Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

85
SKRIPSI EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI CABAI MERAH (Capsicum annum) DI KECAMATAN SUMBANG OLEH : IRMA MAHARDIKA A1G006020 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO 2010 PDF processed with CutePDF evaluation edition www.CutePDF.com PDF processed with CutePDF evaluation edition www.CutePDF.com PDF processed with CutePDF evaluation edition www.CutePDF.com

Transcript of Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Page 1: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

SKRIPSI

EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI

PADA USAHATANI CABAI MERAH (Capsicum annum)

DI KECAMATAN SUMBANG

OLEH :

IRMA MAHARDIKA

A1G006020

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIAN

PURWOKERTO

2010

PDF processed with CutePDF evaluation edition www.CutePDF.comPDF processed with CutePDF evaluation edition www.CutePDF.comPDF processed with CutePDF evaluation edition www.CutePDF.com

Page 2: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris, sehingga sektor pertanian sangat

penting dalam menunjang perekonomian negara. Peranan sektor pertanian sebagai

penyedia pangan, sumber bahan baku industri dan memberikan kesempatan kerja.

Pembangunan sektor pertanian dapat meningkatkan taraf hidup petani dengan

meningkatkan efisiensi penggunaan faktor produksi. Menurut Mubyarto (1994),

bahwa tingkat pendapatan petani merupakan tanda tercapainya kesejahteraan

masyarakat, sehingga dengan pembangunan pertanian maka taraf hidup petani

dapat ditingkatkan, yaitu dengan meningkatkan produksi dan pendapatan

usahatani. Salah satu program pemerintah dalam meningkatkan sektor pertanian

adalah dengan pengembangan pertanian hortikultura.

Tanaman hortikultura merupakan salah satu tanaman yang menunjang

pemenuhan gizi masyarakat sebagai sumber vitamin, mineral, protein dan

karbihodrat. Hortikultura sebagai bahan pangan cukup penting bagi kebutuhan

pangan masyarakat di samping beras, sehingga untuk kebutuhan nasional perlu

ditingkatkan produksinya. Konsumsi terhadap produk hortikultura terus

meningkat sejalan dengan bertambahnya penduduk, peningkatan pendapatan dan

peningkatan pengetahuan masyarakat tentang gizi dan kesehatan. Hal ini

merupakan alasan bahwa pertanian hortikultura sudah saatnya mendapatkan

perhatian yang serius terutama menyangkut aspek produksi dan pengembangan

sistem pemasarannya. (Sugiarti, 2003)

Page 3: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Salah satu tanaman holtikultura adalah cabai merah. Periode 2000 – 2009

mengalami peningkatan ekspor yang cukup signifikan, namun pergerakan ekspor

masih naik turun dimana volume ekspor cabe kering tersebut rata – rata berada

dalam kisaran 400 ton. Sementara impor cabe rata-rata mencapai 2.700 ton.

Besarnya kesenjangan antara ekspor dan impor menunjukkan bahwa Indonesia

masih memiliki peluang untuk meningkatkan ekspor sekaligus mengurangi

ketergantungan impor dari pasokan cabe dalam negeri dengan meningkatkan

produktivitas dan kualitas cabe yang dihasilkan. Di Indonesia hanya terdapat dua

pulau yang signifikan produksinya, yaitu pulau Sumatera dan Jawa. Di pulau

Jawa, propinsi Jawa Timur yang produksinya paling banyak, sementara Jawa

Tengah hanya menempati urutan kedua (Tinjauan Sosial Ekonomi Komoditas

Cabe Indonesia, PSE, 2010).

Kecamatan Sumbang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten

Banyumas yang merupakan sentra produksi cabai merah. Tanaman cabai mudah

diusahakan, karena dapat memanfaatkan lahan tegalan, pekarangan maupun

sawah tadah hujan. Peningkatan produksi cabai dalam memenuhi permintaan

konsumen dan untuk meningkatkan taraf hidup petani cabai melalui peningkatan

produksi dan menempatkan petani sebagai produsen tidak dapat dilepaskan dari

cara budidaya cabai itu sendiri. Salah satu cara budidaya yang dapat

dikembangkan oleh petani di Kecamatan Sumbang pada saat ini adalah dengan

menggunakan mulsa plastik. Penggunaan mulsa plastik ini diharapkan dapat

meningkatkan pendapatan petani dan penggunaan sumber alam dapat digunakan

secara efisien (Sugiarti, 2003).

Page 4: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas (2006)

produktivitas cabai merah di Kecamatan Sumbang dari tahun 2000 sampai 2006

mengalami naik turun. Produksi cabai merah di Kecamatan Sumbang pada tahun

2000 sampai dengan 2006 dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Produksi cabai merah di Kecamatan Sumbang pada Tahun 2000 sampai

dengan 2006

Tahun Luas Panen (Ha) Poduksi (Ton) Rata-rata Produksi (Ton/Ha)

2000 41.00 106.20 2.59

2001 41.00 72.00 1.76

2002 13.00 105.30 8.10

2003 24.00 214.60 8.94

2004 11.00 114.40 10.40

2005 16.00 145.00 9.06

2006 3.80 17.91 4.71

Rata-rata 21.40 110.77 6.51 Sumber : Kabupaten Banyumas Dalam Angka Tahun 2006.

Produktivitas cabai merah di Kecamatan Sumbang tahun 2001 paling

rendah karena adanya serangan hama seperti ulat, tungau merah dan penyakit

busuk buah serta gugur daun. Hal ini menyebabkan buah dan daun membusuk

kemudian gugur perlahan. Produktivitas mencapai angka paling tinggi terjadi pada

tahun 2004 yaitu 10,40 ton per hektar dengan luas 11 hektar.

Pada kenyataannya perubahan harga yang terjadi sangat berpengaruh

terhadap keinginan petani untuk berusahatani. Apabila harga jual panen rendah

maka pendapatan mereka pun tidak dapat untuk membeli faktor produksi dalam

jumlah sebelumnya untuk menanam cabai pada musim berikutnya, sehingga

mereka memilih untuk tidak menanam kembali karena mereka tahu hasilnya akan

merugi. Harga jual yang tinggi merangsang petani untuk berproduksi lebih banyak

lagi karena hasilnya akan menguntungkan, walaupun kadang pihak konsumen

Page 5: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

dirugikan (Setiadi, 2005). Harga cabai merah di Kecamatan Sumbang pada tahun

2001 sampai dengan 2006 dapat dilihat pada Tabel 2,

Tabel 2. Harga Rataprata cabai merah di Kecamatan Sumbang pada Tahun 2001

sampai dengan 2006

Tahun Harga cabe merah rata-rata (Rp/kg)

2001 12.500

2002 13.000

2003 15.000

2004 14.500

2005 16.500

2006 17.000

Rata-rata 14.750 Sumber : Kabupaten Banyumas Dalam Angka Tahun 2006

Selain faktor harga yang mempengaruhi keinginan petani untuk menanam

cabai merah, faktor alam juga berpengaruh terahdap keinginan petani untuk

menanam cabai merah. Pada musim penghujan, tanaman cabai biasanya

mengalami busuk buah, sehingga hasil produksi cabai juga akan mengalami

penurunan. Selain hal tersebut yang tidak kalah pentingnya adalah berbagai

macam serangan hama pada tanaman cabai yang dapat mengakibatkan penurunan

produksi.

B. Identifikasi Masalah

Kecamatan Sumbang merupakan sentra tanaman cabai di Kabupaten

Banyumas. Setiap petani cabai merah mempunyai tujuan untuk mendapatkan hasil

dari proses produksi tersebut, namun demikian dalam melakukan kegiatannya ada

beberapa kendala yang menjadi penghambat kelancaran produksi, diantaranya

adalah kepemilikan lahan yang terbatas, biaya produksi yang terus meningkat

Page 6: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

serta modal yang terbatas, sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi

keuntungan petani dari usahatani tersebut.

Kegiatan usahatani pada dasarnya memperhatikan cara-cara petani

memperoleh dan memadukan sumberdaya (lahan, tenaga kerja, modal, dan

manajemen) yang terbatas, tujuan ini dilakukan untuk mendapatkan hasil

usahatani yang sesuai dengan kehendak petani dalam meningkatkan pendapatan,

menghindari risiko yang mungkin terjadi dan menggunakan sebaik-baiknya dana

investasi yang dimiliki dan terbatas jumlah maupun kualitasnya untuk

dialokasikan sebagai anggaran masukan pemakaian faktor produksi.

Salah satu kinerja usahatani yang sering menjadi indikator adalah efisiensi,

baik efisiensi teknik, alokatif masukan maupun keluaran. Pencapaian efisiensi

teknik yang tinggi sangat penting dalam upaya meningkatkan tingkat kompetitif

dan keuntungan suatu usahatani, termasuk dalam usahatani cabai merah. Efisiensi

teknik merupakan salah satu komponen dari keseluruhan efisiensi ekonomi. Akan

tetapi, suatu usahatani baru dapat dikatakan efisien secara ekonomi jika efisiensi

teknik telah dicapai. Kumbhakar dan Lovell (dalam Setiadi, 2005) mengatakan

bahwa ada tiga cara memaksimumkan keuntungan dari suatu usahatani. Cara

pertama yaitu memaksimumkan keluaran (produksi) pada penggunaan masukan

tertentu atau sering disebut efisiensi teknik. Kedua, keuntungan maksimum dapat

diperoleh melalui kombinasi masukan yang sesuai pada tingkat harga masukan

tertentu (efisiensi alokatif masukan). Cara ketiga adalah dengan menghasilkan

kombinasi produksi yang tepat pada tingkat harga produksi tertentu (efisiensi

alokatif produksi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi

usahatani cabai merah di Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas, serta

Page 7: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat efisiensi teknik yang

dicapai oleh petani di lokasi penelitian. Setelah diketahui tingkat efisiensi teknik

dan faktor-faktor yang mempengaruhi, maka akan dapat dirumuskan upaya untuk

peningkatan efisiensi dan pendapatan petani cabai (Sukiyono, 2005 : 176). Selain

itu penggunaan faktor produksi belum optimal karena terdapat indikasi

penggunaan yang terlalu banyak atau terlalu sedikit. Misalnya untuk faktor

produksi tenaga kerja, ada kemungkinan terjadi kelebihan curahan waktu kerja

yang selama ini kurang diperhitungkan petani.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat diidentifikasi masalah penelitian

sebagai berikut:

1. Berapa besar biaya dan pendapatan usahatani cabai merah hot and beauty

dalam satu kali musim tanam ?

2. Bagaimana pengaruh faktor produksi lahan, tenaga kerja, benih, pupuk

kompos, pupuk buatan dan pestisida terhadap hasil produksi usahatani cabai

merah hot and beauty di Kecamatan Sumbang?

3. Apakah penggunaan faktor produksi lahan, tenaga kerja, benih, pupuk kompos,

pupuk buatan dan pestisida pada usahatani cabai merah hot and beauty di

Kecamatan Sumbang sudah efisien?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah untuk :

1. Menghitung besarnya biaya dan pendapatan usahatani cabai merah hot and

beauty.

Page 8: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

2. Menganalisis pengaruh faktor produksi lahan, tanaga kerja, benih, pupuk

kompos, pupuk buatan dan pestisida terhadap hasil produksi usahatani cabai

merah hot and beauty di Kecamatan Sumbang.

3. Mengetahui tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi lahan, tanaga kerja,

benih, pupuk kompos, pupuk buatan dan pestisida pada usahatani cabai merah

hot and beauty di Kecamatan Sumbang.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :

1. Memberikan masukan kepada pemerintah dalam hal ini adalah Dinas Pertanian

Kabupaten Banyumas dalam menyusun program pengembangan cabai guna

peningkatan produksi dan pendapatan petani.

2. Memberikan informasi bagi petani cabai merah, sehingga dalam menggunakan

faktor-faktor produksi pada usahatani cabai merah hot and beauty lebih efisien.

E. Hipotesis

1. Terdapat pengaruh penggunaan faktor produksi lahan, tenaga kerja, benih,

pupuk kompos, pupuk buatan dan pestisida terhadap hasil usahatani cabai

merah hot and beauty.

2. Penggunaan faktor-faktor produksi usahatani cabai merah hot and beauty

belum atau tidak efisien.

Page 9: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Usahatani Cabai Merah

1. Taksonomi Cabai Merah

Nama umum cabai di Inggris adalah chilli pepper, di Philipina siling haba,

di Cina la jiao, di Indonesia sendiri kita mengenal dengan nama cabai merah.

Orang Jawa menyebut cabai merah dengan sebutan lombok gede berbeda dengan

orang Sunda yang lebih mengenal dengan istilah cabe. Secara ilmiah Cabai merah

disebut dengan Capsicum annum L.,dengan urutan taksonomi sebagai berikut:

Kingdom : Planteae (Tumbuhan)

Sub kingdom : Tracheobiophyta (Tumbuhan berpembuluh)

Super divisi : Spermatophyta (Tumbuhan yang menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua atau dikotil)

Sub kelas : Asteridae

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae (Suku terung-terungan)

Genus : Capsicum

Species : Capsicum annum L.

Cabai merah (Capsicum annum var. longum) merupakan suatu

komoditas sayuran yang tidak dapat dtinggalkan masyarakat dalam kehidupan

sehari-hari. Cabai pada dasarnya terdiri atas 2 golongan utama, yaitu cabai besar

(C. annum L.) dan cabai rawit (C. frutescens L.). Cabai besar terdiri atas cabai

Page 10: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

merah (hot pepper), cabai hijau dan paprika (sweet pepper). Cabai merah besar

terdiri atas cabai hibrida dan non hibrida. Cabai rawit juga banyak ragamnya dan

biasanya merupakan cabai lokal yang bukan hibrida. Cabai berguna sebagai

penyedap masakan dan mengandung zat-zat gizi yang sangat berguna bagi tubuh

manusia. Cabai mengandung protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, besi,

dan lain-lain (Prajnanta, 2007).

2. Prospek Usahatani Cabai Merah

Prospek pengembangan cabai merah saat ini makin diminati petani,

sebab walaupun harga benihnya mahal dan membutuhkan modal (investasi) besar

untuk membudidayakannya, tetapi harga jual hasil panennya dapat memberikan

keuntungan yang tinggi. Prospek pengembangan cabai merah makin cerah, sebab

daya beli masyarakat semakin baik terutama terhadap cabai yang memiliki

kualitas yang baik. Lambat laun tentu varietas cabai yang bermutu rendah akan

semakin terdesak, sehingga secara tidak langsung konsumen/pasar akan ikut

mendorong pengembangan cabai varietas unggul bermutu (Rukmana, 2004).

Memanfaatkan peluang pasar dan mencapai sukses usahatani cabai

merah ini, teknologinya perlu dikuasai. Penguasaan teknologi sangat penting

untuk meminimalisir seorang investor mengalami gulung tikar hanya karena tidak

mempunyai tenaga terampil dan terdidik dalam menangani budidaya cabai merah.

Budidaya atau usaha tani tanaman cabai merah selama ini dilakukan

secara monokultur dan pola rotasi tanaman. Pola rotasi tanaman merupakan pola

yang lazim dianut para petani dengan melakukan pergiliran tanaman pola 1 : 2

Page 11: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

yaitu satu kali tanaman cabai merah dan 2 – 3 kali tanaman palawija/sayuran

lainnya yang tidak sama famili tanamannya dengan cabai merah. Untuk model

kelayakan ini digunakan monokultur cabai merah sepanjang tahun, dengan masa

lahan kosong selama 1 bulan di antara siklus tanam.

3. Aspek Teknik Budidaya

Keberhasilan usaha produksi cabai merah sangat ditentukan oleh aspek

taknis budidaya di lapangan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dengan baik

dalam pelaksanaan teknis budidaya tanaman cabai merah adalah sebagai berikut:

a. Pemakaian benih cabai merah yang unggul yang tidak terkontaminasi virus.

b. Ketersediaan air yang cukup sepanjang periode tanam/sepanjang tahun.

c. Pola tanaman yang baik dan sesuai dengan iklim.

d. Pengolahan tanah yang disesuaikan dengan kemiringan lereng dan arah lereng.

e. Pemberantasan hama dan penyakit tanaman cabai merah dilaksanakan secara

teratur

f. sesuai dengan kondisi serangan hama dan penyakit

g. Cara panen serta penanganan pasca panen cabai merah yang baik dan benar.

Keberhasilan produksi cabai merah sangat dipengaruhi oleh/dan

ditentukan oleh kualitas benih yang digunakan. Sifat unggul tersebut dicerminkan

dari tingginya produksi. Ketahanan terhadap hama dan penyakit serta tingkat

adaptasi tinggi terhadap perubahan iklim. Varietas yang dianjurkan dalam Model

Kelayakan ini adalah cabai merah besar. Musim tanam di daratan tinggi dilakukan

antara bulan April – Mei untuk periode tanam pertama dan antara bulan

Page 12: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

September – Oktober untuk periode tanam ke dua. Tanah yang baik untuk

pertanaman cabai merah yaitu lahan yang tanahnya berstruktur remah atau

gembur, subur dan kaya akan bahan organik, pH tanah antara 6.0 dan 7,0. Oleh

karena itu pengolahan tanah yang baik dengan menggunakan traktor atau

menggunakan cangkul, harus mencapai kedalaman olah tanah s/d gembur antara

20 – 30 cm. Sedapat mungkin berbagai jenis gulma harus dibersihkan dari lahan

budidaya.

