SKRIPSI -...
-
Upload
duongthien -
Category
Documents
-
view
288 -
download
4
Transcript of SKRIPSI -...
SKRIPSI
DIAH INDRI CAHYANI
UJI STABILITAS VITAMIN C PADA SEDIAAN
MINUMAN BERVITAMIN DENGAN METODE
POTENSIOMETRI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur Allhamdulillah kehadirat Allah SWT, karena
atas rahmat dan ridho-Nya maka penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir
dengan judul:
―UJI STABILITAS VITAMIN C PADA SEDIAAN MINUMAN BERVITAMIN
DENGAN METODE POTENSIOMETRI‖
Tersusun tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, berkat
petunjuk dan saran yang diberikan oleh dosen pembimbing, dosen penguji dan
dorongan dari orang-orang tersayang maka laporan Tugas Akhir ini dapat
terselesaikan dengan baik. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Drs. H. Achmad Inoni, Apt. selaku dosen pembimbing 1 yang telah
memberikan bimbingan, masukan dan arahan kepada penulis dengan begitu
sabar.
2. Engrid Juni Astuti, S.Farm., M.Farm., Apt. Selaku dosen pembimbing 2,
terima kasih atas ilmu, perhatian dan kesabaran yang diberikan kepada
penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
3. Sovia Aprina B. S.Farm, M.Si,Apt. dan Dian Ermawati, S.Farm., M.Farm.,
Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran sehingga
tugas akhir ini menjadi lebih baik.
4. Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, Yoyok Bekti
Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom atas kesempatan yang diberikan untuk
mengikuti program sarjana.
5. Ketua program studi farmasi, Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc.Apt yang selalu
memberikan semangat untuk dapat menyelesaikan perkuliahan ini.
6. Ibu Agustin Rafikayanti, S.Farm. selaku dosen wali yang telah memberikan
banyak bantuan pada penulis.
7. Seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah
Malang yang telah memberikan ilmu pada penulis selama masa perkuliahan.
v
vi
RINGKASAN
Vitamin dan mineral merupakan nutrisi atau zat yang sangat berperan
penting bagi tubuh dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan merupakan salah
satu indikator penentu kesehatan pada tubuh manusia. Salah satu vitamin yang
penting bagi tubuh yaitu vitamin C. Vitamin C adalah vitamin yang larut dalam
air, penting bagi kesehatan tubuh manusia, memberikan perlindungan antioksidan
plasma lipid dan diperlukan untuk fungsi kekebalan tubuh termasuk (leukosit,
fagositosis dan kemotaksis), penekanan replikasi virus dan produksi interferon.
Vitamin C banyak didapati pada buah-buahan ataupun sayuran. Seiring
dengan berkembangnya teknologi, buah tidak hannya dikonsumsi secara segar
tetapi dapat juga dikonsumsi dalam bentuk sari buah. Sari buah dapat
didefinisikan sebagai sari yang diperoleh dari buah-buahan dengan melalui proses
mekanik, memiliki warna dan rasa yang samadengan buah aslinya. Sari buah
dapat berupa jus buah, jus buah kemasan bermerek, sari buah kemasan tetrapack
dan botol. Minuman jus buah dalam kemasan sudah menjadi pilihan masyarakat
untuk melepaskan dahaga dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan juga sebagai
sumber vitamin bagi tubuh. Namun pada minuman kemasan bervitamin yang
mengandung vitamin C mudah mengalami kerusakan karena vitamin C dapat
mengalami degradasi jika tidak tepat dalam penyimpanan, akibatnya dapat
mempengaruhi kestabilan vitamin C.
