SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4330/1/anis...
Transcript of SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4330/1/anis...
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK
SUB TEMA MANUSIA DAN LINGKUNGAN
MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN
ACTIVE LEARNING TIPE CARD SORT
PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF GEDANGAN,
KEC. TUNTANG, KAB. SEMARANG,
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidkan
Oleh:
ANIS ULFATUN NIKMAH
NIM. 11514113
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2018
ii
iii
iv
v
MOTTO HIDUP
ان رحت اللو قريب من ج ولات فسدوا ف الرض ب عد اصلاحها وادعوه خوفا وطمعا المحسني
“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan
baik. Berdo‟alah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya
rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan” (Al-a‟raf: 56)
من احيا ارضا ميتة فهي لو )رواه الترمذي عن جابر بن عبدالله(
“Barang siapa yang menghidupkan tanah (lahan) mati maka ia akan menjadi
miliknya”
vi
PERSEMBAHAN
Sembah sujud syukur kehadirat Allah SWT. Taburan cinta dan kasih
sayang-Mu telah memberikan kekuatan, membekali dengan ilmu serta
memperkenalkan dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau
berikan, akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat serta
salam selalu tercurahkan kepada baginda Rasulullah Saw.
Penulis persembahkan karya sederhana ini kepada orang-orang yang
penulis kasihi dan sayangi:
1. Ibunda dan Ayahanda tercinta,Bapak Suko dan Ibu Ngatini sebagai tanda
bakti, hormat, dan rasa terimakasih yang tiada tara karena telah memberikan
kasih sayang, dukungan, serta cinta kasih yang mungkin tidak dapat
penulisbalas hanya dengan karya ini.
2. Adik tersayang, Anas Ulin Nuha yang selalu menyemangati penulis.
3. Keluarga besar pondok pesantren Edi Mancoro, terutama Ibu Rosyidah yang
telah banyak membimbing penulis.
4. Santriwan santriwati pondok pesantren Edi Mancoro yang banyak
memberikan warna dalam hari-hari penulis.
5. Teman-teman kamar sahabat surga dan kamar 16 Pondok Pesantren Edi
Mancoro yang telah banyak membantu dan memotivasi.
6. Keluarga besar Ya Bismillah IAIN Salatiga, terutama teman-teman Bidikmisi
angkatan 2014 yang banyak memberi motivasi.
7. Keluarga Besar PGMI angkatan 2014 yang banyak memberi semangat kepada
penulis.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat, hidayah dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Peningkatan Hasil Belajar Tematik Sub Tema Manusia dan Lingkungan
Menggunakan Strategi Pembelajaran Active Learning Tipe Card Sort pada Siswa
Kelas V MI Ma‟arif Gedangan, Kec. Tuntang, Kab. Semarang, Tahun Pelajaran
2018/2019” dengan baik. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
Beliau Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa‟atnya kelak di yaumil
qiyamah. Amin.
Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan di IAIN Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, MPd. Selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku ketua jurusan PGMI IAIN Salatiga.
4. Bapak Dr. Budiyono Saputro, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing
skripsi yang selalu sabar dan rela meluangkan waktunya untuk
membimbing penulis.
5. Bapak Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Keluarga besar Pondok Pesantren Edi Mancoro, terutama Ibu
Rosyidah yang telah banyak memberikan bimbingan kepada penulis.
viii
7. Keluarga besar Ya Bismillah Bidikmisi IAIN Salatiga, teriutama
angkatan 2014.
8. Kedua orang tua, adik, dan saudara-saudaraku yang telah memberikan
dukungan dalam penyusunan skripsi ini.
9. Santriwan santriwati Pondok Pesantren Edi Mancoro yang telah
memberikan semangat dan motivasi kepada penulis dalam
menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
10. Teman-teman Jurusan PGMI angkatan 2014 yang telah banyak
membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
11. Bapak Ridha Rahman, S.Pd.I. selaku Kepala Sekolah MI Ma‟arif
Gedangan yang telah memberi kesempatan penulis untuk meneliti di
Madrasah tersebut.
12. Bapak Jumrowi, S.Pd.I. selaku guru kelas V MI Ma‟arif yang telah
banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian.
13. Siswa-siswi kelas V MI Ma‟arif Gedangan yang telah antusias
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi active learning
tipe card sort.
Demikian ucapan terimakasih penulis sampaikan. Semoga Allah SWT
senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu
penulis.
ix
x
ABSTRAK
Nikmah, Anis Ulfatun. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Tematik Sub Tema
Manusia dan Lingkungan Menggunakan Strategi Pembelajaran Active
Learning Tipe Card Sort Pada Siswa Kelas V MI Ma’arif Gedangan,
Kec. Tuntang, Kab. Semarang, Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing
Dr. Budiyono Saputro, S.Pd., M.Pd.
Kata Kunci: active Learning, card sort, hasil belajar tematik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
tematik sub tema manusia dan lingkungan dengan menggunakan strategi
pembelajaran active learning tipe card sort pada siswa kelas V MI Ma‟arif
Gedangan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Tahun Pelajaran
2018/2019. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V MI Ma‟arif yang terdiri
dari 16 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua
siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dan
dokumentasi. Analisis data yang digunakan peneliti adalah membandingkan
pencapaian nilai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan ditandai dengan
peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal pada setiap siklusnya.
Berdasarkan hasil penelitian pada pra siklus, siklus I, dan siklus II
diperoleh data sebagai berikut: Standart KKM pembelajaran tematik adalah 70.
Hasil Pra siklus siswa yang tuntas adalah 13 siswa (34,20%) dan yang belum
tuntas adalah 25 siswa (65,70%) dengan rata-rata 59,73. Hasil belajar siswa dalam
pre test siklus I yang tuntas adalah 16 siswa (42,10%) dan yang belum tuntas
adalah 22 siswa (57,80%) dengan rata-rata 61,84. Adapun dalam post test siswa
yang tuntas adalah 26 siswa (68,40%) dan yang belum tuntas adalah 12 siswa
(31,50%) dengan rata-rata 69,73. Hasil belajar siswa yang tuntas dalam pre test
siklus II adalah 29 siswa (76,30%) dan yang belum tuntas adalah 9 siswa
(23,60%) dengan rata-rata 70. Adapun dalam post test siswa yang tuntas adalah 34
siswa (89,40%) dan yang belum tuntas adalah 4 siswa (10,50%) dengan rata-rata
78,15. Strategi pembelajaran active learning tipe card sort dapat meningkatkan
hasil belajar tematik siswa kelas V MI Ma‟arif Gedangan. Hasil pra siklus ke
siklus I terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 34,20%, sedangkan dari siklus I
ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 21%.
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL
LEMBAR BERLOGO
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ....................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................ iv
MOTTO.................................................................................................................... v
PERSEMBAHAN .................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................... x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7
E. Definisi Operasional..................................................................................... 8
F. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ........................................ 11
G. Metode Penelitian....................................................................................... 12
H. Sistematika Penulisan................................................................................. 18
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar ......................................................................................... 19
xii
a. Pengertian Belajar .......................................................................... 19
b. Teori-teori Belajar .......................................................................... 21
c. Tujuan Belajar ................................................................................ 25
d. Prinsip-prinsip Belajar ................................................................... 26
e. Pengertian Hasil Belajar ................................................................. 27
f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .......................... 28
g. Penilaian Belajar ............................................................................ 35
2. Pembelajaran Tematik
a. Pengertian Pembelajaran Tematik.................................................. 37
b. Manfaat Pembelajaran Tematik ..................................................... 39
c. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik ...................................................... 39
d. Kelebihan Pembelajaran Tematik .................................................. 40
e. Kekurangan Pembelajaran Tematik ............................................... 41
3. Kajian Materi Penelitian
a. Manusia dan Lingkungan ............................................................... 41
b. Sistem Gerak pada Manusia ........................................................... 42
c. Kenampakan Alam pada Bentang Alam Indonesia ....................... 44
4. Strategi Pembelajaran Active Learning Tipe Card Sort
a. Pengertian Strategi Pembelajaran Active Learning ........................ 46
b. Pengertian Card Sort ...................................................................... 48
c. Langkah-langkah Pembelajaran Card Sort .................................... 49
B. Kajian Pustaka ........................................................................................... 51
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Awal ........................................................................................... 54
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 61
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .................................................................. 63
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ................................................................. 67
xiii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus ................................................................................... 72
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 102
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 105
B. Saran ......................................................................................................... 106
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas ......................................................... 13
Gambar 2.1 Skema Hubungan Langsung Stimulus (S) dan Respon (R) ............... 21
Gambar 2.2 Rangka Tubuh Manusia ..................................................................... 43
Gambar 2.3 Organ Anggota Gerak ........................................................................ 44
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Bangunan/Ruang MI Ma‟arif Gedangan .................................... 56
Tabel 3.2 Daftar Inventaris MI Ma‟arif Gedangan ................................................ 57
Tabel 3.3 Data Guru MI Ma‟arif Gedangan........................................................... 58
Tabel 3.4 Data Siswa MI Ma‟arif Gedangan ......................................................... 59
Tabel 3.5 Data Siswa Kelas V MI Ma‟arif Gedangan ........................................... 60
Tabel 4.1 Hasil Pra Siklus ...................................................................................... 72
Tabel 4.2 Hasil Pre Test Siklus I ............................................................................ 75
Tabel 4.3 Hasil Post Test Siklus I .......................................................................... 79
Tabel 4.4 Data Penilaian Sikap Siklus I ................................................................. 81
Tabel 4.5 Data Penilaian Keterampilan Siklus I .................................................... 83
Tabel 4.6 Lembar Observasi Guru Siklus I ............................................................ 87
Tabel 4.7 Lembar Observasi Siswa Siklus I .......................................................... 88
Tabel 4.8 Hasil Pre Test Siklus II .......................................................................... 89
Tabel 4.9 Hasil Post Test Siklus II ......................................................................... 92
Tabel 4.10 Data Penilaian Sikap Siklus II ............................................................. 94
Tabel 4.11 Data Penilaian Keterampilan Siklus II ................................................. 96
Tabel 4.12 Lembar Observasi Guru Siklus II ........................................................ 98
Tabel 4.13 Lembar Observasi Siswa Siklus II ..................................................... 101
Tabel 4.14 Data Peningkatan Siswa Per Siklus ................................................... 102
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 2 Surat Pembimbing Skripsi
Lampiran 3 Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 4 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 5 Daftar Nilai SKK
Lampiran 6 Lembar Konsultasi
Lampiran 7 RPP Siklus I
Lampiran 8 Lembar Observasi Guru Siklus I
Lampiran 9 Lembar Observasi Siswa Siklus I
Lampiran 10 RPP Siklus II
Lampiran 11 Lembar Observasi Guru Siklus II
Lampiran 12 Lembar Observasi Siswa Siklus II
Lampiran 13 Soal Pre Test Siklus I
Lampiran 14 Hasil Pre Test Siklus I
Lampiran 15 Soal Post Test Siklus I
Lampiran 16 Hasil Post Test Siklus I
Lampiran 17 Soal Pre Test Siklus II
Lampiran 18 Hasil Pre Test Siklus II
Lampiran 19 Soal Post Test Siklus II
Lampiran 20 Hasil Post Test Siklus II
Lampiran 21 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan
martabat manusia, melalui proses yang panjang dan berlangsung sepanjang
hayat. Pendidikan mencakup segala usaha dan perbuatan dari generasi tua untuk
mengalihkan pengalamannya, pengetahuannya, kecakapannya, serta
keterampilannya kepada generasi muda untuk memungkinkannya melakukan
fungsi hidupnya dalam pergaulan bersama dengan sebaik-baiknya (Husien,
2017:53).
Pendidikan merupakan suatu model rekayasa sosial yang paling efektif
untuk menyiapkan suatu bentuk masayarakat masa depan (Mansur, 2004: 3).
Jadi, pendidikan bukan saja dimaksudkan untuk mewariskan kebudayaan kepada
anak-anak generasi bangsa penerus mereka, tetapi juga merupakan suatu cara
untuk mentransformasikan kebudayaan masyarakat. Pendidikan juga memuat
gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk
kehidupan.
Sub tema yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai aktifvitas
dan interaksi manusia dengan lingkungannya. Manusia harus bisa menjaga
kelestarian lingkungan hidupnya, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat
Ar-Rum ayat 41-42.
2
فساد ف الب ر والبحر با كسبت ايدى الناس ليذي قهم ب عض الذي عملوا لعلهم ظهرال روا ف الارض فانظروا كيف كان عاقبة الذين من ق بل 14) ي رجعون كان قلى ( قل سي
شركي ) (14اكث رىم م
Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian
dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Katakanlah (Muhammad), “bepergianlah di bumi, lalu lihatlah bagaimana
kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang
yang menyekutukan (Allah)” (Sudrajat, dkk, 2007: 408).
Kandungan ayat tersebut adalah penegasan Allah bahwa berbagai
kerusakan yang terjadi di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan mansia
sendiri. Oleh karena itu, hendaklah manusia menghentikannya dan mau kembali
ke jalan yang benar, yaitu menggantinya dengan perbuatan-perbuatan baik.
Allah SWT menyeru manusia supaya mempelajari umat-umat tedahulu
(sejarah), banyak bencana yang menimpa mereka karena mereka tidak
menghiraukan seruan Allah, bahkan kebanyakan mereka ingkar dan musyrik
kepada-Nya. Upaya perbaikan kualitas pendidikan terus menerus dilakukan baik
secara umum maupun dengan cara-cara yang baru. Hal tersebut lebih berfokus
kembali setelah diamanatkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah
meningkatkan mutu pendidikan nasional pada setiap jenjang pendidikan
(Husien, 2017:62). Meningkatkan kualitas pendidikan bisa dilakukan dengan
memperbaiki kurikulum, menerapkan alat peraga, model pembelajaran, dan
metode pembelajaran yang sesuai.
3
Pemahaman manusia akan selalu bertambah apabila manusia itu melatih
diri dan mempelajari berbagai macam ilmu secara tekun dan teratur. Semua ilmu
akan membawa manusia ke taraf nilai yang lebih baik. keadaan yang demikian
diperlukan adanya suatu bimbingan yang harus dilakukan secara sadar dan
sistematis dalam usaha membentuk pribadi manusia secara multidimensional
sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan manusia (Rosyadi, 2004: 124). Dengan
demikian, perlu adanya proses pembelajaran yang baik sehingga dapat
mengantarkan manusia menuju taraf nilai yang diharapkan.
Pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian pengetahuan. Dalam
konsep ini, pengetahuan dilaksanakan dengan metode imposisi, dengan cara
mentransfer pengetahuan kepada siswa. Umumnya guru menggunakan metode
formal step dari J. Herbart berdasarkan asosiasi dan reproduksi atas
tanggungan/kesan. Cara penyampaian pengetahuan ini berdasarkan ajaran dalam
psikologi asosiasi (Putra, 2013:19).
Pembelajaran terjadi karena adanya interaksi antara pendidik dan peserta
didik selama proses belajar mengajar berlangsung. Dalam hal ini, pendidik tidak
semata-semata bertindak sebagai pemimpin atau pembimbing yang memiliki
otoritas penuh (menempatkan siswa secara pasif), melainkan sebagai fasilitator,
sehingga peserta didik dapat belajar dengan aktif dan kreatif.
Untuk mencapai pembelajaran yang efektif, suasana kelas perlu
direncanakan dan dibangun sedemikian rupa, sehingga siswa mendapatkan
kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain. Dalam interaksi ini, peserta didik
akan membentuk komunitas yang memungkinkan mereka untuk menikmati
4
proses belajar dan saling mendukung satu sama lain. Suasana belajar yang penuh
dengan persaingan dan pengisolasian peserta didk, sikap dan hubungan yang
negatif akan terbentuk dan mematikan semangat siswa. suasana seperti ini akan
menghambat pembentukan pengetahuan secara aktif (Hamruni, 2012: 29).
Peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan secara menyeluruh, baik
dari aspek moral, akhlak, budi pekerti, perilaku, pengetahuan, kesehatan,
keterampilan, dan seni. Pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada
peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup yang diwujudkan melalui
pencapaian diri, dan berhasil di masa datang. Oleh karena itu, diperlukan
penyempurnaan kurikulum sekolah yang berbasis pada kompetensi peserta didik.
Menurut Soedjaji, kurikulum adalah sekumpulan pokok-pokok materi
ajar yang direncanakan untuk memberi pengalaman tertentu kepada peserta didik
agar mampu tujuan yang ditetapkan (Trianto, 2015: 14). Pada saat ini, kurikulum
di Indonesia telah mengalami perubahan dari kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) menjadi kurikulum 2013 (tematik), khususnya di sekolah
dasar. Kurikulum 2013 (tematik) berorientasi pada penguasaan kompetensi atau
biasa disebut dengan pembelajaran tematik integratif.
Pembelajaran tematik lebih menekankan keterlibatan peserta didik secara
aktif. Peserta didik tidak hanya dijadikan sebagai objek, tetapi dituntut aktif
untuk terlibat langsung di lapangan. Keterlibatan aktif akan membuat siswa
memperoleh pengalaman yang luas. Pengalaman inilah yang akan membawa
siswa mampu menghubungkan antara satu konsep dengan konsep yang lain.
5
Wawancara yang peneliti lakukan dengan bapak Jumrowi pada hari
Senin 16 Juli 2018 selaku guru kelas V MI Ma‟arif Gedangan, beliau
mengatakan bahwa KKM yang harus dicapai siswa dalam pembelajaran tematik
adalah 70, berarti nilai yang masih di bawah 70 dinyatakan belum tuntas.
Berdasarkan data pra siklus yang diperoleh dari guru kelas V MI Gedangan, dari
38 siswa terdapat 13 siswa yang tuntas dan 25 siswa lainnya belum tuntas. Hal
itu dikarenakan beberapa faktor, seperti kurangnya minat belajar siswa dan
pembelajaran yang monoton. Beliau sendiri mengaku belum pernah mencoba
menerapkan model-model pembelajaran dalam pembelajaranya. Apalagi
menggunakan media permainan-permainan. Hal tersebut dikarenakan jumlah
siswa cukup banyak dan ruang kelas kurang luas.
Setelah peneliti melihat permasalahan yang terjadi di kelas V MI Ma‟arif
Gedangan, maka peneliti mempunyai solusi untuk memecahkan masalah
tersebut yaitu dengan mencoba suatu strategi pembelajaran yang efektif
digunakan di kelas, menggunakan strategi pembelajaran active learning tipe
card sort.
Peneliti memilih menerapkan strategi pembelajaran active learning tipe
card sort karena strategi ini mudah digunakan, dan bagus untuk mengetahui
daya ingat siswa dalam memahami materi yang sudah diajarkan. Dengan cara
pengajaran ini, siswa diharapkan dapat terangsang motivasinya, tertarik, serta
aktif dalam pembelajaran, serta dapat menambah pemahaman siswa mengenai
pembelajaran tematik sub tema manusia dan lingkungan. Strategi pembelajaran
active learning tipe card sort sangat bagus untuk diterapkan di kelas V MI
6
Ma‟arif Gedangan. Strategi pembelajaran ini mengajak siswa untuk belajar aktif
dan bertujuan supaya siswa mempunyai kemandirian dalam belajar serta dapat
menumbuhkan daya kreativitas.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis ingin meneliti tentang:
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK SUB TEMA MANUSIA
DAN LINGKUNGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN
ACTIVE LEARNING TIPE CARD SORT PADA SISWA KELAS V MI
MA’ARIF GEDANGAN, KEC. TUNTANG, KAB. SEMARANG, TAHUN
PELAJARAN 2018/2019”.
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada latar belakang di atas,
maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah:
Apakah strategi pembelajaran active learning tipe card sort dapat
meningkatkan hasil belajar tematik sub tema manusia dan lingkungan pada
siswa kelas V MI Ma‟arif Gedangan, Kec. Tuntang, kab. Semarang, Tahun
Pelajaran 2018/2019?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar tematik sub tema manusia
dan lingkungan menggunakan strategi pembelajaran active learning tipe card
sort pada siswa kelas V MI Ma‟arif Gedangan Kec. Tuntang, kab. Semarang,
Tahun Pelajaran 2018/2019.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun
praktis.
1. Manfaat Teoritis
a. Mampu menjadi salah satu sumbangan pemikiran dalam
mengoptimalisasikan proses belajar mengajar.
b. Sebagai pertimbangan penelitian yang sejenis di masa yang akan datang.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
8
1) Siswa akan lebih aktif, kreatif, dan kemampuannya dalam
pembelajaran tematik akan meningkat.
