Kaya Dengan Sedekah

download Kaya Dengan Sedekah

of 28

description

Kaya Dengan Sedekah

Transcript of Kaya Dengan Sedekah

Kaya dengan sedekah mau

Kaya Dengan Sedekah MauMau Mau???

Aku dan istriku memang lagi gemar-gemarnya lihat acara Nikmatnya Sedekah yang ditayangkan di TPI setiap selasa dan rabu pagi jam 04.30 WIB di TPI. Biasanya dibawakan langsung oleh ustadz Yusuf Mansur, namun kadang-kadang ustadz Yusuf Mansur digantikan oleh ustadz lainnya. Mungkin karena kesibukan beliau kali yaaa ?

Ustad Yusuf Mansur sering mengatakan bahwa kalau anda ingin kaya maka bersedekahlah! Perbanyaklah sedekah maka anda akan semakin cepat kaya. Seberapa cepat anda melaku-kan sedekah..dan seberapa banyak otomatis akan mempercepat kekayaan yang ingin anda capai. Wah gimana tuh, mau kaya kok disuruh sedekah..??? kayaknya nggak logis ya?

Eit tunggu dulu..! Memang kalau kita lihat sekilas hal itu nggak bisa masuk nalar. Dan memang keajaiban sedekah itu selalu diluar nalar manusia, di luar batas logika. Coba anda baca ayat yang mengatakan bahwa Tuhan akan memberikan rezeki yang datangnya tidak disangka-sangka kepada hamba Nya yang dikehendaki. Nah...cocok kan dengan sedekah.

Kalau selama ini kita hanya sendirian dalam arti tanpa melibatkan Tuhan atau kalaupun melibatkan hanya sedikit...? cobalah anda mulai sekarang untuk selalu melibatkan Tuhan dengan jalan memperbaiki diri dan selalu melakukan sedekah. Insya Allah Tuhan akan memberikan jalan yang tidak disangka-sangka kepada anda.

Kita sering berpikiran bahwa satu-satunya jalan untuk mendapatkan rezeki adalah dengan bekerja dan menabung. Kadang berhutang untuk menambah modal kerja. Tetapi kalau ustadz Yusuf Mansur menyarankan, cobalah untuk meningkatkan kekayaan dengan sedekah. Bagaimana caranya?

Taruhlah anda ingin memperoleh kekayaan sebesar 1 Milyar Rupiah. Anda bisa melakukan sedekah sebanyak 10 % dari total kekayaan yang ingin anda peroleh tersebut. Yaitu 100 Juta...Waaah ??? Kok besar sekali ya? Apakah itu dikeluarkan sekaligus atau bertahap ? Ya terserah anda. Semakin cepat sedekah anda mencapai nominal 100 juta, maka akan semakin cepat kekayaan anda akan mencapai 1 Milyar. Itu menurut ustadz Yusuf Mansur lho.

Terus kemana aja anda harus bersedekah? Anda bisa melakukan sedekah ke beberapa tempat ataupun orang yang membutuhkan disekitar anda. Bisa ke rumah-rumah yatim, orang miskin, ataupun ke tempat-tempat pendidikan anak yang kurang mampu, tempat ibadah atau bahkan bisa bersedekah ke kerabat dekat yang tidak mampu. Semua itu terus anda lakukan dengan senang hati sampai mencapai nominal yang anda targetkan.

Bahkan ustadz Yusuf Mansur pernah bercerita ada seorang yang mempunyai hutang 4 Milyar. Kemudian dia meminta nasehat kepada ustad Yusuf Mansur bagaimana cara melunasinya. Akhirnya orang tersebut di minta untuk bersedekah minimal 10 % syukur bisa lebih. Orang ini merasa dirinya bukanlah orang yang begitu sholeh dan tawadhu makanya dia memutuskan untuk bersedekah 10 % lebih yaitu sekitar 450 jutaan. Tanpa disangka-sangka setelah berjalannya waktu selalu saja ada jalan yang memudahkan dia untuk mencapai rezeki. Dan akhirnya hutangnya yang 4 M itu pun bisa lunas dalam waktu 1 tahun.

Apakah sedekah hanya untuk mencapai kekayaan?

Tidak....! Sedekah bisa anda gunakan untuk berbagai keperluan anda. Misalnya untuk kesehatan anda, untuk kebaikan anak dan istri anda atau bahkan untuk kebaikan seluruh kerabat anda. Asal anda melakukannya dengan senang hati dan ikhlash insya Allah sedekah akan memudahkan hidup anda.

Selamat melakukan sedekah ! Semoga anda menjadi ahli sedekah yang dikasihi oleh Tuhan dan dicintai oleh manusia. Berapa target sedekah anda sekarang...?MATEMATIKA SEDEKAH

Di usianya yang tergolong muda, kelahiran 19 Desember 1976, jadi usianya baru 30-an tahun pada 2007 ini, sosok ustadz ini memang layak untuk dipanggil ustadz atau Guru dalam ilmu Islam. Ya, inilah ustadz Yusuf Mansur, masih muda usia, tetapi "pamor" dirinya sudah menasional, bahkan mungkin sudah "go international".

Saya memang baru mengenal dia, pada saat ikut ke dalam kelompok atau majelis taklim binaannya. Dan, di Surabaya katanya baru pertama kali digelar majelis taklim binaannya ini. Dan, beruntung saya bisa ikut hadir di sana. Pada saat itu, ustadz Yusuf Mansur memberi-kan uraian menarik mengenai "Shodaqoh" atau "Sedekah".

Meskipun saya sudah tahu mengenai Keagungan Al-Qur'an, yang memberikan gambaran kepada kita, bahwa dengan sedekah ini, kita bisa memperoleh ampunan Allah, menghapus dosa, dan menutup kesalahan serta keburukan. Sedekah bisa mendatangkan ridha Allah, juga bisa mendatangkan kasih sayang dan bantuan Allah. Tetapi, dengan penjelasan sederhana tentang potensi kekuatan sedekah oleh ustadz Yusuf Mansur ini, benar-benar semakin membuka "matahati" saya, dan selama ini ternyata saya telah rugi besar, berkaitan dengan sedekah ini.

Ustadz Yusuf Mansur memberikan ilustrasi yang sangat mudah dan "gamblang", bagaimana sebenarnya sistem sedekah ini bekerja. Ini sungguh luar biasa prima. Dengan tetap bergaya selayaknya "anak muda", maka ustadz ini menunjukkan sekaligus mengingatkan ke setiap orang yang hadir, bahwa Allah sendiri telah menjanjikan, jika manusia mau bersedekah, maka Allah pasti akan menggantinya dengan jumlah minimal 10 (sepuluh) kali lipat. Dan, ini ada dasar hukumnya, yaitu tertulis di dalam Al-Qur'an Surat: 6, Ayat: 160, dimana Allah menjanjikan balasan 10 x lipat bagi mereka yang mau berbuat baik. Bahkan di dalam Al-Qur'an Surat: 2, Ayat: 261, Allah menjanjikan balasan sampai 700 x lipat.

Menurut ustadz muda ini, dengan berpedoman pada Al-Qur'an tersebut, maka kita bisa membuat "hitung-hitungan" matematika, yang disebutnya sebagai MATEMATIKA DASAR SEDEKAH. Nah, inilah yang luar biasa prima itu. Matematika sedekah ini, sungguh sangat berbeda dengan ilmu matematika yang dulu pernah kita pelajari di sekolah...benar-benar berbeda.

Dia memberikan ilustrasinya sebagai berikut:

10 - 1 = 9 ... ini ilmu matematika yang biasa kita terima di sekolah dulu.

Tetapi ilmu Matematika Sedekah adalah sebagai berikut:

10 - 1 = 19 ... ini menggunakan dasar, bahwa Allah membalas 10 x lipat pemberian kita.

Sehingga kalau dilanjutkan, maka akan ketemu ilustrasi seperti berikut ini:

10 - 2 = 28

10 - 3 = 37

10 - 4 = 46

10 - 5 = 55

10 - 6 = 64

10 - 7 = 73

10 - 8 = 82

10 - 9 = 91

10 - 10 = 100

Nah, sungguh menarik bukan? Lihatlah hasil akhirnya. Kita tinggal mengalikan dengan angka 10, berapa pun yang kita sedekahkan atau kita berikan dengan ikhlas kepada orang lain yang membutuhkan bantuan kita. Ingatlah, balasan 10 x lipat dari Allah itu adalah balasan minimal. Dan, kita pakai balasan dari Allah yang minimal saja sebagai acuan berhitung, yaitu 10 x lipat, tidak usah berhitung yang 700 x lipat...nanti terlalu wah... Oleh karena itu, saya merasa rugi besar jika saya hanya mengeluarkan sedekah dengan jumlah minimal. Semakin banyak bersedekah, maka pasti semakin banyak penggantiannya dari Allah SWT. Tinggal kita yang mau membuka mata, bahwa pengembalian dari Allah itu bentuknya apa? Bukalah "matahati" kita, selalulah berpikir positif kepada Allah. Bukankah Allah berfirman, "Aku adalah sebagaimana yang diprasangkakan hamba-Ku kepada-Ku". Oleh karena itu, selalulah berprasangka baik kepada Allah, maka Allah akan dengan serta merta menunjukkan Ke Maha Kebaikan Nya kepada kita. Allah pasti membalas kebaik-kan kita dengan balasan yang PAS, yang setimpal dengan amal perbuatan kita.

Review Nikmatnya Sedekah Bersama Ustad Yusuf Mansur di TPIHari ini ustadz Yusuf Mansur memberikan nasehat tentang bagaimana sebaiknya kita dalam mengejar cita-cita. Kebanyakan dari kita kalau mempunyai keinginan entah itu ingin usaha, atau ingin punya rumah, atau keinginan yang lainnya biasanya kita hanya mengandalkan diri sendiri dan melakukannya sendiri. Ustadz yusuf Mansur menyarankan sebaiknya bila kita mempunyai keinginan cobalah untuk bermitra dengan Alloh swt Yang Maha Menciptakan segala sesuatu, Yang Maha Mengabulkan semua doa, insya Alloh cita-cita kita akan lebih cepat tercapai

Seperti kisah seorang pengusaha dari Tasik ini. Pada awal usahanya pegusaha ini menganggap bahwa yang penting dalam berusaha itu adalah membayar gaji karyawan dan kerjakan dengan sebaik-baiknya dan selesai. Namun dengan berjalannya waktu si pengusaha ini mengalami banyak sekali hambatan dan cobaan. Diantara hambatan dan cobaan itu adalah dia pernah ditinggal oleh seluruh karyawannya padahal pekerjaannya belum selesai. Akhirnya pengusaha ini berintrospeksi diri, kira-kira apa yang salah dalam usahanya.

Kemudian dia terpikir untuk melakukan sedekah sedikit demi sedikit. Pada awalnya dia sedekah ke panti asuhan dan anak yatim sebagian dari hartanya. Ternyata tidak seberapa lama omzet penjualannya meningkat secara tajam. Sungguh si pengusaha ini merasa betapa Alloh memudahkan jalan bagi hambanya yang sedekah dan meminta bantuan kepada Nya. Sejak saat itu si pengusaha ini semakin rajin sedekah..sedekah.. dan sedekah.

Akhirnya pengusaha ini bisa mendirikan sebuah pondok pesantren yang mempunyai santri sebanyak 500 orang, Dan semua biaya ditanggung oleh si pengusaha. Dia ingin bila pondok pesantren itu bisa mandiri dan tidak meminta-minta di jalan-jalan. Akhirnya memang sampai sekarang pondok pesantren tersebut bisa mandiri.

Di dalam sedekah, adakalanya memang tidak langsung dikabulkan keinginannya. Ustadz Yusuf mansur menceritakan, kadang seseorang sudah sedekah pertama kali sudah tahajud sudah dhuha namun belum juga terkabul. Kemudian dia tetap bersabar..dan melakukan sedekah lagi sampai yang kedua kali, ketiga kali dan keempat kali sambil tetap rajin sholat dhuha.

Akhirnya setelah sedekah yang keempat tiba-tiba saja si orang tersebut mendapatkan rejeki yang berlipat-lipat. Seolah-olah menjawab sedekahnya yang pertamakeduaketigadan keempat. Subhanalloh.

Demikianlah Alloh sejatinya Maha Mendengar doa hamba Nya namun biasanya dikabulkan pada saaat yang benar-benar tepat. Jika anda sudah melakukan sedekah dengan ikhlash dan belum memperoleh apa yang anda inginkan maka bersabarlah dan teruslah melakukan sedekah dan beribadah kepada Nya. Saya yakin suatu saat Alloh akan mengabulkannya.

