SKRIPSI DIMENSI SOSIAL PADA AYAT-AYAT SEDEKAH …

32
SKRIPSI DIMENSI SOSIAL PADA AYAT-AYAT SEDEKAH (STUDI ANALISIS PEMIKIRAN ASY- SYA’RAWI DALAM TAFSIR AL-SYA’RAWI) Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Disusun oleh: Nur Indah Yuliani 14210595 INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR 2018

Transcript of SKRIPSI DIMENSI SOSIAL PADA AYAT-AYAT SEDEKAH …

(STUDI ANALISIS PEMIKIRAN ASY- SYA’RAWI DALAM TAFSIR
AL-SYA’RAWI)
Disusun oleh:
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
DIMENSI SOSIAL PADA AYAT-AYAT SEDEKAH
(STUDI ANALISIS PEMIKIRAN ASY- SYA’RAWI DALAM TAFSIR
AL-SYA’RAWI)
Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S. Ag)
Oleh
FAKULTAS USHULUDDIN
1439 H./2018 M.
Dimensi Sosial Pada Ayat-Ayat Sedekah (Studi Analisis Pemikiran Al-
Sya`rawî Dalam Tafsir Al-Sya`rawî). Skripsi, Program studi Ilmu Al-Qur`an
dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Institut Ilmu Al-Qur`an
Jakarta. Pembimbing: H. Arison Sani, MA
Harta merupakan titipan Allah SWT yang hakekatnya hanya
dititipkan kepada kita sebagai manusia ciptaan-Nya konsekuensi manusia
terhadap segala bentuk titipan yang dibebankan kepadanya mempunyai
aturan-aturan Tuhan, baik dalam pengembanan maupun dalam
penggunaannya. Dan dari itu pula terdapat kewajiban kepada pemilik harta
tersebut untuk mengeluarkan zakat untuk kesejahteraan masyarakat yang
kurang. Dan ibadah amaliyah sunnah yakni sedekah dan infaq. Dan ibadah
amaliyah sunnah yakni sedekah dan infaq. Karena pada hakekatya segala
harta yang dimiliki manusia adalah titipan Allah SWT. Maka dari itu setiap
manusia wajib melaksanakan segala perintah Allah mengenai hartanya.
Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan penelitian
kepustakaan bersifat kualitatif yang didasarkan pada Tafsir Al-Sya`rawî
karya Syeikh Muhammad Mutawalli al-Sya`râwî sebagai data-data primwer
dan buku-buku fiqh, adab memberi sedekah, serta buku-buku lain terkait
tema ini sebagai data sekunder. Metode analisis data yang dipakai adalah
deskritip-analitis yaitu dengan memberi gambaran yang komprehenshif
mengenai penafsiran Syeikh al- Sya`râwî dalam menafsirkan ayat-ayat
sedekah sehingga dapat ditarik kesimpulan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
Syeikh Asy-Sya’rawi menafsirkan ayat-ayat sedekah yang terkandung dalam
Al-Qur`an dan bagaimana pemikiran sosial Syeikh Asy-Sya’rawi dalam
menafsirkan ayat-ayat sedekah.
sangat jelas hukum bersedekah, waktu yang baik untuk bersedekah atau
berinfak, dan cara bersedekah atau berinfak yang baik. Dan pemikiran sosial
Syeikh Asy-Sya’rawi dalam ayat sedekah ini ialah setiap seseorang yang
diberikan harta oleh Allah Swt. hendaknya menyisihkan sebagian hartanya.
Karena dengan mengeluarkan hartanya seseorang dapat menyucikan dirinya
dan membuat dirinya tenang. Seseorang yang menyedekahkan atau berinfak
lebih baik dengan cara yang sembunyi-sembunyi agar terhindar dari rasa
riya` atau rasa ingin dipuji oleh orang lain. Karena apabila dia berniat untuk
itu maka pekerjaannya itu hanya akan mendapatkan sebatas itu. Tanpa ada
sisa-sisa kebajikan sedikitpun.
Analisis Pemikikiran Asy-Sya`Rawi Dalam Kitab Al-Sya’rawi)” oleh Nur
Indah Yuliani dengan NIM 1421095 telah diujikan pada sidang munaqsyah
Fakultas Uhsuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta pada
tanggal 20 Agustus 2018. Skripsi telah diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag).
Jakarta, 20 Agustus 2018
Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta,
Dra. Hj. Maria Ulfah, MA.
Sidang Munaqasyah
Penguji I, Penguji II,
Pembimbing
Analisis Pemikikiran Asy-Sya`Rawi Dalam Tafsir Al-Sya’rawi)” oleh Nur
Indah Yuliani dengan NIM 1421095 telah diujikan pada Sidang Munaqasyah
Fakultas Uhsuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta pada
tanggal 20 Agustus 2018. Skripsi telah diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag).
Jakarta, 20 Agustus 2018
Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta,
Dra. Hj. Maria Ulfah, MA.