2) Memotivasi belajar siswa supaya prestasinya dapat lebih meningkat.
b. Bagi Guru
1) Sebagai bahan pertimbangan tentang pentingnya mengupayakan
metode mengajar yang baik agar tercapai ketuntasan belajar pada
peserta didik secara optimal.
2) Dapat memberikan pengalaman langsung untuk memecahkan masalah
secara terencana dan sistematis.
c. Bagi Sekolah
1) Memberikan sumbangan baik bagi sekolah dalam memperbaiki proses
pembelajaran.
2) Meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.
3) Meningkatkan prestasi sekolah dengan peningkatan hasil belajar siswa
dan kinerja guru.
E. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Gagne dan Briggs adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat perbuatan belajar dan dapat
diamati melalui penamapilan siswa (learner’s performance). Sudirman (2009:
94) menyatakan bahwa dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau
terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin
mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada
9
diri siswa untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat
(Suprihatiningrum, 2017: 37).
Jadi, hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai
yang diperoleh siswa kelas V MI Ma‟arif Gedangan setelah melakukan
pembelajaran tematik sub tema manusia dan lingkungan dengan
menggunakan strategi pembelajaran active learning tipe card sort.
2. Pembelajaran Tematik Sub Tema Manusia dan Lingkungan
a. Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik adalah salah satu strategi pembelajaran
terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata
pelajaran satu dengan yang lainnya sehingga dapat memberikan
pengalaman terhadap siswa. Tema menjadi pembicaraan atau gagasan
yang mudah memusatkan siswa pada satu tema tertentu. Dengan strategi
pembelajaran tematik ini, siswa akan lebih fokus dan konsentrasi
sehingga pemahaman terhadap satu materi pelajaran akan lebih
mendalam (Hartono, 2013: 165).
Pembelajaran tematik dengan sub tema manusia dan lingkungan
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa mengaitkan sub tema
tersebut ke dalam beberapa mata pelajaran, seperti mengaitkan mata
pelajaran IPA dengan Bahasa Indonesia.
b. Manusia dan Lingkungan
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala
fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam,
10
mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, serta terkait
dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah
hubungan timbal balik baik itu positif maupun negatif.
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal,
mencari penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas
yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup
yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang
lebih kompleks dan riil (Hasan, 2012).
c. Strategi Pembelajaran Card Sort
Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian
kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai
sumber daya dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu
(Hamruni, 2012: 3).
Card sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan
untuk mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang obyek
atau mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini
dapat membantu mendinamisir kelas yang jenuh atau bosan (Zaini, 2002:
50).
Penggunaan pembelajaran active learning tipe card sort dalam
penelitian ini adalah untuk meningkatkan daya ingat siswa mengenai
pembelajaran tematik yang telah dipelajari.
11
F. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Penelitian
Sesuai dengan kajian teori di atas, penulis dapat mengajukan hipotesis
dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu penerapan strategi pembelajaran
active learning tipe card sort dapat meningkatkan hasil belajar tematik sub
tema manusia dan lingkungan pada siswa kelas V MI Ma‟arif Gedangan,
Kec. Tuntang, Kab. Semarang,Tahun Pelajaran 2018/2019.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan strategi pembelajaran active learning tipe card sort pada
pembelajaran tematik sub tema manusia dan lingkungan dikatakan berhasil
jika indikator yangtelah ditetapkan dapat tercapai. Adapun indikator
ketuntasan siswa menurut Depdikbud dalam buku Trianto (2009: 241) adalah
sebagai berikut:
a. Secara Individu
Siswa mendapat nilai lebih dari atausama dengan KKM yang telah
ditetapkan oleh sekolah yaitu ≥ 70 pada pembelajaran tematik sub tema
manusia dan lingkungan.
b. Secara Klasikal
Adanya peningkatan hasil belajar pada tes siswa secara berkelanjutan
dari siklus I ke siklus II dan berhenti apabila 85% dari total siswa dalam
satu kelas memperoleh nilai ≥ 70.
12
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang
dilakukan oleh siswa (Arikunto, dkk, 2014: 3).
Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (Action
Researc) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik
pembelajaran di kelasnya. PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar
mengajaryang terjad di kelas, bukan pada input kelas (silabus, materi, dan
lain-lain) ataupun output (hasil belajar). PTK harus tertuju atau mengenai
hal-hal yang terjadi di dalam kelas (Arikunto, dkk, 2014: 58).
Penelitian ini dilakukan dengan tiga siklus. Siklus akan dihentikan
apabila keadaan kelas sudah stabil. Dalam hal ini guru sudah mampu
menguasai keterampilan belajar yang baru dan ada peningkatan keaktifan
sekaligus prestasi belajar siswa.
2. Subjek Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas
V MI Ma‟arif Gedangan, Kec. Tuntang, Kab. Semarang dengan jumlah 38
siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan pada
semester I Tahun Pelajaran 2018/2019.
13
3. Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah penelitian tindakan kelas dapat dimulai dari
perencanaan berdasarkan analisis awal, kemudian dilanjutkan dengan
pelaksanaan tindakan, pengamatan terhadap apa yang terjadi ketika tindakan
berlangsung, dan diakhiri dengan refleksi. Dari kegiatan refleksi tersebut
dapat diketahui apakah sudah mencapai ketuntasan atau belum.
adapun siklus spiral dari beberapa tahapan adalah sebagai berikut:
Gambar 1.1
Alur Peneliian Tindakan Kelas (Arikunto: 2014: 16)
Penjelasan tahapan darialur di atas adalah:
a. Menyusun rancangan tindakan, dalam tahap ini peneliti menjelaskan
tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana
tindakan tersebut dilakukan.
14
b. Pelaksanaan tindakan, dalam tahap ini penelitian tindakan adalah
pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi
rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.
c. Pengamatan, dalam tahap ini kegiatan pengamatan dilakukan oleh
pengamat. Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan pada
tahap kedua, karena guru yang sebagai pelaksana tindakan juga
berstatus sebagai pengamat, supaya melakukan pengamatan balik
terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung.
d. Refleksi, tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali
apa yang sudah dilakukan. Kegiatan ini sangat tepat dilakukan ketika
guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian
berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi
rancangan tindakan.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam PTK dalam penelitian ini meliputi:
a. Observasi
Obervasi yaitu pengamatan langsung proses belajar mengajar
yang terjadi di kelas. Pengamat dapat mengobservasi guru dan siswa
terkait proses belajar mengajar, aktivitas, dan interaksinya (Sani dan
Sudiran, 2017: 63).
Penelitian ini menggunakan dua pedoman observasi, yaitu
observasi keaktifan peserta didik dan observasi pelaksanaan
pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran active learning
15
tipe card sort pada siswa kelas V MI Ma‟arif Gedangan, Kec. Tuntang,
Kab. Semarang. Observasi keaktifan siswa difokuskan pada
pengamatan keaktifan siswa selama proses pembelajaran tematik sub
tema manusia dan lingkungan.
Sedangkan observasi pelaksanaan pembelajaran dengan
menerapkan strategi pembelajaran active learning tipe card sort
difokuskan pada keaktifan guru maupun siswa selama proses
pembelajaran.
b. Tes
Tes yang digunakan berupa pre test dan post test yang fungsinya
untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah belajar tematik sub
tema manusia dan lingkungan dengan menerapkan strategi
pembelajaran active learning tipe card sort.
c. Dokumentasi
Dokumentasi diperoleh darilembar observasi, lembar wawancara,
catatan lapangan, hasil tes peserta didik, dan foto-foto selama proses
pembelajaran berlangsung.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian (alat bantu) yang digunakan untuk penelitian
adalah:
a. Lembar Observasi
Penelitian ini menggunakan dua lembar observasi. Pertama,
lembar observasi mengenai pelaksanaan pembelajaran dengan
16
menerapkan strategi pembelajaran active learning tipe card sort.
Kedua, lembar observasi mengenai keaktifan siswa.
b. Soal
Proses pembelajaran active learning tipe card sort pada
pembelajaran tematik sub tema manusia dan lingkungan menggunakan
soal pre test dan post tes. Dalam tes ini terdapat soal-soal yang
dikerjakan oleh peserta didik.
6. Analisis Data
Analisis data merupakan suatu kegiatan mencermati atau menelaah,
menguraikan dan mengaitkan setiap informasi yang terkait dengan kondisi
awal, proses belajar dan hasil pembelajaran untuk membuktikan kebenaran
hipotesis.
Adapun penilaian untuk ranah kognitif adalah sebagai berikut:
a. Penilaian rata-rata
Penilaian rata-rata diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai yang
diperoleh oleh siswa kemudian membaginya dengan jumlah siswa
tersebut, rumus yang digunakan sebagai berikut:
X = ∑
∑
Keterangan:
∑ jumlah nilai keseluruhan siswa
∑ = jumlah siswa
= nilai rata-rata
17
b. Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar digunakan rumus
sebagai berikut:
P = ∑
∑ x 100%
Keterangan:
P = ketuntasan belajar dalam persen
F = frekuensi
N = jumlah siswa (Aqib, 2010: 41)
18
H. Sistematika Penulisan
Pembahasan dalam skripsi ini terdiri dari V bab yang dapat diuraikan sebagai
berikut:
BAB I Pendahuluan,berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfa‟at penelitian, definisi operasional,
hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, metode
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori, membahas tentang belajar, hasil belajar,
pembelajaran tematik,strategi pembelajaran active learning tipe
card sort.
BAB III Pelaksanaan Penelitian, berisi tentang deskripsi pelaksanaan
siklus.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi tentang deskripsi per
siklus (data hasil penelitian, refleksi) dan pembahasan.
BAB V Penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran.
19
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan usaha seseorang dengan sengaja dalam keadaan
sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan
baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku
yang relatif tetap baik dalam berfikir, merasa, maupun bertindak
(Susanto, 2013: 4).
Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap,
dan mengokohkan kepribadian (Suyono, dkk, 2014: 9).
Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu
secara sadar untuk memperoleh perubahan tingkah laku tertentu, baik
yang dapat diamatisecara langsung sebagai pengalaman (latihan) dalam
interaksinya dengan lingkungan. Dapat dikatakan juga bahwa belajar
sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan dan menghasilkan perubahan dalam
pengetahuan dan pemahaman, keterampilan serta nilai-nilai, dan sikap
(Suprihatin, 2017: 15).
20
Menurut Winkel dalam buku Suprihatin (2015: 15) belajar adalah
suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampian, nilai, dan sikap. Belajar boleh
juga dikatakan sebagai suatu interaksi antara diri manusia dengan
lingkungannya, yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun
teori. Dalam hal ini terkandung suatu maksud bahwa proses interaksi itu
adalah proses internalisasi dari sesuatu ke dalam diri yang bealajar, dan
dilakukan secara aktif, dengan segenap panca indera ikut berperan.
Menurut R. Gagne dalam buku Susanto (2013 : 1), belajar dapat
didefisinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah
perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan
dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini
menjadi terpadu dalam satu kegiatan dimana terjadi interaksi antara guru
dengan siswa, serta siswa dengan siswa pada saat pembelajaran
berlangsung.
Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah usaha yang dilakukan
manusia dengan keadaan sadar untuk memperoleh perubahan, dan
perubahan itu terjadi karena adanya interaksi dengan lingkungan.
21
b. Teori-Teori Belajar
Teori belajar secara umum dapat dikelompokkan menjadi empat
aliran, yaitu aliran behavioristik, kognitivistik, humanistik, dan
sibernetik.
1) Teori Belajar Behavioristik
Teori belajar behavioristik atau tingkah laku menjelaskan bahwa
perubahan tingkah laku sebagai interaksi antara stimulus dan respon.
Menurut penganut teori ini, belajar adalah perubahan perilaku yang
dapat diamati, diukur, dan dinilai secara konkret. Teori behavioristik
hanya menganalisis perilaku yang tampak saja, yang dapat diukur,
dilukiskan, dan diramalkan teori kaum behavioris lebih dikenal
dengan nama teori belajar karena seluruh perilaku manusia adalah
hasil belajar. Kaum behavioristik tidak mau mempersoalkan apakah
manusia baik atau jelek, rasional atau emosional, behavioristik hanya
ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalikan oleh faktor-
faktor lingkungan.
Belajar berarti penguatan ikatan, asosiasi, sifat, dan
kecenderungan perilaku S-R (stimulus-respon) seperti gambar
berikut:
Rrrrrrrrrr
Gambar 2.1
Skema hubungan langsung stimulus (S) dan respon (R)
Hubungan Langsung
S R
(koneksi)
22
Syarat terjadinya proses belajar dalam pola hubungan S-R ini
adalah adanya unsur dorongan (drive), rangsangan (stimulus), respn,
dan penguatan (reinforcement). Dengan demikian, dalam tingkah
laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi
behavioural dengan stimulusnya. Guru yang menganut pandangan
ini berpendapat bahwa tingah laku siswa merupakan reaksi terhadap
lingkungan dan hasil belajar.
2) Teori Belajar Kontruktivisme
Teori-teori baru dalam psikologi pendidikan dikelompokkan
dalam teori pembelajaran kontruktivisme (contructivist theories of
learning). Teori ini menyatakan bahwa siswa harus menemukan
sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek
informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila
aturan-aturanitu tidak lagi sesuai. Bagi siswa supaya benar-benar
memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus
bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk
dirinya, berusaha dengan susah payah dengan ide-ide.
Menurut teori belajar kontruktivisme, satu prinsip yang paling
penting dalam psikologi pendidikan adalah guru tidak hanya sekedar
membeikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun
sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru dapat memberikan
kemudahan untuk proses ini, dengan memberikan kesempatan siswa
untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri dan
23
mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan
strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberi siswa
anak tangga yang membawa siswa ke pemahaman yang lebih tinggi,
dengan catatan siswa sendiri yang harus memanjat anak tangga
tersebut.
3) Teori Belajar Humanistik
Teori humanistik lebih mengedepankan sisi huanis manusia
dan tidak menuntut jangka waktu pembelajar mencapai pemahaman
yang diinginkan. Teori ini lebih menekankan pada isi/materi yang
harus dipelajari agar membentuk manusia seutuhnya. Proses belajar
dilakukan agar pembelajar mendapatkan makna yang sesungguhnya
dari belajar atau yang disebut sebagai meaningful learning.
Meaningful learning memiliki makna bahwa belajar adalah
mengasosiasikanpengetahuan baru dengan prior knowledge
(pengetahuan awal) pembelajar. Setiap pembelajar memiliki
kecepatan belajar yang berbeda-beda sehingga menurut teori ini
keberhasilan belajar akan tercapai jika pembelajar dapat memahami
diri an lingkungannya. Hal ini karena setiap manusia adalah unik.
Tugas pendidik adalah membantu mengenali sisi unik tersebut serta
mewujudkan potensi yang dimiliki oleh siswa.
24
4) Teori Belajar Sibernetik
Menurut teori sibernetik, belajar adalah pengolahan informasi.
Teori ini lebih menekankan pada “sistem informasi” yang diproses.
Informasi inilah yang menentukan proses. Asumsi lain dri teori ini
adalah tidak ada satu proses belajar yang ideal untuk segala situasi,
yang cocok untuk semua siswa. Oleh karena itu, sebuah informasi
mungkin akan dipelajari seorang siswa dengan satu macam proses
belajar, dan informasi yang sama itu mungkin akan dipelajari siswa
yang lain melalui proses belajar yang lain.
Pengertian belajar dikaitkan dengan pembelajaran merupakan
proses perubahan perilaku mealui pengalaman dan atau proses
berpikir sehingga tercapai tujuan yang diinginkan. Proses belajar
dalam konteks pengalaman dan proses berpikir dalam mencapai
tujuan (goal) memerlukan perencanaan, karena adanya unsur
kesengajaan. Dengan demikian, unsur kesengajaan di luar individu
yang belajar tersebut adalah perancang pembelajaran, yaitu pengajar
atau ahli pembelajaran lainnya.
Berdasarkan pemaparan teori-teori belajar di atas dapat diketahui
bahwa teori belajar yang sesuai dengan active learning adalah teori
belajar kontruktivisme, yaitu siswa menemukan informasi sendiri.
25
c. Tujuan Belajar
Tujuan belajar menurut Kastolani (2014: 66-67) adalah sebagai
berikut:
1) Untuk mendapatkan pengetahuan
Hal ini ditandai dengan pemilikan pengetahuan dan kemampuan
berfikir. Kemampuan pengembangan berfikir membutuhkan adanya
bahan pengetahuan, dan kemampuan berfikir dapat memperluas
pengetahuan.
2) Penanaman konsep dan keterampilan
Penanaman konsep memerlukan konsep keterampilan, baik
keterampilan jasmani yang dapat dilihat dan dialami, sehingga
menitik beratkan pada keterampilan gerak atau penampilan anggota
tubuh seseorang yang sedang belajar, atau keterampilan rohani yang
menyangkut tentang penghayatan dan keterampilan berfikir serta
kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suau masalah atau
konsep.
3) Pembentukan sikap
Guru harus bertindak bijak dalam menumbuhkan sikap mental,
perilaku, dan pribadi siswa.
Berdasarkan tujuan belajar yang telah dipaparkan di atas, dapat
diketahui bahwa guru mempunyai tugas penting yaitu untuk
membelajarkan siswa, maksudnya adalah memberikan dorongan dan
bimbingan kepada siswa supaya mereka secara sadar dan terarah
26
berkeinginan untuk belajar. Belajar tidak lagi ditekankan pada
penguasaan ilmu pengetahuan, namun diartikan sebagai perubahan dalam
diri seseorang, baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik.
d. Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip-prinsip belajar menurut R. Nasution dalam buku Kastolani
(2014: 71) meliputi:
1) Agar seseorang (siswa) benar-benar belajar, maka ia harus
mempunyai suatu tujuan.
2) Tujuan itu harus timbul dari atau berhubungan dengan kebutuhan
hidupnya dan bukan karena dipaksakan oleh orang lain.
3) Orang itu harus bersedia mengalami bermacam-macam kesukaran dan
berusaha dengan tekun untuk mencapai tujuan yang berharga baginya.
4) Belajar itu harus terbukti dari perubahan perilakunya.
5) Selain tujuan pokok yang hendak dicapai, diperolehnya pula hasil-
hasil sambilan atau sampingan.
6) Belajar lebih berhasil dengan jalan berbuat atau melakukan.
7) Seseorang (siswa) belajar sebagai keseluruhan, tidak dengan otaknya
atau secara intelektual saja tetapi juga secara sosial, emosional, etis
dan sebagainya.
8) Dalam hal belajar, seseorang (siswa) memerlukan bantuan dan
bimbingan dari orang lain.
9) Di samping mengejar tujuan belajar yang sebenarnya seseorang
(siswa) sering mengejar tujuan-tujuan lain.
27
10) Belajar lebih berhasil apabila usaha itu memberi sukses yang
menyenangkan.
11) Belajar hanya mungkin kalau ada kemauan dan hasrat untuk belajar.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui bahwa keberhasilan
prinsip belajar tidak lepas dari peran guru dan siswa. siswa harus
meningkatkan upaya belajar untuk memperoleh hasil belajar yang baik,
sedangkan guru harus meningkatkan kualitas mengajarnya.
e. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Hasil belajar juga
diartikan sebagai perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik
yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil
dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5).
Hasil belajar merupakan prestasi belajar siswa secara keseluruhan
yang menjadi indikator kompetensi dasar dan derajat perubahan perilaku
yang bersangkutan (Mulyasa, 2009: 5)
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan tersebut
mencakup aspek kognitif, afektif, psikomotorik. Hasil belajar dapat
dilihat dari melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan
data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran (Sadirman, 2009: 45).
28
Hasil belajar menurut Anni dalam Supardi merupakan perubahan
perilaku yang diperoleh pembelajaran setelah mengalami aktivitas
belajar. Hasil belajar lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes yang
diberikan oleh guru dan perubahan sikap serta cara pandang dan cara
fikir siswa setelah mengalami proses belajar (Supardi, 2013: 22).
Jadi, hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa setelah melakukan proses pembelajaran bersama guru.
f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut teori Gestalt, belajar merupakan suatu proses
perkembangan. Artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak mengalami
perkembangan. Perkembangan sendiri memerlukan sesuatu, baik yang
berasal dari siswa sendiri maupun pengaruh dari lingkungannya.
