MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON ...i MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI LAYANAN...

24
i MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI LAYANAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK OPERANT CONDITIONING PADA SISWA KELAS X TKJ 3 SMK NUMA’ARIF KUDUS TAHUN AJARAN 2016/2017 Oleh MUHAMMAD NURUL AIMAN NIM 2013 31 044 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS 2017

Transcript of MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON ...i MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI LAYANAN...

Page 1: MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON ...i MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI LAYANAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK OPERANT CONDITIONING PADA SISWA KELAS X TKJ 3

i

MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI

LAYANAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK

OPERANT CONDITIONING PADA SISWA KELAS

X TKJ 3 SMK NUMA’ARIF KUDUS

TAHUN AJARAN 2016/2017

Oleh

MUHAMMAD NURUL AIMAN

NIM 2013 31 044

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2017

Page 2: MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON ...i MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI LAYANAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK OPERANT CONDITIONING PADA SISWA KELAS X TKJ 3

ii

Page 3: MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON ...i MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI LAYANAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK OPERANT CONDITIONING PADA SISWA KELAS X TKJ 3

iii

MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI

LAYANAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK

OPERANT CONDITIONING PADA SISWA KELAS

X TKJ 3 SMK NUMA’ARIF KUDUS

TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muria Kudus Untuk Memenuhi Salah Satu

Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Progam Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh

MUHAMMAD NURUL AIMAN

NIM 2013 31 044

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2017

Page 4: MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON ...i MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI LAYANAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK OPERANT CONDITIONING PADA SISWA KELAS X TKJ 3

iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

1. “Orang kaya memiliki televisi kecil dan perpustakaan besar, sementara

orang miskin memiliki perputakaan kecil dan televisi yang besar”

(Zig Ziglar)

2. “Kehidupan yang baik adalah sebuah proses, bukan suatu keadaan yang

ada dengan sendirinya. Kehidupan itu sendiri adalah arah, bukan tujuan”

(Carl Rogers)

Persembahan

1. Ibu Siftiana dan bapak Rukani tercinta

yang selalu memeberikan dukungan dan

doa dalam situasi dan keadaan apapun.

2. Semua sahabatku tercinta yang selalu

memberikan semangat dan membantu

dalam keadaan apapun.

Page 5: MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON ...i MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI LAYANAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK OPERANT CONDITIONING PADA SISWA KELAS X TKJ 3

v

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi oleh Muhammad Nurul Aiman (NIM. 201331044) ini telah diperiksa dan

disetujia untuk diuji.

Kudus, Juni 2017

Page 6: MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON ...i MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI LAYANAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK OPERANT CONDITIONING PADA SISWA KELAS X TKJ 3

vi

Page 7: MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON ...i MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI LAYANAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK OPERANT CONDITIONING PADA SISWA KELAS X TKJ 3

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan Rahmat, Taufiq, Hidayah serta Inayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Mengatasi Kecanduan Menonton Sinetron

Melalui Layanan Konseling Behavioristik Dengan Teknik Operant Conditioning

Siswa Kelas X TKJ 3 SMK NU MA’ARIF Kudus” dapat terselesaikan dengan

baik.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas karena

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Slamet Utomo, M.Pd. Dekan Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muria Kudus yang telah memberikan ijin untuk mengadakan

penelitian.

2. Drs. Arista Kiswantoro, M.Pd Ketua Progam Studi Bimbingan dan Konseling

Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus .

3. Drs. Sunardi, M.Pd. Dosen Pembimbing I yang telah sabar dalam memberikan

bimbingan dan motivasi mulai dari awal hingga terselesaikannya penulisan

skripsi ini.

4. Edris Zamroni, S.Pd., M.Pd. Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

sabar memberikan bimbingan dan motivasi mulai dari awal hingga

terselesaikannya penulisan skripsi ini.

Page 8: MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON ...i MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI LAYANAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK OPERANT CONDITIONING PADA SISWA KELAS X TKJ 3

viii

5. Kepala sekolah SMK NU MA’ARIF Kudus yang telah memberikan ijin kepada

penulis untuk melakukan penelitian di sekolah yang beliau pimpin.

