SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih...
Transcript of SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih...
![Page 1: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/1.jpg)
SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN
TEKANAN DARAH PADA SISWA KELAS
X-XI DI SMA N 1 KWADUNGAN
KABUPATEN NGAWI
Oleh:
CANDRA WAHYU NURSIATI
NIM: 201402007
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2018
![Page 2: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/2.jpg)
ii
SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN
TEKANAN DARAH PADA SISWA KELAS
X-XI DI SMA N 1 KWADUNGAN
KABUPATEN NGAWI
Diajukan untuk memenuhi
Salah satu persyaratan dalam mencapai gelar
Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Oleh:
CANDRA WAHYU NURSIATI
NIM: 201402007
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2018
![Page 3: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/3.jpg)
iii
![Page 4: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/4.jpg)
iv
![Page 5: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/5.jpg)
v
LEMBAR PERSEMBAHAN
Al-hamdu lillahi robbil alamin
Sujud syukurku kupersembahkan kepadamu Tuhanku yang Maha Agung
nan Maha Tinggi atas takdirMu telah Kau jadikan aku manusia yang senantiasa
berpikir, berilmu, beriman dan bersabar. Semoga ini menjadi satu langkah awal
untuk meraih cita-citaku. Kupersembahkan sebuah karya kecil ini untuk :
1. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan doa, semangat, nasehat dan
kasih sayang serta pengorbanan yang tak terkira sehingga aku selalu kuat
dalam menjalani segala rintangan. Kalian ikhlas demi hidupku mengorbankan
perasaan tanpa kenal lelah, dalam lapar berjuang separuh nyawa hingga
segalanya. Terima kasih telah Kau lahirkan aku dari rahim seorang
perempuan yang begitu penyayang dan tangguh serta seorang laki-laki yang
begitu ikhlas menjagaku.
2. Bapak dan Ibu dosen pembimbing serta penguji ;
- Bapak Hariyadi, S.Kp., M.Pd selaku pembimbing I
- Bapak Cholik Harun R., M.Kes selaku Pembimbing II
- Bapak Zaenal Abidin, SKM., M.Kes (Epid) selaku Dewan Penguji
Terima kasih telah sabar dalam memberikan bimbingan, nasehat dukungan,
mendengarkan keluh kesah kesulitan saya, menuntun, mengarahkan saya agar
menjadi lebih baik hingga terseleseikan sebuah karya kecil ini. Terima kasih
dosen pengajar telah ikhlas memberikan pelajaran, dan pengetahuan tak
ternilai harganya.
3. Keluarga dan saudara yang telah tulus ikhlas memberikan doa nya untukku,
semangat dan dukunganya.
4. Sahabat dan teman-teman
Sahabat dan teman tersayang, terkhusus untuk kelas 8A Keperawatan
terima kasih untuk semangat, dukungan dan bantuan yang kalian berikan,
![Page 6: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/6.jpg)
vi
canda, tawa tangis dan perjuangan yang selama ini kita lewati bersama,
kenangan manis yang telah terukir.
Terima kasih sahabat, saudara terbaik yang sudah mau susah senang
bareng-bareng selama 4 tahun ini. Terimakasih banyak Indah, Iffah,
Tyas, Ulfa, Yusi, dan Dhiyah love you gaes.
Terimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama
dari mulai PBP 1 – sekarang ini yang tidak pernah berhenti memberikan
semangat, doa, dukungan, dan juga motivasi.
Terimakasih untuk keluarga KKN pak eko : Kak senut, Kak Desy, Adel,
Arum, Dek Pingky, Dek Riris, Dek Reni, Bunda Aldila, Kembar yang
sudah memberi semangat, dukungan, bercanda, tertawa, susah, senang
dan bekerja sama selama 3 minggu KKN.
Terima kasih teman-temanku dari kecil Linda, Ria, Rahma dan Reni
yang tidak pernah berhenti memberikan semangat, doa, dukungan, dan
juga motivasi.
5. Dan semua pihak yang banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Madiun, Juli 2018
By : Candra
![Page 7: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/7.jpg)
vii
Motto
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah
keadaan suatu kaum, sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri
mereka sendiri”
(QS Al-Ra’d ayat 11)
![Page 8: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/8.jpg)
viii
![Page 9: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/9.jpg)
ix
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Candra Wahyu Nursiati
Tempat, Tanggal Lahir : Ngawi, 26 Desember 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Ds Pleset, Dsn. Pleset II Rt 01/Rw 07, Kec. Pangkur
Kab. Ngawi
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan :
1. SDN Pleset 1, Kab. Ngawi ( 2002 – 2008)
2. SMP N 1 Pangkur, Kab. Ngawi (2008 -2011)
3. SMA N 1 Kwadungan, Kab. Ngawi (2011 –
2014)
4. STIKES BHM Madiun (2014 – Sekarang)
Riwayat Pekerjaan : Belum pernah bekerja
![Page 10: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/10.jpg)
x
Program Studi Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun 2018
ABSTRAK
Candra Wahyu Nursiati
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN TEKANAN DARAH
PADA SISWA KELAS X-XI DI SMA N 1 KWADUNGAN KABUPATEN
NGAWI
109 halaman + 16 tabel + 3 gambar + 16 lampiran
Tekanan darah adalah tekanan dimana darah beredar dalam darah. Tekanan
ini terus menerus berada dalam pembuluh darah. Faktor kualitas tidur yang buruk
yaitu kebiasaan durasi tidur yang pendek juga dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah terutama pada kalangan remaja. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada siswa kelas
X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi.
Jenis penelitian ini analitik dengan desain Cross Sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan
Kabupaten Ngawi sebanyak 130 siswa. Jumlah sampel yaitu 98 siswa yang
diambil dengan teknik simple random sampling. Pengambilan data menggunakan
kuesioner PSQI dan tekanan darah dengan menggunakan sphygnomanometer
jarum dan stetoskop. Data dianalisis menggunakan uji statistik pearson product
moment.
Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata kualitas tidur siswa sebesar
6,69 yang diinterprestasikan dalam kategori kualitas tidur buruk. Sedangkan nilai
rata-rata tekanan darah 119,2/78,9 mmHg yang artinya dalam kategori normal.
Analisis uji statistik dengan menggunakan korelasi product moment didapatkan
nilai signifikasi sebesar p-value 0,000 < α = 0,05 dan nilai r-square 0,800.
Kesimpulan ada hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada
siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi. Dari penelitian ini
diharapkan siswa bisa memiliki kualitas tidur yang baik untuk mengurangi resiko
peningkatan tekanan darah.
Kata kunci : Kualitas Tidur, Tekanan Darah, Siswa
![Page 11: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/11.jpg)
xi
Nursing Program STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun 2018
ABSTRACT
Candra Wahyu Nursiati
THE RELATIONSHIP BETWEEN QUALITY OF SLEEP WITH BLOOD
PRESSURE AMONG STUDENTS IN X-XI CLASS AT SHS 1 KWADUNGAN
NGAWI DISTRIC
109 pages + 16 tables + 3 images + 16 attachments
Blood Pressure is the pressure when blood circulates trough the
bloodstream (artery). This pressure is continuously going trough the blood
vessels. Factor that cause poor quality of sleep is the habit of short sleep duration
that also associated with an increase in blood pressure, especially among
adolescents. The purpose of this research was to determine the relationship
between quality of sleep and blood pressure among students in X-XI Class at SHS
1 Kwadungan Ngawi District.
The type of this research was analytical with Cross Sectional design. The
population of this research are 130 students from all students in X-XI class at
SHS 1 Kwadungan Ngawi Distric. Total of 98 students, as samples, ware taken by
simple random sampling technique. The data were collected by using PSQI
questionnaire and the blood pressure data colleted by using sphygnomanometer
and stethoscope. Data then analyzed by using pearson product moment test.
The results of this study shows that the average value of student's quality of
sleep are 6.69 which is interpreted as poor quality of sleep categories. While the
average value of blood pressure are 119.2/78.9 mmHg which include as normal
categories. Statistical test analysis by using pearson product moment shows the
significance of p-value 0,000 <α = 0,05 and r-square 0,800.
Based on the result, its can be conclude that there is a relationship between
quality of sleep and blood pressure among students in X-XI Class At SHS 1
Kwadungan Ngawi District. From this study, students should have proper quality
of sleep to reduce the risk of increased blood pressure.
Keywords: Quality of Sleep, Blood Pressure, Student
![Page 12: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/12.jpg)
xii
DAFTAR ISI
Sampul Depan .................................................................................................. i
Sampul Dalam .................................................................................................. ii
Lembar Persetujuan .......................................................................................... iii
Lembar Pengesahan ........................................................................................ iv
Lembar Persembahan ...................................................................................... v
Motto ............................................................................................................... vii
Halaman Pernyataan......................................................................................... viii
Daftar Riwayat Hidup ..................................................................................... ix
Abstrak ............................................................................................................ x
Abstract ............................................................................................................ xi
Daftar isi .......................................................................................................... xii
Daftar Tabel .................................................................................................... xiv
Daftar Gambar ................................................................................................. xv
Daftar Lampiran .............................................................................................. xvi
Daftar Istilah .................................................................................................... xvii
Daftar Singkatan .............................................................................................. xviii
Kata Pengantar ................................................................................................ xix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Tidur ........................................................................... 9
2.1.1 Definisi Tidur................................................................ 9
2.1.2 Fisiologi Tidur .............................................................. 9
2.1.3 Tahapan Tidur .............................................................. 10
2.1.4 Siklus Tidur ................................................................. 11
2.1.5 Fungsi dan Tujuan Tidur ............................................. 11
2.1.6 Kebutuhan dan Pola Tidur Normal pada Remaja ........ 12
2.1.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Tidur .. 13
2.1.8 Gangguan Tidur ........................................................... 15
2.1.9 Kualitas Tidur ............................................................... 17
2.1.10 Pengukuran Kualitas Tidur .......................................... 20
2.2 Tekanan Darah.......................................................................... 21
2.2.1 Pengertian Tekanan Darah ........................................... 21
2.2.2 Fisiologi Tekanan Darah .............................................. 22
2.2.3 Klasifikasi Tekanan Darah .......................................... 23
2.2.4 Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah ................ 23
2.2.5 Pengukuran Tekanan Darah ......................................... 26
2.2.6 Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah ...... 28
2.2.7 Kerangka Teori ............................................................. 35
![Page 13: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/13.jpg)
xiii
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konseptual ............................................................... 36
3.2 Hipotesis .................................................................................. 36
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian ...................................................................... 37
4.2 Populasi dan Sampel................................................................. 37
4.3 Teknik Sampling ....................................................................... 39
4.4 Kerangka Kerja Penelitian ........................................................ 40
4.5 Variabel dan Definisi Operasional ........................................... 41
4.6 Instrumen Penelitian ................................................................. 43
4.7 Uji Validitas dan Reliabilitas.................................................... 44
4.8 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 45
4.9 Prosedur Pengumpulan Data .................................................... 45
4.10 Teknik Analisa Data ................................................................. 47
4.11 Etika Penelitian ......................................................................... 51
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian .................................. 53
5.2 Hasil Penelitian ........................................................................ 54
5.3 Pembahasan ............................................................................. 61
5.4 Keterbatasan Penelitian ........................................................... 67
BAB 6 PENUTUP
6.1 Kesimpulan .............................................................................. 68
6.2 Saran ........................................................................................ 69
Daftar Pustaka ................................................................................................. 70
Lampiran-lampiran .......................................................................................... 74
![Page 14: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/14.jpg)
xiv
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Tabel Halaman
Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik ................ 23
Tabel 4.1 Definisi Operasional .............................................................. 42
Tabel 5.1 Karakteristik Siswa Menurut Kelas ....................................... 54
Tabel 5.2 Karakteristik Siswa Menurut Umur ..................................... 55
Tabel 5.3 Karakteristik Siswa Menurut Jenis Kelamin ........................ 55
Tabel 5.4 Karakteristik Siswa Berdasarkan Lingkungan Saat Tidur
(Cahaya) ................................................................................ 55
Tabel 5.5 Karakteristik Siswa Berdasarkan Lingkungan Saat Tidur
(Suhu) .................................................................................... 56
Tabel 5.6 Karakteristik Siswa Berdasarkan Riwayat Merokok ............ 56
Tabel 5.7 Karakteristik Siswa Berdasarkan Aktifitas di Sekolah ......... 57
Tabel 5.8 Karakteristik Siswa Berdasarkan Aktifitas di Luar Sekolah .. 57
Tabel 5.9 Karakteristik Siswa Berdasarkan Kebiasaan Mengkonsumsi
Kafein ................................................................................... 57
Tabel 5.10 Kualitas Tidur Siswa Kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan
Kabupaten Ngawi .................................................................. 58
Tabel 5.11 Tekanan Darah Sistolik Siswa Kelas X-XI di SMA N 1
Kwadungan Kabupaten Ngawi .............................................. 58
Tabel 5.12 Tekanan Darah Diastolik Siswa Kelas X-XI di SMA N 1
Kwadungan Kabupaten Ngawi .............................................. 59
Tabel 5.13 Analisis Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah
Sistolik pada Siswa Kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan
Kabupaten Ngawi .................................................................. 59
Tabel 5.14 Hasil Analisis Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan
Darah Diastolik pada Siswa Kelas X-XI di SMA N 1
Kwadungan Kabupaten Ngawi .............................................. 60
![Page 15: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/15.jpg)
xv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Gambar Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori ...................................................................... 35
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual . ........................................................... 36
Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian .................................................... 40
![Page 16: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/16.jpg)
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Pencarian Data Awal .......................................... 74
Lampiran 2 Surat Ijin Pencarian Data Awal BANKESBANGPOL ...... 75
Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian ............................................................ 76
Lampiran 4 Surat Permohonan Menjadi Responden .............................. 77
Lampiran 5 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ............................ 78
Lampiran 6 Kisi-kisi Kuesioner Kualitas Tidur ...................................... 79
Lampiran 7 Pengkajian Kualitas Tidur .................................................. 80
Lampiran 8 Keterangan Cara Skoring .................................................... 83
Lampiran 9 Standar Operasional Prosedur ............................................. 86
Lampiran 10 Tabulasi Data ....................................................................... 89
Lampiran 11 Data Frekuensi Responden .................................................. 95
Lampiran 12 Hasil Uji Normalitas ........................................................... 97
Lampiran 13 Hasil Uji SPSS ..................................................................... 98
Lampiran 14 Dokumentasi Penelitian ...................................................... 104
Lampiran 15 Jadwal Penyusunan Skripsi ................................................ 105
Lampiran 16 Lembar Konsultasi Bimbingan ........................................... 106
![Page 17: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/17.jpg)
xvii
DAFTAR ISTILAH
Anonymity : Tanpa nama
Cleaning : Pengecekan data kembali
Coding : Pemberian kode
Confidentiality : Kerahasiaan
Data entry : Memasukkan data
Daytime disfunction : Gangguan pada kegiatan sehari-hari
Dependent variabel : Variabel bebas
Editing : Pengeditan
Hipersomnia : Gangguan tidur dengan kriteria tidur berlebih
Independent variabel : Variabel terikat
Informed consent : Lembar persetujuan
Insomnia : Gangguan tidur
Narkolepsi : Gelombang kantuk yang tak tertahankan yang muncul
secara tiba-tiba pada siang hari
Parasomnia : Aktivitas abnormal muncul saat seseorang sedang tidur
Privacy : Rahasia
Sleep apnea : Kondisi terhentinya nafas secara periodik pada saat
tidur
![Page 18: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/18.jpg)
xviii
DAFTAR SINGKATAN
ARAS : Ascending Reticulari Activity System
BSR : Bulbar Synchrinizing Regional
EEG : Electroencephalograph
EMG : Elektromiogram
EOG : Elekro okulogram
MmHg : Milimeter Merkuri Hydrargyrum
NREM : Non Synchrinizing Regional
PSQI : Pittsburgh Sleep Quality Index
RAS : Reticular Activating System
REM : Rapid Eye Movement
RLS : Restless Legs Syndrome
SMA N : Sekolah menengah atas negeri
SPSS : Statiistical Package for the Social Sciences
WASM : World Association of Sleep Medicine
![Page 19: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/19.jpg)
xix
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, karunia serta hidayahNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Kualitas
Tidur dengan Tekanan Darah pada Siswa Kelas X-XI Di SMA N 1 Kwadungan
Kabupaten Ngawi”.
Adapun maksud penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi persyaratan
dalam menyelesaikan Pendidikan Sarjana Keperawatan di STIKES Bhakti Husada
Mulia Madiun.
Penulis sadar bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat dorongan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis dengan setulus hati
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Drs. Purwahyudi, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA N 1 Kwadungan yang
sudah memberikan ijin penelitian.
2. Zaenal Abidin, SKM, M.Kes (Epid) sebagai Ketua STIKES Bhakti Husada
Mulia Madiun.
3. Mega Arianti Putri, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Prodi Sarjana
Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.
4. Bapak Hariyadi, S.Kp., M.Kes, selaku Pembimbing I yang telah meluangkan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan
skripsi ini.
![Page 20: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/20.jpg)
xx
5. Bapak Cholik Harun R., M.Kes selaku Pembimbing II yang telah meluangkan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan
skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan doa, semangat, nasehat dan
kasih sayang serta pengorbanan yang tak terkira sehingga aku selalu kuat
dalam menjalani segala rintangan.
7. Sahabat-sahabatku, Ella Thalia, Ulfa Nur Baiti, Yusi Vita, Indah Epti, dan
Siti Nur Cholifah, selalu memberikan semangat yang besar.
8. Sahabat dan teman tersayang, terkhusus untuk kelas 8A Keperawatan yang
sudah memotivasi saya selama 4 tahun.
9. Dan semua pihak yang banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan usulan
skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun dari pembaca sangat kami harapkan untuk kesempurnaan karya tulis
ini.
Madiun, 17 Juli 2018
Candra Wahyu Nursiati
201402007
![Page 21: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/21.jpg)
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan untuk
menjaga keseimbangan agar tubuh dapat berfungsi secara normal. Kebutuhan
dasar adalah kebutuhan yang paling mendasar untuk mempertahankan kehidupan
secara fisik, seperti kebutuhan makan, minum, tempat tinggal, seks, udara,
kebutuhan rasa aman dan perlindungan, kebutuhan rasa cinta, memiliki dan
dimiliki, kebutuhan aktualisasi diri, serta kebutuhan istirahat dan tidur. Tidur
adalah salah satu kebutuhan fisiologis yang memiliki pengaruh terhadap kualitas
dan keseimbangan hidup (Potter & Perry, 2010). Menurut data World Association
of Sleep Medicine (WASM) diberitahukan 45% penduduk dunia mengalami
gangguan tidur dengan beberapa kondisi, meliputi insomnia, kurang durasi tidur,
Restless Legs Syndrome (RLS). Gangguan tidur juga dapat menyebabkan banyak
masalah kesehatan seperti hipertensi, penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur, sehingga
seseorang tersebut tidak memperlihatkan perasaan lelah, mudah terangsang
gelisah, lesu, apatis, kehitaman di sekitar mata, kelopak mata bengka, konjungtiva
merah, mata perih, perhatian terpecah-pecah, sakit kepala dan sering menguap
atau mengantuk (Hidayat, 2006). Kualitas tidur adalah ukuran dimana seseorang
itu dapat kemudahan dalam memulai tidur dan untuk mempertahankan tidur,
kualitas tidur seseorang dapat digambarkan dengan lama waktu tidur dan keluhan-
keluhan ataupun sehabis bangun tidur (Potter dan Perry, 2005). Kualitas tidur
![Page 22: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/22.jpg)
2
adalah kemampuan individu untuk tetap tertidur dan mendapatkan sejumlah tidur
REM dan NREM yang pas (Kozier, 2010).
Di Dunia, menurut penelitian Ram dkk (2010) menganalisis dari data
National Healt and Nutrition Examination Survey mendapatkan bahwa dari 6139
remaja (> 16 tahun) di USA, kebiasaan tidur buruk yang dominan terjadi pada
remaja adalah mendengkur selama tidur (48%), tidak ada istirahat pada siang hari
(26%), kurang kuantitas (durasi) tidur (26%). Di Indonesia belum banyak
dilakukan studi epidemiologi untuk mengetahui prevalensi gangguan kualitas
tidur pada remaja, Namun menurut penelitian Mohd Luthfi dkk (2017) telah
melakukan penelitian di SMA N 10 Padang. Prevalensi dari 153 orang siswa di
Padang terdapat 106 (69,3%) kualitas (durasi) tidur buruk dan 47 (30,7%) yang
kualitas tidurnya baik. Di Jawa Timur, Menurut penelitian Rinda dkk (2017)
prevalensi dari 31 orang remaja di Malang terdapat 28 (90,3%) yang kualitas
(durasi) tidurnya buruk dan 3 (9,7%) yang kualitas (durasi) tidurnya baik.