Sidang Munaqasyah
Penguji I, Penguji II,
MA
Pembimbing
D. Tujuan Penelitian .................................................................. 8
E. Manfaat Penelitian ................................................................ 8
F. Tinjauan Pustaka ................................................................... 8
G. Metodologi Penelitian ........................................................... 11
BAB II: LANDASAN TEORI
3. Hukum Sedekah .............................................................. 26
4. Macam-Macam Sedekah ................................................. 28
6. Etika Bersedekah ............................................................. 31
8. Sasaran Sedekah .............................................................. 36
A. Biografi Muhammad Mutawalli Al-Sya’râwi ...................... 39
1. Nama dan Nasab Al-Sya’râwi ......................................... 39
2. Riwayat Pendidikan Al-Sya’râwi .................................... 41
3. Karya-Karya Al-Sya’râwi ............................................... 46
4. Pandangan Ulama Terhadap Al-Sya’râwi ....................... 48
B. Kitab Tafsir Al-Sya’râwi ...................................................... 48
1. Sejarah Kitab Al-Sya’râwi .............................................. 48
2. Metode Tafsir Al-Sya’râwi ............................................. 53
3. Corak Tafsir Al-Sya’râwi ................................................ 54
4. Karakteristik Tafsir Al-Sya’râwi .................................... 56
5. Sistematika Penafsiran Al-Sya’râwi ............................... 58
BAB IV: ANALISIS PENAFSIRAN AYAT-AYAT SEDEKAH DALAM
TAFSIR AL-SYA’RÂWI
1. Ayat Sedekah Yang Bermakna Zakat ............................. 59
2. Ayat Sedekah Yang Bermakna Infak .............................. 67
3. Ayat Sedekah Yang Bermakna Sedekah ......................... 73
B. Relevansi Sedekah Dalam Masa Kini ................................... 83
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 89
B. Saran ..................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 91
Sedekah (Studi Analisis Pemikiran Asy-Sya’rawi Dalam Kitab Khawathir Al-
Sya’rawi)”.
Shalawat serta salam tak lupa dihaturkan kepada Baginda Nabi besar
Muhammad Saw beserta kepada seluruh keluarga dan sahabat yang
senantiasa bershalawat kepada Baginda Rasulullah Saw hingga mendapatkan
syafa`at di hari kelak.
Setelah perjuangan yang begitu Panjang dan tak henti-hentinya
mengharap pertolongan Allah Swt. akhirnya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini dengan baik. Penulis menyadari bahwa dalam proses
penyelesaian skripsi ini telah melibatkan banyak pihak, baik bersifat materi,
pikiran, fasilitas, motivasi, dan lain sebagainya, karena itu dengan
kerendahan hati, penulis ini menyampaikan rasa terimakasih dan
penghormatan yang terdalam kepada:
1. Prof. DR. Hj. Khuzaemah. T. Yanggo, Ma, selaku Rektor Institut Ilmu
Al-Quran (IIQ) Jakarta yang telah memberikan kesempatan menimba
ilmu di penguruan tinggi ini.
2. Dr. Hj. Maria Ulfah, M.Ag., selaku dekan Fakultas Tarbiyah Institut Imu
Al-Quran (IIQ) Jakarta yang telah memberi kesempatan kepada peneliti
untuk mengikuti pendidikan pada program Srata 1 di Institut Ilmu Al-
Quran Jakarta.
vi
3. Muhammad Ulinnuha, MA, selaku Kaprodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Institut Imu Al-Quran (IIQ) Jakarta yang telah membimbing peneliti
selama menimba ilmu di kampus ini.
4. Dosen Pembimbing Bapak Dr. H. Arison Sani, MA., yang telah banyak
memberikan arahan-arahan, petunjuk, serta motivasi kepada penulis agar
skripsi ini dapat terselesaikan pada waktunya dengan sebaik-baiknya dan
senantiasa berkenan meluangkan waktunya di tengah aktifitas beliau
yang padat.
5. Instruktur Tahfidz Ibu Hj. Istiqomah, MA., yang sudah sabar
membimbing dalam menghafal Al-Qur`an walaupun dengan segala
kekurangan penulis dan senantiasa berkenan meluangkan waktunya di
tengah aktifitas beliau yang padat.
6. Segenap Dosen Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta yang dengan tulus
dan ikhlas telah mengamalkan ilmunya kepada kami, walaupun kami
masih lalai.
7. Bapak KH. Ahmad Fathoni, Lc. Ma., Ibu Muthmainnah, MA, dan Ibu
Ade Hallimah, S.Th.I serta seluruh Instruktur Tahfidz yang telah sabar
dalam membimbing serta membantu saya dalam proses menyelesaikan
hafalan Al-Quran. Beliau semua adalah insan Qurani panutan hati.
8. Kakak Mamluk terimakasih telah memberikan inspirasi untuk judul
penelitian yang penulis teliti. Jazakallahu khairul jaza, Kak.
9. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ushuluddin IIQ Jakarta yang telah
membagikan ilmunya pada penulis, sehingga penulis mampu memahami
banyak hal terkait ilmu-ilmu Al-Quran.
10. Seluruh staf fakultas yang telah membantu setiap tangga proses yang
penulis lalui. Terutama untuk ibu Kokoy dan ibu Suci, terimakasih atas
segala bentuk perhatiannya.
11. Kepada Staf Perpustakaan IIQ Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Pusat Studi Al-Qur„an (PSQ), dan Perpustakaan Iman Jama yang telah
membantu penulis untuk memenuhi kebutuhan literasi bahan-bahan
perkuliahan dan penelitian.
