Skenario D Blok 25 Kel 9 2014

8
A. Skenario Kasus Skenario biostatistik dan epidemiologi blok 25 Di puskesmas maju dengan penduduk 30.000 jiwa, dr. bagus bersama tim nya tidak melakukakn survey epidemiologi secara rutin, sehingga mereka tidak memahami riwayat alamiah penyakit dan tahap perjalanan penyakit yang berpotensi KLB. Pada bulan januari sampai dengan maret 2013, terjadi peningkatan kasus DBD yang baru disadari setelah terjadi peningkatan jumlah pasien yang dikirim ke RSU daerah, karena perawatan darurat yang disiapkan dipuskesmas tidak bisa lagi menampung pasien yang indikasi dirawat. Puskesmas maju sebenernya belum memiliki fasilitas untuk pasien rawat inap. Setelah mengalami peristiwa tersebut, dr.Bagus melakukan evaluasi dan menyadari bahwa staf nya belum memiliki pemahaman dan keterampilan mengenai surveilans. Dr. bagus mulai menyusun perencanaan supaya kegiatan survailens bisa dilakukan secara rutin, dan melatih tenaga perawat dan bidannya memahami keterampilan penyelidikan wabah, studi epidemiologi, dan kegiatan statistika yang terkait dengan survailens dan penyelidikan wabah.

Transcript of Skenario D Blok 25 Kel 9 2014

Page 1: Skenario D Blok 25 Kel 9 2014

A. Skenario Kasus

Skenario biostatistik dan epidemiologi blok 25

Di puskesmas maju dengan penduduk 30.000 jiwa, dr. bagus bersama tim nya tidak melakukakn survey epidemiologi secara rutin, sehingga mereka tidak memahami riwayat alamiah penyakit dan tahap perjalanan penyakit yang berpotensi KLB. Pada bulan januari sampai dengan maret 2013, terjadi peningkatan kasus DBD yang baru disadari setelah terjadi peningkatan jumlah pasien yang dikirim ke RSU daerah, karena perawatan darurat yang disiapkan dipuskesmas tidak bisa lagi menampung pasien yang indikasi dirawat. Puskesmas maju sebenernya belum memiliki fasilitas untuk pasien rawat inap. Setelah mengalami peristiwa tersebut, dr.Bagus melakukan evaluasi dan menyadari bahwa staf nya belum memiliki pemahaman dan keterampilan mengenai surveilans. Dr. bagus mulai menyusun perencanaan supaya kegiatan survailens bisa dilakukan secara rutin, dan melatih tenaga perawat dan bidannya memahami keterampilan penyelidikan wabah, studi epidemiologi, dan kegiatan statistika yang terkait dengan survailens dan penyelidikan wabah.

Page 2: Skenario D Blok 25 Kel 9 2014

Klarifikasi Istilah

1. Surveilan : suatu kegiatan yang dilaksanakan secara terus menerus dan sistematis dalam bentuk pengumpulan data , analisis data, interpretasi data dan diseminasi informasi bagi yang membutuhkan.

2. Epidemiologi : ilmu yang mempelajari dstribusi(yang bersifat dinamis), dan determinan dari masalah kesehatan dan penyakit2 dalam populasi manusia atau suatu komunitas.

3. KLB : salah satu status untuk menyatakan peristiwa merebahnya suatu penyakit

4. DBD : demam berdarah akibat virus Dengue

5. Puskesmas : UPTD kabupaten kota

6. Evaluasi : penilaian Hasil

7. Wabah : kejadian yang melebihi keadaan biasa pada suatu kelompok masyarakat tertentu atau lebih sederhana nya peningkatan frekuensi penderita penyakt pada populasi tertentu pada tempat dan musim pada tahun yang sama

8. Investigasi : upaya penelitian, pengusutan, pencarian dan pemeriksaan serta pengumpulan data, informasi dan temuan lainnya untuk mengetahui dan membuktikan kebenaran atau bahkan kesalahan sebuah fakta yang kemudian menyajikan kesimpulan atas rangkaian temuan dan susunan kejadian.

9. Indikasi : tanda2 yang menarik perhatian atau petunjuk

10. Bidan : seorang perempuan yang lulus pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah NKRI serta memiliki kompetensi dan secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktek kebidanan.

11. Statitiska : kumpulan data numeris, disiplin ilmu yang berkaitan dengan pengumpulan, analisis dan interpretasi data numeric menggunakan numeric probabilitas

Page 3: Skenario D Blok 25 Kel 9 2014

Identifikasi Masalah

1. Di puskesmas maju dengan penduduk 30.000 jiwa, dr. bagus bersama tim nya tidak melakukakn survey epidemiologi secara rutin, sehingga mereka tidak memahami riwayat alamiah penyakit dan tahap perjalanan penyakit yang berpotensi KLB.

