SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih...

130
SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN TEKANAN DARAH PADA SISWA KELAS X-XI DI SMA N 1 KWADUNGAN KABUPATEN NGAWI Oleh: CANDRA WAHYU NURSIATI NIM: 201402007 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN 2018

Transcript of SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih...

Page 1: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN

TEKANAN DARAH PADA SISWA KELAS

X-XI DI SMA N 1 KWADUNGAN

KABUPATEN NGAWI

Oleh:

CANDRA WAHYU NURSIATI

NIM: 201402007

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2018

Page 2: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

ii

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN

TEKANAN DARAH PADA SISWA KELAS

X-XI DI SMA N 1 KWADUNGAN

KABUPATEN NGAWI

Diajukan untuk memenuhi

Salah satu persyaratan dalam mencapai gelar

Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh:

CANDRA WAHYU NURSIATI

NIM: 201402007

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2018

Page 3: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

iii

Page 4: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

iv

Page 5: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

v

LEMBAR PERSEMBAHAN

Al-hamdu lillahi robbil alamin

Sujud syukurku kupersembahkan kepadamu Tuhanku yang Maha Agung

nan Maha Tinggi atas takdirMu telah Kau jadikan aku manusia yang senantiasa

berpikir, berilmu, beriman dan bersabar. Semoga ini menjadi satu langkah awal

untuk meraih cita-citaku. Kupersembahkan sebuah karya kecil ini untuk :

1. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan doa, semangat, nasehat dan

kasih sayang serta pengorbanan yang tak terkira sehingga aku selalu kuat

dalam menjalani segala rintangan. Kalian ikhlas demi hidupku mengorbankan

perasaan tanpa kenal lelah, dalam lapar berjuang separuh nyawa hingga

segalanya. Terima kasih telah Kau lahirkan aku dari rahim seorang

perempuan yang begitu penyayang dan tangguh serta seorang laki-laki yang

begitu ikhlas menjagaku.

2. Bapak dan Ibu dosen pembimbing serta penguji ;

- Bapak Hariyadi, S.Kp., M.Pd selaku pembimbing I

- Bapak Cholik Harun R., M.Kes selaku Pembimbing II

- Bapak Zaenal Abidin, SKM., M.Kes (Epid) selaku Dewan Penguji

Terima kasih telah sabar dalam memberikan bimbingan, nasehat dukungan,

mendengarkan keluh kesah kesulitan saya, menuntun, mengarahkan saya agar

menjadi lebih baik hingga terseleseikan sebuah karya kecil ini. Terima kasih

dosen pengajar telah ikhlas memberikan pelajaran, dan pengetahuan tak

ternilai harganya.

3. Keluarga dan saudara yang telah tulus ikhlas memberikan doa nya untukku,

semangat dan dukunganya.

4. Sahabat dan teman-teman

Sahabat dan teman tersayang, terkhusus untuk kelas 8A Keperawatan

terima kasih untuk semangat, dukungan dan bantuan yang kalian berikan,

Page 6: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

vi

canda, tawa tangis dan perjuangan yang selama ini kita lewati bersama,

kenangan manis yang telah terukir.

Terima kasih sahabat, saudara terbaik yang sudah mau susah senang

bareng-bareng selama 4 tahun ini. Terimakasih banyak Indah, Iffah,

Tyas, Ulfa, Yusi, dan Dhiyah love you gaes.

Terimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama

dari mulai PBP 1 – sekarang ini yang tidak pernah berhenti memberikan

semangat, doa, dukungan, dan juga motivasi.

Terimakasih untuk keluarga KKN pak eko : Kak senut, Kak Desy, Adel,

Arum, Dek Pingky, Dek Riris, Dek Reni, Bunda Aldila, Kembar yang

sudah memberi semangat, dukungan, bercanda, tertawa, susah, senang

dan bekerja sama selama 3 minggu KKN.

Terima kasih teman-temanku dari kecil Linda, Ria, Rahma dan Reni

yang tidak pernah berhenti memberikan semangat, doa, dukungan, dan

juga motivasi.

5. Dan semua pihak yang banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Madiun, Juli 2018

By : Candra

Page 7: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

vii

Motto

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah

keadaan suatu kaum, sehingga mereka

mengubah keadaan yang ada pada diri

mereka sendiri”

(QS Al-Ra’d ayat 11)

Page 8: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

viii

Page 9: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

ix

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Candra Wahyu Nursiati

Tempat, Tanggal Lahir : Ngawi, 26 Desember 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Ds Pleset, Dsn. Pleset II Rt 01/Rw 07, Kec. Pangkur

Kab. Ngawi

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. SDN Pleset 1, Kab. Ngawi ( 2002 – 2008)

2. SMP N 1 Pangkur, Kab. Ngawi (2008 -2011)

3. SMA N 1 Kwadungan, Kab. Ngawi (2011 –

2014)

4. STIKES BHM Madiun (2014 – Sekarang)

Riwayat Pekerjaan : Belum pernah bekerja

Page 10: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

x

Program Studi Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun 2018

ABSTRAK

Candra Wahyu Nursiati

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN TEKANAN DARAH

PADA SISWA KELAS X-XI DI SMA N 1 KWADUNGAN KABUPATEN

NGAWI

109 halaman + 16 tabel + 3 gambar + 16 lampiran

Tekanan darah adalah tekanan dimana darah beredar dalam darah. Tekanan

ini terus menerus berada dalam pembuluh darah. Faktor kualitas tidur yang buruk

yaitu kebiasaan durasi tidur yang pendek juga dihubungkan dengan peningkatan

tekanan darah terutama pada kalangan remaja. Tujuan penelitian ini untuk

mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada siswa kelas

X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi.

Jenis penelitian ini analitik dengan desain Cross Sectional. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan

Kabupaten Ngawi sebanyak 130 siswa. Jumlah sampel yaitu 98 siswa yang

diambil dengan teknik simple random sampling. Pengambilan data menggunakan

kuesioner PSQI dan tekanan darah dengan menggunakan sphygnomanometer

jarum dan stetoskop. Data dianalisis menggunakan uji statistik pearson product

moment.

Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata kualitas tidur siswa sebesar

6,69 yang diinterprestasikan dalam kategori kualitas tidur buruk. Sedangkan nilai

rata-rata tekanan darah 119,2/78,9 mmHg yang artinya dalam kategori normal.

Analisis uji statistik dengan menggunakan korelasi product moment didapatkan

nilai signifikasi sebesar p-value 0,000 < α = 0,05 dan nilai r-square 0,800.

Kesimpulan ada hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada

siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi. Dari penelitian ini

diharapkan siswa bisa memiliki kualitas tidur yang baik untuk mengurangi resiko

peningkatan tekanan darah.

Kata kunci : Kualitas Tidur, Tekanan Darah, Siswa

Page 11: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

xi

Nursing Program STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun 2018

ABSTRACT

Candra Wahyu Nursiati

THE RELATIONSHIP BETWEEN QUALITY OF SLEEP WITH BLOOD

PRESSURE AMONG STUDENTS IN X-XI CLASS AT SHS 1 KWADUNGAN

NGAWI DISTRIC

109 pages + 16 tables + 3 images + 16 attachments

Blood Pressure is the pressure when blood circulates trough the

bloodstream (artery). This pressure is continuously going trough the blood

vessels. Factor that cause poor quality of sleep is the habit of short sleep duration

that also associated with an increase in blood pressure, especially among

adolescents. The purpose of this research was to determine the relationship

between quality of sleep and blood pressure among students in X-XI Class at SHS

1 Kwadungan Ngawi District.

The type of this research was analytical with Cross Sectional design. The

population of this research are 130 students from all students in X-XI class at

SHS 1 Kwadungan Ngawi Distric. Total of 98 students, as samples, ware taken by

simple random sampling technique. The data were collected by using PSQI

questionnaire and the blood pressure data colleted by using sphygnomanometer

and stethoscope. Data then analyzed by using pearson product moment test.

The results of this study shows that the average value of student's quality of

sleep are 6.69 which is interpreted as poor quality of sleep categories. While the

average value of blood pressure are 119.2/78.9 mmHg which include as normal

categories. Statistical test analysis by using pearson product moment shows the

significance of p-value 0,000 <α = 0,05 and r-square 0,800.

Based on the result, its can be conclude that there is a relationship between

quality of sleep and blood pressure among students in X-XI Class At SHS 1

Kwadungan Ngawi District. From this study, students should have proper quality

of sleep to reduce the risk of increased blood pressure.

Keywords: Quality of Sleep, Blood Pressure, Student

Page 12: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

xii

DAFTAR ISI

Sampul Depan .................................................................................................. i

Sampul Dalam .................................................................................................. ii

Lembar Persetujuan .......................................................................................... iii

Lembar Pengesahan ........................................................................................ iv

Lembar Persembahan ...................................................................................... v

Motto ............................................................................................................... vii

Halaman Pernyataan......................................................................................... viii

Daftar Riwayat Hidup ..................................................................................... ix

Abstrak ............................................................................................................ x

Abstract ............................................................................................................ xi

Daftar isi .......................................................................................................... xii

Daftar Tabel .................................................................................................... xiv

Daftar Gambar ................................................................................................. xv

Daftar Lampiran .............................................................................................. xvi

Daftar Istilah .................................................................................................... xvii

Daftar Singkatan .............................................................................................. xviii

Kata Pengantar ................................................................................................ xix

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 7

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Tidur ........................................................................... 9

2.1.1 Definisi Tidur................................................................ 9

2.1.2 Fisiologi Tidur .............................................................. 9

2.1.3 Tahapan Tidur .............................................................. 10

2.1.4 Siklus Tidur ................................................................. 11

2.1.5 Fungsi dan Tujuan Tidur ............................................. 11

2.1.6 Kebutuhan dan Pola Tidur Normal pada Remaja ........ 12

2.1.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Tidur .. 13

2.1.8 Gangguan Tidur ........................................................... 15

2.1.9 Kualitas Tidur ............................................................... 17

2.1.10 Pengukuran Kualitas Tidur .......................................... 20

2.2 Tekanan Darah.......................................................................... 21

2.2.1 Pengertian Tekanan Darah ........................................... 21

2.2.2 Fisiologi Tekanan Darah .............................................. 22

2.2.3 Klasifikasi Tekanan Darah .......................................... 23

2.2.4 Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah ................ 23

2.2.5 Pengukuran Tekanan Darah ......................................... 26

2.2.6 Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah ...... 28

2.2.7 Kerangka Teori ............................................................. 35

Page 13: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

xiii

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual ............................................................... 36

3.2 Hipotesis .................................................................................. 36

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian ...................................................................... 37

4.2 Populasi dan Sampel................................................................. 37

4.3 Teknik Sampling ....................................................................... 39

4.4 Kerangka Kerja Penelitian ........................................................ 40

4.5 Variabel dan Definisi Operasional ........................................... 41

4.6 Instrumen Penelitian ................................................................. 43

4.7 Uji Validitas dan Reliabilitas.................................................... 44

4.8 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 45

4.9 Prosedur Pengumpulan Data .................................................... 45

4.10 Teknik Analisa Data ................................................................. 47

4.11 Etika Penelitian ......................................................................... 51

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian .................................. 53

5.2 Hasil Penelitian ........................................................................ 54

5.3 Pembahasan ............................................................................. 61

5.4 Keterbatasan Penelitian ........................................................... 67

BAB 6 PENUTUP

6.1 Kesimpulan .............................................................................. 68

6.2 Saran ........................................................................................ 69

Daftar Pustaka ................................................................................................. 70

Lampiran-lampiran .......................................................................................... 74

Page 14: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

xiv

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik ................ 23

Tabel 4.1 Definisi Operasional .............................................................. 42

Tabel 5.1 Karakteristik Siswa Menurut Kelas ....................................... 54

Tabel 5.2 Karakteristik Siswa Menurut Umur ..................................... 55

Tabel 5.3 Karakteristik Siswa Menurut Jenis Kelamin ........................ 55

Tabel 5.4 Karakteristik Siswa Berdasarkan Lingkungan Saat Tidur

(Cahaya) ................................................................................ 55

Tabel 5.5 Karakteristik Siswa Berdasarkan Lingkungan Saat Tidur

(Suhu) .................................................................................... 56

Tabel 5.6 Karakteristik Siswa Berdasarkan Riwayat Merokok ............ 56

Tabel 5.7 Karakteristik Siswa Berdasarkan Aktifitas di Sekolah ......... 57

Tabel 5.8 Karakteristik Siswa Berdasarkan Aktifitas di Luar Sekolah .. 57

Tabel 5.9 Karakteristik Siswa Berdasarkan Kebiasaan Mengkonsumsi

Kafein ................................................................................... 57

Tabel 5.10 Kualitas Tidur Siswa Kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan

Kabupaten Ngawi .................................................................. 58

Tabel 5.11 Tekanan Darah Sistolik Siswa Kelas X-XI di SMA N 1

Kwadungan Kabupaten Ngawi .............................................. 58

Tabel 5.12 Tekanan Darah Diastolik Siswa Kelas X-XI di SMA N 1

Kwadungan Kabupaten Ngawi .............................................. 59

Tabel 5.13 Analisis Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah

Sistolik pada Siswa Kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan

Kabupaten Ngawi .................................................................. 59

Tabel 5.14 Hasil Analisis Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan

Darah Diastolik pada Siswa Kelas X-XI di SMA N 1

Kwadungan Kabupaten Ngawi .............................................. 60

Page 15: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori ...................................................................... 35

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual . ........................................................... 36

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian .................................................... 40

Page 16: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Pencarian Data Awal .......................................... 74

Lampiran 2 Surat Ijin Pencarian Data Awal BANKESBANGPOL ...... 75

Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian ............................................................ 76

Lampiran 4 Surat Permohonan Menjadi Responden .............................. 77

Lampiran 5 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ............................ 78

Lampiran 6 Kisi-kisi Kuesioner Kualitas Tidur ...................................... 79

Lampiran 7 Pengkajian Kualitas Tidur .................................................. 80

Lampiran 8 Keterangan Cara Skoring .................................................... 83

Lampiran 9 Standar Operasional Prosedur ............................................. 86

Lampiran 10 Tabulasi Data ....................................................................... 89

Lampiran 11 Data Frekuensi Responden .................................................. 95

Lampiran 12 Hasil Uji Normalitas ........................................................... 97

Lampiran 13 Hasil Uji SPSS ..................................................................... 98

Lampiran 14 Dokumentasi Penelitian ...................................................... 104

Lampiran 15 Jadwal Penyusunan Skripsi ................................................ 105

Lampiran 16 Lembar Konsultasi Bimbingan ........................................... 106

Page 17: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

xvii

DAFTAR ISTILAH

Anonymity : Tanpa nama

Cleaning : Pengecekan data kembali

Coding : Pemberian kode

Confidentiality : Kerahasiaan

Data entry : Memasukkan data

Daytime disfunction : Gangguan pada kegiatan sehari-hari

Dependent variabel : Variabel bebas

Editing : Pengeditan

Hipersomnia : Gangguan tidur dengan kriteria tidur berlebih

Independent variabel : Variabel terikat

Informed consent : Lembar persetujuan

Insomnia : Gangguan tidur

Narkolepsi : Gelombang kantuk yang tak tertahankan yang muncul

secara tiba-tiba pada siang hari

Parasomnia : Aktivitas abnormal muncul saat seseorang sedang tidur

Privacy : Rahasia

Sleep apnea : Kondisi terhentinya nafas secara periodik pada saat

tidur

Page 18: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

xviii

DAFTAR SINGKATAN

ARAS : Ascending Reticulari Activity System

BSR : Bulbar Synchrinizing Regional

EEG : Electroencephalograph

EMG : Elektromiogram

EOG : Elekro okulogram

MmHg : Milimeter Merkuri Hydrargyrum

NREM : Non Synchrinizing Regional

PSQI : Pittsburgh Sleep Quality Index

RAS : Reticular Activating System

REM : Rapid Eye Movement

RLS : Restless Legs Syndrome

SMA N : Sekolah menengah atas negeri

SPSS : Statiistical Package for the Social Sciences

WASM : World Association of Sleep Medicine

Page 19: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

xix

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, karunia serta hidayahNya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Kualitas

Tidur dengan Tekanan Darah pada Siswa Kelas X-XI Di SMA N 1 Kwadungan

Kabupaten Ngawi”.

Adapun maksud penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi persyaratan

dalam menyelesaikan Pendidikan Sarjana Keperawatan di STIKES Bhakti Husada

Mulia Madiun.

Penulis sadar bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat dorongan dan

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis dengan setulus hati

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Drs. Purwahyudi, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA N 1 Kwadungan yang

sudah memberikan ijin penelitian.

2. Zaenal Abidin, SKM, M.Kes (Epid) sebagai Ketua STIKES Bhakti Husada

Mulia Madiun.

3. Mega Arianti Putri, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Prodi Sarjana

Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.

4. Bapak Hariyadi, S.Kp., M.Kes, selaku Pembimbing I yang telah meluangkan

waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan

skripsi ini.

Page 20: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

xx

5. Bapak Cholik Harun R., M.Kes selaku Pembimbing II yang telah meluangkan

waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan

skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan doa, semangat, nasehat dan

kasih sayang serta pengorbanan yang tak terkira sehingga aku selalu kuat

dalam menjalani segala rintangan.

7. Sahabat-sahabatku, Ella Thalia, Ulfa Nur Baiti, Yusi Vita, Indah Epti, dan

Siti Nur Cholifah, selalu memberikan semangat yang besar.

8. Sahabat dan teman tersayang, terkhusus untuk kelas 8A Keperawatan yang

sudah memotivasi saya selama 4 tahun.

9. Dan semua pihak yang banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan usulan

skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang

membangun dari pembaca sangat kami harapkan untuk kesempurnaan karya tulis

ini.

Madiun, 17 Juli 2018

Candra Wahyu Nursiati

201402007

Page 21: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan untuk

menjaga keseimbangan agar tubuh dapat berfungsi secara normal. Kebutuhan

dasar adalah kebutuhan yang paling mendasar untuk mempertahankan kehidupan

secara fisik, seperti kebutuhan makan, minum, tempat tinggal, seks, udara,

kebutuhan rasa aman dan perlindungan, kebutuhan rasa cinta, memiliki dan

dimiliki, kebutuhan aktualisasi diri, serta kebutuhan istirahat dan tidur. Tidur

adalah salah satu kebutuhan fisiologis yang memiliki pengaruh terhadap kualitas

dan keseimbangan hidup (Potter & Perry, 2010). Menurut data World Association

of Sleep Medicine (WASM) diberitahukan 45% penduduk dunia mengalami

gangguan tidur dengan beberapa kondisi, meliputi insomnia, kurang durasi tidur,

Restless Legs Syndrome (RLS). Gangguan tidur juga dapat menyebabkan banyak

masalah kesehatan seperti hipertensi, penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur, sehingga

seseorang tersebut tidak memperlihatkan perasaan lelah, mudah terangsang

gelisah, lesu, apatis, kehitaman di sekitar mata, kelopak mata bengka, konjungtiva

merah, mata perih, perhatian terpecah-pecah, sakit kepala dan sering menguap

atau mengantuk (Hidayat, 2006). Kualitas tidur adalah ukuran dimana seseorang

itu dapat kemudahan dalam memulai tidur dan untuk mempertahankan tidur,

kualitas tidur seseorang dapat digambarkan dengan lama waktu tidur dan keluhan-

keluhan ataupun sehabis bangun tidur (Potter dan Perry, 2005). Kualitas tidur

Page 22: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

2

adalah kemampuan individu untuk tetap tertidur dan mendapatkan sejumlah tidur

REM dan NREM yang pas (Kozier, 2010).