12. Bapak H. Arifin dan Mama Hj. Indun Salbiah Ningsih. Bagi penulis tiada
satupun barisan kata yang mampu melukiskan betapa besar
pengorbanannya. Beliau telah curahkan segala usaha dan doa untuk putri
terkasihnya, semoga kakak menjadi insan kebanggaan papa mamah dan
keluarga, sebagaimana harapan orangtua. Amiin. Dan juga adik ku
tercinta Muhammad Fakhrurrozi Zaini yang senantiasa memotivasi dan
mendoakan penulis selalu.
kenangan, dari belajar bareng pas mau UAS, ngumpul buat hanya
sekedar bercengkerama sampai makan bersama, dan saling simak hafalan
satu sama lain. Semoga ukhuwah ini terjalin selalu.
14. Terimakasih juga untuk wanita stronger Arina, Iday, dan Iffah yang
selalu menyemangati penulis tanpa henti walaupun dari jarak jauh.
15. Terimakasih juga untuk sista-sista cantikku kaka Nada, Salma, Aroh,
Yuni, Uni yang selalu dengan setia 24 jam saling menyemangati demi
kelancaran skripsi ini, tanpa kalian mungkin skripsi ini belum usai.
16. Terimakasih yang terima kasih-kasihnya untuk Nur Eka Yulianti , Afida
Maulia Sabarini dan Khansa `Abidah karena kalian selalu menjadi
tempat keluh kesahku setiap hari bahkan setiap jam dan selalu
memotivasi penulis agar segera menyelesaikan skripsi ini.
17. Teman-teman Angkatan 2014, khusunya Fakultas Ushuluddin 8B yang
selalu ada dalam suka maupun duka semoga silaturrahmi ini selalu
terjaga, semoga kita semua bisa mengamalkan apa yang telah kita
dapatkan selama di IIQ dan lindungan dari-Nya.
viii
dan bermanfaat dunia akhirat.
Tak lupa penulis ucapkan permohonan maaf kepada seluruh pembaca
jika terdapat kesalahan dalam penulisan maupun penyusunan skripsi ini.
Kesempurnaan hanya milik Allah swt dan kekurangan ada pada diri penulis.
Besar harapan penulis, semoga karya sederhana ini mampu memberikan
kontribusi positif daam dunia akademis, serta mampu menumbuhkam
samudra cinta terhadap sebuah ilmu dan karya dalam hati semua pembaca.
Jakarta, 15 Agustus 2018
dititipkan kepada kita sebagai manusia ciptaan-Nya konsekuensi
manusia terhadap segala bentuk titipan yang dibebankan kepadanya
mempunyai aturan-aturan Tuhan, baik dalam pengembanan maupun
dalam penggunaannya. Dan dari itu pula terdapat kewajiban kepada
pemilik harta tersebut untuk mengeluarkan zakat untuk kesejahteraan
masyarakat yang kurang. Dan ibadah amaliyah sunnah yakni sedekah
dan infaq. Karena pada hakekatya segala harta yang dimiliki manusia
adalah titipan Allah SWT. Maka dari itu setiap manusia wajib
melaksanakan segala perintah Allah mengenai hartanya. 1
Salah satu ibadah Amaliyah sunnah yakni sedekah, dimana dalam
Al-Qur’an banyak sekali ayat yang menganjurkan untuk bersedekah.
Karena dengan bersedekah dengan niat Lillahi Ta’ala maka Allah
tidak akan membuat merasa kekurangan harta, melainkan Allah akan
mengganti dengan berlipat-lipat ganda asalkan ikhlas dalam
memberikannya kepada siapapun yang membutuhkannya. Karena
sejatinya saat bisa membahagiakan dan bermanfaat bagi orang lain
maka hidup akan terasa sejahtera dan tenang. Balasan bagi orang
yang gemar bersedekah bukanlah hanya terlihat dari materi saja,
namun dengan hidup yang tentram, badan sehat, berkah dan tenang
itu pun adalah balasan dari Allah SWT. Karena tidak semua rejeki itu
berupa benda atau uang.
sedekah),(Yogyakarta: Cemerlang Publishing, 2009) hal.14
2
dari kata bahasa arab Shodaqoh/Shadaqa yang berarti sesuatu
yang benar atau jujur. Pengertian secara umum Sedekah adalah suatu
amal atau memberikan sesuatu yang dilakukan secara ikhlas atau suka
rela tanpa berharap imbalan. Dengan kata lain mengeluarkan harta
dijalan Allah semata-matan berharap ridha-Nya sebagai bukti
kejujuran dan kebenaran Iman seseorang. Sedekah memiliki arti lebih
luas sehingga tidak hanya berupa pemberian dalam bentuk harta
benda (materi) saja atau kekayaan, tapi bisa berupa tindakan lain yang
bisa memberi manfaat pada orang lain, seperti menolong orang,
mengajarkan ilmu, berdzikir, bergaul dengan istri, tersenyum pada
orang lain dan sebagainya, termasuk bagian dari sedekah.
