Penilaian skp

51
i PEDOMAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP DINAS PENDIDIKAN KAB. JOMBANG TAHUN 2014 Disusun Sebagai Pedoman bagi Pegawai Negeri Sipil dalam Penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan Penilaian Prestasi Kerja PNS PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG DINAS PENDIDIKAN Jl. Pattimura No. 5 Telp. (0321) 861827 Fax. 866791 JOMBANG

Transcript of Penilaian skp

Page 1: Penilaian skp

i

PEDOMAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

LINGKUP DINAS PENDIDIKAN KAB. JOMBANG

TAHUN 2014

Disusun

Sebagai Pedoman bagi Pegawai Negeri Sipil

dalam Penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan

Penilaian Prestasi Kerja PNS

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

DINAS PENDIDIKAN Jl. Pattimura No. 5 Telp. (0321) 861827 Fax. 866791

JOMBANG

Page 2: Penilaian skp

ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... i BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ........................................................................ 1 B. DASAR ........................................................................................... 2 C. TUJUAN .......................................................................................... 3 D. PENGERTIAN ................................................................................. 3 E. PEJABAT PENILAI ......................................................................... 3

BAB II PROSES PENYUSUNAN SKP ............................................................ 7

A. SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP) .............................................. 7 B. UNSUR YANG DINILAI .................................................................. 8 C. UNSUR-UNSUR SKP ..................................................................... 8 D. PENYUSUNAN SKP ....................................................................... 9

1. SKP Tugas Jabatan Struktural .................................................. 9 2. SKP Tugas Jabatan Fungsional ................................................ 11

E. FORMULIR SKP ............................................................................. 13 F. PENANDATANGANAN SKP ........................................................... 14

BAB III PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS .................................................. 15

A. PENILAIAN SKP (60%) .................................................................. 15 1. Jabatan Struktural ..................................................................... 15 2. Jabatan Fungsional ................................................................... 23

B. PENILAIAN PERLAKU KERJA (40%) ............................................ 31 C. PENILAIAN TUGAS TAMBAHAN ................................................... 36 D. PENILAIAN KREATIVITAS ............................................................. 37 E. PENILAIAN DAN PENANDATANGANAN CAPAIAN SKP .............. 39 F. BUKU CATATAN PENILAIAN PERILAKU KERJA PNS ................. 41 G. PENYAMPAIAN FORMULIR PENILAIAN PERILAKU KERJA PNS 42 H. PENYIMPANAN PENILAIAN PRESTASI KERJA ........................... 43 I. KETENTUAN LAIN-LAIN ................................................................ 44

BAB IV PENUTUP ............................................................................................ 46

Page 3: Penilaian skp

1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebagai bentuk implementasi reformasi birokrasi untuk mewujudkan

birokrasi yang berwawasan wirausaha dan berorientasi pada pelayanan publik

serta selalu mengedepankan kepentingan pelanggan, diperlukan etos kerja yang

didukung oleh komitmen atau integritas kuat dari para Pegawai Negeri Sipil

(PNS). Etos kerja merupakan budaya moral yang dianut dan diyakini sebagai

kekuatan atau dorongan yang mendasari setiap langkah dan tindakan pegawai

dalam melakukan aktivitas yang menjadi tugas pokok dan fungsi dalam rangka

mencapai tujuan organisasi.

Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 tentang Penilaian

Pelaksanaan Pekerjaan PNS (DP3) telah diimplementasikan selama 34 tahun,

dalam evaluasinya DP3 kurang dapat meningkatkan prestasi kerja dan potensi

PNS tidak dapat dikembangkan, karena sistem penilaiannya kurang objektif,

tidak terukur secara kuantitatif. Oleh karena itu Peraturan Pemerintah Nomor 10

Tahun 1979 dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan masyarakat

terhadap peningkatan pelayanan publik. Dalam reformasi birokrasi saat ini

diperlukan birokrasi yang dapat mengubah paradikma dilayani menjadi

melayani masyarakat. Hal ini birokrasi harus dikendalikan dengan sistem

penilaian prestasi kerja PNS yang terukur, baik secara kuantitatif dan kualitatif

yang berorientasi pada peningkatan prestasi kerja dan pengembangan potensi

PNS.

Untuk menjawab segala permasalahan dan kelemahan DP3,

diterbitkanlah Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 dan Peraturan

Kepala BKN Nomor 1 Tahun 2013 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS. Dalam

peraturan ini penilaian prestasi kerja merupakan suatu proses rangkaian

manajemen kinerja yang berawal dari penyusunan rencana prestasi kerja yang

berupa Sasaran Kerja Pegawai (SKP). Pelaksanaan penilaiannya dilakukan

dengan cara membandingkan antara Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dengan

realisasi kerja pegawai yang meliputi aspek kuantitas, kualitas, waktu dan biaya.

Dalam melakukan penilaian dilakukan analisis terhadap hambatan pelaksanaan

Page 4: Penilaian skp

2

pekerjaan untuk mendapatkan umpan balik serta menyusun rekomendasi

perbaikan dan menetapkan hasil penilaian.

Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 dan Peraturan Kepala BKN

Nomor 1 Tahun 2013 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS, dapat dilaksanakan

dengan baik dan sesuai dengan misi yang dibangun, jika pelaksana memiliki

pemahaman yang utuh terhadap semua aspek yang dibangun dalam peraturan

tersebut. Oleh karena itu dalam rangka mengimplementasikan peraturan ini di

Kabupaten Jombang diperlukan pedoman pelaksanaan yang lebih konkrit dan

detail sebagai penjabaran Peraturan BKN Nomor 1 Tahun 2013 dan sebagai

pedoman dalam melaksanakan penilaian baik oleh pejabat penilai maupun yang

dinilai.

B. DASAR

1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang

Disiplin Pegawai Negeri Sipil;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2011 tentang

Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil;

4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan

Angka Kreditnya;

5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 14 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Penilik dan

Angka Kreditnya;

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 15 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pamong

Belajar dan Angka Kreditnya;

7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas

Sekolah dan Angka Kreditnya

8. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan

Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010

tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka

Kreditnya.

Page 5: Penilaian skp

3

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang

Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian

Negara Nomor 01/III/PB/2011 dan Nomor 6 Tahun 2011 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya;

11. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 Tahun 2013

tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun

2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil;

12. Peraturan Bupati Jombang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan

Fungsi Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

C. TUJUAN

Pedoman pelaksanaan penilaian prestasi kerja ini sebagai penjabaran

dari Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 dan Peraturan Kepala BKN

Nomor 1 Tahun 2013 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS, yang disusun

dengan tujuan :

1. Sebagai pedoman bagi semua Pegawai Negeri Sipil lingkup Dinas

Pendidikan, baik struktural/staf umum maupun jabatan fungsional dalam

menyusun Sasaran Kerja Pegawai (SKP).

2. Sebagai pedoman penilaian prestasi kerja PNS bagi atasan langsung.

D. PENGERTIAN

1. Penilaian Prestasi Kerja PNS adalah suatu proses penilaian secara

sistematis yang dilakukan oleh pejabat penilai terhadap sasaran kerja

pegawai dan perilaku kerja PNS;

2. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) adalah rencana kerja dan target yang akan

dicapai oleh seorang PNS.

E. PEJABAT PENILAI

1. Staf pada Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang : pejabat penilai

adalah Kepala Subag/Seksi, dan atasan pejabat penilai adalah

Sekretaris/Kepala Bidang pada Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

Page 6: Penilaian skp

4

2. Kepala Sub bagian : pejabat penilai adalah Sekretaris Dinas Pendidikan

dan atasan pejabat penilai adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten

Jombang.

3. Sekretaris Dinas : pejabat penilai adalah Kepala Dinas Pendidikan dan

atasan pejabat penilai adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang.

4. Kepala Seksi : pejabat penilai adalah Kepala Bidang, dan atasan pejabat

penilai adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

5. Kepala Bidang : pejabat penilai adalah Sekretaris Dinas, dan atasan

pejabat penilai adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

6. Kepala Dinas : pejabat penilai adalah Sekretaris Daerah dan atasan pejabat

penilai adalah Bupati Jombang.

7. Staf pada UPTD Pendidikan Kecamatan : pejabat penilai adalah Kepala

Subbag Tata Usaha UPTD Pendidikan Kecamatan, dan atasan pejabat

penilai adalah Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan.

8. Kepala Subbag Tata Usaha UPTD Pendidikan Kecamatan : pejabat

penilai adalah Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan, dan atasan pejabat

penilai adalah Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten

Jombang.

9. Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan : pejabat penilai adalah Kepala

Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang dan atasan

pejabat penilai adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

10. Guru DPK pada TK Swasta : pejabat penilai adalah Kepala UPTD

Pendidikan Kecamatan atas rekomendasi pengawas, dan atasan pejabat

penilai adalah Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten

Jombang.

11. Guru TK Negeri : pejabat penilai adalah Kepala TK Negeri dan atasan

pejabat penilai adalah Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan.

12. Kepala TK Negeri : pejabat penilai adalah Kepala UPTD Pendidikan

Kecamatan, dan atasan pejabat penilai adalah Kepala Bidang Ketenagaan

Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

13. Guru dan Staf pada SD Negeri : pejabat penilai adalah Kepala SD Negeri

dan atasan pejabat penilai adalah Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan.

Page 7: Penilaian skp

5

14. Kepala SD Negeri : pejabat penilai adalah Kepala UPTD Pendidikan

Kecamatan, dan atasan pejabat penilai adalah Kepala Bidang Ketenagaan

Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

15. Guru DPK pada SLB Swasta : pejabat penilai adalah Kepala UPTD

Pendidikan Kecamatan atas rekomendasi pengawas sekolah, dan atasan

pejabat penilai adalah Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan

Kabupaten Jombang.

16. Guru SLB Negeri : pejabat penilai adalah Kepala SLB Negeri dan atasan

pejabat penilai adalah Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan.

17. Staf UPTD SKB : pejabat penilai adalah Kepala Subbag Tata Usaha SKB,

dan atasan pejabat penilai adalah Kepala SKB.

18. Kepala Subbag Tata Usaha SKB : pejabat penilai adalah Kepala SKB, dan

atasan pejabat penilai adalah Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan

Kabupaten Jombang.

19. Kepala SKB : pejabat penilai adalah Kepala Bidang Ketenagaan Dinas

Pendidikan Kabupaten Jombang dan atasan pejabat penilai adalah Kepala

Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

20. Pamong Belajar SKB : pejabat penilai adalah Kepala SKB, dan atasan

pejabat penilai adalah Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan

Kabupaten Jombang.

21. Staf pada UPTD Laboratorium IPA Bersama, pejabat penilai adalah

Kepala Subbag Tata Usaha UPTD Laboratorium IPA Bersama, dan atasan

pejabat penilai adalah Kepala UPTD Laboratorium IPA Bersama.

22. Kepala Subbag Tata Usaha pada UPTD Laboratorium IPA Bersama :

pejabat penilai adalah Kepala UPTD Laboratorium IPA Bersama, dan atasan

pejabat penilai adalah Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan

Kabupaten Jombang.

23. Kepala UPTD Laboratorium IPA Bersama : pejabat penilai adalah Kepala

Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang dan atasan

pejabat penilai adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

24. Staf pada SMP/SMA Negeri : pejabat penilai adalah Kepala Tata Usaha

SMP/SMA Negeri, dan atasan pejabat penilai adalah Kepala SMP/SMA

Negeri.

