SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi...

59
PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU DAN PELATIHAN KEGURUAN TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SOSIOLOGI SMA NEGERI DAN SWASTA DI KABUPATEN KUDUS SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Sosiologi dan Antropologi Oleh: Lina Fauzul Muna 3401412158 JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Transcript of SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi...

Page 1: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU

DAN PELATIHAN KEGURUAN TERHADAP

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SOSIOLOGI

SMA NEGERI DAN SWASTA DI KABUPATEN KUDUS

SKRIPSI

Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Sosiologi dan Antropologi

Oleh:

Lina Fauzul Muna

3401412158

JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

Page 2: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia

Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Unnes pada:

Hari : Kamis

Tanggal : 29 Oktober 2016

Pembimbing Skripsi I Pembimbing Skripsi II

Drs. Adang Syamsudin Sulaha, M.Si. Antari Ayuning Arsi, S.Sos., M.Si.

NIP. 19531013 198403 1 001 NIP. 19720616 200501 2 001

Mengetahui

Page 3: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : Jumat

Tanggal : 25 November 2016

Penguji Pertama Penguji Kedua Penguji Ketiga

Nurul Fatimah S.Pd, M.Si

NIP. 19830409200604 2 004

Antari A Arsi, S.Sos., M.Si.

NIP. 19720616200501 2 001

Drs. Adang S Sulaha, M.Si

NIP. 19531013198403 1 001

Page 4: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau

seluruhya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, November 2016

Lina Fauzul Muna

NIM. 3401412158

Page 5: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari

betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.

(Thomas Alva Edison)

Semua orang tidak perlu menjadi malu karena pernah berbuat kesalahan,

selama ia menjadi lebih bijaksana daripada sebelumnya.

(Kahlil Gibran)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Kedua orang tua penulis, Bapak Drs. Nur hudlri dan Ibu Musrifatun yang tak

pernah lelah membimbing, mendoakan, memberi semangat dan kasih sayang

kepada penulis.

Keluarga besar pondok pesantren Assabilla

Orang-orang terdekat dan sahabat yang telah banyak memberikan semangat

dan motivasi.

Teman-teman UKM Rebana Modern Unnes angkatan 2012

Teman-teman Jurusan Sosiologi dan Antropologi UNNES angkatan 2012.

Almamater tercinta.

Page 6: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

vi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Latar

Belakang Pendidikan Guru dan Pelatihan Keguruan terhadap Kompetensi

Profesional Guru Sosiologi SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Kudus”,

yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri

Semarang.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu, baik dalam pelaksanaan penelitian maupun penulisan

skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Fakhtur Rokhman, M.Hum., Rektor UNNES yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu di UNNES.

2. Drs. Moh. Solehatul Mustofa, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Sosial yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Kuncoro Bayu Prasetyo, S.Ant., M.A., Ketua Jurusan Sosiologi dan

Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang yang telah

memberi masukan dan arahan dalam menyelesaikan skripsi.

4. Nurul Fatimah, S.Pd, M.Si., selaku Dosen Penguji Utama yang telah

memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

Page 7: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

vii

5. Drs. Adang Syamsudin Sulaha, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang

dengan penuh kesabaran telah membimbing, mengarahkan, menasehati dan

memotivasi dalam penulisan skripsi ini sampai akhir.

6. Antari Ayuning Arsi, S.Sos., M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang penuh

kesabaran telah membimbing, mengarahkan dan memotivasi sehingga

penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Seluruh guru Sosiologi SMA negeri dan swasta di Kabupaten Kudus yang

telah membantu penulis selama proses penelitian dan pengumpulan data.

8. Sahabat seperjuangan Puji, Ani, Ratna, Lina, Najma, Arini, Dan Ela.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu sejak awal penyusunan skripsi ini.

Semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis menjadi catatan

amalan baik serta mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT. Pada akhirnya

penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Semarang, November 2016

Penulis

Page 8: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

viii

SARI

Muna, Lina Fauzul. 2016. Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru dan

Pelatihan Keguruan terhadap Kompetensi Profesional Guru Sosiologi SMA

Negeri dan Swasta di Kabupaten Kudus. Skripsi. Jurusan Sosiologi dan

Antropologi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang. Dosen

Pembimbing Drs. Adang Syamsudin Sulaha, M.Si dan Antari Ayuning Arsi,

S.Sos., M.Si. 104 halaman

Kata Kunci: Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang

Pendidikan, Pelatihan Keguruan

Kompetensi profesional merupakan kompetensi yang berkaitan dengan

kemampuan penguasaan materi pembelajaran, sehingga dibutuhkanlah guru yang

mumpuni dalam bidangnya. Akan tetapi, banyak guru yang yang belum memiliki

kesesuaian antara latar belakang pendidikan yang dimiliki dengan mata pelajaran

yang diampu. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kompetensi

profesional guru tersebut salah satunya dengan mengikuti pelatihan. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latar belakang pendidikan guru

dan pelatihan keguruan baik secara simultan maupun secara parsial terhadap

kompetensi profesional guru sosiologi SMA negeri dan swasta di Kabupaten

Kudus.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian

ini adalah guru sosiologi SMA negeri dan swasta di Kabupaten Kudus yang

berjumlah 30 guru. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

sampel jenuh karena populasi yang diteliti kecil. Metode pengambilan data yang

digunakan adalah adalah angket. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik

analisis regresi.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa: (1) Variabel

latar belakang pendidikan guru dan pelatihan keguruan secara parsial

mempengaruhi kompetensi profesional guru dengan kontribusi variabel latar

belakang pendidikan guru sebesar 8% dan kontribusi variabel pelatihan keguruan

sebesar 10,1%. Selanjutnya, variabel latar belakang pendidikan guru dan pelatihan

keguruan secara simultan mempengaruhi kompetensi profesional guru dengan

kontribusi sebesar 19% dan sisanya 81% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

diteliti dalam penelitian ini. (2) Variabel pelatihan keguruan berpengaruh lebih

besar dibandingkan dengan variabel latar belakang pendidikan guru sehingga

terbuka peluang bagi guru non sosiologi untuk meningkatkan kompetensinya. (3)

masih banyak guru yang belum melakukan PTK dan jarang mengikuti MGPM. (4)

pelatihan dari lembaga pendidikan pemerintah lebih sering ditujukan pada sekolah

yang menjadi rujukan bagi sekolah lain ataupun lebih sering ditujukan pada guru-

guru yang memiliki status PNS.

Saran yang diajukan dalam penelitian ini yaitu (1) Hendaknya guru lebih

meningkatkan lagi keikutsertaannya dalam pelatihan terutama pelatihan dalam

kegiatan MGMP (2) Guru diharapkan lebih sering melakukan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) (3) Pihak sekolah diharapkan lebih rutin dalam megadakan pelatihan

Page 9: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

ix

bagi para guru. (4) pihak pemerintah diharapkan melakukan pemetaan tekait

sekolah-sekolah atau guru-guru yang lebih membutuhkan pelatihan, (5) Pihak

MGMP Sosiologi diharapkan proaktif mengajak guru untuk mengikuti kegiatan

MGMP dan mengadakan pelatihan terkait dengan prosedur peaksanaan PTK

maupun pelatihan terkait dengan pengembangan keprofesionalan guru.