6. Drs. Bambang Rusmanto selaku guru pembimbing selama peneliti

melaksanakan praktek penelitian skripsi di SMK NU MA’ARIF Kudus.

7. Bapak dan ibu dosen pengampu progam studi Bimbingan Dan Konseling

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus, yang

membimbing peneliti selama kuliah dan memberikan bekal pengetahuan.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari

Allah SWT. Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak

kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

penulisa harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan kita semua. Amin.

Kudus, Juni 2017

Peneliti,

Muhammad Nurul aiman

Page 9: MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON ...i MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI LAYANAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK OPERANT CONDITIONING PADA SISWA KELAS X TKJ 3

ix

ABSTRACT

Aiman, Muhammad Nurul. 2017. "Overcoming Addiction Watching Sinetron

Through Through Behavioristic Counseling Service With Operant

Conditioning Technique to Class X TKJ 3 SMK Ma'arif Kudus In Academic

Year 2016/2017". Skripsi. Guidance and Counseling, Education Department

Teacher Training and Education Faculty, Muria Kudus University. Advisor:

(i) Drs. Sunardi, M.Pd. (ii) Edris Zamroni, S.Pd ,. M.Pd.

The purpose of this study are 1. Finding the causes of addiction factor to

watch sinetron, 2.Helping to solve the problem of addiction to watch sinetron on

students of class X TKJ SMK NU MA'ARIF Kudus with behavioristic

counseling, operant conditioning techniques.

Addiction of watching sinetron are the routine behavior of watching

sinetronabnormally and unconditionally which is shown by an individual's

inability to control time in watching sinetron, happy to laze in front of the

television, to ignore the important responsibilities, and experience disruption in

the behavior that follows negative behavior that exist in sinetron impressions.

Behavioristic counseling is a model that can produce real changes in counselee

behavior. Operant conditioning is the conditioning of certain behavioral

characteristics toward children, individuals or learners with special needs.

Behavioristic counseling operant conditioning technique is very appropriate to

overcome the problem of addiction to watch sinetron experienced by students,

which is maladaptifbehavior (wrong behavior). Because the technique of operant

conditioning has been applied in various circumstances related to the wrong

behavior.

This case study research conducted in class X TKJ 3 SMK NU MA'ARIF

Kudus with three students as research subjects (WD, AB, TF) who experienced of

addiction problem in watching sinetron. Data collection methods which were used

are interview and observation method as main method. Data analysis used is

descriptive qualitative research. Data analysis that occurred simultaneously that

are data reduction, data presentation, and conclusion or verification.

The results of the research have shown, after being given behavioristic

counseling service of operant conditioning technique in three times, WD who

initially experience addiction to watch sinetron with attitude shown often spend

time just to watch sinetron so neglect responsibility as student, always feel curious

if not watching sinetron that make it easy to be stressed, easy to do negative

imagination which is resulting from sinetron impressions that make students

difficult to concentrate on lessons, often lazing in front of the television and then

style or lifestyle follow the artist that there are shown in sinetron, now can

manage himself not to addicted or excessive watching sinetron with diligent

learning and doing positive activities such as starting to take private lessons and

take time to communicate with family. AB who initially often show the behavior

of always watching sinetron shows wherever rarely socialize with the

environment, get emotions easily when watching sinetron shows, the style of

language shows that she followedsinetron, now AB can manage herself well that

Page 10: MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON ...i MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI LAYANAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK OPERANT CONDITIONING PADA SISWA KELAS X TKJ 3

x

AB can utilize his time with positive activities with Learn to make a blog that

suits the major of vocational high school in computer network technique. While

TF who initially often to be lazy just to watch sinetron then neglect his duties as a

student with frequent ditching lessons, and difficult to concentrate on the lessons

because of the story in the sinetron. Being passionate about learning can then

make effective use of time with positive activities such as making time deals for

daily activities with family members, studying, reading often in the school library

and learning how to design.

Based on this research, the researcher gives suggestion: 1. Headmaster, need

to create a comfortable and pleasant school atmosphere that make student can

develop social interaction and communication with each other well. 2. Counselor,

should pay attention to the development of students, especially for students who

have addiction problems watching soap operas that require immediate handling so

that problems experienced by students can be resolved properly. 3. Students,

expected to be able to overcome the problem that is being experienced well, so the

students achieve development task well and able to improve social interaction in

school, family and society. 4. Researchers are expected to be able to train their

patience and ability in providing individual counseling services using various

techniques to help solve student problems.