Menurut M. Syafi’ie, ada tiga aspek yang terkait dengan
pelaksanaan kewajiban bersedekah. Pertama, aspek moral dan
psikologis. Dari segi ini di harapkan sedekah wajib berupa zakat yang
mengikis ketamakan dan keserakahan manusia. Kedua, aspek sosial
dari segi ini zakat infak dan sedekah bertindak sebagai instrumen
yang di berikan Islam untuk menghapus tingkat kemiskinan, sekaligus
menyadarkan orang-orang kaya akan tanggung jawab sosial yang di
bebankan agama kepada mereka. Ketiga, aspek ekonomi. Disini
zakat, infak dan sedekah difungsikan untuk mencegah penumpukan
harta pada sebagian kecil orang dan mempersempit kesenjangan
ekonomi dalam masyarakat. Dengan kata lain, zakat, infak, dan
sedekah sebagai effort to flowing (usaha untuk menyalurkan) dan
difungsikan sebagai pengendali terhadap sifat manusia yang
cenderung senang terhadap akumulasi harta kekayaan. 2
2 Yazid bin Abdul Qadir Jawaz, Sedekah Sebagai Bukti Keimanan dan Penghapus
Dosa (Pustaka at-Taqwa 2009) hal. 36
3
harta yang dimiliki seseorang masih terdapat hak-hak orang lain yang
membutuhkan, sebagaimana firman Allah swt. Dalam (QS. At-
Taubah, [9] : 103 ):

Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendoalah untuk
mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraan jiwa bagi
mereka dan Allah maha mendengar lagi maha mengetahui. (QS. At-
Taubah, [9] : 103 ) 3
Sedekah dalam pengertian bukan zakat sangat dianjurkan dalam
Islam dan sangat baik dilakukan tiap saat. Didalam Al-Qur’an banyak
sekali ayat-ayat yang menganjurkan kaum muslimin untuk senantiasa
bersedekah. Diantaranya pada surah al-Baqarah [2] ayat 261


“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang
yang menafkahkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan
sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir
seratus biji Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia
kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karunia-karunianya) lagi Maha
Mengetahui” (QS. Al-Baqarah [2]: 261)
Menurut Sayyid Quthb (W.1966) dalam Tafsir Fi Zhilalil-Qur’ani,
bahwa ayat diatas ini tidak dimulai dengan mewajibkan dan
3 Departemen Agama Republik Indonesia, al-Qur’an dan Terjemahnya (Ed. Baru:
Bandung: Lubuk Agung, 1999)hal. 933
4
memberikan keberkahan kepada pemiliknya. 4
Bersedekah merupakan amalan yang terpuji, karena dapat
membantu orang lain dari kesusahan dan akan mempererat antara
yang kaya dan yang miskin. Oleh karena itu perintah untuk
bersedekah banyak tercantum dalam Al-Qur’an dan hadits. Seperti
juga firman Allah dalam surah Ath-Thalaq [65] ayat 7:

“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut
kemampuannya, dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah
memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah
tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa
yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan
kelapangan sesudah kesempitan” (QS. Ath-Thalaq [65]: 7)
Sedekah adalah salah satu bentuk rasa syukur seorang hamba
kepada Allah atas anugerah nikmat yang diberikan Allah kepadanya.
Dan cara yang paling tepat bagi seorang hamba untuk bersyukur atas
nikmat-Nya adalah dengan memanfaatkan harta benda dalam hal
kebaikan. Sedekah yang ditunaikan dari sebagian harta yang baik,
akan mendidik seseorang menjadi pribadi yang rendah hati, dan
belajar hidup bersahaja. Dan dengan bersedekah berarti
4 Sayyid Quthb, Tafsir Fi Zhilalil-Qur’ani,(Jakarta:Gema Insani 2000) hal.15
5
foya, boros dan mubadzir.
arti kehidupan dalam hidupnya. Di dalam rumus hidupnya, orang
yang gemar bersedekah lebih memahami makna pentingnya berbagi
kepada sesama, daripada suka menuntut dan meminta yang seringkali
bukan haknya. Orang yang kaya yang mendapatkan kemudahan dan
kesempatan yang luas dari Allah untuk mengeluarkan sebagian
hartanya bagi orang-orang yang membutuhkan. Sedekah akan
membuat amalan ibadah mereka semakin lengkap di mata Allah SWT
dan semakin sempurna untuk kehidupan sosialnya ditengah
masyarakat luas. 5
materi saja, dengan menggunakan fisik pun bisa. Salah satunya yaitu
dengan melakukan perbuatan baik kepada seseorang itu sudah
termasuk kedalam kategori bersedekah.
ditawarkan oleh Islam untuk mensejahterakaan umat Islam, yakni bisa
memberikan solusi terhadap kemiskinan, musibah, dan menjauhkan
murka Allah SWT. Karena bersedekah bisa membantu yang fakir,
miskin dan siapapun yang membutuhkan sehingga kebutuhannya
terpenuhi dan taraf hidupnya menjadi lebih baik. 6
5 Muhammad Thobroni, Mukjizat Sedekah,(Yogyakarta:Pustaka Marwa)hal.26
6 Reza pahlevi Dalimunthe, 100 Kesalahan Dalam Sedekah,(Jakarta:Qultum
Media,2010) hal.25
kontemporer asy-Sya’rawi 7 dalam kitab Khawatir al-Sya’rawi.
