SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3679/1/SKRIPSI.pdf · 8. Mahasiswa...
Transcript of SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3679/1/SKRIPSI.pdf · 8. Mahasiswa...
i
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2006 (KTSP)
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DI SMP IT NIDAUL HIKMAH SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
(Kajian tentang Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendiikan (S.Pd.)
Disusun Oleh:
MUHAMAD KHOIRUL UMAM
NIM 111 13 187
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2018
vi
MOTTO
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum
sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”
(Ar-Ra’d: 13)
vii
PERSEMBAHAN
Atas rahmat dan ridho Allah SWT, kupersembahkan karya terbaikku
kepada :
1. Kedua orang tuaku yang sangat aku hormati dan cintai Bapak Muhamad Subhi
dan Ibu Asslamiyah, karena dengan bimbingan, pengorbanan, kasih sayang,
dan doa keduanya lah aku melangkah ke depan dengan optimis untuk meraih
cita-cita.
2. Adikku tercinta Nur Rohman yang selalu memberikan canda tawa sehingga
semangat lagi untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Sahabatku Wakhid Mustofa, Ja’far Abdullah, Temon Dardiri, Kasran, Tejo
Susilo, Jauharin, dan Muhamad Nurul Huda yang selalu memberikan
semangat dan motivasi.
4. Teman-temanku seperjuangan angkatan tahun 2013, dan teman lainnya di
IAIN Salatiga.
viii
KATA PENGANTAR
Asslamu’alaikum Wr. Wb
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas
segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan
kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga
tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya.
Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh
gelar kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima
kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
(FTIK).
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
(PAI).
4. Bapak Dr. Fatchurrohman, S.Ag., M. Pd. sebagai dosen pembimbing skripsi
yang telah dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta
pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Nasafi, M.Pd. I. selaku pembimbing akademik.
ix
6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak
membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak kepala sekolah, guru dan karyawan SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga
yang telah memberikan izin serta membantu penulis dalam melakukan
penelitian di sekolah tersebut.
8. Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) angakatan tahun 2013 yang telah
mau bekerja sama dalam penelitian skripsi ini.
9. Bapak dan Ibu serta saudara-saudaraku di rumah yang telah mendoakan dan
membantu dalam bentuk materi untuk membiayai penulis dalam
menyelesaikan studi di IAIN Salatiga dengan penuh kasih sayang dan
kesabaran.
Harapan penulis, semoga amal baik dari beliau mendapatkan balasan yang
setimpal dan mendapat ridho ALLAH SWT. Akhirnya dengan tulisan ini semoga
bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.
Wasslamu’alaikum Wr. Wb
Salatiga, 19 Maret 2018
Penulis
Muhamad Khoirul Umam
NIM: 111 13 187
x
ABSTRAK
Umam, Muhamad Khoirul 2018. Implementasi Kurikulum 2006 (KTSP) dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP IT Nidaul Hikmah
Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 (Kajian tentang Standar Isi dan
Standar Kompetensi Lulusan). Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam
Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd.
Kata kunci: Implementasi, KTSP, Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan.
Dalam mewujudkan tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah, maka
guru PAI merupakan faktor penting untuk mengaplikasikan tujuan tersebut dalam
menyusun kurikulum yang memuat SI dan SKL serta mengimplementasikannya
dalam proses pembelajaran sesuai dengan SNP yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. Karena dalam KTSP, guru lebih dominan lagi terutama dalam
menjabarkan SK dan KD agar bisa tercapai hasil belajar sesuai dengan SKL yang
ditetapkan. Adapun yang menjadi fokus penelitian ini adalah: (1) Bagaimana
Implementasi Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan pada kurikulum 2006
(KTSP) di SMP IT Nidaul Hikmah? (2) Apa saja yang menjadi faktor penghambat
dan faktor pendorong dalam pengimplementasian Standar Isi dan Standar
Kompetensi Lulusan pada Kurikulum 2006 (KTSP) di SMP IT Nidaul Hikmah
Salatiga? (3) Langkah apa saja yang dilakukan sekolah untuk keluar dari hambat
yang dihadapi dalam pengimplementasian Standar Isi dan Standar Kompetensi
Lulusan pada Kurikulum 2006 (KTSP) dalam Pendidikan Agama Islam?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: wawancara,
dokumentasi, dan observasi. Hal ini melibatkan berbagai pihak, yaitu: kepala
sekolah, waka kurikulum, dan guru PAI.
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Pada dasarnya
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan Kurikulum KTSP
berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam rangka pemenuhan SI, dari
perencanaan proses pembelajaran, guru PAI mengembangkan dan menyusun
silabus pembelajaran dan mengimplementasikannya ke dalam RPP. Dalam
penyusunan RRP guru PAI mengadopsi RPP yang dibuat oleh pusat. Dari segi
evaluasi hasil pembelajaran, guru menggunakan sistem PBK. Program
pembiasaan yang dilakukan berupa sholat dhuha berjamaah, tahfidz, tutorial PAI
dan BTAQ. Untuk pemenuhan SKL, SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga
menentukan SKL satuan pendidikan dan juga menentukan SKL yang menjadi
profil siswa SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga. Dalam pencapaian kompetensi mata
pelajaran PAI nilai KKM yang ditentukan adalah 75. (2) a) Faktor pendukungnya
antara lain: SDM Guru, Kegiatan pembiasaan keislaman, Kerjasama orang
tua/peserta didik/guru dan Pembinaan dari dinas. b) Sedangkan faktor
penghambatnya adalah: peserta didik dan regulasi pemerintah yang berubah
sewaktu-waktu. (3) solusi yang ditempuh yaitu: Pembinaan terhadap guru,
Konsultasi dengan orang tua, Konsultasi dengan dokter, dan Melengkapi sarana
dan prasarana.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................. Error! Bookmark not defined.
HALAMAN BERLOGO ......................................... Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .... Error! Bookmark not defined.
PENGESAHAN KELULUSAN .......................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI
.................................................................................... Error! Bookmark not defined.
MOTTO ................................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN ................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
ABSTRAK ............................................................................................................. x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ................................................................................................. 8
E. Penegasan Istilah .................................................................................................... 8
F. Metode Penulisan ................................................................................................. 10
xii
G. Sistematika Penulisan .......................................................................................... 17
BAB 11 ................................................................................................................. 18
KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................... 18
A. Kurikulum KTSP ................................................................................................. 18
1. Pengertian Kurikulum .................................................................................... 18
2. Asas-asas Kurikulum ..................................................................................... 20
3. Pengertian Kurikulum KTSP ........................................................................ 24
4. Tujuan KTSP .................................................................................................. 25
5. Landasan Pengembangan KTSP .................................................................. 25
6. Karakteristik KTSP ........................................................................................ 26
7. Acuan Oprasional dan Komponen KTSP ................................................... 27
8. Prinsip-prinsip Pelaksanaan KTSP .............................................................. 29
B. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ........................................................... 31
1. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam .................................. 31
2. Tujuan Pendidikan Agama Islam ................................................................. 32
3. Fungsi Pendidikan Agama Islam .................................................................. 33
4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam .................................................. 35
C. Standar Isi dan Standar Kompetensi Luluan .................................................... 36
1. Standar Isi ........................................................................................................ 36
2. Standar Kompetensi Lulusan ........................................................................ 52
BAB III ................................................................................................................. 60
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ......................................... 60
A. Paparan Data ......................................................................................................... 60
xiii
1. Sejarah Berdirinya Sekolah ........................................................................... 60
2. Identitas Sekolah ............................................................................................ 61
3. Letak Geografis .............................................................................................. 61
4. Visi dan Misi ................................................................................................... 63
5. Tujuan .............................................................................................................. 63
6. Sarana dan Prasarana ..................................................................................... 64
7. Struktur Organisasi......................................................................................... 64
8. Data Guru dan Karyawan .............................................................................. 65
9. Keadaan Siswa ................................................................................................ 66
10. Ekstrakurikuler ............................................................................................... 67
B. Temuan Penelitian ............................................................................................... 68
1. Profil Responden ............................................................................................ 68
2. Hasil Penelitian ............................................................................................... 69
BAB IV ................................................................................................................. 91
ANALISIS DATA ............................................................................................... 91
A. Implementasi Kurikulum 2006 (KTSP) dalam Pembelajaran PAI di SMP IT
Nidaul Hikmah Salatiga Tahuan Pelajaran 2017/2018 (Kajian tentang
Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan) ................................................. 91
1. Implementasi Kurikulum KTSP Untuk Pemenuhan Standar Isi ............... 91
2. Implementasi Kurikulum KTSP Untuk Pemenuhan Standar Kompetensi
Lulusan ................................................................................................................ 100
B. Faktor Pendukung dan Pendukung dalam Pengimplementasian Standar Isi
dan Standar Kompetensi Lulusan pada Kurikulum KTSP dalam
xiv
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga
tahun pelajaran 2017/2018 ................................................................................ 104
1. Faktor Pendukung ........................................................................................ 105
2. Faktor Penghambat ....................................................................................... 105
C. Langkah yang dilakukan sekolah untuk keluar dari hambat yang dihadapi
dalam pengimplementasian Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan
pada Kurikulum KTSP dalam Pendidikan Agama Islam di SMP IT Nidaul
Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018 ................................................. 106
BAB V ................................................................................................................. 108
PENUTUP .......................................................................................................... 108
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 108
B. Saran-saran ......................................................................................................... 110
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xv
DAFTAR TABEL
1. Tabel 2.1 Standar Isi Kelas VII Smester I ...................................................... 40
2. Tabel 2.1 Standar Isi Kelas VII Smester II .................................................... 42
3. Tabel 2.1 Standar Isi Kelas VIII Smester I .................................................... 43
4. Tabel 2.1 Standar Isi Kelas VIII Smester II ................................................... 45
5. Tabel 2.1 Standar Isi Kelas IX Smester I ....................................................... 46
6. Tabel 2.1 Standar Isi Kelas IX Smester II ...................................................... 48
7. Tabel 3.2 Identitas Sekilah ............................................................................. 61
8. Tabel 3.6 Sarana dan Prasarana ...................................................................... 64
9. Tabel 3.7 Struktur Organisasi ......................................................................... 65
10. Tabel 3.8 Data Guru dan Karyawan ............................................................... 65
11. Tabel 3.9 Data Kelas VII ................................................................................ 66
12. Tabel 3.9 Data Kelas VIII .............................................................................. 66
13. Tabel 3.9 Data Kelas IX ................................................................................. 67
14. Tabel 3.3 Beban Belajar ................................................................................. 77
15. Tabel 3.4 Program Kegiatan Rutin ................................................................. 78
16. Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan Minimal Peserta Didik ................................... 86
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Pedoman wawancara
Lampiran 2 : Silabus
Lampiran 3 : RPP
Lampiran 4 : Hasil wawancara kepada kepala sekolah
Lampiran 5 : Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 6 : Proposal Skripsi
Lampiran 7 : Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 8 : Surat Keterangan SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga
Lampiran 9 : Dokumentasi
Lampiran 10 :Daftar Nilai Satuan Kredit Kegiatan
Lampiran 11 : Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kurikulum dan pendidikan adalah dua hal yang erat kaitanya, tak dapat
dipisahkan satu dengan yang lain. Sistem pendidikan yang dijalankan pada
zaman moderen ini tak mungkin tanpa melibatkan keikut sertaan kurikulum.
Tidak mungkin ada kegiatan pendidikan tanpa kurikulum. Hubungan antara
pendidikan dan kurikulum adalah hubungan antara tujuan dan isi pendidikan.
Suatu tujuan, tegasnya tujuan pendidikan yang ingin dicapai, akan dapat
terlaksana jika alat, sarana, isi, atau tegasnya kurikulum yang dijadikan dasar
acuan yang relevan (Nurgiyanto, 1988: 1).
Rasullah SAW bersabda: “perintahlah anakmu untuk melakukan shalat,
pada saat mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka pada saat mereka
berusia sepuluh tahun jika mereka meninggalkan shalat dan pisahkanlah
mereka dalam hal tempat tidur” (HR. Abu Dawud). Dari hadis tersebut dapat
disimpulkan bahwa seluruh aktivitas anak sebagai peserta didik dan orang tua
sebagai pendidik. Dalam proses pendidikan dimana tujuanya adalah
membiasakan anak untuk shalat dan tidak meninggalkan shalat serta
mengetahuai adab antara laki-laki dan perempuan dengan menggunakan
metode pembiasaan dan hukuman. Pendidikan anak dilaksanakan secara
bertahap dan disiplin dengan metode pembiasaan, pada usia tujuh tahun anak
diajarakan sholat tetapi belum boleh dipukul sampai usia sepuluh tahun.
2
Sedangkan metode hukuman bertujuan perbaikan agar anak menyadari
kesalahan sehingga tidak mengulanginya lagi. Dalam hal ini orang tualah
penentu keberhasilan suatu sistem dan tujuan pendidikan.
Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan
pendidikan, sekaligus merupakan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran
pada semua jenis dan jenjang pendidikan. Kurikulum harus bersifat dinamis,
artinya kurikulum selalu mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan
zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, tingkat kecerdasan peserta didik,
kultur, sistem nilai, serta kebutuhan masyarakat (Arifin, 2012: 2).
Adapun definisi kurikulum versi Indonesia sebagaimana yang tertuang
dalam UUSPN No. 20 Tahun 2003 pada Bab 1 Pasal 1, pengertian kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mengacu pada Undang-undang
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19
tahun 2005 tentang SNP, Peraturan Mentri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, Permendiknas No. 23
Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan, Permendiknas No. 24
tentang Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, serta
Panduan Penyusunan Kurikulum yang dibuat oleh BSNP, setiap satuan
pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kurikulum yang
diimplementasikan di satuan pendidikan masing-masing. Bagi satuan
3
pendidikan yang belum siap mengembangkan kurikulum, dapat menggunakan
model kurikulum yang dikembangkan oleh BSNP. Meskipun demikian, dalam
pelaksanaannya tetap perlu disesuaikan, dan diadaptasikan dengan kondisi
sekolah, masyarakat, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi,
terutama teknologi informasi yang berkembang sangat pesat bersamaan
dengan era globalisasi (Mulyasa, 2012: 11).
Sekarang ini kelemahan-kelemahan pelaksanaan kurikulum yang sudah
ada telah menjadi sorotan kritik berbagai pihak. Tidak hanya pihak diluar
dunia pendidikan tetapi pihak-pihak didalam sendiri sudah memprihatinkan
proses dan produk pengelolaan kurikulum yang dilaksanakan oleh
administrator pendidikan sampai pada yang dilaksanakan oleh guru-guru di
kelas. Ironisnya sasaran kritik hanya di tujukan kepada guru-guru, dan para
administrator terlindung seolah-olah peranan dan tanggung jawabnya tidak
menentukan. Jarang kedengaran kritik terhadap, misalnya kepala sekolah,
pengawas (penilik) ataupun administrator atasan yang membawahinya. Diakui
atau tidak, praktik dilapangan dalam implementasi lebih sulit dibanding
dengan mengungkapkan pendapat dan berkomentar. Karena praktik
dilapangan menghadapi langsung berbagai faktor yang mempengaruhi proses
pembelajaran.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan bentuk upaya
pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan dalam negeri dan untuk
mencapai keunggulan masyarakat, karena dengan pendidikan masyarakat
mampu berkembang sesuai yang digariskan oleh haluan negara. Kurikulum
4
Tingkat Satuan Pendidikan memberikan sumbangan lebih bagi kompetensi
para siswa, yang didukung dengan SDM yang tinggi dan fasilitas pendidikan
yang memadai.
Di samping itu, kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan
menengah dapat dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah dengan
berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan
penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Sebagaimana disebutkan
dalam peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 16 ayat 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
yang disusun itu harus sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan peningkatan
iman dan takwa, peningkatan akhlak mulia, peningkatan potensi, kecerdasan,
dan minat peserta didik, keragaman potensi daerah dan lingkungan, tuntutan
pembangunan daerah dan nasional, tuntutan dunia kerja, perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni, agama, dinamika perkembangan global,
persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
Dalam rangka mewujudkan tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah,
maka guru Pendidikan Agama Islam merupakan faktor penting untuk
mengaplikasikan tujuan tersebut dalam menyusun kurikulum yang memuat
standar isi dan standar kompetensi lulusan serta mengimplementasikannya
dalam proses pembelajaran sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan yang
telah ditetapkan oleh pemerintah. Karena dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan, guru lebih dominan lagi terutama dalam menjabarkan standar
5
kompetensi dan kompetensi dasar, tidak saja dalam bentuk tertulis, tetapi juga
dalam proses pembelajaran di kelas. Sehingga diharapkan, guru benar-benar
dapat mengimplementasikan seluruh kompetensi dasar tersebut ke dalam
pencapaian target pembelajaran yaitu tercapainya hasil belajar sesuai dengan
standar kompetensi lulusan yang ditetapkan.
Dalam pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan seringkali
didapati bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
dikembangkan belum dapat diimplementasikan oleh guru, terkadang sebagian
guru pada satuan pendidikan belum memahami standar isi dan standar
kompetensi lulusan yang harus diimplementasikan dalam proses pembelajaran
atau ada guru yang belum menguasai strategi dan metodologi pembelajaran
Pendidikan Agama Islam yang sesuai dengan standar proses pendidikan.
Sehingga target yang ditetapkan dalam kurikulum tersebut belum dapat
dicapai dan berakibat kepada hasil belajar peserta didik menurun.
Di samping itu, ada yang beranggapan bahwa tugas guru adalah sebatas
mencapai target kurikulum yang ditetapkan, namun mereka lupa akan
tanggung jawab guru bahwa pendidikan yang berhasil adalah pendidikan yang
memperhatikan perkembangan sikap peserta didiknya.
Menurunnya prestasi belajar peserta didik sangat dipengaruhi oleh
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang dilakukan oleh guru. Oleh
karena itu guru diharapkan dapat memahami lebih dalam tentang Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dikembangkan oleh satuan
6
pendidikan, serta dapat mengimplementasikan standar isi dan standar
kompetensi lulusan ke dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran pokok
yang diajarkan di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Untuk mencapai tujuan
Pendidikan Agama Islam di sekolah dibutuhkan kemampuan guru Pendidikan
Agama Islam dalam melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Di antaranya melalui pemahaman dan
penguasaan guru terhadap standar isi dan standar kompetensi lulusan yang
dituangkan ke dalam perencanaan, seperti dalam menyusun Silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM),
serta kemampuan guru mengimplementasikan perencanaan tersebut dalam
proses pembelajaran.
Adapun SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga merupakan sekolah yang baru
saja berdiri yaitu sejak tahun 2013. SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga
merupakan sekolah berbasis efeksi sehingga kegiatan keagamaan (islam)
sangatlah menonjol, hal ini dapat dilihat dari aktivitas siswa dan kegiatan
siswa sehari-hari misalnya bagi seorang muslimah wajib mengenakan hijab di
sekolah dan semua siswa wajib mengikuti sholat dhuha sesuai dengan jadwal.
Namun, SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga merupakan sekolah berbasis efeksi
masih mengunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Berdasarkan latar belakang itulah, peneliti ingin mengetahui lebih jauh
bagaimana implementasi kurikulum di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga,
dengan mengambil judul “IMPLEMENTASI KURIKULUM 2006 (KTSP)
7
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP
IT NIDAUL HIKMAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018
(Kajian tentang Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan)”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Implementasi Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan
pada kurikulum 2006 (KTSP) di SMP IT Nidaul Hikmah tahun pelajaran
2017/2018?