Di Dunia, menurut penelitian Ram dkk (2010) menganalisis dari data

National Healt and Nutrition Examination Survey mendapatkan bahwa dari 6139

remaja (> 16 tahun) di USA, kebiasaan tidur buruk yang dominan terjadi pada

remaja adalah mendengkur selama tidur (48%), tidak ada istirahat pada siang hari

(26%), kurang kuantitas (durasi) tidur (26%). Di Indonesia belum banyak

dilakukan studi epidemiologi untuk mengetahui prevalensi gangguan kualitas

tidur pada remaja, Namun menurut penelitian Mohd Luthfi dkk (2017) telah

melakukan penelitian di SMA N 10 Padang. Prevalensi dari 153 orang siswa di

Padang terdapat 106 (69,3%) kualitas (durasi) tidur buruk dan 47 (30,7%) yang

kualitas tidurnya baik. Di Jawa Timur, Menurut penelitian Rinda dkk (2017)

prevalensi dari 31 orang remaja di Malang terdapat 28 (90,3%) yang kualitas

(durasi) tidurnya buruk dan 3 (9,7%) yang kualitas (durasi) tidurnya baik.

Di Dunia, prevalensi hipertensi menurut penelitian yang dilakukan di

Amerika menemukan sebanyak 1% remaja memiliki tekanan darah diatas

persentil ke-95 berdasarkan usia, jenis kelamin, dan tinggi badan (DepKes, 2010)

dan penelitian yang dilakukan bonita Falkner (2016), mengatakan bahwa anak

dengan usia 8-17 mengalami hipertensi sebesar 19,2% untuk anak laki-laki dan

12,6% untuk anak perempuan. Di Lithuania (Eropa Utara) prevalensi hipertensi

pada remaja mencapai 35,1% dan ini merupakan masalah yang serius dalam

kesehatan masyarakat di Lithuania (Renata Kuciene, et al, 2014). Prevalensi

hipertensi di Indonesia pada remaja mencapai 6-15% (Riskesdas, 2013). Menurut

Page 23: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

3

hasil penelitian yang dilakukan di Semarang didapatkan prevalensi hipertensi

pada remaja 14,7% dan penelitian juga dilakukan di Makasar didapatkan

prevalensi hipertensi pada remaja sebesar 10,3% (Mutmainnah, 2013). Di Jawa

Timur prevalensi hipertensi sebesar 26,2%. Prevalensi hipertensi pada usia 15-24

tahun sebesar 8,7% (Kemenkes, 2013).

Studi epidemologi melaporkan hubungan antara gangguan tidur, dalam hal

durasi dan kualitas dengan peningkatan resiko hipertensi (Gangwisch, 2015).

Terdapat beberapa unsur gaya hidup yang mempengaruhi tekanan darah, tetapi

tidak menyebabkan secara langsung (Miller, 2012). Salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi tekanan darah adalah gangguan tidur (Kowalski, 2010). Faktor

kualitas tidur yang buruk yaitu kebiasaan durasi tidur yang pendek juga

dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah terutama pada kalangan remaja

(Moniung, Rondonuwu, dan Bataha, 2014).

Tekanan darah adalah tekanan dimana darah beredar dalam darah.

Tekanan ini terus menerus berada dalam pembuluh darah dan memungkinkan

darah mengalir konstan (Djoko Santoso, 2010). Tekanan darah merupakan faktor

yang dapat dipakai sebagai indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler.

Tekanan darah seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor di antaranya adalah

perubahan posisi tubuh dan aktifitas fisik (Khorsid et al, 2007). Tekanan darah

merupakan hasil curah jantung dan resistensi vaskulir, sehingga tekanan darah

meningkat jika curah jantung meningkat, resistensi vaskular perifer bertambah

atau keduanya (Indarwati, 2012). Tekanan darah adalah tekanan dari aliran darah

dalam pembuluh darah nadi (arteri). Ketika jantung kita berdetak, normalnya 60-

Page 24: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

4

70 x/menit pada kondisi istirahat (duduk/berbaring), darah dipompa menuju dan

melalui arteri (Kowalski, 2010). Tekanan darah adalah tenaga pada dinding

pembuluh darah arteri saat jantung memompa darah keseluruh tubuh. Tekanan

darah normal pada anak dan remaja bervariasi karena banyak faktor yang

mempengaruhinya. Pengukuran tekanan darah secara rutin berguna pada remaja

untuk mendeteksi secara dini adanya hipertensi maupun hipotensi pada anak dan

remaja sedini mungkin (Ilham, 2013). Tekanan darah tinggi bisa berdampak pada

aktivitas seseorang. Salah satu gejalanya yaitu kepala pusing dan nyeri dibagian

tengkuk. Apabila hal tersebut terjadi secara terus menerus maka tidak menutup

kemungkinan bisa berpengaruh pada kondisi belajar, prestasi belajar pada pelajar

(Puspita, 2010).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Indriani dkk (2016) menunjukkan

bahwa sebagian remaja di Desa Tombasian Atas mengalami kualitas tidur yang

buruk, tekanan darah pada remaja di Desa Tombasian Atas sebagian besar

memiliki tekanan darah normal dan terdapat hubungan kualitas tidur dengan

tekanan darah pada remaja di Desa Tombasian Atas Kawangkoan Barat. Dari

penelitian lain yang dilakukan oleh Rinda dkk (2017) juga diperoleh hasil bahwa

hampir seluruh responden di Asrama Sanggau Landungsari Malang memiliki

kualitas tidur buruk, tekanan darah pada sebagian besar responden di Asrama

Sanggau Landungsari Malang dikategorikan prehipertensi dan terdapat hubungan

kualitas tidur dengan tekanan darah pada remaja putera di Asrama Sanggau

Landungsari Malang.

Page 25: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

5

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMA N 1

Kwadungan kepada 10 siswa melalui wawancara singkat dengan cara mengajukan

pertanyaan yang memuat tentang pola tidur, durasi tidur, jam tidur, perasaan

mengantuk di kelas, terbangun tengah malam, penggunaan obat tidur dan

penyebab tidur larut malam. Hasil yang di dapat yaitu 10 siswa di SMA N 1

Kwadungan terdapat 7 (70%) orang siswa tidak memanfaatkan waktu istirahat

mereka dengan baik, karena pada siang hari banyak kegiatan di sekolah dan pada

malam hari mereka tidur terlambat sekitar jam 23.00 dan bangun tidur jam 05.30

mereka mengaku kurang puas dengan tidurnya, didukung data konjungtiva yang

merah dan tidak konsentrasi saat mengikuti pelajaran di sekolah dilihat dari nilai

yang menurun dan prestasi juga menurun. Hasil pemeriksaan tekanan darah dari 7

(70%) orang yang tidak puas dengan tidurnya terdapat 6 (60%) orang tekanan

darahnya 130/80 dan yang 1 (10%) orang tekanan darahnya 140/80. Sedangkan 3

(30%) orang siswa lainnya tidur lebih awal sekitar jam 21.00 dan bangun lebih

awal sekitar jam 05.00 dan mengaku puas dengan tidurnya bisa dilihat dari

wajahnya yang segar saat pelajaran sekolah konsentrasi dan dilihat dari nilai yang

meningkat dan prestasi juga meningkat. Hasil pemeriksaan tekanan darah 2 (20%)

orang yang puas dengan tidurnya tekan darahnya 120/80 dan 1 (10%) orang tekan

darahnya 110/80. Pemeriksaan dilakukan pada pagi hari sekitar jam 10 di SMA N

1 Kwadungan Kabupaten Ngawi.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Hubungan Antara Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah

pada Siswa Kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi”. Adapun

Page 26: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

6

alasan peneliti melakukan penelitian tentang judul tersebut karena mengingat

fenomena yang ada saat ini sebagian besar pelajar sma mempunyai banyak

aktifitas atau kegiatan di lingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah.

Hal ini didukung dengan pendapat Potter dan Perry (2010) mengatakan jika

jadwal pelajaran terlalu banyak dan aktivitas diluar sekolah juga banyak,

mengakibatkan kelelahan atau stress yang bisa membuat seseorang bisa kesulitan

untuk tidur yang berdampak pada masalah fisik seperti lemah, letih, lesu dan

kelelahan. Selain itu juga apalabila kualitas tidur kurang bisa berpengaruh

terhadap kestabilan tekanan darah dan konsentrasi belajar terganggu.

Penanganan yang bisa dilakukan untuk memenuhi kualitas tidur yang baik

yaitu dengan cara mengurangi stress, menjaga kualitas tidur yang teratur,

manfaatkan waktu senggang untuk beristirahat dan pengaturan tidur dan bangun

tidur yang seimbang bisa memaksimalkan fungsi tubuh secara fisiologis dan

psikologis sehingga masalah kardiovaskuler dari tidur buruk seperti tekanan darah

tinggi dapat dicegah (Asmadi, 2009). Edukasi tentang pentingnya istirahat tidur

juga perlu diberikan kepada remaja agar remaja mengerti tentang pentingnya

kebutuhan tidur yang baik sehingga tidak mengganggu aktivitas di siang hari

(Potter & Perry, 2010).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas, Maka rumusan masalah ini adalah

“Apakah ada hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada siswa

kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi”?

Page 27: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

7

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada

pada siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi kualitas tidur pada siswa kelas X-XI di SMA N 1

Kwadungan Kabupaten Ngawi.

2. Mengidentifikasi tekanan darah pada siswa kelas X-XI di SMA N 1

Kwadungan Kabupaten Ngawi.

3. Menganalisis hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada

siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat memperkuat dan mengembangkan

khasanah ilmu tentang kualitas tidur dengan tekanan darah pada remaja.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Responden

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

bahan pertimbangan tentang pentingnya kualitas tidur yang berkaitan

dengan tekanan darah.

Page 28: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

8

2. Bagi Institusi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan,

sebagai bahan masukan dan informasi untuk kepentingan pendidikan dan

tambahan kepustakaan dalam penelitian mengenai hubungan kualitas tidur

dengan tekanan darah.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi ilmiah dasar

untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan Kualitas

tidur dan tekanan darah.

Page 29: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

9

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Tidur

2.1.1 Definisi Tidur

Tidur merupakan kondisi tidak sadar yakni individu dapat dibangunkan

oleh stimulus atau sensoris yang sesuuai, atau juga dapat dikatakkan sebagai

keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan

tanpa kegiatan, tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang, dengan

ciri adanya aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi, terdapat

perubahan fisiologis dan terjadi penurunan respons terhadap rangsangan dari luar

(Hidayat A, 2015).

2.1.2 Fisiologi Tidur

Pusat pengaturan aktivitas kewaspadaan dan tidur terletak dalam

mesensefalon dan pada bagian pons. Selain itu, reticular activating system (RAS)

dapat memberikan rangsangan visual, pendengaran nyeri dan perabaan juga dapat

menerima stimulasi dari korteks serebri termasuk rangsangan emosi dan proses

pikir. Dalam keadaan sadar, neuron dalam RAS akan melepaskan katekolamin

seperti norepinefrin. Pada saat tidur, kemungkinan disebabkan adanya pelepasan

serum serotonin dari sel khusus yang berada di pons dan batang otak tengah, yaitu

bulbar synchronizing regional (BSR), sedangkan bangun bergantung pada

keseimbangan implus yang diterima di pusat otak dan sistem limbik (Hidayat A,

2015).

Page 30: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

10

2.1.3 Tahapan Tidur

Sejak adanya alat EEG (Electroencephalograph), maka aktivitas-aktivitas

di dalam otak dapat direkam dalam suatu grafik. Alat ini juga dapat

memperlihatkan fluktuasi energi (gelombang otak) pada kertas grafik.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan bantuan alat elektroensefalogram

(EEG), elektro-okulogram (EOG), dan elektromiogram (EMG) diketahui ada dua

tahapan tidur, yaitu gerakan mata tidak cepat (non-rapid eye movement-NREM)

dan gerakan mata cepat (rapid eye movement-REM) (Kozier, 2010).

1. Tidur REM (Rapid Eye Movement-REM)

Tidur REM biasanya kembali terjadi sekitar setiap 90 menit dan

berlangsung selama 5 sampai 30 menit. Tidur REM tidak setenang tidur

NREM dan mimpi paling sering terjadi selama tidur REM (Kozier, 2010).

2. Tidur NREM (Non-Rapid Eye Movement-NREM)

Tidur NREM juga disebut sebagai tidur gelombang lambat karena

gelombang otak orang yang sedang tidur lebih lambat dibandingkan

gelombang alfa dan beta orang yang sedang bangun atau terjaga (Kozier,

2010). Tidur NREM dibagi menjadi empat tahap :

a. Tahap I : Tahap tidur sangat ringan. (Kozier, 2010).

b. Tahap II : Tahap tidur ringan dan selama tahap ini proses tubuh terus

menerus menurun. (Kozier, 2010).

c. Tahap III : Denyut jantung dan frekuensi pernapasan, serta tubuh lain,

terus menurun karena dominasi sistem saraf parasimpatik.

Orang yang tidur menjadi lebih sulit bangun (Kozier, 2010).

Page 31: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

11

d. Tahap IV : Menandai tidur yang dalam, disebut tidur delta. Denyut

jantung dan frekuensi pernapasan orang yang tidur menurun

sebesar 20% sampai 30% dibandingkan denyut jantung dan

frekuensi pernapasan selama terjaga (Kozier, 2010).

2.1.4 Siklus Tidur

Selama tidur individu, melewati tahap tidur NREM dan REM, siklus

komplet biasanya berlangsung sekitar 1,5 jam pada orang dewasa. Dalam siklus

tidur pertama, orang yang tidur melalui ketiga tahap pertama tidur NREM dalam

total waktu 20 sampai 30 menit. Kemudian, tahap IV dapat berlangsung sekitar 30

menit. Setelah tahap IV NREM, tidur kembali ke tahap III dan II sekitar 20 menit.

Setelah itu, terjadi tahap rem pertama, yang berlangsung sekitar 10 menit,

melengkapi siklus tidur pertama. Orang tidur biasanya mengalami empat sampai

enam siklus tidur selama 7-8 jam. Orang tidur yang dibangunkan di tahap

manapun harus memulai tahap I tidur NREM yang baru dan berlanjut ke seluruh

tahap tidur REM (Kozier, 2010).

2.1.5 Fungsi dan Tujuan Tidur

Fungsi dan tujuan tidur secara jelas tidak diketahui, akan tetapi diyakini

bahwa tidur dapat digunakan untuk menjaga keseimbangan mental, emosional,

kesehatan, mengurangi stres pada paru, kardiovaskuler, endokrin, dan lain-

lainnya. Energi disimpan selama tidur, sehingga dapat diarahkan kembali pada

fungsi seluler yang penting. Secara umum dapat dua efek fisiologis dari tidur

yaitu pertama, efek pada sistem saraf yang diperkirakan dapat memulihkan

kepekaan normal dan keseimbangan di antara berbagai susunan saraf dan efek

Page 32: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

12

pada struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi dalam organ tubuh

karena selama tidur terjadi penurunan (Hidayat A, 2015). Berikut ini adalah

beberapa fungsi dari tidur :

1. Memelihara fungsi jantung

Tidur adalah waktu perbaikan dan persiapan untuk periode jaga

berikutnya. Selama tidur NREM, fungsi biologis menurun. Laju denyut

jantung normal pada orang dewasa sehat sepanjang hari rata-rata 70 hingga

80 denyut permenit atau lebih rendah jika individu berada pada denyut

jantung kondisi fisik yang sempurna (Potter & Perry, 2010).

2. Pembaruan Sel

Tidur diperlukan untuk memperbaiki proses biologis secara rutin.

Selama tidur gelombang rendah dalam NREM tahap empat, tubuh

melepaskan hormon pertumbuhan manusia untuk memperbaiki dan

memperbarui sel epitel dan khusus seperti otak (Putra, 2011).

3. Penyimpanan Energi

Teori lain tentang kegunaan tidur adalah tubuh menyimpan energi

selama tidur. Otot skelet berelaksi secara progresif dan tidak adanya

kontraksi otot menyimpan energi kimia untuk proses seluler (Potter &

Perry, 2010).

2.1.6 Pola Tidur Normal pada Remaja

Sebagian besar remaja memerlukan 8 sampai 10 jam waktu tidur setiap

malam untuk mencegah keletihan yang tidak perlu dan kerentanan terhadap

infeksi. Perubahan pola tidur biasa terjadi pada remaja. Anak-anak yang tadinya

Page 33: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

13

bangun tidur lebih awal kini mulai tidur lama di pagi hari dan kadang-kadang

tidur siang. Alasan tidur siang tidak sepenuhnya dipahami, tetapi mungkin itu

merupakan hasil dari kematangan fisik dan pengurangan tidur di waktu malam.

Sekitar 20% tidur pada usia ini berupa tidur REM. Selama remaja, remaja putra

mulai mengalami emisi nokturnal (orgasme dan emisi semen selama tidur),

dikenal sebagai “mimpi basah”, beberapa kali setiap bulan. Remaja putra perlu

diberi informasi mengenai perkembangan normal ini untuk mencegah rasa malu

dan rasa takut (Kozier, 2010).

2.1.7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Tidur

Kualitas dan kuantitas tidur dipengaruhi oleh beberapaa faktor. Kualitas

tersebut dapat menunjukkan adanya kemampuan individu untuk tidur dan

memperoleh jumlah istirahat sesuai dengan kebutuhannya. Faktor yang dapat

mempengaruhi adalah sebagai berikut :

1. Penyakit

Sakit dapat mempengaruhi kebutuhan tidur seseorang. Banyak

penyakit yang memperbesar kebutuhan tidur, misalnya penyakit yang

disebabkan oleh infeksi (infeksi limpa) akan memerlukan lebih banyak

waktu tidur untuk keletihan. Banyak juga keadaan sakit menjadikan pasien

kurang tidur, bahkan tidak bisa tidur (Hidayat A, 2015).

2. Umur

Umur menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tidur dan

kebutuhan tidur seseorang (Pemi, 2009). Kebutuhan tidur berkurang

dengan pertambahan usia. Kebutuhan tidur anak-anak berbeda dengan

Page 34: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

14

kebutuhan tidur orang dewasa. Kebutuhan tidur orang dewasa juga

berbeda dengan lansia.

3. Keletihan

Keletihan akibat aktivitas yang tinggi dapat memerlukan lebih

banyak tidur untuk menjaga keseimbangan energi yang telah dikeluarkan.

Hal tersebut terlihat pada seseorang yang telah melakukan aktivitas dan

mencapai kelelahan. Maka, orang tersebut akan lebih cepat untuk dapat

tidur karena tahap tidur gelombang lambatnya diperpendek (Hidayat A,

2015).

4. Stres Psikologis

Kondisi psikologis dapat terjadi pada seseorang akibat ketegangan

jiwa. Hal tersebut terlihat ketika seseorang yang memiliki masalah

psikologis mengalami kegelisahan sehingga sulit untuk tidur (Hidayat A,

2015).

5. Obat

Obat-obatan yang dikonsumsi seseorang ada yang berefek

menyebabkan tidur, adapula yang sebaliknya mengganggu tidur (Asmadi,

2008).

6. Lingkungan

Lingkungan dapat meningkatkan atau menghalangi seseorang untuk

tidur. Pada lingkungan bersih, suhu dingin, suasana yang tidak gaduh

(tenang), dan penerangan yang tidak terlalu terang akan membuat

seseorang tersebut tertidur dengan nyenyak, begitupun sebaliknya jika

Page 35: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

15

kotor, bersuhu panas, suasana yang ramai dan penerangan yang sangat

terang, dapat mempengaruhi kualitas tidurnya (Asmadi, 2008).

7. Stimulus dan alkohol

Kafein yang terkandung dalam beberapa minuman dapat merangsang

SSP sehingga dapat mengganggu pola tidur. Sementara konsumsi alkohol

yang berlebihan dapat mengganggu siklus tidur REM (Wahit Iqbal dkk,

2015).

8. Merokok

Nikotin yang terkandung dalam rokok memiliki efek stimulus pada

tubuh. Akibatnya, perokok sering kali kesulitan untuk tidur dan mudah

terbangun di malam hari (Wahit Iqbal dkk, 2015).

2.1.8 Gangguan Tidur

Gangguan tidur dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya :

1. Insomnia

Insomnia merupakan suatu keadaan ketidak mampuan mendapatkan

tidur yang adekuat, baik kualitas maupun kuantitas, dengan keadaan tidur

yang hanya sebentar atau susah tidur.

2. Hipersomnia

Hipersomnia merupakan gangguan tidur dengan kriteria tidur

berlebihan, pada umumnya lebih dari sembilan jam pada malam hari,

disebabkan oleh kemungkinan adanya masalah psikologis, depresi,

kecemasan, gangguan susunan saraf pusat, ginjal, hati, dan gangguan

metabolisme.