Tanah selesai diolah selanjutnya dibuat bedeng-bedeng yang lebar dan

panjangnya disesuaikan dengan petakan lahan yang ada dengan maksud untuk

menjaga tanaman sedemikian rupa sehingga bebas dari genangan air. Bedeng

dibuat dengan panjang 10 – 12 m, lebar 110 – 120 cm, dan tinggi disesuaikan

dengan musim tanam. Pada musim penghujan tinggi bedeng dibuat 40 – 50 cm,

sedangkan pada musim kemarau dapat dibuat antar 30 – 40 cm. Penanaman bibit

cabai merah dilahan budidaya dilakukan pada jarak tanam 70 cm antar barisan dan

60 cm di dalam barisan. Untuk pertanaman produksi cabai merah konsumsi,

pembibitan jarak tanam dapat dibuat dalam barisan yang lebih rapat lagi.

Di antara barisan dibuat garitan sedalam 10 – 15 cm, yaitu untuk

menyebarkan pupuk kandang (15 ton/ha) dan pupuk buatan (N, P dan K). Jenis

dan jumlah pupuk anorganik untuk tanah seluas 1 ha yaitu dapat mencapai sebesar

200 – 250 kg urea, ZA 500 – 600 kg, TSP 400 – 450 kg dan KCL 300 – 350 kg.

Setelah pupuk anorganik ditebar, segera permukaan tanah ditutup dengan

menggunakan plastik perak hitam yang berfungsi untuk menghindari hilangnya

pupuk akibat sinar matahari dan hujan.

Page 13: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

B. Biaya dan Pendapatan

Biaya adalah semua pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan untuk

menjalankan usaha dan biasanya dinilai dengan uang. Biaya usahatani dalam

dibedakan sebagai berikut (Boediono, 1992) :

1. Biaya tetap (Fixed Cost = FC)

Biaya tetap adalah jenis biaya yang besar kecilnya tidak tergantung

pada besar kecilnya produksi. Biaya tetap merupakan jumlah biaya yang tetap

dibayar petani pada berbagai tingkat output yang dihasilkan, sedangkan biaya

tetap rata-rata (Average Fixed Cost = AFC) adalah biaya tetap yang

dibebankan pada setiap unit output. Biaya tetap dapat berupa sewa tanah,

peralatan, pajak dan penyusutan.

2. Biaya Variabel (Variabel Cost = VC)

Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya berhubungan

langsung dengan besarnya produksi. Biaya variabel total adalah jumlah biaya

berubah-ubah menurut banyaknya output yang dihasilkan. Biaya variabel

dalam usahatani cabai merah antara lain pengeluaran untuk biaya bahan baku,

tenaga kerja langsung dan bahan pembantu.

3. Biaya Total (Total Cost = TC)

Biaya produksi total untuk berbagai tingkat output merupakan

penjumlahan dari biaya variabel dan biaya tetap total, dapat dituliskan sebagai

berikut:

TC = TFC + TVC

Keterangan :

Page 14: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

TC = Biaya total

TFC = Biaya tetap total

TVC = Biaya variabel

Pendapatan usahatani adalah penerimaan total petani dari hasil

penjualan outputnya. Pendapatan total bergantung pada banyaknya produk atau

output yang dihasilkan dan tingkat harga yang berlaku. Pendapatan total dapat

dirumuskan sebagai berikut (Boediono, 1992) :

TR = P x Q

Keterangan :

TR = Penerimaan Total (Total revenue)

P = Harga (Price)

Q = Kuantitas (Quantity)

Pendapatan total dapat diperoleh dari hasil perkalian antara jumlah

produk yang dihasilkan dengan harga produk per unit. Semakin banyak jumlah

produk atau semakin tinggi tingkat harga, maka pendapatan total yang diterima

petani ikan akan semakin besar, sebaliknya semakin sedikit jumlah produk atau

semakin rendah tingkat harga, pendapatan total terjadi menjadi semakin kecil.

Apabila pendapatan total dikurangi dengan biaya total, maka akan didapatkan

pendapatan bersih atau laba, dapat dirumuskan sebagai berikut Hernanto

(1996) :

Tpro = TR – Tc

Keterangan :

Tpro = Pendapatan bersih

Page 15: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

TR = Penerimaan Total

Tc = Biaya total

Semakin besar pendapatan total atau semakin kecil biaya total, maka

pendapatan bersih akan semakin besar. Sebaliknya semakin kecil pendapatan total

akan semakin besar biaya total, pendapatan bersih menjadi semakin kecil.

Pendapatan total dan biaya total akan menentukan tingkat efisiensi ekonomi

usahatani.

C. Penggunaan Faktor-Faktor Produksi

Usahatani adalah himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat di

tempat itu dan diperlukan untuk produksi pertanian, seperti tanah dan air,

perbaikan-perbaikan atas tanah itu, sinar matahari, bangunan-bangunan yang

didirikan di atas tanah dan sebagainya. Usahatani dapat berupa usaha bercocok

tanam atau memelihara ternak (Mosher, 1968 dalam Mubyarto, 1999).

Pelaksanaan usahatani dapat diusahakan oleh seseorang atau sekumpulan

orang. Pelaksanaan usahatani ada yang bersifat usaha sampingan dengan tujuan

untuk mencukupi kebutuhan pangan bagi keluarga sendiri dan ada yang bersifat

komersial untuk memenuhi kebutuhan pasar. Usahatani yang bersifat komersial

pada umumnya penyelenggaraannya sudah lebih maju dan selalu berorientasi pada

perkembangan teknologi baru untuk memperoleh pendapatan

Faktor produksi (dalam usahatani) adalah semua korbanan yang diberikan

pada tanaman agar tanaman tersebut mampu tumbuh dan berproduksi dengan

baik. Hubungan antara faktor produksi (input) dan produksi (output) disebut

Page 16: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

fungsi produksi. Menurut Teken (1965), fungsi produksi adalah hubungan fisik

antara jumlah produk yang dihasilkan dengan jumlah faktor produksi yang

digunakan persatuan waktu tanpa memperhatikan harga faktor-faktor produksi

maupun produk yang dihasilkannya. Hubungan antara produk dengan faktor-

faktor produksi dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:

Y = f (X1,X2,X3,………….Xn)

Keterangan:

Y = Jumlah produk yang dihasilkan

X1-Xn = Faktor produksi yang terlibat dalam proses produksi

Bentuk fungsi produksi dalam bidang pertanian yang umum digunakan

adalah fungsi Cobb-Douglas. Fungsi Cobb-Douglas adalah suatu fungsi atau

persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel..

Fungsi produksi Cobb-Douglas yang sering dipakai peneliti karena menurut

Soekartawi (2005) mempunyai kelebihan-kelebihan diantaranya:

1. Penyelesaian fungsi Cobb-Douglas relatif lebih mudah dibandingkan dengan

fungsi yang lain.

2. Hasil pendugaan garis melalui fungsi Cobb-Douglas akan menghasilkan

koefisien regresi yang sekaligus juga menunjukkan besaran elastisitas.

3. Besaran elastissitas tersebut sekaligus menunjukkan tingkat besaran returns to

scale.

Syarat yang harus dipenuhi sebelum menggunakan fungsi Cobb-Douglas

adalah:

1. Tidak ada nilai pengamatan yang bernilai nol.

Page 17: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

2. Dalam fungsi produksi perlu ada asumsi tidak ada perbedaan teknik pada

setiap pengamatan.

3. Tiap variabel x adalah perfect competition.

4. Perbedaan lokasi seperti iklim, sudah tercakup dalam kesalahan.

Menurut Soekartawi (2003), faktor produksi yang dikenal juga dengan

istilah input, adalah korbanan yang diberikan pada tanaman agar tanaman tersebut

mampu tumbuh dan menghasilkan dengan baik. Dalam berbagai pengalaman

menunjukkan bahwa faktor produksi luas lahan, modal untuk membeli sarana

produksi, tenaga kerja, aspek manajemen adalah faktor produksi terpenting

diantara faktor produksi lainnya.

1. Luas lahan

Faktor produksi luas lahan akan menentukan skala usaha, dan skala

usaha tersebut akan mempengaruhi tingkat efisiensi suatu usaha pertanian.

Semakin luas lahan yang digunakan akan semakin tidak efisien lahan tersebut

karena akan mempersulit dalam melakukan pengawasan terhadap penggunaan

faktor produksi tersebut (Soekartawi, 2003).

2. Tenaga Kerja

Kegiatan usahatani memerlukan tenaga kerja yang meliputi seluruh

proses produksi berlangsung, dari mulai persiapan benih sampai panen dan

pasca panen. Berbagai penelitian mengenai analisis biaya dan pendapatan,

tenaga kerja menempati urutan pertama dari total biaya produksi. Tenaga kerja

dalam pertanian meliputi tenaga kerja manusia, ternak dan mekanik. Di daerah

Page 18: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

sentra produksi cabai merah, mekanisasi pertanian khususnya dalam

pengolahan tanah telah berkembang pesat.

3. Benih

Penggunaan benih dalam usahatani cabai merah perlu diperhatikan

agar petani memperoleh tingkat produktivitas yang tinggi. Oleh karena itu,

benih yang digunakan harus merupakan benih unggul bermutu, sehingga

keuntungan yang diperoleh dari hasil usahataninya juga tinggi.

Suryana (1997), menyatakan bahwa benih bermutu tinggi memberikan

manfaat teknis dan ekonomis yang banyak terhadap perkembangan suatu

usaha pertanian, antara lain :

a. Kebutuhan benih bermutu tinggi per hektar lebih sedikit, dibanding benih

tidak bermutu, yaitu 24 sampai 40 kilogram per hektar berbanding 40

sampai 70 kilogram per hektar.

b. Pertumbuhan tanaman menjadi seragam, sehingga panen menjadi

serempak, rendemen lebih tinggi, mutu hasil lebih tinggi dan sesuai selera

konsumen.

c. Tanaman mempunyai ketahanan tinggi terhadap gangguan hama dan

penyakit, dan mempunyai daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan,

sehingga dapat memperkecil biaya penggunaan input seperti pupuk,

pestisida dan air.

d. Dengan pengaturan air yang baik dan pemupukan berimbang secara

bersama-sama, akan bekerja lebih efektif untuk meningkatkan

produktivitas tanaman.

Page 19: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

e. Mempunyai efek pengganda sebanyak 3:1, artinya satu kali menggunakan

benih bermutu tinggi biasanya untuk dua kali tanam (dua musim)

berikutnya tanpa ada penurunan produktivitas.

4. Pupuk dan Pestisida

Pupuk dan pestisida merupakan faktor produksi yang memiliki peranan

penting dalam peningkatan produksi maupun mutu hasil tanaman yang

dibudidayakan. Selama ini para petani jarang sekali menggunakan pupuk dan

pestisida sesuai dosis yang semestinya. Ini disebabkan oleh berbagai hal, baik

kurangya pemahaman petani mengenai penggunaan pupuk dan pestisda

maupun mahalnya harga pupuk dan pestisida itu sendiri (Sugeng, 1983).

D. Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang cabai merah pernah dilakuan oleh I Dewa Gede

Agung, Ni Wayan Putu Artini Dan Nyoman Ratna Dewi (Jurusan Sosial

Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Udayana). Berdasarkan

hasil penelitian diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari luas pemilikan sawah 0,60 ha dan luas garapan 0,49 ha, luas

tanaman cabe merah di Desa Perean Tengah 0,14 ha atau 23 % dari

lahan sawah yang dimiliki ditanami cabe merah. Rata-rata besarnya

pendapatan yang diterima petani dalam berusahatani cabe merah adalah

sebesar Rp 12.141.229,00/usahatani/musim atau Rp 86.723.064,00/ha/

musim dengan keuntungan Rp 11.703.260,00/ usahatani/musim atau Rp

83.594.714,00/ha/musim.

Page 20: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

2. Usahatani cabe merah sangat layak diusahakan ditunjukkan oleh R/C

ratio yang lebih besar dari satu (6,10).

3. Cabe merah memberikan sumbangan pendapatan sebesar 80,51 % dari

total pendapatan usahatani sawah kepada petani sehingga cabe merah

merupakan sumber pendapatan utama bagi petani di Desa Perean

Tengah.

Page 21: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

III. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

survei, yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengambil data

secara langsung untuk mendapatkan keterangan yang jelas dan baik dengan

responden yang dipilih.

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas

sebagai salah satu sentra usahatani cabai merah hot and beauty. Pengambilan data

dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Februari 2010.

B. Sasaran Penelitian

Sasaran penelitian ini adalah petani yang menanam cabai merah pada

musim tanam bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2008 di Kecamatan

Sumbang.

C. Rancangan Pengambilan Sampel

Metode Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak sederhana (Simple Random Sampling). Jumlah sampel yang akan

diambil dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus Siagian

(2003) sebagai berikut:

Page 22: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

N Z2

S2

n =

Nd2 + Z

2 S

2

S2

= 2

2

X

S

V2

= ( )

1

2

n

XX

Keterangan :

n = Jumlah sampel yang diteliti

N = Jumlah populasi keseluruhan

S2 = Perbandingan antar penyimpangan baku dari taksiran dengan taksiran itu

sendiri

X = Pendapatan responden pada penelitian pendahuluan

X = Rata-rata pendapatan responden pada penelitian pendahuluan

D = Penyimpangan maksimal yang dapat diterima, ditetapkan 5%.

Z = Spesifikasi dari tingkat kepercayaan yang dikehendaki, ditetapkan 95%,

sehingga k = 2

V2 = Variasi dari populasi yang dijadikan sampel

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang bersumber pada keterangan

PPL Kecamatan Sumbang diperoleh keterangan jumlah petani cabai merah di

Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas sebanyak 98 orang per Oktober 2008.

Tingkat kepercayaan yang diharapkan sebesar 95 persen, oleh karena itu

besarnya nilai Z adalah 1,96. Besarnya penyimpangan maksimal yang dapat

diterima ditentukan sebesar 5 persen (0.05). Untuk keperluan penentuan jumlah

sampel diambil 10 orang petani secara acak. Adapun perhitungan sampel dapat

dilihat pada Lampiran 2.

Page 23: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

D. Metode Pengambilan Data

1. Jenis Data

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari pengamatan dan

wawancara dengan petani cabai merah di Kecamatan Sumbang. Adapun data

primer dalam penelitian ini meliputi jumlah produksi cabai merah, luas

lahan garapan, tenaga kerja, benih, pupuk kompos, pupuk buatan dan

pestisida.

b. Data Sekunder, data yang diperoleh dari sumber yang tidak langsung yaitu

instansi atau dinas yang terkait dan pustaka yang menunjang kegiatan

penelitian. Adapun data sekunder dalam penelitian ini adalah jumlah petani

cabai merah dan produksi cabai merah berdasarkan data monografi

Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas.

2. Metode Pengambilan Data

a. Wawancara, yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan penelitian.

b. Observasi, yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis

melalui pengamatan dan pencatatan terhadap objek (sasaran) yang sedang

diteliti.

E. Variabel dan Pengukuran

1. Biaya Produksi

Biaya produksi adalah sebagai kompensasi yang diterima oleh para pemilik

faktor-faktor produksi, atau biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam proses

Page 24: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

produksi, baik secara tunai maupun tidak tunai. Biaya produksi dibedakan

menjadi biaya tetap dan biaya variabel.

a. Biaya tetap merupakan jenis biaya yang besar kecilnya tidak tergantung

pada besar kecilnya produksi. Biaya tetap dalam usahatani cabai merah

terdiri atas sewa lahan, penyusutan alat (depresiasi) yang dinyatakan

dalam rupiah

b. Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya berhubungan langsung

dengan besarnya produksi (Daniel, 2004 : 121-122). Biaya variabel

meliputi :

1) Benih, pembelian benih diukur dengan jumlah pembelian benih yang

digunakan untuk satu kali musim tanam dan dinyatakan dengan rupiah.

2) Pupuk anorganik, yaitu pupuk yang digunakan untuk usahatani cabai

merah untuk satu kali musim tanam dan dinyatakan dalam kg

3) Pupuk organik, pupuk yang digunakan untuk usahatani cabai merah

untuk satu kali musim tanam dan dinyatakan dalam kg

4) Pestisida, obat yang digunakan untuk usahatani cabai merah untuk satu

kali musim tanam dan dinyatakan dalam liter

5) Tenaga kerja yaitu biaya untuk penggunaan tenaga kerja dalam satu

kali proses produksi.

Perhitungan biaya disesuaikan dari jumlah faktor produksi masing-masing

dan dinyatakan dalam rupiah sesuai dengan harga yang berlaku di pasar saat

itu.

Page 25: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

2. Produksi cabai merah (Y)

Produksi cabai merah adalah jumlah produksi cabai yang dihasilkan pada satu

musim tanam. Satuan produksi dinyatakan dalam kilogram.

3. Harga Jual Produk

Harga produksi merupakan nilai yang diterima petani atas penjualan produksi

cabai sebanyak satu satuan (kg) sesuai harga yang berlaku di pasar. Satuannya

dinyatakan dalam rupiah per kilogram.

4. Penerimaan (Pendapatan kotor)

Nilai produksi cabai merah hot and beauty yang dihasilkan petani dari hasil

penjualan produksinya atau merupakan hasil perkalian antara jumlah produk

dengan harga per satuan produk dan dinyatakan dalam rupiah/musim.

5. Pendapatan

Diperoleh dengan mengurangkan total penerimaan dengan total biaya

produksi selama satu kali musim tanam dinyatakan dalam rupiah/musim.

6. Luas Lahan (X1)

Luas lahan adalah luas tanah yang digunakan untuk usaha cabai merah hot

and beauty oleh tiap petani dalam satu kali musim tanam (Daniel, 2004 : 66).

Luas lahan diukur dalam satuan m2 per hektar. Biaya yang dikeluarkan petani

adalah sewa tanah per hektar untuk satu musim tanam yang dinyatakan dalam

satuan rupiah

7. Tenaga Kerja (X2)

Jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam satu musim tanam yaitu dari

persiapan tanah sampai panen, baik yang berasal dari keluarga maupun dari

Page 26: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

luar keluarga. Jumlah tenaga kerja yang digunakan dinyatakan dalam HKSP

(Hari Kerja Setara Pria). Tenaga kerja wanita disetarakan dengan tenaga kerja

pria berdasarkan upah per hari kerja.

