SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3679/1/SKRIPSI.pdf · 8. Mahasiswa...

163
i IMPLEMENTASI KURIKULUM 2006 (KTSP) DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP IT NIDAUL HIKMAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 (Kajian tentang Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendiikan (S.Pd.) Disusun Oleh: MUHAMAD KHOIRUL UMAM NIM 111 13 187 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

Transcript of SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3679/1/SKRIPSI.pdf · 8. Mahasiswa...

i

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2006 (KTSP)

DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI SMP IT NIDAUL HIKMAH SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

(Kajian tentang Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendiikan (S.Pd.)

Disusun Oleh:

MUHAMAD KHOIRUL UMAM

NIM 111 13 187

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

ii

iii

iv

v

vi

MOTTO

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum

sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”

(Ar-Ra’d: 13)

vii

PERSEMBAHAN

Atas rahmat dan ridho Allah SWT, kupersembahkan karya terbaikku

kepada :

1. Kedua orang tuaku yang sangat aku hormati dan cintai Bapak Muhamad Subhi

dan Ibu Asslamiyah, karena dengan bimbingan, pengorbanan, kasih sayang,

dan doa keduanya lah aku melangkah ke depan dengan optimis untuk meraih

cita-cita.

2. Adikku tercinta Nur Rohman yang selalu memberikan canda tawa sehingga

semangat lagi untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Sahabatku Wakhid Mustofa, Ja’far Abdullah, Temon Dardiri, Kasran, Tejo

Susilo, Jauharin, dan Muhamad Nurul Huda yang selalu memberikan

semangat dan motivasi.

4. Teman-temanku seperjuangan angkatan tahun 2013, dan teman lainnya di

IAIN Salatiga.

viii

KATA PENGANTAR

Asslamu’alaikum Wr. Wb

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas

segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan

kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga

tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh

gelar kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima

kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

(FTIK).

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

(PAI).

4. Bapak Dr. Fatchurrohman, S.Ag., M. Pd. sebagai dosen pembimbing skripsi

yang telah dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta

pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Nasafi, M.Pd. I. selaku pembimbing akademik.

ix

6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak

membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak kepala sekolah, guru dan karyawan SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga

yang telah memberikan izin serta membantu penulis dalam melakukan

penelitian di sekolah tersebut.

8. Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) angakatan tahun 2013 yang telah

mau bekerja sama dalam penelitian skripsi ini.

9. Bapak dan Ibu serta saudara-saudaraku di rumah yang telah mendoakan dan

membantu dalam bentuk materi untuk membiayai penulis dalam

menyelesaikan studi di IAIN Salatiga dengan penuh kasih sayang dan

kesabaran.

Harapan penulis, semoga amal baik dari beliau mendapatkan balasan yang

setimpal dan mendapat ridho ALLAH SWT. Akhirnya dengan tulisan ini semoga

bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

Wasslamu’alaikum Wr. Wb

Salatiga, 19 Maret 2018

Penulis

Muhamad Khoirul Umam

NIM: 111 13 187

x

ABSTRAK

Umam, Muhamad Khoirul 2018. Implementasi Kurikulum 2006 (KTSP) dalam

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP IT Nidaul Hikmah

Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 (Kajian tentang Standar Isi dan

Standar Kompetensi Lulusan). Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam

Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd.

Kata kunci: Implementasi, KTSP, Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan.

Dalam mewujudkan tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah, maka

guru PAI merupakan faktor penting untuk mengaplikasikan tujuan tersebut dalam

menyusun kurikulum yang memuat SI dan SKL serta mengimplementasikannya

dalam proses pembelajaran sesuai dengan SNP yang telah ditetapkan oleh

pemerintah. Karena dalam KTSP, guru lebih dominan lagi terutama dalam

menjabarkan SK dan KD agar bisa tercapai hasil belajar sesuai dengan SKL yang

ditetapkan. Adapun yang menjadi fokus penelitian ini adalah: (1) Bagaimana

Implementasi Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan pada kurikulum 2006

(KTSP) di SMP IT Nidaul Hikmah? (2) Apa saja yang menjadi faktor penghambat

dan faktor pendorong dalam pengimplementasian Standar Isi dan Standar

Kompetensi Lulusan pada Kurikulum 2006 (KTSP) di SMP IT Nidaul Hikmah

Salatiga? (3) Langkah apa saja yang dilakukan sekolah untuk keluar dari hambat

yang dihadapi dalam pengimplementasian Standar Isi dan Standar Kompetensi

Lulusan pada Kurikulum 2006 (KTSP) dalam Pendidikan Agama Islam?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode

deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: wawancara,

dokumentasi, dan observasi. Hal ini melibatkan berbagai pihak, yaitu: kepala

sekolah, waka kurikulum, dan guru PAI.

Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Pada dasarnya

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan Kurikulum KTSP

berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam rangka pemenuhan SI, dari

perencanaan proses pembelajaran, guru PAI mengembangkan dan menyusun

silabus pembelajaran dan mengimplementasikannya ke dalam RPP. Dalam

penyusunan RRP guru PAI mengadopsi RPP yang dibuat oleh pusat. Dari segi

evaluasi hasil pembelajaran, guru menggunakan sistem PBK. Program

pembiasaan yang dilakukan berupa sholat dhuha berjamaah, tahfidz, tutorial PAI

dan BTAQ. Untuk pemenuhan SKL, SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga

menentukan SKL satuan pendidikan dan juga menentukan SKL yang menjadi

profil siswa SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga. Dalam pencapaian kompetensi mata

pelajaran PAI nilai KKM yang ditentukan adalah 75. (2) a) Faktor pendukungnya

antara lain: SDM Guru, Kegiatan pembiasaan keislaman, Kerjasama orang

tua/peserta didik/guru dan Pembinaan dari dinas. b) Sedangkan faktor

penghambatnya adalah: peserta didik dan regulasi pemerintah yang berubah

sewaktu-waktu. (3) solusi yang ditempuh yaitu: Pembinaan terhadap guru,

Konsultasi dengan orang tua, Konsultasi dengan dokter, dan Melengkapi sarana

dan prasarana.

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................. Error! Bookmark not defined.

HALAMAN BERLOGO ......................................... Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .... Error! Bookmark not defined.

PENGESAHAN KELULUSAN .......................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI

.................................................................................... Error! Bookmark not defined.

MOTTO ................................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

ABSTRAK ............................................................................................................. x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian ................................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ................................................................................................. 8

E. Penegasan Istilah .................................................................................................... 8

F. Metode Penulisan ................................................................................................. 10

xii

G. Sistematika Penulisan .......................................................................................... 17

BAB 11 ................................................................................................................. 18

KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................... 18

A. Kurikulum KTSP ................................................................................................. 18

1. Pengertian Kurikulum .................................................................................... 18

2. Asas-asas Kurikulum ..................................................................................... 20

3. Pengertian Kurikulum KTSP ........................................................................ 24

4. Tujuan KTSP .................................................................................................. 25

5. Landasan Pengembangan KTSP .................................................................. 25

6. Karakteristik KTSP ........................................................................................ 26

7. Acuan Oprasional dan Komponen KTSP ................................................... 27

8. Prinsip-prinsip Pelaksanaan KTSP .............................................................. 29

B. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ........................................................... 31

1. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam .................................. 31

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam ................................................................. 32

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam .................................................................. 33

4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam .................................................. 35

C. Standar Isi dan Standar Kompetensi Luluan .................................................... 36

1. Standar Isi ........................................................................................................ 36

2. Standar Kompetensi Lulusan ........................................................................ 52

BAB III ................................................................................................................. 60

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ......................................... 60

A. Paparan Data ......................................................................................................... 60

xiii

1. Sejarah Berdirinya Sekolah ........................................................................... 60

2. Identitas Sekolah ............................................................................................ 61

3. Letak Geografis .............................................................................................. 61

4. Visi dan Misi ................................................................................................... 63

5. Tujuan .............................................................................................................. 63

6. Sarana dan Prasarana ..................................................................................... 64

7. Struktur Organisasi......................................................................................... 64

8. Data Guru dan Karyawan .............................................................................. 65

9. Keadaan Siswa ................................................................................................ 66

10. Ekstrakurikuler ............................................................................................... 67

B. Temuan Penelitian ............................................................................................... 68

1. Profil Responden ............................................................................................ 68

2. Hasil Penelitian ............................................................................................... 69

BAB IV ................................................................................................................. 91

ANALISIS DATA ............................................................................................... 91

A. Implementasi Kurikulum 2006 (KTSP) dalam Pembelajaran PAI di SMP IT

Nidaul Hikmah Salatiga Tahuan Pelajaran 2017/2018 (Kajian tentang

Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan) ................................................. 91

1. Implementasi Kurikulum KTSP Untuk Pemenuhan Standar Isi ............... 91

2. Implementasi Kurikulum KTSP Untuk Pemenuhan Standar Kompetensi

Lulusan ................................................................................................................ 100

B. Faktor Pendukung dan Pendukung dalam Pengimplementasian Standar Isi

dan Standar Kompetensi Lulusan pada Kurikulum KTSP dalam

xiv

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga

tahun pelajaran 2017/2018 ................................................................................ 104

1. Faktor Pendukung ........................................................................................ 105

2. Faktor Penghambat ....................................................................................... 105

C. Langkah yang dilakukan sekolah untuk keluar dari hambat yang dihadapi

dalam pengimplementasian Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan

pada Kurikulum KTSP dalam Pendidikan Agama Islam di SMP IT Nidaul

Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018 ................................................. 106

BAB V ................................................................................................................. 108

PENUTUP .......................................................................................................... 108

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 108

B. Saran-saran ......................................................................................................... 110

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xv

DAFTAR TABEL

1. Tabel 2.1 Standar Isi Kelas VII Smester I ...................................................... 40

2. Tabel 2.1 Standar Isi Kelas VII Smester II .................................................... 42

3. Tabel 2.1 Standar Isi Kelas VIII Smester I .................................................... 43

4. Tabel 2.1 Standar Isi Kelas VIII Smester II ................................................... 45

5. Tabel 2.1 Standar Isi Kelas IX Smester I ....................................................... 46

6. Tabel 2.1 Standar Isi Kelas IX Smester II ...................................................... 48

7. Tabel 3.2 Identitas Sekilah ............................................................................. 61

8. Tabel 3.6 Sarana dan Prasarana ...................................................................... 64

9. Tabel 3.7 Struktur Organisasi ......................................................................... 65

10. Tabel 3.8 Data Guru dan Karyawan ............................................................... 65

11. Tabel 3.9 Data Kelas VII ................................................................................ 66

12. Tabel 3.9 Data Kelas VIII .............................................................................. 66

13. Tabel 3.9 Data Kelas IX ................................................................................. 67

14. Tabel 3.3 Beban Belajar ................................................................................. 77

15. Tabel 3.4 Program Kegiatan Rutin ................................................................. 78

16. Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan Minimal Peserta Didik ................................... 86

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Pedoman wawancara

Lampiran 2 : Silabus

Lampiran 3 : RPP

Lampiran 4 : Hasil wawancara kepada kepala sekolah

Lampiran 5 : Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 6 : Proposal Skripsi

Lampiran 7 : Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 8 : Surat Keterangan SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga

Lampiran 9 : Dokumentasi

Lampiran 10 :Daftar Nilai Satuan Kredit Kegiatan

Lampiran 11 : Daftar Riwayat Hidup

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum dan pendidikan adalah dua hal yang erat kaitanya, tak dapat

dipisahkan satu dengan yang lain. Sistem pendidikan yang dijalankan pada

zaman moderen ini tak mungkin tanpa melibatkan keikut sertaan kurikulum.

Tidak mungkin ada kegiatan pendidikan tanpa kurikulum. Hubungan antara

pendidikan dan kurikulum adalah hubungan antara tujuan dan isi pendidikan.

Suatu tujuan, tegasnya tujuan pendidikan yang ingin dicapai, akan dapat

terlaksana jika alat, sarana, isi, atau tegasnya kurikulum yang dijadikan dasar

acuan yang relevan (Nurgiyanto, 1988: 1).

Rasullah SAW bersabda: “perintahlah anakmu untuk melakukan shalat,

pada saat mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka pada saat mereka

berusia sepuluh tahun jika mereka meninggalkan shalat dan pisahkanlah

mereka dalam hal tempat tidur” (HR. Abu Dawud). Dari hadis tersebut dapat

disimpulkan bahwa seluruh aktivitas anak sebagai peserta didik dan orang tua

sebagai pendidik. Dalam proses pendidikan dimana tujuanya adalah

membiasakan anak untuk shalat dan tidak meninggalkan shalat serta

mengetahuai adab antara laki-laki dan perempuan dengan menggunakan

metode pembiasaan dan hukuman. Pendidikan anak dilaksanakan secara

bertahap dan disiplin dengan metode pembiasaan, pada usia tujuh tahun anak

diajarakan sholat tetapi belum boleh dipukul sampai usia sepuluh tahun.

2

Sedangkan metode hukuman bertujuan perbaikan agar anak menyadari

kesalahan sehingga tidak mengulanginya lagi. Dalam hal ini orang tualah

penentu keberhasilan suatu sistem dan tujuan pendidikan.

Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan

pendidikan, sekaligus merupakan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran

pada semua jenis dan jenjang pendidikan. Kurikulum harus bersifat dinamis,

artinya kurikulum selalu mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan

zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, tingkat kecerdasan peserta didik,

kultur, sistem nilai, serta kebutuhan masyarakat (Arifin, 2012: 2).

Adapun definisi kurikulum versi Indonesia sebagaimana yang tertuang

dalam UUSPN No. 20 Tahun 2003 pada Bab 1 Pasal 1, pengertian kurikulum

adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mengacu pada Undang-undang

Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19

tahun 2005 tentang SNP, Peraturan Mentri Pendidikan Nasional

(Permendiknas) No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, Permendiknas No. 23

Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan, Permendiknas No. 24

tentang Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, serta

Panduan Penyusunan Kurikulum yang dibuat oleh BSNP, setiap satuan

pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kurikulum yang

diimplementasikan di satuan pendidikan masing-masing. Bagi satuan

3

pendidikan yang belum siap mengembangkan kurikulum, dapat menggunakan

model kurikulum yang dikembangkan oleh BSNP. Meskipun demikian, dalam

pelaksanaannya tetap perlu disesuaikan, dan diadaptasikan dengan kondisi

sekolah, masyarakat, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi,

terutama teknologi informasi yang berkembang sangat pesat bersamaan

dengan era globalisasi (Mulyasa, 2012: 11).

Sekarang ini kelemahan-kelemahan pelaksanaan kurikulum yang sudah

ada telah menjadi sorotan kritik berbagai pihak. Tidak hanya pihak diluar

dunia pendidikan tetapi pihak-pihak didalam sendiri sudah memprihatinkan

proses dan produk pengelolaan kurikulum yang dilaksanakan oleh

administrator pendidikan sampai pada yang dilaksanakan oleh guru-guru di

kelas. Ironisnya sasaran kritik hanya di tujukan kepada guru-guru, dan para

administrator terlindung seolah-olah peranan dan tanggung jawabnya tidak

menentukan. Jarang kedengaran kritik terhadap, misalnya kepala sekolah,

pengawas (penilik) ataupun administrator atasan yang membawahinya. Diakui

atau tidak, praktik dilapangan dalam implementasi lebih sulit dibanding

dengan mengungkapkan pendapat dan berkomentar. Karena praktik

dilapangan menghadapi langsung berbagai faktor yang mempengaruhi proses

pembelajaran.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan bentuk upaya

pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan dalam negeri dan untuk

mencapai keunggulan masyarakat, karena dengan pendidikan masyarakat

mampu berkembang sesuai yang digariskan oleh haluan negara. Kurikulum

4

Tingkat Satuan Pendidikan memberikan sumbangan lebih bagi kompetensi

para siswa, yang didukung dengan SDM yang tinggi dan fasilitas pendidikan

yang memadai.

Di samping itu, kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan

menengah dapat dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah dengan

berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan

penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Sebagaimana disebutkan

dalam peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan pasal 16 ayat 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

yang disusun itu harus sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka

Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan peningkatan

iman dan takwa, peningkatan akhlak mulia, peningkatan potensi, kecerdasan,

dan minat peserta didik, keragaman potensi daerah dan lingkungan, tuntutan

pembangunan daerah dan nasional, tuntutan dunia kerja, perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni, agama, dinamika perkembangan global,

persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

Dalam rangka mewujudkan tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah,

maka guru Pendidikan Agama Islam merupakan faktor penting untuk

mengaplikasikan tujuan tersebut dalam menyusun kurikulum yang memuat

standar isi dan standar kompetensi lulusan serta mengimplementasikannya

dalam proses pembelajaran sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan yang

telah ditetapkan oleh pemerintah. Karena dalam Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan, guru lebih dominan lagi terutama dalam menjabarkan standar

5

kompetensi dan kompetensi dasar, tidak saja dalam bentuk tertulis, tetapi juga

dalam proses pembelajaran di kelas. Sehingga diharapkan, guru benar-benar

dapat mengimplementasikan seluruh kompetensi dasar tersebut ke dalam

pencapaian target pembelajaran yaitu tercapainya hasil belajar sesuai dengan

standar kompetensi lulusan yang ditetapkan.

Dalam pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan seringkali

didapati bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang

dikembangkan belum dapat diimplementasikan oleh guru, terkadang sebagian

guru pada satuan pendidikan belum memahami standar isi dan standar

kompetensi lulusan yang harus diimplementasikan dalam proses pembelajaran

atau ada guru yang belum menguasai strategi dan metodologi pembelajaran

Pendidikan Agama Islam yang sesuai dengan standar proses pendidikan.

Sehingga target yang ditetapkan dalam kurikulum tersebut belum dapat

dicapai dan berakibat kepada hasil belajar peserta didik menurun.

Di samping itu, ada yang beranggapan bahwa tugas guru adalah sebatas

mencapai target kurikulum yang ditetapkan, namun mereka lupa akan

tanggung jawab guru bahwa pendidikan yang berhasil adalah pendidikan yang

memperhatikan perkembangan sikap peserta didiknya.

Menurunnya prestasi belajar peserta didik sangat dipengaruhi oleh

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang dilakukan oleh guru. Oleh

karena itu guru diharapkan dapat memahami lebih dalam tentang Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dikembangkan oleh satuan

6

pendidikan, serta dapat mengimplementasikan standar isi dan standar

kompetensi lulusan ke dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran pokok

yang diajarkan di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Untuk mencapai tujuan

Pendidikan Agama Islam di sekolah dibutuhkan kemampuan guru Pendidikan

Agama Islam dalam melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Di antaranya melalui pemahaman dan

penguasaan guru terhadap standar isi dan standar kompetensi lulusan yang

dituangkan ke dalam perencanaan, seperti dalam menyusun Silabus, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM),

serta kemampuan guru mengimplementasikan perencanaan tersebut dalam

proses pembelajaran.

Adapun SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga merupakan sekolah yang baru

saja berdiri yaitu sejak tahun 2013. SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga

merupakan sekolah berbasis efeksi sehingga kegiatan keagamaan (islam)

sangatlah menonjol, hal ini dapat dilihat dari aktivitas siswa dan kegiatan

siswa sehari-hari misalnya bagi seorang muslimah wajib mengenakan hijab di

sekolah dan semua siswa wajib mengikuti sholat dhuha sesuai dengan jadwal.

Namun, SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga merupakan sekolah berbasis efeksi

masih mengunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Berdasarkan latar belakang itulah, peneliti ingin mengetahui lebih jauh

bagaimana implementasi kurikulum di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga,

dengan mengambil judul “IMPLEMENTASI KURIKULUM 2006 (KTSP)

7

DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP

IT NIDAUL HIKMAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

(Kajian tentang Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan)”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Implementasi Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan

pada kurikulum 2006 (KTSP) di SMP IT Nidaul Hikmah tahun pelajaran

2017/2018?

