Skripsi Jigsaw Mayoni

57
 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi semakin pesat menuntut adanya perubahan dan perkembangan disegala bidang termasuk di dunia pendidikan. Sejalan dengan perkembangan tersebut, maka tuntutan mutu pendidikan juga semakin tinggi. Saat ini pendidkan kita masih di dominasi oleh metode-metode pembelajaran konvensional seperti metode ceramah, sedangkan untuk memaksimalkan peran peserta didik dalam proses kegiatan belajar mengajar dikelas perlu diterapkan model pembelajaran yang lebih inovatif dan variatif sehingga dapat mengaktifkan peserta didik, salah satunya dengan menerapkan model-model pembelajaran konstruktifisme. Dalam paradigma pembelajaran konstruktifistik, peserta didik diharapkan dapat menemukan dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya jika tidak, maka tida k akan menimbukan perubahan pada peserta didik. (Trianto, 2009:28) menyatakan bahwa teori konstruktivisme menurutnya peserta didik berperan aktif membangun sendiri pengetahuan di benaknya, Pendidik hanya sebagai fasilitator saja. Dalam proses pembelajaran konstruktif ini, peran aktif Pendidik tidak lagi sebagai pusat pengetahuan (teacher centered) tetapi perannya

Transcript of Skripsi Jigsaw Mayoni

Page 1: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 1/57

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi semakin pesat

menuntut adanya perubahan dan perkembangan disegala bidang termasuk 

di dunia pendidikan. Sejalan dengan perkembangan tersebut, maka

tuntutan mutu pendidikan juga semakin tinggi. Saat ini pendidkan kita

masih di dominasi oleh metode-metode pembelajaran konvensional seperti

metode ceramah, sedangkan untuk memaksimalkan peran peserta didik 

dalam proses kegiatan belajar mengajar dikelas perlu diterapkan model

pembelajaran yang lebih inovatif dan variatif sehingga dapat mengaktifkan

peserta didik, salah satunya dengan menerapkan model-model

pembelajaran konstruktifisme.

Dalam paradigma pembelajaran konstruktifistik, peserta didik 

diharapkan dapat menemukan dan mentransformasikan informasi

kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan

merevisinya jika tidak, maka tidak akan menimbukan perubahan pada

peserta didik. (Trianto, 2009:28) menyatakan bahwa teori konstruktivisme

menurutnya peserta didik berperan aktif membangun sendiri pengetahuan

di benaknya, Pendidik hanya sebagai fasilitator saja.

Dalam proses pembelajaran konstruktif ini, peran aktif Pendidik 

tidak lagi sebagai pusat pengetahuan (teacher centered) tetapi perannya

Page 2: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 2/57

2

hanya sebagai fasilitator membantu peserta didik dalam menemukan

konsep, fakta, atau prinsip bagi mereka sendiri, bukan sebagai satu-

satunya sumber informasi atau mengendalikan seluruh kegiatan di kelas.

Pada saat ini, SMP Negeri 2 Gangga telah menggunakan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai pedoman

kurikulum dalam pemblajran, namun kurikulum tersebut belum

sepenuhnya dapat diterapkan dengan sempurna dalam kegiatan belajar

disetiap mata pelajaran, baik dari segi strategi, metode, maupun

penggunaan media pembelajaran.

Berdasarkan informasi yang diperoleh oleh Pendidik ekonomi yang

mengajar di SMP Negeri 2 Gangga, pada pembelajaran ekonomi yang

digunakan adalah metode ceramah dan diskusi tradisional. Pada saat

Pendidik menyampaikan pelajaran dengan metode konvensional, dan

diskusi tradisional, hanya peserta didik tertentuyang dapat mengikuti

diskusi secara aktif dan berani dalam mengungkapkan pendapat. Sehingga

suasana belajar dikelas menjadi kurang menyenangkan dan hal ini

berpengaruh terhadap hasil prestasi belajar yang di capai di kelas. Model

pembelajaran seperti ini dirasakan kurang efektif untuk menarik perhatian

dan keaktifan peserta didik didalam proses KBM.

Salah satu arternatif untuk lebih mengaktifkan dan meningkatkan

prestasi belajar peserta didik perlu dilakukan variasi dalam proses belajar,

misalnya dengan pembelajaran kooperatif model Jigsaw.

Page 3: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 3/57

3

Adapun kelebihan dari pembelajaran model jigsaw adalah lebih

menekankan rasa tanggung jawab pada diri individu dan kerja sama, selain

itu langkah-langkahnya sederhana sehingga tepat untuk diterapkan pada

peserta didik setingkat SMP. Akan tetapi metode pembelajaran kooperatif 

model jigsaw memiliki keterbatasan yaitu model pembelajaran ini

memerlukan keterampilan untuk mengorganisasi dan mengkoordinir

peserta didik dengan baik (perpindahan tempt duduk, tingkat berpikirnya,

dan kerjasama yang tinggi) sehingga dalam penerapan model jigsaw ini

fasilitator dengan tingkat akademik dan intelegensi tinggi, kondisi kelas

yang dinamis dengan fasilitas dan sumber belajar seperti buku teks yang

memadai, topic-topik pelajaran tertentu, dan peserta didik memiliki rasa

tanggung jawab dan kerja sama yang tinggi.

Model jigsaw adalah salah satu model belajar kooperatif yang

dalam penerapannya peserta didik dibagi dalam kelompok heterogen yang

beranggotakan 5  –  6 orang. Mereka berada dalam kelompok yang

terstruktur didasarkan pada kerjasama dengan berbagai tanggungjawab.

Strategi ini menjamin agar setiap peserta didik memikul suatu tanggung

 jawab yang jelas dalam kelompoknya.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti mencoba untuk 

melakukan penelitian tentang metode jigsaw dan melihat apakah ada

pengaruhnya terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik di SMP

Negeri 2 Gangga.

Page 4: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 4/57

4

B.  Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan bagian penting yang harus ada

dalam penulisan karya ilmiah. Oleh karena itu, sebelum melakukan

penelitian harus mengetahui lebih dahulu permasalahan yang ada. Adanya

permasalahan yang jelas, maka proses pemecahannya akan terarah dan

terfokus. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat

dirumuskan suatu permasalahaan sebagai berikut: ”Apakah ada Pengaruh

Metode Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPS

Terpadu Di SMP Negeri 2 Gangga Tahun Pelajaran 2011-2012 ?

C.  Hipotesis

Sebelum diajukan hipotesis penelitian, terlebih dahulu

dikemukakan secara singkat makna hipotesis. Hipotesis adalah “Suatu

 jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti

melalui data yang terkumpulkan” (Suharsimi Arikunto, 2002 : 64). Ahli

lain mengatakan bahwa hipotesis merupakan “Pertanyaan tentatif yang

merupakan dugaan atau terkaan tentang apa saja yang diamati dalam usaha

untuk mehamaminya” (Nasution, 2003 : 39).

Berdasarkan kedua pendapat di atas maka diperoleh kesimpulan

bahwa hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian berupa dugaan sementara yang pembuktian kebenarannya harus

di uji dilapangan.

Page 5: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 5/57

5

Hipotesis ada 2 macam yaitu:

1.  Hipotesis Alternatif (Ha) adalah hipotesis yang isinya mengandung

pernyataan yang tidak menyangkal, sedangkan

2.  Hipotesisi Null/Nihil (Ho) adalah hipotesis yang isinya mengandung

pernyataan yang menyangkal

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapat diajukan hipotesis

Alternatif (Ha) penelitian sebagai berikut: “ada Pengaruh Metode Jigsaw

Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di

SMP Negeri 2 Gangga Tahun Pelajaran 2011-2012”.

Sedangkan Hipotesis Null/Nihil (Ho) penelitian ini adalah : “Tidak 

ada Pengaruh Metode Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata

Pelajaran IPS Terpadu Di SMP Negeri 2 Gangga Tahun Pelajaran 2011-2012” 

D.  Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, Adapun tujuan dari

penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh Metode Metode jigsaw

pada materi pokok pasar terhadap prestasi belajar peserta didik di SMP 2

gangga tahun pelajaran 2011-2012

E.  Manfaat Penelitian

1)  Manfaat penelitian secara umum

a.  Bagi Peserta Didik, untuk dapat membantu Peserta Didik di dalam

menumbuhkan motif-motf belajarnya kearah yang lebih keras, giat

dan tekun sehingga mendapatkan prestasi belajar yang baik,

dengan prestasi belajar yang di dapatkan itulah Peserta Didik akan

terdorong untuk melanjutkan pendidikannya.

