Skemp Bab 10
-
Upload
dillah-anriani -
Category
Documents
-
view
32 -
download
4
description
Transcript of Skemp Bab 10
Dua Ide Kunci Selanjutnya | 137
Sejauh ini ”bilangan” kita artikan hanya bilangan asli saja. Bab 11. dan 12. kita
akan memperluas ide dalam empat sistem bilangan lagi: bilangan pecahan, bilangan
bulat, rasional, dan bilangan real. Dua ide kunci penting untuk memahami hal ini
adalah ekuivalen dan model matematika. Namun pentingnya ide ini tidak
mempermasalahkan sistem bilangan. Seperti ide sebuah himpunan yang fundamental
(mendasar).
Ekuivalen
Ekuivalen adalah salah satu dari ide yang membantu membentuk
menjembatani antara fungsi intelegensi dan matematika dalam kehidupan sehari-hari,
dan ini berguna jika dimulai dengan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari
sebelum mendefinisikan secara matematis.
Kata ”ekuivalen” menyatakan arti 'bernilai sama', yaitu, sama untuk tujuan
tertentu, atau dalam cara khusus. Diberikan sebarang himpunan objek-objek,
seringkali kita mengelompokkan himpunan tersebut ke himpunan bagian yang lain
dalam beberapa cara. Contoh, {koin dalam saku saya} dapat dikelompokkan ke
dalam himpunan bagian koin yang memiliki nilai yang sama. {cat kaleng di sebuah
toko} dapat dikelompokkan ke dalam himpunan bagian dari warna yang sama.
{Novel-novel di perpustakaan setempat} dikelompokkan ke dalam himpunan bagian
dari novel dengan pengarang yang sama. Metode pengelompokan tidak akan lengkap
jika ada objek-objek dalam keluarga himpunan yang tidak termasuk pada salah satu
dari himpunan bagian; dan suatu objek masuk ke dalam lebih dari satu himpunan
bagian. Sehingga kita katakan bahwa setiap objek dalam keluarga himpunan yang
baru harus termasuk kedalam satu dan hanya satu himpunan bagian. Himpunan
bagian yang memenuhi persyaratan di atas dimakan partisi dari keluarga himpunan
Dua Ide Kunci Selanjutnya | 138
yang dinyatakan.
Pengelompokan unsur-unsur dari keluarga himpunan ke dalam himpunan
bagian bisa dilakukan dengan dua cara. Kita dapat memulai dengan beberapa sifat
karakteristik, dan membentuk himpunan bagian yang sesuai dengan karakteristik ini.
Contoh:
Himpunan Karakteristik dari himpunan bagian
{koin dalam saku saya} 1p, 2p, 5p, 10p, 20p, 50p
{cat kaleng} Merah, biru, hijau, kuning...
{novel dalam perpustakaan} H.G. Wells, C.S. Lewis, Neville Shute...
Memperlihatkan bahwa sifat karakteristik itu sendiri biasanya milik bersama,
mereka membentuk suatu himpunan yang anggotanya mempunyai sifat karakeristik
yang mudah diamati. Dalam contoh pertama, masing-masing sifat karakteristik adalah
sebuah nilai uang; kedua, masing-masing adalah sebuah warna; ketiga; seorang
pengarang. Contoh seperti ini biasanya lebih menarik, karena hal tersebut membentuk
dasar dari ide-ide baru.
Alternatif lain, kita dapat memulai dengan prosedur pemasangan khusus, dan
pengelompokan himpunan dengan cara menempatkan semua objek-objek yang sesuai
ke dalam himpunan bagian yang sama. Sebagai contoh, seorang peneliti dalam ilmu
alam mungkin menyeleksi {kupu-kupu tangkapannya di suatu negara tertentu}
dengan cara memasangkan spesies dengan warna dan pola sayap. Masing-masing
himpunan bagian kupu-kupu dianggap sebagai spesies yang berbeda, dan
memberinya nama yang berbeda. Metode ini sering digunakan saat menghadapi
objek-objek baru.