Memang teori sedekah yang disampaikan ustadz Yusuf Mansur kelihatannya agak ekstrim. Seperti misalnya bila kita ingin punya mobil baru ya sedekahkan mobil lama padahal itu satu-satunya mobil yang kita punyai. Atau bila kita ingin punya rumah lebih baik maka rumah kita sebelumnya kita sedekahkan. Begitu seterusnyaTapi melihat banyaknya orang yang telah berhasil dalam melakukan sedekah patut kita jadikan tauladan. Selesaikanlah setiap permasalahan yang anda hadapi dengan sedekah. Karena dengan sedekahAlloh akan melipat gandakan nya menjadi 10 kali sampai 700 kali lipat. Masih ingat kan dengan teori matematika sedekah di artikel sebelumnya?. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini bagi Alloh. Bila Alloh akan meningkatkan derajat orangmaka Kun Fayakun orang itu dalam sekejab akan menjadi orang mulia dan sukses. Namun apabila Alloh akan merendahkan derajat manusia maka dalam sekejab pula manusia akan mengalami kehinaan.

Sebagai contoh mungkin anda sedang sakit yang sangat parah dan oleh dokter dinyatakan susah untuk sembuh. Anda bisa menerapkan teori sedekah ini. Cobalah anda berkunjung ke panti asuhan ataupun pondok pesantren terdekat dan bersedekahlah serta mitakan doa agar anda menjadi sembuh dan mendapat ridho Alloh swt. Karena banyak kasus tentang keajaiban sedekah yang ternyata bisa menyembuhkan segala penyakit. Seperti kisah seorang penderita leukemia di artikel sebelumnya.

Tetaplah rajin sedekah terutama kepada mereka yang tidak mampu disekitar kita. Fakir miskin dan anak-anak terlantar. Panti asuhan ataupun pondok pesantren. Insya Alloh de-ngan sedekah yang anda lakukan membuat semua keinginan anda semakin cepat tercapai.Masih Mengenai Keajaiban Sedekah Bersama Ustadz Yusuf Mansur

Artikel ini mengisahkan tentang keutamaan sedekah agar menjadi kaya dan bahagia. Saya peroleh dari sebuah milis sebagai berikut :

Meraih Kesejahteraan Finansial dengan Pendekatan Spiritual

Kekayaan masih menjadi pesona bagi sebagian besar manusia. Sebab kekayaan membawa kepada pintu segala kesenangan dan kebahagiaan. Kekayaan juga berarti kesempatan untuk menjadikan standar hidup menjadi lebih baik. Belum lagi kenyataan yang ''dikondisikan'' oleh manusia itu sendiri, bahwa kekayaan terkait dengan masalah posisi, status sosial dan kehormatan.

Wajar kemudian bila kekayaan begitu banyak menggoda manusia. Dan ditemukan kemu-dian, tidak sedikit manusia yang mengorbankan sisi kemanusiaannya dan mengabaikan keberadaan Tuhannya dalam kerangka pencarian dunia. Itu sebabnya, kekayaan juga bisa dalam sekejap berubah menjadi neraka dunia!

Bagaimana cara menghindari hal tersebut ? Menurut Pimpinan Wisata Hati, Ustadz Yusuf Mansur, menjadi kaya adalah sebuah keinginan yang wajar-wajar saja, sebagaimana keinginan untuk menjadi orang yang sukses baik secara pendidikan, jabatan dan lain sebagainya. ''Toh biar bagaimanapun, tidak ada larangan menjadi kaya - harus malah - asal bisa tetap bersyukur lagi saleh,'' tegas ustadz Yusuf Mansur saat memberikan ceramah tentang Financial Healing: Jawaban Bagi 1001 Masalah dan Keinginan yang diadakan oleh PT Telkom Bandung, di Bandung, Selasa (31/5).

Acara yang dihadiri oleh ratusan Pegawai Telkom Bandung itu merupakan kerja bareng Telkom Bandung, DAR! Mizan, dan Wisata Hati. ''Dan untuk mengiringi langkah pencarian kekayaan itulah manusia perlu diingatkan, dan diberikan pengarahan yang jelas. Tujuannya, bagaimana bisa menjadi kaya tanpa harus memiskinkan hati. Apalagi bila memiskinkan orang lain,'' tegas ustadz Yusuf Mansur.

Sebelumnya, saat berceramah di Masjid Raya Batam Centre, Batam, Senin (30/5), ustadz Yusuf Mansur mengupas tema ''Fenomena Keajaiban Sedekah (Membangun Usaha dengan Spiritual). Acara tersebut diadakan oleh Majelis Taklim Humairah Kota Batam, yang dipimpin oleh Ny Rekaveny Soerya, dan dihadiri oleh ribuan jamaah yang datang dari Batam dan sekitarnya.

Penulis seri buku Wisata Hati itu mengaku yakin benar bahwa bersedekah adalah kunci utama untuk menjadi kaya dan sukses. ''Banyak kejadian yang membuktikan itu. Dengan sedekah utang menjadi lunas, miskin menjadi kaya, susah menjadi senang, masalah mendapat solusi,'' ujarnya penuh semangat.

Dari perjalanannya ke berbagai daerah, ustadz muda kelahiran Jakarta tahun 1976 itu banyak menemukan fenomena keajaiban sedekah. Karena itu, kata dia, setiap insan perlu mempelajari ilmu sedekah. ''Meskipun terdengar sederhana, sedekah mampu membangun usaha dengan jiwa spiritual. Walaupun terdengar tak lazim tapi sedekah mampu membersihkan harta yang kita miliki dan mampu menggolkan proyek yang kita incar, Insya Allah,'' tuturnya.

Dia lalu mencontohkan tentang seorang pengusaha sedang mengincar sebuah proyek. Bia-sanya dalam dunia bisnis, orang suka main sikut sana-sikut sini, menyogok, atau memakai uang pelicin. ''Sekarang gantilah sogokan Anda dengan membiayai seribu anak yatim piatu dan anak jalanan. Kalau kita boleh bergurau sama Allah, istilahnya kita menyogok-Nya. Insya Allah proyek itu gol. Karena Allah yang memiliki dunia dan seisinya, maka berharaplah dari-Nya, jangan dari manusia,'' ujarnya.

Sekarang, kata dia, bayangkanlah keuntungan yang akan Anda dapatkan jika berhasil dalam suatu hal, maka langsung saja 2,5 persen disedekahkan di muka. ''Misalnya anda akan memperoleh seratus juta, maka sebelum memperoleh keuntungan itu, gelontorkanlah uang dari kocek anda sejumlah dua setengah juta rupiah untuk sedekah. Tidak besar, kan? Inilah contoh implementasi membangun usaha dengan spiritual,'' paparnya.

Saat berceramah di rumah Soerya Respationo, salah satu calon wakil gubernur Batam (mendampingi calon gubernur H. Nyat Kadir), Senin (30/5) malam, Yusuf Mansur menutur-kan beberapa kisah ajaib bersedekah. Misalnya, kisah seorang lelaki bernama Mubalighun yang ditimpa masalah berat. Karena selalu berhutang dan dikejar debt collector, istrinya tidak tahan dan minta cerai. Pada suatu malam, dia merasa dunia akan kiamat baginya, karena pada keesokan harinya rumahnya akan disita, istrinya menunggu di Pengadilan Agama, dan anak sulungnya akan dikeluarkan dari sekolah akibat terlalu lama menunggak bayaran. Pokoknya Mubalighun depresi berat dan bahkan berniat bunuh diri malam itu juga. ''Syukurlah dia sadar, dan teringat uang simpanannya sebesar Rp 300 ribu. Malam itu juga ia sedekahkan uang tersebut kepada fakir miskin. Keesokan harinya dia mendapatkan rezeki besar yang tak disangka-sangka, sehingga rumah tetap dimiliki, istri tak jadi menuntut cerai, dan anak sulungnya bisa tetap bersekolah,'' tuturnya.

Ada juga kisah seorang tukang bubur yang mengorbankan uangnya untuk biaya pengobatan orang tuanya. Apa yang terjadi? ''Begitu angka tabungannya di sebuah bank mencapai lima juta rupiah, ia mendapat hadiah sebuah mobil Mercy,'' kata Yusuf Mansur.

Ny. Hasyimah, istri H. Nyat Kadir, membenarkan fenomena keajaiban sedekah. Suatu hari dalam sebuah acara ia ingin menyumbang sejuta rupiah. Entah kenapa rasanya berat sekali mengeluarkan uang itu. Akhirnya ia hanya menyumbang 500 ribu, namun apa yang didapatnya? Sejak itu ada saja uangnya keluar untuk berbagai keperluan. Jumlahnya sampai berlipat. ''Andai saja saya jadi menyumbang sejuta, saya yakin keadaannya tak akan seburuk itu,'' tandas Ny Hasyimah.

Ny Rekavenny Soerya juga bercerita banyak mengenai keajaiban-keajaiban sedekah, terlebih setelah mendengarkan berbagai ceramah. ''Pengalaman hidup kami membuktikan bahwa pendekatan spiritual, khususnya sedekah, merupakan kunci untuk meraih kesejahteraan finansial,'' papar Ny Rekavenny.

Sumber : Republika, Senin, 6 Juni 2005

Inilah Berbagai Hal Tentang Keajaiban Sedekah (seri testimonial)Kekuatan sedekah memang sudah tidak diragukan lagi. Berbagai testimonial berikut mungkin bisa menggambarkan betapa dengan sedekah banyak mambantu menyelesaikan masalah yang sedang kita hadapi bahkan bisa melebihi harapan. Testimonial ini saya dapatkan dari milisnya ustadz Yusuf mansur. Semoga bermanfaat.

Kekuatan Sedekah dan Bangun Malam

Kebesaran dan kekuasaan Allah, Allah tunjukan kepada Aji. Anak muda ini berhutang 4 milyar rupiah, dan hidup dalam suasana serba kesulitan. Beruntung Allah mempertemukan dengan kekuatan sedekah dan bangun malam. setelah bertemu Yusuf Mansur, Aji menyedekahkan barang sisa yang ia miliki. setelah perjalananannya yang panjang dan berliku, ia bisa menyelesaikan hutangnya. Saksikan kisahnya diacara KEAJAIBAN SEDEKAH, yang ditayangkan di TPI, 25 FEBUARI 2007 Pukul 13.00 WIB yang lalu. Saksikan pula kisah yang lain, Kisah Yohana, Seorang perempuan Muallaf yang mencintai sedekah dan senantiasa mengajak orang bersedekah, termasuk ketika kawannya kepengen punya pekerjaan, Yohana memintanya menjadi donatur pondok, pekerjaan pun ia dapatkan. (Pengirim : ust_yusuf_mansur)

Sedekah Dalam Derasnya Hujan

Suatu hari saya didatangi seorang ibu tua bersama anaknya yang masih duduk di kelas 2 SMP. Mereka datang hujan-hujan dan bersepeda. Ibu itu hendak menjual sepasang gaun muslim miliknya pada saya, dia bilang uang itu untuk membayar tunggakan sekolah anaknya, sebentar lagi anaknya mau ujian, tapi belum bayar uang sekolah dan uang ujian. Saya melihat tubuh anak dan ibu itu menggigil kedinginan, saya sendiri sebenarnya saat itu hanya pegang uang yang hanya pas untuk membayar kuliah. Saya sendiri juga sedang ditagih bayaran kuliah. Dengan membaca bismillah dan yakin akan kebesaran Allah, saya memberikan uang kuliah saya itu untuk melunasi semua bayaran sekolah anak tersebut. Setelah itu saya berdoa pada Allah semoga Allah memberi jalan keluar untuk saya atas kesulitan saya dalam membayar uang kuliah. Selang beberapa hari dari kejadian itu, secara tiba-tiba saya mendapat rejeki dari yang tidak diduga-duga bahkan jumlahnya berlipat-lipat melalui usaha riasan pengantin saya, tiba-tiba ada yang mau menyewa jasa riasan pe-ngantin kepada saya. Subhanallah, Allahu Akbar.. (Pengirim : -)