2. Apa saja yang menjadi faktor penghambat dan faktor pendorong dalam

pengimplementasian Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan pada

Kurikulum 2006 (KTSP) di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun

pelajaran 2017/2018?

3. Langkah apa saja yang dilakukan sekolah untuk keluar dari hambatan yang

dihadapi dalam pengimplementasian Standar Isi dan Standar Kompetensi

Lulusan pada Kurikulum 2006 (KTSP) dalam Pendidikan Agama Islam di

SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana Implementasi Standar Isi dan Standar

Kompetensi Lulusan pada kurikulum 2006 (KTSP) di SMP IT Nidaul

Hikmah tahun pelajaran 2017/2018.

2. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi faktor penghambat dan faktor

pendorong dalam pengimplementasian Standar Isi dan Standar

8

Kompetensi Lulusan pada Kurikulum 2006 (KTSP) di SMP IT Nidaul

Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018.

3. Untuk mengetahui langkah apa saja yang dilakukan sekolah untuk keluar

dari hambat yang dihadapi dalam pengimplementasian Standar Isi dan

Standar Kompetensi Lulusan pada Kurikulum 2006 (KTSP) dalam

Pendidikan Agama Islam di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun

pelajaran 2017/2018.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini baik secara teoritis maupun secara praktis dapat

diambil hikmahnya sebagai berikut:

1. Manfaat Secara Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang

bernilai bagi para pengembang ilmu pengetahuan dan diharapkan dapat

dijadikan acuan pada penelitian selanjutnya yang relevan.

2. Manfaat Praktis

Hasil-hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan untuk

menyempurnakan implementasi kurikulum pada pembelajaran pendidikan

agama islam baik bagi sekolah, termasuk guru, pengembang kurikulum,

maupun untuk tujuan penelitian lebih lanjut.

E. Penegasan Istilah

Untuk menghidari interpretasi dan kesalahpahaman pengertian batasan

istilah, maka peneliti menyampaikan batasan-batasan istilah sebagai berikut:

9

1. Implementasi Kurikulum KTSP

Implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan (Nurdin,

2003 :70). Kurikulum ialah suatu program yang berisikan berbagai bahan

ajaran dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan

direncanakan secara sistematik atas dasar norma-norma yang berlaku yang

dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan

dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan (Dakir, 2004: 3).

Dalam UUSPN No. 20 Tahun 2003 pada Bab 1 Pasal 1, pengertian

kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu.

Implementasi kurikulum adalah proses staf pengajar atau dosen

melaksanakan kurikulum (kurikulum yang sudah ada) dalam situasi

sekolah atau dengan kata lain implementasi kurikulum itu adalah proses

aktualisasi kurikulum potensial/ ideal menjadi kurikulum aktual (real) oleh

staf pengajar/ dosen/ gurudalam kegiatan belajar mengajar (perkuliyahan)

(Nurdin, 2003: 74).

Sementara itu, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang

merupakan penyempurna dari kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum

oprasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan

pendidikan/sekolah (Muslich, 2009: 17).

2. Pendidikan Agama Islam

10

Pendidikan agama islam merupakan usaha sadar yang dilakukan

pendidik dalam mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami,

dan mengamalkan ajaran islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran

atau pelatihan yang telah dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan (Majid, 2012: 13).

3. Standar Isi

Standar Isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi

yang dituangkan dalam kriteria dalam kompetensi tamatan, kompetensi

bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang

harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan

tertentu (Mulyasa, 2012: 45).

4. Standar Kompetensi Lulusan

Standar Kompetensi merupakan penjabaran dari Standar

Kompetensi Lulusan (SKL). Sebagaimana dikemukakan dalam Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia No 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan (SNP), bahwa “Standar Kompetensi Lulusan adalah

kulifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan

keterampilan”.

F. Metode Penulisan

Untuk memperoleh penelitian yang valid, maka harus digunakan

metode yang tepat dan sesuai untuk pengolahan dan sesuai objek yang

dibahas. Dalam hal ini dikemukakan beberapa metode dan sumber data yang

berkaitan dengan penelitian yaitu:

11

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dilihat dari jenisnya, penelitian ini termasuk penelitian kualitatif,

yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa

yang dialami subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi, motivasi,

tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara diskripsi dalam bentuk

kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan

memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2009: 6).

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelian merupakan tempat dimana penelitian dilakukan.

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di SMP IT Nidaul Hikmah

Salatiga.

3. Sumber Data

a. Data Primer

Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh

dari lapangan dengan mengamati atau mewawancarai. Data primer

digunakan untuk mendapatkan informasi langsung mengenai SMP IT

Nidaul Hikmah Salatiga. Dalam penelitian ini yang menjadi informan

adalah kepala sekolah, waka kurikulum, dan guru mata pelajaran

Pendidikan Agam Islam.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data-data yang diperoleh dari sumber

bacaan dan berbagai macam sumber lainnya yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, baik buku-buku maupun

12

dokumen yang resmi dari berbagai instansi pemerintah. Peneliti

menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat penemuan dan

melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara

langsung dengan beberapa informan di SMP IT Nidaul Hikmah

Salatiga.

4. Prosedur Pengumpulan Data

Adapun dalam pengkajian skripsi ini penelitian ini menggunakan

teknik pengumpulan data penelitian dengan cara sebagai berikut:

a. Metode Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses

tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan

datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh

yang diwawancarai (Fathoni, 2011: 105). Metode ini digunakan untuk

mengetahui apa saja yang ada dalam perasaan responden. Salah satu

cara yang akan ditempuh peneliti adalah melakukan wawancara secara

mendalam dengan subjek penelitian dengan tetap berpegang pada arah

sasaran dan fokus penelitian.

Adapun pihak-pihak yang diwawancarai adalah kepala sekolah

sebagai supervisor untuk mengetahui tentang pelaksanaan kurikulum

KTSP. Guru PAI sebagai pelaksana pembelajaran di kelas untuk

mengetahui perangkat pembelajaran, metode, dan media yang

disiapkan sekaligus digunakan dalam proses pembelajaran. Waka

Kurikulum sebagai penanggung jawab palaksanaan kurikulum, untuk

13

mengetahui rencana, pelaksanaan, dan hasil yang dicapai dari

implementasi kurikulum KTSP.

b. Metode Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah teknik pengumpula data dengan

mempelajari catatan-catatan mengenai data pribadi responden, seperti

yang dilakukan oleh seorang psikologi dalam meneliti perkembangan

seoran klien melalui catatan pribadi (Fathoni, 2011: 112). Teknik ini

diarahkan untuk mengumpulkan berbagai informasi, khususnya untuk

melengkapi data dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian

mengenai pelaksanaan kurikulum KTSP dalam proses belajar mengajar

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

c. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

melalui suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatn

terhadap keadaan atau prilaku objek sasaran (Fathoni, 2011: 104).

Peneliti terlibat langsung, sehinggga observasi partisipan digunakan

untuk mencari data-data tentang implementasi kurikulum KTSP.

Metode ini digunakan untuk memperoleh data dan mengumpulkan

informasi mengenai Implementasi Kurikulum KTSP dalam

pembelajaran Pendidikan Agam Islam di SMP IT Nidaul Hikmah

Salatiga.

14

5. Analisis Data

Analisi data kualitatif merupakan upaya yang dilakukan dengan

jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilih-milih

menjadi sesuatu yang dikelola, mengsintesiskannya, mencari dan

menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari,

dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Dalam

analisis ini peneliti menggunakan tiga analisis yaitu reduksi data,

penyajian data, dan verifikasi data atau kesimpulan. Fokus analisis data ini

pada ruang lingkup KTSP dalam Pendidikan Agam Islam dan

Implementasinya, problmatika yang dihadapi serta solusi yang ditempuh.

a. Reduksi Data

Langkah awal ini untuk memudahkan pemahaman terhadap

yang sudah terkumpul, reduksi data dilakukan dengan cara

mengkelompakkan data berdasarkan aspek-aspek permasalahan

penelitian, aspek-aspek yang direduksi dalam penelitian ini adalah:

implementasi kurikulum KTSP dalam mata pelajaran pendidikan

agama islam, problematika yang dihadapi dan solusi yang ditempuh.

b. Penyajian Data

Data yang telah direduksi, kemudian disajikan dalam bentuk

diskripsi berdasarkan aspek-aspek dan penelitian, penyajian data

dimaksudkan untuk memudahkan peneliti menafsirkan data dan

menarik kesimpulan. Sesuai dengan aspek-aspek masalah penelitian

ini, maka susunan penyajian datanya dimulai dari implementasi

15

kurikulum KTSP dalam mata pelajara Pendidikan Agama Islam,

problematika yang dihadapi dan solusi yang di tempuh.

c. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Penarikan kesimpulan dan verifikasi dilakukan berdasarkan

pemahaman terhadap data yang telah dikumpulkan, sesuai dengan

hakikat penelitian kualitatif, penarikan kesimpulan ini dilakukan secara

bertahap, pertama menarik kesimpulan sementara, namun seiring

bertambahnya data, maka harus dilakukan verifikasi dengan cara

mempelajari kembali data yang telah ada. Berdasarkan verifikasi data

selanjutnya peneliti dapat menarik kesimpulan akhir temuan penelitian.

6. Pengecekan Keabsahan Data

Menurut Moleong Kriteria keabsahan data ada empat macam yaitu:

kepercayaan, keteralihan, kebergantungan, dan kepastian (Moleong, 2002:

173). Tetapi dalam penelitian ini peneliti hanya memakai tiga macam

antara lain:

a. Kepercayaan

Kreterian ini berfungsi mempertunjukan derajat kepercayaan

hasi-hasil penemuan dengan hasil pembuktian oleh peneliti pada

kenyataan ganda yang sedang diteliti.

b. Kebergantungan

Kreteria ini digunakan untuk menjaga kehati-hatian akan

terjadinya kemungkinan kesalahan dalam pengumpulan dan

16

menginterpretasikan data sehingga data yang dikumpulkan dapat

dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

c. Kepastian

Kreteria ini digunakan untuk menilai hasil penelitian yang

dilakukan dengan cara mengefek data dan informan serta interpretasi

hasil penelitian yang didukung oleh materi yang ada pada pelacakan

audit.

7. Tahap-tahap Penelitian

a. Observasi Awal

1) Menyusun proposal penelitian

2) Menentukan tempat penelitian

3) Mengurus surat-surat perizinan

b. Pelaksanaan Penelitian

1) Mengadakan observasi langsung ke SMP IT Nidaul Hikamah

Salatiga

2) Mengidentifikasi Data dan melakukan wawancara terhadap kepala

sekolah, waka kurikulum dan guru mata mata pelajaran pendidikan

agama islam

c. Akhir Penelitian

Tahap akhir penelitian ini adalah analisis data, pada tahap ini

peneliti melakukan pengecekan dan pemeriksaan tentang keabsahan

data dengan fenomena maupun dokumentasi untuk membuktikan

kebenaran data yang dikumpulkan oleh peneliti.

17

G. Sistematika Penulisan

Sistematika diperlukan untuk menata dan mengatur sistematika

penulisan sehingga mudah dibaca dan dipahami. Adapun sistematika

penulisan ini adalah sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Merupakan gambaran keseluruhan skripsi yang meliputi: (a) latar

belakang masalah;(b) rumusan masalah;(c) tinjauan penelitian;(d)

manfaat penelitian;(e) penegasan istilah;(f) metode penulisan;(g)

sistematika penulisan

BAB II : Kajian Pustaka

Merupakan kajian teori yang berisi tentang hal-hal yang berkaitan

dengan SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga.

BAB III : Paparan Data dan Temuan Penelitian

Pada bab ini dipaparkan definisi obyek penelitian yaitu SMP IT

Nidaul Hikmah Salatiga.

BAB IV : Analisis Data

Pada bab ini dijelaskan tentang hasil penelitian yang diperoleh

dalam melakukan penelitian di Lapangan.

BAB V : Penutup

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran pembahasan

yang dilakukan serta daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

18

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kurikulum KTSP

1. Pengertian Kurikulum

Kurikulum senantiasa berkembang terus sejalan dengan

perkembangan teori dan praktik pendidikan. Dengan beragamnya pendapat

mengenai kurikulum maka secara teoritis agak sulit menentukan satu

pengertian yang dapat merangkum semua pendapat. Namun, pemahaman

mengenai kurikulum ini tetaplah penting adanya.

Istilah kurikulum semula berasal dari istilah yang dipergunakan

dalam dunia atletik “curere” yang berarti berlari. Istilah tersebut erat

hubungannya dengan kata “curier” atau kurir yang berarti penghubung

atau seseorang yang bertugas menyampaikan sesuatu kepada orang atau

tempat lain (Nurgiyantoro, 1988: 2). Dalam dunia pendidikan pengertian

kurikulum ialah jangka waktu pendidikan yang harus ditempuh oleh siswa

yang bertujuan untuk memperoleh ijazah (Susilo, 2007: 77).

Pengertian kurikulum terdapat dalam pasal 1 butir 19 UU No. 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu, kurikulum adalah

seperangkat rencana dan pengetahuan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu

(Kurniasih, 2014: 3).

19

Kurikulum ialah suatu program yang berisikan berbagai bahan

ajaran dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan

direncanakan secara sistematik atas dasar norma-norma yang berlaku yang

dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan

dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan (Dakir, 2004: 3).

Sedangkan implementasi kurikulum menurut Abdullah Idi adalah

suatu proses penerapan ide, konsep dan kebijakan kurikulum (kurikulum

potensial) dalam suatu aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik

menguasai seperangkat kompetensi tertentu, sebagai hasil interaksi dengan

lingkungan. Implementasi kurikulum dalam bentuk pembelajaran. (Idi,

2010: 21).

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan bahwa

implementasi kurikulum adalah operasional konsep kurikulum yang masih

bersifat potensial menjadi aktual dalam bentuk kegiatan pembelajaran.

Dalam hal ini hasan yang dikutip Mulyasa (2012: 31), mengungkapkan

bahwa implementasi kurikulum adalah hasil terjemahan guru terhadap

kurikulum sebagai rencana tertulis yang sedikitnya dipengaruhi oleh tiga

faktor, yaitu :

a. Karakteristik kurikulum: yang mencangkup ruang lingkup ide baru

suatu kurikulum dan kejelasan bagi pengguna di lapangan.

b. Strategi implementasi: strategi yang di gunakan dalam implementasi,

seperti diskusi profesi, seminar, penataran, lokakarya, penyediaan buku

20

kurikulum, dan kegiatn-kegiatan yang dapat mendorong penggunaan

kurikulum di lapangan.

c. Karakteristik pengguna kurikulum, yang meliputi pengetahuan,

keterampilan, serta kemampuanya untuk merealisasikan kurikulum

dalam pembelajaran.

J.Lloyad Trump dan Delmas F.Miller dalam buku Secondary

School Improvement (1973) berpendapat bahwa kurikulum mencakup

metode mengajar dan belajar, cara mengevaluasi murid dan semua

program, perubahan tenaga mengajar, bimbingan dan penyuluhan,

supervisi dan administrasi, dan hal-hal struktural mengenai waktu, jumlah

ruangan serta kemungkinan memilih mata pelajaran (Yamin, 2009: 23).

Dari uraian di atas, kurikulum merupakan sub sistem dari sistem

pendidikan Nasional yang otomatis diimplementasikan tidak efektif

dengan sendirinya meskipun rumusannya telah diimplementasikan

optimal. Kurikulum memerlukan perangkat sub sistem lainnya untuk dapat

bergerak di dalam rangkaian kegiatan mencapai tujuan pendidikan itu

sendiri. Penyempurnaan kurikulum dilakukan guna mewujudkan

peningkatan mutu dan relevansi pendidikan juga sebagai respon terhadap

tuntutan perkembangan informasi, ilmu, teknologi, seni, tuntutan

desentralisasi, dan hak asasi manusia.

2. Asas-asas Kurikulum

Siapapun yang menjadi praktisi pendidikan, sebagai pengembang

kurikulum dalam skala mikro, perlu memahami kurikulum dan asas-asas

21

yang mendasarinya, agar dapat mencapai tujuan pendidikan dan proses

pembelajaran yang maksimal. Menurut Nasution (1994: 11-14),

menjelaskan bahwa ada empat asas yang mendasari pengembangan

kurikulum. Keempat asas tersebut adalah:

a. Asas Filosofis

Sekolah bertujuan mendidik anak agar menjadi manusia yang

“baik”. Faktor “baik” tidak hanya ditentukan oleh nilai-nilai, cita-cita,

atau filsafat yang dianut sebuah negara, tetapi juga oleh guru, orang

tua, masyarakat, bahkan dunia. Kurikulum mempunyai hubungan yang

erat dengan filsafat suatu bangsa, terutama dalam menentukan manusia

yang dicita-citakan sebagai tujuan yang harus dicapai melalui

pendidikan formal. Kurikulum yang dikembangkan harus mampu

menjamin terwujudnya tujuan pendidikan nasional dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat.

b. Asas Psikilogi Anak dan Psikologi Belajar

1) Psikologi Anak

Sekolah didirikan untuk anak, untuk kepentingan anak,

yakni menciptakan situasi-situasi yang memungkinkan anak dapat

belajar mengembangkan bakatnya. Selama berabad-abad, anak

tidak dipandang sebagai manusia yang lain daripada orang dewasa.

Hal ini tampak dari kurikulum yang mengutamakan bahan,

sedangkan anak “dipaksa” menyesuaikan diri dengan bahan

22

tersebut dengan segala kesulitannya. Padahal anak mempunyai

kebutuhan sendiri sesuai dengan perkembangannya. Pada

permulaan abad ke -20, anak kian mendapat perhatian menjadi

salah satu asas dalam pengembangan kurikulum. Kemudian

muncullah aliran progresif, yakni kurikulum yang semata-mata

didasarkan atas minat dan perkembangan anak (child centered

curiculum).

2) Psikologi Belajar

Pendidikan di sekolah diberikan dengan kepercayaan dan

keyakinan bahwa anak-anak dapat dididik, dpat dipengaruhi

kelakuannya. Anak-anak dapat belajar, dapat menguasai sejumlah

pengetahuan, mengubah sikapnya, menerima norma-norma,

menguasai sejumlah keterampilan. Soal yang penting ialah:

bagaimana anak itu belajar? Kalau kita tahu betul bagaimana

proses belajar berlangsung, dalam keadaan yang bagaimana belajar

itu memberikan hasil sebaik-baiknya, maka kurikulum dapat

direncanakan dan dilaksanakan dengan cara seefektif-efektifnya.

c. Asas Sosiologi

Tiap masyarakat mempunyai norma-norma, adat kebiasaan

yang harus dikenal dan diwujudkan anak dalam pribadinya, lalu

dinyatakannya dalam kelakuan. Tiap masyarakat berlainan corak nilai-

nilai yang dianutnya. Tiap anak akan berbeda latar belakang

kebudayaanya. Perbedaan ini harus dipertimbangkan dalam kurikulum.

23

Selain itu, perubahan masyarakat akibat perkembangan iptek

merupakan faktor yang benar-benar harus dipertimbangkan dalam

pengembangan kurikulum. Karena masyarakat merupakan faktor

penting dalam pengembangan kurikulum, masyarakat dijadikan salah

satu asas.

d. Asas Organisasi

Asas ini berkenaan dengan masalah bagaimana bahan pelajaran

akan disajikan. Apakah dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah-

pisah, ataukah diusahakan adanya hubungan antara pelajaran yang

diberikan, misalnya dalam bentuk broad field atau bidang studi seperti

IPA, IPS, Bahasa, dan lain-lain. Ataukah diusahakan hubungan secara

lebih mendalam dengan menghapuskan segala batas-batas mata

pelajaran (dalam bentuk kurikulum terpadu). Penganut ilmu jiwa

asosiasi akan memilih bentuk organisasi kurikulum yang berpusat pada

mata pelajaran, sedangkan penganut ilmu jiwa gestalt akan cenderung

memilih kurikulum terpadu.