Page 6: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 6/57

6

b.  Bagi Pendidik, untuk dapat membantu Pendidik dalam

menumbuhkan motif-motif belajar pada Peserta Didiknya, agar

dapat belajar degan lebih keras, giat dan tekun sehingga tercapai

prestasi belajar yang diharapkan.

c.  Bagi sekolah, untuk dapat memperoleh gambaran tentang prestasi

belajar Peserta Didik yang telah didapatkan di sekolah tersebut,

serta untuk megetahui motif-motif apa yang mendorong Peserta

Didik untuk dapat melanjukan pendidikanya.

d.  Bagi Peneliti, untuk dapat menambah pemahaman dan

pengetahuan dalam bidang pendidikan dan penelitian 

2)  Manfaat atau Kegunaan Teoritis

a.  Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan

pada khususnya maupun masyarakat pada umumnya mengenai

pengaruh Metode jigsaw terhadap prestasi belajar peserta didik di

pada mata pelajaran IPS Terpadu Di SMP 2 gangga tahun

pelajaran 2011-2012

b.  Menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai

keaktifan Peserta Didik dalam proses pembelajaran dan motivasi

belajar maupun prestasi terhadap Prestasi belajar peserta didik 

pada mata pelajaran IPS Terpadu Di SMP Negeri 2 Gangga tahun

pelajaran 2011-2012.

c.  Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk 

kegiatan penelitian yang sejenis pada waktu yang akan datang.

Page 7: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 7/57

7

3)  Manfaat atau Kegunaan Praktis

a.  Menyebarluaskan informasi mengenai arti pentingnya keaktifan

Peserta Didik dalam proses pembelajaran dan motivasi belajar

untuk mendukung pencapaian prestasi belajar secara optimal.

b.  Sebagai calon pendidik, pengetahuan dan pengalaman selama

mengadakan penelitian ini dapat ditransformasikan kepada

peserta didik pada khususnya dan masyarakat luas pada

umumnya.

Page 8: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 8/57

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A.  Penegasan Pengertian Istilah

1  Pengertian Jigsaw

Menurut Trianto (2009:60) Pembelajaaran koopertif model

 jigsaw adalah salah satu model pembelajaran yang dalam

pelaksanaannya suatu kelas terbagi dalam kelompok - kelompok yang

heterogen yang terdiri dari 5 atau 6 orang peserta didik. Materi

pembelajaran disiapkan dan dibagikan kepda peserta didik dalam

bentuk teks. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk 

mempelajari sub pokok bahasan tertentu. Peserta didik yang

mendapat tanggung jawab yang sama berkumpul dalam satu

kelompok untuk mendiskusikan sub pokok bahasan tertentu.

Kelompok ini disebut kelompok ahli, selanjutnya anggota kelompok 

ahli kembali ke kelompok asal dan menyampaikan materi yang telah

dibahasnya secara bergantian.

2  Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan istilah yang tidak asing lagi dalam

dunia pendidikan. Istilah tersebut lazim digunakan sebagai sebutan

dari penilaian dari hasil belajar. Dimana penilaian tersebut bertujuan

melihat kemajuan belajar peserta didik dalam hal penguasaan materi

pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan yang telah

ditetapkan. Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yakni prestasi dan

belajar. Prestasi belajar digunakan untuk menunjukkan hasil yang

Page 9: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 9/57

9

optimal dari suatu aktivitas belajar sehingga artinya pun tidak dapat

dipisahkan dari pengertian belajar.

“Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai dari usaha yang

telah dilakukan dan dikerjakan”, atau dalam definisi yang lebih

singkat bahwa prestasi adalah “hasil yang telah di capai (dilakukan

dan dikerjakan)”.  Senada dengan pengertian di atas, prestasi adalah

“hasil yang telah di capai dari apa yang dikerjakan/ yang sudah

diusahakan”.(Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa  Indonesia1997:787 )

Menurut Mas’ud Khasan Abdul Qahar (1994:20), prestasi adalah “apa

yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang

menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja”.

Tidak jauh dari pengertian yang dikemukakan oleh Mas’ud, Syaiful

Bahri Djamarah (2004) menyatakan bahwa prestasi adalah “hasil dari

suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan

hati yang diperoleh dengan keuletan kerja, baik secara individual

maupun kelompok dalam bidang kegiatan tertentu”. 

Dengan demikian, dapat dinyatakan beberapa rumusan dari

 pengertian prestasi belajar, diantaranya bahwa “Prestasi Belajar adalah

penguasaan pengetahuan atau materi yang dikembangkan oleh mata

 pelajaran”. Hasil belajar menurut Nana Sudjana (1992:22) adalah

“kemampuan yang dimiliki Peserta Didik, setelah ia menerima

 pengalaman belajarnya”. Sedangkan menurut Hadari Nawawi

(2005:87) prestasi belajar adalah “tingkat keberhasilan murid untuk 

Page 10: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 10/57

10

mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam

 bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi”. 

B.  Landasan Teori

1.  Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw

a.  Pengertian Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw

Menurut Trianto (2009:60) Pembelajaaran koopertif 

model jigsaw adalah salah satu model pembelajaran yang dalam

pelaksanaannya suatu kelas terbagi dalam kelompok - kelompok 

heterogen terdiri atas 5 atau 6 orang peserta didik. Materi

pembelajaran di siapkan dan dibagikan kepda peserta didik 

dalam bentuk teks. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab

mempelajari sub pokok bahasan tertentu. Peserta didik yang

mendapat tanggung jawab yang sama, berkumpul dalam satu

kelompok untuk mendiskusikan sub pokok bahasan tertentu.

Kelompok ini disebut kelompok ahli, selanjutnya anggota

kelompok ahli kembali ke kelompok asal dan menyampaikan

materi yang telah dibahasnya secara bergantian.

b.  Gambaran umum Metode Jigsaw

Menurut Trianto (2009:73) strategi ini dikembengkan oleh

Elliot Aronson dkk dari Universitas Texas dan kemudian

diadopsi oleh Slavin dkk.

Strategi ini menjamin agar setiap peserta didik memikul

suatu tanggung jawab yang jelas dalam kelompoknya. Melalui

metode jigsaw ini kelas di bagi menjadi beberapa tim yang

Page 11: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 11/57

11

anggotaya terdiri dari 5  –  6 peserta didik dengan karakteristik 

yang berbeda-beda (kelompok ini dinamakan kelompok asal)

tugas dibagi dalam sejumlah kelompok yang ditetapkan, bahan

akademik yang disajikan kepada peserta didik dalam bentuk 

teks.

Para anggota dari berbagai tim yang berbeda memiliki

tanggung jawab yang sama untuk mempelajari bahan akademik 

yang sama untuk selanjutnya berkumpul untuk saling membantu

untuk mengkaji bahan tersebut. Kumpulan tersebut dinamakan

kelompok ahli, setelah selesai berdiskusi dalam kelompok ahli

peserta didik kembali dalam kelompok asalnya dan menjelaskan

diskusinya pada saat di kelompok ahli, setelah diadakan

pertemuan dan diskusi, peserta didik dievaluasi secara

individual mengenai bahan yang telah dipelajari. Tiap peserta

didik dan tiap kelompok yang mendapat skor tinggi mendapat

penghargaan dari Pendidik.

c.  Langkah-langkah pembelajaran jigsaw

1)  Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap

kelompok beranggotakan lima sampai enam peserta didik.

2)  Materi pelajaran dibagikan kepada peserta didik dalam

bentuk teks yang dibagi menjadi beberapa sub bab.

3)  Setiap anggota kelompok membaca sub bab yabg

ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya

Page 12: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 12/57

12

4)  Anggota kelompok yang lain yang mempelajari sub bab

yang sama bertemu dalam kelompok ahli untuk 

mendiskusikannya.

5)  Setiap anggota kelompok ahli kembali ke kelompoknya

bertugas untuk menjelaskan hasil diskusinya di kelompok 

ahli kepada teman-temannya

6)  Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, peserta didik 

dikenai tagihan berupa kuis individu.

d.  Jigsaw type II

Jigsaw tipe II dikembangkan oleh Slavin dan kawan-

kawanya (1996) dengan sedikit perbedaan dalam belajar

kooperatif tipe jigsaw secara umum. Peserta didik 

dikelompokkan secara heterogen dalam kemampuan. Peserta

didik diberi materi baru atau pendalaman dari materi

sebelumnya.

Pada pembelajara model jigsaw type I, awalnya hanya

belajar konsep tertentu yang akan menjadi spesialisasinya,

sementara konsep-konsep yang lain mereka dapatkan melalui

diskusi teman segrupnya. Pada tipe II tiap peserta didik 

memperoleh kesempatan belajar secara keseluruhan sebelum ia

belajar spesialisasinya untuk menjadi tim ahli (expert) hal ini

untuk memperoleh gambaran menyeluruh dari konsep yang

dibicarakan.

Page 13: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 13/57

13

e.  Langkah-langkah pembelajaran model jigsaw type II

1.  Orientasi

Peserta didik diminta belajar konsep secara keseluruhan

dari konsep yang diberikan.

2.  Pengelompokan

Peserta didik dikelompokkan menjadi beberapa kelompok 

yang heterogen dari kemampuannya, kemudian diberi

indeks.