Di Dunia, prevalensi hipertensi menurut penelitian yang dilakukan di
Amerika menemukan sebanyak 1% remaja memiliki tekanan darah diatas
persentil ke-95 berdasarkan usia, jenis kelamin, dan tinggi badan (DepKes, 2010)
dan penelitian yang dilakukan bonita Falkner (2016), mengatakan bahwa anak
dengan usia 8-17 mengalami hipertensi sebesar 19,2% untuk anak laki-laki dan
12,6% untuk anak perempuan. Di Lithuania (Eropa Utara) prevalensi hipertensi
pada remaja mencapai 35,1% dan ini merupakan masalah yang serius dalam
kesehatan masyarakat di Lithuania (Renata Kuciene, et al, 2014). Prevalensi
hipertensi di Indonesia pada remaja mencapai 6-15% (Riskesdas, 2013). Menurut
![Page 23: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/23.jpg)
3
hasil penelitian yang dilakukan di Semarang didapatkan prevalensi hipertensi
pada remaja 14,7% dan penelitian juga dilakukan di Makasar didapatkan
prevalensi hipertensi pada remaja sebesar 10,3% (Mutmainnah, 2013). Di Jawa
Timur prevalensi hipertensi sebesar 26,2%. Prevalensi hipertensi pada usia 15-24
tahun sebesar 8,7% (Kemenkes, 2013).
Studi epidemologi melaporkan hubungan antara gangguan tidur, dalam hal
durasi dan kualitas dengan peningkatan resiko hipertensi (Gangwisch, 2015).
Terdapat beberapa unsur gaya hidup yang mempengaruhi tekanan darah, tetapi
tidak menyebabkan secara langsung (Miller, 2012). Salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi tekanan darah adalah gangguan tidur (Kowalski, 2010). Faktor
kualitas tidur yang buruk yaitu kebiasaan durasi tidur yang pendek juga
dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah terutama pada kalangan remaja
(Moniung, Rondonuwu, dan Bataha, 2014).
Tekanan darah adalah tekanan dimana darah beredar dalam darah.
Tekanan ini terus menerus berada dalam pembuluh darah dan memungkinkan
darah mengalir konstan (Djoko Santoso, 2010). Tekanan darah merupakan faktor
yang dapat dipakai sebagai indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler.
Tekanan darah seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor di antaranya adalah
perubahan posisi tubuh dan aktifitas fisik (Khorsid et al, 2007). Tekanan darah
merupakan hasil curah jantung dan resistensi vaskulir, sehingga tekanan darah
meningkat jika curah jantung meningkat, resistensi vaskular perifer bertambah
atau keduanya (Indarwati, 2012). Tekanan darah adalah tekanan dari aliran darah
dalam pembuluh darah nadi (arteri). Ketika jantung kita berdetak, normalnya 60-
![Page 24: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/24.jpg)
4
70 x/menit pada kondisi istirahat (duduk/berbaring), darah dipompa menuju dan
melalui arteri (Kowalski, 2010). Tekanan darah adalah tenaga pada dinding
pembuluh darah arteri saat jantung memompa darah keseluruh tubuh. Tekanan
darah normal pada anak dan remaja bervariasi karena banyak faktor yang
mempengaruhinya. Pengukuran tekanan darah secara rutin berguna pada remaja
untuk mendeteksi secara dini adanya hipertensi maupun hipotensi pada anak dan
remaja sedini mungkin (Ilham, 2013). Tekanan darah tinggi bisa berdampak pada
aktivitas seseorang. Salah satu gejalanya yaitu kepala pusing dan nyeri dibagian
tengkuk. Apabila hal tersebut terjadi secara terus menerus maka tidak menutup
kemungkinan bisa berpengaruh pada kondisi belajar, prestasi belajar pada pelajar
(Puspita, 2010).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Indriani dkk (2016) menunjukkan
bahwa sebagian remaja di Desa Tombasian Atas mengalami kualitas tidur yang
buruk, tekanan darah pada remaja di Desa Tombasian Atas sebagian besar
memiliki tekanan darah normal dan terdapat hubungan kualitas tidur dengan
tekanan darah pada remaja di Desa Tombasian Atas Kawangkoan Barat. Dari
penelitian lain yang dilakukan oleh Rinda dkk (2017) juga diperoleh hasil bahwa
hampir seluruh responden di Asrama Sanggau Landungsari Malang memiliki
kualitas tidur buruk, tekanan darah pada sebagian besar responden di Asrama
Sanggau Landungsari Malang dikategorikan prehipertensi dan terdapat hubungan
kualitas tidur dengan tekanan darah pada remaja putera di Asrama Sanggau
Landungsari Malang.
![Page 25: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/25.jpg)
5
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMA N 1
Kwadungan kepada 10 siswa melalui wawancara singkat dengan cara mengajukan
pertanyaan yang memuat tentang pola tidur, durasi tidur, jam tidur, perasaan
mengantuk di kelas, terbangun tengah malam, penggunaan obat tidur dan
penyebab tidur larut malam. Hasil yang di dapat yaitu 10 siswa di SMA N 1
Kwadungan terdapat 7 (70%) orang siswa tidak memanfaatkan waktu istirahat
mereka dengan baik, karena pada siang hari banyak kegiatan di sekolah dan pada
malam hari mereka tidur terlambat sekitar jam 23.00 dan bangun tidur jam 05.30
mereka mengaku kurang puas dengan tidurnya, didukung data konjungtiva yang
merah dan tidak konsentrasi saat mengikuti pelajaran di sekolah dilihat dari nilai
yang menurun dan prestasi juga menurun. Hasil pemeriksaan tekanan darah dari 7
(70%) orang yang tidak puas dengan tidurnya terdapat 6 (60%) orang tekanan
darahnya 130/80 dan yang 1 (10%) orang tekanan darahnya 140/80. Sedangkan 3
(30%) orang siswa lainnya tidur lebih awal sekitar jam 21.00 dan bangun lebih
awal sekitar jam 05.00 dan mengaku puas dengan tidurnya bisa dilihat dari
wajahnya yang segar saat pelajaran sekolah konsentrasi dan dilihat dari nilai yang
meningkat dan prestasi juga meningkat. Hasil pemeriksaan tekanan darah 2 (20%)
orang yang puas dengan tidurnya tekan darahnya 120/80 dan 1 (10%) orang tekan
darahnya 110/80. Pemeriksaan dilakukan pada pagi hari sekitar jam 10 di SMA N
1 Kwadungan Kabupaten Ngawi.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Hubungan Antara Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah
pada Siswa Kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi”. Adapun
![Page 26: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/26.jpg)
6
alasan peneliti melakukan penelitian tentang judul tersebut karena mengingat
fenomena yang ada saat ini sebagian besar pelajar sma mempunyai banyak
aktifitas atau kegiatan di lingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah.
Hal ini didukung dengan pendapat Potter dan Perry (2010) mengatakan jika
jadwal pelajaran terlalu banyak dan aktivitas diluar sekolah juga banyak,
mengakibatkan kelelahan atau stress yang bisa membuat seseorang bisa kesulitan
untuk tidur yang berdampak pada masalah fisik seperti lemah, letih, lesu dan
kelelahan. Selain itu juga apalabila kualitas tidur kurang bisa berpengaruh
terhadap kestabilan tekanan darah dan konsentrasi belajar terganggu.
Penanganan yang bisa dilakukan untuk memenuhi kualitas tidur yang baik
yaitu dengan cara mengurangi stress, menjaga kualitas tidur yang teratur,
manfaatkan waktu senggang untuk beristirahat dan pengaturan tidur dan bangun
tidur yang seimbang bisa memaksimalkan fungsi tubuh secara fisiologis dan
psikologis sehingga masalah kardiovaskuler dari tidur buruk seperti tekanan darah
tinggi dapat dicegah (Asmadi, 2009). Edukasi tentang pentingnya istirahat tidur
juga perlu diberikan kepada remaja agar remaja mengerti tentang pentingnya
kebutuhan tidur yang baik sehingga tidak mengganggu aktivitas di siang hari
(Potter & Perry, 2010).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas, Maka rumusan masalah ini adalah
“Apakah ada hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada siswa
kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi”?
![Page 27: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/27.jpg)
7
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada
pada siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi kualitas tidur pada siswa kelas X-XI di SMA N 1
Kwadungan Kabupaten Ngawi.
2. Mengidentifikasi tekanan darah pada siswa kelas X-XI di SMA N 1
Kwadungan Kabupaten Ngawi.
3. Menganalisis hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada
siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian diharapkan dapat memperkuat dan mengembangkan
khasanah ilmu tentang kualitas tidur dengan tekanan darah pada remaja.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Responden
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan tentang pentingnya kualitas tidur yang berkaitan
dengan tekanan darah.
![Page 28: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/28.jpg)
8
2. Bagi Institusi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan,
sebagai bahan masukan dan informasi untuk kepentingan pendidikan dan
tambahan kepustakaan dalam penelitian mengenai hubungan kualitas tidur
dengan tekanan darah.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi ilmiah dasar
untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan Kualitas
tidur dan tekanan darah.
![Page 29: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/29.jpg)
9
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Tidur
2.1.1 Definisi Tidur
Tidur merupakan kondisi tidak sadar yakni individu dapat dibangunkan
oleh stimulus atau sensoris yang sesuuai, atau juga dapat dikatakkan sebagai
keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan
tanpa kegiatan, tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang, dengan
ciri adanya aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi, terdapat
perubahan fisiologis dan terjadi penurunan respons terhadap rangsangan dari luar
(Hidayat A, 2015).
2.1.2 Fisiologi Tidur
Pusat pengaturan aktivitas kewaspadaan dan tidur terletak dalam
mesensefalon dan pada bagian pons. Selain itu, reticular activating system (RAS)
dapat memberikan rangsangan visual, pendengaran nyeri dan perabaan juga dapat
menerima stimulasi dari korteks serebri termasuk rangsangan emosi dan proses
pikir. Dalam keadaan sadar, neuron dalam RAS akan melepaskan katekolamin
seperti norepinefrin. Pada saat tidur, kemungkinan disebabkan adanya pelepasan
serum serotonin dari sel khusus yang berada di pons dan batang otak tengah, yaitu
bulbar synchronizing regional (BSR), sedangkan bangun bergantung pada
keseimbangan implus yang diterima di pusat otak dan sistem limbik (Hidayat A,
2015).
![Page 30: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/30.jpg)
10
2.1.3 Tahapan Tidur
Sejak adanya alat EEG (Electroencephalograph), maka aktivitas-aktivitas
di dalam otak dapat direkam dalam suatu grafik. Alat ini juga dapat
memperlihatkan fluktuasi energi (gelombang otak) pada kertas grafik.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan bantuan alat elektroensefalogram
(EEG), elektro-okulogram (EOG), dan elektromiogram (EMG) diketahui ada dua
tahapan tidur, yaitu gerakan mata tidak cepat (non-rapid eye movement-NREM)
dan gerakan mata cepat (rapid eye movement-REM) (Kozier, 2010).
1. Tidur REM (Rapid Eye Movement-REM)
Tidur REM biasanya kembali terjadi sekitar setiap 90 menit dan
berlangsung selama 5 sampai 30 menit. Tidur REM tidak setenang tidur
NREM dan mimpi paling sering terjadi selama tidur REM (Kozier, 2010).
2. Tidur NREM (Non-Rapid Eye Movement-NREM)
Tidur NREM juga disebut sebagai tidur gelombang lambat karena
gelombang otak orang yang sedang tidur lebih lambat dibandingkan
gelombang alfa dan beta orang yang sedang bangun atau terjaga (Kozier,
2010). Tidur NREM dibagi menjadi empat tahap :
a. Tahap I : Tahap tidur sangat ringan. (Kozier, 2010).
b. Tahap II : Tahap tidur ringan dan selama tahap ini proses tubuh terus
menerus menurun. (Kozier, 2010).
c. Tahap III : Denyut jantung dan frekuensi pernapasan, serta tubuh lain,
terus menurun karena dominasi sistem saraf parasimpatik.
Orang yang tidur menjadi lebih sulit bangun (Kozier, 2010).
![Page 31: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/31.jpg)
11
d. Tahap IV : Menandai tidur yang dalam, disebut tidur delta. Denyut
jantung dan frekuensi pernapasan orang yang tidur menurun
sebesar 20% sampai 30% dibandingkan denyut jantung dan
frekuensi pernapasan selama terjaga (Kozier, 2010).
2.1.4 Siklus Tidur
Selama tidur individu, melewati tahap tidur NREM dan REM, siklus
komplet biasanya berlangsung sekitar 1,5 jam pada orang dewasa. Dalam siklus
tidur pertama, orang yang tidur melalui ketiga tahap pertama tidur NREM dalam
total waktu 20 sampai 30 menit. Kemudian, tahap IV dapat berlangsung sekitar 30
menit. Setelah tahap IV NREM, tidur kembali ke tahap III dan II sekitar 20 menit.
Setelah itu, terjadi tahap rem pertama, yang berlangsung sekitar 10 menit,
melengkapi siklus tidur pertama. Orang tidur biasanya mengalami empat sampai
enam siklus tidur selama 7-8 jam. Orang tidur yang dibangunkan di tahap
manapun harus memulai tahap I tidur NREM yang baru dan berlanjut ke seluruh
tahap tidur REM (Kozier, 2010).
2.1.5 Fungsi dan Tujuan Tidur
Fungsi dan tujuan tidur secara jelas tidak diketahui, akan tetapi diyakini
bahwa tidur dapat digunakan untuk menjaga keseimbangan mental, emosional,
kesehatan, mengurangi stres pada paru, kardiovaskuler, endokrin, dan lain-
lainnya. Energi disimpan selama tidur, sehingga dapat diarahkan kembali pada
fungsi seluler yang penting. Secara umum dapat dua efek fisiologis dari tidur
yaitu pertama, efek pada sistem saraf yang diperkirakan dapat memulihkan
kepekaan normal dan keseimbangan di antara berbagai susunan saraf dan efek
![Page 32: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/32.jpg)
12
pada struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi dalam organ tubuh
karena selama tidur terjadi penurunan (Hidayat A, 2015). Berikut ini adalah
beberapa fungsi dari tidur :
1. Memelihara fungsi jantung
Tidur adalah waktu perbaikan dan persiapan untuk periode jaga
berikutnya. Selama tidur NREM, fungsi biologis menurun. Laju denyut
jantung normal pada orang dewasa sehat sepanjang hari rata-rata 70 hingga
80 denyut permenit atau lebih rendah jika individu berada pada denyut
jantung kondisi fisik yang sempurna (Potter & Perry, 2010).
2. Pembaruan Sel
Tidur diperlukan untuk memperbaiki proses biologis secara rutin.
Selama tidur gelombang rendah dalam NREM tahap empat, tubuh
melepaskan hormon pertumbuhan manusia untuk memperbaiki dan
memperbarui sel epitel dan khusus seperti otak (Putra, 2011).
3. Penyimpanan Energi
Teori lain tentang kegunaan tidur adalah tubuh menyimpan energi
selama tidur. Otot skelet berelaksi secara progresif dan tidak adanya
kontraksi otot menyimpan energi kimia untuk proses seluler (Potter &
Perry, 2010).
2.1.6 Pola Tidur Normal pada Remaja
Sebagian besar remaja memerlukan 8 sampai 10 jam waktu tidur setiap
malam untuk mencegah keletihan yang tidak perlu dan kerentanan terhadap
infeksi. Perubahan pola tidur biasa terjadi pada remaja. Anak-anak yang tadinya
![Page 33: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/33.jpg)
13
bangun tidur lebih awal kini mulai tidur lama di pagi hari dan kadang-kadang
tidur siang. Alasan tidur siang tidak sepenuhnya dipahami, tetapi mungkin itu
merupakan hasil dari kematangan fisik dan pengurangan tidur di waktu malam.
Sekitar 20% tidur pada usia ini berupa tidur REM. Selama remaja, remaja putra
mulai mengalami emisi nokturnal (orgasme dan emisi semen selama tidur),
dikenal sebagai “mimpi basah”, beberapa kali setiap bulan. Remaja putra perlu
diberi informasi mengenai perkembangan normal ini untuk mencegah rasa malu
dan rasa takut (Kozier, 2010).
2.1.7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Tidur
Kualitas dan kuantitas tidur dipengaruhi oleh beberapaa faktor. Kualitas
tersebut dapat menunjukkan adanya kemampuan individu untuk tidur dan
memperoleh jumlah istirahat sesuai dengan kebutuhannya. Faktor yang dapat
mempengaruhi adalah sebagai berikut :
1. Penyakit
Sakit dapat mempengaruhi kebutuhan tidur seseorang. Banyak
penyakit yang memperbesar kebutuhan tidur, misalnya penyakit yang
disebabkan oleh infeksi (infeksi limpa) akan memerlukan lebih banyak
waktu tidur untuk keletihan. Banyak juga keadaan sakit menjadikan pasien
kurang tidur, bahkan tidak bisa tidur (Hidayat A, 2015).
2. Umur
Umur menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tidur dan
kebutuhan tidur seseorang (Pemi, 2009). Kebutuhan tidur berkurang
dengan pertambahan usia. Kebutuhan tidur anak-anak berbeda dengan
![Page 34: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/34.jpg)
14
kebutuhan tidur orang dewasa. Kebutuhan tidur orang dewasa juga
berbeda dengan lansia.
3. Keletihan
Keletihan akibat aktivitas yang tinggi dapat memerlukan lebih
banyak tidur untuk menjaga keseimbangan energi yang telah dikeluarkan.
Hal tersebut terlihat pada seseorang yang telah melakukan aktivitas dan
mencapai kelelahan. Maka, orang tersebut akan lebih cepat untuk dapat
tidur karena tahap tidur gelombang lambatnya diperpendek (Hidayat A,
2015).
4. Stres Psikologis
Kondisi psikologis dapat terjadi pada seseorang akibat ketegangan
jiwa. Hal tersebut terlihat ketika seseorang yang memiliki masalah
psikologis mengalami kegelisahan sehingga sulit untuk tidur (Hidayat A,
2015).
5. Obat
Obat-obatan yang dikonsumsi seseorang ada yang berefek
menyebabkan tidur, adapula yang sebaliknya mengganggu tidur (Asmadi,
2008).
6. Lingkungan
Lingkungan dapat meningkatkan atau menghalangi seseorang untuk
tidur. Pada lingkungan bersih, suhu dingin, suasana yang tidak gaduh
(tenang), dan penerangan yang tidak terlalu terang akan membuat
seseorang tersebut tertidur dengan nyenyak, begitupun sebaliknya jika
![Page 35: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/35.jpg)
15
kotor, bersuhu panas, suasana yang ramai dan penerangan yang sangat
terang, dapat mempengaruhi kualitas tidurnya (Asmadi, 2008).
7. Stimulus dan alkohol
Kafein yang terkandung dalam beberapa minuman dapat merangsang
SSP sehingga dapat mengganggu pola tidur. Sementara konsumsi alkohol
yang berlebihan dapat mengganggu siklus tidur REM (Wahit Iqbal dkk,
2015).
8. Merokok
Nikotin yang terkandung dalam rokok memiliki efek stimulus pada
tubuh. Akibatnya, perokok sering kali kesulitan untuk tidur dan mudah
terbangun di malam hari (Wahit Iqbal dkk, 2015).
2.1.8 Gangguan Tidur
Gangguan tidur dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya :
1. Insomnia
Insomnia merupakan suatu keadaan ketidak mampuan mendapatkan
tidur yang adekuat, baik kualitas maupun kuantitas, dengan keadaan tidur
yang hanya sebentar atau susah tidur.
2. Hipersomnia
Hipersomnia merupakan gangguan tidur dengan kriteria tidur
berlebihan, pada umumnya lebih dari sembilan jam pada malam hari,
disebabkan oleh kemungkinan adanya masalah psikologis, depresi,
kecemasan, gangguan susunan saraf pusat, ginjal, hati, dan gangguan
metabolisme.
![Page 36: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/36.jpg)
16
3. Parasomnia
Parasomnia merupakan kumpulan beberapa penyakit yang dapat
mengganggu pola tidur, seperti somnambulism (sleepwalking/berjalan-
jalan dalam tidur) yang banyak terjadi pada anak-anak, yaitu tahap III dan
IV dari tidur NREM. Somnambulism ini dapat menyebabkan cidera.