2. Apa saja yang menjadi faktor penghambat dan faktor pendorong dalam
pengimplementasian Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan pada
Kurikulum 2006 (KTSP) di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun
pelajaran 2017/2018?
3. Langkah apa saja yang dilakukan sekolah untuk keluar dari hambatan yang
dihadapi dalam pengimplementasian Standar Isi dan Standar Kompetensi
Lulusan pada Kurikulum 2006 (KTSP) dalam Pendidikan Agama Islam di
SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana Implementasi Standar Isi dan Standar
Kompetensi Lulusan pada kurikulum 2006 (KTSP) di SMP IT Nidaul
Hikmah tahun pelajaran 2017/2018.
2. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi faktor penghambat dan faktor
pendorong dalam pengimplementasian Standar Isi dan Standar
8
Kompetensi Lulusan pada Kurikulum 2006 (KTSP) di SMP IT Nidaul
Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018.
3. Untuk mengetahui langkah apa saja yang dilakukan sekolah untuk keluar
dari hambat yang dihadapi dalam pengimplementasian Standar Isi dan
Standar Kompetensi Lulusan pada Kurikulum 2006 (KTSP) dalam
Pendidikan Agama Islam di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun
pelajaran 2017/2018.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini baik secara teoritis maupun secara praktis dapat
diambil hikmahnya sebagai berikut:
1. Manfaat Secara Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang
bernilai bagi para pengembang ilmu pengetahuan dan diharapkan dapat
dijadikan acuan pada penelitian selanjutnya yang relevan.
2. Manfaat Praktis
Hasil-hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan untuk
menyempurnakan implementasi kurikulum pada pembelajaran pendidikan
agama islam baik bagi sekolah, termasuk guru, pengembang kurikulum,
maupun untuk tujuan penelitian lebih lanjut.
E. Penegasan Istilah
Untuk menghidari interpretasi dan kesalahpahaman pengertian batasan
istilah, maka peneliti menyampaikan batasan-batasan istilah sebagai berikut:
9
1. Implementasi Kurikulum KTSP
Implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan (Nurdin,
2003 :70). Kurikulum ialah suatu program yang berisikan berbagai bahan
ajaran dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan
direncanakan secara sistematik atas dasar norma-norma yang berlaku yang
dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan
dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan (Dakir, 2004: 3).
Dalam UUSPN No. 20 Tahun 2003 pada Bab 1 Pasal 1, pengertian
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
Implementasi kurikulum adalah proses staf pengajar atau dosen
melaksanakan kurikulum (kurikulum yang sudah ada) dalam situasi
sekolah atau dengan kata lain implementasi kurikulum itu adalah proses
aktualisasi kurikulum potensial/ ideal menjadi kurikulum aktual (real) oleh
staf pengajar/ dosen/ gurudalam kegiatan belajar mengajar (perkuliyahan)
(Nurdin, 2003: 74).
Sementara itu, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
merupakan penyempurna dari kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum
oprasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan
pendidikan/sekolah (Muslich, 2009: 17).
2. Pendidikan Agama Islam
10
Pendidikan agama islam merupakan usaha sadar yang dilakukan
pendidik dalam mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami,
dan mengamalkan ajaran islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran
atau pelatihan yang telah dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (Majid, 2012: 13).
3. Standar Isi
Standar Isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi
yang dituangkan dalam kriteria dalam kompetensi tamatan, kompetensi
bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang
harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu (Mulyasa, 2012: 45).
4. Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi merupakan penjabaran dari Standar
Kompetensi Lulusan (SKL). Sebagaimana dikemukakan dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (SNP), bahwa “Standar Kompetensi Lulusan adalah
kulifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan”.
F. Metode Penulisan
Untuk memperoleh penelitian yang valid, maka harus digunakan
metode yang tepat dan sesuai untuk pengolahan dan sesuai objek yang
dibahas. Dalam hal ini dikemukakan beberapa metode dan sumber data yang
berkaitan dengan penelitian yaitu:
11
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dilihat dari jenisnya, penelitian ini termasuk penelitian kualitatif,
yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
yang dialami subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi, motivasi,
tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara diskripsi dalam bentuk
kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2009: 6).
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelian merupakan tempat dimana penelitian dilakukan.
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di SMP IT Nidaul Hikmah
Salatiga.
3. Sumber Data
a. Data Primer
Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh
dari lapangan dengan mengamati atau mewawancarai. Data primer
digunakan untuk mendapatkan informasi langsung mengenai SMP IT
Nidaul Hikmah Salatiga. Dalam penelitian ini yang menjadi informan
adalah kepala sekolah, waka kurikulum, dan guru mata pelajaran
Pendidikan Agam Islam.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data-data yang diperoleh dari sumber
bacaan dan berbagai macam sumber lainnya yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, baik buku-buku maupun
12
dokumen yang resmi dari berbagai instansi pemerintah. Peneliti
menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat penemuan dan
melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara
langsung dengan beberapa informan di SMP IT Nidaul Hikmah
Salatiga.
4. Prosedur Pengumpulan Data
Adapun dalam pengkajian skripsi ini penelitian ini menggunakan
teknik pengumpulan data penelitian dengan cara sebagai berikut:
a. Metode Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses
tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan
datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh
yang diwawancarai (Fathoni, 2011: 105). Metode ini digunakan untuk
mengetahui apa saja yang ada dalam perasaan responden. Salah satu
cara yang akan ditempuh peneliti adalah melakukan wawancara secara
mendalam dengan subjek penelitian dengan tetap berpegang pada arah
sasaran dan fokus penelitian.
Adapun pihak-pihak yang diwawancarai adalah kepala sekolah
sebagai supervisor untuk mengetahui tentang pelaksanaan kurikulum
KTSP. Guru PAI sebagai pelaksana pembelajaran di kelas untuk
mengetahui perangkat pembelajaran, metode, dan media yang
disiapkan sekaligus digunakan dalam proses pembelajaran. Waka
Kurikulum sebagai penanggung jawab palaksanaan kurikulum, untuk
13
mengetahui rencana, pelaksanaan, dan hasil yang dicapai dari
implementasi kurikulum KTSP.
b. Metode Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah teknik pengumpula data dengan
mempelajari catatan-catatan mengenai data pribadi responden, seperti
yang dilakukan oleh seorang psikologi dalam meneliti perkembangan
seoran klien melalui catatan pribadi (Fathoni, 2011: 112). Teknik ini
diarahkan untuk mengumpulkan berbagai informasi, khususnya untuk
melengkapi data dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian
mengenai pelaksanaan kurikulum KTSP dalam proses belajar mengajar
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
c. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatn
terhadap keadaan atau prilaku objek sasaran (Fathoni, 2011: 104).
Peneliti terlibat langsung, sehinggga observasi partisipan digunakan
untuk mencari data-data tentang implementasi kurikulum KTSP.
Metode ini digunakan untuk memperoleh data dan mengumpulkan
informasi mengenai Implementasi Kurikulum KTSP dalam
pembelajaran Pendidikan Agam Islam di SMP IT Nidaul Hikmah
Salatiga.
14
5. Analisis Data
Analisi data kualitatif merupakan upaya yang dilakukan dengan
jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilih-milih
menjadi sesuatu yang dikelola, mengsintesiskannya, mencari dan
menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari,
dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Dalam
analisis ini peneliti menggunakan tiga analisis yaitu reduksi data,
penyajian data, dan verifikasi data atau kesimpulan. Fokus analisis data ini
pada ruang lingkup KTSP dalam Pendidikan Agam Islam dan
Implementasinya, problmatika yang dihadapi serta solusi yang ditempuh.
a. Reduksi Data
Langkah awal ini untuk memudahkan pemahaman terhadap
yang sudah terkumpul, reduksi data dilakukan dengan cara
mengkelompakkan data berdasarkan aspek-aspek permasalahan
penelitian, aspek-aspek yang direduksi dalam penelitian ini adalah:
implementasi kurikulum KTSP dalam mata pelajaran pendidikan
agama islam, problematika yang dihadapi dan solusi yang ditempuh.
b. Penyajian Data
Data yang telah direduksi, kemudian disajikan dalam bentuk
diskripsi berdasarkan aspek-aspek dan penelitian, penyajian data
dimaksudkan untuk memudahkan peneliti menafsirkan data dan
menarik kesimpulan. Sesuai dengan aspek-aspek masalah penelitian
ini, maka susunan penyajian datanya dimulai dari implementasi
15
kurikulum KTSP dalam mata pelajara Pendidikan Agama Islam,
problematika yang dihadapi dan solusi yang di tempuh.
c. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Penarikan kesimpulan dan verifikasi dilakukan berdasarkan
pemahaman terhadap data yang telah dikumpulkan, sesuai dengan
hakikat penelitian kualitatif, penarikan kesimpulan ini dilakukan secara
bertahap, pertama menarik kesimpulan sementara, namun seiring
bertambahnya data, maka harus dilakukan verifikasi dengan cara
mempelajari kembali data yang telah ada. Berdasarkan verifikasi data
selanjutnya peneliti dapat menarik kesimpulan akhir temuan penelitian.
6. Pengecekan Keabsahan Data
Menurut Moleong Kriteria keabsahan data ada empat macam yaitu:
kepercayaan, keteralihan, kebergantungan, dan kepastian (Moleong, 2002:
173). Tetapi dalam penelitian ini peneliti hanya memakai tiga macam
antara lain:
a. Kepercayaan
Kreterian ini berfungsi mempertunjukan derajat kepercayaan
hasi-hasil penemuan dengan hasil pembuktian oleh peneliti pada
kenyataan ganda yang sedang diteliti.
b. Kebergantungan
Kreteria ini digunakan untuk menjaga kehati-hatian akan
terjadinya kemungkinan kesalahan dalam pengumpulan dan
16
menginterpretasikan data sehingga data yang dikumpulkan dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
c. Kepastian
Kreteria ini digunakan untuk menilai hasil penelitian yang
dilakukan dengan cara mengefek data dan informan serta interpretasi
hasil penelitian yang didukung oleh materi yang ada pada pelacakan
audit.
7. Tahap-tahap Penelitian
a. Observasi Awal
1) Menyusun proposal penelitian
2) Menentukan tempat penelitian
3) Mengurus surat-surat perizinan
b. Pelaksanaan Penelitian
1) Mengadakan observasi langsung ke SMP IT Nidaul Hikamah
Salatiga
2) Mengidentifikasi Data dan melakukan wawancara terhadap kepala
sekolah, waka kurikulum dan guru mata mata pelajaran pendidikan
agama islam
c. Akhir Penelitian
Tahap akhir penelitian ini adalah analisis data, pada tahap ini
peneliti melakukan pengecekan dan pemeriksaan tentang keabsahan
data dengan fenomena maupun dokumentasi untuk membuktikan
kebenaran data yang dikumpulkan oleh peneliti.
17
G. Sistematika Penulisan
Sistematika diperlukan untuk menata dan mengatur sistematika
penulisan sehingga mudah dibaca dan dipahami. Adapun sistematika
penulisan ini adalah sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
Merupakan gambaran keseluruhan skripsi yang meliputi: (a) latar
belakang masalah;(b) rumusan masalah;(c) tinjauan penelitian;(d)
manfaat penelitian;(e) penegasan istilah;(f) metode penulisan;(g)
sistematika penulisan
BAB II : Kajian Pustaka
Merupakan kajian teori yang berisi tentang hal-hal yang berkaitan
dengan SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga.
BAB III : Paparan Data dan Temuan Penelitian
Pada bab ini dipaparkan definisi obyek penelitian yaitu SMP IT
Nidaul Hikmah Salatiga.
BAB IV : Analisis Data
Pada bab ini dijelaskan tentang hasil penelitian yang diperoleh
dalam melakukan penelitian di Lapangan.
BAB V : Penutup
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran pembahasan
yang dilakukan serta daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
18
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kurikulum KTSP
1. Pengertian Kurikulum
Kurikulum senantiasa berkembang terus sejalan dengan
perkembangan teori dan praktik pendidikan. Dengan beragamnya pendapat
mengenai kurikulum maka secara teoritis agak sulit menentukan satu
pengertian yang dapat merangkum semua pendapat. Namun, pemahaman
mengenai kurikulum ini tetaplah penting adanya.
Istilah kurikulum semula berasal dari istilah yang dipergunakan
dalam dunia atletik “curere” yang berarti berlari. Istilah tersebut erat
hubungannya dengan kata “curier” atau kurir yang berarti penghubung
atau seseorang yang bertugas menyampaikan sesuatu kepada orang atau
tempat lain (Nurgiyantoro, 1988: 2). Dalam dunia pendidikan pengertian
kurikulum ialah jangka waktu pendidikan yang harus ditempuh oleh siswa
yang bertujuan untuk memperoleh ijazah (Susilo, 2007: 77).
Pengertian kurikulum terdapat dalam pasal 1 butir 19 UU No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu, kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengetahuan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
(Kurniasih, 2014: 3).
19
Kurikulum ialah suatu program yang berisikan berbagai bahan
ajaran dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan
direncanakan secara sistematik atas dasar norma-norma yang berlaku yang
dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan
dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan (Dakir, 2004: 3).
Sedangkan implementasi kurikulum menurut Abdullah Idi adalah
suatu proses penerapan ide, konsep dan kebijakan kurikulum (kurikulum
potensial) dalam suatu aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik
menguasai seperangkat kompetensi tertentu, sebagai hasil interaksi dengan
lingkungan. Implementasi kurikulum dalam bentuk pembelajaran. (Idi,
2010: 21).
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan bahwa
implementasi kurikulum adalah operasional konsep kurikulum yang masih
bersifat potensial menjadi aktual dalam bentuk kegiatan pembelajaran.
Dalam hal ini hasan yang dikutip Mulyasa (2012: 31), mengungkapkan
bahwa implementasi kurikulum adalah hasil terjemahan guru terhadap
kurikulum sebagai rencana tertulis yang sedikitnya dipengaruhi oleh tiga
faktor, yaitu :
a. Karakteristik kurikulum: yang mencangkup ruang lingkup ide baru
suatu kurikulum dan kejelasan bagi pengguna di lapangan.
b. Strategi implementasi: strategi yang di gunakan dalam implementasi,
seperti diskusi profesi, seminar, penataran, lokakarya, penyediaan buku
20
kurikulum, dan kegiatn-kegiatan yang dapat mendorong penggunaan
kurikulum di lapangan.
c. Karakteristik pengguna kurikulum, yang meliputi pengetahuan,
keterampilan, serta kemampuanya untuk merealisasikan kurikulum
dalam pembelajaran.
J.Lloyad Trump dan Delmas F.Miller dalam buku Secondary
School Improvement (1973) berpendapat bahwa kurikulum mencakup
metode mengajar dan belajar, cara mengevaluasi murid dan semua
program, perubahan tenaga mengajar, bimbingan dan penyuluhan,
supervisi dan administrasi, dan hal-hal struktural mengenai waktu, jumlah
ruangan serta kemungkinan memilih mata pelajaran (Yamin, 2009: 23).
Dari uraian di atas, kurikulum merupakan sub sistem dari sistem
pendidikan Nasional yang otomatis diimplementasikan tidak efektif
dengan sendirinya meskipun rumusannya telah diimplementasikan
optimal. Kurikulum memerlukan perangkat sub sistem lainnya untuk dapat
bergerak di dalam rangkaian kegiatan mencapai tujuan pendidikan itu
sendiri. Penyempurnaan kurikulum dilakukan guna mewujudkan
peningkatan mutu dan relevansi pendidikan juga sebagai respon terhadap
tuntutan perkembangan informasi, ilmu, teknologi, seni, tuntutan
desentralisasi, dan hak asasi manusia.
2. Asas-asas Kurikulum
Siapapun yang menjadi praktisi pendidikan, sebagai pengembang
kurikulum dalam skala mikro, perlu memahami kurikulum dan asas-asas
21
yang mendasarinya, agar dapat mencapai tujuan pendidikan dan proses
pembelajaran yang maksimal. Menurut Nasution (1994: 11-14),
menjelaskan bahwa ada empat asas yang mendasari pengembangan
kurikulum. Keempat asas tersebut adalah:
a. Asas Filosofis
Sekolah bertujuan mendidik anak agar menjadi manusia yang
“baik”. Faktor “baik” tidak hanya ditentukan oleh nilai-nilai, cita-cita,
atau filsafat yang dianut sebuah negara, tetapi juga oleh guru, orang
tua, masyarakat, bahkan dunia. Kurikulum mempunyai hubungan yang
erat dengan filsafat suatu bangsa, terutama dalam menentukan manusia
yang dicita-citakan sebagai tujuan yang harus dicapai melalui
pendidikan formal. Kurikulum yang dikembangkan harus mampu
menjamin terwujudnya tujuan pendidikan nasional dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat.
b. Asas Psikilogi Anak dan Psikologi Belajar
1) Psikologi Anak
Sekolah didirikan untuk anak, untuk kepentingan anak,
yakni menciptakan situasi-situasi yang memungkinkan anak dapat
belajar mengembangkan bakatnya. Selama berabad-abad, anak
tidak dipandang sebagai manusia yang lain daripada orang dewasa.
Hal ini tampak dari kurikulum yang mengutamakan bahan,
sedangkan anak “dipaksa” menyesuaikan diri dengan bahan
22
tersebut dengan segala kesulitannya. Padahal anak mempunyai
kebutuhan sendiri sesuai dengan perkembangannya. Pada
permulaan abad ke -20, anak kian mendapat perhatian menjadi
salah satu asas dalam pengembangan kurikulum. Kemudian
muncullah aliran progresif, yakni kurikulum yang semata-mata
didasarkan atas minat dan perkembangan anak (child centered
curiculum).
2) Psikologi Belajar
Pendidikan di sekolah diberikan dengan kepercayaan dan
keyakinan bahwa anak-anak dapat dididik, dpat dipengaruhi
kelakuannya. Anak-anak dapat belajar, dapat menguasai sejumlah
pengetahuan, mengubah sikapnya, menerima norma-norma,
menguasai sejumlah keterampilan. Soal yang penting ialah:
bagaimana anak itu belajar? Kalau kita tahu betul bagaimana
proses belajar berlangsung, dalam keadaan yang bagaimana belajar
itu memberikan hasil sebaik-baiknya, maka kurikulum dapat
direncanakan dan dilaksanakan dengan cara seefektif-efektifnya.
c. Asas Sosiologi
Tiap masyarakat mempunyai norma-norma, adat kebiasaan
yang harus dikenal dan diwujudkan anak dalam pribadinya, lalu
dinyatakannya dalam kelakuan. Tiap masyarakat berlainan corak nilai-
nilai yang dianutnya. Tiap anak akan berbeda latar belakang
kebudayaanya. Perbedaan ini harus dipertimbangkan dalam kurikulum.
