Skinner Operant Conditioning

16
OPERAN CONDITIONING Tokoh ”Skinner” BIOGRAFI TOKOH Burrhus Frederic Skinner lahir 20 Maret 1904, di kota kecil Pennsylvania Susquehanna. Ayahnya seorang pengacara atau ahli hukum dan ibunya seorang ibu rumah tangga yang kuat dan cerdas. AWAL TAHUN: BF Skinner merupakan anak Pennsylvania yang "hangat dan stabil. "Sewaktu kecil, ia menikmati bangunan dan menemukan sebuah keahlian kemudian akan ia gunakan dalam percobaan psikologisnya sendiri. Ia menerima gelar BA dalam sastra Inggris pada tahun 1926 dari Hamilton College, dan menghabiskan beberapa waktu sebagai penulis, ia berjuang sebelum menemukan tulisan-tulisan Watson dan Pavlov. Terinspirasi oleh karya-karya ini, Skinner memutuskan untuk meninggalkan karir sebagai seorang novelis dan memasuki program sarjana psikologi di Harvard University. Perjalanan Karir : Pada tahun 1936-1945 Skinner mengajar Psikologi di Universitas Minnesota. Kemudian tahun 1945, BF Skinner pindah ke Bloomington, Indiana dan menjadi Ketua Departemen Psikologi dan University of Indiana. Pada tahun 1948, ia bergabung dengan departemen psikologi di Harvard University di mana ia tinggal selama sisa hidupnya. Ia menjadi salah satu pemimpin dari behaviorisme dan

description

ytt

Transcript of Skinner Operant Conditioning

OPERAN CONDITIONINGTokoh SkinnerBIOGRAFI TOKOHBurrhus Frederic Skinner lahir 20 Maret 1904, di kota kecil Pennsylvania Susquehanna. Ayahnya seorang pengacara atau ahli hukum dan ibunya seorang ibu rumah tangga yang kuat dan cerdas.AWAL TAHUN: BF Skinner merupakan anak Pennsylvania yang "hangat dan stabil. "Sewaktu kecil, ia menikmati bangunan dan menemukan sebuah keahlian kemudian akan ia gunakan dalam percobaan psikologisnya sendiri. Ia menerima gelar BA dalam sastra Inggris pada tahun 1926 dari Hamilton College, dan menghabiskan beberapa waktu sebagai penulis, ia berjuang sebelum menemukan tulisan-tulisan Watson dan Pavlov. Terinspirasi oleh karya-karya ini, Skinner memutuskan untuk meninggalkan karir sebagai seorang novelis dan memasuki program sarjana psikologi di Harvard University.Perjalanan Karir :Pada tahun 1936-1945 Skinner mengajar Psikologi di Universitas Minnesota. Kemudian tahun 1945, BF Skinner pindah ke Bloomington, Indiana dan menjadi Ketua Departemen Psikologi dan University of Indiana. Pada tahun 1948, ia bergabung dengan departemen psikologi di Harvard University di mana ia tinggal selama sisa hidupnya. Ia menjadi salah satu pemimpin dari behaviorisme dan karyanya sangat memberikan kontribusi untuk psikologi eksperimental. Dia juga menemukan 'kotak Skinner,' di mana tikus belajar untuk mendapatkan makanan dengan menekan tuas. Pada tahun 1954 Ia mengarang buku Pengetahuan Belajar dan Seni Mengajar (The Science of Learning and The Art of Teaching ) dan pada tahun 1958 Ia mengarang Teaching Machines.

Award yang diperoleh : 1968 - National Medal of Science from President Lyndon B. Johnson 1968 - National Medal of Science dari Presiden Lyndon B. Johnson 1971 - Gold Medal of the American Psychological Foundation 1971 - Medali Emas dari Yayasan American Psychological 1972 - Human of the Year Award 1972 - Manusia of the Year Award 1990 - Citation for Outstanding Lifetime Contribution to Psychology 1990 - Citation untuk Kontribusi Lifetime terhutang kepada Psikologi Akhir Hayat : 18 Agustus 1990, BF Skinner meninggal karena leukemia.