Prosedur pemasangan jenis ini, sangat tepat dinamakan relasi ekuivalen.
Ketepatan itu dapat dicapai dalam bidang matematika, tapi tidak begitu mudah dalam
bidang fisika. Misalnya mengelompokkan potongan kayu berdasarkan panjangnya.
Kita mengatakan bahwa kayu A dan B adalah sama panjang jika keduanya berbeda 5
mm; dan dengan cara yang sama dengan B dan C, C dan D, dan seterusnya. Tapi hal
ini akan masih menjadi mungkin untuk kayu A dan J berbeda 45 mm. Sehingga
Dua Ide Kunci Selanjutnya | 139
pengelompokkan ”dengan penekanan panjang yang sama” tidak transitif. Dengan
kata lain, pemasangan antara dua himpunan adalah ’korespondensi satu-satu dengan’
(Iihat hal. 147) adalah tepat, dan oleh karena itu dapat dibuat relasi ekuivalen.
Kembali ke contoh kayu di atas, jika kita mengukur panjang kayu ke 5 mm terdekat,
dan memasangkan kayu tidak secara fisik tapi menurut ukuran, hal ini terlihat bahwa
sifat transitif dipenuhi, dan sekarang kita memiliki relasi ekuivalen yang lain. Selain
sifat transitif, relasi ekuivalen memiliki dua sifat se1anjutnya, untuk penyajian kali
ini, tidak perlu dibahas. Untuk pembaca yang tertarik diberikan secara singkat dalam
lampiran pada bab ini.
Pentingnya sifat transitif adalah bahwa ada dua elemen sebarang dari himpuan
bagian yang sama dalam sebuah partisi dihubungkan oleh relasi ekuivalen. Dan hal
ini benar, walaupun pengelompokkan dilakukan dengan metode pertama atau dengan
metode kedua. Jika dengan metode kedua, mengikuti secara langsung dari sifat
transitif. Jika dengan metode pertama, kita akan selalu menemukan sebuah relasi
ekuivalen antara dua elemen dari himpunan bagian yang sama. Contohnya:
Himpunan Partisi/Bagian Relasi ekuivalen
{koin dalam saku saya}Himpunan bagian koin memiliki nilai yang sama
Memiliki nilai yang sama
{kaleng cat}Himpunan bagian kaleng memuat cat dari warna yang sama
Adalah warna yang sama
{novel di perpustakaan}Himpunan bagian novel dengan pengarang yang sama
Dengan penulis yang sama
Himpunan apapun semuanya
Pemisahan apapun semuanyaDalam sub-himpunan yang sama
Karena dekatnya hubungan yang dimiliki relasi ekuivalen, himpunan bagian
dalam partisi disebut kelas ekuivalen. Dengan demikian sebarang relasi ekuivalen
dapat diaplikasikan ke semua elemen dari sebuah himpunan yang diberikan
merupakan partisi himpunan ke dalam kelas-kelas ekuivalen. Dan sebarang partisi
dari himpunan dapat digunakan untuk mendefinisikan relasi ekuivalen.
Prinsip yang dapat ditukarkan
Secara implisit relasi ekuivalen dapat dipertukarkan untuk tujuan khusus. Untuk
Dua Ide Kunci Selanjutnya | 140
membayar ongkos perjalanan, semua uang logam/koin dalam himpunan bagian
bernilai 5p, dapat dipertukarkan. Untuk mewarnai sepatu dengan warna royal biru;
maka seluruh kaleng cat royal biru dalam himpunan bagian kaleng cat royal biru
dapat dipertukarkan. Seseorang yang meminta ’buku karangan H.G. Wens' di
perpustakaan, tidak semua buku karangan H.G Wells yang diperlukan, tetapi hanya
satu dari himpunan bagian yang dipilih. Ekuivalensi ini hanya berdasarkan pada sifat
khusus dari sifat karakteristik kelas ekuivalen. Sehingga dalam kelas tersebut, jika
kita menginginkan kita dapat memilih anggota tertentu, karena kelebihannya dalam
beberapa hal berbeda. Di dalam suatu kelas ekuivalen koin yang bernilai sama,
seorang kolektor bisa memilih sebuah koin karena keadaannya yang baru. Dalam hal
pengecatan sepatu berwarna royal biru, ia akan memilih salah satu cat yang
mempunyai ketahanan yang baik terhadap sinar matahari dan air garam. Pembaca
dari H.G. Wells kemungkinan akan memilih sebuah buku belum ia dibaca.