Sengaja penulis jadikan referensi utama karena karya-karyanya begitu
familiar di tengah-tengah masyarakat muslim, baik karya asli maupun
terjemahnya, beliau juga memiliki usaha yang luar biasa dan mulia
dalam bidang dakwah Islam. Lisannya yang fasih dan metodenya
yang bagus dan mudah dalam menafsirkan al-Qur’an menyebabkan
tafsirannya mudah dicerna oleh berbagai lapisan masyarakat mudlim,
baik di Mesir tempat kelahirannya, maupun di berbagai penjuru
dunia, sehingga beliau diberi gelar Imam al-Du’at (Imam para Da’i)
oleh rekan sejawat sesama ulama di Mesir.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk
mengkaji, membahas, dan mendalami lebih lanjut tentang
pemahaman bagaimana pemikiran tasawuf Hamka dalam menafsirkan
ayat-ayat sedekah. Oleh karena itu, penulis menuangkan dalam
bentuk penulisan skripsi dengan judul “Dimensi Sosial Pada Ayat-
Ayat Sedekah” (Studi Analisis Pemikiran Asy-Sya’rawi Dalam
Tafsir Al-Sya’rawi )
7 Nama lengkap Asy-sya’rawi adalah Syeikh Muhammad Mutawalli asy-Sya’rawi
al-Husaini, Beliau adalah seorang Syeikh Imam ad-Da’iyat al-Islam (penyeru agama
Islam). Beliau lahir di Mesir tepatnya desa Daqâdus, sebuah desa kecil yang terletak di
kepulauan timur kecematan Mait Gamair kabupaten Dakhaliyah, pada hari Ahad tanggal 17
Rabi’ul ats-Tsani 1329 H/16 April 1911 M. Beliau wafat pada hari rabu tanggal 22 safar
1419 H/17 Juni 1998 dalam usia 87 tahun dan di makamkan di daerah Daqâdus.
7
1. Apa saja keutamaan-keutamaan sedekah
2. Apa perbedaan sedekah, zakat, dan infak
3. Bagaimana pemikiran Asy-Sya’rawi mengenai ayat-ayat sedekah
4. Bagaimana Asy-Sya’rawi menafsirkan ayat-ayat sedekah
5. Pemahaman sosial Asy-Sya’rawi mengenai sedekah
C. Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah
1. Dari permasalahan-permasalahan yang tercantum dalam
identifikasi masalah, penulis melihat perlu melakukan
pembatasan masalah. Dalam penelitian ini, penulis
memfokuskan pada ayat-ayat sedekah. Didalam Al-Qur’an
ayat sedekah terdapat 153 ayat dalam makna yang berbeda.
Dikarenakan ayat sedekah terlalu banyak maka penulis hanya
fokus mengambil sampel ayat sedekah yang mengandung
makna zakat, infak, dan sedekah itu sendiri yakni surat Al-
Baqarah [2] : 264, Al-Baqarah [2] : 271, dan QS. At-Taubah
[9]: 103
1. Bagaimana Asy-Sya’rawi menafsirkan ayat-ayat sedekah
dalam kitab Tafsir al-Sya’rawi?
2. Bagaimana pemikiran sosial Asy-Sya’rawi dalam
menafsirkan ayat-ayat sedekah?
mengetahui
ayat-ayat sedekah.
secara teoritis maupun praktis. Manfaatnya adalah memberikan
sumbangan keilmuan akademis terkait ilmu tafsir, ilmu-ilmu Al-
Qur’an dan secara khusus bagi penulis dan pihak akademis. Selain itu
diharapkan dapat menambah khazanah literatur untuk Fakultas
Ushuluddin terutama jurusan ilmu Al-Qur’an dan tafsir. Secara
praktis penelitian ini diharapkan menjadi rujukan masyarakat secara
umum khususnya mahasiswa.