PERCOBAAN SKINNERTerkenal dengan nama Skinner box, terdiri dari ruangan yang didalamnya terdapat tombol, tempat makanan, lampu yang dapat diatur nyalanya, dan lantai yang terdiri dari jeruji besi yang dapat dialiri listrik.Tempat makanan dan minuman diatur, bila tombol tertekan, makanan dapat jatuh di tempat makanan. Tikus lapar dimasukkan ke dalam box. Ia kemudian akan beroperasi melakukan gerakan-gerakan. Diamati dalam waktu tertentu, beberapa kali tikus itu menyentuh tombol.Ini dipakai sebagai dasar atau patokan garis dasar (base line) atau level operant. Pada saat itu makanan belum jatuh. Setelah diperoleh base line atau level, operant eksperimen dimulai. Pada saat tikus dlam posisi jauh dari makanan, alat segera difungsikan.Prosedur :1.Tikus dalam keadaan lapar.2.Waktu tikus jauh dari makanan, ada bunyi (oleh eksperimenter) , muncul makanan.3.Kemudian ada bunyi (oleh eksperimenter), tikus mendekati makanan dan sudah ada makanan di tempat.4.Selanjutnya, ada bunyi (oleh eksperimenter), tidak diberi makanan.Pada saat inilah terjadi operan, tikus membuat gerakan-gerakan kesana kemari lebih meningkat.5.Setelah ada bunyi dari tombol yang disentuh tikus sendiri, muncul makanan.6.Setiap tikus menyentuh tombol maka akan muncul makanan, semakin lama, jarak waktu antar menyentuh tombol relatif semakin singkat.

Dari prosedur tersebut, tampak adanya 2 fase, yaitu :a.Fase Latihan Dalam fase ini meliputi : 1.Melaparkan tikus. 2.Melatih tikus (oleh eksperimenter) 3.Dibuat situasi agar tikus bekerja sendiri. Disini terjadi operan.b.Fase ShapingTujuannya membentuk tingkah laku supaya tikus menekan tombol untuk memperoleh makanan. Kegiatan tersebut dirinci semakin meningkat mencapai tombol.Kegiatan inilah yang disebut Program Linear dari Skinner.

MakananSituasi umum dalam box1 2 3 4 5Keterangan gambar :1.Orientasi4.Menyentuh tombol2.Melihat tombol5.Menekan tombol3.Mendekati tombolReward diberikan pada tingkatan-tingkatan tertentu, yaitu semakin mendekati tombol.Akhirnya reward baru diberikan setelah tikus menekan tombol. Jika berkali-kali dapat menekan tombol tidak doberi makanan, akan terjadi ekstinction (kembali seperti semula).Eksperimen dilanjutkan dengan kelompok lain. Disini jeruji lantai box teraliri listrik bila tombol ditekan. Terkena aliran listrik merupakan suatu hukuman (punishment). Jadi, dapat menekan tombol justru malah terkena hukuman. Tujuan di sini adalah untuk melihat sejauh mana hukuman itu berdaya guna.Mula-mula tikus akan takut mengerjakan apabila dengan hukuman. Jadi, menurut Skinner hukuman tidak efektif dalam waktu panjang. Sehingga Skinner tidak setuju dengan adanya hukuman. Menurutnya hukuman itu dapat berupa memberi barang yang tidak disenangi atau menyingkirkan barang yang disenangi.Seperti pada Pavlov, pada Skinner juga ada Primary Reinforcement (makanan) dan Secondary Reinforcement (bunyi). Karena Skinner tidak setuju adanya hukuman, maka ia mengubah lingkungan sehingga hal-hal yang tidak diinginkan itu jangan terjadi.ExtinctionExtinction atau kembali ke asal semula. Hal ini akan terjadi bila tingkah laku yang sudah terbentuk, misalnya berupa menekan tombol muncul makanan itu kemudian dirubah menjadi beberapa kali menekan tombol, tidak muncul makanan. Tetapi setelah beberapa saat kemudian dibentuk kembali menekan tombol muncul makanan maka proses terjadinya akan lebih cepat. Hal ini disebut spontanaeous recovery.Dalam pendidikan, jika reward diberikan terus menerus dapat beralih, akhirnya tidak sampai tujuan. Karena itu ada jadwal pemberian reward atau hadiah.Jadwal pemberian hadiah :A.Contineous scheduleB.Partial schedule : 1. interval : - Fixed interval - Variable interval 2. Ratio : - Fixed ratio - Variable ratio

