SKP Dmg

download SKP Dmg

of 29

description

kedkel

Transcript of SKP Dmg

STUDI KASUS PASIENPENANGANAN DIABETES MELLITUS PADA IBU HAMIL DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI KELUARGA INTI (NUCLEAR FAMILY) PUSKESMAS KECAMATAN JOHAR BARU

Oleh :Ikra AlfataArza1102010127Kelompok 1 Pembimbing :DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes

KEPANITERAAN KEDOKTERAAN KELUARGABAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI2015

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul PENANGANAN DIABETES MELLITUS PADA IBU HAMIL DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI KELUARGA INTI (NUCLEAR FAMILY) PUSKESMAS KECAMATAN CEMPAKA PUTIH ini telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, Juli 2015 Pembimbing,

DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes

KATA PENGANTAR

Assalammua`alaikum wr. wb.Alhamdulillahirabbilaalamiin, puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul PENANGANAN DIABETES MELLITUS PADA IBU HAMIL DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI KELUARGA INTI (NUCLEAR FAMILY) PUSKESMAS KECAMATAN CEMPAKA PUTIH ini dapat diselesaikan dengan baik. Penyusunan laporan hasil studi kasus pasien ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, periode 3 Agustus- 4 september 2015. Penulis juga berharap agar laporan ini dapat berguna sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan tentang Ilmu Kesehatan Masyarakat mengenai penanganan penyakit dengan pendekatan secara holistik. Pasien dalam laporan hasil studi kasus ini adalah salah satu pasien dari Puskesmas Kecamatan Cempaka putih ketika penulis ditugaskan di puskesmas tersebut pada periode 3 Agustus14 Agustus 2015.Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, staf pengajar, serta orang-orang sekitar penulis yang terkait. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes selaku dosen pembimbing Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Universitas YARSI yang telah membimbing dan memberi masukan yang bermanfaat, serta selaku staf pengajar dan Koordinator Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.2. dr. Sugma Agung Purbowo, MARS selaku Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.3. DR. dr. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas YARSI dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Universitas YARSI.4. dr. Erlina, M.Kes selaku sekretaris dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.5. dr. M. Budiman Panjaitan selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Johar Baru.6. dr. Ambar selaku Kepala pelayanan Puskesmas Kecamatan Johar Baru.7. dr. Dian Mardhiyah, M.KK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Universitas YARSI.8. dr. Yusnita, M.Kes selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Universitas YARSI.9. Rifda Wulansari, SP, M.Kes sebagai staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.10. dr. H. Sumedi Sudarsono, M.PH selaku staf pengajar bagaian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI. 11. dr. Dini Widianti, M.KK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.12. Orang tua dan keluarga tercinta yang selalu memberikan doa, restu, semangat, dan motivasi.13. Seluruh teman-teman sejawat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI yang telah bekerja sama dalam menyusun laporan ini.Kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan hasil studi kasus pasien ini dirasakan oleh penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak.Wassalammu'alaikum wr. wbJakarta, 27 Juli 2015

Penulis BERKAS PASIENA. Identitas PasienNama : Ny. IJenis kelamin: Perempuan Umur: 30 tahunAnak ke : 2 dari 3 bersaudaraStatus: MenikahAlamat : Jl. Cempaka Putih Barat XIX rt/rw 008/011 Jakarta PusatPekerjaan: GuruPendidikan: SarjanaAgama: IslamSuku : JawaPuskesmas: Puskesmas Kecamatan Cempaka PutihTanggal berobat: 14 Agustus 2015No. RM: 699XXX

B. AnamnesaAutoanamnesa dilakukan pada tanggal 14 Agustus 2015 :1. Keluhan UtamaPasien G2P1A0 hamil 24 minggu datang untuk kontrol kehamilan.