Page 36: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

16

3. Parasomnia

Parasomnia merupakan kumpulan beberapa penyakit yang dapat

mengganggu pola tidur, seperti somnambulism (sleepwalking/berjalan-

jalan dalam tidur) yang banyak terjadi pada anak-anak, yaitu tahap III dan

IV dari tidur NREM. Somnambulism ini dapat menyebabkan cidera.

4. Narkolepsi

Narkolepsi adalah gelombang kantuk yang tak tertahankan yang

muncul secara tiba-tiba pada siang hari. Gangguan ini disebut juga sebagai

serangan tidur atau sleep attack.

5. Apnea Saat Tidur

Apnea saat tidur adalah kondisi terhentinya nafas secara periodik

pada saata tidur.

6. Sleep Walking

Merupakan perilakuyang dapat mengganggu tidur atau muncul saat

seseorang tidur/perilaku tidak normal. Gangguan ini umum terjadi pada

anak-anak.

7. Sleep Apnea

Sleep apnea adalah gangguan tidur dengan kesulitan bernafas

(apnea/tanpa nafas) berulang kali ketika sedang tidur.

8. DelayedSleep Phase Disorder

Orang dengan kondisi ini ditandai dengan kesulitan tidur pada

malam hari, sehingga mengalami kesulitan untuk bangun pagi.

Page 37: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

17

9. Somnambulisme

Somnambulisme adalah suatu keadaan perubahan kesadaran,

fenomena tidur-bangun terjadi pada saat bersaman.

10. Mendengkur

Disebabkan oleh adanya rintangan terhadap pengaliran udara di

hidung dan mulut. Amandel yang membengkak dan adenoid dapat menjadi

faktor yangturut menyebabkan mendengkur.

11. Nightmare/Night Terror

Biasanya terjadi pada sepertiga awal tidur, umumnya terjadi pada

anak usia enem tahun atau lebih, setelah tidur beberapa jam, anak tersebut

langsung terjaga dan bertetiak, pucat dan ketakutan.

2.1.9 Kualitas Tidur

Kualitas tidur merupakan fenomena yang sangat kompleks yang

melibatkan berbagai domain antara lain, penilaian terhadap lama waktu tidur,

gangguan tidur, masa laten tidur, disfungsi tidur pada siang hari, efisiensi tidur,

kualitas tidur, penggunaan obat tidur. Jadi apabila salah satu dari ketujuh domain

tersebut terganggu maka akan mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas tidur

(Indarwati, 2012). Kualitas tidur adalah gambaran subjektif dan seringkali

ditentukan oleh perasaan energik atau tidak setelah bangun tidur (Kozier, 2008).

Pada penilaian terhadap penilaian terhadap lama waktu tidur yang dinilai

adalah waktu dari tidur yang sebenarnya yang dialami seseorang pada malam hari.

Penilaian ini dibedakan dengan waktu yang yang dihabiskan diranjang. Pada

penilaian terhadap gangguan tidur dinilai apakah seseorang terbangun tidur pada

Page 38: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

18

tengah malam atau bangun pagi terlalu cepat, bangun untuk pergi kekamar mandi,

sulit bernafas secara nyaman, batuk atau mendengkur keras, merasa kedinginan,

merasa kepanasan, mengalami mimpi buruk, merasa sakit, dan alasan lain yang

mengganggu tidur (Indarwati, 2012).

Kualitas tidur merupakan suatu keadaan yang dijalani individu untuk

mendapatkan kesegaran dan kebugaran saat terbangun dari tidurnya. Kebutuhan

tidur seseorang dikatakan baik apabila tidak menunjukkan tanda-tanda

kekurangan tidur dan tidak mengalami masalah dalam tidurnya (Hidayat, 2008).

Kualitas tidur adalah kemampuan individu untuk tetap tertidur dan mendapatkan

sejumlah tidur REM dan NREM yang pas (Kozier, 2010).

Menurut Asmadi (2008) kualitas tidur dapat dilihat melalui tujuh

komponen, yaitu :

1. Kualitas tidur subjektif

Penilaian subjektif diri sendiri terhadap kualitas tidur yang dimiliki,

adanya perasaan terganggu dan tidak nyaman pada diri sendiri berperan

terhadap penilaian kualitas tidur.

2. Latensi tidur

Beberapa waktu yang dibutuhkan sehingga seseorang bisa tertidur, ini

berhubungan dengan gelombang tidur seseorang.

3. Efisiensi tidur

Didapatkan melalui presentase kebutuhan tidur manusia, dengan menilai

jam tidur seseorang dan durasi tidur seseorang, durasi tidur sehingga dapat

disimpulkan apakah sudah tercukupi atau tidak.

Page 39: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

19

4. Penggunaan obat tidur

Obat tidur dapat menandakan seberapa berat gangguan tidur yang dialami,

karena penggunaan obat tidur diindikasikan apabila orang tersebut sudah

sangat terganggu pola tidurnya dan obat tidur dianggap perlu untuk

membantu tidur.

5. Gangguan tidur

Seperti adanya menngorok, gangguan pergerakan sering terganggu dan

mimpi buruk dapat mempengaruhi proses tidur seseorang.

6. Durasi tidur

Dinilai dari waktu mulai tidur sampai waktu terbangun, waktu tidur yang

tidak terpenuhi akan menyebabkan kualitas tidur buruk.

7. Daytime disfunction atau adanya gangguan pada kegiatan sehari-hari

diakibatkan oleh perasaan mengantuk.

Kualitas tidur adalah lama waktu tidur berdasarkan jumlah jam tidur

sedangkan kualitas tidur mencerminkan keadaan tidur yang restoratif dan dapat

menyegarkan tubuh keesokan harinya (Asmadi, 2008). Kuantitas tidur yang buruk

berbeda dengan kuantitas tidur yang buruk. Kualitas tidur yang buruk mencakup

durasi tidur pendek sedangkan kualitas tidur yang buruk mencakup kesulitan

untuk tidur dan seringkali terbangun dimalam hari atau dini hari (Putra, 2011).

Tanda kekurangan tidur dapat dibagi menjadi tanda fisik dan tanda psikologis.

Tanda fisik kekurangan tidur meliputi ekspresi wajah (area gelap disekitar maka,

bengkak dikelopak mata, konjungtiva berwarna kemerahan, dan mata cekung),

kantuk yang berlebihan ditandai dengan seringkali menguap, tidak mampu

Page 40: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

20

berkonsentrasi dan adanya tanda-tanda keletihan seperti penglihatan kabur, mual

dan pusing. Tanda psikologis dari kekurangan tidur meliputi menarik diri, apatis

dan respon menurun, bingung, daya ingat berkurang, halusinasi, ilusi penglihatan

atau pendengaran dan kemampuan memberiikan pertimbangan atau keputusan

menurun (Sagala, 2011).

2.1.10 Pengukuran Kualitas Tidur

Pengukuran Kualitas Tidur Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) adalah

instrument efektif yang digunakan untuk mengukur kualitas tidur dan pola tidur

orang dewasa. PSQI dikembangkan untuk mengukur dan membedakan individu

dengan kualitas tidur yang baik dan kualitas tidur yang buruk. Kualitas tidur

merupakan fenomena yang kompleks dan melibatkan beberapa dimensi yang

seluruhnya dapat tercakup dalam PSQI. Dimensi tersebut antara lain kualitas tidur

subjektif, sleep latensi, durasi tidur, gangguan tidur, efesiensi kebiasaan tidur,

penggunaan obat tidur, dan disfungsi tidur pada siang hari. Dimensi tersebut

dinilai dalam bentuk pertanyaan dan memiliki bobot penialaian masing-masing

sesuai dengan standar baku.

Validitas penelitian PSQI sudah teruji. Instrumen ini menghasilkan 7 skor

yang sesuai dengan domain atau area yang disebutkan sebelumnya. Tiap domain

nilainya berkisar antara 0 (tidak ada masalah) sampai 3 (masalah berat). Nilai

setiap komponen kemudian dijumlahkan menjadi skor global antara 0-21.Nilai

tiap komponen kemudian dijumlahkan menjadi skor global antara 0-21. Skor ≤5 =

baik, >5= buruk. PSQI memiliki konsistensi internal dan koefisien reliabilitas

(Cronbach’s Alpha) 0,83 untuk 7 komponen tersebut.

Page 41: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

21

2.2 Tekanan Darah

2.2.1 Pengertian Tekanan Darah

Tekanan darah adalah kekuatan yang dihasilkan dinding arteri dengan

memompa darah dari jantung. Darah mengalir karena adanya perubahan tekanan,

di mana terjadi perpindahan di area bertekanan tinggike area bertekanan rendah.

Tekanan darah sistemik atau arterial merupakan indikator yang paling baik untuk

kesehatan kordiovaskuler. Kekuatan kontraksi jantung mendorong darah ke dalam

aorta. Puncak tekanan maksimum saat ejeksi terjadi disebut tekanan sistolik. Saat

ventrikel berelaksasi, darah yang tetap berada di arteri menghasilkan tekanan

minimal atau tekanan diastolik. Tekanan diastolik adalah tekanan minimal yang

dihasilkan terhadap dinding arteri pada tiap waktu (Potter & Perry, 2010).

Tekanan darah adalah tekanan dimana darah beredar dalam darah. Tekanan ini

terus menerus berada dalam pembuluh darah dan memungkinkan darah mengalir

konstan (Djoko Santoso, 2010).

Tekanan darah timbul ketika darah bersirkulasi di dalam pembuluh darah.

Organ jantung dan pembuluh darah berperan penting dalam proses ini dimana

jantung berperan sebagai pompa yang menyuplai tekanan untuk menggerakkan

darah, sedangkan pembuluh darah memiliki dinding yang elastis dan ketahanan

yang kuat. Tekanan darah diukur dalam satuan milimeter air raksa (mmHg)

(Karim, 2010). Tekanan darah merupakan hasil curah jantung dan resistensi

vaskulir, sehingga tekanan darah meningkat jika curah jantung meningkat,

resistensi vaskular perifer bertambah atau keduanya (Indarwati, 2012). Tekanan

darah adalah tekanan dari aliran darah dalam pembuluh darah nadi (arteri). Ketika

Page 42: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

22

jantung kita berdetak, normalnya 60-70 x/menit pada kondisi istirahat

(duduk/berbaring), darah dipompa menuju dan melalui arteri (Kowalski, 2010).

Tekanan darah adalah tenaga pada dinding pembuluh darah arteri saat jantung

memompa darah keseluruh tubuh. Tekanan darah normal pada anak dan remaja

bervariasi karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Pengukuran tekanan

darah secara rutin berguna pada remaja untuk mendeteksi secara dini adanya

hipertensi maupun hipotensi pada anak dan remaja sedini mungkin (Ilham, 2010).

2.2.2 Fisiologi Tekanan Darah

Tekanan darah menggambarkan hubungan antara curah jantung, resistensi

perifer, volume darah, kekentalan darah, dan elastisitas arteri. Pengetahuan ini

akan membantu pengkajian perubahan tekanan. Tekanan darah merupakan daya

yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap satuan luas dinding pembuluh.

Tekanan darah hampir selalu dinyatakan dalam milimeter air raksa (mmHg)

karena manometer air raksa merupakan rujukan baku untuk pengukuran tekanan

(Guyton, 2007).

Dua penentu utama tekanan darah arteri rata-rata adalah curah jantung dan

resistensi perifer total. Curah jantung merupakan volume darah yang dipompa

oleh tiap ventrikel per menit dan dipengaruhi oleh volume sekuncup (volume

darah yang dipompa oleh setiap ventrikel per detik) dan frekuensi jantung.

Resistensi merupakan ukuran hambatan terhadap aliran darah melalui suatu

pembuluh yang ditimbulkan oleh friksi antara cairan yang mengalir dan dinding

pembuluh darah yang stationer. Resistensi bergantung pada tiga faktor yaitu,

viskositas (kekentalan) darah, panjang pembuluh, dan jari-jari pembuluh. Tekanan

Page 43: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

23

arteri rata-rata secara konstan dipantau oleh baroreseptor yang diperantarai secara

otonom dan mempengaruhi jantung serta pembuluh darah untuk menyesuaikan

curah jantung dan resistensi perifer total sebagai usaha memulihkan tekanan darah

ke normal. Reseptor terpenting yang berperan dalam pengaturan terusmenerus

yaitu sinus karotikus dan baroreseptor lengkung aorta (Inun M, 2016).

2.2.3 Klasifikasi Tekanan Darah

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik

Klasifikasi Tekanan

Darah

Tekanan Darah Sistolik

(mmHg)

Tekanan Darah Diastolik

(mmHg)

Normal <120 Dan <80

Prehipertensi 120-139 atau 80-89

Hipertensi stage 1 140-159 atau 90-99

Hipertensi stage 2 ≥160 atau ≥100

Hipertensi Krisis >180 >110

Klasifikasi hipertensi menurut JNC VIII Sumber : (American Heart Association (AHA),

2014).

2.2.4 Faktor yang Memengaruhi Tekanan Darah

Tekanan darah tidak bersifat konstan. Banyak faktor yang mempengaruhi

tekanan darah. Tekanan darah klien tidak dapat diukur dengan edekuat melalui

satu kali pengukuran saja. Tekanan darah berubah dengan cepat bahkan pada

kondisi kesehatan yang optimal. Kecenderungan tekanan darah membantu

intervensi keperawatan. Pemahaman faktor ini akan memastikan interpretasi

tekanan darah yang lebih akurat :

1. Usia

Tekanan darah bervariasi sesuai usia. Tekanan darah meningkat saat

masa kanak-kanak. Periksa tekanan darah sesuai dengan ukuran tubuh dan

usia. Anak-anak yang lebih besar (lebih berat/ lebih tinggi) memiliki

tekanan darah yang lebih tinggi dibandingkan anak seusianya dengan

Page 44: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

24

ukuran tubuh yang lebih kecil. Saat remaja, tekanan darah terus bervariasi

sesuai ukuran tubuh.

Berdasarkan kesepakatan The Seventh Report of The Joint National

Committee on Prevention, Detection, Evaluation and Treat Ment of High

Blood Pressure pada dewasa tekanan darah lebih besar atau sama dengan

120/80 mmHg disebut prehipertensi di mana pada kondisi ini seseorang

akan memiliki resiko besar untuk menderita hipertensi (Chobanian, 2004).

Sesuai dengan definisi prehipertensi pada dewasa tersebut pada anak

(terutama pada remaja) dengan tekanan darah rata-rata 120/80 mmHg atau

lebih berdasarkan jenis kelamin, umur dan tingginya di masukkan ke

dalam klasifikasi prehipertensi (Falkner, 2005).

2. Stres

Kegelisahan, ketakutan, nyeri, dan stres emosional dapat

mengakibatkan stimulasi simpatis yang meningkatkan frekuensi denyut

jantung, curah jaantung, dan resistensi vaskular. Efek simpatis ini

meningkatkan tekanan darah.

3. Etnik

Insiden hipertensi pada ras afrika amerika lebih tinggi dibandingkan

pada keturunan Eropa. Ras Afrika Amerika cenderung menderita

hipertensi yang lebih berat pada usia yang lebih muda dan memiliki risiko

dua kali lebih besar unrtuk menderita kompilasi seperti strok dan serangan

jantung. Faktor genetik dan lingkungan merupakan faktor yang cukup

Page 45: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

25

besar memengaruhi. Kematian yang berkaitan dengan hipertensi juga lebh

tinggi pada ras Afrika Amerika.

4. Jenis Kelamin

Secara klinis tidak terdapat perbedaan tekanan darah yang berarti

antara remaja pria dan wanita. setelah pubertas pria cenderung memiliki

tekanan darah yang lebih tinggi setelah menoupose, wanita cenderung

memiliki tekanan darah yang lebih tinggi dari pada dengan usia yang sama

(Potter & Perry, 2010).

5. Medikasi

Terapi obat yang diresepkan oleh dokter kepada pasien kadang

memberikan efek perubahan tekanan darah yang signifikan. Perawat harus

mengkaji secara detail terapi obat yang diprogramkan kepada pasien

memastikan pengukuran tekanan darah (Potter & Perry, 2010).

6. Aktivitas dan Berat Badan

Olahraga dapat menurunkan tekanan darah untuk beberapa jam

sesudahnya. Para lansia mengalami penurunan tekanan darah sebanyak 5-

10 mmHg 1 jam setelah makan. Peningkatan kebutuhan oksigen saat

beraktivitas akan meningkatan tekan darah. Olahraga yang tidak cukup

dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan obesitas yang merupakan

faktor terjadinya hipertensi ( Thomas et al, 2002)

7. Merokok

Merokok menyebabkan vasokonstriksi. Saat seseorang merokok,

tekanan darah dalam 15 menit setelah berhenti merokok (NHBPEP, 2003).

Page 46: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

26

8. Kualitas tidur

Tekanan darah dapat terjadi akibat beberapa faktor resiko yaitu

riwayat keluarga, kebiasaan hidup yang kurang baik, pola diit yang kurang

baik dan durasi atau kualitas tidur yang buruk. Pada kondisi gangguan

tidur, tubuh cenderung memiliki laju metabolisme yang tinggi, oleh karena

itu dibutuhkan begitu banyak glukosa sebagai bahan bakar pembentuk

energi. Kortisol membantu penyediaan akan kebutuhan glukosa yang

meningkat. Tekanan darah dan denyut jantung biasanya menunjukkan

variasi diurnal. Selama tidur, nokturnal dip terjadi di kedua tekanan darah

dan detak jantung, yang tetap rendah sampai saat terbangun. Gangguan

tidur dapat mengakibatkan peningkatan aktivitas simpatis dan peningkatan

rata-rata tekanan darah heart rate selama 24 jam. Dengan cara ini,

kebiasaan pembatasan tidur dapat menyebabkan peningkatan aktivitas

sistem saraf simpatis yang berkepanjangan (Gangwisch, 2015).

Kualitas tidur yang buruk dapat mengakibatkan peningkatkan

aktivitas simpatis dan peningkatan rata-rata tekanan darah dan heart rate

selama 24 jam. Dengan cara ini, kebiasaan pembatasan tidur yang

mengakibatkan gangguan tidur, dapat menyebabkan peningkatan aktivitas

sistem saraf simpatik yang berkepanjangan (Gangwisch JE., et al, 2006

dalam Lu, 2015).

2.2.5 Pengukuran Tekanan Darah

Tekanan darah arteri dapat diukur secara langsung (secara invasif) dan

tidak langsung (secara tidak invasif). Metode non-invasif adalah metode yang

Page 47: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

27

paling sering dilakukan. Metode ini memerlukan spigmomanometer jarum dan

stetoskop. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung dengan menggunakan

auskultasi dan palpasi, auskultasi merupakan teknik yang paling sering dilakukan

(Potter & Perry, 2010).

Langkah-langkah mengukur tekanan darah menurut Potter & Perry (2010),

sebagai berikut :

1. Mengkaji tempat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah.

2. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan antara lain, spigmomanometer

jarum, stetoskop, pena serta lembar catatan tanda vital atau formulir

pencatatan.

3. Mengatur posisi klien duduk atau berbaring dan menjelaskan prosedur

kepada klien.

4. Menggulung lengan baju klien pada bagian atas lengan. Mempalpasi arteri

brakialis. Meletakkan menset 2.5 cm di atas nadi brankhialis (ruang

antekubital). Dengan manset masih kempis, pasang manset dengan rata

dan pas disekeliling lengan atas.memastikan bahwa manometer

diposisikan secara vertikal sejajar mata. Pengamat tidak boleh lebih jauh

dari 1 m.

5. Mempalpasi arteri radialis atau brakialis dengan ujung jari dari satu tangan

sambil menggembungkan manset dengan cepat sampai tekanan 30 mmHg

di atas titik dimana denyut nadi tidak teraba. Dengan perlahan kempiskan

manset dan catat titik dimana denyut nadi muncul lagi. Mengempiskan

manset dan tunggu selama 30 menit.

Page 48: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

28

6. Meletakkan earpieces stetoskop pada telinga dan pastikan bunyi jelas,

tidak muffed. Ketahui lokasi arteri brakhialis dan letakkan belatau

diafragma chestpiece di atasnya. Jangan membiarkaan chestpiece

menyentuh manset atau baju klien.