Berdasarkan teori ini asil belajar siswa dipengaruhi oleh dua hal, yaitu
siswa itu sendiri dan lingkungannya. Pertama, siswa; dalam arti
kemampuan berfikir atau tingkah laku intelektual, motivasi, minat, dan
kesiapan siswa, baik jasmani maupun rohani. Kedua, lingkungan; yaitu
sarana dan prasarana, kompetensi guru, kreatifitas guru, sumber-sumber
belajar, metode serta dukungan lingkungan, keluarga, dan lingkungan
(Susanto, 2013: 12).
Pendapat yang senada dikemukakan oleh Waslimah dalam buku
Susanto (2013: 12), hasil belajar yang dicapai oleh pendidik merupakan
hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor
29
internal maupun eksternal. Secara rinci, uraian mengenai faktor internal
dan eksternal adalah sebagai berikut:
1) Faktor Internal; faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari
dalam diri pesrta didik yang mempengaruhi kemampuan belajarnya.
Faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi
belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan
kesehatan.
2) Faktor Eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Selanjutnya dikemukakan oleh Waslimah dalam buku Susanto
(2013: 13) bahwa sekolah merupakan salah satu faktor yang ikut
menetukan hasil belajar siswa. semakin tinggi kemampuan belajar siswa
dan kualitas pengajaran di sekolah, maka semakin tinggi pula hasil
belajar siswa.
Menurut Dunkin dalam buku Susanto (2013: 13) terdapat
beberapa aspek yang dapat mempengaruhi kulaitas proses pembelajaran
dilihat dari faktor guru, yaitu:
1) Teacher Formative Experience, meliputi jenis kelamin serta semua
pengalaman hidup guru yang menjadi latar belakang sosial mereka.
Yang termasuk aspek ini di antaranya tempat asal kelahiran guru
termasuk suku, latar belakang budaya, dan istiadat.
30
2) Teacher Training Experience, meliputi pengalaman-pengalaman yang
berhubungan dengan aktifitas dan latar belakang pendidkan guru,
misalnya pengalaman latihan profesional, tingkat pendidkan, dan
pengalaman jabatan.
3) Teacher Properties, adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
sifat yang dimiliki guru terhadap profesinya, sikap guru terhadap
siswa, kemampuan dan inteligensi guru, motivasi dan kemampuan
mereka, baik kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran termasuk
di dalamnya kemampuan dalam merncanakan dan evaluasi
pembelajaran maupun kemampuan dalam penguasaan materi.
Dengan demikian, semakin jelas bahwa hasil belajar siswa
merupakan hasil dari suatu proses yang di dalamnya terlibat sejumlah
faktor yang saling mempengaruhi. Tinggi rendahnya hasil belajar
ditentukan oleh faktor-faktor tersebut.
Menurut Ruseffendi dalam buku Susanto (2013: 14)
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ke dalam
sepuluh macam, yaitu: kecerdasan, kesiapan anak, bakat anak, kemajuan
belajar, minat anak, model penyajian materi, pribadi dan sikap guru,
suasana belajar, kompetensi guru, dan kondisi masyarakat.
Dari kesepuluh faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan
belajar siswa, terdapat faktor yang dikatakan hampir sepenuhnya
tergantung pada siswa. faktor-faktor tersebut adalah kecerdasan anak,
kesiapan anak, dan bakat anak. Faktor yang sebagian penyebabnya
31
hampir sepenuhnya tergantung pada guru, yaitu kemampuan
(kompetensi), suasana belajar, dan kepribadian guru. Dapat dikatakan
bahwa keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pada faktor dari
dalam siswa dan faktor dari luar siswa. Hal ini sejalan dengan yang
dikatakan oleh Sudjana dalam Susanto (2013: 15), bahwa hasil belajar
yang dicapai oleh siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni faktor
dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswaatau faktor
lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan
yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar pengaruhnya terhadap
hasil belajar siswa.
1) Kecerdasan Anak
Kemampuan inteligensi seseorang sangat mempengaruhi
terhadap cepat dan lambatnya penerimaan informasi serta
terpecahkan atau tidaknya suatu masalah. Kecerdasan siswa sangat
membantu pengajar untuk menentukan apakah siswa itu mampu
mengikuti pelajaran yang diberikan meskipun tidak akan terlepas
dari faktor lainnya.
2) Kesiapan atau Kematangan
Kesiapan atau kematangan adalah tingkat perkembangan di
mana individu atau organ-organ sudah berfungsi sebagaimana
mestinya. Dalam proses belajar, kematangan atau kesiapan sangat
menentukan keberhasilan dalam belajar tersebut. Oleh karena itu,
setiap upaya belajar akan lebih berhasil jika dilakukan bersamaan
32
dengan tingkat kematangan individu, karena kematangan ini erat
hubungannya dengan masalah minat dan kebutuhan anak.
3) Bakat Anak
Menurut Chaplin, yang dimaksud dengan bakat adalah
kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai
keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan demikian,
sebetulnya setiap orang memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk
mencapai prestasi sampai tingkat tertentu. Sehubungan dengan hal
tersebut, maka bakat akan mempengaruhi tinggi rendahnya hasil
belajar.
4) Kemauan Belajar
Salah satu tugas guru yang sukar dilaksanakan ialah membuat
anak menjadi mau belajar atau menjadi giat untuk belajar.
Ketidakmauan siswa untuk belajar mungkin disebabkan karena ia
belum mengerti bahwa belajar sangat penting untuk kehidupannya
kelak. Kemauan belajar yang tinggi disertai dengan tanggung jawab
yang besar tentunya berpengaruh positif terhadap hasil belajar yang
diraihnya, karena kemauan belajar menjadi salah satu penentu dalam
mencapai keberhasilan belajar.
5) Minat
Secara sederhana, minat berarti kecenderungan dan kegairahan
yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Seorang
siswa yang menaruh minat besar terhadap pelajaran akan
33
memusatkan perhatiannya lebih banyak dari pada siswa lainnya.
kemudian karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi
itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat lagi,
dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.
6) Model Penyajian Materi Pelajaran
Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pula pada
penyajian materi. Model penyajian materi yang menyenangkan, tidak
membosankan, menarik, dan mudah dimengerti oleh para siswa
tentunya berpengaruh positif terhadap keberhasilan belajar.
7) Pribadi dan Sikap Guru
Siswa, begitu juga manusia pada umumnya dalam melakukan
belajar tidak hanya melalui bacaan atau melalui guru saja, tentu bisa
melalui contoh-contoh yang baik dari sikap, tingkah laku, dan
perbuatan. Kepribadian dan sikap guru yang inovatif dalam
perilakunya, maka siswa akan meniru gurunya yang aktif dan kretaif
ini.
8) Suasana Pengajaran
Faktor lain yang ikut menentukan keberhasilan siswa dalam
belajar adalah suasana pengajaran. Suasana pengajaran yang tenang,
terjadinya dialog yang kritis antara siswa dengan guru,
menumbuhkan suasana yang aktif di antara siswa tentunya akan
memberikan nilai lebih pada proses pengajaran.
34
9) Kompetensi Guru
Guru yang profesional memiliki kemampuan-kemampuan
tertentu. Kemampuan-kemampuan itu diperlukan siswa dalam
belajar. Keberhasilan belajar siswa akan banyak dipengaruhi oleh
kemampuan guru yang profesional. Guru yang profesional adalah
guru yang memiliki kompeten dalam bidangnya dan menguasai
dengan baik bahan yang akan diajarkan serta mampu memilih
metode belajar mengajar yang tepat, sehingga pendekatan itu bisa
berjalan dengan semestinya.
10) Masyarakat
Dalam masyarakat terdapat berbagai macam tingkah laku
manusia dan berbagai macam latar belakang pendidikan. Oleh
karena itu, pantaslah dalam dunia pendidikan lingkungan masyarakat
pun sangat mempengaruhi kepribadian siswa. kehidupan modern
dengan keterbukaan serta kondisi yang luas banyak dipengaruhi dan
dibentuk oleh kondisi masyarakat dari pada keluarga dan sekolah
(Susanto, 2013: 16).
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa faktor
belajar yang paling dominan adalah faktor internal atau faktor yang ada
dalam diri siswa, karena kecerdasan siswa, minat, motivasi, kondisi fisik,
dan kesehatan itu sangat menentukan hasil belajar.
35
g. Penilaian Belajar
Penilaian hasil belajar pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan
untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi pada diri siswa.
Pada umumnya hasil belajar akan memberikan pengaruh dalam dua
bentuk:
1) Siswa akan mempunyai prespektif terhadap kekuatan dan
kelemahannya atas perilaku yang diinginkan.
2) Mereka mendapatkan bahwa perilaku yang diinginkan itu telah
meningkat baik setahap atau dua tahap, sehingga timbul lagi
kesenjangan antara penampilan perilaku yang sekarang dengan
perilaku yang diinginkan (Mulyasa, 2009: 243-244).
Penilaian pembelajaran menurut Mulyasa (2009: 253-256) pada
umumnya mencakup Pre Test, penilaian proses dan Post Test. Ketiga hal
tersebut dijelaskan berikut ini.
1) Pre Test
Pre Test merupakan pemberian soal untuk siswa sebelum guru
memberikan materi pembelajaran yang akan dibahas. Pre Test
memiliki banyak kegunaan dalam menjajaki proses pembelajaran
yang akan dilaksanakan. Pre Test memegang peranan yang cukup
penting dalam proses pembelajaran. Fungsi Pre Test ini antara lain:
a) Untuk menyiapkan siswa dalam proses belajar, karena dengan
Pre Test maka pilkiran mereka akan terfokus pada soal-soal
yang harus mereka jawab/kerjakan.
36
b) Untuk mengetahui tingkat kemajuan siswa sehubungan dengan
proses pembelajaran yang dilakukan.
c) Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki siswa
mengenai bahan ajaran yang akan dijadikan topik dalam proses
pembelajaran.
d) Untuk mengetahui dari mana seharusnya proses pembelajaran
dimulai, tujuan-tujuan mana yang telah dikuasai siswa, dan
tujuan-tujuan mana yang perlu mendapat penekanan dan
perhatian khusus.
2) Penilaian Proses
Penilaian proses dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dan pembentukan kompetensi dasar pada siswa
termasuk bagaimana tujuan-tujuan belajar direalisasikan.
Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan dari
segi hasil. Dari segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil dan
berkualitas apabila seluruhnya atau setidaknya sebagian besar (75%)
siswa terlibat secraa aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam
proses pembelajaran, di samping menunjukan kegairahan belajar
yang tinggi, semangat belajar yang besar dan rasa percaya pda diri
sendiri. Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan
berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri
siswa seluruhnya atau setidaknya sebagian besar (75%).
37
3) Post Test
Post Test merupakan pemberian soal setelah guru
menyampaikan materi pembelajaran. Post Test juga memiliki banyak
kegunaan, terutama dalam melihat keberhasilan pembelajaran.
Fungsi Post Test antara lain:
a) Mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi
dasar yang telah ditentukan, baik secara individu maupun
kelompok.
b) Menggetahui kompetensi dasar dan tujuan-tujuan yang dapat
dikuasai oleh siswa, serta kompetensi dasar dan tujuan-tujuan
yang belum dikuasainya.
c) Mengetahui siswa yang perlu mengikuti kegiatan remedial, dan
yang perlu mengikuti kegiatan pengayaan, serta untuk
mengetahui tingkat kesulitan dalam mengerjakan modul
(kesulitan belajar).
d) Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan terhadap
komponen-komponen pembelajaran (modul), dan proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan, baik terhadap
perencanaan, pelaksanaan maupun penilaian.
2. Pembelajaran Tematik
a. Pengertian Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik adalah salah satu strategi pembelajaran
terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata
38
pelajaran satu dengan yang lainnya sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna pada siswa (Hartono, 2017: 167).
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang memadukan
antara berbagai mata pelajaran atau bidang studi dengan menggunakan
tema tertentu. Tema tersebut kemudian diulas atau dielaborasi dari
berbagai sudut pandang baik dari pandang ilmu pengetahuan sosial, ilmu
pengetahuan alam, humaniora maupun agama, sehingga memberikan
pengalaman bermakna bagi peserta didik (Kadir dan Asrohah, 2015 : 9).
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan
tema tertentu untuk mengaitkan antara beberapa isi mata pelajaran
dengan pengalaman kehidupan nyata sehari-hari siswa sehingga dapat
memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. Dalam
pembelajaran tematik anak didik diharapkan mendapatkan hasil belajar
yang optimal dan maksimal dan menghindari kegagalan pembelajaran
yang masih banyak terjadi dengan model pembelajaran yang lain (Kadir
dan Asrohah, 2015 : 6).
Jadi, dapat disimpukan bahwa pembelajaran tematik adalah
pembelajaran dengan memadukan beberapa mata pelajaran dalam satu
tema, dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari sehingga
pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan.
39
b. Manfaat Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik mempunyai beberapa manfaat, antara lain
sebagai berikut:
1) Siswa lebih mudah untuk memsatkan perhatian pada satu tema
tertentu.
2) Siswa bisa mempelajari pengetahuan serta mengembangkan berbagai
kompetensi dasar antar pelajaran dengan tema yang sama.
3) Kompetensi dasar dapat dikembangkan secara lebih baik dengan
mengaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa.
4) Siswa mampu memahami materi pelajaran secara lebih mendalam.
5) Siswa bisa mengetahui dan merasakan manfaat dari belajar karena
materi disajikan dengan tema yang jelas.
6) Guru bisa menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan
secara tematik dapat dipersiapkan secara sekaligus sehingga ini bisa
belangsung dua atau tiga pertemuan (Hartono, 2017: 166).
Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui bahwa dalam
pembelajaran tematik, perhatian siswa lebih terpusat pada satu tema
tertentu, dan proses belajar mengajar dalam pembelajaran tematik juga
tidak dibatasi oleh waktu, karena dapat dilanjutkan di hari berikutnya.
c. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik
Ada beberapa ciri utama dari strategi pembelajaran tematik:
1) Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingat
perkembangan.
40
2) Beberapa bentuk kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan
pembelajaran tematik selalu bertolak dari minat dan kebutuhan
siswa.
3) Proses belajar mengajar akan menimbulkan kesan yang lebih bagi
siswa sehingga hasil dari belajar mampu bertahan lebih lama.
4) Strategi tematik ini dapat membantu keterampilan siswa dalam
berpikir.
5) Menyajikan pelajaran secara lebih realistis sesuai dengan tingkat
permasalahan yang terjadi pada siswa.
6) Mengasah dan mengembangkan potensi sosial anak, layaknya
toleransi, kerja sama, dan tanggap terhadap berbagai perbedaan yang
dimiliki oleh orang lain (Hartono, 2017: 168).
Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui yang membedakan
pembelajaran tematik dengan pembelajaran yang lain adalah pada
pembelajaran tematik pembelajaran berpusat pada siswa dan memberikan
pengalaman langsung kepada siswa.
d. Kelebihan Pembelajaran Tematik
Kelebihan pembelajaran tematik adalah sebagai berikut:
1) Menghemat pelaksanaan pembelajaran terutama dari segi waktu,
karena pembelajaran tematik dilaksanakan secara terpadu antara
beberapa mata pelajaran.
41
2) Peserta didik mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna
sebab materi pembelajaran lebih berperan sebagai saran atau alat,
bukan tujuan akhir.
3) Peserta didik akan mendapatkan pengertian mengenai proses dan
materi yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.
4) Keterkaitan antara satu mata pelajaran degan lainnya akan
menguatkan konsep yang telah dikuasai anak, karena didukung
dengan pandangan dari berbagai prospektif.
Jadi kelebihan pembelajaran tematik yang paling menonjol adalah
dalam segi waktu, karena dalam pembelajaran tamatik, beberapa mata
pelajaran dilakukan secara terpadu.
e. Kekurangan Pembelajaran Tematik
Adapun kekurangan pembelajaran tematik adalah sebagai berikut:
1) Pembelajaran menjadi lebih kompleks dan menuntut guru untuk
mempersiapkan diri sedemikian rupa.
2) Guru harus merancang pembelajaran tematik dengan memperhatikan
keterkaitan antara berbagai pokok materi.
3) Menuntut penyediaan alat, media, bahan, sarana dan prasarana untuk
berbagai mata pelajaran yang dipadukan secara serentak.
3. Kajian Materi Penelitian
a. Manusia dan Lingkungan
Bersepeda merupakan kegiatan yang menyenangkan sekaligus
menyehatkan. Sepeda bisa dikatakan sebagai alat transportasi darat yang
42
murah, praktis, dan mudah dikendarai. Banyak orang memanfaatkan
sepeda untuk pergi ke kantor, sekolah, pasar, dan lain-lain. Sepeda juga
ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar minyak
sehingga tidak menimbulkan polusi. Selain itu, dengan bersepeda juga
dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan tubuh kita.
Bersepeda dapat mengencangkan otot-otot tubuh. Bersepeda tidak
hanya melibatkan bagian kaki saja. Bahkan, banyak orang yang
menganggap bersepeda hanya dapat mengencangkan otot-otot bagian
betis dan paha saja. Namun sebenarnya, bersepeda merupakan latihan
fisik yang hampir melibatkan setiap bagian tubuh. Selain memperkuat
otot-otot bagian kaki dan paha, bersepeda secara rutin juga akan
mengencangkan otot-otot bagian belakang, pinggul, dan lengan.
Jika bersepeda secara rutin, kesehatan jantung kita akan tetap
terjaga. Selama bersepeda, jantung berdetak lebih cepat dari biasanya.
Efek positif terhadap jantung ini tentunya juga akan membawa efek-efek
positif lainnya seperti melancarkan peredaran darah dan oksigen. Dengan
demikian kita bisa terhindar dari munculnya gangguan-gangguan yang
berkaitan dengan jantung dan peredaran darah dalam tubuh (Buku siswa
tematik terpadu kelas V, 2017: 34).
b. Sistem Gerak pada Manusia
Alat gerak pada manusia dan hewan tingkat tinggi adalah tulang
dan otot. Tulang disebut alat gerak pasif, sedangkat otot disebut alat
gerak aktif, karena kemampuannya berkontraksi sehingga dapat
43
menggerakkan tulang. Tulang-tulang dalam tubuh manusia menyusun
suatu sistem kerangka. Tulang-tulang yang menyusun rangka mempunyai
struktur yang beraneka ragam, sesuai dengan fungsinya. Secara umum,
fungsi rangka adalah sebagai berikut:
1) Menegakkan tubuh
2) Sebagai alat gerak pasif
3) Tempat melekatnya otot-otot rangka
4) Melindungi alat-alat vital seperti otak, jantung, dan paru-paru
5) Tempat pembentukan sel-sel darah
6) Tempat deposit kalsium dan fosfat.
Berikut tulang penyusun rangka tubuh manusia:
Gambar 2.2 rangka tubuh manusia
(sumber: buku siswa tematik terpadu kelas V, 2017: 37)
44
Tulang anggota gerak pada manusia terdiri atas tulang anggota
gerak bagian atas (tangan) dan tulang anggota gerak bagian bawah (kaki).
Masing-masing tulang tersebut tersusun oleh beberapa tulang.
1) Tulang anggota gerak bagian atas atau tangan terbentuk dari tulang
lengan atas (humerus), tulang pengumpil (radius), dan tulang hast
(ulna).
2) Tulang penyusun anggota gerak bagian bawah adalah tulang paha
(femur), tulang betis (fibula), dan tuing kering (tibia).
Perhatikan gambar berikut!
Gambar 2.3
(sumber: buku siswa tematik terpadu kelas V, 2017: 37).
c. Kenampakan Alam pada Bentang Alam Indonesia
Kenampakan alam pada bentang alam Indonesia merupakan salah
satu yang terlengkap di dunia. Kenampakan alam itu meliputi laut,
pantai, dataran rendah, lembah subur, padang rumput, sungai,
danau,bukit, pegunungan, hingga gunung.
45
Beni dan Pak Anto masih beristirahat sambil menikmati suasana
alam di sekitar ladang. Warna menghijau sejauh mata memandang.
Udaranya pun bersih dan sangat segar. Membuat mereka betah
beristirahat. Sambil istirahat mereka berbincang-bincang tentang
kekayaan alam yang dimiliki Indonesia. Kebetulan wawasan Pak Anto
akan bentang alam Indonesia sangat luas. Beni pun antusias sekali
menyimak setiap yang dijelaskan oleh Pak Anton.
