.M.Dimatangal, B.D.Dumelod. 2003. Blood

cholesterol and lipid-lowering effect of carrageenan in animal experiments.

Environ. Health Perspect. 109:983-994.

Pratama S.E., dan E.Probosari. 2012. Pengaruh Pemberian Kefir Susu Sapi

Terhadap Kadar Kolesterol LDL Tikus Jantan Sprague Dawley

Hiperkolesterolemia. Semarang. Journal of nutrition college. 1 : 358-364.

Prosky, L., Asp N. G., Scheweizer T. F., De Vries J. W., dan Furda I. 1988.

Determination Of Insoluble And Soluble, And Total Dietary Fibre In Foods

And Food Products: Interlaboratory Study. Journal Association of Official

Analytical Chemists. 71 : 1017–1023.

Raiha, N., Rassin D., Heinonen K., Gaull G.E. 1975. Milk Protein Quality And

Quantity: Biochemical And Growth Effects In Low Birth Weight Infants

(LBWI). Pediatr Res. 9 : 370.

Ren D., H.Noda, H.Amano, T.Nishino, dan K.Nishizawa. 1994. Study On

Antihypertensive And Hyperlipidemic Effects Of Marine Algae. J Fisheries

Sci 60:83-88.

Risiani, Y. 2004. Potensi Sumber Daya Rumput Laut di Jawa Timur dan Jenis-

Jenis Ekonomi Penting. Universitas Brawijaya. Malangi.

Rubenstein D., W.David, dan B.John. 2007. Lecture Notes: Kedokteran Klinis.

Ed VI. Erlangga. Jakarta.

Page 53: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

47

Sekhon S. dan Loodu. 2012. Antioxidan, Anti-inflammatory and Hypolipidemic

Properties of Apple Flavanols. Departement Environmental of

Science Dalhaousie University. p 57-62.

Septian. 2014. http://septians09.student.ipb.ac.id/. Diakses pada hari selasa,

tanggal 15 desember 2015 pukul 16.50 WIB.

Setijono, M. M. 1985. Mencit (Mus musculus) Sebagai Hewan Percobaan.

[Skripsi]. Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Shim, K.S., H.J.Jung, C.S.Na, C.Yoon, dan G.H.Park. 2009. Effect of Taurine on

Lipid Metabolism and Protein Synthesis in Poultry and Mice. J.Anim.Sci.

22:865-870.

Shin H.K., dan H.M.Linkswiler. 1974. Tryptophan And Methionine Metabolism

Of Adult Females As Affected By Vitamin B6 Deficiency. J Nutr. 104 :

1348-1355.

Simatupang, A. 1997. Cholesterol, Hypercholesterolemia And The Drugs Against

It - a review. Cermin Dunia Kedokteran. 116 : 5-12.

Soegiarto A., Sulistijo, W.S.Atmaja, dan H.Mubarak. 1978. Rumput Laut

(Alga), Manfaat, Potensi, dan Usaha Budidayanya. LON_LIPI. Jakarta.

Stryer, L. 2000. Biokimia. Edisi IV, Volume 2. EGC. Jakarta.

Subroto, T. 2011. Efek Anti Hiperkolesterolemik Karagenan Rumput Laut dalam

Diet Terhadap Plasma Lipid Tikus Putih. Bionatura-Jurnal Ilmu-ilmu

Hayati dan Fisik. 13:58-65.

Sudarsono. 2006. Prospek Pengembangan Obat Bahan Alami Di Bidang

Kesehatan, Seminar Nasional Prospek Obat Tradisional dalam Prospektif

Kesehatan. Fakultas Kedokteran UNISSULA. Semarang.

Sudoyo A.W., B.Setiyohadi, I.Alwi, M.Simadibrata, dan S.Setiati. 2007. Buku

Ajar Ilmu penyakit Dalam. Edisi 4, Jilid 1. Departemen Ilmu Penyakit

Dalam FKUI. Jakarta.

Sugiyama K., A.Ohishi, K.Muramatsu. 1989. Comparison between the plasma

cholesterol-elevating effects of caffeine and methionine in rats on a high

cholesterol diet. Agricultural and Biological Chemistry. 53:3101-3103.

Suzuki T, K.Nakai, Y.Yoshie, T.Shirai, T.Hirano. 1993. Effect Of Sodium

Alginates Rich In Guluronic And Mannuronic Acids On Cholesterol Levels

And Digestive Organs Of High-Cholesterol-Fed Rats. Nippon Suisan

Gakkaishi 59:545-551.

Page 54: Skripsi Oleh Icsni Poppy Resta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/23308/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dana kuliah dari Dikti. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

48

Truswell A.S., S.Mcveigh, W.D.Mitchell, B.Brontest. 1965. Effect In Man Of

Feeding Taurine on Bile Acid Conjugation and Serum Cholesterol Level.

Journal of atherosclerosis research 5 : 526-529.

Ungerer, T. 1985. Biologi Reproduksi Hewan Percobaan Laboratorium dalam

Rangka Pengadaan dan Pengembangan Sarana Penelitian serta

Pendayagunaan Scanning Electron Microscope. Direktorat Pembinaan

Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Ditjen Pendidikan Tinggi,

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Utomo R.D.S., E.M.Lubis, D.Marisa, Y.Zega, dan N.Afiandi. 2009. One stop

seaweed: Konsep Pemasaran Produk - Produk Olahan Rumput Laut.

[Laporan Akhir Program Kreatifitas Bidang Kewirausahaan]. Institut

Pertanian Bogor. Bogor.

Wikanta T, RR.Nasution, dan L.Rahayu. 2003. Pengaruh Pemberian Natrium

Alginat Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Total Darah dan Bobot

Badan Tikus. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 9 : 23-31.

Winarto W.P. dan Tim Lentera. 2004. Memanfaatkan Tanaman Sayur Untuk

Mengatasi Aneka Penyakit. Agromedia Pustaka. Jakarta.