Page 8: Penilaian skp

6

25. Staf pada SMK Negeri : pejabat penilai adalah Kepala Subbag Tata Usaha

SMK Negeri, dan atasan pejabat penilai adalah Kepala SMK Negeri.

26. Kepala Tata Usaha dan Guru SMP/SMA Negeri : pejabat penilai adalah

Kepala SMP/SMA Negeri, dan atasan pejabat penilai adalah Kepala Bidang

Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

27. Kepala Subbag Tata Usaha dan Guru SMK Negeri : pejabat penilai adalah

Kepala SMK Negeri, dan atasan pejabat penilai adalah Kepala Bidang

Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

28. Kepala SMP/SMA/SMK Negeri : pejabat penilai adalah Kepala Bidang

Ketenagaan atas rekomendasi pengawas sekolah, dan atasan pejabat

penilai adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

29. Guru DPK pada SMP/SMA/SMK/Madrasah Swasta : pejabat penilai

adalah Kepala Seksi Ketenagaan Pendidikan Menengah dan PNFI atas

rekomendasi Pengawas Sekolah/Madrasah, dan atasan pejabat penilai

adalah Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

30. Guru DPK pada Madrasah Negeri lingkup Kementerian Agama : Pejabat

penilai adalah Kepala Madrasah tempat tugas dan atasan langsung pejabat

penilai adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jombang.

31. Pengawas Sekolah : pejabat penilai adalah Sekretaris Dinas Pendidikan

atas rekomendasi Koordinator Pengawas, dan atasan pejabat penilai adalah

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

32. Penilik PNFI : pejabat penilai adalah Kepala Bidang PNFI, atasan pejabat

penilai adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

33. Kepala SMP/SMA/SMK DPK : pejabat penilai adalah Kepala Bidang

Ketenagaan atas rekomendasi pengawas sekolah, dan atasan pejabat

penilai adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

34. Kepala TK DPK : pejabat penilai adalah Kepala UPTD Pendidikan

Kecamatan atas rekomendasi Pengawas Sekolah, dan atasan pejabat

penilai adalah Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten

Jombang.

Page 9: Penilaian skp

7

BAB II PROSES PENYUSUNAN SKP

A. SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP)

Sasaran Kerja Pegawai (SKP) merupakan target kerja yang akan

dilakukan oleh PNS selama satu tahun. SKP sebagai bentuk kontrak kerja

antara PNS dengan atasan langsung. Atas dasar SKP yang telah dibuat sendiri

oleh PNS dan disetujui oleh atasan langsung sebagai penilai, selanjutnya atasan

langsung dapat menilai prestasi kerja pegawai, dengan membandingkan target

atau kontrak kerja dalam SKP dengan realita pekerjaan yang telah dicapai

dalam satu tahun.

Setiap PNS wajib menyusun SKP berdasarkan Rencana Kerja Tahunan

Instansi dan mengacu pada SKP atasan langsung. Dalam menyusun SKP harus

memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Jelas : kegiatan yang dilakukan harus dapat diuraikan secara jelas, apa

yang akan dilakukan.

2. Dapat diukur : kegiatan yang dilakukan harus dapat diukur secara

kuantitatif dalam bentuk angka, seperti jumlah satuan, jumlah hasil, dan lain-

lain. Kegiatan juga harus dapat diukur secara kualitatif seperti hasil kerja

sempurna, tidak ada kesalahan, tidak ada revisi, dan pelayanan kepada

masyarakat memuaskan, dan lain-lain.

3. Relevan : kegiatan yang dilakukan harus berdasarkan lingkup tugas jabatan

masing-masing.

4. Dapat dicapai : kegiatan yang dilakukan harus disesesuaikan dengan

kemampuan PNS.

5. Memiliki Target Waktu : Kegiatan dilakukan harus dapat ditentukan

waktunya.

SKP yang disusun harus disetujui dan ditetapkan oleh atasan langsung

selaku pejabat penilai, tetapi jika SKP karena suatu hal tidak disetujui oleh

atasan langsung, maka keputusannya diserahkan kepada atasan pejabat penilai

dan bersifat final. SKP ditetapkan oleh pejabat penilai setiap awal tahun yaitu

pada awal bulan Januari. Jika terjadi perpindahan pegawai setelah bulan

Januari, maka yang bersangkutan tetap menyusun SKP pada awal bulan sesuai

Page 10: Penilaian skp

8

dengan surat perintah melaksanakan tugas atau surat perintah menduduki

jabatan. Selanjutnya jika PNS tidak menyusun SKP dijatuhi hukuman disiplin

sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang mengatur mengenai

disiplin PNS.

B. UNSUR YANG DINILAI

Penilaian prestasi kerja PNS dilaksanakan oleh Pejabat Penilai sekali

dalam satu tahun yaitu pada akhir bulan Desember atau paling lambat akhir

Januari tahun berikutnya. Adapun unsur yang dinilai dalam penilaian prestasi

kerja PNS adalah :

1. Target atau rencana kerja yang ditetapkan oleh PNS sesuai dengan uraian

tugas pokok dan fungsi PNS, yang dituangkan dalam Sasaran Kerja PNS

(SKP) dengan bobot 60 (enam puluh) persen;

2. Perilaku kerja PNS dengan bobot 40 (empat puluh) persen, yang meliputi

aspek :

a. Orientasi pelayanan;

b. Integritas;

c. Komitmen;

d. Disiplin;

e. Kerja sama;

f. Kepemimpinan (bagi pemimpin)

C. UNSUR-UNSUR SKP

1. Kegiatan Tugas Jabatan : Mengacu pada penetapan kinerja atau rencana

kerja tahunan. Dalam melaksanakan kegiatan tugas jabatan pada prinsipnya

pekerjaan dibagi habis dari tingkat jabatan tertinggi sampai dengan jabatan

terendah secara hierarki.

2. Jabatan Fungsional : satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi

nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seseorang pejabat fungsional

dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan ditetapkan dengan jumlah

angka kredit yang akan dicapai. Oleh sebab itu pejabat fungsional tertentu

harus menetapkan target angka kredit yang akan dicapai dalam satu tahun.

Page 11: Penilaian skp

9

3. Target : Setiap pelaksanaan kegiatan tugas jabatan harus ditetapkan target

yang akan diwujudkan secara jelas, sebagai ukuran prestasi kerja.

Penyusunan target SKP paling sedikit meliputi aspek kuantitas, kualitas, dan

waktu sesuai dengan karakteristik, sifat dan jenis kegiatan masing-masing

unit kereja. Apabila kegiatan tugas jabatan tersebut dibiayai atau

dianggarkan, maka dapat disertai aspek biaya dalam penyusunan SKP.

Dalam menetapkan target meliputi aspek sebagai berikut :

a. Kuantitas (Target Output)

Dalam menentukan Target Output (TO) dapat berupa dokumen, konsep,

naskah, surat keputusan, paket, laporan, dll.

b. Kualitas (Target Kualitas)

Dalam menetapkan target kualitas (TK) harus memprediksi pada mutu hasil

kerja yang terbaik, target kualitas diberikan nilai paling tinggi 100 (seratus).

c. Waktu (Target Waktu)

Dalam menetapkan target waktu (TW) harus memperhitungkan berapa

waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, misalnya

bulanan, tribulanan, kwartal, semester dan tahunan.

d. Biaya (Target Biaya)

Dalam menetapkan target biaya (TB) harus memperhitungkan berapa

biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam 1

(satu) tahun, misalnya jutaan, ratusan juta, miliaran dll.

D. PENYUSUNAN SKP

1. SKP Tugas Jabatan Struktural

Penyusunan SKP ini dibuat dari tingkat jabatan yang tertinggi sampai

dengan tingkat jabatan terendah secara hierarki dan harus dijabarkan sesuai

dengan tugas pokok dan fungsi, wewenang, tanggung jawab dan uraian

tugasnya yang secara umum ditetapkan dalam struktur organisasi dan tata

kerja (SOTK) dengan memperhatikan rencana kerja tahunan (RKT).

Dalam melaksanakan tugas jabatan pada prinsipnya pekerjaan dibagi habis

dari tingkat jabatan tertinggi sampai dengan tingkat jabatan terendah, secara

hierarki, yang dijabarkan sebagai berikut :

Page 12: Penilaian skp

10

a) Kepala Dinas: menyusun uraian tugas jabatan yang akan dilakukan

berdasarkan Peraturan Bupati Jombang Nomor 16 Tahun 2009 tentang

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, dan

Rencana Strategis dan Rencana Kerja Tahunan Dinas. Tugas pokok dan

fungsi termasuk wewenang dan tanggung jawab serta uraian tugas

jabatan sebagai penjabaran dari Renstra dan RKT, dituangkan dalam

Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten

Jombang. Contoh : menyelenggarakan rapat koordinasi peningkatan

mutu dengan target kuantitas/output 1 (satu) laporan, kuantitas 100, dan

waktu 12 bulan dan biaya Rp. 202.000.000,-

b) Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Unit Kerja yang merupakan bagian

dari Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, menyusun uraian tugas

jabatan dengan mengacu pada Peraturan Bupati Jombang Nomor 16

Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendidikan

Kabupaten Jombang dan SKP Kepala Dinas Pendidikan, yang dijabarkan

sesuai wewenang, tanggung jawab, sebagai target kegiatan yang akan

dilakukan dalam satu tahun dan dituangkan dalam SKP Sekretaris,

Kepala Bidang dan Kepala Unit Kerja. Kepala Unit Kerja yang dimaksud

adalah Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan, Kepala SMP/SMA dan

SMK Negeri, Kepala Laboratorium IPA Bersama, Kepala SKB.

c) Kepala Sub Bagian: menyusun uraian tugas jabatan dengan mengacu

pada Peraturan Bupati Jombang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Tugas

Pokok dan Fungsi Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang dan SKP

Sekretaris Dinas Pendidikan, yang dijabarkan sesuai wewenang,

tanggung jawab, sebagai target kegiatan yang akan dilakukan dalam

satu tahun dan dituangkan dalam SKP Kepala Sub Bagian.

d) Kepala Seksi: menyusun uraian tugas jabatan dengan mengacu pada

Peraturan Bupati Jombang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok

dan Fungsi Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang dan SKP Kepala

Bidang pada Dinas Pendidikan, yang dijabarkan sesuai wewenang dan

tanggung jawab, sebagai target kegiatan yang akan dilakukan dalam

satu tahun dan dituangkan dalam SKP Kepala Seksi.

