SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

75
SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TAKSIRAN BERAT JANIN DI PUSKESMAS PANTAI LABU KECAMATAN PANTAI LABU KABUPATEN DELI SERDANGTAHUN 2018 OLEH: DEBBY PRATIWI P07524517040 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI JURUSAN KEBIDANAN MEDAN PRODI D-IV KEBIDANAN TAHUN 2018

Transcript of SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

Page 1: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB)

PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TAKSIRAN BERAT JANIN DI PUSKESMAS PANTAI LABU

KECAMATAN PANTAI LABU KABUPATEN DELI SERDANGTAHUN 2018

OLEH:

DEBBY PRATIWI P07524517040

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI JURUSAN KEBIDANAN MEDAN

PRODI D-IV KEBIDANAN TAHUN 2018

Page 2: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB)

PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TAKSIRAN BERAT JANIN DI PUSKESMAS PANTAI LABU

KECAMATAN PANTAI LABU KABUPATEN DELI SERDANGTAHUN 2018

Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Studi Diploma IV

OLEH:

DEBBY PRATIWI P07524517040

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI JURUSAN KEBIDANAN MEDAN

PRODI D-IV KEBIDANAN TAHUN 2018

Page 3: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...
Page 4: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...
Page 5: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN D-IV KEBIDANAN ALIH JENJANG SKRIPSI, 24 Juli 2018 Debby Pratiwi Hubungan Status Gizi (LILA Dan Pertambahan BB) Pada Ibu Hamil Trimester III Dengan Taksiran Berat Janin Di Puskesmas Pantai Labu Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2018 vii + 52 halaman + 12 tabel + 2 gambar

ABSTRAK

Status gizi ibu hamil menjadi salah satu faktor yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan janin termasuk berat dan panjang bayi saat lahir. Penilaian status gizi dapat dinilai dengan menghitung indeks masa tubuh (IMT), ukuran lingkar lengan atas (LILA) dan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk Untuk mengetahui hubungan antara LILA dan Pertambahan Berat Badan Pada Ibu Hamil Trimester III Dengan Taksiran Berat Janin di Puskesmas Pantai Labu tahun 2018.

Jenis penelitian yang digunakan adalah metode survey analitik dengan rancangan cross sectional, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara data variabel bebas dan terikat dengan cara pengumpulan data sekaligus pada suatu waktu, dan tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja. Populasi pada penelitian ini sebanyak 38 ibu hamil trimester III. Data dikumpulkan dalam bentuk lembar observasi dan dianalisis dengan menggunakan uji kendall tau.

Hasil penelitian didapatkan hubungan LILA Dengan Taksiran Berat Janin dengan nilai p=0,001 dan nilai r sebesar 0,81, dan hubungan Pertambahan BB dengan Taksiran Berat Janin dengan nilai p=0,003 dan nilai r sebesar 0,49.

Ada hubungan status gizi (LILA dan pertambahan BB) dengan Taksiran Berat Janin dan disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi selama kehamilan, sehingga ibu hamil memiliki kecukupan gizi, dan melahirkan bayi dengan berat normal. Kata Kunci : LILA, Pertambahan BB, Taksiran Berat Janin. Daftar Pustaka : 26 ( 2008 - 2017)

Page 6: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

MEDAN HEALTH POLYTECHNIC OF MINISTRY OF HEALTH EXTENTION PROGRAM OF APPLIED HEALTH SCIENCE IN MIDWIFERY THESIS, 24 July 2018

Debby Pratiwi The Relationship of Nutrition Status (MUAC and Body Weight Gain) to Women in Third Trimester Pregnancy with Fetal Weight Estimates at Pantai Labu Health Center, Pantai Labu SubDistrict, Deli Serdang District 2018 vii + 52 pages + 12 tables + 2 images

ABSTRACT

Nutrition status of pregnant women is one of the factors that determines fetal

growth and development, including the weight and length of the baby at birth. Assessment of nutrition status can be assessed by calculating body mass index (BMI), size of upper arm circumference (MUAC) and hemoglobin (Hb) levels in blood. The purpose of this study was to determine the relationship between Nutrition Status (MUAC and Body Weight Gain) to Women in Third Trimester Pregnancy with Fetal Weight Estimates at Pantai Labu Health Center, Pantai Labu SubDistrict, Deli Serdang District 2018.

This research was an analytical survey study method with cross sectional design, which is a study about the correlation dynamics between data independent variables and bound in the way of collecting data at once at a time, and each research subject was only observed once. The population in this study were 38 third trimester pregnant women. The data were collected in the form of observation sheets and were analyzed using kendall tau test.

The results showed the association between MUAC and fetal weight estimation with p value = 0.001 and r value of 0.81, and the relationship of BB increase with fetal weight estimates with p = 0.003 and r value of 0.49.

There was a relationship of nutrition status (MUAC and Body Weigh Gain) and the estimation of the fetus weight, and the pregnant women were advised to consume nutritious foods during pregnancy, so that pregnant women had adequate nutrition, and gave birth to babies at normal weight. Keywords : MUAC, Body Weigh Gain, Fetal Weight Estimation. Reference : 26 (2008 - 2017)

Page 7: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan

rahmatNya sehingga dapat terselesaikan Skripsi yang berjudul “Hubungan

Status Gizi (LILA dan Pertambahan BB) Pada Ibu Hamil Trimester III Dengan

Taksiran Berat Janin Di Puskesmas Pantai Labu Kecamatan Pantai Labu

Kabupaten Deli Serdang Tahun 2018”, sebagai salah satu syarat menyelesaikan

pendidikan Sarjana Sains Terapan Kebidanan pada Program Studi D-IV

Kebidanan Medan Poltekkes Kemenkes RI Medan.

Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,

karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih

kepada :

1. Dra. Ida Nurhayati, M.Kes, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes RI Medan,

yang telah memberikan kesempatan menyusun skripsi ini.

2. Betty Mangkuji, SST, M.Kes, selaku Ketua Jurusan Poltekkes Kemenkes RI

Medan, yang telah memberikan kesempatan dan memberikan bimbingan

untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Yusniar Siregar, SST, M.Kes, selaku Ketua Program Studi D-IV Kebidanan

Poltekkes Kemenkes RI Medan, yang telah memberikan kesempatan dan

memberikan bimbingan untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Melva Simatupang, SST, M.Kes selaku Ketua Program Studi D-IV Kebidanan

Poltekkes Kemenkes RI Medan yang pernah menjabat pada periode 2014-

2018, yang telah memberikan bimbingan untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Suswati, SST, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Idau Ginting, SST, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Eva Mahayani Nasution, SST, M.Kes, selaku dosen penguji yang telah

memberikan banyak masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Evi Desfauza, SST, M.Kes, Selaku Dosen Pembimbing Akademik (PA) yang

telah memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

9. Kepala Puskesmas Pantai Labu, terima kasih banyak telah memberi

kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di Puskesmas

Pantai Labu tahun 2018.

Page 8: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

ii

10. Kepada orang tua Ayahanda Ir. Denny Eryanto, Ibunda Eni Priyanti, SE, Msi

dan adik tersayang Ananda Rizky Nugroho yang telah membesarkan,

membimbing, dan mengasuh saya dengan penuh cinta dan kasih sayang,

yang selalu menjadi inspirasi dan motivasi penulis dan juga telah

memberikan dukungan moral selama penulis menyelesaikan pendidikan.

11. Kepada sahabat-sahabatku Fitri Khoiriyah, Irna Ima Wardhani, Khaifah

Khoirunnisa, Gustiani, terima kasih untuk dukungannya satu sama lain dan

suka duka yang dialami bersama selama setahun ini.

12. Untuk teman-teman satu bimbingan Kak Anita Ridhayani Hrp, Kak Afriani

Sitepu, Kak Desi Putri, Kak Nova Rianti dan terkhusus Elinda terima kasih

untuk dukungannya satu sama lain dalam menjalani bimbingan selama

mengerjakan skripsi ini

13. Terima kasih untuk Dolly Rizky Adenin Parinduri seseorang yang selalu

memberikan dukungan dalam keadaan terbaik dan terburuk ku dan selalu

ada disaat suka maupun duka.

14. Seluruh teman – teman seperjuangan di Poltekkes Kemenkes RI Medan,

terima kasih atas kebersamaan dan kerjasamanya sampai kita sama – sama

tuntas dalam penyelesaian skripsi ini

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala

amal baik yang telah diberikan dan semoga skripsi ini berguna bagi semua pihak

yang memanfaatkan.

Medan Juli 2018

Debby Pratiwi

Page 9: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

iii

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN KATA PENGANTAR ........................................................................ i DAFTAR ISI ...................................................................................... iii DAFTAR TABEL .............................................................................. v DAFTAR GAMBAR ......................................................................... vi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... vii BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah........................................................................ 4 C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5 C.1 Tujuan Umum. ....................................................................... 5 C.2 Tujuan Khusus. ..................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian........................................................................ 5 D.1 Manfaat Teoritis. ................................................................... 5 D.2 Manfaat Praktis. .................................................................... 6 E. Keasliaan Penelitian ..................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................... 9 A. Kehamilan ..................................................................................... 9

A.1 Konsep Dasar Kehamilan ..................................................... 9 A.1.1 Definisi Kehamilan ………………..…………………….. 9 A.1.2 Terjadinya Kehamilan ................................................... 9 A.1.3 Perubahan Fisiologis pada Trimester III........................ 9 A.1.4 Perubahan Psikologis pada Trimester III ……………... 11 A.1.5 Tanda Bahaya Dalam Kehamilan Trimester III……….. 11

A.2 Status Gizi Ibu Hamil............................................................... 14 A.2.1 Pengertian Status Gizi …………..…………………...…. 14 A.2.2 Jenis Penilaian Status Gizi……………….……………... 14 A.2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Hamil ….... 16 A.2.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Gizi Janin ………… 18

A.3 Kebutuhan Gizi Masa Hamil ………………………………..... 19 A.3.1 Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil ....................................... 19 A.3.2 Dampak Gizi Kurang Pada Ibu Hamil .......................... 25 A.3.3 Upaya Konseling Nutrisi Pada Ibu Hamil ……………… 26 A.3.4 Pengaruh Budaya Pada Nutrisi Kehamilan …………… 27

A.4 Lingkar Lengan Atas …………………………………………… 28 A.4.1 Pengertian LILA ………………………………………….. 28 A.4.2 Tujuan Pengukuran LILA ……………………………….. . 28 A.4.3 Cara Mengukur LILA …………………………………….. 28

A.5 Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil…………………………. 29 A.5.1 Pengertian ……………….………………………………… 29 A.5.2 Rumus IMT ………………………………………………… 30 A.5.3 Pembagian Kenaikan Berat Badan ……………………. .. 31

Page 10: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

iv

A.6 Tinggi Fundus Uteri ….………………………………………….. 31 A.6.1 Perubahan Uterus Dimasa Kehamilan ………………….. 31

A.6.2 Pengukuran Tinggi Fundus Uteri ………………………… 32 A.6.3 Teknik Pengukuran Tinggi Fundus Uteri … .................... 32

A.7 Taksiran Berat Janin ………………………………………… ..... 33 B. Kerangka Teori ............................................................................. .. 35 C. Kerangka Konsep ......................................................................... .. 36 D. Defenisi Operasional .................................................................... .. 36 E. Hipotesis Penelitian ...................................................................... .. 35

BAB III METODELOGI PENELITIAN .............................................. 38 A. Jenis Penelitian ........................................................................... 38 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 38

B.1 Lokasi ................................................................................... 38 B.2 Waktu Penelitian.................................................................. 38

C. Populasi dan Sampel .................................................................. 38 C.1 Populasi ................................................................................ 38 C.2 Sampel ................................................................................. 38

D. Jenis Data dan Cara Pengumpulan Data ................................... 39 D.1 Jenis Data............................................................................ 39 D.2 Cara Pengumpulan Data .................................................... 39

E. Alat Ukur / Instrumen dan Bahan penelitian……………………….. 40 F. Prosedur Penelitian ..................................................................... 40 G. Pengolahan Data dan Analisa Data ........................................... 41

G.1 Pengolahan Data ................................................................. 41 G.2 Analisa Data ......................................................................... 42

H. Etika Penelitian ............................................................................ 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………….. .. 44 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ………………………………. 44 B. Hasil Penelitian ………………………………………………………. 44

B.1 Analisis Univariat ……………………………………………… … 44 B.1.1 Deskriptif Responden …………………………………….. 44

B.2 Analisis Bivariat ………………………………………………….. 46 C. Pembahasan …………………………………………………………… 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………… 51 A. Kesimpulan …………………………………………………………….. 51 B. Saran ……………………………………………………………………. 51

B.1 Bagi Puskesmas ………………………………………………….. 51 B.2 Bagi Responden …………………………………………………… 51 B.3 Bagi Peneliti Selanjutnya …………………………………………. 52

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Page 11: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

v

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kebutuhan Energi, Protein, Vitamin Larut Lemak .... 24

Tabel 2.2 Kebutuhan Vitamin Larut Air …………………………… . 25

Tabel 2.3 Kebutuhan Mineral Selama Hamil …………………… .. 25

Tabel 2.4 Rekomendasi Penambahan BB Berdasarkan IMT ….. 29

Tabel 2.5 Tabel Pembagian Kenaikan BB ………………………... 31

Tabel 2.6 Ukuran Fundus Uteri Sesuai Usia Kehamilan ……….. 32

Tabel 2.7 Tahapan Perkembangan Berat Janin ………………….. 34

Tabel 2.8 Definisi Operasional ………………………………………. 36

Tabel 4.1 Kategori Responden Berdasarkan LILA ………………... 44

Tabel 4.2 Kategori Responden Berdasarkan Pertambahan BB … 45

Tabel 4.3 Kategori Responden Berdasarkan TBJ …………………. 45

Tabel 4.4 Hubungan LILA dan Pertambahan BB Dengan TBJ…… 46

Page 12: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Kerangka Teori .......................................................................... 35

2.2 Kerangka Konsep ..................................................................... 36

Page 13: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Pernyataan Persetujuan (Informed Consent)

Lampiran 2 : Tabel Waktu Penelitian

Lampiran 3 : Lembar Observasi

Lampiran 4 : Master Tabel

Lampiran 5 : Tabel Uji Kendall Tau Dengan SPSS

Page 14: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Status gizi ibu hamil menjadi salah satu faktor yang menentukan

pertumbuhan dan perkembangan janin termasuk berat dan panjang bayi saat

lahir. Berat dan panjang lahir menentukan status gizi dan pertumbuhan linier

anak di masa mendatang. Gizi ibu yang buruk sebelum kehamilan maupun pada

saat kehamilan, dapat menyebabkan Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT), bayi

lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR), gangguan pertumbuhan dan

perkembangan otak bayi serta peningkatan risiko kesakitan dan kematian. BBLR

mempunyai dampak buruk terhadap perkembangan kognitif dan psikomotorik

bayi, disamping dampak buruk pada saat pertumbuhannya (Yongky, dkk, 2009).