Keywords: Addiction of Watching Sinetron, Behavioristic Counseling, Operant

Conditioning Technique.

Page 11: MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON ...i MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI LAYANAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK OPERANT CONDITIONING PADA SISWA KELAS X TKJ 3

xi

ABSTRAK

Aiman, Muhammad Nurul. 2017. “Mengatasi Kecanduan Menonton Sinetron

Melalui Layanan Konseling Behavioristik Dengan Teknik Operant

Conditioning Siswa Kelas X TKJ 3 SMK Ma’arif Kudus Tahun

Pelajaran 2016/2017”. Skripsi. Bimbingan dan Konseling Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus. Dosen

Pembimbing: (i) Drs. Sunardi, M.Pd. (ii) Edris Zamroni, S.Pd,. M.Pd.

Tujuan dari penelitian ini adalah 1. Menemukan faktor penyebab

kecanduan menonton sinetron, 2. Membantu mengatasi masalah kecanduan

menonton sinetron pada siswa kelas X TKJ SMK NU MA’ARIF Kudus dengan

konseling behavioristik dengan teknik operant conditioning.

Kecanduan menonton sinetron adalah perilaku selalu menyaksikan

tayangan sinetron yang bersifat berlebihan dan tidak normal, yang ditandai

dengan ketidakmampuan individu untuk mengontrol waktu dalam menyaksikan

tayangan sinetron, senang untuk bermalas-malasan didepan televisi sehingga

mengabaikan tanggung jawab yang penting, dan mengalami gangguan dalam

perilaku yang mengikuti perilaku negatif yang ada didalam tayangan sinetron.

Konseling behavioristik adalah suatu model yang dapat menghasilkan perubahan

yang nyata dalam perilaku konseli. Operant conditioning merupakan

pengkondisian karakteristik perilaku tertentu terhadap anak, individu atau peserta

didik dengan kebutuhan khusus. Konseling behavioristik teknik operant

conditioning sangat tepat untuk mengatasi masalah kecanduan menonton sinetron

yang dialami siswa, yang merupakan tingkah laku maladaptif (perilaku yang salah

sesuai). Karena teknik operant conditioning telah diterapkan dalam berbagai

keadaan yang berhubungan dengan perilaku yang salah sesuai.

Penelitian studi kasus ini akan dilaksanakan di kelas X TKJ 3 SMK NU

MA’ARIF Kudus dengan subyek penelitian tiga siswa (WD, AB, TF) yang

mengalami masalah kecanduan menonton sinetron. Metode pengumpulan data

yang digunakan adalah metode wawancara dan observasi sebagai metobe pokok.

Analisis data yang digunakan adalah analisis data penelitian kualitatif diskriptif

yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan atau verifikasi.

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa, setelah

diberikan layanan konseling behavioristik teknik operant conditioning sebanyak

tiga kali, WD yang awalnya mengalami kecanduan menonton sinetron dengan

sikap yang ditunjukan sering menghabiskan waktu hanya untuk menonton

sinetron sehingga mengabaikan tanggung jawabnya sebagai siswa, selalu merasa

penasaran apabila belum menonton sinetron yang membuat mudah mengalami

stres, mudah berimajinasi negatif akibat dari tayangan sinetron yang membuat

siswa sulit untuk berkonsentrasi terhadap pelajaran, sering bermalas-malasan

didepan televisi dan kemudian gaya bahasa atau gaya hidupnya mengikuti artis

yang ada disinetron, sekarang dapat mengkondisikan dirinya untuk tidak

kecanduan atau berlebihan menonton sinetron dengan rajin belajar dan melakukan

kegiatan positif seperti mulai mengikuti les privat dan memanfaatkan waktu untuk

berkomunikasi dengan keluarga. AB yang awalnya sering menunjukan perilaku

Page 12: MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON ...i MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI LAYANAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK OPERANT CONDITIONING PADA SISWA KELAS X TKJ 3

xii

selalu menonton tayangan sinetron dimanapun membuat jarang bersosialisasi

dengan lingkungannya, emosi mudah marah saat menonton tayangan sinetron,

gaya bahasa menunjukan mengikuti yang ada didalam sinetron, sekarang AB

dapat mengkondisikan dirinya dengan baik yaitu AB dapat memanfaatkan

waktunya dengan kegiatan positif dengan belajar menekuni membuat blog yang

sesuai dengan jurusan sekolah menengah kejuruan di teknik komputer jaringan.

