SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

110
Sketsa Transportasi Jakarta

description

 

Transcript of SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

Page 1: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

SketsaTransportasi

Jakarta

Page 2: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

ii

SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA©2015 oleh Albertus Prawata

Hak cipta yang dilindungi Undang-undang ada pada Penulis. Hak penerbitan ada pada PT WIDIA INOVASI NUSANTARA. Dilarang menggandakan sebagian atau seluruh isi buku dengan cara apa pun tanpa izin tertulis dari Penerbit.

Tim Penyusun:Albertus Prawata, Hedista Rani Pranata, Adrian Mutu, Martin Alvin Setia Eka Cahya, Bernadet Jessica Valerian, Maria Theresia Amelia, Mifta, Christina, Garry Novianto, Rizki M. Supratman Editor: Albertus PrawataTRIM KOMUNIKATA

Tata Letak: Hedista Rani Pranata & Albertus Prawata

Cover: Hedista Rani Pranata

Cetakan I, Maret 2015ISBN : 978-602-70101-2-31jil., viii, 101 hlm., 17 x 24 cm

PT WIDIA INOVASI NUSANTARABINUS UNIVERSITY Syahdan CampusJln. KH Syahdan No. 9 PalmerahJakarta Barat 11480

Page 3: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

iii

dari kami...untuk Jakarta

Page 4: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

iv

Kata Pengantar

Beberapa waktu yang lalu, saya berkesempatan mengunjungi Hong Kong untuk menghadiri suatu event pameran dan juga sekaligus berlibur. Ini kali pertama saya berkesempatan mengunjungi Hong Kong, dan saya mendapatkan suatu pengalaman yang membuat saya rindu, dan berkeinginan untuk mengunjunginya lagi suatu saat nanti. Apa yang membuat saya terkesan adalah transportasi umumnya. Jaringan kereta api massalnya (MTR) sepertinya merupakan salah satu yang terbaik di Asia dan dunia. Koneksi antarmoda transportasi yang jelas, cepat, efisien, sampai dengan signage yang sangat informatif membuat pengalaman bertransportasi di Hong Kong menjadi pengalaman yang mengasyikkan.

Inti dari transportasi adalah perpindahan dari titik A menuju titik B, dan diharapkan perpindahan tersebut dapat berjalan dangan efektif, aman, dan nyaman. Hal tersebut sepertinya belum bisa terealisasikan dengan baik di Jakarta. Kemacetan akibat kegiatan ber-commuter menggunakan kendaraan pribadi dari tempat hunian menuju tempat beraktivitas semakin bertambah parah, dan kemacetan ini sering kali juga menjadi penyebab terganggunya transportasi umum Jakarta. Kesadaran menggunakan transportasi umum pun juga tidak terjadi, karena para pengguna pun tidak merasa aman, nyaman dan efektif menggunakan transportasi umum. Melalu survei kecil (Transportation needs transformation) yang kami buat, terbukti bahwa warga Jakarta lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi karena lebih cepat sampai ke tempat tujuan dan juga lebih nyaman. Hal ini tentunya menjadi penghambat besar akan terjadinya sebuah sistem transportasi umum yang baik untuk kota Jakarta. Imbasnya akan menjadi pekerjaan rumah, terutama bagi pemerintah dan penyedia sarana transportasi umum Jakarta.

Page 5: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

v

Kondisi transportasi umum di Hong Kong dan kota-kota besar lain tentunya suatu hal yang bertolak belakang dengan kondisi transportasi umum di Jakarta. Perbedaan tersebut merupakan suatu hal yang sangat wajar, dalam hal ini perbedaan geografi, budaya sampai dengan peraturan yang ada memberikan suatu dampak yang penting. Meskipun demikian, tentunya ada suatu pertanyaan besar, mengapa transportasi umum di Jakarta belum bisa menyamai transportasi umum di Hong Kong ataupun di kota-kota besar lainnya?

Jawaban dari pertanyaan ini rasanya akan sangat beragam dan akan meliputi aspek-aspek yang beragam juga, baik dari pengguna, fasilitas sampai dengan peraturan yang berlaku. Dibutuhkan suatu perombakan besar dari seluruh pelaku transportasi umum di Jakarta, baik dari segi infrastruktur, fasilitas maupun perawatannya sehingga keberlangsungan transportasi umum yang baik dapat tercipta.

Suatu aspek yang sangat penting untuk bisa menciptakan keberlangsungan transportasi umum yang baik adalah melalui budaya menggunakan transportasi umum tersebut. Aspek manusia sebagai pengguna akan menjadi suatu hal yang sangat penting. Keberhasilan transportasi umum yang baik juga akan bergantung pada penggunannya. Untuk itu, ketertiban pengguna sampai dengan memperkenalkan dan menggunakan transportasi umum pada usia dini menjadi hal yang harus dilakukan. Apabila budaya dan kebiasaan bertransportasi umum mulai terlaksana, aspek infrastruktur dan fasilitasnya pun harus menunjang, agar terjadi sebuah timbal balik yang saling menguntungkan.

Melalui publikasi sketsa transportasi Jakarta ini, kami telah mengumpulkan kliping dan data-data dari berbagai sumber tentang transportasi Jakarta dan hal-hal lainnya yang berkaitan. Melalui publikasi ini, kami juga melampirkan hasil focus group discussion dan Workshop “Connecting Jakarta“ yang telah kami lakukan bersama dengan para mahasiswa dan desainer di Jakarta. Semoga hal ini dapat memberikan informasi kepada kita semua warga Jakarta pada khususnya, untuk peduli dan menjadikan Jakarta sebagai kota yang sehat dan humanis bagi warganya.

Albertus Prawata

Page 6: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

vi

Daftar isiKata Pengantar ivDaftar Isi viFacts (Mobil, Motor, Transportasi Umum Jakarta) 1Kerugian (Ekonomi, Keamanan, Kesehatan, dan

Keselamatan) 23

Solusi 29 3 in 1 30 Car Free Day 32 Jalan Layang Non-Tol 34 Bus TransJakarta 36 Bike Lanes 38 6 Ruas Tol 40 APTB 44 Commuter Line 46 Menaikkan Tarif Parkir 48 Ganjil Genap 50 MRT 52 Kuota BBM 55 ERP 56 Angkutan Berat 57

Page 7: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

vii

Analisis Hasil Survei 59Analysis of the Survey Result 65

What Other Countries Have Done 71Focus Group Discussion & Connecting Jakarta 81Catatan Akhir 97

Ucapan Terima Kasih 101

Page 8: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL
Page 9: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

facts

Page 10: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

2

Page 11: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

3

Mobil dan Motor

Tahun 2011 jumlah motor

mencapai 8.200.000 unit dan mobil

berjumlah 3.100.000 unit.1

Page 12: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

4

Bus

Di Jakarta, saat ini ada lima peru-

sahaan yang mengelola bus kota

ukuran sedang, yaitu Metromini

(3.230 unit), Kopaja (1.479 unit),

Kopamijaya (161 unit), Kuantas

Bima (81 unit), dan PT Dian Mitra

(18 unit).2

Page 13: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

5

Bus Patas

Patas AC (1.807 unit), 123 trayek.

Patas biasa (1.874 unit), 94 trayek.

Bus reguler (1.183 unit), 59 trayek.3

Page 14: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

6

Mikrolet dan Angkutan Kecil

Mikrolet, APB (Angkutan Pengganti

Bemo), KWK (Koperasi Wahana

Kalpika) berjumlah 12.984 unit.4

Page 15: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

7

Page 16: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

8

Bus TransJakarta

Saat ini total unit bus TransJakarta sekitar 670 unit. Jumlah unit bus

akan ditambah 684 unit yang realisasinya dibagi dalam tiga tahap.

Sebanyak 450 unit diadakan melalui APBD 2013 dan 234 unit sisanya

diadakan melalui lelang investasi (swasta). Untuk 234 unit itu, 76 unit

bus gandeng rencananya akan terealisasi pada Oktober tahun 2013

dan akan disusul penambahan 158 bus gandeng.5

Page 17: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

9

Page 18: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

10

Bajaj

Jumlah bajaj (14.244 unit resmi. 30.000 unit tanpa izin).6

Page 19: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

11

Bemo

Jumlah bajaj dan bemo (15.000 unit).7

Page 20: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

12

Taksi

Taksi dengan beragam label berjumlah 24.324 unit.8

Page 21: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

13

Truk

Truk sebanyak 581 ribu unit.9

Page 22: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

14

Kereta Api Listrik

PT KAI Commuter Jabodetabek - Tahun 2011 akhir - kereta api

komuter (34 armada, 408 gerbong).10

Page 23: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

15

Mobil, Motor, dan Jalan

Di Jakarta jumlah penambahan kendaraan bermotor per hari men-

capai 2.400 (2.000 motor, 400 mobil). Tercatat panjang jalan menca-

pai 7.650 km., dan luas jalan tercatat 40,1km persegi. Road ratio di

Jakarta adalah 6,28%. Angka ini sangat kecil dibandingkan kota lain-

nya, seperti Tokyo (20%) dan London (25%). Angka lain yang cukup

mengkhawatirkan adalah jumlah perjalanan yaitu tercatat 20,7 juta

kendaraan/hari, dengan 98,5% merupakan kendaraan pribadi.11

Page 24: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

16

Pengguna Kendaraan12

62,2%: Kendaraan Pribadi

12,9%: Bus

2,3%: Taksi, Bajaj, Ojek, dan Kereta Rel Listrik (KRL)

Pengguna Kendaraan Umum13

2002: 12,9%

2010: 38,3%

Pengguna Kendaraan Roda 2 dan Roda 414

MOTOR:

2002: 21,7%

2010: 48,7%

MOBIL:

2002: 11,6%

2010: 13,5%

Penambahan Jalan per Tahun15

0,01%

Penambahan Mobil dan Motor per tahun16

10%

Kepemilikan Sepeda Motor pada Rumah Tangga17

70%

Page 25: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

17

Kendaraan Umum : Kendaraan Pribadi18

2% : 98%

Jumlah Perjalanan di DKI Jakarta19

1.105.000

Load Factor Angkutan Umum20

Load factor angkutan umum di Jakarta hanya 50%

Kecepatan Rata-Rata Kendaraan Bermotor21

Setiap tahun terjadi penurunan kecepatan kendaraan di Jakarta

sebesar 1 km/jam. Jadi, jika tahun 2008 kecepatan rata-rata

kendaraan di Jakarta adalah 20 km/jam, tahun 2012 diperkirakan

angka itu akan menurun menjadi 16 km/jam.

Page 26: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

18

Pelanggaran Kendaraan Umum

Mikrolet rata-rata setiap bulan yang ikut uji KIR: 764 angkot. 52

tidak lulus. Untuk angkutan kota jenis Koperasi Wahana Kalpika (KWK)

atau angkutan perbatasan kota (APK), setiap bulan tercatat rata-

rata 626 kendaraan, 37 kendaraan di antaranya tak lulus uji KIR.22

Pada 2010, tercatat sebanyak 320 dari 1.642 bus melanggar per-

aturan lalu lintas. Polisi juga menilang 333 sopir bus.23

Jabodetabek Urban Transportation Policy Integration Project (JUT-

PI) juga mencatat 8.428 dari 11.091 kendaraan umum tidak memenuhi

tes standar kendaraan.24

Page 27: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

19

Page 28: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

20

Pengguna Bus TransJakarta

Pada tahun 2012 tercatat 400.000 orang per hari. Pada tahun 2011

tercatat 280.000 orang per hari.25

Page 29: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

21

Pengguna Kereta Rel Listrik

Pengguna kereta rel listrik sekitar 500.000 orang per hari.26

Page 30: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL
Page 31: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

Kerugian

Page 32: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

24

EkonomiBiaya kerugian akibat kemacetan di Jakarta mencapai 28,1 triliun

(BBM 10,7 triliun, produktivitas 9,7 triliun, kesehatan 5,8 triliun, dan

kerugian pemilik angkutan umum 1,9 triliun).1

Pada tahun 2012, pemerintah sudah tiga kali mengajukan penambahan

kuota BBM bersubsidi. Dari semula 40,4 juta kl, menjadi 44,04 juta kl

hingga penambahan pada akhir tahun lalu menjadi 45,23 juta kl. Tahun

2013, pemerintah mengajukan kuota BBM bersubsidi hingga 46 juta kl.2

Pertamina mencatat warga DKI sebagai pengguna bahan bakar

minyak (BBM) bersubsidi paling boros. Konsumsi BBM bersubsidi di DKI

Jakarta hingga Mei 2012 melampaui 36 persen dari kuota yang

ditetapkan.3

Page 33: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

25

KeamananSepanjang tahun 2012 ada 31 kasus kejahatan di angkutan

umum, 16 kasus di antaranya dialami oleh perempuan, dan paling

banyak terjadi di angkutan kota dan taksi.4

Selama periode bulan Januari hingga bulan Juli 2012 tercatat

tindak kejahatan 3 kasus di taksi, 3 kasus di bus, 3 kasus di

kereta api, 2 kasus di truk, dan 8 kasus di angkutan kota.5

Page 34: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

26

Kesehatan & Keselamatan

Udara di atmosfer yang telah bercampur dengan gas emisi

berbahaya seperti karbon dioksida, karbon monoksida, timbal, nitrogen

dioksida, CFC, sulfur dioksida, atau hidrokarbon sudah sangat banyak

jumlahnya. Jumlah gas emisi itu selalu meningkat tiap tahun, dan pada

2012 ini keadaannya sudah sangat parah. Penelitian yang pernah

dilakukan jurusan Teknik Lingkungan ITB membuktikan bahwa tercatat

unsur CO (98,8%), NOx (73,4%), SOx (26,5%), HC (88,9%) sampai

kandungan partikel debu (26,5%) beterbangan di udara Jakarta.

