MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON ...i MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI LAYANAN...
Transcript of MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON ...i MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI LAYANAN...
i
MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI
LAYANAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK
OPERANT CONDITIONING PADA SISWA KELAS
X TKJ 3 SMK NUMA’ARIF KUDUS
TAHUN AJARAN 2016/2017
Oleh
MUHAMMAD NURUL AIMAN
NIM 2013 31 044
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2017
ii
iii
MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI
LAYANAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK
OPERANT CONDITIONING PADA SISWA KELAS
X TKJ 3 SMK NUMA’ARIF KUDUS
TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Muria Kudus Untuk Memenuhi Salah Satu
Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Progam Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh
MUHAMMAD NURUL AIMAN
NIM 2013 31 044
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2017
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO
1. “Orang kaya memiliki televisi kecil dan perpustakaan besar, sementara
orang miskin memiliki perputakaan kecil dan televisi yang besar”
(Zig Ziglar)
2. “Kehidupan yang baik adalah sebuah proses, bukan suatu keadaan yang
ada dengan sendirinya. Kehidupan itu sendiri adalah arah, bukan tujuan”
(Carl Rogers)
Persembahan
1. Ibu Siftiana dan bapak Rukani tercinta
yang selalu memeberikan dukungan dan
doa dalam situasi dan keadaan apapun.
2. Semua sahabatku tercinta yang selalu
memberikan semangat dan membantu
dalam keadaan apapun.
v
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi oleh Muhammad Nurul Aiman (NIM. 201331044) ini telah diperiksa dan
disetujia untuk diuji.
Kudus, Juni 2017
vi
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat, Taufiq, Hidayah serta Inayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Mengatasi Kecanduan Menonton Sinetron
Melalui Layanan Konseling Behavioristik Dengan Teknik Operant Conditioning
Siswa Kelas X TKJ 3 SMK NU MA’ARIF Kudus” dapat terselesaikan dengan
baik.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas karena
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Slamet Utomo, M.Pd. Dekan Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muria Kudus yang telah memberikan ijin untuk mengadakan
penelitian.
2. Drs. Arista Kiswantoro, M.Pd Ketua Progam Studi Bimbingan dan Konseling
Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus .
3. Drs. Sunardi, M.Pd. Dosen Pembimbing I yang telah sabar dalam memberikan
bimbingan dan motivasi mulai dari awal hingga terselesaikannya penulisan
skripsi ini.
4. Edris Zamroni, S.Pd., M.Pd. Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
sabar memberikan bimbingan dan motivasi mulai dari awal hingga
terselesaikannya penulisan skripsi ini.
viii
5. Kepala sekolah SMK NU MA’ARIF Kudus yang telah memberikan ijin kepada
penulis untuk melakukan penelitian di sekolah yang beliau pimpin.
6. Drs. Bambang Rusmanto selaku guru pembimbing selama peneliti
melaksanakan praktek penelitian skripsi di SMK NU MA’ARIF Kudus.
7. Bapak dan ibu dosen pengampu progam studi Bimbingan Dan Konseling
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus, yang
membimbing peneliti selama kuliah dan memberikan bekal pengetahuan.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari
Allah SWT. Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulisa harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan kita semua. Amin.
Kudus, Juni 2017
Peneliti,
Muhammad Nurul aiman
ix
ABSTRACT
Aiman, Muhammad Nurul. 2017. "Overcoming Addiction Watching Sinetron
Through Through Behavioristic Counseling Service With Operant
Conditioning Technique to Class X TKJ 3 SMK Ma'arif Kudus In Academic
Year 2016/2017". Skripsi. Guidance and Counseling, Education Department
Teacher Training and Education Faculty, Muria Kudus University. Advisor:
(i) Drs. Sunardi, M.Pd. (ii) Edris Zamroni, S.Pd ,. M.Pd.
The purpose of this study are 1. Finding the causes of addiction factor to
watch sinetron, 2.Helping to solve the problem of addiction to watch sinetron on
students of class X TKJ SMK NU MA'ARIF Kudus with behavioristic
counseling, operant conditioning techniques.
Addiction of watching sinetron are the routine behavior of watching
sinetronabnormally and unconditionally which is shown by an individual's
inability to control time in watching sinetron, happy to laze in front of the
television, to ignore the important responsibilities, and experience disruption in
the behavior that follows negative behavior that exist in sinetron impressions.