23
Selain itu, perubahan masyarakat akibat perkembangan iptek
merupakan faktor yang benar-benar harus dipertimbangkan dalam
pengembangan kurikulum. Karena masyarakat merupakan faktor
penting dalam pengembangan kurikulum, masyarakat dijadikan salah
satu asas.
d. Asas Organisasi
Asas ini berkenaan dengan masalah bagaimana bahan pelajaran
akan disajikan. Apakah dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah-
pisah, ataukah diusahakan adanya hubungan antara pelajaran yang
diberikan, misalnya dalam bentuk broad field atau bidang studi seperti
IPA, IPS, Bahasa, dan lain-lain. Ataukah diusahakan hubungan secara
lebih mendalam dengan menghapuskan segala batas-batas mata
pelajaran (dalam bentuk kurikulum terpadu). Penganut ilmu jiwa
asosiasi akan memilih bentuk organisasi kurikulum yang berpusat pada
mata pelajaran, sedangkan penganut ilmu jiwa gestalt akan cenderung
memilih kurikulum terpadu.
Dari uraian asas-asas kurikulum di atas maka hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam mengembangkan kurikulum tidak sebatas untuk
kepentingan pemenuhan politik pencitraan penguasa dan pemertahanan
prestis kelompok, akan tetapi lebih mendalam lagi pada faktor-faktor
krusial seperti; psikologis anak, tujuan mendasar pendidikan secara
nasional, dan nilai-nilai luhur dalam masyarakat untuk membangun dan
mencetak generasi bangsa menjadi generasi yang berilmu pengetahuan
24
luas, berahlak dan bertaqwa sesuai agamanya serta dapat membawa
kemajuan dan menjaga martabat bangsa dan negaranya.
3. Pengertian Kurikulum KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan
penyempurna dari kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum oprasional
yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan
pendidikan/sekolah (Muslich, 2009: 17).
KTSP lahir dari semangat otonomi daerah, dimana urusan
pendidikan tidak semuanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat,
akan tetapi sebahagian menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Oleh
sebab itu,di lihat dari pola atau model pengembangannya KTSP
merupakan salah satu model kurikulum yang bersifat desentralistik.
Kurikulum sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang
Sisdiknas adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Sedangkan di dalam Peraturan Pemerintah No. 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 1 ayat 15
dikemukakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-
masing satuan pendidikan. Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dilakukan oleh satuan pendidikan dengan
memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi
25
dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP).
4. Tujuan KTSP
Menurut Mulyas (2012: 22), Secara umum tujuan diterapkan KTSP
adalah untuk mendirikan dan memperdayakan satuan pendidikan melalui
pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan
mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara
partisipatif dalam pengembangan kurikulum. Secara khusus tujuan
diterapkan KTSP adalah untuk:
a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif
sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan
memperdayakan sumberdaya yang tersedia.
b. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam
pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.
c. Meningkatkan kompetensi yang sehat antar satuan pendidikantentang
kulitas pendidikan yang ingin dicapai.
5. Landasan Pengembangan KTSP
Menurut Mulyasa (2012: 24), Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan dilandasi oleh undang-undang dan peraturan pemerintah:
a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
c. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
26
d. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan.
e. Permendiknas No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas
No. 22 dan 23.
6. Karakteristik KTSP
KTSP merupakan bentuk operasional pengembangan kurikulum
dalam konteks desentralisasi pendidikan dan otonomi daerah, yang akan
memberikan wawasan baru terhadap sistem yang sedang berjalan selama
ini. Hal ini diharapkan dapat membawa dampak terhadap peningkatan
efisiensi dan efektifitas kinerja sekolah, khususnya dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran. Mengingat peserta didik berasal dari berbagai latar
belakang kesukuan, budaya, status sosial ekonomi, maka salah satu
perhatian sekolah harus ditujukan pada asas pemerataan, baik dalam
bidang sosial, ekonomi, maupun politik. Sekolah juga harus meningkatkan
efisiensi, partisipasi, dan mutu, serta bertanggung jawab kepada
masyarakat dan pemerintah.
Menurut Mulyasa (2012: 29), Karakteristik KTSP bisa diketahui
antara lain dari bagaimana sekolah dan satuan pendidikan dapat
mengoptimalkan kinerja, proses pembelajaran, pengelolaan sumber
belajar, profesionalisme tenaga kependidikan, serta sistem penilaian.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan karakteristik KTSP sebagai
berikut:
a. Pemberian otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan.
27
b. Partisipasi masyarakat dan orang tua yang tinggi.
c. Kepemimpinan yang dekokratis dan profesional.
d. Tim-Kerja yang kompak dan transparan.
7. Acuan Oprasional dan Komponen KTSP
Mulyasa (2012: 168-169), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) disusun dengan memperhatikan acuan operasional sebagai
berikut:
a. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia yang menjadi dasar
pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum yang
disusun memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang
peningkatan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
b. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik. Kurikulum disusun agar
memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan
intelektual, emosional, spiritual, dan kinestetik peserta didik secara
optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya
c. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan. Daerah
memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman
karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum harus memuat
keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat
memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah
28
d. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional. Pengembangan
kurikulum harus memperhatikan keseimbangan tuntutan pembangunan
daerah dan nasional
e. Tuntutan dunia kerja. Kurikulum yang disusun harus memuat
kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja
sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan kebutuhan
dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang
yang lebih tinggi
f. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Kurikulum
harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
g. Agama. Kurikulum harus dikembangkan untuk meningkatkan toleransi
dan kerukunan umat beragama, serta memperhatikan norma agama
yang berlaku di lingkungan sekolah
h. Dinamika perkembangan global. Kurikulum harus dikembangkan agar
peserta didik mampu bersaing secara global dan dapat hidup
berdampingan dengan bangsa lain
i. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. Kurikulum harus
mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional
untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia
29
j. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Kurikulum harus
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya
k. Kesetaraan gender. Kurikulum diarahkan kepada pendidikan yang
berkeadilan dan mendorong tumbuh berkembangnya kesetaraan gender
l. Karakteristik satuan pendidikan. Kurikulum harus dikembangkan
sesuai visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan
Aspek-aspek di atas adalah sebagai acauan operasional dalam
mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di
sekolah masing-masing. Meski demikian, sekolah tidak mesti terpaku pada
acuan tersebut, tetapi masih dapat mengembangkan dan menyesuaikan
acuan di atas dengan situasi dan kondisi daerah, karakteristik dan
kemampuan peserta didik, serta sarana dan prasarana yang tersedia.
Di samping aspek-aspek yang telah disebutkan di atas, dalam garis
besarnya KTSP memiliki enam komponen penting yaitu visi dan misi,
tujuan pendidikan satuan pendidikan, menyusun kalender pendidikan,
struktur muatan KTSP, silabus dan RPP (Mulyasa, 2012: 176)
8. Prinsip-prinsip Pelaksanaan KTSP
Menurut Mulyasa (2012: 247-249), Pelaksanaan kurkulum tingkat
satuan pendidikan, setidaknya harus memperhatikan tuju prinsip sebagai
berikut:
a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan
kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi
30
dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan
pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk
mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan
b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar,
yaitu: Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, Belajar untuk memahami dan menghayati, Belajar untuk mampu
melaksanakan dan berbuat secara efektif, Belajar untuk hidup bersama
dan berguna bagi orang lain, dan Belajar untuk membangun dan
menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang efektif, aktif,
kreatif, dan menyenangkan
c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat
pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan
sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik
dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi
peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan,
dan moral
d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan
pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan
hangat, dengan prinsip Tut Wuri Handayani, ing Madia Mangun
Karsa, Ing Ngarsa Sung Tulada (dibelakang memberikan daya dan
kekuatan, ditengah membangun semangat dan prakarsa, didepan
memberikan contoh dan teladan)
31
e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan
multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang
memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar
f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial
dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan
dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata
pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri diselenggarakan
dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan
memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan
Ketujuh prinsip diatas harus diperhatikan oleh para pelaksana
kurikulum (guru), dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, baik
menyangkut perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi.
B. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, bertakwa dan
berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran Islam dari sumber utamanya
al-Qur‟an dan Hadits. Melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan
serta penggunaan pengalaman. Dibarengi tuntunan untuk menghormati
32
agama lain dalam hubungan antar kerukunan umat beragama dalam
masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.
Pendidikan agama islam merupakan usaha sadar yang dilakukan
pendidik dalam mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami,
dan mengamalkan ajaran islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran
atau pelatihan yang telah dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (Majid, 2012: 13).
Menurut Zakiyah Daradjat mengemukakan bahwa Pendidikan
Agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak
agar kelak setelahselesai pendidikannya dapat memahami dan
mengamalkan ajaran-ajaran islam serta menjadikannya sebagai pedoman
hidup (Daradjat, 2011: 86).
Dari uraian di atas yang dimaksud dengan Pendidikan Agama Islam
oleh penulis adalah usaha bimbingan secara sadar kepada anak didik untuk
mengantarkan menjadi insan yang berkepribadian luhur, mengerti,
memahami sekaligus mengamalkan ajaran agama Islam yang dianutnya
sebagai bekal hidup di dunia dan di akhirat, yang pedoman hidupnya
adalah al-Qur‟an dan Hadits.
2. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama islam di sekolah/ madrasah bertujuan untuk
menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan
pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, peserta didik tentang
agama islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang
33
dalam keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk
melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tingg (Majid, 2012: 16).
Tujuan pendidikan diatasa merupakan turunan dari tujuan
pendidikan nasional, suatu rumusan dalam UUSNP (UU No. 22 tahun
2003), berbunyi: “pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Oleh karena itu, berbicara pendidikan agam islam, baik makna dan
tujuannya haruslah mengacu pada penanaman nilai-nilai islam dan tidak
dibenarkan melupakan etika sosial atau moralitas sosial. Penanaman nilai
ini juga dalam rangka menunai keberhasilan hidup (hasanah) di dunia bagi
anak didik yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan (hasanah)
diakhirat kelak.
3. Fungsi Pendidikan Agama Islam
Secara umum, pendidikan agama Islam bertujuan untuk
“Meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman
peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim
yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia
dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
(Muhaimin, 2002: 78).
34
Menurut Majid (2005: 134-135), Pendidikan Agama Islam untuk
sekolah/ madrasah berfungsi sebagai berikut:
a. Pengembangan
Yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik
kepada Allah yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Pada
dasarnya dan pertama-tama kewajiban menanamkan keimanan dan
ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah
berfungsi untuk menumbuhkan lebih lanjut dalam diri anak melaliu
bimbingan, pegajaran, dan pelatihan agar keimanan dan ketakwaaan
tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat
perkembangannya.
b. Penanaman Nilai
Yaitu sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagian hidup
di dunia dan di akhirat.
c. Penyesuaian Mental
Yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah
lingkungan sesuai dengan ajaran agama islam.
d. Perbaikan
Yaitu untuk memperbiki kesalan-kesalahan, kekurangan-
kekuranagan, dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam
keyakinan, pemahaman, dan pengalaman ajaran dalam kehidupan
sehari-hari.
35
e. Pencegahan
Yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungan atau dari
budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat
perkembangannya menuju manusia indonesia seutuhnya.
f. Pengajaran
Yaitu tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam
nyata dan nirnyata), sistem dan fungsional.
g. Penyaluran
Yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat
khusus dibidang agama islam agar bakat tersebut dapat bekembang
secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk diri sendiri dan
orang lain.
4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
Menurut Majid (2012: 21-22), ada beberapa ruang lingkup
pendidikan agama islam menurut Hasbi Ash-Shidiqi meliputi hal-hal
berikut:
a. Tarbiyah Jismiyah, yaitu segala rupa pendidikan yang wujudnya
meyuburkan dan menyehatkan tubuh serta menegakkannya, supaya
dapat merintanggi kesukaran yang dihadapi dalam pengalamannya.
b. Tarbiyah Aqliyah, yaitu sebagaimana rupa pendidikan dan pelajaran
yang akibatnya mecerdaskan akal menajamkan otak semisal ilmu
berhitung.
36
c. Tarbiyah Adabiyah, yaitu segala rupa praktik maupun berupa teori
yang wujudnya meningkatkan budi dan meningkatkan perangai.
d. Tarbiyah Adabiyah atau pendidikan budi pekerti/ akhlak dalam ajaran
islam merupakan salah satu ajaran pokok yang harus diajarkan agar
umatnya memiliki/ melaksanakan akhlak mulia yang telah dicontohkan
oleh Rasulullah SAW.
Berdasarkan pendapat diatas menurut penulis bahwa materi
pendidikan agama islam yang diajarkan di sekolah tergantung pada
tingkat, jenjang pedidikan, dan sesuai dengan tingkat usia siswa, baik
secara kronologis maupun psikologis. Adapun lingkup materi PAI yang
diajarkan di sekolah meliputi: Ilmu Aqidah, Akhlak, Fiqih, Al-Qur’an,
Hadis, dan Sejarah Islam.
C. Standar Isi dan Standar Kompetensi Luluan
1. Standar Isi
Menurut Mulyasa (2012: 45), Standar Isi adalah ruang lingkup
materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria dalam
kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran,
dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi untuk satuan pendidikan
dasar dan menengah yang selanjutnya disebut standar isi mencakup
lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai
kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
37
Standar isi memuat kerangka dasar, struktur kurikulum, beban belajar, dan
kelender pendidikan/ akademik.
a. Kerangka Dasar
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, kompetensi dasar, materi standar, dan hasil belajar,
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar dan tujuan
pendidikan. Menurut Mulyasa (2009: 22), Kurikulum untuk jenis
pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah terdiri atas:
1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.
2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
4) Kelompok mata pelajaran estetika.
5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
b. Struktur kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran
yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
Kedalaman muatan kurikulum setiap mata pelajaran pada setiap satuan
pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta
didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur
kurikulum.Kompetensi tersebut terdiri atas standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi
38
lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan
bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah.
Menurut Mulyasa (2012: 52), Struktur kurikulum SMP/MTs
meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang
pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII sampai dengan kelas IX.
Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan
dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Kurikulum SMP/MTs memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal,
dan pengembangan diri. Muatan lokal merupakan kegiatan
kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan
dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah,
yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata
pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan
pendidikan.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang
harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh guru, atau
39
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler.
2) Jam pelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan
dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per
minggu secara keseluruhan.
3) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
4) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah
34 – 38 minggu.
Muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan, dituangkan
ke dalam kompetensi yang terdiri atas Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar pada setiap tingkat dan/atau semester. Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam pada setiap semester jenjang pendidikan Sekolah
Menengah Pertama (SMP), sesuai dengan sebagaimana dalam tabel
berikut:
40
Tabel 2.1 Standar Isi Kelas VII Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Al-Qur’an
1. Menerapkan Hukum bacaan
“Al” Syamsiyah dan
“Al”Qomariyah
1.1. Menjelaskan hukum bacaan bacaan “Al”
Syamsiyah dan “Al”Qomariyah
1.2. Membedakan hukum bacaan bacaan
“Al” Syamsiyah dan “Al”Qomariyah
1.3. Menerapkan bacaan bacaan “Al”
Syamsiyah dan Al”Qomariyah dalam
bacaan surat-surat Al-Qur’an dengan
benar
Aqidah
2. Meningkatkan keimanan
kepada Allah SWT melalui
pemahaman sifat-sifatNya
2.1. Membaca ayat-ayat Al Qur’an yang
berkaitan dengan sifat-sifat Allah
2.2. Menyebutkan arti ayat-ayat Al Qur’an
yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah
SWT
2.3. Menunjukkan tanda tanda adanya Allah
SWT
2.4. Menampilkan perilaku sebagai cermin
keyakinan akan sifat-sifat Allah SWT
3. Memahami Asmaul Husna 3.1. Menyebutkan arti ayat-ayat Al-Qur’an
yang berkaitan dengan 10 Asmaul Husna
3.2. Mengamalkan isi kandungan 10 Asmaul
Husna
41
Akhlak
4. Membiasakan perilaku
terpuji
4.1. Menjelaskan pengertian tawadhu, ta’at,
qana’ah dan sabar
4.2. Menampilkan contoh-contoh perilaku
tawadhu, ta’at, qana’ah dan sabar
4.3. Membiasakan perilaku tawadhu, ta’at,
qana’ah dan sabar
Fiqih
5. Memahami ketentuan-
ketentuan thaharah (bersuci)
5.1. Menjelaskan ketentuan-ketentuan mandi
wajib
5.2. Menjelaskan perbedaan hadas dan najis
6. Memahami tatacara shalat 6.1. Menjelaskan ketentuan-ketentuan shalat
wajib
6.2. Memperaktikkan shalat wajib
7. Memahami tatacara shalat
jamaah dan munfarid
(sendiri)
7.1. Menjelaskan pengertian shalat jama’ah
dan munfarid
7.2. Memperaktikkan shalat jama’ah dan
shalat munfarid
Tarikh dan kebudayaan
Islam
8. Memahami sejarah Nabi
Muhammad SAW
8.1. Menjelaskan sejarah Nabi Muhammad
SAW
8.2. Menjelaskan misi nabi Muhammad
untuk semua manusia dan bangsa
42
Tabel 2.1 Standar Isi Kelas VII Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Al-Qur’an
9. Menerapkan hukum bacaan
nun mati/tanwin dan mim
mati
9.1. Menjelaskan hukum bacaan nun
mati/tanwin dan mim mati
9.2. Membedakan hukum bacaan nun
mati/tanwin dan mim mati
9.3. Menerapkan hukum bacaan nun
mati/tanwin dan mim mati dalam bacaan
surat-surat Al-Qur’an dengan benar.
Aqidah
10. Meningkatkan keimanan
kepada Malaikat
10.1. Menjelaskan arti beriman kepada
Malaikat
10.2. Menjelaskan tugas-tugas Malaikat
Akhlak
11. Membiasakan perilaku
terpuji
11.1. Menjelaskan arti kerja keras, tekun, ulet
dan teliti
11.2. Menampilkan contoh perilaku kerja
keras, tekun, ulet, dan teliti
11.3. Membiasakan perilaku kerja keras, ulet,
tekun dan teliti
Fiqih
12. Memahami tatacara shalat
Jum’at
12.1. Menjelaskan ketentuan-ketentuan shalat
jum’at
12.2. Mempraktekkan shalat jum’at
43
13. Memahami tatacara shala
jama’ dan qashar
13.1. Menjelaskan shalat jama’ dan qashar
13.2. Mempraktekkan shalat jama’ dan
qashar
Tarikh dan Kebudayaan
Islam
14. Memahami sejarah Nabi
Muhammad SAW
14.1. Menjelaskan misi Nabi Muhammad
SAW Untuk menyempurnakan akhlak,
membangun manusia mulia dan
bermanfaat
14.2. Menjelaskan misi Nabi Muhammad
SAW sebagai rahmat bagi alam
semesta, pembawa kedamaian,
kesejahteraan, dan kemajuan
masyarakat
14.3. Meneladani perjuangan Nabi dan para
Sahabat dalam menghadapi masyarakat
Makkah
Tabel 2.1 Standar Isi Kelas VIII Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Al-Qur’an
1. Menerapkan hukum bacaan
Qalqalah dan Ra
1.1. Menjelaskan hukum bacaan Qalqalah dan
Ra
1.2. Menerapkan hukum bacaan Qalqalah dan
Ra dalam bacaan surat-surat Al-Qur’an
dengan benar.