4. Narkolepsi
Narkolepsi adalah gelombang kantuk yang tak tertahankan yang
muncul secara tiba-tiba pada siang hari. Gangguan ini disebut juga sebagai
serangan tidur atau sleep attack.
5. Apnea Saat Tidur
Apnea saat tidur adalah kondisi terhentinya nafas secara periodik
pada saata tidur.
6. Sleep Walking
Merupakan perilakuyang dapat mengganggu tidur atau muncul saat
seseorang tidur/perilaku tidak normal. Gangguan ini umum terjadi pada
anak-anak.
7. Sleep Apnea
Sleep apnea adalah gangguan tidur dengan kesulitan bernafas
(apnea/tanpa nafas) berulang kali ketika sedang tidur.
8. DelayedSleep Phase Disorder
Orang dengan kondisi ini ditandai dengan kesulitan tidur pada
malam hari, sehingga mengalami kesulitan untuk bangun pagi.
![Page 37: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/37.jpg)
17
9. Somnambulisme
Somnambulisme adalah suatu keadaan perubahan kesadaran,
fenomena tidur-bangun terjadi pada saat bersaman.
10. Mendengkur
Disebabkan oleh adanya rintangan terhadap pengaliran udara di
hidung dan mulut. Amandel yang membengkak dan adenoid dapat menjadi
faktor yangturut menyebabkan mendengkur.
11. Nightmare/Night Terror
Biasanya terjadi pada sepertiga awal tidur, umumnya terjadi pada
anak usia enem tahun atau lebih, setelah tidur beberapa jam, anak tersebut
langsung terjaga dan bertetiak, pucat dan ketakutan.
2.1.9 Kualitas Tidur
Kualitas tidur merupakan fenomena yang sangat kompleks yang
melibatkan berbagai domain antara lain, penilaian terhadap lama waktu tidur,
gangguan tidur, masa laten tidur, disfungsi tidur pada siang hari, efisiensi tidur,
kualitas tidur, penggunaan obat tidur. Jadi apabila salah satu dari ketujuh domain
tersebut terganggu maka akan mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas tidur
(Indarwati, 2012). Kualitas tidur adalah gambaran subjektif dan seringkali
ditentukan oleh perasaan energik atau tidak setelah bangun tidur (Kozier, 2008).
Pada penilaian terhadap penilaian terhadap lama waktu tidur yang dinilai
adalah waktu dari tidur yang sebenarnya yang dialami seseorang pada malam hari.
Penilaian ini dibedakan dengan waktu yang yang dihabiskan diranjang. Pada
penilaian terhadap gangguan tidur dinilai apakah seseorang terbangun tidur pada
![Page 38: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/38.jpg)
18
tengah malam atau bangun pagi terlalu cepat, bangun untuk pergi kekamar mandi,
sulit bernafas secara nyaman, batuk atau mendengkur keras, merasa kedinginan,
merasa kepanasan, mengalami mimpi buruk, merasa sakit, dan alasan lain yang
mengganggu tidur (Indarwati, 2012).
Kualitas tidur merupakan suatu keadaan yang dijalani individu untuk
mendapatkan kesegaran dan kebugaran saat terbangun dari tidurnya. Kebutuhan
tidur seseorang dikatakan baik apabila tidak menunjukkan tanda-tanda
kekurangan tidur dan tidak mengalami masalah dalam tidurnya (Hidayat, 2008).
Kualitas tidur adalah kemampuan individu untuk tetap tertidur dan mendapatkan
sejumlah tidur REM dan NREM yang pas (Kozier, 2010).
Menurut Asmadi (2008) kualitas tidur dapat dilihat melalui tujuh
komponen, yaitu :
1. Kualitas tidur subjektif
Penilaian subjektif diri sendiri terhadap kualitas tidur yang dimiliki,
adanya perasaan terganggu dan tidak nyaman pada diri sendiri berperan
terhadap penilaian kualitas tidur.
2. Latensi tidur
Beberapa waktu yang dibutuhkan sehingga seseorang bisa tertidur, ini
berhubungan dengan gelombang tidur seseorang.
3. Efisiensi tidur
Didapatkan melalui presentase kebutuhan tidur manusia, dengan menilai
jam tidur seseorang dan durasi tidur seseorang, durasi tidur sehingga dapat
disimpulkan apakah sudah tercukupi atau tidak.
![Page 39: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/39.jpg)
19
4. Penggunaan obat tidur
Obat tidur dapat menandakan seberapa berat gangguan tidur yang dialami,
karena penggunaan obat tidur diindikasikan apabila orang tersebut sudah
sangat terganggu pola tidurnya dan obat tidur dianggap perlu untuk
membantu tidur.
5. Gangguan tidur
Seperti adanya menngorok, gangguan pergerakan sering terganggu dan
mimpi buruk dapat mempengaruhi proses tidur seseorang.
6. Durasi tidur
Dinilai dari waktu mulai tidur sampai waktu terbangun, waktu tidur yang
tidak terpenuhi akan menyebabkan kualitas tidur buruk.
7. Daytime disfunction atau adanya gangguan pada kegiatan sehari-hari
diakibatkan oleh perasaan mengantuk.
Kualitas tidur adalah lama waktu tidur berdasarkan jumlah jam tidur
sedangkan kualitas tidur mencerminkan keadaan tidur yang restoratif dan dapat
menyegarkan tubuh keesokan harinya (Asmadi, 2008). Kuantitas tidur yang buruk
berbeda dengan kuantitas tidur yang buruk. Kualitas tidur yang buruk mencakup
durasi tidur pendek sedangkan kualitas tidur yang buruk mencakup kesulitan
untuk tidur dan seringkali terbangun dimalam hari atau dini hari (Putra, 2011).
Tanda kekurangan tidur dapat dibagi menjadi tanda fisik dan tanda psikologis.
Tanda fisik kekurangan tidur meliputi ekspresi wajah (area gelap disekitar maka,
bengkak dikelopak mata, konjungtiva berwarna kemerahan, dan mata cekung),
kantuk yang berlebihan ditandai dengan seringkali menguap, tidak mampu
![Page 40: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/40.jpg)
20
berkonsentrasi dan adanya tanda-tanda keletihan seperti penglihatan kabur, mual
dan pusing. Tanda psikologis dari kekurangan tidur meliputi menarik diri, apatis
dan respon menurun, bingung, daya ingat berkurang, halusinasi, ilusi penglihatan
atau pendengaran dan kemampuan memberiikan pertimbangan atau keputusan
menurun (Sagala, 2011).
2.1.10 Pengukuran Kualitas Tidur
Pengukuran Kualitas Tidur Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) adalah
instrument efektif yang digunakan untuk mengukur kualitas tidur dan pola tidur
orang dewasa. PSQI dikembangkan untuk mengukur dan membedakan individu
dengan kualitas tidur yang baik dan kualitas tidur yang buruk. Kualitas tidur
merupakan fenomena yang kompleks dan melibatkan beberapa dimensi yang
seluruhnya dapat tercakup dalam PSQI. Dimensi tersebut antara lain kualitas tidur
subjektif, sleep latensi, durasi tidur, gangguan tidur, efesiensi kebiasaan tidur,
penggunaan obat tidur, dan disfungsi tidur pada siang hari. Dimensi tersebut
dinilai dalam bentuk pertanyaan dan memiliki bobot penialaian masing-masing
sesuai dengan standar baku.
Validitas penelitian PSQI sudah teruji. Instrumen ini menghasilkan 7 skor
yang sesuai dengan domain atau area yang disebutkan sebelumnya. Tiap domain
nilainya berkisar antara 0 (tidak ada masalah) sampai 3 (masalah berat). Nilai
setiap komponen kemudian dijumlahkan menjadi skor global antara 0-21.Nilai
tiap komponen kemudian dijumlahkan menjadi skor global antara 0-21. Skor ≤5 =
baik, >5= buruk. PSQI memiliki konsistensi internal dan koefisien reliabilitas
(Cronbach’s Alpha) 0,83 untuk 7 komponen tersebut.
![Page 41: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/41.jpg)
21
2.2 Tekanan Darah
2.2.1 Pengertian Tekanan Darah
Tekanan darah adalah kekuatan yang dihasilkan dinding arteri dengan
memompa darah dari jantung. Darah mengalir karena adanya perubahan tekanan,
di mana terjadi perpindahan di area bertekanan tinggike area bertekanan rendah.
Tekanan darah sistemik atau arterial merupakan indikator yang paling baik untuk
kesehatan kordiovaskuler. Kekuatan kontraksi jantung mendorong darah ke dalam
aorta. Puncak tekanan maksimum saat ejeksi terjadi disebut tekanan sistolik. Saat
ventrikel berelaksasi, darah yang tetap berada di arteri menghasilkan tekanan
minimal atau tekanan diastolik. Tekanan diastolik adalah tekanan minimal yang
dihasilkan terhadap dinding arteri pada tiap waktu (Potter & Perry, 2010).
Tekanan darah adalah tekanan dimana darah beredar dalam darah. Tekanan ini
terus menerus berada dalam pembuluh darah dan memungkinkan darah mengalir
konstan (Djoko Santoso, 2010).
Tekanan darah timbul ketika darah bersirkulasi di dalam pembuluh darah.
Organ jantung dan pembuluh darah berperan penting dalam proses ini dimana
jantung berperan sebagai pompa yang menyuplai tekanan untuk menggerakkan
darah, sedangkan pembuluh darah memiliki dinding yang elastis dan ketahanan
yang kuat. Tekanan darah diukur dalam satuan milimeter air raksa (mmHg)
(Karim, 2010). Tekanan darah merupakan hasil curah jantung dan resistensi
vaskulir, sehingga tekanan darah meningkat jika curah jantung meningkat,
resistensi vaskular perifer bertambah atau keduanya (Indarwati, 2012). Tekanan
darah adalah tekanan dari aliran darah dalam pembuluh darah nadi (arteri). Ketika
![Page 42: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/42.jpg)
22
jantung kita berdetak, normalnya 60-70 x/menit pada kondisi istirahat
(duduk/berbaring), darah dipompa menuju dan melalui arteri (Kowalski, 2010).
Tekanan darah adalah tenaga pada dinding pembuluh darah arteri saat jantung
memompa darah keseluruh tubuh. Tekanan darah normal pada anak dan remaja
bervariasi karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Pengukuran tekanan
darah secara rutin berguna pada remaja untuk mendeteksi secara dini adanya
hipertensi maupun hipotensi pada anak dan remaja sedini mungkin (Ilham, 2010).
2.2.2 Fisiologi Tekanan Darah
Tekanan darah menggambarkan hubungan antara curah jantung, resistensi
perifer, volume darah, kekentalan darah, dan elastisitas arteri. Pengetahuan ini
akan membantu pengkajian perubahan tekanan. Tekanan darah merupakan daya
yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap satuan luas dinding pembuluh.
Tekanan darah hampir selalu dinyatakan dalam milimeter air raksa (mmHg)
karena manometer air raksa merupakan rujukan baku untuk pengukuran tekanan
(Guyton, 2007).
Dua penentu utama tekanan darah arteri rata-rata adalah curah jantung dan
resistensi perifer total. Curah jantung merupakan volume darah yang dipompa
oleh tiap ventrikel per menit dan dipengaruhi oleh volume sekuncup (volume
darah yang dipompa oleh setiap ventrikel per detik) dan frekuensi jantung.
Resistensi merupakan ukuran hambatan terhadap aliran darah melalui suatu
pembuluh yang ditimbulkan oleh friksi antara cairan yang mengalir dan dinding
pembuluh darah yang stationer. Resistensi bergantung pada tiga faktor yaitu,
viskositas (kekentalan) darah, panjang pembuluh, dan jari-jari pembuluh. Tekanan
![Page 43: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/43.jpg)
23
arteri rata-rata secara konstan dipantau oleh baroreseptor yang diperantarai secara
otonom dan mempengaruhi jantung serta pembuluh darah untuk menyesuaikan
curah jantung dan resistensi perifer total sebagai usaha memulihkan tekanan darah
ke normal. Reseptor terpenting yang berperan dalam pengaturan terusmenerus
yaitu sinus karotikus dan baroreseptor lengkung aorta (Inun M, 2016).
2.2.3 Klasifikasi Tekanan Darah
Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik
Klasifikasi Tekanan
Darah
Tekanan Darah Sistolik
(mmHg)
Tekanan Darah Diastolik
(mmHg)
Normal <120 Dan <80
Prehipertensi 120-139 atau 80-89
Hipertensi stage 1 140-159 atau 90-99
Hipertensi stage 2 ≥160 atau ≥100
Hipertensi Krisis >180 >110
Klasifikasi hipertensi menurut JNC VIII Sumber : (American Heart Association (AHA),
2014).
2.2.4 Faktor yang Memengaruhi Tekanan Darah
Tekanan darah tidak bersifat konstan. Banyak faktor yang mempengaruhi
tekanan darah. Tekanan darah klien tidak dapat diukur dengan edekuat melalui
satu kali pengukuran saja. Tekanan darah berubah dengan cepat bahkan pada
kondisi kesehatan yang optimal. Kecenderungan tekanan darah membantu
intervensi keperawatan. Pemahaman faktor ini akan memastikan interpretasi
tekanan darah yang lebih akurat :
1. Usia
Tekanan darah bervariasi sesuai usia. Tekanan darah meningkat saat
masa kanak-kanak. Periksa tekanan darah sesuai dengan ukuran tubuh dan
usia. Anak-anak yang lebih besar (lebih berat/ lebih tinggi) memiliki
tekanan darah yang lebih tinggi dibandingkan anak seusianya dengan
![Page 44: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/44.jpg)
24
ukuran tubuh yang lebih kecil. Saat remaja, tekanan darah terus bervariasi
sesuai ukuran tubuh.
Berdasarkan kesepakatan The Seventh Report of The Joint National
Committee on Prevention, Detection, Evaluation and Treat Ment of High
Blood Pressure pada dewasa tekanan darah lebih besar atau sama dengan
120/80 mmHg disebut prehipertensi di mana pada kondisi ini seseorang
akan memiliki resiko besar untuk menderita hipertensi (Chobanian, 2004).
Sesuai dengan definisi prehipertensi pada dewasa tersebut pada anak
(terutama pada remaja) dengan tekanan darah rata-rata 120/80 mmHg atau
lebih berdasarkan jenis kelamin, umur dan tingginya di masukkan ke
dalam klasifikasi prehipertensi (Falkner, 2005).
2. Stres
Kegelisahan, ketakutan, nyeri, dan stres emosional dapat
mengakibatkan stimulasi simpatis yang meningkatkan frekuensi denyut
jantung, curah jaantung, dan resistensi vaskular. Efek simpatis ini
meningkatkan tekanan darah.
3. Etnik
Insiden hipertensi pada ras afrika amerika lebih tinggi dibandingkan
pada keturunan Eropa. Ras Afrika Amerika cenderung menderita
hipertensi yang lebih berat pada usia yang lebih muda dan memiliki risiko
dua kali lebih besar unrtuk menderita kompilasi seperti strok dan serangan
jantung. Faktor genetik dan lingkungan merupakan faktor yang cukup
![Page 45: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/45.jpg)
25
besar memengaruhi. Kematian yang berkaitan dengan hipertensi juga lebh
tinggi pada ras Afrika Amerika.
4. Jenis Kelamin
Secara klinis tidak terdapat perbedaan tekanan darah yang berarti
antara remaja pria dan wanita. setelah pubertas pria cenderung memiliki
tekanan darah yang lebih tinggi setelah menoupose, wanita cenderung
memiliki tekanan darah yang lebih tinggi dari pada dengan usia yang sama
(Potter & Perry, 2010).
5. Medikasi
Terapi obat yang diresepkan oleh dokter kepada pasien kadang
memberikan efek perubahan tekanan darah yang signifikan. Perawat harus
mengkaji secara detail terapi obat yang diprogramkan kepada pasien
memastikan pengukuran tekanan darah (Potter & Perry, 2010).
6. Aktivitas dan Berat Badan
Olahraga dapat menurunkan tekanan darah untuk beberapa jam
sesudahnya. Para lansia mengalami penurunan tekanan darah sebanyak 5-
10 mmHg 1 jam setelah makan. Peningkatan kebutuhan oksigen saat
beraktivitas akan meningkatan tekan darah. Olahraga yang tidak cukup
dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan obesitas yang merupakan
faktor terjadinya hipertensi ( Thomas et al, 2002)
7. Merokok
Merokok menyebabkan vasokonstriksi. Saat seseorang merokok,
tekanan darah dalam 15 menit setelah berhenti merokok (NHBPEP, 2003).
![Page 46: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/46.jpg)
26
8. Kualitas tidur
Tekanan darah dapat terjadi akibat beberapa faktor resiko yaitu
riwayat keluarga, kebiasaan hidup yang kurang baik, pola diit yang kurang
baik dan durasi atau kualitas tidur yang buruk. Pada kondisi gangguan
tidur, tubuh cenderung memiliki laju metabolisme yang tinggi, oleh karena
itu dibutuhkan begitu banyak glukosa sebagai bahan bakar pembentuk
energi. Kortisol membantu penyediaan akan kebutuhan glukosa yang
meningkat. Tekanan darah dan denyut jantung biasanya menunjukkan
variasi diurnal. Selama tidur, nokturnal dip terjadi di kedua tekanan darah
dan detak jantung, yang tetap rendah sampai saat terbangun. Gangguan
tidur dapat mengakibatkan peningkatan aktivitas simpatis dan peningkatan
rata-rata tekanan darah heart rate selama 24 jam. Dengan cara ini,
kebiasaan pembatasan tidur dapat menyebabkan peningkatan aktivitas
sistem saraf simpatis yang berkepanjangan (Gangwisch, 2015).
Kualitas tidur yang buruk dapat mengakibatkan peningkatkan
aktivitas simpatis dan peningkatan rata-rata tekanan darah dan heart rate
selama 24 jam. Dengan cara ini, kebiasaan pembatasan tidur yang
mengakibatkan gangguan tidur, dapat menyebabkan peningkatan aktivitas
sistem saraf simpatik yang berkepanjangan (Gangwisch JE., et al, 2006
dalam Lu, 2015).
2.2.5 Pengukuran Tekanan Darah
Tekanan darah arteri dapat diukur secara langsung (secara invasif) dan
tidak langsung (secara tidak invasif). Metode non-invasif adalah metode yang
![Page 47: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/47.jpg)
27
paling sering dilakukan. Metode ini memerlukan spigmomanometer jarum dan
stetoskop. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung dengan menggunakan
auskultasi dan palpasi, auskultasi merupakan teknik yang paling sering dilakukan
(Potter & Perry, 2010).
Langkah-langkah mengukur tekanan darah menurut Potter & Perry (2010),
sebagai berikut :
1. Mengkaji tempat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah.
2. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan antara lain, spigmomanometer
jarum, stetoskop, pena serta lembar catatan tanda vital atau formulir
pencatatan.
3. Mengatur posisi klien duduk atau berbaring dan menjelaskan prosedur
kepada klien.
4. Menggulung lengan baju klien pada bagian atas lengan. Mempalpasi arteri
brakialis. Meletakkan menset 2.5 cm di atas nadi brankhialis (ruang
antekubital). Dengan manset masih kempis, pasang manset dengan rata
dan pas disekeliling lengan atas.memastikan bahwa manometer
diposisikan secara vertikal sejajar mata. Pengamat tidak boleh lebih jauh
dari 1 m.
5. Mempalpasi arteri radialis atau brakialis dengan ujung jari dari satu tangan
sambil menggembungkan manset dengan cepat sampai tekanan 30 mmHg
di atas titik dimana denyut nadi tidak teraba. Dengan perlahan kempiskan
manset dan catat titik dimana denyut nadi muncul lagi. Mengempiskan
manset dan tunggu selama 30 menit.
![Page 48: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/48.jpg)
28
6. Meletakkan earpieces stetoskop pada telinga dan pastikan bunyi jelas,
tidak muffed. Ketahui lokasi arteri brakhialis dan letakkan belatau
diafragma chestpiece di atasnya. Jangan membiarkaan chestpiece
menyentuh manset atau baju klien.
7. Gembungkan manset 30 mmHg di atas tekanan sistolik yang dipalpasi.
Dengan perlahan lepaskan dan biarkan jarum turun dengan kecepatan 2
sampai 3 mmHg perdetik.