Penjelasan :1. Contineous schedule : Tiap-tiap respon ada reward, jika putus maka habis.2. Partial Schedule: Stimulus diikuti respon, berselang-seling, kadang-kadang ada hadiah, kadang-kadang tanpa hadiah. Antaranya (selang selingnya) dapat ratio.3. Fixed interval: Tiap interval waktu tertentu, secara fix diberi hadiah. Interval waktunya yaitu: 3 menit 5 menit 7 menit 9 menit dst.4. Variable interval: Tiap waktu bermacam-macam diberi hadiah.5. Fixed ratio: Tiap perbandingan yang fix diberi hadiah. Misalnya, tiap 5 kali diberi 1, tiap 10 kali diberi 2, tiap 30 kali diberi 6.6. Variable ratio: Setiap berapa kali tidak tentu diberi hadiah. Misalnya, Suatu ketika 2 kali, diberi hadiah. Waktu lain lagi setelah 7 kali baru diberi hadiah, dst. Yang baik dalam pendidikan adalah variable ratio yaitu, hadiah diberikan kadang-kadang, jika dipandang perlu.Eksperimen Skinner diteruskan dengan maksud membandingkan efek hadiah dengan efek hukuman dalam pengubahan tingkah laku. Hasilnya sebagai berikut :

Dari grafik tersebut terlihat bahwa mula-mula dalam jangka pendek baik hukuman maupun hadiah mempunyai efek mengubah menaikkan tingkah laku yang dikehendaki. Tetapi dalam jangka waktu panjang, hadiah tetap berefek menaikkan, sedang hukuman justru tidak berfungsi lagi. Antara hadiah dan hukuman tidak simetris.Menurut Skinner hukuman justru menimbulkan efek yang tidak baik, yaitu :1. Berefek negative pada segi emosi, misalnya rasa dendam.2. Kadang-kadang menimbulkan sakit jasmani.3. Menumbuhkan agresifitas. Ini memungkinkan berbuat yang lebih jauh jeleknya.4. Bila sesuatu aktivitas diberikan hukuman, maka tingkah laku tersebut selalu diberi hukuman, agar tetap konsekuen.

TEORI SKINNERSkinner membedakan antara tingkah laku responden dan tingkah laku operan. Tingkah laku responden adalah tingkah laku yang ditimbulkan oleh stimulus yang jelas. Misalnya kucing berlari kesana kemari karena ada daging yang dilihatnya. Tingkah laku operan adalah tingkah laku yang ditimbulkan oleh stimulus yang belum diketahui,semata-mata ditimbulkan oleh organism itu sendiri belum tentu dikehendaki oleh stimulus dari luar. Misalnya, kucing lari kesana kemari karena lapar, bukan karena melihat daging.Skinner lebih memusatkan pada operan behavior.Sesuai dengan 2 behaviour (tingkah laku) ini, maka ada 2 macam conditioning, yaitu :A.Responden ConditioningDisebut juga conditioning tipe S, karena menitikberatkan pada stimulus. Conditioning tipe S ini sama dengan conditioning klasikal pada Pavlov.B.Operant ConditioningDisebut juga conditioning tipe R, karena menitikberatkan pada pentingnya respon. Menurut Skinner, Operant Conditioning dekat dengan instrumental conditioning dari Thorndike. Dalam operant conditioning ada dua prinsip umum, yaitu :1. Setiap respon yang diikuti stimulus yang memperkuat atau reward (ganjaran), akan cenderung diulangi.2. Reinforcing stimulus atau stimulus yang bekerja memperkuat atau reward, akan meningkatkan kecepatan (rate) terjadinya respon operan. Dengan kata lain, reward akan meningkatkan diulanginya suatu respon.Dalam Operant Conditioning, organisme harus berbuat aktivitas sedemikian rupa untuk memperoleh reward.