Prevalensi berat lahir rendah diperkirakan 15% di seluruh dunia dengan

kisaran 3,3- 38% dan kebanyakan terjadi di negara berkembang. Berat lahir

rendah merupakan faktor penentu utama kematian, morbiditas dan kecacatan

pada masa bayi, masa kanak-kanak dan juga memiliki dampak jangka panjang

terhadap hasil kesehatan pada kehidupan orang dewasa. Berat lahir rendah

menghasilkan biaya yang besar untuk sektor kesehatan dan memberikan beban

yang signifikan pada masyarakat secara keseluruhan. Ukuran dan gaya hidup

ibu juga menentukan ukuran bayi saat lahir (WHO, 2014).

Konsekuensi dari status gizi buruk dan asupan gizi yang tidak memadai bagi

wanita selama kehamilan tidak hanya secara langsung mempengaruhi status

kesehatan perempuan, namun juga berdampak negatif pada berat lahir dan

perkembangan awal (WHO, 2014).

Gizi ibu hamil perlu mendapat perhatian karena sangat berpengaruh pada

perkembangan janin yang dikandungnya. Sejak janin sampai anak berumur dua

tahun atau 1000 hari pertama kehidupan kecukupan gizi sangat berpengaruh

terhadap perkembangan fisik dan kognitif. Kekurangan gizi pada masa ini juga

dikaitkan dengan risiko terjadinya penyakit kronis pada usia dewasa, yaitu

kegemukan, penyakit jantung dan pembuluh darah,hipertensi, stroke dan

diabetes. Pada masa kehamilan gizi ibu hamil harus memenuhi kebutuhan gizi

Page 15: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

2

untuk dirinya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan janin karena gizi janin

tergantung pada gizi ibu dan kebutuhan gizi ibu juga harus tetap terpenuhi

(Kemenkes,2017).

Hasil Pendidikan Sistem Ganda (PSG) 2016, persentase ibu hamil menurut

konsumsi energi terhadap standar kecukupan gizi sebesar 73,6%, artinya rata-

rata tingkat konsumsi energi pada ibu hamil per hari di Indonesia sebesar 73,6%

Angka Kecukupan Energi (AKE). Persentase ibu hamil menurut konsumsi protein

terhadap standar kecukupan gizi sebesar 86,4%, karbohidrat 76,8% dan lemak

70,0%. Asupan energi dan protein yang tidak mencukupi pada ibu hamil dapat

menyebabkan Kurang Energi Kronis (KEK). Ibu hamil dengan KEK berisiko

melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) juga dapat menjadi penyebab tidak

langsung kematian ibu. Untuk itu bagi ibu hamil risiko KEK, yaitu yang memiliki

Lingkar Lengan Atas (LILA) <23,5cm, diberikan makanan tambahan. Hasil PSG

2016 didapatkan 79,3% ibu hamil risiko KEK mendapatkan makanan tambahan

lebih besar dari target nasional tahun 2016 sebesar 50% (Kemenkes, 2017).

Penilaian status gizi dapat dinilai dengan menghitung indeks masa tubuh

(IMT), ukuran lingkar lengan atas (LILA) dan kadar hemoglobin (Hb) dalam

darah. Ukuran LILA setiap ibu hamil berbeda-beda sesuai nutrisi yang

dikonsumsi tiap hari. Ukuran LILA normal ≥23,5 cm, jika ukuran LILA <23,5 cm

maka menunjukkan adanya Kekurangan Energi Kronik (KEK), apabila sudah

seperti itu maka risiko melahirkan bayi dengan berat bayi lahir rendah (BBLR)

sangat tinggi (Supariasa, 2012).

Menurut riskesdas 2013, prevalensi risiko KEK wanita hamil umur 15–49

tahun, secara nasional sebanyak 24,2 %. Prevalensi risiko KEK terendah di Bali

yaitu 10,1% dan tertinggi di Nusa Tenggara Timur yaitu 45,5%. Di Sumatera

utara prevalensi risiko KEK sebanyak 18,4 % (Riskesdas, 2013).

Tujuan penatalaksanaan gizi pada wanita hamil adalah untuk mencapai

status gizi yang optimal sehingga ibu menjalankan kehamilan dengan aman,

melahirkan bayi dengan potensi fisik dan mental yang baik. Bayi yang akan

dilahirkan dan perjalanan suatu penyakit pada ibu hamil perlu mendapatkan

perhatian yang lebih sehingga untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak

diinginkan maka diperlukan adanya status diit dan nutrisi pada ibu hamil. Apabila

di dalam masa awal kehamilan terjadi malnutrisi maka akan sangat

mempengaruhi perkembangan dan kapasitas embrio untuk mempertahankan

Page 16: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

3

hidupnya, dan nutrisi yang buruk pada masa kehamilan lanjut akan

mempengaruhi pertumbuhan janin (Sukarni, 2013).

Naiknya kebutuhan kalori karena masa hamil basal metabolisme bertambah

tinggi. Pada triwulan ke-III kenaikan basal metabolism ini sampai 23%. Tetapi

dalam memberikan tambahan kalori ini hendaknya janganlah digunakan bahan-

bahan yang semata-mata mengandung karbohidrat. Selama hamil, berat badan

akan bertambah, sehingga pada akhir kehamilan pertambahan berat badan ini

mencapai kira-kira antara 7-11 kg (Moehji, 2017).

Selain mengukur status gizi ibu, berat badan janin penting diukur sebelum

proses persalinan mulai, hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi kemungkinan

penyulit kehamilan-persalinan seperti gangguan pertumbuhan bayi atau

makrosomia (bayi besar). Upaya pendeteksian berat janin lahir selama ini dipakai

dengan menggunakan pendekatan taksiran berat janin berdasarkan tinggi fundus

uteri, Ultrasonografi, dan lain-lain (Santjaka, dkk, 2011).

Menaksirkan berat janin merupakan salah satu tugas yang penting bagi bidan

maupun praktisi lainnya untuk dapat memprediksi salah satu kesulitan persalinan

yang akan dialami oleh ibu hamil atau upaya apa yang bisa dilakukan oleh bidan

jika justru yang bermasalah adalah bayi nyang baru lahir,sehingga dengan

diketahuinya perkiraan berat bayi lahir bidan akan dapat melakukan persiapan

persalinan lebih baik, apakah persiapan untuk ibu atau bayi yang akan lahir,

disamping kesulitan lainnya misalnya kadar Hb, lebar panggul dan riwayat

persalinan sebelumnya (Santjaka, dkk, 2011).

Penelitian Ifandiyah (2014) yang berjudul Hubungan Status Gizi Dengan

Taksiran Berat Janin Pada Ibu Hamil Trimester III Di BPS Lulu Sidotopo Wetan

Surabaya, terdapat 24 responden dengan status gizi baik sebanyak 19

responden dan status gizi buruk sebanyak 5 orang berdasarkan pengukuran

Lingkar Lengan Atas (LILA) dan dari 24 responden tersebut terdapat 19

responden dengan TBJ normal dan 5 responden dengan TBJ tidak normal.

Berdasarkan penelitian tersebut ada hubungan antara status gizi dengan taksiran

berat janin (Ifandiyah, 2014).

Penelitian Candrawasih, dkk (2012) yang berjudul Hubungan Antara

Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil Dengan Berat Badan Lahir Bayi Di

Kabupaten Semarang, mengatakan hipotesis awal yang menyatakan adanya

hubungan antara pertambahan berat badan ibu hamil dengan berat badan bayi

Page 17: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

4

lahir ditolak. Kemungkinan penyebabnya salah satunya adalah pertambahan

berat badan ibu hamil hanya memberikan kontribusi kecil dibandingkan faktor

lain. Hasil analisis multivariate dengan menggunakan regresi linier ternyata

pertambahan berat badan ibu hamil, usia ibu hamil, LILA ibu hamil, kadar Hb ibu

hamil dan jumlah paritas ibu hamil mempunyai peran dalam menentukan berat

badan bayi lahir, dimana LILA ibu hamil dan kadar Hb ibu hamil mempunyai

kontribusi terbesar daripada faktor lain (Candrawasih, dkk, 2012).

Berdasarkan survey awal yang dilakukan di Puskesmas Pantai Labu tahun

2018, berdasarkan data yang diperoleh adalah ibu hamil trimester III yang

melakukan ANC di Puskesmas Pantai Labu selama tahun 2017 yaitu sebanyak

153 orang. Dari data yang diperoleh dilihat bahwa terdapat 11,1% ibu hamil

trimester III mengalami kekurangan gizi berdasarkan hasil pengukuran lila <23,5

cm. Menurut data tahun 2017 terdapat 15 bayi dengan BBLR diantaranya 3 bayi

baru lahir rendah meninggal dan 12 bayi baru lahir rendah hidup di kecamatan

pantai labu. Terjadinya kekurangan gizi pada ibu hamil ini karena tidak

memenuhi kebutuhan protein dan biasanya pada protein hewani. Sebagian ibu

hamil menganggap memakan makanan berprotein hewani seperti ikan akan

mengalami cacingan dan sebagian ibu hamil mengalami kekurangan gizi

dikarenakan status ekonomi yang kurang sehingga memakan makanan ala

kadarnya. Mayoritas pekerjaan masyarakat di kecamatan Pantai Labu adalah

nelayan dan petani.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul hubungan status gizi (LILA dan Pertambahan Berat

Badan) pada ibu hamil trimester III dengan taksiran berat janin di Puskesmas

Pantai Labu Tahun 2018.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dari

penelitian ini adalah “Adakah hubungan antara status gizi dengan taksiran berat

badan janin (TBJ) pada ibu hamil Trimester III di Puskesmas Pantai Labu?”

Page 18: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

5

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan antara LILA dan Pertambahan Berat Badan

Pada Ibu Hamil Trimester III Dengan Taksiran Berat Janin di Puskesmas Pantai

Labu tahun 2018

2. Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi Status Gizi (LILA) Pada Ibu Hamil Trimester III di

Puskesmas Pantai Labu tahun 2018

2. Mengidentifikasi Status Gizi (Pertambahan BB) Pada Ibu Hamil

Trimester III di Puskesmas Pantai Labu tahun 2018

3. Mengidentifikasi Taksiran Berat Janin Pada Ibu Hamil Trimester III di

Puskesmas Pantai Labu tahun 201d

4. Menganalisa Hubungan Status Gizi (LILA) dengan Taksiran Berat

Janin pada ibu hamil Trimester III di Puskesmas Pantai Labu tahun

2018

5. Menganalisa Hubungan Status Gizi (Pertambahan BB) dengan

Taksiran Berat Janin pada ibu hamil Trimester III di Puskesmas

Pantai Labu tahun 2018

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya mengenai

status gizi ibu hamil trimester III yang berhubungan dengan Taksiran

Berat Janin

b. Dapat menjadi bahan bacaan kepustakaan serta referensi bagi

pengembangan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan Status

gizi ibu hamil

Page 19: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

6

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Responden

Sebagai bahan informasi dan masukan untuk menambah

pengetahuan dan keterampilan tentang Status gizi ibu hamil yang

berhubungan dengan taksiran berat janin

b. Bagi Tempat Penelitian

Sebagai bahan pengembangan guna meningkatkan Status gizi ibu

hamil bagi tenaga kesehatan di Puskesmas Pantai Labu tahun 2018

c. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat menambah wawasan bagi para pembaca, peneliti

selanjutnya dan dapat menambah literasi bacaan di perpustakaan.

E. Keaslian Penelitian

No Penelitian yang

sudah ada

Persamaan Dengan

Penelitian

Sebelumnya

Perbedaan Dengan

Penelitian

Sebelumnya

1. Penelitian Renni

Ifandiyah tahun 2014

dengan judul

Hubungan Status Gizi

dengan TBJ Pada Ibu

Hamil Trimester III Di

BPS Lulu Sidotopo

Wetan Surabaya.

Tujuan penelitian ini

untuk mengetahui

hubungan status gizi

dengan TBJ pada ibu

hamil trimester III.

Jenis penelitian yang

digunakan adalah

studi analitik

Persamaan dengan

penelitian Renni

tahun 2014 dengan

penulis adalah:

variable dependen,

analisis data

menggunakan analisis

univariat dan analisis

bivariat dan cara

pengumpulan data

Perbedaan dengan

penelitian Renni tahun

2014 adalah: Variable

independen dan uji

analisis, jenis

penelitian, lokasi

penelitian, waktu

penelitian, jumlah

populasi dan sampel.

.

Page 20: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

7

observasional dengan

menggunakan

pendekatan secara

cross sectional.

Populasi dalam

penelitian ini

sebanyak 27 orang

yang diambil dengan

teknik simple random

sampling sebanyak 25

orang. Pengumpulan

data primer sebagai

data kuantitatif

dengan mengkaji data

observasi dengan

meliputi data

pemeriksaan LILA

dan TBJ melalui

pengukuran TFU

dengan teknik mc

Donald. Pengolahan

data meliputi editing,

coding, tabulating,

entry, cleaning. Data

diolah secara

univariat dan bivariate

dengan uji statistic chi

square.

