SKI Kebijakan Dan Strategi Umar Bin Khattab

5
B. UMAR BIN KHOTTOB 1. Proses pengakatan Umar Bin Khottob sebagai Kholifah. Abu Bakar jatuh sakit pada musim panas tahun 634 M, dan terbaring selama 15 hari ditemapt tidur. Kholifah ingin sekali menyelesaikan pergantian dan mencalonkan seorang penggatinya. Abu Bakar merasa yakin bahwa tidak ada seorangpun yang lebih pantas memangku jabatan sebagai kholifah penggati dirinya kecuali Umar Bin Khottob. Karena itu beliau ingin mengetahui pendapat masyarakat islam dengan bermusyawarah tentang kepemimpian pasca dirinya dengan sahabat yang lainya. Dalam sebuah riwayat T-Thibari mengatakan bahwa Abu Bakar naik di atas balkon rumahnya dan berbicara dengan banyak orang yang berkerumunan di bawahnya.“ apakah kalian akan menerima orang yang akan saya calonkan sebagai penganti saya? Saya bersumpah bahwa saya melakukan yang terbaik dalam menentukan hal ini, dan saya telah memilih Umar Bin Khottob sebagai pengganti saya, dan ikutilah keinginan saya.“ mereka semua menjawab, “ kami telah mendegar kholifah dan kami semua kan mentaati tuan”. Kemudian Abu Bakar memanggil Usman Bin Affan dan membacakan naskah yang berisi penunjukan Umar Bin Khottob sebagai penggatinya. Usman pun setuju dengan penunjukkan itu. Abu Bakar meninggal dunia pada hari senin, tanggal 23 Agustus 634 M dalam usia 63 tahun, menjadi kholifah selama 2 tahun 3 bulan 11 hari.[7] 2. Kepemimpian dan kebijakan Umar Bin Khottob. a) Perluasan Wilayah Pada zaman Umar Bin Khottob, ekspansi dilakukan secara bertahap. Dasmaskus ibu kota Syiria jatuh dan dapat dikuasai oleh umat islam pada tahun 635 M. Setahun kemudian Byzantium dikalahkan oleh tentara islam. Dari Syiria ekspansi dilanjutkan ke Mesir di bawah pimpinan Amr Bin ash dan ke Iraq dibawah pimpin Sa’ad Bin Abi Waqash. Niskandariyah ibu kota Mesir ditaklukkan pada tahun 641 M. Al- Qodisiyah sebuah kota dekat hijrah di Iraq berhasil dikuasai oleh tentara islam pada tahun 637 M. Dari Hirah serangan dilanjutkan ke ibu kota Persia. Al- Madain dan ibu kota itu berhasil dikuasai oleh tentara islam, pada tahun 641 M. Mosul juga berhasil dikuasai oleh tentara Isalam. Jadi pada zaman Umar Bin Khottob kekuasaan wilayah

description

op[p

Transcript of SKI Kebijakan Dan Strategi Umar Bin Khattab

B. UMAR BIN KHOTTOB1. Proses pengakatan Umar Bin Khottob sebagai Kholifah.Abu Bakar jatuh sakit pada musim panas tahun 634 M, dan terbaring selama 15 hari ditemapt tidur. Kholifah ingin sekali menyelesaikan pergantian dan mencalonkan seorang penggatinya. Abu Bakar merasa yakin bahwa tidak ada seorangpun yang lebih pantas memangku jabatan sebagai kholifah penggati dirinya kecuali Umar Bin Khottob. Karena itu beliau ingin mengetahui pendapat masyarakat islam dengan bermusyawarah tentang kepemimpian pasca dirinya dengan sahabat yang lainya.Dalam sebuah riwayat T-Thibari mengatakan bahwa Abu Bakar naik di atas balkon rumahnya dan berbicara dengan banyak orang yang berkerumunan di bawahnya. apakah kalian akan menerima orang yang akan saya calonkan sebagai penganti saya? Saya bersumpah bahwa saya melakukan yang terbaik dalam menentukan hal ini, dan saya telah memilih Umar Bin Khottob sebagai pengganti saya, dan ikutilah keinginan saya. mereka semua menjawab, kami telah mendegar kholifah dan kami semua kan mentaati tuan.Kemudian Abu Bakar memanggil Usman Bin Affan dan membacakan naskah yang berisi penunjukan Umar Bin Khottob sebagai penggatinya. Usman pun setuju dengan penunjukkan itu. Abu Bakar meninggal dunia pada hari senin, tanggal 23 Agustus 634 M dalam usia 63 tahun, menjadi kholifah selama 2 tahun 3 bulan 11 hari.[7]2. Kepemimpian dan kebijakan Umar Bin Khottob.a) Perluasan Wilayah Pada zaman Umar Bin Khottob, ekspansi dilakukan secara bertahap. Dasmaskus ibu kota Syiria jatuh dan dapat dikuasai oleh umat islam pada tahun 635 M. Setahun kemudian Byzantium dikalahkan oleh tentara islam. Dari Syiria ekspansi dilanjutkan ke Mesir di bawah pimpinan Amr Bin ash dan ke Iraq dibawah pimpin Saad Bin Abi Waqash. Niskandariyah ibu kota Mesir ditaklukkan pada tahun 641 M. Al- Qodisiyah sebuah kota dekat hijrah di Iraq berhasil dikuasai oleh tentara islam pada tahun 637 M. Dari Hirah serangan dilanjutkan ke ibu kota Persia. Al- Madain dan ibu kota itu berhasil dikuasai oleh tentara islam, pada tahun 641 M. Mosul juga berhasil dikuasai oleh tentara Isalam. Jadi pada zaman Umar Bin Khottob kekuasaan wilayah Islam meliputi Jazirah Arabia, Palestina, Syria, dan sebagian wilayah Persia dan Mesir.