Akibat selanjutnya dari prinsip dapat dipertukarkan ini adalah memberi kita
suatu cara lain penamaan sebuah kelas ekuivalen. Cara pertama telah dibahas
(didiskusikan) yaitu melalui sifat karakteristiknya (contohnya, 5p). Salah satu cara
yang lebih konkrit adalah dengan menggunakan sebarang anggota sebagai wakil kelas
(contoh sebuah coin). Hal ini kadang-kadang lebih cocok, tetapi selanjutnya kita
harus memperjelas apakah kita menunjuk contoh itu sebagai kelas atau sebagai
elemen itu sendiri. Tentu saja sebuah penggambaran tidak dengan dirinya sendiri,
melainkan mendefinisikan suatu kelas, tetapi kita perlu mengetahui juga relasi
ekuivalen yang digunakan (atau bukan saja relasi ekuivalen melalui dirinya sendiri
mewakili sebuah kelas, tetapi kita juga perlu mengetahui keluarga himpunannya.)
Sebagai contoh konkrit yang diberikan : buku H..G. Wells bisa ditunjukkan hanya
sebagai dirinya sendiri, atau sebagai wakil dari novel yang mempunyai jilidan mewah
sebagai wakil dari penerbitan khusus. Sehingga metode penamaan kelas melalui suatu
contoh, akan lebih baik jika mempunyai kecocokan dengan konteks yang diperlukan.
Dan menggunakannya sebagai artian yang tepat dari usaha ini.
Ekuivalen dan Kesamaan
Dua Ide Kunci Selanjutnya | 141
Dua objek dikatakan ekuivalen jika keduanya mempunyai kesamaan dalam
beberapa hal khusus, bila tidak sesuai dengan konteks, harus dispesifikasikan. Dua
objek dikatakan sama jika mempunyai, kesamaan dalam setiap hal. Hal ini dapat
terjadi jika, didalam kenyataan kedua obyek itu sama. Karena suatu obyek hanya
akan sama dengan dirinya sendiri, kita dapat menganggap pernyataan dari kesamaan
menjadi trivial. Dibawah ini, beberapa kasus yang tidak terlalu penting.
,
Rolls Royce ini.= Roll Royce ini adalah trivial/mudah, tapi,
Rolls Royce ini = mobilku bukan trivial
Suatu pernyataan kesamaan (untuk lebih singkat diisebut persamaan)
menjelaskan bahwa kita menunjuk objek yang sama (yang mungkin objek fisik, atau
suatu ide) dalam dua cara yang berbeda.
Perhatikan pernyataan :
'lni Rolls Royce' = 'Mobilku'
tidak dibenarkan, karena dengan adanya tanda petik berarti kita menunjuk
pada kata itu sendiri, dan bukan pada obyek yang dimaksud. Sehingga :
tiga = 3 adalah benar, tetapi
'tiga'= '3' adalah salah.
Jika kita mendefinisikan suatu kelas ekuivalen dengan sifat karakteristik, yang
seluruh anggotanya. adalah nama untuk bilangan yang sama, maka (gunakan tanda "
" berarti ekuivalen dengan)
'tiga' '3' adalah benar.