2. Penelitian Eka

Nurhayati tahun 2015

dengan judul Indeks

Masa Tubuh (IMT)

Pra Hamil Dan

Persamaan dengan

penelitian Eka tahun

2015 dengan penulis

adalah: variable

independen, analisis

Perbedaan dengan

penelitian Eka tahun

2015 adalah: Variable

dependen dan uji

analisis, jenis

Page 21: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

8

Kenaikan Berat

Badan Ibu Selama

Hamil Berhubungan

Dengan Berat Badan

Bayi Lahir. Tujuan

penelitian ini adalah

untuk mengetahui

hubungan IMT pra

hamil dan kenaikan

berat badan ibu

selama hamil dengan

berat lahir bayi.

Penelitian ini

menggunakan data

sekunder.

Pengambilan sampel

dilakukan dengan

cara purposive

sampling yaitu sampel

dipilih sesuai dengan

persyaratan sampel

dengan memenuhi

criteria inklusi.

Sampel penelitian

diperoleh dari daftar

nama di Puskesmas

Sewon. Penelitian ini

menggunakan uji chi

square

data menggunakan

analisis

univariat dan analisis

bivariat.

penelitian, lokasi

penelitian, waktu

penelitian, jumlah

populasi dan sampel

dan cara

pengumpulan data.

.

Page 22: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kehamilan

A.1 Konsep Dasar Kehamilan

A.1.1 Definisi Kehamilan

Kehamilan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan proses

patologis, tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi (abnormal) (Kusmiyati,

2013).

Kehamilan merupaka saat yang menyenangkan dan dinanti-nantikan setiap

perempuan, Setiap kehamilan adalah peristiwa kehidupan yang besar maknanya

(Pusdiknakes, 2015).

A.1.2 Terjadinya Kehamilan

Peristiwa prinsip pada terjadinya kehamilan: (Sukarni, dkk, 2013)

1. Pembuahan/fertilisasi : bertemunya sel telur/ovum wanita dengan sel

benih/spermatozoa pria

2. Pembelahan sel (zigot)

3. Nidasi/implantasi zigot tersebut pada dinding saluran reproduksi

(pada keadaan normal: implantasi pada lapisan endometrium dinding

kavum uteri)

4. Pertumbuhan dan perkembangan zigot-embrio-janin menjadi bakal

individu baru

A.1.3 Perubahan fisiologis pada Trimester III

Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya

pada genetalia eksterna dan interna serta pada payudara (mammae). Dalam hal

ini somatomammotropin, estrogen dan progesteron mempunyai peranan penting.

Perubahan yang terdapat pada uterus, serviks uteri, vagina dan vulva, ovarium,

payudara serta semua sistem tubuh (Hutahaean, 2013):

a. Uterus

Pada usia gestasi 30 minggu, fundus uteri dapat dipalpasi di bagian

tengah anatara umbilikus dan sternum. Pada usia kehamilan 38 minggu,

uterus sejajar dengan sternum.

Page 23: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

10

b. Serviks Uteri

Serviks akan mengalami perlunakan atau pematangan secara bertahap

akibat bertambahnya aktivitas uterus selama kehamilan, dan akan

mengalami dilatasi sampai pada kehamilan trimester ketiga. Enzim

kolagenase dan prostaglandin berperan dalam pematangan serviks.

c. Vagina dan Vulva

Pada kehamilan trimester ketiga terjadi peningkatan cairan vagina. Cairan

biasanya jernih. Pada awal kehamilan, cairan ini biasanya agak kental,

sedangkan pada saat mendekati persalinan cairan tersebut akan lebih cair.

d. Mammae

Pada ibu hamil trimester tiga, terkadang keluar cairan berwarna

kekuningan dari payudara ibu yang disebut kolostrum. Halmini pertanda

bahwa payudara sedang menyiapkan ASI untuk menyusui bayinya nanti.

Hormon progesteron menyebabkan puting menjadi lebih menonjol dan dapat

digerakkan.

e. Kulit

Perubahan warna kulit menjadi gelap terjadi 90% ibu hamil.

Hiperpigmentasi terlihat lebih nyata pada wanita berkulit gelap dan terlihat

diarea seperti aerola, perineum dan umbilikus juga di area yang cenderung

mengalami gesekan seperti aksila dan paha bagian dalam.

f. Sistem Kardiovaskuler

Posisi telentang dapat menurunkan curah jantung hingga 25%.

Peningkatan volume darah dan aliran darah selama kehamilan akan

menekan daerah penggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena

menonjol yang disebut varises. Pada akhir kehamilan, kepala bayi juga akan

menekan vena daerah panggul yang akan memperburuk varises.

g. Sistem Respirasi

Perubahan hormonal pada trimester tiga yang akan mempengaruhi aliran

darah ke paru-paru mengakibatkan banyak ibu hamil makin susah bernafas.

Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar yang dapat

menekan diafragma.

Page 24: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

11

h. Sistem Perkemihan

Pada akhir kehamilan, terjadi peningkatan frekuensi buang air kecil (BAK)

karena kepala janin mulai turun sehingga kandung kemih tertekan.

Perubahan struktur ginjal ini juga merupakan aktivitass hormonal (estrogen

dan progesteron), tekanan yang timbul akibat pembesaran uterus dan

peningkatan volume darah.

A.1.4 Perubahan psikologis pada Trimester III

Menurut Kemenkes RI 2015, perubahan psikologis yang biasanya dialami

ibu pada masa ini adalah :

a. Ibu merasa waspada

b. Ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya

c. Ibu merasa khawatir atau takut apabila bayi yang dilahirkannya tidak

normal

d. Ibu merasa sedih akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian

khusus yang diterimanya selama hamil.

A.1.5 Tanda bahaya dalam kehamilan Timester III

Tanda-tanda bahaya dalam kehamilan Trimester III, yaitu: (Kusmiyati, 2013)

a. Perdarahan pervaginam

Perdarahan antepartum/ perdarahan pada kehamilan lanjut adalah

perdarahan perdarahan trimester terakhir dalam kehamilan sampai bayi

dilahirkan. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah

merah, banyak dan kadang-kadang tapi tidak selalu, disertai dengan rasa

nyeri

1) Plasenta Previa

Plasenta yang berimplantasi rendah sehingga menutupi

sebagian/seluruh ostium uteri internum. Implantasi plasenta yang

normal adalah pada dinding depan, dinding belakang rahim atau di

daerah fundus uteri.

Gejala-gejala yang di tunjukkan seperti:

a) Gejala yang terpenting adalah perdarahan tanpa nyeri, bisa terjadi

secara tiba-tiba dan kapan saja.

Page 25: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

12

b) Bagian terendah anak sangat tinggi karena plasenta terletak pada

bagian bawah rahim sehingga bagian terendah tidak dapat

mendekati pintu atas panggul.

c) Pada plasenta previa, ukuran panjang rahim berkurang maka

pada plasenta previa lebih sering disertai kelainan letak.

2) Solusio plasenta

Adalah lepasnya plasenta sebelum waktunya. Secara normal plasenta

terlepas setelah anak lahir. Tanda dan gejalanya:

a) Deteksi dini tempat pelepasan ke luar dari serviks dan terjadilah

perdarahan ke luar atau perdarahan tampak.

b) Kadang-kadang darah tidak keluar, terkumpul di belakang

plasenta, (perdarahan tersembunyi/perdarahan kedalam)

c) Solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi menimbulkan

tanda yang lebih khas (rahim keras seperti papan) karena seluruh

perdarahan tertahan di dalam. Umumnya berbahaya karena

jumlah perdarahan yang keluar tidak sesuai dengan beratnya syok

d) Perdarahan disertai nyeri, juga di luar his karena isi rahim.

e) Nyeri abdomen pada saat dipegang

f) Palpasi sulit dilakukan

g) Fundus uteri makin lama makin naik

h) Bunyi jantung biasanya tidak ada

b. Sakit kepala yang berat

Sakit kepala sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam

kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius adalah

sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-

kadang dengan sakit kepala yang hebat, ibu menemukan bahwa

penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat

dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklamsia.

c. Penglihatan kabur

Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah

dalam kehamilan. Tanda dan gejalanya adalah:

Page 26: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

13

1) Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam

adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya pandangan kabur

dan berbayang

2) Perubahan penglihatan ini mungkin disertai sakit kepala yang hebat

dan mungkin menandakan pre-eklamsia.

d. Bengkak di wajah dan jari-jari tangan

Bengkak bisa menunjukan adanya masalah serius jika muncul pada

wajah dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat dan disertai dengan

keluhan fisik yang lain. Hal ini merupakan pertanda anemia, gagal jantung

atau pre-eklamsia.

e. Keluar cairan pervaginam

1) keluarnya cairan berupa air-air pada vagina pada trimester ketiga

2) ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan

berlangsung

3) pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm

(sebelum kehamilan 37 minggu) maupun pada kehamilan aterm

4) Normalnya selaput ketuban pecah pada akhir kala I atau awal kala II

5) Persalinan, bisa juga belum pecah saat mengedan

f. Gerakan janin tidak terasa

1) Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilannya memasuski

trimester ke-3

2) Normalnya ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke-5

atau ke-6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal

3) Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah

4) Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau

beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik

g. Nyeri abdomen yang hebat

Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam

keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah

beristirahat

Page 27: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

14

A.2 Status Gizi Ibu hamil

A.2.1 Pengertian Status Gizi

Status gizi adalah keadaan tubuh manusia sebagai akibat konsumsi

makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Adapun kategori dari status gizi

dibedakan menjadi tiga, yaitu gizi lebih, gizi baik dan gizi kurang. Baik buruknya

status gizi manusia dipengaruhi oleh 2 hal pokok yaitu konsumsi makanan dan

keadaan kesehatan tubuh atau infeksi. Dalam ilmu gizi, status gizi lebih dan

status gizi kurang disebut dengan malnutrisi, yakni suatu keadaan patologis

akibat kekurangan atau kelebihan secara relative ataupun absolute satu atau

lebih zat gizi (Mardalena, 2017)

Terdapat empat bentuk malnutrisi, terdiri dari:

1. Under nutrition

Yaitu kekurangan konsumsi pangan secara relative atau absolute untuk

periode tertentu

2. Specific deficiency

Yaitu kekurangan zat gizi tertentu

3. Over nutrition

Yaitu kelebihan konsumsi pangan dalam periode tertentu

4. Imbalance

Yaitu disporposi zat gizi misalnya masalah kolesterol terjadi karena

ketidakseimbangan fraksi lemak tubuh

Jadi jelaslah bahwa ternyata malnutrisi bukan hanya kurang gizi saja

(Mardalena, 2017)

A.2.2 Jenis Penilaian Status Gizi

Dalam ilmu gizi, ada dua metode penilaian status gizi yang kita kenal, yaitu:

1. Penilaian status gizi secara langsung

Penilaian status gizi secara langsung terdiri dari :

a. Antropometri

Antropometri berarti adalah ukuran tubuh manusia. Pengukuran

dengan metode ini dilakukan karena manusia mengalami pertumbuhan

dan perkembangan.

Metode antropometri digunakan untuk melihat ketidakseimbangan

asupan protein dan energi (karbohidrat dan lemak). Metode ini memiliki

Page 28: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

15

keunggulan, dimana alat mudah, dapat dilakukan berulang-ulang dan

objektif, siapa saja bias dilatih mengukur, relative murah, hasilnya

mudah disimpulkan, secara ilmiah diakui kebenarannya, sederhana,

aman, bias sampel besar tepat, akurat, dapat menggambarkan riwayat

gizi masa lalu, bias untuk skrinning dan mengevaluasi status gizi.

b. Pemeriksaan Klinis

Pemeriksaan klinis sebagai salah satu metode penelitian status gizi

secara langsung, secara umum terdiri dari dua bagian yaitu :

1) Riwayat kesehatan merupakan catatan mengenai perkembangan

penyakit

2) Pemeriksaan fisik, yaitu melakukan pemeriksaan fisik dari kepala

sampai ujung kaki untuk melihat tanda-tanda dan gejala adanya

masalah gizi

Seperti pada metode penilaian status gizi yang lain, pemeriksaan

klinis juga memiliki kekurangan dan kelebihan. Adapun kelebihannya

adalah relative murah, tidak memerlukan tenaga khusus cukup para

medis terlatih, sederhana, cepat dan mudah diiterpretasikan dan

peralatan sederhana. Sedangkan kelemahannya adalah beberapa gejala

klinis tidak mudah dideteksi, kadang tidak spesifik, adanya gejala klinis

yang bersifat multiple, gejala dapat terjadi saat permulaan atau tahap

akan sembuh dari penyakit, adanya variasi dalam gejala klinis.

c. Biokimia

Pemeriksaan status gizi menggunakan biokimia, terdiri dari:

1) Penilaian status besi dengan pemeriksaan HB

2) Penilaian status protein

3) Penilaian status vitamin

4) Penilaian status mineral

Page 29: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

16

d. Biofisik

Pemeriksaan status gizi dengan biofisik adalah pemeriksaan yang

melihat dari kemampuan fungsi jaringan dan perubahan struktur.

Penilaian secara biofisik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:

1) Uji radiologi

2) Tes fungsi fisik (misalnya tes adaptasi pada ruangan gelap)

3) Sitologi (misalnya pada KEP dengan melihat noda dan epitel dari

mukosa oral)

Penilaian biofisik ini memerlukan biaya yang besar (Mardalena,

2017).

2. Penilaian status gizi secara langsung

Penilaian status gizi secara langsung terdiri dari :

a. Survei konsumsi makanan

Survei ini digunakan dalam menentukan status gizi perorangan atau

kelompok. Survei konsumsi makanan dimaksudkan untuk mengetahui

kebiasaan makan atau gambaran tingkat kecukupan bahan makanan

dan zat gizi pada tingkat kelompok, rumah tangga dan perorangan serta

faktor-faktor yang mempengaruhinya.

b. Pengukuran faktor ekologi

Faktor ekologi yang berhubungan dengan malnutrisi ada 6 kelompok

yaitu, keadaan infeksi, konsumsi makanan, pengaruh budaya, social

ekonomi, produksi pangan, serta kesehatan dan pendidikan.

c. Statistik vital

Untuk mengetahui gambaran keadaan gizi di suatu wilayah, kita bisa

membacanya dengan menganalisis statistic kesehatan. Dengan

menggunakan statistic kesehatan, kita dapat melihat indicator tidak

langsung pengukuran status gizi masyarakat (Mardalena, 2017).