7. Gembungkan manset 30 mmHg di atas tekanan sistolik yang dipalpasi.

Dengan perlahan lepaskan dan biarkan jarum turun dengan kecepatan 2

sampai 3 mmHg perdetik.

8. Catat titik pada manometer saat bunyi jelas yang pertama terdengar

sebagai tekanan sistolik. Lanjutkan mengempiskan manset, catat titik pada

manometer sampai 2 mmHg terdekat dimana bunyi tersebut hilang sebagai

tekanan diastolik. Kempeskan manset dengan cepat dan sempurna.

9. Bantu klien untuk kembali keposisi yang nyaman dan tutup kembali

lengan atas.

2.2.6 Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah

Tekanan darah dipengaruhi oleh sistem otonom, yakni simpatis dan

parasimpatis. Pada orang yang kualitas tidurnya buruk, didapatkan peningkatan

aktivitas simpatis dan penurunan aktivitas parasimpatis (Wendy et al, 2007).

Menurut Gangwisch, selama terjadi ketidak seimbangan pada homeostatis tubuh,

sistem saraf simpatik mangaktifkan dua sistem utama dalam sistem endokrin yaitu

1. Sistem medula adrenal-simpatik (sympatic-adrenal medullary system)

sympathetic activation

Bagian sistem saraf yang mengatur kebanyakan fungsi viseral tubuh

disebut sistem otonom. Sistem saraf otonom terutama diaktifkan oleh

pusat-pusat yang terletak di medula spinalis, batang otak, dan hipotalamu.

Page 49: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

29

Juga, bagian korteks serebri, khususnya korteks limbik, dapat

menghantarkan sinyal ke pusat-pusat yang lebih rendah sehingga dengan

demikian mempengaruhi pengaturan otonom. Penjelasan sinyal otonom

eferen ke berbagai organ diseluruh tubuh dapat dibagi dalam dua subdivisi

utama yang disebut sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis.

Serabut saraf simpatis dan parasimpatis terutama menyekresikan salah satu

dari kedua bahan transmiter sinaps ini, asetilkolin atau norepineprin.

Serabut-serabut yang menyekresikan asetilkolin disebut serabut

kolinergik. Sedangkan serabut saraf yang menyekresikan neurotransmitter

norepinefrin disebut serabut adrenergik, suatu istilah yang berasal dari kata

adrenalin, dan merupakan nama lain dari epinefrin. Asetilkolin disebut

neurotransmitter parasimpatis, dan norepinefrin disebut juga sebagai

neurotransmitter simpatis. Norepinefrin dan epinefrin disekresikan

kedalam darah oleh medula adrenal, dan efek dari perangsangannya pada

organ spesifik seperti pembuluh darah dan jantung adalah terjadinya

vasokonstriksi dari pembuluh darah perifer yang nantinya akan

meningkatkan tahanan perifer. Dengan meningkatnya tahanan pembuluh

darah perifer, maka meningkat juga tekanan darah di dalam tubuh,

dikarenakan tekanan darah dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu

cardiac output (curah jantung) dan total peripheral resistance (tahanan

perifer pembuluh darah) (Guyton, 2007).

Page 50: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

30

2. Sistem HPA (Hypotalamic-pituitary-adrenocortical/

Hypotalamicpituitary-adrenocortical activation)

Dirangsang oleh stressor lingkungan, neuron di hipotalamus

mensekresi corticotropin-releasing hormone (CRH) dan arginin-

vassopressin (AVP). Corticotropin-releasing hormone (CRH), polipeptida

pendek, diangkut ke hipofesis anterior, dimana merangsang sekresi

kortikotropin. Akibatnya, terjadi peningkatan produksi kortikosteroid

termasuk kortisol. Vasopressin, molekul hormon kecil, meningkatkan

reabsorpsi air oleh ginjal ddan menginduksi vasokonstriksi, kontraksi

pembuluh darah, sehingga meningkatkan tekanan darah.

Secara bersamaan, CRH dan vasopresin mengaktifkan hipotalamus-

hipofisis-adrenal (HPA) axis. HPA axis terdiri dari sistem interaksi umpan

balik antara hipotalamus, kelenjar pituitari, dan kelenjar adrenal.

Hipotalamus melepaskan CRH dan vasopressin, yang mengaktifkan

suhu HPA. CRH merangsang hipofisis anterior untuk melepaskan

corticotropin, yang bergerak melalui aliran darah ke korteks adrenal,

dimana corticotropin kemudian meregulasi produksi kortisol. Vasopresin,

hormon lainnya yang dikeluarkan oleh hipotalamus, merangsang saluran

kortikal dari ginjal untuk meningkatkan reuptake air, sehingga volume

yang lebih kecil dari urine yang terbenttuk. Pengaruh utama kortisol

adalah pada metabolisme glukosa didalam tubuh yaitu berfungsi untuk

meningkatkan kadar glukosa didalam tubuh dengan membantu mobilisasi

glukagon dari pankreas, serta meningkatkan metabolisme pembentukan

glukosa dari bahan non-karbohidrat (lemak dan protein). Pada kondisi

Page 51: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

31

gangguan tidur, tubuh cenderung memiliki laju metabolisme yang tinggi,

oleh karena itu dibutuhkan begitu banyak glukosa sebagai bahan bakar

pembentuk energi. Kortisol membantu penyediaan akan kebutuhan

glukosa yang meningkat. Kortisol akan merangsang sel-sel otot yang akan

memicu perombakan protein otot. Hasil perombakan ini dibawa menuju

hati dan ginjal untuk dibentuk glukosa oleh glukagon lalu dibebaskan ke

darah. Kortisol dapat menghabiskan gula cadangan dari dalam sel otot

termasuk senyawa non karbohidrat untuk diubah menjadi glukosa, namun

demikian kadar glukosa darah meningkat (Gangwich, et al, 2006 dalam

Lu, 2015).

Laboratorium penelitian telah mencatat secara signifikan

peningkatan aktivitas simpatik daan tekanan darah pada individu dalam

kondisi tidur terbatas, dibandingkan dengan individu dalam kondisi tidur

cukup (McGrath, 2014). Peningkatan ekskresi noradrenalin, menunjukkan

peningkatan aktivitas simpatis, juga telah dilaporkan setelah kurang tidur

pada malam hari (McGrath, 2014).

Tekanan darah dan denyut jantung biasanya menunjukkan variasi

diurnal. Selama tidur, nokturnal dip terjadi di kedua tekanan darah dan

detak jantung, yang tetap rendah sampai saat terbangun. Gangguan tidur

dapat mengakibatkan peningkatan aktivitas simpatis dan peningkatan rata-

rata tekanan darah dan heart rate selama 24 jam. Dengan cara ini,

kebiasaan pembatasan tidur dapat menyebabkan meningkatkan aktivitas

Page 52: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

32

sistem saraf simpatik yang berkepanajangan (Gangwisch et al, 2006 dalam

Lu, 2015).

Kualitas tidur seseorang sangatlah bergantung pada gangguan tidur

yang dialaminya. Gangguan tidur umumnya yang dialami oleh seseorang

disebabkan oleh gangguan psikis atau stress yang menyebabkan gangguan

pada keseimbangan metabolisme tubuh seseorang. Stress seseorang dapat

menyebabkan keadaan tidak bisa tidur. Hal itu disebabkan oleh

terhambatnya metabolisme asam tripofan sehingga pembentukan hormon

serotonin juga terlambat yang dapat menyebabkan keadaan jaga atau tidak

bisa tidur. Peran hormon adrenalin, norepinepherin dan kortisol juga

sangat berpengaruh pada stress yang menyebabkan seseorang tidak bisa

tidur atau gangguan tidur. Ketiga hormone tersebut bertanggung jawab

atas keadaan stress seseorang, termasuk membuat seseorang tetap fokus

dan terjaga pada saat mengalami stress sehingga dapat menyebabkan

gangguan tidur dan akhirnya menurunkan kualitas tidur seseorang. Efek

dari stress tersebut dapat membuat otot menjadi lebih tegang. Kontraksi

otot yang sering dan terus menerus akan memicu rasa sakit pada kepala,

migrain, dan kondisi lainnya. Selain itu, efek dari stress dapat

meningkatkan frekuensi nafas, peningkatan detak jantung dan aliran darah.

Pada saat fisioterapis melakukan komunikasi terapeutik pada

seseorang yang mengalami stress, maka terjadi peningkatan produksi

hormone dopamin pada hipotalamus di otak. Hormone dopamin

merupakan hormone yang biasa disebut hormone bahagia. Dopamin

Page 53: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

33

merupakan hormone yang dapat memberikan dorongan dan motivasi untuk

melakukan aktivitas dengan lebih baik di masa depan, berperan penting

pada gerakan motorik sehingga dapat membuat otot yang awalnya

mengalami ketegangan akibat stress dapat menjadi rileks. Oleh karena itu,

pada seseorang yang mengalami stress, fisioterapis sangat berperan

penting agar stress itu dapat di kurangi atau dihilangkan, sehingga

dampaknya pada gangguan tidur, yang akirnya peningkatan tekanan darah

dapat diatasi.

Selain modifikasi gaya hidup (pengaturan diet dan olah raga),

kualitas tidur sangatlah penting dalam mempertahankan kesehatan.

Pencegahan hipertensi di masa yang akan datang bukan hanya terbatas

pada program olahraga dan pengaturan berat badan, namun juga

optimalisasi jam tidur sangatlah penting untuk membantu kualitas dan

kuantitas tidur pada remaja, sebagai bagian dalam meningkatkan kesehatan

masyarakat (Gottlieb et al, 2006).

Kurang tidur berkepanjangan dapat mengganggu kesehatan fisik dan

psikis. Dari segi fisik, kurang tidur akan menyebabkan muka pucat, mata

sembab, badan lemas, dan daya tahan tubuh menurun sehingga mudah

terserang penyakit. Sedangkan dari segi psikis, kurang tidur akan

menyebabkan timbulnya perubahan suasana kejiwaan, sehingga penderita

akan menjadi lesu, lamban menghadapi rangsangan dan sulit

berkonsentrasi (Endang, 2007)

Page 54: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

34

Kurang tidur dapat merujuk ke kualitas tidur yang buruk. Tidur yang

kurang dapat membawa kepada perkembangan hipertensi yaitu dengan

cara meningkatkan aktivitas simpatis, meningkatkan stresor fisik dan

psikis dan meningkatkan retensi garam (Gangwisch et al, 2006).

Di dalam penelitiannya, Javaheri et al, (2008) mengungkapkan

terdapat hubungan yang bermakna antara kualitas tidur yang buruk dengan

prehipertensi pada remaja (p=0,001). Hasil penelitian tersebut terdapat

peningkatan tekanan daraah sistolik dan diastolik pada remaja yang

memiliki kualitas tidur yang buruk. Selain itu penyakit hipertensi sebagian

besar penderitanya mengeluh tentang gangguan pada tidurnya, sehingga

ada kemungkinan bahwa penyebab dari hipertensi tersebut adalah

gangguan pada tidurnya (Sarah, 2014). Hasil penelitian Fitri (2013)

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kualitas

tidur dengan kejadian hipertensi dengan nilai (p=0,003).

Page 55: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

35

2.2.7 Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Faktor yang mempengaruhi

tekanan darah :

1. Usia

2. Stress

3. Etnik

4. Jenis kelamin

5. Medikasi

6. Aktivitas dan berat

badan

7. Merokok

Tekanan darah 8. Kualitas tidur

Faktor yang mempengaruhi

kualitas tidur :

1. Penyakit

2. Umur

3. Latihan dan kelelahan

4. Stress psikologis

5. Obat

6. Lingkungan

7. Stimulus alkohol

8. merokok

Page 56: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

36

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual

Keterangan :

:Variabel independen

: Variabel dependen

: Berpengaruh

Gambar 3.1 Kerangka konsep hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah

pada siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi.

Berdasarkan gambar 3.1 menjelaskan bahwa kualitas tidur berpengaruh

terhadap perubahan tekanan darah.

3.2 Hipotesis Penelitian

H1 : Ada hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah pada siswa kelas X-XI

di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi.

Kualitas tidur Tekanan darah

Page 57: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

37

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah suatu untuk mencapai tujuan penelitian yang

diharapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun penelitian yang

diharapkan sebagai pedoman atau penelitian pada seluruh proses penelitian

(Nursalam, 2016).

Jenis penelitian ini adalah analitik. Penelitian analitik yang ditujukan untuk

menguji hubungan variable independen terhadap variabel dependen (Nursalam,

2016). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross

Sectional yaitu variabel independen dan variabel dependen dilakukan pengukuran

pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini akan

menganalisis secara bersama-sama hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah

pada siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi.

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan suatu variabel menyangkut masalah yang

diteliti berupa orang, kejadian, perilaku atau sesuatu lain yang akan dilakukan

peneliti (Nursalam, 2016). Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X-XI di

SMA N 1 Kwadungan sebanyak 130 siswa.

Page 58: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

38

4.2.2 Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2016).

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X-XI di

SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi. Untuk menghitung besarnya sample

menggunakan rumus Slovin dalam bukunya Sugiyono (2013) tentang statistika

keperawatan :

𝑛 = 𝑁

1 + 𝑁(𝑑2)

Keterangan :

N : Besar populasi

n : Besar sample

d : Tingkat signifikasi (d=0,05)

Untuk menentukan sampel dalam penelitian ini diketahui populasinya

sebanyak 130 responden maka, penghitungannya adalah :

𝑛 =𝑁

1 + 𝑁(𝑑2)

𝑛 =130

1 + 130 (0.05)2

𝑛 =130

1 + 130 (0,0025)

𝑛 =130

1 + 0,325

𝑛 =130

1,325

𝑛 = 98 responden

Page 59: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

39

Dengan demikian diketahui jumlah sampel pada penelitian ini sejumlah 98

responden.

4.2.3 Kriteria Sample

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2016). Kriteria

inklusi pada penelitian ini adalah :

1. Siswa yang ada kelas.

2. Siswa SMA Negeri 1 Kwadungan

3. Bersedia menjadi responden.

4. Kooperatif dalam penelitian

4.3 Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan cara-cara ditempuh dalam pengambilan

sample, agar memperoleh sample yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan

subjek penelitian. Cara pengambilan sample menggunakan probability sampling.

Prinsip utama probability sampling adalah bahwa setiap subjek dalam populasi

mempunyai kesempatan untuk terpilih atau tidak terpilih sebagai sample

(Nursalam, 2008). Tehnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

Simple Random Sampling adalah bahwa setiap anggota atau unit dari populasi

mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sample (Notoatmodjo,

2010). Cara pengambilan Simple Random Sampling dengan cara sebagai berikut :

1. Mencatat pada kertas nama-nama calon responden yang terdapat dalam

populasi sejumlah 130 siswa.

Page 60: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

40

2. Kemudian kertas yang dicatat nama digulung dan dimasukkan ke dalam

toples.

3. Lalu toples yang berisi kertas undian tersebut dikocok sampai merata.

4. Mengambil satu persatu undian dengan jumlah sample yang telah

ditetapkkan sebelumnya.

4.4 Kerangka Kerja Penelitian

Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian hubungan antara kualitas tidur dengan

tekanan darah pada siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan

Kabupaten Ngawi.

Populasi

Seluruh siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi

sebanyak 130 siswa.

Sampel

Sebagian besar siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi

sebanyak 98 siswa.

Sampling : Simple random sampling

Desain penelitian : Analitik dengan pendekatan cross sectional.

Pengumpulan data

Menggunakan kuesioner dan pengukuran tekanan darah

Variabel bebas :

Kualitas tidur

Variabel terikat :

Tekanan darah

Pengolahan data :

Editing, coding, data entry, scoring, cleaning

Analisis : Uji pearson product moment

Hasil dan Kesimpulan

Pelaporan

Page 61: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

41

4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.5.1 Identifikasi Variabel

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda

terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain) (Nursalam, 2016). Variabel

dalam penelitian ini adalah Independent Variable dan Dependent Variable.

1. Variable Independent (Bebas) adalah variabel yang memengaruhi atau

nilainya menentukan variabel lain. Suatu kegiatan stimulus yang

dimanipulasi oleh peneliti menciptakan suatu dampak pada variabel

dependen (Nursalam, 2013). Pada penelitian ini yang merupakan variabel

independent adalah kualitas tidur.

2. Variable Dependent (Terikat) adalah variabel yang dipengaruhi nilainya

ditentukan oleh variabel lain. Respon akan muncul sebagai akibat

manipulasi variabel-variabel lain (Nursalam, 2013). Pada penelitian ini

yang merupakan variable dependent adalah tekanan darah.

4.5.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati

dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat diamati (diukur)

itulah yang merupakan kunci definisi operasional. Dapat diamati artinya

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara

cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat diulangi lagi

oleh orang lain (Nursalam, 2008).

Page 62: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

42

Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel hubungan antara kualitas tidur dengan

tekanan darah pada siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan

Kabupaten Ngawi.

Variabel

penelitian

Definisi

Operasional Indikator Alat ukur Skala Skor

Kriteria

Skor

Independent :

Kualitas tidur

Kualitas

tidur

adalah

takaran

baik dan

buruk dari

kebiasaan

tidur

seseorang

selama 1

minggu

terakir.

1. Kualitas

tidur

subjektif

2. Latensi

tidur

3. Efesiensi

kebiasaan

tidur

4. Penggunaa

n obat

tidur

5. Gangguan

tidur

6. Durasi

tidur

7. Daytime

disfuction

Mengunakan

Quesioner

Pittsburgh

Sleep

Quality

Index

(PSQI).

Interval 0 = Sangat Baik

1 = Baik

2 = Kurang

3 = Sangat

Kurang

Nilai

skor 0-21

Dependen :

Tekanan

darah.

Tekanan

darah di

dalam

pembuluh

darah yang

dapat

diukur

dengan

tensimeter

Tekanan

sistolik dan

diastolik

Sphygmoma

nometer

jarum dan

stetoskop.

Ratio Sistolik 90-

<120 mmHg /

Diastolik 60-

<80 mmHg :

Tekanan darah

normal

Sistolik 121-

139 mmHg /

diastolik 80-89

mmHg :

Tekanan darah

pre-hipertensi

Sistolik 140-

159 mmHg /

diastolik 90-99

mmHg :

Tekanan darah

hipertensi

stage I

Sistolik 160-179

mmHg / diastolik

100-119 mmHg :

Tekanan darah

hipertensi stage II

Nilai

tekanan

darah

sistolik

0-300

mmHg

dan

diastolik

0-120

mmHg

Page 63: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

43

4.6 Instrumen Penelitian

4.6.1 Instrumen Penelitian Kualitas Tidur

Instrumen dalam penellitian ini adalah kuesioner Pittsburgh Sleep Quality

Index (PSQI). Kuesioner yang disusun terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama berisi

data umum dan bagian kedua kuesioner berisi pertanyaan mengenai kualitas tidur

yang dialami siswa SMA. Kuesioner telah diuji dan memiliki koefisien reliabilitas

sebesar 0,827. Kuesioner mengkaji 7 komponen dalam kualitas tidur yaitu kualitas

tidur subjektif, sleep latensi, durasi tidur, gangguan tidur, efisiensi kebiasaan

tidur, penggunaan obat tidur, dan disfungsi tidur pada siang hari. Pengukuran

setiap dimensi tersebar dalam beberapa pertanyaan dan penilaian sesuai standar

baku. Komponen 1 pertanyaan no 9 dengan skor 0-3. Komponen 2 pertanyaan no

2 + no 5a untuk nomor 2 kurang dari 15 menit diberi skor 0, 16-30 menit diberi

skor 2, >60 diberi skor 3 lalu untuk pertanyaan no 5a jika jumlah skor dari kedua

pertanyaan tersebut jumlahnya 0 maka skornya 0, jika jumlahnya 1-2 maka

skornya 1, 3-4 skornya 2, 5-6 skornya 3. Komponen 3 skor pertanyaan nomer 4

(>7=0, 6-7=1, 5-6=2, <5=3). Komponen 4 jumlah jam tidur pulas soal nomer 4

dibagi jumlah tempat tidur, (soal 1+3) X 100 jika hasilnya >85% maka diberi skor

0,75-84% diberi skor 1, 65-74% diberi skor 2, <65% diberi skor 3. Komponen 5

jumlah skor pertanyaan 5b hingga 5j (bila jumlahnya 0 maka skornya 0 jumlah

skor, jika jumlahnya 1-9 diberi skor 1, 10-8 diberi skor 2, 18-27 diberi skor 3).

