Skripsi - · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian...

185
UPACARA BUKA LUWUR MAKAM SUNAN KUDUS DI KABUPATEN KUDUS Skripsi Diajukan Untuk Menempuh Ujian Sarjana Program Strata I dalam Ilmu Sastra Indonesia Oleh: Akhlish Fuadi NIM A2A008005 FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013

Transcript of Skripsi - · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian...

Page 1: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

UPACARA BUKA LUWUR MAKAM SUNAN KUDUS

DI KABUPATEN KUDUS

Skripsi

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Sarjana

Program Strata I dalam Ilmu Sastra Indonesia

Oleh:

Akhlish Fuadi

NIM A2A008005

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2013

Page 2: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

ii

HALAMAN PERNYATAAN

Peneliti menyatakan bahwa skripsi ini disusun tanpa mengambil bahan hasil

penelitian baik untuk suatu gelar sarjana atau diploma yang sudah ada di suatu

universitas maupun hasil penelitian lain. Sejauh yang peneliti ketahui, skripsi ini

juga tidak mengambil bahan dari publikasi atau tulisan orang lain kecuali yang

sudah disebutkan dalam rujukan. Peneliti bersedia menerima sanksi jika terbukti

melakukan penjiplakan.

Akhlish Fuadi

Page 3: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Hasbunallah wani’mal wakiil, ni’mal maulaa wani’mannasyir.

Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung,

dan Dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.

(Quran Surat Ali Imron ayat 173 dan Quran Surat Al-Anfal ayat 40)

Selalu tersenyum itu hal yang sulit, lebih sulit lagi hidupmu jika tidak selalu

tersenyum.

(Akhlish Fuadi)

Dengan rasa cinta, kupersembahkan skripsi ini untuk Ibu, (alm.) Bapak, dan dua

Adikku.

Terimakasih banyak telah mengajarkan keserdahanaan hidup serta setiap aliran

doa yang terselip setiap waktu.

Page 4: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

iv

Page 5: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

v

Page 6: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

vi

PRAKATA

Alhamdulillahi Rabbil ’Alamin,

Segala puji penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan nikmat-Nya yang

tak terhingga, serta salawat dan salam teruntuk Nabi Muhammad SAW, keluarga

dan sahabatnya. Syukur alhamdulillah skripsi yang berjudul “UPACARA BUKA

LUWUR MAKAM SUNAN KUDUS DI KABUPATEN KUDUS” ini dapat

diselesaikan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ken Widyatwati, S.S., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing yang rela

meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membimbing,

mendengarkan serta mengarahkan peneliti dengan kasih sayang sehingga

peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini;

2. Dra. Mirya Anggrahini, M.Hum., selaku Dosen Wali yang selalu memberi

motivasi, dukungan dan wejangannya;

3. Drs. Suharyo, M.Hum., selaku Ketua Jurusan Sastra Indonesia Universitas

Diponegoro atas segala kemudahan dan dukungan yang diberikan dalam

kelancaran penulisan skripsi ini;

4. Dr. Agus Maladi Irianto, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Diponegoro Semarang atas dukungan dan wejangannya;

5. Seluruh staf pengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Semarang terutama Jurusan Sastra Indonesia atas pengetahuannya dan

masukannya kepada peneliti (Prof. Mudjahirin, Pak Yudiono, Pak Redy, dan

Mbak Laura);

Page 7: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

vii

6. Seluruh dosen peminatan linguistik, sastra, dan filologi yang telah mengajar

selama masa perkuliahan (Pak Surono, Pak Ary, Setyadi, Pak Trias, Pak

Abdullah, Ibu Sri Puji Astuti, Pak Mujid, Pak Muzakka, Pak Hermin, Ibu

Uki, Mas Mulyo Hadi, Pak Fauzan, Mas Karjo, dan lain-lain);

7. Tidak lupa peneliti ucapkan terima kasih kepada dosen senior (Prof.

Soedjarwo, Pak Anhari Basuki, Prof. Sardanto, Ibu Kemala, Ibu Tina Hatrina

dan lain-lain) yang tetap semangat membagikan ilmunya kepada kami.

Seluruh jajaran pegawai Fakultas Ilmu Budaya pada umumnya dan seluruh

pegawai Jurusan Sastra Indonesia (Mbak Yanti dan Mbak Sari) yang sudah

seperti ibu dan kakak karena selalu bersedia peneliti repoti. Terima kasih

yang tak terhingga penulis ucapkan;

8. Mas Ndayak (Denny Nur Hakim) yang telah membantu dan memudahkan

peneliti untuk mengikuti prosesi Buka Luwur.

9. K.H. Em. Nadjib Hassan selaku Ketua YM3SK yang meluangkan waktunya

untuk peneliti, serta izinnya untuk memudahkan mengikuti prosesi Buka

Luwur.

10. Ibu Niken Setyorini dan Bapak Rafiqul Hidayat (Kepala Desa Kauman) atas

kehangatan dan keramahannya yang banyak membantu dalam penelitian ini;

11. Pak Nur Chanis, Pak Nailal Muna, Pak Gimin, Pak Muchlis, Pak Abdul Aziz,

Pak Hardy Cahyana, Bu Tun, Pak Nashori, Miftahus Surur, Mas Boy, Kimun,

dan tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu yang rela meluangkan waktu

untuk meladeni segala macam pertanyaan peneliti.

Page 8: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

viii

12. Ibuku (Zuminah) dan almarhum Bapakku (Suwanto Tamsa) yang selalu

mendukung peneliti dengan kucuran kasih sayang serta aliran do’a yang tiada

henti. Adik-adikku (Akbar Rizqi dan Ulil Fathon) atas semua kehangatan

keluarga. Dengan segala kerendahan hati, peneliti ucapkan terima kasih dan

mohon maaf jika menyusahkan;

13. Teman-teman Jurusan Sastra Indonesia 2008 yang selama ini berproses

melewati tangis, tawa, duka, sedih, bahagia, maaf jika komtingmu

menyebalkan;

14. Kakak-kakak tingkat angkatan 2002, 2003, 2004, 2005, 2006 dan 2007 terima

kasih banyak atas masukan dan bantuannya selama masa perkuliahan;

15. Adik-adik tingkat angkatan 2009, 2010, 2011 dan 2012, semangat berproses

teman-teman;

16. Teater Emka (Mas Adit, Mas Anton, Mas Umam, Mas Ucup, Mas Bagus,

Mbak Asih, Mbak Diah, Mbak Erna, Mas Sony, Mbak Tia, Asyhar, Heri,

Diah Jambi, Fida, Rina Kikan, Rere, Ocim, Dian, dan yang tidak dapat

peneliti sebutkan semua), kalian mengajariku banyak tentang arti keluarga;

17. Pengurus dan mantan pengurus Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia

(KMSI) terima kasih banyak (Mas Adi, Mas Tiar, Mas Dito, Mas Fajrul,

Mbak Zulfa, dan lain-lain);

18. Teman-teman Apartement (Fery Gepenk, Taufik, Broni, Yudit, Rival, Bram

dan Dimas), terima kasih untuk kekonyolan kalian;

19. Teman-Teman Sosro Cuqme (Lili, Fahmi, Alina Emon, Fanny, Grace, Yopie,

dan lain-lain) atas kehangatan persahabatan kalian;

Page 9: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

ix

20. Keluarga KKN Desa Ngadikerso, Kecamatan Sumowono, Kabupaten

Semarang (Pak Hardono, Bu Dewi, Tirta, Fandy, Aspar, Bagas, Edy, Iis, Alfi,

Nopek, dan Devita);

21. Dwi Laksmi Karengga Ruci (Ami) yang telah mengajariku, terimakasih atas

segala kenangannya;

22. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan studi ini

yang tidak bisa disebutkan satu per satu karena kealpaan peneliti.

Peneliti menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

diharapkan kritik yang konstruktif dan rekomendasi untuk membuat tulisan ini

menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan

perkembangan keilmuan khususnya folklor dan filologi. Terimakasih atas

segalanya, semoga setiap kebaikan dibalas oleh Sang Maha Pengasih Allah SWT.

Semarang, Januari 2013

Peneliti

Page 10: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ ii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. v

PRAKATA ......................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xix

INTISARI .......................................................................................................... xx

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

1. Latar Belakang .................................................................................... 1

2. Rumusan Masalah .............................................................................. 6

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 6

1. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6

2. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7

C. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 7

1. Penelitian Sebelumnya ....................................................................... 7

2. Landasan Teori ................................................................................... 9

Page 11: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

xi

a. Teori Filologi .............................................................................. 10

b. Teori Folklor .............................................................................. 11

c. Teori Resepsi Sastra ................................................................... 14

D. Metode Penelitian................................................................................... 17

1. Pengumpulan Data ............................................................................ 17

a. Metode Observasi ...................................................................... 17

b. Metode Wawancara ................................................................... 18

c. Dokumentasi dan Studi Pustaka ................................................ 19

2. Sumber Data ..................................................................................... 20

3. Analisis Data ..................................................................................... 20

4. Penyajian Hasil Analisis Data .......................................................... 21

E. Sistematika Penulisan............................................................................. 22

BAB II KONDISI SOSIAL GEOGRAFI DESA KAUMAN KABUPATEN

KUDUS ................................................................................................. 23

A. Kondisi Fisik Lokasi Penelitian ............................................................ 23

1. Kondisi Geografis ............................................................................. 23

2. Kondisi Demografi ........................................................................... 26

a. Penduduk ................................................................................... 26

b. Mata Pencaharian ...................................................................... 27

B. Kondisi Sosial Budaya ........................................................................... 27

1. Pendidikan ........................................................................................ 27

2. Agama ............................................................................................... 29

3. Bahasa ............................................................................................... 30

Page 12: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

xii

4. Ritual ................................................................................................ 31

a. Ritual Daur Hidup ..................................................................... 31

1) Pernikahan ............................................................................ 31

2) Tujuh Bulanan ...................................................................... 33

3) Pisowanan dan Puputan......................................................... 34

4) Kekahan ................................................................................ 35

5) Khitanan ................................................................................. 35

6) Kematian ............................................................................... 36

b. Ritual Upacara Adat dan Keagamaan ........................................ 37

1) Muludan ................................................................................ 37

2) Dhandangan ......................................................................... 37

3) Kupatan ................................................................................. 38

4) Suronan ................................................................................. 41

BAB III DESKRIPSI TEKS LISAN TRADISI UPACARA BUKA LUWUR

MAKAM SUNAN KUDUS.................................................................. 43

A. Pedoman Transkripsi Teks Lisan Tradisi Upacara BLMSK .................. 44

1. Huruf Abjad .................................................................................... 44

2. Huruf Vokal .................................................................................... 45

3. Huruf Konsonan ............................................................................. 45

4. Huruf Diftong ................................................................................. 47

5. Gabungan Huruf Konsonan ............................................................ 47

6. Penulisan Tanda-Tanda yang Dipakai dalam Transkripsi .............. 48

B. Deskripsi Teks Lisan Tradisi Upacara BLMSK .................................... 48

Page 13: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

xiii

1. Teks 1 ............................................................................................. 48

2. Teks 2 ............................................................................................. 52

C. Perbandingan Teks ................................................................................ 53

D. Penetapan Teks ...................................................................................... 59

E. Suntingan Teks Lengkap ........................................................................ 59

BAB IV PROSESI TRADISI UPACARA BUKA LUWUR MAKAM SUNAN

KUDUS DI KABUPATEN KUDUS .................................................. 64

A. Deskripsi Tradisi Upacara Buka luwur Makam Sunan Kudus............... 64

B. Susunan Acara Tradisi Upacara Buka luwur Makam Sunan Kudus ..... 66

C. Pelaksanaan Tradisi Upacara Buka luwur Makam Sunan Kudus ......... 67

1. Penjamasan Keris Kiai Cinthaka .................................................... 67

2. Pengajian Malam 1 Muharram ....................................................... 71

3. Pelepasan dan Pembuatan Luwur ................................................... 73

4. Shodaqoh Masyarakat .................................................................... 79

5. Munadharah Masa’il Diniyyah ....................................................... 81

6. Doa Rosul dan Terbang Papat ........................................................ 82

7. Pengolahan Nasi dan Daging Shodaqoh ........................................ 84

8. Khatmil Quran bil Ghoib................................................................. 86

9. Pembuatan dan Pembagian Bubur Asyuro ..................................... 87

10. Santunan Anak Yatim .................................................................... 89

11. Pengajian Umum Malam 10 Muharrram ....................................... 90

12. Pembagian Berkat Salinan ............................................................. 91

13. Pembagian Berkat Kartu Shodaqoh ............................................... 92

Page 14: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

xiv

14. Pembagian Berkat Umum .............................................................. 92

15. Upacara Pemasangan Luwur .......................................................... 95

BAB V ANALISIS RESEPSI MASYARAKAT KABUPATEN KUDUS

TERHADAP UPACARA BUKA LUWUR MAKAM SUNAN KUDUS

................................................................................................................ 98

A. Pengertian Resepsi ................................................................................ 98

B. Resepsi Masyarakat Kabupaten Kudus terhadap Upacara BLMSK ..... 99

1. Usia ............................................................................................... 102

2. Latar Belakang Pendidikan .......................................................... 107

3. Agama .......................................................................................... 113

C. Mitos atau Kepercayaan Masyarakat Kabupaten Kudus Terkait Upacara

BLMSK ............................................................................................... 124

1. Legenda Sunan Kudus .................................................................. 124

2. Kepercayaan Masyarakat Kabupaten Kudus Mengenai Air Bekas

Jamasan Keris Cinthaka ................................................................ 126

3. Kepercayaan Masyarakat Kabupaten Kudus Mengenai Luwur

Bekas Makam Sunan Kudus ......................................................... 128

4. Kepercayaan Kabupaten Kudus Mengenai Sego Jangkrik .......... 129

BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 133

A. Simpulan .............................................................................................. 133

B. Hambatan ............................................................................................ 134

C. Saran .................................................................................................... 135

Page 15: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

xv

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 137

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 140

Page 16: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Peta Jawa Tengah ....................................................................................... 24

2. Peta Kabupaten Kudus ............................................................................... 24

3. Peta Desa Kauman ..................................................................................... 25

4. Batu Prasasti di atas Mihrab Pengimaman ................................................. 65

5. Proses Penurunan Keris ............................................................................. 69

6. Proses Penjamasan Keris ........................................................................... 70

7. Pengajian 1 Muharram ............................................................................... 72

8. Proses Pelepasan Luwur ............................................................................ 74

9. Proses Pembuatan Unthuk Banyu .............................................................. 76

10. Proses Pembuatan Melati ........................................................................... 77

11. Proses Pembuatan Kompol ......................................................................... 78

12. Proses Pembuatan Wiru ............................................................................ 79

13. Proses Pembuatan Langitan ...................................................................... 79

14. Salah Satu Kotak Shodaqoh ....................................................................... 80

15. Pendataan Shodaqoh .................................................................................. 80

16. Munadharah Masa’il Diniyyah .................................................................. 81

17. Terbang Papat ............................................................................................ 83

18. Pengolahan Nasi ......................................................................................... 85

19. Pengolahan Daging .................................................................................... 85

20. Pembungkusan Nasi ................................................................................... 85

21. Khataman Al-Quran ................................................................................... 87

Page 17: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

xvii

22. Pengolahan Bubur Asyuro ......................................................................... 88

23. Bubur Asyuro ............................................................................................. 88

24. Suasana Santunan Anak Yatim .................................................................. 90

25. Suasana Pengajian Umum 10 Muharram ................................................... 91

26. Sego Jangkrik ............................................................................................. 94

27. Pembagian Berkat Umum .......................................................................... 94

28. Proses Pembuatan Ranjam ......................................................................... 95

Page 18: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jumlah Penduduk Desa Kauman ............................................................... 26

2. Mata Pencaharian Masyarakat Desa Kauman ............................................ 27

3. Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Kauman ......................................... 28

4. Contoh Penggunaan Bahasa di Kabupaten Kudus ..................................... 30

5. Penggunaan Huruf Abjad dalam Bahasa Indonesia ................................... 44

6. Penggunaan Huruf Vokal dalam Bahasa Indonesia ................................... 45

7. Penggunaan Huruf Konsonan dalam Bahasa Indonesia ............................. 46

8. Penggunaan Huruf Diftong dalam Bahasa Indonesia ................................ 47

9. Penggunaan Gabungan Huruf Konsonan dalam Bahasa Indonesia ........... 47

10. Teks Lisan K.H. Em. Nadjib Hassan ......................................................... 49

11. Teks Lisan K.H. Nur Riza .......................................................................... 52

12. Perbandingan Teks Lisan .......................................................................... 54

13. Perbedaan/Persamaan Teks Lisan .............................................................. 56

14. Susunan Acara Tradisi Upacara BLMSK .................................................. 66

15. Perbandingan Jumlah Shodaqoh ................................................................ 86

16. Perbandingan Jumlah Nasi ......................................................................... 93

17. Resepsi Upacara BLMSK Berdasarkan Kategori Usia ............................ 102

18. Resepsi Upacara BLMSK Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan ...... 108

19. Resepsi Responden yang Beragama Islam terhadap Upacara BLMSK ... 114

20. Hasil Resepsi Masyarakat Kabupaten Kudus terhadap Upacara BLMSK 119

Page 19: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

xix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Biodata Narasumber dan Daftar Pengisi Responden

2. Angket Wawancara

3. Angket Kuesioner

4. Hasil Wawancara

5. Dokumentasi

6. Doa Asyuro

Page 20: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

xx

INTISARI

Fuadi, Akhlish. 2012. Upacara Buka Luwur Makam Sunan Kudus Di KabupatenKudus. Skripsi, Program Studi Sastra Indonesia, Program Sarjana, Fakultas IlmuBudaya Universitas Diponegoro. Semarang. Pembimbing. Ken Widyatwati, S.S.,M.Hum.

Di kalangan masyarakat Pulau Jawa terdapat banyak tradisi peninggalan Hindu-Budha yang sudah disisipi ajaran Islam, salah satunya adalah Upacara Buka LuwurMakam Sunan Kudus (BLMSK). BLMSK adalah ritual penggantian kainkelambu/kain mori (luwur) yang digunakan untuk membungkus nisan, cungkup,makam, serta bangunan di sekitar makam Sunan Kudus. Puncak upacara yangdilaksanakan setiap tahun tersebut adalah pemasangan luwur baru pada tanggal 10Muharram. Kyai Sepuh terdahulu mengadakan Upacara BLMSK untukmenghormati jasa Sunan Kudus. Banyak masyarakat Kabupaten Kudus yangmenanti upacara tersebut untuk mendapatkan berkah dari Sunan Kudus. Adakepercayaan/mitos yang terdapat pada luwur bekas makam Sunan Kudus dan segojangkrik. Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,mendeskripsikan latar belakangnya, menjelaskan prosesinya, dan mengungkaptanggapan masyarakat Kabupaten Kudus terhadap Upacara BLMSK.

Data dalam penelitian ini bersumber dari lisan, yaitu dari narasumber daninforman. Data dikumpulkan dengan beberapa langkah yaitu pengamatan langsungpartisipasi, wawancara dan penyebaran kuesioner. Dari beberapa langkah tersebut,dihasilkan data berupa legenda Sunan Kudus, cerita Upacara BLMSK, dantanggapan masyarakat terhadap Upacara BLMSK.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan teorifilologi, teori folklor, dan teori resepsi sastra. Teori filologi digunakan pada prosespengumpulan data teks lisan yang terdapat di masyarakat Kabupaten Kudus. Teorifolklor digunakan dalam proses pendeskripsian Upacara BLMSK yang tergolongfolklor sebagian lisan. Teori resepsi sastra sebagai acuan peneliti untuk mengetahuitanggapan tentang cerita, pengaruh, manfaat, dan kepercayaan terkait UpacaraBLMSK. Ketiga teori tersebut dapat mengungkap gambaran, pandangan, danpengaruh Buka Luwur terhadap kehidupan masyarakat kabupaten Kudus.

Hasil penelitian menunjukan resepsi masyarakat Kabupaten Kudusmenghargai dan antusias terhadap Upacara BLMSK. Selain lingkungan sosial,keberagaman resepsi masyarakat dilatarbelakangi oleh beberapa faktor yaitu: 1)usia; 2) latar belakang pendidikan; 3) agama.

Kata kunci: Buka luwur Makam Sunan Kudus, upacara BLMSK, segojangkrik, dan resepsi sastra.

Page 21: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah

1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak kebudayaan1. Kebudayaan

di Indonesia tersebar dari Pulau Sumatra sampai Pulau Papua. Di Pulau Jawa

terdapat kebudayaan yang khas dibandingkan kebudayaan dari pulau-pulau lain.

Kekhasan kebudayaan di Pulau Jawa tidak terlepas dari pengaruh agama.

Kebudayaan di Pulau Jawa merupakan gabungan ajaran Hindu-Budha dengan

ajaran Islam. Sebagian besar masyarakat Pulau Jawa memeluk agama Islam, tetapi

tidak murni ajaran Islam dari negeri Arab. Islam di Pulau Jawa merupakan salah

satu paham Islam dengan toleransi dan elastisitas tinggi di antara paham-paham

Islam yang ada di Indonesia.

Kebudayaan pesisiran merupakan kebudayaan yang hidup di sepanjang

daerah pantai utara Jawa atau yang lebih dikenal dengan sebutan orang pesisir2

(Thohir, 2006: 39-40). Di kalangan masyarakat Jawa Pesisir yang masih kental

dengan budaya terdapat banyak tradisi, salah satu di antaranya adalah tradisi

1 Kebudayaan berasal dari bahsa Sansekerta, yaitu buddhayah. Bentuk jamak dari “budi” atau“akal”. Kebudayaan dapat diartikan: hal-hal yang bersangkutan dengan “akal”. Sedangkan“budaya” merupakan perkembangan kata majemuk dari “budi daya” yang berarti daya dari budiyang berupa cipta, rasa, karsa. Kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa, karsa (Koentjaraningrat,1979: 181).2 Untuk kawasan pantai utara Jawa, mereka yang disebut orang pesisir adalah masyarakat Jawayang tinggal di sepanjang daerah Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Demak,Jepara, Kudus, Pati, Juwana, Lasem, Tuban, Sedayu, Gresik, Surabaya, dan Cengkal Sewu yangumumnya bersifat terbuka, lugas, dan egaliter.

Page 22: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

2

Upacara Buka Luwur Makam Sunan Kudus (selanjutnya disingkat BLMSK).

Dikatakan sebagai tradisi karena dilakukan secara tetap setiap tahun dan

dilangsungkan secara turun-temurun. Tradisi Upacara Buka Luwur Makam Sunan

Kudus di Kabupaten Kudus dilaksanakan untuk memperingati haul 3 Sunan

Kudus. Tanggal wafat Sunan Kudus tidak diketahui secara pasti, tetapi para ulama

sepakat mengadakan puncak upacara Buka Luwur pada tanggal 10 Muharram

(Suro).

Istilah haul Sunan Kudus tidak digunakan karena pengertian haul

berorientasi pada peringatan wafatnya seorang tokoh atau ulama yang dihormati

atau berjasa. Dikhawatirkan jika disebut haul Sunan Kudus, maka masyarakat

setempat akan menganggap bahwa tanggal 10 Muharram adalah tanggal wafatnya

Sunan Kudus. Padahal hari dan tanggal wafatnya Sunan Kudus sampai sekarang

belum diketahui.

Penetapan pada bulan Muharram karena bulan Muharram bagi masyarakat

Jawa merupakan bulan suci. Pada tanggal 1 Muharram banyak masyarakat yang

melakukan puasa, semedi, berendam di sungai, dan sebagainya. Mereka percaya

melakukan hal tersebut membuat mawas diri dan lebih siap mental untuk

menghadapi hidup di masa yang akan datang. Hal ini merupakan laku prihatin

bagi orang Jawa untuk menghadapi suatu cita-cita luhur yang menjamin hidupnya

(Widayati, 2002: 4).

3 Haul: peringatan hari wafatnya seseorang yang diadakan setahun sekali, (biasanya disertaiselamatan arwah serta tahlilan) tetangga dan keluarga diundang untuk menghadiri(kamusbahasaindonesia.org).

Page 23: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

3

Solichin Salam (1960: 21) mengatakan tanggal 10 Muharram dalam

masyarakat Syi’ah4 diperingati sebagai hari wafatnya Sayyidina Hussain, cucu

Nabi Muhammad SAW. Kaum Syi’ah memperingati wafatnya Sayyidina Hussain

yang wafat dalam perang melawan bangsa Umayyah dekat Padang Karbala. Di

Jawa, khususnya Kudus pada tanggal 10 Muharram masih banyak masyarakat

yang memperingati wafatnya Sayyidina Hussain. Hal ini menarik karena sebagian

besar masyarakat Kudus adalah pemeluk agama Islam bermazhab Syafi’i5.

Upacara BLMSK merupakan tradisi yang melibatkan kurang lebih seribu

(1000) orang. Kebanyakan yang terlibat adalah warga Desa Kauman dan

sekitarnya. Puncak pelaksanaan BLMSK pada tanggal 10 Muharram dengan

prosesi yang berjalan selama sepuluh (10) hari.

Ketika Upacara BLMSK berlangsung, banyak masyarakat yang menunggu

dan rela mengantre untuk mendapat air bekas jamasan, kain mori, atau nasi

bungkus. Masyarakat percaya dan meyakini air bekas jamasan, khususnya kain

mori serta nasi bungkus mengandung berkah dan dapat memberikan keselamatan.

Kepercayaan yang muncul pada masyarakat Kudus bukannya tidak

beralasan. Setiap penjamasan keris Sunan Kudus cuaca pasti timbreng (tidak

panas dan tidak hujan). Masyarakat Kudus yang percaya hal tersebut beranggapan

bahwa hal itu terjadi karena kesaktian keris Sunan Kudus. Masyarakat Kudus

4 Kaum Syi’ah, mereka itu pecinta berat keluarga Nabi (ahl al-bayt). Mereka lebih mengutamakanAhl al-Bayt daripada sahabat yang bukan keluarga Nabi. Tetapi mereka tidak membenci, memaki,atau mengkafirkan para sahabat, terutama Abu Bakar dan Umar(media.isnet.org/islam/ss/Pengertian.html).5 Mazhab Syafi’i pemikiran fiqih mazhab ini diawali oleh Imam Syafi’i, yang hidup di zamanpertentangan antara aliran Ahlul Hadits (cendeerung berpegang pada teks hadits) dan Ahlul Ra’yi(cenderung berpegang pada akal pikiran atau ijtihad). Beliau kemudian merumuskan aliran sendiri,yang dapat dikatakan berada di antara kedua kelompok tersebut(idm.wikipedia.org/wiki/Mazhab_Syafi’i).

Page 24: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

4

yang mempunyai keris menunggu air bekas jamasan keris Sunan Kudus untuk

kemudian dipakai mencuci keris yang dimiliknya.

Sebagian masyarakat percaya bahwa luwur6/kain mori bekas dari makam

Sunan Kudus membawa berkah dan rejeki bagi yang mempunyai karena di dalam

kain mori tersebut mengalir doa-doa, tahlil, dan bacaan Al-Quran dari peziarah

makam Sunan Kudus. Mereka juga beranggapan bahwa kain mori bekas makam

Sunan Kudus dapat dijadikan sebagai jimat bagi orang yang menyimpan.

Nasi bungkus (nasi keranjang/sego jangkrik7) yang diperoleh pada waktu

ritual Buka Luwur dipercaya berkhasiat. Kepercayaan masyarakat Kudus bagi

yang makan nasi tersebut akan terjaga kesehatannya. Jika nasi itu dikeringkan dan

ditabur di sawah/tanah, maka akan memberikan kesuburan. Nasi yang telah

dikeringkan, ditumbuk hingga halus, kemudian dicampur dengan pakan ternak,

akan membuat ternak tersebut sehat dan cepat berkembang biak.

Upacara BLMSK juga berperan menjaga ikatan antara berbagai kelompok

masyarakat, menjaga ikatan masyarakat dengan alam gaib (roh-roh halus) dan

menjaga kelangsungan adat istiadat setempat. Masyarakat Kudus adalah

masyarakat modern namun mereka tetap memegang teguh adat istiadat dalam

kehidupan bermasyarakat, Upacara Buka Luwur juga diharapkan dapat menjaga

keseimbangan kehidupan bermasyarakat dan toleransi antarumat beragama.

Pelaksanaan Upacara BLMSK merupakan wujud ikatan batin masyarakat

Kudus dengan Sunan Kudus. Upacara BLMSK merupakan bukti pola kehidupan

6 Luwur adalah kain mori atau kelambu yang dipergunakan untuk menutup kedua nisan, makam,atap atau langitan dan tembok sekeliling makam Kangjeng Sunan Kudus. Luwur yang hendakdibuka atau dilepas telah terpasang selama 1 tahun.7 Sego Jangkrik merupakan istilah untuk menyebut nasi yang dibungkus daun jati. Nasi tersebutakan dibagikan ke masyarakat umum pada tanggal 10 Muharram.

Page 25: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

5

yang tradisional dalam masyarakat Kudus. Upacara BLMSK berfungsi menjaga

kelangsungan adat istiadat yang telah dibentuk dan diwariskan oleh Sunan Kudus

kepada masyarakat Kudus.

Sunan Kudus mengajarkan agama Islam di sekitar daerah Kudus khususnya

dan di Jawa Tengah pesisir utara pada umumnya. Beliau merupakan salah seorang

ulama, guru besar agama yang telah mengajarkan serta menyiarkan agama Islam

di daerah Kudus dan sekitarnya. Beliau terkenal hebat dalam ilmu agama,

terutama Ilmu Tauhid, Ushul, Hadits, Sastra Mantiq, Tasawuf dan Ilmu Fiqih.

Oleh karena itu, beliau mendapat sebutan Waliyyul 'Ilmu 8 . Menurut riwayat

hidupnya, beliau juga termasuk salah seorang pengarang cerita pendek yang berisi

tentang filsafat dan agama. Di antara ciptaannya yang terkenal, adalah Gending

Maskumambang dan Mijil, (Purwadi dan Enis Niken, 2007: 155).

Upacara BLMSK adalah upacara ritual/upacara penggantian kain

kelambu/kain mori (luwur) yang digunakan untuk membungkus nisan, cungkup,

makam, serta bangunan di sekitar makam Sunan Kudus. Acara tersebut

dilaksanakan setiap tahunnya pada bulan Muharram. Puncak upacara tersebut

adalah acara pemasangan kain kelambu (luwur) yang baru pada tanggal 10

Muharram.

Peneliti tertarik untuk meneliti Upacara BLMSK, sebab masyarakat Kudus

dan sekitarnya berjumlah puluhan ribu orang rela mengantre untuk mendapatkan

sego jangkrik. Selain itu, peneliti juga tertarik karena terdapat berbagai macam

8 Waliyyul ‘Ilmu dapat diartikan sebagai pelindung ilmu. Kata wali (bhs. Arab) memilikipengertian kerabat, teman, pelindung. Sunan Kudus juga dikenal peduli dengan setiap anak didik(santri) dan urusan pendidikan (pengajian). Hal ini menjadi visi umum Walisongo yangmemandang mendidik adalah tugas dan panggilan agama. Mendidik anak didik dan santri samdengan mendidik anak kandung sendiri (Said, 2010).

Page 26: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

6

kepercayaan (mitos) terkait pelaksanaan Buka Luwur. Berdasarkan pengamatan

peneliti, banyak yang meneliti tentang tradisi Upacara BLMSK. Dokumentasi

yang beredar di media cetak maupun media elektronik mengenai Upacara

BLMSK yang dilaksanakan setiap tahunnya hanya sekadar dokumentasi foto dan

penjelasan makna secara umum saja, tidak digali secara mendalam. Selain itu teks

lisan yang ada di masyarakat mengenai Upacara BLMSK perlu dijelaskan secara

rinci oleh peneliti agar pemahaman masyarakat menjadi jelas.

Berdasarkan uraian di atas peneliti akan meneliti lebih dalam mengenai

tradisi Upacara BLMSK. Penelitian ini bermanfat memberikan penjelasan dan

deskripsi bagaimana tradisi Upacara BLMSK dan resepsi masyarakat setempat

dalam memandang ritual Buka Luwur.

2. Rumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini adalah:

a. Bagaimanakah latar belakang Upacara Buka Luwur Makam Sunan

Kudus?

b. Bagaimana prosesi Upacara Buka Luwur Makam Sunan Kudus?

c. Bagaimana tanggapan masyarakat Kabupaten Kudus terhadap Upacara

Buka Luwur Makam Sunan Kudus?

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

Page 27: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

7

a. Mendeskripsikan latar belakang Upacara Buka Luwur Makam Sunan

Kudus.

b. Menjelaskan prosesi Upacara Buka Luwur Makam Sunan Kudus.

c. Mengungkap tanggapan masyarakat Kabupaten Kudus terhadap Upacara

Buka Luwur Makam Sunan Kudus.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

a. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu

pengetahuan di bidang penelitian folklor, khususnya pembaca tentang

pengetahuan tradisi Upacara Buka Luwur Makam Sunan Kudus.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rujukan penelitian lain yang

sejenis. Selain itu, hasil penelitian ini juga bermanfaat untuk memperkaya

pengetahuan tentang latar belakang serta tanggapan masyarakat Kudus

terhadap tradisi upacara BLMSK. Tujuannya adalah supaya masyarakat

Kudus tetap menjaga dan melestarikan warisan tradisi, terutama tradisi

lisan.

C. Tinjauan Pustaka

1. Penelitian Sebelumnya

Penelitian terdahulu yang membahas tradisi upacara BLMSK di Kabupaten Kudus

di antaranya:

Page 28: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

8

a. Tahun 2004, Muliadi mahasiswa S2 Teknik Arsitektur membuat tesis

dengan judul “Pola Spasial Objek Wisata Ziarah Wali Masjid Menara

dan Makam Sunan Kudus Dikaitkan dengan Persepsi Peziarah”. Dalam

tesis ini dibahas mengenai bentuk bangunan menara yang

menggabungkan unsur Hindu dan Cina, serta tanggapan peziarah terkait

letak Kudus yang sangat strategis sehingga sangat terkenal. Penelitian

tersebut menitikberatkan aspek arsitektur dari menara, masjid, dan

makam yang menjadi daya tarik para peziarah. Ketiga tempat tesebut

merupakan perwujudan arsitektur yang bertumpu pada pandangan

hidup masyarakat Jawa dengan akulturasi Hindu-Budha-Islam sehingga

menumbuhkan pola spasial yang unik dalam objek wisata ziarah

tersebut.

b. Ulin Ni’mah, mahasiswa IAIN Walisongo Semarang (2007) membuat

skripsi dengan judul “Tradisi Buka Luwur di Makam Sunan Kudus

Kabupaten Kudus: Studi Tentang Pengelolaan Dana Umat Untuk

Pengembangan Dakwah Islam”. Skripsi tersebut membahas

pengelolaan Dana Umat untuk pengembangan dakwah Islam melalui

tradisi Buka Luwur di Makam Sunan Kudus. Pengelolaan Dana Umat

terkait pengembangan dakwah Islam dapat tersalurkan dan tertata rapi

dengan manajemen yang baik oleh panitia. Skripsi ini lebih

menitikberatkan pada pengeloaan sirkulasi uang untuk kegiatan Buka

Luwur daripada tradisi upacara Buka Luwur. Penelitian ini hanya

Page 29: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

9

terbatas pada panitia yang ikut andil dalam melaksanakan tradisi

upacara Buka Luwur.

c. Erik Aditia Ismaya, mahasiswa Unnes (2008), skripsi dengan judul

“Makna Simbolik Dibalik Upacara Buka Luwur Makam Sunan Kudus:

Studi Kasus di Desa Kauman Kecamatan Kota Kabupaten Kudus”.

Penelitian tersebut mencoba menguraikan tentang prosesi Buka Luwur.

Skripsi tersebut juga mengungkap makna prosesi Buka Luwur, namun

kurang menyeluruh karena yang diungkap hanya makna secara umum.

Penelitian tersebut menggunakan teori simbolisasi untuk mengungkap

makna dari upacara Buka Luwur.