Page 13: Penilaian skp

11

e) Staf Dinas : memahami uraian tugas staf dan SKP Sekretaris/Kepala

Bagian atau Kepala Subag/Kepala Seksi untuk dijabarkan sesuai dengan

pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya selama 1 (satu)

tahun sebagai target pekerjaan yang dituangkan dalam SKP (Sasaran

Kerja Pegawai).

f) Kepala Subag TU pada UPTD Pendidikan Kecamatan, SKB dan

Laboratorium IPA Bersama : memahami uraian tugasnya dan SKP

Kepala unit kerja, untuk dijabarkan sesuai wewenang, tanggung jawab,

dan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya selama 1 (satu) tahun

dan merupakan target pekerjaan yang dituangkan dalam SKP (Sasaran

Kerja Pegawai).

g) Staf pada UPTD Pendidikan Kecamatan, SKB dan Laboratorium IPA

Bersama : memahami uraian tugasnya dan SKP Kepala Subag Tata

Usaha unit kerja untuk dijabarkan sesuai tugas, dan pekerjaannya yang

menjadi tanggung jawabnya selama 1 (satu) tahun merupakan target

pekerjaan yang dituangkan dalam SKP (Sasaran Kerja Pegawai).

h) Kepala Tata Usaha pada SMP/SMA dan Kepala Subbag Tata usaha

SMK Negeri : memahami uraian tugasnya dan SKP Kepala unit kerja

(Kepala SMP/SMA/SMK Negeri) untuk dijabarkan sesuai wewenang,

tanggung jawab, dan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya

selama 1 (satu) tahun dan merupakan target pekerjaan yang dituangkan

dalam SKP (Sasaran Kerja Pegawai).

i) Staf TU SMP/SMA/SMK Negeri : memahami uraian tugasnya dan SKP

Kepala Tata Usaha unit kerja untuk dijabarkan sesuai tugas, dan

pekerjaannya yang menjadi tanggung jawabnya selama 1 (satu) tahun

merupakan target pekerjaan yang dituangkan dalam SKP (Sasaran Kerja

Pegawai).

2. SKP Tugas Jabatan Fungsional

Pejabat fungsional lingkup Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang adalah

pengawas sekolah, guru TK/TKLB, SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMK dan

SMALB, pamong belajar pada SKB, Penilik PNFI. Dalam menyusun SKP,

pejabat fungsional mengacu pada tugas pokok dan fungsi dengan target

angka kredit yang direncanakan dalam satu tahun. Angka kredit

Page 14: Penilaian skp

12

sebagaimana dimaksud, berdasarkan peraturan perundangan yang

mengatur angka kredit jabatan fungsional masing-masing. Dalam menyusun

SKP pejabat fungsional menuangkan tugas jabatan yang dilaksanakan dan

angka kreditnya meliputi unsur utama dan unsur penunjang.

1. Kepala TK/SD/SMP/SMA/SMK Negeri : menyusun uraian tugas jabatan

dengan mengacu pada Tugas Pokok Fungsi Kepala sekolah dan Tugas

Pokok Fungsi Guru, yang dijabarkan sesuai wewenang, tanggung jawab,

dan tugasnya sebagai target kegiatan yang akan dilakukan dalam satu

tahun dan dituangkan dalam SKP Kepala Sekolah.

2. Guru TK/SD/SMP/SMA/SMK dan SLB Negeri : menyusun uraian tugas

jabatan guru dengan mengacu pada tugas pokok dan fungsi guru yang

diatur dalam Permenpan dan RB Nomor 16 Tahun 2009, yang dijabarkan

sesuai wewenang, tanggung jawab, dan tugasnya sebagai target kegiatan

yang akan dilakukan dalam satu tahun dan dituangkan dalam SKP Guru

TK/SD/SMP/SMA/SMK Negeri.

3. Guru DPK TK/SLB/SMP/SMA dan SMK Swasta : menyusun uraian

tugas jabatan guru dengan mengacu pada tugas pokok dan fungsi guru

yang diatur dalam Permenpan dan RB Nomor 16 Tahun 2009, yang

dijabarkan sesuai wewenang, tanggung jawab, dan tugasnya sebagai

target kegiatan yang akan dilakukan dalam satu tahun dan dituangkan

dalam SKP Guru TK/SD/SMP/SMA/SMK Negeri yang diperbantukan di

sekolah swasta.

4. Pengawas Sekolah: menyusun uraian tugas jabatan pengawas sekolah

dengan mengacu pada tugas pokok dan fungsi yang diatur dalam

Permenpan dan RB Nomor 21 Tahun 2010, yang dijabarkan sesuai

wewenang, tanggung jawab, dan tugasnya sebagai target kegiatan yang

akan dilakukan dalam satu tahun dan dituangkan dalam SKP pengawas

sekolah.

5. Penilik PNFI : menyusun uraian tugas jabatan penilik dengan mengacu

pada tugas pokok dan fungsi pengawas yang diatur dalam Permenpan

dan RB Nomor 14 Tahun 2010, yang dijabarkan sesuai wewenang,

tanggung jawab, dan tugasnya sebagai target kegiatan yang akan

dilakukan dalam satu tahun dan dituangkan dalam SKP Penilik PNFI.

Page 15: Penilaian skp

13

6. Pamong Belajar : menyusun uraian tugas jabatan pamong belajar

dengan mengacu pada tugas pokok dan fungsi pamong belajar yang

diatur dalam Permenpan dan RB Nomor 15 Tahun 2010, yang dijabarkan

sesuai wewenang, tanggung jawab, dan tugasnya sebagai target kegiatan

yang akan dilakukan dalam satu tahun dan dituangkan dalam SKP

pamong belajar.

E. FORMULIR SKP

Formulir SKP bagi PNS merupakan instrumen yang harus diisi oleh

PNS terdiri dari tiga bagian yaitu : 1) Bagian I Identitas Pejabat Penilai, 2)

Bagian II Identitas PNS yang dinilai, 3) Bagian III Kegiatan Tugas Jabatan yang

meliputi jenis pekerjaan dan target kegiatan yang akan dilakukan selama satu

tahun. Sedangkan target kegiatan yang akan dilakukan terdiri dari a) angka

kredit (khusus diisi pejabat fungsional) b) kuantitas/output, c) kualitas/mutu, d)

waktu dan e) biaya. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan format SKP :

FORMULIR SASARAN KERJA

PEGAWAI NEGERI SIPIL

NO I. PEJABAT PENILAI NO II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI

1 Nama 1 Nama

2 NIP 2 NIP

3 Pangkat/Gol. Ruang 3 Pangkat/Gol. Ruang

4 Jabatan 4 Jabatan

5 Unit Kerja 5 Unit Kerja

NO III. KEGIATAN TUGAS POKOK JABATAN ANGKA KREDIT

TARGET

KUANT/ OUTPUT

KUAL/ MUTU

WAKTU BIAYA

1 2 3 4 5 6 7

Jombang, 2 Januari 2014 Pejabat Penilai Pegawai Negeri Sipil yang Dinilai _________________________ __________________________ NIP. NIP.

Page 16: Penilaian skp

14

Pengisian formulir SKP

I Pejabat Penilai : diisi identitas lengkap pejabat penilai atau

atasan langsung yang meliputi nomor,

nama, nip, pangkat gol/ruang, dan unit kerja.

II PNS yang dinilai : diisi identitas lengkap PNS yang dinilai,

meliputi nomor, nama, nip, pangkat

gol/ruang, dan unit kerja.

III Kegiatan :

Kolom 1 Nomor : diisi nomor urut kegiatan yang akan

dilaksanakan selama 1 tahun.

Kolom 2 Kegiatan : diisi jenis kegiatan yang akan dilaksanakan

selama 1 tahun.

Kolom 3 Angka Kredit : Diisi jumlah angka kredit yang akan

diperoleh dalam satu tahun (khusus jabatan

fungsional)

Kolom 4 Kuantitas/output : Jumlah target output kegiatan yang akan

dilaksanakan selama satu tahun.

Kolom 5 Kualitas/Mutu : Diisi mutu pekerjaan yang direncanakan

dengan asumsi kualitas terbaik adalah 100

Kolom 6 Waktu : Diisi waktu penyelesaian pekerjaan yang

direncanakan, seperti 7 hari, 1 bln, 3 bln, 6

bln, 9 bln, 12 bln.

Kolom 7 Biaya : Diisi jumlah biaya yang dianggarkan dalam

APBD, APBN atau sumber lain.

F. PENANDATANGANAN SKP

Penyusunan SKP yang telah dilaksanakan oleh PNS dengan formulir

yang telah ditetapkan dalam Peraturan Kepala BKN Nomor 1 Tahun 2013,

disampaikan kepada atasan langsung sebagai pejabat penilai untuk disepakati

kedua belah pihak sebagai kontrak kerja. Dalam hal SKP yang telah disusun

oleh PNS dan tidak disetujui oleh atasan langsung atau pejabat penilai, maka

keputusannya diserahkan pada atasan pejabat penilai dan keputusannya

bersifat final.

Page 17: Penilaian skp

15

BAB III PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS

A. PENILAIAN SKP (60%)

1. Jabatan Struktural

Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (P2KPNS) dilaksanakan

oleh pejabat penilai sekali dalam satu tahun (akhir Desember tahun yang

bersangkutan atau akhir Januari tahun berikutnya) yang terdiri atas unsur

SKP dengan bobot 60% dan perilaku kerja dengan bobot 40%. Penilaian

SKP dilakukan dengan membandingkan antara SKP dengan realisasi

pekerjaan selama satu tahun. Selanjutnya capaian nilai SKP dinyatakan

dengan angka dan sebutan sebagai berikut :

a) 91 – keatas : Sangat Baik

b) 76 – 90 : Baik

c) 61 – 75 : Cukup

d) 51 – 60 : Kurang

e) 50 – kebawah : Buruk

Penilaian SKP untuk setiap pelaksanaan kegiatan tugas jabatan diukur

minimal 3 aspek yaitu 1) aspek kuantitas, 2) aspek kualitas, 3) aspek waktu,

dan maksimal 4 aspek yaitu ditambah aspek biaya. Asek biaya dinilai jika

dalam SKP mencantumkan biaya kegiatan yang dianggarkan untuk

melaksanakan pekerjaan tersebut. Adapun cara penilaian SKP adalah

sebagai berikut :

1. Aspek Kuantitas

𝑃𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑆𝐾𝑃(𝐴𝑠𝑝𝑒𝑘 𝐾𝑢𝑎𝑛𝑡𝑖𝑡𝑎𝑠)

=𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 (𝑅𝑂)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 (𝑇𝑂) 𝑥 100

2. Aspek Kualitas

𝑃𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑆𝐾𝑃(𝐴𝑠𝑝𝑒𝑘 𝐾𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠)

=𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐾𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 (𝑅𝐾)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐾𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 (𝑇𝐾) 𝑥 100

Page 18: Penilaian skp

16

3. Aspek Waktu

Untuk menghitung SKP dari aspek waktu, terlebih dahulu harus

mengetahui persentase tingkat efisiensi waktu dengan rumus sebagai

berikut :

Persentase tingkat efisiensi waktu

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 = 100% − [𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑅𝑊)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑇𝑊) × 100%]

a) Setelah mengetahui persentase tingkat efisiensi waktu, jika hasil

perhitungannya ≤ 24%, maka cara menghitung SKP menggunakan

rumus sebagai berikut :

Aspek waktu persentase tingkat efisiensi yang dapat ditoleransikan

≤ 24%

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 = 1,76 × 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑇𝑊) − 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑅𝑊)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑇𝑊) × 100

b) Dalam perhitungan SKP, jika hasil perhitungannya >24%, maka cara

menghitung SKP menggunakan rumus sebagai berikut :

Aspek waktu persentase tingkat efisiensi > 24%

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 = 76 − {[1,76 × 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑇𝑊) − 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑅𝑊)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑇𝑊) × 100] − 100}

c) Dalam hal kegiatan tidak dilakukan maka realisasi waktu 0 (nol),

sehingga cara perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 = 1,76 × 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑇𝑊) − 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑅𝑊)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑇𝑊)× 0 × 100

Contoh 1:

Seorang PNS bernama Dra. Inul Daratisti, MM. Jabatan sebagai

Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten

Sukagembira, (Eselon IIIb). Pada awal tahun yang bersangkutan

Page 19: Penilaian skp

17

menyusun SKP dengan atasan langsungnya sesuai dengan

penetapan kinerja/RKT tahun 2014 antara lain melakukan kegiatan

menyusun rencana penetapan penilaian angka kredit guru tahun

2015 dengan target 6 bulan dan realisasi waktu yang dilaksanakan 5

bulan.