Alam Indonesia dikenal sangat indah dan kaya akan berbagai
sumber daya alam. Tidak heran jika banyak wisatawan dari berbagai
negara tertarik dan datang ke Indonesia. Kegiatan pariwisata ini pun
berkembang di sejumlah wilayah seperti Bali, Yogyakarta, Lombok, dan
Raja Ampat di Papua, dan lain-lain sehingga mendatangkan keuntungan
ekonomi yang tidak sedikit.
Tuhan telah menganugerahi negara ini berupa hutan, sungai, danau,
gunung, pegunungan, lembah, dan padang rumput yang sangat
mempesona. Ingatlah keindahan dan kekayaan ini tidaklah semua negara
memilikinya. Banyak negara yang sebagian wilayahnya hanya berupa
padang pasir, hamparan es, atau padang rumput. Kenampakan alam pada
bentang alam Indonesia merupakan salah satu yang terlengkap di dunia.
Laut, pantai, dataran rendah, lembah subur, padang rumput, sungai,
danau, bukit, pegunungan, hingga gunung dapat ditemukan di Indonesia.
Bentang alam di Indonesia sangat bervariasi. Masing-masing wilayah
46
memiliki karakteristik masing-masing yang membedakan dengan
wilayah lain di Indonesia.
4. Strategi Pembelajaran Active Learning Tipe Card Sort
a. Pengertian Strategi Pembelajaran Active Learning
Strategi pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu (Hamruni, 2012: 2).
Berikut adalah definisi strategi pembelajaran menurut para ahli:
1) Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik
agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
2) Gerlach dan Ely menjelaskan bahwa strategi pembelajaran
merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi
pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya
dijabarkan oleh mereka bahwa strategi pembelajaran dimaksud
meliputi sikap, lingkup, dan urutan kegiatan pembelajaran yang
dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik.
3) Cropper (1998) mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan
pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Ia menegaskan bahwa setiap
tingkah laku yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam
kegiatan belajarnya harus dapat dipraktikkan (Hamruni, 2012: 3).
47
Jadi strategi pembelajaran adalah serangkaian rencana kegiatan yang
dirancang untuk menyajikan materi pembelajaran.
Mengajar merupakan suatu aktifitas kompleks yang
mengintergrasikan secara utuh berbagai kmponen kemampuan,
keterampilan, sikap, dan nilai. Sistem pengajaran yang baik seharusnya
dapat membantu siswa mengembangkan diri secara optimal dan mampu
mencapai tujuan-tujuan belajarnya.
Guru perlu memberikan bermacam-macam situasi belajar yang
memadai untuk materi yang disajikan dan menyesuaikannya dengan
kemampuan serta karakteristik siswanya. Oleh karena itu, seorang guru
harus mengetahui karakteristik siswa sebelum menentukan strategi
pembelajaran.
Belajar bukan merupakan konsekuensi otomatis dari penyampaian
informasi kepada siswa. Belajar membutuhkan keterlibatan mental dan
tindakan siswa itu sendiri. Penjelasan dan peragaan guru semata tidak
akan menuju ke arah belajar yang sebenarnya dan tidak akan bertahan
lama. Maka hanya belajar aktiflah yang akan mengarah pada tujuan ini.
Karena pada saat kegiatan belajar itu aktif, maka para siswa melakukan
sebagian aktivitas belajar. Siswa akan menggunakan dan mengasah
pikiran mereka untuk mempelajari gagasan-gagasan, memecahkan
berbagai masalah, dan menerapkan apa yang dipelajari. Belajar aktif
merupakan langkah cepat, menyenangkan, menarik, dan mencerdaskan
dala belajar. Dalam pembelajaran model ini, siswa tidak hanya terpaku
48
ditempat-tempat duduk mereka, tapi berpindah-pindah, berkolaborasi,
dan berpikir keras (Hamruni, 2012: 154).
Aktifitas belajar harus aktif karena dapat membantu siswa dalam
meningkatkan kemauan belajar, kemampuan mengamati, mendengarkan,
berdiskusi, mencoba, dan memecahkan masalah.
Jadi strategi pembelajaran aktif adalah serangakaian rencana
kegiatan yang dirancang untuk mengajak siswa belajar aktif.
b. Pengertian Card Sort
Card Sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan
untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu
obyek, atau mengulangi informasi. Gerakan fisik yang diutamakan.
Dapat membantu untuk memberi energi kepada kelas yang telah letih
(Silberman, 2009: 157).
Strategi ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan
untuk mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang obyek
atau mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini
dapat membantu mendinamisir kelas yang jenuh atau bosan (Zaini, 2002:
50).
Pembelajaran dengan strategi card sort merupakan kegiatan
kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep,
penggolongan, sifat, fakta tentang suatu obyek, atau mengulang
informasi. Gerakan fisik yang dilakukan siswa dapat membantu untuk
memberi energi kepada kelas telah letih (Hamruni, 2012: 167).
49
Penggunaan strategi pembelajaran aktif card sort dapat dilengkapi
dengan media pembelajaran yang menarik dan interaktif. Strategi
pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan kektifan belajar siswa
melalui pemberian tugas terkait dengan konsep, klasifikasi, fakta, atau
menilai informasi yang dilakukan dalam kelompok kecil melalui cara
yang menyenangkan.
Penerapan strategi pembelajaran active learning tipe card sort
yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan cara siswa diberi kartu
indeks yang berisi informasi yang cocok dengan satu atau beberapa
kategori dan diminta untuk menempelkan kartu tersebut pada kertas yang
sudah disediakan pada setiap kelompok. Kegiatan ini dapat
menghilangkan kejenuhan pada siswa selama pembelajaran.
c. Langkah-langkah Pembelajaran Card Sort
Langkah-langkah pembelajaran card sort adalah sebagai berikut:
1) Bagilah peserta didik dalam tim yang terdiri atas 2-8 orang anggota.
Masing-masing tim harus memiliki jumlah yang sama (kalau tidak
dapat, maka harus membuat skor rata-rata untuk setiap tim).
2) Berilah materi untuk dibahas bersama.
3) Kembangkan beberapa pertanyaan untuk menguji pemahaman dan
mengingat materi pelajaran. Gunakan bentuk yang menggunakan skor
mudah, seperti pilihan ganda, soal isian, betul/salah, atau istilah untuk
didefinisikan.
50
4) Berikan serangkaian pertanyaan kepada peserta didik, sebagai “babak
pertama” untuk turnamen belajar. Setiap peserta didik harus
menjawab pertanyaan secara pribadi.
5) Setelah pertanyaan-pertanyaan diberikan, sediakan jawaban dan
mintalah peserta didik menghitung pertanyaan yang mereka jawab
secara benar. Kemudian suruhlah mereka menyatakan skor mereka
kepada anggota lain dalam tersebut untuk mendapat skor tim.
Umumkan skor masing-masing tim.
6) Mintalah tim mempelajari sekali lagi turnamen pada babak kedua.
Kemudian mintalah test pertanyaan yang lebih banyak sebagai bagian
“babak kedua”. Mintalah sekali lagi tim menyatakan skornya dan
tambahan satu skor kepada gilirannya.
7) Anda dapat melakukan beberapa ronde seperti yang anda sukai. Akan
tetapi pastikan membolehkan tim memiliki sesi untuk belajar antara
ronde (lama turnamen belajar dapat bervariasi, mungkin 20 menit atau
beberapa jam) (Silberman, 2009: 158).
Langkah-langkah pembelajaran card sort menurut Hamruni (2012:
167) adalah sebagai berikut:
1) Berilah masing-masing peserta didik kartu indeks yang berisi
informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau lebih kategori.
2) Mintalah peserta didik untuk berusaha mencari temannya di ruang
kelas dan menemukan orang yang memiliki kartu dengan kategori
51
yang sama (guru bisa mengumumkan kategori tersebut sebelumnya
atau membiarkan siswa mencarinya).
3) Biarkan peserta didik menyajikan sendiri kartu kategorinya kepada
yang lain.
4) Ketika masing-masing kategori dipresentasikan, buatlah beberapa
poin mengajar yang anda rasa penting.
B. Kajian Pustaka
Kajian pustaka dalam penelitian ini berisi tentang penelitian yang relevan
dengan peneliti-peneliti sebelumnya. Pertama, penelitian dari Fajar Sri Wahyuni
(2013: x) menyimpulkan bahwa hasil belajar IPS yang diperoleh siswa pada
kelompok yang menerapkan pembelajaran aktif tipe card sort lebih tinggi dari
pada hasil belajar IPS siswa pada kelompok yang menerapkan pembelajaran
yang biasa dilakukan guru bagi siswa kelas IV SD Se-Gugus 2 Kecamatan
Pengasih. Hal tersebut dibuktikan dari hasil t-test dengan taraf signifikansi 5%
(derajat kepercayaaan 95%) diperoleh t hitung (2,997) > t tabel (1,679). Hasil
belajar IPS yang diperoleh kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada hasil
belajar kelompok kontrol, ditunjukkan dari mean hasil belajar yang diperoleh
kelompok eksperimen yaitu 79,13 dan mean hasil belajar yang diperoleh
kelompok kontrol yaitu 68,80.
Persamaannya dengan penelitian ini adalah sama-sama menerapkan
pembelajaran aktif tipe card sort. Metode penelitian yang digunakan juga sama,
yaitu menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Sedangkan perbedaannya
52
adalah pada kajian terdahulu yang diteliti mengenai hasil belajar IPS, dan
penelitian sekarang mengenai hasil belajar tematik.
Kedua, penelitian dari Mentari (2016: x) menyimpulkan bahwa model
active learning tipe card sort mudah diterapkan oleh guru, dibuktikan dengan
adanya peningkatan nilai kinerja guru. Nilai kinerja guru siklus I dengan
kategori baik dan siklus II dengan kategori sangat baik. Hasil penelitian ini
membuktikan bahwa penerapan model active learning tipe card sort pada
pembelajaran matematika dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Peningkatan aktivitas belajar siswa dapat diketahui dari persentase aktivitas
belajar siswa, siklus I dengan kategori aktif dan meningkat pada siklus II dengan
kategori sangat aktif. Nilai hasil belajar siswa siklus I dengan kategori baik dan
siklus II dengan kategori baik. Ketuntasan hasil belajar siswa siklus I sebanyak
16 orang siswa dengan kategori baik dan Siklus II mengalami peningkatan
menjadi 20 orang siswa dengan kategori sangat baik.
Persamaannya dengan penelitian ini adalah sama-sama menerapkan
pembelajaran aktif tipe card sort. Metode penelitian yang digunakan juga sama,
yaitu menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Sedangkan perbedaannya
adalah pada kajian terdahulu yang diteliti mengenai peningkatan aktivitas dan
hasil belajar Matematika, dan penelitian sekarang mengenai hasil belajar
tematik.
Ketiga, penelitian dari Ana Miftakhur Rachmah (2013: vii) menyimpulkan
bahwa metode Card Sort efektif digunakan pada pembelajaran IPS khususnya
siswa kelas IV Muhammadiyah Al-Muttaqien Sleman. Hal tersebut terbukti
53
dengan adanya peningatan hasil belajar siswa yang terlihat pada perhatian,
semangat, rasa senang, rasa ingin tahu, bekerja sama dalam kelompok, kemauan
bertanya, dan antusias dalam mengerjakan tugas. Pada aspek belajar siklus I
sebesar 62,7%, dan pada siklus II sebesar 68,6 %. Hal ini menunjukkan adanya
peningkatan sebesar 5,9%. Dengan demikian pada aspek belajar mengalami
peningkatan pada setiap siklusnya.
Persamaannya dengan penelitian ini adalah sama-sama menerapkan
pembelajaran aktif tipe card sort. Metode penelitian yang digunakan juga sama,
yaitu menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Sedangkan perbedaannya
adalah pada kajian terdahulu yang diteliti mengenai hasil belajar IPS, dan
penelitian sekarang mengenai hasil belajar tematik.
Keempat, penelitian dari Asep Saepulloh (2015: ii) menyimpulkan bahwa
hasil penelitian yang dilakukan terdapat rata-rata tes hasil belajar siswa pada
siklus I sebesar 68,95, dan pada siklus II sebasar 82,11. Dengan demikian ada
peningkatan yang signifikan mengenai penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe card sort terhadap hasil belajar PKn siswa di Kelas III MI Al-
Furqon Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor.
Persamaannya dengan penelitian ini adalah sama-sama menerapkan
pembelajaran aktif tipe card sort. Metode penelitian yang digunakan juga sama,
yaitu menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Sedangkan perbedaannya
adalah pada kajian terdahulu yang diteliti mengenai hasil belajar PKn, dan
penelitian sekarang mengenai hasil belajar tematik.
54
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Awal
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI M.a‟arif Gedangan, Kecamatan
Tuntang, Kabupaten Semarang. Berikut adalah paparan lokasi madrasah
tersebut:
a. Identitas
Nama Madrasah : MI Ma‟arif Gedangan
NSM : 111233220077
Alamat : Jl. Nusantara Nomor 01 Gedangan
Tahun Berdiri : 1956
Bangunan : Milik sendiri
Luas Bangunan : 1645 m2
b. Letak Geografis
MI Ma‟arif Gedangan terletak di Dusun Gedangan, Desa
Bandungan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.
c. Sejarah Berdirinya MI Ma‟arif Gedangan
MI Ma‟arif Gedangan bediri pada tahun 1956 di bawah naungan
Kementrian Agama. MI Ma‟arif Gedangan didirikan oleh masyarakat
sekitar dengan tujuan agar peserta didik dapat melaksanakan syariat
agama Islam dalam kehidupan sehari-hari dengan baik. MI Ma‟arif
didirikan di tanah wakaf seluas 315 m2.
55
d. Visi dan Misi
1) Visi
“Terwujudnya generasi Muslim yang bertaqwa, erdas, terampil dan
berakhlaqul karimah”
2) Misi
a) Menumbuh kembangkan penghayatan terhadap ajaran agama.
b) Melaksanakan pembelajaran yang efektif serta bimbingan
belajar secara aktif, sehingga siswa dapat meraih prestasi secara
optimal.
c) Menumbuhkan semangat kegiatan belajar mengajar kepada
seluruh warga sekolah.
d) Aktif mengikuti perlombaan.
e) Menanamkan dasar-dasar perilaku, budi pekerti, dan akhlaq
mulia.
f) Menanamkan dasa-dasar ajaran Ahlus Sunnah Wal Jama‟ah.
e. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasana yang dimiliki MI Ma‟arif Gedangan
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019
adalah sebagai berikut:
56
Tabel 3.1 Data bangunan/ruang MI Ma’arif Gedangan,
Kec. Tuntang, Kab. Semarang Tahun Pelajaran2018/2019.
No Nama Bangunan/Ruang Jumlah
1. Ruang kepala sekolah 1 ruang
2. Ruang guru 1 ruang
3. Ruang kelas 6 ruang
4. Ruang perpustakaan 1 ruang
5. Laboratorium komputer 1 ruang
6. Ruang UKS 1 ruang
7. Toilet guru 1 ruang
8. Toilet siswa 4 ruang
9. Masjid/mushola 1 gedung
10. Gedung/ruang olahraga 1 gedung
11. Kantin 1 ruang
57
Tabel 3.2 Data Inventaris MI Ma’arif Gedangan,
Kec. Tuntang, Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
No. Jenis Sarpras Jumlah
1. Kursi Siswa 161
2. Meja Siswa 95
3. Kursi Guru di Ruang Kelas 6
5. Meja Guru di Ruang Kelas 6
6. Papan Tulis 6
7. Lemari di Ruang Kelas 6
8. Komputer/Laptop di Lab. Komputer 1
9. Alat Peraga PAI 50
10. Alat Peraga IPA (Sains) 12
11. Bola Sepak 2
12. Bola Voli 4
13. Meja Pingpong (Tenis Meja) 1
14. Lapangan Bulutangkis 1
18. Lapangan Bola Voli 1
19. Laptop 1
20. Komputer 1
21. Printer 1
22. Televisi 1
23. Mesin Fotokopi 1
24. Mesin Scanner 1
25. LCD Proyektor 1
26. Layar (Screen) 1
27. Meja Guru dan Pegawai 5
28. Kursi Guru dan Pegawai 7
29. Lemari Arsip 2
30. Kotak Obat 1
31. Pengeras Suara 3
32. Wasthafel 4
58
33. Kendaraan (Operasionam Motor) 1
f. Data Guru
Jumlah guru atau staf pengajar di MI Ma‟arif Gedangan,
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
Tabel 3.3 Data Guru MI Ma’arif Gedangan,
Kec. Tuntang, Kab. Semarang, Tahun Pelajaran 2018/2019.
No. Nama Jabatan Jenjang
Pendidikan
1. Ridha Rahman, S.Pd.I Kepala Sekolah SI
2. M. Masruhin, S.Pd.I Guru kelas SI
3. Siti Nur Fatimah,
S.Pd.I
Guru kelas SI
4. Hartati, S.HI. Guru kelas SI
5. Diyah Rufaidhah,
S.Pd.I
Guru kelas SI
6. Nurul Tarbiyatun,
S.Pd.I
Guru kelas SI
7. Nur Hidayah, S.Pd., SD. Guru kelas SI
8. Jumrowi, S.Pd.I. Guru kelas SI
9. Aziz Dwi Saputra,
S.Pd.I
Guru mapel SI
10. Verawati Dewi
Saputri, S.Pd.I.
Guru mapel SI
59
g. Data Siswa
Siswa MI Ma‟arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupetan
Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019 berjumlah 181 siswa dengan
rincian sebagai berikut:
Tabel 3.4 Data Siswa MI Ma’arif Gedangan,
Kec. Tuntang, Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
No. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1. I 15 14 29
2. II 17 8 25
3. III 20 14 34
4. IV 17 14 31
5. V 16 22 38
6. VI 14 10 24
Jumlah 99 82 181
h. Data Siswa Kelas V
Siswa kelas V MI Ma‟arif Gedangan Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019 berjumlah 38 siswa, 16
siswa laki-laki, dan 22 siswa perempuan. Adapun data rinciannya adalah
sebagai berikut:
60
Tabel 3.5 Data Siswa Kelas V MI Ma’arif Gedangan,
Kec. Tuntang, Kab. Semarang, Tahun Pelajaran 2018/2019.
No. Nama Siswa Jenis Kelamin
1. Qeysa Aliefiana Perempuan
2. Tasya Septria Ramadika Perempuan
3. Wahid Ilham Mahfud Laki-laki
4. Adinda Putri Noviani Perempuan
5. Aghni Fatiq Afifah Perempuan
6. Aisya Sifania Perempuan
7. Aulia Anggun Oktavia Perempuan
8. Aulia Zahratun Syita Perempuan
9. Dewi Ayu Wulandari Perempuan
10. Dewi Ainunnaim Perempuan
11. Devhan Aqila Wahid Laki-laki
12. Dimas Bagus Saputra Laki-laki
13. Eva Estia Nisa‟ Perempuan
14. Fahri Kusuma Wardana Laki-laki
15. Fara Rasya Putri Perempuan
16. Farros Hanif Fatan Laki-laki
17. Jaziatul Asna Perempuan
18. Maulidia Nur Ubaidillah Perempuan
19. Meisya Donita Sari Perempuan
20. Miftakhul Aulia Sari Perempuan
61
21. Muhammad Fatihul Kamal Laki-laki
22. Muhammad Falih Laki-laki
23. Muhammad Khoufa Billah Laki-laki
24. Najwa Syifa Khumaira Perempuan
25. Nedya Maharani Nur Alita Perempuan
26. Octavia Fantika Maharani Perempuan
27. Raisya Bayu Aprilia Adi Nugroho Laki-laki
28. Rezha Firmansyah Laki-laki
29. Rizkia Aulia Autanti Perempuan
30. Silvia Tsabita Ariyanti Perempuan
31. Sukma Listiya Trianto Laki-laki
32. Tiara Nur Cahyani Perempuan
33. Tsania Maliya Ukhti Perempuan
34. Wahyu Nugroho Laki-laki
35. Zakky Dita Prayoga Laki-laki
36. Rafi Arkanovic Laki-laki
37. Ariel Pranata Putra Laki-laki
38. Muhammad Wafal Aulia Laki-laki
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
1. Kondisi Awal (Pra Siklus)
Tahap pra siklus merupakan tahap pengumpulan data sebelum
dilakukan penelitian. Data yang diperoleh dalam tahap ini akan digunakan
sebagai acuan dalam menentukan tindakan yang akan dilakukan pada tahap
62
siklus I. Dalam tahap ini, peneliti juga melakukan pre test untuk mengetahui
tingkat pencapaian siswa pada materi yang sama sebelum menerapkan
metode pembelajaran active learning tipe card sort, yang nantinya
dibandingkan hasilnya ketika sudah menerapkan metode tersebut.