Untuk menjamin stabilitas vitamin C pada minuman kemasan yang
disimpan pada dua suhu yaitu suhu ruangan ± 25ºC dan suhu dingin ± 4ºC (dalam
lemari pendingin) dengan dilakukan uji stabilitas dengan metode potensiometri.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan beberapa pelarut diantaranya KIO3 0,1
N; HCl 2%; KI 1%. Dari hasil titrasi dapat ditentukan nilai % (persen) kadar
vitamin C selama penyimpanan dimana tutup kemasan telah dibuka pada saat
dikonsumsi dan kemudian disimpan pada suhu dingin (dalam lemari pendingin)
dengan jumlah persen kadar awal untuk sampel Botol-I = 104,55% dan selama
pengujian sampai hari ke enam jumlah kadar sampel mengalami penurunan
menjadi =101,87%; Botol-II persen kadar sampel awal = 120,18% dan selama
pengujian sampai hari ke enam jumlah kadar sampel menjadi = 116,69%; Botol-
III persen kadar sampel awal = 105,90% dan selama pengujian sampai hari ke
enam jumlah kadar sampel menjadi = 101,82%. Sedangkan pada suhu ruang
jumlah persen kadar awal untuk sampel Botol-I = 101,38% dan selama pengujian
sampai hari ke enam jumlah kadar sampel mengalami penurunan menjadi
=98,90%; Botol-II persen kadar sampel awal = 102,30% dan selama pengujian
sampai hari ke enam jumlah kadar sampel menjadi = 98,90%; Botol-III persen
kadar sampel awal = 101,98% dan selama pengujian sampai hari ke enam jumlah
kadar sampel menjadi = 98,90%.
vii
Terdapat enam sampel yang terbagi dalam dua bagian yaitu tiga sampel disimpan
dalam lemari pendingin (Botol-I; Botol-II; Botol-III) dan tiga sampel yang
disimpan dalam suhu ruangan (Botol-I; Botol-II; Botol-III). Secara analisis
kuantitatif, didapatkan persen nilai kadar yang menunjukkan bahwa vitamin C
mengalami penurunan (terdegradasi) selama penyimpanan setelah tutup kemasan
dibuka. Namun berdasarkan USP, 2014 persyaratan untuk uji stabilitas 98%-
102%, sehingga penyimpanan selama 6 hari pada suhu ± 4ºC dan ± 25ºC masih
dapat dikonsumsi karena masuk dalam rentang persyaratan.
Kemudian dari hasil analisis kuantitatif pada uji validitas presisi dan
akurasi didapatkan hasil untuk akurasi nilai rata-rata = 106,1267; standar deviasi
(SD) = 10,6064 dan KV sebesar = 9,99%. Sedangkan pada uji validitas presisi
didapatkan nilai rata-rata = 102,2517; nilai standar deviasi (SD) = 5,9211 dan KV
sebesar = 5,79%.
viii
ABSTRAK
UJI STABILITAS VITAMIN C PADA SEDIAAN MINUMAN
BERVITAMIN DENGAN METODE POTENSIOMETRI
Diah Indri Cahyani1, H. Achmad Inoni
2, Engrid Juni Astuti
1
Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Malang
Latar Belakang: Vitamin sangat diperlukan tubuh untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Salah satu vitamin yang penting bagi kesehatan yaitu vitamin C.
Namun, vitamin C mudah mengalami degradasi selama proses penyimpanan.
Oleh karena itu dilakukan penelitian uji stabilitas vitamin C pada sediaan
minuman bervitamin.
Tujuan: Untuk mengetahui stabilitas kadar vitamin C pada sediaan minuman
bervitamin yang disimpan dalam suhu ± 4ºC dan dalam suhu ± 25ºC setelah tutup
kemasan dibuka.
Metode: Metode potensiometri untuk menguji stabilitas vitamin C pada sediaan
minuman bervitamin.