Sedangkan TF yang awalnya sering bermalas-malasan hanya untuk menonton

sinetron kemudian mengabaikan tugasnya sebagai pelajar dengan sering

membolos jam pelajaran, dan sulit untuk berkonsentrasi terhadap pelajaran karena

membayangkan cerita dalam sinetron. Menjadi semangat dalam belajar kemudian

dapat memanfaatkan waktu secara efektif dengan kegiatan positif seperti

membuat kesepakatan waktu untuk kegiatan sehari-hari dengan anggota keluarga,

mengaji, sering membaca diperpustakaan sekolah dan belajar membuat desain.

Berdasarkan penelitian ini peneliti memberikan saran: 1. Kepala sekolah,

perlu menciptakan suasana sekolah yang nyaman dan menyenangkan yang

membuat siswa dapat mengembangkan interaksi sosial dan komunikasi satu sama

lain dengan baik. 2. Konselor, harus memperhatikan perkembangan siswa

khususnya bagi siswa yang memiliki permasalahan kecanduan menonton sinetron

yang memerlukan penanganan segera agar permasalahan yang dialami siswa

dapat teratasi dengan baik. 3. Siswa, diharapkan mampu mengatasi masalah yang

sedang dialami dengan baik, agar siswa mencapai tugas perkembangan dengan

baik serta mampu menigkatkan interaksi sosial disekolah, keluarga dan

masyarakat. 4. Peneliti, diharapkan untuk kedepannya bisa melatih kesabaran dan

kemampuannya dalam memberikan layanan konseling individu dengan

menggunakan berbagai teknik untuk membantu mengatasi permasalahan siswa.

Kata Kunci: Kecanduan Menonton Sinetron, Konseling Behavioristik, Teknik

Operant Conditioning.

Page 13: MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON ...i MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI LAYANAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK OPERANT CONDITIONING PADA SISWA KELAS X TKJ 3

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL ........................................................................................................... i

LOGO ................................................................................................................. ii

JUDUL ............................................................................................................... iii

MOTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. v

PENGESAHAN PENGUJI .............................................................................. vi

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii

ABSTRAK ......................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xix

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xx

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xxii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Fokus Penelitian ........................................................................................... 5

1.3 Rumusan Masalah ........................................................................................ 6

1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6

1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6

1.6 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................. 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 9

2.1 Kecanduan Menonton Sinetron ..................................................................... 9

2.1.1 Pengertian Kecanduan Menonton Sinetron ............................................... 9

2.1.2 Bentuk-bentuk Kecanduan Menonton Sinetron ......................................... 11

2.1.3 Faktor-faktor Penyebab Kecanduan Menonton Sinetron ........................... 14

2.1.4 Peranan Tayangan Sinetron ....................................................................... 16

2.1.5 Dampak Kecanduan Menonton Sinetron .................................................. 17

2.1.6 Ciri-ciri Kecanduan Menonton Sinetron .................................................... 22

Page 14: MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON ...i MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI LAYANAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK OPERANT CONDITIONING PADA SISWA KELAS X TKJ 3