F. Tinjauan Pustaka
dengan sedekah dalam bentuk skripsi, yaitu:
1. Skripsi dengan judul “Infaq dan Sadaqah Dalam Al-Qur’an
(kajian Tafsir Tematik)” yang ditulis oleh Rahmat Hidayatulloh
pada tahun 2011 mahasiswa strata satu fakultas Ushuluddin UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam skripsi ini secara garis besar
penulis menjelaskan pengertian Infaq dan Sadaqah dalam
persepektif Al-Qur’an. Dari segi teoritis dan maknawi. Lalu
menjelaskan perbedaan infaq dan sedekah. Lalu, menguraikan
9
Sadaqah. Adapun relevasinya sekaligus kotribusi dari
penelitiannya bagi peneliti ialah menambah pengetahuan
mengenai makna sedekah dan pandangan ulama mengenai
sedekah. 8
2. Skripsi yang ditulis oleh Dicky Rinaldy mahasiswa strata satu
fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta pada tahun 2014 dengan judul “Analisis Isi Tentang
Sedekah Dalam Twitter Ustadz Yusuf Mansur”. Penelitian skripsi
ini lebih fokus dalam jejaring sosial twitter ustadz yusuf mansur
yang membahas tema sedekah. Dalam skripsi ini garis besar
membahas status-status twitter ustadz Yusuf Mansur yang
membahas sedekah. Bagaimana ustadz Yusuf Mansur mengajak
pembaca twitter untuk menyisihkan hartanya bagi saudara-saudara
kita yang kurang mampu. Adapun relevasinya sekaligus kotribusi
dari penelitiannya bagi penulis ialah menambah pengetahuan bagi
penulis dan menjadikan bahan pertanyaan untuk responden
apakah mengetahui konsep sedekah ustadz Yusuf Mansur. 9
3. Skripsi yang ditulis oleh M. Maskhuri mahasiswa strata satu
fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Walisongo
Semarang pada tahun 2011 dengan judul “Sedekah dan Gerakan
Dakwah Islam (Studi Pemikiran Yusuf Mansur)”. Skripsi ini
meneliti konsep sedekah yang dilakukan oleh Yusuf Mansur
dalam berdakwah merupakan upaya untuk mensejahterakan
masyarakat sosial dengan bersedekah. Pemikiran Yusuf Mansur
8 Rahmat Hidayatulloh, “Infaq dan Sadaqah Dalam Al-Qur’an (kajian Tafsir
Tematik”), Skripsi Strata Satu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Tidak diterbitkan, 2011 9 Dicky Rinaldy, “Analisis Isi Tentang Sedekah Dalam Twitter Ustadz Yusuf
Mansur”, Skripsi Strata Satu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: tidak diterbitkan, 2014
10
dan rasa yakin serta selalu dikaitkan dengan jalan ibadah. Dengan
rasa ikhlas manusia hanya boleh berharap pamrih kepada Allah
Swt dengan cara berharap melalui doa’ yang kita panjatkan
kepadanya, dan rasa yakin dibangun berdasarkan Ilmul yakin,
Ainul yakin dan Haqqul yakin. Sedangkan dengan jalan ibadah
akan memberikan jaminan hidup berupa kekayaan, ketenangan
serta kesejahteraan. Serta memiliki rumus Allah dulu ,Allah lagi,
Allah terus. Yusuf Mansur dalam menerapkan sedekah juga
berorientasi bagi siapa saja yang mempunyai masalah dan hajat,
jalan penyelesaiannya adalah sedekah. Adapun relevasinya
sekaligus kotribusi dari penelitiannya bagi penulis ialah
menambah pengetahuan bagi penulis dan menjadikan bahan
pertanyaan untuk responden apakah mengetahui konsep sedekah
ustadz Yusuf Mansur. 10
4. Skripsi yang ditulis oleh Mardiah Ratnasari strata satu fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
pada tahun 2013 dengan judul “Konsep Sedekah Dalam Perspektif
Pendidikan Islam” skripsi ini fokus meneliti sedekah dalam buku
ajar fiqh di Madrasah. Dalam skripsi ini secara garis besar penulis
menjelaskan konsep sedekah menurut buku ajaran fiqh di
Madrasah. Dengan menjabarkan beberapa macam buku fiqh yang
terdapat di Madrasah dan menguraikan beberapa macam teori dan
materi sedekah. Adapun relevasinya sekaligus kotribusi dari
penelitiannya bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya
10
M. Maskhuri, “Sedekah dan Gerakan Dakwah Islam (Studi Pemikiran Yusuf
Mansur”), Skripsi Strata Satu Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang: Tidak
diterbitkan, 2011
menjelaskan konsep sedekah. 11
5. Skripsi yang ditulis oleh Beni mahasiswa strata satu fakultas
Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2014
dengan judul “Sedekah dalam Perspektif Hadis” skripsi ini
berfokus pada hadis dalam kutub al-Tis’ah. Secara keseluruhan
dalam skripsi ini penulis meneliti kualitas hadis shahih baik dari
segi sanad maupun matannya. Secara khusus skripsi ini tidak ada
keterkaitan yang pasti akan penelitian yang akan dilakukan
penulis. Namun secara umum skripsi ini telah membahas sedekah
dari segi matan dan sanad hadits yang dimana perlu untuk
dipahami pula. Untuk dapat mengetahui keshahihan haditsnya. 12
Kesimpulan dari kajian pustaka ini ialah bahwasannya sudah
banyak penelitian mengenai Sedekah. Sehingga yang membuat
peneliti tetap tertarik menggunakan tema ini ialah dengan membuka
ruang baru yang berbeda mengenai sedekah melalui pengamatan
terhadap pemahaman ayat-ayat sedekah dan penerapannya pada
kehidupan masyarakat.
penulis menggunakan metodologi penelitian sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian
Mardiah Ratnasari, “Konsep Sedekah Dalam Perspektif Pendidikan Islam”,
Skripsi Strata Satu UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: tidak diterbitkan, 2013 12
Beni, “Sedekah dalam Perspektif Hadis”,Skripsi Strata Satu UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta: Tidak diterbitkan, 2014
12
akan dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan
suatu masalah atau mengkaji hipotesa untuk mengembangkan
prinsip-prinsip umum.
kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan cara
membaca atau majalah atau sumber data lainnya dalam
perpustakaan. Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan
menghimpun data dari berbagai literatur, baik diperpustakaan
maupn di tempat-tempat lain. Literatur yang dipergunakan tidak
terbatas hanya pada buku-buku tetapi juga berupa bahan-bahan
dokumentasi, majalah-majalah, koran-koran, dan lain-lain.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat penelitian
kepustakaan (library research), sehingga data yang diperoleh
berasal dari kajian teks atau buku-buku relevan dengan pokok
atau rumusan masalah di atas. Berdasarkan tujuan, penelitian ini
disebut dengan penelitian pengembangan yaitu yang bertujuan
mengembangkan, memperluas, dan memperdalam pengetahuang
yang telah ada.