Dari uraian asas-asas kurikulum di atas maka hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam mengembangkan kurikulum tidak sebatas untuk

kepentingan pemenuhan politik pencitraan penguasa dan pemertahanan

prestis kelompok, akan tetapi lebih mendalam lagi pada faktor-faktor

krusial seperti; psikologis anak, tujuan mendasar pendidikan secara

nasional, dan nilai-nilai luhur dalam masyarakat untuk membangun dan

mencetak generasi bangsa menjadi generasi yang berilmu pengetahuan

24

luas, berahlak dan bertaqwa sesuai agamanya serta dapat membawa

kemajuan dan menjaga martabat bangsa dan negaranya.

3. Pengertian Kurikulum KTSP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan

penyempurna dari kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum oprasional

yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan

pendidikan/sekolah (Muslich, 2009: 17).

KTSP lahir dari semangat otonomi daerah, dimana urusan

pendidikan tidak semuanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat,

akan tetapi sebahagian menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Oleh

sebab itu,di lihat dari pola atau model pengembangannya KTSP

merupakan salah satu model kurikulum yang bersifat desentralistik.

Kurikulum sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang

Sisdiknas adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,

dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Sedangkan di dalam Peraturan Pemerintah No. 19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 1 ayat 15

dikemukakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-

masing satuan pendidikan. Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dilakukan oleh satuan pendidikan dengan

memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi

25

dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan

(BSNP).

4. Tujuan KTSP

Menurut Mulyas (2012: 22), Secara umum tujuan diterapkan KTSP

adalah untuk mendirikan dan memperdayakan satuan pendidikan melalui

pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan

mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara

partisipatif dalam pengembangan kurikulum. Secara khusus tujuan

diterapkan KTSP adalah untuk:

a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif

sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan

memperdayakan sumberdaya yang tersedia.

b. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam

pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.

c. Meningkatkan kompetensi yang sehat antar satuan pendidikantentang

kulitas pendidikan yang ingin dicapai.

5. Landasan Pengembangan KTSP

Menurut Mulyasa (2012: 24), Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan dilandasi oleh undang-undang dan peraturan pemerintah:

a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan.

c. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.

26

d. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi

Lulusan.

e. Permendiknas No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas

No. 22 dan 23.

6. Karakteristik KTSP

KTSP merupakan bentuk operasional pengembangan kurikulum

dalam konteks desentralisasi pendidikan dan otonomi daerah, yang akan

memberikan wawasan baru terhadap sistem yang sedang berjalan selama

ini. Hal ini diharapkan dapat membawa dampak terhadap peningkatan

efisiensi dan efektifitas kinerja sekolah, khususnya dalam meningkatkan

kualitas pembelajaran. Mengingat peserta didik berasal dari berbagai latar

belakang kesukuan, budaya, status sosial ekonomi, maka salah satu

perhatian sekolah harus ditujukan pada asas pemerataan, baik dalam

bidang sosial, ekonomi, maupun politik. Sekolah juga harus meningkatkan

efisiensi, partisipasi, dan mutu, serta bertanggung jawab kepada

masyarakat dan pemerintah.

Menurut Mulyasa (2012: 29), Karakteristik KTSP bisa diketahui

antara lain dari bagaimana sekolah dan satuan pendidikan dapat

mengoptimalkan kinerja, proses pembelajaran, pengelolaan sumber

belajar, profesionalisme tenaga kependidikan, serta sistem penilaian.

Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan karakteristik KTSP sebagai

berikut:

a. Pemberian otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan.

27

b. Partisipasi masyarakat dan orang tua yang tinggi.

c. Kepemimpinan yang dekokratis dan profesional.

d. Tim-Kerja yang kompak dan transparan.

7. Acuan Oprasional dan Komponen KTSP

Mulyasa (2012: 168-169), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) disusun dengan memperhatikan acuan operasional sebagai

berikut:

a. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia yang menjadi dasar

pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum yang

disusun memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang

peningkatan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia

b. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kemampuan peserta didik. Kurikulum disusun agar

memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan

intelektual, emosional, spiritual, dan kinestetik peserta didik secara

optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya

c. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan. Daerah

memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman

karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum harus memuat

keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat

memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah

28

d. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional. Pengembangan

kurikulum harus memperhatikan keseimbangan tuntutan pembangunan

daerah dan nasional

e. Tuntutan dunia kerja. Kurikulum yang disusun harus memuat

kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja

sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan kebutuhan

dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang

yang lebih tinggi

f. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Kurikulum

harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan

dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

g. Agama. Kurikulum harus dikembangkan untuk meningkatkan toleransi

dan kerukunan umat beragama, serta memperhatikan norma agama

yang berlaku di lingkungan sekolah

h. Dinamika perkembangan global. Kurikulum harus dikembangkan agar

peserta didik mampu bersaing secara global dan dapat hidup

berdampingan dengan bangsa lain

i. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. Kurikulum harus

mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional

untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan

Republik Indonesia

29

j. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Kurikulum harus

dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya

masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya

k. Kesetaraan gender. Kurikulum diarahkan kepada pendidikan yang

berkeadilan dan mendorong tumbuh berkembangnya kesetaraan gender

l. Karakteristik satuan pendidikan. Kurikulum harus dikembangkan

sesuai visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan

Aspek-aspek di atas adalah sebagai acauan operasional dalam

mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di

sekolah masing-masing. Meski demikian, sekolah tidak mesti terpaku pada

acuan tersebut, tetapi masih dapat mengembangkan dan menyesuaikan

acuan di atas dengan situasi dan kondisi daerah, karakteristik dan

kemampuan peserta didik, serta sarana dan prasarana yang tersedia.

Di samping aspek-aspek yang telah disebutkan di atas, dalam garis

besarnya KTSP memiliki enam komponen penting yaitu visi dan misi,

tujuan pendidikan satuan pendidikan, menyusun kalender pendidikan,

struktur muatan KTSP, silabus dan RPP (Mulyasa, 2012: 176)

8. Prinsip-prinsip Pelaksanaan KTSP

Menurut Mulyasa (2012: 247-249), Pelaksanaan kurkulum tingkat

satuan pendidikan, setidaknya harus memperhatikan tuju prinsip sebagai

berikut:

a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan

kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi

30

dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan

pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk

mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan

b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar,

yaitu: Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, Belajar untuk memahami dan menghayati, Belajar untuk mampu

melaksanakan dan berbuat secara efektif, Belajar untuk hidup bersama

dan berguna bagi orang lain, dan Belajar untuk membangun dan

menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang efektif, aktif,

kreatif, dan menyenangkan

c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat

pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan

sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik

dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi

peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan,

dan moral

d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan

pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan

hangat, dengan prinsip Tut Wuri Handayani, ing Madia Mangun

Karsa, Ing Ngarsa Sung Tulada (dibelakang memberikan daya dan

kekuatan, ditengah membangun semangat dan prakarsa, didepan

memberikan contoh dan teladan)

31

e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan

multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang

memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber

belajar

f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial

dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan

dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal

g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata

pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri diselenggarakan

dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan

memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan

Ketujuh prinsip diatas harus diperhatikan oleh para pelaksana

kurikulum (guru), dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, baik

menyangkut perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi.

B. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, bertakwa dan

berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran Islam dari sumber utamanya

al-Qur‟an dan Hadits. Melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan

serta penggunaan pengalaman. Dibarengi tuntunan untuk menghormati

32

agama lain dalam hubungan antar kerukunan umat beragama dalam

masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.

Pendidikan agama islam merupakan usaha sadar yang dilakukan

pendidik dalam mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami,

dan mengamalkan ajaran islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran

atau pelatihan yang telah dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan (Majid, 2012: 13).

Menurut Zakiyah Daradjat mengemukakan bahwa Pendidikan

Agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak

agar kelak setelahselesai pendidikannya dapat memahami dan

mengamalkan ajaran-ajaran islam serta menjadikannya sebagai pedoman

hidup (Daradjat, 2011: 86).

Dari uraian di atas yang dimaksud dengan Pendidikan Agama Islam

oleh penulis adalah usaha bimbingan secara sadar kepada anak didik untuk

mengantarkan menjadi insan yang berkepribadian luhur, mengerti,

memahami sekaligus mengamalkan ajaran agama Islam yang dianutnya

sebagai bekal hidup di dunia dan di akhirat, yang pedoman hidupnya

adalah al-Qur‟an dan Hadits.

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama islam di sekolah/ madrasah bertujuan untuk

menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan

pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, peserta didik tentang

agama islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang

33

dalam keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk

melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tingg (Majid, 2012: 16).

Tujuan pendidikan diatasa merupakan turunan dari tujuan

pendidikan nasional, suatu rumusan dalam UUSNP (UU No. 22 tahun

2003), berbunyi: “pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.

Oleh karena itu, berbicara pendidikan agam islam, baik makna dan

tujuannya haruslah mengacu pada penanaman nilai-nilai islam dan tidak

dibenarkan melupakan etika sosial atau moralitas sosial. Penanaman nilai

ini juga dalam rangka menunai keberhasilan hidup (hasanah) di dunia bagi

anak didik yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan (hasanah)

diakhirat kelak.

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Secara umum, pendidikan agama Islam bertujuan untuk

“Meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman

peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim

yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia

dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

(Muhaimin, 2002: 78).

34

Menurut Majid (2005: 134-135), Pendidikan Agama Islam untuk

sekolah/ madrasah berfungsi sebagai berikut:

a. Pengembangan

Yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik

kepada Allah yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Pada

dasarnya dan pertama-tama kewajiban menanamkan keimanan dan

ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah

berfungsi untuk menumbuhkan lebih lanjut dalam diri anak melaliu

bimbingan, pegajaran, dan pelatihan agar keimanan dan ketakwaaan

tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat

perkembangannya.

b. Penanaman Nilai

Yaitu sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagian hidup

di dunia dan di akhirat.

c. Penyesuaian Mental

Yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, baik

lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah

lingkungan sesuai dengan ajaran agama islam.

d. Perbaikan

Yaitu untuk memperbiki kesalan-kesalahan, kekurangan-

kekuranagan, dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam

keyakinan, pemahaman, dan pengalaman ajaran dalam kehidupan

sehari-hari.

35

e. Pencegahan

Yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungan atau dari

budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat

perkembangannya menuju manusia indonesia seutuhnya.

f. Pengajaran

Yaitu tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam

nyata dan nirnyata), sistem dan fungsional.

g. Penyaluran

Yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat

khusus dibidang agama islam agar bakat tersebut dapat bekembang

secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk diri sendiri dan

orang lain.

4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Menurut Majid (2012: 21-22), ada beberapa ruang lingkup

pendidikan agama islam menurut Hasbi Ash-Shidiqi meliputi hal-hal

berikut:

a. Tarbiyah Jismiyah, yaitu segala rupa pendidikan yang wujudnya

meyuburkan dan menyehatkan tubuh serta menegakkannya, supaya

dapat merintanggi kesukaran yang dihadapi dalam pengalamannya.

b. Tarbiyah Aqliyah, yaitu sebagaimana rupa pendidikan dan pelajaran

yang akibatnya mecerdaskan akal menajamkan otak semisal ilmu

berhitung.

36

c. Tarbiyah Adabiyah, yaitu segala rupa praktik maupun berupa teori

yang wujudnya meningkatkan budi dan meningkatkan perangai.

d. Tarbiyah Adabiyah atau pendidikan budi pekerti/ akhlak dalam ajaran

islam merupakan salah satu ajaran pokok yang harus diajarkan agar

umatnya memiliki/ melaksanakan akhlak mulia yang telah dicontohkan

oleh Rasulullah SAW.

Berdasarkan pendapat diatas menurut penulis bahwa materi

pendidikan agama islam yang diajarkan di sekolah tergantung pada

tingkat, jenjang pedidikan, dan sesuai dengan tingkat usia siswa, baik

secara kronologis maupun psikologis. Adapun lingkup materi PAI yang

diajarkan di sekolah meliputi: Ilmu Aqidah, Akhlak, Fiqih, Al-Qur’an,

Hadis, dan Sejarah Islam.

C. Standar Isi dan Standar Kompetensi Luluan

1. Standar Isi

Menurut Mulyasa (2012: 45), Standar Isi adalah ruang lingkup

materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria dalam

kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran,

dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada

jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi untuk satuan pendidikan

dasar dan menengah yang selanjutnya disebut standar isi mencakup

lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai

kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

37

Standar isi memuat kerangka dasar, struktur kurikulum, beban belajar, dan

kelender pendidikan/ akademik.

a. Kerangka Dasar

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, kompetensi dasar, materi standar, dan hasil belajar,

serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar dan tujuan

pendidikan. Menurut Mulyasa (2009: 22), Kurikulum untuk jenis

pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan

dasar dan menengah terdiri atas:

1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.

2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.

3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.

4) Kelompok mata pelajaran estetika.

5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

b. Struktur kurikulum

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran

yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

Kedalaman muatan kurikulum setiap mata pelajaran pada setiap satuan

pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta

didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur

kurikulum.Kompetensi tersebut terdiri atas standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi

38

lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan

bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar

dan menengah.

Menurut Mulyasa (2012: 52), Struktur kurikulum SMP/MTs

meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang

pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII sampai dengan kelas IX.

Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan

dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai

berikut:

1) Kurikulum SMP/MTs memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal,

dan pengembangan diri. Muatan lokal merupakan kegiatan

kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan

dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah,

yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata

pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan

pendidikan.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang

harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat

setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. kegiatan

pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh guru, atau

39

tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan

ekstrakurikuler.

2) Jam pelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan

sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan

dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per

minggu secara keseluruhan.

3) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.

4) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah

34 – 38 minggu.

Muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan, dituangkan

ke dalam kompetensi yang terdiri atas Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar pada setiap tingkat dan/atau semester. Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam pada setiap semester jenjang pendidikan Sekolah

Menengah Pertama (SMP), sesuai dengan sebagaimana dalam tabel

berikut:

40

Tabel 2.1 Standar Isi Kelas VII Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Al-Qur’an

1. Menerapkan Hukum bacaan

“Al” Syamsiyah dan

“Al”Qomariyah

1.1. Menjelaskan hukum bacaan bacaan “Al”

Syamsiyah dan “Al”Qomariyah

1.2. Membedakan hukum bacaan bacaan

“Al” Syamsiyah dan “Al”Qomariyah

1.3. Menerapkan bacaan bacaan “Al”

Syamsiyah dan Al”Qomariyah dalam

bacaan surat-surat Al-Qur’an dengan

benar

Aqidah

2. Meningkatkan keimanan

kepada Allah SWT melalui

pemahaman sifat-sifatNya

2.1. Membaca ayat-ayat Al Qur’an yang

berkaitan dengan sifat-sifat Allah

2.2. Menyebutkan arti ayat-ayat Al Qur’an

yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah

SWT

2.3. Menunjukkan tanda tanda adanya Allah

SWT

2.4. Menampilkan perilaku sebagai cermin

keyakinan akan sifat-sifat Allah SWT

3. Memahami Asmaul Husna 3.1. Menyebutkan arti ayat-ayat Al-Qur’an

yang berkaitan dengan 10 Asmaul Husna

3.2. Mengamalkan isi kandungan 10 Asmaul

Husna

41

Akhlak

4. Membiasakan perilaku

terpuji

4.1. Menjelaskan pengertian tawadhu, ta’at,

qana’ah dan sabar

4.2. Menampilkan contoh-contoh perilaku

tawadhu, ta’at, qana’ah dan sabar

4.3. Membiasakan perilaku tawadhu, ta’at,

qana’ah dan sabar

Fiqih

5. Memahami ketentuan-

ketentuan thaharah (bersuci)

5.1. Menjelaskan ketentuan-ketentuan mandi

wajib

5.2. Menjelaskan perbedaan hadas dan najis

6. Memahami tatacara shalat 6.1. Menjelaskan ketentuan-ketentuan shalat

wajib

6.2. Memperaktikkan shalat wajib

7. Memahami tatacara shalat

jamaah dan munfarid

(sendiri)

7.1. Menjelaskan pengertian shalat jama’ah

dan munfarid

7.2. Memperaktikkan shalat jama’ah dan

shalat munfarid

Tarikh dan kebudayaan

Islam

8. Memahami sejarah Nabi

Muhammad SAW

8.1. Menjelaskan sejarah Nabi Muhammad

SAW

8.2. Menjelaskan misi nabi Muhammad

untuk semua manusia dan bangsa

42

Tabel 2.1 Standar Isi Kelas VII Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Al-Qur’an

9. Menerapkan hukum bacaan

nun mati/tanwin dan mim

mati

9.1. Menjelaskan hukum bacaan nun

mati/tanwin dan mim mati

9.2. Membedakan hukum bacaan nun

mati/tanwin dan mim mati

9.3. Menerapkan hukum bacaan nun

mati/tanwin dan mim mati dalam bacaan

surat-surat Al-Qur’an dengan benar.

Aqidah

10. Meningkatkan keimanan

kepada Malaikat

10.1. Menjelaskan arti beriman kepada

Malaikat

10.2. Menjelaskan tugas-tugas Malaikat

Akhlak

11. Membiasakan perilaku

terpuji

11.1. Menjelaskan arti kerja keras, tekun, ulet

dan teliti

11.2. Menampilkan contoh perilaku kerja

keras, tekun, ulet, dan teliti

11.3. Membiasakan perilaku kerja keras, ulet,

tekun dan teliti

Fiqih

12. Memahami tatacara shalat

Jum’at

12.1. Menjelaskan ketentuan-ketentuan shalat

jum’at

12.2. Mempraktekkan shalat jum’at

43

13. Memahami tatacara shala

jama’ dan qashar

13.1. Menjelaskan shalat jama’ dan qashar

13.2. Mempraktekkan shalat jama’ dan

qashar

Tarikh dan Kebudayaan

Islam

14. Memahami sejarah Nabi

Muhammad SAW

14.1. Menjelaskan misi Nabi Muhammad

SAW Untuk menyempurnakan akhlak,

membangun manusia mulia dan

bermanfaat

14.2. Menjelaskan misi Nabi Muhammad

SAW sebagai rahmat bagi alam

semesta, pembawa kedamaian,

kesejahteraan, dan kemajuan

masyarakat

14.3. Meneladani perjuangan Nabi dan para

Sahabat dalam menghadapi masyarakat

Makkah

Tabel 2.1 Standar Isi Kelas VIII Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Al-Qur’an

1. Menerapkan hukum bacaan

Qalqalah dan Ra

1.1. Menjelaskan hukum bacaan Qalqalah dan

Ra

1.2. Menerapkan hukum bacaan Qalqalah dan

Ra dalam bacaan surat-surat Al-Qur’an

dengan benar.

44

Aqidah

2. Meningkatkan keimanan

kepada Kitab-kitab Allah

2.1. Menjelaskan pengertian beriman kepada

Kitab-kitab Allah

2.2. Menyebutkan nama Kitab-kitab Allah

SWT yang diturunkan kepada para Rasul

2.3. Menampilkan sikap mencintai Al-Qur’an

sebagai Kitab Allah

Akhlak

3. Membiasakan perilaku

terpuji

3.1. Menjelaskan pengertian zuhud dan

tawakkal

3.2. Menampilkan contoh perilaku zuhud dan

tawakkal

3.3. Membiasakan perilaku zuhud dan

tawakkal dalam kehidupan sehari-hari.