Behavioristic counseling is a model that can produce real changes in counselee
behavior. Operant conditioning is the conditioning of certain behavioral
characteristics toward children, individuals or learners with special needs.
Behavioristic counseling operant conditioning technique is very appropriate to
overcome the problem of addiction to watch sinetron experienced by students,
which is maladaptifbehavior (wrong behavior). Because the technique of operant
conditioning has been applied in various circumstances related to the wrong
behavior.
This case study research conducted in class X TKJ 3 SMK NU MA'ARIF
Kudus with three students as research subjects (WD, AB, TF) who experienced of
addiction problem in watching sinetron. Data collection methods which were used
are interview and observation method as main method. Data analysis used is
descriptive qualitative research. Data analysis that occurred simultaneously that
are data reduction, data presentation, and conclusion or verification.
The results of the research have shown, after being given behavioristic
counseling service of operant conditioning technique in three times, WD who
initially experience addiction to watch sinetron with attitude shown often spend
time just to watch sinetron so neglect responsibility as student, always feel curious
if not watching sinetron that make it easy to be stressed, easy to do negative
imagination which is resulting from sinetron impressions that make students
difficult to concentrate on lessons, often lazing in front of the television and then
style or lifestyle follow the artist that there are shown in sinetron, now can
manage himself not to addicted or excessive watching sinetron with diligent
learning and doing positive activities such as starting to take private lessons and
take time to communicate with family. AB who initially often show the behavior
of always watching sinetron shows wherever rarely socialize with the
environment, get emotions easily when watching sinetron shows, the style of
language shows that she followedsinetron, now AB can manage herself well that
x
AB can utilize his time with positive activities with Learn to make a blog that
suits the major of vocational high school in computer network technique. While
TF who initially often to be lazy just to watch sinetron then neglect his duties as a
student with frequent ditching lessons, and difficult to concentrate on the lessons
because of the story in the sinetron. Being passionate about learning can then
make effective use of time with positive activities such as making time deals for
daily activities with family members, studying, reading often in the school library
and learning how to design.
Based on this research, the researcher gives suggestion: 1. Headmaster, need
to create a comfortable and pleasant school atmosphere that make student can
develop social interaction and communication with each other well. 2. Counselor,
should pay attention to the development of students, especially for students who
have addiction problems watching soap operas that require immediate handling so
that problems experienced by students can be resolved properly. 3. Students,
expected to be able to overcome the problem that is being experienced well, so the
students achieve development task well and able to improve social interaction in
school, family and society. 4. Researchers are expected to be able to train their
patience and ability in providing individual counseling services using various
techniques to help solve student problems.
Keywords: Addiction of Watching Sinetron, Behavioristic Counseling, Operant
Conditioning Technique.
xi
ABSTRAK
Aiman, Muhammad Nurul. 2017. “Mengatasi Kecanduan Menonton Sinetron
Melalui Layanan Konseling Behavioristik Dengan Teknik Operant
Conditioning Siswa Kelas X TKJ 3 SMK Ma’arif Kudus Tahun
Pelajaran 2016/2017”. Skripsi. Bimbingan dan Konseling Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus. Dosen
Pembimbing: (i) Drs. Sunardi, M.Pd. (ii) Edris Zamroni, S.Pd,. M.Pd.
Tujuan dari penelitian ini adalah 1. Menemukan faktor penyebab
kecanduan menonton sinetron, 2. Membantu mengatasi masalah kecanduan
menonton sinetron pada siswa kelas X TKJ SMK NU MA’ARIF Kudus dengan
konseling behavioristik dengan teknik operant conditioning.
Kecanduan menonton sinetron adalah perilaku selalu menyaksikan
tayangan sinetron yang bersifat berlebihan dan tidak normal, yang ditandai
dengan ketidakmampuan individu untuk mengontrol waktu dalam menyaksikan
tayangan sinetron, senang untuk bermalas-malasan didepan televisi sehingga
mengabaikan tanggung jawab yang penting, dan mengalami gangguan dalam
perilaku yang mengikuti perilaku negatif yang ada didalam tayangan sinetron.
