Ski (PLuralisme Agama)

31
PLURALISME AGAMA AHMAD BUZAIRI KARIRI RIJAL HEMASAFRUDIN

description

Problem Is Religion

Transcript of Ski (PLuralisme Agama)

Page 1: Ski (PLuralisme Agama)

PLURALISME AGAMA

AHMAD BUZAIRI KARIRI RIJAL HEMASAFRUDIN

Page 2: Ski (PLuralisme Agama)

Mengenal yuk Apa Pluralitas itu?

Pluralisme (bahasa Inggris: pluralism), terdiri dari dua kata plural (beragam) dan isme (paham) yang berarti beragam pemahaman, atau bermacam-macam paham.

Sumber :Photo copy teks pengertian pluralitas dan pluralisme

Page 3: Ski (PLuralisme Agama)

Apa itu Pluralisme Agama??

Pluralisme

sosio-politis: suatu sistem yang mengakui

koeksistensi keragaman kelompok

dengan tetap menjunjung tinggi perbedaan yang

sangat karakteristik

filosofis: sistem pemikiran yang

mengakui adanya landasan pemikiran

yang mendasar lebih dari satu

Page 4: Ski (PLuralisme Agama)

Pendapat Lain....

Menurut kamus, pluralisme diartikan sebagai: “Perinsip yang menganggap bahwa orang-orang dari berbagai ras, agama dan pandangan politik dapat hidup berdampingan secara daamai dalam masyarakat yang sama.”(paul Procte, ed, 1980:863)

Pengertian kegerejaan; sebutan untuk orang yang memegang lebih dari satu jabatan dalam struktur kegerejaan, memegang dua jabatan atau lebih secara bersamaan baik bersifat kegerejaan maupun non kegerejaan

Page 5: Ski (PLuralisme Agama)

Pendapat lain Juga.....

Sedangkan dalam kamus ilmiah popular, pluralitas adalah kejamakan, orang banyak. Atau bisa juga diartikan sebagai keberagaman. Jadi, pluralitas adalah keberadaan dari sejumlah orang atau kelompok dalam satu masyarakat yang berasal dari latar belakang yang berbeda.

Page 6: Ski (PLuralisme Agama)

Menurut Dr. Muhammad Imarah, pluralitas adalah suatu bentuk kemajemukan yang didasari oleh suatu keutamaan dan kekhasan tertentu. Misalnya, pria dan wanita adalah bentuk pluralitas dari kesatuan jiwa manusia. Tiap-tiap anggota keluarga merupakan bentuk pluralitas dari kerangka kesatuan keluarga itu sendiri. Pria, wanita, dan anggota keluarga inilah yang disebut sebagai “keutamaan dan kekhasan tertentu” Menurut pendapat Dr. Muhammad Imarah. Dengan kata lain, pluralitas tidak dapat terwujud tanpa adanya antithesis dari suatu kesatuan.

Al-Qur’an sendiri juga mengakui adanya pluralitas, yang tercantum dalam Q.S. Ar Rum: 22

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah penciptaan langit dan bumi dan berlainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi orang-orang yang mengetahui.”

Ayat ini menunjukkan bahwa keberagaman suku, bangsa, bahasa, warna kulit adalah hal yang menjadi sunnatullah. Inilah yang dikatakan pluralitas menurut islam. Sebagaimana diciptakannya berbagai suku dan budaya di penjuru dunia

Page 7: Ski (PLuralisme Agama)

Definisi Pluralitas AgamaSebelum mengkaji lebih lanjut mengenai pluralitas agama,

ada baiknya kita mengetahui definisi dari agama itu sendiri.

1. Pluralitas Agama dalam artian umum bahwa secara realitas terdapat banyak agama yang berkembang diindonesia maupun dalam arti khusus bahwa masing-masing agama itu sendiri memiliki banyak varian, aliran maupun sekte.

2. Pluralitas Agama secara umum terbukti dengan adanya Islam, sebagai mayoritas, ada Nasrani, Hindu, Budha dan agama lokal yang jumlahnya yang sangat banyak.