b) Meletakkan Prinsip KeadilanUmar Bin Khottob mengirim surat kepada Abu Musa Al-Asyari (Hakim Kufah) yang isinya mengandung prinsip-prinsip perkara di persidangan dalam lingkungan peradilan. Isi surat surat tersebu adalah:1. Memutuskan perkara dipengadilan adalah kewajiban yang harus di kokohkan dan sunah yang harus diikuti.2. Sebelum sebuah perkara di putuskan, ia harus dipahami terlebih dahulu agar (hakim) dapat bertindak adil.3. Pihak-puhak yang berperkara harus diperlakukan sama, baik dalam persidangan maupun dalam menerapkan keputusan, sehingga pejabat tidak berharap menang dan orang-orang lemah tidak putus asa dalam memperjuangkan keadilan.4. Alat bukti di bebankan pada penggugat, sedangkan sumpah di berikan pada pihak tergugat.5. Damai sebagai alternative dalam memperseketaan dibolehkan selama tidak menghalalkan yang haram dan tidak mengharamkan yang halal.6. Berilah waktu kepada penggugat untuk mengumpulkan alat-alat bukti dan persengketaan di putuskan harus berdasarkan alat-alat bukti.7. Hakim harus mengakui kesalahan apabila ternyata dalam keputusannya terdapat kekeliruan.8. Kesaksian seorang muslim dapat diterma kecusli muslim yang pernah memberikan kesaksian palsu, pernah di jatuhi hukuman.9. Seorang hakim di benarkan melakukan analogi dalam memutuskan perkara apabila perkara yang hendak di selesaikan tidak terdapat dalam Al-Quran dan Hadits.[8]10. Dalam proses menyelesaikan dan memutuskan perkara, hakim tidak boleh dalam keadaan marah, berfikiran kacau, jemu, bersikap keras, dan hendaklah memutuskan perkara dilakukan dengan hati yang tulus berharap ridho allah.Surat Umar Bin Khottob yang berisi tentang prinsip-prinsip peradilan merupakan peradaban yang tinggi, karena prinsip peradilan itu masih di pergunakan hingga sekarang. Meskipun telah dilakukan beberapa purubahan. Gagasan tentang peradilan ini dapat dijadikan dasar untuk menjadikan Umar Bin Khottob sebagai bapak peradilan.