Hasil Penelitian: Sebanyak enam botol yang mana dibagi menjadi dua bagian
yaitu tiga sampel disimpan pada suhu ± 4ºC dan tiga sampel disimpan pada suhu ±
25ºC. Sampel dipipet dan dimasukkan dalam gelas beker, ditambahkan larutan
HCl 2% dan KI 1% dilakukan titrasi dengan KIO3 0,1N. Hasil % kadar untuk
sampel Botol-I = 104,55% dan selama pengujian sampai hari keenam jumlah
kadar sampel menjadi 101,87%; Botol-II 120,18% menjadi 166,69%; Botol-III
105,90% menjadi 101,82%. Sedangkan pada suhu ruang jumlah % kadar awal
untuk sampel Botol-I = 101,38% dan selama pengujian sampai hari keenam
jumlah kadar sampel menjadi 98,90%; Botol-II 102,30% menjadi 98,90%; Botol-
III 101,98% menjadi 98,90%.
Kesimpulan: Bahwa sediaan minuman yang mengandung vitamin C selama
penyimpanan 6 hari mengalamai penurunan kadar. Berdasarkan USP, 2014
persyaratan untuk uji stabilitas 98%-102%, sehingga penyimpanan selama 6 hari
pada suhu ± 4ºC dan ± 25ºC masih dapat dikonsumsi karena masuk dalam
rentang persyaratan.
Kata Kunci: Sediaan minuman bervitamin, Vitamin C, Stabilitas vitamin C,
Potensiometri
1 Universitas Muhammadiyah Malang
2 Universitas Airlangga
ix
ABSTRACT
A STABILITY TEST ON VITAMIN C IN THE FORMULATION OF
VITAMIN WATER USING POTENTIOMETRY METHOD
Diah Indri Cahyani1, H. Achmad Inoni
2, Engrid Juni Astuti
1
Pharmacy Study Program, Faculty of Health Sciences, University of
Muhammadiyah Malang
Background: Vitamins are really needed by the body. One of the vitamins that
are important for health is vitamin C. However, vitamin C can easily degrade
during storage. Therefore, a study on the stability of vitamin C is conducted.
Objective: The purpose of this study is to discover the stability of concentrations
of vitamin C in the formulation of vitamin water that is kept at the temperature of
± 4ºC and 25ºC after the bottle cap is opened.
Method: This study employed potentiometry method to test the stability of
vitamin C in vitamin water.
Result: There were six bottles in which they were divided into two groups. Three
samples were kept at the temperature of ± 4ºC, and the others were kept at the
temperature of ± 25ºC. The sample was pipetted, put into a beaker, added with
solution of HCL 2 % and KI 1%, and titrated with KIO3 0,1N. During six days of
experiment in the temperature of ± 4ºC , the percentage of concentrations of
Bottle I of 104,55% , Bottle II of 120,18% , Bottle III of 105,90% became
101,87%, 166,69%, and 101,82% respectively. Moreover, During six days of
experiment in the temperature of ± 25ºC, , the percentage of concentrations of
Bottle I of 101,38%, Bottle II of 102,30%, and Bottle III of 101,98% became
98,90%, 98,90%, and 98,90% respectively.
Conclusion: The result of the study indicated that the concentrations of vitamin C
in the vitamin water decreased during 6 days of storage. Based on (USP, 2014) the
requirement for the stability test was 98%-102%. Therefore, the vitamin water
that was kept for 6 days at the temperature of ± 4ºC and ± 25ºC could still be
consumed because it was still inside the range of requirements.
Keyword: vitamin water formulation, Vitamin C, stability of vitamin C,
potentiometry.