3.  Pembentukan dan pembinaan kelompok expert

Selanjutnya group ini dipecah menjadi kelompok yang

akan mempelajari yang akan diberikan dibina supaya

menjadi ahli berdasarkan indeks

4.  Diskusi (pemaparan) kelompok ahli dalam group

Expertis (peserta didik ahli) dalam kelompok tertentu

tersebut masing-masing kembali dalam groupnya masing-

masing. Pada proses ini akan terjadi sharing pengetahua

diantara mereka.

Aturan dalam fase ini adalah:

a. 

Peserta didik memiliki tanggung jawab untuk 

memastikan bahea setiap anggota tim mempelajari

materi yang diberikan

b.  Memperoleh pengetahuan adalah tanggung jawab

bersama

Page 14: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 14/57

14

c.  Bertanya kepada anggota kelompok sebelum bertanya

kepada Pendidik 

d.  Tidak mengganggu teman yang lain

e.  Akhiri diskusi dengan merayakan agar memperoleh

kepuasan

5.  Test (penilaian)

Pada fase ini pendidik memberikan tes tulis untuk 

dikerjakan peserta didik yang memuat seluruh konsep

yang didiskusikan

6.  Pengakuan kelompok 

Pembinaan pembelajaran kooperatif didasarkan pada skor

peningkatan individu, tidak didasarkan pada skor akhir

perolehan peserta didik.

2.  Prestasi belajar

a.  Pengertian prestasi belajar

Poerwadarminta berpendapat (dalam Djamarah 2004),

bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan,

dikerjakan dan sebagainya). Sedangkan menurut Nasrudin

Harahap dkk (dalam Djamarah 2004), berpendapat bahwa prestasi

adalah apa penilaian pendidik tentang perkembangan dan

kemajuan peserta didik yang berkenan dengan penguasaan bahan

pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang

terdapat dalam kurikulum.

Page 15: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 15/57

15

Prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari

suatu hasil aktifitas sedangkan belajar pada dasarnya adalah suatu

proses yang melibatkan perubahan pada diri individu yakni

perubahan tingkah laku. Dengan demikian prestasi belajar adalah

hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan

pada diri individu sebagai aktifitas dalam belajar (djamarah

2004:23)

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

prestasi adalah ukuran nilai yang diperoleh oleh seorang peserta

didik setelah melakukan usaha-usaha atau perbuatan. Belajar

peserta didik yang baik dan berhasi adalah mereka-mereka yang

terdapat dalam dirinya kemauan dan kemampuan untuk belajar

sungguh-sungguh. Kesungguhan dan kemauan untuk belajar itu

disebabkan oleh adanya motiv dan atau variasi serta pendidik 

dalam mengajar.

b.  Fungsi prestasi dalam belajar

Ada tiga fungsi dalam belajar, yaitu:

1)  Mendorong manusia untuk berbuat, sebagai penggerak atau

motor yang melepaskan daya atau energy. Prestasi dalam hal

ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang

akan dikerjakan.

2)  Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang

hendak dicapai. Dengan demikian prestasi dapat memberikan

Page 16: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 16/57

16

arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan

rumusan dan tujuannya.

3)  Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-

perbuatan apa yang haru dikerjakan yang serasi guna

mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan

bagi tujuan tersebut.

c.  Faktor yang meningkatkan prestasi belajar

Secara garis besarnya ada dua faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar Peserta Didik yaitu faktor intern dan faktor

ekstern. Intern maksudnya pengaruh yang berasal dari dalam diri

Peserta Didik antara lain (1). Intelegensi, (2). Bakat dan minat,

(3). Motif, (4). Kesehatan tubuh dan lain-lain. Sedangkan faktor

ekstern adalah faktor yang berasal dari luar individu antara lain :

(1) Kompetensi Pendidik, (2). Suasana dan prasarana belajar, (3).

Waktu belajar, (4). Tersedianya media pembelajaran. 

1)  Faktor Intern

a)  Intelegensi

Langeveld memberikan definisi intelgensi sebagai

“Disposisi untuk bertindak, untuk menentukan tujuan-

tujuan baru dalam hidupnya, membuat alat untuk 

mencapai tujuan itu serta mempergunakannya”

(Langeveld, dalam Suryabrata, 1987 : 138). Jadi

berdasarkan pendapat ahli di atas intelegensi merupakan

bagian kejiwaan manusia yang dibawa sejak lahir berupa

Page 17: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 17/57

17

kemampuan atau kesanggupan seseorang untuk berpikir

dan bertindak dalam menentukan tujuan dalam hidupnya.

b)  Bakat dan Minat

Menurut Warren bakat (aptitude) didefinisikan

sebagai “suatu kondisi atau disposisi-disposisi tertentu

yang menggejala pada kecakapan seseorang untuk 

memperoleh melalui latihan satu atau beberapa

pengetahuan keahlian atau suatu respon seperti

kecakapan untuk berbahasa, musik dan sebagainya”

(Nurkancana, 1986 : 204).

Sementara itu bakat juga diartikan sebagai

“kepandaian, sifat, dan pembawaan yang dibawa sejak 

lahir” (Depdikbud, 1990 : 70), sedangkan minat diartikan

sebagai kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu,

gairah, keinginan (Depdikbud, 1990 : 583).

Untuk mendapatkan prestasi belajar ditentukan

oleh ada tidaknya dasar kepandaian, sifat dan

pembawaan yang dibawa sejak lahir. Dasar kepandaian

dalam pelajaran tertentu akan menentukan prestasi

belajar pada mata pelajaran yang bersangkutan. Mereka

yang tidak memiliki bakat untuk mata pelajaran tertentu

tidak akan mendapatkan prestasi belajar pada mata

pelajaran bersangkutan.

Page 18: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 18/57

18

Jadi berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat

disimpulkan bahwa orang yang berbakat dan berminat

pasti mempunyai perhatian terhadap individu, objek,

aktivitas, dan situasi tersebut. Kalau dikembangkan

dengan belajar, maka bakat minat mempunyai peranan

yang sangat besar menentukan keberhasilan belajar

Peserta Didik. Seseorang yang berbakat dalam suatu

pekerjaan, apabila didukung oleh minat yang tinggi,

maka semakin tinggi tingkat keberhasilannya. Demikian

 juga jika bakat dan minat ini didukung oleh latihan yang

banyak maka hasilnya akan semakin optimal.

c)  Motivasi

Pengertian dasar motivasi ialah “Keadaan internal

organisme (baik manusia ataupun hewan) yang

mendorongnya untuk berbuat sesuatu dalam pengertian

ini, motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk 

 bertingkah laku secara terarah” (Gleitman, dalam

Muhibbin, 1995 : 136).

Dalam perkembangan selanjutnya, motivasi dapat

dibedakan menjadi dua macam yaitu 1) Motivasi

intrinsik, dan 2) Motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik 

adalah hal dan keadaan dan keadaan yang berasal dari

dalam diri Peserta Didik sendiri yang dapat

mendorongnya melakukan tindakan belajar. Adapun

Page 19: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 19/57

19

motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang

dari luar individu Peserta Didik yang mendorongnya

untuk melakukan kegiatan belajar.

Berdasarkan pendapat ahli di atas dalam perspektif 

kognitif, motivasi yang lebih signifikan bagi Peserta

Didik adalah motivasi intrinsik karena lebih murni dan

langgeng serta tidak bergantung pada dorongan atau

pengaruh orang lain. Dorongan mencapai prestasi dan

dorongan memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk 

masa depan, umpamanya, memberi pengaruh lebih kuat

dan relatif lebih langgeng dibandingkan dengan

dorongan hadiah atau dorongan keharusan dari orangtua

dan Pendidik.

d)  Kemampuan

Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan,

kekuatan (Depdikbud, 1996 : 623). Prestasi belajar

ditentukan juga oleh faktor kemampuan atau

kesanggupan dalam belajar. Ketidakmampuan atau

ketidaksanggupan dalam melaksanakan kegiatan belajar

memungkinkan tidak dicapainya prestasi dalam kegiatan

belajar. Kesanggupan atau kecakapan dalam mata

pelajaran tertentu akan memungkinkan diperolehnya

suatu prestasi belajar dalam mata pelajaran yang

bersangkutan. Oleh karena itu para Peserta Didik yang

Page 20: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 20/57

20

memiliki kesanggupan atau kecapakan dalam suatu mata

pelajaran tertentu memiliki prestasi pada mata pelajaran

yang bersangkutan.

e)  Kecerdasan

Kecerdasan adalah kesempurnaan perkembangan

akal budi seperti kepandaian dan ketajaman pikiran

(Depdikbud, 1996 : 186). Prestasi dalam belajar banyak 

ditentukan oleh masalah kepandaian atau ketajaman

pikiran. Para Peserta Didik yang memiliki kepandaian

atau ketajaman pikiran dimungkinkan untuk memiliki

prestasi belajar yang tinggi. Sebaliknya Peserta Didik 

yang tidak memiliki kepandaian atau ketajaman pikiran

dalam suatu mata pelajaran dimungkinkan untuk tidak 

berprestasi pada mata pelajaran yang bersangkutan.

f)  Kesehatan tubuh

Kesehatan tubuh jasmani dan rohani memegang

peranan penting dalam belajar. Keadaan jasmani dan

rohani mempengaruhi kondisi manusia secara utuh, maka

keberhasilan secara maksimal tentu sulit diharapkan

tercapai bila dibandingkan dengan kondisi tubuh yang

waktu belajar dalam keadaan sehat dan prima. Hal ini

berlaku sama juga pada suasana hati saat melaksanakan

belajar.