Sedekah Menentramkan Hati

Saya seorang pendosa dan saya dikejar-kejar oleh dosa itu. Rasa penyesalan ini tak pernah hilang dalam hati, selalu membayangi diri disetiap waktu.hati dan otak saya penuh dengan rasa takut yang amat sangat terhadap azab Allah, sehingga membuat saya stress berat. namun saya selalu berusaha untuk mendekatkan diri pada Allah, seraya selalu berdoa memohon ampun atas dosa-dosa besar yang saya lakukan dan memohon petunjuk. YA..ALLAH saya harus bagaimana..?Suatu hari saya pergi nggak tau mau kemana, pikiran saya kosong, lalu saya berhenti di suatu daerah yang lagi tertimpa bencana banjir, spontan saya langsung ingin membantu mereka dengan memberikan bantuan makanan dan air minum, memang tidak seberapa yang saya beri. Namun sambutan yang saya terima luar biasa, salah satu bapak-bapak yg ada disana mengatakan, 'DI BANTU DOA YA MAS' seketika itu saya meneteskan air mata dan berlalu pergi. Setelah itu hal yang luar biasa terjadi pada saya, saya berangsur-ansur menjadi lebih tenang, lebih yakin atas ampunanan ALLAH dan semenjak itu ALLAH selalu memberikan petunjuk pada saya, semakin mantab hati ini, bahwa saya akan diampuni jika pertaubatan saya sunguh-sungguh.(Pengirim : Yuka)

Belum Bayar SPP Tapi Terdaftar Sudah Bayar

Saya seorang mahasiswa Perguruan Tinggi swasta di Solo. Saya ingin berbagi cerita tentang keajaiban sedekah. Pada mulanya dulu saya kurang begitu paham tentang keajaiban sedekah, tetapi setelah mendengarkan ceramah dari Ustadz Yusuf Mansyur saya mulai melakukan sedekah dengan mengisi kotak amal yang ada di warung-warung makan setiap kali makan, menyumbang pembangunan masjid meski sedikit, memberi uang kepada pengemis dan kalau ada kesempatan untuk bersedekah saya berusaha untuk bersedekah jika mempunyai uang. Pada saat melakukan pembayaran uang SPP, saya bingung karena orang tua belum ada uang sehingga orang tua saya terpaksa menggadaikan motor untuk membayar uang SPP saya. Setelah menerima uang pemberian orang tua, saya melakukan pembayaran di Bank, tetapi pada saat melakukan pembayaran dari pihak teller bank mengatakan kepada saya bahwa saya telah membayar. Anehnya padahal saya belum membayar uang SPP dan saya pun tidak mempunyai kwitansi pembayaran. Akhirnya saya di suruh konfirmasi ke loket pembayaran di bank yang ada di kampus. kwitansi pembayaran digunakan sebagai syarat untuk mengisi KRS secara online. Ketika saya mengisi KRS online ternyata bisa, sehingga saya dapat langsung menerima hasil cetakan KRS. Setelah melakukan konfirmasi di bank kampus juga sama bahwa saya sudah membayar, sehingga saya memberikan nomer HP saya kepada pihak teller bank agar nanti kalau ada mahasiswa yang komplain biar menghubungi saya. Uang tersebut sampai saat ini masih saya simpan kalau sewaktu-waktu ada yang menghubungi saya. Saya beranggapan bahwa mungkin dari pihak bank melakukan kesalahan pada waktu memasukkan nama atau mungkin ada yang membayarkan SPP saya, tetapi siapa? Apa mungkin ini merupakan salah satu keajaiban sedekah. Hanya Allah S.W.T yang tahu. Semoga cerita ini dapat bermanfaat bagi pembaca semuanya. (Pengirim : kisworo)

Terhindar Kebakaran Karena Sedekah

Malam itu saya memasak air dengan teko listrik pemasak untuk mandi air hangat. Namun karena lelah saya tertidur hingga pagi. Tak seorangpun di rumah yang menyadari hingga pagi hari saat azan subuh berkumandang, saya bangun dan tersentak kaget karena kabel teko pemasak air masih terhubung ke stop kontak. saya dapati elemen pemanas sudah gosong dan air di dalamnya sudah menguap habis. Menurut pengalaman yang sama, teko itu tentu sempat meledak dan dapat menimbulkan kebakaran. Akan tetapi, malam itu tidak terjadi apapun di rumah saya. Saya beristighfar dan bersyukur kepada Allah karena dalam ingatan saya, siang harinya saya baru saja menyedekahkan sebagian uang saku saya untuk pengembangan pendidikan anak-anak pemulung di bekasi. alhamdulillah, sedekah menghindarkan rumah saya dari kebakaran. (Pengirim : -)

Keikhlasan Bersedekah

Nama saya Fajar dari Pemalang. Saya mau cerita tentang teman saya yang bernama Haqqi suatu pagi dia sedang menyapu dihalaman rumahnya 2 hari yang lalu saya pernah cerita kepada teman-teman di sekolah yang intinya saya melihat cerita yang telah ditayangkan oleh Sentuhan Qolbu tentang sedekah, nah rupanya si teman saya Haqqi mendapatkan sebuah hidayah yang luar biasa dia rupanya mempraktekanya. Pagi itu ada 3 orang tua yang menghampirinya lalu mengulurkan tangannya, secara spontan teman saya langsung bergegas maengambil uang disakunya waktu itu sekitar 1500,-ke tiga orang tua itupun bergegas mengucapkan terima kasih dan keluar dari rumah. Tepat jam 7 teman saya berangkat ke DINAS PERTANIAN dengan semangat ternyata sesampai di sana teman saya disuruh tanda tangan sambil di sodori amplop berisikan Rp 150.000. Teman saya pun merasa senang dan dia teringat bahwa jika Kita menyedakahkan sesuatu di jalan ALLAH SWT, dengan ikhlas maka Allah akan membalasnya 100 kali lipat bahkan lebih. Hanya itu saja berbagi cerita Fajar, semoga bermanfaat bagi semua kalangan yang mau berbagi di jalan Alllah SWT.

(Pengirim : Fajar)

Musibah Bukan Suatu Musibah

Assalamualaikum wr wb, setengah tahun yang lalu saya baru saja pulang dari hk, saya menjadi tkw disana sejak tahun 2003. Ada yang mengganjal di hati saya sehingga saya memberanikan pulang sebelum kontrak saya habis, padahal sistem kontrak disana kalau belum habis kontrak harus bayar denda satu bulan gaji sama beli tiket pulang sendiri. Karena saya sudah tidak betah akhirnya saya minta pulang, tapi saya nggak punya uang dan itu saya utarakan ke majikan pada bulan April tapi majikan tetap bilang kalau saya harus bayar denda itu, dengan hati galau ingin sekali saya mengubah niat saya. Tapi karena saya tidak betah ya saya nekat. Saya mencoba pinjam uang ke teman baik saya tapi tak seorang pun membantu. Pada saat itu saya marah, kenapa ketika teman saya pinjem begitu mudah saya kasih tapi gliran saya? Nggak ada satu pun yang mau pinjemin. Dan pada saat itu ada kejadian yang membuat saya sedih yaitu ketika ada bencana gempa di yogja. Saya hanya mendengarnya sekilas karena saya gak ada libur jadi saya hanya menganggap gempa biasa. Tapi ketika teman saya mengirim sms kepada saya untuk menyumbang saat itu saya baru ngeh ternyata gempanya begitu dasyat kemudian dengan keberanian diri saya minta pada majikan untuk libur dengan catatan saya harus membayar uang libur itu sebesar $110, waduh kalut bener pikiran saya saat itu yang ada hanya stress, uang dah pas-pasan ditambah harus bayar denda libur, langsung saja saya nekat bilang ok, saya bayar. Keesokan harinya saya sedekahin sekian dollar uang saya dan baju yang layak pakai diserahin langsung ke panitia sumbangan. Selang beberapa hari tiba waktunya saya harus meningglkan hk, disaat itu saya di telpon agent dan saya bilang kalo saya booking pesawat sendiri, tanpa saya sadari agent saya bilang kalau majikan saya udah membelikan tiket untuk saya bukan hanya itu ketika saya mau pulang majikan saya memberi gaji satu bulan gaji $3320 langsung saja saya kaget bercampur seneng ternyata uang yang saya sumbang kan diganti berpuluhh lipat sama ALLAH, padahal saat itu saya tidak pernah sholat karena disana orang hk takut solat. Mulai saat itu saya yakin ternyata MUSIBAH ITU BUKAN SUATU MUSIBAH TETAPI MEMANG BENAR KALAU ALLAH ITU RINDU MA KITA SEHINGGA DIA MEMANGGIL KITA DENGAN MUSIBAH ITU . Wasalam(Pengirim : -)

Sedekah Membuat Segalannya Jadi Mungkin

Dulu saya adalah orang yang Tidak bisa mempergunakan kepercayaan orang dengan baik, padahal banyak sekali orang yang percaya kepada saya, apalagi dalam urusan usaha. singkat cerita, usaha saya berkembang pesat dengan menggunakan segala macam trik dan tipu daya, tapi akhirnya ... akibat dari perbuatan saya itu membuahkan sebuah problema hutang yang sangat besar, artinya saya terlilit hutang hingga ratusan juta yang menurut saya sudah tidak mungkin lagi untuk membayarnya, ditambah lagi tak ada satu pun usaha saya yang bisa dijalankan. Semenjak itu saya stress berat.... Tapi akhirnya saya lebih bisa mendekatkan diri kepada Allah.... Itu yang pertama saya syukuri. Setelah itu saya mulai mendengarkan tausiyahnya Ust. Yusuf Mansur tentang keajaiban sedekah... singkat cerita saya mulai mencoba dan mencoba sedekah..... ajaibnya saya selalu mendapat jalan dan bantuan dari mana saja yang tak terduga-duga yang menurut saya sudah tidak mungkin lagi. Lebih anehnya lagi saya mendapat kepercayaan untuk mengerjakan sebuah proyek dari salah satu perusahaan restoran besar di Bandung, padahal mereka tidak pernah mengenal saya sebelumnya, dengan kepercayaan penuh mereka memberikan uang muka kepada saya untuk modal kerja. Alhamdulilah saya tidak lupa memotong uang muka tadi untuk sedekah. Sekarang pekerjaan masih berlangsung. lagi-lagi keajaiban tiba.... Saya sudah ditawari lagi proyek yang baru, padahal pekerjaan yang dulu aja belum selesai.... SUBHANALLAH...... Sekarang saya masih punya hutang, tetapi sudah semakin berkurang dan selalu diberi jalan oleh Allah untuk mengatasinya. Percayalah wahai saudara.... dengan sedekah.... membuat yang asalnya tidak mungkin menjadi mungkin. (Pengirim : Aghie)Bagaimana Cara Bersedekah Dengan Ikhlash

(Belajar dari Ustad Yusuf Mansur )

Akhir-akhir ini saya dan keluarga senang sekali dengan acara Nikmatnya Sedekah di TPI setiap hari selasa dan rabu pagi dini hari. Tepatnya pukul 04.30 WIB. Dalam acara itu dibawakan materi tentang seluk-beluk sedekah. Kadang-kadang juga ditampilkan testimonial yang menunjukkan betapa dengan sedekah yang ikhlas akan membuat semua masalah yang kita hadapi akan selesai.

Memang setelah menyaksikan acara Nikmatnya Sedekah di TPI tersebut, saya merasa bersedekah menjadi ringan dan membahagiakan. Bukankah kebahagiaan salah satunya disebabkan karena kita bisa memberi sebagian harta kita kepada mereka yang membutuh-kan ? Yahsemua memang bergantung pada pikiran kita. Bila dalam pikiran bawah sadar kita tanamkan bahwa sedekah itu membahagiakan dan membuat manfaat yang sangat besar bagi kita dan orang yang kita kasih sedekah tentu saja sedekah akan menjadi ringan dan mudah saja.

Saya jadi teringat apa yang dikatakan kyai dan ustadz waktu masih di desa dulu. Bahwa sedekah itu seharusnya seperti buang air besar..PLONG .rasanya. Kalo masih belum plong..berarti sedekah kita itu masih diragukan akan ke ikhlashan nya. Apalagi kalo masih mengharap pujian dan nama.wah masih jauh itu.

Bila dipikir-pikir kadang ada hal-hal yang tidak masuk akal dalam bersedekah. Seperti apa yang dialami oleh adik ipar saya beberapa hari yang lalu. Semenjak dia rajin bersedekah tiba-tiba saja order di perusahaannya menjadi meningkat tajam. Kalau boleh dibilang 10 kali lipat dari biasanya. Sampai-sampai dia kewalahan menanganinya. Ya persis seperti apa yang diucapkan oleh ustadz Yusuf Mansur tentang matematika sedekah. Yaitu ketika kita bersedekah dengan ikhlash 1 bagian maka Alloh akan melipatgandakan menjadi 10 sampai 700 kali lipat. Tergantung amalan kita.

Ustadz Yusuf mansur memberi contoh tentang uniknya matematika sedekah ini. Misalnya kita punya uang 10 kemudian di sedekahkan 1. Sekarang jadi berapa uang kita? Bila anda menjawab jadi 9...berarti anda salah. Yang betul adalah uang anda menjadi 19....Lho kok bisa ? Begini ceritanya.