3. Agama berasal dari bahasa sanskerta “a” yang berarti tidak, dan “gama” yang berarti kacau. Jadi, secara etimologi agama adalah sesuatu yang tidak kacau(teratur). Dari segi istilah, agama dapat dirtikan sebagai suatu hal yang mencakup tentang keyakinan (kepercayaan) dan cara-cara peribadatan yang ditujukan kepada Tuhan, serta mengkaji tentang berbagai amalan (tindakan) yang ditujukan kepada sesama manusia.

Page 8: Ski (PLuralisme Agama)

Dari ketiga uraian diatas (pluralitas dan agama), dapat diambil kesimpulan bahwa pluralitas agama adalah suatu keragaman agama yang terkumpul dalam suatu masyarakat tertentu. Seseorang bisa disebut manusia yang berpluralitas (agama) jika dapat berinteraksi positif dalam lingkungan kemajemukan dalam agama tersebut. Dengan kata lain, dalam pluralitas agama, tiap pemeluk agama dituntut untuk mengakui adanya berbagai agama sebagai sunnatullah. Artinya, tidak mungkin bisa disamakan antara satu dengan yang lain. Lebih dari itu, tiap pemeluk agama tidak hanya mengakui adanya perbedaan agama, tapi juga memahami dan menghormati perbedaan tersebut sehingga memunculkan suatu persatuan yang kuat dalam suatu masyarakat tersebut.

Page 9: Ski (PLuralisme Agama)

Pluralitas Agama Di Indonesia Seperti yang diketahui bahwa indonesia terdiri dari

berbagai suku, ras, agama dan kebudayaan. Seperti motto negara negara kita Bhinneka Tunggal Ika yang artinya Berbeda-beda tetapi tetap satu. Karena itulah di Indonesia terdapat bermacam macam agama. Yang diakui oleh pemerintah ada 5 agama, yaitu: Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha. Islam sendiri menjadi agama yang paling banyak dianut oleh masyarakat Indonesia. Selain kelima agama yang diakui pemerintah tadi masih banyak agama lain yang tidak diakui oleh pemerintah. Setiap warga negara Indonesia diwajibkan untuk memeluk salah satu dari kelima agama yang diakui oleh pemerintah. Sesuai dengan sila 1 pancasila “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Setiap warga negara memiliki kebebasan dalam memilih agama yang ingin mereka peluk dan semua diatur dalam Undang-undang. Karena itu seorang warga negara Indonesia tidak boleh dipaksa dalam memilih suatu agama.

Banyak yang pro dan kontra dengan konsep pluralitas agama di Indonesia ini.

Page 10: Ski (PLuralisme Agama)

Pro Pluralitas

Bagi yang pro pruralitas agama, keberagaman agama ini dianggap sebagai hal yang positif. Ini disebabkan karena keberagaman di Indonesia ini bisa menjadikan Indonesia sebagai contoh yang baik bagaimana kehidupan kerukunan antar agama. Dan keberagaman agama di Indonesia memang berasal dari masa lalu yang tidak bisa dirubah. Sehingga keberagaman ini memang harus dipertahankan dan setiap umat agama harus bisa menghormati umar agama lain. Selain itu bagi kelompok pro prutalitas beranggapan bahwa islam juga harus mencerminkan salah satu ajarannya yakni sikap toleransi. Dengan mencerminkan sikap toleransi ini maka umat Islam juga dapat mencerminkan ajaran agamanya kepada penganut agama lain, bahwa islam itu toleran dan tidak radikal.

Page 11: Ski (PLuralisme Agama)

Selain itu bagi kelompok pro pluralitas ini mereka juga mengutamakan kesatuan dari NKRI. Sesuai dengan sejarah perumusan sila pancasila pertama bahwa pada saat itu para pendiri bangsa juga sempat berdebat apakah Indonesia akan dijadikan negara Islam atau negara dengan keberagaman agama. Tapi pada akhirnya Indonesia dijadikan negara dengan keberagaman budaya dan agama. Dan kelompok pro pluralitas beranggapan bahwa warisan sejarah dari para pendiri bangsa ini harus dipertahankan. Karena itu setiap kebijakan dalam pemerintahan haruslah menguntungkan semua umat beragama dan jangan hanya menguntungkan satu umat saja.