Jika dua objek ekuivalen maka sifat-sifat kelas adalah sama. Misalnya, jika
buku The War of the World dan The Time Machine adalah ekuivalen sesuai dengan
definisi relasi sebelumnya, maka pengarangnya adalah sama. Jika dua koin adalah
mempunyai nilai yang ekuivalen, maka nilai kedua koin itu adalah sama. Sehingga
jika kadang-kadang kita menganggap objek-objek sebagai objek itu sendiri dan
kadang-kadang sebagai wakil kelas ekuivalennya, dalam konteks pertama dapat
dikatakan ekuivalen selama keduanya (tetapi benar-benar kelas mereka) adalah sama.
Dua Ide Kunci Selanjutnya | 142
Hal ini memang kelihatan membingungkan. Tetapi ide pertama dipahami, hal itu
merupakan efek/pengaruh sebaliknya, karena hal tersebut membantu untuk membuat
arti pernyataan terbalik yang membingungkan.
Tinjauan kedua pada bilangan asli
Ide ini sangat umum diterapkan (diberlakukan), baik dalam kehidupan sehari-
hari maupun dalam matematika. Sebenarnya, ide atau ide ini telah kita gunakan
ketika kita mengembangkan ide bilangan asli. Dalam hal ini diketahui, keluarga
himpunan dari seluruh himpunan finit. Relasi ekuivalen merupakan korespondensi
satu-satu dengan partisi dalam himpunan ini ke dalam kelas-kelas ekuivalen dan sifat-
sifat karakteristik dari kelas-kelas ini adalah bilangan asli. Pada saat ide-ide diserap,
nampak bahwa penjelasan kedua benar-benar menyatakan sesuatu yang penting. Jika
ide-ide tersebut telah dipahami sepenuhnya, akan kelihatan bahwa keterangan
tersebut merupakan sesuatu yang penting dan salah satu contoh yang baik dari
penyederhanaan pola berpikir matematis.
Model-model Matematika.
Andaikan kita merencanakan membuat sebuah dapur. Model matematika akan
sangat banyak membantu untuk membuat skala perencanaan ruangan untuk
menggambarkan variasi susunan perabot yang akan ditempatkan dalam ruangan
tersebut. Kita telah mengabtrasikan objek-objek fisik berdasarkan kualiatas tertentu
berdasarkan pertimbangan khusus, misalnya ukuran, bentuk dan fungsinya. Beberapa
kualitas yang diabstraksikan dalam bentuk model di atas kertas. Selanjutnya, jika kita
menentukan suatu susunan model di mana semua hal akan cocok dalam ruangan
tertentu, kita tahu bahwa korespondensi objek-objek yang pertama - alat masak -
kulkas dan seterusnya, akan cocok dengan ruangan dalam dapur tersebut. lni adalah
sebuah model kerja.
Model dapur kita adalah sebuah model fisik, yang dibuat untuk tujuan tertentu.
Sistem bilangan asli adalah suatu model mental secara luas. Tetapi masih
menggunakan metode dasar yang sama, dalam hal keabstrakan, manipulasi abstraksi
yang meliputi manipulasi objek-objek fisik dan kemudian mewujudkan kembali
Dua Ide Kunci Selanjutnya | 143
hasilnya dalam situasi abstrak. Dalam kehidupan sehari-hari kita mengerjakan
berdasarkan kebiasaan. Misalnya kita mengharapkan kunjungan dari teman-teman.
Kami ada empat, dan mereka terdiri dari dua orang dewasa dan tiga anak-anak.
Langkah abstraksi pertama adalah seperti yang dinyatakan di atas, yaitu
menggunakan konsep awal. Untuk suatu tujuan tertentu, katakanlah menata meja, kita
tidak tertarik pada umur, jenis kelamin, atau apakah tuan rumah atau tamu. Jadi kita
mengabstrakan lebih lanjut: 4, 2, 3. Dalam situasi umum jamuan minum teh bersama-
sama, kita mengkonsentrasikan pada aspek penggabungan, dan menyajikannya
dengan operasi penjumlahan matematika: 4 + 2 + 3. Hasilnya: 9. Pertama perwujudan
ulang, akan terdapat 9 orang. Pada tingkat abstraksi ini kita memasangkan himpunan
orang dengan himpunan tempat; dan kemudian secara fisik, kita menata 9 piring di
atas meja.