44
Aqidah
2. Meningkatkan keimanan
kepada Kitab-kitab Allah
2.1. Menjelaskan pengertian beriman kepada
Kitab-kitab Allah
2.2. Menyebutkan nama Kitab-kitab Allah
SWT yang diturunkan kepada para Rasul
2.3. Menampilkan sikap mencintai Al-Qur’an
sebagai Kitab Allah
Akhlak
3. Membiasakan perilaku
terpuji
3.1. Menjelaskan pengertian zuhud dan
tawakkal
3.2. Menampilkan contoh perilaku zuhud dan
tawakkal
3.3. Membiasakan perilaku zuhud dan
tawakkal dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menghindari perilaku tercela 4.1. Menjelaskan pengertian ananiah, ghadab,
hasad, ghibah dan namimah
4.2. Menyebutkan contoh-contoh perilaku
ananiah, ghadab, hasad, ghibah dan
namimah
4.3. Menghindari perilaku ananiah, ghadab,
hasad, ghibah dan namimah dalam
kehidupan sehari-hari.
Fiqih
5. Mengenal tatacara shalat
sunnat
5.1. Menjelaskan ketentuan shalat sunnat
rawatib
5.2. Memperaktikkan shalat sunnat rawatib
45
6. Memahami macam-macam
sujud
6.1. Menjelaskan pengertian sujud syukur,
sujud sahwi, dan sujud tilawah
6.2. Menjelaskan tatacara sujud syukur, sujud
sahwi, dansujud tilawah
6.3. Memperaktikkan sujud syukur, sujud
sahwi, dan sujud tilawah
Tabel 2.1 Standar Isi Kelas VIII Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Al-Qur’an
7. Menerapkan hukum bacaan
mad dan waqaf
7.1. Menjelaskan hukum bacaan mad dan
waqaf
7.2. Menunjukkan contoh hukum bacaan mad
dan waqaf dalam bacaan surat-surat Al-
Qur’an
7.3. Mempraktikkan bacaan mad dan waqaf
dalam bacaan surat-surat Al-Qur’an
Aqidah
8. Meningkatkan keimanan
kepada Rasul Allah
8.1. Menjelaskan pengertian beriman kepada
Rasul Allah
8.2. Menyebutkan nama dan sifat-sifat Rasul
Allah
8.3. Meneladani sifat-sifat Rasulullah SAW
Akhlak
9. Membiasakan perilaku
9.1. Menjelaskan adab makan dan minum
9.2. Menampilkan contoh adab makan dan
46
terpuji minum
9.3. Memperaktekkan adab makan dan
minum dalam kehidupan sehari-hari
10. Menghindari Perilaku 10.1. Menjelaskan pengertian perilaku
dendam dan munafik
10.2. Menjelaskan ciri-ciri pendendam dan
munafik
10.3. Menghindari perilaku pendendam dan
munafik dalam kehidupan sehari-har
11. Memahami hukum Islam
tentang hewan sebagai
sumber bahan makanan
11.1. Menjelaskan jenis-jenis hewan yang
halal dan haram dimakan
11.2. Menghindari makanan yang bersumber
dari binatang yang diharamkan.
Tarikh dan Kebudayaan
Islam
12. Memahami sejarah dakwah
Islam
12.1. Menceritakan sejarah pertumbuhan ilmu
pengetahuan Islam sampai masa
Abbasiyah
12.2. Menyebutkan tokoh ilmuwan muslim
dan perannya sampai masa daulah
Abbasiyah.
Tabel 2.1 Standar Isi Kelas IX Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Al-Qur’an dan Al-Hadits 1.1. Membaca QS At-Tin dengan tartil
47
1. Memahami Ajaran Al
Qur’an surat At-Tin
1.2. Menyebutkan arti QS At-Tin
1.3. Menjelaskan makna QS At-Tin
2. Memahami Ajaran Al-Hadits
tentang menuntut ilmu
2.1. Membaca hadits tentang menuntut ilmu
2.2. Menyebutkan arti Hadits tentang
menuntut ilmu
2.3. Menjelaskan makna menuntut ilmu
seperti dalam Al-Hadits
Aqidah
3. Meningkatkan keimanan
kepada Hari Akhir
3.1. Menjelaskan pengertian beriman kepada
hari akhir
3.2. Menyebutkan ayat Al Qur’an yang
berkaitan dengan hari Akhir
3.3. Menceritakan proses kejadian kiamat
sughro dan kubro seperti terkandung
dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits
Akhlak
4. Membiasakan perilaku
terpuji
4.1. Menjelaskan pengertian qana’ah dan
tasamuh
4.2. Menampilkan contoh perilaku qana’ah
dan tasamuh
4.3. Membiasakan perilaku qana’ah dan
tasamuh dalam kehidupan sehari-hari.
Fiqih
5. Memahami hukum Islam
tentang penyembelihan
5.1. Menjelaskan tatacara penyembelihan
hewan
5.2. Menjelaskan ketentuan aqiqah dan
48
hewan qurban
5.3. Memperagakan cara penyembelihan
hewan aqiqah dan hewan qurban
6. Memahami hukum Islam
tentang Haji dan Umrah
6.1. Menyebutkan pengertian dan ketentuan
haji dan umrah
6.2. Memperagakan pelaksanaan ibadah haji
dan umrah
Tarikh dan Kebudayaan Islam
7. Memahami sejarah
perkembangan Islam di
Nusantara
7.1. Menceritakan sejarah masuknya Islam di
Nusantara melalui perdagangan, sosial,
dan pengajaran
7.2. Menceritakan sejarah beberapa kerajaan
Islam di Jawa, Sumatera dan Sulawesi
Tabel 2.1 Standar Isi Kelas IX Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Al-Qur’an dan Al Hadits
8. Memahami Al-Qur’an surat
Al-Insyirah
8.1. Menampilkan bacaan QS Al-Insyirah
dengan tartil dan benar
8.2. Menyebutkan arti QS Al-Insyirah
8.3. Mempraktikkan perilaku dalam bekerja
selalu berserah diri kepada Allah seperti
dalam QS Al-Insyirah
9. Memahami Ajaran Al Hadits
tentang kebersihan
9.1. Membaca hadits tentang kebersihan
9.2. Menyebutkan arti hadits tentang
49
kebersihan
9.3. Menampilkan perilaku bersih seperti
dalam hadits
Aqidah
10. Meningkatkan keimanan
kepada Qadha dan Qadhar
10.1. Menyebutkan ciri-ciri beriman kepada
qadha dan qadhar
10.2. Menjelaskan hubungan antara qadha
dan qadhar
10.3. Menyebutkan contoh-contoh qadha dan
qadhar dalam kehidupan sehari-hari
10.4. Menyebutkan ayat-ayat Al-Qur’an yang
berkaitan dengan qadha dan qadhar
Akhlak
11. Menghindari perilaku tercela
11.1. Menyebutkan pengertian takabbur
11.2. Menyebutkan contoh-contoh perilaku
takabbur
11.3. Menghindari perilaku takabbur dalam
kehidupan sehari-hari
Fiqih
12. Memahami tatacara berbagai
shalat sunnah
12.1. Menyebutkan pengertian dan ketentuan
sholat sunnat berjamaah dan munfarid
12.2. Menyebutkan contoh shalat sunnat
berjamaah dan munfarid
12.3. Mempraktikkan shalat sunnat
berjamaah dan munfarid dalam
kehidupan sehari-hari
50
Tarikh dan Kebudayaan Islam
13. Memahami sejarah tradisi
Islam Nusantara
13.1. Menceritakan seni budaya lokal sebagai
bagian dari tradisi Islam
13.2. Memberikan apresiasi terhadap tradisi
dan upacara adat kesukuan Nusantara.
c. Beban Belajar
Beban belajar untuk pendidikan dasar dan menengah
menggunakan jam pembelajaran setiap minggu setiap semester dengan
sistem tatap muka, penugasan terstruktur, sesuai kebutuhan dan ciri
khas masing-masing satuan pendidikan.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang
dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran
melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan
peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
proses interaksi antara guru dengan peserta didik. Beban belajar
kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada satuan pendidikan
SMP/MTS berlangsung selama 40 menit.
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang
51
dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu
penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan
pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh
peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur bagi peserta didik pada SMP/MTs maksimum 50%
dari jumlah waktu kegiatan tatap muka.
Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem
paket adalah tiga tahun untuk SMP/MTs. Program percepatan dapat
diselenggarakan untuk mengakomodasi peserta didik yang memiliki
potensi kecerdasan dan bakat istimewa (Mulyasa,2012: 85).
d. Kalender pendidikan
Menurut Mulyasa (2012: 68), Kurikulum satuan pendidikan
pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti
kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan
adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
1) Alokasi waktu
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam
pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran
52
untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah
jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak
diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan.
Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar
semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari
libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur
khusus.
2) Penetapan kalender pendidikan
Permulaan tahun pelajaran adalah bulan juli setiap tahun
dan berakhir pada bulan juni tahun berikutnya. Hari libur sekolah
ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional,
dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau
organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur
khusus. Pemerintah pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat
menetapkan hari libur serentak untuk satuan pendidikan.
2. Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan(SKL) adalah bagian dari standar
nasional pendidikan yang merupakan karakter kompetensi lulusan yang
berlaku di seluruh wilayah hukum NKRI. Dengan SKL kita memiliki
patokan mutu baik bersifat evaluasi mikro seperti kualitas proses dan
kualitas produk pembelajaran maupun bersifat evaluasi makro seperti
53
keefektifan dan keefisiensi suatu program pendidikan sehingga kedepan
kita memiliki standar mutu yang dapat dipertanggungjawabkan pada setiap
jalur, jenis dan jenjang pendidikan (Rusman, 2009: 419).
Sebagaimana dikemukakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 1 ayat 4, bahwa
standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup, sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar kompetensi
lulusan tersebut berfungsi sebagai kriteria minimal dalam menentukan
kelulusan peserta didik pada setiap satuan pendidikan, rujukan untuk
penyusunan standar-standar pendidikan lain, dan merupakan arah
peningkatan kualitas pendidikan secara mendasar dan holistik pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah, serta merupakan pedoman penilaian
dalam penentuan kelulusan peserta didik, yang meliputi kompetensi untuk
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam serta mencakup aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan (Mulyasa, 2012: 90).
Menurut Mulyasa (2009: 31), Standar kompetensi lulusan pada
satuan pendidikan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang digunakan sebagai pedoman
penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik. Standar kompetensi
lulusan pada jenjang pendidikan menengah bertujuan untuk meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Berikut ini
54
adalah Standar Kompetensi Lulusan satuan pendidikan pada satuan
pendidikan SMP/MTs yaitu:
a. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap
perkembangan remaja.
b. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
c. Menunjukan sikap percaya diri.
d. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang
lebih luas.
e. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan
sosial ekonomi dalam lingkup nasional.
f. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan
sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif.
g. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif.
h. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan
potensi yang dimilikinya.
i. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari.
j. Mendeskripsikan gejala alam dan sosial.
k. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggungjawab.
l. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam Negara
Kesatuan republik Indonesia.
m. Menghargai karya seni dan budaya nasional.
55
n. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya.
o. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan
waktu luang.
p. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun.
q. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat.
r. Menghargai adanya perbedaan pendapat.
s. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek
sederhana.
t. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana.
u. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan
menengah.
Menurut Mulyasa (2012: 99-100), Di samping standar kompetensi
lulusan yang disebutkan di atas, standar kompetensi kelompok mata
pelajaran khususnya mata pelajaran Agama dan akhlak mulia adalah
bertujuan membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Tujuan
tersebut dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan agama,
kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika,
jasmani, olahraga, dan kesehatan.Untuk satuan pendidikan SMP/MTs
Standar Kompetensi Lulusan kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak
Mulia adalah:
56
a. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap
perkembangan remaja.
b. Menerapkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan.
c. Memahami keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan
sosial ekonomi.
d. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun yang
mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
e. Menerapkan hidup sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang
sesuai dengan tuntunan agamanya.
f. Memanfaatkan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan secara
bertanggung jawab.
g. Menghargai perbedaan pendapat dalam menjalankan ajaran agama.
Selain standar kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dan
standar kompetensi lulusan untuk kelompok mata pelajaran serta standar
kompetensi lulusan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di atas,
pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kota yang dalam hal ini
dapat dikatakan sebagai lembaga tertinggi di daerah satuan pendidikan
bahwa, diberi kesempatan untuk mengembangkan dan memperluas standar
kompetensi lulusan sesuai dengan kebutuhan daerahnya seperti yang
tercantum dalam Peratuaran Menteri Agama RI No. 16 Tahun 2010,
Tentang Pengelolaan Pendidikan Agama Pada Sekolah.
57
Standar Kompetensi Lulusan minimal kelompok mata pelajaan, dan
Standar Kompetensi Lulusan minimal mata pelajaran. Standar kompetensi
lulusan yang ditetapkan di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga yaitu:
a. Kompetensi Keimanan (Imani)
1) Aqidah yang bersih (Salimul Aqidah)
2) Ibadah yang benar (Salimul Ibadah)
b. Kompetensi Kepribadian (Dzaty) dan sosial (Sya’by)
1) Pribadi yang matang (Matinul Khulub)
2) Bersungguh-sungguh dan disiplin (Mujahidun Linafsihi)
a) Menunjukan kemampuan memerangi dorongan nafsu
b) Menunjukan kemampuan berlebihan dan mengkonsumsi yang
mubah
c) Berdisiplin dan menyertakan niat yang sungguh-sungguh
d) Menunjukan kebiasaan dirinya bersama orang-orang baik
e) Menunjukan sifat sabar atas bencana
3) Tertib dan cermat (Munazhzhom fi syu’unihi)
a) Menunjukan kemampuan sholat sebagai penata waktu
b) Menunjukan kebiasaan diri teratur di dalam rumah dan sekolah
c) Menunjukan kemampuan merapikan ide-ide dan pikiran-
pikirannya
d) Menunjukan kebiasaan disiplin dalam segala kegiatan
e) Menunjukan kebiasaan memberitahu pada guru problematika
yang muncul
58
4) Mengoptimalkan waktu (Harisun ‘ala waqtihi)
a) Menunjukan perhatian terhadap adab islam
b) Menunjukan kebiasaan menepati janji
c) Menunjukan kebiasaan mengisi waktunya dengan hal yang
bermanfaat
5) Bermanfaat (Nafiun lighoirihi)
a) Menunjukan komitmen dengan adab islam
b) Menunjukan kemampuan memberi sesuatu yang dimiliki
c) Menunjukan kemampuan bergaul akrab dengan orang lain
d) Menunjukan jiwa sosial
e) Menunjukan menolong yang terdzolimi
f) Menunjukan mendo’akan orang bersin
g) Mematuhi aturan-aturan sosial yan berlaku di masyarakat
c. Kompetensi Ilmiah
1) Cerdas dan berpengetahuan (Mustakoful fikri)
a) Meningkatkan kefahaman terhadab AlQur’an dengan berusaha
secara sungguh-sungguh menghafal juz 28 dan 29 dengan baik
dan membaca tafsirannya
b) Menunjukan kemampuan mengaitkan antara Al Quran dan
relita
c) Menigkatkan kefahaman terhadap sunnah dengan menghafal
dan mengkaji 20 hadist arbain anwawi dan 50 hadis riadhatus
sholihin
59
d) Memahami fiqih dakwah dengan cara mengkaji sirah nabi
muhammad
e) Memahami fiqih ibadah yang mengkaji tentang zakat dan haji
2) Menguasai ilmu penegetahuan teknologi
a) Menunjukan kemampuan menganalisis dan memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari
b) Mendiskripsikan gejala alam dan sosial
c) Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti
pendidikan menengah
d. Kompetensi Fisik (Jasadi) dan Ketrampilan (Fanny)
1) Fisik (Qowiyul Jismi)
a) Menunjukan kemampuan untuk menerapkan hidup bersih,
bugar, sehat dan aman
b) Menunjukan kemampuan dalam mengikuti petunjuk kesehatan
dalam makan dan minum
c) Menunjukan kemampuan rajin berolah raga dan menjaga
kebugaran
2) Kemandirian dan ketrampilan (Fanny)
a) Menunjukan kemampuan belajar secara mandiri
b) Menghargai karya seni dan budaya nasional sesiuai dengan
nilai-nilai islam
c) Menghargai tugas pekerjaan dan mampu berkarya
60
BAB III
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Paparan Data
1. Sejarah Berdirinya Sekolah
SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga berdiri pada tahun 2014 di Kota
Salatiga berdasarkan Surat Keputusan Izin Operasional Sekolah No.
421.2/2728/101 tertanggal 01 Juli 2014, letak SMP IT Nidaul Hikmah
Salatiga berada di wilayah kelurahan Randuacir Kecamatan Argomulyo
Kota Salatiga dengan luas lahan 1,02ha, Sejak Berdiri tahun 2014, SMP
IT Nidaul Hikmah Salatiga telah menamatkan pertama kali tahun pelajaran
2016/2017. Peletakan batu pertama pembangunan Sekolah Menengah
Islam Terpadu (SMPIT) Nidaul Hikmah di dukuh Randuacir, Kelurahan
Randuacir, Kecamatan Argomulyo dihadiri lebih dari 500 undangan.
SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga memiliki potensi wilayah yang
sangat strategis pada jalur Jalan Lingkar Selatan Kota Salatiga (Solo-
Semarang), memiliki jarak tempuh 3 km dari pusat Kota Salatiga, keadaan
pedesaan yang masih asri dan udara yang belum tercemar dari kaki
gunung Merbabu masih terasa kesejukannya, keindahan alam dan Lahan
yang subur untuk pengembangan Agribisnis, Agrowisata dan Agroindustri
sangatlah mendukung untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi
daerah dan mutu pendidikan yang dihasilkan sesuai Visi dan Misi
Sekolah.
61
2. Identitas Sekolah
Tabel 3.2 Identitas Sekolah
Nama Sekolah SMP IT NIDAUL HIKMAH
NPSN 69883595
Alamat Jl.Argosari Raya, Randuacir
Kota/Kabupaten Salatiga
Provensi Jawa Tenggah
Negara Indonesia
E-mail [email protected]
Website nidaulhikmah.org
Telepon/FAX 0298-313288
Kode Pos 50735
Sumber: Data SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun 2016/2017
3. Letak Geografis
Gambar 1
Sumber: Gooogle Maps
62
Gambar 2
Sumber: Gooogle Maps
Gambar 3
Sumber: Gooogle Maps
Keterangan:
a. Gambar 1: Lokasi SMP IT Nidaul Hikmah dilihat dari Kota Salatiga
b. Gambar 2: Lokasi SMP IT Nidaul Hikmah
c. Gambar 3: Gambar Lokasi SMP IT Nidaul Hikmah
63
4. Visi dan Misi
a. Visi Sekolah
“Mencetak generasi yang shalih, cerdas, dan mandiri”.
b. Misi Sekolah
1) Menyelengarakan pendidikan yang terintergrasi antara pendidikan
agama dan pendidikan umum untuk melahirkan peserta didik yang
berkarakter.
2) Mengoptimalkan setiap potensi dan kecerdasan peserta didik untuk
meraih keberhasilan bagi setiap peserta didik.
3) Menyelengarakan pendidikan kecakapan hidup (Lift Skil) dan
pengembangan diri (Self Development) untuk menghasilkan
peserta didik yang lebih mandiri dan bertanggung jawab.
4) Memberikan pelayanan pendidikan pada semua kalangan dengan
pendidikan inklisif.