Kelebihan penelitian ini adalah menuliskan teks lisan tentang Buka Luwur.

Penelitian ini juga mengungkapkan resepsi (tanggapan) masyarakat tentang

kepercayaan yang muncul berkenaan dengan upacara Buka Luwur yang belum

pernah diteliti sebelumnya.

2. Landasan Teori

Teori berasal dari kata theoria (bahasa latin). Secara etimologis, teori berarti

kontemplasi terhadap kosmos dan realitas. Menurut Ratna via Irawan (2011: 14)

pada tataran yang lebih luas, dalam hubungannya dengan keilmuan, teori berarti

perangkat pengertian, konsep, proposisi yang memunyai korelasi, dan telah teruji

kebenarannya. Teori dalam kaca mata Poerwadarminta diartikan sebagai asas-asas

dan hukum yang menjadi dasar dalam suatu kesenian dan ilmu pengetahuan

(2007: 1253).

Page 30: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

10

Objek kajian penelitian ini adalah tradisi upacara Buka Luwur Makam

Sunan Kudus. Penelitian ini akan menjelaskan tentang pengertian, latar belakang,

prosesi, dan tanggapan masyarakat Kudus terhadap tradisi upacara BLMSK.

Untuk menganalisis masalah tersebut diperlukan teori. Teori yang digunakan

adalah teori filologi, teori folklor dan teori resepsi sastra.

a. Teori Filologi

Filologi adalah ilmu yang mengungkap makna teks dengan latar belakang

budayanya. Dalam hal ini, teks dipandang sebagai refleksi budaya pada

zamannya (Basuki, 2004: 3). Dengan teori filologi dapat diketahui latar

belakang kebudayaan suatu masyarakat yang menghasilkan kepercayaan,

agama, adat istiadat, dan pandangan hidup. Objek kajian filologi adalah

naskah dan teks. Teks tersebut bisa berupa teks lisan maupun teks tulis.

Salah satu teks lisan ada dalam cerita rakyat, sedangkan teks tulis ada dalam

naskah (Djamaris, 2002: 7).

Langkah-langkah kerja filologis yang diterapkan adalah sebagai

berikut:

1) proses pengambilan teks lisan dari masyarakat

2) inventarisasi teks;

3) transkripsi dan translasi;

4) klasifikasi teks;

5) perbandingan teks;

6) analisis teks;

7) penetapan teks.

Page 31: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

11

Inventarisasi teks merupakan proses pengumpulan data teks lisan yang

dilakukan dengan cara wawancara kepada sejumlah informan yang dianggap

menguasai cerita. Setelah inventarisasi teks, hasil rekaman wawancara akan

ditranskripsikan ke dalam bentuk tulisan. Tulisan tadi selanjutnya akan

diklasifikasi guna mengetahui cerita yang utuh dan cerita yang kurang utuh.

Cerita yang telah ditranskripsikan selanjutnya diperbandingkan untuk

mencari teks yang paling baik. Teks akan ditetapkan dengan

mempertimbangkan kelengkapan isi cerita dan jalan cerita yang paling

lengkap. Teks yang terpilih akan disunting dengan mempertahankan unsur

bahasa teks aslinya.

b. Teori Folklor

Folklor berasal dari dua kata, yaitu folk dan lore. Menurut Danandjaja

folk adalah sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri pengenal fisik,

sosial, dan kebudayaan sehingga dapat dibedakan dari kelompok-

kelompok lainnya. Mereka memiliki suatu tradisi yakni kebudayaan yang

telah mereka warisi turun temurun sedikitnya dua generasi. Lore adalah

tradisi yang diwariskan turun- temurun secara lisan atau melalui suatu

contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat

(Danandjaja, 1997: 1-2). Folklor merupakan sebagian kebudayaan suatu

masyarakat yang tersebar dan diwariskan secara turun-temurun, secara

tradisional atau secara lisan, sehingga memungkinkan timbulnya versi cerita

yang berbeda, baik secara lisan maupun sebagian lisan dengan disertai alat

bantu pengingat atau mnemonic device (Danandjaja, 1997: 2).

Page 32: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

12

Folklor merupakan kumpulan pengetahuan budaya, baik dalam artian

pemikiran maupun artefak masyarakat ”masa lalu” yang ciri utamanya

diturunkan secara oral atau dari mulut ke mulut antargenerasi. Foklor

dewasa ini masih berwujud demikian atau sebagian sudah tercatatkan dalam

manuskrip-manuskrip. Sebagiannya lagi sudah hilang atau hanya tinggal

ingatan belaka. Cerita yang sekarang masih hidup dan masih tetap relevan

tersebut dikenal sebagai ”kearifan lokal” masyarakat masa lalu.

Folklor sebagai objek kajian dalam bentuk dan isi tidak hanya

didokumentasikan, tetapi juga ditafsir-ulang sehingga menjadi relevan

dengan kehidupan dewasa ini (Thohir, 2009: 32). Folklor mempunyai ciri-

ciri yang berbeda dengan karya sastra naskah dan teks. Ciri-ciri pengenal

utama folklor adalah: (1) penyebaran dan pewarisannya bersifat lisan; (2)

bersifat tradisional; (3) ada dalam versi-versi dan variasi yang berbeda; (4)

biasanya mempunyai bentuk berumus (berpola); (5) bersifat anonim (tidak

diketahui penciptanya); (6) mempunyai fungsi dalam kehidupan masyarakat

kolektifnya; (7) bersifat pralogis; (8) menjadi milik bersama; (9) bersifat

polos dan lugu (Danandjaja, 1997: 3-5).

Jan Harold Bruvand menggolongkan folklor ke dalam tiga kelompok

besar, yaitu folklor lisan, folklor sebagian lisan dan folklor bukan lisan.

Folklor sebagian lisan adalah folklor yang terbentuknya merupakan

campuran unsur lisan dan unsur bukan lisan. Bentuk folklor yang tergolong

kelompok ini yaitu kepercayaan rakyat, permainan rakyat, teater rakyat, tari

rakyat, adat-istiadat, upacara, pesta rakyat (Danandjaja, 1997: 21-22).

Page 33: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

13

Berdasarkan ciri-ciri tersebut, BLMSK termasuk kategori folklor

sebagian lisan karena penyebaran dan pewarisannya dilakukan secara lisan,

bersifat tradisional, berpola, memiliki fungsi dalam kehidupan masyarakat,

milik bersama, termasuk upacara dan pesta rakyat yang di dalamnya

terdapat adat istiadat. Upacara BLMSK adalah salah satu jenis folklor

sebagian lisan (partly verbal) karena berbentuk upacara yang diadakan

dalam rangka lingkaran hidup seseorang, atau dalam rangka keagamaan, dan

sebagainya (Thohir, 2009: 6). Meskipun telah diterbitkan (YM3SK telah

menerbitkan 2 buku terkait BLMSK), suatu folklor akan tetap memilki

identitas folklornya selama mengetahui bahwa BLMSK berasal dari

peredaran lisan.

William R. Bascom membagi cerita prosa rakyat menjadi tiga, di

antaranya mite (myth), legenda (legend) dan dongeng (folktale) 9

(Danandjaja, 1994: 50). Dalam kenyataan banyak cerita yang mempunyai

ciri lebih dari satu kategori. Jika ada suatu cerita sekaligus mempunyai ciri-

ciri mite dan legenda, maka harus mempertimbangkan ciri mana yang lebih

besar (Danandjaja, 1997: 50).

9 Mite adalah cerita prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi serta dianggap suci olehempunya cerita. Mite ditokohi oleh para dewa atau makhluk setengah dewa. Peristiwa terjadidi dunia lain atau di dunia yang bukan seperti yang kita kenal sekarang dan terjadi pada masalampau.

Legenda adalah prosa rakyat yang mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan mite, yaknidianggap benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. Legenda ditokohi manusia walaupunadakalanya mempunyai sifat luar biasa dan seringkali juga dibantu makhluk-makhluk ajaib(gaib). Tempat terjadinya adalah dunia seperti yang kita kenal sekarang ini, karena waktuterjadinya belum terlalu lampau.

Dongeng adalah prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunyacerita dan dongeng tidak terikat oleh waktu maupun tempat.

Page 34: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

14

BLMSK termasuk kategori legenda karena terkait dengan cerita Sunan

Kudus yang dipercaya pernah ada dan terjadi. Sunan Kudus merupakan

cerita yang dianggap benar-benar terjadi pada masa lampau. Beliau menjadi

panglima perang Kerajaan Demak dan merupakan Guru Besar dalam agama

Islam karena memiliki keahlian dalam bidang Ilmu Tauhid, Usluhudin, Ilmu

Fiqih, Filsafat, Tafsir, dan juga ahli Hadis (Widayati, 2002: 28-29).

c. Teori Resepsi Sastra

Karya sastra utuh akan mati jika tidak diungkapkan maknanya. Karya sastra

akan bermakna jika sudah dibaca atau diapresiasi. Suatu karya sastra

dikatakan mempunyai makna apabila memiliki hubungan dengan pembaca.

Resepsi sastra memusatkan perhatian antara teks dan pembaca. Pembaca

mengkonkretkan makna atau arti yang ada dari suatu (unsur dalam) teks

(Junus, 1985: 99).

Menurut Ratna via Roni (2012: 11-12) resepsi sastra merupakan aliran

sastra yang meneliti teks sastra dengan mempertimbangkan pembaca selaku

pemberi sambutan atau tanggapan. Dalam memberikan sambutan dan

tanggapan tentunya dipengaruhi oleh faktor ruang, waktu, dan golongan

sosial. Secara definitif resepsi sastra berasal dari kata recipere (Latin),

reception (Inggris), yang diartikan sebagai penerimaan atau penyambutan

pembaca. Dalam arti luas resepsi diartikan sebagai pengolahan teks, cara-

cara pemberian makna terhadap karya sehingga dapat memberikan respon

terhadapnya. Respon yang dimaksudkan tidak dilakukan antara karya

Page 35: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

15

dengan seorang pembaca, melainkan pembaca sebagai proses sejarah,

pembaca dalam periode tertentu.

Masyarakat Kabupaten Kudus di sini dapat dikatakan sebagai

pendengar, bukan pembaca (mengenai cerita Buka Luwur). Penyebutan

pendengar karena karya sastra yang beredar di masyarakat adalah karya

sastra yang berbentuk lisan, yaitu cerita terkait Sunan Kudus dan Buka

Luwur. Selain pembaca, teori resepsi sastra juga dapat diaplikasikan kepada

pendengar karya sastra. Pendengar juga mempunyai intrepetasi

(tanggapan/sambutan/reaksi) tentang cerita yang didengar sebagaimana

pembaca membaca karya sastra.

Pengetahuan pendengar mengenai karya sastra yang sedang dikajinya

menjadi suatu hal yang penting bagaimana dia bisa menggali makna yang

terkandung di dalam karya sastra tersebut. Pemahaman pendengar terhadap

karya sastra ditentukan dari bagaimana dia bisa menangkap makna dan

menerjemahkannya ke bahasa yang mudah dia mengerti. Setiap pendengar

mempunyai persepsi yang berbeda-beda terhadap karya sastra, meskipun

karya sastra (cerita Buka Luwur) itu sama.

Junus (1985: 30) menyebutkan bahwa karya sastra mempunyai

makna bila ia telah hidup dalam diri pendengarnya. Pendengar akan

memperoleh suatu interpretasi yang kemudian menghasilkan suatu

kesimpulan (nilai). Tahapan-tahapan inilah yang disebut sebagai proses

resepsi sebuah karya sastra.

Page 36: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

16

Untuk dapat memahami resepsi terhadap suatu karya, harus

memperhatikan sistematika unsur-unsur pembentuk resepsi sastra (Junus,

1985: 52) sebagai berikut:

1) Pembentuk Resepsi Sastra

Pendengar merupakan pembentuk resepsi sastra. Pendengar

dibedakan menjadi pendengar biasa dan pendengar ideal.

Pendengar biasa adalah pendengar dalam arti yang sebenarnya

yang mendengar suatu karya sastra, bukan sebagai bahan

penelitian. Pendengar biasa dalam penelitian cerita rakyat ini

adalah masyarakat Kabupaten Kudus. Pendengar ideal adalah

pendengar yang dibentuk atau diciptakan oleh peneliti dari

pendengar biasa (Junus, 1985: 52).

Pendengar ideal dibedakan menjadi dua, yaitu pendengar

implisit dan pendengar eksplisit. Pendengar implisit memainkan

peranan bagaimana suatu teks dapat didengar. Pendengar implisit

adalah tokoh masyarakat yang menguasai cerita. Pendengar

eksplisit adalah pendengar berpengetahuan yang kompeten dalam

pemakai bahasa, juga berkompeten dalam sastra (Junus, 1985: 52-

54). Pendengar eksplisit adalah peneliti.

2) Langkah-langkah Penelitian Resepsi Sastra

Langkah-langkah penelitian resepsi sastra yang dilakukan secara

eksperimenter adalah sebagai berikut.

Page 37: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

17

a) pengumpulan cerita yang terdapat di masyarakat

(pendengar), kemudian disusun untuk mendapatkan

cerita yang utuh.

b) penyebaran kuesioner kepada masyarakat Kota Kudus

untuk menentukan variasi kepercayaan tentang

BLMSK di masyarakat. Peneliti melakukan wawancara

untuk mendapatkan variasi teks dari tokoh masyarakat

Kota Kudus yang menguasai cerita tentang BLMSK.

c) penganalisisan cerita dengan teori resepsi sastra untuk

mengetahui struktur cerita dan tanggapan masyarakat

terhadap cerita.

Dari langkah-langkah tersebut diharapkan mampu disajikan

data dan analisis resepsi sastra mengenai tradisi Upacara BLMSK.

D. Metode Penelitian

Menurut Koentjaraningrat via Irawan (2011: 25) metode adalah cara kerja untuk

memahami objek yang akan dijadikan bahan penelitian. Metode adalah cara yang

teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud (Poerwadarminta,

2007: 767). Ini merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati.

1. Pengumpulan Data

a. Metode Observasi

Observasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan jalan melalui

pengamatan secara sistematis objek yang diteliti. Observasi juga sering

Page 38: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

18

diartikan dengan pengamatan, pengamatan adalah alat pengumpul data yang

dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-

gejala yang diselidiki (Octavitri, 2012: 15-16). Tipe observasi yang akan

digunakan adalah observasi semi-partisipasi, yaitu observasi di mana

peneliti kadang memposisikan dirinya sebagai anggota kelompok yang

diteliti. Data yang dikumpulkan menggunakan observasi adalah bentuk

kegiatan dan urutan jalannya tradisi Upacara BLMSK, serta bentuk fisik

yang berhubungan dengan tradisi Upacara BLMSK.

b. Metode Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang dapat menunjang

penelitian. Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara

pewanwancara dengan informan terkait (Octavitri, 2012: 16). Wawancara

juga dapat diartikan proses tanya jawab guna memperoleh keterangan terkait

objek penelitian (Poerwadarminta, 2007: 1365). Peneliti menggunakan

wawancara terstruktur dan wawancara tak terstruktur10.

Informan atau narasumber dipilih dan diklasifikasikan berdasarkan

empat kriteria, yaitu usia, latar belakang pendidikan, agama, dan status

sosial. Klasifikasi tersebut dibuat berdasarkan penguasaan cerita,

kemampuan menuturkan cerita dan kemampuan berkomunikasi.

10 Wawancara terstruktur adalah wawancara terikat, artinya peneliti hanya menanyakanpertanyaan kepada informan. Pertanyaan tersebut sudah ditulis sebelumnya, peneliti tidak bebasmengembangkan pertanyaan. Pertanyaan yang sedemikian rupa memungkinkan jawaban dariinforman cenderung menjawab “Ya” atau “Tidak”.Wawancara tak terstruktur wawancara tidak terikat, artinya peneliti sudah mencatat pertanyaanyang akan diajukan, namun memungkinkan peneliti mengembangkan pertanyaannya.

Page 39: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

19

Peneliti menggunakan wawancara terstruktur disertai perekaman dan

pencatan untuk mendokumentasikan cerita lisan BLMSK. Wawancara tak

terstruktur digunakan untuk mendapatkan kepercayaan yang ada di

masyarakat mengenai tradisi Upacara BLMSK.

Kemudian untuk mendapatkan tanggapan masyarakat terhadap tradisi

Upacara BLMSK dilakukan penyebaran kuesioner secara acak kepada 35

informan yang diambil berdasarkan klasifikasi usia, agama, status

kependudukan dan latar belakang pendidikan. Berdasarkan klasifikasi usia

yaitu usia 17-25 tahun diambil 10 responden, usia 26-40 tahun diambil 10

orang, dan usia 45 tahun ke atas di ambil 15 orang.

c. Dokumentasi dan Studi Pustaka

Dokumentasi adalah pengumpulan data dari data-data yang telah

didokumentasikan dalam berbagai bentuk. Selain wawancara dan observasi,

peneliti juga mengumpulkan informasi dengan cara mencari dokumen serta

arsip yang berhubungan dengan objek penelitian dan dijadikan sebagai

sumber data yang juga diharapkan mendukung hasil penelitian. Dokumen-

dokumen yang berusaha peneliti kumpulkan antara lain dokumen berupa

foto yang diperoleh dari media massa, jurnal, internet mengenai objek

penelitian, yaitu tradisi upacara BLMSK.

Studi pustaka adalah pencarian data melalui catatan atau buku-buku

yang berhubungan dengan objek penelitian yang masih relevan. Buku yang

peneliti kumpulkan berasal dari perpustakaan atau dari perorangan.

Page 40: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

20

2. Sumber Data

Sumber data diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam yaitu:

a. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber

utama yang berhubungan dengan objek dari penelitian. Data primer

diperoleh melalui wawancara secara langsung dengan informan yang

menguasai tentang Upacara BLMSK. Data primer diperoleh melalui 3

(tiga) cara yaitu observasi disertai dokumentasi, wawancara berstruktur

dan tak berstruktur, dan penyebaran kuesioner.

Data primer yang diperoleh dari observasi adalah bentuk kegiatan,

urutan jalannya, dan bentuk fisik tradisi Upacara BLMSK. Data primer

yang diperoleh dari wawancara adalah teks lisan dan tanggapan tentang

kepercayaan yang ada di masyarakat terkait tradisi Upacara BLMSK.

Data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner adalah resepsi

masyarakat mengenai tradisi Upacara BLMSK.

b. Data sekunder adalah data-data yang diperoleh dari sumber kedua yang

merupakan data pelengkap atau pendukung yang berhubungan dengan

objek penelitian. Data sekunder meliputi buku, jurnal, surat kabar dan

sumber lain yang menjadi referensi terkait dengan objek penelitian.

Data yang diperoleh adalah kondisi sosial geografis dan demografi

Kabupaten Kudus serta gambaran ritual Upacara BLMSK.

3. Analisis Data

Setelah semua data diperoleh, langkah berikutnya adalah analisis data. Pada

langkah ini terdapat tiga tahapan, yang pertama menyangkut kondisi sosial

Page 41: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

21

geografis yang berkaitan dengan tradisi Upacara BLMSK. Kedua analisis

menyangkut identifikasi dan deskripsi teks. Ketiga analisis tanggapan masyarakat

setempat terhadap tradisi Upacara BLMSK.

Analisis mengenai kondisi sosial budaya dan geografis dilakukan untuk

mengetahui kondisi empiris masyarakat Kota Kudus, tempat teks tersebut lahir

dan berkembang. Hal ini perlu dilakukan sebab karya sastra tidak lahir dari

kekosongan sosial. Pada tahap analisis ini peneliti menggambarkan kondisi

masyarakat Kota Kudus, khususnya Desa Kauman. Penggambaran kondisi

meliputi keadaan sosial, lingkungan fisik dan kegiatan ritual yang dilakukan.

Analisis kedua adalah identifikasi dan deskripsi teks lisan guna mencari

(mendeskripsikan) teks yang utuh. Penggolongan tradisi Upacara BLMSK

menggunakan teori folklor, yaitu tergolong folklor sebagian lisan. Teori filologi

digunakan untuk mengumpulkan, mencatat, menetapkan, dan menuliskan teks

lisan mengenai tradisi Upacara BLMSK.

Analisis ketiga menggunakan teori resepsi untuk mengetahui sejauh mana

tanggapan masyarakat setempat terhadap tradisi Upacara BLMSK. Selain itu teori

resepsi digunakan untuk mengungkap penerimaan masyarakat setempat mengenai

mitos yang berkaitan dengan tradisi Upacara BLMSK.

4. Penyajian Hasil Analisis Data

Penyajian hasil analisis data menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif

ini bertujuan untuk mengangkat fakta, keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena

yang terjadi ketika penelitian berlangsung dan menyajikannya apa adanya.

Analisis deskriptif adalah memaparkan sesuatu dengan kata-kata secara jelas dan

Page 42: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

22

terperinci. Dalam hal ini menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan

dengan situasi yang terjadi, sikap dan pandangan yang menggejala di dalam

masyarakat, hubungan antarvariabel, pertentangan dua kondisi atau lebih.

E. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembaca memahami isi, maka penulisan skripsi ini disusun

secara sistematis dalam enam (6) bab, yang disusun berurutan, yaitu:

BAB I : pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, landasan teori,

metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : kondisi sosial geografis Desa Kauman, Kecamatan Kota,

Kabupaten Kudus.

BAB III : deskripsi teks lisan tradisi Upacara BLMSK.

BAB IV : prosesi tradisi Upacara BLMSK.

BAB V : analisis reserpsi masyarakat Kudus terhadap tradisi Upacara

BLMSK.

BAB VI : penutup yang meliputi paparan simpulan dari keseluruhan

analisis data.

Page 43: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

BAB II

KONDISI SOSIAL GEOGRAFI DESA KAUMAN

KECAMATAN KOTA KABUPATEN KUDUS

A. Kondisi Fisik Lokasi Penelitian

1. Kondisi Geografis

Kabupaten Kudus sebagai salah satu kabupaten di Jawa Tengah, terletak di

antara 4 (empat) kabupaten. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten

Jepara dan Kabupaten Pati, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten

Pati, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Grobogan dan

Kabupaten Pati, serta sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Demak

dan Kabupaten Jepara11.

Letak Kabupaten Kudus antara 110o 36’ dan 110 o 50’ Bujur Timur

dan antara 6o 51’ dan 7o 16’ Lintang Selatan. Jarak terjauh dari barat ke

timur adalah 16 km, sedangkan dari utara ke selatan 22 km.

Secara administratif Kabupaten Kudus terbagi menjadi 9 kecamatan

yaitu Kota Kaliwungu, Jati, Undaan, Mejobo, Jekulo, Bae, Gebog, dam

Dawe. Kabupaten kudus terdiri atas 123 desa serta 9 kelurahan. Luas

wilayah Kabupaten Kudus tercatat sebesar 42.516 hektar atau sekitar 1,31

persen dari luas propinsi Jawa Tengah. Kecamatan yang terluas adalah

Kecamatan Dawe yaitu 8.584 ha (20,19 persen), sedangkan yang paling

11 Kudus Dalam Angka 2012. Data diambil bulan Agustus tahun 2012 di Kantor Badan PusatStatistik Kabupaten Kudus. Data BPS Kabupaten Kudus tahun 2012 adalah hasil daripengumpulan data di seluruh Kabupaten Kudus pada tahun 2011.

Page 44: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

24

kecil adalah Kecamatan Kota dengan luas 1.047 ha (2,46 persen) dari luas

Kabupaten Kudus.

Gambar 1. Peta Jawa Tengah

Sumber: olahan data internet

Gambar 2. Peta Kabupaten Kudus

Sumber: olahan data internet

Desa Kauman terletak di wilayah Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.

Luas wilayah Desa Kauman sekitar 290, 97 ha. Desa Kauman tidak dialiri

Page 45: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

25

sungai dan tidak mempunyai lahan sawah. Sebelah utara berbatasan dengan

Desa Kerjasan, sebelah barat berbatasan dengan Desa Damaran dan Desa

Kerjasan, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Janggalan, serta sebelah

timur berbatasan dengan Desa Langgar Dalem12.

Desa Kauman terletak di titik koordinat 6” 30’ – 7” 00’ Lintang

Selatan dan 3” 40’ – 20” 10’ Bujur Timur. Hanya mempunyai 1 (satu)

dusun yang terdiri dari satu (1) RW dan tiga (3) RT.

Gambar 3. Peta Desa Kauman

Sumber: dokumentasi pribadi

12 Data Statis Desa Kauman peroide bulan Januari-Juni 2012. Data Statis ini dilaporkan ke tingkatkecamatan setiap bulan, kemudian akan diolah kembali di tingkat Kecamatan Kota dan KabupatenKudus.

Page 46: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

26

2. Kondisi Demografi

a. Penduduk

Berdasarkan data dinamis Desa Kauman tahun 2012, penduduk Desa

Kauman berjumlah 408 jiwa dengan 114 kepala keluarga.

Perbandingan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 208 jiwa (50,99%)

dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 200 jiwa (49,01%).

Berikut tabel jumlah penduduk berdasarkan pengelompokan usia13.

Tabel 1. Jumlah Penduduk Desa Kauman

No Kelompok Usia Jumlah Persentase

1. 0 – 4 11 orang 2,69 %

2. 5 – 9 42 orang 10,29 %

3. 10 – 14 43 orang 10,54 %

4. 15 – 19 29 orang 7,11 %

5. 20 – 24 41 orang 10,05 %

6. 25 – 29 23 orang 5,64 %

7. 30 – 34 28 orang 6,87 %

8. 35 – 39 21 orang 5,15 %

9. 40 – 55 112 orang 27,45 %

10. 56 – 79 53 orang 12,99 %

11. 80 ke atas 5 orang 1,22 %

Jumlah 408 orang 100 %

Sumber: data dinamis Desa Kauman bulan Juni tahun 2012

13 Data Dinamis Desa Kauman peroide Januari-Juni 2012. Data Dinamis ini dilaporkan ke tingkatkecamatan setiap 6 bulan sekali yang akan diolah kembali di tingkat kecamatan dan kabupaten.

Page 47: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

27

b. Mata Pencaharian

Berdasarkan data pemerintah Desa Kauman tahun 2012, tercatat

bahwa sebagian besar mata pencaharian masyarakat Desa Kauman

adalah sebagai buruh industri yakni sebesar 33,98 %. Hal tersebut

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2. Mata Pencaharian Masyarakat Desa Kauman

No Mata Pencaharian Jumlah Persentase

1. Petani - -

2. Pengusaha sedang/besar 4 orang 3,89 %

3. Pengrajin/Industri 25 orang 24,27 %

4. Buruh Industri 35 orang 33,98 %

5. Pegawai Negeri Sipil 10 orang 9,7 %

6. Dokter - -

7. Pedagang 25 orang 24,27 %

8. Peternak 4 orang 3,89 %

9. Pensiunan (ABRI/PNS) - -

Jumlah 103 orang 100 %

Sumber: data dinamis Desa Kauman bulan Juni tahun 2012

B. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat

1. Pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat Desa Kauman secara umum tergolong baik.

Hal ini terbukti sudah banyak masyarakat yang berpendidikan tinggi yaitu

mencapai 72 orang (17,65 %) dari jumlah penduduk 408 orang. Akan tetapi

Page 48: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

28

masih banyak masyarakat yang tidak lulus SD dan hanya lulusan SD

mencapai 101 orang (24.75%), sebagian lulusan SMP sejumlah 52 orang

(12,75%) dan lulusan SMA mencapai 156 orang (38,23%). Desa Kauman

hanya mempunyai fasilitas pendidikan berupa satu Sekolah Dasar (SD), dan

tidak mempunyai Sekolah Menengah Pertama (SMP) sehingga untuk

bersekolah tingkat SMP dan seterusnya masyarakat harus keluar desa.

Tabel 3. Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Kauman

No Pendidikan Jumlah Persentase

1. Belum sekolah 27 orang 6,62 %

2. Tidak tamat SD 49 orang 12 %

3. Tamat SD/ sederajat 52 orang 12,75 %

4. Tamat SMP/ sederajat 52 orang 12,75 %

5. Tamat SMA/ sederajat 156 orang 38,23 %

6. Tamat Akademi 53 orang 12,99 %

7. Tamat Perguruan Tinggi 19 orang 4,66 %

Jumlah 408 orang 100 %

Sumber: data dinamis Desa Kauman bulan Juni tahun 2012

Biasanya lulusan SMA yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan

berikutnya akan mengadu nasib di luar kota. Kota yang dituju biasanya kota-kota

besar seperti Semarang, Yogyakarta, Jakarta, Surabaya, dan Bandung.

Page 49: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

29

2. Agama

Sesuai data yang ada tahun 2012 14 , seluruh penduduk Desa Kauman

memeluk agama Islam. Sedangkan penduduk Kabupaten Kudus yang

memeluk agama Islam sebesar 97,47%, Kristen Protestan 1,46% dari

769.904 jiwa. Jika dilihat dari persentase tersebut dapat dipahami apabila

keseharian masyarakat Kudus khususnya Desa Kauman, menunjukan corak

kehidupan yang Islami.

Karakter umat Islam di Kudus adalah memiliki semangat yang tinggi

dalam menuntut ilmu dan juga memilkii etos kerja yang tinggi. Kemudian

muncul konsep pemuda ideal Gusjigang, yaitu harus bagus, pinter ngaji, lan

dagang. Memposisikan Gusjigang sebagai acuan bagi pemuda Islam di

Kudus merupakan tanda bahwa mereka masih memiliki hubungan dengan

Sunan Kudus dan mengaharap berkah dari beliau (Said, 2010: 149-150).

Konsep gusjigang, terutama gang (dagang) inilah yang selalu dijadikan

pedoman para pemuda Kudus sehingga terkenal dengan etos kerja yang

tinggi.

Kota Kudus terbagi menjadi dua bagian, Kudus Kulon dan Kudus

Wetan. Bagian barat Kali Gelis adalah wilayah Kudus Kulon, sedangkan

bagian timur Kali Gelis adalah wilayah Kudus Wetan.

Masyarakat Kudus merasa sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam

struktur ruang fisik dan ruang sosial dari aura Sunan Kudus. Sehingga

masyarakat Kudus Wetan pun merasakan kehadiran makam Sunan Kudus

14 Id. at 23

Page 50: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

30

yang terletak dalam komplek Kudus Kulon. Hingga sekarang dalam

konstruksi sosial masyarakat kudus, ulama yang menjadi rujukan adalah

yang berasal dari Kudus Kulon. Hal ini tidak lepas dari eksistensi Sunan

Kudus yang kiprah dan dakwahnya berpusat di Kudus Kulon. Dengan

demikian masyarakat Kudus Kulon lebih menemukan keberkahan dan

barokah atas keramat makam Sunan Kudus (Said, 2010: 153).

3. Bahasa

Kudus adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Secara

umum bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa. Dalam penggunaanya

bahasa Jawa yang dipergunakan di daerah Desa Kauman (termasuk

Kabupaten Kudus) mempunyai dialek yang khas dibanding bahasa Jawa

umumnya.

Tabel 4. Contoh Penggunaan Bahasa di Kabupaten Kudus

Dialek Kudus Bahasa Jawa Arti

Ibunem Ibumu Ibumu

Kacangem Kacangmu Kacangmu

Paanem Bapakmu Bapakmu

Sikilem Sikilmu Kakimu

Ketoh Rusoh Kotor

Kethu Pecis/Peci Peci/Kopyah

Luru Golek Cari

Lapo Opo Apa/Kenapa

Mbok tenggoh Mbok kiro Kamu kira

Page 51: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

31

Songgek/gathang Orok-orok Galah

Sulohi Senteri Diterangi

Akehe Neni/Meneni Akehe Pol Banyak Sekali

Pol Tekan/Tutuk Sampai (bukan tiba)

Sumber: olahan data lapangan

4. Ritual

a. Ritual Daur Hidup

Ritual daur hidup yang biasa dilakukan oleh masyarakat Desa

Kauman adalah pernikahan, tujuh bulanan, pisowanan dan puputan,

selapanan dan kekahan, tedhak siten, khitanan, dan peringatan hari

kematian. Dalam pelaksanaannya, masyarakat tidak selalu mengikuti

aturan yang ada, mereka melakukan ritual daur hidup sesuai dengan

kemampuan mereka. Ritual daur hidup tersebut akan dipaparkan pada

penjelasan selanjutnya.

1). Pernikahan

Pernikahan atau perkawinan adalah upacara yang dilakukan

dengan ketentuan hukum adat dan ajaran agama. Pernikahan

merupakan upacara sakral di mana laki-laki dan perempuan saling

mengucap janji untuk menjalin rumah tangga sebagai suami dan

istri yang sah.

Dalam tradisi Jawa, sebelum melangsungkan pernikahan

terlebih dahulu dilaksanakan prosesi ndodok lawang/nakokno.

Page 52: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

32

Ndodok lawang/nakokno adalah proses di mana keluarga pihak

laki-laki (biasanya pakdhe atau paklek) datang ke rumah pihak

perempuan. Keluarga pihak laki-laki (biasanya hanya 2-6 orang)

bertemu dengan keluarga pihak perempuan untuk menanyakan

apakah laki-laki misal bernama Tono memang betul kenal dengan

perempuan misal bernama Tini, apakah Tono dan Tini saling

suka. Setelah itu maka pihak keluarga Tono akan naleni15 dengan

memberikan sebuah cincin kepada Tini sebagai wujud ikatan

antara Tono dan Tini. Setelah diterima maka kedua belah pihak

keluarga menentukan tanggal baik untuk prosesi lamaran dan

akad nikah antara Tono dan Tini

Lamaran adalah prosesi yang tidak lepas dari pernikahan.

Biasanya dalam prosesi lamaran keluarga Tono menyiapkan

seserahan. Seserahan berupa perhiasan, perlengkapan sholat,

mahar, pakaian lengkap untuk Tini, kosmetik, buah-buahan, dan

aneka jajan pasar.

Proses selanjutnya adalah akad nikah sesuai dengan hari

yang telah ditentukan. Akad nikah pada dasarnya berisi

pernyataan kedua belah pihak di hadapan penghulu, wali, dan

para saksi sebagai pengukuh pernyataan bahwa kedua belah pihak

dengan sadar dan bertanggung jawab untuk mengikat diri dalam

suatu perrnikahan sesuai hukum adat dan ajaran agama.

15 Biasanya dalam prosesi ndodok lawang ini Tono dan Tini tidak ikut dalam perundingan antarkeluarga. Pihak keluarga Tini bisa saja menolak talenan (ikatan) dari keluarga Tono.

Page 53: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

33

Setelah akad nikah selesai biasanya dilanjutkan resepsi.

Acara resepsi biasanya tuan rumah mengundang saudara,

tetangga, teman, kenalan, dan sebagainya. Para undangan datang

untuk memberikan ucapan kepada kedua mempelai serta memberi

sumbangan. Resepsi biasanya dilangsungkan di kediaman Tini

(pihak perempuan), sedangkan jika ada resepsi di kediaman Tono

(pihak laki-laki) disebut ngundhoh mantu.

2). Tujuh Bulanan

Tujuh bulanan atau sering disebut mitoni yakni selamatan usia

kandungan yang memasuki usia tujuh bulan. Upacara ini

dimaksudkan agar persalinan lancar, ibu serta bayinya dalam

keadaan sehat. Upacara ini diawali dengan acara siraman sang ibu

yang sedang mengandung dengan air tujuh sumur dan bunga

tujuh rupa. Dilanjutkan dengan meneroboskan belut dan kelapa

gading yang telah diukir gambar Arjuna dan Srikandi melalui

kain sang ibu. Hal ini dimaksudkan agar proses persalinan lancar

(licin seperti belut) dan bayi yang dilahirkan kelak watak dan

fisiknya menyerupai Arjuna atau Srikandi. Kemudian sang ibu

berganti pakaian sebanyak tujuh kali yang menandakan usia

kandungan memasuki tujuh bulan. Acara ditutup dengan

pengajian. Acara tujuh bulanan ini hanya untuk kehamilan anak

pertama saja.