Page 10: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................ iii

PERNYATAAN ..................................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v

PRAKATA ............................................................................................................. vi

SARI ..................................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 8

E. Definisi Operasional..................................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR ...................... 13

A. Kajian Hasil-Hasil Penelitian yang Relevan .............................................. 13

F. Deskripsi Teoritis ....................................................................................... 20

G. Landasan Teori ........................................................................................... 29

H. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 32

I. Hipotesis ..................................................................................................... 35

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 36

A. Populasi Penelitian ..................................................................................... 36

B. Sampel dan Teknik Sampling .................................................................... 36

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................................ 36

D. Alat dan Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 38

E. Validitas dan Reliabilitas Alat ................................................................... 42

F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 58

A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 58

Page 11: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

xi

1. Deskripsi Populasi Penelitian ................................................................. 58

2. Deskripsi Responden Penelitian ............................................................. 58

3. Deskripsi Latar Belakang Pendidikan Guru Sosiologi ........................... 60

4. Deskripsi Pelatihan Keguruan Guru Sosiologi ....................................... 62

5. Deskripsi Kompetensi Profesional Guru Sosiologi ................................ 67

6. Uji Prasyarat Analisis ............................................................................. 76

7. Analisis Regresi ...................................................................................... 82

8. Uji Hipotesis ........................................................................................... 86

9. Koefisien Determinasi ............................................................................ 89

B. Pembahasan ................................................................................................ 91

1. Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru terhadap Kompetensi

Profesional Guru Sosiologi ............................................................................ 91

2. Pengaruh Pelatihan Keguruan Terhadap Kompetensi Profesional Guru

Sosiologi ........................................................................................................ 93

3. Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru dan Pelatihan Keguruan

terhadap Kompetensi Profesional Guru Sosiologi ......................................... 94

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 98

A. Simpulan .................................................................................................... 98

B. Saran ........................................................................................................... 99

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 102

Page 12: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

xii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1. Model kausalitas timbal-balik tiga sisi ............................................... 30

Bagan 2.2. Kerangka Berpikir ............................................................................... 34

Page 13: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Rujukan Penilaian Latar Belakang Pendidikan .................................... 40

Tabel 3.2. Rujukan Penilaian Pelatihan Keguruan................................................ 40

Tabel 3.3. Rujukan Penilaian Kompetensi Profesional ......................................... 41

Tabel 3.4. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian .......................................... 45

Tabel 3.5. Kriteria Kompetensi Profesional .......................................................... 48

Tabel 4.1. Crosstab Responden Berdasarkan Status Sekolah dan

Latar Belakang Pendidikan ................................................................... 59

Tabel 4.2. Crosstab Latar Belakang Pendidikan Guru Sosiologi .......................... 61

Tabel 4.3. Crosstab Pelatihan Keguruan Guru Sosiologi ...................................... 64

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Kompetensi Profesional Guru ............................ 67

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Indikator Penguasaan Materi Pembelajaran

yang Diampu ........................................................................................ 69

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Indikator Penguasaan SK Dan KD Mata Pelajaran

yang Diampu ........................................................................................ 70

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Indikator Pengembangan Materi Pembelajaran

Secara Kreatif ....................................................................................... 71

Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Indikator Pengembangan Keprofesionalan Melaui

Tindakan Reflektif ................................................................................ 73

Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Indikator Pemanfaatan Teknologi Informasi Untuk

Mengembangkan Diri ........................................................................... 75

Tabel 4.10. Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov ................................... 78

Tabel 4.11. Uji Linieritas Variabel Latar Belakang Pendidikan ........................... 79

Tabel 4.12. Uji Linieritas Variabel Pelatihan Keguruan ....................................... 79

Tabel 4.13. Uji Multikolinieritas ........................................................................... 80

Tabel 4.14. Analisis Regresi Linear Sederhana Latar Belakang Pendidikan ........ 83

Tabel 4.15. Analisis Regresi Linear Sederhana Pelatihan Keguruan.................... 84

Tabel 4.16. Analisis Regresi Linear Berganda ..................................................... 85

Tabel 4.17. Hasil Uji T Variabel Latar Belakang Pendidikan .............................. 86

Tabel 4.18. Hasil Uji T Variabel Pelatihan Keguruan .......................................... 87

Page 14: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

xiv

Tabel 4.19. Hasil Uji Koefisien Regresi Simultan (Uji F) .................................... 88

Tabel 4.20. Hasil Uji Koefisien Determinasi Simultan (R2) ................................. 89

Tabel 4.21. Hasil Uji Koefisien Determinasi Parsial (r2) ...................................... 90

Page 15: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

xv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1. Uji Normalitas dengan Grafik Normal P-P Plot ................................. 77

Grafik 4.2. Uji Heteroskedastisitas dengan Grafik Scatterplot ............................. 81

Page 16: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Sekolah Penelitian ......................................................... 105

Lampiran 2. Daftar Responden Penelitian ..................................................... 106

Lampiran 3. Hasil Uji Realibilitas Angket .................................................... 107

Lampiran 4. Kisi-Kisi Intrumen Penelitian .................................................... 108

Lampiran 5. Angket Penelitian ...................................................................... 110

Lampiran 6. Surat-Surat ................................................................................ 115

Page 17: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003

menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara. Melalui bidang pendidikan inilah diharapkan pendidik mampu

mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas serta sesuai dengan

harapan masyarakat, bangsa dan negara.

Berbicara mengenai kualitas pendidikan tentunya tidak bisa lepas dari

kualitas pendidiknya. Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, yang

dimaksud dengan guru berkualitas adalah guru yang profesional. Guru yang

profesional yaitu guru yang dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan

memiliki kompetensi profesional. Kompetensi profesional merupakan

kompetensi yang berkaitan dengan kemampuan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing

peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar

nasional (Rifa’i dan Anni, 2012: 9). Seiring dengan berkembangnya ilmu

pengetahuan dan teknologi, kompetensi profesional juga perlu

dikembangakan agar kualitas guru semakin meningkat.

Page 18: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

2

Perkembangan kompetensi profesional setiap guru tentunya berbeda-

beda, tergantung pada faktor individu itu sendiri serta kualifikasi akademik

yang dimilikinya. Faktor individu itu sendiri dapat dilihat dari motivasi guru

untuk mau berkembang. Sedangkan pada faktor kualifikasi akademik dapat

dilihat pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa guru sebagai pendidik harus

memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV)

atau sarjana (S1), latar belakang pendidikan tinggi dengan program

pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan serta memiliki

sertifikat profesi guru. Standar pendidikan ini tentunya berlaku bagi semua

guru pada setiap jenjang pendidikan, termasuk jenjang pendidikan SMA baik

negeri maupun swasta.

Semenjak ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Pendidikan Nasional pada tanggal 16 Mei 2005, masih

banyak guru yang belum memenuhi ketentuan sebagai pendidik terutama

pada kesesuaian antara latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran

yang diampu. Berdasarkan data kementrian pendidikan nasional, sebanyak

873.650 guru pada jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah tidak

memiliki kesesuaian antara latar belakang pendidikan atau ijazah yang

dimiliki dengan mata pelajaran yang diampu. Dari total 873.650 guru yang

tidak memiliki kesesuaian antara latar belakang pendidikan guru dengan mata

pelajaran yang diampunya, paling banyak ditemukan di jenjang sekolah

Page 19: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

3

menengah yaitu sebanyak 49,24% atau sekitar 252.947 guru (Kompas, 19 Juli

2011).

Ketidaksesuaian tersebut juga memberikan dampak pada penguasaan

materi guru. Berdasarkan pengujian Departemen Pendidikan Nasional pada

tahun 2004 terhadap tingkat kelayakan dan kompetensi guru, rata-rata hasil

tes guru pada saat ujian mata pelajaran yang diampu berada di bawah 25%

(Kompas, 19 Juli 2011). Jika hal ini dibiarkan terus-menerus, maka kualitas

pendidikan dapat semakin menurun.

Beberapa upaya telah dilakukan untuk mengurangi dampak dari

permasalahan tersebut, salah satunya adalah pengadaan pelatihan yang

dilakukan oleh pihak pemerintah maupun pihak sekolah. Pelatihan adalah

suatu proses yang meliputi serangkaian tindakan (upaya) yang dilaksanakan

dengan sengaja dalam bentuk pemberian bantuan kepada tenaga kerja yang

dilakukan oleh tenaga profesional kepelatihan dalam satuan waktu yang

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam bidang

pekerjaan tertentu guna meningkatkan efektivitas dan produktivitas dalam

suatu organisasi (Hamalik, 2007: 10).

Pihak pemerintah tentu memiliki peran yang penting dalam pengadaan

pelatihan keguruan. Oleh karena itu, dibentuklah sebuah Lembaga

Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) yang bernaung di bawah Depdiknas.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 37 Tahun

2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjamin Mutu

Page 20: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

4

Pendidikan, yang disebut LPMP adalah unit pelaksana teknis kementrian

pendidikan dan kebudayaan yang bertugas menjamin mutu pendidikan di

tingkat provinsi. Untuk menjalankan tugas tersebut, pihak LPMP berupaya

mengadakan berbagai pelatihan maupun program yang dapat menunjang

kompetensi guru seperti training of trainer, diklat multimedia, diklat

kurikulum, program UKG/MGMP dan lain-lain. Selain pihak pemerintah,

peran pihak sekolah juga sangat diperlukan dalam mengadakan pelatihan

yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan guru di sekolah tersebut.