8. Catat titik pada manometer saat bunyi jelas yang pertama terdengar
sebagai tekanan sistolik. Lanjutkan mengempiskan manset, catat titik pada
manometer sampai 2 mmHg terdekat dimana bunyi tersebut hilang sebagai
tekanan diastolik. Kempeskan manset dengan cepat dan sempurna.
9. Bantu klien untuk kembali keposisi yang nyaman dan tutup kembali
lengan atas.
2.2.6 Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah
Tekanan darah dipengaruhi oleh sistem otonom, yakni simpatis dan
parasimpatis. Pada orang yang kualitas tidurnya buruk, didapatkan peningkatan
aktivitas simpatis dan penurunan aktivitas parasimpatis (Wendy et al, 2007).
Menurut Gangwisch, selama terjadi ketidak seimbangan pada homeostatis tubuh,
sistem saraf simpatik mangaktifkan dua sistem utama dalam sistem endokrin yaitu
1. Sistem medula adrenal-simpatik (sympatic-adrenal medullary system)
sympathetic activation
Bagian sistem saraf yang mengatur kebanyakan fungsi viseral tubuh
disebut sistem otonom. Sistem saraf otonom terutama diaktifkan oleh
pusat-pusat yang terletak di medula spinalis, batang otak, dan hipotalamu.
![Page 49: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/49.jpg)
29
Juga, bagian korteks serebri, khususnya korteks limbik, dapat
menghantarkan sinyal ke pusat-pusat yang lebih rendah sehingga dengan
demikian mempengaruhi pengaturan otonom. Penjelasan sinyal otonom
eferen ke berbagai organ diseluruh tubuh dapat dibagi dalam dua subdivisi
utama yang disebut sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis.
Serabut saraf simpatis dan parasimpatis terutama menyekresikan salah satu
dari kedua bahan transmiter sinaps ini, asetilkolin atau norepineprin.
Serabut-serabut yang menyekresikan asetilkolin disebut serabut
kolinergik. Sedangkan serabut saraf yang menyekresikan neurotransmitter
norepinefrin disebut serabut adrenergik, suatu istilah yang berasal dari kata
adrenalin, dan merupakan nama lain dari epinefrin. Asetilkolin disebut
neurotransmitter parasimpatis, dan norepinefrin disebut juga sebagai
neurotransmitter simpatis. Norepinefrin dan epinefrin disekresikan
kedalam darah oleh medula adrenal, dan efek dari perangsangannya pada
organ spesifik seperti pembuluh darah dan jantung adalah terjadinya
vasokonstriksi dari pembuluh darah perifer yang nantinya akan
meningkatkan tahanan perifer. Dengan meningkatnya tahanan pembuluh
darah perifer, maka meningkat juga tekanan darah di dalam tubuh,
dikarenakan tekanan darah dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu
cardiac output (curah jantung) dan total peripheral resistance (tahanan
perifer pembuluh darah) (Guyton, 2007).
![Page 50: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/50.jpg)
30
2. Sistem HPA (Hypotalamic-pituitary-adrenocortical/
Hypotalamicpituitary-adrenocortical activation)
Dirangsang oleh stressor lingkungan, neuron di hipotalamus
mensekresi corticotropin-releasing hormone (CRH) dan arginin-
vassopressin (AVP). Corticotropin-releasing hormone (CRH), polipeptida
pendek, diangkut ke hipofesis anterior, dimana merangsang sekresi
kortikotropin. Akibatnya, terjadi peningkatan produksi kortikosteroid
termasuk kortisol. Vasopressin, molekul hormon kecil, meningkatkan
reabsorpsi air oleh ginjal ddan menginduksi vasokonstriksi, kontraksi
pembuluh darah, sehingga meningkatkan tekanan darah.
Secara bersamaan, CRH dan vasopresin mengaktifkan hipotalamus-
hipofisis-adrenal (HPA) axis. HPA axis terdiri dari sistem interaksi umpan
balik antara hipotalamus, kelenjar pituitari, dan kelenjar adrenal.
Hipotalamus melepaskan CRH dan vasopressin, yang mengaktifkan
suhu HPA. CRH merangsang hipofisis anterior untuk melepaskan
corticotropin, yang bergerak melalui aliran darah ke korteks adrenal,
dimana corticotropin kemudian meregulasi produksi kortisol. Vasopresin,
hormon lainnya yang dikeluarkan oleh hipotalamus, merangsang saluran
kortikal dari ginjal untuk meningkatkan reuptake air, sehingga volume
yang lebih kecil dari urine yang terbenttuk. Pengaruh utama kortisol
adalah pada metabolisme glukosa didalam tubuh yaitu berfungsi untuk
meningkatkan kadar glukosa didalam tubuh dengan membantu mobilisasi
glukagon dari pankreas, serta meningkatkan metabolisme pembentukan
glukosa dari bahan non-karbohidrat (lemak dan protein). Pada kondisi
![Page 51: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/51.jpg)
31
gangguan tidur, tubuh cenderung memiliki laju metabolisme yang tinggi,
oleh karena itu dibutuhkan begitu banyak glukosa sebagai bahan bakar
pembentuk energi. Kortisol membantu penyediaan akan kebutuhan
glukosa yang meningkat. Kortisol akan merangsang sel-sel otot yang akan
memicu perombakan protein otot. Hasil perombakan ini dibawa menuju
hati dan ginjal untuk dibentuk glukosa oleh glukagon lalu dibebaskan ke
darah. Kortisol dapat menghabiskan gula cadangan dari dalam sel otot
termasuk senyawa non karbohidrat untuk diubah menjadi glukosa, namun
demikian kadar glukosa darah meningkat (Gangwich, et al, 2006 dalam
Lu, 2015).
Laboratorium penelitian telah mencatat secara signifikan
peningkatan aktivitas simpatik daan tekanan darah pada individu dalam
kondisi tidur terbatas, dibandingkan dengan individu dalam kondisi tidur
cukup (McGrath, 2014). Peningkatan ekskresi noradrenalin, menunjukkan
peningkatan aktivitas simpatis, juga telah dilaporkan setelah kurang tidur
pada malam hari (McGrath, 2014).
Tekanan darah dan denyut jantung biasanya menunjukkan variasi
diurnal. Selama tidur, nokturnal dip terjadi di kedua tekanan darah dan
detak jantung, yang tetap rendah sampai saat terbangun. Gangguan tidur
dapat mengakibatkan peningkatan aktivitas simpatis dan peningkatan rata-
rata tekanan darah dan heart rate selama 24 jam. Dengan cara ini,
kebiasaan pembatasan tidur dapat menyebabkan meningkatkan aktivitas
![Page 52: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/52.jpg)
32
sistem saraf simpatik yang berkepanajangan (Gangwisch et al, 2006 dalam
Lu, 2015).
Kualitas tidur seseorang sangatlah bergantung pada gangguan tidur
yang dialaminya. Gangguan tidur umumnya yang dialami oleh seseorang
disebabkan oleh gangguan psikis atau stress yang menyebabkan gangguan
pada keseimbangan metabolisme tubuh seseorang. Stress seseorang dapat
menyebabkan keadaan tidak bisa tidur. Hal itu disebabkan oleh
terhambatnya metabolisme asam tripofan sehingga pembentukan hormon
serotonin juga terlambat yang dapat menyebabkan keadaan jaga atau tidak
bisa tidur. Peran hormon adrenalin, norepinepherin dan kortisol juga
sangat berpengaruh pada stress yang menyebabkan seseorang tidak bisa
tidur atau gangguan tidur. Ketiga hormone tersebut bertanggung jawab
atas keadaan stress seseorang, termasuk membuat seseorang tetap fokus
dan terjaga pada saat mengalami stress sehingga dapat menyebabkan
gangguan tidur dan akhirnya menurunkan kualitas tidur seseorang. Efek
dari stress tersebut dapat membuat otot menjadi lebih tegang. Kontraksi
otot yang sering dan terus menerus akan memicu rasa sakit pada kepala,
migrain, dan kondisi lainnya. Selain itu, efek dari stress dapat
meningkatkan frekuensi nafas, peningkatan detak jantung dan aliran darah.
Pada saat fisioterapis melakukan komunikasi terapeutik pada
seseorang yang mengalami stress, maka terjadi peningkatan produksi
hormone dopamin pada hipotalamus di otak. Hormone dopamin
merupakan hormone yang biasa disebut hormone bahagia. Dopamin
![Page 53: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/53.jpg)
33
merupakan hormone yang dapat memberikan dorongan dan motivasi untuk
melakukan aktivitas dengan lebih baik di masa depan, berperan penting
pada gerakan motorik sehingga dapat membuat otot yang awalnya
mengalami ketegangan akibat stress dapat menjadi rileks. Oleh karena itu,
pada seseorang yang mengalami stress, fisioterapis sangat berperan
penting agar stress itu dapat di kurangi atau dihilangkan, sehingga
dampaknya pada gangguan tidur, yang akirnya peningkatan tekanan darah
dapat diatasi.
Selain modifikasi gaya hidup (pengaturan diet dan olah raga),
kualitas tidur sangatlah penting dalam mempertahankan kesehatan.
Pencegahan hipertensi di masa yang akan datang bukan hanya terbatas
pada program olahraga dan pengaturan berat badan, namun juga
optimalisasi jam tidur sangatlah penting untuk membantu kualitas dan
kuantitas tidur pada remaja, sebagai bagian dalam meningkatkan kesehatan
masyarakat (Gottlieb et al, 2006).
Kurang tidur berkepanjangan dapat mengganggu kesehatan fisik dan
psikis. Dari segi fisik, kurang tidur akan menyebabkan muka pucat, mata
sembab, badan lemas, dan daya tahan tubuh menurun sehingga mudah
terserang penyakit. Sedangkan dari segi psikis, kurang tidur akan
menyebabkan timbulnya perubahan suasana kejiwaan, sehingga penderita
akan menjadi lesu, lamban menghadapi rangsangan dan sulit
berkonsentrasi (Endang, 2007)
![Page 54: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/54.jpg)
34
Kurang tidur dapat merujuk ke kualitas tidur yang buruk. Tidur yang
kurang dapat membawa kepada perkembangan hipertensi yaitu dengan
cara meningkatkan aktivitas simpatis, meningkatkan stresor fisik dan
psikis dan meningkatkan retensi garam (Gangwisch et al, 2006).
Di dalam penelitiannya, Javaheri et al, (2008) mengungkapkan
terdapat hubungan yang bermakna antara kualitas tidur yang buruk dengan
prehipertensi pada remaja (p=0,001). Hasil penelitian tersebut terdapat
peningkatan tekanan daraah sistolik dan diastolik pada remaja yang
memiliki kualitas tidur yang buruk. Selain itu penyakit hipertensi sebagian
besar penderitanya mengeluh tentang gangguan pada tidurnya, sehingga
ada kemungkinan bahwa penyebab dari hipertensi tersebut adalah
gangguan pada tidurnya (Sarah, 2014). Hasil penelitian Fitri (2013)
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kualitas
tidur dengan kejadian hipertensi dengan nilai (p=0,003).
![Page 55: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/55.jpg)
35
2.2.7 Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Faktor yang mempengaruhi
tekanan darah :
1. Usia
2. Stress
3. Etnik
4. Jenis kelamin
5. Medikasi
6. Aktivitas dan berat
badan
7. Merokok
Tekanan darah 8. Kualitas tidur
Faktor yang mempengaruhi
kualitas tidur :
1. Penyakit
2. Umur
3. Latihan dan kelelahan
4. Stress psikologis
5. Obat
6. Lingkungan
7. Stimulus alkohol
8. merokok
![Page 56: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/56.jpg)
36
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual
Keterangan :
:Variabel independen
: Variabel dependen
: Berpengaruh
Gambar 3.1 Kerangka konsep hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah
pada siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi.
Berdasarkan gambar 3.1 menjelaskan bahwa kualitas tidur berpengaruh
terhadap perubahan tekanan darah.
3.2 Hipotesis Penelitian
H1 : Ada hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah pada siswa kelas X-XI
di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi.
Kualitas tidur Tekanan darah
![Page 57: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/57.jpg)
37
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Desain penelitian adalah suatu untuk mencapai tujuan penelitian yang
diharapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun penelitian yang
diharapkan sebagai pedoman atau penelitian pada seluruh proses penelitian
(Nursalam, 2016).
Jenis penelitian ini adalah analitik. Penelitian analitik yang ditujukan untuk
menguji hubungan variable independen terhadap variabel dependen (Nursalam,
2016). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross
Sectional yaitu variabel independen dan variabel dependen dilakukan pengukuran
pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini akan
menganalisis secara bersama-sama hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah
pada siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi.
4.2 Populasi dan Sampel
4.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan suatu variabel menyangkut masalah yang
diteliti berupa orang, kejadian, perilaku atau sesuatu lain yang akan dilakukan
peneliti (Nursalam, 2016). Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X-XI di
SMA N 1 Kwadungan sebanyak 130 siswa.
![Page 58: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/58.jpg)
38
4.2.2 Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang terjangkau yang dapat
dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2016).
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X-XI di
SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi. Untuk menghitung besarnya sample
menggunakan rumus Slovin dalam bukunya Sugiyono (2013) tentang statistika
keperawatan :
𝑛 = 𝑁
1 + 𝑁(𝑑2)
Keterangan :
N : Besar populasi
n : Besar sample
d : Tingkat signifikasi (d=0,05)
Untuk menentukan sampel dalam penelitian ini diketahui populasinya
sebanyak 130 responden maka, penghitungannya adalah :
𝑛 =𝑁
1 + 𝑁(𝑑2)
𝑛 =130
1 + 130 (0.05)2
𝑛 =130
1 + 130 (0,0025)
𝑛 =130
1 + 0,325
𝑛 =130
1,325
𝑛 = 98 responden
![Page 59: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/59.jpg)
39
Dengan demikian diketahui jumlah sampel pada penelitian ini sejumlah 98
responden.
4.2.3 Kriteria Sample
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu
populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2016). Kriteria
inklusi pada penelitian ini adalah :
1. Siswa yang ada kelas.
2. Siswa SMA Negeri 1 Kwadungan
3. Bersedia menjadi responden.
4. Kooperatif dalam penelitian
4.3 Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan cara-cara ditempuh dalam pengambilan
sample, agar memperoleh sample yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan
subjek penelitian. Cara pengambilan sample menggunakan probability sampling.
Prinsip utama probability sampling adalah bahwa setiap subjek dalam populasi
mempunyai kesempatan untuk terpilih atau tidak terpilih sebagai sample
(Nursalam, 2008). Tehnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
Simple Random Sampling adalah bahwa setiap anggota atau unit dari populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sample (Notoatmodjo,
2010). Cara pengambilan Simple Random Sampling dengan cara sebagai berikut :
1. Mencatat pada kertas nama-nama calon responden yang terdapat dalam
populasi sejumlah 130 siswa.
![Page 60: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/60.jpg)
40
2. Kemudian kertas yang dicatat nama digulung dan dimasukkan ke dalam
toples.
3. Lalu toples yang berisi kertas undian tersebut dikocok sampai merata.
4. Mengambil satu persatu undian dengan jumlah sample yang telah
ditetapkkan sebelumnya.
4.4 Kerangka Kerja Penelitian
Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian hubungan antara kualitas tidur dengan
tekanan darah pada siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan
Kabupaten Ngawi.
Populasi
Seluruh siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi
sebanyak 130 siswa.
Sampel
Sebagian besar siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi
sebanyak 98 siswa.
Sampling : Simple random sampling
Desain penelitian : Analitik dengan pendekatan cross sectional.
Pengumpulan data
Menggunakan kuesioner dan pengukuran tekanan darah
Variabel bebas :
Kualitas tidur
Variabel terikat :
Tekanan darah
Pengolahan data :
Editing, coding, data entry, scoring, cleaning
Analisis : Uji pearson product moment
Hasil dan Kesimpulan
Pelaporan
![Page 61: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/61.jpg)
41
4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
4.5.1 Identifikasi Variabel
Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda
terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain) (Nursalam, 2016). Variabel
dalam penelitian ini adalah Independent Variable dan Dependent Variable.
1. Variable Independent (Bebas) adalah variabel yang memengaruhi atau
nilainya menentukan variabel lain. Suatu kegiatan stimulus yang
dimanipulasi oleh peneliti menciptakan suatu dampak pada variabel
dependen (Nursalam, 2013). Pada penelitian ini yang merupakan variabel
independent adalah kualitas tidur.
2. Variable Dependent (Terikat) adalah variabel yang dipengaruhi nilainya
ditentukan oleh variabel lain. Respon akan muncul sebagai akibat
manipulasi variabel-variabel lain (Nursalam, 2013). Pada penelitian ini
yang merupakan variable dependent adalah tekanan darah.
4.5.2 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati
dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat diamati (diukur)
itulah yang merupakan kunci definisi operasional. Dapat diamati artinya
memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara
cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat diulangi lagi
oleh orang lain (Nursalam, 2008).
![Page 62: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/62.jpg)
42
Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel hubungan antara kualitas tidur dengan
tekanan darah pada siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan
Kabupaten Ngawi.
Variabel
penelitian
Definisi
Operasional Indikator Alat ukur Skala Skor
Kriteria
Skor
Independent :
Kualitas tidur
Kualitas
tidur
adalah
takaran
baik dan
buruk dari
kebiasaan
tidur
seseorang
selama 1
minggu
terakir.
1. Kualitas
tidur
subjektif
2. Latensi
tidur
3. Efesiensi
kebiasaan
tidur
4. Penggunaa
n obat
tidur
5. Gangguan
tidur
6. Durasi
tidur
7. Daytime
disfuction
Mengunakan
Quesioner
Pittsburgh
Sleep
Quality
Index
(PSQI).
Interval 0 = Sangat Baik
1 = Baik
2 = Kurang
3 = Sangat
Kurang
Nilai
skor 0-21
Dependen :
Tekanan
darah.
Tekanan
darah di
dalam
pembuluh
darah yang
dapat
diukur
dengan
tensimeter
Tekanan
sistolik dan
diastolik
Sphygmoma
nometer
jarum dan
stetoskop.
Ratio Sistolik 90-
<120 mmHg /
Diastolik 60-
<80 mmHg :
Tekanan darah
normal
Sistolik 121-
139 mmHg /
diastolik 80-89
mmHg :
Tekanan darah
pre-hipertensi
Sistolik 140-
159 mmHg /
diastolik 90-99
mmHg :
Tekanan darah
hipertensi
stage I
Sistolik 160-179
mmHg / diastolik
100-119 mmHg :
Tekanan darah
hipertensi stage II
Nilai
tekanan
darah
sistolik
0-300
mmHg
dan
diastolik
0-120
mmHg
![Page 63: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/63.jpg)
43
4.6 Instrumen Penelitian
4.6.1 Instrumen Penelitian Kualitas Tidur
Instrumen dalam penellitian ini adalah kuesioner Pittsburgh Sleep Quality
Index (PSQI). Kuesioner yang disusun terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama berisi
data umum dan bagian kedua kuesioner berisi pertanyaan mengenai kualitas tidur
yang dialami siswa SMA. Kuesioner telah diuji dan memiliki koefisien reliabilitas
sebesar 0,827. Kuesioner mengkaji 7 komponen dalam kualitas tidur yaitu kualitas
tidur subjektif, sleep latensi, durasi tidur, gangguan tidur, efisiensi kebiasaan
tidur, penggunaan obat tidur, dan disfungsi tidur pada siang hari. Pengukuran
setiap dimensi tersebar dalam beberapa pertanyaan dan penilaian sesuai standar
baku. Komponen 1 pertanyaan no 9 dengan skor 0-3. Komponen 2 pertanyaan no
2 + no 5a untuk nomor 2 kurang dari 15 menit diberi skor 0, 16-30 menit diberi
skor 2, >60 diberi skor 3 lalu untuk pertanyaan no 5a jika jumlah skor dari kedua
pertanyaan tersebut jumlahnya 0 maka skornya 0, jika jumlahnya 1-2 maka
skornya 1, 3-4 skornya 2, 5-6 skornya 3. Komponen 3 skor pertanyaan nomer 4
(>7=0, 6-7=1, 5-6=2, <5=3). Komponen 4 jumlah jam tidur pulas soal nomer 4
dibagi jumlah tempat tidur, (soal 1+3) X 100 jika hasilnya >85% maka diberi skor
0,75-84% diberi skor 1, 65-74% diberi skor 2, <65% diberi skor 3. Komponen 5
jumlah skor pertanyaan 5b hingga 5j (bila jumlahnya 0 maka skornya 0 jumlah
skor, jika jumlahnya 1-9 diberi skor 1, 10-8 diberi skor 2, 18-27 diberi skor 3).