Yang disedekahkan dilipatkan 10 dulu baru ditambah sisanya yang sembilan jadilah 19. Aneh ya matematika sedekah. Tapi itulah kenyataannya. Dan ini banyak yang mempraktek-kan dan berhasil.

Jadi kalo anda ingin naik gaji atau penghasilan anda bertambah....bersedekahlah... Insya Alloh penghasilan anda akan bertambah. Sebagai contoh bila anda sekarang gajinya 6 jutaan... ingin naik jadi 10 jutaan perbulan...berapa rupiah anda harus sedekah ? Ayo coba dihitung....?

Jawabnya adalah 500 ribu perbulan.

Dengan sedekah bisa terhindar dari musibah.

Ada seorang penelepon yang mengatakan bahwa dia sudah bersedekah setiap bulan namun kenapa penghasilannya kok nggak naik-naik ? Dia protes kepada ustadz Yusuf mansur waktu itu. Tapi ternyata ustadz Yusuf mansur menjelaskan bahwa dengan sedekah ada beberapa manfaat antara lain : ditambahkan rezeki yang datangnya tidak disangka-sangka, terhindar dari musibah dan membuat kita panjang umur serta barokah umurnya.

Jadi mungkin saja seseorang yang bersedekah itu masih dibersihkan hati dan jiwanya oleh Alloh swt. Walaupun belum mendapatkan penghasilan tambahan saat ini bisa jadi dia memperoleh manfaat yang lain seperti diatas. Dan yang paling penting tetaplah ber husnu dzon kepada Alloh. Karena Alloh pasti tahu apa yang terbaik buat hamba Nya.

Apa yang dajarkan oleh ustadz Yusuf Mansur memang agak diluar nalar dan pikiran manusia. Bayangkan saja sewaktu ustadz Yusuf Mansur berjualan Mie Ayam dengan penghasilan harian yang pas-pasan. Misalnya sehari dapat 30 Ribu. Maka yang separoh dia sedekahkan ke fakir miskin dan anak yatim. Sedangkan yang separo lagi buat biaya hidupnya sehari-hari. Dan itu terus dilakukan sampai beliau menjadi seperti sekarang ini.

Memang terasa agak berat. Aku sendiri belum bisa melaksanakan yang seperti itu. Tapi dengan berjalannya waktu Insya Alloh hal itu bisa terwujud. Asalkan kita tetap berusaha dan tawadhu bahwa setiap harta yang kita hasilkan pada hakekatnya hanyalah titipan semata dari Tuhan dan untuk disalurkan kepada yang membutuhkan.Keajaiban Sedekah Menyembuhkan Leukimia

Saya yakin bahwa sedekah itu mampu mempercepat doa yang kita panjatkan. Setiap rabu pagi habis sholat shubuh jam 4.30 WIB, saya dan istri melihat tayangan ceramah di TPI oleh ustadz Yusuf Mansur tentang keajaiban sedekah. Walaupun belum sepenuhnya saya melaksanakan nasehat ustadz Yusuf Mansur, tapi saya sudah sering merasakan manfaat dari sedekah. Dan sekarang saya semakin yakin bahwa sedekah akan membuat doa kita cepat terkabul. Bila anda sedang menghadapi masalah apapun.cobalah untuk menyelesaikannya dengan sedekahinsya Allah pasti cepat tercapai segala keinginan anda.

Cerita berikut saya ambil dari sebuah blog. Mungkin akan menambah wawasan kita tentang manfaat sedekah

Menyembuhkan Leukemia Melalui Terapi SedekahOleh : Rahmi

Ketika putranya divonis leukemia oleh dokter, rasa tak percaya dan berjuta perasaan lainnya bercampur aduk dalam diri Diana Ekarini (36). Bagaimana tidak, buah hatinya Abiyyu Nurhakim Jusafardila masih berusia 9 tahun!

Kini selain melakukan kemoterapi, Diana pun ikut melakukan terapi sedekah, di mana ia menyedekahkan hartanya demi kesembuhan sang putra. Kisah Diana berjuang melawan leukemia yang diderita Abi, telah tertuang dalam sebuah buku. Ditemui halohalo.co.id, Diana membeberkan kisahnya:

Diagnosis Awal Radang Selaput Sendi

"Awalnya Abi anak yang sehat. Baru di tahun 2005, kakinya pernah bengkak-bengkak karena keseleo. Saat saya bawa ke dokter, katanya Abi kena Arthritis (radang selaput sendi)," tukas wanita asal Bandung ini. Sejak itulah, Abi diterapi dengan obat-obatan radang selaput sendi.

Meski tak pernah putus mengkonsumsi obat, namun pada November 2006 - tepatnya ketika mereka sekeluarga tengah berlebaran di kampung halaman suaminya di Jambi, sakit Abi kembali kambuh.

"Di Jambi, Abi akut lagi. Meski saya membawa obat-obatan dari Bandung, tapi kondisinya tetap saja turun," kenang Diana yang beserta keluarganya berdomisili di Bandung. "Pas malam takbiran Abi bisa jalan, tapi wajahnya masih pucat," tambahnya.

Khawatir dengan kondisi buah hatinya, mantan pramugari yang saat ini mengelola sebuah salon di Bandung ini pun memutuskan kembali ke Bandung. Mereka pun langsung berkonsultasi dengan dokter yang selama ini menangani penyakit Arthritis Abi.

Ketika diperiksa, ternyata lekosit (sel darah putih) Abi turun. Dokter juga menemukan adanya blast (sel darah putih jahat) dalam darah putih Abi. Saat itulah baru diketahui, bahwa putra semata wayangnya menderita leukemia.

"Anehnya, saya masih bisa berdiri tegar saat dokter mengatakannya. Padahal sebelum saya, ada ibu-ibu yang guling-guling karena shock dengan vonis penyakit anaknya. Saya hanya bertanya, 'tapi ada obatnya kan Dok?'," kata kelahiran 2 Januri 1972 ini.

Tapi ketika mendengar Abi harus melakukan kemoterapi, ketegaran Diana pun langsung lenyap. Di benaknya, kemoterapi pasti akan membuat buah hatinya menjadi botak dan kulitnya gosong.

"Ternyata rambut botak dan kulit gosong cuma efek paling ringannya kemo," katanya pahit, walhasil Diana pun menolak buah hatinya menjalani kemo. Saat itu ia berpikir untuk menggunakan pengobatan alternatif.

"Tapi yang tidak bertentangan dengan agama, saya maunya yang menggunakan logika saja," tambahnya lagi. Misalnya, bila kaki Abi bengkak-bengkak ya dipijat. "Atau alternatif lainnya, seperti terapi mengalirkan energi," tukasnya.

Berburu Pengobatan Alternatif

Sebelumnya, Diana sempat menggunakan pengobatan alternatif yang mengandalkan obat-obatan suplemen di Sukabumi. Karena merasa cocok, maka ia sekeluarga pun memutuskan untuk serius mengobati buah hatinya di daerah itu.

"Awalnya cocok, tapi selang beberapa bulan, kondisi Abi kembali drop," katanya. Sayang-nya, ternyata sang terapisnya pun mengaku sudah memberikan suplemen yang terbaik untuk Abi.

"Ia bilang, mungkin jalan satu-satunya Abi harus di kemo," kata Diana, kesal. Meski begitu, ia tetap kukuh menolak anaknya melakukan kemoterapi.

"Saya bilang waktu itu, 'daripada kemo, mendingan uangnya buat sedekah'" tukasnya. Tak dinyana, perkataan Diana itu membuat sang terapis terkejut. Ia lalu menganjurkannya mendatangi Ustad Yusuf Mansyur, untuk melakukan terapi sedekah.

Ternyata untuk bertemu Ustad Yusuf tidak mudah, apalagi saat itu beliau sedang naik daun dengan Wisata Hati-nya. Tapi Diana pun tak kenal menyerah, akhirnya, ia pun dapat bertemu dengan ustadz muda tersebut di salah satu acaranya.

Di saat itulah, ia ceritakan masalahnya dan membuat daftar semua dosa-dosa yang pernah dibuatnya. "Berat juga sebetulnya mengingat itu semua, tapi itulah yang menjadi syarat saya dapat melakukan terapi di Wisata Hati," ujarnya, mengenang.

Bersedekah Sambil Kemoterapi

Melalui Wisata Hati yang dilakukannya, Diana banyak mempelajari berbagai ketentuan dalam bersedekah, salah satunya dengan melakukan ijab kabul. Bahkan saat itu juga, semua uang yang ia punya disedekahkan. "Hanya disisakan untuk bayar tol pulang saja," akunya.

Ketika itu, uang satu juta rupiah yang ia miliki telah diikhlaskan untuk disedekahkan. Tapi selang tiga hari kemudian, ternyata Diana malah mendapatkan rejeki dari temannya yang tinggal di luar negeri.

"Jumlahnya cukup besar, kalau dirupiahkan bisa mendapat 10 juta-an," tukasnya. Sejak itulah, tekad Diana untuk melakukan terapi sedekah semakin kuat. Sayangnya, ternyata kondisi Abi malah semakin memburuk. Sehingga Diana pun kembali ke dokter yang sama sebelumnya.

"Saat itu dokter sempat menyalahkan saya karena tidak mau menjalani kemoterapi," jelasnya. "Dokter mengatakan, kalau saja sebulan yang lalu Abi melakukan kemoterapi pasti sekarang ia sudah bisa lari-larian."

Tapi Diana tak berkecil hati, ia yakin mungkin inilah jalan yang harus ditempuh Abi. Meski buah hatinya tetap harus di kemo, namun ia puas telah berusaha semaksimal mungkin. Selain kemo, Diana tetap melanjutkan terapi sedekahnya.

"Saya dengan lapang hati mulai sering sedekah dan menambah keyakinan, sampai benar-benar meyakini bahwa kekuatan sedekah itu luar biasa," paparnya lagi. Ketika kondisi Abi mulai membaik, ia melihat bahwa inilah keajaiban yang diberikan padanya.

Bahkan setelah Diana mengikhlaskan communicator-nya untuk disedekahkan, dokter mengatakan kalau dalam tubuh Abi sudah tidak ada blast sama sekali. Pengalaman Diana ini menarik Penerbit Mizan yang memintanya untuk menuliskan kisahnya dalam sebuah buku.

"Awalnya saya sempat menolak, karena Abi masih dalam proses penyembuhan. Tapi setelah saya berkonsultasi pada Ustad Yusuf Mansur, beliau bilang sebaiknya saya tulis dan diniatkan untuk ibadah."

Ia berharap kisahnya menggunakan terapi sedekah dan cinta ini, dapat menginspirasi banyak orang. Terutama mengenai pengalamannya dalam mengobati Abi, melalui sedekah. Sehingga orang lain pun ikut merasakan keajaiban bersedekah.Ingin Punya Anak? Bersedekahlah..!!!

Saya sendiri pernah mengalami betapa sedekah mampu mempercepat tercapainya doa yang kita inginkan.

Sejak saya menikah tahun 2001 aku termasuk agak lama punya anak yaitu di tahun 2006. Jadi hampir 5 tahun saya baru dikaruniai anak. Tahu sendiri kan bila kita nggak punya anak, selalu saja diledekin oleh saudara-saudara. Walaupun itu cuman guyon tapi lama-lama risih juga. Kadang aku berpikir memangnya aku dan istriku yang menciptakan anak? Bukankah anak adalah titipan Allah dan tentu saja Allah lah yang menciptakannya.

Sering saya baca surat Yasin dan membaca artinya terutama yang ayat 77 artinya : apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setetes air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi musuh yang nyata. Sejenak saya merasa damai dan tenang. Entah ketenangannya sesaat atau bahkan hanya bertahan sampai ada komentar baru dari teman-teman dan keluarga lainnya.

Saya merasakan betapa beratnya beban yang ditanggung oleh istriku pada saat itu. Untuk itu segala usaha aku lakukan. Mulai dari periksa kedokter, minum obat-obatan baik yang herbal maupun yang sintetik, vitamin E menjadi makanan sehari-hari. Minum kolak kacang ijo setiap hari. Dan bahkan sampai minta doa-doa kepada saudara-saudara yang kebetulan baru naik haji dan masih banyak yang lainnya.

Waktu itu saya percaya bahwa Tuhan tentu tahu dan mengerti kondisi makhluk Nya. Saya berpikir positif saja bahwa mungkin belum waktunya saya memiliki seorang anak. Namun dalam doa dan ikhtiar, saya dan istri selalu merasa bahwa suatu saat nanti kami insya Allah mempunyai anak. Seorang anak yang Sholeh dan menentramkan hati siapapun yang memandang.