Page 54: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

34

3). Pisowanan dan Puputan

Seorang ibu yang melahirkan, biasanya akan membawa pulang

langusung si bayi. Bagi sebagian masyarakat Kudus, mereka tidak

akan langusng membawa pulang bayi itu. Mereka akan singgah

terlebih dahulu di kompleks makam Sunan Kudus. Mereka

melakukan pisowanan bayi. Bayi tersebut digendong oleh ibunya

lalu dibawa menuju kulah16 lebih dahulu sebelum menuju makam.

Sesampainya di sana si ibu akan mengambil sedikit air dari kulah

untuk diusapkan ke mbun-mbunan 17 bayi. Hal ini dipercaya

sebagian masyarakat Kudus agar si bayi mendapatkan berkah dari

Sunan Kudus.

Ritual puputan dilakukan sekitar satu minggu dari kelahiran

setelah bekas potongan tali pusar lepas. Acara ini berkaitan

dengan pemberian nama dan pemotongan sebagian rambut sang

bayi. Pemberian nama pada umumnya ditentukan oleh ayah atau

kakek. Tetangga terdekat diundang untuk mengikuti acara

tersebut. Acara diawali dengan doa bersama dan pemotongan

rambut bayi.

Selanjutnya diadakan acara selametan (kajatan) 18 . Bayi

digendong mengelilingi para tetangga yang diundang, diiringi

16 Kulah adalah tempat air di kamar mandi, bentuknya persegi, biasanya dibuat dari batu bata.17 Mbun-mbunan atau dalam bahasa Indonesia “ubun-ubun”, artinya bagian kepala yang dekatdahi bagi anak bayi yang masih bergerak-gerak.18 Selametan atau kajatan adalah sebutan acara yang diadakan (biasanya sehabis maghrib/isya’)untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah SWT. Dalam acara ini tetangga sekitarrumah diundang, kemudian membaca potongan ayat Alquran, sholawat, dan tahlil bersama.

Page 55: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

35

lantunan sholawat nabi dan Al-Barjanzi19. Kemudian dibagikan

sego berkat sebelum tamu undangan pulang. Pada sego berkat20

tersebut diselipkan kertas yang bertuliskan nama bayi tersebut.

4). Kekahan

Kekahan berasal dari kata aqiqah (Arab). Masyarakat Kudus lebih

mengenal kata kekahan daripada aqiqah. Penyelenggaraan

kekahan itu sendiri dilakukan penyembelihan seekor kambing

untuk anak perempuan dan dua ekor kambing untuk anak laki-

laki. Hal tersebut berdasarkan Hadist Riwayat Turmuzi yang

berbunyi ”Bahwasanya Rasulallah SAW memerintahkan orang-

orang agar menyembelih aqiqah untuk anak laki-laki dua ekor

kambing yang umurnya sama dan untuk anak perempuan seekor

kambing”.

Daging dari pemotongan kambing tersebut dibagikan

kepada tetangga sekitar dalam keadan matang berbentuk sego

berkat. Ritual tersebut dilaksanakan supaya nantinya sang anak

pada kehidupan dunia dan akhirat akan mendapatkan kemudahan.

5). Khitanan

Ritus yang berhubungan dengan perubahan masa kanak-kanak ke

masa remaja hanya berlaku bagi anak laki-laki saja, yakni dalam

bentuk khitanan atau sunatan atau supitan atau tetakan. Khitanan

19 Al-Barjanzi adalah nama kitab yang biasa digunakan tuntunan dalam pembacaan sholawat nabi,baik dalam acara selametan atau Maulud Nabi. Pembacaan kitab Al-Barjanzi dalam masyarakatKudus lebih dikenal dengan nama berjanjen.20 Sego berkat merupakan istilah untuk nasi dengan lauk (ikan, ayam, atau daging) yangdibungkus kardus/besek (kardus dari anyaman bambu).

Page 56: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

36

biasanya dilakukan oleh anak laki-laki usia 10 tahun sampai 12

tahun (saat lulus Sekolah Dasar atau kelas satu Sekolah

Menengah Pertama).

Setelah dilakukan khitanan, lalu diadakan selametan. Pada

acara selametan khitanan biasanya tuan rumah mengundang

saudara, teman, tetangga, kenalan, dan sebagainya untuk

menghadiri acara tersebut. Orang yang diundang tersebut datang

untuk memberi sumbangan (berupa uang atau barang).

Acara selametan berbeda tergantung kemampuan keluarga

tersebut. Ada yang nanggap dangdutan, wayangan, terbangan,

pengajian, dan sebagainya. Ada juga yang diam-diam dan

membagikan sego berkat kepada tetangga terdekat saja.

6). Kematian

Peringatan orang yang sudah meninggal dunia dilaksanakan pada

hari ketiga (nelung dina), hari ketujuh (metung dina), hari

keempat puluh (matang puluh), hari keseratus (nyatus), setahun

(mendhak siji), dua tahun (mendhak loro), serta hari keseribu

(nyewu). Biasanya dalam peringatan tersebut diadakan pembacaan

tahlil. Tahlilan ialah pembacaan kalimat tauhid secara berulang-

ulang. Tahlilan dilaksanakan di rumah duka, biasanya tahlilan

dilakukan setelah shalat Maghrib maupun shalat Isya. Tahlilan

tersebut dipimpin oleh seorang modin, kyai atau ustadz. Terakhir

ditutup dengan pembacaan doa untuk almarhum. Setelah

Page 57: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

37

rangkaian tahlilan selesai, tuan rumah menyediakan aneka

makanan dan sego berkat yang telah disediakan untuk peserta

tahlilan.

b. Ritual Upacara Adat dan Keagamaan

1). Muludan

Muludan atau Maulidan adalah memperingati kelahiran Nabi

Muhammad SAW pada tanggal 12 Maulid (Rabi’ul Awal).

Masyarakat Desa Kauman memeriahkan acara tersebut dengan

mengadakan pengajian-pengajian di masjid maupun mushola-

mushola secara bergantian. Dalam acara ini biasanya diisi

ceramah oleh seorang mubaligh atau kyai. Masyarakat juga

melaksanakan berjanjen 21 setiap hari dari mulai tanggal 1-12

Rabiul Awal.

2). Dhandangan

Setiap bulan suci Ramadhan tiba, masyarakat Kudus menyambut

suka dan cita. Penanda masuknya bulan Ramadhan ini menjadi

sebuah tradisi penting bagi umat Islam di Kudus. Tradisi tersebut

populer di masyarakat dengan nama dhandangan. Pencetus tradisi

tersebut adalah Sunan Kudus.

Tradisi itu bermula ketika Sunan Kudus mengumumkan

mengenai kapan dimulainya hari pertama puasa Ramadhan.

21 Berjanjen adalah istilah untuk melakukan puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Puji-pujian tersebut biasanya dinyanyikan dengan nada yang khas. Kitabnya bernama Syaraful Anam,namun oleh masyarakat lebih dikenal dengan nama Al-Barjanzi karena dikarang oleh Syaikh Jafarbin Hasan al Barjanzi.

Page 58: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

38

Pengumuman itu diawali dengan pemukulan bedug yang berbunyi

dhang-dhang-dhang di menara masjid Al-Aqsha (masjid Sunan

Kudus). Konon bunyi bedug itulah yang memunculkan nama

dhandangan, sehingga kebiasaan tersebut dikenal dengan nama

tradisi dhandangan.

Seiring perkembangan zaman, tradisi dhandangan tidak lagi

sekadar untuk mendengarkan pengumuman awal Ramadhan.

Tradisi dhandangan mulai diramaikan pedagang dari berbagai

daerah yang menawarkan kebutuhan pokok, aneka mainan,

pakaian, dan makanan di sepanjang jalan Sunan Kudus. Bahkan

para pedagang sudah bersiap sekitar tiga (3) minggu sebelum

awal Ramadhan.

3). Kupatan

Kupatan merupakan salah satu tradisi Jawa yang berlangsung

seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri. Dinamakan kupatan

karena pada hari ke-7 setelah perayaan 1 Syawal masyarakat

membuat kupat (ketupat). Tradisi ini sangat terasa jika kita berada

di kota Kudus, Jepara, Pati, Demak, Kendal, dan beberapa daerah

terutama di pantura (pantai utara Jawa).

Pada hari kupatan itu, sebagian besar masyarakat Kudus,

Jepara, dan sekitar merayakannya dengan mengunjungi tempat-

tempat tertentu, misalnya Bulusan di Kudus, Pantai Kartini dan

Bandengan di Jepara. Tempat tersebut sampai sekarang masih

Page 59: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

39

menjadi tempat favorit untuk menghabiskan Hari Raya Kupatan.

Di Bulusan Kudus, oleh sebagian orang dipercaya sebagai tempat

ritual pemandian dengan harapan mendapatkan jodoh bagi muda-

mudi. Di Desa Bulusan menurut cerita rakyat merupakan tempat

Sunan Muria pertama kali mengeluarkan fatwa (sabda/dhawuh):

jeg kula wonten mriki sampun wonten. Kata-kata inilah yang

konon menjadi nama daerah Jekulo (sekarang nama kecamatan

dan desa di Kabupaten Kudus ).

Konon bulus (kura-kura) itu adalah penjelmaan orang-orang

yang tidak mematuhi dhawuh (perintah) Sunan Muria. Cerita

rakyat yang ada, Sunan Muria memberi makanan pada bulus-

bulus setiap kali lewat daerah tersebut. Namun sekarang bulus

tersebut sudah tidak ada.

Di Desa Colo, Kecamatan Dawe Kudus sejak 2012 adalah

tahun keenam memperingati tradisi kupatan dengan merayakan

upacara sewu kupat (seribu ketupat) yang telah tercatat dalam

rekor Muri. Sewu kupat diarak menuju makam Sunan Muria,

kemudian dibacakan do’a oleh ulama. Selanjutnya ketupat

tersebut dibagikan kepada masyarakat. Masyarakat biasanya

saling berebut ketupat karena sebagian mempercayai bisa

membawa berkah.

Tidak diketahui persis kapan mulai tumbuh dan

berkembangnya tradisi dan apa makna filosofi dari perayaan

Page 60: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

40

tersebut. Ada yang berpendapat bahwa kupatan merupakan hari

rayanya orang yang berpuasa 6 hari pada seminggu setelah

lebaran hari pertama (tanggal 2-7 Syawal).

Kupat adalah berasal dari kata ngaku lepat, artinya

mengaku salah. Kupatan berarti ngaku kalepatan (mengakui

pernah berbuat salah). Kupatan telah menjadi Hari Raya yang ke-

2 pada bulan Syawal setelah Idul Fitri. Secara sosiologis, kupatan

telah mengajarkan arti pentingnya saling bertemu dan saling

mengakui kesalahan serta memaafkan satu dengan yang lainnya.

Kupat dalam bahasa Arab adalah bentuk jamak dari “kafi”,

yakni “kuffat” yang berarti sudah cukup harapan. Jadi, dengan

berpuasa satu bulan penuh pada bulan Ramadhan, kemudian

lebaran 1 Syawal, dan dilanjutkan dengan puasa sunnah enam (6)

hari di bulan Syawal, maka orang-orang menjadi kuffat (merasa

cukup ibadahnya). Sebagaimana Hadis Nabi, pahala puasa enam

(6) hari di bulan Syawal bagaikan berpuasa selama satu tahun

penuh.

Dalam filosofi Jawa, kupatan bukan hanya sebuah tradisi

lebaran dengan menghidangkan ketupat, sejenis makanan atau

beras yang dimasak dan dibungkus daun janur berbentuk prisma

maupun segi empat. Kupatan ternyata memiliki makna dan

filososi mendalam. Tradisi tersebut berangkat dari upaya-upaya

Walisongo memasukkan ajaran Islam. Karena zaman dulu orang

Page 61: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

41

Jawa selalu menggunakan simbol-simbol tertentu, akhirnya

Walisongo memanfaatkan cara tersebut sehingga tradisi itu

menggunakan simbol janur atau daun kelapa muda berwarna

kuning.

Salah satu pertimbangannya adalah janur biasa digunakan

masyarakat Jawa dalam suasana suka cita. Janur dalam bahasa

Arab berasal dari kata ja a nur atau telah datang cahaya. Sebuah

harapan cahaya menuju rahmat Allah, sehingga terwujud negeri

yang makmur dan penuh berkah. Sedangkan isinya, dipilih beras

kualitas terbaik yang dimasak jadi satu sehingga membentuk

gumpalan beras yang sangat kempel (padat). Kempel memiliki

makna tersendiri, yakni kebersamaan dan kemakmuran.

4). Suronan

Ritual ini berhubungan dengan bulan Suro (Muharram). Biasanya

pada malam satu Suro masyarakat di Kudus khususnya kaum

laki-laki mengadakan lek-lekan. Lek-lekan berasal dari bahasa

Jawa yakni dari kata melek yang berarti tidak tidur (begadang)

sampai pagi hari. Ritual ini biasanya dilakukan di rumah kepala

desa atau tempat yang telah disepakati bersama. Setelah

melakukan ritual ini masyarakat berharap mereka dijauhkan dari

mara bahaya, seperti gagal panen, bencana alam, penyakit

menular, dan sebagainya.

Page 62: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

42

Acara lek-lekan dimulai dengan membaca Surat Yasin dan

Tahlil dilanjutkan dengan makan bubur Suro yang dibuat

beramai-ramai oleh ibu-ibu setempat. Setelah itu warga hanya

duduk-duduk sambil berbincang-bincang ada pula yang main

kartu untuk menghilangkan kantuk. Hal tersebut dilakukan

sampai pagi hari.

Page 63: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

BAB III

DESKRIPSI TEKS LISAN TRADISI UPACARA BUKA LUWUR

MAKAM SUNAN KUDUS

Upacara BLMSK merupakan folklor sebagian lisan karena termasuk upacara dan

pesta rakyat yang di dalamnya terdapat adat istiadat. Upacara BLMSK dipercaya

keberadaaanya oleh masyarakat Kabupaten Kudus, khususnya Desa Kauman.

Berdasarkan dari hasil wawancara peneliti pada masyarakat Kabupaten Kudus,

diketahui bahwa sebagian besar mereka mengandalkan ingatan untuk mewariskan

cerita tradisi Upacara BLMSK. Sebagian besar masyarakat Kabupaten Kudus tahu

tentang tradisi Upacara BLMSK tetapi tidak berani menjelaskan dan takut salah

ucap terkait Buka Luwur, karena takut kualat22. Bagi masyarakat Kabupaten

Kudus lebih baik menanyakan langsung kepada ketua Yayasan Masjid Menara

dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) atau juru kunci makam Sunan Kudus.

Narasumber yang dipilih peneliti melalui proses pertimbangan dan seleksi.

Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan narasumber adalah: 1)

Kedudukan dalam struktur sosial 2) Status Kependudukan 3) Pengetahuan

Narasumber. Narasumber tersebut adalah K.H. Em. Nadjib Hassan23 merupakan

ketua YM3SK. Beliau pernah menjabat sebagia ketua pemangku makam wali se-

Jawa. Narasumber berikutnya adalah K.H. Nur Riza yang menjabat sebagai juru

22 Kualat berasal dari bahasa Jawa yang artinya mendapat bencana, celaka, atau terkutuk karenaberbuat kurang baik.23 Beliau adalah narasumber satu, seorang kyai yang disegani di Kota Kudus. Selain menjadipengajar di Madrasah Qudsiyyah, beliau salah seorang yang memprakasai terbentuknya pemangkumakam wali se-Jawa.

Page 64: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

44

kunci makam Sunan Kudus.. Hasil yang diperoleh dari penelitian menyatakan

bahwa semua narasumber tahu dan mengerti mengenai tradisi upacara BLMSK.

A. Pedoman Transkipsi Teks Lisan Tradisi Upacara BLMSK

Untuk memudahkan pemahaman terhadap teks lisan, perlu adanya proses

transkipsi. Transkipsi adalah gubahan teks dari satu ejaan ke ejaan yang

berlaku sekarang (EYD). Transkpsi juga diartikan pengalihan teks lisan

(rekaman) ke dalam teks tertulis (Basuki, 2004: 54).

Proses transkipsi ini mengacu “Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia

Yang Disempurnakan” yang disusun oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan

Bahasa Indonesia. Buku ini diterbitkan oleh Pusat Bahasa Departemen

Pendidikan Nasional di Jakarta pada tahun 2000, yaitu:

1. Huruf Abjad

Abjad yang digunakan dalam ejaan Bahasa Indonesia terdiri atas huruf

berikut. Nama tiap huruf disertakan di sebelahnya.

Tabel 5. Penggunaan Huruf Abjad dalam Bahasa Indonesia

HURUF NAMA HURUF NAMA HURUF NAMA

A a a J j je S s es

B b be K k ka T t te

C c ce L l el U u u

D d de M m em V v fe

E e e N n en W w we

F f ef O o o X x eks

G g ge P p pe Y y ye

H h ha Q q ki Z z zet

Page 65: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

45

I i i R r er

2. Huruf Vokal

Huruf yang melambangkan vokal dalam Bahasa Indonesia terdiri atas

huruf a, e, i, o, dan u.

Tabel 6. Penggunaan Huruf Vokal dalam Bahasa Indonesia

Huruf

Vokal

Contoh Pemakaian dalam Kata

Di Awal Di Tengah Di Akhir

a api tapi bara

e enak petak sore

- emas kena tipe

i itu simpan murni

o oleh kota radio

u ulang bumi ibu

Dalam pengajaran lafal kata, dapat digunakan tanda aksen jika ejaan

kata menimbulkan keraguan. Misalnya:

a. Anak-anak bermain di teras (téras).

b. Upacara itu dihadiri pejabat teras pemerintah.

c. Kami menonton film seri (séri).

d. Pertandingan itu berakhir seri.

3. Huruf Konsonan

Huruf yang melambangkan konsonan dalam Bahasa Indonesia terdiri atas

huruf-huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.

Page 66: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

46

Tabel 7. Penggunaan Huruf Konsonan dalam Bahasa Indonesia

Huruf

Konsonan

Contoh pemakaian dalam kata

Di Awal Di Tengah Di Akhir

b bahasa sebut adab

c cakap kaca -

d dua ada abad

f fakir kafir maaf

g guna tiga balig

h hari saham tuah

j jalan manja mikraj

k kami paksa sesak

- - rakyat * bapak *

l lekas alas kesal

m maka kami diam

n nama Anak daun

p pasang apa siap

q ** qur’an Furqan -

r raib bara putar

s sampai asli lemas

t tali mata rapat

v varian lava -

w wanita bawa -

x ** xenon - -

y yakin payung -

z zeni lazim juz

Page 67: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

47

Keterangan tanda (*) adalah huruf k melambangkan bunyi hamzah

(bahasa Arab). Sedangkan tanda (**) adalah huruf q dan x digunakan

khusus untuk nama dan keperluan ilmu.

4. Huruf Diftong

Huruf yang melambangkan diftong dalam penggunaan Bahasa Indonesia

dilambangkan dengan ai, au, dan oi.

Tabel 8. Penggunaan Huruf Diftong dalam Bahasa Indonesia

Huruf

Diftong

Contoh Pemakaian dalam Kata

Di Awal Di Tengah Di Akhir

ai ain syaitan pandai

au aula saudara harimau

oi - boikot sepoi

5. Gabungan Huruf Konsonan

Huruf yang melambangkan gabungan konsonan dalam penggunaan

Bahasa Indonesia terdiri atas kh, ng, ny, dan sy.

Tabel 9. Penggunaan Gabungan Huruf Konsonan dalam Bahasa Indonesia

Gabungan Huruf

Konsonan

Contoh Pemakaian dalam Kata

Di Awal Di Tengah Di Akhir

kh khusus akhir tarikh

ng ngilu bangun senang

ny nyata hanyut -

sy syarat isyarat arasy

Page 68: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

48

6. Penulisan Tanda-Tanda yang Dipakai dalam Transkipsi

a) Tanda koma ( ,) adalah tanda untuk menerangkan bahwa ada

jeda dalam teks lisan.

b) Tanda dengan fontasi italic (cetak miring) adalah tanda bahwa kata-

kata atau kalimat yang dicetak miring tersebut berupa kosakata

asing, yang belum dibakukan sebagai kosakata bahasa Indonesia.

c) Tanda kurung (…) adalah tanda untuk memberi keterangan bahwa

teks lisan aslinya tidak terdengar dengan sempurna, maka kata

atau huruf yang terdapat dalam dua tanda kurung tersebut adalah

tambahan peneliti.

B. Deskripsi Teks Lisan Tradisi Upacara BLMSK

1. Teks 1

Teks 1 didapat dari narasumber K.H. Em. Nadjib Hassan. Pemilihan

narasumber ini didasarkan jabatan pada stuktur sosial dan struktur

dalam YM3SK. Kemampuan beliau menjelaskan sangat baik.

Kemampuan beliau berkomunikasi sangat baik mengingat beliau

adalah guru, seorang kyai dan terbiasa menjadi narasumber. Teks ini

direkam pada hari Senin, tanggal 29 Oktober 2012, pukul 09.50 WIB

di kantor YM3SK.

Page 69: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

49

Tabel 10. Teks Lisan K.H. Em. Nadjib Hassan

ASLI TRANSKRIPSI TEKSPerlu diketahui mas bahwa BukaLuwur itu hanya sebuah istilahyang pada hakekatnya adalahperingatan haul, itu lho yang perluditekankan. Kenapa kok tidak pakeacara haul? Karena memang kitatidak mempunyai catatan, kapanwafatnya beliau. Jadi ya pakaitanggal 10 Muharram itu.

Mengapa tetep menggunakanistilah muharram? Karena kalenderislam. Kalau suro itu identikdengan jawa, justru muharram itudalam kacamata islam dinakamanasyuro, karena asyuro itu artinyasepuluh (10) mas. Jadi ya 10Muharram itu.

Jadi aku rasa yang perlu disadaridari haul adalah doa dan shodaqohyang pahalanya dikirimkan kepadayang dihauli. Nah yang perluditekankan adalah yang subtansialbukan pengembangan acaranya.Pengembangan acara contohnyasantunan anak yatim dan segalamacem itu kan belum lama, paling-paling 10 tahunan. Itu gag terkaitlangsung, hanya kebetulan dalamtradisi islam ini bulan muharramjuga disebut bulan anak yatim.

Buka Luwur iku hakekatnyandongakno, nyedekahi.

Saya prihatin mas, sekarang inisetiap acara haul itu identik denganpengajian. Ini bias mas, yangnamanya pengajian itudilaksanakan kapan-pun kan bisa.Pada intinya haul itu kan kirimdo’a dan shodaqoh, do’a danpahala shodaqoh itu hakekat haul.

Perlu diketahui bahwa Buka Luwur ituhanya sebuah istilah yang padahakekatnya adalah peringatan haul, ituyang perlu ditekankan. Kenapa tidakmemakai istilah haul? Karena kita tidakpunya catatan kapan beliau (SunanKudus) wafat. Jadi memakai tanggal 10Muharram.

Mengapa tetap memakai istilahMuharram? Karena kalender Islam.Kalau Suro itu identik dengan Jawa,Muharram itu dalam kacamata Islamdinamakan asyuro yang mempunyai artisepuluh (10).

Menurut saya yang perlu disadari darihaul adalah doa dan shodaqoh yangpahalnya dikirimkan kepada yang di-haul-i. Yang perlu ditekankan adalahyang subtansial bukan pengembanganacaranya. Pengembangan acaracontohnya santunan anak yatim dan lainsebagainya itu sebenarnya belum lama,ada sekitar 10 tahun yang lalu. Itu tidakterkait langsung, hanya kebetulan dalamtradisi Islam ini, bulan Muharram jugadisebut bulan anak yatim.

Buka Luwur itu hakekatnya mendoakandan bersedekah.

Saya turut prihatin, sekarang ini setiapacara haul itu identik dengan pengajian.Ini bias. Yang namanya pengajian itudilaksanakan kapanpun bisa. Padainitinya haul itu kirim doa dan shodaqoh,di mana doa dan pahala shodaqoh ituhakekat haul.

Di sini ini (di makam Sunan Kudus) adamori (luwur) makam, dan mori itukemudian diganti. Maka penggantian

Page 70: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

50

Nah di sini ni ada mori-mori luwurmakam, dan itu kemudian diganti.Maka penggantian mori itudinamakan Buka Luwur.

Masalah sholawatan, terbangan itusebenarnya tradisi islam dan jugajawa, setiap kali awal kegiatanpasti diadakan dengan do’a rosul,bisa lengkap bisa tidak. Yangpenting do’a rosulnya. Terbangpapat itu yang dibaca adalahriwayat nabi. Kalau orang Jawa iturosulan. Setiap mau mengawali,maka jatuhnya itu tanggal 9,disitulah mulai rangkaianacaranya. Dengan harapan agarpelaksanaannya tidak adahalangan, nyuwun dan bisa lancar.

Orang yang terlibat lebih dariseribu (1000) orang. Semua yangterlibat, imbalannya berupa nasikeranjang. Semua yang darimasyarakat akan kembali kemasyarakat, sumbangane kebo pirogorok kabeh, wedus piro ya udahgorok kabeh. Tapi kalau beras yangsudah-sudah ya sekitar 6,5 ton.

Gini mas, ingkung, opor, doa rosul,dapat fasilahe kanjeng nabi bensupoyo pelaksanaane lancar, kansesajine di situ, tapi coro islam.

Nag ono mendem ndas kebo, utowosegala macem iku kan di luartradisi seng durung di islamno.

Nah yang sering kemudiandisalahpahami iku masalahmenyan. Menyan itu kan wewangi.Nabi sendiri itu seneng dengan halyang wangi. Sayangnya, yangnamanya menyan iki yo macem-macem, ono menyan-menyan sengmurahan. Podo wae mungkin

mori tersebut dinamakan Buka Luwur.

Masalah sholawatan, terbangan, itusebenarnya tradisi Islam dan juga Jawa,setiap kali awal kegiatan pasti diadakandengan doa rosul, bisa lengkap bisa tidak.Yang penting ada doa rosulnya. Terbangpapat itu yang dibaca adalah riwayat nabi(Al-Barjanzi). Kalau orang Jawamenyebutnya itu rosulan. Setiap maumengawali, maka jatuhnya itu tanggal 9(Muharram), disitulah tanda mulairangkaian acaranya. Dengan harapan agarpelaksanaanya tidak ada halangan,memohon pada Yang Kuasa, dan bisalancar.

Orang yang terlibat lebih dari seribu(1000) orang. Semua yang terlibat,imbalannya berupa nasi keranjang.Semua yang dari masyarakat, akankembali ke masyarakat. mendapatsumbangan kerbau berapapun, akandisembelih semua. Mendapat sumbangankambing berapapun, akan disembelihsemua. Kalau beras menurut acara tahun-tahun sebelumnya, sekitar 6,5 ton.

Adanya ingkung ayam, opor ayam, doarosul, supaya dapat fasilahe (petunjukdan pertolongan) Kangjeng Nabi,sehingga pelaksanaannya lancar,sesajinya terdapat di situ, tetapi dengancara Islam.

Kalau ada yang mengubur kepala kerbauatau hal-hal lainnya itu di luar tradisiIslam.

Yang sering disalahpahami adalahmasalah menyan. Menyan itu adalahwewangi. Nabi sendiri itu senang denganhal-hal yang wangi. Sayangnya, yangnamanya menyan itu ada banyakmacamnya, ada menyan yang harganyamurah. Sama seperti Anda sebagai anak

Page 71: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

51

sampeyan sendiri seng cah nom,ngenggo minyak seng nggendalek,ya sama aja itu karena kualitasmenyan-menyan murahan. Orangarab sampe sekarang masih pakewewangian seng koyo dupo iku.Tapi seng di deleng-delengdiidentikan koyo ngundang setan,la iki repot. Itu kan kacau.

Kemudian banyak yang shodaqohitu kan dikirimkan kepada yangbersangkutan. Banca’an shodaqohini ya dengan masakan yang khas.Masakan uyah asem ini gag bisabagus kalau menggunakan dagingselain kerbau. Sapi ya bagus tapiserat daging sapi terlalu halus. Nahkerbau ini kan lambang toleransi.

Saya tahunya juga darimasyarakat, misalnya dalambungkus nasi, e godhonge kurangopo odak, neg godhonge cukupatau bahkan luweh itu dipahamioleh masyarakat ini salah satuindikator, o nag ngono yangnamanya sandhang itu cukup, inimenarik. Neg segone kurang o nagngono iki pangan iso larang.

muda, memakai minyak wangi yangbaunya nggendalek/nggembuleng24, ituhampir sama dengan dengan kualitasmenyan murahan. Orang Arab sampaisekarang masih memakai wewangianyang hampir mirip dupa. Yang dilihatsekarang ini, dupa diidentikan sepertimengundang setan, pengertian seperti inirepot dan kacau (karena salah paham).

Kemudian banyak orang yangbershodaqoh itu (pahalanya) dikirimkankepada yang bersangkutan. Bancaan25

shodaqoh ini dimasak dengan masakanyang khas. Masakan uyah asem ini tidakbisa bagus (enak) kalau menggunakandaging selain daging kerbau. Daging sapibagus, tapi seratnya terlalu halus. Nahkerbau ini juga lambang toleransi (SunanKudus terhadap kepercayaan pra-Islampada waktu itu)

Saya tahu ini dari masyarakat, misalnyadalam bungkus nasi, daunnya kurang atautidak, kalau cukup atau bahkan lebih, itudipahami masyarakat salah satu indikatorbahwa yang namanya pakaian itu cukup.Kalau nasinya kurang, ini indikatormakanan bisa kekurangan/mahal (dalamwaktu setahun kemudian).

24 Nggendalek/nggembuleng adalah bau yang menyengat, tetapi bukan bau tidak sedap, melainkanbau wangi (menurut pemakai) yang apabila dicium orang lain justru membuat orang yangmenciumnya pusing, mual/mau muntah, bau tersebut bisa jadi terlalu banyak memakai minyakwangi, atau kualitas bau yang dihasilkan.25 Bancaan mengacu pada pembagian makanan kepada orang yang hadir, dalam hal ini peziarah.

Page 72: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

52

2. Teks 2

Teks 2 didapat dari narasumber bernama K.H. Nur Riza26. Beliau

merupakan juru kunci makam Sunan Kudus yang sudah bertugas selama

kurang lebih 10 tahun (sejak 2002). Selain pak Najib Hasan, beliaulah

yang berani berbicara tentang Buka Luwur. Beliau sebelum diwawancarai

mengatakan bahwa, sudah agak lama beliau tidak menjelaskan tentang

Buka Luwur, jadi mungkin ada beberapa yang lupa. Teks ini direkam pada

hari Kamis, 29 Nopember 2012 di depan Pendopo Tajug, pukul 10.30

WIB.

Tabel 11. Teks Lisan K.H. Nur Riza

ASLI TRASNKRIPSI TEKSBuka Luwur itu upacara yang sudahberjalan ratusan tahun yang lalu.Upacara dari Sunan Kudus untukpenggantian kelambu Sunan Kudus,tanggal 1 Suro mulai dilepas.

Membuka kelambu Sunan Kudus,kelambu mori semua yang adadisini itu dibuka. Buka Luwur yabisa di artikan haul.

Sudah menjadi tradisi dan wujudpenghormatan masyarakat DesaKauman khususnya, masyarakatKudus umumnya kepada auliya.Intinya itu haul. Semua berbentukkepanitian dipersiapkan untukacara Buka Luwur.

Ya seperti yang kemarin mas.

Buka Luwur adalah upacara yang sudahberjalan ratusan tahun yang lalu. Upacaradari Sunan Kudus untuk penggantiankelambu makam Sunan Kudus, tanggal 1Suro mulai dilepas.

Membuka kelambu makam SunanKudus, semua kelambu atau mori yangada disini dibuka. Buka Luwur juga dapatdiartikan haul.

Sudah menjadi tradisi dan wujudpenghormatan masyarakat Desa Kaumankhususnya, masyarakat Kudus umumnyakepada auliya (kyai pendahulu). Intinyaadalah haul. Semua berbentuk kepanitiandipersiapkan untuk acara Buka Luwur.

Acaranya seperti yang kemarin sudahterlaksana.

26 Sebelum wawancara beliau mengatakan bahwa dia sudah lama tidak melakukan wawancaratentang Buka Luwur, jadi ingatannya mulai lupa. Dari segi kejelasan berbicara, beliau sedikitkurang jelas karena faktor usia.

Page 73: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

53

Sesaji, menyan itu sebagaiwewangian saja.

Yang terlibat khususnya masyarakatKauman, dan masyarakat Kudus.

Bagus sekali, sebagai wujudpenghormatan kita kepada auliya.

Positif sekali memang, kita tahusejarah beliau yang telah berjasakepada masyarakat kudus,khususnya umat islam di kudus.

Penghormatan kepada auliya yangada di kauman khususnya.

Untuk penjamasan, kita itu harusmerawat semua peninggalan beliau,mulai dari bangunan sampaipusaka beliau.

Morinya itu, semua itu yang ada disini itu 24 jam tanpa henti dibuatuntuk mengaji dan tahlil, insyaallahsemua yang ada disini itu adaberkahnya.

Nasinya juga semua didoain.Berkahnya itu nomer satu. Kalautidak ada berkahnya itu semua tidakada artinya.

Sesaji, menyan adalah sebagaiwewangian saja.

Yang terlibat khususnya masyarakatKauman, dan masyarakat Kudus.

Bagus sekali, sebagai wujudpenghormatan kita kepada auliya (kyaipendahulu).

Positif sekali, dengan begitu kita tahusejarah beliau yang telah berjasa kepadamasyarakat Kudus, khususnya umatIslam di Kudus.

Penghormatan kepada auliya (kyaipendahulu) yang ada di Desa Kaumankhususnya.

Untuk penjamasan, kita harus merawatsemua peninggalan beliau, mulai daribangunan sampai pusaka beliau.

Semua yang ada di sini (makam) danmorinya 24 jam tanpa henti dibuat untukmengaji dan membaca tahlil, insyaallahsemua yang ada di sini itu ada berkahnya.

Nasinya juga semua ada doanya.Berkahnya itu nomor satu. Kalau tidakada berkahnya, semua tidak ada artinya.

C. Perbandingan Teks

Perbandingan terhadap teks lisan Tradisi Upacara BLMSK dilakukan guna

mengetahui perbedaan dari masing-masing teks. Teks lisan Tradisi Upacara

BLMSK diperoleh dari penuturan tokoh masyarakat yang mengetahui seluk

beluk upacara tersebut. Teks lisan tersebut bagian dari kearifan lokal

masyarakat Kabupaten Kudus yang berupa upacara adat.

Page 74: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

54

Tabel 12. Perbandingan Teks Lisan

Hal-HalMengenai

Upacara BLMSKTeks 1 Teks 2

Apa yangdimaksud upacaraBLMSK?

Perlu diketahui bahwaBuka Luwur itu hanyasebuah istilah yang padahakekatnya adalahperingatan haul, itu yangperlu ditekankan. Kenapatidak memakai istilahhaul? Karena kita tidakpunya catatan kapan beliau(Sunan Kudus) wafat. Jadimemakai tanggal 10Muharram.

Upacara dari Sunan Kudusuntuk penggantian kelambumakam Sunan Kudus, tanggal1 Suro mulai dilepas.

Membuka kelambu makamSunan Kudus, semuakelambu atau mori yang adadisini dibuka. Buka Luwurjuga dapat diartikan haul.

Mengapa diberinama BukaLuwur?

Di sini ini (di makamSunan Kudus) ada mori-mori luwur makam, danmori itu kemudian diganti.Maka penggantian moritersebut dinamakan BukaLuwur atas kesepakatanalim ulama terdahulu.

Sudah dari sesepuh namanyabegitu.

Latar Belakangupacara BLMSK?

Mengenang perjuangandan teladan Sunan Kudusdalam menyebarkanagama Islam.

Sudah menjadi tradisi danwujud penghormatanmasayarakat Desa Kaumankhususnya, masyarakat Kudusumumnya kepada SunanKudus dan auliya (kyaipendahulu) yang telah berjasa.

Sejak kapan tradisiBLMSKdilaksanakan?

Sudah ada sejak dulu.Buka Luwur itu upacara yangsudah berjalan ratusan tahunyang lalu

Bagaimanasusunan acaranya?

Susunan acaranya ikutisaja mas dari awal

Acaranya seperti yangkemarin sudah terlaksana.

