SK Monitoring Pembedahan Selama Operasi
-
Upload
ratna-ekawati -
Category
Documents
-
view
67 -
download
29
description
Transcript of SK Monitoring Pembedahan Selama Operasi
KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT UMUM
AT-TUROTS AL-ISLAMY
NOMOR : …………………………………………….
TENTANG
KEBIJAKAN MONITORING PEMBEDAHAN SELAMA OPERASI
DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT UMUM AT-TUROTS AL-ISLAMY
Menimbang :
a. bahwa dalam rangka peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum
At-Turots Al-Islamy telah dibuat Kebijakan Monitoring Pembedahan
Selama Operasi;
b. bahwa agar Pelayanan Monitoring Pembedahan Selama Operasi di Rumah
Sakit Umum At-Turots Al-Islamy dapat terlaksana dengan baik, perlu
adanya Kebijakan Monitoring Pembedahan Selama Operasi Rumah Sakit
Umum At-Turots Al-Islamy;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b,
perlu ditetapkan kebijakan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Umum At-Turots Al-Islamy.
Mengingat :
1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit;
2. Peraturan Perundang - Undangan Nomor 32 Tahun 1996 Tentang
Ketenagaan Kesehatan;
3. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 Tentang
Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 512/Menkes/Per/IV/2007 tentang
Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran;
5. Surat Keputusan Ketua Yayasan At-Turots Al-Islamy Nomor: tentang
Pengangkatan Direktur Rumah Sakit Umum At-Turots Al-Islamy,
Yogyakarta.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM AT-TUROTS AL-
ISLAMY TENTANG KEBIJAKAN MONITORING PEMBEDAHAN
SELAMA OPERASI;
Kedua : Kebijakan Monitoring Pembedahan Selama Operasi di Rumah Sakit Umum
At-Turots Al-Islamy sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini;
Ketiga : Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Monitoring
Pembedahan Selama Operasi di Rumah Sakit Umum At-Turots Al-Islamy
dilaksanakan oleh Bidang pelayanan medis Rumah Sakit Umum At-Turots
Al-Islamy;
Keempat : Pasien dipindahkan (atau menghentikan monitoring pemulihan) ditentukan
oleh seorang anestesiolog yang kompeten penuh atau petugas lain yang
diberi otorisasi oleh petugas yang bertanggung jawab untuk mengelola
pelayanan anestesi;
Keempat : Pasien dipindahkan (atau menghentikan monitoring pemulihan) oleh
seorang perawat atau seorang petugas yang setaraf dan kompetensinya
sesuai dengan kriteria pasca anestesi yang dikembangkan oleh pimpinan
rumah sakit dan bukti pemenuhan kriteria didokumentasikan dalam rekam
medis pasien;
Kelima : Pasien dipindahkan ke suatu unit yang telah ditetapkan sebagai tempat yang
mampu memberikan pelayanan pasca anestesi atau pasca sedasi terhadap
pasien tertentu, antara lain seperti pada unit HCU ( High Care Unit );
Keenam : Semua kegiatan monitoring selama pembedahan wajib di catat dalam rekam
medis pasien;
Ketujuh : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Yogyakarta
Pada Tanggal :
Direktur
Rumah Sakit Umum At-Turots Al-
Islamy,
dr. Badrul Munir Jauhari
NIP.
Tembusan :
1. Bidang Pelayanan Medis
2. Arsip