SKRIPSI -...

18
SKRIPSI RENI TANIA STUDI PENGGUNAAN ALBUMIN DAN SUPLEMEN PROTEIN LAINNYA PADA PASIEN NEFROPATI DIABETIK (Penelitian di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2017

Transcript of SKRIPSI -...

Page 1: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42552/1/jiptummpp-gdl-renitania2-50155-1-pendahul-n.pdf · berarti menurunkan glukosa darah yang memadai dan kontrol hipertensi. Diagnosis

SKRIPSI

RENI TANIA

STUDI PENGGUNAAN ALBUMIN DAN

SUPLEMEN PROTEIN LAINNYA PADA

PASIEN NEFROPATI DIABETIK

(Penelitian di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2017

Page 2: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42552/1/jiptummpp-gdl-renitania2-50155-1-pendahul-n.pdf · berarti menurunkan glukosa darah yang memadai dan kontrol hipertensi. Diagnosis
Page 3: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42552/1/jiptummpp-gdl-renitania2-50155-1-pendahul-n.pdf · berarti menurunkan glukosa darah yang memadai dan kontrol hipertensi. Diagnosis
Page 4: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42552/1/jiptummpp-gdl-renitania2-50155-1-pendahul-n.pdf · berarti menurunkan glukosa darah yang memadai dan kontrol hipertensi. Diagnosis

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrohim

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Puji syukur atas segala nikmat Allah SWT karena berkat rahmat serta

ridhonya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “STUDI

PENGGUNAAN ALBUMIN DAN SUPLEMEN PROTEIN LAINNYA PADA

PASIEN NEFROPATI DIABETIK (Penelitian di RSUD dr Abdoer Rahem

Situbondo)” sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada

Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Malang.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan bimbingan yang ikhlas dari berbagai pihak sehingga tidak

lupa penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada:

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom., selaku Dekan

Fakultas Ilmu Kesehatan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Kesehatan UMM.

2. dr Tony Wahyudi, M.Kes selaku Direktur RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo

beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk

melakukan penelitian di Rumah Sakit tersebut.

3. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., Apt., M.Sc. selaku Ketua Program Studi Farmasi

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan motivasi dan

kesempatan kepada penulis untuk belajar di Program Studi Farmasi UMM.

4. Bapak Drs. Didik Hasmono, Apt., MS., selaku pembimbing I dan Ibu Hidajah

Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS., selaku pembimbing II yang di sela

kesibukan telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing dan

mengarahkan demi kesempurnaan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS., dan Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., Apt.,

M.Sc., selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak masukan demi

kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt, selaku dosen wali yang bersedia

menerima konsultasi dan memberikan dukungan moral kepada penulis.

Page 5: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42552/1/jiptummpp-gdl-renitania2-50155-1-pendahul-n.pdf · berarti menurunkan glukosa darah yang memadai dan kontrol hipertensi. Diagnosis

v

7. Bapak Andri Tilaqza, S.Farm., M.Farm., Apt, selaku kepala biro skripsi dan

Alfian Hadi selaku staf biro skripsi yang dengan sabar membimbing,

memberikan informasi dan dukungan kepada penulis.

8. Bapak Ibu Dosen dan staf tata usaha Program Studi Farmasi yang telah banyak

berjasa sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan sarjana.

9. Kedua orang tua tercinta, bapak Badrun dan Ibu Sakdiah yang selalu

mendo’akan dan mencurahkan segenap kasih sayang yang tak terbatas serta

memberi dukungan dan motivasi selama menempuh pendidikan.

10. Kakak-kakak tersayang Yulfa Suspianti, Wiwin Parlina dan Salman Buhari

yang selalu mendukung dan mendo’akan penulis.

11. Dian Marlina N. H dan Restu Alpiansah, sahabat terbaik yang bersama-sama

meraih mimpi sejak SMP hingga kuliah, serta Anik Mukarromah, Rofikoh

Asiyah Z., Nabila Atma U., Alisha Azizah dan Desi Imastuti yang selalu

memberikan dukungan dan semangat bagi penulis.

12. Teman-teman seperjuangan skripsi: Aldi, Sarah, Adel dan Andin yang telah

berbagi dalam segala hal serta memberi motivasi kepada penulis.

13. Keluarga TF-Scale 2016, Alif Galuh P D., Syol Indra S., Arief Rachman H.,

Fathiya Rachmasari, Nungki Hanazar R. dan Aditya Henerik R. yang telah

memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.