2. Keluhan TambahanPasien mengeluh badan terasa lemas dan sering pusing

3. Riwayat Penyakit SekarangG2P1A0 hamil 24 minggu datang ke Puskesmas Kecamatan cempaka putih untuk kontrol kehamilan. Pasien mengeluh badan terasa sering lemas sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan lemas badan dirasakan setiap saat. Keluhan lemas badan tidak disertai dengan keringat dingin, badan terlihat pucat ataupun nafsu makan yang berkurang tetapi nafsu makan pasien lebih meningkat, sehari makan 3-5 kali per hari, Pasien lebih sering mengkonsumsi makan-makanan seperti donat, gorengan , kue basah serta biscuit . pasien juga mengatakan sering merasa haus. Pasien juga merasa sering BAK pada malam hari sebanyak 4-5x tiap malam. BAK tidak disertai nyeri, warna urin bening kekuningan, tidak berbusa dan tidak keruh. Keluhan lemas badan pasien mengakibatkan aktivitas pasien terganggu. Pasien sehari-hari melakukan aktivitas seperti menyapu lantai, mengepel lantai, mencuci baju, memasak, mengajar di sekolah dasar dan mengurus anaknya yang masih kecil berusia 3 tahun. Sejak 1 minggu terakhir pasien jadi lebih sering beristirahat dahulu sebelum melakukan aktivitas dan sesudah melakukan aktivitas. Keluhan selama kehamilan tidak ada seperti mual-mual disertai muntah-muntah selama kehamilan, perdarahan dari jalan lahir, ataupun keluar cairan dari jalan lahir. Selama kehamilan pasien rutin kontrol di bidan Puskesmas Kecamatan cempaka putih. Pasien khawatir keluhan ini menjadi semakin berat. Pasien juga khawatir karena pada hamil pertama mengalami diabetes.Pasien berharap dapat sembuh sempurna dari penyakit yang dideritanya serta mendapat informasi yang cukup tentang penanganan dan pencegahan terhadap penyakitnya.

Riwayat Obstetri : 1. / hidup/ 3 tahun/ 4100 gr/ SC di RSThamrin Riwayat Pernikahan : : 26 th, sarjana, guru : 28 th, sarjana, guruHPHT: 4 maret 2015TP: 11 desember 2015TUK: 23-24 minggu4. Riwayat Penyakit Dahulua. Riwayat gastritis : disangkalb. Riwayat hipertensi : disangkalc. Riwayat DM: disangkald. Riwayat DM dalam kehamilan : adae. Riwayat penyakit TBC: disangkalf. Riwayat penyakit Ginjal: disangkalg. Riwayat asma: disangkalh. Riwayat penyakit jantung: disangkali. Riwayat alergi obat: disangkal

5. Riwayat Penyakit KeluargaPasien mengaku di keluarga yaitu Ibu pasien menderita DM tipe 2.

6. Riwayat Sosial EkonomiBiaya hidup pasien dan anggota keluarga diperoleh dari penghasilan berdua (suami-istri) yang bekerja sebagai guru. Penghasilan suaminya Rp.5.000.000,- /bulan sedangkan pasien 4.000.000,- /bulan. Jumlah tersebut dirasakan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 7. Riwayat Kebiasaana. PNC: Di bidan Puskesmas Kecamatan cempaka putihb. Vaksin : TT 1x di bidan, TT1 pada usia kehamilan 20 mingguc. KB : pil 28 hari

C. Pemeriksaan FisikPemeriksaan fisik tanggal 14 agustus 2015 :

1. Keadaan Umum: Tampak sakit ringan Kesadaran : Compos Mentis

2. Vital Sign Tekanan darah: 130/90 mmHg Nadi: 76 x/menit Respirasi: 20 x/menit Suhu: 36,5 0 C

3. Status Generalis Berat badan saat hamil: 53 kg Berat badan sebelum hamil: 45 kg Tinggi badan: 156 cm IMT: 21,81 kg/m2 Lila: 34 cm TBBA: (TFU 12 ) x 156 = (24 12) x 156 = 1872 gram Kepala: Bentuk oval, simetris Rambut: Hitam, tumbuh lebat Mata : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), pupil bulat, isokor Hidung: Septum tidak deviasi, tidak terdapat sekret Telinga: tidak terdapat sekret Mulut: Bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor, tonsil T1-T1 Leher: tidak teraba pembesaran KGB Paru-paru Inspeksi: Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri Palpasi: Fremitus taktil dan vokal simetris kanan dan kiriPerkusi: Sonor seluruh paruAuskultasi: Vesikuler kanan dan kiri, rhonki (-), wheezing (-) JantungInspeksi: Iktus kordis tidak terlihatPalpasi: Iktus kordis teraba di ICS V linea midklavikula sinistraPerkusi: Batas jantung normal, tidak terdapat pembesaran jantungAuskultasi: Bunyi jantung I dan II normal, tidak terdapat murmur AbdomenInspeksi: Cembung gravida, kelainan kulit (-), Pelebaran vena (-)Auskultasi: Bising usus normalPalpasi: Hepar dan Lien sulit dinilai Genitalia: Tidak diperiksa Ekstrimitas: Akral hangat, edema (- ), sianosis (-)