Komponen 6 skor pertanyaan no 6 0-3. Komponen 7 skor pertanyaan no 7 dan no
8 jika jumlahnya 1-2 diberi skor 1, 3-4 diberi skor 2, 5-6 diberi skor 3. Nilai tiap
![Page 64: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/64.jpg)
44
komponen kemudian dijumlahkan menjadi skor global 0-21 dengan skor ≤5 =
baik, >5-21 = buruk.
4.6.2 Instrumen Tekanan Darah
Dalam penelitian ini menggunakan tensimeter merk GEA dengan tingkat
akurasi ± 3 mmHg dan stetoskop merk General Care.
4.7 Uji Validitas dan Reliabilitas
4.7.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat kevalidan
atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti
memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010).
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS (Statistical
Program for Social Science) Ver 17,0. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila
nilai hitung r hitung > r tabel pada taraf signifikan 5% (Ghozali, 2009).
Uji validitas The Pittsburgh Sleep Quality Indekx (PSQI) telah dilakukan
dalam penelitian Agustin (2012) dengan melakukan uji coba kepada 30 responden
dengan hasil bahwa rating r hitung (0,410-0,831) > r tabel (0,361).
4.7.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen
tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendesus,
mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban tertentu. Apabila datanya
![Page 65: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/65.jpg)
45
memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap
akan sama hasilnya (Arikunto, 2010).
Untuk menguji reliabilitas instrumen peneliti menggunakan alpha
cronbach dengan bantuan program computer SPSS Ver 17,0 For Windows. Dalam
penelitian ini peneliti tidak melakukan uji validitas dan reabilitas karena kuesioner
PSQI telah dilakukan uji reliabilitas oleh University of Pittsburgh (1988) dengan
nilai alpha cronbach sebesar 0,83. Hal ini juga diperkuat dari penelitian
Komalasari, dkk (2012) dalam penelitiannya tentang kualitas tidur sudah tidak
melakukan uji validitas karena kuesioner yang digunakan diadopsi dari kuesioner
baku yaitu Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk kualitas tidur, memiliki
konsistensi interval dan koefisien reliabilitas (Cronbach Alpha) sebesar 0,83.
Alat yang digunakan untuk tekanan darah yaitu menggunakan
sphygmomanometer jarum dengan merk dagang GEA dalam satuan mmHg.
Pengukuran tekanan darah menggunakan alat tersebut yang telah dilakukan uji
validitas dan reliabilitas menggunakan uji SOP dan kalibrasi.
4.8 Lokasi Dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian akan dilakukan di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten
Ngawi dan waktu penelitian akan dilakukan pada bulan Januari-Mei 2018.
4.9 Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan
proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian
![Page 66: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/66.jpg)
46
(Nursalam, 2016). Dalam melakukan penelitian ini prosedur yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
1. Mengurus perijinan kepada ketua STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun
Prodi S1 Keperawatan bhakti husada Mulia madiun.
2. Mengurus perijinan dan persetujuan kepada kepala sekolah SMA N 1
Kwadungan Kabupaten Ngawi.
3. Peneliti Bekerjasama dengan TU dan BP/BK SMA N 1 Kwadungan
Kabupaten Ngawi.
4. Menentukan responden penelitian sesuai kriteria berdasarkan data dari
pihak SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi.
5. Menjelaskan tujuan penelitian, jika responden sudah mengerti dan setuju
responden diminta untuk manandatangani lembar (imformed concent).
6. Menanyakan karakteristik responden dengan mengisi lembar identitas
yang mencakup nama siswa, umur, kelas, jenis kelamin.
7. Melakukan pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan tekanan darah
dilakukan dengan posisi duduk dikursi dan dilengan sebelah kanan.
8. Memberikan lembar kuesioner PSQI kepada responden untuk diisi,
maksimal alokasi waktu 10 menit.
9. Setelah responden selesai mengisi jawaban, peneliti melakukan crosscheck
ulang, apabila ada jawaban pertanyaan yang terlewati/belum terjawab.
![Page 67: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/67.jpg)
47
4.10 Teknik Analisa Data
4.10.1 Pengolahan Data
Metode pengolahan data Menurut Saryono (2011) langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Editing
Data yang terkumpul selanjutnya disusun. Editing berfungsi untuk meneliti
apakah hasil data pengecekkan sudah lengkap. Editing dilakukan di tempat
pengumpulan data, sehingga jika ada kekurangan data dapat segera
dilengkapi.
2. Coding
Coding adalah peng”kodean” atau “coding”, yaitu mengubah data
berbentuk kalimat atau huruf menjadi angka atau bilangan.
Data demografi, Jenis kelamin meliputi laki laki dan perempuan.
a. Kelas
1) Kelas X : diberi kode 1
2) Kelas XI : diberi kode 2
b. Umur
1) 16 tahun : diberi kode 1
2) 17 tahun : diberi kode 2
3) 18 tahun : diberi kode 3
c. Jenis kelamin
1) Laki-laki : diberi kode 1
2) Perempuan : diberi kode 2
![Page 68: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/68.jpg)
48
d. Lingkungan (saat tidur)
1) Cahaya
a) Terang : diberi kode 1
b) Redup : diberi kode 2
c) Gelap : diberi kode 3
2) Suhu
a) Hangat : diberi kode 1
b) Biasa : diberi kode 2
c) Dingin : diberi kode 3
e. Kebiasaan merokok
1) Merokok : diberi kode 1
2) Tidak merokok : diberi kode 2
f. Aktifitas di sekolah
1) Pramuka : diberi kode 1
2) PMR : diberi kode 2
3) OSIS : diberi kode 3
4) Tidak mengikuti ekstra kulikuler : diberi kode 4
g. Aktifitas di luar sekolah
1) Bermain : diberi kode 1
2) Belajar : diberi kode 2
3) Les tambahan : diberi kode 3
![Page 69: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/69.jpg)
49
a. Kebiasaan konsumsi kafein
1) Iya : diberi kode 1
2) Tidak : diberi kode 2
3. Data entry
Pemrosesan data yang dilakukan oleh peneliti adalah memasukkan data
yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base komputer,
kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan
membuat tabel kontingensi. Proses ini memasukkan data dalam bentuk
kode ke dalam program komputer.
4. Scoring
Scoring yaitu untuk menentukan skor/nilai untuk setiap item pertanyaan
dan tentukan nilai terendah dan tertinggi (Setiadi, 2007). Tahapan ini
dilakukan setelah ditetapkan kode jawaban atau hasil observasi sehingga
setiap jawaban responden atau hasil observasi dapat diberikan skor
(Suyanto & Salamah, 2009).
a. Scoring kualitas tidur :
0-21
b. Scoring tingkat tekanan darah :
Tekanan darah sistolik : 0-300 mmHg
Tekanan darah diastolik : 0-120 mmHg
5. Cleaning
Cleaning data adalah proses pengecekkan kembali data yang sudah di
entry apakah ada kesalahan atau tidak. Tahapan cleaning data terdiri dari
![Page 70: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/70.jpg)
50
mengetahui missing data, variasi data dan konsistensi data. Proses ini
dilakukan apabila semua data responden sudah selesai dimasukkan, perlu
dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan dalam
pengkodean, tidak lengkap data. Kemudian akan dilakukan pembentulan
atau pengoreksian data kembali.
4.10.2 Analisa Data
Analisa data adalah pengelompokkan data berdasarkan karakteristik
responden, mennyajikan data dari setiap variabel yang diteliti menggunakan
perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan (Sugiyono, 2011). Analisa
data dalam penelitian ini menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat.
1. Analisa Data Univariat
Analisis data univariat digunakan oleh peneliti bertujuan untuk
menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian
(Notoatmodjo, 2013). Karakteristik responden yaitu nama, usia, jenis
kelamin, merokok, aktifitas di sekolah, aktifitas di luar sekolah, dan
kebiasaan mengkonsumsi kafein disajikan dalam bentuk distribusi
frekuensi.
2. Analisa Data Bivariat
Analisa data bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua
variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmojo, 2013).
Analisa akan dilakukan di program SPSS 16.0 for Windows. Dalam
penelitian ini analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan
antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada siswa SMA N 1
![Page 71: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/71.jpg)
51
Kwadungan Kabupaten Ngawi. Pengolahan analisis data bivariat ini
dengan menggunakan bantuan komputerisasi. Karena data dalam
penelitian ini berskala interval dan ratio maka uji statistik yang digunakan
adalah uji pearson product moment dengan taraf signifikasi yaitu α 0,05.
Namun jika data tidak berdistribusi normal maka uji statistik yang
digunakan yaitu uji korelasi spearman rank. Ketentuan penggunaan uji
korelasi pearson product moment antara lain :
a. Apabila p ≤ 0,05 = H1 diterima, H0 ditolak berarti ada hubungan
antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada siswa kelas X-XI di
SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi.
b. Apabila p > 0,05 = H1 ditolak, H0 diterima berarti tidak ada hubungan
antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada siswa kelas X-XI di
SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi.
4.11 Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti memandang perlu adanya
rekomendasi dari pihak lain dengan mengajukan permohonan ijin kepada instansi
tempat penelitian dalam hal SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi. Setelah
memperoleh ijin dari instansi tersebut, penelitian dilakukan dengan menekankan
masalah etika meliputi :
1. Informend consent (Lembar persetujuan)
Lembaran persetujuan diberikan kepada setiap calon responden yang
diteliti yang memenuhi kriteria inklusi. Bila calon responden menolak,
![Page 72: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/72.jpg)
52
maka peneliti tidak dapat memeriksa dan tetap menghormati hak-hak yang
bersangkutan.
2. Anonymity (Tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak akan mencantumkan nama
responden, tetapi lembar tersebut diberi kode tertentu.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti, hanya
kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.
![Page 73: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/73.jpg)
53
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan hasil dan pembahasan dari pengumpulan data
dengan kuesioner yang telah diisi oleh responden mengenai Hubungan antara
kualitas tidur dengan tekanan darah pada siswa kelas X-XI di SMA N 1
Kwadungan Kabupaten Ngawi.
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 12 Mei 2018 dengan jumlah
sebanyak 98 responden. Sedangkan penyajian data dibagi menjadi dua yaitu data
umum dan data khusus. Data umum yang terdiri dari data demografi yang
meliputi : kelas, umur, jenis kelamin, lingkungan saat tidur (cahaya), lingkungan
saat tidur (suhu), merokok aktifitas di sekolah, aktifiitas di luar sekolah, dan
kebiasaan mengkonsumsi kafein. Setelah data umum disajikan dilanjutkan dengan
data khusus yang didasarkan pada variabel yang diukur, yaitu kualitas tidur dan
tekanan darah pada siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi.
5.1 Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian
SMA N 1 Kwadungan merupakan sekolah menengah atas yang terletak di
JL Raya Ngawi-Kwadungan KM 15, Tirak, Kecamatan Kwadungan, Kabapaten
Ngawi. Dengan luas tanah 87982 m2, dengan fasilitas utama ruang kelas,
perpustakaan, lab. IPA, lab. Komputer, mushola, dan fasilitas tambahan seperti
kantin, uks, parkiran dan fasilitas lainnya ada internet dan wiffi.
Di SMA N 1 Kwadungan terdapat 9 kelas yang terdiri dari X MIPA 1, X
MIPA 2, X IPS 1, XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPS 1, XII IPA 1, XII IPA 2, XII IPS 1.
![Page 74: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/74.jpg)
54
Siswa SMA N 1 Kwadungan ada yang memingikuti kegiatan ekstra kulikuler dan
organisasi. Kegiatan ekstra kulikuler itu ada pramuka dan PMR sedangkan
kegiatan organisasinya ada osis (organisasi siswa intra sekolah) dan paskibraka
(pasukan pengibar bendera).
5.2 Hasil Penelitian
Data umum yang diidentifikasi dari responden meliputi umur, jenis
kelamin, lingkungan saat tidur, riwayat merokok, aktifitas di sekolah, aktifitas di
luar sekolah, dan kebiasaan mengkonsemsi kafein pada siswa kelas X-XI di SMA
N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi. Sedangkan data khususnya meliputi kualitas
tidur dan tekanan darah pada siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan
Kabupaten Ngawi.
5.2.1 Data Umum Responden
1. Karakteristik siswa berdasarkan kelas
Tabel 5.1 Karakteristik siswa menurut kelas pada siswa kelas X-XI di
SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi pada bulan Mei 2018
Kelas Jumlah Presentase (%)
X 46 47
XI 52 53
Total 98 100
Sumber : Data Primer Responden di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi, 2018
Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa jumlah siswa kelas XI
sebanyak 52 siswa (53%), dan kalas X sebanyak 46 (47%) siswa.
![Page 75: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/75.jpg)
55
2. Karakteristik siswa berdasarkan umur
Tabel 5.2 Karakteristik siswa menurut umur pada siswa kelas X-XI di
SMA N Kwadungan Kabupaten Ngawi pada bulan Mei 2018
Umur Jumlah Presentase (%)
16 tahun 45 46
17 tahun 49 50
18 tahun 4 4
Total 98 100
Sumber : Data Primer Responden di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi, 2018
Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa jumlah siswa umur 17
tahun sebanyak 49 siswa (50%) dan yang berumur 18 tahun sebanyak 4
siswa (4%).
3. Karakteristik siswa berdasarkan jenis kelamin
Tabel 5.3 Karakteristik siswa menurut jenis kelamin pada siswa kelas X-
XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi pada bulan Mei
2018
Jenis Kelamin Jumlah Presentase (%)
Laki-laki 31 32
Perempuan 67 68
Total 98 100
Sumber : Data Primer Responden di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi, 2018
Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa jumlah siswa berjenis
kelamin perempuan sebanyak 67 siswa (68%), dan berjenis kelamin laki-
laki sebanyak 31 siswa (32%).
4. Karakteristik siswa berdasarkan lingkungan saat tidur (cahaya)
Tabel 5.4 Karakteristik siswa berdasarkan lingkungan saat tidur (cahaya)
responden pada siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan
Kabupaten Ngawi pada bulan Mei 2018
Cahaya Jumlah Presentase (%)
Terang 46 47
Redup 25 25
Gelap 27 28
Total 98 100
Sumber : Data Primer Responden di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi, 2018
![Page 76: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/76.jpg)
56
Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa siswa yang paling
tinggi cahaya saat tidur sebanyak 46 siswa (47%) yaitu dengan lingkungan
terang, sebanyak dan sebanyak 25 siswa (25%) menggunakan cahaya
redup.
5. Karakteristik siswa berdasarkan lingkungan saat tidur (suhu)
Tabel 5.5 Karakteristik siswa berdasarkan lingkungan saat tidur (suhu)
responden pada siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan
Kabupaten Ngawi pada bulan Mei 2018
Suhu Jumlah Presentase (%)
Hangat 30 31
Biasa 40 45
Dingin 24 24
Total 98 100
Sumber : Data Primer Responden di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi, 2018
Berdasatrkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa siswa yang paling
tinggi suhu saat tidur sebanyak 40 siswa (45%) yaitu dengan suhu biasa,
dan sebanyak 24 siswa (24%) dengan suhu dingin.
6. Karakteristik siswa berdasarkan riwayat merokok
Tabel 5.6 Karakteristik siswa berdasarkan riwayat merokok pada siswa
kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi pada
bulan Mei 2018
Riwayat merokok Jumlah Presentase (%)
Merokok 21 21
Tidak Merokok 77 79
Total 98 100
Sumber : Data Primer Responden di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi, 2018
Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa siswa yang tidak
memiliki riwayat merokok sebanyak 77 siswa (79%), dan yang memiliki
riwayat merokok sebanyak 21 siswa (21%).
![Page 77: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/77.jpg)
57
7. Karakteristik siswa berdasarkan aktifitas disekolah
Tabel 5.7 Karakteristik siswa berdasarkan aktifitas disekolah
(ekstrakulikuler) pada siswa kelas X-XI di SMA N 1
Kwadungan Kabupaten Ngawi pada bulan Mei 2018
Aktifitas disekolah Jumlah Presentase (%)
Pramuka 42 43
PMR 20 20
OSIS 23 24
Tidak ikut ekstra kulikuler 13 13
Total 98 100
Sumber : Data Primer Responden di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi, 2018
Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui bahwa siswa yang mengikuti
pramuka sebanyak 42 siswa (79%), dan yang tidak mengikuti
ekstrakulikuler sebanyak 13 siswa (21%).
8. Karakteristik siswa berdasarkan aktifitass diluar sekolah
Tabel 5.8 Karakteristik siswa berdasarkan aktifitas diluar sekolah pada
siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi
pada bulan Mei 2018
Aktifitas diluar sekolah Jumlah Presentase (%)
Bermain 60 61
Belajar 28 29
Les tambahan 10 10
Total 98 100
Sumber : Data Primer Responden di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi, 2018
Berdasarkan tabel 5.8 dapat diketahui bahwa siswa yang bermain
sebanyak 60 siswa (79%), dan yang mengikuti les tambahan sebanyak 10
siswa (21%).
9. Karakteristik siswa berdasarkan kebiasaan konsumsi kafein
Tabel 5.9 Karakteristik siswa berdasarkan kebiasaan konsumsi kafein pada
siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi
pada bulan Mei 2018
Kebiasaan konsumsi kafein Jumlah Presentase (%)
Konsumsi 55 56
Tidak konsumsi 43 44
Jumlah 98 100
Sumber : Data Primer Responden di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi, 2018
![Page 78: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/78.jpg)
58
Berdasarkan tabel 5.9 dapat diketahui bahwa siswa yang yang
mengkonsumsi kafein sebanyak 55 siswa (79%), dan yang tidak konsumsi
kafein sebanyak 43 siswa (21%).
5.2.2 Data Khusus
Setelah mengetahui data umum dalam penelitian ini maka berikut akan
ditampilkan hasil penelitian yang terkait dengan data khusus yang meliputi
kualitas tidur dan tekanan darah yang diambil dari penelitian pada kelas X-XI di
SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi.
1. Kualitas Tidur Siswa
Tabel 5.10 Kualitas tidur pada siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan
Kabupaten Ngawi pada bulan Mei 2018
Variabel
Nilai normal
kualitas
tidur
Mean Median Modus Min -
Max SD CI 95%
Kualitas
tidur
< 5 6,69 7,00 7 3
11
2,4 6,22
7,17
Sumber : Data Primer Responden di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi, 2018
Berdasarkan tabel 5.10 dapat diketahui bahwa nilai normal dari
kualitas tidur < 5, nilai rata-rata kualitas tidur siswa sebesar 6,69, nilai
tertinggi kualitas tidur siswa sebesar 11, dan nilai terendah kualitas tidur
siswa sebesar 3.
2. Tekanan Darah Sistolik Siswa
Tabel 5.11 Tekanan darah sistolik pada siswa kelas X-XI di SMA N 1
Kwadungan Kabupaten Ngawi pada bulan Mei 2018
Variabel
Normal
tekanan
darah
sistolik
Mean Median Modus Min
Max SD
CI
95%
Tekanan
darah
sistolik
90 - <120 119,2 120,0 120 90
140
9,76 117,3
121,2
Sumber : Data Primer Responden di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi, 2018
![Page 79: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/79.jpg)
59
Berdasarkan tabel 5.11 dapat diketahui bahwa nilai normal tekanan
darah sistolik pada remaja 90 - <120 mmHg, rata-rata tekanan darah
sistolik sebesar 119,2 mmHg, nilai tekanan darah sistolik tertinggi 140
mmHg, dan nilai tekanan darah sistolik terendah sebesar 90 mmHg.
3. Tekanan Darah Diastolik Siswa
Tabel 5.12 Tekanan darah diastolik pada siswa kelas X-XI di SMA N 1
Kwadungan Kabupaten Ngawi pada bulai Mei 2018
Variabel
Normal
tekanan
darah
diastolik
Mean Median Modus Min
Max SD CI 95%
Tekanan
darah
diastolik
60 - <80 78,9 80,0 80 60
90
8,31 77,3
80,6
Sumber : Data Primer Responden di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi, 2018
Berdasarkan tabel 5.12 dapat diketahui bahwa nilai normal tekanan
darah distolik pada remaja 60 - <80 mmHg, rata-rata tekanan darah
diastolik sebesar 78,9 mmHg, nilai tekanan diastolik tertinggi sebesar 90
mmHg, dan nilai tekanan darah diastolik terendah sebesar 60 mmHg.