Kondisi awal (pra siklus) dilaksanakan pada hari Senin, 06 Agustus
2018. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti
mengumpulkan dokumen-dokumen nilai dari wali kelas tentang pelajaran
Tematik dan tentang kebiasaan siswa saat pembelajaran berlangsung. Dari
pra siklus didapatkan nilai-nilai siswa masih banyak siswa yang
mendapatkan nilai di bawah rata-rata, hasil tersebut diketahui nilai siswa
yang tuntas atau mencapai KKM sebanyak 13 siswa dan 25 siswa nilainya
masih di bawah standar KKM.
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Tematik kelas V
tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus,
danmenggunakan jam mata pelajaran sesuai dengan jam mata pelajaran
Tematik di kelas V MI Ma‟arif Gedangan.
Waktu pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan pra siklus dan pre test siklus I dilaksanakan pada tanggal 06
Agustus 2018.
2) Kegiatan siklus I dilaksanakan pada tanggal 07 Agustus 2018.
3) Kegiatan pre test siklus II dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2018.
4) Kegiatan kegitan siklus II dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2018.
63
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada semester I, tanggal 07
Agustus 2018. Siklus I dilaksanakan dalam satu kali pertemuan selama dua jam
pelajaran (2 x 35 menit) yang diikuti oleh 38 siswa. Pelaksanaan setiap siklus
dalam penelitian ini dilakukan dalam 4 tahapan, yaitu dengan tahap perencanaan
(planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflekting).
Rincian tiap tahapan kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran pada
siklus I sebagai berikut:
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap perencanaan adalah
sebagai berikut:
a. Mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang memuat
seluruh konsep kegiatan pembelajaran
b. Menyiapkan bahan ajar.
c. Menyiapkan bahan-bahan pembelajaran.
d. Membuat lembar obervasi guru.
e. Membuat lembar observasi siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan
Siklus I dilakukan pada hari Selasa, 07 Agustus 2018 dengan sub tema
Manusia dan Lingkungan. Pada siklus ini peneliti menggunakan Strategi
pembelajaran active learning tipe card sort. Tahap-tahap yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan Pendahuluan
64
1) Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdoa.
2) Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapian pakaian, alat tulis, dan posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3) Guru menginformasikan Sub Tema yang akan dipelajari yaitu
“Manusia dan Lingkungan”.
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati
a) Guru memberi pengantar cerita mengenai manusia dan
lingkungan.
b) Guru meminta siswa mengamati gambar-gambar aktifitas
manusia yang memanfaatkan kerja organ di dalam buku siswa.
c) Guru memerintahkan siswa membaca teks bacaan secara
bergantian.
d) Guru menunjukkan potongan kertas yang berisi gambar dan
tulisan.
e) Guru menjelaskan kegunaan kertas tersebut dan bagaimana cara
menggunakannya.
2) Menanya
a) Guru meminta siswa untuk menanyakan paragraf yang belum
jelas.
65
3) Melakukan
a) Guru meminta siswa untuk menyebutkan alat gerak pada
manusia.
b) Guru menganjurkan siswa untuk membuat contoh lain yang
menunjukkan aktifitas manusia dengan memanfatkan kerja organ.
c) Guru meminta siswa untuk menuliskan ide pokok setiap paragraf
di buku siswa
d) Guru meminta siswa untuk mengembangkan ide pokok yang ada
di buku siswa.
e) Guru membagi siswa menjadi empat kelompok, dan mengacak
kartu yang berisi gambar dan tulisan.
f) Siswa mengerjakan soal evaluasi.
4) Menghubungkan
a) Guru meminta siswa untuk menyebutkan aktifitas sehari-hari
yang dapat menjaga kesehatan alat gerak manusia.
5) Mengkomunikasikan
a) Guru memrintahkan masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
c. Kegiatan Penutup
1) Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan mengenai materi
yang telah dipelajari.
2) Guru memberikan motivasi dan apresiasi kepada siswa.
3) Guru menutup pelajaran dengan membaca surat Al-„Ashr.
66
4) Guru mengucapkan salam.
3. Pengamatan/observasi
Tahap yang dilakukan setelah pelaksanaan adalah tahap observasi atau
pengamatan. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan guru dalam
mengajar dengan menggunakan strategi pembelajaran active learning tipe
card sort dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Refleksi
Kegiatan refleksi bertujuan untuk menilai seluruh kegiatan
pembelajaran dengan strategi pembelajaran active learning tipe card sort.
Hasil belajar siklus I menunjukkan bahwa aktifitas siswa dalam proses
pembelajaran meningkat. Berdasarkan soal pre test yang diberikan terdaapat
16 siswa yang sudah tuntas dan 22 siswa belum tuntas. Di akhir kegiatan
pembelajaran dari hasil penilaian diketahui nilai siswa yang tuntas atau
mencapai KKM sebanyak 26 siswa dan 12 siswa nilainya masih di bawah
standar KKM. Berdasarkan hasil refleksi ini, dapat diketahui kelemahan
pembelajaaran yang dilakukan oleh guru pada siklus I sehingga dapat
digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya.
Selama pengamatan berlangsung, ditemukan masalah-masalah sebagai
berikut:
a. Guru kurang memperhatikan kesiapan siswa.
b. Guru kurang optimal dalam memotivasi siswa.
c. Pengelolaan waktu kurang optimal.
d. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru
67
Berdasarkan masalah-masalah di atas, peneliti menawarkan solusi
sebagai berikut:
a. Sebelum memulai pembelajaran, seharusnya guru lebih dahulu melihat
kesiapan siswa seperti, menganjurkan siswa untuk membuka buku
pelajaran sebelum pembelajaran dimulai.
b. Guru harus lebih terampil untuk memotivasi siswa, sehingga dapat
menggerakkan dan memacu siswa untuk menumbuhkan keinginan dan
kemauan untuk meningkatkan hasil belajar.
c. Guru harus bisa membagi waktu kegiatan belajar dengan baik, supaya
tidak melebihi waktu yang telah ditentukan.
d. Guru harus bersikap tegas supaya pembelajaran lebih kondusif.
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Senin 13 Agustus
2018. Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester mata pelajaran
IPA kelas V semester I. Siklus II dilaksanakan dalam satu kali pertemuan selama
dua jam pelajaran (2 x 35 menit) yang diikuti oleh 38 siswa. Rincian tiap
tahapan kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran pada siklus II
adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap perencanaan adalah
sebagai berikut:
a. Mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang memuat
seluruh konsep kegiatan pembelajaran.
68
b. Menyiapkan bahan ajar.
c. Menyiapkan alat-alat pembelajaran.
d. Membuat lembar obervasi guru.
e. Membuat lembar observasi siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan
Siklus II dilakukan pada hari Senin 13 Agustus2018 dengan sub tema
manusia dan lingkungan. Dalam siklus ini, peneliti menerapkan strategi
pembelajaran active learning tipe card sort. Adapun tahap-tahap yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdoa.
2) Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapian pakaian, alat tulis, dan posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3) Guru menginformasikan Sub Tema yang akan dipelajari yaitu
“Manusia dan Lingkungan”.
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati
a) Guru memberi pengantar cerita mengenai kekayaan yang dimiliki
bangsa Indonesia.
b) Gurumenstimulus ide, gagasan, dan memotivasi siswa dengan
meminta siswa untuk mengamati gambar pada buku siswa.
69
c) Secara interaktif, guru memberikan penjelasan mengenai
kekayaan sumber daya alam dan manusia yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia.
d) Guru meminta siswa mengamati gambar-kenampakan alam.
e) Guru memerintahkan siswa membaca teks bacaan secara
bergantian.
f) Guru menunjukkan potongan kertas yang berisi gambar dan
tulisan tentang nilai pancasila yang benar dan salah.
g) Guru menjelaskan kegunaan kertas tersebut dan bagaimana cara
menggunakannya.
2) Menanya
a) Guru meminta siswa untuk menanyakan paragraf yang belum
jelas.
3) Melakukan
a) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan
mengemukakan pendapat.
b) Guru meminta siswa untuk menuliskan ide pokok setiap paragraf
di buku siswa.
c) Guru meminta siswa untuk mengembangkan ide pokok yang ada
di buku siswa.
d) Guru membagi siswa menjadi empat kelompok, dan mengacak
kartu yang berisi gambar dan tulisan.
e) Siswa mengerjakan soal evaluasi.
70
4) Menghubungkan
a) Guru meminta siswa untuk menyebutkan kenampakan alam dan
buatan yang ada di daerah masing-masing.
5) Mengkomunikasikan
a) Guru memerintahkan masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
c. Kegiatan Penutup
1) Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan mengenai materi
yang telah dipelajari.
2) Guru memberikan motivasi dan apresiasi kepada siswa.
3) Guru menutup pelajaran dengan membaca surat Al-„Ashr.
4) Guru mengucapkan salam.
3. Pengamatan/observasi
Pengamatan dilakukan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar
siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui strategi pembelajaran
active learning tipe card sort. Aspek pengamatan dalam penelitian siklus II
ini sama dengan siklus I, yaitu mencakup aspek pengamatan pada guru dan
siswa.
4. Refleksi
Terlaksananya siklus II, diketahui adanya peningkatan dari siklus I dan
berkurangnya kendala-kendala yang terjadi pada pembelajaran dengan
strategi pembelajaran active learning tipe card sort pada siklus II. Siswa
mulai memperhatikan pelajaran dengn sungguh-sungguh, dan siswa sudah
71
mulai teratur dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Tematik dengan
menggunakan strategi pembelajaran active learning tipe card sort.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus II ini, perolehan nilai siswa
lebih baik dari pada ketika siklus I. Pembelajaran pada siklus II ini telah
mencapai standart minimal KKM, hal ini menunjukkan bahwa tindakan yang
dilakukan telah mencapai hasil yang maksimal. Selain itu, nilai yang
diperoleh siswa telah mencapai kriteria ketuntasan klasikal 85% dari jumlah
seluruh siswa. Untuk itu tidak perlu mengadakan tindak lanjut dengan
memberikan perbaikan kepada siswa.
72
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per siklus
Penelitian dilakukan menggunakan Penelitian Tindakaan Kelas dengan 2
siklus. Penelitian ini menggunakan strategi pembelajaran active learning tipe
card sort dantes tertulis yang berbentuk lembar kerja siswa untuk mengukur
hasil belajar Tematik. Adapun hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Hasil Belajar Siswa
a. Pra Siklus
1) Data Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Tabel 4.1 Hasil Belajar Pra Siklus Siswa
No. Nama siswa KKM Nilai Keterangan
1. QA 70 50 Belum tuntas
2. TSR 70 60 Belum tuntas
3. WIM 70 40 Belum tuntas
4. APN 70 50 Belum tuntas
5. AFA 70 70 Tuntas
6. AS 70 40 Belum tuntas
7. AAO 70 80 Tuntas
8. AZS 70 60 Belum tuntas
9. DAW 70 60 Belum tuntas
10. DA 70 60 Belum tuntas
11. DAWD 70 60 Belum tuntas
73
12. DBS 70 30 Belum tuntas
13. EEN 70 70 Tuntas
14. FKW 70 60 Belum tuntas
15. FRP 70 50 Belum tuntas
16. FHF 70 70 Tuntas
17. JA 70 80 Tuntas
18. MNU 70 70 Tuntas
19. MDS 70 70 Tuntas
20. MAS 70 50 Belum tuntas
21. MFK 70 60 Belum tuntas
22. MF 70 50 Belum tuntas
23. MKB 70 70 Tuntas
24. NSK 70 70 Tuntas
25. NMNA 70 80 Tuntas
26. OFR 70 60 Belum tuntas
27. RBAAN 70 60 Belum tuntas
28. RF 70 60 Belum tuntas
29. RAR 70 50 Belum tuntas
30. STA 70 40 Belum tuntas
31. SLT 70 70 Tuntas
32. TNC 70 80 Tuntas
33. TMU 70 60 Belum Tuntas
34. WN 70 70 Tuntas
35. ZDP 70 50 Belum tuntas
74
36. RA 70 60 Belum Tuntas
37. APP 70 60 Belum tuntas
38. MWA 70 60 Belum tuntas
Rata-rata kelas 59,73
Persentase ketuntasan 34,20%
Persentase ketidaktuntasan 65,70%
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah siswa
yang tuntas yaitu sebanyak 13 siswa, dan yang belum tuntas sebanyak
25 siswa. Adapun siswa yang dinyatakan tuntas yaitu siswa yang
mendapatkan nilai yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM) yaitu 70. Rata-rata yang diperoleh dari data di atas yaitu 59,73.
Persentase ketuntasan
=
x 100%
=
x 100%
= 34,20%
Persentase ketidaktuntasan
=
x 100%
=
x 100%
= 65,70%
75
2) Refleksi
Pada hasil pra siklus terdapat 13 (34,20%) siswa tuntas belajar
dan 25 (65,70%) siswa yang belum tuntas. Adapun kegagalan-
kegagalan yang ada dalam pra siklus disebabkan karenamasih banyak
siswa yang gaduh, tidak memperhatikan penjelasan guru, belum
begitu faham dengan pembelajaran tematik, guru belum bisa
mengondisikan siswa,guru belum menguasai pembelajaran tematik.
Perbaikan-perbaikan yang dapat dilakukan untuk mengatasi
permasalahan tersebut adalah guru harus bisa mengondisikan siswa,
sebelum mengajar guru harus mempelajari pembelajaran tematik
terlebih dahulu supaya ketika memberi penjelasan dapat dimengerti
oleh siswa.
b. Siklus I
1) Data Hasil Pre Test Siswa Siklus I
Tabel 4.2 Hasil Pre Test Siklus I Siswa
No. Nama siswa KKM Nilai Keterangan
1. QA 70 60 Belum tuntas
2. TSR 70 60 Belum tuntas
3. WIM 70 60 Belum tuntas
4. APN 70 50 Belum tuntas
5. AFA 70 70 Tuntas
6. AS 70 40 Belum tuntas
7. AAO 70 90 Tuntas
76
8. AZS 70 60 Belum tuntas
9. DAW 70 60 Belum tuntas
10. DA 70 60 Belum tuntas
11. DAWD 70 60 Belum tuntas
12. DBS 70 30 Belum tuntas
13. EEN 70 70 Tuntas
14. FKW 70 70 Tuntas
15. FRP 70 50 Belum tuntas
16. FHF 70 70 Tuntas
17. JA 70 80 Tuntas
18. MNU 70 70 Tuntas
19. MDS 70 70 Tuntas
20. MAS 70 50 Belum tuntas
21. MFK 70 60 Belum tuntas
22. MF 70 60 Belum tuntas
23. MKB 70 70 Tuntas
24. NSK 70 70 Tuntas
25. NMNA 70 70 Tuntas
26. OFR 70 60 Belum tuntas
27. RBAAN 70 60 Belum tuntas
28. RF 70 60 Belum tuntas
29. RAR 70 50 Belum tuntas
30. STA 70 40 Belum tuntas
31. SLT 70 70 Tuntas
77
32. TNC 70 70 Tuntas
33. TMU 70 70 Tuntas
34. WN 70 70 Tuntas
35. ZDP 70 50 Belum tuntas
36. RA 70 70 Tuntas
37. APP 70 60 Belum tuntas
38. MWA 70 60 Belum tuntas
Rata-rata kelas 61,84
Persentase ketuntasan 42,10%
Persentase ketidaktuntasan 57,80%
Berdasarkan data di atas nilai Pre Test siklus I diperoleh data
dengan jumlah siswa yang tuntas yaitu sebanyak 16 (42,10%), dan 22
siswa (57,80%) belum tuntas. Siswa yang dinyatakan tuntas yaitu
siswa yang mendapatkan nilai yang mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) yaitu 70. Rata-rata yang diperoleh dari data di atas
yaitu 61,84.
Persentase ketuntasan
=
x 100%
=
x 100%
= 42,10%
Persentase ketidaktuntasan
78
=
x 100%
=
x 100%
= 57,80%
2) Data Hasil Post Test Siswa Siklus I
Tabel 4.3 Hasil Post Test Siklus I
No. Nama siswa KKM Nilai Keterangan
1. QA 70 70 Tuntas
2. TSR 70 60 Belum tuntas
3. WIM 70 60 Belum tuntas
4. APN 70 60 Belum tuntas
5. AFA 70 80 Tuntas
6. AS 70 80 Tuntas
7. AAO 70 70 Tuntas
8. AZS 70 60 Belum tuntas
9. DAW 70 70 Tuntas
10. DA 70 60 Belum tuntas
11. DAWD 70 70 Tuntas
12. DBS 70 50 Belum tuntas
13. EEN 70 90 Tuntas
14. FKW 70 80 Tuntas
15. FRP 70 50 Belum tuntas
79
16. FHF 70 70 Tuntas
17. JA 70 70 Tuntas
18. MNU 70 90 Tuntas
19. MDS 70 70 Tuntas
20. MAS 70 50 Belum tuntas
21. MFK 70 60 Belum tuntas
22. MF 70 60 Belum tuntas
23. MKB 70 70 Tuntas
24. NSK 70 80 Tuntas
25. NMNA 70 90 Tuntas
26. OFR 70 90 Tuntas
27. RBAAN 70 80 Tuntas
28. RF 70 80 Tuntas
29. RAR 70 70 Tuntas
30. STA 70 50 Belum tuntas
31. SLT 70 70 Tuntas
32. TNC 70 70 Tuntas
33. TMU 70 70 Tuntas
34. WN 70 70 Tuntas
35. ZDP 70 70 Tuntas
36. RA 70 80 Tuntas
37. APP 70 70 Tuntas
38. MWA 70 60 Belum tuntas
Rata-rata kelas 69,73
80
Persentase ketuntasan 68,40%
Persentase ketidaktuntasan 31,50%
Hasil Post Test siklus I mengalami peningkatan dari hasil Pre
Test, yaitu dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 26 siswa
(68,40%), dan 12siswa (31,50%) belum tuntas dengan rata-rata 69,73.
Persentase ketuntasan
=
x 100%
=
x 100%
= 68,40%
Persentase ketidaktuntasan
=
x 100%
=
x 100%
= 31,50%
81
Berikut adalah data penilaian sikap siswa pada siklus I:
Tabel 4.4 Data Penilaian Sikap Siklus I
No.
Nama
Butir Sikap
Jujur Bertanggung
Jawab
A B C D A B C D
1. QA √ √
2. TSR √ √
3. WIM √ √
4. APN √ √
5. AFA √ √
6. AS √ √
7. AAO √ √
8. AZS √ √
9. DAW √ √
10. DA √ √
11. DAWD √ √
12. DBS √ √
13. EEN √ √
14. FKW √ √
15. FRP √ √
16. FHF √ √
17. JA √ √
18. MNU √ √
82
19. MDS √ √
20. MAS √ √
21. MFK √ √
22. MF √ √
23. MKB √ √
24. NSK √ √
25. NMNA √ √
26. OFR √ √
27. RBAAN √ √
28. RF √ √
29. RAR √ √
30. STA √ √
31. SLT √ √
32. TNC √ √
33. TMU √ √
34. WN √ √
35. ZDP √ √
36. RA √ √
37. APP √ √
38. MWA √ √
83
Keterangan:
A = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
D = Kurang
Berikut adalah data penilaian keterampilan siswa dalam
menempel gambar dan tulisan yang sesuai dengan pernyataan pada
siklus I:
Tabel 4.5 Data Penilaian Keterampilan Siklus I
No. Nama Aspek/kriteria
Ketepatan menempelkan gambar dan
tulisan
A B C D
1. QA √
2. TSR √
3. WIM √
4. APN √
5. AFA √
6. AS √
7. AAO √
8. AZS √
9. DAW √
10. DA √
11. DAWD √
84
12. DBS √
13. EEN √
14. FKW √
15. FRP √
16. FHF √
17. JA √
18. MNU √
19. MDS √
20. MAS √
21. MFK √
22. MF √
23. MKB √
24. NSK √
25. NMNA √
26. OFR √
27. RBAAN √
28. RF √
29. RAR √
30. STA √
31. SLT √
32. TNC √
33. TMU √
34. WN √
35. ZDP √
85
36. RA √
37. APP √
38. MWA √
Keterangan:
A = sangat baik
B = Baik
C = Cukup
D = Kurang
3) Refleksi
Berdasarkan hasil pre test pada siklus I diketahui bahwa dari
38 siswa terdapat 16 siswa (42,10%) yang tuntas dan 22 siswa
(57,80%) belum tuntas, dengan rata-rata 61,84. Hasil dari post
testsiklus I diketahui bahwa dari 38 siswa terdapat 26 siswa (68,40%)
yang tuntas dan 12 siswa (31,50%) belum tuntas, dengan rata-rata
69,73. Berdasarkan data siklus I dari hasil Pre Test dan Post Test,
terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 26,30%.