Penyelesaian:

Sebelum menghitung capaian SKP, terlebih dahulu harus dihitung

Persentase efiensi waktu sebagai berikut:

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 = 100% − [𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑅𝑊)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑇𝑊) × 100%]

= 100% − [5

6 × 100%]

= 100% − [83,33%]

= 16,67%

Dari perhitungan di atas dapat diketahui tingkat efisiensi waktu

adalah 16,67% atau kurang dari 24%. Sehingga perhitungan

capaian SKP rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 = 1,76 × 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑇𝑊) − 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑅𝑊)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑇𝑊) × 100

=1,76 × 6 − 5

6 × 100

=5,56

6 × 100

= 𝟗𝟐, 𝟔𝟕

Contoh 2:

Seorang PNS bernama Akmal, S.Sos. Jabatan sebagai Kepala seksi

Kepegawaian Dikdas (Eselon IVa), pada awal tahun yang

bersangkutan menyusun SKP dengan atasan langsungnya dengan

kegiatan antara lain menyiapkan pelaksanaan rapat koordinasi

bidang kepegawaian dengan target waktu 4 bulan dan realisasi

waktu 2 bulan.

Penyelesaian:

Sebelum menghitung capaian SKP, terlebih dahulu harus dihitung

Persentase efiensi waktu sebagai berikut:

Page 20: Penilaian skp

18

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 = 100% − [𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑅𝑊)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑇𝑊) × 100%]

= 100% − [2

4 × 100%]

= 100% − [50%]

= 𝟓𝟎%

Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa persentase

efisiensi waktu adalah 50% atau lebih dari 24%. Sehingga perhitungan

SKP rumus yang digungkan adalah sebagai berikut:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 = 76 − {[1,76 × 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑇𝑊) − 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑅𝑊)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑇𝑊) × 100] − 100}

= 76 − {[1,76 × 4 − 2

4 × 100] − 100}

= 76 − {[5,04

4 × 100] − 100}

= 76 − {[126] − 100}

= 76 − {26}

= 𝟓𝟎

4. Aspek Biaya

Untuk menghitung SKP dari aspek biaya, terlebih dahulu harus

mengetahui persentase tingkat efisiensi biaya dengan rumus sebagai

berikut :

Persentase tingkat efisiensi biaya

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 = 100% − [𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑅𝐵)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑇𝐵) × 100%]

a) Setelah mengetahui persentase tingkat efisiensi biaya, jika hasil

perhitungannya ≤ 24%, maka cara menghitung SKP menggunakan

rumus sebagai berikut :

Aspek biaya persentase tingkat efisiensi yang dapat ditoleransikan ≤

24%

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 = 1,76 × 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑇𝐵) − 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑅𝐵)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑇𝐵) × 100

Page 21: Penilaian skp

19

b) Dalam perhitungan SKP, jika hasil perhitungannya >24%, maka cara

menghitung SKP menggunakan rumus sebagai berikut :

Aspek biaya persentase tingkat efisiensi > 24%

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 = 76 − {[1,76 × 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑇𝐵) − 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑅𝐵)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑇𝐵) × 100] − 100}

c) Dalam hal kegiatan tidak dilakukan maka realisasi biaya 0 (nol),

sehingga cara perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 = 1,76 × 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑇𝐵) − 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑅𝐵)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑇𝐵)× 0 × 100

Contoh 3:

Seorang PNS bernama Dra. Inul Daratisti, MM. Jabatan sebagai Kepala

Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukagembira, (Eselon

IIIb). Pada awal tahun yang bersangkutan menyusun SKP dengan

atasan langsungnya sesuai dengan penetapan kinerja/RKT tahun 2014

antara lain melakukan kegiatan menyusun rencana penetapan penilaian

angka kredit guru tahun 2015 dengan target biaya Rp. 10.000.000,- dan

realisasi biaya untuk pelaksanaan kegiatan tersebut sebesar Rp.

8.000.000,-.

Penyelesaian:

Sebelum menghitung capaian SKP, terlebih dahulu harus dihitung

Persentase efiensi biaya sebagai berikut:

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 = 100% − [𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑅𝐵)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑇𝐵) × 100%]

= 100% − [8.000.000

10.000.000 × 100%]

= 100% − [80%]

= 20%

Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa persentase

efisiensi biaya adalah 20% atau kurang dari 24%. Sehingga perhitungan

SKP rumus yang digungkan adalah sebagai berikut:

Page 22: Penilaian skp

20

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 = 1,76 × 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑇𝐵) − 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑅𝐵)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑇𝐵) × 100

= 1,76 × 10.000.000 − 8.000.000

10.000.000 × 100

=9.600.000

10.000.000 × 100

= 96

Contoh 4:

Seorang PNS bernama Dra. Inul Daratisti, MM. Jabatan sebagai Kepala

Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukagembira, (Eselon

IIIb). Pada awal tahun yang bersangkutan menyusun SKP dengan

atasan langsungnya sesuai dengan penetapan kinerja/RKT tahun 2014

antara lain melakukan kegiatan menyusun rencana penetapan penilaian

angka kredit guru tahun 2015 dengan target biaya Rp. 10.000.000,- dan

realisasi biaya untuk pelaksanaan kegiatan tersebut sebesar Rp.

6.000.000,-.

Penyelesaian:

Sebelum menghitung capaian SKP, terlebih dahulu harus dihitung

Persentase efiensi biaya sebagai berikut:

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 = 100% − [𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑅𝐵)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑇𝐵) × 100%]

= 100% − [6.000.000

10.000.000 × 100%]

= 100% − [60%]

= 40%

Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa persentase

efisiensi biaya adalah 40% atau lebih dari 24%. Sehingga perhitungan

SKP rumus yang digungkan adalah sebagai berikut:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 = 76 − {[1,76 × 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑇𝐵) − 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑅𝐵)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑇𝐵) × 100] − 100}

= 76 − {[1,76 × 10.000.000 − 6.000.000

10.000.000 × 100] − 100}

= 76 − {[11.600.000

10.000.000 × 100] − 100}

= 76 − {[116] − 100}

= 76 − 16

= 60

Page 23: Penilaian skp

21

Contoh 5:

Seorang PNS bernama Dra. Inul Daratisti, MM. Jabatan Kepala Bidang

Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukagembira (Eselon III/b).

Pada awal tahun yang bersangkutan menyusun SKP dengan atasan

langsungnya sesuai dengan penetapan kinerja/RKT tahun 2014 antara

lain melakukan kegiatan penilaian Angka Kredit Guru tahun 2015

dengan target sebagai berikut:

a. Aspek kuantitas/output = 500 dokumen

b. Aspek Kualitas = 100

c. Aspek Waktu = 12 Bulan

d. Aspek Biaya = Rp. 75.000.000,-

Kemudian pada akhir tahun realisasinya sebagai berikut:

a. Aspek Kuantitas/output = 500 Dokumen

b. Aspek kualitas = 90

c. Aspek Waktu = 8 Bulan

d. Aspek Biaya = Rp. 72.000.000,-

Sehingga penilaian capaian SKP sebagai berikut:

𝑃𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑆𝐾𝑃(𝐴𝑠𝑝𝑒𝑘 𝐾𝑢𝑎𝑛𝑡𝑖𝑡𝑎𝑠)

= 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 (𝑅𝑂)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑛 (𝑇𝑂) × 100

=500

500 × 100

= 100

𝑃𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑆𝐾𝑃(𝐴𝑠𝑝𝑒𝑘 𝐾𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠) =

𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐾𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 (𝑅𝐾)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐾𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 (𝑇𝐾) × 100

= 90

100 × 100

= 90

Selanjutnya untuk menghitung SKP Aspek Waktu, terlebih dahulu harus

dihitung Persentase Tingkat Efisiensi Waktu sebagai berikut:

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢

= 100% − [𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑅𝐸)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑇𝑊) × 100%]

= 100% − [8

12 × 100%]

= 100% − 66,67%

= 33,33%

Page 24: Penilaian skp

22

Jadi tingkat efisiensi waktu adalah 33,33% atau Lebih dari 24%,

sehingga untuk penghitungan Capaian SKP aspek waktu adalah

sebagai berikut:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 = 76 − {[1,76 × 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑇𝑊) − 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑅𝑊)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑇𝑊) × 100] − 100}

= 76 − {[1,76 × 12 − 8

12 × 100] − 100}

= 76 − {[13,12

12 × 100] − 100}

= 76 − {[109,33] − 100}

= 76 − {9,33}

= 66,67

Selanjutnya untuk menghitung SKP Aspek Biaya, terlebih dahulu harus

dihitung Persentase Tingkat Efisiensi Biaya sebagai berikut:

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 = 100% − [𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑅𝐵)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑇𝐵) × 100%]

= 100% − [72.000.000

75.000.000 × 100%]

= 100% − [96%]

= 4%

Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa persentase

efisiensi biaya adalah 4% atau kurang dari 24%. Sehingga perhitungan

SKP rumus yang digungkan adalah sebagai berikut:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 = 1,76 × 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑇𝐵) − 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑅𝐵)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑇𝐵) × 100

= 1,76 × 75.000.000 − 72.000.000

75.000.000 × 100

=60.000.000

75.000.000 × 100

= 80

Dengan demikian Penilaian Capaian SKP pada akhir tahun kegiatan

Penilaian Angka Kredit Guru Tahun 2015, aspek kuantitas = 100,

aspek kualitas = 90, aspek waktu = 66,67 dan aspek biaya 80, Jadi

Total penghitungan capaian SKP = 100 + 90 + 66,67 + 80 = 336,67 : 4

= 84,17 (Baik).

Page 25: Penilaian skp

23

2. Jabatan Fungsional

Perhitungan penilaian SKP jabatan fungsional pada prinsipnya sama dengan

jabatan struktural, hanya karena jabatan fungsional dalam menyusun SKP

mengacu pada tugas pokok dan fungsi dengan target angka kredit yang

direncanakan dicapai dalam satu tahun, sehingga nilai kualitas atau mutu

pada unsur utama menggunakan hasil penilaian kinerja guru (PKG),

sedangkan jabatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan perundangan

yang berrlaku. Selanjutnya nilai tersebut akan mempengaruhi realisasi angka

kredit yang diperoleh. Penilaian kualitas pada unsur penunjang, angka kredit

yang diperoleh menggunakan tabel lampiran peraturan menteri yang

mengatur jabatan fungsionalnya masing-masing.