1 University of Muhammadiyah Malang
2 University of Airlangga
x
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL .......................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii
LEMBAR PENGUJIAN .............................................................................. iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
RINGKASAN ............................................................................................... vi
ABSTRAK .................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 4
1.4 Hipotesis ............................................................................................. 4
1.5 Manfaat Penelitian .............................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 5
2.1 Vitamin C (Asam Askorbat) .............................................................. 5
2.1.1 Struktur Vitamin C ............................................................................. 5
2.1.2 Sifat Fisika, Kimia dan Biologi Vitamin C ........................................ 5
2.1.3 Peran Vitamin C ................................................................................. 6
2.1.4 Defisiensi Vitamin C .......................................................................... 8
2.1.5 Efek Samping Dari Vitamin C ........................................................... 9
2.1.6 Sumber Vitamin C .............................................................................. 9
2.1.7 Sediaan Minuman Vitamin C ............................................................. 10
2.2 Potensiometri ...................................................................................... 12
2.2.1 Diferensial Elektrolitik Potentiometry (DEP) .................................... 13
2.2.2 Titrasi Potensiometri .......................................................................... 13
2.2.3 Analisis Vitamin C ............................................................................. 19
xi
2.3 KIO3 (Kalium Iodat) ........................................................................... 20
2.4 KI (Kalium Iodida) ............................................................................. 21
2.5 HCl (Asam Klorida) ........................................................................... 21
2.5.1 Struktur Kimia Asam Klorida ............................................................ 22
2.5.2 Karakteristik Asam Klorida ............................................................... 22
2.6 Metode Validasi Analisis ................................................................... 22
2.6.1 Pentingnya Validasi Metode .............................................................. 23
2.6.2 Akurasi (Accuracy) ............................................................................ 24
2.6.3 Presisi (Precision) .............................................................................. 26
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ..................................................... 29
3.1 Kerangka Konseptual ......................................................................... 29
3.2 Keterangan Bagan .............................................................................. 30
BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................. 32
4.1 Jenis Penelitian dan Sampel ............................................................... 32
4.1.1 Jenis Penelitian ................................................................................... 32
4.1.2 Sampel ................................................................................................ 32
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 32
4.3 Alat dan Bahan ................................................................................... 32
4.3.1 Alat ..................................................................................................... 32
4.3.2 Bahan .................................................................................................. 32
4.4 Prosedur Pembuatan Larutan ............................................................. 33
4.4.1 Pembuatan Larutan KIO3 (Kalium Iodat) 0,1N ................................. 33
4.4.2 Pembuatan Larutan KI (Kalium Iodida) 1% ...................................... 33
4.4.3 Pembuatan Larutan HCl (Asam Klorida) 2% .................................... 33
4.5 Prosedur Kerja Titrasi ........................................................................ 33
4.6 Parameter Uji Validasi Metode .......................................................... 34
4.6.1 Parameter Uji Akurasi (Kecermatan) ................................................. 34
4.6.2 Parameter Uji Presisi (Keseksamaan) ................................................ 35
4.7 Bagan Kerja Penetapan Kadar Vitamin C .......................................... 36
4.8 Bagan Uji Parameter Akurasi ............................................................. 37
4.9 Bagan Uji Parameter Presisi ............................................................... 38
4.10 Analisis Data ...................................................................................... 39
xii
4.10.1 Analisis Validasi Vitamin C ............................................................... 39
4.10.2 Analisis Penetapan Kadar Vitamin C ................................................. 41
BAB V HASIL PENELITIAN .................................................................... 42
5.1 Jumlah Sampel dan Cara Pengambilan Sampel ................................. 42
5.2 Hasil Pembuatan Larutan KIO3 (Kalium Iodat) 0,1N ........................ 42
5.3 Hasil Pembuatan Larutan KI (Kalium Iodida) 1% ............................ 42
5.4 Hasil Pembuatan Larutan HCl (Asam Klorida) 2% ........................... 42