Adanya peran pihak pemerintah maupun pihak sekolah dalam

mengadakan pelatihan bertujuan pula dalam meningkatkan wawasan dan

kompetensi yang dimiliki guru, terutama kompetensi profesional guru. Hal ini

sejalan dengan pendapat Mulyawan (2012: 19) yang menyatakan bahwa

pelatihan merupakan bagian yang esensial dalam meningkatkan kompetensi

profesional guru. Saat ini, peningkatan kompetensi profesional guru sangat

diperlukan karena mengingat masih banyaknya guru yang belum memiliki

kesesuaian antara latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang

diampu, salah satunya banyak terjadi pada guru pengampu mata pelajaran

sosiologi baik di SMA negeri maupun swasta. Berdasarkan hasil penelitian

Rochana (2012), guru sosiologi SMA negeri di Jawa Tengah yang benar-

benar memiliki latar belakang pendidikan sosiologi hanya 9,9% dari 1539

guru pengampu mata pelajaran sosiologi. Selanjutnya, sebesar 17,5% berlatar

belakang keilmuan geografi, 14% berlatar belakang keilmuan sejarah, 13,3%

berlatar belakang keilmuan PKn, dan selebihnya berlatar belakang keilmuan

Page 21: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

5

bahasa, agama, ekonomi, IPA, BK, dan ada pula yang berlatar belakang dari

teknik elektro.

Tidak sedikit guru yang memiliki latar belakang pendidikan selain

sosiologi merasa bahwa sosiologi merupakan mata pelajaran yang mudah.

Hal ini karena, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari interaksi manusia

dalam masyarakat yang pastinya sudah tidak sulit lagi bagi setiap orang untuk

memahaminya (Soekanto, 2006: 14). Perlu diingat bahwa dalam mempelajari

interaksi manusia, ilmu sosiologi tidak mempersoalkan baik atau buruknya

fakta yang ada dalam masyarakat, akan tetapi mencoba menjelaskan fakta

tersebut secara analistis (Soekanto, 2006: 13), sehingga diperlukanlah guru

yang benar-benar memiliki wawasan pengetahuan yang luas dan mendalam

mengenai sosiologi. Luas dan mendalamnya pengetahuan yang dimiliki guru

juga menjadi salah satu penentu hasil belajar siswa (Purwanto, 2010: 104-

105). Oleh karena itu, diperlukanlah guru yang memiliki latar belakang

pendidikan sosiologi sehingga dapat memberikan wawasan ilmu pengetahuan

yang lebih mendalam saat proses belajar mengajar.

Guru sosiologi yang sudah memilki kesesuain latar belakang

pendidikan maupun yang belum memiliki kesesuaian latar belakang

pendidikan dengan mata pelajaran yang diampu tetap sama-sama perlu

mengikuti pelatihan. Hal ini dikarenakan tugas seorang guru, termasuk guru

sosiologi, dituntut untuk selalu berkembang seiring dengan perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi (Danim, 2002:38). Selain mengembangkan

ilmu pengetahuan dan teknologi, kompetensi guru pun perlu dikembangkan.

Page 22: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

6

Tuntutan untuk mengembangkan kompetensi guru sosiologi tentunya

sangat penting bagi semua guru sosiologi di berbagai daerah, tidak terkecuali

guru sosiologi SMA negeri dan swasta di Kabupaten Kudus. Berdasarkan

observasi awal di beberapa SMA negeri dan SMA swasta di Kabupaten

Kudus dengan melakukan wawancara pada guru yang mengampu mata

pelajaran sosiologi, masih banyak ditemukan guru yang tidak memiliki

kesesuaian antara mata pelajaran yang diampu dengan kualifikasi akademik

yang ditempuh pada saat di perguruan tinggi terutama guru yang mengajar di

SMA swasta. Banyak di antara guru tersebut berasal dari jurusan ekonomi,

PKn, maupun sejarah. Hal ini terjadi karena masih banyaknya anggapan

bahwa mata pelajaran sosiologi merupakan mata pelajaran yang mudah untuk

dipelajari sehingga siapapun merasa mampu untuk mengajar mata pelajaran

sosiologi.

Selain banyak ditemukan guru yang belum memiliki kualifikasi

akademik yang sesuai, ternyata dalam kegiatan MGMP Sosiologi masih ada

beberapa guru, terutama guru swasta yang mengajar sosiologi yang belum

mengikuti kegiatan MGMP Sosiologi bahkan belum tercatat sebagai anggota

MGMP Sosiologi. Ketidakikutsertaan mereka dalam kegiatan MGMP

Sosiologi menjadikan beberapa upaya guna meningkatkan kompetensi guru

sosiologi tidak menyebar secara merata. Berdasarkan hasil wawancara awal

dengan beberapa guru di SMA negeri maupun swasta di Kabupaten Kudus,

ketidakikutsertaan beberapa guru dalam kegiatan MGMP Sosiologi maupun

belum tercatatnya beberapa guru sebagai anggota MGMP Sosiologi karena

Page 23: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

7

guru tersebut tidak memiliki latar belakang pendidikan sosiologi sehingga

tidak merasa perlu bergabung atau mengikuti kegiatan MGMP Sosiologi

meskipun guru tersebut mengajar sosiologi. Selain itu, hasil wawancara

dengan guru sosiologi pada salah satu sekolah swasta di Kabupaten Kudus

meyatakan bahwa kesibukan beberapa guru yang mengejar target jam

mengajar menjadikan guru tidak bisa mengikut kegiatan MGMP Sosiologi

serta peran pihak beberapa sekolah yang masih kurang maksimal dalam

mengadakan pelatihan keguruan guna meningkatkan kompetensi guru.

Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti pun tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru dan

Pelatihan Keguruan terhadap Kompetensi Profesional Guru Sosiologi SMA

Negeri dan Swasta di Kabupaten Kudus”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian masalah yang telah diungkapkan, maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Seberapa besar pengaruh latar belakang pendidikan guru terhadap

kompetensi profesional guru sosiologi SMA negeri dan swasta di

Kabupaten Kudus?

2. Seberapa besar pengaruh pelatihan keguruan terhadap kompetensi

profesional guru sosiologi SMA negeri dan swasta di Kabupaten Kudus?

Page 24: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

8

3. Seberapa besar pengaruh latar belakang pendidikan guru dan pelatihan

keguruan terhadap kompetensi profesional guru sosiologi SMA negeri dan

swasta di Kabupaten Kudus?

C. Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh latar belakang pendidikan guru terhadap

kompetensi profesional guru sosiologi SMA negeri dan swasta di

Kabupaten Kudus.

2. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan keguruan terhadap kompetensi

profesional guru sosiologi SMA negeri dan swasta di Kabupaten Kudus.

3. Untuk mengetahui pengaruh latar belakang pendidikan guru dan pelatihan

keguruan terhadap kompetensi profesional guru sosiologi SMA negeri dan

swasta di Kabupaten Kudus.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi yang

bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis, yakni sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap

pengembangan teori-teori atau konsep-konsep khususnya terkait dengan

latar belakang pendidikan, pelatihan keguruan, dan kompetensi

profesional guru.

Page 25: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

9

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi nyata pada

guru bidang studi sosiologi dan bidang studi lain pada umumnya

sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan

kompetensi profesionalnya.

b. Bagi lembaga terkait

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

evaluasi dan masukan dalam upaya meningkatkan kompetensi

profesional guru.

c. Bagi peneliti lain

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

E. Definisi Operasional

1. Latar Belakang Pendidikan Guru

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan

merupakan usaha dasar bagi seseorang untuk mengembangkan potensi

dirinya melalui jalur pendidikan yang terstruktur. Pada dunia kerja,

pendidikan sering digunakan sebagai tolak ukur untuk mencerminkan

kecerdasan keterampilan seseorang. Hal ini juga berlaku pada profesi

seseorang sebagai guru.

Pekerjaan sebagai seorang guru sebenarnya tidak bisa dilakukan

oleh sembarang orang. Perlu syarat-syarat tertentu untuk menjadi seorang

Page 26: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

10

guru. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Pendidikan Nasional, guru sebagai pendidik harus memiliki

kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau

sarjana (S1), latar belakang pendidikan tinggi dengan program

pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan serta

memiliki sertifikat profesi guru. Pendapat lain dari R.D. Lansbury (dalam

Danim, 2002: 26) menyatakan bahwa, guru yang sesungguhnya adalah

guru yang memiliki sebuah kekhususan penguasaan bidang keilmuan

tertentu. Oleh karena itu, kesesuaian antara ilmu yang dimiliki oleh guru

dengan mata pelajaran yang diampu sangatlah penting.

Adapun latar belakang pendidikan guru yang dimaksudkan dalam

penelitian ini adalah tingkat pendidikan yang telah ditempuh dan

kesesuaian antara latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran

yang diampu.