Contoh 6:

Seorang Guru PNS bernama Dra. Hamidah, MM. Jabatan Guru Pertama

dengan golongan IIIb. Pada awal tahun yang bersangkutan menyusun SKP

dengan atasan langsungnya sesuai dengan tupoksi dan angka kredit yang

akan dicapai dalam satu tahun berdasarkan Permenegpan dan RB 16/2009.

jumlah angka kredit komulatif naik pangkat ke golongan III/c dibutuhkan

angka kredit minimal 50, yang berasal dari unsur utama 38 dan unsur lainnya

12. Jika Hamidah menargetkan naik pangkat 4 tahun maka jumlah angka

kredit yang harus dicapai setiap tahun adalah 9,5 dari unsur utama. SKP

disusun sbb :

a. Angka Kredit yg akan dicapai = 9,5

b. Aspek kuantitas/output = 1 Laporan Penilaian Kinerja

c. Aspek Kualitas = 100

d. Aspek Waktu = 12 Bulan

Kemudian pada akhir tahun realisasinya sebagai berikut:

a. Angka Kredit yg akan dicapai = Nilai PKG/100*Target Angka Kredit

b. Aspek Kuantitas/output = 1 Laporan Penilaian Kinerja

c. Aspek kualitas = 92 (nilai PKG)

d. Aspek Waktu = 12 Bulan

Page 26: Penilaian skp

24

Penyelesaian:

Pada soal tersebut diatas, diketahui bahwa Target Angka Kredit untuk

golongan III/b adalah 9,5. Selanjutnya untuk menentukan Realisasi Angka

Kredit berdasarkan nilai PKG yaitu 92 (Baik) adalah sebagai berikut:

𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 =92

100 × 9,50

= 0,92 × 9,50

= 8,74

Selanjutnya untuk menghitung SKP Aspek Kuantitas menggunakan rumus

sebagai berikut:

𝑃𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑆𝐾𝑃(𝐴𝑠𝑝𝑒𝑘 𝐾𝑢𝑎𝑛𝑡𝑖𝑡𝑎𝑠)

= 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 (𝑅𝑂)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑛 (𝑇𝑂) × 100

=1

1 × 100

= 100

Aspek kedua yaitu aspek kualitas dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

𝑃𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑆𝐾𝑃(𝐴𝑠𝑝𝑒𝑘 𝐾𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠) =

𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐾𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 (𝑅𝐾)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐾𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 (𝑇𝐾) × 100

= 92

100 × 100

= 92

Aspek ketiga yaitu aspek waktu. Sama halnya dengan jabatan struktural,

terlebih dahulu harus dihitung tingkat efisiensi waktu pelaksanaan kegiatan

tersebut dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢

= 100% − [𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑅𝐸)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑇𝑊) × 100%]

= 100% − [12

12 × 100%]

= 100% − 100%

= 0%

Dari hasil perhitungan persentase efisiensi waktu adalah 0% atau kurang dari

24%, sehingga perhitungan SKP aspek waktu adalah sebagai berikut:

Page 27: Penilaian skp

25

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 = 1,76 × 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑇𝑊) − 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑅𝑊)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑇𝑊) × 100

= 1,76 × 12 − 12

12 × 100

=9,12

12 × 100

= 0,76 × 100

= 76

Dari hasil perhitungan di atas, bila dimasukkan dalam formulir SKP adalah

sebagai berikut:

FORMULIR SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

NO I. PEJABAT PENILAI NO II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI

1 Nama Abd. Wahab, S.Pd.MM. 1 Nama Dra. Hamidah, MM

2 NIP 196311121994031001 2 NIP 196402022000032002

3 Pangkat/Gol. Ruang Pembina, III/d 3 Pangkat/Gol. Ruang Penata Muda, III/b

4 Jabatan Kepala Sekolah 4 Jabatan Guru Pertama

5 Unit Kerja SMPN 1 Sooko 5 Unit Kerja SMPN 1 Sooko

NO III. KEGIATAN TUGAS POKOK JABATAN ANGKA KREDIT

TARGET

KUANT/ OUTPUT

KUAL/ MUTU

WAKTU BIAYA

1 2 3 4 5 6 7

1 MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN/BIMBINGAN

9,50 1 Lap 100 12 Bln -

Jombang, 31 Januari 2014 Pejabat Penilai Pegawai Negeri Sipil yang Dinilai _________________________ __________________________ NIP. NIP.

Page 28: Penilaian skp

26

PENILAIAN SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

Jangka Waktu Penilaian 2 Januari s.d. 31 Desember 2014

NO I. KEGIATAN TUGAS POKOK

JABATAN AK

TARGET

AK

RALISASI PENG

HITUNGAN

NILAI CAPAIAN

SKP Kuant/ Output

Kual/ Mutu

Waktu Biaya Kuant/ Output

Kual/ Mutu

Waktu Biaya

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN/BIMBINGAN

9,50 1 Lap 100 12 Bln - 8,74 1 Keg 92 12 Bln -

268 (100+92+76)

89,33

Jombang, 2 Januari 2015 Pejabat Penilai

_____________________________ NIP. .

Page 29: Penilaian skp

27

Contoh 7:

Seorang Guru PNS bernama Drs. Husnaidi, Jabatan Guru Pertama dengan

golongan III/b, dan aktif sebagai pengurus dalam organisasi PGRI Kabupaten

dan memiliki Kartu Anggota. Pada awal tahun yang bersangkutan menyusun

SKP dengan atasan langsungnya sesuai dengan tupoksi dan angka kredit

yang akan dicapai dalam satu tahun berdasarkan Permenpan 16/2009.

jumlah angka kredit kumulatif naik pangkat sejumlah 50 yang berasal dari

unsur penunjang 5, jika Drs. Husnaidi menargetkan naik pangkat 4 tahun

maka jumlah angka kredit yang harus dicapai setiap tahun adalah 1,25 dari

unsur penunjang. SKP disusun sbb :

a. Angka Kredit yg akan dicapai = 1,25

b. Aspek kuantitas/output = 1 Kegiatan

c. Aspek Kualitas = 100

d. Aspek Waktu = 12 Bulan

Kemudian pada akhir tahun realisasinya sebagai berikut:

a. Angka Kredit yg akan dicapai = 1 (lampiran permenpan 16/2009)

b. Aspek Kuantitas/output = 1 Kegiatan

c. Aspek kualitas = 100

d. Aspek Waktu = 12 Bulan

Penyelesaian:

𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 = 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐾𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠/𝑀𝑢𝑡𝑢

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐾𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠/𝑀𝑢𝑡𝑢 × 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡

= 100

100 × 1,25

= 1,25

Selanjutnya untuk menghitung SKP Aspek Kuantitas menggunakan rumus

sebagai berikut:

𝑃𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑆𝐾𝑃(𝐴𝑠𝑝𝑒𝑘 𝐾𝑢𝑎𝑛𝑡𝑖𝑡𝑎𝑠)

= 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 (𝑅𝑂)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑛 (𝑇𝑂) × 100

=1

1 × 100

= 100

Page 30: Penilaian skp

28

Aspek kedua yaitu aspek kualitas dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

𝑃𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑆𝐾𝑃(𝐴𝑠𝑝𝑒𝑘 𝐾𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠) =

𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐾𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 (𝑅𝐾)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐾𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 (𝑇𝐾) × 100

= 100

100 × 100

100

Aspek ketiga yaitu aspek waktu. Sama halnya dengan jabatan struktural,

terlebih harus dihitung tingkat efisiensi waktu pelaksanaan kegiatan tersebut

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢

= 100% − [𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑅𝐸)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑇𝑊) × 100%]

= 100% − [12

12 × 100%]

= 100% − 100%

= 0%

Dari hasil perhitungan persentase efisiensi waktu adalah 0% atau kurang dari

24%, sehingga perhitungan SKP aspek waktu adalah sebagai berikut:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 = 1,76 × 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑇𝑊) − 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑅𝑊)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑇𝑊) × 100

= 1,76 × 12 − 12

12 × 100

=9,12

12 × 100

= 0,76 × 100

= 76

Dengan demikian Penilaian Capaian SKP pada akhir tahun adalah: Angka

Kredit 1, aspek kuantitas = 100, aspek kualitas = 80 dan aspek waktu = 76,

Jadi Total penghitungan capaian SKP = 100 + 100 + 76 = 276 : 3 = 92 (Baik).

Dari hasil perhitungan di atas, bila dimasukkan dalam formulir SKP adalah

sebagai berikut:

Page 31: Penilaian skp

29

FORMULIR SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

NO I. PEJABAT PENILAI NO II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI

1 Nama Abd. Wahab, S.Pd.MM. 1 Nama Drs. Husnaidi

2 NIP 196311121994031001 2 NIP 196602122000031006

3 Pangkat/Gol. Ruang Pembina, III/d 3 Pangkat/Gol. Ruang Penata Muda, III/b

4 Jabatan Kepala Sekolah 4 Jabatan Guru Pertama

5 Unit Kerja SMPN 1 Sooko 5 Unit Kerja SMPN 1 Sooko

NO III. KEGIATAN TUGAS POKOK JABATAN ANGKA KREDIT

TARGET

KUANT/ OUTPUT

KUAL/ MUTU

WAKTU BIAYA

1 2 3 4 5 6 7

1 MELAKSANAKAN PENUNJANG TUGAS GURU

a. Menjadi Pengurus Aktif PGRI 1,25 1 Keg 100 12 Bln -

Jombang, 31 Januari 2014 Pejabat Penilai Pegawai Negeri Sipil yang Dinilai _________________________ __________________________ NIP. NIP.

Page 32: Penilaian skp

30

PENILAIAN SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

Jangka Waktu Penilaian 5 Januari s.d. 31 Desember 2014

NO I. KEGIATAN TUGAS POKOK

JABATAN AK

TARGET

AK

RALISASI PENG

HITUNGAN

NILAI CAPAIAN

SKP Kuant/ Output

Kual/ Mutu

Waktu Biaya Kuant/ Output

Kual/ Mutu

Waktu Biaya

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN/BIMBINGAN

2 MELAKSANAKAN PENUNJANG TUGAS GURU

1,25 - - - - - - 1,25 276 92

a. Menjadi Pengurus Aktif PGRI

1,25 1 Keg 100 12 Bln - 1 1 Keg 100 12 Bln -

276 (100+100+76)

92

b. ........................................ 92,00

Jombang, 2 Januari 2015 Pejabat Penilai

_____________________________ NIP. .

Page 33: Penilaian skp

31

B. PENILAIAN PERILAKU KERJA (40%)

Nilai perilaku kerja PNS dinyatakan dengan angka dan sebutan sebagai berikut:

a. 91 – 100 : Sangat Baik

b. 76 – 90 : Baik

c. 61 – 75 : Cukup

d. 51 – 60 : Kurang

e. 50 – kebawah : Buruk

Aspek yang dinilai dalam penilaian perilaku kerja meliputi:

a. Orientasi pelayanan

b. Integritas

c. Komitmen

d. Disiplin

e. Kerjasama

f. Kepemimpinan

Adapun cara menilai perilaku kerja oleh atasan langsung dilakukan melalui

pengamatan terhadap PNS yang dinilai. Penilaian perilaku kerja dapat

mempertimbangkan masukan dari pejabat penilai lain yang setingkat di

lingkungan unit kerja masing-masing dengan nilai paling tinggi 100 (seratus).

Kriteria penilaian perilaku kerja PNS adalah sebagai berikut:

NO ASPEK YANG

DINILAI URAIAN

NILAI

ANGKA SEBUTAN

1 2 3 4 5 6

1

Orienta

si p

ela

yana

n 1

Selalu dapat menyelesaikan tugas pelayanan sebaik-baiknya dengan sikap sopan dan sangat memuaskan baik pelayanan internal maupun eksternal organisasi

91-100 sangat baik

2

Pada umumnya dapat menyelesaikan tugas pelayanan dengan baik dan sikap sopan serta memuaskan baik pelayanan internal maupun eksternal organisasi.

76-90 baik

3

Adakalanya dapat menyelesaikn tugas pelayan dengan cukup baik dan sikap cukup sopan serta cukup memuaskan baik untuk pelayanan internal maupun eksternal organisasi.