4. Status Obstetrik Pemeriksaan LuarKepala/Muka: Chloasma gravidarum (-)Thorax: Hiperpigmentasi areola mamae dan papilla mamae (+) Papila mammae menonjol, colustrum (+) Abdomen : Membesar, striae gravidarumLeopold I: TFU 20 cm, bagian teratas teraba massa lunak, kesan bokongLeopold II : letak memanjang, teraba lengkung kontinu dan tahanan terbesar di sebelah kiri. Kesan punggung janin di sebelah kiri.Leopold III : bagian terbawah janin bulat, terasa keras presentasi kepala masih bisa digerakanLeopold IV : kepala belum masuk PAP, teraba 5 jari di atas simpisis.DJJ: 130 - 135x/menitHis: (-)

InspekuloTidak dilakukan Pemeriksaan fornisesTidak dilakukan Pemeriksaan dalam Vulva: Tidak ada kelainan Vagina: Tidak ada kelainan Vaginal Thoucher : Tidak dilakukan

D. Pemeriksaan PenunjangLaboratorium : Hb: 12,1 mg/dl Leukosit: 9.400/mm3 Trombosit: 396.000/mm3 Hematokrit: 29 % Eritrosit: 4,40 juta/l GDS: 207 mg/dlE. Pemeriksaan Penunjang yang Dianjurkan GDP GD2PP

F. Diagnosis Diagnosis Banding : G2P1A0 Gravida 30-31 Minggu dengan Diabetes Gestasional G2P1A0 Gravida 30-31 Minggu dengan Anemia pada Kehamilan Diagnosis Kerja : G2P1A0 Gravida 30-31 Minggu dengan Diabetes Gestasional

BERKAS KELUARGAA. Profil Keluarga1. Karakteristik Keluargaa. Identitas Kepala KeluargaNama : Tn. NJenis kelamin: Laki-lakiUmur: 32 tahunStatus: MenikahAlamat : Jl. Cempaka Putih Barat XIX rt/rw 008/011 Jakarta PusatAgama: IslamPendidikan : SarjanaPekerjaan: Gurub. Identitas PasanganNama : Ny. IJenis kelamin: Perempuan Umur: 30 tahunStatus: MenikahAlamat : Jl. Cempaka Putih Barat XIX rt/rw 008/011 Jakarta PusatPekerjaan: GuruPendidikan: SarjanaAgama: Islamc. Struktur Komposisi Keluarga: The nuclear familyKeluarga terdiri atas Tn. N sebagai kepala keluarga dan Ny. I sebagai istri, sudah menikah sejak 4 tahun yang lalu. Ny. I saat ini sedang mengandung anak kedua mereka. Anak pertama bernama usia 3 tahun. Keluarga Tn. N hanya tinggal bersama istri dan satu orang anaknya di kontrakannya. Penghasilan Tn. N sebesar Rp. 5.000.000 / bulan. Ny. I sebesar 4.000.000,-/bulan .Total penghasilan keluarga Ny. I dan Tn. N adalah Rp 9.000.000,00 yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan setiap bulannya Ny. I menabung sebesar Rp 2.500.000,00.

Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal serumahNoNamaStatus keluargaGenderUmurPendidikanPekerjaan

1Tn. NKepala KeluargaL32 thnSarjanaGuru

2Ny. IIstriP30 thnSarjanaGuru

3An. SAnak pertamaL3 thnBelum sekolah-

B. Genogram1. Bentuk Keluarga: Keluarga inti (Nuclear Family)Bentuk keluarga ini adalah keluarga Nuclear, dimana dalam keluarga ini hanya terdapat suami dan istri dan satu anak.

2. Tahapan Siklus KeluargaMenurut Duvall (1967), keluarga Tn. I berada pada tahapan siklus keluarga yang ketiga, yaitu tahap ini dimulai ketika pasien dan suami menikah dan telah memiliki satu anak berusia 3 tahun.