14. Teman-teman seperjuangan Farmasi angkatan 2013 semuanya tanpa terkecuali

yang bersama-sama berjuang meraih gelar sarjana.

15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas

bantuan dan dukungannya selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga penulisan skripsi

ini dapat bermanfaat bagi penelitian berikutnya, aamiin.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Malang, 03 Juni 2017

Penyusun

(Reni Tania)

Page 6: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42552/1/jiptummpp-gdl-renitania2-50155-1-pendahul-n.pdf · berarti menurunkan glukosa darah yang memadai dan kontrol hipertensi. Diagnosis

vi

RINGKASAN

STUDI PENGGUNAAN ALBUMIN DAN SUPLEMEN

PROTEIN LAINNYA PADA PASIEN NEFROPATI DIABETIK (Penelitian di RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo)

Nefropati diabetik adalah sindrom yang ditandai oleh adanya ekskresi

albumin dalam urin dalam jumlah patologis, diabetik lesi glomerulus, dan

menurunnya laju filtrasi glomerulus (LFG) pada penderita diabetes. Meningkatnya

prevalensi diabetes yang berkembang menjadi nefropati diabetik menjadi penyebab

utama ESRD (End Stage Renal Disease) di berbagai daerah di Amerika. Hasil

penelitian mengenai pola komplikasi kronis penderita diabetes mellitus tipe 2 rawat

inap di RS Dr. M. Djamil Padang pada periode Januari 2011 – Desember 2012,

menunjukkan bahwa penderita DM dengan komplikasi kronis mikrovaskular

(81,7%) lebih banyak dibandingkan makrovaskular (66,5%). Komplikasi kronis

mikrovaskular yang paling sering terjadi adalah nefropati diabetik (42,6%).

Pada penderita diabetes mellitus, hiperglikemia, peningkatan tekanan darah dan

kecenderungan genetik merupakan faktor risiko utama pada perkembangan

nefropati diabetik. Penatalaksanaan untuk menunda perkembangannya melibatkan

kontrol yang adekuat pada kelainan metabolik dan hemodinamik. Seara praktis, ini

berarti menurunkan glukosa darah yang memadai dan kontrol hipertensi.

Diagnosis nefropati diabetik ditegakkan jika didapatkan kadar albumin > 30 mg

dalam urin 24 jam pada 2 dari 3 kali pemeriksaan dalam kurun waktu 3 – 6 bulan

tanpa penyebab albuminuria lainnya. Nefropati diabetik dibagi atas albuminuria

persisten pada level 30 – 299 mg/24 jam (mikroalbuminuria) dan albuminuria

persisten pada level ≥ 300 mg/24 jam (makroalbuminuria). Tanpa pengobatan yang

efektif, mikroalbuminuria dapat berkembang menjadi makroalbuminuria. Pada

kondisi demikian, jika pasien tidak melengkapi protein yang cukup dan sintesis

protein oleh hati tidak dapat menggantikan protein yang hilang, kadar protein dalam

darah dapat berkurang yang dapat mengarah kepada kondisi hipoalbuminemia.

Hipoalbuminemia adalah kondisi dimana level albumin dalam serum <35 g/L.

Kekurangan albumin dalam serum dapat mempengaruhi pengikatan dan

pengangkutan senyawa-senyawa endogen dan eksogen, termasuk obat-obatan,

karena distribusi obat ke seluruh tubuh pengikatannya melalui fraksi albumin.

Hipoalbuminemia seringkali ditangani dengan pemberian human albumin (HA).

Peran HA masih kontroversial dan penggunaannya lebih didasarkan pada kebiasaan

daripada dasar ilmiah. Karena terbatasnya ketersediaan dan biaya tinggi, sangat

penting bahwa penggunaan HA dibatasi untuk indikasi yang penting.

Albuminuria yang tidak diatasi juga dapat memperburuk kerja ginjal. Menurut

penelitian terdahulu, alpha-keto/amino acid dapat mengurangi proteinuria lebih

efektif sekaligus memperbaiki fungsi ginjal dan status gizi pada pasien nefropati

diabetik. Selama beberapa tahun diet rendah protein ditambah dengan keto/amino

acid telah diterima secara umum untuk pasien dengan penyakit ginjal kronis (CKD)

di Cina. Namun uji coba klinis di Cina untuk membuktikan efek protektif dan efek

metabolik dari Low Protein Diet dan keto/amino acid masih sedikit dilakukan

terutama pada pasien nefropati diabetik.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil penggunaan albumin

dan suplemen protein lainnya yang meliputi jenis, dosis, frekuensi pemberian, dan

Page 7: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42552/1/jiptummpp-gdl-renitania2-50155-1-pendahul-n.pdf · berarti menurunkan glukosa darah yang memadai dan kontrol hipertensi. Diagnosis

vii

durasi pemberian yang dikaitkan dengan data klinik dan data laboratorium pasien

nefropati diabetik di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo.