A.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil

Ada banyak faktor yang mempengaruhi keperluan gizi pada ibu hamil, yaitu:

1. Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan

Wanita yang sedang hamil dan telah berkeluarga biasanya lebih

memperhatikan akan gizi dari anggota keluarga yang lain. Padahal

Page 30: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

17

sebenarnya dirinyalah yang memerlukan perhatian yang serius mengenai

penambahan gizi. Ibu harus teratur dalam mengkonsumsi makanan yang

bergizi demi pertumbuhan dan perkembangan.

2. Status ekonomi

Ekonomi seseorang mempengaruhi dalam pemilihan makanan yang

akan dikonsumsi sehari-harinya. Seseorang dengan ekonomi tinggi

kemudian hamil maka kemungkinan besar sekali gizi yang dibutuhkan

tercukupi ditambah lagi adanya pemeriksaan membuat gizi ibu semakin

terpantau.

3. Pengetahuan gizi dalam makanan

Pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang ibu akan mempengaruhi

dalam pengambilan keputusan dan juga akan berpengaruh pada

perilakunya. Ibu dengan pengetahuan gizi yang baik, kemungkinan akan

memberikan gizi yang cukup untuk bayinya. Hal ini terlebih kalau seorang

ibu tersebut memasuki masa ngidam, dimana perut rasanya tidak mau diisi,

mual dan rasa tidak karuan. Walaupun dalam kondisi yang demikian jika

seseorang memiliki pengetahuan yang baik maka ia akan berupaya untuk

memenuhi kebutuhan gizinya dan juga bayinya.

4. Status kesehatan

Status kesehatan seseorang kemungkinan sangat berpengaruh terhadap

nafsu makannya. Seorang ibu dalam keadaan sakit otomatis akan memiliki

nafsu makan yang berbeda dengan ibu yang dalam keadaan sehat.

5. Aktifitas

Aktifitas dan gerakan seseorang berbeda-beda. Seorang dengan gerak

yang aktiff otomatis memerlukan energy yang lebih besar daripada merreka

yang hanya duduk diam saja. Setiap aktifitas memerlukan energy, maka

apabila semakin banyak aktifitas yang dilakukan, energy yang dibutuhkan

juga semakin banyak.

6. Suhu lingkungan

Pada dasarnya suhu tubuh dipertahankan pada usia 36,5-37 derajat

Celsius untuk metabolism yang optimum. Adanya perbedaan suhu antara

tubuh dengan lingkungan, maka mau tidak mau tubuh harus menyesuaikan

diri demi kelangsungan hidupnya yaitu tubuh harus melepaskan sebagian

panasnya diganti dengan hasil metabolism tubuh, makin besar perbedaan

Page 31: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

18

antara tubuh dengan lingkungan maka akan semakin besar pula panas yang

dilepaskan.

7. Berat badan

Berat badan seorang ibu yang sedang hamil akan menentukan zat

makanan yang diberikan agar kehamilannya dapat berjalan dengan lancar.

8. Umur

Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu yang sedang hamil,

akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan. Umur muda

perlu tambahan gizi yang banyak karena selain digunakan untuk

pertumbuhan dan perkembangan dirinya sendiri juga harus berbagi dengan

janin yang sedang dikandung. Sedangkan untuk umur yang tua perlu energi

yang besar juga karena fungsi organ yang makin melemah dan diharuskan

untuk bekerja maksimal maka memerlukan tambahan energy yang cukup

guna mendukung kehamilan yang sedang berlangsung.

A.2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi janin

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi janin yaitu:

1. Genetik

Seorang anak yang memiliki ibu yang mempunyai gen dengan struktur

tebal lemak yang lebih besar maka anak juga akan memiliki genetik yang

sama. Sehingga tidak heran apabila ada orangtua yang gemuk maka

keturunannya juga gemuk. Hal ini tentunya berbeda sekali dengan anak

yang memiliki orangtua dengan berat badan normal atau kurus. Fakta ini

akan memberikan pemikiran bahwa kebutuhan gizi janin pada masing-

masing janin itu berbeda

2. Nutrisi

Komponen nutrisi yang terkandung dalam makanan sangat

mempengaruhi pertumbuhan janin. Pertumbuhan sel dalam menyusun

bagian organ janin sangat tergantung ketersediaan zat nutrisi pembangun

yang dikonsumsi ibu selama hamil. Seandainya ketersediaan zat tersebut

terganggu, maka peluang timbulnya kelainan organ sangat mungkin terjadi

3. Gaya hidup ibu

Gaya hidup ibu yang selalu merasa lapar akan mengakibatkan

kebutuhan kalorinya bisa melebihi normal. Apabila kebutuhan gizi sudah

Page 32: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

19

berlebihan seperti ini, maka tidak bisa dipungkiri apabila makanan dan gizi

yang diperlukan lebih besar lagi terutama jika ibu tersebut dalam kondisi

mengandung maka dapat menjadi 2x lipat dari mondisi biasanya.

4. Kondisi kesehatan ibu

Seorang ibu yang sedang sakit, keinginan untuk makan dan minum

otomatis akan berkurang. Kondisi ini akan dimengerti oleh janinnya yang

akan berakibat pada penurunan kondisi janin.

5. Lingkungan

Lingkungan diluar ibu dengan keanekaragaman bahan makanan yang

berbeda akan mempengaruhi kebutuhan gizi janinnya juga (Sukarni, 2013).

A.3 Kebutuhan Gizi Masa Hamil

A.3.1 Kebutuhan nutrisi ibu hamil

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama kehamilan, yaitu

diantaranya kebutuhan selama hamil yang berbeda-beda untuk setiap individu

dan juga dipengaruhi oleh riwayat kesehatan dan status gizi sebelumnya,

kekurangan asupan pada salah satu zat akan mengakibatkan kebutuhan

terhadap sesuatu nutrient terganggu, dan kebutuhan nutrisi yang tidak konstan

selama kehamilan.

1. Kebutuhan energi

Selama proses kehamilan terjadi peningkatan kebutuhan kalori sejalan

dengan adanya peningkatan laju metabolic basal dan penambahan berat

badan yang akan meningkatkan penggunaan kalori selama aktifitas. Selain

itu juga selama hamil, ibu membutuhkan tambahan energi/kalori untuk

pertumbuhan dan perkembangan janin, plasenta, jaringan payudara, dan

cadangan lemak. Kebutuhan kalorikira-kira sekita 15% dari kalori normal.

Tambahan energi yang diperlukan selama hamil yaitu 80.000 Kkal atau

300Kkal/hari. Sedangkan energi yang dibutuhkan oleh janin sendiri untuk

tumbuh dan berkembang adalah 50-95 Kkal/kg/hari atau sekitar 175-350

Kkal/hari pada janin dengan BB 3,5 Kg (Sukarni, 2013).

Karena banyaknya perbedaan kebutuhan energi selama hamil, maka

WHO menganjurkan jumlah tambahan sebesar 150Kkal/hari pada trimester

I, 350 Kkal sehari pada trimester II dan III (Waryana, 2010).

Page 33: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

20

2. Karbohidrat

Janin memerlukan 40gr glukosa/hari yang akan digunakan sebagai

sumber energi. Glukosa sangat dibutuhkan karena akan membantu dalam

sintesis lemak, glikogen dan pembentukkan struktur polisakarida.

Karbohidrat merupakan sumber utama untuk tambahan kalori yang

dibutuhkan selama kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan janin

selama dalam kandungan membutuhkan karbohidrat sebagai sumber kalori

utama.

Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi. Menurut Glade B. Curtis

mengatakan bahwa tidak ada satu rekomendasi yang mengatur berapa

sebenarnya kebutuhan ideal karbohidray bagi ibu hamil. Namun beberapa

ahli gizi sepakat sekitar 60% dari seluruh kalori yang dibutuhkan tubuh

adalah karbohidrat. Jadi, ibu hamil membutuhkan karbohidrat sekitar 1.500

kalori. Karena tidak semua sumber karbohidrat baik, maka ibu hamil harus

bisa memilh yang tepat.

3. Protein dan Asam Amino

Protein digunakan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan janin,

protein memiliki peranan penting. Selama kehamilan terjadi peningkatan

protein yang signifikan yaitu 68%. Peran protein selama proses kehamilan

diantaranya yaitu selain untuk pertumbuhan dan perkembangan janinjuga

untuk pembentukkan plasenta dan cairan amnion, pertumbuhan jaringan

maternal seperti tumbuhan mammae ibu dan jaringan uterus dan

penambahan volume darah. Total protein fetal yang diperlukan selama

masa gestasi berkisar antara 350-450 gram. Pada trimester pertama kurang

dari 6 gram tiap hari sampai trimester kedua, protein yang diperlukan dan

asam amino yang esensial sangat diperlukan pada trimester awal ini.

Pada saat memasuki trimester akhir, pertumbuhan janin sangat cepat

sehingga perlu protein dengan jumlah yang besar juga yaitu 10 gram/hari

atau diperkirakan 2g/kg/hari. Menurut WHO tambahan protein untuk ibu

hamil adalah 0,75gram/Kg berat badan. Secara keseluruhan jumlah protein

yang diperlukan oleh ibu hamil yaitu kurang lebih 60-76 gram setiap hari

atau sekitar 925 gram dari total protein yang dibutuhkan selama kehamilan.

Ini dapat diartikan bahwa ibu hamil membutuhkan protein 10-15 gram lebih

tinggi dari kebutuhan wanita yang tidak hamil.

Page 34: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

21

4. Lemak

Asam lemak Eicosapentanoic Acid (EPA) dan Doccosa hexanoic Acid

(DHA) memainkan peranan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan

fetus, khususnya untuk mata dan otak. Pertumbuhan dan perkembangan

janin selama dalam kandungan membutuhkan lemak sebagai sumber kalori

utama.

Lemak dibutuhkan tubuh terutama untuk membentuk energy serta

perkembangan system syaraf janin. Oleh karena itu, ibu hamil tidak boleh

sampai kurang mengkonsumsi lemak tubuh. Sebaliknya, berlebih

dikhawatirkan berat badan ibu hamil akan meningkat tajam. Karena itu ibu

hamil dianjurkan makan makanan yang mengandung lemak tidak lebih dari

25% dari seluruh kalori yang dikonsumsi setiap hari.

5. Vitamin

Vitamin yang larut dalam lemak

a. Vitamin A

Vitamin A dari ibu dibutuhkan oleh janin yaitu kurang dari25mg/hari,

sedangkan vitamin A yang dibutuhkan pada trimester tiga yaitu

berkisar 200mg/hari.

b. Vitamin D

Vitamin D pada janin berasal dari 25-OH vitamin D ibu yang berada

di dalam otot dan hati fetus. Pada wanita hamil konsentasi plasma

meningkat 2x lebih banyak

c. Vitamin E

Vitamin E mulai diakumulasikan oleh fetus pada akhir minggu 8-10

usia gestasi. Pada waktu hamil terjadi peningkatan 25%. Untuk ibu

hamil kebutuhannya sekitar 15 mg.

d. Vitamin K

Fungsinya belum begitu optimal pada masa kehamilan di dalam

fetus.

Vitamin yang larut dalam air

a. Vitamin C

Kebutuhan vitamin C untuk bayi pada masa kehamilan dan

menjelang kelahiran yaitu berkisar antara 3-4 mg/hari. Ibu hamil

membutuhkan vitamin c sebanyak 70 mg perhari. Untuk mencegah

Page 35: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

22

terjadinya kekurangan vitamin c selama proses kehamilan diperlukan

tambahan vitamin C sebanyak 10 mg/hari dengan peningkatan

sebanyak 33%.

Asupan vitamin c dapat mencegah anemia, berperan dalam

pembentukkan kolagen interseluler dan proses penyembuhan luka.

b. Thiamin

Menggunakan status pengukuran thiamin, maternal dapat diketahui

kebutuhan thiamin selama kehamilan, yaitu dengan cara

memasukkan eksresi tiamin urin dan aktifitas dari enzim thiamin

dependent seperti translokasi sel merah yang akhirnya dapat

digunakan sebagai indikasi adanya peningkatan thiamin selama

kehamilan. Thiamin meningkat selama kehamilan yaitu sebanyak

25%.

c. Niasin dan Riboflavin

Niasin yang diperlukan selama kehamilan yaitu 2 mg/hari dan

0,3mg/hari dari riboflavin. Riboflavin mengalami peningkatan

sebanyak 15% dan niasin 30%

d. Vitamin B6

Vitamin B6 untuk memetabolisme asam amino. Pada masa

kehamilan diperlukan intake protein yang lebih tinggi karena adanya

proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat sehingga

diperlukan juga adanya vitamin B6 yang besar untuk melakukan

metabolisme dengan peningkatan 100%. Vitamin B6 dibutuhkan oleh

tubuh untuk membantu mengatasi mual dan mudah.

e. Asam Folat

Asam folat memiliki peranan penting yaitu dalam hal pencegahan

terjadinya defek tubaneula seperti spina bifida dan anensefali yang

sangat berbahaya bagi perkembangan selanjutnya. Kebanyakan

wanita mengkonsumsi folat lebih sedikit dari kebutuhan yaitu 0,2 mg

perhari dengan peningkatan 33%. Kebutuhan folat untuk wanita

hamil yaitu 400 mg/hari yaitu dimana terjadi peningkatan sebanyak

10% dari sebelumnya. Asam folat merupakan kelompok vitamin B

paling utama selama kehamilan karena dapat mencegah cacat

tabung syaraf (neural tube defects) seperti spina bifida.

Page 36: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

23

6. Mineral

a. Kalsium

Konsentrasi kalsium serum pada janin lebih besar daripada ibu.

Kalsium pada fetus digunakan pada fetus untuk pembentukan tulang.