Konseling behavioristik adalah suatu model yang dapat menghasilkan perubahan
yang nyata dalam perilaku konseli. Operant conditioning merupakan
pengkondisian karakteristik perilaku tertentu terhadap anak, individu atau peserta
didik dengan kebutuhan khusus. Konseling behavioristik teknik operant
conditioning sangat tepat untuk mengatasi masalah kecanduan menonton sinetron
yang dialami siswa, yang merupakan tingkah laku maladaptif (perilaku yang salah
sesuai). Karena teknik operant conditioning telah diterapkan dalam berbagai
keadaan yang berhubungan dengan perilaku yang salah sesuai.
Penelitian studi kasus ini akan dilaksanakan di kelas X TKJ 3 SMK NU
MA’ARIF Kudus dengan subyek penelitian tiga siswa (WD, AB, TF) yang
mengalami masalah kecanduan menonton sinetron. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah metode wawancara dan observasi sebagai metobe pokok.
Analisis data yang digunakan adalah analisis data penelitian kualitatif diskriptif
yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa, setelah
diberikan layanan konseling behavioristik teknik operant conditioning sebanyak
tiga kali, WD yang awalnya mengalami kecanduan menonton sinetron dengan
sikap yang ditunjukan sering menghabiskan waktu hanya untuk menonton
sinetron sehingga mengabaikan tanggung jawabnya sebagai siswa, selalu merasa
penasaran apabila belum menonton sinetron yang membuat mudah mengalami
stres, mudah berimajinasi negatif akibat dari tayangan sinetron yang membuat
siswa sulit untuk berkonsentrasi terhadap pelajaran, sering bermalas-malasan
didepan televisi dan kemudian gaya bahasa atau gaya hidupnya mengikuti artis
yang ada disinetron, sekarang dapat mengkondisikan dirinya untuk tidak
kecanduan atau berlebihan menonton sinetron dengan rajin belajar dan melakukan
kegiatan positif seperti mulai mengikuti les privat dan memanfaatkan waktu untuk
berkomunikasi dengan keluarga. AB yang awalnya sering menunjukan perilaku
xii
selalu menonton tayangan sinetron dimanapun membuat jarang bersosialisasi
dengan lingkungannya, emosi mudah marah saat menonton tayangan sinetron,
gaya bahasa menunjukan mengikuti yang ada didalam sinetron, sekarang AB
dapat mengkondisikan dirinya dengan baik yaitu AB dapat memanfaatkan
waktunya dengan kegiatan positif dengan belajar menekuni membuat blog yang
sesuai dengan jurusan sekolah menengah kejuruan di teknik komputer jaringan.
Sedangkan TF yang awalnya sering bermalas-malasan hanya untuk menonton
sinetron kemudian mengabaikan tugasnya sebagai pelajar dengan sering
membolos jam pelajaran, dan sulit untuk berkonsentrasi terhadap pelajaran karena
membayangkan cerita dalam sinetron. Menjadi semangat dalam belajar kemudian
dapat memanfaatkan waktu secara efektif dengan kegiatan positif seperti
membuat kesepakatan waktu untuk kegiatan sehari-hari dengan anggota keluarga,
mengaji, sering membaca diperpustakaan sekolah dan belajar membuat desain.
Berdasarkan penelitian ini peneliti memberikan saran: 1. Kepala sekolah,
perlu menciptakan suasana sekolah yang nyaman dan menyenangkan yang
membuat siswa dapat mengembangkan interaksi sosial dan komunikasi satu sama
lain dengan baik. 2. Konselor, harus memperhatikan perkembangan siswa
khususnya bagi siswa yang memiliki permasalahan kecanduan menonton sinetron
yang memerlukan penanganan segera agar permasalahan yang dialami siswa
dapat teratasi dengan baik. 3. Siswa, diharapkan mampu mengatasi masalah yang
sedang dialami dengan baik, agar siswa mencapai tugas perkembangan dengan
baik serta mampu menigkatkan interaksi sosial disekolah, keluarga dan
masyarakat. 4. Peneliti, diharapkan untuk kedepannya bisa melatih kesabaran dan
kemampuannya dalam memberikan layanan konseling individu dengan
menggunakan berbagai teknik untuk membantu mengatasi permasalahan siswa.
Kata Kunci: Kecanduan Menonton Sinetron, Konseling Behavioristik, Teknik
Operant Conditioning.
