Skenario 2 Beberkan Rahasia Medik

21
BLOK ETIKA, MORAL, DAN PROFESIONALISME BEBERKAN RAHASIA MEDIK DISIDIK POLISI Wrap Up Kelompok : B-14 Ketua : Zahra Astriantani S (1102010307) Sekretaris : Ristianti Affandi (1102010248) Anggota : Muvinda Yuningrum P (1102010195) Nabil Hariz (1102010196) Nabila (1102010197) Ririk Riyanti (1102010246) Risti Amalia N (1102010247) Windy Nugraha P (1102010289)

description

sken 2

Transcript of Skenario 2 Beberkan Rahasia Medik

Page 1: Skenario 2 Beberkan Rahasia Medik

BLOK ETIKA, MORAL, DAN PROFESIONALISME

BEBERKAN RAHASIA MEDIK DISIDIK POLISI

Wrap Up

Kelompok : B-14

Ketua : Zahra Astriantani S (1102010307)

Sekretaris : Ristianti Affandi (1102010248)

Anggota : Muvinda Yuningrum P (1102010195)

Nabil Hariz (1102010196)

Nabila (1102010197)

Ririk Riyanti (1102010246)

Risti Amalia N (1102010247)

Windy Nugraha P (1102010289)

Zera Dirgantara Zr (1102010308)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS YARSI

2010-2011

Page 2: Skenario 2 Beberkan Rahasia Medik

BEBERKAN RAHASIA MEDIK DISIDIK POLISI

Wajah ibu Desi terus mendongak ke plafon kamar. Tatapanya kosong. Ibu muda berusia 32

tahun ini berbaring lunglai di kamar 502 Rumah Sakit Harapan Sehat, Jakarta Pusat setelah

menjalani operasi kanker serviks stadium satu. Ketika jam berkunjung tiba, ibu Desi merasa

gembira karena teman-teman kantornya datang mengunjunginya. Seperti biasa mereka datang

membawa biskuit, buah-buahan, makanan kaleng, dan lain sebagainya.

Keriuhan inipun berkurang ketika dr. Geni ahli gizi yang cantik memasuki ruangan tersebut.

Ibu Desi adalah salah satu pasiennya yang juga menderita penyakit darah tinggi. Melihat ada

buah-buahan dan biskuit kaleng yang dibawa pengunjung, dr. Geni berkata : “Hati-hati bu

Desi terhadap buah segar yang dibeli di supermarket, karena banyak menggunakan bahan

kimia yang dapat menyebabkan kanker, kan ibu baru saja operasi kandungan, .. oh ya hati-

hati juga dengan makanan kaleng ya bu yang banyak mengandung natrium dapat memacu

penyakit darah tinggi ibu ..”. Ibu Desi terdiam karena tidak tahu apa yang harus ia lakukan

selain tersenyum, teman-teman kantornya saling memandang satu dengan yang lainnya.

Setelah menulis saran di rekam medis, dr. Geni kemudian pamit meninggalkan kamar 520.

Kini tinggal ibu Desi yang sedih dan pilu karena dr. Geni, dokter yang ia percayai telah

membuka rahasia medisnya, selama ini dia tidak pernah bercerita kepada siapapun tentang

penyakitnya, dan dia sudah mempercayakan penyakitnya kepada dokter yang merawatnya,

karena dia yakin dokter akan memegang sumpah hippocrates. Ibu Desi tidak tahu harus

berbuat apa, apakah ia akan mengakhiri hubungan dokter pasien yang selama ini terjadi

atau membawa kasus ini ke polisi.

Page 3: Skenario 2 Beberkan Rahasia Medik

LI.1. Memahami dan Menjelaskan Sumpah Dokter

LO. 1.1. Memahami dan menjelaskan definisi Sumpah Dokter

Sumpah adalah pernyataan yang diucapkan dengan resmi dan bersaksi

kepada Tuhan, atau sesuatu yang dianggap suci, bahwa apa yang dikatakan

atau dinyatakan itu benar.

Sumpah Dokter adalah sumpah yang dibacakan oleh seseorang yang

akan menjalani profesi dokter secara resmi.