Page 21: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 21/57

21

2)  Faktor Ekstern

a)  Kompetensi Pendidik 

Sebelum kita menelaah kompetensi sebagai ilmu,

dalam hal ini bidang ilmu-ilmu pendidikan, lebih dahulu

kita akan menelaah apa sesungguhnya kompetensi itu,

pengertian dasar kompetensi (competency) adalah

“Kewenangan atau kekuasaan untuk menentukan suatu

hal” (Daryanto, 1998 : 344). 

Dalam proses belajar mengajar Pendidik 

memegang peranan penting sekaligus dominant dalam

membagi dan menularkan informasi dan pengetahuan

kepada peserta didik karena itu diperlukan Pendidik yang

bijaksana dan berkompetensi. Cooper mengemukakan

empat kompetensi Pendidik yakni :

(1). Mempunyai pengetahuan tentang belajar dan tingkah

laku manusia, (2). Mempunyai pengetahuan dan

menguasai bidang studi yang dibinanya, (3). Mempunyai

sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, teman

sejawat dan bidang studi yang dibinanya, (4). Mempunyai

keterampilan teknik mengajar (Nana Sudjana, 2000 : 17)

b)  Suasana Dan Sarana Belajar

Suasana adalah keadaan sekitar sesuatu atau

dilingkungan sesuatu (Depdikbud, 1990 : 861). Suasana

memegang peranan dalam keberhasilan belajar. Apabila

lingkungan belajar dalam keadaan gaduh dan terbengkalai,

maka kegiatan belajar terganggu.

Page 22: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 22/57

22

c)  Waktu Belajar

Masalah waktu belajar adalah masa alternative yang

dipilih dan dinantikan ketika mau belajar. Waktu belajar

seorang berbeda dengan orang lain. Selain itu kemampuan

belajar juga terbatas dan tidak bisa dipaksakan. Seseorang

memerlukan waktu istirahat, refresing dan rekreasi.

Terlalu banyak belajar bisa mendatangkan kejenuhan dan

 jadi proses belajar mengajar hanya membuang waktu saja.

Hal ini disebabkan kapasitas belajar seseorang terbatas.

Oleh karena itu waktu belajar menentukan keberhasilan

dalam proses belajar peserta didik.

d)  Lingkungan Sekolah

Keadaan sekolah tidak jarang mempengaruhi

prestasi belajar Peserta Didik. Sekolah yang aktif 

melaksanakan kegiatan belajar akan memungkinkan para

Peserta Didik untuk memiliki prestasi dalam belajar.

Keaktifan dalam proses belajar mengajar di sekolah akan

memberikan dorongan kepada para Peserta Didik untuk 

belajar dengan baik. Demikian juga kondisi sekolah yang

aman akan memungkinkan para Peserta Didik belajar

dengan baik. Dengan demikian para Peserta Didikpun

dimungkinkan untuk berprestasi dalam belajar. Disini

terlihat berpengaruhnya lingkungan sekolah terhadap

prestasi belajar Peserta Didik di sekolah.

Page 23: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 23/57

23

e)  Lingkungan Masyarakat

Keadaan masyarakat juga ikut mempengaruhi

prestasi belajar Peserta Didik. Para Peserta Didik yang

datang dari masyarakat berpendidikan dimungkinkan

untuk belajar dengan baik dan tekun. Keadaan masyarakat

terkadang menjadi pendorong timbulnya keinginan anak 

untuk belajar dengan baik. Pada masyarakat yang maju,

dan terus berkembang menjadi salah satu pendorong bagi

para Peserta Didik untuk belajar. Keadaan masyarakat

yang aman sangat berpengaruh pada prestasi belajar

Peserta Didik. Para Peserta Didik yang tinggal di

lingkungan masyarakat yang tidak aman memungkinkan

Peserta Didik untuk tidak berprestasi dalam belajar. Anak 

banyak dipengaruhi oleh suatu permasalahan yang timbul

di tengah-tengah masyarakat tempat tinggalnya.

f)  Tersedianya Media/Fasiltias Belajar.

Proses kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses

komunikasi. Dengan perkataan lain kegiatan belajar

melalui media terjadi bila ada komunikasi antara penerima

pesan dengan sumber lewat media tersebut. Media yang

dirancang dengan baik dalam batas tertentu dapat

merangsang timbulnya semacam “dialog internal” dalam

diri Peserta Didik yang belajar. Dengan perkataan lain

terjadi komunikasi antara Peserta Didik dengan sumbernya

Page 24: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 24/57

24

pesan atau Pendidik. Bila demikian halnya maka kita

mengatakan bahwa kegiatan terjadi.

Menurut Mulyasa (2004:153) factor yang meningkatkan

kualitas pembelajaran dalam kerangka peningkatan prestasi

belajar peserta didik yaitu dengan melakukan hal-hal dengan

cara mengembangkan kecerdasan emosi seperti sebagai berikut: 

1  Menyediakan lingkungan yang kondusif 

2  Menciptakan lingkungan pembelajaran yang demokratis

3  Mengembangkan sikap empati, dan merasakan apa yang

sedang dirasakan peserta didik 

4  Membantu peserta didik menemukan solusi dalam setiap

masalah yang dihadapinya.

5  Melibatkan peserta didik secara optimal dalam

pembelajaran baik berupa fisik social maupun emosional

6  Merspons setiap perilaku peserta didik secara positif dan

menghindari respons yang negative.

d.  Tekhnik menumbuhkan prestasi belajar

Menurut Djamarah (2005:87), ada beberapa tekhnik 

menumbuhkan restasi peserta didik, yaitu: (1) pemberian nilai

yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan

dikelas, dimana peserta didik biasanya berusaha untuk 

memperoleh nilai ulangan atau raport dengan angka baik; (2)

Pmberian ganjaran dan hukuman, sehingga dapat

mengakibatkan dan mempertinggi prestasi pada peserta didik;

Page 25: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 25/57

25

(3) Persaingan atau kompetisi, apabila semua peserta didik 

memiliki rasa persaingan (secara sportif dan sehat, maka hasil

yang dicapai semua peserta didik akan meningkat pula; (4)

Harga diri, untuk menumbuh kembangkan kesadaran para

peserta didik agar merasakan pentingnya tugas dan

menerimanya sebagai tantangan sehingga peserta didik bekerja

keras; (5) Pemberian waktu ulangan, sehingga peserta didik 

akan mempersiapkan diri sebaik-baiknya; (6) pembagian hasil

ulangan agar peserta didik mengetahui sejauh mana

kemampuan dalam menjawab soal-soal

Page 26: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 26/57

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A.  Metode Pendekatan Penelitian

Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan

pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-

pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi

(Nana Syaodik Sukmadinata, 2009 : 52). Sebuah sumber menyebutkan

 bahwa metode penelitian adalah “cara yang teratur dan terpikir baik-baik 

untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan), cara kerja yang

bersistem untuk melaksanakan sesuatu kegiatan guna mencapai tujuan yang

ditentukan” (Masrial, 1993 : 19). Dari beberapa pendapat di atas dapat

disimpulkan bahwa metode merupakan jalan atau cara yang diperlukan

dalam penelitian untuk mencapai tujuan kebenaran ilmiah yang dapat

dipertanggung jawabkan dan sekaligus menjawab pertanyaan yang ada

dalam penelitian.

Jadi dalam penelitian ini peneliti menggunakan Metode Penelitian

Kualitatif, dimana Metode Penelitian Kualitatif merupakan penelitian yang

diarahkan pada pemecahan masalah yang dihadapi di dalam kelas.

Penelitian ini difokuskan kepada perbaikan proses maupun hasil kegiatan.

B.  Populasi Dan Sampel

1  Populasi

Dalam buku Metodologi Penelitian dijelaskan bahwa “Populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Page 27: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 27/57

27

peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2003 : 90).