Komponen 6 skor pertanyaan no 6 0-3. Komponen 7 skor pertanyaan no 7 dan no

8 jika jumlahnya 1-2 diberi skor 1, 3-4 diberi skor 2, 5-6 diberi skor 3. Nilai tiap

Page 64: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

44

komponen kemudian dijumlahkan menjadi skor global 0-21 dengan skor ≤5 =

baik, >5-21 = buruk.

4.6.2 Instrumen Tekanan Darah

Dalam penelitian ini menggunakan tensimeter merk GEA dengan tingkat

akurasi ± 3 mmHg dan stetoskop merk General Care.

4.7 Uji Validitas dan Reliabilitas

4.7.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat kevalidan

atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih

mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti

memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010).

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS (Statistical

Program for Social Science) Ver 17,0. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila

nilai hitung r hitung > r tabel pada taraf signifikan 5% (Ghozali, 2009).

Uji validitas The Pittsburgh Sleep Quality Indekx (PSQI) telah dilakukan

dalam penelitian Agustin (2012) dengan melakukan uji coba kepada 30 responden

dengan hasil bahwa rating r hitung (0,410-0,831) > r tabel (0,361).

4.7.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen

tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendesus,

mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban tertentu. Apabila datanya

Page 65: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

45

memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap

akan sama hasilnya (Arikunto, 2010).

Untuk menguji reliabilitas instrumen peneliti menggunakan alpha

cronbach dengan bantuan program computer SPSS Ver 17,0 For Windows. Dalam

penelitian ini peneliti tidak melakukan uji validitas dan reabilitas karena kuesioner

PSQI telah dilakukan uji reliabilitas oleh University of Pittsburgh (1988) dengan

nilai alpha cronbach sebesar 0,83. Hal ini juga diperkuat dari penelitian

Komalasari, dkk (2012) dalam penelitiannya tentang kualitas tidur sudah tidak

melakukan uji validitas karena kuesioner yang digunakan diadopsi dari kuesioner

baku yaitu Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk kualitas tidur, memiliki

konsistensi interval dan koefisien reliabilitas (Cronbach Alpha) sebesar 0,83.

Alat yang digunakan untuk tekanan darah yaitu menggunakan

sphygmomanometer jarum dengan merk dagang GEA dalam satuan mmHg.

Pengukuran tekanan darah menggunakan alat tersebut yang telah dilakukan uji

validitas dan reliabilitas menggunakan uji SOP dan kalibrasi.

4.8 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian akan dilakukan di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten

Ngawi dan waktu penelitian akan dilakukan pada bulan Januari-Mei 2018.

4.9 Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan

proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian

Page 66: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

46

(Nursalam, 2016). Dalam melakukan penelitian ini prosedur yang dilakukan

adalah sebagai berikut :

1. Mengurus perijinan kepada ketua STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Prodi S1 Keperawatan bhakti husada Mulia madiun.

2. Mengurus perijinan dan persetujuan kepada kepala sekolah SMA N 1

Kwadungan Kabupaten Ngawi.

3. Peneliti Bekerjasama dengan TU dan BP/BK SMA N 1 Kwadungan

Kabupaten Ngawi.

4. Menentukan responden penelitian sesuai kriteria berdasarkan data dari

pihak SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi.

5. Menjelaskan tujuan penelitian, jika responden sudah mengerti dan setuju

responden diminta untuk manandatangani lembar (imformed concent).

6. Menanyakan karakteristik responden dengan mengisi lembar identitas

yang mencakup nama siswa, umur, kelas, jenis kelamin.

7. Melakukan pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan tekanan darah

dilakukan dengan posisi duduk dikursi dan dilengan sebelah kanan.

8. Memberikan lembar kuesioner PSQI kepada responden untuk diisi,

maksimal alokasi waktu 10 menit.

9. Setelah responden selesai mengisi jawaban, peneliti melakukan crosscheck

ulang, apabila ada jawaban pertanyaan yang terlewati/belum terjawab.

Page 67: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

47

4.10 Teknik Analisa Data

4.10.1 Pengolahan Data

Metode pengolahan data Menurut Saryono (2011) langkah-langkah

sebagai berikut :

1. Editing

Data yang terkumpul selanjutnya disusun. Editing berfungsi untuk meneliti

apakah hasil data pengecekkan sudah lengkap. Editing dilakukan di tempat

pengumpulan data, sehingga jika ada kekurangan data dapat segera

dilengkapi.

2. Coding

Coding adalah peng”kodean” atau “coding”, yaitu mengubah data

berbentuk kalimat atau huruf menjadi angka atau bilangan.

Data demografi, Jenis kelamin meliputi laki laki dan perempuan.

a. Kelas

1) Kelas X : diberi kode 1

2) Kelas XI : diberi kode 2

b. Umur

1) 16 tahun : diberi kode 1

2) 17 tahun : diberi kode 2

3) 18 tahun : diberi kode 3

c. Jenis kelamin

1) Laki-laki : diberi kode 1

2) Perempuan : diberi kode 2

Page 68: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

48

d. Lingkungan (saat tidur)

1) Cahaya

a) Terang : diberi kode 1

b) Redup : diberi kode 2

c) Gelap : diberi kode 3

2) Suhu

a) Hangat : diberi kode 1

b) Biasa : diberi kode 2

c) Dingin : diberi kode 3

e. Kebiasaan merokok

1) Merokok : diberi kode 1

2) Tidak merokok : diberi kode 2

f. Aktifitas di sekolah

1) Pramuka : diberi kode 1

2) PMR : diberi kode 2

3) OSIS : diberi kode 3

4) Tidak mengikuti ekstra kulikuler : diberi kode 4

g. Aktifitas di luar sekolah

1) Bermain : diberi kode 1

2) Belajar : diberi kode 2

3) Les tambahan : diberi kode 3

Page 69: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

49

a. Kebiasaan konsumsi kafein

1) Iya : diberi kode 1

2) Tidak : diberi kode 2

3. Data entry

Pemrosesan data yang dilakukan oleh peneliti adalah memasukkan data

yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base komputer,

kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan

membuat tabel kontingensi. Proses ini memasukkan data dalam bentuk

kode ke dalam program komputer.

4. Scoring

Scoring yaitu untuk menentukan skor/nilai untuk setiap item pertanyaan

dan tentukan nilai terendah dan tertinggi (Setiadi, 2007). Tahapan ini

dilakukan setelah ditetapkan kode jawaban atau hasil observasi sehingga

setiap jawaban responden atau hasil observasi dapat diberikan skor

(Suyanto & Salamah, 2009).

a. Scoring kualitas tidur :

0-21

b. Scoring tingkat tekanan darah :

Tekanan darah sistolik : 0-300 mmHg

Tekanan darah diastolik : 0-120 mmHg

5. Cleaning

Cleaning data adalah proses pengecekkan kembali data yang sudah di

entry apakah ada kesalahan atau tidak. Tahapan cleaning data terdiri dari

Page 70: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

50

mengetahui missing data, variasi data dan konsistensi data. Proses ini

dilakukan apabila semua data responden sudah selesai dimasukkan, perlu

dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan dalam

pengkodean, tidak lengkap data. Kemudian akan dilakukan pembentulan

atau pengoreksian data kembali.

4.10.2 Analisa Data

Analisa data adalah pengelompokkan data berdasarkan karakteristik

responden, mennyajikan data dari setiap variabel yang diteliti menggunakan

perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan (Sugiyono, 2011). Analisa

data dalam penelitian ini menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat.

1. Analisa Data Univariat

Analisis data univariat digunakan oleh peneliti bertujuan untuk

menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian

(Notoatmodjo, 2013). Karakteristik responden yaitu nama, usia, jenis

kelamin, merokok, aktifitas di sekolah, aktifitas di luar sekolah, dan

kebiasaan mengkonsumsi kafein disajikan dalam bentuk distribusi

frekuensi.

2. Analisa Data Bivariat

Analisa data bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua

variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmojo, 2013).

Analisa akan dilakukan di program SPSS 16.0 for Windows. Dalam

penelitian ini analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan

antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada siswa SMA N 1

Page 71: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

51

Kwadungan Kabupaten Ngawi. Pengolahan analisis data bivariat ini

dengan menggunakan bantuan komputerisasi. Karena data dalam

penelitian ini berskala interval dan ratio maka uji statistik yang digunakan

adalah uji pearson product moment dengan taraf signifikasi yaitu α 0,05.

Namun jika data tidak berdistribusi normal maka uji statistik yang

digunakan yaitu uji korelasi spearman rank. Ketentuan penggunaan uji

korelasi pearson product moment antara lain :

a. Apabila p ≤ 0,05 = H1 diterima, H0 ditolak berarti ada hubungan

antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada siswa kelas X-XI di

SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi.

b. Apabila p > 0,05 = H1 ditolak, H0 diterima berarti tidak ada hubungan

antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada siswa kelas X-XI di

SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi.

4.11 Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti memandang perlu adanya

rekomendasi dari pihak lain dengan mengajukan permohonan ijin kepada instansi

tempat penelitian dalam hal SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi. Setelah

memperoleh ijin dari instansi tersebut, penelitian dilakukan dengan menekankan

masalah etika meliputi :

1. Informend consent (Lembar persetujuan)

Lembaran persetujuan diberikan kepada setiap calon responden yang

diteliti yang memenuhi kriteria inklusi. Bila calon responden menolak,

Page 72: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

52

maka peneliti tidak dapat memeriksa dan tetap menghormati hak-hak yang

bersangkutan.

2. Anonymity (Tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak akan mencantumkan nama

responden, tetapi lembar tersebut diberi kode tertentu.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti, hanya

kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.

Page 73: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

53

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan disajikan hasil dan pembahasan dari pengumpulan data

dengan kuesioner yang telah diisi oleh responden mengenai Hubungan antara

kualitas tidur dengan tekanan darah pada siswa kelas X-XI di SMA N 1

Kwadungan Kabupaten Ngawi.

Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 12 Mei 2018 dengan jumlah

sebanyak 98 responden. Sedangkan penyajian data dibagi menjadi dua yaitu data

umum dan data khusus. Data umum yang terdiri dari data demografi yang

meliputi : kelas, umur, jenis kelamin, lingkungan saat tidur (cahaya), lingkungan

saat tidur (suhu), merokok aktifitas di sekolah, aktifiitas di luar sekolah, dan

kebiasaan mengkonsumsi kafein. Setelah data umum disajikan dilanjutkan dengan

data khusus yang didasarkan pada variabel yang diukur, yaitu kualitas tidur dan

tekanan darah pada siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi.

5.1 Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian

SMA N 1 Kwadungan merupakan sekolah menengah atas yang terletak di

JL Raya Ngawi-Kwadungan KM 15, Tirak, Kecamatan Kwadungan, Kabapaten

Ngawi. Dengan luas tanah 87982 m2, dengan fasilitas utama ruang kelas,

perpustakaan, lab. IPA, lab. Komputer, mushola, dan fasilitas tambahan seperti

kantin, uks, parkiran dan fasilitas lainnya ada internet dan wiffi.

Di SMA N 1 Kwadungan terdapat 9 kelas yang terdiri dari X MIPA 1, X

MIPA 2, X IPS 1, XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPS 1, XII IPA 1, XII IPA 2, XII IPS 1.

Page 74: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

54

Siswa SMA N 1 Kwadungan ada yang memingikuti kegiatan ekstra kulikuler dan

organisasi. Kegiatan ekstra kulikuler itu ada pramuka dan PMR sedangkan

kegiatan organisasinya ada osis (organisasi siswa intra sekolah) dan paskibraka

(pasukan pengibar bendera).

5.2 Hasil Penelitian

Data umum yang diidentifikasi dari responden meliputi umur, jenis

kelamin, lingkungan saat tidur, riwayat merokok, aktifitas di sekolah, aktifitas di

luar sekolah, dan kebiasaan mengkonsemsi kafein pada siswa kelas X-XI di SMA

N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi. Sedangkan data khususnya meliputi kualitas

tidur dan tekanan darah pada siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan

Kabupaten Ngawi.

5.2.1 Data Umum Responden

1. Karakteristik siswa berdasarkan kelas

Tabel 5.1 Karakteristik siswa menurut kelas pada siswa kelas X-XI di

SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi pada bulan Mei 2018

Kelas Jumlah Presentase (%)

X 46 47

XI 52 53

Total 98 100

Sumber : Data Primer Responden di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi, 2018

Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa jumlah siswa kelas XI

sebanyak 52 siswa (53%), dan kalas X sebanyak 46 (47%) siswa.

Page 75: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

55

2. Karakteristik siswa berdasarkan umur

Tabel 5.2 Karakteristik siswa menurut umur pada siswa kelas X-XI di

SMA N Kwadungan Kabupaten Ngawi pada bulan Mei 2018

Umur Jumlah Presentase (%)

16 tahun 45 46

17 tahun 49 50

18 tahun 4 4

Total 98 100

Sumber : Data Primer Responden di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi, 2018

Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa jumlah siswa umur 17

tahun sebanyak 49 siswa (50%) dan yang berumur 18 tahun sebanyak 4

siswa (4%).

3. Karakteristik siswa berdasarkan jenis kelamin

Tabel 5.3 Karakteristik siswa menurut jenis kelamin pada siswa kelas X-

XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi pada bulan Mei

2018

Jenis Kelamin Jumlah Presentase (%)

Laki-laki 31 32

Perempuan 67 68

Total 98 100

Sumber : Data Primer Responden di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi, 2018

Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa jumlah siswa berjenis

kelamin perempuan sebanyak 67 siswa (68%), dan berjenis kelamin laki-

laki sebanyak 31 siswa (32%).

4. Karakteristik siswa berdasarkan lingkungan saat tidur (cahaya)

Tabel 5.4 Karakteristik siswa berdasarkan lingkungan saat tidur (cahaya)

responden pada siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan

Kabupaten Ngawi pada bulan Mei 2018

Cahaya Jumlah Presentase (%)

Terang 46 47

Redup 25 25

Gelap 27 28

Total 98 100

Sumber : Data Primer Responden di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi, 2018

Page 76: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

56

Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa siswa yang paling

tinggi cahaya saat tidur sebanyak 46 siswa (47%) yaitu dengan lingkungan

terang, sebanyak dan sebanyak 25 siswa (25%) menggunakan cahaya

redup.

5. Karakteristik siswa berdasarkan lingkungan saat tidur (suhu)

Tabel 5.5 Karakteristik siswa berdasarkan lingkungan saat tidur (suhu)

responden pada siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan

Kabupaten Ngawi pada bulan Mei 2018

Suhu Jumlah Presentase (%)

Hangat 30 31

Biasa 40 45

Dingin 24 24

Total 98 100

Sumber : Data Primer Responden di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi, 2018

Berdasatrkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa siswa yang paling

tinggi suhu saat tidur sebanyak 40 siswa (45%) yaitu dengan suhu biasa,

dan sebanyak 24 siswa (24%) dengan suhu dingin.

6. Karakteristik siswa berdasarkan riwayat merokok

Tabel 5.6 Karakteristik siswa berdasarkan riwayat merokok pada siswa

kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi pada

bulan Mei 2018

Riwayat merokok Jumlah Presentase (%)

Merokok 21 21

Tidak Merokok 77 79

Total 98 100

Sumber : Data Primer Responden di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi, 2018

Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa siswa yang tidak

memiliki riwayat merokok sebanyak 77 siswa (79%), dan yang memiliki

riwayat merokok sebanyak 21 siswa (21%).

Page 77: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

57

7. Karakteristik siswa berdasarkan aktifitas disekolah

Tabel 5.7 Karakteristik siswa berdasarkan aktifitas disekolah

(ekstrakulikuler) pada siswa kelas X-XI di SMA N 1

Kwadungan Kabupaten Ngawi pada bulan Mei 2018

Aktifitas disekolah Jumlah Presentase (%)

Pramuka 42 43

PMR 20 20

OSIS 23 24

Tidak ikut ekstra kulikuler 13 13

Total 98 100

Sumber : Data Primer Responden di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi, 2018

Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui bahwa siswa yang mengikuti

pramuka sebanyak 42 siswa (79%), dan yang tidak mengikuti

ekstrakulikuler sebanyak 13 siswa (21%).

8. Karakteristik siswa berdasarkan aktifitass diluar sekolah

Tabel 5.8 Karakteristik siswa berdasarkan aktifitas diluar sekolah pada

siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi

pada bulan Mei 2018

Aktifitas diluar sekolah Jumlah Presentase (%)

Bermain 60 61

Belajar 28 29

Les tambahan 10 10

Total 98 100

Sumber : Data Primer Responden di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi, 2018

Berdasarkan tabel 5.8 dapat diketahui bahwa siswa yang bermain

sebanyak 60 siswa (79%), dan yang mengikuti les tambahan sebanyak 10

siswa (21%).

9. Karakteristik siswa berdasarkan kebiasaan konsumsi kafein

Tabel 5.9 Karakteristik siswa berdasarkan kebiasaan konsumsi kafein pada

siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi

pada bulan Mei 2018

Kebiasaan konsumsi kafein Jumlah Presentase (%)

Konsumsi 55 56

Tidak konsumsi 43 44

Jumlah 98 100

Sumber : Data Primer Responden di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi, 2018

Page 78: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

58

Berdasarkan tabel 5.9 dapat diketahui bahwa siswa yang yang

mengkonsumsi kafein sebanyak 55 siswa (79%), dan yang tidak konsumsi

kafein sebanyak 43 siswa (21%).

5.2.2 Data Khusus

Setelah mengetahui data umum dalam penelitian ini maka berikut akan

ditampilkan hasil penelitian yang terkait dengan data khusus yang meliputi

kualitas tidur dan tekanan darah yang diambil dari penelitian pada kelas X-XI di

SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi.

1. Kualitas Tidur Siswa

Tabel 5.10 Kualitas tidur pada siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan

Kabupaten Ngawi pada bulan Mei 2018

Variabel

Nilai normal

kualitas

tidur

Mean Median Modus Min -

Max SD CI 95%

Kualitas

tidur

< 5 6,69 7,00 7 3

11

2,4 6,22

7,17

Sumber : Data Primer Responden di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi, 2018

Berdasarkan tabel 5.10 dapat diketahui bahwa nilai normal dari

kualitas tidur < 5, nilai rata-rata kualitas tidur siswa sebesar 6,69, nilai

tertinggi kualitas tidur siswa sebesar 11, dan nilai terendah kualitas tidur

siswa sebesar 3.

2. Tekanan Darah Sistolik Siswa

Tabel 5.11 Tekanan darah sistolik pada siswa kelas X-XI di SMA N 1

Kwadungan Kabupaten Ngawi pada bulan Mei 2018

Variabel

Normal

tekanan

darah

sistolik

Mean Median Modus Min

Max SD

CI

95%

Tekanan

darah

sistolik

90 - <120 119,2 120,0 120 90

140

9,76 117,3

121,2

Sumber : Data Primer Responden di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi, 2018

Page 79: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

59

Berdasarkan tabel 5.11 dapat diketahui bahwa nilai normal tekanan

darah sistolik pada remaja 90 - <120 mmHg, rata-rata tekanan darah

sistolik sebesar 119,2 mmHg, nilai tekanan darah sistolik tertinggi 140

mmHg, dan nilai tekanan darah sistolik terendah sebesar 90 mmHg.

3. Tekanan Darah Diastolik Siswa

Tabel 5.12 Tekanan darah diastolik pada siswa kelas X-XI di SMA N 1

Kwadungan Kabupaten Ngawi pada bulai Mei 2018

Variabel

Normal

tekanan

darah

diastolik

Mean Median Modus Min

Max SD CI 95%

Tekanan

darah

diastolik

60 - <80 78,9 80,0 80 60

90

8,31 77,3

80,6

Sumber : Data Primer Responden di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi, 2018

Berdasarkan tabel 5.12 dapat diketahui bahwa nilai normal tekanan

darah distolik pada remaja 60 - <80 mmHg, rata-rata tekanan darah

diastolik sebesar 78,9 mmHg, nilai tekanan diastolik tertinggi sebesar 90

mmHg, dan nilai tekanan darah diastolik terendah sebesar 60 mmHg.