Penelitian ini bersifat observasional karena peneliti tidak memberikan

perlakuan kepada sampel. Rancangan penelitian dilakukan secara deskriptif dimana

penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan profil penggunaan albumin dan

suplemen protein lainnya dengan metode retrospektif. Kriteria inklusi meliputi

pasien rawat inap dengan diagnosis nefropati diabetik di RSUD dr Abdoer Rahem

Situbondo dengan data rekam medik kesehatan (RMK) periode 1 Januari 2016 – 28

Februari 2017.

Hasil penelitian ini didapatkan 13 data RMK sebagai sampel penelitian dari

71 populasi. Pasien perempuan lebih banyak dibandingkan dengan pasien laki-laki,

yaitu pasien perempuan sebanyak 8 pasien (61%) dan laki-laki sebanyak 5 pasien

(39%). Penyakit nefropati diabetik paling banyak diderita oleh pasien yang berada

pada kelompok usia 50 – 59 tahun dan 60-69 tahun dengan jumlah pasien yang

sama yakni 6 pasien (46%). Pola penggunaan kombinasi albumin + keto/amino acid

terdapat pada 3 pasien (23%), kombinasi albumin + ekstrak Channa striata pada 1

pasien (8%) dan keto/amino acid tunggal pada 9 pasien (69%). Pola penggunaan

albumin 25% (0,25 g/ml) iv 20 tetes/menit selama kurang dari 4 jam. Penggunaan

albumin dan suplemen protein lainnya terkait jenis, dosis, frekuensi dan durasi

pemberian telah sesuai dengan literatur.

Page 8: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42552/1/jiptummpp-gdl-renitania2-50155-1-pendahul-n.pdf · berarti menurunkan glukosa darah yang memadai dan kontrol hipertensi. Diagnosis

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii

LEMBAR PENGUJIAN................................................................................... iii

KATA PENGANTAR....................................................................................... iv

RINGKASAN.................................................................................................... vi

ABSTRACT........................................................................................................ viii

ABSTRAK......................................................................................................... ix

DAFTAR ISI...................................................................................................... x

DAFTAR TABEL............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xvi

DAFTAR SINGKATAN................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang........................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah...................................................................................... 4

1.3. Tujuan Penelitian....................................................................................... 4

1.3.1. Tujuan Umum................................................................................ 4

1.3.2. Tujuan Khusus............................................................................... 4

1.4. Manfaat Penelitian..................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 6

2.1. Anatomi Fisiologi Pankreas....................................................................... 6

2.2. Anatomi dan Fisiologi Ginjal.................................................................... 9

2.2.1. Lokasi dan Deskripsi Ginjal............................................................ 9

2.2.2. Fungsi Ginjal................................................................................... 11

2.3. Diabetes Mellitus....................................................................................... 12

2.3.1. Definisi Diabetes Mellitus............................................................... 12

2.3.2. Epidemiologi Diabetes Mellitus...................................................... 12

2.3.3. Etiologi Diabetes Mellitus............................................................... 13

2.3.4. Klasifikasi Diabetes Mellitus........................................................... 14

2.3.5. Patofisiologi Diabetes Mellitus....................................................... 14

Page 9: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42552/1/jiptummpp-gdl-renitania2-50155-1-pendahul-n.pdf · berarti menurunkan glukosa darah yang memadai dan kontrol hipertensi. Diagnosis