2. Pelatihan Keguruan

Pelatihan adalah suatu proses yang meliputi serangkaian tindakan

(upaya) yang dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk pemberian

bantuan kepada tenaga kerja yang dilakukan oleh tenaga profesioanal

kepelatihan dalam satuan waktu yang bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan kerja peserta dalam bidang pekerjaan tertentu guna

meningatkan efektivitas dan produktivitas dalam suatu organisasi

(Hamalik, 2007: 10). Pelatihan juga merupakan salah satu upaya untuk

mengembangkan diri seorang guru dalam dunia pendidikan. Melalui

Page 27: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

11

pelatihan diharapkan guru dapat meningkatkan kompetensi yang

dimilikinya, sehingga dapat melaksanakan kewajibannya sebagai

pengajar dan pendidik peserta didik yang baik.

Adapun Pelatihan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

pelatihan keguruan yang memiliki tujuan dalam menunjang profesi dan

kompetensi seorang guru baik pelatihan dari pihak sekolah maupun

pemerintah seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), teacher

training, workshop, pelatihan kurikulum, dan berbagai pelatihan lainnya.

3. Kompetensi Profesional

Menurut Mulyasa (2004: 37-38), kompetensi merupakan

perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang

direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Kompetensi

tersebut harus dimiliki oleh setiap orang sesuai dengan profesinya, salah

satunya adalah seorang guru.

Berdasarkan Peraturan pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang

Standar Pendidikan Nasional pasal 28 ayat (3), seorang guru sebagai

agen pembelajaran harus memiliki empat kompetensi yaitu kompetensi

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan

kompetensi sosial. Adapun dalam penelitian ini, kompetensi yang

dimaksudkan adalah kompetensi profesional. Kompetensi profesional

merupakan kompetensi yang berkaitan dengan kemampuan penguasaan

materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan

Page 28: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

12

membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang

ditetapkan dalam standar nasional (Rifa’i dan Anni, 2012: 9).

Adapun kompetensi profesional yang dimaksudkan dalam

penelitian ini adalah kompetensi guru dalam menguasai materi,struktur,

konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang

diampu, menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata

pelajaran yang diampu, mengembangkan materi pembelajaran yang

diampu secara kreatif, mengembangkan keprofesionalan secara

berkelanjutan melalui tindakan reflektif, serta mampu memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri

(Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007).

4. Guru Sosiologi

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik (PP Nomor 74 Tahun 2008). Adapun dalam

penelitian ini, guru yang dimaksudkan adalah guru yang mengajar mata

pelajaran sosiologi pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) baik

negeri maupun swasta di Kabupaten Kudus.

Page 29: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Hasil-Hasil Penelitian yang Relevan

Berbagai hasil penelitian mengenai latar belakang pendidikan guru,

pelatihan maupun kompetensi profesional guru sebelumnya telah banyak

diteliti. Oleh karena itu, berbagai penelitian terdahulu yang sesuai dengan

permasalahan yang diteliti menjadi literatur tambahan peneliti selain dari

buku maupun jurnal. Berikut ini merupakan penelitian-penelitian terdahulu

yang membahas mengenai latar belakang pendidikan guru, pelatihan maupun

kompetensi profesional guru.

Penelitian mengenai komepetsni profesiona guru pernah dilakukan

oleh Waluyanti (2010) dengan judul “Pernanan Musyawarah Guru Mata

Pelajaran (MGMP) Sosiologi dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional

Guru SMA”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran MGMP

Sosiologi dalam meningkatkan kompetensi profesional guru sosiologi SMA

di Kabupaten Sleman dengan merencanakan dan melaksanakan program

kinerjanya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kulitatif deskriptif.

Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa program

materi yang telah direncanakan oleh MGMP Sosiologi Kabupaten Sleman

belum sepenuhnya mencakup aspek-aspek kompetensi profesional yang telah

ditetapkan oleh pemerintah, seperti belum adanya materi tentang

pengembangan silabus. Pengembangan silabus sangat diperlukan karena

Page 30: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

14

masih banyak guru yang belum memilki kesesuaian latar belakang pendidikan

dengan mata pelajaran yang diampu. Selain itu, pihak MGMP memiliki

program jangka panjang yang diadakan satu tahun sekali untuk

mengembangkan teori dengan praktek di lapangan, akan tetapi program

tersebut tidak berjalan dengan lancar karena secara pribadi para anggota lebih

memilih untuk membagikan uang subsidi untuk keperluan pribadi daripada

melakukan studi lapangan. Selanjutnya, terdapat beberapa kendala dalam

pelaksanaan program diantaranya kemampuan guru yang belum cukup jauh

menjangkau mata pelajaran sosiologi, ketidakpastian kedatangan narasumber,

serta kekurangan dana. Dalam mengatasi masalah tersebut, pihak MGMP

sosiologi Kabupaten Sleman melakukan solusi dengan mengadakan pelatihan

atau seminar dengan mengundang narasumber ahli.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Waluyanti dengan

penelitian ini terletak pada variabel terikat yaitu sama-sama menggunakan

variabel kompetensi profesional guru. Perbedaan pada penelitian Waluyanti

dengan penelitian ini terletak pada variabel bebas. variabel bebas dalam

penelitian Waluayanti lebih memfokuskan pada peran MGMP sedangkan

dalam penelitian ini menggunakan variabel pelatihan keguruan.

Jahangir dkk (2012) dengan judul “Pelatihan yang Menjadi Faktor

Perubahan Kinerja Guru di Pakistan”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui dampak mengikuti pelatihan mengenai konsep guru yang baik.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan

analisis t-test yang bertujuan untuk membandingkan sampel sebelum dan

Page 31: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

15

sesudah dilakukan penelitian. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara respon peserta sebelum dan

sesudah pelatihan mengenai konsep guru yang baik dalam hal kepribadian,

pengetahuan, kemampuan komunikasi dan komitmen.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Jahangir dkk dengan

penelitian ini terletak pada variabel bebas yaitu sama-sama menggunakan

variabel pelatihan. Perbedaan pada penelitian Jahangir dkk dengan penelitian

ini terletak pada fokus penelitian yang melihat pengaruh pelatihan terhadap

kinerja guru, sedangkan dalam penelitian ini berfokus pada pengaruh

pelatihan terhadap kompetensi profesional guru.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Sukmandari (2012) tentang

pengaruh motivasi berprestasi dan partisipasi guru dalam MGMP terhadap

kompetensi profesional guru matematika SMP di Kabupaten Jepara. Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan analisis

regresi. Kompetensi profesional guru dipengaruhi oleh banyak faktor di

antaranya motivasi, sikap guru, kinerja guru, tingkat kesejahteraan guru,

sarana prasarana, budaya kerja, dan lain-lain. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif motivasi berprestasi dan

partisipasi guru dalam MGMP terhadap kompetensi profesional guru baik

secara simultan (bersama) maupun parsial (terpisah).

Persamaan penelitian Sukmandari dengan penelitian ini terletak pada

fokus penelitian, yaitu sama-sama mengkaji mengenai kompetensi

profesional guru. Adapun perbedaan penelitian Sukmandari dengan penelitian

Page 32: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

16

ini terletak pada variabel bebas dan subjek penelitian. Variabel bebas pada

penelitian sebelumnya adalah motivasi berprestasi dan partisipasi guru dalam

MGMP, sedangkan dalam penelitian ini adalah latar belakang pendidikan

guru dan pelatihan guru. Subjek penelitian Sukmandari adalah guru

matematika SMP di Kabupaten Jepara, sedangkan dalam penelitian ini adalah

guru sosiologi SMA di Kabupaten Kudus.

Penelitian mengenai keterkaitan antara latar belakang pendidikan guru

dengan pelatihan juga pernah dilakukan oleh Rappareni (2013) dengan judul

“Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Produktivitas Guru Yayasan

Jihadiyah Palembang”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuantitatif dengan analisi regresi. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat

pengaruh yang positif dan siginfikan antara variabel pendidikan dan pelatihan

terhadap variabel produktivitas guru pada Yayasan Pendidikan Jihadiyah

Palembang sebesar 94,6%. Hal ini sejalan dengan konsep bahwa melalui

pendidikan dan pelatihan maka produktivitas kerja akan meningkat, kualitas

produksi semakin baik karena technical skill dan managerial skill pegawai

yang semakin baik.