Teori BF Skinner didasarkan pada gagasan bahwa belajar adalah fungsi dari perubahan perilaku terbuka. Perubahan perilaku adalah hasil dari respons individu untuk kejadian (stimuli) yang terjadi di lingkungan. Tanggapan menghasilkan konsekuensi, seperti mendefinisikan kata, memukul bola, atau memecahkan masalah matematika.Ketika Stimulus-Respon (SR) tertentu kemudian pola ini diperkuat (dihargai), individu dikondisikan untuk merespon. Karakteristik khas operant conditioning relatif terhadap bentuk-bentuk sebelumnya, seperti pada teori behaviorisme (misalnya, Thorndike, Hull ) adalah bahwa organisme dapat memancarkan tanggapan bukan hanya memunculkan respons karena adanya stimulus eksternal.Penguatan adalah elemen kunci dalam teori SR Skinner. Penguat adalah sesuatu yang memperkuat respon yang diinginkan. Bisa jadi pujian verbal, nilai yang baik atau perasaan prestasi meningkat atau kepuasan. Teori ini juga mencakup reinforcers negatif-stimulus apapun yang mengakibatkan peningkatan frekuensi respon ketika ditarik (berbeda dari rangsangan adversive - hukuman - yang mengakibatkan respon berkurang). Banyak perhatian diberikan pada jadwal penguatan (interval misalnya versus rasio) dan pengaruhnya terhadap membangun dan mempertahankan perilaku. Salah satu aspek khas dari teori Skinner's adalah bahwa ia berusaha untuk memberikan penjelasan perilaku untuk berbagai fenomena kognitif. Pengkondisian operant telah banyak dilakukan dalam setting klinis (yaitu, modifikasi perilaku) serta mengajar (yaitu, manajemen kelas) dan pengembangan pembelajaran (misalnya, instruksi yang diprogramkan). Penerapan Teori Skinner dalam Pendidikan1.Hendaknya bahan yang dipelajari dianalisis sampai pada unit-unit secara organis sistematis.2.Hasil belajar harus segera diberiitahukan, jangan ditunda. Harus segera diberi feedback.Jika salah dibetulkan, jika betul diberi reinforcement.3.Proses belajar harus mengikuti irama yang belajar.4.Tes hendaknya lebih ditekankan untuk kepentingan diagnose.5.Dalam proses belajar mengajar lebih dipentingkan aktivitas sendiri.6.Tidak menggunakan hukuman dalam pendidikan.7.Dalam pendidikan, mengutamakan pengubahan lingkungan untuk menghindari pelanggaran agar tidak ada hukuman.8.Hadiah diberikan kadang-kadang bila perlu.9.Sangat mementingkan shaping yaitu pengarahan agar tercapai tujuan.10.Melaksanakan mastery learning.

DAFTAR PUSTAKA

Sri Rumini,dkk.1995.Psikologi Pendidikan.Yogyakarta:Unit Percetakan dan Penerbitan (UPP) UNY. www.google.com www.wikipedia.com

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKANOPERAN CONDITIONING

Disusun Oleh :Baratama Wicaksana (09104241009)Margarani Retno S (09104241012)Siyam Putri Arti (09104241013)Deviana Maharani (09104241035)

BIMBINGAN DAN KONSELINGFAKULTAS ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA2010