xi

2.3.6. Diagnosis Diabetes Mellitus............................................................ 16

2.3.7. Penatalaksanaan Terapi Diabetes Mellitus...................................... 16

2.3.7.1. Terapi Non Farmakologi..................................................... 16

2.3.7.2. Terapi Farmakologi............................................................. 17

2.3.7.2.1. Insulin................................................................ 17

2.3.7.2.2 Terapi Obat Hipoglikemik Oral.......................... 20

2.3.8. Komplikasi Diabetes Mellitus......................................................... 23

2.4. Nefropati Diabetik..................................................................................... 23

2.4.1. Definisi Nefropati Diabetik............................................................. 23

2.4.2. Faktor Risiko Nefropati Diabetik.................................................... 23

2.4.3. Tingkatan Nefropati Diabetik.......................................................... 23

2.4.4. Patofisiologi Nefropati Diabetik...................................................... 24

2.4.4.1. Jalur Hemodinamik............................................................. 25

2.4.4.2. Jalur Metabolik.................................................................... 25

2.4.4.2.1. Jalur Polyol (Polyol Pathway).............................. 26

2.4.4.2.2. Jalur Hexosamine (Hexosamine Pathway)........... 27

2.4.4.2.3. Advanced Glycation End Products (AGEs)......... 28

2.4.4.2.4. Jalur PKC (PKC Pathway)................................... 29

2.4.4.3. Jalur Inflamasi..................................................................... 29

2.4.5. Penatalaksanaan Terapi Nefropati Diabetik.................................... 30

2.4.5.1. Kontrol Glikemik................................................................ 30

2.4.5.2. Antihipertensi...................................................................... 31

2.4.5.2.1. Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor........... 31

2.4.5.2.2. Angiotensin Receptor Blocker.............................. 31

2.4.5.3. Anti-lipid Agent................................................................... 32

2.4.5.4. Transplantasi....................................................................... 32

2.5. Albumin..................................................................................................... 34

2.5.1. Informasi Umum dan Sifat Biologis Albumin................................ 34

2.5.2. Ekivalensi Albumin dengan Plasma................................................ 34

2.5.3. Penggunaan Albumin Dalam Klinik................................................ 34

2.5.4. Fungsi dan Penggunaan Albumin.................................................... 35

2.5.5. Struktur, domain dan binding sites Albumin................................... 36

Page 10: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42552/1/jiptummpp-gdl-renitania2-50155-1-pendahul-n.pdf · berarti menurunkan glukosa darah yang memadai dan kontrol hipertensi. Diagnosis

xii

2.5.6. Tinjauan Fisikokimia Larutan Albumin Manusia..........................37

2.5.7. Tinjauan Farmakokinetika Albumin.............................................. 38

2.5.8. Efek Samping Pemberian Albumin............................................... 38

2.5.9 Keterangan Penggunaan Albumin................................................. 39

2.5.10. Sediaan Albumin yang Beredar di Indonesia................................ 40

2.6. Penggunaan Kombinasi Albumin dan Furosemide Pada Penyakit Ginjal. 40

2.7. Alternatif Pengganti Albumin................................................................... 41

2.8. Keto/Amino Acid....................................................................................... 42

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL.......................................................... 44

3.1. Bagan Kerangka Konseptual..................................................................... 44

3.2. Bagan Kerangka Operasional.................................................................... 45

BAB IV METODE PENELITIAN.................................................................. 46

4.1 Jenis Penelitian........................................................................................... 46

4.2. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................... 46

4.3. Populasi Penelitian..................................................................................... 46

4.3.1. Populasi Penelitian.......................................................................... 46

4.3.2. Sampel Penelitian............................................................................ 46

4.3.2.1. Kriteria Inklusi.................................................................... 46

4.3.2.2. Kriteria Eksklusi.................................................................. 46

4.4. Jumlah Sampel........................................................................................... 46

4.5. Bahan Penelitian........................................................................................ 47

4.6. Instrumen Penelitian.................................................................................. 47

4.7. Definisi Operasional.................................................................................. 47

4.8. Metode Pengumpulan Data........................................................................ 48

4.9. Analisis Data.............................................................................................. 48

BAB V HASIL PENELITIAN......................................................................... 49

5.1. Jumlah Sampel Penelitian.......................................................................... 49

5.2. Data Demografi Pasien.............................................................................. 50

5.2.1. Jenis Kelamin.................................................................................. 50

5.2.2. Distribusi Usia Pasien...................................................................... 50

5.2.3. Status Penjamin Biaya Pengobatan Pasien...................................... 50

5.3. Manajemen Terapi Pasien Nefropati Diabetik.......................................... 51

Page 11: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42552/1/jiptummpp-gdl-renitania2-50155-1-pendahul-n.pdf · berarti menurunkan glukosa darah yang memadai dan kontrol hipertensi. Diagnosis

xiii

5.3.1. Hasil Pengamatan Penggunaan Albumin dan Suplemen

Protein Lainnya pada Pasien Nefropati Diabetik............................. 51

5.3.2. Dosis Penggunaan Albumin dan Suplemen Protein Lainnya

pada Pasien Nefropati Diabetik........................................................ 51