Seluruh kendaraan ini berdasarkan data Jakarta Urban Development

Project (JUDP) makin memperkuat kondisi buruknya udara Jakarta.

Kendaraan pribadi: mobil, sepeda motor, dan angkutan umum: bus

kota, angkot, bajaj, menyumbang 70% polutan (gas penyebab polusi

udara) di Jakarta, sedangkan yang 30% berasal dari industri-industri

dan rumah para penduduk.6

Pada tahun 2011 tercatat 8.114 kecelakaan. 10.319 orang menjadi

korban. 8.114 meninggal dunia. Kerugian materiil mencapai Rp

18.165.132.000,00.

Pada tahun 2012 hingga bulan Juni, tercatat terjadi 4.094 kecelakaan.

5.054 orang menjadi korban. 489 meninggal dunia. kerugian materil

yang ditimbulkan mencapai Rp 10.832.200.000,00.7

Page 35: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

27

Di wilayah Jabodetabek, dalam sehari terjadi rata-rata 21 kali

kecelakaan yang melibatkan pengendara sepeda motor.8

Page 36: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL
Page 37: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

Solusi

Page 38: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

30

Keputusan Gubernur DKI Jakar-

ta No 4104/2003 Tanggal 23 De-

sember 2003 diberlakukan pene-

tapan kawasan pengendalian lalu

lintas dan kewajiban mengang-

kut paling sedikit tiga orang per

kendaraan pada ruas-ruas jalan

tertentu di Provinsi Daerah Khu-

sus Ibu Kota Jakarta.

Pemberlakuan 3 in 1 dimulai hari

Senin sampai dengan Jumat pukul

07.00-10.00 dan pukul 16.30-19.00

WIB. Aturan itu tidak berlaku

pada hari Sabtu-Minggu dan hari

libur nasional yang ditetapkan

dengan keputusan presiden.

1. Jalan Sisingamangaraja, jalur

cepat dan jalur lambat;

2. Jalan Jenderal Sudirman,

jalur cepat dan jalur lambat;

3. Jalan MH Thamrin, jalur

cepat dan jalur lambat;

4. Jalan Medan Merdeka Barat;

5. Jalan Majapahit;

6. Jalan Gajah Mada;

7. Jalan Pintu Besar Selatan;

8. Jalan Pintu Besar Utara;

9. Jalan Hayam Wuruk;

10. Sebagian Jalan Jenderal Ga-

tot Subroto antara persim-

pangan Jalan Gatot Subroto-

Jalan Gerbang Pemuda (Balai

Sidang Senayan) sampai de-

ngan persimpangan Jalan HR

Rasuna Said-Jalan Jenderal

Gatot Subroto pada jalan

umum bukan tol.

3 in 1

Page 39: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

31

Mobil-mobil barang dengan jumlah

berat di bawah 5.501 kg, bus,

dan sepeda motor dilarang

melintasi jalur cepat pada ruas-

ruas jalan sebagai berikut:

1. Jalan Sisimangaraja;

2. Jalan Jenderal Sudirman;

3. Jalan MH Thamrin.

Pada jalan-jalan yang tidak

mempunyai jalur lambat,

kendaraan-kendaraan tersebut

diwajibkan mempergunakan lajur

1 dan 2 paling kiri. Hal itu antara

lain di:

1. Jalan Medan Merdeka Barat;

2. Jalan Majapahit;

3. Jalan Gajah Mada;

4. Jalan Hayam Wuruk;

5. Jalan Pintu Besar Selatan;

6. Jalan Pintu Besar Utara.1

Pemberlakuan peraturan 3 ini 1 ini

juga ikut melahirkan joki 3 in 1 yang

sering dijumpai pada area-area

jalan sebelum memasuki area 3

in 1. Selain itu, peraturan 3 in

1 ini juga tidak efektif mengurai

kemacetan Jakarta, tetapi hanya

sebagai pengalihan kemacetan

sementara sebab area-area

yang tidak terkena peraturan 3

in 1 kemacetannya menjadi lebih

parah.

Page 40: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

32

Car Free Day

Pelaksanaan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB)/Car Free Day

di Jakarta dimulai pada 23 Mei 2002. Pelaksanaan Car Free Day

di Jakarta ini untuk memenuhi amanat Peraturan Daerah nomor 2

tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

Persentase penurunan konsentrasi pencemaran cukup signifikan pada

parameter debu (PM-10), carbon monoksida (CO), nitrogen monoksida

(NO), dan total hidrocarbon (THC). Keempat parameter tersebut

merupakan pencemaran primer yang bersumber dari kendaraan

bermotor. Hasil persentase penurunan konsentrasi pencemar rata-

rata untuk parameter debu hingga 201e yakni 34% untuk PM-10, 70%

untuk CO, 78% untuk NO, dan 14% untuk THC.2

Sebelumnya HBKB berlangsung sejak pukul 06.00-12.00, namun mulai

13 Mei 2012 waktunya akan dikurangi hanya menjadi pukul 06.00-11.00.

Meski begitu, intensitas pelaksanaannya akan menjadi setiap hari

Minggu di Jln. Jenderal Sudirman - Jln. MH Thamrin.

Page 41: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

33

Berikut lokasi tetap pelaksanaan HBKB Wilayah DKI Jakarta Tahun

2012:

1. Tingkat Provinsi: Jln. Jend. Sudirman-Jln. M. H. Thamrin (Persimpangan

Tugu Api Nan Tak Kunjung Padam sampai dengan persimpangan

Jln. M. H. Thamrin-Jln. Medan Merdeka Barat.

2. Kota Administratif Jakarta Timur: Jln. Pemuda (Persimpangan

ARION (Jln. Pemuda-Jln. Velodrome) sampai dengan persimpangan

Jln. Pemuda-Jln. Bekasi Raya).

3. Kota Administratif Jakarta Utara: Jln. Danau Sunter Selatan

(Persimpangan Jln. Danau Sunter Selatan-Jln. Danau Sunter

Utara sampai persimpangan Jln. Danau Sunter Selatan-Jln.

Danau Sunter Barat).

4. Kota Administratif Jakarta Pusat: Jln. Letjen Soeprapto

(Persimpangan Jln. Letjen Soeprapto-Jln. Ahmad Yani sampai FO

Galur).

5. Kota Administratif Jakarta Selatan: Jln. Sisingamangaraja (Tugu

Selamat Datang sampai Jln. Trunojoyo-Jln. Kyai Maja).

6. Kota Administratif Jakarta Barat: Kawasan Kota Tua Taman

Sari (Jln. Kali Besar Utara-Jl. Kalibesar Timur-Kali besar Barat-

Jln. Kopi-Jln. Kalibesar Timur 2-sebagian Jln. Kali Besar Timur 3,

4, dan 5-Jln. Pos Kota). 3

Page 42: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

34

Jalan Layang Non-TolPembangunan JLNT ini merupakan salah satu strategi Pemprov DKI untuk mengurai kemacetan lalu lintas di Ibu Kota, terutama kemacetan yang terjadi pada persimpangan di sepanjang Jalan Antasari dan Jalan Prapanca menuju ke Blok M.

Page 43: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

35

Arus kendaraan akan dipecah dua, melalui JLNT dan jalan existing di bawahnya. Menurut rencana, uji coba JLNT Antasari-Blok M akan dibuka untuk masyarakat mulai 15 Januari 2013.

JLNT Antasari-Blok M ini dikerjakan dalam lima paket. Pasar Cipete sepanjang 1.170 meter, Cipete Utara sepanjang 805 meter, Taman Brawijaya 800 meter, Prapanca 628 meter, dan lapangan Mabak sepanjang 1.391 meter. Total tiang atau kolom sepanjang JLNT sebanyak 108 pier dengan total panjang 5.110 meter.4

Page 44: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

36

Bus TransJakartaPemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal menambah 628 unit armada TransJakarta

untuk memaksimalkan pelayanan angkutan publik. Dari total itu, 102 unit sudah

mulai beroperasi sejak awal tahun ini, meliputi 66 unit bus asal China Zhong Tong

di koridor I Blok M-Kota. Kemudian, sampai akhir 2013, Pemprov akan membeli

450 armada meliputi 150 unit armada bus gandeng dan 300 unit armada bus

tunggal. Adapun 76 unit sisanya akan dibeli oleh operator TransJakarta. Selama

ini, sudah ada 524 bus. Dengan bertambahnya armada itu berarti total bus

TransJakarta yang tersedia 1.152 unit sampai akhir tahun.5

Page 45: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

37

Page 46: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

38

Bike LanesSaat ini, warga Jakarta yang bersepeda

sudah mencapai jutaan orang. Bahkan

sepeda bukan saja menjadi pilihan olahraga,

melainkan sudah menjadi gaya hidup baru

dan kebutuhan bagi warga Jakarta.

Sehingga jalur khusus sepeda di empat

wilayah Jakarta ini memang harus segera

diwujudkan.6

Wali Kota Jakarta Utara, Bambang

Sugiyono mengatakan, pihaknya tahun ini

akan membangun jalur sepeda sepanjang

50 kilometer. Pembangunan jalur sepeda itu

akan dimulai dari Jalan Marina Raya, Jalan

Mandala Permai, Jalan Pantai Indah Utara,

Jalan Pluit Karang Barat, Jalan Pluit Karang

Utara, Jalan Pluit Timur, Jalan Pluit Selatan,

Jalam Gedong Panjang, Jalan Pakin, Jalan

Page 47: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

39

Lodan Raya, Jalan Yos Sudarso, Jalan Tugu Utara, Jalan Cakung Cilincing (Cacing),

Jalan Akses Marunda, serta sepanjang Kanal Banjir Timur (KBT).7

Masih banyak hal yang perlu diperhatikan pemerintah agar tempat tersebut

menjadi tujuan favorit warga. Contohnya, masih terlihatnya pengendara motor

yang melintas. Belum lagi kurangnya fasilitas kamar mandi serta penjual minuman

dan makanan ringan yang sembarangan mendirikan lapak. Pasalnya, hal itu bisa

membuat kesan kumuh.

Diberitakan, sepanjang 23,5 km trase kering KBT, Jakarta Timur, akan menjadi

surganya pengendara sepeda. Senin lalu, petugas Dinas Perhubungan pun telah

memasang rambu-rambu khusus jalur sepeda. Pembangunan jalur sepeda itu

akan dilakukan secara bertahap dan diprediksi rampung pada Desember 2012

mendatang.8

Page 48: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

40

6 Ruas TolPembangunan enam ruas tol baru itu dinilai hanya akan menimbulkan titik

kemacetan yang baru. Untuk diketahui, proyek pembangunan enam ruas tol

baru ini telah digelontorkan 2005 silam oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

Rencananya pembangunan akan dilanjutkan mulai tahun depan. Enam ruas jalan

tersebut adalah Kampung Melayu-Kemayoran (9,6 km), Semanan-Sunter lewat

Rawabuaya Duri Pulo (22,8 km), Kampung Melayu-Duripulo lewat Tomang (11,4

km), Sunter-Pulogebang lewat Kelapa Gading (10,8 km), Ulujami-Tanah Abang (8,3

km), dan Pasar Minggu-Casablanca (9,5 km).