5. Tujuan
a. Terwujudnya suasana pembelajaran yang mengedepankan Pendidikan
Agama dalam setiap mata pelajaran.
b. Terwujudnya peningkatan prestasi dibidang Akademik dan non-
Akademik.
c. Terwujudnya karya dan pengembangan diri peserta didik yang
maksimil.
d. Terwujudnya pembelajaran sesuai dengan kecerdasan peserta didik.
64
6. Sarana dan Prasarana
Tabel 3.6 Sarana dan Prasarana
NO Jenis Sarpras Jumlah (buah)
1 Ruang Kelas 6
2 Ruang Kepala Sekolah 1
3 Ruang Guru 1
4 Lapangan/Tempat bermain 1
5 Kamar mandi/WC 8
6 Kantin 1
7 Sound sistem 2
8 LCD 2
9 Komputer 10
10 Tempat Ibadah 1
11 Tempat parkir 1
12 Alat peraga IPA 1 set
13 Alat peraga IPS 1 set
14 Alat-alat olahraga 1 set
Sumber: Data SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun 2016/2017
7. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Staf SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga pelajaran
2017/2018
65
Tabel 3.7 Struktur Organisai
Sumber: Data SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun 2016/2017
8. Data Guru dan Karyawan
Tabel 3.8 Data Guru dan Karyawan
NO Keterangan Jumlah
1 Guru Sertifikasi -
66
2 Guru Tetap (PNS) 7
3 Guru Tidak Tetap 5
4 Karyawan 3
Jumlah 15
Sumber: Data SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun 2016/2017
9. Keadaan Siswa
Secara umum, keadaan siswa SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga ini
baik. Latar belakang masing-masing murid bereaneka ragam, mulai dari
anak petani, pedagang, sampai pejabat tingkat kecamatan. Adapun secara
keseluruhan siswa SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga ini berjumlah 133
siswa.
Data Jumlah Siswa Tahun 2017/2018
Tabel 3.9 Data Kelas VII
NO Kelas JUMLAH
PUTRA PUTRI Total
1 VII A 10 16 26
2 VII B 17 11 28
Jumlah 57
Sumber: Data SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun 2016/2017
Tabel 3.9 Data Kelas VIII
NO Kelas JUMLAH
PUTRA PUTRI Total
1 VIII A 10 12 22
67
2 VIII B 12 10 22
Jumlah 44
Sumber: Data SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun 2016/2017
Tabel 3.9 Data Kelas IX
NO Kelas JUMLAH
PUTRA PUTRI Total
1 IX A 9 12 21
2 IX B 5 6 11
Jumlah 32
Sumber: Data SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun 2016/2017
10. Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar jam
pelajaran biasa yang dilakukan di sekolah atau luar sekolah untuk
membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi
bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus
diselenggarakan oleh pendidik atau tenaga kependidikan yang
berkemampuan dan berkewenangan di sekolah atau madrasah secara
berkala dan terprogram. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan
pendidikan di luar jam pelajaran biasa yang dilakukan di sekolah atau luar
sekolah untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan
kebutuhan, potensi bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara
khusus diselenggarakan oleh pendidik atau tenaga kependidikan yang
68
berkemampuan dan berkewenangan di sekolah atau madrasah secara
berkala dan terprogram.
a. Ekstrakulikuler Wajib
1) Agribisi
2) Tahfidzul Quran
3) Pramuka
b. Ekstrakulikuler Pilihan
1. Taekwondo
2. Math Club
3. English Club
4. Jurnalistik
5. Kaligrafi
6. Srean Club
B. Temuan Penelitian
Berdasarkan temuan penelitian di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga
tentang Implementasi Kurikulum 2006 (KTSP) dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga (studi analisis
tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi). Terdapat beberapa garis
besar:
1. Profil Responden
a. Hendo Gunawan, S.Pd (HG)
69
Hendo Gunawan, S.Pd merupakan kepala sekolah di SMP IT Nidaul
Hikmah Salatiga. Lahir di Pemalang pada tanggal 9 April 1984.
b. Susilowati, S.T (S)
Susilowati, S.T merupakan Waka kurikulum di SMP IT Nidaul
Hikmah Salatiga.
c. Dwi Galih Priyanto (DG)
Dwi Galih Priyanto merupakan guru mata pelajaran PAI yang
mengampu kelas VII s.d IX.
2. Hasil Penelitian
a. Implementasi Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan pada
Kurikulum KTSP dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018
Berdasarkan hasil penelitian di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga
yang dilakukan oleh peneliti, terkait dengan implementasi Kurikulum
KTSP didapatkan melalui wawancara dengan berbagai sumber.
Diantaranya kepala sekolah, Waka kurikulum, guru agama islam.
Implementasi Kurikulum KTSP dalam pembelajaran PAI itu sendiri
adalah sebagai berikut:
Kurikulum yang diimplementasikan di SMP IT Nidaul Hikmah
Salatiga adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Hal ini sebagaimana dituturkan oleh HG selaku kepala sekolah
bahwa:
“Kurikulum sekolah ini menggunakan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP)” (5 Febuari 2018).
70
Sedangkan menurut S selaku Waka kurikulum juga menyatakan
bahwa:
“SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga menggunakan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan sedang
diimplementasikan sekarang ini” (5 Febuari 2018).
Hal serupa juga disampaikan oleh DG selaku guru PAI:
“SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga menggunakan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan sedang
diimplementasikan sekarang ini” (26 Januari 2018).
Landasan pengembangan KTSP sebagaimana dituturkan oleh
HG menyatakan bahwa:
“Pengembangan KTSP mengacu pada UU RI Nomor 20 Tahun
2003, PP RI Nomor 19 Tahun 2005, Permendiknas Nomor 22
Tahun 2006 tentang standar isi, Impres Nomor 6 Tahun 2009
tentang pengembangan ekonomi kreatif, Impres Nomor 1
Tahun 2010, Permendiknas Nomor 6 Tahun 2007,
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 dan beberapa
Permendiknas yang terkait dengan Standar Nasional
Pendidikan” (5 Febuari 2018).
Sementara menurut S menuturkan bahwa:
“Landasan pengembangan KTSP itu mengacu pada UU RI
Nomor 20 Tahun 2003, PP 19 tahun 2005 dan yang lain sudah
tertera dalam dokumen SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga” (5
Febuari 2018).
Untuk mengetahui siapa saja yang terlibat dalam penyusunan
Kurikulum KTSP saya bertanya dengan kepala sekolah.
Menurut HG menyatakan bahwa:
“Yang terlibat dalam penyusunan dokumen KTSP itu adalah
stakeholder sekolah, mulai dari ketua yayasan, komite sekolah,
kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, tata usaha dan
dihadiri oleh perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten. Setelah
KTSP yang dikembangkan itu selesai disusun, kemudian harus
dilengkapi juga dengan lembaran pengesahan oleh Kepala
71
Dinas Pendidikan Kabupaten. Jadi setiap tahun harus di up
date” (5 Febuari 2018).
Berdasarkan kajian dokumen terhadap KTSP SMP IT Nidaul
Hikmah Salatiga, ditemukan dasar pengembangan KTSP SMP IT
Nidaul Hikmah Salatiga. Adapun yang menjadi dasar atau landasan
pengembangan KTSP SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga adalah
sebagaimana berikut:
1) Landasan Filosofis
Sekolah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas
terlepas dari nilai-nilai budaya yang dianut suatu bangsa. Bangsa
Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang bersumber dari
pancasila, sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara yang
mencakup religius, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan
keadilan. Nilai-nilai ini dijadikan filosofis dalam pengembangan
kurikulum sekolah.
2) Landasan Yuridis
Secara Yuridis Kurikulum SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga
dikembangkan berdasarkan:
a) UUD 1945 pasal 31 ayat 5 dan pasal 32 ayat 1
b) UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
c) PP Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan
d) Impres Nomor Ipres Nomor 6 Tahun 2009 tentang
pengembangan ekonomi kreatif
72
e) Impres Nomor 1 Tahun 2010 tenteng percepatan pelaksanaan
prioritas pengembang nasional tahun 2010
f) Permendiknas Nomor 6 Tahun 2007 tentang perubahan
peraturan mentri pendidikan nasional dan Nomor 24 Tahun
2006 tentang pelaksanaan standar isi dan standar kompetensi
lulusan
g) Beberapa Permendiknas yang terkait dengan Standar Nasional
Pendidikan.
S selaku waka kurikulum menuturkan terkait struktur kurikulum
dan beban belajar bahwa:
“Sekolah ini telah menyusun Kurikulum KTSP sesuai dengan
standar kurikulum dan beban belajar yang sudah ada, dan lebih
jelasnya sudah tertuang dalam Dokumen SMP IT Nidaul
Hikmah Salatiga” (5 Febuari 2018).
Berdasarkan studi dokumen di lapangan, pemenuhan standar isi
di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga meliputi:
1) Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP IT Nidaul
Hikmah Salatiga
Struktur kurikulum SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga
meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang
pendidikan selama tiga tahun, mulai dari kelas VII sampai dengan
kelas IX. Sturktur kurikulum disusun berdasarkan standar isi dan
standar kompetensi lulusan.
Pengorganisasian kelas-kelas pada SMP IT Nidaul Hikmah
Salatiga dibagi menjadi dua kelompok. Pertama kelas unggul atau
73
inti di tempatkan pada kelas VII A, VIII A, dan kelas IX A. Kedua
adalah kelas umum, yaitu kelas VII B, VIII B, XI B.
Struktur kurikulum SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga terdiri
dari 9 mata pelajaran ditambah dengan muatan lokal yang meliputi
Bahsa Jawa dan Bahasa Arab serta pengembangan diri yang
meliputi tahfidz, tutorial PAI, dan BTAQ.
2) Muatan Kurikulum
a) Mata pelajaran
Mata pelajaran yang terdapat pada struktur kurikulum
tersebut di atas di kelompokkan dalam lima kelompok mata
pelajaran sebagai berikut:
(1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak yang mulia
(2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
(3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan Tehnologi
(4) Kelompok mata pelajaran Jasmani
(5) Kelompok Mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Sekolah telah menambah maksimum empat jam
pembelajaran per minggu secara keseluruhan sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, dan/atau
dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting
dengan mengungkapkan beberapa alasannya yaitu, memberi
proporsi yang mendukung dan mempersiapkan mata pelajaran
yang di UANKAN.
74
Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
Pelaksanaan pembelajaran selama 5 hari kerja yaitu mulai dari
hari Senin sampai dengan hari Jumat, kegiatan pembiasaan
dimulai dari pukul 07.15 sampai pukul 08.30 WIB, proses
pembelajaran dimulai pukul 08.30 WIB selesai pukul 12.00
WIB, Pengembangan Diri dan Ekstra Kurikuler, mulai pukul
13.00 wib sampai dengan pulul 15.00 WIB dan kegiatan
pembiasaan dimulai pukul 15.00 sampai pukul 15.30 WIB
dilaksanakan pada hari Senin sampai dengan hari Jumat untuk
seluruh Jenjang Kelas.
b) Pendidikan Muatan lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi siswa yang disesuaikan dengan
ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya melengkapi bagian dari mata pelajaran lain dan atau
terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran
tersendiri.
Substansi muatan lokal ditentukan oleh sekolah, tidak
terbatas pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tetapi
juga mengandung nilai seni dan keterampilan. Muatan lokal
merupakan mata pelajaran kurikuler yang memiliki beban 2
jam pelajaran, sehingga sekolah mengembangkan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk muatan lokal yang
75
diselenggarakan. Sekolah menyelenggarakan dua mata
pelajaran muatan lokal setiap semester. Muatan lokal yang
menjadi ciri khas dan diterapkan di SMP IT Nidaul Hikmah
Salatiga adalah Bahasa Jawa dan Bahasa Arab.
c) Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri diarahkan untuk pengembangan
karakter peserta didik yang ditujukan untuk mengatasi
persoalan dirinya, persoalan masyarakat di lingkungan
sekitarnya, dan persoalan kebangsaan. Sekolah memfasilitasi
kegiatan pengembangan diri sebagaimana berikut ini:
(1) Pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di
dalam kelas (intrakurikuler) dengan alokasi waktu 2 jam
tatap muka, yaitu:
(a) Bimbingan Konseling, mencakup hal-hal yang
berkenaan dengan kepribadian, kemasyarakatan,
permasalahan belajar, dan karier peserta didik.
Bimbingan Konseling diasuh oleh guru yang ditugaskan
oleh sekolah.
(b) Pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di
luar kelas (ekstrakurikuler) diasuh oleh guru pembina.
Pelaksanaannya secara reguler yaitu Ekstrakulikuler
Wajib terdiri dari Agribisi, Tahfidzul Quran, dan
Pramuka Dan Ekstrakulikuler Pilihan terdiri dari
76
Taekwondo, Math Club, English Club, Jurnalistik,
Kaligrafi, dan Srean Club.
(2) Program pembiasaan mencakup kegiatan yang bersifat
pembinaan karakter peserta didik yang dilakukan secara
rutin. Adapun program pembiasaan yang dilaksanakan di
SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga adalah Upacara hari senini,
Tahfidzt, BTAQ, tutorial PAI, dan sholat dhuha, dan sholat
berjamaah.
Pembiasaan ini dilaksanakan sepanjang waktu
belajar di sekolah. Seluruh guru ditugaskan untuk membina
program pembiasaan yang telah ditetapkan oleh sekolah.
Penilaian terhadap kegiatan pengembangan diri
bersifat kualitatif. Potensi, ekspresi, perilaku, dan kondisi
psikologis peserta didik merupakan portofolio yang
digunakan untuk penilaian.
d) Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup dan Lingkungan Hidup
yang diterapkan oleh sekolah merupakan bagian integral dari
pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Dengan demikian,
materi kecakapan hidup akan diperoleh peserta didik melalui
kegiatan pembelajaran sehari-hari yang diemban oleh guru
mata pelajaran yang bersangkutan.
3) Beban Belajar
77
Sekolah menetapkan beban belajar peserta didik sebagai
berikut:
a) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.
b) Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur 50% dari waktu kegiatan tatap
muka mata pelajaran yang bersangkutan.
c) Alokasi waktu untuk praktek adalah satu jam tatap muka
setara dengan dua jam kegiatan praktek di sekolah atau
empat jam praktek di luar sekolah.
Secara rinci, beban belajar SMP IT Nidaul Hikmah
Salatiga dapat dilihat sebagaimana dalam tabel berikut:
Tabel 3.3 Beban Belajar
Kelas Jam tatap
muka
(menit)
Jumlah
jam/minggu
Minggu
efekti/tahun
Waktu
pembelajaran
jam/tahun
VII s.d IX 40 35 43 1.505
Sumber: Data SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga
4) Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan disusun dan disesuikan setiap tahun
oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran.
Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan
disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah,
78
kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah.
Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun ajaran adalah sebagai berikut:
a) Permulaan Tahun Pelajaran
Permulaan tahun pembelajaran dimulai pada hari Senin,
minggu ketiga bulan Juli, atau apabila hari tersebut merupakan
hari libur, maka permulaan tahun pelajaran dimulai pada hari
berikutnya yang bukan hari libur.
Hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung selama 2
(dua) hari untuk kelas VII sebagai pelaksanaan Masa Orientasi
Sekolah (MOS), sedangkan kelas VIII dan IX merupakan hari
belajar efektif.
b) Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang
membagi 1 tahun pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan
semester 2 (dua). Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 5
(lima) hari kerja, sebagaimana dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3.4 Program Kegiatan Rutin
NO JAM KEGIATAN
1 07.15-07.30 Sholat Dhuha Berjamaam
2 07.30-08.30 BTAQ dan Tahfidzul Qur’an
3 08-30-12.00 KBM Reguler
79
4 12.00-13.00 Istirahat dan Sholat Dzuhur Berjamaah
5 13.00-15.00 Muatan Lokal dan Pengembangan Diri
6 15.00-15.30 Sholat Asar Berjamaah
7 15.30 Pulang
Sumber: Data SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu
pembelajaran efektif ditetapkan sebanyak 43 minggu untuk
setiap tahun pelajaran dan jumlah jam pelajaran perminggu
ditetapkan sebanyak 35 minggu.
c) Kegiatan Tengah Semester
Kegiatan tengah semester direncanakan selama 5 (lima)
hari. Kegiatan tengah semester akan diisi oleh peserta didik
untuk mengadakan Pekan Olah Raga (POR) dan Pentas Seni
(Pensi).
d) Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh
sekolah, pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk
tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah. Penentuan hari
libur memperhatikan ketentuan berikut ini:
(1) Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri
Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan.
80
(2) Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dalam
hal penentuan hari libur umum/nasional atau penetapan hari
serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan.
Adapun kebijakan sekolah yang diambil dalam rangka
penentuan hari libur adalah sebagai berikut:
(1) Libur bulan Puasa
(2) Libur hari Raya Idul Fitri
(3) Libur hari Raya Idul Adha
(4) Libur Semester 1
(5) Libur Semester 2
(6) Libur akhir tahun ajaran
Sementara hari libur yang ditentukan oleh Peraturan
Pemerintah Pusat antara lain:
1) Tahun Baru
2) Idul Adha
3) Tahun Baru Imlek
4) Hari Raya Nyepi
5) Wafat Isa Al masih
6) Hari Raya Waisak
7) Kenaikan Isa Al Masih
8) Hari Kemerdekaan R I
9) Idul Fitri dan Cuti Bersama
10) Hari Raya Natal
81
Langkah menyusun silabus berbasis KTSP Sebagaimana
disampaikan oleh DG menuturkan bahwa:
“Selain mengikuti panduan dari pusat yang berpedoman pada
permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, penyusunan silabus itu
juga disesuaikan dengan kondisi daerah, dan penyusunan
silabus itu berdasarkan hasil MGMP PAI yang dilaksanakan
oleh sekolah” (26 Januari 2018).
Adapun silabus yang disusun oleh guru PAI SMP IT Nidaul
Hikmah Salatiga untuk kelas VII adalah sebagaimana dalam lampiran.
Sedangkan dalam hal penyusunan RPP, DG menuturkan bahwa:
“RPP itu disusun berdasarkan kriteria yang sudah ada” (5
Januari 2018).
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh
guru PAI untuk satu Standar Kompetensi 2 jam pelajaran dan satu kali
pertemuan adalah sebagaimana dalam lampiran.
Dari hasil observasi di lapangan terhadap DG pada Kelas VII B
pada jam pelajaran ke I – II dengan Standar Kompetensi menjelaskan
hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati, ditemukan data
sebagaimana berikut:
Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam lalu berdoa,
setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran kemudian guru
menjelaskan materi yang akan dipelajari sementara peserta didik
melihat buku catatan dan LKS. Metode yang digunakan oleh guru
menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi kelompok.
Ketika KBM berlangsung peserta didik aktif dalam menanggapi apa
yang disampaikan oleh guru terlihat saat tanya jawab peserta didik
82
aktif bertanya dan peserta didik berusaha menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru dengan jalan mencari informasi dari sumber
belajar yang ada.