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL ........................................................................................................... i
LOGO ................................................................................................................. ii
JUDUL ............................................................................................................... iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. v
PENGESAHAN PENGUJI .............................................................................. vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
ABSTRAK ......................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xx
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xxii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Fokus Penelitian ........................................................................................... 5
1.3 Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6
1.6 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................. 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 9
2.1 Kecanduan Menonton Sinetron ..................................................................... 9
2.1.1 Pengertian Kecanduan Menonton Sinetron ............................................... 9
2.1.2 Bentuk-bentuk Kecanduan Menonton Sinetron ......................................... 11
2.1.3 Faktor-faktor Penyebab Kecanduan Menonton Sinetron ........................... 14
2.1.4 Peranan Tayangan Sinetron ....................................................................... 16
2.1.5 Dampak Kecanduan Menonton Sinetron .................................................. 17
2.1.6 Ciri-ciri Kecanduan Menonton Sinetron .................................................... 22
xiv
2.1.7 Upaya Yang Dapat Dilakukan Untuk Menyikapi Tayangan Sinetron ....... 24
2.2 Konseling Behavioristik ............................................................................. 26
2.2.1 Pengertian Konseling Behavioristik .......................................................... 25
2.2.2 Konsep Dasar Konseling Behavioristik ..................................................... 27
2.2.3 Ciri-ciri Konseling Behavioristik ............................................................... 29
2.2.4 Asumsi Tingkah Laku Bermasalah ............................................................ 30
2.2.5 Tujuan Konseling Behavioristik ................................................................ 31
2.2.6 Peran Konselor .......................................................................................... 33
2.2.7 Teknik Konseling Behavioristik ................................................................ 34
2.2.8 Langkah-langkah Konseling Behavioristik ................................................ 35
2.3 Teknik Operant Conditioning .................................................................... 37
2.3.1 Pengertian Teknik Operant Conditioning ............................................... 37
2.3.2 Karakteristik Operant Conditioning ....................................................... 38
2.3.3 Prosedur Pelaksanaan Teknik Operant Conditioning ............................. 41
2.3.4 Aspek-aspek Utama Teknik Operant Conditioning ............................... 42
2.3.5 Prinsip Teknik Operant Conditioning .................................................... 43
2.4 Penerapan Konseling Behavioristik Dengan Teknik Operant
Conditioning Untuk Mengatasi Kecanduan Menonton Sinetron ............ 44
2.5 Penelitian Yang Relevan ......................................................................... 48
2.6 Kerangka Berfikir ................................................................................... 52
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 55
3.1 Jenis dan Desain Penelitian ..................................................................... 55
3.1.1 Pengertian Studi Kasus ........................................................................... 55
3.1.2 Tujuan Studi Kasus ................................................................................. 57
xv
3.1.3 Ciri-ciri Studi Kasus ............................................................................... 58
3.1.4 Gejala-gejala Kasus................................................................................. 59
3.1.5 Langkah-langkah Studi Kasus ................................................................ 60
3.1.6 Kelebihan Studi Kasus ............................................................................ 63
3.2 Data Dan Sumber Data .......................................................................... 64
3.2.1 Subjek Penelitian .................................................................................... 66
3.3 Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 67
3.3.1 Wawancara atau Interview ...................................................................... 68
3.3.1.1 Tujuan Wawancara atau Interview .......................................................... 69
3.3.1.2 Macam-macam Wawancara atau Interview ........................................... 70
3.3.1.3 Langkah – Langkah Wawancara atau Interview ..................................... 72
3.3.1.4 Pedoman wawancara terhadap konseli ................................................... 75