Merujuk pada data Dinas Perhubungan DKI Jakarta, jumlah total perjalanan

menuju Jakarta per hari mencapai 25 juta perjalanan. Dari jumlah tersebut,

98 persennya menggunakan kendaraan pribadi.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan, proyek jalan tol dalam kota itu tidak akan

membebaskan Jakarta dari kemacetan. Jokowi akan merealisasikan pembangunan

enam ruas jalan tol yang mengangkat konsep layang tersebut apabila

dialihfungsikan sebagai elevated bus.9

Page 49: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

41

Page 50: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

42

Biaya konstruksi sebesar hampir 43

triliun dihamburkan demi kepentingan

kebanyakan kendaraan pribadi. Di sisi

lain, biaya optimalisasi TransJakarta

dan perbaikan Kopaja & Metromini

hanya membutuhkan dana 3 triliun

untuk dua tahun.

Tren konstruksi perkotaan saat ini,

justru kota-kota besar menghancurkan

jalan-jalan tol, seperti di Boston,

Seoul, San Francisco, Toronto, New

York, Tokyo.10

Studi Institute for Transportation

and Development Policy (ITDP)

menunjukkan bahwa pembangunan

jalan tol dalam kota tidak lagi

dipertimbangkan di negara-negara

maju karena:

1. jalan tol didesain untuk

kendaraan besar yang memerlukan

mobilitas cepat,

Rencana tersebut (menurut Jokowi)

tidak berpihak pada kebutuhan

transportasi umum dan kepentingan

publik. Selain itu, sama sekali tidak

memecahkan masalah kemacetan

Jakarta dan bukan yang dibutuhkan

dalam mendukung mobilitas warga

Jakarta, serta justru akan

menimbulkan kondisi “induced traffic“.

Rencana 6 Ruas Jalan Tol Dalam

Kota berbahaya bagi kesehatan

masyarakat secara keseluruhan.

Karena kondisi jalan tol yang melayang,

partikel polutan seperti timbal hitam

dan partikel debu tetap berpindah

ke permukaan, dan menambah polusi

pada permukaan jalan. Saat ini biaya

kesehatan masyarakat yang harus

dikeluarkan untuk penyakit-penyakit

yang berhubungan dengan pencemaran

udara akibat transportasi telah

mencapai 38 triliun.

Page 51: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

43

2. tidak efisien untuk mobilitas

warga kota karena sebagian

perjalanan dalam kota mencakup

jarak yang lebih pendek,

3. menimbulkan lebih banyak lalu

lintas,

4. memiliki dampak negatif

terhadap nilai properti dalam kota.11

Tidak sulit untuk mencernanya:

pertambahan jalan dalam kota ->

pertambahan kendaraan -> polusi

meningkat -> kesehatan warga

memburuk.

Selain menimbulkan kerugian secara

sosial, anggaran pembangunan ruas

tol baru ini dapat dialihkan untuk

merevitalisasi angkutan umum. Ketua

Dewan Transportasi Kota Jakarta

(DKTJ) Azas Tigor Nainggolan

menjelaskan, anggaran Rp 42 triliun

untuk membangun enam ruas tol baru

ini berasal dari sindikasi beberapa

bank plat merah. Padahal, jika

dimanfaatkan lebih, dana itu dapat

menggratiskan layanan TransJakarta

selama empat periode kepemimpinan

gubernur.

Bujet Rp42 triliun bisa untuk

merevitalisasi TransJakarta 20 tahun

gratis.12

Page 52: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

44

APTBAPTB sudah dioperasikan juga di Tangerang dan Bekasi. Pemprov DKI juga akan

merintis pengoperasian APTB dari Depok ke Jakarta dan sebaliknya.

APTB Ciputat-Kota atau Kota-Ciputat akan melintasi rute Terminal Kota-

Jalan Lada-Stasiun Kota-Jembatan Batu-Mangga Dua Raya-berputar-Mangga

Dua Raya-Hayam Wuruk-Ir. H. Juanda-Medan Merdeka Barat-M.H. Thamrin-

Sudirman-Sisingamangaraja-Panglima Polim-Radio Dalam-Metro Pondok Indah-Lebak

Bulus-Pasar Jumat-Ciputat.

Dari 15 bus APTB yang beroperasi, tahap awal baru beroperasi 4 bus.

Bus mampu mengangkut 17.340 orang per hari dalam dua arah perjalanan. Bus

ini akan beroperasi dengan jadwal kedatangan 10 menit sekali di setiap halte.

Kapasitas bus 85 orang, 35 penumpang duduk dan 50 penumpang berdiri.

Tarifnya Rp9.500 per penumpang dengan rincian tarif angkutan perbatasan

Rp6.000 per penumpang dan tarif bus TransJakarta Rp3.500 per orang.13

Page 53: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

45

Page 54: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

46

Commuter Line

PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) kembali

mendatangkan 10 KRL Seri 6000. Unit tersebut akan

digunakan untuk transportasi di area Jabodetabek.

Sebanyak 10 KRL yang tiba akan dirangkai di Stasiun

Pasoso dan diberangkatkan ke Stasiun Tanjung untuk

penempatan sementara.

Total armada yang telah dibeli sejak tahun 2008

sebanyak 288 KRL. Menurutnya, program pengadaan

armada akan dilakukan setiap tahun hingga akhir 2019.

Dengan demikian, program pemerintah untuk mengangkut

penumpang sebanyak 1,2 juta penumpang per hari dapat

terwujud di akhir tahun itu dengan dukungan armada

sebanyak 1.440 unit. Ia menambahkan, realisasi program

1,2 juta penumpang akan diikuti dengan peningkatan

kapasitas prasarana, seperti stabling (tempat parkir

KRL), penambahan gardu listrik termasuk penambahan

daya listrik, perbaikan persinyalan, peninggian dan

perpanjangan peron serta penambahan kapasitas

perawatan sarana (Depo perawatan sarana).

Berikut data penambahan armada tahun 2012:

1. 20 Unit KRL Seri 6000 tiba pada April

2. 10 Unit KRL Seri 6000 tiba pada Mei

3. 20 Unit KRL Seri 6000 tiba pada 24 September

4. 10 Unit KRL Seri 6000 tiba pada 14 Oktober

Page 55: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

47

5. 10 Unit KRL Seri 6000 tiba pada 31 Oktober

6. 20 Unit KRL Seri 6000 diperkirakan tiba pada

November.14

PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) memberikan

tarif bersubsidi bagi pengguna jasa angkutan umum

kereta rel listrik (KRL) mulai tanggal 1 Juli 2013.

Subsidi sekitar Rp286 miliar diberikan Pemerintah

Pusat melalui public service obligation (PSO). Kebijakan

ini sebagai tindak lanjut dihapuskannya KRL ekonomi

non-AC Jabodetabek.

Subsidi (public service obligation) diberikan sebesar

Rp4.000 kepada penumpang KRL AC ekonomi sehingga

masyarakat maksimal hanya membeli tiket seharga

Rp5.000 seperti dari Jakarta ke Bogor (tarifnya

aslinya Rp9.000).

Tarif dihitung berdasarkan jumlah stasiun yang

dilewati. Lima stasiun pertama, yaitu stasiun

keberangkatan penumpang dikenakan tarif Rp2.000.

Kemudian, tarif dihitung per tiga stasiun dengan tarif

sebesar Rp5.000.

Menurut Tri Handoyo, Direktur Utama PT KCJ, subsidi

atau public service obligation nantinya akan diberikan

kepada semua penumpang KRL Jabodetabek.15

Page 56: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

48

Tarif baru ini diberlakukan setelah

sejak tahun 2004 belum pernah ada

penyesuaian nilai. Langkah ini sekaligus

sebagai upaya eksekutif mengendalikan

penggunaan kendaraan pribadi. Dengan

tarif parkir yang mahal, pengguna

kendaraan pribadi diharapkan berpikir

dua kali menggunakan kendaraannya.

“Kami ingin mendorong warga beralih

ke angkutan umum sehingga jumlah

kendaraan pribadi yang melintas di

wilayah ibu kota ini semakin ditekan,“

kata Kepala Dinas Perhubungan DKI

Jakarta Udar Pristono.

Tarif baru dikelompokkan dalam tiga

golongan. Golongan 1 tempat parkir

di pusat perbelanjaan, hotel, atau

kegiatan parkir yang menyatu. Di

golongan ini, tarif mobil jenis sedan,

jeep, pikap, minibus, dan sejenisnya

sebesar Rp3.000-Rp5.000 pada jam

pertama, jam berikutnya Rp2.000-

Rp4.000. Untuk jenis bus, truk, dan

sejenisnya, pada jam pertama

Rp6.000-Rp7.000 dan jam berikutnya

Rp3.000 per jam, sedangkan untuk

sepeda motor, tarifnya Rp1.000-

Rp2.000 pada jam pertama dan jam

berikutnya Rp1.000 per jam.

Adapun golongan 2 adalah tempat

parkir pada perkantoran dan

apartemen. Tarif parkir untuk

golongan ini sama nilainya dengan

tarif pada golongan 1. Sementara

golongan 3 adalah tempat parkir

untuk umum, seperti pasar, tempat

rekreasi, dan rumah sakit. Untuk

kendaraan sedan, jeep, minibus, pikap,

dan sejenisnya dikenakan tarif parkir

sebesar Rp2.000 hingga Rp3.000 untuk

jam pertama, lalu Rp2.000 untuk setiap

jam berikutnya, kemudian jenis bus,

truk, dan sejenisnya sebesar Rp3.000

untuk jam pertama dan Rp3.000 untuk

setiap jam berikutnya. Sepeda motor

sebesar Rp1.000 per jam.16

Menurut Jusuf Rizal, Pemda sah-sah

saja menaikkan tarif parkir tetapi

harus dilakukan secara transparan

serta dibicarakan dengan DPRD. Namun

yang perlu dilakukan Pemda DKI

bukan hanya menaikkan tarif, tetapi

bagaimana menekan kebocoran

dana-dana parkir yang nilainya

mencapai trilliunan rupiah. “Jangan

sampai kenaikan tarif hanya untuk

menyuburkan korupsi dan kebocoran,“

pungkas dia.

Menaikkan Tarif Parkir

Page 57: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

49

Lebih lanjut menurut Jusuf Rizal,

pihaknya akan membentuk tim

investigasi masalah kebocoran dana

perparkiran yang diduga melibatkan

banyak pihak dan merugikan negara.

“Kita akan ajak LSM penggiat anti

korupsi untuk mengkritisi masalah ini,“

tegas dia.17

“Seharusnya tarif parkir off street

(dalam gedung) menjadi Rp 5.000 per

jam untuk roda empat, apalagi di

tengah kota harus lebih mahal lagi.

Kalau mahal kan orang jadi mikir bawa

mobil. Jadi, kemacetan di jalan bisa

berkurang,“ kata Tigor di Jakarta,

Senin (8/10/2012). Menurutnya,

pengelola parkir off street jangan

takut menaikkan tarif parkirnya.

“Karena kenaikan tarif parkir off

street dapat menaikkan pendapatan

pajak parkir menjadi sekitar Rp 400

miliar pada tahun 2013,“ kata Tigor.

Selain itu, Tigor menilai Dinas

Perhubungan DKI Jakarta seharusnya

juga menetapkan tarif parkir on

street yang jauh lebih mahal dari

parkir off street. Pasalnya, parkir

on street dapat menyita hampir 40

persen badan jalan.

“Sekarang di Jakarta sudah ada

sekitar 16.000 parkir on street

resmi. Ke depan, parkir on street

harus segera dihapuskan karena

parkir off street di Jakarta sudah

sangat banyak, yaitu mencapai

130.000 satuan ruas parkir (SRP). Kan

sudah banyak parkir off street, ya

ditutup saja parkir on street-nya.