5.5 Hasil Optimasi Titrasi Sampel ........................................................... 43
5.5.1 Hasil Optimasi Titrasi Orientasi Sampel ............................................ 43
5.5.2 Hasil Optimasi Titrasi Sesungguhnya Sampel ................................... 44
5.6 Analisis Data Uji Kuantitatif .............................................................. 46
5.7 Hasil Titrasi Sesungguhnya Pada Sampel .......................................... 46
5.7.1 Hasil Titrasi Sampel Pada Suhu Dingin ± 4ºC ................................... 46
5.7.2 Hasil Titrasi Sampel Pada Suhu Ruangan ± 25ºC .............................. 46
5.8 Hasil Parameter Uji Validasi Metode ................................................. 47
5.8.1 Hasil Parameter Uji Akurasi............................................................... 47
5.8.2 Hasil Parameter Uji Presisi ................................................................ 48
BAB VI PEMBAHASAN ............................................................................. 49
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 55
7.1 Kesimpulan ......................................................................................... 55
7.2 Saran ................................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 56
LAMPIRAN .................................................................................................. 61
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Struktur Molekul Kimia Asam Askorbat........................................................ 5
2.2 Rangkaian Alat Titrasi Potensiometri............................................................. 14
2.3 Reaksi Ion Logam........................................................................................... 17
2.4 Reaksi Vitamin C dengan Zat Kimia lainnya................................................. 20
2.5 Struktur Molekul Kimia Asam Klorida........................................................... 22
3.1 Bagan Alir Kerangka Konseptual................................................................... 29
4.1 Bagan Kerja Penetapan Kadar Vitamin C....................................................... 36
4.2 Bagan Uji Parameter Akurasi.......................................................................... 37
4.3 Bagan Uji Parameter Presisi............................................................................ 38
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Nilai Persen Recovery Berdasarkan Nilai Konsentrasi Sampel...................... 25
2.2 Tingkat Presisi Berdasarkan Konsentrasi Analit............................................. 28
5.1 Hasil Optimasi Titrasi Orientasi Sampel......................................................... 43
5.2 Hasil Optimasi Titrasi Sesungguhnya Sampel................................................ 45
5.3 Hasil Titrasi Sampel Pada Suhu Lemari Pendingin........................................ 46
5.4 Hasil Titrasi Sampel Pada Suhu Ruang.......................................................... 47
5.5 Hasil Parameter Uji Akurasi........................................................................... 47
5.6 Hasil Parameter Uji Presisi............................................................................. 48
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup....................................................................................... 62
2. Perhitungan....................................................................................................... 63
3. Hasil Uji Sampel............................................................................................... 64
4. Hasil Uji Validasi............................................................................................ 100
5. Surat Permohonan Izin Laboratorium Kimia Analisis Terpadu 2.................. 122
6. Surat Pernyataan.............................................................................................. 123
7. Sertifikat Sediaan Vitamin C.......................................................................... 124
56
DAFTAR PUSTAKA
Abulkibash, A., 2003. Differential electrolytic potentiometric titration method for
the determination of ciprofloxacin in drug formulations. Talanta 61, 239–
244. doi: 10.1016/S0039-9140(03)00246-7.
Andarwulan, N. dan Sutrisno K. 1992. Kimia Vitamin. Rajawali. Jakarta.
Anjardiani, L. 2004. Analisis Pola Konsumsi Buah Lokal dan Buah Impor pada
Konsumsi Rumah Tangga di Kecamatan Banjar Selatan Banjarmasin.
Agroscientiae, Volume II no 2 Agustus 2004, Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu
Pertanian Universitas Lambung Mangkurat.
Anonim, 2014. Farmakope Indonesia edisi V, Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, hal: 142-143; 583; 149.
Anonim, 2009. Jus Jeruk Siam: Dibalik Rasa Pahit Temukan Manfaat yang
Menakjudkan. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Volume 31. 2:8 -9.
AOAC,(2002). Guidelines for Single Laboratory Validation of Chemical Methods
for Dietary Supplements and Botanicals. AOAC: Internasional.
APVMA, (2004). Guidelines For The Validation Of Analytical Methods For
Active Constituent, Agricultural And Veterinary Chemical Product.
Kingston APVMA: Australia.
Arkam, A. I. 1987. Proses Produksi Buah Vita dan Pengawasan Mutu di PT
Ultrajaya Industri Bandung. Jurusan Teknologi Industri Pertanian,
Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Belleville-Nabet, F.1996. Gizi Antioksidan Penangkal Senyawa Radikal Pangan
dalam Sistem Biologis. Dalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan
Sistem Pangan: Reaksi BIOMOLEKULAR, Dampak terhadap Kesehatan
dan Penangkalan. CFNS-IPB dan Kedutaan Besar Perancis-Jekarta.