Sedangkan Suharsimi Arikunto mengemukakan “Populasi adalah

keseluruhan objek penelitian” (2002 : 108). Berdasarkan pendapat ahli

yang disebutkan di atas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh Peserta Didik di SMP Negeri 2 Gangga yang

berjumlah 27 orang

2  Sampel

Dalam penelitian pendidikan, subjek yang dikenai penelitian

biasanya dilakukan terhadap sampel. Sampel merupakan bagian dari

populasi. Sehubungan dengan hal itu, seorang ahli mengemukakan

 bahwa: “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”

(Suharsimi Arikunto, 2002 : 109).

Ahli lain juga berpendapat bahwa “Sampel adalah bagian dari

 jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”

(Sugiyono, 2003 : 91). Sedangkan IB. Netra mengemukakan bahwa

“Metode sampling adalah suatu cara pengambilan subyek penelitian,

dimana subyek yang akan diteliti itu terdiri dari jumlah individu sebagai

wakil atau diwakili oleh sejumlah yang lebih kecil. Jumlah yang lebih

kecil itu disebut sampel. Dari ketiga pendapat itu dapat di simpulkan

bahwa sampel adalah sejumlah individu yang merupakan bagian dari

populasi.

Page 28: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 28/57

28

Jadi dapat disimpulkan bahwa sampel adalah jumlah individu

sebagai wakil atau diwakili oleh sejumlah yang lebih kecil. Jumlah

yang lebih kecil itu disebut sampel. Dalam penelitian ini akan diambil

sampel Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Gangga yang berjumlah 25

orang.

Table 01. Jumlah Sampel kelas VII SMP Negeri 2 Gangga

Tahun Pelajaran 2011/2012

Kelas Sampel Jumlah

VII

Laki -Laki

Perempuan

12

15

Jumlah 27

C.  Instrumen Penelitian

Dalam suatu penelitian. Pengertian instrument dan metode sering

dikacaukan atau disamakan padahal instrument dan metode adalah berbeda.

Suharsimi Arikunto (2002 : 136) bahwa metode penelitian adalah cara yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya,

sedangkan instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan

oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis.

Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

adalah test

1.  Validitas Instrumen

Berkenaan dengan validitas instrumen, seorang ahli mengatakan

 bahwa “Suatu alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur itu dapat

Page 29: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 29/57

29

mengukur apa yang diukur secara tepat” (Wayan Nurkancana dan

PPN Sumartana, 1986 : 127). Ahli lain mengatakan bahwa “Valid atau

kesahihan menunjukkan sejauhmana alat pengukur itu dapat

mengukur apa yang hendak di ukur” (Sumadi Suryabrata, 1985 : 86). 

Berdasarkan kedua pendapat di atas maka validitas berarti

ketetapan suatu alat ukur (instrument) untuk mengukur apa yang

hendak di ukur. Validitas instrument dapat ditinjau dari beberapa segi

yaitu validitas ramalan, validitas bandingan, validitas isi, validitas

konstruksi dan validitas susunan. Validitas ini dilakukan dengan

membandingkan materi instrumen dengan analisis rasional terhadap

aspek-aspek yang seharusnya di gunakan.

2.  Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas instrumen menunjukkan pengertian bahwa

“Reliabilitas instrumen menunjuk k epada tingkat dapatnya dipercaya

sebuah instrumen, dapat dipercayanya sebuah instrumen atau

keandalan instrumen adalah kemampuan instrumens tersebut sebagai

alat untuk mengumpulkan data” (Suharsimi Arikunto, 2002 : 186). 

Jadi reliabilitas instrumen adalah ketetapan suatu alat ukur (test)

apabila alat ukur itu diteskan kepada subjek yang sama. Persyaratan

bagi alat ukur (test) yaitu validitas dan reliabilitas. Sebuah alat ukur

(test) mungkin reliabilitas tapi tidak valid. Sebaliknya sebuah alat ukur

(test) yang valid biasanya reliable. Jadi tinggi rendahnya validitas

Page 30: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 30/57

30

suatu alat ukur menunjukkan tinggi rendahnya reliabilitas alat ukur

tersebut.

Untuk mengetahui reliabilitas instrumen digunakan rumus K-R

20 sebagai berikut :

r11 =  

  

   

  

 

 pqV 

Dimana

r11 = Reliabilitas yang dicari.

P = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

k = banyak item butir pertanyaan

Vt = Varian total

(Suharsimi Arikunto, 2002 : 163)

D.  Teknik Pengumpulan Data

1.  Identifikasi Variabel

Variabel dapat diartikan sebagai “Suatu konsep yang memiliki

nilai ganda, atau dengan perkataan lain suatu faktor yang jika diukur

akan menghasilkan skor yang bervariasi” (Yatim Riyanto, 2001 : 11).

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai penelitian ini

perlu diadakan identifikasi.

Page 31: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 31/57

31

Ada dua jenis variabel dalam penelitian ini yakni variabel bebas

dan variabel terikat. Berkenaan dengan hal ini, Suharsimi Arikunto

(2002 : 104) mengatakan bahwa “Variabel yang mempengaruhi

disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent variabel

(X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas, variabel

tergantung, variabel terikat atau dependent variabel (Y)”. 

a.  Variabel Bebas (Independent Variabel)

Ubahan bebas atau variabel bebas adalah ciri-ciri tertentu

yang merupakan penyebab pada umumnya dalam urutan tata

waktu terjadi lebih dahulu. Berdasarkan pengertian ini, maka

yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah

pengaruh metode Jigsaw dimana di simbolkan dengan (X)

b.  Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Ubahan terikat atau variabel terikat adalah ciri-ciri tertentu

yang merupakan akibat dan pada umumnya dalam urutan tata

waktu terjadi kemudian. Kalau dilihat pada urutan tata waktu

terjadinya, maka dalam hal ini yang menjadi ubahan terikat atau

variabel terikatnya adalah prestasi belajar Peserta Didik dimana

disimbolkan dengan (Y).

2.  Variabel Penelitian

Setelah variabel-variabel di atas diidentifikasi dan

diklarifikasikan, maka perlu pengertian dari masing-masing variabel

secara operasional, yang mencerminkan keterukuran variabel tersebut.

Page 32: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 32/57

32

Ridwan menjelaskan bahwa “Suatu definisi operasional merupakan

spesifikasi kegiatan penelitian dalam mengukur suatu variabel atau

memanipulasinya, suatu definisi operasional merupakan semacam

 buku pegangan yang berisi petunjuk bagi peneliti” (1994 : 43). 

Yang perlu dijelaskan dalam definisi operasional variabel ini

adalah :

a.  Pengaruh pembelajaran Metode Jigsaw.

Metode Jigsaw adalah bagian dari pembelajaran secara

keseluruhan untuk mencapai ketuntasan belajar, atau standar

kompetensi dan Strategi ini menjamin agar setiap peserta didik 

memikul suatu tanggung jawab yang jelas dalam kelompoknya.

Melalui metode jigsaw ini kelas di bagi menjadi beberapa tim

yang anggotaya terdiri dari 5  –  6 peserta didik dengan

karakteristik yang berbeda-beda (kelompok ini dinamakan

kelompok asal) tugas dibagi dalam sejumlah kelompok yang

ditetapkan, bahan akademik yang disajikan kepada peserta didik 

dalam bentuk teks.

Instrumen pengaruh Metode Jigsaw yaitu tidak 

dilaksanakan dan dilaksanakan. Pada kelompok yang

dilaksanakan diberi symbol X dan pada kelompok yang tidak 

dilaksanakan diberi symbol Y.

Page 33: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 33/57

33

b.  Prestasi belajar Peserta Didik.

Prestasi dalam belajar materi pokok pasar adalah

merupakan suatu bentuk usaha yang dilakukan individu dalam

mencapai hasil yang maksimal dalam pelajaran Ekonomi pada

khususnya dan mata pelajaran lain pada umumnya. Dalam hal

ini yang dimaksud adalah potensi yang dimiliki sehingga dapat

meraih nilai yang setinggi-tingginya ditunjukkan dengan nilai

yang diberikan oleh Pendidik. Data yang terkumpul berskala

interval.

Instrumen prestasi belajar Peserta Didik terdiri dari 20

butir pertanyaan berbentuk tes obyektif dan terdiri dari

alternative jawaban (a, b, c dan d). Dengan demikian skor

maksimal variabel prestasi belajar Peserta Didik adalah 20

sedangkan skor minimalnya adalah 0.

c.  Teknik Analisis Data

Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai data

dari masing-masing variabel serta untuk menguji hipotesis

penelitian, terlebih dahulu dilakukan analisis data.

1)  Teknik Deskripsi Data

Data yang diperoleh dideskripsikan dengan

menggunakan statistik deskripstif, statistik deskriftif ini

meliputi penentuan skor maksimal ideal (Mi) dan standar

deviasi ideal (SDi).

Page 34: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 34/57

34

Untuk menentukan harga Mi dan SDi adalah dapat

digunakan rumus sebagai berikut :

Mi =21 (skor maksimal ideal + skor minimal ideal).