Enggak masalah kok. Kalau protes,

jangan naik mobil. Naik kendaraan

umum saja,“ ujarnya.18

Page 58: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

50

Ganjil GenapDirektur Lalu-lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Royke Lumowa,

mengatakan, pembatasan kendaraan melalui plat

nomor ganjil-genap di Jakarta, berkaca dari kesuksesan kota-kota besar dunia

seperti Beijing, China, dan kota besar lain di Eropa.

Ia optimistis pembatasan kendaraan dengan cara itu mampu sedikit mengurai

kemacetan di Jakarta paling tidak sekitar 30-40 persen kemacetan secara

keseluruhan di Jakarta bisa terurai. Sementara untuk jalur-jalur yang akan

diterapkan pembatasan itu, diprediksi akan mengurangi kemacetan lebih dari

50%.19

Kebijakan sistem nomor polisi ganjil-genap akan mulai 2013 mendatang. Kebijakan

tersebut akan diberlakukan pukul 06.00 WIB hingga 20.00 WIB setiap Senin dan

Jumat, kecuali Sabtu, Minggu dan hari libur nasional. Untuk wilayah pemberlakuan

peraturan tersebut adalah pada koridor Busway dan koridor utama di dalam

wilayah yang dibatasi oleh jalan tol lingkar dalam kota DKI Jakarta (jalan-jalan

protokol dalam kota).

Selain itu, akan ada alternatif pewarnaan di pelat nomor mobil, seperti dicat

dan ditempel stiker.

Namun, banyak pendapat mengatakan kebijakan itu memunculkan imbas negatif,

antara lain meningkatnya pembelian mobil serta pemasangan pelat nomor

palsu.20

Page 59: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

51

Ada beberapa kota yang menerapkan kebijakan tersebut misalnya Athena

dan banyak kota-kota Amerika Latin, seperti Mexico City, Santiago, dan Bogota.

Namun, apakah kebijakan roadspace rationing di kota-kota tersebut berhasil?

Berdasarkan laporan riset Bank Dunia terhadap kebijakan tersebut di Mexico

City, kebijakan tersebut gagal. Dalam 6 bulan justru terjadi peningkatan jumlah

berkendara, dan bukannya menurun.21

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meyakini peraturan tersebut dapat

mendorong masyarakat untuk beralih kepada angkutan umum. Dengan kondisi

transportasi massal yang masih memprihatinkan di Jakarta, Jokowi mengatakan

harus segera dipersiapkan penambahan armada dan kenyamanan angkutan

massal.22

Page 60: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

52

MRTKetua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Danang Parikesit,

mengatakan, keunggulan mass rapid transit (MRT) adalah kemampuannya untuk

mengubah tata ruang kota.

Danang menambahkan, kebutuhan masyarakat baik TransJakarta maupun

MRT adalah sebanding karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Strategi jangka panjang MRT, lanjut Danang, adalah antara sistem transportasi

dan tata ruang. Karena, apabila MRT hanya mengandalkan target daya angkut

penumpang per hari 750.000 orang, itu tidak cukup.23

PT MRT Jakarta mematok harga tiket kereta bawah tanah Mass Rapid Transit

sebesar Rp15.000,00. Namun, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo keberatan.

harga tiket MRT maksimal Rp10 ribu.24

Gubernur Joko Widodo menyatakan tahap pertama proyek mass rapid transit

(MRT) akan selesai pada 2015 mendatang.

Jokowi mengatakan, pembahasan MRT dengan Menteri Hatta berjalan sangat

positif. Karena itu, dia yakin keputusan tanggal 15 Januari nanti sudah menghasilkan

kesepakatan antara pemerintah pusat dan Pemerintah DKI Jakarta. “Bebannya

DKI berapa persen, bebannya pusat berapa persen,“ ujarnya.25

Page 61: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

53

Pemerintah pusat telah menaikkan beban yang harus ditanggungnya untuk

pembiayaan proyek MRT di Jakarta dari 42% menjadi maksimal 49%. Menteri

Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa punya alasan khusus soal sikap

pemerintah pusat tersebut.26

Page 62: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

54

Page 63: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

55

Kuota BBMTahun 2012, konsumsi BBM bersubsidi sudah jebol

hingga 1,23 juta kl. Dari semula 40,4 juta kl,

menjadi 44,04 juta kl hingga penambahan pada

akhir tahun lalu menjadi 45,23 juta kl.

Tahun 2013: pemerintah mengajukan kuota BBM

bersubsidi hingga 46 juta kl. Ada wacana dari

Kementerian ESDM untuk menaikkan harga BBM

bersubsidi dari Rp4.500 menjadi Rp6.000 per liter.27

Konsumsi BBM bersubsidi di DKI Jakarta hingga Mei

2012 melampaui 36% dari kuota yang ditetapkan.

Dalam catatan Pertamina, kuota Premium DKI

Jakarta tahun 2012 adalah 1,5 juta kiloliter.

Namun, hingga Mei 2012 sudah 818.369 kiloliter

atau lebih dari separuh kuota sudah terpakai.

Konsumsi BBM bersubsidi telah mencapai 14,15

juta kiloliter. Angka ini berarti konsumsi per April

sudah 7,4% di atas kuota.

Konsumsi BBM bersubsidi tahun ini diperkirakan

bisa mencapai 44,1 juta kiloliter. Awalnya pada

APBN 2012 kuota BBM bersubsidi ditetapkan 37,5

juta kiloliter. Namun, dalam APBN-P 2012, kuota

BBM Bersubsidi telah ditambah menjadi 40 juta

kiloliter.28

Page 64: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

56

ERPPemberlakuan ERP pada tahap awal akan dilaksanakan di area Blok M-Stasiun

Kota, Gatot Subroto (Kuningan-Senayan), Rasuna Said-Tendean, Tendean-Blok

M, dan Asia Afrika-Pejompongan. Penerapan selanjutnya di area tahap II dan

tahap III.

Area tahap II meliputi Dukuh Atas-Manggarai-Matraman, Gunung Sahari-

Jatinegara, serta Kampung Melayu-Casablanca-Satrio-Tanah Abang.

Area tahap III mencakup Grogol-Roxi-Harmoni, Tomang-Harmoni-Pasar Baru,

Cempaka Putih-Senen-Gambir, Cawang-Pluit-Tanjung Priok, Cawang-Tanjung Priok,

dan Sunter-Kemayoran.

Usulan Dinas Perhubungan untuk menentukan tarif ERP atau jalan berbayar

sebesar Rp6.000-Rp21.000 dinilai terlalu kecil.

Sumber: Hidayat, Nurul. 2011. Tarif ERP Murah, Balik ke Mobil Pribadi. http://megapolitan.kompas.com/

read/2011/07/08/11034061/Tarif.ERP.Murah.Balik.ke.Mobil.Pribadi

Page 65: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

57

Angkutan BeratBulan Juli 2011, penegakan hukum kebijakan pembatasan operasional angkutan

berat mulai diterapkan. Pembatasan operasional angkutan berat dipermanenkan

untuk tiga ruas tol dalam kota, yakni Cawang-Tomang, Tomang-Pluit, dan Pluit-

Kembangan pukul 05.00 sampai 22.00 WIB. Untuk ruas tol dalam kota Cawang-

Tanjung Priok, Pasar Rebo-Cawang, dan Cawang-Cikunir masih dibuka sampai nanti

ruas jalan E2 dan W2 selesai.29 Tangerang Selatan tetap akan menjalankan

kebijakan pada pukul 06.00-10.00 dan pukul 16.00-20.00 WIB.30

Page 66: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL
Page 67: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

Analisishasil SurveI

Page 68: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

60

Ya, seluruh warga Jakarta kini harus bisa

membiasakan diri dengan situasi transportasi yang

kian memburuk. Berbagai macam upaya telah dilakukan

oleh pemerintah sejak beberapa tahun yang lalu,

namun bisa dikatakan belum memberikan hasil yang

signifikan. Jelas, masalah ini bukan masalah yang

mudah untuk dipecahkan.

Banyak sekali akar masalah yang harus kita

perhatikan dalam hal ini. Yang paling utama adalah

sarana transportasi. Untuk itu beberapa waktu lalu,

Volume Factory melakukan survei secara online,

diikuti oleh 130 warga Jakarta secara acak, terkait

masalah transportasi ibu kota Jakarta. Berikut

kami sajikan beberapa fakta menarik yang kami

dapatkan dari para responden kami.

Page 69: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

61

KENDARAAN UMUM? NO!Dari 130 responden kami, sebanyak 72% responden memilih menggunakan

kendaraan pribadi dibanding kendaraan umum terkait dengan efisiensi

waktu dalam perjalanan. Mereka berpendapat bahwa menggunakan kendaraan pribadi relatif lebih cepat dibanding dengan menggunakan kendaraan umum yang kerapkali tidak menentu.

Contohnya, kedatangan bus yang tidak tepat waktu, kurangnya ketersediaan

bus, dan akses menuju halte terdekat lebih sulit.

Di samping efisiensi waktu, fakta menarik

lainnya juga terdapat pada spending.

Sebanyak 29% pengguna kendaraan

pribadi mengaku bahwa jika dihitung-hitung,

menggunakan kendaraan pribadi relatif lebih murah daripada

menggunakan kendaraan umum, sehingga

hal ini menjadi alasan kuat mereka

untuk tetap menggunakan kendaraan

pribadi. Adapun, 28% di antaranya, tetap

memilih menggunakan kendaraan pribadi

meskipun biayanya lebih mahal daripada

menggunakan kendaraan umum.

Page 70: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

62

Fakta menarik lain yang mempengaruhi

pilihan warga Jakarta untuk menggunakan

kendaraan pribadi/umum adalah jarak.

Dapat kita lihat pada diagram di atas,

pada jarak 6-20 km, orang lebih cenderung memilih kendaraan pribadi sebagai alat transportasi

mereka dibanding kendaraan umum.

Namun sebaliknya, pada jarak di atas

36 km, warga Jakarta lebih memilih

menggunakan kendaraan umum (bus,

kereta, dll.) daripada kendaraan pribadi.

Sangat disayangkan, pengguna sepeda

masih sangat minim di Jakarta, meskipun

pada jarak yang relatif terjangkau

(kurang dari 10 meter). Padahal,

sepeda merupakan alat transportasi

yang ramah lingkungan dan kini telah

menjadi tren di banyak negara lain.

Kapan warga Jakarta bisa lebih peduli

terhadap lingkungan hidupnya?

Fakta-fakta tersebut merupakan

beberapa alasan yang membuat

jumlah kendaraan pribadi semakin

padat dan meningkat drastis. Pada

tahun 2011 tercatat ada 11,3 juta kendaraan pribadi di Jakarta. Dengan bertambah

padatnya kendaraan di Jakarta,

maka semakin sedikit ruas jalan yang

tersedia, dan semakin seringlah macet

terjadi. Diprediksi, pada tahun 2014 Jakarta macet total.

Page 71: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

63

BUTUH SOLUSI?Melihat fakta-fakta tersebut, tentu

akan membuat kita cemas. Bagaimana

kelangsungan hidup kita nanti? Anak-

anak kita? Bagaimana masa depan

Jakarta?

Setiap masalah harus ada solusinya.

Demikian juga dengan kemacetan

di Jakarta. 58% responden kami

berpendapat bahwa kunci utama untuk

keluar dari kemacetan adalah dengan

revitalisasi kendaraan umum. Solusi ini

sangat berkaitan dengan solusi kedua

terbanyak yang dicetuskan oleh para

responden kami, yaitu membatasi

kepemilikan mobil pribadi (22%).

Dari solusi-solusi yang dicetuskan oleh

para responden, dapat kita simpulkan

bahwa kemacetan di Jakarta tidak

hanya disebabkan oleh buruknya

sarana transportasi umum. Faktor-

faktor lain seperti jumlah kendaraan

pribadi, jalanan ibu kota, jalur

pedestrian, sebenarnya juga saling

berkaitan satu sama lain.

Kita semua tahu kemacetan tidak

pernah memberikan dampak positif

dari mana pun. Polusi udara, kerugian

ekonomi, kesehatan adalah sedikit dari

beberapa dampak kemacetan. Sudah

waktunya kita bertindak, membawa

perubahan untuk Jakarta!

Page 72: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL
Page 73: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

AnalYsisOF THE SurveY RESULT

Page 74: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

66

Now all citizens of Jakarta must be able to get

used to the worsening situation of transportation.