Bhatnagar, A., Maharda, N.S., Ambardar, V.K., Dham, D.N., Magdum, M. And
Sankar, R., 1997. Iodine Loss from lodised Salt on Heating, Indian J.
Pediatr, 64(6), Nov-Dec, 883-885.
Bievre, P., and Gunzler, H., 1998. Eurachem Guidance Document. The Fitness for
Purpose of Analytical Methods, a Laboratory Guide to Method validation
and Related Topics. London: Laboratory of the Government Chemists.
Chauchan, S.A., Bhatt, A.M., Bhatt, M.P.and Majeethia, K.M., 1992, Stabillity of
Lodized Salt with Respect to Iodine Content, India Research and
Industry, V37,38-4.
CHEM 1151 v.9.08: Analysis of Vitamin C Minneapolis Community and
Technical College.
57
Clark, Stephanie, Ph. D., 2007. Comparing Milk: Human, Cow, goat &
Commercial Infant Formula. Washington State University.
Cook, JD.,Reddy, MB., 2001. ―Effect of ascorbic acid intake on nonheme-iron
absorption from a complete diet‖. Am. J. Clin. Nutr.
Diosady, L.L., Alberti, J.O., Venkatesh Mannar, M.G.and Stone, T., 1998,
Stabillity of Iodine in Iodized Salt Used for Correction of Iodine
Deficiency Disorders II, Food Nutr. Bul., 19 (3), 239-249.
Duerbeck, N.B., Dowling, D.D., Duerbeck, J.M., 2016. Vitamin C: Promises Not
Kept. Obstet. Gynecol. Surv. 71, 187–193.
Elfarina, R. 1998. Mempelajari Sistem Pengendalian Mutu Pada Proses Produksi
Minuman Berkarbonasi dan Minuman Konsentrasi Sari Buah Kasus PT
Suba Indah. Skripsi. Bogor: Departemen Teknologi Pangan dan Gizi,
Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
EURACHEM, CITAC Guide CG 4, 2000. Quantifying Uncertainty in
Analiytical Measurement (Ellson, S. L. R., Rosslein, M., & Williams, A.,
Editor) (second edition). UK Departement of Trade and Industry as Part of
The National Measurment System Valid Analytical Measurement (VAM)
Programme.
Faramade, O. O., 2007. Kinetics of Ascorbic Acid Degradation in Commercial
Orange Juice Produced Locally in Nigeria. African Crop Science
Conference Proceedings. 8: 1813 – 1816.
Golriz, F., Donnelly, L.F., Devaraj, S., Krishnamurthy, R., 2016. Modern
American scurvy — experience with vitamin C deficiency at a large
children’s hospital Pediatr. Radiol. doi:10.1007/s00247-016-3726-4.
Gropper, S.S., Smith, J.L. and Groff, J.L., 2005. Advanced Nutrition and Human
Metabolism (Fourth ed.). wadsworth: Thomson Wadsworth.
Harmita, 2004. Petunjuk pelaksanaan validasi metode dan Cara Perhitungannya.
Maj. Ilmu Kefarmasian 1, 117–135.
Herbig, A.-L., Renard, C.M.G.C., 2017. Factors that impact the stability of
vitamin C at intermediate temperatures in a food matrix. Food Chem. 220,
444–451. doi:10.1016/j.foodchem.2016.10.012.
Harvey D. 2000. Modern Analytical Principles of Biochemistry 4th edition.
New York (US) : W.H. freeman and Company.
Hidayat, A., 1989. Pengendalian dan Evaluasi Unjuk Kerja Metode Analisis
Kimia. Pusat Pembinaan Latihan Keterampilan dan Kejuruan Industri:
Warta AKAB.