Page 12: Ski (PLuralisme Agama)

Kontra Pluralitas Bagi kelompok kontra pluralitas, pluralitas

dianggap bisa mengancam kemurnian ajaran suatu agama. Ini disebabkan karena pada dasarnya setiap agama memiliki ajaran masing masing yang berbeda dari agama lain. Dan ketakutan para kelompok kontra pluralitas ini adalah bahwa nantinya ajaran setiap agama akan saling bercampur baur dengan ajaran agama lain. Selain itu jika dilihat dari praktek dilapangan, sangat jelas bahwa pengaplikasian toleransi masih belum dapat dilaksanakan dengan baik. Kerukunan antar umat beragama bisa dibilang masih jauh dari yang diharapkan. Sebagai contoh adalah ketakutan kristenisasi di daerah islam dan islamisasi di daerah kristen membuat setiap penganut agama akan sedikitmenutup diri dari prnganut agama lain.

Page 13: Ski (PLuralisme Agama)

Pluralitas Islam Di Indonesia Islam sebagai agama yang paling banyak dianut oleh

masyarakat indonesia memungkinkan terjadi banyak keberagaman dalam islam itu sendiri. Keberagaman dalam islam bisa dilihat dari adanya aliran islam seperti 2 aliran terbesar yang ada di Indonesia, yakni Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama. Selain 2 aliran terbesar di Indonesia tadi masih banyak juga aliran islam lainnya di Indonesia, seperti wahabi, syiah, LDII, dan masih banyak lagi. Setiap aliran islam tersebut mempunyai ciri masing masing yang tidak dimiliki oleh aliran lain. Keberagaman dalam islam ini tentunya menyebabkan perbedaan dalam penentuan kebijakan agama islam di Indonesia, seperti penentuan hari raya, penentuan awal bulan ramadhan karena setiap aliran mempunyai dasar masing masing dalam penentuan kebijakan agama tersebut.

Page 14: Ski (PLuralisme Agama)

1. Nahdatul Ulama (NU) NU menganut paham Ahlussunah waljama'ah, sebuah pola pikir

yang mengambil jalan tengah antara ekstrem aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrem naqli (skripturalis). Karena itu sumber pemikiran bagi NU tidak hanya al-Qur'an, sunnah, tetapi juga menggunakan kemampuan akal ditambah dengan realitas empirik. Cara berpikir semacam itu dirujuk dari pemikir terdahulu seperti Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi dalam bidang teologi. Kemudian dalam bidang fiqih lebih cenderung mengikuti mazhab: imam Syafi'i dan mengakui tiga madzhab yang lain: imam Hanafi, imam Maliki,dan imam Hanbali sebagaimana yang tergambar dalam lambang NU berbintang 4 di bawah. Sikap tawassuth dan i’tidal (tengah-tengah atau keseimbangan). Yakni selalu seimbang dalam menggunakan dalail, antara dalil naqli dan dalil aqli, antara pendapat jabariyah dan qodariyah, sikap moderat dalam menghadapi perubahan dunyawiyah. Dalam masalah fiqih sikap pertengahan antara ”ijtihad” dan taqlid buta, yaitu dengan cara bermadzhab, ciri suikap ini adalah tegas dalam hal-hal yang qathi’iyyat dan toreran dalam hal-hal zhanniyyat.