Apa yang harusdipersiapkan?

Banyak sekali,persiapannya mulai setelahIdul Adha

Semua berbentuk kepanitiandipersiapkan untuk acara BukaLuwur

Page 75: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

55

Adakah sesajendalam pelaksanaanBLMSK?

Ingkung, opor, doa rosul,supaya dapat fasilahe(petunjuk dan pertolongan)Kangjeng Nabi, sehinggapelaksanaannya lancar,sesajinya terdapat disitu,tetapi cara Islam.Kalau ada yang menguburkepala kerbau atau hal-hallainnya itu di luar tradisiIslam.Yang sering disalahpahamiitu masalah menyan.Menyan itu wewangi. Nabisendiri senang dengan hal-hal yang wangi.Sayangnya, yang namanyamenyan itu ada banyakmacamnya, ada menyanyang harganya murah.Sama seperti Anda sebagaianak muda, memakaiminyak wangi yangbaunyanggendalek/nggembuleng,itu hampir sama dengandengan kualitas menyanmurahan. Orang Arabsampai sekarang masihmemakai wewangian yanghampir mirip dupa. Yangdilihat sekarang ini, dupadiidentikan sepertimengundang setan,pengertian seperti ini repotdan kacau (karena salahpaham).

Sesaji, menyan itu sebagaiwewangian saja.

Apa saja doa yangdipanjatkan ketikaacaraberlangsung?

Ada sholawatan, tahlil,doa tahlil, doa rosul

Tahlil, sholawat, doa rosul.

Page 76: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

56

Siapa saja yangterlibat dalamupacara BLMSK?

Orang yang terlibat lebihdari seribu (1000) orang

Yang terlibat khususnyamasyarakat Kauman, danmasyarakat Kudus

Mitos apa yangada dibalikupacara BLMSK?

Saya tahu ini darimasyarakat, misalnyadalam bungkus nasi,daunnya kurang atau tidak,kalau cukup atau bahkanlebih, itu dipahamimasyarakat salah satuindikator bahwa yangnamanya pakaian itucukup. Kalau nasinyakurang, ini indikatormakanan bisakekurangan/mahal (dalamwaktu setahun kemudian).

Untuk penjamasan, kita harusmerawat semua peninggalanbeliau, mulai dari bangunansampai pusaka beliau.

Semua yang ada di sini(makam) dan morinya 24 jamtanpa henti dibuat untukmengaji dan membaca tahlil,insyaallah semua yang ada disini itu ada berkahnya.

Nasinya juga semua adadoanya. Berkahnya itu nomorsatu. Kalau tidak adaberkahnya, semua tidak adaartinya.

Berdasarkan perbandingan dari teks 1 dan teks 2, diperoleh teks 1

memiliki penceritaan yang lengkap. Hal ini terjadi karena K.H. Em. Nadjib

Hassan memiliki jabatan di struktur YM3SK yaitu sebagai ketua dalam

yayasan tersebut. Beliau juga pernah menjadi ketua Pemangku Makam Wali

se-Jawa.

Tabel 13. Perbedaan/Persamaan Teks Lisan

Unsur Pembeda Perbedaan Persamaan

Apa PengertianBuka Luwur?

Teks 1 menyatakan bahwaBuka Luwur hanya istilahuntuk memperingati haulSunan Kudus. Istilah haultidak digunakan karenawafatnya Sunan Kudustidak diketahui.

-

Page 77: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

57

Teks 2 menyatakan BukaLuwur adalah upacarapenggantian kelambuSunan Kudus. Buka Luwurdapat diartikan haul.

Kapan PertamaKali Prosesi BukaLuwur?

Teks 1 menyatakan BukaLuwur sudah ada sejakdulu.

Teks 2 menyatakan BukaLuwur sudah berjalanratusan tahun yang lalu.

-

Latar BelakangBuka Luwur?

-

Kedua Teks Lisan hampirmirip yaitu Teks 1menyatakan bahwa BukaLuwur untuk mengenangperjuangan dan teladanSunan Kudus.

Teks 2 menyatakan BukaLuwur menjadi tradisi danwujud penghormatanmasyarakat Kudus kepadaSunan Kudus dan auliyayang telah berjasa.

Siapa Saja YangTerlibat dalamBuka Luwur?

Teks 1 menyatakan yangterlibat lebih dari seribu(1000) orang.

Teks 2 menyatakan yangterlibat masyarakat DesaKauman dan masyarakatKudus.

-

Bagaimana SesajenProsesi BukaLuwur?

Narasumber Teks 1menjelaskan contohsesajen yang ada dalamBuka Luwur, sedangkanNarasumber Teks 2 tidakmenjelaskan.

Kedua Teks Lisan sama-sama menyatakan bahwasesajen itu sebagaiwewangian saja.

Mitos Terkait BukaLuwur?

Teks 1 mengungkap 1mitos terkait nasi bungkus(sego jangkrik). Ketikabungkus (daun jati) nasicukup/lebih, makadipahami masyarakatbahwa pakaian selama 1

Kedua Teks Lisan sama-sama menyatakan bahwaada berkah dalam UpacaraBuka Luwur.

Page 78: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

58

tahun ke depan akancukup. Ketika nasi kurang,hal tersebut merupakanindikator bahwa makananbisa mahal (kekuranganpangan) dalam kurun 1tahun ke depan.

Teks 2 menyatakan bahwakita harus merawat semuapeninggalan beliau, mulaidari bangunan hinggapusaka (Keris KiaiCinthaka). Kain mori adaberkahnya karena dipakaimengaji dan tahlilan 24jam tanpa henti. Nasibungkus juga adaberkahnya karena adado’anya. Berkahnya itunomor satu.

Alur Penceritaan

Alur penceritaan Teks 1maju-mundur sesuaikebutuhan cerita, jelas,padu, dan dapat dipahami.Narasumber Teks 1 lebihnyaman diajakkomunikasi.

Alur penceritaan Teks 2maju, lebih terkesan hanyamenjawab pertanyaan saja,mungkin karenanarasumber Teks 2mengaku sudah lama tidakdiwawancarai terkait BukaLuwur.

-

KejelasanPenceritaan

Cerita Teks 1 lebih jelasdan dapat dipahami karenadideskripsikan sertadijelaskan dengan contoholeh narasumber.

Cerita Teks 2 jelas, namunhanya sekadar menjawabpertanyaan dan kurangnya

-

Page 79: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

59

penjelasan lebih terkaitBuka Luwur.

Penguasaan Cerita

Narasumber Teks 1 lebihmenguasai cerita tentangBuka Luwur, terbuktidengan penjelasan ceritaterkait Buka Luwur.

Narasumber Teks 2sebenarnya menguasaicerita, namun pengakuandari narasumber Teks 2bahwa beliau agak lupadan sudah lama tidakdiwawancarai.

-

D. Penetapan Teks

Acuan dalam perbandingan teks adalah Teks 1, karena Teks 1 dinilai paling

lengkap daripada Teks 2. Dapat diperhatikan pada tabel perbandingan teks dan

tabel perbedaan teks sebelumnya bahwa dari teks lisan yang berhasil

dikumpulkan, Teks 1 yang bernarasumber K.H. Em. Nadjib Hassan adalah

yang paling banyak mengungkapkan keterangan-keterangan yang paling

lengkap mengenai tradisi Upacara BLMSK di antara teks yang lain.

E. Suntingan Teks Lengkap

Suntingan teks ini berdasarkan Teks 1 dan dilengkapi dengan Teks 2. Adapun

suntingan teks lengkap Tradisi Upacara BLMSK adalah sebagai berikut:

Perlu diketahui bahwa Buka Luwur itu hanya sebuah istilah. Pada

hakekatnya yang perlu ditekankan dari Buka Luwur adalah

peringatan haul. Nama haul tidak digunakan karena belum ada

catatan pasti kapan Sunan Kudus wafat. Jadi para Kyai Sepuh zaman

dahulu sepakat memakai tanggal 10 Muharram.

Page 80: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

60

Pemakaian istilah Muharram karena merupakan bulan dalam

kalender Islam. Sedangkan Suro itu identik dengan Jawa, Muharram

itu dalam kacamata Islam dinamakan asyuro yang mempunyai arti

sepuluh (10).

Hal yang perlu disadari dari peringatan haul adalah berdoa dan

bershodaqoh yang pahalnya dikirimkan kepada yang di-haul-i.

Selain itu yang perlu ditekankan adalah acara subtansial (inti) bukan

pengembangan acaranya. Pengembangan acara contohnya santunan

anak yatim dan lain sebagainya itu ada belum lama, sekitar 10 tahun

yang lalu. Pengembangan acara tersebut tidak terkait langsung,

hanya kebetulan dalam tradisi Islam ini, bulan Muharram juga

disebut bulan anak yatim.

Buka Luwur itu sudah ada sejak dahulu, tidak diketahui tahun

berapa pertama kali Buka Luwur diadakan. Buka Luwur pada

hakekatnya adalah mendoakan dan bersedekah. Setahun sekali

diadakan penggantian kain mori/luwur di makam Sunan Kudus.

Maka penggantian mori tersebut dinamakan Buka Luwur. Tanggal 1

Muharram luwur tersebut mulai dilepas.

Fenomena yang terjadi di masyarakat seringkali memperingati

haul dengan acara pengajian. Hal tersebut dapat menimbulkan

pembiasan makna haul. Pengajian dapat dilaksanakan kapan pun dan

sewaktu-waktu. Pada intinya haul itu mengirim doa dan

bershodaqoh, di mana doa dan pahala shodaqoh itu hakekat haul.

Page 81: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

61

Buka Luwur diadakan untuk mengenang perjuangan dan teladan

Sunan Kudus dalam menyebarkan agama Islam di daerah Kudus.

Pengembangan acara Buka Luwur antara lain sholawatan dan

terbang papat. Sholawatan dan terbang papat (terbangan)

sebenarnya tradisi Islam dan juga Jawa. Setiap kali awal kegiatan

pasti diadakan dengan doa rosul, pembacaan sholawatan bisa

lengkap bisa juga tidak, yang penting ada doa rosulnya. Dalam

terbang papat yang dibaca adalah riwayat nabi (Al-Barjanzi).

Pembacaan riwayat nabi (berjanjen) jatuh pada tanggal 9 Muharram

yang menandakan dimulainya rangkaian acara Buka Luwur. Maksud

dari berjanjen adalah memohon kepada Yang Kuasa, dengan

harapan agar pelaksanaanya tidak ada halangan.

Acara Buka Luwur sebenarnya menggunakan sesajen27, tetapi

dengan cara ajaran Islam. Ingkung28 ayam dan opor ayam merupakan

peninggalan tradisi pra-Islam yang tidak ada dalam tradisi Islam.

Setelah dilaksanakan berjanjen dan doa rosul, hadirin disuguhi

ingkung ayam dan opor. Penggabungan keduanya dengan harapan

supaya mendapat safa’at29/berkah dari Nabi Muhammad, sehingga

27 Sesajen atau lebih dikenal dengan sesaji berasal dari bahasa Jawa yang berarti memberikansajian kepada makhluk gaib/halus yang dianggap ada. Sajian biasanya berupa menyan, rokok,pisang, bunga, makanan, dan lain-lain. Maksud dari sesajen adalah untuk meminta ijin kepadamakhluk gaib/halus setempat supaya acaranya lancar dan tidak diganggu.28 Ingkung adalah istilah untuk menyebut lauk ayam utuh dengan kepala, kaki, dan tanpa jeroan(usus, hati, rempelo, dll). Ayam tersebut dimasak dengan bumbu dan disajikan utuh tanpadipotong-potong.29 Safa’at adalah pertolongan Nabi Muhammad SAW pada Hari Kiamat kelak kepada umatnyaketika seluruh manusia dikumpulkan Allah di Padang Mashar. Manusia tidak dapat menolongsesama manusia karena sama-sama dalam keadaan kesusahan.

Page 82: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

62

pelaksanaan acara lancar. Kalau ada yang mengubur kepala kerbau

atau hal-hal lainnya itu di luar tradisi Islam.

Masyarakat sering salah paham masalah kemenyan,

sebenarnya kemenyan itu wewangi. Nabi Muhammad SAW senang

dengan hal-hal yang wangi. Sayangnya, yang namanya kemenyan itu

ada banyak jenisnya, ada kemenyan yang harganya murah dan

mahal. Sama seperti anak muda yang memakai minyak wangi yang

baunya nggendalek/nggembuleng30. Hal tersebut hampir sama

dengan kualitas menyan murahan. Orang Arab sampai sekarang

masih memakai wewangian yang mirip dupa. Sekarang ini

masyarakat salah paham ketika menyalakan dupa. Menyalakan dupa

identik dengan memanggil makhluk halus. Hal seperti itu menjadi

kacau (salah pemahaman) ketika banyak masyarakat yang belum

tahu esensi dari kemenyan atau dupa tersebut.

Banyak orang yang bershodaqoh yang pahalanya dikirimkan

kepada yang bersangkutan. Bancaan31 shodaqoh tersebut dimasak

dengan masakan yang khas, yaitu uyah asem. Masakan uyah asem

tidak enak jika menggunakan daging selain daging kerbau. Daging

sapi enak, tetapi seratnya terlalu halus. Kerbau tersebut adalah

lambang toleransi Sunan Kudus terhadap kepercayaan pra-Islam

pada waktu itu, yaitu tradisi Hindu yang menganggap sapi adalah

hewan suci.

30 Id. at 5131 Ibid

Page 83: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

63

Orang yang terlibat dalam prosesi Upacara BLMSK lebih dari

seribu (1000) orang. Masyarakat yang terlibat khususnya dari

masyarakat Kauman dan masyarakat sekitar Kauman. Semua yang

terlibat imbalannya berupa nasi keranjang. Semua yang dari

masyarakat, akan kembali ke masyarakat. Mendapat sumbangan

(shodaqoh) kerbau dan kambing berapapun jumlahnya, disembelih

semua. Kalau jumlah beras yang dimasak menurut pengalaman acara

sebelumnya, menghabiskan beras sekitar 6,5 ton.

Kepercayaan atau mitos setempat mengenai Upacara BLMSK

sangat beragam. Misalnya daun jati (bungkus nasi keranjang dan

sego jangkrik), jika daun jati kurang maka pakaian dalam kurun

waktu satu tahun mendatang akan kekurangan. Jika daun jati cukup

atau bahkan lebih, masyarakat percaya bahwa yang namanya pakaian

dalam waktu satu tahun mendatang akan cukup (murah dan tidak

kekurangan). Jika nasi yang akan dibagikan dalam Upacara BLMSK

kurang, maka hal tersebut dipercaya sebagian masyarakat sebagai

indikator makanan dalam waktu satu tahun mendatang bisa mahal

(mengalami kesulitan/kekurangan dalam makanan). Jika nasi (sego

jangkrik) yang dibagikan cukup atau lebih, masyarakat percaya

bahwa makanan (pangan) dalam waktu satu tahun mendatang akan

cukup (tidak kekurangan).

Page 84: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

BAB IV

PROSESI TRADISI UPACARA BUKA LUWUR MAKAM SUNAN KUDUS

DI KABUPATEN KUDUS

A. Deskripsi Tradisi Upacara Buka Luwur Makam Sunan Kudus

Syeikh Ja’far Shodiq atau Sunan Kudus adalah imam kelima (terakhir) di Masjid

Kerajaan Demak. Sunan Kudus juga tercatat sebagai senopati atau panglima

perang saat Kerajaan Demak berperang melawan Majapahit pada tahun 1527

Masehi. Sunan Kudus memutuskan meninggalkan Kerajaan Demak menuju

Tajug32 pada tahun 1543 setelah menyelesaikan tugas sebagai seorang senopati.

Langkah tersebut sengaja dilakukan Sunan Kudus dengan tujuan utama

membaktikan seluruh hidupnya untuk menyebarkan ajaran agama Islam. Cerita

rakyat yang berkembang juga menyebutkan bahwa ada perbedaan pendapat antara

Sunan Kalijaga dengan Sunan Kudus, sehingga Sunan Kudus memilih untuk

meninggalkan Kerajaan Demak33.

Pada tanggal 19 Rajab 956 Hijriyah, Syeikh Ja’far Shodiq mendirikan

Kudus sebagai kota yang kental dengan nuansa Islam. Kudus merupakan satu-

satunya nama kota di Jawa yang menggunakan bahasa Arab. Kudus berasal dari

bahasa Arab “Al Quds” yang berarti “suci”. Pendirian Masjid al-Alqsha beserta

32 Tajug adalah nama sebuah daerah yang sekarang ini dikenal dengan nama Kudus. Di TajugSunan Kudus bertemu dengan The Ling Sing (penduduk keturunan Tionghoa yang beragamaIslam). Menurut cerita Sunan Kudus berguru kepada The Ling Sing dan melanjutkan dakwah didaerah Tajug.33 Ada cerita perbedaan pendapat tersebut adalah perselisihan tentang jatuhnya awal Ramadhanantara Sunan kudus dengan Raja Demak. Selain itu, adanya persaingan dengan Sunan Kalijagayang baru saja pindah dari Cirebon ke Demak. Cerita rakyat yang masih melekat di masyarakatmenyebutkan bahwa Sunan Kudus merasa tersinggung ketika Pangeran Prawata (semula muridSunan Kudus) mengakui dua guru sekaligus, yaitu Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga.

Page 85: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

65

menaranya juga semakin meneguhkan kesan Islami Kota Kudus. Pendirian masjid

tersebut dipahat pada batu persegi ukuran 40x23 cm, yang tertulis dalam huruf

dan bahasa Arab. Batu prasasti tersebut saat ini berada di atas mihrab

(pengimaman) Masjid Al-Alqsha Kudus (YM3SK, 2011:1). Karena batu tersebut

sudah begitu lama, maka tulisannya kurang jelas. Namun menurut Solichin Salam

yang dikutip Said (2010: 92) berbunyi:

“Bismillahirrahmaanirrahiim. Aqaama bina al masjid al Aqshaawal al balad al Quds khalifatu haadzad dahr habru (aali)Muhammad, yasytari (?) izzan fi jannah alkhudi ... qurban minarrahman bibalad al Quds (?) ansya-a haadzal masjid al Manar(?) al musamma bi Aqsha khaalifatullaahi fil ardhi ... al’ulyaa waal mujtahid as-sayyid al ‘arif al Kamil al Fadhil al Maksus bi‘inayati ... al Qaadhi Ja’far as Shodiq ... sanah sittin wa khomsiinawa tis’in mi’atin min al hijri annabawiyyah wa shallallahu ‘alaihusayyidina Muhammadin wa ashhabihi ajma’in”.

Gambar 4. Batu Prasasti di atas Mihrab Pengimaman

Sumber: dokumentasi pribadi

Untuk mengenang perjuangan dan teladan Sunan Kudus dalam

menyebarkan agama Islam, masyarakat Kudus menggelar tradisi Buka Luwur

yang puncaknya diselenggarakan setiap tanggal 10 Muharram. Para alim ulama di

Kudus bersepakat menamai tradisi tersebut dengan nama Buka Luwur. Nama haul

Page 86: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

66

tidak digunakan karena dikhawatirkan akan muncul salah pemahaman di

masyarakat bahwa Sunan Kudus wafat pada tanggal 10 Muharram. Sementara

hingga saat ini belum ditemukan sumber sejarah yang menerangkan kapan

persisnya Sunan Kudus wafat.

Buka Luwur adalah upacara penggantian luwur atau kain mori yang

digunakan membungkus nisan, cungkup, dan bangunan di sekitar makam Sunan

Kudus. Penyelenggaraan Buka Luwur merupakan serangkaian kegiatan dengan

berbagai ritus yaitu Penjamasan Keris Sunan Kudus, Pengajian Malam 1

Muharram, Pelepasan Luwur, Munadharah Masail Diniyyah, Doa Rasul dan

Terbang Papat, Pembuatan dan Pembagian Bubur Asyuro, Khatmil Quran bil

Ghoib, Santunan Anak Yatim, Pengajian Malam 10 Muharram, Pembagian

Berkat, dan Upacara Pemasangan Luwur Baru (Budiyanto, Ary dan Maesah

Anggni, 2012: 8-22).

B. Susunan Acara Tradisi Upacara Buka Luwur Makam Sunan Kudus

Tabel 14. Susunan Acara Tradisi Upacara BLMSK

No. Acara Hari Tanggal Pukul Tempat

1. Penjamasan KerisKiai Cinthaka

KamisWage

16 Dzulhijjah1433 H

07.00WIB

PendopoTajug

2.Pengajian Malam1 Muharram

MalamKamis Pon

1 Muharram1434 H

20.00WIB

Masjid Al-Aqsha

3.Pelepasan Luwurdan PembuatanLuwur

Kamis Pon-Jum’atLegi

1 dan 6-9Muharram1434 H

06.00WIB

PendopoTajug

4. ShodaqohMasyarakat

Kamis Pon-SabtuPahing

1-10Muharram1434 H

06.00WIB

PendopoTajug, danYM3SK

5.MunadharahMasa’il Diniyyah Ahad Legi

4 Muharram1434 H

08.30WIB

Masjid Al-Aqsha

6.Doa Rosul danTerbang Papat

MalamJum’atLegi

9 Muharram1434 H

20.00WIB

Masjid Al-Aqsha

Page 87: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

67

No. Acara Hari Tanggal Pukul Tempat

7.Pengolahan Nasidan DagingShodaqoh

Jum’atLegi

9 Muharram1434 H

03.00WIB

Jl. SunanKudus 194

8.Khatmil Quran bilGhoib

Jum’atLegi

9 Muharram1434 H

04.30WIB

Masjid Al-Aqsha

9.Pembuatan danPembagian BuburAsyuro

Jum’atLegi

9 Muharram1434 H

08.00WIB

RumahTimurPewastren

10. Santunan AnakYatim

Jum’atLegi

9 Muharram1434 H

08.00WIB

Jl. SunanKudus 194

11.Pengajian UmumMalam 10Muharram

MalamSabtuPahing

10 Muharram1434 H

20.00WIB

Masjid Al-Aqsha

12.Pembagian BerkatSalinan

SabtuPahing

10 Muharram1434 H

01.30Jl. SunanKudus 194

13.Pembagian BerkatKartu Shodaqoh

SabtuPahing

10 Muharram1434 H

03.00WIB

Jl. SunanKudus 188

14.Pembagian BerkatUmum

SabtuPahing

10 Muharram1434 H

05.00WIB

Jl. SunanKudus 194

15.UpacaraPemasanganLuwur

SabtuPahing

10 Muharram1434 H

07.00WIB

PendopoTajug danPesarean

Sumber: olahan data lapangan

C. Pelaksanaan Tradisi Upacara Buka Luwur Makam Sunan Kudus

1. Penjamasan Keris Kiai Cinthaka

Rangkaian prosesi Buka Luwur sudah dimulai dengan acara penjamasan

pusaka Sunan Kudus yang berupa keris yang bernama Cinthaka atau Ciptaka.

Penjamasan keris luk34 sembilan dengan hiasan emas yang menempel pada

gandhik35 tersebut dilakukan pada bulan Dzulhijjah. Penjamasan pusaka ini

dilakukan setelah hari raya Idul Adha pada hari Senin atau Kamis pertama

setelah hari tasyrik (11-13 Dzulhijjah). Penjamasan ini dilakukan di Pendopo

Tajug.

34 Luk/keluk adalah kelok; lekuk; lengkung; berlengkok (Poerwadarminta, 2007: 553).35 Gandhik adalah perhiasan pada keris sebelah atas (Poerwadarminta, 2007: 345).

Page 88: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

68

Petugas pencuci adalah orang khusus pilihan dan rekomendasi K.H.

Ahmad Baasyir dari daerah Bareng, kecamatan Jekulo. Petugas penjamasan

adalah K.H. Faqihuddin Soleh dan dibantu satu orang asisten. Penjamasan

dimulai sekitar pukul 07.30 dan lama pencucian pusaka sekitar 2 jam.

Setiap pencucian pusaka, cuaca pasti timbreng dan tidak diketahui

secara pasti apakah karena keampuhan pusaka Sunan Kudus sehingga cuaca

menjadi timbreng atau memang kebetulan saja. Cuaca timbreng adalah di

mana cuaca tidak panas dan tidak hujan, matahari juga tertutup oleh awan

mendung.

Sebelum melakukan penjamasan, terlebih dahulu ziarah ke makam

Sunan Kudus. Seusai ziarah, dengan diiringi bacaan sholawat “allahumma

sholli ‘ala muhammad, ya robbisholli ‘alaihi wasallim” juru kunci makam

mengambil dan menurunkan Keris Kiai Cinthaka yang disimpan di bagian

atas Pendopo Tajug. Sholawat tersebut mempunyai arti “Semoga Allah

senantiasa mencurahkan sholawat atas Muhammad, semoga Allah senantiasa

mencurahkan selamat dan salam atasnya”

Peti berisi keris tersebut kemudian diserahkan kepada Bapak

Faqihuddin untuk dimulai penjamasan. Keris terlebih dahulu dilepas

pegangannya atau ukiran-nya, karena yang dijamas hanya wilah atau bagian

utama keris saja. Penjamasan dimulai dengan membasuh wilah keris dengan

menggunakan banyu landa, yaitu air rendaman merang ketan hitam.

Selanjutnya, wilah keris direndam dalam air jeruk nipis, serta menggosoknya

Page 89: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

69

dengan beberapa butir jeruk nipis. Setelah dirasa bersih, wilah keris

dikeringkan dengan cara dijemur di atas brambut atau sekam ketan hitam.

Gambar 5. Proses Penurunan Keris

Sumber: dokumentasi pribadi

Untuk menjaga bentuk pamor agar tetap terlihat dan terawat, wilah

keris dibasuh dengan warangan, yaitu cairan kimia khusus yang telah

dipersiapkan. Setelah itu keris dipijat perlahan untuk memastikan warangan

telah benar-benar merasuk.

Penjamasan diakhiri dengan membasuh lagi wilah keris

mengggunakan banyu landa. Kemudian kembali dikeringkan menggunakan

sekam ketan hitam. Setelah dikeringkan keris dilap menggunakan kain mori

putih.

Wilah keris yang telah dijamas diolesi minyak khusus yang tidak

mengandung alkohol. Pegangan atau ukiran keris dipasangkan pada wilahnya

dan kembali dimasukkan dalam warangka36.

36 Warangka adalah bungkus atau sarung keris yang terbuat dari kain.

Page 90: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

70

Keris lalu dibungkus dengan kain dan dimasukkan ke dalam peti.

Setelah itu juru kunci mengembalikan peti berisi keris ke tempat semula

diiringi bacaan sholawat “allahumma sholli ‘ala muhammad, ya robbisholli

‘alaihi wasallim”.

Gambar 6. Proses Penjamasan Keris

Sumber: dokumentasi pribadi

Selain keris, dua trisula yang biasa terpasang di sisi mihrab atau

pengimaman Majid Al-Aqsha juga ikut dijamas dengan cara yang sama.

Sebagai penutup, diselenggarakan tahlil oleh K.H. Ahmadi Abdul Fatah dan

doa oleh K.H. Khoiruzad yang masih garis keturunan dari Sunan Kudus.

Setelah rangkaian acara selesai, hadirin37 disuguhi jajan pasar dan hidangan

opor panggang. Opor panggang adalah makanan opor, dengan kuah sedikit,

dan daging ayam yang dipanggang. Konon opor panggang tersebut adalah

menu kesukaan Sunan Kudus.

37 Yang hadir dalam penjamasan adalah kyai, tamu undangan dan warga sekitar.

Page 91: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

71

Biasanya air bekas mencuci keris tersebut atau dalam bahasa jawa

disebut kolo diperebutkan masyarakat yang memiliki keris di rumah.

Masyarakat percaya bahawa kolo tersebut bila dipakai untuk mencuci keris

lagi, maka akan ada berkah dari Sunan Kudus.

2. Pengajian Malam 1 Muharram

Setiap memasuki tahun baru Islam (bulan Muharam/Suro) sudah menjadi

tradisi bagi kaum muslim untuk melakukan doa yang disebut awal dan akhir

tahun. Doa tesebut dilakukan untuk merefleksi kadar keimanan dan dosa-dosa

yang pernah dilakukan selama satu tahun yang lalu dapat lebur sehingga

lembaran tahun baru nantinya akan lebih baik.

Pada malam 1 Muharram yang merupakan awal tahun baru Islam telah

dimulai rangkaian tradisi upacara BLMSK dengan diadakannya pengajian

umum. Pengajian umum ini dihadiri oleh masyarakat umum yang datang dari

berbagai daerah di Kudus dan sekitarnya. Pengajian umum ini

diselenggarakan di serambi Masjid Al-Alqsha Menara Kudus. Pengajian

tersebut dimulai pukul 20.00, berlangsung kurang lebih selama dua jam

dengan penceramah K.H. Khoiruzad.

Dalam pengajian umum tersebut jamaah mendapat penjelasan

mengenai penanggalan tahun Hijriyah. Menurut keterangan yang

disampaikan K.H. Khoiruzad, penetapan tahun hijriyah yang diawali dengan

hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah atas usul Umar bin

Khatab.

Page 92: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

72

Dalam pengajian ini juga diterangkan macam-macam hitungan yang

digunakan untuk menghitung datangnya tahun baru Hijriyah. Hitungan

asapon (Ahad Selasa Pon), hitungan aboge (Ahad Rebo Wage) dan hitungan

tahun Jawa yang dibuat oleh Sultan Agung Hanyokro Kusumo yang dimulai

pada 8 Juli 1663 (ajumgi) atau yang disebut Tahun Windon.

Suro merupakan nama bulan pertama dalam kalender Jawa. Kalender

Jawa (kalender Saka) merupakan kalender Jawa Hindu yang berdasarkan

pada peredaran matahari (syamsiyah). Namun sejak 1043 H/1633 M (1555

tahun Saka) Sultan Agung Hanyokro Kusumo menggabungkan kalender Jawa

Hindu dengan kalender Islam (qomariyah/peredaran bulan). Penggabungan

kalender yaitu mengubah pedoman peredaran kalender Jawa Hindu

(peredaran matahari/syamsiyah) dengan pedoman pergantian tahun

berdasarkan peredaran bulan (kalender Islam), untuk selanjutnya menjadi

kalender Jawa Islam. Nama Suro dalam kalender Jawa sama dengan

Muharam dalam kalender Hijriyah.

Gambar 7. Pengajian 1 Muharram

Sumber: dokumentasi pribadi

Page 93: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

73

Pengajian malam 1 Muharram ini merupakan simbol kebebasan yang

diperoleh umat Islam dari masa Jahiliyah. Bulan Muharam atau Suro adalah

bulan pertama dalam sistem kalender Islam. Bulan Muharam adalah salah

satu dari empat (4) bulan yang dimuliakan Allah. Kata “muharam” itu sendiri

mempunyai makna “dilarang”. Artinya pada bulan tersebut dilarang untuk

melakukan hal-hal seperti peperangan dan bentuk persengkataan lainnya.

Bulan Muharram merupakan bulan yang penting karena banyak peristiwa

masa lampau pada zaman nabi yang dapat dipetik hikmahnya.

3. Pelepasan Luwur dan Pembuatan Luwur baru

Pagi hari pada tanggal 1 Suro diadakan upacara pelepasan Luwur38 Makam

Sunan Kudus yang dimulai sekitar pukul 06.00. sebelum Luwur dibuka,

terlebih dahulu dibacakan tahlil dan doa di makam Sunan Kudus. Pembacaan

tahlil dan pelepasan luwur dipimpin oleh K.H. Khoiruzad beserta Kyai Sepuh

lainnya yang berada di dalam makam Sunan Kudus yang dikelilingi bangunan

cungkup beratap singkap.

Pembukaan secara simbolis dilakukan di dalam makam Sunan Kudus

oleh para Kyai Sepuh, kemudian diikuti dengan pelepasan luwur sekitar

makam Sunan Kudus oleh panitia (pengurus YM3SK) dan warga yang hadir.

Luwur yang telah dilepas kemudian dibawa ke Pendopo Tajug untuk

dirapikan. Kain-kain luwur tadi dilipat dan disimpan. Menurut keterangan

Pak Nailal Muna39 selaku kepala seksi pelepasan luwur, pada puncak acara

38 Id. at 439 Wawancara dilakukan pada hari Kamis tanggal 1 Muharram 1434 H (15 Nopember 2012) seusaiacara pelepasan luwur

Page 94: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

74

Buka Luwur yaitu tanggal 10 Muharram, sebagian kain dengan ukuran kecil

(10-20 cm) akan dibagikan bersama berkat keranjang. Tanggal 12 Muharram

kain dengan ukuran 3-5 meter akan dibagikan kepada kyai-kyai, warga sekitar

yang telah membantu, serta penyumbang sesuai saran Kyai Sepuh.

Gambar 8. Proses Pelepasan Luwur

Sumber: dokumentasi pribadi

Maksud dari pembagian luwur adalah untuk tabarakan/ngalab

barokah (mendapat berkah) karena selama 24 jam tanpa henti berdatangan

peziarah makam Sunan Kudus yang membaca Al-Quran serta doa-doa.

Kepercayaan yang ada bahwa insyaallah kain mori tersebut akan menjadi

perantara dalam memperoleh berkah atau rejeki.

Buka Luwur bukan hanya sekedar membuka dan melepas saja luwur

yang lama, tapi juga menggantinya dengan luwur yang baru. Setelah luwur

dilepas, panitia dan masyarakat yang ikhlas membantu bersama-sama

membuat luwur baru sebagai pengganti luwur lama. Proses pembuatan luwur

baru dimulai tanggal 6-9 Muharram.

Page 95: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

75

Dalam membuat luwur ada pedoman khusus yang sudah baku,

pedoman ini dibuat oleh para pendahulu. Dalam pedoman itu, terdapat

petunjuk mengenai bentuk luwur, jumlah luwur yang dibutuhkan dan ukuran

untuk tiap bentuk luwur. Pelaksana pembuatan luwur adalah para warga

sekitar yang tergabung dalam seksi luwur panitia Buka Luwur.

Jumlah kain yang dibutuhkan untuk luwur sekitar 1.551 meter kain

mori dan 77 meter kain korden atau kelambu. Kain korden tersebut digunakan

untuk membuat penutup makam di bagian luar sepanjang 38 meter, dalam 18

meter, dan hiasan tepi 21 meter. Semua kain luwur yang digunakan adalah

hasil sumbangan masyarakat.

Luwur-luwur yang digunakan untuk menutupi makam Sunan Kudus

dibuat dalam beberapa bentuk, yaitu unthuk banyu, melati, kompol, wiru dan

langitan40.

Unthuk banyu adalah salah satu bentuk luwur yang berfungsi sebagai

ornamen untuk memperindah rangkaian luwur yang terpasang di makam

Sunan Kudus. Sesuai namanya, unthuk berbentuk seperti buih air yang

dirangkai dan akan ditempatkan di pinggir-pinggir secara mengeliling di

bagian atas dalam dan luar makam.

Pembuatan unthuk dimulai dengan menyiapkan dan memotong kain

mori dalam dua ukuran, kecil dan agak besar. Kain tersebut ditambatkan ke

40 Peneliti melakukan wawancara berkelanjutan dengan Pak Nur Chanis (57 tahun), selaku ketuaseksi Pembuatan Luwur. Beliau tidak tahu tentang makna nama-nama bentuk luwur tersebut.Beliau hanya mengikuti para pendahulu dan kyai sepuh dalam pembuatan luwur tersebut. Beliaujuga kebingungan dan heran dengan nama yang dibuat oleh para pendahulu. Peneliti hanyamenemukan makna dari unthuk banyu, yaitu dalam ajaran sufi mengajarkan bahwa hidup itu hanyasementara, seperti buih air (unthuk banyu), mudah sekali untuk meletup dan hilang.

Page 96: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

76

sebuah tiang bersama tali. Kain berukuran besar ditarik ke atas dengan lebar

kurang lebih 15 cm atau kira-kira satu jengkal telapak tangan orang dewasa

hingga membentuk lingkaran. Lingkaran yang terbentuk dari tarikan kain

besar tadi kemudian diikat kuat menggunakan kain kecil untuk

mempertahankan bentuk lingkaran. Setelah dirapikan bentuk lingkarannya

jadilah satu unthuk. Langkah tersebut diulang terus menerus hingga menjadi

rangkaian unthuk. Satu rangkaian unthuk biasanya berukuran satu meter.