5.3.3. Penggunaan Albumin pada Pasien Nefropati Diabetik................... 52

5.3.3.1. Jenis, Dosis dan Cara Pemberian Albumin......................... 52

5.3.3.2. Durasi Pemberian Albumin................................................. 52

5.3.3.3. Kadar Albumin pre dan post Pemberian Albumin.............. 52

5.3.4. Kesesuaian Dosis Albumin pada Pasien Nefropati Diabetik........... 53

5.3.5. Lama Penggunaan Albumin dan Suplemen Protein Lainnya

pada Pasien Nefropati Diabetik........................................................ 53

5.3.6. Terapi Farmakologi Penyerta pada Pasien Nefropati Diabetik....... 53

5.3.7. Terapi Insulin dan Obat Hipoglikemik Oral Pada Pasien................ 54

5.4. Daftar Nilai GFR Pasien Nefropati Diabetik............................................. 55

5.5. Data Penyakit Penyerta Pasien Nefropati Diabetik................................... 56

5.6. Lama Perawatan Pasien di Rumah Sakit................................................... 57

5.7. Kondisi Pasien Saat Keluar Rumah Sakit.................................................. 57

BAB VI PEMBAHASAN.................................................................................. 58

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN......................................................... 71

7.1. Kesimpulan................................................................................................ 71

7.2. Saran.......................................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 72

LAMPIRAN....................................................................................................... 78

Page 12: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42552/1/jiptummpp-gdl-renitania2-50155-1-pendahul-n.pdf · berarti menurunkan glukosa darah yang memadai dan kontrol hipertensi. Diagnosis

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Daftar Riwayat Hidup………………………………………………. 78

2 Surat Pernyataan……………………………………………………. 79

3 Keterangan Kelaiakan Etik (Ethical Clearance)..………………….. 80

4 Daftar Nilai Normal Data Klinik dan Data Laboratorium………….. 81

5 Perhitungan GFR Pasien Nefropati Diabetik………………….….… 83

6 Lembar Pengumpulan Data Pasien Nefropati Diabetik.……………. 84

7 Tabel Induk…………………………………………………………. 122

Page 13: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42552/1/jiptummpp-gdl-renitania2-50155-1-pendahul-n.pdf · berarti menurunkan glukosa darah yang memadai dan kontrol hipertensi. Diagnosis

72

DAFTAR PUSTAKA

Abdel-Rahman, E.M., Alhamad, T., Reeves, W.B., Awad, A.S., 2012. Management of

Diabetic Nephropathy in the Elderly: Special Considerations. J. Nephrol.

Ther. 2, 124.

Aberg, J.A., Lacy, C.F., Amstrong, L.L., Goldman, M.P., dan Lance, L.L. 2009. Drug

Information Handbook, 17th edition. Lexi-Comp for the American Pharmacist

Association.

Aguirre, R.D.B., 2005. Predialytic Treatment in CKD Patient. Am J Nephrol 2005;25

(SUPPL 1):1-28

Alrawahi, A.H., Rizvi, S.G.A., Al-Riyami, D., Al-Anqoodi, Z., 2012. Prevalence and

Risk Factors of Diabetic Nephropathy in Omani Type 2 Diabetics in Al-

Dakhiliyah Region. Oman Med. J. 27, 212–216. doi:10.5001/omj.2012.48

American Diabetes Association. 2016. Approaches to glycemic treatment. Sec. 7. In

Standards of Medical Care in Diabetes. Diabetes Care 2016;39 (Suppl. 1):S52–

S59

Anguizola, J., Matsuda, R., Barnaby, O.S., Joseph, K., Wa, C., DeBolt, E., Koke, M.,

Hage, D.S., 2013. Review: Glycation of human serum albumin. Clin. Chim.

Acta Int. J. Clin. Chem. 0, 64–76. doi:10.1016/j.cca.2013.07.013

Aparicio, M. 2005. Are Supplemented Low-Protein Diets Nutritionally Safe?. Am J

Nephrol 2005;25 (SUPPL 1):1-28

Asfar, M., Tawali, A.B., Abdullah, N., Mahendradatta, M. 2014. Extraction of

Albumin of Snakehead Fish (Channa striatus) In Producing The Fish Protein

Concentrate (FPC). International Journal of Scientific & Technology

Research, vol. 3 2014

Boldt, J., 2010. Use of albumin: an update. Br. J. Anaesth. 104, 276–284.

doi:10.1093/bja/aep393

Depkes RI. 2005. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Mellitus.