c) Pengembangan Kekuasaan.Umar Bin Khottob membagi daerah islam menjadi beberapa wilayah atau propinsi. Masing-masing propinsi dibawah kekusaan gubernur. Seperti Kufah dibawah kekuasaan saat Bin Abi Waqosh, Basrah di bawah kekuasaan Athbah Bin Khazwan, dan Fustad di Mesir dibawah kekuasaan Amr bin Ash.d) Membentuk beberapa dewan.Antara lain Baitul Mal (perbendaharaan Negara), yang bertugas mengatur keluar masuk uang, sehingga keuangan Negara terkontrol dengan baik, dan dewan angkatan perang yang bertugas mencatat nama-nama tentara dan yang member gaji tentara.e) Menetapkan tahun Hijriah sebagai tahun islam.f) Membnagun beberapa masjid.Antara lain masjid Al-Haram, masjid Al-Aqsha, masjid An-Nabawai, dan masjid Amr Bin Ash di mesir.[9]3. Perluasan Islam dimasa Abu Bakar As-Shiddiq Umar Bin Khattab dan Pertempuran yang dihadapi.Dalam perluasan mernerangkan fase-fase perluasan Islam ke negeri-negeri Persia dan Romawi. Pemberangkatan pasukan ini lebih titik beratkan kepada segi politik bukan karena kepentingan pertahanan. Pengiriman pasukan terus dilaksanakan Abu Bakar karena beliau berpendapat bahwa hal ini akan menimbulkan kesan kepada kaum-kaum pemberontakan bahwa kaum muslimin mempunyai kekuatan yang besar. Politik abu bakar inin berhasil baik. Pengiriman balatentara itu dapat menimbulkan keyakutan pada bangsa Romawi dan pada pemberontakan-pemberontakan bangsa arab.a. Pertempuaran-pertempurann di Persia.Abu Bakar mengirim balatentara Isalm ke Persia di bawah pimpimpinan Khalid Ibnu Walid dibantu oleh Al Mutsanna Bin Haritsah yang dapat mengalahkan kerajaan Manadzirah dan menduduki kota Hirah dan Ansar.Di masa pemerintahan Umar Bin Khottob keadaan balatentara Islam jauh lebih kuat daripada Romawi, Umar mengirimkan balatentara ke negeri Persia dengan jumlah pasukan 8000 orang dengan dipimpin Saad Bin Abi Waqqash.Pada tahun 15 H, telah berhadapan dengan pasukan Persia dengan jumlah 30.000 ribu orang yang dipimpin oleh Rustam. Dalam pertempuran ini kaum muslimin menang dan Rustam dapat dibunuh. Tahun 16 H Saad dapat mengalah kan Persia dan menawan seorang putri Kisra Persia. Pad tahun 21 H melakukan pertempuaran dengan Yazdigird di Nahawand. Pada peetempuran ini adalah pertempuran yang terkuat dan terbesar yang lebih dikenal dengan sebutan Fathul Futuh (kemenangan yang paling besar di antara seluruh kemenangan). Pada tahun 22 H kaum muslimin dapat menduduki Ahwaz.b. Pertempuran-pertempuaran di Negeri Romawi.Minat kaum muslimin untuk memerangi bnagsa Romawi lebih besar dari minat mereka memerangi bangsa Persia. Hal ini di sebabkan karena gangguan bangsa romawi terhadap kaum muslimin lebih besar dari pada gangguan bangsa Persia. Lagi pula karena negeri syam, mesir dan palestina adalah merupakan Negara-negara jajahan dari bangsa romawi. Oleh karena itu abu bakar mengumpulkan bala tentara yang besar jumlahnya untuk dikirim ke Negara Romawi.[10] Lascar ini di bagi Abu Bakar atas empat pasukan, yaitu:1. Satu pasukan di pimpin oleh Abu Ubaidah Ibn Jarrahyang pernah diberi julukan oleh Nabi: Aminul Ummah (kepercayaan umat) pasukan ini dikirim ke Himsh. Abu Ubaidah diberi tugas sebagai pemegang pimpinan tertinggi dari ke empat pasukan ini.2. Satu pasukan dibawah pimpinan Yazid ibn Abi Sufyan, dikirim ke Damaskus3. Satu pasukan dipimpin oleh Amr ibn Ash di kirim ke Palestina.4. Satu pasukan di bawah pimpinan Surahbil ibn Hasanah di kirim ke lembah Jurdania.Mulanya lascar yang dikirim ke Syam semuanya berjumlah 12 ribu orang tetapi kemudian di tambah sampai menjadi 24 ribu orang.[11]4. Akhir Riwayat Umar Bin KhottobSejumlah musuh islam terdiri dari orang-orang Persia dan Yahudi mengadakan komplotan untuk membunuh Umar bin Khottob. Pembunuhan ini dilakukan oleh seorang Nasrani bernama Abu Luluah. Abu Luluah ini seorang bangsa Persia, dia di tawan o;eh tentara islam di Nahawam dan kemudian menjadi hamba sahaya dari Mughiroh bin Subah.Abu Luluah telah berhasil menyelusup kedalam masjid, di waktu Umar hendak memulai sembahyang subuh, dikala itu hari masih gelap. Maka di tikamlah Khalifah Umar bin Khattab dengan sebuah golok beberapa kali, diantara satu dibawah pusatnya, mka keluarlah perut beliau. Umar lalu memekik, maka datanglah kaum muslimin hendak menangkap pembunuh itu, tetapi mereka diserangnya pula degan goloknya, hingga ada yang mati, dan bebrapa orang luka-luka. Akhirnya kaum muslimin dapat menangkapnya, tatapi masih dapat ia memakai goloknya untuk membunuh dirinya sendiri.[12]