61-75 cukup

4

Kurang dapat menyelesaikan tugas pelayanan dengan baik dan sikap kurang sopan serta kurang memuaskan pelayanan internal maupun eksternal organisasi.

51-60 kurang

Page 34: Penilaian skp

32

NO ASPEK YANG

DINILAI URAIAN

NILAI

ANGKA SEBUTAN

1 2 3 4 5 6

5

Tidak pernah dapat menyelesaikan tugas pelayanan dengan baik dan sikap tidak sopan serta tidak memuaskan pelayanan internal maupun eksternal organisasi.

50 kebawah buruk

2

Inte

grita

s

1

Selalu dalam melaksanakan tugas bersifat jujur, ikhlas, dan tidak pernah menyalagunakan wewenang serta berani menaggung risiko dari tindakan yang dilakukannya.

91-100 sangat baik

2

Pada umumnya dalam melaksanakan tugas bersikap jujur, iklas dan tidak pernah menyalah gunakan wewenangnya tetapi berani menanggung resiko dari tindakan yang dilakukannya.

76-90 baik

3

Adakalanya dalam melaksanakan tugas bersikap cukup jujur, cukup ikhlas, dan kadang- kadang menyalahgunakan wewenangnya serta cukup berani memanggung resiko dari tindakan yang dilakukannya.

61-75 cukup

4

Kurang jujur, kurang ikhlas, dalam melaksanakan tugas dan sering menyalgunakan wewenangnya tetapi kurang berani menanggung resiko dari tindakan yang dilakukanya

51-60 kurang

5

Tidak pernah jujur, tidak ikhlas dalam melaksanakan tugas, dan selalu menyalahgunakan wewenangnya serta tidak berani menanggung resiko dari tindakan yang dilakukannya.

50 kebawah buruk

3

Kom

itm

en

1

Selalu berusaha dengan sungguh- sungguh menegakkan ideologi negara pancasila, Undang- Undang Dasar Negar Repiblik Indonesia tahu 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI), Bhinekha Tunggal ika dan rencana rencana pemerintah dengan tujuan untuk dapat melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna serta mengutamakan kepentingan kedinasan daripada kepentingan pribadi dan / atau golongan sesuai dengan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur negara terhadap morganisasi tempat dimana ia bekerja.

91-100 sangat baik

Page 35: Penilaian skp

33

NO ASPEK YANG

DINILAI URAIAN

NILAI

ANGKA SEBUTAN

1 2 3 4 5 6

2

Pada umumnya berusaha dengan sungguh- sungguh menegakkan ideologi negara pancasila, Undang- Undang Dasar Negar Repiblik Indonesia tahu 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI), Bhinekha Tunggal ika dan rencana rencana pemerintah dengan tujuan untuk dapat melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna serta mengutamakan kepentingan kedinasan daripada kepentingan pribadi dan / atau golongan sesuai dengan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur negara terhadap morganisasi tempat dimana ia bekerja.

76-90 baik

3

Adakalanya berusaha dengan sungguh sungguh menegakkan ideologi negara pancasila , Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bhineka Tunggal Ika dan rencana rencana pemerintah dengan tujuan untuk dapat melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna serta mengutamakan kepentingan kedinasan daripada kepentingan pribadi dan / atau golongan sesuai dengan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur negara terhadap morganisasi tempat dimana ia bekerja.

61-75 cukup

4

Kurang berusaha dengan sungguh-sungguh menegakkan ideologi pancasila , Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bhineka Tunggal Ika dan rencana rencana pemerintah dengan tujuan untuk dapat melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna serta mengutamakan kepentingan kedinasan daripada kepentingan pribadi dan/atau golongan sesuai dengan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur negara terhadap morganisasi tempat dimana ia bekerja.

51-60 kurang

Page 36: Penilaian skp

34

NO ASPEK YANG

DINILAI URAIAN

NILAI

ANGKA SEBUTAN

1 2 3 4 5 6

5

Tidak pernah berusaha dengan sungguh-sungguh menegakkan ideologi pancasila , Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bhineka Tunggal Ika dan rencana rencana pemerintah dengan tujuan untuk dapat melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna serta mengutamakan kepentingan kedinasan daripada kepentingan pribadi dan/atau golongan sesuai dengan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur negara terhadap morganisasi tempat dimana ia bekerja.

50 kebawah buruk

4

Dis

iplin

1

Selalu mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang berlaku dengan rasa tanggung jawab dan selalu mentaati ketentuan jam kerja serta mampu menyipan dan/atau memelihara barang-barang milik negara yang dipercayakan kepadanya dengan sebaik-baiknya.

91-100 sangat baik

2

Pada umumnya mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang berlaku dengan rasa tanggung jawab dan selalu mentaati ketentuan jam kerja serta mampu menyipan dan/atau memelihara barang-barang milik negara yang dipercayakan kepadanya dengan sebaik-baiknya.

76-90 baik

3

Adakalanya mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang berlaku dengan rasa cukup tanggung jawab, mentaati peraturan jam kerja serta cukup mampu menyimpan dan /atau memelihara barang-barang milik negara yang dipercayakan kepadanya dengan cukup baik, serta tidak masuk atau terlambat masuk kerja dan lebih cepat pulang dari ketentuan jam kerja tanpa alasan yang sah selama 5 (lima) sampai dengan 15 (lima belas) hari kerja.

61-75 cukup

4

Kurang mentaati peraturan perrundang-undangan dan/ atau peraturan kedinasan yang berlaku dengan rasa kurang tanggung jawab , mentaati ketentuan jam kerja serta kurang mampu menyimpan dan / atau memelihara barang-barang milik negara yang dipercayajkan kepadanya dengan kurang baik, serta tidak masuk atau terlambat masuk kerja dan lebih cepat pulang dari ketentuan jam kerja tanpa alasan yang sah selama 16 (enam belas) sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kerja.

51-60 kurang

Page 37: Penilaian skp

35

NO ASPEK YANG

DINILAI URAIAN

NILAI

ANGKA SEBUTAN

1 2 3 4 5 6

5

Tidak pernah mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang berlaku dengan rasa tidak tanggung jawab, mentaati ketentuan jam kerja serta tidak mampu menyimpan dan/atau memelihara barang-barang milik negara yang dipercayakan kepadanya dengan kurang baik serta tidak masuk atau terlambat masuk kerja dan lebih cepat pulang dari ketentuan jam kerja tanpa alasan yang sah lebih dari 31 (tiga puluh satu) hari kerja.

50 kebawah buruk

5

kerjasam

a

1

Selalu mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan,bawahan baik didalam maupun diluar organisasi serta menghargai dan menerima pendapat orang lain, bersedia menerima keputusan yang diambil secara sah yang telah menjadi keputusan bersama .

91-100 sangat baik

2

Pada umumnya mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan,bawahan baik didalam maupun diluar organisasi serta menghargai dan menerima pendapat orang lain, bersedia menerima keputusan yang diambil secara sah yang telah menjadi keputusan bersama .

76-90 baik

3

Adakalanya mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan, bawahan baik didalam maupun diluar organiusasi serta adakalanya menghargai dan menerima pendapat orang lain, kadang-kadang bersedia menerima keputusan yang diambil secara sah yang telah menjadi keputusan bersama.

61-75 cukup

4

Kurang mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan,bawahan baik didalam maupun diluar organisasi serta menghargai dan menerima pendapat orang lain, kurang bersedia menerima keputusan yang diambil secara sah yang telah menjadi keputusan bersama .

51-60 kurang

5

Tidak pernah mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan,bawahan baik didalam maupun diluar organisasi serta tidak menghargai dan menerima pendapat orang lain, tidak bersedia menerima keputusan yang diambil secara sah yang telah menjadi keputusan bersama .

50 kebawah buruk

6

ke

pem

impi

nan

1

Selalu bertindak tegas dan tidak memihak memberikan teladan yang baik, kemampuan menggerakkan tim kerja untuk mencapai kinerja ya ng tinggi, mampu menggugah semangat dan menggerkkan bawahan dalam melaksanakan tugas serta mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.

91-100 sangat baik

Page 38: Penilaian skp

36

NO ASPEK YANG

DINILAI URAIAN

NILAI

ANGKA SEBUTAN

1 2 3 4 5 6

2

Pada umumnya bertindak tegas dan tidak memihak,memberikan teladan yang baik , kemampuan menggerakkan tim kerja untuk mencapai kinerja ya ng tinggi, mampu menggugah semangat dan menggerkkan bawahan dalam melaksanakan tugas serta mampu mengambil keputusan dengan cepat

76-90 baik

3

Adakalanya bertindak tegas dan tidak memihak,memberikan teladan yang baik, kemampuan menggerakkan tim kerja untuk mencapai kinerja yang tinggi, mampu menggugah semangat dan menggerkkan bawahan dalam melaksanakan tugas serta mampu mengambil keputusan dengan cepat.

61-75 cukup

4

Kurang bertindak tegas dan tidak memihak,memberikan teladan yang baik , kemampuan menggerakkan tim kerja untuk mencapai kinerja yang tinggi, mampu menggugah semangat dan menggerakkan bawahan dalam melaksanakan tugas serta kurang mampu mengambil keputusan dengan cepat.

51-60 kurang

5

Tidak pernah mampu bertindak tegas dan memihak, tidak memberikan teladan yang baik, tidak mampu menggerakkan tim kerja untuk mencapai kinerja yang tinggi, tidak menggugah semangat dan menggerakkan bawahan dalam melaksanakan tugas serta tidak mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.

50 kebawah buruk

C. PENILAIAN TUGAS TAMBAHAN

Selain melakukan kegiatan tugas pokok yang ada dalam SKP, seorang PNS

dapat melaksanakan tugas lain atau tugas tambahan yang diberikan oleh atasan

langsungnya dan dibuktikan dengan surat keterangan. Pada akhir tahun yang

bersangkutan dapat diberikan nilai tugas tambahan paling tinggi 3 (tiga) dengan

menggunakan program sebagai berikut:

No. Tugas Tambahan Nilai

1 Tugas tambahan yang dilakukan dalam 1 (satu) tahun sebanyak 1 (satu) sampai 3 (tiga) kegiatan.

1

2 Tugas tambahan yang dilakukan dalam 1 (satu) tahun sebanyak 4 (empat) sampai 6 (enam) kegiatan.

2

3 Tugas tambahan yang dilakukan dalam 1 (satu) tahun sebanyak 7 (tujuh) kegiatan atau lebih.

3

Page 39: Penilaian skp

37

Contoh 8:

Seorang PNS bernama Kosasih, SE. Jabatan fungsional umum pada Sub

Bagian Keuangan Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, yang bersangkutan

diberikan tugas tambahan oleh atasan langsungnya untuk menjadi Bendahara

Dinas. Dalam hal demikian maka pada akhir tahun yang bersangkutan dapat

diberikan nilai tugas tambahan sebesar 1 (satu) sebagai bagian dari capaian

nilai SKP.

D. PENILAIAN KREATIVITAS

Apabila seorang PNS pada tahun berjalan menemukan sesuatu yang baru dan

berkaitan dengan tugas pokoknya serta dibuktikan dengan surat keterangan

sebagai berikut:

1. Unit kerja setingkat eselon II

2. Pejabat Pembina Kepegawaian; atau

3. Presiden

Dibuat menurut dengan format di bawah ini. Maka pada akhir tahun yang

bersangkutan dapat diberikan nilai kreativitas paling tinggi 12 (dua belas)

dengan menggunakan pedoman sebagai berikut:

No. Kreativitas Nilai

1 Apabila hasil yang ditemukan merupakan sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi unit kerjanya dan dibuktikan dengan surat keterangan yang ditandatangani oleh kepala Unit Kerja setingkat eselon II.