Kebutuhan kalsium selama kehamilan adalah 1200 mg. kebutuhan

kalsium meningkat dari 800 mg menjadi 1200/1500 mg/hari. Kalsium

mengandung mineral yang penting untuk pertumbuhan janin dan

membantu kekuatan kaki serta punggung.

b. Magnesium

Janin memerlukan 1 gram magnesium. Konsentrasi magnesium

meningkat selama kehamilan dengan kebutuhan 320 mg dan 50%

dari magnesium diserap oleh ibu.

c. Posfor

Kebutuhannya sama dengan wanita tidak hamil yaitu 1250mg/hari

untuk wanita yang hamil dibawah 19 tahun dan 700 mg/hari untuk

wanita yang lebih dari 19 tahun.

d. Seng

Kebutuhan wanita hamil mencapai 15 mg/hari ini menunjukkan

terdapat peningkatan 3 mg lebih tinggi dari wanita yang tidak hamil.

e. Sodium

Selama kehamilan naik 5000-10000 mg/hari sehubungan dengan

peningkatan volume darah maternal

7. Elemen Sisa

Iodine pada wanita hamil terjadi peningkatan kebutuhan sebanyak 25 mg

dengan kebutuhan 175 mg/hari. Suplemen 30 mg zat besi dianjurkan untuk

semua wanita selama trimester kedua dan ketiga. Zat besi lebih baik

dikonsumsi diantara waktu makan atau pada jam tidur saat lambung kosong

sehingga dapat mengabsorpsi secara maksimal. Zat besi dibutuhkan untuk

membentuk sel darah merah dan sangat penting untuk pertumbuhan dan

metabolism energy, disamping untuk terjadinya anemia. Kebutuhan zat besi

menjadi dua kali lipat dibandingkan sebelum hamil. Kebutuhan zat besi ibu

naik dari 18 mg menjadi 30-60 mg perhari.

Page 37: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

24

Kekurangan zat besi sejak sebelum hamil dan tidak diatasi dapat

mengakibatkan ibu hamil menderita anemia. Untuk memenuhi kekurangan

tersebut ibu hamil harus memenuhi kebutuhan zat besinya yaitu sekitar 45-

50 mg/hari. Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekati

800 mg. Kebutuhan ini terdiri dari, sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan

plasenta serta 500 mg lagi digunakan untuk meningkatkan massa HB

maternal (Sukarni, 2013)

Pra Hamil Saat Hamil

Energi (kalori) Tergantung BB + 0 trimester I

+ 340 trimester II

+ 452 trimester III

Protein 0,8/ KgBB + 25

Vitamin A 700 770 (≥18th)

750 (≤18th)

Vitamin Vitamin

D

5 5

Vitamin E 15 15

Vitamin K 90 90 (>18th)

75 (≤18th)

Tabel 2.1. Kebutuhan energy, protein dan vitamin larut lemak pada ibu hamil (sumber: Mardalena, 2017)

Pra Hamil Saat Hamil

Vitamin C 75 85 (>18th)

80 (≤18th)

Thiamin 1.1 1.4

Riboflavin 1.1 1.4

Niacin 14 1.8

Vitamin B 1.3 1.9

Folat 400 600

Vitamin B 2.4 2.6

Biotin 30 30

Page 38: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

25

As. Pantotenat 5 6

Kolin 425 450

Tabel 2.2. Kebutuhan vitamin larut air selama hamil (sumber: Mardalena, 2017)

Pra Hamil Saat Hamil

Kalsium 1000 1000 (>18th)

1300 (≤18th)

Posfat 700 700 (>18th)

1250 (≤18th)

Magnesium 310 350 (>18th)

400 (≤18th)

Flouride 3 3

Besi 18 27

Seng 8 11 (>18th)

12 (≤18th)

Iodine 150 220

Selenium 55 60

Tabel 2.3 Kebutuhan mineral selama hamil

(sumber: Mardalena, 2017)

A.3.2 Dampak Gizi Kurang pada Ibu Hamil

Status gizi sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan

janin yang dikandung. Kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada

keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil.

Seorang ibu akan melahirkan bayi yang sehat bila tingkat kesehatan dan

gizinya berada pada kondisi yang baik. Namun sampai saat ini masih banyak ibu

hamil mengalami masalah gizi khususnya gizi kurang seperti KEK dan anemia

(Depkes RI, 1996).

Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan

masalah, baik pada ibu maupun janin, seperti yang diuraikan berikut ini:

1. Terhadap ibu, gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan

komplikasi pada ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu

tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi

Page 39: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

26

2. Terhadap persalinan, pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan

dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum

waktunya (premature), perdarahan setelah persalinan serta persalinan

dengan operasi cenderung meningkat

3. Terhadap janin, kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi

proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus,

bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi,

asfiksia, lahir dengan BBLR

Gizi yang baik diperlukan seorang ibu hamil agar pertumbuhan janin tidak

mengalami hambatan, dan selanjutnya akan melahirkan bayi dengan berat

normal (Waryana, 2010).

A.3.3 Upaya Konseling Nutrisi Pada Ibu Hamil

Konseling nutrisi memerlukan pertukaran informasi dua pihak di antara

pemberi pelayanan dan ibu yang membutuhkan pelayanan. Penetapan

lingkungan yang member privasi dan dukungan pemberi pelayanan, pendekatan

yang tidak menghakimi, memberi keuntungan yang besar bagi klien. Bersikap

jujur tentang kebiasaan nutrisi seseorang mungkin menimbulkan rasa malu,

terutama dalam komunitas tempat diskusi publik atau promosi media tentang

nutrisi yang tepat dalam kehamilan. Penting untuk member lingkungan prenatal

terbaik bagi bayinya. Kehamilan adalah masa motivasi terbaik bagi ibu, dan

tampaknya bahwa ibu lebih mungkin untuk membuat perubahan yang

direkomendasikan dalam diet dan gaya hidup demi untuk bayi, bahkan ketika hal

ini sulit untuk membuat perubahan di masa lalu.

Penambahan berat badan dipengaruhi oleh gambaran tubuh ibu dan

perasaan tentang berat badan, variasi ras/etnik, sikap budaya tentang gambaran

tubuh dan diet selama kehamilan dan bimbingan yang diberikan oleh pemberi

pelayanan kesehatan.

Riset menunjukkan bahwa professional perawatan kesehatan perlu

meningkatkan upaya untuk memberitau ibu dengan tepat target penambahan

berat badan dalam kehamilan karena kira-kira seperempat ibu yang tidak

mendapat konseling dan sepertiga ibu yang mendapat nasehat yang tidak

berkolerasi dengan rekomendasi Institute of Medicine untuk penambahan berat

badan.

Page 40: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

27

Rekomendasi konseling yang diterbitkan oleh Institute of Medicine meliputi:

1. Buat tujuan penmabahan berat badan bersama ibu hamil, lebih baik

mulai pada pemeriksaan prenatal awal yang komprehensif, dan jelaskan

padanya mengapa penambahan berat badan itu penting.

2. Gunakan dasar rentang anjuran penambahan berat badan total dan pola

penambambahan berat badan hamil terhadap tinggi badan

3. Untuk ibu BMI pra-kehamilan normal, penambahan yang dianjurkan

pada rentang kira-kira 0,4 kg/minggu pada trimester kedua dan ketiga

kehamilan

4. Bila penambahan berat badan tampak nyata bukan akibat dari

kesalahan pengukuran atau pencatatan, coba tentukan penyebabnya

dan kembangkan serta implemetasikan tidakan korektif bersama ibu

(Walsh, 2007).

A.3.4 Pengaruh Budaya Pada Nutrisi Kehamilan

Tempat ibu hamil did ala keluarga membentuk perannya dalam ritual

seputar makanan. Wanita menikah dalam keluarga inti yang mengalami

kehamilan kedua mungkin terlihat lebih sebagai penyiap utama makanan,

sedangkan wanita muda yang baru menikah yang telah pindah ke rumah ibu

mertuanya mungkin memiliki peran pembantu untuk keluarga tersebut.

Pengumpulan data riwayat sosail membantu pemberi pelayanan dalam

meningkatkanpemahaman tentang faktor social, budaya dan ekonomi yang

dapat mempengaruhi nutrisi ibu hamil.

Pola makan dipengaruhi oleh pola budaya komunitas, larangan

religious, pilihan pribadi, dan hambatan financial dan komunitas untuk

mendapatkan makanan yang diinginkan. Praktisi akan lebih sensitive menggali

semua pengaruh ini ketika menyelesaikan pengkajian nutrisi dan merencanakan

intervensi nutrisi secara kolaboratif dengan ibu dan anggota keluarga terdekat

lainnya yang berpartisipasi dalam perencanaan dan persiapan makanan.

Profesional perawatan kesehatan dank lien dapat bersama mengembangkan

intervensi untuk memperbaiki status nutrisi (Walsh, 2007)

Page 41: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

28

A.4 Lingkar Lengan Atas

A.4.1 Pengukuran LILA

Menurut Depkes RI (1994) pengukuran LILA pada wanita usia subur (WUS)

adalah salah satu cara mendeteksi dini yang mudah dan dapat dilaksanakan

oleh masyarakat awam, untuk mengetahui kelompok beresiko Kekurangan

Energi Kronik (KEK).

Pengukuran LILA adalah salah satu cara untuk mengetahui resiko

Kekurangan Energi Protein (KEP) wanita usia subur. Pengukuran Lila tidak dapat

digunakan untuk memnatau perubahan status gizi dalam jangka pendek

(Waryana, 2010).

A.4.2 Tujuan Pengukuran LILa

Beberapa tujuan pengukuran LILA adalah mencakup masalah WUS baik ibu

hamil maupun calon ibu. Adapun tujuan tersebut adalah:

1. Mengetahui resiko KEK WUS, baik hamil maupun calon ibu, untuk

menapis wanita yang mempunyai resiko melahirkan bayi berat badan

rendah (BBLR)

2. Meningkatkan perhatian dan kesadaran masyarakat agar lebih berperan

dalam pencegahan dan penanggulangan KEK

3. Mengembangkan gagasan baru di kalangan masyarakat dengan tujuan

meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak

4. Meningkatkan peran petugas lintas sektoral dalam upaya perbaikan gizi

WUS yang menderita KEK

5. Mengarahkan pelayanan kesehatan pada kelompok sasaran WUS yang

menderita KEK

Ambang batas LILA WUS dengan resiko KEK di Indonesia adalah 23,5 cm.

Apabila ukuran LILA kurang 23,5 cm atau dibagian merah pita LILA, artinya

wanita tersebut mempunyai resiko KEK dan diperkirakan akan melahirkan berat

bayi lahir rendah (BBLR) (Waryana, 2010).

A.4.3 Cara Mengukur LILA

Pengukuran LILA dilakukan melalui urutan-urutan yang telah ditetapkan.

Ada 7 urutan pengukuran LILA, yaitu:

1. Tetapkan posisi bahu dan siku

Page 42: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

29

2. Letakkan pita antara bahu dan siku

3. Tentukan titik tengah lengan

4. Lingkarkan pita LILA pada tengah lengan

5. Pita jangan terlalu cepat

6. Pita jangan terlalu longgar

7. Cara pembacaan skala yang benar

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran LILA adalah pengukuran

dilakukan di bagian tengah antara bahu dan siku lengan kiri (kecuali orang kidal

diukur sebelah kanan). Lengan harus dalam posisi bebas, lengan baju dan otot

lengan dalam keadaan tidak tegang atau kencang. Alat pengukur dalam keadaan

baik dalam arti tidak kusut atau sudah dilipat-lipat sehingga permukaannya tidak

rata (Waryana, 2010).

A.5 Pertambahan berat badan ibu hamil

A.5.1 Pengertian

Kenaikan berat badan yang seharusnya selama kehamilan bervariasi untuk

setiap wanita hamil, juga tergantung dari beberapa faktor. Selama kehamilan ,

ibu perlu pertambahan berat badannya karena membawa si calon bayi yang

tumbuh dan berkembang dalam rahimnya, dan juga untuk persiapan proses

menyusui. Jadi, ibu hamil tidak perlu khawatir bila badannya menjadi besar,

tetapi sebaliknya mulai merencanakan dan melakukan apa yang terbaik dan

sehat bagi kehamilan (Suririnah, 2008).

Kategori IMT Rekomendasi

Rendah <18,5 12,5-18 kg

Normal >18,5-25 11,5-16 kg

Lebih >25-27 7-11,5 kg

Obesitas >27 >7 kg

Tabel 2.4 Rekomendasi penambahan berat badan selama kehamilan

berdasarkan indeks massa tubuh

(Sumber: Prawirohardjo, 2009)

Page 43: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

30

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui rekomendasi penambahan berat

badan selama kehamilan berdasarkan IMT (Indeks Massa Tubuh). Ibu hamil

dengan IMT rendah <18,5 rekomendasi pertambahan berat badannya adalah

12,5-18kg, pada ibu hamil dengan IMT normal >18,5-25 rekomendasi

pertambahan berat badannya adalah 11,5-16kg lalu pada ibu hamil dengan IMT

lebih >25-27 rekomendasi pertambahan berat badannya adalh 7-11,5.

Sedangkan pada ibu hamil dengan IMT obesitas >27 rekomendasi pertambahan

berat badannya adalah >7kg (Prawirohardjo, 2009).

Kenaikan berat badan badan wanita hamil yang baik selama kehamilan

adalah 10-12,5 kg, supaya pada saat lahir berat badan bayi tidak rendah. Berat

badan bayi rendah selain menyebabkan tingginya jumlah bayi yang

sakit/meninggal, juga lebih beresiko buruk terhadap tumbuh kembang anak

selanjutnya. Untuk mencapai hal tersebut dianjurkan pada ibu hamil untuk

meningkatkan kalori makanan yang dimakan dengan tambahan sekitar satu porsi

makanan lebih banyak dari pada sebelum hamil dan juga yang mengandung gizi

lengkap (Paath, dkk, 2015).