4. Menghindari perilaku tercela 4.1. Menjelaskan pengertian ananiah, ghadab,

hasad, ghibah dan namimah

4.2. Menyebutkan contoh-contoh perilaku

ananiah, ghadab, hasad, ghibah dan

namimah

4.3. Menghindari perilaku ananiah, ghadab,

hasad, ghibah dan namimah dalam

kehidupan sehari-hari.

Fiqih

5. Mengenal tatacara shalat

sunnat

5.1. Menjelaskan ketentuan shalat sunnat

rawatib

5.2. Memperaktikkan shalat sunnat rawatib

45

6. Memahami macam-macam

sujud

6.1. Menjelaskan pengertian sujud syukur,

sujud sahwi, dan sujud tilawah

6.2. Menjelaskan tatacara sujud syukur, sujud

sahwi, dansujud tilawah

6.3. Memperaktikkan sujud syukur, sujud

sahwi, dan sujud tilawah

Tabel 2.1 Standar Isi Kelas VIII Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Al-Qur’an

7. Menerapkan hukum bacaan

mad dan waqaf

7.1. Menjelaskan hukum bacaan mad dan

waqaf

7.2. Menunjukkan contoh hukum bacaan mad

dan waqaf dalam bacaan surat-surat Al-

Qur’an

7.3. Mempraktikkan bacaan mad dan waqaf

dalam bacaan surat-surat Al-Qur’an

Aqidah

8. Meningkatkan keimanan

kepada Rasul Allah

8.1. Menjelaskan pengertian beriman kepada

Rasul Allah

8.2. Menyebutkan nama dan sifat-sifat Rasul

Allah

8.3. Meneladani sifat-sifat Rasulullah SAW

Akhlak

9. Membiasakan perilaku

9.1. Menjelaskan adab makan dan minum

9.2. Menampilkan contoh adab makan dan

46

terpuji minum

9.3. Memperaktekkan adab makan dan

minum dalam kehidupan sehari-hari

10. Menghindari Perilaku 10.1. Menjelaskan pengertian perilaku

dendam dan munafik

10.2. Menjelaskan ciri-ciri pendendam dan

munafik

10.3. Menghindari perilaku pendendam dan

munafik dalam kehidupan sehari-har

11. Memahami hukum Islam

tentang hewan sebagai

sumber bahan makanan

11.1. Menjelaskan jenis-jenis hewan yang

halal dan haram dimakan

11.2. Menghindari makanan yang bersumber

dari binatang yang diharamkan.

Tarikh dan Kebudayaan

Islam

12. Memahami sejarah dakwah

Islam

12.1. Menceritakan sejarah pertumbuhan ilmu

pengetahuan Islam sampai masa

Abbasiyah

12.2. Menyebutkan tokoh ilmuwan muslim

dan perannya sampai masa daulah

Abbasiyah.

Tabel 2.1 Standar Isi Kelas IX Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Al-Qur’an dan Al-Hadits 1.1. Membaca QS At-Tin dengan tartil

47

1. Memahami Ajaran Al

Qur’an surat At-Tin

1.2. Menyebutkan arti QS At-Tin

1.3. Menjelaskan makna QS At-Tin

2. Memahami Ajaran Al-Hadits

tentang menuntut ilmu

2.1. Membaca hadits tentang menuntut ilmu

2.2. Menyebutkan arti Hadits tentang

menuntut ilmu

2.3. Menjelaskan makna menuntut ilmu

seperti dalam Al-Hadits

Aqidah

3. Meningkatkan keimanan

kepada Hari Akhir

3.1. Menjelaskan pengertian beriman kepada

hari akhir

3.2. Menyebutkan ayat Al Qur’an yang

berkaitan dengan hari Akhir

3.3. Menceritakan proses kejadian kiamat

sughro dan kubro seperti terkandung

dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits

Akhlak

4. Membiasakan perilaku

terpuji

4.1. Menjelaskan pengertian qana’ah dan

tasamuh

4.2. Menampilkan contoh perilaku qana’ah

dan tasamuh

4.3. Membiasakan perilaku qana’ah dan

tasamuh dalam kehidupan sehari-hari.

Fiqih

5. Memahami hukum Islam

tentang penyembelihan

5.1. Menjelaskan tatacara penyembelihan

hewan

5.2. Menjelaskan ketentuan aqiqah dan

48

hewan qurban

5.3. Memperagakan cara penyembelihan

hewan aqiqah dan hewan qurban

6. Memahami hukum Islam

tentang Haji dan Umrah

6.1. Menyebutkan pengertian dan ketentuan

haji dan umrah

6.2. Memperagakan pelaksanaan ibadah haji

dan umrah

Tarikh dan Kebudayaan Islam

7. Memahami sejarah

perkembangan Islam di

Nusantara

7.1. Menceritakan sejarah masuknya Islam di

Nusantara melalui perdagangan, sosial,

dan pengajaran

7.2. Menceritakan sejarah beberapa kerajaan

Islam di Jawa, Sumatera dan Sulawesi

Tabel 2.1 Standar Isi Kelas IX Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Al-Qur’an dan Al Hadits

8. Memahami Al-Qur’an surat

Al-Insyirah

8.1. Menampilkan bacaan QS Al-Insyirah

dengan tartil dan benar

8.2. Menyebutkan arti QS Al-Insyirah

8.3. Mempraktikkan perilaku dalam bekerja

selalu berserah diri kepada Allah seperti

dalam QS Al-Insyirah

9. Memahami Ajaran Al Hadits

tentang kebersihan

9.1. Membaca hadits tentang kebersihan

9.2. Menyebutkan arti hadits tentang

49

kebersihan

9.3. Menampilkan perilaku bersih seperti

dalam hadits

Aqidah

10. Meningkatkan keimanan

kepada Qadha dan Qadhar

10.1. Menyebutkan ciri-ciri beriman kepada

qadha dan qadhar

10.2. Menjelaskan hubungan antara qadha

dan qadhar

10.3. Menyebutkan contoh-contoh qadha dan

qadhar dalam kehidupan sehari-hari

10.4. Menyebutkan ayat-ayat Al-Qur’an yang

berkaitan dengan qadha dan qadhar

Akhlak

11. Menghindari perilaku tercela

11.1. Menyebutkan pengertian takabbur

11.2. Menyebutkan contoh-contoh perilaku

takabbur

11.3. Menghindari perilaku takabbur dalam

kehidupan sehari-hari

Fiqih

12. Memahami tatacara berbagai

shalat sunnah

12.1. Menyebutkan pengertian dan ketentuan

sholat sunnat berjamaah dan munfarid

12.2. Menyebutkan contoh shalat sunnat

berjamaah dan munfarid

12.3. Mempraktikkan shalat sunnat

berjamaah dan munfarid dalam

kehidupan sehari-hari

50

Tarikh dan Kebudayaan Islam

13. Memahami sejarah tradisi

Islam Nusantara

13.1. Menceritakan seni budaya lokal sebagai

bagian dari tradisi Islam

13.2. Memberikan apresiasi terhadap tradisi

dan upacara adat kesukuan Nusantara.

c. Beban Belajar

Beban belajar untuk pendidikan dasar dan menengah

menggunakan jam pembelajaran setiap minggu setiap semester dengan

sistem tatap muka, penugasan terstruktur, sesuai kebutuhan dan ciri

khas masing-masing satuan pendidikan.

Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang

dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran

melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri

tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar

kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan

peserta didik.

Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa

proses interaksi antara guru dengan peserta didik. Beban belajar

kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada satuan pendidikan

SMP/MTS berlangsung selama 40 menit.

Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang

berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang

51

dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu

penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.

Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan

pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh

peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar

kompetensi. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri

tidak terstruktur bagi peserta didik pada SMP/MTs maksimum 50%

dari jumlah waktu kegiatan tatap muka.

Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem

paket adalah tiga tahun untuk SMP/MTs. Program percepatan dapat

diselenggarakan untuk mengakomodasi peserta didik yang memiliki

potensi kecerdasan dan bakat istimewa (Mulyasa,2012: 85).

d. Kalender pendidikan

Menurut Mulyasa (2012: 68), Kurikulum satuan pendidikan

pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti

kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan

adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik

selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,

minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

1) Alokasi waktu

Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam

pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran

52

untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah

jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak

diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan.

Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar

semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari

libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur

khusus.

2) Penetapan kalender pendidikan

Permulaan tahun pelajaran adalah bulan juli setiap tahun

dan berakhir pada bulan juni tahun berikutnya. Hari libur sekolah

ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional,

dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya

keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau

organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur

khusus. Pemerintah pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat

menetapkan hari libur serentak untuk satuan pendidikan.

2. Standar Kompetensi Lulusan

Standar Kompetensi Lulusan(SKL) adalah bagian dari standar

nasional pendidikan yang merupakan karakter kompetensi lulusan yang

berlaku di seluruh wilayah hukum NKRI. Dengan SKL kita memiliki

patokan mutu baik bersifat evaluasi mikro seperti kualitas proses dan

kualitas produk pembelajaran maupun bersifat evaluasi makro seperti

53

keefektifan dan keefisiensi suatu program pendidikan sehingga kedepan

kita memiliki standar mutu yang dapat dipertanggungjawabkan pada setiap

jalur, jenis dan jenjang pendidikan (Rusman, 2009: 419).

Sebagaimana dikemukakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19

tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 1 ayat 4, bahwa

standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang

mencakup, sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar kompetensi

lulusan tersebut berfungsi sebagai kriteria minimal dalam menentukan

kelulusan peserta didik pada setiap satuan pendidikan, rujukan untuk

penyusunan standar-standar pendidikan lain, dan merupakan arah

peningkatan kualitas pendidikan secara mendasar dan holistik pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah, serta merupakan pedoman penilaian

dalam penentuan kelulusan peserta didik, yang meliputi kompetensi untuk

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam serta mencakup aspek sikap,

pengetahuan, dan keterampilan (Mulyasa, 2012: 90).

Menurut Mulyasa (2009: 31), Standar kompetensi lulusan pada

satuan pendidikan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup

pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang digunakan sebagai pedoman

penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik. Standar kompetensi

lulusan pada jenjang pendidikan menengah bertujuan untuk meningkatkan

kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan

untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Berikut ini

54

adalah Standar Kompetensi Lulusan satuan pendidikan pada satuan

pendidikan SMP/MTs yaitu:

a. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap

perkembangan remaja.

b. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri.

c. Menunjukan sikap percaya diri.

d. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang

lebih luas.

e. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan

sosial ekonomi dalam lingkup nasional.

f. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan

sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif.

g. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif.

h. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan

potensi yang dimilikinya.

i. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah

dalam kehidupan sehari-hari.

j. Mendeskripsikan gejala alam dan sosial.

k. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggungjawab.

l. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam Negara

Kesatuan republik Indonesia.

m. Menghargai karya seni dan budaya nasional.

55

n. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya.

o. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan

waktu luang.

p. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun.

q. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di

masyarakat.

r. Menghargai adanya perbedaan pendapat.

s. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek

sederhana.

t. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan

menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana.

u. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan

menengah.

Menurut Mulyasa (2012: 99-100), Di samping standar kompetensi

lulusan yang disebutkan di atas, standar kompetensi kelompok mata

pelajaran khususnya mata pelajaran Agama dan akhlak mulia adalah

bertujuan membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Tujuan

tersebut dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan agama,

kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika,

jasmani, olahraga, dan kesehatan.Untuk satuan pendidikan SMP/MTs

Standar Kompetensi Lulusan kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak

Mulia adalah:

56

a. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap

perkembangan remaja.

b. Menerapkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan.

c. Memahami keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan

sosial ekonomi.

d. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun yang

mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

e. Menerapkan hidup sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang

sesuai dengan tuntunan agamanya.

f. Memanfaatkan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan secara

bertanggung jawab.

g. Menghargai perbedaan pendapat dalam menjalankan ajaran agama.

Selain standar kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dan

standar kompetensi lulusan untuk kelompok mata pelajaran serta standar

kompetensi lulusan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di atas,

pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kota yang dalam hal ini

dapat dikatakan sebagai lembaga tertinggi di daerah satuan pendidikan

bahwa, diberi kesempatan untuk mengembangkan dan memperluas standar

kompetensi lulusan sesuai dengan kebutuhan daerahnya seperti yang

tercantum dalam Peratuaran Menteri Agama RI No. 16 Tahun 2010,

Tentang Pengelolaan Pendidikan Agama Pada Sekolah.

57

Standar Kompetensi Lulusan minimal kelompok mata pelajaan, dan

Standar Kompetensi Lulusan minimal mata pelajaran. Standar kompetensi

lulusan yang ditetapkan di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga yaitu:

a. Kompetensi Keimanan (Imani)

1) Aqidah yang bersih (Salimul Aqidah)

2) Ibadah yang benar (Salimul Ibadah)

b. Kompetensi Kepribadian (Dzaty) dan sosial (Sya’by)

1) Pribadi yang matang (Matinul Khulub)

2) Bersungguh-sungguh dan disiplin (Mujahidun Linafsihi)

a) Menunjukan kemampuan memerangi dorongan nafsu

b) Menunjukan kemampuan berlebihan dan mengkonsumsi yang

mubah

c) Berdisiplin dan menyertakan niat yang sungguh-sungguh

d) Menunjukan kebiasaan dirinya bersama orang-orang baik

e) Menunjukan sifat sabar atas bencana

3) Tertib dan cermat (Munazhzhom fi syu’unihi)

a) Menunjukan kemampuan sholat sebagai penata waktu

b) Menunjukan kebiasaan diri teratur di dalam rumah dan sekolah

c) Menunjukan kemampuan merapikan ide-ide dan pikiran-

pikirannya

d) Menunjukan kebiasaan disiplin dalam segala kegiatan

e) Menunjukan kebiasaan memberitahu pada guru problematika

yang muncul

58

4) Mengoptimalkan waktu (Harisun ‘ala waqtihi)

a) Menunjukan perhatian terhadap adab islam

b) Menunjukan kebiasaan menepati janji

c) Menunjukan kebiasaan mengisi waktunya dengan hal yang

bermanfaat

5) Bermanfaat (Nafiun lighoirihi)

a) Menunjukan komitmen dengan adab islam

b) Menunjukan kemampuan memberi sesuatu yang dimiliki

c) Menunjukan kemampuan bergaul akrab dengan orang lain

d) Menunjukan jiwa sosial

e) Menunjukan menolong yang terdzolimi

f) Menunjukan mendo’akan orang bersin

g) Mematuhi aturan-aturan sosial yan berlaku di masyarakat

c. Kompetensi Ilmiah

1) Cerdas dan berpengetahuan (Mustakoful fikri)

a) Meningkatkan kefahaman terhadab AlQur’an dengan berusaha

secara sungguh-sungguh menghafal juz 28 dan 29 dengan baik

dan membaca tafsirannya

b) Menunjukan kemampuan mengaitkan antara Al Quran dan

relita

c) Menigkatkan kefahaman terhadap sunnah dengan menghafal

dan mengkaji 20 hadist arbain anwawi dan 50 hadis riadhatus

sholihin

59

d) Memahami fiqih dakwah dengan cara mengkaji sirah nabi

muhammad

e) Memahami fiqih ibadah yang mengkaji tentang zakat dan haji

2) Menguasai ilmu penegetahuan teknologi

a) Menunjukan kemampuan menganalisis dan memecahkan

masalah dalam kehidupan sehari-hari

b) Mendiskripsikan gejala alam dan sosial

c) Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti

pendidikan menengah

d. Kompetensi Fisik (Jasadi) dan Ketrampilan (Fanny)

1) Fisik (Qowiyul Jismi)

a) Menunjukan kemampuan untuk menerapkan hidup bersih,

bugar, sehat dan aman

b) Menunjukan kemampuan dalam mengikuti petunjuk kesehatan

dalam makan dan minum

c) Menunjukan kemampuan rajin berolah raga dan menjaga

kebugaran

2) Kemandirian dan ketrampilan (Fanny)

a) Menunjukan kemampuan belajar secara mandiri

b) Menghargai karya seni dan budaya nasional sesiuai dengan

nilai-nilai islam

c) Menghargai tugas pekerjaan dan mampu berkarya

60

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Paparan Data

1. Sejarah Berdirinya Sekolah

SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga berdiri pada tahun 2014 di Kota

Salatiga berdasarkan Surat Keputusan Izin Operasional Sekolah No.

421.2/2728/101 tertanggal 01 Juli 2014, letak SMP IT Nidaul Hikmah

Salatiga berada di wilayah kelurahan Randuacir Kecamatan Argomulyo

Kota Salatiga dengan luas lahan 1,02ha, Sejak Berdiri tahun 2014, SMP

IT Nidaul Hikmah Salatiga telah menamatkan pertama kali tahun pelajaran

2016/2017. Peletakan batu pertama pembangunan Sekolah Menengah

Islam Terpadu (SMPIT) Nidaul Hikmah di dukuh Randuacir, Kelurahan

Randuacir, Kecamatan Argomulyo dihadiri lebih dari 500 undangan.

SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga memiliki potensi wilayah yang

sangat strategis pada jalur Jalan Lingkar Selatan Kota Salatiga (Solo-

Semarang), memiliki jarak tempuh 3 km dari pusat Kota Salatiga, keadaan

pedesaan yang masih asri dan udara yang belum tercemar dari kaki

gunung Merbabu masih terasa kesejukannya, keindahan alam dan Lahan

yang subur untuk pengembangan Agribisnis, Agrowisata dan Agroindustri

sangatlah mendukung untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi

daerah dan mutu pendidikan yang dihasilkan sesuai Visi dan Misi

Sekolah.

61

2. Identitas Sekolah

Tabel 3.2 Identitas Sekolah

Nama Sekolah SMP IT NIDAUL HIKMAH

NPSN 69883595

Alamat Jl.Argosari Raya, Randuacir

Kota/Kabupaten Salatiga

Provensi Jawa Tenggah

Negara Indonesia

E-mail [email protected]

Website nidaulhikmah.org

Telepon/FAX 0298-313288

Kode Pos 50735

Sumber: Data SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun 2016/2017

3. Letak Geografis

Gambar 1

Sumber: Gooogle Maps

62

Gambar 2

Sumber: Gooogle Maps

Gambar 3

Sumber: Gooogle Maps

Keterangan:

a. Gambar 1: Lokasi SMP IT Nidaul Hikmah dilihat dari Kota Salatiga

b. Gambar 2: Lokasi SMP IT Nidaul Hikmah

c. Gambar 3: Gambar Lokasi SMP IT Nidaul Hikmah

63

4. Visi dan Misi

a. Visi Sekolah

“Mencetak generasi yang shalih, cerdas, dan mandiri”.

b. Misi Sekolah

1) Menyelengarakan pendidikan yang terintergrasi antara pendidikan

agama dan pendidikan umum untuk melahirkan peserta didik yang

berkarakter.

2) Mengoptimalkan setiap potensi dan kecerdasan peserta didik untuk

meraih keberhasilan bagi setiap peserta didik.

3) Menyelengarakan pendidikan kecakapan hidup (Lift Skil) dan

pengembangan diri (Self Development) untuk menghasilkan

peserta didik yang lebih mandiri dan bertanggung jawab.

4) Memberikan pelayanan pendidikan pada semua kalangan dengan

pendidikan inklisif.