4. Analisis Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah Sistolik pada

Siswa Kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi

Tabel 5.13 Hasil Analisis Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan

Darah Sistolik pada Siswa Kelas X-XI di SMA N 1

Kwadungan Kabupaten Ngawi

Variabel N r R2 P-value Constant Intersep Garis regresi

Kualitas tidur

– Tekanan

darah sistolik

98 0,800 64% 0,000 97,1 3,3 Y = 97,1 + 3,3

(kualitas tidur)

Sumber : Hasil Uji SPSS Terhadap Data Primer Responden di SMA N 1 Kwadungan

Kabupaten Ngawi, 2018

Berdasarkan tabel 5.13 menunjukkan bahwa hasil uji statistik

menggunakan uji pearson product moment di dapatkan nilai p atau

signifikasi sebesar 0,000 < α = 0,05, sehingga H0 ditolak berati ada

Page 80: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

60

hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada siswa kelas X-

XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi. Nilai koefisien (r) kualitas

tidur sebesar 0,800 dengan arah hubungan positif (+) berarti semakin

buruk kualitas tidur akan semakin tinggi tekanan darah pada pada siswa

kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi. Di interpretasikan

dengan kekuatan hubungan pada tingkat kuat. Determinasi/konstribusi

naik turunnya tekanan darah sebesar 64 % di pengaruhi oleh kualitas tidur,

dan 36 % determinasi di pengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Dengan nilai constant 97,1 dan intersep 3,3, garis regresi kualitas tidur

dengan tekanan darah sistolik Y = 97,1 + 3,3 (kualitas tidur).

5. Analisis Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah Diastolik pada

Siswa Kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi

Tabel 5.14 Hasil Analisis Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan

Darah Diastolik pada Siswa Kelas X-XI di SMA N 1

Kwadungan Kabupaten Ngawi

Variabel N r R2 P-value Constant Intersep Garis regresi

Kualitas tidur

– Tekanan

darah diastolik

98 0,630 40% 0,000 64,1 2,2 Y = 64,1 + 2,2

(kualitas tidur)

Sumber : Hasil Uji SPSS Terhadap Data Primer Responden di SMA N 1 Kwadungan

Kabupaten Ngawi

Berdasarkan tabel 5.14 menunjukkan bahwa hasil uji statistik

menggunakan uji pearson product moment di dapatkan nilai p-value atau

signifikasi sebesar 0,000 < α = 0,05, sehingga H0 ditolak berati ada

hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada siswa kelas X-

XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi. Nilai koefisien (r) kualitas

tidur sebesar 0,630 dengan arah hubungan positif (+) berarti semakin

buruk kualitas tidur akan semakin tinggi tekanan darah diastolik pada

Page 81: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

61

siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi. Di

interpretasikan dengan kekuatan hubungan pada tingkat sedang.

Determinasi/konstribusi naik turunnya tekanan darah sebesar 40% di

pengaruhi oleh kualitas tidur, dan 60% determinasi di pengaruhi oleh

faktor lain yang tidak diteliti. Dengan nilai constant 97,1 dan intersep 3,3,

garis regresi kualitas tidur dengan tekanan darah sistolik Y = 97,1 + 3,3

(kualitas tidur).

5.3 Pembahasan

5.3.1 Kualitas tidur

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.10 nilai normal kualitas tidur

adalah <5, rata-rata nilai kualitas tidur siswa sebesar 6,69, nilai modus kualitas

tidur siswa sebesar 7, nilai maksimum kualitas tidur siswa sebesar 11 termasuk

dalam kualitas tidur buruk dan nilai minimum kualitas tidur siswa sebesar 3

termasuk dalam kualitas tidur baik. Dari hasil penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi

mengalami kualitas tidur yang buruk dengan nilai skor 6,69. Rata-rata siswa SMA

N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi memiliki kualitas tidur buruk di sebabkan oleh

beberapa faktor yaitu : lingkuungan saat tidur seperti cahaya yang terang sebesar

(47%) dan suhu biasa (45%), umur 17 tahun sebesar (50%), aktifitas disekolah,

dan juga aktifitas diluar sekolah.

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Mohd Luthfi dkk

(2017), mengatakan bahwa hal tersebut dapat terjadi akibat beberapa faktor

seperti penggunaan alat komunikasi smartphone yang berlebih, peralatan

Page 82: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

62

elektronik dikamar tidur seperti televisi, pengaruh lingkungan, jadwal sekolah

yang padat, dan peningkatan konsumsi kafein. Agar kualitas tidur menjadi baik,

sebaiknya kita selalu memperhatikan pola tidur, waktu tidur, dan lingkungan

tempat kita tidur karena hal-hal seperti itulah yang dapat mempengaruhi kualitas

tidur seseorang. Jika kualitas tidur baik, maka tubuh aakan selalu sehat, segar,

bugar dan semangat untuk melakukan aktivitas disiang hari dan konsentrasi

belajarpun tidak terganggu.

Tidur merupakan kondisi tidak sadar yakni individu dapat dibangunkan

oleh stimulus atau sensoris yang sesuuai, atau juga dapat dikatakkan sebagai

keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan

tanpa kegiatan, tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang, dengan

ciri adanya aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi, terdapat

perubahan fisiologis dan terjadi penurunan respons terhadap rangsangan dari luar

(Hidayat A, 2015).

Kualitas tidur merupakan fenomena yang sangat kompleks yang

melibatkan berbagai domain antara lain, penilaian terhadap lama waktu tidur,

gangguan tidur, masa laten tidur, disfungsi tidur pada siang hari, efisiensi tidur,

kualitas tidur, penggunaan obat tidur. Jadi apabila salah satu dari ketujuh domain

tersebut terganggu maka akan mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas tidur

(Indarwati, 2012). Kualitas tidur adalah gambaran subjektif dan seringkali

ditentukan oleh perasaan energik atau tidak setelah bangun tidur (Kozier, 2008).

Gangguan pola tidur biasanya mengakibatkan munculnya berbagai

penyakit lainnya yaitu para remaja sering memperlihatkan perasaan lelah, gelisah,

Page 83: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

63

lesu, menguap/mengantuk, aktivitas di sekolah terganggu, bahkan seringkali

kehilangan konsentrasi pada saat menerima pelajaran di sekolah (Indriani, 2016).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata kualitas tidur siswa

buruk, hal ini disebabkan karena lingkungan saat tidur seperti cahaya yang terang,

umur, banyaknya aktifitas disekolah, dan juga aktifitas diluar sekolah. Selain itu

kualitas tidur yang buruk juga dapat mengakibatkan peningkatan rata-rata tekanan

darah.

5.3.2 Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.11 dan 5.12 nilai normal tekanan

darah pada remaja adalah 80 – <120/60 - <80 mmHg, rata-rata tekanan darah

sistolik dan diastolik 119,2 / 78,9 mmHg yang merupakan tekanan darah normal,

nilai median tekanan darah sistolik dan diastolik 120,0 / 80,0 mmHg yang

termasuk dalam tekanan darah prehipertensi, nilai tekanan darah sistolik tertinggi

140/90 dan nilai tekanan darah diastolik terendah 90 / 60 mmHg. Dari hasil

penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa tekanan darah sistolik dan diastolik

pada siswa menunjukkan rata-rata tekanan darah dalam kategori normal. Hal ini

disebabkan oleh beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, merokok dan juga

kebiasaan konsumsi kafein.

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Javaheri et al (2008)

mengatakan bahwa data mengenai hubungan peningkatan tekanan darah karena

kualitas tidur yang buruk pada remaja masih belum jelas. Kualitas tidur adalah

salah satu faktor yang sangat penting dalam mempertahankan kesehatan, efisiensi

tidur yang rendah diketahui dapat berisiko terhadap terjadinya hipertensi,

Page 84: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

64

optimalisasi jam tidur diketahui dapat membantu untuk mencegah terjadinya

hipertensi. Jenis kelamin juga termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi

tekanan darah. Secara klinis tidak terdapat perbedaan tekanan darah yang berarti

antara remaja pria dan wanita. setelah pubertas pria cenderung memiliki tekanan

darah yang lebih tinggi setelah menoupose, wanita cenderung memiliki tekanan

darah yang lebih tinggi dari pada dengan usia yang sama (Potter & Perry, 2010).

Pada kondisi gangguan tidur, tubuh cenderung memiliki laju metabolisme

yang tinggi, oleh karena itu dibutuhkan begitu banyak glukosa sebagai bahan

bakar pembentuk energi. Gangguan tidur yang terjadi secara terus menerus dapat

menyebabkan perubahan fisiologis dimana keseimbangan antara pengaturan

sistem simpatis dan parasimpatis terganggu (Wendy,et al, 2007).

Tekanan darah menggambarkan hubungan antara curah jantung, resistensi

perifer, volume darah, kekentalan darah, dan elastisitas arteri. Pengetahuan ini

akan membantu pengkajian perubahan tekanan. Tekanan darah merupakan daya

yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap satuan luas dinding pembuluh.

Tekanan darah hampir selalu dinyatakan dalam milimeter air raksa (mmHg)

karena manometer air raksa merupakan rujukan baku untuk pengukuran tekanan

(Guyton, 2007).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata kualitas tidur siswa

dalam kategori kualitas tidur buruk. Kualitas tidur buruk disebabkan oleh

beberapa faktor seperti lingkungan saat tidur seperti cahaya yang terang, usia,

riwayat merokok, banyaknya aktifitas disekolah maupun diluar sekolah yang

dapat meningkatkan kelelahan dan kurangnya kebutuhan untuk tidur. Rata-rata

Page 85: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

65

tekanan darah siswa dalam kategori normal. Tekanan darah dapat dipengaruhi

oleh beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, merokok dan juga kebiasaan

konsumsi kafein.

5.3.3 Hubungan Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah Sistolik

Penelitian ini membuktikan bahwa ada hubungan antara kualitas tidur

dengan tekanan darah di SMA N 1 Kwadungan. Dari hasil analisis data yang

diperoleh pada tabel 5.13 hal ini terbukti keeratan hubungan antara kualitas tidur

dengan tekanan sistolik darah pada responden adalah sangat kuat.

Hasil statistik menggunakan uji pearson product moment didapatkan nilai

p value 0,000 < α = 0,05 yang berarti data dinyatakan sangat signifikan sehingga

H0 ditolak dan H1 diterima artinya ada hubungan antara kualitas tidur dengan

tekanan darah di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi. Kontingensi (r)

dengan arah hubungan positif (+) berarti terdapat hubungan antara kualitas tidur

dengan tekanan darah. Nilai pearson product moment sebesar 0,800

diinterprestasikan dengan kekuatan hubungan pada tingkat sangat kuat.

Hal tersebut sesuai dengan dengan teori gangwisch (2006) bahwa pada

saat seseorang mengalami tidur, maka hipotalamus akan mengaktifkan sumbu

yakni medulla adrenal sympatic system dan Hipotalamic pituitary Adrenal-axis

(HPA-axis). Pada saat stressor datang disebabkan oleh gangguan tidur, maka

hormone norepinefrin dan epinefrin disekresikan oleh kelenjar medula adrenal dan

efek dari perangsangannya yaitu langsung pada organ-organ spesifik seperti

pembuluh darah dan jantung. Kedua hormone tersebut langsung membuat

pembuluh darah setiap jaringan akan mengalami vasokonstriksi sehingga

Page 86: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

66

membuat tahanan perifer meningkat yang akirnya dapat meningkatkan tekanan

darah.

Kualitas tidur yang diharapkan setiap orang untuuk mempertahankan

keadaan tidur dan mendapatkan tahap tidur Rapid Eye Movement (REM) dan Non

Rapid Eye Movement (NREM) yang sesuai (Khasanah, 2012). Kualitas tidur yang

dijalani seseorang individu untuk mendapatkan kesegaran dan kebugaran saat

terbangun dadi tidurnya serta dikatakan baik apabila tidak menunjukkan tanda-

tanda kekurangan tidur dan tidak mengalami masalah dalam tidurnya (Gaultney,

2010 dalam Indarwati, 2012).

Hal ini didukung oleh hasil penelitian Mohd Luthfi (2017) yang

menemukan adanya hubungan yang signifikasi antara kualitas tidur dengan

tekanan darah pada pelajar kelas 2 SMA Negeri 10 Padang (p <α 0,05).

Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa keseluruhan umur siswa berada

pada rentang remaja (16-18 tahun). Pada remaja fungsi jantungnya lebih baik dari

orang dewasa, serta remaja cenderung mempunyai airan darah balik ke jantung

dan resistensi perifer yang lebih rendah (Zamani, William & Lili 2007 dalam

Albert, 2012).

Stres emosional dapat mengakibatkan stimulasi simpatis yang

meningkatkan frekuensi denyut jantung, curah jaantung, dan resistensi vaskular.

Efek simpatis ini meningkatkan tekanan darah (Potter & Perry, 2010). Tekanan

darah dapat terjadi akibat beberapa faktor resiko yaitu riwayat keluarga, kebiasaan

hidup yang kurang baik, pola diit yang kurang baik dan durasi atau kualitas tidur

yang buruk. Pada kondisi gangguan tidur, tubuh cenderung memiliki laju

Page 87: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

67

metabolisme yang tinggi, oleh karena itu dibutuhkan begitu banyak glukosa

sebagai bahan bakar pembentuk energi. Kortisol membantu penyediaan akan

kebutuhan glukosa yang meningkat. Tekanan darah dan denyut jantung biasanya

menunjukkan variasi diurnal. Selama tidur, nokturnal dip terjadi di kedua tekanan

darah dan detak jantung, yang tetap rendah sampai saat terbangun. Gangguan

tidur dapat mengakibatkan peningkatan aktivitas simpatis dan peningkatan rata-

rata tekanan darah heart rate selama 24 jam. Dengan cara ini, kebiasaan

pembatasan tidur dapat menyebabkan peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis

yang berkepanjangan (Gangwisch, 2015).

Dari hasil pemikiran peneliti bahwa siswa SMA N 1 Kwadungan

Kabupaten Ngawi banyak yang mengalami kualitas tidur buruk yang disebabkan

oleh faktor lingkungan seperti cahaya dan suhu, umur, aktifitas disekolah, dan

juga aktifitas diluar sekolah juga mempengaruhi kualitas tidur.

5.4 Keterbatasan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti masih banyak kekurangan

sehingga memungkinkan hasil yang belum maksimal atau bisa dikatakan belum

sempurna. Setiap penelitian yang dilakukan pasti memiliki hambatan dalam

proses pelaksanaanya, dalam penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan,

diantaranya :

1. Instrumen dalam pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kuesioner

ini memiliki kelemahan walaupun bersifat rahasia, kuesioner ini masih

kurang kuat karena ada kemungkinan bahwa responden tidak jujur dalam

pengisian pertanyaan.

Page 88: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

68

BAB 6

PENUTUP

Pada bab ini peneliti akan menyampaikan tentang hubungan kualitas tidur

dengan tekanan darah pada siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten

Ngawi.

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian yang sudah dilakukan dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Nilai rata-rata kualitas tidur siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan

Kabupaten Ngawi sebesar 6,69 termasuk dalam kategori kualitas tidur

buruk.

2. Nilai rata-rata tekanan darah sistolik siswa kelas X-XI di SMA N 1

Kwadungan Kabupaten Ngawi adalah 119,2 mmHg, dan tekanan darah

diastolik siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi

adalah 78,9 mmHg. Nilai tekanan darah sistolik dan distolik pada siswa

SMA N 1 Kwadungan termasuk dalam kategori normal.

3. Terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah sistolik

pada siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten ngawi.

Penelitian ini terdapat hubungan yang bermakna, dan diinterprestasikan

adanya hubungan pada tingkat sangat kuat.

Page 89: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

69

6.2 Saran

1. Bagi responden, sebaiknya perlu memperhatikan keadaan lingkungan saat

tidur seperti cahaya, suhu, kurangi merokok, dan mengurangi konsumsi

kafein. Responden juga perlu mengatur pola tidur, durasi tidur

agarmendapatkan kualitas tidur yang baik.

2. Bagi institusi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun, dari hasil penelitian

ini didapatkan bahwa terdapat kesamaan antara teori dan hasil penelitian,

sehingga bisa menambah sumber referensi dan daftar pustaka untuk Stikes

Bhakti Husada Mulia Madiun berkaitan dengan hubungan kualitas tidur

dengan tekanan darah.

3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini sebagi masukan dan bahan

referensi penelitian terkait dengan hubungan kualitas tidur dengan tekanan

darah.

Page 90: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

70

DAFTAR PUSTAKA

Albert. 2012. Hubungan antara Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah pada

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara Tahun Masuk

2009. (Skripsi Ilmiah). Medan : Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas

Sumatra Utara.

Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Asmadi. 2008. Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta : Salemba

Medika.

Chobanian, M.D. 2004. The seventh Report of the Joint National Committee on

Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure.

U. S. Department Of Health And Human Services, NIH Publication No.04-

5230 Augustus 2004.

Dahlan, M. Sopiyudin. 2009. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sample dalam

Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika.

Falkner, Bonita et al. 2016. Blood Pressure Variability and Classification of

Prehypertension and Hypertension in Adolescence. Pediatrics 2008 ; 122 :

238-242

Fitri, A. A. 2013. Hubungan Kualitas Tidur Terhadap Kejadian Hipertensi.

Universitas Islam Negeri Hidayatullah. (Jurnal)

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/. Diakses: 16 Januari 2018

pada pukul 16.00 WIB.

Gangwisch et al, 2013.Sleep Duration dan Risk for Hypertension in Woman:

Results from The Nurses’ Health Study. American Journal of Hypertension

Vol. 26, No.7. Hal 903-911.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang : Universitas Diponegoro.

Gottlieb et al, 2006. Association ofUsual Sleep Duration with Hypertension. The

Sleep Heart Study. 126 : 1-6.

Guyton A. C and J. E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9.

Jakarta: ECG.

Hidayat, A. 2005. Pengantar kebutuhan dasar manusia Aplikasi Konsep dan

Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Page 91: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

71

. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep dan

Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

. 2015. Pengantar Konsep Dasar Manusia. Edisi 2 Buku 2, Jakarta:

Salemba Medika.

Ilham, F.A. 2013. Hubungan antara Kualitas Tidur dan Lama Kerja dengan

Kejadian Hipertensi pada Usia Dewasa Mudadi Desa Pondok Kecamatan

Nguter Kabupaten Sukoharjo. (Skripsi Ilmiah). Surakarta : FIK UMS.

Indarwati, Nova. 2012. Hubungan Antara Kualitas Tidur Mahasisiwa yang

Mengikuti UKM dan tidak Mengikuti UKM pada Mahasisiwa Reguler

Fakuktas Ilmu Keperawatan. Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan,

Universitas Indonesia. Jurnal. diakses 20 Desember 2017.

Indriani, L. 2016. Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah Pada Remaja

di Desa Tombasian Atas Kecamatan Kawangkoan Barat. Manado : Program

Studi Keperawatan Fakultas Kedokteran. Universitas Sam Ratulangi.

Inun, M. 2016. Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah Pada Mahasiswi

Program Studi S1 Fisioterapi Angkatan 2013 dan 2014. Universitas

Hasanudin : Makasar.

Javaheri, IsserA.S., Rosen C.L, & Redline S. 2008. Sleep Quality and Elevated

Blood Pressure in Adolescents, Jurnal.

http://circ.ahajournals.org/content/118/10/1034.full. Diakses: 09 Januari

2018 pada pukul 18.00.

Kai Lu, et al. 2015. Asociation Between Self Reported Global Slep and Prevalensi

of Hipertension in Chinese Adults International Journal of environment

Research and Publik Heart.

Khasanah, 2012. Kualitas Tidur Lansia Balai Reabilitas Sosial “Mandiri”

Semarang. Jurnal Nursing Studien 1(1) : 189-196.