4. Analisis Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah Sistolik pada
Siswa Kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi
Tabel 5.13 Hasil Analisis Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan
Darah Sistolik pada Siswa Kelas X-XI di SMA N 1
Kwadungan Kabupaten Ngawi
Variabel N r R2 P-value Constant Intersep Garis regresi
Kualitas tidur
– Tekanan
darah sistolik
98 0,800 64% 0,000 97,1 3,3 Y = 97,1 + 3,3
(kualitas tidur)
Sumber : Hasil Uji SPSS Terhadap Data Primer Responden di SMA N 1 Kwadungan
Kabupaten Ngawi, 2018
Berdasarkan tabel 5.13 menunjukkan bahwa hasil uji statistik
menggunakan uji pearson product moment di dapatkan nilai p atau
signifikasi sebesar 0,000 < α = 0,05, sehingga H0 ditolak berati ada
![Page 80: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/80.jpg)
60
hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada siswa kelas X-
XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi. Nilai koefisien (r) kualitas
tidur sebesar 0,800 dengan arah hubungan positif (+) berarti semakin
buruk kualitas tidur akan semakin tinggi tekanan darah pada pada siswa
kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi. Di interpretasikan
dengan kekuatan hubungan pada tingkat kuat. Determinasi/konstribusi
naik turunnya tekanan darah sebesar 64 % di pengaruhi oleh kualitas tidur,
dan 36 % determinasi di pengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
Dengan nilai constant 97,1 dan intersep 3,3, garis regresi kualitas tidur
dengan tekanan darah sistolik Y = 97,1 + 3,3 (kualitas tidur).
5. Analisis Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah Diastolik pada
Siswa Kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi
Tabel 5.14 Hasil Analisis Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan
Darah Diastolik pada Siswa Kelas X-XI di SMA N 1
Kwadungan Kabupaten Ngawi
Variabel N r R2 P-value Constant Intersep Garis regresi
Kualitas tidur
– Tekanan
darah diastolik
98 0,630 40% 0,000 64,1 2,2 Y = 64,1 + 2,2
(kualitas tidur)
Sumber : Hasil Uji SPSS Terhadap Data Primer Responden di SMA N 1 Kwadungan
Kabupaten Ngawi
Berdasarkan tabel 5.14 menunjukkan bahwa hasil uji statistik
menggunakan uji pearson product moment di dapatkan nilai p-value atau
signifikasi sebesar 0,000 < α = 0,05, sehingga H0 ditolak berati ada
hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada siswa kelas X-
XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi. Nilai koefisien (r) kualitas
tidur sebesar 0,630 dengan arah hubungan positif (+) berarti semakin
buruk kualitas tidur akan semakin tinggi tekanan darah diastolik pada
![Page 81: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/81.jpg)
61
siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi. Di
interpretasikan dengan kekuatan hubungan pada tingkat sedang.
Determinasi/konstribusi naik turunnya tekanan darah sebesar 40% di
pengaruhi oleh kualitas tidur, dan 60% determinasi di pengaruhi oleh
faktor lain yang tidak diteliti. Dengan nilai constant 97,1 dan intersep 3,3,
garis regresi kualitas tidur dengan tekanan darah sistolik Y = 97,1 + 3,3
(kualitas tidur).
5.3 Pembahasan
5.3.1 Kualitas tidur
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.10 nilai normal kualitas tidur
adalah <5, rata-rata nilai kualitas tidur siswa sebesar 6,69, nilai modus kualitas
tidur siswa sebesar 7, nilai maksimum kualitas tidur siswa sebesar 11 termasuk
dalam kualitas tidur buruk dan nilai minimum kualitas tidur siswa sebesar 3
termasuk dalam kualitas tidur baik. Dari hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi
mengalami kualitas tidur yang buruk dengan nilai skor 6,69. Rata-rata siswa SMA
N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi memiliki kualitas tidur buruk di sebabkan oleh
beberapa faktor yaitu : lingkuungan saat tidur seperti cahaya yang terang sebesar
(47%) dan suhu biasa (45%), umur 17 tahun sebesar (50%), aktifitas disekolah,
dan juga aktifitas diluar sekolah.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Mohd Luthfi dkk
(2017), mengatakan bahwa hal tersebut dapat terjadi akibat beberapa faktor
seperti penggunaan alat komunikasi smartphone yang berlebih, peralatan
![Page 82: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/82.jpg)
62
elektronik dikamar tidur seperti televisi, pengaruh lingkungan, jadwal sekolah
yang padat, dan peningkatan konsumsi kafein. Agar kualitas tidur menjadi baik,
sebaiknya kita selalu memperhatikan pola tidur, waktu tidur, dan lingkungan
tempat kita tidur karena hal-hal seperti itulah yang dapat mempengaruhi kualitas
tidur seseorang. Jika kualitas tidur baik, maka tubuh aakan selalu sehat, segar,
bugar dan semangat untuk melakukan aktivitas disiang hari dan konsentrasi
belajarpun tidak terganggu.
Tidur merupakan kondisi tidak sadar yakni individu dapat dibangunkan
oleh stimulus atau sensoris yang sesuuai, atau juga dapat dikatakkan sebagai
keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan
tanpa kegiatan, tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang, dengan
ciri adanya aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi, terdapat
perubahan fisiologis dan terjadi penurunan respons terhadap rangsangan dari luar
(Hidayat A, 2015).
Kualitas tidur merupakan fenomena yang sangat kompleks yang
melibatkan berbagai domain antara lain, penilaian terhadap lama waktu tidur,
gangguan tidur, masa laten tidur, disfungsi tidur pada siang hari, efisiensi tidur,
kualitas tidur, penggunaan obat tidur. Jadi apabila salah satu dari ketujuh domain
tersebut terganggu maka akan mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas tidur
(Indarwati, 2012). Kualitas tidur adalah gambaran subjektif dan seringkali
ditentukan oleh perasaan energik atau tidak setelah bangun tidur (Kozier, 2008).
Gangguan pola tidur biasanya mengakibatkan munculnya berbagai
penyakit lainnya yaitu para remaja sering memperlihatkan perasaan lelah, gelisah,
![Page 83: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/83.jpg)
63
lesu, menguap/mengantuk, aktivitas di sekolah terganggu, bahkan seringkali
kehilangan konsentrasi pada saat menerima pelajaran di sekolah (Indriani, 2016).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata kualitas tidur siswa
buruk, hal ini disebabkan karena lingkungan saat tidur seperti cahaya yang terang,
umur, banyaknya aktifitas disekolah, dan juga aktifitas diluar sekolah. Selain itu
kualitas tidur yang buruk juga dapat mengakibatkan peningkatan rata-rata tekanan
darah.
5.3.2 Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.11 dan 5.12 nilai normal tekanan
darah pada remaja adalah 80 – <120/60 - <80 mmHg, rata-rata tekanan darah
sistolik dan diastolik 119,2 / 78,9 mmHg yang merupakan tekanan darah normal,
nilai median tekanan darah sistolik dan diastolik 120,0 / 80,0 mmHg yang
termasuk dalam tekanan darah prehipertensi, nilai tekanan darah sistolik tertinggi
140/90 dan nilai tekanan darah diastolik terendah 90 / 60 mmHg. Dari hasil
penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa tekanan darah sistolik dan diastolik
pada siswa menunjukkan rata-rata tekanan darah dalam kategori normal. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, merokok dan juga
kebiasaan konsumsi kafein.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Javaheri et al (2008)
mengatakan bahwa data mengenai hubungan peningkatan tekanan darah karena
kualitas tidur yang buruk pada remaja masih belum jelas. Kualitas tidur adalah
salah satu faktor yang sangat penting dalam mempertahankan kesehatan, efisiensi
tidur yang rendah diketahui dapat berisiko terhadap terjadinya hipertensi,
![Page 84: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/84.jpg)
64
optimalisasi jam tidur diketahui dapat membantu untuk mencegah terjadinya
hipertensi. Jenis kelamin juga termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi
tekanan darah. Secara klinis tidak terdapat perbedaan tekanan darah yang berarti
antara remaja pria dan wanita. setelah pubertas pria cenderung memiliki tekanan
darah yang lebih tinggi setelah menoupose, wanita cenderung memiliki tekanan
darah yang lebih tinggi dari pada dengan usia yang sama (Potter & Perry, 2010).
Pada kondisi gangguan tidur, tubuh cenderung memiliki laju metabolisme
yang tinggi, oleh karena itu dibutuhkan begitu banyak glukosa sebagai bahan
bakar pembentuk energi. Gangguan tidur yang terjadi secara terus menerus dapat
menyebabkan perubahan fisiologis dimana keseimbangan antara pengaturan
sistem simpatis dan parasimpatis terganggu (Wendy,et al, 2007).
Tekanan darah menggambarkan hubungan antara curah jantung, resistensi
perifer, volume darah, kekentalan darah, dan elastisitas arteri. Pengetahuan ini
akan membantu pengkajian perubahan tekanan. Tekanan darah merupakan daya
yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap satuan luas dinding pembuluh.
Tekanan darah hampir selalu dinyatakan dalam milimeter air raksa (mmHg)
karena manometer air raksa merupakan rujukan baku untuk pengukuran tekanan
(Guyton, 2007).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata kualitas tidur siswa
dalam kategori kualitas tidur buruk. Kualitas tidur buruk disebabkan oleh
beberapa faktor seperti lingkungan saat tidur seperti cahaya yang terang, usia,
riwayat merokok, banyaknya aktifitas disekolah maupun diluar sekolah yang
dapat meningkatkan kelelahan dan kurangnya kebutuhan untuk tidur. Rata-rata
![Page 85: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/85.jpg)
65
tekanan darah siswa dalam kategori normal. Tekanan darah dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, merokok dan juga kebiasaan
konsumsi kafein.
5.3.3 Hubungan Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah Sistolik
Penelitian ini membuktikan bahwa ada hubungan antara kualitas tidur
dengan tekanan darah di SMA N 1 Kwadungan. Dari hasil analisis data yang
diperoleh pada tabel 5.13 hal ini terbukti keeratan hubungan antara kualitas tidur
dengan tekanan sistolik darah pada responden adalah sangat kuat.
Hasil statistik menggunakan uji pearson product moment didapatkan nilai
p value 0,000 < α = 0,05 yang berarti data dinyatakan sangat signifikan sehingga
H0 ditolak dan H1 diterima artinya ada hubungan antara kualitas tidur dengan
tekanan darah di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi. Kontingensi (r)
dengan arah hubungan positif (+) berarti terdapat hubungan antara kualitas tidur
dengan tekanan darah. Nilai pearson product moment sebesar 0,800
diinterprestasikan dengan kekuatan hubungan pada tingkat sangat kuat.
Hal tersebut sesuai dengan dengan teori gangwisch (2006) bahwa pada
saat seseorang mengalami tidur, maka hipotalamus akan mengaktifkan sumbu
yakni medulla adrenal sympatic system dan Hipotalamic pituitary Adrenal-axis
(HPA-axis). Pada saat stressor datang disebabkan oleh gangguan tidur, maka
hormone norepinefrin dan epinefrin disekresikan oleh kelenjar medula adrenal dan
efek dari perangsangannya yaitu langsung pada organ-organ spesifik seperti
pembuluh darah dan jantung. Kedua hormone tersebut langsung membuat
pembuluh darah setiap jaringan akan mengalami vasokonstriksi sehingga
![Page 86: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/86.jpg)
66
membuat tahanan perifer meningkat yang akirnya dapat meningkatkan tekanan
darah.
Kualitas tidur yang diharapkan setiap orang untuuk mempertahankan
keadaan tidur dan mendapatkan tahap tidur Rapid Eye Movement (REM) dan Non
Rapid Eye Movement (NREM) yang sesuai (Khasanah, 2012). Kualitas tidur yang
dijalani seseorang individu untuk mendapatkan kesegaran dan kebugaran saat
terbangun dadi tidurnya serta dikatakan baik apabila tidak menunjukkan tanda-
tanda kekurangan tidur dan tidak mengalami masalah dalam tidurnya (Gaultney,
2010 dalam Indarwati, 2012).
Hal ini didukung oleh hasil penelitian Mohd Luthfi (2017) yang
menemukan adanya hubungan yang signifikasi antara kualitas tidur dengan
tekanan darah pada pelajar kelas 2 SMA Negeri 10 Padang (p <α 0,05).
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa keseluruhan umur siswa berada
pada rentang remaja (16-18 tahun). Pada remaja fungsi jantungnya lebih baik dari
orang dewasa, serta remaja cenderung mempunyai airan darah balik ke jantung
dan resistensi perifer yang lebih rendah (Zamani, William & Lili 2007 dalam
Albert, 2012).
Stres emosional dapat mengakibatkan stimulasi simpatis yang
meningkatkan frekuensi denyut jantung, curah jaantung, dan resistensi vaskular.
Efek simpatis ini meningkatkan tekanan darah (Potter & Perry, 2010). Tekanan
darah dapat terjadi akibat beberapa faktor resiko yaitu riwayat keluarga, kebiasaan
hidup yang kurang baik, pola diit yang kurang baik dan durasi atau kualitas tidur
yang buruk. Pada kondisi gangguan tidur, tubuh cenderung memiliki laju
![Page 87: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/87.jpg)
67
metabolisme yang tinggi, oleh karena itu dibutuhkan begitu banyak glukosa
sebagai bahan bakar pembentuk energi. Kortisol membantu penyediaan akan
kebutuhan glukosa yang meningkat. Tekanan darah dan denyut jantung biasanya
menunjukkan variasi diurnal. Selama tidur, nokturnal dip terjadi di kedua tekanan
darah dan detak jantung, yang tetap rendah sampai saat terbangun. Gangguan
tidur dapat mengakibatkan peningkatan aktivitas simpatis dan peningkatan rata-
rata tekanan darah heart rate selama 24 jam. Dengan cara ini, kebiasaan
pembatasan tidur dapat menyebabkan peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis
yang berkepanjangan (Gangwisch, 2015).
Dari hasil pemikiran peneliti bahwa siswa SMA N 1 Kwadungan
Kabupaten Ngawi banyak yang mengalami kualitas tidur buruk yang disebabkan
oleh faktor lingkungan seperti cahaya dan suhu, umur, aktifitas disekolah, dan
juga aktifitas diluar sekolah juga mempengaruhi kualitas tidur.
5.4 Keterbatasan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti masih banyak kekurangan
sehingga memungkinkan hasil yang belum maksimal atau bisa dikatakan belum
sempurna. Setiap penelitian yang dilakukan pasti memiliki hambatan dalam
proses pelaksanaanya, dalam penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan,
diantaranya :
1. Instrumen dalam pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kuesioner
ini memiliki kelemahan walaupun bersifat rahasia, kuesioner ini masih
kurang kuat karena ada kemungkinan bahwa responden tidak jujur dalam
pengisian pertanyaan.
![Page 88: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/88.jpg)
68
BAB 6
PENUTUP
Pada bab ini peneliti akan menyampaikan tentang hubungan kualitas tidur
dengan tekanan darah pada siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten
Ngawi.
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian yang sudah dilakukan dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Nilai rata-rata kualitas tidur siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan
Kabupaten Ngawi sebesar 6,69 termasuk dalam kategori kualitas tidur
buruk.
2. Nilai rata-rata tekanan darah sistolik siswa kelas X-XI di SMA N 1
Kwadungan Kabupaten Ngawi adalah 119,2 mmHg, dan tekanan darah
diastolik siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi
adalah 78,9 mmHg. Nilai tekanan darah sistolik dan distolik pada siswa
SMA N 1 Kwadungan termasuk dalam kategori normal.
3. Terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah sistolik
pada siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten ngawi.
Penelitian ini terdapat hubungan yang bermakna, dan diinterprestasikan
adanya hubungan pada tingkat sangat kuat.
![Page 89: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/89.jpg)
69
6.2 Saran
1. Bagi responden, sebaiknya perlu memperhatikan keadaan lingkungan saat
tidur seperti cahaya, suhu, kurangi merokok, dan mengurangi konsumsi
kafein. Responden juga perlu mengatur pola tidur, durasi tidur
agarmendapatkan kualitas tidur yang baik.
2. Bagi institusi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun, dari hasil penelitian
ini didapatkan bahwa terdapat kesamaan antara teori dan hasil penelitian,
sehingga bisa menambah sumber referensi dan daftar pustaka untuk Stikes
Bhakti Husada Mulia Madiun berkaitan dengan hubungan kualitas tidur
dengan tekanan darah.
3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini sebagi masukan dan bahan
referensi penelitian terkait dengan hubungan kualitas tidur dengan tekanan
darah.
![Page 90: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/90.jpg)
70
DAFTAR PUSTAKA
Albert. 2012. Hubungan antara Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara Tahun Masuk
2009. (Skripsi Ilmiah). Medan : Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas
Sumatra Utara.
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Asmadi. 2008. Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta : Salemba
Medika.
Chobanian, M.D. 2004. The seventh Report of the Joint National Committee on
Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure.
U. S. Department Of Health And Human Services, NIH Publication No.04-
5230 Augustus 2004.
Dahlan, M. Sopiyudin. 2009. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sample dalam
Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika.
Falkner, Bonita et al. 2016. Blood Pressure Variability and Classification of
Prehypertension and Hypertension in Adolescence. Pediatrics 2008 ; 122 :
238-242
Fitri, A. A. 2013. Hubungan Kualitas Tidur Terhadap Kejadian Hipertensi.
Universitas Islam Negeri Hidayatullah. (Jurnal)
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/. Diakses: 16 Januari 2018
pada pukul 16.00 WIB.
Gangwisch et al, 2013.Sleep Duration dan Risk for Hypertension in Woman:
Results from The Nurses’ Health Study. American Journal of Hypertension
Vol. 26, No.7. Hal 903-911.
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang : Universitas Diponegoro.
Gottlieb et al, 2006. Association ofUsual Sleep Duration with Hypertension. The
Sleep Heart Study. 126 : 1-6.
Guyton A. C and J. E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9.
Jakarta: ECG.
Hidayat, A. 2005. Pengantar kebutuhan dasar manusia Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
![Page 91: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/91.jpg)
71
. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
. 2015. Pengantar Konsep Dasar Manusia. Edisi 2 Buku 2, Jakarta:
Salemba Medika.
Ilham, F.A. 2013. Hubungan antara Kualitas Tidur dan Lama Kerja dengan
Kejadian Hipertensi pada Usia Dewasa Mudadi Desa Pondok Kecamatan
Nguter Kabupaten Sukoharjo. (Skripsi Ilmiah). Surakarta : FIK UMS.
Indarwati, Nova. 2012. Hubungan Antara Kualitas Tidur Mahasisiwa yang
Mengikuti UKM dan tidak Mengikuti UKM pada Mahasisiwa Reguler
Fakuktas Ilmu Keperawatan. Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan,
Universitas Indonesia. Jurnal. diakses 20 Desember 2017.
Indriani, L. 2016. Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah Pada Remaja
di Desa Tombasian Atas Kecamatan Kawangkoan Barat. Manado : Program
Studi Keperawatan Fakultas Kedokteran. Universitas Sam Ratulangi.
Inun, M. 2016. Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah Pada Mahasiswi
Program Studi S1 Fisioterapi Angkatan 2013 dan 2014. Universitas
Hasanudin : Makasar.
Javaheri, IsserA.S., Rosen C.L, & Redline S. 2008. Sleep Quality and Elevated
Blood Pressure in Adolescents, Jurnal.
http://circ.ahajournals.org/content/118/10/1034.full. Diakses: 09 Januari
2018 pada pukul 18.00.
Kai Lu, et al. 2015. Asociation Between Self Reported Global Slep and Prevalensi
of Hipertension in Chinese Adults International Journal of environment
Research and Publik Heart.
Khasanah, 2012. Kualitas Tidur Lansia Balai Reabilitas Sosial “Mandiri”
Semarang. Jurnal Nursing Studien 1(1) : 189-196.
Khorsid , et al. 2007. Rencana Asuhan Keperawaatan dan Pendokumentasian
Perawatan Pasien. Edisi 3. Alih bahasa : I made Kariasa dan Ni Made
Sumarwati. Jakarta : ECG
Kowalski, Robert. 2010. Terapi Hipertensi : Program 8 minggu Menurunkan
Tekanan Darah Tinggi. Alih Bahasa : Rani Ekawati. Bandung : Qanita
Mizan Pustaka.
Kozier, B. 2010. Fundamental Keperawatan : Konsep , Proses, & Praktik Edisi 7
Volume 2. Jakarta : ECG.