Imanuela M, Sulisyawati, Ansori M., 2012. Penggunaan asam sitrat dan natrium
bikarbonat dalam minuman jeruk nipis berkarbonasi. J Food and Culi-
nary Eduction Univ Negeri Semarang.
IUPAC., 2009. Systematic IUPAC Name. In Vitamin C.
58
Jellinek, G. 1985. Sensory Evaluation of Food: Theory & Practice. Ellis
Horwood, Chichester, England.
Kader, M.M.A., El-Kabbany, F., Naguib, H.M., Gamal, W.M., 2013. Charge
transport mechanism and low temperature phase transitions in KIO 3. J.
Phys. Conf. Ser. 423, 12036. doi:10.1088/1742-6596/423/1/012036.
Karagul YY, Collins PC, Wilson JC, White CH., 1999. Carbonated yoghurt,
sensory properties and consumer acceptance. J Dairy Science 82:
13941398.
Kellner, R., Mermet, J. M., Otto, M. and Widner, H. M. 1998. Analytical
Chemistry. Weinhein: Willey-VHC.
Khan, S., & Mark A. J., 1996. Laboratory Statistics (3th edition). Inc. Missouri:
Mosby Year Book.
Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Labellapansa, A., Boyz, A.T., 2016. SISTEM PAKAR DIAGNOSA DINI
DEFISIENSI VITAMIN DAN MINERAL. J. Inform. Vol. 10.
Laras Andria Wardani, 2012. ValidasiI Metode Analisis Dan Penentuan Kadar
Vitamin C Pada Minuman Buah Kemasan Dengan
SPEKTROFOTOMETER UV-VISIBLE. Skripsi Mahasiswa Stata-1. 6
Januari 2012.
Levine, M, K.R., Dhariwal, R.W. Welch, Y. Wang, dan J.B. Park 1995.
Determination of Optimal Vitamin C Requirements in Humans. dalam:
The WA MERICAN Journal of Clinical Nutrition. 62-1347S-1356S.
Massey, LK.,Liebman, M., Kynast-Gales SA., 2005. ―Ascorbate increases human
oxaluria and kidney stone risk‖. J. Nutr.
Mata, A.M.O.F. da, Carvalho, R.M. de, Alencar, M.V.O.B. de, Cavalcante, A.A.
de C.M., Silva, B.B. da, 2016. Ascorbic acid in the prevention and
treatment of cancer. Rev. Assoc. Médica Bras. Vol 62, 680–686.
doi:10.1590/1806-9282.62.07.680.
Mitmesser, S.H., Ye, Q., Evans, M., Combs, M., 2016. Determination of plasma
and leukocyte vitamin C concentrations in a randomized, double-blind,
placebo-controlled trial with Ester-C®. SpringerPlus 5. doi
:10.1186/s40064-016-2605-7.
Moser, M., Chun, O., 2016. Vitamin C and Heart Health: A Review Based on
Findings from Epidemiologic Studies. Int. J. Mol. Sci. 17, 1328. doi
:10.3390/ijms17081328.
Muraleedharan, K., Kannan, M.P., Ganga Devi, T., 2011. Thermal decomposition
kinetics of potassium iodate. J. Therm. Anal. Calorim. 103, 943–955. doi
:10.1007/s10973-010-1162-5.
Padmadisastra, Yudi. 2003. ―Formulasi Sediaan Cair Gel Lidah Buaya (Aloe Vera
Linn.) Sebagai Minuman Kesehatan.‖ Abstrak.
http://repository.unpad.ac.id/id/eprint/1921.
59
Peleg, M., Normand, M.D., Dixon, W.R., Goulette, T.R., 2016. Modeling the
degradation kinetics of ascorbic acid. Crit. Rev. Food Sci. Nutr.
Pranajaya, Dhodi. 2007. Pendugaan Sisa Umur Simpan Minuman Jelly di Pasaran.