3. Family Map

Tn. J/68 th Ny. M/60 th Tn. D/65 th Ny. J/58 thDM

Tn. H/40 th Tn.F/34 th Tn. N/32 th Ny. I/30 th Tn. S/35 th

An. S/3 th

= Laki-laki telah meninggal

= Laki-laki

= Wanita

= Pasien Wanita hamil = Tinggal serumah

4. Dinamika Keluarga Masalah dalam keluarga ini adalah kurangnya waktu berkumpul karena keduanya bekerja hingga jam 3 sore. Walaupun Tn. N tidak selalu ada bersama keluarga namun beliau selalu memberikan perhatian kepada pasien maupun anaknya mengenai kesehatan keluarganya seperti mengingatkan untuk meminum obat secara teratur dan kontrol sesuai jadwal. Hubungan pasien dengan tetangga atau masyarakat sekitar cukup baik. Pasien senang bergaul dengan masyarakat disekitarnya. Jika tidak ada yang bisa membantu untuk menemani pasien berobat maka pasien mengajak tetangga sebelah rumahnya untuk menemaninya.5. Fungsi Keluarga0. Biologis: Secara aspek biologis keluarga Tn. N telah menjalankan fungsinya dengan baik. Karena Tn. N dan Ny. I memiliki telah memiliki satu orang anak perempuan yang berusia 3 tahun dengan sehat tanpa memiliki kecacatan dan Ny. I sedang mengandung putra kedua dari pernikahan mereka.0. Psikologis:Secara psikologis keluarga tersebut saling menyayangi satu sama lain. Tn. N dan Ny. I sangat menyayangi dan memanjakan anak perempuan mereka. 1. Sosial :Tn. N dan Ny. I sudah mulai mengajarkan norma-norma agama dan sopan santun terhadap orang lain sejak kecil kepada anak perempuannya, memberikan pemahaman bahwa dirinya akan memiliki seorang adik sehingga nantinya anak perempuannya dapat menyayangi adiknya tanpa ada rasa kecemburuan.1. Ekonomi :Tn. I bekerja sebagai guru dengan penghasilan yang diperoleh cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga Ny. I juga bekerja membantu ekonomi keluarganya . Keluarga tersebut juga menabung setiap bualan di bank untuk masa depan anak-anaknya dan juga sebagai investasi di masa tua kelak.1. Pendidikan:Tn. N dan Ny. I mulai mengajarkan anak perempuannya mengenai nama nama binatang dan menggambar

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidupa. Lingkungan tempat tinggalTabel 2. Lingkungan Tempat TinggalStatus kepemilikan rumah: kontrakDaerah perumahan: Padat

Karakteristik Rumah dan LingkunganKesimpulan

Luas rumah : 6 x 9 m2Keluarga tinggal di rumah yang terletak di lingkungan padat penduduk. Rumah tersebut cukup nyaman untuk ditempati oleh anggota keluarga

Jumlah penghuni dalam satu rumah : 3 orang

Luas halaman rumah : tidak ada

Bertingkat/tidak bertingkat : tidak bertingkat

Lantai rumah terbuat dari : keramik

Dinding rumah terbuat dari : tembok

Jamban keluarga : ada

Tempat bermain : tidak ada

Penerangan listrik : 1300 watt

Air bersih : ada (PAM)

Tempat pembuangan sampah : ada

a. Kepemilikan Barang-Barang BerhargaNy. I memiliki beberapa barang elektronik di rumahnya antara lain yaitu, satu buah televisi berwarna, satu buah kipas angin, satu buah penghangat nasi, satu buah kompor gas dan satu buah kulkas. Kemudian, keluarga Tn. N juga memiliki dua buah sepeda motor yang biasa digunakan oleh Tn. R dan Ny. I untuk bekerja. Barang-barang elektronik yang dimiliki keluarga ini sesuai dengan penghasilan mereka setiap bulan dan juga tergolong keluarga dengan ekonomi yang cukup.

b. Denah Rumah

Kamar Mandi Cuci DEPAN

Kamar 1Kamar 26 Meter

BELAKANG

Jendela 1

U

Pintu 1Ruang Tamu

Jendela 1

Dapur

9 Meter

3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga1. Perilaku terhadap sakit dan penyakitJika ada salah satu anggota keluarga Tn. N yang sakit, maka Tn. N akan membeli obat warung terlebih dahulu1. Perilaku terhadap pelayanan kesehatanKeluarga Tn. N memiliki jaminan kesehatan (BPJS)1. Perilaku terhadap makananKeluarga Tn. N mempunyai kebiasaan makan sebanyak dua sampai tiga kali sehari. Makanan yang dimakan oleh keluarga Tn. N didapatkan dari membeli lauk di warung, terkadang dimasak sendiri oleh Istrinya.1. Perilaku terhadap lingkungan kesehatanApabila tidak membaik, maka Tn. N akan membawa keluarganya yang sakit tersebut ke Puskesmas.

4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)Tabel 3. Pelayanan KesehatanFaktorKeteranganKesimpulan

Cara mencapai pusat pelayanan kesehatanKendaraan pribadi atau angkutan umumKeluarga Tn. N berobat ke puskesmas dengan menggunakan kendaraan pribadi miliknya (motor). Menurut Tn. N tarif berobat di puskesmas murah dan pasien puas dengan pelayanannya.