Kemampuan berpikir ini kita peroleh dari warisan, tapi tidak dikembangkan di
beberapa masyarakat primitive. Misalnya hubungan seorang pelancong yang telah
menyetujui harga dua domba dibeli pada harga tersebut, tetapi penjual tidak akan
menerima dua kumpulan barang dengan menukarnya dengan domba. Domba
pertama ditukar dengan barang yang ditentukan, dan kemudian prosedurnya
diulangi. Walaupun penjual telah memiliki konsep bilangan, ia tidak dapat
membentuk dan memanipulasi model matematika yang sederhana yang cocok pada
situasi itu. Mengandalkan skala manapun jelas tergantung pada kemampuan ini
(kemampuan membuat model matematika) transaksi secara individu boleh dilakukan
seperti di atas, tetapi, mengatur perniagaan memerlukan patokan harga dan
manipulasi dari pengembangan model (berbeda dari formasi ini). Akan sangat
terbantu oleh notasi Hindu Arabic yang telah diperkenalkan sebelumnya.
Pengukuan
Salah satu hal yang lebih menyolok mengenai sistem bilangan asli adalah
variasi yang luas dalam memberikan suatu model. Hal ini disebabkan karena
banyaknya suatu himpunan tidak bergantung pada obyek dalam himpunan itu dari
mana obyek itu. Jadi banyak obyek yang sama dapat digunakan sebagai model untuk
Dua Ide Kunci Selanjutnya | 144
orang, cangkir, biri-biri, barang dagangan, sel darah merah dan yang lainnya untuk
suatu obyek terpisah (untuk suatu koleksi terpisah)
Namun ada situasi tertentu dimana banyaknya obyek saja tidak memadai. Kita
tidak menghitung jumlah susu dalam 'botol atau panjang jalan atau harga sebuah
mobil atau panasnya suatu pembakar. Tetapi dengan gabungan bilangan asli dengan
satu satuan ukuran, kita dapat memperluas kegunaannya secara bersama-sama dalam
dua cara yang berbeda. Kita dapat menggunakannya untuk kuantitas yang berurutan,
seperti dalam mengumpulkan obyek diskrit. Dan dengan memvariasikan pilihan kita
mengenai satuan, kita dapat membuat model untuk volume, panjang, harga,
temperatur, berat, massa, luas, waktu, kecepatan, potensial arus listrik, energi,
frekwensi dan masih banyak lagi pengukuran lainnya.
Prinsip dasar dalam pengukuran yang biasa kita kenal adalah membilang.
Ungkapan secara tegas, kita tetapkan seperti pada volume, berat, panjang dan lain-
lain, dan menyebutnya sebagai satuan dari volume, berat, panjang dan lain-lain.
Kemudian kita memperoleh beberapa satuan yang harus dipakai bersama-sama
sehingga beratnya sama (misalnya) dari obyek yang diamati. Jadi kita mengubah
pertanyaan '"how mach"? (berapa?) dalam konteks berat, kepada pertanyaan "how
many units of weight"? (berapa banyak satuan berat?) jawaban itu disebut ukuran
berat dari obyek. Seperti halnya menghitung adalah teknik untuk memperoleh
banyaknya himpunan, maka pengukuran merupakan teknik untuk mendapatkan
ukuran dari kualitas tertentu dari suatu obyek, seperti volume, panjang, temperetur.
Dalam perhitungan dan pengukuran, kegiatan fisik juga membangun aktifitas
matematika. Dengan menghitung, aktifitas secara fisik biasanya singkat dan
sederhana, seperti mengarahkan atau hanya melihat perubahan obyek yang dihitung
sebagai peristiwa yang terjadi dengan hasil yang cepat contohnya menghitung
putaran mesin. Untuk pengukuran selalu diperlukan alat-alat fisik. Contoh
timbangan, penggaris, pengukur zat cair, termometer. Dari segi fisik, aktifitas
tersebut bisa mudah bisa juga jadi lebih rumit dan memerlukan peralatan yang lebih
ruwet. Sehingga yang menjadi masalah ahli ilmu fisik dan membuat alat (instrumen).