3

2 Apabila hasil yang ditemukan merupakan sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi organisasinya serta dibuktikan dengan surat keterangan yang ditandatangani oleh Pejabat Pembina Kepegawaian

6

3 Apabila hasil yang ditemukan merupakan sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi Negara dengan penghargaan yang diberikan oleh presiden.

12

Keterangan:

Penilaian kreativitas tidak bersifat kumulatif dan dinilai yang paling tinggi,

sehingga PNS tidak dapat memperoleh 2 (dua) nilai kreativitas dan nilainya tidak

dapat dijumlahkan.

Page 40: Penilaian skp

38

Formulir Surat Keterangan Menemukan Sesuatuu yang Baru (Kreativitas)

SURAT KETERANGAN

MENEMUKAN SESUATU YANG BARU (KREATIVITAS)

1. Yang bertanda tangan di bawah ini:

a. Nama :

b. NIP :

c. Pangkat/Golongan Ruang :

d. Kabatan :

e. Unit Kerja :

f. Instansi :

2. Dengan ini menyatakan bahwa Saudara:

a. Nama :

b. NIP :

c. Pangkat/Golongan Ruang :

d. Kabatan :

e. Unit Kerja :

f. Instansi :

g. Jangka Waktu Penilaian :

3. Telah menemukan sesuatu yang baru (kreativitas) yang bermanfaat bagi:

a. Unit Kerja, diberikan nilai 3

b. Organisasi diberikan nilai 6

c. Negara, diberikan nilai 12

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya.

........................, ...................................

Pejabat yang membuat keterangan

Eselon II/PPK*)

Nama ............................ NIP.

*) coret yang tidak perlu

Page 41: Penilaian skp

39

Contoh 9:

Seorang PNS bernama Mardudin, SE. Jabatan Kepala Sub Bagian Akuntansi

dan Pelaporan, pada pertengahan tahun yang bersangkutan membut aplikasi

Sistem Akuntansi dan Pelaporan berbasis Teknologi Informasi dan dapat

bermanfaat bagi unit kerjanya serta dapat diaplikasikan untuk mempercepat

pelaksanaan tugas jabatan yang dibuktikan dengan surat keterangan dari kepala

unit kerja setingkat pejabat struktural eselon II. Disamping itu, Sdr. Mardudin,

SE. juga membuat sistem pengendalian dan pembayaran gaji Pegawai Negeri

Sipil, untuk menjamin ketepatan jumlah dan waktu penerimaan gaji bagi PNS

dan dibuktikan dengan surat keterangan dari Pejabat Pembina Kepegawaian.

Dalam hal demikian maka PNS yang bersangkutan pada akhir tahun dapat

diberikan nilai kreativitas 6 (enam) dan bukan nilai kumulatif 9 (Sembilan)

sebagai bagian dari nilai capaian SKP.

E. PENILAIAN DAN PENANDATANGANAN CAPAIAN SKP

1. Penilaian SKP dilakukan dengan membandingkan antara realisasi kerja

dengan target

2. Dalam hal realisasi kerja melebihi target, maka penilaian capaian kerja SKP

dapat lebih dari 100 (seratus)

3. Penandatanganan hasil penilaian capaian SKP dilakukan oleh pejabat penilai

pada formulir penilaian SKP.

Page 42: Penilaian skp

40

PENILAIAN SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

Jangka Waktu Penilaian 5 Januari s.d. 31 Desember 2014

NO I. KEGIATAN TUGAS POKOK JABATAN AK

TARGET

AK

RALISASI PENG

HITUNGAN

NILAI CAPAIAN

SKP Kuant/ Output

Kual/ Mutu

Waktu

Biaya Kuant/ Output

Kual/ Mutu

Waktu Biaya

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN/ BIMBINGAN

4,75 1 Keg 100 12 Bln 1.000.000 4,24 1 Keg 89,29 12 Bln 900.000 351,29 87,82

2 MELAKSANAKAN TUGAS LAIN YANG RELEVAN DENGAN FUNGSI SEKOLAH

4,90 - - - - - - 4,34 270,12 90,04

a. Wakil Kepala Sekolah 4,75 1 Keg 100 12 Bln - 4,19 1 Keg 88,24 12 Bln 264,24

b. Menyusun Kurikulum 0,15 1 Keg 100 12 Bln - 0,15 1 Keg 100 12 Bln 276,00

3 MELAKSANAKAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)

5,00 - - - - - - 5,00 276,00 92,00

a. Diklat Fungsional Guru 1,00 30 Jam 100 12 Bln - 1,00 30 Jam 100 12 Bln 276,00

b. Menyusun PTK 4,00 1 Keg 100 12 Bln - 4,00 1 Keg 100 12 Bln 276,00

4 MELAKSANAKAN PENUNJANG TUGAS GURU

1,50 - - - - 1,50 276,00 276,00

a. Menjadi Anggota PGRI 0,75 1 Keg 100 12 Bln - 0,75 1 Keg 100 12 Bln 276,00

b. Menjadi Anggota Pramuka 0,75 1 Keg 100 12 Bln - 0,75 1 Keg 100 12 Bln 276,00

JUMLAH 16,15 15,08 1.173,41 361,86

TUGAS TAMBAHAN DAN KREATIVITAS 7

a. Tugas Tambahan 1

b. Kreativitas 6

NILAI CAPAIAN SKP 97,47

Sangat Baik

Jombang, 2 Januari 2015 Pejabat Penilai

_____________________________ NIP. .

Page 43: Penilaian skp

41

F. BUKU CATATAN PENILAIAN PERILAKU KERJA PNS

1. Untuk memudahkan monitoring dan evaluasi capaian SKP secara berkala

dan perilaku kerja PNS yang dinilai, Pejabat Penilai dapat menggunakan

formulir buku catatan penilaian perilaku kerja PNS dibuat dengan contoh

sebagai berikut:

BUKU CATATAN PENILAIAN PERILAKU KERJA PNS

Nama :

NIP :

No. Tanggal Uraian Nama/NIP dan Paraf Pejabat

Penilai 1 2 3 4

2. Dalam hal seorang PNS pindah dari instansi pemerintah yang satu kepada

instansi yang lain, maka buku catatan penilaian perilaku kerja dikirimkan oleh

pimpinan instansi lama kepada pimpinan instansi baru.

Contoh 10:

Seorang PNS bernama Saiful bekerja pada Dinas Pendidikan Kabupaten

Jombang. Selanjutnya yang bersangkutan pindah instansi ke UPTD

Pendidikan Kecamatan Jombang. Dalam hal demikian, maka buku catatan

penilaian perilaku kerja Sdr. Saiful, dikirimkan oleh Kepala Dinas Pendidikan

Kabupaten Jombang kepada Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan

Jombang.

Page 44: Penilaian skp

42

3. Dalam hal seorang PNS pindah unit organisasi tetapi masih tetap dalam

instansi yang sama, maka hanya buku catatan penilaian perilaku kerja saja

yang dikirimkan oleh pimpinan unit organisasi yang lama kepada pimpinan

unit organisasi yang baru.

Contoh:

BUKU CATATAN PENILAIAN PERILAKU KERJA PNS

Nama : Ali Muktar, S.Sos. NIP. : 19750713 200001 1 099

No. Tanggal Uraian Nama/NIP dan Paraf

Pejabat Penilai

1 2 3 4

1 2 Januari 2014 s.d. 30 Juni 2014

Penilaian SKP sampai dengan akhir Juni 2014 = 89,04, sedangkan penilaian perilaku kerjanya adalah sebagai berikut: Orientasi Pelayanan = 85 (Baik) Integritas = 80 (Baik) Komitmen = 84 (Baik) Disiplin = 85 (Baik) Kerjasama = 87 (Baik) Kepemimpinan = 88 (Baik)

Kepala Dinas Pendidikan

Drs. Muntholip, M.Si. NIP. 196510241994031008

Jumlah = 509 Nilai Rata-Rata = 84,83 (Baik)

G. PENYAMPAIAN FORMULIR PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS

1. Formulir penilaian prestasi kerja yang dibuat dan telah ditandatangani oleh

Pejabat Penilai diberikan secara langsung kepada PNS yang dinilai oleh

Pejabat Penilai

2. Apabila tempat bekerja antara Pejabat Penilai dengan PNS yang dinilai

berjauhan, maka formulir penilaian prestasi kerja tersebut dikirimkan pada

PNS yang dinilai.

3. PNS yang dinilai wajib mencantumkan tanggal penerimaan formulir penilaian

prestasi kerja yang diberikan/dikirimkan kepadanya pada ruangan yang telah

disediakan.

4. Apabila PNS yang dinilai, menyetujui atas penilaian terhadap dirinya

sebagaimana tertuang dalam formulir penilaian prestassi kerja, maka yang

bersangkutan membuuhkan tanda tangan pada tempat yang disediakan dan

sesudah itu mengembalikan formulir penilaian prestassi kerja tersebut

kepada Pejabat Penilai paling lambat 14 (empat belas) hari kelender

Page 45: Penilaian skp

43

terhituung mulai yang bersangkutan menerima formulir penilaian prestasi

kerja.

5. Formulir penilaian prestasi kerja yang telah dibubuhi tanda tangan oleh PNS

yang dinilai, dikirimkan oleh Pejabat Penilai kepada Atasan Pejabat Penilai

dalam waktu yang sesingkat mungkin untuk mendapatkan pengesahan.

6. Dalam hal seorang PNS pindah unit organisasi tetapi masih tetap dalam

instansi yang sama, maka formulir penilaian prestasi kerja tetap disimpan

oleh pejabat pejabat yang bertanggung jawab dii bidang kepegawaian.

7. Dalam hal seorang PNS pindah dari instansi yang satu kepada instansi yang

lain, maka formulir penilaian prestasi kerja dikirimkan oleh pimpinan instansi

lama kepada pimpinan instansi baru.

H. PENYIMPANAN PENILAIAN PRESTASI KERJA

1. Penilaian prestasi kerja disimpan dan dipelihara dengan baik oleh pejabat

yang secara fungsional bertanggung jawab di bidang kepegawaian

2. Penilaian prestasi kerja disimpan selama 3 (tiga) tahun. Misalnya formulir

penilaian prestasi kerja yang dibuat pada akhir tahun:

a. 2014 dismpan sampai dengan akhir 2017;

b. 2017 disimpan sampai dengan akhir tahun 2020

c. Dan seterusnya.

3. Penilaian prestasi kerja yang telah lebih dari 3 (tiga) tahun tidak digunakan

lagi.

4. Penilaian prestasi kerja bagi PNS:

a. Yang berpangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c ke atas

dibuat dalam 2 (dua) rangkap yaitu:

1) 1 (satu) rangkap untuk arsip instansi yang bersangkutan;

2) 1 (satu) rangkap dikirimkan kepada Kepala Badan Kepegawaian

Negara;

b. Yang berpangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b ke bawah dibuat

1 (satu) rangkap

5. Penilaian prestasi kerja dapat dibuat melebihi jumlah rangkap sebagaimana

tersebut diatas sesuai dengan ketentuan Bupati Jombang.