A.5.2 Rumus Indeks Masa Tubuh (IMT)

Rumus perhitungan IMT adalah sebagai berikut:

IMT = Berat Badan (kg )

Tinggi Badan m x Tinggi Badan (m)

BMI dapat diintepretasikan dalam kategori sebagai berikut:

1. Kurang dari 19,8 adalah berat kurang atau rendah

2. 19,8 sampai dengan 26,0 normal

3. 26,0 sampai dengan 29 adalah berat atau tinggi

4. Lebih sari 29 obesitas

Berat badan wanita hamil akan mengalami kenaikan sekitar 6,5-16,5 kg.

kenaikan berat badan terlalu banyak ditemukan pada kasus preeklampsi dan

eklampsi. Kenaikan berat badan wanita hamil disebabkan oleh janin, uri, ari,

ketuban, uterus, payudara, kenaikan volume darah, lemak, protein dan retensi air

(Waryana, 2010).

Page 44: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

31

A.5.3 Pembagian Kenaikan Berat Badan

Tabel 2.5 Tabel Kenaikan Berat Badan (Sumber: Murkoff, 2016)

Berdasarkan tabel diatas pembagian kenaikan berat badan pada ibu hamil

terdiri dari: bayi 3,75kg, plasenta 0,75kg, cairan ketuban 1kg, pembesaran rahim

1kg, jaringan payudara ibu 1kg, volume darah ibu 2kg, cairan dalam jaringan ibu

2kg, cadangan lemak ibu 3,5kg, maka didapatkan hasil pertambahan berat

seluruhnya adalah 15kg (Murkoff, 2016).

A.6 Tinggi Fundus Uteri

A.6.1 Perubahan Uterus Dimasa Kehamilan

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan melindungi

hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai persalinan. Pada perempuan

tidak hamil uterus mempunyai berat 70 gram dan kapasitasnya 10 ml atau

kurang. Selama kehamilan uterus akan berubah menjadi suatu organ yang

mampu menampung janin, plasenta dan cairan ketuban rata-rata pada akhir

kehamilan volume totalnya mencapai 5 liter bahkan dapat mencapai 20 liter atau

lebih dengan rata-rata 1100 gram (Prawirohardjo, 2009).

Pembesaran uterus meliputi peregangan dan penebalan sel-sel otot,

sementara produksi miosit yang baru sangat terbatas. Bersamaan dengan hal itu

terjadi akumulasi jaringan ikat dan elastik, terutama pada lapisan otot luar. Kerja

sama tersebut akan meningkatkan kekuatan dinding uterus. Daerah korpus pada

bulan pertama akan menebal, tetapi seiring dengan bertambahnya usia

kehamilan akan menipis, pada akhir kehamilan ketebalannya hanya berkisar 1,5

cm bahkan kurang (Prawirohardjo, 2009).

Pembagian Kenaikan Berat Badan Semua Angka Rerata (Kg)

Bayi 3,75 kg

Plasenta 0,75 kg

Cairan ketuban 1 kg

Pembesaran Rahim 1 kg

Jaringan payudara ibu 1 kg

Volume darah ibu 2 kg

Cairan dalam jaringan ibu 2 kg

Cadangan lemak ibu 3,5 kg

Page 45: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

32

A.6.2 Pengukuran Tinggi Fundus Uteri

Pengukuran tinggi fundus uteri di atas simfisis pubis digunakan sebagai

salah satu indikator untuk menentukan kemajuan pertumbuhan janin dan dapat

dijadikan perkiraan usia kehamilan (Mufdillah, 2009).

No Usia Kehamilan

(Minggu)

Tinggi Fundus Uteri (TFU) Menurut Leopold

Tinggi Fundus

Uteri (TFU)

Menurut

Mc.Donald

1 12-16 Minggu 1-3 jari diatas simfisis 9 Cm

2 16-20 Minggu Pertengahan pusat simfisis 16-18 Cm

3 20 -24Minggu 3 jari di bawah pusat simfisis 20 Cm

4 24 -28Minggu Setinggi pusat 24-25 Cm

5 28-32 Minggu 3 jari di atas pusat 26,7 Cm

6 32-34 Minggu Pertengahan pusat - prosesus xiphoideus (PX)

29,5-30 Cm

7 36-40 Minggu 2-3 jari dibawah prosesus xiphoideus (PX)

33 Cm

8 40 Minggu Pertengahan pusat prosesus xiphoideus (PX)

37,7 Cm

Tabel 2.6 Ukuran Fundus uteri sesuai usia kehamilan Sumber : Walyani S. E. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta

A.6.3 Teknik Pengukuran Tinggi Fundus Uteri

1. Teknik mac Donald

Pengukuran TFU dengan teknik mc Donald adalah cara mengukur tinggi

fundus uetrimenggunakan alat ukur panjang mulai dari tepi atas simfisis

pubis sampai fundus uteri (Mandriwati, 2008).

Mac Donald pertama kali menguraikan penggunaan pita pengukur pada

decade pertama abad ke-20. Ia menggambarkan dengan menggunakan jari

salah satu tangan untuk memegang ujung pita pada batas atas simfisis

sambil jari dari tangan kedua ditempatkan tegak lurus terhadap bagian

paling atas fundus uteri. Pita yang dipegang oleh tangan yang di fundus

ditekan ke dalam telapak tangan sehingga pita kontak dengan perut ibu

untuk panjang uterus kecuali untuk turunan terakhir (Walsh, 2007).

Page 46: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

33

2. Teknik Palpasi Abdominal

Palpasi abdominal adalah suatu tindakan pemeriksaan yang dilakukan

dengan perabaan dan penekanan bagian perut dengan menggunakan jari

atau tangan (Mufdillah, 2009)

Palpasi uterus untuk menentukan letak, presentasi, posisi dan sikap janin

dapat dilakukan mulai pada akhir trimester kedua. Teknik sistematik palpasi

abdomen memungkinkan praktisi menilai karakteristik janin. Palpasi uterus

juga dapat memudahkan pemeriksa membaca gerakan janin dan

menentukan berat badan janin (Walsh, 2007).

A.7 Taksiran Berat Janin

Penaksiran berat badan janin adalah proses perawatan yang dapat

mempengaruhi keputusan manajemen saat menilai pertumbuhan janin selama

akhir trimester kedua dan ketiga dan saat merencanakan untuk persalinan.

Palpasi dari garis luar janin secara tradisional telah digunakan untuk menentukan

berat badan, walaupun penelitian juga telah mempertimbangkan keefektifan dari

pengukuran tinggi simfisis fundus dan pengukuran lingkar abdomen (Walsh,

2007).

Berat badan penting diukur sebelum proses persalinan mulai, gunanya

untuk mengantisipasi kemungkinan penyulit kehamilan, persalinan seperti

gangguan pertumbuhan bayi atau makrosomia (Bayi Besar). Berat badan janin

secara sederhana dapat diukur dengan mempergunakan rumus diantaranya

rumus Johnson Toshack.

Rumus ini dihitung berdasarkan Tinggi Fundus Uteri (TFU) yaitu jarak dari

bagian atas tulang kemaluan (simfisis os pubis) ke puncak rahim (Fundus) dalam

centimeter (cm) dikurangi 11, 12 atau 13, hasilnya dikali 155 didapatkan berat

badan bayi dalam gram.

Rumus Johnson Toshack : TBJ = (TFU – N) x 155

Keterangan : TBJ = Taksiran Berat badan janin dalam gram

TFU = Tinggi Fundus Uteri

N = 13 bila kepala belum melewati PAP

N = 12 bila kepala berada di atas spina ischiadika

N = 11 bila kepala berada di bawah spina ischiadika (sudah masuk PAP)

(Santjaka, dkk, 2011)

Page 47: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

34

Usia Kehamilan (minggu) Berat Badan Janin (gram)

4 0,4

8 2

12 19

16 100

20 300

24 600

28 1100

30-31 1800-2100

36 2900

40 3200

Tabel 2.7 Tahapan perkembangan berat janin sesuai usia kehamilan (Sumber: Bobak, dkk. 2012).

Page 48: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

35

B. Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan modifikasi dari teori Green Lawrance.

Tidak diteliti

Diteliti

2.1 Skema Kerangka Teori

Status Gizi

1. Lingkar Lengan

Atas (LILA)

2. Pertambahan

Berat Badan

Faktor Pendukung

1. Usia Kehamilan

2. Paritas

3. Jarak kelahiran

4. Umur

5. pendidikan

6. Pekerjaan

Taksiran Berat

Janin (TBJ)

Page 49: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

36

C. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah merupakan formulasi atau simplifikasi dari kerangka

teori atau teori-teori yang mendukung penelitian tersebut. Oleh sebab itu,

kerangka konsep ini terdiri dari variabel-variabel serta hubungan variabel yang

satu dengan yang lain (Notoatmodjo, 2012).

Berdasarkan tinjauan dan tujuan penelitian, maka kerangka konsep dalam

penelitian ini adalah:

Variabel Independen Variabel Dependen

2.2 Skema Kerangka Konsep

D. Definisi Operasional

Definisi operasional bertujuan mengoperasikan variabel-variabel. Semua

konsep dan variabel didefinisikan dengan jelas sehingga kemungkinan terjadinya

kerancuan dalam pengukuran, analisis serta kesimpulan dapat terhindar.

Variabel Definisi

Operasional

Instrumen

Penelitian

Hasil ukur Skala

Variabel Independen

Lingkar

Lengan Atas

(LILA)

Keadaan gizi

ibu hamil

berdasarkan

Lingkar

lengan atas

(LILA)

Mengukur

lengan atas

dengan

menggunakan

pita lila

-Gizi kurang

(resiko KEK)

apabila LILA

<23,5

-Gizi baik

apabila LILA

≥23,5

Ordinal

Pertambahan

Berat Badan

Rerata

pertambahan

berat badan

ibu hamil

berdasarkan

IMT pra

Timbang BB

saat ini

kemudian

dibandingkan

dengan BB di

awal kehamilan

-Tidak

Sesuai

rekomendasi

berdasarkan

IMT

-Sesuai

Ordinal

Status Gizi - Lingkar Lengan Atas - Pertambahan Berat

Badan

Taksiran Berat Janin (TBJ)

Page 50: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

37

hamil dan sesuaikan

dengan IMT Pra

Hamil

rekomendasi

berdasarkan

IMT

Variabel Dependen

Taksiran

Berat Janin

Taksiran berat

janin ditentukan

dengan

menggunakan

rumus Johnson

Toshack

Mengukur TFU

dengan teknik

mc Donald

menggunakan

pita metlin

-TBJ Tidak

Sesuai Usia

Kehamilan

-TBJ Sesuai

Usia

Kehamilan

Ordinal

Tabel 2.8 Defenisi Operasional

E. Hipotesis

Hipotesis didalam suatu penelitian berarti jawaban sementara penelitian,

patokan duga, atau dalil sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam

penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2012).

1. Ada hubungan status gizi (LILA dan Pertambahan BB) pada ibu hamil

trimester III dengan Taksiran Berat Janin.

Page 51: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah metode survey analitik yaitu survey

atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena

kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara

fenomena atau antara faktor resiko dengan faktor efek.

Rancangan pada penelitian ini dilakukan secara cross sectional,yaitu suatu

penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara data variabel bebas dan

terikat dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus

pada suatu saat, dan tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja. Hal ini

tidak berarti bahwa semua subyek penelitian diamati pada waktu yang sama

(Notoatmodjo, 2012).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

B.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Pantai Labu Tahun 2018

B.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dimulai dari pengajuan judul penelitian hingga seminar

hasil akhir yaitu bulan November 2017 sampai dengan Juli 2018. Waktu

pengajuan judul penelitian hingga seminar Proposal (Terlampir).

C. Populasi dan Sampel Penelitian

C.1 Populasi

Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang

diteliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil

trimester III sebanyak 38 orang.

C.2 Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah

dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Nursalam, 2011). Teknik sampling

yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan sampling

jenuh yaitu semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel penelitian.

Page 52: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

39

Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil trimester III sebanyak 38 orang

di puskesmas Pantai Labu, kabupaten Deli Serdang, pada bulan Mei-Juni 2018

dengan :

a. Kriteria inklusi :

1. Ibu hamil fisiologis dengan kehamilan aterm (29 – 40 minggu)

2. Primipara, multipara dan grandemultipara

3. Ibu hamil dengan janin tunggal, hidup, presentasi kepala

4. Tidak ada komplikasi seperti perdarahan, diabetes, pre-eklamsi dan

eklamsi

5. Pengukuran BB, TB, Lila dan TFU

b. Kriteria eksklusi :

1. Ibu hamil dengan umur kehamilan kurang dari 28 minggu dan lebih dari

40 minggu.

2. Ibu hamil dengan komplikasi.

3. Ibu hamil dengan janin malpresentase

4. Janin kembar (gameli)

D. Jenis Data dan Cara Pengumpulan Data

D.1 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data primer

dan data sekunder.

a. Data primer

Data primer digunakan untuk mengkaji data observasi yang meliputi data

pemeriksaan BB, TB, LILA ibu hamil dan TBJ melalui pengukuran TFU

dengan menggunakan teknik Mc Donald

b. Data Sekunder

Data sekunder digunakan untuk mengkaji data umum yang diambil dari

puskesmas dan responden

D.2 Cara Pengumpulan Data

Pada tahap ini peneliti menyerahkan surat permohonan izin untuk

melakukan penelitian di Puskesmas Pantai Labu. Setelah mendapatkan izin,

peneliti selanjutnya meminta data jumlah ibu hamil khususnya ibu hamil

Page 53: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

40

trimester III di Puskesmas Pantai Labu, setelah data tersebut diberikan kemudian

data ibu hamil trimester III tersebut dimasukkan ke dalam Bab I untuk dijadikan

sebagai latar belakang. Pada saat meneliti nanti, peneliti akan melakukan

pemeriksaan ANC pada ibu hamil trimester III di puskesmas dan juga

mengunjungi rumah ibu hamil untuk dilakukan pemeriksaan BB, TB, Lila serta

TFU. Setelah data terkumpul kemudian dimasukkan di dalam lembar observasi.

Setelah itu data diolah dan dianalisa menggunakan spss dengan uji kendall tau.

E. Alat Ukur / Instrumen dan Bahan penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah dokumentasi

dan observasi. Metode dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil data dari

puskesmas atau dari responden sendiri yang sesuai dengan kriteria inklusi, yang

meliputi nama pasien, nama suami, umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, alamat,

hari pertama haid terakhir (HPHT), GPA, jarak kelahiran dan riwayat kehamilan.