Persamaan penelitian yang dilakukan Rappareni dengan penelitian ini

adalah adanya persamaan pengunaan variabel pelatihan. Perbedaan penelitian

yang dilakukan Rappareni dengan penelitian ini terletak pada variabel terikat

dan subjek penelitian. Penelitian yang dilakukan Rappareni menggunakan

variabel terikat produktifitas guru, sedangkan dalam penelitian ini adalah

kompetensi profesional guru. Subjek pada penelitian Rappareni adalah guru

Page 33: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

17

di Yayasan Jihadiyah Palembang, sedangkan dalam penelitian ini adalah guru

sosiologi SMA di Kabupaten Kudus.

Penelitian selajutnya dilakukan oleh Aziz dan Mahar (2014) dengan

judul “Impact of Training on Teachers Competensies at Higher Education

Level in Pakistan”. Subjek dalam penelitian ini adalah dosen di Universitas

Punjab Pakistan. Penelitian ini bertujuan mendiagnosa dampak program

pengembangan profesional fakultas pada kompetensi pendidik. Metode yang

digunakan adalah metode eksperimen dengan membagi sampel ke dalam dua

kelas di mana satu kelas diberi perlakuan berupa pelatihan sedangkan kelas

yang lainnya tidak diberi perlakuan. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa dosen yang berada pada kelas yang diberi pelatihan lebih kompeten

dari pada dosen yang tidak diberi perlakuan. Kualitas dan kompetensi guru

merupakan salah satu acuan unggul tidaknya kualitas pendidikan sebuah

negara, sehingga dengan adanya program pengembangan profesional fakultas

melalui pelatihan dapat meningkatkan kompetensi guru.

Persamaan penelitian Aziz dan Mahar dengan penelitian ini adalah

adanya persamaan dalam variabel pelatihan. Adapun perbedaan penelitian

yang dilakukan Aziz dan Mahar dengan penelitian ini terletak pada metode

dan subjek penelitian. penelitian yang dilakukan Aziz dan Mahar

menggunakan metode kuantitatif eksperimen sedangkan dalam penelitian ini

menggunakan metode kuantitaif non eksperimen. Subjek pada penelitian Aziz

dan Mahar dilakukan pada dosen di Universitas Punjabi Pakistan sedangkan

dalam penelitian ini dilakukan pada guru SMA di Kabupaten Kudus.

Page 34: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

18

Penelitian mengenai latar belakang pendidikan guru juga pernah

dilakukan oleh Eviranti dkk (2014) dengan judul “Studi Komparatif

Kompetensi Pedagogik Guru PKn Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan”.

Subjek dalam penelitian adalah guru SMP swasta di Kecamatan Kedaton,

Bandar Lampung. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan

kompetensi pedagogik guru berlatar belakang PKn dan nonPKn. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode evaluatif. Adapun hasil dari

penelitian ini adalah guru berlatar belakang PKn dan nonPKn sebagian besar

memiliki kompetensi pedagogik yang baik dan tidak terdapat perbedaan

antara guru berlatar belakang PKn dan nonPKn dalam kompetensi pedagogik

guru. Hal ini dikarenakan guru yang berlatar belakang nonPKn juga

mengikuti dan melaksanakan pelatihan-pelatihan PKn walaupun dalam

beberapa bulan saja.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Eviranti dkk dengan

penelitian ini adalah sama-sama ingin mengetahui tentang latar belakang

pendidikan guru. Perbedaan penelitian yang dilakukan Eviranti dkk dengan

penelitian ini adalah terletak pada fokus penelitian dan subjek penelitian.

Penelitian yang dilakukan Eviranti dkk berfokus pada latar belakang

pendidikan guru terhadap kompetensi pedagogik guru, sedangkan fokus

dalam penelitian ini adalah pengaruh latar belakang pendidikan guru dan

pelatihan terhadap kompetensi profesional guru. Subjek pada penelitian

Eviranti dkk adalah guru PKn, sedangkan dalam penelitian ini adalah guru

sosiologi.

Page 35: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

19

Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Rahmandani (2014)

dengan judul “Pengaruh Pelatihan, Pengembangan, dan Pengalaman Kerja

Terhadap Kompetensi Guru”. Subjek dalam penelitian ini adalah guru SMA

Muhammadiyah 2 Surabaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh secara parsial, simulan, dan dominan antara pelatihan,

pengembangan, dan pengalaman kerja terhadap kompetensi guru di SMA

Muhammadiyah 2 Surabaya. Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif

deskriptif. Adapun hasil penelitian ini adalah secara simultan terdapat

pengaruh yang signifikan antara variabel pelatihan, pengembangan, dan

pengalaman kerja terhadap kompetensi guru yaitu sebesar 78,1%. Secara

parsial hanya variabel pelatihan dan pengalaman kerja yang berpengaruh

terhadap kompetensi. Hasil dari penelitian juga menunjukkan bahwa

pengalaman kerja memiliki pengaruh dominan terhadap kompetensi guru

sebesar 30,6%.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Rahmandani dengan

penelitian ini adalah terletak sama-sama ingin mengetahui pengaruh pelatihan

terhadap kompetensi guru. Adapun perbedaan antara penelitian Rahmandani

dengan penelitian ini adalah pada variabel bebas yaitu selain menggunakan

variabel pelatihan, pada penelitian Rahmandani juga menggunakan variabel

pengembangan dan pengalaman kerja, sedangkan dalam penelitian ini

menggunakan variabel latar belakang pendidikan guru.

Page 36: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

20

F. Deskripsi Teoritis

1. Kompetensi Profesional Guru

a) Pengertian Kompetensi

Pengertian dasar kompetensi adalah kemampuan dan

kecakapan (Uno, 2008: 62). Dapat dikatakan bahwa seseorang yang

memiliki kompetensi di bidang tertentu dapat juga menguasai

kecakapan dengan bidang pekerjaan yang dimilikinya, salah satunya

adalah menjadi seorang guru. Berdasarkan Undang-Undang No. 14

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi adalah

seperangkat pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang harus

dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas

keprofesionalan.

Pendapat lain dari Mulyasa (2004: 37-38), kompetensi

merupakan perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap

yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Pada

sistem pengajaran, kompetensi digunakan untuk mendeskripsikan

kemampuan profesional. Kompetensi ini dapat diperoleh melalui

pendidikan, pelatihan dan pengalaman lain sesuai tingkat

keprofesionalan.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

kompetensi merupakan perpaduan seperangkat pengetahuan,

ketrampilan, perilaku, sikap, pikiran dan nilai yang harus dimiliki,

dihayati dan dikuasai guru yang bersumber dari pendidikan,

Page 37: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

21

pelatihan dan pengalaman sehingga dapat menjalankan tugasnya

dengan profesional.

b) Kompetensi Guru

Seorang guru memiliki tugas dan kewajiban untuk mengajar

dan mendidik peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan

nasional. Seorang guru dalam menunjang tugasnya harus memiliki

kompetensi. Kompetensi ini harus dimiliki oleh seorang guru sebagai

kemampuan, kecakapan dan ketrampilan mengelola pendidikan.

Kompetensi guru merupakan kemampuan seorang guru dalam

melaksanakan kewajiban secara bertanggung jawab dan layak

(Usman, 2006: 14).

Menurut Sahertian (1994: 73), kompetensi guru adalah

kemampuan melakukan tugas mengajar dan mendidik yang

diperoleh melalui pendidikan dan latihan. Selain itu, Suparlan (2006:

85) berpendapat bahwa kompetensi guru merupakan kombinasi

kompleks dari pengetahuan, sikap, ketrampilan dan nilai-nilai yang

ditujukkan guru dalam konteks kinerja yang diberikan kepadanya.

Mengingat betapa pentingnya kompetensi dalam diri seorang guru,

maka tidak salah jika kompetensi merupakan salah satu syarat yang

harus dimiliki guru untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional

(PP Nomor 74 Tahun 2008).

Berdasarkan uraian di atas, kompetensi guru dapat diartikan

sebagai kemampuan seorang guru berupa pengetahuan, sikap,

Page 38: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

22

ketrampilan dan nilai-nilai yang diperoleh melalui pendidikan dan

pelatihan sehingga dapat melaksanakan kewajiban dan tugasanya

secara bertanggung jawab dan layak.

c) Kompetensi Profesional Guru

Berdasarkan Pertauran Pemerintah No. 19 Tahun 2005

tentang Standar Pendidikan Nasional pasal 28 ayat (3), kompetensi

yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai agen pembelajaran

adalah sebagai berikut:

1) Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola

pembelajaran peserta didik meliputi pemahaman terhadap

peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,

evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai kompetensi yang dimilikinya.

2) Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang

mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan

bagi peserta didik dan berakhlak mulia.

3) Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan-

nya membimbing peserta didik mememenuhi standar

kompetensi yang ditetapkan.

4) Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian

dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif

Page 39: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

23

dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,

orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.

Tanpa mengabaikan kompetensi yang lainnya, kompetensi

yang harus dimiliki oleh guru profesional adalah kompetensi

profesional. Kompetensi profesional dirasa sangat penting dalam

menunjang keprofesionalan seorang guru karena kompetensi ini

mencakup kemampuan pengelolaan pembelajaran serta penguasaan

materi yang diajarakan oleh guru kepada peserta didik.

Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru

dan Dosen, kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan

materi pelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup

penguasaan materi kurikulum, materi pelajaran di sekolah, dan

subtansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan

terhadap struktur dan metodologi keilmuannya. Pendapat lain dari

Arikunto (1993: 239) menjelaskan bahwa kompetensi profesional

berarti guru harus memiliki pengetahuan yang luas serta mendalam

tentang bidang studi yang diajarkan, serta penguasaan metodologi

dalam arti memiliki konsep teoritik, mampu memiliki metode yang

tepat, serta mampu menggunakan dalam proses belajar mengajar.

Berdasarkan Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 dijelaskan

tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru guna

Page 40: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

24

menunjang kompetensi profesional guru. Adapun kompetensi

profesional meliputi:

a) Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan

yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

Guru diharapkan mampu memahami materi, struktur, dan pola

pikir yang mendukung ilmu pengetahuan mata pelajaran yang

diampu serta mampu menunjukkan manfaat mata pelajaran yang

diampu.

b) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata

pelajaran atau bidang pengembangan yang diampu.

Guru diharapkan mampu memahami standar kompetensi mata

pelajaran yang diampu, mampu memahami kompetensi dasar

mata pelajaran yang diampu serta mampu memahami tujuan

pembelajaran yang diampu.

c) Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara

kreatif.

Guru diharapkan mampu memilih materi pembelajaran yang

diampu sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik serta

mampu mengolah materi pelajaran yang diampu secara kreatif

sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.

d) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan

melakukan tindakan reflektif.

Page 41: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

25

Guru diharapkan mampu melakukan refleksi terhadap kinerja

sendiri secara terus menerus, mampu memanfaatkan hasil

refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan, mampu

melakukan penelitian tindakan kelas, serta mampu mengikuti

kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber.

e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

berkomunikasi dan mengembangkan diri.

Guru diharapkan mampu memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi dalam berkomunikasi serta mampu memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri.

Berdasarkan beberapa pengertian mengenai kompetensi

profesional guru dan aspek-aspek yang terkandung di dalamnya,

maka definisi konsep kompetensi profesional guru merupakan

kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam

yang meliputi kemampuan guru dalam penguasaan materi

pembelajaran secara kreatif, mampu mengembangkan keprofesional-

an dengan tindakan reflektif serta dapat memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi. Adapun indikator kompetensi profesional

dalam penelitian ini sesuai dengan Permendiknas Nomor 16 Tahun

2007.

2. Latar Belakang Pendidikan Guru

Pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

diartikan sebagai usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana

Page 42: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

26

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan

negara. Pendidikan dapat ditempuh melalui dua jalur, yaitu pendidikan

formal dan pendidikan non formal. Adapun pendidikan yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah pendidikan jalur formal.

Menurut UU Nomor 20 Tahun 2005, Pendidikan formal

merupakan jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri

atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Pada dunia kerja, pendidikan sering digunakan sebagai tolak ukur untuk

mencerminkan kecerdasan ketrampilan seseorang. Hal ini juga tentunya

berlaku pada profesi seseorang sebagai guru.

Pekerjaan sebagai seorang guru sebenarnya tidak bisa dilakukan

oleh sembarang orang, diperlukan syarat-syarat khusus untuk menjadi

seorang guru. Seorang guru yang profesional, harus menguasai betul

seluk-beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu

pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan dikembangkan melalui masa

pendidikan tertentu (Usman, 2006: 5).

Guru yang memiliki tingkat pengetahuan dan kompetensi yang

memadai akan berpengaruh positif pada peserta didiknya, sehingga guru

tersebut dapat dikatakan sebagai guru yang profesional. Danim (2002:

30) menyatakan bahwa seorang guru dikatakan profesional atau tidak,

Page 43: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

27

dapat dilihat dari dua prespektif. Pertama yaitu latar belakang pendidikan

dan yang kedua adalah penguasaan guru terhadap materi bahan ajar,

pengelolaan pembelajaran, pengelolaan siswa, pelaksanaan tugas

bimbingan, dan lain-lain.

Saat ini, profesionalisme guru dituntut untuk semakin

meningkat. sehingga semua guru diharapkan memiliki pendidikan

minimal sarjana (S1) tidak terkecuali guru pada tingkat SMA atau bentuk

lain yang sederajat. Guru pada SMA, atau bentuk lain yang sederajat

harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimal diploma empat

(D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata

pelajaran yang diajarkan atau diampu, dan diperoleh dari program studi

yang terakreditasi (Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007).

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

pendidikan merupakan usaha sadar untuk mengembangkan potensi

manusia melalui jalur pendidikan yang terstruktur yang terdiri atas

pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

Pendidikan tersebut berkaitan dengan profesionalisme guru. Semakin

tinggi tingkat pendidikan seorang guru, maka semakin tinggi pula tingkat

profesionalitas guru tersebut. Adapun indikator yang digunakan untuk

mengukur latar belakang pendidikan guru berdasarkan Permendiknas

Nomor 16 Tahun 2007, yaitu tingkat pendidikan dan Kesesuaian program

studi.

Page 44: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

28

3. Pelatihan Keguruan

Pelatihan adalah suatu proses yang meliputi serangkaian

tindakan (upaya) yang dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk

pemberian bantuan kepada tenaga kerja yang dilakukan oleh tenaga

profesioanal kepelatihan dalam satuan waktu yang bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam bidang pekerjaan tertentu

guna meningkatkan efektivitas dan produktivitas dalam suatu organisasi

(Hamalik, 2007: 10). Sedangkan menurut Rae (dalam Sofyandi, 2008:

113), pelatihan adalah suatu usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan

kemampuan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya lebih efektif

dan efisien.

Pelatihan juga merupakan salah satu upaya untuk

mengembangkan diri seorang guru dalam dunia pendidikan. Melalui

pelatihan diharapkan guru dapat meningkatkan kompetensi yang

dimilikinya, sehingga dapat melaksanakan kewajibannya sebagai

pengajar dan pendidik dengan baik. Pelatihan juga dapat menjadi

kegiatan bagi seorang guru dalam memperbaiki maupun meningkatkan

kinerjanya (Danim, 2002: 47).

Berdasarkan Pedoman Penyusunan Portofolio 2009, maka

indikator yang dipakai untuk mengukur program pelatihan adalah:

a) Lama pelatihan, diukur berdasarkan lama jam atau hari yang

ditempuh selama pelatihan. Semakin lama guru mengikuti pelatihan

Page 45: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

29

maka kemampuan dan ketrampilan guru akan bertambah sehingga

dapat menunjang peningkatan proses pembelajaran.

b) Tingkat pelatihan, diukur berdasarkan tingkat wilayah yang meliputi

tingkat kecamatan, tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi, tingkat

nasional, maupun tingkat internasional serta tingkat lokal (pelatihan

yang diadakan oleh pihak sekolah).

c) Relevansi, diukur berdasarkan kesesuaian pelatihan yang diikuti

guru antara kebutuhan, keadaan guru, dan perkembangan ilmu

pengetahuan.

G. Landasan Teori

Teori merupakan unsur penelitian yang memiliki peran yang besar

dalam menjelaskan fenomena yang terjadi. Teori juga berfungsi memperjelas

masalah yang diteliti (Sugiyono, 2013: 213). Penelitian ini menggunakan

teori kognitif sosial Albert Bandura.

1. Gagasan Utama

Teori kognitif sosial yang dikemukakan oleh Albert Bandura

menyatakan bahwa sebagian pembelajaran manusia terjadi dalam sebuah

lingkungan sosial. Lingkungan sosial memberi banyak kesempatan bagi

individu untuk mendapatkan ketrampilan, pengetahuan, keyakinan, sikap,

dan kemampuan yang kompleks. Ketrampilan, pengetahuan, keyakinan,

sikap, dan kemampuan didapatkan baik melalui pengalaman secara

langsung maupun melalui pengamatan terhadap orang atau model.

