Skandal Olympus

3
NAMA : NOVIA NIKI PERTIWI NPM : 1011031070 Jurusan : S1 Akuntansi SKANDAL PENIPUAN KORPORASI TERBESAR JEPANG OLEH OLYMPUS Tokyo - Olympus, produsen kamera asal Jepang mengaku telah menyembunyikan kerugian investasi di perusahaan sekuritas selama puluhan tahun atau sejak era 1980-an. Selama ini, Olympus menutupi kerugiannya dengan menyelewengkan dana akuisisi. Pengumuman ini merupakan buntut dari tuntutan mantan CEO Olympus Michael Woodford yang dipecat pada 14 Oktober silam. Woodford meminta perusahaan yang berumur 92 tahun ini menjelaskan transaksi mencurigakan sebesar US$ 1,3 miliar atau sekitar Rp 11 triliun. Presiden Direktur Olympus Shuichi Takayama menuding Tsuyoshi Kikukawa, yang mundur dari  jabatan Presiden dan Komisaris Olympus pada 26 Oktober lalu, sebagai pihak yang bertanggung  jawab. Sementara Wakil Presiden Direktur Hisashi Mori dan auditor internal Hideo Yamada bertanggung jawab sebagai pihak yang menutup-nutupi. Keduanya menyatakan siap jika dituntut hukuman pidana. "Saya benar-benar tidak mengetahui kebenaran tentang semua ini," kata Takayama, yang mengaku tidak mengetahui kasus ini sejak jabatan Presiden Direktur diserahkan oleh Kikukawa kepadanya, dalam jumpa pers bersama sekitar 200 wartawan, dikutip dari  Reuters, Selasa (8/11/2011).

Transcript of Skandal Olympus

Page 1: Skandal Olympus

5/14/2018 Skandal Olympus - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skandal-olympus 1/3

 

NAMA : NOVIA NIKI PERTIWI

NPM : 1011031070

Jurusan : S1 Akuntansi

SKANDAL PENIPUAN KORPORASI TERBESAR JEPANG OLEH OLYMPUS

Tokyo - Olympus, produsen kamera asal Jepang mengaku

telah menyembunyikan kerugian investasi di perusahaan

sekuritas selama puluhan tahun atau sejak era 1980-an.

Selama ini, Olympus menutupi kerugiannya dengan

menyelewengkan dana akuisisi.

Pengumuman ini merupakan buntut dari tuntutan mantan CEO Olympus Michael Woodford

yang dipecat pada 14 Oktober silam. Woodford meminta perusahaan yang berumur 92 tahun ini

menjelaskan transaksi mencurigakan sebesar US$ 1,3 miliar atau sekitar Rp 11 triliun.

Presiden Direktur Olympus Shuichi Takayama menuding Tsuyoshi Kikukawa, yang mundur dari

 jabatan Presiden dan Komisaris Olympus pada 26 Oktober lalu, sebagai pihak yang bertanggung

 jawab.

Sementara Wakil Presiden Direktur Hisashi Mori dan auditor internal Hideo Yamada

bertanggung jawab sebagai pihak yang menutup-nutupi. Keduanya menyatakan siap jika dituntut

hukuman pidana.

"Saya benar-benar tidak mengetahui kebenaran tentang semua ini," kata Takayama, yang

mengaku tidak mengetahui kasus ini sejak jabatan Presiden Direktur diserahkan oleh Kikukawa

kepadanya, dalam jumpa pers bersama sekitar 200 wartawan, dikutip dari  Reuters, Selasa

(8/11/2011).

Page 2: Skandal Olympus

5/14/2018 Skandal Olympus - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skandal-olympus 2/3

 

Pihak Olympus menemukan sejumlah dana mencurigakan terkait akuisisi produsen peralatan

medis asal Inggris, Gyrus, pada tahun 2008 lalu senilai US$ 2,2 miliar (Rp 18,7 triliun), yang

  juga melibatkan biaya penasihat US 687 juta (Rp 5,83 triliun) dan pembayaran kepada tiga

perusahaan investasi lokal US$ 773 juta (Rp 6,57 triliun).

Dana-dana tersebut ternyata digunakan untuk menutupi kerugian investasi di masa lalu tersebut.

Hal itu terlihat sangat gamblang ketika dalam beberapa bulan kemudian, pembayaran kepada tiga

perusahaan investasi lokal itu dihapus dari buku.

Kasus ini dipastikan akan menyeret Olympus, beserta para direksi dan akuntannya kena tuntutan

pidana untuk pasal manipulasi laporan keuangan dari para pemegang sahamnya. Banyak analis

yang kini mempertanyakan masa depan perusahaan yang dibentuk pada 1919 sebagai produsen

mikroskop itu.

"Ini sangat serius. Olympus sudah mengaku mengisi data palsu (di laporan keuangan) untuk 

menutupi kerugian selama 20 tahun. Semua pihak yang terlibat selama 20 tahun harus ikut

bertanggung jawab," kata Ryosuke Okazaki, Kepala Investasi ITC Investment Partners.

"Ada kemungkinan terburuk saham Olympus bisa dikeluarkan dari bursa. Masa depanperusahaan ini menjadi sangat suram," jelas Okazaki.

Pengumuman yang mengejutkan ini juga membuat saham Olympus jatuh 29% ke posisi

terendahnya dalam 16 tahun terakhir. Perusahaan ini sudah kehilangan 70% nilai pasarnya, setara

Rp 5,1 triliun, sejak ditinggal Woodford, yang terus mempertanyakan investasi bodong tersebut.

Pihak Olympus mengaku masih akan menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut sebelum

menyatakan apakah ada pihak lain yang ikut terlibat. Mori sudah dipecat pada hari yang sama,

sementara auditor internal sudah meminta pengunduran diri.

Page 3: Skandal Olympus

5/14/2018 Skandal Olympus - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skandal-olympus 3/3

 

Kasus yang menimpa Olympus ini langsung menjadi perhatian media lokal karena merupakan

skandal penipuan perusahaan terbesar di Jepang sejak serangkaian skandal broker di era 1990-an,

salah satunya adalah broker terbesar keempat di Jepang, Yamaichi Securities pada 1997.

Olympus mengaku menyelewengkan sejumlah dana akuisisi tersebut dengan disalurkan ke

banyak perusahaan investasi supaya tidak mudah terdekteksi. Praktik yang lazim dilakukan

perusahaan-perusahaan Jepang setelah krisis ekonomi Jepang tahun 1990 lalu.

Nippon Life Insurance, salah satu pemegang saham terbesar di Olympus, mendesak produsen

kamera itu lebih transparan dalam membeberkan kasus tersebut.

*Sumber:

http://finance.detik.com/read/2011/11/08/153440/1763010/4/skandal-penipuan-korporasi-

terbesar-jepang-oleh-olympus (diakses pada 20 Maret 2012)