Dalam metode diskusi guru membagi peserta didik menjadi 3
kelompok kemudian guru memberi 1 soal perkelompok dengan soal
yang berbeda tiap kelompoknya, lalu guru memberi waktu peserta
didik untuk berdiskusi sambil menilai keaktifan siswa ketika
berdiskusi. Setelah waktu berdiskusi selesai, perkelompok satu persatu
mempersentasikan hasil dari diskusi peserta didik dengan jalan
perwakilan salah satu peserta didik dari tiap kelompok untuk
memaparkan hasil dari diskusi tersebut. Setelah pemaparan selesai
kelompok yang lain wajib memberi pertanyaan kepada kelompok yang
persentasi minimal 1 soal perkelompok mengenai materi yang
dipaparkan untuk dijawab kelompok yang persentasi. Kemudian guru
memberi penjelasan yang lebih detail dari pemaparan yang
disampaikan oleh peserta didik.
Guru menyimpulkan materi yang dipelajari, kemudian memberi
soal peserta didik untuk melihat sejauhmana kepahaman peserta didik
dalam menguasai materi yang dipelajari. Setelah itu guru
menyampaikan pembelajaran yang akan datang dan ditutup dengan
doa dan salam.
Dalam pemenuhan standar kompetensi lulusan menurut HG
menuturkan bahwa:
83
“Standar kompetensi lulusan satuan pendidikan yang ditetapkan
adalah pertama secara nasional ditetapkan nilai ujian nasional
minimal 5,50, kedua, sekolah menetapkan nilai 6,0 yang
diperoleh dari nilai ujian nasional sebanyak 40% dan nilai ujian
sekolah sebanyak 60%, serta rata-rata mata pelajaran ditetapkan
KKM nya 70” (5 Febuari 2018).
Sedangkan dalam pencapaian Standar Kompetensi Lulusan
yang dituturkan HG bahwa:
“Untuk mencapai standar kompetensi lulusan itu, guru PAI
dapat mengujinya dengan melakukan try out. Gabungan nilai
rata-rata semester satu sampai dengan semester lima yang
diperoleh dari tugas harian, tengah semester, semester, ujian
akhir sekolah dan ujian nasional” (5 Febuari 2018).
Proses penentuan KKM mata pelajaran PAI, dituturkan oleh S
selaku waka kurikulum sekolah, bahwa:
“KKM ditentukan langsung oleh guru PAI setelah disetujui oleh
kepala sekolah” (5 Febuari 2018).
Mengenai berapa KKM yang ditentukan untuk mata pelajaran
pendidikan agama Islam, DG menuturkan bahwa:
“KKM untuk mata pelajaran pendidikan agama Islam
ditetapkan 75” (26 Januari 2018).
Apabila ada siswa yang belum mencapai KKM yang ditentukan
itu, DG menuturkan bahwa:
“Bila ada siswa yang tidak tuntas dalam satu standar
kompetensi, maka akan diberikan remedial sampai siswa itu
tuntas mencapai kompetensi yang diharapkan” (26 Jaunari
2018).
Sementara untuk kenaikan kelas dan kelulusan, kriteria minimal
yang harus dicapai oleh siswa berdasarkan studi dokumen di lapangan
sebagaimana di jabarkan berikut:
84
1) Kriteria Kenaikan Kelas
Kriteria kenaikan kelas mengunakan 2 (dua) aspek yaitu:
a) Aspek akademisi yang meliputi:
(1) Menyelesaikan seuruh program pembelajaran.
(2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaina akhir untuk
kelompok mata pelajaran selain mata pelajaran IPTEK,
yaitu mata pelajaran Pendidikan Agama, Pkn, Penjaskesor
dan Seni Budaya.
Ketentuan predikat nilai akhir (NA) sebagai berikut:
NA < 6,0 predikat kurang baik
7,0 ≤ NA ≥ 8,5 predikat baik
NAS > 8,5 predikat sangat baik
(3) Boleh ada nilai dibawah KKM (dihitung rata-rata raport
semester I dan II) maksimal 2 mata pelajaran.
b) Aspek Non-akademisi yang meliputi:
(1) Nilai sikap/prilaku dan budipekerti minimal baik.
(2) Ketidak hadiran tanpa keterangan maksimal 18 (delapan
belas) dari dalam 1 (satu) tahun terakhir, yang ditunjukan
dari catatan wali kelas.
2) Kriteria Kelulusan
a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b) Memperoleh nilai minimal baik untuk kelompok mata pelajaran
selain kelompok mata pelajaran IPTEK.
85
c) Lulus ujian sekolah.
d) Lulus Ujian Nasional.
Selain Standar Kompetensi Lulusan yang telah disebutkan
di atas, maka Standar Kompetensi Lulusan kelompok mata
pelajaran Agama dan Akhlak Mulia adalah:
a) Meningkatkan keimanan kepada Tuhan Ynag Maha Esa
b) Memperbanyak hafalan Al Qur,an
c) Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap
perkembangan remaja
d) Menerapkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan
e) Memahami keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan
golongan sosial ekonomi
f) Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun yang
mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan.
g) Menerapkan hidup sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan
waktu luang sesuai dengan tuntunan agamanya
h) Memanfaatkan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan
secara bertanggung jawab
i) Menghargai perbedaan pendapat dalam menjalankan ajaran
agama
3) Kriteria Ketuntasan Minimal
86
SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga menetapkan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan Minimal Peserta Didik
Komponen KKM 2017/2018
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 75 75 75
2. Pendidikan Kewarganegaraan 70 70 70
3. Bahasa Indonesia 70 70 70
4. Bahasa Inggris 70 70 70
5. Matematika 70 70 70
6. Ilmu Pengetahuan Alam 70 70 70
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 70 70 70
8. Seni Budaya 70 70 70
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan
75 75 75
B. Muatan Lokal
1. Bahasa Jawa
2. Bahasa Arab
70
70
70
70
70
70
Sumber: Data SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga
Dalam teknis Implementasi Kurikulum KTSP di SMP IT
Nidaul Hikmah Salatiga, S mengungkapkan bahwa:
“implementasi kurikulum KTSP sudah ada dalam Dokumen
SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga di tuangkan dalam silabus dan
87
RPP serta dalam kegiatan pembiasaan yaitu tahfidz, tutorial pai
dan BATQ” (5 Febuari 2018).
Dan langakah yang ditempuh untuk mengimplementasikan
kurikulum KTSP secara maksimal menurut HG mengungkapkan
bahwa:
“rapat pleno, pengembangan krakter, penyusunan silabus dan
RPP, Evaluasi perbualan dan perminggu, supervisi dalam
mengajar dan RPP” (5 Febuari 2018).
Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh S bahwa:
“langakah implementasi kurikulum yaitu dengan rapat pleno
yaitu rapat tim pengembang kurikulum, mata pelajaran dan
kurikulum pengembang karakter, penyusunan RPP tiap mapel,
supervisi RPP, supervisi kemampuan mengajar, evaluasi oleh
kepala sekolah, dan penilaian kinerja guru oleh kepala sekolah”
(5 Febuari 2018).
Sedangkan sarana dan prasarana yang ada di SMP IT Nidaul
Hikmah Salatiga dalam mendukung pengimplementasian kurikulum
KTSP menurut HG mengungkapkan bahwa:
“sarana dan pasarana di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga sudah
ada dalam dokumen SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga seperti
masjid, LCD proyektor dan lain lain” (5 Febuari 2018).
DG juga mengungkapkan media yang digunakan dalam KBM
mapel PAI, bahwa:
“Power Point, Gambar melalui LCD proyektor, dan papan tulis”
(26 Januari 2018).
Bukti adminstrasi pembelajaran yang digunakan pada
penentuan nilai siswa dalam proses pembelajaran mapel PAI yang DG
dituturkan, bahwa:
88
"Nilai Harian, Nilai Praktik, Nilai Remidial, RPP, dan absen”
(26 Januari 2018).
Obervasi juga dilakukan terhadap siswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung di kelas, yaitu pada siswa kelas VII B dalam
Standar Kompetensi menerapkan hukum bacaan nun mati/tanwin dan
mim mati, pada jam pelajaran 1-2, di dapat data sebagai berikut:
Peserta didik menunjukan raut wajah yang ceria, duduk rapi,
pandangan kearah guru, dan peserta didik antusias mengikuti
pembelajaran. Ketika KBM berlangsung peserta didik aktif dalam
menanggapi apa yang disampaikan oleh guru terlihat saat tanya jawab
peserta didik aktif bertanya dan peserta didik berusaha menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan jalan mencari informasi
dari sumber belajar yang ada. Selain itu peserta didik berkosentrasi
mendengarkan penjelasan dari guru, memperhatikan dan mengikuti
proses pembelajaran dan peserta didik mau mendengarkan gagasan
atau pendapat yang disampaikan temannya.
DG mengungkapkan Partisipasi siswa ketika KBM berlangsung
dalam pengimplementasian KTSP mapel PAI bahwa:
“partisipasi siswa kelas A lebih aktif dari pada kelas B” (26
Januari 2018)
Dan menurut DG hambat yang dialami dalam KBM
berlangsung dalam pengimplementasian KTSP mapel PAI adalah:
“tergantung kelasnya kelas A lancar sedangkan kelas B pasif
karena respon siswanya kurang cekatan” (26 Januari 2018).
89
Langakah untuk keluar dari hambatan saat KBM berlangsung
menurut DG bahwa:
“melakukan pancingan dengan pertanyaan atau dengan siswa
ditunjuk untuk maju kedepan” (26 Januari 2018).
b. Faktor Pendorong dan Penghambat dalam Pengimplementasian
Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan pada Kurikulum
KTSP dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP IT
Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018
Menurut HG peran guru dalam pengimplementasian kurikulum
KTSP mengatakan bahwa:
“guru aktif dalam pengembangan kurikulum KTSP dilihat dari
RPP yang digunakan sudah sesuai” (5 Febuari 2018).
Dan bentuk dukungan yang diberikan dinas pendidikan kepada
SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga dalam pengimplementasian
kurikulum KTSP menurut HG bahwa:
“dalam bentuk pembinaan” (5 Febuari 2018).
Menurut HG Faktor pendorong dan penghambat dalam
imlementasi kurikulum KTSP pada mapel Pai, bahwa:
“fator pendukungnya adalah siswa sudah terbiasa karena adanya
kegiatan pembiasaan keislaman sehingga siswa lebih mudah
dalam menagkap materi yang disampaikan sedangkan faktor
penghambatnya tidak ada” (5 Febuari 2018).
Sedangkan menurut S mengungkapkan bawa:
“faktor pendorongnya adalah SDM guru berusaha untuk
mengimplementasikan kurikulum secara maksimal dan
pemahaman siswa indifidu defferent, visi dan misi sekolah serta
keguatan orangtua/guru/siswa yang dilakukan setiap POMG
tiap jenjang dan ada grup Whatsapp yang dibuat dan faktor
90
prnghambatnya adalah siswa sedang dalam tumbuh kembang
sehingga guru harus lebih jeli” (5 Febuari 2018).
c. Langkah yang dilakukan sekolah untuk keluar dari hambat yang
dihadapi dalam pengimplementasian Standar Isi dan Standar
Kompetensi Lulusan pada Kurikulum KTSP dalam Pendidikan
Agama Islam di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran
2017/2018
Solusi yang ditempuh untuk keluar dari hambatan yang ada
menurut S adalah
“pembinaan guru, tim kesiswaan dalam memahami karakter dan
kemampuan siswa, konsultasi dengan orang tua/wali, konsultasi
kedokter sepesialis anak atau bagian tumbuhkembang dan RS”
(5 Febuari 2018).
Sedangkan menurut HG. bahwa:
”perlu adanya penambahan sarana dan prasarana dalam
mendukung pembelajaran” (5 Febuari 2018)
91
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Implementasi Kurikulum 2006 (KTSP) dalam Pembelajaran PAI di SMP
IT Nidaul Hikmah Salatiga Tahuan Pelajaran 2017/2018 (Kajian tentang
Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan)
Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian bahasan sesuai dengan
temuan hasil penelitian, sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan
temuan yang ada berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan di lapangan.
Sebagaimana yang telah ditegaskan dalam teknik analisis, penelitian ini
menggunakan analisis kualitatif (pemaparan) dari data yang didapatkan baik
melalui observasi, dokumentasi dan interview dari pihak yang mengetahui
tentang data yang dibutuhkan.
Pada dasarnya pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan
menggunakan Kurikulum KTSP berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan di lapangan, penulis dapat
menyimpulkan tentang pelaksanaan Kurikulum KTSP di SMP IT Nidaul
Hikmah Salatiga diantaranya sebagai berikut:
1. Implementasi Kurikulum KTSP Untuk Pemenuhan Standar Isi
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah
92
kurikulum yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan, tingkat satuan
pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan,
kalender pendidikan, dan silabus.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi
yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi
bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang
harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.
Secara garis besar standar isi mencakup kerangka dasar dan
struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum yang dikembangkan oleh
satuan pendidikan dan kalender pendidikan.
Kurikulum yang diimplementasikan oleh SMP IT Nidaul Hikmah
Salatiga adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
dimulai sejak tahun pelajaran 2014/2015. Sebagaimana data yang telah
didapatkan bahwa struktur kurikulum SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga ini
menambah 4 jam pembelajaran pada setiap minggu dari jumlah jam yang
ditetapkan oleh pusat. Sehingga jumlah jam pembelajaran efektif per
minggu menjadi 32 jam pembelajaran. Penambahan jam pembelajaran itu
salah satunya terhadap jam pembelajaran mata pelajaran pendidikan
agama Islam, yang semula 2 jam pembelajaran ditambah jam
pembelajaran menjadi 4 jam pembelajaran perminggu.
93
Untuk kegiatan pengembangan diri di SMP IT Nidaul Hikmah
Salatiga program pembiasaan yang bersifat pembinaan karakter peserta
didik yang dilakukan secara rutin, yaitu program pembiasaan Sholat
Dhuha berjamaah, BTAQ, Tahfidzul Quran, dan Tutorial PAI yang
dilaksanakan setiap hari.
Program ini dilaksanakan harian sebagai bentuk implementasi dari
visi sekolah. adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan adalah :
NO JAM KEGIATAN
1 07.15-07.30 Sholat Dhuha Berjamaam
2 07.30-08.30 BTAQ dan Tahfidzul Qur’an
3 08-30-12.00 KBM Reguler
4 12.00-13.00 Istirahat dan Sholat Dzuhur Berjamaah
5 13.00-15.00 Muatan Lokal dan Pengembangan Diri
6 15.00-15.30 Sholat Asar Berjamaah
7 15.30 Pulang
Sedangkan beban belajar yang harus dilaksanakan oleh peserta
didik adalah:
1. Alokasi waktu satu jam tatap muka adalah 40 menit
2. Jumlah jam pembelajaran per minggu adalah 32 jam
3. Minggu efektif per tahun adalah 43 minggu
4. Waktu pembelajaran per tahun 1.505 jam pembelajaran
94
Sementara penyusunan kalender pendidikan disesuaikan setiap
tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran.
Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan
dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik
dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran adalah permulaan tahun pelajaran, kegiatan
tengah semester, libur sekolah, dan jadwal kegiatan sekolah.
Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2006 tentang Standar Isi dan tertuang di dalam Buku Standar Isi untuk
satuan pendidikan dasar dan menengah, pada bab pendahuluan buku
tersebut disebutkan bahwa, Standar Isi sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, secara keseluruhan
mencakup:
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman
dalam penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.
2. Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan
menengah.
3. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh
satuan pendidikan berdasarkan panduan penyusunan kurikulum
sebagai bagian tidak terpisahkan dari standar isi, dan
4. Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan
pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
95
Berdasarkan peraturan pemerintah di atas, bila dihubungkan dengan
hasil studi dokumentasi terhadap KTSP SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga,
dapat dikemukakan bahwa kerangka dasar kurikulum pada poin pertama di
atas belum termuat di dalam dokumen KTSP SMP IT Nidaul Hikmah
Salatiga, sementara struktur dan muatan kurikulum sudah termuat di dalam
dokumen KTSP SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga.
Dari segi beban belajar peserta didik pada poin dua di atas, SMP IT
Nidaul Hikmah Salatiga menerapkan sistem kredit semester dalam jangka
waktu 3 tahun atau 6 semester yang harus diikuti oleh peserta didik.
Melihat jam pembelajaran efektif per minggu yang diterapkan oleh SMP
IT Nidaul Hikmah Salatiga adalah 32 jam pembelajaran. Alokasi waktu
tatap muka untuk satu jam pelajaran adalah 40 menit. Untuk minggu
efektif per tahun ditetapkan sebanyak 43 minggu, waktu pembelajaran per
tahun adalah 1.505 jam pembelajaran.
KTSP SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga dikembangkan dan disusun
oleh seluruh stakeholder sekolah, mulai dari ketua yayasan, komite
sekolah, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dewan guru, tata usaha
sekolah dan dihadiri oleh perwakilan dinas pendidikan. SMP IT Nidaul
Hikmah Salatiga menerapkan muatan lokal dan pengembangan diri pada
bidang Pramuka SIT, Agribisnis, Tahfidzul Quran, Taekwondo, Math
Club, English Club, Jurnalistik, Kaligrafi, Srean Club, Selain itu, SMP IT
Nidaul Hikmah Salatiga juga mengembangkan program pembiasaan yang
rutin dilaksanakan setiap hari.
96
Untuk kalender pendidikan, SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga
berpedoman kepada kalender pendidikan yang ditetapkan oleh Dinas
Pendidikan, dan mengembangkannya serta menyesuaikannya dengan
kondisi serta situasi di dalam daerah Kota Salatiga.
Dari empat cakupan standar isi di atas, komponon pertama yaitu
struktur kurikulum tertera di dalam dokumen sekolah, namun pada poin
kerangka dasar kurikulum tidak tertera di dalam dokumen KTSP SMP IT
Nidaul Hikmah Salatiga. Komponen kedua yaitu kurikulum tingkat satuan
pendidikan yang dikembangkan adalah merupakan dokumen sekolah.
Komponen ketiga yaitu beban belajar peserta didik SMP IT Nidaul
Hikmah Salatiga menerapkan sistem semester dan ditempuh dalam jangka
waktu 6 semester. Serta komponen keempat yaitu kalender pendidikan
berpatokan kepada kalender pendidikan yang disusun oleh dinas
pendidikan Provinsi dan menyesuaikannya dengan kondisi daerah serta
dijabarkan oleh guru dalam menentukan alokasi waktu pembelajaran
perminggu.
Dalam pelaksanaan KTSP, ruang lingkup standar proses mencakup;
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,
penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.
1. Perencanaan Proses Pembelajaran
Sebelum guru melakukan proses pembelajaran di kelas, guru
harus menyusun terlebih dahulu perangkat pembelajaran diantaranya
97
adalah program tahunan, program semester, rincian minggu efektif,
silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Program tahunan dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru
sebelum memasuki tahun ajaran baru, karena merupakan pedoman
bagi pengembangan program-program berikutnya, yaitu program
semester, program mingguan, dan program harian atau program
pembelajaran setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Demikian pula program semester yang merupakan penjabaran
dari program tahunan. Sedangkan Silabus adalah sebagai acuan
pengembangan RPP yang memuat identitas mata pelajaran, SK, KD,
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Pengembangan silabus dapat dilakukan secara mandiri ataupun
kelompok dalam sebuah sekolah. Dalam hal ini guru PAI SMP IT
Nidaul Hikmah Salatiga menyusun silabus berdasarkan hasil MGMP
PAI yang dilaksanakan setiap permulaan tahun pelajaran.