LO. 1.2. Memahami dan menjelaskan macam-macam Sumpah Dokter

1. Sumpah Hippokrates:

Saya bersumpah demi Apollo Dewa Penyembuh, dan Aesculapius dan

Hygeia dan Panacea, dan semua dewa-dewa sebagai saksi, bahwa sesuai

dengan kemampuan dan pikiran saya, saya akan mematuhi janji-janji

berikut ini:

1. Saya akan memperlakukan guru yang telah mengajarkan ilmu ini

dengan penuh kasih sayang sebagaimana terhadap orang tua saya

sendiri, jika perlu akan saya bagikan harta saya untuk dinikmati

bersamanya.

2. Saya akan memperlakukan anak-anaknya sebagai saudara kandung

saya dan saya akan mengajarkan ilmu yang saya peroleh dari ayahnya,

kalau mereka memang mau mempelajarinya, tanpa imbalan apapun.

3. Saya akan meneruskan ilmu pengetahuan ini kepada anak-anak saya

sendiri, dan kepada anak-anak guru saya, dan kepada mereka yang

telah mengikatkan diri dengan janji dan sumpah untuk mengabdi

kepada ilmu pengobaan, dan tidak kepada hal-hal yang lainnya.

4. Saya akan mengikuti cara pengobatan yang menurut pengetahuan dan

kemampuan saya akan membawa kebaikan bagi pasien, dan tidak akan

merugikan siapapun.

5. Saya tidak akan memberikan obat yang mematikan kepada siapapun

meskipun diminta, atau menganjurkan kepada mereka untuk tujuan itu.

Page 4: Skenario 2 Beberkan Rahasia Medik

Atas dasar yang sama, saya tidak akan memberikan obat untuk

menggugurkan kandungan.

6. Saya ingin menempuh hidup yang saya baktikan kepada ilmu saya ini

dengan tetap suci dan bersih.

7. Saya tidak akan melakukan pembedahan terhadap seseorang, walaupun

ia menderita penyakit batu, tetapi akan menyerahkannya kepada

mereka yang berpengalaman dalam pekerjaan ini.

8. Rumah siapapun yang saya masuki, kedatangan saya itu saya tujukan

untuk kesembuhan yang sakit dan tanpa niat-niat buruk untuk

mencelakakan, dan lebih jauh lagi tanpa niat berbuat cabul terhadap

wanita ataupun pria, baik merdeka maupun hamba sahaya.

9. Apapun yang saya dengar atau lihat tentang kehidupan sseorang yang

tidak patut disebarluaskan, tidak akan saya ungkapkan karena saya

harus merahasiakannya.

10. Selama saya tetep mematuhi sumpah saya ini, izinkanlah saya

menikmati hidup dalam mempraktikan ilmu saya ini, dihormati oleh

semua orang, disepanjang waktu. Akan tetapi, jika sampai saya

menghianati sumpah ini, balikanlah nasib saya.

2. Deklarasi Jenewa:

Lafal sumpah dokter sesuai dengan Deklarasi Jenewa (1948) yang

disetujui oleh General Assembly World Medical (WMA) dan kemudian di

amender di Sidney (1968) dalam Bahasa Indonesia, berbunyi sebagai

berikut:

1. Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan

2. Saya akan menghormati dan berterima kasih kepada guru-guru saya

sebagaimana layaknya

3. Saya akan menjalankan tugas saya sesuai dengan hati nurani dengan

cara yang terhormat

4. Kesehatan pasien senantiasa akan saya utamakan

5. Saya akan merahasiakan segala rahasia yang saya ketahui bahkan

sesudah pasien meninggal dunia

6. Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur

jabatan kedokteran

Page 5: Skenario 2 Beberkan Rahasia Medik

7. Teman sejawat saya akan saya perlakukan sebagai saudara-saudara

saya

8. Dalam menunaikan kewajiban terhadap pasien, saya tidak mengizinkan

untuk terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan,

kesukuan, politik kepartaian, atau kedudukan sosial

9. Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan

10. Sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan

kedokteran saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum

perikemanusiaan

11. Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan bebas, dengan

mempertaruhkan kehormatan diri saya.