8. Benih Cabai (X3)

Benih merupakan bibit varietas unggul yang digunakan oleh petani dalam satu

kali musim tanam sebagai faktor produksi dihitung dalam satuan kilogram

9. Pupuk Kompos (X4)

Pupuk kompos yang digunakan dalam satu musim tanam diukur dalam satuan

kilogram.

10. Pupuk Buatan (X5)

Pupuk buatan pabrik yang digunakan dalam satu musim tanam diukur dalam

satuan kilogram/musim.

11. Pestisisda (X6)

Pestisida yang digunakan untuk mengendalikan serangan hama dan penyebab

penyakit tanaman untuk satu musim tanam dalam satuan liter.

13. Biaya Korbanan Marjinal Luas Lahan(BKMX1)

Biaya Korban Marjinal (BKMX1) untuk luas lahan yang dihitung adalah sewa

tanah per hektar untuk satu kali musim tanam produksi cabai merah dalam

satuan rupiah.

14. Biaya Korbanan Marjinal tenaga kerja (BKMX2)

Biaya Korbanan Marjinal (BKMX2) tenaga kerja dalam satu kali musim tanam

yang dikeluarkan oleh petani per hari dinyatakan dalam rupiah. Cara

pengukurannya

Page 27: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

15. Biaya Korbanan Marjinal benih (BKMX3)

Biaya Korbanan Marjinal (BKMX3) benih merupakan faktor produksi

dinyatakan dalam rupiah, yaitu jumlah biaya pembelian benih yang

dikeluarkan petani untuk setiap satu kilogram cabai merah.

16. Biaya Korbanan Marjinal pupuk kompos (BKMX4)

Biaya Korbanan Marjinal (BKMX4) merupakan biaya tambahan untuk

membeli pupuk kompos tersebut dihitung dalam satuan rupiah/kg.

17. Biaya Korbanan Marjinal pupuk buatan (BKMX5)

Biaya Korbanan Marjinal (BKMX5) merupakan biaya tambahan untuk

membeli pupuk buatan tersebut dihitung dalam satuan rupiah.

18. Biaya Korbanan Marjinal pestisida (BKMX5)

Biaya Korbanan Marjinal (BKMX5) adalah besarnya biaya dalam rupiah yang

dikeluarkan oleh petani untuk membeli pestisida setiap liternya berdasarkan

harga yang berlaku di pasar saat itu.

19. Efisisensi

Suatu ukuran jumlah relatif dari beberapa faktor produksi yang digunakan

untuk menghasilkan produk tertentu atau upaya penggunaan input tertentu

untuk mendapatkan hasil produksi yang sebesar-besarnya.

F. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1. Analisis Biaya dan Pendapatan Usahatani

a. Analisis biaya usahatani

Page 28: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Biaya usahatani yang dianalisis adalah biaya produksi per hektar yang

dikeluarkan petani, yang dihitung dengan menggunakan rumus menurut

Soekartawi (2003) sebagai berikut:

TC = FC + VC

Keterangan :

TC : biaya total (total cost) (Rp)

FC : biaya tetap (Rp)

VC : biaya variabel (Rp)

b. Analisis penerimaan usahatani

Penerimaan usahatani adalah hasil kali antara jumlah produk yang dihasilkan

dalam (kg) dengan harga produk (Rp), menurut Soekartawi (2003) dapat

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

TR = P x Q

Keterangan :

TR : total penerimaan (Rp/musim)

P : harga cabai merah (Rp/musim)

Q : jumlah produksi yang dihasilkan (kg/musim)

c. Analisis keuntungan usahatani

Keuntungan menurut Soekartawi (2003) adalah selisih antara penerimaan

dengan total biaya produksi yang rumusnya:

π = TR - TC

Keterangan :

π : keuntungan bersih (Rp)

TR: total pendapatan (Rp)

TC: total biaya produksi (kg)

Page 29: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

2. Analisis Penggunaan Faktor Produksi

Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh faktor produksi terhadap produk

cabai merah hot and beauty digunakan fungsi produksi Cobb-Douglas, dengan

bentuk model sebagai berikut (Soekartawi, 2003):

Y = aX1b1

.X2b2

.X3b3

.X4b4

.X5b5

.X6b6

Keterangan :

Y : produksi cabai merah (kilogram)

a : konstanta

X1 : lahan (hektar)

X2 : penggunaan tenaga kerja (HKSP)

X3 : penggunaan benih (kilogram)

X4 : penggunaan pupuk kompos (kilogram)

X5 : penggunaan pupuk buatan (kilogram)

X6 : penggunaan pestisida (liter)

bi : koefisien regresi

i : 1, 2, 3, 4, 5, 6

Untuk operasional penyelesaian fungsi produksi Cobb-Douglas model di atas

perlu ditransformasi menjadi regresi linier berganda sebagai berikut:

LnY = lna+b1lnX1+b2lnX2+b3lnX3+b4lnX4+b5lnX5+ u

Keterangan :

Y : Produksi

X1 : lahan (hektar)

X2 : penggunaan tenaga kerja (HKSP)

X3 : penggunaan benih (kilogram)

X4 : penggunaan pupuk kompos (kilogram)

X5 : penggunaan pupuk buatan (kilogram)

X6 : penggunaan pestisida (liter)

a = Intersep

b1-b6 = Koefisien regresi

u = Error

1) Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui besarnya variabel

independen (X) menerangkan variabel dependen (Y). Rumus koefisien

determinasi (R2) menurut Sugiyono (2005) adalah:

Page 30: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

b1Σ X1Y + b2Σ X2Y + b3Σ X3Y + b4Σ X4Y + b5Σ X5Y + b6Σ X6Y

R2 =

Σ Y12

Keterangan:

R2 : Koefisien determinasi

Y : produk cabai merah (kilogram)

X1 : lahan (hektar)

X2 : penggunaan tenaga kerja (HKSP)

X3 : penggunaan benih (kilogram)

X4 : penggunaan pupuk kompos (kilogram)

X5 : penggunaan pupuk buatan (kilogram)

X6 : penggunaan pestisida (liter)

bi : koefisien regresi

2) Uji F digunakan untuk menguji pengaruh penggunaan faktor-faktor

produksi terhadap produk cabai merah secara bersama-sama. Rumus uji F

menurut (Sugiyono, 2005) adalah:

R2

/ ( k – 1)

F =

1 – R2

/ ( n- k )

Keterangan:

F : signifikansi hubungan variabel independen dan variabel dependen

n : jumlah sampel

R2

: koefisien determinasi

k : jumlah variabel independen

Kriteria pengujian:

H0 : bj = 0, artinya faktor-faktor produksi secara bersama-sama tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produk cabai merah

Ha : bj ≠ 0, artinya faktor-faktor produksi secara bersama-sama

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produk cabai merah

Kriteria pengujian :

Page 31: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Dengan tingkat kepercayaan 95% atau α = 5% kriteria pengujiannya

sebagai berikut :

Apabila F hitung ≤ F tabel {(k -1), (n – k)}, maka tidak terdapat pengaruh

penggunaan faktor-faktor produksi terhadap produk cabai merah secara

bersama-sama

Apabila F hitung > F tabel {(k -1), (n – k)}, artinya faktor-faktor produksi

secara bersama-sama berpengaruh terhadap produk cabai merah.

3) Uji t digunakan untuk menguji pengaruh penggunaan faktor-faktor

produksi terhadap produk cabai merah secara parsial. Rumus uji t menurut

(Sugiyono, 2005) adalah:

bi

t =

Sbi

Keterangan :

t : nilai t hitung

bi : Koefisien regresi variabel independen ke-i

Sbi : standar deviasi variabel independen ke-i dengan rumus sebagai berikut :

( )1n

XXSbi

2

i

−=

Untuk Xi adalah masing-masing data pada setiap faktor produksi

Formulasi hipotesis:

H0 : bi = 0, artinya masing-masing faktor produksi tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap produk cabai merah.

Ha : bi ≠ 0, artinya minimal salah satu faktor produksi mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap produk cabai merah

Page 32: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Kriteria pengujian :

Dengan tingkat kepercayaan 95% atau α = 5% kriteria pengujiannya untuk

pengujian dua ujung sebagai berikut :

Ho diterima apabila –t α/2 < t-hitung < t α/2

Ha diterima apabila t-hitung < -t α/2 atau t-hitung > t α/2

3. Analisis Efisiensi

Efisiensi dalam usahatani adalah rasio yang menunjukkan berapa pendapatan

marginal yang diperoleh petani untuk setiap marginal korbanan yang

dikeluarkan. Adapun rumus efisiensinya sebagai berikut (Soekartawi, 2003):

NPM

E =

HFP

Keterangan :

E = efisiensi untuk masing-masing faktor

produksi

NPM (Net Profit Margin) = besarnya marginal pendapatan bersih

yaitu perkalian antara P dan Q

HFP (Harga Faktor Produksi) = besarnya biaya korbanan marginal untuk

setiap faktor produksi.

Kriteria pengujian :

Jika NPM = HFP berarti penggunaan faktor produksi sudah efisien.

Jika NPM > HFP berarti penggunaan faktor produksi belum efisien.

Jika NPM < HFP berarti penggunaan faktor produksi tidak efisien.

Page 33: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan Umum Daerah Penelitian

1. Lokasi Daerah Penelitian

Kecamatan Sumbang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten

Banyumas dengan luas wilayah 53,42 Km2. Wilayah Kecamatan Sumbang

terbagi menjadi 19 desa, yaitu Silado, Karangturi, Karangcegak, Sumbang,

Tambaksogra, Karanggintung, Kawungcarang, Kebanggan, Datar, Banjarsari

Wetan, Banteran, Ciberem, Susukan, Sikapat, Gandatapa, Kotayasa,

Limpakuwus dan Kedungmalang.

2. Keadaan Alam

Topografi wilayah Kecamatan Sumbang terbagi menjadi tiga bagian

yaitu datar, miring dan bergelombang dengan ketinggian 120-700 m di atas

permukaan laut. Unsur-unsur iklim di samping dapat mempengaruhi sifat

suatu daerah juga merupakan salah satu faktor masukan dalam kegiatan

usahatani, dimana salah satu unsur tersebut adalah curah hujan. Curah hujan

yang dimaksud yaitu besarnya curah hujan bulanan dan rata-rata hujan

bulanan.

Tipe iklim di Kecamatan Sumbang menurut pembagian iklim sistem

Smith dan Ferguson adalah tipe A dengan jumlah bulan basah dan bulan

Page 34: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

kering 4 bulan keadaan curah hujan rata-rata 5 tahun terakhir 2.900 mm

dengan temperatur udara berkisar antara 24-270C.

Berdasarkan kondisi alam di daerah tersebut maka kondisi iklimnya

cocok untuk budidaya cabai merah. Tanah di daerah ini adalah tanah asosiasi

latosol dan regosol merah coklat dengan tekstur yang remah (gembur), yang

mempunyai produktivitas tanah yang tinggi dan didukung keadaan iklim yang

sesuai dengan cabai merah. Menurut Syarif (1989) produktivitas tanah adalah

kemampuan tanah untuk menghasilkan produk pertanian yang optimal tanpa

mengurangi tingkat kesuburan tanah.

3. Tataguna Lahan

Luas wilayah Kecamatan Sumbang adalah 5.344,748 Ha dengan

rincian penggunaan lahan dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Penggunaan lahan di Kecamatan Sumbang Tahun 2009

No. Penggunaan Luas (Ha) Persentase (%)

1 Lahan sawah 2.089,504 40,31

2 Tegalan 1.268,440 24,47

3 Pekarangan 993,728 19,17

4 Perkebunan 11,500 0,22

5 Hutan Negara 646,800 12,48

6 Lain-lain 173,663 3,35

Jumlah 5.344,748 100,00

Sumber : Monografi Kecamatan Sumbang, 2009.

Page 35: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Tabel 3 menunjukkan bahwa penggunaan lahan terluas di Kecamatan

Sumbang adalah lahan sawah seluas 2.089,504 atau 40,31 persen dari luas

lahan keseluruhan.

4. Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk Kecamatan Sumbang pada kahir tahun 2007 tercatat

sebanyak 71.243 orang, yang terdiri atas 35.856 orang laki-laki atau 50,33

persen dari jumlah penduduk keseluruhan dan 35.387 orang perempuan atau

49,67 persen dari jumlah penduduk keseluruhan.

Tabel 4. Keadaan penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin

di Kecamatan Sumbang Tahun 2009

Jenis Kelamin No. Kelompok

Umur (tahun) Laki-laki Perempuan

Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

1 0-14 10.497 10.124 20.621 28,94

2 15-64 23.011 22.665 45.676 64,11

3 >64 2.348 2.598 4.946 6,94

Jumlah 35.856 35.387 71.243 100,00

Sumber : Monografi Kecamatan Sumbang, 2009.

Tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk di Kecamatan

Sumbang berada pada usia produktif antara 15-64 tahun yaitu sebanyak

45.676 orang atau 64,11 persen dari jumlah keseluruhan penduduk.

Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui perbandingan antara

jenis kelamin laki-laki dengan perempuan (sex ratio) dengan rumus Lembaga

Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (2000) adalah :

Page 36: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Jumlah penduduk laki-laki (orang)

Sex ratio = X 100%

Jumlah penduduk perempuan (orang)

35.856

Sex ratio = X 100%

35.387

= 101.31%

Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa keadaan

penduduk Kecamatan Sumbang menurut ratio jenis kelamin adalah 101 orang

penduduk laki-laki berbanding dengan 100 orang penduduk perempuan.

Uji 40% (Forty Percent Test) digunakan untuk melihat struktur

penduduk di Kecamatan Sumbang yang berumur di bawah atau sama dengan

14 tahun dibandingkan dengan jumlah penduduk. Menurut Nurdin (1981),

bahwa apabila usia penduduk 0-14 tahun lebih kecil dari 40 persen termasuk

kategori produktif dan apabila usia penduduk 0-14 tahun lebih besar dari 40

persen termasuk kategori tidak produktif.

Jumlah penduduk umur 0-14 tahun

40% test = X 100%

Total Penduduk

20.621

Sex ratio = X 100%

71.243

= 28.95%

Berdasarkan hasil perhitungan struktur usia, bahwa jumlah penduduk

Kecamatan Sumbang yang berusia 0-14 tahun lebih kecil dari 40 persen, maka

penduduk Kecamatan Sumbang termasuk dalam usia kerja. Hal ini

Page 37: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

menunjukkan bahwa sejumlah penduduk usia produktif lebih besar dari

jumlah penduduk usia tidak produktif, sehingga penduduk Kecamatan

Sumbang mempunyai potensi kerja yang tinggi.

5. Mata Pencaharian Penduduk

Mata pencaharian penduduk Kecamatan Sumbang sebagian besar di

sektor pertanian, maka pembangunan pertanian penting dilaksanakan dalam

upaya meningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. Data mata

pencaharian penduduk Kecamatan Sumbang dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Mata pencaharian penduduk di Kecamatan Sumbang Tahun 2009

No. Mata Pencaharian Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Petani sendiri 15.863 35,40

2 Buruh tani 14.234 31,77

3 Pengusaha 1.969 4,39

4 Buruh industri 2.451 5,47

5 Buruh bangunan 2.720 6,07

6 Pedagang 4.354 9,72

7 Pengangkutan 186 0,42

8 PNS/ABRI 1.212 2,71

9 Pensiunan 297 0,66

10 Lain-lain 1.519 3,39

Jumlah 44.805 100,00

Sumber : Monografi Kecamatan Sumbang, 2009.

Tabel 5 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Kecamatan

Sumbang yaitu sebanyak 30,097 orang atau 87,19 pesren bekerja pada sektor

pertanian, baik sebagai petani sendiri maupun buruh tani. Hal tersebut

disebabkan potensi lahan yang ada sangat mendukung untuk pengembangan

sektor pertanian.

Page 38: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

6. Tingkat Pendidikan Penduduk

Pendidikan merupakan suatu faktor yang penting bagikehidupan

seseorang, karena pendidikan akan mempengaruhi pola pikir seseorang dalam

menerima inovasi baru. Keadaan pendidikan penduduk Kecamatan Sumbang

dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Tingkat pendidikan penduduk di Kecamatan Sumbang Tahun 2009

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Tamat SD 31.635 86,63

2 Tamat SMP 2.655 7,27

3 Tamat SMA 1.887 5,17

4 Tamat Perguruan Tinggi 342 0,94

Jumlah 36.519 100,00

Sumber : Monografi Kecamatan Sumbang, 2009.

Tabel 6 menunjukkan tingkat pendidikan penduduk Kecamatan

Sumbang relatif rendah yaitu sebagian besar tamat SD sebanyak 31.635 orang

atau 86,63 persen.

B. Identitas Responden

1. Usia Responden

Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap

keberhasilan dalam melakukan suatu kegiatan dan juga akan berpengaruh

terhadap kemampuan fisik bekerja dan cara berfikir. Secara keseluruhan umur

responden berada pada usia produktif. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 7.

Page 39: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Tabel 7. Keadaan umur responden di Kecamatan Sumbang

No. Umur Responden (tahun) Jumlah (orang) Persentase (%)

1 < 35 16 32,00

2 35-40 7 14,00

3 41-45 4 8,00

4 46-50 6 12,00

5 51-55 8 16,00

6 56 keatas 9 18,00

Jumlah 50 100,00

Sumber : Data Primer Diolah

Tabel 7 menunjukkan bahwa umur petani responden seluruhnya

berada pada usia produktif. Kisaran umur responden berdasarkan hasil

kuesioner berkisar antara 20-70 tahun, hal ini sesuai dengan pendapat Rusli

(1984) yang menyatakan bahwa penduduk usia produktif adalah penduduk

berusia 15-64 tahun. Pada usia antara 36-70 tahun, responden masih

memungkinkan untuk menerima inovasi yang akan membawa pengaruh

terhadap peningkatan pendapatannya.