5. Tujuan

a. Terwujudnya suasana pembelajaran yang mengedepankan Pendidikan

Agama dalam setiap mata pelajaran.

b. Terwujudnya peningkatan prestasi dibidang Akademik dan non-

Akademik.

c. Terwujudnya karya dan pengembangan diri peserta didik yang

maksimil.

d. Terwujudnya pembelajaran sesuai dengan kecerdasan peserta didik.

64

6. Sarana dan Prasarana

Tabel 3.6 Sarana dan Prasarana

NO Jenis Sarpras Jumlah (buah)

1 Ruang Kelas 6

2 Ruang Kepala Sekolah 1

3 Ruang Guru 1

4 Lapangan/Tempat bermain 1

5 Kamar mandi/WC 8

6 Kantin 1

7 Sound sistem 2

8 LCD 2

9 Komputer 10

10 Tempat Ibadah 1

11 Tempat parkir 1

12 Alat peraga IPA 1 set

13 Alat peraga IPS 1 set

14 Alat-alat olahraga 1 set

Sumber: Data SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun 2016/2017

7. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Staf SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga pelajaran

2017/2018

65

Tabel 3.7 Struktur Organisai

Sumber: Data SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun 2016/2017

8. Data Guru dan Karyawan

Tabel 3.8 Data Guru dan Karyawan

NO Keterangan Jumlah

1 Guru Sertifikasi -

66

2 Guru Tetap (PNS) 7

3 Guru Tidak Tetap 5

4 Karyawan 3

Jumlah 15

Sumber: Data SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun 2016/2017

9. Keadaan Siswa

Secara umum, keadaan siswa SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga ini

baik. Latar belakang masing-masing murid bereaneka ragam, mulai dari

anak petani, pedagang, sampai pejabat tingkat kecamatan. Adapun secara

keseluruhan siswa SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga ini berjumlah 133

siswa.

Data Jumlah Siswa Tahun 2017/2018

Tabel 3.9 Data Kelas VII

NO Kelas JUMLAH

PUTRA PUTRI Total

1 VII A 10 16 26

2 VII B 17 11 28

Jumlah 57

Sumber: Data SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun 2016/2017

Tabel 3.9 Data Kelas VIII

NO Kelas JUMLAH

PUTRA PUTRI Total

1 VIII A 10 12 22

67

2 VIII B 12 10 22

Jumlah 44

Sumber: Data SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun 2016/2017

Tabel 3.9 Data Kelas IX

NO Kelas JUMLAH

PUTRA PUTRI Total

1 IX A 9 12 21

2 IX B 5 6 11

Jumlah 32

Sumber: Data SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun 2016/2017

10. Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar jam

pelajaran biasa yang dilakukan di sekolah atau luar sekolah untuk

membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi

bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus

diselenggarakan oleh pendidik atau tenaga kependidikan yang

berkemampuan dan berkewenangan di sekolah atau madrasah secara

berkala dan terprogram. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan

pendidikan di luar jam pelajaran biasa yang dilakukan di sekolah atau luar

sekolah untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan

kebutuhan, potensi bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara

khusus diselenggarakan oleh pendidik atau tenaga kependidikan yang

68

berkemampuan dan berkewenangan di sekolah atau madrasah secara

berkala dan terprogram.

a. Ekstrakulikuler Wajib

1) Agribisi

2) Tahfidzul Quran

3) Pramuka

b. Ekstrakulikuler Pilihan

1. Taekwondo

2. Math Club

3. English Club

4. Jurnalistik

5. Kaligrafi

6. Srean Club

B. Temuan Penelitian

Berdasarkan temuan penelitian di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga

tentang Implementasi Kurikulum 2006 (KTSP) dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga (studi analisis

tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi). Terdapat beberapa garis

besar:

1. Profil Responden

a. Hendo Gunawan, S.Pd (HG)

69

Hendo Gunawan, S.Pd merupakan kepala sekolah di SMP IT Nidaul

Hikmah Salatiga. Lahir di Pemalang pada tanggal 9 April 1984.

b. Susilowati, S.T (S)

Susilowati, S.T merupakan Waka kurikulum di SMP IT Nidaul

Hikmah Salatiga.

c. Dwi Galih Priyanto (DG)

Dwi Galih Priyanto merupakan guru mata pelajaran PAI yang

mengampu kelas VII s.d IX.

2. Hasil Penelitian

a. Implementasi Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan pada

Kurikulum KTSP dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018

Berdasarkan hasil penelitian di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga

yang dilakukan oleh peneliti, terkait dengan implementasi Kurikulum

KTSP didapatkan melalui wawancara dengan berbagai sumber.

Diantaranya kepala sekolah, Waka kurikulum, guru agama islam.

Implementasi Kurikulum KTSP dalam pembelajaran PAI itu sendiri

adalah sebagai berikut:

Kurikulum yang diimplementasikan di SMP IT Nidaul Hikmah

Salatiga adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Hal ini sebagaimana dituturkan oleh HG selaku kepala sekolah

bahwa:

“Kurikulum sekolah ini menggunakan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP)” (5 Febuari 2018).

70

Sedangkan menurut S selaku Waka kurikulum juga menyatakan

bahwa:

“SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga menggunakan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan sedang

diimplementasikan sekarang ini” (5 Febuari 2018).

Hal serupa juga disampaikan oleh DG selaku guru PAI:

“SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga menggunakan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan sedang

diimplementasikan sekarang ini” (26 Januari 2018).

Landasan pengembangan KTSP sebagaimana dituturkan oleh

HG menyatakan bahwa:

“Pengembangan KTSP mengacu pada UU RI Nomor 20 Tahun

2003, PP RI Nomor 19 Tahun 2005, Permendiknas Nomor 22

Tahun 2006 tentang standar isi, Impres Nomor 6 Tahun 2009

tentang pengembangan ekonomi kreatif, Impres Nomor 1

Tahun 2010, Permendiknas Nomor 6 Tahun 2007,

Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 dan beberapa

Permendiknas yang terkait dengan Standar Nasional

Pendidikan” (5 Febuari 2018).

Sementara menurut S menuturkan bahwa:

“Landasan pengembangan KTSP itu mengacu pada UU RI

Nomor 20 Tahun 2003, PP 19 tahun 2005 dan yang lain sudah

tertera dalam dokumen SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga” (5

Febuari 2018).

Untuk mengetahui siapa saja yang terlibat dalam penyusunan

Kurikulum KTSP saya bertanya dengan kepala sekolah.

Menurut HG menyatakan bahwa:

“Yang terlibat dalam penyusunan dokumen KTSP itu adalah

stakeholder sekolah, mulai dari ketua yayasan, komite sekolah,

kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, tata usaha dan

dihadiri oleh perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten. Setelah

KTSP yang dikembangkan itu selesai disusun, kemudian harus

dilengkapi juga dengan lembaran pengesahan oleh Kepala

71

Dinas Pendidikan Kabupaten. Jadi setiap tahun harus di up

date” (5 Febuari 2018).

Berdasarkan kajian dokumen terhadap KTSP SMP IT Nidaul

Hikmah Salatiga, ditemukan dasar pengembangan KTSP SMP IT

Nidaul Hikmah Salatiga. Adapun yang menjadi dasar atau landasan

pengembangan KTSP SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga adalah

sebagaimana berikut:

1) Landasan Filosofis

Sekolah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas

terlepas dari nilai-nilai budaya yang dianut suatu bangsa. Bangsa

Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang bersumber dari

pancasila, sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara yang

mencakup religius, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan

keadilan. Nilai-nilai ini dijadikan filosofis dalam pengembangan

kurikulum sekolah.

2) Landasan Yuridis

Secara Yuridis Kurikulum SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga

dikembangkan berdasarkan:

a) UUD 1945 pasal 31 ayat 5 dan pasal 32 ayat 1

b) UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

c) PP Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan

d) Impres Nomor Ipres Nomor 6 Tahun 2009 tentang

pengembangan ekonomi kreatif

72

e) Impres Nomor 1 Tahun 2010 tenteng percepatan pelaksanaan

prioritas pengembang nasional tahun 2010

f) Permendiknas Nomor 6 Tahun 2007 tentang perubahan

peraturan mentri pendidikan nasional dan Nomor 24 Tahun

2006 tentang pelaksanaan standar isi dan standar kompetensi

lulusan

g) Beberapa Permendiknas yang terkait dengan Standar Nasional

Pendidikan.

S selaku waka kurikulum menuturkan terkait struktur kurikulum

dan beban belajar bahwa:

“Sekolah ini telah menyusun Kurikulum KTSP sesuai dengan

standar kurikulum dan beban belajar yang sudah ada, dan lebih

jelasnya sudah tertuang dalam Dokumen SMP IT Nidaul

Hikmah Salatiga” (5 Febuari 2018).

Berdasarkan studi dokumen di lapangan, pemenuhan standar isi

di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga meliputi:

1) Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP IT Nidaul

Hikmah Salatiga

Struktur kurikulum SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga

meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang

pendidikan selama tiga tahun, mulai dari kelas VII sampai dengan

kelas IX. Sturktur kurikulum disusun berdasarkan standar isi dan

standar kompetensi lulusan.

Pengorganisasian kelas-kelas pada SMP IT Nidaul Hikmah

Salatiga dibagi menjadi dua kelompok. Pertama kelas unggul atau

73

inti di tempatkan pada kelas VII A, VIII A, dan kelas IX A. Kedua

adalah kelas umum, yaitu kelas VII B, VIII B, XI B.

Struktur kurikulum SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga terdiri

dari 9 mata pelajaran ditambah dengan muatan lokal yang meliputi

Bahsa Jawa dan Bahasa Arab serta pengembangan diri yang

meliputi tahfidz, tutorial PAI, dan BTAQ.

2) Muatan Kurikulum

a) Mata pelajaran

Mata pelajaran yang terdapat pada struktur kurikulum

tersebut di atas di kelompokkan dalam lima kelompok mata

pelajaran sebagai berikut:

(1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak yang mulia

(2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

(3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan Tehnologi

(4) Kelompok mata pelajaran Jasmani

(5) Kelompok Mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

Sekolah telah menambah maksimum empat jam

pembelajaran per minggu secara keseluruhan sesuai dengan

kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, dan/atau

dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting

dengan mengungkapkan beberapa alasannya yaitu, memberi

proporsi yang mendukung dan mempersiapkan mata pelajaran

yang di UANKAN.

74

Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.

Pelaksanaan pembelajaran selama 5 hari kerja yaitu mulai dari

hari Senin sampai dengan hari Jumat, kegiatan pembiasaan

dimulai dari pukul 07.15 sampai pukul 08.30 WIB, proses

pembelajaran dimulai pukul 08.30 WIB selesai pukul 12.00

WIB, Pengembangan Diri dan Ekstra Kurikuler, mulai pukul

13.00 wib sampai dengan pulul 15.00 WIB dan kegiatan

pembiasaan dimulai pukul 15.00 sampai pukul 15.30 WIB

dilaksanakan pada hari Senin sampai dengan hari Jumat untuk

seluruh Jenjang Kelas.

b) Pendidikan Muatan lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk

mengembangkan kompetensi siswa yang disesuaikan dengan

ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang

materinya melengkapi bagian dari mata pelajaran lain dan atau

terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran

tersendiri.

Substansi muatan lokal ditentukan oleh sekolah, tidak

terbatas pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tetapi

juga mengandung nilai seni dan keterampilan. Muatan lokal

merupakan mata pelajaran kurikuler yang memiliki beban 2

jam pelajaran, sehingga sekolah mengembangkan Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk muatan lokal yang

75

diselenggarakan. Sekolah menyelenggarakan dua mata

pelajaran muatan lokal setiap semester. Muatan lokal yang

menjadi ciri khas dan diterapkan di SMP IT Nidaul Hikmah

Salatiga adalah Bahasa Jawa dan Bahasa Arab.

c) Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri diarahkan untuk pengembangan

karakter peserta didik yang ditujukan untuk mengatasi

persoalan dirinya, persoalan masyarakat di lingkungan

sekitarnya, dan persoalan kebangsaan. Sekolah memfasilitasi

kegiatan pengembangan diri sebagaimana berikut ini:

(1) Pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di

dalam kelas (intrakurikuler) dengan alokasi waktu 2 jam

tatap muka, yaitu:

(a) Bimbingan Konseling, mencakup hal-hal yang

berkenaan dengan kepribadian, kemasyarakatan,

permasalahan belajar, dan karier peserta didik.

Bimbingan Konseling diasuh oleh guru yang ditugaskan

oleh sekolah.

(b) Pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di

luar kelas (ekstrakurikuler) diasuh oleh guru pembina.

Pelaksanaannya secara reguler yaitu Ekstrakulikuler

Wajib terdiri dari Agribisi, Tahfidzul Quran, dan

Pramuka Dan Ekstrakulikuler Pilihan terdiri dari

76

Taekwondo, Math Club, English Club, Jurnalistik,

Kaligrafi, dan Srean Club.

(2) Program pembiasaan mencakup kegiatan yang bersifat

pembinaan karakter peserta didik yang dilakukan secara

rutin. Adapun program pembiasaan yang dilaksanakan di

SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga adalah Upacara hari senini,

Tahfidzt, BTAQ, tutorial PAI, dan sholat dhuha, dan sholat

berjamaah.

Pembiasaan ini dilaksanakan sepanjang waktu

belajar di sekolah. Seluruh guru ditugaskan untuk membina

program pembiasaan yang telah ditetapkan oleh sekolah.

Penilaian terhadap kegiatan pengembangan diri

bersifat kualitatif. Potensi, ekspresi, perilaku, dan kondisi

psikologis peserta didik merupakan portofolio yang

digunakan untuk penilaian.

d) Pendidikan Kecakapan Hidup

Pendidikan kecakapan hidup dan Lingkungan Hidup

yang diterapkan oleh sekolah merupakan bagian integral dari

pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Dengan demikian,

materi kecakapan hidup akan diperoleh peserta didik melalui

kegiatan pembelajaran sehari-hari yang diemban oleh guru

mata pelajaran yang bersangkutan.

3) Beban Belajar

77

Sekolah menetapkan beban belajar peserta didik sebagai

berikut:

a) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan

sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.

b) Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan

mandiri tidak terstruktur 50% dari waktu kegiatan tatap

muka mata pelajaran yang bersangkutan.

c) Alokasi waktu untuk praktek adalah satu jam tatap muka

setara dengan dua jam kegiatan praktek di sekolah atau

empat jam praktek di luar sekolah.

Secara rinci, beban belajar SMP IT Nidaul Hikmah

Salatiga dapat dilihat sebagaimana dalam tabel berikut:

Tabel 3.3 Beban Belajar

Kelas Jam tatap

muka

(menit)

Jumlah

jam/minggu

Minggu

efekti/tahun

Waktu

pembelajaran

jam/tahun

VII s.d IX 40 35 43 1.505

Sumber: Data SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga

4) Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan disusun dan disesuikan setiap tahun

oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran.

Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan

disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah,

78

kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari

pemerintah/pemerintah daerah.

Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta

didik selama satu tahun ajaran adalah sebagai berikut:

a) Permulaan Tahun Pelajaran

Permulaan tahun pembelajaran dimulai pada hari Senin,

minggu ketiga bulan Juli, atau apabila hari tersebut merupakan

hari libur, maka permulaan tahun pelajaran dimulai pada hari

berikutnya yang bukan hari libur.

Hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung selama 2

(dua) hari untuk kelas VII sebagai pelaksanaan Masa Orientasi

Sekolah (MOS), sedangkan kelas VIII dan IX merupakan hari

belajar efektif.

b) Waktu Belajar

Waktu belajar menggunakan sistem semester yang

membagi 1 tahun pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan

semester 2 (dua). Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 5

(lima) hari kerja, sebagaimana dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.4 Program Kegiatan Rutin

NO JAM KEGIATAN

1 07.15-07.30 Sholat Dhuha Berjamaam

2 07.30-08.30 BTAQ dan Tahfidzul Qur’an

3 08-30-12.00 KBM Reguler

79

4 12.00-13.00 Istirahat dan Sholat Dzuhur Berjamaah

5 13.00-15.00 Muatan Lokal dan Pengembangan Diri

6 15.00-15.30 Sholat Asar Berjamaah

7 15.30 Pulang

Sumber: Data SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga

Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu

pembelajaran efektif ditetapkan sebanyak 43 minggu untuk

setiap tahun pelajaran dan jumlah jam pelajaran perminggu

ditetapkan sebanyak 35 minggu.

c) Kegiatan Tengah Semester

Kegiatan tengah semester direncanakan selama 5 (lima)

hari. Kegiatan tengah semester akan diisi oleh peserta didik

untuk mengadakan Pekan Olah Raga (POR) dan Pentas Seni

(Pensi).

d) Libur Sekolah

Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh

sekolah, pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk

tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah. Penentuan hari

libur memperhatikan ketentuan berikut ini:

(1) Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri

Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan.

80

(2) Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dalam

hal penentuan hari libur umum/nasional atau penetapan hari

serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan.

Adapun kebijakan sekolah yang diambil dalam rangka

penentuan hari libur adalah sebagai berikut:

(1) Libur bulan Puasa

(2) Libur hari Raya Idul Fitri

(3) Libur hari Raya Idul Adha

(4) Libur Semester 1

(5) Libur Semester 2

(6) Libur akhir tahun ajaran

Sementara hari libur yang ditentukan oleh Peraturan

Pemerintah Pusat antara lain:

1) Tahun Baru

2) Idul Adha

3) Tahun Baru Imlek

4) Hari Raya Nyepi

5) Wafat Isa Al masih

6) Hari Raya Waisak

7) Kenaikan Isa Al Masih

8) Hari Kemerdekaan R I

9) Idul Fitri dan Cuti Bersama

10) Hari Raya Natal

81

Langkah menyusun silabus berbasis KTSP Sebagaimana

disampaikan oleh DG menuturkan bahwa:

“Selain mengikuti panduan dari pusat yang berpedoman pada

permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, penyusunan silabus itu

juga disesuaikan dengan kondisi daerah, dan penyusunan

silabus itu berdasarkan hasil MGMP PAI yang dilaksanakan

oleh sekolah” (26 Januari 2018).

Adapun silabus yang disusun oleh guru PAI SMP IT Nidaul

Hikmah Salatiga untuk kelas VII adalah sebagaimana dalam lampiran.

Sedangkan dalam hal penyusunan RPP, DG menuturkan bahwa:

“RPP itu disusun berdasarkan kriteria yang sudah ada” (5

Januari 2018).

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh

guru PAI untuk satu Standar Kompetensi 2 jam pelajaran dan satu kali

pertemuan adalah sebagaimana dalam lampiran.

Dari hasil observasi di lapangan terhadap DG pada Kelas VII B

pada jam pelajaran ke I – II dengan Standar Kompetensi menjelaskan

hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati, ditemukan data

sebagaimana berikut:

Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam lalu berdoa,

setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran kemudian guru

menjelaskan materi yang akan dipelajari sementara peserta didik

melihat buku catatan dan LKS. Metode yang digunakan oleh guru

menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi kelompok.

Ketika KBM berlangsung peserta didik aktif dalam menanggapi apa

yang disampaikan oleh guru terlihat saat tanya jawab peserta didik

82

aktif bertanya dan peserta didik berusaha menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru dengan jalan mencari informasi dari sumber

belajar yang ada.