2. Sumber Data
penelitian atau variabel penelitian adalah masalah pokok yang
dijadikan fokus penelitian atau yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian. 13
13
skripsi ini. Sumber data yang penulis gunakan terbagi menjadi dua
yaitu:
a. Sumber data primer yang digunakan adalah Al-Qur’an dan
Tafsir al-Sya’rawi karya Asy-Sya’rawi
b. Sumber data sekunder dapat diperoleh literatur-literatur lain
berupa buku-buku karya Asy-Sya’rawi yang berkaitan dengan
sosial dan juga hasil penelitian, dan artikel-artikel lain yang
tentunya berkaitan dengan masalah sosial guna memperkaya
atau melengkapi data primer.
3. Teknik Pengumpulan Data
mengumpulkan, atau menghimpun data. Pengumpulan data
dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam
rangka mencapai tujuan penelitian.
kesimpulan dari yang bersifat umum kepada yang bersifat khusus.
Dalam hal ini, peneliti menyimpulkan penafsiran-penafsiran Asy-
Sya’rawi terhadap ayat-ayat sedekah yang terkait dengan sosial
dalam Al-Qur n, yang kemudian dijadikan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan dalam rumusan masalah penelitian ini.
4. Metodologi Analisis Data
deskiptif-analisis. Metode deskiptif adalah metode yang tidak
terbatas pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi
analisa dan interpretasi tentang arti dari data tersebut. Sedangkan
metode analisis adalah metode atau jalan yang dipakai untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan ilmiah dengan mengadakan
perincian terhadap objek ilmiah tertentu dengan jalan memilah-
milah antara pengertian yang satu dengan pengertian lainnya,
untuk sekedar memperoleh kejelasan mengenai objek yang diteliti
tersebut.
pemikiran-pemikiran Asy-Sya’rawi mengenai sedekah yang
selama ini mungkin belum jelas
H. Teknik dan Sistematika Penulisan
Adapun teknik sistematika penulisan ini merujuk pada pedoman
penulisan skripsi Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta. Pembahasan
penelitian ini disusun dalam lima bab yang masing-masing bab terdiri
dari bagian yang tak terpisahkan dan saling terkait. Sistemstika
sebagai berikut:
masalah, identifikasi, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodelogi penelitian
dan sistematika penulisan.
sedekah, kata dan derivasi sedekah dalam Al-Quir`an, perbedaan
15
sasaran sedekah.
Bab ketiga, berisi profil Asy-Sya’rawi dan Tafsir al-Sya’rawi
yang mengenai biografi Asy-Sya’rawi, riwayat hidup Asy-Sya’rawi,
riwayat intelektual dan karir, pandangan ulama terhadap Asy-
Sya’rawi, karya-karya Asy-Sya’rawi dan profil Tafsir al-Sya’rawi,
latar belakang penulisan Tafsir al-Sya’rawi, metode penulisan Tafsir
al-Sya’rawi, corak Tafsir al-Sya’rawi, sistematika penafsiran Tafsir
al-Sya’rawi.
Relevasi Sedekah dalam kehidupan masa kini.
Bab kelima, berisi penutup yang meliputi kesimpulan dan saran-
saran.
89
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Syeikh al-Sya`râwi dalam tafsirnya menafsirkan tidak seperti
karya tafsir lainnya karena maksud dan tujuannya adalah
mengungkapkan kemukjizatan al-Quran dan menyampaikan ide-
ide keimanan kepada pemirsa, pendengar dan pembaca. Oleh
karena itu kitab ini tidak ditulis dengan gaya bahasa pidato dan
tidak ditulis juga dengan gaya bahasa ceramah dari seorang guru
dihadapan para murid dan pendengarnya yang beragam tingkat
pendidikan maupun status. Dalam menafsirkan ayat-ayat sedekah
Syeikh al-Sya`râwi memaparkan sangat jelas hukum bersedekah,
waktu yang baik untuk bersedekah atau berinfak, dan cara
bersedekah atau berinfak yang baik.
2. Setiap seseorang yang diberikan harta oleh Allah Swt. hendaknya
menyisihkan sebagian hartanya untuk dibagikan kepada fakir
miskin atau peminta-minta. Karena dengan mengeluarkan
hartanya seseorang dapat menyucikan dirinya dan membuat
dirinya tenang. Seseorang yang menyedekahkan atau berinfak
lebih baik dengan cara yang sembunyi-sembunyi agar terhindar
dari rasa riya` atau rasa ingin dipuji oleh orang lain. Karena
apabila dia berniat untuk itu maka pekerjaannya itu hanya akan
mendapatkan sebatas itu. Tanpa ada sisa-sisa kebajikan
sedikitpun.
90
disampaikan kepada yang terkait sebagai berikut:
1. Diharapkan bagi yang membaca tulisan ini, semoga dapat
memahami dan mengambil pelajaran yang terkait mengenai
sedekah dalam pandangan al-Sya`râwi.