Tarif pelayanan kesehatanMurah

Kualitas pelayanan kesehatanMemuaskan

5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga1. Kebiasaan makananKeluarga Tn. N mempunyai kebiasaan makan sebanyak 23x sehari. Biasanya mereka makan pada pagi, siang dan malam hari. Makanan yang dimakan oleh keluarga Tn. N didapatkan dari membeli lauk di warung, terkadang dimasak sendiri oleh Istrinya. Namun sejak 1 minggu terakhir nafsu makan Ny. I menjadi meningkat 2 kali lipat dibandingkan sebelumnya yaitu 3-5 kali per hari. Biasanya Ny. I sering memasak indomie disela-sela antara jam makan pagi dengan siang jika merasa sangat lapar ataupun membeli roti di warung dekat rumahnya. Keluarga tersebut juga memiliki kebiasaan makan-makanan yang bersantan dan manis ataupun minum-minuman yang manis seperti roti, bubur kacang hijau, martabak manis ,ayam cepat saji dan setiap pagi minum Te manis. Dalam sehari Ny. I terkadang dapat menghabiskan roti sebanyak 2-3 buah dengan bervariasi rasa . Gula yang dipakai untuk minum teh biasanya digunakan sebanyak 2-3 sendok teh berupa gula pasir yang sering dia beli di warung.Tn. N juga memiliki kebiasaan yang sama dengan istrinya namun Tn. I tidak suka minum teh manis melainkan minum kopi. Keluarga tersebut membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan serta merapikan dan membersihkan peralatan makan mereka setelah selesai makan.

1. Penerapan Pola Gizi SeimbangNy. I dan keluarga belum menerapkan pola gizi seimbang sesuai dengan pedoman gizi karena walaupun mereka sehari-hari telah membiasakan untuk sarapan namun kalori makanan yang mereka konsumsi tidak sesuai dengan kebutuhan kalori basal. Makanan yang dimakan juga tidak sesuai dengan menu makanan sehat 4 sehat 5 sempurna, tidak membatasi konsumsi makanan yang berlemak dan berminyak, masih mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet seperti mie instan, dan tidak melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga secara teratur. Karena menurut Ny. I aktivitas sehari-harinya sudah termasuk berolahraga.Adapun menu makanan sehari-hari yang sering dibeli oleh Ny. I antara lain nasi, tahu, tempe, telur, ayam goreng, sayur-mayur, mie instan serta martabak . Menu lainnya seperti daging dan ikan jarang sekali dikonsumsi. Pola gizi seimbang belum diterapkan pada keluarga Ny. I. Ny. I jarang memakan buah-buahan, lebih kurang 2 kali seminggu mengkomsumsi buah buahan .

Pola makan pasien selama 3 hari terakhir sebagai berikut :Tanggal : 11 agustus 2015Pagi: Jumlah : 225 kaloriMenuKaloriProteinKarbohidratLemak

Bubur ayam 225 kkal

8 gr

40 gr

2 gr

Siang : Jumlah : 795,9 kaloriMenuKaloriProteinKarbohidratLemak

Nasi+ayam goring435,9 kkal6,8 gr78,9 gr0,7 gr

Makanan camilan : Jumlah : 230 kaloriMenuKaloriProteinKarbohidratLemak

Keripik 80 kkal1 gr8 gr3 gr

roti coklat 150 kkal3 gr10 gr5 gr

Malam : Jumlah : 611,26 kaloriMenuKaloriProteinKarbohidratLemak

Nasi putih435,9 kkal6,8 gr78,9 gr0,7 gr

Ayam goreng83,36 kkal21,11 gr0 gr62,25 gr

Tumis toge92 kkal2,2 gr2 gr9,2 gr

Tanggal 12 agustus 2015Pagi : Jumlah : 394 kaloriMenuKaloriProteinKarbohidratLemak

Nasi Uduk232 kkal3 gr28 gr12 gr

Telor dadar162 kkal12,8 gr11,5 gr0,7 gr

Jam 10.00 : Jumlah : 522 kalori MenuKaloriProteinKarbohidratLemak

Mie instan360 kkal8 gr45 gr16 gr

Telor rebus162 kkal12,8 gr11,5 gr0,7 gr

Siang : Jumlah : 594,26 kalori

MenuKaloriProteinKarbohidratLemak

Nasi putih435,9 kkal6,8 gr78,9 gr0,7 gr

Ayam goreng83,36 kkal21,11 gr0 gr62,25 gr

Sayur asem75 kkal0 gr3,5 gr0 gr

Malam : Jumlah : 675 kaloriMenuKaloriProteinKarbohidratLemak

Nasi360 kkal8 gr45 gr16 gr

Telor ceplok240 kkal11 gr0 gr0 gr

Sayur asem75 kkal0 gr3,5 gr0 gr

Tanggal : 13 agustus 2015Pagi: Jumlah : 225 kaloriMenuKaloriProteinKarbohidratLemak