2. Pendidikan Responden

Pendidikan mempunyai peranan penting terhadap kemajuan suatu

usahatani, karena pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi

seseorang agar dapat dengan mudah untuk menerima hal yang baru. Pada

umumnya pendidikan akan mempengaruhi pola pikir petani dalam

mengembangkan usahanya ke arah yang lebih maju. Mengenai tingkat

pendidikan formal yang dicapai oleh responden petani cabai merah di

Page 40: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Kecamatan Sumbang sebagain besar adalah lulusan Sekolah Dasar (SD),

tetapi ada juga petani responden yang lulusan Sekolah Menengah Pertama

(SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Seperti yang terlihat pada Tabel

8.

Tabel 8. Keadaan pendidikan responden di Kecamatan Sumbang

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)

1 SD 48 96,00

2 SMP - -

3 SMA 2 4,00

Jumlah 50 100,00

Sumber : Data Primer Diolah

Tabel 8 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden sebagain

besar adalah Sekolah Dasar (SD) sebanyak 48 orang atau 96,00 persen,

selebihnya Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 2 orang atau 4,00

persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden masih

rendah.

3. Pengalaman Berusahatani

Pengalaman adalah guru yang sangat berharga, begitu pula

pengalaman usahatani, pengalaman yang cukup lama diharapkan akan

menunjang terhadap keberhasilan dan pengembangan usaha. Pengalaman

berusahatani responden di Kecamatan Sumbang dalam berusahatani cabai

merah cukup beragam. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 9.

Page 41: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Tabel 9. Pengalaman berusahatani responden di Kecamatan Sumbang

No. Pengalaman Berusahatani

(tahun)

Jumlah (orang) Persentase (%)

1 0-5 22 44,00

2 6-10 16 32,00

3 11 keatas 12 24,00

Jumlah 50 100,00

Sumber : Data Primer Diolah

Tabel 9 menunjukkan pengalaman usahatani petani responden cukup

beragam yaitu sebanyak 22 orang atau 44,00 persen mempunyai pengalaman

usahatani kurang lebih 5 tahun, 16 orang atau 32,00 persen mempunyai

pengalaman usahatani lebih dari 6-10 tahun, dan 12 orang atau 24,00 persen

mempunyai pengalaman usahatani lebih dari 11 tahun.

4. Tanggungan Keluarga

Banyaknya tanggungan keluarga responden berpengaruh terhadap

tingkat kesejahteraan keluarga responden. Petani cabai merah di Kecamatan

Sumbang yang dijadikan responden dalam penelitian ini semuanya sudah

berkeluarga. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Jumlah tanggungan keluarga responden di Kecamatan Sumbang

No. Jumlah Tanggungan

(orang)

Jumlah (orang) Persentase (%)

1 ≤ 3 25 50,00

2 > 3 25 50,00

Jumlah 50 100,00

Sumber : Data Primer Diolah

Page 42: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Tabel 10 menunjukkan bahwa jumlah responden yang mempunyai

tanggungan keluarga kurang atau sama dengan 3 orang dan lebih dari 3 orang

memiliki persentase yang sama yaitu 50,00% atau sebanyak 25 orang.

5. Luas Lahan

Ditinjau dari luas penggunaan lahan usahatani cabai merah yang

diusahakan oleh responden di Kecamatan Sumbang dapat dilihat pada Tabel

11.

Tabel 11. Luas lahan usahatani responden di Kecamatan Sumbang

No. Luas Lahan (Ha) Jumlah (orang) Persentase (%)

1 <0,25 34 68,00

2 0,25-0,5 7 14,00

3 >0,5 9 18,00

Jumlah 50 100,00

Sumber : Data Primer Diolah

Tabel 11 menunjukkan bahwa penguasaan lahan oleh responden

tergolong petani berlahan sempit, yaitu kurang dari 0,25 Ha sebanyak 34

orang atau 68,00 persen, responden yang memiliki lahan 0,25-0,5 Ha

sebanyak 7 orang atau 14,00 persen dan responden yang memiliki luas lahan

lebih dari 0,5 Ha sebanyak 9 orang atau 18,00 persen.

Page 43: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

C. Analisis Usahatani Cabai Merah

Pada kegiatan usahatani cabai merah digunakan analisis sebagai berikut :

1. Analisis Biaya

Biaya produksi adalah korbanan yang digunakan dalam proses produksi

untuk menghasilkan produk yang diukur dengan uang atau rupiah. Biaya

produksi dalam usahatani cabai merah merupakan penjumlahan dari biaya

tetap dan biaya varaibel yang digunakan dalam usahatani cabai merah.

Biaya tetap dalam usahatani cabai merah terdiri atas sewa lahan,

penyusutan alat (depresiasi). Alat yang digunakan dalam usahatani cabai

merah terdiri atas : cangkul, sepatu kebun, ember, karaung, senter, hand

sprayer, drum dan mulsa. Biaya variabel yang dikeluarkan dalam usahatani

cabai merah terdiri atas pembelian benih, pupuk anorganik, pupuk organik,

pestisida, dan tenaga kerja dihitung dalam satuan rupiah dalam satu kali masa

tanam.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata besarnya biaya total per

hektar yang dikeluarkan dalam satu kali masa tanam per hektar adalaah

sebesar Rp 31,846,854.14, terdiri atas biaya tetap Rp 4,128,962.66 dan biaya

varaibel Rp 27,717,891.47. Untuk lebih jelasnya perhitungan rincian biaya

rata-rata usahatani cabai merah di Kecamatan Sumbang per satu kali masa

tanam dapat dilihat pada Lampiran 8.

Page 44: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

2. Analisis Pendapatan dan Keuntungan

Tujuan dari suatu usaha yang dilakukan adalah untuk mendapatkan

keuntungan hal tersebut sejalan dengan pendapat Hadisapoetro (1973)

menyatakan bahwa, suatu perusahaan harus menghasilkan pendapatan yang

cukup untuk membayar biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Pendapatan

merupakan jumlah total antara harga per kg cabai merah dengan jumlah

produksi yang dihasilkan. Keuntungan adalah total pendapatan dikurangi total

biaya produksi.

Rata-rata pendapatan usahatani cabai merah di Kecamatan Sumbang

dalam satu kali masa tanam per hektar adalah sebesar Rp. 60,969,759.89

sedangkan rata-rata keuntungan usahatani cabai merah di Kecamatan

Sumbang adalah sebesar Rp 29,122,905.76. Untuk lebih jelasnya rata-rata

produksi, harga jual, rata-rata pendapatan dan rata-rata keuntungan dapat

dilihat pada Lampiran 8.

3. Analisis produksi Cobb-Douglas

Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh faktor produksi terhadap

produk cabai merah hot and beauty menggunakan analisis produksi Cobb-

Douglas, dimana perhitungannya menggunakan program SPSS versi 13,

model analisis regresi dapat dilihat pada Lampiran 10.

Lampiran 10 memperlihatkan bahwa koefisien determinasi (adjusted R2)

dari model persamaan regresi tersebut sebesar 0,764 hal ini berarti bahwa

Page 45: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

variasi variabel produksi (Y) sebesar 0,764 dapat diterangkan oleh variabel-

variabel bebas (X) dalam penelitian ini yang meliputi lahan, tenaga kerja,

benih, pupuk kompos, pupuk buatan (KCI, pupuk daun) dan pestisida (O.

Antrakhol, O. Agrimek, O. Bion M).

Model persamaan regresi yang merupakan hasil analisis produksi Cobb-

Douglas dapat dituliskan sebagai berikut :

Y = aX1b1

.X2b2

.X3b3

.X4b4

.X5b5

.X6b6

Y = 1,306 + 3,588X1 + 0,000X2 + 0,150X3 + 0,060X4 + 0,061X5.1 + 0,210X5.2

+ 0,585X6.1 + 0,008X6.2 - 0,016X6.3 + e

Hasil analisis statistik dengan uji F diperoleh F-hitung sebesar 672,748

sedangkan nilai F tabel pada taraf signifikan 5 persen sebesar 3,18. Karena F

hitung lebih besar dari F tabel, maka dapat dinyatakan bahwa secara bersama-

sama (simultan) variabel bebas (X) berpengaruh sangat signifikan terhadap

produksi (Y).

Pengaruh penggunaan faktor produksi lahan, tenaga kerja, benih, pupuk

kompos, pupuk buatan (KCI, pupuk daun) dan pestisida (O. Antrakhol, O.

Agrimek, O. Bion M) terhadap produksi cabai merah dianalisis simultan dan

parsial.

a. Analisis Simultan

Faktor produksi yang dianalisis meliputi faktor luas lahan, tenaga

kerja, benih, pupuk kompos, pupuk buatan (KCI, pupuk daun) dan

pestisida (O. Antrakhol, O. Agrimek, O. Bion M). Berkaitan dengan

Page 46: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

analisis tersebut maka dilakukan identifikasi terhadap variasi skala usaha.

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh, maka variasi penggunaan

faktor produksi tersebut sebagaimana terlihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Variasi Penggunaan Faktor Produksi Luas Lahan, Tenaga

Kerja, Benih, Pupuk Kompos, Pupuk buatan (KCI, pupuk

daun) dan pestisida (O. Antrakhol, O. Agrimek, O. Bion M)

di Kecamatan Sumbang

Faktor Produksi No. Jumlah

Penggunaan Lahan Tenaga

Kerja

Benih Pupuk

Kompos

Pupuk

Buatan

Pestisida

1 Terbesar 20000 355 71.43 84000 355839.1 35530.16

2 Terkecil 100 24.29 0.38 210 1779.14 117.34

3 Rata-rata 2704.69 74.71 9.66 10801.8 47136.9 3007.22

Sumber : Data Primer Diolah

Skala usaha dapat dilihat dari luas lahan yang diusahakan pada

usahatani cabai merah. Tabel 3 menunjukkan bahwa skala usaha terbesar

adalah 2 hektar dengan penggunaan tenaga kerja yang digunakan sebesar

355 HKSP, benih sebanyak 71.43 kilogram, pupuk kompos sebanyak

84000 kilogram, pupuk buatan sebanyak 355839.1 kilogram dan pestisida

sebanyak 35530.16 liter. Skala usaha terkecil adalah 100 hektar dengan

penggunaan tenaga kerja yang digunakan sebesar 24.29 HKSP, benih

sebanyak 0.38 kilogram, pupuk kompos sebanyak 210 kilogram, pupuk

buatan sebanyak 1779.14 kilogram dan pestisida sebanyak 3077.22 liter.

Pengaruh penggunaan luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk

kompos, pupuk buatan (KCI, pupuk daun) dan pestisida (O. Antrakhol, O.

Page 47: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Agrimek, O. Bion M) secara simultan dianalisis dengan menggunakan uji-

F sebagaimana terlihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Tabel ANOVA

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F hitung F tabel

Regresion 101,478 8 12,685 672,748 5%=3.18

Residual 0,773 41 0,019

total 102,251 49

Sumber : Data Primer Diolah

Tabel 13 menunjukkan nilai F hitung sebesar 672,748 yang lebih

besar dari F tabel sebesar 3,18. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa secara simultan luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk kompos,

pupuk buatan (KCI, pupuk daun) dan pestisida (O. Antrakhol, O.

Agrimek, O. Bion M) berpengaruh sangat signifikan terhadap produksi

cabai merah.

b. Analisis Parsial

Analisis statistik pengaruh penggunaan faktor-faktor produksi luas

lahan, tenaga kerja, benih, pupuk kompos, pupuk buatan (KCI, pupuk

daun) dan pestisida (O. Antrakhol, O. Agrimek, O. Bion M) terhadap

produksi cabai merah secara parsial disajikan pada Tabel 14.

Page 48: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Tabel 14. Analisis Parsial Usahatani Cabai Merah

No. Faktor Produksi Koefisien

elastisitas

t hitung t tabel

1 Luas Lahan 3.588 0.172 5%=1.68

2 Tenaga Kerja 0.000 1.270

3 Benih 0.150 2.840

4 Pupuk Kompos 0.060 2.560

5 Pupuk Buatan KCI 0.061 2.070

6 Pupuk Buatan Pupuk

Daun

0.210 2.330

7 Pestisida O. Ontrakhol 0.585 2.550

8 Pestisida O. Agrimek 0.008 2.080

9 Pestisida O. Bion M -0.016 1.590

Tabel 14 menunjukkan bahwa secara parsial variabel-variabel seperti

luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk kompos, pupuk buatan (KCI, pupuk

daun) dan pestisida (O. Antrakhol, O. Agrimek, O. Bion M) memiliki t

hitung lebih besar dari t tabel taraf 1% dan 5 %. Hal ini menunjukkan

bahwa variabel tenaga kerja, benih, pupuk kompos, pupuk buatan (KCI,

pupuk daun) dan pestisida (O. Antrakhol, O. Agrimek, O. Bion M)

berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi cabai merah.

1) Luas Lahan

Analisis parsial dengan menggunakan uji t diperoleh nilai t

hitung sebesar 0.172 yang lebih besar dari t tabel pada taraf nyata 1%

dan 5% sebesar 2.42 dan 1.68. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa variabel luas lahan secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap produksi pada usahatani cabai merah. Nilai koefisien

Page 49: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

elastisitas sebesar 3.588 mengandung arti bahwa setiap penambahan 1

persen luas lahan akan menambahkan hasil produksi pada usahatani

cabai merah sebesar persen ceteris paribus.

2) Tenaga Kerja

Analisis parsial dengan menggunakan uji t diperoleh nilai t

hitung sebesar 1.270 yang lebih besar dari t tabel pada taraf nyata 1%

dan 5% sebesar 2.42 dan 1.68. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa variabel tenaga kerja secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap produksi pada usahatani cabai merah. Nilai koefisien

elastisitas sebesar 0.000 mengandung arti bahwa setiap penambahan 1

persen tenaga kerja akan menambahkan hasil produksi pada usahatani

cabai merah sebesar persen ceteris paribus.

3) Benih

Analisis parsial dengan menggunakan uji t diperoleh nilai t

hitung sebesar 2.840 yang lebih besar dari t tabel pada taraf nyata 1%

dan 5% sebesar 2.42 dan 1.68. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa variabel benih secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

produksi pada usahatani cabai merah. Nilai koefisien elastisitas

sebesar 0.150 mengandung arti bahwa setiap penambahan 1 persen

benih akan menambahkan hasil produksi pada usahatani cabai merah

sebesar persen ceteris paribus.

Page 50: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

4) Pupuk Kompos

Analisis parsial dengan menggunakan uji t diperoleh nilai t

hitung sebesar 2.840 yang lebih besar dari t tabel pada taraf nyata 1%

dan 5% sebesar 2.42 dan 1.68. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa variabel pupuk kompos secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap produksi pada usahatani cabai merah. Nilai koefisien

elastisitas sebesar 0.060 mengandung arti bahwa setiap penambahan 1

persen pupuk kompos akan menambahkan hasil produksi pada

usahatani cabai merah sebesar persen ceteris paribus.

5) Pupuk Buatan

Analisis parsial dengan menggunakan uji t diperoleh nilai t

hitung sebesar 2.070 yang lebih besar dari t tabel pada taraf nyata 1%

dan 5% sebesar 2.42 dan 1.68. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa variabel pupuk buatan KCI secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap produksi pada usahatani cabai merah. Nilai

koefisien elastisitas sebesar 0.061 mengandung arti bahwa setiap

penambahan 1 persen pupuk buatan KCI akan menambahkan hasil

produksi pada usahatani cabai merah sebesar persen ceteris paribus.

Analisis parsial dengan menggunakan uji t diperoleh nilai t

hitung sebesar 2.330 yang lebih besar dari t tabel pada taraf nyata 1%

dan 5% sebesar 2.42 dan 1.68. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa variabel pupuk kompos secara parsial berpengaruh signifikan

Page 51: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

terhadap produksi pada usahatani cabai merah. Nilai koefisien

elastisitas sebesar 0.210 mengandung arti bahwa setiap penambahan 1

persen pupuk kompos akan menambahkan hasil produksi pada

usahatani cabai merah sebesar persen ceteris paribus.

6) Pestisida

Analisis parsial dengan menggunakan uji t diperoleh nilai t

hitung sebesar 2.550 yang lebih besar dari t tabel pada taraf nyata 1%

dan 5% sebesar 2.42 dan 1.68. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa variabel Pestisida O. Antrakhol secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap produksi pada usahatani cabai merah. Nilai

koefisien elastisitas sebesar 0.585 mengandung arti bahwa setiap

penambahan 1 persen Pestisida O. Antrakhol akan menambahkan hasil

produksi pada usahatani cabai merah sebesar persen ceteris paribus.

Analisis parsial dengan menggunakan uji t diperoleh nilai t

hitung sebesar 2.080 yang lebih besar dari t tabel pada taraf nyata 1%

dan 5% sebesar 2.42 dan 1.68. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa variabel Pestisida O. Agrimek secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap produksi pada usahatani cabai merah. Nilai

koefisien elastisitas sebesar 0.080 mengandung arti bahwa setiap

penambahan 1 persen Pestisida O. Agrimek akan menambahkan hasil

produksi pada usahatani cabai merah sebesar persen ceteris paribus.

Page 52: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Analisis parsial dengan menggunakan uji t diperoleh nilai t

hitung sebesar 1.590 yang lebih besar dari t tabel pada taraf nyata 1%

dan 5% sebesar 2.42 dan 1.68. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa variabel Pestisida O. Bion M secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap produksi pada usahatani cabai merah. Nilai

koefisien elastisitas sebesar -0.016 mengandung arti bahwa setiap

pengurangan 1 persen Pestisida O. Bion M akan menambahkan hasil

produksi pada usahatani cabai merah sebesar persen ceteris paribus.