Pengamatan yang dilakukan individu terhadap orang atau model di

Page 46: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

30

lingkungannya selanjutnya disesuaikan dengan dirinya dan tujuan yang

diharapkan (Schunk, 2012: 161-162).

2. Kerangka Konseptual

Teori kognitif sosial membuat beberapa asumsi tentang

pembelajaran dan praktik perilaku-perilaku. Asumsi-asumsi ini

membicarakan tentang interaksi-interaksi timbal balik antar manusia,

perilaku dan lingkungan; pembelajaran melalui praktik dan pengamatan;

serta peran pengaturan diri.

a. Interaksi-interaksi timbal balik

Bandura membuat sebuah kerangka perilaku manusia dalam

timbal-balik tiga sisi, yaitu antara pelaku, perilaku, dan lingkungan

(Schunk, 2012: 163). Orang menentukan atau mempengaruhi tingkah

lakunya dengan mengontrol lingkungan, tetapi orang juga dikontrol

oleh kekuatan lingkungan tersebut.

Bagan 2.1 Model kausalitas timbal-balik tiga sisi

Ketiga faktor tersebut sering berinteraksi. Arah dalam bagan 2.1

tidak selalu mengimplikasikan dari pengaruh yang selalu sama. Pada

Orang Perilaku

Lingkungan

Page 47: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

31

saat-saat tertentu satu faktor dapat lebih dominan dibandingkan faktor

lainnya. Misalnya, ketika pengaruh-pengaruh lingkungan lemah,

faktor-faktor personal akan lebih dominan dalam mempengaruhi

perilaku orang tersebut.

b. Pembelajaran Melalui Praktik dan pengamatan

Pembelajaran dalam teori kognitif sosial dapat melalui cara

praktik atau dapat dengan cara melalui orang lain dengan mengamati

model-model yang melakukannya, misalnya model hidup, simbolis,

maupun gambaran dalam media elektronik. Pembelajaran melalui

praktik adalah belajar dari akibat-akibat atas tindakan-tindakan

sendiri. Perilaku-perilaku yang menghasilkan akibat-akibat yang

berhasil akan dipertahankan, sementara yang menghasilkan kegagalan

akan diperbaiki atau disingkirkan (Schunk, 2012: 166).

Sebagian besar pembelajaran juga melalui pengamatan.

Sumber-sumber pengamatan dapat mempercepat pembelajaran

melebihi yang mungkin dicapai orang ketika ia harus menjalankan

tiap-tiap perilaku. Tidak menutup kemungkinan kedua cara tersebut

dapat digunakan secara bersamaan. Misalnya, ketika orang yakin

bahwa perilaku-perilaku contoh atau model yang dilihat berguna maka

orang tersebut akan memperhatikan contoh atau model tersebut

dengan cermat dan mempraktikkan perilaku tersebut dalam pikirannya

(Schunk, 2012: 167).

Page 48: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

32

c. Pengaturan Diri

Pada konsepnya, Bandura menempatkan manusia sebagai

pribadi yang dapat mengatur diri sendiri. Mempengaruhi tingkah laku

dengan cara mengatur lingkungan, menciptakan dukungan kognitif

serta menciptakan konsekuensi bagi tingkah lakunya sendiri. Selain

itu, seseorang akan menggunakan kemampuannya untuk menciptakan

sebuah perilaku guna mencapai tujuan yang akan dicapai dengan tetap

memperhatikan kesesuaian dengan diri individu untuk membuat hidup

lebih bahagia. Pengaturan diri juga bersifat terbuka karena tujuan dan

aktifitas dapat berubah berdasarkan umpan balik evaluasi diri

(Schunk, 2012: 564).

H. Kerangka Berpikir

Keberadaan guru dalam dunia pendidikan tentunya sangatlah penting,

karena guru sebagai agen pendidik memiliki tugas untuk mencetak penerus

generasi bangsa yang berkualitas. Sebelum mencetak peserta didik yang

berkualitas, tentunya seorang guru harus berkualitas pula. Adapun yang

dimaksud dengan guru berkualitas adalah guru yang profesional. Guru yang

profesional yaitu guru yang dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan

memiliki kompetensi profesional.

Dalam menciptakan guru yang profesional, pemerintah telah membuat

persyaratan untuk menjadi pendidik yaitu dalam Peraturan Pemerintah Nomor

19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa

Page 49: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

33

guru sebagai pendidik harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1), memiliki latar belakang

pendidikan tinggi dengan program pendidikan yang sesuai dengan mata

pelajaran yang diajarkan, serta memiliki sertifikat profesi guru.

Selain itu, seorang guru sebagai agen pembelajaran juga harus

memiliki empat kompetensi, salah satunya adalah kompetensi profesional.

Salah satu syarat seorang guru dapat dikatakan profesional adalah dilihat dari

latar belakang pendidikan yang dimilikinya (Danim, 2002: 30). Dapat

dikatakan bahwa semakin sesuai antara latar belakang pendidikan guru saat di

perguruan tinggi dengan mata pelajaran yang diampu maka profesionalisme

guru juga semakin tinggi. Pada umumnya, orang yang memiliki keseuaian

antara latar belakang pendidikan yang dimiliki dengan mata pelajaran yang

diampu maka akan memiliki wawsan yang lebih luas.

Selanjutnya untuk menambah wawasan, seorang guru juga harus

sering mengikuti pelatihan. Pelatihan adalah suatu proses yang meliputi

serangkaian tindakan (upaya) yang dilaksanakan dengan sengaja dalam

bentuk pemberian bantuan kepada tenaga kerja yang dilakukan oleh tenaga

profesioanal kepelatihan dalam satuan waktu yang bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam bidang pekerjaan tertentu

guna meningktakan efektivitas dan produktivitas dalam suatu organisasi

(Hamalik, 2007:10). Semakin banyak pelatihan yang diikuti oleh guru, maka

semakin bertambah pula wawasan guru tersebut.

Page 50: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

34

Dalam penelitian ini, peneliti menggali pengaruh latar belakang

pendidikan dan pelatihan keguruan terhadap kompetensi profesional guru

sosiologi SMA negeri dan swasta di Kabupaten Kudus.

Bagan 2.2. Kerangka Berpikir

Latar Belakang

Pendidikan Guru

(X1)

1. Tingkat

pendidikan

2. Kesesuaian

program studi

(Permendiknas

Nomor 16 Tahun

2007)

Pelatihan Keguruan

(X2)

1. Lama pelatihan

2. Tingkat pelatihan

3. Relevansi

pelatihan

(Pedoman

Portofolio 2009)

Kompetensi Profesional Guru (Y)

1. Menguasai materi, struktur,

konsep dan pola pikir

keilmuan yang mendukung

mata pelajaran yang diampu.

2. Menguasai standar

kompetensi dan kompetensi

dasar mata pelajaran yang

diampu.

3. Mengembangkan materi

pembelajaran yang diampu

secara kreatif.

4. Mengembangkan

keprofesionalan secara

berkelanjutan dengan

melakukan tindakan reflektif.

5. Memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi

untuk berkomunikasi dan

mengembangkan diri.

(Permendiknas Nomor 16 Tahun

2007)

Teori

Kognitif

Sosial

H 1

H 2

H 3

Page 51: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

35

I. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara yang masih harus diuji

kebenarannya melalui kegiatan penelitian. Hipotesis adalah asumsi atau

dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal yang sering

dituntut untuk melakukan pengecekan (Sudjana, 2001: 219). Selain itu,

hipotesis dalam penelitian dapat diartikan sebagai jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2010: 84).

Berdasarkan permasalahan yang ada serta kerangka berpikir, dapat

dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H1: Latar belakang pendidikan guru berpengaruh terhadap kompetensi

profesional guru sosiologi SMA negeri dan swasta di Kabupaten Kudus

H2: Pelatihan keguruan berpengaruh terhadap kompetensi profesional guru

sosiologi SMA negeri dan swasta di Kabupaten Kudus

H3: Latar belakang pendidikan guru dan pelatihan keguruan berpengaruh

terhadap kompetensi profesional guru sosiologi SMA negeri dan swasta di

Kabupaten Kudus

Page 52: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

98

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, disimpulkan sebagai

berikut:

1. Hasil perhitungan koefisien determinasi menunjukkan bahwa, variabel

latar belakang pendidikan guru dan variabel pelatihan keguruan secara

terpisah (parsial) mempengaruhi kompetensi profesional guru dengan

kontribusi variabel latar belakang pendidikan guru sebesar 8% dan

variabel pelatihan kegururan sebesar 10,1%. Selanjutnya, variabel latar

belakang pendidikan guru dan pelatihan keguruan secara bersama-sama

(simultan) memberikan kontribusi sebesar 19% dalam memengaruhi

kompetensi profesional guru dan sisanya 81% dipengaruhi oleh variabel

lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hal tersebut menunjukkan

bahwa variabel latar belakang pendidikan guru dan pelatihan keguruan

mempunyai kontribusi dalam meningkatkan kompetensi profesional guru

sosiologi SMA negeri dan swasta di Kabupaten Kudus.