3.3.1.5 Pedoman Wawancara terhadap guru pembimbing ................................. 77
3.3.1.6 Pedoman Wawancara terhadap wali kelas .............................................. 78
3.3.1.7 Pedoman Wawancara terhadap orang tua ............................................... 79
3.3.1.8 Pedoman Wawancara terhadap teman konseli ........................................ 80
3.3.2 Observasi ................................................................................................. 81
3.3.2.1 Pengertian Observasi .............................................................................. 81
3.3.2.2 Tujuan Observasi ................................................................................... 82
3.3.2.3 Jenis – Jenis Observasi ........................................................................... 83
3.3.2.4 Pedoman Observasi terhadap konseli ..................................................... 84
3.3.3 Dokumentasi ........................................................................................... 86
3.3.4 Kunjungan Rumah .................................................................................. 87
3.4 Analisis Data ........................................................................................... 88
xvi
3.4.1 Indikator Keberhasilan ............................................................................ 90
BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................................ 92
4.1 Deskripsi Awal Perilaku Siswa ............................................................... 93
4.2 Pembahasan Kasus Klien I (WD) ........................................................... 95
4.2.1 Deskripsi Data Klien I (WD) .................................................................. 95
4.2.2 Pengumpulan Data ................................................................................. 96
4.2.2.1 Wawancara ............................................................................................. 96
4.2.2.2 Observasi ................................................................................................ 99
4.2.2.3 Kunjungan Rumah atau Home Visit ....................................................... 100
4.2.3 Deskripsi Masalah WD .......................................................................... 101
4.2.4 Pelaksanaan Konseling Melalui Pendekatan Behavioristik dengan Teknik
Operant Conditioning ........................................................................... 103
4.2.4.1 Assesment .............................................................................................. 105
4.2.4.2 Goal Setting ......................................................................................... 108
4.2.4.3 Technique Implementation ..................................................................... 109
4.2.4.4 Evaluation Terminantion ....................................................................... 117
4.2.4.5 Feed Back ............................................................................................... 118
4.2.4.6 Follow Up .............................................................................................. 118
4.2.5 Simpulan Klien I (WD) ......................................................................... 119
4.3 Pembahasan Kasus Klien II (AB) ........................................................... 120
4.3.1 Deskripsi Data Klien II (AB) .................................................................. 120
4.3.2 Pengumpulan Data ................................................................................. 122
4.3.2.1 Wawancara ............................................................................................. 122
4.3.2.2 Observasi ................................................................................................ 124
xvii
4.3.2.3 Kunjungan Rumah atau Home Visit ........................................................ 125
4.3.3 Deskripsi Masalah AB ........................................................................... 126
4.3.4 Pelaksanaan Konseling Melalui Pendekatan Behavioristik dengan Teknik
Operant Conditioning ........................................................................... 128
4.3.4.1 Assesment .............................................................................................. 128
4.3.4.2 Goal Setting ......................................................................................... 131
4.3.4.3 Technique Implementation ..................................................................... 132
4.3.4.4 Evaluation Terminantion ....................................................................... 141
4.3.4.5 Feed Back ............................................................................................... 141
4.3.4.6 Follow Up .............................................................................................. 141
4.3.5 Simpulan Klien II (AB) ......................................................................... 142
4.4 Pembahasan Kasus Klien III (TF) ........................................................... 143
4.4.1 Deskripsi Data Klien III (TF).................................................................. 143
4.4.2 Pengumpulan Data ................................................................................. 144