Several kinds of attempts have been made by the

government since several years ago, but it can

be said that the result hasn't been significant. It

is obvious that the problem is not easy to solve..

There are so many roots of problem that need

attention. The most fundamental one is means of

transportation. For the purpose, Volume Factory

recently had conducted an online survey, randomly

involving 130 residents of Jakarta, on the problem

of transportation of the capital of Jakarta. Some

interesting facts we have found are presented as

follows.

Page 75: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

67

PUBLIC TRANSPORT? NO!Out of 130 respondents, 72% of them choose to use private vehicles

rather than use public transport, related to the time efficiency of the trip.

They have an opinion that using private vehicles are relatively faster than public transport, which is often uncertain. For examples, the arrival of buses is not on time, the buses are lack of

availability, the access to the nearest bus top is difficult, etc..

Besides the time efficiency, the

interesting fact lies in the spending. As

many as 29% of the users of the

private vehicles admitted that if all

things are considered, using private vehicles is relatively cheaper than using public transport, therefore it

becomes a strong reason to continue

using private vehicles. Meanwhile, 28% of

them keep using their private vehicles

even though the cost is more expensive

than using public transport.

Page 76: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

68

Another interesting fact that affects

the choice of Jakarta residents to

use private vehicles/public transport

is distance. As we can see on the

diagram above, when the distance is 6-20 km, people tend to choose private vehicles as their means of transport rather than public

transport. However, when the distance

is more than 36 kilometers, citizens of

Jakarta choose to use public transport

(buses, trains, etc) rather than private

vehicles. Unfortunately, the users of

bicycles are still minimal, even though

the distance may be realtively

reachable (less than 10 kilometers).

In fact, bicycles are environmentally

friendly means of transport and today

they have becomea trend in many

other countries. When will the citizens

of Jakarta be able to care more

about their environment?

Those facts are some reasons

why private vehicles are increasingly

overcrowded and their number is

drastically rising. In 2011 it is recorded

that there were 11.3 millions private vehicles in Jakarta. The more the number of vehicles in

Jakarta, the shorter the stretch of

road available, and more often the

traffic jam happens. It is predicted

that in 2014 the traffic of Jakarta will be completely jammed..

Page 77: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

69

NEED A SOLUTION?Seeing the facts certainly makes us

worried. How is our life's sustainability

in the future? How are our children?

How is the future of Jakarta?

There must be a solution for every

problem. The same goes to the

traffic jam in Jakarta. As many as

58% of our respondents have an

opinion that the main key to escape

from the traffic jam is revitalization

of public transport. This solution

closely relates to the second solution

stated by our respondents, namely

limiting the ownership of private cars

(22%)..

From the solutions stated by the

respondents, we can conclude that

the traffic jam in Jakarta is not

only caused by the bad quality of

the means of public transport. Other

factors, such as the number of

private vehicles and the length of

roads of Jakarta and the pedestrian

lanes, are actually related each

other.

We all know that the traffic jam

never gives a positive impact. Air

polution, economic loss and health loss

are just a few of some impacts of

the traffic jam. It is the time for us

to act, bringing a change for Jakarta!

Page 78: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL
Page 79: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

what othercountrieshave done

Page 80: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

72

RATIONING CAN BACKFIRE“Hari Bebas Mobil“ di Kota MeksikoGunnar S. Eskeland, Tarhan FeyziogluThe World Bank, Policy Research Department, Public Economics Division

December 1995

Analisis urutan waktu mengindikasi dengan kuat bahwa total penggunaan mobil di kota

Meksiko bergeser menuju ke atas oleh regulasi, mengindikasikan bahwa total bersih

pembelian mobil yang positif seharusnya memegang peran penting (karena dapat

diharapkan bahwa banyak rumah tangga tidak akan menambah kepemilikan mobil untuk

mengurangi, atau tetap tidak mengubah, penggunaan mobil mereka).

Menggunakan data survei rumah tangga dari Meksiko untuk memperkirakan modelnya,

kami menyimulasi jawaban individual terhadap larangan tsb. Model ini menunjukkan

bahwa beberapa rumah tangga ingin membeli lebih banyak mobil sebagai hasil dari

regulasi, sementara lebih banyak rumah tangga yang ingin mengurangi jumlah mobil

mereka.

Page 81: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

73

WHY WIDENING HIGHWAY WON’T WORKThe Campaign for Sensible Transportation,

P.O. Box 604, Santa Cruz, CA 95061. May 12, 2002

Tulisan ini memberi informasi yang membawa kita pada kesimpulan sebagai berikut:

- Menambah jalur pada Highway 1 (bahkan HOV atau jalur “commuter“ kemungkinan

besar tidak dapat meredakan kemacetan lalu-lintas, oleh sebabnya itu

bukanlah solusi untuk lalu-lintas kita.

- Kemacetan lalu-lintas dapat dikurangi dengan berbagai variasi strategi tanpa

pelebaran, banyak darinya lebih murah, dapat diselesaikan lebih cepat daripada

pelebaran jalan tol, dan akan menyediakan solusi jangka panjang.

Pilihan transportasi yang harus disediakan adalah:

- Menyediakan bantuan dana yang dibutuhkan untuk bus: The Santa Cruz

Metropolitan Transit District

- Memberdayakan 32-mil koridor rel - the Santa Cruz Branch Line

- Menyediakan bantuan dana untuk program yang mengurangi perjalanan dengan

mobil:

- Menggalakkan progam-program yang memfasilitasi flextime and telecommuting

employment modes: banyak pekerja pergi bekerja untuk menghabiskan lebih

banyak waktu mereka pada terminal computer -- pekerjaan yang mungkin

dapat dikerjakan dengan lebih efektif dari rumah.

Pelebaran jalan tol sangat berpotensi dalam menyumbang penurunan kualitas

lingkungan yang signifikan, khususnya peningkatan polusi udara, kebisingan, dan visual.

Di antaranya adalah:

•> Kebisingan: Sumber kebisingan terbesar di Santa Cruz adalah deru

kendaraan yang berasal dari jalan tol. Kebisingan ini akan meningkat secara

cepat jika jalan tol diperlebar. Dinding peredam suara dapat mengurangi

sebagian dari kebisingan, tetapi akan meningkatkan kebisingan untuk yang lain,

khususnya mereka yang berada di atas dan di jalan tol..

•> Polusiudara: Akhir-akhir ini kendaraan bermotorlah yang menjadi sumber terbesar dari polusi udara dalam suatu negara. Memperlebar jalan tol 1

Page 82: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

74

tentunya menambah kepadatan lalu lintas, dengan peningkatan polusi udara

yang besar. Sebuah penelitian terakhir menemukan bahwa “Anak yang hidup

di lingkungan sekitar jalan yang sibuk atau jalan tol memiliki risiko terkena

penyakit kanker, termasuk leukemia pada anak yang lebih besar. Penelitian

ini menunjukkan bahwa rumah yang berdekatan dengan jalan yang mewadahi

20.000 atau lebih kendaraan setiap harinya memiliki enam kali lipat kemungkinan

anak terkena kanker, termasuk leukemia anak. (jalan tol 1 melayani 100.000

kendaraan setiap harinya.)

Yang terutama harus diperhatikan

adalah analisis lingkungan pada tahap

1 (dari proyek pelebaran jalan tol 1

(dari “fishhook“ sampai persimpangan

La Fonda ), kini telah selesai, tanpa

memperhitungkan faktor kesehatan

termasuk yang sudah disebutkan di

atas.

> Estetika: Banyak pohon dan banyak penghijauan akan ditiadakan. Jalur hijau

sepanjang jalan tol 1 adalah ciri dari

keindahan Santa Cruz yang dominan

dan harus dilindungi.

Dinding peredam suara tidak terlihat

oleh pandangan; keberadaan mereka

memiliki pengaruh dalam mengubah jalan

tol menjadi kanal beton. Proyek tahap

1 yang akan memperlebar jalan tol

1 antara “fishhook“ dan La Fonda

Avenuemenawarkan untuk membangun

dinding peredam suara sepanjang dua

setengah mil dari segmen tersebut.

Gellner mencatat bahwa dinding

peredam suara sedang terus dibangun,

dengan hasil “di sini, di negara terindah

Page 83: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

75

dalam sebuah bangsa terhampar luas jalan dengan pemandangan telah

tersia-siakan pada kedua sisinya dengan adanya pembatas-pembatas yang

sangat besar, yang memberikan pemandangan membosankan yang hanya

berusaha diatasi oleh penggunaan warna dan motif.

Ia menyimpulkan : “Haruskah masyarakat

mendukung program pembangunan dinding peredam

kebisingan, dimana tentunya akan menguntungkan

pabrik beton, memberikan manfaat yang terbatas

hanya untuk beberapa pemilik tanah, dan pada

saat yang sama jalan raya menghabiskan waktu

jutaan komuter?“

Page 84: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

76

•> Akibatuntuklingkungan: Semua jalan adalah pembatas pergerakan kehidupan di alam. Ratusan hewan terbunuh oleh kendaraan yang lalu lalang setiap

tahunnya di Santa Cruz, dan jumlah ini akan terus bertambah jika suatu jalan

diperlebar. Apalagi konstruksi jalan terpaksa mengancam habitat alam liar. Jalan

tol 1 memotong beberapa jalan tepi pantai, dan hanya sedikit usaha yang dilakukan

untuk melestarikan lingkungan sepanjang jalan-jalan tersebut.

WIDENING HIGHWAY WILL ENCOURAGE SPRAWL.Memperlebar jalan tol akan mendorong penyebaran yang tidak merata.

Apa yang kita inginkam di Santa Cruz? Apa kita benar-benar menginginkan pengembangan

lahan pada tanah peternakan dan tempat terbuka? Apa kita menginginkan

pengembangan perumahan yang besar? Pelebaran jalan tol akan mempermudah

Wal-Mart, Hope Depot, Target dan pengembangan perumahan yang menyebar

secara tidak merata, semuanya menimbulkan kebergantungan terhadap kendaraan

pribadi. Apalagi pedagang dan bisnis lokal harus mengalami kesulitan karena adanya

pedagang yang lebih besar.

Page 85: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

77

TRANSPORT PROBLEMS FACING LARGE CITIESTom Edwards and Stewart SmithISBN 978 0 7313 1837 7

June 2008

Kota-kota di seluruh dunia sedang mengalami masalah

transportasi berupa kiemacetan di jalan-jalan, terlampau

sesaknya transportasi publik, dan kekurangan modal untuk

membiayai proyek infrastruktur utama adalah sesuatu

yang lumrah. Hanya ada beberapa kota besar yang telah

berusaha meminimalisasi penggunaan mobil. Para perencana

transportasi telah menunjukkan bahwa dalam rangka mem-

buat transportasi kota lebih berkelanjutan, pendekatan

“carrot and stick“ dibutuhkan untuk menggalakkan masyara-

kat untuk menggunakan transportasi publik dan mengurangi

penggunaan mobil. Hal ini juga membuktikan bahwa sistem

transit publik yang berhasil memiliki tiket terusan yang ter-

integrasi, pada umumnya dalam bentuk “smartcard“. Den-

gan sistem ini, tingkat tarif disederhanakan, dan penumpang

memiliki informasi akses yang mudah. Pada akhirnya, banyak

kota berkelas internasional telah memiliki organisasi yang

terlalu dominan, sering kali dengan ahli-ahli independen, yang

bertanggung jawab dalam koordinasi transportasi -- baik

perencanaan jalan dan transit publik. Sebagai contoh, The

Metropilitan Transport Authority di New York diatur oleh

17 anggota dewan (board), dengan penetapan yang dibuat

oleh tingkat pemerintah yang bervariasi dan partisipasi

dari perwakilan komunitas. Vancouver memiliki sembilan ang-

gota dewan, yang memiliki tanggung jawab untuk ketentuan

transportasi publik dan jaringan jalan.

Page 86: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

78

OVERCOMING CONSTRAINTS, SUSTAINING MOBILITYCentre for Liveable City, Ministry of National Development, SingaporeLand Transport Authority, Ministry of Transport, Singapore2013

Kebijakan Eksekutif

Sarana:

- Sistem Jatah Kendaraan (Vehicle Quota System/VQS)

VQS adalah system penjatahan jumlah kendaraan baru yang boleh terdaftar

di Singapura setiap tahunnya. Penjatahan ini dihitung berdasarkan penambahan

kendaraan bermotor yang diijinkan yang berkelanjutan untuk waktu yang

panjang.