Sumber : Sejarah Nahdatul Ulama: http://id.wikipedia.org/wiki/Nahdlatul_'Ulama (Paham Keagamaan)

Page 15: Ski (PLuralisme Agama)

2. Muhammadiyah Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh

K.H. Ahmad Dahlan di Kampung Kauman Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 (8 Dzulhijjah 1330 H). Nama " Muhammadiyah" diambil dari tokoh pembaharu dari Mesir bernama Muhammad Abduh seorang cendekiawan dari Mesir. Tujuan utama Muhammadiyah adalah mengembalikan ajaran islam yang sudah dianggap melenceng karena bercampur baur dengan kebudayaan lokal. Gerakan Muhammadiyah berciri semangat membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik. Menampilkan ajaran Islam bukan sekadar agama yang bersifat pribadi dan statis, tetapi dinamis dan berkedudukan sebagai sistem kehidupan manusia dalam segala aspeknya.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammadiyah

Page 16: Ski (PLuralisme Agama)

Pluralitas & Pluralisme Agama Pluralisme (bahasa Inggris: pluralism),

terdiri dari dua kata plural (beragam) dan isme (paham) yang berarti beragam pemahaman, atau bermacam-macam paham.

Pluralisme agama adalah Pandangan yang melihat bahwa semua agama memiliki kebenaran, atau makana yang luas sehingga saling menghormati kebenaran agama lain (Makna orang-orang yang berbeda agama harus bisa hidup rukun dalam masyarakat) atau penerimaan terhadap agama-agama yang berbeda, dan dipergunakan dalam cara yang berlainan pula:

Page 17: Ski (PLuralisme Agama)

Sebuah konsep yang mempunyai makna yang luas, berkaitan dengan penerimaan terhadap agama-agama yang berbeda, dan dipergunakan dalam cara yang berlain-lainan pula:

Sebagai pandangan dunia yang menyatakan bahwa agama seseorang bukanlah sumber satu-satunya yang eksklusif bagi kebenaran, dan dengan demikian di dalam agama-agama lain pun dapat ditemukan, setidak-tidaknya, suatu kebenaran dan nilai-nilai yang benar.

Sebagai penerimaan atas konsep bahwa dua atau lebih agama yang sama-sama memiliki klaim-klaim kebenaran yang eksklusif sama-sama sahih. Pendapat ini seringkali menekankan aspek-aspek bersama yang terdapat dalam agama-agama.

Page 18: Ski (PLuralisme Agama)

Kadang-kadang juga digunakan sebagai sinonim untuk ekumenisme, yakni upaya untuk mempromosikan suatu tingkat kesatuan, kerja sama, dan pemahaman yang lebih baik antar agama-agama atau berbagai denominasi dalam satu agama.

Dan sebagai sinonim untuk toleransi agama, yang merupakan prasyarat untuk ko-eksistensi harmonis antara berbagai pemeluk agama ataupun denominasi yang berbeda-beda.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pluralisme_agama

Page 19: Ski (PLuralisme Agama)

Dalam pandangan Islam, sikap menghargai dan toleran kepada pemeluk agama lain adalah mutlak untuk dijalankan, sebagai bagian dari keberagaman(pluralitas). Namun anggapan bahwa semua agama adalah sama (pluralisme) tidak diperkenankan, dengan kata lain tidak menganggap bahwa Tuhan yang 'kami' (Islam) sembah adalah Tuhan yang 'kalian' (non-Islam) sembah. Pada 28 Juli 2005, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerbitkan fatwa melarang paham pluralisme dalam agama Islam. Dalam fatwa tersebut, pluralisme didefiniskan sebagai ""Suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif; oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah. Pluralisme juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup dan berdampingan di surga".

Keputusan Fatwa MUI Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/II/2005 Tentang Pluralisme, Liberalisme dan Sekularisme

Page 20: Ski (PLuralisme Agama)

Pro –Kontra Pluralisme

Kondisi hidup bersama-sama antar agama yang berbeda-beda dalam 1 komunitas dengan tetap mempertahankan ciri-ciri spesifik.

Agus Salim >> adanya jaminan kebebasan keyakinan agama menimbulkan sikap toleransi terhadap perbedaan keyakinan, sehingga timbul rasa menghargai dan menghormati antar masyarakat.