Dalam metode diskusi guru membagi peserta didik menjadi 3

kelompok kemudian guru memberi 1 soal perkelompok dengan soal

yang berbeda tiap kelompoknya, lalu guru memberi waktu peserta

didik untuk berdiskusi sambil menilai keaktifan siswa ketika

berdiskusi. Setelah waktu berdiskusi selesai, perkelompok satu persatu

mempersentasikan hasil dari diskusi peserta didik dengan jalan

perwakilan salah satu peserta didik dari tiap kelompok untuk

memaparkan hasil dari diskusi tersebut. Setelah pemaparan selesai

kelompok yang lain wajib memberi pertanyaan kepada kelompok yang

persentasi minimal 1 soal perkelompok mengenai materi yang

dipaparkan untuk dijawab kelompok yang persentasi. Kemudian guru

memberi penjelasan yang lebih detail dari pemaparan yang

disampaikan oleh peserta didik.

Guru menyimpulkan materi yang dipelajari, kemudian memberi

soal peserta didik untuk melihat sejauhmana kepahaman peserta didik

dalam menguasai materi yang dipelajari. Setelah itu guru

menyampaikan pembelajaran yang akan datang dan ditutup dengan

doa dan salam.

Dalam pemenuhan standar kompetensi lulusan menurut HG

menuturkan bahwa:

83

“Standar kompetensi lulusan satuan pendidikan yang ditetapkan

adalah pertama secara nasional ditetapkan nilai ujian nasional

minimal 5,50, kedua, sekolah menetapkan nilai 6,0 yang

diperoleh dari nilai ujian nasional sebanyak 40% dan nilai ujian

sekolah sebanyak 60%, serta rata-rata mata pelajaran ditetapkan

KKM nya 70” (5 Febuari 2018).

Sedangkan dalam pencapaian Standar Kompetensi Lulusan

yang dituturkan HG bahwa:

“Untuk mencapai standar kompetensi lulusan itu, guru PAI

dapat mengujinya dengan melakukan try out. Gabungan nilai

rata-rata semester satu sampai dengan semester lima yang

diperoleh dari tugas harian, tengah semester, semester, ujian

akhir sekolah dan ujian nasional” (5 Febuari 2018).

Proses penentuan KKM mata pelajaran PAI, dituturkan oleh S

selaku waka kurikulum sekolah, bahwa:

“KKM ditentukan langsung oleh guru PAI setelah disetujui oleh

kepala sekolah” (5 Febuari 2018).

Mengenai berapa KKM yang ditentukan untuk mata pelajaran

pendidikan agama Islam, DG menuturkan bahwa:

“KKM untuk mata pelajaran pendidikan agama Islam

ditetapkan 75” (26 Januari 2018).

Apabila ada siswa yang belum mencapai KKM yang ditentukan

itu, DG menuturkan bahwa:

“Bila ada siswa yang tidak tuntas dalam satu standar

kompetensi, maka akan diberikan remedial sampai siswa itu

tuntas mencapai kompetensi yang diharapkan” (26 Jaunari

2018).

Sementara untuk kenaikan kelas dan kelulusan, kriteria minimal

yang harus dicapai oleh siswa berdasarkan studi dokumen di lapangan

sebagaimana di jabarkan berikut:

84

1) Kriteria Kenaikan Kelas

Kriteria kenaikan kelas mengunakan 2 (dua) aspek yaitu:

a) Aspek akademisi yang meliputi:

(1) Menyelesaikan seuruh program pembelajaran.

(2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaina akhir untuk

kelompok mata pelajaran selain mata pelajaran IPTEK,

yaitu mata pelajaran Pendidikan Agama, Pkn, Penjaskesor

dan Seni Budaya.

Ketentuan predikat nilai akhir (NA) sebagai berikut:

NA < 6,0 predikat kurang baik

7,0 ≤ NA ≥ 8,5 predikat baik

NAS > 8,5 predikat sangat baik

(3) Boleh ada nilai dibawah KKM (dihitung rata-rata raport

semester I dan II) maksimal 2 mata pelajaran.

b) Aspek Non-akademisi yang meliputi:

(1) Nilai sikap/prilaku dan budipekerti minimal baik.

(2) Ketidak hadiran tanpa keterangan maksimal 18 (delapan

belas) dari dalam 1 (satu) tahun terakhir, yang ditunjukan

dari catatan wali kelas.

2) Kriteria Kelulusan

a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.

b) Memperoleh nilai minimal baik untuk kelompok mata pelajaran

selain kelompok mata pelajaran IPTEK.

85

c) Lulus ujian sekolah.

d) Lulus Ujian Nasional.

Selain Standar Kompetensi Lulusan yang telah disebutkan

di atas, maka Standar Kompetensi Lulusan kelompok mata

pelajaran Agama dan Akhlak Mulia adalah:

a) Meningkatkan keimanan kepada Tuhan Ynag Maha Esa

b) Memperbanyak hafalan Al Qur,an

c) Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap

perkembangan remaja

d) Menerapkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan

e) Memahami keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan

golongan sosial ekonomi

f) Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun yang

mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk

Tuhan.

g) Menerapkan hidup sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan

waktu luang sesuai dengan tuntunan agamanya

h) Memanfaatkan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan

secara bertanggung jawab

i) Menghargai perbedaan pendapat dalam menjalankan ajaran

agama

3) Kriteria Ketuntasan Minimal

86

SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga menetapkan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran sebagai berikut:

Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan Minimal Peserta Didik

Komponen KKM 2017/2018

VII VIII IX

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 75 75 75

2. Pendidikan Kewarganegaraan 70 70 70

3. Bahasa Indonesia 70 70 70

4. Bahasa Inggris 70 70 70

5. Matematika 70 70 70

6. Ilmu Pengetahuan Alam 70 70 70

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 70 70 70

8. Seni Budaya 70 70 70

9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan

75 75 75

B. Muatan Lokal

1. Bahasa Jawa

2. Bahasa Arab

70

70

70

70

70

70

Sumber: Data SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga

Dalam teknis Implementasi Kurikulum KTSP di SMP IT

Nidaul Hikmah Salatiga, S mengungkapkan bahwa:

“implementasi kurikulum KTSP sudah ada dalam Dokumen

SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga di tuangkan dalam silabus dan

87

RPP serta dalam kegiatan pembiasaan yaitu tahfidz, tutorial pai

dan BATQ” (5 Febuari 2018).

Dan langakah yang ditempuh untuk mengimplementasikan

kurikulum KTSP secara maksimal menurut HG mengungkapkan

bahwa:

“rapat pleno, pengembangan krakter, penyusunan silabus dan

RPP, Evaluasi perbualan dan perminggu, supervisi dalam

mengajar dan RPP” (5 Febuari 2018).

Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh S bahwa:

“langakah implementasi kurikulum yaitu dengan rapat pleno

yaitu rapat tim pengembang kurikulum, mata pelajaran dan

kurikulum pengembang karakter, penyusunan RPP tiap mapel,

supervisi RPP, supervisi kemampuan mengajar, evaluasi oleh

kepala sekolah, dan penilaian kinerja guru oleh kepala sekolah”

(5 Febuari 2018).

Sedangkan sarana dan prasarana yang ada di SMP IT Nidaul

Hikmah Salatiga dalam mendukung pengimplementasian kurikulum

KTSP menurut HG mengungkapkan bahwa:

“sarana dan pasarana di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga sudah

ada dalam dokumen SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga seperti

masjid, LCD proyektor dan lain lain” (5 Febuari 2018).

DG juga mengungkapkan media yang digunakan dalam KBM

mapel PAI, bahwa:

“Power Point, Gambar melalui LCD proyektor, dan papan tulis”

(26 Januari 2018).

Bukti adminstrasi pembelajaran yang digunakan pada

penentuan nilai siswa dalam proses pembelajaran mapel PAI yang DG

dituturkan, bahwa:

88

"Nilai Harian, Nilai Praktik, Nilai Remidial, RPP, dan absen”

(26 Januari 2018).

Obervasi juga dilakukan terhadap siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung di kelas, yaitu pada siswa kelas VII B dalam

Standar Kompetensi menerapkan hukum bacaan nun mati/tanwin dan

mim mati, pada jam pelajaran 1-2, di dapat data sebagai berikut:

Peserta didik menunjukan raut wajah yang ceria, duduk rapi,

pandangan kearah guru, dan peserta didik antusias mengikuti

pembelajaran. Ketika KBM berlangsung peserta didik aktif dalam

menanggapi apa yang disampaikan oleh guru terlihat saat tanya jawab

peserta didik aktif bertanya dan peserta didik berusaha menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan jalan mencari informasi

dari sumber belajar yang ada. Selain itu peserta didik berkosentrasi

mendengarkan penjelasan dari guru, memperhatikan dan mengikuti

proses pembelajaran dan peserta didik mau mendengarkan gagasan

atau pendapat yang disampaikan temannya.

DG mengungkapkan Partisipasi siswa ketika KBM berlangsung

dalam pengimplementasian KTSP mapel PAI bahwa:

“partisipasi siswa kelas A lebih aktif dari pada kelas B” (26

Januari 2018)

Dan menurut DG hambat yang dialami dalam KBM

berlangsung dalam pengimplementasian KTSP mapel PAI adalah:

“tergantung kelasnya kelas A lancar sedangkan kelas B pasif

karena respon siswanya kurang cekatan” (26 Januari 2018).

89

Langakah untuk keluar dari hambatan saat KBM berlangsung

menurut DG bahwa:

“melakukan pancingan dengan pertanyaan atau dengan siswa

ditunjuk untuk maju kedepan” (26 Januari 2018).

b. Faktor Pendorong dan Penghambat dalam Pengimplementasian

Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan pada Kurikulum

KTSP dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP IT

Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018

Menurut HG peran guru dalam pengimplementasian kurikulum

KTSP mengatakan bahwa:

“guru aktif dalam pengembangan kurikulum KTSP dilihat dari

RPP yang digunakan sudah sesuai” (5 Febuari 2018).

Dan bentuk dukungan yang diberikan dinas pendidikan kepada

SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga dalam pengimplementasian

kurikulum KTSP menurut HG bahwa:

“dalam bentuk pembinaan” (5 Febuari 2018).

Menurut HG Faktor pendorong dan penghambat dalam

imlementasi kurikulum KTSP pada mapel Pai, bahwa:

“fator pendukungnya adalah siswa sudah terbiasa karena adanya

kegiatan pembiasaan keislaman sehingga siswa lebih mudah

dalam menagkap materi yang disampaikan sedangkan faktor

penghambatnya tidak ada” (5 Febuari 2018).

Sedangkan menurut S mengungkapkan bawa:

“faktor pendorongnya adalah SDM guru berusaha untuk

mengimplementasikan kurikulum secara maksimal dan

pemahaman siswa indifidu defferent, visi dan misi sekolah serta

keguatan orangtua/guru/siswa yang dilakukan setiap POMG

tiap jenjang dan ada grup Whatsapp yang dibuat dan faktor

90

prnghambatnya adalah siswa sedang dalam tumbuh kembang

sehingga guru harus lebih jeli” (5 Febuari 2018).

c. Langkah yang dilakukan sekolah untuk keluar dari hambat yang

dihadapi dalam pengimplementasian Standar Isi dan Standar

Kompetensi Lulusan pada Kurikulum KTSP dalam Pendidikan

Agama Islam di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran

2017/2018

Solusi yang ditempuh untuk keluar dari hambatan yang ada

menurut S adalah

“pembinaan guru, tim kesiswaan dalam memahami karakter dan

kemampuan siswa, konsultasi dengan orang tua/wali, konsultasi

kedokter sepesialis anak atau bagian tumbuhkembang dan RS”

(5 Febuari 2018).

Sedangkan menurut HG. bahwa:

”perlu adanya penambahan sarana dan prasarana dalam

mendukung pembelajaran” (5 Febuari 2018)

91

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Implementasi Kurikulum 2006 (KTSP) dalam Pembelajaran PAI di SMP

IT Nidaul Hikmah Salatiga Tahuan Pelajaran 2017/2018 (Kajian tentang

Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan)

Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian bahasan sesuai dengan

temuan hasil penelitian, sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan

temuan yang ada berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan di lapangan.

Sebagaimana yang telah ditegaskan dalam teknik analisis, penelitian ini

menggunakan analisis kualitatif (pemaparan) dari data yang didapatkan baik

melalui observasi, dokumentasi dan interview dari pihak yang mengetahui

tentang data yang dibutuhkan.

Pada dasarnya pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan

menggunakan Kurikulum KTSP berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan di lapangan, penulis dapat

menyimpulkan tentang pelaksanaan Kurikulum KTSP di SMP IT Nidaul

Hikmah Salatiga diantaranya sebagai berikut:

1. Implementasi Kurikulum KTSP Untuk Pemenuhan Standar Isi

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah

92

kurikulum yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan

pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan, tingkat satuan

pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan,

kalender pendidikan, dan silabus.

Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi

yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi

bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang

harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan

tertentu.

Secara garis besar standar isi mencakup kerangka dasar dan

struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum yang dikembangkan oleh

satuan pendidikan dan kalender pendidikan.

Kurikulum yang diimplementasikan oleh SMP IT Nidaul Hikmah

Salatiga adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang

dimulai sejak tahun pelajaran 2014/2015. Sebagaimana data yang telah

didapatkan bahwa struktur kurikulum SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga ini

menambah 4 jam pembelajaran pada setiap minggu dari jumlah jam yang

ditetapkan oleh pusat. Sehingga jumlah jam pembelajaran efektif per

minggu menjadi 32 jam pembelajaran. Penambahan jam pembelajaran itu

salah satunya terhadap jam pembelajaran mata pelajaran pendidikan

agama Islam, yang semula 2 jam pembelajaran ditambah jam

pembelajaran menjadi 4 jam pembelajaran perminggu.

93

Untuk kegiatan pengembangan diri di SMP IT Nidaul Hikmah

Salatiga program pembiasaan yang bersifat pembinaan karakter peserta

didik yang dilakukan secara rutin, yaitu program pembiasaan Sholat

Dhuha berjamaah, BTAQ, Tahfidzul Quran, dan Tutorial PAI yang

dilaksanakan setiap hari.

Program ini dilaksanakan harian sebagai bentuk implementasi dari

visi sekolah. adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan adalah :

NO JAM KEGIATAN

1 07.15-07.30 Sholat Dhuha Berjamaam

2 07.30-08.30 BTAQ dan Tahfidzul Qur’an

3 08-30-12.00 KBM Reguler

4 12.00-13.00 Istirahat dan Sholat Dzuhur Berjamaah

5 13.00-15.00 Muatan Lokal dan Pengembangan Diri

6 15.00-15.30 Sholat Asar Berjamaah

7 15.30 Pulang

Sedangkan beban belajar yang harus dilaksanakan oleh peserta

didik adalah:

1. Alokasi waktu satu jam tatap muka adalah 40 menit

2. Jumlah jam pembelajaran per minggu adalah 32 jam

3. Minggu efektif per tahun adalah 43 minggu

4. Waktu pembelajaran per tahun 1.505 jam pembelajaran

94

Sementara penyusunan kalender pendidikan disesuaikan setiap

tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran.

Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan

dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik

dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.

Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik

selama satu tahun ajaran adalah permulaan tahun pelajaran, kegiatan

tengah semester, libur sekolah, dan jadwal kegiatan sekolah.

Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun

2006 tentang Standar Isi dan tertuang di dalam Buku Standar Isi untuk

satuan pendidikan dasar dan menengah, pada bab pendahuluan buku

tersebut disebutkan bahwa, Standar Isi sebagaimana dimaksud dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, secara keseluruhan

mencakup:

1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman

dalam penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.

2. Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan

menengah.

3. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh

satuan pendidikan berdasarkan panduan penyusunan kurikulum

sebagai bagian tidak terpisahkan dari standar isi, dan

4. Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan

pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.

95

Berdasarkan peraturan pemerintah di atas, bila dihubungkan dengan

hasil studi dokumentasi terhadap KTSP SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga,

dapat dikemukakan bahwa kerangka dasar kurikulum pada poin pertama di

atas belum termuat di dalam dokumen KTSP SMP IT Nidaul Hikmah

Salatiga, sementara struktur dan muatan kurikulum sudah termuat di dalam

dokumen KTSP SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga.

Dari segi beban belajar peserta didik pada poin dua di atas, SMP IT

Nidaul Hikmah Salatiga menerapkan sistem kredit semester dalam jangka

waktu 3 tahun atau 6 semester yang harus diikuti oleh peserta didik.

Melihat jam pembelajaran efektif per minggu yang diterapkan oleh SMP

IT Nidaul Hikmah Salatiga adalah 32 jam pembelajaran. Alokasi waktu

tatap muka untuk satu jam pelajaran adalah 40 menit. Untuk minggu

efektif per tahun ditetapkan sebanyak 43 minggu, waktu pembelajaran per

tahun adalah 1.505 jam pembelajaran.

KTSP SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga dikembangkan dan disusun

oleh seluruh stakeholder sekolah, mulai dari ketua yayasan, komite

sekolah, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dewan guru, tata usaha

sekolah dan dihadiri oleh perwakilan dinas pendidikan. SMP IT Nidaul

Hikmah Salatiga menerapkan muatan lokal dan pengembangan diri pada

bidang Pramuka SIT, Agribisnis, Tahfidzul Quran, Taekwondo, Math

Club, English Club, Jurnalistik, Kaligrafi, Srean Club, Selain itu, SMP IT

Nidaul Hikmah Salatiga juga mengembangkan program pembiasaan yang

rutin dilaksanakan setiap hari.

96

Untuk kalender pendidikan, SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga

berpedoman kepada kalender pendidikan yang ditetapkan oleh Dinas

Pendidikan, dan mengembangkannya serta menyesuaikannya dengan

kondisi serta situasi di dalam daerah Kota Salatiga.

Dari empat cakupan standar isi di atas, komponon pertama yaitu

struktur kurikulum tertera di dalam dokumen sekolah, namun pada poin

kerangka dasar kurikulum tidak tertera di dalam dokumen KTSP SMP IT

Nidaul Hikmah Salatiga. Komponen kedua yaitu kurikulum tingkat satuan

pendidikan yang dikembangkan adalah merupakan dokumen sekolah.

Komponen ketiga yaitu beban belajar peserta didik SMP IT Nidaul

Hikmah Salatiga menerapkan sistem semester dan ditempuh dalam jangka

waktu 6 semester. Serta komponen keempat yaitu kalender pendidikan

berpatokan kepada kalender pendidikan yang disusun oleh dinas

pendidikan Provinsi dan menyesuaikannya dengan kondisi daerah serta

dijabarkan oleh guru dalam menentukan alokasi waktu pembelajaran

perminggu.

Dalam pelaksanaan KTSP, ruang lingkup standar proses mencakup;

perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,

penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.

1. Perencanaan Proses Pembelajaran

Sebelum guru melakukan proses pembelajaran di kelas, guru

harus menyusun terlebih dahulu perangkat pembelajaran diantaranya

97

adalah program tahunan, program semester, rincian minggu efektif,

silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Program tahunan dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru

sebelum memasuki tahun ajaran baru, karena merupakan pedoman

bagi pengembangan program-program berikutnya, yaitu program

semester, program mingguan, dan program harian atau program

pembelajaran setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar.

Demikian pula program semester yang merupakan penjabaran

dari program tahunan. Sedangkan Silabus adalah sebagai acuan

pengembangan RPP yang memuat identitas mata pelajaran, SK, KD,

materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian

kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

Pengembangan silabus dapat dilakukan secara mandiri ataupun

kelompok dalam sebuah sekolah. Dalam hal ini guru PAI SMP IT

Nidaul Hikmah Salatiga menyusun silabus berdasarkan hasil MGMP

PAI yang dilaksanakan setiap permulaan tahun pelajaran.

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dilakukan oleh

guru merupakan penjabaran dari silabus yang dikembangkan. Prinsip

penyusunan RPP adalah mempertimbangkan perbedaan individu

peserta didik, mendorong partisifasi aktif peserta didik,

mengembangkan budaya membaca dan menulis, memberikan umpan

balik dan tindak lanjut, keterkaitan dan keterpaduan, dan menerapkan

teknologi informasi dan komunikasi.