- Sertifikat Hak (Certificate of Entitlement/COE)

Dibawah VQS, setiap orang yang ingin mendaftarkan kendaraan bermotor

yang baru harus meminta COE, yang memberikan ia hak kepemilikan dan

penggunaan kendaraan bermotor selama 10 tahun. COE dialokasikan lewat

mekanisme pasar, yang menjadikannya adil. Penjatahan tersebut dilaksanakan

dua kali dalam sebulan dan permintaan untuk mendapatkan COE dapat disele-

saikan melalui sistem pelelangan online. Harga permohonan COE yang sukses

tersebut demikian mencerminkan “market clearing price“ dimana orang-orang

rela membayar untuk memiliki sebuah mobil.

COE berlaku selama 10 tahun. Ada ketentuan pemotongan harga bila sebuah

mobil dibatalkan keanggotaannya sebelum 10 tahun. Biaya COE terus meningkat

dari tahun ke tahun.

- Sistem ERP (Electronic Road Pricing)

ERP dilakukan di area ECP, CTE, PIE dan CBD pada tahun 1998. Harga dan biaya

penambahan jam bertujuan untuk mengurangi kemacetan di jalan.

- Pajak Jalanan

Kebijakan fiskal yang diambil adalah untuk mengekang pertumbuhan populasi

kendaraan. Hal ini termasuk pajak jalanan berat, sebanding dengan biaya

pendaftaran kendaraan.

Page 87: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

79

Page 88: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL
Page 89: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

Focus Groupdiscussion

&Connectng

Jakarta

Page 90: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

82

FOCUS GROUP DISCUSSION

Pada tanggal 21 Agustus 2013, Ikatan Arsitek Indonesia-Jakarta bekerjasama

dengan Volume Factory mengadakan Focus Group Discussion dengan topik infrastruktur

transportasi Jakarta -- optimalisasi fungsi dan sebagai identitas kota, sebagai suatu

bagian dari acara Design Week 1.2 bersama dengan para narasumber:

1. Pergaulan Butar Butar (UNIT PENGELOLA TRANSJAKARTA)

2. Udar Pristono (KEPALA DISHUB DKI JAKARTA)

3. Dono Boestami (PT. MASS RAPID TRANSIT JAKARTA)

4. Sukmawati Syukur (PT. JAKARTA MONORAIL)

5. Yoga Adiwinarto (ITDP INDONESIA)

6. Rangga Panji (PANCALEN CYCLES)

Pada Focus Group Discussion tersebut, ada 5 poin yang dibahas, yaitu:

- Bagaimana rencana integrasi moda-moda transportasi umum Jakarta pada masa

yang akan datang?

- Apa usaha lainnya yang bisa dilakukan untuk membuat masyarakat beralih meng-

gunakan transportasi umum?

- Di beberapa kota seperti Sydney dan Las Vegas, monorail dianggap gagal dan

akan segera dibongkar/diganti. Bagaimana dengan rencana Monorail Jakarta

untuk mencegah agar hal tersebut tidak terjadi?

- Sepeda merupakan salah satu moda transportasi yang murah dan menyenang-

kan. Apakah ada rencana untuk mengintegrasikan sepeda dengan moda trans-

portasi umum yang sudah ada?

Page 91: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

83

Acara FGD Connecting Jakarta dimulai

sekitar pukul 18.30, dan dibuka oleh

Ketua IAI Jakarta Bapak Steve J.

Manahampi. Setelah itu pemaparan

tentang transportasi umum di Jakarta

dijelaskan dengan menyeluruh oleh

Kepala Dinas Perhubungan Bapak Udar

Pristono. Bapak Pristono menjelaskan

perkembangan dan rencana Dinas

Perhubungan dalam upayanya untuk

meningkatkan daya tampung penumpang

sampai dengan fasilitas pendukungnya

seperti terminal bus dan kereta api.

Setelah pemaparan secara umum

mengenai transportasi umum di Jakarta,

Bapak Ansorudin dari Commuter

Jabodetabek menambahkan dengan

pemaparannya tentang sistem integrasi

kereta api, khususnya Commuter Line.

Dengan jumlah penumpang mencapai 500

ribu penumpang per hari, Commuter Line

diberi target untuk bisa mencapai 1 juta

penumpang per hari. Untuk mencapai

hal ini, Commuter Line akan melakukan

peningkatan pelayanan ticketing,

penambahan gerbong kereta, dan juga

berharap dari dinas perhubungan untuk

mengurangi perlintasan sebidang. Hal ini

harus dilakukan agar tingkat kecelakaan

diminimalisasi dan headway antarkereta

menjadi semakin cepat, sehingga bisa

menampung jumlah penumpang lebih

banyak.

Bapak Iwan Prijanto dari MRT

Jakarta memaparkan tentang variasi

moda transportasi di Jakarta. Jenis

transportasi umum harus saling

melengkapi dan yang utama harus

memberikan kenyamanan pada

penggunanya, dengan melayani servis

sesingkat-singkatnya (door to door).

Jadi, diharapkan transportasi umum itu

dapat menjadi bagian kota yang penting

dan bisa memanusiakan penggunanya,

sehingga dengan sendirinya kendaraan

bermotor akan ditinggalkan dan semua

beralih ke transportasi umum.

Selanjutnya, presentasi dilanjutkan

oleh Bapak Yoga Adiwinarto dari ITD

Indonesia. Beliau menyampaikan prinsip-

prinsip transportasi dalam kehidupan

urban, seperti akses untuk pejalan kaki,

Page 92: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

84

sepeda, hubungan atau konektivitas,

tempat transit, pencampuran kegiatan

urban, kepadatan dan kesatuan fungsi

sampai dengan perpindahan moda

transportasi pribadi ke tranportasi

umum.

Sebagai penutup, Rangga Panji

seorang desainer, pemilik bengkel, dan

pengguna sepeda juga memaparkan

tentang penggunaan sepeda di kota.

Bagaimana sepeda dapat menjadi

moda transportasi yang efektif dan

bisa dijangkau oleh seluruh lapisan

masyarakat.

Sangat disayangkan, perwakilan dari

Monorail Jakarta berhalangan hadir

pada acara ini, sehingga penjelasan

tentang rencana moda transportasi

ini belum dapat terlaksana. Karena

keterbatasan waktu, sesi tanya

jawab antarnarasumber dan juga

para pengunjung yang hadir malam itu

belum dapat dilaksanakan. Diharapkan

pada kegiatan FGD Connecting Jakarta

berikutnya yang akan diadakan pada

acara Design Week 1.2 oleh IAI Jakarta,

dapat dilanjuti oleh sesi tanya jawab

setelah mendapatkan pemaparan dari

berbagai pihak transportasi umum di

Jakarta pada FGD kali ini.

Dari pemaparan para narasumber,

moda transportasi umum di Jakarta

sudah menunjukkan peningkatan yang

pesat dan menjadi lebih baik. Hanya

ada beberapa aspek penting kerapkali

dilupakan. Contohnya, dari hubungan dan

akses menuju moda-moda transportasi

itu tidak dirancang secara menyeluruh

sehingga kenyamanan pengguna trans-

portasi umum terabaikan. Hal ini meru-

pakan aspek yang sangat penting agar

pengguna transportasi pribadi mau pin-

dah menggunakan transportasi umum.

Permasalahan lainnya juga yang perlu

ditindaklanjuti adalah perihal ticketing

dan integrasinya secara menyeluruh di

Jakarta. Sepertinya akan lebih memu-

dahkan apabila transportasi umum di

Jakarta bisa diakses dengan melaku-

kan pembayaran tiketnya melalui satu

kartu. Tentunya hal ini pasti akan mem-

permudah dan memberikan kenyamanan

bagi para penggunanya.

Berbagai aspek penting lainnya antara

lain adalah bagaimana bisa menciptakan

ruang-ruang urban yang baru, dan me-

nyediakan fasilitas hubungan antarka-

wasan yang efektif sehingga fokus

transportasi itu benar-benar dipusatkan

pada perpindahan dan pergerakan ma-

nusianya bukan pada kendaraan atau

moda transportasinya. / Albertus Prawata

Slide presentasi Connecting Jakarta dapat diakses di

http://www.slideshare.net/volumefactory

Page 93: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

85

Page 94: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

86

WORKSHOP CONNECTING JAKARTATercatat sekitar 50% populasi penduduk Indonesia tinggal di kota. Salah satunya

adalah kota Jakarta metropolitan area yang memiliki jumlah penduduk lebih dari

14,1 juta jiwa. Banyak daerah pemukiman baru muncul di daerah pinggiran kota

Jakarta karena faktor urban sprawl dan penyebaran pusat kegiatan sehingga

terjadi banyak persinggungan dari perpindahan masyarakat kota. Dengan demikian

kebutuhan untuk berpergian dari hunian ke tempat untuk beraktivitas akan menjadi

suatu kebutuhan utama, dan telah menimbulkan permasalahan seperti kemacetan.

Dengan tidak didukung oleh sarana transportasi umum yang memadai, dan semakin

banyaknya pengembangan permukiman yang tidak didukung oleh infrastuktur transportasi

umum akan menjadikan mobilitas penduduk menjadi isu yang penting. Perjalanan yang

di gunakan oleh kendaraan pribadi akan menimbulkan berbagai macam permasalahan

dari faktor pemborosan energi tidak terbarukan sampai dengan isu kesehatan dan

polusi udara. Hal tersebut akan menjadikan kota Jakarta menjadi tidak sehat, dan

akan menimbulkan kerugian sosial ekonomi yang sangat besar. Jumlah perjalanan

menggunakan kendaraan pribadi harus ditekan dengan cara pembenahan secara

optimal transportasi umum di Jakarta.

Saat ini Jakarta telah memiliki BRT dengan panjang jalur mencapai 200 km dan

menjadikannya sebagai BRT terpanjang di dunia. Bus TransJakarta memiliki 12

koridor yang menghubungkan seluruh penjuru Jakarta. Dengan moda transportasi lain

seperti MRT dan Monorail yang sedang dalam tahap perancangan dan persiapan

pembangunan, Jakarta telah berbenah untuk menciptakan kehidupan urban yang lebih

baik. Selain itu, keberadaan moda transportasi umum seperti kereta Commuter Line,

Kopaja, Metromini, dan juga Mikrolet ikut mendukung moda transportasi umum yang

ada di Jakarta secara lebih menyeluruh. Dengan adanya moda-moda transportasi

tersebut, Jakarta sudah memiliki integrasi dan koneksi moda transportasi umum

yang tersebar ke seluruh penjuru kota, dan seharusnya permasalahan seperti

kemacetan serta polusi udara bisa segera diminimalisasi.

Page 95: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

87

WORKSHOP CONNECTING JAKARTA

Meskipun sudah didukung oleh moda-moda

transportasi tersebut, permasalahan

seperti kemacetan terus saja tetap

terjadi dan semakin bertambah parah.

Dalam hal ini konsep door to door perlu

ditekankan, yang dalam hal ini para

pengguna transportasi umum harus

mendapatkan pelayanan dari tempat

asal sampai dengan tujuan dengan

aman dan nyaman.

Selama ini pemerintah lebih memfokuskan

pada moda transportasinya dan

melupakan aspek-aspek, seperti

bagaimana pengguna menuju dan

berpindah (transit) dari satu moda

transportasi ke moda transportasi

lainnya, atau menuju ke tempat

tujuannya. Pengguna kerapkali tidak

tahu ke arah mana mereka harus

pergi karena informasi yang tidak jelas

dan membingungkan. Pengguna merasa

terancam karena jalur pedestrian

tidak manusiawi, karena harus berebut

dengan pedagang kaki lima dan ojek

motor. Pengguna pun juga merasa jenuh

karena jembatan-jembatan perpindahan

moda transportasi yang jauh dan tidak

nyaman.

Hal ini tentunya harus menjadi perhatian

bagi seluruh pihak, baik dari masyarakat

serta pihak-pihak yang berwenang,

terutama para pelaksana dan petinggi

transportasi umum di Jakarta.