3. Lafal Sumpah Dokter Indonesia

Pada zaman Belanda Lafal Sumpah Dokter di Indonesia adalah

berdasarkan Reglement op de Dienst de Volsgezondheid Staatsblad 1882

No. 97 pasal 36 sebagai berikut:

“Saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan melakukan pekerjaan Ilmu

Kedokteran, Ilmu Bedah dan Ilmu Kebidanan dengan pengetahuan dan

tenaga saya yang sebaik-baiknya, menurut peraturan yang telah ditetapkan

undang-undang dan saya tidak akan memberitahukan kepada siapa pun juga

segala sesuatu yag dipercayakan kepada saya dan segala sesuatu yang saya

ketahui ketika melakukan pekerjaan saya sebagai dokter, kecuali jika di

depan hakim atau atas Undang-undang saya diharuskan memberikan

keterangan yang tidak bertentangan dengan azas-azas rahasia jabatan.”

Sesuai dengan deklarasi Janewa (1948), sumpah dokter internasional

diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia oleh majelis pertimbangan

kesehatan dan syara departemen kesehatan RI dan panitia dewan guru besar

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Lafal sumpah ini diucapkan

pertama kali oleh lulusan fakultas kedokteran UI pada tahun 1959. Lafal

sumpah ini kemudian dikukuhkan dengan peraturan pemerintah no 26 tahun

1960. Lulusan pertama fakultas kedokteran USU Medan sebanyak 6 orang

telah mengucapkan Sumpah Dokter sesuai dengan PP No.26/1960 tersebut

pada tanggal 25 Februari 1961.

Page 6: Skenario 2 Beberkan Rahasia Medik

Pada musyawarah kerja nasional etika kedokteran ke 2 yang

diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 14-16 Desember 1981 oleh

departemen kesehatan RI telah disepakati beberapa perubahan dan

penyempurnaan lafal Sumpah Dokter sehubungan dengan berkembangnya

bidang kesehatan masyarakat. Lafal Sumpah Dokter diperbarui dengan SK

Menkes R.I 434/Menkes/SK/X/1983 dan berbunyi sebagai berikut.

“Demi Allah saya bersumpah/berjanji, bahwa :

1. Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan

2. Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur

jabatan kedokteran

3. Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan

bersusila, sesuai dengan martabat pekerjaaan saya sebagai dokter.

4. Saya akan menjalankan tugas saya dengan mengutamakan kepentingan

masyarakat

5. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena

pekerjaan saya dan keilmuan saya sebagai dokter

6. Saya tidak akan mempergunakan pengetahuan kedokteran saya untuk

sesuatu yang bertentangan dengan perikemanusiaan sekalipun diancam

7. Saya akan menghormati setiap hidup insan mulai dari saat pembuahan

8. Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien

9. Saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya tidak

terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kesukuan, perbedaan

kelamin, politik kepartaian, atau kedudukan sosial dalam menunaikan

kewajiban terhadap pasien

10. Saya akan memberikan kepada guru-guru saya penghormatan dan

pernyataan terima kasih yang selayaknya

11. Saya akan memperlakukan teman sejawat saya sebagaimana saya

sendiri ingin diperlakukan

12. Saya akan menaati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia

13. Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan

mempertaruhkan kehormatan diri saya.

Page 7: Skenario 2 Beberkan Rahasia Medik

Sumpah doker di Indonesia diucapakan pada suatu upacara di Fakultas

Kedokteran setelah sarjana kedokteran (S.Ked) lulus ujian profesinya.

Acara ini dihadiri oleh pimpinan fakultas, senat fakultas, pemuka agama,

para dokter baru beserta keluarganya. Sebelum para dokter baru

mengucapakan butir butir lafal sumpah tersebut, bagi yang beragama islam

mengucapkan : “wallahi, Wabillahi, wathallahi, demi Allah, Saya

Bersumpah”.

Yang wajib mengucapkan lafal sumpah dokter adalah semua dokter

warga Negara Indonesia baik lulusan pendidikan dalam negeri walaupun

luar negeri. Mahasiswa asing yang belajar di fakultas kedokteran di

Indonesia diharuskan juga mengucapkan lafal sumpah dokter Indonesia.

Dokter asing yang bertugas di Indonesia tidak harus diambil sumpahnya

karena ia menjadi tanggung jawab instansi yang mempekerjakannya, namun

dokter asing tersebut harus tunduk kepada kode etik kedokteran Indonesia.