xiv

2.1.7 Upaya Yang Dapat Dilakukan Untuk Menyikapi Tayangan Sinetron ....... 24

2.2 Konseling Behavioristik ............................................................................. 26

2.2.1 Pengertian Konseling Behavioristik .......................................................... 25

2.2.2 Konsep Dasar Konseling Behavioristik ..................................................... 27

2.2.3 Ciri-ciri Konseling Behavioristik ............................................................... 29

2.2.4 Asumsi Tingkah Laku Bermasalah ............................................................ 30

2.2.5 Tujuan Konseling Behavioristik ................................................................ 31

2.2.6 Peran Konselor .......................................................................................... 33

2.2.7 Teknik Konseling Behavioristik ................................................................ 34

2.2.8 Langkah-langkah Konseling Behavioristik ................................................ 35

2.3 Teknik Operant Conditioning .................................................................... 37

2.3.1 Pengertian Teknik Operant Conditioning ............................................... 37

2.3.2 Karakteristik Operant Conditioning ....................................................... 38

2.3.3 Prosedur Pelaksanaan Teknik Operant Conditioning ............................. 41

2.3.4 Aspek-aspek Utama Teknik Operant Conditioning ............................... 42

2.3.5 Prinsip Teknik Operant Conditioning .................................................... 43

2.4 Penerapan Konseling Behavioristik Dengan Teknik Operant

Conditioning Untuk Mengatasi Kecanduan Menonton Sinetron ............ 44

2.5 Penelitian Yang Relevan ......................................................................... 48

2.6 Kerangka Berfikir ................................................................................... 52

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 55

3.1 Jenis dan Desain Penelitian ..................................................................... 55

3.1.1 Pengertian Studi Kasus ........................................................................... 55

3.1.2 Tujuan Studi Kasus ................................................................................. 57

Page 15: MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON ...i MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI LAYANAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK OPERANT CONDITIONING PADA SISWA KELAS X TKJ 3

xv

3.1.3 Ciri-ciri Studi Kasus ............................................................................... 58

3.1.4 Gejala-gejala Kasus................................................................................. 59

3.1.5 Langkah-langkah Studi Kasus ................................................................ 60

3.1.6 Kelebihan Studi Kasus ............................................................................ 63

3.2 Data Dan Sumber Data .......................................................................... 64

3.2.1 Subjek Penelitian .................................................................................... 66

3.3 Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 67

3.3.1 Wawancara atau Interview ...................................................................... 68

3.3.1.1 Tujuan Wawancara atau Interview .......................................................... 69

3.3.1.2 Macam-macam Wawancara atau Interview ........................................... 70

3.3.1.3 Langkah – Langkah Wawancara atau Interview ..................................... 72

3.3.1.4 Pedoman wawancara terhadap konseli ................................................... 75

3.3.1.5 Pedoman Wawancara terhadap guru pembimbing ................................. 77

3.3.1.6 Pedoman Wawancara terhadap wali kelas .............................................. 78

3.3.1.7 Pedoman Wawancara terhadap orang tua ............................................... 79

3.3.1.8 Pedoman Wawancara terhadap teman konseli ........................................ 80

3.3.2 Observasi ................................................................................................. 81

3.3.2.1 Pengertian Observasi .............................................................................. 81

3.3.2.2 Tujuan Observasi ................................................................................... 82

3.3.2.3 Jenis – Jenis Observasi ........................................................................... 83

3.3.2.4 Pedoman Observasi terhadap konseli ..................................................... 84

3.3.3 Dokumentasi ........................................................................................... 86

3.3.4 Kunjungan Rumah .................................................................................. 87

3.4 Analisis Data ........................................................................................... 88

Page 16: MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON ...i MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI LAYANAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK OPERANT CONDITIONING PADA SISWA KELAS X TKJ 3

xvi

3.4.1 Indikator Keberhasilan ............................................................................ 90

BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................................ 92

4.1 Deskripsi Awal Perilaku Siswa ............................................................... 93

4.2 Pembahasan Kasus Klien I (WD) ........................................................... 95

4.2.1 Deskripsi Data Klien I (WD) .................................................................. 95

4.2.2 Pengumpulan Data ................................................................................. 96

4.2.2.1 Wawancara ............................................................................................. 96

4.2.2.2 Observasi ................................................................................................ 99

4.2.2.3 Kunjungan Rumah atau Home Visit ....................................................... 100

4.2.3 Deskripsi Masalah WD .......................................................................... 101

4.2.4 Pelaksanaan Konseling Melalui Pendekatan Behavioristik dengan Teknik

Operant Conditioning ........................................................................... 103