Page 53: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Usahatani cabai merah di Kecamatan Sumbang sudah menguntungkan

terbukti petani memperoleh keuntungan rata-rata per hektar sebesar karena

Rp. 29,122,905.76.

2. Faktor produksi yang berpengaruh terhadap usahatani cabai merah di

Kecamatan Sumbang meliputi produksi lahan, tenaga kerja, benih, pupuk

kompos, pupuk buatan dan pestisida.

3. Usahatani cabai merah di Kecamatan Sumbang walaupun sudah

menguntungkan tetapi belum efisien terbukti dengan rata-rata efisiensinya

sebesar 1,91

B. Saran

1. Untuk meningkatkan usahatani cabai merah di Kecamatan Sumbang

sebaiknya petani dalam menggunakan faktor produksi tepat sesuai dosis

yang dianjurkan.

2. Untuk mengurangi kerugian karena faktor alam misalnya cuaca yang tidak

kondusif, sebaiknya petani mengurangi kuantitas penanaman cabai merah.

Page 54: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

DAFTAR PUSTAKA

Azzaino,Z. 1982. Pengantar Tataniaga. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi

Fakutas Pertanian IPB, Bogor.

Aaraon, G.N and W.G Murray, 1967. Agricultural Finance Iowa State.

Universitas Pres. Ames, USA.

Adiwilaga, A. 1975. Ilmu Usahatani, Alumni Bandung. BPS Rejang Lebong,

2001. Rejang Lebong dalam Angka.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas. 2006. Banyumas Dalam Angka. BPS,

Banyumas. Hal 2.

Boediono, 1992. Ekonomi Pertanian (Suatu Pengantar). BPFE-UGM, Jogyakarta

Daniel,M. 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian. Bumi Aksara, Jakarta.

Hernanto, F. 1996. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya, Jakarta. Hal 16 – 115

Mubyarto, 1999. Pengantar Ekonomi Pertanian. Lembaga Penelitian, Pendidikan

dan Penerangan Ekonomi dan Sosial Indonesia (LP3ES), Jakarta.

243 halaman

Nurdin, 1981. Usahatani Cabei Merah di Kabupaten Boyolali. Jurnal Bisnis dan

Ekonomi Vol. X No. 4 Tahun 1981.

Prawirokusumo,S. 1990. Ilmu Usahatani. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Hal 4

Prajnanta, 2007. Prospek Budidaya Tanaman Cabai Ditinjau Dari Aspek

Ekonomi. Jurnal Soca, Vol. IV No. 7 Tahun 2007.

Richard, K. 1981. Marketing of Agricultural Product. The Mac Milan Componi

Inc., NewYork.

Rukmana, R. 2004. Usahatani Cabai Hibrida Sistem Mulsa Plastik. Kanisius,

Yogyakarta.

Rusli, Simanjuntak, 1984. Prospek Usahatani Cabei Merah di Kodya Cirebon.

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. III No. 7 Tahun 1984.

Setiadi. 2005. Bertanam Cabai. Penebar Swadaya, Jakarta.

Page 55: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Siagian, 2003. Metode Peneilian Survey. Andi Offset, Jogjakarta.

Soekartawi. 2003. Agribisnis Teori dan Aplikasnya. Rajagrafindo Persada,

Jakarta.

-------------. 2005. Teori Ekonomi Produksi dengan Analisis Cobb-Douglas.

Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Sri Sugiarti, 2003, Usahatani dan Pemasaran Cabai Merah di Kabupaten Rejang

Lebong. Jurnal Akta Agrosia, 6 (1) halaman 30: Jurusan Sosial

Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.

Sugiyono. 2005. Statistik Untuk Penelitian. Alfa Beta, Bandung.

Sugeng, 1983. Budidaya Cabei Merah. Remaja Rosda Karya, Bandung.

Suharjo,197. Rotasi Tanah Sawah. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran,

Bandung.

Sukiyono, K. 2005, Faktor Penentu Tingkat Efisiensi Teknik Usahatani Cabai

Merah di Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong.

Jurnal Agro Ekonomi, 23 (2) : Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian,

Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.

Teken, I. B. 1965. Penelitian di Bidang Ilmu Ekonomi Pertanian dan Beberapa

Metode Pengambilan Contoh. Fakultas Pertanian IPB, Bogor.

Page 56: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Lampiran 1. Perhitungan Jumlah Sampel Penelitian Daftar pendapatan petani cabai merah di Kecamatan Sumbang

No Pendapatan (Rp)

(X) (X-X) (X-X) ²

1 796,000 -197,100 38,848,410,000

2 1,250,000 256,900 65,997,610,000

3 840,000 -153,100 23,439,610,000

4 1,350,000 356,900 127,377,610,000

5 1,020,000 26,900 723,610,000

6 875,000 -118,100 13,947,610,000

7 1,200,000 206,900 42,807,610,000

8 800,000 -193,100 37,287,610,000

9 900,000 -93,100 8,667,610,000

10 900,000 -93,100 8,667,610,000

Jumlah 9,931,000 367,764,900,000.00

Rata-rata 993,100

Sumber : PPL Kecamatan Sumbang

3.67765E+11

S2

=

10 - 1

= 40862766667

40862766667

V '2

=

993100 ²

= 0 .0414

2 ² . 98 . 0 .0414

n =

( 98 . 5% ² ) + ( 2 . 0 .0414 )

16 .2288

=

0.3278

= 49.50823673

˜ 50

Berdasarkan perhitungan di atas maka jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian

ini sebanyak 50 petani.

Page 57: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Lampiran 2. Identitas Petani Responden yang Melakukan Usahatani Cabai Merah

di Kecamatan Sumbang

No. Nama Umur

(tahun)

Pendidikan Tanggungan

Keluarga

(orang)

Pengalaman

Usahatani

(tahun)

Luas

Lahan

(m2)

1 Judiono 30 SMA 3 3 2800

2 Sawin 37 SD 4 3 833

3 Nadir 30 SD 3 4 1400

4 Darmeja 50 SD 3 8 1111

5 Diarso 59 SD 4 5 1500

6 Timardi 70 SD 2 2 833

7 Sukarto 47 SD 5 6 5500

8 Sarno 38 SD 4 9 1590

9 Amin P 42 SD 4 7 6000

10 Minarji 52 SD 4 8 1600

11 Darkam 49 SD 4 6 3333

12 Nurkim 37 SD 1 15 5000

13 Tarsim 33 SD 4 11 1666

14 Parno 34 SD 3 10 5000

15 Kunarji 58 SD 2 2 1600

16 Sistareja 62 SD 7 4 1550

17 Rasto 23 SD 2 12 5000

18 Sino Adi S 23 SD 3 6 466

19 Kirsam 27 SD 2 12 280

20 Winarto 57 SD 3 24 233

21 Nartim 35 SD 4 4 233

22 Sunarto 51 SD 5 4 6300

23 Sumi 55 SD 2 15 233

24 Samiarji 70 SD 2 24 20000

25 Sunarja 57 SD 2 10 233

26 Sugiarto 55 SMA 4 15 10000

27 Wiarno 45 SD 2 5 233

28 Sarmono 55 SD 3 6 175

29 Waryoto 48 SD 4 4 4000

30 Wami 53 SD 3 12 10000

31 Karseno 28 SD 2 3 233

32 Tarso 41 SD 5 7 1600

33 Riswan 28 SD 2 12 1500

34 Rasim 28 SD 3 3 5000

35 Sartono 55 SD 4 8 10000

36 Sukanto 35 SD 5 8 233

37 Kartim 28 SD 2 8 5000

38 Warkum 34 SD 4 2 175

39 Darkim 29 SD 4 2 233

Page 58: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

40 Darso 38 SD 7 5 1500

41 Karto 22 SD 1 12 5600

42 Sandarji 51 SD 4 3 1111

43 Rasito 39 SD 3 5 175

44 Sunarja 50 SD 2 12 1500

45 Karseno 41 SD 4 3 100

46 Ristam 37 SD 4 2 360

47 Warino 30 SD 4 8 1500

48 Kaswin 48 SD 4 7 100

49 Darsum 38 SD 4 3 350

50 Wardi 20 SD 1 3 259

Page 59: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

PRIA WANITA PRIA WANITA JAM HKSP

1 Judiono 2800 840000 10 97000 42 46 50 76 85 747 106.7 1600500 377,500.00

2 sawin 833 249900 2.975 28857.5 42 17 18 76 85 226 25.86 387900 115,000.00

3 nadri 1400 420000 5 48500 42 25 25 76 85 411 49.79 746850 207,500.00

4 darmeja 1111 333300 3.96786 38488.21429 42 20 24 76 85 326 38 570000 165,000.00

5 diarso 1500 450000 5.35714 51964.28571 42 25 25 76 85 411 49.79 746850 207,500.00

6 timardi 833 249900 2.975 28857.5 42 17 18 76 85 226 25.86 387900 115,000.00

7 sukarto 5500 1650000 19.6429 190535.7143 42 63 68 76 85 973 114 1710000 492,500.00

8 sarno 1590 477000 5.67857 55082.14286 42 25 26 76 85 416 50.14 752100 210,000.00

9 amin purwadi 6000 1800000 21.4286 207857.1429 42 96 106 76 85 1599 190.57 2858550 807,500.00

10 minarji 1600 480000 5.71429 55428.57143 42 25 21 76 85 391 48.36 725400 197,500.00

11 darkam 3333 999900 11.9036 115464.6429 42 51 57 76 85 862 102.79 1541850 435,000.00

12 nurkim 5000 1500000 17.8571 173214.2857 42 104 104 76 85 1515 179.29 2689350 767,500.00

13 tarsim 1666 499800 5.95 57715 42 26 31 76 85 26 31 465000 225,000.00

14 parno 5000 1500000 17.8571 173214.2857 42 104 104 76 85 1515 179.29 2689350 767,500.00

15 kunarji 1600 480000 5.71429 55428.57143 42 25 21 76 85 391 48.36 725400 210,000.00

16 sistareja 1550 465000 5.53571 53696.42857 42 25 26 76 85 416 50.14 752100 210,000.00

17 rasto 5000 1500000 17.8571 173214.2857 42 104 104 76 85 1515 179.29 2689350 752,500.00

18 sino adi 466.67 140001 1.66668 16166.78214 42 16 17 76 85 216 24.79 371850 110,000.00

19 kirsam 280 84000 1 9700 42 16 17 76 85 216 24.79 371850 110,000.00

20 winarto 233.33 69999 0.83332 8083.217857 42 16 17 76 85 216 24.79 371850 110,000.00

21 nartim 233.33 69999 0.83332 8083.217857 42 16 17 76 85 216 24.79 371850 110,000.00

22 sunarto 6300 1890000 22.5 218250 42 109 118 76 85 109 118 1770000 870,000.00

23 sumi 233.33 69999 0.83332 8083.217857 42 16 17 76 85 216 24.79 371850 110,000.00

24 samiarji 20000 6000000 71.4286 692857.1429 42 326 356 76 85 326 356 5340000 2,695,000.00

25 sunarja 233.33 69999 0.83332 8083.217857 42 16 17 76 85 216 24.79 371850 110,000.00

26 sugiharto 10000 3000000 35.7143 346428.5714 42 163 176 76 85 163 176 2640000 1,342,500.00

27 wiarno 233.33 69999 0.83332 8083.217857 42 16 17 76 85 216 24.79 371850 110,000.00

28 sarmono 175 52500 0.625 6062.5 42 16 17 76 85 216 24.79 371850 110,000.00

29 waryoto 4000 1200000 14.2857 138571.4286 42 61 74 76 85 61 74 1110000 530,000.00

30 wami 10000 3000000 35.7143 346428.5714 42 163 176 76 85 163 176 2640000 1,307,500.00

31 karseno 233.33 69999 0.83332 8083.217857 42 16 17 76 85 216 24.79 371850 110,000.00

32 tarso 1600 480000 5.71429 55428.57143 42 25 21 76 85 391 48.36 725400 210,000.00

33 riswan 1500 450000 5.35714 51964.28571 42 25 25 76 85 411 49.79 746850 210,000.00

34 rasim 5000 1500000 17.8571 173214.2857 42 104 104 76 85 1515 179.29 2689350 670,000.00

35 sartono 10000 3000000 35.7143 346428.5714 42 163 176 76 85 163 176 2640000 1,342,500.00

36 sukanto 233.33 69999 0.83332 8083.217857 42 16 17 76 85 216 24.79 371850 110,000.00

37 kartim 5000 1500000 17.8571 173214.2857 42 104 104 76 85 1515 179.29 2689350 757,500.00

38 warkum 175 52500 0.625 6062.5 42 16 17 76 85 216 24.79 371850 110,000.00

39 darkim 233.33 69999 0.83332 8083.217857 42 16 17 76 85 216 24.79 371850 110,000.00

40 darso 1500 450000 5.35714 51964.28571 42 25 25 76 85 411 49.79 746850 207,500.00

41 karto 5600 1680000 20 194000 42 92 100 76 85 92 100 1500000 755,000.00

42 sandarji 1111 333300 3.96786 38488.21429 42 20 24 76 85 326 38 570000 165,000.00

43 rasito 175 52500 0.625 6062.5 42 16 17 76 85 216 24.79 371850 110,000.00

44 sunarja 1500 450000 5.35714 51964.28571 42 25 25 76 85 411 49.79 746850 207,500.00

45 karseno 100 30000 0.35714 3464.285714 42 16 17 76 85 216 24.79 371850 110,000.00

46 ristam 360 108000 1.28571 12471.42857 42 16 17 76 85 216 24.79 371850 110,000.00

47 warino 1500 450000 5.35714 51964.28571 42 25 25 76 85 411 49.79 746850 207,500.00

48 kaswin 100 30000 0.35714 3464.285714 42 16 17 76 85 216 24.79 371850 110,000.00

49 darsum 350 105000 1.25 12125 42 16 17 76 85 216 24.79 371850 110,000.00

50 wardi 259 77700 0.925 8972.5 42 16 17 76 85 216 24.79 371850 110,000.00

NO NAMA LUAS LAHAN (m2) BENIHBIAYA SEWA LAHAN BIAYA BENIH

TENAGA KERJA

HARITENAGA KERJA

UPAH (HKSP) KONSUMSI

Lampiran 3. Tabulasi Data Hasil Penelitian Usahatani Cabai Merah di Kecamatan Sumbang

JML TENAGA KERJALAMA KERJA (JAM)

Page 60: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

NPK TS KCl Pupuk Daun ZPT Kalsium NPK TS KCl Pupuk Daun ZPT Kalsium

12000 800,000.00 24,000 12,000 12,000 800 15 1,000 192,000 24,000 60,000 30,000 75 15,000

1800 120,000.00 7,160 3,580 3,580 238 4.46 297.5 57,280 7,160 17,900 8,925 22.3 4,462.50

6000 400,000.00 12,000 6,000 6,000 400 7.5 500 96,000 12,000 30,000 15,000 37.5 75,000

2370 158,000.00 7,160 3,580 3,580 238 4.46 297.5 76,160 9,520 23,800 11,903.70 29.75 5,951.40

6000 400,000.00 12,840 6,420 6,420 428.57 8.04 535.71 102,720 12,840 32,100 16,071.30 40.2 8,035.65

1800 120,000.00 7,160 3,580 3,580 238 4.46 297.5 57,280 7,160 17,900 8,925 22.3 4,462.50

1800 1,200,000.00 30,000 15,000 15,000 1,000 18.75 1,250 240,000 30,000 75,000 37,500 93.75 18,750

3420 228,000.00 13,640 6,820 6,820 454.29 8.52 567.86 109,120 13,640 34,100 17,035.80 42.6 8,517.90

24000 1,600,000.00 51,440 25,720 25,720 1,712 32.14 2,140 411,520 51,440 128,600 64,200 160.7 32,100

3420 228,000.00 13,720 6,860 6,860 457.14 8.57 571.43 109,760 13,720 34,300 17,142.90 42.85 8,571.45

12000 800,000.00 28,560 14,280 14,280 960 17.86 1,200 228,480 28,560 71,400 36,000 89.3 18,000

24000 1,600,000.00 42,840 21,420 21,420 1,432 26.79 1,790 342,720 42,840 107,100 51,000 133.95 25,500

6000 400,000.00 14,280 7,140 7,140 476 8.93 595 114,240 14,280 35,700 17,850 44.65 8,925

24000 1,600,000.00 42,840 21,420 21,420 1,432 26.79 1,790 342,720 42,840 107,100 51,000 133.95 25,500

6000 400,000.00 13,720 6,860 6,860 457.14 8.57 571.43 109,760 13,720 34,300 17,142.90 42.85 8,571.45

6000 400,000.00 13,280 6,640 6,640 442.87 8.3 553.57 106,240 13,280 33,200 16,607.10 41.5 8,303.55

24000 1,600,000.00 42,840 21,420 21,420 1,432 26.79 1,790 342,720 42,840 107,100 51,000 133.95 25,500

990 66,000.00 4,000 2,000 2,000 133.34 2.5 166.67 32,000 4,000 10,000 5,000 12.5 2,500

600 40,000.00 2,400 1,200 1,200 80 1.5 100 19,200 2,400 6,000 3,000 7.5 1,500

990 66,000.00 1,800 900 900 66.66 1.25 83.33 14,400 1,800 4,500 2,499.90 6.25 1,250

990 66,000.00 1,800 900 900 66.66 1.25 83.33 14,400 1,800 4,500 2,499.90 6.25 1,250

30000 2,000,000.00 54,000 27,000 27,000 1,800 33.75 2,250 432,000 54,000 135,000 67,500 200 33,750

990 66,000.00 1,800 900 900 66.66 1.25 83.33 14,400 1,800 4,500 2,499.90 6.25 1,250

84000 5,600,000.00 171,440 85,720 85,720 5,712 107.14 7,140 1,371,520 171,440 428,600 214,200 536 207,100