SDi =6

1(skor maksimal ideal – skor minimal ideal)

(Wayan Nurkencana dan PPN. Sumartana, 1986 : 90).

Berdasarkan harga Mi dan SDi maka dibuat tabel

konversi untuk pengkategorian masing-masing variabel

sebagai berikut :

Mi + SDi sampai Mi + 3 SDi = tinggi

Mi – 1 SDi sampai < Mi + 1 Sdi = sedang

Mi – 3 3 SDi sampai < Mi -1 SDi = rendah

(Wayan Nurkencana dan PPN. Sumartana, 1986 : 90).

2)  Teknik Uji Persyaratan Analisis

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang

digunakan adalah analisis statistik parametrik. Teknik ini

dipilih didasarkan atas tujuan tersebut, maka teknik yang 

paling tepat digunakan adalah teknik analisis pragmentaris

korelasi sederhana. Sesuai dengan teknik analisis yang

dipilih tentu saja diimbangi dengan persyaratan analisis

yang harus dipenuhi. Maka persyaratan analisis yang

paling penting untuk dipenuhi adalah persyaratan linieritas

di samping uji normalitas data.

Page 35: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 35/57

35

3)  Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk 

mengetahui apakah data yang akan dianalisis dengan

statistik berdistribusi normal atau tidak. Untuk itu

digunakan rumus chi-kuadrat sebagai berikut :

X2

=h

ho

 f 

 f  f 

2)(

 

Keterangan :

X2

= nilai chi-kuadrat

fo = frekuensi observasi

fh = frekuensi harapan

(Suharsimi Arikunto, 2002 : 259)

Kriteria :

Data berdistribusi normal jika X2hitung < X

2tabel dan

sebaliknya data yang tidak berdistribusi normal jika

X2hitung > X

2tabel pada taraf uji 95 %.

4)  Uji Homogenitas Data

Untuk menguji homogenitas data dalam penelitian ini

digunakan untuk membuktikan homogenitas data dari

Page 36: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 36/57

36

beberapa sampel yang akan di analisis dan dapat menguji

dua atau lebih kelompok sampel.

Adapun rumus teknik uji Barlet tersebut adalah

sebagai berikut :

X2

= Ln 10 { B - ∑ ( Ni – 1 ) log Si2

}

Keterangan :

Ln 10 = 2,3026 ( bentuk logaritma dari bilangan 10 )

B = Satuan Barlet

S = Standar deviasi total

Ni = Besaran ukuran sampel

Untuk B = (log S2) ∑ ( Ni – 1 )

Kriteria : “ Jika X2

hitung > X2

tabel ( 1-  ) (k-1), dimana

( 1-  ) (k-1) diperoleh dari daftar distribusi chi-kuadrat,

maka data yang diperoleh tidak homogen dan apabila

X2hitung < X

2tabel , maka data yang diperoleh tidak homogen

pada taraf signifikansi 5 % atau taraf kebenaran 95%.

5)  Teknik Uji Hipotesis

Setelah peneliti mengadakan penelahan yang

mendalam terhadap berbagai sumber untuk menentukan

anggapan dasar, maka langkah berikutnya adalah

merumuskan hipotesis. Hipotesis dapat diartikan sebagai

Page 37: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 37/57

37

suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data

yang terkumpul.

“Hipotesis merupakan prediksi mengenai

kemungkinan hasil dari suatu penelitian” (Fraenkel dan

Wallen dalam Yatim Riyanto, 2001 : 16). Atas dasar

pendapat di atas, hipotesis yang diajukan masih perlu diuji

kebenarannya. Hipotesis yang dimaksud dalam penelitian

ini berbentuk alternative yang terdiri dari hipotesa mayor

dan hipotesa minor. Sesuai dengan teknik analisis yang

digunakan seperti disebutkan di atas, maka hipotesis

alternative (Ha) diubah menjadi hipotesis nihil (Ho).

(Ha) Ada pengaruh yang positif dan signifikan pengaruh

pembelajaran Metode Jigsaw terhadap prestasi belajar

peserta didik pada materi pokok pasar di SMP Negeri 2

Gangga tahun Pelajaran 2011/2012

(Ho) Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan pengaruh

pembelajaran Metode Jigsaw terhadap prestasi belajar

peserta didik pada materi pokok pasar di SMP Negeri 2

Gangga tahun Pelajaran 2011/2012

Page 38: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 38/57

38

Untuk keperluan pengujian hipotesis digunakan

teknik uji-t (t-tes). Pengujian ini bertujuan untuk 

mengetahui perbedaan yang positif dan signifikan tentang

pemberian pembelajaran Metode Jigsaw dengan yang

tidak menggunakan pembelajaran Metode Jigsaw pada

peserta didik di SMP Negeri 2 Gangga

t =

21

21

11

nnS

 X  X 

 

Dengan keterangan:

t = t hitung

1 X  = Rata-Rata Kelompok Eksperimen

2 X  = Rata-Rata Kelompok Eksperimen

n1 = Jumlah sampel kelompok eksperimen

n2 = jumlah sampel kelompok kontrol

S = Varian Gabungan

(Sugiyono, 2003 : 145).

a.  Tolak Ho, apabila t hitung > t table pada taraf uji 95 %

dan derajat kebebasan (dk = n1 + n2 -2). Dan

sebaliknya apabila t hitung < t table maka Ho diterima

pada taraf uji yang sama.

Page 39: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 39/57

39

b.  Ho di tolak artinya terdapat perbedaan yang

signifikan dan menerima Ho artinya tidak terdapat

perbedaan yang signifikan

E.  Jadwal Kegiatan

NO KEGIATAN

BULAN

OKTOBER

2011

NOVEMBER

2011

DESEMBER

2011

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Persiapan

2 Penyusunan Proposal

3 Konsultasi Proposal

4 Perizinan

5 Penyusunan Skripsi

6 Konsultasi Skripsi

7 Seminar

F.  Rincian Anggaran

NO KEGIATAN Biaya

1 Persiapan Rp. 200.000

2 Penyusunan Proposal Rp. 500.000

3 Konsultasi Proposal Rp. 500.000

4 Perizinan Rp. 100.000

5 Penyusunan Skripsi Rp. 600.000

6 Konsultasi Skripsi Rp. 600.000

7 Seminar Rp. 100.000

Jumlah Rp. 2.600.000

Page 40: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 40/57

40

BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A.  Penyajian Hasil Penelitian

1.  Data Prestasi Belajar IPS Terpadu Dengan Menggunakan

Metode Jigsaw

Berdasarkan hasil pengumpulan data diperoleh skor terendah

adalah 70 dan skor tetinggi 95. dari hasil perhitungan maka diperoleh

nilai rata-rata (M) = 81,48 dan standar deviasi (SD) = 8,05

Berdasarkan data hasil Prestasi Belajar IPS Terpadu tersebut

dicari skor Mean Ideal (Mi) dan besarnya Standar Deviasi Ideal (SDi)

guna mempermudah perhitungan. Rumus yang digunakan untuk 

mencari Mi dan SDi yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya,

maksimal idealnya adalah 100 dan skor minimal idealnya adalah 0,

maka diperoleh harga Mi = ½ (100 + 0) = 50 dan SDi= 1/6 (100 – 0) =

16,67.

Dengan demikian kategori yang dapat dibuat untuk keperluan

komponen skor data Prestasi Belajar IPS Terpadu dengan metode

pembelajaran Model Jigsaw adalah sebagai berikut :

Mi + 1 SDi sampai Mi + 3 SDi = kategori tinggi

50 + 1 (16,67) sampai 50 + 3 (16,67)

66,67 sampai 100

Mi – 1 SDi sampai < Mi + 1 SDi = Kategori sedang

Page 41: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 41/57

41

50 -1 (16,67) sampai < Mi + 1 (16,67)

33,33 sampai <66,67

Mi – 3 SDi sampai <Mi – SDi = Kategori rendah

50 – 3 (16,67) sampai <50 – 1 (16,67)

0,00 sampai <33,33

Berdasarkan rata-rata yang diperoleh dari data di atas sebesar

81,48 untuk kelompok eksperimen maka secara umum dapat

digolongkan dalam kategori tinggi.

2.  Data Prestasi Belajar IPS Terpadu Tanpa Menggunakan Metode

Jigsaw

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan data diperoleh skor

tertinggi adalah 85 dan skor terendah adalah 50. setelah dilakukan

perhitungan diperoleh nilai rata-rata (Mean) = 63,70 dan standar

deviasinya (SD) = 11,23.

Berdasarkan data hasil Prestasi Belajar IPS Terpadu tersebut

dicari skor Mean Ideal (Mi) dan besarnya Standar Deviasi Ideal (SDi)

guna mempermudah perhitungan. Rumus yang digunakan untuk 

mencari Mi dan SDi yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya,

maksimal idealnya adalah 100 dan skor minimal idealnya adalah 0,

maka diperoleh harga Mi = ½ (100 + 0) = 50 dan SDi= 1/6 (100 – 0) =

16,67.