Berdasarkan isu-isu tersebut, terpilih

5 tim untuk memvisualisasikan dan

mempresentasikan ide-idenya dengan

membuat sebuah konsep perancangan

terhadap koneksi transportasi umum di

Jakarta, khususnya pada koridor 1 (Blok

M-Kota). Kelima site tersebut terletak

di kawasan Benhil, Karet, Dukuh Atas/

Stasiun Sudirman, Sarinah, dan Stasiun

Page 96: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

88

Duren Kalibata. Site tersebut terpilih karena memiliki karakter dan solusi desain

yang berbeda dari site lainnya. Konsep perancangan yang dihadirkan tidak berfokus

pada moda transportasinya saja, tetapi juga pada aksesibilitas dan koneksi dengan

konsep door to door, agar bisa dicapai dengan mudah oleh para penggunanya. Dengan

mempertimbangkan elemen-elemen pendukungnya seperti infografis yang jelas, jalur

pedestrian yang nyaman dan aman, sampai dengan fungsi dan fasilitas yang compact

yang dapat mendukung aktivitas transit, diharapkan dapat memberikan suatu konsep

perancangan yang dapat mendukung koneksi kota Jakarta secara menyeluruh, dan

dapat menghadirkan identitas kota Jakarta yang baik.

Albertus Prawata

Page 97: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

89

Page 98: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

90

Page 99: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

91

Page 100: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

92

Page 101: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

93

Page 102: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

94

Catatan ReviewerWacana konsep door-to-door yang diangkat dalam Workshop Connecting Jakarta

ini, mendiskusikan fasilitas transportasi publik sebagai bagian dari ruang kota yang

akan dialami oleh penggunanya dalam aktivitas keseharian di kota itu sendiri. Kata

kunci efisiensi dan kenyamanan dalam perencanaan sistem transportasi publik,

diwacanakan bukan hanya dalam tataran nominal statistik dari jenis dan jumlah

moda transportasi beserta trayeknya saja, melainkan lebih jauh dieksplorasi

dalam posibilitas bentukan-bentukan ruang dan objek tiga dimensi sebagai rangkaian

sekuensional ruang kota;;memproyeksikan ruang-ruang kota dalam keseharian kita,

yang dapat dialami dengan nyaman dan aman melalui fasilitas transportasi publik.

Melalui investigasi di lima lokasi berbeda, setiap kelompok membawa wacana ini dalam

kajian yang lebih spesifik untuk didiskusikan, dalam hal ini konsep door to door ditelaah

lebih lanjut ke dalam enam poin, yaitu

1. Sistem Navigasi

Sistem transportasi publik yang baik harus mudah dipahami oleh pengguna terutama

dalam memetakan keberadaan dan lokasi tujuan. Dengan demikian, secara mandiri

pengguna dapat merencanakan sendiri jalur aktivitas mereka dengan pilihan moda dan

jalur transportasi yang ada. Petunjuk harus memberikan cara pembacaan ruang-

ruang kota dalam dimensi visual dari perspektif infrastruktur tansportasi.

Bagaimanakah memetakan ruang kota dalam suatu sistem peta beserta tanda-

tanda yang adaptif dengan mental map pengguna?

2.. Pengorganisasian Pengguna Ruang Sirkulasi

Kondisi umum sekarang, semua pengguna jalur sirkulasi bertumpang-tindih di level

permukaan jalan, baik itu manusia, kendaraan non-motor, dan kendaraan bermotor.

Ditambah dengan interupsi dari pedagang kaki lima yang turut memadati ruang ini. Pada

waktu yang sama, papan-papan reklame dan area parkir juga berebut lahan di sini.

Mungkinkah ada sistem pembagian ruang yang lebih efektif, aman, dan terorganisasi?

Baik secara vertikal maupun horizontal ?

Page 103: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

95

3. Hibridasi Tipologi Ruang

Dalam bahasa perancangan, ruang penghubung (contoh: Jembatan) adalah ruang

sirkulasi yang menyambungkan dua titik, tanpa ada aktivitas lain di dalamnya. Namun,

pada kenyataannya, ruang-ruang seperti ini banyak diartikulasikan tidak hanya

sebagai ruang sirkulasi, tetapi juga sebagai ruang berkumpul, bertransaksi, bernaung,

dan lainnya.

Melihat fernomena ini, ada satu pertanyaan menarik, Mungkinkah sebuah infrastruktur

transportasi seperti jembatan biasa diaktivasi menjadi ruang-ruang beraktivitas?

Melalui proses hibridasi dengan ruang-ruang lainnya selain ruang sirkulasi? Bagaimana

jika jembatan itu sendiri beroperasi sebagai transport hub yang kompak?

4. Aktivasi Ruang Publik Kota

Pembangunan suatu fasilitas transportasi publik dalam suatu lokasi, tentunya akan

memberikan dampak terhadap kehidupan lingkungan sekitarnya. Selain aksesibilitas

terhadap sistem transportasi, keberadaan fasilitas publik tersebut dapat menstimulus

dan menciptakan ruang-ruang publik baru (baik terbuka/ tertutup) dalam ruang kota

dengan beragam variasi fungsi dan program. Dari ruang terbuka hijau, ruang komunitas

hingga ruang-ruang yang dapat digunakan untuk memberdayakan warga sekitarnya.

Apa strategi-strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan fungsi “publik“ dari

sebuah sarana transportasi?

5. Identitas

Dengan keberadaan dan pergerakannya yang menjangkau semua penjuru kota,

sebenarnya fasilitas transportasi publik merupakan bagian besar dari pembentuk

identitas suatu kota yang mudah ditangkap. Fasilitas itu diakses oleh semua orang,

baik warga kota maupun turis dari berbagai kalangan sosial dan ekonomi. Berbeda

dengan dengan bangunan-bangunan seperti museum atau monumen yang notabenenya

ikon sebuah kota, fasilitas publik ini bersifat statis dengan tingkat aksesibilitas serta

penggunaan yang jauh lebih rendah.

Berdasar pada argumen ini, dapatkah moda tansportasi publik beserta ruang-

ruangnya didesain sebagai bagian dari identitas kota? Seperti London bus atau yellow

cab yang identik dengan New York.

Page 104: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

96

6. Material

Merujuk pada kondisi ruang fasilitas transportasi publik sekarang, ada titik perhatian

lain terhadap posibilitas penggunaaan material yang lebih kontekstual dan hemat

biaya, baik secara operasional maupun perawatannya. Mengambil contoh dari halte

busway yang ada, material yang digunakan dinilai sangat generik dan tidak sustain

dalam kaidah penghawaan juga ketahanan. Sangat baik untuk dipikirkan ulang, terutama

kaiatannya dengan standar regulasi material untuk fasilitas publik.

Material apa yang cocok digunakan untuk fasilitas transportasi publik di kota seperti

Jakarta?

Poin-poin di atas beserta pertanyaan yang mengikutinya, diharapkan dapat menjadi

landasan awal yang baik untuk mengembangkan konsep door to door ke depannya.

Apalagi dengan melihat sekarang ini bahwa sebagian besar perhatian dalam

perencanaan sistem transportasi publik, masih dalam wacana keteknisannya saja,

walaupun fakta di lapangan sudah menunjukkan konsep ini harus segera dipikirkan

aplikasinya. Hal ini guna menunjang terwujudnya transportasi publik yang aman,

nyaman, dan terjangkau oleh masyarakat --sebelum gempuran mobil-mobil murah

yang akan menggoda kembali masyarakat untuk memilih kendaraan pribadi sebagai

alat transportasi di kota.

Rizki M. Supratman

Page 105: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

97

Catatan AkhirFacts1 Rulistia, Novia D. (2011). For traffic solutions, Jakarta gets failing grade. Dari http://www.thejakartapost.com/news/2011/06/10/for-traffic-solutions-jakarta-gets-failing-grade.html2 Priharseno, Zico Nurrashid. (2012). Bus Boleh Masuk Busway, tetapi... Ada Syaratnya. Dari http://megapolitan.kompas.com/read/2012/11/29/17581489/Bus.Boleh.Masuk.Busway.tetapi.Ada.Syaratnya3 Dundu, Pingkan E. (2008). 1.874 Bus Patas Non AC akan Dihapus. Dari http://nasional.kompas.com/read/2008/06/03/20012915/1.874.bus.patas.non.ac.akan.dihapus4 Meryana, Ester. (2012). Survei: Angkutan Umum Biang Kemacetan. Dari http://megapolitan.kompas.com/read/2012/07/01/15401544/Survei.Angkutan.Umum.Biang.Kemacetan5 Akuntono, Indra. (2013). Jokowi Senang Gaji Sopir Busway Rp 7,7 Juta. Dari http://megapolitan.kompas.com/read/2013/03/20/19321068/Jokowi.Senang.Gaji.Sopir.Busway.Rp.7.7.Juta6 Nugroho, Andi Sapto. (2012). Sekitar 14 Ribuan Bajaj Bertebaran di Jakarta, Hanya Sedikit yang Gunakan BBG. Dari http://www.jurnas.com/news/50464/Sekitar-14-Ribuan-Bajaj-Bertebaran-di-Jakarta,-Hanya-Sedikit-yang-Gunakan-BBG/1/Ibu-Kota/Balai-Kota7 Meryana, Ester. (2012). Survei: Angkutan Umum Biang Kemacetan. Dari http://megapolitan.kompas.com/read/2012/07/01/15401544/Survei.Angkutan.Umum.Biang.Kemacetan8 Meryana, Ester. (2012). Survei: Angkutan Umum Biang Kemacetan. Dari http://megapolitan.kompas.com/read/2012/07/01/15401544/Survei.Angkutan.Umum.Biang.Kemacetan9 Taufik Rachman. (2012). 2014 Kemacetan di Jakarta Diprediksi Semakin Parah. Dari http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/12/09/13/maahgc-2014-kemacetan-di-jakarta-diprediksi-semakin-parah

10 Akuntono, Indra. (2012). Jokowi Setujui Penambahan 150 Gerbong Kereta. Dari http://megapolitan.kompas.com/

read/2012/11/05/16253034/Jokowi.Setujui.Penambahan.150.Gerbong.Kereta11 Saragih, Selamat. (2012). Jokowi Setujui Penambahan 150 Gerbong Kereta. Dari 1. Akuntono, Indra. (2012). Jokowi Setujui Penambahan 150 Gerbong Kereta. Dari http://megapolitan.kompas.com/read/2012/11/05/16253034/Jokowi.Setujui.Penambahan.150.Gerbong.Kereta12 Sofyan, Eko Hendrawan. (2012). Kemacetan Tetap Jadi Momok. http://health.kompas.com/read/2012/04/24/05434841/Kemacetan.Tetap.Jadi.Momok.13 Tampubolon, Hans David. (2012). The end is nigh for Jakarta public transportation. Dari http://www.thejakar-tapost.com/news/2011/01/28/%E2%80%98the-end-nigh-jakarta-public-transportation%E2%80%99.html14 Tampubolon, Hans David. (2012). The end is nigh for Jakarta public transportation. Dari http://www.thejakar-tapost.com/news/2011/01/28/%E2%80%98the-end-nigh-jakarta-public-transportation%E2%80%99.html15 The Coordinating Ministry of Economic Affairs The Republic of Indonesia - Japan International Cooperation Agency (JICA). (2012). JUTPI FINAL REPORT.16 The Coordinating Ministry of Economic Affairs The Republic of Indonesia - Japan International Cooperation Agency (JICA). (2012). JUTPI FINAL REPORT.17 The Coordinating Ministry of Economic Affairs The Republic of Indonesia - Japan International Cooperation Agency (JICA). (2012). JUTPI FINAL REPORT.18 The Coordinating Ministry of Economic Affairs The Republic of Indonesia - Japan International Cooperation Agency (JICA). (2012). JUTPI FINAL REPORT.19 The Coordinating Ministry of Economic Affairs The Republic of Indonesia - Japan International Cooperation Agency (JICA). (2012). JUTPI FINAL REPORT.20 Sofyan, Eko Hendrawan. (2012). Kemacetan Tetap Jadi Momok. http://health.kompas.com/read/2012/04/24/05434841/Kemacetan.Tetap.Jadi.Momok.