4.2.4.1 Assesment .............................................................................................. 105

4.2.4.2 Goal Setting ......................................................................................... 108

4.2.4.3 Technique Implementation ..................................................................... 109

4.2.4.4 Evaluation Terminantion ....................................................................... 117

4.2.4.5 Feed Back ............................................................................................... 118

4.2.4.6 Follow Up .............................................................................................. 118

4.2.5 Simpulan Klien I (WD) ......................................................................... 119

4.3 Pembahasan Kasus Klien II (AB) ........................................................... 120

4.3.1 Deskripsi Data Klien II (AB) .................................................................. 120

4.3.2 Pengumpulan Data ................................................................................. 122

4.3.2.1 Wawancara ............................................................................................. 122

4.3.2.2 Observasi ................................................................................................ 124

Page 17: MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON ...i MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI LAYANAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK OPERANT CONDITIONING PADA SISWA KELAS X TKJ 3

xvii

4.3.2.3 Kunjungan Rumah atau Home Visit ........................................................ 125

4.3.3 Deskripsi Masalah AB ........................................................................... 126

4.3.4 Pelaksanaan Konseling Melalui Pendekatan Behavioristik dengan Teknik

Operant Conditioning ........................................................................... 128

4.3.4.1 Assesment .............................................................................................. 128

4.3.4.2 Goal Setting ......................................................................................... 131

4.3.4.3 Technique Implementation ..................................................................... 132

4.3.4.4 Evaluation Terminantion ....................................................................... 141

4.3.4.5 Feed Back ............................................................................................... 141

4.3.4.6 Follow Up .............................................................................................. 141

4.3.5 Simpulan Klien II (AB) ......................................................................... 142

4.4 Pembahasan Kasus Klien III (TF) ........................................................... 143

4.4.1 Deskripsi Data Klien III (TF).................................................................. 143

4.4.2 Pengumpulan Data ................................................................................. 144

4.4.2.1 Wawancara ............................................................................................. 145

4.4.2.2 Observasi ................................................................................................ 148

4.4.2.3 Kunjungan Rumah atau Home Visit ........................................................ 148

4.4.3 Deskripsi Masalah TF ............................................................................ 150

4.4.4 Pelaksanaan Konseling Melalui Pendekatan Behavioristik dengan Teknik

Operant Conditioning ........................................................................... 151

4.4.4.1 Assesment .............................................................................................. 152

4.4.4.2 Goal Setting ......................................................................................... 154

4.4.4.3 Technique Implementation ..................................................................... 156

4.4.4.4 Evaluation Terminantion ....................................................................... 165

Page 18: MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON ...i MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI LAYANAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK OPERANT CONDITIONING PADA SISWA KELAS X TKJ 3

xviii

4.4.4.5 Feed Back ............................................................................................... 166

4.4.4.6 Follow Up .............................................................................................. 167

4.4.5 Simpulan Klien II (TF) .......................................................................... 166

BAB V PEMBAHASAN ................................................................................. 169

5.1 Hasil Konseling Klien I WD ................................................................. 169

5.2 Hasil Konseling Klien II AB ................................................................. 173

5.3 Hasil Konseling Klien III TF ................................................................ 175

5.4 Penerapan teknik Operant Conditioning Untuk Mengatasi

Kecanduan Menonton Sinetron Siswa Kelas X TKJ 3 SMK NU

MA’ARIF Kudus ................................................................................... 178

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 180

6.1 Simpulan ............................................................................................... 180

6.2 Saran ..................................................................................................... 184

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 186

LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 189

PERNYATAAN ............................................................................................... 405

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ 415

Page 19: MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON ...i MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI LAYANAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK OPERANT CONDITIONING PADA SISWA KELAS X TKJ 3

xix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Pedoman Wawancara Terhadap Siswa ......................................................... 76

3.2 Pedoman Wawancara Terhadap Guru Pembimbing ..................................... 78

3.3 Pedoman Wawancara Terhadap Wali Kelas ................................................. 79

3.4 Pedoman Wawancara Terhadap Orang tua siswa ......................................... 80

3.5 Pedoman Wawancara Terhadap teman sebaya ............................................. 81

3.6 Pendoman Observasi Terhadap Siswa .......................................................... 85

4.1 Daftar Subjek Penelitian ............................................................................... 92

Page 20: MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON ...i MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI LAYANAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK OPERANT CONDITIONING PADA SISWA KELAS X TKJ 3

xx

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Skema Kerangka Berpikir ............................................................................. 54