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dilakukan oleh
guru merupakan penjabaran dari silabus yang dikembangkan. Prinsip
penyusunan RPP adalah mempertimbangkan perbedaan individu
peserta didik, mendorong partisifasi aktif peserta didik,
mengembangkan budaya membaca dan menulis, memberikan umpan
balik dan tindak lanjut, keterkaitan dan keterpaduan, dan menerapkan
teknologi informasi dan komunikasi.
98
Guru PAI di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga, dalam hal
penyusunan RPP masih mengadopsi panduan yang disusun oleh pusat.
RPP tersebut belum dijabarkan maksimal, sehingga yang terlihat dalam
RPP itu merupakan kisi-kisi pembelajaran yang akan dilakukan oleh
guru.
2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP
yang disusun oleh guru. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi yang
dilakukan terhadap guru PAI, dalam hal penggunaan pendekatan
pembelajaran yang dilakukan adalah dengan pendekatan tanya jawab,
ceramah, diskusi, dan penugasan secara kelompok dan individu. Media
yang digunakan adalah media papan tuli dan spidol.
Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan KTSP di
SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga keaktifan siswa sangat diprioritaskan.
Dalam proses pembelajaran peserta didik merupakan sentral kegiatan,
pelaku utama dan guru hanya menciptakan suasana yang dapat
mendorong timbulnya motivasi belajar pada peserta didik.
3. Evaluasi Hasil Belajar
Penilaian dalam KTSP menganut prinsip penilaian
berkelanjutan dan komprehensif guna mendukung upaya
memandirikan peserta didik untuk belajar, bekerja sama, dan menilai
99
diri sendiri. Penilaian hasil belajar dalam KTSP dapat dilakukan
dengan penilaian kelas, tes kemampuan dasar, penilaian akhir satuan
pendidikan dan sertifikasi, dan penilaian program.
Pendekatan penilaian yang dilakukan oleh guru menggunakan
Penilaian Berbasis Kelas (PBK). Prinsip penilaian berbasis kelas yaitu
penilaian dilakukan oleh guru dan peserta didik, tidak terpisahkan dari
PBM, menggunakan acuan atau patokan, menggunakan berbagai cara
penilaian (tes dan non tes), mencerminkan kompetensi peserta didik
secara komprehensif, berorientasi pada kompetensi, valid, adil,
terbuka, berkesinambungan, bermakna, dan mendidik.
Evaluasi hasil belajar dengan menggunakan KTSP di SMP IT
Nidaul Hikmah Salatiga telah ditentukan Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) sebesar 75. SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga juga
menerapkan sistem belajar tuntas yaitu seorang peserta didik dianggap
tuntas belajar jika siswa tersebut mampu menyelesaikan, menguasai
kompetensi atau mencapai tujuan pembelajaran yaitu mampu
memperoleh nilai 75. Sedangkan untuk peserta didik yang belum
mencapai nilai tersebut maka siswa yang bersangkutan dikatakan
belum tuntas belajarnya. Untuk keperluan tersebut, sekolah dalam hal
ini guru PAI memberikan perlakuan khusus terhadap peserta didik
yang masih mendapat kesulitan belajar melalui program remedial.
4. Pengawasan Proses Pembelajaran
100
Pengawasan proses pembelajaran adalah upaya penjaminan
mutu pembelajaran bagi terwujudnya proses pembelajaran yang efektif
dan efisien ke arah tercapainya kompetensi yang ditetapkan. Dalam
Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses,
disebutkan pengawasan proses pembelajaran itu meliputi pemantauan,
supervisi, evaluasi, pelaporan, dan pengambilan langkah tindak lanjut.
Dalam hal pengawasan proses pembelajaran di SMP IT Nidaul
Hikmah Salatiga, sebenarnya bukan tanggungjawab kepala sekolah
seutuhnya, tetapi merupakan tanggungjawab bersama antara kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, dan pengawas sekolah. Dalam hal ini,
kepala sekolah atau wakil kepala sekolah hanya melakukan
pengawasan melalui pengecekan perangkat pembelajaran (RPP dan
Silabus) yang dibuat oleh guru, melaksanakan MGMP di sekolah
sebagai langkah tindak lanjut dari program pengawasan. Tetapi
pengawasan proses pembelajaran itu tidak sampai kepada pemantauan
proses pembelajaran di kelas. Supervisi juga tidak dilakukan terhadap
guru yang belum memahami tentang Permendiknas Nomor 41 Tahun
2007 tentang Standar Proses sebagai acuan guru dalam melaksanakan
pembelajaran.
2. Implementasi Kurikulum KTSP Untuk Pemenuhan Standar
Kompetensi Lulusan
Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun
2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan disebutkan bahwa, standar
101
kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan
peserta didik. Standar Kompetensi Lulusan dimaksud mencakup Standar
Kompetensi Lulusan minimal satuan pendidikan, Standar Kompetensi
Lulusan minimal kelompok mata pelajaan, dan Standar Kompetensi
Lulusan minimal mata pelajaran. Standar kompetensi lulusan yang
ditetapkan di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga yaitu:
e. Kompetensi Keimanan (Imani)
3) Aqidah yang bersih (Salimul Aqidah)
4) Ibadah yang benar (Salimul Ibadah)
f. Kompetensi Kepribadian (Dzaty) dan sosial (Sya’by)
6) Pribadi yang matang (Matinul Khulub)
7) Bersungguh-sungguh dan disiplin (Mujahidun Linafsihi)
f) Menunjukan kemampuan memerangi dorongan nafsu
g) Menunjukan kemampuan berlebihan dan mengkonsumsi yang
mubah
h) Berdisiplin dan menyertakan niat yang sungguh-sungguh
i) Menunjukan kebiasaan dirinya bersama orang-orang baik
j) Menunjukan sifat sabar atas bencana
8) Tertib dan cermat (Munazhzhom fi syu’unihi)
f) Menunjukan kemampuan sholat sebagai penata waktu
g) Menunjukan kebiasaan diri teratur di dalam rumah dan sekolah
102
h) Menunjukan kemampuan merapikan ide-ide dan pikiran-
pikirannya
i) Menunjukan kebiasaan disiplin dalam segala kegiatan
j) Menunjukan kebiasaan memberitahu pada guru problematika
yang muncul
9) Mengoptimalkan waktu (Harisun ‘ala waqtihi)
d) Menunjukan perhatian terhadap adab islam
e) Menunjukan kebiasaan menepati janji
f) Menunjukan kebiasaan mengisi waktunya dengan hal yang
bermanfaat
10) Bermanfaat (Nafiun lighoirihi)
h) Menunjukan komitmen dengan adab islam
i) Menunjukan kemampuan memberi sesuatu yang dimiliki
j) Menunjukan kemampuan bergaul akrab dengan orang lain
k) Menunjukan jiwa sosial
l) Menunjukan menolong yang terdzolimi
m) Menunjukan mendo’akan orang bersin
n) Mematuhi aturan-aturan sosial yan berlaku di masyarakat
g. Kompetensi Ilmiah
3) Cerdas dan berpengetahuan (Mustakoful fikri)
f) Meningkatkan kefahaman terhadab AlQur’an dengan berusaha
secara sungguh-sungguh menghafal juz 28 dan 29 dengan baik
dan membaca tafsirannya
103
g) Menunjukan kemampuan mengaitkan antara Al Quran dan
relita
h) Menigkatkan kefahaman terhadap sunnah dengan menghafal
dan mengkaji 20 hadist arbain anwawi dan 50 hadis riadhatus
sholihin
i) Memahami fiqih dakwah dengan cara mengkaji sirah nabi
muhammad
j) Memahami fiqih ibadah yang mengkaji tentang zakat dan haji
4) Menguasai ilmu penegetahuan teknologi
d) Menunjukan kemampuan menganalisis dan memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari
e) Mendiskripsikan gejala alam dan sosial
f) Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti
pendidikan menengah
h. Kompetensi Fisik (Jasadi) dan Ketrampilan (Fanny)
3) Fisik (Qowiyul Jismi)
d) Menunjukan kemampuan untuk menerapkan hidup bersih,
bugar, sehat dan aman
e) Menunjukan kemampuan dalam mengikuti petunjuk kesehatan
dalam makan dan minum
f) Menunjukan kemampuan rajin berolah raga dan menjaga
kebugaran
4) Kemandirian dan ketrampilan (Fanny)
104
d) Menunjukan kemampuan belajar secara mandiri
e) Menghargai karya seni dan budaya nasional sesiuai dengan
nilai-nilai islam
f) Menghargai tugas pekerjaan dan mampu berkarya
Selanjutnya untuk mencapai kelulusan dari SMP IT Nidaul Hikmah
Salatiga sekolah menetapkan nilai 6,0 yang harus diperoleh peserta didik.
Nilai itu dapat diperoleh dari ujian nasional sebanyak 40% dan ujian sekolah
sebanyak 60%, serta KKM mata pelajaran ditetapkan dengan angka 75.
Berdasarkan Studi dokumen terhadap dokumen KTSP, diketahui
bahwa Standar Kompetensi Lulusan minimal satuan pendidikan belum
tercantum seluruhnya dalam dokumen, Standar Kompetensi Lulusan minimal
kelompok mata pelajaran, dan Standar Kompetensi Lulusan minimal mata
pelajaran juga tidak tercantum dalam dokumen KTSP SMP IT Nidaul Hikmah
Salatiga.
B. Faktor Pendukung dan Pendukung dalam Pengimplementasian Standar
Isi dan Standar Kompetensi Lulusan pada Kurikulum KTSP dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP IT Nidaul Hikmah
Salatiga tahun pelajaran 2017/2018
Menurut beberapa nara sumber faktor pendukung dan faktor
penghambat dalam mengimplementasikan kurikulum KTSP yang terdapat
dilapangan sesuai hasil analisis yaitu:
105
1. Faktor Pendukung
Adapun faktor pendukung dari implementasi Kurikulum KTSP
adalah
a. guru aktif dalam pengembangan kurikulum KTSP dilihat dari RPP
yang digunakan sudah sesuai
b. Adanya kegiatan pembiasaan keislaman sehingga peserta didik lebih
mudah dalam menagkap materi yang disampaikan
c. SDM guru berusaha untuk mengimplementasikan kurikulum secara
maksimal dan pemahaman peserta didik indifidu defferent
d. visi dan misi sekolah
e. kerja sama orangtua/guru/peserta didik yang dilakukan POMG setiap
jenjang dan ada grup Whatsapp yang dibuat sehingga memudahkan
guru dan orang tua/wali dalam berkomunikasi.
f. Pembinaan yang diberikan oleh dinas
2. Faktor Penghambat
Dalam implementasi kurikulum KTSP peserta didik masih dalam
tumbuh kembang sehingga peserta didik masih labil. Secara umum baik
peserta didik maupun guru tidak menemukan kesulitan dalam
pengimplementasian kurikulum KTSP karena materinya sangat
berhubungan dengan kegiatan kehidupan sehari-hari, sudah kerap
diterapkan dalam kegiatan pembiasaan, dan ada keterkaitan antara materi
yang satu dengan yang lain, hanya saja ada hambatan pada pemenuhan
prasarannya yang belum sesuai. Dan kesulitan terpenting dari
106
implementasi kurikulum KTSP masih ada beberapa guru yang belum
mampu melakukan perubahan, maka dalam mengimplentasikannyapun
kesulitan untuk mencapai maksimal.
Jadi kesulitan dan hambatan pasti ada pada setiap perealisasian
segala hal tak terkecuali penerapan kurikulum, dan hambatan pada
implementasi kurikulum KTSP adalah peserta didik masih dalam tumbeh
kembang sehingga siswa masih labil sehingga guru harus lebih jeli dalam
mensikapi hal tersebut.
C. Langkah yang dilakukan sekolah untuk keluar dari hambat yang
dihadapi dalam pengimplementasian Standar Isi dan Standar
Kompetensi Lulusan pada Kurikulum KTSP dalam Pendidikan Agama
Islam di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018
Sebagaimana hasil penelitian yang penulis lakukan bahwa kesulitan
dan hambatan yang dihadapi oleh instansi sekolah yaitu dengan melakukan
hal-hal yang dapat mensukseskan implementasi kurikulum yang sedang
diterapkan.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh pihak instansi sekolah yang
penulis teliti antara lain dengan cara pihak sekolah melengkapi segala sarana
dan prasarana penunjang implementasi kurikulum yang sedang berjalan,
sarana tersebut meliputi: buku pokok, buku penunjang, perlengkapan ruangan
belajar, seperti proyektor dan penambahan ruang kelas. Untuk meraih
kemaksimalan dalam implentasi kurikulum pihak sekolah juga melakukan
107
pembinaan guru dalam memahami karakter dan kemampuan siswa, konsultasi
dengan orang tua/wali, konsultasi kedokter sepesialis anak/bagian tumbuh
kembang dan Rumah Sakit.
Selain langkah-langkah akademik kepala sekolah juga selalu
melakukan evaluasi terhadap kinerja guru dengan cara mensupervisi para guru
guna memperbaiki administrasi pembelajaran yang dibuat para guru, maliputi:
prota, promes, APP, RPP, bahan ajar yang dijadikan pegangan dan acuan
dalam mengajar dan media pembelajaran yang digunakan untuk membantu
pemahaman peserta didik dan membangkitkan motivasi peserta didik dalam
mengikuti proses pembelajaran.
108
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah peneliti memaparkan hasil analisa data yang telah dikemukakan
pada Bab IV di atas, maka keseluruhan hasil penelitian ini dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Implementasi KTSP pada SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga dimulai sejak
tahun pelajaran 2014/2015, dan terus melakukan perbaikan. Dalam rangka
pemenuhan Standar Isi, guru PAI SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga dalam
pembelajaran mengunakan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran PAI yang dikembangkan oleh sekolah. Dari perencanaan proses
pembelajaran, guru PAI SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga mengembangkan
dan menyusun silabus pembelajaran dan mengimplementasikannya ke
dalam RPP. Dalam penyusunan RRP guru PAI SMP IT Nidaul Hikmah
Salatiga mengadopsi RPP yang dibuat oleh pusat dan belum mampu
menjabarkannya sesuai dengan kondisi dan karakteristik peserta didik.
Dari segi evaluasi hasil pembelajaran, guru PAI SMP IT Nidaul Hikmah
Salatiga menggunakan sistem Penilaian Berbasis Kelas (PBK) yang
langsung dilakukan oleh guru dengan melibatkan peserta didik, dengan
menggunakan tes dan nontes. Di samping itu, SMPN IT Nidaul Hikmah
Salatiga juga mengembangkan program pembiasaan yang dilakukan secara
rutin setiap hari sebelum dimulai proses pembelajaran, di antaranya
109
program sholat dhuha berjamaah, tahfidz, tutorial PAI,dan BTAQ. Untuk
pemenuhan Standar Kompetensi Lulusan, SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga
menentukan standar kompetensi lulusan satuan pendidikan dan juga
menentukan standar kompetensi lulusan yang menjadi profil siswa SMP IT
Nidaul Hikmah Salatiga. Namun kesemuanya itu belum memuat Standar
Kompetensi Lulusan minimal yang disebutkan dalam Permendikanas
Nomor 23 Tahun 2006. Seperti Standar Kompetensi Lulusan minimal
kelompok mata pelajaran dan standar kompetensi lulusan minimal mata
pelajaran belum tercantum dalam dokumen KTSP SMP IT Nidaul Hikmah
Salatiga. Dalam pencapaian kompetensi mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam nilai KKM yang ditentukan adalah 75.
2. Adapun faktor pendukung dari implementasi Kurikulum KTSP adalah
guru aktif dalam pengembangan kurikulum KTSP dilihat dari RPP yang
digunakan sudah sesuai, adanya kegiatan pembiasaan keislaman sehingga
peserta didik lebih mudah dalam menagkap materi yang disampaikan,
SDM guru berusaha untuk mengimplementasikan kurikulum secara
maksimal dan pemahaman peserta didik individu defferent, visi dan misi
sekolah, kerja sama orangtua/guru/peserta didik yang dilakukan POMG
setiap jenjang, dan Pembinaan yang diberikan oleh dinas. Sedangkan
faktor penghambatnya adalah peserta didik masih dalam tumbuh kembang
sehingga peserta didik masih labil.
3. Langkah yang dilakukan sekolah untuk keluar dari hambat yang dihadapi
dalam pengimplementasian Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan
110
pada Kurikulum KTSP dalam Pendidikan Agama Islam di SMP IT Nidaul
Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018 adalah pihak sekolah
melengkapi segala sarana dan prasarana penunjang implementasi
kurikulum yang sedang berjalan, pembinaan terhadap guru dalam
memahami karakter dan kemampuan siswa, konsultasi dengan orang tua,
dan konsultasi dengan dokter.
B. Saran-saran
1. Bagi Dinas Pendidikan Kota Salatiga
Agar terus melakukan supervisi terhadap implementasi KTSP yang
sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan sebagaimana diamanahkan
dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005. Hal ini mutlak
diperlukan agar guru PAI pada sekolah dapat meningkatkan kemampuan
melaksanakan perencanaan proses pembelajaran, mengimplementasikan
perencanaan tersebut secara maksimal dalam proses pembelajaran dan
melakukan penilaian secara objektif. Di samping itu pihak dinas
pendidikan juga diharapkan dapat memfasilitasi guru-guru PAI pada
sekolah untuk mengembangkan kemampuan dengan mengikutsertakan
dalam diklat-diklat KTSP dan sejenisnya.
2. Bagi kepala sekolah
Agar terus melakukan supervisi terhadap guru-guru PAI di sekolah,
agar guru-guru PAI tersebut dapat meningkatkan kemampuan melakukan
perencanaan dan proses pembelajaran. Di samping itu, kepala sekolah juga
111
diharapkan dapat memberikan motivasi kepada guru PAI untuk
mengembangkan kompetensinya dan memberikan dorongan kepada guru
PAI tersebut untuk mengikuti diklat-diklat tentang KTSP dan sejenisnya
dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasan di bidang pembelajaran
PAI.
3. Bagi Guru
Agar senantiasa melakukan perbaikan dan peningkatan kemampuan
dalam hal penyusunan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan
proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. Di samping itu,
guru pendidikan agama Islam juga perlu meningkatkan kemampuan dalam
mengelola pembelajaran dengan penguasaan berbagai pendekatan
pembelajaran, sehingga proses pembelajaran itu dapat berlangsung secara
efektif dan efisien untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang optimal.
112
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2012. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Dakir. 2004. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Daradjat, Zakiah. 2011. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara
Fathoni, Abdurrahmat. 2011. Metodologi Penelitaian dan Teknik Penyusunan
Skripsi. Jakarta: PT RinekaCipta
Idi, Abdullah. 2014. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada
Kurniasih, Imas. 2014. Implementasi Kurikulum 2013: Konsep dan Penerapan.
Surabaya: Kata Pena
Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Miles, matthew. B dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif.
Jakarta: UI-Press
Moleong, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitati Revisi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
―――, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitati. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Muhaimin. 2008. Pradikma Pendidikan Islam. PT Remaja Rosdakarya
Mulyasa. 2012. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
―――, 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Guru dan
Kepala Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara
Muslich, Masnur. 2009. KTSP Pembelajaran Berbasis Kopetensi dan
Kontekstual. Jakarta: PT Bumi Aksara
Nasution. 1994. Asas-Asas Kurikulu. Jakarta: PT Bumi Aksara
113
Nurdin, Syarifudin. 2003. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum.