Untuk membuat satu meter rangkaian unthuk dibutuhkan dua meter kain.

Pada saat pemasangan, rangkaian unthuk tersebut disambung menurut

kebutuhan ukuran tempat yang akan dipasangi.

Gambar 9. Proses Pembuatan Unthuk Banyu

Sumber: dokumentasi pribadi

Melati adalah bentuk luwur yang menyerupai unthuk banyu, namun

dalam ukuran yang kecil seperti ukuran bunga melati. Panjang bentuk luwur

melati ini sekitar 25-30 meter. Bentuk luwur melati ini nantinnya sebagai

Page 97: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

77

hiasan pada ranjam41 atau luwur utama yang akan dipasang saat puncak acara

BLMSK.

Gambar 10. Proses Pembuatan Melati

Sumber: dokumentasi pribadi

Bentuk ornamen luwur lainnya adalah kompol. Fungsinya sebagai

hiasan untuk memperindah penataan luwur. Kompol akan ditempatkan

menggantung pada tiang-tiang yang ada di makam Sunan kudus, termasuk di

sudut-sudutnya.

Untuk membuat kompol terlebih dahulu dipersiapkan kain dalam dua

ukuran, yakni kain dengan ukuran lebar sebgai bahan utama kompol, serta

kain dengan lebar yang lebih kecil sebagai tali kompol. Kedua kain dipegang

dan direntang vertikal. Ujung kain dipegang dengan salah satu tangan,

sementara tangan yang lain memegang bagian kain di bawahnya dengan jarak

sekitar 30 cm. Kedua pegangan tangan ditemukan hingga membentuk lipatan.

Ambil bagian bawah kain dengan jarak yang sama, lalu bentuk lipatan lagi ke

41 Ranjam adalah luwur utama berbentuk kubus dengan tinggi sekitar 2,15 meter. Ranjammerupakan luwur utama yang menutupi makam Sunan Kudus. Ranjam inilah yang nantinya akandibawa saat puncak acara BLMSK tanggal 10 Muharram.

Page 98: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

78

arah sebaliknya. Kemudian tali dengan kuat simpulnya menggunakan kain

berukuran kecil. Setelah itu buka dan rapikan kedua lipatan hingga

membentuk lingkaran yang cukup besar. Ulangi kembali langkah tersebut

hingga terbentuk 2 lingkaran. Ciri lain dari kompol adalah adanya kain yang

dibiarkan terurai pada bagian bawah atau ujung, menyerupai ekor. Setiap

pelaksanaan tradisi Upacara BLMSK kompol yang dibuat sebanyak seratus

(100) buah.

Gambar 11. Proses Pembuatan Kompol

Sumber: dokumentasi pribadi

Wiru adalah luwur yang dibuat dengan cara melipat kain mori secara

horizontal membentuk wiron, dengan pola yang teratur. Berbeda dengan

unthuk banyu dan kompol. Pemasangan wiru diletakkan pada sebuah batang

kayu dan kuningan. Setelah kain selesai dilipat membentuk wiru, kain

kemudian diletakkan di atas batang kayu. Pada bagian kayu yang terdapat

pengait, kain dipotong untuk memberi lubang. Setelah itu kayu dan kain wiru

diangkat dan digantung pada tempat sementara yang telah dipersiapakan.

Langkah terakhir adalah menjahit bagian atas wiru agar tidak lepas dari kayu.

Jumlah kayu dan kuningan yang dipasang wiru adalah 110 batang dengan

Page 99: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

79

panjang total 819,96 meter. Wiru diletakkan di emper-emper bangunan

makam serta dalam makam Sunan Kudus yang melekat di ranjam atau luwur

utama makam Sunan Kudus.

Gambar 12. Proses Pembuatan Wiru Gambar 13. Proses Pembuatan Langitan

Sumber: dokumentasi pribadi Sumber: dokumentasi pribadi

Bentuk luwur langitan berfungsi sebagai atap (seperti kernit)

bangunan kompleks makam Sunan Kudus. Pemotongan kain disesuaikan

dengan bangunan yang akan dipasangi langitan. Bentuk luwur langitan

menghabiskan kain mori sekitar 8 gulungan, tiap gulungan berukuran 45

meter.

4. Shodaqoh Masyarakat

Penyelenggaraan Buka Luwur adalah dari, oleh, dan untuk masyarakat.

Segala kebutuhan untuk pelaksanaan Buka Luwur diperoleh dari masyarakat

berupa shodaqoh. Prinsip dari pelaksanaan Buka Luwur adalah mengolah apa

yang ada dan tidak diperkenankan “mengada-adakan” atau memaksakan.

Page 100: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

80

Maka dari itu panitia hanya memfasilitasi masyarakat yang hendak

memberikan shodaqoh untuk pelaksanaan Buka Luwur. Bentuk fasilitas

tersebeut adalah dengan membuka sekretariat penerimaan shodaqoh di

kompleks Tajug yang dibuka kurang lebih sepuluh hari selama prosesi

pelaksanaan Buka Luwur.

Shodaqoh dari masyarakat dapat beraneka ragam bentuknya, di

antaranaya adalah hewan kerbau dan kambing, bahkan banyak pula yang

menyumbang ayam. Selain itu shodaqoh juga berupa uang, beras, bumbu

dapur, tahu tempe, gula, kelapa, teh, dan sebagainya.

Gambar 14. Kotak Shodaqoh Gambar 15. Pendataan Shodaqoh

Sumber: dokumentasi pribadi Sumber: dokumentasi pribadi

Shodaqoh yang terkumpul dari masyarakat dicatat dengan rapi pada

sebuah program khusus komputer, kemudian menjadi sebuah data

penerimaan shodaqoh.

Page 101: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

81

5. Munadharah Masa’il Diniyyah

Salah satu makna penting BLMSK adalah untuk mengenang jasa dan teladan

beliau dalam penyebaran serta pengembangan agama Islam. Oleh karena itu,

diselenggarakan berbagai rangkaian kegiatan yang memiliki hubungan

dengan tujuan dakwah Islam. Salah satunya adalah Munadharah Masa’il

Diniyyah, forum berkumpulnya para alim atau orang yang memiliki

pengetahuan ilmu fiqih untuk membahas masalah-masalah yang muncul di

kalangan masyarakat yang belum ada hukum dan dalilnya.

Acara tersebut bertujuan untuk belajar bersama tanpa membedakan

tingkat usia dan ilmu yang dimiliki. Acara ini menjadi wadah bagi orang yang

pandai dalam ilmu agama untuk memberi arahan atau petunjuk bagi siapa saja

yang belum mengerti dan memahami persoalan ilmu agama.

Gambar 16. Munadharah Masa’il Diniyyah

Sumber: dokumentasi pribadi

Munadharah Masa’il Diniyyah biasanya dilaksanakan pada hari Ahad

antara tanggal 1-10 Muharram, bertempat di Masjid Al-Aqsha Menara

Kudus. Forum ini selain dihadiri para alim yang mengerti dalam ilmu agama,

Page 102: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

82

juga dihadiri kyai, dan warga sekitar. Munadharah dimulai sekitar pukul

08.30 sampai menjelang Dhuhur.

Materi yang dibahas dalam forum tersebut adalah kumpulan

pertanyaan yang diajukan oleh masyarakat yang sudah didata panitia

sebelumnya. Satu per satu pertanyaan dibahas dan kepada peserta diberikan

kesempatan untuk mengajukan pendapat beserta dalilnya. Tidak jarang dalam

pembahasan terjadi perdepatan seru karena keragaman pendapat dan dasar

yang dipergunakan.

Munadharah dikahiri dengan membacakan kesimpulan jawaban

serta hukum dari maisng-masing pertanyaan yang dibahas. Jawaban tersebut

berdasarkan pertimbangan-pertimbangan dan dasar yang disampaikan para

peserta dalam forum.

6. Doa Rosul dan Terbang Papat

Terbang papat adalah salah satu kesenian khas Kudus yang hingga kini masih

dimainkan masyarakat. Terbang papat menggunakan komposisi empat

terbang atau rebana dan satu jidur. Empat rebana tersebut terdiri kemplong,

telon, salahan, dan lajer. Posisi tempat duduk penabuh Terbang Papat

menggunakan pola baku. Penabuh kemplong duduk di deretan paling kanan

dari arah penonton, kemudian telon, salahan, dan yang paling kiri adalah

penabuh terbang lajer.

Rebana yang digunakan biasanya berdiameter antara 38-42 cm. Dari

keempat tebang tersebut, terbang kemplong dan telon memainkan peran

Page 103: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

83

penting sebagai pengendali irama. Sedangkan salahan dan lajer lebih

berfungsi sebagai pemanis nada atau variasi suara.

Lirik lagu yang dilantunkan dengan iringan Tebang Papat berasal dari

kitab Majmu’ah Maulud Syarofil Anam sebanyak lima belas lagu. Jika semua

lagu dinyanyikan secara utuh, setidaknya membutuhkan wakti tiga jam.

Gambar 17. Terbang Papat

Sumber: dokumentasi pribadi

Ciri khas Terbang Papat adalah pada lagu atau irama melantunkannya,

serta alat yang minimalis, murni rebana tanpa ada penambahan alat musik

modern. Keunikan lainnya adalah selain menabuh terbang, para pemain

terbang juga harus bisa melantunkan lagu sekaligus.

Terbang papat dilaksanakan pada tanggal 8 Muharram, pukul 20.00

bertempat serambi Masjid Al-Aqsha Menara Kudus. Terbang Papat sangat

dinanti masyarakat, terbukti secara bergantian dalam berbagai kelompok

terbang mereka melantunkan bait demi bait albarjanzi. Pada waktu yang

bersamaan, tokoh masyarakat menggelar Doa Rasul yang bertempat di rumah

Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK).

Page 104: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

84

7. Pengolahan Nasi dan Daging Shodaqoh

Salah satu yang paling menarik dari persiapan Buka Luwur adalah proses

memasak nasi dan daging yang akan dibagikan kepada para peziarah Buka

Luwur. Panitia mempersiapkan segala kebutuhan karena yang dimasak dalam

jumlah yang sangat besar, di antaranya penataan pawon atau tungku masak.

Pawon dibuat dalam dua jenis, yaitu untuk memasak nasi dan daging.

Sebelum menata dan menyusun pawon, terlebih dahulu mempersipakan

paving blok. Paving tersebut disusun membentuk dapur dengan bentuk sejajar

memanjang sebanyak 16 dapur dan diberi plat besi sebagai tumpuan

dandhang. Satu pawon akan dipergunakan untuk meletakkan dua buah

dandhang, dandhang utama untuk memasak nasi dan dandhang yang lebih

kecil untuk merebus air.

Proses menanak nasi dalam acara Buka Luwur meliputi beberapa

tahapan, yaitu ndedek, mesusi, ngunggahke, simbar dan ungkil yang dimulai

sekitar pukul 03.00. proses menanak nasi dilakaukan selama kurang lebih tiga

jam, dengan total dandhang yang digunakan 16 dandhang. Setiap dandhang

membutuhkan dua orang tenaga. Khusus untuk untuk menanak nasi

dibutuhkan setidaknya 32 orang, belum termasuk tenaga bantu.

Proses menanak nasi dimulai pukul 03.00 dan harus melewati

beberapa proses, yaitu:

a. Ndadek (membuat/menghidupkan api)

b. Mesusi (mencuci beras)

c. Unggahake (menaikan beras ke dandhang)

Page 105: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

85

d. Simbar (menyiram beras dalam dandhang dengan air)

e. Ungkil (mengaduk-aduk beras supaya rata matangnya), setelah 3

jam nasi yang di tanak sudah matang (untuk satu angkatan).

Gambar 18. Pengolahan Nasi Gambar 19. Pengolahan Daging

Sumber: dokumentasi pribadi Sumber: dokumentasi pribadi

Gambar 20. Pembungkusan Nasi

Sumber: dokumentasi pribadi

Buka Luwur tahun ini beras yang dimasak sekitar 6.652,8 kg yang

dimasak dalam lima angkatan. Setiap dandhang untuk satu angkatan dapat

memasak nasi sebanyak 89,1 kg (khusus angkatan terakhir sebanyak 59,4 kg).

Pada saat yang bersamaan panitia juga sibuk menyembelih dan mengolah

daging shodaqoh. Buka Luwur kali ini shodaqoh yang terkumpul dari

masyarakat sebanyak sepuluh (10) ekor kerbau dan 81 ekor kambing. Hewan

shodaqoh yang hendak disembelih diberi tanda nadzar atau biasa.

Page 106: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

86

Penyembelihan dilakukan mulai kerbau kemudian kambing. Setelah

disembelih hewan tersebut dikuliti, ditimbang, dipotong-potong. Hewan yang

sudah dipotong dikelompokkan sendiri-sendiri berdasarkan pengelompokan

jenisnya, yaitu daging, tulang, jeroan, dengan tetap memisahkan mana yang

nadzar dan biasa. Daging biasa akan dibagikan kepada semua lapisan

masyarakat, sementara daging nadzar hanya dibagikan kepada kalangan

tertentu sesuai nadzar.

Tempat untuk memasak nasi berada dibelakang gedung YM3SK.

Penataan ruang masak dilakukan sejak tanggal 3 sampai 8 Suro.

Tabel 15. Perbandingan Jumlah Shodaqoh

Tahun Jumlah Nasi Jumlah Kambing Jumlah Kerbau

1429 H 6.400 kg 68 ekor 8 ekor

1433 H 6.776 kg 78 ekor 11 ekor

1434 H 6.652,8 kg 81 ekor 10 ekor

Sumber: olahan data lapangan dan internet

8. Khatmil Quran bil Ghoib

Tanggal 9 Muharram pukul 05.00, di dalam masjid diadakan khataman Al-

Quran bil Ghoib yang dilakukan oleh para khafidz (hafal Al-Quran di luar

kepala). Khataman Al-Quran ini akan dilaksanakan sebanyak 9 kali

khataman. Sebelum khataman dimulai, terbelih dahulu diadakan pembukaan

serta tausiah dari seorang kyai.

Page 107: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

87

Gambar 21. Khataman Al-Quran

Sumber: dokumentasi pribadi

Khataman Al-Quran dilaksanakan dalam rangka memeriahkan

upacara BLMSK yang sudah dilakukan berkali-kali dan berulang-ulang

sehingga menjadi kebiasaan dalam acara Buka Luwur. Khataman yang

dilakukan tersebut pahalanya dihadiahkan khusus kepada Kanjeng Sunan

Kudus, dan bagi yang mengikutinya diharapkan mendapat barokah/tabarukan

dari khataman yang dilakukan.

9. Pembuatan dan Pembagian Bubur Asyuro

Di sebelah utara masjid, tepatnya rumah sebelah timur pawestren (tempat

sholat wanita) ada pembuatan bubur asyuro yang dimulai sehabis subuh pada

tanggal 9 Muharram. Bubur Asyuro konon merupakan bancaan atau sedekah

Nabi Nuh AS ketika selamat dari banjir bandang pada tanggal 10 Muharram.

Bubur Asyuro dibuat dari delapan bahan yaitu beras, jagung, kedelai,

ketela, kacang tolo, pisang, kacang hijau, dan kacang tanah. Delapan bahan

tersebut konon sesuai dengan bubur Asyuro Nabi Nuh AS yang juga terbuat

Page 108: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

88

dari bahan yang sama. Selain bahan-bahan tersebut, bubur Asyuro juga

ditaburi dengan beberapa pelengkap yaitu tempe, tahu, teri, udang, telur yang

telah digoreng sebelumnya, kecambah, jeruk bali, cabe merah, dan penthul.

Penthul adalah snack goreng berbentuk bulat yang terbuat dari kelapa muda,

daging, gandum, dicampur dengan gula merah dan ditambah daun jeruk.

Bumbu yang dipakai adalah bumbu gule, bawang merah, bawang putih,

garam, kayu manis, serai, dan kelapa.

Gambar 22. Pengolahan Bubur Asyuro Gambar 23. Bubur Ayuro

Sumber: dokumentasi pribadi Sumber: dokumentasi pribadi

Pembuatan bubur Asyuro dilakukan dengan merebus beras, disusul

kemudian bahan bubur yang lain. Selama direbus, bubur diaduk terus

menerus selama kurang lebih tiga jam. Bubur yang dimasak sebanyak enam

kawah atau wajan besar dalam dua angkatan, satu angkatan memasak bubur

tiga kawah. Cara penyajiannya khas, yakni ditempatkan pada wadah yang

tebuat dari daun pisang yang dipotong berbentuk bulat, disebut takir.

Bubur asyuro ini akan akn dibagikan kepada penduduk sekitar, dan

tokoh masyarakat di beberapa desa sekitar Masjid Al-Aqsha Menara Kudus.

Page 109: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

89

Bubur Asyuro juga dibagikan sebagai menu bancaan bagi ibu-ibu yang

menghadiri acara Al-Barjanzi pada malam 10 Muharram sehabis sholat isya’.

10. Santunan Kepada Anak Yatim

Sekitar pukul 08.00 diadakan santunan kepada anak yatim yang dilaksanakan

di gedung YM3SK. Pada kesempatan ini ada sekitar 125 anak yatim yang

mendapat santunan. Panitia menentukan kriteria anak yatim yang diberi

santunan, untuk putra maksimal berumur sebelas tahun dan putri maksimal

berumur sepuluhtahun. Panitia melakukan pendataan untuk mendapatkan

calon penerima santunan, bukan melalui mekanisme pendaftaran. Nama yang

telah didata kemudian diseleksi. Nama yang memenuhi kriteria akan dikirimi

undangan penerimaan santunan oleh panitia.

Acara santunan didahului dengan tausiyah tentang anjuran umat Islam

untuk senantiasa memperhatikan anak yatim. Bulan Suro adalah bulannya

anak yatim sehingga pada bulan ini umat Islam dianjurkan untuk menyayangi

anak-anak yatim dengan cara mengelus-ngelus sebagian rambut kepala dan

memberikan sedikit santunan sesuai kemampuan kita. Pahala yang diberikan

Allah jika kita menyayangi anak yatim pada bulan Suro adalah sebanyak

jumlah rambut yang dimiliki anak yatim yang disayangi tersebut.Selain itu

anak-anak juga diajak bersama-sama mendoakan orang tuanya yang telah

tiada.

Page 110: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

90

Gambar 24. Suasana Santunan Anak Yatim

Sumber: dokumentasi pribadi

Setelah berdoa, satu per satu anak-anak dipanggil untuk menerima

santunan berupa uang, tas sekolah, dan lain-lain. Santunan anak yatim

tersebut berasal dari shodaqoh masyarakat.

11. Pengajian Umum Malam 10 Muharram

Tanggal 9 Muharram diadakan pengajian umum yang dihadiri oleh

masyarakat dari berbagai daerah di Kudus dan sekitarnya. Suasana pengajian

selalu ramai dan penuh sesak hingga orang-orang rela duduk hanya

beralaskan koran atau plastik karena tidak mendapat tempat duduk.

Pengajian 10 Muharram atau yang yang lebih dikenal dengan

pengajian 10 Syuro sebenarnya baru dimulai sekitar pukul 21.00. akan tetapi

dengan penuh antusias masyarakat lebih memilih untuk bersiap sejak

menjelang maghrib. Anak-anak hingga orang yang sudah tua datang

berbondong-bondong memenuhi kompleks masjid Al-Aqsha Menara Kudus.

Page 111: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

91

Gambar 25. Suasana Pengajian Umum 10 Muharram

Sumber: dokumentasi pribadi

Dalam kesempatan tersebut, warga yang memilki lahan dekat Menara

Kudus memanfaatkan dengan membuka tempat parkir dadakan. Mereka

memaksimalkan lahan sekecil apapun untuk dijadikan tempat parkir dengan

tarif parkir antara Rp. 3000,- sampai Rp. 5000,- per motor.

12. Pembagian Berkat Salinan

Pembagian berkat salinan dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram sekitar

pukul 01.30 sampai 03.30. Pembagian berkat salinan dilaksanakan di kantor

YM3SK. Pembagian berkat salinan ini awalnya hanya imbalan dari panitia

kepada warga sekitar menara yang telah membantu dengan menyumbang nasi

dalam pelaksanaan rangkaian upacara BLMSK. Namun dalam

perkembangannya banyak warga yang datang dari luar kota juga meniru hal

ini dan setiap tahun jumlahnya terus meningkat. Keluarlah kebijakan baru

untuk membagi berkat salinan kepada siapa saja yang telah menyumbang nasi

dan imbalannya berupa berkat salinan.

Ada yang unik dari pembagian berkat salinan ini, dari pengamatan

yang peneliti lakukan bahwa dalam pembagian berkat salinan ini

Page 112: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

92

dimanfaatkan bagi sebagian orang untuk mengais rejeki. Mereka yang

mendapat berkat salinan menjual kepada peziarah atau orang lain yang tidak

mendapat berkat salinan dengan menjualnya dengan harga Rp. 5.000 sampai

Rp. 25.000. Alasan peziarah atau orang lain yang ingin mendapatkan berkat

salinan adalah karena mereka tidak membawa bekal dari rumah. Ada juga

sebagian dari mereka percaya bahwa di dalam berkat salinan tersebut terdapat

barokah dari Sunan Kudus.

13. Pembagian Berkat Kartu Shodaqoh

Berkat kartu dibagikan kepada masyarakat yang menyumbang dalam bentuk

apapun yang diterima secara resmi oleh panitia. Berkat ini merupakan ucapan

terima kasih dari panitia kepada masyarakat. Penyumbang yang memberi

sumbangan kecil akan diberi bungkusan/keranjang kecil, bagi penyumbang

besar (misal seekor kambing/kerbau) berkat akan diantar panitia langsung ke

rumahnya. Dalam perkembangannya berkat kartu juga diberikan kepada

orang-orang yang ikut membantu serta mensukseskan upacara BLMSK,

seperti tukang masak, tukang bolang-cincang, anak-anak yatim, dan

sebagainya. Pembagian berkat dilaksanakan di Jl. Sunan Kudus no. 188 pada

pukul 05.00-08.30.

14. Pembagian Berkat Umum

Di luar Pendopo Tajug suasana ramai sekali oleh masyarakat sekitar yang

antre untuk mendapat nasi bungkus. Antusias masyarakat meningkat dari

Page 113: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

93

tahun ke tahun dan dapat dilihat dari jumlah nasi bungkus yang disediakan

panitia.

Tabel 16. Perbandingan Jumlah Nasi

TahunJumlah Keranjang

untuk Tamu Undangan

Jumlah nasi bungkus

(sego jangkrik)

1426 H 2.000 22.000

1427 H 1.700 23.150

1429 H 1.691 24.165

1431 H 1.791 25.500

1432 H 1.750 25.000

1433 H 1.750 27.500

1434 H 1.700 25.500

Sumber: olahan data lapangan dan internet

Memang banyaknya jumlah nasi bungkus yang disediakan panitia

tidak bisa menjadi acuan yang pasti dalam mengukur tingkat perhatian

masyarakat terhadap upacara BLMSK. Pengamatan peneliti di lapangan

dalam prosesi upacara BLMSK menunjukan bahwa antusias masyarakat

terhadap upacara tersebut mengalami peningkatan sesuai data. Peziarah tidak

hanya berasal dari daerah Kudus saja, sebagian juga berasal dari luar daerah

Kudus, misal Jepara, Pati, Demak, dan Semarang.

Page 114: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

94

Gambar 26. Sego Jangkrik Gambar 27. Pembagian Berkat Umum

Sumber: dokumentasi pribadi Sumber: dokumentasi pribadi

Sejak tahun 2008, peziarah yang antre dibagi menjadi dua jalur. Di

bagian selatan jalur antrean untuk perempuan, di jalur utara tersedia jalur

antrean bagi laki-laki. Mereka rela berdesak-desakan, sabar dan rela

mengantre panjang hanya untuk mendapatkan nasi bungkus. Tahun-tahun

sebelumnya jalur laki-laki dan perempuan disatukan menjadi 1 (satu) jalur.

Peziarah yang mendapat nasi bungkus umumnya langsung dimakan.

Ada kepercayaan yang melekat pada masyarakat (peziarah) bahwa nasi

bungkus (sego jangkrik42) yang mereka dapat itu mengandung barokah dari

Sunan Kudus. Sebagian peziarah yang langsung memakan nasi bungkus

tersebut percaya setelah memakannya akan memberi kesehatan yang lebih.

42 Istilah sego jangkrik yang dikenal masyarakat Kudus dan sekitarnya ketika pembagian nasitanggal 10 Muharram sebenarnya adalah olahan uyah asem. Daging dari shodaqoh masyarakatdimasak menjadi dua olahan yaitu uyah asem dan jangkrik goreng. Yang membedakan selainbumbunya yaitu, olahan uyah asem tidak ada kuahnya, sedang jangkrik goreng ada kuahnyasedikit. Olahan jangkrik goreng hanya dibagikan kepada kalangan tertentu. Jangkrik gorengdimasak atas dasar aqiqoh atau nadzar (janji).

Page 115: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

95

15. Upacara Pemasangan Luwur

Puncak Upacara BLMSK adalah upacara pemasangan luwur baru yang

dilaksankaan pada tanggal 10 Muharram sekitar pukul 07.00 WIB. Acara

prosesi puncak Buka Luwur di halaman Pendopo Tajug dihadiri para kyai dan

tokoh ulama kota Kudus. Tidak lepas juga figur penting kota Kudus dari

unsur pemerintahan, tokoh masyarakat, para pemangku makam wali se-Jawa,

serta para tamu undangan lainnya.

Gambar 28. Proses Pembuatan Ranjam

Sumber: olahan data lapangan dan internet

Mengawali prosesi pemasangan luwur baru ditandai dengan surat Al-

Fatihah, kemudian pembacaan ayat suci Al-Quran, dilanjutkan pembacaan

hasbunallah wani’mal wakiil, ni’mal maulaa wani’mannasyir43 70 kali dan

diakhiri Doa Asyuro. Ketiga acara tersebut dilaksanakan di Pendopo Tajug.

43 Zikir tersebut diambil dari dua ayat Al-Quran. hasbunallah wani’mal wakiil adalah potonganayat Q.S. Ali Imron ayat 173 yang berarti “cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allahadalah sebaik-baik penolong”. ni’mal maulaa wani’mannasyir adalah potongan ayat Q.S. Al-Anfalayat 40 yang berarti “Dia (Allah) adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.

Page 116: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

96

Luwur yang dipasang adalah luwur utama yang bentuknya menyerupai

ranjam44.

Doa Asyuro berbunyi:

Do’a yaumu asyuro45

Hasbunallah wani’mal wakiil, ni’mal maulaa wani’mannasyir70x.(Subhanallah mil al miizani wa muntahal‘ilmi wamablaghorridloo wa zinatal’arsyi, walhamdulillahi mil almiizan wa muntahal‘ilmi wa mablaghorridloo wazinatal’arsyi, wallahuakbaru mil al miizani wa muntahal‘ilmiwa mablaghorridloo wa zinatal’arsyi, laa malja-a walaamanjaa minallahi illaa ilaihi. Subhanallahi ‘adadasy syaf’iwal watri wa ‘adada kalimaatillaahit taammaati kullahaa,walhamdulillaahi ‘adadasy syaf’i wal watri wa ‘adadakalimaatillaahit taammaati kullahaa, wallaahu akbaru‘adadasy syaf’i wal watri wa ‘adada kalimaatillaahittaammaati kullahaa, as-alukas salaamata birohmatika yaaarhamar raahimiin, walaa haula walaa quwwata illaabillaahil ‘aliyyil ‘adhiim. Washollallahu ta’aalaa ‘alaasayyidinaa muhammadin wa’alaa aalihi washohbihiwasallama ajma’ina. Walhamdulillaahi robbil ‘aalamiina). 3x

Bismillaahir rohmaanir rohiimi

Allahumma yaa mufarrija kulli karbiiwwayaa mukhrijadliinnuuni yauma ‘asyuuroo-a, wayaa jaami’a syamli ya’qubayauma ‘asyuuroo-a, wayaa ghoofiro dlanmbi daawuda yauma‘asyuuroo-a, wayaa kaasyifa dhurri ayyuuba yauma‘asyuuroo-a, wayaa saami’a da’wati muusaa wa haruunayauma ‘asyuuroo-a, wayaa khooliqo ruuhi sayyidinamuhammadin shollollu ‘alai wasallim habiibihiwamusthofaahu yauma ‘asyuuroo-a, wayaa rohmaanaddunyaa wal aakhiroti, laa ilaaha illa anta iqdhi haajatii fiiddunyaa wa athil ‘umrii fii thooatika wa majabbatika

44 Id. at 7745 Doa Asyuro bisa dilihat aslinya pada lampiran. Doa Asyuro intinya mempunyai arti bahwa kitameminta rahmat, ampunan, perlindungan, keselamatan dan pertolongan hanya kepada Allah. Didalam doa tersebut juga dicontohkan peristiwa penting yang terjadi pada hari Asyuro.

Page 117: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

97

waridhooka yaa arhamar roohimiina. Wa ahyinii hayaataththoyyibataw watawaffanii ‘alaal islaami wal iimaani yaarhamar roohimiina. Washollallaahu ‘alaa sayyidinaamuhammadin wa ‘alaa aalihi washohbihi wasallama.

Prosesi dilanjutkan dengan pemasangan luwur baru yang sudah

disiapkan di Pendopo Tajug. Luwur kemudian dibawa ke makam Sunan

Kudus. Panitia yang bertugas membantu dengan hati-hati membawa dan

memasang luwur sesempurna mungkin. Setelah sampai di makam Sunan

Kudus, dilakukan pembacaan tahlil dan doa. Prosesi pemasangan luwur

diiringi dengan bacaan sholawat dengan khidmat dari para hadirin. Luwur

yang dipasang adalah luwur yang menutupi makam Sunan Kudus di bagian

dalam. Setelah luwur terpasang, dilakukan pembacaan tahlil dan doa di

makam Sunan Kudus yang dipimpin oleh Kyai Sepuh. Seusai upacara

pemasangan luwur yang baru, para hadirin dibagikan berkat luwur dalam

keranjang berisi nasi dan daging dengan olahan uyah asem serta potongan

kain luwur lama makam Sunan Kudus.

Page 118: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

BAB V

ANALISIS RESEPSI MASYARAKAT KABUPATEN KUDUS

TERHADAP UPACARA BUKA LUWUR MAKAM SUNAN KUDUS

A. Pengertian Resepsi

Resepsi sastra dimaksudkan bagaimana pembaca memberikan makna terhadap

karya sastra yang dibacanya, sehingga dapat memberikan reaksi atau tanggapan

terhadapanya (Junus, 1985:1). Seorang pembaca akan memilih salah satu dari

berbagai kemungkinan realisasi yang tak akan pernah habis. Pembaca biasanya

menghubungkan dengan pengalamannya sendiri dalam menghidupi suatu realitas,

sehingga bacaan itu selalu dihubungkan dengan realitas pembaca (Junus,

1985:36). Kaitannya dalam suatu masyarakat, ada berbagai kemungkinan

penerimaan seorang pembaca menerima sebuah karya sastra. Pertama, berupa

reaksi aktif yang akan menciptakan suatu karya sastra dalam bentuk atau wujud

lain. Kedua, berupa penerimaan atau reaksi pasif yang hanya mengomentari atau

mungkin hanya menyukai (Junus, 1985:34).

Teori resepsi sastra dapat diterapkan pada folklor sebagian lisan yang

tergolong karya sastra. Buka Luwur adalah salah satu upacara adat yang tergolong

dalam folklor sebagian lisan. Buka Luwur di Kabupaten Kudus dilaksanakan

dengan tata cara dan adat istiadat tertentu yang diturunkan dari satu generasi ke

generasi selanjutnya. Pengaruh tanggapan masyarakat Kabupaten Kudus terhadap

Upacara BLMSK menjadi penting karena mereka merupakan “pembaca” yang

menerima teks sebagian lisan upacara tersebut.

Page 119: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

99

Suatu karya sastra, dalam hal ini Upacara BLMSK, akan menimbulkan

kesan tertentu pada pembacanya (masyarakat Kudus). Kesan tersebut didapat

melalui hakekat yang ada pada Upacara BLMSK yang “dibaca” oleh masyarakat

Kudus. Proses pembacaan tersebut akan ada interaksi antara hakekat karya itu

dengan “teks luar” yang mungkin memberikan kaidah dan nilai yang berbeda.

Kaidan dan nilai “teks luar” akan menentukan kesan yang akan muncul pada

seseorang sewaktu membaca suatu teks, karena dalam tahap ini akan menentukan

imajinasi pembaca dalam membaca teks itu (Junus, 1985: 38).

Upacara BLMSK sudah diterima sebagian besar masyarakat Kabupaten

Kudus secara turun-temurun, kemudian mereka memerikan respon tentang

ceritanya, mitosnya46, maupun benda-benda yang terkait dengan upacara tersebut.

Tindakan tersebut menandakan adanya interaksi timbal balik antara masyarakat

dengan Upacara BLMSK. Pembaca (masyarakat) memilki peran dalam

mengapresiasi karya sastra (Upacara BLMSK), tanpa tanggapan pembaca karya

sastra tersebut akan mati.

B. Resepsi Masyarakat Kabupaten Kudus terhadap Upacara BLMSK

Resepsi masyarakat Kudus terhadap Upacara BLMSK pada ranah umum adalah

mengetahui dan peduli kelestarian budaya bangsa, sedangkan dalam ranah khusus

46 Mitos umumnya merupakan cerita yang memberi pedoman dan arah tertentu kepadasekelompok orang. Cerita itu dapat dituturkan, dituliskan, dan juga bisa lewat pertunjukan. Inticerita dalam mitos adalah lambang-lambang yang mencetuskan pengalaman manusia tentangkebaikan dan kejahatan; hidup dan kematian; dosa dan penyucian; perkawinan dan kesuburan dst.Mitos tidak hanya terbatas pada peristiwa-peristiwa yang dulu terjadi, sebuah kisah mengenaidewa-dewa dan dunia gaib tetapi sekaligus memberikan “pengetahuan tentang dunia”. Cerita-cerita seperti itu terkadang menyimpang atau berkembang menjadi cerita spekulatif mengenaiterjadinya alam raya dan dewa-dewa. Fungsi dari mitos semacam ini adalah menyadarkan manusiabahwa ada kekuatan-kekuatan ajaib, dan memeberi jaminan bagi masa kini (Thohir, 2006: 33).

Page 120: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

100

yaitu pemahaman terhadap esensi dan hakekat tradisi Upacara BLMSK terbagi

dalam beberapa kualifikasi. Untuk mendapatkan tanggapan masyarakat secara

utuh, peneliti menggunakan teknik wawancara terstruktur kepada beberapa

informan, yaitu kepada Kepala Desa Kauman, Ketua YM3SK, Kepala Humas PT

Djarum Kudus. Peneliti juga menggunakan teknik wawancara tak terstruktur

kepada beberapa warga saat prosesi Buka Luwur atau di luar prosesi.

Peneliti menyebarkan angket kepada 35 responden47 dengan kualifikasi

berusia 17 tahun ke atas, beragama Islam, latar belakang pendidikan terakhir dari

dari Sekolah Dasar (SD) sampai pendidikan sarjana (S1). Alasan dipilihnya

responden pada kategori tersebut karena pada usia 17 tahun ke atas biasanya

seseorang dapat menilai suatu hal berdasarkan pikirannya sendiri dan mulai peka

terhadap keadaan sekitar. Selain itu, latar belakang pendidikan juga berpengaruh

terhadap subjektifitas dan objektifitas pola pikir seseorang dalam menilai suatu

hal. Pemilihan responden yang beragama Islam untuk mengetahui kedalaman

pemahaman tentang Upacara BLMSK. Dikhawatirkan jika mengambil responden

yang tidak beragama Islam, akan menimbulkan kesalahpahaman terkait Upacara

BLMSK. Hal tersebut menimbulkan kerancuan pemaknaan jika mengambil

contoh responden dengan objek ritual keagamaan Islam, sedangkan responden

tidak memeluk agama Islam.