LO.1.3. Memahami dan menjelaskan Persamaan dan Perbedaan Lafal Sumpah

Hippokrates dengan Lafal Sumpah Kedokteran Indonesia

Jika lafal sumpah Hippocrates dibandingkan dengan lafal sumpah

dokter Indonesia, dapat dilihat bahwa lafal sumpah dokter Indonesia

mengandung intisari yang berakar dari lafal sumpah Hippocrates. Lafal

sumpah Hippocrates itu mengandung butir-butir yang berkaitan dengan

larangan melakukan euthanasia aktif, abortus provocatus, dan melakukan

pelecehan seksual. Juga mengandung kewajiban melakukan rujukan jika tidak

mampu memelihara rahasia pekerjaan dokter. Secara lebih terinci lafal sumpah

Hippocrates mengandung perlakuan yang selayaknya terhadap guru-guru

beserta anak-anaknya, bahkan jika perlu memberikan sebagian harta kepada

gurunya, yang tentunya disaat guru membutuhkannya.

Butir-butir lain dalam sumpah Hippokrates juga terdapat dalam bentuk

yang sedikit berbeda, namun prinsipnya sama. Hanya sesuai perkembangan

ilmu kedokteran pada masa Hippokrates, pengobatan ditujukan kepada

individu, karena belum diketahuinya tentang penyakit menular dan belum

berkembangnya ilmu kesehatan masyarakat. Juga karena belum diketahuinya

Page 8: Skenario 2 Beberkan Rahasia Medik

tentang fisiologi reproduksi manusia, butir khusus tentang hidup insani sejak

saat pembuahan tidak tercantum.

LI.2. Memahami dan Menjelaskan Rahasia Medis

LO. 2.1. Memahami dan menjelaskan Definisi Rahasia Medis

Rahasia medis adalah semua informasi yang terkandung dalam rekam

media seperti laporan atau catatan yang terdapat dalam berkas rekam medis

sebagai hasil pemeriksaan, pengobatan, observasi, atau wawancara dengan

pasien.

LO.2.2. Memahami dan menjelaskan Sanksi Hukum Negara Terhadap Rahasia Medis

1. Peraturan Pemerintah no. 10 tahun 1966 tentang wajib simpan rahasia

kedokteran, dinyatakan bahwa meteri kesehatan dapat melakukan

tindakan administrative berdasarkan pasal 111 UU tentang kesehatan jika

tidak dapat dipindahkan menurut KUHP.

2. Pasal 322 KUHP yang berbunyi :

a. “Barang siapa dengan sengaja membuka sesuatu rahasia yang ia wajib

menyimpannya oleh karena jabatan atau pekerjaannya, baik yang

sekarang maupun yang dulu, dihukum dengan hukuman penjara

selama-lamanya Sembilan bulan atau denda sebanyak enam ratus

rupiah.”

b. “Jika kajahatan ini dilakukan terhadap orang tertentu, ia hanya dituntut

atas pengaduan orang tersebut.”

3. Pasal 1365 KUH Perdata :

“Barang siapa yang berbuat salah sehingga orang lain menderita kerugian,

berwajib mengganti kerugian itu.”

LO.2.3. Memahami dan menjelaskan Sumpah Kedokteran yang Berkaitan Dengan

Rahasia Medis.

a. Sumpah Hippocrates

“Apapun yang saya dengar atau lihat, tentang kehidupan seseorang yang

tidak patut disebarluaskan, tidak akan saya ungkapkan, karena saya harus

merahasiakannnya.”

Page 9: Skenario 2 Beberkan Rahasia Medik

b. Lafal Sumpah Dokter Indonesia berdasarkan PP no. 26 tahun 1960,

berbunyi :

“Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena

pekerjaan saya dan karena keilmuan saya sebagai dokter”

c. Berdasarkan Pasal 12 Kode Etik Kedokteran Indonesia

“Setiap dokter wajib merahasiakan sesuatu yang diketahuinya tentang

seorang penderita bahkan juga setelah penderita itu meninggal.”

d. Deklarasi Janewa

“Saya akan merahasiakan segala rahasia yang saya ketahui bahkan

sesudah pasien meninggal.”

LO.2.4. Memahami dan menjelaskan Yang Berkewajiban Menyimpan Rahasia Medis

Dalam pasal 3 Peraturan Pemerintah no. 10 tahun 1966 yang

diwajibkan menyimpan rahasia, adalah :

a. Tenaga kesehatan menurut pasal 2 UU tentang Tenaga Kesehatan

(Lembar Negara tahun 1963 No. 78)

b. Mahasiswa kedokteran, murid yang bertugas dalam lapangan

pemeriksaan, pengobatan, dan atau perawat yang ditetapkan oleh Menteri

Kesehatan.