Jakarta: PT Intermasa
Nurgiyantoro, Burhan. 1988. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah.
Yogyakarta: BPFE
Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Susilo, Muhammad Joko. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Yamin, Muh. 2009. Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan. Jogjakarta: DIVA
Press
2
Pedoman Wawancara Kepada Kepala Sekolah
1. Bagaimana profil sekolah yang bapak pimpin ini?
2. Kurikulum apakah yang diimplementasikan di SMP IT Nidaul Hikmah
Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?
3. Apa yang menjadi landasan dari pengembangan kurikulum KTSP di sekolah
yang bapak pimpin?
4. Siapa saja yang terlibat dalam penyusunan dokumen KTSP?
5. Apakah guru berperan aktif dalam pengimplementasian kurikulum KTSP di
SMP IT Nidaul Hikamah Salatiga khususnya dalam mapel PAI?
6. Bagaimana teknik penentuan SKL di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga?
7. Bagaimana strategi pencapaian SKL pada mapel PAI?
8. Apa saja sarana dan prasarana yang ada di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga
dalam mendukung pengimplementasian KTSP mapel PAI?
9. Apa bentuk dukungan yang diberikan dinas pendidikan kepada SMP IT
Nidaul Hikamah Salatiga dalam pengimplementasian kurikulim KTSP mapel
PAI?
10. Apa saja faktor pendorong dan penghambat dalam implementasi kurikulum
KTSP mapel PAI di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga?
11. Langkah apa sajakah yang ditempuh untuk mengimplementasikan kurikulum
KTSP secara maksimal di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga?
12. Apa solusi yang ditempuh sekolah untuk mengatasi masalah yang muncul
dalam implementasi kurikulum KTSP mapel PAI di SMP IT Nidaul Hikmah
Salatiga?
3
Pedoman Wawancara Kepada Waka Kurikulum
1. Kurikulum apakah yang diimplementasikan di SMP IT Nidaul Hikmah
Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?
2. Apa yang menjadi landasan dari pengembangan kurikulum KTSP di SMP IT
Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?
3. Apakah sekolah telah menyusun KTSP yang memuat struktur kurikulum dan
beban belajar?
4. Bagaiman proses penentuan KKM kurikulum KTSP mapel PAI?
5. Bagaimana teknis implementasi KTSP pada mapel PAI di SMP IT Nidaul
Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?
6. Apa saja faktor pendorong dan penghambat dalam implementasi kurikulum
KTSP?
7. Langkah apa sajakah yang ditempuh untuk mengimplementasikan kurikulum
KTSP secara maksimal di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga?
8. Apa solusi yang ditempuh sekolah untuk mengatasi masalah yang muncul
dalam implementasi kurikulum KTSP mapel PAI di SMP IT Nidaul Hikmah
Salatiga?
4
Pedoman Wawancara Kepada Guru PAI
1. Kurikulum apakah yang diimplementasikan di SMP IT Nidaul Hikmah
Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?
2. Bagaimana langkah bapak dalam menyusun silabus berbasis KTSP mapel PAI
di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?
3. Bagaimana proses bapak dalam menyusunan RPP mapel pai di SMP IT Nidaul
Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?
4. Berapa KKM yang ditentukan untuk mapel PAI?
5. Langkah apa yang bapak ambil jika ada siswa yang belum mencapai KKM
yang telah ditentukan?
6. Media apa saja yang telah bapak gunakan dalam KBM mapel PAI?
7. Hambatan apakah yang bapak alami dalam KBM mapel PAI sesuai KTSP?
8. Langkah apa yang bapak ambil untuk keluar dari hambatan tersebut?
9. Bagaimana partisipasi siswa ketika KBM berlangsung dalam
pengimplementasian KTSP mapel PAI?
10. Bukti administrsi pembelajaran apa saja yang dapat bapak gunakan pada
penentuan nilai siswa dalam proses pembelajaran mapel PAI?
8
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
Sekolah : SMPIT NIDAUL HIKMAH
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : VII B/2
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 Kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi
9. Menerapkan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati
B. Kompetensi Dasar
9.1. Menjelaskan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menguasai konsep mengenai hukum bacaan nun mati/tanwin dan
mim mati
D. Karakter siswa yang diharapkan:
1. Dapat dipercaya (trustworthines)
2. Rasa hormat dan perhatian (respect)
3. Tekun (Diligence)
4. Tanggung jawab (Responsibility)
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian nun mati/tanwin
2. Pengertian mim mati
3. Pembagian hukum bacaan nun mati/tanwin
4. Pembagian hukum bacaan mim mati
9
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanyajawab
3. Diskusi
G. Media Pembelajaran
papan tulis, kertas kosong untuk di buat pertanyaan seperti dalam metode
H. Langkah-langkah Pembelajaran
No Uraian Kegiatan Waktu
1 Kegiatan awal :
a. Apersepsi:
Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a
bersama
Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk Siswa.
Guru bertanya mengenai ilmu tajuid
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan cakupan
materi yang diajarkan
Guru memotivasi siswa mengenai keutamaan belajar
ilmu tajuid dan manfaatnya
Guru memilih beberapa siswa yang mempunyai
kemampuan membaca alquran di atas rata-rata untuk
menjadi
Guru membagi siswa menjadi bberapa kelompok kecil
(smaallgroup)
10
menit
2 Kegiatan Inti :
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan ketentua-ketentuan bacaan nun
60
Menit
10
mati/tanwin dan mim mati
Guru memberi penjelasan singkat menegenai pengertian
nun mati/tanwin dan mim mati serta pembagiannya
b. Elaborasi
Siswa mencari, menemukan, dan mengklasifikasikan
huruf-huruf idzhar, idghom bi ghunah, idghom
bilaghunah, ikhfa, dan iqlab
Siswa berdiskusi dan mengidentifikasi lafadz yang
mengandung bacaan idzhar, idghom bi ghunah, idghom
bilaghunah, ikhfa, dan iqlab
Guru menjelaskan ketentuan-ketentuan bacaan mim mati
Guru memberi peenjelasan singkat mengenai pengertian
mim mati serta pembagiannya
Siswa mencari, menemukan dan mengklasifikasikan
huruf idzhar safawi, ikhfa safawi, idhom mimi
c. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah
pamahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
3 Kegiatan akhir :
Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran
Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram
Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran
Merencanakan kegiatan tidak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan konseling
dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
10
menit
11
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
I. Sumber Belajar
1. Buku PAI kelas VII penerbit Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
2. Mushaf Al-Qur’an
J. Penilaian
1. Penilaina Sikap/Spiritual
LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP SPIRITUAL
PETUNJUK
a. Bacalah pernyataan yang ada didalam kolom dengan teliti
b. Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-
hari
Nama Peserta Didik : ..............................
Kelas : ..............................
Materi Pokok : ..............................
Tanggal : ..............................
NO Pertanyaan TP KD SR SL
1 Saya selalu berdoa sebelum dan sesudah
melakukan kegiatan
2 Saya memberi salam sebelum dan
sesudah menyampaikan pendapat
3 Setelah mengikuti materi ini saya
semakin semangat untuk mempelajari
12
AlQur’an
4 Saya mengucpkan
“alhamdulillahirobbil’alamin” ketika
merasakan nikmat yang allah berikan
kepada saya
Keterangan :
TP : Tidak Pernah
KD : Kadang-kadang
SR : Sering
SL : Selalu
Petunjuk Penskoran
TP = 1
KD = 2
SR = 3
SL = 4
Perhitungan sekor akhir menggunakan rumus : Sekor yang diperoleh X 4
Sekor Maksimal
2. Penilaian Sikap Sosial
Observasi Penilaian Sikap
NO Nama
Peserta
Didik
Aktivitas Jml.
skor Jujur Rasa
hormat&
perhatian
Tekun Tanggung
Jawab
1 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2
13
3
4
Rubrik penilaian
NO Indikator Penilaian Skor
1 Jujur Belum memperlihatkan kejujuran 1
Mulai memperlihatkan kejujuran 2
Mulai berkembang kejujurannya 3
Mulai membudayakan kejujuran 4
2 Rasa
hormat&
perhatian
Belum memperlihatkan rasa hormat kepada guru
dan perhatian selama KBM
1
Mulai memperlihatkan rasa hormat kepada guru
dan perhatian selama KBM
2
Mulai berkembang memperlihatkan rasa hormat
kepada guru dan perhatian selama KBM
3
Mulai membudayakan memperlihatkan rasa
hormat kepada guru dan perhatian selama KBM
4
3 Tekun Belum memperlihatkan ketekunannya 1
Mulai memperlihatkan ketekunannya 2
Mulai berkembang ketekunannya 3
Mulai membudayakan ketekunannya 4
4 Tanggung
jawab
Belum memperlihakan tanggung jawabnya 1
Mulai memperlihakan tanggung jawabnya 2
Mulai berkembang tanggung jawabnya 3
Mulai membudayakan tanggung jawabnya 4
Skor Maksimal 16
14
Pedoman Pen-skoran
Nilai = Jumlah Sekor yang diperoleh x 4
Jumlah skor maksimal (16)
= 16 x 4 = 4
16
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Instrumen/Soal
1. Menjelaskan
pengertian nun
mati/tanwin
2. Menjeaskan
pengertian mim
mati
3. Menyebutkan
contoh-contoh
bacaan nun
mati/tanwin dan
mim mati
Tes tertulis Tes uraian 1. Jelaskan pengertian
nun mati/tanwin
2. Jeaskan pengertian
mim mati
3. Sebutkan contoh-
contoh bacaan nun
mati/tanwin dan
mim mati
4. Buatlah sekema
pembagian hukum
bacaan nun
mati/tanwin
5. Sebutkan huuf-
huruf idzhar
6. Sebutkan huuf-
huruf idgham
7. Sebutkan huuf iqlab
8. Buatlah sekema
pembagian hukum
bacaan mim mati
16
Verbatime Wawancara 1
Kepala Sekolah
Nama : Hendro Gunawan, S.Pd. (HG)
Tempat Wawancara : Ruang Kepala Sekolah
Hari/Tanggal : Senin/5 Febuari 2018
Waktu : 13.00 WIB
1 Bagaimana profil sekolah yang bapak pimpin ini?
Profil sekolah bagus untuk segela kelengkapannya akan saya berikan.
2 Kurikulum apakah yang diimplementasikan di SMP IT Nidaul Hikmah
Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?
Kurikulum sekolah ini menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).
3 Apa yang menjadi landasan dari pengembangan kurikulum KTSP di
sekolah yang bapak pimpin?
Pengembangan KTSP mengacu pada UU RI Nomor 20 Tahun 2003, PP RI
Nomor 19 Tahun 2005, Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang
standar isi, Impres Nomor 6 Tahun 2009 tentang pengembangan ekonomi
kreatif, Impres Nomor 1 Tahun 2010, Permendiknas Nomor 6 Tahun 2007,
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 dan beberapa Permendiknas yang
terkait dengan Standar Nasional Pendidikan.
4 Siapa saja yang terlibat dalam penyusunan dokumen KTSP?
Yang terlibat dalam penyusunan dokumen KTSP itu adalah stakeholder
sekolah, mulai dari ketua yayasan, komite sekolah, kepala sekolah, wakil
17
kepala sekolah, guru, tata usaha dan dihadiri oleh perwakilan Dinas
Pendidikan Kabupaten. Setelah KTSP yang dikembangkan itu selesai
disusun, kemudian harus dilengkapi juga dengan lembaran pengesahan oleh
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten. Jadi setiap tahun harus di up date.
5 Apakah guru berperan aktif dalam pengimplementasian kurikulum KTSP di
SMP IT Nidaul Hikamah Salatiga khususnya dalam mapel PAI?
Guru aktif dalam pengembangan kurikulum KTSP dilihat dari RPP yang
digunakan sudah sesuai.
6 Bagaimana teknik penentuan SKL di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga?
Standar kompetensi lulusan satuan pendidikan yang ditetapkan adalah
pertama secara nasional ditetapkan nilai ujian nasional minimal 5,50,
kedua, sekolah menetapkan nilai 6,0 yang diperoleh dari nilai ujian
nasional sebanyak 40% dan nilai ujian sekolah sebanyak 60%, serta rata-
rata mata pelajaran ditetapkan KKM nya 70.
7 Bagaimana strategi pencapaian SKL pada mapel PAI?
Untuk mencapai standar kompetensi lulusan itu, guru PAI dapat
mengujinya dengan melakukan try out. Gabungan nilai rata-rata semester
satu sampai dengan semester lima yang diperoleh dari tugas harian, tengah
semester, semester, ujian akhir sekolah dan ujian nasional.
8 Apa saja sarana dan prasarana yang ada di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga
dalam mendukung pengimplementasian KTSP mapel PAI?
sarana dan pasarana di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga sudah ada dalam
dokumen SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga seperti masjid, LCD proyektor
18
dan lain lain.
9 Apa bentuk dukungan yang diberikan dinas pendidikan kepada SMP IT
Nidaul Hikamah Salatiga dalam pengimplementasian kurikulim KTSP
mapel PAI?
Dalam bentuk pembinaan.
10 Apa saja faktor pendorong dan penghambat dalam implementasi kurikulum
KTSP mapel PAI di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga?
Fator pendukungnya adalah siswa sudah terbiasa karena adanya kegiatan
pembiasaan keislaman sehingga siswa lebih mudah dalam menagkap materi
yang disampaikan sedangkan faktor penghambatnya tidak ada.
11 Langkah apa sajakah yang ditempuh untuk mengimplementasikan
kurikulum KTSP secara maksimal di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga?
Rapat pleno, pengembangan krakter, penyusunan silabus dan RPP,
Evaluasi perbualan dan perminggu, supervisi dalam mengajar dan RPP.
12 Apa solusi yang ditempuh sekolah untuk mengatasi masalah yang muncul
dalam implementasi kurikulum KTSP mapel PAI di SMP IT Nidaul
Hikmah Salatiga?
Perlu adanya penambahan sarana dan prasarana dalam mendukung
pembelajaran.
19
Verbatime Wawancara 2
Waka Kurikulum
Nama : Sulistiowati, S.T. (S)
Tempat Wawancara : Ruang Guru
Hari/Tanggal : Senin/5 Febuari 2018
Waktu : 10.00 WIB
1 Kurikulum apakah yang diimplementasikan di SMP IT Nidaul Hikmah
Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?
SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan sedang diimplementasikan sekarang ini.
2 Apa yang menjadi landasan dari pengembangan kurikulum KTSP di SMP
IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?
Landasan pengembangan KTSP itu mengacu pada UU RI Nomor 20 Tahun
2003, PP 19 tahun 2005 dan yang lain sudah tertera dalam dokumen SMP
IT Nidaul Hikmah Salatiga.
3 Apakah sekolah telah menyusun KTSP yang memuat struktur kurikulum
dan beban belajar?
Sekolah ini telah menyusun Kurikulum KTSP sesuai dengan standar
kurikulum dan beban belajar yang sudah ada, dan lebih jelasnya sudah
tertuang dalam Dokumen SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga.
4 Bagaiman proses penentuan KKM kurikulum KTSP mapel PAI?
KKM ditentukan langsung oleh guru PAI setelah disetujui oleh kepala
sekolah.
20
5 Bagaimana teknis implementasi KTSP pada mapel PAI di SMP IT Nidaul
Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?
Implementasi kurikulum KTSP sudah ada dalam Dokumen SMP IT Nidaul
Hikmah Salatiga di tuangkan dalam silabus dan RPP serta dalam kegiatan
pembiasaan yaitu tahfidz, tutorial pai dan BATQ.
6 Apa saja faktor pendorong dan penghambat dalam implementasi kurikulum
KTSP?
Faktor pendorongnya adalah SDM guru berusaha untuk
mengimplementasikan kurikulum secara maksimal dan pemahaman siswa
indifidu defferent, visi dan misi sekolah serta keguatan orangtua/guru/siswa
yang dilakukan setiap POMG tiap jenjang dan ada grup Whatsapp yang
dibuat dan faktor prnghambatnya adalah siswa sedang dalam tumbuh
kembang sehingga guru harus lebih jeli.
7 Langkah apa sajakah yang ditempuh untuk mengimplementasikan
kurikulum KTSP secara maksimal di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga?
Langakah implementasi kurikulum yaitu dengan rapat pleno yaitu rapat tim
pengembang kurikulum, mata pelajaran dan kurikulum pengembang
karakter, penyusunan RPP tiap mapel, supervisi RPP, supervisi
kemampuan mengajar, evaluasi oleh kepala sekolah, dan penilaian kinerja
guru oleh kepala sekolah.
8 Apa solusi yang ditempuh sekolah untuk mengatasi masalah yang muncul
dalam implementasi kurikulum KTSP mapel PAI di SMP IT Nidaul
Hikmah Salatiga?
21
Pembinaan guru, tim kesiswaan dalam memahami karakter dan
kemampuan siswa, konsultasi dengan orang tua/wali, konsultasi kedokter
sepesialis anak atau bagian tumbuhkembang dan RS.
22
Verbatime Wawancara 3
Waka Kurikulum
Nama : Dwi Galih Prasetyo (DG)
Tempat Wawancara : Ruang Guru
Hari/Tanggal : Jumat/26 Januari 2018
Waktu : 09.00 WIB
1 Kurikulum apakah yang diimplementasikan di SMP IT Nidaul Hikmah
Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?
SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan sedang diimplementasikan sekarang ini.
2 Bagaimana langkah bapak dalam menyusun silabus berbasis KTSP mapel
PAI di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?
Selain mengikuti panduan dari pusat yang berpedoman pada permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016, penyusunan silabus itu juga disesuaikan dengan
kondisi daerah, dan penyusunan silabus itu berdasarkan hasil MGMP PAI
yang dilaksanakan oleh sekolah.
3 Bagaimana proses bapak dalam menyusunan RPP mapel pai di SMP IT
Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?
RPP itu disusun berdasarkan kriteria yang sudah ada.
4 Berapa KKM yang ditentukan untuk mapel PAI?
KKM untuk mata pelajaran pendidikan agama Islam ditetapkan 75.
5 Langkah apa yang bapak ambil jika ada siswa yang belum mencapai KKM
yang telah ditentukan?
23
Bila ada siswa yang tidak tuntas dalam satu standar kompetensi, maka akan
diberikan remedial sampai siswa itu tuntas mencapai kompetensi yang
diharapkan.
6 Media apa saja yang telah bapak gunakan dalam KBM mapel PAI?
Power Point, Gambar melalui LCD proyektor, dan papan tulis.
7 Hambatan apakah yang bapak alami dalam KBM mapel PAI sesuai KTSP?
Tergantung kelasnya kelas A lancar sedangkan kelas B pasif karena respon
siswanya kurang cekatan.
8 Langkah apa yang bapak ambil untuk keluar dari hambatan tersebut?
Melakukan pancingan dengan pertanyaan atau dengan siswa ditunjuk untuk
maju kedepan.
9 Bagaimana partisipasi siswa ketika KBM berlangsung dalam
pengimplementasian KTSP mapel PAI?
Partisipasi siswa kelas A lebih aktif dari pada kelas B.
10 Bukti administrsi pembelajaran apa saja yang dapat bapak gunakan pada
penentuan nilai siswa dalam proses pembelajaran mapel PAI?
Nilai Harian, Nilai Praktik, Nilai Remidial, RPP, dan absen.