BuburAyam175 kkal50 kkal4 gr7 gr40 gr0 gr0 gr2 gr

Jam 10.00 : Jumlah : 522 kalori MenuKaloriProteinKarbohidratLemak

Mie instan360 kkal8 gr45 gr16 gr

Telor rebus162 kkal12,8 gr11,5 gr0,7 gr

Siang : Jumlah : 611,26 kaloriMenuKaloriProteinKarbohidratLemak

Nasi putih435,9 kkal6,8 gr78,9 gr0,7 gr

Ayam goring83,36 kkal21,11 gr0 gr62,25 gr

Tumis kangkung92 kkal2,2 gr2 gr9,2 gr

Malam : Jumlah : 739,9 kaloriMenuKaloriProteinKarbohidratLemak

Nasi putih435,9 kkal6,8 gr78,9 gr0,7 gr

Martabak telor212 kkal14,2 gr9,8 gr12,6 gr

Tumis kangkung92 kal2,2 gr2 gr9,2 gr

Cara untuk menghitung berat badan ideal saat hamil, menurut Arsyad Rahim Ali (2009) adalah:BBIH = BBI + ( UH x 0,35 )BBI = (TB 100 ) = 156 100 = 56 kg, maka:BBIH = 56 + ( 24 x 0,35 ) = 64,4 kg

Kebutuhan Kalori Basal (BEE) berdasarkan rumusan Harris Bennedict adalah:BEE= 655 + (9,6 x BBIH) + (1,8 x TB) - (4,7 x U)BEE= 655 + (9,6 x 64,4) + (1,8 x 156) (4,7 x 30)BEE= 655 + 618,2 + 280 132 = 1492,9 kalori = 1421,2 kaloriKalori ibu hamil ditambah 200 untuk trimester IIJumlah : 1621 kalori

Kebutuhan Zat Gizi :a . Protein 10% dari total kalori = ( 15% X 1621) : 4 = 60 grb. Lemak 20% dari total kalori = ( 35% X 1621) : 9 = 63 grc. Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi prosentasi protein dan lemak = ( 60% X 1621) : 4 = 243 gr

Interpretasi terhadap food recall pasien: Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Ny. E mendapat total kalori per hari :Tanggal 11 Agustus 2015: 1712,16 kkalTanggal 12 Agustus 2015: 2185,26 kkalTanggal 13 Agustus 2015: 2098,16 kkalTotal kalori : 1712,16 + 2185,26 + 2098,16 / 3 = 2000 kalori Setelah menghitung jumlah BBI, kebutuhan energi/kalori serta kebutuhan zat gizi pada pasien, juga dengan melihat food recall pasien selama 2 hari sebelum datang ke puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa setiap harinya menu makan pasien melebihi jumlah energi/kalori yang dibutuhkan setiap harinya dan belum mencakup gizi yang seimbang untuk kehamilannya.

6. Pola Dukungan Keluarga1. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah dalam KeluargaTn. R selalu memberikan perhatian yang baik terhadap Ny. E. Setiap kali Ny. I mengeluhkan tentang kehamilannya, Tn. N selalu menyarankan istrinya tersebut untuk segera memeriksakan diri ke bidan di Puskesmas. Perhatian yang diberikan Tn. N bukan hanya tentang kesehatan namun pola makan keluarganya terkadang Tn. N juga mengingatkan istrinya untuk tidak sering memakan makanan yang manis karena takut seperti ibu mertuanya terkena diabetes mellitus.1. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah dalam KeluargaKesibukan suami yang tidak bisa selalu menemani istrinya saat berobat untuk kontrol kehamilan sehinnga Ny. I takut jika nanti dia akan mengalami persalinan tetapi suaminya tidak bisa berada di sampingnya. Kebiasaan suami juga sama dengan istrinya senang dengan makanan yang bersantan dan manis sehingga walaupun sering mengingatkan istrinya untuk tidak makan yang manis Tn. N juga sering melanggar aturan yang dia buat sendiri. Anak perempuan Ny. I akhir-akhir ini menjadi lebih rewel terlebih Ny. I akhir-akhir ini lebih gampang capek sehingga tidak mau menemani anaknya untuk bermain.Biaya hidup yang semakin mahal dari tahun ke tahun membuat Ny. I cemas karena sebentar lagi akan memiliki dua anak