Saya dan istri juga mencoba beberapa ramuan seperti madu dan serbuk kayu manis. Kemudian selalu mengamalkan beberapa ayat dari alQuran yang diberikan oleh seorang ustadz. Pokoknya apapun cara yang halal dan rasional semua kami usahakan waktu itu.

Bahkan pernah suatu saat istri saya periksa ke dokter dan dinyatakan rahimnya ada suatu infeksi dan harus minum antibiotika selama 2 bulan terus menerus. Sampai kadang-kadang istri saya merasa mau muntah ketika melihat obat tersebut. Akhirnya saya mengatakan kepada istriku Nggak usah di teruskan minum antibiotikanyamulai sekarang kita pasrah total saja kepada Allah.

Akhirnya saya dan istri menikmati seluruh waktu seperti layaknya dua orang yang sedang pacaran. Kami tinggalkan semua pemikiran tentang punya anak dan berusaha mensyukuri apapun kondisi saat itu. Di samping masih mengamalkan doa-doa saya juga mencoba mengamalkan sedekah. Sedekah ini agak unik dan hanya merupakan letupan ide yang sesaat namun aku ingin sekali melakukannya.

Yaitu bila saya atau istri bertemu dengan seseorang yang menurutku tidak mampu saat itu juga saya atau istri akan memberikan sedekah kepada orang tersebut dan seraya meminta di doakan agar punya anak yang sholeh ataupun sholehah.

Entah sudah berapa kali saya dan istri selalu melakukan itu . Baik di rumah, di pasar atau bahkan di jalan-jalan. Saat berada di kereta api atau atau di bus kota, kalau menemukan orang-orang yang menyentuh hati kami selalu memberikan sedekah berapapun dan langsung tanpa pikir panjang (spontan).

Sampai akhirnya, sewaktu saya dan istri sedang antri di Makro yogya. Kebetulan waktu itu pas pembukaan makro pertama kali di Yogya. Sehingga banyak sekali yang antri bahkan berebut untuk mendapatkan barang-barang dengan harga yang murah sekali. Tiba-tiba istri saya merasa perutnya sakit dan keringat dingin.

Akhirnya saya meminta istri untuk istirahat saja. Sore harinya periksa ke dokter kandungan di Klinik Nurahmi di daerah Pabelan yogyakarta. Dan.alhamdulillah.istriku dinyatakan positif hamil dan diharuskan untuk bed rest atau istirahat total selama 3 hari berturut-turut sampai fleknya hilang.

Dan betul selama istirahat total istriku hanya boleh ke kamar mandi selebihnya hanya berbaring selama 3 hari. Setelah 3 hari ternyata fleknya sembuh dan akhirnya boleh kembali beraktifitas biasa.

Kalo anda ingin meminta sesuatu yang besar kepada Tuhansilahkan lakukan tips-tips di atas insya Allah akan di kabulkan.KISAH SEORANG SATPAM DAN USTADZ YUSUF MANSUR

(Keajaiban Sedekah diambil dari milis Tahajud )

Kisah ini diceritakan langsung oleh ustadz Yusuf Mansur pengasuh pondok Wisata Hati keti-ka menghadiri suatu forum pengajian. Menurut ustad Yusuf Mansyur banyak orang yang mau berubah, tapi memilih jalan mundur.

Satu hari ustadz Yusuf Mansur jalan melintas di satu daerah. Ia tertidur di dalam mobil. Tiba-tiba saja ustadz terbangun karena ingin buang air kecil. Dilihatnya didepan ada sebuah pom bensin. Kemudian sang ustadz berpesan kepada sopirnya: "Nanti di depan ke kiri ya". Dan dijawab sang supir "Masih banyak, Pak Ustadz", karena mengira mau isi bensin.

Ustadz Yusuf Mansur paham bahwa sopirnya mengira pengin beli bensin. Padahal bukan. Sang ustadz pengin buang air kecil.

Begitu berhenti dan keluar dari mobil, tiba-tiba saja ada seorang sekuriti mendatangi sang ustadz dan menyapa, "Pak Ustadz!" . Dari jauh ia melambai dan mendekati ustad Yusuf Mansur. Sang ustadz menghentikan langkah dan menunggu satpam tersebut.

"Pak Ustadz, alhamdulillah nih bisa ketemu Pak Ustadz. Biasanya kan hanya melihat di TV saja". Begitu sapa satpam ini.

Ustad Yusuf Mansur hanya tersenyum. Ga ke-geeran, insya Allah, he he he begitu gu-mamnya.

"Saya ke toilet dulu ya", kata sang ustad karena sudah tidak tahan lagi."Nanti saya pengen ngobrol boleh Ustadz?" tanya satpam."Saya buru-buru loh. Tentang apaan sih?", ustad Yusuf Mansyur menimpali."Saya bosen jadi satpam Pak Ustadz", sambung si satpam

Sejurus kemudian sang ustadz sadar, Ini Allah pasti yang "berhentiin" saya. Lagi enak-enak tidur di perjalanan, saya terbangun pengen pipis. Eh nemu pom bensin. Akhirnya ketemu sekuriti ini. Berarti barangkali saya kudu bicara dengan dia. Sekuriti ini barangkali "target operasi" dakwah hari ini. Bukan jadwal setelah ini. Begitu pikir saya. Saya katakan pada sekuriti yang mulia ini, "Ok, ntar habis dari toilet ya".

Selesai dari toilet Ustad Yusuf Mansur menghampiri pak satpam yang sudah menunggu bebrapa saat.

"Jadi, pegimana? Bosen jadi satpam? Emangnya ga gajian?", tanya Sang Ustadz membuka percakapan.

Kemudian sang ustadz dan satpam tersebut mencari warung kopi, untuk bicara-bicara dengan beliau ini. Alhamdulillah ini pom bensin bagus banget. Ada minimartnya yang dilengkapi fasilitas ngopi-ngopi ringan.

"Gaji mah ada Ustadz. Tapi masa gini-gini aja?""Gini-gini aja itu, kalo ibadahnya gitu-gitu aja, ya emang udah begitu. Distel kayak apa juga, agak susah buat ngerubahnya" ."Wah, ustadz langsung nembak aja nih".Merasa agak nggak enak kepada sekuriti ini, sang ustad meminta maaf umpama ada perkataannya yang salah. Kemudian ustadz melanjutkan,

Tapi umumnya begitu lah manusia. Rizki mah mau banyak, tapi sama Allah ga mau mendekat. Rizki mah mau nambah, tapi ibadah dari dulu ya begitu-begitu saja.....Udah shalat ashar?""Barusan Pak Ustadz. Soalnya kita kan tugas. Tugas juga kan ibadah, iya ga? Ya saya pikir sama saja", jawab satpam"Oh, jadi ga apa-apa telat ya? Karena situ pikir kerja situ adalah juga ibadah?" lanjut sang ustadz.

Sekuriti itu senyum aja. Disebut jujur mengatakan itu, bisa ya bisa tidak. Artinya, sekuriti itu bisa benar-benar menganggap kerjaannya ibadah, tapi bisa juga ga. Cuma sebatas omongan doang. Lagian, kalo nganggap kerjaan kita ibadah, apa yang kita lakukan di dunia ini juga ibadah, kalau kita niatkan sebagai ibadah. Tapi, itu ada syaratnya. Apa syaratnya? Yakni kalau ibadah wajibnya, tetap nomor satu. Kalau ibadah wajibnya nomor tujuh belas, ya disebut bohong dah tuh kerjaan adalah ibadah.

Misalnya lagi, kita niatkan usaha kita sebagai ibadah, boleh ga? Bagus malah. Bukan hanya boleh. Tapi kemudian kita menerima tamu, sementara adzan mulai terdengar. Artinya kita menerima tamu pas waktu shalat datang, dan kemudian kita abaikan shalat, kita abaikan Allah, maka yang demikian masihkah pantas disebut usaha kita adalah ibadah? Apalagi kalau kemudian hasil kerjaan dan hasil usaha, buat Allah nya lebih sedikit ketimbang buat kebutuhan-kebutuhan kita. Kayaknya perlu dipikirin lagi tuh sebutan-sebutan ibadah

"Disebut barusan itu maksudnya jam setengah limaan ya? Saya kan baru jam 5 nih masuk ke pom bensin ini", sang ustadz mengejar."Ya, kurang lebih dah" kelit si satpam.Kemudian Sang ustadz melanjutkan, Saya mengingat diri saya dulu yang dikoreksi oleh seorang faqih, seorang 'alim, bahwa shalat itu kudu tepat waktu. Di awal waktu. Tiada disebut perhatian sama Yang Memberi Rizki bila shalatnya tidak tepat waktu. Aqimish shalaata lidzikrii, dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku. Lalu, kita bersantai-santai dalam mendirikan shalat. Entar-entaran. Itu kan jadi sama saja dengan mengentar-entarkan mengingat Allah. Maka lalu saya ingatkan sekuriti yang entahlah saya merasa he is the man yang Allah sedang berkenan mengubahnya dengan mempertemukan dia dengan saya.

"Gini ya Kang. Kalo situ shalatnya jam setengah lima, memang untuk mengejar ketertinggalan dunia saja, jauh tuh. Butuh perjalanan satu setengah jam andai ashar ini kayak sekarang, jam tiga kurang dikit. Bila dalam sehari semalam kita shalat telat terus, dan kemudian dikalikan sejak akil baligh, sejak diwajibkan shalat, kita telat terus, maka berapa jarak ketertinggalan kita tuh? 5x satu setengah jam, lalu dikali sekian hari dalam sebulan, dan sekian bulan dalam setahun, dan dikali lagi sekian tahun kita telat. Itu baru telat saja, belum kalo ketinggalan atau kelupaan, atau yang lebih bahayanya lagi kalau bener-benar lewat tuh shalat? Wuah, makin jauh saja mestinya kita dari senang".

Sang ustadz melanjutkan perkataannya ,Saudara-saudaraku Peserta KuliahOnline, percakapan ini kurang lebih begitu. Mudah-mudahan sekuriti ini paham apa yang saya omongin. Dari raut mukanya, nampaknya ia paham. Mudah-mudahan demikian juga saudara-saudara ya? He he he. Belagu ya saya? Masa omongan cetek begini kudu nanya paham apa engga sama lawan bicara?.

Saya katakan pada dia. Jika dia alumni SMU, yang selama ini telat shalatnya, maka kawan-kawan selitingnya mah udah di mana, dia masih seperti diam di tempat. Bila seseorang membuka usaha, lalu ada lagi yang buka usaha, sementara yang satu usahanya maju, dan yang lainnya sempit usahanya, bisa jadi sebab ibadah yang satu itu bagus sedang yang lain tidak.

Dan saya mengingatkan kepada peserta KuliahOnline untuk tidak menggunakan mata telanjang untuk mengukur kenapa si Fulan tidak shalat, dan cenderung jahat lalu hidupnya seperti penuh berkah? Sedang si Fulan yang satu yang rajin shalat dan banyak kebaikannya, lalu hidupnya susah. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanya an seperti ini cukup kompleks. Tapi bisa diurai satu satu dengan bahasa-bahasa kita, bahasa-bahasa kehidupan yang cair dan dekat dengan fakta. Insya Allah ada waktunya pembahasan yang demikian lanjut sang ustadz.

Kembali kepada si sekuriti tadi, sang ustadz tanya, "Terus, mau berubah?""Mau Pak Ustadz. Ngapain juga coba saya kejar Pak Ustadz nih, kalo ga serius?" jawab si satpam dengan mantap.

"Ya udah, deketin Allah dah. Ngebut ke Allah nya" ustadz menyela"Ngebut gimana?" tanya satpamLalu ustad yusuf mansur menjelaskan: "Satu, benahin shalatnya. Jangan setengah lima-an lagi shalat asharnya. Pantangan telat. Buru tuh rizki dengan kita yang datang menjemput Allah. Jangan sampe keduluan Allah".

Si sekuriti mengaku mengerti, bahwa maksudnya, sebelum azan udah standby di atas sajadah. Kita ini pengen rizkinya Allah, tapi ga kenal sama Yang Bagi-bagiin rizki. Contohnya ya pekerja-pekerja di tanah air ini.. Kan aneh. Dia pada kerja supaya dapat gaji. Dan gaji itu rizki. Tapi giliran Allah memanggil, sedang Allah lah Tuhan yang sejatinya menjadikan seseorang bekerja, malah kelakuannya seperti ga menghargai Allah. Nemuin klien, rapih, wangi, dan persiapannya masya Allah. Eh, giliran ketemu Allah, amit-amit pakaiannya, ga ada persiapan, dan tidak segan-segan menunjukkan wajah dan fisik lelahnya. Ini namanya ga kenal sama Allah."Yang kedua," saya teruskan. "Yang kedua, keluarin sedekahnya".