Page 42: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 42/57

42

Dengan demikian kategori yang dapat dibuat untuk keperluan

komponen skor data Prestasi Belajar IPS Terpadu dengan metode

pembelajaran Model Jigsaw adalah sebagai berikut :

Mi + 1 SDi sampai Mi + 3 SDi = kategori tinggi

50 + 1 (16,67) sampai 50 + 3 (16,67)

66,67 sampai 100

Mi – 1 SDi sampai < Mi + 1 SDi = Kategori sedang

50 -1 (16,67) sampai < 50 + 16,67

33,33 sampai <66,67

Mi – 3 SDi sampai < Mi – Sdi = Kategori rendah

50 – 50 (16,67) sampai < 50 – 16,67

0,00 sampai < 33,33

Berdasarkan kategori di atas mean yang diperoleh yakni 63,70

maka secara umum dapat digolongkan bahwa skor Prestasi Belajar

IPS Terpadu tanpa menggunakan pemberian pembelajaran Model

Jigsaw tergolong dalam kategori sedang.

Page 43: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 43/57

43

B.  Analisis Data Hasil Penelitian Dan Pengujian Hipotesis

1.  Uji Normalitas Data

Pembuktian normalitas data dimaksudkan untuk menguji apakah skor

dalam ubahan yang diteliti telah menghampiri distribusi normal atau tidak.

Kedua variabel yang akan dibuktikan normalitas datanya adalah Prestasi

Belajar IPS Terpadu dengan menggunakan Metode Jigsaw dan yang tidak 

menggunakan Metode Jigsaw . Untuk menguji kedua variabel ini adalah

digunakan teknik uji chi-kuadrat yang rumusnya terdapat pada pembahasan

Tekhnik Pengumpulan Data. 

a.  Pengujian Normalitas Data Kelompok Eksperimen.

Interval

kelas

Batas

nyata

Z

skor

Batas

daerah

Luas

daerahFh fo

(fo-

fh)(fo-fh)2 

64,5 -2,10 4821

65 – 71 914 2,467 4 1,533 2,3500

71,5 -1,23 3907

72 - 78 2501 6,752 7 0,243 0,0590

78,5 -0,36 1406

79 – 85 648 1,749 8 6,251 39,07

85,5 -0,36 2054

86 – 92 2093 5,651 6 0,39 0,1521

92,5 0,540 4147

93 – 100 762 2,057 2-

0,0570,0032

100,5 2,36 4909

Jumlah 18,676 27 41,6343

Page 44: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 44/57

44

Dari tabel di atas dapat ditentukan harga chi-kuadrat hitung

sebagai sebagai berikut :

X2

hitung = 229,2676,18

6343,41)( 2

 fh

 fh fo 

X2

tabel dengan db = (k-3) = 5-3 = 2

Pada taraf 99% = 9,21 dan taraf 95 % =5,99

Jadi tabelhitung X  X 22

maka data tersebut berdistribusi normal.

b.  Pengujian Normalitas Data Kelompok Kontrol 

Interval

kelas

Batas

nyata

Z

skor

Batas

daerah

Luas

daerahfh fo

(fo-

fh)(fo-fh)2 

44,5 -

1,70

4554

45 – 50 764 2,014 5 2,986 8,9161

50,5 -

1,17

3790

51 – 56 1401 3,782 5 1,218 1,4835

56,5 -

0,64

2389

57 – 62 1991 5,375 4 -

1,375

1,8906

62,5 -

0,10

0398

63 – 68 1230 3,321 4 0,679 0,4610

68,5 0,42 1628

Page 45: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 45/57

45

69 – 74 1687 4,554 2 -

2,554

6,5229

74,5 0,96 3315

75 – 80 1004 2,710 5 2,29 5,2441

80,5 1,48 4319

81 – 85 469 1,266 2 0,734 0,5387

86,5 2,03 4788

23,022 27 25,0569

Dari tabel di atas dapat ditentukan harga chi-kuadrat hitung

sebagai berikut :

 fh

 fh fo X  hitung

2088,1

022,23

0569,25  

X2 tabel dengan db = (k-3) = 7 - 3 = 4

Pada taraf 99% = 13,3 dan taraf 95 % = 9,49

Jadi tabelhitung X  X 22

maka data tersebut berdistribusi normal

Tabel ringkas hasil uji normalitas data

No Nama Ubahanhitung X 2   tabel X 

2  Kesimpulan

1.

2.

Eksperimen (X)

Kontrol (Y)

2,229

1,088

5,99

9,49

Normal

Normal

Page 46: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 46/57

46

2.  Uji Homogenitas Data

Pengujian homogenitas data dimaksudkan untuk menguji apakah

data yang dikumpulkan dari beberapa sampel berbentuk homogen atau

tidak. Untuk itu rumus yang digunakan sebagai berikut:

Rumus :

X2

= Ln 10 {B - ∑ (Ni – 1) log S2}

Keterangan :

Ln 10 = 2,3026 (bentuk logaritma dari bilangan 10)

B = Satuan Barlet

S = Standar Deviasi total

Ni = Besan ukuran sampel

Dimana B = (log S2) ∑ (Ni – 1)

Kriteria : jika X2

hitung > X2

tabel maka data yang diperoleh tidak 

homogen dan apabila X2

hitung < X2

tabel maka data yang diperoleh

homogen. 

Sampel

Kelompok Dk = (n-1)

dk 

1  S

2Log S

2(dk) log S

2

Eksperimen

Kontrol

26

26

0,038

0,038

64,802

126,112

1,811

2,10

47,086

54,6

Jumlah 52 - - 3,9817 101,686

Page 47: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 47/57

47

Varian gabungan dari kedua sampel adalah :

S2

= 455,95

52

66,4963

52

86,32788,1684

52

)11,126(26)80,64(26

 

Sehingga log S2

= 95,455 = 1,979 dan

B = Loq S2 (∑ni – 1 )

= 1,979 x 52

= 102,908

Dengan menggunakan rumus Barlet diperoleh :

X2

= ( ln 10 ) { 2log1 Sini B  

= (2,3026) (102,908-101,686)

= (2,3026) 1,222

X2

hitung = 2,813

Data berbentuk homogen jika X2

hitung < X2tabel

X2

tabel = (1 – 0,05) (2 – 1)

= (0,95) (1)

= 3,84

Karena X2

hitung < X2

tabel berarti datanya berbentuk homogeny

Page 48: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 48/57

48

a.  Pengujian Hipotesis

Teknik uji hipotesis yang akan digunakan adalah analisis uji

t. untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode pembelajaran

Model Jigsaw pada pembelajaran IPS Terpadu pada Peserta Didik 

Di SMP Negeri 2 Gangga Tahun Pelajaran 2011-2012 diambil dari

dua kelas yang dijadikan sampel yaitu kelas VII A sebagai

kelompok eksperimen dan Kelas VII B sebagai kelompok kontrol.

Hipotesis yang diajukan yaitu ada pengaruh yang positif dan

signifikan penggunaan Metode Jigsaw pada pembelajaran IPS

Terpadu terhadap prestasi belajar Peserta Didik Di SMP Negeri 2

Gangga Tahun Pelajaran 2011-2012

11

21

11

nnS

 X  X t 

 

Tabel Persiapan Pengujian Hipotesis

Nama

Ubahan

Jumlah Sampel

(n1)

Rataan

(Mean)

( 1 X  )

Standar

Deviasi

(SD)

Kuadrat

(SD)

Eksperimen 27 81,48 8,05 64,802

Kontrol 27 63,70 11,23 126,112

Page 49: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 49/57

49

S2

=

52

935,3278865,1684

52

1129,12626)8025,64(26

 

S2=52

80,4963  

S = 457,95  

S = 9,770

Perhitungan t hitung :

t hitung =

11

21

11

nnS

 X  X 

 

=074,0)770,9(

78,170370,00370,0)770,9(

70,6348,81

 

=27202,0)770,9(

78,17 

=657,278,17  

= 6,691

Page 50: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 50/57

50

Perhitungan ttabel :

Dengan menggunakan taraf signifikansi 5% dan uji dua pihak 

diperoleh ttabel sebagai berikut :

ttabel = t (1-  

2

1) (dk= n1 + n2  – 2)

= t ( 1-0,025) (dk = 27 + 27  – 2) dengan interpolasi diperoleh ttabel 

sebagai berikut :

)98,1(

)2(

5260

4052

 

)98,1(

)2(

8

12

 

= 12 (1,98 – t ) = 8 (t – 2)

= 23,76 – 12 t = 8 t – 16

20 t = 39,76

ttabel =20

76,39 

= 1,988

Dengan membandingkan harga thitung dengan harga t-tabel,

maka thitung > t-tabel atau 6,691> 1,988, berarti sesuai dengan

kriteria yang telah diajukan bahwa, tolak Ho jika thitung > t-tabel. Ha

diterima karena terbukti signifikan penggunaan Metode Jigsaw

terhadap Prestasi Belajar IPS Terpadu pada Peserta Didik kelas

Di SMP Negeri 2 Gangga Tahun Pelajaran 2011-2012 dapat

diterima.