C. Identifikasi Permasalahan yang Didapat dalam KeluargaAda beberapa permasalahan yang dapat ditemukan pada keluarga ini yaitu : Kurangnya waktu berkumpul bersama di dalam keluarga karena kesibukan dari Tn. N dan Ny.I sehingga tidak maksimal dalam mengurus rumah tangga dan juga Ny. I takut jika nanti dia akan mengalami persalinan tetapi suaminya tidak bisa berada di sampingnya. Kebiasaan suami juga sama dengan istrinya senang dengan makanan yang bersantan dan manis sehingga walaupun sering mengingatkan istrinya untuk tidak makan yang manis Tn. N juga sering melanggar aturan yang dia buat sendiri. Anak perempuan Ny. I akhir-akhir ini menjadi lebih rewel . An. S yang berusia 3 tahun tahun biasanya dititipkan kerumah orang tua sehingga pasien bingung jika nanti anak kedua lahir akan merawat sendiri atau dititipkan karena pekerjaan yang mengharuskan pasien tidak bisa mengurus anak anaknya.

D. Diagnosis Holistik1. Aspek Personal Alasan Datang : Pasien datang berobat ke puskesmas karena keinginan dari diri sendiri yang menginginkan pemeriksaan terhadap kehamilan keduanya. Kekhawatiran : Pasien sangat mengkhawatirkan kondisi sering lemas dan pusing serta pengaruh nafsu makannya yang meningkat dari biasanya dan juga takut karena kehamilan pertama mengalami diabetes dan juga ibu pasien terkena diabetes . Suami pasien juga memiliki kekhawatiran yang sama melihat faktor keturunan dari ibu mertuanya yang memiliki DM dan juga nafsu makan istrinya yang semakin meningkat. Harapan : Pasien berharap dapat mengetahui bahwa dirinya tidak terkena diabetes, serta pasien ingin mengetahui kondisi kehamilannya tersebut. Persepsi Penyakit : Pasien merasa sakit yang diderita pasien tidaklah berat dan dapat sembuh dengan pertolongan dokter.

2. Aspek KlinikBerdasarkan hasil anamnesa, pasien datang dengan keluhan sering merasa lemas badan, BAK pada malam hari, dan nafsu makan dirasakan bertambah. Saat ini pasien hamil trimester ke II, sehingga harus mendapat perhatian khusus terhadap bayi dalam kandungannya.Sedangkan dari Pemeriksaan Fisik tidak didapatkan kelainan. Dari hasil laboratorium, didapatkan kadar gula darah sewaktu yang tinggi, (diatas normal) yaitu 204 mg/dl. Sehingga dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang dapat disimpulkan bahwa : Diagnosis Kerja: G2P1A0 Gravida 23-24 minggu dengan diabetes Gestasional. Diagnosis Banding: G2P1A0 Gravida 23-24 minggu dengan anemia dalam kehamilan.

3. Aspek Resiko InternalPola makan Ny. I yang kurang baik. Ny. I memiliki kebiasaan hanya memasak mie instan hampir setiap hari. Ny. I cenderung lebih sering makan dan makanan yang manis seperti roti 2-3 buah sehari, martabak manis 2-4 potong, ayam cepat saji dan juga minum-minuman yang manis seperti teh mani. Ny. I jarang mengkonsumsi buah-buahan karena kurang suka mengkonsumsi buah-buahan. Selain itu, Ny. I tidak pernah berolahraga selama kehamilannya. Dalam riwayat penyakit dahulu, pada kehamilan pertama Ny. I memiliki riwayat melahirkan dengan berat badan bayi lebih dari 4100 gr. Riwayat penyakit keluarga ibu kandung Ny. E memiliki penyakit diabetes mellitus.

4. Aspek Psikososial KeluargaNy. I tinggal bertiga dengan suaminya dan anak pertamanya. Tn.N dan Ny.I sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak bisa selalu bersama keluarga sehinnga Ny. I takut jika nanti dia akan mengalami persalinan tetapi suaminya tidak bisa berada di sampingnya. Kebiasaan suami juga sama dengan istrinya senang dengan makanan yang manis sehingga walaupun sering mengingatkan istrinya untuk tidak makan yang manis Tn. N juga sering melanggar aturan yang dia buat sendiri. Anak perempuan Ny. I akhir-akhir ini menjadi lebih rewel dari sebelumnya terlebih Ny. E akhir-akhir ini lebih gampang capek sehingga tidak mau menemani anaknya untuk bermain. Biaya hidup yang semakin mahal dari tahun ke tahun membuat Ny. I cemas karena sebentar lagi anak kedua nya lahir Sedangkan faktor yang dapat mendukung kesembuhan pasien yaitu, adanya usaha dari pasien dan keluarga pasien baik secara moral dan materi untuk kesembuhan Ny. I

5. Aspek FungsionalSecara aspek fungsional, pasien dapat digolongkan pada tingkat ke 2 berdasarkan urutan Ecog, yaitu pasien masih dapat melakukan aktivitas sehari-harinya namun tidak dengan aktivitas yang berat.