Sekuriti itu tertawa. "Pak Ustadz, pegimana mau sedekah, hari gini aja nih, udah pada habis belanjaan. Hutang di warung juga terpaksa dibuka lagi,. Alias udah mulai ngambil dulu bayar belakangan".

"Ah, ente nya aja kali yang kebanyakan beban. Emang gajinya berapa?" tanya ustadz.

"Satu koma tujuh, Pak ustadz", jawab satpam."Wuah, itu mah gede banget. Maaf ya, untuk ukuran sekuriti, yang orang sering sebut orang kecil, itu udah gede", komentar sang ustadz."Yah, pan kudu bayar motor, bayar kontrakan, bayar susu anak, bayar ini bayar itu. Emang ga cukup Pak ustadz" balik satpam seakan tidak mau kalah.

Ustadz Yusuf Mansur bertanya lagi: "Itu gaji bisa gede, emang udah lama kerjanya?""Kerjanya sih udah tujuh tahun. Tapi gede gaji bukan karena udah lama kerjanya. Saya ini kerjanya pagi siang sore malem, ustadz", terang satpam"Koq bisa?" sang ustadz penasaran."Ya, sebab saya tinggal di mess. Jadi dihitung sama bos pegimana gitu sampe ketemu angka 1,7jt" kata satpam."Terus, kenapa masih kurang?" lanjut sang ustadz."Ya itu, sebab saya punya tanggungan banyak" satpam itu menjawab."Secara dunianya, lepas aja itu tanggungan. Kayak motor. Ngapain juga ente kredit motor? Kan ga perlu?" ustadz Yusuf Mansur mencoba meyakinkan si satpam."Pengen kayak orang-orang Pak Ustadz" jawab satpam."Ya susah kalo begitu mah. Pengen kayak orang-orang, motornya. Bukan ilmu dan ibadahnya. Bukan cara dan kebaikannya. Repot" ustadz mencoba menyanggah pendapat si satpam.

Sekuriti ini nyengir. Emang ini motor kalo dilepas, dia punya 900 ribu. Rupanya angsuran motornya itu 900 ribu. Ga jelas tuh darimana dia nutupin kebutuhan dia yang lain. Kontrakan saja sudah 450 ribu sama air dan listrik. Kalo ngelihat keuangan model begini, ya nombok dah jadinya.

"Ya udah, udah keterlanjuran ya? Ok. Shalatnya gimana? Mau diubah?" tanya ustadz.

"Mau Ustadz. Saya benahin dah" jawab satpam"Bareng sama istri ya. Ajak dia. Jangan sendirian. Ibarat sendal, lakukan berdua. Makin cakep kalo anak-anak juga dikerahin.. Ikutan semuanya ngebenahin shalat" kata ustad."Siap ustadz"."Tapi sedekahnya tetap kudu loh"."Yah Ustadz. Kan saya udah bilang, ga ada"."Sedekahin aja motornya. Kalo engga apa keq"."Jangan Ustadz. Saya sayang-sayang ini motor. Susah lagi belinya. Tabungan juga ga ada. Emas juga ga punya".

Sekuriti ini berpikir, sang ustadz kehabisan akal untuk nembak dia. Tapi ustadz akan cari terus. Sebab tanggung. Kalo dia hanya betulin shalatnya saja, tapi sedekahnya tetap ga keluar, lama keajaiban itu akan muncul. Setidaknya menurut ilmu yang saya dapat. Kecuali Allah berkehendak lain. Ya lain soal itu mah.

Sebentar kemudian ustadz Yusuf Mansur bilang sama ini sekuriti, "Kang, kalo saya unjukin bahwa situ bisa sedekah, yang besar lagi sedekahnya, situ mau percaya?". Si sekuriti mengangguk. "Ok, kalo sudah saya tunjukkan, mau ngejalanin?" . Sekuriti ini ngangguk lagi. "Selama saya bisa, saya akan jalanin," katanya, manteb."Gajian bulan depan masih ada ga?""Masih. Kan belum bisa diambil?""Bisa. Dicoba dulu"."Entar bulan depan saya hidup pegimana?""Yakin ga sama Allah?""Yakin"."Ya kalo yakin, titik. Jangan koma. Jangan pake kalau".

Sekuriti ini oleh ustadz dibimbing untuk kasbon. Untuk sedekah. Sedapetnya. Tapi usahakan semua. Supaya bisa signifikan besaran sedekahnya. Sehingga perubahannya berasa. Dia janji akan ngebenahin mati-matian shalatnya. Termasuk dia akan polin shalat taubatnya, shalat hajatnya, shalat dhuha dan tahajjudnya. Dia juga janji akan rajinin di waktu senggang untuk baca al Qur'an. Perasaan udah lama banget dia emang ga lari kepada Allah. Shalat Jum'at aja nunggu komat, sebab dia sekuriti. Wah, susah dah. Dan itu dia aminin. Itulah barangkali yang sudah membuat Allah mengunci mati dirinya hanya menjadi sekuriti sekian tahun, padahal dia Sarjana Akuntansi!

Ya, rupanya dia ini Sarjana Akuntansi. Pantesan juga dia ga betah dengan posisinya sebagai sekuriti. Ga kena di hati. Ga sesuai sama rencana. Tapi ya begitu dah hidup.. Apa boleh buta, eh, apa boleh buat. Yang penting kerja dan ada gajinya.

Bagi ustadz sendiri, ga mengapa punya banyak keinginan. Asal keinginan itu keinginan yang diperbolehkan, masih dalam batas-batas wajar. Dan ga apa-apa juga memimpikan sesuatu yang belom kesampaian sama kita. Asal apa? Asal kita barengin dengan peningkatan ibadah kita. Kayak sekarang ini, biarin aja harga barang pada naik. Ga usah kuatir. Ancem aja diri, agar mau menambah ibadah-ibadahnya. Jangan malah berleha-leha. Akhirnya hidup kemakan dengan tingginya harga,. Ga kebagian.Sekuriti ini kemudian maju ke atasannya, mau kasbon. Ketika ditanya buat apa? Dia nyengir ga jawab. Tapi ketika ditanya berapa? Dia jawab, Pol. Satu koma tujuh. Semuanya.

"Mana bisa?" kata komandannya."Ya Pak, saya kan ga pernah kasbon. Ga pernah berani. Baru ini saya berani".Komandannya terus mengejar, buat apa? Akhirnya mau ga mau sekuriti ini jawab dengan menceritakan pertemuannya dengan saya.

Singkat cerita, sekuriti ini direkomendasikan untuk ketemu langsung sama ownernya ini pom bensin. Katanya, kalau pake jalur formal, dapet kasbonan 30% aja belum tentu lolos cepet. Alhamdulillah, bos besarnya menyetujui. Sebab komandannya ini ikutan merayu, "Buat sedekah katanya Pak", begitu kata komandannya.

Subhaanallaah, satu pom bensin itu menyaksikan perubahan ini. Sebab cerita si sekuriti ini sama komandannya, yang merupakan kisah pertemuannya dengan saya, menjadi kisah yang dinanti the end story nya. Termasuk dinanti oleh bos nya.

"Kita coba lihat, berubah ga tuh si sekuriti nasibnya", begitulah pemikiran kawan-kawannya yang tahu bahwa si sekuriti ini ingin berubah bersama Allah melalui jalan shalat dan sedekah.

Hari demi hari, sekuriti ini dilihat sama kawan-kawannya rajin betul shalatnya. Tepat waktu terus. Dan lumayan istiqamah ibadah-ibadah sunnahnya. Bosnya yang mengetahui hal ini, senang. Sebab tempat kerjanya jadi barokah dengan adanya orang yang mendadak jadi saleh begini. Apalagi kenyataannya si sekuriti ga mengurangi kedisiplinan kerjaannya.. Malah tambah cerah muka nya.

Sekuriti ini mengaku dia cerah, sebab dia menunggu janjinya Allah. Dan dia tahu janji Allah pastilah datang. Begitu katanya, menantang ledekan kawan-kawannya yang pada mau ikutan rajin shalat dan sedekah, asal dengan catatan dia berhasil dulu. Saya ketawa mendengar dan menuliskan kembali kisah ini. Bukan apa-apa, saya demen ama yang begini. Sebab insya Allah, pasti Allah tidak akan tinggal diam. Dan barangkali akan betul-betul mempercepat perubahan nasib si sekuriti. Supaya benar-benar menjadi tambahan uswatun hasanah bagi yang belum punya iman. Dan saya pun tersenyum dengan keadaan ini, sebab Allah pasti tidak akan mempermalukannya juga, sebagaimana Allah tidak akan mempermalukan si sekuriti.

Suatu hari bos nya pernah berkata, "Kita lihatin nih dia. Kalo dia ga kasbon saja, berarti dia berhasil. Tapi kalo dia kasbon, maka kelihatannya dia gagal. Sebab buat apa sedekah 1 bulan gaji di depan yang diambil di muka, kalau kemudian kas bon. Percuma".Tapi subhaanallah, sampe akhir bulan berikutnya, si sekuriti ini ga kasbon.Berhasil kah? Tunggu dulu. Kawan-kawannya ini ga melihat motor besarnya lagi. Jadi, tidak kasbonnya dia ini, sebab kata mereka barangkali aman sebab jual motor. Bukan dari keajaiban mendekati Allah. Saatnya ngumpul dengan si bos, ditanyalah si sekuriti ini sesuatu urusan yang sesungguhnya adalah rahasia dirinya.

"Bener nih, ga kasbon? Udah akhir bulan loh. Yang lain bakalan gajian. Sedang situ kan udah diambil bulan kemaren".Sekuriti ini bilang tadinya sih dia udah siap-siap emang mau kasbon kalo ampe pertengahan bulan ini ga ada tanda-tanda. Tapi kemudian cerita si sekuriti ini benar-benar bikin bengong orang pada. Sebab apa? Sebab kata si sekuriti, pasca dia benahin shalatnya, dan dia sedekah besar yang belum pernah dia lakukan seumur hidupnya, yakni hidupnya di bulan depan yang dia pertaruhkan, trjadi keajaiban. Di kampung, ada transaksi tanah, yang melibatkan dirinya. Padahal dirinya ga trlibat secara fisik. Sekedar memediasi saja lewat sms ke pembeli dan penjual. Katanya, dari transaksi ini, Allah persis mengganti 10x lipat. Bahkan lebih. Dia sedekah 1,7jt gajinya. Tapi Allah mengaruniainya komisi penjualan tanah di kampungnya sebesar 17,5jt. Dan itu terjadi begitu cepat. Sampe-sampe bulan kemaren juga belum selesai. Masih tanggalan bulan kemaren, belum berganti bulan.

Kata si sekuriti, sadar kekuatannya ampe kayak gitu, akhirnya dia malu sama Allah. Motor-nya yang selama ini dia sayang-sayang, dia jual! Uangnya melek-melek buat sedekah. Tuh motor dia pake buat ngeberangkatin satu-satunya ibunya yang masih hidup. Subhaanallaah kan? Itu jual motor, kurang. Sebab itu motor dijual cepat harganya ga nyampe 13 juta. Tapi dia tambahin 12 juta dari 17jt uang cash yang dia punya. Sehingga ibunya punya 25 juta. Tambahannya dari simpenan ibunya sendiri.

Si sekuriti masih bercerita, bahwa dia merasa aman dengan uang 5 juta lebihan transaksi. Dan dia merasa ga perlu lagi motor. Dengan uang ini, ia aman. Ga perlu kasbon.Mendadak si bos itu yang kagum. Dia lalu kumpulin semua karyawannya, dan menyuruh si sekuriti ini bercerita tentang keberkahan yang dilaluinya selama 1 bulan setengah ini.Apakah cukup sampe di situ perubahan yang trjadi pada diri si sekuriti?Engga. Si sekuriti ini kemudian diketahui oleh owner pom bensin tersebut sebagai sarjana S1 Akuntansi. Lalu dia dimutasi di perusahaan si owner yang lain, dan dijadikan staff keuangan di sana. Masya Allah, masya Allah, masya Allah. Berubah, berubah, berubah.Saudara-saudaraku sekalian.. ***

Cerita ini bukan sekedar cerita tentang Keajaiban Sedekah dan Shalat saja. Tapi soal tauhid. soal keyakinan dan iman seseorang kepada Allah, Tuhannya. Tauhid, keyakinan, dan imannya ini bekerja menggerakkan dia hingga mampu berbuat sesuatu. Tauhid yang menggerakkan! Begitu saya mengistilahkan. Sekuriti ini mengenal Allah. Dan dia baru sedikit mengenal Allah. Tapi lihatlah, ilmu yang sedikit ini dipake sama dia, dan diyakini. Akhirnya? Jadi! Bekerja penuh buat perubahan dirinya, buat perubahan hidupnya. Subhaanallaah, masya Allah.