Kegagalan-kegagalan yang terdapat dalam siklus I terjadi
karena guru kurang memperhatikan kesiapan siswa, banyak siswa
yang kurang serius ketika pembelajaran berlangsung, banyak siswa
yang mencontek ketika mengerjakan soal. Adapun tindakan yang
harus dilakukan guru untuk siklus berikutnya adalah guru harus
86
memperhatikan kesiapan siswa sebeum memulai pembelajaran, dan
lebih tegas lagi kepada siswa karena dalam pembelajaran masih ada
siswa yang kurang serius, mencontek dan bekerjasama dengan
temannya ketika mengerjakan soal.
4) Lembar Observasi Guru Siklus I
Tabel 4. 6 Lembar Observasi Guru Siklus I
No. Aspek yang Diamati Skor
A B C D
A. Kemampuan Guru Membuka
Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa √
2. Memberikan motivasi awal √
3. Memberikan apersepsi (kaitannya
dengan materi)
√
4. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
√
5. Memberikan acuan bahan pelajaran
yang akan dipelajari
√
B. Sikap Guru Dalam Proses
Pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara √
7. Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
√
8. Antusiasme dalam penampilan √
9 Menarik perhatian siswa dalam
proses pembelajaran menggunakan
strategi active learning tipe card
sort
√
10. Memberikan perhatian yang sama
antar kelompok
√
87
C. Penguasaan Materi Pelajaran
11. Bahan belajar disajikan sesuai
dengan langkah-langkah yang
direncanakan dalam RPP
√
12. Kejelasan dalam menjelaskan
materi ajar
√
13. Kejelasan dalam memberikan
contoh dari materi ajar
√
14. Mampu memberikan variasi dalam
menyampaikan materi ajar dengan
strategi pembelajaran active
learning tipe card sort
√
D. Kegiatan Belajar Mengajar
15. Penyajian materi ajar sesuai dengan
tujuan dan indikator yang telah
ditetapkan
√
16. Mendemonstrasikan langkah-
langkah kegiatan belajar melalui
card sort
√
17. Memfasilitasi siswa selama
kegiatan belajar melalui card sort
√
18. Ketepatan dalam penggunaan
alokasi waktu yang disediakan
√
E. Evaluasi Pembelajaran
19. Penilaian relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan
√
20. Penilaian yang diberikan sesuai
dengan RPP
√
F. Kemampuan Menutup Kegiatan
Pembelajaran
21. Meninjau kembali materi yang
telah diberikan
√
22. Memberi kesempatan untuk
bertanya dan menjawab pertanyaan
√
Jumlah 64 15 4 -
Total 83
Kategori Baik
88
Keterangan:
Skor Nilai Rentang Nilai
A = 4 (Baik) 76 – 100 = Baik
B = 3 (Sedang) 51 – 75 = Sedang
C = 2 (Kurang) 26 - 50 = Kurang
D = 1 (Sangat Kurang) 01 – 25 = Sangat kurang
5) Lembar Observasi Siswa Siklus I
Tabel 4.7 Lembar Observasi Siswa Siklus I
No. Aktifitas Siswa Skor
A B C D
1. Merespon apersepsi yang diberikan
oleh guru
√
2. Memperhatikan penjelasan guru √
3. Menjawab pertanyaan guru √
4. Berani mengungkapkan pendapat √
5. Bertanggung jawab terhadap tugas
yang diberikan guru
√
6. Keterlibatan siswa saat
pembelajaran
√
7. Keaktifan partisipasi dalam
pemecahan masalah
√
8. Kerjasama siswa dalam kegiatan
kelompok
√
9. Menyimpulkan pelajaran yang telah
dipelajari
√
10. Mengerjakan evaluasi √
89
Keterangan:
A = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
D = Kurang baik
c. Siklus II
1) Data Hasil Pre Test Siswa siklus II
Tabel 4.8 Hasil Pre Test Siklus II Siswa
No. Nama siswa KKM Nilai Keterangan
1. QA 70 60 Belum tuntas
2. TSR 70 70 Tuntas
3. WIM 70 40 Belum tuntas
4. APN 70 70 Tuntas
5. AFA 70 70 Tuntas
6. AS 70 80 Tuntas
7. AAO 70 80 Tuntas
8. AZS 70 90 Tuntas
9. DAW 70 80 Tuntas
10. DA 70 40 Belum tuntas
11. DAWD 70 60 Belum tuntas
12. DBS 70 60 Belum tuntas
13. EEN 70 80 Tuntas
90
14. FKW 70 70 Tuntas
15. FRP 70 80 Tuntas
16. FHF 70 70 Tuntas
17. JA 70 70 Tuntas
18. MNU 70 70 Tuntas
19. MDS 70 70 Tuntas
20. MAS 70 60 Belum tuntas
21. MFK 70 70 Tuntas
22. MF 70 80 Tuntas
23. MKB 70 70 Tuntas
24. NSK 70 70 Tuntas
25. NMNA 70 90 Tuntas
26. OFR 70 80 Tuntas
27. RBAAN 70 70 Tuntas
28. RF 70 80 Tuntas
29. RAR 70 70 Tuntas
30. STA 70 40 Belum tuntas
31. SLT 70 80 Tuntas
32. TNC 70 70 Tuntas
33. TMU 70 80 Tuntas
34. WN 70 40 Belum Tuntas
35. ZDP 70 80 Tuntas
36. RA 70 80 Tuntas
37. APP 70 70 Tuntas
91
38. MWA 70 70 Tuntas
Rata-rata kelas 70
Persentase ketuntasan 76,30%
Persentase ketidaktuntasan 23,60%
Berdasarkan data di atas nilai Pre Test siklus II diperoleh data
dengan jumlah siswa yang tuntas yaitu sebanyak 29 siswa (76,30%),
dan 9 siswa (23,60%) belum tuntas. Siswa yang dinyatakan tuntas
yaitu siswa yang mendapatkan nilai yang mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 70. Rata-rata yang diperoleh dari
data di atas yaitu 70.
Persentase ketuntasan
=
x 100%
=
x 100%
= 76,30%
Persentase ketidaktuntasan
=
x 100%
=
x 100%
= 23,60%
92
2) Data Hasil Post Test Siswa Siklus II
Tabel 4.9 Hasil Post Test Siklus II
No. Nama siswa KKM Nilai Keterangan
1. QA 70 70 Tuntas
2. TSR 70 70 Tuntas
3. WIM 70 70 Tuntas
4. APN 70 70 Tuntas
5. AFA 70 100 Tuntas
6. AS 70 80 Tuntas
7. AAO 70 90 Tuntas
8. AZS 70 90 Tuntas
9. DAW 70 80 Tuntas
10. DA 70 90 Tuntas
11. DAWD 70 60 Belum tuntas
12. DBS 70 60 Belum tuntas
13. EEN 70 90 Tuntas
14. FKW 70 100 Tuntas
15. FRP 70 80 Tuntas
16. FHF 70 90 Tuntas
17. JA 70 80 Tuntas
18. MNU 70 90 Tuntas
19. MDS 70 80 Tuntas
20. MAS 70 60 Belum tuntas
93
21. MFK 70 70 Tuntas
22. MF 70 70 Tuntas
23. MKB 70 90 Tuntas
24. NSK 70 90 Tuntas
25. NMNA 70 80 Tuntas
26. OFR 70 80 Tuntas
27. RBAAN 70 70 Tuntas
28. RF 70 80 Tuntas
29. RAR 70 70 Tuntas
30. STA 70 40 Belum tuntas
31. SLT 70 80 Tuntas
32. TNC 70 70 Tuntas
33. TMU 70 80 Tuntas
34. WN 70 90 Tuntas
35. ZDP 70 70 Tuntas
36. RA 70 100 Tuntas
37. APP 70 70 Tuntas
38. MWA 70 70 Tuntas
Rata-rata kelas 78,15
Persentase ketuntasan 89,40%
Persentase ketidaktuntasan 10,50%
94
Hasil Post Test siklus II mengalami peningkatan, jumlah siswa
yang tuntas adalah 34 siswa (89,40%) dan yang belum tuntas adalah 4
siswa (10,50%) dengan rata-rata 78,15.
Berikut adalah data penilaian sikap pada siklus II:
Tabel 4.10 Data Penilaian Sikap Siklus II
No.
Nama
Butir Sikap
Jujur Bertanggung
Jawab
A B C D A B C D
1. QA √ √
2. TSR √ √
3. WIM √ √
4. APN √ √
5. AFA √ √
6. AS √ √
7. AAO √ √
8. AZS √ √
9. DAW √ √
10. DA √ √
11. DAWD √ √
12. DBS √ √
13. EEN √ √
14. FKW √ √
15. FRP √ √
95
16. FHF √ √
17. JA √ √
18. MNU √ √
19. MDS √ √
20. MAS √ √
21. MFK √ √
22. MF √ √
23. MKB √ √
24. NSK √ √
25. NMNA √ √
26. OFR √ √
27. RBAAN √ √
28. RF √ √
29. RAR √ √
30. STA √ √
31. SLT √ √
32. TNC √ √
33. TMU √ √
34. WN √ √
35. ZDP √ √
36. RA √ √
37. APP √ √
38. MWA √ √
96
Keterangan:
A =Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
D = Kurang
Berikut adalah data penilaian keterampilan siswa dalam
menempel gambar dan tulisan yang sesuai dengan pernyataan pada
siklus II:
Tabel 4.11 Data Penilaian Keterampilan Siswa Siklus II
No.
Nama
Aspek/kriteria
Ketepatan menempelkan gambar dan
tulisan
A B C D
1. QA √
2. TSR √
3. WIM √
4. APN √
5. AFA √
6. AS √
7. AAO √
8. AZS √
9. DAW √
10. DA √
97
11. DAWD √
12. DBS √
13. EEN √
14. FKW √
15. FRP √
16. FHF √
17. JA √
18. MNU √
19. MDS √
20. MAS √
21. MFK √
22. MF √
23. MKB √
24. NSK √
25. NMNA √
26. OFR √
27. RBAAN √
28. RF √
29. RAR √
30. STA √
31. SLT √
32. TNC √
33. TMU √
34. WN √
98
35. ZDP √
36. RA √
37. APP √
38. MWA √
Keterangan:
A = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
D = Kurang
3) Refleksi
Hasil siklus II, berdasarkan indikator keberhasilan klasikal yaitu
telah mencapai 85% dari jumlah siswa dalam satu kelas. Maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran pada siklus II ini sudah berhasil
karena persentase ketuntasan yang diperoleh adalah sebanyak 89,40%.
4) Lembar Observasi Guru Siklus II
Tabel 4.12 Lembar Observasi Guru Siklus II
No. Aspek yang Diamati Skor
A B C D
A. Kemampuan Guru Membuka
Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa √
2. Memberikan motivasi awal √
99
3. Memberikan apersepsi (kaitannya
dengan materi)
√
4. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
√
5. Memberikan acuan bahan pelajaran
yang akan dipelajari
√
B. Sikap Guru Dalam Proses
Pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara √
7. Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
√
8. Antusiasme dalam penampilan √
9 Menarik perhatian siswa dalam
proses pembelajaran menggunakan
strategi active learning tipe card
sort
√
10. Memberikan perhatian yang sama
antar kelompok
√
C. Penguasaan Materi Pelajaran
11. Bahan belajar disajikan sesuai
dengan langkah-langkah yang
direncanakan dalam RPP
√
12. Kejelasan dalam menjelaskan
materi ajar
√
13. Kejelasan dalam memberikan
contoh dari materi ajar
√
14. Mampu memberikan variasi dalam
menyampaikan materi ajar dengan
strategi pembelajaran active
learning tipe card sort
√
D. Kegiatan Belajar Mengajar
15. Penyajian materi ajar sesuai dengan
tujuan dan indikator yang telah
ditetapkan
√
16. Mendemonstrasikan langkah-
langkah kegiatan belajar melalui
card sort
√
17. Memfasilitasi siswa selama
kegiatan belajar melalui card sort
√
100
18. Ketepatan dalam penggunaan
alokasi waktu yang disediakan
√
E. Evaluasi Pembelajaran
19. Penilaian relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan
√
20. Penilaian yang diberikan sesuai
dengan RPP
√
F. Kemampuan Menutup Kegiatan
Pembelajaran
21. Meninjau kembali materi yang
telah diberikan
√
22. Memberi kesempatan untuk
bertanya dan menjawab pertanyaan
√
Jumlah 76 9 - -
Total 85
Kategori Baik
Keterangan:
Skor Nilai Rentang Nilai
A = 4 (Baik) 76 – 100 = Baik
B = 3 (Sedang) 51 – 75 = Sedang
C = 2 (Kurang) 26 - 50 = Kurang
D = 1 (Sangat kurang) 01 – 25 = Sangat kurang
101
5) Lembar Observasi Siswa Siklus II
Tabel 4.13 Lembar Obsevasi Siswa Siklus II
No. Aktifitas Siswa Skor
A B C D
1. Merespon apersepsi yang diberikan
oleh guru
√
2. Memperhatikan penjelasan guru √
3. Menjawab pertanyaan guru √
4. Berani mengungkapkan pendapat √
5. Bertanggung jawab terhadap tugas
yang diberikan guru
√
6. Keterlibatan siswa saat
pembelajaran
√
7. Keaktifan partisipasi dalam
pemecahan masalah
√
8. Kerjasama siswa dalam kegiatan
kelompok
√
9. Menyimpulkan pelajaran yang telah
dipelajari
√
10. Mengerjakan evaluasi √
Keterangan:
A = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
D = Kurang baik
102
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dari hasil nilai pre test dan post test pada
siswa kelas V MI Ma‟arif Gedangan, dapat diketahui bahwa penerapan strategi
pembelajaran active learning tipe card sort dalam pembelajaran Tematik sub
tema Manusia dan Lingkungan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Hal
tersebut dapat diketahui dari meningkatnya pencapaian KKM dari dua siklus.
1. Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Persiklus
Data di bawah ini diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan
melalui 2 siklus, berikut rangkaian data siswa yang mengalami peningkatan
dari pra siklus, siklus I dan siklus II.
Tabel 4.14 Data Peningkatan Siswa Persiklus
Uraian Siswa Tuntas Siswa Tidak
Tuntas
Rata-
rata
Frekuensi Persen Frekuensi Persen
Pra Siklus 13 34,20% 25 65,70% 59,73
Siklus I Pre
Test
16 42,10% 22 57,80% 61,84
Post
Test
26 68,40% 12 31,50% 69,73
Siklus II Pre
Test
29 76,30% 9 23,60% 70
Post
Test
34 89,40% 4 10,50% 78,15
Dari tabel di atas diketahui bahwa hasil belajar pada siswa kelas V MI
Ma‟arif mengalami peningkatan. Adapun gambar persentasi dalam grafik
adalah sebagai berikut:
103
Diagram 4.1 Standar Peningkatan Hasil Belajar Persiklus
Keterangan:
a. Hasil persentase pra siklus yang tuntas adalah 34,20%.
b. Hasil persentase pra siklus yang tidak tuntas adalah 65,70%.
c. Hasil persentase pre test siklus I yang tuntas adalah 42,10%, dan yang
tidak tuntas adalah 57,80%.
d. Hasil persentase post test siklus I yang tuntas adalah 68,40%, dan yang
tidak tuntas adalah 31,50%.
e. Hasil persentase pre test siklus II yang tuntas adalah 76,30%, dan yang
tidak tuntas adalah 23,60%.
f. Hasil persentase post test siklus II yang tuntas adalah 89,40%, dan yang
tidak tuntas adalah 10,50%.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
pra siklus pre testsiklus I
post testsiklus I
pre testsiklus II
post testsiklus II
tuntas
tidak tuntas
104
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas menggunakan strategi pembelajaran active learning
tipe card sort telah berhasil meningkatkan hasil belajar Tematik sub tema
Manusia dan Lingkungan pada siswa kelas V MI Ma‟arif Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019. Penelitian ini relevan dengan
penelitian Fajar Sri Rahayu (2013: x) bahwa penggunaan strategi pembelajaran
active learning tipe card sort dapat meningkatkan hasil belajar pada mata
pelajaran IPS kelas IV SD se-gugus 2 Kecamatan Pengasih. Penelitian ini juga
relevan dengan hasil penelitian dari Mentari (2016: x) bahwasanya penggunaan
strategi pembelajaran active learning tipe card sort dapat meningkatkan hasil
belajar Matematika pada siswa kelas IV SD Negeri I Jurang Ubung. Penelitian
ini relevan juga dengan penelitian Ana Miftakhur Rachmah (2013: vii)
bahwasanya metode Card Sort dapat meningkatan hasil belajar IPS pada siswa
kelas IV Muhammadiyah Al-Muttaqien Sleman. Selain itu, peneitian ini juga
relevan dengan penelitian dari Asep Saepulloh (2015: ii) bahwasanya penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe card sort dapat meningkatkan hasil belajar
PKn siswa di Kelas III MI Al-Furqon Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor.
105
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa dengan menerapkan strategi pembelajaran active learning
tipe card sort pada sub tema Manusia dan Lingkungan dapat meningktakna hasil
belajar siswa kelas V MI Ma‟arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019. Hal ini dibuktikan dari hasil Pra siklus
siswa yang tuntas adalah 13 siswa (34,20%) dan yang belum tuntas adalah 25
siswa (65,70%). Hasil belajar siswa dalam pre test siklus I yang tuntas adalah 16
siswa (42,10%) dan yang belum tuntas adalah 22 siswa (57,80%). Adapun
dalam post test siswa yang tuntas adalah 26 siswa (68,40%) dan yang belum
tuntas adalah 12 siswa (31,50%). Hasil belajar siswa yang tuntas dalam pre test
siklus II adalah 29 siswa (76,30%) dan yang belum tuntas adalah 9 siswa
(23,60%). Adapun dalam post test siswa yang tuntas adalah 34 siswa (89,40%)
dan yang belum tuntas adalah 4 siswa (10,50%).
106
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a. Guru seharusnya dapat menemukan inovasi baru dalam mengajar supaya
siswa tidak cepat bosan.
b. Guru seharusnya dapat menguasai strategi pembelajaran yang dipilih
dan dapat menerapkannya dengan baik.
c. Guru seharusnya dapat memotivasi siswa-siswanya dalam belajar.
d. Guru dapat menggunakan strategi pembelajaran active learning tipe
card sort dalam pembelajaran tematik karena terbukti mampu
meningkatkan hasil belajar siswa.
e. Guru seharusnya memberi kesempatan kepada siswa dalam
memecahkan persoalan, sehingga pembelajaran lebih bermakna dan
menyenangkan.
2. Bagi Siswa
a. Siswa harus lebih aktif dan memperhatikan penjelasan guru dengan
baik.
b. Siswa dapat meningkatkan hasil belajar Tematik dengan menggunakan
strategi pembelajaran active learning tipe card sort.
3. Bagi Sekolah
Pihak sekolah hendaknya menyediakan sarana, fasiltas, dan
memberikan pelatihan terhadap guru guna meningkatkan mutu sekolah.
107
DAFTAR PUSTAKA
Abd, Kadir dan Asrohah Hanun. 2014. Pembelajaran Tematik. Jakarta: Rajawali.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Aqib, Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas untuk guru SD, SLB, TK.
Bandung: CV. Yrama Widya.
Hamruni, 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.
Hartono, Rudi. 2013. Ragam Model Belajar yang Mudah diterima Murid.
Yogyakarta: DIVA Press.
