Skrining Fitokimia Simplisia Tumbuhan
-
Upload
intan-wulandari -
Category
Documents
-
view
19 -
download
0
description
Transcript of Skrining Fitokimia Simplisia Tumbuhan
SKRINING FITOKIMIA SIMPLISIA TUMBUHAN
Kelas G Kelompok 07Anggota Kelompok :
1130408 / Intan Wulandari
1130 / Reza Dwi Anggrealdi
1130291 / Ratna Srigati Fajariyah
1130 / Tifany Putri
1130 / Adelina Sisilia
1130 / Mellisa
I. Tujuan PraktikumMengetahui kandungan praktikum kimia suatu tumbuhan secara cepatII. Bahan, alat dan metode
Metode ekstraksi dan fraksinasi
II.1 Bahan Serbuk Simplisia X
Pelarut n-heksan
Na2SO4 eksikatus
CHCl3 Etanol
Silicagel GF254 (Fase Diam) Selulosa (Fase Diam) Eluen (Fase Gerak) : Toluen : Etil Asetat (93:7) n-heksan : etilasetat (1:1) atau kloroform : methanol (10:1) toluene : etil asetat : dietilamin (7:2:1) atau etil asetat : methanol : air (100 : 13,5 : 1) kloroform : etil asetat (60:40) n- propanol : etil asetat : air (40:40:30) etil asetat : methanol : air (81:11:8) kloroform : methanol : air (64:50:10) Asam asetat 15 % Anisaldehid-H2SO4(p) Pereaksi Dragendorf Antimin (III) klorida/kloroform Larutan KOH 5%/methanol Peraksi Raymond/pereaksi kedde Pereaksi Lieberman-Burchard Uap amoniaII.2 Alat Botol coklat
Vial
Sumbat Gabus
Alumunium foil
Pendingin bola
Kapas
Klem
Waterbath
Erlenmeyer
Beaker glass
Gelas ukur
Pipet tetes
Chamber
Cawan
Pengaduk kaca
Kertas perkamen
Corong gelas
Kertas saring UV 365 Selang airII.3 Metode Metode ekstraksi dan fraksinasi
Identifikasi KLTa) Penyiapan bejana kromatografi dengan fase gerak yang sesuai dengan senyawa yang akan diidentifikasi.
1. Bejana siap sudah diberi kertas saring ukuran sesuai
2. Eluen (fase gerak) disiapkan volume 15 ml
Contoh fase gerak : toluene : etil asetat 93:7
Ambil toluene 93/(93+7) x 15 ml = ... ml
Ambil etil asetat 7/(93+7)x 15 ml = ... ml
Masukkan beker glass, aduk / kocok homogen tuang langsung ke dalam bejana
3. Bejana ditutup. Ditunggu sampai jenuh ( ditandai dengan kertas saring basah oleh eluen)
4. Bejana berisi eluen siap digunakan.
5. Beri label yang sesuai pada bejana
b) Proses adsorpsi (penotolan) senyawa yang akan dianalisa KLT pada fase diam1. Lempeng KLT siap pakai (produksi pabrik) dengan ukuran disesuaikan.
2. Diberi tanda jarak tertentu dengan Pensil. Beri catatan dengan pensil.
Jarak antara T1 dan T2 = minimal 1 cm
T1 totolan kiri, T2 = totolan kanan
Cara Penotolan :
Bahan yang akan ditotolkan : harus larutan jernih (tidak ada endapan), sesuai senyawa yang akan diidentifikasi misalnya : cuplikan : fraksi heksanDitotolkan dengan menggunakan kapiler c) Proses pengembangan / elusi/ eluasiLempeng dimasukkan dalam bejana yang sesuai dan sudah jenuh. Dieluasi sampai batas eluasi (tanda pada lempeng)
Lempeng dikeluarkan, biarkan diatas meja sampai kering. (diangin-anginkan dengan udara luar)d) Pengamatan hasil eluasi / KLT
Jika noda hasil berwarna (visible), langsung terlihat
Jika noda tidak berwarna maka harus dibuat visible yaitu direaksikan dengan di semprot (aerosol) dengan pereaksi penampak noda sesuai.
e) DokumentasiDengan digambar / difoto Identifikasi Glikosida HCN
+
+ HCl 4 N beberapa tetes
**kertas saring ditutupkan rapat pada mulut erlenmeyer (ditali) dipanaskan dengan penangas air selama 15 menit.Hasil diamati : warna kuning pada kertas saring diatas mulut erlenmeyer -> merah berarti positif glikosida HCN.
Identifikasi saponin dengan reaksi buih
+
+
+
Identifikasi golongan tanin
a. Diawali dengan uji dengan papan tetes menggunakan FeCl3
P Q
**Pada papan tetes P ditambahkan FeCl3 Hasil warna diamati dibandingkan dengan warna larutan C di Q
Bila warna di P lebih hijau dibanding di Q kemungkinan ada TANIN
Bila warna di P tidak nampak hijau TANIN NEGATIF (selesai)
b. Reaksi pengendapan dengan pereaksi gelatin dan pereaksi gelatin-NaclPakai kah??? TULIS AJA, TAPI DI HASIL KITA NEGATIF. KAN INI METODE KERJA. TULIS AJA DEHIII. Hasil dan pembahasan
IV. Kesimpulan
V. Pustaka
dikeringkan (bebas n-heksan)
di + 50 ml CHCl3
direfluks 1 atau 2 jam (15-20) kemudian disaring
Dibuang
LANGSUNG DIPEKATKAN
dg penangas air di ruang lab
ad tinggi 1 cm vial
fraksi etanol
ampas
filtrat etanol
fraksi CHCl3
dikeringkan (bebas CHCl3)
di + 50 ml etanol 70%
direfluks 1 atau 2 jam (15-20) kemudian disaring
ampas
di + Na2SO4 eks. semalam (10)
diambil filtrat terpisah dr Na2SO4 (disaring)
dipekatkan
filtrat CHCl3
fraksi heksan
ampas
di + Na2SO4 eks. semalam (10)
diambil filtrat terpisah dr Na2SO4 (disaring)
dipekatkan
filtrat heksan
di + 50 ml pelarut n-heksan
di refluks 1 atau 2 jam (15-20) (dihitung mulai menetes
disaring dg corong gelas
Serbuk Simplisia X 5 gram
T1 T2
2cm
0,5 cm
1 kapiler
2 kapiler
Serbuk simplisia X 5 gram
Kertas saring ditetesi larutan Na pikrat, dibiarkan kering ( warna kuning)
Serbuk pembanding
Air 3 ml
Ekstrak etanol
Air 3 ml
Etanol 80 % 1 ml
Air 3 ml
Masukkan dalam tabung 3 tabung reaksi yang berbeda
Kocok bersamaan, selama 30 detik
Hasil positif ditandai dengan adanya buih setinggi >2 cm (bandingkan dengan saponin)
Larutan X
Ekstrak etanol yaang telah diencerkan denganaqua kemudian disaring
Larutan X + FeCl3
Ambil larutan X teteskan pada papan tetes (P &Q)
6