Dan lihat juga cerita ini, seribu kali si sekuriti ini berhasil keluar sebagai pemenang, siapa kemudian yang mengikuti cerita ini? Kayaknya kawan-kawan sepom bensinnya pun belum tentu ada yang mengikuti jejak suksesnya si sekuriti ini. Barangkali cerita ini akan lebih dikenang sebagai sebuah cerita manis saja. Setelah itu, kembali lagi pada rutinitas dunia. Yah, barangkali tidak semua ditakdirkan menjadi manusia-manusia pembelajar.

Pertanyaan ini juga layak juga diajukan kepada Peserta KuliahOnline yang saat ini mengikuti esai ini? Apa yang ada di benak Saudara? Biasa sajakah? Atau mau bertanya, siapa sekuriti ini yang dimaksud? Di mana pom bensinnya? Bisa kah kita bertemu dengan orang aslinya? Berdoa saja. Sebab kenyataannya juga buat saya tidak gampang menghadirkan testimoni aslinya. Semua orang punya prinsip hidup yang berbeda. Di antara semua peserta KuliahOnline saja ada yang insya Allah saya yakin mengalami keajaiban-keajaiban dalam hidup ini. Sebagiannya memilih diam saja, dan sebagiannya lagi memilih menceritakan ini kepada satu dua orang saja, dan hanya orang-orang tertentu saja yang memilih untuk benar-benar terbuka untuk dicontoh. Dan memang bukan apa-apa, ketika sudah dipublish, memang tidak gampang buat seseorang menempatkan dirinya untuk menjadi contoh.

Yang lebih penting buat kita sekarang ini, bagaimana kemudian kisah ini mengisnpirasikan kita semua untuk kemudian sama-sama mencontoh saja kisah ini. Kita ngebut sengebut-ngebutnya menuju Allah. Yang merasa dosanya banyak, sudah, jangan. "Dan pada sebagian malam bertahajjudlah dengannya sebagai tambahan bagimu. Mudah- mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji". (Al Isra': 79)

Tips Menjadi Kaya dan Memperoleh Keberkahan

Tulisan berikut masih mengenai sedekah. Kekayaan yang kita miliki sebenarnya belum tentu membawa kebahagiaan dalam hidup. Lantas kekayaan yang bagaimanakah yang akan membawa kebahagiaan? Jawabnya adalah kekayaan yang berkah. Apa ciri-ciri harta yang berkah? Ada baiknya silahkan simak tulisan berikut:

Keutamaan SedekahOleh : Suprianto

Diceritakan, ketika Nabi Ayub AS sedang mandi tiba-tiba Allah SWT mendatangkan seekor belalang emas dan hinggap di lengannya. Baginda menepis-nepis lengan bajunya agar belalang jatuh. Lantas Allah SWT berfirman, ''Bukankah Aku lakukan begitu supaya kamu menjadi lebih kaya?'' Nabi Ayub AS menjawab, ''Ya benar, wahai Sang Pencipta! Demi keagungan-Mu apalah makna kekayaan tanpa keberkahan-Mu.''

Kisah di atas menegaskan betapa pentingnya keberkahan dalam rezeki yang dikurniakan oleh Allah SWT. Kekayaan tidak akan membawa arti tanpa ada keberkahan. Dengan ada-nya keberkahan, harta dan rezeki yang sedikit akan bisa terasakan mencukupi. Sebaliknya, tanpa keberkahan rezeki yang meskipun banyak akan terasakan sempit dan menyusahkan.

Agar rezeki yang Allah SWT berikan kepada kita menjadi berkah, Rasulullah SAW meng-anjurkan kepada umatnya untuk memperbanyak sedekah. Kata Rasulullah SAW, ''Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah.'' Dalam hadits lain, Rasulullah SAW menjelaskan, ''Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi. Yang satu menyeru, 'Ya Tuhanku, karuniakanlah ganti kepada orang yang membelan-jakan hartanya kerena Allah'. Yang satu lagi menyeru, 'Musnahkanlah orang yang menahan hartanya'.''

Sedekah walaupun kecil tetapi amat berharga di sisi Allah SWT. Orang yang bakhil dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebagian hartanya akan merugi di dunia dan akhirat karena tidak ada keberkahan. Jadi, sejatinya orang yang bersedekah adalah untuk kepentingan dirinya. Sebab, menginfakkan (belanjakan) harta akan memperoleh berkah, dan sebaliknya menahannya adalah celaka.

Sedekah memiliki beberapa keutamaan bagi orang yang mengamalkannya. Pertama, mengundang datangnya rezeki. Allah SWT berfirman dalam salah satu ayat Alquran bahwa Dia akan membalas setiap kebaikan hamba-hamba-Nya dengan 10 kebaikan. Bahkan, di ayat yang lain dinyatakan 700 kebaikan. Khalifah Ali bin Abi Thalib menyatakan, ''Pancinglah rezeki dengan sedekah.'' Kedua, sedekah dapat menolak bala. Rasulullah SAW bersabda, ''Bersegeralah bersede-kah, sebab yang namanya bala tidak pernah bisa mendahului sedekah.''

Ketiga, sedekah dapat menyembuhkan penyakit. Rasulullah SAW menganjurkan, ''Obatilah penyakitmu dengan sedekah.'' Keempat, sedekah dapat menunda kematian dan memperpanjang umur. Kata Rasulullah SAW, ''Perbanyaklah sedekah. Sebab, sedekah bisa memanjangkan umur.''

Mengapa semua itu bisa terjadi? Sebab, Allah SWT mencintai orang-orang yang bersede-kah. Kalau Allah SWT sudah mencintai seorang hambanya, maka tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan, tidak ada permintaan dan doa yang Allah tidak kabulkan, serta tidak ada dosa yang Allah tidak ampuni, dan hamba tersebut akan meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah (baik).

Kekuatan dan kekuasaan Allah jauh lebih besar dari persoalan yang dihadapi manusia. Lalu, kalau manfaat sedekah begitu dahsyatnya, masihkah kita belum juga tergerak untuk mencintai sedekah? Wallahu a'lam bis-shawab.

sumber : Republika : Selasa, 27 Desember 2005

Keajaiban Sedekah : Pengalaman Ustad Lihan

Ustadz Lihan membagikan pengalamannya sebagai pengusaha pada acara Milad TAD ke-3, Minggu (1/3) di Jakarta.

Masih mengenai ustadz Lihan yang berhasil sukses Luar Biasa dengan menerapkan kea-jaiban sedekah. Artikel berikut saya ambil dari harian kompas.com. Semoga menginspirasi-kan kita untuk selalu menggapai sukses dengan sedekah dan ikhlash.

Ustadz Lihan Beromzet Puluhan Triliun, Pernah Bergaji Rp 1.500

Ustadz Lihan mungkin salah satu dari sedikit orang yang berhasil membuktikan bahwa kerja keras dan kejujuran, ditambah dengan rasa murah hati, syukur, dan berserah diri kepada Tuhan, dapat menghasilkan buah yang manis. Ustadz Lihan, yang pernah menjadi guru bahasa Inggris dengan gaji Rp 1.500 per hari, adalah salah satu pengusaha sukses yang memiliki omzet puluhan triliun dalam setahun.

Di acara Milad kelompok Tangan di Atas (TAD) ke-3, Minggu (1/3) di Jakarta, pria kelahiran 9 Juli 1974 ini menuturkan kisah hidupnya. Awalnya pada tahun 1995 hingga 1998, pria sederhana ini membaktikan dirinya sebagai guru bahasa Inggris di Solo dengan honor Rp 1.500 per hari.

Sementara itu, ongkos bensin pergi-pulang menuju sekolah saja Rp 2.100. Dengan kata lain, Lihan terpaksa harus nombok Rp 600. Namun Lihan menjalani ini dengan tulus, "Saya memang suka dunia pendidikan, jadi saya jalani saja. Untung waktu itu saya hidup di pondok mertua indah, jadi masih dapat subsidi," kenangnya sambil tertawa di hadapan para wiraswastawan TDA.

Pada suatu hari tahun 1998, kata Lihan, ada seorang bos dari Jakarta datang menemuinya, dan memintanya membantu mencarikan berlian. Lihan pun menyanggupinya. Dengan bekerja sama dengan seorang kawan, Lihan dapat memenuhi permintaan bos tersebut. Atas jasanya, bos tersebut memberikannya komisi. "Fee tersebut saya bagi dua. Itulah pertama kalinya saya mendapat uang beberapa juta. Padahal sebelumnya saya bahkan tidak pernah memiliki uang Rp 100.000," ujar pria bertinggi badan sekitar 155 cm ini.

Kerja sama antara sang bos dan Lihan pun terjalin. Dalam setahun, pria penggemar makanan manis ini mampu mengumpulkan Rp 500 juta. Bingung mendapatkan uang sebanyak itu, Lihan memutuskan menginvestasikan uang tersebut melalui bos tersebut. Namun, bintang Lihan tampaknya belum secerah yang dia harapkan. "Enam bulan kemudi-an, bos saya ditangkap karena terlibat korupsi. Dengan sendirinya, uang yang saya serah-kan pun berpindah tangan," imbuhnya.

Walau sempat terpukul, Lihan tetap berpikir bahwa life must go on. Akhirnya pada tahun 2001, pria yang kini memiliki 13 perusahaan ini kembali menjadi guru bahasa Inggris. Kali ini honornya meningkat menjadi Rp 350.000 per bulan. Beberapa saat berselang, mantan klien bosnya datang menemuinya, dan menawarkan kerja sama serupa. Tawaran tersebut diteri-ma oleh Lihan yang saat itu telah memiliki anak. Sejak itulah Dewi Fortuna mulai memihak kepadanya. "Kami mulai kebanjiran order, bahkan dari Singapura dan negara-negara lainnya," katanya.

Walaupun mulai 'memegang' uang, Lihan tetap sederhana dan menabungkan komisi yang didapatnya. Tidak heran, dalam dua tahun pundi-pundi tabungannya sudah mencapai Rp 2 miliar. Dengan bermodalkan uang tersebut, pengusaha yang mengaku tidak suka sayur ini mendirikan perusahaan pertamanya di kawasan Lebak Bulus dan menamakannya PT Tri Abadi Mandiri.

Usaha berlian Lihan semakin berkibar hingga ke daerah-daerah di Indonesia dan juga China. Kini Lihan memiliki cabang di Banjarmasin, Balikpapan, Lampung, Bandung, Gresik, Sumbawa, dan banyak lagi. Sebagian besar profit yang dihasilkan digunakan kembali untuk memutar roda usahanya.

Lihan juga mengaku tidak segan-segan berbagi rezeki kepada siapa pun yang membutuh-kan. Ketika sedang berselancar di dunia maya pada tahun 2003, misalnya, dia membaca kisah seorang pemuda berbakat di suatu daerah yang terpaksa di-PHK oleh perusahaannya. Pemilik situs www.lihan.net ini pun kemudian menghubunginya dan bertanya apakah dirinya memiliki rencana usaha.

Ketika pemuda itu menjelaskan, Lihan tertarik dan mengajaknya bertemu di Bandara Soe-karno-Hatta dan memberikannya uang Rp 100 juta. "Waktu itu dia sempat kaget dan mengira itu duit palsu," kenangnya.

Kini, berbagai proposal terus mengalir deras ke rumahnya, mulai dari proposal permohonan dana usaha, kerja sama, hingga pendirian partai. Orang-orang, termasuk residivis pun tak ketinggalan mendatangi rumahnya. "Pokoknya banyak sekali. Proposal di rumah saya tingginya bisa dua meter. Pemda aja kalah," ujarnya sambil tertawa.

Dalam menyeleksi proposal permohonan dana, Lihan mengaku sangat mengandalkan feeling-nya, selain mempertimbangkan jumlah tenaga kerja yang terserap. Feeling-nya terbukti banyak benarnya. Sebagian besar orang yang dibantunya kembali datang kepadanya dan mengucapkan terima kasih. Padahal, dia sendiri sudah melupakannya. "Jadi, kalau tidak ada ilmunya jangan diikutin ya. Don't try this at home," ujarnya berkelakar.