Page 46: Penilaian skp

44

I. KETETUAN LAIN-LAIN

1. PNS yang tidak menyusun SKP dijatuhi hukuman disiplin sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai disiplin

PNS.

2. Ketentuan dalam kewajiban menyusun SKP berlaku juga bagi Calon PNS.

3. SKP bagi calon PNS disusun dan disetujui oleh Pejabat Penilai sejak yang

bersangkutan secara difinitif ditempatkan dalam suatu unit kerja sesuai

dengan Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas.

4. Penilaian prestasi kerja bagi PNS yang diperbantukan/dipekerjakan pada

Sekolah Swasta Penilaian dilakukan oleh pejabat penilai sebagaimana diatur

Bab I Huruf E Pedoman ini, PNS yang bersangkutan tetap menyusun SKP

dan pada akhir tahun dinilai SKP dan perilaku kerjanya.

5. Dalam hal atasan langsung selaku Pejabat Penilai lowong atau belum terisi,

maka pejabat penilainya adalah pejabat yang lebih tinggi secara hierarki.

6. Dalam hal atasan Pejabat Penilai lowong atau belum terisi, maka atasan

pejabat penilainya adalah atasan pejabat yang lebih tinggi secara hierarki.

7. Dalam hal atasan langsung selaku Pejabat Penilai dan Atasan Pejabat

Penilai lowong atau belum terisi, maka Pejabat Penilai dan atasan Pejabat

Penilai adalah pejabat yang lebih tinggi secara hierarki.

8. Dalam hal Bupati dan Wakil Bupati kosong, dan terdapat pejabat Bupati,

maka pejabat tersebut adalah Pejabat Penilai dan/atau Atasan Pejabat

Penilai yang tertinggi dalam lingkungannya masing-masing.

9. Apabila pimpinan instansi atau Pejabat Pembina Kepegawaian lowong, maka

penilaian prestasi kerja dilakukan sebagai berikut:

a. Dalam hal pimpinan instansi atau Pejabat Pembina Kepegawaian kosong

atau belum terisi tetapi terdapat jabatan Wakil Bupati, maka pejabat

tersebut adalah Pejabat Penilai dan/atau Atasan Pejabat Penilai yang

tertinggi dalam lingkungannya masing-masing.

b. Dalam hal tidak terdapat jabatan wakil pada instansi tersebut

sebagaimana dimaksud huruf a, dan ditunjuk Pejabat Pelaksana Tugas

(Plt) untuk melaksanakan tugas-tugas sebagai pimpinan instansi, maka

Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) tersebut adalah Pejabat Penilai dan/atau

Atasan Pejabat Penilai yang tertinggi dalam lingkungannya masing-

masing.

Page 47: Penilaian skp

45

10. Untuk kelancaran penilaian prestasi kerja PNS, Pejabat Pembina

Kepegawaian dalam melakukan perpindahan pegawai harus memperhatikan

jangka waktu penyusunan dan penilaian SKP.

11. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) PNS masih digunakan

sebagai persyaratan kenaikan pangkat periode April/Oktober 2014 dan/atau

2015, kenaikan gaji berkala, serta pengangkatan dalam jabatan.

12. Peraturan Kepala Badan Kepegawai Negara ini berlaku pada tanggal

diundangkan, yang mulai dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2014.

Page 48: Penilaian skp

46

BAB IV PENUTUP

Pedoman penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan Penilaian Prestasi

Kerja PNS ini, disusun sebagai pedoman bagi semua PNS lingkup Dinas

Pendidikan baik yang dinilai maupun pejabat penilai. Dengan pedoman ini

diharapkan terbangun pemahaman konsep yang sama terhadap penilaian prestasi

kerja PNS sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian

Negara Nomor 1 Tahun 2013 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

Nomor 46 tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS.

Penilaian Prestasi Kerja PNS model ini, diharapkan dapat menjamin

objektivitas pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan

sistem akrier, yang dititik beratkan pada sistem prestasi kerja. Penilaian ini

diarahkan sebagai bentuk pengendalian perilaku kerja produktif yang dipersyaratkan

untuk mencapai hasil kerja yang disepakati.

Dengan dasar prinsip objektif, terukur, akuntabel, partisipatif dan transparan

ini semoga dapat dilaksanakan dengan baik dan dapat memotivasi kerja PNS

kearah yang lebih baik pula.

Jombang, 23 Pebruari 2013 Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang Drs. MUNTHOLIP, M.Si

NIP. 19651024 199403 1 008

Page 49: Penilaian skp

47

Contoh Soal Pegawai Struktural

Seorang PNS bernama Abdul Ghofur, S.Si. NIP. 19780613 200701 1 005, Golongan III/b, jabatan Staf Bidang ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukamakmur. Pada awal tahun yang bersangkutan menyusun SKP dengan atasan langsungnya sesuai dengan tupoksi Sdr. Abdul Ghofur, yaitu sebagai berikut: 1. Menyusun usulan Kegiatan dan Rencana Kerja dan Anggaran Bidang

Ketenagaan sebanyak 7 kegiatan yang ditargetkan akan selesai dalam waktu 1 bulan;

2. Menyusun Rencana Anggaran KAS Bidang Ketenagaan untuk 7 kegiatan yang ditargetkan akan selesai dalam waktu 1 bulan;

3. Memproses pengesahan perjanjian kerjasama atau Nota kesepahaman (MoU) tambahan jam mengajar dengan target 75 berkas MoU dengan merujuk pada pengajuan yang sudah masuk pada tahun sebelumnya yang ditargetkan selesai selama 12 bulan, dengan asumsi pengajuan MoU akan terus ada dalam waktu 1 tahun;

4. Menyusunan Administrasi pertanggungjawaban kegiatan dalam DPA Bidang Ketenagaan untuk 7 kegiatan dan ditargetkan akan selesai dalam waktu 12 bulan;

5. Memproses Surat Tugas, SPPD Guru/PNS baik dalam maupun luar daerah untuk 11 macam sub kegiatan yang ditargetkan selesai selama 12 bulan;

6. Melaksanakan kegiatan Fasilitas Jardiknas dan Radio Suara Pendidikan yang ditargetkan selesai selama 12 bulan dengan alokasi anggaran sebesar 280.000.000,-;

7. Melaksanakan kegiatan KMD Tahun Anggaran 2014 sebanyak 5 angkatan yang ditargetkan selesai dalam waktu 12 bulan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 352.525.000,-;

8. Membantu melaksanakan kegiatan pelatihan Pengembangan Pendidik dan tenaga kependidikan di Bidang Ketenagaan untuk 1 jenis kegiatan yang ditargetkan selesai dalam waktu 6 bulan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 650.457.000,-

Pada akhir tahun, atasan langsungnya yang bernama Drs. Abdul Rochman,

MM, NIP. 19621025 198903 1 009, Golongan III/d, Jabatan Kasi Pembinaan pada Dinas Pendidikan Kab. Sukamakmur, memberikan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah dikerjakan oleh Abdul Ghofur dengan rincian sebagai berikut: 1. Kegiatan 1 dan 2 diselesaikan sesuai dengan target yang telah ditentukan 2. Kegiatan 3 diselesaikan berkas MoU sebanyak 65 berkas, dengan kualitas/mutu

100% dalam waktu 8 bulan 3. Kegiatan 4 diselesaikan sesuai dengan target, tetapi untuk kualitas/mutu

diberikan nilai 91% 4. Kegiatan 5 diselesaikan sesuai dengan target, tetapi untuk kualitas/mutu

diberikan nilai 98% 5. Kegiatan 6 hanya bisa diselesaikan 1 kegiatan dengan kualitas hasil pekerjaan

89% dan menghabiskan biaya Rp. 220.000.000 dalam waktu 12 bulan 6. Kegiatan 7 hanya bisa diselesaikan 4 kegiatan karena kurangnya peserta dan

untuk kualitasmutu kegiatan 80% dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp. 276.800.000 dalam waktu 8 bulan.

7. Kegiatan 8 diselesaikan sesuai target dengan kualitas/mutu pekerjaan 98% dalam waktu 3,5 bulan dengan menghabiskan biaya sebesar Rp. 650.445.000,-

Page 50: Penilaian skp

48

Pertanyaan: 1. Buatlah Sasaran Kerja Pegawai tersebut dalam lembar kerja yang sudah

disediakan oleh panitia; 2. Buatlah perhitungan Penilaian Prestasi Kerja PNS sesua dengan data tersbut

diatas; 3. Buatlah Penilaian Prestasi Kerja PNS sesuai dengan format Penilaian Prestasi

Kerja PNS yang telah disediakan oleh panitia;

Page 51: Penilaian skp

49

Contoh Soal Pegawai Fungsional

Seorang Guru yang Diberi tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah bernama Sudarsono, S.Pd. NIP. 19740505 200904 1 003, Golongan III/b, Mengajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada SMP Negeri 1 Sukasekali, pada awal tahun yang bersangkutan menyusun SKP dengan atasan langsungnya.

Sehubungan dengan tugas tambahan yang diberikan kepada Sdr. Sudarsono, maka Sudarsono juga menyusun kurikulum untuk lembaga dimana ia bekerja.

Untuk meningkatkan keprofesiannya, Sudarsono menargetkan akan mengikuti kegiatan Diklat Fungsional Guru selama 30 Jam dalam waktu 1 bulan, dan menyusun Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang ditargetkan selesai dalam waktu 6 bulan.

Selain itu, sudarsono juga aktif sebagai anggota PGRI dan Pramuka dan memiliki kartu anggota. Disamping itu, sudarsono juga menjadi tim penilai angka kredit guru pada tahun-tahun sebelumnya, sehingga pada tahun ini, sudarsono juga menargetkan menjadi tim penilai angka kredit untuk 2 kali penilaian dalam 1 tahun.

Pada akhir tahun, atasan langsungnya yang bernama Drs. Nurul Ni’mah, MM. NIP. 19680102 198212 2 002, Golongan IV/a, Kepala Sekolah pada SMP Negeri 1 Sukasekali mengadakan penilaian terhadap hasil pekerjaan sudarsono dengan hasil sebagai berikut:

Hasil penilaian kinerja guru pada proses pembelajaran adalah sebesar 89,29, hasil PKG sebagai wakil kepala sekolah sebesar 88,24 dan untuk penyusunan kurikulum sebesar 100. Target mengikuti diklat fungsional guru dilaksanakan sesuai dengan target yang telah ditentukan. Sedangkan untuk penyusunan PTK bisa diselesaikan oleh sudarsono dalam waktu 5 bulan.

Dalam waktu 12 bulan, sudarsono tetap aktif sebagai anggota PGRI dan Pramuka. Tetapi target sebagai tim penilai angka kredit guru tidak seperti harapan sudarsono, karena ia diangkat sebagai tim penilai angka kredit guru hanya 1 kali masa penilaian dan ia bisa menyelesaikan pekerjaan itu dalam waktu 3 bulan. Pertanyaan: 1. Buatlah Sasaran Kerja Pegawai tersebut dalam lembar kerja yang sudah

disediakan oleh panitia; 2. Buatlah perhitungan Penilaian Prestasi Kerja PNS sesua dengan data tersbut

diatas; 3. Buatlah Penilaian Prestasi Kerja PNS sesuai dengan format Penilaian Prestasi

Kerja PNS yang telah disediakan oleh panitia;