Hasan. 2012. Manusia dan Lingkungan. http://kumpulan-
materi.blogspot.com/2012/05/manusia-dan-lingkungan.html diakses pada 25
Juli 2018 pukul 07.51.
Husien, Latifah. 2017. Profesi Keguruan Menjadi Guru Profesional. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.
Kastolani. 2014. Model Pembelajaran Inovatif Teori dan Aplikasi. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Mansur. 2004. Sejarah Sarekat Islam dan Pendidikan Bangsa. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Mentari. 2016. Penerapan Model Active Learning Tipe Card Sort untuk
Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD
Negeri 1 Jurang Ubung
http://digilib.unila.ac.id/22290/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMB
AHASAN.pdf diakses pada 23 Agustus 2018 pukul 09.52.
Mulyasa. 2009. Kurikulum yang disempurnakan Pengembangan Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Putra, Sitiatava Rizema. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains.
Yogyakarta: DIVA Press.
Rachmah, Ana Miftakhur. 2013. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui
Metode Card Sort pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV Tentang Penampakan
Alam. http://digilib.uin-
suka.ac.id/14161/2/BAB%20I%2C%20IV%2C%20DAFTAR%20PUSTAK
A.pdf. Diakses pada 11 September 2018 pukul 06.37.
108
Rahayu, Sri Fajar. 2013. Pengaruh Pembelajaran Aktif Tipe Card Sort Terhadap
Hasil Belajar IPS Bagi Siswa Kelas IV SD Se-Gugus 2 Kecamatan Pengasi
Kulon Progo.
http://eprints.uny.ac.id/15620/1/SKRIPSI%20FAJAR%20SRI%20RAHAYU.
pdf. diakses pada 23 Agustus 2018 pukul 09.33.
Rosyadi, Khoiron. 2004. Pendidikan Profetik. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Saepulloh, Asep. 2015. Peningkatan Hasil Belajar PKn Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Card Sort di Kelas III MI Al-Furqon
Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor.
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27796/1/ASEP%20
%20SAEPULLOH-FITK.pdf. Diakses pada 11 September 2018 pukul 07.12.
Sani, Ridwan Abdullah, dan Sudiran. 2017. Penelitian Tindakan Kelas. Tangerang:
Tira Smart.
Sardiman. 2009. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Sudrajat, Enang, dkk. 2007. Alqur’an dan Terjemah Yasmina. Jakarta: Lajnah
Pentashih Mushaf Al-qur‟an.
Sukardi, 2015. Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas Implementasi dn
Pengembangannya. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Supardi. 2013. Model Pembelajaran Portofolio. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Suprihatiningrum, Jamil. 2017. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Mengajar di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Suyono, dan Hariyanto. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Trianto, 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep Landasan
dan Implementasi pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Trianto, 2015. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Zaini, Hisyam. 2002. Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi. Yogyakarta:
CTSD.
109
110
111
112
113
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Anis Ulfatun Nikmah Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
NIM : 115-14-113 Jurusan : PGMI
Dosen PA : Imam Mas Arum, M.Pd.
No Sertifikat Tanggal Keterangan Nilai
1. Opak STAIN Salatiga, dengan
tema: “Aktualisasi Gerakan
mahasiswa yang Beretika,
Disiplin dan Berfikir Terbuka”.
18-19 Agustus
2014
Peserta 3
2. Opak jurusan tarbiyah STAIN
Salatiga 2014, dengan tema:
“Aktualisasi Pendidikan
Karakter sebagai Pembentuk
Generasi yang Religius,
Educative, dan Humanis”.
20-21 Agustus
2014
Peserta 3
3. Orientasi Dasar Keislaman
(ODK), dengan tema:
“Pemahaman Islam Rahmatan
Lil „Alamin sebagai Langkah
Awal Menjadi Mahasiswa
Berkarakter”.
21 Agustus
2014
Peserta 2
4. Achievement motivation
training (AMT), dengan tema:
“Dengan AMT Semangat
Menyongsong Prestasi”.
23 Agustus
2014
Peserta 2
5. Pengakraban Mahasiswa Baru
PGMI STAIN Salatiga, dengan
tema: “Harmoni Keluarga
PGMI yang Humanis dan
Berkarakter”.
27 Agustus
2014
Peserta 2
6. UPT Perpustakaan, Library
User Education (Pendidikan
Pemustaka).
28 Agustus
2014
Peserta 2
7. Talk Show, dengan tema:
“Ciptakan Karakter Mahasiswa
Religius dan Berakhlak Mulia”.
19 September
2014
Peserta 2
8. Masa Ta‟aruf (MASTA) 2014,
dengan tema: “Membentuk
Pribadi, Kembangkan Diri,
Lahirkan Potensi”.
26 September
2014
Peserta 2
9. Seminar Nasional, dengan
tema: “Pran Mahasiswa dalam
29 September
2014
Peserta 8
114
Mengenal Masa Depan
Indonesia Pasca Pilpres 2014”.
10. Ibtida‟ 2014, dengan tema:
“Ikatan Bingkai Cinta dalam
Titian Dakwah Menuju Insan
Kamil”.
18-19 Oktober
2014
Peserta 3
11. SIBA-SIBI Training UTS
Semester Ganjil Tahun 2014
24-25 Oktober
2014
Peserta 3
12. Seminar Nasional Bahasa Arab
Ittaqo, dengan tema:
“Implementasi Kurikulum 2013
pada Mapel Bahasa Arab
Tingkat Dasar, dan Tingkat
Menengah dalam Upaya
Menjawab Tantangan
Pengajaran Bahasa Arab”.
4 November
2014
Peserta 8
13. Kursus Pembina Pramuka
Mahir Tingkat Dasar (KMD).
08-12
November
2014
Peserta 8
14. Seminar Nasional
Entrepreneurship.
16 November
2014
Peserta 8
15. Seminar Nasional, dengan
tema: “Cegah Kanker Serviks
sebagai Pembunuh No. 1
Wanita Indonesia”
16 November
2014
Peserta 8
16. Pelatihan Menulis Makalah bagi
Mahasiswa Bidikmisi Tahun
2014.
27 November
2014
Peserta 2
17. PAB (penerimaan anggota baru)
JQH Al-Fuqon STAIN Salatiga,
dengan tema: “Menumbuhkan
Karakter Islami dan Qur‟ani”.
13-14
Desember
2014
Peserta 3
18. SIBA-SIBI training UAS
semester ganjil tahun 2014.
19-20
Desember
2014
peserta 3
19. Seminar Nasional, dengan
tema: “Mencegah Generasi
Pemuda Islam dari Pengaruh
Radikalisme ISIS”.
06 Mei 2015 Peserta 8
20. Bedah Novel “Gus Dur dan
sinta”.
17 Mei 2015 Peserta 2
21. Surat Keterangan selesai juz 30
bilghoib.
06 Juni 2015 Peserta 2
22. Pelatihan Manajemen TPQ,
dengan tema: “Mendongeng
Cerita Islam dan Membuat Alat
04 Juli 2015 Peserta 2
115
Peraga Edukatif (APE).
23. Talk Show, dengan tema: “Be
Scholarship Hunter of Home
Country (Indonesia) and
Abroad Univercity”.
29 September
2015
Peserta 2
24. Musabaqoh Hifdzil Qur‟an
(MHQ) Gebyar Seni Qur‟ani
ke-VII Tingkat Jawa Tengah.
06-08
November
2015
Peserta 3
25. Seminar Motivasi, dengan
tema: “Menumbuhkan
Semangat Berprestasi sebagai
Wujud Pengabdian Bangsa di
Era Global”.
24 Desember
2015
Peserta 2
26. Certificate of Achievement. 09 Februari
2016
Peserta 2
27. Seminar Wawasan Kebangsaan,
dengan tema: “Menghidupkan
Nasionalisme dalam
Keseharian”.
02 April 2016 Peserta 2
28. Asramanisasi Ramadhan 1437
H, dengan tema:
“Meningkatkan Kreatifitas,
Intelektualitas, dan Spiritualitas
di Bulan Berkualitas”.
06-27 Juni
2016
Peserta 8
29. ESQ Character Building-1. 13 Juni 2016 Peserta 2
30. Surat Keterangan pernah belajar
Qowa‟id dan Muhadatsah di Al-
Azhar Pare.
02 Januari
2017
Peserta
2
31. Surat Keterangan pernah belajar
Bahasa Arab dan menghafal
2000 kosa kata di Al-Azhar
Pare.
02 Januari
2017
Peserta 2
32. Pelatihan Toefl Toafl di Pondok
Pesantren Edi Mancoro.
12 Februari
2017
Peserta 2
33. Seminar, dengan tema: “Peran
Santri di Era Literasi Digital
dalam Menyaring Informsi
Palsu”.
24 April 2017 Peserta 2
34. Seminar Edukasi Zakat dalam
rangka Tasyakuran Laziskaf Edi
Mancoro.
16 November
2017
Peserta 2
35. Surat Keterangan selesai juz 30
Binnadzor.
13 Mei 2017 Peserta 2
36. Ijazah kulliyatud Dirosah Al-
Islamiyah Al-Ijtima‟iyah
(KDII) Edi Mancoro.
13 Mei 2017 Peserta 2
116
117
118
119
120
121
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : MI Ma’arif
Kelas/semester : V/I
Tema 1 : Organ Gerak Hewan dan Manusia
Subtema 2 : Manusia dan Lingkungan
Pembelajaran : I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Kompetensi Inti KI 1 Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan
tempat bermain.
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator
IPA
3.1 Menjelaskan alat gerak dan fungsinya pada hewan dan manusia serta cara
memelihara kesehatan alat gerak manusia.
4.1 Membuat model sederhana alat gerak manusia dan hewan.
Indikator
1. Mengetahui alat gerak dan fungsinya, serta cara memelihara kesehatan alat
gerak pada manusia.
2. Menjelaskan model sederhana alat gerak manusia.
Bahasa Indonesia
3.1 Menentukan pokok pikiran dalam teks lisan dan tulis.
4.1 Menyajikan hasil identifikasi pokok pikiran dalam teks tulis dan lisan secara
lisan, tulis, dan visual.
Indikator
1. Mengkomunikasikan pokok pikiran dalam teks tulis.
2. Menjelaskan hasil identifikasi pokok pikiran dalam teks tulis.
122
C. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan mengamati gambar, siswa dapat mengetahui atifitas-aktifitas mansia
yang memanfaatkan organ manusia secara rinci.
2. Dengan kegiatan membaca, siswa dapat menentukan ide pokok setiap
paragraf dalam bacaan secara percaya diri.
3. Dengan menulis, siswa dapat mengembangkan ide pokok menjadi sebuah
paragraf secara tanggung jawab.
D. Materi Pembelajaran
Manusia dan Lingkungan
Salah satu kegiatan yang disukai Beni saat hari libur adalah bersepeda
menyusuri jalan pedesaan. Udara di pedesaan masih segar karena masih banyak
pohon dan masih sedikit polusi. Kegiatan Beni ini tentunya dapat bermanfaat
bagi kesehatan.
Dengan bersepeda rutin, semua organ gerak yang ada di tubuh dapat bekerja
sebagaimana mestinya. Coba perhatikan, pernahkah badanmu terasa pegal dan
kaku setelah duduk diam beberapa saat? Ya, karena pada saat duduk diam dalam
waktu yang lama, organ-organ gerak pada tubuh tidak bekerja sebagaimana
mestinya.
Setelah mengayuh sepedanya beberapa saat, tibalah Beni di sebuah kebun
sayur. Beni senang sekali. Ladang sayur luas terbentang laksana permadani
hijau. Tanah yang semula dicangkul, dipupuk, dan dibuat bedeng, kini telah
tertutupi sayur mayur yang siap dipanen. Yang terlihat hanyalah warna hijau.
Beni pun bergegas turun dari sepedanya dan menghampiri Pak Anto. Pak
Anto adalah pemilik ladang sayuran. Pak Anto dibantu beberapa orang dalam
mengerjakan ladangnya.
“Selamat pagi, Pak Anto. Sedang sibuk ya, Pak?” sapa Beni ramah. “Selamat
pagi, Beni. Iya Beni, bapak sedang memanen sawi dan selada,” jawab pak
Anto.
“Bolehkah saya membantu, Pak?” pinta Beni.
“Oh, tentu saja boleh. Kebetulan sekali, ada satu karyawan Bapak yang
sedang sakit. Jadi bapak masih kekurangan orang untuk memanen semua sayur
ini,” jawab Pak Anto.
Bersepeda
Bersepeda merupakan kegiatan yang menyenangkan sekaligus menyehatkan.
Sepeda bisa dikatakan sebagai alat transportasi darat yang murah, praktis, dan
mudah dikendarai. Banyak orang memanfaatkan sepeda untuk pergi ke kantor,
sekolah, pasar, dan lain-lain. Sepeda juga ramah lingkungan karena tidak
menggunakan bahan bakar minyak sehingga tidak menimbulkan polusi. Selain
itu, dengan bersepeda juga dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan tubuh
kita.
Bersepeda dapat mengencangkan otot-otot tubuh. Bersepeda tidak hanya
melibatkan bagian kaki saja. Bahkan, banyak orang yang menganggap bersepeda
hanya dapat mengencangkan otot-otot bagian betis dan paha saja. Namun
sebenarnya, bersepeda merupakan latihan fisik yang hampir melibatkan setiap
bagian tubuh. Selain memperkuat otot-otot bagian kaki dan paha, bersepeda
123
secara rutin juga akan mengencangkan otot-otot bagian belakang, pinggul, dan
lengan.
Jika bersepeda secara rutin, kesehatan jantung kita akan tetap terjaga. Selama
bersepeda, jantung berdetak lebih cepat dari biasanya. Efek positif terhadap
jantung ini tentunya juga akan membawa efek-efek positif lainnya seperti
melancarkan peredaran darah dan oksigen. Dengan demikian kita bisa terhindar
dari munculnya gangguan-gangguan yang berkaitan dengan jantung dan
peredaran darah dalam tubuh.
E. Metode dan Pendekatan Pembelajaran
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Penugasan
4. Kerja kelompok
5. Strategi active learning tipe card sort
F. Media, Alat bantu dan sumber belajar
1. Teks bacaan
2. Potongan kertas/kartu yang berisi tentang gambar aktifitas yang memanfaatkan
kerja organ.
3. Potongan kertas kecil yang berisi keterangan gambar aktifitas yang
memanfaatkan kerja organ.
4. Dua kertas bufallo.
5. Buku siswa tematik terpadu kelas V tema Organ Gerak Manusia dan Hewan
kurikulum 2013 halaman 55-62, penerbit: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemendikbud.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan mengajak
semua siswa berdoa.
2. Guru mengecek kesiapan diri dengan
mengisi lembar kehadiran dan memeriksa
kerapian pakaian, alat tulis, dan posisi
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
3. Menginformasikan Sub Tema yang akan
dipelajari yaitu “Manusia dan
Lingkungan”.
5 menit
Inti 1. Guru memberi pengantar cerita mengenai
manusia dan lingkungan. (mengamati)
2. Guru meminta siswa untuk menyebutkan
alat gerak pada manusia. (melakukan)
3. Guru meminta siswa untuk menyebutkan
aktifitas yang dapat menjaga kesehatan
alat gerak manusia. (menghubungkan)
4. Guru meminta siswa mengamati gambar-
60 menit
124
gambar aktifitas manusia yang
memanfaatkan kerja organ di dalam buku
siswa. (mengamati)
5. Guru menganjurkan siswa untuk membuat
contoh lain yang menunjukkan aktifitas
manusia dengan memanfatkan kerja organ.
(melakukan)
6. Guru memerintahkan siswa membaca teks
bacaan secara bergantian. (mengamati)
7. Guru meminta siswa untuk menuliskan ide
pokok setiap paragraf di buku siswa.
(melakukan)
8. Guru meminta siswa untuk menanyakan
paragraf yang belum jelas. (menanya)
9. Guru meminta siswa untuk
mengembangkan ide pokok yang ada di
buku siswa. (melakukan)
10. Guru menunjukkan potongan kertas yang
berisi gambar dan tulisan. (mengamati)
11. Guru menjelaskan kegunaan kertas
tersebut dan bagaimana cara
menggunakannya. (mengamati)
12. Guru membagi siswa menjadi empat
kelompok, dan mengacak kartu yang berisi
gambar dan tulisan. (melakukan)
13. Guru memrintahkan masing-masing
kelompok untuk mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya.
(mengkomunikasikan)
14. Guru membagikan soal evaluasi kepada
siswa. (melakukan)
Penutup 1. Guru bersama-sama siswa membuat
kesimpulan mengenai materi yang telah
dipelajari.
2. Guru memberikan motivasi dan apresiasi
kepada siswa.
3. Guru menutup pelajaran dengan membaca
surat Al-„Ashr.
4. Guru mengucapkan salam.
5 menit
125
H. Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian sikap
Sikap siswa yang muncul ketika proses pembelajaran.
No. Tanggal Nama siswa Catatan
perilaku
Butir
sikap
Tindak
lanjut
2. Penilaian pengetahuan
a. Siswa mengerjakan soal yang sudah tersedia di dalam buku.
Nama Siswa Hasil Penilaian Pengetahuan
Aspek 1 Aspek 2
Tercapai
(v)
Belum
tercapai
(v)
Tercapai
(v)
Belum
tercapai
(v)
Keterangan:
1. Aspek 1: Menemukan ide pokok dari sebuah bacaan.
2. Aspek 2: Mengetahui beragam aktifitas yang menyehatkan tubuh.
b. Siswa mengerjakan soal pre test dan post test
3. Penilaian unjuk kerja
a. Mencari Ide Pokok Bacaan
Aspek/
kriteria
Skor
4 (baik
sekali)
3 (baik) 2 (cukup) 1 (perlu
bimbingan)
Ketepatan Menemukan
keseluruhan
ide pokok
dengan
tepat.
Hampir
semua ide
pokok
ditemukan
Dengan
tepat.
Ada
beberapa
ide pokok
yang tidak
tepat.
Sebagian ide
pokok yang
ditemukan
tidak
tepat.
Menunjuk
kan Bukti
Pendukun
g
Mampu
menunjukka
n
bukti
pendukung,
Mampu
menunjukka
n hampir
semua bukti
pendukung.
Ada
beberapa
bukti
pendukung
yang
ditunjukan
tidak tepat.
Sebagian
besar bukti
pendukung
yang
ditunjukkan
tidak tepat.
126
127
128
129
130
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS 2
Satuan Pendidikan : MI Ma’arif
Kelas/semester : V/I
Tema 1 : Organ Gerak Hewan dan Manusia
Subtema 2 : Manusia dan Lingkungan
Pembelajaran : 4
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
E. Kompetensi Inti KI 1 Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan
tempat bermain.
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
F. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator
IPS
3.1 Mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara
kepulauan/ maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan
ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta transportasi.
4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai
negara kepulauan/ maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap
kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta transportasi.
Indikator
3. Mengetahui karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/
maritim.
4. Menjelaskan hasil identifikasi karakteristis geografis indonesia sebagai
negara kepulauan/ maritim.
Bahasa Indonesia
3.1 Menentukan pokok pikiran dalam teks lisan dan tulis.
4.1 Menyajikan hasil identifikasi pokok pikiran dalam teks tulis dan lisan secara
lisan, tulis, dan visual.
131
Indikator
3. Mengetahui pokok pikiran dalam teks lisan dan tulis.
4. Menjelaskan hasil identifikasi pokok pikiran dalam teks tulis dan lisan.
PPKn
1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
2.1 Bersikap tanggung jawab, cinta tanah air, dan rela berkorban sesuai nilai-
nilai sila Pancasila.
3.1 Mengidentifikasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
4.1 Menyajikan hasil identifikasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari.
Indikator
1. Mengetahui nilai-nilai pancasila
2. Menjelaskan hasil identifikasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-
hari.
G. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan mengamati gambar, siswa dapat mengidentifikasi kenampakan alam
buatan dan kenampakan alam dengan percaya diri.
2. Dengan mengamati gambar pada peta, siswa dapat menyebutkan kondisi
geografis masing-masing pulau besar di Indonesia dengan percaya diri.
3. Dengan mengamati peta, siswa dapat memahami kondisi iklim di Indonesia
dengan peduli.
4. Dengan membaca, siswa mengidentifikasi keragaman flora dan fauna di
Indonesia dengan tanggung jawab.
5. Dengan mengamati gambar, siswa dapat mengidentifikasi perilaku yang
sesuai dan tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dengan peduli.