98

Guru PAI di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga, dalam hal

penyusunan RPP masih mengadopsi panduan yang disusun oleh pusat.

RPP tersebut belum dijabarkan maksimal, sehingga yang terlihat dalam

RPP itu merupakan kisi-kisi pembelajaran yang akan dilakukan oleh

guru.

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP

yang disusun oleh guru. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi yang

dilakukan terhadap guru PAI, dalam hal penggunaan pendekatan

pembelajaran yang dilakukan adalah dengan pendekatan tanya jawab,

ceramah, diskusi, dan penugasan secara kelompok dan individu. Media

yang digunakan adalah media papan tuli dan spidol.

Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan KTSP di

SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga keaktifan siswa sangat diprioritaskan.

Dalam proses pembelajaran peserta didik merupakan sentral kegiatan,

pelaku utama dan guru hanya menciptakan suasana yang dapat

mendorong timbulnya motivasi belajar pada peserta didik.

3. Evaluasi Hasil Belajar

Penilaian dalam KTSP menganut prinsip penilaian

berkelanjutan dan komprehensif guna mendukung upaya

memandirikan peserta didik untuk belajar, bekerja sama, dan menilai

99

diri sendiri. Penilaian hasil belajar dalam KTSP dapat dilakukan

dengan penilaian kelas, tes kemampuan dasar, penilaian akhir satuan

pendidikan dan sertifikasi, dan penilaian program.

Pendekatan penilaian yang dilakukan oleh guru menggunakan

Penilaian Berbasis Kelas (PBK). Prinsip penilaian berbasis kelas yaitu

penilaian dilakukan oleh guru dan peserta didik, tidak terpisahkan dari

PBM, menggunakan acuan atau patokan, menggunakan berbagai cara

penilaian (tes dan non tes), mencerminkan kompetensi peserta didik

secara komprehensif, berorientasi pada kompetensi, valid, adil,

terbuka, berkesinambungan, bermakna, dan mendidik.

Evaluasi hasil belajar dengan menggunakan KTSP di SMP IT

Nidaul Hikmah Salatiga telah ditentukan Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM) sebesar 75. SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga juga

menerapkan sistem belajar tuntas yaitu seorang peserta didik dianggap

tuntas belajar jika siswa tersebut mampu menyelesaikan, menguasai

kompetensi atau mencapai tujuan pembelajaran yaitu mampu

memperoleh nilai 75. Sedangkan untuk peserta didik yang belum

mencapai nilai tersebut maka siswa yang bersangkutan dikatakan

belum tuntas belajarnya. Untuk keperluan tersebut, sekolah dalam hal

ini guru PAI memberikan perlakuan khusus terhadap peserta didik

yang masih mendapat kesulitan belajar melalui program remedial.

4. Pengawasan Proses Pembelajaran

100

Pengawasan proses pembelajaran adalah upaya penjaminan

mutu pembelajaran bagi terwujudnya proses pembelajaran yang efektif

dan efisien ke arah tercapainya kompetensi yang ditetapkan. Dalam

Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses,

disebutkan pengawasan proses pembelajaran itu meliputi pemantauan,

supervisi, evaluasi, pelaporan, dan pengambilan langkah tindak lanjut.

Dalam hal pengawasan proses pembelajaran di SMP IT Nidaul

Hikmah Salatiga, sebenarnya bukan tanggungjawab kepala sekolah

seutuhnya, tetapi merupakan tanggungjawab bersama antara kepala

sekolah, wakil kepala sekolah, dan pengawas sekolah. Dalam hal ini,

kepala sekolah atau wakil kepala sekolah hanya melakukan

pengawasan melalui pengecekan perangkat pembelajaran (RPP dan

Silabus) yang dibuat oleh guru, melaksanakan MGMP di sekolah

sebagai langkah tindak lanjut dari program pengawasan. Tetapi

pengawasan proses pembelajaran itu tidak sampai kepada pemantauan

proses pembelajaran di kelas. Supervisi juga tidak dilakukan terhadap

guru yang belum memahami tentang Permendiknas Nomor 41 Tahun

2007 tentang Standar Proses sebagai acuan guru dalam melaksanakan

pembelajaran.

2. Implementasi Kurikulum KTSP Untuk Pemenuhan Standar

Kompetensi Lulusan

Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun

2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan disebutkan bahwa, standar

101

kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah

digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan

peserta didik. Standar Kompetensi Lulusan dimaksud mencakup Standar

Kompetensi Lulusan minimal satuan pendidikan, Standar Kompetensi

Lulusan minimal kelompok mata pelajaan, dan Standar Kompetensi

Lulusan minimal mata pelajaran. Standar kompetensi lulusan yang

ditetapkan di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga yaitu:

e. Kompetensi Keimanan (Imani)

3) Aqidah yang bersih (Salimul Aqidah)

4) Ibadah yang benar (Salimul Ibadah)

f. Kompetensi Kepribadian (Dzaty) dan sosial (Sya’by)

6) Pribadi yang matang (Matinul Khulub)

7) Bersungguh-sungguh dan disiplin (Mujahidun Linafsihi)

f) Menunjukan kemampuan memerangi dorongan nafsu

g) Menunjukan kemampuan berlebihan dan mengkonsumsi yang

mubah

h) Berdisiplin dan menyertakan niat yang sungguh-sungguh

i) Menunjukan kebiasaan dirinya bersama orang-orang baik

j) Menunjukan sifat sabar atas bencana

8) Tertib dan cermat (Munazhzhom fi syu’unihi)

f) Menunjukan kemampuan sholat sebagai penata waktu

g) Menunjukan kebiasaan diri teratur di dalam rumah dan sekolah

102

h) Menunjukan kemampuan merapikan ide-ide dan pikiran-

pikirannya

i) Menunjukan kebiasaan disiplin dalam segala kegiatan

j) Menunjukan kebiasaan memberitahu pada guru problematika

yang muncul

9) Mengoptimalkan waktu (Harisun ‘ala waqtihi)

d) Menunjukan perhatian terhadap adab islam

e) Menunjukan kebiasaan menepati janji

f) Menunjukan kebiasaan mengisi waktunya dengan hal yang

bermanfaat

10) Bermanfaat (Nafiun lighoirihi)

h) Menunjukan komitmen dengan adab islam

i) Menunjukan kemampuan memberi sesuatu yang dimiliki

j) Menunjukan kemampuan bergaul akrab dengan orang lain

k) Menunjukan jiwa sosial

l) Menunjukan menolong yang terdzolimi

m) Menunjukan mendo’akan orang bersin

n) Mematuhi aturan-aturan sosial yan berlaku di masyarakat

g. Kompetensi Ilmiah

3) Cerdas dan berpengetahuan (Mustakoful fikri)

f) Meningkatkan kefahaman terhadab AlQur’an dengan berusaha

secara sungguh-sungguh menghafal juz 28 dan 29 dengan baik

dan membaca tafsirannya

103

g) Menunjukan kemampuan mengaitkan antara Al Quran dan

relita

h) Menigkatkan kefahaman terhadap sunnah dengan menghafal

dan mengkaji 20 hadist arbain anwawi dan 50 hadis riadhatus

sholihin

i) Memahami fiqih dakwah dengan cara mengkaji sirah nabi

muhammad

j) Memahami fiqih ibadah yang mengkaji tentang zakat dan haji

4) Menguasai ilmu penegetahuan teknologi

d) Menunjukan kemampuan menganalisis dan memecahkan

masalah dalam kehidupan sehari-hari

e) Mendiskripsikan gejala alam dan sosial

f) Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti

pendidikan menengah

h. Kompetensi Fisik (Jasadi) dan Ketrampilan (Fanny)

3) Fisik (Qowiyul Jismi)

d) Menunjukan kemampuan untuk menerapkan hidup bersih,

bugar, sehat dan aman

e) Menunjukan kemampuan dalam mengikuti petunjuk kesehatan

dalam makan dan minum

f) Menunjukan kemampuan rajin berolah raga dan menjaga

kebugaran

4) Kemandirian dan ketrampilan (Fanny)

104

d) Menunjukan kemampuan belajar secara mandiri

e) Menghargai karya seni dan budaya nasional sesiuai dengan

nilai-nilai islam

f) Menghargai tugas pekerjaan dan mampu berkarya

Selanjutnya untuk mencapai kelulusan dari SMP IT Nidaul Hikmah

Salatiga sekolah menetapkan nilai 6,0 yang harus diperoleh peserta didik.

Nilai itu dapat diperoleh dari ujian nasional sebanyak 40% dan ujian sekolah

sebanyak 60%, serta KKM mata pelajaran ditetapkan dengan angka 75.

Berdasarkan Studi dokumen terhadap dokumen KTSP, diketahui

bahwa Standar Kompetensi Lulusan minimal satuan pendidikan belum

tercantum seluruhnya dalam dokumen, Standar Kompetensi Lulusan minimal

kelompok mata pelajaran, dan Standar Kompetensi Lulusan minimal mata

pelajaran juga tidak tercantum dalam dokumen KTSP SMP IT Nidaul Hikmah

Salatiga.

B. Faktor Pendukung dan Pendukung dalam Pengimplementasian Standar

Isi dan Standar Kompetensi Lulusan pada Kurikulum KTSP dalam

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP IT Nidaul Hikmah

Salatiga tahun pelajaran 2017/2018

Menurut beberapa nara sumber faktor pendukung dan faktor

penghambat dalam mengimplementasikan kurikulum KTSP yang terdapat

dilapangan sesuai hasil analisis yaitu:

105

1. Faktor Pendukung

Adapun faktor pendukung dari implementasi Kurikulum KTSP

adalah

a. guru aktif dalam pengembangan kurikulum KTSP dilihat dari RPP

yang digunakan sudah sesuai

b. Adanya kegiatan pembiasaan keislaman sehingga peserta didik lebih

mudah dalam menagkap materi yang disampaikan

c. SDM guru berusaha untuk mengimplementasikan kurikulum secara

maksimal dan pemahaman peserta didik indifidu defferent

d. visi dan misi sekolah

e. kerja sama orangtua/guru/peserta didik yang dilakukan POMG setiap

jenjang dan ada grup Whatsapp yang dibuat sehingga memudahkan

guru dan orang tua/wali dalam berkomunikasi.

f. Pembinaan yang diberikan oleh dinas

2. Faktor Penghambat

Dalam implementasi kurikulum KTSP peserta didik masih dalam

tumbuh kembang sehingga peserta didik masih labil. Secara umum baik

peserta didik maupun guru tidak menemukan kesulitan dalam

pengimplementasian kurikulum KTSP karena materinya sangat

berhubungan dengan kegiatan kehidupan sehari-hari, sudah kerap

diterapkan dalam kegiatan pembiasaan, dan ada keterkaitan antara materi

yang satu dengan yang lain, hanya saja ada hambatan pada pemenuhan

prasarannya yang belum sesuai. Dan kesulitan terpenting dari

106

implementasi kurikulum KTSP masih ada beberapa guru yang belum

mampu melakukan perubahan, maka dalam mengimplentasikannyapun

kesulitan untuk mencapai maksimal.

Jadi kesulitan dan hambatan pasti ada pada setiap perealisasian

segala hal tak terkecuali penerapan kurikulum, dan hambatan pada

implementasi kurikulum KTSP adalah peserta didik masih dalam tumbeh

kembang sehingga siswa masih labil sehingga guru harus lebih jeli dalam

mensikapi hal tersebut.

C. Langkah yang dilakukan sekolah untuk keluar dari hambat yang

dihadapi dalam pengimplementasian Standar Isi dan Standar

Kompetensi Lulusan pada Kurikulum KTSP dalam Pendidikan Agama

Islam di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018

Sebagaimana hasil penelitian yang penulis lakukan bahwa kesulitan

dan hambatan yang dihadapi oleh instansi sekolah yaitu dengan melakukan

hal-hal yang dapat mensukseskan implementasi kurikulum yang sedang

diterapkan.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh pihak instansi sekolah yang

penulis teliti antara lain dengan cara pihak sekolah melengkapi segala sarana

dan prasarana penunjang implementasi kurikulum yang sedang berjalan,

sarana tersebut meliputi: buku pokok, buku penunjang, perlengkapan ruangan

belajar, seperti proyektor dan penambahan ruang kelas. Untuk meraih

kemaksimalan dalam implentasi kurikulum pihak sekolah juga melakukan

107

pembinaan guru dalam memahami karakter dan kemampuan siswa, konsultasi

dengan orang tua/wali, konsultasi kedokter sepesialis anak/bagian tumbuh

kembang dan Rumah Sakit.

Selain langkah-langkah akademik kepala sekolah juga selalu

melakukan evaluasi terhadap kinerja guru dengan cara mensupervisi para guru

guna memperbaiki administrasi pembelajaran yang dibuat para guru, maliputi:

prota, promes, APP, RPP, bahan ajar yang dijadikan pegangan dan acuan

dalam mengajar dan media pembelajaran yang digunakan untuk membantu

pemahaman peserta didik dan membangkitkan motivasi peserta didik dalam

mengikuti proses pembelajaran.

108

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah peneliti memaparkan hasil analisa data yang telah dikemukakan

pada Bab IV di atas, maka keseluruhan hasil penelitian ini dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Implementasi KTSP pada SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga dimulai sejak

tahun pelajaran 2014/2015, dan terus melakukan perbaikan. Dalam rangka

pemenuhan Standar Isi, guru PAI SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga dalam

pembelajaran mengunakan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata

pelajaran PAI yang dikembangkan oleh sekolah. Dari perencanaan proses

pembelajaran, guru PAI SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga mengembangkan

dan menyusun silabus pembelajaran dan mengimplementasikannya ke

dalam RPP. Dalam penyusunan RRP guru PAI SMP IT Nidaul Hikmah

Salatiga mengadopsi RPP yang dibuat oleh pusat dan belum mampu

menjabarkannya sesuai dengan kondisi dan karakteristik peserta didik.

Dari segi evaluasi hasil pembelajaran, guru PAI SMP IT Nidaul Hikmah

Salatiga menggunakan sistem Penilaian Berbasis Kelas (PBK) yang

langsung dilakukan oleh guru dengan melibatkan peserta didik, dengan

menggunakan tes dan nontes. Di samping itu, SMPN IT Nidaul Hikmah

Salatiga juga mengembangkan program pembiasaan yang dilakukan secara

rutin setiap hari sebelum dimulai proses pembelajaran, di antaranya

109

program sholat dhuha berjamaah, tahfidz, tutorial PAI,dan BTAQ. Untuk

pemenuhan Standar Kompetensi Lulusan, SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga

menentukan standar kompetensi lulusan satuan pendidikan dan juga

menentukan standar kompetensi lulusan yang menjadi profil siswa SMP IT

Nidaul Hikmah Salatiga. Namun kesemuanya itu belum memuat Standar

Kompetensi Lulusan minimal yang disebutkan dalam Permendikanas

Nomor 23 Tahun 2006. Seperti Standar Kompetensi Lulusan minimal

kelompok mata pelajaran dan standar kompetensi lulusan minimal mata

pelajaran belum tercantum dalam dokumen KTSP SMP IT Nidaul Hikmah

Salatiga. Dalam pencapaian kompetensi mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam nilai KKM yang ditentukan adalah 75.

2. Adapun faktor pendukung dari implementasi Kurikulum KTSP adalah

guru aktif dalam pengembangan kurikulum KTSP dilihat dari RPP yang

digunakan sudah sesuai, adanya kegiatan pembiasaan keislaman sehingga

peserta didik lebih mudah dalam menagkap materi yang disampaikan,

SDM guru berusaha untuk mengimplementasikan kurikulum secara

maksimal dan pemahaman peserta didik individu defferent, visi dan misi

sekolah, kerja sama orangtua/guru/peserta didik yang dilakukan POMG

setiap jenjang, dan Pembinaan yang diberikan oleh dinas. Sedangkan

faktor penghambatnya adalah peserta didik masih dalam tumbuh kembang

sehingga peserta didik masih labil.

3. Langkah yang dilakukan sekolah untuk keluar dari hambat yang dihadapi

dalam pengimplementasian Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan

110

pada Kurikulum KTSP dalam Pendidikan Agama Islam di SMP IT Nidaul

Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018 adalah pihak sekolah

melengkapi segala sarana dan prasarana penunjang implementasi

kurikulum yang sedang berjalan, pembinaan terhadap guru dalam

memahami karakter dan kemampuan siswa, konsultasi dengan orang tua,

dan konsultasi dengan dokter.

B. Saran-saran

1. Bagi Dinas Pendidikan Kota Salatiga

Agar terus melakukan supervisi terhadap implementasi KTSP yang

sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan sebagaimana diamanahkan

dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005. Hal ini mutlak

diperlukan agar guru PAI pada sekolah dapat meningkatkan kemampuan

melaksanakan perencanaan proses pembelajaran, mengimplementasikan

perencanaan tersebut secara maksimal dalam proses pembelajaran dan

melakukan penilaian secara objektif. Di samping itu pihak dinas

pendidikan juga diharapkan dapat memfasilitasi guru-guru PAI pada

sekolah untuk mengembangkan kemampuan dengan mengikutsertakan

dalam diklat-diklat KTSP dan sejenisnya.

2. Bagi kepala sekolah

Agar terus melakukan supervisi terhadap guru-guru PAI di sekolah,

agar guru-guru PAI tersebut dapat meningkatkan kemampuan melakukan

perencanaan dan proses pembelajaran. Di samping itu, kepala sekolah juga

111

diharapkan dapat memberikan motivasi kepada guru PAI untuk

mengembangkan kompetensinya dan memberikan dorongan kepada guru

PAI tersebut untuk mengikuti diklat-diklat tentang KTSP dan sejenisnya

dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasan di bidang pembelajaran

PAI.

3. Bagi Guru

Agar senantiasa melakukan perbaikan dan peningkatan kemampuan

dalam hal penyusunan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan

proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. Di samping itu,

guru pendidikan agama Islam juga perlu meningkatkan kemampuan dalam

mengelola pembelajaran dengan penguasaan berbagai pendekatan

pembelajaran, sehingga proses pembelajaran itu dapat berlangsung secara

efektif dan efisien untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang optimal.

112

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2012. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Dakir. 2004. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: PT Rineka

Cipta

Daradjat, Zakiah. 2011. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara

Fathoni, Abdurrahmat. 2011. Metodologi Penelitaian dan Teknik Penyusunan

Skripsi. Jakarta: PT RinekaCipta

Idi, Abdullah. 2014. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada

Kurniasih, Imas. 2014. Implementasi Kurikulum 2013: Konsep dan Penerapan.

Surabaya: Kata Pena

Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Miles, matthew. B dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif.

Jakarta: UI-Press

Moleong, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitati Revisi. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

―――, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitati. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Muhaimin. 2008. Pradikma Pendidikan Islam. PT Remaja Rosdakarya

Mulyasa. 2012. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

―――, 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Guru dan

Kepala Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara

Muslich, Masnur. 2009. KTSP Pembelajaran Berbasis Kopetensi dan

Kontekstual. Jakarta: PT Bumi Aksara

Nasution. 1994. Asas-Asas Kurikulu. Jakarta: PT Bumi Aksara

113

Nurdin, Syarifudin. 2003. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum.

Jakarta: PT Intermasa

Nurgiyantoro, Burhan. 1988. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah.