Khorsid , et al. 2007. Rencana Asuhan Keperawaatan dan Pendokumentasian

Perawatan Pasien. Edisi 3. Alih bahasa : I made Kariasa dan Ni Made

Sumarwati. Jakarta : ECG

Kowalski, Robert. 2010. Terapi Hipertensi : Program 8 minggu Menurunkan

Tekanan Darah Tinggi. Alih Bahasa : Rani Ekawati. Bandung : Qanita

Mizan Pustaka.

Kozier, B. 2010. Fundamental Keperawatan : Konsep , Proses, & Praktik Edisi 7

Volume 2. Jakarta : ECG.

MCGrath, et al. 2012. Sleep to Lower Elevated Blood Pressur: Study Protocol for

a Randomized Controlled Trial. Trials Journal. 15:393.

Page 92: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

72

Miller, B. 2012. Tekanan Darah Tinggi. Malaysia : LC Graphic Sdn Bhd.

Mohd L, et al. 2017. Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah pada

Pelajar Kelas 2 SMA Negeri 10 Padang. (Jurnal) http://jurnal.fk.unand.ac.id

diakses: 20 Desember 2017 pada pukul 10.00 WIB.

Moniung, Randonuwu, dan Bataha. 2014. Hubungan Tekanan Darah Sistolik

dengan Kualitas Tidur Pasien Hipertensi di Puskesmas Bahu. Universitas

Samratulangi. (Jurnal)

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/5266 diakses: tanggal

20 Desember 2017 pada pukul 10.00 WIB.

Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Kedua. Jakarta:

Rineka Cipta.dika.

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba

Medika.

. 2016. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 4. Jakarta:

Salemba Medika.

Potter, P.A & Perry, A.G. 2010. Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan

Praktik Volume 1 Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika.

Puspita, R. W. 2010. Gaya Hidup pada Mahasiswa Penderita Hipertensi. (Jurnal)

http://eprints.ums.ac.id/3618/I/F100030148.pdf. Diakses : 01 Januari 2018

pada pukul 08.00.

Putra, S.R. 2011. Tips Sehat dengan Pola Tidur Tepat dan Cerdas. Yogyakarta :

Penerbit Buku Biru.

Ratih, D. 2017. Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah Pada

Mahasiswa Semester VIII Program Studi Keperawatan Stikes Bhakti

Husada Mulia Madiun. Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun.

Rinda. 2017. Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah Pada Remaja

Putera di Asrama Sanggau Landungsari Malang. Universitas Tribhuwana

Tunggadewi : Malang.

Sagala. 2010. Istirahat Untuk Pasien Hipertensi. (Jurnal)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/12345678/21596/4/Chapter%20II.pdf.

Diakses: 10 Januari 2018 pada pukul 15.00.

Sarah, Rolly, dan Yolanda. 2014. Hubungan Tekanan Darah Sistolik dengan

Kualitas Tidur Pasien Hipertensi di Puskesmas Bahu Manado. Universitas

Page 93: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

73

Sam Ratulangi Manado. (Jurnal)http://www.iunal.lipi.go.id. Diakses: 26

Januari 2018 pada pukul 20.00 WIB.

Saryono. 2011. Metode Penelitian Kualitatif dalam Kesehatan. Yogyakarta :

Nuha Medika.

Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Risert Keperawatan. Yogyakarta : Graha

Ilmu.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif. Jakarta: Alfabeta.

Suyanto & Salamah. 2009. Risert Kebidanan : Metodologi dan Aplikasi.

Yogyakarta : Mitra Cendekia.

Umamul F, 2016, Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah pada

Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan : Universitas Jember.

Wahit I, et al. 2015. Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar. Jakarta : Salemba

Medika.

Wendy M, et al. 2007. Martial Quality and Martial Bed: Examining The

Covariation Between Relationship Quality and Sleep. NIHPA Author

Manuscript. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17854738. diakses: 05

Januari 2018 pada pukul 19.00 WIB.

Page 94: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang
Page 95: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

74

Lampiran 1 Surat Ijin Pencarian Data Awal

Page 96: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

75

Lampiran 2 Surat Ijin Pencarian Data Awal BANKESBANGPOL

Page 97: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

76

Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian

Page 98: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

77

Lampiran 4 Surat Permohonan Menjadi Responden

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth

Calon Responden

Di tempat

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa STIKES Bhakti

Husada Mulia Madiun Program Studi Keperawatan

Nama : Candra Wahyu Nursiati

NIM : 201402007

Akan mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Kualitas

Tidur dengan Tekanan Darah pada Siswa Kelas X-XI Di SMA N 1 Kwadungan

Kabupaten Ngawi”

Untuk itu saya mohon bantuan kepada saudara, kiranya bersedia

memberikan informasi dengan cara kuesioner terlampir. Kerahasiaan semua

informasi akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

Atas perhatian, kerja sama dan kesediaannya dalam berpartisipasi sebagai

responden dalam penelitian ini, saya menyampaikan banyak terimakasih dan

berharap informasi anda akan berguna, khususnya dalam penelitian ini.

Madiun,.................2018

Peneliti

Candra Wahyu Nursiati

201402007

Page 99: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

78

Lampiran 5 Lembar Inform Consent

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(Inform Consent)

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : .............................................................................................

Kelas : .............................................................................................

Umur : .............................................................................................

Alamat : .............................................................................................

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta mengetahui tentang

manfaat dan resiko penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Kualitas Tidur

dengan Tekanan Darah pada Siswa Kelas X-XI Di SMA N 1 Kwadungan

Kabupaten Ngawi” maka dengan ini saya menyatakan bersedia berpartisipasi

menjadi responden, dengan catatan apabila sewaktu-waktu saya merasa dirugikan

dalam bentuk apapun, saya berhak membatalkan persetujuan ini.

Madiun,...................... 2018

Responden,

( )

Page 100: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

79

Lampiran 6 Kisi-Kisi Kuesioner Kualitas Tidur

KISI-KISI KUESIONER

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN TEKANAN DARAH

PADA SISWA KELAS X-XI DI SMA N 1 KWADUNGAN

KABUPATEN NGAWI

Kisi-Kisi Kuesioner Kualitas tidur

No Indikator Jumlah No pertanyaan

1 Efisiensi Kebiasaan Tidur 1 9

2 Gangguan Tidur 2 2 dan 5a

3 Durasi Tidur 1 4

4 Kualitas Tidur Subjektif 2 1 dan 3

5 Penggunaan Obat Tidur 1 6

6 Latensi Tidur 9 5b-5j

7 Daytime Disfunction 2 7 dan 8

Page 101: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

80

Lampiran 7 Pengkajian Kualitas Tidur

PENGKAJIAN KUALITAS TIDUR

PETUNNJUK UMUM :

1. Isi setiap pertanyaan dengan jelas dan lengkap.

2. Untuk setiap soal pilihan berilah tanda centang (√) pada tempat yang sudah

disediakan.

3. Untuk soal isian, jawaban ditulis ditempat yang telah disediakan.

4. Jika saudara ingin mengganti jawaban, coret jawabann awal.

5. Jika ada hal yang kurang jelas, saudara bisa menanyakan kepada peneliti.

A. DATA UMUM

Nama inisial responden : . . . . . . . . .

1. Jenis kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan

2. Umur : . . . . . . Tahun

3. Lingkungan

a. Cahaya : ( ) Terang ( ) Redup ( ) Gelap

b. Suhu : ( ) Hangat ( ) Biasa ( ) Dingin

4. Merokok : ( ) Iya ( ) Tidak

5. Ekstra kulikuler : ( ) Iya

( ) Tidak

Keterangan : Pramuka, PMR, OSIS

6. Aktifitas diluar sekolah : Bermain ( ) Belajar ( )

Les tambahan ( )

7. Minum Kafein/Kopi : ( ) Iya ( ) Tidak

Page 102: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

81

B. INDEKS KUALITAS TIDUR

INSTRUKSI :

Pertanyaan berikut ini berhubungan dengan kebiasaan tidur hanya selama 1 minggu

terakir saja. Jawaban anda harus menunjukkan pengulangan yang paling tepat dari

sebagian siang dan malam hari pada minggu lalu. Saya berharap anda menjawab

semua pertanyaan nomor 1-4 jawaban dengan angka, sedangkan dimana untuk

pertanyaan 5-9 cukup dengan tanda (√) pada salah satu kolom pilihan jawaban

yang ada.

1. Pada jam berapa anda biasanya mulai tidur malam ?

.................................................................................................................

2. Berapa lama anda biasanya baru bisa tertidur tiap malam ?

.................................................................................................................

3. Pada jam berapa anda biasanya bangun pagi ?

..................................................................................................................

4. Berapa lama anda tidur di malam hari ?

.................................................................................................................

5 Seberapa sering masalah-masalah

dibawah ini mengganggu tidur

Anda ?

Tidak pernah

(0)

1x seminggu

(1)

2x seminggu

(2)

≥ 3x

seminggu

(3)

a. Tidak mampu tertidur selama 30

menit sejak berbaring

b. Terbangun di tengah malam atau

terlalu dini

c. Terbangun untuk ke kamar mandi

d. Tidak mampu bernafas dengan

leluasa

e. Batuk atau mengorok

f. Kedinginan di malam hari

g. Kepanasan di malam hari

h. Mimpi buruk

i. Merasa nyeri

j. Alasan lain , jelaskan :

.......................................................

.......................................................

.......................................................

.......................................................

...............................................

Page 103: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

82

6 Seberapa sering anda

menggunakan obat tidur

7 Seberapa sering anda mengantuk

ketika melakukan aktifitas di

siang hari

Tidak

antusias (0)

Kecil

(1)

Sedang

(2)

Besar

(3)

8 Seberapa besar antusias anda

ingin menyelesaikan masalah

yang anda hadapi

Sangat baik

(0)

Baik

(1)

Kurang

(2)

Sangat

kurang

(3)

9 Bagaimana kualitas tidur anda

selama seminggu yang lalu

Hasil :

1. Jumlah score : ...................

2. Tekanan darah : Sistolik.........Diastolik.......mmHg

Page 104: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

83

Lampiran 8 Keterangan Cara Skoring

Keterangan Cara Skoring

Komponen :

1. Kualitas tidur subyektif → Dilihat dari pertanyaan nomer 9

a. Sangat baik = 0

b. Baik =1

c. Kurang = 2

d. Sangat kurang = 3

2. Latensi tidur (kesulitan memulai tidur) → total skor dari pertanyaan nomer 2

dan 5a

Pertanyaan nomer 2 :

a. ≤ 15 menit = 0

b. 16–30 menit = 1

c. 31-60 menit = 2

d. >60 menit = 3

Pertanyaan nomer 5a :

a. Tidak pernah = 0

b. 1x seminggu = 1

c. 2x seminggu = 2

d. ≥ 3x seminggu = 3

Jumlahkan skor pertanyaan nomer 2 dan 5a, dengan skor dibawah ini

a. Skor 0 = 0

b. Skor 1-2 = 1

c. Skor 3-4 = 2

d. Skor 5-6 = 3

Page 105: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

84

3. Lama tidur malam → Dilihat dari pertanyaan nomer 4

a. >7 jam = 0

b. 6-7 jam = 1

c. 5-6 jam = 2

d. <5 jam = 3

4. Efisiensi tidur → Pertanyaan nomer 1, 3, 4

Efisiensi tidur = (# lama tidur/ # lama di tempat tidur) x 100%

# lama tidur ± pertanyaan nomer 4

# lama di tempat tidur ± kalkulasi respon dari pertanyaan nomer 1 dan 3

Jika di dapat hasil berikut, maka skornya :

a. >85 % = 0

b. 75-84 % = 1

c. 65-74 % = 2

d. <65 % = 3

5. Gangguan ketika tidur malam → Pertanyaan nomer 5b sampai 5i

Nomer 5b sampai 5i dinilai dengan skor dibawah ini :

a. Tidak pernah = 0

b. 1x seminggu = 1

c. 2x seminggu = 2

d. ≥ 3x seminggu = 3

Jumlahkan skor pertanyaan nomer 5b sampai 5i, dengan skor dibawah ini :

a. Skor 0 = 0

b. Skor 1-9 = 1

c. Skor 10-18 = 2

d. Skor 19-27 = 3

6. Menggunakan obat-obat tidur → Pertanyaan nomer 6

a. Tidak pernah = 0

b. 1x seminggu = 1

c. 2x seminggu = 2

d. ≥ 3x seminggu = 3

Page 106: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

85

7. Terganggunya aktifitas di siang hari → Pertanyaan nomer 7 dan 8

Pertanyaan nomer 7 :

a. Tidak pernah = 0

b. 1x seminggu = 1

c. 2x seminggu = 2

d. ≥ 3x seminggu = 3

Pertanyaan nomer 8 :

a. Tidak antusias = 0

b. Kecil = 1

c. Sedang = 2

d. Besar = 3

Jumlahkan skor pertanyaan nomer 7 dan 8, dengan skor dibawah ini :

a. Skor 0 = 0

b. Skor 1-2 = 1

c. Skor 3-4 = 2

d. Skor 5-6 = 3

Skor akhir : jumlahkan semua skor mulai dari komponen 1 - 7

Nilai tiap komponen kemudian dijumlahkan menjadi skor global antara 0-21. Skor

≤5 = baik, >5= buruk

Page 107: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

86

Lampiran 9 Standart Operasional Prosedur

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

1. Pengukuran Kualitas Tidur

Pengertian :

Merupakan tata cara pengukuran kualitas tidur. Kualitas tidur merupakan

fenomena yang sangat kompleks yang melibatkan berbagai dominan antara lain,

penilaian terhadap lama waktu tidur, gangguan tidur, massa laten tidur, disfungsi

tidur pada siang hari, efisiensi tidur, kualitas tidur, dan penggunaan obat tidur.

Tujuan :

Untuk menilai kualitas tidur seseorang.

Kebijakan :

Persiapan alat :

1. Kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI).

2. Alat tulis.

Prosedur :

1. Jelaskan prosedur pada responden

2. Responden mengisi lembar kuesioner kualitas tidur sesuai dengan intruksi

yang tertera pada lembar kuesioner.

3. Catat hasil pengukuran kualitas tidur pada lembar kuesioner.

Page 108: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

87

2. Pengukuran Tekanan Darah

Pengertian :

Merupakan tata cara pengukuran tekanan darah. Tekanan darah merupakan

indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler.

Tujuan :

Untuk mengetahui nilai tekanan darah.

Kebijakan :

1. Responden mengontrol konsumsi natrium selama 3 hari terakir.

2. Dilakukan pada pukul 10 pagi.

3. Responden harus beristirahat minimal 5 menit sebelum pemeriksaan.

4. Pengukuran dilakukan dengan posisi duduk.

5. Pengukuran dilakukan sekali dalam satu waktu dan hasil pengukuran

dicatat.

Persiapan alat :

1. Alat ukur yang digunakan adalah sphygmomanometer dan stetoskop.

2. Alat tulis.

Prosedur :

1. Jelaskan prosedur pada responden.

2. Cuci tangan.

3. Atur posisi responden.

4. Letakkan tangan yang hendak diukur pada posisi terlenytang.

5. Lengan baju diangkat.

6. Pasang manset pada lengan kanan atas sekitar 3 cm di atas fossa cubiti.

Page 109: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

88

7. Tentukan denyut nadi arteri radialis.

8. Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri tidak teraba.

9. Letakkan diafragma stetoskop diatas nadi branchialis dan dengarkan.

10. Kempeskan blon udara manset secara perlahan dan berkesinambungana

dengan memutar skrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam.

11. Catat tinggi air raksa manometer saat pertama kali terdengar dan catat

tinggi air raksa manometer saat terakir kali terdengar.

12. Suara Korotkoff I : menunjukkan besarnya tekanan sistolik.

13. Suara Korotkoff IV/V : menunjukkan besarnya tekanan diastolik.

Page 110: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

89

Lampiran 10 Tabulasi Data

Tabulasi Data

A. Data umum

No Nama

responden Kelas Umur

Jenis

Kelamin

Lingkungan

Merokok Aktifitas

di sekolah

Aktifitas

diluar luar

sekolah

Konsumsi

kafein Cahaya Suhu

1. AN 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.00 1.0 1.0 2. APS 2.0 3.0 1.0 3.0 2.0 2.0 1.00 1.0 1.0 3. ID 2.0 1.0 2.0 1.0 1.0 2.0 2.00 1.0 1.0 4. NA 2.0 2.0 2.0 1.0 2.0 2.0 2.00 2.0 2.0 5. JR 2.0 1.0 2.0 1.0 3.0 2.0 2.00 2.0 2.0 6. AF 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.0 4.00 3.0 1.0 7. ER 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.0 4.00 2.0 2.0 8. IA 2.0 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.00 1.0 1.0 9. HR 2.0 3.0 2.0 1.0 2.0 2.0 2.00 1.0 1.0

10. IC 1.0 1.0 2.0 1.0 2.0 2.0 3.00 1.0 2.0 11. RD 2.0 1.0 2.0 1.0 1.0 2.0 2.00 1.0 2.0 12. ERA 2.0 1.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.00 2.0 1.0 13. CA 2.0 2.0 1.0 3.0 2.0 1.0 2.00 1.0 1.0 14. LD 2.0 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 4.00 2.0 1.0 15. FA 2.0 2.0 2.0 1.0 2.0 2.0 4.00 1.0 2.0 16. AS 2.0 2.0 1.0 2.0 1.0 1.0 4.00 1.0 2.0 17. ED 2.0 2.0 2.0 1.0 1.0 2.0 2.00 1.0 1.0 18. ANS 2.0 1.0 1.0 1.0 2.0 2.0 4.00 1.0 1.0 19. LB 1.0 1.0 1.0 3.0 1.0 1.0 1.00 1.0 1.0 20. SD 1.0 1.0 1.0 1.0 2.0 1.0 1.00 1.0 1.0 21. YP 1.0 1.0 1.0 3.0 3.0 2.0 1.00 1.0 1.0 22. BC 2.0 2.0 1.0 1.0 3.0 1.0 2.00 1.0 2.0 23. AM 2.0 3.0 2.0 1.0 2.0 2.0 2.00 2.0 1.0 24. WI 2.0 2.0 1.0 2.0 3.0 1.0 1.00 1.0 2.0 25. MN 1.0 1.0 2.0 1.0 1.0 2.0 3.00 1.0 2.0 26. VS 1.0 1.0 2.0 1.0 2.0 2.0 1.00 1.0 2.0 27. ZN 1.0 1.0 2.0 2.0 3.0 2.0 1.00 1.0 1.0 28. DW 1.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.0 1.00 2.0 2.0 29. RF 1.0 1.0 2.0 1.0 2.0 2.0 1.00 3.0 2.0 30. MR 1.0 1.0 2.0 2.0 1.0 2.0 1.00 3.0 1.0 31 FS 1.0 2.0 2.0 1.0 1.0 2.0 1.00 3.0 1.0 32. NA 1.0 1.0 2.0 1.0 2.0 2.0 2.00 2.0 2.0 33. BJ 1.0 1.0 2.0 3.0 3.0 2.0 1.00 2.0 2.0 34. NK 1.0 1.0 2.0 1.0 1.0 2.0 1.00 1.0 2.0 35. SJ 1.0 1.0 2.0 1.0 1.0 2.0 3.00 1.0 2.0 36. SR 1.0 1.0 2.0 2.0 2.0 2.0 3.00 1.0 2.0 37. HM 1.0 1.0 2.0 3.0 2.0 2.0 3.00 2.0 1.0 38. YF 2.0 1.0 2.0 3.0 1.0 2.0 4.00 2.0 2.0 39 BY 1.0 2.0 1.0 2.0 1.0 1.0 3.00 1.0 2.0 40. MH 1.0 2.0 1.0 2.0 2.0 1.0 1.00 1.0 1.0 41. YG 2.0 2.0 1.0 3.0 3.0 1.0 4.00 1.0 2.0 42. YK 2.0 2.0 1.0 2.0 2.0 2.0 1.00 1.0 2.0 43. ALN 1.0 1.0 2.0 1.0 1.0 2.0 1.00 2.0 2.0 44. DD 1.0 2.0 1.0 3.0 1.0 1.0 1.00 1.0 1.0 45. NR 1.0 1.0 2.0 1.0 1.0 2.0 3.00 3.0 1.0 46. CL 2.0 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 3.00 3.0 2.0 47. BN 2.0 2.0 2.0 1.0 2.0 2.0 3.00 1.0 1.0