2. Pada bulan januari sampai dengan maret 2013, terjadi peningkatan kasus DBD yang baru disadari setelah terjadi peningkatan jumlah pasien yang dikirim ke RSU daerah, karena perawatan darurat yang disiapkan dipuskesmas tidak bisa lagi menampung pasien yang indikasi dirawat.

3. Puskesmas maju sebenernya belum memiliki fasilitas untuk pasien rawat inap. Setelah mengalami peristiwa tersebut, dr.Bagus melakukan evaluasi dan menyadari bahwa staf nya belum memiliki pemahaman dan keterampilan mengenai surveilans.

4. Dr. bagus mulai menyusun perencanaan supaya kegiatan survailens bisa dilakukan secara rutin, dan melatih tenaga perawat dan bidannya memahami keterampilan penyelidikan wabah, studi epidemiologi, dan kegiatan statistika yang terkait dengan survailens dan penyelidikan wabah.

Page 4: Skenario D Blok 25 Kel 9 2014

Analisis Masalah

1. Di puskesmas maju dengan penduduk 30.000 jiwa, dr. bagus bersama tim nya tidak melakukakn survey epidemiologi secara rutin, sehingga mereka tidak memahami riwayat alamiah penyakit dan tahap perjalanan penyakit yang berpotensi KLB. a. Bagaimana cara melakukan survailens epidemiologi yang baik? 1b. apa pengertian, fungsi dan ciri dari surveilans epidemiologi? 2c. Bagaimana aturan kegiatan surveilans? 3d. Apa saja penyakit yang masuk kedalam KLB dan pada kondisi apa dinyatakan

KLB? 4e. Apa pengertian riwayat alamiah dan apa fungsi nya terhadap survei epidemiologi?

5f. Bagaimana tahap perjalanan penyakit terhadap kejadian KLB (randi)? 6

2. Pada bulan januari sampai dengan maret 2013, terjadi peningkatan kasus DBD yang baru disadari setelah terjadi peningkatan jumlah pasien yang dikirim ke RSU daerah, karena perawatan darurat yang disiapkan dipuskesmas tidak bisa lagi menampung pasien yang indikasi dirawat.a. Apa Definisi KLB? 7b. Apa fungsi dan tujuan dari KLB? 8c. Apa ciri-ciri dari KLB? 9d. Langkah-langkah penyelidikan KLB? 10e. Kriteria kerja untuk penetapan KLB? 11f. Bagaimana cara pelaporan dari KLB? 12g. Bagaimana cara pencegahan KLB? 13h. Bagaimana cara penanggulangan KLB? 14i. Apa perbedaan wabah dan KLB? 15j. Apa saja macam-macam design study untuk wabah pada kasus? 16k. Bagaimana usaha dari puskesmas untuk menambah baik fasilitas dibagian gawat

darurat? 17

3. Puskesmas maju sebenernya belum memiliki fasilitas untuk pasien rawat inap. Setelah mengalami peristiwa tersebut, dr.Bagus melakukan evaluasi dan menyadari bahwa staf nya belum memiliki pemahaman dan keterampilan mengenai surveilans. Dr. bagus mulai menyusun perencanaan supaya kegiatan survailens bisa dilakukan secara rutin, dan melatih tenaga perawat dan bidannya memahami keterampilan penyelidikan wabah, studi epidemiologi, dan kegiatan statistika yang terkait dengan survailens dan penyelidikan wabah.

Page 5: Skenario D Blok 25 Kel 9 2014

a. Apa fungsi dari surveilans? 18b. Apa saja yang diperlukan tentang pemahaman dan keterampilan mengenai

surveilans? 19c. Bagaimana perencanaan survailens yang baik? 20d. Bagaimana cara pelatihan keterampilan untuk penyelidikan wabah? 21

Hipotesis :

Dipuskesmas maju terjadi KLB kasus DBD karena Dr.bagus dan tim nya belum memiliki pemahaman dan keteramplan mengenai surveilans epidemiologi yang baik dan benar.

Page 6: Skenario D Blok 25 Kel 9 2014

PEMBAGIAN ANALISIS MASALAH :

Randi : 1 12 2 13 3

Renal :2 13 3 14 4

Lia :3 14 4 15 5

Alif :4 15 5 16 6

Yuda :5 16 6 17 7

Hafizh :6 17 7 18 8

Reyhan :7 18 8 19 9

Ririn :8 19 9 20 10

Aulia :9 20 10 21 11

Aiman :10 21 11 1 12

Faris :11 1 12 2 13

Times new roman ukuran 12, spasi 1,5, kirim ke email [email protected]

JANGAN LUPA MASUKKAN DAFTAR PUSTAKA

Kalau ada yang mahu nambah soal baru silahkan