4.4.2.1 Wawancara ............................................................................................. 145
4.4.2.2 Observasi ................................................................................................ 148
4.4.2.3 Kunjungan Rumah atau Home Visit ........................................................ 148
4.4.3 Deskripsi Masalah TF ............................................................................ 150
4.4.4 Pelaksanaan Konseling Melalui Pendekatan Behavioristik dengan Teknik
Operant Conditioning ........................................................................... 151
4.4.4.1 Assesment .............................................................................................. 152
4.4.4.2 Goal Setting ......................................................................................... 154
4.4.4.3 Technique Implementation ..................................................................... 156
4.4.4.4 Evaluation Terminantion ....................................................................... 165
xviii
4.4.4.5 Feed Back ............................................................................................... 166
4.4.4.6 Follow Up .............................................................................................. 167
4.4.5 Simpulan Klien II (TF) .......................................................................... 166
BAB V PEMBAHASAN ................................................................................. 169
5.1 Hasil Konseling Klien I WD ................................................................. 169
5.2 Hasil Konseling Klien II AB ................................................................. 173
5.3 Hasil Konseling Klien III TF ................................................................ 175
5.4 Penerapan teknik Operant Conditioning Untuk Mengatasi
Kecanduan Menonton Sinetron Siswa Kelas X TKJ 3 SMK NU
MA’ARIF Kudus ................................................................................... 178
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 180
6.1 Simpulan ............................................................................................... 180
6.2 Saran ..................................................................................................... 184
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 186
LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 189
PERNYATAAN ............................................................................................... 405
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ 415
xix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Pedoman Wawancara Terhadap Siswa ......................................................... 76
3.2 Pedoman Wawancara Terhadap Guru Pembimbing ..................................... 78
3.3 Pedoman Wawancara Terhadap Wali Kelas ................................................. 79
3.4 Pedoman Wawancara Terhadap Orang tua siswa ......................................... 80
3.5 Pedoman Wawancara Terhadap teman sebaya ............................................. 81
3.6 Pendoman Observasi Terhadap Siswa .......................................................... 85
4.1 Daftar Subjek Penelitian ............................................................................... 92
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Skema Kerangka Berpikir ............................................................................. 54
3.1 Langkah-langkah Studi Kasus ...................................................................... 62
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Jadwal Penelitian ...................................................................................... 191
2. Hasil Wawancara Peneliti Terhadap Klien I (WD) ................................... 192
3. Hasil Wawancara Peneliti Terhadap Konselor ......................................... 194
4. Hasil Wawancara Peneliti Terhadap Wali Kelas TKJ 3 ............................ 196
5. Hasil Wawancara Peneliti Terhadap Orang Tua (WD) ............................ 198
6. Hasil Wawancara Peneliti Terhadap SH Teman Dekat (WD) ................... 200
7. Hasil Observasi Peneliti Terhadap Klien I (WD) Sebelum Konseling ...... 202
8. Hasil Observasi Peneliti Terhadap Klien I (WD) Sesudah Konseling ..... 204
9. Satuan Layanan Kunjungan Rumah Klien I (WD) .................................... 206
10. Laporan Kunjungan Rumah atau Home Visit ............................................ 208
11. Persiapan Penelitian Konseling Individu Klien I: WD (Pertemuan I) ...... 210
12. Satuan Layanan Konseling Individual Klien I: WD (Pertemuan I) .......... 218
13. Verbatim Konseling Individu Klien I: WD (Pertemuan I) ....................... 221
14. Laporan Evaluasi Klien I: WD (Pertemuan I) .......................................... 228
15. LAISEG Konseling Individu Klien I: WD (Pertemuan I) ........................ 232
16. Dokumentasi Konseling Individu Klien I: WD (Pertemuan I) ................. 233
17. Satuan Layanan Konseling Individual Klien I: WD (Pertemuan II) ......... 234
18. Verbatim Konseling Individu Klien I: WD (Pertemuan II) ...................... 237
19. Laporan Evaluasi Klien I: WD (Pertemuan II) ......................................... 242