47 Dari keseluruhan responden yang berjumlah 35 orang, semuanya pernah melakukan ziarah keMakam Sunan Kudus. Mereka mengakui bahwa Sunan Kudus merupakan salah satu dariWalisongo.

Page 121: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

101

Peneliti memilih responden yang memiliki status kependudukan di luar

Desa Kauman, antara lain desa yang berada Kecamatan Dawe48, Kecamatan

Gebog, Kecamatan Kota, Kecamatan Jati, dan Kecamatan Kaliwungu. Peneliti

tetap memilih Kecamatan Dawe (meski jauh dari Desa Kauman) karena di sana

pada bulan Muharram melaksanakan Buka Luwur Sunan Muria. Hal ini

menandakan adanya keterkaitan sejarah antara Sunan Muria dengan Sunan Kudus

yang hidup pada masa yang hampir sama.

Model kuesioner yang peneliti gunakan adalah kuesioner tertutup dan

terbuka. Kuesioner tertutup biasanya hanya terbatas pada jawaban “Ya” atau

“Tidak”. Pada kuesioner tertutup biasanya peneliti sudah memberikan jawaban

dalam bentuk pilihan ganda, jadi responden hanya butuh memilih jawaban yang

sesuai dengan pemikirannya. Sedangkan kuesioner terbuka lebih membebaskan

responden untuk menuangkan jawaban dalam bentuk uraian jawaban.

Kuesioner terbagi atas pertanyaan tertutup dan terbuka. Pada awal

kuesioner responden hanya mengisi pertanyaan tertutup yaitu pilihan ganda.

Selanjutnya responden akan memberikan penilaian dan penjabaran dalam

pertanyaan terbuka. Tujuan menggabungkan kuesioner tertutup dan terbuka

adalah untuk mendapatkan hasil data semaksimal mungkin. Di samping itu,

48 Alasan memilih daerah tersebut karena jika responden berasal dari Desa Kauman, dikhawatirkanresepsi/tanggapan akan homogen (sama). Kekhawatiran tersebut muncul karena wilayah DesaKauman yang kecil. Alasan lain adalah karena di masjid Al-Aqsha Menara Kudus tempatberkumpulnya kyai dan ulama. Lewat dakwah beliau, sebagian besar penduduk Kauman akansepakat dan menjalankan apa yang dikatakan kyai/ulama karena beliaulah panutan masyarakatsetempat. Ketika kyai/ulama setempat memberikan ceramah (pemahaman) tentang hakekatUpacara BLMSK, maka akan terekam oleh ingatan penduduk Desa Kauman. Orang yang datanguntuk mendengarkan ceramah tentu tidak hanya dari penduduk setempat, ada yang berasal dariluar Desa Kauman. Hasil ceramah tersebut akhirnya dibawa pulang dan diceritakan kembalimenurut pemahamannya. Dalam menceritakan kembali pasti ada pengurangan dan penambahancerita (pemahaman mengenai Upacara BLMSK) sesuai kondisi sosialnya. Hal tersebut yangmenjadi alasan peneliti untuk mengambil contoh responden dari luar Desa Kauman.

Page 122: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

102

peneliti juga mengajukan pertanyaan spontan kepada beberapa responden guna

menambah data mengenai Upacara BLMSK.

Kualifikasi berdasarkan uraian di atas akan menjadi contoh yang dapat

mewakili Kabupaten Kudus untuk mengetahui tanggapan masyarakat terhadap

Upacara BLMSK. Rincian kualifikasi adalah sebagai berikut:

1. Usia

Kematangan usia dianggap berpengaruh dalam menentukan penilaian

terhadap suatu hal. Ini terjadi karena usia memperngaruhi pola fikir

manusia dalam menanggapi Upacara BLMSK dari yang bersifat umum

sampai spesifik. Faktor Usia dianggap berpengaruh dalam menanggapi

esensi Upacara BLMSK.

Tabel 17. Resepsi Upacara BLMSK Berdasarkan Kategori Usia

Usia

Tanggapan17-25 tahun 26-40 tahun

40 tahunke atas

Mengetahui tentang UpacaraBLMSK

80% 80% 100%

Berpartisipasi dalam ProsesiUpacara BLMSK

50% 60% 86,66%

Pandangan Positif terhadapUpacara BLMSK

80% 90% 86,66%

Mengerti Latar BelakangPelaksanaan Upacara

BLMSK80% 100% 93,33%

Upacara BLMSKMempunyai Arti Penting

bagi Responden40% 80% 80%

Page 123: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

103

Memercayai Ada Berkahatau Mitos dari Upacara

BLMSK30% 80% 80%

Sumber: olahan data lapangan

Responden yang berusia 17-25 tahun dengan jumlah 10 orang,

80% di antaranya mengetahui tentang Upacara BLMSK. Sebanyak 50% (5

dari 10 responden) pada usia 17-25 tahun pernah mengikuti prosesi

Upacara BLMSK, selebihnya belum pernah mengikuti prosesi upacara

tersebut. Responden yang pernah mengikuti prosesi Upacara BLMSK

adalah mereka yang pernah datang ke upacara tersebut. Mereka tidak

mengikuti seluruh rangkaian acaranya, tapi hanya beberapa prosesi acara

seperti pengajian atau pembagian sego jangkrik. Fakta tersebut

menunjukan bahwa separuh responden dari generasi muda belum pernah

mengikuti prosesi Buka Luwur. Ada kekhawatiran bahwa generasi muda

terkesan acuh terhadap Buka Luwur.

Sebanyak 8 dari 10 responden (80%) yang berusia 17-25 tahun

berpandangan positif terhadap BLMSK. Pandangan positif mereka adalah

sebagai tradisi yang harus dilestarikan. Sebanyak 80% (8 responden)

mengerti latar belakang diadakan Upacara BLMSK. Responden tidak

hanya sekadar tahu adanya upacara tersebut, tapi mengerti mengapa

diadakan upacara tersebut. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa

dengan mengetahui latar belakang upacara tersebut, generasi muda sudah

mempunyai pemikiran untuk melestarikan tradisi.

Page 124: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

104

Responden berusia 17-25 tahun yang menyatakan Upacara

BLMSK mempunyai arti penting bagi kehidupannya sebanyak 40% (4 dari

10 responden). Sebanyak 30% (3 responden) tidak menjawab pada

pertanyaan ini atau hanya menjawab “bagus”. Responden sebanyak 30%

(3 responden) menyatakan bahwa Upacara BLMSK tidak mempunyai arti

penting bagi kehidupannya. Sebanyak 3 dari 10 responden (30%)

memercayai mitos terkait Upacara BLMSK. Sebanyak 30% (3 responden)

menyatakan tidak memercayai mitos, sedangkan 40% (4 responden) lebih

memilih untuk netral. Mereka yang netral menyatakan bahwa mitos

tersebut merupakan kepercayaan yang berkembang dan dikembalikan

kepada masing-masing orang. Responden yang tidak percaya mitos

menyatakan bahwa perbuatan tersebut bagian dari syirik

(menyekutukan/menduakan Allah).

Masyarakat pada kategori usia 26-40 tahun dengan responden

berjumlah 10 orang, 80% (8 responden) mengetahui Upacara BLMSK,

sedangkan 20% (2 orang) tidak mengetahui upacara tersebut. Sebanyak 6

dari 10 responden (60%) mengakui pernah mengikuti prosesi Upacara

BLMSK, selebihnya tidak pernah mengikuti prosesi upacara tersebut.

Fakta tersebut menyatakan bahwa selain tahu tentang Buka Luwur, lebih

dari separuh responden pada kategori usia 26-40 tahun pernah mengikuti

prosesi Buka Luwur. Hal ini menunjukan adanya apresiasi lebih pada

orang dewasa dibandingkan dengan generasi muda (usia 17-25).

Page 125: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

105

Sebanyak 9 dari 10 responden (90%) pada kategori usia 26-40

tahun memiliki pandangan positif terhadap Upacara BLMSK. Seluruh

responden (100%) menyatakan mengetahui latar belakang adanya Upacara

BLMSK. Dari fakta tersebut dapat dikatakan bahwa orang dewasa hampir

seluruhnya berpandangan positif tentang Buka Luwur. Mereka menyadari

bahwa upacara tersebut tidak dapat lepas dari kehidupan masyarakat

karena merupakan sebuah tradisi. Selain itu, seluruh responden pada

kategori orang dewasa mengerti latar belakang diadakannya Buka Luwur.

Hal tersebut dapat menjadi modal untuk meneruskan cerita mengenai Buka

Luwur kepada generasi muda.

Sebanyak 8 dari 10 responden (80%) pada kategori usia 26-40

tahun menyatakan bahwa Upacara BLMSK mempunyai arti penting bagi

kehidupannya. Sebanyak 1 responden (10%) menyatakan netral,

sedangkan 1 responden lagi (10%) menyatakan bahwa upacara tersebut

tidak mempunyai arti penting bagi kehidupannya. Sebanyak 8 dari 10

responden (80%) percaya adanya mitos terkait Upacara BLMSK.

Sebanyak 2 dari 10 responden (20%) memilih netral dan tidak ada

responden (0%) dari kategori ini yang tidak memercayai mitos terkait

Upacara BLMSK. Fakta tersebut menyatakan bahwa lebih dari separuh

pada orang dewasa sudah merasakan arti penting adanya upacara tersebut.

Mereka menyatakan bahwa harus menghormati nenek moyang dengan

menghormati dan mengenang jasa Sunan Kudus. Responden pada kategori

orang dewasa yang memercayai mitos menyatakan bahwa aliran doa-doa

Page 126: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

106

setiap hari di makam Sunan Kudus atau ketika Upacara BLMSK akan

mendapat balasan lewat berkah dari Sunan Kudus.

Responden yang berusia 40 tahun ke atas berjumlah 15 orang,

seluruhnya (100%) menyatakan mengetahui Upacara BLMSK. Sebanyak

86,66% (13 responden) pernah mengikuti prosesi upacara tersebut. Dari

fakta tersebut dapat dikatakan bahwa faktor usia (yang sudah cukup lama

menetap di Kudus) mempengaruhi pengetahuan tentang upacara tersebut.

Masyarakat Kudus yang tergolong generasi tua (kategori usia 40 tahun ke

atas) lebih banyak yang tahu dan lebih banyak yang mengikuti prosesi

Buka Luwur dibandingkan generasi muda (kategori usia 17-25 tahun) atau

orang dewasa (kategori usia 26-40 tahun). Hal tersebut dimungkinkan

terjadi karena pada generasi tua masih menggunakan tradisi lisan untuk

menyebarkan sebuah informasi atau berita tertentu.

Sebanyak 13 dari 15 responden (86,66%) kategori usia 40 tahun ke

atas menyatakan berpandangan positif terhadap Buka Luwur. Sebanyak 14

dari 15 responden (93,33%) menyatakan mengerti latar belakang adanya

Buka Luwur. Fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa generasi tua hampir

seluruhnya berpandangan positif tentang Buka Luwur. Mereka menyadari

bahwa upacara tersebut tidak dapat lepas dari mereka karena merupakan

bagian dari kehidupan mereka. Hampir seluruh responden pada kategori

generasi tua mengerti latar belakang diadakannya Buka Luwur. Hal

tersebut dapat menjadi modal untuk meneruskan cerita mengenai Buka

Luwur kepada generasi yang berada di bawahnya.

Page 127: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

107

Sebanyak 12 dari 15 responden (80%) pada kategori usia 40 tahun

ke atas menyatakan bahwa Upacara BLMSK mempunyai arti penting bagi

kehidupannya. Sebanyak 1 responden (6,66%) menyatakan netral,

sedangkan 2 responden lagi (13,33%) menyatakan bahwa upacara tersebut

tidak mempunyai arti penting bagi kehidupannya. Sebanyak 12 dari 15

responden (80%) percaya adanya mitos terkait Upacara BLMSK.

Sebanyak 3 dari 15 responden (20%) tidak memercayai mitos terkait

Upacara BLMSK. Fakta tersebut menyatakan bahwa lebih dari separuh

pada orang dewasa sudah merasakan arti penting adanya upacara tersebut.

Mereka menyatakan bahwa harus menghormati nenek moyang dengan

menghormati dan mengenang jasa Sunan Kudus, salah satunya lewat

ziarah dan Buka Luwur. Responden pada kategori orang dewasa yang

memercayai mitos menyatakan bahwa adanya berkah dari Buka Luwur

sehingga kehidupan mereka tenteram karena dekat dengan nenek moyang.

Responden yang tidak percaya mitos menyatakan bahwa perbuatan

tersebut bagian dari syirik (menyekutukan/menduakan Allah).

2. Latar Belakang Pendidikan

Latar belakang pendidikan merupakan aspek yang utama yang dapat

memengaruhi tanggapan mengenai Upacara BLMSK. Pendidikan yang

dimaksud adalah lulusan pendidikan formal dari jenjang SD sampai

sarjana. Pada saat pendidikan formal tentunya belajar mengenai

kebudayaan yang beraneka ragam di Indonesia, khususnya Jawa. Pada

bangku sekolah diceritakan peran Walisongo dalam penyebaran agama

Page 128: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

108

Islam di pulau Jawa. Sunan Kudus adalah salah satu dari Walisongo yang

menyebarkan dakwah Islam di Kabupaten Kudus. Upacara BLMSK

adalah bentuk penghormatan masyarakat Kudus untuk mengenang jasa

beliau. Responden yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi

memilki pola pikir lebih netral dalam menanggapi Upacara BLMSK sesuai

pengetahuan intelektualnya.

Tabel 18. Resepsi Upacara BLMSK.Berdasarkan Latar BelakangPendidikan

Latar Belakang

Pendidikan

TanggapanSD/SMP SMA

Diplomaatau

Sarjana

Mengetahui tentang UpacaraBLMSK

100% 91,66% 81,25%

Berpartisipasi dalam ProsesiUpacara BLMSK

71,42% 83,33% 56,25%

Pandangan Positif terhadapUpacara BLMSK

100% 83,33% 81,25%

Mengerti Latar BelakangPelaksanaan Upacara

BLMSK100% 91,66% 87,5%

Upacara BLMSKMempunyai Arti Penting

bagi Responden71,42% 75% 62,5%

Memercayai Ada Berkahatau Mitos dari Upacara

BLMSK100% 66,66% 50%

Sumber: olahan data lapangan

Responden yang mempunyai latar pendidikan SD/SMP berjumlah

7 orang, seluruhnya (100%) mengetahui tentang Upacara BLMSK.

Sebanyak 71,42% (5 dari 7 responden) pernah mengikuti prosesi Upacara

Page 129: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

109

BLMSK, selebihnya belum pernah mengikuti prosesi upacara tersebut.

Responden yang pernah mengikuti prosesi Upacara BLMSK adalah

mereka yang pernah datang ke upacara tersebut. Mereka hanya mengikuti

satu atau beberapa acara dari seluruh rangkaian acara Buka Luwur. Fakta

tersebut menunjukan bahwa meskipun berlatar pendidikan SD/SMP,

seluruh responden mengetahui adanya Upacara BLMSK. Hampir seluruh

responden pada kategori ini pernah mengikuti prosesi Upacara BLMSK.

Sebanyak 7 responden (100%) yang mempunyai latar belakang

pendidikan SD/SMP menyatakan berpandangan positif dan mengerti latar

belakang Upacara BLMSK. Pandangan positif mereka adalah Buka Luwur

sebagai tradisi penghormatan Sunan Kudus yang telah berjasa yang harus

dilestarikan. Responden tidak hanya sekadar tahu tapi mengerti latar

belakang diadakan upacara tersebut, yaitu sebagai wujud terima kasih,

penghormatan, dan kedekatan mereka dengan Sunan Kudus.

Sebanyak 5 dari 7 responden (71,42%) responden berlatar

belakang pendidikan SD/SMP menyatakan bahwa Buka Luwur

mempunyai arti penting bagi kehidupannya. Sebanyak 2 dari 7 orang (28,

58%) menyatakan netral terkait arti penting Buka Luwur. Mereka yang

netral menyatakan bahwa Buka Luwur hanya sebagai tradisi yang sudah

ada. Seluruh responden (7 orang) menyatakan percaya adanya mitos

terkait Buka Luwur. Responden yang percaya mitos menyatakan bahwa

ada berkah (kekuatan) dibalik luwur atau sego jangkrik. Selain mendapat

Page 130: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

110

cerita dari orang tua/teman, sebagian dari mereka telah merasakan adanya

berkah dengan terwujudnya keinginannya.

Responden yang mempunyai latar belakang pendidikan SMA

berjumlah 12 orang, 91,66% (11 responden) menyatakan mengetahui

adanya Upacara BLMSK. Sebanyak 10 dari 12 responden (83,33%)

menyatakan pernah mengikuti prosesi Upacara BLMSK, selebihnya tidak

pernah mengikuti prosesi upacara tersebut. Fakta tersebut menyatakan

bahwa hampir seluruh responden mengetahui dan pernah mengikuti

prosesi Buka Luwur. Hal ini menunjukan bahwa Upacara BLMSK sudah

diketahui khalayak umum baik dari pendidikan formal, mulut ke mulut

atau diberitakan melalui media massa/elektronik.

Sebanyak 10 dari 12 responden (83,33%) yang berlatar belakang

pendidikan SMA menyatakan mempunyai pandangan positif tentang

Upacara BLMSK. Sebanyak 11 dari 12 responden (91,66%) menyatakan

mengetahui latar belakang adanya Upacara BLMSK. Dari fakta tersebut

dapat dikatakan bahwa semakin tinggi pendidikan tidak menjamin

seseorang untuk menghargai salah satu kebudayaan lokal. Hampir seluruh

responden berpandangan positif dan mengerti latar belakang Buka Luwur,

namun 2 responden memilih untuk tidak menjawab pada poin pertanyaan

terkait pandangan positif Buka Luwur.

Sebanyak 9 dari 12 responden (75%) yang berlatar belakang

pendidikan SMA menyatakan Buka Luwur memilki arti penting bagi

kehidupannya. Sebanyak 1 responden (8,34%) memilih netral, sedangkan

Page 131: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

111

2 responden lagi (16,66%) menyatakan Buka Luwur tidak mempunyai arti

penting bagi kehidupannya. Sebanyak 8 dari 12 responden (66,66%)

percaya adanya mitos terkait Upacara BLMSK. Sebanyak 2 dari 12

responden (16,66%) memilih netral, sedangkan selebihnya (2 responden)

tidak memercayai adanya mitos terkait Upacara BLMSK. Fakta tersebut

menyatakan bahwa lebih dari separuh pada kategori ini merasakan arti

penting adanya upacara tersebut. Mereka menyatakan bahwa harus

menghormati nenek moyang dengan menghormati dan mengenang jasa

Sunan Kudus. Responden yang memercayai mitos menyatakan bahwa

aliran doa-doa setiap hari di makam Sunan Kudus atau ketika Upacara

BLMSK akan mendapat balasan lewat berkah dari Sunan Kudus.

Responden yang tidak memercayai menyatakan bahwa tindakan tersebut

(mitos) melebih-lebihkan dan termasuk tindakan syirik. Responden yang

netral terhadap mitos menyatakan bahwa hal tersebut kembali pada diri

masing-masing orang.

Responden yang mempunyai latar belakang pendidikan

diploma/sarjana berjumlah 16 orang, 81,25% (13 responden) menyatakan

mengetahui adanya Upacara BLMSK. Sebanyak 9 dari 16 responden

(56,25%) menyatakan pernah mengikuti prosesi Upacara BLMSK,

selebihnya tidak pernah mengikuti prosesi upacara tersebut. Fakta tersebut

menyatakan bahwa lebih dari separuh responden mengetahui Upacara

BLMSK. Terjadi penurunan jumlah presentase responden yang

berpartisipasi dalam Buka Luwur dibandingkan dengan kategori responden

Page 132: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

112

yang berlatar belakang SMA. Hal tersebut mungkin dapat terjadi karena

responden yang berlatar belakang pendidikan diploma/sarjana memilki

pandangan intelektual lebih, sehingga mereka tidak perlu datang langsung

mengikuti prosesi Buka Luwur.

Sebanyak 13 dari 16 responden (81,25%) yang berlatar belakang

pendidikan diploma/sarjana menyatakan mempunyai pandangan positif

tentang Upacara BLMSK. Sebanyak 14 dari 16 responden (87,5%)

menyatakan mengetahui latar belakang adanya Upacara BLMSK. Dari

fakta tersebut dapat dikatakan bahwa semakin tinggi pendidikan tidak

menjamin seseorang untuk menghargai salah satu kebudayaan lokal. Lebih

dari separuh responden berpandangan positif dan mengerti latar belakang

Buka Luwur, selebihnya (3 responden) berpandangan biasa dengan

menjawab “Ya” atau tidak mengisi pada poin pertanyaan tersebut.

Sebanyak 10 dari 16 responden (62,5%) yang berlatar belakang

pendidikan diploma/sarjan menyatakan Buka Luwur memilki arti penting

bagi kehidupannya. Sebanyak 2 responden (12,5%) memilih netral,

sedangkan 4 responden lagi (25%) menyatakan Buka Luwur tidak

mempunyai arti penting bagi kehidupannya. Sebanyak 8 dari 16 responden

(50%) percaya adanya mitos terkait Upacara BLMSK. Sebanyak 4 dari 16

responden (25%) memilih netral, sedangkan selebihnya (4 responden)

tidak memercayai adanya mitos terkait Upacara BLMSK. Fakta tersebut

menyatakan bahwa lebih dari separuh pada kategori ini merasakan arti

penting dengan adanya upacara tersebut. Mereka menyatakan bahwa harus

Page 133: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

113

menghormati nenek moyang dengan menghormati dan mengenang jasa

sebagai wujud terima kasih kepada Sunan Kudus. Responden yang

menjawab netral (2 orang) menyatakan bahwa Buka Luwur hanya sebagai

tradisi yang harus dijalankan, selebihnya (4 responden) menyatakan Buka

Luwur tidak mempunyai arti penting karena memang tidak dirasa

pengaruhnya. Dalam kategori ini hanya separuh responden yang

memercayai mitos terkait Buka Luwur. Responden yang tidak memercayai

menyatakan bahwa tindakan tersebut (mitos) melebih-lebihkan dan

termasuk tindakan syirik. Responden yang netral terhadap mitos

menyatakan bahwa hal tersebut kembali pada diri masing-masing orang.

Hal tersebut dapat terjadi karena responden yang telah mengeyam

pendidikan tinggi akan memilki wawasan luas, sehingga mengaitkan

realitas kehidupan dengan hal yang dianggap tidak dapat diterima akal

pikiran.

3. Agama

Agama sebagai keyakinan dan pengetahuan yang menjadi dan dijadikan

landasan tindakan, secara umum diturunkan, diberlakukan dan dibakukan

orangtua serta lingkungan sosialnya (Thohir, 2006: 63). Penduduk

Kabupaten Kudus yang mengaku atau dicatat memeluk agama Islam

sebesar 97,47%49. Ini berarti hampir seluruh masyarakat Kudus memeluk

agama Islam. Presentase tersebut semata-mata didasarkan data yang

peneliti olah dari kantor BPS Kudus. Hal tersebut berdasarkan pengakuan

49 Id. at 29

Page 134: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

114

masyarakat Kudus mengenai agama yang dipeluk, dan tidak terkait dengan

kualitas keagamaannya.

Responden yang beragama Islam mengaku pernah berziarah ke

makam Sunan Kudus, hal tersebut membuktikan adanya pengakuan dari

masyarakat bahwa Sunan Kudus merupakan tokoh yang disegani. Para

sesepuh kyai dahulu mungkin tidak cukup hanya berziarah, akhirnya

mencari bentuk penghormatan lain sehingga muncullah upacara Buka

Luwur. Upacara Buka Luwur sebagai tradisi diturunkan secara turun-

temurun dari generasi ke genarasi. Upacara tersebut merupakan bagian

dari ritual agama Islam yang dilaksanakan setahun sekali. Resepsi

masyarakat yang beragama Islam mengenai Buka Luwur akan lebih tajam,

mendalam, dan tidak menimbulkan salah pemaknaan. Dikhawatirkan jika

responden tidak beragama Islam akan memberikan resepsi yang kurang

mendalam karena perbedaan warna agama.

Tabel 19. Resepsi Responden yang Beragama Islam terhadap UpacaraBLMSK

Jawaban

TanggapanYa Netral Tidak

Mengetahui tentangUpacara BLMSK

88,58% - 11,42%

Berpartisipasi dalamProsesi Upacara

BLMSK68,58% - 31,42%

Pandangan Positifterhadap Upacara

BLMSK85,71% 14,29% -

Page 135: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

115

Mengerti LatarBelakang

PelaksanaanUpacara BLMSK

91,43% - 8,57%

Upacara BLMSKMempunyai Arti

Penting bagiResponden

68,58% 14,28% 17,14%

Memercayai AdaBerkah atau Mitos

dari UpacaraBLMSK

65,72% 17,14% 17,14%

Sumber: olahan data lapangan

Dari keseluruhan responden berjumlah 35 orang yang mengaku

beragama Islam, sebanyak 31 responden (88,58%) mengetahui Upacara

BLMSK. Sebanyak 4 dari 35 responden (11,42%) mengaku tidak

mengetahui upacara tersebut. Sebanyak 24 dari 35 responden (68,58%)

mengaku pernah mengikuti prosesi Buka Luwur. Sebanyak 11 dari 35

responden (31,42%) menyatakan belum pernah mengikuti prosesi Buka

Luwur. Fakta tersebut membuktikan bahwa meski responden memilki

kepercayaan yang sama, namun masih ada yang belum mengetahui

Upacara BLMSK. Responden yang sudah mengetahui saja ada yang belum

mengikuti prosesi acaranya. Buka Luwur dapat dikatakan sebagai upacara

yang sangat terkenal bagi kalangan masyarakat Kudus dengan bukti lebih

dari separuh responden mengetahui keberadaan upacara tersebut.

Sebanyak 30 dari 35 responden (85,71%) yang mengaku beragama

Islam menyatakan berpandangan positif , sedangkan 5 responden (14,29%)

lebih memilih netral. Sebanyak 32 dari 35 responden (91,43%)

mengetahui latar belakang adanya Buka Luwur. Sebanyak 3 dari 35

Page 136: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

116

responden (8,57%) tidak mengetahui latar belakang Buka Luwur.

Responden yang menjawab netral pada poin pertanyaan terkait pandangan

positif Buka Luwur adalah mereka dengan jawaban “Ya” atau “Bagus”

saja tanpa disertai alasan. Sedangkan responden yang tidak mengetahui

latar belakang (3 responden) menguraikan jawaban yang keliru. Fakta

tersebut membuktikan bahwa meski responden memilki kepercayaan yang

sama, masih ada yang belum mengetahui latar belakang Upacara BLMSK.

Responden yang berpandangan positif mengungkapkan bahwa Buka

Luwur adalah salah satu hasil kebudayaan yang harus dilestarikan.

Responden yang mengerti latar belakang Buka Luwur menjelaskan bahwa

upacara tersebut sudah ada sejak dahulu kala sebagai wujud penghormatan

terhadap Sunan Kudus. Responden juga mengungkapkan bahwa mereka

akan lebih merasa nyaman dan tenteram ketika masih berhubungan dengan

nenek moyangnya.

Sebanyak 24 dari 35 responden yang beragama Islam (68,58%)

mengaku Upacara BLMSK mempunyai arti penting di kehidupannya.

Responden sebagian besar menjelaskan bahwa dirinya mempunyai ikatan

dengan Sunan Kudus yang telah berjasa membawa Kudus menjadi

sekarang ini. Responden mengaku hidupnya tenang dan tentram jika

mengikuti prosesi Upacara Buka Luwur karena mendapat berkah dari

Sunan Kudus. Responden sebanyak 14,28% (5 orang) memilih untuk

netral, yaitu tidak mengisi pada lembar kuesioner. Responden sebanyak

Page 137: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

117

17,14% (6 orang) mengaku Upacara BLMSK tidak mempunyai arti

penting bagi kehidupannya.

Sebanyak 22 dari 35 responden (62,86%) mengaku adanya mitos

terkait Buka Luwur. Mereka mengaku upacara Buka Luwur mengandung

berkah yang melimpah dari Sunan Kudus. Mereka juga mengakui adanya

mitos yang terkandung dari kain mori bekas makam Sunan Kudus atau

sego jangkrik yang dibagikan kepada masyarakat tanggal 10 Muharram.

Responden memercayai mitos karena mereka sudah mengetahui dan

memahami hakekat Buka Luwur karena ada tokoh Sunan Kudus dibalik

upacara tersebut. Mereka percaya kekuatan gaib itu ada dan memiliki

kekuatan di luar batas kekuatan mereka, di mana kekuatan gaib tersebut

adalah bukti kebesaran Allah.

Responden yang menjawab netral sebanyak 17,14% (6 dari 35

orang) dengan alasan mitos (kepercayaan) kain mori bekas makam Sunan

Kudus atau sego jangkrik berlaku bagi orang yang percaya saja. Mengenai

mitos tersebut, mereka menjelaskan mitos tersebut dikembalikan lagi

kepada masyarakat sesuai niatan masing-masing. Responden sebenarnya

mengakui keberadaan mitos tersebut namun mereka takut untuk

memercayai hal tersebut. Mereka mengakui bahwa bila kecenderungan

memercayai mitos, maka akan menjurus ke perbuatan/sifat syirik.

Sebanyak 6 dari 35 responden yang beragama Islam (17,14)

mengaku tidak mempercayai adanya mitos (kepercayaan) tentang kain

mori bekas makam Sunan Kudus atau sego jangkrik. Mereka berpendapat

Page 138: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

118

bahwa dengan mempercayai hal tersebut jatuhnya akan menimbulkan

perbuatan syirik (menyekutukan/menduakan Allah). Responden hanya

mengakui kekuatan yang berasal dari Allah, bukan benda-benda terkait

Buka Luwur. Mereka lebih berpikir rasional sesuai kepercayaannya

daripada menggantungkan pada benda seperti luwur atau sego jangkrik.

Selain menyebarkan kuesioner pada responden, peneliti melakukan

wawancara dengan Kepala Desa Kauman bernama Rafiqul Hidayat. Beliau dari

kecil sudah mengikuti prosesi Upacara Buka Luwur meskipun belum terlibat

langsung di dalamnya. Ketika Buka Luwur berlangsung, hampir seluruh penduduk

Desa Kauman terlibat dalam prosesinya. Mereka sangat bersemangat karena

Sunan Kudus telah berjasa bagi Kota Kudus. Beliau juga memercayai tentang

mitos tentang kain mori bekas makam Sunan Kudus dan nasi jangkrik. Beliau

mengatakan bahwa penggunakan kain mori tergantung kebutuhan orang yang

memakainya, ada yang untuk jimat50, untuk membangun rumah biar selamat dan

aman ke depannya.

Em. Nadjib Hassan yang menjabat sebagai Ketua Yayasan Masjid Menara

dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) memiliki tugas untuk menjaga pelaksanaan

Upacara BLMSK semakin baik. Pada tahun 2008 beliau membuat kebijakan

memisah jalur antrean antara laki-laki dan perempuan karena banyak kalangan

tidak setuju jalur antrean dijadikan satu. Dalam ajaran Islam laki-laki dan

perempuan yang bukan muhrim dilarang bersentuhan. Terlepas dari itu beliau

mengakui bahwa Upacara BLMSK adalah alat dakwah yang efektif. Meskipun

50 Jimat adalah suatu benda atau tulisan yang dianggap mengandung kesaktian, seperti dapatmenolak penyakit, menyebabkan kebal, dsb (Poerwadarminta, 2007: 490).

Page 139: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

119

sesampainya di daerah masing-masing, penerimaan orang-orang yang mendengar

ceramah dakwah tadi berbeda. Hal tersebut yang harus diluruskan dan menjadi

tugas ulama, kyai, dan tokoh masyarakat setempat. Beliau memercayai adanya

mitos terkait kain mori bekas makam Sunan Kudus dan nasi yang dibagikan

masyarakat. Bahkan segala sesuatu yang berkaitan dengan Sunan Kudus pasti ada

berkahnya.

Kepala Coorporate Affair Officer (Humas) PT. Djarum Kudus yang

bernama Hardi Cahyana berpendapat bahwa Upacara BLMSK adalah wujud

toleransi antar umat beragama. Hal tersebut diterapkan dengan bentuk interaksi

antar sesama manusia tanpa membedakan ras dan golongan. PT. Djarum Kudus

mendukung Upacara BLMSK dengan bershodaqoh setiap tahunnya. Beliau

berpendapat bahwa ada ada energi tersendiri dan daya tarik magis dari upacara

tersebut. Sunan Kudus yang pandai berdagang dijadikan ikon sehingga sebagian

besar masyarakat Kudus sukses dalam hal berdagang. Terkait mitos yang ada di

masyarakat, beliau memercayai adanya berkah yang dilimpahkan oleh Sunan

Kudus. Berkah yang dirasakan setiap orang pasti berbeda-beda asalkan tidak

menjurus pada syirik terhadap benda (kain mori/nasi) tersebut.

Tabel 20. Hasil Resepsi Masyarakat Kabupaten Kudus terhadap Upacara BLMSK

Faktor yangMemengaruhi

ResepsiKategori

Hasil Resepsi Masyarakat KabupatenKudus terkait Upacara BLMSK

Usia a. 17-25 tahun

Beberapa masyarakat Kabupaten Kudusyang berusia 17-25 tahun sebagian besarmengetahui tentang Upacara BLMSK.Namun hanya separuh dari responden padakategori ini yang pernah mengikuti prosesi

Page 140: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

120

Buka Luwur. Hal tersebut karena belumadanya kesadaran dari responden generasimuda untuk mengikuti prosesi Buka Luwur.

Sebagian besar responden memilkipandangan positif terhadap Buka Luwur.Mereka berpendapat bahwa tradisi tersebutharus dilestarikan. Sebagian besar respondenmengerti latar belakang adanya Buka Luwur.Menandakan generasi muda peduli dan ingintahu upacara Buka Luwur.

Kurang dari separuh responden menyatakanBuka Luwur tidak memilki arti penting dantidak memercayai mitos terkait upacaratersebut. Hal tersebut menandakan generasimuda belum merasakan dampak dariupacara Buka Luwur sehingga belummerasakan arti penting dari upacara tersebut.

b. 26-40 tahun

Beberapa masyarakat Kabupaten Kudusyang berusia 26-40 tahun sebagian besarmengetahui tentang Upacara BLMSK. Padakategori orang dewasa lebih dari separuhpernah mengikuti prosesi Buka Luwur. Haltersebut menandakan bahwa pada kategoriorang dewasa lebih peduli pada upacaraBuka Luwur.

Hampir seluruh responden dari orangdewasa memilki pandangan positif terhadapBuka Luwur. Seluruh responden mengetahuilatar belakang adanya upacara tersebut. Haltersebut menandakan adanya kepedulianterhadap Buka Luwur, sehingga merekadapat meneruskan cerita kepada generasidibawahnya.

Hampir seluruh responden orang dewasamenganggap Buka Luwur memiliki artipenting bagi kehidupannya. Hampir selurhreponden memercayai adanya mitos terkait

Page 141: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

121

Buka Luwur karena ada berkah dari SunanKudus.

c. 40 tahun keatas

Beberapa masyarakat Kabupaten Kudusyang berusia 40 tahun ke atas seluruhnyamengetahui tentang Upacara BLMSK.Hampir seluruh responden pernah mengikutiprosesi Buka Luwur. Hal tersebutmenandakan bahwa generasi tuamenghormati, mengapresiasi, dan ikutmelestarikan kearifan lokal.

Hampir seluruh responden memilikipandangan positif terhadap Buka Luwur.Mereka juga mengerti latar belakang adanyaupacara tersebut. Kekhawatiran punahnyaupacara Buka Luwur kecil.

Hampir seluruh responden generasi tuamenganggap Buka Luwur memiliki artipenting bagi kehidupannya. Hampir selurhreponden memercayai adanya mitos terkaitBuka Luwur karena ada berkah dari SunanKudus.