2. Variabel pelatihan keguruan memiliki pengaruh lebih besar dibandingkan

dengan variabel latar belakang pendidikan guru, sehingga guru yang

memiliki latar belakang non sosiologi masih memiliki kesempatan untuk

meningkatkan kompetensi profesional melalui pelatihan.

3. Rata-rata kompetensi profesional guru sosiologi SMA di Kabupaten

Kudus berada pada kriteria tinggi yaitu sebesar 78,1%. Hal tersebut

Page 53: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

99

dikarenakan sebesar 88,6% guru memahami standar komptensi,

kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran terlebih dahulu sebelum

disampaikan pada peserta. Sedangkan, indikator mengembangkan

keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan

reflektif mendapatkan persentase rata-rata terendah yaitu sebesar 73,3%

karena masih banyak guru yang belum melakukan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK), masih kurang maksimalnya guru dalam mengikuti

pelatihan, serta masih banyak guru yang jarang aktif dalam kegiatan

MGMP Sosiologi.

4. Masih banyak guru yang jarang mengikuti pelatihan dari lembaga

pendidikan pemerintah. Hal tersebut dikarenakan model mekanisme

pengiriman guru yang ditunjuk langsung oleh lembaga pendidikan

pemerintah yang ditujukan bagi sekolah-sekolah yang memiliki peringkat

yang bagus atau menjadi rujukan bagi sekolah-sekolah lain. Selain itu,

guru-guru yang diutamakan untuk mengikuti pelatihan adalah guru-guru

yang memiliki status sebagai PNS.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, maka

dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a) Guru diharapkan lebih meningkatkan lagi keikutsertaannya dalam

mengikuti berbagai pelatihan terutama pelatihan dalam kegiatan

MGMP Sosiologi Kudus.

Page 54: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

100

b) Sehubungan dengan masih banyaknya guru yang belum melakukan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK), diharapkan guru lebih aktif dalam

melakukan PTK sehingga permasalahan-permasalahan yang dialami

guru dalam proses pembelajaran dapat terpecahkan.

2. Bagi Pihak Sekolah

Pihak sekolah terutama sekolah swasta diharapkan lebih rutin

mengadakan pelatihan bagi para guru yang sesuai dengan kebutuhan dan

lebih aktif mengirimkan guru untuk mengikuti pelatihan baik di luar

maupun di dalam sekolah.

3. Bagi Lembaga Pendidikan Pemerintah

Terkait dengan masih mekanisme pengirimin guru yang hanya ditujukan

pada sekolah-sekolah yang telah menjadi rujukan bagi sekolah lain

ataupun hanya ditujukan pada guru-guru yang sudah memiliki status

PNS, diharapkan pihak lembaga pendidikan pemerintah melakukan

pemetaan sekolah-sekolah ataupun guru-guru yang lebih membutuhkan

pelatihan.

4. Bagi Pihak MGMP Sosiologi

a) Sehubungan dengan masih ada beberapa guru yang jarang mengikuti

kegiatan MGMP bahkan belum terdaftar sebagai anggota MGMP,

diharapkan pihak MGMP lebih proaktif mengajak guru-guru sosiologi

terutama guru yang berasal dari sekolah swasta untuk mengikuti

kegiatan MGMP.

Page 55: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

101

b) Terkait dengan masih banyaknya guru yang belum melakukan PTK,

diharapkan pihak MGMP mengadakan pelatihan terkait dengan

prosedur pelaksanaan PTK maupun pelatihan yang lebih menunjang

pada peningkatan keprofesionalan guru.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan dapat menambahkan atau mengembangkan variabel lainnya

untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kompetensi

profesional guru, khusunya kompetensi profesional guru sosiologi.

Page 56: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

102

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta:

PT Rineka Cipta.

-----. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Aziz, Fakhra dan Mahar Muhammad S Akhtar. 2014. Impact of Training on

Teachers Competencies at Nigher Educatin Level in Pakistan. Journal of

Arts, science, and Commerce. 7 (1). 121-128.

Danim, Sudarwan. 2002. Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan

Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung: Pustaka setia.

Depdiknas. 2003. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

-----. 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru dan

Dosen. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

-----. 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar

Nasional Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

-----. 2009. Pedoman Penyusunan Portofolio. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional.

Evirianti, Dania., Irawan Suntoro, dan Yunisca N. 2014. Studi Komparatif

Kompetensi Pedagogik Guru PKn Berdasarkan Latar belakang

Pendidikan. Jurnal Kultur Demokrasi. 2 (4). 1-12.

Ghozali, Imam. 2009. Ekonometrika Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan SPSS

17. Semarang: Universitas Diponegoro.

-----. 2011. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Hamalik, Oemar. 2007. Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan

Terpadu: Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Jahanggir, S Farhana., Nighat Saheen, dan Syeda F Kazmi. 2012. In Service

Training: a Contibutory Factor Influencing Teacher’s Performance.

International Journal of Academic Research in Progressive Education

and Development. 1 (1). 31-38.

Page 57: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

103

Kemendiknas. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasioanl Nomor 16 Tahun

2007, tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Jakarta: Kementrian Pendidikan nasional.

-----. 2008. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008,

tentang Guru. Jakarta: Kementrian Pendidikan nasional.

Kemendikbud. 2012. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 37 Tahun 2012, tentang Organisasi dan Tata Kerja

Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan. Jakarta: Kementrian Pendidikan

dan Budaya.

Kompas.com. (2011). 873.650 Guru Tak Cocok.

(http://nasional.kompas.com/read/2011/07/19/03111961/873.650.Guru.Tak.Cocok

.), diakses pada 08 Maret 2016.

Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, Dan

Implementasi/ RSD. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.

Mulyawan, Budi. 2012. Pengaruh Pengalaman Dalam Pelatihan Terhadap

Peningkatan Kompetensi Profesional Guru. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial. 11

(1). 45-65.

Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian

dengan SPSS. Yogyakarta: Andi Offset.

Purwanto, M Ngalim. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Rahmandani, Reni. 2014. Pengaruh Pelatihan, Pengembangan, dan Pengalaman

Kerja terhadap Komepetensi Guru. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. 3

(6). 1-15.

Rappareni, Yussi. 2013. Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap

Produktivitas Guru Yayasan Jihadiyah Palembang. JENIUS. 3 (3). 216-

229.

Rifa’i, Achmad dan Catharina T Anni. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang:

Pusat Pengembangan MKU-MKDK Unnes.

Rochana, Totok. 2012. Relevansi Kurikulum Prodi Pendidikan Sosiologi

Antropologi dengan Kebutuhan Mengajar Guru SMA. Jurnal Komunitas.

4 (2). 218-229.

Sahertian, Piet A. 1994. Profil Pendidik Profesional. Yogyakarta: Andi Offset.

Page 58: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

104

Sarwono, Jonathan. 2006. Analaisis Data Penelitian Menggunakan SPSS 13.

Yogyakarta: Andi Offset.

Schunk, Dale H. 2012. Teori-Teori Pembelajaran: Perspektif Pendidikan.

Terjemahan Eva Hamdiah dan Rahmat Fajar. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Sofyandi, Herman. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Sugiyono. 2010. Statistika Untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

-----. 2013. Metode Penelitian pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D). Bandung: Alfabeta.

Sukmandari. 2012. Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Partisipasi Guru dalam

MGMP Terhadap Kompetensi Profesional Guru Matematika SMP di

Kabupaten Jepara. Jurnal Manajemen Pendidikan. 1 (3). 313-330.

Suparlan. 2006. Guru Sebagai Profesi. Yogyakarta: Hikayat Publishing.

Uno, Hamzah B. 2007. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Usman, Moh Uzer. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Waluyanti, Rizkia. 2010. Peranan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)

Sosiologi dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru SMA.

Dimensia. 4 (1). 77-96.

Page 59: SKRIPSI - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/29082/1/3401412158.pdf · Guru Sosiologi, Kompetensi Profesional, Latar Belakang ... Uji Prasyarat Analisis ... Tabel 4.16. Analisis Regresi

119