6. Dengan membaca, siswa dapat menemukan ide pokok bacaan dengan
tanggung jawab.
7. Dengan berlatih, siswa melakukan opersi pangkat dua bilangan cacah dengan
disiplin.
H. Materi Pembelajaran
KENAMPAKAN ALAM DI INDONESIA
Kenampakan alam pada bentang alam Indonesia merupakan salah satu
yang terlengkap di dunia. Kenampakan alam itu meliputi laut, pantai, dataran
rendah, lembah subur, padang rumput, sungai, danau, bukit, pegunungan, hingga
gunung.
Beni dan Pak Anto masih beristirahat sambil menikmati suasana alam di
sekitar ladang. Warna menghijau sejauh mata memandang. Udaranya pun bersih
dan sangat segar. Membuat mereka betah beristirahat. Sambil istirahat mereka
berbincang-bincang tentang kekayaan alam yang dimiliki Indonesia. Kebetulan
wawasan Pak Anto akan bentang alam Indonesia sangat luas. Beni pun antusias
sekali menyimak setiap yang dijelaskan oleh Pak Anto.
BERAGAMNYA FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA
Indonesia sangat kaya dengan keragaman flora dan fauna.
Keanekaragaman hayati Indonesia bahkan termasuk tiga besar dunia bersama
132
dengan Brazil di Amerika Selatan dan Zaire di Afrika. Jumlah spesies tumbuhan
di Indonesia mencapai 8 ribu spesies yang sudah teridentifikasi dan jumlah
spesies hewan mencapai 2.215. Terdiri atas burung, reptil, mamalia, dan kupu-
kupu.
E. Metode dan Pendekatan Pembelajaran
6. Ceramah
7. Demonstrasi
8. Penugasan
9. Kerja kelompok
10. Strategi active learning tipe card sort
F. Media, Alat bantu dan sumber belajar
6. Teks bacaan
7. Potongan kertas/kartu yang berisi tentang peta geografis di Indonesia.
8. Empat kertas bufallo.
9. Buku siswa tematik terpadu kelas V tema Organ Gerak Manusia dan Hewan
kurikulum 2013 halaman 76-87, penerbit: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemendikbud.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 4. Guru memberikan salam dan mengajak
semua siswa berdoa.
5. Guru mengecek kesiapan diri dengan
mengisi lembar kehadiran dan memeriksa
kerapian pakaian, alat tulis, dan posisi
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
6. Menginformasikan Sub Tema yang akan
dipelajari yaitu “Manusia dan
Lingkungan”.
5 menit
Inti 15. Guru memberi pengantar cerita mengenai
kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia.
(mengamati)
16. Guru menstimulus ide, gagasan, dan
memotivasi siswa dengan meminta siswa
untuk mengamati gambar pada buku
siswa. (mengamati)
17. Secara interaktif, guru memberikan
penjelasan mengenai kekayaan sumber
daya alam dan manusia yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia. (mengamati)
18. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya dan mengemukakan
pendapat (melakukan)
19. Guru meminta siswa mengamati gambar-
60 menit
133
kenampakan alam (mengamati)
20. Guru meminta siswa untuk menyebutkan
kenampakan alam dan buatan yang ada di
daerah masing-masing (menghubungkan)
21. Guru memerintahkan siswa membaca teks
bacaan secara bergantian. (mengamati)
22. Guru meminta siswa untuk menuliskan ide
pokok setiap paragraf di buku siswa.
(melakukan)
23. Guru meminta siswa untuk menanyakan
paragraf yang belum jelas. (menanya)
24. Guru meminta siswa untuk
mengembangkan ide pokok yang ada di
buku siswa. (melakukan)
25. Guru menunjukkan potongan kertas yang
berisi gambar dan tulisan tentang nilai
pancasila yang benar dan salah.
(mengamati)
26. Guru menjelaskan kegunaan kertas
tersebut dan bagaimana cara
menggunakannya. (mengamati)
27. Guru membagi siswa menjadi empat
kelompok, dan mengacak kartu yang berisi
gambar dan tulisan. (melakukan)
28. Guru memerintahkan masing-masing
kelompok untuk mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya.
(mengkomunikasikan)
29. Guru membagikan soal evaluasi kepada
siswa. (melakukan)
Penutup 5. Guru bersama-sama siswa membuat
kesimpulan mengenai materi yang telah
dipelajari.
6. Guru memberikan motivasi dan apresiasi
kepada siswa.
7. Guru menutup pelajaran dengan membaca
surat Al-„Ashr.
8. Guru mengucapkan salam.
5 menit
134
H. Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian sikap
Sikap siswa yang muncul ketika proses pembelajaran.
No. Tanggal Nama siswa Catatan
perilaku
Butir
sikap
Tindak
lanjut
2. Penilaian pengetahuan
a. Siswa mengerjakan soal yang sudah tersedia di dalam buku.
Nama Siswa Hasil Penilaian Pengetahuan
Aspek 1 Aspek 2
Tercapai
(v)
Belum
tercapai
(v)
Tercapai
(v)
Belum
tercapai
(v)
Keterangan:
1. Aspek 1: Mengenal perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai luhur dalam
sila-sila Pancasila.
2. Aspek 2: Mengidentifikasi kondisi geografis wilayah Indonesia.
b. Siswa mengerjakan soal pre test dan post test
3. Penilaian unjuk kerja
a. Mencari Ide Pokok Bacaan
Aspek/
Kriteria
Skor
4 (baik
sekali)
3 (baik) 2 (cukup) 1 (perlu
bimbingan)
Ketepatan Menemukan
keseluruhan
ide pokok
dengan
tepat.
Hampir
semua ide
pokok
ditemukan
Dengan
tepat.
Ada
beberapa
ide pokok
yang tidak
tepat.
Sebagian ide
pokok yang
ditemukan
tidak
tepat.
Menunjuk
kan Bukti
Pendukun
g
Mampu
menunjukka
n
bukti
pendukung,
Mampu
menunjukka
n hampir
semua bukti
pendukung.
Ada
beberapa
bukti
pendukung
yang
ditunjukan
tidak tepat.
Sebagian
besar bukti
pendukung
yang
ditunjukkan
tidak tepat.
135
136
137
138
139
Nama :
Soal Pre Test Siklus I
A. Berilah tandan silang (x) pada huruf a, b, c, atau d, pada jawaban yang
benar!
1. Proses menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida pada manusia
dinamakan...
a. Peredaran darah
b. Pencernaan
c. Pernafasan
d. Pembuangan
2. Organ pernafasan manusia yang berada dalam rongga dada adalah...
a. Mulut
b. Hidung
c. Kerongkongan
d. Paru-paru
3. Ikan bernafas dalam air menggunakan...
a. Paru-paru
b. Trakea
c. Kulit
d. Insang
4. Trakea adalah alat pernapasan yang digunakan pada...
a. Ikan
b. Manusia
c. Serangga
d. Katak
5. Penyakit tekanan darah tinggi disebut...
a. Anemia
b. Hemofilia
c. Leukimia
d. Hipertensi
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar...
1. Organ pernafasan manusia terluar adalah...
2. Manusia bernafas menghirup...
3. Penyakit yang terjadi karena terlalu banyak memproduksi sel darah putih
adalah...
4. Cacing bernafas melalui...
5. Katak dewasa bernafas menggunakan...
140
Jawaban
A. Soal pilihan ganda
1. C. Pernafasan
2. D. Paru-paru
3. D. Insang
4. C. Serangga
5. D. Hipertensi
B. Soal isian
1. Hidung
2. Oksigen
3. Leukimia
4. Kulitnya
5. Paru-paru
Petunjuk penilaian
A. 5 x 10 = 50
B. 5 x 10 = 50
Jumlah = 100
141
Hasil Pre Test Siklus I
No. Nama siswa KKM Nilai Keterangan
1. QA 70 60 Belum tuntas
2. TSR 70 60 Belum tuntas
3. WIM 70 60 Belum tuntas
4. APN 70 50 Belum tuntas
5. AFA 70 70 Tuntas
6. AS 70 40 Belum tuntas
7. AAO 70 90 Tuntas
8. AZS 70 60 Belum tuntas
9. DAW 70 60 Belum tuntas
10. DA 70 60 Belum tuntas
11. DAWD 70 60 Belum tuntas
12. DBS 70 30 Belum tuntas
13. EEN 70 70 Tuntas
14. FKW 70 70 Tuntas
15. FRP 70 50 Belum tuntas
16. FHF 70 70 Tuntas
17. JA 70 80 Tuntas
18. MNU 70 70 Tuntas
19. MDS 70 70 Tuntas
20. MAS 70 50 Belum tuntas
21. MFK 70 60 Belum tuntas
22. MF 70 60 Belum tuntas
23. MKB 70 70 Tuntas
24. NSK 70 70 Tuntas
25. NMNA 70 70 Tuntas
26. OFR 70 60 Belum tuntas
27. RBAAN 70 60 Belum tuntas
28. RF 70 60 Belum tuntas
142
29. RAR 70 50 Belum tuntas
30. STA 70 40 Belum tuntas
31. SLT 70 70 Tuntas
32. TNC 70 70 Tuntas
33. TMU 70 70 Tuntas
34. WN 70 70 Tuntas
35. ZDP 70 50 Belum tuntas
36. RA 70 70 Tuntas
37. APP 70 60 Belum tuntas
38. MWA 70 60 Belum tuntas
Rata-rata kelas 61,84
Presentase ketuntasan 42,10%
Presentase ketidaktuntasan 57,80%
143
Nama :
Latihan Soal Post Test Siklus I
A. Berilah tanda silang pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang paling
benar! 1. Kegiatan berikut yang dapat menjaga alat gerak kita adalah...
a. Menonton TV sepanjang hari
b. Mengonsumsi makanan yang tinggi lemak
c. Mengendarai sepeda motor
d. Mengendarai sepeda di pagi hari
2. Kerangka anggota gerak pada manusia adalah...
a. Kepala, tangan, dan kaki
b. Tangan dan kaki
c. Kaki dan kepala
d. Leher dan betis
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kelainan pada alat gerak
manusia di bawah ini, kecuali...
a. Kebiasaan
b. Pola hidup
c. Bawaan lahir
d. Jenis kelamin
4. Kegiatan yang dapat mengurangi polusi adalah...
a. Bersepeda motor
b. Naik kereta api
c. Bersepeda
d. Naik bus
5. Contoh kegiatan yang bertujuan untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih
adalah...
a. Sepak bola
b. Ronda malam
c. Kerja bakti
d. Musyawarah
B. Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar!
1. Bersepeda merupakan aktifitas yang memanfaatkan kerja organ...
2. Dalam melakukan gerakan, manusia menggerakkan organ gerak yang
terdiri dari...
3. Sebutkan tiga aktifitas manusia yang dipengaruhi oleh organ kerja
gerak!...
4. Dalam kegiatan melempar bola, maka organ gerak yang dominan adalah...
5. Melatih kekuatan otot tubuh harus dilakukan secara...
144
Jawaban
A. Pilihan Ganda
1. D
2. B
3. D
4. C
5. C
B. Isian
1. Gerak
2. Tangan dan kaki
3. Bersepeda, berlari, berjalan
4. Tangan
5. Rutin
Petunjuk Penilaian:
A. 5 x 10 = 50
B. 5 x 10 = 50
Total = 100
145
Hasil Post Test Siswa Siklus I
No. Nama siswa KKM Nilai Keterangan
1. QA 70 70 Tuntas
2. TSR 70 60 Belum tuntas
3. WIM 70 60 Belum tuntas
4. APN 70 60 Belum tuntas
5. AFA 70 80 Tuntas
6. AS 70 80 Tuntas
7. AAO 70 70 Tuntas
8. AZS 70 60 Belum tuntas
9. DAW 70 70 Tuntas
10. DA 70 60 Belum tuntas
11. DAWD 70 70 Tuntas
12. DBS 70 50 Belum tuntas
13. EEN 70 90 Tuntas
14. FKW 70 80 Tuntas
15. FRP 70 50 Belum tuntas
16. FHF 70 70 Tuntas
17. JA 70 70 Tuntas
18. MNU 70 90 Tuntas
19. MDS 70 70 Tuntas
20. MAS 70 50 Belum tuntas
21. MFK 70 60 Belum tuntas
22. MF 70 60 Belum tuntas
23. MKB 70 70 Tuntas
24. NSK 70 80 Tuntas
25. NMNA 70 90 Tuntas
26. OFR 70 90 Tuntas
27. RBAAN 70 80 Tuntas
28. RF 70 80 Tuntas
146
29. RAR 70 70 Tuntas
30. STA 70 50 Belum tuntas
31. SLT 70 70 Tuntas
32. TNC 70 70 Tuntas
33. TMU 70 70 Tuntas
34. WN 70 70 Tuntas
35. ZDP 70 70 Tuntas
36. RA 70 80 Tuntas
37. APP 70 70 Tuntas
38. MWA 70 60 Belum tuntas
Rata-rata kelas 69,73
Presentase ketuntasan 68,40%
Presentase ketidaktuntasan 31,50%
147
Nama :
Soal Pre Test Siklus 2
A. Berilah tandan silang (x) pada huruf a, b, c, atau d, pada jawaban yang
benar!
1. Amir melaksanakan kerja bakti bersama warga di desanya setiap hari Minggu.
Perilaku Amir mencerminkannilai pada sila ke... dalam pancasila.
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
2. Salah satu perilaku di Sekolah yang mencerminkan pengalaman sila ke-1
pancasila adalah...
a. Kerja bakti c. Menolong teman
b. Sholat Dhuha berjama‟ah d. Meminjami buku
3.
Tulang yang ditunjukkan oleh huruf “x” pada gambar ditas adalah...
a. Tulang lengan atas c. Tulang hasta
b. Tulang pengumpil d. Tulang tempurung
4. Rangka mnusia dibagi menjadi 3 macam, yaitu...
a. Rangka kepala, badan, dan anggota gerak
b. Rangka kepala, badan, dan tulang leher
c. Rangka kepala, anggota gerak, dan tulang rusuk
d. Rangka badan, anggota gerak, dan tulang leher
5. Berikut ini adalah fungsi rangka manusia, kecuali...
a. Menegakkan tubuh
b. Tempat melekatnya otot-otot rangka
c. Melindungi otak
d. Membiarkan paru-paru terlihat
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar...
1. Pulau yang paling padat penduduknya di Indonesia adalah...
2. Pulau yang paling sedikit penduduknya di Indonesia adalah...
3. Suku jawa berasal dari pulau...
4. Contoh kenampakan buatan di Indonesia adalah...
5. Contoh kenampakan alam di Indonesia adalah...
148
Jawaban
C. Pilihan Ganda
6. C
7. B
8. C
9. A
10. D
D. Isian
6. Pulau Jawa
7. Pulau Papua
8. Jawa
9. Waduk
10. Gunung
Petunjuk Penilaian:
C. 5 x 10 = 50
D. 5 x 10 = 50
Total = 100
149
Hasil Pre Test Siklus II
No. Nama siswa KKM Nilai Keterangan
1. QA 70 60 Belum tuntas
2. TSR 70 70 Tuntas
3. WIM 70 40 Belum tuntas
4. APN 70 70 Tuntas
5. AFA 70 70 Tuntas
6. AS 70 80 Tuntas
7. AAO 70 80 Tuntas
8. AZS 70 90 Tuntas
9. DAW 70 80 Tuntas
10. DA 70 40 Belum tuntas
11. DAWD 70 60 Belum tuntas
12. DBS 70 60 Belum tuntas
13. EEN 70 80 Tuntas
14. FKW 70 70 Tuntas
15. FRP 70 80 Tuntas
16. FHF 70 70 Tuntas
17. JA 70 70 Tuntas
18. MNU 70 70 Tuntas
19. MDS 70 70 Tuntas
20. MAS 70 60 Belum tuntas
21. MFK 70 70 Tuntas
22. MF 70 80 Tuntas
23. MKB 70 70 Tuntas
24. NSK 70 70 Tuntas
25. NMNA 70 90 Tuntas
26. OFR 70 80 Tuntas
27. RBAAN 70 70 Tuntas
28. RF 70 80 Tuntas
150
29. RAR 70 70 Tuntas
30. STA 70 40 Belum tuntas
31. SLT 70 80 Tuntas
32. TNC 70 70 Tuntas
33. TMU 70 80 Tuntas
34. WN 70 40 Belum Tuntas
35. ZDP 70 80 Tuntas
36. RA 70 80 Tuntas
37. APP 70 70 Tuntas
38. MWA 70 70 Tuntas
Rata-rata kelas 70
Presentase ketuntasan 76,30%
Presentase ketidaktuntasan 23,60%
151
Nama :
Latihan Soal Post Test Siklus 2
C. Berilah tanda silang pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang paling
benar! 6. Menjaga kerukunan antar umat beragama merupakan pengamalan pancasila
dari sila ke...
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
7. Perduli terhadap sesama merupakan pengamalan panasila dari sila ke...
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
8. Berikut ini adalah contoh sikap yang mencerminkan sila ke-3, kecuali...
a. Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan Indonesia
b. Mengembangkan sikap saling menghargai
c. Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara
d. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
9. Yang termasuk kenampakan buatan di Indonesia adalah...
a. c.
b. d.
10. Yang termasuk contoh flora di Indonesia adalah...
a. Bunga melati c. Gajah sumatera
b. Burung cendrawasih d. Badak jawa
D. Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar!
6. Rajin beribadah merupakan contoh pengamalan pancasila sila ke...
7. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama adalah pengamalan
pancasila sila ke...
8. Mengutamakan musyawarah mufakat untuk menyelesaikan permasalahan
adalah pengamalan pancasila sila ke...
9. Hewan komodo termasuk contoh dari...
10. Bunga Anggrek termasuk contoh dari...
152
Jawaban
E. Pilihan Ganda
11. A
12. B
13. D
14. D
15. A
F. Isian
11. Satu
12. Lima
13. Empat
14. Fauna
15. Flora
Petunjuk Penilaian:
E. 5 x 10 = 50
F. 5 x 10 = 50
Total = 100
153
Hasil Post Test Siklus II
No. Nama siswa KKM Nilai Keterangan
1. QA 70 70 Tuntas
2. TSR 70 70 Tuntas
3. WIM 70 70 Tuntas
4. APN 70 70 Tuntas
5. AFA 70 100 Tuntas
6. AS 70 80 Tuntas
7. AAO 70 90 Tuntas
8. AZS 70 90 Tuntas
9. DAW 70 80 Tuntas
10. DA 70 90 Tuntas
11. DAWD 70 60 Belum tuntas
12. DBS 70 60 Belum tuntas
13. EEN 70 90 Tuntas
14. FKW 70 100 Tuntas
15. FRP 70 80 Tuntas
16. FHF 70 90 Tuntas
17. JA 70 80 Tuntas
18. MNU 70 90 Tuntas
19. MDS 70 80 Tuntas
20. MAS 70 60 Belum tuntas
21. MFK 70 70 Tuntas
22. MF 70 70 Tuntas
23. MKB 70 90 Tuntas
24. NSK 70 90 Tuntas
25. NMNA 70 80 Tuntas
26. OFR 70 80 Tuntas
154
27. RBAAN 70 70 Tuntas
28. RF 70 80 Tuntas
29. RAR 70 70 Tuntas
30. STA 70 40 Belum tuntas
31. SLT 70 80 Tuntas
32. TNC 70 70 Tuntas
33. TMU 70 80 Tuntas
34. WN 70 90 Tuntas
35. ZDP 70 70 Tuntas
36. RA 70 100 Tuntas
37. APP 70 70 Tuntas
38. MWA 70 70 Tuntas
Rata-rata kelas 78,15
Presentase ketuntasan 89,40%
Presentase ketidaktuntasan 10,50%
155
A. Siklus I
1. Guru membuka pelajaran
2. Guru menjelaskan materi pelajaran
156
3. Siswa bekerja kelompok menempelkan gambar
4. Hasil siswa menempel gambar
157
5. Siswa mempresentasikan gambar di depan kelas
6. Siswa mengerjakan soal evaluasi
158
B. Siklus II
1. Guru membuka pelajaran
2. Guru menjelaskan materi
159
3. Siswa bekerja kelompok menempelkan gambar
4. Hasil siswa menempel gambar
160
5. Siswa mempresentasikan gambar di depan kelas
6. Siswa mengerjakan soal evaluasi
161
162
163
164