MCGrath, et al. 2012. Sleep to Lower Elevated Blood Pressur: Study Protocol for
a Randomized Controlled Trial. Trials Journal. 15:393.
![Page 92: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/92.jpg)
72
Miller, B. 2012. Tekanan Darah Tinggi. Malaysia : LC Graphic Sdn Bhd.
Mohd L, et al. 2017. Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah pada
Pelajar Kelas 2 SMA Negeri 10 Padang. (Jurnal) http://jurnal.fk.unand.ac.id
diakses: 20 Desember 2017 pada pukul 10.00 WIB.
Moniung, Randonuwu, dan Bataha. 2014. Hubungan Tekanan Darah Sistolik
dengan Kualitas Tidur Pasien Hipertensi di Puskesmas Bahu. Universitas
Samratulangi. (Jurnal)
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/5266 diakses: tanggal
20 Desember 2017 pada pukul 10.00 WIB.
Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Kedua. Jakarta:
Rineka Cipta.dika.
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
. 2016. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 4. Jakarta:
Salemba Medika.
Potter, P.A & Perry, A.G. 2010. Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan
Praktik Volume 1 Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika.
Puspita, R. W. 2010. Gaya Hidup pada Mahasiswa Penderita Hipertensi. (Jurnal)
http://eprints.ums.ac.id/3618/I/F100030148.pdf. Diakses : 01 Januari 2018
pada pukul 08.00.
Putra, S.R. 2011. Tips Sehat dengan Pola Tidur Tepat dan Cerdas. Yogyakarta :
Penerbit Buku Biru.
Ratih, D. 2017. Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah Pada
Mahasiswa Semester VIII Program Studi Keperawatan Stikes Bhakti
Husada Mulia Madiun. Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun.
Rinda. 2017. Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah Pada Remaja
Putera di Asrama Sanggau Landungsari Malang. Universitas Tribhuwana
Tunggadewi : Malang.
Sagala. 2010. Istirahat Untuk Pasien Hipertensi. (Jurnal)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/12345678/21596/4/Chapter%20II.pdf.
Diakses: 10 Januari 2018 pada pukul 15.00.
Sarah, Rolly, dan Yolanda. 2014. Hubungan Tekanan Darah Sistolik dengan
Kualitas Tidur Pasien Hipertensi di Puskesmas Bahu Manado. Universitas
![Page 93: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/93.jpg)
73
Sam Ratulangi Manado. (Jurnal)http://www.iunal.lipi.go.id. Diakses: 26
Januari 2018 pada pukul 20.00 WIB.
Saryono. 2011. Metode Penelitian Kualitatif dalam Kesehatan. Yogyakarta :
Nuha Medika.
Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Risert Keperawatan. Yogyakarta : Graha
Ilmu.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif. Jakarta: Alfabeta.
Suyanto & Salamah. 2009. Risert Kebidanan : Metodologi dan Aplikasi.
Yogyakarta : Mitra Cendekia.
Umamul F, 2016, Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah pada
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan : Universitas Jember.
Wahit I, et al. 2015. Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar. Jakarta : Salemba
Medika.
Wendy M, et al. 2007. Martial Quality and Martial Bed: Examining The
Covariation Between Relationship Quality and Sleep. NIHPA Author
Manuscript. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17854738. diakses: 05
Januari 2018 pada pukul 19.00 WIB.
![Page 94: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/94.jpg)
![Page 95: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/95.jpg)
74
Lampiran 1 Surat Ijin Pencarian Data Awal
![Page 96: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/96.jpg)
75
Lampiran 2 Surat Ijin Pencarian Data Awal BANKESBANGPOL
![Page 97: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/97.jpg)
76
Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian
![Page 98: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/98.jpg)
77
Lampiran 4 Surat Permohonan Menjadi Responden
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth
Calon Responden
Di tempat
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa STIKES Bhakti
Husada Mulia Madiun Program Studi Keperawatan
Nama : Candra Wahyu Nursiati
NIM : 201402007
Akan mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Kualitas
Tidur dengan Tekanan Darah pada Siswa Kelas X-XI Di SMA N 1 Kwadungan
Kabupaten Ngawi”
Untuk itu saya mohon bantuan kepada saudara, kiranya bersedia
memberikan informasi dengan cara kuesioner terlampir. Kerahasiaan semua
informasi akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
Atas perhatian, kerja sama dan kesediaannya dalam berpartisipasi sebagai
responden dalam penelitian ini, saya menyampaikan banyak terimakasih dan
berharap informasi anda akan berguna, khususnya dalam penelitian ini.
Madiun,.................2018
Peneliti
Candra Wahyu Nursiati
201402007
![Page 99: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/99.jpg)
78
Lampiran 5 Lembar Inform Consent
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(Inform Consent)
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : .............................................................................................
Kelas : .............................................................................................
Umur : .............................................................................................
Alamat : .............................................................................................
Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta mengetahui tentang
manfaat dan resiko penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Kualitas Tidur
dengan Tekanan Darah pada Siswa Kelas X-XI Di SMA N 1 Kwadungan
Kabupaten Ngawi” maka dengan ini saya menyatakan bersedia berpartisipasi
menjadi responden, dengan catatan apabila sewaktu-waktu saya merasa dirugikan
dalam bentuk apapun, saya berhak membatalkan persetujuan ini.
Madiun,...................... 2018
Responden,
( )
![Page 100: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/100.jpg)
79
Lampiran 6 Kisi-Kisi Kuesioner Kualitas Tidur
KISI-KISI KUESIONER
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN TEKANAN DARAH
PADA SISWA KELAS X-XI DI SMA N 1 KWADUNGAN
KABUPATEN NGAWI
Kisi-Kisi Kuesioner Kualitas tidur
No Indikator Jumlah No pertanyaan
1 Efisiensi Kebiasaan Tidur 1 9
2 Gangguan Tidur 2 2 dan 5a
3 Durasi Tidur 1 4
4 Kualitas Tidur Subjektif 2 1 dan 3
5 Penggunaan Obat Tidur 1 6
6 Latensi Tidur 9 5b-5j
7 Daytime Disfunction 2 7 dan 8
![Page 101: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/101.jpg)
80
Lampiran 7 Pengkajian Kualitas Tidur
PENGKAJIAN KUALITAS TIDUR
PETUNNJUK UMUM :
1. Isi setiap pertanyaan dengan jelas dan lengkap.
2. Untuk setiap soal pilihan berilah tanda centang (√) pada tempat yang sudah
disediakan.
3. Untuk soal isian, jawaban ditulis ditempat yang telah disediakan.
4. Jika saudara ingin mengganti jawaban, coret jawabann awal.
5. Jika ada hal yang kurang jelas, saudara bisa menanyakan kepada peneliti.
A. DATA UMUM
Nama inisial responden : . . . . . . . . .
1. Jenis kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan
2. Umur : . . . . . . Tahun
3. Lingkungan
a. Cahaya : ( ) Terang ( ) Redup ( ) Gelap
b. Suhu : ( ) Hangat ( ) Biasa ( ) Dingin
4. Merokok : ( ) Iya ( ) Tidak
5. Ekstra kulikuler : ( ) Iya
( ) Tidak
Keterangan : Pramuka, PMR, OSIS
6. Aktifitas diluar sekolah : Bermain ( ) Belajar ( )
Les tambahan ( )
7. Minum Kafein/Kopi : ( ) Iya ( ) Tidak
![Page 102: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/102.jpg)
81
B. INDEKS KUALITAS TIDUR
INSTRUKSI :
Pertanyaan berikut ini berhubungan dengan kebiasaan tidur hanya selama 1 minggu
terakir saja. Jawaban anda harus menunjukkan pengulangan yang paling tepat dari
sebagian siang dan malam hari pada minggu lalu. Saya berharap anda menjawab
semua pertanyaan nomor 1-4 jawaban dengan angka, sedangkan dimana untuk
pertanyaan 5-9 cukup dengan tanda (√) pada salah satu kolom pilihan jawaban
yang ada.
1. Pada jam berapa anda biasanya mulai tidur malam ?
.................................................................................................................
2. Berapa lama anda biasanya baru bisa tertidur tiap malam ?
.................................................................................................................
3. Pada jam berapa anda biasanya bangun pagi ?
..................................................................................................................
4. Berapa lama anda tidur di malam hari ?
.................................................................................................................
5 Seberapa sering masalah-masalah
dibawah ini mengganggu tidur
Anda ?
Tidak pernah
(0)
1x seminggu
(1)
2x seminggu
(2)
≥ 3x
seminggu
(3)
a. Tidak mampu tertidur selama 30
menit sejak berbaring
b. Terbangun di tengah malam atau
terlalu dini
c. Terbangun untuk ke kamar mandi
d. Tidak mampu bernafas dengan
leluasa
e. Batuk atau mengorok
f. Kedinginan di malam hari
g. Kepanasan di malam hari
h. Mimpi buruk
i. Merasa nyeri
j. Alasan lain , jelaskan :
.......................................................
.......................................................
.......................................................
.......................................................
...............................................
![Page 103: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/103.jpg)
82
6 Seberapa sering anda
menggunakan obat tidur
7 Seberapa sering anda mengantuk
ketika melakukan aktifitas di
siang hari
Tidak
antusias (0)
Kecil
(1)
Sedang
(2)
Besar
(3)
8 Seberapa besar antusias anda
ingin menyelesaikan masalah
yang anda hadapi
Sangat baik
(0)
Baik
(1)
Kurang
(2)
Sangat
kurang
(3)
9 Bagaimana kualitas tidur anda
selama seminggu yang lalu
Hasil :
1. Jumlah score : ...................
2. Tekanan darah : Sistolik.........Diastolik.......mmHg
![Page 104: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/104.jpg)
83
Lampiran 8 Keterangan Cara Skoring
Keterangan Cara Skoring
Komponen :
1. Kualitas tidur subyektif → Dilihat dari pertanyaan nomer 9
a. Sangat baik = 0
b. Baik =1
c. Kurang = 2
d. Sangat kurang = 3
2. Latensi tidur (kesulitan memulai tidur) → total skor dari pertanyaan nomer 2
dan 5a
Pertanyaan nomer 2 :
a. ≤ 15 menit = 0
b. 16–30 menit = 1
c. 31-60 menit = 2
d. >60 menit = 3
Pertanyaan nomer 5a :
a. Tidak pernah = 0
b. 1x seminggu = 1
c. 2x seminggu = 2
d. ≥ 3x seminggu = 3
Jumlahkan skor pertanyaan nomer 2 dan 5a, dengan skor dibawah ini
a. Skor 0 = 0
b. Skor 1-2 = 1
c. Skor 3-4 = 2
d. Skor 5-6 = 3
![Page 105: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/105.jpg)
84
3. Lama tidur malam → Dilihat dari pertanyaan nomer 4
a. >7 jam = 0
b. 6-7 jam = 1
c. 5-6 jam = 2
d. <5 jam = 3
4. Efisiensi tidur → Pertanyaan nomer 1, 3, 4
Efisiensi tidur = (# lama tidur/ # lama di tempat tidur) x 100%
# lama tidur ± pertanyaan nomer 4
# lama di tempat tidur ± kalkulasi respon dari pertanyaan nomer 1 dan 3
Jika di dapat hasil berikut, maka skornya :
a. >85 % = 0
b. 75-84 % = 1
c. 65-74 % = 2
d. <65 % = 3
5. Gangguan ketika tidur malam → Pertanyaan nomer 5b sampai 5i
Nomer 5b sampai 5i dinilai dengan skor dibawah ini :
a. Tidak pernah = 0
b. 1x seminggu = 1
c. 2x seminggu = 2
d. ≥ 3x seminggu = 3
Jumlahkan skor pertanyaan nomer 5b sampai 5i, dengan skor dibawah ini :
a. Skor 0 = 0
b. Skor 1-9 = 1
c. Skor 10-18 = 2
d. Skor 19-27 = 3
6. Menggunakan obat-obat tidur → Pertanyaan nomer 6
a. Tidak pernah = 0
b. 1x seminggu = 1
c. 2x seminggu = 2
d. ≥ 3x seminggu = 3
![Page 106: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/106.jpg)
85
7. Terganggunya aktifitas di siang hari → Pertanyaan nomer 7 dan 8
Pertanyaan nomer 7 :
a. Tidak pernah = 0
b. 1x seminggu = 1
c. 2x seminggu = 2
d. ≥ 3x seminggu = 3
Pertanyaan nomer 8 :
a. Tidak antusias = 0
b. Kecil = 1
c. Sedang = 2
d. Besar = 3
Jumlahkan skor pertanyaan nomer 7 dan 8, dengan skor dibawah ini :
a. Skor 0 = 0
b. Skor 1-2 = 1
c. Skor 3-4 = 2
d. Skor 5-6 = 3
Skor akhir : jumlahkan semua skor mulai dari komponen 1 - 7
Nilai tiap komponen kemudian dijumlahkan menjadi skor global antara 0-21. Skor
≤5 = baik, >5= buruk
![Page 107: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/107.jpg)
86
Lampiran 9 Standart Operasional Prosedur
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
1. Pengukuran Kualitas Tidur
Pengertian :
Merupakan tata cara pengukuran kualitas tidur. Kualitas tidur merupakan
fenomena yang sangat kompleks yang melibatkan berbagai dominan antara lain,
penilaian terhadap lama waktu tidur, gangguan tidur, massa laten tidur, disfungsi
tidur pada siang hari, efisiensi tidur, kualitas tidur, dan penggunaan obat tidur.
Tujuan :
Untuk menilai kualitas tidur seseorang.
Kebijakan :
Persiapan alat :
1. Kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI).
2. Alat tulis.
Prosedur :
1. Jelaskan prosedur pada responden
2. Responden mengisi lembar kuesioner kualitas tidur sesuai dengan intruksi
yang tertera pada lembar kuesioner.
3. Catat hasil pengukuran kualitas tidur pada lembar kuesioner.
![Page 108: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/108.jpg)
87
2. Pengukuran Tekanan Darah
Pengertian :
Merupakan tata cara pengukuran tekanan darah. Tekanan darah merupakan
indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler.
Tujuan :
Untuk mengetahui nilai tekanan darah.
Kebijakan :
1. Responden mengontrol konsumsi natrium selama 3 hari terakir.
2. Dilakukan pada pukul 10 pagi.
3. Responden harus beristirahat minimal 5 menit sebelum pemeriksaan.
4. Pengukuran dilakukan dengan posisi duduk.
5. Pengukuran dilakukan sekali dalam satu waktu dan hasil pengukuran
dicatat.
Persiapan alat :
1. Alat ukur yang digunakan adalah sphygmomanometer dan stetoskop.
2. Alat tulis.
Prosedur :
1. Jelaskan prosedur pada responden.
2. Cuci tangan.
3. Atur posisi responden.
4. Letakkan tangan yang hendak diukur pada posisi terlenytang.
5. Lengan baju diangkat.
6. Pasang manset pada lengan kanan atas sekitar 3 cm di atas fossa cubiti.
![Page 109: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/109.jpg)
88
7. Tentukan denyut nadi arteri radialis.
8. Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri tidak teraba.
9. Letakkan diafragma stetoskop diatas nadi branchialis dan dengarkan.
10. Kempeskan blon udara manset secara perlahan dan berkesinambungana
dengan memutar skrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam.
11. Catat tinggi air raksa manometer saat pertama kali terdengar dan catat
tinggi air raksa manometer saat terakir kali terdengar.