Skripsi. IPB. Bogor.
Ribeiro, D.O., Pinto, D.C., Lima, L.M.T., Volpato, N.M., Cabral, L.M., de Sousa,
V.P., 2011. Chemical stability study of vitamins thiamine, riboflavin,
pyridoxine and ascorbic acid in parenteral nutrition for neonatal use. Nutr.
J. 10, 1.
Riyanto, Ph.D. 2014. Validasi & Verifikasi Metode Uji: Sesuai dengan
ISO/IEC 17025 Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi. Yogyakarta:
Deepublish.
Sandra, Goodman, Ph.D., 2000. ESTER-C Vitamin C Generasi III Mengubah
Pandangan Kita Tentang Vitamin C. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Sarwono, B. 1991. Jeruk dan Kerabatnya. Penebar Swadaya, Jakarta.
Spínola, V., Mendes, B., Câmara, J.S., Castilho, P.C., 2013. Effect of time and
temperature on vitamin C stability in horticultural extracts. UHPLC-PDA
vs iodometric titration as analytical methods. LWT - Food Sci. Technol.
50, 489–495. doi:10.1016/j.lwt.2012.08.020.
State Pharmacopea of the USSR 9th edition,1961.
Standard Internasional ISO/IEC 17025, Edisi kedua Tahun 2005, Persyaratan
Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium
Kalibrasi.
Suhartono E, Fachir H & Setiawan B. 2007. Kapita Sketsa Biokimia Stres
Oksidatif Dasar dan Penyakit. Universitas Lambung Mangkurat,
Banjarmasin: Pustaka Benua.
Suyanta, 2013.Potensiometri. UNY Press.
Tannenbaum SebastianStevenR.,Vernor R. Young dan Michael C.Archer,
1985,Vitamin and Mineral, dalam Fennema (Ed.) Food Chemistry,
Penerbit : Marcel Dekker, New York, 477.
Thorner, M.E & R.J Herzberg. 1978. Non Alcoholic Food Service Beverage
Handbook. AVI Publishing Company, Westport, Connecticut.
Underwood, A. L. dan Day, R. A. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta:
Erlangga.
United States Pharmacopeial Convention. 2014. The United States
Pharmacopeia 37 National Formulary 32 (USP37-NF32) 37th Edition.
Rockville USA: United States Pharmacopeial Convention Inc.
Wang, G.Y., Zhou, R.H., Wang, Z., Shi L. And Sun M., 1999, Effects of Storage
and Cooking on The Iodine Content in Iodized Salt and Study on
Monitoring Iodine Content in Iodized Salt, Biomed. Environ.Sci.12 (1),
Marc, 1-9.
60
Wariyah, Chatarina. 2010. ―Vitamin C Retention and Acceptability Of Orange
(Citrus Nobilis Var. Microcarpa) Juice During Storage In Refrigerator.‖
Maret 2010, Jurnal AgriSains, Vol.1 No.1, (March).
Whitney, E. Dan Rolfes, S.R., 2005. Understanding Nutrition (Tenth ed.).
Wadsworth: Thomson Wadsworth.
Wikipedia.org, 2016. Asam klorida. Asam Klorida.
Wright, J.J., Salvadori, E., Bridges, H.R., Hirst, J., Roessler, M.M., 2016. Small-
volume potentiometric titrations: EPR investigations of Fe-S cluster N2
in mitochondrial complex I. J. Inorg. Biochem. 162, 201–206.
doi:10.1016/j.jinorgbio.2016.04.025.
Yurida, M., Afriani, E., Arita, S., 2013. Pengaruh Kandungan Cao Dari Jenis
Adsorben Semen Terhadap Kemurnian Gliserol. J. Tek. Kim. 19.
Yuwono, M., Indrayanto, G., 2005. Validation of Chromatographic Method of
Analysis. Profiles of Drug Subtances, Excipients, and Related
Methodology, Vol. 32,p. 243-259.