Page 111: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

90

48. TT 2.0 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.00 1.0 1.0 49. KL 2.0 3.0 1.0 3.0 2.0 1.0 3.00 3.0 1.0 50. RN 1.0 1.0 2.0 1.0 2.0 2.0 1.00 1.0 1.0 51. WN 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.0 3.00 1.0 2.0 52. DK 2.0 2.0 2.0 1.0 2.0 2.0 3.00 1.0 1.0 53. AY 1.0 1.0 2.0 1.0 1.0 2.0 1.00 1.0 2.0 54. CR 1.0 1.0 2.0 1.0 1.0 2.0 1.00 2.0 2.0 55. YN 1.0 1.0 2.0 3.0 2.0 2.0 3.00 2.0 1.0 56. RK 1.0 1.0 2.0 1.0 1.0 2.0 3.00 2.0 2.0 57. BI 1.0 1.0 2.0 1.0 2.0 2.0 2.00 3.0 2.0 58. RES 1.0 2.0 1.0 3.0 3.0 1.0 1.00 1.0 1.0 59. DH 1.0 1.0 1.0 3.0 2.0 2.0 3.00 2.0 1.0 60. MS 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 3.00 1.0 1.0 61. LL 2.0 2.0 2.0 1.0 2.0 2.0 4.00 1.0 2.0 62. VD 2.0 2.0 2.0 2.0 1.0 2.0 1.00 1.0 2.0 63. RL 2.0 2.0 2.0 3.0 3.0 2.0 1.00 1.0 1.0 64. FT 2.0 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 1.00 1.0 1.0 65. RW 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.0 3.00 1.0 1.0 66. ES 1.0 1.0 1.0 3.0 1.0 1.0 2.00 1.0 1.0 67. FD 1.0 1.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.00 2.0 2.0 68. RR 1.0 1.0 2.0 1.0 2.0 2.0 1.00 2.0 1.0 69. DR 1.0 1.0 2.0 1.0 1.0 2.0 3.00 2.0 1.0 70. DP 1.0 1.0 2.0 2.0 2.0 2.0 3.00 2.0 2.0 71. WD 1.0 2.0 2.0 3.0 3.0 2.0 1.00 1.0 1.0 72. OR 1.0 1.0 2.0 1.0 1.0 2.0 1.00 3.0 2.0 73. HB 2.0 2.0 1.0 1.0 2.0 1.0 4.00 3.0 1.0 74. VR 2.0 2.0 1.0 2.0 2.0 1.0 1.00 2.0 2.0 75. MV 2.0 2.0 1.0 2.0 1.0 1.0 4.00 1.0 1.0 76. VO 2.0 2.0 2.0 1.0 1.0 2.0 4.00 1.0 1.0 77. DH 2.0 2.0 1.0 1.0 2.0 2.0 3.00 1.0 1.0 78. GA 2.0 2.0 1.0 3.0 3.0 1.0 3.00 1.0 2.0 79. BS 2.0 2.0 2.0 1.0 2.0 2.0 1.00 1.0 2.0 80. NV 2.0 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 3.00 2.0 1.0 81. KT 2.0 2.0 2.0 1.0 2.0 2.0 4.00 2.0 1.0 82.. NS 2.0 2.0 2.0 2.0 1.0 2.0 2.00 2.0 2.0 83. DE 2.0 2.0 2.0 1.0 2.0 2.0 2.00 1.0 2.0 84. LF 2.0 2.0 1.0 3.0 1.0 2.0 2.00 1.0 1.0 85. BR 2.0 2.0 1.0 1.0 2.0 1.0 1.00 2.0 1.0 86. IR 2.0 2.0 1.0 1.0 3.0 2.0 1.00 1.0 2.0 87. SV 2.0 1.0 2.0 2.0 3.0 2.0 1.00 1.0 1.0 88. NW 2.0 2.0 2.0 1.0 1.0 2.0 1.00 2.0 1.0 89. DI 2.0 2.0 1.0 3.0 1.0 1.0 1.00 1.0 1.0 90. VZ 2.0 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 3.00 1.0 1.0 91. WS 1.0 1.0 2.0 1.0 2.0 2.0 2.00 1.0 1.0 92. RK 1.0 1.0 1.0 3.0 3.0 1.0 1.00 1.0 1.0 93. EL 1.0 1.0 2.0 1.0 2.0 2.0 1.00 1.0 2.0 94. YF 1.0 1.0 2.0 1.0 1.0 2.0 1.00 2.0 2.0 95. HT 1.0 1.0 2.0 2.0 3.0 2.0 1.00 2.0 2.0 96. LN 1.0 1.0 2.0 1.0 2.0 2.0 1.00 1.0 1.0 97 RD 1.0 1.0 1.0 3.0 2.0 2.0 1.00 1.0 1.0 98. KB 1.0 2.0 1.0 3.0 3.0 2.0 1.00 1.0 1.0

Page 112: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

91

Keterangan :

A. Kelas :

Coding 1 : Kelas X

Coding 2 : Kelas XI

B. Merokok

Coding 1 : Merokok

Coding 2 : Tidak merokok

C. Umur

Coding 1 : 16 tahun

Coding 2 : 17 tahun

Coding 3 : 18 tahun

D. Aktifitas di sekolah

Coding 1 : Pramuka

Coding 2 : PMR

Coding 3 : OSIS

Coding 4 : Tidak mengikuti

ekstrakulikuler

E. Jenis kelamin

Coding 1 : Laki-laki

Coding 2 : Perempuan

F. Aktifitas Di luar sekolah

Coding 1 : Bermain

Coding 2 : Belajar

Coding 3 : Les tambahan

G. Lingkungan

Cahaya : Coding 1 : Terang

Coding 2 : Redup

Coding 3 : Gelap

Suhu : Coding 1 : Hangat

Coding 2 : Biasa

Coding 3 : Dingin

H. Minum kafein/kopi

Coding 1 : Iya

Coding 2 : Tidak

Page 113: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

92

B. Data Khusus

No Nama

responden

Komponen Kualitas Tidur Total

Skor

Tekanan

darah sistolik

Tekanan

darah distolik 1 2 3 4 5 6 7

1. AN 2 2 1 1 1 0 1 8 130 80 2. APS 2 0 2 2 1 0 1 8 130 80 3. ID 2 0 1 1 1 0 1 6 120 80 4. NA 2 1 1 1 1 0 1 7 110 70 5. JR 2 1 1 1 1 0 1 7 120 80 6. AF 1 1 1 1 1 0 1 6 120 80 7. ER 2 0 1 1 1 0 2 7 130 80 8. IA 2 1 1 1 1 0 2 8 130 80 9. HR 1 0 1 1 1 0 2 6 120 70

10. IC 2 1 1 1 1 0 1 7 120 80 11. RD 2 1 1 1 1 0 3 9 120 80 12. ERA 2 1 1 1 1 0 2 8 120 80 13. CA 1 0 0 0 2 0 2 5 120 80 14. LD 1 1 1 1 1 0 2 7 110 70 15. FA 0 0 0 0 2 0 1 3 110 80 16. AS 2 2 1 1 1 0 2 9 120 80 17. ED 1 1 1 0 0 0 1 4 120 80 18. ANS 1 1 0 0 1 0 1 4 120 70 19. LB 1 2 1 1 1 0 1 7 130 80 20. SD 1 1 0 0 0 0 1 3 110 90 21. YP 0 0 0 0 2 0 1 3 100 60 22. BC 1 1 1 0 0 0 0 3 110 80 23. AM 1 1 1 1 1 0 2 7 130 70 24. WI 2 2 1 1 1 0 2 9 120 90 25. MN 2 1 1 1 1 0 1 7 120 60 26. VS 1 1 0 0 0 0 1 3 110 70 27. ZN 2 1 1 1 1 0 2 8 120 80 28. DW 1 1 0 0 1 0 2 5 110 70 29. RF 2 2 2 2 1 0 2 11 120 70 30. MR 2 1 2 2 1 0 3 11 110 70 31 FS 2 2 2 2 1 0 2 11 130 80 32. NA 2 1 1 1 1 0 3 9 130 80 33. BJ 1 1 1 1 1 0 2 7 120 80 34. NK 2 1 1 1 1 0 2 8 130 70 35. SJ 1 1 0 0 0 0 1 3 110 80 36. SR 2 2 2 2 1 0 2 11 120 70 37. HM 0 0 1 1 1 0 1 4 100 80 38. YF 1 0 0 0 1 0 2 4 90 80 39 BY 2 1 1 1 1 0 2 8 130 80 40. MH 1 2 1 1 1 0 2 8 130 80 41. YG 2 1 1 2 1 0 2 9 120 80 42. YK 0 0 1 0 1 0 1 3 100 80

Page 114: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

93

43. ALN 2 1 1 1 1 0 1 7 120 60 44. DD 2 2 1 2 1 0 3 7 120 90 45. NR 1 0 0 0 1 0 2 3 100 60 46. CL 2 1 1 1 1 0 1 7 120 70 47. BN 1 0 0 0 1 0 2 4 110 80 48. TT 1 1 1 1 1 0 1 6 130 90 49. KL 2 1 1 1 1 0 1 7 130 90 50. RN 2 2 2 1 1 0 2 10 120 70 51. WN 2 2 1 2 1 0 2 10 140 70 52. DK 1 0 1 1 1 0 0 4 110 90 53. AY 1 1 1 1 1 0 1 6 120 70 54. CR 1 0 0 0 1 0 2 4 100 90 55. YN 2 1 0 0 2 0 2 7 130 70 56. RK 1 0 0 0 1 0 1 3 110 90 57. BI 2 0 0 0 1 0 2 5 110 60 58. RES 1 0 1 1 1 0 2 6 130 90 59. DH 1 2 0 0 1 0 2 6 120 90 60. MS 1 1 0 0 1 0 2 5 120 70 61. LL 1 0 0 0 1 0 1 3 110 80 62. VD 1 0 0 0 1 0 1 3 110 80 63. RL 1 1 1 1 1 0 1 6 100 80 64. FT 2 0 0 0 1 0 2 5 100 70 65. RW 2 1 2 2 1 0 3 11 120 80 66. ES 1 1 1 1 1 0 1 6 120 80 67. FD 1 0 1 1 1 0 2 6 110 80 68. RR 2 0 2 2 1 0 1 9 110 80 69. DR 2 1 2 2 1 0 2 10 110 80 70. DP 1 2 1 2 1 0 2 9 110 80 71. WD 1 1 1 1 1 0 1 6 120 90 72. OR 2 2 1 1 1 0 1 8 120 90 73. HB 2 1 2 2 1 0 2 10 140 90 74. VR 2 0 0 0 1 0 2 5 120 90 75. MV 1 0 0 0 1 0 1 3 120 80 76. VO 2 1 2 2 1 0 3 11 130 90 77. DH 2 1 2 2 1 0 2 10 140 90 78. GA 2 0 0 0 1 0 2 5 140 90 79. BS 2 2 0 0 1 0 1 6 120 80 80. NV 2 0 0 0 1 0 2 5 120 80 81. KT 2 2 1 1 1 0 1 8 130 80 82. NS 1 0 0 0 1 0 1 3 120 80 83. DE 1 1 1 1 1 0 1 6 110 60 84. LF 2 1 2 2 1 0 2 10 130 90 85. BR 2 0 0 0 1 0 2 5 110 90 86. IR 1 1 0 0 1 0 2 5 120 80 87. SV 2 0 0 0 1 0 3 6 120 80 88. NW 1 1 0 0 1 0 2 5 120 80

Page 115: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

94

89. DI 2 1 2 2 1 0 2 10 130 90 90. VZ 2 2 2 1 1 0 2 10 130 60 91. WS 2 0 2 2 1 0 1 8 120 80 92. RK 2 2 1 1 1 0 1 8 120 80 93. EL 1 1 1 1 1 0 1 6 120 80 94. YF 2 1 1 1 1 0 1 7 120 80 95. HT 1 1 1 1 1 0 2 7 120 80 96. LN 1 1 1 1 1 0 1 6 120 80 97 RD 2 1 1 1 1 0 1 7 130 90 98. KB 1 2 1 1 1 0 2 8 130 90

Keterangan :

Skor kualitas tidur 0-21, <5 kualitas tidur baik & ≥5-21 kualitas tidur buruk.

Tekanan darah normal pada remaja 80 - <120 mmHg.

Page 116: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

95

Lampiran 11 Data Frekuensi Responden

Data Frekuensi Responden

KELAS

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid X 46 46.9 46.9 46.9

XI 52 53.1 53.1 100.0

Total 98 100.0 100.0

UMUR

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 16 45 45.9 45.9 45.9

17 49 50.0 50.0 95.9

18 4 4.1 4.1 100.0

Total 98 100.0 100.0

JENIS_KELAMIN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid LAKI-LAKI 31 31.6 31.6 31.6

PEREMPUAN 67 68.4 68.4 100.0

Total 98 100.0 100.0

CAHAYA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TERANG 46 46.9 46.9 46.9

REDUP 25 25.5 25.5 72.4

GELAP 27 27.6 27.6 100.0

Total 98 100.0 100.0

SUHU

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid HANGAT 30 30.6 30.6 30.6

BIASA 44 44.9 44.9 75.5

DINGIN 24 24.5 24.5 100.0

Total 98 100.0 100.0

Page 117: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

96

MEROKOK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid MEROKOK 21 21.4 21.4 21.4

TIDAK MEROKOK 77 78.6 78.6 100.0

Total 98 100.0 100.0

AKTIFITAS_DISEKOLAH

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid PRAMUKA 42 42.9 42.9 42.9

PMR 20 20.4 20.4 63.3

OSIS 23 23.5 23.5 86.7

TIDAK MENGIKUTI EKSRAKULIKULER

13 13.3 13.3 100.0

Total 98 100.0 100.0

AKTIFITAS_DILUAR_SEKOLAH

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid BERMAIN 60 61.2 61.2 61.2

BELAJAR 28 28.6 28.6 89.8

LES TAMBAHAN 10 10.2 10.2 100.0

Total 98 100.0 100.0

KONSUMSI_KAFEIN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid IYA 55 56.1 56.1 56.1

TIDAK 43 43.9 43.9 100.0

Total 98 100.0 100.0

Page 118: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

97

Lampiran 12 Uji Normalitas

Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

SKOR_KUALITAS_TIDUR .085 98 .078 .949 98 .001

a. Lilliefors Significance Correction

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

TEKANAN_DARAH_SISTOL

IK .233 98 .000 .907 98 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

TEKANAN_DARAH_DIAST

OLIK .294 98 .000 .839 98 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

SKOR_KUALITAS_TIDUR .085 98 .078 .949 98 .001

TEKANAN_DARAH_SISTOLIK .233 98 .000 .907 98 .000

TEKANAN_DARAH_DIASTOLIK .294 98 .000 .839 98 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Page 119: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

98

Lampiran 13 Hasil Uji SPSS

Hasil Uji SPSS

Statistics

SKOR_KUALITAS_TIDUR

N Valid 98

Missing 0

Mean 6.69

Median 7.00

Mode 7

Std. Deviation 2.361

Minimum 3

Maximum 11

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

SKOR_KUALITAS_TIDUR 98 100.0% 0 .0% 98 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

SKOR_KUALITAS_TIDUR Mean 6.69 .239

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 6.22

Upper Bound 7.17

5% Trimmed Mean 6.66

Median 7.00

Variance 5.575

Std. Deviation 2.361

Minimum 3

Maximum 11

Range 8

Interquartile Range 3

Skewness .054 .244

Kurtosis -.901 .483

Page 120: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

99

Statistics

TEKANAN_DARAH_SISTOLIK

N Valid 98

Missing 0

Mean 119.29

Median 120.00

Mode 120

Std. Deviation 9.765

Minimum 90

Maximum 140

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

TEKANAN_DARAH_SISTOLIK

98 100.0% 0 .0% 98 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

TEKANAN_DARAH_SISTOLIK

Mean 119.29 .986

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 117.33

Upper Bound 121.24

5% Trimmed Mean 119.42

Median 120.00

Variance 95.361

Std. Deviation 9.765

Minimum 90

Maximum 140

Range 50

Interquartile Range 20

Skewness -.262 .244

Kurtosis .228 .483

Page 121: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

100

Statistics

TEKANAN_DARAH_DIASTOLIK

N Valid 98

Missing 0

Mean 78.98

Median 80.00

Mode 80

Std. Deviation 8.310

Minimum 60

Maximum 90

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

TEKANAN_DARAH_DIASTOLIK 98 100.0% 0 .0% 98 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

TEKANAN_DARAH_DIASTOLIK Mean 78.98 .839

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 77.31

Upper Bound 80.65

5% Trimmed Mean 79.42

Median 80.00

Variance 69.051

Std. Deviation 8.310

Minimum 60

Maximum 90

Range 30

Interquartile Range 10

Skewness -.576 .244

Kurtosis .010 .483

Page 122: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

101

Hasil Uji Korelasi Product Moment

Correlations

SKOR_KUALITAS_TIDUR

TEKANAN_DARAH_SISTOLIK

SKOR_KUALITAS_TIDUR Pearson Correlation 1 .800**

Sig. (2-tailed) .000

N 98 98

TEKANAN_DARAH_SISTOLIK Pearson Correlation .800** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 98 98

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

SKOR_KUALITAS_TIDUR

TEKANAN_DARAH_DIASTOLIK

SKOR_KUALITAS_TIDUR Pearson Correlation 1 .630**

Sig. (2-tailed) .000

N 98 98

TEKANAN_DARAH_DIASTOLIK Pearson Correlation .630** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 98 98

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

SKOR_KUALITAS_TIDUR

TEKANAN_DARAH_SISTOLI

K

TEKANAN_DARAH_

DIASTOLIK

SKOR_KUALITAS_TIDUR Pearson Correlation 1 .800** .630**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 98 98 98

TEKANAN_DARAH_SISTOLIK Pearson Correlation .800** 1 .753**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 98 98 98

TEKANAN_DARAH_DIASTOLIK

Pearson Correlation .630** .753** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 98 98 98

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 123: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

102

Hasil Uji Regresi

1. Hasil uji garis regresi kualitas tidur dengan tekanan darah sistolik

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

d

1 .800a .639 .636 5.894

a. Predictors: (Constant), SKOR_KUALITAS_TIDUR

b. Dependent Variable: TEKANAN_DARAH_SISTOLIK

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 5915.109 1 5915.109 170.276 .000a

Residual 3334.891 96 34.738

Total 9250.000 97

a. Predictors: (Constant), SKOR_KUALITAS_TIDUR

b. Dependent Variable: TEKANAN_DARAH_SISTOLIK

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 97.148 1.798 54.032 .000

SKOR_KUALITAS_

TIDUR

3.307 .253 .800 13.049 .000

a. Dependent Variable: TEKANAN_DARAH_SISTOLIK

Page 124: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

103

2. Hasil uji garis regresi kualitas tidur dengan tekanan darah diastolik

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .630a .397 .391 6.486

a. Predictors: (Constant), SKOR_KUALITAS_TIDUR

b. Dependent Variable: TEKANAN_DARAH_DIASTOLIK

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2659.925 1 2659.925 63.237 .000a

Residual 4038.034 96 42.063

Total 6697.959 97

a. Predictors: (Constant), SKOR_KUALITAS_TIDUR

b. Dependent Variable: TEKANAN_DARAH_DIASTOLIK

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 64.134 1.978 32.417 .000

SKOR_KUALITAS_

TIDUR

2.218 .279 .630 7.952 .000

a. Dependent Variable: TEKANAN_DARAH_DIASTOLIK

Page 125: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

104

Lampiran 14 Dokumentasi Penelitian

Page 126: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

105

Lampiran 15

JADWAL PENYUSUNAN SKRIPSI

No Kegiatan Bulan

September Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

1. Menentukan topik

proposal

2. Konsul judul

3. Survey pendahuluan

4. Penyusunan proposal

5. Bimbingan proposal

6. Ujian proposal

7. Revisi proposal

8. Pengurusan surat dan

perizinan

9. Penyusunan dan konsul

skripsi

10. Ujian skripsi

11. Revisi skripsi

Page 127: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

106

Lampiran 16 Lembar Konsultasi Bimbingan

Page 128: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

107

Page 129: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

108

Page 130: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang

109