21 Lembar Fakta Koalisi Warga untuk Transport Demand Management. (2011). Electronic Road Pricing.22 Kusuma, Edward Febriyatri. (2012). “Puluhan Angkot di Jakarta Masih Beroperasi Meski Tak Lulus Uji Kir“. Dari http://news.detik.com/read/2012/09/06/110850/2009818/10/

Page 106: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

98

23 Tampubolon, Hans David. (2012). “The end is nigh for Jakarta public transportation“. Dari http://www.thejakar-tapost.com/news/2011/01/28/%E2%80%98the-end-nigh-jakarta-public-transportation%E2%80%99.html24 Tampubolon, Hans David. (2012). “The end is nigh for Jakarta public transportation“. Dari http://www.thejakar-tapost.com/news/2011/01/28/%E2%80%98the-end-nigh-jakarta-public-transportation%E2%80%99.html25 Widianto, Willy. (2012). BLU Trans Jakarta Berencana Tambah 152 Bus Baru. Dari http://jakarta.tribunnews.com/2012/11/02/blu-trans-jakarta-berencana-tambah-152-bus-baru26 Djumena, Erlangga. (2012). Pemerintah Subsidi KA dengan AC. Dari http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/04/18/09441013/Pemerintah.Subsidi.KA.dengan.AC

Kerugian1 Winarno, Hery. (2011). Wow, Kerugian Kemacetan di Jakarta Capai Rp 28 T Per Tahun! Dari http://news.detik.com/read/2011/02/10/153457/1568724/10/wow-kerugian-kemacetan-di-jakarta-capai-rp-28-t-per-tahun?nd771104bcj2 Purwanto, Didik. (2013). Menkeu: Jaga Kuota BBM agar Tidak Jebol Lagi. Dari http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/14/14470210/Menkeu.Jaga.Kuota.BBM.Agar.Tidak.Jebol.Lagi3 Christina, Bernadette (2012). Jakarta Boros Bensin. Dari http://www.tempo.co/read/news/2012/05/24/090405871/Jakarta-Boros-Bensin4 Priyo, Sadono. (2013). Prediksi Kamtibmas Jakarta 2013.. Dari http://portalkriminal.com/index.php/portal-sorot/3667-prediksi-kamtibmas-jakarta-20135 TTS/MKS (2012). Tindak Kejahatan Sering Terjadi Di Angkutan Umum. Dari http://www.sindotrijaya.com/news/detail/1902/tindak-kejahatan-sering-terjadi-di-angkutan-umum.UW0pqYIS-pI6 Winarno, Hery. (2011). Wow, Kerugian Kemacetan di Jakarta Capai Rp 28 T Per Tahun! Dari http://news.detik.com/read/2011/02/10/153457/1568724/10/wow-kerugian-kemacetan-di-jakarta-capai-rp-28-t-per-tahun?nd771104bcj7 Purwanto, Didik. (2013). Menkeu: Jaga Kuota BBM agar Tidak Jebol Lagi. Dari http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/14/14470210/Menkeu.Jaga.Kuota.BBM.Agar.Tidak.Jebol.Lagi8 Christina, Bernadette (2012). Jakarta Boros Bensin. Dari http://www.tempo.co/read/news/2012/05/24/090405871/Jakarta-Boros-Bensin

Solusi1 Soebijoto, Hertanto. 2011. Inilah Kawasan Jalur “3 In 1“ Ibu Kota. http://megapolitan.kompas.com/read/2011/01/31/07350462/Inilah.Kawasan.Jalur.3.In.1.Ibu.Kota2 Aziza, Kurnia Sari. 2012. Car Free Day Ampuh Kurangi Pencemaran Udara Jakarta. http://regional.kompas.com/read/2012/09/21/20023160/Car.Fr3 Ditlantas Polda Metro Jaya. 2012. Lokasi Tetap Pelaksanaan HBKB Wilayah DKI Jakarta 2012. http://www.tmcmetro.com/news/2012/05/lokasi-tetap-pelaksanaan-hbkb-wilayah-dki-jakarta-20124 Aziza, Kurnia Sari. 2013. Jokowi Uji Coba Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M. http://megapolitan.kompas.com/read/2013/01/10/17363782/Jokowi.Uji.Coba.Jalan.Layang.Non.Tol.Antasari-Blok.M5 Anwar, Akhirul. 2013. JOKOWI : 628 Unit Transjakarta Baru Digelontorkan Ke Jalan. http://www.bisnis.com/articles/jokowi-628-unit-transjakarta-baru-digelontorkan-ke-jalan

6 Afifah, Riana. 2012. Jalur Sepeda Akan Dibuat Di Empat Wilayah Jakarta. http://internasional.kompas.com/

read/2012/01/22/12463452/Jalur.Sepeda.Akan.Dibuat.Di.Empat.Wilayah.Jakarta

7 Soebijoto, Hertanto. 2012. Jakut Bangun Jalur Sepeda Sepanjang 50 Km. http://nasional.kompas.com/

read/2012/02/13/09313631/Jakut.Bangun.Jalur.Sepeda.Sepanjang.50.Km

8 Kuwado, Fabian Januarius. 2012. Warga Sambut Jalur Sepeda di KBT, tapi...

http://megapolitan.kompas.com/read/2012/09/06/14373085/Warga.Sambut.Jalur.Sepeda.di.KBT.tapi.

9 Akuntono, Indra. 2012. Tepat, Jokowi Tolak Proyek Enam Ruas Jalan Tol. http://megapolitan.kompas.com/

read/2012/11/18/10253731/T

Page 107: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

99

10 Irawaty, Dian Tri. 2012. Siaran Pers: Dukung Gubernur DKI Untuk Menolak 6 Ruas Jalan Tol Dalam Kota

Baru. http://rujak.org/2012/11/siaran-pers-dukung-gubernur-dki-untuk-menolak-6-ruas-jalan-tol-dalam-kota-baru/

11 Handoko, Benny. 2013. Jokowi Setuju 6 Ruas Jalan Tol, Harapan Jakarta Baru Sirna. http://benhan8.word-

press.com/2013/01/10/jokowi-setuju-6-ruas-jalan-tol-harapan-jakarta-baru-sirna/

12 Akuntono, Indra. 2012. Dana 6 Ruas Tol = Gratis Transjakarta 20 Tahun. http://megapolitan.kompas.com/

read/2012/11/18/14041364/D

13 ndy/art. 2012. APTB Ciputat-Kota Dioperasikan. http://megapolitan.kompas.com/read/2012/10/04/03184442/

14 Purwanto, Didik. 2012. KAI Commuter Jabodetabek Tambah 10 KRL. http://megapolitan.kompas.com/

read/2012/11/01/11231512/KAI.Commuter.Jabodetabek.Tambah.10.KRL

15 Wiharyo, Tjatur. 2013. 1 Juli 2013 Tarif Progresif KRL Diberlakukan. http://megapolitan.kompas.com/

read/2013/06/19/0046318/1.Juli.2013.Tarif.Progresif.KRL.Diberlakukan.

16 Hidayat, Andy Riza. 2012. Ini Alasan Tarif Parkir Jakarta Dinaikkan. http://megapolitan.kompas.com/

read/2012/10/08/16423014/Ini.Alasan.Tarif.Parkir.Jakarta.Dinaikkan

17 Robiawan, Irman. 2012. Kenaikan Tarif Parkir di DKI Jakarta Akan Digugat. http://www.indonesiarayanews.

com/news/perkotaan/10-10-2012-08-33/kenaikan-tarif-parkir-di-dki-jakarta-akan-digugat

18 Aziza, Kurnia Sari. 2012. Kenaikan Tarif Parkir Dinilai Kurang Besar. http://megapolitan.kompas.com/

read/2012/10/08/22594451/Kenaikan.Tarif.Parkir.Dinilai.Kurang.Besar

19 Asril, Sabrina. 2011. Berkaca dari Sukses Beijing dan Eropa. http://megapolitan.kompas.com/

read/2011/06/17/15433019/Berkaca.dari.Sukses.Beijing.dan.Eropa

20 Kuwado, Fabian Januarius. 2012. Jokowi Kaji Efek Negatif Kebijakan Ganjil-Genap. http://megapolitan.kompas.

com/read/2012/12/16/1503521/Jokowi.Kaji.EFek.Negatif.Kebijakan.Ganjil-Genap

21 Sutanudjaja, Elisa. 2012. Menimbang Ganjil atau Genap. http://rujak.org/2012/12/menimbang-ganjil-atau-genap/

22 Aziza, Kurnia Sari. 2012. Jokowi Yakin Ganjil-Genap, Asal Transportasi Umum Nyaman. http://megapolitan.

kompas.com/read/2012/12/06/14174127/Jokowi.Yakin.GanjilGenap.Asal.Transportasi.Umum.Nyaman

23 Mulyadi, Agus. 2011. Keunggulan MRT, Ubah Tata Ruang Kota.. http://megapolitan.kompas.com/

read/2011/06/23/21524723/Keunggulan.MRT.Ubah.Tata.Ruang.Kota

24 Afrianti, Desy. 2012. Jokowi Keberatan Tiket MRT Dipatok Rp15 Ribu. http://metro.news.viva.co.id/news/

read/371282-jokowi-keberatan-tiket-mrt-dipatok-rp15-ribu

25 Siregar, Dimas. 2013. Jokowi Yakin MRT Jakarta Rampung 2015. http://www.tempo.co/read/

news/2013/01/09/083453093/Jokowi-Yakin-MRT-Jakarta-Rampung-2015

26 Nurhayat, Wiji. 2013. Pemerintah Hanya Bisa Bantu 49% Proyek MRT Jakarta, Ini Penjelasan Hatta. http://

finance.detik.com/read/2013/01/16/193136/2144274/4/pemerintah-hanya-bisa-bantu-49-proyek-mrt-jakarta-ini-

penjelasan-hatta

27 Purwanto, Didik. 2013. Menkeu: Jaga Kuota BBM agar Tidak Jebol Lagi. http://bisniskeuangan.kompas.com/

read/2013/01/14/144702

28 Christina, Bernadette. 2012. Jakarta Boros Bensin. http://www.tempo.co/read/news/2012/05/24/090405871/

Jakar29 Afifah, Riana. 2011. Waktu Operasional Truk Akhirnya Permanen. http://megapolitan.kompas.com/read/2011/06/10/18483998/W30 Asril, Sabrina. 2011. Aturan Pembatasan Truk Terbit Hari Ini. http://megapolitan.kompas.com/read/2011/06/17/1338357/At

Page 108: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

100

Analisis Hasil Survei

What Other Countries Have Done

Focus Group Discussion & Connecting Jakarta

Page 109: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL

101

Publikasi dan dokumentasi Sketsa Transportasi Jakarta ini tidak akan bisa terwujud

tanpa dedikasi dan kerja keras dari tim Volume Factory: Hedista Rani Pranata,

Martin Alvin Setia Ekacahya, Bernadet Jessica Valerian, Maria Theresia Amelia

Kusuma, Mifta Idzni Hanifa, Christina, dan Garry Novianto.

Rekan-rekan mentor dan reviewer Workshop Connecting Jakarta, Michael Djimantoro,

Renhata Katili, Jepri Naibaho, Rony Rahardian, Aisha Wibisono, Rangga Panji, Rizki

Supratman, dan Muhammad Sagitha, yang telah membantu proses workshop di

Universitas Bina Nusantara.

Para peserta workshop Connecting Jakarta: Valentina Hidayat, Tri Apriliana, Susanto,

Fredyanto Prasatya Hidayat, Sean Setiawan, Heliani Widianto, Chaterine, Karmelia

Laksmi S., David Epson, Samuel Patar, Sandytyawan Ariya, Christian Stefanus,

Stanislaus Gary Hantono, Fayme Irfon, Wicianto Zen, Kevin Nathaniel Loekman,

Joshua A.L., Lastino, Pradipta Paramita Dewi, Muhammad Kamil, Edwin Adinata.

Steve J. Manahampi, Ketua IAI Jakarta dan seluruh pengurus IAI Jakarta periode

2013-2015 yang telah mendukung proses Focus Group Discussion dan juga Workshop

Connecting Jakarta secara menyeluruh.

Bobby Saragih, Gatot Suharjanto, dan Yosica Mariana dari jurusan Arsitektur

Universitas Bina Nusantara yang telah membantu dan menyediakan tempat selama

proses Workshop Connecting Jakarta berlangsung.

Ucapan Terima Kasih

Page 110: SKETSA TRANSPORTASI JAKARTA - TRIAL