Presentation1 (BU ANIS)

23
MAKALAH Kegawatdaruratan Intranatal “Emboli Cairan Amnion” Kelompok 16 : 1. Novi Wulandari (130801078) 2. Nur Azzah (130801079) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PEMKAB JOMBANG PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TAHUN 2015

description

aa

Transcript of Presentation1 (BU ANIS)

PowerPoint Presentation

MAKALAH Kegawatdaruratan Intranatal Emboli Cairan Amnion

Kelompok 16 :1. Novi Wulandari(130801078)2. Nur Azzah(130801079)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PEMKAB JOMBANGPROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TAHUN 2015

PengertianEmboli cairan ketuban merupakan sindrom dimana setelah jumlah besar cairan ketuban memasuki sirkulasi darah maternal,tiba-tiba terjadi gangguan pernapasan yang akut dan shock. Dua puluh lima persen wanita yang menderita keadaan ini meninggal dunia dalam waktu 1 jam.Emboli cairan ketuban jarang dijumpai.Kemungkinan banyak kasus tidak terdiagnosis,diagnosis yang dibuat adalah shock obstetric,pendarahan postpartum atau edema pulmoner akut.EtiologiMultiparitas dan Usia lebih dari 30 tahunJanin besar intrauteriKematian janin intrauteriMenconium dalam cairan ketubanKontraksi uterus yang kuatInsidensi yang tinggi kelahiran dengan operasi

Faktor RisikoMeningkatnya usia ibu Multiparitas (banyak anak)Adanya mekoneumLaserasi serviksKematian janin dalam kandunganKontraksi yang terlalu kuat

Persalinan singkatPlasenta akretaAir Ketuban yang banyakRobeknya rahimAdanya riwayat alergi atau atopi pada ibuAdanya infeksi pada selaput ketubanBayi besar EpidemiologiEmboli air ketuban adalah salah satu kondisi paling katastropik yang dapat terjadi dalam kehamilan.Kondisi ini amat jarang 1 : 8000 1:30.000 dan samapi saat ini mortalitas maternal dalam waktu 30 menit mencapai angka 85% meskipun telah diadakan perbaikan sarana ICU dan pemahaman mengenai hal hal ynag dapat menurunkan mortalitas,kejadian ini masih tetap merupakan penyebab kematian ke III di negara Berkembang.Tanda dan Gejala1. Ketika mencapai paru paru akan menyebabkan penyumbatan kapiler paru-paru yang menyebabkan gangguan pada proses respirasi,dengan gejala dispnea,takipnea,nyeri dada,sianosis,edema paru,dan syok.2. Dapat menyebabkan spasme kuat pembuluh kapiler paru lalu terjadi pengurangan cardiac output,hipertensi,bradikardi,serta nantinya akan berlanjut ke gagal jantung kanan akut dan hipoksemia.

Lanjutan...3. Berlanjut menjadi hilang kesadaran ,hal ini sekitar 25-50% dapat menyebabkan kematian dalam beberapa jam pertama (kematian mendadak).4. Kematian sering terjadi pada emboli cairan amnion yang banyak mengandung debris partikel,misalnya: cairan amnion.Cepat lambatnya ibu meninggal bergantung pada jumlah cairan ketuban yang masuk ke sirkulasi ibu.5. Reaksi anafilaktik mungkin terjadi emboli yang berasal dari fetus merupakan benda asing di dalam tubuh ibu.Patofisiologi Perjalanan cairan amnion memasuki sirkulasi ibu tidak jelas, mungkin melalui laserasi pada vena endoservikalis selama diatasi serviks, sinus vena subplasenta, dan laserasi pada segmen uterus bagian bawah.Kemungkinan saat persalinan, selaput ketuban pecah dan pembuluh darah ibu (terutama vena) terbuka. Akibat tekanan yang tinggi, antara lain karena rasa mulas yang luar biasa, air ketuban beserta komponennya berkemungkinan masuk ke dalam sirkulasi darah. PenatalaksanaanTerapi krusnalPenggatian cairan intravena & darah diperlukan untuk mengkoreksi hipovolemia &perdarahan .Oksitosin yang di tambahkan ke infus intravena membantu penanganan atonia uteri.Morfin ( 10 mg ) dapat membantu mengurangi dispnea dan ancietas .Heparin membantu dalam mencegah defibrinasi intravaskular dengan menghambat proses perbekuanKomplikasiEdema paru yang luas dan akhirnya mengakibatkan kegagalan dan payah jantung kanan.IskemikGanguan pembekuan darah.

ASUHAN KEPERAWATAN TEORITISPengkajian1. Identitas KlienUmur : biasanya hal ini terjadi pada ibu yang hamil berusia 30 tahun2. Riwayat kesehatana. Riwayat Kesehatan DahuluApakah ibu pernah mengalami benturan saat kehamilan, melahirkan dengan operasi, kehamilan yang keberapa.