LO.2.5. Memahami dan menjelaskan Kapan Rahasia Medis Dibuka

a. Menurut pasal 170 KUHAP

1. Mereka yang karena pekerjaan, harkat martabat atau jabatannya

diwajibkan menyimpan rahasia, dapat dibebaskan dari kewajiban untuk

memberi keterangan sebagai saksi, yaitu tentang hal yang dipercayakan

kepada mereka.

2. Hakim menentukan sah atau tidaknya segala alasan untuk permintaan

tersebut, pengadilan negeri memutuskan apakah alasan yang

dikemukakan oleh saksi atau saksi ahli untuk tidak berbicara itu, layak

dan dapat diterima atau tidak.

b. Dalam pasal 48 UU no. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran

paragraf 4 mengenai rahasia kedokteran, dinyatakan bahwa :

Page 10: Skenario 2 Beberkan Rahasia Medik

“Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktiknya wajib

menyimpan rahasia kedokteran. Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya

untuk kepentingan kesehatan pasien, memenuhi permintaan aparatur

penegak hukum dalam rangka penegakkan hukum, permintaan pasien

sendiri atau berdasarkan ketentuan perundang-undangan.”

LI. 3 Memahami dan Menjelaskan Rekam Medis dan Informed Consent

LO.3.1. Memahami dan menjelaskan Definisi Rekam Medis

Rekam medis adalah kumpulan keterangan tentang identitas, hasil

anamnesis, pemeriksaan, dan catatan segala kegiatan pelayan kesehatan atas

pasien dari waktu ke waktu.

Dalam Pemenkes No.749a/Menkes/Per/XII/1989 Rekam medis adalah

berkas berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,

pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana

kesehatan.

Gemala Hatta : fakta tentang kehidupan seseorang dan riwayat

penyakitnya, termasuk keadaan sakit, pengobatan saat ini dan saat lampau

yang ditulis oleh para praktisi kesehatan dalam upaya mereka memberikan

pelayanan kesehatan kepada pasien.

IDI : Sebagai rekaman dalam bentuk tulisan atau gambaran aktivitas

pelayanan yang diberikan oleh pemberi pelayanan medic atau kesehatan

kepada seorang pasien.

LO.3.2. Memahami dan menjelaskan Isi Rekam Medis

Dirumah sakit terdapat 2 jenis rekam medis, yaitu :

1. Untuk pasien rawat jalan termasuk pasien gawat darurat, RM memiliki

informasi pasien, antara lain :

a. Identitas dan formulir perizinan

b. Riwayat penyakit (anamnesis), tentang :

1. Keluhan utama

2. Riwayat sekarang

3. Riwayat penyakit yang pernah diderita

4. Riwayat keluarga tentang penyakit yang mungkin diturunkan.

c. Laporan pemeriksaan fisik

Page 11: Skenario 2 Beberkan Rahasia Medik

d. Diagnosis atau diagnosis banding

e. Instruksi diagnostic dan terapeutik dengan tanda tangan pejabat

kesehatan yang berwenang.

2. Untuk pasien rawat inap, memuat informasi yang sama dengan yang

terdapat dalam rawat jalan, dengan tambahan :

1. Persetujuan tindakan medik

2. Catatan konsultasi

3. Catatan perawat dan tenaga kesehatan lainnya

4. Catatan observasi klinik dan hasil pengobatan

5. Resume akhir dan evaluasi pengobatan.

LO.3.3. Memahami dan menjelaskan Kegunaan Rekam Medis

1. Sebagai alat komunikasi antara dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang

ikut ambil bagian dalam memberi pelayanan, pengobatan, dan perawatan

pasien.

2. Sebagai dasar untuk perencanaan pengobatan atau perawatan yang harus

diberikan kepada pasien.

3. Sebagai bukti tertulis atas segala pelayanan, perkembangan penyakit, dan

pengobatan selama pasien berkunjung atau dirawat dirumah sakit.

4. Sebagai dasar analisis, study, evaluasi terhadap mutu pelayanan yang

diberikan kepada pasien.

5. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien rumah sakit maupun dokter

dan tenaga kesehatan lainnya.