E. Rencana PelaksanaanAspekKegiatanSasaranWaktuHasil yang diharapkanBiayaKeterangan

Aspek Personal Mengedukasi pasien dan keluarga tentang penyakit yang dideritanya yakni Diabetes Mellitus dalam kehamilan (definisi, penyebab, gejala,serta cara penanganannya)

Pasien dan keluarga pasien Pada saat kunjungan ke rumah Pasien dapat memahami dengan baik tentang penyakit yang sedang dideritanya sehingga dapat mengupayakan penanganan yang tepat untuk menghindari komplikasi yang berat bagi ibu dan janinnya di kemudian hari. Pasien rutin memeriksakan kehamilannya. Pasien menjaga pola makan.

Pasien bersedia

Aspek Klinik Melakukan pemeriksaan laboratorium lanjutan berupadarah lengkap, GDP dan GD2PP Merujuk pasien untuk konsultasi dengan dokter spesialis kandungan dan spesialis penyakit dalam untuk penanganan lebih lanjut.PasienPuskesmas Pasien melakukan pemeriksaan laboratorium lanjutan. Pasien bersedia untuk dirujuk ke dokter spesialis kandungan dan penyakit dalam. Pasien kontrol kembali ke puskesmas dengan membawa rujukan balik dari dokter spesialis. Pasien bersedia

Aspek Risiko Internal Mengedukasi pasien tentang makanan bergizi yang diperlukan selama kehamilan. Mengajarkan pasien untuk menghitung kebutuhan kalori sehari-hari sehingga pasien dapat merencanakan pola makan sehari-hari sesuai dengan kebutuhan kalori. Pasien dapat menjalankan pola makan yang baik sesuai dengan anjuran dokter.

Pasien bersedia

Aspek Psikososial Keluarga

Mengedukasi suami dan keluarga pasien agar mendampingi atau mengingatkan pasien untuk berobat ke dokter dan periksa kesehatan dan kehamilan secara rutin. Mengingatkan suami dan keluarga dapat selalu memperhatikan pasien dan kehamilannya. Memberikan pandangan kepada suami pasien untuk menjadi suami siaga ketika menjelang waktu persalinan.Pasien dan keluarga pasienPada saat kunjungan ke rumah Keluarga memberi perhatian lebih kepada pasien dan mendampingi pasien ketika kontrol berobat. Suami dapat memberikan waktu luang untuk berkumpul bersama dengan keluarga. Suami dapat menjadi suami siaga ketika menjelang proses persalinan pasien.Pasien dan keluarga bersedia

Aspek Fungsional Mengurangi aktivitas sehari-hari dengan meminta tolong orang lain untuk membantu pekerjaan rumahnya. Mengingatkan pasien agar istirahat yang cukup setiap harinya. Melakukan olahraga ringan seperti jalan sehat ataupun senam hamil.PasienPuskesmas Aktivitas pasien dapat seperti dahulu dapat tetap dilakukan dan kehamilan pasien terjaga dengan baik.Pasien bersedia

F. Prognosis1. Ad vitam: dubia ad malam2. Ad sanationam: dubia ad bonam3. Ad fungtionam: dubia ad bonam

Lampiran 1

Contoh menu makanan diet pada penderita diabetes mellitus :WaktuMenuJumlah

Gram*URT

PAGINasi100 gls

Omelet551 btr

Salad tomat+ketimunSekehendakSekehendak

Kacang polong101 sdm

Minyak 51 sdt

Pk 10:00Buah jeruk1101 ptg bsr

SIANGNasi1001 1/2 gls

Ikan401ptg sdg

Sup Tahu110

Cah Sawi1001 gls

Melon190 1 ptg

Pk 16:00Buah pisang501 buah

MALAMNasi1003/4 gls

Ayam laksa401 ptg sdg

Sayur kimlo1101 gls

Jeruk51 sdt

*URT = Ukuran Rumah Tangga ; sdm = sendok makan; ptg = potong; gls = gelas; sdg = sedang

Nilai gizi energy 1400 kalori; protein 58,5 gr; lemak 41,5 gr; karbohidrat 225 gr