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&c

ad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwihr5aNmq7RAhVEKY8KHR7RBg0QFggkM

Page 14: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42552/1/jiptummpp-gdl-renitania2-50155-1-pendahul-n.pdf · berarti menurunkan glukosa darah yang memadai dan kontrol hipertensi. Diagnosis

73

AE&url=http%3A%2F%2Fbinfar.kemkes.go.id%2F%3Fwpdmact%3Dproces

s%26did%3DMTc2LmhvdGxpbms%3D&usg=AFQjCNExsQJ0exMovaVqtP

k_kcrHxaTdPg&sig2=BfBhODt8utuAC5a6X0Lrjw&bvm=bv.142059868,d.c

2I. Diakses tanggal 7 Januari 2016.

Dipiro, J.T., Dipiro, C.V, Schwinghammer, T.L., Wells, B.G. 2015.

Pharmacotherapy Handbook 9th Edition. McGraw-Hill Education.

Duffy, M., Jain, S., Harrell, N., Kothari, N., Reddi, A.S., 2015. Albumin and

Furosemide Combination for Management of Edema in Nephrotic Syndrome:

A Review of Clinical Studies. Cells 4, 622–630. doi:10.3390/cells4040622

Dziedzic, T., Pera, J., Slowik, A., Gryz-Kurek, E.A., Szczudlik, A., 2007.

Hypoalbuminemia in acute ischemic stroke patients: frequency and correlates.

Eur J Clin Nutr 61, 1318–1322.

Edwina DA, Efrida, Manaf A. 2015. Pola Komplikasi Kronis Penderita Diabetes

Mellitus Tipe 2 Rawat Inpa di Bagian Penyakit Dalam RS. Dr. M. Djamil

Padang Januari 2011 - Desember 2012. Jurnal Kesehatan Andalas 2015; 4

(1). http://jurnal.fk.unand.ac.id

Gross, J.L., de Azevedo, M.J., Silveiro, S.P., Canani, L.H., Caramori, M.L.,

Zelmanovitz, T., 2004. Diabetic Nephropathy: Diagnosis, Prevention, and

Treatment. Diabetes Care 28, 164. doi:10.2337/diacare.28.1.164

Hilawe, E.H., Yatsuya, H., Kawaguchi, L., Aoyama, A., 2013. Differences by sex in

the prevalence of diabetes mellitus, impaired fasting glycaemia and impaired

glucose tolerance in sub-Saharan Africa: a systematic review and meta-

analysis. Bull. World Health Organ. 91, 671–682D.

doi:10.2471/BLT.12.113415

Hill, N.R., Fatoba, S.T., Oke, J.L., Hirst, J.A., O’Callaghan, C.A., Lasserson, D.S.,

Hobbs, F.D.R., 2016. Global Prevalence of Chronic Kidney Disease – A

Systematic Review and Meta-Analysis. PLoS ONE 11, e0158765.

doi:10.1371/journal.pone.0158765

Page 15: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42552/1/jiptummpp-gdl-renitania2-50155-1-pendahul-n.pdf · berarti menurunkan glukosa darah yang memadai dan kontrol hipertensi. Diagnosis

74

Jaipul, Navin. 2016. Diabetic Nephropathy. http://www.msdmanuals.

com/professional / genitourinary-disorders / glomerular-disorders / diabetic

nephropathy. Diakses tanggal 19 Desember 2016

Kato, H., Shiraishi, T., Ueda, S., Kubo, E., Shima, T., Nagura, M., Yano, H.,

Izumikawa, Y., Shimada, M., Tomioka, S., Nosaka, H., Kojima, K., Tanemoto,

M., Uchida, S., 2015. Blood pressure control and satisfaction of hypertensive

patients following a switch to combined drugs of an angiotensin receptor

blocker and a calcium channel blocker in clinical practice of nephrology. Clin.

Exp. Nephrol. 19, 465–473. doi:10.1007/s10157-014-1017-7

Kemenkes RI. 2013. Farkamope Indonesia Edisi V 2014. Jakarta: Kementrian

Kesehatan RI.

Kepmenkes. 2014. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

159/MENKES/SK/V/2014. Jakarta: Menkes.