20. LAISEG Konseling Individu Klien I: WD (Pertemuan II) ....................... 246
21. Dokumentasi Konseling Individu Klien I: WD (Pertemuan II) ................ 247
xxii
22. Satuan Layanan Konseling Individual Klien I: WD (Pertemuan III) ....... 248
23. Verbatim Konseling Individu Klien I: WD (Pertemuan III) ...................... 254
24. Laporan Evaluasi Klien I: WD (Pertemuan III) ......................................... 256
25. LAISEG Konseling Individu Klien I: WD (Pertemuan III) ...................... 260
26. LAIJAPEN Konseling Iidividu Klien I: WD (Pertemuan III) .................. 261
27. Dokumentasi Konseling Individu Klien I: WD (Pertemuan III) ............... 262
28. Hasil Wawancara Peneliti Terhadap Klien II (AB) ................................... 263
29. Hasil Wawancara Peneliti Terhadap Konselor ......................................... 265
30. Hasil Wawancara Peneliti Terhadap Wali Kelas TKJ 3 ............................ 267
31. Hasil Wawancara Peneliti Terhadap Orang Tua (AB) .............................. 269
32. Hasil Wawancara Peneliti Terhadap MI Teman Dekat (AB) ................... 271
33. Hasil Observasi Peneliti Terhadap Klien II (AB) Sebelum Konseling ...... 273
34. Hasil Observasi Peneliti Terhadap Klien II (AB) Sesudah Konseling ...... 275
35. Satuan Layanan Kunjungan Rumah Klien II (AB) .................................... 277
36. Laporan Kunjungan Rumah atau Home Visit ............................................ 279
37. Persiapan Penelitian Konseling Individu Klien II: AB (Pertemuan I). ..... 281
38. Satuan Layanan Konseling Individual Klien II: AB (Pertemuan I) .......... 288
39. Verbatim Konseling Individu Klien II: AB (Pertemuan I) ....................... 291
40. Laporan Evaluasi Klien II: AB (Pertemuan I) .......................................... 297
41. LAISEG Konseling Individu Klien II: AB (Pertemuan I) ........................ 301
42. Dokumentasi Konseling Individu Klien II: AB (Pertemuan I) ................. 302
43. Satuan Layanan Konseling Individual Klien II: AB (Pertemuan II) ........ 303
44. Verbatim Konseling Individu Klien II: AB (Pertemuan II) ...................... 306
45. Laporan Evaluasi Klien II: AB (Pertemuan II) .......................................... 311
xxiii
46. LAISEG Konseling Individu Klien II: AB (Pertemuan II) ....................... 315
47. Dokumentasi Konseling Individu Klien II: AB (Pertemuan II) ................ 316
48. Satuan Layanan Konseling Individual Klien II: AB (Pertemuan III) ....... 317
49. Verbatim Konseling Individu Klien II: AB (Pertemuan III) ..................... 320
50. Laporan Evaluasi Klien II: AB (Pertemuan III) ........................................ 326
51. LAISEG Konseling Individu Klien II: AB (Pertemuan III) ..................... 330
52. LAIJAPEN Konseling Individu Klien II: AB (Pertemuan III) ................. 331
53. Dokumentasi Konseling Individu Klien II: AB (Pertemuan III) .............. 332
54. Hasil Wawancara Peneliti Terhadap Klien III (TF) ................................... 333
55. Hasil Wawancara Peneliti Terhadap Konselor ......................................... 335
56. Hasil Wawancara Peneliti Terhadap Wali Kelas TKJ 3 ............................ 337
57. Hasil Wawancara Peneliti Terhadap Orang Tua (TF) .............................. 339
58. Hasil Wawancara Peneliti Terhadap IK Teman Dekat (TF) ..................... 341
59. Hasil Observasi Peneliti Terhadap Klien III (TF) Sebelum Konseling ..... 343
60. Hasil Observasi Peneliti Terhadap Klien III (TF) Sesudah Konseling ...... 345
61. Satuan Layanan Kunjungan Rumah Klien III (TF) ................................... 347
62. Laporan Kunjungan Rumah atau Home Visit ............................................ 349
63. Persiapan Penelitian Konseling Individu Klien III: TF (Pertemuan I) .... 351
64. Satuan Layanan Konseling Individual Klien III: TF (Pertemuan I) ......... 358
65. Verbatim Konseling Individu Klien III: TF (Pertemuan I) ....................... 361
66. Laporan Evaluasi Klien III: TF (Pertemuan I) .......................................... 368
67. LAISEG Konseling Individu Klien III: TF (Pertemuan I) ........................ 372
68. Dokumentasi Konseling Individu Klien III: TF (Pertemuan I) ................. 373
69. Satuan Layanan Konseling Individual Klien III: TF (Pertemuan II) ........ 374
xxiv
70. Verbatim Konseling Individu Klien III: TF (Pertemuan II) ..................... 377
71. Laporan Evaluasi Klien III: TF (Pertemuan II) ......................................... 383
72. LAISEG Konseling Individu Klien III: TF (Pertemuan II) ...................... 387
73. Dokumentasi Konseling Individu Klien III: TF (Pertemuan II) ............... 388
74. Satuan Layanan Konseling Individual Klien III: TF (Pertemuan III) ....... 389
75. Verbatim Konseling Individu Klien III: TF (Pertemuan III) .................... 392
76. Laporan Evaluasi Klien III: TF (Pertemuan III) ....................................... 394
77. LAISEG Konseling Individu Klien III: TF (Pertemuan III) ..................... 402
78. LAIJAPEN Konseling Individu Klien II: TF (Pertemuan III) .................. 403
79. Dokumentasi Konseling Individu Klien III: TF (Pertemuan III) .............. 404
80. Surat Selesai Bimbingan Skripsi
81. Surat Permohonan Ujian Skripsi
82. Surat Keterangan Selesai Penelitian
83. Berita Acara Bimbingan Skripsi