Disini kita akan memfokuskan pada hubungan obyek-obyek fisik, aktivitas secara
Dua Ide Kunci Selanjutnya | 145
matematis-fisik mengenai pengukuran, dan hasil matematika dari aktivitas ini. Dan
seperti menghitung, kita dapat mengharapkan untuk memperoleh pengukuran yang
lebih baik dari pada dilihat dengan mata.
Menimbang
Mengingat ada satu jenis hitungan tetapi ada banyak jenis pengukuran. Karena
hal ini lebih mudah untuk dipikirkan pada tahap awal sebagai contoh dari pada urutan
abstraksi yang lebih tinggi. Kita akan memulai tentang penimbangan.
Berat dan massa adalah sesuatu yang tidak sama. Berat adalah suatu gaya
abstraksi bersama antara bumi dan obyek. Sedangkan massa adalah suatu cara
menguraikan besarnya benda dalam satuan benda. Jika benda dibawa ke bulan
beratnya berkurang tetapi masanya tetap sama. Apabila kita menimbang sesuatu
hanyalah karena kita ingin mengetahui beratnya (sebagai contoh jika kita mengisi
suatu kapal laut atau pesawat udara, tapi sering kali karena ingin mengetahui
massanya berapa bahan yang kita ambil sebagai contoh jika kita ingin membeli keju
atau batubara). Penimbangan adalah suatu cara yang sangat cocok mengenai
pengukuran massa, karena timbangan massa yang sama pada tempat yang sama
memiliki berat yang sama sehingga tujuan untuk penyajian kita, bukan bendanya
yang diperhatikan, melainkan massa benda atau beratnya. Pasangan skala atau
timbangan ialah suatu kelengkapan yang dapat membandingkan dua benda. Hal ini
memberi tahu kita, apakah berat benda sama atau tidak dan kalau tidak sama mana
yang lebih berat.
Jadi kita dapat memilih suatu obyek yang kita senangi untuk massa standar
secara internasional. Diakui satu satuan kilogram (kg), yang disimpan oleh Beruau
International des Poids at Measures dekat Paris. Dengan proses penyesuaian ini
menyediakan suatu himpunan obyek, (katakanlah bongkahan besi) semua mempunyai
berat yang sama. Hal ini biasa disebut "berat kilogram" tetapi perlu diingat bahwa
berat adalah suatu gaya. Contohnya suatu bongkahan besi itu kita sebut dengan
sebuah ’obyek kilogram’.
Dua Ide Kunci Selanjutnya | 146
Kita dapat menggabungkan berat dari beberapa kilogram obyek dengan
meletakkannya dalam panci yang berskala sama. Jika skala seimbang secara tetap
dengan satu kantong tepung di dalam panci yang lain yang mempunyai berat 5
kilogram obyek, maka kita katakan berat satu kantong tepung itu 5 kg. Untuk proses
ini dapat digunakan metode berikut: siapkan satu obyek standar dengan ukuran 1 kg, 2
kg, 4 kg dan seterusnya. Jika skala seimbang untuk satu kantong kentang dalam suatu
panci dengan sebuah obyek 2 kg dan obyek 4 kg ke dalam panci yang lain, dikatakan
bahwa berat kentang itu adalah 6 kg. Secara implisit dalam asumsi ini bahwa
menambahkan satuan-satuan itu sebagai suatu model yang benar dalam
menggabungkan gaya grafitasi. Kejadian ini menjadi benar, tetapi tidak akan diambil
sebagai jaminan. Satu liter air pada temperatur 10°c dicampur (dengan menuangkan
kedalam tempat dan adukan yang sama) dengan 1 liter air pada temperatur 40°c,
memberikan 2 liter air tetapi tidak pada temperature 50°c. Suatu perjalanan sejauh 10
km ditempuh, dengan 40 km/jam digabung (dengan awal perjalanan yang satu
menjadi akhir perjalanan yang lainnya) dengan perjalanan sejauh 5 km yang ditempuh
dengan kecepatan 60 km/jam menghasilkan suatu perjalanan sejauh 15 km tetapi tidak
dengan kecepatan 100 km/jam. lni mengingatkan kita bahwa dalam kasus yang lebih
kompleks, tidak hanya menjumlahkan, tetapi mengalikan, memfaktorkan,
menyelesaikan persamaan dan memanipulasi model matematika dalam cara yang
cenderung kompleks kita seharusnya tidak mengerjakannya secara sebarang.