Kidney Cares Community. 2015. How to Treat Severe Hypoalbuminemia due to

Diabetic Nephropathy. http://www.kidney-cares.org/diabetic-nephropathy-

symptoms-complications/4416.html. Diakses tanggal 19 Desember 2016.

Kumar, R., Nandhini, L.P., Kamalanathan, S., Sahoo, J., Vivekanadan, M., 2016.

Evidence for current diagnostic criteria of diabetes mellitus. World J. Diabetes

7, 396–405. doi:10.4239/wjd.v7.i17.396

Larsen, M.T., Kuhlmann, M., Hvam, M.L., Howard, K.A., 2016. Albumin-based drug

delivery: harnessing nature to cure disease. Mol. Cell. Ther. 4, 3.

doi:10.1186/s40591-016-0048-8

Lee, J.S., 2012. Albumin for End-Stage Liver Disease. Korean J. Intern. Med. 27, 13–

19. doi:10.3904/kjim.2012.27.1.13

Lim Andy K.H. 2014. Diabetic nephropathy – complications and treatment.

International Journal of Nephrology and Renovascular Disease, vol. 2014:7

p 361-381.

Lin, S. 2009. New Research Areas for Keto Acid/Amino Acid – Supplemented Protein

Diets. National Kidney Foundation, Inc. Doi: 10.1053/j.jrn.2009.06.009

Page 16: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42552/1/jiptummpp-gdl-renitania2-50155-1-pendahul-n.pdf · berarti menurunkan glukosa darah yang memadai dan kontrol hipertensi. Diagnosis

75

Makhlough, A., Kashi, Z., Akha, O., Zaboli, E., Yazdanicharati, J., 2014. Effect of

Spironolactone on Diabetic Nephropathy Compared to the Combination of

Spironolactone and Losartan. Nephro-Urol. Mon. 6, e12148.

doi:10.5812/numonthly.12148

Marzuillo, P., Guarino, S., Apicella, A., Marotta, R., Tipo, V., Perrone, L., La Manna,

A., Montini, G., n.d. Assessment of Volume Status and Appropriate Fluid

Replenishment in the Setting of Nephrotic Syndrome. J. Emerg. Med. 52,

e149–e152. doi:10.1016/j.jemermed.2016.07.089

Maulidah, S.N. 2015. Studi Penggunaan Albumin Pada Pasien Penyakit Ginjal

Kronik (PGK). Skripsi. Fakultas Farmasi. Universitas Airlangga. Surabaya.

Mihardja, L., Soetrisno, U., Soegondo, S., 2014. Prevalence and clinical profile of

diabetes mellitus in productive aged urban Indonesians. J. Diabetes Investig.

5, 507–512. doi:10.1111/jdi.12177

Mustafa, A., Widodo, M.A., Kristianto, Y. 2012. Albumin and Zinc Content of

Snakehead Fish (Channa striata) Extract and Its Role In Health. IEESE

International Journal of Science and Technology, vol. 1 No 2 2012:/p 1-8

Neal, M.J. 2012. Medical Pharmacology at a Glance 7th Edition. Oxford: John Wiley

& Sons, Ltd.

Netter, Frank H. 2006. Atlas of Human Anatomy Fourth Edition. Philadelphia:

Saunders.

Nugroho, Matheus. 2012. Isolasi albumin dan karakteristik berat molekul hasil

ekstraksi secara pengukusan ikan gabus (Ophiocephalus striatus). Jurnal

Teknologi Pangan vol. 4 no. 1

Ozougwu, J.C., Obimba, K.C., Belonwu, C.D., Unakalamba, C.B., 2013. The

pathogenesis and pathophysiology of type 1 and type 2 diabetes mellitus.

Journal of Physiology and Pathofisiology Vol 4(4) 46-57. doi:

10.5897/JPAP2013.0001

Pathak, J.V., Dass, E.E., 2015. A retrospective study of the effects of angiotensin

receptor blockers and angiotensin converting enzyme inhibitors in diabetic

Page 17: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42552/1/jiptummpp-gdl-renitania2-50155-1-pendahul-n.pdf · berarti menurunkan glukosa darah yang memadai dan kontrol hipertensi. Diagnosis

76

nephropathy. Indian J. Pharmacol. 47, 148–152. doi:10.4103/0253-

7613.153420

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. 2015. Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes

Mellitus Tipe 2 di Indonesia. pp. 67-69

Phakdeekitcharoen, B., Boonyawat, K., 2012. The added-up albumin enhances the

diuretic effect of furosemide in patients with hypoalbuminemic chronic kidney

disease: a randomized controlled study. BMC Nephrol. 13, 92.

doi:10.1186/1471-2369-13-92

Price SA, Wilson LM. 2006. Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit

Edisi ke-6. Jakarta: EGC

PPARSDS. 2003. Pedoman Penggunaan Albumin Rumah Sakit Dr. Soetomo

Surabaya. Surabaya: Rumah Sakit Umum Dokter Soetomo.