Lanjutan...b. Riwayat Kesehatan SekarangApakah ibu mengalami sesak nafas, wajah kebiruan, gangguan sirkulasi jantung, tensi darah mendadak turun, adanya gangguan perdarahan.c. Riwayat Kesehatan KeluargaAdanya penyakit keturunan seperti jantung, TB paruPemeriksaan Fisika. Paru paru Apakah ada edema / tidak Perdarahan alveolar Emboli yang tersusun dari pertikel bahan dalam cairan ketuban Pembuluh darah pulmonalis yang berdilatasi pada daerah embolisasi.

b. JantungJantung kanan mengalami dilatasi / tidakAspirasi dari sisi kanan untuk memperhatikan adanya elemen elemen cairan ketuban.c. Gangguan KoagulasiTerjadinya penurunan tonus uterus / tidakAdanya pelepasan tromboplastin ke pembuluh darah / tidakd. SirkulasiTekanan darah menurun/hipotensi.Jantung melambat pada respons terhadap curah jantung.Bisa terjadi syok.Gagal jantung kanan akut dan edema paru.Sianosis.

e. Makanan cairanKehilangan darah normal akibat pendarahan.Nyeri dan ketidaknyamanan,khususnya nyeri dada.Gangguan pernapasan,takipnea.f. KeamananDapat mengalami pecah ketuban spontan tanpa berkontraksi.Peningkatan suhu (infeksi pada adanya pecah ketuban lama).Cairan amnion kehijauan karena ada mekonium.Perluasan episiotomi atau laserasi jalan lahir.Peningkatan tekanan intrauterus.Merupakan penyebab utama kematian ibu intrapartum.

Pemeriksaan Fisik Head to toeKepala : Inspeksi : simetris/tidak, berketombe/tidak, ada massa/tidak. Palpasi : ada nyeri tekan/tidak.Rambut : Inspeksi : bersih/tidak, rontok/tidakWajah : inspeksi : simetris/tidak, oedema/tidak, pucat/tidak. Mata : simetris, tidak ada sekret, sklera tidak ikterik, konjungtiva merah muda, Hidung : mancung, tidak ada sekret, tidak ada polipMulut : bibir tidak pecah-pecah, tidak ada stomatitis, gigi tidak caries, gusi tidak berdarah, tidak ada pembesaran kelenjar tonsilTelinga : simetris, tidak ada serumen, ada gendang telinga, pendengaran normal

Lanjutan...8. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran kelenjar parotis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembengkakan vena jugularis9. Dada : bunyi nafas normal, bunyi jantung normal, tidak ada retraksi dinding dada10. Payudara : simetris, tegang, teraba penuh, bersih, aerola , hiperpigmentasi, puting susu menonjol dan tidak lecet, tidak ada massa, ASI keluar sedikit.11. Abdomen : Bentuk membujur,tidak terdapat linea alba dan nigra,tidk ada bekas operaso

Lanjutan...Palpasi Leopold12. Leopold I : Tfu 3 jari di bawah px pada fundus teraba bulat,lunak tidak melenting (bokong)13. Leoplod II : Bagian kanan ibu teraba bagian kecil kecil janin (ekstremitas)14. Bagian kiri ibu teraba lurus,keras,panjang ( Punggung)15. Leopold III : Teraba keras, melenting,sudah tidak dapat di goyangkan (kepla)16. Leoplod IV : Bagian terbawah janin masuk panggul

Lanjutan...17. EkstremitasAtas: simetris, gerakan normal, jumlah jari lengkap, warna kuku merah muda, tidak oedema.Bawah: simetris, gerakan normal, jumlah jari lengkap, warna kuku merah muda, tidak oedema, tidak varises, reflek patella ka/ki (+)Genetalia: bersih, tidak bengkak, tidak ada pus, vulva tidak varises, tidak ada pembesaran kelenjar bartoliniAnus: tidak haemoroidPemeriksaan DiagnosticPenggunaan kateter Swan Ganz intraarterial untuk memudahkan pengukuran tekanan darah dan memperoleh sampel darah serta instrument untuk mencatat tekanan darah sistemik,tekanan arteriapulmonalis,cardiac output,dan oksigenasi darah.Hitung darah lengkap untuk menentukan adanya anemia dan infeksi.Cek golongan darah dan factor Rh.Rasio lestin terhadap spingomielin (rasio L/S): menentukan maturitas janin.Ph kulit kepala menandakan derajat hipoksia.Ultrasonografi Pelvemetri.Diagnosa KeperawatanResiko tinggi gawat janin b.d partus tak majuResiko tinggi infeksi intrapartal b.d septicemia Intoleransi aktivitas b.d premeturus iminenNANDA NIC DAN NOC