Page 51: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 51/57

51

b.  Pembahasan

Sepanjang pengamatan, pembelajaran Model Jigsaw

relative kurang memperoleh perhatian yang memadai. Hal ini

mungkin terjadi karena para Pendidik kurang memahami

pelaksanaan pembelajaran Model Jigsaw dan atau keengganan

sekolah maupun Pendidik dalam melaksanakannya. Selain itu juga

rendahnya nilai pelajaran IPS Terpadu yang diperoleh Peserta

Didik Di SMP Negeri 2 Gangga Tahun Pelajaran 2011-2012 yaitu

berkisar antara 50 sampai 55 menjadi faktor mengapa peneliti ingin

mengangkat masalah ini.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas,

menunjukkan bahwa hipotesis yang telah diajukan dinyatakan

diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh pemberian

pembelajaran Model Jigsaw terhadap prestasi belajar pelajaran IPS

Terpadu pada Peserta Didik Di SMP Negeri 2 Gangga Tahun

Pelajaran 2011-2012 ada pengaruhnya.

Hal ini ditunjukkan dari hasil pengujian hipotesis yang

telah dilakukan peneliti yang hasilnya adalah sebagai berikut

Dengan membandingkan harga thitung dengan harga t-tabel, maka

thitung > t-tabel atau 6,691> 1,988, berarti sesuai dengan kriteria yang

telah diajukan bahwa, tolak Ho jika thitung > t-tabel. Ha diterima

karena terbukti signifikan penggunaan Metode Jigsaw terhadap

Prestasi Belajar IPS Terpadu pada Peserta Didik Di SMP Negeri 2

Page 52: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 52/57

52

Gangga Tahun Pelajaran 2011-2012 dapat diterima. Hal ini juga

sesuai dengan pendapat ahli yang menyatakan “Tolak Ho, apabila t  

hitung > t table pada taraf uji 95 % dan derajat kebebasan (dk = n1 + n2 

-2). Dan sebaliknya apabila t hitung < t table maka Ho diterima pada

taraf uji yang sama” (Sugiyono, 2003 : 145).  

Sesuai dengan hipotesis di atas yang menyatakan diterima

hal ini mengandung arti bahwa ada pengaruhnya terhadap Prestasi

Belajar IPS Terpadu Peserta Didik Di SMP Negeri 2 Gangga

Tahun Pelajaran 2011-2012 dikatakan ada pengaruhnya disebabkan

karena :

Berdasarkan hasil temuan penelitian pada waktu

berlangsungnya eksperimen, maka pembelajaran Model Jigsaw

sangat jelas nilai positifnya terhadap Peserta Didik antara lain :

1)  Peserta Didik sangat antusias dalam menerima pelajaran

2)  Peserta Didik lebih terdorong dalam kegiatan pembelajaran

3)  Peserta Didik menjadi lebih terpusat perhatiannya dalam

menerima pelajaran

4)  Ingatan anak akan lebih kuat dan tahan lama

5)  Peserta Didik lebih tekun dalam menerima pelajaran karena

tertarik dengan alat atau media yang digunakan

6)  Peserta Didik tidak cepat menjadi bosan dalam menerima

pelajaran.

Page 53: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 53/57

53

Sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh para ahli dari

hasil penemuan secara langsung dan kenyataan di lapangan, jika

dipadukan kelihatannya antara teori yang ada dari para ahli dan

hasil penemuan di lapangan secara kenyataan adalah sangat

mendukung. Jadi antara teori dan praktik adalah mempunyai kaitan

yang sangat erat. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa pengaruh

pembelajaran Model Jigsaw terhadap Prestasi Belajar IPS Terpadu

Peserta Didik Di SMP Negeri 2 Gangga Tahun Pelajaran 2011-

2012 memang ada pengaruhnya.

Page 54: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 54/57

54

BAB V

PENUTUP

A.  Kesimpulan

Sepanjang pengamatan, pembelajaran Model Jigsaw relative kurang

memperoleh perhatian yang memadai. Hal ini mungkin terjadi karena para

Pendidik kurang memahami pelaksanaan pembelajaran Model Jigsaw dan

atau keengganan sekolah maupun Pendidik dalam melaksanakannya. Selain

itu juga rendahnya nilai pelajaran IPS Terpadu yang diperoleh Peserta

Didik Di SMP Negeri 2 Gangga Tahun Pelajaran 2011-2012 yaitu berkisar

antara 50 sampai 55 menjadi faktor mengapa peneliti ingin mengangkat

masalah ini.

Berdasarkan hasil analisis data pada Pembahasan sebelumnya dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran Model Jigsaw berpengaruh terhadap

prestasi belajar mata pelajaran IPS Terpadu yang diperoleh Peserta Didik 

Di SMP Negeri 2 Gangga Tahun Pelajaran 2011-2012.

Pengaruh itu tampak dari adanya perbedaan nilai antara kelompok 

Peserta Didik yang diberikan pembelajaran Model Jigsaw dengan

kelompok Peserta Didik yang tidak diberikan pembelajaran Model Jigsaw

dalam pembelajaran IPS Terpadu, dan dalam perbedaan tesebut nilai rata-

rata yang diberikan pembelajaran Model Jigsaw lebih tinggi yaitu rata-rata

mendapat nilai 80 sampai 95 dari pada yang tidak diberikan pembelajaran

Model Jigsaw yaitu sekitar 55 sampai 85.

Page 55: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 55/57

55

B.  Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis mengajukan beberapa saran

sebagai berikut:

1.  Kepada Pendidik 

a.  Diharapkan dapat memiliki kepedulian tentang pembelajaran

Model Jigsaw dalam pokok bahasan yang diajarkan. Kesadaran

dan kepedulian ini sangat menentukan aktivitas selalu dalam

proses belajar mengajar, apalagi Pendidik yang selalu sadar dan

ingin belajar untuk menambah ilmu pengetahuan untuk 

kepentingan profesinya.

b.  Kepada Pendidik kelas, hendaknya selalu mengadakan Jigsaw

dalam membantu Peserta Didik untuk mengatasi kesulitan yang

dihadapi terhadap penguasaan materi-materi pembelajaran

khususnya pada mata pelajaran IPS Terpadu .

2.  Kepada Peserta Didik 

Disarankan agar lebih banyak belajar dengan mengulangi

pelajaran yang telah diberikan, khususnya pada mata pelajaran IPS

Terpadu .

3.  Kepada Kepala Sekolah

Pihak sekolah meliputi kepala sekolah agar memberikan perhatian

dan motivasi terhadap Pendidik-Pendidik khususnya agar selalu

memberikan pengajaran Jigsaw di kelas.

Page 56: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 56/57

56

4.  Kepada Orang Tua Peserta Didik 

Diharapkan kepada semua orang tua Peserta Didik agar benar-

benar memperhatikan keberadaan anaknya dirumah, ikut membantu

dan mendorong untuk belajar sehingga para Peserta Didik dapat

mencapai prestasi belajar yang memuaskan.

5.  Kepada Peneliti Lain

Kepada peneliti lain diharapkan dapat mengadakan penelitian

yang lebih mendalam dan lebih khususnya mengenai hal-hal yang

dibahas dalam penelitian ini.

Page 57: Skripsi Jigsaw Mayoni

5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 57/57

57

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi

V). Jakarta : Rineka Cipta

Aqib, Zainal, 2002.Profesionalisme Pendidik Dalam Pembelajaran. Surabaya : Insan

Cendekia

Depdikbud, 1990, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Djamarah, Syaiful Bahri, 2002, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Fasilitator, 2003,  Metode Pembelajaran Metode Jigsaw. Jakarta: Depdiknas

Iskandarwassid, 2008, Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung : Remaja Rosdakarya

Masrial, 1993, Teras Kuliah Belajar Mengajar Aktif. Padang : Angkasa Raya

Mulyasa, E, 2002.Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : Remaja

Rosdakarya

Nasution, 2003, Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta : Bumi Aksara

Nurkancana, 1986, Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional

Ridwan, 1994, Metodologi Penelitian (Makalah). Selong : STKIP Hamzanwadi

Riyanto, Yatim, 2001 , Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya : SIC

Soetomo, 1993,  Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya : Usaha

Nasional.

Sudjana, Nana, 2000,  Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar

Baru

Sugiyono, 2003 , Metode Penelitian. Surabaya : Usaha Nasional

Suryabrata, Sumadi. 1985. Psikologi Pendidikan. Jakarta : CV. Rajawali Pers.

Syah, Muhibbin, 1997, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung :

Remaja Rosdakarya