LatarBelakang

Pendidikana. SD/SMP

Beberapa masyarakat Kabupaten Kuduslulusan SD/SMP seluruhnya berpandanganpositif terhadap Upacara BLMSK. Seluruhrersponden juga mengerti latar belakangpelaksanaan Upacara BLMSK. Penelitiberasumsi bahwa pada kategori ini masihmengikuti pola tradisional, yaitu hanyamenganut apa yang diajarkan oleh kyai. Apayang diajarkan kyai selalu benar, jika salahmaka yang berdosa adalah kyai tersebut.

Seluruh responden memliki pandanganpositif dan mengerti latar belakang adanyaupacara Buka Luwur.

Lebih dari separuh responden mengakuBuka Luwur memiliki arti penting bagi

Page 142: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

122

kehidupannya. Seluruh responden mengakumemercayai mitos terkait upacara tesebut.

b. SMA

Beberapa masyarakat Kabupaten Kuduslulusan SMA sebagian besar berpandanganpositif terhadap Upacara BLMSK. Hampirseluruh responden pada kategori mengertilatar belakang pelaksanaan BLMSK.

Hampir seluruh responden memilkipandangan positif dan mengerti latarbelakang adanya upacara Buka Luwur.

Lebih dari separuh responden mengakuBuka Luwur memilki arti penting bagikehidupannya. Lebih dari separuh respondenmengaku memercayai mitos terkait upacaratersebut.

c. Diploma/sarjana

Beberapa masyarakat Kabupaten Kuduslulusan diploma/sarjana sebagian besarberpandangan positif terhadap UpacaraBLMSK. Sebagian besar responden padakategori ini mengerti latar belakangpelaksanaan Upacara BLMSK. Faktasementara bahwa semakin tinggi lulusan,maka semakin menurun jumlahpresentasinya. Responden pada kategori inihanya mengetahui namun belum mengertihakekat latar belakang diadakan BukaLuwur.

Hampir seluruh responden memilkipandangan positif dan mengerti latarbelakang adanya upacara Buka Luwurdengan jumlah presentase turun dariresponden yang berlatar belakangpendidikan SMA.

Lebih dari separuh responden mengakuBuka Luwur memilki arti penting bagikehidupannya. Hanya separuh responden

Page 143: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

123

mengaku memercayai mitos terkait upacaratersebut. Fakta tersebut menandakan bahwareponden yang memilki wawasal lebih luasserta pandangan intelektual lebihmengedepankan rasio (akal) dan realitassesuai pemahaman ilmunya.

Agama

a. Percayaterhadapmitos

Lebih dari dari separuh dari kategori inimemercayai adanya berkah atau mitos dariUpacara BLMSK.

Responden memercayai mitos karenamengetahui dan memahami hakekat BukaLuwur karena ada tokoh Sunan Kudusdibalik upacara tersebut. Mereka percayakekuatan gaib itu ada dan memiliki kekuatandi luar batas kekuatan mereka, di manakekuatan gaib tersebut adalah buktikebesaran Allah.

b. NetralterhadapMitos

6 dari 35 responden dalam kategori inimemilih netral dengan menjawab mitostersebut dikembalikan pada keyakinanmasing-masing orang.

Mereka menjelaskan mitos tersebutdikembalikan lagi kepada masyarakat sesuainiatan masing-masing. Responden mengakuikeberadaan mitos tersebut namun merekatakut untuk memercayai hal tersebut karenamenjurus ke perbuatan/sifat syirik.

c. TidakPercayaterhadapMitos

Jumlah responden yang sama (6 orang) tidakmemercayai berkah atau mitos dari UpacaraBLMSK. Fakta lapangan mengungkapkanbahwa meskipun agama yang dipelukresponden sama (Islam), namun tanggapanyang diberikan berbeda.

Mereka berpendapat dengan mempercayaihal tersebut jatuhnya akan menimbulkanperbuatan syirik (menyekutukan/menduakan

Page 144: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

124

Allah). Responden hanya mengakuikekuatan yang berasal dari Allah, bukanbenda-benda terkait Buka Luwur. Merekalebih berpikir bahwa sumber segalanyaadalah Allah, bukan menggantungkan padabenda seperti luwur atau sego jangkrik.

C. Mitos atau Kepercayaan Masyarakat Kabupaten Kudus Terkait Upacara

BLMSK

1. Legenda Sunan Kudus

Syeikh Ja’far Shodiq adalah nama asli Sunan Kudus. Beliau putra dari Raden

Usman Haji yang bergelar Sunan Ngudung di Jipang Panolan. Menurut cerita

Jipan Panolan adalah sebuah daerah yang letaknya di utara Blora. Silsilah

Sunan Kudus adalah Ja’far Shodiq bin Raden Usman Haji bin Raja Pandita

bin Ibrahim Al Samarqandi bin Maulana Muhammad Jumadi al Kubra bin

Zaen al Husein bin Zain al Kubra bin Ali karomallahu wajhah51 bin Abu

Thalib (Said, 2010: 29).

Sunan Kudus menikah dengan Dewi Rukhil (putri Sunan Bonang) dan

mempunyai keturunan bernama Amir Hasan. Sunan Kudus juga menikah

dengan putri dari Pangeran Pecat Tandaterung dari Majapahit. Mereka

mempunyai keturunan delapan (8) orang, Nyi Ageng Pambayun, Panembah

Palembang, Panembah Mekaos Honggokusumo, Panembah Kodhi, Panembah

Karimun, Panembah Joko, Ratu Pakojo, Ratu Prodobinabar (Said, 2010: 31).

51 Karomallahu wajhah adalah gelar untuk Ali karena wajahnya bercahaya. Konon Ali bin AbuTholib selama hidupnya tidak pernah melihat kelaminnya sendiri sehingga wajahnya terjaga danbercahaya.

Page 145: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

125

Meski dari keluaraga terhormat, beliau tetap rendah hati dan

bersosialisasi dengan warga tanpa membedakan golongan dan status sosial.

Sunan Kudus menaruh hormat kepada sesepuh agama yang hadir lebih dahulu

di Kudus meskipun keturunan Tionghoa yaitu The Ling Sing52. Bahkan Sunan

Kudus berguru kepada beliau untuk memahami kondisi sosial masyarakat

sekitar.

Konon Kyai Telingising inguk-inguk (menoleh kanan-kiri) mencari

seseorang yang bisa menggantikan dan meneruskan perjuangannya. Kyai

Telingisng yang mempunyai kekuatan indera keenam, melihat sosok Sunan

Kudus mampu mneruskan perjuangannya. Daerah di mana Kyai Telingsung

inguk-inguk diberi nama Nganguk (sebelah timur alun-alun Kudus). Di daerah

Nganguk terdapat Masjid Nganguk Wali, masjid pertama yang dibangun oleh

Sunan Kudus ketika pertama kali menginjakkan kaki di Kudus.

Sunan Kudus juga terkenal dengan kesaktiannya. Menurut cerita suatu

hari Sunan Kudus pernah ditantang oleh Ki Ageng Kedu dengan

memanggilnya untuk segera keluar dari masjid. Sembari menaiki tampah53 Ki

Ageng Kedu terbang mengelilingi daerah sekitar masjid dengan penuh

kesombongan. Sunan Kudus keluar dari masjid seusai berzikir dan

mengarahkan jari ke arah Ki Ageng Kedu. Seketika itu Ki Ageng Kedu jatuh

bersama tampah dan masuk ke dalam air comberan/lumpur. Sekarang ini

tempat jatuhnya Ki Ageng Kedu tersebut dikenal dengan nama Jember,

52 The Ling Sing dikenal oleh masyarakat Kudus dengan nama Kyai Telingsing. Nama beliausekarang dibadikan menjadi nama sebuah jalan di daerah Sunggingan.53 Tampah adalah barang anyaman dari bambu berbentuk bulat, gunanya untuk menampi beras(Poerwadarminta, 2007: 805).

Page 146: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

126

sebelah barat Desa Kauman. Versi lain asal usul nama daerah Jember adalah

ketika Aryo Penangsang (murid Sunan Kudus) roboh setelah dipanah. Aryo

Penangsang roboh dan mengucurkan darah hinggan darah tersebut ngecember

(menggenang). Tempat darah Aryo Penangsang ngecember tersebut diberi

nama Jember.

Menurut cerita yang masih ada sampai sekarang, putra dari Sunan

Kudus pernah kalah adu ayam jago dengan Sunan Kedu54. Taruhannya adalah

segala yang menempel dibadan harus dilepas. Sesampainya di rumah, Sunan

Kudus bertanya kepada putranya. Setelah mengetahui cerita dari putranya,

Sunan Kudus mengatakan bahwa besok adu ayam jago lagi melawan Sunan

Kedu tetapi menggunakan ayam jago Sunan Kudus. Ayam jago Sunan Kedu

kalah dengan ayam jago Sunan Kudus. Konon ayam jago Sunan Kudus yang

menang adalah hasil jelmaan dari pethel (kapak).

2. Kepercayaan Masyarakat Kabupaten Kudus Mengenai Air Bekas

Jamasan Keris Cinthaka

Cinthaka adalah keris Sunan Kudus yang diyakini sampai sekarang masih

mempunyai kesaktian. Tebukti ketika penjamasan Keris Kiai Cinthaka saat

prosesi BLMSK cuaca pasti timbreng55. Masyarakat Kudus yang menyimpan

keris di rumah menunggu momen ini untuk memperoleh kolo (air bekas

54 Sunan Kedu menurut cerita adalah nama lain dari Ki Ageng Kedu. Sunan Kedu berasal daridaerah Kedu (Yogyakarta). Sunan Kedu dimakamkan di Desa Gribig, sekitar 2 kilometer ke utaradari perempatan Jember atau dari makam Sunan Kudus.55 Ibid at 68

Page 147: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

127

jamasan) Keris Cinthaka. Masyarakat yang percaya bahwa kolo tersebut dapat

menularkan kesaktian dari Keris Cinthaka.

Menurut cerita ketika musim kemarau daerah sekitar luar kompleks

Makam Sunan Kudus bercuaca terang, namun anehnya daerah Makam Sunan

Kudus mendung. Lebih aneh lagi adalah daerah sekitar Makam Sunan Kudus

bisa hujan. Ketika musim hujan daerah Makam Sunan Kudus bisa hujan,

sedangkan daearah luar Makam Sunan Kudus hanya mendung. Sebaliknya,

jika luar daerah Makam Sunan Kudus hujan, sekitar Makam Sunan Kudus

hanya mendung. Masyarakat setempat mempercayai bahwa itu adalah efek

kesaktian Keris Cinthaka yang disimpan di Pendapa Tajug dan kesakralan

Makam Sunan Kudus.

Sunan Kudus setelah wafat sampai sekarang meninggalkan tiga (3)

benda yang masih bisa dilihat. Pertama adalah Masjid Al-Aqsha Sunan Kudus

yang sampai sekarang telah mengalami beberapa renovasi karena

bertambahnya jamaah. Kedua adalah Menara Kudus yang masih berdiri kokh

sampai sekarang. Ketiga adalah Keris Cinthaka56 yang disimpan di Pendapa

Tajug. Sebenaranya beberapa tahun yang lalu tasbih yang digunakan Sunan

Kudus masih ada, namun sekarang ini tasbih tersebut hilang.

56 Peneliti menyadari data tentang tanggapan Keris Cinthaka dan kolo yang disajikan terbatas. Haltersebut karena keterbatasan waktu wawancara dengan Pak Faqihuddin Soleh (orang yangmenjamas Keris Cinthaka). Selain itu, waktu peneliti yang relatif singkat untuk menemukan wargaKudus yang menyimpan keris.

Page 148: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

128

3. Kepercayaan Masyarakat Kabupaten Kudus Mengenai Luwur Bekas

Makam Sunan Kudus

Kain mori (bekas) Makam Sunan Kudus atau biasa yang disebut luwur

dipercaya sebagai perantara dalam memperoleh berkah atau rejeki. Tidak

sembarang orang dapat memperoleh luwur pada Upacara BLMSK. Luwur

berukuran 10-20 cm dibagikan tanggal 10 Muharram bersamaan pengambilan

berkat (nasi) keranjang dengan cara diselipkan pada keranjang. Pembagian

luwur berukuran 3-5 meter dilaksanakan pada tanggal 12 Muharram. Tidak

sembarang orang mendapat luwur bekas Makam Sunan Kudus. Orang yang

mendapat luwur adalah Kyai Sepuh, tokoh masyarakat, warga yang telah

terdaftar sebagai panitia dan ikhlas membantu, serta pihak-pihak yang

dianggap memberi sumbangsih pada Upacara BLSMK. Semua kriteria

tersebut telah didata panitia dari YM3SK sesuai kesepakatan.

Banyak masyarakat di luar Desa Kauman yang ‘memesan’ kepada

keluarga atau teman yang mendapat luwur tersebut, meskipun hanya

mendapat luwur dalam ukuran kecil. Kepercayaan setempat bahwa luwur

tersebut dapat menjadi jimat bagi pemiliknya. Ghofur (23tahun)57

menyebutkan bahwa luwur dalam bentuk potongan kecil akan dibungkus

plastik, kemudian dimasukkan ke dalam peci. Hal tersebut bisa menambah

percaya diri, kalau menyerap ilmu/pelajaran menjadi mudah.

57 Abdul Ghofur seorang pemuda lulusan Madrasah Qudsiyyah. Madrasah Qudsiyyah adalahsekolah yang semua muridnya (santri) laki-laki. Madarasah tersebut letaknya di Desa Kaumanberjarak hanya beberapa ratus meter dari Masjid Sunan Kudus. Qudsiyyah merupakan sekolahyang terkenal di kalangan masyarakat Kudus.

Page 149: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

129

Nur Chanis (57 tahun) mengatakan bahwa beliau percaya di dalam

luwur terdapat kekuatan yang tidak dapat dijangkau pikiran. Beliau

menempatkan luwur pada kendaraannya dan sampai sekarang kendaraannya

tidak pernah jatuh/kecelakan dan tidak pernah rewel (mogok). Chanis

menambahkan ada sebagian orang yang menempatkan pada sabuk untuk

jimat.

Hidayat (43 tahun) sering diminta temannya agar memberikan luwur

bekas Makam Sunan Kudus walaupun ukurannya kecil. Pada saat itu

temannya akan membangun rumah, harapannya ketika menempatkan pada

kayu blandar (tiang peyangga utama pada atap rumah) selama pembangunan

diberi kelancaran. Kepercayaan sebagian masyarakat Kudus yang masih

beredar adalah menempatkan luwur tersebut pada daun pintu, daun jendela, di

kayu utama penyangga rumah, atau kayu dibawah genteng dengan harapan

rumah tersebut selalu dilimpahi berkah, diberi kesemalatan, suasana harmonis,

dan lain sebagainya. Meskipun terlihat mustahil tapi sampai sekarang masih

ada orang-orang yang melakukan hal tersebut. Bagi warga Kudus yang

mempunyai luwur, akan menempatkan luwur tersebut sesuai kebutuhan

masing-masing orang.

4. Kepercayaan Masyarakat Kabupaten Kudus Mengenai Sego Jangkrik

Sego jangkrik58 adalah istilah untuk menyebut nasi yang dibagikan secara

masal pada tanggal 10 Muharram. Banyak masyarakat yang rela mengantre

untuk mendapatkan nasi tersebut. Bahkan banyak masyarakat dari luar Kota

58 Ibid at 94

Page 150: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

130

Kudus seperti Jepara, Demak, Semarang, Kendal, Pekalongan, Pati, Rembang,

bahkan ada yang dari Tuban dan Surabaya.

Sego jangkrik menurut masyarakat yang percaya memilki khasiat yang

bermacam-macam. Rafiqul Hidayat (Kepala Desa Kauman) menyebutkan

ketika proses memasak nasi, air yang digunakan pertama kali berasal dari

sumur peninggalan Sunan Kudus yang tidak pernah asat (habis airnya).

Menurut cerita beliau pada tahun 1980-an terjadi kekeringan hebat di Desa

Kauman dan sekitarnya. Banyak warga sekitar yang ngangsu (mengambil air)

di sumur tersebut. Setelah diambil oleh banyak warga sekitar, sumur tersebut

tidak pernah asat.

Bu Tun (57 tahun) memercayai sego jangkrik dapat menyembuhkan

penyakit. Biasanya setelah mendapat sego jangkrik, orang-orang langsung

memakannya dengan harapan akan terjaga kesehatannya. Namun Bu Tun

menjemur nasi yang telah diperolehnya sampai kering. Nasi kering (dalam

istilah masyarakat Kudus namanya sego aking) tersebut kemudian direndam

air semalaman. Air rendaman dari sego aking diminum oleh orang yang sakit.

Perlakuan berbeda dilakukan oleh Gimin (67 tahun) yang menumbuk

halus sego aking. Gimin mencampur tumbukan sego aking tersebut ke dalam

persediaan berasnya. Harapannya ketika beras dimasak menjadi nasi dan

dimakan, badannya akan terjaga selalu dari segala macam penyakit. Gimin

mempunyai teman dari Tuban yang perkerjaannya seorang nelayan.

Temannya percaya bahwa ngemot (mengecap) sego aking sebelum pergi

melaut akan mempengaruhi hasil ikan yang dibawa pulang. Sebagian nelayan

Page 151: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

131

percaya bahwa setelah ngemot sego aking tersebut hasil ikan yang dibawa

pulang menjadi berlimpah.

Sebagian masyarakat Kudus yang berdagang beras memercayai bahwa

tumbukan sego aking akan mempengaruhi lakunya beras mereka. Mencampur

tumbukan sego aking dengan beras dagangan akan menjadikan beras cepat

terjual. Ketika beras dagangan habis, pedagang kula’an (membeli) beras lagi

dan mengulangi laku tersebut pada beras baru hasil kula’an.

Masyarakat Kudus yang mempunyai ternak seperti bebek, ayam,

kambing, atau kerbau akan mencampur pakan ternaknya dengan tumbukan

sego aking. Mereka percaya ternak yang telah memakan tumbukan sego aking

akan sehat, gemuk, dan cepat berkembang biak (manak). Perlakuan berbeda

dilakukan oleh masyarakat Kudus yang mempunyai lahan/sawah. Mereka

menabur sego aking pada lahan/sawah mereka dengan harapan

lahan/sawahnya subur. Lahan/sawah yang subur mempengaruhi tanaman

sehingga tumbuh “gemuk” dan berbuah banyak.

Penerimaan/tanggapan masyarakat Kudus seperti di atas muncul pada

suatu masa dan lokasi tertentu karena ada proses pemaknaan dari Upacara

BLMSK. Hal tersebut disebabkan oleh adanya suatu latar belakang pemikiran

tertentu pada suatu masa yang menjadi pedoman bagi orang yang

memahami/memercayainya (Junus, 1985: 122). Setiap orang menerima

pemahaman/kepercayaan tentang Upacara BLMSK sesuai dengan caranya

sendiri dengan tetap memohon pertolongan kepada Allah SWT.

Page 152: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

132

Mitos yang muncul pada masyarakat ada karena memang segala

sesuatu yang berasal dari Sunan Kudus ada berkahnya. Hal tersebut

diutarakan sendiri oleh Em. Nadjib Hassan (ketua YM3SK) dan Nur Riza

(Juru Kunci Makam Sunan Kudus). Habib Umar (dari Jepara) dalam

ceramahnya59 menganalogikan pahala dari Sunan Kudus semasa hidupnya

ibarat sebuah ember yang sudah penuh airnya. Masyarakat yang berziarah,

berdoa’a, dan bershodaqoh untuk Sunan Kudus banyak sekali. Pahala dari

masyarakat yang berziarah, berdoa, dan bershodaqoh ibarat air yang mengisi

ember tadi. Ember tersebut pasti sudah tidak dapat menampung sehingga

airnya luber (meluap). Luberan air tersebut ibarat berkah dari Sunan Kudus

yang mengalir kembali bagi masyarakat yang mendoakan Sunan Kudus.

59 Habib Umar memberikan tausiyah (ceramah) pada saat Pengajian Umum Malam 10 Muharramdi Masjid Al-Aqsha Menara Kudus.

Page 153: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

BAB VI

PENUTUP

A. Simpulan

Upacara BLMSK tergolong folklor sebgain lisan yang dilaksanakan di Desa

Kauman Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Upacara BLMSK adalah upacara

ritual/upacara penggantian kain kelambu/kain mori (luwur) yang digunakan untuk

membungkus nisan, cungkup, makam, serta bangunan di sekitar makam Sunan

Kudus. Acara tersebut dilaksanakan setiap tahunnya pada bulan Muharram.

Puncak upacara tersebut adalah acara pemasangan kain kelambu (luwur) yang

baru pada tanggal 10 Muharram.

Buka Luwur merupakan upacara untuk memperingati haul Sunan Kudus.

Istilah haul Sunan Kudus tidak digunakan karena pengertian haul berorientasi

pada peringatan wafatnya seorang tokoh atau ulama yang dihormati atau berjasa.

Dikhawatirkan jika disebut haul Sunan Kudus maka masyarakat setempat akan

menganggap bahwa tanggal 10 Muharram adalah tanggal wafatnya Sunan Kudus.

Padahal hari dan tanggal wafatnya Sunan Kudus sampai sekarang belum

diketahui.

Resepsi (tanggapan) sebagian masyarakat Kabupaten Kudus muncul

karena ada proses pemaknaan terhadap Upacara BLMSK. Hal tersebut disebabkan

oleh adanya suatu latar belakang pemikiran tertentu pada masyarakat, sehingga

muncul mitos yang berkembang di masyarakat bagi orang yang

Page 154: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

134

memahami/memercayainya. Setiap orang menerima pemahaman/kepercayaan

mitos terkait Upacara BLMSK sesuai dengan caranya dan kebutuhannya sendiri.

Resepsi dari responden menunjukkan sebagian besar pernah mengikuti

prosesi Upacara Buka Luwur. Hasil penelitian menyebutkan bahwa masyarakat

Kabupaten Kudus yang sudah berusia 40 tahun ke atas, mereka semua pernah

mengikuti prosesi upacara tersebut. Semakin tinggi lulusan seseorang/masyarakat,

tidak menjamin mengerti latar belakang diadakannya Upacara BLMSK. Mereka

hanya mengetahui adanya Upacara BLMSK, karena hanya dianggap melakukan

tradisi yang sudah ada. Mayoritas responden menyatakan percaya adanya mitos

terkait Upacara BLMSK, seperti luwur bekas makam Sunan Kudus dan sego

jangkrik. Luwur dan sego jangkrik dipercaya mengandung berkah dari Sunan

Kudus meskipun ada beberapa yang tidak percaya karena dianggap musyrik.

Meskipun resepsi/tanggapan masyarakat Kabupaten Kudus terhadap

Upacara BLMSK berbeda-beda, mereka percaya bahwa upacara tersebut untuk

menghargai dan mengenang Sunan Kudus yang telah berjasa “membawa” Kota

Kudus menjadi sekarang ini. Sunan Kudus merupakan salah satu dari Walisongo

yang telah menyebarkan ajaran Islam di pulau Jawa. Masyarakat Kabupaten

Kudus, terutama Desa Kauman sangat antusias terhadap Upacara BLMSK.

Tanggapan masyarakat (baik aktif maupun pasif) menjadikan upacara tersebut

tetap “ada” dan masih sampai sekarang.

B. Hambatan

Hambatan dalm penelitian lapangan selalu ada, baik dalam skala kecil atau besar.

Hambatan yang dialami peneliti adalah tidak dapat meng-cover semua prosesi

Page 155: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

135

Upacara BLMSK karena pada tanggal 9 Muharram kegiatnnya sangat padat.

Kemudian hambatan yang dialami peneliti pada saat di lapangan adalah sedikitnya

narasumber/informan yang dapat menjelaskan data-data yang dibutuhkan peneliti.

Kebanyakan dari masyarakat Kabupaten Kudus memilih diam dan tidak banyak

bicara karena takut kuwalat. Mereka menyarankan bertemu langsung dengan

Ketua YM3SK atau Juru Kunci makam Sunan Kudus yang lebih paham mengenai

upacara tersebut.

C. Saran

Tradisi Upacara BLMSK dari dahulu sampai saat ini masih berlangsung di

Kabupaten Kudus sejak ratusan tahun lalu. Pelaksanaan tradisi tersebut

seyogyanya menjadi perhatian masyarakat agar tetap dijaga karena menjadi

simbol budaya Kabupaten Kudus. Selain itu di dalam Upacara BLMSK bisa

dijadikan media dakwah dengan banyak pesan moral dan keagamaan sebagai

bentuk penerapan ajaran Islam. Salah satunya adalah menghormati jasa-jasa nenek

moyang kita, karena berkat merekalah kita ada dengan sistem masyarakat yang

toleran. Selain itu, upacara tersebut juga mempererat tali silaturahim bagi sesama

masyarakat Kabupaten Kudus.

Adapun mitos-mitos terkait Upacara BLMSK yang berkembang selama ini

hendaknya disikapi sesuai keyakinan. Jika memang benar dapat mewujudkan

keinginan, hal itu merupakan bukti kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.

Masyarakat hendaknya mempunyai bekal bahwa segala sesuatu dan sumber

kekuatan itu berasal dari Allah SWT, sedangkan Sunan Kudus itu hanya perantara

kekuasanNya.

Page 156: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

136

Penelitian ini diharapkan menjadi sumber referensi untuk penelitian-

penelitian selanjutnya dengan objek Upacara BLMSK. Peneliti berharap semoga

karya ini bermanfaat dan memunculkan penelitian-penelitian lain mengenai

bidang ilmu terkait serta analisis yang lebih baik lagi.

Page 157: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 1995. “Potret Sosial Keagamaan Peziarah Dalam Upacara KhaulSunan Kudus” dalam Skripsi S-1 Fakultas Ushuluddin, Institut AgamaIslam Negeri Wali Songo Kudus.

Alwi, Yulis Haji (ed.). 1995. Kamus Filologi. Kuala Lumpur. Dewan Bahasa danPustaka.

Baried, Siti Baroroh. 1985. Pengantar Teori Filologi. Yogyakarta: BadanPenelitian dan Publikasi Fakultas Sastra Seksi Filologi UGM.

Basuki, Anhari. 1989. “Metode Penelitian Sastra Lama.” Semarang: FakultasSastra Undip. (belum terbit).

_________ . 2004. Pengantar Filologi. Semarang: Fasindo.

Budiyanto, Ari dan Maesah Anggni. 2012. Buka Luwur Kangjeng Sunan Kudus:Karamah Penuh Berkah. Kudus: YM3SK.

Danandjaja, James. 1997. Folklore Indonesia Ilmu gossip, dongeng, dan lain lain.Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Djamaris, Edwar. 2002. Metode Peneltian Filologi. Jakarta: PT. MANASCO.

Djamil, Abdul. 2006. “’Selametan’ sekedar instrumen”. Dalam Majalah El-Qudsy.Edisi 14. Halaman 30-32. Kudus: Persatuan Pelajar Qudsiyyah.

Djatman, Darmanto. 2006. “Dialog antara Islam dengan Budaya Jawa”. DalamMajalah El-Qudsy. Edisi 14. Halaman 26-29. Kudus: Persatuan PelajarQudsiyyah.

Fikry dan Dhifan. 2006. “Islam Jawa: Sinkretisme atau Tantularisme Jawa”.Dalam Majalah El-Qudsy. Edisi 14. Halaman 16-19. Kudus: PersatuanPelajar Qudsiyyah.

_________ . 2006. “Toleransi: Sebuah Kebudayaan Jawa”. Dalam Majalah El-Qudsy. Edisi 14. Halaman 20-22. Kudus: Persatuan Pelajar Qudsiyyah.

Hartatik, Endah Sri. 2011. “Tradisi Ziarah Di Jawa Tengah”. Dalam Jurnal Sabda.Volume 6. Halaman 24-26. Semarang: FIB Undip.

Irawan, Didik Erma. 2011. “Mitos dan Sinkretisme dalam Sistem GeneologiKeluarga Raja dalam Babad Jawa Barat” dalam Skripsi S-1 JurusanSastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas DiponegoroSemarang.

Page 158: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

138

Ismaya, Erik Aditia. 2008. “Makna Simbolik Dibalik Upacara Buka LuwurMakam Sunan Kudus: Studi Kasus di Desa Kauman Kecamatan KotaKabupaten Kudus” dalam Skripsi S-1 Jurusan Pendidikan Sosiologi danAntropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.

Istanti, Kun Zachrun. 2008. Sambutan Hikayat Amir Hamzah. Seksi PenerbitanFakultas Ilmu Budaya UGM, Yogyakarta.

Koentjaraningrat. 1979. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Angkasa Baru.

Junus, Umar. 1985. Resepsi Sastra: Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia.

Muliadi. 2004. “Pola Spasial Objek Wisata Ziarah Wali Masjid Menara danMakam Sunan Kudus Dikaitkan dengan Persepsi Peziarah” dalam TesisMagister Teknik Arsitektur Program Pasca Sarjana UniversitasDiponegoro Semarang.

Muntohar, Ahfas et al. 2005. Peninggalan Sejarah dan Purbakala KabupatenKudus. Kudus: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kudus.

Ni’mah, Ulin. 2007. “Tradisi Buka Luwur di Makam Sunan Kudus KabupatenKudus: Studi Tentang Pengelolaan Dana Umat Untuk PengembanganDakwah Islam” dalam Skripsi S-1 Jurusan Manajemen Dakwah FakultasDakwah IAIN Walisongo Semarang.

Octavitri, Yollanda. 2012. “Resepsi Masyarakat Kabupaten Lebak ProvinsiBanten Terhadap Upacara Seba Suku Baduy” dalam Skripsi S-1 JurusanSastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas DiponegoroSemarang.

Panitia Pengembangan Bahasa Indinesia. 2000. Pedoman Umum Ejaan BahasaIndonesia Yang Disempurnakan. Jakarta: Pusat Bahasa DepartemenPendidikan Nasional.

Poerwadarminta. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Pusat BahasaDepartemen Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka.

Prie GS. 2006. “Orang Jawa dan Sinkretisme”. Dalam Majalah El-Qudsy. Edisi14. Halaman 33-35. Kudus: Persatuan Pelajar Qudsiyyah.

Purwadi dan Enis Niken H.. 2007. Dakwah Wali Songo: Penyebaran IslamBerbasis Kultural di Tanah Jawa. Yogyakarta: Panji Pustaka.

Roni, Sub. 2012. “Analisis Reserpsi Cerita Rakyat Kedung Wali” dalam SkripsiS-1 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya UniversitasDiponegoro Semarang.

Robson, Stuart O.. 1994. Prinsip-Prinsip Filologi Indonesia. Jakarta: RUL.

Page 159: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

139

Said, Nur. 2010. Jejaj Perjuangan Sunan Kudus Dalam Membangun KarakterBangsa. Bandung: Brillian Media Utama.

Salam, Solichin. 1960. Sekitar Wali Songo. Kudus: Menara Kudus.

Sukri, Sri Suhandjati. 2006. “Toleransi menuju sebuah keharmonisan”. DalamMajalah El-Qudsy. Edisi 14. Halaman 36-39. Kudus: Persatuan PelajarQudsiyyah.

Supadjar, Damardjati. 2006. “Ratu Adil”. Dalam Majalah El-Qudsy. Edisi 14.Halaman 23-25. Kudus: Persatuan Pelajar Qudsiyyah.

Thohir, Mudjahirin. 2006. Orang Islam Jawa Pesisiran. Semarang: Fasindo Press.

_________ . 2009. Metodologi Penelitian Folklore. Semarang: Badan PenerbitUniversitas Diponegoro.

Widayati, Sri Noor. 2002. “Tinjauan Historis Upacara Buka Luwur MenaraKudus 10 Muharram di Kabupaten Kudus Tahun 1999” dalam Skripsi S-1 Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Pendidikan Ilmu PengetahuanSosial IKIP Veteran Semarang.

Sumber dari internet

http://www.anneahira.com/penelitian-deskriptif-kualitatif.html (askses 25Nopember 2012).

http://www.feb.undip.ac.id/index.php/arsip-berita/61-dosen/497-prof-purbayu--kearifan-lokal-buka-luwur (akses 25 Nopember 2012).

idm.wikipedia.org/wiki/Mazhab_Syafi’i (akses 23 juli 2012).

media.isnet.org/islam/ss/Pengertian.html oleh Mahmud az-Za’by (akses 23 Juli2012).

www.pesantren.net/sejarah/wali, akses 15 Desember 2010).