Ustadz ini mengaku tidak memiliki tips-tips khusus dalam sukses berusaha. "Saya hanya bekerja keras, dan shalat 5 waktu," ujarnya. Dalam berbisnis, profit memang penting. Namun bagi Lihan, dalam membuka usaha, profit adalah pertimbangan nomor dua setelah potensi lapangan kerja yang tercipta. Kini, Lihan memiliki sejumlah cita-cita, yakni mendirikan rumah sakit, lembaga ilmu pengetahuan, dan stasiun televisi bernuansa Islami. "Doakan agar rencana saya berjalan baik," ujarnya.Satu Lagi Tentang Keajaiban Sedekah Bersama Ustad Lihan

Pagi ini tamu ustadz Yusuf Mansur di TPI adalah seorang ustadz yang sederhana tapi sukses luar biasa dengan mengamalkan sedekah dengan ikhlash. Begini ceritanya.

Tahun 1995 gajinya hanya Rp 1.500 (seribu lima ratus rupiah) dan itupun tidak cukup untuk beli bensin sekedar berangkat mengajar di sebuah pondok pesantren. Namun berkat ketekunan dalam bekerja dan rajin sedekah ustad Lihan berhasil mencapai penghasilan yang berjuta kali lipat dari sebelumnya. walaupun sosoknya tetap sederhana namun penghasilannya sungguh luar biasa.

Sosok yang sederhana, bahkan bisa dibilang sangat sederhana atau mungkin untuk sebagian orang terlihat kampungan itu adalah Ustad Lihan. Sangat sederhana, sampai pernah seorang petugas dihotel menegurnya yang mengira dia bukan salah satu tamu hotel mewah tersebut, karena dia hanya menggunakan sandal, kaus oblong dan berpenampilan apa adanya.

Ustad Lihan lahir di Lianganggang, 9 Juli 1974, sang Entrepreneur Sejati, pengusaha sukses yang hanya dalam waktu 8 tahun bisa mendirikan lebih dari 10 perusahaan di beberapa kota besar di Indonesia dan salah satunya juga ada di Cina. Lebih dari 10 perusahaan yang dia miliki, tapi disisi lain tidak semua bidang yang perusahaannya jalani dia kuasai. Semua perusahaan yang dimilikinya 100% dijalankan oleh orang lain, orang-orang yang ahli dibidangnya dan juga merupakan orang-orang kepercayaannya.

Ustad pemilik PT Tri Abadi Mandiri ini lulus dari Ponpes Darul Hijrah tahun 1995, sudah banyak mengalami asam garam dalam dunia bisnis. Prinsip bisnis yang selalu menjadi pedomannya adalah Berbisnis dengan syariah. Membuka peluang kerja bagi orang lain adalah cita-citanya, Semua saya jalani karena mencari ridho Allah SWT ungkap Ustadz Lihan.

Tahun 1998, sepuluh tahun lalu Ustadz Lihan hanya perantara pedagang sepeda motor dan tidak dapat bertahan lama dikarenakan permintaan sepeda motor yang terus menurun pada waktu itu. Setahun berikutnya Ustadz Lihan memulai bisnis menjual Intan dengan menggu-nakan modal orang lain. Dan inipun tidak berlangsung lama, pada tahun 2001 Ustad Lihan mulai menggunakan modal sendiri, dan dari sinilah petualang Ustad Lihan dimulai.Tegar, kerja keras dan menjalaninya dengan Lillahi Taala.

Kata itulah yang Ustad Lihan tegaskan jika ingin menjadi seorang Entrepreneur. Pada blognya, Lihan.net, beliau banyak menceritakan kesehariannya, tentang renungan dan pe-ngalaman mendapatkan investasi untuk menjalankan perusahaannya, bahkan pengalaman membuat NSP kreasi Ustadz Lihan-pun ceritakan. Sebuah buku yang ditulis oleh Ahmad Bahar dengan judul Ustadz Pun Bisa Jadi Pengusaha Brilian yang berisi profil Ustadz Lihan laris manis dipasaran. Dalam dua hari setelah diterbitkan pada tanggal 9 Agustus di Gramedia Matraman, 2500 buku telah habis terjual.

Demikian sebuh kisah seorang ustadz yang dengan ikhlas menjalani hidup dengan sedekah ini. Semoga bermanfaat dan menambah motivasi kita untuk terus menggapai sukses dan bermanfaat bagi orang lain.

berikut biografi Ustad Lihan :

Lihan dilahirkan di Liang Anggang 9 Juli 1974. Kegiatan sekarang adalah Komisaris Utama PT Tri Abadi Mandiri, juga Komisaris Utama CV Ira Visual Multimedia, PT Ira Visual Multimedia, Komisaris Utama PT Lima Maha Karya, Komisaris Utama PT Alhamdulillah, Komisaris Utama PT Smart Karya Utama, Komisaris Utama PT LIhan Jaya Sarana, Komisaris Utama PT LIhan Jaya Semesta, Komisaris Utama PT Rumputindo Maju Bersama Berkantor di Jakarta dan Banjarmasin. Penyuka makanan manis dan tak suka sayur.

Alhamdulillah saya memiliki kantor juga di China. Alhamdulillah sekarang usaha saya sudah tersebar di beberapa kota di Indonesia di antaranya Banjarmasin, Balikpapan, Tarakan, Berau, Sumbawa, Mataram, Madiun, Gresik, Pekalongan, Jember, Magetan, Samarinda, Surabaya, Malang, Solo, Jogjakarta, Semarang, Bogor, Bandung dan Lampung. Saat ini Insya Allah saya ada rencana mendirikan Stasiun TV Islami, Pembuatan Film bersama Hanung Bramantyo, Pertambangan Intan dan pendirian Maskapai Penerbangan. Saya bercita-cita mendirikan usaha yang bisa merekrut ribuan pekerja sehingga bisa membantu pemerintah mengurangi pengangguran. Doakan saya agar semua rencana saya berhasil dengan baik. Amien.Bagaimana Cara Bersedekah Yang BenarMemang sedekah itu mempunyai kekuatan yang luar biasa dalam hidup seseorang. Maka banyak-banyaklah sedekah karena manfaat sedekah yang besar itu. Berikut adalah ulasan dari sebuah blog yang menurut saya sangat bagus untuk kita terapkan.

Ini pendapat Joe Vitale, penulis Spiritual Marketing. Juga pendapat banyak penulis lain yang dari pengalamannya mendapati bahwa semakin dia rela memberi (bersedekah) sema-kin banyak apa yang dia sumbangan itu kembali kepada dirinya dengan berlipat-lipat. Kalau dia nyumbang uang, maka (biasanya) akan datang uang. Kalau tenaga, maka akan kembali banyak bantuan. Kalau ilmu, maka akan kembali lebih banyak ilmu. Mereka menemukan bahwa "to give in order to get" adalah suatu hukum universal.

Sebentar, masih menurut orang-orang tersebut, hanya sedekah yang tuluslah yang akan menggetarkan semesta. Jadi tidak semua pemberian akan memberikan efek pengembalian yang diharapkan. Tentu saja ini bukan sok merasa lebih tahu tentang cara yang disukai Tuhan, ini adalah berbagi pengalaman apa yang mereka rasakan. Kisah-kisah mereka dikumpulkan dalam e-book "The Greatest Money-Making Secret in History!".

Berikut ini cara bersedekah (menyumbang) yang mereka rasakan mampu menggetarkan spiritualitas mereka : 1. Bersedekahlah saat merasa ingin bersedekah, jangan sampai merasa terpaksa. Bila saat bersedekah kita justru merasa kesal, maka akan tertanam di bawah sadar bahwa bersedekah itu tidak enak, bahkan mengesalkan. Mungkin seperti kalau kita bayar parkir kepada preman di pinggir jalan. Ada perasaan terpaksa, tak berdaya, bahkan dirampok. Bukan karena besar kecilnya nilai uang, tapi rela tidaknya perasaan saat memberikan sumbangan. Kalau anda sedang suntuk, tunggu sampai hati lebih riang. Memberi dengan berat hati akan memberi asosiasi buruk ke alam bawah sadar. 2. Bersedekahlah kepada sesuatu yang disukai sehingga hati Anda tergetar karenanya. Mungkin suatu ketika Anda ingin menyumbang yatim piatu, di waktu lain mungkin menyumbang perbaikan jembatan, mungkin pelestarian satwa yang hampir punah, mungkin disumbangkan untuk modal usaha bagi seorang pemula. Intinya adalah Anda sebaiknya menyedekahkan pada hal yang membuat perasaan Anda tergetar. Setiap orang akan berbeda. Seringkali seseorang menyumbang ke tempat ibadah, tapi hatinya tidak sejalan, hanya karena kebiasaan. Menyumbang yang tak bisa dihayati tak akan menggetarkan kalbu. 3. Bersedekahlah dengan sesuatu yang bernilai bagi Anda. Kebanyakan wujudnya adalah uang, namun lebih luas lagi adalah benda yang juga anda suka, pikiran, tenaga, ilmu yang anda suka. Dengan menyumbang sesuatu yang anda sukai, membuat anda juga merasa berharga karena memberikan sesuatu yang berharga.4. Bersedekahlah dalam kuantitas yang terasa oleh perasaan. Bagaimana rasanya memberi sedekah 25 rupiah? Bagi kebanyakan orang nilai ini sudah tidak lagi terasa. Untuk seseorang dengan gaji 1 juta, maka 50 ribu akan terasa. Bagi yang ber-penghasilan 20 juta, mungkin 1 juta baru terasa. Setiap orang memiliki kadar kuantitas berbeda agar hatinya tergetar ketika menyumbang. Nilai 10 persen biasanya menjadi anjuran dalam sedekah (bukan wajib), mungkin karena sejumlah nilai itulah kita akan merasakan "beratnya" melepas kenikmatan. 5. Menyumbang anonim akan memberi dampak lebih kuat. Ini erat kaitannya deng-an ketulusan, walaupun tidak anonim juga tak apa-apa. Dengan anonim lebih terjamin bahwa kita hanya mengharap balasan dari Tuhan (ikhlas). 6. Bersedekah tanpa pernah mengharap balasan dari orang yang anda beri. Ya-kinlah bahwa Tuhan akan membalas, tapi tidak lewat jalan orang yang anda beri. Pengalaman para pelaku kebanyakan menunjukkan bahwa balasan datang dari arah yang lain. 7. Bersedekahlah tanpa mengira bentuk balasan Tuhan atas sedekah itu. Walau-pun banyak pengalaman menunjukkan bahwa kalau bersedekah uang akan dibalas dengan uang yang lebih banyak, namun kita tak layak mengharap seperti itu. Siapa tahu sedekah itu dibalas Tuhan dengan kesehatan, keselamatan, rasa tenang, dll, yang nilainya jauh lebih besar dari nilai uang yang disedekahkan. Demikian berbagai hal yang berkaitan dengan prinsip bersedekah. Prinsip-prinsip ini sangat sesuai dengan petunjuk rasulullah Muhammad saw berkaitan dengan sedekah dan keutamaannya. Kalau tak salah, ada hadits yang menyatakan bahwa tak akan menjadi miskin orang yang bersedekah. Dijamin !!

Selain itu bersedekah juga menghindarkan diri dari marabahaya. Ada sebuah kisah yang kalau tak salah saya dapat dari Pak Jalaluddin Rakhmat tentang seorang yang ditunda kematiannya karena bersedekah. Suatu ketika rasulullah sedang duduk bersama para sahabat. Lalu melintaslah seorang yang memanggul kayu bakar. Tiba-tiba Rasulullah ber-kata kepada para sahabat, "Orang ini akan meninggal nanti siang." Sorenya ketika Rasulullah duduk bersama para sahabat, melintaslah orang tersebut. Maka dipanggillah orang tersebut oleh rasul dan ditanya, "Aku diberitahu (malaikat) tadi pagi bahwa kamu akan menemui ajal siang tadi. Tapi kulihat kamu masih segar bugar. Apa yang telah kamu lakukan?" Kemudian orang itu berkisah bahwa tadi pagi dia membawa bekal makan siang. Lalu di tengah jalan bekal itu dia sedekahkan kepada orang yang membutuhkan. Selanjutnya, kata orang itu, saat kayu-kayu bakar diletakkan tiba-tiba seekor ular hitam keluar dari dalamnya. Rasulullah kemudian menjelaskan bahwa ular itulah yang sedianya akan mematuk orang tersebut, namun dia berpindah takdir karena sedekahnya menghidarkan dia dari bahaya tersebut.

(Demikian lebih kurang sebuah kisah yang saya tahu. Sayang saya lupa detilnya, apalagi perawinya. Jadi mohon dicari sendiri sumber kisah tersebut. Seingat saya kisah tersebut dari Pak Jalal yang saya kenal punya banyak sumber terpercaya). Kisah itu menunjukkan keutamaan sedekah yang bisa menghindarkan diri dari bahaya, sekaligus menujukkan bahwa cara Tuhan membalas sedekah tidak dalam bentuk dan jalan yang kita duga.