Page 21: Ski (PLuralisme Agama)

><><><><><><><><><><><><><><><Ekstrim >> sebuah keyakinan bahwa

semua agama di dunia ini sama.

Ex: MUI dan Paus Yohannes Paulus II

MUI > fatwa haram Paus Yohannes > Dekrit Dominus Yesus

Page 22: Ski (PLuralisme Agama)

Sekilas Sejarah

I – muncul dari Agama Kristen yang dimulai setelah Konsili Vatikan II (60an) yang mendeklarasikan “keselamatan umum”.

II -- Muncul di India, Ramohan Ray pencetus gerakan Brahma Samaj.

Page 23: Ski (PLuralisme Agama)

Faktor2 muncul..

Faktor munculnya Pluralisme Agama

INTERNAL

EKSTERNAL

Page 24: Ski (PLuralisme Agama)

Faktor internal disini yaitu mengenai masalah teologis. Keyakinan

seseorang yang mutlak dan absolut terhadap apa yang diyakini dan diimaninya merupakan hal yang

wajar. Sikap absolutisme agama tak ada yang mempertantangkannya

hingga muncul teori tentang relativisme agama. Pemikiran

relativisme ini merupakan sebuah sikap pluralisme terhadap agama.

Page 25: Ski (PLuralisme Agama)

Faktor Eksternal

Sosio-politikBerhubungan dengan munculnya pemikiran mengenai masalah liberalisme yang menyuarakan kebebasan, toleransi, kesamaan, dan pluralisme. Keilmuan Maraknya studi2 ilmiah modern terhadap agama2 di dunia (perbandingan agama). Kesimpulan penting: agama2 di dunia hanyalah merupakan ekspresi/manifestasi yang beragam dari suatu hakikat metafisik yang absolut dan tunggal.

Page 26: Ski (PLuralisme Agama)

Jadi,, apa dampaknyeee??

Pluralisme dapat membangun usaha untuk hidup berdampingan dalam semangat kebersamaan dan kesetaraan sehingga dapat menunjang kegiatan kerjasama dalam kehidupan masyarakat.

pro

Page 27: Ski (PLuralisme Agama)

Memberikan ruang kepada siapapun untuk berpindah agama

Penghalauan segala bentuk yang berbau sakral

Runtuh dan melelehnya segala bentuk dan perbedaan yang karakteristik dari realitas2 yang beragam

kontra

Page 28: Ski (PLuralisme Agama)

Kesimpulan??

Pluralisme merupakan pandangan yang berkaitan dengan kebenaran berbagai agama. Dalam perkembangannya diamknai menjadi dua pandangan yaitu pluralisme sebagai toleransi dan pluralisme sebagai kebenaran mutlak semua agama.

Pluralisme tidak hanya menjadi suatu pandangan, namun juga telah berdampak pada kehidupan beragama, baik dari sudut pandang pro pluralisme maupun sudut pandang kontra.

Page 29: Ski (PLuralisme Agama)

Bagaimana seharusnya??

Masyarakat memaknai pluralisme agama secara demokratis.

Pluralisme muncul untuk memperbaiki kondisi masyarakat yang penuh dengan perbedaan, bukan untuk mendiskriminasikan agama lain di atas kebenaran suatu agama.

Page 30: Ski (PLuralisme Agama)

Daftar pustaka..

Coward, Harold. Pluralisme Tantangan Agama-Agama. Yogyakarta: KanisiusEffendi, Djohan. . Kebebasan Berkeyakinan Dalam Konteks Kebangsaan. Yogyakarta: MajemukFachruddin, Fuad. 2006. Agama dan Pendidikan Demokrasi. Jakarta: Pustaka Alvabethttp://stainsalatiga.ac.id. Pluralisme Dan Pluralitas. Online. 22 Oktober 2013. 20.00 WIBThoha, Anis Malik. 2005. Tren Pluralisme Agama. Jakarta: Perspektif

Page 31: Ski (PLuralisme Agama)

Maturnuwun..

Any question??