Page 160: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

Lampiran 1

BIODATA NARASUMBER DAN RESPONDEN

A. Biodata Narasumber1. Nama : K.H. Em. Nadjib Hassan

Usia : 51 tahun

Alamat : Kauman, Kudus

Profesi : -

Telepon : -

2. Nama : K.H. Nur Riza

Usia : 59 tahun

Alamat : Demangan, Kudus

Profesi : -

Telepon : -

3. Nama : Rafiqul Hidayat

Usia : 43 tahun

Alamat : Kauman, Kudus

Profesi : -

Telepon : -

4. Nama : K.H. Faqihuddin Soleh

Usia : 55 tahun

Alamat : Gondoarum, Jekulo, Kudus

Profesi : -

Telepon : -

5. Nama : Hardi Cahyana

Usia : 45 tahun

Alamat : Gebog, Kudus

Profesi : -

Telepon : -

B. Biodata Responden1. Nama : M. Yasir

Usia : 50 Tahun

Alamat : Kaliputu, Kudus

Profesi : Penjahit

Pendidikan Terakhir : SMP

Page 161: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

2. Nama : Ngatiyem

Usia : 43 Tahun

Alamat : Kaliputu, Kudus

Profesi : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan Terakhir : SMP

3. Nama : Mohammad Noor F.

Usia : 23 Tahun

Alamat : Kaliputu, Kudus

Profesi : Karyawan

Pendidikan Terakhir : SMA

4. Nama : Adhi Setiyo N.

Usia : 30 Tahun

Alamat : Ganesha Purwosari, Kudus

Profesi : Pegawai Bank

Pendidikan Terakhir : S1

5. Nama : Wiwin Eko Budiarti

Usia : 21 Tahun

Alamat : Wijilan RT 1/RW 4 Purwosari, Kudus

Profesi : Karyawan

Pendidikan Terakhir : SMA

6. Nama : Siti Nur

Usia : 42 Tahun

Alamat : Melati, Kudus

Profesi : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan Terakhir : SMP

7. Nama : Alina

Usia : 23 Tahun

Alamat : Melati Kidul, Kudus

Profesi : -

Pendidikan Terakhir : S1

8. Nama : Suharto

Usia : 52 Tahun

Alamat : Melati Kidul, Kudus

Profesi : Guru

Pendidikan Terakhir : S1

Page 162: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

9. Nama : Suyono

Usia : 28 Tahun

Alamat : Japan, Dawe, Kudus

Profesi : Swasta

Pendidikan Terakhir : SMA

10. Nama : Khrisna Firman Hardiyanto

Usia : 27 Tahun

Alamat : Japan RT 3/RW 5 Dawe, Kudus

Profesi : Swasta

Pendidikan Terakhir : SMA

11. Nama : Arif Ulin N.

Usia : 20 Tahun

Alamat : Japan RT 2/RW 4 Dawe, Kudus

Profesi : Mahasiswa

Pendidikan Terakhir : SMA

12. Nama : Tri Nugroho

Usia : 17 Tahun

Alamat : Japan, Dawe, Kudus

Profesi : Pelajar

Pendidikan Terakhir : SMP

13. Nama : Sutikno

Usia : 42 Tahun

Alamat : Japan RT 2/RW 4 Dawe, Kudus

Profesi : -

Pendidikan Terakhir : SMA

14. Nama : Munjahid

Usia : 58 Tahun

Alamat : Gebog, Kudus

Profesi : Wiraswasta

Pendidikan Terakhir : SMA

15. Nama : Sumarni

Usia : 55 Tahun

Alamat : Gebog, Kudus

Profesi : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan Terakhir : SD

Page 163: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

16. Nama : Asyifa

Usia : 49 Tahun

Alamat : Jurang, Kudus

Profesi : Guru SD

Pendidikan Terakhir : S1

17. Nama : Munawar

Usia : 58 Tahun

Alamat : Jurang, Kudus

Profesi : Guru SD

Pendidikan Terakhir : DII

18. Nama : Nashori

Usia : 55 Tahun

Alamat : Menawan RT 3/RW 2 Gebog, Kudus

Profesi : Guru

Pendidikan Terakhir : DII

19. Nama : Iqbal Raza

Usia : 28 Tahun

Alamat : Karang Malang, Kudus

Profesi : Pegawai

Pendidikan Terakhir : S1

20. Nama : Miftahus Surur

Usia : 26 Tahun

Alamat : Menawan RT 3/RW 2 Gebog, Kudus

Profesi : Petani

Pendidikan Terakhir : S1

21. Nama : Syamsudin Effendi

Usia : 20 Tahun

Alamat : Menawan RT 3/RW 2 Gebog, Kudus

Profesi : Pelajar

Pendidikan Terakhir : SMA

22. Nama : Sukanah

Usia : 51 Tahun

Alamat : Mblolo, Karang Ampel, Kaliwungu, Kudus

Profesi : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan Terakhir : SD

Page 164: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

23. Nama : Arif Ulin Nuha

Usia : 27 Tahun

Alamat : Bakalan Krapyak, Kudus

Profesi : Pegawai

Pendidikan Terakhir : S1

24. Nama : Ardian Arief

Usia : 18 Tahun

Alamat : Karang Ampel RT 4/RW 3 Kaliwungu, Kudus

Profesi : Mahasiswa

Pendidikan Terakhir : SMA

25. Nama : Siti Fatkhiyah

Usia : 50 Tahun

Alamat : Karang Ampel RT 4/RW 3 Kaliwungu, Kudus

Profesi : Guru

Pendidikan Terakhir : S1

26. Nama : Fanny Permatasari

Usia : 23 Tahun

Alamat : Karang Ampel RT 4/RW 3 Kaliwungu, Kudus

Profesi : -

Pendidikan Terakhir : S1

27. Nama : Hartono

Usia : 49 Tahun

Alamat : Karang Ampel RT 4/RW 3 Kaliwungu, Kudus

Profesi : Polisi

Pendidikan Terakhir : SMA

28. Nama : M. Kholis

Usia : 45 Tahun

Alamat : Bae, Kudus

Profesi : -

Pendidikan Terakhir : SMA

29. Nama : Nor Saiz

Usia : 26 Tahun

Alamat : Bae, Kudus

Profesi : Pegawai

Pendidikan Terakhir : S1

Page 165: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

30. Nama : Mita Puji Ariani

Usia : 23 Tahun

Alamat : Rendeng, Kudus

Profesi : Pegawai

Pendidikan Terakhir : DIII

31. Nama : P. Ary Prakoso

Usia : 27 Tahun

Alamat : Bae, Kudus

Profesi : Back Office

Pendidikan Terakhir : S1

32. Nama : Erlita Prasetyo S.H.

Usia : 22 Tahun

Alamat : Jati RT 2/RW 2 199A, Kudus

Profesi : Mahasiswa

Pendidikan Terakhir : S1

33. Nama : Eka Aulia Yuliana

Usia : 26 Tahun

Alamat : Jepang Pakis RT 4/RW 6 Jati, Kudus

Profesi : Pegawai

Pendidikan Terakhir : S1

34. Nama : Fatimah

Usia : 39 Tahun

Alamat : Jati, Kudus

Profesi : Wiraswasta, Ibu Rumah Tangga

Pendidikan Terakhir : SMP

35. Nama : Shodiqin

Usia : 45 Tahun

Alamat : Jati, Kudus

Profesi : Petani

Pendidikan Terakhir : SMA

Page 166: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

UPACARA BUKA LUWUR MAKAM SUNAN KUDUS

DI KABUPATEN KUDUS

TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYAPENELITI MOHON MAAF APABILA ADA SALAH ATAU KURANG BERKENAN

Lampiran 2

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK NARASUMBER

Nama :

Usia :

Alamat :

Profesi :

*BLMSK: Buka Luwur Makam Sunan Kudus

1. Apa yang dimaksud upacara BLMSK?

2. Mengapa diberi nama Buka Luwur?

3. Apa latar belakang/awal mulanya upacara BLMSK?

4. Sejak kapan tradisi upacara BLMSK dilaksanakan?

5. Bagaimana prosesi/rangkaian acara dalam upacara BLMSK?

6. Bagaiamana susunan acara dalam pelaksanaan upacara BLMSK?

7. Apa yang harus dipersiapkan dalam upacara BLMSK?

8. Adakah sesaji dalam pelaksanaan upacara BLMSK?

a. Sesaji lengkap apa saja?

b. Sesaji khusus?

c. Makna sesaji?

d. Kalau tidak ada sesaji bagaimana/kenapa?

9. Apa saja doa yang dipanjatkan ketika aara berlangsung?

a. Yang membawa siapa?

b. Makna doa tersebut apa?

10. Siapa saja yang terlibat dalam upacara BLMSK?

11. Bagaiamana tanggapan masyarakat terhadap upacara BLMSK?

12. Bagaimana tanggapan Anda terhadap upacara BLMSK?

13. Menurut Anda, mengapa diadakan upacara BLMSK?

14. Menurut Anda, mitos apa yang ada dibalik upacara Buka Luwur?

a. Mitos ini ada sebelum atau sesudah BLMSK?

b. Bagaimana jika mitos ini tidak dilaksanakan?

Page 167: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

UPACARA BUKA LUWUR MAKAM SUNAN KUDUS

DI KABUPATEN KUDUS

TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYAPENELITI MOHON MAAF APABILA ADA SALAH ATAU KURANG BERKENAN

Lampiran 3

Tanggal:

DAFTAR KUESIONER

Nama :

Usia :

Alamat :

Profesi :

*BLMSK:Buka Luwur Makam Sunan Kudus

** Silahkan beri tanda silang “x” pada jawaban

1. Apakah Anda tahu tentang upacara BLMSK?

a. Ya (Kalau “Ya” dimohon menjawab pertanyaan berikutnya)

b. Tidak (Kalau “Tidak” dimohon menjawab pertanyaan dengan lembar warna

BIRU)

2. Apa yang Anda ketahui tentang upacara BLMSK?

a. Memperingati haul Sunan Kudus

b. Penjamasan (pencucian) Keris Sunan Kudus

c. Pergantian luwur/kelambu makam Sunan Kudus

d. Pembagian sego jangkrik

e. Lainnya, ...........................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

3. Menurut sepengetahuan Anda, kapan diadakan upacara BLMSK?

a. 5-10 Suro

b. 1-10 Suro

c. Selama bulan Suro

d. Lainnya, ..........................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

Page 168: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

UPACARA BUKA LUWUR MAKAM SUNAN KUDUS

DI KABUPATEN KUDUS

TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYAPENELITI MOHON MAAF APABILA ADA SALAH ATAU KURANG BERKENAN

4. Bagaimana prosesi/rangkaian acara upacara BLMSK yang Anda ketahui?

(silahkan memberi tanda centhang pada tanda “( )“)

a. Penjamasan Pusaka ( )

b. Pengajian Umum Malam 1 Suro ( )

c. Pelepasan Luwur Makam Sunan Kudus ( )

d. Munadharah Masail Diniyah ( )

e. Sholawatan dan Terbangan ( )

f. Penyembelihan Hewan Shodaqoh ( )

g. Khataman Al-Qur’an ( )

h. Santunan Kepada Anak Yatim ( )

i. Masak Bubur Asyuro ( )

j. Pengajian Umum Malam 10 Suro ( )

k. Pembagian Berkat Salinan ( )

l. Pembagian Berkat Kartu Shodaqoh ( )

m. Upacara Pemasangan Luwur Makam Sunan Kudus ( )

n. Pembagian Berkat Umum (Sego Jangkrik) ( )

5. Menurut Anda, mengapa masyarakat Kudus melaksanakan upacara BLMSK?

a. Masyarakat percaya dan beranggapan bahwa kalau tidak melaksanakan,Kota Kudus

akan mendapat musibah.

b. Wujud terimaksih karena Sunan Kudus telah berjasa mengangkat derajat masyarakat

Kudus.

c. Karena dengan melaksanakannya, akan mendapatkan berkah dan barokah dari Sunan

Kudus.

d. Lainnya, ...........................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

6. Menurut pendapat Anda, apa yang menarik dari upacara BLMSK?

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

Page 169: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

UPACARA BUKA LUWUR MAKAM SUNAN KUDUS

DI KABUPATEN KUDUS

TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYAPENELITI MOHON MAAF APABILA ADA SALAH ATAU KURANG BERKENAN

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

7. Pernahkah Anda datang ke upacara BLMSK? Jika pernah, berapa kali?

a. Ya, ........................ kali

b. Tidak , (jika “Tidak”, silahkan lanjut ke pertanyaan nomor 9)

8. Mengapa Anda datang ke upacara BLMSK?

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

9. Apa yang Anda harapkan dari upacara BLMSK?

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

10. Bagaimana tanggapan Anda mengenai tradisi upacara BLMSK?

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

11. Bagi Anda, apakah upacara BLMSK mempunyai arti penting? Jelaskan!

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

Page 170: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

UPACARA BUKA LUWUR MAKAM SUNAN KUDUS

DI KABUPATEN KUDUS

TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYAPENELITI MOHON MAAF APABILA ADA SALAH ATAU KURANG BERKENAN

12. Terdapat kepercayaan dan anggapan pada sebagian masyarakat Kudus, yaitu:

a. Air bekas jamasan (cucian) keris Sunan Kudus diperebutkan karena terdapat “berkah”

dari Sunan Kudus. Setiap kali penjamasan (pencucian) keris Sunan Kudus cuaca pasti

timbreng (tidak panas dan tidak hujan) karena kesaktian keris tersebut.

b. Luwur/kelambu bekas dari makam Sunan Kudus membawa barokah dan rejeki bagi

yang mempunyainya karena mengalir doa-doa, tahlil, dan bacaan Al-Qur’an dari

peziarah makam Sunan Kudus yang buka 24 jam.

c. Nasi (nasi keranjang/sego jangkrik) yang diperoleh pada waktu ritual Buka Luwur

berkhasiat. Jika dimakan akan terjaga kesehatannya. Jika nasi itu dikeringkan dan

ditabur di sawah/tanah, maka akan memberikan kesuburan.

Bagaimana pendapat Anda dari 3 mitos yang masih berkembang tersebut?

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

Page 171: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

UPACARA BUKA LUWUR MAKAM SUNAN KUDUS

DI KABUPATEN KUDUS

TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYAPENELITI MOHON MAAF APABILA ADA SALAH ATAU KURANG BERKENAN

“Lembar Biru”

Pertanyaan untuk yang menjawab “TIDAK” di nomor 1. Sedikit informasi tentang

Upacara BLMSK.

Upacara BLMSK: tradisi upacara penggantian luwur (kelambu dari kain mori) makam Sunan

Kudus yang diadakan pada bulan Suro. Upacara ini dilaksanakan untuk

memperingati haul Sunan Kudus (karena wafatnya Sunan Kudus tidak

diketahui secara pasti).

1. Menurut Anda, mengapa masyarakat Kudus melaksanakan upacara BLMSK?

a. Masyarakat percaya dan beranggapan bahwa kalau tidak melaksanakan,Kota Kudus

akan mendapat musibah.

b. Wujud terimaksih karena Sunan Kudus telah berjasa mengangkat derajat masyarakat

Kudus.

c. Karena dengan melaksanakannya, akan mendapatkan berkah dan barokah dari Sunan

Kudus.

d. Lainnya, ...........................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

2. Bagaimana tanggapan Anda mengenai tradisi upacara BLMSK?

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

3. Bagi Anda, apakah upacara BLMSK mempunyai arti penting? Jelaskan!

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

Page 172: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

Lampiran 4

LAMPIRAN TEKS LISAN HASIL WAWANCARA

1. Nama Narasumber : K.H. Nadjib HassanUsia : 51 TahunJenis Kelamin : Laki-lakiPekerjaan : Ketua YM3SKAgama : IslamAlamat : Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kab. KudusWaktu Wawancara : Senin, 29 Oktober 2012Pukul : 10.20 WIB - 11.30 WIBTempat : Kantor YM3SKTeknik Wawancara : Wawancara tak terstrukturBahasa Wawancara : Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia

Jangan terjebak dalam rangkaian acara Buka Luwur. Yang dikenal di masyarakatitu uyah asem, beda dengan sego jangkrik. Uyah asem itu ya daginge atau dikenaldengan aseman, kalau sego jangkrike ya nasinya sama kuahnya.

Perlu diketahui mas bahwa Buka Luwur itu hanya sebuah istilah yang padahakekatnya adalah peringatan haul, itu lho yang perlu ditekankan. Kenapa koktidak pake acara haul? Karena memang kita tidak mempunyai catatan, kapanwafatnya beliau. Jadi ya pakai tanggal 10 Muharram itu. Gini lho, mengapa tetepmenggunakan istilah Muharram? Karena kalender Islam. Kalau Suro itu identikdengan Jawa, justru Muharram itu dalam kacamata Islam dinakaman assyuro,karena assyuro itu artinya sepuluh (10) mas. Jadi ya 10 Muharram itu. Jadi akurasa yang perlu disadari dari haul adalah do’a dan shodaqoh yang pahalanyadikirimkan kepada yang dihauli. Nah yang perlu ditekankan adalah yangsubtansial bukan pengembangan acaranya, pengembangan acaranya ada sekitar10 tahun yang lalu seperti santunan anak yatim.

Saya prihatin mas, sekarang ini setiap acara haul itu identik dengan pengajian. Inibias mas, yang namanya pengajian itu dilaksanakan kapan-pun kan bisa. Padaintinya haul itu kan kirim do’a dan shodaqoh, do’a dan pahala shodaqoh ituhakikat haul.

Nah di sini ni ada mori-mori luwur makam, dan itu kemudian diganti. Makapenggantian mori itu dinamakan Buka Luwur. Sebenarnya acara Buka Luwur itukirim do’a yang ada pada khataman ada tahlil, itu semua kirim do’a itu. Lapengajian itu pada dasarnya menyampaikan, mencoba mereview apa yang pernahdilakukan oleh beliau, intinya itu.

Nah kemudian banyak yang shodaqoh itu kan dikirimkan kepada yangbersangkutan. Banca’an shodaqoh ini ya dengan masakan yang khas. Masakanuyah asem ini gak bisa bagus kalau menggunakan daging selain kerbau, sapi ya

Page 173: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

bagus tapi serat daging sapi terlalu halus. Nah kerbau ini kan lambang toleransi.Nah menurut saya makna-makna ini yang perlu ditekankan, jangan terjebak dalammasalah prosesi yang bersifat seremonial, apalagi seremonial itu didapat daripengembangan acara contohnya santunan anak yatim dan segala macem itu kanbelum lama, paling-paling 10 tahunan. Itu gak terkait langsung, hanya kebetulandalam tradisi Islam ini bulan Muharram juga disebut bulan anak yatim.

Kemudian masalah sholawatan, terbangan itu sebenarnya ini tradisi Islam danjuga Jawa, setiap kali awal kegiatan pasti diadakan dengan do’a rosul, bisalengkap bisa tidak. Yang penting do’a rosulnya yang paling penting. Berjanjen inikan riwayat nabi yang ditulis oleh al barjanji nama pengarangnya. Terbang papatitu, terbang papat ini yang dibaca adalah riwayat nabi. Kalau orang Jawa iturosulan, setiap mau mengawali, maka jatuhnya itu tanggal 9, disitulah mulairangkaian acaranya. Dengan harapan apa, agar pelaksanaannya tidak adahalangan, nyuwun dan bisa lancar.

Jadi saya sarankan aja jangan berkembang terlalu ini, yang melebar hal-hal yangsebenarnya malah gak inti Buka Luwur.

Buka Luwur ya itu. Gini lo mas, segala sesuatu itu ketika sampai kepada orang lainada kecenderungan berkurang, maka justru kami harapkan sampeyan mempunyaikontribusi ketika anda menyampaikan wawancara nag perlu digiring menuju yangbener, jangan sekedar deskriptif iki wong do salah kabeh leng nanggapi.Jangankan tradisi lisan, la wong tulisan ae kadang-kadang ngono owk, wongngutip kadang-kadang gak utuh.

Makanya tradisi lisan ini, kadang-kadang begini, ini kan tidak pendekatankuantitatif kan, misal nag ono wong 5 salah kabeh berarti salah, kan gak bisabegitu.

Nah-nah makanya begini, okelah masalah 5, 6, opo 10 itu monggo, tapi masalahpemilihan itu kan menjadi penting.

Kadang yang menarik kan begini, contoh antara lain kayak kepecayaanmasyarakat (yang penting itu bukan nasinya), saya tahunya juga dari masyarakat,bahwa dalam pelaksanaan itu kiro-kiro dari segi material, yang cukup apa yangkurang apa. Misalnya dalam rangkaian acara ini umpamane dalam bungkus nasi, egodhonge kurang opo odak, neg godhonge cukup atau bahkan luweh itu dipahamioleh masyarakat ini salah satu indikator, o nag ngono yang namanya sandhang itucukup, ini menarik. Neg segone kurang o nag ngono iki pangan iso larang, inimenarik sebenarnya. Paling gak ada dua tadi, sandhang dan pangan.

Makanya ini, bahwa tradisi lisan memang betul bahwa tradisi ini memang betulkita tidak bisa lepas. Perlu dipahami Islam di Jawa itu Islam Jowo yang lebihbanyak dipengaruhi sultan agung. Jadi perlu dipahami yang namanya Islam itusebenarnya bukan tradisi, Islam itu ajaran. Nah dalam ajaran itu yang berisi nilai-nilai, dan nilai-nilai itu bisa dilaksanakan masyarakat dalam berbagai macambentuk. Tradisi ini yang dulunya itu berasal dari orang-orang sebelum Islam atau

Page 174: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

pra Islam Hindu Budha, kemudian sering kali diisi nilai-nilai Islam. Adatkebiasaan itu menjadi hukum. Makanya mencari adat tradisi 3 hari, 7 hari dimakkah itu gak ono.

Jangankan kok begitu, sampeyan pernah gak menyebut almarhum kanjeng nabi?Gak pernah kan. Almarhum iku istilah Arab, tapi itu Jowo. Banyak sekali, halal bihalal ketoke bahasa Arab tapi ugak bahasa Arab iku, indonesia itu. Dalam bahasaArab itu halalun bi halalun itu gak ada. Yang ada itu muhallah bahasa Arabe,menghalalkan. Iku mbok goleki neng Arab gak ono, inilah Islam di Jawa Islamindonesia. Misal nyebut almarhum siapa, itu kan almarhum bahasa Arab, tapinyebut almarhum nabi yusuf kan gak pernah, almarhum syekh abdul qodir jaelanindak pernah. Ini istilah-istilah yang menurut saya bagus yang telah dikembangkansesepuh kita.

Sekali lagi jangan terjebak mengenai ritual-ritualnya, semua bermuara padahakekat haul itu apa. Mulane ada istilah yang sering rancu, kalau di kalangan NU,orang NU itu dia memperingati itu namanya harlah, hari lahir. Kalau ono uwongdi ulang tahuni itu sebenarnya bukan tradisi Jawa. Karena kanjeng nabi itu,maulid nabi itu hari kelahiran. Ulang tahun padahal nak bahasa Arabe kan haul,tradisi orang Jawa memberi nama haul itu memperingati orang seng wesmeninggal. Ulang tahun itu haul, yang diperingati itu lahirnya. La nagmeninggalnya itu mendo’akan, itu Jawa. Ndak ono no ngehauli kanjeng nabi, gakada itu, memperingati hari lahir.

Haul itu Jowo, tidak terlepas dari tradisi pra Islam yang memperingati 3 hari, 7hari, 100 hari, gak ada neng kono karena itu bukan Islam. Tradisinya bukan Islam,tapi oleh para sesepuh wali, inilah peran dari walisongo mengisi nilai Islam.

Yah sering ada istilah yang salah kaprah, bahkan menjadi nama pelajaran, SKI(Sejarah Kebudayaan Islam). Yang punya kebudayaan itu apa? Kebudayaan ituapa sih? Islam ki agomo soko manusia? La iku ki kebudayaan wong Islam, duduIslamnya. Itu bukan kebudayaan Islam, karena pandangan ini yang kadangmenjadi salah. Kudu iso milah-milah ndi seng jenenge Islam ndi seng tradisi, itukan bisa dipilahkan. Nah kehebatan para wali itulah yang kemudian memadukanitu. Tradisi itu kan hasil cipta rasa karsa manusia. Sehingga ada istilah yangmuncul menara Kudus ini perpaduan antara arsitek Islam dan Hindu, emangeIslam ndue arsitek? Kan enggak kan. Arsitek itukan hasil dari kebudayaanmanusia. Yang tepat bagaimana? Arsiteke Hindu Jowo atau opo yang diisi nilai-nilai ajaran Islam. Kayak menara ini melambangkan ini ini ini, itu kan nilai-nilaiIslam. Bukan perpaduan, gak ada yang dipaduke. Wong agomo mbe tradisi mbekebudayaan owk dipaduke yo gak iso.

Cuman konyolnya apa, konyolnya hasil kebudayaan wong timur tengah di enggowong kene apa anane, la kacau. Contone opo, seng paling gampang ae, saiki modelmasjid kan kubah-kubah ngono, nag wayah udan do tempiyas kabeh ojo do geger.Arsitektur kono ki bedo dengan sini. Nah disitulah peran besar dari walisongo,

Page 175: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

membumikan atau menJawakan Islam sehingga sinkron dan melekat. Menjadisebuah keyakinan kepercayaan.

Masyarakat yang menyatu ini jarang yang menanyakan dasarnya apa, gak ada.Pertanyaan itu jarang muncul. Muncul wong-wong seng do aneh-aneh wae.Biasanya (ziarah) kalau menjadi tradisi itu kan memang gak punya dasar. La nagQur’ane nag ono iku dimasuk-masukan aja.

Buka Luwur iku hakekatnya ndongakno, nyedekahi. Nah ini menarik, orang Kudus,orang sini, pengurus merasa ndueni, seng nyedekahi yo wong akeh. Akeh sithikekita gak pernah mentarget. Dan bahkan kita, panitia pengurus tidak pernahmengajukan proposal kepada siapapun atau lembaga apapun, tidak pernah. Nilai-nilai ini penting. Karena apa, karena tradisi sekarang saya merasa prihatin, setiaptradisi dianak-anake itu kan tidak bagus. Koyo wong bali, hampir separoh hasilkerjone iku kan untuk sesaji atau itu, biayanya kan mahal.

Kami mewarisi dari mbah Asnawi yang saya pegang sampai sekarang, kue entukkebo piro entuk wedhus piro, gak usah njaluk-njaluk.

Cuman anehnya kita berani langsung pasang dandhang 16 iji. Seng sering terjadinopo, angger wayah masak kadang-kadang berase lagi sithik.

Ini sisi lain yang saya kira penting, bahwa ketokohan Sunan Kudus dan wali-waliyang lain tidak hanya pada masa hidupnya, tapi sampai sekarang. Para peziarahdatang tidak ada yang memerintahkan, sak mono okehe. Dan hebatnya lagi karenaketokohan beliau, satu makam wong do tahlilan banter-banteran gak ono sengtukaran. Masing-masing punya gaya sendiri, kita hanya ngatur ojo nggo speakerngono tok wae. Podo-podo banter gak ono seng keganggu. Kenopo kok ngasi gakono bentrok? Ketokohan, figur pemersatu.

Beliau bisa ngidupi wong urip, pedagang. Anehnya kan kelebihan beras inidiberikan seng melok ngehauli meneh, setelah wafat kok jeh mikiri wong urip. Gakada memperingati haul (entah itu keturunan, entah punya peran dengan beliau)apapun itu, kemudian rame-rame memperingati pada bulan Muharram.

Yang menarik apa tidak ada satupun yang mendahului Sunan Kudus. Ini penuhnilai. Coro gampangane kue ojo ndisiki bos. Menghormati yang tua.

Orang yang terlibat lebih dari 1000 orang. Semua yang terlibat, imbalannyaberupa nasi keranjang. Itungane kan gampang, ndue keranjang piro dikurangaiundangan dan para seng nyumbang iku dan sesepuhan. Selebihe ya kayak sengmbungkusi ibu-ibu saja kan sudah berapa ratus itu.

Semua yang dari masyarakat akan kembali ke masyarakat, sumbangane kebo pirogorok kabeh, wedus piro ya udah gorok kabeh. Tapi kalau beras yang sudah-sudahya sekitar 6,5 ton.

Gini mas, ingkung, opor, do’a rosul, dapat fasilahe kanjeng nabi ben supoyopelaksanaane lancar, kan sesajine di situ, tapi coro Islam.

Page 176: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

Nag ono mendem ndas kebo, utowo segala macem iku kan di luar tradisi sengdurung di Islamno, kudu disyahadatno iku. Itu haram.

Nah yang sering kemudian disalahpahami iku masalah menyan. Menyan itu kanwewangi. Nabi sendiri itu seneng dengan hal yang wangi. Nah cuman sayangnyaini, yang namanya menyan iki yo macem-macem. Ono menyan-menyan sengmurahan. Podo wae mungkin sampeyan sendiri seng cah nom, ngenggo minyakseng nggendalek, karepe yo minyak tapi malah kudu mukok. Ya sama aja itu karenakualitas menyan-menyan murahan. Orang Arab sampe sekarang masih pakewewangian seng koyo dupo iku. Tapi seng di deleng-deleng diidentikan koyongundang setan, la iki repot. Itu kan kacau.

Iku koyo model akad nikah neng sinetron. Tradisi yang namanya akad nikahdijejerno diwenehi selendang bareng, bukan Jowo iku. Jowo iku orang masuk nengumahe wong wedok iku kudu akad ndisik. Seng koyo neg sinetron ketika dikalungiiku nag wes ba’da nikah. Yang namanya media apapun itu pengaruh, menjadipublic opinion, opinion maker, njadike opini sering salah.

Ketika dia temon, digiring, dituntun neng nggone pelaminan, neg coro Jowokemudian ono sawat-sawatan segala macem itu kan dari luar masuk ke rumah,wedoke nyambut neng njero omah.

Tradisi Jowo dewe iku akad nikah ugak di dalam rumah, neng teras, kenopo? Ladekne durung sah ok meh mlebu umahe wong wedok. Coro Jowo coba takoknowong sing Jowo, ngendi wae, orak ono.

Cuman sekarang ini kan sudah multikultural, nag di pikir yo kadang-kadang onoseng nggenah yo rag nggenah. Coba saiki ini ya, sekarang orang main praktis,wong kawinan, resepsi, mangan mbe ngadek. Ogak ono coro Jowo, tapi pakaianeJowo. Acarane ono ngajine ono ndongane iku coro Islam, berarti perpaduan tiga,nag masing-masing pengen menang kabeh orak iso. Gak sadar.

Wong duduk, cara tata boga menu iku kan menentukan coro Jowo mbe barat. Nagcoro barat kan sop neng ngarep, nag coro Jowo kan sop ndokok mburi wongngglontori, Jowo lo ya. Nag wong barat sop kok ngarep, nag Jowo ora ono sopokok ngarep. La sekarang ini kan sudah bias semua.

Nah makanya kita harus fahami itu dulu, baru menilai, ooo iku wes ugak Jowo, wescampuran.

Balik ke tadi, wewangian itu sebenere yo pewangi ruangan lah. Nag tradisi Jowoiku menggunakan buhur asep, dari bahasa Arab, pembakaran dari bahan-bahanwangi. Ini kan yo mau, goro-goro film mau seakan-akan yang namanya dupo,menyan iku ngundang setan. Podokaro parfum, ketoke wangi tapi lewat nglenyerrr,koyo minyak bibit ngono iku sitik gak ilang-ilang.

Dulu kan orang menggunakan areng, semakin ke sini areng semakin langka. Orangmenggunakan batu-bara atau bricket. Ini main praktis, ini sebenarnya gak bagus,asepnya kan bahaya mas, untuk kesehatan kan gak bagus.

Page 177: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

Mengenai Buka Luwur, ada lagi kepercayaan, nag roto malah ngene. Adakecenderungan mas, ini baik menurut saya. Ketika keadaan ekonomi makro gakbagus, wong ziarah malah akeh. Pada dasarnya wong ziarah itu kan mintarekomendasi. Podo wae, nag pengen opo wae neng pengeran nag langsung ki yowong awake dewe wong nylekedes, perantarane para wali. Ini kebiasaan yangbagus mas. Wes mbogae angel malah rusak-rusakan, nambahi perkoro. Cumankami tidak menutup mata bahwa tidak semua peziarah itu berperilaku benar, totocorone ono seng salah iku ada. Neng ndi-ndi gak ono barang seng bener kabeh.Tapi kemudian yang sedkit itu dikendaliken biar gak jadi masalah, kami tidakmenutup, justru itu tugas kami.

Nag coro wong ndue gawe, ngaturi banca’an, maksute opo, sedekah. Coro Islamiku tafa’ul bala’, tolak balak. Bentuknya sedekah macem apa aja, biasane kantradisine opo. Makanya itulah tradisi yang diisi nilai Islam. Mbok goleki dalilenganggo ingkung ngono iku yo ogak ono. Iku tradisi.

Page 178: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

2. Nama Narasumber : K.H. Nur RizaUsia : 59 TahunJenis Kelamin : Laki-lakiPekerjaan : Juru Kunci Makam Sunan KudusAgama : IslamAlamat : Desa Demangan, Kecamatan Kota, Kab. KudusWaktu Wawancara : Senin, 29 Nopember 2012Pukul : 10.30 WIB - 10.50 WIBTempat : Depan Pendapa TajugTeknik Wawancara : Wawancara tak terstrukturBahasa Wawancara : Bahasa Indonesia

Buka Luwur itu upacara yang sudah berjalan ratusan tahun yang lalu. Upacaradari Sunan Kudus untuk penggantian kelambu Sunan Kudus, tanggal 1 Suro mulaidilepas.

Membuka kelambu Sunan Kudus, kelambu mori semua yang ada disini itu dibuka.Buka Luwur ya bisa d artikan haul.

Sudah menjadi tradisi dan wujud penghormatan masayarakat desa kaumankhususnya, masyarakat Kudus umumnya kepada auliya. Intinya itu haul

Semua berbentuk kepanitian dipersiapkan untuk acara Buka Luwur.

Sesaji, menyan itu sebagai wewangian saja.

Yang terlibat khususnya masyarakat kauman, dan khususunya masyarakat Kudus

Bagus sekali, sebagai wujud penghormatan kita kepada auliya.

Positif sekali memang, kita tahu sejarah beliau yang telah berjasa kepadamasyarakat Kudus, khususnya umat Islam di Kudus.

Penghormatan kepada auliya yang ada di kauman khususnya

Untuk penjamasan, kita itu harus merawat semua peninggalan beliau, mulai daribangunan sampai pusaka beliau.

Morinya itu, semua itu yang ada di sini itu 24 jam tanpa henti dibuat untuk mengajidan tahlil, insyaallah semua yang ada disini itu ada berkahnya.

Nasinya juga semua dido’ain. Berkahnya itu nomer satu. Kalau gak ada berkahnyaitu semua tidak ada artinya.

Page 179: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

3. Nama Narasumber : Rafiqul HidayatUsia : 43 TahunJenis Kelamin : Laki-lakiPekerjaan : Kepala Desa KaumanAgama : IslamStatus Kependudukan : Desa KaumanWaktu Wawancara : 14 Nopember 2012Pukul : 09.45 WIB - 10.15 WIBTempat : Wawancara dilakukan di Balai Desa KaumanTeknik Wawancara : Wawancara tak terstrukturBahasa Wawancara : Bahasa Indonesia

Buka Luwur itu, sebenarnya itu kan khaul, memperingati meninggalnya seseorang.Berhubung di sini, Sunan Kudus kan belum diketahui meninggalnya, yang tepattanggalnya itu berapa. Trus dari sesepuh yang dului-dulu itu diberi nama BukaLuwur. Buka Luwur itu, kan di dalam makam Sunan Kudus ada mori, luwur itumori, mori yang dipasang di dalam makam dan tiap tahunnya diganti. Dandilakukan setiap tanggal 10 Muharram.

Kalau dinamakan haul kan tidak tahu pasti meninggalnya Sunan Kudus, orangdulu tidak berani menamakan haul karena memang tidak tahu pasti meninggalnyakapan. Kalau di sana-sana ya dinamakan haul, di Demak, di Muria, di Ampel.Sebenarnya tujuannya sama. Ya sesepuh-sesepuh dulu yang mengerti kenapanamanya Buka Luwur.

Kapan pertama kali ada Buka Luwur saya tidak tahu, sudah ada sejak saya kecil.

Yang inti itu yang pemasangan luwur tanggal 10 Muharram pagi itu.

Panitia tiap tahun ganti, sukarela, orang yang sudah biasa ya dipakai lagi. Yangterlibat desa kauman dan sekitarnya.

Sekarang itu Buka Luwur lebih teratur dan tertib, kalau di sana-sana yangditonjolkan pengajiannya.

Masyarakat desa kauman setuju semua, sangat semangat. Sunan Kudus sangatberjasa bagi kota Kudus.

Orang besar itu mempunyai karisma besar, apa yang dimiliki mempunyai berkah.Orang-orang itu mengalap berkah dari Sunan Kudus.

Mori itu untuk macem-macem. Ada yang dibuat jimat, untuk bangun rumah biarselamat ke depannya.

Nasinya itu juga bisa buat tombo, kesehatan, ya tergantung orangnya lah.

Pertamanya air yang dibuat masak nasi adalah sumur peninggalan Sunan Kudusyang tidak pernah sat. Tahun berapa gitu sini kekeringan, tapi sumur itu tidak satsendiri, akhirnya warga minta air disitu.

Page 180: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

Lampiran 5

LAMPIRAN DOKUMENTASI

Gambar 1. Alat Penjamasan Keris Gambar 2. Keris Cinthaka

Gambar 3. Pengajian 1 Muharram Gambar 4. Proses Pelepasan Luwur

Gambar 5. Shodaqoh Masyarakat Gambar 6. Penyembelihan Hewan Shodaqoh

Page 181: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

Gambar 7. Munadharah Masa’il Diniyyah Gambar 8. Terbang Papat

Gambar 9. Pengolahan Daging Gambar 10. Suasana Pengolahan Nasi

Gambar 11. Pengolahan Nasi Gambar 12. Suasana Pembungkusan Nasi

Gambar 13. Khatmil Qur’an bil Ghoib Gambar 14. Pembuatan Bubur Asyuro

Page 182: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

Gambar 15. Bumbu Bubur Asyuro Gambar 16. Bubur Asyuro

Gambar 17. Spanduk Santunan Anak Yatim Gambar 18. Pengajian 10 Muharram

Gambar 19. Nasi Keranjang Gambar 20. Sego Jangkrik

Page 183: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

Gambar 21. Pembuatan Ranjam Gambar 22. Proses Pemasangan Ranjam

Gambar 23. Rute Antrean Gambar 24. Spanduk Buka Luwur

Gambar 25. Suasana Antrean Perempuan Gambar 26. Peziarah Berdesakan

Gambar 27. Antrean Perempuan Gambar 28. Antrean Laki-laki

Page 184: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

Lampiran 6

LAMPIRAN DO’A ASYURO

Page 185: Skripsi -   · PDF fileC. Tinjauan Pustaka ... Penjamasan Keris Kiai Cinthaka ... Penelitian ini bertujuan mengetahui teks lisan Upacara BLMSK,

BIODATA DIRI

Nama : Akhlish Fuadi

NIM : A2A008005

TTL : Kudus, 22 September 1989

Jenis Kelamin : Laki-laki

Jurusan : Sastra Indonesia (Filologi)

Alamat : Gribig RT: 01 RW: 01 no. 8, Kecamatan Gebog,Kabupaten Kudus

Nomor Telepon : 085640453080

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan : SD Negeri Gribig II

MTs Negeri Kudus

SMA Negeri 1 Kudus

Pengalaman Organisasi : 1. Jo-Ca SMA Negeri 1 Kudus

2. Pasgara SMA Negeri 1 Kudus

3. HMJ KMSI (Keluarga Mahasiswa SastraIndonesia)

4. Teater Emka (Emper Kampus)

5. Kompas (Komunitas Panggung Semarang)