990 66,000.00 1,800 900 900 66.66 1.25 83.33 14,400 1,800 4,500 2,499.90 6.25 1,250

42000 2,800,000.00 85,680 42,840 42,840 2,856 53.57 3570 685,440 85,680 214,200 107,100 267.85 53,550

990 66,000.00 1,800 900 900 66.66 1.25 83.33 14,400 1,800 4,500 2,499.90 6.25 1,250

375 25,000.00 1,500 750 750 50 0.94 62.5 12,000 1,500 3,750 1,875 4.7 937.5

18000 1,200,000.00 34,280 17,140 17,140 1,144 21.43 1,430 274,240 34,280 85,700 34,320 107.15 21,736

42000 2,800,000.00 85,680 42,840 42,840 2,856 53.57 3,570 685,440 85,680 214,200 107,100 267.85 53,550

990 66,000.00 1,800 900 900 66.66 1.25 83.33 14,400 1,800 4,500 2,499.90 6.25 1,250

6000 400,000.00 13,720 6,860 6,860 457.14 8.57 571.43 109,760 13,720 34,300 17,142.90 42.85 8,571.45

6000 400,000.00 12,840 6,420 6,420 428.57 8.04 535.71 102,720 12,840 32,100 16,071.30 40.2 8,035.65

24000 1,600,000.00 42,840 21,420 21,420 1,432 26.79 1,790 342,720 42,840 107,100 51,000 133.95 25,500

42000 2,800,000.00 85,680 42,840 42,840 2,856 53.57 3,570 685,440 85,680 214,200 107,100 267.85 53,550

990 66,000.00 1,800 900 900 66.66 1.25 83.33 14,400 1,800 4,500 2,499.90 6.25 1,250

24000 1,600,000.00 42,840 21,420 21,420 1,432 26.79 1,790 342,720 42,840 107,100 51,000 133.95 25,500

375 25,000.00 1,500 750 750 50 0.94 62.5 12,000 1,500 3,750 1,875 4.7 937.5

990 66,000.00 1,800 900 900 66.66 1.25 83.33 14,400 1,800 4,500 2,499.90 6.25 1,250

6000 400,000.00 12,840 6,420 6,420 428.57 8.04 535.71 102,720 12,840 32,100 16,071.30 40.2 8,035.65

24000 1,600,000.00 48,000 24,000 24,000 1,600 30 2,000 384,000 48,000 120,000 60,000 150 30,000

2370 158,000.00 7,160 3,580 3,580 238 4.46 297.5 76,160 9,520 23,800 11,903.70 29.75 5,951.40

375 25,000.00 1,500 750 750 50 0.94 62.5 12,000 1,500 3,750 1,875 4.7 937.5

6000 400,000.00 12,840 6,420 6,420 428.57 8.04 535.71 102,720 12,840 32,100 16,071.30 40.2 8,035.65

210 14,000.00 857.16 428.58 428.58 28.57 0.54 35.71 6,857 857.16 2,142.90 1,071 2.7 535.65

750 50,000.00 3,000 1,500 1,500 100 1.88 125 24,000 3,000 7,500 3,750 9.4 1,875

6000 400,000.00 12,840 6,420 6,420 428.57 8.04 535.71 102,720 12,840 32,100 16,071.30 40.2 8,035.65

210 14,000.00 857.16 428.58 428.58 28.57 0.54 35.71 6,857 857.16 2,142.90 1,071 2.7 535.65

750 50,000.00 3,000 1,500 1,500 100 1.88 125 24,000 3,000 7,500 3,750 9.4 1,875

555 37,000.00 2,220 1,110 1,110 92.5 1.39 92.5 17,760 2,220 5,550 277.5 6.95 1,387.50

PENGGUNAAN HARGA

PUPUK KOMPOS

PENGGUNAAN

PUPUK BUATAN

HARGA

Lanjutan

Page 61: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Dhitane Matador Perekat Antrakhol Conflidor Dekamon Agrimek Bion M Kocide Dametrin Dhitane Matador Perekat Antrakhol Conflidor Dekamon Agrimek Bion M Kocide Dametrin

250 80 160 250 125 100 50 625 1,250 500 5,000 1,200 1,600 6,000 3,000 1,200 3,000 50,000 130,000 12,000

74.38 23.8 47.6 74.38 37.19 29.75 14.88 185.94 371.88 119 1,487.50 357 476 1,785 892.5 357 892.8 14,875 38,675 3570

125 40 80 125 62.5 50 25 312.5 625 200 2,500 600 800 3,000 1,500 600 1,500 25,000 65,000 6,000

74.38 23.8 47.6 74.38 37.19 29.75 14.88 185.94 371.88 119 1,983.71 476.1 634.8 2,380.50 1,190.70 475.2 1,190.40 19,839 51,582.70 4,761.30

133.93 42.86 85.72 133.93 66.96 53.57 26.19 334.83 669.64 214.29 2,678.50 642.9 857.2 3,214.20 1,607.10 642.84 1,607.40 26,786 69,642.30 6,428.70

74.38 23.8 47.6 74.38 37.19 29.75 14.88 185.94 371.88 119 1,487.50 357 476 1,785 892.5 357 892.8 14,875 38,675 3570

312.5 100 200 312.5 156.25 125 62.5 781.25 1.56 500 6,250 1,500 2,000 7,500 3,750 1,500 3,750 62,500 162,500 15,000

141.96 45.43 90.86 141.96 70.99 56.79 28.39 354.91 709.83 227.14 2,839.25 681.45 908.6 3,407.10 1,703.70 681.48 1,703.40 28,393 73,821.80 6,814.20

535.71 171.43 342.26 535.71 267.87 214.29 107.14 1,267.75 2,675 857.14 10,714.25 2,571.45 3428.6 12,857.10 6,428.70 2,571.48 6,428.40 107,142 278,200 25,714.20

142.86 45.71 91.42 142.86 71.43 57.14 28.57 357.14 714.29 228.57 2,857.25 685.65 914.2 3,428.70 1,714.20 685.68 1,714.20 28,571 74,285.90 6,857.10

297.59 95.22 190.44 297.59 148.8 119.04 59.25 148.8 1,500 476.14 5,951.75 1,428.30 1,904.40 7,142.10 3,571.20 1,428.48 3,571.20 59,517 195,000 14,284.20

446.43 142.86 285.72 446.43 223.21 178.57 89.29 1,116.08 2,240 714.29 8,928.50 1,200 1,600 10,714.20 5,357.10 2,142.84 5,357.40 89,286 221,000 21,428.70

148.75 47.6 95.2 148.75 74.38 59.5 29.75 371.88 743.75 238 2,975 714 952 3,570 1,785 714 1,785 29,750 77,350 7,140

446.43 142.86 285.72 446.43 223.21 178.57 89.29 1,116.08 2,240 714.29 8,928.50 1,200 1,600 10,714.20 5,357.10 2,142.84 5,357.40 89,286 221,000 21,428.70

142.86 45.71 91.42 142.86 71.43 57.14 28.57 357.14 714.29 228.57 2,857.25 685.65 914.2 3,428.70 1,714.20 685.68 1,714.20 28,571 74,285.90 6,857.10

138.39 44.28 88.56 138.39 69.2 55.36 27.67 345.49 691.96 221.43 2,767.75 664.2 885.6 3,321.30 1,660.80 664.32 1,660.20 27,679 71,964.10 6,642.90

446.43 142.86 285.72 446.43 223.21 178.57 89.29 1,116.08 2,240 714.29 8,928.50 1,200 1,600 10,714.20 5,357.10 2,142.84 5,357.40 89,286 221,000 21,428.70

41.66 13.33 26.66 41.66 20.84 16.67 8.33 104.16 208.34 66.67 833.25 199.95 266.6 900 500 200 499.8 8,333 21,667 2,000

25 8 16 25 12.5 10 5 62.5 125 40 500 120 160 600 300 120 300 5,000 13,000 1,200

20.84 6.67 13.34 20.84 10.41 8.33 4.16 52.11 104.17 33.3 416.75 100.05 133.34 500.1 250 100 250 4,160 10,833 1,000

20.84 6.67 13.34 20.84 10.41 8.33 4.16 52.11 104.17 33.3 416.75 100.05 133.34 500.1 250 100 250 4,160 10,833 1,000

562.5 180 360 562.5 281.25 225 112.5 1,406.25 2,812.50 900 11,250 2,700 3,600 13,500 6,750 2,700 562.5 112,500 292,500 27,000

20.84 6.67 13.34 20.84 10.41 8.33 4.16 52.11 104.17 33.3 416.75 100.05 133.34 500.1 250 100 250 4,160 10,833 1,000

1,785.71 571.43 1,142.86 1,785.71 926.6 714.28 357.14 4,464.29 8,925 2,857.14 35,714 8,571 11,428 42,875 21,428 8,571 21,428 357,143 928,200 85,714.00

20.84 6.67 13.34 20.84 10.41 8.33 4.16 52.11 104.17 33.3 416.75 100.05 133.34 500.1 250 100 250 4,160 10,833 1,000

892.85 285.71 571.42 892.85 446.43 357.14 178.57 2,232.14 4,462.50 1,428.57 17,857 4,285.65 5,714.20 21,428.40 10,714.20 4,285.68 10,714.20 178,571 464,100 42,857.10

20.84 6.67 13.34 20.84 10.41 8.33 4.16 52.11 104.17 33.3 416.75 100.05 133.34 500.1 250 100 250 4,160 10,833 1,000

15.63 5 10 15.63 7.81 6.25 3.13 39.06 78.13 25 312.5 75 100 375 187.5 75 187.5 3,125 8,125 750

357.14 114.29 228.58 357.14 178.58 142.86 71.43 926.61 1,787.50 571.43 8,571.30 1,714.35 2,285.80 8,571.30 4,285.80 1,714.32 4,285.80 71,429 185,900 17,142.90

892.85 285.71 571.42 892.85 446.43 357.14 178.57 2,232.14 4,462.50 1,428.57 17,857 4,285.65 5,714.20 21,428.40 10,714.20 4,285.68 10,714.20 178,571 464,100 42,857.10

20.84 6.67 13.34 20.84 10.41 8.33 4.16 52.11 104.17 33.3 416.75 100.05 133.34 500.1 250 100 250 4,160 10,833 1,000

142.86 45.71 91.42 142.86 71.43 57.14 28.57 357.14 714.29 228.57 2,857.25 685.65 914.2 3,428.70 1,714.20 685.68 1,714.20 28,571 74,285.90 6,857.10

133.93 42.86 85.72 133.93 66.96 53.57 26.19 334.83 669.64 214.29 2,678.50 642.9 857.2 3,214.20 1,607.10 642.84 1,607.40 26,786 69,642.30 6,428.70

446.43 142.86 285.72 446.43 223.21 178.57 89.29 1,116.08 2240 714.29 8,928.50 1,200 1,600 10,714.20 5,357.10 2,142.84 5,357.40 89,286 221,000 21,428.70

892.85 285.71 571.42 892.85 446.43 357.14 178.57 2,232.14 4,462.50 1,428.57 17,857 4,285.65 5,714.20 21,428.40 10,714.20 4,285.68 10,714.20 178,571 464,100 42,857.10

20.84 6.67 13.34 20.84 10.41 8.33 4.16 52.11 104.17 33.3 416.75 100.05 133.34 500.1 250 100 250 4,160 10,833 1,000

446.43 142.86 285.72 446.43 223.21 178.57 89.29 1,116.08 2,240 714.29 8,928.50 1,200 1,600 10,714.20 5,357.10 2,142.84 5,357.40 89,286 221,000 21,428.70

15.63 5 10 15.63 7.81 6.25 3.13 39.06 78.13 25 312.5 75 100 375 187.5 75 187.5 3,125 8,125 750

20.84 6.67 13.34 20.84 10.41 8.33 4.16 52.11 104.17 33.3 416.75 100.05 133.34 500.1 250 100 250 4,160 10,833 1,000

133.93 42.86 85.72 133.93 66.96 53.57 26.19 334.83 669.64 214.29 2,678.50 642.9 857.2 3,214.20 1,607.10 642.84 1,607.40 26,786 69,642.30 6,428.70

500 160 320 500 250 200 100 1,250 2,500 800 10,000 2,400 3,200 13,000 6,000 6,000 6,000 100,000 260,000 24,000

74.38 23.8 47.6 74.38 37.19 29.75 14.88 185.94 371.88 119 1,983.71 476.1 634.8 2,380.50 1,190.70 475.2 1,190.40 19,839 51,582.70 4,761.30

15.63 5 10 15.63 7.81 6.25 3.13 39.06 78.13 25 312.5 75 100 375 187.5 75 187.5 3,125 8,125 750

133.93 42.86 85.72 133.93 66.96 53.57 26.19 334.83 669.64 214.29 2,678.50 642.9 857.2 3,214.20 1,607.10 642.84 1,607.40 26,786 69,642.30 6,428.70

8.93 2.8 5.6 8.93 4.46 3.57 1.79 22.33 44.64 14.29 178.5 42 56 214.2 107.1 42.84 107.4 1,786 4,642.30 428.7

31.25 10 20 31.25 15.63 12.5 6.25 78.13 156.25 50 625 130 200 750 375 150 375 6,250 16,250 1,500

133.93 42.86 85.72 133.93 66.96 53.57 26.19 334.83 669.64 214.29 2,678.50 642.9 857.2 3,214.20 1,607.10 642.84 1,607.40 26,786 69,642.30 6,428.70

8.93 2.8 5.6 8.93 4.46 3.57 1.79 22.33 44.64 14.29 178.5 42 56 214.2 107.1 42.84 107.4 1,786 4,642.30 428.7

31.25 10 20 31.25 15.63 12.5 6.25 78.13 156.25 50 625 150 200 750 375 150 375 6,250 16,250 1500

23.13 7.4 14.8 23.13 11.56 9.25 4.93 57.35 115.63 37 462.5 111 148 555 277.5 111 277.8 4,625 12,025 1110

PESTISIDA

PENGGUNAAN HARGA

Lanjutan

Page 62: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

1002 238,500.00 16,521,000.00 22500 4333 4000 70533 1667 33333 2083 1667 12,133,892.00

298.12 238,500.00 4,915,415.00 2500 4333 444 6533 1667 8333 2083 496 3,830,333.90

501 238,500.00 8,260,500.00 10000 4333 1778 19200 1667 7500 2083 833 6,057,801.50

397.58 238,500.00 6,555,310.00 2500 4333 444 10800 1667 7500 2083 661 5,050,737.53

536.78 238,500.00 8,850,410.00 10000 4333 1778 19200 6667 7500 8333 893 6,657,810.42

298.12 238,500.00 4,915,415.00 2500 4333 444 6533 1667 8333 2083 496 3,830,333.90

1252.5 238,500.00 20,651,250.00 40000 4333 7111 112133 1667 67500 2083 2083 14,505,793.54

568.99 238,500.00 9,381,485.00 10000 4333 1778 22533 1667 7500 2083 946 7,307,135.58

2147.14 238,500.00 35,402,110.00 90000 17333 16000 320133 6667 120000 8333 3571 26,410,421.98

578.62 238,500.00 9,525,290.00 10000 4333 17778 22533 1667 7500 2083 952 7,468,947.35

1192.74 238,500.00 19,665,945.00 40000 4333 7111 97200 1667 30000 2083 1984 14,915,107.43

1789.26 238,500.00 29,501,660.00 62500 17333 11111 224133 6667 120000 8333 2976 21,390,567.02

596.22 238,500.00 9,830,435.00 10000 4333 1778 26133 1667 7500 2083 992 7,812,742.35

1789.28 238,500.00 29,501,785.00 62500 17333 11111 224133 6667 120000 8333 2976 21,390,692.02

572.58 238,500.00 9,440,730.00 10000 4333 17778 22533 1667 7500 2083 952 7,199,887.35

554.7 238,500.00 9,145,915.00 10000 4333 1778 22533 1667 7500 2083 923 6,920,802.25

1789.28 238,500.00 29,501,660.00 62500 17333 11111 224133 6667 120000 8333 2976 21,405,567.02

166.93 238,500.00 2,752,485.00 2500 4333 444 2133 1667 7500 2083 278 1,940,700.12

100.2 238,500.00 1,652,100.00 2500 4333 444 533 1667 7500 2083 167 965,998.50

83.5 238,500.00 1,376,785.00 2500 4333 444 533 1667 7500 2083 139 691,537.39

83.5 238,500.00 1,376,785.00 2500 4333 444 533 1667 7500 2083 139 691,537.39

6124.5 238,500.00 103,597,500.00 122500 17333 21778 360533 6667 187500 8333 3752 94,933,674.50

83.5 238,500.00 1,376,785.00 2500 4333 444 533 1667 7500 2083 139 691,537.39

7155.91 238,500.00 117,986,160.00 1102500 212333 196000 3586133 81667 1470000 102083 11904 87,083,297.86

83.5 238,500.00 1,376,785.00 2500 4333 444 533 1667 7500 2083 139 691,537.39

3578.57 238,500.00 59,003,590.00 302500 69333 53778 897 26667 367500 33333 5952 46,141,269.15

83.52 238,500.00 1,377,165.00 2500 4333 444 533 1667 7500 2083 139 691,917.39

62.67 238,500.00 1,033,250.00 2500 4333 444 533 1667 7500 2083 139 417,341.80

1431.42 238,500.00 23,601,270.00 40000 4333 7111 145200 1667 68 2083 2381 18,465,654.85

3578.57 238,500.00 59,003,590.00 302500 69333 53778 897 26667 367500 33333 5952 46,176,269.15

83.5 238,500.00 1,376,785.00 2500 4333 444 533 1667 7500 2083 139 691,537.39

552.57 238,500.00 9,100,590.00 10000 4333 17778 22533 1667 7500 2083 952 6,859,747.35