3.1 Langkah-langkah Studi Kasus ...................................................................... 62

Page 21: MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON ...i MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI LAYANAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK OPERANT CONDITIONING PADA SISWA KELAS X TKJ 3

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Jadwal Penelitian ...................................................................................... 191

2. Hasil Wawancara Peneliti Terhadap Klien I (WD) ................................... 192

3. Hasil Wawancara Peneliti Terhadap Konselor ......................................... 194

4. Hasil Wawancara Peneliti Terhadap Wali Kelas TKJ 3 ............................ 196

5. Hasil Wawancara Peneliti Terhadap Orang Tua (WD) ............................ 198

6. Hasil Wawancara Peneliti Terhadap SH Teman Dekat (WD) ................... 200

7. Hasil Observasi Peneliti Terhadap Klien I (WD) Sebelum Konseling ...... 202

8. Hasil Observasi Peneliti Terhadap Klien I (WD) Sesudah Konseling ..... 204

9. Satuan Layanan Kunjungan Rumah Klien I (WD) .................................... 206

10. Laporan Kunjungan Rumah atau Home Visit ............................................ 208

11. Persiapan Penelitian Konseling Individu Klien I: WD (Pertemuan I) ...... 210

12. Satuan Layanan Konseling Individual Klien I: WD (Pertemuan I) .......... 218

13. Verbatim Konseling Individu Klien I: WD (Pertemuan I) ....................... 221

14. Laporan Evaluasi Klien I: WD (Pertemuan I) .......................................... 228

15. LAISEG Konseling Individu Klien I: WD (Pertemuan I) ........................ 232

16. Dokumentasi Konseling Individu Klien I: WD (Pertemuan I) ................. 233

17. Satuan Layanan Konseling Individual Klien I: WD (Pertemuan II) ......... 234

18. Verbatim Konseling Individu Klien I: WD (Pertemuan II) ...................... 237

19. Laporan Evaluasi Klien I: WD (Pertemuan II) ......................................... 242

20. LAISEG Konseling Individu Klien I: WD (Pertemuan II) ....................... 246

21. Dokumentasi Konseling Individu Klien I: WD (Pertemuan II) ................ 247

Page 22: MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON ...i MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI LAYANAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK OPERANT CONDITIONING PADA SISWA KELAS X TKJ 3

xxii

22. Satuan Layanan Konseling Individual Klien I: WD (Pertemuan III) ....... 248

23. Verbatim Konseling Individu Klien I: WD (Pertemuan III) ...................... 254

24. Laporan Evaluasi Klien I: WD (Pertemuan III) ......................................... 256

25. LAISEG Konseling Individu Klien I: WD (Pertemuan III) ...................... 260

26. LAIJAPEN Konseling Iidividu Klien I: WD (Pertemuan III) .................. 261

27. Dokumentasi Konseling Individu Klien I: WD (Pertemuan III) ............... 262

28. Hasil Wawancara Peneliti Terhadap Klien II (AB) ................................... 263

29. Hasil Wawancara Peneliti Terhadap Konselor ......................................... 265

30. Hasil Wawancara Peneliti Terhadap Wali Kelas TKJ 3 ............................ 267

31. Hasil Wawancara Peneliti Terhadap Orang Tua (AB) .............................. 269

32. Hasil Wawancara Peneliti Terhadap MI Teman Dekat (AB) ................... 271

33. Hasil Observasi Peneliti Terhadap Klien II (AB) Sebelum Konseling ...... 273

34. Hasil Observasi Peneliti Terhadap Klien II (AB) Sesudah Konseling ...... 275

35. Satuan Layanan Kunjungan Rumah Klien II (AB) .................................... 277

36. Laporan Kunjungan Rumah atau Home Visit ............................................ 279

37. Persiapan Penelitian Konseling Individu Klien II: AB (Pertemuan I). ..... 281

38. Satuan Layanan Konseling Individual Klien II: AB (Pertemuan I) .......... 288

39. Verbatim Konseling Individu Klien II: AB (Pertemuan I) ....................... 291

40. Laporan Evaluasi Klien II: AB (Pertemuan I) .......................................... 297

41. LAISEG Konseling Individu Klien II: AB (Pertemuan I) ........................ 301

42. Dokumentasi Konseling Individu Klien II: AB (Pertemuan I) ................. 302

43. Satuan Layanan Konseling Individual Klien II: AB (Pertemuan II) ........ 303

44. Verbatim Konseling Individu Klien II: AB (Pertemuan II) ...................... 306

45. Laporan Evaluasi Klien II: AB (Pertemuan II) .......................................... 311

Page 23: MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON ...i MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI LAYANAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK OPERANT CONDITIONING PADA SISWA KELAS X TKJ 3