Tiga bidang pemikiran
Misalkan kita menyimpulkan bab ini dengan membedakan antara tiga bidang
pemikiran yang tercakup dan cara-cara mereka berhubungan.
Bidang I; obyek fisik, peristiwa atau observasi lain
Contoh:
a. Beberapa buku tebal yang ingin dibawa dalam suatu perjalanan dengan pesawat
udara
b. Air yang keluar dari kran yang panas dan dingin untuk mandi
Dua Ide Kunci Selanjutnya | 147
c. Enam unit sel listrik untuk tape recorder
Bidang II; kualitas fisik dari obyek-obyek tersebut.
Contoh:
a. Beratnya
b. Temperaturnya
c. Gaya gerak listriknya
Bidang III; ide matematika, dalam hal ini ukuran dari sifat-sifatnya
Contoh :
a. Ukuran berat, banyaknya kilogram atau gram.
b. Ukuran temperature, banyaknya derajat Celsius
c. Ukuran gaya gerak listrik, besar volt.
Dalam setiap bidang terdapat operasi korespondensi yang hasilnya harus juga
berkorespondensi bila model itu menjadi salah satu yang berhasil.
Bidang I; operasi pada (sajian mental dari) obyek fisik
Contoh :
a. Pengepakan semua buku kedalam koper yang sama
b. Mengalirkan air secara bersama-sama kedalam bak mandi dan mengaduknya.
c. Menghubungkan sel-sel dalam hubungan seri
Bidang II; operasi pada kualitas fisiknya
Contoh :
a. Menggabungkan beratnya
b. Menggabungkan temperaturnya
c. Menggabungkan gaya gerak listriknya
Bidang III; operasi matematika
Contoh :
a. Menjumlahkan bilangan-bilangan dari kilogram atau gram.
b. Data yang tidak cukup, kita perlu untuk mengetahui juga kecepatan aliran air,
tetapi tentu saja tidak menjumlahkan.
c. Menjumlahkan besarnya volt tase
Dua Ide Kunci Selanjutnya | 148
Contoh a dan c menyatakan bagaimana variasi merupakan realitas fisik yang
sebenarnya sama dengan menggunakan model matematika. Contoh seperti b
mengingatkan kita untuk berhati-hati tetapi meskipun dalam kasus ini, model yang
pantas bila kecepatan rata-rata aliran sama, yaitu penjumlahan diikuti dengan satu
operasi lagi (dibagi 2). Jika mereka tidak sama, model tetap sederhana, diwakili oleh
rumus dengan dan masing-masing menyatakan dua
kecepatan aliran air dalam satu liter per menit dan t1 dan t2 menyatakan dua
temperatur.
Ketika seorang menemukan bahwa dengan menggabungkan operasi
matematika, dia dapat berhasil meramalkan beberapa hal fisik, dia menemukan suatu
model matematika baru. Dan ketika kita menggunakan matematika untuk membantu
dalam keseharian atau aktivitas ilmiah, apakah kita menjumlahkan jenis uang kertas
atau menghitung frekuensi resonansi dari rangkaian listrik, kita melakukan demikian
dengan membuatkan memanipulasi model matematika.