Metode observasi (pemeriksaan) dilakukan dengan cara mengukur BB, TB, LILA

dan taksiran barat janin melalui pemeriksaan dengan teknik Mc Donald untuk

mengetahui TFU, serta melakukan pemeriksaan dengan teknik Palpasi

Abdominal (Leopold) untuk mengetahui presentasi janin, dan apakah kepala

janin sudah masuk atau belum pada PAP. Pengukuran LILA dilakukan dengan

menggunakan pita ukuran khusus LILA dengan ketelitian 0,1 cm yang sudah

distandarisasi oleh Depkes. Taksiran berat janin pada penelitian ini

menggunakan rumus Johnson dengan satuan gram. Dalam pemeriksaan tinggi

fundus uteri menggunakan metlyn dengan ketelitian 0,1 cm.

F. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah penelitian ini adalah:

1. Menentukan masalah penelitian, dalam tahap ini peneliti mengadakan

survey awal terhadap jumlah ibu hamil trimester III yang ada di

Puskesmas Pantai Labu.

2. Penelusuran kepustakaan. Pada tahap ini peneliti melakukan

penelusuran kepustakaan yang dapat dilakukan berdasarkan buku

dan jurnal yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti

untuk memperoleh informasi yang relevan.

Page 54: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

41

3. Pelaksanaan, dimana peneliti setelah melakukan informed consent,

peneliti melakukan pengukuran TB, BB, Lila dan TFU. Kemudian

mencatat di dalam lembar observasi.

4. Data terkumpul, peneliti melakukan analisa univariat dan bivariat.

Terkait analisa bivariat peneliti menggunakan Uji Kolerasi kendall tau.

G. Pengolahan dan Analisa Data

G.1 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai

berikut

a. Editing, adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dilakukan pada tahap pengumpulan

data atau setelah data terkumpul.

b. Coding, adalah kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data

yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting

bila pengolahan dan analisa data menggunakan computer. Biasanya

dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu

buku (code book) untuk mempermudahkan kembali melihat lokasi dan

arti suatu kode dari suatu variabel.

c. Processing (data entry), adalah kegiatan memasukkan data yang telah

dikumpulkan dalam master tabel atau data base komputer, kemudian

membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel

kontigensi.

d. Tabulating, adalah membuat tabel-tabel yang berisikan data yang telah

diberikan kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Untuk

melakukan tabulasi ini dibutuhkan ketelitian dan kehati-hatian agar tidak

terjadi kesalahan khususnya dalam tabulasi silang (Hidayat, 2014).

Page 55: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

42

G.2 Analisa Data

1. Analisa Univariat

Analisa univariat digunakan untuk melihat distribusi frekuensi variabel

dependent dan variabel independent. Variabel independent yaitu status gizi (LILA

dan Pertambahan Berat Badan) sedangkan variabel dependent yaitu Taksiran

Berat Janin.

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat adalah untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh antara

variable independen dan dependen.

Peneliti menggunakan uji kolerasi Kendal Tau, yaitu digunakan untuk mencari

hubungan dan menguji hipotesis antara dua variable atau lebih, bila datanya

berbentuk ordinal atau rangking. Kelebihan teknik ini bila digunakan untuk

menganalisis sampel yang jumlah anggotanya lebih dari 10 (Sugiyono, 2016).

Rumus dasar yang digunakan adalah sebagai berikut:

T = ∑𝐴−∑𝐵𝑁(𝑁−1)

2

Dimana:

T = Koefisien kolerasi Kendal tau yang besarnya (-1<T<1)

A = Jumlah rangking atas

B = Jumlah rangking bawah

N = Jumlah anggota sampel

Uji signifikansi koefisien kolerasi menggunakan rumus Z,karena distribusinya

mendekati distribusi normal. Rumusnya adalah sebagai berikut:

Z = 𝑇

2(2𝑁+5)

9𝑁(𝑁−1)

Page 56: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

43

H. Etika Penelitian

Etika penelitian bertujuan menjamin kerahasiaan identitas responden,

melindungi dan menghormati hak responden dengan mengajukan sudut

pertanyaan persetujuaan (informend consent), sebelum menandatangani surat

persetujuan, penelitian menjelaskan judul penelitian, tujuan peneitian, manfaat

penelitian dan menjelaskan kepada responden bahwa penelitian tidak akan

membahayakan bagi responden. Peneliti akan menjamin identitas responden,

dimana data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan

penelitiaan dan apabila peneliti telah selesai maka data tersebut akan

dimusnahkan (Notoatmodjo, 2012).

Page 57: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

44

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Pantai Labu berdiri tahun 1979, pada bulan oktober tahun 2008

diresmikan menjadi Puskesmas Rawat Inap. Luas daerah kecamatan Pantai

Labu adalah 81,85 [km] dengan jumlah penduduk 45.440 jiwa atau terdiri dari

10.683 KK. Puskesmas Pantai Labu terdiri dari 19 desa dan 76 dusun terdapat 5

pustu dan 10 poskesdes. Batas-batas wilayahnya :

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Percut Sei Tuan/Batang Kuis

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Selat Malaka

Sebelah Timur : Berbatasan denga Pantai Cermin

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Beringin

B. Hasil Penelitian

Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni 2018

dengan sampel ibu hamil trimester III sebanyak 38 orang yang memenuhi kriteria

inklusi. Pengambilan data dilakukan di ruang KIA (Kesehatan Ibu Anak) di

Puskesmas Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang. Dari hasil penelitian diperoleh

hasil sebagai berikut :

B.1 Analisis Univariat

B.1.2 Deskriptif Responden

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Kategori Responden Berdasarkan LILA di Puskesmas

Pantai Labu Tahun 2018

Jumlah 38 100

Sumber : Data Primer, 2018

Kategori LILA Jumlah (f) Persentase (%)

1) Kurang 10 26,3

2) Baik 28 73,7

Page 58: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

45

Dari tabel diatas terlihat bahwa responden dengan LILA kurang sebanyak 10

responden (26,3%), dan responden dengan LILA baik sebanyak 28 responden

(77,%)

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Kategori Responden Berdasarkan Pertambahan BB di

Puskesmas Pantai Labu Tahun 2018

Pertambahan BB Jumlah (f) Persentase (%)

1) Tidak Sesuai Rekomendasi 20 52,6

2) Sesuai Rekomendasi 18 47,4

Jumlah 38 100

Sumber : Data Primer, 2018

Dari tabel diatas terlihat bahwa responden dengan pertambahan BB tidak

sesuai rekomendasi sebanyak 20 responden (52,6%), dan responden dengan

pertambahan BB yang sesuai dengan rekomendasi sebanyak 18 responden

(47,4%).

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Kategori Responden Berdasarkan Taksiran Berat Janin

di Puskesmas Pantai Labu Tahun 2018

Taksiran Berat Janin Jumlah (f) Persentase (%)

1) Tidak Sesuai Usia Kehamilan 11 28,9

2) Sesuai Usia Kehamilan 27 71,1

Jumlah 38 100

Sumber : Data Primer, 2018

Dari tabel diatas terlihat bahwa responden dengan TBJ tidak sesuai dengan

usia kehamilan sebanyak 11 responden (28,9%) dan responden dengan TBJ

sesuai dengan usia kehamilan sebanyak 27 responden (71,1%).

Page 59: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

46

B.2 Analisis Bivariat

1. Hubungan Status Gizi (LILA dan Pertambahan BB) Pada Ibu Hamil

Trimester III Dengan Taksiran Berat Janin Di Puskesmas Pantai Labu

Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2018

Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah status gizi (LILA dan

Pertambahan BB) Dengan Taksiran Berat Janin. Hasilnya dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

Tabel 4.4

Hubungan Status Gizi (LILA dan Pertambahan BB) Responden Dengan

Taksiran Berat Janin di Puskesmas Pantai Labu Tahun 2018

Status Gizi

LILA TBJ

Total

P value Tidak Sesuai UK Sesuai UK

N % N % N %

Kurang 9 90 1 10 10 100,0

Baik 2 7,1 26 92,9 28 100,0 0,001

Total 11 28,9 27 71,1 38 100,0

Status Gizi

Pertambahan

BB

TBJ

Total

P value Tidak Sesuai UK Sesuai UK

N % N % N %

Tidak Sesuai 10 50 10 50 20 100,0

Sesuai 1 5,6 17 94,4 18 100,0 0,003

Total 11 26,3 28 73,7 38 100,0

Distribusi frekuensi berdasarkan LILA dengan taksiran berat janin dalam tabel

4.4 di atas menunjukkan mayoritas responden dengan LILA baik memiliki TBJ tidak

sesuai dengan usia kehamilan sebanyak 2 reponden (7,1%) dan 26 responden

(92,9%) memiliki TBJ sesuai dengan usia kehamilan. Sedangkan untuk repsonden

dengan LILA kurang memiliki TBJ tidak sesuai dengan usia kehamilan sebanyak 9

Page 60: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

47

responden (90%) dan 1 responden (10%) memiliki TBJ sesuai dengan usia

kehamilan. Mayoritas responden dengan pertambahan BB tidak sesuai dengan

rekomendasi memiliki TBJ tidak sesuai dengan usia kehamilan sebanyak 10

responden (50%) dan 10 responden (50%) memiliki TBJ sesuai dengan usia

kehamilan. Sedangkan untuk responden dengan pertambahan BB sesuai dengan

rekomendasi memiliki TBJ yang tidak sesuai dengan usia kehamilan sebanyak 1

responden (5,6%) dan 17 responden ( 94,4%) memiliki TBJ sesuai dengan usia

kehamilan.

Pada hasil uji analisis kendall tau non parametric pada LILA dengan TBJ, nilai

signifikansi atau nilai p yaitu 0,001 dan koefisien kolerasi sebesar 0,81 berarti

antara LILA dan TBJ memiliki keeratan yang sangat kuat, sedangkan untuk

pertambahan BB dengan TBJ, nilai p yaitu 0,003 dan koefisien kolerasi sebesar

0,49 berarti antara pertambahan BB dan TBJ memiliki keeratan yang kuat. Nilai

p<0,05 menyebabkan Ho ditolak sehingga kesimpulannya Ada hubungan Status

Gizi (LILA dan Pertambahan BB) Pada Ibu Hamil Dengan Taksiran Berat Janin.

C. Pembahasan

Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil penelitian tentang Hubungan

Status Gizi (LILA dan Pertambahan BB) Pada Ibu hamil Trimester III Dengan

Taksiran Berat Janin Di Puskesmas Pantai Labu Kecamatan Pantai Labu

Kabupaten Deli Serdang Tahun 2018. Hasil penelitian akan dibandingkan dengan

teori dan penelitian sebelumnya.

C.1 Status Gizi (LILA) Pada Ibu Hamil Trimester III dengan Taksiran Berat

Janin

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada 38 responden

menunjukan hasil bahwa 10 responden (26,3%) dengan gizi kurang dan 28

responden (73,7%) dengan gizi baik dan terdapat 11 responden (28,9%) dengan

TBJ tidak sesuai usia kehamilan dan 27 responden (71,1%) dengan TBJ sesuai

usia kehamilan. Dari hasil uji analisis, diperoleh hasil dari LILA dengan TBJ yaitu

nilai p=0,001 dan nilai r sebesar 0,81. Nilai p<0,05 menyebabkan Ho ditolak

sehingga terdapat hubungan Status Gizi (LILA) Pada Ibu Hamil Dengan Taksiran

Berat Janin.

Menurut Supriasa (2012), pengukuran LILA pada wanita usia subur (WUS)

Page 61: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

48

adalah salah satu cara mendeteksi dini yang mudah dan dapat dilaksanakan oleh

masyarakat awam, untuk mengetahui kelompok beresiko Kekurangan Energi Kronik

(KEK).

Pengukuran LILA adalah salah satu cara untuk mengetahui resiko Kekurangan

Energi Protein (KEP) wanita usia subur. Pengukuran Lila tidak dapat digunakan

untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek (Waryana, 2010).

Ambang batas LILA WUS dengan resiko KEK di Indonesia adalah 23,5 cm.

Apabila ukuran LILA kurang 23,5 cm atau dibagian merah pita LILA, artinya wanita

tersebut mempunyai resiko KEK dan diperkirakan akan melahirkan berat bayi lahir

rendah (BBLR) (Waryana, 2010).

Penelitian ini juga di dukung berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Noor

Hidayah, dkk (2015) dengan menggunakan uji korelasi kontingensi koefisien

diperoleh hasil nilai korelasi (r) sebesar 0.685, sedangkan pada nilai p diperoleh

hasil p 0.000 (p>0.005) yang menununjukkan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara status gizi (LILA) dengan taksiran berat janin pada ibu hamil

trimester III.

Menurut asumsi penelitian berdasarkan pengukuran menggunakan pita LILA

adalah apabila LILA ibu hamil normal maka TBJ juga normal, sebaliknya apabila

LILA ibu kurang maka kemungkinan besar TBJ tidak normal dan tidak sesuai

dengan usia kehamilan. Ibu dengan gizi kurang (LILA <23,5) beresiko melahirkan

Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Status gizi ibu hamil trimester III berdasarkan dari

pengukuran Lingkar lengan atas di Puskesmas Pantai labu dari 10 responden

dengan LILA kurang ada 9 responden yang TBJ nya tidak sesuai dengan usia

kehamilan. Hal ini menunjukkan bahwa status gizi berdasarkan pengukuran lila

yang berhubungan dengan TBJ masih tergolong kurang baik.

C.2 Status Gizi (Pertambahan BB) Pada Ibu Hamil Trimester III dengan

Taksiran Berat Janin.

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada 38 responden

menunjukan hasil bahwa 20 responden (52,6%) dengan pertambahan BB tidak

sesuai rekomendasi, dan 18 responden (47,4%) dengan pertambahan BB sesuai

dengan rekomendasi dan terdapat 11 responden (28,9%) dengan TBJ tidak sesuai

usia kehamilan dan 27 responden (71,1%) dengan TBJ sesuai usia kehamilan. Dari

Page 62: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

49

hasil uji analisis, diperoleh hasil dari LILA dengan TBJ yaitu nilai p=0,003 dan nilai r

sebesar 0,49. Nilai p<0,05 menyebabkan Ho ditolak sehingga terdapat hubungan

Status Gizi (Pertambahan BB) Pada Ibu Hamil Dengan Taksiran Berat Janin.