xxiii

46. LAISEG Konseling Individu Klien II: AB (Pertemuan II) ....................... 315

47. Dokumentasi Konseling Individu Klien II: AB (Pertemuan II) ................ 316

48. Satuan Layanan Konseling Individual Klien II: AB (Pertemuan III) ....... 317

49. Verbatim Konseling Individu Klien II: AB (Pertemuan III) ..................... 320

50. Laporan Evaluasi Klien II: AB (Pertemuan III) ........................................ 326

51. LAISEG Konseling Individu Klien II: AB (Pertemuan III) ..................... 330

52. LAIJAPEN Konseling Individu Klien II: AB (Pertemuan III) ................. 331

53. Dokumentasi Konseling Individu Klien II: AB (Pertemuan III) .............. 332

54. Hasil Wawancara Peneliti Terhadap Klien III (TF) ................................... 333

55. Hasil Wawancara Peneliti Terhadap Konselor ......................................... 335

56. Hasil Wawancara Peneliti Terhadap Wali Kelas TKJ 3 ............................ 337

57. Hasil Wawancara Peneliti Terhadap Orang Tua (TF) .............................. 339

58. Hasil Wawancara Peneliti Terhadap IK Teman Dekat (TF) ..................... 341

59. Hasil Observasi Peneliti Terhadap Klien III (TF) Sebelum Konseling ..... 343

60. Hasil Observasi Peneliti Terhadap Klien III (TF) Sesudah Konseling ...... 345

61. Satuan Layanan Kunjungan Rumah Klien III (TF) ................................... 347

62. Laporan Kunjungan Rumah atau Home Visit ............................................ 349

63. Persiapan Penelitian Konseling Individu Klien III: TF (Pertemuan I) .... 351

64. Satuan Layanan Konseling Individual Klien III: TF (Pertemuan I) ......... 358

65. Verbatim Konseling Individu Klien III: TF (Pertemuan I) ....................... 361

66. Laporan Evaluasi Klien III: TF (Pertemuan I) .......................................... 368

67. LAISEG Konseling Individu Klien III: TF (Pertemuan I) ........................ 372

68. Dokumentasi Konseling Individu Klien III: TF (Pertemuan I) ................. 373

69. Satuan Layanan Konseling Individual Klien III: TF (Pertemuan II) ........ 374

Page 24: MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON ...i MENGATASI KECANDUAN MENONTON SINETRON MELALUI LAYANAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK OPERANT CONDITIONING PADA SISWA KELAS X TKJ 3

xxiv

70. Verbatim Konseling Individu Klien III: TF (Pertemuan II) ..................... 377

71. Laporan Evaluasi Klien III: TF (Pertemuan II) ......................................... 383

72. LAISEG Konseling Individu Klien III: TF (Pertemuan II) ...................... 387

73. Dokumentasi Konseling Individu Klien III: TF (Pertemuan II) ............... 388

74. Satuan Layanan Konseling Individual Klien III: TF (Pertemuan III) ....... 389

75. Verbatim Konseling Individu Klien III: TF (Pertemuan III) .................... 392

76. Laporan Evaluasi Klien III: TF (Pertemuan III) ....................................... 394

77. LAISEG Konseling Individu Klien III: TF (Pertemuan III) ..................... 402

78. LAIJAPEN Konseling Individu Klien II: TF (Pertemuan III) .................. 403

79. Dokumentasi Konseling Individu Klien III: TF (Pertemuan III) .............. 404

80. Surat Selesai Bimbingan Skripsi

81. Surat Permohonan Ujian Skripsi

82. Surat Keterangan Selesai Penelitian

83. Berita Acara Bimbingan Skripsi