2. Untuk penelitian selanjutnya, penulis menyarankan untuk
mengkaji sedekah dalam tafsir lain dengan bermakna selain zakat,
infak, dan maupun sedekah itu sendiri. Karena masih banyak
makna sedekah dalam tafsir al-Sya`râwi yang belum penulis kaji.
3. Penulis menyadari akan adanya kekurangan dalam penelitian ini,
maka dari itu, diharapkan pada penelitian selanjutnya untuk
melengkapi segala bentuk kekurangan yang terdapat pada
penelitian ini.
penafsiran dalam tafsir al-Sya`râwi, khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi pembaca.
`Ashruhu fî `Uyûn `Ashrihi, (Kairo: Maktabah al-Turâts al-Islâmiy, 1409 H)
Abû al-`Ainain, Sa`îd, “ al-Sya`râwi Anâ min Sulâlat Ahl al-Bait,”
(Kairo: Akhbâr al- Yaum, 1995)
Ahmad bin Fâris bin Zakariyâ, Mu`jam Muqâyîs al-Lugah, (Beirut: Dâr al
Fikr, 1319H/979 M)
Ahmad Sangid, Dahsyatnya Sedekah, (Jakarta: Qultum Media, 2008)
al-Masri Husain Jauhar, Ahmad, (selanjutnya ditulis Husain Jauhar),
al-Syaikh Muhammad Mutawalli al-Sya`râwi (selanjutnya ditulis
al-Sya`râwi), (Kairo: Nahdat Mishr,1990)
Alî Îyazi, Muhammad, “ al-Mufassirûn Hayâtuhum wa Manhajuhum,”
(Teheran: Mu`assasah al-Thabâ`ah wa al-Nasyr, 1372 H)
Ali Syibromalisi, Faizah dan Jauhar Azizy, membahas kitab tafsir
klasikmodern, (Lembaga penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2011)
Beni, “Sedekah dalam Perspektif Hadis”, Skripsi Strata Satu UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta: Tidak diterbitkan, 2014
Departemen Agama Republik Indonesia, al-Qur’an dan Terjemahnya (Ed.
Baru: Bandung: Lubuk Agung, 1999)
Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Pemberdayaan Kaum Duafa
(TafsirAl-Qur`an Tematik), (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al
Qur’an, 2008),
sedekah)”,(Yogyakarta:Cemerlang Publishing, 2009)
(Kairo: Dâr al- Nashr, 1992)
Gaus AF, Ahmad, Filantropi dalam masyarakat Islam, (Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo, 2008)
(Depok: Lingkaran Studi Al-Qur`an)
Hidayatulloh, Rahmat “Infaq dan Sadaqah Dalam Al-Qur’an (kajian Tafsir
Tematik)”,Skripsi Strata Satu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:
Tidak diterbitkan, 2011
Agustus 2012
Lihat madkhal pendahuluan kitab tafsir al-Sya`râwî
M. Maskhuri, “Sedekah dan Gerakan Dakwah Islam (Studi Pemikiran Yusuf
Mansur)”, Skripsi Strata Satu Institut Agama Islam Negeri
Walisongo Semarang: Tidak diterbitkan, 2011 Madani.2009)
Mahmud, “metode Penelitian Pendidikan”,(Bandung:Pustaka Setia,2011)
pahlevi Dalimunthe, Reza “100 Kesalahan Dalam
Sedekah”,(Jakarta:Qultum Media, 2010)
Muhammad Sanusi, The Power Of Sedekah,(Yogyakarta: Pustaka Insa
Madani.2009)
Mutawalli al-Sya`rawi, Muhammad , “Tafsir al-Sya`rawi”, (Kairo: Akhbâr
al-Yaum Idârah al-Kutub wa al-Maktabât, 1991)
Ratnasari, Mardiah “Konsep Sedekah Dalam Perspektif Pendidikan Islam”,
Skripsi Strata Satu UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: tidak
diterbitkan, 2013
CV. Widya Karya. 2006
Rinaldy, Dicky “Analisis Isi Tentang Sedekah Dalam Twitter Ustadz Yusuf
Mansur”, Skripsi Strata Satu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: tidak
diterbitkan, 2014
Sayyid Qutb, Tafsir Fi Dzilal Al-Qur`an, Jakarta: Gema Insani Press, 2000
Sayyid Quthb, “Tafsir Fi Zhilalil-Qur’ani”,Jakarta:Gema Insani 2000
Shodiq, Kamus Istilah Agama, Jakarta: Al-amin. 1988
Syeikh Muhammad Mutawalli Al-Sya`rawi, Tafsir Sya`rawi, Terj. Safir Al-
Azhar, Jakarta: PT. Ikrar Mandiriabadi, 2007
Thobroni, Muhammad “Mukjizat Sedekah”,(Yogyakarta:Pustaka Marwa)
Yazid bin Abdul Qadir Jawaz, “Sedekah Sebagai Bukti Keimanan
dan Penghapus Dosa”, Pustaka at-Taqwa 2009
Umar Hasyim, Ahmad, “al-Imâm al- Syarâwi Mufassiran wa Dâiyah”,
Kairo: Akhbâr al-Yaum, 1998
Media. 2007