6. Menyediakan data-data khusus yang sangat berguna untuk keperluan

penelitian dan pendidikan.

7. Sebagai dasar didalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan medic

pasien.

8. Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan, serta sebagai

bahan pertanggung jawaban dan laporan.

Page 12: Skenario 2 Beberkan Rahasia Medik

LO.3.4. Memahami dan menjelaskan Informed Consent

Yaitu persetujuan atas dasar informasi yang merupakan alat

menentukan nasib sendiri dalam pelayanan kesehatan. Persyaratannya

diperlukan persetujuan pasien.

1. Menurut Hakim Cardozo King :

Hak menentukan tindakan terhadap tubuhnya

2. Beauchamp :

Dilandasi oleh prinsip etik dan moral serta otonomi pasien

3. Appelbaun :

Adanya kewajiban dokter/petugas kesehatan untuk menjelaskan informasi

kepada pasien, serta izin atau persetujuan dari pasien.

3.4.1 Menurut hukumnya :

Peraturan Menkes no. 585/Menkes/Per/IX/1989/Pasal 1 & 2:

1. Tindakan medik adalah tindakan yang dilakukan terhadap pasien

berupa diagnostic atau terapeutik.

2. Tindakan medic harus sesuai persetujuan pasien.

3.4.2 Informed Consent dapat dilakukan dengan cara :

1. Dengan bahasa yang sempurna dan tertulis

2. Dengan bahasa yang sempurna dan lisan

3. Dengan bahasa yang tidak sempurna asal dapat diterima pihak

lawan

4. Bahasa isyarat

5. Dengan diam membisu asal dipahami pihak lawan.

LI. 4. Memahami dan menjelaskan tentang hukum membeberkan rahasia medik dari

Perspektif Hukum Islam

Page 13: Skenario 2 Beberkan Rahasia Medik

LO.4.1. Menurut Al-Qur’an

1. Q.S Al-Mu’minun : 8-11

. �َح�اِف�ُظ�وَن� . ُي �ِه�ْم� �و�اِت َص�َل َع�َل�ى ُه�ْم� �ِذ�ُيَن� َو�اَّل �وَن� �و�اِر�ُث اَّل ُه�ْم� �َك� �ِئ َو�َّل� اَع�وَن� . ُأ ِر� َو�َع�ِه�ِد�ُه�ْم� �ِه�ْم� �اِت َم�اَن

� ُه�ْم� َأِل� �ِذ�ُيَن� َو�اَّل . َن� َن��ذي ٱ َن� ُثو ِر� َني َن� ْو� َن� ْو� ِر� ْو� ا ْو� ُث� َن�ي� ُث�� ِر� خا

“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan

janjinya dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya, Mereka itulah

orang-orang yang akan mewarisi (yakni) yang akan mewarisi (surga)

firdaus. Mereka kekal didalamnya.”

2. Q.S Al-Anfal : 27

. �ُم�وَن� �ْع�َل ِت �ْم� �َنُت َو�ُأ �ْم� �ُك �اِت َم�اَن� ُأ � �وا �ُخ�وَن َو�ِت ُس�وَل� َو�اَّلَّر� ,َه� اَّلَل � �وا �ُخ�وَن ِت � َال � �وا آَم�ُن �ِذ�ُيَن� اَّل 0ِه�ا ُي

� ُأ �ا ُي

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan

Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-

amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui”.

LO.4.2. Menurut Al-Hadist

1. “Tidak ada iman bagi yang tidak ada amanat padanya (menjaga amanat)

dan tidak ada agama bagi yang tidak ada janjinya baginya (memenuhi

janji)” HR. Imam Ahmad

2. “Jika amanat diabaikan maka tunggulah kehancurannya.” HR. Bukhari

3. Al-Ghazali berkata : “Menyebarkan rahasia hukumnya haram karena hal

tersebut mengingkari dan merendahkan hak kawan. Membocorkan rahasia

termasuk perbuataan khianat.” (Ihya’ Ulumuddin : 3/1860)

DAFTAR PUSTAKA

Page 14: Skenario 2 Beberkan Rahasia Medik

Hanafiah Jusuf, Amir Amri. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. Penerbit Buku

Kedokteran EGC. 2007.

Said Rahmatsjah. Cermin Dunia Kedokteran. 1989.

www.lawskripsi.com

www.cindaka.com

www.ilunifk83.com