536.78 238,500.00 8,850,410.00 10000 4333 1778 19200 6667 7500 8333 893 6,655,310.42

1789.28 238,500.00 29,501,660.00 62500 17333 11111 224133 6667 120000 8333 2976 21,488,067.02

3578.57 238,500.00 59,003,590.00 302500 69333 53778 897 26667 367500 33333 5952 46,141,269.15

83.5 238,500.00 1,376,785.00 2500 4333 444 533 1667 7500 2083 139 691,537.39

1790.28 238,500.00 29,514,160.00 62500 17333 11111 224133 6667 120000 8333 2976 21,413,067.02

62.67 238,500.00 1,033,250.00 2500 4333 444 533 1667 7500 2083 139 417,341.80

83.5 238,500.00 1,376,785.00 2500 4333 444 533 1667 7500 2083 139 691,537.39

536.78 238,500.00 8,850,410.00 10000 4333 1778 19200 6667 7500 8333 893 6,657,810.42

2004 238,500.00 33,042,000.00 90000 17333 16000 282133 6667 120 8333 3333 25,824,664.00

397.58 238,500.00 6,555,310.00 2500 4333 444 10800 1667 7500 2083 661 5,050,737.53

62.67 238,500.00 1,033,250.00 2500 4333 444 533 1667 7500 2083 139 417,341.80

536.78 238,500.00 8,850,410.00 10000 4333 1778 19200 6667 7500 8333 893 6,657,810.42

35.77 238,500.00 589,720.00 2500 4333 444 133 1667 7500 2083 60 24,696.68

125.28 238,500.00 2,065,565.00 2500 4333 444 1200 1667 7500 2083 208 1,328,652.17

536.78 238,500.00 8,850,410.00 10000 4333 1778 19200 6667 7500 8333 893 6,657,810.42

35.77 238,500.00 589,720.00 2500 4333 444 133 1667 7500 2083 60 24,696.68

125.28 238,500.00 2,065,565.00 2500 4333 444 1200 1667 7500 2083 208 1,331,978.60

92.72 238,500.00 1,520,740.00 2500 4333 444 533 1667 7500 2083 154 851,181.75

MULSADRUMPRODUKSI HARGA PENERIMAAN

EMBER KARUNG SENTER HAND SPRAYERPENDAPATAN

Lanjutan

BIAYA PENYUSUTAN

CANGKUL SEPATU KEBUN

Page 63: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Lampiran 4. Perhitungan Biaya Penyusutan Alat Usahatani Cabai Merah di

Kecamatan Sumbang (dalam rupiah)

Page 64: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Lampiran 5. Rata-rata Biaya tetap pada Usahatani Cabai Merah di Kecamatan

Sumbang (Rp)

Sewa lahan : Baik yang tanah milik sendiri maupun yang menggarap dihitung

sebagai biaya sewa lahan. Dalam penelitian ini menggunakan konversi sewa lahan

Rp. 3.000.000,00 per ha atau setara dengan Rp. 300,00 per m2.

Page 65: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Lampiran 6. Rata-rata Biaya Variabel pada Usahatani Cabai Merah di Kecamatan

Sumbang (Rp)

Resp TK Benih P. Kompos P. Buatan Pestisida Jumlah

1 1600500 97000 800000 321075 213000 3031575.00

2 387900 28857.5 120000 95750 63367.8 695875.30

3 746850 48500 400000 228030 106500 1529880.00

4 570000 38488.21 158000 127365 84514.41 978367.62

5 746850 51964.29 400000 171807 114107.1 1484728.39

6 387900 28857.5 120000 95750 63367.8 695875.30

7 1710000 190535.71 1200000 401344 266250 3768129.71

8 752100 55082.14 228000 182456 12954 1230592.14

9 2858550 207857.14 1600000 688021 456056.26 5810484.40

10 725400 55428.57 228000 163537 121713.9 1294079.47

11 1541850 115464.64 850000 382529 293798.6 3183642.24

12 2689350 173214.29 1600000 569294 367014.7 5398872.99

13 465000 57715 410000 191042 126735 1250492.00

14 2689350 173214.29 1600000 569294 367014.7 5398872.99

15 725400 55428.57 228000 163537 121713.9 1294079.47

16 752100 53696.43 400000 177672 117910.2 1501378.63

17 2689350 173214.29 1600000 569294 367014.7 5398872.99

18 371850 16166.78 66000 53513 35399.6 542929.38

19 371850 9700 40000 32108 20300 473958.00

20 371850 8083.22 66000 24456 17743.24 488132.46

21 371850 8083.22 66000 24456 17743.24 488132.46

22 1770000 218250 2000000 722450 47362.5 4758062.50

23 371850 8083.22 66000 24456 17743.24 488132.46

24 5340000 692857.14 5600000 2703396 1521072 15857325.14

25 371850 8083.22 66000 24456 17743.24 488132.46

26 2640000 346428.57 2800000 1146238 760527.4 7693193.97

27 371850 8083.22 66000 24456 17743.24 488132.46

28 371850 6062.5 25000 200670 13312.5 616895.00

29 1110000 138571.43 1200000 450383 305900.6 3204855.03

30 2640000 346428.57 2800000 1146238 760527.4 7693193.97

31 371850 8083.22 66000 24456 17743.24 488132.46

32 725400 55428.57 228000 163537 121713.9 1294079.47

33 746850 51964.29 400000 171807 114107.1 1484728.39

34 2689350 173214.29 1600000 569294 367014.7 5398872.99

35 371850 346428.57 2800000 1146238 760527.4 5425043.97

36 371850 8083.22 66000 24456 17743.24 488132.46

37 2689350 173214.29 1600000 569294 367014.7 5398872.99

38 371850 6062.5 25000 200670 13312.5 616895.00

39 371850 8083.22 66000 24456 17743.24 488132.46

40 746850 51964.29 400000 171807 114107.1 1484728.39

41 1500000 194000 1600000 642150 8430600 12366750.00

Page 66: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

42 570000 38488.21 158000 127365 84514.41 978367.62

43 371850 6062.5 25000 200670 13312.5 616895.00

44 746850 51964.29 400000 171807 114107.1 1484728.39

45 371850 3464.29 14000 11467 7605.04 408386.33

46 371850 12471.43 50000 40134 26605 501060.43

47 746850 51964.29 400000 171807 114107.1 1484728.39

48 371850 3464.29 14000 11467 7605.04 408386.33

49 371850 12125 50000 40134 26625 500734.00

50 371850 8972.5 37000 27202 19702.18 464726.68

Page 67: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Lampiran 7. Rata-rata Produksi, Harga Jual, dan Total Pendapatan Usahatani

Cabai Merah di Kecamatan Sumbang

Resp

Produksi (kg)

(a)

Rata-rata Harga Jual (Rp)

(b)

Pendapatan

( c ) = a x b

1 1,002.00 16,000.00 16,032,000.00

2 298.12 16,000.00 4,769,920.00

3 501.00 16,000.00 8,016,000.00

4 397.58 16,000.00 6,361,280.00

5 536.78 16,000.00 8,588,480.00

6 298.12 16,000.00 4,769,920.00

7 1,252.50 16,000.00 20,040,000.00

8 568.99 16,000.00 9,103,840.00

9 2,147.14 16,000.00 34,354,240.00

10 578.62 16,000.00 9,257,920.00

11 1,192.74 16,000.00 19,083,840.00

12 1,789.26 16,000.00 28,628,160.00

13 596.22 16,000.00 9,539,520.00

14 1,789.28 16,000.00 28,628,480.00

15 572.58 16,000.00 9,161,280.00

16 554.70 16,000.00 8,875,200.00

17 1,789.28 16,000.00 28,628,480.00

18 166.93 16,000.00 2,670,880.00

19 100.20 16,000.00 1,603,200.00

20 83.50 16,000.00 1,336,000.00

21 83.50 16,000.00 1,336,000.00

22 6,124.50 16,000.00 97,992,000.00

23 83.50 16,000.00 1,336,000.00

24 7,155.91 16,000.00 114,494,560.00

25 83.50 16,000.00 1,336,000.00

26 3,578.57 16,000.00 57,257,120.00

27 83.52 16,000.00 1,336,320.00

28 62.67 16,000.00 1,002,720.00

29 1,431.42 16,000.00 22,902,720.00

30 3,578.57 16,000.00 57,257,120.00

31 83.50 16,000.00 1,336,000.00

32 552.57 16,000.00 8,841,120.00

33 536.78 16,000.00 8,588,480.00

34 1,789.28 16,000.00 28,628,480.00

35 3,578.57 16,000.00 57,257,120.00

36 83.50 16,000.00 1,336,000.00

37 1,790.28 16,000.00 28,644,480.00

38 62.67 16,000.00 1,002,720.00

39 83.50 16,000.00 1,336,000.00

40 536.78 16,000.00 8,588,480.00

Page 68: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

41 2,004.00 16,000.00 32,064,000.00

42 397.58 16,000.00 6,361,280.00

43 62.67 16,000.00 1,002,720.00

44 536.78 16,000.00 8,588,480.00

45 35.77 16,000.00 572,320.00

46 125.28 16,000.00 2,004,480.00

47 536.78 16,000.00 8,588,480.00

48 35.77 16,000.00 572,320.00

49 125.28 16,000.00 2,004,480.00

50 92.72 16,000.00 1,483,520.00

Page 69: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Lampiran 8. Rata-rata Biaya Tetap, Biaya Variabel, Biaya Total, Pendapatan,

Keuntungan pada Usahatani Cabai Merah di Kecamatan Sumbang

(dalam Rupiah)

Res Biaya Tetap *)

Biaya Variabel

**) Biaya Total

Pendapatan Keuntungan

(a) (b) ( c )= a+b (d) (e)=d-c

1 980,116.00 3,031,575.00 4,011,691.00 16,032,000.00 12,020,309.00

2 276,389.00 695,875.30 972,264.30 4,769,920.00 3,797,655.70

3 467,394.00 1,529,880.00 1,997,274.00 8,016,000.00 6,018,726.00

4 362,988.00 978,367.62 1,341,355.62 6,361,280.00 5,019,924.38

5 508,704.00 1,484,728.39 1,993,432.39 8,588,480.00 6,595,047.61

6 276,389.00 695,875.30 972,264.30 4,769,920.00 3,797,655.70

7 1,886,910.00 3,768,129.71 5,655,039.71 20,040,000.00 14,384,960.29

8 527,840.00 1,230,592.14 1,758,432.14 9,103,840.00 7,345,407.86

9 2,382,037.00 8,810,484.40 11,192,521.40 34,354,240.00 23,161,718.60

10 546,846.00 1,294,079.47 1,840,925.47 9,257,920.00 7,416,994.53

11 1,184,378.00 3,183,642.24 4,368,020.24 19,083,840.00 14,715,819.76

12 1,953,053.00 5,398,872.99 7,351,925.99 28,628,160.00 21,276,234.01

13 554,486.00 1,250,492.00 1,804,978.00 9,539,520.00 7,734,542.00

14 1,953,053.00 5,398,872.99 7,351,925.99 28,628,480.00 21,276,554.01

15 546,846.00 1,294,079.47 1,840,925.47 9,161,280.00 7,320,354.53

16 515,817.00 1,501,378.63 2,017,195.63 8,875,200.00 6,858,004.37

17 1,953,053.00 15,398,872.99 17,351,925.99 28,628,480.00 11,276,554.01

18 160,827.00 542,929.38 703,756.38 2,670,880.00 1,967,123.62

19 103,227.00 473,958.00 577,185.00 1,603,200.00 1,026,015.00

20 89,199.00 488,132.46 577,331.46 1,336,000.00 758,668.54

21 89,199.00 488,132.46 577,331.46 1,336,000.00 758,668.54

22 2,618,396.00 77,580,625.00 80,199,021.00 97,992,000.00 17,792,979.00

23 89,199.00 488,132.46 577,331.46 1,336,000.00 758,668.54

24 12,762,620.00 85,857,325.14 98,619,945.14 114,494,560.00 15,874,614.86

25 89,199.00 488,132.46 577,331.46 1,336,000.00 758,668.54

26 3,859,960.00 37,693,193.97 41,553,153.97 57,257,120.00 15,703,966.03

27 89,199.00 488,132.46 577,331.46 1,336,320.00 758,988.54

28 72,164.00 616,895.00 689,059.00 1,002,720.00 313,661.00

29 1,402,843.00 3,204,855.03 4,607,698.03 22,902,720.00 18,295,021.97

30 3,859,960.00 37,693,193.97 41,553,153.97 57,257,120.00 15,703,966.03

31 89,199.00 488,132.46 577,331.46 1,336,000.00 758,668.54

32 546,846.00 1,294,079.47 1,840,925.47 8,841,120.00 7,000,194.53

33 508,704.00 1,484,728.39 1,993,432.39 8,588,480.00 6,595,047.61

34 1,953,053.00 5,398,872.99 7,351,925.99 28,628,480.00 21,276,554.01

35 3,859,960.00 35,425,043.97 39,285,003.97 57,257,120.00 17,972,116.03

36 89,199.00 488,132.46 577,331.46 1,336,000.00 758,668.54

37 1,953,053.00 5,398,872.99 7,351,925.99 28,644,480.00 21,292,554.01

Page 70: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

38 72,164.00 616,895.00 689,059.00 1,002,720.00 313,661.00

39 89,199.00 488,132.46 577,331.46 1,336,000.00 758,668.54

40 508,704.00 1,484,728.39 1,993,432.39 8,588,480.00 6,595,047.61

41 2,103,919.00 12,366,750.00 14,470,669.00 32,064,000.00 17,593,331.00

42 362,988.00 978,367.62 1,341,355.62 6,361,280.00 5,019,924.38

43 72,164.00 616,895.00 689,059.00 1,002,720.00 313,661.00

44 508,704.00 1,484,728.39 1,993,432.39 8,588,480.00 6,595,047.61

45 48,720.00 408,386.33 457,106.33 572,320.00 115,213.67

46 127,935.00 501,060.43 628,995.43 2,004,480.00 1,375,484.57

47 508,704.00 1,484,728.39 1,993,432.39 8,588,480.00 6,595,047.61

48 48,720.00 408,386.33 457,106.33 572,320.00 115,213.67

49 124,935.00 500,734.00 625,669.00 2,004,480.00 1,378,811.00

50 97,214.00 464,726.68 561,940.68 1,483,520.00 921,579.32

Rata-

rata

1,116,727.50 7,496,636.36 8,613,363.86 16,490,003.20 7,876,639.34

Per

ha

4,128,962.66 27,717,891.47 31,846,854.14 60,969,759.89 29,122,905.76

Keterangan :

*) Pindahan dari lampiran 5

**) Pindahan dari lampiran 6

Page 71: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Lampiran 9. Rata-rata Produksi dan Penggunaan Faktor Produksi pada

Usahatani Cabai Merah di Kecamatan Sumbang

Resp Y X1 X2 X3 X4 Produksi Lahan TK Benih P. Kompos (kg) (m

2) (HKSP) (gram) (kg)

1 1,002.00 2,800.00 137.00 10.00 12,000.00 2 298.12 833.00 30.00 3.00 1,800.00 3 501.00 1,400.00 43.00 5.00 6,000.00 4 397.58 1,111.00 37.00 4.00 2,370.00 5 536.78 1,500.00 43.00 5.00 6,000.00 6 298.12 833.00 30.00 4.00 1,800.00 7 1,252.50 5,500.00 112.00 13.00 1,800.00 8 568.99 1,590.00 44.00 6.00 3,420.00 9 2,147.14 6,000.00 172.00 20.00 24,000.00

10 578.62 1,600.00 40.00 5.00 3,420.00 11 1,192.74 3,333.00 92.00 12.00 12,000.00 12 1,789.26 5,000.00 178.00 18.00 24,000.00 13 596.22 1,666.00 48.00 6.00 6,000.00 14 1,789.28 5,000.00 178.00 18.00 24,000.00 15 572.58 1,600.00 44.00 9.00 6,000.00 16 554.70 1,550.00 44.00 6.00 6,000.00 17 1,789.28 5,000.00 172.00 20.00 24,000.00 18 166.93 466.67 28.00 2.00 990.00 19 100.20 280.00 28.00 3.00 600.00 20 83.50 233.33 28.00 2.00 990.00 21 83.50 233.33 28.00 3.00 990.00 22 6,124.50 6,300.00 193.00 56.00 30,000.00 23 83.50 233.33 28.00 2.00 990.00 24 7,155.91 20,000.00 580.00 70.00 84,000.00 25 83.50 233.33 28.00 2.00 990.00 26 3,578.57 10,000.00 289.00 36.00 42,000.00 27 83.52 233.33 28.00 1.00 990.00 28 62.67 175.00 28.00 3.00 375.00 29 1,431.42 4,000.00 114.00 10.00 18,000.00 30 3,578.57 10,000.00 275.00 30.00 42,000.00 31 83.50 233.33 28.00 2.00 990.00 32 552.57 1,600.00 44.00 6.00 6,000.00 33 536.78 1,500.00 44.00 5.00 6,000.00 34 1,789.28 5,000.00 145.00 18.00 24,000.00 35 3,578.57 10,000.00 289.00 30.00 42,000.00 36 83.50 233.33 28.00 1.00 990.00 37 1,790.28 5,000.00 174.00 18.00 24,000.00 38 62.67 175.00 28.00 2.00 375.00 39 83.50 233.33 28.00 1.00 990.00 40 536.78 1,500.00 43.00 5.00 6,000.00 41 2,004.00 5,600.00 163.00 20.00 24,000.00 42 397.58 1,111.00 37.00 4.00 2,370.00 43 62.67 175.00 28.00 2.00 375.00 44 536.78 1,500.00 43.00 5.00 6,000.00 45 35.77 100.00 28.00 2.00 210.00 46 125.28 360.00 28.00 3.00 750.00 47 536.78 1,500.00 43.00 5.00 6,000.00 48 35.77 100.00 28.00 3.00 210.00 49 125.28 350.00 28.00 2.00 750.00 50 92.72 259.00 28.00 2.00 555.00

Page 72: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Dilanjutkan ….