Qiu HY., Liu F., Zhao LJ., Huang SM., Zuo C., Zhong H, Chen F. 2012. Comparison

of The Effect of Alpha-keto/amino Acid Supplemented Low Protein Diet and

Diabetes Diet in Patients With Diabetic Nephropathy. Sichuan Da Xue Xue

Bao Yi Xue Ban. 2012 May; 43(3):425-8

Reutens A.T. 2013. Epidemiology of Diabetic Kidney Disease. Medical Clinics of

North America, vol. 97, no. 1, pp. 1-18

Roshan, B., Stanton, R.C., 2013. A story of microalbuminuria and diabetic

nephropathy. J. Nephropathol. 2, 234–240. doi:10.12860/JNP.2013.37

Sarikaya M, Bora F, Inci A, Sari F, Gul S, et al (2015) Comparison of Intraperitoneal

Amino Acid and Oral Amino Acid Supplements in Peritoneal Dialysis Patients.

J Nephrol Ther 5:192. doi:10.4172/2161-0959.1000192

Schjoedt, K. J., Rossing, K., Juhl, T.R., Boomsma F., Rossing P., Tarnow, L., dan

Parving, Hans-Henrik. 2005. Benefical Impact of Spironolactone in Diabetic

Nephropathy. Kidney International, Vol. 68, pp. 2829-2836

Shahbazian, H., Rezaii, I., 2013. Diabetic kidney disease; review of the current

knowledge. J. Ren. Inj. Prev. 2, 73–80. doi:10.12861/jrip.2013.24

Shargel L, Pong SW, Yu ABC. 2005. Applied Biopharmaceutics and

Pharmacokinetics 5th Edition. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.

Page 18: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42552/1/jiptummpp-gdl-renitania2-50155-1-pendahul-n.pdf · berarti menurunkan glukosa darah yang memadai dan kontrol hipertensi. Diagnosis

77

Sherwood, Lauralee. 2009. Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem Edisi 6. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Snell R. S. 2007. Clinical Anatomy by System. USA: Lippincott Williams &

Wilkins.

Stevens, L.A., Viswanathan, G., Weiner, D.E., 2010. CKD and ESRD in the Elderly:

Current Prevalence, Future Projections, and Clinical Significance. Adv.

Chronic Kidney Dis. 17, 293–301. doi:10.1053/j.ackd.2010.03.010

Suprapti Budi, Nilamsari WP. 2013. Farmakoterapi Diabetes Mellitus. Surabaya:

Airlangga University Press

Toth-Manikowski, Stephanie and Atta, Mohamed G. 2015. “Diabetic Kidney Disease:

Pathophysiology and Therapeutic Targets,” Journal of Diabetes Research,

vol. 2015, Article ID 697010, 16 pages, 2015. doi:10.1155/2015/697010

Unnikrishnan, R., Rema, M., Pradeepa, R., Deepa, M., Shanthirani, C.S., Deepa, R.,

Mohan, V., 2007. Prevalence and Risk Factors of Diabetic Nephropathy in an

Urban South Indian Population. Diabetes Care 30, 2019. doi:10.2337/dc06-

2554

Valerio, C., Theocharidou, E., Davenport, A., Agarwal, B., 2016. Human albumin

solution for patients with cirrhosis and acute on chronic liver failure: Beyond

simple volume expansion. World J. Hepatol. 8, 345–354.

doi:10.4254/wjh.v8.i7.345

Vincent, J.-L., Dubois, M.-J., Navickis, R.J., Wilkes, M.M., 2003. Hypoalbuminemia

in Acute Illness: Is There a Rationale for Intervention?: A Meta-Analysis of

Cohort Studies and Controlled Trials. Ann. Surg. 237, 319–334.

doi:10.1097/01.SLA.0000055547.93484.87

Zhou, T., Lu, S., Liu, X., Zhang, Y., Xu, F., 2013. Review of the rational use and

adverse reactions to human serum albumin in the People’s Republic of China.

Patient Prefer. Adherence 7, 1207–1212. doi:10.2147/PPA.S53484