Kenaikan berat badan yang seharusnya selama kehamilan bervariasi untuk

setiap wanita hamil, juga tergantung dari beberapa faktor. Selama kehamilan , ibu

perlu pertambahan berat badannya karena membawa si calon bayi yang tumbuh

dan berkembang dalam rahimnya, dan juga untuk persiapan proses menyusui. Jadi,

ibu hamil tidak perlu khawatir bila badannya menjadi besar, tetapi sebaliknya mulai

merencanakan dan melakukan apa yang terbaik dan sehat bagi kehamilan.

Penelitian ini juga di dukung berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Eka

Nurhayati (2015) menunjukkan hasil analisis kenaikan berat badan selama hamil

dengan berat badan lahir juga menunjukkan adanya hubungan yang signifikan

dengan p-value=0,024 dengan OR:3,3 (95% CI: 1,00-13,4) yang artinya ibu yang

mempunyai kenaikan berat badan tidak sesuai rekomendasi mempunyai peluang

melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah dibandingkan dengan ibu yang

mengalami kenaikan berat badan sesuai rekomendasi.

Rekomendasi penambahan berat badan selama kehamilan berdasarkan IMT

(Indeks Massa Tubuh). Ibu hamil dengan IMT rendah <18,5 rekomendasi

pertambahan berat badannya adalah 12,5-18kg, pada ibu hamil dengan IMT normal

>18,5-25 rekomendasi pertambahan berat badannya adalah 11,5-16kg lalu pada

ibu hamil dengan IMT lebih >25-27 rekomendasi pertambahan berat badannya

adalh 7-11,5. Sedangkan pada ibu hamil dengan IMT obesitas >27 rekomendasi

pertambahan berat badannya adalah >7kg (Prawirohardjo, 2009).

Menurut asumsi penelitian berdasarkan rekomendasi rerata pertambahan berat

badan dari sebelum hamil berdasarkan IMT pra hamil dan selama kehamilan

berpengaruh terhadap taksiran berat janin. Ibu dengan IMT pra hamil kurang,

seharusnya mengalami kenaikan berat badan lebih banyak dibandingkan dengan

ibu yang mempunyai IMT normal sebelum kehamilan dikarenakan kebutuhan

fisiologis yang lebih besar untuk mendukung kehamilan. Kenaikan berat badan

yang tidak sesuai dapat berdampak buruk bagi ibu dan bayi. Status gizi ibu hamil

trimester III berdasarkan rekomendasi rerata pertambahan berat badan dari

sebelum hamil berdasarkan IMT pra hamil dan selama kehamilan di Puskesmas

Pantai labu dari 20 responden yang mengalami pertambahan BB tidak sesuai

Page 63: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

50

dengan rekomendasi IMT terdapat 10 responden dengan TBJ yang tidak sesuai

dengan usia kehamilan. Hal ini menunjukkan bahwa status gizi berdasarkan

pertambahan BB yang berhubungan dengan TBJ masih tergolong cukup.

Page 64: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data dengan menggunakan uji kendall tau dan

pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti tentang Hubungan Status Gizi

(LILA Dan Pertambahan BB) Pada Ibu Hamil Dengan Taksiran Berat Janin Di

Puskesmas Pantai Labu Tahun 2018 dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Terdapat mayoritas responden ukuran LILA baik sebanyak 28 responden

(73,7%).

2. Terdapat mayoritas responden pertambahan BB yang tidak sesuai dengan

rekomendasi sebanyak 20 responden (52,6%).

3. Terdapat mayoritas responden TBJ sesuai dengan usia kehamilan sebanyak

27 responden (71,1%).

4. Terdapat Hubungan Status Gizi (LILA) Pada Ibu Hamil Trimester III Dengan

Taksiran Berat Janin di Puskesmas Pantai Labu Tahun 2018 dengan nilai p

yaitu 0,001 dan nilai r sebesar 0,81.

5. Terdapat Hubungan Status Gizi (Pertambahan BB) Pada Ibu Hamil Trimester

III Dengan Taksiran Berat Janin di Puskesmas Pantai Labu Tahun 2018

dengan nilai p yaitu 0,003 dan nilai r sebesar 0,49.

B. Saran

B.1 Bagi Puskesmas

Puskesmas Pantai Labu diharapkan dapat menetukan upaya kebijakan

untuk meningkatkan kualitas layanan untuk ibu hamil, memberikan konseling dan

penyuluhan yang dilakukan bidan tentang gizi ibu hamil.

B.2 Bagi Responden

Sebaiknya pemahaman yang sudah didapatkan mengenai gizi ibu hamil

dapat segera diterapkan dan juga dapat berbagi informasi kepada teman,

keluarga, tetangga, dan masyarakat dan disarankan untuk mengkonsumsi

makanan yang bergizi selama kehamilan, sehingga ibu hamil memiliki kecukupan

gizi, dan melahirkan bayi dengan berat normal.

Page 65: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

52

B.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas variabel yang di teliti

dan mengembangkan penelitian dengan memasukkan faktor-faktor lain yang

berpengaruh terhadap kejadian KEK pada ibu hamil untuk menurunkan angka

kejadian BBLR.

Page 66: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

DAFTAR PUSTAKA

Balitbangkes, 2013. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013.

http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf (diakses Maret 2018).

Bobak, dkk. 2012. Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Jakarta: EGC. Hutahaean. 2013. Perawatan Antenatal. Jakarta: Salemba Medika. Hidayah, N, dkk. 2015. Kecemasan, Status Gizi Ibu Terhadap Taksiran Berat

Janin Pada Ibu Hamil Trimester III Di BPM Yayuk. Jurnal Ilmiah Kebidanan. Vol.6,No 1, Januari 2015.

Iffandiyah, R. 2014. Hubungan Status Gizi Dengan Taksiran Berat Janin Pada

Ibu Hamil Trimester III Di BPS Lulu Surabaya. Karya Tulis Ilmiah. Kemenkes. 2017. Profil Kesehatan Indonesia 2016.

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-2016.pdf (diakses Maret 2018)

Kementrian Kesehatan RI. 2015. Buku Ajar Ibu dan Anak. Jakarta: Gavi.

Kusmiyati, dkk. 2013. Asuhan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya. Mandriwati. 2008. Penuntun Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta: EGC.

Mardalena. 2017. Dasar-dasar Ilmu Gizi Dalam Keperawatan. Yogyakarta:

Pustaka Baru Press. Moehji. 2017. Ilmu Gizi 2. Jakarta: Kemang Studio Aksara Mufdillah. 2009. Pamduan Asuhan Kebidanan Ibu Hami. Yogyakarta: Nuha

Medika. Murkoff, H. 2016. Kehamilan Apa yang Anda Hadapi Bulan Per Bulan. Edisi 3.

Jakarta: Arcan. Nurhayati, E. 2015. Indeks Masa Tubuh (IMT) Pra Hamil Dan Kenaikan Berat

Badan Ibu Selama Hamil Berhubungan Dengan Berat Badan Bayi Lahir. Jurnal Ners Dan Kebidanan Indonesia.

Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta. Paath, dkk. 2015. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC.

Page 67: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

Prawirohardjo. 2009. Ilmu Kebidanan, edisi 4 cetakan ke-2. Jakarta: Bina Pustaka

Santjaka, dkk. 2011. Studi Ketepatan Taksiran Berat Janin Berdasarkan Statistik

Dan Tinggi Fundus Uteri. Jurnal Ilmiah Kebidanan. Vol.2,No.1,Juni 2011. Sugiyono. 2016. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sukarni, dkk. (2013). Kehamilan, Persalinan dan Nifas, Yogyakarta: Nuha

Medika Supariasa, dkk. 2012. Penilaian Status Gizi.Jakarta : EGC

Suririnah. 2008. Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama. Walyani, E, S. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka

Baru Press. Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama.

WHO. 2012. Feto-maternal nutrition and low birth weight.

http://www.who.int/nutrition/topics/feto_maternal/en/ (diakses Maret 2018) Yongky, dkk. 2009. Status Gizi Awal Kehamilan Dan Pertambahan Berat Badan

Ibu Hamil Kaitannya Dengan BBLR. Jurnal Gizi Dan Pangan. Maret 2009.

Page 68: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

PERNYATAAN

HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TAKSIRAN BERAT JANIN DI

PUSKESMAS PANTAI LABU KECAMATAN PANTAI LABU

KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2018

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Medan, Juli 2018

Debby Pratiwi P07524517040

Page 69: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Poltekkes Kemenkes Medan, saya yang

bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Debby Pratiwi

NIM : P07524517048

Program Studi : D-IV

Jurusan : Kebidanan

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan

kepada Poltekkes Kemenkes Medan Hak Bebas Royalti Noneksklusif

(Non-exclusive Royalty-Free Right) atas Skripsi saya yang berjudul:

Hubungan Status Gizi (LILA DAN PERTAMBAHAN BB) Pada Ibu

Hamil Trimester III Dengan Taksiran Berat Janin Di Puskesmas

Pantai Labu Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang Tahun

2018

Beserta Perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Noneksklusif ini Poltekkes Kemenkes Medan berhak menyimpan mengalih

media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),

merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik

Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Medan

Pada Tanggal : Juli 2018

Yang Menyatakan

(Debby Pratiwi)

Page 70: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TAKSIRAN BERAT JANIN DI

PUSKESMAS PANTAI LABU KECAMATAN PANTAI LABU KABUPATEN DELI SERDANG

TAHUN 2018

Saya adalah mahasiswa program D-IV kebidanan Poltekkes Kemenkes RI

Medan. Penelitian ini dianjurkan sebagai salah satu kegiatan dalam

menyelesaikan tugas akhir di program studi D-IV Kebidanan Poltekkes

Kemenkes RI Medan, tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi

“Hubungan Status Gizi (LILA dan Pertambahan BB) Pada Ibu Hamil

Trimester III Dengan Taksiran Berat Janin Di Puskesmas Pantai Labu

Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2018”.

Saya mengharapkan tanggapan yang diberikan tanpa dipengaruhi

oleh orang lain. Informasi yang diberikan ibu hanya akan digunakan untuk

pengembangan ilmu kebidanan dan tidak akan dipergunakan untuk

bermaksud lain. Partisipasi dari saudara dalam penelitian ini bersifat

sukarela, saudara bebas menjawab semua pernyataan tanpa sanksi

apapun. Jika saudara bersedia menjadi peserta penelitian ini silahkan

saudara menandatangani surat persetujuan ini pada tempat yang telah

disediakan dibawah ini sebagai bukti sukarela saudara.

Medan, 2018

Responden Peneliti

( ) (Debby Pratiwi)

Page 71: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

Tabel Waktu Penelitian

Kegiatan Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu

Studi

Pendahuluan

Pengajuan

Judul

Penyusunan

BAB I – BAB III

Ujian Proposal

Perbaikan

Proposal

Penelitian

Pengumpulan

Data

Pengolahan

Data

Laporan Hasil

Ujian Skripsi

Page 72: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

LEMBAR OBSERVASI

Tanggal pemeriksaan :

Nama pasien :

Nama suami :

Umur :

Alamat :

Tingkat pendidikan :

Pekerjaan :

HPMT :

HPL :

Paritas :

Jarak kelahiran terakhir :

Berat Badan Sebelum Hamil :

Berat Badan Saat Ini :

Tinggi Badan :

Indeks Masa Tubuh :

Pertambahan BB : Kg (Sesuai/tidak sesuai rekomendasi)

Ukuran LILA : cm

Tinggi Fundus Uteri : cm

Usia Kehamilan :

Kepala janin sudah masukPAP/belum :

Taksiran Berat Janin : Gram (Sesuai/Tidak Sesuai)

Page 73: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

MASTER TABEL

No LILA Pertambahan Berat Badan Taksiran Berat Janin

1. 1 1 1

2. 0 0 1

3. 1 0 1

4. 1 0 1

5. 1 0 1

6. 1 1 1

7. 1 0 1

8. 1 0 1

9. 0 0 0

10. 0 0 0

11. 1 1 1

12. 1 1 1

13. 0 0 0

14. 1 0 0

15. 1 1 1

16. 1 1 1

17. 1 0 1

18. 1 1 1

19. 1 1 1

20. 1 1 1

21. 1 0 1

22. 1 1 0

23. 1 1 1

24. 1 1 1

25. 1 1 1

26. 0 0 0

27. 0 0 0

28. 0 0 0

29. 1 1 1

30. 1 1 1

31. 1 1 1

32. 0 0 0

33. 0 0 0

34. 1 0 1

35. 1 1 1

36. 1 0 1

37. 1 1 1

38. 0 0 0

Keterangan:

LILA Pertambahan BB Taksiran Berat Janin

0 = Kurang 0 = Tidak Sesuai Rekomendasi 0 = Tidak Sesuai UK

1 = Baik 1 = Sesuai Rekomendasi 1 = Sesuai UK

Page 74: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...

NONPAR CORR

/VARIABLES=LILA TBJ

/PRINT=KENDALL TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Nonparametric Correlations [DataSet0]

Correlations

LILA TBJ

Kendall's tau_b LILA Correlation Coefficient 1.000 .805**

Sig. (2-tailed) . .000

N 38 38

TBJ Correlation Coefficient .805** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 38 38

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

NONPAR CORR

/VARIABLES=PERTAMBAHANBB TBJ

/PRINT=KENDALL TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Nonparametric Correlations [DataSet0]

Correlations

PERTAMBAHA

NBB TBJ

Kendall's tau_b PERTAMBAHANBB Correlation Coefficient 1.000 .489**

Sig. (2-tailed) . .003

N 38 38

TBJ Correlation Coefficient .489** 1.000

Sig. (2-tailed) .003 .

N 38 38

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 75: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI (LILA DAN PERTAMBAHAN BB ...