12. Suara Korotkoff I : menunjukkan besarnya tekanan sistolik.
13. Suara Korotkoff IV/V : menunjukkan besarnya tekanan diastolik.
![Page 110: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/110.jpg)
89
Lampiran 10 Tabulasi Data
Tabulasi Data
A. Data umum
No Nama
responden Kelas Umur
Jenis
Kelamin
Lingkungan
Merokok Aktifitas
di sekolah
Aktifitas
diluar luar
sekolah
Konsumsi
kafein Cahaya Suhu
1. AN 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.00 1.0 1.0 2. APS 2.0 3.0 1.0 3.0 2.0 2.0 1.00 1.0 1.0 3. ID 2.0 1.0 2.0 1.0 1.0 2.0 2.00 1.0 1.0 4. NA 2.0 2.0 2.0 1.0 2.0 2.0 2.00 2.0 2.0 5. JR 2.0 1.0 2.0 1.0 3.0 2.0 2.00 2.0 2.0 6. AF 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.0 4.00 3.0 1.0 7. ER 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.0 4.00 2.0 2.0 8. IA 2.0 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.00 1.0 1.0 9. HR 2.0 3.0 2.0 1.0 2.0 2.0 2.00 1.0 1.0
10. IC 1.0 1.0 2.0 1.0 2.0 2.0 3.00 1.0 2.0 11. RD 2.0 1.0 2.0 1.0 1.0 2.0 2.00 1.0 2.0 12. ERA 2.0 1.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.00 2.0 1.0 13. CA 2.0 2.0 1.0 3.0 2.0 1.0 2.00 1.0 1.0 14. LD 2.0 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 4.00 2.0 1.0 15. FA 2.0 2.0 2.0 1.0 2.0 2.0 4.00 1.0 2.0 16. AS 2.0 2.0 1.0 2.0 1.0 1.0 4.00 1.0 2.0 17. ED 2.0 2.0 2.0 1.0 1.0 2.0 2.00 1.0 1.0 18. ANS 2.0 1.0 1.0 1.0 2.0 2.0 4.00 1.0 1.0 19. LB 1.0 1.0 1.0 3.0 1.0 1.0 1.00 1.0 1.0 20. SD 1.0 1.0 1.0 1.0 2.0 1.0 1.00 1.0 1.0 21. YP 1.0 1.0 1.0 3.0 3.0 2.0 1.00 1.0 1.0 22. BC 2.0 2.0 1.0 1.0 3.0 1.0 2.00 1.0 2.0 23. AM 2.0 3.0 2.0 1.0 2.0 2.0 2.00 2.0 1.0 24. WI 2.0 2.0 1.0 2.0 3.0 1.0 1.00 1.0 2.0 25. MN 1.0 1.0 2.0 1.0 1.0 2.0 3.00 1.0 2.0 26. VS 1.0 1.0 2.0 1.0 2.0 2.0 1.00 1.0 2.0 27. ZN 1.0 1.0 2.0 2.0 3.0 2.0 1.00 1.0 1.0 28. DW 1.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.0 1.00 2.0 2.0 29. RF 1.0 1.0 2.0 1.0 2.0 2.0 1.00 3.0 2.0 30. MR 1.0 1.0 2.0 2.0 1.0 2.0 1.00 3.0 1.0 31 FS 1.0 2.0 2.0 1.0 1.0 2.0 1.00 3.0 1.0 32. NA 1.0 1.0 2.0 1.0 2.0 2.0 2.00 2.0 2.0 33. BJ 1.0 1.0 2.0 3.0 3.0 2.0 1.00 2.0 2.0 34. NK 1.0 1.0 2.0 1.0 1.0 2.0 1.00 1.0 2.0 35. SJ 1.0 1.0 2.0 1.0 1.0 2.0 3.00 1.0 2.0 36. SR 1.0 1.0 2.0 2.0 2.0 2.0 3.00 1.0 2.0 37. HM 1.0 1.0 2.0 3.0 2.0 2.0 3.00 2.0 1.0 38. YF 2.0 1.0 2.0 3.0 1.0 2.0 4.00 2.0 2.0 39 BY 1.0 2.0 1.0 2.0 1.0 1.0 3.00 1.0 2.0 40. MH 1.0 2.0 1.0 2.0 2.0 1.0 1.00 1.0 1.0 41. YG 2.0 2.0 1.0 3.0 3.0 1.0 4.00 1.0 2.0 42. YK 2.0 2.0 1.0 2.0 2.0 2.0 1.00 1.0 2.0 43. ALN 1.0 1.0 2.0 1.0 1.0 2.0 1.00 2.0 2.0 44. DD 1.0 2.0 1.0 3.0 1.0 1.0 1.00 1.0 1.0 45. NR 1.0 1.0 2.0 1.0 1.0 2.0 3.00 3.0 1.0 46. CL 2.0 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 3.00 3.0 2.0 47. BN 2.0 2.0 2.0 1.0 2.0 2.0 3.00 1.0 1.0
![Page 111: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/111.jpg)
90
48. TT 2.0 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.00 1.0 1.0 49. KL 2.0 3.0 1.0 3.0 2.0 1.0 3.00 3.0 1.0 50. RN 1.0 1.0 2.0 1.0 2.0 2.0 1.00 1.0 1.0 51. WN 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.0 3.00 1.0 2.0 52. DK 2.0 2.0 2.0 1.0 2.0 2.0 3.00 1.0 1.0 53. AY 1.0 1.0 2.0 1.0 1.0 2.0 1.00 1.0 2.0 54. CR 1.0 1.0 2.0 1.0 1.0 2.0 1.00 2.0 2.0 55. YN 1.0 1.0 2.0 3.0 2.0 2.0 3.00 2.0 1.0 56. RK 1.0 1.0 2.0 1.0 1.0 2.0 3.00 2.0 2.0 57. BI 1.0 1.0 2.0 1.0 2.0 2.0 2.00 3.0 2.0 58. RES 1.0 2.0 1.0 3.0 3.0 1.0 1.00 1.0 1.0 59. DH 1.0 1.0 1.0 3.0 2.0 2.0 3.00 2.0 1.0 60. MS 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 3.00 1.0 1.0 61. LL 2.0 2.0 2.0 1.0 2.0 2.0 4.00 1.0 2.0 62. VD 2.0 2.0 2.0 2.0 1.0 2.0 1.00 1.0 2.0 63. RL 2.0 2.0 2.0 3.0 3.0 2.0 1.00 1.0 1.0 64. FT 2.0 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 1.00 1.0 1.0 65. RW 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.0 3.00 1.0 1.0 66. ES 1.0 1.0 1.0 3.0 1.0 1.0 2.00 1.0 1.0 67. FD 1.0 1.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.00 2.0 2.0 68. RR 1.0 1.0 2.0 1.0 2.0 2.0 1.00 2.0 1.0 69. DR 1.0 1.0 2.0 1.0 1.0 2.0 3.00 2.0 1.0 70. DP 1.0 1.0 2.0 2.0 2.0 2.0 3.00 2.0 2.0 71. WD 1.0 2.0 2.0 3.0 3.0 2.0 1.00 1.0 1.0 72. OR 1.0 1.0 2.0 1.0 1.0 2.0 1.00 3.0 2.0 73. HB 2.0 2.0 1.0 1.0 2.0 1.0 4.00 3.0 1.0 74. VR 2.0 2.0 1.0 2.0 2.0 1.0 1.00 2.0 2.0 75. MV 2.0 2.0 1.0 2.0 1.0 1.0 4.00 1.0 1.0 76. VO 2.0 2.0 2.0 1.0 1.0 2.0 4.00 1.0 1.0 77. DH 2.0 2.0 1.0 1.0 2.0 2.0 3.00 1.0 1.0 78. GA 2.0 2.0 1.0 3.0 3.0 1.0 3.00 1.0 2.0 79. BS 2.0 2.0 2.0 1.0 2.0 2.0 1.00 1.0 2.0 80. NV 2.0 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 3.00 2.0 1.0 81. KT 2.0 2.0 2.0 1.0 2.0 2.0 4.00 2.0 1.0 82.. NS 2.0 2.0 2.0 2.0 1.0 2.0 2.00 2.0 2.0 83. DE 2.0 2.0 2.0 1.0 2.0 2.0 2.00 1.0 2.0 84. LF 2.0 2.0 1.0 3.0 1.0 2.0 2.00 1.0 1.0 85. BR 2.0 2.0 1.0 1.0 2.0 1.0 1.00 2.0 1.0 86. IR 2.0 2.0 1.0 1.0 3.0 2.0 1.00 1.0 2.0 87. SV 2.0 1.0 2.0 2.0 3.0 2.0 1.00 1.0 1.0 88. NW 2.0 2.0 2.0 1.0 1.0 2.0 1.00 2.0 1.0 89. DI 2.0 2.0 1.0 3.0 1.0 1.0 1.00 1.0 1.0 90. VZ 2.0 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 3.00 1.0 1.0 91. WS 1.0 1.0 2.0 1.0 2.0 2.0 2.00 1.0 1.0 92. RK 1.0 1.0 1.0 3.0 3.0 1.0 1.00 1.0 1.0 93. EL 1.0 1.0 2.0 1.0 2.0 2.0 1.00 1.0 2.0 94. YF 1.0 1.0 2.0 1.0 1.0 2.0 1.00 2.0 2.0 95. HT 1.0 1.0 2.0 2.0 3.0 2.0 1.00 2.0 2.0 96. LN 1.0 1.0 2.0 1.0 2.0 2.0 1.00 1.0 1.0 97 RD 1.0 1.0 1.0 3.0 2.0 2.0 1.00 1.0 1.0 98. KB 1.0 2.0 1.0 3.0 3.0 2.0 1.00 1.0 1.0
![Page 112: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/112.jpg)
91
Keterangan :
A. Kelas :
Coding 1 : Kelas X
Coding 2 : Kelas XI
B. Merokok
Coding 1 : Merokok
Coding 2 : Tidak merokok
C. Umur
Coding 1 : 16 tahun
Coding 2 : 17 tahun
Coding 3 : 18 tahun
D. Aktifitas di sekolah
Coding 1 : Pramuka
Coding 2 : PMR
Coding 3 : OSIS
Coding 4 : Tidak mengikuti
ekstrakulikuler
E. Jenis kelamin
Coding 1 : Laki-laki
Coding 2 : Perempuan
F. Aktifitas Di luar sekolah
Coding 1 : Bermain
Coding 2 : Belajar
Coding 3 : Les tambahan
G. Lingkungan
Cahaya : Coding 1 : Terang
Coding 2 : Redup
Coding 3 : Gelap
Suhu : Coding 1 : Hangat
Coding 2 : Biasa
Coding 3 : Dingin
H. Minum kafein/kopi
Coding 1 : Iya
Coding 2 : Tidak
![Page 113: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/113.jpg)
92
B. Data Khusus
No Nama
responden
Komponen Kualitas Tidur Total
Skor
Tekanan
darah sistolik
Tekanan
darah distolik 1 2 3 4 5 6 7
1. AN 2 2 1 1 1 0 1 8 130 80 2. APS 2 0 2 2 1 0 1 8 130 80 3. ID 2 0 1 1 1 0 1 6 120 80 4. NA 2 1 1 1 1 0 1 7 110 70 5. JR 2 1 1 1 1 0 1 7 120 80 6. AF 1 1 1 1 1 0 1 6 120 80 7. ER 2 0 1 1 1 0 2 7 130 80 8. IA 2 1 1 1 1 0 2 8 130 80 9. HR 1 0 1 1 1 0 2 6 120 70
10. IC 2 1 1 1 1 0 1 7 120 80 11. RD 2 1 1 1 1 0 3 9 120 80 12. ERA 2 1 1 1 1 0 2 8 120 80 13. CA 1 0 0 0 2 0 2 5 120 80 14. LD 1 1 1 1 1 0 2 7 110 70 15. FA 0 0 0 0 2 0 1 3 110 80 16. AS 2 2 1 1 1 0 2 9 120 80 17. ED 1 1 1 0 0 0 1 4 120 80 18. ANS 1 1 0 0 1 0 1 4 120 70 19. LB 1 2 1 1 1 0 1 7 130 80 20. SD 1 1 0 0 0 0 1 3 110 90 21. YP 0 0 0 0 2 0 1 3 100 60 22. BC 1 1 1 0 0 0 0 3 110 80 23. AM 1 1 1 1 1 0 2 7 130 70 24. WI 2 2 1 1 1 0 2 9 120 90 25. MN 2 1 1 1 1 0 1 7 120 60 26. VS 1 1 0 0 0 0 1 3 110 70 27. ZN 2 1 1 1 1 0 2 8 120 80 28. DW 1 1 0 0 1 0 2 5 110 70 29. RF 2 2 2 2 1 0 2 11 120 70 30. MR 2 1 2 2 1 0 3 11 110 70 31 FS 2 2 2 2 1 0 2 11 130 80 32. NA 2 1 1 1 1 0 3 9 130 80 33. BJ 1 1 1 1 1 0 2 7 120 80 34. NK 2 1 1 1 1 0 2 8 130 70 35. SJ 1 1 0 0 0 0 1 3 110 80 36. SR 2 2 2 2 1 0 2 11 120 70 37. HM 0 0 1 1 1 0 1 4 100 80 38. YF 1 0 0 0 1 0 2 4 90 80 39 BY 2 1 1 1 1 0 2 8 130 80 40. MH 1 2 1 1 1 0 2 8 130 80 41. YG 2 1 1 2 1 0 2 9 120 80 42. YK 0 0 1 0 1 0 1 3 100 80
![Page 114: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/114.jpg)
93
43. ALN 2 1 1 1 1 0 1 7 120 60 44. DD 2 2 1 2 1 0 3 7 120 90 45. NR 1 0 0 0 1 0 2 3 100 60 46. CL 2 1 1 1 1 0 1 7 120 70 47. BN 1 0 0 0 1 0 2 4 110 80 48. TT 1 1 1 1 1 0 1 6 130 90 49. KL 2 1 1 1 1 0 1 7 130 90 50. RN 2 2 2 1 1 0 2 10 120 70 51. WN 2 2 1 2 1 0 2 10 140 70 52. DK 1 0 1 1 1 0 0 4 110 90 53. AY 1 1 1 1 1 0 1 6 120 70 54. CR 1 0 0 0 1 0 2 4 100 90 55. YN 2 1 0 0 2 0 2 7 130 70 56. RK 1 0 0 0 1 0 1 3 110 90 57. BI 2 0 0 0 1 0 2 5 110 60 58. RES 1 0 1 1 1 0 2 6 130 90 59. DH 1 2 0 0 1 0 2 6 120 90 60. MS 1 1 0 0 1 0 2 5 120 70 61. LL 1 0 0 0 1 0 1 3 110 80 62. VD 1 0 0 0 1 0 1 3 110 80 63. RL 1 1 1 1 1 0 1 6 100 80 64. FT 2 0 0 0 1 0 2 5 100 70 65. RW 2 1 2 2 1 0 3 11 120 80 66. ES 1 1 1 1 1 0 1 6 120 80 67. FD 1 0 1 1 1 0 2 6 110 80 68. RR 2 0 2 2 1 0 1 9 110 80 69. DR 2 1 2 2 1 0 2 10 110 80 70. DP 1 2 1 2 1 0 2 9 110 80 71. WD 1 1 1 1 1 0 1 6 120 90 72. OR 2 2 1 1 1 0 1 8 120 90 73. HB 2 1 2 2 1 0 2 10 140 90 74. VR 2 0 0 0 1 0 2 5 120 90 75. MV 1 0 0 0 1 0 1 3 120 80 76. VO 2 1 2 2 1 0 3 11 130 90 77. DH 2 1 2 2 1 0 2 10 140 90 78. GA 2 0 0 0 1 0 2 5 140 90 79. BS 2 2 0 0 1 0 1 6 120 80 80. NV 2 0 0 0 1 0 2 5 120 80 81. KT 2 2 1 1 1 0 1 8 130 80 82. NS 1 0 0 0 1 0 1 3 120 80 83. DE 1 1 1 1 1 0 1 6 110 60 84. LF 2 1 2 2 1 0 2 10 130 90 85. BR 2 0 0 0 1 0 2 5 110 90 86. IR 1 1 0 0 1 0 2 5 120 80 87. SV 2 0 0 0 1 0 3 6 120 80 88. NW 1 1 0 0 1 0 2 5 120 80
![Page 115: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/115.jpg)
94
89. DI 2 1 2 2 1 0 2 10 130 90 90. VZ 2 2 2 1 1 0 2 10 130 60 91. WS 2 0 2 2 1 0 1 8 120 80 92. RK 2 2 1 1 1 0 1 8 120 80 93. EL 1 1 1 1 1 0 1 6 120 80 94. YF 2 1 1 1 1 0 1 7 120 80 95. HT 1 1 1 1 1 0 2 7 120 80 96. LN 1 1 1 1 1 0 1 6 120 80 97 RD 2 1 1 1 1 0 1 7 130 90 98. KB 1 2 1 1 1 0 2 8 130 90
Keterangan :
Skor kualitas tidur 0-21, <5 kualitas tidur baik & ≥5-21 kualitas tidur buruk.
Tekanan darah normal pada remaja 80 - <120 mmHg.
![Page 116: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/116.jpg)
95
Lampiran 11 Data Frekuensi Responden
Data Frekuensi Responden
KELAS
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid X 46 46.9 46.9 46.9
XI 52 53.1 53.1 100.0
Total 98 100.0 100.0
UMUR
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 16 45 45.9 45.9 45.9
17 49 50.0 50.0 95.9
18 4 4.1 4.1 100.0
Total 98 100.0 100.0
JENIS_KELAMIN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid LAKI-LAKI 31 31.6 31.6 31.6
PEREMPUAN 67 68.4 68.4 100.0
Total 98 100.0 100.0
CAHAYA
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TERANG 46 46.9 46.9 46.9
REDUP 25 25.5 25.5 72.4
GELAP 27 27.6 27.6 100.0
Total 98 100.0 100.0
SUHU
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid HANGAT 30 30.6 30.6 30.6
BIASA 44 44.9 44.9 75.5
DINGIN 24 24.5 24.5 100.0
Total 98 100.0 100.0
![Page 117: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/117.jpg)
96
MEROKOK
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid MEROKOK 21 21.4 21.4 21.4
TIDAK MEROKOK 77 78.6 78.6 100.0
Total 98 100.0 100.0
AKTIFITAS_DISEKOLAH
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid PRAMUKA 42 42.9 42.9 42.9
PMR 20 20.4 20.4 63.3
OSIS 23 23.5 23.5 86.7
TIDAK MENGIKUTI EKSRAKULIKULER
13 13.3 13.3 100.0
Total 98 100.0 100.0
AKTIFITAS_DILUAR_SEKOLAH
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid BERMAIN 60 61.2 61.2 61.2
BELAJAR 28 28.6 28.6 89.8
LES TAMBAHAN 10 10.2 10.2 100.0
Total 98 100.0 100.0
KONSUMSI_KAFEIN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid IYA 55 56.1 56.1 56.1
TIDAK 43 43.9 43.9 100.0
Total 98 100.0 100.0
![Page 118: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/118.jpg)
97
Lampiran 12 Uji Normalitas
Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
SKOR_KUALITAS_TIDUR .085 98 .078 .949 98 .001
a. Lilliefors Significance Correction
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
TEKANAN_DARAH_SISTOL
IK .233 98 .000 .907 98 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
TEKANAN_DARAH_DIAST
OLIK .294 98 .000 .839 98 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
SKOR_KUALITAS_TIDUR .085 98 .078 .949 98 .001
TEKANAN_DARAH_SISTOLIK .233 98 .000 .907 98 .000
TEKANAN_DARAH_DIASTOLIK .294 98 .000 .839 98 .000
a. Lilliefors Significance Correction
![Page 119: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/119.jpg)
98
Lampiran 13 Hasil Uji SPSS
Hasil Uji SPSS
Statistics
SKOR_KUALITAS_TIDUR
N Valid 98
Missing 0
Mean 6.69
Median 7.00
Mode 7
Std. Deviation 2.361
Minimum 3
Maximum 11
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
SKOR_KUALITAS_TIDUR 98 100.0% 0 .0% 98 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
SKOR_KUALITAS_TIDUR Mean 6.69 .239
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 6.22
Upper Bound 7.17
5% Trimmed Mean 6.66
Median 7.00
Variance 5.575
Std. Deviation 2.361
Minimum 3
Maximum 11
Range 8
Interquartile Range 3
Skewness .054 .244
Kurtosis -.901 .483
![Page 120: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/120.jpg)
99
Statistics
TEKANAN_DARAH_SISTOLIK
N Valid 98
Missing 0
Mean 119.29
Median 120.00
Mode 120
Std. Deviation 9.765
Minimum 90
Maximum 140
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
TEKANAN_DARAH_SISTOLIK
98 100.0% 0 .0% 98 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
TEKANAN_DARAH_SISTOLIK
Mean 119.29 .986
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 117.33
Upper Bound 121.24
5% Trimmed Mean 119.42
Median 120.00
Variance 95.361
Std. Deviation 9.765
Minimum 90
Maximum 140
Range 50
Interquartile Range 20
Skewness -.262 .244
Kurtosis .228 .483
![Page 121: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/121.jpg)
100
Statistics
TEKANAN_DARAH_DIASTOLIK
N Valid 98
Missing 0
Mean 78.98
Median 80.00
Mode 80
Std. Deviation 8.310
Minimum 60
Maximum 90
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
TEKANAN_DARAH_DIASTOLIK 98 100.0% 0 .0% 98 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
TEKANAN_DARAH_DIASTOLIK Mean 78.98 .839
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 77.31
Upper Bound 80.65
5% Trimmed Mean 79.42
Median 80.00
Variance 69.051
Std. Deviation 8.310
Minimum 60
Maximum 90
Range 30
Interquartile Range 10
Skewness -.576 .244
Kurtosis .010 .483
![Page 122: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/122.jpg)
101
Hasil Uji Korelasi Product Moment
Correlations
SKOR_KUALITAS_TIDUR
TEKANAN_DARAH_SISTOLIK
SKOR_KUALITAS_TIDUR Pearson Correlation 1 .800**
Sig. (2-tailed) .000
N 98 98
TEKANAN_DARAH_SISTOLIK Pearson Correlation .800** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 98 98
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
SKOR_KUALITAS_TIDUR
TEKANAN_DARAH_DIASTOLIK
SKOR_KUALITAS_TIDUR Pearson Correlation 1 .630**
Sig. (2-tailed) .000
N 98 98
TEKANAN_DARAH_DIASTOLIK Pearson Correlation .630** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 98 98
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
SKOR_KUALITAS_TIDUR
TEKANAN_DARAH_SISTOLI
K
TEKANAN_DARAH_
DIASTOLIK
SKOR_KUALITAS_TIDUR Pearson Correlation 1 .800** .630**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 98 98 98
TEKANAN_DARAH_SISTOLIK Pearson Correlation .800** 1 .753**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 98 98 98
TEKANAN_DARAH_DIASTOLIK
Pearson Correlation .630** .753** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 98 98 98
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
![Page 123: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/123.jpg)
102
Hasil Uji Regresi
1. Hasil uji garis regresi kualitas tidur dengan tekanan darah sistolik
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
d
1 .800a .639 .636 5.894
a. Predictors: (Constant), SKOR_KUALITAS_TIDUR
b. Dependent Variable: TEKANAN_DARAH_SISTOLIK
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 5915.109 1 5915.109 170.276 .000a
Residual 3334.891 96 34.738
Total 9250.000 97
a. Predictors: (Constant), SKOR_KUALITAS_TIDUR
b. Dependent Variable: TEKANAN_DARAH_SISTOLIK
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 97.148 1.798 54.032 .000
SKOR_KUALITAS_
TIDUR
3.307 .253 .800 13.049 .000
a. Dependent Variable: TEKANAN_DARAH_SISTOLIK
![Page 124: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/124.jpg)
103
2. Hasil uji garis regresi kualitas tidur dengan tekanan darah diastolik
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .630a .397 .391 6.486
a. Predictors: (Constant), SKOR_KUALITAS_TIDUR
b. Dependent Variable: TEKANAN_DARAH_DIASTOLIK
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2659.925 1 2659.925 63.237 .000a
Residual 4038.034 96 42.063
Total 6697.959 97
a. Predictors: (Constant), SKOR_KUALITAS_TIDUR
b. Dependent Variable: TEKANAN_DARAH_DIASTOLIK
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 64.134 1.978 32.417 .000
SKOR_KUALITAS_
TIDUR
2.218 .279 .630 7.952 .000
a. Dependent Variable: TEKANAN_DARAH_DIASTOLIK
![Page 125: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/125.jpg)
104
Lampiran 14 Dokumentasi Penelitian
![Page 126: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/126.jpg)
105
Lampiran 15
JADWAL PENYUSUNAN SKRIPSI
No Kegiatan Bulan
September Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
1. Menentukan topik
proposal
2. Konsul judul
3. Survey pendahuluan
4. Penyusunan proposal
5. Bimbingan proposal
6. Ujian proposal
7. Revisi proposal
8. Pengurusan surat dan
perizinan
9. Penyusunan dan konsul
skripsi
10. Ujian skripsi
11. Revisi skripsi
![Page 127: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/127.jpg)
106
Lampiran 16 Lembar Konsultasi Bimbingan
![Page 128: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/128.jpg)
107
![Page 129: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/129.jpg)
108
![Page 130: SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN ...repository.stikes-bhm.ac.id/141/1/14.pdfTerimakasih Untuk Kak Desy dan Dek Dina yang telah bersama selama dari mulai PBP 1 – sekarang](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012922/6095b0eff066dc5e0626596d/html5/thumbnails/130.jpg)
109