Page 73: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Input Regresi (Lanjutan…..)

NO PUPUK BUATAN (G)

NPK TS KCl Pupuk Daun ZPT Kalsium 1 24,000.00 12,000.00 12,000.00 800.00 15.00 1,000.00

2 7,160.00 3,580.00 3,580.00 238.00 4.46 297.50 3 12,000.00 6,000.00 6,000.00 400.00 7.50 500.00

4 9,520.00 4,760.00 4,760.00 317.43 5.95 396.79

5 12,840.00 6,420.00 6,420.00 428.57 8.04 535.71 6 7,160.00 3,580.00 3,580.00 238.00 4.46 297.50

7 30,000.00 15,000.00 15,000.00 1,000.00 18.75 1,250.00 8 13,640.00 6,820.00 6,820.00 454.29 8.52 567.86

9 51,440.00 25,720.00 25,720.00 1,712.00 32.14 2,140.00

10 13,720.00 6,860.00 6,860.00 457.14 8.57 571.43 11 28,560.00 14,280.00 14,280.00 960.00 17.86 1,200.00

12 42,840.00 21,420.00 21,420.00 1,432.00 26.79 1,790.00 13 14,280.00 7,140.00 7,140.00 476.00 8.93 595.00

14 42,840.00 21,420.00 21,420.00 1,432.00 26.79 1,790.00 15 13,720.00 6,860.00 6,860.00 457.14 8.57 571.43

16 13,280.00 6,640.00 6,640.00 442.87 8.30 553.57

17 42,840.00 21,420.00 21,420.00 1,432.00 26.79 1,790.00 18 4,000.00 2,000.00 2,000.00 133.34 2.50 166.67

19 2,400.00 1,200.00 1,200.00 80.00 1.50 100.00 20 1,800.00 900.00 900.00 66.66 1.25 83.33

21 1,800.00 900.00 900.00 66.66 1.25 83.33

22 54,000.00 27,000.00 27,000.00 1,800.00 33.75 2,250.00 23 1,800.00 900.00 900.00 66.66 1.25 83.33

24 171,440.00 85,720.00 85,720.00 5,712.00 107.14 7,140.00 25 1,800.00 900.00 900.00 66.66 1.25 83.33

26 85,680.00 42,840.00 42,840.00 2,856.00 53.57 3,570.00

27 1,800.00 900.00 900.00 66.66 1.25 83.33 28 1,500.00 750.00 750.00 50.00 0.94 62.50

29 34,280.00 17,140.00 17,140.00 1,144.00 21.43 1,430.00 30 85,680.00 42,840.00 42,840.00 2,856.00 53.57 3,570.00

31 1,800.00 900.00 900.00 66.66 1.25 83.33 32 13,720.00 6,860.00 6,860.00 457.14 8.57 571.43

33 12,840.00 6,420.00 6,420.00 428.57 8.04 535.71

34 42,840.00 21,420.00 21,420.00 1,432.00 26.79 1,790.00 35 85,680.00 42,840.00 42,840.00 2,856.00 53.57 3,570.00

36 1,800.00 900.00 900.00 66.66 1.25 83.33

37 42,840.00 21,420.00 21,420.00 1,432.00 26.79 1,790.00

38 1,500.00 750.00 750.00 50.00 0.94 62.50

39 1,800.00 900.00 900.00 66.66 1.25 83.33

40 12,840.00 6,420.00 6,420.00 428.57 8.04 535.71

41 48,000.00 24,000.00 24,000.00 1,600.00 30.00 2,000.00 42 9,520.00 4,760.00 4,760.00 317.43 5.95 396.79

43 1,500.00 750.00 750.00 50.00 0.94 62.50

44 12,840.00 6,420.00 6,420.00 428.57 8.04 535.71

45 857.16 428.58 428.58 28.57 0.54 35.71

46 3,000.00 1,500.00 1,500.00 100.00 1.88 125.00 47 12,840.00 6,420.00 6,420.00 428.57 8.04 535.71

48 857.16 428.58 428.58 28.57 0.54 35.71 49 3,000.00 1,500.00 1,500.00 100.00 1.88 125.00

50 2,220.00 1,110.00 1,110.00 92.50 1.39 92.50

Dilanjutkan ….

Page 74: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Input Regresi (Lanjutan…..)

NO PESTISIDA (ML)

Dhitane Matador Perekat Antrakhol Conflidor Dekamon Agrimek Bion M Kocide Dametrin

1

250.00

80.00

160.00 250.00

125.00

100.00

50.00

625.00

1,250.00

500.00

2

74.38

23.80

47.60 74.38

37.19

29.75

14.88

185.94

371.88

119.00

3

125.00

40.00

80.00 125.00

62.50

50.00

25.00

312.50

625.00

200.00

4

99.19

31.74

63.48 99.19

49.61

39.60

19.84

247.99

495.99

158.71

5

133.93

42.86

85.72 133.93

66.96

53.57

26.19

334.83

669.64

214.29

6

74.38

23.80

47.60 74.38

37.19

29.75

14.88

185.94

371.88

119.00

7

312.50

100.00

200.00 312.50

156.25

125.00

62.50

781.25

1.56

500.00

8

141.96

45.43

90.86 141.96

70.99

56.79

28.39

354.91

709.83

227.14

9

535.71

171.43

342.26 535.71

267.87

214.29

107.14

1,267.75

2,675.00

857.14

10

142.86

45.71

91.42 142.86

71.43

57.14

28.57

357.14

714.29

228.57

11

297.59

95.22

190.44 297.59

148.80

119.04

59.25

148.80

1,500.00

476.14

12

446.43

142.86

285.72 446.43

223.21

178.57

89.29

1,116.08

2,240.00

714.29

13

148.75

47.60

95.20 148.75

74.38

59.50

29.75

371.88

743.75

238.00

14

446.43

142.86

285.72 446.43

223.21

178.57

89.29

1,116.08

2,240.00

714.29

15

142.86

45.71

91.42 142.86

71.43

57.14

28.57

357.14

714.29

228.57

16

138.39

44.28

88.56 138.39

69.20

55.36

27.67

345.49

691.96

221.43

17

446.43

142.86

285.72 446.43

223.21

178.57

89.29

1,116.08

2,240.00

714.29

18

41.66

13.33

26.66 41.66

20.84

16.67

8.33

104.16

208.34

66.67

19

25.00

8.00

16.00 25.00

12.50

10.00

5.00

62.50

125.00

40.00

20

20.84

6.67

13.34 20.84

10.41

8.33

4.16

52.11

104.17

33.30

21

20.84

6.67

13.34 20.84

10.41

8.33

4.16

52.11

104.17

33.30

22

562.50

180.00

360.00 562.50

281.25

225.00

112.50

1,406.25

2,812.50

900.00

23

20.84

6.67

13.34 20.84

10.41

8.33

4.16

52.11

104.17

33.30

24 571.43

571.43

1,142.86 1,785.71

926.60

714.28

357.14

4,464.29

8,925.00

2,857.14

25

20.84

6.67

13.34 20.84

10.41

8.33

4.16

52.11

104.17

33.30

26

892.85

285.71

571.42 892.85

446.43

357.14

178.57

2,232.14

4,462.50

1,428.57

27

20.84

6.67

13.34 20.84

10.41

8.33

4.16

52.11

104.17

33.30

28

15.63

5.00

10.00 15.63

7.81

6.25

3.13

39.06

78.13

25.00

29

357.14

114.29

228.58 357.14

178.58

142.86

71.43

926.61

1,787.50

571.43

30

892.85

285.71

571.42 892.85

446.43

357.14

178.57

2,232.14

4,462.50

1,428.57

31

20.84

6.67

13.34 20.84

10.41

8.33

4.16

52.11

104.17

33.30

Page 75: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

32

142.86

45.71

91.42 142.86

71.43

57.14

28.57

357.14

714.29

228.57

33

133.93

42.86

85.72 133.93

66.96

53.57

26.19

334.83

669.64

214.29

34

446.43

142.86

285.72 446.43

223.21

178.57

89.29

1,116.08

2,240.00

714.29

35

892.85

285.71

571.42 892.85

446.43

357.14

178.57

2,232.14

4,462.50

1,428.57

36

20.84

6.67

13.34 20.84

10.41

8.33

4.16

52.11

104.17

33.30

37

446.43

142.86

285.72 446.43

223.21

178.57

89.29

1,116.08

2,240.00

714.29

38

15.63

5.00

10.00 15.63

7.81

6.25

3.13

39.06

78.13

25.00

39

20.84

6.67

13.34 20.84

10.41

8.33

4.16

52.11

104.17

33.30

40

133.93

42.86

85.72 133.93

66.96

53.57

26.19

334.83

669.64

214.29

41

500.00

160.00

320.00 500.00

250.00

200.00

100.00

1,250.00

2,500.00

800.00

42

99.19

31.74

63.48 99.19

49.61

39.60

19.84

247.99

495.99

158.71

43

15.63

5.00

10.00 15.63

7.81

6.25

3.13

39.06

78.13

25.00

44

133.93

42.86

85.72 133.93

66.96

53.57

26.19

334.83

669.64

214.29

45

8.93

2.80

5.60 8.93

4.46

3.57

1.79

22.33

44.64

14.29

46

31.25

10.00

20.00 31.25

15.63

12.50

6.25

78.13

156.25

50.00

47

133.93

42.86

85.72 133.93

66.96

53.57

26.19

334.83

669.64

214.29

48

8.93

2.80

5.60 8.93

4.46

3.57

1.79

22.33

44.64

14.29

49

31.25

10.00

20.00 31.25

15.63

12.50

6.25

78.13

156.25

50.00

50

23.13

7.40

14.80 23.13

11.56

9.25

4.93

57.35

115.63

37.00

Page 76: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Lampiran 10. Hasil Analisis Regresi pada Usahatani Cabai Merah di Kecamatan

Sumbang

Variables Entered/Removedb

O. Kocide,

TK, O. Bion

M, Benih,

P.

Kompos,

O.

Agrimek,

PB. Pupuk

Daun, PB.

KCl, O.

Antrakhola

. Enter

Model1

Variables

Entered

Variables

Removed Method

Tolerance = .000 limits reached.a.

Dependent Variable: Produksib.

Coefficientsa

.353 -.115 -.010 .673 1.486

.944 .406 .039 .121 2.283

.966 .082 .007 .013 2.726

.995 .008 .001 .000 2.841

.995 .051 .004 .000 1.937

.995 .069 .006 .000 3.391

.983 .011 .001 .024 2.229

.800 -.061 -.005 .098 1.172

.995 .021 .002 .000 2.581

TK

Benih

P. Kompos

PB. KCl

PB. Pupuk Daun

O. Antrakhol

O. Agrimek

O. Bion M

Lahan

Model1

Zero-order Partial Part

Correlations

Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Produksia.

Page 77: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Excluded Variablesb

3.575a 57894.643 1.73E-005

-686.207a 2E+009 4.67E-010

.a . .000

5.375a 121797.6 8.21E-006

6.431a 109324.2 9.15E-006

7.076a 114774.1 8.71E-006

6.911a 68088.254 1.47E-005

7.028a 68820.868 1.45E-005

7.076a 114774.1 8.71E-006

7.144a 117595.8 8.50E-006

1.158a 44919.332 2.23E-005

O. Kocide

PB. NPK

PB. TS

PB. ZPT

PB. Kalsium

PB. Pestisida

O. Dhitane

O. Matador

O. Perekat

O. Conflidor

O. Dekamon

Model1

Beta In VIF

Minimum

Tolerance

Collinearity Statistics

Predictors in the Model: (Constant), O. Kocide, TK, O.

Bion M, Benih, P. Kompos, O. Agrimek, PB. Pupuk

Daun, PB. KCl, O. Antrakhol

a.

Dependent Variable: Produksib.

Page 78: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Collinearity Diagnosticsa

9.193 1.000 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00

.614 3.869 .00 .71 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00

.159 7.602 .00 .05 .12 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00

.019 21.810 .00 .05 .05 .00 .00 .00 .00 .00 .26 .00

.012 27.524 .00 .03 .77 .00 .00 .00 .00 .01 .02 .00

.001 88.405 .00 .08 .00 .04 .00 .00 .00 .91 .07 .00

.001 99.526 .00 .01 .01 .37 .00 .00 .00 .07 .23 .00

2.94E-005 559.552 .00 .04 .00 .01 .00 .36 .01 .01 .00 .65

1.54E-005 771.646 .01 .01 .01 .01 .05 .64 .34 .00 .01 .35

4.25E-006 1470.762 .99 .04 .03 .57 .95 .00 .65 .00 .41 .00

Dimension

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Model

1

Eigenvalue

Condition

Index (Constant) TK Benih P. Kompos PB. KCl

PB. Pupuk

Daun O. Antrakhol O. Agrimek O. Bion M O. Kocide

Variance Proportions

Dependent Variable: Produksia.

Page 79: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Regression

Variables Entered/Removedb

O. Bion M,

TK, Benih,

O.

Agrimek,

P.

Kompos,

PB. KCl,

PB. Pupuk

Daun, O.

Antrakhola

. Enter

Model1

Variables

Entered

Variables

Removed Method

Tolerance = .000 limits reached.a.

Dependent Variable: Produksib.

Model Summary

.874a .764 .728 .13731

Model1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), O. Bion M, TK, Benih, O.

Agrimek, P. Kompos, PB. KCl, PB. Pupuk Daun, O.

Antrakhol

a.

Page 80: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

ANOVAb

101.478 8 12.685 672.748 .000a

.773 41 .019

102.251 49

Regression

Residual

Total

Model1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), O. Bion M, TK, Benih, O. Agrimek, P. Kompos, PB. KCl, PB.

Pupuk Daun, O. Antrakhol

a.

Dependent Variable: Produksib.

Coefficientsa

1.306 4.212 .310 .758

.000 .001 -.012 1.27 .471

.150 .053 .111 2.84 .007

.060 .107 .066 2.56 .034

.061 .880 .061 2.07 .045

.210 .636 .205 2.33 .043

.585 1.063 .573 2.55 .015

.008 .090 .007 2.08 .033

-.016 .038 -.017 1.59 .688

(Constant)

TK

Benih

P. Kompos

PB. KCl

PB. Pupuk Daun

O. Antrakhol

O. Agrimek

O. Bion M

Model1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Produksia.

Page 81: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Excluded Variablesb

3.588a 1.104 .276 .172 1.74E-005LahanModel1

Beta In t Sig.

Partial

Correlation Tolerance

Collinearity

Statistics

Predictors in the Model: (Constant), O. Bion M, TK, Benih, O. Agrimek, P.

Kompos, PB. KCl, PB. Pupuk Daun, O. Antrakhol

a.

Dependent Variable: Produksib.

Page 82: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Lampiran 11. Nilai Persentil Distribusi F

df2 = df1 = (k - 1)

(n - k) 1 2 3 4 5 6 7 8

4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 40 7.31 5.18 4.31 3.83 3.51 3.29 3.12 2.99

4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 2.33 2.24 2.17 41

7.30 5.16 4.30 3.81 3.50 3.28 3.11 2.98

4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 42

7.28 5.15 4.29 3.80 3.49 3.27 3.10 2.97

4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 2.32 2.23 2.16 43

7.26 5.14 4.27 3.79 3.48 3.25 3.09 2.96

4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 44

7.25 5.12 4.26 3.78 3.47 3.24 3.08 2.95

4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 45

7.23 5.11 4.25 3.77 3.45 3.23 3.07 2.94

4.05 3.20 2.81 2.57 2.42 2.30 2.22 2.15 46

7.22 5.10 4.24 3.76 3.44 3.22 3.06 2.93

4.05 3.20 2.80 2.57 2.41 2.30 2.21 2.14 47

7.21 5.09 4.23 3.75 3.43 3.21 3.05 2.92

Page 83: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

4.04 3.19 2.80 2.57 2.41 2.29 2.21 2.14 48

7.19 5.08 4.22 3.74 3.43 3.20 3.04 2.91

4.04 3.19 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 49

7.18 5.07 4.21 3.73 3.42 3.19 3.03 2.90

4.03 3.18 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 50

7.17 5.06 4.20 3.72 3.41 3.19 3.02 2.89

Page 84: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

Lampiran 12. Nilai Persentil Distribusi t

d.f. α 10% α 5% α 2,5% α 1% α 0,5% d.f.

30 1.31 1.70 2.04 2.46 2.75 30

31 1.31 1.70 2.04 2.45 2.74 31

32 1.31 1.69 2.04 2.45 2.74 32

33 1.31 1.69 2.03 2.44 2.73 33

34 1.31 1.69 2.03 2.44 2.73 34

35 1.31 1.69 2.03 2.44 2.72 35

36 1.31 1.69 2.03 2.43 2.72 36

37 1.30 1.69 2.03 2.43 2.72 37

38 1.30 1.69 2.02 2.43 2.71 38

39 1.30 1.68 2.02 2.43 2.71 39

40 1.30 1.68 2.02 2.42 2.70 40

41 1.30 1.68 2.02 2.42 2.70 41

42 1.30 1.68 2.02 2.42 2.70 42

43 1.30 1.68 2.02 2.42 2.70 43

44 1.30 1.68 2.02 2.41 2.69 44

45 1.30 1.68 2.01 2.41 2.69 45

46 1.30 1.68 2.01 2.41 2.69 46

Page 85: Skripsi (Langusng Dicetak Aja)

47 1.30 1.68 2.01 2.41 2.68 47

48 1.30 1.68 2.01 2.41 2.68 48

49 1.30 1.68 2.01 2.40 2.68 49

50 1.30 1.68 2.01 2.40 2.68 50