Yogyakarta: BPFE

Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Susilo, Muhammad Joko. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Yamin, Muh. 2009. Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan. Jogjakarta: DIVA

Press

LAMPIRAN-LAMPIRAN

2

Pedoman Wawancara Kepada Kepala Sekolah

1. Bagaimana profil sekolah yang bapak pimpin ini?

2. Kurikulum apakah yang diimplementasikan di SMP IT Nidaul Hikmah

Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?

3. Apa yang menjadi landasan dari pengembangan kurikulum KTSP di sekolah

yang bapak pimpin?

4. Siapa saja yang terlibat dalam penyusunan dokumen KTSP?

5. Apakah guru berperan aktif dalam pengimplementasian kurikulum KTSP di

SMP IT Nidaul Hikamah Salatiga khususnya dalam mapel PAI?

6. Bagaimana teknik penentuan SKL di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga?

7. Bagaimana strategi pencapaian SKL pada mapel PAI?

8. Apa saja sarana dan prasarana yang ada di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga

dalam mendukung pengimplementasian KTSP mapel PAI?

9. Apa bentuk dukungan yang diberikan dinas pendidikan kepada SMP IT

Nidaul Hikamah Salatiga dalam pengimplementasian kurikulim KTSP mapel

PAI?

10. Apa saja faktor pendorong dan penghambat dalam implementasi kurikulum

KTSP mapel PAI di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga?

11. Langkah apa sajakah yang ditempuh untuk mengimplementasikan kurikulum

KTSP secara maksimal di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga?

12. Apa solusi yang ditempuh sekolah untuk mengatasi masalah yang muncul

dalam implementasi kurikulum KTSP mapel PAI di SMP IT Nidaul Hikmah

Salatiga?

3

Pedoman Wawancara Kepada Waka Kurikulum

1. Kurikulum apakah yang diimplementasikan di SMP IT Nidaul Hikmah

Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?

2. Apa yang menjadi landasan dari pengembangan kurikulum KTSP di SMP IT

Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?

3. Apakah sekolah telah menyusun KTSP yang memuat struktur kurikulum dan

beban belajar?

4. Bagaiman proses penentuan KKM kurikulum KTSP mapel PAI?

5. Bagaimana teknis implementasi KTSP pada mapel PAI di SMP IT Nidaul

Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?

6. Apa saja faktor pendorong dan penghambat dalam implementasi kurikulum

KTSP?

7. Langkah apa sajakah yang ditempuh untuk mengimplementasikan kurikulum

KTSP secara maksimal di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga?

8. Apa solusi yang ditempuh sekolah untuk mengatasi masalah yang muncul

dalam implementasi kurikulum KTSP mapel PAI di SMP IT Nidaul Hikmah

Salatiga?

4

Pedoman Wawancara Kepada Guru PAI

1. Kurikulum apakah yang diimplementasikan di SMP IT Nidaul Hikmah

Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?

2. Bagaimana langkah bapak dalam menyusun silabus berbasis KTSP mapel PAI

di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?

3. Bagaimana proses bapak dalam menyusunan RPP mapel pai di SMP IT Nidaul

Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?

4. Berapa KKM yang ditentukan untuk mapel PAI?

5. Langkah apa yang bapak ambil jika ada siswa yang belum mencapai KKM

yang telah ditentukan?

6. Media apa saja yang telah bapak gunakan dalam KBM mapel PAI?

7. Hambatan apakah yang bapak alami dalam KBM mapel PAI sesuai KTSP?

8. Langkah apa yang bapak ambil untuk keluar dari hambatan tersebut?

9. Bagaimana partisipasi siswa ketika KBM berlangsung dalam

pengimplementasian KTSP mapel PAI?

10. Bukti administrsi pembelajaran apa saja yang dapat bapak gunakan pada

penentuan nilai siswa dalam proses pembelajaran mapel PAI?

5

6

7

8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P )

Sekolah : SMPIT NIDAUL HIKMAH

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester : VII B/2

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 Kali pertemuan)

A. Standar Kompetensi

9. Menerapkan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati

B. Kompetensi Dasar

9.1. Menjelaskan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati

C. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menguasai konsep mengenai hukum bacaan nun mati/tanwin dan

mim mati

D. Karakter siswa yang diharapkan:

1. Dapat dipercaya (trustworthines)

2. Rasa hormat dan perhatian (respect)

3. Tekun (Diligence)

4. Tanggung jawab (Responsibility)

E. Materi Pembelajaran

1. Pengertian nun mati/tanwin

2. Pengertian mim mati

3. Pembagian hukum bacaan nun mati/tanwin

4. Pembagian hukum bacaan mim mati

9

F. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Tanyajawab

3. Diskusi

G. Media Pembelajaran

papan tulis, kertas kosong untuk di buat pertanyaan seperti dalam metode

H. Langkah-langkah Pembelajaran

No Uraian Kegiatan Waktu

1 Kegiatan awal :

a. Apersepsi:

Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a

bersama

Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi

lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapihan

pakaian, posisi dan tempat duduk Siswa.

Guru bertanya mengenai ilmu tajuid

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan cakupan

materi yang diajarkan

Guru memotivasi siswa mengenai keutamaan belajar

ilmu tajuid dan manfaatnya

Guru memilih beberapa siswa yang mempunyai

kemampuan membaca alquran di atas rata-rata untuk

menjadi

Guru membagi siswa menjadi bberapa kelompok kecil

(smaallgroup)

10

menit

2 Kegiatan Inti :

a. Eksplorasi

Guru menjelaskan ketentua-ketentuan bacaan nun

60

Menit

10

mati/tanwin dan mim mati

Guru memberi penjelasan singkat menegenai pengertian

nun mati/tanwin dan mim mati serta pembagiannya

b. Elaborasi

Siswa mencari, menemukan, dan mengklasifikasikan

huruf-huruf idzhar, idghom bi ghunah, idghom

bilaghunah, ikhfa, dan iqlab

Siswa berdiskusi dan mengidentifikasi lafadz yang

mengandung bacaan idzhar, idghom bi ghunah, idghom

bilaghunah, ikhfa, dan iqlab

Guru menjelaskan ketentuan-ketentuan bacaan mim mati

Guru memberi peenjelasan singkat mengenai pengertian

mim mati serta pembagiannya

Siswa mencari, menemukan dan mengklasifikasikan

huruf idzhar safawi, ikhfa safawi, idhom mimi

c. Konfirmasi

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum

diketahui siswa

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah

pamahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

3 Kegiatan akhir :

Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri

membuat rangkuman/simpulan pelajaran

Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan

yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram

Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran

Merencanakan kegiatan tidak lanjut dalam bentuk

pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan konseling

dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun

10

menit

11

kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

I. Sumber Belajar

1. Buku PAI kelas VII penerbit Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

2. Mushaf Al-Qur’an

J. Penilaian

1. Penilaina Sikap/Spiritual

LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP SPIRITUAL

PETUNJUK

a. Bacalah pernyataan yang ada didalam kolom dengan teliti

b. Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-

hari

Nama Peserta Didik : ..............................

Kelas : ..............................

Materi Pokok : ..............................

Tanggal : ..............................

NO Pertanyaan TP KD SR SL

1 Saya selalu berdoa sebelum dan sesudah

melakukan kegiatan

2 Saya memberi salam sebelum dan

sesudah menyampaikan pendapat

3 Setelah mengikuti materi ini saya

semakin semangat untuk mempelajari

12

AlQur’an

4 Saya mengucpkan

“alhamdulillahirobbil’alamin” ketika

merasakan nikmat yang allah berikan

kepada saya

Keterangan :

TP : Tidak Pernah

KD : Kadang-kadang

SR : Sering

SL : Selalu

Petunjuk Penskoran

TP = 1

KD = 2

SR = 3

SL = 4

Perhitungan sekor akhir menggunakan rumus : Sekor yang diperoleh X 4

Sekor Maksimal

2. Penilaian Sikap Sosial

Observasi Penilaian Sikap

NO Nama

Peserta

Didik

Aktivitas Jml.

skor Jujur Rasa

hormat&

perhatian

Tekun Tanggung

Jawab

1 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2

13

3

4

Rubrik penilaian

NO Indikator Penilaian Skor

1 Jujur Belum memperlihatkan kejujuran 1

Mulai memperlihatkan kejujuran 2

Mulai berkembang kejujurannya 3

Mulai membudayakan kejujuran 4

2 Rasa

hormat&

perhatian

Belum memperlihatkan rasa hormat kepada guru

dan perhatian selama KBM

1

Mulai memperlihatkan rasa hormat kepada guru

dan perhatian selama KBM

2

Mulai berkembang memperlihatkan rasa hormat

kepada guru dan perhatian selama KBM

3

Mulai membudayakan memperlihatkan rasa

hormat kepada guru dan perhatian selama KBM

4

3 Tekun Belum memperlihatkan ketekunannya 1

Mulai memperlihatkan ketekunannya 2

Mulai berkembang ketekunannya 3

Mulai membudayakan ketekunannya 4

4 Tanggung

jawab

Belum memperlihakan tanggung jawabnya 1

Mulai memperlihakan tanggung jawabnya 2

Mulai berkembang tanggung jawabnya 3

Mulai membudayakan tanggung jawabnya 4

Skor Maksimal 16

14

Pedoman Pen-skoran

Nilai = Jumlah Sekor yang diperoleh x 4

Jumlah skor maksimal (16)

= 16 x 4 = 4

16

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Instrumen/Soal

1. Menjelaskan

pengertian nun

mati/tanwin

2. Menjeaskan

pengertian mim

mati

3. Menyebutkan

contoh-contoh

bacaan nun

mati/tanwin dan

mim mati

Tes tertulis Tes uraian 1. Jelaskan pengertian

nun mati/tanwin

2. Jeaskan pengertian

mim mati

3. Sebutkan contoh-

contoh bacaan nun

mati/tanwin dan

mim mati

4. Buatlah sekema

pembagian hukum

bacaan nun

mati/tanwin

5. Sebutkan huuf-

huruf idzhar

6. Sebutkan huuf-

huruf idgham

7. Sebutkan huuf iqlab

8. Buatlah sekema

pembagian hukum

bacaan mim mati

15

16

Verbatime Wawancara 1

Kepala Sekolah

Nama : Hendro Gunawan, S.Pd. (HG)

Tempat Wawancara : Ruang Kepala Sekolah

Hari/Tanggal : Senin/5 Febuari 2018

Waktu : 13.00 WIB

1 Bagaimana profil sekolah yang bapak pimpin ini?

Profil sekolah bagus untuk segela kelengkapannya akan saya berikan.

2 Kurikulum apakah yang diimplementasikan di SMP IT Nidaul Hikmah

Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?

Kurikulum sekolah ini menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP).

3 Apa yang menjadi landasan dari pengembangan kurikulum KTSP di

sekolah yang bapak pimpin?

Pengembangan KTSP mengacu pada UU RI Nomor 20 Tahun 2003, PP RI

Nomor 19 Tahun 2005, Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang

standar isi, Impres Nomor 6 Tahun 2009 tentang pengembangan ekonomi

kreatif, Impres Nomor 1 Tahun 2010, Permendiknas Nomor 6 Tahun 2007,

Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 dan beberapa Permendiknas yang

terkait dengan Standar Nasional Pendidikan.

4 Siapa saja yang terlibat dalam penyusunan dokumen KTSP?

Yang terlibat dalam penyusunan dokumen KTSP itu adalah stakeholder

sekolah, mulai dari ketua yayasan, komite sekolah, kepala sekolah, wakil

17

kepala sekolah, guru, tata usaha dan dihadiri oleh perwakilan Dinas

Pendidikan Kabupaten. Setelah KTSP yang dikembangkan itu selesai

disusun, kemudian harus dilengkapi juga dengan lembaran pengesahan oleh

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten. Jadi setiap tahun harus di up date.

5 Apakah guru berperan aktif dalam pengimplementasian kurikulum KTSP di

SMP IT Nidaul Hikamah Salatiga khususnya dalam mapel PAI?

Guru aktif dalam pengembangan kurikulum KTSP dilihat dari RPP yang

digunakan sudah sesuai.

6 Bagaimana teknik penentuan SKL di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga?

Standar kompetensi lulusan satuan pendidikan yang ditetapkan adalah

pertama secara nasional ditetapkan nilai ujian nasional minimal 5,50,

kedua, sekolah menetapkan nilai 6,0 yang diperoleh dari nilai ujian

nasional sebanyak 40% dan nilai ujian sekolah sebanyak 60%, serta rata-

rata mata pelajaran ditetapkan KKM nya 70.

7 Bagaimana strategi pencapaian SKL pada mapel PAI?

Untuk mencapai standar kompetensi lulusan itu, guru PAI dapat

mengujinya dengan melakukan try out. Gabungan nilai rata-rata semester

satu sampai dengan semester lima yang diperoleh dari tugas harian, tengah

semester, semester, ujian akhir sekolah dan ujian nasional.

8 Apa saja sarana dan prasarana yang ada di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga

dalam mendukung pengimplementasian KTSP mapel PAI?

sarana dan pasarana di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga sudah ada dalam

dokumen SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga seperti masjid, LCD proyektor

18

dan lain lain.

9 Apa bentuk dukungan yang diberikan dinas pendidikan kepada SMP IT

Nidaul Hikamah Salatiga dalam pengimplementasian kurikulim KTSP

mapel PAI?

Dalam bentuk pembinaan.

10 Apa saja faktor pendorong dan penghambat dalam implementasi kurikulum

KTSP mapel PAI di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga?

Fator pendukungnya adalah siswa sudah terbiasa karena adanya kegiatan

pembiasaan keislaman sehingga siswa lebih mudah dalam menagkap materi

yang disampaikan sedangkan faktor penghambatnya tidak ada.

11 Langkah apa sajakah yang ditempuh untuk mengimplementasikan

kurikulum KTSP secara maksimal di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga?

Rapat pleno, pengembangan krakter, penyusunan silabus dan RPP,

Evaluasi perbualan dan perminggu, supervisi dalam mengajar dan RPP.

12 Apa solusi yang ditempuh sekolah untuk mengatasi masalah yang muncul

dalam implementasi kurikulum KTSP mapel PAI di SMP IT Nidaul

Hikmah Salatiga?

Perlu adanya penambahan sarana dan prasarana dalam mendukung

pembelajaran.

19

Verbatime Wawancara 2

Waka Kurikulum

Nama : Sulistiowati, S.T. (S)

Tempat Wawancara : Ruang Guru

Hari/Tanggal : Senin/5 Febuari 2018

Waktu : 10.00 WIB

1 Kurikulum apakah yang diimplementasikan di SMP IT Nidaul Hikmah

Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?

SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan sedang diimplementasikan sekarang ini.

2 Apa yang menjadi landasan dari pengembangan kurikulum KTSP di SMP

IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?

Landasan pengembangan KTSP itu mengacu pada UU RI Nomor 20 Tahun

2003, PP 19 tahun 2005 dan yang lain sudah tertera dalam dokumen SMP

IT Nidaul Hikmah Salatiga.

3 Apakah sekolah telah menyusun KTSP yang memuat struktur kurikulum

dan beban belajar?

Sekolah ini telah menyusun Kurikulum KTSP sesuai dengan standar

kurikulum dan beban belajar yang sudah ada, dan lebih jelasnya sudah

tertuang dalam Dokumen SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga.

4 Bagaiman proses penentuan KKM kurikulum KTSP mapel PAI?

KKM ditentukan langsung oleh guru PAI setelah disetujui oleh kepala

sekolah.

20

5 Bagaimana teknis implementasi KTSP pada mapel PAI di SMP IT Nidaul

Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?

Implementasi kurikulum KTSP sudah ada dalam Dokumen SMP IT Nidaul

Hikmah Salatiga di tuangkan dalam silabus dan RPP serta dalam kegiatan

pembiasaan yaitu tahfidz, tutorial pai dan BATQ.

6 Apa saja faktor pendorong dan penghambat dalam implementasi kurikulum

KTSP?

Faktor pendorongnya adalah SDM guru berusaha untuk

mengimplementasikan kurikulum secara maksimal dan pemahaman siswa

indifidu defferent, visi dan misi sekolah serta keguatan orangtua/guru/siswa

yang dilakukan setiap POMG tiap jenjang dan ada grup Whatsapp yang

dibuat dan faktor prnghambatnya adalah siswa sedang dalam tumbuh

kembang sehingga guru harus lebih jeli.

7 Langkah apa sajakah yang ditempuh untuk mengimplementasikan

kurikulum KTSP secara maksimal di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga?

Langakah implementasi kurikulum yaitu dengan rapat pleno yaitu rapat tim

pengembang kurikulum, mata pelajaran dan kurikulum pengembang

karakter, penyusunan RPP tiap mapel, supervisi RPP, supervisi

kemampuan mengajar, evaluasi oleh kepala sekolah, dan penilaian kinerja

guru oleh kepala sekolah.

8 Apa solusi yang ditempuh sekolah untuk mengatasi masalah yang muncul

dalam implementasi kurikulum KTSP mapel PAI di SMP IT Nidaul

Hikmah Salatiga?

21

Pembinaan guru, tim kesiswaan dalam memahami karakter dan

kemampuan siswa, konsultasi dengan orang tua/wali, konsultasi kedokter

sepesialis anak atau bagian tumbuhkembang dan RS.

22

Verbatime Wawancara 3

Waka Kurikulum

Nama : Dwi Galih Prasetyo (DG)

Tempat Wawancara : Ruang Guru

Hari/Tanggal : Jumat/26 Januari 2018

Waktu : 09.00 WIB

1 Kurikulum apakah yang diimplementasikan di SMP IT Nidaul Hikmah

Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?

SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan sedang diimplementasikan sekarang ini.

2 Bagaimana langkah bapak dalam menyusun silabus berbasis KTSP mapel

PAI di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?

Selain mengikuti panduan dari pusat yang berpedoman pada permendikbud

Nomor 22 Tahun 2016, penyusunan silabus itu juga disesuaikan dengan

kondisi daerah, dan penyusunan silabus itu berdasarkan hasil MGMP PAI

yang dilaksanakan oleh sekolah.

3 Bagaimana proses bapak dalam menyusunan RPP mapel pai di SMP IT

Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?

RPP itu disusun berdasarkan kriteria yang sudah ada.

4 Berapa KKM yang ditentukan untuk mapel PAI?

KKM untuk mata pelajaran pendidikan agama Islam ditetapkan 75.

5 Langkah apa yang bapak ambil jika ada siswa yang belum mencapai KKM

yang telah ditentukan?

23

Bila ada siswa yang tidak tuntas dalam satu standar kompetensi, maka akan

diberikan remedial sampai siswa itu tuntas mencapai kompetensi yang

diharapkan.

6 Media apa saja yang telah bapak gunakan dalam KBM mapel PAI?

Power Point, Gambar melalui LCD proyektor, dan papan tulis.

7 Hambatan apakah yang bapak alami dalam KBM mapel PAI sesuai KTSP?

Tergantung kelasnya kelas A lancar sedangkan kelas B pasif karena respon

siswanya kurang cekatan.

8 Langkah apa yang bapak ambil untuk keluar dari hambatan tersebut?

Melakukan pancingan dengan pertanyaan atau dengan siswa ditunjuk untuk

maju kedepan.

9 Bagaimana partisipasi siswa ketika KBM berlangsung dalam

pengimplementasian KTSP mapel PAI?

Partisipasi siswa kelas A lebih aktif dari pada kelas B.

10 Bukti administrsi pembelajaran apa saja yang dapat bapak gunakan pada

penentuan nilai siswa dalam proses pembelajaran mapel PAI?

Nilai Harian, Nilai Praktik, Nilai Remidial, RPP, dan absen.

24

25

26

27

28

Dokumentasi

Observasi Kelas

29

Wawancara kepada Kepala Sekolah

Wawancara kepada Waka Kurikulum

30

Wawancara kepada Guru PAI

31

32

33

34